adopsi teknologi informasi dan - USD Repository
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of adopsi teknologi informasi dan - USD Repository
ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI OLEH GURU DALAM INOVASI
PEMBELAJARAN EKONOMI SEKOLAH
MENENGAH ATAS DI DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA
DISERTASI
OLEH
YOHANES HARSOYO
NIM 110431608015
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JULI 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI OLEH GURU DALAM INOVASI
PEMBELAJARAN EKONOMI SEKOLAH
MENENGAH ATAS DI DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA
DISERTASI
Diajukan kepada
Universitas Negeri Malang
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan program Doktor
OLEH
Yohanes Harsoyo
NIM 110431608015
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JULI 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Yohanes Harsoyo
NIM : 110431608015
Program Studi : S3 Pendidikan Ekonomi
Fakultas/Program : Pascasarjana Universitas Negeri Malang
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa disertasi yang saya tulis ini benar-benar
tulisan saya, dan bukan merupakan plagiasi baik sebagian atau seluruhnya.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa disertasi ini hasil
plagiasi, baik sebagian atau seluruhnya, maka saya bersedia menerima sanksi atas
perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Malang, 16 Juli 2014
Yang membuat pernyataan
Yohanes Harsoyo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ABSTRAK
Harsoyo, Yohanes. 2014. Adopsi Teknologi Informasi dan Komunikasi oleh Guru
dalam Inovasi Pembelajaran Ekonomi Sekolah Menengah Atas di Daerah
Istimewa Yogyakarta. Disertasi, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Program
Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. Wahjoedi,
M.E., (II) Prof. Dr. Bambang Sugeng, M.A., M.M., (III) Dr. Bambang
Pranowo, S.E., M.Pd., Ak.
Kata Kunci: adopsi, teknologi informasi dan komunikasi (TIK), guru, inovasi
pembelajaran ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dewasa ini adalah pertumbuhan ekonomi yang berbasis
ilmu pengetahuan dan teknologi. Kondisi ini membutuhkan prasyarat peningkatan
kualitas pendidikan terutama peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas
termasuk pembelajaran ekonomi. Meskipun mata pelajaran ekonomi hanya
merupakan satu mata pelajaran di antara belasan mata pelajaran di SMA, namun mata
pelajaran ekonomi memiliki posisi strategis karena ekonomi telah mendesakkan
dirinya menjadi ideologi yang menghegemoni. Pelajaran ekonomi perlu disampaikan
secara kontekstual dengan mengakomodasikan konteks kehidupan peserta didik
termasuk di dalamnya adalah perkembangan teknologi yang mewarnai hidup mereka
sebagai generasi yang tumbuh bersama teknologi digital. Namun sayang ada
sinyalemen yang menunjukkan bahwa rendahnya penggunaan teknologi informasi
dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan adopsi TIK dalam
pembelajaran ekonomi, (2) mengetahui pengaruh variabel-variabel karakteristik
inovasi terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi, (3) mengetahui pengaruh
variabel-variabel lingkungan terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi, (4)
mengetahui pengaruh variabel perasaan terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran
ekonomi, dan (5) mengetahui pengaruh variabel-variabel demografis terhadap adopsi
TIK dalam pembelajaran ekonomi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan gabungan antara kuantitatif dan
kualitatif yang disebut dengan metode campuran (mixed methods). Metode ini
memiliki alur berangkat dari pendekatan kuantitatif dan dilanjutkan dengan
pendekatan kualitatif atau juga biasa disebut dengan strategi eksplanatoris sekuensial.
Populasi dalam penelitian adalah guru-guru ekonomi sebanyak 349 orang yang ada di
Daerah Istimewa Yogyakarta yang tersebar di empat kabupaten dan satu kota yaitu
Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten
Kulonprogo, dan Kota Yogyakarta. Jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 171 guru
ekonomi yang dipilih secara sampling secara acak proporsional terstratifikasi
(proportionate stratified random sampling). Data kuantitatif dianalisis dengan regresi
berganda metode penaksiran ordinary least square (OLS). Sedangkan data-data
kualitatif hasil wawancara dengan guru mata pelajaran ekonomi, pengawas mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
pelajaran ekonomi, siswa, pimpinan sekolah, dan widyaiswara dianalisis secara
kualitatif dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan enam simpulan sebagai berikut. Pertama,
sebagian besar guru sering menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi. Program
aplikasi yang dipakai secara luas adalah program aplikasi Microsoft Office terutama
Power Point dan Microsoft Word. Selain itu ada program yang digunakan namun
dalam frekuensi yang rendah yaitu (a) program aplikasi internet untuk keperluan
browsing, weblog, dan email, (b) program aplikasi spreadsheet khususnya Microsoft
Excel, (c) program aplikasi Adobe Reader, dan (d) program aplikasi multimedia;
Kedua, model adopsi teknologi informasi dan komunikasi yang memuat
kelompok variabel karakteristik inovasi, kelompok variabel lingkungan, variabel
perasaan terhadap penggunaan, dan kelompok variabel demografis bekerja dengan
baik dalam menjelaskan keragaan adopsi teknologi informasi dan komunikasi dalam
pembelajaran ekonomi.
Ketiga, variabel-variabel dalam kelompok variabel karekateristik inovasi yang
berpengaruh signifikan terhadap adopsi teknologi informasi adalah variabel
kesukarelaan, keunggulan relatif, keterlihatan hasil, dan kemudahan penggunaan.
Sedangkan variabel yang tidak berpengaruh secara signifikan adalah kesesuaian,
citra, kemungkinan uji coba, dan visibilitas.
Keempat, semua variabel dalam kelompok variabel lingkungan yang terdiri
dari pengaruh sosial dan kondisi yang memfasilitasi berpengaruh secara signifikan
terhadap adopsi teknologi informasi dalam pembelajaran ekonomi.
Kelima, variabel perasaan yang terdiri dari rasa senang dan rasa tertarik
berpengaruh secara signifikan terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
Keenam, kelompok variabel demografis bukan prediktor yang baik berkaitan
dengan adopsi teknologi informasi dalam pembelajaran ekonomi. Lima variabel
demografis yang meliputi status sekolah, umur, jenis kelamin, pengalaman, dan
durasi mengikuti pelatihan tidak satupun yang berpengaruh signifikan terhadap
adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
Berkaitan dengan hasil penelitian ini, disampaikan saran kepada pengambil
kebijakan dalam bidang pendidikan sebagai berikut: (1) guru perlu diarahkan untuk
menggunakan TIK yang lebih bervariasi, (2) anjuran dan dorongan dibutuhkan agar
guru bersedia mengadopsi TIK, (3) guru perlu dibantu menyadari keunggulan relatif
dari TIK, (4) suasana saling mengomunikasikan hasil penggunaan TIK perlu
dikembangkan, (5) perlu dikembangkan TIK yang mudah bagi guru, (6) orang-orang
yang berpengaruh terhadap guru seperti pimpinan dan teman sejawat perlu dilibatkan
dalam usaha meningkatkan adopsi TIK, (7) perlu usaha untuk memberikan fasilitas
yang memadai untuk mendorong penggunaan TIK, dan (8) perlu dikembangkan TIK
yang menarik dan menyenangkan bagi guru.
Data-data kualitatif mengindikasikan adanya interaksi antar variabel maka,
penelitian lebih lanjut perlu mengembangkan model yang mampu
mengakomodasikan interaksi antar variabel. Selain itu, penelitian lebih lanjut
sebaiknya mampu mengembangkan instrument penelitian yang mampu menangkap
adopsi TIK baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
ABSTRACT
Harsoyo, Yohanes. 2014. Teachers’ Adoption of Information and
CommunicationTechnology in Senior High School Economics Instruction in
Yogyakarta Special Province. Dissertation for the Economics Education Study
Program, Malang State University. Advisors: (I) Prof. Dr. Wahjoedi, M.E., (II)
Prof. Dr. Bambang Sugeng, M.A., M.M., (III) Dr. Bambang Pranowo, S.E.,
M.Pd., Ak.
Keywords: adoption, information and communication technology (ICT), teachers,
economics instruction innovation
At present economic growth is based on science and technology. These
conditions require improvement of teachers’ quality, particularly in the classroom
learning process quality, including that in economics instruction. Though economics
is only one of the teens of senior high school subjects, it has a strategic position
because economics has imposed itself as a hegemonic ideology. Economics
instructions must be presented contextually by accommodating the contexts of the
students’ life, including the development of technology which has colored their life as
a generation which grows up along with digital technology. Unfortunately, there has
been a suspicion of limited use of information and communication technology in
instruction.
This research has been meant to (1) describe the adoption of ICT in
economics instruction, (2) discover the influence of the characteristics of innovation
variables to the adoption of ICT, (3) discover the influence of the environment
variables to the adoption of ICT in economics instruction, (4) discover the influence
of the affective variable to the adoption of ICT in economics instruction, and (5)
discover the influence of the demographic variables to the adoption of ICT in
economics instruction.
This research employed the combination of the quantitative and qualitative
approaches known as the mixed method. This method starts with a quantitative
approach, which is followed by a qualitative approach and is also commonly labeled
as the sequential explanatory strategy. The population consisted of 349 economics
teachers in Yogyakarta Special Province, who were teaching in the Province’s four
regencies (Sleman, Bantul, Gunungkidul, and Kulonprogo) and one municipality
(Yogyakarta). The needed sample consisted of 171 economic teachers, who had been
selected through proportionate stratified random sampling. The quantitative data were
analyzed with multiple regressions with the ordinary least square (OLS) estimate. The
qualitative data were results of interviews with economics teachers, economics
instruction supervisors, students, school principals, and on-service-teacher trainers.
The qualitative data were analyzed qualitatively through the steps of data reduction,
data presentation, and conclusion drawing.
The research results showed the following conclusions. First, most teachers
often employed information and communication technology in economics instruction.
The widely used application programs were Microsoft Office application programs,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
particularly Power Point and Microsoft Word. Some other programs were used but
with low frequencies, namely (a) internet application programs for browsing,
weblog, and email purposes, (b) spreadsheet application programs, particularly
Microsoft Excel, (c) Adobe Reader application programs, and (d) multimedia
application programs.
Second, the ICT adoption models which contain the innovation characteristics
variable, the environment variable, the affect-towards-use variable, and the
demographic variable worked well in explaining the diversity of the adoption in
economics instruction.
Third, the variables in the group of characteristics of innovation variable
which had significant influence to the adoption of ICT were voluntariness, relative
advantage, result demonstrability, and ease of use. Meanwhile, those which did not
have significant influence were those of compatibility, image, trialability, and
visibility.
Fourth, all variables in the group of environment variable which consisted of
social influence facilitating conditions had significant influence to the adoption of
ICT in economics instruction.
Fifth, the variable of affect toward use consisted of the feeling of liking and
the feeling of interest had significant influence to the adoption of ICT in economics
instruction.
Sixth, the group of demographic variable was not good predictors in relation
to the adoption of ICT in economics instruction. None of the five sub-variables in the
demographic variable, which consisted of school status, age, gender, experience and
duration in training participation, had any significant influence in the adoption of ICT
in economics instruction. Related to the results of this study, the researcher suggests several suggestions
to policy maker in education field, as follows: (1) the teachers should be directed to
employ more varied ICT, (2) advice and encouragement is needed for teachers and
therefore they are willing to adopt ICT, (3) teachers should be helped in realizing the
relative advantages of ICT, (4) the atmosphere in communicating the results of ICT
should be improved, (5) develop the simple ICT, (6) people who affect the teacher
namely, principle and colleagues should be involved in increasing the adoption of
ICT, (7) need concentrated effort to provide adequate facilities to encourage the use
of ICT, and (8) develop an ICT which is interesting and entertaining for teacher.
The qualitative data indicates that there is an interaction among variables. It is
therefore recommended that future research would better to develop a model which
can accommodate the interaction among variables. Furthermore, the future research
would better to develop research instruments which can comprehend the adoption of
ICT whether using quantitative or qualitative.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Berbelas Kasih
atas penyelanggaraan-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan disertasi ini. Disertasi
ini disusun dalam rangka untuk memperoleh gelar Doktor dalam bidang Pendidikan
Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Penyusunan disertasi ini
memberi pengalaman pembelajaran yang sangat kaya melalui proses yang cukup
panjang dan menggairahkan.
Proses panjang ini tidak akan berhasil tanpa bantuan oleh pihak-pihak yang
telah membantu dengan sepenuh hati. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada beberapa pihak sebagai berikut:
1. Prof. Dr. Wahjoedi, M.E. sebagai Promotor I yang telah dengan sabar dan teliti
disela-sela kesibukan rutin sebagai Wakil Direktur II Pascasarjana UM masih
bersedia membimbing dan memberi kesempatan untuk ikut berbagai aktivitas
ilmiah yang sangat bermanfaat.
2. Prof. Dr. Bambang Sugeng, M.A., M.M. sebagai Promotor II yang dengan teliti
membimbing dan mengarahkan agar disertasi menjadi lebih bermakna dan sesuai
dengan kaidah-kaidah penulisan disertasi yang baik.
3. Dr. Bambang Pranowo, S.E., M.Pd., Ak. (R.I.P.) sebagai Promotor III yang selalu
mengarahkan dengan sabar dan selalu memberi semangat.
4. Prof. Dr. Suparno. selaku Rektor UM yang telah memberikan kesempatan untuk
belajar pada lembaga yang dipimpinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
5. Prof. Dr. I. Nyoman Sudana Degeng, M.Pd, selaku Direktur Pascasarjana UM
yang telah memberi kesempatan untuk belajar pada lembaga yang dipimpinya.
6. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi yang telah memberi beasiswa BPPS yang
sangat berarti dalam membantu menyelesaikan studi.
7. Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. Selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah
memberi ijin dan mendukung dalam berbagai hal untuk memperlancar studi.
8. Para dosen Universitas Negeri Malang terutama Dr. Hari Wahyono, M.Pd., Prof.
Dr. Ery Tri Djatmiko R.W.W.,M.A.,M.Si., dan Prof. Dr. Agus Suman,
S.E.,D.E.A. yang telah memberi masukan untuk perbaikan naskah disertasi.
9. Istri, anak-anak, orang tua, dan saudara-saudara yang selalu membawa suasana
gembira dan menghibur yang sangat saya butuhkan untuk menumbuhkan
semangat.
10. Semua teman-teman seangkatan yang selalu saling memberi semangat dan
menghibur dikala sedang suntuk berfikir.
11. Semua teman-teman Prodi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang
selalu bersikap hangat ketika saya mampir di kampus, yang membuat saya merasa
kampus sebagai rumah kedua saya.
Saya menyadari bahwa disertasi ini masih jauh dari sempurna, masih ada
kekurangan baik dari sisi metodologi, isi, maupun penyajian maka saya sangat
berharap ada orang yang sempat membaca mendiskusikannya dan memunculkan ide-
ide penelitian sehingga menjadi lebih bermakna.
Malang, Juli 2014
Yohanes Harsoyo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK i
ABSTRACT iii
KATA PENGANTAR ……………………………………………….. v
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. vii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………... x
DAFTAR TABEL ……………………………………………………….. xi
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………... xiv
BAB I. PENDAHULUAN……………………………………….................. 1
A. Latar Belakang Masalah ………………………………... 1
B. Rumusan Masalah dan Fokus Penelitian ………............... 11
C. Kegunaan Penelitian ………………………………………... 13
D. Definisi Istilah ………………………………………………... 14
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ……….…………………………………... 18
A. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran 18
B. Teori Adopsi Teknologi Informasi …………………………….. 25
C. Penelitian-penelitian yang Relevan ……………………………. 39
D. Variabel-variabel Penentu Adopsi Teknologi .............................. 45
E. Hipotesis ...................................................................................... 63
BAB III. METODE PENELITIAN ………………………………………... 65
A. Rancangan Penelitian ………………………………………... 65
B. Populasi dan Sampel ………………………………………... 67
C. Instrumen Penelitian dan Pengumpulan Data ……………....... 69
D. Analisis Data ………………………………………………... 74
E. Pengecekan Keabsahan Data ………………………………... 84
F. Hasil Uji Coba Instrumen ………………………………... 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
BAB IV. HASIL ANALISIS ………………………………………………... 99
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ………………………………... 99
B. Hasil Pengujian Hipotesis ………………………………... 116
C. Hasil Wawancara dengan Informan ………………………... 127
BAB V. PEMBAHASAN ………………………………………………... 163
A. Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi ………………………... 163
B. Pengaruh Kesukarelaan dari TIK terhadap Adopsi TIK dalam
Pembelajaran Ekonomi ………………………………………..
166
C. Pengaruh Keunggulan Relatif (Relative Advantage) dari TIK
terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi ………………..
170
D. Pengaruh Kesesuaian (Compatibility) dari TIK terhadap Adopsi TIK
dalam Pembelajaran Ekonomi ………………………………..
174
E. Pengaruh Citra (Image) dari penggunaan TIK terhadap Adopsi TIK
dalam Pembelajaran Ekonomi ………………………..
177
F. Pengaruh Keterlihatan Hasil (Result Demonstrability) dari TIK
terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi ………...
179
G. Pengaruh Visibilitas (Visibility) dari TIK terhadap Adopsi TIK dalam
Pembelajaran Ekonomi ………………………………………...
182
H. Pengaruh Kemungkinan Uji Coba (Trialibility) dari TIK terhadap
Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi ………………………..
185
I. Pengaruh Kemudahan Penggunaan (Ease of Use) dari TIK terhadap
Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi ………………………...
188
J. Pengaruh Sosial (Social Influence) terhadap Adopsi TIK dalam
Pembelajaran Ekonomi ………………………………………..
191
K. Pengaruh Kondisi yang Memfasilitasi (Facilitating Conditions)
terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi ………...
193
L. Pengaruh Perasaan terhadap Penggunaan (Affect Toward Use)
terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi ………...
197
M. Pengaruh Status Sekolah terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran
Ekonomi ………………………………………………………...
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
N. Pengaruh Umur Guru Ekonomi terhadap Adopsi TIK dalam
Pembelajaran Ekonomi ………………………………………..
200
0. Pengaruh Jenis Kelamin Guru Ekonomi terhadap Adopsi TIK dalam
Pembelajaran Ekonomi ………………………………………..
203
P. Pengaruh Pengalaman Guru Ekonomi terhadap Adopsi TIK dalam
Pembelajaran Ekonomi ………………………………………..
204
Q. Pengaruh Durasi Mengikuti Pelatihan TIK terhadap Adopsi TIK
dalam Pembelajaran Ekonomi ………………………………...
206
BAB VI. PENUTUP ……………………………………………….. 212
A. Kesimpulan ……………………………………………………….. 212
B. Implikasi Teoretik ………………………………………………... 218
C. Saran ……………………………………………………………….. 219
DAFTAR RUJUKAN ………………………………………………... 223
LAMPIRAN-LAMPIRAN ………………………………………………... 231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1. Model Lima Tahap Keputusan Inovasi …………... 33
Gambar 2.2. Hipotesis Distribusi Pengadopsi …………………... 35
Gambar 2.3. Variabel-variabel Penentu Tingkat Adopsi Inovasi …... 36
Gambar 2.4. Model Difusi Umum …………………………………... 38
Gambar 2.5. Variabel-variabel Penentu Tingkat Adopsi Teknologi
Menurut Moore & Benbasat …………………………...
43
Gambar 2.6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Adopsi TIK …... 47
Gambar 3.1. Strategi Eksplanatoris Sekuensial …………………... 67
Gambar 3.2. Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif 84
Gambar 4.1. Histogram Variabel Residual …………………………... 122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Tabel: Halaman
3.1. Populasi dan Sampel Penelitian ………………………………... 69
3.2 Variabel dan Instrumen Penelitian ………………………………... 70
3.3. Usia Responden ………………………………………………... 74
3.4. Deskripsi Masing-masing Variabel Penelitian ………………... 75
3.5. Kode dalam Proses Koding ………………………………………... 80
3.6. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Adopsi TIK 87
3.7a. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kesukarelaan
SR) ………………………………………………………………...
87
3.7b. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kesukarelaan
(SR) Setelah Direvisi ………………………………………...
88
3.8. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Keunggulan
Relatif ………………………………………………………...
89
3.9. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kesesuaian 89
3.10. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Citra ………... 90
3.11 Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel
Keterlihatan Hasilnya ………………………………………...
90
3.12.a. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel
Visibilitas ………………………………………………………...
91
3.12.b. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel
Visibilitas Setelah Direvisi ………………………………………...
92
3.13.a. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel
Kemungkinan Uji Coba ………………………………………...
92
3.13.b. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel
Kemungkinan Uji Coba Setelah Direvisi ………………………...
93
3.14. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel Persepsi
Kemudahan dalam Menggunakan ………………………………...
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
3.15.a. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel
Pengaruh Sosial ………………………………………………...
94
3.15.b. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel
Pengaruh Sosial Setelah Direvisi ………………………………...
95
3.16.a. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel Kondisi
yang Memfasilitasi ………………………………………………...
96
3.16.b. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kondisi yang
Memfasilitasi Setelah Direvisi ………………………………...
97
3.17.a. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel
Perasaan Terhadap Penggunaan ………………………………...
97
3.17.b. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel
Perasaan Terhadap Penggunaan Setelah Direvisi ………………...
98
4.1. Deskripsi Responden Berdasarkan Status Sekolah Tempat Bertugas 100
4.2. Deskripsi Umur Responden ………………………………………... 100
4.3. Deskripsi Jenis Kelamin Responden ………………………... 101
4.4. Deskripsi Pengalaman Mengajar Responden ………………... 102
4.5. Deskripsi Lama Pelatihan TIK yang Pernah Diikuti Responden 103
4.6. Deskripsi Variabel Adopsi TIK ………………………………... 104
4.7. Deskripsi Variabel Kesukarelaan ………………………………... 105
4.8. Deskripsi Variabel Keunggulan Relatif ………………………... 106
4.9. Deskripsi Variabel Kesesuaian ………………………………... 107
4.10. Deskripsi Variabel Citra ………………………………………... 108
4.11. Deskripsi Variabel Keterlihatan Hasil ………………………... 109
4.12. Deskripsi Variabel Visibilitas ………………………………... 110
4.13. Deskripsi Variabel Kemungkinan Uji Coba ………………... 111
4.14. Deskripsi Variabel Persepsi Kemudahan dalam Menggunakan 113
4.15. Deskripsi Variabel Pengaruh Sosial ………………………... 114
4.16. Deskripsi Variabel Kondisi yang Memfasilitasi ………………... 115
4.17. Deskripsi Variabel Perasaan Terhadap Penggunaan ………... 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
4.18. Ringkasan Model ………………………………………………... 116
4.19. Tabel Anova ………………………………………………... 117
4.20. Tabel Koefisien Regresi ………………………………………... 118
4.21. Hasil Regresi Residual dengan Variabel-variabel Independen 120
4.22. Hasil Tes Normalitas Dengan Metode Kolmogrov-Smirnov 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Kuantitatif ………………………… 231
Lampiran 2. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ………… 235
Lampiran 3. Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas ………… 260
Lampiran 4. Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas ………… 263
Lampiran 5. Uji Asumsi Klasik Normalitas ………………… 269
Lampiran 6. Deskripsi Data Kuantitatif ………………………… 271
Lampiran 7. Analisis Data Model Regresi Berganda ………… 302
Lampiran 8. Daftar Sekolah Responden Penelitian ………………… 305
Lampiran 9. Responden Data Kualitatif ………………………… 309
Lampiran 10. Transkrip Wawancara Guru Ekonomi 1 ………… 310
Lampiran 11. Transkrip Wawancara Guru Ekonomi 2 ………… 316
Lampiran 12. Transkrip Wawancara Guru Ekonomi 3 ………… 322
Lampiran 13. Transkrip Wawancara Guru Ekonomi 4 ………… 329
Lampiran14. Transkrip Wawancara Guru Ekonomi Sekaligus
Kepala Sekolah 1 …………………………………
335
Lampiran 15. Transkrip Wawancara Pengawas 1 ………………… 341
Lampiran 16. Transkrip Wawancara Pengawas 2 ………………… 348
Lampiran 17. Transkrip Wawancara dengan Pengawas 3 ………… 354
Lampiran 18. Transkrip Wawancara dengan Pengawas 4 ………… 360
Lampiran 19. Transkrip Wawancara dengan Pengawas 5 ………… 367
Lampiran 20. Transkrip Wawancara dengan Siswa 1 ………… 373
Lampiran 21. Transkrip Wawancara dengan Siswa 2 ………… 378
Lampiran 22. Transkrip Wawancara dengan Siswa 3 ………… 383
Lampiran 23. Transkrip Wawancara dengan Siswa 4 ………… 389
Lampiran 24. Transkrip Wawancara dengan Siswa 5 ………… 395
Lampiran 25. Transkrip Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah 1 401
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Lampiran 26. Transkrip Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah 2 407
Lampiran 27. Transkrip Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah 3 414
Lampiran 28. Transkrip Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah 4 420
Lampiran 29. Transkrip Wawancara dengan Widyaiswara 1 426
Lampiran 30. Transkrip Wawancara dengan Widyaiswara 2 433
Lampiran 31. Data Kuantitatif ………………………………… 439
Lampiran 32. Surat Izin Penelitian dari Program Pascasarjana
Universitas Negeri Malang …………………………
453
Lampiran 33. Surat Rekomendasi Penelitian dari Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Pemerintah Provinsi Jawa Timur
455
Lampiran 34. Surat Rekomendasi Izin Penelitian dari Badan
Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta …………
456
Lampiran 35. Surat Izin dari Sekretariat Daerah Pemerintah Daerah
Daerah Istimewa Yogyakarta …………………
457
Lampiran 36. Surat Izin dari Dinas Perizinan Pemerintah Kota
Yogyakarta …………………………………………
458
Lampiran 37. Surat Izin dari Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman …………
460
Lampiran 38. Surat Izin Penelitian dari Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Pemerintah Kabupaten Bantul
461
Lampiran 39. Surat Izin dari Badan Penanaman Modal dan Perizinan
Terpadu Pemerintah Kapupaten Kulon Progo …
462
Lampiran 40. Surat Izin dari Kantor Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul …………………………………
463
Lampiran 41. Surat Rekomendasi Izin Penelitian (perpanjangan) dari
Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat
464
Lampiran 42. Surat Izin (perpanjangan) dari Dinas Perizinan
Pemerintah Kota Yogyakarta …………………
465
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Lampiran 43. Surat Izin (perpanjangan) dari Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Pemerintah Pemerintah
Kabupaten Sleman …………………………………
467
Lampiran 44. Surat Izin Penelitian (perpanjangan) dari Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Pemerintah
Kabupaten Bantul …………………………………
468
Lampiran 45. Surat Izin (perpanjangan) dari Badan Penanaman
Modal dan Perizinan Terpadu Pemerintah Kabupaten
Kulon Progo …………………………………
469
Lampiran 46. Surat Izin (perpanjangan) dari Kantor Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul …………………………………………
470
Lampiran 47. Surat Izin Penelitian dari Pimpinan Pusat
Muhammadiyah …………………………………
471
Lampiran 48. Riwayat Hidup ………………………………… 472
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
United Nation Development Program (UNDP) melaporkan peringkat Human
Development Index (HDI) Indonesia pada tahun 2013 ada pada urutan 121 dari 185
negera yang disurvei. Peringkat ini mengalami sedikit kenaikan dibandingkan tahun
sebelumnya yaitu pada urutan 124 dari 187 negara. Dengan peringkat seperti saat ini
Indonesia berada pada kategori Medium Human Development. Kategori ini
sebenarnya sudah pernah kita sandang selama 11 tahun yaitu tahun 1999 - 2010. Pada
peringkat tersebut, kita juga masih berada di bawah negara-negara tetangga seperti
Brunei, Malaysia, Thailand, dan Philippina. China yang pada awal 1980-an berada
peringkat di bawah kita, saat ini sudah jauh meninggalkan kita yang berada pada
peringkat 101.
Ketertinggalan ini masih terjadi pada akhir implementasi Rencana
Pembangunan Jangka Menengah RPJMN Tahun 2010 - 2014 yang ditujukan untuk
lebih memantapkan penataan Indonesia di segala bidang dengan menekankan upaya
peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk meningkatkan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta penguatan daya saing perekonomian. Untuk
mengejar ketertinggalan tersebut dibutuhkan usaha-usaha peningkatan kualitas
sumber daya manusia (SDM) yang termasuk di dalamnya adalah peningkatan kualitas
pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi (OECD -
Organisation for Economic Co-operation and Development), mengungkapkan bahwa
pertumbuhan ekonomi dewasa ini adalah pertumbuhan berbasis ilmu pengetahuan
dan informasi. Hal inilah yang disebut dengan knowledge-based economy (ekonomi
yang berbasis ilmu pengetahuan) (OECD,1996:3). Dalam ekonomi yang bebasis ilmu
pengetahuan, kemakmuran diciptakan oleh kemampuan mengembangkan,
mendistribusikan, dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan informasi.
Sebagai hasil dari ekonomi baru tersebut, akan lahir cara-cara produksi yang
lebih efisien dan canggih, cara-cara berkomunikasi dan gaya hidup yang lebih baik.
Keinginan yang terus-menerus untuk melakukan terobosan teknologi baru sejalan
dengan lahirnya internet dengan jaringan hampir tak terbatas. Perekonomian
mendorong dengan memberi insentif dan penghargaan bagi lahirnya berbagai
kegiatan usaha baru. Dengan demikian memberikan lapangan kerja baru, mendorong
kreativitas serta meningkatkan produktivitas. Monopoli dihindarkan dan mendorong
lahirnya dunia usaha yang kompetitif. Kondisi ini membutuhkan prasyarat
peningkatan jumlah tenaga profesional terdidik yang menuntut lembaga pendidikan
dan pelatihan yang bermutu (Tilaar, 2000: 258).
Jika pendidikan dipahami sebagai suatu sistem, maka penentu dari
keberhasilan sebuah proses pendidikan adalah komponen-komponen yang bersinergi
membangun sistem tersebut. Komponen-komponen tersebut diantaranya adalah guru,
kurikulum, sarana, manajemen, dan lain-lain. Guru memang hanya merupakan salah
satu dari komponen penentu keberhasilan pendidikan, namun guru merupakan faktor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
utama dalam proses pendidikan karena guru akan menjadi ujung tombak kegiatan
pendidikan dan mengorganisir berbagai sumber daya belajar.
Kinerja guru menjadi indikator utama mutu pendidikan. Pendidikan yang baik
hanya terjadi jika setiap guru mampu mengoptimalkan capaian yang dapat dilakukan
oleh siswa dengan potensinya masing-masing. Usaha mengoptimalkan capaian sesuai
dengan potensi siswa membutuhkan usaha pembaharuan yang terus-menerus karena
lingkungan belajar yang terus berubah, setiap siswa yang bersifat unik, ilmu
pegetahuan terus berkembang, dan adanya tuntutan demokratisasi dalam proses
pembelajaran. Perkembangan atau perubahan tersebut menuntut guru untuk
melakukan penyesuaian dan inovasi sehingga pengalaman-pengalaman dari murid
dan sumber-sumber belajar baru dapat terus terintegrasi dalam proses pembelajaran
ekonomi.
Salah satu sumber belajar yang sangat berkembang saat ini adalah sumber
belajar yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Sesuai dengan tren saat
ini, peradaban manusia banyak ditentukan oleh perkembangan teknologi informasi,
komunikasi, dan transportasi. Dengan teknologi ini memungkinkan jauh lebih banyak
manusia mampu melihat semua fenomena yang saling berkaitan dan saling
mempengaruhi, dalam cakupan yang lebih dalam dan lebih luas, sebagai suatu
fenomena terintegrasi dengan seluruh bumi dan alam semesta. Alfin Tofler (1981:
127-130) menyebutnya sebagai peradaban gelombang ketiga yaitu berkembangnya
teknologi yang lebih mengutamakan pelipatgandaan kemampuan berpikir dan
berbudaya lebih luhur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Lampiran Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007,
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025,
merespon perkembangan jaman dengan menegaskan bahwa perlu adanya integrasi
antara pendidikan dengan teknologi informasi serta sektor-sektor strategis lainnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah menegaskan prinsip pembelajaran dengan menerapkan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Berkaitan dengan hal tersebut, Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Standar Sarana Prasarana, memfasilitasi penggunaan TIK. Dalam Peraturan menteri
ini dijelaskan bahwa setiap sekolah perlu untuk memiliki ruang laboratorium
komputer yang berfungsi sebagai tempat mengembangkan keterampilan dalam
bidang teknologi informasi dan komunikasi. Karena pentingnya TIK dalam dunia
pendidikan, maka pemerintah meletakkan kemajuan TIK sebagai salah satu alasan
dalam pengembangan kurikulum baru 2013 (Uji Publik Kurikulum 2013).
Mata Pelajaran Ekonomi diberikan pertama kali dalam di jenjang Sekolah
Menengah Atas (SMA) yang merupakan bagian dari kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi. Meskipun mata pelajaran ekonomi hanya merupakan satu
mata pelajaran di antara belasan mata pelajaran di SMA, namun mata pelajaran
ekonomi merupakan mata pelajaran yang memiliki posisi strategis bagi siswa dalam
menghadapi kehidupan saat ini maupun di masa yang akan datang. Slavoj Zizek
(2010: 90-92) mengingatkan bahwa dewasa ini “ekonomi sendiri dengan logika pasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
dan kompetisi secara progresif telah mendesakkan dirinya sendiri menjadi ideologi
yang menghegemoni”. Maka ekonomi akan dipahami sebagai dasar pertimbangan-
pertimbangan utama dan sekaligus indikator suatu bangsa. Sehingga menjadi tugas
penting memperkenalkan ilmu ekonomi secara formal di Sekolah Menegah Atas
(SMA).
Pembelajaran ekonomi perlu disampaikan secara kontekstual dengan
mengakomodasikan konteks kehidupan peserta didik termasuk di dalamnya adalah
perkembangan teknologi yang mewarnai hidup mereka. Mereka adalah suatu generasi
yang tumbuh bersama teknologi digital, memiliki akses yang cepat terhadap
informasi dari berbagai sumber, lebih menyukai berinteraksi via dunia maya. Don
Tapscott (2009: 16) memberi julukan The Net Generation pada bagi orang-orang
tersebut atau yang lahir dalam rentang tahun 1977-1997.
Perkembangan TIK saat ini sangat pesat dengan munculnya hardware dan
software baru yang menarik dan mempermudah pengguna dalam berbagai keperluan.
Penggunaan secara luas terjadi di dalam masyarakat termasuk para siswa dan guru
SMA, namun teknologi ini belum banyak digunakan oleh guru dalam pembelajaran
ekonomi. Di sisi lain pembelajaran ekonomi membutuhkan sarana TIK untuk
menjadikan pembelajaran ekonomi menjadi efektif. Pembelajaran ekonomi
membutuhkan informasi tentang kondisi perekonomian agar teori yang ada dalam
buku teks mendapatkan referensi dalam kehidupan nyata. Dengan adanya informasi
tentang kondisi perekonomin yang relevan maka pembelajaran ekonomi menjadi
lebih kontekstual dan bermakna bagi peserta didik. Di samping itu, perkembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
pemikiran ekonomi yang cukup pesat perlu dipahami oleh para guru dan peserta
didik.
Berbagai bentuk difusi kebijakan pendidikan tidak akan banyak bermakna
kalau tidak diimbangi dengan tingkat penerimaan yang memadai. Dalam konteks ini
permasalahannya adalah para guru ekonomi tidak banyak memanfaatkan beragam
media berbasis TIK dalam pembelajaran. Perlu diteliti faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi di SMA. Dengan
mengetahui faktor-faktor tersebut dapat dirumuskan kebijakan yang efektif.
Beberapa ahli mengungkapkan berbagai teori adopsi atau difusi inovasi,
namun Surry & Ely (2002: 185) mengungkapkan bahwa teori difusi inovasi dari
Rogers (1995) merupakan teori yang paling banyak dirujuk. Hal ini sejalan dengan
pengalaman penelitian tentang teknologi pendidikan yang dilakukan oleh Ricradson
(2009: 167) mengungkapkan bahwa (Innovation Diffusion Theory atau IDT) efektif
dalam mengungkap adopsi TIK. Determinan penting adopsi teknologi menurut teori
ini adalah variabel-variabel yang disebut dengan persepsi atribut inovasi (perceived
attributes innovation) atau juga disebut dengan karakteristik innovasi (innovation
characteristics) (Agarwal & Prasad 1997: 565; Moore & Benbasat, 1991: 194;
Rogers, 2003: 222; Askarany, 2009: 2051). Atribut atau karakteristik tersebut adalah
keunggulan relatif (relative advantage), kesesuaian (compatibility), kemungkinan uji
coba (trialability), keterlihatan hasilnya (result demonstrability), persepsi kemudahan
dalam penggunaan (ease of use), dan visibilitas (visibility). Namun bila dicermati
teori difusi inovasi masih belum mampu menjelaskan permasalahan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
komprehensif karena teori difusi inovasi belum melihat dari sisi pengguna inovasi,
sementara dalam proses adopsi inovasi, faktor pengguna perlu dikaji dalam kaitannya
dengan faktor-faktor yang ada pada pengguna yang mempengaruhi adopsi inovasi.
Richardson (2009: 160) mengusulkan variabel demografis sebagai
determinan adopsi teknologi informasi. Variabel tersebut meliputi jenis kelamin
(gender), umur (age) dan pengalaman kerja (experience). Sehingga dalam penelitian
Richardson (2009) ini menempatkan dua kelompok variabel sebagai determinan
adopsi teknologi TIK dalam pembelajaran yaitu karakteristik inovasi dan faktor
demografis. Dalam penelitian tersebut terungkap bahwa kelompok variabel
karakteristik inovasi merupakan prediktor yang baik bagi adopsi TIK, namun variabel
demografis bukan prediktor yang baik. Dalam kaitanya dengan hasil penelitian
tersebut, perlu kajian lebih lanjut karena kedua kelompok variabel tersebut
merupakan variabel-variabel penting. Dalam hal ini karakteristik inovasi merupakan
variabel yang menggambarkan TIK yang akan diadopsi sedangkan variabel
demografis merupakan variabel yang mengambarkan para pengguna inovasi.
Faktor lingkungan guru merupakan faktor penting dari adopsi TIK dalam
pembelajaran ekonomi. Lingkungan tersebut dapat berupa kondisi yang memfasilitasi
maupun pengaruh sosial. Kondisi yang memfasilitasi menjadi sangat relevan dalam
penelitian di negara-negara berkembang karena ada kecenderungan fasilitas-fasilitas
TIK yang dimiliki sekolah-sekolah memiliki keragaman yang tinggi. Pengaruh sosial
juga menjadi sangat relevan ketika guru-guru menjalin interaksi yang intens dengan
rekan sejawat, pimpinan sekolah, siswa, aparat pemerintah terkait, dan pihak-pihak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
lain yang relevan. Faktor lain yang sangat penting adalah faktor perasaan terhadap
penggunaan. Faktor ini menjadi sangat penting dalam konteks penggunaan TIK yang
bersifat sukarela atau guru masih dapat melakukan pembelajaran tanpa menggunakan
TIK. Dalam konteks penggunaan sukarela semacam ini, faktor perasaan senang dan
tidak senang akan mempengaruhi keputusan guru dalam mengadopsi TIK dalam
pembelajaran. Maka model adopsi inovasi perlu dilengkapi dengan variabel
lingkungan dan variabel perasaan terhadap penggunaan.
Secara metodologis, penelitian-penelitian pada bidang ini sampai saat ini
adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil-hasil penelitian
kuantitatif belum dijelaskan secara kualitatif. Maka penelitian ini akan menggunakan
metode campuran (mixed methods), dimana hasil penelitian kuantitatif akan
dijelaskan secara kualitatif.
Penelitian akan dilakukan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Provinsi DIY merupakan salah satu provinsi yang mencoba untuk mempertahankan
dan semakin meningkatkan kualitas pendidikan dari waktu ke waktu. Hal tersebut
muncul dalam visi pemeritah DIY yang berbunyi “Pemerintah Daerah yang
katalistik dan masyarakat mandiri yang berbasis keunggulan daerah serta sumberdaya
manusia yang berkualitas unggul dan beretika”. Dari rumusan visi tersebut nampak
bahwa sumber daya manusia dijadikan basis keunggulan masyarakat DIY (RPJMD
DIY Tahun 2009-2013, hal 93-94). Berkaitan dengan visi tersebut dirumuskan
empat misi. Misi yang pertama berkaitan dengan pendidikan berbunyi
“Mengembangkan kualitas sumberdaya manusia yang sehat, cerdas, profesional,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
humanis, dan beretika dalam mendukung terwujudnya budaya yang adiluhung”. Misi
tersebut dijabarkan dalam delapan sasaran dan lima diantaranya adalah sebagai
berikut (RPJMD DIY Tahun 2009-2013, hal: 95) :
1. Terwujudnya peningkatan kualitas lulusan di semua jenjang dan jalur
pendidikan.
2. Terwujudnya peningkatan aksesibilitas pelayanan pendidikan kepada seluruh
masyarakat dalam lingkungan yang kondusif.
3. Berkembangnya pendidikan yang berbasis multikultur untuk meningkatkan
wawasan, keterbukaan dan toleransi.
4. Terwujudnya peningkatan budaya baca masyarakat.
5. Terwujudnya peningkatan kapasitas pemuda, prestasi dan sarana olahraga.
Namun amat disayangkan sekitar 70 persen guru di DIY belum melek
komputer (Kompas, 26 November 2010). Ada sinyalemen dalam pembelajaran, guru
kurang mampu untuk menyesuaikan dengan konteks kehidupan peserta didik dalam
proses pembelajaran. Beberapa fenomena menunjukkan bahwa pendidikan di DIY
kurang menunjukkan prestasi. Beberapa fenomena dapat ditunjukkan sebagai berikut:
1. Hasil Ujian Nasional (UN) untuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta pada
tahun ajaran 2009/2010 mengalami penurunan cukup tinggi dibandingkan
hasil UN tahun ajaran 2008/2009. Jumlah siswa SMA/MA/SMK DIY yang
tidak lulus tahun 2010 mencapai 23,7 persen dari total peserta 39.938 siswa
(terdiri dari 19.443 siswa SMA/MA dan 20.495 siswa SMK). Dengan
demikian, siswa yang tidak lulus sekitar 8.500 orang atau tingkat kelulusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
76,3 persen, (http://edukasi.kompas.com, 25 April 2010). Pada tahun 2012
terjadi penurunan jumlah siswa yang tidak lulus menjadi 0,71 persen atau 134
orang. Namun, jumlah kululusan siswa SMA ini masih kalah dibandingkan
dengan provinsi lain di Pulau Jawa. Sebagai perbandingan persentase paling
bagus ketidaklulusan dicapai Jawa Timur sebesar 0,07 persen disusul Jawa
Barat 0,10 persen, Jawa Tengah 0,22 persen, DKI Jakarta 0,38 persen, dan
Banten 0,52 persen (http://www.harianjogja.com, 25 Mei 2012).
2. Penelitian yang dilakukan oleh Dewan Pendidikan Kabupaten Sleman DIY
tahun 2009 menunjukkan bahwa komparasi keprofesionalan antara perilaku
awal dan perilaku akhir tidak menunjukkan peningkatan dengan adanya
stimulus program sertifikasi. Justru ada kecenderungan perilaku
keprofesionalan tersebut menurun (Djohar, 2009: 26).
Hal yang senada diungkapkan oleh Mendiknas, guru-guru yang sudah lolos
sertifikasi umumnya tidak menunjukkan kemajuan, baik dari sisi pedagogis,
kepribadian, profesional, maupun sosial. Guru hanya aktif menjelang sertifikasi,
tetapi setelah dinyatakan lolos, kualitas mereka justru semakin menurun. Dalam
kajian implementasi sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2009, kemampuan
pedagogis guru sertifikasi portofolio sebagian tidak meningkat dan sebagian lainnya
malah menurun. Hanya segelintir guru sertifikasi portofolio yang mengalami
peningkatan. Di kemampuan sosial, profesional, ataupun kepribadian, tetap saja
bagian terbesar adalah mereka yang stagnan kualitasnya, bahkan menurun
(Kompas.com, Senin, 1 November 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Dengan pertimbangan-pertimbangan di atas maka peneliti mengajukan judul
penelitian “Adopsi Teknologi Informasi dan Komunikasi Oleh Guru Dalam
Pembelajaran Ekonomi Sekolah Menengah Atas di Daerah Istimewa Yogyakarta”.
B. Rumusan Masalah dan Fokus Penelitian
Dengan melihat paparan di atas dapat dirumuskan permasalahan penelitian
sebagai berikut :
1. Sejauhmana adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi?
2. Apakah kesukarelaan (voluntariness) dari TIK secara signifikan mempengaruhi
adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi?
3. Apakah keunggulan relatif (relative advantage) dari TIK secara signifikan
mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi?
4. Apakah kesesuaian (compatibility) dari TIK secara signifikan mempengaruhi
adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi?
5. Apakah citra (image) dari penggunaan TIK mempengaruhi adopsi TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
6. Apakah keterlihatan hasil (result demonstrability) dari TIK secara signifikan
mempengaruhi Adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi?
7. Apakah visibilitas (visibility) dari TIK secara signifikan mempengaruhi adopsi
TIK dalam pembelajaran ekonomi?
8. Apakah kemungkinan uji coba (trialibility) dari TIK secara signifikan
mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
9. Apakah kemudahan penggunaan (ease of use) dari TIK secara signifikan
mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi?
10. Apakah pengaruh sosial (social influence) secara signifikan mempengaruhi
adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi?
11. Apakah kondisi yang memfasilitasi (facilitating conditions) secara signifikan
mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi?
12. Apakah perasaan terhadap penggunaan (affect toward use) secara signifikan
mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi?
13. Apakah status sekolah secara signifikan mempengaruhi adopsi TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
14. Apakah umur guru ekonomi secara signifikan mempengaruhi adopsi TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
15. Apakah jenis kelamin guru ekonomi secara signifikan mempengaruhi adopsi TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
16. Apakah pengalaman guru ekonomi secara signifikan mempengaruhi adopsi TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
17. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK secara signifikan mempengaruhi adopsi
TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Rumusan permasalahan di atas merupakan rumusan permasalahan yang
akan dipecahkan dengan pendekatan kuantitatif. Jawaban-jawaban rumusan masalah
di atas akan didalami secara kualitatif dengan fokus pada; ” bagaimana faktor-faktor
penentu adopsi teknologi mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
C. Kegunaan Penelitian
1. Secara Teoretis
Penelitian ini juga ingin memberikan sumbang sih terhadap perkembangan
ilmu terutama dalam teori adopsi inovasi yang terkait dengan media pembelajaran
ekonomi dengan menguji variabel-variabel yang menentukan adopsi TIK dalam
pembelajaran ekonomi dalam cakupan yang lebih luas tidak hanya atribut inovasi
tetapi juga variabel demografis, variabel pengaruh sosial, variabel kondisi yang
memfasilitasi, dan variabel perasaan terhadap penggunaan. Penelitian-penelitian
tentang adopsi teknologi informasi sampai sejauh ini menggunakan pedekatan
kuantitatif dengan model yang sederhana sampai pada model-model yang cukup
kompleks. Hasil-hasil penelitian tersebut belum dijelaskan secara kualitatif sehingga
membutuhkan penelitian yang komprehensif dengan menggunakan pendekatan mixed
methods dalam hal ini pendekatan kuantitatif yang dilengkapi dengan pendekatan
kualitatif.
2. Secara Praktis
Penelitian ini bermanfaat bagi para pengambil kebijakan yang bertanggung
jawab atas peningkatan mutu pembelajaran khususnya dalam penggunaan TIK baik di
tingkat satuan pendidikan maupun dalam level yang lebih tinggi. Penelitian ini akan
memberi masukan sejauhmana adopsi TIK telah dilakukan oleh para guru ekonomi
dan memberi informasi variabel-variabel apakah yang paling mempengaruhi dalam
adopsi TIK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
D. Definisi Istilah
1. Adopsi Teknologi Informasi dan Komunikasi oleh Guru dalam Inovasi
Pembelajaran Ekonomi
Adopsi teknologi informasi dan komunikasi dalam Inovasi pembelajaran ekonomi
merupakan proses memasukkan suatu inovasi penggunaan satuan perangkat keras
dan lunak yang berkaitan dengan akses dan pengelolaan informasi dan komunikasi
untuk mendukung pembelajaran ekonomi oleh guru.
2. Kesukarelaan dalam Penggunaan (Voluntariness of Use)
Kesukarelaan adalah tingkat sejauh mana penggunaan inovasi yang berwujud
penggunaan TIK dianggap sebagai sukarela, atau kehendak bebas dari guru
ekonomi.
3. Keunggulan Relatif (Relative Advantage)
Keunggulan relatif adalah derajat dimana suatu inovasi yang berwujud
penggunaan TIK dianggap lebih baik/unggul dari yang pernah ada sebelumnya
oleh guru ekonomi.
4. Kesesuaian (Compability)
Kesesuaian adalah derajat dimana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan
nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu dan kebutuhan guru ekonomi
sebagai pengadopsi.
5. Citra (Image)
Citra merupakan tingkat dimana penggunaan suatu inovasi dianggap meningkatkan
citra seorang guru ekonomi atau status dalam sistem sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
6. Keterlihatan Hasil (Result Demonstrability)
Keterlihatan hasil merupakan kemampuan untuk dirasakan hasil menggunakan
TIK oleh guru ekonomi termasuk di dalamnya adalah keteramatan (observability)
dan keterkomunikasian (communicability).
7. Visibilitas (Visibility)
Visibilitas adalah tingkat dimana guru ekonomi dapat melihat orang lain
menggunakan TIK dalam lingkungan sekolah.
8. Kemungkinan Uji Coba (Trialability)
Kemungkinan untuk diujicobakan adalah derajat dimana suatu inovasi dalam
bentuk penggunaan TIK dapat diuji-coba batas tertentu oleh guru ekonomi.
9. Persepsi Kemudahan dalam Penggunaan (Ease of Use)
Kemudahan dalam penggunaan merupakan derajat dimana inovasi dalam bentuk
penggunaan TIK dianggap sebagai sesuatu yang mudah untuk dipahami dan
digunakan oleh guru ekonomi.
10. Pengaruh Sosial (Social Influence)
Pengaruh sosial didefinisikan sebagai sejauh mana seorang guru ekonomi
mempersepsikan kepentingan yang dipercaya oleh orang-orang lain yang akan
mempengaruhinya menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi.
11. Kondisi yang Memfasilitasi (Facilitating Conditions)
Kondisi yang memfasilitasi didefinisikan sebagai sejauh mana guru ekonomi
percaya bahwa infrastruktur organisasional dan teknikal tersedia untuk
mendukung penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
12. Perasaan terhadap Penggunaan (Affect Towards Use)
Perasaan terhadap penggunaan adalah perasaan-perasaan gembira, riang, senang,
atau depresi, jijik, tidak senang, atau benci yang dirasakan guru ekonomi
berkaitan dengan penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi.
13. Status Sekolah (School Status)
Status sekolah adalah keadaan sekolah berkaitan dengan kepemilikan dan
pengelolaannya yang dalam hal ini dibedakan menjadi dua yaitu sekolah negeri
dan sekolah swasta. Sekolah swasta adalah sekolah yang dimiliki dan dikelola
oleh masyarakat, sedangkan sekolah negeri adalah sekolah yang dimiliki negara
dan dikelola oleh pemerintah.
14. Umur (Age)
Umur atau usia guru yang dihitung dari mengurangi tanggal penelitian dengan
tanggal kelahiran guru ekonomi dalam satuan tahun.
15. Jenis Kelamin (Gender)
Jenis kelamin guru ekonomi ekonomi responden dibedakan menjadi dua yaitu
laki-laki dan perempuan.
16. Pengalaman Mengajar (Teaching Experience)
Pengalaman mengajar merupakan lama seorang guru ekonomi menjalankan
profesinya sebagai guru yang dihitung dari mengurangi tanggal penelitian
dikurangi dengan tanggal mengajar pertama kali sebagai guru dalam satuan tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
17. Durasi Mengikuti Pelatihan (Training)
Durasi mengikuti pelatihan merupakan jumlah jam pelatihan TIK yang pernah
diikuti sejak menjadi guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran
Peradaban umat manusia saat ini menjadi sangat dinamis dan mengglobal.
Perkembangan peradaban ini terutama disebabkan oleh kemajuan teknologi
transportasi, komunikasi, dan informasi yang memungkinkan jauh lebih banyak
manusia mampu melihat semua fenomena yang saling berkaitan dan saling
mempengaruhi, dalam cakupan yang lebih dalam dan lebih luas, sebagai suatu
fenomena terintegrasi dengan seluruh bumi dan alam semesta. Perdaban manusia saat
ini ditopang oleh teknologi yang memungkinkan terjadinya pelipatgandaan
kemampuan berpikir. Toffler (1981: 127-130) menyebutnya sebagai peradaban
gelombang ketiga.
Setiap peradaban menghasilkan generasi yang terbentuk dari peradaban tersebut
dengan ciri yang cukup khas. Tapscott (2009: 16) membagi empat babak generasi
yang lahir setelah tahun 1946 sampai saat ini. Meskipun pembabakan ini lebih
menggambarkan penduduk Amerika Serikat namun masih cukup relevan untuk
menjelaskan fenomena di Indonesia pada umumnya. Pembagian tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Generasi Baby Boom
Generasi yang lahir dalam rentang Januari 1946 – Desember 1964. Generasi
ini adalah generasi yang tumbuh setelah perang dunia kedua. Pada masa ini tingkat
kelahiran sangat tinggi karena banyak pasangan yang menunda menikah ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
terjadi perang akhirnya melakukan pernikahan pada masa ini. Suasana masyarakat
saat itu adalah suasana optimis menuju kemakmuran. Pada masa ini juga terjadi
migrasi penduduk yang besar menuju pusat-pusat pertumbuhan ekonomi. Karena
pada umumnya pada masa ini terjadi pertumbuhan ekonomi maka generasi ini
disebut juga sebagai “Generasi Pertumbuhan Ekonomi”. Generasi ini merupakan
generasi yang menikmati perkembangan awal televisi dan radio.
2. Generasi X (The Baby Bust Generation)
Generasi ini lahir dalam rentang Januari 1965 – Desember 1976, pada masa
ini merupakan masa terjadinya penurunan tingkat kelahiran secara tajam. Nama
Generasi X terinspirasi pada sebuah novel karya Douglas Coupland untuk
menjelaskan sebuah kelompok yang merasa dikucilkan dari masyarakat. Generasi X
adalah segmen tertua dari populasi yang menguasai penggunaan komputer dan
internet yang memiliki perilaku yang hampir mirip dengan Generasi Net. Generasi X
mengalami perkembangan yang pesat dari teknologi informasi seperti radio, televisi,
film, dan internet sehingga generasi ini dapat disebut juga sebagai komunikator
agresif yang menguasai berbagai jenis media.
3. Generasi Net (The Net Generation)
Generasi ini lahir dalam rentang Januari 1977 – Desember 1997 merupakan
generasi yang memiliki periode terpanjang dibandingkan dengan genarsi-generasi
sebelumnya dan pada umumnya merupakan anak-anak dari generasi baby-boom,
maka sering juga disebut sebagai The Echo of Baby Boom atau disebut sebagai
generasi milenium atau juga disebut dengan Generasi Y. Salah satu alasan utama
mengapa Generasi Net telah berlangsung begitu lama adalah banyak baby-boom
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
perempuan yang telah menunda memiliki anak sampai usia tiga puluhan atau empat
puluhan. Relatif sedikit boomer menjadi orang tua di awal tahun dua puluhan, usia
khas untuk memulai menikah dan membesarkan anak. Generasi baby-boom banyak
menghabiskan waktu untuk pendidikan dan berbagai kegiatan sosial sebagai dampak
dari masa pertumbuhan ekonomi. Generasi Net ini terbentuk oleh berbagai peristiwa
unik seperti Perang Teluk, Perang Irak, merebaknya kasus AIDS, dan kampanye
melawan pemanasan global dan perlindungan lingkungan. Di tingkat nasional
generasi ini mengalami dua iklim politik yang berbeda yaitu jaman Orde Baru dan
Orde Lama. Jika kita melihat kembali 20 tahun terakhir, jelas perubahan yang paling
signifikan mempengaruhi pemuda adalah komputer, internet, iPod, ponsel,
menangkap koordinat GPS, akrab dengan situs jejaring sosial yang dapat memantau
pergerakan teman mereka, dan teknologi digital lainnya. Generasi ini merupakan
generasi pertama yang “bermandikan” teknologi digital.
4. Generasi Z (Generation Next)
Generasi yang lahir dalam rentang Januari 1998 – saat ini. Generasi ini juga
disebut dengan generasi Z. Generasi ini adalah generasi yang sedang tumbuh dan
belum memasuki dalam pasar kerja. Generasi ini juga disebut sebagai Digital Natives
(komunitas asli digital) karena mereka dilahirkan dan dibesarkan dalam era digital,
sehingga generasi ini menerima pengaruh dunia digital yang sangat kuat seperti
generasi net. Generasi ini umumnya merasa nyaman dan bahkan tergantung pada
teknologi dan mampu mengerjakan beberapa hal dengan teknologi digital dalam
waktu yang bersamaan. Umumnya mereka selalu terhubung dengan berbagai alat
komunikasi dan jejaring sosial yang sering mempengaruhi keputusan-keputusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
mereka. Karena generasi ini cenderung memiliki informasi yang lebih banyak maka
mereka lebih cerdas, fleksibel, dan lebih toleran terhadap keragaman budaya.
Di satu sisi teknologi telah menjadi bagian dari kebutuhan dan kebudayaan di
sisi yang lain investasi di bidang pendidikan sains, teknologi, dan inovasi telah
menjadi salah satu sumber yang paling penting dari transformasi ekonomi di negara-
negara industri baru. Investasi tersebut harus menjadi bagian dari kerangka yang lebih
besar untuk membangun kapasitas di seluruh dunia. Unsur yang umum dari kisah
sukses negara-negara industri baru adalah tingkat komitmen yang tinggi terhadap
pendidikan dan integrasi ekonomi di dalam negara. Strategi mengutamakan
pendidikan dan pengembangan teknologi merupakan pintu masuk untuk menjadi
masyarakat pengetahuan (knowledge societies) (Juma, 2005: 88). Maka berbagai
teknologi perlu diperkenalkan dalam dunia pendidikan dan didukung oleh program-
program pemerintah untuk mengadopsi berbagai jenis inovasi ini.
TIK sebagai salah satu dari berbagai teknologi yang ada dalam dunia
pendidikan. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana Prasaran TIK diberi batasan sebagai
satuan perangkat keras dan lunak yang berkaitan dengan akses dan pengelolaan
informasi dan komunikasi untuk mendukung pembelajaran. TIK masuk dalam dunia
pendidikan melalui dua jalur yang berbeda. Jalur pertama TIK masuk melalui
program pendidikan yang dikembangkan di sekolah melalui
intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Jaklur kedua TIK masuk melalui
budaya terutama budaya yang tumbuh di kalangan kaum muda. Maka lingkungan
pendidikan menjadi lingkungan yang diwarnai dengan TIK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Dalam lingkungan pendidikan dimana para peserta didik memiliki akses yang
luas terhadap informasi maka peran guru sebagai satu-satunya sumber informasi perlu
direposisi. Dalam lingkungan pendidikan yang berteknologi, guru perlu
memposisikan sebagai mitra belajar yang sejajar dengan siswa namun guru tetap
sebagai penyelenggara pembelajaran dan fasilitator pembelajaran. Maka dalam hal ini
tugas guru tetap dalam hal memberi informasi, menunjukkan, mengklarifikasi,
menjelaskan, memotivasi, mendorong minat, dan membuka pikiran para peserta didik
(Skilbeck, 2007: 87).
Karena TIK telah menjadi sumber informasi maka sekolah dan pemerintah
perlu menyepakati untuk membantu siswa menjadi melek TIK. Melek TIK
didefinisikan sebagai kemampuan individu untuk menggunakan TIK dengan benar
untuk mengakses, mengelola, mengintegrasikan dan mengevaluasi informasi,
mengembangkan pemahaman baru, dan berkomunikasi dengan orang lain agar dapat
berpartisipasi secara efektif dalam masyarakat. Diharapkan dengan melek TIK siswa
dapat percaya diri, kreatif, dan menjadi pengguna TIK yang memahami dampak
teknologi tersebut pada dirinya dan masyarakat. Guru saat ini tidak cukup menjadi
sosok yang semata-mata memiliki otoritas seperti masa lalu, tetapi harus bergabung
dengan siswa dan orang tua mereka untuk menjadi pengguna mahir TIK, sehingga
menciptakan suatu kemitraan baru dan menciptakan bahkan proses pembelajaran
yang lebih baik (Skilbeck, 2007: 87-89).
Pentingnya penggunaan TIK disadari oleh pemerintah dan bahkan menjadi
prioritas yang tercermin dalam rumusan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian
Pendidikan Nasional tahun 2010-2014. Dalam renstra tersebut dijelaskan tentang arah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
kebijakan pembangunan nasional yang salah satunya memuat tentang penguatan dan
perluasan pemanfaatan TIK di bidang pendidikan. Pendayagunaan TIK diyakini dapat
menunjang upaya peningkatan dan pemerataan akses pendidikan, peningkatan mutu,
relevansi, dan daya saing pendidikan, serta tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik
terhadap pendidikan. Disadari pula bahwa kebutuhan akan penguasaan dan penerapan
IPTEK dalam rangka menghadapi tuntutan global berdampak pada semakin
meningkatnya peranan TIK dalam berbagai aspek kehidupan termasuk dalam bidang
pendidikan, meningkatnya kebutuhan untuk berbagi informasi dan pengetahuan
dengan memanfaatkan TIK, serta perkembangan internet yang menghilangkan batas
wilayah dan waktu untuk melakukan komunikasi dan akses terhadap informasi.
Berkaitan dengan hal tersebut disusunlah kebijakan dalam bidang TIK oleh
Kemendiknas untuk e-pembelajaran, e-manajemen dan e-layanan sebagai berikut
(Renstra Kemendiknas 2010-2014: 44-45):
a. Penyediaan sarana dan prasarana TIK serta muatan pembelajaran berbasis
TIK untuk penguatan dan perluasan e-pembelajaran pada semua jenjang
pendidikan.
b. Pengembangan e-manajemen, e-pelaporan, dan e-layanan untuk
meningkatkan efektivitas tata kelola dan layanan publik.
c. Pengembangan sistem pengelolaan pengetahuan untuk mempermudah dalam
berbagi informasi dan pengetahuan antar peserta didik dan tenaga pendidik.
d. Pengembangan pusat sumber belajar berbasis TIK pada pendidikan dasar dan
menengah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
e. Peningkatan kemampuan SDM untuk mendukung pendayagunaan TIK di
pusat dan daerah.
Menurut Patricia L. Rogers (2009: 1777) adopsi TIK dalam pembelajaran
ekonomi akan terjadi secara bertahap. Dalam tahap awal, isu cenderung berfokus
pada teknologi namun secara bertahap fokus akan bergeser pada tujuan instruksional.
Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Tahap Pengenalan
Merupakan tingkat terendah dimana dalam tahap ini teknologi diperkenalkan atau
dipaparkan pada calon pengguna.
2. Tahap Pemanfaatan
Merupakan tahap percobaan teknologi baru, dalam tahap ini fokus pada
menemukan penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Dalam tahap ini
penggunaan teknologi bisa berlanjut juga bisa tidak berlanjut.
3. Tahap Integrasi
Merupakan tahap dimana teknologi sudah mulai diterima, dalam tahap ini fokus
bergeser dari belajar teknologi ke penggunaan yang lebih efektif untuk
pembelajaran.
4. Tahap Reorganisasi
Merupakan tahap dimana ada desain ulang pembelajaran dengan fokus pada
pembelajaran dan tujuan pembelajaran. Dalam tahap ini siswa menjadi lebih
terlibat dalam lingkungan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
5. Tahap Evolusi
Merupakan tahap yang paling tinggi dimana guru memiliki kemampuan untuk
beradaptasi dengan teknologi baru dalam pembelajaran.
Dalam perkembangannya, penggunaan komputer dalam bidang pendidikan
memiliki keragaman. Komputer dapat berperan sebagai pembantu dalam
pembelajaran, pemanfaatannya meliputi penyajian informasi materi pembelajaran,
latihan atau kedua-duanya. Modus ini dikenal sebagai computer-Assisted Instruction
(CAI). CAI mendukung pembelajaran dan pelatihan akan tetapi ia bukanlah
penyampai utama materi pelajaran. Ada pula peran komputer sebagai manajer dalam
proses pembelajaran dengan nama Computer-Managed Instruction (CMI) dalam hal
ini komputer secara teknis membantu pengaturan pelaksanaan pembelajaran (Aryad,
2009: 96).
B. Teori Adopsi Teknologi Informasi
Seperti diungkapkan di atas bahwa TIK sudah menjadi kebutuhan, tuntutan
dan sekaligus telah menjadi bagian dari budaya moderen. Pemerintah telah ikut
mendorong dan memfasilitasi dengan berbagai peraturan perundang-undangan dan
pengadaan sarana meskipun dalam jumlah yang terbatas. Dalam prinsip-prinsip
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang tercantum pada
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Nomor 41, Tahun 2007
Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menegah menegaskan
bahwa RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan
komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
kondisi. Peraturan tersebut gayut dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI
Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana Prasarana Untuk Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)
yang mengatur perlunya ruang laboratorium komputer yang berfungsi berfungsi
sebagai tempat mengembangkan keterampilan dalam bidang teknologi informasi dan
komunikasi. Peraturan-peraturan ini merupakan bentuk dan sekaligus dasar dari difusi
TIK dalam pembelajaran di sekolah.
Dalam kurikulum 2013, penggunaan TIK dalam pembelajaran kembali
ditegaskan seperti yang termuat dalam Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI nomor 65 tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah yang menyatakan bahwa salah satu prinsip pembelajaran adalah
pemanfaatan TIK untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
Penerapan TIK perlu dilaksanakan secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai
dengan situasi dan kondisi.
Perkembangan teori-teori adopsi teknologi cukup dinamis yang ditandai
dengan munculnya berbagai teori dan model. Model-model tersebut diantaranya (1)
Teori tindakan beralasan (theory of reasoned action atau TRA), (2) Model
penerimaan teknologi (technology acceptance model atau TAM), (3) Teori Perilaku
Rencanaan (Theory of Planned Behavior atau TPB), (4) Model Motivasi
(Motivational Model atau MM), (5) Model Pemanfaatan Komputer Personal (Model
of Utilization Personal Computer atau MPCU), (6) Teori Kognitif Sosial (Social
Cognitif Theory atau SCT), (7) Teori Gabungan Penerimaan dan Penggunaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Teknologi (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology atau UTAUT), dan
(8) Teori Difusi Inovasi (Innovation Diffusion Theory atau IDT)
TRA dikembangkan oleh Fishbein dan Adzen (1975), merupakan teori
perilaku manusia yang paling mendasar dan berpengaruh. Teori ini telah banyak
diterapkan di berbagai bidang termasuk dalam bidang teknologi informasi. Teori ini
menjelaskan bahwa ada dua variabel penting yang mempengaruhi niat perilaku
(behavioral intention) yaitu sikap terhadap perilaku (attitude toward behavoir) dan
norma subyektif (subjective norm). Pada akhirnya niat perilaku (behavioral intention)
inilah yang akan menentukan perilaku aktual seseorang. Secara keseluruhan, perilaku
seseorang ditentukan oleh keyakinan-keyakinan karena kepercayaan seseorang
mewakili informasi yang mereka peroleh tentang dirinya sendiri dan tentang dunia di
sekeliling mereka (Davis, dkk, 1989: 983-5; Jogiyanto, 2007: 35-36).
Dalam konteks penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi, TRA agak
kurang tepat karena teori ini dimaksudkan untuk menjelaskan perilaku-perilaku yang
dikerjakan secara sukarela bukan perilaku-perilaku yang diwajibkan. Sementara itu
dalam praktik pembelajaran ekonomi penggunaan TIK merupakan salah satu
komponen dalam standar proses untuk pendidikan dasar dan menengah.
TAM dikembangkan oleh Davis dkk. (1989), digunakan dalam bidang sistem
informasi untuk memprediksi penerimaan dan penggunaan sistem informasi di
pekerjaan individual pemakai. Berbeda dengan TRA, model ini merupakan konstruk
sikap (attitude) untuk membuat model lebih sederhana dan untuk menjelaskan niat
(intention). Model ini juga berkembang menjadi TAM2 dengan menambahkan
norma subyektif (subjective norm) untuk memprediksi niat (Davis, dkk., 1989: 983-5;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Jogiyanto, 2007: 35-36). TAM merupakan model perilaku (behavior) yang
bermanfaat untuk menjawab pertanyaan mengapa banyak sistem teknologi informasi
gagal diterapkan karena pemakainya tidak memiliki niat untuk menggunakannya.
Namun demikian TAM hanya memberikan informasi atau hasil yang sangat umum
saja tentang niat dan perilaku pemakai dalam menerima TIK. TAM hanya
menjelaskan kepercayaan-kepercayaan (belief) mengapa pemakai mempunyai niat
perilaku menggunakan TIK yaitu percaya bahwa TIK yang digunakan berguna dan
mudah digunakan (Jogiyanto, 2007: 134 - 136).
Teori Perilaku Rencanaan (Theory of Planned Behavior atau TPB) merupakan
perkembangan dari TRA yang dikembangkan oleh Ajzen pada tahun 1991. Teori ini
menjelaskan bahwa kontrol perilaku persepsian (perceived behavioral control),
norma subyektif (subjective norm), dan mempunyai implikasi motivasional terhadap
niat-niat. Hal penting kedua adalah adanya kemungkinan hubungan langsung antara
kontrol perilaku persepsian dengan perilaku. Di banyak contoh, kinerja dari suatu
perilaku tergantung tidak hanya pada motivasi untuk melakukannya tetapi juga
kontrol yang cukup terhadap perilaku yang dilakukan. Dengan demikian kontrol
perilaku persepsian dapat mempengaruhi perilaku secara tidak langsung lewat niat,
dan juga dapat mempengaruhi secara langsung (Ajzen, 1991:181-189; Jogiyanto,
2007: 61-82). Model-model TPB dianggap memiliki kelemahan yaitu model yang
memprediksi intensi tetapi kurang mampu memprediksi perilakunya itu sendiri.
Model Motivasional (motivational model atau MM) dikembangkan oleh
Robert J. Vallerad tahun 1997. Pendekatan model ini adalah pendekatan yang lebih
bersifat psikologis khususnya teori motivasi. Menurut teori perilaku seseorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
ditentukan oleh motivasinya. Beberapa studi telah meneliti teori motivasi dan
diadaptasi untuk konteks-konteks tertentu termasuk dalam hal adopsi teknologi baru.
Dalam model ini perilaku seseorang ditentukan oleh motivasi ekstrinsik dan motivasi
intrinsik (Venkatesh, dkk, 2003: 428).
Model Pemanfaatan Komputer Personal (Model of PC Utilization atau
MPCU) dikembangkan oleh Harry C. Triandis pada tahun 1977 tentang teori perilaku
manusia. Thompson dkk. (1991) mengadaptasi model Triandis dalam konteks
pemanfaatan komputer personal. Varibael-variabel penting yang mempengaruhi
perilaku adalah seseorang adalah kesesuaian tugas (job-fit), kompleksitas
(complexity), konsekuensi jangka panjang (long-term consequences), perasaan pada
saat menggunakan (affect towards use), factor sosial (social factors), dan kondisi
yang memfasilitasi (facilitating conditions) (Venkatesh, dkk, 2003: 430).
Teori Kognitif Sosial (Social Cognitif Theory atau SCT) dikembangkan oleh
Bandura (1977, 1978, 1982, 1986). Teori ini merupakan teori tentang perilaku
individual yang banyak diterima dan divalidasi secara empiris. SCT berbasis pada
premis bahwa pengaruh-pengaruh lingkungan seperti tekanan sosial, karakteristik-
karakteristik situasional yang unik, karakteristik-karakteristik demografik, kognitif,
dan perilaku saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya. Lingkungan
mempengaruhi perilaku pada situasi tertentu, yang kemudian gilirannya dipengaruhi
kembali oleh perilaku. Akhirnya, perilaku dipengaruhi oleh kognitif atau faktor-faktor
personal, dan gilirannya perilaku mempengaruhi faktor-faktor personal tersebut.
Hubungan antara lingkungan, perilaku, dan kognitif disebut dengan timbal-balik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
segitiga (triadic reciprocality) (Compeau & Higgins, 1995: 190; Jogiyanto 2007:
258).
Viswanath Venkatesh dkk. (2003) mengkaji teori-teori tentang penerimaan
teknologi informasi. Ada delapan buah teori yang dikaji yaitu (1) TRA, (2) TAM, (3)
MM, (4) TPB, (5) kombinasi TAM dan TPB, (6) MPCU, (7) SCT, dan (8) IDT. Dari
hasil kajiannya dikembangkanlah suatu teori yang merupakan integrasi dari berbagai
teori tersebut yang kemudian disebut dengan Teori Gabungan Penerimaan dan
Penggunaan Teknologi (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology atau
UTAUT). Sampel dalam penelitian ini adalah berasal dari bidang berbagai bidang
organisasi yang meliputi perusahaan hiburan, perusahaan telekomunikasi, perusahaan
perbankan, dan administrasi publik. Dalam teori ini dijelaskan bahwa perilaku
mengunakan (use behavior) dipengaruhi oleh niat keperilakuan (behavioral intention)
dan kondisi-kondisi pemfasilitasi (faciliting conditions). Sedangkan niat keperilakuan
sendiri dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu ekspektasi kinerja (performance
expectancy), ekspektasi usaha (effort expectancy), dan pengaruh sosial (social
influence). Di samping ketiga variabel tersebut juga ada empat variabel mediator
yaitu jenis kelamin, usia, pengalaman, dan pendidikan.
Teori Difusi Inovasi (Innovation Diffusion Theory atau IDT) merupakan teori
yang memiliki sejarah panjang digunakan sejak tahun 1960-an dan terus
dikembangkan. Teori ini digunakan secara luas untuk mempelajari berbagai inovasi
di berbagai bidang misalnya pertanian, transportasi, teknologi informasi, dan media
pembelajaran. Rogers (1995, 2003) mengembangkan teori secara luas teori ini.
Rogers merupakan peneliti yang paling banyak dikutip dan paling berpengaruh di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
bidang adopsi dan difusi (Surry & Ely, 2002: 185). Dalam kaitannya dengan
teknologi informasi, Moore dan Benbasat (1991) mengadaptasi karakteristik inovasi
yang disajikan oleh Rogers dan mengembangkan seperangkat konstruksi yang dapat
digunakan untuk mempelajari penerimaan teknologi individu. Dari hasil
penelitiannya di Kamboja terhadap para widyaiswara (master teacher) dalam
menggunakan TIK, Richardson (2009) mengungkapkan bahwa IDT efektif dalam
mengungkap adopsi TIK.
Dalam konteks perkembangan pendidikan di Indonesia, khususnya DIY
banyak inovasi dalam dunia pendidikan yang didifusikan oleh pemerintah termasuk
di dalamnya adalah penggunaan TIK dalam pembelajaran. Maka teori difusi inovasi
ini relevan dengan konteks pembelajaran di DIY saat ini termasuk didalamnya adalah
pembelajaran ekonomi. Walaupun teori ini relevan namun masih kurang memadai
kalau dikaitkan dengan konteks adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi di DIY
karena teori ini belum melihat dari sisi pengguna inovasi meskipun, dalam penelitian
yang dilakukan oleh Richardson (2009) sudah memasukkan variabel yang terkait
dengan pengguna inovasi yaitu variabel demografis yang terdiri dari jenis kelamin,
umur, dan pengalaman kerja.
Variabel-variabel penting yang terkait dengan pengguna inovasi yang belum
dimasukkan adalah:
1. Pengaruh Sosial
Pengaruh sosial dalam konteks adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi sangat
penting karena dalam kenyataan interaksi guru dengan guru atau dengan pihak-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
pihak lain memiliki frekuensi yang relatif tinggi misalnya dalam bentuk MGMP
maupun kegiatan-kegiatan yang lain.
2. Kondisi yang Memfasilitasi
Dalam konteks adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi di DIY, kondisi yang
memfasilitasi menjadi variabel penting karena kondisi yang memfasilitasi
penggunaan TIK di DIY memiliki variabilitas yang tinggi yang disebabkan oleh
perbedaan lokasi, status kepemilikan, dan sebab-sebab yang lain. Variabel
pengaruh sosial dan kondisi yang memfasilitasi ini merupakan faktor lingkungan
yang mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran.
3. Perasaan terhadap Penggunaan
Adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi di DIY bukanlah suatu paksaan
sehingga tidak ada hukuman bagi guru yang tidak menggunakan. Karena lebih
bersifat sukarela maka faktor perasaan senang dan tidak senang menjadi faktor
penting dalam adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
Dalam konteks teori ini, difusi didefinisikan sebagai suatu proses dimana
suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu selama jangka waktu tertentu
terhadap anggota suatu sistem sosial (Rogers, 2003: 5). Adopsi merupakan proses
memasukkan suatu inovasi ke dalam organisasi. Hal ini berbeda bisa dibedakan
dengan konsep generasi dimana inovasi dihasilkan sendiri dan digunakan sendiri atau
untuk ekspor ke organisasi lain (Askarany, 2009: 2050). Sedangkan, inovasi
didefinisikan sebagai suatu ide, praktek atau obyek yang dianggap sebagai sesuatu
yang baru oleh seorang individu atau satu unit adopsi lain (Rogers.1995: 11). Maka
proses difusi membutuhkan prasyarat terjadinya inovasi lebih dulu. Difusi dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dikatakan juga sebagai suatu tipe komunikasi khusus dimana pesannya adalah ide
baru. Disamping itu, difusi juga dapat diangap sebaai suatu jenis perubahan sosial
yaitu suatu proses perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi sistem sosial.
Tujuan utama proses difusi adalah diadopsinya suatu inovasi oleh anggota sistem
sosial tertentu. Anggota sistem sosial dapat berupa individu, kelompok informal,
organisasi dan atau sub sistem. Peneliti yang paling banyak dikutip dan paling
berpengaruh di bidang adopsi dan difusi adalah Everet Rogers (Surry & Ely, 2002:
185).
Gambar 2.1. Model Lima Tahap Keputusan Inovasi
Sumber: Rogers, 2003: 170
Gambar 2.1. menunjukkan lima tahap adopsi. Tahap pertama adalah
“Pengetahuan”, dalam tahap ini pengadopsi potensial mencari tahu tentang inovasi
dan mendapatkan pemahaman dasar tentang apa dan bagimana cara kerja dari inovasi
tersebut. Tahap kedua adalah “Persuasi”, dalam tahap ini pengadopsi potensial
membentuk kesan positif atau negatif dari inovasi. Tahap ketiga adalah “Keputusan”,
dalam tahap ini pengadopsi akan menerima atau menolak suatu inovasi. Tahap
keempat adalah “Implementasi” tahap ini terjadi ketika inovasi benar-benar
digunakan. Tahap kelima adalah “Konfirmasi”, pada tahap ini pengadopsi mencari
Pengetahuan
(Knowledge)
Persuasi (Persuasion)
Keputusan
(Decision)
Implementasi (Implementation)
Konfirmasi (Confirmation)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
informasi tentang inovasi untuk menentukan akan terus atau tidak dalam
menggunakan inovasi.
Seperti yang diungkapkan di atas, respon dari defusi dapat berbentuk
penolakan maupun adopsi. Adopsi sebuah inovasi dapat berjalan singkat tetapi juga
dapat berjalan lambat. Kecepatan relatif suatu inovasi diadopsi oleh anggota sistem
sosial disebut dengan tingkat adopsi (rate of adoption). Konsep tingkat adopsi
merupakan ukuran umum yang menunjuk pada jumlah individu yang mengadopsi ide
baru pada waktu yang spesifik misalnya setiap tahun (Rogers.1995: 206). Dalam
proses adopsi tersebut Rogers membuat kategori pengadopsi yang dikaitkan dengan
distribusi pengadopsi. Menurut Rogers, biasanya ada distribusi normal dari kategori
pengadopsi yang membentuk kurva lonceng seperti dalam Gambar 2.2. “Inovator
(Innovator)”, adalah orang-orang yang dalam sistem untuk mengadopsi, jumlah
mereka hanya 2,5% dari populasi. Kategori berikutnya adalah “Pengadopsi Awal
(Early Adopter)” yang berjumlah 13,5% dari populasi. Kategori terbesar adalah
“Mayoritas Awal (Early Majority)” dan “Mayoritas Akhir (Late Majority)” dengan
jumlah yang sama yaitu masing-masing 34%. Sedangkan 16% sisanya adalah
kelompok yang lamban untuk mengadopsi atau sering disebut “Kolot (Laggards)”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Gambar 2.2. Hipotesis Distribusi Pengadopsi
Sumber: Rogers, 2003:281
Atribut Persepsi dari inovasi merupakan penjelasan penting dari tingkat
adopsi inovasi. Sekitar 49 sampai dengan 87 persen dari varian tingkat adopsi dapat
dijelaskan oleh lima atribut : Keunggulan Relatif (Relative Advantage), Kesesuain
(Compability), Kerumitan (Complexity), Ketercobaan (Trialibility), dan Keteramatan
(Observability). Sebagi tambahan variabel yang lain adalah (1) Jenis Keputusan
Inovasi (Type of Innovation Decision), (2) sifat saluran komunikasi (Communication
Channels) difusi pada tahap berbagai proses keputusan inovasi, (3) sifat sistem sosial
(Nature of The Social System) dimana inovasi di difusikan, (4) Kepanjangan dari
Agen Perubahan Usaha Promosi (Extent of Change Agents’ Promotion Efforts)
inovasi (Rogers, 2003: 221). Penggambaran bagaimana faktor-faktor mempengaruhi
tingkat adopsi inivasi dapat dilihat dalam Gambar 2.3.
34% 34%
16% 13,5%
2,5%
Inovator Pengadopsi
Awal
Mayoritas
Awal
Mayoritas
Akhir
Kolot
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Gambar 2.3. Variabel-variabel Penentu Tingkat Adopsi Inovasi
Sumber : Rogers, 2003: 222
Atribut Persepsi dari Inovasi
(Perceived Attribut of Inovations)
1. Keunggulan Relatif (Relative Advantage)
2. Kesesuain (Compability)
3. Kerumitan (Complexity)
4. Ketercobaan (Trialibility)
5. Keteramatan (Observability)
Jenis Keputusan Inovasi
(Type of Innovation Decision)
1. Pilihan (Optional)
2. Bersama (Collective)
3. Wewenang (Authority)
Saluran Komunikasi
(Communication Channels)
Contoh: Media Masa (Mass Media), Atar
Perseorangan (Interpersonal), dan
lain-lain
Sifat Sistem Sosial
(Nature of The Social System)
Contoh: Normanya (Its norm), Tingkat
Keterhubungan Jejaring (Degree of
network interconnection)
Kepanjangan dari Agen Perubahan
Usaha Promosi
Extent of Change Agents’ Promotion Efforts
Tingkat
Adopsi dari
Inovasi
(Rate of
Adoption of
Innovation)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Teori lain adalah teori yang dikembangkan oleh Davood Askarany (2009:
2048-2054) yang disebut dengan generasi inovasi dan adopsi inovasi (innovation
generation and innovation adoption). Generasi inovasi dan adopsi inovasi dipandang
sebagai faktor utama bagi organisasi untuk mampu bersaing, menciptakan
kemakmuran, dan bertahan hidup. Dalam teori tersebut dijelaskan tiga faktor utama
yang mempengaruhi diffusi inovasi yaitu atribut inovasi, atribut pengadopsi, dan
fakto-faktor yang lain. Atribut inovasi yang dimaksud dalam teori ini sama dengan
atribut inovasi yang diungkapkan oleh Rogers (2003: 222). Dalam teori ini dijelaskan
faktor atribut pengadopsi yang terdiri dari struktur organisasi, budaya organisasi dan
strategi organisasi. Kategori-kategori ini mungkin termasuk faktor-faktor seperti
ukuran organisasi, agresivitas dan inovasi dari manajer mereka, tingkat informasi dari
organisasi tentang inovasi, perspektif pembelajaran organisasi, resistensi terhadap
perubahan, keterampilan teknis dari pengguna inovasi dalam organisasi, kompetisi,
dan kesadaran dari suatu inovasi sebagai solusi yang mungkin atau sebagai teknik
yang tersedia untuk kemajuan. Faktor ketiga yang disebut faktor-faktor yang lain
berisi faktor-faktor yang terkait dengan sistem sosial. Faktor yang berhubungan
dengan sistem sosial meliputi tingkat perkembangan masyarakat, saluran komunikasi
dalam masyarakat, kepedulian sosial, agen perubahan, pemimpin opini, dan norma-
norma sosial. Bagian ini juga untuk memasukkan semua faktor yang berpengaruh
terhadap difusi inovasi namun tidak dapat digolongkan dalam atribut inovasi maupun
atribut pengadopsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Gambar 2.4. Model Difusi Umum Sumber : Askarany, 2009: 2051
Keunggulan relatif
Kerumitan
Ketercobaan
Keteramatan
Kesesuaian
Tingkat perkembangan dari
masyarakat dan lingkungan
sosial
Saluran komunikasi
Agen perubahan
Pendapat pimpinan
Norma sosial
Perhatian masyarakat
Struktur organisasi
Budaya organisasi
Strategi organisasi
Atribut inovasi Faktor lain
(Sistem sosial)
Atribut pengadopsi
Difusi inovasi
Generasi inovasi
Generasi gagasan
Definisi Proyek
Desain
Perkembangan
Pemasaran dan
komersialisasi
Adopsi inovasi
Kesadaran inovasi
Pembentukan sikap
Evaluasi
Keputusan mengadopsi
Percobaan implementasi
Implementasi berkelanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Dalam teori ini juga membedakan proses difusi innovasi berdasarkan sumber
inovasi. Proses difusi inovasi dibedakan menjadi dua yaitu generasi inovasi dan
adopsi inovasi seperti dalam Gambar 2.4. Dalam konteks generasi inovasi, inovasi
berasal dari organisasi sendiri atau untuk diekspor ke organisasi lain. Tahapan dalam
generasi inovasi meliputi generasi gagasan, definisi proyek, desain, perkembangan,
serta pemasaran dan komersialisasi. Sedangkan dalam konteks adopsi inovasi, inovasi
diimpor ke dalam organisasi untuk diadopsi. Tahapan dalam adopsi inovasi meliputi
kesadaran inovasi, pembentukan sikap, evaluasi, keputusan mengadopsi, percobaan
implementasi, dan implementasi berkelanjutan ( Askarany, 2009: 2050-2051).
C. Penelitian-penelitian yang Relevan
1. Adopsi TIK Oleh Widyaiswara di Kamboja
Penelitian yang berjudul “Diffusion of Technology Adoption in Cambodia:
The Test of a Theory” dilakukan oleh Jayson Richardson yang dipublikasikan tahun
2009. Landasan teori penelitian ini adalah teori yang diungkapkan oleh Rogers
(2003). Penelitian ini bermaksud untuk menguji teori difusi terutama yang berkaitan
dengan delapan persepsi karakteristik inovasi (perceived characteristics of
innovation-PCIs) yang diakitkan dengan empat variabel demografis. Persepsi
karakteristik inovasi yang diangkat adalah kesukarelaan, keunggulan relatif, citra,
kesesuaian, kemudahan penggunaan, keterlihatan hasilnya, visibilitas, dan
ketercobaan. Sedangkan variabel demografis yang dimaksud adalah jenis instansi
pelatihan guru yang dibedakan menjadi lembaga pelatihan guru tingkat provinsi dan
pusat pelatihan guru regional, jenis kalamin yang dibedakan menjadi laki-laki dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
perempuan, umur yang dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu usia 21-35 tahu
dan kelompok 36-59 tahun, dan pengalaman yang dekelompokkan menjadi dua yaitu
pemula dan berpengalaman (Richardson, 2009: 157-163).
Responden penelitian ini adalah widyaiswara yang berjumlah 525 orang,
namun yang mengembalikan kuesioner sebanyak 379 orang. Instrumen yang
digunakan adalah instrumen yang dikembangkan oleh Moore dan Benbasat (1991).
Kesimpulan pokok pertama, variabel demografis tidak mempengaruhi tingkat adopsi.
Kedua, adopsi keterampilan TIK para widyaiswara dipengaruhi enam dari tujuh
persepsi karekteristik inovasi yang meliputi kesukarelaan, keunggulan relatif,
kesesuaian, kemudahan penggunaan, keterlihatan hasilnya, visibilitas, dan
ketercobaan. Citra merupakan satu-satunya persepsi karakteristik inovasi yang tidak
berpengaruh signifikan terhadap adopsi. Ketiga, persepsi karakteristik inovasi tidak
selalu mempengaruhi adopsi secara independen, hal ini dapat dilihat dari adanya efek
interaksi di antara mereka. Keempat, kelompok pengadopsi didefinisikan secara unik.
Kelompok ini merupakan widyaiswara yang dipilih menjadi pelatih karena memiliki
kemampuan bahasa Inggris yang lebih maju dan memiliki keterampilan teknologi
dasar. Tentu saja hal ini tidak langsung dapat dijelaskan dengan model dari Rogers
(2003). Kelima, penelitian ini memiliki implikasi teoritis. Penelitian ini
menambahkan variabel kesukarelaan ke dalam model PCI seperti yang diungkapkan
oleh Moore dan Benbasat (1991) (Richardson, 2009: 160-167).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2. Pentingnya Kesesuaian dan Tekanan dalam Niat Mengikuti Pembelajaran
Jarak Jauh.
Penelitian yang berjudul “The Importance of Compability and Pressure on
Intentions to Enggage in Distance Learning” dilakukan oleh Craig Van Slyke,
Thomas Case, Geoffrey Dick, dan Virginia Ilie yang dipublikasikan pada tahun 2010.
Penelitian ini mendasarkan pada teori yang dikembangkan oleh Rogers (2003) serta
teori yang dikembangkan oleh Moore dan Benbasat (1991). Penelitian ini merupakan
penelitian yang menggunakan analisis persamaan struktural. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kesesuaian dengan cara kerja, kesesuaian dengan nilai-nilai,
kemudahan penggunaan, dan kesukarelaan berpengaruh terhadap niat mengikuti
pembelajaran jarak jauh (Slyke, C. V. dkk, 2010: 395-414).
3. Basis Difusi Dalam Penggunaan Database Diskusi Lotus Domino
Penelitian yang berjudul “A Diffusion-Based Investigation into the Use of
Lotus Domino Discussion Databases” dilakukan oleh Virginia Ilie, Craig Van Slyke,
Hao Lou, dan John Day yang dipublikasikan tahun 2009. Penelitian ini mendasarkan
pada teori difusi inovasi yang dikembangkan oleh Everett M. Rogers (1995) terutama
dalam memahami faktor-faktor yang mempengaruhi niat seseorang dalam
mengadopsi aplikasi groupware untuk perkuliahan dan perguruan tinggi. Teknologi
groupware adalah teknologi yang dirancang untuk memfasilitasi pekerjaan
kelompok. Teknologi ini dapat digunakan untuk berkomunikasi, bekerjasama,
berkoordinasi, memecahkan masalah, bersaing, atau bernegosiasi. Dalam penelitian
ini nama groupware yang dipakai adalah “Lotus Domino Discussion Databases”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Rumusan masalah dirumuskan sebagai berikut: Apakah persepsi pengadopsi terhadap
karakteristik teknologi perangkat groupware berhubungan dengan niat mereka untuk
mengadopsi teknologi tersebut (Ilie, dkk, 2009: 1101)?
