analisis komparatif kinerja keuangan koperasi - e-Campus
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of analisis komparatif kinerja keuangan koperasi - e-Campus
ANALISIS KOMPARATIF KINERJA KEUANGAN KOPERASI
SYARIAH SEBELUM DAN SESUDAH PERUBAHAN STATUS
(Studi Kasus Pada KSPPS Al-Anshari)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar S1
Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi Bisnis Islam
Oleh
ATIKA FARA YOLANDA
NIM: 3315.372
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI
2019 M/1440 H
ii
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul“ ANALISIS KOMPARATIF KINERJA KEUANGAN
KOPERASI SYARIAH SEBELUM DAN SESUDAH PERUBAHAN STATUS (Studi
Kasus Pada KSPPS Al-Anshari)“ yang disusun oleh Atika Fara Yolanda NIM. 3315.372,
Jurusan S1 Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Negeri Islam
Negeri (IAIN) Bukittinggi.
Latar belakang pemilihan judul ini adalah karena terdapatnya perubahan pada
komponen-komponen laporan keuangan KSPPS Al-Anshari setelah terjadinya perubahan
status pada akhir 2015. Penelitian ini berupaya menjelaskan perbedaan kinerja keuangan
KSPPS Al-Anshari sebelum dan sesudah perubahan status yang dilihat dario rasio likuiditas,
rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas.
Tujuan dari penelitian ini secara keseluruhan adalah untuk mengetahui ada atau
tidaknya perbedaan yang signifikan kinerja keuangan KSPPS Al-Anshari sebelum dan
sesudah perubahan status.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dimana peneliti mengolah data dalam
bentuk angka yang terdapat pada laporan keuangan pada periode tertentu dan dianalisis
melalui statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian. Sedangkan teknik
pengumpulan data menggunakan data sekunder yang diperoleh langsung dari KSPPS AL-
Anshari
Hasil penelitian mengetahui perbedaan kinerja keuangan KSPSS Al-Ansari sebelum
dan sesudah perubahan status. Perbedaan yang signifikan terjadi pada yaitu current ratio dan
debt to assets ratio. Current ratio mengalami penurunan setelah perubahan status
dikarenakan presentase kenaikan utang lancar. Debt to assets ratio juga mengalami
penurunan karena adanya presentase kenaikan pembiayaan setelah perubahan status. Namun
return on assets tidak mengalami perbedaan yang signifikan, dimana tingkat pengembalian
laba terhadap assets tidak terlalu besar setelah perubahan status.
Kata kunci : Kinerja keuangan, perubahan status
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
ini dengan judul “ Analaisis Komparatif Kinerja Keuangan Koperasi Syariah Sebelum
dan Sesudah Perubahan Status ( Studi Kasus Pada KSPPS Al-Anshari)”. Adapun tujuan
dari penulisan tugas akhir untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan yang signifikan
kinerja keuangan KSPPS AL-Anshari sebelum dan sesudah perubahan status.
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis tidak terlepas dari bantuan semua
pihak yang terlibat. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir. Penulis mengharapkan
masukan dan saran untuk menyempurnakan tugas akhir serta kritik yang membangun
demi kemajuan penulis di kemudian harinya. Akhir kata penulis, penulis harapkan
semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya untuk menambah ilmu
pengetahuan.
Bukittinggi, Juli 2019
Atika Fara Yolanda
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................... .... ii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... .... iv
BAB I PENDAHULUAN
2.1.Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
2.2.Identifikasi Masalah ............................................................................. 11
2.3.Batasan Masalah .................................................................................. 11
2.4.Rumusan Masalah ................................................................................ 11
2.5.Tujuan Penelitian ................................................................................. 12
2.6.Manfaat Penelitian ............................................................................... 13
2.7.Penjelasan Judul ................................................................................... 13
2.8.Sistematika Penulisan .......................................................................... 14
BAB II LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori..................................................................................... 15
1. Kinerja Keuangan .......................................................................... 15
2. Analisis Laporan Keuangan ........................................................... 16
3. Rasio Keuangan ............................................................................. 17
4. Konsep Koperasi Syariah ............................................................... 22
B. Landasan Syariah ................................................................................. 27
C. Kerangka Pemikiran............................................................................. 29
D. Hipotesis .............................................................................................. 29
E. Kajian Terdahulu ................................................................................. 31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian..................................................................................... 33
B. Waktu dan tempat Penelitian ............................................................... 33
C. Sumber Data......................................................................................... 33
D. Populasi dan sampel ............................................................................. 34
v
E. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 35
F. Metode Analisa Data............................................................................ 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum KSPPS AL-Anshari.................................................. 39
B. Hasil Penelitian .................................................................................... 44
1. Uji Beda current ratio sebelum dan sesudah peubahan status ...... 44
2. Uji Beda debt to asset ratio sebelum dan sesudah peubahan status 51
3. Uji Beda return on assets sebelum dan sesudah peubahan status. 58
C. Pembahasan.......................................................................................... 63
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 67
B. Saran................................................................................................... 68
DAFTAR KEPUSTAKAAN
15
DAFTAR TABEL
1.1.Aktiva lancar sebelum dan sesudah perubahan status.......................... 5
1.2.Utang lancar sebelum dan sesudah perubahan status ........................... 6
1.3.Total utang sebelum dan sesudah perubahan status ............................. 7
1.4.Total assets sebelum dan sesudah perubahan status ............................ 8
1.5.EAIT sebelum dan sesudah perubahan status ...................................... 9
4.1 Current ratio sebelum perubahan status .............................................. 45
4.2 Current ratio setelah perubahan status ................................................ 46
4.3 Current ratio sebelum dan sesudah perubahan status .......................... 47
4.4 Uji normalitas current ratio sebelum dan sesudah perubahan status ... 48
4.5 Selisih current ratio sebelum dan sesudah perubahan status ............... 49
4.6 Paired sample statistic current ratio.................................................... 50
4.7 Paired sample test current ratio .......................................................... 51
4.8 Debt to assets ratio sebelum perubahan status .................................... 52
4.9 Debt to assets ratio setelah perubahan status ....................................... 52
4.10 Debt to assets ratio sebelum dan setelah perubahan status................ 53
4.11 Uji normalitas debt to assets ratio sebelum setelah perubahan status 54
4.12 Selisih debt to assets ratio sebelum setelah perubahan status ........... 55
4.13 Paired sample statistic debt to assets ratio ........................................ 56
4.14 Paired sample test current ratio ........................................................ 57
4.15 Return on assets sebelum perubahan status ....................................... 58
4.16 Return on assets setelah perubahan status ......................................... 59
4.17 Return on assets sebelum dan sesudah perubahan status ................... 59
4.18 Uji normalitas ROA sebelum dan sesudah perubahan status ............. 60
4.19 Selisih ROA sebelum dan sesudah perubahan status.......................... 61
4.20 Paired sample statistic Return on assets ............................................ 62
4.21 Paired sample test Return on assets................................................... 63
16
16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini dakwah Islamiyah semakin gencar dilakukan, agar kesadaran
umat Islam akan pentingnya mengikuti ajaran Islam secara menyeluruh semakin
meningkat, termasuk dalam kegiatan perekonomian. Keinginan untuk
merealisasikan ajaran Islam dalam kegiatan ekonomi telah tumbuh di kalangan
umat Islam. Tetapi ketika akan merealisasikannya, umat Islam berhadapan
dengan persoalan dimana lembaga ekonomi dan keuangan yang ada, kebanyakan
menggunakan prinsip-prinsip konvensional. Alternatif yang dapat diambil adalah
dengan mendirikan lembaga-lembaga keuangan berdasarkan prinsip Islam secara
mandiri dan terpisah dari lembaga-lembaga keuangan konvensional.8
Oleh karena itu, banyak lembaga perekonomian yang terus dibentuk
berdasarkan prinsip syariah, salah satunya adalah koperasi syariah. Koperasi
adalah suatu suatu perkumpulan atau organisasi yang beranggotakan orang-orang
atau badan hukum yang bekerjasama dengan penuh kesadaran untuk
meningkatkan kesejahteraan anggota, atas dasar sukarela secara kekeluargaan.
Koperasi berlandaskan prinsip kerjasama, gotong-royong, saling membantu satu
sama lain dalam rangka mencapai kesejahteraan sesama anggota koperasi.9
8 Djazuli,dkk,Lembaga-lembaga Perekonoman Umat (Sebuah Pengenalan),(Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada,2002),hlm.9. 9 Syukri Iska,dkk,Lembaga Keuangan Syariah,(Batusangkar:STAIN BATUSANGKAR
Press,2005),hlm.74.
17
17
Secara garis besar, koperasi syariah kegiatan usahanya sama dengan
koperasi umum yaitu penghimpunan dan penyaluran dana. Namun yang
membedakannya adalah produk-produk yang ditawarkan koperasi syariah
disesuaikan sistemnya dengan ajaran Islam. Koperasi syariah adalah koperasi
yang lebih mengedepankan kepentingan anggota agar jauh dari praktek-praktek
yang diharamkan syariat Islam.
Koperasi syariah merupakan salah satu bentuk pengamalan ajaran Islam
yang memiliki prinsip tolong-menolong, kerjasama, saling membantu serta saling
memenuhi kebutuhan antara sesama anggota. Tolong-menolong dalam kebajikan
dan dalam ketakwaan sangat dianjurkan oleh Allah SWT sebagaimana yang
disebutkan dalam QS Al-Maidah ayat 2:
Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya
Allah amat berat siksa-Nya.”
Di Indonesia, koperasi syariah secara resmi dilandasi oleh Keputusan
Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor
91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Koperasi Jasa Keuangan Syariah yang dikeluarkan tanggal 10 September 2004.
Keputusan ini memfasilitasi berdirinya koperasi syariah yang disebut KJKS
(Koperasi Jasa Keuangan Syariah) atau UJKS (Unit Jasa Keuangan Syariah).
Berdasarkan keputusan ini, yang dimaksud dengan KJKS adalah koperasi yang
kegiatan usahanya bergerak di bidang pembiayaan, investasi dan simpanan sesuai
pola bagi hasil.
18
18
Keputusan ini berisikan SOP atau pedoman operasional yang
menyangkut peraturan dan kebijakan serta tata cara kerja koperasi yang sesuai
dengan syariat Islam, mulai dari pendirian, permodalan, produk dan pelayanan,
peralihan hingga pembubaran koperasi syariah. Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
konvensional yang ingin mengkonversikan kegiatan usahanya menjadi KJKS
dapat menjalankan usaha sesuai dengan kegiatan usaha pola syariah, dengan
ketentuan merubah anggaran dasar, melakukan konversi data keuangan, serta
melengkapi dokumen pengesahan perubahan anggaran dasar dan perubahan
sistem operasionalnya menjadi sistem syariah.
Semakin hari koperasi syariah semakin diminati oleh masyarakat,
terutama masyarakat golongan menegah ke bawah. Karena koperasi memang
dikhususkan untuk penduduk kalangan lemah/mikro. Namun, sesuai dengan
dinamika dan perubahan tatanan ekonomi dan sosial masyarakat, kegiatan
koperasi perlu dikembangkan agar masyarakat memperoleh manfaat dan
peningkatan kesejahteraan. Hal ini menyebabkan Keputusan Menteri Koperasi
dan UKM RI tentang Petunjuk Pelaksanaaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa
Keuangan Syariah (KJKS) dianggap sudah tidak sesuai, sehingga diperlukan
penyempurnaan.
Oleh karena itu, pada September 2015 Menteri Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah Republik Indonesia mengeluarkan Peraturan Nomor
16/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Pelaksanaan Usaha Simpan Pinjam dan
Pembiayaan Syariah Oleh Koperasi. Peraturan ini juga mengubah status Koperasi
Jasa Keuangan Syariah (KJKS) menjadi Koperasi Simpan Pinjam dan
Pembiayaan Syariah (KSPPS). KSPPS dimaksudkan sebagai pengembangan
19
19
kegiatan koperasi syariah dalam rangka memperluas kesempatan berusaha bagi
masyarakat untuk melakukan kegiatan produktif.
Secara garis besar, peraturan ini berisikan pelaksanaan kegiatan usaha
KSPPS mulai dari pendirian, pembukaan jaringan pelayanan, pengurus,
pengawas, pengelola, pembinaan hingga penilaian kesehatan KSPPS. Pembukaan
jaringan pelayanan adalah bentuk pelayanan koperasi melalui pembukaan kantor
cabang, kantor cabang pembantu, dan kantor kas dalam upaya meningkatkan
pelayanan kepada anggota.
