AKNE VULGARISsnr

20
AKNE VULGARIS AKNE VULGARIS

Transcript of AKNE VULGARISsnr

AKNE VULGARISAKNE VULGARIS

BATASANBATASAN Akne vulgaris Akne vulgaris peradangan peradangan menahun folikel pilosebasea yang menahun folikel pilosebasea yang ditandai dengan adanya komedo, ditandai dengan adanya komedo, papul, pustul, nodus dan kista. papul, pustul, nodus dan kista.

Predileksi Predileksi wajah, bahu, wajah, bahu, punggung dan ekstremitas bagian punggung dan ekstremitas bagian atas.atas.

ETIOLOGI DAN PATOGENESISETIOLOGI DAN PATOGENESISFaktor yang berhubungan dengan Faktor yang berhubungan dengan patogenesis penyakit antara lain :patogenesis penyakit antara lain : Perubahan pola keratinisasi dalam Perubahan pola keratinisasi dalam folikel.folikel.

Produksi sebum yang meningkat.Produksi sebum yang meningkat. Terbentuknya fraksi asam lemak bebas Terbentuknya fraksi asam lemak bebas yang menyebabkan terjadinya yang menyebabkan terjadinya inflamasi.inflamasi.

Peningkatan jumlah flora folikel Peningkatan jumlah flora folikel ((Propionibacterium acnesPropionibacterium acnes, , Pityrosporum ovalePityrosporum ovale dan dan Staphylococcus epidermidisStaphylococcus epidermidis).).

KLASIFIKASIKLASIFIKASI Menurut Pillsburry, gradasi Menurut Pillsburry, gradasi akne terbagi atas :akne terbagi atas :

Komedo di muka. Komedo di muka. Komedo, papul, pustul dan Komedo, papul, pustul dan peradangan lebih dalam di muka.peradangan lebih dalam di muka.

Komedo, papul, pustul dan Komedo, papul, pustul dan peradangan lebih dalam di muka, peradangan lebih dalam di muka, dada, punggung.dada, punggung.

Akne konglobata.Akne konglobata.

Komedo tertutupKomedo tertutup

Komedo TerbukaKomedo Terbuka

PustulaPustula

DIAGNOSISDIAGNOSIS Diagnosis ditegakkan atas dasar Diagnosis ditegakkan atas dasar klinis dan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan ekskohleasi sebum yaitu ekskohleasi sebum yaitu pengeluaran sumbatan sebum pengeluaran sumbatan sebum dengan komedo ekstraktor dengan komedo ekstraktor (sendok unna).(sendok unna).

DIAGNOSIS BANDINGDIAGNOSIS BANDING Erupsi akneiformis yang Erupsi akneiformis yang disebabkan oleh induksi obat disebabkan oleh induksi obat misalnya kortikosteroid, INH, misalnya kortikosteroid, INH, barbiturat, bromida, yodida, barbiturat, bromida, yodida, difenil hidantoin dan ACTH.difenil hidantoin dan ACTH.

Akne venenata dan akne akibat Akne venenata dan akne akibat rangsangan fisis.rangsangan fisis.

Rosasea.Rosasea. Dermatitis perioral.Dermatitis perioral.

PencegahanPencegahan Menghindari terjadinya Menghindari terjadinya peningkatan jumlah lipid sebum peningkatan jumlah lipid sebum dan perubahan isi sebum misalnya dan perubahan isi sebum misalnya dengan diet rendah lemak dan dengan diet rendah lemak dan karbohidrat dan melakukan karbohidrat dan melakukan perawatan kulit untuk perawatan kulit untuk membersihkan permukaan kulit.membersihkan permukaan kulit.

Menghindari terjadinya faktor Menghindari terjadinya faktor pemicu terjadinya akne misalnya pemicu terjadinya akne misalnya stres, kosmetik, alkohol, rokok.stres, kosmetik, alkohol, rokok.

PengobatanPengobatan A. Pengobatan TopikalA. Pengobatan Topikal

Bahan iritan yang dapat mengelupas Bahan iritan yang dapat mengelupas kulit (peeling), misalnya sulfur kulit (peeling), misalnya sulfur (4 – 8%), resorsinol (1 – 5%), (4 – 8%), resorsinol (1 – 5%), asam salisilat (2 – 5%), peroksida asam salisilat (2 – 5%), peroksida benzoil (2,5 – 10%), asam vitamin benzoil (2,5 – 10%), asam vitamin A (0,025 – 0,1%), asam azeleat (15 A (0,025 – 0,1%), asam azeleat (15 – 20%) dan asam alfa hidroksi – 20%) dan asam alfa hidroksi [AHA] (asam glikolat 3 – 8%).[AHA] (asam glikolat 3 – 8%).

Antibiotika topikal misalnya Antibiotika topikal misalnya oksitetrasiklin (1%), eritromisisn oksitetrasiklin (1%), eritromisisn (1%), klindamisin fosfat (1%)(1%), klindamisin fosfat (1%)

Antiperadangan topikal : Antiperadangan topikal : Hidrokortison 1 – 2,5%, suntikan Hidrokortison 1 – 2,5%, suntikan intralesi triamsinolon asetonid 10 intralesi triamsinolon asetonid 10 mg/cc untuk lesi nodulo-kistikmg/cc untuk lesi nodulo-kistik

B. Pengobatan SistemikB. Pengobatan Sistemik

Antibakteri sistemik : Antibakteri sistemik : Tetrasiklin 250 mg – 1,0 Tetrasiklin 250 mg – 1,0 mg/hari Eritromisin 4 x 250 mg/hari Eritromisin 4 x 250 mg/harimg/hari

Doksisiklin 50 mg/hariDoksisiklin 50 mg/hari

Obat hormonal untuk menekan Obat hormonal untuk menekan produksi androgen dan secara produksi androgen dan secara kompetitif menduduki resptor kompetitif menduduki resptor organ target di kelenjar organ target di kelenjar sebasea, misalnya estrogen (50 sebasea, misalnya estrogen (50 mg/hari selama 21 hari dalam mg/hari selama 21 hari dalam sebulan) atau antiandrogen sebulan) atau antiandrogen siproteronsiproteron

Vitamin A sebagai anti Vitamin A sebagai anti keratinisasi (50.000 ui – keratinisasi (50.000 ui – 150.000 ui/hari). 150.000 ui/hari).

Isotretinoin (0,5 – 1 Isotretinoin (0,5 – 1 mg/kgBB/hari) untuk menghambat mg/kgBB/hari) untuk menghambat produksi sebum pada akne produksi sebum pada akne nodulokistik dan konglobatanodulokistik dan konglobata

Akne grade IAkne grade I

Akne grade IIAkne grade II

Akne grade IIIAkne grade III

Akne KonglobataAkne Konglobata

TERIMA KASIHTERIMA KASIH