Karakteristik persepsi yang digunakan yaitu (1) keunggulan relative (relative
advantage), (2) kompleksitas (complexity) , (3) kompatibelitas (compability), (4)
ketercobaan (trialability), (5) hasil demonstrasi (result demonstrability), (6)
visibilitas (visibility), dan (7) Kesukarelaan (voluntariness). Empat karakteristik
pertama diadopsi dari teori Rogers (1995) sedangkan karakteristik berikutnya
diadopsi dari Moore dan Benbasat (1991). Instrumen penelitian yang digunakan
adalah instrumen yang diadopsi dari Moore dan Benbasat (1991) (Ilie, dkk, 2009:
1103).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keunggulan relatif (relative advantage),
kesesuaian (compability), dan penunjukkan hasil (result demonstrability) berpengaruh
positif terhadap adopsi penggunaan aplikasi groupware, sedangkan kompleksitas
(complexity) berpegaruh negatif terhadap adopsi penggunaan aplikasi groupware.
Variabel-variabel lain tidak secara signifikan mempengaruhi adopsi penggunaan
aplikasi groupware (Ilie, dkk, 2009: 1105).
4. Pengembangan Instrumen Pengukuran Persepsi Adopsi Inovasi Teknologi
Informasi
Penelitian yang berjudul “Development of an Instrument to Measure the
Perceptions of Adopting an Information Technology Innovation” dilakukan oleh
Moore dan Benbasat tahun 1991. Penelitian ini menggunakan analisis faktor metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
rotasi VARIMAX untuk menghasilkan delapan set instrumen yang yang menentukan
adopsi inovasi yaitu kesukarelaan (voluntariness), keunggulan relatif (relative
advantage), kesesuaian (compatibility), gambaran (image), kemudahan penggunaan
(ease of use), penunjukkan hasil (result demonstrability), visibilitas (visibility), dan
ketercobaan (trialability) (Moore & Benbasat, 1991: 192-219).
Gambar 2.5. Variabel-variabel Penentu Tingkat Adopsi Teknologi Menurut Moore &
Benbasat
Variabel keunggulan relatif, kesesuaian, dan ketercobaan merupakan variabel
yang sama dengan variabel yang diungkapkan oleh Rogers (1995, 2003). Variabel
kemudahan penggunaan identik dengan kebalikan variabel kompleksitas dalam versi
Rogers (1995, 2003). Variabel kesukarelaan berkaitan dengan kebebasan seseorang
Kesukarelaan (Voluntariness)
Keunggulan relatif (Relative Advantage)
Kesesuaian (Compatibility)
Gambaran (Image)
Kemudahan Penggunaan (Ease of Use)
Keterlihatan Hasilnya (Result Demonstrability)
Visibilitas (Visibility)
Ketercobaan (Trialability)
Adopsi
Teknologi
Informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
untuk mengadopsi suatu teknologi. Variabel gambaran berkaitan dengan gambaran
orang tentang orang lain yang melakukan adopsi teknologi. Variabel penunjukkan
hasil berakaitan dengan persepsi individu untuk dapat mengkomunikasikan hal-hal
yang terkait dengan adopsi teknologi. Sedangkan visibilitas berkaitan dengan persepsi
bahwa teknologi baru dapat digunakan di dalam maupun di luar organisasinya.
5. Peran Karakteristik Inovasi dan Persepsi Kesukarelaan dalam Penerimaan
Teknologi Informasi
Penelitian yang berjudul “The Role of Innovation Characteristics and
Perceived Voluntariness in the Acceptance of Information Technologies”. Penelitian
ini dilakukan oleh Ritu Agarwal dan Jayesh Prasad yang dipublikasikan tahun 1997.
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui pengaruh karakteristik inovasi yang
terdiri dari kesukarelaan (voluntariness), keunggulan relatif (relative adventage),
kemudahan penggunaan (ease of use), visibilitas (visibility), kesesuaian (compability),
penunjukan hasil (result demonstrability), ketercobaan (trialebility), dan gambaran
(image), terhadap penggunaan teknologi informasi khususnya penggunaan internet
saat ini (current use). Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh
karakteristik inovasi yang terdiri dari kesukarelaan (voluntariness), keunggulan relatif
(relative adventage), kemudahan penggunaan (ease of use), visibilitas (visibility),
kesesuaian (compability), penunjukan hasil (result demonstrability), ketercobaan
(trialebility), gambaran (image), dan penggunaan saat ini (current use) terhadap
perhatian penggunaan teknologi informasi pada masa yang akan datang (future use
intention).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Subyek penelitian adalah para profesional dalam bidang bisnis yang sedang
mengikuti program MBA. Data dianalisis dengan dua modal persamaan regresi, yaitu
model penggunaan teknologi informasi saat ini dan model penggunaan di masa yang
akan datang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknologi informasi
saat ini dipengaruhi oleh kesukarelaan, visibilitas, kesesuaian, dan ketercobaan.
Sedangkan penggunaan teknologi informasi di masa datang dipengaruhi oleh
keunggulan relatif, dan penunjukan hasil (Agarwal & Prasad, 1997: 573-576).
D. Variabel-variabel Penentu Adopsi Teknologi
Ada beberapa determinan adopsi teknologi. Salah satu determinan adopsi
teknologi adalah persepsi pengguna tentang teknologi yang oleh Rogers (2003: 222)
dan Askarany (2009: 2051) disebut dengan persepsi atribut inovasi (perceived
attributes innovation) atau juga disebut dengan karakteristik innovasi (innovation
characteristics) (Agarwal & Prasad 1997: 565; Moore & Benbasat, 2001: 194).
Atribut atau karakteristik tersebut adalah keunggulan Relatif (Relative Advantage),
Kesesuaian (Compatibility), Kemungkinan Uji Coba (Trialability), Keterlihatan
Hasilnya (Result Demonstrability), Persepsi Kemudahan dalam Penggunaan (Ease of
Use), Visibilitas (Visibility).
Rogers (2003: 287) dan Richardson (2009, 160) mengusulkan variabel
demografis sebagai determinan adopsi teknologi informasi. Dalam konteks adopsi
TIK dalam pembelajaran ekonomi, variable demografis dapat berbentuk status
sekolah (school status) tempat guru bekerja, umur (age) guru, jenis kelamin (gender),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
pengalaman mengajar (teaching experience), dan pelatihan (training) yang diikuti
oleh guru.
Venkatesh dkk., (2003: 451-454) mengungkapkan beberapa variabel yang
menentukan niat seseorang dalam menggunakan teknologi diantaranya adalah
pengaruh sosial (social influence) kondisi yang memfasilitasi (facilitating
conditions) kedua variabel ini untuk selanjutnya dapat disebut sebagai variabel
lingkungan. Selain itu Thompson, dkk, (1991:127) menambahkan variabel perasaan
terhadap penggunaan (Affect Towards Use) yang mempengaruhi niat untuk
menggunakan komputer personal. Niat untuk menggunakan komputer atau teknologi
tersebut pada akhirnya mempengaruhi perilaku untuk menggunakan teknologi yang
dimaksud.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Keunggulan Relatif (Relative Advantage) Keunggulan Relatif (Relative Advantage)
Keunggulan Relatif (Relative Advantage) Keunggulan Relatif (Relative Advantage)
Gambar 2.6. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Adopsi TIK
Adopsi Teknologi Informasi
dan Komunikasi
Variabel Demografis
Pengalaman Mengajar (Teaching Experience)
Jenis Kelamin (Gender)
Umur (Age)
Karakteristik Inovasi
Keunggulan Relatif (Relative Advantage)
Kesesuaian (Compability)
Kemungkinan Uji Coba (Trialability)
Variabel lingkungan
Pengaruh Sosial (Social Influence)
Pelatihan (Training)
Status Sekolah (School Status)
Kondisi yang Memfasilitasi (Facilitating Conditions)
Perasaan terhadap Penggunaan (Affect Towards Use)
Visibilitas (Visibility)
Keterlihatan Hasilnya (Result Demonstrability)
Kemudahan dalam Penggunaan (Ease of Use)
Kesukarelaan (Voluntariness)
Citra (Image)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
1. Pengaruh Kesukarelaan (Voluntariness) Terhadadap Adopsi TIK
Kesukarelaan dalam penggunaan (voluntariness of use) atau hanya disebut
kesukarelaan (voluntariness) adalah tingkat sejauh mana penggunaan inovasi
dianggap sebagai sukarela, atau kehendak bebas (Moore & Benbasat, 1991: 195;
Venkatesh dkk., 2003: 431). Keputusan mengadopsi suatu inovasi bisa bersifat bebas
bisa juga bersifat tidak bebas karena sistem sosial yang berlaku. Rogers (2003: 28-30)
menyebutnya dengan istilah jenis Keputusan Inovasi (type of innovation decision)
yang merupakan keputusan dalam sistem sosial untuk mengadopsi atau menolak
inovasi dalam tiga dalam range kontinyu yaitu dapat diadopsi atau ditolak oleh
individu-individu anggota (Optional) atau oleh keseluruhan sistem sosial yang dapat
memutuskan secara bersama-sama (Collective) atau oleh keputusan yang memiliki
wewenang (Authority).
Muchtar Lubis (2012: 23) menjelaskan enam ciri manusia Indonesia, ciri
ketiga manusia Indonesia adalah berjiwa feodal. Jiwa feodal hidup berkembang di
kalangan atas maupun kalangan bawah. Di kalangan atas mengharapkan agar orang-
orang yang ada dibawah kedudukannya menunjukkan sikap patuh, hormat, menerima,
dan lain sebagainya. Pandangan ini cenderung melihat dari sisi negatif atau autokritik
terhadap bangsa Indonesia. Terlepas dari gaya penyampaiannya, pandangan ini
memiliki relavansi dengan kondisi dalam dunia pendidikan. Guru di Indonesia
cenderung memliki kepatuhan terhadap atasan termasuk dalam penggunaan TIK.
Sehingga dalam konteks penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi, penggunaan
TIK akan cenderung memiliki hubungan negatif dengan kesukarelaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2. Pengaruh Keunggulan Relatif (Relative Advantage) Terhadadap Adopsi TIK
Keunggulan relatif adalah derajat dimana suatu inovasi dianggap lebih
baik/unggul dari yang pernah ada sebelumnya. Hal ini dapat diukur dari beberapa
segi, seperti segi ekonomi, prestise sosial, kenyamanan, kepuasan dan lain-lain.
Semakin besar keunggulan relatif dirasakan oleh pengadopsi, semakin cepat inovasi
tersebut dapat diadopsi (Moore & Benbasat, 1991: 195; Rogers, 2003: 15, Venkatesh,
2003: 431; Luo, dkk., 2009: 2207).
Secara umum, adopsi teknologi mempengaruhi kehidupan manusia melalui
dua jalan utama. Pertama, inovasi secara langsung dapat meningkatkan kemampuan
ilmu pengetahuan yang ada, teknologi, dan inovasi program untuk mengurangi
kemiskinan dan memperluas kemampuan manusia. Hal ini nampak jelas dalam
inovasi teknologi dalam kesehatan masyarakat, pertanian, penggunaan energi,
pendidikan, dan TIK. Kedua, teknologi secara tidak langsung dapat mempengaruhi
kesejahteraan manusia dengan meningkatkan produktivitas dan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan pendapatan. Produktivitas dapat ditingkatkan dengan
meningkatkan output pekerja, meningkatkan hasil pertanian, dan meningkatkan
efisiensi pelayanan, meningkatkan pendapatan untuk membantu orang memenuhi
kebutuhan dasar mereka. Peningkatan produktivitas membantu mengatasi hambatan
pendapatan rendah dan lembaga yang lemah (Juma&Cheong, 2005:32). Dalam koteks
dunia pendidikan mungkin situasinya lebih kompleks, kemampuan guru
menggunakan TIK tidak secara serta merta akan meningkatkan pendapatan dan
mengurangi biaya. Peningkatan pendapatan hanya terjadi apabila manajeman sekolah
maupun aturan yang lebih luas mengakomodasikan sistem remunerasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
memasukkan variabel penguasaan TIK para guru dalam pembelajaran. Berkaitan
dengan penggunaan TIK yang dapat menguragi biaya hanya terjadi kalau pada saat
sebelum menggunakan TIK guru-guru menggunakan teknologi yang berbasis analog
maupun media yang banyak menggunakan meteri seperti kertas maupun bahan-bahan
pembantu lain. Maka penggunaan TIK yang berbasis teknologi digital dapat
mengurangi penggunaan berbagai macam alat, sebuah komputer mampu berfungsi
sebagai multimedia.
Penggunaan TIK akan memberikan beberapa nilai tambah (added values).
Salah satu nilai tambahnya adalah nilai tambah yang berbentuk estetika-emosional
(aesthetic-emotional). Nilai tambah dalam estetika-emosional meliputi peningkatan
faktor-faktor subyektif seperti kepuasan kerja, kesejahteraan, dan penerimaan kinerja
(Derballa, 2009: 2000). Berbagai studi menunjukkan bahwa penggunaan TIK,
misalnya internet, secara umum meningkatkan kenyamanan pada kehidupan di
berbagai aspek (Horrigan, 2006: 30). Dengan tersedianya komputer seorang guru
dapat mudah dan lebih nyaman dalam melakukan pembelajaran. Dengan buku
elektronik dan dengan berbagai media belajar yang berformat digital guru akan lebih
nyaman dalam bertugas. Tidak hanya itu keunggulan relatif TIK juga didapatkan dari
aspek prestise yang dirasakan individu-individu yang menguasai TIK (Ling&
Brigitte, 2006:228). Guru-guru yang menguasai dan menggunakan TIK dalam
pembelajaran akan merasa lebih percaya diri dihadapan para peserta didik, para guru,
dan pimpinannya. Dengan demikian, semakin guru merasakan bahwa penggunaan
TIK memberikan keunggulan relatif maka guru akan lebih banyak menggunakan TIK
dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
3. Pengaruh Kesesuaian (Compatibility) Terhadadap Adopsi TIK
Kompatibilitas adalah derajat dimana inovasi tersebut dianggap konsisten
dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu dan kebutuhan pengadopsi.
Sebagai contoh, jika suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak sesuai dengan nilai dan
norma yang berlaku, maka inovasi itu tidak dapat diadopsi dengan mudah
sebagaimana halnya dengan inovasi yang sesuai (compatible) (Moore & Benbasat,
1991: 195; Rogers, 2003: 15; Venkatesh, 2003: 431; Luo, dkk., 2009: 2207).
Sebuah pengetahuan atau teknologi baru yang akan diterapkan dalam
kehidupan sosial akan disaring oleh empat faktor (Giddens,1990: 44-45; Hanseth,
2007: 79-80).
a. Kekuatan diferensial (differential power), penerapan pengetahuan tidak selalu
dalam situasi yang sama, penerapan akan menyesuaikan dengan tempat dan
kepentingan yang berbeda-beda.
b. Peran nilai-nilai (role of value), perubahan nilai tidak terlepas dari inovasi
yang dibuat dengan menggeser persepektif tentang dunia sosial.
c. Dampak konsekuensi yang tidak disengaja (the impact of unintended
cosequences), tidak ada akumulasi pengetahuan tentang kehidupan sosial
dapat mencakup semua situasi, maka pengetahua hanya akan cocok dalam
lingkup yang terbatas. Maka pemanfaatan pengetahuan atau teknologi dalam
konteks tertentu dapat menimbulkan dampak yang tidak disengaja.
d. Pengetahuan sosial dalam hermeneutika ganda (social knowledge in double
hermeneutic), pengetahuan dihasilkan oleh pengamat ahli dapat berbeda
dengan pengetahuan lain yang sudah ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Teknologi informasi memiliki efek paling dramatis saat ini juga pada masa
yang akan datang. Teknologi informasi akan mempengaruhi kehidupan pribadi,
kehidupan bisnis, kegiatan pemerintahan, dan kehidupan sosial termasuk dalam dunia
pendidikan (Coates, 2003:1079). Meluasnya penggunaan TIK disebabkan karena TIK
memiliki kesesuaian yang tinggi atau relevan dengan kebutuhan masyarakat. TIK
menjadi mesin informasi yang memungkinkan informasi lebih cepat, memiliki
jangkuan luas, lebih efektif dan efisien. Dalam dunia pendidikan, penggunaan TIK
memperlancar arus komunikasi antara guru, para murid, orang tua murid, pemerintah
serta pihak-pihak lain yang berkepentingan. TIK secara fundamental dapat
menghemat waktu dan menghilangkan jarak untuk penyampaian informasi. Dalam
hitungan detik seseorang dapat mengirim pesan elektronik dalam bentuk teks,
gambar, lisan maupun bentuk-bentuk data yang lain dari satu tempat ke tempat lain
setiap saat. Teknologi informasi saat ini bersifat praktis untuk memiliki pendekatan
yang benar-benar holistik untuk semua informasi dan pengetahuan yang relevan.
Jaringan informasi memungkinkan terjadinya komunikasi yang lebih memuaskan
sehingga kepentingan-kepentingan bersama dapat dikomunikasikan. Dengan
demikian, adopsi TIK dalam pembelajaran dipengaruhi oleh sejauh mana TIK
tersebut sesuai dengan segala aspek pekerjaan Guru. Semakin sesuai TIK dengan
segala aspek pekerjaan guru maka guru akan lebih banyak mengadopsi TIK dalam
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
4. Pengaruh Citra (Image) Terhadadap Adopsi TIK
Citra merupakan tingkat dimana penggunaan suatu inovasi dianggap
meningkatkan citra seseorang atau status dalam sistem sosial. Hal ini menandakan
sejauh mana pengguna sebuah inovasi akan menambah gengsi atau status sosial.
(Moore & Benbasat, 1991: 195 ;Venkatesh dkk., 2003: 431). Citra sebagai suatu
konstruk telah diuangkapkan oleh Rogers (1995) sebagai bagian dari keunggulan
relatif dan digunakan sebagai prediktor independen sebagai penentu penggunaan
teknologi. Dalam hal ini dimaknai bahwa penggunaan teknologi akan memberikan
kontribusi untuk meningkatkan status sosial dari pengguna teknologi potensial
(Agarwal & Prasad, 1997: 562). Dalam konteks penggunaan TIK dalam pembelajaran
ekonomi, citra akan mendorong adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi karena
guru yang menggunakan TIK mendapatkan status sebagai guru yang lebih bergengsi
karena lebih melek TIK.
5. Pengaruh Keterlihatan Hasilnya (Result Demonstrability) Terhadadap Adopsi
TIK
Keterlihatan hasilnya merupakan kemampuan untuk dirasakan hasil menggunakan
inovasi termasuk di dalamnya adalah keteramatan (observability) dan
keterkomunikasian (communicability) (Moore& Benbasat, 1991: 203; Venkatesh
dkk., 2003: 431; Luo, dkk., 2009: 2207). Hal ini memiliki kemiripan dengan konsep
Rogers (2003: 16) tentang kemampuan untuk diamati (observability) yang dimaknai
sebagai derajat dimana hasil suatu inovasi dapat terlihat oleh orang lain. Semakin
mudah seseorang melihat hasil dari suatu inovasi, semakin besar kemungkinan orang
atau sekelompok orang tersebut mengadopsi. Dalam konteks penggunaan TIK dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
pembelajaran ekonomi, keterlihatan hasil akan mendorong penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi karena guru mendapatkan model yang jelas dari penggunaan
TIK dalam pembelajaran.
6. Pengaruh Visibilitas (Visibility) Terhadadap Adopsi TIK
Visibilitas adalah tingkat dimana seseorang dapat melihat orang lain
menggunakan sistem dalam organisasi. Oleh karena itu konsep visibilitas terkait
dengan pengadopsi potensial melihat inovasi dalam konteks adopsi (Venkatesh dkk.,
2003: 431). Visibilitas yang tinggi dari suatu inovasi akan melahirkan keingintahuan
di antara pengadopsi potensial dan menciptakan inovasi dalam penggunaan awal
terlepas dari manfaat yang bisa diperoleh (Agarwal, 1997: 570). Dalam konteks
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi, visibilitas akan mendorong
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi karena guru mempersepsikan bahwa
keberadaan TIK sungguh nyata di sekolah.
7. Pengaruh Kemungkinan Uji Coba (Trialability) Terhadadap Adopsi TIK
Kemungkinan untuk diujicobakan adalah derajat dimana suatu inovasi dapat
diuji-coba batas tertentu. Suatu inovasi yang dapat di uji-cobakan dalam seting
sesungguhnya umumnya akan lebih cepat diadopsi. Jadi, agar dapat dengan cepat
diadopsi, suatu inovasi sebaiknya harus mampu menunjukan (mendemonstrasikan)
keunggulannya (Moore & Benbasat, 1991: 195; Rogers, 2003: 16). Ketercobaan
berpengaruh secara signifikan terhadap adopsi teknologi dalam pembelajaran (Ilie,
dkk:2009: 1101-1106). Dalam kaitannya dengan penggunaan TIK dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
pembelajaran ekonomi, kemungkinan uji coba akan mendorong penggunaan TIK
dalam pembelajaran ekonomi karena guru mendapatkan kesempatan untuk
menggunakan sebelum memutuskan untuk menggunakan. Dengan adanya
kesempatan untuk menguji coba resiko-resiko kegagalan dan pemborosan dapat
dikurangi.
8. Pengaruh Persepsi Kemudahan dalam Penggunaan (Ease of Use) Terhadadap
Adopsi TIK
Kemudahan dalam penggunaan merupakan derajat dimana inovasi dianggap
sebagai sesuatu yang mudah untuk dipahami dan digunakan, konsep ini kebalikan
dari konsep kerumitan (complexity). Kerumitan adalah derajat dimana inovasi
dianggap sebagai suatu yang sulit untuk dipahami dan digunakan (Rogers, 2003: 16;
Venkatesh dkk., 2003: 431). Beberapa inovasi tertentu ada yang dengan mudah dapat
dimengerti dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang sebaliknya. Semakin
mudah dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi, maka semakin cepat suatu inovasi
dapat diadopsi (Rogers, 2003: 16). Dalam kaitannya dengan teknologi telepon seluler
Jennifer Blechar & Hanseth (2007: 145), mengungkapkan bahwa kompleksitas dari
teknologi akan menimbulkan kesulitan dalam implementasi teknologi tersebut.
Dalam konteks adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi, persespsi kemudahan
penggunaan akan mendorong penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi.
9. Pengaruh Sosial (Social Influence) Terhadadap Adopsi TIK
Pengaruh sosial didefinisikan sebagai sejauh mana seorang individu
mempersepsikan kepentingan yang dipercaya oleh orang-orang lain yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
mempengaruhinya menggunakan sistem yang baru (Venkatesh dkk., 2003: 451;
Jogiyanto, 2008: 321).
Rogers, (2003: 23-24) dan Tatnall ( 2009: 3293) menyebutnya dengan istilah
Sifat Sistem Sosial (Nature of The Social System) merupakan sifat satu set unit yang
saling terkait yang terlibat dalam pemecahan masalah bersama untuk mencapai tujuan
bersama. Sistem sosial mempengaruhi difusi melalui norma-norma sosial, peran yang
diambil oleh para pemimpin dan agen-agen perubahan, dan konsekuensi-konsekuensi
sosial dari inovasi.
Thompson dkk (1991) menggunakan istilah norma-norma sosial (social
norms) dalam mendefinisikan konstruk ini dan mengakui konstruk ini sama dengan
norma subyektif (subjective norm) dari TRA. Walaupun mereka berbeda label,
namun masing-masing konstruk ini mengandung baik secara implisit maupun
eksplisit pemahaman bahwa perilaku individual dipengaruhi oleh cara yang mana
mereka percaya orang-orang lain akan memandang perilaku mereka sebagai hasil dari
menggunakan teknologi (Venkatesh dkk., 2003: 451; Jogiyanto, 2008: 321).
Tiga konstruk yang berhubungan dengan pengaruh sosial ini, yaitu norma
subyektif (subjective norm), faktor-faktor sosial (social factors), dan gambaran
(image). Konstruk norma subyektif ada pada model TRA, TAM2, dan TPB yang
menunjuk pada persespsi seseorang bahwa kebanyakan orang penting baginya
berpikir bahwa dia seharusnya atau tidak seharusnya melakukan perilaku
bersangkutan. Konstruk faktor-faktor sosial ada pada ada dalam model MPCU yang
menunjuk pada internalisasi seseorang tentang kultur subyektif kelompok acuan dan
kesepakatan interpersonal spesifik yang dilakukan seseorang dengan orang-orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
di situasi-situasi sosial spesifik. Konstruk gambaran ada pada model IDT yang
menunjuk pada sejauh mana penggunaan suatu inovasi dipersepsikan meningkatkan
status seseorang di sistem sosialnya (Venkatesh dkk., 2003: 452; Jogiyanto, 2008:
321-320).
Peran pengaruh sosial dalam keputusan penerimaan teknologi merupakan hal
yang komplek dan banyak dipengaruhi oleh pengaruh-pengaruh kontingensi.
Pengaruh sosial mempengaruhi dampak pada perilaku individual melalui tiga
mekanime yaitu ketaatan (compliance), internalisasi (internalization), dan identifikasi
(identification). Ketaatan dapat dikatakan terjadi ketika seorang individu menerima
pengaruh karena ia berharap untuk mencapai reaksi baik dari orang atau kelompok
lain. Individu mengadopsi perilaku yang disebabkan bukan karena ia percaya pada
isinya tetapi karena ia mengharapkan untuk mendapatkan hadiah atau persetujuan
khusus dan menghindari hukuman atau ketidak setujuan tertentu. Dengan demikian
kepuasan berasal dari kepatuhan adalah karena efek sosial menerima pengaruh.
Identifikasi dapat dikatakan terjadi ketika seorang individu menerima pengaruh
karena dia ingin membangun atau mempertahankan hubungan mendefinisikan diri
memuaskan kepada orang lain atau kelompok. Hubungan ini dapat berupa identifikasi
klasik, di mana individu mengambil alih peran orang lain, atau mungkin mengambil
bentuk hubungan peran timbal balik. Orang mengadopsi perilaku disebabkan karena
terkait dengan hubungan yang diinginkan. Dengan demikian kepuasan yang
didapatkan dari identifikasi adalah karena tindakannya sesuai. Sedangkan
internalisasi terjadi ketika seorang individu menerima pengaruh karena kandungan
perilaku diinduksi, ide-ide dan tindakan yang disusun, adalah intrinsik berharga. Dia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
mengadopsi perilaku diinduksi karena itu kongruen dengan sistem nilainya. Orang
mungkin menganggapnya berguna untuk pemecahan masalah atau merasa cocok
dengan kebutuhannya. Perilaku diadopsi dengan cara ini cenderung diintegrasikan
dengan nilai-nilai individu yang ada. Dengan demikian kepuasan berasal dari
internalisasi adalah karena isi dari perilaku baru (Kelman, 1958:53; Vankatesh &
Davis, 2000: 188-190; Jogiyanto, 2008: 323-324). Bila hal ini dikaitkan dengan
pembelajaran ekonomi, maka orang-orang yang berada di sekitar guru akan
mempengaruhi guru dalam mengadopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
10. Pengaruh Kondisi yang Memfasilitasi (Facilitating Conditions) Terhadadap
Adopsi TIK
Kondisi yang memfasilitasi didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang
percaya bahwa infrastruktur organisasional dan teknikal tersedia untuk mendukung
sistem (Vankatesh, dkk., 2003:453). Batasan ini sejalan dengan batasan yang
digunakan Thompson (1991: 129) yang mengungkapkan bahwa konstruk kondisi
yang memfasilitasi adalah faktor obyektif dalam lingkungan yang pengamat sepakat
membuat suatu tindakan mudah untuk melakukannya. Masing-masing konstruk ini
dioperasionalkan secara sama untuk memasukkan aspek-aspek lingkungan
teknologikal atau organisasional yang dirancang untuk menghilangkan halangan
menggunakan teknologi. Dalam konteks adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi,
kondisi yang memfasilitasi akan mendorong penggunaan TIK dalam pembelajaran
ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
11. Pengaruh Perasaan terhadap Penggunaan (Affect Towards Use) Terhadadap
Adopsi TIK
Perasaan terhadap penggunaan adalah perasaan-perasaan gembira, riang,
senang, atau depresi, jijik, tidak senang, atau benci yang dihubungkan oleh seseorang
dengan kegiatan tertentu (Thompson, dkk, 1991:127; Jogiyanto, 2008: 327).
Thompson dkk. (1991: 126) mengungkapkan hipotesis bahwa ada hubungan positif
antara perasaan penggunaan komputer dengan niat menggunakan komputer personal.
Dalam kaitannya dengan adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi, perasaan positif
akan mendorong penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi.
12. Pengaruh Status Sekolah (School Status) Terhadadap Adopsi TIK
Status sekolah yang dimaksudkkan di sini lokasi utama guru melaksanakan
tugas sehingga dapat dikategorikan sebagai variabel domografis. Rogers (2003: 287)
mengusulkan beberapa set karakteristik umum innovator termasuk di dalamnya
adalah karakteristik sosial-ekonomi atau dapat juga disebut sebagai variabel
demografis. Identifikasi variabel demografis sebagai prediktor adopsi teknologi
belum mencapai suatu kesimpulan yang pasti, maka dibutuhkan analisis dan
penelitian lebih lanjut. Sejalan dengan itu Baliamoune-Lutz (2003: 151) yang
merekomendasikan untuk memahami faktor-faktor penentu difusi TIK, khususnya di
negara-negara berkembang. Variabel-variabel demografis menjadi penting untuk
dipertimbangkan sebagai determinan.
Penelitian yang dilakukan oleh Richardson (2009: 160) dengan subyek para
widyaiswara dalam menggunakan TIK membedakan widyaiswara yang bertugas di
Pusat Pelatihan Guru Regional (Regional Teacher Training Centers) yang melatih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
guru untuk pendikan sekolah menengah pertama, widyaiswara yang bertugas di
Institut Nasional Pendidikan (National Institut of Education) yang melatih guru untuk
sekolah menengah atas, dan Kolese Keguruan (Teacher Training College) yang
melatih guru sekolah dasar, dan widyaiswara pada Kolese Guru Sekolah (School
Teacher Colleges) yang melatih guru pra-sekolah. Dalam penelitian ini guru
dibedakan menjadi dua yaitu guru yang berinduk pada sekolah negeri dan guru yang
berinduk pada sekolah swasta. Kondisi di sekolah negeri cenderung homogen dari
berbagai aspek sedangkan sekolah swasta cenderung memiliki variabilitas yang tinggi
antara satu dengan yang lainnya. Demikian juga di Indonesia, sekolah-sekolah negeri
cenderung memiliki standar penyelenggaraan yang lebih baik sementara sekolah-
sekolah swasta cenderung memiliki variabilitas yang tinggi dalam penyelenggaraan
pendidikan, maka dapat diduga bahwa adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi lebih
banyak dilakukan di sekolah negeri dibandingkan adopsi TIK dalam pembelajaran
ekonomi yang dilakukan di sekolah swasta.
13. Pengaruh Umur (Age) Terhadadap Adopsi TIK
Seperti yang diungkapkan di atas Rogers (2003: 287) mengusulkan beberapa
set karakteristik umum inovator termasuk di dalamnya adalah karakteristik sosial-
ekonomi atau juga disebut sebagai variabel demografis. Tapscott (2009:16),
menjelaskan empat babak generasi menjelaskan fenomena umum bahwa kelompok
usia tertentu berkaitan dengan kebiasaan menggunakan teknologi informasi seperti
yang diungkapkan sebelumnya yaitu (a) Generasi Baby Boom, generasi yang lahir
dalam rentang Januari 1946 – Desember 1964, generasi ini menikmati perkembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
awal televisi dan radio, (b) Generasi X atau Baby Bust Generation, lahir dalam
rentang Januari 1965 – Desember 1976, generasi ini disebut sebagai komunikator
agresif yang menguasai berbagai jenis media, (c) Generasi Net (The Net Generation),
generasi yang lahir dalam rentang Januari 1977 – Desember 1997, merupakan
generasi yang “bermandikan” teknologi digital, dan (d) Generasi Z (Generation
Next), merupakan generasi “digital natives” yang dilahirkan dan dibesarkan dalam
era digital sehingga merasa nyaman dan tergantung pada TIK. Jika dikaitkan dengan
adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi, maka guru-guru yang lebih muda
cenderung lebih banyak mengadopsi TIK dalam pembelajaran dibandingkan dengan
yang lebih tua.
14. Pengaruh Jenis Kelamin (Gender) Terhadadap Adopsi TIK
Jenis kelamain merupakan salah satu variabel demografis karakteristik umum
inovator (Rogers (2003: 287). Penelitian di perbedaan jenis kelamin menunjukkan
bahwa pria cenderung lebih tinggi ke orientasi tugas sehingga ekspektasi kinerja yang
berfokus pada penyelesaian tugas akan cenderung kuat pada pria (Minton dan
Schneider, 1980 dalam Jogiyanto, 2008: 329). Selanjutnya, beberapa studi
menemukan bahwa maskulinisasi teknologi berhubungan langsung dengan sikap
terhadap penggunaan komputer (Dong, 2011 :385). Maka dalam konteks adopsi TIK
dalam pembelajaran ekonomi, guru laki-laki diduga lebih banyak menggunakan TIK
dalam pembelajaran dibandingkan dengan guru perempuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
15. Pengaruh Pengalaman Mengajar (Teaching Experience) Terhadadap
Adopsi TIK
Pengalaman komputer guru berhubungan positif terhadap sikap komputer
mereka. Semakin banyak pengalaman guru dengan komputer, semakin besar
kemungkinan bahwa mereka akan menunjukkan sikap positif terhadap komputer
(Rozell & Gardner, 1999 dalam Buabeng-Andoh, 2012: 38 ). Sikap positif komputer
diharapkan untuk mendorong integrasi komputer di kelas (Braak, 2004: 417).
Pembelajaran ekonomi merupakan mata pelajaran yang relatif membutuhkan banyak
TIK baik dalam rangka persiapan maupun pelaksaan pembelajaran, maka guru-guru
yang telah berpengalaman lama menjadi guru ekonomi cenderung berpengalaman
menggunakan TIK dalam pembelajaran sehingga memiliki sikap yang lebih positif
terhadap TIK. Dengan demikian dapat diduga bahwa guru-guru yang lebih
berpengalaman lebih banyak menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi
dibandingkan dengan guru-guru yang relatif belum banyak pengalaman.
16. Pengaruh Pelatihan (Training) Terhadadap Adopsi TIK
Pelatihan merupakan kegiatan instruksional dan terencana untuk meningkatkan
pembelajaran. Pelatihan melibatkan proses formal untuk memberikan pengetahuan
dan membantu untuk memperoleh keterampilan yang diperlukan bagi mereka untuk
melakukan pekerjaan secara memuaskan (Armstrong, 2006: 575). Kotrlik dan
Redmann (2009: 49) membagi jenis latihan dalam empat bentuk yaitu latihan sendiri,
lokakarya/konfrensi, rekan sejawat, dan kursus di perguruan tinggi. Vannatta dan
Fordham (2004: 260) mengungkapkan bahwa pelatihan teknologi merupakan salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
satu prediktor terbaik dalam penggunaan teknologi. Maka dalam kaitannya dengan
adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi, guru-guru yang lebih banyak menerima
pelatihan menggunakan TIK akan cenderung lebih banyak menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi dibandingkan dengan guru-guru yang menerima pelatihan
lebih sedikit.
E. Hipotesis
1. Kesukarelaan (voluntariness) dari TIK secara signifikan berpengaruh negatif
terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
2. Keunggulan relatif (relative advantage) dari TIK secara signifikan berpengaruh
positif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
3. Kesesuaian (compatibility) dari TIK secara signifikan berpengaruh positif
terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
4. Citra (image) dari Penggunaan TIK secara signifikan berpengaruh positif terhadap
adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
5. Keterlihatan hasil (result demonstrability) dari TIK secara signifikan berpengaruh
positif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
6. Visibilitas (visibility) dari TIK secara signifikan berpengaruh positif terhadap
adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
7. Kemungkinan uji coba (trialibility) dari TIK secara signifikan berpengaruh positif
terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
8. Kemudahan penggunaan (ease of use) dari TIK secara signifikan berpengaruh
positif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
9. Pengaruh sosial (social influence) secara signifikan berpengaruh positif terhadap
adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
10. Kondisi yang memfasilitasi (facilitating conditions) secara signifikan
berpengaruh positif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
11. Perasaan terhadap penggunaan (affect toward use) secara signifikan berpengaruh
positif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
12. Sekolah negeri secara signifikan lebih banyak mengadopsi TIK dalam
pembelajaran ekonomi dibandingkan dengan sekolah swasta.
13. Umur guru ekonomi secara signifikan berpengaruh negatif terhadap adopsi TIK
dalam pembelajaran ekonomi.
14. Guru ekonomi laki-laki secara signifikan lebih banyak mengadopsi TIK dalam
pembelajaran ekonomi dibandingkan dengan guru ekonomi wanita.
15. Pengalaman guru ekonomi secara signifikan berpengaruh positif terhadap adopsi
TIK dalam pembelajaran ekonomi.
16. Durasi mengikuti pelatihan TIK secara signifikan berpengaruh positif terhadap
adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan disajikan beberapa sub-bab yang meliputi rancangan
penelitian, populasi dan sampel, instrument penelitian dan pengumpulan data, analisis
data, pengecekan keabsahan data, dan hasil uji coba instrument.
A. Rancangan Penelitian
Dilihat dari rumusan masalah dari penelitian ini, maka penelitian ini adalah
menggunakan pendekatan gabungan antara kuantitatif dan kualitatif, yang sering
disebut dengan metode campuran (mixed methods) (Creswell, 2010: 304-305).
Penelitian dengan mixed methods dipengaruhi oleh pandangan filsafat pragmatisme
yang menekankan bahwa fokus utama penelitian adalah pertanyaan mendasar dalam
penelitian dan bukan semata-mata berorientasi pada metode penelitian. Multi metoda
untuk pengumpulan data dilakukan dalam rangka memperoleh jawaban tentang
masalah yang diteliti. Disadari dalam beberapa situasi pendekatan kualitatif akan
lebih tepat; dalam situasi lain pendekatan kuantitatif akan lebih sesuai. Dengan
memadukan kedua pendekatan dengan tepat akan menghasilkan penelitian yang
unggul. Penelitian dengan mixed methods akan menjadi lebih produktif karena
menawarkan posisi tengah yang dapat dipertanggungjawabkan secara filosofis
maupun metodologis (Johnson & Onwuegbuzie, 2004: 16-17). Lebih lanjut Johnson
dan Onwuegbuzie (2004: 18) mengungkapkan ciri-ciri penting dari filsafat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
pragmatisme antara lain (1) mengakui keberadaan dan pentingnya alam atau fisik
maupun dunia sosial dan psikologis yang muncul yang mencakup bahasa, budaya,
lembaga manusia, dan pikiran subyektif, (2) pengetahuan dipandang sebagai
konstruksi dan didasarkan pada realitas, (3) teori dipandang sebagai instrument yang
kemampuan kerjanya dinilai dari kriteria kemampuan memprediksi dan ketika
diterapkan, (4) menawarkan "metode pragmatis" untuk memecahkan dualisme
filosofis tradisional serta untuk membuat pilihan metodologis, (5) memandang
kebenaran sebagai sesuatu yang tentatif yang dapat berubah dari waktu ke waktu.
Dengan mempertimbangkan permasalahan penelitian maka akan dipilih mixed
methods dengan strategi eksplanatoris sekuensial (Creswell, 2010: 313-314). Strategi
ini memiliki alur berangkat dari pendekatan kuantitatif dan dilanjutkan dengan
pendekatan kualitatif. Strategi tersebut dapat digambarkan dalam Gambar 3.1.
Strategi ini diterapkan dengan melakukan pengumpulan dan analisis data kuantitatif
pada tahap pertama yang diikuti oleh pengumpulan dan analisis data kualitatif pada
tahap kedua yang dibangun berdasarkan hasil awal kuantitatif. Bobot/prioritas lebih
diberikan pada data kuantitatif. Proses pencampuran (mixing) data dalam strategi ini
terjadi ketika hasil awal kuantitatif menginformasikan proses pengumpulan data
kualitatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Gambar 3.1. Strategi Eksplanatoris Sekuensial Sumber : Creswell, 2010: 314
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah kelompok besar yang dikehendaki oleh peneliti untuk
digeneralisasikan berdasarkan hasil dari sampel (Johnsen & Christensen, 2004). Kata
populasi dalam penelitian digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok
obyek yang menjadi sasaran penelitian dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-
tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya sehingga obyek
tersebut dapat menjadi sumber data penelitian (Bungin, 2009).
Populasi dalam penelitian adalah guru-guru ekonomi yang ada di Daerah
Istimewa Yogyakarta yang terdiri dari empat kabupaten dan satu kota yaitu
Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten
Pengum
pulan
Data
Analisis
Data
Pengum
pulan
Data
Analisis
Data
Interpre
tasi
Keselur
uhan
Analsis
Kuantitatif Kuantitatif Kualitatif Kualitatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Kulonprogo, dan Kota Yogyakarta. Guru yang dimaksud adalah pendidik ekonomi di
Sekolah Menengah Atas (SMA) baik yang memiliki sertifikat pendidik maupun yang
belum memiliki sertifikat pendidik. Berdasarkan data yang ada di Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga DIY, jumlah guru ekonomi yang ada di DIY sebanyak 349
orang. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus yang dikembangkan oleh
Krejcie dan Morgan (1970), dengan rumus sebagai berikut.
s = X2 N P (1-P) ÷ d
2 (N-1) + X
2 P (1-P)
Keterangan:
s = ukuran sampel yang dibutuhkan
X2 = 3,841(nilai tabel chi-square untuk derajat bebas1)
N = ukuran populasi
P = 0,5 (proporsi populasi)
d = 0,05 (tingkat akurasi)
Dengan memasukkan N sebesar 349 maka ukuran sampel yang dibutuhkan adalah
171 orang guru yang akan didistribusikan secara proporsional ke kabupaten dan kota
serta status sekolahnya seperti nampak dalam Tabel 3.1. Untuk menentukan guru-
guru yang terpilih sebagai responden dilakukan sampling secara acak proporsional
terstratifikasi (proportionate stratified random sampling) dengan mengundi sekolah yang
berjumlah 166 SMA. Setelah dilakukan pengundian, sampel sebanyak 171 guru
tercukupi dengan 86 SMA yang tersebar di seluruh DIY. Adapun sekolah-sekolah
tempat responden berasal disajikan dalam Lampiran 12.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian
No. Kabupaten/Kota Populasi Sampel
Negeri Swasta Negeri Swasta
1. Kota Yogyakarta 23 64 11 31
2. Kabupaten Sleman 40 46 20 23
3. Kabupaten Bantul 61 23 30 11
4. Kabupaten Gunungkidul 38 21 19 10
5. Kabupaten Kulonprogo 25 8 12 4
Responden untuk mendapatkan data kualitatif terdiri dari guru ekonomi,
siswa, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, pengawas, dan widyaiswara. Untuk
responden guru ditentukan guru yang sekaligus ketua MGMP di masing-masing
kabupaten maupun kota, karena mereka dianggap memiliki informasi yang lebih
komprehensif. Jumlah masing-masing kelompok responden beserta asal mereka
terlampir pada Lampiran 9.
C. Instrumen Penelitian Dan Pengumpulan Data
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan peneliti untuk
mendapatkan data dan informasi; alat yang dimaksud dapat berupa kuesioner,
pedoman wawancara, lembar observasi, tes dan lain-lain. Penelitian ini menggunakan
dua buah instrumen yaitu kuesioner dan pedoman wawancara. Kuesioner digunakan
untuk mengumpulkan data kuantitatif sedangkan pedoman wawancara digunakan
untuk mengumpulkan data kualitatif.
Sebagian besar item-item yang ada dalam kuesioner adalah item-item yang
telah terstandar yang dikembangkan oleh peneliti-peneliti terdahulu yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
dilihat dalam Tabel 3.2. Karena kuesioner-kuesioner terstandar dalam bahasa Inggris
maka kuesioner tersebut diterjemahkan oleh penerjemah professional yaitu Dr.
Francis Borgias Alip, M.Pd., M.A. Kuesioner yang sudah diterjemahkan dan
diadaptasikan kemudian dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas dengan
menggunakan responden 33 orang guru ekonomi di Kabupaten Sleman.
Tabel 3.2. Variabel dan Instrumen Penelitian
No. Variabel Batasan Sumber
Instrumen
A. Variabel Terikat
1. Adopsi TIK Adopsi merupakan proses
memasukkan suatu inovasi/TIK ke
dalam organisasi (Askarany, 2009:
2050). TIK diberi batasan sebagai
satuan perangkat keras dan lunak
yang berkaitan dengan akses dan
pengelolaan informasi dan
komunikasi untuk mendukung
pembelajaran (Permendiknas RI
No. 24 Th 2007 tentang Standar
Sarana Prasaran).
Diadaptasikan dari
Agarwal & Prasad,
1997: 581
B. Variabel Bebas
1. Kesukarelaan dalam
Penggunaan
(Voluntariness of
Use)
Kesukarelaan adalah tingkat
sejauh mana penggunaan inovasi
dianggap sebagai sukarela, atau
kehendak bebas (Moore &
Benbasat, 1991: 195; Venkatesh et
al., 2003: 431).
Diadaptasikan dari
Moore &
Benbasat, 1991:
216
2. Keunggulan Relatif
(Relative
Advantage)
Keunggulan relatif adalah derajat
dimana suatu inovasi dianggap
lebih baik/unggul dari yang pernah
ada sebelumnya (Moore &
Benbasat, 1991: 195; Rogers, 2003:
15, Venkatesh, 2003: 431; Luo, dkk.,
2009: 2207).
Diadaptasikan dari
Moore &
Benbasat, 1991:
216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
3. Kesesuaian
(Compability)
Kesesuaian adalah derajat dimana
inovasi tersebut dianggap
konsisten dengan nilai-nilai yang
berlaku, pengalaman masa lalu dan
kebutuhan pengadopsi (Moore &
Benbasat, 1991: 195; Rogers,
2003: 15; Venkatesh, 2003: 431;
Luo, dkk., 2009: 2207).
Diadaptasikan dari
Moore &
Benbasat, 1991:
216
4. Citra (Image) Citra merupakan tingkat dimana
penggunaan suatu inovasi
dianggap meningkatkan citra
seseorang atau status dalam sistem
sosial. Hal ini menandakan sejauh
mana pengguna sebuah inovasi
akan menambah gengsi atau status
sosial (Moore & Benbasat, 1991:
195 ;Venkatesh dkk., 2003: 431).
Diadaptasikan dari
Moore &
Benbasat, 1991:
216
5. Keterlihatan Hasil
(Result
Demonstrability)
Keterlihatan hasil merupakan
kemampuan untuk dirasakan hasil
menggunakan inovasi termasuk di
dalamnya adalah keteramatan
(observability) dan
keterkomunikasian
(communicability) (Moore&
Benbasat, 1991: 203; Venkatesh et
al., 2003: 431; Luo, et al., 2009:
2207).
Diadaptasikan dari
Moore &
Benbasat, 1991:
216
6. Visibilitas
(Visibility)
Visibilitas adalah tingkat dimana
seseorang dapat melihat orang lain
menggunakan sistem dalam
organisasi. Oleh karena itu konsep
visibilitas terkait dengan
pengadopsi potensial melihat
inovasi dalam konteks adopsi
(Venkatesh et al., 2003: 431).
Diadaptasikan dari
Moore &
Benbasat, 1991:
216
7. Kemungkinan Uji
Coba (Trialability)
Kemungkinan untuk diujicobakan
adalah derajat dimana suatu
Diadaptasikan dari
Moore &
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
inovasi dapat diuji-coba batas
tertentu (Moore & Benbasat, 1991:
195; Rogers, 2003: 16).
Benbasat, 1991:
216-217
8. Persepsi
Kemudahan dalam
Penggunaan (Ease
of Use)
Kemudahan dalam penggunaan
merupakan derajat dimana inovasi
dianggap sebagai sesuatu yang
mudah untuk dipahami dan
digunakan, konsep ini kebalikan
dari konsep kerumitan
(complexity) (Roger, 2003: 16;
Venkatesh et al., 2003: 431).
Diadaptasikan dari
Moore &
Benbasat, 1991:
216
9. Pengaruh Sosial
(Social Influence)
Pengaruh sosial didefinisikan
sebagai sejauh mana seorang
individu mempersepsikan
kepentingan yang dipercaya oleh
orang-orang lain yang akan
mempengaruhinya menggunakan
sistem yang baru (Venkatesh dkk.,
2003: 451; Jogiyanto, 2008: 321).
Diadaptasikan dari
Venkatesh, dkk.,
2003: 460
10. Kondisi yang
Memfasilitasi
(Facilitating
Conditions)
Kondisi yang memfasilitasi
didefinisikan sebagai sejauh mana
seseorang percaya bahwa
infrastruktur organisasional dan
teknikal tersedia untuk mendukung
sistem (Vankatesh, dkk.,
2003:453).
Diadaptasikan dari
Venkatesh, dkk.,
2003: 460
11. Perasaan terhadap
Penggunaan (Affect
Towards Use)
Perasaan terhadap penggunaan
adalah perasaan-perasaan gembira,
riang, senang, atau depresi, jijik,
tidak senang, atau benci yang
dihubungkan oleh seseorang
dengan kegiatan tertentu
(Thompson, dkk, 1991:127;
Jogiyanto, 2008: 327).
Diadaptasikan dari
Thompson,
dkk.,1991: 132
12. Status Sekolah
(School Status)
Status sekolah adalah keadaan
sekolah berkaitan dengan
kepemilikan dan pengelolaannya
Dikembangkan
sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
yang dalam hal ini dibedakan
menjadi dua yaitu sekolah negeri
dan sekolah swasta. Sekolah
swasta adalah sekolah yang
dimiliki dan dikelola oleh
masyarakat, sedangkan sekolah
negeri adalah sekolah yang
dimiliki negara dan dikelola oleh
pemerintah.
13. Umur (Age) Umur atau usia guru yang dihitung
dari mengurangi tanggal penelitian
dengan tanggal kelahiran guru
ekonomi responden dalam satuan
tahun.
Dikembangkan
sendiri
14. Jenis Kelamin
(Gender)
Jenis kelamin guru ekonomi
ekonomi responden dibedakan
menjadi dua yaitu laki-laki dan
perempuan.
Dikembangkan
sendiri
15. Pengalaman
Mengajar (Teaching
Experience)
Pengalaman mengajar merupakan
lama seorang guru ekonomi
menjalankan profesinya sebagai
guru yang dihitung dari
mengurangi tanggal penelitian
dikurangi dengan tanggal
mengajar pertama kali sebagai
guru dalam satuan tahun.
Dikembangkan
sendiri
16. Durasi Mengikuti
Pelatihan (Training)
Durasi mengikuti pelatihan
merupakan jumlah jam pelatihan
TIK yang pernah diikuti sejak
menjadi guru.
Dikembangkan
sendiri
Dalam penelitian ini uji validitas instrument berdasarkan kriteria adanya
korelasi antara skor butir dengan skor total (Sugiyono, 2007: 353). Korelasi yang
dimaksud dalam penelitian ini pada level 0,001. Sedangkan uji reliabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
menggunakan koefisien Cronbach’s Alpha dengan kriteria reliable minimal atau
dengan minimal koefisien sebesar 0,600 (Cohen, dkk, 2007: 506).
D. Analisis Data
1. Analisis Data Kuantitatif
Pada bagian awal, akan disajikan deskripsi variabel-variabel penelitian.
Deskripsi diawali untuk variabel-variabel yang masuk dalam kategori identitas
responden seperti status sekolah, umur, jenis kelamin, pengalaman mengajar, dan
lama mengikuti pelatihan. Deskripsi disajikan dalam bentuk tabel yang secara umum
memuat frekuensi, persentase, dan persentase komulatif, misalnya untuk variabel
umur responden disajikan sebagai berikut.
Tabel 3.3. Usia Responden
No. Usia
(tahun)
Jumlah
(guru)
Persen Persen
Komulatif
1. 21-25
2. 26-30
3. 31-35
4. 36-40
5. 41-45
Untuk varaibel-variabel non-identitas akan dideskripsikan berdasarkan item
pernyataan dan respon dari responden. Deskripsi tersebut meliputi frekuensi, persen,
rata-rata hitung, dan posisi respon baik yang di atas rata-rata maupun di bawah rata-
rata. Untuk menyederhanakan bentuk deskripsi tersebut maka disajikan dalam bentuk
tabel seperti Tabel 3.4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 3.4. Deskripsi Masing-masing Variabel Penelitian
No. Item Sangat
Setuju
Setuju Ragu-ragu Tidak
Setuju
Sangat
Tidak Setuju
Rata-rata
f % f % f % f % f %
1.
2.
3.
4.
Tahap berikutnya data dianalisis dengan statistik regresi berganda dengan
metode penaksiran ordinary least square (OLS) dan diolah dengan program aplikasi
statistic IBM SPSS versi 19 metode pemasukan data dengan metode enter yang
artinya data diolah secara simultan sekaligus. Model dari regresi tersebut dapat dilihat
dalam persamaan 3.1 di bawah ini yang juga sejalan dengan Gambar 2.6.
AD = a + ß1 SR + ß2 KR + ß3 SS + ß4 CT + ß5 KH + ß6 VS + ß7 KU + ß8 KD + ß8 PS
+ ß9 KM + ß10 PP + ß11 SSK + ß12 UM + ß13 JK + ß14 PG + ß15 PL +
e……………………………………………………………………….… (3.1)
Keterangan :
AD = Tingkat adopsi TIK
SR = Persepsi guru ekonomi atas kesukarelaan (voluntariness) dari TIK
KR = Persepsi guru ekonomi atas keunggulan relatif (relative adventages) dari
TIK
KS = Persepsi guru ekonomi atas kesesuaian (compability) dari TIK
CT = Citra (image) dari menggunakan TIK
KH = Persepsi guru ekonomi atas keterlihatan hasil (result demonstrability)
dari TIK
VS = Persepsi guru ekonomi atas visibilitas (visibility) dari TIK
KU = Persepsi guru ekonomi atas kemungkinan uji coba (trialibility) dari TIK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
KD = Persepsi guru ekonomi atas kemudahan penggunaan (ease of use) dari
TIK
PS = Persepsi guru ekonomi atas pengaruh sosial (social influence) dari TIK
KM = Persepsi guru ekonomi atas kondisi yang memfasilitasi (facilitating
conditions) dari TIK
PP = Perasaan guru ekonomi terhadap penggunaan (affect toward use) TIK
DS = Dummy status sekolah; (1) sekolah negeri, (0) sekolah swasta.
UM = Umur guru ekonomi
DJK = Dummy jenis kelamin; (1) laki-laki, (0) perempuan.
PG = Pengalaman guru ekonomi
PL = Durasi Mengikuti Pelatihan
e = galat
Nilai koefisien yang diharapkan ß1, ß12 < 0 dan ß2, ß3, ß4, ß5, ß6, ß7, ß8, ß8, ß9, ß10,
ß11, ß13, ß14, ß15 > 0.
Agar prediksi yang dihasilkan dapat mendekati kondisi yang sebenarnya,
maka data yang telah dikumpulkan terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Uji
asumsi klasik yang dilakukan ada 3 macam, yaitu uji: 1) multikolinieritas, 2)
heteroskedastisitas, dan 3) normalitas. Uji autokorelasi tidak dilakukan karena data
yang digunakan adalah data cross section. Uji linieritas juga tidak dilakukan karena
model yang akan diuji adalah model regresi linier sehingga model yang tidak bersifat
linier dengan sendirinya ditolak dalam pengujian model.
a. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas merupakan hubungan linier antara variabel independen di
dalam regresi ganda. Multikolinieritas akan menyebabkan estimator OLS mempunyai
varian yang besar dan dengan demikian standar error juga besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Indikator yang dapat digunakan adalah dengan melihat variance-inflating
factor (VIF) dan toleransi (TOL). Jika nilai VIF suatu variabel melebihi 10, maka
yang akan terjadi adalah nilai R2 melebihi 0,90, sehingga variabel tersebut dikatakan
sangat kolinier. TOL digunakan sebagai ukuran multikolinieritas dalam pandangan
koneksi dekatnya dengan VIF. Semakin dekat nilai TOL dengan nilai nol, semakin
besar derajat kolinieritas dari variabel tersebut dengan regresor lainnya. Sebaliknya
semakin dekat nilai TOL dengan nilai satu, semakin besar bukti bahwa variabel
tersebut tidak kolinier dengan regresor lainnya (Gujarati & Porter, 2010: 432).
b. Uji Heteroskedastisitas
Asumsi penting dalam model regresi adalah varians dari setiap faktor
pengganggu kondisional terhadap variabel penjelas yang dipilih suatu angka konstan
tertentu yang sering disebut dengan asumsi homoskedastisitas. Jika asumsi tersebut
tidak terpenuhi maka terjadi heteroskedastisitas. Jika model regresi mengandung
unsur heteroskedastisitas maka membawa konsekuensi pada estimator metode OLS.
Metode OLS tidak menghasilkan estimator yang punya varian minimum, yang berarti
tidak BLUE (best, linear, unbiased, estimator). Masalah heteroskedastisitas sering
muncul pada data cross section daripada data time series.
Salah satu metode deteksi yang dapat digunakan adalah dengan deteksi
metode Glejser (Widarjono, 2010:87). Uji Glejser dilakukan dengan cara
meregresikan nilai absolut residual yang diperoleh terhadap variabel-variabel
independen. Akan dikatakan terjadi heteroskedastisitas jika pengaruh yang signifikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
variabel-variabel independen terhadap nilai absolut residual pada α = 1 % dan
sebaliknya jika tidak terjadi pengaruh yang signifikan maka tidak terjadi
heteroskedastisitas atau (homoskedastisitas).
c. Normalitas
Model regresi mengasumsikan residual mempunyai distribusi normal. Salah
satu uji yang dapat digunakan untuk menguji normalitas adalah uji statistika
Kolmogrov-Smirnov. Uji Kolmogrov-Smirnov ini didasarkan pada fungsi distribusi
empiris. Hipotesis nol (Ho) dalam uji K-S adalah bahwa data mengikuti distribusi
normal, sedangkan hipotesis alternatifnya (Ha) data tidak mengikuti distribusi normal.
Jika probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi (α) maka Ho diterima.
Sebaliknya jika probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikansi (α) maka Ho ditolak
atau Ha diterima (Thomas, 1997:185; Widarjono, 2010:111).
Model regresi juga melalui tahapan uji F. Uji F digunakan untuk
mengevaluasi pengaruh semua variabel independen terhadap semua variabel
dependen. Uji F biasanya dijelaskan dengan menggunakan analisis varian (analysis of
variance = Anova). Pengujian dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikansi
ρ (ρ-value) dengan α = 0,05. Jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka
model regresi dapat digunakan untuk memprediksi, dalam hal ini untuk memprediksi
adopsi TIK untuk pembelajaran ekonomi, dan sebaliknya jika tingkat signifikansi (ρ)
lebih besar dari α = 0,05 maka model regresi tidak dapat digunakan sebegai model
untuk memprediksi (Widarjono, 2010:22-24; Santoso, 2011:329).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Penentuan apakah variabel independen mempengaruhi variabel independen
bisa dilakukan dengan mengetahui probabilitas statistik t. Pada setiap uji t, ditolak
atau diterima H0 tergantung dari besarnya α yang ditentukan yang dalam penelitian
ini ditentukan secara bervariasi yaitu α1=0,01 dan α2=0,05. Nilai probabilitas juga
disebut dengan ρ (ρ-value). Signifikan tidaknya sebuah variabel independen di dalam
analisis regresi bisa dilihat dari nilai ρ dibandingkan dengan nilai α. Jika nilai ρ lebih
kecil dari nilai α maka hipotesis nol (H0) ditolak dan menerima hipotesis alternatif
(Ha), dan sebaliknya jika nilai probabilitas ρ lebih besar dari α maka hipotesis nol
(H0) diterima atau menolak hipotesis alternatif (Ha) (Widarjono, 2010:25-26; Santoso,
2011:330).
2. Analisis Data Kualitatif
Analisis data kualitatif merupakan kelanjutan dari analsis data kuantitatif.
Data kualitatif terdiri dari transkrip-transkrip wawancara dengan lima orang guru
ekonomi yang salah satunya merangkap sebagai kepala sekolah, lima orang pengawas
mata pelajaran ekonomi dari dinas pendidikan, lima orang siswa, empat orang wakil
kepala sekolah bidang kurikulum, satu orang widyaiswara ekonomi dari LPMP dan
satu orang widyaiswara dari BTKP.
Dalam bagian ini umumnya data bersifat lunak (soft data) maka digunakan
pendekatan kualitatif. Dalam penelitian kualitatif proses pengumpulan data dan
analisis data dapat dilakukan secara bersamaan dan kemudian dilanjutkan setelah data
selesai dikumpulkan (Miles & Huberman, 1992:73). Hasil analisis data kualitatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
dirancang untuk dapat menjelaskan hasil analisis data kuantitatif. Adapun tahapan
analisis data dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian,
penyederhanan, pengabstrakan, dan transformasi data lapangan yang muncul dari
catatan-catatan tertulis di lapangan (Miles & Huberman, 1992: 16). Jadi data
yang diperoleh peneliti dari lapangan kemudian direduksi, dirangkum, dan
kemudian dipilah-pilah hal yang pokok, difokuskan untuk dipilih yang terpenting
kemudian dicari tema atau polanya (melalui penyuntingan, pemberian kode dan
pentabelan). Dalam penelitian ini pengkodean dilakukan dengan empat digit.
Digit pertama menunjukkan status informan, digit kedua dan ketiga menjelaskan
permasalahan, sedangkan digit keempat menjelaskan lokasi kabupaten/kota.
Adapun makana-makna kode disajikan dalam Tabel 3.5 sebagai berikut.
Tabel 3.5. Kode dalam Proses Koding
No. Digit Kode Keterangan
1. Pertama G Guru Ekonomi
2. Pertama P Pengawas
3. Pertama W Wakil Kepala Sekolah
4. Pertama S Siswa
5. Pertama J Guru Ekonomi dengan Jabatan Wakasek atau
Kepsek
6. Kedua & Ketiga 01 Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi
7. Kedua & Ketiga 02 Pengaruh Kesukarelaan dari TIK terhadap Adopsi
TIK dalam Pembelajaran Ekonomi
8. Kedua & Ketiga 03 Pengaruh Keunggulan Relatif dari TIK Terhadap
Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
9. Kedua & Ketiga 04 Pengaruh Kesesuaian dari TIK terhadap Adopsi
TIK dalam Pembelajaran Ekonomi
10. Kedua & Ketiga 05 Pengaruh Citra dari penggunaan TIK terhadap
adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi
11. Kedua & Ketiga 06 Pengaruh Keterlihatan Hasil dari TIK terhadap
Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi
12. Kedua & Ketiga 07 Pengaruh Visibilitas dari TIK terhadap Adopsi
TIK dalam Pembelajaran Ekonomi
13. Kedua & Ketiga 08 Pengaruh Kemungkinan Uji Coba dari TIK
terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran
Ekonomi
14. Kedua & Ketiga 09 Pengaruh Kemudahan Penggunaan dari TIK
terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran
Ekonomi
15. Kedua & Ketiga 10 Pengaruh Sosial terhadap Adopsi TIK dalam
Pembelajaran Ekonomi
16. Kedua & Ketiga 11 Pengaruh Kondisi yang Memfasilitasi terhadap
Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi
17. Kedua & Ketiga 12 Pengaruh Perasaan terhadap Penggunaan
terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran
Ekonomi
18. Kedua & Ketiga 13 Pengaruh Status Sekolah terhadap Adopsi TIK
dalam Pembelajaran Ekonomi
19. Kedua & Ketiga 14 Pengaruh Umur Guru Ekonomi terhadap Adopsi
TIK dalam Pembelajaran Ekonomi
20. Kedua & Ketiga 15 Pengaruh Jenis Kelamin Guru Ekonomi terhadap
Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi
21. Kedua & Ketiga 16 Pengaruh Pengalaman Guru Ekonomi terhadap
Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi
22. Kedua & Ketiga 17 Pengaruh Durasi Mengikuti Pelatihan TIK
terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran
Ekonomi
23. Keempat B Kabupaten Bantul
24. Keempat K Kota Yogyakarta
25. Keempat P Kabupaten Kulon Progo
26. Keempat S Kabupaten Sleman
27. Keempat G Kabupaten Gunung Kidul
28. Keempat L Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)
29 Keempat T Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan (BTKP)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Proses reduksi data ini berlangsung secara terus menerus selama
penelitian berlangsung. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi
data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat
ditarik dan diverifikasi.
b. Penyajian Data
Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang
memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Penyajian data bisa meliputi berbagai jenis matriks, grafik, jaringan, dan bagan,
semuanya dirancang atau disusun guna menggabungkan informasi yang tersusun
dalam suatu bentuk yang padu dan mudah bagi peneliti untuk dapat melihat
gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari data penelitian
yang menentukan untuk ditarik kesimpulan (Miles&Huberman, 1992:18).
Penyajian data pada prinsipnya merupakan suatu proses pengorganisasian data ke
dalam suatu bentuk tertentu sehingga kelihatan jelas sosoknya labih utuh. Data
dipilah-pilah dan disisihkan untuk disortir menurut kelompoknya dan disusun
sesuai kategori sejenis untuk ditampilkan agar selaras dengan permasalahan yang
dihadapi, termasuk kesimpulan sementara yang diperoleh pada waktu data di
reduksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
c. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi
Sejak awal pengumpulan data, peneliti mulai mencari arti benda-
benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang
mungkin, alur sebab-akibat, dan proposisi (Miles & Huberman, 1992:19).
Verifikasi data dilakukan secara terus-menerus sepanjang proses penelitian
dilakukan. Sejak pertama memasuki lapangan dan selama proses pengumpulan
data, peneliti berusaha mencari makna dari data yang dikumpulkan, yaitu
mencari pola tema, hubungan persamaan dan selanjutnya dituangkan dalam
bentuk kesimpulan yang masih bersifat tentatif. Singkatnya, makna-makna yang
muncul dari data diuji kenenarannya, dan kecocokannya, sehingga proses ini
sekaligus merupakan proses validasi.
Ketiga hal tersebut yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan/verifikasi, disebut analisis karena antara satu dengan yang lain saling
terkait dan berhubungan saling berinteraksi saat sebelum, selama dan sesudah
pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar. Ketiga jenis kegiatan analisis dan
kegiatan pengumpulan data itu sendiri merupakan proses siklus yang interaktif,
seperti terlihat dalam Gambar 3.2.
Selama pengumpulan data peneliti selalu melakukan kegiatan reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Selama itu juga melakukan
pengkodean data (reduksi data), serta mengarahkan pada gagasan baru guna
dimasukkan ke dalam matriks (penyajian data). Begitu matriks terisi, kesimpulan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
verifikasi awal dapat ditarik, sampai didapat suatu kesimpulan yang benar. Apabila
kesimpulan yang ditarik dirasa masih belum memadai, maka perlu diadakan
pengujian ulang, dengan cara mencari beberapa data lagi di lapangan, dan data di
coba diinterpretasikan dengan fokus yang lebih terarah. Dengan begitu, analisis data
yang merupakan interaksi dari analisis reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan/verifikasi dengan pengumpulan data, merupakan suatu proses siklus
sampai dengan aktivitas penelitian dinyatakan selesai.
Gambar 3.2. Komponen-komponen Analisis Data: Model Interaktif
Sumber: Miles & Huberman, 1992:20
E. Pengecekan Keabsahan Data
Pengecekan keabsahan data merupakan bagian yang sangat penting dan
merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak terpisahkan dalam penelitian kualitatif.
Pengumpulan
Data
Reduksi Data
Kesimpulan-kesimpulan:
Penarikan Kesimpulan
Penyajian Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Moeleong (2007:324), Nasution (2003:114) pelaksanaan teknik pemerikasaan
didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu, ada empat kriteria yang digunakan, yaitu
derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), ketergantungan
(dependability), dan kepastian (confirmability), sebagai berikut :
1. Derajat Kepercayaan (credibility)
Pengecekan derajat kepercayaan atau kredibilitas data hasil penelitian
kualitatif perlu dilakukan untuk membuktikan apakah yang diamati oleh peneliti
benar-benar telah sesuai dengan apa yang sesunguhnya terjadi secara wajar di lokasi
penelitian. Hal tersebut perlu dilakukan guna mengurangi keraguan bagi pembaca
maupun subyek penelitian terhadap proses dan hasil penelitian kualitatif dapat
diterima atau dipercaya serta untuk memenuhi kriteria atau nilai kebenaran yang
bersifat emic. Beberapa kriteria dalam mengusahakan agar kebenaran hasil penelitian
dapat dipercaya dilakukan dengan pengamatan/observasi ulang. Berkaitan dengan hal
ini peneliti juga melakukan trianggulasi (trianggulation), trianggulasi dilakukan
peneliti dengan membandingkan jawaban yang diberikan oleh para guru dengan
pimpinan sekolah, pengawas, siswa, dan widyaiswara.
2. Keteralihan (transferability)
Keteralihan berkenaan dengan penerapan atau pengaplikasian dan
penggunaan hasil penelitian pada situasi lain (Nasution, 2003:118). Keterlibatan hasil
penelitian ini tergantung pada pemakai, maksudnya bahwa sampai dimanakah hasil
penelitian ini dapat digunakan dalam konteks dan situasi tertentu artinya peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
tidak menjamin validitas eksternal, namun hanya melihat kemungkinan bisa
dilakukan keteralihan. Bila pengguna melihat ada dalam penelitian yang sama bagi
situasi yang dihadapinya, maka akan tampak ada keteralihan meskipun bisa
dipastikan tidak ada situasi yang sama sehingga masih perlu penyesuaian menurut
keadaan masing-masing. Hasil penelitian ini paling tidak bisa mendeteksi kesamaan
dalam hal faktor-faktor kekuatan, kelemahan dan peluang dan ancaman yang akan
dihadapi oleh masing-masing guru.
3. Kebergantungan (dependability)
Kebergantungan dilakukan untuk menanggulangi kesalahan dalam
konseptualisasi rencana penelitian, pengumpulan data, interpretasi temuan, dan
pelaporan hasil penelitian. Dalam penelitian yang standar proses ini bisa dilakukan
dengan keterlibatan dependent auditor namun dalam penelitian ini tidak ada
dependent auditor.
4. Kepastian (Confirmability)
Kepastian hasil penelitian berkaitan dengan kebenaran yang dapat dibuktikan.
Dalam hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang
memahami situasi namun tidak berkepentingan yaitu para widya iswara di Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
F. Hasil Uji Coba Instrumen
Kuesioner yang sudah diterjemahkan dan diadaptasikan kemudian dilakukan
pengujian validitas dan reliabilitas dengan menggunakan responden 33 orang guru
ekonomi di Kabupaten Sleman dan hasilnya adalah sebagai berikut.
1. Variabel Adopsi TIK (AD)
Tabel 3.6. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Adopsi TIK
Item
No.
Kode Validitas Reliabilitas
r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan
1 AD1 0,818 Sig 0,000 Valid Cronbach’s
Alpha
0,829
0,600 Reliabel
2 AD2 0,860 Sig 0,000 Valid
3 AD3 0,828 Sig 0,000 Valid
4 AD4 0,789 Sig 0,000 Valid
Sumber: Lampiran 2
Hasil uji coba instrument variabel Adopsi TIK yang disajikan dalam Tabel
3.6, menunjukkan bahwa 4 item yang diujicobakan dikategorikan valid. Sedangkan
analisis reliabilitas variabel Adopsi TIK menghasilkan koefisien Cronbach’s Alpha
sebesar 0,829 yang melampaui kriteria minimal yang ditentukan yaitu 0,600, hal ini
bermakna bahwa konstruksi item-item bersifat raliabel.
2. Variabel Kesukarelaan (SR)
Tabel 3.7a. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kesukarelaan (SR)
Kode Validitas Reliabilitas
r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan
SR1 0,564 Sig 0,000 Valid Cronbach’s
Alpha
0,571
0,600 Tidak
Reliabel SR2 0,441 Sig 0,010 Tidak
Valid
SR3 0,844 Sig 0,000 Valid
SR4 0,733 Sig 0,000 Valid
Sumber: Lampiran 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Dari hasil uji coba yang disajikan dalam Tabel 3.7a, menunjukkan dari 4 item
terdapat satu item yaitu item berkode SR2 tidak valid dengan kriteria signifikansi
kurang dari 0,001. Dari analisis reliabilitas juga menunjukkan bahwa Cronbach’s
Alpha 0,571 kurang dari yang ditentukan, hal ini menunjukkan bahwa item-item
tersebut kurang reliabel.
Atas dasar tersebut di atas dilakukan perbaikan dengan menghilangkan item
berkode SR2 kemudian dilakukan analisis ulang dengan hasil seperti yang disajikan
dalam Tabel 3.7b, dari tabel tersebut nampak bahwa ketiga item yang ada dinyatakan
valid. Dari analisis reliabilitas menunjukkan koefisien Cronbach’s Alpha sebesar
0,693 menunjukkan bahwa item-item bersifat reliabel.
Tabel 3.7b. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kesukarelaan (SR)
Direvisi
Item
No.
Kode Validitas Reliabilitas
r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan
5 SR1 0,674 Sig 0,000 Valid Cronbach’s
Alpha
0,693
0,600 Reliabel
6 SR3 0,822 Sig 0,000 Valid
7 SR4 0,876 Sig 0,000 Valid
Sumber: Lampiran 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
3. Variabel Keunggulan Relatif (KR)
Tabel 3.8. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Keunggulan Relatif
Item
No.
Kode Validitas Reliabilitas
r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan
8 KR1 0,925 Sig 0,000 Valid
Cronbach’s
Alpha
0,980
0,600
Reliabel
9 KR2 0,934 Sig 0,000 Valid
10 KR3 0,976 Sig 0,000 Valid
11 KR4 0,976 Sig 0,000 Valid
12 KR5 0,973 Sig 0,000 Valid
13 KR6 0,973 Sig 0,000 Valid
14 KR7 0,857 Sig 0,000 Valid
15 KR8 0,944 Sig 0,000 Valid
Sumber: Lampiran 2
Hasil analisis reliabilitas yang ditunjukkan dalam Tabel 3.8, menunjukkan
bahwa 8 item dari variabel Keunggulan Relatif masuk dalam kriteria valid. Dari
analisis reliabilitas menunjukkan bahwa koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,980
yang mengindikasikan bahwa item-item variabel Keunggulan Relatif bersifat
Reliabel.
4. Variabel Kesesuaian (KS)
Tabel 3.9. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kesesuaian
Item
No.
Kode Validitas Reliabilitas
r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan
16 KS1 0,885 Sig 0,000 Valid Cronbach’s
Alpha
0,921
0,600 Reliabel
17 KS2 0,881 Sig 0,000 Valid
18 KS3 0,951 Sig 0,000 Valid
19 KS4 0,893 Sig 0,000 Valid
Sumber: Lampiran 2
Dari hasil analisis validitas yang disajikan dalam Tabel 3.9, menunjukkan
bahwa 4 item dari variabel Kesesuaian bersifat valid. Hasil analisis reliabilitas yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
disajikan dalam tabel tersebut menunjukkan koefisien Cronbach’s Alpha sebesar
0,921, yang mengindikasikan bahwa item-item dari variabel Kesesuaian bersifat
reliabel.
5. Variabel Citra (CT)
Tabel 3.10. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Citra
Item
No.
Kode Validitas Reliabilitas
r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan
20 CT1 0,789 Sig 0,000 Valid Cronbach’s
Alpha
0,898
0,600 Reliabel
21 CT2 0,938 Sig 0,000 Valid
22 CT3 0,937 Sig 0,000 Valid
23 CT4 0,833 Sig 0,000 Valid
Sumber: Lampiran 2
Hasil analisis validitas dan reliabilitas dari item-item variabel Citra disajikan
dalam Tabel 3.10. Dari tabel tersebut nampak bahwa keempat item dalam variabel
Citra termasuk dalam kategori valid. Analisis reliabilitas dari keempat item tersebut
menghasilkan koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,898 melebihi kriteria minimal
yang ditentukan yang mengidikasikan bahwa item-item tersebut bersifat reliabel.
6. Variabel Keterlihatan Hasilnya (KH)
Tabel 3.11 Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel Keterlihatan
Hasilnya
Item
No.
Kode Validitas Reliabilitas
r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan
24 KH1 0,930 Sig 0,000 Valid Cronbach’s
Alpha
0,918
0,600 Reliabel
25 KH2 0,894 Sig 0,000 Valid
26 KH3 0,834 Sig 0,000 Valid
27 KH4 0,936 Sig 0,000 Valid
Sumber: Lampiran 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Dari Tabel 3.11, nampak bahwa hasil analisis validitas dari keempat item
variabel Keterlihatan Hasil bersifat valid. Perhitungan koefisien Cronbach’s Alpha
menghasilkan nilai sebesar 0,918, jauh melebihi kriteria minimal yang ditentukan
yang mengindikasikan bahwa item-item tersebut bersifat reliabel.
7. Variabel Visibilitas (VS)
Tabel 3.12.a. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel Visibilitas
Kode Validitas Reliabilitas
r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan
VS1 0,605 Sig 0,000 Valid Cronbach’s
Alpha
0,707
0,600 Reliabel
VS2 0,653 Sig 0,000 Valid
VS3 0,877 Sig 0,000 Valid
VS4 0,633 Sig 0,000 Valid
VS5 0,433 Sig 0,012 Tidak
Valid
VS6 0,599 Sig 0,000 Valid
Sumber: Lampiran 2
Hasil analsisi validitas dan reliabilitas item-item dari variabel Visibilitas
disajikan dalam Tabel 3.12.a. Hasil analisis validitas menunjukkan bahwa dari 6 item
yang diujicobakan terdapat satu item yang tidak valid yaitu item dengan kode VS5.
Hasil perhitungan Cronbach’s Alpha menghasilkan koefisien 0,707 yang
mengindikasikan bahwa item-item dalam variabel Visibilitas bersifat reliabel.
Berdasarkan hasil uji coba di atas, item dengan kode VS5 tidak valid dan
perlu dihilangkan. Hasil perhitungan ulang tanpa memasukkan item berkode VS5
disajikan dalam Tabel 3.12.b. Dalam tabel tersebut nampak bahwa semua item-item
dalam variabel Visibilitas dinyatakan valid. Hasil perhitungan koefisien Cronbach’s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Alpha sebesar 0,733 yang mengindikasikan bahwa item-item tersebut bersifat
reliabel.
Tabel 3.12.b. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel Visibilitas
Setelah Direvisi
Item
No.
Kode Validitas Reliabilitas
r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan
28 VS1 0,569 Sig 0,001 Valid Cronbach’s
Alpha
0,733
0,600 Reliabel
29 VS2 0,713 Sig 0,000 Valid
30 VS3 0,920 Sig 0,000 Valid
31 VS4 0,556 Sig 0,001 Valid
32 VS6 0,677 Sig 0,000 Valid
Sumber: Lampiran 2
8. Kemungkinan Uji Coba (KU)
Tabel 3.13.a. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel
Kemungkinan Uji Coba
Kode Validitas Reliabilitas
r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan
KU1 0,477 Sig 0,005 Tidak
Valid
Cronbach’s
Alpha
0,810
0,600 Reliabel
KU2 0,804 Sig 0,000 Valid
KU3 0,740 Sig 0,000 Valid
KU4 0,761 Sig 0,000 Valid
KU5 0,714 Sig 0,000 Valid
KU6 0,598 Sig 0,000 Valid
KU7 0,635 Sig 0,000 Valid
KU8 0,304 Sig 0,000 Tidak
Valid
KU9 0,564 Sig 0,000 Valid
KU10 0,531 Sig 0,001 Valid
KU11 0,424 Sig 0,014 Tidak
Valid
Sumber: Lampiran 2
Hasil analisis validitas terhadap 11 item dalam variabel Kemungkinan Uji
Coba disajikan dalam Tabel 3.13.a. Dari tabel tersebut nampak terdapat tiga item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
yang tidak valid yaitu item nomor KU1, KU8, dan KU11. Hasil perhitungan koefisien
Cronbach’s Alpha sebesar 0,810 yang mengindikasikan bahwa item-item tersebut
masuk dalam kategori reliabel.
Berdasarkan hasil analisis di atas item-item yang tidak valid dihilangkan dari
kuesioner. Hasil analisis validitas dan reliabilitas ulang disajikan dalam Tabel 3.13.b.
Dari tabel tersebut nampak bahwa 8 item yang ada dinyatakan valid. Perhitungan
koefisien Cronbach’s Alpha menghasilkan nilai koefisien 0,839 yang
mengindikasikan bahwa item-item dalam variabel Kemungkinan Uji Coba masuk
dalam kategori reliabel.
Tabel 3.13.b. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel
Kemungkinan Uji Coba Setelah Direvisi
Item
No.
Kode Validitas Reliabilitas
r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan
33 KU2 0,817 Sig 0,000 Valid Cronbach’s
Alpha
0,839
0,600 Reliabel
34 KU3 0,755 Sig 0,000 Valid
35 KU4 0,753 Sig 0,000 Valid
36 KU5 0,725 Sig 0,000 Valid
37 KU6 0,576 Sig 0,000 Valid
38 KU7 0,661 Sig 0,000 Valid
39 KU9 0,660 Sig 0,000 Valid
40 KU10 0,593 Sig 0,001 Valid
Sumber: Lampiran 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
9. Variabel Kemudahan Dalam Menggunakan (KD)
Tabel 3.14. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel Persepsi
Kemudahan dalam Menggunakan
Item
No.
Kode Validitas Reliabilitas
r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan
41 KD1 0,878 Sig 0,000 Valid Cronbach’s
Alpha
0,935
0,600 Reliabel
42 KD2 0,828 Sig 0,000 Valid
43 KD3 0,850 Sig 0,000 Valid
44 KD4 0,851 Sig 0,000 Valid
45 KD5 0,897 Sig 0,000 Valid
46 KD6 0,937 Sig 0,000 Valid
Sumber: Lampiran 2
Hasil uji coba validitas dan reliabilitas variabel Persepsi Kemudahan dalam
Menggunakan disajikan dalam Tabel 3.14. Hasil analisis validitas mengindikasikan
bahwa keenam item dinyatakan valid. Koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,935
jauh melampaui standar minimal, maka keenam item dalam variabel Persepsi
Kemudahan dalam Menggunakan masuk dalam kategori reliabel.
10. Variabel Pengaruh Sosial (PS)
Tabel 3.15.a. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel Pengaruh
Sosial
Kode Validitas Reliabilitas
r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan
PS1 0,878 Sig 0,000 Valid Cronbach’s
Alpha
0,568
0,600 Tidak
Reliabel PS2 0,864 Sig 0,000 Valid
PS3 0,459 Sig 0,007 Tidak
Valid
PS4 0,270 Sig 0,128 Tidak
Valid
Sumber: Lampiran 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Hasil analisis validitas dan reliabilitas instrument untuk item-item variabel
Pengaruh Sosial disajikan dalam Tabel 3.15.a. Dalam analisis validitas terhadap 4
item ternyata ada 2 item yang dinyatakan tidak valid yaitu item dengan kode PS3 dan
PS4. Dari analisis reliabilitas juga terungkap bahwa item-item tidak masuk dalam
ketegori reliabel sebab koefisien Cronbach’s Alpha hanya sebesar 0,568 kurang
sedikit untuk mencapai kriteria minimal untuk dikategorikan reliabel yaitu 0,600.
Atas dasar analisis di atas, item-item yang tidak valid perlu dihilangkan yaitu
item yang berkode PS3 dan PS4. Analisis validitas dan reliabilitas tanpa memasukkan
dua item yang tidak valid disajikan dalam Tabel 3.15.b. Dari tabel tersebut nampak
bahwa dua item yang tersisa bersifat valid dan memiliki koefisien Cronbach’s Alpha
yang melampaui standar minimal yaitu sebesar 0,964 sehingga masuk dalam kategori
reliabel.
Tabel 3.15.b. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel Pengaruh
Sosial Setelah Direvisi
Item
No.
Kode Validitas Reliabilitas
r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan
47 PS1 0,982 Sig 0,000 Valid Cronbach’s
Alpha
0,964
0,600 Reliabel
48 PS2 0,982 Sig 0,000 Valid
Sumber: Lampiran 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
11. Kondisi yang Memfasilitasi (KM)
Tabel 3.16.a. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel Kondisi
yang Memfasilitasi
Kode Validitas Reliabilitas
r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan
KM1 0,877 Sig 0,000 Valid Cronbach’s
Alpha
0,614
0,600 Reliabel
KM2 0,777 Sig 0,000 Valid
KM3 0,496 Sig 0,003 Tidak
Valid
KM4 0,596 Sig 0,000 Valid
Sumber: Lampiran 2
Hasil analisis validitas dan reliabilitas instrument untuk item-item instrument
dalam variabel Kondisi yang Memfasilitasi disajikan dalam Tabel 3.16.a. Hasil
analisis validitas keempat item tersebut ternyata terdapat satu item yang tidak valid
yaitu item dengan kode KM3. Sedangkan analisis reliabilitas menunjukkan bahwa
item-item tersebut sudah dalam kategori reliabel karena hasil perhitungan koefisien
Cronbach’s Alpha sebesar 0,614 yang berarti melebihi syarat minimal untuk
dikategorikan reliabel.
Berdasarkan analisis di atas, maka item yang tidak valid perlu dihilangkan
yaitu item yang berkode KM3. Hasil analisis ulang tanpa mamasukkan item KM3
disajikan dalam Tabel 3.16.b. Dari tabel tersebut nampak bahwa ketiga item masuk
dalam ketegori valid. Selain itu item-item tersebut juga masuk kategori reliabel
karena koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,680 telah melebihi kriteria minimal
sebesar 0,600.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Tabel 3.16.b. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kondisi yang
Memfasilitasi Setelah Direvisi
Item
No.
Kode Validitas Reliabilitas
r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan
49 KM1 0,877 Sig 0,000 Valid Cronbach’s
Alpha
0,680
0,600 Reliabel
50 KM2 0,822 Sig 0,000 Valid
51 KM4 0,676 Sig 0,000 Valid
Sumber: Lampiran 2
12. Perasaan Terhadap Penggunaan (PP)
Tabel 3.17.a. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel Perasaan
Terhadap Penggunaan
Kode Validitas Reliabilitas
r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan
PP1 0,573 Sig 0,000 Valid Cronbach’s
Alpha
0,222
0,600 Tidak
Reliabel PP2 0,675 Sig 0,000 Valid
PP3 0,697 Sig 0,000 Valid
Sumber: Lampiran 2
Hasil analisis validitas dan reliabilitas item-item instrument variabel Perasaan
Terhadap Penggunaan disajikan dalam Tabel 3.17.a. Dari tabel tersebut nampak
bahwa ketiga item masuk dalam kategori valid namun dari analisis reliabilitas
terungkap bahwa item-item tersebut tidak reliabel karena koefisien Cronbach’s Alpha
kurang dari 0,600. Dari uji coba juga ditemukan banyak masukan terhadap item PP3,
menurut responden item tersebut membingungkan.
Dengan dasar masukan dari responden item berkode PP3 dihapuskan karena
dianggap sangat membingungkan. Hasil analisis validitas dan reliabilitas tanpa
memasukkan item berkode PP3 disajikan dalam Tabel 3.17.b. Dari tabel tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
nampak bahwa kedua item valid dan koefisien Cronbach’s Alpha meningkat dengan
pesat menjadi 0,865 sehingga item-item tersebut dapat dikategorikan reliabel.
Tabel 3.17.b. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel Perasaan
Terhadap Penggunaan Setelah Direvisi
Item
No.
Kode Validitas Reliabilitas
r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan
52 PP1 0,934 Sig 0,000 Valid Cronbach’s
Alpha
0,865
0,600 Reliabel
53 PP2 0,944 Sig 0,000 Valid
Sumber: Lampiran 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
BAB IV
HASIL ANALISIS
Pada bab ini akan disajikan dua sub yaitu deskripsi data dan hasil pengujian
hipotesis.
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Pada sub-bab ini akan disajikan deskripsi variabel-variabel penelitian.
Deskripsi akan diawali untuk variabel-variabel yang bersifat identitas responden
seperti status sekolah, umur, dan pengalaman mengajar. Setelah deskripsi variabel-
variabel tersebut kemudian dilanjutkan dengan deskripsi variabel-variabel non-
identitas.
1. Variabel Dummy Status Sekolah (DS)
Dalam penelitian ini responden dibagi secara proporsional berdasarkan
kabupaten/kota dan atas dasar status sekolah tempat guru bekerja. Status sekolah
tempat guru bekerja dibedakan menjadi dua yaitu sekolah swasta dan sekolah negeri.
Seperti yang tercantum dalam Tabel 4.1 jumlah guru dari sekolah negeri sebanyak 92
orang dan guru sekolah swasta sebanyak 79 orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Tabel 4.1. Deskripsi Responden Berdasarkan Status Sekolah Tempat Bertugas
No. Kabupaten/Kota Sampel
Negeri Swasta
1. Kota Yogyakarta 11 6,4% 31 18,1%
2. Kabupaten Sleman 20 11,7% 23 13,5%
3. Kabupaten Bantul 30 17,5% 11 6,4%
4. Kabupaten Gunungkidul 19 11,1% 10 5,8%
5. Kabupaten Kulonprogo 12 7,0% 4 2,3%
Jumlah 92 53,8% 79 46,2%
Sumber: Tabel 3.1 diolah
2. Variabel Umur (UM)
Umur responden yang paling muda 22 tahun dan paling tua 60 tahun dengan
rata-rata umur 46,08 tahun, selengkapnya dapat dilihat dalam Tabel 4.1. Umur rata-
rata tersebut jika digolongkan dalam pembabakan generasi menurut Tapscott (2009:
16) masuk dalam “Generasi X”. Generasi X ini adalah segmen tertua dari populasi
yang menguasai penggunaan komputer dan internet sehingga memiliki perilaku yang
hampir mirip dengan Generasi Net. Generasi ini mengalami perkembangan yang
pesat dari teknologi informasi seperti radio, televisi, film, dan internet. Generasi ini
juga sering disebut sebagai komunikator yang menguasai berbagai media.
Tabel 4.2. Deskripsi Umur Responden
No. Usia
(tahun)
Jumlah
(guru)
Persen Persen
Komulatif
1. 21-25 2 1,2 1,2
2. 26-30 12 7,0 8,2
3. 31-35 12 7,0 15,2
4. 36-40 22 12,9 28,1
5. 41-45 26 15,2 43,3
6. 46-50 32 18,7 62,0
7. 51-55 36 21,0 83,0
8. 56-60 29 17,0 100,0
Sumber: Lampiran 6 diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
3. Variabel Jenis Kelamin
Seperti pada Tabel 4.2, responden yang berjumlah 171 orang guru ekonomi
terdiri dari 98 orang guru wanita atau sebesar 57,3% dan 73 orang guru laki-laki atau
sebesar 42,7%. Dalam kaitannya dalam pembelajaran ekonomi tidak ada perbedaan
hak dan kewajiban antara guru wanita dan laki-laki. Dari sisi penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi juga tidak ada diskriminasi akses maupun norma antara
guru wanita dan laki-laki.