Sementara dalam peraturan menteri koperasi terbaru nomor
11/PER/M.UKM/XII/2017 tentang pelaksaan kegiatan usaha simpan pinjam dan
pembiayaan syariah oleh koperasi, dalam pembukaan kantor cabang dan kantor
cabang pembantu, koperasi syariah harus sudah beroperasi sebagai KSPPS paling
sedikit 3 tahun. Peraturan ini juga mendasari pembukaan jaringan layanan
elektronik bagi usaha simpan pinjam dan pembiayaan syariah dengan
memanfaatkan teknologi informasi. Peraturan inilah yang menjadi dasar
perubahan KJKS Al-Anshari menjadi KSPPS Al-Anshari. Koperasi syariah Al-
Anshari yang didirikan pada September 2010 berada di Bukittinggi, satu gedung
dengan BAZNAS kota Bukittinggi yaitu di daerah Kelurahan Aua Tajungkang
Tengah Sawah.
Kemudian perbandingan komponen-komponen pada KSPPS Al-Anshari
sebelum dan sesudah perubahan status dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:
Tabel 1.1
Aktiva lancar KSPPS Al-Anshari
sebelum (2013-2015) dan sesudah ( 2016-2018) perubahan status
Tahun Q Aktiva lancar Kenaikan/Penurunan
∑ %
2013 Q1 642,264,466
Q2 728,333,163 86,068,697 13.40
Q3 761,901,989 33,568,826 4.61
20
20
Q4 949,508,364 187,606,375 24.62
2014
Q1 1,165,136,367 215,628,003 22.71
Q2 1,028,353,645 (136,782,722) (11.74)
Q3 2,145,050,419 1,116,696,774 108.59
Q4 2,083,527,742 (61,522,677) (2.87)
2015 Q1 1,765,147,573 (318,380,169) (15.28)
Q2 757,654,679 (1,007,492,894) (57.08)
Q3 1,156,089,718 398,435,039 52.59
2016
Q1 854,748,399 (301,341,319) (26.07)
Q2 656,732,372 (198,016,027) (23.17)
Q3 1,464,095,855 807,363,483 122.94
Q4 1,871,958,058 407,862,203 27.86
2017
Q1 1,092,502,366 (779,455,692) (41.64)
Q2 1,681,006,372 588,504,006 53.87
Q3 1,435,609,189 (245,397,183) (14.60)
Q4 863,339,319 (572,269,870) (39.86)
2018 Q1 1,204,630,158 341,290,839 39.53
Q2 1,164,875,560 (39,754,598) (3.30)
Q3 1,127,004,784 (37,870,776) (3.25) Sumber : KSPPS Al-Anshari
Dari tabel diatas, diketahui bahwa setelah perubahan status (2016-2018)
presentase aktiva lancar KSPPS Al-Anshari lebih sering mengalami penurunan
dibanding aktiva lancar triwulan sebelumnya . Dimana sebelum perubahan status
terjadi 5 kali penurunan presentase aktiva lancar, sementara setelah perubahan
status terdapat 7 kali penurunan presentase aktiva lancar per-triwulannya. Dari
tabel diatas juga diketahui bahwa presentase kenaikan tertinggi terjadi pada
kwartal ke-3 tahun 2016 atau setelah perubahan status yaitu sebesar 122,94%.
Atau dapat dikatakan bahwa presentase kenaikan/penurunan aktiva lancar KSPPS
Al-Anshari setelah peubahan status lebih berfluktuasi dibanding aktiva lancar
sebelum perubahan status.
Tabel 1.2
Utang Lancar KSPPS Al-Anshari
sebelum (2013-2015) dan sesudah (2016-2018) perubahan status
Tahun Q Utang lancar Kenaikan/Penurunan
∑ %
2013
Q1 437,070,250
Q2 433,254,528 (3,815,722) (0.87)
Q3 450,966,214 17,711,686 4.09
Q4 521,788,167 70,821,953 15.70
2014 Q1 627,836,681 106,048,514 20.32
Q2 653,604,398 25,767,717 4.10
21
21
Q3 623,427,443 (30,176,955) (4.62)
Q4 684,132,465 60,705,022 9.74
2015 Q1 672,644,344 (11,488,121) (1.68)
Q2 719,676,325 47,031,981 6.99
Q3 746,876,861 27,200,536 3.78
2016
Q1 904,562,775 157,685,914 21.11
Q2 812,076,498 (92,486,277) (10.22)
Q3 890,731,057 78,654,559 9.69
Q4 828,646,350 (62,084,707) (6.97)
2017
Q1 951,857,742 123,211,392 14.87
Q2 1,009,209,060 57,351,318 6.03
Q3 1,035,066,611 25,857,551 2.56
Q4 1,106,522,817 71,456,206 6.90
2018 Q1 1,191,827,998 85,305,181 7.71
Q2 1,224,072,808 32,244,810 2.71
Q3 1,154,102,591 (69,970,217) (5.72) Sumber : KSPPS Al-Anshari
Dari tabel diatas, terlihat secara garis besar jumlah utang lancar tiap
triwulan mengalami kenaikan dengan sedikit penurunan. Utang lancar sebelum
dan sesudah perubahan status sama-sama mengalami 3 kali penurunan. Namun
secara presentase, nilai penurunan utang lancar setelah perubahan status lebih
tinggi dibanding sebelum peubahan status. Dan presentase kenaikan utang lancar
tertinggi terjadi pada trwulan pertama setelah perubahan status yaitu sebesar
21%. Sama dengan aktiva lancar, secara presentase kenaikan/penurunan utang
lancar lebih berfluktuasi setelah perubahan status.
Tabel 1.3
Total utang KSPPS Al-Anshari
sebelum (2013-2015) dan sesudah ( 2016-2018) perubahan status
Tahun Q Total utang Kenaikan/Penurunan
∑ %
2013
Q1 4,602,279,535
Q2 4,598,463,813 (3,815,722) (0.08)
Q3 4,616,175,499 17,711,686 0.39
Q4 4,686,997,452 70,821,953 1.53
2014
Q1 4,793,045,966 106,048,514 2.26
Q2 4,818,813,683 25,767,717 0.54
Q3 4,788,636,728 (30,176,955) (0.63)
Q4 4,849,341,750 60,705,022 1.27
2015 Q1 4,837,853,629 (11,488,121) (0.24)
22
22
Q2 4,884,885,610 47,031,981 0.97
Q3 4,912,086,146 27,200,536 0.56
2016
Q1 5,069,772,060 157,685,914 3.21
Q2 4,977,285,783 (92,486,277) (1.82)
Q3 5,055,940,342 78,654,559 1.58
Q4 4,993,855,635 (62,084,707) (1.23)
2017
Q1 5,117,067,027 123,211,392 2.47
Q2 5,174,418,345 57,351,318 1.12
Q3 5,200,275,896 25,857,551 0.50
Q4 5,271,732,102 71,456,206 1.37
2018 Q1 5,357,037,283 85,305,181 1.62
Q2 5,389,282,093 32,244,810 0.60
Q3 5,319,311,876 (69,970,217) (1.30) Sumber : KSPPS Al-Anshari
Tidak jauh berbeda dari utang lancar, dari tabel diatas diketahui bahwa
total utang KSPPS Al-Anshari sama-sama mengalami penurunan 3 kali sebelum
perubahan status dan setelah peubahan status. Namun presentase penurunan total
utang setelah perubahan status lebih besar dibanding presentase penurunan total
utang sebelum perubahan status. Dan presentase kenaikan total utang tertinggi
terjadi pada kwartal pertama setelah perubahan status yaitu sebesar3,21%. Dapat
disimpulkan bahwa presentase kenaikan/penurunan total utang lebih berfluktuasi
setelah adanya perubahan status.
Tabel 1.4
Total assets KSPPS Al-Anshari
sebelum (2013-2015) dan sesudah ( 2016-2018) perubahan status
Tahun Q Total assets Kenaikan/Penurunan
∑ %
2013
Q1 5,150,224,025
Q2 5,159,975,475 9,751,450 0.16
Q3 5,204,942,229 44,966,754 0.71
Q4 5,448,686,350 243,744,121 3.79
2014
Q1 5,530,753,772 82,067,422 1.28
Q2 5,581,628,980 50,875,208 0.78
Q3 5,599,045,433 17,416,453 0.26
Q4 5,702,429,225 103,383,792 1.56
2015 Q1 5,594,983,559 (107,445,666) (1.88)
Q2 5,688,540,623 93,557,064 1.67
Q3 5,794,289,830 105,749,207 1.86
23
23
2016
Q1 6,091,047,175 296,757,345 5.12
Q2 6,052,552,139 (38,495,036) (0.63)
Q3 6,205,523,463 152,971,324 2.53
Q4 6,209,618,725 4,095,262 0.07
2017
Q1 6,176,854,764 (32,763,961) (0.53)
Q2 6,304,837,251 127,982,487 2.07
Q3 6,430,840,992 126,003,741 2.00
Q4 6,425,934,015 (4,906,977) (0.08)
2018 Q1 6,539,543,341 113,609,326 1.77
Q2 6,624,415,254 84,871,913 1.30
Q3 6,612,072,995 (12,342,259) (0.19) Sumber : KSPPS Al-Anshari
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa presentase kenaikan/penurunan total
assets setelah perubahan status lebih berfluktuasi dibanding sebelum perubahan
status. Dimana setelah perubahan status terjadi 4 kali presentase penurunan total
assets dibandingkan sebelum perubahan status yang hanya terjadi 1 kali
presentase penurunan total assets. Presentase kenaikan total asset tertinggi juga
terjadi pada kwartal pertama setelah perubahan status tahun 2016 yaitu sebesar
5,12%.
Tabel 1.5
Earning After Interest and Tax KSPPS Al-Anshari
sebelum (2013-2015) dan sesudah ( 2016-2018) perubahan status
Tahun Q EAIT Kenaikan/Penurunan
∑ %
2013
Q1 35,632,698
Q2 69,569,871 33,937,173 95.24
Q3 97,731,139 28,161,268 40.48
Q4 122,063,306 24,332,167 24.90
2014
Q1 63,164,554 (58,898,752) (48.25)
Q2 87,872,045 24,707,491 39.12
Q3 124,465,453 36,593,408 41.64
Q4 175,479,723 51,014,270 40.99
2015 Q1 39,838,233 (135,641,490) (77.30)
Q2 86,663,316 46,825,083 117.54
Q3 140,311,987 53,648,671 61.90
2016
Q1 80,823,797 (59,488,190) (42.40)
Q2 144,725,038 63,901,241 79.06
Q3 219,061,803 74,336,765 51.36
Q4 285,241,772 66,179,969 30.21
24
24
2017
Q1 61,140,151 (224,101,621) (78.57)
Q2 128,971,321 67,831,170 110.94
Q3 219,617,510 90,646,189 70.28
Q4 37,004,025 (182,613,485) (83.15)
2018 Q1 60,308,170 23,304,145 62.98
Q2 109,735,273 49,427,103 81.96
Q3 170,078,231 60,342,958 54.99 Sumber : KSPPS Al-Anshari
Kemudian komponen terakhir dalam laporan keuangan untuk melihat
kinerja keuangan KSPPS Al-Anshari adalah EAIT yang dapat dilihat pada tabel
diatas. Dari tabel tersebeut diketahui bahwa setelah perubahan status terjadi
presentase penurunan EAIT sebanyak 3 kali dengan nilai tertinggi terjadi pada
kwartal ke-4 tahun 2017 yaitu sebesar 83,15%. Dengan kata lain dapat diartikan
bahwa terjadi fluktuasi presentase keanikan/penurunan EAIT setelah perubahan
status.
Perubahan status merupakan suatu upaya yang dapat dilakukan untuk
memperbaiki dan memaksimalkan kinerja perusahaan. Salah satu indikator untuk
melihat hasil kinerja perusahaan adalah dengan analisis kinerja keuangan. Kinerja
keuangan merupakan gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode
tertentu yang dapat diukur melalui analisis rasio keuangan10
. Rasio keuangan
yang umunya digunakan adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio
profitabilitas. Dari analisis rasio dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban dan menghasilkan laba.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Analisis Komparatif Kinerja Keuangan Koperasi Syariah Sebelum dan
Sesudah Perubahan Status (Studi Kasus Pada KSPPS Al-Anshari).
