Al-Illiyyah

15

Transcript of Al-Illiyyah

Persoalan :

Secara eksternal ada beragam bentuk-bentuk wujud (Mawjudat), apakah ada hubungan satu sama lain di antara bentuk-bentuk wujud tersebut dan apakah keberadaan dirinya bergantung pada keberadaan yang lain.

Pembicaraan sebelumnya tentang Quiditas telah mengantarkan kita pada kesimpulan adanya kebutuhan Quiditas pada sesuatu selain dirinya untuk dapat keluar dari kondisi realitas dirinya.

Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang kemudian disebut sebagai kausalitas (al-Illiyyah).

Argumentasi al-illiyah :

Quiditas dalam tingkat zatnya tidaklah Ada maupun Tidak ada akan tetapi berada dalam relasi yang setara antara Wujud dan ‘Adam. Untuk keluar pada salah satu bagian di antara keduanya quiditas membutuhkan salah satu bagian dari keduanya. Dalam hal ini akal menunjukkan bahwa mustahil bagi ‘Adam atau quiditas itu sendiri untuk mengeluarkan dirinya dari relasi tersebut. (Tarjih bila Murajih Muhallun) Karena itu sebuah bentuk wujud (quiditas) bergantung pada Wujud untuk mewujud.

Melihat dari argumentasi tersebut nyata bahwa Kausalitas (al-Illiyah) merupakan ikatan yang terjadi pada wujud (Irtibath al-Wujudi). Karena quiditas membutuhkan wujud untuk dapat mewujud dan kebutuhan tersebut merupakan gambaran dari zatnya yang butuh (faqr) pada wujud.

Oleh sebab itu segala sesuatu tidak akan pernah menjadi sesuatu selama kebutuhan tersebut tidak ada, klarena itu pula bisa disebutkan Tidak ada kausalitas pada ketiadaan (La Illiyah fi al-’Adam).

Wujud yang menjadi tempat bergantung tersebut disebut sebagai sebab (al-’Illah) sedangkan yang bergantung disebut sebagai akibat (al-Ma’lul).

Pembagian Sebab (al-’Illah) :

1. Sebab Sempurna dan tidak sempurna (al-’Illah al-Tamah wa al-Naqisah).

2. Sebab Tunggal dan Plural (al-’Illah Wahid wa al-Katsir).

3. Sebab Sederhana dan Terkomposisi (al-’Illah al-Basith wa al-Murakab).

4. Sebab Dekat dan Jauh (al-’Illah al-Qarib wa al-Ba’id).

5. Sebab Internal dan Eksternal (al-’Illah al-Dakhili wa al-Khariji).

6. Sebab Hakiki dan Pembentuk (al-’Illah al-Haqiqi wa al-Mu’id).

Sebab Sempurna dan tidak sempurna(al-’Illah al-Tamah wa al-Naqisah)

Sebab Sempurna adalah sebab yang kehadirannya mencukupi untuk memunculkan akibat dan akibat tidak membutuhkan sesuatu yang lain kecuali dirinya.

Sebab Tidak Sempurna adalah sebab yang dibutuhkan akibat akan tetapi tidak mencukupi untuk menghadirkan akibat tersebut.

Sebab Tunggal dan Plural (al-’Illah Wahid wa al-Katsir)

Sebab Tunggal adalah sebab yang hanya karena dirinya akibat tersebut muncul dan tidak oleh sebab-sebab lainnya. Kadang kala disebut juga (al-’Illah al-Munhasir).

Sebab Plural adalah sebab yang banyak bagi akibat yang satu dalam pengertian bahwa akibat tersebut bisa muncul dari beberapa bentuk sebab.

Sebab Sederhana dan Terkomposisi

(al-’Illah al-Basith wa al-Murakab) Sebab Sederhana dan Terkomposisi bersumber dari bentuk wujud yang sederhana dan terkomposisi. Bentuk wujud yang terkomposisi adalah bentuk wujud yang terbentuk dari beberapa bentuk wujud sedangkan bentuk wujud sederhana adalah bentuk wujud yang tidak terkomposisi oleh bentuk-bentuk wujud yang lain.

Sebab Dekat dan Jauh (al-Illah al-Qarib wa al-Ba’id)

Sebab Dekat adalah sebab yang langsung pada akibat dan tidak ada perantara antara dirinya dengan akibatnya.

Sebab Jauh adalah sebab yang tidak langsung pada akibat tersebut dan ada perantara di antara keduanya dan semakin banyak perantara maka semakin jauh sebab tersebut.

Sebab Internal dan Eksternal (al-Illah al-Dakhili wa al-Khariji)

Sebab Internal adalah sebab yang bersatu dengan akibat dan selalu ada selama keberadaan akibat tersebut Sebab jenis ini kadangkala disebut juga sebagai Sebab Pembentuk (Illal al-Qawwam), karena dirinya merupakan bagian dari akibat dan menjadi tumpuan bagi quiditas tersebut.

Sebab Internal terbagi menjadi dua bagian :

Sebab Materi (al-Madi) dan Sebab Forma (al-Surrah)

1. Sebab Materi : Species yang terdiri atas Materi

dan Forma, karena itu Materi dalam kontek ini merupakan sebab bagi species dan juga merupakan sandaran bagi beragam potensi dan segala sesuatu melalui perantaraan dirinya menjadi potensial.

2. Sebab Forma :Species yang terdiri atas Materi dan Forma, karena itu Forma dalam kontek ini merupakan sebab bagi species dan merupakan penyebab aktualnya sesuatu.

Sebab Eksternal adalah sebab yang keberadaannya berada di luar akibat dan terbagi menjadi dua bagian :

1.Sebab Pengaktual (al-Illah al-Fa’ili); Merupakan sebab yang memunculkan akibat dan keberadaan akibat berasal darinya.

2.Sebab Tujuan (al-Illah al-Gha’i); Merupakan tujuan yang karena dirinya muncul akibat.

Kedua sebab ini disebut juga sebagai Sebab-sebab Wujud.

Sebab Hakiki dan Pembentuk (al-’Illah al-Haqiqi wa al-Mu’id)

Sebab Hakiki adalah yang tidak mungkin terpisahkan dari akibat atau akibat tidak mungkin memisahkan dirinya darinya. Karennya akibat ada karena keberadaan sebabnya dan menjadi tidak ada karena ketiadaan sebabnya

Sebab Pembentuk adalah sebab yang mungkin terpisahkan dari akibatnya setelah kemunculan akibat, sehingga kemunculan akibat disebabkan oleh sebab akan tetapi ketiadaan sebab tersebut kemudian tidak akan menyebabkan akibat menjadi tiada.