Tabel 4.3. Deskripsi Jenis Kelamin Responden
No. Jenis Kelamin Jumlah Persen
1. Wanita 98 57,3
2. Laki-laki 73 42,7
Total 171 100
Sumber: Lampiran 6 diolah
4. Variabel Pengalaman Mengajar (PG)
Responden memiliki pengalaman mengajar yang bervariasi dengan rentang
pengalaman dari 1 tahun sampai dengan 36 tahun dengan rata-rata pengalaman
mengajar 18,59 tahun, informasi rinci mengenai pengalaman mengajar disajikan
dalam Tabel 4.4. Dengan rata-rata pengalaman tersebut umumnya responden telah
berpengalaman mengajar dengan mengimplementasikan beberapa kurikulum yaitu
Kurikulum 1994, KBK (2002-2006), KTSP 2006, dan saat ini memulai kurikulum
2013. Kurikulum-kurikulum tersebut telah menganjurkan penggunaan TIK dalam
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Tabel 4.4. Deskripsi Pengalaman Mengajar Responden
No. Pengalaman
(tahun)
Jumlah
Guru
Persen Persen
Komulatif
1. 1 - 5 14 8,2 8,2
2. 6 - 10 32 18,7 26,9
3. 11 - 15 26 15,2 42,1
4. 16 - 20 19 11,1 53,2
5. 21 - 25 30 17,5 70,8
6. 26 - 30 30 17,5 88,3
7. 31 - 35 19 11,1 99,4
8 36 - 40 1 0,6 100
Sumber: Lampiran 6 diolah
5. Variabel Pelatihan (PL)
Sebagian besar responden yaitu sebanyak 95,9% responden telah
mendapatkan latihan menggunakan TIK untuk pembelajaran. Rata-rata lama latihan
yang pernah diikuti adalah responden adalah 29,46 jam. Namun banyak diantara
mereka yang hanya mendapatkan latihan singkat selama 10 jam. Umumnya mereka
mendapatkan pelatihan di sekolah atau di dalam forum MGMP. Sebagian dari mereka
mendapatkan pelatihan dari berbagai lembaga seperti Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan (LPMP), Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan (BTKP), dan
perguruan tinggi. Materi pelatihan yang paling banyak diterima oleh responden
adalah pelatihan menggunakan aplikasi Microsoft Office yang terdiri dari Mocrosoft
Word, Microsoft Power Point, dan Microsoft Excel. Program-program yang cukup
banyak dilatihkan juga adalah program-program yang berbasis internet terutama
untuk pencarian informasi (browsing) dan penggunaan surat elektronik (email).
Sebagian kecil responden responden menerima materi pelatihan analisis butir soal,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
membuat vedio pembelajaran, membuat program radio pembelajaran, dan
menggunakan Macromedia Flash.
Tabel 4.5. Deskripsi Lama Pelatihan TIK yang Pernah Diikuti Responden
No. Lama Pelatihan
(jam)
Jumlah
Guru
Persen Persen
Komulatif
1. 0 7 4,1 4,1
2. 1 - 10 89 52,0 56,1
3. 11 - 20 36 21,1 77,2
4. 21 - 30 4 2,9 80,1
5. 31 - 40 10 5,8 86,0
6. 41 - 50 3 1,7 87,7
7. 50 - 100 10 5,8 93,6
8. 101 - 564 11 6,4 100
Sumber: Lampiran 6 diolah
6. Variabel Adopsi TIK (AD)
Variabel Adopsi TIK merupakan variabel indogen yang memiliki empat item
pernyataan seperti termuat dalam Tabel 4.6. Keempat pernyataan tersebut merupakan
pernyataan positif. Nilai rata-rata dari keempat item tersebut cukup tinggi,
semuanya di atas angka 4. Rata-rata tertinggi dicapai oleh item nomor 1. Hal ini
memberikan gambaran bahwa para guru ekonomi banyak menggunakan TIK untuk
mengerjakan tugas-tugas mereka. Yang memiliki posisi di atas rata-rata terbesar ada
dua yaitu pernyataan nomor 1 dan pernyataan nomor 2 dengan masing-masing
31,6%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Tabel 4.6. Deskripsi Variabel Adopsi TIK
No. Item Sangat
Setuju
Setuju Ragu-ragu Tidak
Setuju
Sangat
Tidak
Setuju
Rata-
rata
f % f % f % f % f %
1. Saya banyak
menggunakan TIK
untuk mengerjakan
tugas saya.
54 31.6 101 59.1 13 7.6 3 1.8 0 0 4,20
2. Bila memungkinkan,
saya menggunakan TIK
untuk mengerjakan
tugas saya.
54 31.6 95 55.6 11 6.4 11 6.4 0 0 4,12
3. Saya sering
menggunakan TIK
untuk mengerjakan
tugas saya.
48 28.1 86 28.1 36 21.1 1 0.6 0 0 4,06
4. Bila sesuai, saya
menggunakan TIK
untuk mengerjakan
tugas saya.
44 25.7 98 57.3 26 15.2 3 1.8 0 0 4,07
Sumber: Lampiran 6 diolah
Rata-rata terendah dicapai oleh item nomor 3 yaitu dengan nilai rata-rata 4,06.
Sekalipun paling rendah namun rata-rata ini relatif tinggi karena nilai maksimum
yang dapat dicapai adalah 5. Sedangkan item pernyataan yang memiliki posisi di atas
rata-rata terkecil adalah item nomor 4 yaitu sebesar 25,7 %.
7. Variabel Kesukarelaan (SR)
Variabel kesukarelaan memiliki tiga item pernyataan, pernyataan nomor satu
merupakan kalimat pernyataan positif tetapi memiliki nilai yang negatif karena
menggambarkan ketidaksukarelaan sedangkan pernyataan nomor 2 dan 3 merupakan
kalimat pernyataan negatif tetapi memiliki nilai yang positif karena mengambarkan
kesukarelaan. Rata-rata tertinggi dicapai oleh item nomor 1 dengan rata-rata 4,22. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
ini memberikan gambaran bahwa atasan atau pimpinan memiliki harapan yang tinggi
agar guru ekonomi menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi.
Tabel 4.7. Deskripsi Variabel Kesukarelaan
No. Item Sangat
Setuju
Setuju Ragu-ragu Tidak
Setuju
Sangat
Tidak
Setuju
Rata-
rata
f % f % f % f % f %
1. Atasan saya
mengharapkan saya
menggunakan TIK.
66 38.6 82 48.0 18 10.5 4 2.3 1 0.6 4,22
2. Atasan saya tidak
menuntut saya
menggunakan TIK.
2 1.2 30 17.5 52 30.4 68 39.8 19 11.1 2,58
3. Meskipun mungkin
bermanfaat, menggunakan
TIK sungguh tidak
diwajibkan dalam
pekerjaan saya.
1 0.6 21 12.3 41 24.0 83 48.5 25 14.6 2,36
Sumber: Lampiran 6 diolah
Nilai rata-rata terendah dicapai oleh item nomor 3 yaitu dengan nilai rata-rata
2,36 dan posisi di atas rata-rata terendah juga terjadi pada item pernyataan yang sama
yaitu nomor 3. Hal ini memberi gambaran bahwa penggunaan TIK cenderung bersifat
wajib untuk digunakan oleh para guru.
8. Variabel Keunggulan Relatif (KR)
Variabel keunggulan relatif memiliki 8 item pernyataan yang semua
pernyataannya merupakan pernyataan positif. Nilai rata-rata dari semua item yang
ada cukup tinggi yaitu lebih besar dari 4. Rata-rata tertinggi dicapai pada item
pernyataan nomor 1 dengan nilai rata-rata 4,46. Item nomor 1 juga menjadi
menempati peringkat pertama dalam hal posisi jumlah di atas rata-rata yang mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
50,3%. Hal ini memberi gambaran bahwa bagi guru-guru ekonomi, penggunaan TIK
membuat mereka mampu mengerjakan tugas dengan lebih cepat.
Rata-rata terendah terjadi pada item nomor 7 yaitu dengan rata-rata 4,12 dan
nomor 7 juga memiliki posisi terentah untuk jumlah di atas rata-rata yaitu hanya
25,1%. Di antara banyak keunggulan relatif nampaknya masalah penggunaan TIK
untuk mengendalikan pekerjaan masih kurang.
Tabel 4.8. Deskripsi Variabel Keunggulan Relatif
No. Item Sangat
Setuju
Setuju Ragu-ragu Tidak
Setuju
Sangat
Tidak
Setuju
Rata
-rata
f % f % f % f % f %
1. Menggunakan TIK membuat
saya mampu menyelesaikan
tugas dengan lebih cepat.
86 50.3 77 45.0 8 4.7 0 0 0 0 4,46
2. Menggunakan TIK
meningkatkan kualitas
pekerjaan saya.
75 43.9 90 52.6 5 2.9 1 0.6 0 0 4,40
3. Menggunakan TIK
mempermudah saya dalam
mengerjakan tugas.
73 42.7 92 53.8 6 3.5 0 0 0 0 4,39
4. Menggunakan TIK
meningkatkan kinerja
pekerjaan saya.
64 37.4 100 58.5 7 4.1 0 0 0 0 4,33
5. Secara keseluruhan, saya
berpendapat bahwa
menggunakan TIK sangat
menguntungkan dalam
pekerjaan saya.
76 44.4 89 52.0 5 2.9 1 0.6 0 0 4,40
6. Menggunakan TIK
meningkatkan efektivitas
kerja saya.
73 42.7 94 55.0 4 2.3 0 0 0 0 4,40
7. Menggunakan TIK membuat
saya lebih mampu
mengendalikan pekerjaan
saya.
43 25.1 108 63.2 18 10.5 2 1.2 0 0 4,12
8. Menggunakan TIK
meningkatkan produktivitas
saya.
54 31.6 107 62.6 9 5.3 1 0.6 0 0 4,25
Sumber: Lampiran 6 diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
9. Variabel Kesesuaian (KS)
Variabel Kesesuaian memiliki 4 item pernyataan positif. Rata-rata dari
respon pernyataan tersebut cukup tinggi. Rata-rata tertinggi berada pada item
pernyataan nomor 2 yaitu dengan rata-rata 4,11. Hal ini mengambarkan bahwa
penggunaan TIK sesuai dengan keadaan guru ekonomi. Rata-rata terendah terjadi
pada item nomor 4, dengan rata-rata 3,77. Pernyataan nomor 4 ini berkaitan dengan
kesesuaian TIK dengan gaya kerja masing-masing guru.
Tabel 4.9. Deskripsi Variabel Kesesuaian
No. Item Sangat
Setuju
Setuju Ragu-ragu Tidak
Setuju
Sangat
Tidak
Setuju
Rata-
rata
f % f % f % f % f %
1. Menggunakan TIK
sesuai dengan segala
aspek pekerjaan saya.
37 21.6 91 53.2 27 15.8 15 8.8 1 0.6 3,87
2. Menggunakan TIK
benar-benar sesuai
dengan keadaan saya
sekarang ini.
47 27.5 97 56.7 25 14.6 2 1.2 0 0 4,11
3. Saya berpendapat bahwa
menggunakan TIK
sangat cocok dengan cara
kerja yang saya senangi.
37 21.6 100 58.5 32 18.7 2 1.2 0 0 4,01
4. Menggunakan TIK
sesuai dengan gaya kerja
saya.
28 16.4 84 49.1 50 29.2 9 5.3 0 0 3,77
Sumber: Lampiran 6 diolah
10. Variabel Citra (CT)
Variabel citra memiliki 4 item pernyataan positif. Dari keempat pernyataan
tersebut yang memiliki rata-rata tertinggi adalah pernyataan item nomor 1 dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
rata-rata 3,86. Nomor tersebut juga menduduki posisi paling tinggi untuk jumlah di
atas rata-rata yaitu 74,3%. Hal ini memberi gambaran bahwa guru-guru
mempersepsikan bahwa menggunakan TIK meningkatkan citra guru di sekolah. Rata-
rata yang paling rendah terjadi pada nomor 4 yaitu hanya 2,81. Hal ini memberi
gambaran bahwa guru mempersepsikan memiliki TIK cenderung bukan dianggap
sebagai simbol status.
Tabel 4.10. Deskripsi Variabel Citra
No. Item Sangat
Setuju
Setuju Ragu-ragu Tidak
Setuju
Sangat
Tidak
Setuju
Rata-
rata
f % f % f % f % f %
1. Menggunakan TIK
meningkatkan citra saya
dalam organisasi sekolah
saya.
35 20.5 92 53.8 30 17.5 92 53.8 35 20.5 3,86
2. Orang-orang di sekolah
saya yang menggunakan
TIK memiliki gengsi
yang lebih tinggi
daripada mereka yang
tidak.
15 8.8 58 33.9 48 28.1 45 26.3 5 2.9 3,19
3. Orang-orang di sekolah
saya yang menggunakan
TIK memiliki profil yang
lebih tinggi (lebih
terpandang) daripada
yang tidak.
12 7.0 58 33.9 44 25.7 51 29.8 6 3.5 3,11
4. Di sekolah saya,
memiliki TIK merupakan
simbol status.
9 5.3 39 22.8 50 29.2 57 33.3 16 9.4 2,81
Sumber: Lampiran 6 diolah
11. Variabel Keterlihatan Hasil (KH)
Variabel keterlihatan hasil memiliki 4 item pernyataan positif. Dari keempat
item pernyataan tersebut yang memiliki rata-rata tertinggi adalah item pernyataan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
nomor 3 yaitu dengan rata-rata 4,15. Pernyataan nomor 3 berkaitan dengan kejelasan
hasil menggunakan TIK bagi para guru ekonomi. Item yang memiliki posisi di atas
rata-rata tertinggi adalah item nomor 1, item ini berkaitan dengan persepsi guru
bahwa tidak ada kesulitan memberi tahu orang lain tentang manfaat menggunakan
TIK.
Tabel 4.11. Deskripsi Variabel Keterlihatan Hasil
No. Item Sangat
Setuju
Setuju Ragu-ragu Tidak
Setuju
Sangat
Tidak
Setuju
Rata-
rata
f % f % f % f % f %
1. Saya tidak akan kesulitan
memberi tahu orang lain
tentang manfaat
menggunakan TIK.
37 21.6 98 57.3 27 15.8 9 5.3 0 0 3,95
2. Saya percaya bahwa saya
dapat memberitahu orang
lain konsekuensi
menggunakanTIK.
24 14.0 10
0
58.5 36 21.1 11 6.4 0 0 3,80
3. Hasil mengggunakan TIK
jelas bagi saya. 50 29.2 96 56.1 25 14.6 0 0 0 0 4,15
4. Saya tidak akan kesulitan
menjelaskan mengapa
menggunakan TIK mungkin
bermanfaat atau mungkin
tidak bermanfaat.
16 9.4 95 55.6 51 29.8 6 3.5 3 1.8 3,67
Sumber: Lampiran 6 diolah
Item yang memiliki skor paling rendah adalah item nomor 4 dengan rata-rata
3,67. Hal ini mengindikasikan adanya kesulitan untuk menjelaskan mengapa
menggunakan TIK mungkin bermanfaat atau mungkin tidak bermanfaat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
12. Variabel Visibilitas (VS)
Variabel visibilitas memiliki 5 item pernyataan. Dari kelima item tersebut ada
3 item yang merupakan pernyataan positif yaitu pernyataan nomor 1, 2, dan 4,
sedangkan pernyataan nomor 3 dan nomor 4 merupakan pernyataan negatif. Item
yang memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu item nomor 4 dengan nilai rata-rata 4,02.
Item ini berkaitan dengan kemudahan bagi seorang guru ekonomi untuk melihat
orang lain menggunakan TIK.
Tabel 4.12. Deskripsi Variabel Visibilitas
No. Item Sangat
Setuju
Setuju Ragu-ragu Tidak
Setuju
Sangat
Tidak
Setuju
Rata-
rata
f % f % f % f % f %
1. Saya telah melihat apa
yang orang lain lakukan
ketika menggunakan TIK
mereka.
36 21.1 104 60.8 20 11.7 11 6.4 0 0 3,96
2. Di sekolah saya, orang
dapat melihat banyak meja
yang adaTIK-nya.
29 17.0 80 46.8 40 23.4 22 12.9 0 0 3,68
3. TIK tidak terlalu nampak
di sekolah saya.
0 0 13 7.6 30 17.5 91 53.2 37 21.6 2,11
4. Mudah bagi saya untuk
melihat orang lain
menggunakan TIK.
44 25.7 92 53.8 30 17.5 5 2.9 0 0 4,02
5. Saya belum melihat
banyak orang
menggunakan TIK di
sekolah saya.
2 1.2 14 8.2 25 14.6 92 53.8 38 22.2 2,12
Sumber: Lampiran 6 diolah
Item yang memiliki rata-rata terendah yaitu item nomor 3 dengan nilai rata-
rata 2,11. Item ini berkaitan dengan kenampakan TIK di sekolah. Item lain yang juga
memiliki rata-rata rendah yaitu item nomor 5 dengan rata-rata 2,12. Item ini juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
memiliki posisi di atas rata-rata terendah yaitu hanya 24 %. Item ini berkaitan dengan
persepsi guru akan jumlah orang yang menggunakan TIK di sekolah.
13. Variabel Kemungkinan Uji Coba (KU)
Variabel Kemungkinan Uji Coba memiliki delapan item pernyataan. Enam
pernyataan diantaranya adalah pernyataan positif, yaitu pernyataan nomor 1, 2, 3, 4,
5, dan 6, sedangkan pernyataan nomor 7 dan 8 merupakan pernyataan negatif. Dari
delapan item pernyataan yang memiliki nilai rata-rata tertinggi adalah pernyataan
nomor 5 dengan rata-rata 3,92. Nomor item ini sekaligus merupakan item yang
memiliki posisi di atas rata-rata paling tinggi yaitu 78,4%. Item ini berkaitan dengan
dapat atau tidaknya mencoba-coba TIK sebagaimana diperlukan.
Tabel 4.13. Deskripsi Variabel Kemungkinan Uji Coba
No. Item Sangat
Setuju
Setuju Ragu-ragu Tidak
Setuju
Sangat
Tidak
Setuju
Rata-
rata
f % f % f % f % f %
1. Saya tahu kemana harus
pergi untuk dapat secara
memuaskan menguji-coba
berbagai penggunaan TIK.
28 16.4 84 49.1 46 26.9 13 7.6 0 0 3,74
2. Ada tersedia TIK bagi
saya untuk menguji coba
secara memadai berbagai
aplikasi.
23 13.5 93 54.4 38 22.2 17 9.9 0 0 3,71
3. Sebelum memutuskan
apakah akan
menggunakan aplikasi
TIK, saya dapat menguji-
cobanya sebagaimana
seharusnya.
27 15.8 82 48.0 48 28.1 14 8.2 0 0 3,71
4. Saya telah diijinkan
menggunakan TIK dengan
masa percobaan yang
cukup lama untuk
mengetahui kegunaannya.
20 11.7 75 43.9 56 32.7 20 11.7 0 0 3,56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
5. Saya dapat mencoba-coba
TIK sebagaimana
diperlukan.
32 18.7 102 59.6 29 17.0 8 4.7 0 0 3,92
6. Saya dapat menggunakan
program aplikasi TIK
untuk jangka waktu yang
cukup lama guna
mencobanya.
32 18.7 82 48.0 43 25.1 14 8.2 0 0 3,77
7. Saya sesungguhnya tidak
memliki kesempatan yang
cukup untuk mencoba
banyak hal pada TIK.
2 1.2 26 15.2 37 21.6 71 41.5 35 20
.5
2,35
8. Uji-coba yang baik dalam
tugas untuk mencoba
berbagai penggunaan TIK
tak mungkin dilakukan.
1 0,6 14 8.2 36 21.1 83 48.5 37 21
.6
2,18
Sumber: Lampiran 6 diolah
Item pernyataan yang memiliki rata-rata paling rendah adalah pernyataan
nomor 8 dengan rata-rata 2,18. Item tersebut sekalgus merupakan item yang memiliki
posisi di atas rata-rata paling rendah hanya sebesar 29,8%. Item ini berkaitan dengan
uji-coba yang baik dalam tugas untuk mencoba berbagai penggunaan TIK tidak
mungkin dilakukan.
14. Variabel Kemudahan dalam Menggunakan (KD)
Variabel Kemudahan dalam Menggunakan memiliki 6 item pernyataan
positif. Secara umum, rata-rata tergolong rendah yaitu kurang dari 3. Rata-rata
tertinggi ada pada item nomor 1 dan 2 dengan nilai rata-rata sama yaitu sebesar 2,36.
Kedua item ini juga memiliki posisi di atas rata-rata tertinggi yaitu 38 % da 38,6%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Tabel 4.14. Deskripsi Variabel Persepsi Kemudahan dalam Menggunakan
No
.
Item Sangat
Setuju
Setuju Ragu-ragu Tidak
Setuju
Sangat
Tidak
Setuju
Rata-
rata
f % f % f % f % f %
1. Bagi saya, belajar
mengoperasikan TIK
merupakan hal yang
mudah.
1 0.6 21 12.3 43 25.1 79 46.2 27 15.8 2,36
2. Bagi saya, membuat
TIK menjadi hal yang
saya inginkan adalah
sesuatu hal yang
mudah.
0 0 22 12.9 44 25.7 79 46.2 26 15.2 2,36
3. Interaksi saya dengan
TIK jelas dan mudah
dipahami.
0 0 16 9.4 33 19.3 90 52.6 32 18.7 2,19
4. Saya merasa bahwa
berinteraksi dengan TIK
bersifat fleksibel.
0 0 4 2.3 26 15.2 108 63.2 33 19.3 2,01
5. Bagi saya, mudah saja
untuk menjadi trampil
dalam menggunakan TIK.
0 0 21 12.3 37 21.6 71 41.5 42 24.6 2,22
6. Saya merasa bahwa
TIK mudah digunakan.
0 0 11 6.4 29 17.0 100 58.5 31 18.1 2,12
Sumber: Lampiran 6 diolah
Rata-rata terendah terjadi pada item nomor 4 yaitu dengan rata-rata 2,01.
Nomor item ini juga memiliki posisi terendah untuk jumlah responden di atas rata-
rata. Hal ini memberi makna bahwa interaksi guru dengan TIK cenderung tidak
bersifat fleksibel.
15. Variabel Pengaruh Sosial (PS)
Variabel pengaruh sosial memiliki 2 item pernyataan positif. Rata-rata
tertinggi berada pada item pernyataan nomor 1 dengan rata-rata 3,64. Item tersebut
juga memiliki posisi jumlah responden di atas rata-rata tertinggi yaitu sebesar 59,6%.
Rumusan item tersebut berkaitan dengan pengaruh orang yang berpengaruh terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
guru berpendapat bahwa guru harus menggunakan TIK. Sedangkan rata-rata
terendah terjadi pada item nomor 2 dengan nilai rata-rata 3,51 dan nomor item
ini juga memiliki posisi responden di atas rata-rata terendah yaitu sebesar 49,1%.
Item ini berkaitan dengan persepsi guru atas orang yang penting bagi guru
berpendapat bahwa guru harus menggunakan TIK.
Tabel 4.15. Deskripsi Variabel Pengaruh Sosial
No. Item Sangat
Setuju
Setuju Ragu-ragu Tidak
Setuju
Sangat
Tidak
Setuju
Rata-
rata
f % f % f % f % f %
1. Orang yang
mempengaruhi perilaku
saya berpendapat bahwa
saya harus menggunakan
TIK.
25 14.6 77 45.0 51 29.8 18 10.5 0 0 3,64
2. Orang yang bagi saya
penting berpendapat
bahwa saya harus
menggunakan TIK.
18 10.5 66 38.6 72 42.1 15 8.8 0 0 3,51
Sumber: Lampiran 6 diolah
16. Variabel Kondisi yang Memfasilitasi (KM)
Variabel kondisi yang memfasilitasi memiliki 3 buah item peryataan positif.
Rata-rata tertinggi terjadi pada item pernyataan nomor 3 dengan nilai rata-rata 3,91
dan item ini sekaligus memiliki posisi jumlah responden di atas rata-rata tertinggi
yaitu sebesar 68,4. Item tersebut berkaitan dengan tersedianya orang atau kelompok
tertentu yang akan membantu bila terjadi kesulitan dalam menggunakan TIK.
Rata-rata terendah terjadi pada item pernyataan nomor 2 yaitu dengan nilai
rata-rata sebesar 3,63, item ini juga memiliki posisi jumlah responden di atas rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
terendah yaitu hanya sebesar 55%. Item ini berkaitan dengan kepemilikan
pengetahuan yang diperlukan untuk menggunakan TIK.
Tabel 4.16. Deskripsi Variabel Kondisi yang Memfasilitasi
No. Item Sangat
Setuju
Setuju Ragu-ragu Tidak
Setuju
Sangat
Tidak
Setuju
Rata-
rata
f % f % f % f % f %
1. Saya memiliki
sumberdaya yang
diperlukan untuk
menggunakan TIK.
28 16.4 83 48.5 48 28.1 12 7.0 0 0 3,74
2. Saya memiliki
pengetahuan yang
diperlukan untuk
menggunakan TIK.
27 15.8 67 39.2 64 37.4 12 7.0 1 0.
6
3,63
3. Tersedia orang (atau
kelompok) tertentu yang
akan membantu bila
terjadi kesulitan dalam
menggunakan TIK.
41 24.0 76 44.4 51 29.8 3 1.8 0 0 3,91
Sumber: Lampiran 6 diolah
17. Variabel Perasaan Terhadap Penggunaan (PP)
Variabel perasaan terhadap penggunaan memiliki 2 buah pernyataan
positif. Rata-rata tertinggi terjadi pada item nomor 1 yaitu dengan nilai 3,72. Item
tersebut juga memiliki posisi jumlah responden di atas rata-rata tertinggi yaitu
sebesar 61,4 %. Item ini berkaitan dengan persepsi guru bahwa TIK membuat
pekerjaan lebih menarik.
Rata-rata terendah terjadi pada item pernyataan nomor 2 dengan nilai rata-
rata 3,69. Item pernyataan tersebut juga memiliki posisi jumlah responden di atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
rata-rata terendah yaitu sebesar 59,1%. Item ini berkaitan dengan pernyataan bahwa
bekerja dengan TIK yang ada menyenangkan.
Tabel 4.17. Deskripsi Variabel Perasaan Terhadap Penggunaan
No. Item Sangat
Setuju
Setuju Ragu-ragu Tidak
Setuju
Sangat
Tidak
Setuju
Rata-
rata
f % f % f % f % f %
1. TIK membuat pekerjaan
lebih menarik. 31 18.1 74 43.3 53 31.0 13 7.6 0 0 3,72
2. Bekerja dengan TIK
yang ada
menyenangkan.
28 16.4 73 42.7 59 34.5 11 6.4 0 0 3,69
Sumber: Lampiran 6 diolah
B. Hasil Pengujian Hipotesis
Pada bagian ini akan disajikan hasil analisis data dengan menggunakan regresi
berganda.
Tabel 4.18. Ringkasan Model
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .815a .663 .629 1.196
a. Predictors: (Constant), PL, KR, DS, PG, JK, SR, CT, KM, PP, VS, PS, KD, KU, KS, KH, UM
Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,663, artinya variasi adopsi
teknologi informasi dan komunikasi untuk pembelajaran ekonomi dapat dijelaskan
oleh variasi variabel-variabel penjelasnya yang terdiri dari kesukarelaan, keunggulan
relatif, kesesuaian, citra, keterlihatan hasil, visibilitas, kemungkinan uji coba, persepsi
kemudahan, pengaruh sosial, kondisi yang memfasilitasi, perasaan terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
penggunaan, status sekolah, umur, jenis kelamin, pengalaman, dan pelatihan sebesar
66,3%, sedangkan sisanya sebesar 33,7% dijelaskan oleh faktor yang lain.
Tabel 4.19. Tabel Anova
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 434.201 16 27.138 18.977 .000a
Residual 220.220 154 1.430
Total 654.421 170
a. Predictors: (Constant), PL, KR, DS, PG, JK, SR, CT, KM, PP, VS, PS, KD, KU, KS, KH, UM
b. Dependent Variable: AD
Tabel 4.19 merupakan hasil uji F. Uji F digunakan untuk mengevaluasi
pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian
dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikansi (ρ) dengan α = 0,05. Seperti
norma yang telah diungkapkan dalam Bab III, jika tingkat signifikansi lebih kecil dari
0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi, dalam hal ini untuk
memprediksi adopsi TIK untuk pembelajaran ekonomi, dan sebaliknya jika tingkat
signifikansi (ρ) lebih besar dari α = 0,05 maka model regresi tidak dapat digunakan
sebegai model untuk memprediksi. Dari Tabel 4.19 nampak bahwa nilai ρ=0,000
lebih kecil dari α = 0,05 yang artinya model dapat digunakan untuk memprediksi
adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Tabel 4.20. Tabel Koefisien Regresi
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .515 2.117 .243 .808
SR -.172 .057 -.170 -3.044 .003 .698 1.433
KR .199 .040 .307 4.972 .000 .573 1.747
KS -.038 .063 -.046 -.600 .550 .378 2.643
CT .016 .031 .027 .509 .612 .796 1.257
KH .189 .079 .204 2.400 .018 .303 3.298
VS .025 .048 .033 .518 .605 .543 1.842
KU .042 .029 .107 1.465 .145 .407 2.455
KD .125 .033 .264 3.722 .000 .435 2.300
PS .225 .084 .169 2.687 .008 .553 1.807
KM .173 .065 .181 2.665 .009 .474 2.110
PP .262 .077 .203 3.417 .001 .618 1.619
DS -.058 .193 -.015 -.299 .766 .902 1.109
UM -.029 .021 -.136 -1.374 .171 .224 4.468
JK .070 .211 .018 .332 .741 .766 1.306
PG .008 .019 .041 .430 .668 .245 4.085
PL -.002 .002 -.060 -1.148 .253 .790 1.266
a. Dependent Variable: AD
Dari Tabel 4.20 dapat dirumuskan persamaan regresi seperti dalam persamaan
4.1 sebagai berikut.
AD = 0.515 - 0.172 SR** + 0.199 KR** - 0.038 KS + 0.016 CT + 0.189 KH* +
0.025 VS + 0.042 KU - 0.125 KD** + 0.225 PS** + 0.173 KM** + 0.262
PP** - 0.058 DS - 0.029 UM + 0.074 JK + 0,008 PG – 0,002 PL + e ... (4.1)
Keterangan:
AD = Adopsi TIK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
SR = Kesukarelaan
KR = Keunggulan Relatif
KS = Kesesuaian
CT = Citra
KH = Keterlihatan Hasilnya
VS = Visibilitas
KU = Kemungkinan Uji Coba
KD = Kemudahan Penggunaan
PS = Pengaruh Sosial
KM = Kondisi yang Memfasilitasi
PP = Perasaan terhadap Penggunaan
DS = Dummy Status Sekolah
UM = Umur
JK = Jenis Kelamin
PG = Pengalaman
PL = Durasi Pelatihan
**) Signifikan pada p < 0,01
*) Signifikan pada p < 0,05
1. Hasil Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilanjutkan pada pengujian hipotesis dilakukan dulu uji asumsi
klasik. Uji asumsi klasik meliputi uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji
normalitas.
a. Uji Multikolinieritas
Dengan melihat nilai VIF dari variabel-variabel yang disajikan dalam Tabel
4.20 nampak bahwa tidak ada variabel yang memiliki nilai labih dari 10, hal ini
mengindikasikan bahwa antar variabel-variabel tersebut tidak terjadi hubungan linier.
Hal ini juga sejalan dengan indikator yang lain yaitu nilai tolerance (TOL) yang
umumnya mendekati angka satu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
b. Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4.21. Hasil Regresi Residual dengan Variabel-variabel Independen
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.507 1.187 1.270 .206
SR .026 .032 .075 .814 .417
KR -.017 .022 -.079 -.778 .438
KS -.004 .035 -.013 -.104 .918
CT .024 .017 .116 1.355 .177
KH .014 .044 .044 .319 .750
VS .001 .027 .003 .031 .975
KU -.020 .016 -.147 -1.229 .221
KD -.002 .019 -.015 -.132 .895
PS -1.571E-5 .047 .000 .000 1.000
KM -.050 .036 -.153 -1.379 .170
PP .091 .043 .207 2.124 .035
DS .033 .108 .025 .305 .760
UM .002 .012 .033 .204 .839
JK -.148 .118 -.109 -1.251 .213
PG -.011 .011 -.149 -.965 .336
PL -8.088E-5 .001 -.007 -.086 .932
Dependent Variable : abresid (Residual)
Sumber : Lampiran 4
Tabel 4.21 menyajikan hasil regresi residual dengan variabel-variabel
Independen. Dengan menggunakan kriteria α=5% maka tidak ada variabel yang
signifikan mempengaruhi variabel residual kecuali satu buah yaitu variabel perasaan
terhadap penggunaan (PP), ini berarti tidak terjadi masalah serius heteroskedastisitas.
Hal ini bermakna pula bahwa varian dari setiap faktor pengganggu kondisional
terhadap variabel penjelas bersifat konstan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
c. Normalitas
Hasil tes normalitas dari residual disajikan dalam Tabel 4.22, dalam tabel
tersebut probabilitas sebesar 0,530 lebih besar dari α sebesar 0,05 sehingga Ho
diterima yang menunjukkan bahwa residual berdistribusi normal. Hal ini juga sesuai
dengan Gambar 4.1. yang menunjukkan bahwa variabel residual secara visual
nampak berdistribusi normal.
Tabel 4.22. Hasil Tes Normalitas Dengan Metode Kolmogrov-Smirnov
Unstandardize
d Residual
N 171
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.14512092
Most Extreme Differences Absolute .062
Positive .025
Negative -.062
Kolmogorov-Smirnov Z .809
Asymp. Sig. (2-tailed) .530
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Gambar 4.1. Histogram Variabel Residual
Sumber: Lampiran 5
2. Pengujian Masing-masing Hipotesis
Seperti diungkapkan pada Bab III, penentuan apakah tiap-tiap variabel
independen mempengaruhi variabel dependen bisa dilakukan dengan mengetahui
probabilitas statistik t. Jika nilai ρ lebih kecil dari 0,01 atau 0,05 maka hipotesis
diterima dan sebaliknya jika nilai probabilitas ρ lebih besar dari 0,01 atau 0,05 maka
hipotesis ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
1. Pengaruh Kesukarelaan dari TIK terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran
Ekonomi
Rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: “Kesukarelaan (voluntariness)
dari TIK secara signifikan berpengaruh negatif terhadap adopsi TIK dalam
pembelajaran ekonomi”. Dari Tabel 4.20 nampak bahwa ρ = 0.003 lebih kecil dari
0,01, hal ini berarti rumusan hipotesis tersebut diterima.
2. Pengaruh Keunggulan Relatif (Relative Advantage) dari TIK Terhadap Adopsi
TIK dalam Pembelajaran Ekonomi
Rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: “Keunggulan relatif (relative
advantage) dari TIK secara signifikan berpengaruh positif terhadap adopsi TIK
dalam pembelajaran ekonomi”. Dari Tabel 4.20 nampak bahwa ρ = 0.000 lebih kecil
dari 0,01, hal ini berarti rumusan hipotesis tersebut diterima.
3. Pengaruh Kesesuaian (Compatibility) dari TIK terhadap Adopsi TIK dalam
Pembelajaran Ekonomi
Rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: “Kesesuaian (compatibility) dari
TIK secara signifikan berpengaruh positif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran
ekonomi”. Dari Tabel 4.20 nampak bahwa ρ = 0.550 lebih besar dari 0,05, hal ini
berarti hipotesis tersebut ditolak.
4. Pengaruh Citra (Image) dari penggunaan TIK terhadap adopsi TIK dalam
pembelajaran ekonomi
Rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: “Citra (image) dari Penggunaan
TIK secara signifikan berpengaruh positif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
ekonomi”. Dari Tabel 4.20 nampak bahwa ρ = 0. 612 lebih besar dari 0,05, hal ini
berarti rumusan hipotesis tersebut ditolak.
5. Pengaruh Keterlihatan Hasil (Result Demonstrability) dari TIK terhadap Adopsi
TIK dalam Pembelajaran Ekonomi
Rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: “Keterlihatan hasil (result
demonstrability) dari TIK secara signifikan berpengaruh positif terhadap adopsi TIK
dalam pembelajaran ekonomi”. Dari Tabel 4.20 nampak bahwa ρ = 0.018 lebih kecil
dari 0,05, hal ini berarti rumusan hipotesis tersebut diterima.
6. Pengaruh Visibilitas (Visibility) dari TIK terhadap Adopsi TIK dalam
Pembelajaran Ekonomi
Rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: “Visibilitas (visibility) dari TIK
secara signifikan berpengaruh positif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran
ekonomi”. Dari Tabel 4.20 nampak bahwa ρ = 0.605 lebih besar dari 0,05, hal ini
berarti rumusan hipotesis tersebut ditolak.
7. Pengaruh Kemungkinan Uji Coba (Trialibility) dari TIK terhadap Adopsi TIK
dalam Pembelajaran Ekonomi
Rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: “Kemungkinan uji coba
(trialibility) dari TIK secara signifikan berpengaruh positif terhadap adopsi TIK
dalam pembelajaran ekonomi”. Dari Tabel 4.20 nampak bahwa ρ = 0,145 lebih besar
dari α2 = 0,05, hal ini berarti rumusan hipotesis tersebut ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
8. Pengaruh Kemudahan Penggunaan (Ease of Use) dari TIK terhadap Adopsi TIK
dalam Pembelajaran Ekonomi
Rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: “Kemudahan penggunaan (ease
of use) dari TIK secara signifikan berpengaruh positif terhadap adopsi TIK dalam
pembelajaran ekonomi”. Dari Tabel 4.20 nampak bahwa ρ = 0,00 lebih kecil dari
0,01, hal ini berarti rumusan hipotesis tersebut diterima.
9. Pengaruh Sosial (Social Influence) terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran
Ekonomi
Rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: “Pengaruh sosial (social
influence) secara signifikan berpengaruh positif terhadap adopsi TIK dalam
pembelajaran ekonomi”. Dari Tabel 4.20 nampak bahwa ρ = 0. 008 lebih kecil dari
0,01, hal ini berarti rumusan hipotesis tersebut diterima.
10. Pengaruh Kondisi yang Memfasilitasi (Facilitating Conditions) terhadap Adopsi
TIK dalam Pembelajaran Ekonomi
Rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: “Kondisi yang memfasilitasi
(facilitating conditions) secara signifikan berpengaruh positif terhadap adopsi TIK
dalam pembelajaran ekonomi”. Dari Tabel 4.20 nampak bahwa ρ = 0,009 lebih kecil
dari 0,01, hal ini berarti rumusan hipotesis tersebut diterima.
11. Pengaruh Perasaan terhadap Penggunaan (Affect Toward Use) terhadap Adopsi
TIK dalam Pembelajaran Ekonomi
Rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: “Perasaan terhadap penggunaan
(affect toward use) secara signifikan berpengaruh positif terhadap adopsi TIK dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
pembelajaran ekonomi”. Dari Tabel 4.20 nampak bahwa ρ = 0,001 lebih kecil dari
0,01, hal ini berarti rumusan hipotesis tersebut diterima.
12. Pengaruh Status Sekolah terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi
Rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: “Sekolah negeri secara
signifikan lebih banyak mengadopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi dibandingkan
dengan sekolah swasta. Dari Tabel 4.20 nampak bahwa ρ = 0,766 lebih besar dari
0,05, hal ini berarti rumusan hipotesis tersebut ditolak.
13. Pengaruh Umur Guru Ekonomi terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran
Ekonomi
Rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: “Umur guru ekonomi secara
signifikan berpengaruh negatif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi”.
Dari Tabel 4.20 nampak bahwa ρ = 0,171 lebih kecil dari 0,05, hal ini berarti
rumusan hipotesis tersebut ditolak.
14. Pengaruh Jenis Kelamin Guru Ekonomi terhadap Adopsi TIK dalam
Pembelajaran Ekonomi
Rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: “Guru ekonomi laki-laki secara
signifikan lebih banyak mengadopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi dibandingkan
dengan guru ekonomi wanita”. Dari Tabel 4.20 nampak bahwa ρ = 0,741 lebih besar
dari 0,05, hal ini berarti rumusan hipotesis tersebut ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
15. Pengaruh Pengalaman Guru Ekonomi terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran
Ekonomi
Rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: ”Pengalaman guru ekonomi
secara signifikan berpengaruh positif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran
ekonomi”. Dari Tabel 4.20 nampak bahwa ρ = 0,668 lebih besar dari 0,05, hal ini
berarti rumusan hipotesis tersebut ditolak.
16. Pengaruh Durasi Mengikuti Pelatihan TIK terhadap Adopsi TIK dalam
Pembelajaran Ekonomi
Rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: “Durasi mengikuti pelatihan TIK
secara signifikan berpengaruh positif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran
ekonomi”. Dari Tabel 4.20 nampak bahwa ρ = 0,253 lebih besar dari 0,05, hal ini
berarti rumusan hipotesis tersebut ditolak.
C. Hasil Wawancara Dengan Informan
Seperti di jelaskan dalam bab 1 dan bab 2, bahwa penelitian ini merupakan
penelitian yang menggunakan pendekatan atau metode campuran (mixed methods),
maka hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan secara kuantitatif akan
dilengkapi dengan fakta-fakta hasil wawancara yang dapat memberikan penjelasan
lebih lanjut bagaimana hal tersebut bisa terjadi. Berikut akan disajikan hasil
wawancara tersebut.
1. Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi
TIK yang banyak di gunakan di SMA untuk pembelajaran ekonomi adalah
komputer dengan program aplikasi Power Point. Pengunaan Power Point di dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
secara luas hampir oleh semua guru. Pernyataan ini juga dibenarkan oleh kelompok
responden-responden lain seperti wakil kepala sekolah, pengawas, dan widyaiswara.
Frekuensi menggunakan slide Power Point cukup beragam umunya digunakan
hampir setiap pembelajaran (G01B, G01K, G01P), namun ada juga yang masih
jarang karena merasa kekurangan sarana (KG01G).
Penggunaan slide Power Point juga dikombinasikan dengan Microsoft Word
(G01P, P01B, I01T) untuk menampilkan teks dalam jumlah yang cukup banyak.
Kandungan slide Power Point masih mengutamakan teks dengan sedikit variasi pada
huruf, warna, dan background (S01S). Kadang kala media-media tersebut merupakan
media yang sudah disiapkan oleh mahasiawa yang sedang melaksanakan program
pengalaman lapangan (PPL) (W01K).
Selain itu, ada program aplikasi lain yang digunakan secara berkala. Program-
program tersebut adalah sebagai berikut.
a. Program aplikasi internet untuk keperluan browsing misalnya Mozilla (G01B,
G01K, S01B), web blog (G01P), dan email (G01P, S01K).
b. Program aplikasi spreadsheet khususnya Microsoft Excell (G01P, G01S, J01G)
untuk pembelajaran materi ekonomi yang membutuhkan perhitungan-perhitungan
termasuk didalamnya adalah materi-materi akuntansi (P01B).
c. Program aplikasi yang memiliki kemampuan untuk animasi misalnya Macromedia
Flash (G01P).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
d. Program aplikasi Adobe Reader untuk membuka ebook seperti buku sekolah
elektronik (S01G).
e. Program aplikasi multimedia untuk memutar vedio pembelajaran, meskipun hal ini
sangat jarang digunakan (S01G). Ada guru yang menugaskan para siswa untuk
membuat video tentang iklan suatu produk dalam pelajaran ekonomi dengan
menggunakan Media Player Classic (MPC) dan Gom (S01P).
Perangkat keras yang digunakan adalah komputer yang umumnya dalam
bentuk laptop, dan proyektor (G01K, G01S, S01B). Sebagian sekolah juga sudah
menggunakan koneksi internet (G01B, W01P, P01K). Pengguna langsung TIK tidak
hanya guru tetapi juga siswa diperbolehkan menggunakan komputer di dalam kelas
dengan syarat-syarat tertentu (G01P).
2. Pengaruh Kesukarelaan dari TIK terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran
Ekonomi
Sejauh ini penggunaan TIK masih bersifat sukarela atau anjuran (G02B,
G02K, S02S) namun, sekolah-sekolah yang sudah memiliki sarana TIK yang cukup
memadai biasanya menggunakan istilah sangat menganjurkan (P02P) atau kewajiban
tetapi belum diberikan sangsi yang tegas bagi para pelanggarnya dan pimpinan terus
mendorong penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi (W02K).
Dengan anjuran atau sangat menganjurkan atau mewajibkan akan
mendorong penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi. Berikut adalah argumen-
argumen bahwa anjuran atau kewajiban akan mendorong penggunaan TIK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
a. Kebijakan mewajibkan penggunaan TIK di satu sisi menuntut guru untuk
menggunakan TIK namun di sisi yang lain menuntut pimpinan sekolah untuk
melengkapi sarana TIK (G02B, G02P).
b. Mewajibkan memberi kesan kuat bahwa TIK sudah merupakan tuntutan
jaman dan TIK sangat membantu serta sangat mendukung tujuan
pembelajaran (G02S).
c. Mewajibkan akan memiliki daya yang menekan para guru untuk
menggunakannya (J02G). Kewajiban tersebut juga bertujuan untuk
menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan dalam menggunakan TIK (P02K).
d. Dengan mewajibkan akan mengubah pandangan guru tentang penggunaan
TIK, TIK akan dipandang sebagai media yang utama bukan lagi
menggunakan papan tulis semata-mata (P02P).
e. Dengan mewajibkan akan memberi kesan bahwa penggunaan TIK sudah
merupakan tuntutan profesi, sudah seharusnya guru memaksa diri untuk bisa
menggunakan (P02S).
f. Dengan mewajibkan akan memiliki konsekuensi apabila ada guru yang tidak
memakai maka guru tersebut dapat dianggap melanggar aturan (W02B).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
3. Pengaruh Keunggulan Relatif (Relative Advantage) dari TIK Terhadap
Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi
Dalam menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi guru merasakan
keunggulan relatif dari TIK tersebut. Keunggulan-keunggulan relatif yang dirasakan
oleh guru menurut responden adalah sebagai berikut.
a. Pembelajaran lebih efektif karena materi lebih jelas mudah dipahami siswa
(G03B, G03K, P03B). Mempermudah siswa dalam menangkap atau mencerna
KD (kompetensi dasar) yang sulit kalau hanya dijelaskan secara konvensional,
misalnya tentang pasar modal atau kegiatan-kegiatan ekonomi (W03P). TIK juga
bisa mempermudah melakukan analisis dalam pembelajaran (P03G).
b. Pembelajaran lebih cepat dan sesuai dengan alokasi waktu (G03B). Para siswa
saat belajar di kelas tidak perlu mencatat karena bisa copy file dari guru (G03B,
G03K, S03S ). Materi akuntansi yang memerlukan banyak tabel dapat lebih
mudah diajarkan tanpa harus menulis di papan tulis yangmembutuhkan waktu
yang lama. (S03S, W03S). Perhitungan-perhitungan lebih cepat dan akurat
dengan menggunakan TIK. (W03S)
c. Pembelajaran lebih menarik bagi para siswa karena ada variasi warna dan gambar
(G03K, G03P, W03B ). Pembelajaran juga lebih menarik karena up to date dan
sesuai dengan dunia siswa sebab siswa saat ini terbiasa dengan gadget (I03T).
Dengan TIK Kami bisa memberikan materi yang lebih luas dan lebih banyak
(J03G) dengan struktur materi yang lebih baik (J03G). Dengan TIK akan terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
keanekaragaman media dan sumber belajar sehingga pembelajaran lebih
menyenangkan ( I03L).
d. Pembelajaran lebih tenang karena fokusnya ke depan atau ke ke laptop mereka
sehingga pembelajaran lebih efektif dan tepat waktu (G03P).
e. Dengan TIK guru dapat mengajar dengan kontekstual karena dengan TIK guru
dapat mencari informasi yang aktual misalnya harga saham di internet (G03S,
P03S). Guru bisa menampilkan contoh yang lebih nyata tidak semata-mata lisan
(J03G). Dengan TIK guru dapat menggunakan berbagai model pembelajaran
(P03B).
f. Dengan TIK dapat diperoleh model-model soal ujian nasional, hal ini sangat
sesuai dengan sekolah saat ini yang masih berorientasi pada capaian nilai NEM
(G03S).
g. Manfaat TIK dalam pembelajaran ekonomi, mengajak siswa untuk belajar
mandiri (S03B). Menggunakan TIK juga membantu anak bisa mempersiapkan
belajar lebih dulu sebelum pembelajaran di kelas dilakukan, bahan dapat kita
berikan sebelumnya sehingga anak bisa membaca dulu, jadi interaksi guru dan
siswa bisa terjadi lebih baik (P03S). TIK membuka wawasan lebih luas bagi
siswa, dan guru bukan satu-satunya sumber dalam pembelajaran sehingga antara
siswa dan guru bisa saling mengisi (W03K).
h. TIK memudahkan guru mengembangkan bahan ajar karena semua bahan mudah
diedit (P03G) hal ini berdampak pada catatan siswa yang lebih rapi (S03P).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
i. TIK memudahkan guru tidak harus membawa buku yang tabal-tebal materi bisa
masuk file di komputer, kalau ada pertanyaan yang sulit guru bisa langsung
mencari di internet (S03K) hal ini bisa meningkatkan kepercayaan para murid
pada guru (J03G).
Keunggulan-keunggulan relatif tersebut akan mendorong penggunaan TIK
dalam pembelajaran ekonomi kalau guru tahu, memahami, dan menyadari akan
keunggulan-keunggulan di atas (G03P, P03G, S03S) maka pemahaman itulah yang
akan menumbuhkan orientasi penggunaan TIK sesuai dengan fungsinya (P03P).
Banyaknya manfaat tersebut mendorong mereka untuk menggunakan TIK (W03K).
Guru menginginkan para siswanya tuntas melampaui KKM (kriteria
ketuntasan minimal), maka ketika menggunakan TIK merupakan media cocok untuk
pembelajaran tentunya mereka akan menggunakannya (S03G). Siswa lebih mengerti
kalau menggunakan TIK daripada semua hanya diucapkan. Dengan TIK siswa tahu
sumbernya karena guru sering memberi tahu sumbernya misalnya dari BSE (Buku
Sekolah Elektronik) atau Macromedia Flash yang di-download dari web tertentu
(S03P). Dengan mengetahui sumbernya akan mendorong siswa dapat belajar mandiri,
hal ini yang mendorong guru semakin senang dan semakin banyak menggunakan TIK
(S03B). Guru akan merasa puas kalau siswa puas dalam pembelajaran, puasnya siswa
akan menumbuhklan kepuasan pada guru (P03K).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
4. Pengaruh Kesesuaian (Compatibility) dari TIK terhadap Adopsi TIK dalam
Pembelajaran Ekonomi
Responden memberi jawaban yang agak beragam terkait dengan kesesuaian.
Hal ini terjadi karena guru cukup mengenal berbagai program aplikasi yang
diharapkan dapat menjadi media dalam pembelajaran. Pandangan-pandangan yang
menganggap sesuai adalah sebagai berikut.
a. TIK cocok dengan pekerjaan guru, pekerjaan utama guru itu mempersiapkan
materi, dan mengajar di kelas. Mempersiapkan materi atau modul dapat
menggunakan Microsoft Word sedangkan untuk presentasi bisa menggunakan
Power Point (J04G, P04B, W04K).
b. Program-program aplikasi yang banyak dirasakan cocok adalah Microsoft Power
Point, Microsoft Word, Microsoft Excel, dan aplikasi internet untuk browsing
(G04K, W04K, W04P ). Power point dianggap sesuai karena praktis (G04B).
c. Guru ekonomi sering membutuhkan berita-berita ekonomi yang aktual yang dapat
kita peroleh melalui internet (W04S).
Dari wawancara juga terungkap program-program aplikasi yang dianggap
kurang sesuai adalah program-program yang sulit menggunakannya, membutuhkan
waktu yang lama untuk menggunakannya (G04B). Gambaran yang kurang cocok
misalnya guru-guru diminta membuat vedio sendiri, guru harus datang ke lokasi
dengan alat, harus melakukan editing, dan lain-lain yang membutuhkan banyak waktu
(P04B).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Kesesuaian akan mendorong penggunaan TIK sejauh kesesuaian itu
disadari/dipahami guru untuk menggunakannya (G04K, G04S, J04G), juga
ditentukan oleh seberapa jauh niat guru untuk mengorbankan waktu untuk
mempersiapkan penggunaan TIK (G04P). Selain itu kesesuaian akan mempengaruhi
penggunaan sejauh tersedia sarana/fasilitas yang dapat digunakan guru (G04S, W04P,
I04L). Menggunakan internet dalam pembelajaran membutuhkan wifi namun wifi di
sekolah masih lambat, hal-hal semacam itulah yang membuat kesesuaian kurang
bermakna (W04S).
Kesesuaian tersebut kalau tidak dibarengi dengan keterampilan dan
kesadaran yang memadai maka tidak akan memberikan dorongan dalam
menggunakan TIK (P04K). Kalau sesuai kemudian diikuti niat untuk menggunakan
maka kesesuaian akan mendorong penggunaan TIK, namun jika tidak diikuti
niat/motivasi maka kesesuaian tidak akan mendorong (G04S, W04K, I04L).
Kesesuain itu tentunya mendorong penggunaan TIK namun perlu adanya
pendampingan dan monitoring yang arahnya adalah menyadarkan, membangun
motivasi, dan menjaga konsistensi untuk memakai TIK dalam pembelajaran ekonomi
(P04P, P04S).
5. Pengaruh Citra (Image) dari penggunaan TIK terhadap adopsi TIK dalam
pembelajaran ekonomi
Reponden memberikan citra yang beragam terhadap guru pengguna TIK
dalam pembelajaran ekonomi. Sekalipun citranya beragam namun, secara umum guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
pengguna TIK dicitrakan secara positif oleh responden. Citra tersebut adalah sebagai
berikut.
a. Guru-guru senior pengguna TIK disebut “njamani” atau sejalan dengan
perkembangan jaman (G05B, S05G, I05T), sementara itu guru-guru muda
menggunakan TIK dapat dianggap biasa (G05B).
b. Guru pengguna TIK memiliki salah satu unsur menjadi guru yang baik karena
menggunakan TIK dalam pembelajaran (G05K, S05B).
c. Guru yang menggunakan TIK dicitrakan sebagai guru yang mengikuti
perkembangan kurikulum, karena kurikulum yang sekarang menuntut para guru
untuk menggunakan TIK (P05B, P05P, W05S).
d. Guru yang sudah menggunakan TIK adalah guru yang baik yang bisa beradaptasi
dengan teknologi modern yang sejalan dengan kebutuhan siswa saat ini (P05G,
S05K).
e. Guru pengguna TIK dicitrakan sebagai guru yang memudahkan siswa. Dalam
pembelajaran siswa dapat lebih fokus mengikuti pembelajaran tanpa harus
mencatat karena dengan menggunakan TIK siswa bisa mengopi file dari guru
(S05P, S05S).
f. Guru TIK dapat disebut sebagai guru yang memahami pedagogi modern, hal ini
dapat kita lihat kalau kita melihat Adgar`s Cone semakin mendekati riel maka para
siswa semakin mudah menangkap materi pembelajaran (W05K).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Di kalangan guru citra pengguna TIK tidak terlalu kuat kalah kuat jika
dibandingkan citra guru yang memiliki jabatan, guru tetap, guru negeri, guru
professional/bersertifikat dan guru dengan pendidikan S2 (G05P, G05S, W05K ).
Bahkan, citra melek teknologi bisa ditunjukkan dengan cara yang lain misalnya
memiliki handphone canggih tetapi tidak terkait dengan pembelajaran (P05B, S05G,
W05B).
Menurut responden citra pengguna TIK sebenarnya akan banyak
mendorong penggunaan TIK kalau dikaitkan dengan kondisi-kondisi sebagai berikut.
a. Pimpinan sekolah sering mengungkapkan hal itu sehingga sungguh menjadi isu
penting tentang penggunaan TIK (G05K).
b. Ada apresiasi dari siswa, teman sejawat, atau pimpinan sekolah kepada guru
pengguna TIK (G05P, P05S. P05P).
e. Perlunya penghargaan sosial yang tinggi terhadap mereka yang menggunakan TIK
(P05K, S05P, W05S).
f. Citra dirasakan dengan baik oleh guru dan ada peneguhan-peneguhan dari siswa
dan teman guru (I05L).
6. Pengaruh Keterlihatan Hasil (Result Demonstrability) dari TIK terhadap
Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi
Kesempatan untuk mengkomunikasikan hasil menggunakan TIK terjadi
dalam berbagai kesempatan. Kesempatan untuk mengkomunikasikan berbagai
masalah pembelajaran termasuk penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
terjadi pada saat Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Musyawarah
Pengembangan Pembelajaran (MPP) dalam pertemuan tersebut saling tukar pendapat
dengan teman, saling mengisi (G06B, G06S) yang dilaksanakan hampir setiap
seminggu sekali (J06G, P06B, W06K). Ada berbagai forum MGMP yaitu MGMP
tingkat sekolah, MGMP mata pelajaran, dan MGMP antar mata pelajaran (P06G,
P06S, W06B).
Responden mengungkapkan bahwa diantara para guru tidak ada suasana
untuk menyembunyikan perangkat pembelajaran atau media pembelajaran, mereka
bahkan diantara guru saling copy, saling berbagi, saling mengisi, terutama kalau ada
gambar-gambar baru atau ada materi yang menarik ( G06K). Berkaitan dengan hal
tersebut, di Kabupaten Kulon Progo ada jaringan inovasi pendidikan (JIP) untuk
semua mata pelajaran termasuk mata pelajaran ekonomi. Kegiatannya adalah
pelatihan-pelatihan untuk guru yang terkait dengan pengadaan media yang
dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan yang dikelola oleh panitia. Dalam ajang itu
ada saling komunikasi dan saling mendemonstrasikan teknologi di antara guru
pengguna teknologi termasuk TIK (P06P).
Untuk menjamin terjadinya komunikasi antar guru ekonomi dalam satu
sekolah, di berbagai sekolah membuat kebijakan guru-guru yang mengajar mata
pelajaran yang sama duduk berdampingan di ruang guru (G06P, P06K, S06S). Dalam
pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh LPMP dan BTKP, biasanya produk
yang dibuat dipresentasikan kepada peserta lain, bahkan kalau produk sudah jadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
diadakan disseminasi agar produk tersebut dikenal luas kemudian digunakan oleh
banyak guru dalam pembelajaran (I06T, I06L).
Dalam MGMP ada suasana saling mengamati perangkat pengajaran,
mengamati media, dan sumber belajar. Kalau dianggap menarik biasanya teman yang
lain akan mengopi (J06G, P06B). Dalam forum MGMP juga sering para guru
membuat media dengan aplikasi Power Point bersama-sama dengan cara membagi
tugas untuk membuat model. Antar guru biasanya ada kesepakatan misalnya media
untuk kompetensi dasar (KD) 1 dibuat oleh guru dari Kecamatan Pengasih, KD 2
dibuat oleh guru dari Kecamatan Wates, KD 3 dibuat oleh guru dari Kecamatan
Brosot, KD 4 dikerjakan oleh Kecamatan Lendah dan sebaginya. Dari pengalaman
tersebut guru memiliki pengetahuan media yang baik yang dapat dijadikan dasar
untuk membuat media (P06P).
Proses mengamati hasil menggunakan TIK juga terjadi pada saat ada guru
yang melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dimana ada observer yang ditujuk
untuk mengamati secara sistematis (P06G). Suasana saling mengamati juga terjadi
pada saat presentasi peserta pelatihan atau pada saat disseminasi media TIK yang
dihasilkan. Pada saat itu peserta dapat memberikan masukan dan juga mengkritisi.
Kalau peserta memahami karya orang lain mungkin akan menarik bagi dirinya untuk
menggunakan TIK (I06T, I06L).
Saling mengamati juga terjadi secara tidak formal, misalnya ketika duduk di
kantor guru berdampingan, guru bisa saling ngobrol dan saling mengamati (G06S)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
atau ketika mengamati sekilas-sekilas pada waktu lewat di depan kelas, tayangan
LCD dapat dilihat dari luar kelas (W06S).
Kalau para guru sudah saling mengkomunikasikan hasil karyanya akan
membuat mereka memahami hal-hal ideal dan hal-hal yang kurang baik, hal ini akan
menjadi pengalaman yang berharga bagi guru yang akan membuat media, jadi hal ini
tentunya menjadi daya dorong (P06P). Dengan komunikasi itu kalau ada materi-
materi baru akan di-share, dan kalau ada kesulitan-kesulitan akan dipecahkan (
G06K). Saling komunikasi selalu dilakukan terutama dalam forum MGMP, kalau ada
teman selesai mengikuti diklat atau memiliki keterampilan baru biasanya kita minta
untuk sharing, bahkan copy materi. Jika yang disharingkan menarik biasanya yang
lain juga akan mengikuti (J06G, P06K, W06B).
7. Pengaruh Visibilitas (Visibility) dari TIK terhadap Adopsi TIK dalam
Pembelajaran Ekonomi
TIK di SMA cukup visibel baik di sekolah-sekolah negeri maupun sekolah-
sekolah swasta. Dalam arti TIK ada dan riel digunakan di sekolah-sekolah (P07B,
G07K. S07P). Banyak guru, karyawan yang menggunakan laptop dan beberapa
siswa juga membawa laptop di dalam kelas (G07P, P07K, S07G). Pekerjaan
administrasi umumnya juga sudah dikerjakan dengan TIK (J07G).
Sekolah-sekolah di Kabupaten Gunung Kidul visibel dalam mengadopsi TIK
meskipun kalau dibandingkan dengan kota atau kabupaten lain di DIY relatif masih
tertinggal. Untuk sekolah-sekolah negeri dan swasta yang besar TIK sudah dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
untuk pembelajaran dan juga untuk aktivitas administrasi (P07G). Untuk sekolah-
sekolah di Kabupaten Kulon Progo sangat beragam ada yang dataran rendah dan ada
yang berbukit-bukit yang membuat visibilitas tidak merata, daerah selatan yang
dataran rendah lebih baik visibilitasnya dari pada bagian utara yang bergunung-
gunung. Di sekolah-sekolah yang baik tersedia cukup proyektor untuk pembelajaran
namun untuk sekolah-sekolah kecil mungkin proyektor hanya dipakai pada saat-saat
tertentu (P07P).
Semua mendapatkan kesempatan yang sama untuk menggunakan TIK yang
membedakan adalah kemuan untuk memakai. Faktor penting yang mempengaruhi
adalah kesadaran manfaat yang dipahami oleh masing-masing guru (G07B). Ketika
seorang guru melihat orang lain menggunakan TIK, belum tentu membuat guru yang
bersangkutan menjadi ikut menggunakan, semua itu tergantung pada motivasi
pribadinya (G07S, J07G). Visibilitas bisa tidak berpengaruh karena kesadaran guru
berbeda-beda. Kesadaran itu bisa bermacam-macam, bisa kesadaran membantu
siswa, kesadaran menggunakan TIK yang lebih baik dan lain sebagainya (S07S).
Kalau kesadaran dan kemauan tidak ada maka visibilitas tidak bermakna (W07B).
Kalau seorang guru tidak peka terhadap kenyataan itu maka visibilitas tidak
bermakna (W07K). Visibilitas akan mendorong sejauh guru yang bersangkutan peka
terhadap kebutuhan orang lain dalam hal ini siswa dan karyawan. Guru pengguna
TIK yang peka kalau menyerahkan soal kepada karyawan tentunya sudah diketik rapi
dan di cetak sehingga karyawan TU tinggal menggandakan. Namun kalau bukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
pengguna TIK biasanya ditulis tangan seadanya atau dalam bentuk potongan-
potongan soal yang diserahkan ke kantor TU (W07S).
Tinggal tergantung pada orangnya, kalau visibilitas tersebut menumbuhkan
pembiasaan pada dirinya untuk menggunakan, maka visibilitas tersebut akan
mendorong penggunaan TIK namun jika tidak maka visibilitas tidak mendorong
penggunaan TIK (P07K). Visibilitas juga akan mendorong penggunaan sejauh ada
kemampuan gurun untuk menggunakannya (S07K). Ada saja guru yang cenderung
abai terhadap keadaan tersebut, dia sudah nyaman dimaklumi dengan situasinya. Jadi
perlu usaha-usaha pimpinan untuk mendorongnya (P07B). Visibilitas memang
penting tetapi belum cukup, membutuhkan peran pimpinan sekolah untuk mendorong
penmggunaan TIK (G07K, I07L) dan konsensus-konsensus (P07P). Kalau visibilitas
itu diikuti dengan tekanan dari teman sejawat, pimpinan, maupun para siswa akan
mendorong penggunaan TIK, namun jika tidak ada tekanan mungkin tidak
mendorong (G07P).
Mungkin juga visibilitas mempengaruhi tetapi ada guru merasa sungkan
memanfaatkan komputer atau “rikuh” mungkin tidak nyaman dianggap terlalu
banyak menggunakan fasilitas sekolah atau takut merusakkan barang-barang milik
sekolah, atau mungkin beranggapan bahwa komputer atau proyektor adalah barang
mahal yang mudah rusak jadi tidak menggunakannya (W07P). Sekalipun TIK sudah
dipakai dimana-mana di lingkungan sekolah tetapi kalau tidak ada sistem yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
membuat setiap individu merasa perlu untuk menggunakan maka visibilitas tersebut
kurang berarti bagi peningkatan penggunaan TIK (P07G).
8. Pengaruh Kemungkinan Uji Coba (Trialibility) dari TIK terhadap Adopsi
TIK dalam Pembelajaran Ekonomi
Uji coba menggunakan TIK sangat mungkin dilakukan karena semua guru
sudah memiliki peralatan jadi dapat dicoba di sekolah atau dirumah (G08B). Dengan
laptop yang sudah dimiliki dapat mencobakan media yang dibuat dalam format
Power Point, Word, maupun Excel dapat dilakukan. Kalau harus menggunakan
internet guru bisa menggunakan wifi yang ada disekolah atau mau menggunakan
modem, hanya saja wifi di sekolah biasanya kurang stabil (G08K, G08S, W08B).
Mungkin sarana yang lain seperti proyektor jumlahnya relatif sedikit untuk beberapa
sekolah jadi untuk uji coba mungkin perlu menunggu kesempatan. Kalau pakai
kamera vedio mungkin banyak sekolah yang tidak menyediakan untuk pembelajaran
(P08S).
Dengan uji coba guru bisa memahami masalah-malah atau kendala yang
akan dialami ketika menggunakan media baik dari sisi konten maupun memastikan
bahwa alat-alat bisa berjalan sebagaimana mestinya. Jika guru sudah memahami
kondisi konten dan alat-alat dapat berfungsi dengan baik maka guru menjadi percaya
diri ketika tampil di kelas (P08P, S08G, I08L). Menggunakan TIK dalam
pembelajaran itu digunakan untuk ditampilkan pada orang banyak, kalau gagal
tentunya tidak nyaman/khawatir maka uji coba sangat penting (G08B, G08P, P08K).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Kalau media sudah diuji coba maka guru akan merasa tenang bahwa media yang
dibuat akan berjalan sesuai rencana. Sehingga kalau sudah sempat menguji coba akan
mendorong guru tersebut untuk menggunakannya (G08K, G08S, P08B). Ada
kekuatiran kalau tidak diuji coba akan muncul masalah di tengah jalan, misalnya mau
memutar VCD tetapi ternyata VCD-nya cacat sehingga menganggu pembelajaran
(W08P). Kalau sudah mencoba saya kira guru akan mendapatkan masukan untuk
perbaikan. Misalnya ada materi yang salah atau ada tampilan yang kurang pas maka
guru dapat memperbaikinya. Kalau semua sudah baik maka guru akan percaya diri
dalam menggunakan sehingga pada akhirnya akan mendorong penggunaan TIK
(S08K). Uji coba sangat penting, karena dengan uji coba akan mengurangi kegagalan
atau masalah yang akan terjadi ketika sudah benar-benar mengajar di kelas (J08G).
Uji coba media menurut saya merupakan bagian dari persiapan mengajar.
Kalau seorang guru tidak melakukan persipan mengajar tentunya telah melakukan
kesalahan dalam bekerja dengan tidak melakukan kewajiban dengan baik (W08S).
Kalau sudah melakukan uji coba membuat guru lebih berani menggunakan karena
sudah siap, jadi mencoba merupakan bagian dari persiapan (P08S). Saya kira uji coba
sangat mempengaruhi penggunaan TIK, kalau sesuatu relatif sulit untuk diujicobakan
biasanya tidak dipakai, missal karena uji coba internet relatif sulit dilakukan maka
jarang guru-guru mengajar dengan internet di kelas (P08G). Namun kalau yang
digunakan pada umumnya hanya Power Point atau Microsoft Word sebenarnya mau
diuji cobakan atau tidak sama saja karena sederhana (G08B, G08K, G08S).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
9. Pengaruh Kemudahan Penggunaan (Ease of Use) dari TIK terhadap Adopsi
TIK dalam Pembelajaran Ekonomi
Sebenarnya yang dirasakan mudah adalah program-program yang sering
digunakan seperti Power Point, Word, dan Excel (G09B, P09B, S09G), sedangkan
program-program yang dianggap baru seperti Authoring Tools Lectora, radio
streaming, macromedia flash dan blog nampaknya dirasakan sulit. Authoring Tools
Lectora nampak sulit karena tidak biasa digunakan sedangkan program seperti radio
streaming dipandang sulit karena membutuhkan koneksi internet yang sering sulit
dilakukan (I09T, J09G).
Pada awalnya sebelum berlatih guru mengira sulit, namun setelah berlatih di
workshop in house training (IHT) akhirnya merasa mudah. Pada tahap awal latihan
biasanya berlatih Microsoft Word untuk mengetik, kemudian Power Point untuk
pengajaran, kemudian dilanjutkan dengan Excel untuk olah data (G09P). Guru yang
mengatakan sulit umumnya karena belum mencoba, misalnya dalam pelajaran
ekonomi banyak grafik-grafik, kalau tidak biasa dengan TIK guru akan menggunakan
papan tulis namun kalau sudah biasa akan mudah membuatnya dengan TIK (P09K,
G09S, W09K). Perlu diketahui bahwa guru-guru tidak tertarik dengan program-
program yang sulit (P09G). Cukup jelas, yang mudah yang banyak digunakan. Yang
mudah misalnya program-program dalam Microsoft Office dan browsing dengan
internet. Sedangkan yang sulit misalnya membuat blog (P09S).
Pembelajaran akan menjadi mudah jika menggunakan Power Point jadi
kemudahan mendorong untuk menggunakan Power Point. Jika tidak memakai TIK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
kegiatan pembelajaran malah lebih sulit (G09B). Kalau guru merasakan kemudahan
biasanya guru akan memakai seperti menggunakan Power Point, namun jika
merasakan sulit misalnya menggunakan Macro Media Flash maka kemungkinan tidak
ada yang memakai (P09B). Menurut responden kemudahan akan mendorong
penggunaan TIK secara tidak langsung dengan argument sebagai berikut.
a. Guru termotivasi menggunakan TIK karena TIK mudah digunakan (W09P).
b. Kemudahan menggunakan menumbuhkan rasa percaya diri untuk biasa
menggunakan TIK (G09K).
c. Kemudahan penggunaan mendorong guru untuk bereksplorasi dengan mencoba-
coba menggunakan TIK, sampai akhirnya mereka mampu dan terbiasa
menggunakan TIK (G09S, I09L).
d. Dengan merasa mudah guru akan merasa beruntung karena dengan daya upaya
yang sedikit saja mereka mendapatkan hasil yang diinginkan seperti prinsip
ekonomi. Salah satu kemudahan yang dirasakan dengan menggunakan TIK adalah
kemudahan memperbaiki kalau keliru (P09P). Perlu dipahamin waktu yang
dimiliki guru terbatas karena harus mengajar minimal 24 jam per minggu ditambah
dengan administrasi penilaian yang cukup kompleks (P09G).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
10. Pengaruh Sosial (Social Influence) terhadap Adopsi TIK dalam
Pembelajaran Ekonomi
Menurut responden, pengaruh sosial mendorong penggunaan TIK (G10B,
G10P, G10S), kelompok sosial yang berpegaruh adalah siswa, teman sejawat, kepala
sekolah, dinas pendidikan, dan keluarga.
a. Siswa
Siswa mempengaruhi karena para siswa sudah memakai laptop dan membawa ke
sekolah yang akan membuat malu kalau gurunya tidak ikut memakai (P10K,
P10G, I10L). Siswa memberi kesan bahwa mereka sangat menginginkan guru
menggunakan TIK dalam pembelajaran (G10B,P10P), maka kadang-kadang ada
siswa yang meminta gurunya untuk menggunakan TIK (W10B).
b. Teman Sejawat
Teman mempengaruhi karena mereka sudah memakai yang menimbulkan rasa
malu kalau tidak ikut memakai (P10G, G10K, I10L). Teman satu mata pelajaran
ada suasana saling mempengaruhi, biasanya ada kesempatan untuk saling
menunjukkan tampilan media yang digunakan baik yang berbentuk Macromedia
Flash, Power Point, atau Excel. Demikian juga teman antar mata pelajaran juga
ada suasana saling mempengaruhi, guru ekonomi tidak mau ketinggalan dengan
guru yang lain (G10P), termasuk dalam pengadaan perangkat keras (J10G, P10G).
Teman sejawat cenderung membantu mempermudah penggunaan TIK (P10P),
bahkan kalau ada produk atau materi yang dianggap bagus antar guru biasa saling
meniru (J10G, P10K).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
c. Kepala Sekolah
Kepala sekolah mempengaruhi karena mereka selalu menganjurkan agar sekolah
tidak tertinggal (P10K, G10S, P10P). Pimpinan sekolah lebih banyak Tut Wuri
Handayani (G10K). Kepala sekolah juga mempengaruhi terutama melalui
kebijakan-kebijakan dan arahan yang dibuatnya (I10L). Pengaruh sosial dapat
muncul dari pimpinan yang berbentuk kebijakan misalnya mengadakan evaluasi
dampak pelatihan yang sangat berpengaruh. Dari 25 guru peserta misalnya hanya
sekitar 10 orang yang menggunakan program yang dilatihkan hal ini terjadi karena
ada pemantauan yang dilakukan oleh kepala sekolah (I10T).
d. Dinas Pendidikan
Dinas pendidikan mengarahkan penggunaan TIK (G10B).
e. Keluarga
Keluarga ikut mempengaruhi terutama kalau pasangan pengguna TIK dalam
bekerja menggunakan TIK, termasuk anak-anak yang terbiasa menggunakan TIK
turut mempengaruhi (P10S).
11. Pengaruh Kondisi yang Memfasilitasi (Facilitating Conditions) terhadap
Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi
Fasilitas-fasilitas TIK bagi guru untuk pembelajaran ekonomi SMA menurut
responden dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Komputer atau laptop
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Sebagian besar guru memiliki laptop (G11K J11G, S11B), pada awalnya guru-
guru mendapat fasilitas kredit untuk membeli laptop atau printer dari sekolah kerja
sama dengan pedagang (P11K). Sebagian siswa memiliki laptop yang boleh
digunakan pada saat pembelajaran terutama pada saat diskusi (G11B, S11G,
S11K). Di sekolah-sekolah tertentu penggunaan laptop oleh siswa harus disepakati
dulu dengan guru misalnya hanya digunakan saat presentasi untuk menghindari
penyalahgunaan (G11S, S11P).
b. Proyektor
Sekolah menyediakan Proyektor LCD (liquid-crystal display) yang dapat dipakai
di kelas (G11B, S11P, G11K), namun di sekolah-sekolah tertentu jumlahnya masih
terbatas sehingga harus bergantian (J11G).
c. Wifi/hot spot
Di sekolah tersedia sambungan internet tanpa kabel (wifi-wireless fidelity) melalui
hot spot yang tersedia (G11B, G11K, G11S) fasilitas tersebut bisa diakses oleh
siswa tanpa password (S11B, S11G), namun ada juga yang mewajibkan siswa
untuk membayar Rp 1.000,00 per hari untuk dapat mengakses (S11P). Kapasitas
jaringan beragam ada yang merasakan cukup (J11G) namun ada juga yang
merasakan kurang (S11S. W11P). Beberapa sekolah bahkan mendapatkan fasilitas
internet bekerjasama dengan Telkom (P11G). Dengan fasilitas tersebut beberapa
guru mewajibkan siswa untuk mengumpulkan tugas melalui email (P11B).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
d. Laboratorium Komputer
Di sekolah juga tersedia laboratorium komputer namun hanya digunakan untuk
mata pelajaran TIK (G11B, J11G, S11B). Namun ada juga guru yang mulai
memanfaatkan untuk pembelajaran ekonomi juga misalnya ketika membahas
tentang bursa efek. Pada saat itu para siswa diajak untuk mengakses informasi
langsung dari bursa efek (G11K). Sekolah-sekolah yang pernah berstatus RSBI
mendapatkan peningkatan kapasista laboratorium komputer sehingga dapat
digunakan untuk e-learning (S11G, W11S).
e. Laboratorium Multimedia
Sekolah juga memiliki laboratorium multimedia namun belum pernah digunakan
untuk pembelajaran ekonomi (G11S, W11S, S11K).
f. Perangkat Lunak
Fasilitas dalam bentuk software-software untuk pembelajaran ekonomi masih
menggunakan software-software umum. Masih sangat sedikit software khusus
yang dirancang untuk pembelajaran ekonomi, kondisi ini jauh kalau dibandingkan
dengan mata pelajaran lain seperti matematika, bahasa, dan IPA. (I11T).
f. Perlengkapan Lain
Di kelas terpasang stopkontak yang bisa digunakan guru dan siswa (S11B, S11K,
W11P), juga tersedia pengeras suara aktif yang langsung dihubungkan dengan
komputer (P11K, S11P, W11P).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
g. Tenaga pembantu
Di sekolah ada tenaga terampil yang bisa membantu para pengguna TIK (J07G).
h. Fasilitas di Luar Sekolah
Selain menggunakan fasilitas yang ada di sekolah, guru dan murid juga sering
mendapatkan kesempatan untuk menggunakan fasilitas yang ada di perguruan
tinggi atas dasar kerja sama, misalnya simulasi pasar modal (S11K).
Ketersediaan fasilitas TIK yang ada di sekolah saat ini sudah dipandang
mendukung guru dalam melakukan pembelajaran dengan TIK (G11B, G11S, S11G),
sekalipun fasilitas tersebut masih dipandang minim (P11B). Fasilitas sebagai suatu
lingkungan akan membentuk kepribadian seseorang melalui proses pembiasaan.
Kalau di sekolah tersedia berbagai macam fasilitas TIK maka guru akan
membiasakan diri menggunakan TIK dalam pembelajaran (I11T). Ketersediaan TIK
juga akan menciptakan kemudahan bagi guru untuk menggunakan TIK dalam
pembelajaran (P11G).
Ketersediaan fasilitas TIK akan memunculkan kebijakan-kebijakan pimpinan
untuk menggunakannya (P11S. I11L). Di sisi lain ketersediaan fasilitas TIK juga
akan menimbulkan rasa bersalah kalau guru tidak menggunakannya apalagi guru lain
dan siswa sudah menggunakannya (P11P).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
12. Pengaruh Perasaan terhadap Penggunaan (Affect Toward Use) terhadap
Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi
Guru merasa senang menggunakan menggunakan TIK dalam pembelajaran
(G12B, W12S, P12K) guru merasa senang dan puas karena TIK membantu dan
memudahkan pembelajaran sehingga anak merasa memahami pembelajaran (G12S).
Guru senang karena TIK praktis, kalau ada materi baru bisa ditambahkan dengan
mudah dan bahkan materi-materi baru bisa diberi tanda agar para siswa yang sudah
mendapatkan materi dari kakak kelas dapat memahami perbedaannya (G12K). Alasan
senang yang lain adalah karena guru menguasai penggunaan TIK bahkan merasa
lebih mampu dibandingkan dengan para siswanya (G12P). Guru juga merasa senang
karena setiap kali mengajar tidak usah menulis lagi (W12B). Dengan TIK, guru dapat
menghidupkan suasana pembelajaran, bisa mengatasi kebuntuan, dengan TIK tidak
mendominasi, dan lebih banyak memberikan sauna yang hidup (W12P).
Kecemasan bisa muncul saat menghadapi kerusakan atau ganguan misalnya
listrik mati atau laptop tidak bekerja sebagaimana mestinya (G12B, G12K. S12S),
namun hal tersebut tidak menjadi masalah atau tetap nyaman kerana ada teman yang
bisa membantu (J12G, W12B). Kekuatiran lain kalau siswa juga membuka laptop
adalah siswa tidak memperhatikan pelajaran karena main game (G12K, S12P) atau
guru merasa pembelajaran kurang komunikatif maka guru menggunakan metode-
metode tertentu untuk mengaktifkan siswa (W12B).
Perasaan senang dan puas mendorong guru menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi (G12B, G12P, G12S) sementara yang kurang suka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
nampaknya akan menghindar (P12S). Rasa senang akan mendorong tindakan yang
berulang untuk menggunakan dan membuat usaha lebih keras untuk tetap
menggunakan TIK dalam pembelajaran (P12P, I12T, I12L). Perasaan senang juga
menumbuhkan rasa saling membantu kalau menhgahadapi kesulitan (J12G).
Perasaan senang menumbuhkan keinginan untuk bereksplorasi menemukan manfaat
(W12S).
13. Pengaruh Status Sekolah terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran
Ekonomi
Penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi di SMA untuk sekolah negeri
dan swasta tidak ada bedanya kecuali sekolah-sekolah swasta kecil mungkin ada
perbedaannya ( G13P, G13S, P13K). Untuk sekolah-sekolah mantan RSBI
mungkin kondisinya bisa lebih baik dari sekolah pada umumnya (S13S, S13G).
Status sekolah tidak mempengaruhi penggunaan TIK dalam pembelajaran
karena antara sekolah negeri dan sekolah swasta tidak ada perbedaan yang nyata
dalam penggunaan TIK (G13B, P13B). Sekolah swasta dan negeri saat ini
mendapatkan perlakuan yang hampir sama, sekolah-sekolah swasta dan negeri
mendapatkan hibah komputer dari pemerintah dan guru-gurunya juga ikut dalam
MGMP dan pelatihan di LPMP maupun BTKP (G13K, P13K, G13P), kecuali
sekolah-sekolah swasta yang sangat kecil (G13S, I13L). Kepala sekolah negeri
maupun swasta sudah sadar akan pentingnya TIK untuk pembelajaran (I13L). Di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
samping itu, harga peralatan TIK saat ini relatif terjangkau baik untuk sekolah swasta
maupun sekolah negeri (W13P, I13T).
14. Pengaruh Umur Guru Ekonomi terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran
Ekonomi
Umur mempengaruhi penggunaan TIK dalam pembelajaran (G14P, P14B,
S14K), guru-guru senior cenderung tidak atau jarang menggunakan TIK (G14P,
P14K, S14P) sedangkan guru-guru muda lebih banyak menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi (G14K), meskipun hal ini tidak selalu konsisten (S14B,
S14G). Usia guru di atas 50 tahun umumnya jarang atau tidak pernah memakai TIK
dalam pembelajaran. Kalau usia guru dibawah 50 tahun saya lihat mereka senang
menggunakan TIK (I14L).
Sekalipun kaitan antara umur dan adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi
tidak konsisten para responden cenderung memberi arguman bahwa guru muda lebih
banyak menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi dengan alasan sebagai
berikut.
a. Guru-guru yang relatif muda mendapatkan perkuliahan dengan komputer dan
sudah terbiasa dengan menggunakan komputer dalam mengerjakan tugas-tugas
(G14B, W14K, W14B).
b. Guru-guru muda lebih mudah menyesuaikan dengan hal-hal yang baru (G14K
J14G, P14P).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
c. Guru-guru yang lebih muda lebih terampil dan cekatan dalam menggunakan TIK
(G14K, P14S, J14G).
d. Guru muda memiliki kemauan untuk bereksplorasi teknologi (P14S).
e. Guru muda dibesarkan ketika TIK sudah ada di Indonesia sehingga lebih terbiasa
menggunakan untuk berbagai keperluan daripada yang lebih tua (G14P, W14S,
I14L).
f. Guru-guru muda memiliki mobilitas yang lebih tinggi dan memiliki jaringan untuk
mendapatkan teknologi baru sehingga lebih mudah dan lebih lancar untuk
mendapatkan sumber-sumber belajar berbasis TIK (G14S), sehingga memiliki
lebih banyak koleksi media yang berbasis TIK (S14S).
g. Guru-guru senior cenderung punya sifat tidak mudah berubah, mereka punya
keyakinan-keyakinan tertentu misalnya merasa lebih mampu berkomunikasi
dengan baik dengan siswa sehingga tidak perlu menggunakan TIK dalam
pembelajaran, (P14B) sementara guru-guru muda punya semangat untuk mencoba
TIK (P14K, S14K).
h. Biasanya guru-guru senior cenderung dimaklumi untuk tidak memakai namun
guru-guru muda lebih dituntut baik dari pimpinan maupun dari guru-guru yang
lain (P14G).
i. Pergaulan di antara kaum muda yang cenderung senang dengan TIK (S14G,
W14K), dan sebaliknya guru-guru senior menganggap bahwa TIK cocok untuk
orang muda (S14P).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Pengaruh usia lebih pada variasi TIK yang digunakan, dalam hal ini guru-guru
muda cenderung lebih bervariasi dalam menggunakan TIK, kalau variasi tidak
dipertimbangkan frekuensi penggunaan TIK sebenarnya tidak jauh berbeda antara
yang muda dan yang tua (G14B).
15. Pengaruh Jenis Kelamin Guru Ekonomi terhadap Adopsi TIK dalam
Pembelajaran Ekonomi
Responden mengungkapkan bahwa jenis kelamin guru tidak mempengaruhi
penggunaan TIK dalam pembelajaran karena semua mendapatkan hak yang sama
(G15B, G15P, W15K), dan juga kewajiban yang sama berkaitan dengan penggunaan
TIK dalam pembelajaran (G15K). Yang dimaksud dengan hak adalah hak untuk
mengikuti pelatihan-pelatihan dan hak untuk mendapatkan fasilitas-fasilitas TIK
dalam pembelajaran (G15P, P15G) sedangkan yang dimaksud kewajiban adalah
kewajiban atau tuntutan menggunakan TIK dalam pembelajaran (P15G, P15K).
Tidak ada kendala yang khas atau kodrati berkaitan dengan jenis kelamin atau
gender dalam penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi (P15B, G15S, S15P).
Tidak ada hambatan secara fisik, psikis, intelektual maupun norma baik laki-laki
maupun perempuan dalam menggunakan TIk dalam pembelajaran ekonomi (P15P.
P15S W15K). Demikian juga dari sisi norma-norma dalam budaya antara laki-laki
dan perempuan sama dalam penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi (W15K).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
16. Pengaruh Pengalaman Guru Ekonomi terhadap Adopsi TIK dalam
Pembelajaran Ekonomi
Pengalaman menjadi guru tidak mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran Ekonomi (G16B, G16K, G16P). Guru yang memiliki banyak
pengalaman mengajar tidak berarti banyak pengalaman menggunakan TIK (P16B).
Semestinya guru yang berpengalaman Seharusnya kalau banyak pengalaman tentu
akan menggunakan media yang beragam termasuk TIK tapi praktiknya tidak seperti
itu (S16B, W16B).
Menurut responden pengalaman mengajar tidak mempengaruhi penggunaan
TIK dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Pengalaman panjang mengajar ekonomi dan akuntansi tidak berkaitan banyak
dengan TIK, pengalaman banyak berkaitan dengan pergantian substansi kurikulum
yang hampir setiap lima tahun sekali (G16K). Responden juga mengungkapkan
pengalaman mengajar yang berkembang adalah sikap sabar, semakin bijaksana,
dan bukan penguasaan TIK (W16B).
b. Lama menjadi guru tidak berarti telah lama menggunakan TIK, karena TIK baru
banyak digunakan di sekolah sekitar tahun 2007 (G16S) atau tahun 2005 (P16S,
W16P) sampai saat ini, dengan kata lain media berbasis TIK merupakan media
yang relatif baru (I16T). Jaman dulu juga tidak ada anjuran yang kuat untuk
menggunakan TIK (I16L).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
c. Pengalaman guru-guru senior sebenarnya lebih banyak di penguasaan materi dan
kemampuan pedagogik secara umum, sedangkan pengalaman teknis menggunakan
TIK tidak banyak karena tidak terbiasa menggunakan (P16G).
d. Guru yang berpengalaman lama belum tentu senang menggunakan TIK (S16G).
e. Kalau guru berpengalaman lama di sekolah yang tidak banyak menggunakan TIK
mungkin pengalaman tidak mempengaruhi (S16K) namun kalau di sekolah yang
banyak menggunakan TIK mungkin akan mempengaruhi (P16K).
f. Pengalaman mengajar yang lama menumbuhkan pengalaman sendiri yang
dianggap baik dan sikap cenderung mapan tidak mudah berubah untuk
menggunakan hal-hal baru termasuk TIK (W16K).
17. Pengaruh Durasi Mengikuti Pelatihan TIK terhadap Adopsi TIK dalam
Pembelajaran Ekonomi
Pelatihan-pelatihan yang diikuti para guru adalah pelatihan yang umumnya
diselenggarakan oleh sekolah, LPMP, BTKP, MGMP, dinas pendidikan maupun
perguruan tinggi (W17B). Materi yang dilatihkan untuk guru ekonomi adalah :
a. Microsoft Word
Para guru mendapatkan pelatihan Microsoft Word (G17B, G17K, G17S).
b. Microsoft Power Point
Para guru mendapatkan pelatihan Microsoft Power Point (G17B, G17K, G17P).
c. Microsoft Excel
Para guru mendapatkan pelatihan Microsoft Excel (G17K, G17P, G17S).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
d. Internet
Guru-guru mendapatkan pelatihan internet yang isinya surat-menyurat (mailing)
(G17S, P17S, W17S), membuat weblog (G17S, W17K, P17S) tetapi tidak sampai
mahir (G17B), browsing (G17S, P17S) dan membuat radio streaming (G17K,
G17P, W17B).
e. Pelatihan elearning
Guru mendapatkan pelatihan elearning (G17K), atau sering juga disebut sebagai
workshop pembelajaran berbasis TIK baik yang diselenggarakan oleh dinas
pendidikan provinsi maupun dinas pendidikan kabupaten (G17P). Ada guru yang
dilatih elearning dengan program khusus (W17S).
f. Macro Media Flash
Para guru pernah dilatih Macro Media Flash untuk pembelajaran (G17P, G17S,
P17P) yang diberikan oleh BTKP.
g. Iteman
Guru pernah belajar Iteman untuk analisis butir soal yang diperoleh dari UNY dan
Dinas Pendidikan Provinsi (G17P, P17G, W17B) dan juga oleh MGMP (P17K).
i. Video Pembelajaran
Beberapa guru pernah dilatih membuat video dan membuat skenario media
pembelajaran diberikan oleh BTKP (G17S, P17G, P17P), menurut guru-guru
program ini dianggap sulit (P17B, W17B).
j. Administrasi Sekolah Secara Online
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Guru pernah dilatih admintrasi sekolah secara online yang diselenggarakan oleh
dinas pendidikan yang meliputi mengakses data, membuat email, dan mengirim
data ke server (J17G, P17G, P17S).
k. Komputer Akuntansi
Guru-guru ekonomi pernah mendapatkan pelatihan program komputer untuk
akuntansi dengan program aplikasi Myob yang dilakukan beberapa pertemuan
yang dilakukan dengan beberapa perguruan tinggi (P17B, P17G, W17B).
l. Bursa Efek Berbantuan TIK
MGMP pernah menyelenggarakan pelatihan perdagangan saham di bursa efek
berbantuan TIK untuk para guru-guru ekonomi (P17B).