10
Muhamad, Manajemen Dana Bank Syariah,(Jakarta:PT RajaGrafindo
Persdada,2015)hlm.242
25
25
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan identifikasi
masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Adanya fluktuasi presentase kenaikan/penurunan aktiva lancar KSPPS Al-
Anshari setelah peubahan status.
2. Adanya fluktuasi presentase kenaikan/penurunan utang lancar KSPPS Al-
Anshari setelah peubahan status.
3. Adanya fluktuasi presentase kenaikan/penurunan total utang KSPPS Al-
Anshari setelah peubahan status.
4. Adanya fluktuasi presentase kenaikan/penurunan total assets KSPPS Al-
Anshari setelah peubahan status.
5. Adanya fluktuasi presentase kenaikan/penurunan EAIT KSPPS Al-Anshari
setelah peubahan status.
C. Batasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya pembahasan pada penelitian ini, maka penulis
membatasi permasalahan pada judul analisis Komparatif Kinerja Keuangan
Koperasi Syariah Sebelum dan Sesudah Perubahan Status dan penelitian ini
dilkukan pada KSPPS Al-Anshari.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah tersebut, maka dapat
dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah ada perbedaan yang signifikan kinerja keuangan KJKS AL-
Anshari sebelum dan sesudah menjadi KSPPS Al-Anshari dilihat dari
rasio likuiditas (Current ratio)?
26
26
2. Apakah ada perbedaan yang signifikan kinerja keuangan KJKS AL-
Anshari sebelum dan sesudah menjadi KSPPS Al-Anshari dilihat dari
rasio solvabilitas (Debt to Assets ratio)?
3. Apakah ada perbedaan yang signifikan kinerja keuangan KJKS AL-
Anshari sebelum dan sesudah menjadi KSPPS Al-Anshari dilihat dari
rasio profitabilitas (Return on Assets)?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk :
1. Menganalisis perbedaan yang signifikan kinerja keuangan KJKS AL-
Anshari sebelum dan sesudah menjadi KSPPS Al-Anshari dilihat dari
rasio likuiditas (Current ratio).
2. Menganalisis perbedaan yang signifikan kinerja keuangan KJKS AL-
Anshari sebelum dan sesudah menjadi KSPPS Al-Anshari dilihat dari
rasio solvabilitas (Debt to Assets ratio).
3. Menganalisis perbedaan yang signifikan kinerja keuangan KJKS AL-
Anshari sebelum dan sesudah menjadi KSPPS Al-Anshari dilihat dari
rasio profitabilitas (Return on Assets).
F. Manfaat Penelitian
1. Dengan penelitian ini, selain sebagai salah satu syarat memenuhi tugas
akhir sebagai mahasiswa di IAIN Bukittinggi, juga dapat menambah
wawasan penulis mengenai perubahan status lembaga keuangan dan
pengaruhnya terhadap kinerja keuangan lembaga keuangan tersebut.
27
27
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan
evaluasi bagi KSSPS Al-Anshari dalam meningkatkan kinerja keuangan
perusahaan.
3. Penelitian ini diaharapkan dapat menjadi tambahan bacaan ilmiah dan
sumbangan pemikiran bagi akademisi.
G. Penjelasan Judul
Untuk menghindari adanya kekeliruan dalam memahami maksud yang
terkandung dalam judul penelitian ini, maka penulis akan menjelaskan beberapa
istilah yang termuat dalam judul penelitian, diantaranya:
Analisis komparatif :bentuk analisis data untuk mengetahui perbedaan diantara
dua kelompok data atau lebih.
Kinerja keuangan :merupakan gambaran kondisi keuangan perusahaan pada
suatu periode tertentu yang biasanya diukur dengan
indikator kecukupan modal, likuiditas dan profitabilitas.11
Koperasi :suatu perkumpulan yang dibentuk oleh para anggota
yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan para
anggotanya dengan harga yang relatif rendah dan
bertujuan meningkatkan kesejahteraan hidup bersama.12
Perubahan status :tindakan beralihnya status perusahaan dari kondisi yang
berlaku kini menuju kondisi masa yang akan datang guna
meningkatkan efektifitas.13
KSPPS :koperasi yang kegiatan usahanya meliputi simpanan,
pinjaman, dan pembiayaan sesuai prinsip syariah,
11
Jumingan,Analaisis Laporan Keuangan,(Jakarta:PT Bumi Aksara,2008).hlm,239 12
Syukri, Iska,dkk,Lembaga Keuangan Syariah,(Batusangkar:STAIN Batusangkar
Press,2005),hlm 73. 13
Winardi,Manajemen Perubahan,(Jakarta: Prenada Media Group,2010),hlm,2.
28
28
termasuk mengelola zakat, infaq/sedekah, dan wakaf
sebagai bagian dari kegiatan koperasi yang
bersangkutan.14
H. Sistematika Penulisan
Kerangka sistematika penulisan terdiri dari lima bab, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan secara singkat latar belakang masalah,
identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, penjelasan judul, dan sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori-teori tentang konsep koperasi syariah dan
kinerja keuangan sebagai dasar acuan dalam melakukan
penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang digunakan
dalam penulisan skripsi yang meliputi antara lain ; jenis
penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisa data yang
digunakan.
BAB IV HASIL PENELITIAN
Bab ini menerangkan tentang hasil dari penelitian yang penulis
lakukan terhadap pembahasan permasalahan.
BAB V PENUTUP
14
Peraturan Menteri Koperasi dan UKM RI No. 16/Per/M.KUKM/IX/2015, Tentang
Pelaksanaan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Oleh Koperasi
29
29
Bab ini meliputi tentang isi kesimpulan dan saran
BAB II
LANDASAN TEORI
I. Landasan Teori
1. Kinerja Keuangan
Menurut Jumingan, kinerja keuangan merupakan gambaran kondisi
keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu yang biasanya diukur
dengan indikator kecukupan modal, likuiditas dan profitabilitas.15
Sedangkan menurut Harmono, kinerja perusahaan umumnya diukur
berdasarkan laba, imbalan investasi atau penghasilan per saham yang
disajikan dalam laporan keuangan untuk pengambilan keputusan
ekonomi.16
Kinerja keuangan adalah usaha formal yang dilakukan perusahaan
untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba,
melihat prospek, pertumbuhan serta potensi perkembangan perusahaan
dimasa yang akan datang.17
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja
keuangan adalah kemampuan perusahaan dalam mencapai target-target
perusahaan yang biasanya diukur dari laporan keuangan pada suatu periode
tertentu.
3. Analisis Laporan keuangan
15
Jumingan,Analaisis Laporan Keuangan,(Jakarta:PT Bumi Aksara,2008).hlm,239 16
Harmono,Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Screcard,(Jakarta:PT Bumi
Aksara,2014),hlm,23 17
Linda Finansia, Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger
dan Akuisisi, Skripsi.Universtitas Negeri Yogyakarta,2017.
30
30
Gambaran kinerja suatu peusahaan biasanya tercermin dalam
laporan keuangannya. Laporan keuangan merupakan media yang paling
penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan.
Laporan keuangan menjadi sarana informasi bagi pihak-pihak yang
berkepentingan, dalam proses pengambilan keputusan ekonomi yang
rasional.18
Untuk menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata
(explicit) dari suatu laporan keuangan, atau yang berada dibalik laporan
keuangan (implicit) maka perlu dilakukan analisis laporan keuangan.
Analisis laporan keuangan menurut Gibson yang dikutip oleh David
Sukardi, merupakan suatu proses pertimbangan yang tujuan utamanya
adalah mengidentifikasi perubahan pokok dalam kecenderungan, jumlah
dan hubungan serta alasan yang mendasari perubahan tersebut.19
Sedangkan menurut Harmono, analisis laporan keuangan merupakan
alat analisis bagi manajemen perusahaan yang bersifat menyeluruh, dapat
digunakan untuk mendeteksi/mendiagnosis tingkat kesehatan perusahaan,
melalui analisis kondisi arus kas atau kinerja organisasi perusahaan baik
yang bersifat parsial maupun kinerja organisasi secara keseluruhan.20
Jadi dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan adalah
suatu metode yang digunakan untuk melihat kondisi keuangan perusahaan
periode tertentu, dengan tujuan melihat pencapaian target atau
pengambilan keputusan untuk masa yang akan datang.
18
Sofyan Syafri,Analisis Kritis atas Laporan Keuangan,(Jakarta:PT RajaGrafindo
Persada,2006),hlm.105. 19
David Sukardi Kodrat,dkk,Manajemen Keuangan Based on Empirical
Research,(Yogyakarta:Graha Ilmu,2009),hlm251. 20
Harmono,Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Screcard,(Jakarta:PT Bumi
Aksara,2014),hlm,104
31
31
3. Rasio Keuangan
Untuk mengukur kinerja keuangan sebuah perusahaan, dapat
dilakukan dengan teknik analisis rasio keuangan. Rasio keuangan menurut
sofyan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos
laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang
relevan.21
Sedangkan menurut Kasmir, rasio keuangan berarti kegiatan
membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan
cara membagi satu angka dengan angka lainnya, antara kompenen dalam
satu laporan keuangan atau antar laporan keuangan, baik dalam satu
periode maupun beberapa periode.22
Setiap rasio keuangan memiliki tujuan, kegunaan, dan arti tertentu.
Kemudian setiap hasil dari rasio yang diukur diinterpretasikan sehingga
menjadi berarti bagi pengambilan keputusan. Banyak jenis rasio yang
diklasifikasikan oleh para ahli, namun umumnya rasio yang dikenal dan
populer adalah rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas.
a. Rasio likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan sejauh mana
aktiva lancar menutupi kewajiban lancar. Menurut Harmono rasio
likuiditas mencerminkan ukuran kinerja manajemen ditinjau dari
sejauh mana manajemen mampu mengelola modal kerja yang didanai
dari utang lancar dan saldo kas perusahaan.23
21
Sofyan Syafri,Analisis Kritis atas Laporan Keuangan,(Jakarta:PT RajaGrafindo
Persada,2006),hlm.297. 22
Kasmir,Analisis Laporan Keuangan,(Jakarta:PT RajaGrafindo Persada,2015),hlm.104 23
Harmono,Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Screcard,(Jakarta:PT Bumi
Aksara,2014),hlm106
32
32
Sedangkan menurut Fred Weston yang dikutip oleh Kasmir,
rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek.24
Jadi rasio likuiditas adalah pengukuran terhadap kemampuan
asset lancar yang dimiliki perushaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya.
Rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
current ratio. Rasio lancar (current ratio) menurut Farah adalah rasio
yang menunjukkan sejauh mana tagihan jangka pendek dari para
kreditor dapat dipenuhi dengan aktiva yang diharapkan dapat
dikonvrsi menjadi uang tunai dalam waktu dekat. Current ratio
merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendek pada saat ditagih secara
keseluruhan.25
Rumus untuk mencari rasio lancar atau current ratio
dapat digunakan sebagai berikut:
b. Rasio solvabilitas
Untuk menjalankan operasinya setiap perusahaan perusahaan
membutuhkan dana, baik dana jangka pendek maupun jangka panjang.
Artinya dalam setiap perusahaan harus tersedia dana dalam jumlah
tertentu sehingga tersedia pada saat dibutuhkan. Dana yang
dibutuhkan bisa didapat dari berbagai sumber, baik yang berasal dari
24
Kasmir,Analisis Laporan Keuangan,(Jakarta:PT RajaGrafindo Persada,2015),hlm.129 25
Farah Margaretha,Manajemen Keuangan Untuk Manajer
Nonkeuangan,(Jakarta:Penerbit Erlangga,2011),hlm.25.
33
33
milik pribadi, pinjaman ataupun dana pihak ketiga. Besarnya
penggunaan masing-masing sumber dana harus dipertimbangkan agar
tidak membebani perusahaan. Dengan kata lain, penggunaan sumber
dana yang berasal dari pinjaman harus dibatasi. Kombinasi dari
penggunaan dana tersebut dikenal dengan nama rasio penggunaan
dana pinjaman atau yang sering disebut rasio solvabilitas.
Rasio Solvabilitas dikemukakan oleh Kasmir merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka
panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi).26
Atau dapat diartikan bahwa rasio likuiditas merupakan rasio
yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
seluruh kewajiban sebagai antisipasi ketika mengalami kebangkrutan.
Rasio solvabilitas yang digunakan pada penelitian ini adalah
debt to asset ratio. Debt to assets ratio merupakan rasio utang yang
digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan
total aktiva. Rumus untuk mencari debt ratio dapat digunakan sebagai
berikut:
c. Rasio profitabilitas
26
Kasmir,Analisis Laporan Keuangan,(Jakarta:PT RajaGrafindo Persada,2015),hlm.151
34
34
Rasio rentabilitas atau disebut juga rasio profitabilitas
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba
dari semua sumber yang ada.27
Sedangkan rasio profitabilitas menurut Kasmir adalah rasio
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.
Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen
suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari
penjualan dan pendapatan investasi.28
Rasio profitabilitas yang dikemukakan oleh Harmono adalah
rasio yang menggambarkan kinerja fundamental perusahaan ditinjau
dari tingkat efisiensi dan aktivitas operasi perusahaan dalam
memperoleh laba.29
Jadi dapat disimpulkan bahwa rasio profitabilitas adalah rasio
yang digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba dari sumber-sumber yang ada.
Rasio profitabiltas yang digunakan pada penelitian ini adalah
return on assets. Return on assets (ROA) merupakan rasio yang
menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam
perusahaan. Rumus untuk mencari ROA dapat digunakan sebagai
berikut:
27
Sofyan Syafri,Analisis Kritis atas Laporan Keuangan,(Jakarta:PT RajaGrafindo
Persada,2006),hlm.308. 28
Kasmir,Analisis Laporan Keuangan,(Jakarta:PT RajaGrafindo Persada,2015),hlm.196 29
Harmono,Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Screcard,(Jakarta:PT Bumi
Aksara,2014),hlm109
35
35
4. Konsep koperasi syariah
Menurut Suhendi yang dikutip oleh Syukri Iska, koperasi berasal
dari kata cooperation yang berarti kerjasama. Sedangkan menurut istilah,
koperasi adalah suatu perkumpulan yang dibentuk oleh para anggota yang
berfungsi untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya dengan harga yang
relatif rendah dan bertujuan meningkatkan kesejahteraan hidup bersama.30
Sementara koperasi syariah kegiatan usahanya hampir sama dengan
koperasi lainnya, hanya saja mekanismenya mengalami modifikasi dan
kegiatan opersionalnya harus mengacu pada syariat Islam. Bila dikaji lebih
jauh, ternyata dalam Islam melakukan persekutuan merupakan salah satu
bentuk kerjasama yang dianjurkan syara’, karena dengan persekutuan
berarti terdapat kesatuan. Dengan kesatuan akan tercipta sebuah kekuatan,
sehingga hendaknya kekuatan ini digunakan untuk menegakkan kebenaran.
Koperasi merupakan salah satu bentuk pengamalan ajaran Islam
yang memiliki prinsip tolong-menolong, kerjasama, saling membantu serta
saling memenuhi kebutuhan antara sesama anggota. Oleh karena itu,
koperasi sangat sesuai dengan ajaran Islam dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.31
30
Syukri, Iska,dkk,Lembaga Keuangan Syariah,(Batusangkar:STAIN Batusangkar
Press,2005),hlm 73. 31
Syukri, Iska,dkk,Lembaga Keuangan Syariah,(Batusangkar:STAIN Batusangkar
Press,2005),hlm,77.
36
36
Sedangkan menurut Nur S. Buchori, koperasi syariah adalah usaha
ekonomi yang terorganisir secara mantap, demokratis, otonom partisipatif,
dan berwatak sosial yang operasionalnya menggunakan prinsip-prinsip
yang mengusung etika moral dengan memperhatikan halal atau haramnya
sebuah usaha yang dijalankannya sebagaimana diajarkan dalam agama
Islam.32
Pada tahun1994, berdiri sebuah forum komunikasi (FORKOM)
BMT se-Jabodetabek yang berwacana setiap bulannya menggagas sebuah
payung hukum bagi anggotanya. Maka tercetuslah ide pendirian BMT
dengan badan hukum koperasi yang masih sebatas Badan Hukum
Karyawan Yayasan atau unit usaha dari KUD. Pada tahun 1998, dari hasil
beberapa pertemuan Forkom BMT terjadi sebuah kesepakatan untuk
pendirian sebuah koperasi sekunder yakni Koperasi Syariah Indonesia
(KOSINDO) yang beranggotakan 30 BMT. Selain KOSINDO berdiri pula
koperasi sekunder lainnya seperti INKOPSYAH (Induk Koperasi syariah)
yang diprakarsai oleh PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil).33
Berangkat dari kebijakan pengelolaan BMT yang memfokuskan
anggotanya pada sektor keuangan dalam hal penghimpunan dana dan
pendayagunaannya tersebut maka bentuk yang idealnya BMT adalah
Koperasi Simpan Pinjam Syariah yang selanjutnya disebut KJKS.
Kegiatan usaha yang ditawarkan oleh koperasi syariah dapat
dikategorikan pada dua bagian utama, yaitu:
a. Usaha penghimpunan dana
32
Nur S. Buchori,Koperasi Syariah,(Jawa Timur:Masmedia Buana Pustaka,2009).hlm12 33
Ibid.,Hlm 13
37
37
Untuk menumbuh kembangkan usaha koperasi syariah, maka
para pengurus harus memiliki strategi pencarian dana. Sumber dana
dapat diperoleh dari anggota, pinjaman atau dana-dana yang bersifat
hibah atau sumbangan. Semua jenis sumber dana tersebut dapat
diklasifikasikan sifatnya ada yang komersil, hibah atau sumbangan
atau sekedar titipan saja. Secara umum, sember dana koperasi
diklasifikasikan sebagai berikut:34
1) Simpanan pokok
Simpanan pokok merupakan modal awal anggota yang
disetorkan dimana beasr simpanan poko tersebut sama dan
tidak boleh dibedakan antara anggota. Konsep pendirian
koperasi syariah tepatnya menggunakan konsep syirkah
mufawadah yakni sebuah usaha yang didirikan secara
bersama-sama dua orang atau lebih, masing-masing
meberikan kontribusi dana dalam porsi yang sama dan
berpartisipasi dalam kerja dengan bobot yang sama pula.
Masing-masing partner saling menanggung satu sama lain
dalam hak dan kewajiban. Dan tidak diperkenankan salah
seorang memasukkan modal yang lebih besar dan
memperoleh keuntungan yang lebih besar pula dibandingkan
dengan anggota yang lainnya.
2) Simpanan wajib
Simpanan Wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang
tidak harus sama yang wajib dibayar anggota kepada koperasi
34
Nur S. Buchori,Koperasi Syariah ,(Jawa Timur: Masmedia Buana Pustaka,
2009),Hlm28-31
38
38
dalam waktu dan kesempatan tertentu, yang tidak dapat
diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi
anggota.
3) Simpanan sukarela
Simpanan anggota merupakan bentuk investasi dari
anggota atau calon anggota yang memiliki kelebihan dana
kemudian menyimpnannya di koperasi Syariah. Bentuk
simpanan sukarela ini memiliki 2 jenis karakter antara lain:
a) Karakter pertama bersifat dana titipan yang disebut
titipan (wadi’ah) dan dapat diambil setiap saat.
b) Karakter kedua bersifat investasi, yang memang
ditujukan untuk kepentingan usaha dengan mekanisme
bagi hasil (mudharabah).
4) Investasi pihak lain
Dalam melakukan operasionalnya lembaga Koperasi
syariah biasanya selalu mebutuhkan suntuikan dana agar dapat
mengembangkan usahanya secara maksimal. Oleh karena itu
diharapkan dapat bekerja sama dengan dengan pihak lain
seperti Bank Syariah atau programprogram pemerintah.
b. Usaha penyaluran dana
Usaha penyaluran dana dalam koperasi syariah dikenal
dengan istilah pembiayaan. Pembiayaan adalah penyediaan dana
atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa:
1) Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan
musyarakah.
39
39
2) Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli
dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik.
3) Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam,
dan istishna’.
4) Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh.
5) Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk
transaksi multijasa berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
antara KSPPS dan/atau USPS Koperasi dan pihak lain yang
mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana
untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu
tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil.
J. Landasan Syariah
Koperasi syariah adalah suatu perkumpulan yang dibentuk oleh para
anggota yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya dengan
harga yang relatif rendah dan bertujuan meningkatkan kesejahteraan hidup
bersama berdasarkan syariat Islam. Pembentukan koperasi syariah ini adalah
tindak lanjut dari keresahan masyarakat akibat praktek lembaga keuangan
konvensional yang menggunakan prinsip riba dalam pelaksanaanyya. Hal ini
sejalan dengan penerapan QS Al-Baqarah ayat 168:
Artinya: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
setan; karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata
bagimu.”
40
40
Ayat diatas bersifat umum karena ditujukan kepada seluruh manusia dan
tidak terbatas pada orang-orang yang beriman saja. Manusia diberikan fasilitas
hidup di dunia untuk pemenuhan kebutuhannya, dengan catatan halal dan baik.
Halal yang dimaksudkan adalah halal dzat dan cara memperolehnya.35
Oleh
karena itu, penting mengetahui sumber harta yang kita miliki apakah didapat
dengan cara yang halal atau tidak. Dengan adanya koperasi syariah dapat
membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan dengan cara yang halal dan
terhindar dari riba yang terdapat pada lembaga keuangan konvensional.
Koperasi syariah merupakan salah satu bentuk pengamalan ajaran Islam
yang memiliki prinsip tolong-menolong, kerjasama, saling membantu serta saling
memenuhi kebutuhan antara sesama anggota. Tolong-menolong dalam kebajikan
dan dalam ketakwaan sangat dianjurkan oleh Allah SWT sebagaimana yang
disebutkan dalam QS Al-Maidah ayat 2:
Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya
Allah amat berat siksa-Nya.”
Ayat diatas menejelaskan bahwa Islam melarang semua bentuk
kespakatan yang dibuat untuk menganiaya pihak lain. Sebaliknya, kita
diperintahkan untuk saling tolong-menolong dalam kebaikan. Konsep inilah yang
kemudian diusung oleh koperasi syariah. Selain itu, azas kerjasama juga terdapat
pada Hadis Nabi :
35
Dwi Suwiknyo, Kompilasi Tasfsir Ayat-ayat Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2010),hlm159
41
41
حدثىا محمد به سليمان المصيصي حدثىا محمد به الزبرقان عه
أبي حيان التيمي عه أبيه عه أبي هريرة رفعه قال إن الله يقول
أوا ثالث الشريكيه ما لم يخه أحدهما صاحبه فإذا خاوه خرجت
مه بيىهماArtinya: “Dari Abu Hurairah meriwayatkan sampai ke Rasul (Marfu’)
bersabda: Sesungguhnya Allah berfirman, Aku adalah yang ketiga
dari dua orang yang berserikat selama tidak ada pihak yang
menghianati mitra perserikatan, jika ada yang berkhianat maka Aku
keluar dari keduanya.” (HR. Abu Dawud, diriwayat oleh periwayat
tsiqah).
K. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran penulis gambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Penelitian ini membandingkan kinerja keuangan koperasi syariah Al-
Anshari sebelum dan sesudah perubahan status. Indikator yang digunakan untuk
mengukur kinerja keuangan perusahaan adalah rasio keuangan yang terdiri atas
current ratio, debt to assets ratio dan return on assets.