Program-program pelatihan yang dikembangkan oleh BTKP merupakan
program yang telah mendapatkan masukan dari dinas pendidikan kabupaten dan kota
melalui forum group discussion (FGD). Hasil dari FGD kemudian diwujudkan dalam
program pelatihan. Mamang disadari bahwa kegiatan-kegiatan pelatihan saat ini lebih
banyak untuk guru SD dan SMP. Pelatihan-pelatihan yang sedang berlangsung saat
ini adalah pelatihan penulisan naskah media pembelajaran. Dari naskah tersebut
kemudian akan dilanjutkan dengan pembuatan medianya yang bisa dalam bentuk
video, multimedia, animasi, Power Point dan lain-lain (I17T).
Pelatihan yang dikembangkan oleh BTKP membedakan dua jenis pelatihan
yaitu pelatihan yang bersifat pemanfaatan teknologi dan pelatihan pengembang
media. Dalam merekrut pelatihan yang bersifat pemanfaatan teknologi, BTKP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
mengirimkan surat pada kepala sekolah, dalam hal ini kepala sekolah akan
menentukan guru yang sesuai. Sedangkan untuk pelatihan pengembang media, BTKP
sudah memiliki data tentang guru-guru yang sesuai untuk pelatihan tersebut, sehingga
undangan yang dikirim ke sekolah sudah menyebutkan nama guru (I17T).
Pelatihan yang dikembangkan oleh LPMP adalah pelatihan yang sifatnya
umum tidak mendasarkan kelompok mata pelajaran, misalnya pelatihan TIK untuk
guru SD, SMP, dan SMA. Pelatihan ini banyak diselenggarakan tahun 2009 dengan
materi yang beragam yaitu Excel, Word, dan Power Point meskipun tidak terlalu
mendalam. Selain itu juga dilatihkan internet untuk browsing dan mailing (I17L).
Menurut para responden durasi pelatihan tidak mempengaruhi penggunaan
TIK dalam pembelajaran ekonomi (G17P, G17K, G17B). Berikut adalah faktor-
faktor yang dianggap menjadi penyebab tidak berpengaruhnya durasi pelatihan
terhadap penggunaan TIK terhadap pembelajaran ekonomi.
a. Guru menginginkan materi yang tepat atau sesuai dengan kebutuhan guru,
meskipun dilatihkan yang tinggi-tingi kalau belum dibutuhkan atau tidak cocok
maka tidak akan dipakai (G17K, P17K). Kalau yang dilatihkan itu bermanfaat,
mudah, dan praktis durasi pelatihan mempengaruhi namun kalau yang dilatihkan
itu hal-hal yang tidak praktis seperti yang diselenggarakan oleh BTKP meskipun
dilatih berulang-ulang ketika kembali ke sekolah kembali ke kebiasaan awal
(W17B). Contoh materi yang dianggap tidak cocok untuk guru ekonomi SMA
adalah pembuatan video pembelajaran (G17S, P17P, J17G), komputer akuntansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
(P17B), Macro Media Flash (G17P, G17S, I17L), weblog (G17S, I17L),
membuat radio streaming (P17B), dan membuat skenario media pembelajaran
(P17G). Program-program aplikasi yang tidak cocok ini hanya dibuat kalau ada
pelatihan saja (G17S).
b. Yang terpenting bukan durasi mengikuti pelatihan namun yang terpenting adalah
kemudahan TIK pada saat dilatihkan dan saat digunakan (J17G). Kalau TIK itu
mudah para guru akan mencoba-coba sendiri sampai mahir (G17B). Biasanya
kalau program aplikasi sulit dan banyak membutuhkan piranti yang bermacam-
macam cenderung tidak dipakai (W17K). Mereka tidak membuat karena untuk
membuat membutuhkan waktu yang lama dan membutuhkan alat yang lain seperti
kamera. Demikian juga waktu digunakan di kelas masih memerlukan alat lain
misalnya speaker (G17S, G17B). Pembuatan media yang sulit dan makan banyak
waktu juga tidak sejalan dengan kesibukan guru yang minimal harus mengajar
selama 24 jam per minggu (W17S).
c. Yang penting dalam pelatihan adalah cara melatihnya (P17K). Kuncinya terletak
pada pendampingan pasca pelatihan. Kalau pasca pelatihan diikuti pendampingan,
monitoring, evaluasi, dan insentif yang memadai tentunya program-program yang
dilatihkan akan digunakan oleh para guru (P17K, P17S). Pelatihan sering tidak
berdampak baik, maka BTKP akan mengembangkan sistem monitoring dan
pendampingan yang lebih baik pasca pelatihan agar setiap pelatihan bisa
berdampak pada penggunan TIK dalam pembelajaran (I17T).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
BAB V
PEMBAHASAN
Seperti diungkapkan sebelumnya bahwa penelitian ini merupakan
penelitian yang menggunakan mixed methods maka dalam pembahasan ini akan
memadukan hasil analisis data kuantitatif dan kualitatif. Peran hasil penelitian
dengan pendekatan kualitatif mendukung hasil penelitian dengan pendekatan
kuantitatif.
A. Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi
Penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi di SMA sering dilakukan
oleh para guru ekonomi. TIK menjadi media pembelajaran dan sekaligus sumber
belajar. Seringnya penggunaan TIK untuk pembelajaran tidak sejalan dengan
keragaman TIK yang digunakan. Penggunaan TIK untuk pembelajaran ekonomi
didominasi dengan penggunaan slide Power Point. Power Point digunakan secara
luas oleh sebagian besar guru ekonomi.
Penggunaan Power Point dalam pembelajaran dapat dikategorikan sebagai
penggunaan power point untuk pembelajaran yang relatif sederhana karena masih
didominasi dengan penggunaan teks dengan sedikit variasi pada huruf, warna dan
latar belakang (background). Penggunaan slide Power Point sering
dikombinasikan dengan program aplikasi pengolah kata Microsoft Word untuk
menampilkan teks yang lebih banyak. Kadang guru menggunakan media dengan
format Power Point yang didapatkan dari guru lain maupun mahasiswa yang
sedang melakukan program pengalaman lapangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Selain program aplikasi Power Point dan Microsoft Word yang sering
dipakai masih ada program lain yang jarang penggunaannya untuk pembelajaran
ekonomi. Program-program tersebut adalah sebagai berikut.
a. Program aplikasi internet untuk keperluan browsing, weblog, dan email
Browsing untuk menemukan informasi merupakan kegiatan penting untuk
menemukan informasi sebagai materi pembelajaran namun belum banyak
dilakukan karena koneksi internet yang terbatas. Sangat sedikit sekali guru
ekonomi yang mengembangkan weblog untuk pembelajaran hal ini karena
koneksi internet yang kurang terjamin dan juga karena masih dipandang sulit.
Kegiatan surat-menyurat menggunakan email hanya dilakukan oleh guru-guru
tertentu yang terbiasa menggunakannya. Belum banyak guru yang
menggunakan email untuk pembelajaran selain alasan koneksi internet yang
terbatas juga karena masih dianggap sulit.
b. Program aplikasi spreadsheet
Program aplikasi spreadsheet yang digunakan para guru adalah Microsoft
Excell. Program ini oleh para guru ekonomi digunakan untuk pembelajaran
materi akuntansi.
c. Program aplikasi Adobe Reader
Program aplikasi Adobe Reader digunakan untuk membuka file-file yang
berjenis adobe acrobat document misalnya ebook. Salah satu ebook yang
secara luas adalah buku sekolah elektronik (BSE). Meskipun dalam praktiknya
kebanyakan buku sekolah elektronik dipakai dengan cara dicetak terlebih
dahulu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
d. Program aplikasi multimedia
Program aplikasi multimedia yang sering dipakai adalah untuk memutar video
dan menampilkan gambar-gambar dalam pembelajaran. Dalam jumlah yang
masih sangat sedikit ada guru yang memberikan kesempatan kepada para siswa
untuk menampilkan video karya siswa dalam pembelajaran.
Perangkat keras yang digunakan untuk mendukung program-program
aplikasi adalah personal computers (PC) yang berbentuk laptop maupun desktop
dan proyektor. Sebagian sekolah juga sudah memiliki jaringan internet baik
menggunakan kabel maupun wifi meskipun dengan kapasitas yang umumnya
masih terbatas. Ketersediaan laboratorium komputer dan ruang multimedia jarang
sekali digunakan sebagai tempat pemebelajajaran ekonomi.
TIK lain seperti telepon seluler, televisi, dan radio sekalipun sudah dipakai
secara luas dalam kehidupan sehari-hari namun tidak digunakan dalam
pembelajaran, demikian juga media sosial seperti facebook, twitter, whatsapp, dan
lain-lain yang mulai diterima dikalangan siswa dan guru juga tidak terkait dengan
kegiatan pembelajaran. Memang teknologi ini tidak masuk melalui pendidikan
maupun latihan tetapi masuk melalui budaya terutama budaya yang tumbuh di
masyarakat. Teknologi-teknologi tersebut tidak digunakan dalam pembelajaran
karena dianggap kurang praktis.
Difusi TIK yang dilakukan oleh LPMP, BTKP, dinas pendidikan, sekolah
maupun lembaga-lembaga lain diadopsi oleh para guru ekonomi dalam
penyelenggaraan pembelajaran ekonomi. Jika tahapan adopsi teknologi untuk
pembelajaran yang dibagi dalam lima tahap yaitu pengenalan, pemanfaatan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
integrasi, reorganisasi, dan evolusi (Rogers, 2009: 1777), penggunaan TIK guru-
guru ekonomi guru-guru ekonomi SMA di DIY menggambarkan bahwa
penggunaan TIK dalam pembelajaran pada tahap integrasi. Hal ini nampak dari
sikap yang sudah mulai menerima penggunaan TIK dalam pembelajaran dan
terjadinya perubahan fokus dari belajar teknologi ke penggunaan yang lebih
efektif untuk pembelajaran. Dilihat dari fungsinya penggunaan TIK khususnya
komputer adalah untuk membantu pembelajaran atau sering disebut dengan istilah
computer-Assisted Instruction (CAI) (Aryad, 2009: 96). Dalam CAI fungsi TIK
mendukung pembelajaran dan pelatihan akan tetapi ia bukanlah penyampai utama
materi pelajaran.
Sebagai pembanding, penelitian yang dilakukan oleh Kotrlik dan Redman
(2009: 44-59) di Lousiana, Amerika serikat sebagian besar guru sudah memiliki
akun email sekolah, komputer dengan sambungan internet di sekolah, komputer
dengan sambungan internet di rumah, video cassette recording (VCR), compact
disc (CD), dan DVD (digital video disc) recorder. Alat-alat ini tersedia bagi guru
dan siswa dalam jumlah yang cukup namun teknologi ini belum digunakan secara
maksimum. Hal ini memiliki kemiripan dengan para guru ekonomi di Yogyakarta
yang cenderung hanya mengandalkan program aplikasi Power Point.
B. Pengaruh Kesukarelaan dari TIK terhadap Adopsi TIK dalam
Pembelajaran Ekonomi
Dari hasil pengujian hipotesis terungkap bahwa kesukarelaan
berpengaruh signifikan terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
Pengaruh kesukarelaan terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran bersifat negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
atau memiliki hubungan yang berkebalikan. Artinya ketika penggunaan TIK
dalam pembelajaran ekonomi dibuat semakin sukarela justru penggunaan TIK
dalam pembelajaran ekonomi akan berkurang.
Penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi di SMA diamanatkan
sejak munculnya draf Standar Kompetensi Mata Pelajaran Ekonomi Kurikulum
2004 yang dikeluar oleh Departemen Pendidikan Nasional. Dalam rambu-rambu
draf kurikulum tersebut termaktub bahwa pembelajaran ekonomi dapat
menggunakan berbagai media yang mempunyai potensi untuk menambah
wawasan dan konteks belajar serta meningkatkan hasil belajar. Slide, film, radio,
televisi, dan komputer yang dilengkapi dengan CD-room dan hubungan internet
dapat dimanfaatkan untuk mengakses berbagai informasi isu-isu lokal, nasional,
dan internasional. Draf ini diujicobakan di sekolah-sekolah dan mulai disambut
dengan munculnya penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi meskipun
akhirnya kurikulum ini batal disahkan.
Batalnya kurikulum ini tidak berarti penggunaan TIK dalam
pembelajaran tidak dianjurkan. Justru penggunaan TIK dalam pembelajaran
dijadikan standar dalam penyelenggaraan pendidikan yang tertuang dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Nomor 41, Tahun
2007 Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menegah dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 24 Tahun 2007 Tentang
Standar Sarana Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). Penegasan terakhir ada pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
dokumen Kurikulum 2013 yaitu Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI nomor 65 tahun 2013 tentang tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah yang menyatakan bahwa salah satu prinsip pembelajaran
adalah pemanfaatan TIK untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pembelajaran. Segenap perundang-undangan tersebut memberikan bukti bahwa
penggunaan TIK dalam pembelajaran bukanlah semata-mata kehendak bebas atau
sukarela sepenuhnya namun ada anjuran atau bahkan menjadi standar dalam
peyelenggaraan pembelajaran ekonomi di sekolah.
Penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi memang tidak
diwajibkan namun juga tidak dibebaskan. Istilah yang dianggap cocok untuk hal
tersebut adalah “penggunaan TIK sangat diajurkan penggunaannya dalam
pembelajaran ekonomi di sekolah”. Dalam hal ini pimpinan sekolah cenderung
mendorong penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi. Menurut responden
dorongan atau mewajibkan ini berdampak pada penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi melalui beberapa jalur sebagai berikut.
a. Kebijakan mewajibkan atau menganjurkan adopsi TIK dalam
pembelajaran ekonomi di satu sisi menuntut guru untuk menggunakan TIK
di sisi yang lain kebijakan ini menuntut pimpinan sekolah untuk
melengkapi sarana TIK jadi kedua sisi ini secara sinergi mendorong
pengunnaan TIK dalam pembelajaran ekonomi.
b. Mewajibkan penggunaan TIK memberikan kesan kuat bahwa adopsi TIK
sudah merupakan tuntutan jaman yang mendukung pencapaian tujuan
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
c. Mewajibkan adopsi TIK akan memiliki daya yang menekan para guru
untuk menggunakannya yang pada akhirnya akan menumbuhkan
kebiasaan menggunakan TIK.
d. Dengan mewajibkan adopsi TIK akan mengubah pandangan guru tentang
penggunaan TIK. TIK akan dipandang sebagai media yang utama bukan
lagi hanya sekedar menggunakan papan tulis semata-mata.
e. Dengan mewajibkan akan memberi kesan bahwa penggunaan TIK sudah
merupakan tuntutan profesi yang sudah seharusnya guru menggunakan
TIK untuk pembelajaran ekonomi.
Kehendak bebas menggunakan teknologi ditentukan oleh sistem sosial
yang berlaku. Rogers (2003:28-30) menjelaskan bahwa keputusan mengadopsi
dapat diterima atau ditolak secara individu (optional), bersama-sama (collective)
atau keputusan yang memberi wewenang (Authority). Dalam konteks penggunaan
TIK dalam pembelajaran ekonomi di sekolah umumnya keputusan tidak dapat
tegas berada pada satu dari tiga kemungkinan tersebut tetapi ketiganya memiliki
paduan unik yang berbeda-beda bobotnya. Sekolah-sekolah yang memiliki sarana
yang baik keputusan lebih kuat berada pada otoritas atau keputusan bersama,
sementara untuk sekolah-sekolah yang belum memiliki sarana TIK yang memadai
keputusan cenderung ada pada individu-individu guru.
Adanya pengaruh dari kesukarelaan terhadap adopsi TIK ini sejalan
dengan penelitian tentang penggunaan TIK di kalangan widyaiswara di Kamboja
(Richardson, 2009: 165) bahwa kesukarelaan berpengaruh terhadap penggunaan
TIK di kalangan widyaiswara. Dalam konteks yang agak berbeda penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
juga sejalan penelitian Slyke dkk. (2010: 406) tentang niat mengikuti
pembelajaran jarak jauh, dalam penelitian tersebut kesukarelaan juga berpengaruh
terhadap niat memgikuti pembelajaran jarak jauh, karena hal ini terkait dengan
tekanan. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Agarwal dan Prasad (1997:
571) bahwa kesukarelaan juga berpengaruh signifikan terhadap penggunaan TIK
di kalangan para professional yang sedang mengikuti program MBA. Arah
pengaruh dari kesukarelaan terhadap penggunaan TIK juga negatif atau saling
berkebalikan.
Hal ini bermakna bahwa penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi
bukan semata-mata sukarela dari masing-masing guru namun ada intervensi dari
pihak lain terutama dari pihak pimpinan di tingkat sekolah maupun pimpinan
struktural pada tingkatan yang lebih tinggi. Peran pimpinan dalam memfasilitasi
dan memberikan arahan sangat penting dalam konteks penggunaan TIK dalam
pembelajaran ini.
C. Pengaruh Keunggulan Relatif (Relative Advantage) dari TIK Terhadap
Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi
Dari hasil pengujian hipotesis terungkap bahwa keunggulan relatif dari
TIK secara signifikan mempengaruhi adopsi TIK pembelajaran ekonomi.
Pengaruh keunggulan relatif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran memiliki
arah yang positif atau searah. Artinya apabila guru semakin merasakan
keunggulan relatif dari TIK dalam pembelajaran ekonomi maka guru yang
bersangkutan semakin banyak menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Dalam konteks penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi ini berarti
TIK dianggap lebih unggul dari media belajar sebelumnya dan atau lebih unggul
dari pola interaksi sebelumnya. Dari analisis kuantitatif memberi gambaran bahwa
guru-guru sangat merasakan manfaat dari penggunaan TIK dalam pembelajaran
hal ini nampak dari skor rata-rata kuesioner yang lebih besar dari 4. Keunggulan
relatif dapat dirasakan dari beberapa segi seperti segi ekonomi, prestise sosial,
kenyamanan, kepuasan dan lain-lain. Semakin besar keunggulan relatif dirasakan
oleh pengadopsi, semakin cepat inovasi tersebut dapat diadopsi (Moore &
Benbasat, 1991: 195; Rogers, 2003: 15, Venkatesh, 2003: 431; Luo, dkk., 2009:
2207). Menurut responden keunggulan-keunggulan yang dirasakan oleh guru
adalah sebagai berikut.
a. Penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi mampu menciptakan
pembelajaran yang lebih efektif dalam arti materi ajar dapat lebih mudah
dipahami siswa. Materi-materi yang dianggap sulit bila disampaikan dengan
cara-cara sebelumnya seperti materi-materi pasar modal atau kegiatan-
kegiatan ekonomi dapat dengan lebih mudah diterima apabila disampaikan
dengan TIK misalnya dengan bagan-bagan yang sudah dipersiapkan atau
dengan video. Karena struktur materi dapat diperjelas dan dipertegas dengan
bantuan TIK maka guru merasa lebih mudah melakukan analisis-analisis
dalam pembelajaran.
b. Penggunaan TIK membuat pembelajaran lebih cepat sehingga sesuai dengan
alokasi waktu. Hal ini terjadi karena materi ajar sudah siap disajikan guru
sebelum pembelajaran dimulai. Kegiatan guru menulis, membuat skema,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
membuat tabel, dan menghitung jauh berkurang dibandingkan dengan tidak
menggunakan TIK sehingga para siswa tidak perlu banyak menunggu waktu
guru menulis di papan tulis. Juga sebaliknya, guru tidak perlu lagi banyak
menunggu siswanya untuk menulis sebab siswa dapat memperoleh dari
mengopi file.
c. Dengan menggunakan TIK pembelajaran akan lebih menarik bagi para siswa
karena dengan TIK materi yang disajikan lebih up to date, lebih luas, ada
variasi warna dan gambar, struktur materi lebih baik, dan lebih sesuai dengan
budaya siswa yang cenderung semakin terbiasa dengan TIK atau gadget.
d. Dengan TIK pembelajaran menjadi lebih fokus karena arah pandang ke layar
atau kearah laptop masing-masing. Dengan pembelajaran yang lebih fokus
maka pembelajaran lebih tenang dan tepat waktu.
e. Dengan TIK pembelajaran menjadi lebih kontekstual karena dengan TIK guru
dapat mencari informasi yang aktual dan dapat memberikan ilustrasi atau
contoh yang lebih nyata. Dengan informasi yang lebih aktual dan ilustrasi
yang lebih nyata akan mendorong guru menggunakan berbagai model
pembelajaran.
f. Penggunaan TIK sejalan dengan usaha-usaha sekolah dalam meningkatkan
nilai ujian nasional karena dengan TIK khususnya internet, guru dapat
memperoleh model-model soal ujian nasional dengan mudah sebagai sarana
latihan untuk para siswa.
g. Penggunaan TIK dapat mengkondisikan siswa lebih mandiri dalam belajar
karena dengan TIK siswa dapat mempersiapkan dulu sebelum belajar di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Dengan TIK siswa dapat memperluas wawasan secara mandiri sehingga guru
bukan satu-satunya sumber belajar. Hal ini juga akan memperbaiki kualitas
interaksi antara siswa dengan guru dimana antara siswa dan guru bisa tercipta
suasana dialogis dalam pembelajaran.
h. Penggunaan TIK memudahkan guru mengembangkan bahan ajar karena bahan
ajar menjadi mudah diedit. Hal ini juga berdampak pada cacatan siswa yang
menjadi lebih rapi.
i. Penggunaan TIK memudahkan guru dalam mengelola fisik materi ajar. Dalam
melakukan pembelajaran guru tidak harus membawa buku ajar maupun buku
referensi karena materi dapat berbentuk file. Pertanyaan yang tidak dapat
dijawab oleh guru tidak harus diatasi dengan membuka buku cukup membuka
file atau internet.
Dengan keunggulan relatif yang dipahami guru dengan baik maka akan
menumbuhkan orientasi penggunaan TIK yang sesuai fungsinya sehingga akan
mendorong penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi. Guru akan merasa
puas kalau siswa puas dalam pembelajaran atau dengan kata lain kepuasan siswa
akan menumbuhkan kepuasan pada guru. Berbagai studi menunjukkan bahwa
penggunaan TIK, misalnya internet, secara umum meningkatkan kenyamanan
pada kehidupan di berbagai aspek (Horrigan, 2006: 30). Penggunaan TIK akan
memberikan beberapa nilai tambah. Salah satu nilai tambahnya adalah nilai
tambah yang berbentuk estetika-emosional. Nilai tambah dalam estetika-
emosional meliputi peningkatan faktor-faktor subyektif seperti kepuasan kerja,
kesejahteraan, dan penerimaan kinerja (Derballa, 2009: 2000).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Adanya pengaruh yang signifikan dari keunggulan relatif terhadap
adopsi TIK sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Richardson (2009:
165) dalam konteks adopsi TIK di kalangan widyaiswara di Kamboja. Penelitian
yang dilakukan oleh Ilie dkk. (2009: 1105) dilakukan dalam konteks yang lebih
spesifik yaitu adopsi aplikasi groupware berbasis TIK dalam perkuliahan di
perguruan tinggi juga menunjukkan bahwa keunggulan relatif pengaruh signifikan
terhadap adopsi aplikasi groupware berbasis TIK dalam perkuliahan di perguruan
tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Agarwal & Prasad ( 1997: 575-576) yang
membedakan penggunaan teknologi informasi saat ini dan penggunaan teknologi
di masa yang akan datang, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa keunggulan
relatif berpengaruh terhadap penggunaan teknologi pada masa datang atau jangka
panjang. Hal ini sangat sejalan dengan konteks adopsi TIK dalam pembelajaran
oleh guru-guru ekonomi karena konteks penelitian ini tidak membatasi waktu
maka otomatis menjadi penggunaan jangka panjang.
D. Pengaruh Kesesuaian (Compatibility) dari TIK terhadap Adopsi TIK
dalam Pembelajaran Ekonomi
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kesesuaian tidak
mempengaruhi Adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi. Kesesuaian di sini
merupakan derajat dimana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan nilai-nilai
yang berlaku, pengalaman masa lalu dan kebutuhan pengadopsi. Derajat
kesesuaian gaya kerja guru, keadaan guru, cara kerja, dan segala aspek pekerjaan
dengan penggunaan TIK cukup tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Responden memandang pekerjaan utama guru meliputi mempersiapkan
pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran. Mempersiapkan pembelajaran,
dalam arti mempersiapkan modul dan perangkat pembelajaran yang lain,
biasanya para guru mengunakan program yang dianggap sesuai yaitu program
aplikasi Microsoft Word. Sedangkan untuk presentasi di depan kelas guru
umumnya menggunakan program aplikasi Microsoft Power Point. Selain itu guru
juga menggunakan program-program aplikasi lain yang dianggap sesuai yaitu
Microsoft Excel untuk akuntansi dan materi-materi ekonomi yang bersifat
kuantitatif serta internet terutama aplikasi browsing untuk menemukan materi-
materi yang lebih aktual. Persepsi guru tentang kesesuaian tersebut cukup merata
di kalangan guru meskipun ada pendapat mengenai program-program yang
kurang sesuai karena faktor kesulitan.
Hasil analisis ini tidak sejalan dengan beberapa penelitian sebelumnya
yaitu penelitian Richardson (2003), penelitian Ilie dkk (2009), dan Agrawal &
Prasad (1997). Responden mengungkapkan kesesuain tidak mempengaruhi
penggunaan TIK disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah
sebagai berikut.
a. Faktor kesulitan
Sekalipun TIK sesuai dengan keadaan guru dan kebutuhan guru namun kalau
penggunaan TIK tersebut dirasakan sulit maka kesesuaian tersebut tidak
mempengaruhi adopsi TIK. Kondisi ini mendekati penelitian yang
diungkapkan oleh Slyke dkk. (2010: 405) yang mengungkapkan bahwa
variabel kesesuaian khususnya kesesuaian nilai-nilai mempengaruhi niat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
penggunaan TIK dengan dimediasi oleh variabel kemudahan atau kesulitan
penggunaan. Contoh yang diungkapkan oleh responden adalah pembuatan
video pembelajaran.
b. Faktor niat
Meskipun TIK sesuai dengan kebutuhan guru namun kalau tidak ada niat atau
kesanggupan menggunakan TIK maka kesesuaian tidak mempengaruhi
penggunaan TIK. Variabel yang mendekati variabel niat ini yaitu niat
keperilakuan (behavioral intention) pernah diteliti pengaruhnya terhadap
penggunaan teknologi informasi oleh Venkatesh dkk. (2003: 463 ). Dalam
penelitian tersebut niat keperilakuan (behavioral intention) mempengaruhi
penggunaan teknologi informasi. Dalam penelitian kedepan perlu dipikirkan
variabel interaksi antara variabel kesesuaian dengan variabel niat keperilakuan.
c. Faktor Kondisi yang Memfasilitasi (Facilitating Conditions)
Sekalipun TIK sesuai dengan pekerjaan guru namun kalau tidak disertai dengan
ketersediaan fasilitas maka kesesuaian tersebut tidak akan mempengaruhi
penggunaan TIK. Contoh yang diangkat oleh responden adalah kurangnya
kapasitas wifi sehingga para guru tidak bisa menggunakan internet dalam
pembelajaran di kelas. Dalam penelitian ini kondisi yang memfasilitasi sudah
dimasukkan sebagai determinan dari adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
Dalam pengembangan model lebih lanjut dapat dikembangkan variabel
interaksi antara variabel kesesuaian dengan variabel kondisi yang memfasilitasi
sebagai determinan dari adopsi penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
d. Faktor keterampilan
Sekalipun TIK sesuai dengan kebutuhan para guru ekonomi namun kalau guru
ekonomi tersebut tidak memiliki kemampuan menggunakan TIK maka
kesesuaian tersebut menjadi tidak bermakna. Variabel keterampilan tidak ada
dalam teori-teori utama adopsi teknologi, teori-teori utama yang dimaksud
adalah (1) teori tindakan beralasan (theory of reasoned action atau TRA), (2)
Model penerimaan teknologi (technology acceptance model atau TAM), (3)
Teori Perilaku Rencanaan (Theory of Planned Behavior atau TPB), (4) Model
Motivasi (Motivational Model atau MM), (5) Model Pemanfaatan Komputer
Personal (Model of Utilization Personal Computer atau MPCU), (6) Teori
Kognitif Social (Social Cognitif Theory atau SCT), (7) Teori Gabungan
Penerimaan dan Penggunaan Teknologi (Unified Theory of Acceptance and
Use of Technology atau UTAUT), dan (8) Teori Difusi Inovasi (Innovation
Diffusion Theory atau IDT). Dalam rangka kajian lebih lanjut perlu untuk
memasukkan variabel keterampilan sebagai penentu adopsi TIK dalam
pembelajaran ekonomi.
E. Pengaruh Citra (Image) dari penggunaan TIK terhadap adopsi TIK
dalam pembelajaran ekonomi
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa citra tidak mempengaruhi
adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi. Yang dimaksud citra di sini adalah
gengsi atau status sosial yang dirasakan guru akibat menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi. Hal ini terkait dengan symbol status, gengsi, profil, dan
citra guru dalam organisasi sekolah. Salah satu yang menarik bahwa guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
memiliki presepsi bahwa penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi kurang
meningkatkan citra guru di sekolah.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Richardson (2009: 157-171) dalam konteks penggunaan TIK di kalangan
widyaiswara. Dalam penelitian tersebut variabel citra (image) tidak
mempengaruhi adopsi penggunaan TIK. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Agarwal & Prasad (1997: 571). Dalam penelitian
ini terungkap bahwa citra tidak mempengaruhi adopsi teknologi informasi baik
penggunaan saat ini (current usage) maupun penggunaan pada masa yang akan
datang (future use intention).
Meskipun penggunaan TIK cenderung kurang mempengaruhi citra guru
namun responden masih cukup menghargai guru-guru yang menggunakan TIK
dibanding dengan yang tidak menggunakan. Hal ini dapat dilihat dari predikat-
predikat yang diucapkan responden terhadap guru yang menggunakan TIK.
Predikat-predikat tersebut adalah sebagai berikut (1) “guru yang jamani” atau
sesuai dengan perkembangan jaman, tetapi istilah ini hanya untuk guru senior dan
tidak berlaku bagi guru muda karena untuk ukuran guru muda dianggap biasa; (2)
guru yang memenuhi salah satu unsur sebagai guru yang baik yaitu menggunakan
media TIK dalam pembelajaran; (3) guru yang mengikuti perkembangan
kurikulum karena kurikulum saat ini menuntut penggunaan TIK; (4) guru yang
mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi modern; (5) guru yang
memudahkan siswa dalam pembelajaran karena siswa dapat fokus mengikuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
pelajaran tanpa harus disibukkan dengan mencatat; dan (6) guru yang memahami
pedagogi modern.
Namun menurut responden citra pengguna TIK tidak terlalu kuat
dibandingkan dengan citra guru yang lain misalnya citra guru yang memiliki
jabatan, guru tetap, guru negeri, guru professional/bersertifikat, dan guru dengan
pendidikan S2. Bahkan, citra melek teknologi bisa ditunjukkan dengan cara lain
misalnya memiliki handphone canggih meskipun tidak terkait dengan
pembelajaran.
Responden mengungkapkan bahwa citra pengguna TIK akan banyak
mendorong penggunaan TIK kalau tercipta kondisi-kondisi sebagai berikut (1)
pimpinan sering mengungkapkan pentingnya TIK dalam pembelajaran sehingga
TIK di sekolah menjadi isu penting; (2) ada apresiasi dari siswa, teman sejawat
atau pimpinan sekolah kepada guru pengguna TIK; dan (3) ada insentif sosial dan
peneguhan-peneguhan kepada guru yang menggunakan TIK dalam pembelajaran
ekonomi.
F. Pengaruh Keterlihatan Hasil (Result Demonstrability) dari TIK terhadap
Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi
Dari hasil pengujian hipotesis terbukti bahwa keterlihatan hasil secara
signifikan mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi. Arah
pengaruhnya bersifat positif, hal ini bermakna bahwa semakin banyak hasil
menggunakan TIK diketahui oleh para guru maka semakin banyak TIK digunakan
dalam pembelajaran ekonomi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Richardson (2009:165) dalam konteks penggunaan teknologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
informasi di kalangan widyaiawara dan juga sejalan dengan penelitian Ilie
(2009:1105) dalam konteks adopsi aplikasi groupware dalam perkuliahan di
perguruan tinggi. Hasil penelitian ini sedikit berbeda jika dibandingkan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Agarwal dan Prasad (1997: 571) yang menemukan
bahwa keterlihatan hasil tidak berpengaruh terhadap adopsi teknologi informasi
saat ini ( current use) di kalangan professional yang mengikuti program MBA
namun berpengaruh terhadap penggunaan di masa yang akan datang (future use
intention).
Keterlihatan hasil ini berkaitan dengan terinformasikannya alasan
menggunakan TIK, terkomunikasikannya konsekuensi menggunakan TIK,
terpahaminya hasil menggunakan TIK, dan terkomunikasikannya manfaat
menggunakan TIK. Kesempatan untuk mengkomunikasikan hasil menggunakan
TIK terjadi di berbagai kesempatan dalam perjumpaan maupun forum. Forum
utama untuk mengkomunikasikan hasil penggunaan TIK dalam pembelajaran
ekonomi adalah Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Musyawarah
Pengembangan Pembelajaran (MPP). Ada berbagai forum MGMP maupun MPP
yang diselanggarakan di tingkat provinsi, tingkat kabupaten maupun tingkat
sekolah sehingga hampir setiap seminggu sekali guru-guru memiliki kesempatan
untuk berkumpul dalam forum ini. Kadangkala forum MGMP dikembangkan
menjadi forum yang lebih umum menjadi musyawarah guru antar mata pelajaran.
Forum ini diselenggarakan apabila ada topik-topik yang bersifat lebih umum.
Responden mengungkapkan bahwa diantara para guru tidak ada suasana
untuk menyembunyikan perangkat pembelajaran atau media pembelajaran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
bahkan diantara guru saling berbagi, saling mengisi, saling mengopi kalau ada
materi-materi yang dianggap menarik. Untuk menjamin terjadinya komunikasi
antar guru dalam satu sekolah di berbagai sekolah membuat kebijakan guru-guru
yang mengajar mata pelajaran yang sama duduk berdampingan di ruang guru.
Bahkan di Kabupaten Kulon Progo, pemerintah daerah memfasilitasi komunikasi
ini dengan mendirikan Jaringan Inovasi Pendidikan (JIP) untuk semua mata
pelajaran termasuk mata pelajaran ekonomi. Kegiatan dari jaringan ini adalah
menyelanggarakan pelatihan-pelatihan, diskusi, dan disseminasi untuk guru yang
terkait dengan teknologi pendidikan yang dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan.
Keterlihatan hasil tidak terlepas dari adanya suasana saling mengamati.
Dalam MGMP ada suasana saling mengamati perangkat pengajaran, mengamati
media, dan sumber belajar. Dalam forum MGMP para guru juga sering membuat
media dengan bersama-sama dengan cara membagi tugas untuk membuat model.
Antar guru biasanya ada kesepakatan untuk bekerja sama, misalnya media untuk
kompetensi dasar (KD) 1 dibuat oleh guru dari Kecamatan Pengasih, KD 2 dibuat
oleh guru dari Kecamatan Wates, KD 3 dibuat oleh guru dari Kecamatan Brosot,
KD 4 dikerjakan oleh Kecamatan Lendah dan sebaginya. Dengan kegiatan ini
antar guru bisa berdiskusi dan saling mengamati. Dengan saling berkomunikasi
dan saling mengamati akan membuat para guru memahami media yang ideal dan
media yang tidak baik yang akan menjadi pengalaman berharga bagi guru yang
akan mendorong mereka menggunakan TIK dalam pembelajaran.
Pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh LPMP dan BTKP juga
mengembangkan suasana saling komunikasi antar peserta dan sesi presentasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
memungkinkan para guru saling sharing pengalaman. Bahkan pengembangan
media yang dilakukan oleh BTKP pada umumnya melewati proses disseminasi
agar produk yang dihasilkan dikenal luas dan digunakan oleh para guru dalam
pembelajaran. Sejalan dengan hal tersebut, penelitian tindakan kelas (PTK) yang
saat ini sedang dianjurkan bagi para guru juga terdapat aktivitas mengamati yang
dilakukan guru observer terhadap guru peneliti dengan cara yang sistematis. Hasil
komunikasi dan hasil observasi itulah yang akan memperluas pengetahuan,
keterampilan dan memperbaiki sikap sehingga para guru terdorong menggunakan
TIK dalam pembelajaran.
G. Pengaruh Visibilitas (Visibility) dari TIK terhadap Adopsi TIK dalam
Pembelajaran Ekonomi
Hasil pengujian hipotesis mengungkapkan bahwa visibilitas tidak
mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi. Visibilitas di sini terkait
dengan persepsi guru mengenai banyaknya orang menggunakan TIK di sekolah,
kemudahan orang melihat sarana TIK di sekolah, kenampakan performa TIK di
sekolah, kenampakkan orang lain menggunakan TIK, dan kenampakan jenis
aktivitas penggunaan TIK.
Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Richardson (2009:165) dalam konteks penggunaan teknologi informasi di
kalangan widyaiswara. Dalam penelitian tersebut visibilitas berpengaruh secara
signifikan terhadap adopsi tenologi informasi di kalangan widyaiswara. Hasil
penelitian ini juga agak berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Agarwal dan Prasad (1997: 571) yang menemukan bahwa visibilitas berpengaruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
secara signifikan terhadap adopsi teknologi informasi saat ini ( current use) di
kalangan professional yang mengikuti program MBA namun tidak berpengaruh
terhadap penggunaan di masa yang akan datang (future use intention).
TIK di SMA cukup visibel baik di sekolah-sekolah negeri maupun di
sekolah-sekolah swasta. Dalam arti TIK ada dan riel digunakan di sekolah-
sekolah. Banyak guru dan karyawan admnistrasi menggunakan laptop bahkan
beberapa siswa juga membawa laptop di dalam kelas. Pekerjaan administrasi di
sekolah umumnya juga dikerjakan dengan menggunakan TIK. Sekolah yang ada
di Kabupaten Gunung Kidul dan Kabupaten Kulon Progo juga termasuk cukup
visibel meskipun secara relatif kedua kabupaten ini tertinggal dibandingkan
dengan kota dan dua kabupaten lainnya di DIY.
Responden mengungkapkan sekalipun TIK cukup visibel dan para guru
mendapat kesempatan untuk menggunakannya namun visibilitas tidak mendorong
penggunaan TIK karena faktor-faktor sebagai berikut.
a. Kesadaran manfaat
Responden mengungkapkan bahwa visibilitas kurang bermakna jika tidak
dibarengi dengan kesadaran manfaat atau responden lain menyebutnya dengan
istilah kesadaran bahwa TIK lebih baik. Dalam penelitian ini kesadaran
manfaat sebagai determinan adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi sudah
terakomodasi dalam variabel keunggulan relatif namun interaksi antara
keunggulan relatif dengan visibilitas belum ada dalam model ini, maka dalam
penelitian lebih lanjut perlu dikembangkan model yang memuat interaksi
anatara keunggulan relatif dengan visibilitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
b. Motivasi Pribadi
Responden mengungkapkan bahwa visibilitas tanpa disertai dengan motivasi
untuk menggunakan TIK tidak mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi. Variabel motivasi tidak dimasukkan dalam penelitian
ini. Variabel motivasi banyak dibicarakan dalam model motivasional
(motivasional model atau MM) yang dikembangkan oleh Vallerad (1997)
dengan mengedepankan pendekatan psikologis (Venkatesh, dkk, 2003: 428).
Pengembangan model ke depan perlu mempertimbangkan variabel interaksi
antara visibilitas dengan motivasi.
c. Kepekaan Terhadap Kebutuhan Orang Lain
Responden mengungkapkan bahwa visibilitas menjadi tidak bermakna kalau
tidak disertai dengan kepekaan terhadap kebutuhan orang lain di kalangan
guru. Kepekaan terhadap kebutuhan orang lain berkaitan erat dengan variabel
pengaruh sosial. Variabel pengaruh sosial sudah dimasukkan dalam penelitian
ini sebagai determinan dari adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
Pengembangan model pada masa yang akan datang perlu memasukkan variabel
interaksi antara visibilitas dengan pengaruh sosial.
d. Pembiasaan
Responden mengungkapkan bahwa visibilitas tidak mempengaruhi penggunaan
TIK dalam pembelajaran ekonomi kalau tidak dikaitkan dengan pembiasaan
dalam menggunakan TIK dalam pembelajaran. Pembiasaan bisa dilakukan
melalui konsensus-konsensus diantara para guru, dorongan dari teman sejawat,
dorongan dari para siswa, dan arahan serta tekanan yang dilakukan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
pimpinan sekolah. Pembiasaan tidak masuk sebagai determinan adopsi TIK
dalam pembelajaran ini namun secara substansial terakomodasi dalam variabel
kesukarelaan karena pembiasaan adalah ketidaksukarelaan. Pengembangan
model kedepan perlu mempertimbangkan veriabel interaksi anatara visibilitas
dan pembiasaan sebagai determinan adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
e. Perasaan Terhadap Penggunaan
Responden mengungkapkan bahwa visibilitas tidak akan mempengaruhi
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi kalau tidak dikaitkan dengan
perasaan terhadap penggunaan. Menurut responden perasaan yang tidak
mendukung yang dialami sebagian guru adalah perasaan tidak nyaman
menggunakan karena takut merusakkan peralatan TIK milik sekolah. Perasaan
terhadap penggunaan sudah dimasukkan dalam penelitian ini sebagai
determinan dalam penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi.
Pengembangan model adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi pada masa
yang akan datang perlu memasukkan variabel interaksi visibilitas dengan
perasaan terhadap penggunaan.
H. Pengaruh Kemungkinan Uji Coba (Trialibility) dari TIK terhadap Adopsi
TIK dalam Pembelajaran Ekonomi
Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kemungkinan uji coba dari TIK
tidak mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi. Kemungkinan uji
coba merupakan derajat dimana suatu inovasi dapat diuji-coba batas tertentu yang
dalam penelitian ini meliputi (1) pengetahuan tentang tempat melakukan uji coba
secara memuaskan, (2) ketersediaan TIK untuk melakukan uji coba berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
aplikasi secara memadai, (3) kemungkinan uji coba sebelum memutuskan untuk
menggunakan TIK, (4) perizinan menggunakan TIK dalam masa percobaan untuk
mengetahui kegunaan, (5) kemungkinan uji coba sebagaimana diperlukan, (6)
penggunaan program aplikasi, (6) kemungkinan dapat menggunakan program
aplikasi TIK untuk jangka waktu yang cukup lama guna mencoba, (7)
kepemilikan kesempatan yang cukup untuk mencoba banyak hal pada TIK, dan
(8) kemungkinan malakukan uji coba berbagai penggunaan secara baik dalam
tugas.
Penelitian ini agak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Agarwal dan Prasad (1997: 571) yang menemukan bahwa kemungkinan uji coba
tidak berpengaruh terhadap penggunaan di masa yang akan datang (future use
intention) di kalangan professional yang mengikuti program MBA namun
berpengaruh terhadap adopsi teknologi informasi saat ini ( current use). Namun
hasil penelitian juga tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Richardson 2009 (160-167) dalam konteks penggunaan TIK di kalangan
widyaiswara. Dalam penelitian tersebut variabel kemungkinan uji coba
mempengaruhi adopsi penggunaan TIK.
Responden mengungkapkan uji coba menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi sangat mungkin dilakukan oleh para guru ekonomi baik di
sekolah maupun di rumah karena dalam uji coba tersebut guru bisa menggunakan
peralatan TIK milik sendiri maupun yang tersedia di sekolah. Peralatan yang
umum digunakan adalah laptop yang dapat mencobakan berbagai media
pembelajaran yang dibuat dalam format Microsoft Power Point, Microsoft Word,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
maupun Microsoft Excel. Namun kalau guru akan mencobakan program aplikasi
yang membutuhkan koneksi internet biasanya akan mengalami hambatan karena
jaringan internet yang ada di sekolah kurang memadai. Di beberapa sekolah
perlengakapan seperti proyektor masih terbatas jumlahnya bahkan peralatan
seperti kamera video biasanya tidak direlakan untuk pembelajaran.
Responden mengungkapkan bahwa uji coba akan mendorong penggunaan
TIK dalam pembelajaran ekonomi dengan alasan sebagai berikut.
a. Dengan melakukan uji coba guru akan memahami masalah-maslah atau
kendalan yang akan dialami ketika menggunakan media baik dari segi
permasalahan teknis maupun substansi. Pemahaman akan masalah tersebut
akan menumbuhkan kesiagaan pada guru yang akhirnya akan menumbuhkan
kepercayaan diri pada guru untuk menggunakannya di kelas.
b. Uji coba menumbuhkan rasa aman atau tidak kuatir karena dapat menyaksikan
bahwa software maupun hardware dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Rasa tidak kuatir tersebut akan mendorong penggunaan TIK dalam
pembelajaran.
c. Uji coba membuat guru memiliki kesempatan untuk mendapatkan masukan
sebagai bahan perbaikan. Dengan media yang sudah diperbaiki maka guru akan
terdorong untuk menggunakannya.
Namun demikian argument-argumen tersebut hanya berlaku pada
penggunaan TIK yang bersifat kompleks. Untuk penggunaan TIK yang dianggap
sederhana oleh responden misalnya menggunakan Power Point maupun Microsoft
Word, uji coba menjadi tidak bermakna. Tidak ada bedanya diuji coba atau tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
dalam penggunaan program aplikasi TIK yang dianggap sederhana tersebut.
Sementara itu yang digunakan oleh para guru adalah program aplikasi yang
sederhana maka kemungkinan uji coba menjadi tidak mempengaruhi adopsi TIK
dalam pembelajaran ekonomi.
I. Pengaruh Kemudahan Penggunaan (Ease of Use) dari TIK terhadap
Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi
Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel kemudahan
penggunaan secara signifikan mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran
ekonomi. Arah pengaruh kemudahan penggunaan terhadap adopsi TIK dalam
pembelajaran ekonomi adalah positif. Hal ini bermakna bahwa semakin mudah
TIK digunakan oleh para guru maka semakin banyak guru mengadopsi TIK dalam
pembelajaran ekonomi. Kemudahan merupakan derajat dimana inovasi dianggap
sebagai sesuatu yang mudah dipahami dan digunakan yang merupakan kebalikan
dari konsep kerumitan. Dalam konteks ini kemudahan meliputi (1) kemudahan
belajar mengoperasikan TIK, (2) kemudahan membuat TIK menjadi hal yang
diinginkan, (3) kemudahan memahami interaksi dengan TIK, (4) fleksibilitas
interaksi dengan TIK, (5) kemudahan untuk terampil menggunakan TIK, dan (6)
perasaan mudah dalam menggunakan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Richardson 2009 (160-167) dalam konteks penggunaan TIK di kalangan
widyaiswara. Dalam penelitian tersebut variabel kemudahan penggunaan
mempengaruhi adopsi TIK. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Slyke dkk. (2010: 395-414) yang mengungkapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
bahwa kemudahan penggunaan mempengaruhi niat mengikuti pembelajaran jarak
jauh. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Ilie dkk (2009:1105) namun dengan nama variabel yang berlawanan dari
kemudahan penggunaan yaitu dengan nama kompleksitas (complexity). Hasil
penelitian tersebut menunjukkan bahwa kompleksitas secara signifikan
mempengaruhi penggunaan program aplikasi groupware dengan arah pengaruh
yang negatif dalam konteks perkuliahan di perguruan tinggi. Namun penelitian
tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Agarwal dan Prasad
(1997: 571) yang menemukan bahwa kemudahan penggunaan tidak berpengaruh
terhadap adopsi teknologi informasi saat ini (current use) maupun terhadap
penggunaan di masa yang akan datang (future use intention) di kalangan
professional yang mengikuti program MBA. Perbedaan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Agarwal dan Prasad (1997) ini berbeda dengan hasil penelitian ini
kemungkinan di sebabkan karena responden memiliki ciri yang berbeda.
Responden penelitian Agarwal dan Prasad (1997) yang terdiri dari kaum
professional yang mengikuti program MBA cenderung homogin dalam merasakan
kemudahan menggunakan TIK mengingat mereka adalah kaum professional yang
lebih terbiasa menggunakan TIK, sedangkan penelitian ini yang mengambil
responden para guru cenderung lebih hiterogen dalam merasakan kemudahan
menggunakan TIK.
Guru-guru cenderung merasakan mudah menggunakan TIK karena
program aplikasi yang digunakan adalah program-program yang dianggap mudah
seperti Microsoft Power Point, Microsoft Word, dan Microsoft Excel, sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
program-program yang pernah dilatihkan pada guru namun dianggap sulit dan
hampir tidak pernah dipakai guru seperti Authoring Tools Lectora, radio
streaming, macro media flash dan weblog. Kesulitan tersebut termasuk kesulitan
dalam koneksi internet untuk program-program yang membutuhkan koneksi
internet seperti weblog.
Responden mengungkapkan bahwa rasa mudah dalam menggunakan
TIK tumbuh ketika guru tersbiasa menggunakan TIK. Guru-guru yang merasakan
sulit biasanya karena belum mencoba atau tidak membiasakan diri. Guru yang
sudah terbiasa menggunakan TIK merasakan mudahnya melakukan pembelajaran
dengan menggunakan media TIK. Menurut responden kemudahan menggunakan
TIK mendorong penggunaan TIK baik langsung maupun tidak langsung dengan
alasan sebagai berikut:
a. Kemudahan penggunaan menumbuhkan motivasi untuk menggunakan
TIK.
b. Kemudahan penggunaan menumbuhkan percaya diri untuk biasa
menggunakan TIK.
c. Kemudahan penggunaan mendorong guru untuk bereksplorasi dengan
mencoba-coba menggunakan berbagai TIK yang pada akhirnya mereka
mampu dan terbiasa menggunakan TIK.
d. Dengan merasa mudah guru akan merasa beruntung karena dengan daya
upaya yang sedikit saja mereka mendapatkan hasil yang diinginkan seperti
prinsip ekonomi. Salah satu kemudahan yang dirasakan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
menggunakan TIK adalah kemudahan memperbaiki kalau terjadi
kesalahan.
J. Pengaruh Sosial (Social Influence) terhadap Adopsi TIK dalam
Pembelajaran Ekonomi
Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa pengaruh sosial secara
signifikan mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi. Arah
pengaruh sosial terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi adalah positif.
Hal ini bermakna bahwa semakin besar pengaruh sosial maka semakin banyak
TIK digunakan dalam pembelajaran ekonomi. Pengaruh sosial dalam konteks ini
bermakna sejauh mana seorang guru mempersepsikan kepentingan orang lain
yang akan mempengaruhi guru tersebut dalam mengadopsi TIK dalam
pembelajaran ekonomi. Unsur pengaruh sosial dalam penelitian ini adalah
persepsi tentang pengharusan menggunakan TIK dari orang yang mempengaruhi
perilaku guru dan persepsi pengharusan menggunakan TIK dari orang yang
dianggap penting bagi guru.
Penelitian yang dilakukan oleh Venkatesh dkk (2003: 425-478) yang
membedakan konteks penelitian menjadi dua latar yaitu latar penggunaan
teknologi informasi secara sukarela (voluntary settings) dan penggunaan teknologi
yang dimandatkan (mandatory settings) dalam penelitian tersebut disimpulkan
bahwa pengaruh sosial mempengaruhi penggunaan teknologi informasi ketika
ketika dimandatkan namun tidak berpengaruh secara signifikan ketika berada
pada latar penggunaan teknologi informasi secara sukarela. Dalam konteks
penelitian adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi ini, penggunaan TIK di kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
cenderung bersifat dimandatkan karena penggunaan TIK telah masuk dalam
peraturan perundang-undangan dan menjadi program dalam penyelenggaraan
pembelajaran di sekolah dari tingkat pusat sampai tingkat sekolah. Jadi penelitian
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Venkatesh dkk (2003).
Menurut responden ada beberapa kelompok yang mendorong para guru
menggunakan TIK dalam pembelajaran. Kelompok-kelompok tersebut adalah
sebagai berikut.
a. Siswa
Siswa memberi kesan bahwa mereka sangat menginginkan guru menggunakan
TIK dalam melakukan pembelajaran ekonomi. Selain itu, saat ini sudah
semakin banyak siswa yang membawa laptop di sekolah hal ini menciptakan
suasana yang menekan guru untuk menggunakan TIK dalam pembelajaran
ekonomi.
b. Teman sejawat
Teman sejawat cenderung membantu guru yang lain menggunakan TIK dalam
pembelajaran, bahkan diantara guru biasa saling meniru dan menyalin media
pembelajaran. Kebiasaan guru yang lain menggunakan media TIK
menimbulkan tekanan psikologis bagi guru yang tidak menggunakan.
c. Kepala Sekolah
Kepala sekolah mempengaruhi para guru untuk menggunakan TIK melalui
kebijakan, arahan, anjuran, dorongan, dan monitoring. Responden
mengungkapkan monitoring dari pihak kepala sekolah sangat efektif dalam
mendorong para guru menggunakan TIK dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
d. Dinas Pendidikan
Dinas pendidikan mengarahkan sekolah-sekolah dan juga memfasilitasi
sekolah-sekolah menggunakan TIK dalam pembelajaran.
e. Keluarga
Anggota keluarga turut mempengaruhi penggunaan TIK terutama anggota
keluarga yang aktif menggunakan TIK dalam kehidupan sehari-hari baik
pasangan hidup maupun anak-anak.
Dengan menggunakan pandangan Kelman (1958:53) yang
mengungkapkan bahwa pengaruh sosial mempengaruhi perilaku individual
melalui tiga mekanisme yaitu ketaatan (compliance), internalisasi
(internalization), dan identifikasi (identification) maka, dalam konteks pengaruh
sosial dalam adopsi TIK ini ketiga mekanisme tersebut berjalan secara sinergi.
Mekanisme ketaatan terjadi ketika banyak aturan dan banyak anjuran yang
muncul dari pemerintah maupun dari pimpinan, mekanisme internalisasi terjadi
karena banyak guru yang merasakan bahwa penggunaan TIK mampu
menciptakan pembelajaran yang lebih berkualitas, dan mekanisme identifikasi
juga terjadi ketika guru ingin tetap diterima oleh para murid dan para guru dengan
baik.
K. Pengaruh Kondisi yang Memfasilitasi (Facilitating Conditions) terhadap
Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi
Dari pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa kondisi yang memfasilitasi
secara signifikan mempengaruhi mempengarusi adopsi TIK dalam pembelajaran
ekonomi. Arah pengaruh variabel kondisi yang memfasilitasi terhadap variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi adalah positif, hal ini bermakna bahwa
fasilitas yang semakin memadai akan meningkatkan penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi. Kondisi yang memfasilitasi berkaitan dengan sejauh mana
seorang guru ekonomi percaya bahwa infrastruktur organisasional dan teknikal
tersedia untuk mendukung penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi. Dalam
penelitian ini kondisi yang memfasilitasi terdiri dari tiga aspek yaitu kepemilikan
sumber daya yang diperlukan untuk menggunakan TIK, kepemilikan pengetahuan
yang diperlukan untuk menggunakan TIK, dan ketersediaan orang atau kelompok
orang yang akan membantu bila terjadi kesulitan.
Penelitian yang dilakukan oleh Venkatesh dkk (2003: 425-478)
menghasilkan temuan penelitian yang agak berbeda, dalam penelitian ini variabel
kondisi yang memfasilitasi berpengaruh signifikan terhadap penggunaan
teknologi informasi hanya kalau dimoderasi oleh usia dan pengalaman. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Thompson dkk. (1991: 124-143) menemukan hal
yang berbeda. Dalam penelitian tersebut menyimpulkan bahwa kondisi yang
memfasilitasi tidak berpengaruh terhadap penggunaan personal komputer.
Perbedaan hasil temuan penelitian ini mungkin disebabkan oleh perbedaan
karakteristik responden yang berbeda. Penelitian yang dilakukan oleh Thompson
dkk. menggunakan responden karyawan berpendidikan dalam perusahaan
multinasional. Dalam skala perusahaan multinasional, karyawan berpendidikan
cenderung menghadapi fasilitas yang lebih terstandar yang tentu saja berbeda
dibandingkan dengan guru ekonomi yang berada pada sekolah-sekolah yang
memiliki variabilitas tinggi dari sisi fasilitas TIK yang dimiliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
Menurut responden fasilitas-fasilitas TIK yang dimiliki guru dan/atau
sekolah SMA adalah sebagai berikut.
a. Komputer atau laptop
Sebagian besar guru memiliki laptop yang digunakan pada saat pembelajaran.
Selain guru, sebagian siswa juga memiliki laptop yang biasa dibawa ke
sekolah. Jumlah siswa pemilik laptop semakin lama semakin banyak sehingga
di beberapa sekolah penggunaan labtop diatur oleh guru untuk menjaga
kedisiplinan.
b. Proyektor
Sekolah menyediakan proyektor LCD (liquid-crystal display) yang dapat
dipakai di kelas. Bahkan beberapa sekolah sudah memasang proyektor secara
permanen di dalam kelas, namun sekolah-sekolah tertentu memiliki LCD
dengan jumlah yang masih terbatas sehingga harus bergantian dalam
menggunakan.
c. Sambungan internet
Sebagian besar sekolah sudah memiliki fasilitas internet baik melalui
sambungan kabel maupun wifi (wireless fidelity). Umumnya guru dapat
mengakses pembelajaran namun kapasitas internet yang tersedia sangat
beragam sehingga ada yang merasakan cukup namun sebagian besar
mengungkapkan bahwa kapasitas internet yang dimiliki sekolah kurang
memadai. Untuk mengurangi beban penggunaan beberapa sekolah memasang
password bagi para siswa dan bahkan ada sekolah yang mengenakan tariff
penggunaan Rp1.000,00 perhari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
d. Laboratorium Komputer
Di sekolah tersedia laboratorium komputer namun laboratorium ini lebih
banyak digunakan untuk pembelajaran TIK. Hanya sedikit sekali guru
ekonomi yang memanfaatkannya untuk pembelajaran. Guru yang
memanfaatkan biasanya digunakan untuk mengakses informasi secara
langsung, misalnya informasi di bursa efek. Untuk ekolah-sekolah yang
pernah berstatus RSBI mendapatkan peningkatan kapasitas laboratorium
komputer sehingga dapat digunakan untuk e-learning.
e. Laboratorium Multimedia
Sekolah pada umumnya juga memiliki laboratorium multimedia namun
laboratorium ini hampir tidak pernah digunakan untuk pembelajaran ekonomi.
f. Perangkat Lunak (software)
Perangkat lunak yang digunakan untuk pembelajaran ekonomi masih
menggunakan perangkat lunak umum seperti Microsoft Office dan program-
program aplikasi yang tersedia di dalam sistem operasi Window. Masih sangat
sedikit software khusus yang dirancang untuk pembelajaran ekonomi, kondisi
ini jauh kalau dibandingkan dengan mata pelajaran lain seperti matematika,
bahasa, dan IPA.
f. Perlengkapan Lain
Di kelas umumnya terpasang stopkontak dan pengeras suara aktif yang bisa
digunakan guru dan siswa untuk mendukung pembelajaran yang
menggunakan media TIK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
g. Tenaga Pembantu
Di sekolah umumnya ada tenaga terampil yang bisa membantu para pengguna
jika dibutuhkan meskipun tenaga tersebut tidak dikhususkan untuk keperluan
ini.
h. Fasilitas di Luar Sekolah
Selain dapat menggunakan fasilitas yang tersedia di sekolah, guru dan murid
juga sering mendapatkan kesempatan untuk menggunakan fasilitas yang ada di
perguruan tinggi atas dasar kerja sama, misalnya simulasi pasar modal.
Responden mengungkapkan bahwa fasilitas yang ada di sekolah saat ini
meskipun terjadi keragaman antar sekolah sudah dirasakan mendukung
pembelajaran dengan TIK. Fasilitas yang ada menjadi bagian dari lingkungan
yang akan membentuk kepribadian seseorang melalui proses pembiasaan. Kalau
di sekolah tersedia berbagai macam fasilitas TIK maka guru akan membiasakan
diri menggunakan TIK dalam pembelajaran. Ketersediaan fasilitas TIK juga akan
memunculkan kebijakan-kebijakan pimpinan sekolah untuk menggunakan TIK
dalam pembelajaran.
L. Pengaruh Perasaan terhadap Penggunaan (Affect Toward Use) terhadap
Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa perasaan terhadap
penggunaan berpengaruh signifikan terhadap penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi. Arah pengaruh perasaan terhadap penggunaan terhadap
penggunaan TIK adalah positif, hal ini bermakna bahwa semakin senang guru
menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi maka akan semakin banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi. Dalam penelitian ini perasaan
terhadap penggunaan terdiri dari dua unsur yaitu perasaan TIK mampu membuat
pekerjaan lebih menarik dan perasaan bahwa TIK yang ada membuat bekerja
lebih menyenangkan.
Penelitian yang penelitian yang dilakukan oleh Thompson dkk. (1991:
124-143) menemukan hal yang berbeda. Dalam penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa perasaan terhadap penggunaan tidak berpengaruh terhadap penggunaan
personal komputer. Perbedaan hasil temuan penelitian ini mungkin disebabkan
oleh perbedaan karakteristik responden yang berbeda. Sampai saat ini para guru
ekonomi masih bisa melakukan pembelajaran tanpa menggunakan TIK namun
dalam konteks industri seperti dalam latar penelitian Thompson dkk (1991)
situasinya bisa sangat berbeda. Dalam dunia industri jika terjadi perubahan sistem
maka perubahan tersebut akan cenderung terjadi secara massif dan cenderung
tidak bisa dihindari karena interdependensi antar bagian, sehingga senang tidak
senang karyawan tetap harus memakainya.
Responden menggungkapkan bahwa secara umum guru merasa senang
menggunakan menggunakan TIK dalam pembelajaran. Ada beberapa alasan yang
membuat guru senang menggunakan TIK, alasan-alasan tersebut adalah sebagai
berikut (1) memudahkan pembelajaran sehingga siswa lebih memahami pelajaran,
(2) praktis digunakan, (3) mudah memasukkan materi-materi baru, (4) guru
merasa mampu menggunakan, (5) menghemat waktu dan tenaga karena tidak
selalu menulis di papan tulis, dan (6) menghidupkan suasana pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
Responden mengungkapkan selain rasa senang, kadang-kadang guru
merasakan kecemasan misalnya saat listrik mati atau laptop tidak dapat bekerja
dengan semestinya. Kekuatiran lain biasanya ketika para siswa mulai
menggunakan laptop, kekuatiran muncul karena ada sebagian kecil siswa yang
menggunakan laptop namun untuk tujuan lain, misalnya untuk permainan
(games).
Responden mengungkapkan rasa senang dan puas mendorong guru
menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi sementara yang kurang suka
akan menghindari penggunaan TIK. Rasa senang akan mendorong tindakan
berulang untuk menggunakan dan berusaha lebih keras untuk tetap menggunakan
TIK. Perasaan senang akan menumbuhkan rasa saling membantu diantara guru
kalau menghadapi kesulitan dalam penggunaan TIK. Lebih dari itu perasaan
senang akan menumbuhkan keinginan untuk bereksplorasi untuk membuat
inovasi-inovasi pembelajaran.
M. Pengaruh Status Sekolah terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran
Ekonomi
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa status sekolah tidak
mempengaruhi penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi. Hal ini bermakna
bahwa status sekolah yang dibedakan menjadi SMA negeri dan SMA swasta
ternyata sama saja dalam hal penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi.
Penelitian ini melibatkan 92 guru ekonomi yang mengajar di sekolah
negeri dan 79 guru ekonomi yang mengajar di sekolah swasta. Responden
mengungkapkan bahwa penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi di SMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
negeri dan SMA swasta tidak ada perbedaan yang nyata kecuali untuk dua
kelompok kecil. Dua kelompok kecil tersebut adalah kelompok sekolah-sekolah
swasta kecil dan kelompok sekolah mantan RSBI. Penggunaan TIK untuk SMA
swasta kecil untuk pembelajaran ekonomi relatif kurang dibandingkan dengan
sekolah-sekolah lain. Sedangkan sekolah-sekolah mantan RSBI, baik negeri
maupun swasta memiliki kondisi dan kebiasaan yang relatif lebih baik dalam hal
penggunaan TIK dibandingkan sekolah-sekolah pada umumnya. SMA mantan
RSBI menerima hibah khusus yang memungkinkan sekolah ini memiliki fasilitas
TIK yang lebih memadai dan memiliki guru yang lebih terlatih dalam hal
penggunaan TIK dalam pembelajaran.
SMA negeri dan SMA swasta cenderung sama dalam hal penggunaan TIK
disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut (1) kecenderungan sekolah swasta
dan negeri mendapat perlakuan yang hampir sama terutama kesempatan para guru
untuk mendapatkan pelatihan yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan,
MGMP, LPMP, maupun BTKP, (2) kesempatan swasta mendapatkan hibah
sarana TIK semakin besar meskipun tidak dapat disamakan dengan sekolah
negeri, dan (3) sarana TIK saat ini relatif terjangkau harganya baik untuk sekolah
negeri maupun sekolah swasta.
N. Pengaruh Umur Guru Ekonomi terhadap Adopsi TIK dalam
Pembelajaran Ekonomi
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa umur guru tidak
mempengaruhi penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi. Hal ini bermakna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
bahwa tidak ada perbedaan penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi di
kalangan guru senior dengan guru yunior.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Richardson (2009: 157-171) yang mengungkapkan variabel demografis termasuk
di dalamnya adalah usia tidak mempengaruhi penggunaan teknologi informasi.
Umur guru responden paling muda adalah 22 tahun dan yang paling tua 60
tahun dengan rata-rata usia 46,08 tahun. Rata-rata usia tersebut bila dikaitkan
dengan terminologi yang digunakan Tapscott (2009: 16) para guru ini masuk
dalam “Generasi X”. Maka rata-rata guru ekonomi merupakan segmen tertua dari
populasi yang menguasai penggunaan komputer dan internet sehingga memiliki
perilaku yang hampir mirip dengan Generasi Net. Para guru ini ekonomi ini
mengalami perkembangan yang pesat dari teknologi informasi seperti radio,
televisi, film, dan internet. Karena telah mengalami berbagai perkembangan
teknologi yang panjang maka generasi ini juga sering disebut sebagai
komunikator yang menguasai berbagai media.
Namun demikian responden mengungkapkan bahwa umur guru
mempengaruhi penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi meskipun tidak
selalu konsisten. Guru-guru senior yang berusia lebih dari 50 tahun cenderung
jarang atau tidak memakai TIK dalam pembelajaran. Sementara itu guru-guru
muda cenderung lebih banyak menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi.
Responden mengungkapkan beberapa faktor yang menjelaskan mengapa guru-
guru muda lebih banyak menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi. Faktor-
faktor tersebut adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
a. Guru-guru yang relatif muda mendapatkan perkuliahan dengan komputer dan
sudah terbiasa dengan menggunakan komputer dalam mengerjakan tugas-
tugas.
b. Guru-guru muda lebih mudah menyesuaikan dengan hal-hal yang baru.
c. Guru-guru yang lebih muda lebih terampil dan cekatan dalam menggunakan
TIK.
d. Guru muda memiliki kemauan untuk bereksplorasi teknologi.
e. Guru muda dibesarkan ketika TIK sudah ada di Indonesia sehingga lebih
terbiasa menggunakan untuk berbagai keperluan daripada yang lebih tua.
f. Guru-guru muda memiliki mobilitas yang lebih tinggi dan memiliki jaringan
untuk mendapatkan teknologi baru sehingga lebih mudah dan lebih lancar
untuk mendapatkan sumber-sumber belajar berbasis TIK, dan memiliki lebih
banyak koleksi media yang berbasis TIK.
g. Guru-guru senior cenderung punya sifat tidak mudah berubah, mereka punya
keyakinan-keyakinan tertentu misalnya merasa lebih mampu berkomunikasi
dengan baik dengan siswa sehingga tidak perlu menggunakan TIK dalam
pembelajaran.
h. Biasanya guru-guru senior cenderung dimaklumi untuk tidak memakai TIK
dalam pembelajaran namun guru-guru muda lebih dituntut untuk menggunakan
baik dari pimpinan maupun dari guru-guru yang lain.
i. Pergaulan di antara kaum muda yang cenderung senang dengan TIK dan guru-
guru juga senior menganggap bahwa TIK cocok untuk orang muda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
Selain pengaruh umur terhadap adopsi TIK tidak konsisten, pengaruh
umur sebenarnya lebih pada variasi penggunaan TIK. Dalam hal ini guru-guru
yang lebih muda cenderung menggunakan TIK yang lebih bervariasi daripada
yang lebih tua namun kondisi ini kurang tertangkap oleh instrument penelitian
kuantitatif.
0. Pengaruh Jenis Kelamin Guru Ekonomi terhadap Adopsi TIK dalam
Pembelajaran Ekonomi
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa jenis kelamin guru tidak
mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi. Hal ini berarti bahwa
baik baik guru ekonomi laki-laki maupun guru ekonomi perempuan secara umum
memiliki perilaku adopsi TIK pembelajaran ekonomi yang sama.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Richardson (2009: 157-171) yang mengungkapkan variabel demografis termasuk
di dalamnya adalah jenis kelamin tidak mempengaruhi penggunaan teknologi
informasi. Guru laki-laki yang dipandang lebih banyak menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi karena orientasi tugas dan lebih fokus pada sehingga
ekspektasi kinerjanya lebih fokus pada penyelesaian tugas ternyata tidak terbukti
dalam penelitian.
Responden mengungkapkan bahwa jenis kelamin tidak mempengaruhi
penggunaan TIK dalam pembelajaran karena semau guru mendapatkan hak dan
keajiban yang sama berkaitan dengan penggunaan TIK dalam pembelajaran
ekonomi. Yang dimaksud hak di sini adalah hak mengikuti pelatihan-pelatihan
dan hak mendapatkan fasilitas-fasilitas TIK dalam melakukan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
ekonomi. Sedangkan yang dimaksud dengan kewajiban adalah tuntutan bagi guru
untuk menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi.
Responden juga mengungkapkan bahwa tidak ada kendala yang khas atau
kodrati berkaitan dengan jenis kelamin atau gender dalam penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi. Baik guru ekonomi laki-laki maupun guru ekonomi
perempuan tidak memiliki hambatan fisik, psikis, maupun intelektual yang khas
atas dasar jenis kelamin dalam kaitannya dengan penggunaan TIK dalam
pembelajaran. Demikian juga dari sisi norma-norma yang ada pada budaya tidak
ada hambatan yang khas atas dasar jenis kelamin dalam kaitannya dengan
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi.
P. Pengaruh Pengalaman Guru Ekonomi terhadap Adopsi TIK dalam
Pembelajaran Ekonomi
Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa pengalaman guru ekonomi tidak
berpengaruh signifikan terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi. Hal ini
bermakna bahwa perbedaan pengalaman yang dinyatakan dalam lama menjadi
guru tidak berpengaruh terhadap terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran
ekonomi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Richardson (2009: 157-171) yang mengungkapkan variabel demografis termasuk
di dalamnya adalah pengalaman tidak mempengaruhi penggunaan teknologi
informasi di kalangan widyaiswara di Kamboja. Penelitian yang dilakukan oleh
Buabeng-Andoh (2012: 36-49) di Ghana menghasilkan kesimpulan yang berbeda.
Dalam penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa pengalaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
berpengaruh signifikan terhadap penggunaan TIK di kalangan guru. Arah
pengaruh pengalaman terhadap penggunaan TIK adalah negatif. Hal itu berarti
bahwa semakin banyak pengalaman guru akan menggunakan TIK yang semakin
sedikit. Perbedaan ini kemungkinan disebabkan oleh perbedaan responden.
Responden dalam penelitian Buabeng-Andoh (2012) adalah guru yang lebih
hiterogen dari sisi jenjang mengajar sedangkan penelitian ini lebih homogen
karena hanya untuk guru-guru ekonomi SMA. Kultur guru-guru ekonomi SMA
pemula maupun guru ekonomi yang sudah lama cenderung sama yaitu mampu
menggunakan TIK dalam pembelajaran.
Pengalaman guru sangat bervariasi mulai dari 1 tahun sampai dengan 36
tahun dengan rata-rata 18,59 tahun. Pengalaman tidak mempengaruhi penggunaan
TIK dalam pembelajaran ekonomi. Menurut responden hal tersebut disebabkan
oleh beberapa faktor sebagai berikut.
a. Pengalaman yang lama menjadi guru tidak berarti guru telah lama
menggunakan TIK karena TIK baru banyak digunakan mulai tahun 2005. TIK
merupakan media yang relatif baru di sekolah dan jaman dulu belum ada
anjuran yang kuat menggunakan TIK.
b. Pengalaman yang panjang lebih banyak berkaitan dengan (1) penguasaan
substansi kurikulum yang lebih baik, (2) peningkatan kemampuan pedagogik
yang tidak terkait dengan TIK, (3) terbentuknya kepribdian guru yang
semakin dewasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
c. Memiliki pengalaman lama menjadi guru namun kalau tidak senang dengan
TIK maka tidak akan terkait dengan pengalaman penggunaan TIK dalam
pembelajaran.
d. Memiliki pengalaman lama menjadi guru ekonomi namun kalau berada di
sekolah yang tidak banyak menggunakan TIK maka tidak banyak memberikan
pengalaman penggunaan TIK.
e. Pengalaman mengajar yang lama menumbuhkan pengalaman sendiri yang
dianggap baik dan sikap yang cenderung mapan sehingga tidak mudah
berubah untuk menerima hal-hal baru termasuk menerima TIK dalam
pembelajaran.
Q. Pengaruh Durasi Mengikuti Pelatihan TIK terhadap Adopsi TIK dalam
Pembelajaran Ekonomi
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa durasi mengikuti pelatihan
tidak mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi. Hal ini berarti
pelatihan guru yang panjang tidak menjamin para guru menggunakan TIK dalam
pembelajaran dan sebaliknya pelatihan guru yang pendek tidak selalu
menyebabkan guru kurang dalam menggunakan TIK dalam pembelajaran
ekonomi.
Hasil penelitian ini berbeda denga hasil penelitian yang disampaikan
olehVannatta dan Fordham (2004: 253-271) mengungkapkan bahawa pelatihan
berpengaruh terhadap penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran
asalkan disertai oleh komitmen dan keterbukaan untuk berubah pada guru.
Perbedaan tersebut sangat mungkin terjadi karena konteks masyarakat yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
berbeda antara Amerika Serikat sebagai negara maju dan Indonesia sebagai
negara berkembang. Di negara maju umumnya manajemen sekolah relatif lebih
baik sehingga mampu menjaga komitmen para guru untuk menyelenggarakan
pembelajaran dengan baik. Gayut dengan hal tersebut, responden mengungkapkan
bahwa pelatihan-pelatihan TIK yang diselenggarakan bagi guru-guru ekonomi di
Yogyakarta juga akan digunakan dengan baik di kelas kalau diikuti dengan
pendampingan, monitoring, dan evaluasi yang memadai. Namun kegiatan pasca
pelatihan ini hanya sedikit sekali di lakukan pada pelatihan-pelatihan yang sudah
dilakukan.
Sebagian besar responden yaitu sebanyak 95,9% responden telah
mendapatkan pelatihan menggunakan TIK untuk pembelajaran. Rata-rata lama
latihan yang pernah diikuti para guru ekonomi adalah 29,46 jam. Namun banyak
diantara mereka yang hanya mendapatkan pelatihan singkat selama 10 jam.
Umunya mereka mendapatkan pelatihan di sekolah atau di dalam forum MGMP.
Sebagian dari guru mendapatkan pelatihan dari berbagai lembaga seperti
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Balai Teknologi Komunikasi
Pendidikan (BTKP), dinas pendidikan, dan perguruan tinggi.
Materi pelatihan yang banyak diterima oleh responden adalah pelatihan
menggunakan aplikasi Microsoft Office yang terdiri dari Mocrosoft Word,
Microsoft Power Point, dan Microsoft Excel. Namun demikian ada pula pelatihan-
pelatihan dengan frekuensi yang jarang sehingga tidak merata pada semua guru
ekonomi. Berikut adalah materi pelatihan yang umum diberikan maupun yang
jarang diberikan selengkapnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
a. Microsoft Word
Hampir semua guru mendapatkan pelatihan Microsoft Word untuk pengetikan
naskah dan presentasi sederhana.
b. Microsoft Power Point
Hampir semua guru mendapatkan pelatihan Microsoft Power Point untuk
pembuatan slide presentasi.
c. Microsoft Excel
Hampir semua guru mendapatkan pelatihan menggunakan Microsoft Excel
sebagai spreadsheet untuk melakukan perhitungan maupun pengolahan data.
d. Internet
Sebagian besar guru mendapatkan pelatihan internet yang isinya meliputi
surat-menyurat (mailing), membuat weblog (bloging) tetapi tidak sampai
mahir, browsing dan membuat radio streaming.
e. Pelatihan elearning
Sebagian kecil guru mendapatkan pelatihan elearning atau sering juga disebut
sebagai workshop pembelajaran berbasis TIK terutama guru-guru yang
mengajar di sekolah mantan RSBI. Ada guru yang dilatih elearning dengan
program khusus misalnya Authoring Tools Lectora.
f. Macro Media Flash
Sebagian kecil guru pernah dilatih Macro Media Flash untuk pembelajaran
dengan materi membuat halaman presentasi dan membuat animasi yang
diberikan oleh BTKP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
g. Iteman
Sebagian kecil guru pernah dilatih melakukan analisis butir soal dengan
program aplikasi iteman. Pelatihan ini diselenggarakan oleh dinas pendidikan
provinsi bekerja sama dengan perguruan tinggi.
h. Video Pembelajaran
Sebagian kecil guru pernah dilatih membuat skenario dan video pembelajaran
yang diberikan oleh oleh BTKP menurut guru-guru program ini dianggap sulit.
k. Komputer Akuntansi
Sebagian besar guru ekonomi pernah mendapatkan pelatihan program
komputer untuk akuntansi dengan program aplikasi Myob yang dilakukan
beberapa pertemuan yang dilakukan dengan beberapa perguruan tinggi.
l. Bursa Efek Berbantuan TIK
Sebagian besar guru pernah dilatih melakukan perdagangan di bursa efek
berbatuan TIK secara online dalam forum MGMP bekerja sama dengan
perguruan tinggi.
Lembaga pemerintah yang memiliki mandat utama dalam
mengembangkan teknologi dan komunikasi pendidikan adalah BTKP. Menurut
responden, program-program pelatihan yang dikembangkan oleh BTKP
merupakan program yang telah mendapatkan masukan dari dinas pendidikan
kabupaten dan kota melalui forum group discussion (FGD). Hasil dari FGD
kemudian diwujudkan dalam program pelatihan. Mamang disadari bahwa
kegiatan-kegiatan pelatihan saat ini lebih banyak untuk guru SD dan SMP.
Pelatihan-pelatihan yang sedang berlangsung pada saat penelitian dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
adalah pelatihan penulisan naskah media pembelajaran. Dari naskah tersebut
kemudian akan dilanjutkan dengan pembuatan medianya yang bisa dalam bentuk
video, multimedia, animasi, Power Point dan lain-lain.
Pelatihan yang dikembangkan oleh BTKP dapat dibedakan menjadi dua
jenis pelatihan yaitu pelatihan yang bersifat pemanfaatan teknologi dan pelatihan
pengembang media. Perbedaan jenis ini juga berkaitan dengan perbedaan pola
perekrutan peserta pelatihan. Dalam merekrut peserta pelatihan yang bersifat
pemanfaatan teknologi, BTKP mengirimkan surat pada kepala sekolah, dalam hal
ini kepala sekolah akan menentukan guru yang sesuai. Sedangkan untuk pelatihan
pengembang media, BTKP sudah memiliki data tentang guru-guru yang sesuai
untuk pelatihan tersebut, sehingga undangan yang dikirim ke sekolah sudah
mencantumkan nama guru.
Pelatihan yang dikembangkan oleh LPMP adalah pelatihan yang sifatnya
umum tidak mendasarkan kelompok mata pelajaran, misalnya pelatihan TIK
untuk guru SD, SMP, dan SMA. Pelatihan TIK banyak diselenggarakan tahun
2009 dengan materi yang beragam yaitu Excel, Word, dan Power Point meskipun
tidak terlalu mendalam. Selain itu juga dilatihkan pengunaan internet untuk
keperluan browsing dan mailing.
Menurut para responden durasi pelatihan tidak mempengaruhi penggunaan
TIK dalam pembelajaran ekonomi. Berikut adalah faktor-faktor yang dianggap
menjadi penyebab tidak berpengaruhnya durasi pelatihan terhadap penggunaan
TIK dalam pembelajaran ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
a. Materi pelatihan kurang sesuai dengan kebutuhan guru. Contoh materi yang
dianggap tidak cocok untuk guru ekonomi SMA adalah pembuatan video
pembelajaran, komputer akuntansi, Macro Media Flash, weblog, radio
streaming, dan pembuatan skenario media pembelajaran. Menurut responden
program-program aplikasi yang dianggap tidak sesuai ini hanya dibuat kalau
ada pelatihan saja sedangkan dalam pembelajaran di kelas tidak dipakai.
b. Materi yang diberikan dirasakan sulit atau tidak sesuai dengan kondisi guru.
Guru menginginkan materi yang mudah saat dilatihkan dan saat digunakan.
Kriteria yang dianggap mudah atau sesuai dengan kondisi guru adalah tidak
banyak membutuhkan piranti dan pembuatannya tidak membutuhkan waktu
yang lama. Hal ini penting karena setiap guru memiliki beban mengajar
minimal 24 jam per minggu.
c. Kurangnya pendampingan, monitoring dan evaluasi pasca pelatihan. Kegiatan
pasca pelatihan sangat penting terutama untuk membantu guru dalam
mengimplementasikan materi pelatihan dalam pembelajaran di kelas. Penelitian
yang dilakukan oleh Kotrlik dan Redman (2009: 44-59) di Lousiana, Amerika
Serikat menemukan bahwa para guru pendidikan teknologi telah banyak
dimanfaatkan oleh para guru yang lain sebagai sumber belajar. Hal ini terjadi
karena muncul masalah-masalah teknis yang perlu pendampingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sebagian besar guru sering menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi.
Program aplikasi yang dipakai secara luas adalah program aplikasi Microsoft
Office terutama Power Point dan Microsoft Word. Selain itu ada program
yang digunakan namun dalam frekuensi yang rendah yaitu (a) program
aplikasi internet untuk keperluan browsing, weblog, dan email, (b) program
aplikasi spreadsheet khususnya Microsoft Excel, (c) program aplikasi Adobe
Reader, dan (d) program aplikasi multimedia.
2. Kesukarelaan (voluntariness) dari TIK secara signifikan berpengaruh negatif
terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
Penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi di sekolah cenderung bersifat
“sangat dianjurkan” mendekati sebuah kewajiban. Keadaan ini di satu sisi
mendorong guru menggunakan TIK di sisi yang lain menuntut para pimpinan
sekolah menyediakan sarana secara memadai. Suasana ini juga memberi kesan
pada guru bahwa menggunakan TIK merupakan tuntutan jaman, TIK
merupakan media yang utama, menggunakan TIK merupakan tuntutan profesi.
Hal-hal tersebut yang menyebabkan kesukarelaan berhubungan negatif dengan
adopsi TIK dalam pemebelajaran ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
3. Keunggulan relatif (relative advantage) dari TIK secara signifikan
berpengaruh positif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
Keunggulan relatif mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi
karena guru dapat merasakan keunggulan-keunggulan TIK yaitu: (1)
menciptakan pembelajaran yang efektif, (2) menciptakan efisiensi waktu dalm
pembelajaran, (3) lebih menarik siswa dalam pembelajaran, (4) pembelajaran
lebih kontekstual, (5) siswa lebih mandiri dalam pembelajaran, (6) bahan ajar
lebih mudah diedit, dan (7) materi ajar secara fisik lebih mudah dikelola.
4. Kesesuaian (compatibility) dari TIK tidak berpengaruh positif terhadap
adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
Kesesuain tidak mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi
sekalipun derajat kesesuaian TIK dengan tugas-tugas guru cukup tinggi. Hal-
hal yang menyebabkan kesesuain tidak mempengaruhi penggunaan TIK
adalah ketika kesesuaian tersebut terkombinasi dengan: (1) kesulitan
penggunaan menggunakan TIK, (2) kurangnya niat menggunakan TIK, (3)
ketersediaan fasilitas TIK yang kurang memadai, dan (4) kurangnya
keterampilan dalam menggunakan TIK.
5. Citra (image) dari Penggunaan TIK tidak berpengaruh positif terhadap adopsi
TIK dalam pembelajaran ekonomi.
Sekalipun siswa cukup menghargai guru pengguna TIK dalam pembelajaran,
namun citra tidak mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
Hal tersebut disebabkan karena citra guru pengguna TIK tidak terlalu kuat
dibandingkan dengan citra-citra yang lain di kalangan guru misalnya citra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
guru yang memiliki jabatan, guru tetap, guru negeri, guru
profesional/bersertifikat, dan guru berpendidikan S2. Bahkan citra melek TIK
bisa ditunjukkan dengan cara lain yang tidak terkait dengan pembelajaran
misalnya memiliki handphone canggih.
6. Keterlihatan hasil (result demonstrability) dari TIK secara signifikan
berpengaruh positif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
Hasil-hasil penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi dapat ditunjukkan
dan dikomunikasikan secara perseorangan di sekolah maupun dalam forum-
forum yang rutin diselenggarakan seperti MGMP, MPP, dan pertemuan-
pertemuan yang lain. Hal inilah yang membuat keterlihatan hasil secara
signifikan mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
7. Visibilitas (visibility) dari TIK tidak berpengaruh positif terhadap adopsi TIK
dalam pembelajaran ekonomi.
Meskipun penggunaan TIK cukup visibel namun visibilitas tidak
mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi hal ini disebabkan
karena visibilitas sering tidak dibarengi dengan: (1) kesadaran manfaat TIK,
(2) motivasi pribadi yang memadai, (3) kepekaan terhadap kebutuhan orang
lain, (4) pembiasaan menggunakan TIK, dan (5) rasa senang dalam
menggunakan.
8. Kemungkinan uji coba (trialibility) dari TIK tidak berpengaruh positif
terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
Kemungkinan uji coba dirasakan bermanfaat kalau program-program aplikasi
yang digunakan cukup kompleks. Dalam praktik pembelajaran yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
oleh para guru, program-program aplikasi yang digunakan adalah program-
program yang dianggap sederhana atau mudah sehingga tidak membutuhkan
uji coba. Oleh karena itu, variabel kemungkinan uji coba tidak mempengaruhi
adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
9. Kemudahan penggunaan (ease of use) dari TIK secara signifikan berpengaruh
positif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
Kemudahan penggunaan mempengaruhi penggunaan TIK dalam pembelajaran
ekonomi karena: (1) kemudahan penggunaan menumbuhkan motivasi, (2)
kemudahan penggunaan menumbuhkan kepercayaan diri, (3) kemudahan
penggunaan menumbuhkan keinginan untuk bereksplorasi, dan (4) kemudahan
penggunaan membuat guru merasa beruntung karena dengan daya upaya yang
relatif sedikit dapat mendapatkan hasil yang diinginkan.
10. Pengaruh sosial (social influence) secara signifikan berpengaruh positif
terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
Orang-orang penting atau orang-orang yang dianggap berpengaruh terhadap
guru mendorong penggunaan TIK lewat perannya masing-masing. Orang-
orang yang berpengaruh tersebut adalah siswa, teman sejawat, kepala sekolah,
dinas pendidikan, dan keluarga.
11. Kondisi yang memfasilitasi (facilitating conditions) secara signifikan
berpengaruh positif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
Kondisi yang memfasilitasi penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi
cukup beragam antara satu sekolah dengan sekolah yang lainnya. Fasilitas
yang ada akan membentuk kepribadian melalui proses pembiasaan. Di sisi lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
ketersediaan fasilitas akan mendorong pimpinan sekolah untuk membuat
kebijakan yang mendorong pemanfaatan fasilitas yang ada. Hal inilah yang
membuat kondisi yang memfasilitasi secara signifikan mempengaruhi adopsi
TIK dalam pembelajaran ekonomi.
12. Perasaan terhadap penggunaan (affect toward use) secara signifikan
berpengaruh positif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
Variabel perasaan terhadap penggunaan yang terdiri dari rasa senang dan rasa
tertarik berpengaruh secara signifikan terhadap adopsi TIK dalam
pembelajaran ekonomi. Rasa senang menggunakan TIK akan mendorong
tindakan berulang dan berusaha lebih keras untuk tetap menggunakan TIK.
Rasa senang juga menumbuhkan rasa saling membantu dan keinginan untuk
bereksplorasi dalam menggunakan TIK untuk pembelajaran.
13. Sekolah negeri tidak lebih banyak mengadopsi TIK dalam pembelajaran
ekonomi dibandingkan dengan sekolah swasta.
Status sekolah tidak mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi
karena: (1) kecenderungan sekolah swasta dan negeri mendapat perlakuan
yang sama terutama kesempatan para guru untuk mendapatkan pelatihan yang
dilakukan oleh pemerintah, (2) kesempatan mendapatkan hibah sarana TIK
semakin besar meskipun tidak dapat disamakan dengan sekolah negeri, dan
(3) sarana TIK saat ini relatif terjangkau harganya baik untuk sekolah negeri
maupun sekolah swasta.
14. Umur guru ekonomi tidak berpengaruh negatif terhadap adopsi TIK dalam
pembelajaran ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
Umur tidak mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi. Hal ini
terjadi karena TIK yang digunakan guru cenderung homogen, yaitu
menggunakan program aplikasi yang relatif sederhana yang tanpa
membutuhkan banyak keterampilan khususnya Program Aplikasi Power Point
yang dapat dilakukan oleh guru muda maupun guru tua.
15. Guru ekonomi laki-laki tidak lebih banyak mengadopsi TIK dalam
pembelajaran ekonomi dibandingkan dengan guru ekonomi wanita.
Jenis kelamin tidak mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
Hal ini disebabkan karena hak dan kewajiban guru menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi adalah sama. Tidak ada hambatan fisik, psikis,
intelektual, dan kultural bedasarkan jenis kelamin dalam kaitanya dengan
adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
16. Pengalaman guru ekonomi tidak berpengaruh positif terhadap adopsi TIK
dalam pembelajaran ekonomi.
Pengalaman mengajar tidak mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran
ekonomi karena: (1) pengalaman lama menjadi guru tidak berarti telah lama
menggunakan TIK, penggunaan TIK di sekolah meluas baru mulai tahun 2005
sehingga keberadaan TIK di sekolah relatif baru, (2) yang berkembang pada
guru bukan kemampuan penggunaan TIK namun aspek yang lain, (3) tidak
dibarengi rasa senang menggunakan TIK, (4) berada di sekolah yang tidak
banyak menggunakan TIK, dan (5) pengalaman lama menumbuhkan sikap
yang cenderung mapan dan tidak mudah menerima hal-hal yang baru
termasuk di dalamnya adalah adopsi TIK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
17. Durasi mengikuti pelatihan TIK tidak berpengaruh positif terhadap adopsi
TIK dalam pembelajaran ekonomi.
Durasi mengikuti pelatihan tidak mempengaruhi adopsi TIK dalam
pembelajaran ekonomi karena: (1) materi pelatihan kurang sesuai dengan
kebutuhan guru, (2) materi yang diberikan pada pelatihan dirasakan sulit, dan
(3) kurangnya pendampingan, monitoring, dan evaluasi pasca pelatihan.