L. Hipotesis
Adapun hipotesis yang digunakan pada penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut :
H0 : M1 = M2
Current Ratio
Debt to Assets Ratio
Kinerja Keuangan
Sebelum Perubahan Status
Sesudah Perubahan Status
Return On Assets
42
42
H1 : M1 ≠ M2
Dimana penjelasan dari hipotesis tersebut berdasarkan variabel yang akan
diuji adalah sebagai berikut:
1. Rasio likuiditas
H01: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
kinerja keuangan koperasi syariah Al-Anshari sebelum dan
sesudah perubahan status dilihat dari Current Ratio
H11: Adanya perbedaan yang signifikan kinerja keuangan koperasi
syariah Al-Anshari sebelum dan sesudah perubahan status dilihat
dari Current Ratio
2. Rasio solvabilitas
H02: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan kinerja keuangan
koperasi syariah Al-Anshari sebelum dan sesudah perubahan
status dilihat dari Debt to Assets Ratio
H12: Adanya perbedaan yang signifikan kinerja keuangan koperasi
syariah Al-Anshari sebelum dan sesudah perubahan status dilihat
dari Debt to Assets Ratio
3. Rasio profitabilitas
H03: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan kinerja
keuangan koperasi syariah Al-Anshari sebelum dan sesudah
perubahan status dilihat dari Return on Assets
H13: Adanya perbedaan yang signifikan kinerja keuangan koperasi
syariah Al-Anshari sebelum dan sesudah perubahan status dilihat
dari Return on Assets.
M. Kajian Terdahulu
43
43
Sebagai data pendukung dan bukti keautentikan penelitian ini, berikut
penelitian-penelitian yang berkaitan dengan judul penelitian yang penulis ajukan:
Penelitian yang dilakukan oleh Noviliana Nuraini menguji Pengaruh
Perubahan Status Lembaga Keuangan Terhadapa Kinerja Keuangan (Studi Kasus
Pada Bank Mega Syariah Sebelum dan Sesudah Menjadi Bank Syariah Devisa).
Penelitian ini menggunakan rasio ROA, FDR, dan EVA, dimana hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa tidak terjadi perbedaan yang signifikan pada rasio FDR
dan EVA. Sementara perbedaan yang signifikan terjadi pada ROA sebelum dan
seesudah perubahan status.36
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Devi Purwanti menganalisis
Kinerja Keuangan Bank Syariah Sebelum dan Sesudah Spin Off (Studi Kasus
Pada Bank BJB Syariah. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa ada
perbedaan yang signifikan kinerja keuangan Bank BJB Syariah setelah dilakukan
spin off. Pengukuran kinerja keuangan pada penelitian ini menggunakan rasio
FDR, ROA dan QR.37
Yang terakhir penelitian Amanda Wida Kurnia Sari yang menganalisis
Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Sebelum dan Sesudah Spin Off
(Studi Kasus Pada Bank Jabar Banten Syariah). Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kinerja keuangan Bank Jabar Banten
Syariah sebelum dan sesudah spin off diukur dengan rasio FDR, ROA dan
BOPO.38
36
Noviliana Nuraini, Analisis Pengaruh Perubahan Status Lembaga Keuangan
Terhadapa Kinerja Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Mega Syariah Sebelum dan Sesudah
Menjadi Bank Syariah Devisa),UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012. 37
Devi Purwanti, Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Sebelum dan Sesudah Spin
Off (Studi Kasus Pada Bank BJB Syariah,UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,2018 38
Amanda Wida Kurnia Sari, Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah
Sebelum dan Sesudah Spin Off (Studi Kasus Pada Bank Jabar Banten Syariah), IAIN
Surakarta,2017
44
44
Sementara pada penelitian yang penulis lakukan yaitu Analisis Pengaruh
Perubahan Status Lembaga Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan lebih berfokus
pada perbedaan kinerja keuangan KJKS Al-Anshari sebelum dan setelah menjadi
KSPPS Al-Anshari. Indikator untuk melihat perbedaan kinerja keuangan pada
penelitian ini menggunakan rasio Current ratio, Debt to assets ratio dan Return
on assets.
xlv
xlv
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
N Jenis Penelitian
Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka jenis penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif, dimana penelitian ini menekankan analisinya pada data-data numeric
(angka) yang terdapat pada laporan keuangan periode tertentu. Pendekatan kuantitatif
merupakan pendekatan yang datanya berwujud angka atau bilangan, dianalisis melalui
statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian.
O Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian yang dibutuhkan dalam penyelesaian skripsi ini adalah pada bulan
April 2019 sampai dengan bulan Agustus 2019 dan bertempat di KSPPS Al-Anshari
Bukittinggi yang beralamat di Jalan Mutiara 2 Kelurahan Aua Tajungkang Tangah Sawah
Kota Bukittinggi.
P Sumber Data
Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Data Sekunder
adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, dikumpulkan dan diperoleh dari
pihak lain. Data sekunder dapat berupa dokumen-dokumen perusahaan, sumber dari
internet, jurnal-jurnal, media cetak, buku-buku yang dapat digunakan sebagai data untuk
mendukung kegiatan penelitian.32
Data sekunder dalam penelitian ini berupa laporan keuangan triwulan KSPPS Al-
Anshari tahun 2013-2015 sebelum perubahan status, dan tahun 2016-2018 setelah
perubahan status. Sumber data diperoleh langsung dari KSPPS Al-Anshari.
Q Populasi dan Sampel
Populasi merupakan himpunan semua data yang mungkin diobservasi, dicacah atau
dicatat oleh seorang peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh laporan keuangan
32
Iqbal Hasan,Analisis Data Penelitian Dengan Statistik,(Jakarta:PT Bumi Aksara,2010),Hlm19.
xlvi
xlvi
triwulan koperasi syariah Al-Anshari baik sebelum perubahan status dan setelah perubahan
status yaitu sdari September 2010 sampai tahun 2018.
Sementara sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diambil untutk diteliti dan
hasil penelitiannya digunakan sebagai representasi dari populasi secara keseluruhan. Teknik
pengambilan sampel pada penelitian ini adalah quota sampling, yaitu teknik untuk
menentukan sampel dari populasi yang memiliki ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang
diinginkan.33
Sampel pada penelitian ini adalah 11 laporan keuangan triwulan KJKS Al-
Anshari sebelum perubahan status dari tahun 2013-2015 dan 11 laporan keuangan triwulan
setelah menjadi KSPPS Al-Anshari. Jadi sampel pada penelitian ini berjumlah 22 triwulan.
R Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data sekunder berupa
laporan keuangan yang diperoleh langsung dari instansi terkait yaitu KSPPS Al-Anshari.
S Metode Analisis Data
1. Rumus rasio keuangan
a. Current Ratio (CAR)
Rumus untuk mencari rasio lancar atau current ratio dapat digunakan
sebagai berikut:
b. Debt to Total Assets Ratio (DTAR)
Rumus untuk mencari debt ratio dapat digunakan sebagai berikut:
33
Nanang Martono,Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder,(Jakarta:Rajawali Pers,2014),Hlm.80
xlvii
xlvii
c. Return On Assets (ROA)
Rumus untuk mencari ROA dapat digunakan sebagai berikut:
2. Uji normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang
akan digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data
dilakukan sebelum data diolah. Penentuan normal tidaknya data ditentukan apabila
hasil signifikansi lebih besar dari tingkat signifikansi yang sudah ditentukan (>0,05)
maka H0 diterima dan data tersebut terdistribusi normal. Sebaliknya apabila
signifikansi uji lebih kecil dari signifikansi yang ditentukan (<0,05) maka H0 ditolak
dan data tersebut dinyatakan terdistribusi tidak normal.
3. Uji beda
Hasil uji normalitas yang menunjukkan sampel berdistribusi normal, maka uji
beda yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji parametric paired sampel t-
test. Paired sample t-test atau uji t sampel berpasangan merupakan uji parametrik yang
digunakan untuk menguji hipotesis sama atau tidak berbeda (H0) antara dua variabel.
Uji beda ini digunakan untuk menentukan ada tidaknya perbedaaan rata-rata dua
sampel. Dua sampel yang dimaksud adalah sampel yang sama namun mengalami
proses pengukuran maupun perlakuan yang berbeda, yakni sebelum dan sesudah
terjadinya perubahan status.
xlviii
xlviii
Langkah-langkah untuk melakukan uji t sampel berpasangan adalah sebagai
berikut:34
a. Menentukan hipotesis alternatif
b. Menentukan tingkat signifikansi (α = 5%)
c. Tentukan t hitung dengan menggunakan rumus:
√∑
dimana:
∑
Keterangan:
D = Selisih x1 dan x2 (x1-x2)
d = D-MD
N = Jumlah sampel
M = Rata-rata
d. Lakukan uji signifikansi dengan membandingkan besarnya t hitung dengan t
tabel, sehingga diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1). t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima
2). t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak
Atau apabila pengolahan Paired sampel t-test menggunakan program SPSS,
maka langkah-langkah uji bedanya sebagai berikut:
d. Menentukan hipotesis alternatif
e. Menentukan tingkat signifikansi (α = 5%)
f. Membandingkan antara probabilitas dan taraf signifikansi yang telah
ditetapkan (5%).
g. Menarik kesimpulan statistik.
1). H1 diterima jika nilai Sig. residual data < α (α=5%)
34
Burhan Bungin,Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi ,(Jakarta: Prenadamedia, 2015), hlm223-
224
xlix
xlix
2). H1 ditolak jika nilai Sig. residual data > α (α=5%)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum KSPPS Al-Anshari
1. Profil KSPPS Al-Anshari
Nama lembaga : KSPPS Al-Anshari Bukittinggi
Tanggal berdiri : 9 November 2010/ 5 Syakban 1432H
Badan hukum : Badan Hukum 34/BH/III.10/XI-2011 oleh Dinas
Koperindag Kota Bukittinggi a.n Kementrian Hukum
dan HAM tanggal 1 April 2011
Alamat : Jl. Mutiara Indah Aur Tajungkang Tangah Sawah,
Bukittinggi
Telp. : 0752-625655
2. Sejarah singkat pembentukan KSPPS Al-Anshari
Pada mulanya KSPPS Al-Anshari merupakan lembaga pengelolaan dana
pengentasan kemiskinan bernamakan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Potensial
(LPMP) Al-Anshari, yang dibentuk oleh Badan Amil Zakat Nasional kota Bukittinggi
pada tanggal 1 November 2008. Kemudian pada tanggal 30 September 2010,
berdasarkan surat Walikota Bukittinggi No 61/405/Org/TLHP/IX-2010 LPMP Al-
Anshari ditetapkan status badan hukumnya yang dikeluarkan oleh Dinas Koperindag.
Penetapan status badan hukum LPMP Al-Anshari oleh Dinas Koperindag kota
Bukittinggi tanggal 1 April 2011 sebagai Koperasi Jasa Keuangan Syariah Al-
Anshari atau disingkat KJKS Al-Anshari.
l
l
Sebagai penunjang kegiatan pengentasan kemiskinan di kota Bukittinggi,
Pemerintah daerah kota Bukittinggi memberikan dana hibah sebesar ± Rp 4 Miliyar,
yang dikelola oleh KJKS Al-Anshari yang dituangkan dalam perjanjian kerjasama
PEMDA kota Bukittinggi dengan Pengurus BAZNas kota Bukittinggi. Perjanjian
kerjasama PEMDA kota Bukittinggi dan Pengurus BAZNas kota Bukittinggi tersebut
berakhir pada tanggal 22 Juni 2012. Sehingga dana hibah tersebut selanjutnya
menjadi milik BAZNas Kota Bukittinggi sebesar Rp 4.165.209.285,93 dan
pengelolaannya diteruskan oleh KJKS Al-Anshari dengan bagi hasil dari profit, 2/3
untuk KJKS Al-Anshari dan 1/3 bagian untuk BAZNas Kota Bukittinggi dengan akad
Mudharabah Muqayyadah.
Dalam rangka pengembangan kegiatan koperasi syariah, pada September
2015, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia
mengeluarkan peraturan Nomor 16/Per/M.UKM/IX/2015 tentang Pelaksanaan Usaha
Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah oleh Koperasi. Peraturan ini juga merubah
status Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) menjadi Koperasi Simpan Pinjam dan
Pembiayaan Syariah (KSPPS). Maka pada tanggal 13 oktober 2015 telah diadakan
rapat anggota perubahan anggaran dasar dengan Akta Perubahan yang dibuat oleh
notaris. Secara resmi KJKS Al-Anshari berubah menjadi KSPPS Al-Anshari setelah
dilaporkan kepada Koperindag Kota Bukittinggi tanggal 26 November 2015.
3. Visi KSPPS Al-Anshari
“Terwujudnya keluarga binaan yang sejahtera, meningkatnya SDM dan peran sosial
kemasyarakatan yang dibangun diatas nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan.”