B. Implikasi Teoretik
1. Model adopsi teknologi informasi dan komunikasi yang memuat kelompok
variabel karakteristik inovasi, kelompok variabel lingkungan, variabel
perasaan terhadap penggunaan, dan kelompok variabel demografis bekerja
dengan baik dalam menjelaskan keragaan adopsi teknologi informasi dan
komunikasi dalam pembelajaran ekonomi.
2. Variabel dalam kelompok variabel karekateristik inovasi yang berpengaruh
signifikan terhadap adopsi teknologi informasi adalah variabel kesukarelaan,
keunggulan relatif, keterlihatan hasil, dan kemudahan penggunaan. Sedangkan
variabel yang tidak berpengaruh secara signifikan adalah kesesuaian, citra,
visibilitas, dan kemungkinan uji coba.
3. Semua variabel dalam kelompok variabel lingkungan yang terdiri dari
pengaruh sosial dan kondisi yang memfasilitasi berpengaruh secara signifikan
terhadap adopsi teknologi informasi dalam pembelajaran ekonomi.
4. Variabel perasaan penggunaan merupakan prediktor yang baik terhadap
adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
5. Kelompok variabel demografis bukan prediktor yang baik berkaitan dengan
adopsi teknologi informasi dalam pembelajaran ekonomi. Lima variabel yaitu
status sekolah, umur, jenis kelamin, pengalaman, dan durasi mengikuti
pelatihan tidak satupun yang berpengaruh signifikan terhadap adopsi TIK
dalam pembelajaran ekonomi.
C. Saran
1. TIK yang digunakan secara luas dan digunakan hampir setiap pertemuan
adalah program aplikasi Power Point. Penggunaan TIK yang memberi kesan
monoton dapat menyebabkan pembelajaran tidak menyenangkan. Maka
diperlukan TIK yang lebih bervariasi untuk mendukung proses pembelajaran
menjadi lebih efektif, efisien, dan menarik. Dalam rangka ini Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sebaiknya membantu
menyediakan media pembelajaran berbasis TIK yang cukup sulit untuk dibuat
oleh masing-masing guru, misalnya video pembelajaran, dan media interaktif.
2. Kesukarelaan berpengaruh negatif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran
ekonomi maka upaya mendorong penggunaan TIK perlu diwujudkan dalam
bentuk dorongan dan arahan dari pimpinan serta peraturan-peraturan yang
mampu mendorong penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi. Dorongan
dan arahan dapat diwujudkan dalam berbagai cara misalnya melakukan
supervisi secara berkala, memberi insentif baik berupa materi maupun insentif
sosial, dan mendorong terbentuknya komitmen untuk menggunakan TIK
secara lebih baik. Sedangkan untuk aturan-aturan yang mendukung
penggunaan TIK akan lebih efektif kalau dikaitkan dengan peraturan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
peraturan yang lebih bersifat operasinal, misalnya dikaitkan dengan penilaian-
penilaian pada proses akreditasi sekolah.
3. Keunggulan relatif berpengaruh terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran
ekonomi maka, dalam melakukan sosialisasi atau pelatihan TIK bagi guru
perlu membantu mereka untuk mengenali kelebihan-kelabihan dari teknologi
baru atau keunggulan relatif dibandingkan dengan teknologi yang digunakan
sebelumnya. Memulai pelatihan dengan suasana reflektif menjadi penting
ketika guru perlu membandingkan media yang dipakai sebelumnya dengan
media baru yang akan dipelajari.
4. Keterlihatan hasil berpengaruh terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran
ekonomi maka, dalam mengembangkan atau menyediakan TIK untuk
pembelajaran perlu membantu guru untuk mendapatkan gambaran yang lebih
jelas mengenai manfaat, konsekuensi, hasil, dan alasan penggunaan. Suasana
untuk saling mengkomunikasikan dan suasana untuk saling
mendemontrasikan perlu dikembangkan dan dilembagakan sehingga dalam
kalangan guru terbentuk learning community yang memungkinkan antar guru
saling belajar secara berkelanjutan.
5. Kemudahan penggunaan berpengaruh signifikan terhadap adopsi TIK dalam
pembelajaran ekonomi maka, usaha menyediakan TIK untuk pembelajaran
perlu dipilih atau dikembangkan TIK yang mudah atau praktis bagi guru (user
friendly). Pembuatan media yang kompleks sebaiknya tidak diserahkan pada
guru namun dilakukan oleh pengembang media sehingga dalam hal ini guru
dipermudah secara teknis cukup menjadi pengguna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
6. Pengaruh sosial berpengaruh signifikan terhadap adopsi TIK dalam
pembelajaran ekonomi maka, orang-orang yang dianggap mempengaruhi
perilaku guru dan orang-orang yang dapat dianggap penting bagi guru seperti
pimpinan sekolah, teman sejawat, siswa, dan lain-lain perlu dilibatkan untuk
memberikan dorongan agar para guru bersedia menggunakan TIK dalam
pembelajaran dengan baik. Mendorong para guru untuk terlibat dalam MGMP
secara rutin menjadi sangat penting karena akan mendorong para guru untuk
saling belajar.
7. Kondisi yang memfasilitasi berpengaruh signifikan terhadap adopsi TIK
dalam pembelajaran ekonomi maka, usaha-usaha untuk mendorong guru
menggunakan TIK dalam pembelajaran perlu melengkapi dengan program-
program yang berkaitan dengan pemenuhan sarana baik software, hardware,
maupun brainware yang memadai yang dapat diakses oleh para guru
ekonomi. Penentuan standar sarana ruang kelas menjadi sangat penting,
misalnya setiap kelas tersedia komputer, proyektor, dan pengeras suara yang
sesuai dengan piranti digital. Dibandingkan dengan mata pelajaran lain,
ketersediaan software-software khusus untuk ekonomi seperti video
pembelajaran atau berbagai bentuk TIK lain masih tertinggal maka pemerintah
perlu memfasilitasi hal ini.
8. Perasaan terhadap penggunaan berpengaruh signifikan terhadap adopsi TIK
dalam pembelajaran ekonomi maka, upaya untuk mendorong penggunaan TIK
dalam pembelajaran ekonomi perlu ditempuh dengan pengadaan TIK yang
menarik dan menyenangkan. TIK yang menarik dan menyenangkan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
tentunya TIK yang membantu tugas-tugas guru, tidak sulit bagi guru, dan
dengan tampilan yang menarik. Dalam hal ini pemerintah dapat
mengembangkan buku guru yang dilengkapi dengan CD yang berisi slide,
video, dan animasi-animasi yang dapat digunakan oleh para guru dalam
pembelajaran.
9. Dari data kualitatif mengindikasikan bahwa ada interaksi-interaksi variabel
dalam mempengaruhi adopsi TIK, maka pengembangan model kuantitatif
untuk penelitian lebih lanjut perlu mempertimbangkan interaksi antar variabel.
Interaksi antar variabel yang dimaksud adalah:
a) variabel kesesuaian dengan variabel niat keperilakuan (behavioral
intention);
b) variabel kesesuaian dengan variabel kondisi yang memfasilitasi
(facilitating conditions);
c) variabel visibilitas dengan variabel keunggulan relatif;
d) variabel visibilitas dengan variabel motivasi;
e) variabel visibilitas dengan variabel pembiasaan;
f) variabel visibilitas dengan variabel perasaan terhadap penggunaan (affect
toward use).
10. Penelitian lebih lanjut perlu mempertimbangkan kualitas dan variasi
penggunaan TIK dalam pembelajaran, instrument pengukuran yang hanya
menekankan pada kuantitas penggunaan nampaknya kurang relevan dalam
konteks pembelajaran yang menuntut guru untuk menggunakan berbagai jenis
TIK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
DAFTAR RUJUKAN
Acemoglu, D. & Robinson, J. A. 2012. Why Nations Fail: The Origins of Power,
Prosperity and Poverty. Crown Publishing Group.
Agarwal, Ritu & Prasad, Jayesh. I997. The Role of Innovation Characteristics and
Perceived Voluntariness in the Acceptance of Information Technologies.
Decision SciencesVolume 28 Number 3 Summer I997. hal 557-582.
Ajzen, I. 1991. The Theory of Planned Behavior. Organizational Behavior and
Human Decision Processes (50). Hal 179-211.
Armstrong M. 2006. A Handbook of Human Resource Management Practice, 10th
ed.
London & Philadelphia: Kogan Page Limited
Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Askarany, Davood. 2009. Innovation Generation and Innovation Adoption. Dalam
Mehdi Khosrow-Pour (Ed.) Encyclopedia of Information Science and
Technology 2nd
Ed. Hershey: Information Science Reference (an imprint of
IGI Global). hal. 2048-2054.
Bahan Uji Publik, Kurikulum 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 29
November 2012.
Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan (BTKP), 2013. Profil Tahun 2013 Belajar
Tanpa Batas. Yogyakarta: Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga,
Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Baliamoune-Lutz, M. 2003. An analysis of the determinants and effects of ICT
diffusion in developing countries. Information Technology for Development
10 (2003) hal. 151–169.
Buabeng-Andoh, C. 2012. An Exploration of Teachers‟ Skills, Perceptions and
Practices of ICT in Teaching and Learning in the Ghanaian Second-Cycle
Schools. Contemporary Educational Technology. 2012, 3(1), hal. 36-49.
Boediono. Pendidikan Kunci Pembangunan. Kompas, Senin 27 Agustus 2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
Bungin, B. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan
Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Lainnya. Edisi Pertama. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Blechar, J., & Hanseth O. 2007. From Risk Management to „Organized
Irresponsibility‟? Risks and Risk Management in the Mobile Telecom
Sector. Dalam Ole Hanseth & Claudio Ciborra(Ed). Risk, Complexity and
ICT. Edward Elgar Publishing Limited. hlm. 136-153.
Callon, M.1986. Some Elements of Sociology of Translation: Domestication of the
Scallops and the Rishermen of St. Brieuc Bay. Dalam J. Law (Ed), Power,
Action & Belief . A New Sociology of Knowledge? (hlm 196-229) London:
Routledge & Kegan Paul.
Cohen, L., Manion, L. & Morrison, K. 2007. Research Methods in Education, Sixth
edition, London & New York: Routledge.
Compeau, D. R., and Higgins, C. A. “Computer Self-Efficacy: Development of a
Measure and Initial Test,” MIS Quarterly (19:2), 1995b, hlm.189-211.
Coates, J. F. 2003. Future Innovations in Science and Technology. Dalam Larisa V.
Shavinina (Ed.) The International Handbook on Innovation (hlm. 1069-
1093). Elsevier Science Ltd.
Creswell, J. W. 2010. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed. Edisi ketiga. Alih bahasa: Achmad Fawaid. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Davis, F. D. 1989. Perceived Usefulness, Percaived Ease of Use, and User
Acceptance of Information Tecnology. MIS Quaartly; Sep 1989; 13, 3;
ABI/INFORM Global: 319 - 340.
Davis, F. D., Bagozzi, R. P., & Warshaw, P. R. 1989. User Acceptance of Computer
Technology: A Comparison of Two Teoretical Models. Management
Science. Vol. 35. No. 8, August 1989: 982-1003.
Derballa, V. & Pousttchi, K. 2009. Mobile Knowledge Management. Dalam David
Taniar (Ed). Mobile Computing: Concepts, Methodologies, Tools, and
Applications. (hlm. 197-205). Hershey, New York: Information Science
Reference (an imprint of IGI Global).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
Djohar, Istiningsih, Paidi, Purwanto, Sukisno, Sudarinto, Sumardi, dan Sudiyo. 2009.
Kajian Perilaku Profesional Guru Bersertifikat Pendidik di Kabupaten
Sleman. Dewan Pendidikan Kabupaten Sleman.
Dong, J. Q. dan Zhang, X. 2011. Gender differences in adoption of information
systems: New findings from China. Computers in Human Behavior 27
(2011) hal. 384–390.
Franzoi, S. L. (1996). Social Psychology. Madison, WI: Brown and Benchmark.
Giddens, A. 1990. The Consequences of Modernity. Stanford : Stanford University
Press.
Halimah, L., Rostika, R.D., dan Sudirjo, Encep. 2009. Pengembangan Model
Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Yang Mengacu
Pada Standar Nasional Pendidikan. Jurnal Pendidikan Vol. 10 No. 2,
Oktober 2009.
Hanseth, O. 2007. Complexity and risk. Dalam Ole Hanseth & Claudio Ciborra(Ed).
Risk, Complexity and ICT. (hlm. 75-93). Edward Elgar Publishing Limited.
Hasil UAN SMA/SMK: DIY Terburuk se-Jawa, 166 Siswa Tidak
Lulus.http://www.harianjogja.com/baca/2012/05/25/hasil-uan-smasmk-diy-
terburuk-se-jawa-166-siswa-tidak-lulus-188485. Diakses 24 November
2012.
Horrigan, J. B. 2006. Portraits of American Internet Use Findings from the Pew
Internet and American Life Project. Dalam Robert Kraut, Malcolm Brynin,
Sara Kiesler (Ed) Computers, Phones, and the Internet: Domesticating
Information Technology (hlm. 21-31). New York: Oxford University Press.
Human Delopment Report 2011. United Nations Development Programme. Diakses
8 Januari 2013 dari http://hdr.undp.org/en/statistics/hdi.
Ilie, V., Slyke, C. V., Lou, H., & Day. J. 2009. Adiffusion-Based Investigation into
the Use of Lotus Domino Discussion Databases. Dalam Mehdi Khosrow-
Pour (Ed), Encyclopedia of Information Science and Technology. 2nd. New
York: Information Science Reference.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
Joesoef, D. 2005. Ideal: Apa, Mengapa, Bagaimana?. Dalam B. Rahmanto, dkk (Eds)
Pendidikan Nasional dalam Reformasi Politik dan Kemasyarakatan,
Kenangan untuk Ulang Tahun ke-80 Pater J. Drost, S.J. dan Pesta Emas
Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata
Dharma.
Jogiyanto. 2007. Sistem Informasi Keperilakuan. Edisis Revisi. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Johnsen, B. & Christensen, L. 2004. Educational Research, Quantitative, Qualitative,
and Mix Approach. 2nd. International Pearson.
Johnson, R.B. & Onwuegbuzie, A.J. 2004. Mixed Methods Research: A Research
Paradigm Whose Time Has Come. Educational Researcher, Vol. 33, No. 7,
hal. 14-26.
Juma, C. & Yee-Cheong, L. 2005. Innovation: Applying Knowledge in Development,
UN Millennium Project 2005. United Nation Development Programme.
Kelman, H.C. 1958. Compliance, Identification, and Internalization: Three Processes
of Attitude Change. Conflict Resolution, Volume II, Nomor 1, hal 51-60.
Kelulusan UN di DIY 76,3 Persen
(http://edukasi.kompas.com/read/2010/04/25/06191450/Kelulusan.UN.di.DI
Y.76.3.Persen), diakses 18 Januari 2012.
Komalasari, Kokom. 2010. Difusi Inovasi Pembelajaran Kontekstual Dalam
Pendidikan Kewarganegaraan. Jurnal Ilmu Pendidikan, 17 (1): 218-224.
Kotrlik J. W. dan Redmann D. H. 2009. Technology Adoption for Use in Instruction
by Secondary Technology Education Teachers. Journal of Technology
Education Vol. 21 No. 1, 2009. hal. 44-59.
Krejcie, R.V. & Morgan, D.W. (1970). Determining sample size for research
activities. Educational and Psychological Measurement, 30, 607-610.
Kualitas Guru Lolos Sertifikasi Tetap Rendah. (Diakses : 25 Januari 2012 dari
http://edukasi.kompas.com/read/2010/11/01/06080956/ Kualitas.
Guru.Lolos.Sertifikasi.Tetap.Rendah).
Kompas, 26 November 2010. 70 Persen Guru Belum Melek Komputer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
Kurang Kreatif, Guru Pilih Kekerasan. (Diakses 24 Januari 2012 dari
http://edukasi.kompas.com/read/2010/08/02/19244692/Kurang.Kreatif.Guru.
Pilih.Kekerasan).
Ling, R. & Yttri, B. 2006. Control, Emancipation, and Status The Mobile Telephone
in Teens‟ Parental and Peer Relationships. Dalam Robert Kraut, Malcolm
Brynin, Sara Kiesler (Ed) Computers, Phones, and the Internet:
Domesticating Information Technology. New York: Oxford. hlm. 219-234.
Lubis, Mochtar. 2012. Manusia Indonesia: Sebuah Pertanggungjawaban. Jakarta:
Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Luo, X. & Warkentin, M. 2009. Consumers‟ Preferences and Attitudes Toward
Mobile Office Use: A Technology Trade-Off Research Agenda. Dalam
David Taniar (Ed). Mobele Computing: Concepts, Methodologies, Tools,
and Applications. (hlm. 2203-2211). Hershey, New York: Information
Science Reference (an imprint of IGI Global).
Moore, G., & Benbasat, I. (1991). Development of an instrument to measure the
perceptions of adopting an information technology innovation. Information
Systems Research, 2(3), 192-222.
OECD. 1996. The Knowledge-Based Economy. Organisation Fpr Economic Co-
operation and Development. Paris: Head of Publications Service, OECD.
Ong, J.W., Poong, Yew-Siang, & Ng, Tuan Hock. 2008. 3G Services Adoption
among University Students: Diffusion of Innovation Theory,
Communications of the IBIMA, Volume 3, 2008.
Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta No. 4 tahun 2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Tahun 2009-2013.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007
tentang Standar Sarana Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah
(SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs),
dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).
Peraturan Menteri pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun
2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007
tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19, Tahun 2005, tentang Stándar
Nasional Pendidikan.
Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pendidikan Nasional tahun 2010-2014.
2010. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia.
Richardson, Jayson. 2009. Diffusion of Technology Adoption in Cambodia: The Test
of a Theory. International Journal of Education and Development Using
Information and Communication Technology (IJEDICT), 2009. Vol. 5, Issue
3. hal. 157-171.
Rogers, E. M. 2003. “Diffussion of Innovation”. New York: The Free Press A
Division of Simaon & Schaster Inc.
Rogers, Patricia L. 2009. How Teachers Use Instructional Design in Real
Classrooms. Dalam Mehdi Khosrow-Pour (Ed.) Encyclopedia of Information
Science and Technology 2nd
Ed. Hershey: Information Science Reference (an
imprint of IGI Global). hal. 1777-1781.
Savege, S. J. 2009. The Effect of Information Technology on Economic Education.
The Journal of Economic Education Vol. 40 No.4 Fall 2009.
Skilbeck, M. 2007. To be a Teacher. Dalam Rupert Maclean (Ed) Learning and
Teaching for the Twenty-First Century. Bonn: UNESCO-UNEVOC
International Centre for Education.
Slyke, C. V., Case, T., Dick, G., & Ilie, V., 2010. The Importance of Compatibility
and Pressure on Intentions to Engage in Distance Learning. Communications
of Association for Information Systems. Vol. 27, Article 22, hal. 395-414.
August 2010.
Souitaris, V. 2003. Determinants of Technological Innovation: Current Research
Trends and Future. Dalam Larisa V. Shavinina (Ed.) The International
Handbook on Innovation (hlm. 513-528). Elsevier Science Ltd.
Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sultan Kecewa Hasil UN DIY. (Diakses tanggal 24 Januari 2012 dari
http://harianjoglosemar.com/berita/sultan-kecewa-hasil-un-diy-
14203.html?page=5).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor: 655a Tahun 2009 tentang Rencana
Strategis Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta, 2009-2013.
Standar Kompetensi Mata Pelajaran Ekonomi Sekolah Menengah Atas dan Madrasah
Aliyah Kurikulum 2004 (Draf). Departemen Pendidikan Nasional. Tahun
2003.
Surry, D. W. & Ely, D. P. 2002. Adoption, Diffusion, Implementation, and
Institutionalization of Instructional Design and Technology. Dalam Robert
A. Reiser & John V. Dempsey (Ed) Trends and Issues In Instructional
Design and Technology. New Jersey: Pearson Education. hlm. 183-193.
Tapscott, D. 2009. Growing Up Digital How The Net Generation Is Changing Your
World. New York: McGraw-Hill.
Tatnall, A. 2009.Researching Technological Innovation in Small Business. Dalam
Mehdi Khosrow-Pour (Ed), Encyclopedia of Information Science and
Technology. 2nd. New York: Information Science Reference.
Thomas, R.L. 1997. Modern Econometrics An Introduction. Harlow: Addison-Wesly
Thompson, R. L., Higgins, C. A., and Howell, J. M. “Personal Computing: Toward a
Conceptual Model of Utilization,” MIS Quarterly (15:1),1991, hal. 124-
143.
Tilaar, H.A.R. (2000). “Pendidikan Abad ke-21 Menunjang Knowledge-based
Economy”. Analisis CSIS, Edisi Tahun XXIX 2000. No.3.
Toffler. A. 1981. The Third Wave. Bantam Books, Inc.
Tornatzky, L.G. & Klein, K.J. 1982. “Innovation Characteristics and Innovation
Adoption-Implementation: A Meta-Analysis of Findings”. IEEE
Transaction on Engineering Management, Vol. EM.29. No.1, February
1982: 28-45.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007, tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2003, tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
UNDP. 2013. Human Development Report 2013, The Rise of the South: Human
Progress in a Diverse World, Explanatory note on 2013 HDR composite
indices Indonesia.
van Braak, J., Tondeur, J., dan Valcke, M. 2004. Explaining Different Types of
Computer Use Among Primary School Teachers. European Journal of
Psychology of Education. 2004, Vol. XIX, no. 4, hal. 407-422
Vannatta R. A. dan Fordham N. 2004. Teacher Dispositions as Predictors of
Classroom Technology Use. Journal of Research on Technology in
Education : Volume 36 Number 3. hal. 253-271.
Venkatesh, V. dan Morris, M.G., Davis, G.B., dan Davis, F.D. 2003. “User
Acceptance of Information Technology: Toward a Unified Veiw”, MIS
Quarterly (27: 3), 2003, hal. 425-478.
Venkatesh, V. dan Davis, F. D. “A Theoretical Extension of the Technology
Acceptance Model: Four Longitudinal Field Studies”, Management
Science (45:2), 2000, hal. 186-204
Widarjono, Agus. 2010. Analisis Statistika Multivariat Terapan. Yogyakarta: UPP
STIM YKPN.
Zizek, S. 2010. A Permanent Economic Emergency. New Left Review No.64 Juli-
Agustus 2010: 85-95.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
Lampiran 1. Kuesioner Kuantitatif
KUESIONER
ADOPSI TIK OLEH GURU DALAM INOVASI PEMBELAJARAN EKONOMI
SMA DI DIY
A. Nama :…………………………………....(boleh tidak diisi)
B. Sekolah Tampat Bertugas : SMA..………………………………………………
C. Usia :……… Tahun
D. Jenis Kelamin : Pria/Wanita (lingkari yang sesuai)
E. Lama Menjadi Guru Ekonomi :…….…Tahun
F. Jumlah Waktu Pelatihan TIK yang Pernah Diikuti:…….Jam
G. Pendidikan Tinggi yang Pernah Ditempuh (jenjang D1/D2/D3/S1/S2/S3) (tuliskan
dalam tabel dibawah)
No. Jenjang Pendidikan Program Studi
1.
2.
3.
Petunjuk Pengisian:
Berilah tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu.
Keterangan:
1. SS = Sangat Setuju
2. S = Setuju
3. N = Netral
4. TS = Tidak Setuju
5. STS = Sangat Tidak Setuju
NO. PERNYATAAN RESPON
SS S N TS STS
Adopsi Pada Saat Ini - - - - -
1. Saya banyak menggunakan TIK untuk mengerjakan
tugas saya.
2. Bila memungkinkan, saya menggunakan TIK untuk
mengerjakan tugas saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
NO. PERNYATAAN RESPON
SS S N TS STS
3. Saya sering menggunakan TIK untuk mengerjakan tugas
saya.
4. Bila sesuai, saya menggunakan TIK untuk mengerjakan
tugas saya.
Kesukarelaan - - - - -
5. Atasan saya mengharapkan saya menggunakan TIK.
6. Atasan saya tidak menuntut saya menggunakan TIK.
7. Meskipun mungkin bermanfaat, menggunakan TIK
sungguh tidak diwajibkan dalam pekerjaan saya.
Keunggulan Relatif - - - - -
8. Menggunakan TIK membuat saya mampu
menyelesaikan tugas dengan lebih cepat.
9. Menggunakan TIK meningkatkan kualitas pekerjaan
saya.
10. Menggunakan TIK mempermudah saya dalam
mengerjakan tugas.
11. Menggunakan TIK meningkatkan kinerja pekerjaan
saya.
12. Secara keseluruhan, saya berpendapat bahwa
menggunakan TIK sangat menguntungkan dalam
pekerjaan saya.
13. Menggunakan TIK meningkatkan efektivitas kerja saya.
14. Menggunakan TIK membuat saya lebih mampu
mengendalikan pekerjaan saya.
15. Menggunakan TIK meningkatkan produktivitas saya.
Kesesuaian - - - - -
16. Menggunakan TIK sesuai dengan segala aspek
pekerjaan saya.
17. Menggunakan TIK benar-benar sesuai dengan keadaan
saya sekarang ini.
18. Saya berpendapat bahwa menggunakan TIK sangat
cocok dengan cara kerja yang saya senangi.
19. Menggunakan TIK sesuai dengan gaya kerja saya. Citra - - - - -
20. Menggunakan TIK meningkatkan citra saya dalam
organisasi sekolah saya.
21. Orang-orang di sekolah saya yang menggunakan TIK
memiliki gengsi yang lebih tinggi daripada mereka yang
tidak.
22. Orang-orang di sekolah saya yang menggunakan TIK
memiliki profil yang lebih tinggi (lebih terpandang)
daripada yang tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
NO. PERNYATAAN RESPON
SS S N TS STS
23. Di sekolah saya, memiliki TIK merupakan simbol
status.
Keterlihatan Hasilnya - - - - -
24. Saya tidak akan kesulitan memberitahu orang lain
tentang manfaat menggunakanTIK.
25. Saya percaya bahwa saya dapat memberitahu orang lain
konsekuensi menggunakanTIK.
26. Hasil mengggunakan TIK jelas bagi saya.
27. Saya tidak akan kesulitan menjelaskan mengapa
menggunakan TIK mungkin bermanfaat atau mungkin
tidak bermanfaat.
Visibilitas - - - - -
28. Saya telah melihat apa yang orang lain lakukan ketika
menggunakan TIK mereka.
29. Di sekolah saya, orang dapat melihat banyak meja yang
adaTIK-nya.
30. TIK tidak terlalu nampak di sekolah saya.
31. Mudah bagi saya untuk melihat orang lain
menggunakan TIK.
32. Saya belum melihat banyak orang menggunakan TIK
di sekolah saya.
Kemungkinan Uji Coba - - - - -
33. Saya tahu kemana harus pergi untuk dapat secara
memuaskan menguji-coba berbagai penggunaan TIK.
34. Ada tersedia TIK bagi saya untuk menguji coba secara
memadai berbagai aplikasi.
35. Sebelum memutuskan apakah akan menggunakan
aplikasi TIK, saya dapat menguji-cobanya sebagaimana
seharusnya.
36. Saya telah diijinkan menggunakan TIK dengan masa
percobaan yang cukup lama untuk mengetahui
kegunaannya.
37. Saya dapat mencoba-coba TIK sebagaimana diperlukan.
38. Saya dapat menggunakan program aplikasi TIK untuk
jangka waktu yang cukup lama guna mencobanya.
39. Saya sesungguhnya tidak memliki kesempatan yang
cukup untuk mencoba banyak hal pada TIK.
40. Uji-coba yang baik dalam tugas untuk mencoba
berbagai penggunaan TIK tak mungkin dilakukan.
Kemudahan dalam Menggunakan - - - - -
41. Bagi saya, belajar mengoperasikan TIK merupakan hal
yang mudah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
NO. PERNYATAAN RESPON
SS S N TS STS
42. Bagi saya, membuat TIK menjadi hal yang saya
inginkan adalah sesuatu hal yang mudah.
43. Interaksi saya dengan TIK jelas dan mudah dipahami.
44. Saya merasa bahwa berinteraksi dengan TIK bersifat
fleksibel.
45. Bagi saya, mudah saja untuk menjadi trampil dalam
menggunakan TIK.
46. Saya merasa bahwa TIK mudah digunakan.
Pengaruh Sosial - - - - -
47. Orang yang mempengaruhi perilaku saya berpendapat
bahwa saya harus menggunakan TIK.
48. Orang yang bagi saya penting berpendapat bahwa saya
harus menggunakan TIK.
Kondisi yang Memfasilitasi - - - - -
49. Saya memiliki sumberdaya yang diperlukan untuk
menggunakan TIK.
50. Saya memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk
menggunakan TIK.
51. Tersedia orang (atau kelompok) tertentu yang akan
membantu bila terjadi kesulitan dalam menggunakan
TIK.
Perasaan terhadap Penggunaan - - - - -
52. TIK membuat pekerjaan lebih menarik.
53. Bekerja dengan TIK yang ada menyenangkan.
Setelah membaca dan mengisi kuesioner ini, jika Bapak/Ibu ingin memberi catatan
(tidak wajib) bagi peneliti silahkan ditulis di bawah ini.
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
Lampiran 2. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Adopsi TIK (AD)
RELIABILITY
/VARIABLES=AD1 AD2 AD3 AD4
/SCALE('Adopsi TIK (AD)') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav
Scale: Adopsi TIK (AD) Case Processing Summary
N %
Cases Valid 33 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 33 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,829 4
Validitas
CORRELATIONS
/VARIABLES=AD AD1 AD2 AD3 AD4
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav
Correlations
AD AD1 AD2 AD3 AD4
AD Pearson Correlation 1 ,818** ,860
** ,828
** ,789
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 33 33 33 33 33
AD1 Pearson Correlation ,818** 1 ,636
** ,646
** ,432
*
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,012
N 33 33 33 33 33
AD2 Pearson Correlation ,860** ,636
** 1 ,626
** ,634
**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 33 33 33 33 33
AD3 Pearson Correlation ,828** ,646
** ,626
** 1 ,466
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,006
N 33 33 33 33 33
AD4 Pearson Correlation ,789** ,432
* ,634
** ,466
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,012 ,000 ,006 N 33 33 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
2. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kesukarelaan (SR)
a. Awal
GET
FILE='D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav'.
RELIABILITY
/VARIABLES=SR1 SR2 SR3 SR4
/SCALE('Kesukarelaan (SR)') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav
Scale: Kesukarelaan (SR)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 33 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 33 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,571 4
CORRELATIONS
/VARIABLES=SR SR1 SR2 SR3 SR4
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
Validitas
Correlations
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav
Correlations
SR SR1 SR2 SR3 SR4
SR Pearson Correlation 1 ,564** ,441
* ,844
** ,773
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,010 ,000 ,000
N 33 33 33 33 33
SR1 Pearson Correlation ,564** 1 -,116 ,341 ,504
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,519 ,052 ,003
N 33 33 33 33 33
SR2 Pearson Correlation ,441* -,116 1 ,280 -,043
Sig. (2-tailed) ,010 ,519 ,114 ,811
N 33 33 33 33 33
SR3 Pearson Correlation ,844** ,341 ,280 1 ,525
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,052 ,114 ,002
N 33 33 33 33 33
SR4 Pearson Correlation ,773** ,504
** -,043 ,525
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,003 ,811 ,002 N 33 33 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
b. Revisi
RELIABILITY
/VARIABLES=SR1 SR3 SR4
/SCALE('Kesukarelaan Rev (SR)') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-SR.sav
Scale: Kesukarelaan (SR)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 33 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 33 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 33 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 33 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,693 3
CORRELATIONS
/VARIABLES=SR SR1 SR3 SR4
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Validitas
Correlations
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-SR.sav
Correlations
SR SR1 SR3 SR4
SR Pearson Correlation 1 ,674** ,822
** ,876
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 33 33 33 33
SR1 Pearson Correlation ,674** 1 ,341 ,504
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,052 ,003
N 33 33 33 33
SR3 Pearson Correlation ,822** ,341 1 ,525
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,052 ,002
N 33 33 33 33
SR4 Pearson Correlation ,876** ,504
** ,525
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,003 ,002 N 33 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
3. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Keunggulan Relatif (KR)
GET
FILE='D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav'.
RELIABILITY
/VARIABLES=KR1 KR2 KR3 KR4 KR5 KR6 KR7 KR8
/SCALE('Keunggulan Relatif (KR)') ALL
/MODEL=ALPHA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
Reliability
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav
Scale: Keunggulan Relatif (KR)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 33 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 33 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,980 8
Validitas
CORRELATIONS
/VARIABLES=KR KR1 KR2 KR3 KR4 KR5 KR6 KR7 KR8
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav
Correlations
KR KR1 KR2 KR3 KR4 KR5 KR6 KR7 KR8
KR Pearson Correlation
1 ,925** ,934
** ,976
** ,976
** ,973
** ,973
** ,857
** ,944
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33 33 33
KR1 Pearson Correlation
,925** 1 ,877
** ,938
** ,938
** ,873
** ,873
** ,705
** ,826
**
Sig. (2-tailed)
,000
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33 33 33
KR2 Pearson Correlation
,934** ,877
** 1 ,935
** ,935
** ,877
** ,877
** ,741
** ,846
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33 33 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
KR3 Pearson Correlation
,976** ,938
** ,935
** 1 1,000
** ,938
** ,938
** ,773
** ,886
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000
,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33 33 33
KR4 Pearson Correlation
,976** ,938
** ,935
** 1,000
** 1 ,938
** ,938
** ,773
** ,886
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000
,000 ,000 ,000 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33 33 33
KR5 Pearson Correlation
,973** ,873
** ,877
** ,938
** ,938
** 1 1,000
**
,807** ,928
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000
,000 ,000 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33 33 33
KR6 Pearson Correlation
,973** ,873
** ,877
** ,938
** ,938
** 1,000
** 1 ,807
** ,928
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
,000 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33 33 33
KR7 Pearson Correlation
,857** ,705
** ,741
** ,773
** ,773
** ,807
** ,807
** 1 ,806
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
,000
N 33 33 33 33 33 33 33 33 33
KR8 Pearson Correlation
,944** ,826
** ,846
** ,886
** ,886
** ,928
** ,928
** ,806
** 1
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
4. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kesesuaian (KS)
RELIABILITY
/VARIABLES=KS1 KS2 KS3 KS4
/SCALE('Kesesuaian (KS)') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav
Scale: Kesesuaian (KS)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 33 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
Excludeda 0 ,0
Total 33 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,921 4
Validitas
CORRELATIONS
/VARIABLES=KS KS1 KS2 KS3 KS4
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav
Correlations
KS KS1 KS2 KS3 KS4
KS Pearson Correlation 1 ,885** ,881
** ,951
** ,893
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 33 33 33 33 33
KS1 Pearson Correlation ,885** 1 ,754
** ,788
** ,651
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 33 33 33 33 33
KS2 Pearson Correlation ,881** ,754
** 1 ,782
** ,689
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 33 33 33 33 33
KS3 Pearson Correlation ,951** ,788
** ,782
** 1 ,858
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 33 33 33 33 33
KS4 Pearson Correlation ,893** ,651
** ,689
** ,858
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 N 33 33 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
5. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Citra (CT)
RELIABILITY
/VARIABLES=CT1 CT2 CT3 CT4
/SCALE('Citra (CT)') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav
Scale: Citra (CT)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 33 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 33 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,898 4
Validitas
CORRELATIONS
/VARIABLES=CT CT1 CT2 CT3 CT4
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav
Correlations
CT CT1 CT2 CT3 CT4
CT Pearson Correlation 1 ,789** ,938
** ,937
** ,833
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 33 33 33 33 33
CT1 Pearson Correlation ,789** 1 ,697
** ,677
** ,460
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,007
N 33 33 33 33 33
CT2 Pearson Correlation ,938** ,697
** 1 ,868
** ,703
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 33 33 33 33 33
CT3 Pearson Correlation ,937** ,677
** ,868
** 1 ,717
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 33 33 33 33 33
CT4 Pearson Correlation ,833** ,460
** ,703
** ,717
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,007 ,000 ,000 N 33 33 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
6. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Keterlihatan Hasilnya (KH)
RELIABILITY
/VARIABLES=KH1 KH2 KH3 KH4
/SCALE('Keterlihatan Hasilnya (KH)') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav
Scale: Keterlihatan Hasilnya (KH)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 33 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 33 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,918 4
Validitas
CORRELATIONS
/VARIABLES=KH KH1 KH2 KH3 KH4
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav
Correlations
KH KH1 KH2 KH3 KH4
KH Pearson Correlation 1 ,930** ,894
** ,834
** ,936
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 33 33 33 33 33
KH1 Pearson Correlation ,930** 1 ,835
** ,653
** ,837
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 33 33 33 33 33
KH2 Pearson Correlation ,894** ,835
** 1 ,647
** ,754
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
N 33 33 33 33 33
KH3 Pearson Correlation ,834** ,653
** ,647
** 1 ,743
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 33 33 33 33 33
KH4 Pearson Correlation ,936** ,837
** ,754
** ,743
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 N 33 33 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
7. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Visibilitas (VS)
a. Awal
RELIABILITY
/VARIABLES=VS1 VS2 VS3 VS4 VS5 VS6
/SCALE('Visibilitas (VS)') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav
Scale: Visibilitas (VS)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 33 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 33 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,707 6
Validitas
CORRELATIONS
/VARIABLES=VS VS1 VS2 VS3 VS4 VS5 VS6
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav
Correlations
VS VS1 VS2 VS3 VS4 VS5 VS6
VS Pearson Correlation
1 ,605** ,653
** ,877
** ,633
** ,433
* ,599
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,012 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33
VS1 Pearson Correlation
,605** 1 ,416
* ,416
* ,256 ,329 ,036
Sig. (2-tailed) ,000 ,016 ,016 ,151 ,062 ,843
N 33 33 33 33 33 33 33
VS2 Pearson Correlation
,653** ,416
* 1 ,550
** ,255 -,014 ,297
Sig. (2-tailed) ,000 ,016 ,001 ,153 ,940 ,094
N 33 33 33 33 33 33 33
VS3 Pearson Correlation
,877** ,416
* ,550
** 1 ,434
* ,120 ,685
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,016 ,001 ,012 ,506 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33
VS4 Pearson Correlation
,633** ,256 ,255 ,434
* 1 ,493
** ,105
Sig. (2-tailed) ,000 ,151 ,153 ,012 ,004 ,563
N 33 33 33 33 33 33 33
VS5 Pearson Correlation
,433* ,329 -,014 ,120 ,493
** 1 -,101
Sig. (2-tailed) ,012 ,062 ,940 ,506 ,004 ,576
N 33 33 33 33 33 33 33
VS6 Pearson Correlation
,599** ,036 ,297 ,685
** ,105 -,101 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,843 ,094 ,000 ,563 ,576 N 33 33 33 33 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
b. Revisi
GET
FILE='D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-VS.sav'.
COMPUTE VS=VS1 + VS2 + VS3 + VS4 + VS6.
EXECUTE.
RELIABILITY
/VARIABLES=VS1 VS2 VS3 VS4 VS6
/SCALE('Visibilitas Rev (VS)') ALL
/MODEL=ALPHA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
Reliability
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-VS.sav
Scale: Visibilitas (VS)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 33 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 33 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,733 5
Validitas
CORRELATIONS
/VARIABLES=VS VS1 VS2 VS3 VS4 VS6
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-VS.sav
Correlations
VS VS1 VS2 VS3 VS4 VS6
VS Pearson Correlation 1 ,569** ,713
** ,920
** ,556
** ,677
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,001 ,000
N 33 33 33 33 33 33
VS1 Pearson Correlation ,569** 1 ,416
* ,416
* ,256 ,036
Sig. (2-tailed) ,001 ,016 ,016 ,151 ,843
N 33 33 33 33 33 33
VS2 Pearson Correlation ,713** ,416
* 1 ,550
** ,255 ,297
Sig. (2-tailed) ,000 ,016 ,001 ,153 ,094
N 33 33 33 33 33 33
VS3 Pearson Correlation ,920** ,416
* ,550
** 1 ,434
* ,685
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,016 ,001 ,012 ,000
N 33 33 33 33 33 33
VS4 Pearson Correlation ,556** ,256 ,255 ,434
* 1 ,105
Sig. (2-tailed) ,001 ,151 ,153 ,012 ,563
N 33 33 33 33 33 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
VS6 Pearson Correlation ,677** ,036 ,297 ,685
** ,105 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,843 ,094 ,000 ,563 N 33 33 33 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
8. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kemungkinan Uji Coba (KU)
a. Awal
GET
FILE='D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav'.
RELIABILITY
/VARIABLES=KU1 KU2 KU3 KU4 KU5 KU6 KU7 KU8 KU9 KU10 KU11
/SCALE('Kemungkinan Uji Coba (KU)') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav
Scale: Kemungkinan Uji Coba (KU)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 33 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 33 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,810 11
Validitas
CORRELATIONS
/VARIABLES=KU KU1 KU2 KU3 KU4 KU5 KU6 KU7 KU8 KU9 KU10 KU11
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
Correlations
KU KU1 KU2 KU3 KU4 KU5 KU6 KU7 KU8 KU9 KU10 KU11
KU Pearson Correlation
1 ,477*
*
,804** ,740
*
*
,761** ,714
** ,598
*
*
,635*
*
,304 ,564*
*
,531** ,424
*
Sig. (2-tailed) ,005 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,086 ,001 ,001 ,014
N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33
KU1 Pearson Correlation
,477**
1 ,234 ,199 ,345* ,096 ,295 ,254 ,202 ,221 ,234 ,018
Sig. (2-tailed) ,005 ,190 ,267 ,049 ,596 ,096 ,154 ,259 ,217 ,190 ,922
N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33
KU2 Pearson Correlation
,804**
,234 1 ,601*
*
,695** ,740
** ,309 ,427
* ,107 ,360
* ,449
** ,389
*
Sig. (2-tailed) ,000 ,190 ,000 ,000 ,000 ,080 ,013 ,552 ,040 ,009 ,025
N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33
KU3 Pearson Correlation
,740**
,199 ,601** 1 ,475
** ,554
** ,352
* ,550
*
*
,077 ,431* ,226 ,378
*
Sig. (2-tailed) ,000 ,267 ,000 ,005 ,001 ,045 ,001 ,669 ,012 ,205 ,030
N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33
KU4 Pearson Correlation
,761**
,345* ,695
** ,475
*
*
1 ,740** ,268 ,376
* ,114 ,253 ,460
** ,337
Sig. (2-tailed) ,000 ,049 ,000 ,005 ,000 ,132 ,031 ,527 ,156 ,007 ,055
N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33
KU5 Pearson Correlation
,714**
,096 ,740** ,554
*
*
,740** 1 ,208 ,272 ,100 ,075 ,515
** ,458
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,596 ,000 ,001 ,000 ,246 ,125 ,581 ,677 ,002 ,007
N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33
KU6 Pearson Correlation
,598**
,295 ,309 ,352* ,268 ,208 1 ,335 ,258 ,514
*
*
,244 ,157
Sig. (2-tailed) ,000 ,096 ,080 ,045 ,132 ,246 ,056 ,147 ,002 ,172 ,384
N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33
KU7 Pearson Correlation
,635**
,254 ,427* ,550
*
*
,376* ,272 ,335 1 ,105 ,561
*
*
,070 ,128
Sig. (2-tailed) ,000 ,154 ,013 ,001 ,031 ,125 ,056 ,561 ,001 ,697 ,477
N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33
KU8 Pearson Correlation
,304 ,202 ,107 ,077 ,114 ,100 ,258 ,105 1 -,109 ,042 ,141
Sig. (2-tailed) ,086 ,259 ,552 ,669 ,527 ,581 ,147 ,561 ,547 ,818 ,433
N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33
KU9 Pearson Correlation
,564**
,221 ,360* ,431
* ,253 ,075 ,514
*
*
,561*
*
-,109 1 ,309 -,070
Sig. (2-tailed) ,001 ,217 ,040 ,012 ,156 ,677 ,002 ,001 ,547 ,080 ,700
N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33
KU10
Pearson Correlation
,531**
,234 ,449** ,226 ,460
** ,515
** ,244 ,070 ,042 ,309 1 -,090
Sig. (2-tailed) ,001 ,190 ,009 ,205 ,007 ,002 ,172 ,697 ,818 ,080 ,618
N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33
KU11
Pearson Correlation
,424*
,018 ,389* ,378
* ,337 ,458
** ,157 ,128 ,141 -,070 -,090 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
Sig. (2-tailed) ,014 ,922 ,025 ,030 ,055 ,007 ,384 ,477 ,433 ,700 ,618 N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
b. Revisi GET
FILE='D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-KU.sav'.
COMPUTE KU=KU2 + KU3 + KU4 + KU5 + KU6 + KU7 + KU9 + KU10.
EXECUTE.
RELIABILITY
/VARIABLES=KU2 KU3 KU4 KU5 KU6 KU7 KU9 KU10
/SCALE('KU') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-KU.sav
Scale: Kemungkinan Uji Coba (KU)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 33 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 33 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,839 8
Validitas
CORRELATIONS
/VARIABLES=KU KU2 KU3 KU4 KU5 KU6 KU7 KU9 KU10
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
250
Correlations
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-KU.sav
Correlations
KU KU2 KU3 KU4 KU5 KU6 KU7 KU9 KU10
KU Pearson Correlation
1 ,817** ,755
** ,753
** ,725
** ,576
** ,661
** ,660
** ,593
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33 33 33
KU2 Pearson Correlation
,817** 1 ,601
** ,695
** ,740
** ,309 ,427
* ,360
* ,449
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,080 ,013 ,040 ,009
N 33 33 33 33 33 33 33 33 33
KU3 Pearson Correlation
,755** ,601
** 1 ,475
** ,554
** ,352
* ,550
** ,431
* ,226
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,005 ,001 ,045 ,001 ,012 ,205
N 33 33 33 33 33 33 33 33 33
KU4 Pearson Correlation
,753** ,695
** ,475
** 1 ,740
** ,268 ,376
* ,253 ,460
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,005 ,000 ,132 ,031 ,156 ,007
N 33 33 33 33 33 33 33 33 33
KU5 Pearson Correlation
,725** ,740
** ,554
** ,740
** 1 ,208 ,272 ,075 ,515
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,000 ,246 ,125 ,677 ,002
N 33 33 33 33 33 33 33 33 33
KU6 Pearson Correlation
,576** ,309 ,352
* ,268 ,208 1 ,335 ,514
** ,244
Sig. (2-tailed) ,000 ,080 ,045 ,132 ,246 ,056 ,002 ,172
N 33 33 33 33 33 33 33 33 33
KU7 Pearson Correlation
,661** ,427
* ,550
** ,376
* ,272 ,335 1 ,561
** ,070
Sig. (2-tailed) ,000 ,013 ,001 ,031 ,125 ,056 ,001 ,697
N 33 33 33 33 33 33 33 33 33
KU9 Pearson Correlation
,660** ,360
* ,431
* ,253 ,075 ,514
** ,561
** 1 ,309
Sig. (2-tailed) ,000 ,040 ,012 ,156 ,677 ,002 ,001 ,080
N 33 33 33 33 33 33 33 33 33
KU10 Pearson Correlation
,593** ,449
** ,226 ,460
** ,515
** ,244 ,070 ,309 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,009 ,205 ,007 ,002 ,172 ,697 ,080 N 33 33 33 33 33 33 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
251
9. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kemudahan (KD)
RELIABILITY
/VARIABLES=KD1 KD2 KD3 KD4 KD5 KD6
/SCALE('Persepsi Kemudahan Dalam Menggunakan (KD)') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav
Scale: Persepsi Kemudahan Dalam Menggunakan (KD)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 33 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 33 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,935 6
Validitas
CORRELATIONS
/VARIABLES=KD KD1 KD2 KD3 KD4 KD5 KD6
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav
Correlations
KD KD1 KD2 KD3 KD4 KD5 KD6
KD Pearson Correlation
1 ,878** ,828
** ,850
** ,851
** ,897
** ,937
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33
KD1 Pearson Correlation
,878** 1 ,685
** ,654
** ,576
** ,805
** ,800
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
KD2 Pearson Correlation
,828** ,685
** 1 ,583
** ,758
** ,603
** ,745
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33
KD3 Pearson Correlation
,850** ,654
** ,583
** 1 ,778
** ,703
** ,758
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33
KD4 Pearson Correlation
,851** ,576
** ,758
** ,778
** 1 ,693
** ,745
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33
KD5 Pearson Correlation
,897** ,805
** ,603
** ,703
** ,693
** 1 ,864
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33
KD6 Pearson Correlation
,937** ,800
** ,745
** ,758
** ,745
** ,864
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 33 33 33 33 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
10. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Pengaruh Sosial (PS)
a. Awal
RELIABILITY
/VARIABLES=PS1 PS2 PS3 PS4
/SCALE('Pengaruh Sosial (PS)') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav
Scale: Pengaruh Sosial (PS)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 33 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 33 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,568 4
Validitas
CORRELATIONS
/VARIABLES=PS PS1 PS2 PS3 PS4
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav
Correlations
PS PS1 PS2 PS3 PS4
PS Pearson Correlation 1 ,878** ,864
** ,459
** ,270
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,007 ,128
N 33 33 33 33 33
PS1 Pearson Correlation ,878** 1 ,930
** ,088 -,094
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,625 ,604
N 33 33 33 33 33
PS2 Pearson Correlation ,864** ,930
** 1 ,076 -,131
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,675 ,466
N 33 33 33 33 33
PS3 Pearson Correlation ,459** ,088 ,076 1 ,338
Sig. (2-tailed) ,007 ,625 ,675 ,054
N 33 33 33 33 33
PS4 Pearson Correlation ,270 -,094 -,131 ,338 1
Sig. (2-tailed) ,128 ,604 ,466 ,054 N 33 33 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
b. Revisi GET
FILE='D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-PS.sav'.
COMPUTE PS=PS1 + PS2.
EXECUTE.
RELIABILITY
/VARIABLES=PS1 PS2
/SCALE('Pengaruh Sosial Rev (PS)') ALL
/MODEL=ALPHA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
Reliability
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-PS.sav
Scale: Pengaruh Sosial Rev (PS)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 33 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 33 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,964 2
Validitas CORRELATIONS
/VARIABLES=PS PS1 PS2
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-PS.sav
Correlations
PS PS1 PS2
PS Pearson Correlation 1 ,982** ,982
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000
N 33 33 33
PS1 Pearson Correlation ,982** 1 ,930
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000
N 33 33 33
PS2 Pearson Correlation ,982** ,930
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 N 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
255
11. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kondisi yang Memfasilitasi (KM)
a. Awal
RELIABILITY
/VARIABLES=KM1 KM2 KM3 KM4
/SCALE('Kondisi yang Memfasilitasi (KM)') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav
Scale: Kondisi yang Memfasilitasi (KM)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 33 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 33 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,614 4
Validitas
CORRELATIONS
/VARIABLES=KM KM1 KM2 KM3 KM4
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav
Correlations
KM KM1 KM2 KM3 KM4
KM Pearson Correlation 1 ,877** ,777
** ,496
** ,596
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,003 ,000
N 33 33 33 33 33
KM1 Pearson Correlation ,877** 1 ,790
** ,303 ,343
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,086 ,050
N 33 33 33 33 33
KM2 Pearson Correlation ,777** ,790
** 1 ,153 ,191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
256
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,395 ,286
N 33 33 33 33 33
KM3 Pearson Correlation ,496** ,303 ,153 1 ,000
Sig. (2-tailed) ,003 ,086 ,395 1,000
N 33 33 33 33 33
KM4 Pearson Correlation ,596** ,343 ,191 ,000 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,050 ,286 1,000 N 33 33 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
b. Revisi
GET
FILE='D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-KM.sav'.
COMPUTE KM=KM1 + KM2 + KM4.
EXECUTE.
RELIABILITY
/VARIABLES=KM1 KM2 KM4
/SCALE('Kondisi yang Memfasilitasi (KM)') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-KM.sav
Scale: Kondisi yang Memfasilitasi (KM)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 33 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 33 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,680 3
Validitas
CORRELATIONS
/VARIABLES=KM KM1 KM2 KM4
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
257
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-KM.sav
Correlations
KM KM1 KM2 KM4
KM Pearson Correlation 1 ,877** ,822
** ,676
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 33 33 33 33
KM1 Pearson Correlation ,877** 1 ,790
** ,343
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,050
N 33 33 33 33
KM2 Pearson Correlation ,822** ,790
** 1 ,191
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,286
N 33 33 33 33
KM4 Pearson Correlation ,676** ,343 ,191 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,050 ,286 N 33 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
12. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Perasaan Terhadap Penggunaan
(PP)
a. Awal
GET
FILE='D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav'.
RELIABILITY
/VARIABLES=PP1 PP2 PP3
/SCALE('Perasaan terhadap Penggunaan (PP)') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav
Scale: Perasaan terhadap Penggunaan (PP)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 33 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 33 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
258
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,222 3
Validitas
CORRELATIONS
/VARIABLES=PP PP1 PP2 PP3
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav
Correlations
PP PP1 PP2 PP3
PP Pearson Correlation 1 ,573** ,675
** ,697
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 33 33 33 33
PP1 Pearson Correlation ,573** 1 ,765
** -,132
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,464
N 33 33 33 33
PP2 Pearson Correlation ,675** ,765
** 1 -,005
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,978
N 33 33 33 33
PP3 Pearson Correlation ,697** -,132 -,005 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,464 ,978 N 33 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
b. Revisi GET
FILE='D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-PP.sav'.
COMPUTE PP=PP1 + PP2.
EXECUTE.
RELIABILITY
/VARIABLES=PP1 PP2
/SCALE('Perasaan Terhadap Penggunaan Rev (PP)') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-PP.sav
Scale: Perasaan Terhadap Penggunaan Rev (PP)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
259
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 33 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 33 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,865 2
Validitas
CORRELATIONS
/VARIABLES=PP PP1 PP2
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-PP.sav
Correlations
PP PP1 PP2
PP Pearson Correlation 1 ,934** ,944
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000
N 33 33 33
PP1 Pearson Correlation ,934** 1 ,765
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000
N 33 33 33
PP2 Pearson Correlation ,944** ,765
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 N 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
260
Lampiran 3.Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas
GET
FILE='D:\AA-UM\DISERTASI\DRAFT 6\DATA KUANTITATIF\OLAH DATA\COBA\DATA
DISERTASI LENGKAP-CB.sav'.
DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT AD
/METHOD=ENTER SR KR KS CT KH VS KU KD PS KM PP DS UM JK PG PL
Regression
[DataSet1] D:\AA-UM\DISERTASI\DRAFT 6\DATA KUANTITATIF\OLAH
DATA\COBA\DATA DISERTASI LENGKAP-CB.sav
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 PL, KR, DS, PG,
JK, SR, CT, KM,
PP, VS, PS, KD,
KU, KS, KH, UM
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: AD
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .815a .663 .629 1.196
a. Predictors: (Constant), PL, KR, DS, PG, JK, SR, CT, KM, PP, VS, PS, KD,
KU, KS, KH, UM
b. Dependent Variable: AD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
261
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 434.201 16 27.138 18.977 .000a
Residual 220.220 154 1.430
Total 654.421 170
a. Predictors: (Constant), PL, KR, DS, PG, JK, SR, CT, KM, PP, VS, PS, KD, KU, KS, KH, UM
b. Dependent Variable: AD
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .515 2.117 .243 .808
SR -.172 .057 -.170 -3.044 .003 .698 1.433
KR .199 .040 .307 4.972 .000 .573 1.747
KS -.038 .063 -.046 -.600 .550 .378 2.643
CT .016 .031 .027 .509 .612 .796 1.257
KH .189 .079 .204 2.400 .018 .303 3.298
VS .025 .048 .033 .518 .605 .543 1.842
KU .042 .029 .107 1.465 .145 .407 2.455
KD .125 .033 .264 3.722 .000 .435 2.300
PS .225 .084 .169 2.687 .008 .553 1.807
KM .173 .065 .181 2.665 .009 .474 2.110
PP .262 .077 .203 3.417 .001 .618 1.619
DS -.058 .193 -.015 -.299 .766 .902 1.109
UM -.029 .021 -.136 -1.374 .171 .224 4.468
JK .070 .211 .018 .332 .741 .766 1.306
PG .008 .019 .041 .430 .668 .245 4.085
PL -.002 .002 -.060 -1.148 .253 .790 1.266
a. Dependent Variable: AD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
262
Collinearity Diagnosticsa
Mo
del
Dime
nsion Eigenvalue
Condition
Index
Variance Proportions
(Constant) SR KR KS CT KH VS KU KD PS KM PP DS UM JK PG PL
1 1 14.645 1.000 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00
2 .828 4.206 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .05 .00 .66
3 .510 5.358 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .01 .00 .74 .00 .13
4 .431 5.826 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .90 .00 .00 .00 .03
5 .240 7.812 .00 .01 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .02 .00 .00 .00 .00 .00 .01 .11 .00
6 .145 10.048 .00 .10 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .09 .00 .00 .00 .01 .00 .01 .10 .03
7 .053 16.678 .00 .17 .00 .00 .54 .00 .00 .00 .12 .01 .00 .02 .01 .00 .02 .00 .01
8 .047 17.635 .00 .45 .00 .00 .32 .00 .00 .00 .21 .00 .01 .00 .02 .00 .00 .01 .01
9 .028 22.779 .00 .02 .00 .01 .02 .00 .03 .02 .00 .15 .04 .46 .00 .00 .00 .00 .04
10 .020 26.854 .00 .01 .00 .01 .00 .00 .00 .04 .00 .63 .05 .29 .00 .00 .00 .00 .00
11 .014 32.610 .00 .01 .01 .09 .04 .00 .01 .01 .05 .12 .63 .13 .00 .01 .01 .01 .01
12 .010 38.404 .00 .02 .00 .15 .01 .00 .41 .20 .08 .01 .02 .04 .01 .09 .00 .14 .00
13 .010 38.742 .00 .06 .06 .12 .03 .00 .16 .38 .04 .02 .05 .00 .00 .12 .02 .04 .01
14 .008 44.145 .00 .01 .00 .10 .00 .08 .09 .30 .03 .04 .03 .01 .00 .47 .01 .39 .00
15 .005 51.719 .01 .01 .06 .08 .03 .68 .15 .00 .00 .00 .13 .00 .00 .05 .09 .02 .00
16 .004 57.423 .03 .04 .52 .43 .00 .00 .08 .03 .04 .00 .04 .05 .01 .15 .02 .10 .04
17 .001 99.096 .96 .10 .35 .01 .01 .23 .07 .00 .33 .01 .00 .01 .00 .09 .03 .06 .01
a. Dependent Variable: AD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
263
Lampiran 4.Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas
GET
FILE='D:\AA-UM\DISERTASI\DRAFT 6\DATA KUANTITATIF\OLAH DATA\COBA\DATA
DISERTASI LENGKAP-CB.sav'.
DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT AD
/METHOD=ENTER SR KR KS CT KH VS KU KD PS KM PP DS UM JK PG PL
/RESIDUALS HISTOGRAM(ZRESID) NORMPROB(ZRESID)
/SAVE RESID.
Regression
[DataSet1] D:\AA-UM\DISERTASI\DRAFT 6\DATA KUANTITATIF\OLAH
DATA\COBA\DATA DISERTASI LENGKAP-CB.sav
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 PL, KR, DS, PG,
JK, SR, CT, KM,
PP, VS, PS, KD,
KU, KS, KH, UM
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: AD
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .815a .663 .629 1.196
a. Predictors: (Constant), PL, KR, DS, PG, JK, SR, CT, KM, PP, VS, PS, KD,
KU, KS, KH, UM
b. Dependent Variable: AD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
264
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 434.201 16 27.138 18.977 .000a
Residual 220.220 154 1.430
Total 654.421 170
a. Predictors: (Constant), PL, KR, DS, PG, JK, SR, CT, KM, PP, VS, PS, KD, KU, KS, KH, UM
b. Dependent Variable: AD
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .515 2.117 .243 .808
SR -.172 .057 -.170 -3.044 .003
KR .199 .040 .307 4.972 .000
KS -.038 .063 -.046 -.600 .550
CT .016 .031 .027 .509 .612
KH .189 .079 .204 2.400 .018
VS .025 .048 .033 .518 .605
KU .042 .029 .107 1.465 .145
KD .125 .033 .264 3.722 .000
PS .225 .084 .169 2.687 .008
KM .173 .065 .181 2.665 .009
PP .262 .077 .203 3.417 .001
DS -.058 .193 -.015 -.299 .766
UM -.029 .021 -.136 -1.374 .171
JK .070 .211 .018 .332 .741
PG .008 .019 .041 .430 .668
PL -.002 .002 -.060 -1.148 .253
a. Dependent Variable: AD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
265
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 13.01 19.98 16.46 1.598 171
Residual -3.399 2.380 .000 1.138 171
Std. Predicted Value -2.157 2.207 .000 1.000 171
Std. Residual -2.842 1.990 .000 .952 171
a. Dependent Variable: AD
COMPUTE abresid=ABS (RES_1).
EXECUTE.
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT abresid
/METHOD=ENTER SR KR KS CT KH VS KU KD PS KM PP DS UM JK PG PL
/SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED)
/RESIDUALS DURBIN
/SAVE RESID.
Regression
[DataSet1] D:\AA-UM\DISERTASI\DRAFT 6\DATA KUANTITATIF\OLAH
DATA\COBA\DATA DISERTASI LENGKAP-CB.sav
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 PL, KR, DS, PG,
JK, SR, CT, KM,
PP, VS, PS, KD,
KU, KS, KH, UM
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: abresid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
266
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .313a .098 .004 .67025 1.888
a. Predictors: (Constant), PL, KR, DS, PG, JK, SR, CT, KM, PP, VS, PS, KD, KU, KS, KH, UM
b. Dependent Variable: abresid
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 7.530 16 .471 1.048 .411a
Residual 69.183 154 .449
Total 76.713 170
a. Predictors: (Constant), PL, KR, DS, PG, JK, SR, CT, KM, PP, VS, PS, KD, KU, KS, KH, UM
b. Dependent Variable: abresid
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.507 1.187 1.270 .206
SR .026 .032 .075 .814 .417
KR -.017 .022 -.079 -.778 .438
KS -.004 .035 -.013 -.104 .918
CT .024 .017 .116 1.355 .177
KH .014 .044 .044 .319 .750
VS .001 .027 .003 .031 .975
KU -.020 .016 -.147 -1.229 .221
KD -.002 .019 -.015 -.132 .895
PS -1.571E-5 .047 .000 .000 1.000
KM -.050 .036 -.153 -1.379 .170
PP .091 .043 .207 2.124 .035
DS .033 .108 .025 .305 .760
UM .002 .012 .033 .204 .839
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
267
JK -.148 .118 -.109 -1.251 .213
PG -.011 .011 -.149 -.965 .336
PL -8.088E-5 .001 -.007 -.086 .932
a. Dependent Variable: abresid
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value .3559 1.4226 .9161 .21046 171
Std. Predicted Value -2.662 2.407 .000 1.000 171
Standard Error of Predicted
Value
.124 .493 .207 .043 171
Adjusted Predicted Value .1602 1.7613 .9145 .23330 171
Residual -1.10603 2.39083 .00000 .63793 171
Std. Residual -1.650 3.567 .000 .952 171
Stud. Residual -1.698 3.868 .001 1.005 171
Deleted Residual -1.17149 2.81152 .00162 .71349 171
Stud. Deleted Residual -1.709 4.058 .005 1.018 171
Mahal. Distance 4.870 90.871 15.906 8.480 171
Cook's Distance .000 .155 .007 .016 171
Centered Leverage Value .029 .535 .094 .050 171
a. Dependent Variable: abresid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
269
Lampiran 5.Uji Asumsi Klasik Normalitas
GET
FILE='D:\AA-UM\DISERTASI\DRAFT 6\DATA KUANTITATIF\OLAH DATA\COBA\DATA
DISERTASI LENGKAP-CB.sav'.
DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.
NPAR TESTS
/K-S(NORMAL)=RES_1
/MISSING ANALYSIS.
NPar Tests
[DataSet1] D:\AA-UM\DISERTASI\DRAFT 6\DATA KUANTITATIF\OLAH
DATA\COBA\DATA DISERTASI LENGKAP-CB.sav
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 171
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.14512092
Most Extreme Differences Absolute .062
Positive .025
Negative -.062
Kolmogorov-Smirnov Z .809
Asymp. Sig. (2-tailed) .530
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
270
GRAPH
/HISTOGRAM=RES_1.
GRAPH
/HISTOGRAM(NORMAL)=RES_1.
Graph
[DataSet1] D:\AA-UM\DISERTASI\DRAFT 6\DATA KUANTITATIF\OLAH
DATA\COBA\DATA DISERTASI LENGKAP-CB.sav
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
271
Lampiran 6. Deskripsi Data Kuantitatif
a. Deskripsi Variabel Adopsi TIK (AD)
Statistics
AD1 AD2 AD3 AD4 AD
N Valid 171 171 171 171 171
Missing 0 0 0 0 0
Mean 4.20 4.12 4.06 4.07 16.46
Median 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00
Mode 4 4 4 4 16
Sum 719 705 694 696 2814
Tabel Frekuensi Untuk AD1
AD1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 3 1.8 1.8 1.8
3 13 7.6 7.6 9.4
4 101 59.1 59.1 68.4
5 54 31.6 31.6 100.0
Total 171 100.0 100.0
AD2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 11 6.4 6.4 6.4
3 11 6.4 6.4 12.9
4 95 55.6 55.6 68.4
5 54 31.6 31.6 100.0
Total 171 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
272
AD3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 1 .6 .6 .6
3 36 21.1 21.1 21.6
4 86 50.3 50.3 71.9
5 48 28.1 28.1 100.0
Total 171 100.0 100.0
AD4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 3 1.8 1.8 1.8
3 26 15.2 15.2 17.0
4 98 57.3 57.3 74.3
5 44 25.7 25.7 100.0
Total 171 100.0 100.0
AD
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 13 13 7.6 7.6 7.6
14 19 11.1 11.1 18.7
15 24 14.0 14.0 32.7
16 31 18.1 18.1 50.9
17 30 17.5 17.5 68.4
18 24 14.0 14.0 82.5
19 19 11.1 11.1 93.6
20 11 6.4 6.4 100.0
Total 171 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
273
b. Deskripsi Variabel Kesukarelaan (SR)
Statistics
SR1 SR2 SR3 SR
N Valid 171 171 171 171
Missing 0 0 0 0
Mean 1.78 2.58 2.36 6.72
Median 2.00 2.00 2.00 7.00
Mode 2 2 2 7
Sum 305 441 403 1149
SR1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 66 38.6 38.6 38.6
2 82 48.0 48.0 86.5
3 18 10.5 10.5 97.1
4 4 2.3 2.3 99.4
5 1 .6 .6 100.0
Total 171 100.0 100.0
SR2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 19 11.1 11.1 11.1
2 68 39.8 39.8 50.9
3 52 30.4 30.4 81.3
4 30 17.5 17.5 98.8
5 2 1.2 1.2 100.0
Total 171 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
274
SR3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 25 14.6 14.6 14.6
2 83 48.5 48.5 63.2
3 41 24.0 24.0 87.1
4 21 12.3 12.3 99.4
5 1 .6 .6 100.0
Total 171 100.0 100.0
SR
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 8 4.7 4.7 4.7
4 16 9.4 9.4 14.0
5 25 14.6 14.6 28.7
6 29 17.0 17.0 45.6
7 32 18.7 18.7 64.3
8 28 16.4 16.4 80.7
9 19 11.1 11.1 91.8
10 11 6.4 6.4 98.2
11 3 1.8 1.8 100.0
Total 171 100.0 100.0
c. Deskripsi Variabel Keunggulan Relatif (KR)
Statistics
KR1 KR2 KR3 KR4 KR5 KR6 KR7 KR8 KR
N Valid 171 171 171 171 171 171 171 171 171
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 4.46 4.40 4.39 4.33 4.40 4.40 4.12 4.25 34.76
Median 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 35.00
Mode 5 4 4 4 4 4 4 4 35
Sum 762 752 751 741 753 753 705 727 5944
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
275
KR1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 8 4.7 4.7 4.7
4 77 45.0 45.0 49.7
5 86 50.3 50.3 100.0
Total 171 100.0 100.0
KR2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 1 .6 .6 .6
3 5 2.9 2.9 3.5
4 90 52.6 52.6 56.1
5 75 43.9 43.9 100.0
Total 171 100.0 100.0
KR3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 6 3.5 3.5 3.5
4 92 53.8 53.8 57.3
5 73 42.7 42.7 100.0
Total 171 100.0 100.0
KR4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 7 4.1 4.1 4.1
4 100 58.5 58.5 62.6
5 64 37.4 37.4 100.0
Total 171 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
276
KR5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 1 .6 .6 .6
3 5 2.9 2.9 3.5
4 89 52.0 52.0 55.6
5 76 44.4 44.4 100.0
Total 171 100.0 100.0
KR6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 4 2.3 2.3 2.3
4 94 55.0 55.0 57.3
5 73 42.7 42.7 100.0
Total 171 100.0 100.0
KR7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 2 1.2 1.2 1.2
3 18 10.5 10.5 11.7
4 108 63.2 63.2 74.9
5 43 25.1 25.1 100.0
Total 171 100.0 100.0
KR8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 1 .6 .6 .6
3 9 5.3 5.3 5.8
4 107 62.6 62.6 68.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
277
5 54 31.6 31.6 100.0
Total 171 100.0 100.0
KR
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 28 5 2.9 2.9 2.9
29 2 1.2 1.2 4.1
30 9 5.3 5.3 9.4
31 8 4.7 4.7 14.0
32 19 11.1 11.1 25.1
33 12 7.0 7.0 32.2
34 25 14.6 14.6 46.8
35 26 15.2 15.2 62.0
36 12 7.0 7.0 69.0
37 13 7.6 7.6 76.6
38 17 9.9 9.9 86.5
39 15 8.8 8.8 95.3
40 8 4.7 4.7 100.0
Total 171 100.0 100.0
d. Deskripsi Variabel Kesesuaian (KS)
Statistics
KS1 KS2 KS3 KS4 KS
N Valid 171 171 171 171 171
Missing 0 0 0 0 0
Mean 3.87 4.11 4.01 3.77 15.74
Median 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00
Mode 4 4 4 4 15
Sum 661 702 685 644 2692
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
278
KS1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 .6 .6 .6
2 15 8.8 8.8 9.4
3 27 15.8 15.8 25.1
4 91 53.2 53.2 78.4
5 37 21.6 21.6 100.0
Total 171 100.0 100.0
KS2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 2 1.2 1.2 1.2
3 25 14.6 14.6 15.8
4 97 56.7 56.7 72.5
5 47 27.5 27.5 100.0
Total 171 100.0 100.0
KS3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 2 1.2 1.2 1.2
3 32 18.7 18.7 19.9
4 100 58.5 58.5 78.4
5 37 21.6 21.6 100.0
Total 171 100.0 100.0
KS4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 9 5.3 5.3 5.3
3 50 29.2 29.2 34.5
4 84 49.1 49.1 83.6
5 28 16.4 16.4 100.0
Total 171 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
279
KS
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 10 3 1.8 1.8 1.8
11 2 1.2 1.2 2.9
12 13 7.6 7.6 10.5
13 16 9.4 9.4 19.9
14 16 9.4 9.4 29.2
15 27 15.8 15.8 45.0
16 26 15.2 15.2 60.2
17 24 14.0 14.0 74.3
18 21 12.3 12.3 86.5
19 15 8.8 8.8 95.3
20 8 4.7 4.7 100.0
Total 171 100.0 100.0
e. Deskripsi Variabel Citra (CT)
Statistics
CT1 CT2 CT3 CT4 CT
N Valid 171 171 171 171 171
Missing 0 0 0 0 0
Mean 3.86 3.19 3.11 2.81 12.98
Median 4.00 3.00 3.00 3.00 13.00
Mode 4 4 4 2 16
Sum 660 546 532 481 2219
CT1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 .6 .6 .6
2 13 7.6 7.6 8.2
3 30 17.5 17.5 25.7
4 92 53.8 53.8 79.5
5 35 20.5 20.5 100.0
Total 171 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
280
CT2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 5 2.9 2.9 2.9
2 45 26.3 26.3 29.2
3 48 28.1 28.1 57.3
4 58 33.9 33.9 91.2
5 15 8.8 8.8 100.0
Total 171 100.0 100.0
CT3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 6 3.5 3.5 3.5
2 51 29.8 29.8 33.3
3 44 25.7 25.7 59.1
4 58 33.9 33.9 93.0
5 12 7.0 7.0 100.0
Total 171 100.0 100.0
CT4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 16 9.4 9.4 9.4
2 57 33.3 33.3 42.7
3 50 29.2 29.2 71.9
4 39 22.8 22.8 94.7
5 9 5.3 5.3 100.0
Total 171 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
281
CT
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 6 2 1.2 1.2 1.2
7 1 .6 .6 1.8
8 15 8.8 8.8 10.5
9 14 8.2 8.2 18.7
10 16 9.4 9.4 28.1
11 10 5.8 5.8 33.9
12 15 8.8 8.8 42.7
13 21 12.3 12.3 55.0
14 18 10.5 10.5 65.5
15 15 8.8 8.8 74.3
16 25 14.6 14.6 88.9
17 5 2.9 2.9 91.8
18 4 2.3 2.3 94.2
19 3 1.8 1.8 95.9
20 7 4.1 4.1 100.0
Total 171 100.0 100.0
f. Deskripsi Variabel Keterlihatan Hasilnya (KH)
Statistics
KH1 KH2 KH3 KH4 KH
N Valid 171 171 171 171 171
Missing 0 0 0 0 0
Mean 3.95 3.80 4.15 3.67 15.57
Median 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00
Mode 4 4 4 4 15a
Sum 676 650 709 628 2663
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
282
KH1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 9 5.3 5.3 5.3
3 27 15.8 15.8 21.1
4 98 57.3 57.3 78.4
5 37 21.6 21.6 100.0
Total 171 100.0 100.0
KH2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 11 6.4 6.4 6.4
3 36 21.1 21.1 27.5
4 100 58.5 58.5 86.0
5 24 14.0 14.0 100.0
Total 171 100.0 100.0
KH3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 25 14.6 14.6 14.6
4 96 56.1 56.1 70.8
5 50 29.2 29.2 100.0
Total 171 100.0 100.0
KH4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 3 1.8 1.8 1.8
2 6 3.5 3.5 5.3
3 51 29.8 29.8 35.1
4 95 55.6 55.6 90.6
5 16 9.4 9.4 100.0
Total 171 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
283
KH
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 11 3 1.8 1.8 1.8
12 11 6.4 6.4 8.2
13 14 8.2 8.2 16.4
14 25 14.6 14.6 31.0
15 32 18.7 18.7 49.7
16 32 18.7 18.7 68.4
17 22 12.9 12.9 81.3
18 14 8.2 8.2 89.5
19 12 7.0 7.0 96.5
20 6 3.5 3.5 100.0
Total 171 100.0 100.0
g. Deskripsi Variabel Visibilitas (VS)
Statistics
VS1 VS2 VS3 VS4 VS5 VS
N Valid 171 171 171 171 171 171
Missing 0 0 0 0 0 0
Mean 3.96 3.68 3.89 4.02 3.88 19.43
Median 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 19.00
Mode 4 4 4 4 4 19
Sum 678 629 665 688 663 3323
VS1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 11 6.4 6.4 6.4
3 20 11.7 11.7 18.1
4 104 60.8 60.8 78.9
5 36 21.1 21.1 100.0
Total 171 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
284
VS2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 22 12.9 12.9 12.9
3 40 23.4 23.4 36.3
4 80 46.8 46.8 83.0
5 29 17.0 17.0 100.0
Total 171 100.0 100.0
VS3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 13 7.6 7.6 7.6
3 30 17.5 17.5 25.1
4 91 53.2 53.2 78.4
5 37 21.6 21.6 100.0
Total 171 100.0 100.0
VS4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 5 2.9 2.9 2.9
3 30 17.5 17.5 20.5
4 92 53.8 53.8 74.3
5 44 25.7 25.7 100.0
Total 171 100.0 100.0
VS5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 2 1.2 1.2 1.2
2 14 8.2 8.2 9.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
285
3 25 14.6 14.6 24.0
4 92 53.8 53.8 77.8
5 38 22.2 22.2 100.0
Total 171 100.0 100.0
VS
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 14 5 2.9 2.9 2.9
15 7 4.1 4.1 7.0
16 12 7.0 7.0 14.0
17 15 8.8 8.8 22.8
18 21 12.3 12.3 35.1
19 29 17.0 17.0 52.0
20 28 16.4 16.4 68.4
21 18 10.5 10.5 78.9
22 13 7.6 7.6 86.5
23 9 5.3 5.3 91.8
24 9 5.3 5.3 97.1
25 5 2.9 2.9 100.0
Total 171 100.0 100.0
h. Deskripsi Variabel Kemungkinan Uji Coba (KU)
Statistics
KU1 KU2 KU3 KU4 KU5 KU6 KU7 KU8 KU
N Valid 171 171 171 171 171 171 171 171 171
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 3.74 3.71 3.71 3.56 3.92 3.77 3.67 3.82 29.91
Median 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 30.00
Mode 4 4 4 4 4 4 4 4 32
Sum 640 635 635 608 671 645 627 654 5115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
286
KU1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 13 7.6 7.6 7.6
3 46 26.9 26.9 34.5
4 84 49.1 49.1 83.6
5 28 16.4 16.4 100.0
Total 171 100.0 100.0
KU2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 17 9.9 9.9 9.9
3 38 22.2 22.2 32.2
4 93 54.4 54.4 86.5
5 23 13.5 13.5 100.0
Total 171 100.0 100.0
KU3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 14 8.2 8.2 8.2
3 48 28.1 28.1 36.3
4 82 48.0 48.0 84.2
5 27 15.8 15.8 100.0
Total 171 100.0 100.0
KU4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 20 11.7 11.7 11.7
3 56 32.7 32.7 44.4
4 75 43.9 43.9 88.3
5 20 11.7 11.7 100.0
Total 171 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
287
KU5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 8 4.7 4.7 4.7
3 29 17.0 17.0 21.6
4 102 59.6 59.6 81.3
5 32 18.7 18.7 100.0
Total 171 100.0 100.0
KU6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 14 8.2 8.2 8.2
3 43 25.1 25.1 33.3
4 82 48.0 48.0 81.3
5 32 18.7 18.7 100.0
Total 171 100.0 100.0
KU7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 2 1.2 1.2 1.2
2 25 14.6 14.6 15.8
3 37 21.6 21.6 37.4
4 71 41.5 41.5 78.9
5 36 21.1 21.1 100.0
Total 171 100.0 100.0
KU8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 .6 .6 .6
2 14 8.2 8.2 8.8
3 36 21.1 21.1 29.8
4 83 48.5 48.5 78.4
5 37 21.6 21.6 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
288
KU8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 .6 .6 .6
2 14 8.2 8.2 8.8
3 36 21.1 21.1 29.8
4 83 48.5 48.5 78.4
5 37 21.6 21.6 100.0
Total 171 100.0 100.0
KU
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 18 4 2.3 2.3 2.3
20 5 2.9 2.9 5.3
22 2 1.2 1.2 6.4
23 4 2.3 2.3 8.8
24 10 5.8 5.8 14.6
25 6 3.5 3.5 18.1
26 12 7.0 7.0 25.1
27 9 5.3 5.3 30.4
28 16 9.4 9.4 39.8
29 11 6.4 6.4 46.2
30 14 8.2 8.2 54.4
31 9 5.3 5.3 59.6
32 22 12.9 12.9 72.5
33 6 3.5 3.5 76.0
34 10 5.8 5.8 81.9
35 6 3.5 3.5 85.4
36 8 4.7 4.7 90.1
37 4 2.3 2.3 92.4
38 3 1.8 1.8 94.2
39 6 3.5 3.5 97.7
40 4 2.3 2.3 100.0
Total 171 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
289
i. Deskripsi Variabel Persepsi Kemudahan (KD)
Statistics
KD1 KD2 KD3 KD4 KD5 KD6 KD
N Valid 171 171 171 171 171 171 171
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Mean 2.36 2.36 2.19 2.01 2.22 2.12 13.25
Median 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 13.00
Mode 2 2 2 2 2 2 12
Sum 403 404 375 343 379 362 2266
KD1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 27 15.8 15.8 15.8
2 79 46.2 46.2 62.0
3 43 25.1 25.1 87.1
4 21 12.3 12.3 99.4
5 1 .6 .6 100.0
Total 171 100.0 100.0
KD2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 26 15.2 15.2 15.2
2 79 46.2 46.2 61.4
3 44 25.7 25.7 87.1
4 22 12.9 12.9 100.0
Total 171 100.0 100.0
KD3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
290
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 32 18.7 18.7 18.7
2 90 52.6 52.6 71.3
3 33 19.3 19.3 90.6
4 16 9.4 9.4 100.0
Total 171 100.0 100.0
KD4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 33 19.3 19.3 19.3
2 108 63.2 63.2 82.5
3 26 15.2 15.2 97.7
4 4 2.3 2.3 100.0
Total 171 100.0 100.0
KD5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 42 24.6 24.6 24.6
2 71 41.5 41.5 66.1
3 37 21.6 21.6 87.7
4 21 12.3 12.3 100.0
Total 171 100.0 100.0
KD6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 31 18.1 18.1 18.1
2 100 58.5 58.5 76.6
3 29 17.0 17.0 93.6
4 11 6.4 6.4 100.0
Total 171 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
291
KD
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 6 6 3.5 3.5 3.5
7 8 4.7 4.7 8.2
8 8 4.7 4.7 12.9
9 9 5.3 5.3 18.1
10 11 6.4 6.4 24.6
11 19 11.1 11.1 35.7
12 21 12.3 12.3 48.0
13 17 9.9 9.9 57.9
14 12 7.0 7.0 64.9
15 14 8.2 8.2 73.1
16 11 6.4 6.4 79.5
17 7 4.1 4.1 83.6
18 8 4.7 4.7 88.3
19 7 4.1 4.1 92.4
20 2 1.2 1.2 93.6
21 3 1.8 1.8 95.3
22 3 1.8 1.8 97.1
23 2 1.2 1.2 98.2
24 3 1.8 1.8 100.0
Total 171 100.0 100.0
j. Deskripsi Variabel Pengaruh Sosial (PS)
Statistics
PS1 PS2 PS
N Valid 171 171 171
Missing 0 0 0
Mean 3.64 3.51 7.15
Median 4.00 3.00 7.00
Mode 4 3 7
Sum 622 600 1222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
292
PS1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 18 10.5 10.5 10.5
3 51 29.8 29.8 40.4
4 77 45.0 45.0 85.4
5 25 14.6 14.6 100.0
Total 171 100.0 100.0
PS2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 15 8.8 8.8 8.8
3 72 42.1 42.1 50.9
4 66 38.6 38.6 89.5
5 18 10.5 10.5 100.0
Total 171 100.0 100.0
PS
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 4 5 2.9 2.9 2.9
5 18 10.5 10.5 13.5
6 37 21.6 21.6 35.1
7 41 24.0 24.0 59.1
8 36 21.1 21.1 80.1
9 25 14.6 14.6 94.7
10 9 5.3 5.3 100.0
Total 171 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
293
j. Deskripsi Variabel Kondisi yang Memfasilitasi (KM)
Statistics
KM1 KM2 KM3 KM
N Valid 171 171 171 171
Missing 0 0 0 0
Mean 3.74 3.63 3.91 11.27
Median 4.00 4.00 4.00 11.00
Mode 4 4 4 11
Sum 640 620 668 1928
KM1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 12 7.0 7.0 7.0
3 48 28.1 28.1 35.1
4 83 48.5 48.5 83.6
5 28 16.4 16.4 100.0
Total 171 100.0 100.0
KM2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 .6 .6 .6
2 12 7.0 7.0 7.6
3 64 37.4 37.4 45.0
4 67 39.2 39.2 84.2
5 27 15.8 15.8 100.0
Total 171 100.0 100.0
KM3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
294
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 3 1.8 1.8 1.8
3 51 29.8 29.8 31.6
4 76 44.4 44.4 76.0
5 41 24.0 24.0 100.0
Total 171 100.0 100.0
KM
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 6 1 .6 .6 .6
7 3 1.8 1.8 2.3
8 11 6.4 6.4 8.8
9 23 13.5 13.5 22.2
10 25 14.6 14.6 36.8
11 30 17.5 17.5 54.4
12 26 15.2 15.2 69.6
13 23 13.5 13.5 83.0
14 20 11.7 11.7 94.7
15 9 5.3 5.3 100.0
Total 171 100.0 100.0
j. Deskripsi Variabel Perasaan Terhadap Penggunaan (PP)
Statistics
PP1 PP2 PP
N Valid 171 171 171
Missing 0 0 0
Mean 3.72 3.69 7.41
Median 4.00 4.00 7.00
Mode 4 4 8
Sum 636 631 1267
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
295
PP1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 13 7.6 7.6 7.6
3 53 31.0 31.0 38.6
4 74 43.3 43.3 81.9
5 31 18.1 18.1 100.0
Total 171 100.0 100.0
PP2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 11 6.4 6.4 6.4
3 59 34.5 34.5 40.9
4 73 42.7 42.7 83.6
5 28 16.4 16.4 100.0
Total 171 100.0 100.0
PP
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 4 6 3.5 3.5 3.5
5 11 6.4 6.4 9.9
6 32 18.7 18.7 28.7
7 38 22.2 22.2 50.9
8 43 25.1 25.1 76.0
9 24 14.0 14.0 90.1
10 17 9.9 9.9 100.0
Total 171 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
296
k. Deskripsi Variabel Status Sekolah (DS-dummy)
Statistics
DS
N Valid 171
Missing 0
Mean .54
Median 1.00
Mode 1
Sum 92
DS
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 0 79 46.2 46.2 46.2
1 92 53.8 53.8 100.0
Total 171 100.0 100.0
l. Deskripsi Variabel Umur (UM)
Statistics
UM
N Valid 171
Missing 0
Mean 46.08
Median 47.00
Mode 40a
Sum 7879
a. Multiple modes exist. The
smallest value is shown
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
297
UM
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 22 1 .6 .6 .6
24 1 .6 .6 1.2
26 1 .6 .6 1.8
28 4 2.3 2.3 4.1
29 3 1.8 1.8 5.8
30 4 2.3 2.3 8.2
31 2 1.2 1.2 9.4
33 2 1.2 1.2 10.5
34 4 2.3 2.3 12.9
35 4 2.3 2.3 15.2
36 3 1.8 1.8 17.0
37 2 1.2 1.2 18.1
38 3 1.8 1.8 19.9
39 3 1.8 1.8 21.6
40 11 6.4 6.4 28.1
41 4 2.3 2.3 30.4
42 6 3.5 3.5 33.9
43 6 3.5 3.5 37.4
44 3 1.8 1.8 39.2
45 7 4.1 4.1 43.3
46 7 4.1 4.1 47.4
47 8 4.7 4.7 52.0
48 9 5.3 5.3 57.3
49 3 1.8 1.8 59.1
50 5 2.9 2.9 62.0
51 5 2.9 2.9 64.9
52 11 6.4 6.4 71.3
53 5 2.9 2.9 74.3
54 5 2.9 2.9 77.2
55 10 5.8 5.8 83.0
56 9 5.3 5.3 88.3
57 4 2.3 2.3 90.6
58 8 4.7 4.7 95.3
59 5 2.9 2.9 98.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
298
60 3 1.8 1.8 100.0
Total 171 100.0 100.0
m. Deskripsi Variabel Jenis Kelamin (JK)
Statistics
JK
N Valid 171
Missing 0
Mean .43
Median .00
Mode 0
Sum 73
JK
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 0 98 57.3 57.3 57.3
1 73 42.7 42.7 100.0
Total 171 100.0 100.0
n. Deskripsi Variabel Pengalaman (PG)
Statistics
PG
N Valid 171
Missing 0
Mean 18.59
Median 19.00
Mode 23
Sum 3179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
299
PG
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 5 2.9 2.9 2.9
3 5 2.9 2.9 5.8
4 3 1.8 1.8 7.6
5 1 .6 .6 8.2
6 4 2.3 2.3 10.5
7 5 2.9 2.9 13.5
8 7 4.1 4.1 17.5
9 6 3.5 3.5 21.1
10 10 5.8 5.8 26.9
11 6 3.5 3.5 30.4
12 5 2.9 2.9 33.3
13 6 3.5 3.5 36.8
14 4 2.3 2.3 39.2
15 5 2.9 2.9 42.1
16 3 1.8 1.8 43.9
17 3 1.8 1.8 45.6
18 6 3.5 3.5 49.1
19 2 1.2 1.2 50.3
20 5 2.9 2.9 53.2
21 3 1.8 1.8 55.0
22 5 2.9 2.9 57.9
23 13 7.6 7.6 65.5
24 4 2.3 2.3 67.8
25 5 2.9 2.9 70.8
26 5 2.9 2.9 73.7
27 5 2.9 2.9 76.6
28 4 2.3 2.3 78.9
29 8 4.7 4.7 83.6
30 8 4.7 4.7 88.3
31 4 2.3 2.3 90.6
32 9 5.3 5.3 95.9
33 3 1.8 1.8 97.7
34 1 .6 .6 98.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
300
35 2 1.2 1.2 99.4
36 1 .6 .6 100.0
Total 171 100.0 100.0
o. Deskripsi Variabel Pelatihan (PL)
Statistics
PL
N Valid 171
Missing 0
Mean 29.46
Median 10.00
Mode 8
Sum 5037
PL
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 0 7 4.1 4.1 4.1
3 2 1.2 1.2 5.3
4 1 .6 .6 5.8
5 2 1.2 1.2 7.0
6 13 7.6 7.6 14.6
7 1 .6 .6 15.2
8 36 21.1 21.1 36.3
10 34 19.9 19.9 56.1
12 28 16.4 16.4 72.5
16 2 1.2 1.2 73.7
18 2 1.2 1.2 74.9
20 4 2.3 2.3 77.2
24 1 .6 .6 77.8
25 2 1.2 1.2 78.9
30 2 1.2 1.2 80.1
32 3 1.8 1.8 81.9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
301
33 1 .6 .6 82.5
36 2 1.2 1.2 83.6
40 4 2.3 2.3 86.0
42 1 .6 .6 86.5
48 2 1.2 1.2 87.7
56 1 .6 .6 88.3
60 2 1.2 1.2 89.5
86 1 .6 .6 90.1
100 6 3.5 3.5 93.6
110 1 .6 .6 94.2
120 4 2.3 2.3 96.5
171 1 .6 .6 97.1
200 2 1.2 1.2 98.2
300 2 1.2 1.2 99.4
564 1 .6 .6 100.0
Total 171 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
302
Lampiran 7. Analisis Data Model Regresi Berganda
GET
FILE='D:\AA-UM\DISERTASI\DRAFT 7\DATA KUANTITATIF\OLAH DATA\DATA
DISERTASI LENGKAP.sav'.
DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT AD
/METHOD=ENTER SR KR KS CT KH VS KU KD PS KM PP DS UM JK PG PL.
Regression
[DataSet1] D:\AA-UM\DISERTASI\DRAFT 7\DATA KUANTITATIF\OLAH
DATA\DATA DISERTASI LENGKAP.sav
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 PL, KR, DS, PG,
JK, SR, CT, KM,
PP, VS, PS, KD,
KU, KS, KH, UM
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: AD
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .815a .663 .629 1.196
a. Predictors: (Constant), PL, KR, DS, PG, JK, SR, CT, KM, PP, VS, PS, KD, KU,
KS, KH, UM
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 434.201 16 27.138 18.977 .000a
Residual 220.220 154 1.430
Total 654.421 170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
303
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 434.201 16 27.138 18.977 .000a
Residual 220.220 154 1.430
Total 654.421 170
a. Predictors: (Constant), PL, KR, DS, PG, JK, SR, CT, KM, PP, VS, PS, KD, KU, KS, KH, UM
b. Dependent Variable: AD
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .515 2.117 .243 .808
SR -.172 .057 -.170 -3.044 .003 .698 1.433
KR .199 .040 .307 4.972 .000 .573 1.747
KS -.038 .063 -.046 -.600 .550 .378 2.643
CT .016 .031 .027 .509 .612 .796 1.257
KH .189 .079 .204 2.400 .018 .303 3.298
VS .025 .048 .033 .518 .605 .543 1.842
KU .042 .029 .107 1.465 .145 .407 2.455
KD .125 .033 .264 3.722 .000 .435 2.300
PS .225 .084 .169 2.687 .008 .553 1.807
KM .173 .065 .181 2.665 .009 .474 2.110
PP .262 .077 .203 3.417 .001 .618 1.619
DS -.058 .193 -.015 -.299 .766 .902 1.109
UM -.029 .021 -.136 -1.374 .171 .224 4.468
JK .070 .211 .018 .332 .741 .766 1.306
PG .008 .019 .041 .430 .668 .245 4.085
PL -.002 .002 -.060 -1.148 .253 .790 1.266
a. Dependent Variable: AD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
304
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) SR KR KS CT KH VS KU KD PS KM PP DS UM JK PG PL
1 1 14.645 1.000 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00
2 .828 4.206 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .05 .00 .66
3 .510 5.358 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .01 .00 .74 .00 .13
4 .431 5.826 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .90 .00 .00 .00 .03
5 .240 7.812 .00 .01 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .02 .00 .00 .00 .00 .00 .01 .11 .00
6 .145 10.048 .00 .10 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .09 .00 .00 .00 .01 .00 .01 .10 .03
7 .053 16.678 .00 .17 .00 .00 .54 .00 .00 .00 .12 .01 .00 .02 .01 .00 .02 .00 .01
8 .047 17.635 .00 .45 .00 .00 .32 .00 .00 .00 .21 .00 .01 .00 .02 .00 .00 .01 .01
9 .028 22.779 .00 .02 .00 .01 .02 .00 .03 .02 .00 .15 .04 .46 .00 .00 .00 .00 .04
10 .020 26.854 .00 .01 .00 .01 .00 .00 .00 .04 .00 .63 .05 .29 .00 .00 .00 .00 .00
11 .014 32.610 .00 .01 .01 .09 .04 .00 .01 .01 .05 .12 .63 .13 .00 .01 .01 .01 .01
12 .010 38.404 .00 .02 .00 .15 .01 .00 .41 .20 .08 .01 .02 .04 .01 .09 .00 .14 .00
13 .010 38.742 .00 .06 .06 .12 .03 .00 .16 .38 .04 .02 .05 .00 .00 .12 .02 .04 .01
14 .008 44.145 .00 .01 .00 .10 .00 .08 .09 .30 .03 .04 .03 .01 .00 .47 .01 .39 .00
15 .005 51.719 .01 .01 .06 .08 .03 .68 .15 .00 .00 .00 .13 .00 .00 .05 .09 .02 .00
16 .004 57.423 .03 .04 .52 .43 .00 .00 .08 .03 .04 .00 .04 .05 .01 .15 .02 .10 .04
17 .001 99.096 .96 .10 .35 .01 .01 .23 .07 .00 .33 .01 .00 .01 .00 .09 .03 .06 .01
a. Dependent Variable: AD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
305
Lampiran 8. Daftar Sekolah Responden Penelitian
DAFTAR SEKOLAH RESPONDEN PENELITIAN
ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI OLEH GURU
DALAM INOVASI PEMBELAJARAN EKONOMI SMA DI DIY
No. Sekolah Alamat Kabupaten/
Kota
Jumlah
Guru
1. SMA Negeri 2
Yogyakarta
Bener, Tegalrejo Yogyakarta 2
2. SMA Negeri 3
Yogyakarta
Jl. Yos Sudarso No.7,
Kotabaru
Yogyakarta 1
3. SMA Negeri 5
Yogyakarta
Jl. Nyi Pembayun No.39
Kotagede
Yogyakarta 2
4. SMA Negeri 4
Yogyakarta
Jl. Magelang, Karangwaru
Lor
Yogyakarta 2
5. SMA Negeri 6
Yogyakarta
Jl. C. Simanjuntak No.2 Yogyakarta 2
6. SMA Negeri 10 Jl. Gadean, No. 5 Ngupasan Yogyakarta 1
7. SMA Negeri 11
Yogyakarta
Jl. A.M. Sangaji, No. 50, Jetis Yogyakarta 1
8. SMA Institut Indonesia 1
Yogyakarta
Jl. Miliran, No.15 Yogyakarta 1
9. SMA Perguruan Islam
Republik Indonesia 1
Yogyakarta
Jalan Kemuning, No. 14,
Banciro
Yogyakarta 2
10. SMA Stella Duce 1
Yogyakarta
Jl. Sabirin, No. 1, Kotabaru Yogyakarta 2
11. SMA Stella Duce 2 Jl. Dr. Sutomo, No. 16,
Baciro
Yogyakarta 2
12. SMA Ma’arif
Yogyakarta
Dagen GT I/509,
Sosromenduran
Yogyakarta 2
13. SMA Taman Madya Ibu
Pawiyatan
Jl. Tamansiswa 25-D,
Wirogunan
Yogyakarta 1
14. SMA Taman Madya Jetis
Yogyakarta
Jl. Pakuningratan, 34-A
Cokrodiningratan
Yogyakarta 2
15. SMA BOPKRI 1
Yogyakarta
Jl. Wardani, No.2, Kotabaru Yogyakarta 3
16. SMA BOPKRI 2
Yogyakarta
Jl. Jendral Sudirman, No. 87,
Terban
Yogyakarta 3
17. SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta
Jl. Panembahan Senopati, No.
18
Prawirodirjan
Yogyakarta 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
306
18. SMA Muhammadiyah 1 Jl. Gotongroyong II,
Karangwaru
Yogyakarta 2
19. SMA Santa Maria Jl. Ireda No. 19-A,
Prawirodirjan
Yogyakarta 2
20 SMA Gotong Royong
Yogyakarta
Tompeyan,No. 156 Yogyakarta 1
21. SMA Bhineka Tunggal
Ika Yogyakarta
Jl. Poncowinatan, No. 16,
Tegalrejo
Yogyakarta 2
22. SMA Marsudi Luhur
Yogyakarta
Bintaran Kidul, No. 2,
Mergangsan
Yogyakarta 2
23. SMA Islam Terpadu Abu
Bakar
Jl. Rejowinangun, No. 28-E,
Kotagede
Yogyakarta 1
24. SMA Gadjah Mada
Yogyakarta
Jl. Ibu Ruswo, Yudonegaran,
GM II/208, Prawirodirjan
Yogyakarta 1
25. SMA Negeri 1 Ngaglik Jl. Yogyakarta-Puluhwatu,
Donoharjo
Sleman 2
26. SMA Negeri 2 Ngaglik Jl. Besi-Jangkang, Km. 2,
Sukoharjo
Sleman 2
27. SMA Negeri 1 Sleman Jl. Magelang, Km. 14,
Medari, Caturharjo
Sleman 2
28. SMA Negeri 2 Sleman Brayut, Pendowoharjo Sleman 1
29. SMA Negeri 1 Seyegan Tegalgentan, Margoagung Sleman 2
30. SMA Negeri 1 Tempel Banjarharjo, Pondokrejo Sleman 2
31. SMA Negeri 1 Turi Gununganyar, Donokerto Sleman 2
32. SMA Negeri 1 Ngemplak Jl. Jangkang-Manisrenggo Sleman 1
33. SMA Negeri 1 Depok Babarsari, Caturtunggal Sleman 2
34. SMA Negeri 1 Godean Jl. Sidokarto, No.5, Sidokarto Sleman 2
35. SMA Negeri 1 Gamping Tegalyoso, Banyuraden Sleman 2
36. SMA Kolombo Sleman Jl. Rajawali, No. 10 Komplek
Kolombo
Sleman 2
37. SMA St. Mikael Sleman Jl. Purboyo, Sumberadi Sleman 1
38. SMA IKIP Veteran
Ngemplak
Jl. Cangkringan, Km. 8,2 Sleman 2
39. SMA Maarif Sleman Jl. Turi Km. 1, Mardikorejo Sleman 1
40. SMA Islam 3 Sleman Pakembinangun Sleman 2
41. SMA Kolese De Britto Jl.Laksda Adisucipto, No.
161
Sleman 3
42. SMA Gama Yogyakarta Jl. Affandi, No. 5 Sleman 2
43. SMA Mandala Bhakti Jl. Anggajaya, No. I/3 Sleman 1
44. SMA Darul Hikmah Jl. Palagan Tentara Pelajar,
Km. 15
Sleman 1
45. SMA Sulaiman Sleman Jl. Raya Magelang, Km. 12 Sleman 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
307
46. SMA Sunan Kalijogo Bronggang, Cangkringan Sleman 2
47. SMA Muhammadiyah
Pakem
Jl. Kaliurang, Km. 17, Pakem Sleman 3
48. SMA Dr. Wahidin Mlati Jl. Magelang, Km. 5 Sleman 1
49. SMA Negeri 1 Jetis Kertan, Sumberagung Bantul 5
50. SMA Negeri 1
Banguntapan
Ngentak, Baturetno Bantul 3
51. SMA Negeri 2
Banguntapan
Glondong, Wirokerten Bantul 4
52. SMA Negeri 1 Pleret Kadaton, Pleret Bantul 2
53. SMA Neger1 1 Kasihan Jl. Bugisan Selatan,
Tirtonirmolo
Bantul 4
54. SMA Negeri 1
Bambanglipuro
Jl. Samas Km. 18, Mulyodadi Bantul 3
55. SMA Negeri 1 Sewon Jl. Parangtritis Km. 5 Bantul 2
56. SMA Negeri 2 Bantul Jl. R.A. Kartini, Trirenggo Bantul 3
57. SMA Negeri 3 Bantul Gaten, Trirenggo Bantul 2
58. SMA Negeri 1Piyungan Karanggayam, Sitimulyo Bantul 2
59. SMA Muhammadiyah
Imogiri
Kerten, Imogiri Bantul 2
60. SMA BOPKRI
Banguntapan
Jl. Sukun, No. 94,
Karangbendo
Bantul 1
61. SMA Stella Duce Bantul Ganjuran, Sumbermulyo Bantul 1
62. SMA Muhammadiyah
Bantul
Jalan Urip Sumoharjo, Bantul Bantul 3
63. SMA Muhammadiyah
Kasihan
Jl. Bantul,Km 6, Tirtonirmolo Bantul 1
64. SMA Muhammadiyah
Piyungan
Munggur, Srimartani Bantul 2
65. SMA PGRI Kasihan
Bantul
Sonosewu, Ngestiharjo Bantul 1
66. SMA Negeri 1 Sentolo Ploso, Banguncipto Kulon Progo 2
67. SMA Negeri 1 Girimulyo Grigak, Girimulyo Kulon Progo 2
68. SMA Negeri 1 Wates Jl. Terbahsari, Wates Kulon Progo 2
69. SMA Negeri 2 Bendungan Kulon Progo 4
70. SMA Negeri 1 Pengasih Jl. KRT. Kertodiningrat, No.
41
Kulon Progo 2
71. SMA BOPKRI Wates Jl. Bayangkara, No. 2 Kulon Progo 1
72. SMA Muhammadiyah
Wates
Kedunggong, Wates Kulon Progo 2
73. SMA Sanjaya XIV
Nanggulan
Jl. Sentolo-Muntilan,
Nanggulan
Kulon Progo 1
74. SMA Negeri 1 Wonosari Jl. Brigjen Katamso, Kepek Gunung 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
308
Kidul
75. SMA Negeri 2 Wonosari Jl. Ki Ageng Giring No.
Wonosari
Gunung
Kidul
3
76. SMA Negeri 1 Playen Plembutan, Playen Gunung
Kidul
4
77. SMA Negeri 2 Playen Jl. Wonosari-Yogyakara, Km.
4
Gunung
Kidul
5
78. SMA Negeri 1 Patuk Jl. Yogyakara-Wonosari, Km
27
Gunung
Kidul
3
79. SMA Negeri 1 Semanu Semanu Selatan Gunung
Kidul
1
80. SMA Kartika Nglipar Jl. Nglipar-Wonosari, Km.1 Gunungkidul 1
81. SMA Muhammadiyah
Wonosari
Jl. K.H. Agus Salim, Gg.
Bougenvil
Gunung
Kidul
1
82. SMA Pembangunan 4
Playen
Jatisari, Playen Gunung
Kidul
2
83. SMA Pembangunan 2
Karangmojo
Srimpi, Karangmojo Gunung
Kidul
1
84. SMA Pembangunan 3
Ponjong
Koripan, Sumbergiri Gunung
Kidul
2
85. SMA Dominikus Jl. Mgr. Sugiyopranoto,
Baleharjo
Gunung
Kidul
2
86. SMA PGRI Playen Jl. Playen-Wonosari, Playen Gunung
Kidul
1
Jumlah 171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
309
Lampiran 9. Responden Data Kualitatif
No. Jabatan/ Status Tempat Bertugas
Jumlah
(orang)
1. Guru Mata Pelajaran Ekonomi Kabupaten Bantul 1
Kota Yogyakarta 1
Kabupaten Kulonprogo 1
Kabupaten Sleman 1
2. Guru Mata Pelajaran Ekonomi
Menjabat Kepala Sekolah
Kabupaten Gunungkidul 1
3. Pengawas Mata Pelajaran
Ekonomi
Kabupaten Bantul 1
Kota Yogyakarta 1
Kabupaten Kulonprogo 1
Kabupaten Sleman 1
Kabupaten Gunungkidul 1
4. Siswa Peserta Mata Pelajaran
Ekonomi
Kabupaten Bantul 1
Kota Yogyakarta 1
Kabupaten Kulonprogo 1
Kabupaten Sleman 1
Kabupaten Gunungkidul 1
5. Wakil Kepala Sekolah Bidang
Kurikulum
Kabupaten Bantul 1
Kota Yogyakarta 1
Kabupaten Kulonprogo 1
Kabupaten Sleman 1
6. Widyaiswara Mata Pelajaran
Ekonomi LPMP
LPMP Daerah Istimewa
Yogyakarta
1
7. Widyaiswara BTKP BTKP Daerah Istimewa
Yogyakarta
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
310
Lampiran 10. Transkrip Wawancara Guru 1
TRANSKRIP WAWANCARA GURU EKONOMI
Hari : Senin
Tanggal : 9 Desember 2013
Tempat : Tempat Tugas
Subyek : Guru (BKS)
No. Pertanyaan Koding
1. Adopsi TIK
a. Bentuk TIK macam apa saja yang Bapak/Ibu gunakan?
b. Seberapa sering Bapak/Ibu menggunakan TIK ?
Jawaban:
a. TIK yang digunakan di sekolah adalah Power Point di sekolah
lain yang internetnya sudah bagus mungkin menggunakan
internet. Brosing data dari internet juga dilakukan terutama di
SMA 1 Bantul, SMA 2 Bantul, SMA Sewon mungkin tugas
tugas mencari informasi di internet sudah sering dilakukan,
kalau di SMA Negeri 1 Kretek masih kadang-kadang karena
keterbatasan kemampuan siswa dan keterbatasan peralatan.
b. Penggunaan power point 5-10 kali dalam sebulan. Hampir
selalu menggunakan power point.
G01B
2. Kesukarelaan
a. Sejauh mana kesukarelaan menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah kesukarelaan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Penggunaan TIK masih bersifat sukarela.
b. Jika diwajibkan sebenarnya lebih mendorong penggunaan TIK.
Karena dengan diwajibkan di satu sisi menuntut guru untuk
menggunakan di sisi yang lain menuntut pimpinan sekolah
untuk melengkapi sarana.
G02B
3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan
a. Sejauh mana kemanfaatan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah kemanfaatan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Pembelajaran lebih efektif karena materi lebih jelas
ditampilkan, lebih cepat dan sesuai dengan alokasi waktu, anak
lebih tertarik, anak dapat belajar lebih efektif dan efisien tidak
perlu mencatat karena bisa copy file.
G03B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
311
b. Kemanfaatan mendorong penggunaan TIK.
4. Kesesuaian
a. Sejauh mana kesesuai TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana kesesuai mendorong atau menghambat penggunaan
TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. TIK memiliki berbagai macam bentuk baik alatnya maupun
programnya, dari berbagai jenis tersebut ada yang sesuai juga
ada yang tidak sesuai. Saya melihat ada program-program yang
sesuai dan praktis, seperti Power Point tetapi ada juga program-
program yang sulit membuatnya, membutuhkan waktu yang
lama dan kurang sesuai misalnya program-program yang
berbasis animasi.
b. Kalau sesuai tentunya akan mendorong, karena kalau sesuai
akan mempermudah pekerjaan dan tentu saja lebih efektif. Tapi
kalau tidak sesuai tentunya tidak ada gunanya sehingga untuk
apa harus dipakai.
G04B
5. Citra
a. Sejauh mana citra penggunaan TIK bagi guru dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana citra penggunaan TIK dalam mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Setahu saya menggunakan TIK sudah biasa bagi para guru
terutama guru-guru yang muda jadi tidak ada kaitannya dengan
citra. Untuk guru-guru yang tua mungkin lain, kalau guru-guru
tua juga menggunakan nampaknya lebih “njamani”.
b. Saya kira bukan alas an penting menggunakan TIK untuk
mendapat citra karena hampir semua guru menggunakannya.
G05B
6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)
a. Sejauh mana hasil menggunakan TIK dapat diamati dan
dikomunikasikan pada orang lain?
b. Bagaimana keteramatan penggunaan TIK dalam pembelajaran
ekonomi mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
c. Bagaimana keterkmunikasian penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Tidak ada kegiatan untuk saling mengamati kegiatan
pembelajaran namun, komunikasi mengenai keunggulan
penggunaan TIK terjadi terutama pada saat MGMP dan tentu
saja pertemuan-pertemuan yang bersifat informal. Dalam
MGMP juga pernah dilakukan pelatihan penggunaan TIK yang
diberikan oleh pengurus yang cukup menguasai TIK bahkan
G06B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
312
sampai membuat blog.
b. Kegiatan mengamati hanya sebatas saling melihat media,
perangkat atau sumber belajar yang lain. Jika sudah mengerti
yang dibuat atau digunakan guru yang lain tentu akan
membantu kita untuk menggunakan media atau perangkat yang
memiliki kemiripan.
c. Jelas, komunikasi mendorong menggunakan TIK. Pernah
MGPM menyelenggarakan pelatihan penggunaan TIK yang
dilatarbelakangi komunikasi antar guru dalam MGMP.
7. Visibilitas
a. Sejauh mana visibilitas penggunaan TIK dalam pembelajaran
ekonomi?
b. Bagaimana visibilitas penggunaan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK?
Jawab:
a. Saya merasa di sini tersedia TIK kalau mau digunakan tentunya
bisa, banyak guru sudah memakai bahkan para siswa juga mulai
banyak yang menggunakan.
b. Semuanya mendaptkan kesempatan yang sama untuk
menggunakan TIK yang membedakan ada yang mau memakai
ada yang jarang memakai atau tidak pernah mau pakai. Saya
kira faktor terpentingnya adalah kesadaran manfaat yang
dipahami oleh masing-masing guru.
G07B
8. Kemungkinan Uji Coba
a. Sejauh mana kemungkinan uji coba TIK dalam pembelajaran
ekonomi?
b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK dalam mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau uji coba menggunakan TIK sangat mungkin karena saya
kira semua guru sudah memiliki barangnya jadi dapat dicoba di
sekolah atau dirumah sesukanya.
b. Menggunakan TIK dalam pembelajaran itu digunakan untuk
ditampilkan pada orang banyak, kalau gagal tentunya tidak
nyaman maka uji coba sangat penting.Namun sebenarnya kalau
yang dipakai hanya power point sebenarnya mau diujicobakan
atau tidak sebenarnya tidak ada pengaruhnya toh semua bisa
dilakukan saat pembuatan.
G08B
9. Persepsi Kemudahan
a. Sejauh mana kemudahan dirasakan dalam menggunakan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah persepsi kemudahan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Penggunaan TIK mudah sejauh hanya Power Point, Word, dan
G09B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
313
excel.
b. Pembelajaran akan menjadi mudah jika menggunakan power
point jadi kemudahan mendorong untuk menggunakan
powerpoint. Jika tidak memakai TIK kegiatan pembelajaran
malah lebih sulit.
10. Pengaruh Sosial
a. Sejauh mana pengaruh sosial dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah pengaruh sosial mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira, lingkungan sosial mempengaruhi penggunaan TIK,
dalam hal ini Dinas, teman sejawat mengarahkan menggunakan
TIK. Bahkan menurut saya siswa paling mempengaruhi guru
dalam menggunakan TIK, karena kita merasa bahwa mereka
sangat membutuhkan.
b. Pengaruh sosial baik dari teman sejawat dan para siswa
mendorong penggunaan TIK.
G10B
11. Kondisi yang Memfasilitasi
a. Sejauh mana fasilitas dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah fasilitas mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Sekolah menyediakan LCD yang dapat dipakai di kelas, dan
sebagian besar guru memiliki laptop. Di sekolah juga tersedia
laboratorium komputer tapi hanya digunakan oleh pembelajaran
mapel TIK. Ada hot spot meskipun jaringan kurang baik yang
dapat diakses siswa di pendopo. Sebagian kecil siswa memiliki
laptop yang boleh digunakan pada saat pembelajaran terutama
pada saat diskusi.
b. Walaupun fasilitas TIK masih terbatas, namun keberadaannya
mendorong penggunaan TIK.
G11B
12. Perasaan terhadap Penggunaan
a. Seperti apa perasaan dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah perasaan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau saya tidak merasa rasa cemas dalam menggunakan TIK
justru malah senang. Kecuali ada kerusakan, namun pada
dasarnya menyenangkan.
b. Rasa senang menggunakan TIK mendorong para guru untuk
menggunakan TIK.
G12B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
314
13. Status Sekolah
a. Apakah status sekolah mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kebetulan saya sendiri guru negeri, di sekolah negeri saya lihat
memiliki sarana yang kurang lebih standar jadi guru dapat
memakai kalau membutuhkan. Kalau disekolah swasta biasanya
perlu dibedakan swasta besar atau kecil, kalau swasta besar
kadang-kadang kondisinya lebih baik dari negeri.
b. Saya kurang melihat status sekolah ini mempengaruhi atau
tidak, kalau saya perhatikan pada saat MGMP saya tidak
melihat perbedaan yang nyata.
G13B
14. Umur Guru
a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau saya rasakan nampaknya mempengaruhi, kalau saya
rasakan guru-guru senior cenderung tidak atau jarang
menggunakan TIK.
b. Yang muda sering menggunakan karena waktu kuliah juga
sudah menggunakan jadi sudah biasa dari sejak kuliah. Maka
biasanya penggunaan TIK-nya pun bervariasi. Namun kalau
variasi tidak dipertimbangkan sebenarnya ya sama-sama pakai
jadi sama saja.
G14B
15. Jenis Kelamin
a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira jenis kelamin tidak mempengaruhi semua
mendapatkan kesempatan yang sama.
b. Menurut saya jenis kelamin netral tidak menghambat dan tidak
mendorong dalam menggunakan TIK.
G15B
16. Pengalaman Guru
a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau pengalaman menjadi guru saya tidak mempengaruhi
G16B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
315
banyak guru senior yang tidak atau jarang menggunakan TIK.
b. Pengalaman mengajar saya kira tidak mendorong dan tidak
menghambat karena pengalaman panjang dalam mengajar
belum tentu memiliki pengalaman panjang dalam menggunakan
TIK.
17. Durasi Mengikuti Pelatihan
a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?
b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Dulu kami juga dilatih menggunakan TIK, waktu itu yang
dilatihkan adalah Power Point, Excel, Microsoft Word dan
internet. Untuk internet materinya adalah mailing dan membuat
blog tetapi tidak sampai merasa mahir.
b. Saya kira bukan durasinya yang mempengaruhi tapi
kemanfaatannya dan kepraktisan itu yang penting. Dilatih
program-program yang tidak praktis dan memakan banyak
waktu biasanya akan ditingalkan para guru, misalnyadilatih
menggunakan program-program animasi akan banyak
membutuhkan waktu dalam penggunaannya.
c. Saya yang penting programnya bukan durasinya. Kalau itu
mudah para guru akan mencoba-coba sendiri sampai mahir.
G17B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
316
Lampiran 11. Transkrip Wawancara Guru Ekonomi 2
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN GURU EKONOMI
Hari : Selasa
Tanggal : 12 November 2013
Tempat : Tempat Bertugas
Subyek : Guru (KND)
No. Pertanyaan Koding
1. Adopsi TIK
a. Bentuk TIK macam apa saja yang Bapak/Ibu gunakan?
b. Seberapa sering Bapak/Ibu menggunakan TIK ?
Jawaban:
a. TIK yang dipakai adalah Power Point, internet untuk browsing
materi-materi baru, email untuk mengumpulkan tugas. Biasanya
para siswa mengcopy file power point setelah usai
pembelajaran. Materi pembelajaran ditayangkan dengan
proyektor, kalau sedang menjelaskan biasanya saya meminta
para siswa untuk tidak membuka laptop, karena saya kuatir
anak-anak main game.
b. Power point digunakan hampir setiap mengajar, sedangkan
program-program yang lain kadang-kadang saja.
G01K
2. Kesukarelaan
a. Sejauh mana kesukarelaan menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah kesukarelaan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira penggunaan TIK sudah sudah kebutuhan, tidak
diwajibkan tapi sudah kesadaran.
b. Kalau menurut saya, dengan sukarela guru-guru malah
menggunakan, tidak diminta juga menggunakan. Mereka tahu
manfaatnya.
G02K
3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan
a. Sejauh mana kemanfaatan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah kemanfaatan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Keunggulanya adalah mudah bagi guru dalam
menggunakannya, dan mudah dipahami siswa, dan kalau para
siswa pada copy file memungkinkan siswa menambah catatan-
catatan sendiri. Tentu dengan TIK akan lebih menarik karena
G03K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
317
ada variasi warna dan gambar.
b. Tentu saja dengan memahami dan merasakan kemanfaatan-
kemanfaatan di atas akan mendorong para para guru untuk
menggunakan TIK.
4. Kesesuaian
a. Sejauh mana kesesuai TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana kesesuai mendorong atau menghambat penggunaan
TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya merasa TIK memang sesuai dan cocok untuk tugas-tugas
saya sebagai guru ekonomi. Selain yang biasa-biasa seperti
Power Point, Word, dan Excel sesekali saya juga mengajak para
siswa untuk browsing di kelas untuk melihat berita-berita
terbaru.
b. Kalau kita sebagai guru sadar kalau sesuai maka kita menjadi
merasa butuh untuk menggunakannya. Jadi menggunakan TIK
itu sudah kebutuhan bukan lagi kewajiban. Yang tidak
menggunakan mungkin tidak menyadari kesesuaian itu,
sehingga mereka tetap menggunakan cara-cara lama karena
mengangap alat-alat lama itu yang sesuai.
G04K
5. Citra
a. Sejauh mana citra penggunaan TIK dalam pembelajaran
ekonomi?
b. Bagaimana citra penggunaan TIK dalam mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau guru menggunakan TIK berarti guru tersebut memiliki
salah satu unsur menjadi guru yang baik karena menggunakan
TIK dalam pembelajaran. Perlu disadari ada beberapa hal yang
lebih menumbuhkan citra lebih kuat di kalangan guru misalnya
status guru yang disampiri jabatan, guru tetap, guru negeri, dan
guru dengan pendidikan S2.
b. Saya kira citra pengguna TIK tidak terlalu kuat mendorong
penggunaan TIK meskipun itu bisa terjadi. Citra pengguna TIK
dapat diperkuat misalnya kalau pimpinan sekolah sering
mengungkapkan hal itu sehingga sungguh menjadi isu penting
tentang penggunaan TIK.
G05K
6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)
a. Sejauh mana hasil menggunakan TIK dapat diamati dan
dikomunikasikan pada orang lain?
b. Bagaimana keteramatan penggunaan TIK dalam pembelajaran
ekonomi mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
c. Bagaimana keterkmunikasian penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi mendorong atau menghambat
G06K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
318
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Setahu saya diantara para guru tidak ada suasana untuk
menyembunyikan perangkat pembelajaran atau media
pembelajaran, mereka bahkan saling copy, saling berbagi,
saling ngomong-ngomong, saling mengisi, terutama kalau ada
gambar-gambar baru atau ada materi yang menarik.
b. Tentunya dengan saling copy saling berbagi ini kan salah satu
bentuk saling mengamati juga, meskipun sampai saat ini belum
ada kegiatan yang dirancang untuk saling mengamati. Dengan
cara yang ada ini saya kira sudah mendorong para guru untuk
menggunakan TIK.
c. Kalau saling komunikasi jelas dilakukan oleh para guru.
Dengan komunikasi itu kalau ada materi-materi baru akan di-
share, dan kalau ada kselulitan-kesulitan akan dipecahkan.
7. Visibilitas
a. Sejauh mana visibilitas penggunaan TIK dalam pembelajaran
ekonomi?
b. Bagaimana visibilitas penggunaan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK?
Jawab:
a. Di sekolah-sekolah negeri dan swasta besar di Kota Yogyakarta
saya kira sangat visibel, meskipun untuk sekolah-sekolah
swasta saya tidak tahu persisnya.
b. Visibilitas memang penting tetapi belum cukup, saya kira
membutuhkan peran pimpinan sekolah untuk mendorong
penmggunaan TIK.
G07K
8. Kemungkinan Uji Coba
a. Sejauh mana kemungkinan uji coba TIK dalam pembelajaran
ekonomi?
b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK dalam mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira uji coba bisa dilakukan setiap saat karena para guru
sudah memiliki laptop, sehingga kalau hanya mau mencobakan
Power Point, Word, dan Excel dapat dilakukan. Kalau harus
menggunakan internet guru bisa menggunakan wifi yang ada
disekolah atau mau menggunakan modem kalau mau butuh
lebih cepat karena wifi di sekolah biasanya kurang stabil.
b. Kalau media sudah diuji coba maka guru akan merasa tenang
bahwa media yang dibuat akan berjalan sesuai rencana.
Sehingga kalau sudah sempat menguji coba akan mendorong
guru tersebut untuk menggunakannya. Tentunya ini untuk
program yang sulit misalnya blog, namun kalau untuk program
yang biasa dipakai guru terutama Microsoft Office saya kira
tanpa uji coba tidak apa-apa.
G08K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
319
9. Persepsi Kemudahan
a. Sejauh mana kemudahan dirasakan dalam menggunakan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah persepsi kemudahan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira mudah menggunakan TIK, kalau menemui kesulitan
tannya saja pada teman. Tentu saja kita harus tahu diri tidak
usah menggunakan program yang sulit-sulit.
b. Rasa mudah itu kemudian menumbuhkan rasa percaya diri
sehingga terdorong untuk biasa menggunakan.
G09K
10. Pengaruh Sosial
a. Sejauh mana pengaruh sosial dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah pengaruh sosial mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira pengaruh utama karena tuntutan dari siswa. Para
siswa di sini sering meminta copy file kalau pembelajaran
berakhir, kalau guru tidak memiliki saya kira tidak enak.
Kemudian dari rekan-rekan guru juga ikut mempengaruhi, kalau
para guru sudah memakai maka guru yang lain cenderung ikut.
b. Kalau di SMA Negeri 2 ini pengaruh sosial cenderung
mendorong baik itu dari murid maupun dari para teman-teman
guru. Sementara kalau dari pimpinan sekolah lebih banyak Tut
Wuri Handayani.
G10K
11. Kondisi yang Memfasilitasi
a. Sejauh mana fasilitas dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah fasilitas mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Di sini memang tiap-tiap kelas belum terpasang komputer,
namun setiap guru hampir semua memiliki laptop, kalau
proyektor disediakan di sekolah yang bisa dibawa di kelas. Di
sini juga ada hot spot yang dapat diakses oleh para siswa. Kalau
lab komputer terutama untuk pelajaran TIK, tapi pelajaran
ekonomi juga pernah pakai lab misalnya saat belajar bursa efek
mereka dapat langsung di lab untuk mencoba mengakses
informasi langsung dari bursa efek. Sesekali pelajaran
menggunakan koneksi internet langsung diatayangkan lewat
proyektor.
b. Fasilitas yang sudah ada sudah mendorong tinggal gurunya saja,
kalau guru tertantang untuk unggul di TIK maka akan
menggunakannya, tentunya juga akan akan malu dihadapan
siswa kalau tidak menggunakannya.
G11K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
320
12. Perasaan terhadap Penggunaan
a. Seperti apa perasaan dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah perasaan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau intinya guru merasa senang karena praktis, kalau ada
materi yang baru bisa ditambahkan dengan mudah bahkan dapat
jua diberi tanda untuk materi-materi baru, siapa tahu para murid
sudah mendapatkan materi dari kakak kelasnya. Kekawatiran
muncul kalau mati listrik atau kautir kalau laptop yang dibuka
siswa tidak digunakan semestinya, misalnya digunakan untuk
main game. Maka kalau saya sedang menjelaskan saya
melarang para siswa untuk membuka laptop.
b. Perasaan yang dominan kan senang, sedangkan kekawatiran
bukan yang utama, jadi secara umum perasaan mendorong kami
untuk menggunakan TIK.
G12K
13. Status Sekolah
a. Apakah status sekolah mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira kalau tingkat pendidikan SMA di Yogyakarta,
penggunaan TIK di sekolah negeri dan sekolah swasta tidak ada
bedanya kecuali sekolah-sekolah swasta yang sangat kecil
mungkin berbeda.
b. Saya lihat hampir sama, sekolah-sekolah swasta saat ini juga
mendapatkan hibah komputer dari pemerintah dan guru-guru
swasta juga ikut dalam MGMP jadi hamir sama.
G13K
14. Umur Guru
a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya sendiri termasuk generasi yang tua mengakui memang
yang muda lebih sering menggunakan TIK dalam pembelajaran
ekonomi.
b. Yang muda lebih sering menggunakan TIK menurut saya
karena mereka lebih terampil dan lebih mudah menyesuaikan
dengan hal-hal baru meskipun hal ini tidak selalu konsisten.
G14K
15. Jenis Kelamin
a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat
G15K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
321
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira sama saja antara guru laki-laki dan guru perempuan
dalam penggunaan TIK, kalau beda itu memang orangnya saja
yang dapat dianggap sebagai kasus.
b. Jenis kelamin tidak mempengaruhi karena guru laki-laki dan
guru perempuan mendapatkan kesempatan sama, mendapatkan
hak yang sama, dan juga mendapatkan kewajiban yang sama ya
jadinya sama saja.
16. Pengalaman Guru
a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a Saya kira pengalaman tidak berpengaruh, saya sendiri sebagai
guru yang sudah tua tidak merasa pengalaman saya relevan
dengan penggunaan TIK.
b. Saya kira pengalaman saya yang panjang mengajar ekonomi
dan akuntansi tidak berkaitan banyak dengan penggunaan TIK.
Saya merasa pengalaman panjang saya lebih banyak berkaitan
dengan pergantian substansi kurikulum yang hampir terjadi
setiap lima tahun sekali.
G16K
17. Durasi Mengikuti Pelatihan
a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?
b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kami pernah juga menerima beberapa pelatihan yaitu
pembuatan soal untuk kebutuhan elearning, pelatihan internet
seperti browsing,upload, download, mailing, bloging, membuat
radio streaming, dan membuat video. Pelatihan yang lebih awal
adalah pelatihan menggunakan Microsoft Office seperti Excel,
Power Point, dan Word.
b. Saya melihat penentuanya bukan waktu tapi ketepatan materi
yang dilatihkan. Kita hanya menggunakan yang kita butuhkan,
meskipun yang dilatihkan tinggi-tinggi tetap belum dipakai, itu
juga waktu lama, mengorbankan banyak waktu malam hari,
harus terus mencoba, belum dilaksanakan karena belum butuh.
c. Saya kira kalau cocok programnya dan waktunya panjang akan
menambah penggunaan TIK tapi kalau tidak cocok jadinya
mubazir.
G17K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
322
Lampiran 12. Transkrip Wawancara Guru Ekonomi 3
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN GURU EKONOMI
Hari : Rabu
Tanggal : 20 November 2013
Tempat : Tempat Bertugas
Subyek : Guru (PPS)
No. Pertanyaan Koding
1. Adopsi TIK
a. Bentuk TIK macam apa saja yang Bapak/Ibu gunakan?
b. Seberapa sering Bapak/Ibu menggunakan TIK ?
Jawaban:
a. Untuk akuntansi saya pakai Excel, saya juga ingin pakai Dac
Easy Accounting tapi lab komputer belum mendukung, saya
juga memakai Macromedia Flash yang saya buat sendiri
kemudian saya aplikasikan di kelas. Yang lebih sering saya
pakai adalah Microsoft Power Point dan Microsoft Word. Saya
sering menugaskan para siswa untuk mencari materi di internet
misalnya mencari kurs. Saya juga memiliki web blog yang bisa
dikunjungi para murid. Dalam pembelajaran saya juga meminta
para murid untuk mengumpulkan tugas via email. Dalam
pembelajaran saya juga memperbolehkan siswa untuk membuka
laptop pada saat-saat tertentu misalnya ketika sedang
mengumpulkan data maupun sedang mengerjakan tugas.
Sebagai contoh, ketika materi pembelajaran manajemen
pemasaran para siswa saya tugasi untuk membuat iklan berbasis
TIK.
b. Saya lebih banyak menggunakan TIK disbanding dengan
tidaknya.
G01P
2. Kesukarelaan
a. Sejauh mana kesukarelaan menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah kesukarelaan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Penggunaan TIK sejauh ini disarankan saja, tetapi saya pribadi
menyadari pembelajaran yang menggunakan TIK lebih atraktif
sehingga saya sendiri sadar bahwa saya perlu memiliki sendiri
alat-alat pendukung seperti laptop dan modem.
G02P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
323
b. Menurut saya, sukarela itu juga mendukung karena sukarela
menumbuhkan kesadaran penggunaan TIK.Namun kalau mau
lebih cepat tentunya diwajibkan, karena dengan diwajibkan
akan mendorong guru untuk menggunakan dan tentunya akan
muncul penyesuaian-penyesuaian dari pimpinan sekolah untuk
melengkapi sarana seperti sekolah-sekolah mantan RSBI juga
begitu guru wajib menggunakan namun pimpinan sekolah wajib
menyediakan.
3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan
a. Sejauh mana kemanfaatan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah kemanfaatan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Keunggulan TIK yaitu, atraktif, pembelajaran jadi tepat waktu
karena mempersempit kesempatan untuk berbelok arah, anak-
anak lebih tenang karena fokusnya ke depan atau ke ke laptop
mereka sehingga pembelajaran lebih efektif.
b. Kalau gurunya memahami akan keunggulan-keunggulan ini
jelas akan mendorong penggunaan TIK.
G03P
4. Kesesuaian
a. Sejauh mana kesesuai TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana kesesuai mendorong atau menghambat penggunaan
TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira TIK sesuai dengan pekerjaan saya, saya senang
menggunakannya, dan sesuai juga dengan pembelajaran
ekonomi.
b. Kesesuai akan mendorong penggunaan TIK sejauh guru berniat
mengorbankan waktu untuk mempersiapkannya. Kalau tidak
ada keiklasan untuk mengorbankan waktu untuk
mempersiapkannya maka kesesuaian tidak akan mempengaruhi.
G04P
5. Citra
a. Sejauh mana citra penggunaan TIK dalam pembelajaran
ekonomi?
b. Bagaimana citra penggunaan TIK dalam mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Ya merasa punya gengsi menggunakan TIK itu ada meskipun
saya rasa gengsi itu tidak teramat kuat.
b. Saya kira daya dorong citra pengguna TIK masih kalah
dibandingkan dengan citra guru yang menjabat, guru dengan
pangkat yang tinggi, atau guru yang sudah bersertifikat. Citra
G05P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
324
guru pengguna TIK akan mendorong penggunaan TIK kalau
diapresiasi oleh siswa, teman sejawat, atau pimpinan sekolah.
6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)
a. Sejauh mana hasil menggunakan TIK dapat diamati dan
dikomunikasikan pada orang lain?
b. Bagaimana keteramatan penggunaan TIK dalam pembelajaran
ekonomi mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
c. Bagaimana keterkomunikasian penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau saya dengan Pak Fachrudin saya sering mengatakan, Pak
besok saya mengajar menggunakan TIK, harapannya antara
kelas saya dan kelas Pak Fachrudin tidak jauh berbeda, kalau
kelasnya sama dan materinya sama kita harus sharing, saling
bertanya. Secara khusus tiap kamis ada MGMP baik sekolah
maupun propinsi, biasanya sharing juga di jam-jam yang
istirahat tidak mengajar dan secara kebetulan di kantor kita
duduk berdampingan.
b. Sama seperti tadi dalam pertemuan-pertemuan tersebut kami
juga saling menunjukkan media dan materi untuk saling belajar.
c. Saya kira saling mengamati dan saling komunikasi tersebut
mendorong penggunaan TIK.
G06P
7. Visibilitas
a. Sejauh mana visibilitas penggunaan TIK dalam pembelajaran
ekonomi?
b. Bagaimana visibilitas penggunaan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK?
Jawab:
a. Kalau di SMA Negeri 1 Pengasih saya kira lumayan visibel,
tapi di tempat lain di Kulon Progo mungkin tidak sevisibel di
SMA Negeri 1 Pengasih. Di sini sudah banyak guru yang
menggunakan laptop dan beberapa siswa juga membawa laptop
di dalam kelas.
b. Kalau visibilitas itu diikuti dengan tekanan dari teman sejawat,
pimpinan, maupun para siswa saya kira akan mendorong
penggunaan TIK, namun jika tidak ada tekanan mungkin tidak
mendorong.
G07P
8. Kemungkinan Uji Coba
a. Sejauh mana kemungkinan uji coba TIK dalam pembelajaran
ekonomi?
b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK dalam mendorong atau
G08P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
325
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau kemungkinan uji coba saya kira mempengaruhi
penggunaan TIK.
b. Kalau belum mencoba saya kira akan khawatir kalau
menemukan kendala-kendala yang bisa menyebabkan ganguan
dalam pembelajaran. Kalau sudah mencoba maka guru akan
dengan mantap menggunakannya di kelas.
9. Persepsi Kemudahan
a. Sejauh mana kemudahan dirasakan dalam menggunakan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah persepsi kemudahan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Awalnya sebelum belajar saya mengira juga susah, namun
setelah berlatih di workshop, IHT akhirnya merasa mudah.
Awalnya latihan Word, Excel, dan Power Point untuk
pengajaran, kemudian Excel untuk olah data.
b. Menurut saya kalau sudah pernah belajar akan merasa mudah
dan akhirnya akan mendorong penggunaan TIK.
G09P
10. Pengaruh Sosial
a. Sejauh mana pengaruh sosial dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah pengaruh sosial mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau teman satu mapel saya kira ada suasana asling
mempengaruhi, biasanya ada kesempatan untuk saling
menunjukkan tampilan media yang digunakan baik yang
berbentuk Macromedia Flash, Power Point, atau Excel. Antar
teman semapel ada saling mempengaruhi, masing-masing
menunjukkan tampilannya, misalnya dengan Macro Media
Flash, Power Point atau Excel. Demikian juga antar mapel juga
ada suasana saling mempengaruhi, saya sendiri beranggapan
kalau para guru IPA pakai, kenapa guru ekonomi tidak pakai?
b. Pengaruh dari teman saya kira mendorong guru yang lain untuk
menggunakan TIK.
G10P
11. Kondisi yang Memfasilitasi
a. Sejauh mana fasilitas dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah fasilitas mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
G11P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
326
Jawab:
a. Sekolah punya web yang salah satu isinya materi ajar meskipun
jarang digunakan. Internet di sekolah dapat digunakan dengan
fasilitas wifi, bisa juga leawat laboratorium, ruang TU, ruang
Waka. Malam hari saya juga bisa memanfaatkan internet di
sekolah kalau saya perlu. Meskipun terbatas di sini juga sudah
ada LCD Proyektor, kalau laptop juga terbatas maka saya
membeli sendiri. Saya juga memiliki model untuk membuka
tugas siswa dirumah.
b. Menuruit saya fasilitas yang ada meskipun belum komplit
sudah mendorong.
12. Perasaan terhadap Penggunaan
a. Seperti apa perasaan dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah perasaan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya tidak pernah cemas saya belajar sendiri lebih dulu
daripada anak-anak bahkan saya sering membantu anak-anak.
Saya lebih tahu dulu tidak ragu tidak cemas.
b. Kalau perasaan seperti saya ya tentunya mendorong
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi.
G12P
13. Status Sekolah
a. Apakah status sekolah mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Jaman sekarang saya kurang yakin status sekolah
mempengaruhi.
b. Saya kira sekarang pelatihan-pelatihan tidak hanya diikuti oleh
guru-guru negeri, saat ini juga ada hibah-hibah untuk sekolah
swasta misalnya hibah komputer jadi saya kira tidak
mempengaruhi.
G13P
14. Umur Guru
a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau umur saya kira mempengaruhi, umur-umur muda dan
tengah baya biasanya menggunakan TIK dalam pembelajaran
G14P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
327
namun usia-usia sepuh biasanya tidak pakai TIK.
b. Menurut saya karena memang beda generasi, generasi tua
dilahirkan dan dibesarkan ketika belum berkembang komputer
di Indonesia sementara generasi yang lebih muda lahir dan
dibesarkan ketika TIK sudah ada di Inonesia.
15. Jenis Kelamin
a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau jenis kelamin saya kira tidak mempengaruhi.
b. Karena tuntutan dan haknya sama dalam menggunakan TIK.
Yang dimaksud hanknya adalah hak untuk mengikuti pelatihan-
pelatihan dan hak untuk mendapatkan fasilitas-fasilitas TIK
untuk pembelajaran.
G15P
16. Pengalaman Guru
a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Menurut saya pengalaman tidak terlalu mempengaruhi
penggunaan TIK.
b. Pengalaman tidak terlalu mempengaruhi karena buktinya saja
banyak guru sepuh malah banyak yang tidak memakai TIK
dalam pembelajaran. Menurut saya hal itu terjadi karena masa
lalu TIK tidak ada atau tidak banyak. Jadi berpengalaman lama
dalam mengajar belum tentu berpengalaman lama dalam
menggunakan komputer.
G16P
17. Durasi Mengikuti Pelatihan
a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?
b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Dulu saya pernah mengikuti workshop pembelajaran berbasis
TIK baik di propinsi maupun kabupaten yang diselenggarakan
oleh MGMP kebetulan saya ketua MGMP. Pernah juga
diselenggarakan in house training (IHT) yang sangat kami
rasakan manfaatnya materinya bermacam-macam ada Microsoft
G17P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
328
Office, internet, dan Macro Media Flash. Saya juga pernah
belajar analisis butir soal dengan program Iteman yang saya
peroleh dari UNY dan workshop penilaian yang
diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Propinsi DIY Secara
mandiri saya juga belajar membuat web blog belajar
menggunakan email kemudian dilanjutkan ikut workshop.
Kalau Pelatihan di BTKP saya belum pernah ikut.
b. Menurut saya durasi mengikuti pelatihan tidak banyak
berpengaruh terhadap penggunaan TIK dalam pembelajaran
ekonomi.
c. Yang saya rasakan, materi yang diberikan dengan waktu yang
lama belum tentu banyak dimanfaatkan. Misalnya waktu latihan
untuk Macro Media Flash itu banyak tetapi dalam kenyataannya
banyak yang tidak pakai. Ini sama halnya orang yang mengikuti
pelatihan lama belum tentu banyak memakai TIK, menurut saya
kalau yang dilatihkan sulit biasanya tidak banyak dipakai guru
untuk mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
329
Lampiran 13. Transkrip Wawancara Guru Ekonomi 4
TRANSKRIP WAWANCARA GURU EKONOMI
Hari : Selasa
Tanggal : 8 Oktober 2013
Tempat : Tempat Bertugas
Subyek : Guru (SNS)
No. Pertanyaan Koding
1. Adopsi TIK
a. Bentuk TIK macam apa saja yang Bapak/Ibu gunakan?
b. Seberapa sering Bapak/Ibu menggunakan TIK ?
Jawaban:
a. Yang saya gunakan terutama Power Point dan Excel, modul
yang saya ketik dengan Word dan saya tayangkan dengan LCD
proyektor. Kadang-kadang saya meminta anak-anak untuk
explore materi di internet untuk mencari bahan-bahan yang
relefan dengan SK dan KD.
b. Penayangan slide dan modul hampir selalu saya lakukan setiap
kali pembelajaran. Kalau penugasan siswa mencari di internet
dalam satu semester kira 2-4 kali.
G01S
2. Kesukarelaan
a. Sejauh mana kesukarelaan menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah kesukarelaan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Di SMA Negeri 1 Sleman penggunaan TIK bersifat sukarela.
b. Kalau menurut saya lebih baik sukarela namun kalau mau
mendorong lebih baik diwajibkan saja, Dengan diwajibkan
tentunya akan memeberi kesan yang kuat bahwa TIK sudah
merupakan tuntutan jaman, TIK sangat membantu dan sangat
mendukung tujuan pembelajaran.
G02S
3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan
a. Sejauh mana kemanfaatan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah kemanfaatan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
G03S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
330
Jawab:
a. Dengan TIK kita akan menemukan banyak sekali hal-hal yang
baru, dengan TIK kita dapat mengajar dengan kontekstual
karena dengan TIK kita dapat mencari di dunia nyata misalnya
harga saham dapat kita cari di internet. Dengan internet kita
akan mendapatkan data-data aktual, nyata, dan menambah
wawasan. Kebutuhan sekolah saat ini masih berorientasi pada
capaian nilai NEM, dengan TIK kita bisa mencari contoh-
contoh soal di internet, hal ini sudah salah satu bentuk nyata
dalam mempersiapkan ebtanas.
b. Kalau guru mengetahui, memahami dan menyadari
kemanfaatan tersebut tentunya para guru akan menggunakan
TIK dalam pembelajaran.
4. Kesesuaian
a. Sejauh mana kesesuai TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana kesesuai mendorong atau menghambat penggunaan
TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira TIK sesuai dengan tugas-tugas kami dan juga sesuai
dengan pembelajaran ekonomi.
b. Saya kira bisa mendorong namaun perlu disediakan sarana dan
perlu kesadaran atau motivasi yang kuat untuk
menggunakannya.
G04S
5. Citra
a. Sejauh mana citra penggunaan TIK dalam pembelajaran
ekonomi?
b. Bagaimana citra penggunaan TIK dalam mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau saya rasa tidak ada yang terlalu istimewa ketika kita
menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi, saya kira
sekedar mau memberikan yang baik untuk para siswa.
b. Mungkin tidak terlalu kuat sampai mendorong guru untuk
menggunakan TIK karena ada beberapa citra yang saya kira
menjadi orientasi misalnya citra guru berprestasi, citra guru
dengan pangkat tinggi, citra guru pejabat, citra guru negeri dan
mungkin masih banyak citra yang lain.
G05S
6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)
a. Sejauh mana hasil menggunakan TIK dapat diamati dan
dikomunikasikan pada orang lain?
b. Bagaimana keteramatan penggunaan TIK dalam pembelajaran
ekonomi mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
G06S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
331
c. Bagaimana keterkmunikasian penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Sejauh ini sudah saya komunikasikan dalam forum MGMP,
meskipun saya juga bukan yang pertama, prinsipnya di MGMP
itu kan sharing, siapa yang punya pengalaman lebih bagus
tentunya disharingkan.
b. Kalau di sini yang mengamati hanya pengawas, sedangkan
teman sejawat belum pernah karena masing-masing punya
kesibukan sendiri-sendiri. Saling mengamatinya tidak formal,
ketika duduk di kantor guru kita berdampingan bisa saling
ngobrol dan saling mengamati. Tentunya dengan saling mengati
dan ngobrol ini bisa saling mendorong penggunaan TIK.
c. Ya kalau komunikasi selalu kita lakukan pada berbagai
kesempatan. Tapi menurut saya TIK merupakan tantangan
bersama, teman-teman sudah menggunakan TIK tanpa saya
harus berkomunikasi dengan mereka. Hal ini mungkin karena
fasilitas TIK sudah memadai.
7. Visibilitas
a. Sejauh mana visibilitas penggunaan TIK dalam pembelajaran
ekonomi?
b. Bagaimana visibilitas penggunaan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK?
Jawab:
a. Kalau menurut saya, bisa dikatakan visibel dalam arti cukup
banyak guru maupun karyawan yang menggunakan komputer
dan juga tersedia sarana TIK di sekolah.
b. Ketika seorang guru melihat orang lain menggunakan TIK,
belum tentu membuat guru yang bersangkutan menjadi ikut
menggunakan, semua itu tergantung pada motivasi pribadinya.
G07S
8. Kemungkinan Uji Coba
a. Sejauh mana kemungkinan uji coba TIK dalam pembelajaran
ekonomi?
b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK dalam mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira uji coba dapat dilakukan setiap saat kalau kebetulan
guru memiliki komputer sendiri, seandainya tidak dapat
menggunakan komputer milik sekolah yang tidak terpakai.
Untuk mencoba dengan proyektor dapat dilakukan pada saat
kelas kosong atau meminjam proyektor yang disimpan di kantor
TU. Agak sulitnya kalau harus menggunakan internet karena
G08S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
332
mesti harus sabar karena internet di sini kecepatannya kurang
memadai.
b. Kalau saya sudah pernah menggunakan saya kira kalau untuk
program-program yang sederhana seperti Power Point mau
diujicoba atau tidak sama saja karena sederhana.
9. Persepsi Kemudahan
a. Sejauh mana kemudahan dirasakan dalam menggunakan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah persepsi kemudahan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Untuk Bapak/Ibu yang pemula mungkin ada kendala mungkin
merasa sulit namun untuk yang sudah biasa menggunakan TIK
itu mudah. justru ada teknologi yang memudahkan kita dan
menantang kita.
b. Rasa mudah itu mendorong untuk mengeksplor dan ini
tantangan untuk menggunakan TIKlebih jauh lagi.
G09S
10. Pengaruh Sosial
a. Sejauh mana pengaruh sosial dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah pengaruh sosial mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Inspirasi menggunakan TIK saya peroleh dari informasi yang
saya terima dari Koran, televisi, dan teman-teman guru.
Misalnya materi bisa download dari internet membuat kita jadi
tertarik untuk menggunakan, mempraktikkan, dalam kegiatan
pembelajaran. Kalau pimpinan yang dulu pernah mengingatkan
bahwa bapak ibu guru tidak boleh “gabtek”. Namun semua itu
sangat tergantung pada masing-masing guru, pimpinan sifatnya
hanya menghimbau saja.
b. Menurut saya pengaruh sosial baik dari teman sejawat, dari
pimpinan, dari siswa, maupun dari yang lain semuanya
mendorong penggunaan TIK dalam pembelajaran.
G10S
11. Kondisi yang Memfasilitasi
a. Sejauh mana fasilitas dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah fasilitas mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Sekolah sudah memiliki fasilitas wifi sehingga tidak usah
membeli modem. Sudah ada laboratorium multimedia namun
pembelajaran akuntansi lebih cocok dilakukan di kelas.
G11S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
333
Sebagian siswa sudah membawa laptop namun penggunaannya
harus disepakati misalnya untuk mengerjakan tugas di kelas
kalau guru sedang presentasi biasanya tidak saya perbolehkan
dibuka karena bisa untuk main game. Alaternatif pengerjan
tugas yang lain melalui LKS saja.
b. Dari yang sudah dimiliki SMA Negeri 1 Sleman saya kira sudah
mendorong penggunaan TIK untuk pembelajaran.
12. Perasaan terhadap Penggunaan
a. Seperti apa perasaan dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah perasaan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya merasa senang, terbantu dan dimudahkan, saya kira anak
merasa jelas. Saya mersa puas lebih dari sekedar senang.
b. Ya perasaan puas itu membuat saya untuk selalu ingin
menggunakan TIK dalam pembelajaran.
G12S
13. Status Sekolah
a. Apakah status sekolah mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira kalau status sekolah tidak mempengaruhi.
b. Tidak mempengaruhi karena kondisi sekolah-sekolah negeri
dengan sekolah swasta tidak terlalu jauh kalau dikaitkan dengan
TIK, kecuali satu dua sekolah swasta yang sangat kecil.
Demikian juga pelatihan-pelatihan guru saat ini juga diberikan
untuk sekolah swasta dan negeri.
G13S
14. Umur Guru
a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira umur guru cukup mempengaruhi penggunaan TIK
dalam pembelajaran ekonomi.
b. Saya sendiri saya kira sudah masuk dalam kelompok agak tua.
Saya sering memperhatikan yang muda-muda saya lihat
mobilitas dan jaringan untuk mendapatkan teknologi baru lebih
lancar atau lebih mudah, saya merasa ada saja yang mereka
dapatkan.
G14S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
334
15. Jenis Kelamin
a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira jenis kelamin tidak mempengaruhi.
b. Tidak mempengaruhi karena antara guru laki-laki dan guru
perempuan tidak mempengaruhi spesifikasi dari TIK yang
digunakan.
G15S
16. Pengalaman Guru
a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira pengalaman tidak terlalu mempengaruhi penggunaan
TIK.
b. Saya merasa lama menjadi guru tidak berarti telah lama
menggunakan TIK, TIK sendiri adanya belum lama, saya
merasa mulai banyak digunakan sekitar tahun 2007 terus
tumbuh sampai sekarang.
G16S
17. Durasi Mengikuti Pelatihan
a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?
b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Yang untuk seluruh guru SMA Negeri Sleman adalah pelatihan
Power Point, Excel, Word dan internet. Untuk internet browsing
dan mailing. Beberapa teman yang dilatih di BTKP juga dilatih
membuat weblog, Macro Media Flash, dan video pembelajaran.
b. Mungkin mempengaruhi namun dari yang saya tahu malah
tidak mempengaruhi.
c. Sepengetahuan saya teman-teman yang dilatih membuat web
blog, Macro Media Flash, dan video itu jarang sekali yang
menggunakan mereka membuat kalau haya ada kegiatan
pelatihan saja. Mereka tidak membuat karena untuk membuat
membutuhkan waktu yang lama sekali dan membuathkan alat
yang lain seperti kamera. Demikian juga waktu digunakan di
kelas masih memerlukan alat lain misalnya speaker.
G17S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
335
Lampiran 14. Transkrip Wawancara Guru Ekonomi Sekaligus Kepala Sekolah 1
TRANSKRIP WAWANCARA
GURU EKONOMI SEKALIGUS KEPALA SEKOLAH
Hari : Rabu
Tanggal : 23 Oktober 2013
Tempat : Sekolah Lokasi MGMP
Subyek : Guru (GMN)
No. Pertanyaan Koding
1. Adopsi TIK
a. Bentuk TIK macam apa saja yang Bapak/Ibu gunakan?
b. Seberapa sering Bapak/Ibu menggunakan TIK ?
Jawaban:
a. TIK yang digunakan adalah Power Point, Word, dan Excel.
Saya juga pernah meminta para siswa browsing di internet
misalnya mencari artikel yang sulit seperti bursa efek dan
sistem perpajakan. Pernah juga saya mendapatkan CD dari
Bank Indonesia tentang kebanksentralan yang saya pakai untuk
pembelajaran.
b. Kami menggunakan sesekali waktu saja karena fasilitas yang
kami miliki terbatas, kami juga harus bergantian menggunakan
proyektor.
J01G
2. Kesukarelaan
a. Sejauh mana kesukarelaan menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah kesukarelaan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Sejauh ini untuk sekolah kami di Ngawen masih sukarela
karena keterbatasan sarana, jumlah komputer kami masih
sedikit, proyektor masih terbatas,
b. Seandainya fasilitas mencukupi kami lebih condong mendekati
wajib, tapi karena keterbatasan kami tidak bisa mengharuskan
hanya sekali waktu saja. Dengan bersifat wajib, saya kira akan
memiliki daya yang menekan para guru untuk
menggunakannya.
J02G
3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan
a. Sejauh mana kemanfaatan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah kemanfaatan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Dengan TIK Kami bisa memberikan materi yang lebih luas dan
lebih banyak, bisa memberikan wawasan yang lebih luas, bisa
J03G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
336
menampilkan contoh yang tidak semata-mata lisan, bisa
menjelaskan struktur materi lebih baik, dan bisa meningkatkan
kepercayaan para murid pada kita, dan bisa lebih menarik.
Namun tentu saja masih tergantung pada kemampuan guru
dalam menghantarkan materi.
b. Kami merasa dengan kemanfaatan semacam itu, akan
mendorong para guru untuk menggunakan TIK.
4. Kesesuaian
a. Sejauh mana kesesuai TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana kesesuai mendorong atau menghambat penggunaan
TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira TIK cocok dengan pekerjaan guru, pekerjaan utama
guru itu mempersiapkan materi, dan mengajar di kelas.
Mempersiapkan materi atau modul dapat menggunakan Word
sedangkan untuk presentasi bisa menggunakan Power Point.
b. Kalau guru menyadari kesesuaian dan mau belajar
menggunakannya maka kesesuaian itu akan mendorong namun
kalau tidak menyadari dan tidak mau belajar ya tentunya
kesesuaian tersebut tidak bearti.
J04G
5. Citra
a. Sejauh mana citra penggunaan TIK dalam pembelajaran
ekonomi?
b. Bagaimana citra penggunaan TIK dalam mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira kalau guru ekonomi menggunakan TIK maka guru
tersebut dapat disebut guru tersebut memahami perkembangan
jaman.
b. Saya tidak yakin bahwa masalah citra bisa mendorong atau
menghambat penggunaan TIK mengingat para guru sudah
dewasa cenderung independen jadi mungkin tidak mudah
terpengaruh oleh guru yang lain.
J05G
6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)
a. Sejauh mana hasil menggunakan TIK dapat diamati dan
dikomunikasikan pada orang lain?
b. Bagaimana keteramatan penggunaan TIK dalam pembelajaran
ekonomi mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
c. Bagaimana keterkmunikasian penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kebetulan saya pengurus MGMP, di forum-forum itu kami
saling tukar pendapat dengan teman, saling mengisi, bagaimana
J06G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
337
mengambil materi dan lain sebagainya. Akhir-akhir ini
pertemuan agak kurang lancar karena ketua satunya sedang
repot. Pelatihan khusus TIK belum pernah dilakukan namun
karena sebagian besar guru sudah memiliki laptop mereka
terbiasa bekerja dengan TIK baik dalam pengajaran maupun
dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran.
b. Kalau kegiatan saling mengamati pengajaran di kelas
nampaknya belum pernah dilakukan, namun kalau saling
mengamati perangkat pengajaran, mengamati media, dan
sumber belajar lain itu yang kita kerjakan dalam MGMP.
Sejauh hal itu menarik bisanya teman akan mengcopy atau
mengikuti termasuk dalam penggunaan TIK.
c. Saling komunikasi selalu kita lakukan terutama dalam forum
MGMP, kalau ada teman selesai mengikuti diklat atau memiliki
keterampilan baru biasanya kita minta untuk sharing. Jika yang
disharingkan menarik biasanya yang lain juga akan mengikuti.
7. Visibilitas
a. Sejauh mana visibilitas penggunaan TIK dalam pembelajaran
ekonomi?
b. Bagaimana visibilitas penggunaan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK?
Jawab:
a. Kalau di sekolah yang saya pimpin saya pikir cukup visibel
meskipun kami sekolah swasta. TIK tersedia di sekolah
meskipun tidak banyak ada juga tenaga yang terampil yang bisa
membantu. Selain itu pekerjaan administrasi umumnya juga
sudah dikerjakan dengan TIK.
b. Saya kira visibilitas bisa mempermudah dan membiasakan guru
menggunakan TIK sejauh itu ada keinginan menggunakan maka
akan mendorong penggunaan jika tidak ada keinginan tentunya
tidak akan dimanfaatkan.
J07G
8. Kemungkinan Uji Coba
a. Sejauh mana kemungkinan uji coba TIK dalam pembelajaran
ekonomi?
b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK dalam mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Ya saya kira semua guru dapat melakukan uji coba dengan
mudah mengingat sebagian besar guru termasuk guru ekonomi
sudah memiliki laptop sendiri. Misalnya mau menggunakan
Power Point bisa dicoba dulu di laptop, mau memutar VCD bisa
dicoba di laptop dan lain-lain.
b. Uji coba sangat penting, karena dengan uji coba akan
mengurangi kegagalan atau masalah yang akan terjadi ketika
sudah benar-benar mengajar di kelas.
J08G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
338
9. Persepsi Kemudahan
a. Sejauh mana kemudahan dirasakan dalam menggunakan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah persepsi kemudahan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Selama ini para guru hanya memakai yang dianggap mudah
saja, program-program yang sulit seperti membuat Video
Streaming, Radio Streaming, Micro Media Flash dan blog
belum ada yang menggunakan.
b. Kalau TIK-nya mudah, menarik, dan cocok dengan materi yang
diajarkan tentu aka nada banyak guru yang akan
menggunakannya.
J09G
10. Pengaruh Sosial
a. Sejauh mana pengaruh sosial dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah pengaruh sosial mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Pengaruh sosial tentu ada, sebagai gambaran saja ketika satu
dua guru membeli laptop maka guru-guru yang lain juga ikut
membeli laptop. Ketika ada teman guru mengajar menggunakan
laptop maka yang lain mulai mengikuti. Tentu saja pengaruh
pimpinan sekolah juga penting.
b. Untuk hal ini pengaruh sosial saya kira sangat mendorong untuk
menggunakan TIK kalau ada produk teman yang bagus, kalau
materi bagus akhirnya teman-teman lain saling membutuhkan
atau saling meniru.
J10G
11. Kondisi yang Memfasilitasi
a. Sejauh mana fasilitas dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah fasilitas mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Sekolah memiliki proyektor masih terbatas dan harus
bergantian, ada lab komputer namun belum digunakan untuk
pembelajaran ekonomi. Sebagian besar guru sudah memiliki
laptop, jaringan internet sudah bagus, untuk pengiriman data ke
Kantor Dinas Kabupaten lebih cepat.
b. Keterbatasan sarana menyebabkan sekolah tidak bisa
mewajibkan penggunaan TIK.
J11G
12. Perasaan terhadap Penggunaan
a. Seperti apa perasaan dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah perasaan mendorong atau menghambat
J12G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
339
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira sudah tidak ada rasa kecemasan dalam menggunakan
TIK. Kalau ada masalah bisa mencari bantuan teman.
b. Karena perasaan kami senang menggunakan TIK, nampaknya
perasaan ini yang mendorong kami menggunakan TIK. Kalau
fasilitasnya ada, akan kami gunakan, kalau ada masalah
biasanya kami saling bantu.
13. Status Sekolah
a. Apakah status sekolah mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya sendiri adalah guru negeri yang lama mengajar di sekolah
negari yang saat ini menjadi kepala sekolah di swasta. Kalau
saya bandingkan anatar sekolah negeri dan swasta memang
sekolah negeri menerima fasilitas lebih banyak dari pemerintah
namun tidak berarti penggunaan TIK dalam pembelajaran di
sekolah negeri lebih banyak daripada di swasta.
b. Saya melihat semua itu lebih pada masing-masing individu
guru, artinya kesadaran dan keinginan guru untuk mengajar
lebih baik. Kalau guru memiliki kesadaran yang tinggi bahwa
TIK merupakan media pembelajaran yang efektif dan guru
ingin mengajar dengan lebih baik maka guru akan memakai
TIK, jika tidak ada kesadaran dan keinginan tentunya tidak
menggunakan.
J13G
14. Umur Guru
a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Ya saya kira begitu saya sendiri sebagai orang tua juga
merasakan tidak setrampil yang muda.
b. Saya sendiri sebenarnya termasuk kelompok guru-guru tua,
saya sering harus memaksa diri untuk menggunakannya.
Memang lain antara guru tua dengan guru muda dalam
menggunakan TIK. Guru muda lebih mampu menyesuaikan diri
dengan teknologi baru sedangkan guru tua cenderung lambat.
J14G
15. Jenis Kelamin
a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
J15G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
340
Jawab:
a. Kalau jenis kelamin saya rasa tidak berpengaruh, saya kira
jaman sekarang laki-laki dan perempuan mendapatkan
kesempatan yang sama untuk menggunakan teknologi.
b. Jenis kelamin tidak mendorong dan tidak menghambat.
16. Pengalaman Guru
a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya tidak yakin pengalaman guru berpengaruh, karena yang
berpengalaman lama belum tentu sering menggunakan TIK.
b. Orang seperti saya ini sudah berpengalaman lama tetapi
pengalaman menggunakan TIK belum banyak dibandingkan
yang muda. Tetapi mungkin juga ada guru-guru yang setengah
baya lebih banyak menggunakan TIK dibandingkan dengan
yang muda. Mungkin karena yang setengah baya sudah
berpengalaman atau menguasai TIK sekaligus materi dan
pedagoginya.
J16G
17. Durasi Mengikuti Pelatihan
a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?
b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kami sudah dilatih yang pokok-pokok seperti Power Point,
Word, dan Excel. Selain itu sebenarnya saya juga dilatih materi
yang berkaitan dengan administrasi sekolah secara online
melalui Pusat Administrasi Sekolah yang meliputi latihan
mengakses data, mengaktifkan email, mengirim data ke server
Direktorat Jakarta. Dulu MGMPjuga melakukan pelatihan
setiap menggu termasuk tentang TIK dan didanai pemerintah.
b. Saya kira bukan durasinya kalau dikaitkan dengan penggunaan
TIK dalam pembelajaran ekonomi. Bisa jadi seoang guru dilatih
berkali-kali tapi ternyata berkaitan dengan TIK yang kurang
cocok dengan pembelajaran misalnya TIK untuk administrasi
sekolah atau TIK yang sulit seperti membuat animasi atau
video. Yang lebih penting adalah kemudahan waktu dilatihkan
dan waktu digunakan.
c. Ya menurut saya belum tentu berpengaruh, banyak yang
dikirim kesana-kemari ternyata dilatih membuat skenario video
media pembelajaran yang saya rasa bertele-tele.
J17G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
341
Lampiran 15. Transkrip Wawancara Pengawas 1
TRANSKRIP WAWANCARA PENGAWAS
Hari : Rabu
Tanggal : 18 Desember 2013
Tempat : Kantor Tempat Bertugas
Subyek : Pengawas (BTL)
No. Pertanyaan Koding
1. Adopsi TIK
a. Bentuk TIK macam apa saja yang gunakan Bpk/Ibu Guru
Ekonomi?
b. Seberapa sering Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK ?
Jawaban:
a. Program yang sering dipakai Excell untuk pembelajaran
Akuntansi, Microsoft Power Point, dan Microsoft Word.
Pembuatan video pembelajaran atau radio streaming, sekalipun
dilatihkan namun tidak bisa diimplementasikan dalam kegiatan
pembelajaran karena sangat sulit dan kurang praktis,
pembuatannya membutuhkan waktu yang sangat penjang,
bahkan program Myop tidak dapat dipakai untuk pembelajaran
karena butuh program yang harus dibeli oleh sekolah sehingga
sejauh ini belum ada yang menggunakan.
c. Kita selalu pakai laptop untuk menayangkan materi-materi yang
kita sampaikan melalui power point untuk teks-teks singkat.
Untuk vedio belum digunakan. Yang menggunakan TIK saat ini
lebih dari 50% tergantung dari kondisi sekolah. Gambaran
untuk sekolah yang paling maju, guru presentasi, kemudiaan
saat mengerjakan siswa boleh menggunakan laptop dan
mengerjakan juga di dalam laptop. Untuk sekolah yang belum
maju hanya guru yang membuka laptop. Namun ada juga materi
yang tidak cocok menggunakan TIK yang malah bisa
memperlambat jalannya pembelajaran.
P01B
2. Kesukarelaan
a. Sejauh mana kesukarelaan Bpk/Ibu Guru Ekonomi
menggunakan TIK dalam pembelajaran?
b. Bagaimanakah kesukarelaan Bpk/Ibu Ekonomi mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran?
Jawab:
a. Guru menggunakan TIK dengan sukarela supaya pembelajaran
lebih efektif jadi tidak dipaksa.
b. Kalau tujuannya lebih banyak menggunakan TIK sebaiknya
P02B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
342
tetap sukarela, sukarela juga bisa mendorong guru untuk lebih
maju lagi, diharapkan guru sadar bahwa pembelajaran yang
berbasis TIK aka efektif, penyampaian kepada siswa juga akan
lebih mudah, kita juga tidak boleh ketinggalan dalam
menyampaikan informasi.
3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan
a. Sejauh mana kemanfaatan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Apakah kemanfatan tersebut mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Anak akan lebih mudah memahami materi, lebih efisien, dan
proses pembelajaran lebih bagus jika dengan TIK, berbagai
model pembelajaran dapat digunakan , dan dapat menggunakan
film.
b. Tentu saja dengan memahami kemanfaatan tersebut akan
mendorong para guru untuk menggunakan TIK.
P03B
4. Kesesuaian
a. Sejauh mana kesesuai TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana kesesuai TIK mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Tentunya ada yang sesuai ada yang tidak, Microsoft Word
sesuai kalau kita ingin menyediakan modul, Excel sesuai kalau
untuk akuntansi, dan Power Point cocok kalau kita ingin
presentasi. Yang kurang cocok misalnya guru-guru diminta
membuat vedio sendiri, guru harus datang ke lokasi dengan alat,
harus melakukan editing, dan lain-lain yang membutuhkan
banyak waktu. Lebih baik anak-anak kita ajak melihat langsung
ke lokasi obyeknya asli.
b. Saya melihat, TIK sekarang sudah canggih menyesuiakan
kebutuhan pengguna, namun kecanggihan tersebut harus
dipahami oleh para guru kalau tidak dipahami para guru
mungkin menganggapnya tidak sesuai dengan kebutuhan atau
mungkin juga dianggap sulit.
P04B
5. Citra
a. Sejauh mana citra penggunaan TIK bagi Bpk/Ibu Guru dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana citra penggunaan TIK Bpk/Ibu Guru dalam
mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira kalau guru-guru ekonomi menggunakan TIK akan
memberi kesan bahwa mereka mengikuti perkembangan jaman,
bahkan dapat juga dikatakan mengikti perkembangan
kurikulum, karena kurikulum yang sekarang menuntut para
P05B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
343
guru untuk menggunakan TIK.
b. Kalau citra sampai mendorong atau menghambat penggunaan
TIK saya kurang yakin, kalau citra melek teknologi bisa
ditunjukkan dengan cara yang lain misalnya memiliki
handphone canggih tetapi semua itu tidak terkait dengan
pembelajaran.
6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)
a. Sejauh mana hasil menggunakan TIK yang dilakukan guru
ekonomi dapat diamati dan dikomunikasikan pada orang lain?
b. Bagaimana keteramatan penggunaan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Bagaimana keterkmunikasian penggunaan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Diantara para guru ekonomi ada forum MGMP yang dilakukan
seminggu sekali. Dalam forum ini para guru dapat bertukar
pengalaman termasuk didalamnya pengalaman menggunakan
TIK.
b. Kesempatan mengamati terjadi ketika seseorang sharing dalam
forum MGMP, tidak jarang mereka menunjukkan media
pembelajaran berbasis TIK. Sejauh yang ditunjukkan menarik
sekaligus praktis biasanya akan banyak guru yang ikut
menggunakannya.
c. Kesempatan komunikasi antar guru juga pada forum yang sama
yaitu MGMP, biasanya guru yang baru selesai diklat atau lebih
menguasai bidang tertentu misalnya TIK diminta untuk
membagikan pengetahuannya tersebut kepada forum. Jika
memang menarik, bermanfaat, dan mudah digunakan biasanya
akan banyak yang mengikuti.
P06B
7. Visibilitas
a. Sejauh mana visibilitas penggunaan TIK dari Bpk/Ibu Guru
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana visibilitas penggunaan TIK dari Bpk/Ibu Guru
mendorong atau menghambat penggunaan TIK?
Jawab:
a. Saya melihat TIK di tingkat SMA cukup visibel baik di
sekolah-sekolah negeri maupun sekolah swasta. Dalam arti
bahwa TIK memang ada dan riel digunakan di sekolah-sekolah.
b. Visibilitas itu seharusnya mendorong penggunaan TIK tetapi
banyak faktor yang mempengaruhi ada saja guru yang
cenderung abai terhadap keadaan tersebut, dia sudah nyaman
dimaklumi dengan situasinya. Jadi perlu usaha-usaha pimpinan
untuk mendorongnya.
P07B
8. Kemungkinan Uji Coba
a. Sejauh mana kemungkinan uji coba TIK bagi Bpk/Ibu Guru
P08B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
344
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK bagi Bpk/Ibu Guru
dalam mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau uji coba saya kira bisa dilakukan oleh masing-masing
guru mengingat saat ini TIK khususnya yang berwujud laptop
sudah dimiliki masing-masing guru, bila mengalami kesulitan
bisa minta bantuan teman sejawat atau bahkan puteranya di
rumah.
b. Tentunya kalau sudah mencoba akan berani menggunakannya
di kelas, kalau belum mencobanya tentu akan ragu karena
dilihat oleh para siswa.
9. Persepsi Kemudahan
a. Apakah guru merasakan kemudahan menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Kemudahan yang dirasakan guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Secara umum TIK dalam pelajaran ekonomi mudah karena juga
telah didukung dengan pelatihan-pelatihan yang juga
melibatkan perguruan tinggi. Sebenarnya yang dirasakan mudah
adalah program-program yang sering digunakan seperti Power
Point.
b. Kalau guru merasakan mudah biasanya guru akan memakai
seperti menggunakan Power Point, namun jika sulit misalnya
menggunakan Micro Media Flash maka kemungkinan tidak ada
yang memakai.
P09B
10. Pengaruh Sosial
a. Adakah pengaruh sosial dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah pengaruh sosial mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya melihat guru punya kesadaran sendiri, ada motivasi dari
dalam diri sendiri, siswa sekarang lebih maju dalam
menggunakan TIK kalau guru tidak bisa malu kepada
muridnya.
b. Saya sebagai pengawas hanya pendorong saja, MGMP selalu
diselenggarakan seminggu sekali, pengawas juga setiap
seminggu sekali melakukan pendampingan. Saya kira pengaruh
sosial dari berbagai pihak mendorong para guru menggunakan
TIK.
P10B
11. Kondisi yang Memfasilitasi
a. Sejauh mana fasilitas dalam menggunakan TIK dalam
P11B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
345
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah fasilitas mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Sekolah memiliki hot spot, guru-guru menggunakan laptop
miliknya sendiri, guru dapat menggunakan LCD yang dimiliki
sekolah. TIK lain seperti handphone belum digunakan dalam
pembelajaran kecuali ada anak yang dengan kemampuan sendiri
mampu menggunakannya. Internet digunakan untuk mencari
materi, untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru,
beberapa guru mewajibkan agar para siswa mengumpul lewat
email, pakai CD, blog belum digunakan meskipun ada pelatihan
guru menggunakan blog.
b. Sebenarnya fasilitas TIK yang dimiliki sekolah-sekolah masih
minim, namun nampaknya hal ini tidak menghalangi para guru
untuk menggunakan TIK. Yang saya tahu kebutuhan guru akan
fasilitas TIK masih sederhana.
12. Perasaan terhadap Penggunaan
a. Seperti apa perasaan Bpk/Ibu Guru menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah perasaan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira para guru senang menggunakan TIK dalam
melakukan pembelajaran ekonomi.
b. Bisa jadi para guru tidak percaya diri menggunakan TIK dalam
mengajar di hadapan para siswa. Sangat mungkin siswa lebih
pintar dalam menggunakan TIK, hal semacam ini menurut saya
malah mendorong para guru untuk belajar dan menggunakan
TIK.
P12B
13. Status Sekolah
a. Apakah status sekolah mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya merasakan baik sekolah negeri kalau tingkatan SMA
sudah memiliki sarana yang cukup meskipun secara umum
sekolah negeri lebih merata. Pelatihan-pelatihan di tingkat
kabupaten dan juga propinsi saat ini juga relatif tidak
membedakan negeri dan swasta jadi saya tidak melihat statsus
sekolah ini mempengaruhi.
b. Seperti tadi saya ungkapkan tentunya status negeri atau swasta
tidak mendorong ataupun menghambat.
P13B
14. Umur Guru P14B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
346
a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau menurut pengamatan saya saat melakukan supervisi
maupun pendampingan nampaknya memang ada pengaruh
umur dalam penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi.
b. Biasanya guru-guru senior cenderung punya sifat tidak mudah
berubah, mereka punya keyakinan-keyakinan tertentu sehingga
merasa tidak perlu menggunakan TIK dalam pembelajaran,
misalnya mereka yakin dapat menjelaskan materi dengan baik
dan merasa mampu berkomunikasi dengan baik dengan siswa
jadi tidak perlu menggunakan TIK.
15. Jenis Kelamin
a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya melihat tidak ada pengaruhnya jenis kelamin dengan
penggunaan TIK. Saya merasa tidak ada kendala di kedua belah
pihak dalam menggunakan TIK.
b. Seperti saya ungkapkan jenis kelamin tidak mendorong dan
juga tidak menghambat, karena tidak ada kendala yang bersifat
gender maupun kodrat.
P15B
16. Pengalaman Guru
a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira tidak ada pengaruh karena banyak pengalaman
mengajar tidak berarti banyak pengalaman menggunakan TIK.
Karena untuk mengajar ekonomi mungkin dirasakan oleh para
guru tidak harus menggunakan TIK.
b. Ya saya kira cenderung tidak mendorong dan tidak
menghambat.
P16B
17. Durasi Mengikuti Pelatihan
a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?
b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
P17B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
347
a. MGMP Ekonomi Kabupaten Bantul bekerjasama dengan STIE
YKPN melakukan pelatihanm program komputer untuk
akuntansi Myob dilakukan untuk beberapa pertemuan, pernah
juga dengan STIE Kerjasama juga tentang komputer akuntansi,
pernah kerja sama dengan UNY dan Atma Jaya. Untuk Atma
Jaya tentang bursa efek berbantuan TIK. Ada sekolah-sekolah
yang melakukan pelatihan TIK untuk pembelajaran di tingkat
sekolah seperti di SMA 1 Bantul. Pelatihan tingkat sekolah
yang diampu oleh guru TIK termasuk membuat vedio
pembelajaran namun menurut guru-guru program-program
semacam ini sulit digunakan.
b. Saya cenderung tidak yakin ada hubungannya kalau yang
dilatihkan adalah materi-materi yang dianggap sulit atau tidak
cocok biasanya tidak dipakai. Sekalipun dilatih berulang-ulang
biasanya tidak dipakai, misalnya membuat media vedio atau
program khusus akuntansi biasanya juga tidak dipakai karena
para guru merasa ini hanya cocok untuk siswa SMK.
c. Ya saya kira lama dilatih juga tidak menjamin kalau yang
dilatihkan yang sulit muluk-muluk. Menurut saya yang
dilatihkan di BTKP itu muluk-muluk. Misalnya membuat
scenario, membuat radio streaming, membuat video, dan lain-
lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
348
Lampiran 16. Transkrip Wawancara Pengawas 2
TRANSKRIP WAWANCARA PENGAWAS
Hari : Senin
Tanggal : 28 Oktober2013
Tempat : Kantor Tempat Bertugas
Subyek : Pengawas (GKD)
No. Pertanyaan Koding
1. Adopsi TIK
a. Bentuk TIK macam apa saja yang gunakan Bpk/Ibu Guru
Ekonomi?
b. Seberapa sering Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK ?
Jawaban:
a. Guru-guru umunya menggunakan Power Point dan Excel.
Power Point untuk pemaparan dan Excel untuk presentasi.
Biasanya untuk mengajar guru menggunakan laptopnya sendiri
sedangkan proyektornya disediakan di sekolah.
b. Penggunaan TIK masih kadang-kadang saja, saya tidak bisa
mengeneralisir, semua tergantung pada kondisi sekolah, KD,
dan kondisi siswa.
P01G
2. Kesukarelaan
a. Sejauh mana kesukarelaan Bpk/Ibu Guru Ekonomi
menggunakan TIK dalam pembelajaran?
b. Bagaimanakah kesukarelaan Bpk/Ibu Ekonomi mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran?
Jawab:
a. Tidak ada kewajiban bagi guru untuk menggunakan TIK tetapi
saya kira guru memiliki rencana pembelajaran sendiri,
menentukan media dan metode yang sesuai.
b. Tidak usah diwajibkan guru dengan sendirinya menggunakan
TIK, karena kalau ketinggalan bisa ditinggal siswa-siswanya.
P02G
3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan
a. Sejauh mana kemanfaatan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah kemanfaatan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Penggunaan TIK akan memudahkan siswa dalam menerima
konsep, bisa mempermudah melakukan analisis dengan mudah
bisa sampai evaluasi dan tindak lanjut. Dengan menggunakan
TIK juga memudahkan guru mengembangkan bahan ajar karena
semua bahan mudah diedit.
b. Kemanfaatan yang disadari oleh para guru tersebut tentu akan
P03G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
349
mendorong para guru untuk menggunakan TIK.
4. Kesesuaian
a. Sejauh mana kesesuai TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana kesesuai TIK mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Menurut saya TIK yang ada sekarang banyak yang sesuai
dengan tugas-tugas guru, ketika guru ingin presentasi tersedia
Power Point, guru ingin membuat modul ada Microsoft Word,
mau hitung-hitungan ada Excel dan sebagainya.
b. Kalau memahami manfaatnya dan mau berusaha maka
kesesuaian akan mendorong penggunaan TIK namun kalau
tidak maka sekalipun sesuai tidak ada manfaatnya.
P04G
5. Citra
a. Sejauh mana citra penggunaan TIK Bpk/Ibu Guru dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana citra penggunaan TIK Bpk/Ibu Guru dalam
mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau menurut saya guru yang sudah menggunakan TIK adalah
guru yang baik yang bisa beradaptasi dengan teknologi modern
yang sejalan dengan kebutuhan siswa saat ini.
b. Saya kira banyak hal yang dapat meningkatkan citra di
kalangan guru, misalnya guru tetap atau guru honorer, guru
negeri atau swasta, guru bersertifikat atau belum dan mungkin
guru menggunakan TIK dan guru yang tidak menggunakan
TIK. Tapi citra menggunakan TIK atau tidak, mungkin bisa
dianggap kurang berbobot dibandingkan dengan citra yang lain
tadi. Jadi mungkin citra pengguna TIK tidak mendorong dengan
kuat untuk menggunakan TIK.
P05G
6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)
a. Sejauh mana hasil menggunakan TIK dapat diamati dan
dikomunikasikan pada orang lain?
b. Bagaimana keteramatan penggunaan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Bagaimana keterkmunikasian penggunaan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Setahu saya ada beberapa forum dimana para guru dapat
dijadikan ajang komunikasi yaitu MGMP tingkat sekolah,
MGMP mapel, ada MGMP antar mapel. Selain itu masih ada
supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas.
Dalam forum ini tiap-tiap guru bisa sharing maupun menimba
pengalaman dari guru yang lain.
P06G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
350
b. Kalau saling mengamati memang belum ada mekanismenya
kecuali di antara guru sedang melakukan PTK disana ada
observer. Kondisi saling bisa mengamati berada pada forum-
forum tersebut.
c. Saling komunikasi antar guru di Kabupaten Gunung Kidul
sangat baik. Baik komunikasi secara formal maupun informal.
Berkaitan dengan penggunaan TIK kalau ada salah seorang
guru mendapat materi baru biasanya akan dicopykan pada
teman-teman yang membutuhkan. Misalnya ada teman yang
pulang diklat akan membagikan pengalaman pada teman-teman,
sayangnya kegiatan diklat di tingkat propinsi undangannya
langsung ke sekolah jadi kami harus mencari informasi lebih
dahulu.
7. Visibilitas
a. Sejauh mana visibilitas penggunaan TIK dari Bpk/Ibu Guru
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana visibilitas penggunaan TIK dari Bpk/Ibu Guru
mendorong atau menghambat penggunaan TIK?
Jawab:
a. Penggunaan TIK di Kabupaten Gunung Kidul saya kira cukup
visible meskipun kalau dibandingkan dengan kota atau
kabupaten lain di DIY relatif masih tertinggal. Untuk sekolah-
sekolah negeri dan swasta yang besar saya kira TIK sudah
dipakai untuk pembelajaran dan juga untuk aktivitas
administrasi.
b. Belum tentu visibilitas secara langsung mempengaruhi
penggunaan TIK, sekalipun TIK suda dipakai dimana-mana di
lingkungan sekolah tetapi kalau tidak ada sistem yang membuat
setiap individu merasa perlu untuk menggunakan maka
visibilitas tersebut kurang berarti bagi peningkatan penggunaan
TIK.
P07G
8. Kemungkinan Uji Coba
a. Sejauh mana kemungkinan uji coba TIK bagi Bpk/Ibu Guru
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK bagi Bpk/Ibu Guru
dalam mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira kalau uji coba penggunaan TIK cukup mudah kalau
sebatas Microsoft Office, namun masalahnya kalau sudah
sampai penggunaan internet mungkin akan lebih sulit karena
jaringan internet biasanya kurang stabil.
b. Saya kira uji coba sangat mempengaruhi penggunaan TIK kalau
sesuatu telatif sulit untuk diujicobakan biasanya tidak dipakai,
missal karena uji coba internet relatif sulit maka jarang guru-
guru mengajar dengan internet di kelas.
P08G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
351
9. Persepsi Kemudahan
a. Sejauh mana kemudahan dirasakan dalam menggunakan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah persepsi kemudahan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Guru-guru umumnya merasa mudah dalam menggunakan TIK.
Namun perlu diketahui bahwa guru-guru juga tidak tertarik
dengan program-program yang sulit.
b. Kalau programnya mudah, menarik, dan tidak usah membeli
tentu akan banyak dipakai. Program yang sulit biasanya
membutuhkan banyak waktu sementara itu guru-guru saat ini
sangat sibuk karena harus mengajar minimal 24 jam per minggu
dengan administrasi penilaian yang cukup kompleks.
P09G
10. Pengaruh Sosial
a. Sejauh mana pengaruh sosial dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah pengaruh sosial mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya melihat ada kesadaran dari para guru untuk menggunakan
TIK namun saya juga menduga mereka dipengaruhi oleh orang
lain, terutama para rekan sejawat. Dulu ketika ada satu dua
orang guru mulai menggunakan komputer saat ini guru-guru
yang lain juga menggunakan komputer.
b. Mungkin, kalau tidak bisa mengikuti perkembangan jaman
merasa malu dihadapan siswa dan para rekan guru.