4. Misi KSPPS Al-Anshari
a. Meningkatkan taraf hidup Masyarakat Produktif Potensial
b. Mengurangi masyarakat berekonomi lemah
c. Memberikan dukungan dana untuk permodalan
d. Menjadi lembaga pemberdayaan yang unggul
e. Membina keimanan, ketaqwaan masyarakat
li
li
5. Filosofi
Menanamkan prinsip tolong-menolong (Ta’awun). Membina kemadirian masyarakat
(Istiqlal) yang produktif dan potensial.
6. Alamat
Alamat kantor KSPPS Al-Anshari sekarang adalah jalan mutiara 2 Kelurahan Aua
Tajungkang Tangah Sawah, satu gedung dengan BAZNas Kota Bukittinggi.
7. Struktur Organisasi
a. Pengawas syariah
1). DR. Zainuddin Tanjung, MA.
2). H. Helmi Chatib
b. Pengawas operasional
1). Drs. H. Salman MH
2). H. Sabir, SH.MH
3). Mulfatis Agus Bc AN
c. Pengurus
1). Prof. DR. H. A. Rahman R. MA :Ketua
2). H. Dr. Irwan Yuliadi M Kes :Wk Ketua
3). Drs. Iskandar Dt. Lelokayo MPd. :Sekretaris
4). H. helvi Mias SH :Wk Sekretaris
5). Dr. H. metrizal Sp A :Bendahara
d. Pengelola
1). H. Ismail Djohar SH,MM : Pimpinan
2). H. Al Chairi : Wk Pimpinan
3). Rahtu Asliza : Admin
4). Ferry AB, SE : Keuangan
5). Mila Febrina A.Md : Teller
lii
lii
6). Lenni Marlina A.Md : Administrasi
e. Pemasaran
1). H. Zulfiadi : Kabag Pemasaran
2). Maryeni St Pangeran : AO NPL
3). Taufik : Account Officer
4). Widia Indriani : Account Officer
5). Indira Kristina Dasril A.Md : Account Officer
6). Leni Ramadhani : Account Officer
7). Aulia Rahman : Account Officer
8. Rapat-rapat
Rapat-rapat telah diatur secara sistematis, seperti rapat konsultasi, rapat komite
pembiayaan yang telah ditetapkan setiap hari Jumat atau Selasa. Namun apabila ada
hal-hal yang mendadak dibutuhkan mengadakan rapat khusus
9. Pengelolaan
a) Usaha yang dilaksanakan adalah Jasa Keuangan Syariah dengan
memfokuskan diri pada target masyarakat yang terdaftar sebagai keluarga
miskin dan kepada nasabah lainnya.
b) Pengelolaan dilaksanakan dengan berpedoman kepada Permen Koperasi dan
KUKM No. 35.2 dan 35.3 tentang SOM, SOP, KSPP Syariah dan penilain
KSPPS serta PSAK 101 sd PSAK 105. Masih dipakai walaupun menurut
PermenKop UKM No 16 tidak berlaku namun sampai laporan ini dibuat
belum ada penggantinya.
10. Pembinaan anggota
Bagi calon anggota yang diajukan dan telah lolos verifikasi dan analisa diberikan
pembinaan, di kantor BAZNAS kota Bukittinggi, dengan materi:
liii
liii
a) Kewajiban manusia terhadap Allah SWT
b) Menjaga hubungan baik sesama
c) Kewajiban dan kiat berusaha
d) Ajaran untuk selaluberperilaku jujur
e) Kewajiban dalam mebayar utang
f) Pelurusan niat untuk mencari rizki yang diridhai Allah SWT
g) Doa kesuksesan dalam bekerja
B. Hasil Penelitian
1. Uji beda current ratio sebelum dan sesudah perubahan status
a. Current ratio sebelum dan sesudah perubahan status
Sebelum data laporan keuangan diolah dalam SPSS, terlebih dahulu
komponen pada laporan keuangan dianalisa sesuai rasio yang diinginkan, yaitu
rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas. Rasio likuiditas yang
digunakan pada penelitian ini adalah current rasio, yang rumusnya sebagai
berikut:
Tabel 4.1
Current Ratio KSPPS Al-Anshari sebelum perubahan status
Tahun Q Aktiva Lancar
(Rp)
Utang Lancar
(Rp)
Current
Ratio
2013
Q1 642.264.466 437.070.250 1,47
Q2 728.333.163 433.254.528 1,68
Q3 761.901.989 450.966.214 1,69
Q4 949.508.364 521.788.167 1,82
2014
Q1 1.165.136.367 627.836.681 1,86
Q2 1.028.353.645 653.604.398 1,57
Q3 2.145.050.419 623.427.443 3,44
Q4 2.083.527.742 684.132.465 3,05
2015 Q1 1.765.147.573 672.644.344 2,62
Q2 757.654.679 719.676.325 1,05
Q3 1.156.089.718 746.876.861 1,55
Jumlah 13.182.968.125 6.571.277.676 21,80
Rata-Rata 1.198,451.648 597.388.880 1,98 Sumber : KSPPS Al-Anshari
liv
liv
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa sebelum perubahan status dari tahun
2013 sampai tahun 2015 berupa laporan keuangan triwulan KSPPS Al-Anshari,
bahwa nilai aktiva lancarnya cenderung berfluktuasi setiap triwulannya.
Sementara nilai utang lancar pada tabel tersebut terus mengalami kenaikan.
Dengan demikian hasil current ratio setiap triwulannya sebelum perubahan
status mengalami fluktuasi. Dengan rata-rata current ratio KSPPS Al-Anshari
sebelum perubahan status sebesar 1,98.
Tabel 4.2
Current Ratio KSPPS Al-Anshari sesudah perubahan status
Tahun Q Aktiva Lancar
(Rp)
Utang Lancar
(Rp)
Current
Ratio
2016
Q1 854.748.399 904.562.775 0,94
Q2 656.732.372 812.076.498 0,81
Q3 1.464.095.855 890.731.057 1,64
Q4 1.871.958.058 828.646.350 2,26
2017
Q1 1.092.502.366 951.857.742 1,15
Q2 1.681.006.372 1.009.209.060 1,67
Q3 1.435.609.189 1.035.066.611 1,39
Q4 863.339.319 1.106.522.817 0,78
2018 Q1 1.204.630.158 1.191.827.998 1,01
Q2 1.164.875.560 1.224.072.808 0,95
Q3 1.127.004.784 1.154.102.591 0,98
Jumlah 13.416.502.432 11.108.676.307 13,58
Rata-Rata 1.219.682.039 1.009.879.664 1,23 Sumber : KSPPS Al-Anshari
Tabel diatas hampir sama dengan tabel sebelumnya yaitu nilai aktiva
lancar cenderung berfluktuasi dan utang lancar setelah perubahan status
mengalami kenaikan setiap triwulannya. Dan didapati rata-rata current ratio
KSPPS Al-Anshari setelah perubahan status sebesar 1,23.
Setelah melakukan pengolahan terhadap komponen laporan keuangan
diatas, maka dapat dilihat pada tabel berikut perbandingan current ratio KSPPS
Al-Anshari sebelum dan sesudah perubahan status sebagai berikut:
lv
lv
Tabel 4.3
Current Ratio KSPPS Al-Anshari sebelum dan sesudah perubahan status
N Sebelum Sesudah
1 1,47 0,94
2 1,68 0,81
3 1,69 1,64
4 1,82 2,26
5 1,86 1,15
6 1,57 1,67
7 3,44 1,39
8 3,05 0,78
9 2,62 1,01
10 1,05 0,95
11 1,55 0,98
Jumlah 21,80 13,58
Rata-rata 1,98 1,23 Sumber: Pengolahan laporan keuangan KSPPS Al-Anshari
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai aktiva lancar KSPSS Al-Anshari
cenderung berfluktuatif setiap triwulannya, berbeda dengan nilai utang lancar
yang cenderung mengalami kenaikan setiap triwulan. Dari tabel 4.3 diatas juga
dapat dilihat secara garis besar bahwa rata-rata current ratio KSPPS Al-Anshari
sebelum perubahan status lebih besar daripada current ratio sesudah perubahan
status yaitu 1,98>1,23. Artinya current ratio KSPPS Al-Anshari setelah
perubahan status mengalami penurunan sebesar 0,75.
b. Uji Normalitas
Sebelum masuk pada bagian langkah-langkah uji paired sampel t test,
maka terlebih dahulu penulis melakukan uji normalitas untuk mengetahui data
tersebut terdistribusi normal atau tidak. Adapun hasil uji normalitas dengan SPSS
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.4
Hasil uji normalitas Current ratio sebelum dan sesudah perubahan status
lvi
lvi
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Sebelum .293 11 .009 .864 11 .064
Sesudah .233 11 .097 .861 11 .060
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber : Hasil olahan SPSS 16.0
Untuk mengetahui sebaran data berdistribusi normal atau tidak, dilakukan
dengan membandingkan nilai koefisien Sig. dengan nilai probabilitas α = 0,05.
Dari hasil pengolahan SPSS diatas, nilai Sig sebelum dan sesudah yaitu 0,064
dan 0,060 > 0,05 yang berarti data tersebut terdistribusi normal.
c. Uji t sampel berpasangan
Langkah awal dalam uji ini yaitu menentukan t hitung yang dapat dimulai
dari mencari nilai :
∑
Dimana nilai D adalah selisih antara nilai current ratio sebelum dan sesudah
perubahan status. Maka untuk penyelesaian rumus diatas, dapat dimulai dari
tabel berikut:
Tabel 4.5
Mengitung selisih (D) current ratio sebelum dan sesudah perubahan status
Sebelum
(X1)
Sesudah
(X2)
D= X1-
X2 d d
2
1,47 0,94 0,52 (0,22) 0,05
1,68 0,81 0,87 0,12 0,02
1,69 1,64 0,05 (0,70) 0,49
1,82 2,26 -0,44 (1,19) 1,41
1,86 1,15 0,71 (0,04) 0,00
1,57 1,67 -0,09 (0,84) 0,71
3,44 1,39 2,05 1,31 1,71
3,05 0,78 2,27 1,52 2,30
2,62 1,01 1,61 0,87 0,75
1,05 0,95 0,10 (0,65) 0,42
1,55 0,98 0,57 (0,18) 0,03
Jumlah 8,22 0 7,88 Sumber: Pengolahan current ratio KSPPS Al-Anshari
lvii
lvii
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai D=8,22 dan niali d2=17,8.
Setelah itu barulah kita bisa mengetahui nilai t hitung berdasarkan rumus:
√∑
√
t = 2,7926
Jadi berdasarkan perhitungan diatas, diketahui bahwa nilai t hitung> t tabel
yaitu 2,7926 >2,2281. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H01 ditolak dan H11
diterima yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan current ratio KSPPS Al-
Anshari sebelum dan sesudah perubahan status. Perbedaan ini adalah terjadinya
penurunan current ratio sesudah perubahan status yang dapat dilihat dari rata-
rata current ratio sebelum dan sesudah perubahan status.
Uji beda ini juga dapat diolah melalui SPSS dan didapat hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.6
Paired Samples Statistics
Mean N
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
Pair 1 Sebelum 1.9818 11 .73336 .22112
Sesudah 1.2345 11 .45899 .13839
Sumber : Hasil olahan SPSS 16.0
Dari output diatas diperoleh hasil bahwa rata-rata current ratio sebelum
perubahan status sebesar 1,98 dan sesudah perubahan status diperoleh rata-rata
current ratio sebesar 1,23. Jumlah data yang digunakan adalah 11 dan nilai
standar deviasi sebesar 0,7333 sebelum dan 0,4589 setelah perubahan status.
Karena nilai rata-rata current ratio sebelum >current ratio sesudah perubahan
status , maka secara deskriptif adanya perbedaan antar keduanya. Selanjutnya
lviii
lviii
untuk membuktikan apakah perbedaan tersebut signifikan atau tidak maka dapat
dilihat dari hasil uji paired sample t test berikut:
Tabel 4.7
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Std.
Deviatio
n
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
Sebelum -
Sesudah .74727 .88813 .26778 .15062 1.34393 2.791 10 .019
Sumber : Hasil olahan SPSS 16.0
Output diatas adalah output yang dapat mengemukan adanya perubahan
yang signifikan current ratio sebelum dan sesudah perubahan status.
Pengambilan keputusan dalam uji paired sample t test berdasarkan nilai
signifikansi (Sig.). Pada tabel diatas, nilai Sig. sebesar 0,019 < dari nilai α (0,05).