P10G
11. Kondisi yang Memfasilitasi
a. Sejauh mana fasilitas dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah fasilitas mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saat ini baik swasta maupun negeri rata-rata sudah memiliki lab
komputer, proyektor, sebagian sudah memiliki hot spot, dan
sebagian besar guru sudah memiliki laptop sendiri. Di sekolah-
sekolah yang terletak di kota beberapa murid sudah membawa
laptop dalam pembelajaran. Beberapa sekolah bahkan
mendapatkan fasilitas internet bekerjasama dengan Telkom.
b. Adanya sarana tersebut banyak mendorong para guru untuk
menggunakan TIK. Mereka merasa mendapatkan kemudahan
dalam menggunakan sehingga akan memudahkan
mengumpulkan materi pembelajaran yang aktual dan
mendapatkan kemudahan dalam menyampaikan materi
pembelajaran.
P11G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
352
12. Perasaan terhadap Penggunaan
a. Seperti apa perasaan Bpk/Ibu Guru menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah perasaan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira para guru senang dalam menggunakan komputer.
Mungkin juga ada rasa malu kalau kalah dengan siswanya.
b. Guru-guru nampaknya senang dengan menggunakan TIK, saya
kira rasa senang itu memotivasi mereka untuk menggunakan
TIK.
P12G
13. Status Sekolah
a. Apakah status sekolah mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Pengalaman saya mendampingi sekolah negeri dan sekolah
swasta, status sekolah tidak selalu mempengaruhi penggunaan
TIK dalam pembelajaran banyak sekolah swasta yang baik
dalam penggunaan TIK banyak juga sekolah negeri yang baik
dalam penggunaan TIK.
b. Jadi status sekolah tidak mempengaruhi karena kebijakan
pemerintah saat ini cenderung memberikan kesempatan yang
hampir sama pada guru-guru negeri maupun guru swasta.
Misalnya pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan pemerintah
juga mengundang guru-guru swasta. Banyak juga sekolah-
sekolah yang menerima hibah komputer dari pemerintah.
P13G
14. Umur Guru
a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Dari pengamatan saya saat melakukan supervisi dan
pendampingan nampaknya usia cukup berpengaruh terhadap
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi.
b. Biasanya guru-guru senior cenderung dimaklumi untuk tidak
memakai namun guru-guru muda lebih dituntut baik dari
pimpinan maupun dari guru-guru yang lain.
P14G
15. Jenis Kelamin
a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
P15G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
353
Jawab:
a. Saya merasa tidak ada kaitan antara jenis kelamin dengan
penggunaan TIK dalam pembelajaran.
b. Saya kira guru laki-laki dan guru perempuan mendapatkan
kesempatan yang sama dalam menggunakan TIK dalam arti
mendapatkan kesempatan yang sama untuk mendapatkan
pelatihan dan kesempatan yang sama untuk dapat mengakses
TIK. Di samping itu guru laki-laki dan guru perempuan juga
mendapatkan tuntutan yang sama dalam menggunakan TIK.
16. Pengalaman Guru
a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Dari pengalaman saya menjadi pengawas nampaknya
pengalaman tidak mempengaruhi penggunaan TIK.
b. Pengalaman guru-guru senior sebenarnya lebih banyak di
penguasaan materi dan kemampuan pedagogik secara umum,
namun kalau bersifat teknis dalam menggunakan TIK saya kira
pengalaman mereka tidak banyak karena tidak terbiasa
menggunakan.
P16G
17. Durasi Mengikuti Pelatihan
a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?
b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. TIK yang dilatihkan di tingkat-tingkat sekolah umumnya
Microsoft Office yang terdiri dari Word,Excel, dan Power
Point. Beberapa guru mendapatkan kesempatan mengikuti
pelatihan di BTKP materinya membuat skenario media
pembelajaran dan membuat vedio pembelajaran. Beberapa
perguruan tinggi melatih guru-guru menggunakan komputer
akuntansi dan analisis butir. Beberapa guru juga dilatih
melakukan pekerjaan administrasi sekolah melakukan
pelaporan ke dinas pendidikan secara online.
b. Saya kira tidak selalu sejalan.
c. Yang saya amati adalah teman-teman yang dilatih di BTKP,
misalnya mereka dilatih membuat skenario media
pembelajaran. Setelah sampai di sekolah saya tidak melihat ada
guru yang kalau membuat media dibuat dulu skenarionya. Jadi
saya kira tergantung apa yang dilatihkan dan bagaimana
pendampingan pasca pelatihan.
P17G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
354
Lampiran 17. Transkrip Wawancara dengan Pengawas 3
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN PENGAWAS
Hari : Senin
Tanggal : 18 November 2013
Tempat : Kantor Tempat Bertugas
Subyek : Pengawas (KYK)
No. Pertanyaan Koding
1. Adopsi TIK
a. Bentuk TIK macam apa saja yang gunakan Bpk/Ibu Guru
Ekonomi?
b. Seberapa sering Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK ?
Jawaban:
a. Yang digunakan adalah internet untuk browsing mencari materi.
Pada saat pelatihan seperti di SMA 8, semua guru mendapatkan
pelatihan tidak hanya office tetapi juga membuat blog pada
awalnya blog yang dibuat guru bisa dikunjungi siswa tapi
nampaknya tidak ada maintenance. Kalau yang biasa sekali
dipakai yaitu Microsoft Office seperti Power Point, Excel, dan
Word. Setahu saya guru-guru dilatih membuat media
pembelajaran, membuat soal, membuat materi ajar.
b. Sebagian besar guru kalau mengajar mengunakan TIK, bagi
yang biasa TIK merupakan “kepekannya” guru.
P01K
2. Kesukarelaan
a. Sejauh mana kesukarelaan Bpk/Ibu Guru Ekonomi
menggunakan TIK dalam pembelajaran?
b. Bagaimanakah kesukarelaan Bpk/Ibu Ekonomi mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran?
Jawab:
a. Penggunaan TIK hanya dianjurkan tidak diwajibkan, saya lebih
condong sukarela, semua guru harus sadar bahwa guru harus
mengembangkan diri dengan membaca buku, seminar, belajar
TIK dan lain-lain.
b. Ini dasarnya kesadaran, saya kira seorang guru menyadari tugas,
peran dan kebutuhannya. Namun baik juga kalau pada tahap
awal malah diwajibkan, dengan wajib tentunya akan
menimbulkan kebiasaan-kebiasaan dalam menggunakan TIK.
Mungkin saja dengan wajib itu tahap awal guru-guru akan
mengalami kesulitan tapi kesulitan itu akan mendorong mereka
untuk biasa yang akhirnya membiasakan diri, saya kira cerita-
cerita sekolah mantan RSBI seperti itu malah bagus.
P02K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
355
3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan
a. Sejauh mana kemanfaatan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah kemanfaatan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Guru akan merasa puas kalau anak didik puas dalam
pembelajaran, puasnya siswa baru kemudian gurunya yang
puas. Guru sekarang sudah lain dengan guru jaman dulu yang
hanya pandai bicara, saat ini guru harus mampu menggunakan
media, alat bantu TIK. Dengan TIK akan membekas atau
terserap lebih banyak, meskipun saat ini kemungkinan siswa
labih tahu tentang TIK namun mengenai konten yang ada pada
media seharunya tetap guru yang harus lebih tahu. Guru
seharusnya melayani siswa 24 jam dan tidak harus siswa yang
diajar saya kira itu bisa menggunakan TIK, ini pengalaman saya
waktu menjadi kepala sekolah di SMA Negeri 8.
b. Kemanfaatan di atas yaitu dapat membuat siswa puas tentu saja
akan mendorong seorang guru menggunakan TIK dalam
mengajar.
P03K
4. Kesesuaian
a. Sejauh mana kesesuai TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana kesesuai TIK mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira TIK sesuai untuk pembelajaran ekonomi dan sesuai
untuk tugas-tugas guru. Untuk mengetik, untuk presentasi,
untuk menilai, dan lain-lain.
b. Kalau sesuai sebenarnya mendorong, namun kesesuaian
tersebut kalau tidak dibarengi dengan keterampilan dan
kesadaran yang memadai maka tidak akan memberikan
dorongan dalam menggunakan TIK.
P04K
5. Citra
a. Sejauh mana citra penggunaan TIK Bpk/Ibu Guru dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana citra penggunaan TIK Bpk/Ibu Guru dalam
mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira kalau seorang guru menggunakan TIK berarti guru
tersebut dapat disebut sebagai guru yang dapat menyesuaikan
dengan perkembangan teknologi pembelajaran.
b. Saya melihat citra belum terkait dengan penghargaan sosial
yang tinggi terhadap mereka yang menggunakan TIK jadi bisa
saja tidak memberi dorongan yang berarti.
P05K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
356
6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)
a. Sejauh mana hasil menggunakan TIK dapat diamati dan
dikomunikasikan pada orang lain?
b. Bagaimana keteramatan penggunaan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Bagaimana keterkmunikasian penggunaan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Itu kuncinya di ruang guru, di ruang guru terbuka sekali untuk
diskusi dan dialog, di kantor mereka membuka laptop di setiap
meja sudah ada colokan sumber listrik. Selain itu ada juga
MGMP, dalam forum itu biasanya juga diskusi termasuk
mendiskusikan TIK.
b. Kalu barang yang diamati menarik dan berguna ya biasanya kita
meniru dan menggunakan. Umumnya para guru terbuka dan
rela untuk saling berbagi.
P06K
7. Visibilitas
a. Sejauh mana visibilitas penggunaan TIK dari Bpk/Ibu Guru
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana visibilitas penggunaan TIK dari Bpk/Ibu Guru
mendorong atau menghambat penggunaan TIK?
Jawab:
a. Pengalaman saya menjadi pengawas, saya lihat penggunaan
TIK untuk pembelajaran ekonomi cukup visibel untuk
pembelajaran ekonomi di SMA. Saya lihat di kantor-kantor
guru beberapa guru membuka laptop saat mereka istirahat dan
karyawan tata usaha juga bekerja menggunakan komputer.
b. Tinggal tergantung pada orangnya, kalau visibilitas tersebut
nemumbuhkan pembiasaan pada dirinya untuk menggunakan
maka visibilitas tersebut akan mendorong penggunaan TIK
namun jika tidak maka visibilitas tidak mendorong penggunaan
TIK.
P07K
8. Kemungkinan Uji Coba
a. Sejauh mana kemungkinan uji coba TIK bagi Bpk/Ibu Guru
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK bagi Bpk/Ibu Guru
dalam mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau uji coba media pembelajaran dalam format Power Point,
Word, dan Excel saya kira dapat dilakukan secara langsung dan
tidak ada kendala.Demikian juga kalau mau memutar VCD saya
kira laptop sekarang sudah dilengkapi dengan VCD Player.
Kalau mencoba dengan internet memang beberapa sekolah
masih menghadapi kendala tidak stabilnya sinyal wifi. Kalau
kebetulan mereka memiliki modem mungkin permasalahan
P08K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
357
sedikit terkurangi.
b. Saya kira mencoba sangat penting untuk memastikan apakah
media berjalan dengan semestinya dan juga untuk mencoba
apakah guru sudah terampil menggunakannya. Jika media
berjalan dengan semestinya dan guru sudah terampil
menggunakan maka guru menjadi percaya diri untuk
menggunakan dan pada akhirnya mendorong penggunaan TIK
dalam pembelajaran ekonomi.
9. Persepsi Kemudahan
a. Sejauh mana kemudahan dirasakan dalam menggunakan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah persepsi kemudahan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira mudah, kalau guru mengatakan sulit atau berat karena
belum mencoba, misalnya dalam pelajaran ekonomi banyak
grafik-grafik, kalau tidak biasa dengan TIK guru akan
menggunakan papan tulis namun kalau sudah biasa akan mudah
membuatnya dengan TIK. Guru-guru yang sudah diatas lima
puluh tahun biasanya sulit diajak maju.
b. Kalau sudah mencoba menggunakan akan mengatakan mudah,
akhirnya akan mendorong masing-masing guru untuk
menggunakan TIK.
P09K
10. Pengaruh Sosial
a. Sejauh mana pengaruh sosial dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah pengaruh sosial mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Yang mempengaruhi semuanya baik teman sejawat, kepala
sekolah, maupun siswa. Kepala sekolah tidak ingin sekolahnya
tertinggal, teman sejawat kalau saat jam istirahat tidak buka
laptop malu sendiri. Para siswa juga sebagian besar sudah
membawa laptop. Bagi guru malu juga kalau para siswa
membawa laptop sementara gurunya tidak.
b. Jelas pengaruh sosial mendorong penggunaan TIK.
P10K
11. Kondisi yang Memfasilitasi
a. Sejauh mana fasilitas dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah fasilitas mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Yang saya tahu pasti di SMA Negeri 8 ada internet 24 jam,
guru-guru dapat fasilitas kredit untuk membeli laptop atau
printer. Di kelas juga sudah ada speaker aktif, colokan sumber
P11K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
358
listrik.
b. Saya kira fasilitas yang ada sudah mendukung kalau guru-guru
menggunakan TIK.
12. Perasaan terhadap Penggunaan
a. Seperti apa perasaan Bpk/Ibu Guru menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah perasaan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Secara umum guru percaya diri menggunakan TIK, guru
terbantu dengan TIK, TIK itu “kepekannya” guru. Semakin
sering dilatih dan digunakan semakin ok.
b. Saya rasa senang yang dirasakan para guru mendorong mereka
menggunakan TIK.
P12K
13. Status Sekolah
a. Apakah status sekolah mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Berdasarkan pengalaman saya sebagai pengawas, saya rasa
tidak ada perbedaan antara sekolah swasta dengan sekolah
negeri dalam penggunaan TIK dalam pembelajaran.
b. Saya kira status sekolah tidak berpengaruh, karena sekolah-
sekolah swasta di Kota Yogyakarta juga banyak yang besar
demikian juga sekolah-sekolah negeri juga memiliki standar
yang cukup baik dalam hal sarana pembelajaran. Saat ini guru-
guru swasta juga mendapatkan kesempatan yang sama untuk
mendapatkan pelatihan-pelatihan penggunaan TIK baik yang
diselenggarakan dalam forum MGMP, LPMP, dan mungkin
juga BTKP.
P13K
14. Umur Guru
a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira berpengaruh, guru-guru yang tua biasanya kurang
memanfaatkan TIK dalam pembelajaran ekonomi.
b. Guru-guru senior biasanya punya keyakinan-keyakinan sendiri
yang membuat mereka tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal
yang baru sementara yang muda biasanya punya semangat
untuk bereksplorasi sehingga hal-hal yang baru dicoba.
P14K
15. Jenis Kelamin P15K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
359
a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Jaman sekarang saya kira antara laki-laki dan perempuan sama
saja jadi jenis kelamin guru tidak berpengaruh.
b. Tidak berpengaruh karena antara guru laki-laki dan guru
perempuan memiliki hak dan kewajiban yang sama. Dalam arti
pelatihan-pelatihan diberikan untuk guru laki-laki dan guru
perempuan, sarana-sarana diperuntukkan bagi guru laki-laki dan
guru perempuan. Selain itu para siswa dan pimpinan juga
menuntut hal yang sama untukmenggunakan TIK dalam
pembelajaran.
16. Pengalaman Guru
a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau yang dimaksud adalah pengalaman mengajar mungkin
tidak berpengaruh namun kalau yang dimaksud adalah
pengalaman menggunakan TIK saya kira akan berpengaruh,
kecuali berada pada lingkungan yang sangat maju dalam
penggunaan TIK.
b. Saya sendiri termasuk angkatan lama, saat ini saya juga aktif
menggunakan TIK namun guru-guru muda yang pengalamnya
belum banyak juga banyak menggunakan TIK.
P16K
17. Durasi Mengikuti Pelatihan
a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?
b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Banyak guru yang menerima pelatihan Power Point, beberapa
diantara guru juga menerima pelatihan analisis butir soal
dengan Iteman, dan pelatihan membuat blog. Pelatihan-
pelatihan juga dilakukan secara bekerja sama antara MGMP
dengan beberapa Perguruan tinggi.
b. Memang belum tentu, masih tergantung cara melatih dan apa
yang dilatihkan.
c. Saya merasa kuncinya pada pendampingan pasca pelatihan.
kalau pasca pelatihan yang dilakukan oleh MGMP maupun
LPMP diikuti pendampingan, monitoring dan evaluasi yang
memadai tentunya program-program yang dilatihkan akan
digunakan oleh para guru.
P17K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
360
Lampiran 18. Transkrip Wawancara dengan Pengawas 4
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN PENGAWAS
Hari : Kamis
Tanggal : 28 November 2013
Tempat : Kantor Tempat Bertugas
Subyek : Pengawas (KPG)
No. Pertanyaan Koding
1. Adopsi TIK
a. Bentuk TIK macam apa saja yang gunakan Bpk/Ibu Guru
Ekonomi?
b. Seberapa sering Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK ?
Jawaban:
a. Setahu saya yang banyak dipakai adalah Power Point namun
ada juga program dari BTKP mengadakan pelatihan berbagai
macam program seperti pembuatan video pembelajaran dan
Macro Media Flash untuk guru-guru termasuk ekonomi, satu
dua sekolah sudah menggunakan program itu.
b. Kalau yang memakai biasanya cukup sering, dari tiga
pertemuan biasanya pakai satu kali. Kalau yang tidak pakai
biasanya memang tidak pakai sama sekali.
P01P
2. Kesukarelaan
a. Sejauh mana kesukarelaan Bpk/Ibu Guru Ekonomi
menggunakan TIK dalam pembelajaran?
b. Bagaimanakah kesukarelaan Bpk/Ibu Ekonomi mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran?
Jawab:
a. Pengalaman saya sebagai pengawas, saya belum pernah
menemukan sekolah yang mewajibkan penggunaan TIK, semua
masih sebatas anjuran. Hanya saja sekolah-sekolah yang baik
yang sudah memiliki cukup sarana cenderung sangat
menjanjurkan sementara sekolah yang sarananya terbatas
cenderung menganjurkan saja. Belum bisa diwajibkan masih
ada kendala terutama sarananya. Ini situasi di Kulon Progo guru
harus giliran dan di sini keragamannya tinggi.
b. Tentunya kalau mau cepat bisa diwajibkan, karena dengan
wajib tentunya akan mengubah pandangan guru tentang
penggunaan TIK, TIK akan dipandang sebagai media yang
utama bukan lagi papan tulis semata-mata.
P02P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
361
3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan
a. Sejauh mana kemanfaatan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah kemanfaatan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau saya melihatnya yang utama adalah mendorong untuk
mencapai kompetensi mapel itu sendiri. Hal ini sangat berguna
kalau mereka nantinya melanjutkan pendidikan.
b. Kalau tahun keunggulannya maka artinya guru memahami
kemanfaatannya dengan baik, pemahaman itulah yang akan
menumbuhkan orientasi yang benar tentang penggunaan TIK.
P03P
4. Kesesuaian
a. Sejauh mana kesesuai TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana kesesuai TIK mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Pengalaman saya menjadi guru dan pengawas, saya kira TIK
sesuai dengan pembelajaran ekonomi dan sesuai juga dengan
tugas-tugas guru ekonomi.
b. Kesesuain itu tentunya mendorong penggunaan TIK namun
perlu adanya pendampingan dan monitoring yang arahnya
adalah menyadarkan, membangun motivasi, dan menjaga
konsistensi untuk memakai TIK dalam pembelajaran ekonomi.
P04P
5. Citra
a. Sejauh mana citra penggunaan TIK Bpk/Ibu Guru dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana citra penggunaan TIK Bpk/Ibu Guru dalam
mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira kalau guru menggunakan TIK memiliki citra yang
baik yaitu citra memahami implementasi kurikulum dengan
baik, sebab salah satu amanat kurikulum KTSP adalah
penggunaan TIK dalam pembelajaran.
b. Saya kira citra tersebut memang kurang kuat dalam mendorong,
saya kira dibutuhkan dukungan siswa, pimpinan sekolah, dan
juga teman sejawat. Tanpa dorongan tersebut saya kira citra itu
tidak bermakna.
P05P
6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)
a. Sejauh mana hasil menggunakan TIK dapat diamati dan
dikomunikasikan pada orang lain?
b. Bagaimana keteramatan penggunaan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Bagaimana keterkmunikasian penggunaan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
P06P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
362
Jawab:
a. Di Kulon Progo ada MGMP dan juga ada jaringan inovasi
pendidikan ini berkaitan dengan inovasi bidang pendidikan
(JIP) tidak hanya mapel ekonomi tetapi juga mapel-mapel lain.
Kegiatannya adalah pelatihan-pelatihan untuk guru yang terkait
dengan pengadaan media yang dikoordinasikan oleh Dinas
Pendidikan yang dikelola oleh panitia. Dalam ajang itu ada
saling komunikasi dan saling mendemonstrasikan teknologi di
antara guru pengguna teknologi termasuk TIK.
b. Saya kira kalau sudah saling mengamati maka orang lain akan
dapat meniru hal-hal yang baik dan tidak meniru hal-hal yang
dianggap buruk. Dalam MGMP sering-sering mereka membuat
media Power Point secara bersama-sama dengan cara membagi
tugas untuk membuat model. Antar guru biasanya malah ada
kesepakatan misalnya KD 1 media dibuat oleh guru dari
Kecamatan Pengasih, KD 2 dikerjakan oleh guru dari
Kecamatan Wates, KD 3 dikerjakan oleh Kecamatan Brosot,
KD 4 dikerjakan oleh Kecamatan Lendah dan sebaginya. Dari
pengalaman tersebut saya kira guru punya pengetahuan media
yang baik yang dapat dijadikan dasar untuk membuat media.
c. Sama seperti tadi kalau para guru sudah saling
mengkomunikasikan hasil karyanya akan membuat mereka
memahami hal-hal ideal dan hal-hal yang kurang baik, hal
inilah menjadi pengalaman yang berharga bagi guru yang akan
membuat media, jadi hal ini tentunya menjadi daya dorong.
7. Visibilitas
a. Sejauh mana visibilitas penggunaan TIK dari Bpk/Ibu Guru
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana visibilitas penggunaan TIK dari Bpk/Ibu Guru
mendorong atau menghambat penggunaan TIK?
Jawab:
a. Saya kira cukup visibel namun kita juga menyadari konteks
Kabupaten Kulon Progo sangat beragam ada yang dataran
rendah ada yang berbukit-bukit yang membuat visibilitas tidak
merata. Di sekolah-sekolah yang baik saya kira tersedia
lumayan banyak proyektor untuk pembelajaran dan banyak juga
yang menggunakan proyektor. Di sekolah yang kecil mungkin
proyektor hanya untuk keperluan-keperluan tertentu.
b. Visibiliatas akan bermakna kalau menumbuhkan kebiasaan dan
adanya dorongan dari orang lain untuk menggunakan.
Kebiasaan dan dorongan dapat diwujudkan melalui kebijakan
pimpinan dan konsensus-konsensus.
P07P
8. Kemungkinan Uji Coba
a. Sejauh mana kemungkinan uji coba TIK bagi Bpk/Ibu Guru
P08P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
363
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK bagi Bpk/Ibu Guru
dalam mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kemungkinan uji coba TIK sangat mungkin dilakukan karena
saat ini sebagian besar guru sudah memiliki laptop sendiri. Uji
coba dapat dilakukan di rumah maupun di sekolah.
b. Dengan uji coba saya kira guru bisa memahami masalah-malah
atau kendala yang akan dialami ketika menggunakan media
baik dari sisi konten maupun memastikan bahwa alat-alat bisa
berjalan sebagaimana mestinya. Jika guru sudah memahami
kondisi konten dan alat-alat dapat berfungsi dengan baik maka
guru menjadi percaya diri ketika tampil di kelas.
9. Persepsi Kemudahan
a. Sejauh mana kemudahan dirasakan dalam menggunakan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah persepsi kemudahan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Program-program sekarang dirancang untuk mudah digunakan
oleh pengguna meskipun para pengguna juga belum tentu
merasa mudah. Untuk guru-guru ekonomi umumnya merasa
familiar dengan TIK dan saya rasa mereka cukup merasa mudah
untuk program-program yang memang sering dipakai yaitu
Power Point.
b. Kalau merasa mudah orang akan merasa untung karena dengan
daya upaya yang sedikit saja mereka mendapatkan hasil yang
diinginkan, hal ini seperti prinsip ekonomi. Salah satu
kemudahan yang dirasakan dengan menggunakan TIK menurut
saya adalah dengan mudahnya kita memperbaiki kalau keliru,
misalnya ada slide yang salah maka dengan mudah kita
perbaiki.
P09P
10. Pengaruh Sosial
a. Sejauh mana pengaruh sosial dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah pengaruh sosial mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira pengaruh sosial sangat mempengaruhi penggunaan
TIK. Pengaruh paling kuat saya kira berada pada teman sejawat,
kemudian baru pengaruh pimpinan dan pengaruh para siswa.
b. Kalau pengaruh teman sejawat saya kira cenderung
P10P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
364
memudahkan atau membantu mempermudah, sedangkan
pengaruh pimpinan dan siswa cenderung mendorog untuk
menggunakan.
11. Kondisi yang Memfasilitasi
a. Sejauh mana fasilitas dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah fasilitas mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Sekolah-sekolah umumnya memiliki proyektor yang dapat
dibawa di kelas atau memang sudah dipasang di kelas-kelas.
Sementara sudah banyak guru yang memiliki laptop. Dalam
pembelajaran dapat juga menggunakan Lab. Komputer karena
belum ada Lab. IPS dan juga belum ada Lab. Ekonomi. Pernah
ada usulan Lab. Ekonomi sampai saat ini memang belum ada
realisasi karena menurut standar prasarana memang belum
diwajibkan, hal ini berbeda kalau dibandingkan dengan Lab.
Biologi, Kimia, maupun Fisika yang memang diwajibkan.
Kalau internet baik negeri maupun swasta sudah ada internet
terutama untuk Kulon Progro bagian selatan dan tengah sudah
lumayan untuk yang utara mungkin agak kurang karena
medannya pegunungan.
b. Biasanya kalau kelasnya sudah terpasang proyektor, guru-guru
akan banyak memakai hal ini mungkin karena tidak repot bagi
guru untuk menggunakannya, saya kira juga cenderung
menekan guru dalam arti bisa menimbulkan rasa bersalah kalau
tidak memakai, dan mungkin juga karena guru lain maupun
murid sudah memakai maka dampaknya akan lebih besar dalam
mendorong.
P11P
12. Perasaan terhadap Penggunaan
a. Seperti apa perasaan Bpk/Ibu Guru menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah perasaan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Setahu saya guru-guru merasa dimudahkan, meskipun TIK
bukan segala-galanya.
b. Saya kira rasa senang akan mendorong tindakan yang berulang
dan bahkan rasa senang akan membuat orang berusaha lebih
keras untuk mewujudkannya.
P12P
13. Status Sekolah
a. Apakah status sekolah mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
P13P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
365
b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Status sekolah saya kira tidak terlalu berpengaruh.
b. Saat ini perhatian pemerintah terhadap sekolah swasta juga
besar, guru-guru swasta juga dilatih dan juga ada hibah-hibah
sarana pembelajaran yang cukup besar.
14. Umur Guru
a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Menurut pengalaman saya sebagai pengawas, saya kira umur
mempengaruhi penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi.
b. Saya kira guru-guru sepuh cenderung tidak akomodatif terhadap
perkembangan teknologi dan juga tidak mudah menyesuaikan
diri dengan teknologi-teknologi itu.
P14P
15. Jenis Kelamin
a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Jenis kelamin saya kira tidak mempengaruhi.
b. Tidak mempengaruhi karena guru laki-laki dan guru perempuan
sama saja. Saya kira juga secara fisik maupun secara psikis
tidak ada hambatan baik laki-laki maupun perempuan untuk
menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi.
P15P
16. Pengalaman Guru
a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira pengalaman tidak mempengaruhi.
b. Pengalaman saya sebagai pengawas menunjukkan bahwa orang
yang lama mengajar belum tentu akan lebih banyak
menggunakan TIK. Demikian juga untuk yang menggunakan
mereka juga tidak terlalu banyak berkembang, sampai saat ini
ya menggunakan Power Point saja.
P16P
17. Durasi Mengikuti Pelatihan P17P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
366
a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?
b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. MGMP mempunyai program tahunan terkait dengan
pembelajaran TIK mereka biasanya mencari nara sumber yang
kompeten pengawas hanya fasilitator jadi kami tidak selalu
menjadi narasumber. Detailnya saya kurang tahu persis, yang
saya tahu untuk mapel ekonomi berencana untuk
menyelenggarakan pelatihan TIK dan Bahasa Inggris. Kalau
dari BTKP mengadakan pelatihan berbagai macam program
seperti pembuatan vedio pembelajaran dan Macro Media Flash
untuk guru-guru termasuk ekonomi.
b. Menurut saya lebih banyak dipengaruhi apa yang dilatihkan,
berkaca dari pelatihan di BTKP banyak guru yang dilatih
membuat video pembelajaran, sekarang kita cari apa ada guru
yang membuat video pembelajaran secara mandiri untuk
pembelajaran? Saya kira tidak ada.
c. Menurut saya durasi akan mempengaruhi kalau yang dilatihkan
mudah, praktis, dan tidak terlalu banyak membutuhkan sarana
pembantu lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
367
Lampiran 19. Transkrip Wawancara dengan Pengawas 5
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN PENGAWAS
Hari : Rabu
Tanggal : 23 Oktober 2013
Tempat : Kantor Tempat Bertugas
Subyek : Pengawas (SLM)
No. Pertanyaan Koding
1. Adopsi TIK
a. Bentuk TIK macam apa saja yang gunakan Bpk/Ibu Guru
Ekonomi?
b. Seberapa sering Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK ?
Jawaban:
a. Yang banyak dipakai guru adalah Power Point, Word, dan
Excel. Yang jarang dipakai yaitu web blog, dan video. Slide
Power Point yang digunakan juga macam macam dari yang
sederhana berisi teks-teks saja sampai yang beranimasi.
Program untuk analisis butir soal seperti Iteman termasuk yang
jarang digunakan. Kalau Radio Streaming belum pernah
digunakan.
b. Untuk Power Point, Word, dan Excel saya kira sering
digunakan. Namun untuk yang lain saya kira jarang.
P01S
2. Kesukarelaan
a. Sejauh mana kesukarelaan Bpk/Ibu Guru Ekonomi
menggunakan TIK dalam pembelajaran?
b. Bagaimanakah kesukarelaan Bpk/Ibu Ekonomi mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran?
Jawab:
a. Penggunaan TIK masih bersifat sikarela, saya sebagai pengawas
sekedar mengingatkan supaya tidak ketinggalan jaman.
b. Meskipun sukarela ini sudah menjadi tuntutan profesi, sudah
seharusnya harus memaksa diri untuk bisa menggunakan. Jadi
sukarela itu juga mendorong kalau guru sadar mau belajar.
Kalau ketinggalan jangan terlalu jauh tidak bisa komputer
rasanya malu.
P02S
3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan
a. Sejauh mana kemanfaatan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah kemanfaatan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
P03S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
368
Jawab:
a. Dengan TIK kita bisa mengajar lebih kontekstual, tidak hanya
teori saja, kita mengambil contoh-contoh di internet, misalnya
kita hendak mencari data pendapatan nasional yang baru kita
bisa mengambil di internet, dulu kita hanya mengandalkan buku
padahal buku sudah ketinggalan lama. Menggunakan TIK juga
membantu anak bisa mempersiapkan belajar lebih dulu sebelum
pembelajaran di kelas dilakukan, bahan dapat kita berikan
sebelumnya sehingga anak bisa membaca dulu, jadi interaksi
guru dan siswa bisa terjadi lebih baik. TIK juga menarik kalau
dibuat dengan variasi yang baik.
b. Kemanfaatan dari TIK saya kira mendorong para guru
menggunakan TIK.
4. Kesesuaian
a. Sejauh mana kesesuai TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana kesesuai TIK mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira sesuai TIKuntuk pembelajaran ekonomi dan sesuai
juga dengan tugas-tugas guru.
b. Saya melihat sekalipun guru melihat itu sesuai namun karena
pimpinan sekolah tidak membuat kebijakan yang mendorong
dan tidak memberi fasilitas mungkin kesesuaian itu tidak
bermanfaat.
P04S
5. Citra
a. Sejauh mana citra penggunaan TIK Bpk/Ibu Guru dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana citra penggunaan TIK Bpk/Ibu Guru dalam
mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Yang jelas kalau guru menggunakan TIK citranya akan baik.
b. Tentunya orang melihat dari satu sisi yaitu guru yang
menggunakan TIK saya kira juga tidak serta merta mendorong
orang menggunakannya. Dalam banyak hal faktor motivasi
pribadi sangat penting dan juga orang-orang di sekitar yang
mendorong untuk menggunakan TIK.
P05S
6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)
a. Sejauh mana hasil menggunakan TIK dapat diamati dan
dikomunikasikan pada orang lain?
b. Bagaimana keteramatan penggunaan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
P06S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
369
c. Bagaimana keterkmunikasian penggunaan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira komunikasi antar guru jelas selalu terjadi di antara
mereka. Kalau yang dikhususkan komunikasi dalam bidang
pembelajaran ekonomi tentunya MGMP. Sangat mungkin
mereka saling tukar pengalaman tetang penggunaan TIK.
Sercara non formal, komunikasi dan saling mengamati ini juga
mungkin terjadi dalam hal penggunaan TIK.
b. Paling tidak mengamati media yang digunakan guru yang lain
ketika lewat atau ketika istirahat di kantor guru. Tentunya hal
itu bisa menumbuhkan ketertarikan atau juga menimbulkan
tekanan sehingga mendorong orang untuk menggunakan TIK.
c. Saya kira sama, saling mengomunikasikan kemanfaatan
menggunakan TIK bisa mendorong guru menggunakan TIK.
7. Visibilitas
a. Sejauh mana visibilitas penggunaan TIK dari Bpk/Ibu Guru
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana visibilitas penggunaan TIK dari Bpk/Ibu Guru
mendorong atau menghambat penggunaan TIK?
Jawab:
a. Kalau di Kabupaten Sleman, saya merasa cukup visibel karena
sekolah-sekolah di Kabupaten Sleman banyak yang sudah
menggunakan baik untuk pengajaran maupun untuk
administrasi.
b. Menurut saya, visibilitas itu akan mendorong kalau dibantu
dengan manajemen yang baik dalam arti manajemen yang
mendorong penggunaan TIK.
P07S
8. Kemungkinan Uji Coba
a. Sejauh mana kemungkinan uji coba TIK bagi Bpk/Ibu Guru
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK bagi Bpk/Ibu Guru
dalam mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau uji coba saya kira tidak sulit di lakukan. Karena di
sekolah tersedia komputer. Mungkin sarana yang lain seperti
proyektor jumlahnya relatif sedikit untuk beberapa sekolah jadi
untuk uji coba mungkin perlu menunggu kesempatan. Yang
agak sulit itu kalau harus pakai internet saya kira juga
perlumenunggu kesempatan. Kalau pakai kamera video
mungkin banyak sekolah yang tidak menyediakan untuk
pembelajaran.
P08S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
370
b. Kalau sudah melakukan uji coba saya kira membuat guru lebih
berani menggunakan karena sudah siap, jadi mencoba
merupakan bagian dari persiapan.
9. Persepsi Kemudahan
a. Sejauh mana kemudahan dirasakan dalam menggunakan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah persepsi kemudahan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Sepengetahuan saya semua kembali ke gurunya, guru-guru yang
sepuh cenderung mengalami kesulitan, kemudian biasanya apa-
apa anaknya. Sedangkan guru-guru muda biasanya senang
menggunakan TIK.
b. Saya kira cukup jelas, yang mudah yang banyak digunakan.
Yang mudah misalnya program-program dalam Mcrosoft Office
dan browsing internet. Sedangkan yang sulit misalnya membuat
blog.
P09S
10. Pengaruh Sosial
a. Sejauh mana pengaruh sosial dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah pengaruh sosial mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau saya lihat, guru-guru yang mampu pada pakai TIK,
sementara guru yang tidak mapu cenderung diam saja, tidak
mau tahu, tidak mau maju. Bayangkan, jaman sekarang masih
ada kalau membuat soal ulangan menggunting-gunting soal dari
berbagai tempat kemudia ditempel dan difoto copy. Padahal
kalau dengan komputer sangat mudah.
b. Saya merasa dari komunitas guru tidak saling mempengaruhi.
Kalau saya sendiri malah banyak dipengaruhi keluarga terutama
suami dan anak-anak. Kebetulan suami punya blok tentang
kedokteran yang baik maka saya sering ikut-ikutan.
P10S
11. Kondisi yang Memfasilitasi
a. Sejauh mana fasilitas dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah fasilitas mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau di negeri, hampir semua guru mempunyai laptop, dan di
negeri juga memiliki internet. Sedangkan sekolah-sekolah
swasta variasinya sangat tinggi. Swasta yang besar memiliki
P11S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
371
fasilitas yang lengkap sedangkan swasta yang kecil cenderung
apa adanya.
b. Saya kira sarana yang ada mendorong penggunaan TIK
biasanya pihak pimpinan akan bertindak kalau ada fasilitas-
fasilitas yang menganggur.
12. Perasaan terhadap Penggunaan
a. Seperti apa perasaan Bpk/Ibu Guru menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah perasaan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya lihat yang muda-muda senang menggunakan TIK, mereka
akrab dengan komputer meskipu hanya sebatas Power Point.
Sebagian besar guru-guru yang sepuh nampaknya agak kurang
bisa menyesuaikan dengan teknologi ini, jadi nampaknya
kurang suka.
b. Saya kira kalau yang suka akan terdorong untuk menggunakan
TIK, sementara yang kurang suka nampaknya akan
menghindar.
P12S
13. Status Sekolah
a. Apakah status sekolah mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Sebagai pengawas saya mengetahui hampir semua kondisi
sekolah di Kabupaten Sleman. Kalau swasta besar dan swasta
menengah kondisinya sama dengan sekolah negeri jadi saya
kira status sekolah tidak mempengaruhi.
b. Negeri dan swasta menjadi relatif sama karena pembinaan
pemerintah tidak hanya sekolah negeri tapi juga swasta. Banyak
sekolah swasta yang gurunya dilatih TIK juga mendapatkan
hibah komputer dan sarana pendukungnya.
P13S
14. Umur Guru
a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya sendiri pengawas tapi juga baru dua tahun, sebelumnya
saya guru ekonomi, jujur umur mempengaruhi.
b. Kalau saya melihat anak-anak saya di rumah sangat terampil
P14S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
372
dan cekatan dalam menggunakan TIK, saya kira faktor yang
mempengaruhi itu adalah kemauan untuk bereksplorasi. Anak-
anak atau orang muda senang bereksplorasi teknologi sementara
yang tua cenderung lebih suka ngobrol.
15. Jenis Kelamin
a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau jenis kelamin saya kira tidak mempengaruhi.
b. Tidak mempengaruhi karena tidak ada perbedaan yang relevan
dengan penggunaan TIK, baik itu fisik, psikis, intelektual
maupun norma yang ada di masyarakat.
P15S
16. Pengalaman Guru
a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya melihatnya tidak mempengaruhi.
b. Tidak mempengaruhi karena guru-guru tidak dari awal bekerja
menggunakan TIK, saya kira waktunya relatif sama memulai
dengan TIK yaitu setelah tahun 2005.
P16S
17. Durasi Mengikuti Pelatihan
a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?
b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Pelatihan pernah diberikan pada guru-guru ekonomi dalam
forum MGMP, misalnya cara menganalisis soal, latihan
menggunakan internet misalnya membuat blog, browsing, dan
menggunakan email. Pernah juga latihan TIK tapi khusus untuk
pengisian data online. Kalau Microsoft Office setahu saya
banyak diberikan di tingkat sekolah masing-masing.
b. Mungkin mempengaruhi mungkin juga tidak.
c. Mempengaruhi kalau ada tindak lanjut misalnya ada
monitoring, pembinaan dan bahkan insentif, kalau hal-hal itu
tidak dilakukan yang akan digunakan yang mudah-mudah dan
kembali seperti biasanya.
P17S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
373
Lampiran 20. Transkrip Wawancara dengan Siswa 1
TRANSKRIP WAWANCARA SISWA
Hari : Senin
Tanggal : 9 Desember 2013
Tempat : Sekolah
Subyek : Siswi (BKS)
No. Pertanyaan Koding
1. Adopsi TIK
a. Bentuk TIK macam apa saja yang gunakan Bpk/Ibu Guru
Ekonomi?
b. Seberapa sering Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK ?
Jawaban:
a. TIK yang digunakan dalam pembelajaran adalah internet
menggunakan program Mozilla yang biasa diapakai untuk
mencari informasi saat diskusi di kelas, dalam diskusi
umumnya tiap kelompok memiliki satu buah laptop. Guru
biasanya mengajar menggunakan program Power Point atau
Microsoft Excel untuk mengajar dan menayangkannya ke layar
mmelalui LCD. Kadang guru hanya memberi kerangka materi
kemudian siswa diminta untuk menjelaskan dan
menjabarkannya setelah siswa mencari di buku atau browsing.
Pernah guru memutar video pembelajaran ketika materi
pembelajaran tentang pasar dan biaya peluang. Guru pernah
memberi alamat blog namun sampai saat ini saya belum pernah
mengunjunginnya.
b. Guru sering menggunakan TIK dan yang paling sering
digunakan adalah Power Point, sedangkan program-program
yang lain sangat jarang.
S01B
2. Kesukarelaan
a. Apakah Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK secara
sukarela?
b. Kesukarelaan penggunaan TIK tersebut mendorong atau
menghambat penggunaan TIK?
Jawab:
a. Nampaknya guru diwajibkan untuk menggunakan TIK.
b. Menurut saya, kalau maksudnya mendorong sebaiknya
diwajibkan.
S02B
3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan
a. Apakah TIK bermanfaat dalam pembelajaran ekonomi?
b. Kemanfaatan TIK apakah mendorong atau menghambat
S03B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
374
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Manfaat TIK dalam pembelajaran ekonomi, mengajak siswa
untuk belajar mandiri.
b. Kalau para siswa dapat belajar mandiri mungkin guru semakin
senang dan semakin banyak menggunakan TIK.
4. Kesesuaian
a. Apakah TIK sesuai untuk pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana kesesuai mendorong atau menghambat penggunaan
TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau saya merasakan lebih banyak sesuainya.
b. Kalau yang ditampilkan itu kami respon baik tentunya guru
akan terdorong menggunakan. Respon baik dari siswa sejauh itu
jelas dan menarik.
S04B
5. Citra
a. Apakah penggunaan TIK memberikan citra yang lebih baik bagi
guru yang TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana citra penggunaan TIK dalam mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Ya saya kira dengan menggunakan TIK membuat guru lebih
keren dalam mengajar.
b. Saya kira kalau guru merasa keren tentunya akan
menggunakannya.
S05B
6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)
a. Apakah hasil menggunakan TIK dapat diamati dan
dikomunikasikan pada orang lain?
b. Keteramatan penggunaan TIK mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Keterkomunikasian penggunaan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Mungkin juga Pak, guru ekonomi di sini ada dua jadi yang satu
mungkin pernah mengamati.
b. Saya kira, kalau guru saling mengamati dapat mendorong
penggunaan TIK.
c. Mungkin dengan komunikasi para guru dapat saling meniru
sehingga mendorong penggunaan TIK.
S06B
7. Visibilitas
a. Apakah visibel (nampak nyata) penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana visibilitas penggunaan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK?
S07B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
375
Jawab:
a. Ya di sini penggunaan TIK nampak cukup nyata termasuk
dalam pembelajaran ekonomi. Hal ini juga nampak adanya
teman-teman yang sebagian sudah membawa laptop sendiri.
b. Kalau di sini TIK cukup visibel dan guru juga sering
menggunakan TIK.
8. Kemungkinan Uji Coba
a. Apakah Bpk/Ibu guru ekonomi dapat melakukan uji coba TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK dalam mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau uji coba setahu saya tidak masalah karena Bapak/Ibu
Guru dapat menggunakan komputer sekolah maupun laptop
milik Bapak/Ibu masing-masing.
b. Ya saya kira dengan uji coba Bapak/Ibu guru akanlebih percaya
diri sehingga pada akhirnya akan menggunakan TIK.
S08B
9. Persepsi Kemudahan
a. Apakah Bpk/Ibu merasakan kemudahan menggunakan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Kemudahan dalam menggunakan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Guru tampak mudah menggunakan TIK, tapi yang digunakan
adalah Power Point. Guru kadang-kadang menampilkan hasil
browsing kepada para siswa di kelas.
b. Nampaknya kemudahan tersebut mendorong guru untuk
menggunakan TIK.
S09B
10. Pengaruh Sosial
a. Apakah penggunaan TIK Guru Ekonomi dipengaruhi oleh
pimpinan sekolah, para guru atau para murid ?
b. Pimpinan sekolah,para guru atau para murid mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Yang saya tahu hampir semua guru sudah memiliki laptop,
sehingga wajar kalau setiap guru menggunakan TIK, mungkin
di antara para guru sendiri yang saling mempengaruhi.
b. Setahu saya ada anjuran di sekolah ini untuk menggunakan TIK
dan para murid juga senang jika menggunakan TIK.
S10B
11. Kondisi yang Memfasilitasi
a. Apakah tersedia fasilitas yang memadai untuk menggunakan
TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Fasilitas yang ada mendorong atau menghambat penggunaan
TIK dalam pembelajaran ekonomi?
S11B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
376
Jawab:
a. Di kelas sudah ada colokan-colokan sumber listrik, dan setiap
guru sudah memiliki laptop, ada LCD yang bisa dibawa oleh
guru. Sekolah juga memiliki fasilitas hot spot, yang bisa diakses
oleh siswa tanpa password. Sekolah juga memiliki Lab
komputer namun saat ini hanya digunakan untuk pelajaran
TIK.
b. Menurut saya, fasilitas yang ada ini mendorong para guru untuk
menggunakan TIK.
12. Perasaan terhadap Penggunaan
a. Seperti apa perasaan Bpk/Ibu Guru menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Perasaan tersebut mendorong atau menghambat penggunaan
TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Nampaknya guru senang menggunakan TIK tidak ada
kecemasan.
b. Perasaan senang tersebut menurut saya mendorong penggunaan
TIK dalam pembelajaran ekonomi.
S12B
13. Status Sekolah
a. Apakah status sekolah (negeri atau swasta) mempengaruhi
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau di sini sekolah negeri dianggap lebih baik mungkin juga
lebih banyak menggunakan TIK tapi saya juga belum pernah
memperhatikan sekolah yang lain.
b. Mungkin sekolah negeri memiliki komputer lebih banyak
sehingga mendorong para guru menggunakan TIK.
S13B
14. Umur Guru
a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau guru-guru yang sudah tua memang banyak yang tidak
pakai TIK kalau guru-guru muda cenderung memakai TIK.
b. Menurut saya karena kebiasaan, yang Guru-guru muda biasa
pakai TIK untuk berbagai keperluan sementara yang Guru-guru
tua jarang menggunakannya.
S14B
15. Jenis Kelamin
a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
S15B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
377
b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya melihatnya sama saja antara Guru Wanita dan Guru Laki-
laki dalam menggunakan TIK.
b. Saya kira jenis kelamin tidak mempengaruhi.
16. Pengalaman Guru
a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kurang memahami karena yang sudah lama mengajar
banyak yang tidak pakai TIK.
b. Seharusnya mendorong kalau banyak pengalaman tentu akan
menggunakan media yang beragam termasuk TIK tapi
praktiknya tidak seperti itu, malah sebaliknya.
S16B
17. Durasi Mengikuti Pelatihan
a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?
b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kurang tahu apa yang dilatihkan, tetapi mungkin dilatih
Power Point, Microsoft Word, dan Excel.
b. Saya kurang tahu, mungkin iya.
c. Seharusnya dengan lama dilatih menjadi lebih menguasai dan
biasa menggunakan, namunkenyataan saya kurang tahu karena
kurang mengerti siapa saja yang sudah dilatih.
S17B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
378
Lampiran 21. Transkrip Wawancara dengan Siswa 2
TRANSKRIP WAWANCARA SISWA
Hari : Rabu
Tanggal : 23 Oktober 2013
Tempat : Sekolah
Subyek : Siswa (GWS)
No. Pertanyaan Koding
1. Adopsi TIK
a. Bentuk TIK macam apa saja yang gunakan Bpk/Ibu Guru
Ekonomi?
b. Seberapa sering Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK ?
Jawaban:
a. Bentuk TIK yang digunakan adalah Power Point, Adobe Reader
untuk membuka ebook, internet untuk browsing materi. Untuk
kegiatan browsing biasanya dilakukan di luar jam pelajaran.
Sesekali ada video pembelajaran yang diputar saat
pembelajaran. Para siswa juga boleh membawa laptop asal ada
kaitannya dengan pembelajaran missal sedang mengerjakan
tugas atau sedang presentasi, pada saat menerangkan materi
biasanya guru melarang siswa membuka laptop suapaya tidak
pecah konsentrasi. Internet ada siswa boleh pakai melalui
hotspot, untuk mengakses siswa harus menggunakan password
yang telah diberikan. Jaman RSBI ada elearning terutama untuk
tes yang langsung bisa dilihat hasilnya, namun kemudian sejak
RSBI ditiadakan kegiatan elearning juga ditiadakan. Kegiatan
elearning untuk pembelajaran ekonomi dilakukan di lab
komputer.
b. Untuk Power Point sering digunakan sedangkan untuk yang lain
seperti vedio jarang digunakan.
S01G
2. Kesukarelaan
a. Apakah Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK secara
sukarela?
b. Kesukarelaan penggunaan TIK tersebut mendorong atau
menghambat penggunaan TIK?
Jawab:
a. Setahu saya tidak ada kewajiban bagi guru untuk menggunakan
TIK, nampaknya guru ingin agar kita dapat dengan mudah
menerima pelajaran.
b. Mungkin karena tidak dipaksa, para guru malah sadar
menggunakan TIK dalam mengajar.
S02G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
379
3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan
a. Apakah TIK bermanfaat dalam pembelajaran ekonomi?
b. Kemanfaatan TIK apakah mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Bagi saya menggunakan TIK lebih mudah diterima dan mudah
dipahami, dan lebih menarik.
b. Saya kira semua guru menginginkan para siswanya tuntas
melampaui KKM, maka maka ketika menggunakan TIK
merupakan cara yang cocok mestinya dipakai saja.
S03G
4. Kesesuaian
a. Apakah TIK sesuai untuk pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana kesesuai mendorong atau menghambat penggunaan
TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Menurut saya sesuai dan bahkan lebih menyenangkan. Bapak
guru dapat menggunakan slide waktu presentasi dan memutar
VCD jika ada video pembelajaran.
b. Kalau sesuai tentunya akan mempermudah guru dalam
mengerjakan tugas.
S04G
5. Citra
a. Apakah penggunaan TIK memberikan citra yang lebih baik bagi
guru yang TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana citra penggunaan TIK dalam mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Dari sisi murid kalau Bapak Guru menggunakan TIK maka
Bapak Guru dapat disebut sebagai guru yang baik, artinya
mengikuti perkembangan jaman dengan menggunakan
teknologi modern.
b. Kalau sampai mendorong penggunaan saya kurang yakin
karena sering-sering image menguasai TIK sering-sering
ditunjukkan dengan cangih-canggihan handphone.
S05G
6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)
a. Apakah hasil menggunakan TIK dapat diamati dan
dikomunikasikan pada orang lain?
b. Keteramatan penggunaan TIK mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Keterkmunikasian penggunaan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau yang dimaksud komunikasi dan saling mengamati
diantara guru saya kurang tahu pak, namun yang saya tahu para
guru sering ikut penataran dan juga ada rapat-rapat.
b. Mungkin itu terjadi pada saat rapat Pak, kalau di kelas saya
S06G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
380
tidak pernah melihat ada guru lain yang masuk kelas mengamati
guru mengajar.
c. Mungkin sama dengan yang saya katakana tadi, yang saya
ketahui juga para guru disini saling berkomunikasi dengan baik.
7. Visibilitas
a. Apakah visibel (nampak nyata) penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana visibilitas penggunaan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK?
Jawab:
a. Komputer yang untuk membantu tugas guru dan tata usaha
cukup banyak. Peralatan pendukung seperti proyektor kalau di
SMA 1 Wonosari juga tersedia di hampir setiap ruang kelas. Di
SMA 1 Wonosari, pekerjaan-pekerjaan kantor TU juga sudah
dikerjakan dengan komputer.
b. Saya kira visibilitas mempermudah guru menggunakan TIK
meskipun demikian ternyata dengan visibilitas yang sama,
penggunaan TIK dikalangan guru juga berbeda-beda.
S07G
8. Kemungkinan Uji Coba
a. Apakah Bpk/Ibu guru ekonomi dapat melakukan uji coba TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK dalam mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira kalau uji coba mudah dilakukan paling tidak dengan
komputernya masing-masing. Misalnya mencoba slide atau
memutar VCD. Yang agak sulit kalau uji coba menggunakan
internet, tentunya harus sabar karena wifi yang ada di sekolah
masih lambat.
b. menurut saya dengan mencoba Bapak Guru akan memahami
kendala-kendala yang akan terjadi sehingga Guru dapat
mengantisipasi kendala tersebut.
S08G
9. Persepsi Kemudahan
a. Apakah Bpk/Ibu merasakan kemudahan menggunakan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Kemudahan dalam menggunakan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya melihat para guru cukup mudah menggunakan TIK tapi
yang digunakan yang mudah-mudah saja seperti Power Point
atau Excel.
b. Tentunya kalau merasa mudah ya mendorong.
S09G
10. Pengaruh Sosial
a. Apakah penggunaan TIK Guru Ekonomi dipengaruhi oleh
S10G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
381
pimpinan sekolah, para guru atau para murid ?
b. Pimpinan sekolah,para guru atau para murid mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Mungkin yang paling banyak mempengaruhi adalah para guru
yang lain, saya melihat semakin banyak guru mulai
menggunakan laptop pada saat mengajar. Baru kemudian para
pimpinan dan siswa.
b. Saya yakin diantara para siswa, para guru, dan para pimpinan
tidak ada yang menghambat, semuanya mendorong.
11. Kondisi yang Memfasilitasi
a. Apakah tersedia fasilitas yang memadai untuk menggunakan
TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Fasilitas yang ada mendorong atau menghambat penggunaan
TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Fasilitas TIK yang dimiliki SMA 1 Wonosari adalah
laboratorium komputer yang bisa digunakan untuk elearning,
proyektor yang bisa dipakai di kelas-kelas, hot spot yang bisa
diakses oleh para guru dan murid dan guru-guru nampaknya
memiliki laptop pribadi. Sebagian siswa juga memiliki laptop
yang boleh digunakan di sekolah.
b. Menurut saya fasilitas-fasilitas yang ada mendorong
penggunaan TIK dalam pembelajaran.
S11G
12. Perasaan terhadap Penggunaan
a. Seperti apa perasaan Bpk/Ibu Guru menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Perasaan tersebut mendorong atau menghambat penggunaan
TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya melihat guru-guru biasa saja, mereka mengajar seperti
biasa.
b. Kalau menghambat saya kira tidak, karena mereka tidak
Nampak cemas atau canggung dalam menggunakan TIK.
S12G
13. Status Sekolah
a. Apakah status sekolah (negeri atau swasta) mempengaruhi
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kurang tahu untuk sekolah-sekolah swasta, sekolah negeri
sebenarnya juga berbeda-beda kebetulan SMA Negeri 1
Wonosari ini dulu adalah RSBI jadi saya kira lebih lengkap.
b. Saya kurang tahu karena tidak tahu persis sekolah-sekolah
swasta dan negeri yang lain.
S13G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
382
14. Umur Guru
a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira mempengaruhi, guru-guru yang sepuh saya lihat
jarang yang memakai TIK dalam mengajar sedangkan yang
muda-muda hampir selalu memakai meskipun tidak selalu
mesti.
b. Menurut saya guru-guru muda menggunakan TIK karena sudah
terbiasa menggunakan mungkin sejak kuliah. Selain itu yang
muda memakai mungkin karena pergaulan di antara kaum muda
yang cenderung senang dengan TIK.
S14G
15. Jenis Kelamin
a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau jenis kelamin saya kira tidak mempengaruhi, karena di
sini antara Ibu Guru dan Bapak Guru tugasnya sama.
b. Saya kira tidak pengaruh.
S15G
16. Pengalaman Guru
a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau pengalaman guru saya kira tidak mempengaruhi.
b. Karena yang berpengalaman lama belum tentu senang
menggunakan TIK.
S16G
17. Durasi Mengikuti Pelatihan
a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?
b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kurang tahu apa yang sudah dilatihkan pada Bapak/Ibu
Guru.
b. Mungkin mempengaruhi, namun saya kurang tahu siapa yang
sudah dilatih lama dan siapa yang belum.
c. Seharusnya semakin dilatih semakin terampil dan semakin
sering makai tapi untuk SMA Negeri 1 Wonosari saya kurang
mengerti.
S17G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
383
Lampiran 22. Transkrip Wawancara dengan Siswa 3
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN SISWA
Hari : Selasa
Tanggal : 12 November 2013
Tempat : Sekolah
Subyek : Siswi (KND)
No. Pertanyaan Koding
1. Adopsi TIK
a. Bentuk TIK macam apa saja yang gunakan Bpk/Ibu Guru
Ekonomi?
b. Seberapa sering Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK ?
Jawaban:
a. Yang sering dipakai adalah Power Point sedangkan untuk
Akuntansi menggunakan Excel. Sedangkan soal-soal diberikan
dengan menggunakan Word. Kadang-kadang kami diminta
mencari data download dari internet. Pengiriman tugas untuk
kelas 10 lewat email sedangkan kelas 10 langsung kumpul hard
copy.
b. Hampir setiap pertemuan menggunakan Power Point, kalau
ulangan atau tugas harian menggunakan Microsoft Word untuk
menampilkan tugas atau soalnya. Sedangkan program-program
yang lain jarang-jarang.
S01K
2. Kesukarelaan
a. Apakah Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK secara
sukarela?
b. Kesukarelaan penggunaan TIK tersebut mendorong atau
menghambat penggunaan TIK?
Jawab:
a. Ya setahu saya sukarela.
b. Kalau mau lebih banyak memakai sebaiknya diwajibkan, saya
kira variasinya juga ditentukan jadi tidak Power Point terus
menerus.
S02K
3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan
a. Apakah TIK bermanfaat dalam pembelajaran ekonomi?
b. Kemanfaatan TIK apakah mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Ya, sangat bermanfaat, dengan TIK pembelajaran lebih praktis,
lebih efisien, tidak usah membawa buku yang tabal-tebal semua
sudah masuk file di komputer, kalau ada pertanyaan yang sulit
S03K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
384
Ibu Guru bisa langsung mencari di internet, dan cukup menarik
karena Power Point tidak terlalu polos, pernah memakai video
pembelajaran.
b. Menurut saya mendorong, karena keunggulan-keunggulan tadi
dirasakan siswa. Tentu saja siswa akan senang diajar guru yang
bersangkutan dan ini saya kira mendorong.
4. Kesesuaian
a. Apakah TIK sesuai untuk pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana kesesuai mendorong atau menghambat penggunaan
TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira pembelajaran ekonomi menggunakan TIK itu sesuai,
dan tugas-tugas guru dalam pembelajaran dikerjakan dengan
TIK itu juga sesuai.
b. Kalau sesuai kemudain diikuti niat untuk menggunakan maka
kesesuaian akan mendorong penggunaan TIK, namun jika tidak
diikuti niat maka kesesuaian tidak akan mendorong.
S04K
5. Citra
a. Apakah penggunaan TIK memberikan citra yang lebih baik bagi
guru yang TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana citra penggunaan TIK dalam mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Ya kalau menurut saya, kalau guru menggunakan TIK maka
guru tersebut termasuk guru yang mengikuti kemajuan
teknologi.
b. Biasanya kami juga mendukung kalau menggunakan TIK
misalnya dengan menggucapkan terimakasih telah mengopi
materi Power Point.
S05K
6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)
a. Apakah hasil menggunakan TIK dapat diamati dan
dikomunikasikan pada orang lain?
b. Keteramatan penggunaan TIK mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Keterkmunikasian penggunaan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kurang tahu pasti, tetapi komunikasi di antara guru SMA 2
saya lihat baik,mereka juga sering rapat atau lokakarya,
barangkali dalam rapat itu ada komunikasi dan saling
menunjukkan media pembelajaran.
b. Ya, saya kira kalau ada pertemuan untuk saling menunjukkan
media pembelajaran khususnya yang berbasis TIK akan
mendorong yang lain juga memakai karena kalau yang lain
pakai maka yang tidak pakai akan malu dengan sendirinya.
S06K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
385
c. Ya, saya kira kalau saling komunikasi mengenai pembuatan dan
penggunaan TIK akan mendorong penggunaan TIK, karena itu
sama artinya saling belajar.
7. Visibilitas
a. Apakah visibel (nampak nyata) penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana visibilitas penggunaan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK?
Jawab:
a. Kalau di SMA Negeri 2 Yogyakarta, menurut saya sudah
visibel. Di sini banyak guru dan karyawan bekerja dengan
komputer. Di sini juga tersedia laboratorium komputer dan
laboratorium multimedia yang dapat digunakan untuk berbagai
keperluan menggunakan TIK.
b. Visibel tapi kalau sudah sampai tahap penggunaan mungkin
juga tergantung pada kemampuan gurunya.
S07K
8. Kemungkinan Uji Coba
a. Apakah Bpk/Ibu guru ekonomi dapat melakukan uji coba TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK dalam mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira kalau mencoba materi ajar dalam format Power
Point, Word, atau Excel dapat dilakukan setiap saat dengan
komputernya masing-masing. Mungkin kalau yang dicoba
adalah materi yang harus langsung diakses dari internet saya
kira untuk mencobanya harus menggunakan wifi mungkin akan
sedikit lebih sulit karena jaringan wifi di sekolah agak lambat,
mungkin permasalahan akan terkurangi kalau guru membawa
modem.
b. Kalau sudah mencoba saya kira guru akan mendapatkan
masukan untuk perbaikan. Misalnya ada materi yang salah atau
ada tampilan yang kurang pas maka guru dapat
memperbaikinya. Kalau semua sudah baik maka guru akan
percaya diri dalam menggunakan sehingga pada akhirnya akan
mendorong penggunaan TIK.
S08K
9. Persepsi Kemudahan
a. Apakah Bpk/Ibu merasakan kemudahan menggunakan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Kemudahan dalam menggunakan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira Guru merasa mudah menggunakan TIK, tapi tentunya
yang digunakan yang mudah-mudah.
b. Kalau merasa mudah, saya kira akan mendorong mereka untuk
S09K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
386
menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi.
10. Pengaruh Sosial
a. Apakah penggunaan TIK Guru Ekonomi dipengaruhi oleh
pimpinan sekolah, para guru atau para murid ?
b. Pimpinan sekolah,para guru atau para murid mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Ya, saya kira mereka itu sangat mempengaruhi.
b. Kalau menurut saya mereka terpengaruh perkembangan jaman,
misalnya para siswa sudah membawa laptop di sekolah, guru-
guru lain sudah pada menggunakan, kemudian pimpinan juga
mempengaruhi. Jadi yang pertama siswa dulu yang
mempengaruhi, siswa sudah memakai laptop baru dinas
menganjrkan penggunaan laptop.
S10K
11. Kondisi yang Memfasilitasi
a. Apakah tersedia fasilitas yang memadai untuk menggunakan
TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Fasilitas yang ada mendorong atau menghambat penggunaan
TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Ya di sini ada Hot Spot, ada sumber listrik di tembok-tembok,
di kelas ada LCD, para siswa boleh membawa laptop selama
tidak menganggu tetapi kalau ketahuan main game disuruh
menutup, yang membawa kira-kira 45-50 persen. Biasanya
laptop kami gunakan terutama untuk presentasi. Kami pernah
juga menggunakan fasilitas Akademi Akuntansi YKPN untuk
simulasi pasar modal. Lab multimedia ada tetapi belum pernah
digunakan untuk pembelajaran ekonomi.
b. Ya kalau saya merasakan sudah mendorong, meskipun yang
kita gunakan masih jauh dari ideal.
S11K
12. Perasaan terhadap Penggunaan
a. Seperti apa perasaan Bpk/Ibu Guru menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Perasaan tersebut mendorong atau menghambat penggunaan
TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Menurut saya Ibu Guru senang menggunakan TIK.
b. Saya kira perasaan senang itu mendorong penggunaan TIK,
dalam pembelajaran ekonomi.
S12K
13. Status Sekolah
a. Apakah status sekolah (negeri atau swasta) mempengaruhi
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
S13K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
387
Jawab:
a. Saya agak kurang tahu situasi sekolah yang lain. Jadi saya
kurang tahu untuk hal ini.
b. Saat ini ada negeri favorit tapi juga ada swasta favorit jadi saya
kurang tahu untuk hal ini.
14. Umur Guru
a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau umum saya kira mempengaruhi penggunaan TIK.
b. Umur tua menurut saya cenderung kurang menaruh minat pada
teknologi informasi, mereka bekerja dengan caranya sendiri.
Kalau umur muda saya lihat cenderung menyukai teknologi.
S14K
15. Jenis Kelamin
a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau jenis kelamin menurut saya tidak mempengaruhi
penggunaan TIK dalam pembelajaran.
b. Guru laki-laki dan guru perempuan saya kira sama saja dalam
penggunaan TIK, mereka tidak ada kendala secara kodrat untuk
menggunakan TIK.
S15K
16. Pengalaman Guru
a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Mungkin mempengaruhi mungkin juga tidak mempengaruhi.
b. Kalau guru tersebut berpengalaman lama di lingkungan yang
menggunakan TIK maka akan mempengaruhi namun kalau
dilingkungan yang tidak banyak menggunakan TIK mungkin
tidak mempengaruhi.
S16K
17. Durasi Mengikuti Pelatihan
a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?
b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
S17K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
388
a. Saya kurang tahu apa yang dilatihkan kepada Bapak/Ibu guru.
b. Seharusnya mempengaruhi, karena semakin lama dilatih
semakin bisa, tapi saya juga tidak tahu siapa tahu materinya
berganti-ganti.
c. Dengan dilatih berulang-ulang maka akan semakin paham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
389
Lampiran 23. Transkrip Wawancara dengan Siswa 4
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN SISWA
Hari : Rabu
Tanggal : 20 November 2013
Tempat : Sekolah
Subyek : Siswi (PPS)
No. Pertanyaan Koding
1. Adopsi TIK
a. Bentuk TIK macam apa saja yang gunakan Bpk/Ibu Guru
Ekonomi?
b. Seberapa sering Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK ?
Jawaban:
a. TIK yang digunakan dalam pembelajaran adalah Microsoft
Office yang terdiri dari Power Point, Excel, dan Word.
Penggunaan Power Point sudah dengan animasi, variasi
background, dan variasi backsound. Sesekali, pembelajaran
juga menggunakan internet terutama untuk mencari data dengan
aplikasi Mozila, kadang juga memakai Macromedia Flash.
Pernah juga ditunjukkan aplikasi akuntansi dengan komputer
yaitu program Dac Easy Accounting . Hardware yang
digunakan yaitu LCD proyektor, laptop, speaker, dan HP untuk
menghitung. Pernah juga Bapak Guru meminta kami untuk
membuat video tentang iklan suatu produk dengan
menggunakan Media Player Classic (MPC) dan Gom.
b. Kira-kira 60% lebih pertemuan tatap muka di kelas sudah
dengan menggunakan TIK.
S01P
2. Kesukarelaan
a. Apakah Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK secara
sukarela?
b. Kesukarelaan penggunaan TIK tersebut mendorong atau
menghambat penggunaan TIK?
Jawab:
a. Setahu saya guru menggunakan TIK secara sukarela.
b. Saya lihat dengan sukarela guru-guru menggunakan TIK.
S02P
3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan
a. Apakah TIK bermanfaat dalam pembelajaran ekonomi?
b. Kemanfaatan TIK apakah mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
S03P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
390
Jawab:
a. Kalau menggunakan TIK catatan siswa lebih rapi, lebih
menarik, saya dan teman-teman lebih memperhatikan, lebih
efektif, siswa lebih mengerti daripada hanya diucapkan, siswa
tahu sumbernya karena Bapak Guru sering memberi tahu
sumbernya misalnya dari BSE (Buku Sekolah Elektronik) atau
Macromedia Flash yang didownload dari web tertentu.
b. Saya kira para guru tahu keunggulan dari TIK tersebut dan saya
kira keunggulan tersebut mendorong penggunaan TIK dalam
pembelajaran.
4. Kesesuaian
a. Apakah TIK sesuai untuk pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana kesesuai mendorong atau menghambat penggunaan
TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Menurut saya sesuai TIK untuk pembelajaran ekonomi.
b. Kalau kesesuaian itu disadari oleh guru tentunya akan
mendorong penggunaan TIK namun kalau tidak disadari dengan
baik mungkin tidak akan berpengaruh apa-apa.
S04P
5. Citra
a. Apakah penggunaan TIK memberikan citra yang lebih baik bagi
guru yang TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana citra penggunaan TIK dalam mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Menurut saya kalau guru menggunakan maka menurut saya
guru tersebut memudahkan kami sebagai siswa. Dalam
pelajaran kami bisa lebih fokus karena tidak harus mencatat,
dengan menggunakan TIK kita bisa copy file saja.
b. Mungkin kalau kita memberi penghargaan bagi guru-guru yang
bisa mengajar dengan baik dengan menggunakan TIK mungkin
akan mendorong, namun sampai sakarang tidak ada acara-acara
memberi penghargaan guru dari siswa.
S05P
6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)
a. Apakah hasil menggunakan TIK dapat diamati dan
dikomunikasikan pada orang lain?
b. Keteramatan penggunaan TIK mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Keterkmunikasian penggunaan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau ada guru lain datang mengamati dan bertanya-tanya di
S06P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
391
kelas belum pernah ada, tapi yang saya tahu Bapak Sagiman
dan Bapak Fachrudin ini duduk berdampingan di kantor guru,
jadi sangat mungkin mereka mengomunikasikan dan juga saling
mengamati materi ajar yang digunakan.
b. Saya kira kalau ada guru yang menggunakan TIK guru yang
lain akan tahu karena guru yang menggunakan TIK itu harus
membawa LCD Proyektor sendiri sehingga guru yang lain juga
dapat mengamati bahwa seorang guru menggunakan TIK.
c. Saya kira komunikasi antar guru mendorong penggunaan TIK,
kalau saat ini guru-guru tidak menggunakan TIK tentu akan
merasa ketinggalan.
7. Visibilitas
a. Apakah visibel (nampak nyata) penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana visibilitas penggunaan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK?
Jawab:
a. Saya melihat penggunaan TIK cukup visibel di sekolah ini,
kalau kita perhatikan di kantor TU misalnya selalu ada
karyawan yang menggunakan komputer untuk bekerja.
b. Kalau menurut saya visibilitas itu membuat guru mendapatkan
banyak contoh penggunaan komputer sebagai alat bantu
bekerja.
S07P
8. Kemungkinan Uji Coba
a. Apakah Bpk/Ibu guru ekonomi dapat melakukan uji coba TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK dalam mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau uji coba TIK yang dimaksud adalah mencoba Power
Point saya kira mudah dilakukan namun kalau yang dicoba
adalah koneksi internet maka agak sulit dilakukan karena wifi
lambat.
b. Kalau dapat diuji coba saya kira akan meyakinkan guru bahwa
media yang dibuat dapat berfungsi dengan baik sehingga
mendorong penggunaan TIK.
S08P
9. Persepsi Kemudahan
a. Apakah Bpk/Ibu merasakan kemudahan menggunakan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Kemudahan dalam menggunakan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
S09P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
392
a. Saya lihat mereka lancar menggunakan TIK jadi saya kira
mereka merasakan mudah.
b. Dengan rasa mudah tersebut saya kira Bapak Guru akan
semakin senang menggunakan TIK.
10. Pengaruh Sosial
a. Apakah penggunaan TIK Guru Ekonomi dipengaruhi oleh
pimpinan sekolah, para guru atau para murid ?
b. Pimpinan sekolah,para guru atau para murid mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya lebih meliahat mereka indpenden, artinya menggunakan
atau tidak merupakan keputusan pribadi.
b. Kalau pimpinan sekolah, para guru, dan para murid jelas
mendorong penggunaan TIK.
S10P
11. Kondisi yang Memfasilitasi
a. Apakah tersedia fasilitas yang memadai untuk menggunakan
TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Fasilitas yang ada mendorong atau menghambat penggunaan
TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Sekolah memiliki LCD proyektor yang dapat dipakai di kelas-
kelas, ada lab komputer, ada speaker yang dapat dipakai di
kelas-kelas, ada jaringan internet dengan kabel dan wifi. Untuk
wifi para murid jarang menggunakan karena harus membayar
Rp 1.000,00 per hari. Sebagian kecil siswa juga memiliki dan
membawa laptop, laptop ini boleh dipakai di sekolah bahkan
sering disuruh karena komputer di sekolah sering rusak. Kalau
laptop untuk menulis harus disepakati dulu dengan guru karena
guru kuatir siswa main game.
b. Meskipun belum lengkap saya kira yang ada sudah dapat
mendorong para guru dan siswa menggunakan TIK dalam
pembelajaran.
S11P
12. Perasaan terhadap Penggunaan
a. Seperti apa perasaan Bpk/Ibu Guru menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Perasaan tersebut mendorong atau menghambat penggunaan
TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Menurut saya mereka sudah lancar dan senang-senang saja
menggunakan TIK. Sesekali guru mengkuatirkan jangan-jangan
ketika menggunakan laptop para siswa bermain game, maka
biasanya guru mengontrol. Kalau LCD bermasalah biasanya ada
S12P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
393
yang membantu mengatasi.
b. Umumnya guru-guru merasa senang menggunakan TIK, kalau
yang khawatir biasanya tidak pakai. Kebetulan guru ekonomi
menguasai penggunaan TIK.
13. Status Sekolah
a. Apakah status sekolah (negeri atau swasta) mempengaruhi
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kurang tahu kondisi sekolah-sekolah yang lain.
b. Mungkin juga mempengaruhi mungkin di sekolah negeri lebih
baik.
S13P
14. Umur Guru
a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira umur guru mempengaruhi penggunaan TIK, buktinya
guru-guru tua banyak yang tidak memakai TIK.
b. Kalau guru-guru tua saya lihat memang tidak menyukai TIK,
mungkin hal ini disebabkan karena persepsi mereka sendiri
bahwa pengguna TIK itu adalah generasi muda bukan generasi
tua.
S14P
15. Jenis Kelamin
a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau jenis kelamin, saya melihatnya tidak mempengaruhi.
b. Tidak mempengaruhi karena antara guru laki-laki dan guru
perempuan sama saja seperti halnya kami antara murid laki-laki
dan murid perempuan tidak ada kendala atau kemudahan
khusus karena jenis kelamin kami.
S15P
16. Pengalaman Guru
a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
S16P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
394
Jawab:
a. Saya kurang yakin, bahwa pengalaman mempengaruhi karena
sepengatahuan saya pengalaman itu banyak sejalan dengan usia.
b. Pengalaman mengajar belum tentu sejalan dengan pengalaman
menggunakan TIK.
17. Durasi Mengikuti Pelatihan
a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?
b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau program-program yang dilatihkan kepada guru, saya
kurang tahu.
b. Mungkin juga mempengaruhi tetapi saya kira sangat tergantung
pada gurunya, seperti kami para siswa mendapatkan pelajaran
yang jumlahnya sama tetapi prestasi kami berbeda-beda
tergantung pada kami sendiri.
c. Seharusnya mendorong tetapi seperti tadi saya katakan
tergantung pada gurunya sendiri dalam arti tergantung pada
motivasi saat berlatih dan kemauan untuk menggunakannya.
S17P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
395
Lampiran 24. Transkrip Wawancara dengan Siswa 5
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN SISWA
Hari : Selasa
Tanggal : 8 Oktober 2013
Tempat : Sekolah
Subyek : Siswa (SNS)
No. Pertanyaan Koding
1. Adopsi TIK
a. Bentuk TIK macam apa saja yang gunakan Bpk/Ibu Guru
Ekonomi?
b. Seberapa sering Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK ?
Jawaban:
a. TIK yang banyak digunakan adalah laptop dan LCD proyektor,
sedangkan aplikasi yang digunakan adalah Microsoft Office
seperti Word, Excel, dan Power Point. Kalau internet belum
pernah langsung digunakan dalam program pembelajaran di
kelas, hal ini karena fasilitas wifi sinyalnya lemah. Pernah juga
Bapak Guru meminta kami membuat klipping dengan
menggunakan bahan-bahan yang kami download dari internet.
Sayangnya siswa tidak boleh membuka laptop saat guru
presentasi, tapi kami juga sadar karena beberapa teman hanya
memenfaatkan untuk main-main
b. Penggunaan TIK tergolong sering karena dari lima kali
pertemuan paling tidak ada empat kali pertemuan menggunakan
TIK. Yang paling sering digunakan adalah slide dari Power
Point. Power point yang digunakan umumnya mengutamakan
kandungan teks dengan sedikit variasi pada huruf, warna, dan
background.
S01S
2. Kesukarelaan
a. Apakah Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK secara
sukarela?
b. Kesukarelaan penggunaan TIK tersebut mendorong atau
menghambat penggunaan TIK?
Jawab:
a. Menurut saya penggunaan TIK masih bersifat sukarela.
b. Kalau menurut saya baik sukarela, karena kalau diwajibkan
yang terjadi bisa asal memakai.
S02S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
396
3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan
a. Apakah TIK bermanfaat dalam pembelajaran ekonomi?
b. Kemanfaatan TIK apakah mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Dengan TIK pembelajaran ekonomi akan lebih cepat, lebih
praktis, kita bisa copy soft file materi yang diajarkan.Presentasi
guru menurut saya kurang menarik karena penyampaiannya
terlalu fokus pada power point. Kalau untuk akuntansi sangat
bagus karena kalau akuntansi membutuhkan banyak tabel, kalau
harus ditulis dipapan membutuhkan waktu yang lama.
Masalahnya kemudian siswa harus membuat tabel yang
memakan waktu sekitar 5 menit, tapi pernah juga Bapak Guru
menyediakan tabelnya.
b. Kalau menyadari kemanfaatannya tentunya akan mendorong
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi.
S03S
4. Kesesuaian
a. Apakah TIK sesuai untuk pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana kesesuai mendorong atau menghambat penggunaan
TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Menurut saya sesui TIK untuk pembelajaran ekonomi.
b. Karena sesuai jadinya kemanfaatanya jelas terasakan bagi
siswa, namun demikian dalam praktik TIK yang digunakan
kurang sesuai dalam memilih, jadi yang ada cenderung
monoton. Misalnya kalau ada tokoh-tokoh harapannya ada
video tapi yang ada hanya power point.
S04S
5. Citra
a. Apakah penggunaan TIK memberikan citra yang lebih baik bagi
guru yang TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana citra penggunaan TIK dalam mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Bapak Ibu Guru yang menggunakan TIK saya kira guru yang
memudahkan pekerjaan siswa.
b. Saya kira kalau citra itu amat dirasakan dan menjadi kebangaan
maka akan mempengaruhi tapi kalau tidak saya kira tidak
berpengaruh.
S05S
6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)
a. Apakah hasil menggunakan TIK dapat diamati dan
dikomunikasikan pada orang lain?
b. Keteramatan penggunaan TIK mendorong atau menghambat
S06S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
397
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Keterkmunikasian penggunaan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Mungkin juga mereka saling mengamati dan saling
berkomunikasi mengenai TIK. Memang kalau saya lihat guru-
guru satu mapel duduk berdampingan di ruang guru.
b. Saya kurang tahu Pak, setahu saya tidak ada kegiatan saling
mengamati di kelas.
c. Kalau komunikasi secara umum saya lihat baik. Kalau saling
mengkomunikasikan di kantor tentang TIK mungkin saat
istirahat. Kalau mereka saling berbagi pengalaman saya kira itu
akan mendorong penggunaan TIK.
7. Visibilitas
a. Apakah visibel (nampak nyata) penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana visibilitas penggunaan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK?
Jawab:
a. Saya kira kalau di SMA Negeri 1 Sleman visibel tapi kalau di
sekolah lain saya kurang tahu. Visibel dalam arti cukup banyak
orang bekerja dengan TIK.
b. Visibilitas bisa tidak berpengaruh karena kesadaran guru
berbeda-beda. Kesadaran itu bisa bermacam-macam, bisa
kesadaran membantu siswa, kesadaran menggunakan TIK lebih
baik dan lain sebagainya.
S07S
8. Kemungkinan Uji Coba
a. Apakah Bpk/Ibu guru ekonomi dapat melakukan uji coba TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK dalam mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau uji coba saya kira mudah dilakukan karena masing-
masing guru sudah banyak yang memiliki komputer termasuk
guru ekonomi. Kalau mau menggunakan proyektor mungkin
kalau pembelajaran sudah usai atau di laboratorium yang tidak
dipakai. Internet agak sulit, sementara alat bantu yang lain
seperti video shooting saya tidak pernah lihat digunakan untuk
pembelajaran.
b. Saya kira penting, semakin sulit dilakukan atau beresiko maka
sebaiknya dicoba dulu agar nati lancar.
S08S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
398
9. Persepsi Kemudahan
a. Apakah Bpk/Ibu merasakan kemudahan menggunakan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Kemudahan dalam menggunakan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Menurut saya tergantung gurunya, kalau guru menguasai
penggunaan TIK maka guru akan mengatakan mudah tetapi
kalau tidak menguasai akan mengatakan sulit.
b. Saya kira kalau dirasakan mudah pasti akan menggunakan,
buktinya Bapak Guru juga sering menggunakan yang mudah-
mudah saja misalnya power point, Excel, dan Word. Pak Agus
sendiri bisa menggunakan TIK maka beliau sering
menggunakannya.
S09S
10. Pengaruh Sosial
a. Apakah penggunaan TIK Guru Ekonomi dipengaruhi oleh
pimpinan sekolah, para guru atau para murid ?
b. Pimpinan sekolah,para guru atau para murid mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Menurut saya tidak saling mempengaruhi, kalau mau ya
cederung mau terus menggunakan kalau tidak ya tidak mau
menggunakan terus.
b. Kalau dari pimpinan, siswa, dan teman sejawat tentunya
mendorong tapi kemungkinan tidak akan banyak berarti.
S10S
11. Kondisi yang Memfasilitasi
a. Apakah tersedia fasilitas yang memadai untuk menggunakan
TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Fasilitas yang ada mendorong atau menghambat penggunaan
TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Ada LCD Proyektor, stop contact listrik, dan sound system
sudah dipasang di kelas-kelas kecuali kelas-kelas tambahan.
Kecepatan internet sangat jauh dari cukup mungkin karena di
sekolah tidak ada programmer atau ahli untuk bisa
mempercepat, padahal di sini ada lima hot spot.
b. Meskipun fasilitas yang ada terbatas, saya kira sudah mampu
mendorong para guru dan siswa untuk menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi.
S11S
12. Perasaan terhadap Penggunaan
a. Seperti apa perasaan Bpk/Ibu Guru menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
S12S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
399
b. Perasaan tersebut mendorong atau menghambat penggunaan
TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Pak Agus guru ekonomi kami nampaknya senang dan tenang.
Pak Agus juga murah senyum nampak senang dengan yang
dikerjakannya. Guru lain ada yang nampak bingung kalau tiba-
tiba listrik mati seperti bingung apa yang akan dikerjakan.
b. Ya saya kira peresaan senang mendorong penggunaan TIK
dalam pembelajaran ekonomi.
13. Status Sekolah
a. Apakah status sekolah (negeri atau swasta) mempengaruhi
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kurang tahu kondisi sekolah yang lain, namun SMA
Negeri 1 Sleman sering dianggap sebagai yang terbaik di
Kabupaten Sleman.
b. Kurang tahu, karena di Sleman juga ada sekolah-sekolah swasta
yang dianggap baik.
S13S
14. Umur Guru
a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Menurut saya berpengaruh.
b. Guru-guru muda lebih banyak memiliki koleksi media sehingga
lebih sering memakai TIK sementara guru tua cenderung
memiliki media yang terbatas.
S14S
15. Jenis Kelamin
a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira tidak mempengaruhi.
b. Tidak mempengaruhi karena guru laki-laki dan guru perempuan
sama saja tidak ada kelebihan khusus masing-masing jenis
kelamin tersebut, namun biasanya laki-laki lebih banyak kreatif
dalam menggunakan.
S15S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
400
16. Pengalaman Guru
a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Pengalaman guru saya kira tidak mempengaruhi.
b. Sepemahaman saya guru-guru yang sudah lama belum tentu
menggunakan TIK.
S16S
17. Durasi Mengikuti Pelatihan
a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?
b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Dalam mempersiapkan penggunaan TIK ini setahu saya guru-
guru sudah dilatih, tapi dilatih apa saja saya kurang tahu.
b. Seharusnya mempengaruhi kalau didukung dengan sarana yang
memadai dan pembinaan yang terus-menerus.
c. Saya kira kalau sering dilatih semakin mampu sehingga
semakin sering pakai.
S17S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
401
Lampiran 25. Transkrip Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah 1
TRANSKRIP WAWANCARA WAKIL KEPALA SEKOLAH
Hari : Senin
Tanggal : 9 Desember 2013
Tempat : Sekolah Tempat Bertugas
Subyek : Wakasek (BKS)
No. Pertanyaan Koding
1. Adopsi TIK
a. Bentuk TIK macam apa saja yang gunakan Bpk/Ibu Guru
Ekonomi?
b. Seberapa sering Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK ?
Jawaban:
a. TIK yang digunakan dalam pembelajaran adalah Power Point,
excel, dan, Microsoft Word. Untuk guru ekonomi Power Point
untuk presentasi, Excel untuk menghitung, dan Microsoft
Word untuk mengetik naskah. Dulu kami pernah mendapatkan
pelatihan TIK untuk semua guru di SMA 1 Kretek. Dulu juga
pernah ada guru yang mendapatkan kesempatan mendapatkan
pelatihan di Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan (BTKP)
DIY pada tahun 2008 dengan materi Power Point, sejak itu
belum ada pelatihan lagi.
b. Untuk guru ekonomi hampir selalu menggunakan TIK pada
saat pembelajaran.
W01B
2. Kesukarelaan
a. Sejauh mana kesukarelaan Bpk/Ibu Guru Ekonomi
menggunakan TIK dalam pembelajaran?
b. Bagaimanakah kesukarelaan Bpk/Ibu Ekonomi mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran?
Jawab:
a. Penggunaan TIK belum diwajibkan tapi dianjurkan,
b. Dalam rangka mendorong penggunaan TIK di era teknologi
seperti ini seharusnya penggunaan TIK diwajibkan . Karena
kalau diwajibkan kemudain ada guru yang tidak memakai maka
guru tersebut dapat dianggap melanggar aturan, saya kira tidak
enak untuk disebut sebagai pelanggar aturan.
W02B
3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan
a. Sejauh mana kemanfaatan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah kemanfaatan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
W03B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
402
a. Penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi akan membuat
pembelajaran lebih menarik sehingga minat siswa dapat
ditumbuhkan. Dengan menggunakan TIK cakupan materi akan
lebih banyak karena guru tidak perlu menulis lagi.
b. Kemanfaatan yang dinikmati guru mendorong guru untuk
menggunakan TIK.
4. Kesesuaian
a. Sejauh mana kesesuai TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana kesesuai mendorong atau menghambat penggunaan
TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya melihatnya hampir semua mata pelajaran dapat sesuai
dengan TIK, artinya TIK digunakan sebagai media
pembelajaran.
b. Seorang guru seharusnya memahami kemampuan dari TIK itu
sendiri, dengan memahami kemampuan tersebut seorang guru
baru bisa mengatakan sesuai atau tidak. Jadi untuk mengatakan
sesuai harus memahami keduanya sebagai prasarat. Saya kira
kalau sesuai ya akan mendorong asal prasayarat tadi terpenuhi.
W04B
5. Citra
a. Sejauh mana citra penggunaan TIK dalam pembelajaran
ekonomi?
b. Bagaimana citra penggunaan TIK dalam mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Ya saya kira kalau guru jaman sekarang menggunakan TIK
lebih nampak pantas dibandingkan kalau tidak.
b. Saya kira citra mendorong penggunaan TIK, tentu saja
harapannya TIK dalam pembelajaran bukan cangih-canggihan
handphone yang mungkin tidak praktis digunakan dalam
pembelajaran.
W05B
6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)
a. Sejauh mana hasil menggunakan TIK dapat diamati dan
dikomunikasikan pada orang lain?
b. Bagaimana keteramatan penggunaan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Bagaimana keterkmunikasian penggunaan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Di sekolah tidak dikembangkan saling mengamati antar guru,
namun guru-guru mata pelajaran yang sama difasilitasi dalam
MGMP tingkat sekolah. Sekolah membuat kebijakan untuk
guru-guru mapel yang sama juga duduk berdampingan dengan
cara ini antar guru di semapel saling berkomunikasi, saling
belajar, dan saling menunjukkan media atau perangkat
W06B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
403
pembelajaran yang dimiliki.
b. Sauasana saling mengamati tidak terprogram secara khusus,
namun karena para guru yang bermapel sama duduk
berdampingan atau berhadapan maka kegiatan saling
mengamati dan saling belajar dimungkinkan terjadi. Tentunya
dengan saling mengamati akan saling mendorong dalam
menggunakan TIK.
c. Dengan MGMP tingkat sekolah dan penataan tempat duduk di
kantor guru diharapkan komunikasi bisa lancar. Sekolah juga
selalu meminta guru-guru yang baru menyelesaikan diklat
untuk menginformasikan pada guru-guru yang lain. Dengan
berkomunikasi semacam ini akan mendorong orang untuk
menggunakan hal-hal yang baru termasuk TIK.
7. Visibilitas
a. Sejauh mana visibilitas penggunaan TIK dalam pembelajaran
ekonomi?
b. Bagaimana visibilitas penggunaan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK?
Jawab:
a. Saya melihatnya cukup visibel, dalam arti di sini cukup banyak
guru yang memakai dan di sini juga tersedia cukup banyak
komputer beserta pendukungnya.
b. Saya kira visibilitas bisa mendorong sejauh guru menyadari
dengan baik keberadaan TIK tersebut dan ada kemauan untuk
menggunakannya. Kalau kesadaran dan dan kemauan tidak ada
maka visibilitas tidak bermakna.
W07B
8. Kemungkinan Uji Coba
a. Sejauh mana kemungkinan uji coba TIK dalam pembelajaran
ekonomi?
b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK dalam mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira uji coba penggunaan TIK dapat dilakukan setiap saat
karena setahu saya semua guru sudah memiliki komputer dan
saya kira teman-teman guru yang lain juga dengan senang hati
membantunya. Paling-paling yang perlu menyesuiakan waktu
kalau mau mencoba mengoperasikan proyektor karena pada
jam-jam pelajaran umumnya proyektor digunakan.
b. Saya kira uji coba itu bagian dari persiapan mengajar, misalnya
kalau kita membuat slide pakai Power Point setelah kita ketik
materinya dan mengatur penampilannya kita tentunya akan
mencoba melihat tampilannya dengan slide show, kalau sudah
dirasa cukup maka kita akan merasa nyaman menggunakannya
dikelas.
W08B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
404
9. Persepsi Kemudahan
a. Sejauh mana kemudahan dirasakan dalam menggunakan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah persepsi kemudahan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Umumnya guru-guru muda di bawah 50 tahun merasa mudah
untuk menggunakan TIK namun guru-guru yang sepuh di atas
50 tahun cenderung mengalami kesulitan. Guru-guru sepuh juga
kurang tertarik untuk berlatih karena merasa kesulitan dan
merasa akan segera pensiun.
b. Tentunya guru yang merasa mudah akan menggunakan TIK
sementara guru-guru yang merasa sulit akan cenderung tidak
menggunakan TIK.