Hal ini berarti H01 ditolak dan H11 diterima dimana terdapat perbedaan yang
signifikan current ratio KSPPS Al-Anshari sebelum dan sesudah perubahan
status.
2. Uji beda Debt to Assets Ratio sebelum dan sesudah perubahan status
a. Debt to Assets ratio sebelum dan sesudah perubahan status
Sama seperti cara sebelumnya, sebelum data keuangan dianalisis melalui
SPSS, maka terlebih dahulu penulis melakukan analisis rasio. Adapun salah satu
rasio sovabiltas yang digunakan pada penelitian ini adalah debt to assets ratio,
yang rumusnya sebagai berikut:
Tabel 4.8
Debt to Assets Ratio KSPPS Al-Anshari sebelum perubahan status
Tahun Q Total Utang
(Rp)
Total Assets
(Rp)
DTAR (%)
lix
lix
2013
Q1 4.602.279.535 5.150.224.025 89,36
Q2 4.598.463.813 5.159.975.475 89,12
Q3 4.616.175.499 5.204.942.229 88,69
Q4 4.686.997.452 5.448.686.350 86,02
2014
Q1 4.793.045.966 5.530.753.772 86,66
Q2 4.818.813.683 5.581.628.980 86,33
Q3 4.788.636.728 5.599.045.433 85,53
Q4 4.849.341.750 5.702.429.225 85,04
2015 Q1 4.837.853.629 5.594.983.559 86,47
Q2 4.884.885.610 5.688.540.623 85,87
Q3 4.912.086.146 5.794.289.830 84,77
Jumlah 52.388,579.811 60.455.499.501 953,86
Rata-Rata 4.762.598.165 5.495.954.500 86,71 Sumber : KSPPS Al-Anshari
Tabel 4.9
Debt to Assets Ratio KSPPS Al-Anshari sesudah perubahan status
Tahun Q Total Utang
(Rp)
Total Assets
(Rp)
DTAR (%)
2016
Q1 5.069.772.060 6.091.047.175 83,23
Q2 4.977.285.783 6.052.552.139 82,23
Q3 5.055.940.342 6.205.523.463 81,47
Q4 4.993.855.635 6.209.618.725 80,42
2017
Q1 5.117.067.027 6.176.854.764 82,84
Q2 5.174.418.345 6.304.837.251 82,07
Q3 5.200.275.896 6.430.840.992 80,86
Q4 5.271.732.102 6.425.934.015 82,04
2018 Q1 5.357.037.283 6.539.543.341 81,92
Q2 5.389.282.093 6.624.415.254 81,35
Q3 5.319.311.876 6.612.072.995 80,45
Jumlah 56.925.978.442 69.673.240.114 898,90
Rata-Rata 5.175.088.949 6.333.930.919 81,72 Sumber : KSPPS Al-Anshari
Setelah melakukan pengolahan terhadap komponen laporan keuangan
diatas, maka dapat dilihat pada tabel berikut perbandingan debt to assets ratio
KSPPS Al-Anshari sebelum dan sesudah perubahan status sebagai berikut:
Tabel 4.10
Debt to Assets Ratio sebelum dan sesudah perubahan status
N Sebelum (%) Sesudah (%)
1 89,36 83,23
2 89,12 82,23
3 88,69 81,47
lx
lx
4 86,02 80,42
5 86,66 82,84
6 86,33 82,07
7 85,53 80,86
8 85,04 82,04
9 86,47 81,92
10 85,87 81,35
11 84,77 80,45
Jumlah 953,86 898,90
Rata-rata 86,71 81,72 Sumber: KSPPS Al-Anshari
Dari tabel-tabel diatas diketahui bahwa nilai total hutang dan total aktiva
cenderung normal atau tidak terlalu berfluktuatif setiap triwulannya.Namun rata-
rata DTAR dan sesudah perubahan status mengalami penurunan terlihat pada
tabel 4.10 sebesar 4,99%.
b. Uji Normalitas
Sebelum masuk pada bagian langkah-langkah uji paired sampel t test,
maka terlebih dahulu penulis melakukan uji normalitas untuk mengetahui data
tersebut terdistribusi normal atau tidak. Adapun hasil uji normalitas dengan SPSS
dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Tabel 4.11
Hasil uji normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Sebelum .241 11 .074 .877 11 .094
Sesudah .134 11 .200* .957 11 .733
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true
significance.
Sumber : Hasil olahan SPSS 16
Untuk mengetahui sebaran data berdistribusi normal atau tidak dilakukan
dengan membandingkan nilai koefisien Sig. dengan nilai probabilitas α = 0,05.
Dari hasil pengolahan SPSS diatas, nilai Sig sebelum dan sesudah yaitu 0,094
dan 0,733 > 0,05 yang berarti data tersebut terdistribusi normal.
c. Uji t sampel berpasangan
lxi
lxi
Langkah awal dalam uji ini yaitu menentukan t hitung yang dapat dimulai
dari tabel berikut :
Tabel 4.12
Mengitung selisih (D) Debt to Assets Ratio sebelum dan sesudah perubahan
status
Sebelum
(X1)
Sesudah
(X2) D= X1-X2 d d
2
89,36 83,23 6,13 1,13 1,28
89,12 82,23 6,88 1,89 3,56
88,69 81,47 7,21 2,22 4,91
86,02 80,42 5,60 0,60 0,36
86,66 82,84 3,82 (1,18) 1,39
86,33 82,07 4,26 (0,73) 0,54
85,53 80,86 4,66 (0,34) 0,11
85,04 82,04 3,00 (2,00) 3,98
86,47 81,92 4,55 (0,45) 0,20
85,87 81,35 4,52 (0,48) 0,23
84,77 80,45 4,33 (0,67) 0,45
Jumlah 54,96 0 17,01 Sumber: Pengolahan Debt to assets ratio KSPPS Al-Anshari
Setelah itu barulah kita bisa mengetahui nilai t hitung berdasarkan rumus:
√∑
√
t = 12,7070
lxii
lxii
Jadi berdasarkan perhitungan diatas, diketahui bahwa nilai t hitung> t tabel
yaitu 12,7070 >2,2281. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H02 ditolak dan H12
diterima yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan debt to assets ratio
KSPPS Al-Anshari sebelum dan sesudah perubahan status. Perbedaan ini adalah
terjadinya penurunan DTAR sesudah perubahan status yang dapat dilihat dari
rata-rata DTAR sebelum dan sesudah perubahan status.
Uji beda ini juga dapat diolah melalui SPSS dan didapat hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.13
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation
Std. Error
Mean
Pair
1
Sebelum 86.7145 11 1.61499 .48694
Sesudah 81.7164 11 .91111 .27471
Sumber : Hasil olahan SPSS 16.0
Dari output diatas diperoleh hasil bahwa rata-rata DTAR sebelum
perubahan status sebesar 86,7145 dan sesudah perubahan status diperoleh rata-
rata DTAR sebesar 81,7164. Jumlah data yang digunakan adalah 11 dan nilai
standar deviasi sebesar 1,6149 sebelum dan 0,9111 setelah perubahan status.
Karena nilai rata-rata DTAR sebelum > DTAR sesudah perubahan status , maka
secara deskriptif adanya perbedaan antara keduanya. Selanjutnya untuk
membuktikan apakah perbedaan tersebut signifikan atau tidak maka dapat dilihat
dari hasil uji paired sample t test berikut:
Tabel 4.14
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig.
(2-
tailed
)
Mean
Std.
Deviatio
n
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
lxiii
lxiii
Lower Upper
Pair
1
Sebelum -
Sesudah 4.99818 1.30696 .39406 4.12015 5.87621 12.684 10 .000
Sumber : Hasil olahan SPSS 16.0
Output diatas adalah output yang dapat mengemukan adanya perubahan
yang signifikan DTAR sebelum dan sesudah perubahan status. Pengambilan
keputusan dalam uji paired sample t test berdasarkan nilai signifikansi (Sig.).
Pada tabel diatas, nilai Sig. sebesar 0,000 < dari nilai α (0,05). Hal ini berarti H02
ditolak dan H12 diterima dimana terdapat perbedaan yang signifikan DTAR
KSPPS Al-Anshari sebelum dan sesudah perubahan status.
Jadi setelah uji beda secara manual dan hasil olahan SPSS diketahui
adanya perbedaan signifikan debt to assets ratio KSPPS Al-Anshari sebelum dan
sesudah peubahan status. Dimana terjadi penurunan DTAR setelah adanya
peubahan status.
3. Uji beda Return on assets sebelum dan sesudah perubahan status
a. Return on assets sebelum dan sesudah perubahan status
Selanjutnya rasio yang dianalisis untuk mengetahui kinerja keuangan
KSPPS Al-Anshari sebelum dan sesudah perubahan status adalah rasio
profitabilitas.Rasio profitabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio profitabilitas yang digunakan pada
penelitian ini adalah return on assets, yang rumusnya sebagai berikut:
Tabel 4.15
Return on Assets KSPPS Al-Anshari sebelum perubahan status
lxiv
lxiv
Tahun Q EAIT
(Rp)
Total Assets
(Rp)
ROA
(%)
2013
Q1 35.632.698 5.150.224.025 0,69
Q2 69.569.871 5.159.975.475 1,35
Q3 97.731.139 5.204.942.229 1,88
Q4 122.063.306 5.448.686.350 2,24
2014
Q1 63.164.554 5.530.753.772 1,14
Q2 87.872.045 5.581.628.980 1,57
Q3 124.465.453 5.599.045.433 2,22
Q4 175.479.723 5.702.429.225 3,08
2015 Q1 39.838.233 5.594.983.559 0,71
Q2 86.663.316 5.688.540.623 1,52
Q3 140.311.987 5.794.289.830 2,42
Jumlah 1.042.792.325 60.455.499.501 18,83
Rata-Rata 94.799.302 5.495.954.500 1,71 Sumber : KSPPS Al-Anshari
Tabel 4.16
Return on Assets KSPPS Al-Anshari sesudah perubahan status
Tahun Q EAIT
(Rp)
Total Assets
(Rp)
ROA
(%)
2016
Q1 80.823.797 6.091.047.175 1,33
Q2 144.725.038 6.052.552.139 2,39
Q3 219.061.803 6.205.523.463 3,53
Q4 285.241.772 6.209.618.725 4,59
2017
Q1 61.140.151 6.176.854.764 0,99
Q2 128.971.321 6.304.837.251 2,05
Q3 219.617.510 6.430.840.992 3,42
Q4 37.004.025 6.425.934l.015 0,58
2018 Q1 60.308.170 6.539.543.341 0,92
Q2 109.735.273 6.624.415.254 1,66
Q3 170.078.231 6.612.072.995 2,57
Jumlah 1,516.707.091 69.673.240.114 24,02
Rata-Rata 137.882.462 6.333.930.919 2,18 Sumber : KSPPS Al-Anshari
Setelah melakukan pengolahan terhadap komponen laporan keuangan
diatas, maka dapat dilihat pada tabel berikut perbandingan return on assets
KSPPS Al-Anshari sebelum dan sesudah perubahan status sebagai berikut:
Tabel 4.17
Return on Assets KSPPS Al-Anshari sebelum dan sesudah perubahan status
N Sebelum Sesudah
1 0,69 1,33
lxv
lxv
2 1,35 2,39
3 1,88 3,53
4 2,24 4,59
5 1,14 0,99
6 1,57 2,05
7 2,22 3,42
8 3,08 0,58
9 0,71 0,92
10 1,52 1,66
11 2,42 2,57
Jumlah 18,83 24,02
Rata-rata 1,71 2,18 Sumber: Pengolahan laporan keuangan KSPPS Al-Anshari
c. Uji Normalitas
Sebelum masuk pada bagian langkah-langkah uji paired sampel t test,
maka terlebih dahulu penulis melakukan uji normalitas untuk mengetahui data
tersebut terdistribusi normal atau tidak. Adapun hasil uji normalitas dengan SPSS
dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Tabel 4.18
Hasil uji normalitas ROA
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Sebelum .121 11 .200* .965 11 .828
Sesudah .116 11 .200* .949 11 .629
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Hasil olahan SPSS 16.0
Untuk mengetahui sebaran data berdistribusi normal atau tidak dilakukan
dengan membandingkan nilai koefisien Sig. dengan nilai probabilitas α = 0,05.
Dari hasil pengolahan SPSS diatas, nilai Sig sebelum dan sesudah yaitu 0,828
dan 0,629 > 0,05 yang berarti data tersebut terdistribusi normal.
d. Uji t sampel berpasangan
lxvi
lxvi
Langkah awal dalam uji ini yaitu menentukan t hitung yang dapat dimulai
dari tabel berikut :
Tabel 4.19
Mengitung selisih (D) ROA sebelum dan sesudah perubahan status
Sebelum
(X1)
Sesudah
(X2) D= X1-X2 d d
2
0,69 1,33 -0,64 -0.16 0.03
1,35 2,39 -1,04 -0.57 0.33
1,88 3,53 -1,65 -1.18 1.39
2,24 4,59 -2,35 -1.88 3.54
1,14 0,99 0,15 0.62 0.39
1,57 2,05 -0,47 0.00 0.00
2,22 3,42 -1,19 -0.72 0.52
3,08 0,58 2,50 2.97 8.84
0,71 0,92 -0,21 0.26 0.07
1,52 1,66 -0,13 0.34 0.11
2,42 2,57 -0,15 0.32 0.10
Jumlah -5,19 0.00 15.32 Sumber: Pengolahan ROA KSPPS Al-Anshari
Setelah itu barulah kita bisa mengetahui nilai t hitung berdasarkan rumus:
√∑
√
t = -1,2642
| | 1,2642
Jadi berdasarkan perhitungan diatas, diketahui bahwa nilai t hitung< t tabel
yaitu 1,2642 < 2,2281. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H13 ditolak dan HO3
diterima yang berarti Tidak terdapat perbedaan yang signifikan ROA KSPPS Al-
Anshari sebelum dan sesudah perubahan status.
Uji beda ini juga dapat diolah melalui SPSS dan didapat hasil sebagai
berikut :
lxvii
lxvii
Tabel 4.20
Paired Samples Statistics
Mean N
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
Pair 1 Sebelum 1.7109 11 .74172 .22364
Sesudah 2.1845 11 1.26244 .38064
Sumber : Hasil olahan SPSS 16.0
Dari output diatas diperoleh hasil bahwa rata-rata ROA sebelum
perubahan status sebesar 1,7109 dan sesudah perubahan status diperoleh rata-rata
ROA sebesar 2,1845. Jumlah data yang digunakan adalah 11 dan nilai standar
deviasi sebesar 0,2236 sebelum dan 0,3806 setelah perubahan status. Karena
nilai rata-rata ROA sebelum < ROA sesudah perubahan status , maka secara
deskriptif adanya perbedaan antara keduanya. Selanjutnya untuk membuktikan
apakah perbedaan tersebut signifikan atau tidak maka dapat dilihat dari hasil uji
paired sample t test berikut:
Tabel 4.21
Paired Samples Test
Paired Differences
T df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviatio
n
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
Sebelum -
Sesudah -.47364 1.23684 .37292 -1.30455 .35728 -1.270 10 .233
Sumber : Hasil olahan SPSS 16.0
Output diatas adalah output yang dapat mengemukan adanya perubahan
yang signifikan ROA sebelum dan sesudah perubahan status. Pengambilan
keputusan dalam uji paired sample t test berdasarkan nilai signifikansi (Sig.).
Pada tabel diatas, nilai Sig. sebesar 0,233 > dari nilai α (0,05). Hal ini berarti H13
ditolak dan H03 diterima, dimana tidak terdapat perbedaan yang signifikan ROA
KSPPS Al-Anshari sebelum dan sesudah perubahan status.
lxviii
lxviii
Jadi setelah penghitungan secara manual dan mealui SPSS, diperoleh hasil
bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan ROA KSPPS Al-Anshari
sebelum dan sesudah perubahan status.
C. Pembahasan
Dari penelitian yang telah penulis lakukan diatas, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan yang signifikan current ratio sebelum dan sesudah perubahan status.
Perbedaan yang dimaksud adalah terjadinya penurunan rata-rata current ratio setelah
perubahan status sebesar 37,88% dimana rata-rata current ratio sebelum perubahan
status adalah 1,98 dan sesudah perubahan status menjadi 1,23. Hal ini dikarenakan
jumlah utang lancar setelah perubahan status mengalami kenaikan Rp. 4.537.398.631
atau sebesar 69% dari sebelum perubahan status. Kenaikan ini disebabkan salah satunya
karena terjadinya kenaikan jumlah simpanan nasabah sebesar 75%, dimana jumlah
simpanan nasabah pada KSPPS Al-Anshari sebelum perubahan status Rp 5.421.080.633
menjadi Rp 9.504.136.532.
Sementara jumlah aktiva lancar setelah perubahan status hanya mengalami
kenaikan sebesar 1,78% daripada sebelum perubahan status. Sedikitnya kenaikan ini
dibandingkan kenaikan utang lancar, dapat dipicu karena meningkatkatnya jumlah
pembiayan KSPPS Al-Anshari setelah perubahan status. Sesuai fungsinya sebagai
lembaga keuangan melakukan intermediary atau perantara antara orang yang memiliki
kelebihan dana kepada orang yang membutuhkan dana dalam bentuk pembiayaan.
Jumlah pembiayaan KSPPS Al-Anshari sebelum perubahan status Rp 35.979.652.330
menjadi Rp 52.379.169.688 atau mengalami kenaikan sebesar 45%. Dana yang diberikan
kepada nasabah dalam bentuk pembiayaan salah satunya diambil dari harta lancar berupa
kas perusahaan.
Sehingga hasil current ratio atau perbandingan antara aktiva lancar dan utang
lancar mengalami penurunan setelah perubahan status, dan setelah dilakukan uji ternyata
perbedaan tersebut signifikan.
lxix
lxix
2. Terdapat perbedaan yang signifikan debt to assets ratio sebelum dan sesudah perubahan
status. Dimana terjadinya penurunan DTAR setelah perubahan status sebesar 5,75% ,
dimana sebelum perubahan status rata-rata DTAR sebesar 86,71% menjadi 81,72%
setelah perubahan status. Perubahan ini dikarenakan kenaikan total utang setelah
perubahan status sebesar Rp 412.490.784 atau sebesar 8,66% daripada sebelum
perubahan status. Secara garis besar kenaikan ini dipicu kenaikan jumlah simpanan
nasabah yang telah dibahas diatas. Dari kenaikan jumlah simpanan ini juga menambah
persentase kenaikan total utang KSPPS Al-Anshari setelah perubahan status.
Sementara kenaikan total assets sebesar Rp 837.976.419 atau 15,24% setelah
terjadinya perubahan status. Kenaikan ini terjadi dikarenakann adanya kenaikan jumlah
pembiayaan 45% setelah perubahan status. Kenaikan yang cukup signifikan ini tentu
mempengaruhi jumlah total assets perusahaan dimana memuat komponen pembiayaan.
Jadi dengan kenaikan total assets yang lebih besar daripada total utang setelah
perubahan status, menjadikan perbandingan antara total utang dengan total assets
(DTAR) mengalami penurunan. Dan setelah dilakukan uji beda, perbedaan tersebut
ternyata signifikan.
3. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan return on assets KSPPS Al-anshari
sebelum dan sesudah perubahan status. Meskipun terdapat kenaikan rata-rata ROA
setelah perubahan status sebesar 27,49%, namun setelah dilakukan uji beda ternyata
perubahan tersebut belum cukup signifikan. Hal ini dikarenakan peningkatan laba
signifikan tetapi tidak sebanding dengan peningkatan assets setelah perubahan status.
Meskipun secara jumlah laba perusahaan mengalami peningkatan, namun secara
perbandingan dengan total assets, peningkatan tersebut tidak cukup signifikan.
Terhitung peningkatan laba perusahaan setelah perubahan status sebesar 45,45%,
namun peningkatan total assets setelah perubahan status hanya 15,24%. Mestinya
dengan peningkatan laba yang cukup tinggi setelah perubahan status, assets perusahaan
mengalami presentase peningkatan yang lebih besar. Oleh karena itu peningkatan rata-
rata ROA setelah perubahan status dianggap tidak signifikan.
lxx
lxx
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dikemukakan mengenai kinerja keuangan koperasi
syariah sebelum dan sesudah perubahan status, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya
perbedaan yang signifikan antara keduanya. Untuk menilai kinerja keuangan KSPPS Al-
Anshari, maka penulis menggunakan rasio-rasio keuangan diantaranya rasio likuiditas, rasio
solvabilitas dan rasio profitabilitas.
Rasio likuiditas yang digunakan pada penelitian ini adalah current ratio, yaitu rasio
yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi utang lancar dari harta
lancar. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa adanya perbedaan yang signifikan
current ratio sebelum dan sesudah perubahan status. Dimana perbedaan yang dimaksud
adalah terjadinya penurunan rata-rata current ratio 37,88% setelah terjadi perubahan status.
Kemudian rasio solvabilitas yang diapakai pada penelitian ini adalah debt to assets
ratio, yaitu rasio yang menggambarkan perbandingan total utang dengan total asset
perusahaan. Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa adanya perbedaan
yang signifikan DTAR KSPPS Al-Anshari sebelum dan sesudah perubahan status. Perbedaan
ini adalah terjadinya penurunan rata-rata DTAR 5,75% setelah perubahan status.
Dan rasio terakhir yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan pada penelitian
ini adalah rasio profitabilitas yaitu return on assets. ROA yaitu rasio yang menggambarkan
tingkat pengembalian laba terhadap assets. Setelah dilakukan penelitian, diperoleh hasil
bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan ROA sebelum dan sesudah perubahan status.
Hal ini dikarenakan peningkatan laba signifikan tetapi tidak sebanding dengan peningkatan
assets setelah perubahan status.
B. Saran
lxxi
lxxi
Dari kesimpulan diatas, maka saran yang dapat penulis sampaikan adalah agar KSPPS
Al-Anshari dapat meningkatkan kinerja meskipun terdapat perubahan-perubahan yang terjadi,
baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Buchori Nur S. 2009.Koperasi Syariah. Jawa Timur: Masmedia Buana Pustaka.
Bungin, Burhan. 2015 Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi. Jakarta: Prenadamedia.
Burhanuddin.2013. Koperasi Syariah dan Pengaturannya di Indonesia.Malang:UIN-Maliki Press
Djazuli,dkk. 2002. lembaga-lembaga Perekonomian Umat (Sebuah Pengenalan). Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Finansia,Linda.2017.Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger dan
Akuisisi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Harahap,Sofyan Syafri. 2006. Analisis Kritis Atas laporan Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Harmono. 2014. Manajemen Keuangan Berbasis balanced Scorecard. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hasan, Iqbal. 2010. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik.Jakarta:PT Bumi Aksara
Iska,Syukri,dkk. 2005. lembaga keuangan syariah. Batusangkar: STAIN Batusangkar Press.
Jumingan. 2008. Analisis laporan Keuangan. Jakarta: PT BUMI Aksara.
Kasmir. 2015. Analisis laporan Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Kodrat,David Sukardi,dkk. 2009. Manejemen Keuangan Based on Empirical Research.
Yogyakarta:Graha Ilmu.
Margharetha,Farah. 2011. Manajemen Keuangan Untuk Manajer Nonkeuangan. Jakarta:Penerbit
Erlangga.
Martono, Nanang. 2014Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder.Jakarta:Rajawali Pers.
Muhamad. 2015. Manajemen Dana Bank Syariah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
lxxii
lxxii
Nuraini, Noviliana. 2012. Pengaruh Perubahan Status Lembaga Keuangan Terhadapa
Kinerja Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Mega Syariah Sebelum dan Sesudah
Menjadi Bank Syariah Devisa),UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,.
Peraturan Menteri Koperasi dan UKM RI No. 16/Per/M.KUKM/IX/2015, Tentang
Pelaksanaan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Oleh Koperasi
Purwanti, Devi. 2018. Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Sebelum dan Sesudah Spin
Off (Studi Kasus Pada Bank BJB Syariah,UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Soemitra,Andri. 2010. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Swiknyo,Dwi. 2010. Kompilasi Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Winardi. 2010. Manajemen Perubahan. Jakarta: Prenada Media Group
Wida, Amanda. 2017.Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Sebelum dan Sesudah
Spin Off (Studi Kasus Pada Bank Jabar Banten Syariah), IAIN Surakarta,