W09B
10. Pengaruh Sosial
a. Sejauh mana pengaruh sosial dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah pengaruh sosial mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Menurut saya perilaku guru dalam menggunakan TIK
dipengaruhi oleh lingkungan yaitu teman sejawat, siswa, dan
pimpinan sekolah. Namun teman sejawat merupakan orang
yang paling mempengaruhi. Tapi kadang-kadang ada siswa
yang meminta gurunya untuk menggunakan TIK.
b. Pengaruh sosial cenderung mendorong para guru untuk
menggunakan TIK. Nampaknya ada rasa malu bila ada guru
jaman sekarang tidak menggunakan TIK.
W10B
11. Kondisi yang Memfasilitasi
a. Sejauh mana fasilitas dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah fasilitas mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Sekolah menyediakan LCD, hot spot untuk guru dan siswa yang
dapat diakses melaluai pendopo. Hampir semua guru memiliki
laptop. Sekolah juga memiliki laboratorium komputer namun
sampai saat ini baru untuk mata pelajaran TIK. Sebagian siswa
sudah punya laptop kira-kira setiap kelas ada satu atau dua dari
24 siswa.
b. Fasilitas yang ada meskipun terbatas mendorong para guru
untuk menggunakan TIK walaupun hanya sebatas penggunaan
power point.
W11B
12. Perasaan terhadap Penggunaan W12B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
405
a. Seperti apa perasaan Bpk/Ibu Guru menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah perasaan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Guru-guru umumnya merasa senang karena tidak usah menulis
lagi sehingga tidak capek. Guru juga merasa senang karena
materi ada dalam Power Point. Kendalanya adalah,
pembelajaran kurang komunikatif, siswa mudah mengantuk
kalau tidak diskusi komunikasi. Dalam pembelajaran guru perlu
memancing dengan pertanyaan-pertanyaan. Kadang guru
menghadapi kesulitan-kesulitan seperti listrik mati atau LCD
tidak menyala, biasanya kalau ada masalah semacam ini minta
bantuan teman.
b. Permasalahan-permasalahan yang dirasakan para guru saya kira
tidak membuat mereka merasa cemas, mereka tetap merasa
senang menggunakan TIK.
13. Status Sekolah
a. Apakah status sekolah mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Jujur saja saya kurang memahami situasi sekolah swasta karena
saya bertugas di sini di sekolah negeri. Namun kemungkinan
penggunaan TIK lebih baik di sekolah negeri.
b. Kalau negeri lebih baik dalam penggunaan TIK mungkin karena
srana TIK di negeri lebih memadai.
W13B
14. Umur Guru
a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya rasa umur mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran.
b. Guru-guru yang berumur muda dididik pada masa sudah banyak
komputer. Waktu kuliah mereka telah menggunakan komputer
termasuk pada saat membuat tugas-tugas sehingga mereka
sangat terbiasa. Sedangkan guru-guru senior tidak mengalami
semacam itu, pada saat kuliah komputer belum digunakan
secara luas, mereka masih menggunakan alat ketik manual.
W14B
15. Jenis Kelamin
a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
W15B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
406
b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya lihat jaman sekarang sudah tidak ada bedanya lagi antara
wanita dan laki-laki apalagi dikaitkan dengan penggunaan TIK.
b. Seperti saya katakana di depan, nampaknya jenis kelamin netral
terhadap penggunaan TIK.
16. Pengalaman Guru
a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Yang sudah lama mengajar tidak berarti penguasaan TIK-nya
baik, bahkan bisa sebaliknya. Jadi saya tidak yakin pengalaman
mengajar mempengaruhi penggunaan TIK.
b. Saya kira tidak mendorong dan tidak menghambat, bisa jadi
setelah lama mengajar yang berkembang bukan kemampuan
TIK-nya tapi misalnya semakin sabar, semakin bijaksana, dan
lain-lain.
W16B
17. Durasi Mengikuti Pelatihan
a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?
b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau yang dilatihkan bersama-sama untuk satu sekolah yaitu
Power Point, Excel, dan Word. Sedangkan yang lain itu
pelatihan berdasarkan undangan-undangan yang
diselenggarakan oleh LPMP, BTKP, MGMP, maupun
perguruan tinggi. Yang dilatihkan oleh lembaga-lembaga
tersebut sangat beragam misalnya program komputer akuntansi,
analisis butir soal, membuat video, radio streaming dan lain-
lain.
b. Bisa ya dan bisa tidak, kalau yang dilatihkan itu bermanfaat,
mudah, dan praktis biasanya mempengaruhi namun kalau yang
dilatihkan itu hal-hal yang tidak praktis seperti yang
diselenggarakan oleh BTKP bisanya meskipun dilatih berulang-
ulang ya di sekolah kembali ke kebiasaan awal.
c. Ya kalau programnya cocok, dilatih berulang-ulang itu
meningkatkan kemampuan dan pembiasaan.
W17B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
407
Lampiran 26. Transkrip Wawancara Dengan Wakil Kepala Sekolah 2
TRANSKRIP WAWANCARA WAKIL KEPALA SEKOLAH
Hari : Selasa
Tanggal : 12 November 2013
Tempat : Sekolah Tempat Bertugas
Subyek : Wakasek (KND)
No. Pertanyaan Koding
1. Adopsi TIK
a. Bentuk TIK macam apa saja yang gunakan Bpk/Ibu Guru
Ekonomi?
b. Seberapa sering Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK ?
Jawaban:
a. Yang sudah dipai dikelas adalah Microsoft Office seperti power
point, Word, dan Excel. Selain itu juga menggunakan internet
untuk browsing dan download. SMA Negeri 2 Yogyakarta juga
melakukan kerjasama dengan Sekolah Tingggi Ekonomi untuk
menyelenggarakan pembelajaran yang terkait dengan bursa
efek. Kadangkala ada guru yang menggunakan media yang
dibuat oleh mahasiswa PPL.
b. Kira-kira 80% dari pertemuan sudah menggunakan TIK.
W01K
2. Kesukarelaan
a. Sejauh mana kesukarelaan Bpk/Ibu Guru Ekonomi
menggunakan TIK dalam pembelajaran?
b. Bagaimanakah kesukarelaan Bpk/Ibu Ekonomi mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran?
Jawab:
a. Saya kira saat ini sudah tuntutan jaman, tidak ada paksaan
mereka bersedia sukarela, pimpinan sekolah hanya sangat
menganjurkan, tentunya semuannya disesuai dengan materinya.
Kami tidak pernah mewajibkan tapi kami memfasilitasi dengan
pelatihan dan LCD di tiap-tiap kelas, power listrik di kelas juga
tersedia, saya pikir mereka sudah mengerti.
b. Pada mulanya SMA Negeri 2 ini RSBI, semua guru dilatih
pembelajaran berbasis TIK, ketika semua sudah mampu
melakukan dan sudah merasakan manfaatnya tidak usah
diwajibkan sudah berjalan dengan sendirinya.
W02K
3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan
a. Sejauh mana kemanfaatan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah kemanfaatan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
W03K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
408
Jawab:
a. TIK membuka wawasan lebih luas bagi siswa, dan guru bukan
satu-satunya sumber, dalam pembelajaran antara siswa dan guru
bisa saling mengisi anak-anak itu berpotensi. Jadi TIK dapat
menutup kelemahan guru juga. TIK juga mempermudah guru,
danmembuat pembelajaran lebih efisien dan efektif.
b. Kemanfaatannya banyak, maka dengan banyaknya manfaat itu
mendorong mereka untuk menggunakan TIK.
4. Kesesuaian
a. Sejauh mana kesesuai TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana kesesuai TIK mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Menurut saya TIK dalam pembelajaran ekonomi itu sesuai dan
juga penggunaan TIK dalam tugas-tugas guru juga sesuai.
Misalnya ketika siswa perlu melihat harga-harga maka di
internet tersedia harga-harga terkini, di internet juga tersedia
berita-berita ekonomi terkini. Demikian juga kalau guru mau
mengetik materi dapat menggunakan Word, mau menggunakan
slide bisa menggunakan Power Point, mau hitung-menghitung
dapat menggunakan Excel dan sebagainya.
b. Saya kira kesesuaian itu penting namun kesesuaian itu tidak
cukup karena kesesuaian tanpa diikuti dengan niat untuk
menggunakan tidak akan bermakna.
W04K
5. Citra
a. Sejauh mana citra penggunaan TIK Bpk/Ibu Guru dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana citra penggunaan TIK Bpk/Ibu Guru dalam
mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira kalau guru jaman sekarang menggunakan TIK saya
sering menyebutnya guru yang memahami pedagogi modern,
hal ini dapat kita lihat kalau kita melihat Adgar`s Cone semakin
mendekati riel maka para siswa semakin mudah menangkap
materi pembelajaran. Perlu kita sadari bahwa dengan
menggunakan TIK materi bisa disajikan lebih riel sehingga
menghindari vervalisme.
b. Citra pengguna TIK sebagai guru yang memahami pedagogi itu
istilah saya, namun apakah image itu mendorong penggunaan
atau tidak sangat tergantung pada image tersebut kuat tidak
mempengaruhunya. Hal tersebut sangat tergantung dari
penilaian orang lain, kalau image menjadi pejabat disekolah itu
sangat baik maka guru-guru akan mengedapankan mencari
jabatan dan akan menenggelamkan citra guru yang memahami
pedagogi.
W05K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
409
6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)
a. Sejauh mana hasil menggunakan TIK dapat diamati dan
dikomunikasikan pada orang lain?
b. Bagaimana keteramatan penggunaan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Bagaimana keterkmunikasian penggunaan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kami mewadahi setiap guru untuk mengikuti MPP
(Musyawarah Pengembangan Pembelajaran) dalam wadah ini
setiap guru mapel yang sama berkumpul, berkomunikasi, untuk
meningkatkan kompetensi dalam pembelajaran masing-masing
termasuk dalam meningkatkan kemampuan dalam
menggunakan TIK.
b. Mereka biasa saling mengamati perangkat pembelajaran atau
media pembelajaran yang mereka miliki, kalau mengamati
pembelajaran di kelas saya kurang tahu. Saya kira kegiatan itu
mendorong mereka menggunakan TIK.
c. Kalau saling berkomunikasi membicarakan pengalaman
mengajar jelas mereka lakukan, bahkan biasa mereka
mengembangkat perangkat pembelajaran bersama-sama. Jadi
saya kira komunikasi itu mendorong mereka dalam
menggunakan TIK.
W06K
7. Visibilitas
a. Sejauh mana visibilitas penggunaan TIK dari Bpk/Ibu Guru
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana visibilitas penggunaan TIK dari Bpk/Ibu Guru
mendorong atau menghambat penggunaan TIK?
Jawab:
a. Menurut saya TIK di SMA Negeri 2 Kota Yogyakarta cukup
visibel hal itu dapat dilihat dari aktivitas guru, karyawan, dan
para siswa sendiri yang cukup banyak menggunakan TIK. Pada
jam-jam istirahat nampak para siswa yang membuka laptop dan
akses internet melalui wifi sekolah meskipun tidak cepat.
b. Saya kira pengaruh visibilitas sangat tergantung pada kepekaan
masing-masing individu terhadap kenyataan itu. Kalau seorang
guru tidak peka atau cuek terhadap kenyataan itu maka
visibilitas tidak bermakna.
W07K
8. Kemungkinan Uji Coba
a. Sejauh mana kemungkinan uji coba TIK bagi Bpk/Ibu Guru
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK bagi Bpk/Ibu Guru
dalam mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
Jawab:
W08K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
410
a. Kalau uji coba, saya kira bisa dilakukan di sekolah maupun di
rumah dengan komputer atau laptop masing-masing. Saya kira
uji coba dapat dilakukan pada saat-saat sengang dan saya kira
tidak perlu dengan biaya tertentu. Kalau mau pakai internet
dapat dilakukan di jam-jam yang tidak sibuk atau dengan
modem sendiri, memang kalau dengan modem perlu biaya
pulsa.
b. Kalau sudah diuji coba saya kira akan mengurangi masalah-
masalah yang mungkin terjadi sehingga menumbuhkan percaya
diri.
9. Persepsi Kemudahan
a. Sejauh mana kemudahan dirasakan dalam menggunakan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah persepsi kemudahan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Secara sekilas, saya melihat guru-guru mudah menggunakan
TIK, mereka sudah cukup terbiasa menggunakan. Umumnya
mereka sudah memiliki laptop sehingga sudah terbiasa. Pada
awalnya sekolah memberikan fasilitas kredit laptop tanpa bunga
ketika laptop masih mahal sehingga sebagian besar guru
memilikinya, saat ini mereka sudah terbiasa menggunakan
laptop jadi merasa mudah.
b. Tentu saja, karena mudah maka mereka terdorong untuk
menggunakannya.
W09K
10. Pengaruh Sosial
a. Sejauh mana pengaruh sosial dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah pengaruh sosial mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Dulu kita adalah RSBI, mendapat support dana dari pemerintah,
dan salah satu mata anggarannya adalah untuk pembelajaran
berbasis TIK. Dari situ semua guru mendapatkan pelatihan
menggunakan TIK, jadi menurut saya pengaruhnya terjadi
secara sinergi ada teman sejawat, ada siswa, dan ada pimpinan.
Jadi sama-sama merasa cocok dan enak.
b. Saya kira pengaruhnya secara bersama-sama mendukung
penggunaan TIK.
W10K
11. Kondisi yang Memfasilitasi
a. Sejauh mana fasilitas dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah fasilitas mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
W11K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
411
a. Fasilitas TIK yang dimiliki SMA Negeri 2 Yogyakarta, banyak
mengalami peningkatan ketika menjadi RSBI, sehingga saat ini
ada lab komputer yang cukup memadai dan WIFI yang dapat
dipakai oleh para guru dan siswa untuk pembelajaran. Hampir
semua guru memiliki laptop dan sebagian besar siswa juga
sudah memiliki laptop. Menurut kami kewajiban dari
manajemen sekolah sudah komplit, pengembangannya masing-
masing guru. Ada anggaran di APBS untuk mengikuti
workshop atau MGMP.
b. Dibandingkan dengan sekolah lain fasilitas kami lebih baik,
maka ini merupakan salah satu pendorong kita menggunakan
TIK dalam pembelajaran.
12. Perasaan terhadap Penggunaan
a. Seperti apa perasaan Bpk/Ibu Guru menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah perasaan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira perasaannya senang-senang saja, sedikit kuatir kalau
listrik mati, tapi sebenarnya hal ini bisa diantisipasi.
b. Saya kira perasaan senang ini mendorong para guru untuk
menggunakan TIK.
W12K
13. Status Sekolah
a. Apakah status sekolah mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Tidak mudah bagi saya untuk menjawab sebab saya kurang
mengetahui dengan pasti sekolah-sekolah yang lain, namun
saya mengetahu dari cerita atau kebetulan mampir di sekolah
lain. Saya kira Kota Yogyakarta ini kota pendidikan, sekolah
yang maju tidak hanya sekolah negeri tetapi juga sekolah-
sekolah swasta jadi saya kira status sekolah negeri swasta tidak
mempengaruhi.
b. Status sekolah tidak mempengaruhi sebab kalau tingkat
pendidikan SMA di Kota Yogyakarta SMA-SMA swasta
banyak yang dikelola dengan baik termasuk dalam hal
penggunaan TIK. Demikian juga negeri menjadi sekolah yang
maju karena dikelola oleh pemerintah secara langsung.
W13K
14. Umur Guru
a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
W14K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
412
a. Kalau umur saya kira mempengaruhi, guru-guru sepuh biasanya
memang tidak banyak menggunakan TIK tapi guru-guru muda
cenderung lebih banyak menggunakan TIK.
b. Menurut saya guru sepuh tidak terbiasa menggunakan TIK
sementara yang muda terbiasa menggunakan TIK. Kebiasaan
kaum muda sudah dimulai sejak sekolah atau kuliah dan juga
dari pergaulan.
15. Jenis Kelamin
a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Jenis kelamin saya kira tidak mempengaruhi.
b. Tidak mendorong dan tidak menghambat, jadi tidak
mempengaruhi. Tidak mempengaruhi karena antara guru laki-
laki dan guru perempuan sama saja baik tingkat intelegensinya,
hak, dan kewajiban sama. Juga dari sisi budaya saya lihat antara
laki-laki dan perempuan sama.
W15K
16. Pengalaman Guru
a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Nampaknya tidak mempengaruhi.
b. Saya lihat banyak guru berpengalaman mengajar lama tapi
malah jarang pakai TIK. Biasanya guru-guru yang
berpengalaman lama mengajar punya pengalaman sendiri yang
mereka anggap baik dan sikap itu cenderung mapan tidak
mudah berubah.
W16K
17. Durasi Mengikuti Pelatihan
a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?
b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Guru-guru juga pernah mendapatkan pelatihan dasar Microsoft
Office khususnya Power Point, dan membuat weblog.
b. Saya melihatnya tidak mempengaruhi.
c. Biasanya kalau sulit dan banyak membutuhkan piranti yang
bermacam-macam cenderung tidak dipakai. Misalnya membuat
weblog membutuhkan koneksi internet butuh piranti yang
banyak untuk koneksi internet dan sering-sering koneksi tidak
W17K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
413
stabil. Meskipun lama dilatihkan kalau yang semacam ini
biasanya tidak digunakan para guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
414
Lampiran 27. Transkrip Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah 3
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN WAKIL KEPALA SEKOLAH
Hari : Rabu
Tanggal : 20 November 2013
Tempat : Sekolah Tempat Bertugas
Subyek : Wakasek (PPS)
No. Pertanyaan Koding
1. Adopsi TIK
a. Bentuk TIK macam apa saja yang gunakan Bpk/Ibu Guru
Ekonomi?
b. Seberapa sering Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK ?
Jawaban:
a. Sepengaetahuan saya, guru ekonomi menggunakan Power Point
dan Excel. Sepengamatan saya guru ekonomi memilih dan
melihat KD yang perlu menggunakan TIK. Mereka juga
mengakses internet pada saat melakukan pembelajaran.
b. Saya lihat sering menggunakan terutama PowerPoint dan Excel,
untuk penggunaan internet saya kira sesekali.
W01P
2. Kesukarelaan
a. Sejauh mana kesukarelaan Bpk/Ibu Guru Ekonomi
menggunakan TIK dalam pembelajaran?
b. Bagaimanakah kesukarelaan Bpk/Ibu Ekonomi mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran?
Jawab:
a. Sifatnya sukarela, guru diberi kebebasan untuk menggunakan
TIK tetapi tetap dianjurkan. Dari pihak sekolah mendorong
dengan cara memberi fasilitas meskipun masih terbatas.
b. Kalau menurut saya sukarela justru mendorong guru-guru untuk
kreatif. Pak Sagiman guru ekonomi termasuk guru yang kreatif,
kebetulan beliau juga ketua MGMP dan saya kira MGMP juga
mendukung penggunaan TIK.
W02P
3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan
a. Sejauh mana kemanfaatan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah kemanfaatan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Mempermudah siswa dalam menangkap atau mencerna KD
(kompetensi dasar), ada KD yang sulitkalau hanya dijelaskan
W03P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
415
secara konvensional, misalnya tentang pasar modal atau
kegiatan-kegiatan ekonomi.
b. Ya tentunya kalau melihat kemanfaatanya ya mendorong para
guru ekonomi untuk menggunakan TIK.
4. Kesesuaian
a. Sejauh mana kesesuai TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana kesesuai TIK mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira sangat sesuai pembelajaran ekonomi dengan TIK,
kalau mau mengajar di kelas pakai Power Point, mau membuat
modul pakai Word, mau hitung-menghitung pakai Excel, mau
mencari informasi perekonomian terbaru dapat melihat internet,
jadi menurut saya sesuai.
b. Kesesuaian itu saya kira akan menumbuhkan motivasi untuk
menggunakan. Kalau motivasi untuk menggunakan terfasilitasi
dengan baik maka kesesuaian akan mendorong namun bila tidak
terfasilitasi. Misalnya fasilitas internet dalam bentuk wifi untuk
pembelajaran sampai saat ini masih sangat kurang memadai.
W04P
5. Citra
a. Sejauh mana citra penggunaan TIK Bpk/Ibu Guru dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana citra penggunaan TIK Bpk/Ibu Guru dalam
mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira guru pengguna TIK merupakan guru yang baik paling
tidak dari satu sisi yaitu dari sisi pengguna teknologi
pendidikan.
b. Saya kira citra tersebut tidak selalu kuat mendorong, siapa tahu
jago pengguna teknologi lebih kuat citranya kalau guru tersebut
menggunakan handphone yang canggih.
W05P
6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)
a. Sejauh mana hasil menggunakan TIK dapat diamati dan
dikomunikasikan pada orang lain?
b. Bagaimana keteramatan penggunaan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Bagaimana keterkmunikasian penggunaan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kebetulan guru ekonomi di sini ada dua yaitu Pak Sagiman dan
Pak Fachrudin, di sekolah ada MGMP tingkat sekolah sehingga
apa yang dialami dan apa yang digunakan bisa diamati dan dan
dikomunikasikan pada guru yang lain karena setiap seminggu
sekali atau dua minggu sekali MGMP itu diadakan.
W06P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
416
b. Dalam forum itu satu guru dengan guru yang lain bisa saling
mengamati media yang digunakan, meskipun tidak sampai
mengamati teman sejawat mengajar.
c. Saling komunikasi saya kira dapat dilakukan baik formal
maupun non formal. Kalau secara formal di MGMP kalau non
formal bisa diruang guru karena guru-guru yang mengampu
mapel yang sama duduknya mengelompok. Saya kira
komunikasinya juga tentang TIK yang digunakan.
7. Visibilitas
a. Sejauh mana visibilitas penggunaan TIK dari Bpk/Ibu Guru
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana visibilitas penggunaan TIK dari Bpk/Ibu Guru
mendorong atau menghambat penggunaan TIK?
Jawab:
a. Saya kira cukup visibel dalam arti sudah mulai banyak guru
yang menggunakan TIK demikian juga sudah banyak pekerjaan
Tata Usaha yang dikerjakan dengan bantuan komputer.
b. Mungkin juga mempengaruhi tapi mungkin juga seorang guru
merasa sungkan memanfaatkan komputer atau “rikuh” mungkin
tidak nyaman dianggap terlalu banyak menggunakan fasilitas
sekolah atau takut merusakkan barang-barang milik sekolah,
atau mungkin beranggapan bahwa komputer atau proyektor
adalah barang mahal yang mudah rusak jadi tidak
menggunakannya.
W07P
8. Kemungkinan Uji Coba
a. Sejauh mana kemungkinan uji coba TIK bagi Bpk/Ibu Guru
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK bagi Bpk/Ibu Guru
dalam mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira kalau mau uji coba menggunakan TIK bisa mudah,
kalau memiliki komputer sendiri bisa dilakukan di rumah atau
menggunakan komputer di sekolah kalau kebetulan tidak
dipakai. Yang agak repot biasanya kalau harus menggunakan
internet karena wifi terbatas kapasitasnya. Malah ada guru yang
datang ke sekolah malam hari hanya untuk bekerja dengan
internet mungkin juga termasuk menguji coba.
b. Kalau sudah menguji coba saya kira sudah merasa siap untuk
digunakan dalam mengajar. Kuatirnya kalau tidak diuji coba
ada masalah di tengah jalan, misalnya mau memutar VCD tetapi
ternyata VCD-nya cacat sehingga menganggu pembelajaran.
W08P
9. Persepsi Kemudahan
a. Sejauh mana kemudahan dirasakan dalam menggunakan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
W09P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
417
b. Bagaimanakah persepsi kemudahan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira rekan-rekan guru merasa mudah menggunakan TIK.
b. Menurut hemat saya guru-guru di sini termotivasi untuk
menggunakan TIK, bahkan karena jumlah LCD terbatas sekolah
kualahan menyediakannya, hal ini saya duga karena mereka
merasakan mudah. Bahkan ruang laboratorium sering dipakai
karena ingin menggunakan LCD-nya.
10. Pengaruh Sosial
a. Sejauh mana pengaruh sosial dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah pengaruh sosial mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira, Pak Sagiman sebagai koordinator MGMP mengajak
atau mengimbaskan apa apa yang diperoleh dari MGMP tingkat
kabupaten maupun dari diklat yang diikuti, karena kemajuan
sekolah milik bersama, diharapkan selalu berkomunikasi saling
asah, asih, dan asuh. Jadi saya melihat pengaruh utamanya
berasal dari guru yang lain, dan kami sebagai pimpinan selalu
menghimbau agar tidak ketinggalan.
b. Tentunya pengaruh sosial dari teman sejawat, dari pimpinan
dan dari siswa mendorong penggunaan TIK.
W10P
11. Kondisi yang Memfasilitasi
a. Sejauh mana fasilitas dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah fasilitas mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Ada LCD proyektor di kelas-kelas meskipun belum semua kelas
ada juga LCD portable yang tersedia di ruang TU, ada internet
yang dapat diakses lewat kabel ada juga lewat wifi di ruang
pimpinan sekolah, perpus, laborat. Komputer di kelas
menggunakan laptop karena di kelas belum ada komputer.
b. Saya kira fasilitas yang ada mendorong para guru untuk
menggunakan TIK, hal ini sudah Nampak dalam aktivitas guru
menggunakan LCD proyektor.
W11P
12. Perasaan terhadap Penggunaan
a. Seperti apa perasaan Bpk/Ibu Guru menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah perasaan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau menurut saya sebagian besar guru senang menggunakan
W12P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
418
TIK.
b. Dengan TIK mereka dapat menghidupkan suasana
pembelajaran, bisa mengatasi kebuntuan, dengan TIK tidak
mendominasi, lebih banyak memberikan sauna yang hidup.
13. Status Sekolah
a. Apakah status sekolah mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya sebenarnya kurang tahu karena tidak banyak mengerti
sekolah yang lain, namun saya kira tidak mempengaruhi.
b. Jaman sekarang saya kira TIK relatif terjangkau baik swasta
maupun negeri jadi saya kira status tidak mempengaruhi.
W13P
14. Umur Guru
a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Umur guru saya kira mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran.
b. Guru-guru muda biasanya memang suka menggunakan TIK
untuk berbagai keperluan, jadi yang muda itu sudah terbiasa
menggunakan TIK sementara guru-guru sepuh umumnya tidak
terbiasa menggunakan TIK. Jadi yang mendorong itu adalah
kebiasaan.
W14P
15. Jenis Kelamin
a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Dari pengalaman saya, jenis kelamin tidak mempengaruhi.
b. Saya kira tidak ada bedanya antara guru laki-laki dan guru
perempuan dalam menggunakan TIK, tidak ada aturan-aturan
yang membedakan guru laki-laki dan perempuan dalam
menggunakan TIK.
W15P
16. Pengalaman Guru
a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
W16P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
419
a. Saya kira pengalaman tidak mempengaruhi penggunaan TIK.
b. Karena pengalaman menjadi guru tidak tentu sejalan dengan
pengalaman menggunakan TIK. Jaman dulu belum banyak TIK
sedangkan sekarang TIK sudah banyak.
17. Durasi Mengikuti Pelatihan
a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?
b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?\
Jawab:
a. Seingat saya mereka pernah mendapatkan pelatihan MS Office,
sehingga guru-guru cukup familier, juga untuk program-
program akunting mereka pernah mendapatkan pelatihan.
b. Mungkin mempengaruhi namun dari pengamatan saya yang
lebih penting bukan durasinya.
c. Yang lebih penting adalah materi yang dilatihkan. Kalau materi
tepat guna saya kira akan banyak digunakan.
W17P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
420
Lampiran 28. Transkrip Wawancara dengan Wakil Kepala 4
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN WAKIL KEPALA SEKOLAH
Hari : Selasa
Tanggal : 8 Oktober 2014
Tempat : Sekolah Tempat Bertugas
Subyek : Wakasek (SNS)
No. Pertanyaan Koding
1. Adopsi TIK
a. Bentuk TIK macam apa saja yang gunakan Bpk/Ibu Guru
Ekonomi?
b. Seberapa sering Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK ?
Jawaban:
a. Program yang digunakan di sekolah adalah Power Point untuk
penyampaian materi, Excel untuk perhitungan dalam akuntansi,
dan internet untuk mencari informasi.
b. Sering, hampir setiap pertemuan Guru Ekonomi selalu
menggunakan. Yang paling banyak digunakan yaitu Power
Point, Excel, dan Word.
W01S
2. Kesukarelaan
a. Sejauh mana kesukarelaan Bpk/Ibu Guru Ekonomi
menggunakan TIK dalam pembelajaran?
b. Bagaimanakah kesukarelaan Bpk/Ibu Ekonomi mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran?
Jawab:
a. Saya kira sudah merupakan kewajiban bagi guru untuk
menggunakan TIK, saat ini eranya sudah era informasi. Namun
kewajiban itu belum dituangkan dalam peraturan sekolah juga
belum ada sangsinya tegasnya, sangsinya masih sangsi sosial
yaitu mendapat celaan dari siswa maupun teman-teman guru.
b. Mau dinamakan sukarela atau wajib, yang penting bagi kami,
pimpinan terus mendorong dan mengharap agar seorang guru
harus sesuai dengan perkembangan jaman, sudah seharusnya
menguasai TIK.
W02S
3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan
a. Sejauh mana kemanfaatan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah kemanfaatan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Penyampaian materi akuntansi tidak perlu dengan repot-repot
W03S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
421
membuat tabel yang besar di papan tulis yang menyusahkan,
kalau sudah disiapkan dalam file kemudian ditayangkan
menjadi lebih mudah. Perhitungan-perhitungan lebih cepat dan
akurat dengan menggunakan TIK. Tentunya akan lebih menarik
dengan TIK dibandingkan dengan yang tidak memakai.
b. Saya kira jelas, keunggulan-keunggulan tadi kalau disadari guru
akan mendorong guru untuk menggunakan TIK dalam
pembelajaran.
4. Kesesuaian
a. Sejauh mana kesesuai TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana kesesuai TIK mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira sessuai TIK untuk pembelajaran ekonomi yang
artinya sesuai juga TIK untuk tugas guru-guru ekonomi. Kalau
ekonomi saya kira sering membutuhkan berita-berita ekonomi
yang aktual saya kira dapat kita peroleh di internet.
b. Kesesuaian itu mendorong namun seperti internet misalnya
untuk menggunakan internet membutuhkan wifi namun wifi di
sekolah masih lambat, hal-hal semacam itulah yang membuat
kesesuaian kurang bermakna.
W04S
5. Citra
a. Sejauh mana citra penggunaan TIK Bpk/Ibu Guru dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana citra penggunaan TIK Bpk/Ibu Guru dalam
mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira citra guru pengguna TIK baik dan saya kira bisa
dikatakan memahami kurikulum sebab kurikulum yang berlaku
saat ini merekomendasikan penggunaan TIK untuk
pembelajaran.
b. Citra itu bisa menimbulkan kebangaan sehingga guru memakai,
namun kalau tanggapan orang lain baik guru, siswa, dan
pimpinan dingin maka saya kira citra tidak akan bermakna.
W05S
4. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)
a. Sejauh mana hasil menggunakan TIK dapat diamati dan
dikomunikasikan pada orang lain?
b. Bagaimana keteramatan penggunaan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Bagaimana keterkmunikasian penggunaan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira mengamati sekilas-sekilas pada waktu lewat,
tayangan LCD dapat dilihat dari luar kelas. Kalau masuk
W06S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
422
mengamati langsung kayaknya belum ada. Kalau komunikasi
antar guru bisa terjadi secara formal lewat rapat-rapat atau lewat
MGMP yang tidak formal terjadi kalau guru beristirahat di
kantor guru, kebetulan guru yang mengampu mapel yang sama
dikumpulkan. Yang tidak formal saya tidak bisa jelaskan,
namun yang formal pernah membahas materi-materi yang
berkaitan dengan TIK.
b. Kalau seorang guru melihat dimana-mana guru menggunakan
TIK Nampak lebih baik melakukan proses pembelajaran
tentunya akan mendorong guru yang bersangkutan untuk
menggunakan TIK.
c. Saya kira komunikasi yang lebih serius tentang TIK ada di
MGMP, dalam forum tersebut sifatnya lebih banyak sharing.
Kalau pengalaman keberhasilan diungkapkan tentunya akan
mendorong guru yang lain untuk menggunakan TIK.
7. Visibilitas
a. Sejauh mana visibilitas penggunaan TIK dari Bpk/Ibu Guru
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana visibilitas penggunaan TIK dari Bpk/Ibu Guru
mendorong atau menghambat penggunaan TIK?
Jawab:
a. Kalau di SMA Negeri 1 Sleman saya kira visibel. Karena di sini
pembelajaran sudah banyak yang menggunakan TIK dan juga
pekerjaan-pekerjaan administrasi banyak yang sudah dikerjakan
dengan TIK.
b. Visibilitas akan mendorong sejauh guru yang bersangkutan
peka terhadap kebutuhan orang lain, saya kira tidak hanya
dengan siswa tetapi juga dengan karyawan tata usaha, misalnya
kalau guru pengguna TIK kalau menyerahkan soal tentunya
sudah diketik rapi dan di cetak kemudian karyawan TU tinggal
menggandakan. Namun kalau bukan pengguna TI biasanya
ditulis tangan seadanya atau dalam bentuk potongan-potongan
soal yang diserahkan ke kantor TU.
W07S
8. Kemungkinan Uji Coba
a. Sejauh mana kemungkinan uji coba TIK bagi Bpk/Ibu Guru
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK bagi Bpk/Ibu Guru
dalam mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau uji-coba saya kira dapat mudah dilakukan, kalau
komputer dan proyektor saya kira mudah dan tersedia cukup
disekolah. Namun kalau internet saya rasa ada jam-jam sibuk
yang perlu dihindari.
b. Uji coba media menurut saya merupakan bagian dari persiapan
mengajar. Kalau seorang guru tidak melakukan persiapan
W08S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
423
mengajar tentunya telah melakukan kesalahan dalam bekerja
dengan tidak melakukan kewajiban dengan baik. Tentunya guru
yang tidak melakukan kewajiban dengan baik akan merasa tidak
menjalan kewajibanya dengan baik.
9. Persepsi Kemudahan
a. Sejauh mana kemudahan dirasakan dalam menggunakan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah persepsi kemudahan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kebetulan di SMA Negeri 1 ada dua orang guru, satu guru
masih muda, dan sorang lagi sudah sepuh. Saya lihat Pak Agus
yang lebih mudah Nampak lebih merasakan kemudahan
daripada yang lebih tua.
b. Saya kira kalau seseorang merasakan mudah akan terdorong
untuk menggunakan TIK.
W09S
10. Pengaruh Sosial
a. Sejauh mana pengaruh sosial dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah pengaruh sosial mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira, pengaruh sosial yang utama yaitu pimpinan karena
pimpinan selalu mengharapkan TIK karena sudah tuntutan
jaman. Selain itu juga siswa dan teman sejawat ikut
berpengaruh.
b. Kalau menurut saya baik dari pimpinan, teman sebaya, maupun
murid mendorong penggunaan TIK.
W10S
11. Kondisi yang Memfasilitasi
a. Sejauh mana fasilitas dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah fasilitas mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. SMA Negeri 1 termasuk sekolah eks RSBI sehingga banyak
dukungan dari pemerintah. Semua kelas sudah ada LCD
proyektor, termasuk komputer juga disediakan di masing-
masing kelas. Sekolah juga memiliki fasilitas hot spot sehingga
siswa-siswanya dapat mengakses internet dengan mudah.
Sekolah juga memiliki CCTV, laboratorium multimedia, dan
laboratorium TIK.
b. Saya kira fasilitas yang ada sudah mendorong penggunaan TIK
untuk pembelajaran ekonomi.
W11S
12. Perasaan terhadap Penggunaan W12S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
424
a. Seperti apa perasaan Bpk/Ibu Guru menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah perasaan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya melihat umumnya guru-guru menggunakan TIK dengan
senang hati.
b. Rasa senang itu saya kira mendorong para guru untuk
menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi. Rasa senang
itu menumbuhkan keinginan untuk bereksplorasi menemukan
manfaat, misalnya berkaitan denga penyusunan administrasi
mereka hanya cukup bersusah payah sekali untuk tahun-tahun
berikutnya bisa direvisi diubah sedikit kemudian di print ulang,
lebih mudah dan lebih senang.
13. Status Sekolah
a. Apakah status sekolah mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kurang mengetahui kondisi sekolah-sekolah yang lain tapi
saya kira mempengaruhi.
b. Saya kira sekolah negeri memiliki sarana yang relatif lebih
komplit jadi saya kira lebih banyak menggunakan.
W13S
14. Umur Guru
a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau umur guru saya kira mempengaruhi karena menurut
pengamatan saya guru ekonomi yang lebih sepuh tidak banyak
menggunakan TIK.
b. Guru yang lebih sepuh tidak banyak mengguanakan TIK karena
guru-guru sepuh tidak punya kebiasaan menggunakan TIK.
Mereka tidak biasa karena pada waktu sekolah atau kuliah
belum ada TIK seperti yang kita gunakan sekarang.
W14S
15. Jenis Kelamin
a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau jenis kelamin saya kira tidak mempengaruhi, di sekolah
ini saya kira tidak ada bedanya antara guru laki-laki dengan
W15S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
425
guru perempuan dalam hal penggunaan media TIK.
b. Antara guru laki-laki dan guru perempuan saya kira sama tidak
ada kendala dan juga tidak ada kesitimewaan masing-masing.
16. Pengalaman Guru
a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Pengalaman guru saya kira kurang mempengaruhi.
b. Saya kira kurang mempengaruhi karena panjangnya
pengalaman menjadi guru tidak menjamin bahwa panjang
pengalaman juga dalam penggunaan TIK.
W16S
17. Durasi Mengikuti Pelatihan
a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?
b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Program yang pernah dilatihkan di sekolah untuk para guru
adalah Microsoft Word, Excel, Power Point, menggunakan
email, browsing di internet, dan membuat blog. Selain itu ada
guru yang pernah dikirim oleh Dinas Pendidikan untuk dilatih
di BLK dengan materi yang hampir sama dengan materi yang di
sekolah. Pernah juga ada perguruan tinggi melatih elearning
dengan software khusus.
b. Saya kira tidak menjamin bahwa yang dilatih lebih banyak akan
lebih banyak menggunakan TIK.
c. Latihan memang penting tetapi kalau yang dilatihkan program-
program yang membutuhkan waktu lama untuk mempersiapkan
saya kira tidak sejalan dengan kesibukan guru yang minimal
harus mengajar selama 24 jam per minggu.
W17S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
426
Lampiran 29. Transkrip Wawancara dengan Widyaiswara 1
TRANSKRIP WAWANCARA WIDYAISWARA BTKP
Hari : Kamis
Tanggal : 19 Desember 2014
Tempat : Kantor Tempat Bertugas
Subyek : Widyaiswara (TTJ)
No. Pertanyaan Koding
1. Adopsi TIK
a. Bentuk TIK macam apa saja yang gunakan Bpk/Ibu Guru
Ekonomi?
b. Seberapa sering Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK ?
Jawaban:
a. Dalam praktiknya yang digunakan adalah Power Point, Word,
dan Excel, jadi banyak yang dilatihkan tetapi tidak digunakan.
Ini budaya kalau sudah nyaman dengan power point, mau
beralih pada media-media yang lain rasanya sulit. Sebagai
contoh di balai ini saat ini tersedia program yang sangat baik,
sangat powerfull yang bernama Authoring Tools Lectora, kita
memiliki lisensi dan memiliki versi demo yang dibagikan secara
gratis pada kawan-kawan guru, program ini menurut saya
sangat mudah dan sudah dilatihkan ke guru-guru tetapi setelah
dilatihkan balik lagi ke Power Point. Bahkan sebagian guru
yang dilatih menggunakan TIK kembali lagi ke ceramah
melulu. Ketika melakukan evaluasi dampak pelatihan ternyata
banyak guru yang kembali pada kebiasaan lama, kurang bisa
memanfaatkan hal-hal yang dilatihkan.
b. Untuk program-program yang mereka anggap mudah seperti
Power Point, Word, dan Excel saya kira itu sering, Tetapi
program-program baru seperti Authoring Tools Lectora
mungkin jarang digunakan mungkin juga dilupakan.
I01T
2. Kesukarelaan
a. Keikutsertaan guru dalam pelatihanTIK sukarela atau
kewajiban?
b. Paket pelatihan TIK yang diikuti Guru Ekonomi pilihan atau
tidak?
Jawab:
a. Kami melatih guru-guru yang dikirim oleh sekolah, saya kira
kita tidak bisa mewajibkan demikian juga sekolah, kepala
sekolah biasanya menawari guru, kalau gurunya tertarik
I02T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
427
biasanya ikut.
b. BTKP menyiapkan kegiatan-kegiatan pelatihan yang kemudian
diselanggarakan. BTKP belum sampai pada tahap memberikan
berbagai alternatif untuk para guru, kecuali secara berkelompok
suatu lembaga memesan pelatihan tentang TIKtertentu, kami
bisa menyelenggarkan.
3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan
a. Sejauh mana kemanfaatan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Apakah kemanfatan tersebut mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. TIK kalau dimanfaatkan dengan baik dalam pembelajaran
ekonomi akan memberi kemanfaatan yang banyak, tentunya
pembelajaran lebih up to date, lebih menarik, sesuai dengan
dunia anak karena kita harus sadar bahwa anak-anak saat ini
terbiasa dengan gadget.
b. Saya kira pemanfaatan tersebut kalau dirasakan atau disadari
guru akan mendorong guru dalam menggunakan TIK.
I03T
4. Kesesuaian
a. Sejauh mana kesesuai TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana kesesuai mendorong atau menghambat penggunaan
TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Ya tentunya sesuai, kalau tidak sesuai kami bisa mencarikan
yang sesuai asal kebutuhannya jelas.
b. Tentunya kalau sesuai akan bermanfaat dan kemanfaatan itu
saya kira akan menumbuhkan keinginan mengulangi tindakan
yang sama dan kemudian menjadi kebiasaan. Tapi tentu saja
semua itu membutuhkan usaha dari guru kalau sesuai tapi dari
pihak guru tidak mau berusaha membuat media ya tentu saja
kesesuaian tidak ada manfaatnya. Sebenarnya kami juga
memahami guru sekarang cukup sibuk karena dituntut mengajar
24 jam per minggu.
I04T
5. Citra
a. Sejauh mana citra penggunaan TIK dalam pembelajaran
ekonomi?
b. Bagaimana citra penggunaan TIK dalam mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira kalau guru ekonomi mau menggunakan TIK untuk
pembelajaran ekonomi maka guru tersebut dapat disebut guru
yang memahami perkembangan jaman.
b. Saya kira meskipun citranya baik namun situasi lingkungan
sosial baik berkaitan dengan siswa, teman sejawat maupun
pimpinan sekolah akan banyak menentukan. Dalam hal ini
I05T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
428
adalah apresiasi itu ada apa tidak kalau tapa apresiasi tentunya
citra itu tidak terasa.
6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)
a. Sejauh mana hasil menggunakan TIK yang dilakukan guru
ekonomi dapat diamati dan dikomunikasikan pada orang lain?
b. Bagaimana keteramatan penggunaan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Bagaimana keterkmunikasian penggunaan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Yang banyak kami tahu adalah suasana ketika pelatihan sedang
berlangsung. Dalam pelatihan biasanya produk yang dibuat
dipresentasikan kepada peserta lain, bahkan kalau produk sudah
jadi diadakan disseminasi agar produk tersebut dikenal luas
kemudian digunakan oleh banyak guru dalam pembelajaran.
b. Ketika ada presentasi tentunya peserta pelatihan atau peserta
disseminasi mengamati produk yang telah dihasilkan, memberi
masukan dan juga mengkritisi. Ide-ide dari peserta mungkin
diakomodasi dalam pengembangan produk. Kalau peserta
memahami karya orang lain dan ide-idenya diakomodasi sangat
mungkin orang lain tertarik menggunakan TIK.
c. Saya kira sama dengan tadi, kalau ada peserta ada yang
menjelaskan produk yang dihasilkan baik dalam bentuk
presentasi waktu latihan maupun pada saat disseminasi tentu
guru yang lain mengetahui cara penggunaan dan manfaatnya
sehingga kalau mengetahui akan tertarik dan akan
menggunakannya.
I06T
7. Visibilitas
a. Sejauh mana visibilitas penggunaan TIK dalam pembelajaran
ekonomi?
b. Bagaimana visibilitas penggunaan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK?
Jawab:
a. Pengalaman saya monitoring di beberapa sekolah di DIY saya
merasa sebagian besar cukup visibel meskipun ada sebagian
kecil yang saya rasa kurang visibel. Ada juga sekolah swasta
kecil tapi cukup visibel dalam arti orang-orang di sekolah
tersebut biasa bekerja dengan komputer.
b. Tentu saja kalau visibilitas itu mendorong tapi tentu saja
kaitannya dengan penggunaan TIK bisa tidak langsung. Kalau
visibel tetapi kalau tidak ada suasana saling mendorong maka
visibilitas kurang bermakna.
I07T
8. Kemungkinan Uji Coba
a. Sejauh mana kemungkinan uji coba TIK dalam pembelajaran
ekonomi?
I08T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
429
b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK dalam mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Uji coba media pembelajaran berbasis TIK tentu saja tidak
menjadi masalah karena memang cukup mudah dilakukan
apalagi kalau peralatan yang dibutuhkan hanya komputer saja.
Kalau menggunakan proyektor atau internet di banyak sekolah
juga sudah banyak yang punya namun saya kira masih terbatas.
Yang biasanya tidak dipersiapkan dengan baik adalah
penggunaan kamera baik kamera foto maupun video biasanya
sekolah punya tapi memang tidak dirancang untuk membuat
media pembelajaran.
b. Menurut saya kemungkinan uji coba sangat berpengaruh pada
penggunaan TIK, kalau mudah diujicobakan tentunya akan
mendorong penggunaan namun saya kira banyak tergantung
pada ketersediaan sarana.
9. Persepsi Kemudahan
a. Apakah guru merasakan kemudahan menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Kemudahan yang dirasakan guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Untuk program-program yang sudah biasa mereka pakai seperti
program Microsoft Office nampaknya mereka merasa mudah,
namun program-program baru seperti Authoring Tools Lectora,
radio streaming, nampaknya bagi mereka sulit. Menurut saya
Authoring Tools Lectora nampak sulit karena tidak biasa
digunakan sedangkan program seperti radio streaming
dipandang sulit karena membutuhkan koneksi internet yang
sering sulit koneksinya.
b. Saya kira jelas, kalau dirasakan mudah tentu akan digunakan,
mudah di sini dalam arti tidak sulit dan praktis.
I09T
10. Pengaruh Sosial
a. Adakah pengaruh sosial dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah pengaruh sosial mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Ada, saya lihat pengaruh sosial muncul dari pimpinan yang
berbentuk kebijakan. Dari evaluasi dampak pelatihan kami
temukan bahwa kebijakan dari pimpinan sekolah sangat
berpengaruh pada tools yang dipakai oleh guru. Dari 25 guru
peserta misalnya hanya sekitar 10 orang yang menggunakan
program yang dilatihkan hal ini terjadi karena ada pemantauan
yang dilakukan oleh kepala sekolah.
b. Ya saya kira pengaruh sosial mendorong penggunaan TIK
I10T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
430
dalam pembelajaran, kalau guru jaman sekarang mengajar tidak
pakai TIK akan merasa tidak nyaman. Jadi pengaruh sosial
bersifat mendorong penggunaan TIK.
11. Kondisi yang Memfasilitasi
a. Sejauh mana fasilitas dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah fasilitas mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Fasilitas dalam bentuk software-software untuk pembelajaran
berbasis TIK menurut saya belum cukup memadai,
pembelajaran di SMA saat ini belum punya konsep
menggunakan TIK belajar yang lain, mereka belajar TIK untuk
TIK. Lab TIK hanya untuk mata pelajaran TIK. Kita saat ini
juga masih mengalami kelangkaan media-media pembelajaran
ekonomi, kalau kita bandingkan dengan matematika, bahasa,
dan IPA.
b. Ketersediaan fasilitas saya kira mendorong para guru untuk
menggunakan TIK, fasilitas itu menurut saya sebagai
lingkungan fisik. Lingkungan fisik itu menurut saya akan
membentuk kepribadian seseorang. Kalau orang tinggal di suatu
tempat yang bersih dan rapi maka akan membentuk pribadi
orang tersebut, ia akan rapi dan peduli terhadap kebersihan, hal
itu juga berlaku sebaliknya. Demikian juga kalau disekolah
tersedia berbagai macam fasilitas TIK maka para guru akan
menyesuaikan diri untuk membiasakan menggunakan TIK
dalam pembelajaran.
I11T
12. Perasaan terhadap Penggunaan
a. Seperti apa perasaan Bpk/Ibu Guru menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah perasaan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau menurut saya para guru mulai senang menggunakan TIK
meskipun hanya sebatas penggunaan program-program yang
sering digunakan seperti Power Point, Excel, dan Word.
b. Saya kira kalau orang merasa senang maka akan mengulangi
aktivitas yang disenangi, termasuk dalam hal penggunaan TIK,
kalau TIK dirasakan guru menyenangkan maka TIK tersebut
akan digunakan bahkan dijadikan kebiasaan.
I12T
13. Status Sekolah
a. Apakah status sekolah mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
I13T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
431
Jawab:
a. Status sekolah saya kira tidak mempengaruhi penggunaan TIK.
b. Menurut saya harga TIK, khususnya komputer relatif murah
bisa dibilang sepuluh juta dapat satu komputer dan satu
proyektor. Hal ini artinya harganya juga terjangkau pada
sekolah-sekolah swasta menengah. Jadi menurut saya tidak ada
pengaruh status sekolah terhadap penggunaan TIK.
14. Umur Guru
a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau umur saya kira mempengaruhi.
b. Menurut saya usia-usia muda cenderunglebih tertarik pada TIK
dari pada usia-usia sepuh. Hal itulah yang membuat perbedaan
anatar yang muda dengan yang tua dalam hal teknologi.
I14T
15. Jenis Kelamin
a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Menurut saya jenis kelamin tidak mempengaruhi penggunaan
TIK.
b. Tidak mempengaruhi karena menurut saya sama saja antara
guru laki-laki dan guru perempuan. Diantara mereka ada yang
terampil ada yang tidak, bukan masalah laki-laki atau
perempuannya.
I15T
16. Pengalaman Guru
a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Menurut saya pengalaman guru kurang mempengaruhi
penggunaan TIK.
b. Dari pengalaman saya menjadi widyaiswara saya merasa
banyak guru yang sudah berpengalaman mengajar lama belum
tentu banyak menggunakan TIK dalam pembelajaran. Hal ini
menurut saya disebabkan karena memang TIK juga relative
baru diperkenalkan pada guru sebagai media pembelajaran.
I16T
17. Durasi Mengikuti Pelatihan
a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?
I17T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
432
b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Tugas BTKP adalah meningkatkan mutu tenaga pendidik dan
kependidikan. Kami melakukan rekrutmen guru untuk dilatih
dengan cara mengirimkan surat pemberitahuan pada sekolah
tentang judul pelatihan, kemudian sekolah-sekolah akan
mengirimkan pesertanya untuk mendaftar ke sini. Kalau
memenuhi kriteria kita daftar untuk menjadi peserta. Jadi siapa
saja boleh mendaftar, ini khusus untuk pelatihan-pelatihan yang
sifatnya adalah pemanfaatan teknologi. Tapi ada juga pelatihan
yang sifatnya sangat teknis misalnya penulisan naskah media,
untuk yang seperti ini kami sudah memiliki bank data tentang
guru-guru yang kompeten dalam bidang penulisan naskah yang
mau digarap. Untuk pelatihan yang semacam ini, dalam
undangan langsung menyebut nama. Database yang kami miliki
meliputi nama, jenjang, dan keahlian. Mengenai program, pada
saat awal penyusunan program kita melakukan konsolidasi
dengan dinas pendidikan kabupaten dan kota melalui FGD, kita
menyerap aspirasi, kemudian dianalisis, lalu disusun
programnya. Untuk guru-guru SMA pelatihannya lebih banyak
ke penulisan naskah media pembelajaran. Perlu kita ketahui
pada saat ini program lebih banyak diarahkan untuk SD dan
SMP sejalan dengan program wajib belajar. Naskah yang
dituliskan adalah naskah media pembelajaran, misalnya naskan
media pembelajaran yang dapat dibuat dalam bentuk vedio,
multimedia, Power Point, dan lain-lain yang dapat ditentukan
oleh guru itu sendiri. Kalau tahapannya, guru dilatih membuat
naskah kemudian menulis naskah, naskah yang ditulis
kemudian direview oleh ahli materi. Ahli materi juga
memberikan pertimbangan jenis media apa yang akan dibuat,
misalnya vedio atau animasi. Setelah media dibuat kemudian
diadakan desseminasi melalui MGMP dan forum-forum yang
lain, kemudian siap untuk digunakan. Setelah itu ada monev
pemanfaatan media dan pendampingan. Program-program yang
dibuat masih umum dari semua mapel, tahun 2014 akan
diprogramkan per mapel. Untuk IPS ekonomimasih jarang
dibuat.
b. Seharusnya mempengaruhi.
c. Kami mengakui pelatihan sering tidak berdampak baik, maka
ke depan kita akan mengembangkan sistem monitoring dan
pendampingan yang lebih baik pasca pelatihan agar memang
setiap pelatihan bisa berdampak pada penggunan TIK dalam
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
433
Lampiran 30. Transkrip Wawancara dengan Widyaiswara 2
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN WIDYAISWARA LPMP
Hari : Jumat
Tanggal : 20 Desember 2013
Tempat : Kantor Tempat Bertugas
Subyek : Widyaiswara (LKL)
No. Pertanyaan Koding
1. Adopsi TIK
a. Apa saja TIK yang dilatihkan kepada Bpk/Ibu guru ekonomi?
b. Bentuk TIK macam apa saja yang gunakan Bpk/Ibu Guru
Ekonomi?
c. Seberapa sering Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK ?
Jawaban:
a. Yang dipakai setahu saya paling Word, Excel, dan Power Point,
kalau yang lainnya belum.
b. Kalau tingkat keseringannya tidak tahu persis, tapi saya
menduga program seperti Power Point merupakan program
yang sering dipakai.
I01L
2. Kesukarelaan
a. Keikutsertaan guru dalam pelatihanTIK sukarela atau
kewajiban?
b. Paket pelatihan TIK yang diikuti Guru Ekonomi pilihan atau
tidak?
Jawab:
a. Karena pelatihan TIK yang diberikan oleh LPMP sifatnya
umum kita hanya memberi jatah kepada sekolah jumlah guru
yang dapat dikirim mengikuti pelatihan TIK. Biasanya kepala
sekolah dengan pertimbangan tertentu menunjuk guru yang
akan dikirim dalam pelatihan, biasanya para guru juga senang
kalau ditunjuk, terpaksanya tidak bisa kepala sekolah juga tidak
dapat memaksa, apalagi alasanya kuat.
b. Kalau di LPMP peserta tidak bisa memilih, tinggal mengikuti
paket pelatihan yang sudah dipersiapkan.
I02L
3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan
a. Sejauh mana kemanfaatan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Apakah kemanfatan tersebut mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Menurut saya kalau guru-guru ekonomi menggunakan TIK
I03L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
434
maka di sekolah terjadi keanekaragaman media dan sumber
belajar. Dengan TIK pembelajaran juga lebih menyenangkan.
b. Tentunya kemanfaatan itu mendorong guru-guru ekonomi untuk
menggunakan TIK.
4. Kesesuaian
a. Sejauh mana kesesuai TIK dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana kesesuai mendorong atau menghambat penggunaan
TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya lihat sesuai TIK untuk pembelajaran ekonomi dan juga
sesuai dengan tugas-tugas guru.
b. Kalau sesuai tentunya akan mendorong karena hal itu berarti
ada manfaat dari penggunaan TIK, namun tentu saja untuk pada
tahap penggunaan maka perlu motivasi pribadi dan penyediaan
sarana yang memadai.
I04L
5. Citra
a. Sejauh mana citra penggunaan TIK dalam pembelajaran
ekonomi?
b. Bagaimana citra penggunaan TIK dalam mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira guru-guru yang menggunakan TIK bisa disebut
sebagai guru yang memahami media pembelajaran modern.
b. Kalau citra dirasakan dengan baik dan adanya peneguhan-
peneguhan dari siswa dan teman guru maka citra tersebut akan
mendorong penggunaan TIK.
I05L
6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)
a. Sejauh mana hasil menggunakan TIK yang dilakukan guru
ekonomi dapat diamati dan dikomunikasikan pada orang lain?
b. Bagaimana keteramatan penggunaan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Bagaimana keterkmunikasian penggunaan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. LPMP tidak melakukan kegiatan yang menciptakan antar guru
untuk saling sharing mengenai hasil-hasil penggunaan TIK,
mungkin forumnya adalah MGMP. Yang kami tahu hanya
sebatas kalau mereka melakukan pelatihan di sini, misalnya
mereka saling berkomunikasi juga saling melihat pekerjaan.
b. Yang kami tahu saling mengamati dalam forum pelatihan
terjadi kalau masing-masing presentasi, menunjukkan hasil
pekerjaannya. Tentunya kalau posisinya saling belajar tentu
mendorong penggunaan TIK.
c. Seperti tadi, kalau mereka saling berkomunikasi pada saat
pelatihan mengenai hasil-hasil penggunaan TIK dalam
I06L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
435
pembelajaran akan mendorong penggunaan TIK.
7. Visibilitas
a. Sejauh mana visibilitas penggunaan TIK dalam pembelajaran
ekonomi?
b. Bagaimana visibilitas penggunaan mendorong atau
menghambat penggunaan TIK?
Jawab:
a. Saya tidak banyak memahami sekolah-sekolah, namun yang
saya tahu, nampaknya ada keragaman visibilitas antar sekolah.
Namun untuk sekolah negeri dan swasta besar dan swasta
sedang mereka masih cukup homogen visibel, masalahnya ada
swasta kecil yang mungkin kurang visibel.
b. Saya kira visibilitas penting karena hal ini menginformasikan
pada guru bahwa di sekolah tersebut banyak orang yang bekerja
dengan TIK dan di sekolah tersebut ada sarana yang bisa
dipakai. Maka visibilitas akan mendorong kalau ditambah
dengan usaha dari pimpinan untuk terus mendorong.
I07L
8. Kemungkinan Uji Coba
a. Sejauh mana kemungkinan uji coba TIK dalam pembelajaran
ekonomi?
b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK dalam mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kemungkina uji coba saya kira hal yang biasa, apa yang dibuat
dan dipersiapkan guru dalam bentuk TIK saya kira dapat
diujicobakan. Alat-alat dalam bentuk komputer atau laptop saya
kira tersedia atau bahkan dimiliki sendiri. Namun alat-alat
seperti proyektor dan piranti internet mungkin membutuhkan
usaha lebih karena mungkin harus bergantian.
b. Kalau bisa melakukan uji coba artinya guru tersebut dapat
memastikan bahwa media yang ia buat dapat berfungsi dengan
semestinya, hal ini tentunya dapat mendorong kepercayaan diri
untuk menggunakannya.
I08L
9. Persepsi Kemudahan
a. Apakah guru merasakan kemudahan menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Kemudahan yang dirasakan guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau saya amati tahun 2009, nampaknya mereka masih
merasakan sulit dalam menggunakan TIK, juga masih sedikit
guru yang menggunakannya. Namun saat ini Nampak sudah
berubah sebagian besar guru sudah nampak merasa mudah
menggunakan TIK.
b. Menurut saya rasa mudah menggunakan tersebut akan
I09L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
436
mendorong guru bereksplorasi dan mencoba-coba
menggunakan TIK, sampai akhirnya mereka mampu dan
terbiasa menggunakan TIK.
10. Pengaruh Sosial
a. Adakah pengaruh sosial dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah pengaruh sosial mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira faktor sosial mempengaruhi terutama dari siswa, saat
ini para siswa sudah melek TIK, kepala sekolah juga
mempengaruhi terutama melalui kebijakan-kebijakan dan
arahan yang dibuatnya, demikian juga teman sejawat juga
mempengaruhi ada rasa kurang nyaman kalau guru lain
memakai sementara kita tidak memakai. Namun demikian diri
sendiri merupakan faktor paling menentukan, kalau seseorang
memiliki keinginan kuat maka sesuatu akan dilakukan termasuk
menggunakan TIK.
b. Menurut saya pengaruh sosial mendorong penggunaan TIK.
Ada rasa tidak nyaman atau rasa tertekan kalau tidak
menggunakan sementara guru-guru dan para siswa
menggunakan.
I10L
11. Kondisi yang Memfasilitasi
a. Sejauh mana fasilitas dalam menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah fasilitas mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira relatif, kalau di daerah-daerah kota relative cukup,
biasanya ada LCD di kelas-kelas. Namun daerah-seperti
Gunung Kidul dan Kulon Progo mungkin masih kurang, swasta
kecil juga masih kurang. Kalau di Kota Yogyakarta, Kabupaten
Sleman, dan Kabupaten Bantul mungkin sudah cukup terutama
untuk yang negeri.
b. Kalau di sekolah punya fasilitas akan memberi peluang bagi
pimpinan untuk mendorong para guru menggunakan TIK
sehingga para guru akan menggunakan TIK. Sebaliknya kalau
fasilitas TIK tidak memadai tentunya pimpinan tidak berani
menganjurkan karena menuntut dirinya sendiri.
I11L
12. Perasaan terhadap Penggunaan
a. Seperti apa perasaan Bpk/Ibu Guru menggunakan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimanakah perasaan mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
I12L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
437
a. Kalau usia muda cenderung senang sedangkan yang sudah
sepuh nampaknya kurang senang.
b. Menurut saya perasaan guru merupakan salah satu faktor
seorang guru menggunakan TIK atau tidak kalau mereka senang
tentu akan menggunakan namun kalau tidak tentunya tidakakan
menggunakan.
13. Status Sekolah
a. Apakah status sekolah mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira status sekolah kurang mempengaruhi.
b. Menurut saya yang agak beda dengan negeri hanyalah swasta
kecil, sementara kalau swasta besar dengan swasta sedang
kondisinya cenderung mirip dari segi penggunaan TIK. Saya
kira sudah banyak kepala sekolah negeri maupun swasta yang
mulai sadar atau sudah sadar akan pentingnya TIK untuk
pembelajaran.
I13L
14. Umur Guru
a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Menurut saya umur guru mempengaruhi penggunaan TIK.
b. Saya lihat guru-guru yang sudah senior atau sepuh kurang
terbiasa menggunakan TIK, hal tersebut nampak dalam
pelatihan-pelatihan. Kalau usia guru di atas 50 tahun saya
meresa mereka kurang senang atau kurang nyaman maka
mereka jarang atau tidak pernah memakai. Kalau usia guru
dibawah 50 tahun saya lihat mereka senang.
I14L
15. Jenis Kelamin
a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam
pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Saya kira kalau jenis kelamin tidak mempengaruhi penggunaan
TIK.
b. Dari pengamatan saya, sama saja antara guru laki-laki dan guru
perempuan, tidak ada kelebihan dan kekurangan yang terkait
dengan gendernya.
I15L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
438
16. Pengalaman Guru
a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK
dalam pembelajaran ekonomi?
b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Mungkin bisa jadi pengalaman menjadi guru mempengaruhi
penggunaan TIK, namun saya lihat yang berpengalaman lama
tidak lebih kreatif dibandingkan dengan mereka yang relatif
lebih sedikit pengalamannya.
b. Saya kira jaman dulu tidak ada anjuran yang kuat untuk
menggunakan TIK jadi pada masa lalu pengalaman
menggunakan TIK tidak terjadi.
I16L
17. Durasi Mengikuti Pelatihan
a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?
b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi
penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau
menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?
Jawab:
a. Kalau pelatihan khusus TIK kepada guru ekonomi sampai saat
ini belum ada, tetapi kalau pelatihan bersifat umum untuk guru
SD, SMP, dan SMA sering dilakukan terutama sekitar tahun
2009. Materinya cukup beragam yaitu penggunaan program
Excel, Word, Power Point meskipun tidak terlalu mendalam.
Juga dilatihkan materi tentang internet terutama untuk browsing
dan mailing.
b. Mungkin mepengaruhi.
c. Memang ada materi-materi yang kalau dilatihkan kemudian
banyak digunakan, tetapi juga ada materi-materi yang kalau
dilatihkan tidak akan banyak digunakan. Materi seperti Word
dan Power Point akan banyak digunakan kalau dilatihkan, tetapi
materi-materi seperti membuat blog atau Macro Media Flash
tidak akan banyak digunakan. Jadi bisa mempengaruhi juga bisa
tidak.
I17L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
439
Lampiran 31. Data Kuantitatif
NO AD1 AD2 AD3 AD4 AD SR1 SR2 SR3 SR KR1 KR2 KR3 KR4 KR5 KR6 KR7 KR8 KR KS1 KS2 KS3 KS4 KS
1 4 4 4 3 15 2 3 2 7 5 4 4 4 4 4 4 4 33 2 4 4 3 13
2 3 4 4 4 15 1 3 4 8 4 4 4 4 4 5 4 4 33 2 3 3 3 11
3 5 4 4 4 17 1 1 2 4 5 5 5 5 4 4 4 5 37 4 4 4 5 17
4 4 4 3 3 14 2 4 4 10 4 4 4 4 4 4 4 4 32 5 5 5 5 20
5 5 5 5 5 20 1 2 2 5 5 5 4 5 5 5 4 4 37 5 5 5 5 20
6 4 4 4 3 15 2 3 3 8 4 4 5 5 5 4 4 5 36 4 4 4 4 16
7 4 4 4 3 15 2 3 3 8 5 4 4 4 5 5 5 5 37 5 4 4 5 18
8 4 4 3 3 14 2 3 2 7 5 4 4 4 4 4 3 3 31 3 3 3 3 12
9 4 4 3 3 14 4 4 3 11 4 4 5 4 4 4 5 5 35 5 5 4 5 19
10 4 4 4 3 15 1 2 2 5 4 4 4 4 4 4 5 5 34 4 4 4 3 15
11 5 4 3 3 15 3 3 2 8 4 5 5 4 5 5 4 5 37 4 4 4 5 17
12 4 4 3 3 14 2 3 4 9 5 5 5 5 5 4 4 4 37 5 4 5 4 18
13 4 4 4 3 15 2 3 4 9 4 4 5 3 4 4 3 3 30 4 3 4 3 14
14 4 4 3 3 14 1 3 3 7 4 4 4 4 4 5 5 4 34 3 4 3 3 13
15 4 5 4 4 17 1 2 3 6 4 5 5 4 5 4 4 4 35 4 4 5 5 18
16 4 5 4 4 17 1 2 1 4 5 5 5 4 5 4 5 4 37 4 4 4 3 15
17 4 3 3 3 13 3 4 4 11 4 4 4 4 4 4 5 4 33 3 4 4 3 14
18 3 4 4 4 15 2 4 1 7 5 4 5 5 5 4 3 3 34 2 4 4 3 13
19 3 3 3 4 13 2 3 3 8 3 3 3 3 4 4 4 4 28 4 3 3 3 13
20 4 4 4 4 16 2 1 1 4 5 5 5 5 4 4 4 4 36 5 5 5 4 19
21 4 3 3 3 13 3 2 2 7 5 5 5 5 5 5 4 5 39 4 5 4 4 17
22 4 4 4 3 15 2 2 2 6 4 4 4 3 4 3 3 3 28 2 3 3 2 10
23 5 5 5 5 20 1 2 1 4 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 4 4 18
24 4 4 3 4 15 1 4 2 7 5 4 4 5 5 5 5 5 38 4 4 4 5 17
25 5 2 5 5 17 1 4 2 7 5 4 4 5 5 5 5 5 38 4 4 5 5 18
26 4 5 5 3 17 2 3 3 8 4 4 5 4 5 5 4 4 35 3 3 4 4 14
27 4 4 3 4 15 2 2 3 7 4 4 4 4 4 5 4 4 33 4 3 4 4 15
28 4 4 4 5 17 1 2 2 5 5 4 4 5 4 5 4 4 35 5 5 4 4 18
29 4 4 4 5 17 1 1 1 3 4 4 4 5 4 5 4 5 35 5 4 5 5 19
30 4 5 5 3 17 2 3 3 8 4 4 4 5 5 4 4 4 34 4 4 4 3 15
31 5 5 4 4 18 2 2 2 6 4 5 5 5 5 5 4 5 38 4 3 4 4 15
32 5 5 5 4 19 1 3 2 6 5 5 5 5 4 4 5 4 37 5 5 5 4 19
33 4 4 4 4 16 2 3 4 9 4 4 4 4 4 4 4 4 32 3 4 3 3 13
34 4 3 4 4 15 2 4 4 10 4 4 4 4 5 5 4 4 34 4 4 3 4 15
35 4 3 5 4 16 2 3 4 9 5 5 4 4 5 4 4 5 36 4 4 4 3 15
36 4 4 4 4 16 2 3 2 7 5 4 4 4 3 3 3 4 30 4 3 3 4 14
37. 4 4 4 4 16 2 3 2 7 4 4 4 3 4 4 4 4 31 4 4 4 3 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
440
38. 5 2 4 2 13 2 2 2 6 3 4 4 4 4 3 3 4 29 4 4 4 4 16
39 5 5 4 4 18 2 1 1 4 5 5 5 4 5 5 5 4 38 5 5 4 4 18
40 4 4 3 4 15 3 3 4 10 5 5 4 4 4 4 4 4 34 3 3 3 3 12
41 4 4 3 4 15 2 2 2 6 4 4 5 4 5 4 4 4 34 3 4 4 4 15
42 5 4 5 2 16 4 2 2 8 5 5 5 5 5 5 4 4 38 5 5 4 4 18
43 4 3 3 3 13 2 2 2 6 4 3 3 3 3 4 4 4 28 4 4 3 4 15
44 4 4 4 4 16 1 2 1 4 3 4 4 4 4 5 4 5 33 4 5 5 5 19
45 4 4 4 4 16 1 2 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 32 3 4 3 3 13
46 4 4 4 3 15 2 3 2 7 4 4 4 4 4 5 5 4 34 4 4 4 4 16
47 4 4 3 4 15 2 2 2 6 4 4 5 4 4 5 4 4 34 4 4 4 4 16
48 4 4 3 4 15 2 4 4 10 5 5 4 4 4 4 4 5 35 2 4 4 3 13
49 5 5 4 4 18 1 2 2 5 5 5 4 4 4 5 4 5 36 4 4 4 4 16
50 4 2 2 5 13 2 2 2 6 3 4 4 4 5 4 4 4 32 4 5 5 4 18
51 4 4 4 4 16 2 4 4 10 5 4 4 4 5 4 4 4 34 4 4 4 5 17
52 4 4 4 4 16 2 2 2 6 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 16
53 4 4 4 4 16 3 3 3 9 4 4 4 4 4 4 4 4 32 2 4 4 4 14
54 4 2 4 4 14 1 1 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 30 2 4 4 2 12
55 4 4 3 4 15 3 3 3 9 4 4 4 4 5 5 4 4 34 4 4 4 4 16
56 4 5 4 5 18 2 3 2 7 5 5 5 4 5 5 5 4 38 4 4 4 3 15
57 5 4 4 5 18 1 2 3 6 5 2 5 5 5 5 5 5 37 4 5 4 4 17
58 4 4 4 4 16 2 3 3 8 4 4 4 4 4 4 3 4 31 3 3 2 2 10
59 5 4 5 4 18 1 2 1 4 5 5 3 3 4 5 5 5 35 5 5 5 4 19
60 4 4 4 4 16 2 3 2 7 4 4 4 5 5 5 4 4 35 4 4 4 4 16
61 4 4 3 4 15 2 3 2 7 4 4 5 5 4 4 5 4 35 4 2 4 4 14
62 4 4 4 4 16 1 2 2 5 5 5 5 5 5 5 3 3 36 1 4 4 3 12
63 5 5 4 4 18 1 3 3 7 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 20
64 4 5 4 5 18 1 1 1 3 5 5 5 5 5 5 4 5 39 5 4 4 4 17
65 5 3 5 4 17 1 3 2 6 5 4 5 5 5 5 4 5 38 3 4 4 4 15
66 3 3 3 4 13 2 3 3 8 4 4 4 4 4 4 4 4 32 3 3 3 3 12
67 4 4 4 4 16 2 4 2 8 4 4 5 5 4 5 4 4 35 5 4 4 4 17
68 3 3 3 4 13 2 2 2 6 4 5 4 4 4 4 5 4 34 3 3 3 4 13
69 2 4 3 4 13 2 2 2 6 4 5 5 4 4 4 4 4 34 4 4 4 4 16
70 2 4 4 4 14 2 4 4 10 4 4 4 4 4 4 4 4 32 2 2 4 2 10
71 5 4 5 4 18 3 3 4 10 5 4 4 4 5 5 4 4 35 4 4 4 4 16
72 4 4 3 4 15 3 2 2 7 4 4 4 4 4 4 4 4 32 3 4 3 3 13
73 5 4 4 4 17 5 2 2 9 4 4 5 5 5 5 4 5 37 5 4 4 4 17
74 5 5 4 4 18 1 2 1 4 5 5 4 5 5 5 5 4 38 4 5 5 4 18
75 4 5 5 5 19 1 5 1 7 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 20
76 5 5 5 4 19 1 1 1 3 3 4 4 4 5 4 3 4 31 4 4 5 4 17
77 5 4 4 5 18 2 2 1 5 4 5 4 4 4 4 4 4 33 3 3 4 4 14
78 3 4 3 4 14 3 4 4 11 4 4 5 5 4 4 4 4 34 4 4 4 3 15
79 4 4 3 4 15 2 3 3 8 5 4 4 4 4 4 4 4 33 4 4 4 3 15
80 5 5 5 4 19 1 2 3 6 5 5 5 5 4 5 5 4 38 3 4 3 4 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
441
81 5 4 4 3 16 2 4 3 9 5 5 3 4 4 5 5 5 36 4 4 4 3 15
82 5 4 4 4 17 1 2 2 5 5 5 5 4 4 4 4 4 35 4 4 3 3 14
83 4 4 3 3 14 2 4 3 9 4 4 4 4 4 5 4 5 34 4 4 3 2 13
84 4 4 4 4 16 1 2 2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 39 4 5 4 5 18
85 4 4 4 4 16 2 2 2 6 5 5 4 4 4 5 5 5 37 2 4 5 4 15
86 5 5 5 4 19 1 1 1 3 5 5 5 5 5 5 5 4 39 5 5 5 5 20
87 5 4 4 5 18 2 2 2 6 5 5 5 5 5 5 5 4 39 4 4 4 4 16
88 5 4 5 5 19 1 2 2 5 4 5 5 5 4 5 5 5 38 4 5 4 4 17
89 3 4 4 4 15 3 3 4 10 4 4 4 4 4 4 3 4 31 3 3 4 3 13
90 5 5 5 4 19 1 4 2 7 5 4 4 4 5 5 4 4 35 4 5 5 4 18
91 3 4 4 3 14 3 3 3 9 5 4 4 4 4 4 4 4 33 3 4 4 4 15
92 3 4 3 4 14 2 2 2 6 5 4 4 4 4 4 4 4 33 3 4 4 3 14
93 3 4 3 4 14 3 3 3 9 4 4 4 4 4 4 4 4 32 3 4 4 3 14
94 4 4 5 4 17 2 4 3 9 5 5 5 4 5 4 3 4 35 4 3 4 4 15
95 4 5 4 4 17 2 2 4 8 4 4 5 5 4 4 4 4 34 4 4 5 4 17
96 4 3 3 3 13 2 2 3 7 4 4 4 4 3 4 4 3 30 3 3 3 3 12
97 4 3 4 3 14 3 3 3 9 4 4 4 4 4 4 3 3 30 4 4 4 3 15
98 4 4 5 4 17 2 2 1 5 5 5 5 5 5 5 4 4 38 5 4 4 4 17
99 4 2 4 4 14 1 2 2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 39 4 4 4 3 15
100 4 4 5 4 17 2 4 2 8 5 5 5 5 5 5 4 4 38 4 4 4 3 15
101 5 5 5 4 19 1 1 2 4 5 5 5 5 5 5 5 4 39 4 4 4 4 16
102 5 5 5 4 19 1 2 2 5 5 5 4 4 4 4 4 4 34 5 5 5 4 19
103 5 4 5 4 18 1 3 2 6 5 5 5 5 4 4 4 5 37 4 4 5 4 17
104 4 5 5 4 18 1 2 1 4 4 4 4 4 5 5 5 4 35 5 4 4 5 18
105 5 5 5 4 19 1 1 1 3 4 5 4 4 4 4 5 5 35 5 5 5 5 20
106 4 4 4 4 16 1 5 2 8 5 5 5 5 5 5 4 4 38 4 4 4 3 15
107 5 5 5 4 19 1 2 2 5 5 5 5 5 3 4 4 5 36 5 5 5 4 19
108 4 5 3 5 17 2 3 3 8 4 4 4 4 4 4 4 3 31 3 3 3 3 12
109 4 5 3 4 16 3 4 2 9 4 4 4 4 2 4 4 4 30 2 4 3 3 12
110 4 4 4 5 17 2 4 2 8 4 4 4 5 5 5 4 4 35 2 4 4 3 13
111 4 4 4 5 17 2 4 2 8 4 4 4 4 4 4 4 4 32 2 4 4 3 13
112 4 5 4 4 17 2 3 2 7 5 5 5 4 4 4 4 4 35 4 4 4 4 16
113 4 5 4 5 18 3 4 2 9 5 4 5 4 4 4 4 4 34 4 4 4 4 16
114 5 5 4 5 19 1 4 3 8 5 5 5 5 5 4 5 5 39 4 5 5 5 19
115 5 5 5 4 19 1 4 3 8 5 5 4 5 5 5 5 5 39 4 5 5 5 19
116 5 4 4 4 17 2 2 1 5 5 4 4 4 4 4 4 4 33 4 4 4 4 16
117 4 4 4 4 16 2 2 2 6 4 4 4 4 4 4 4 4 32 3 3 3 3 12
118 5 5 5 4 19 2 2 3 7 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 4 4 4 17
119 4 2 5 5 16 1 2 4 7 5 5 5 5 5 5 3 4 37 2 5 4 4 15
120 3 4 3 4 14 2 2 3 7 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 5 3 3 15
121 4 5 5 5 19 2 3 2 7 4 4 4 5 5 5 4 4 35 4 5 5 3 17
122 3 4 4 4 15 3 2 3 8 4 4 4 4 4 4 4 4 32 3 5 3 3 14
123 4 4 4 4 16 2 2 3 7 4 4 4 4 5 5 4 4 34 4 4 4 4 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
442
124 4 4 4 4 16 3 3 4 10 4 4 4 5 5 4 4 4 34 3 3 3 3 12
125 4 4 3 3 14 2 3 3 8 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 3 3 3 13
126 5 5 5 4 19 1 1 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 35 4 5 4 4 17
127 5 2 4 2 13 4 1 2 7 3 3 4 4 4 4 3 4 29 4 4 4 4 16
128 4 4 4 4 16 4 4 2 10 4 4 4 4 5 5 4 4 34 2 3 3 3 11
129 5 5 5 5 20 1 3 2 6 5 5 5 5 5 5 4 5 39 4 5 5 4 18
130 5 5 5 5 20 1 1 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 20
131 4 4 5 5 18 1 1 1 3 4 4 4 4 4 5 4 4 33 5 5 5 4 19
132 5 2 3 4 14 2 2 3 7 5 5 4 4 4 4 4 5 35 4 4 4 4 16
133 4 2 4 4 14 2 4 2 8 4 4 4 4 4 5 5 4 34 4 4 4 2 14
134 4 4 4 4 16 2 4 2 8 5 4 4 4 4 4 4 4 33 4 4 4 4 16
135 4 4 5 4 17 2 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 5 17
136 5 5 5 5 20 1 1 1 3 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 20
137 5 4 5 4 18 1 2 2 5 5 5 4 4 4 4 4 4 34 5 5 4 3 17
138 4 4 5 4 17 1 4 1 6 5 5 5 4 5 4 5 5 38 4 4 4 4 16
139 5 4 5 5 19 1 3 2 6 5 5 5 5 5 5 5 5 40 4 4 4 4 16
140 4 5 4 5 18 2 3 2 7 5 4 5 5 4 4 4 4 35 3 4 4 4 15
141 4 5 4 5 18 1 2 2 5 4 4 4 3 3 4 4 2 28 2 4 4 2 12
142 2 4 3 4 13 2 3 4 9 4 4 4 4 4 4 2 4 30 4 4 2 2 12
143 4 4 4 4 16 2 2 3 7 4 4 4 4 4 4 3 4 31 4 4 4 4 16
144 4 5 4 4 17 1 3 2 6 4 5 5 4 5 4 4 4 35 5 4 4 4 17
145 4 5 4 5 18 2 3 2 7 5 5 5 5 5 4 5 4 38 4 5 4 4 17
146 5 5 5 5 20 2 1 1 4 5 5 5 5 5 5 5 5 40 4 5 5 4 18
147 4 4 4 4 16 2 4 4 10 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 16
148 5 4 5 5 19 1 2 2 5 4 5 5 5 5 5 4 5 38 4 4 4 2 14
149 4 4 4 4 16 2 3 2 7 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 16
150 4 2 4 3 13 2 2 2 6 3 3 3 4 4 4 3 4 28 4 4 3 3 14
151 5 2 4 4 15 1 2 2 5 5 5 4 4 5 5 4 4 36 4 4 4 4 16
152 3 5 3 5 16 2 3 3 8 4 4 4 4 4 4 3 4 31 5 4 4 4 17
153 5 5 5 5 20 1 1 2 4 5 5 5 5 5 5 4 5 39 4 5 5 4 18
154 5 5 5 5 20 1 2 2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 39 5 5 5 4 19
155 4 4 4 5 17 2 2 2 6 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 3 4 15
156 4 4 4 5 17 2 2 2 6 4 4 4 4 5 5 4 4 34 3 3 3 4 13
157 4 5 4 4 17 2 2 2 6 4 5 5 5 5 5 5 5 39 4 5 5 5 19
158 4 4 4 5 17 3 3 3 9 5 5 5 4 4 4 4 5 36 4 4 3 3 14
159 4 5 4 5 18 1 3 3 7 5 5 5 4 4 4 4 4 35 4 4 4 3 15
160 4 4 4 5 17 1 1 1 3 4 4 4 4 5 5 4 4 34 4 4 4 4 16
161 4 5 4 5 18 1 2 5 8 5 5 5 4 5 4 4 5 37 5 4 4 4 17
162 4 5 4 4 17 2 3 3 8 5 5 5 4 4 4 4 4 35 3 3 3 3 12
163 4 4 3 3 14 2 4 3 9 4 4 4 4 4 4 3 3 30 4 3 3 3 13
164 5 4 5 5 19 1 4 4 9 5 4 4 4 5 4 5 4 35 4 5 4 4 17
165 5 5 5 5 20 1 2 2 5 5 5 5 4 4 4 4 5 36 4 5 4 5 18
166 5 5 5 5 20 1 2 2 5 5 4 4 5 4 4 5 5 36 5 4 5 4 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
443
167 4 4 4 4 16 2 3 3 8 3 3 3 4 4 3 5 5 30 4 5 5 4 18
168 5 5 4 4 18 1 2 2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 39 4 5 4 5 18
169 4 4 5 5 18 1 2 2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 39 5 5 5 4 19
170 5 5 5 5 20 1 2 1 4 5 5 5 5 5 4 4 5 38 5 5 4 5 19
171 4 5 4 4 17 2 2 2 6 5 5 4 5 5 4 4 4 36 5 4 4 5 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
444
Lampiran 31. Data Kuantitatif (lanjutan)
NO CT1 CT2 CT3 CT4 CT KH1 KH2 KH3 KH4 KH VS1 VS2 VS3 VS4 VS5 VS KU1 KU2 KU3 KU4 KU5 KU6 KU7 KU8 KU
1 4 3 4 2 13 2 3 4 4 13 4 2 4 3 4 17 4 4 4 4 4 3 1 4 28
2 4 4 4 3 15 3 3 4 3 13 4 3 4 4 4 19 3 3 3 3 4 3 3 3 25
3 5 2 2 2 11 5 4 4 4 17 4 4 4 4 5 21 4 4 5 3 3 5 2 3 29
4 5 5 5 5 20 4 4 4 3 15 4 5 2 4 3 18 5 4 4 4 3 3 2 2 27
5 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 5 3 5 3 21 5 5 5 5 5 5 5 5 40
6 4 3 2 2 11 4 4 3 3 14 4 4 5 4 5 22 4 4 4 3 3 3 5 5 31
7 4 3 3 3 13 4 5 5 4 18 4 4 4 4 3 19 4 4 4 2 5 3 3 5 30
8 3 3 3 2 11 3 3 3 3 12 3 4 4 3 4 18 3 3 3 3 3 3 4 4 26
9 5 4 4 4 17 4 4 5 4 17 4 4 4 4 5 21 5 5 4 5 5 5 5 5 39
10 4 2 2 2 10 4 4 3 3 14 4 4 4 3 4 19 4 4 4 3 4 4 5 5 33
11 5 4 2 2 13 4 4 4 3 15 4 4 3 4 4 19 5 4 5 4 4 4 4 5 35
12 4 3 3 3 13 5 4 4 4 17 4 4 2 5 3 18 4 4 4 4 4 4 2 3 29
13 3 2 3 2 10 4 4 3 3 14 2 3 5 5 3 18 3 3 3 3 4 4 2 2 24
14 4 3 3 3 13 4 3 3 3 13 4 5 4 5 4 22 4 4 3 4 4 4 4 4 31
15 4 4 4 2 14 3 3 5 4 15 4 2 4 4 5 19 4 4 4 4 5 5 4 4 34
16 3 2 2 1 8 4 3 5 3 15 3 2 3 4 3 15 5 5 4 4 5 5 5 5 38
17 4 4 4 3 15 4 3 3 3 13 3 3 3 3 3 15 3 3 3 4 4 4 2 3 26
18 4 4 4 4 16 4 3 4 4 15 3 2 2 5 2 14 2 2 3 2 4 3 2 2 20
19 4 3 3 2 12 2 3 3 3 11 3 3 3 3 3 15 3 3 3 4 4 3 3 3 26
20 3 3 2 1 9 5 5 4 4 18 4 4 4 4 4 20 5 5 3 4 4 4 5 4 34
21 4 3 3 3 13 4 4 3 3 14 3 4 4 4 4 19 4 4 3 3 3 4 2 4 27
22 4 3 3 3 13 3 3 3 4 13 5 2 2 5 2 16 2 2 2 4 4 4 4 4 26
23 5 2 3 2 12 4 4 4 2 14 5 4 5 5 2 21 4 4 4 4 4 4 5 5 34
24 5 2 1 1 9 4 4 4 1 13 5 5 5 3 4 22 5 5 5 5 5 5 5 4 39
25 5 2 1 1 9 5 5 4 1 15 5 5 5 5 4 24 5 5 5 5 5 5 5 4 39
26 4 4 3 3 14 4 4 5 4 17 4 4 4 4 5 21 5 4 3 4 4 4 2 3 29
27 3 1 1 1 6 3 2 4 3 12 2 4 2 5 3 16 4 4 4 4 4 4 4 4 32
28 2 2 2 2 8 5 5 5 4 19 5 5 5 5 4 24 5 5 4 4 4 4 5 5 36
29 4 2 4 1 11 4 4 5 4 17 4 4 5 5 5 23 4 4 4 4 4 4 5 5 34
30 4 3 3 3 13 3 3 4 4 14 4 4 4 4 4 20 3 3 3 3 4 4 4 3 27
31 5 3 4 3 15 4 4 5 4 17 4 4 4 5 4 21 4 4 4 4 4 4 4 4 32
32 4 2 2 1 9 4 4 5 5 18 5 5 5 5 4 24 5 5 5 4 5 5 5 5 39
33 4 3 3 3 13 4 4 4 4 16 4 3 4 4 4 19 4 4 4 3 4 4 4 4 31
34 3 2 2 2 9 3 2 4 3 12 4 3 3 3 3 16 4 4 3 3 3 3 4 4 28
35 4 2 2 2 10 4 4 4 3 15 3 3 4 4 4 18 3 3 3 3 4 4 4 4 28
36 4 2 3 3 12 4 4 4 3 15 5 5 4 4 4 22 4 3 4 3 4 4 3 3 28
37. 3 3 3 3 12 4 2 3 3 12 4 2 4 5 3 18 2 2 2 2 2 2 3 3 18
38. 5 5 5 4 19 4 3 3 3 13 4 3 4 4 4 19 4 4 3 3 3 4 4 4 29
39 4 3 3 3 13 4 4 4 4 16 4 4 4 4 5 21 5 5 3 3 5 5 5 5 36
40 3 2 2 2 9 3 3 4 3 13 4 4 2 4 4 18 3 3 3 3 4 3 3 3 25
41 4 4 3 3 14 4 4 4 4 16 4 3 4 4 4 19 4 4 4 4 4 4 4 4 32
42 2 3 3 2 10 4 4 5 4 17 4 4 4 4 3 19 4 4 4 2 4 4 5 4 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
445
43 4 2 4 3 13 4 4 4 3 15 5 4 3 3 4 19 4 3 3 4 4 2 4 4 28
44 5 5 5 5 20 5 5 5 4 19 5 3 4 4 4 20 4 4 5 3 5 5 5 5 36
45 3 4 4 4 15 4 4 4 4 16 4 4 5 3 4 20 4 3 4 4 4 4 4 4 31
46 4 5 5 4 18 4 4 3 3 14 4 3 4 4 2 17 3 3 3 3 3 3 3 3 24
47 4 4 4 4 16 4 4 3 3 14 4 4 4 3 4 19 4 4 3 3 4 4 2 4 28
48 4 2 2 2 10 3 4 4 4 15 4 2 4 4 4 18 3 4 4 4 4 4 4 4 31
49 4 4 4 2 14 4 5 4 4 17 4 4 4 4 4 20 4 4 4 2 4 4 4 4 30
50 5 4 4 4 17 4 4 4 3 15 4 4 4 3 4 19 3 2 2 3 3 3 4 4 24
51 4 2 1 1 8 4 4 4 3 15 2 3 4 2 4 15 3 3 3 3 3 3 3 3 24
52 3 3 3 2 11 4 4 4 3 15 4 4 4 3 4 19 3 4 4 3 4 4 4 4 30
53 4 4 4 2 14 4 4 4 4 16 4 3 4 4 4 19 2 2 3 3 3 3 3 4 23
54 2 2 2 2 8 2 4 4 2 12 4 2 4 4 4 18 2 2 2 2 2 4 2 4 20
55 4 5 5 5 19 4 4 4 3 15 4 5 4 4 4 21 4 4 3 4 4 4 4 4 31
56 4 3 3 2 12 3 3 5 5 16 3 3 5 4 3 18 3 3 5 5 3 5 5 4 33
57 5 5 4 4 18 5 4 5 4 18 4 3 2 4 2 15 4 4 4 4 4 4 4 4 32
58 2 2 4 2 10 2 3 3 3 11 4 4 3 4 4 19 2 2 2 4 4 2 3 3 22
59 4 4 2 2 12 5 5 5 2 17 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 5 5 5 40
60 4 4 3 3 14 4 3 4 4 15 4 4 3 3 3 17 3 3 3 3 4 4 3 3 26
61 4 4 4 4 16 4 4 4 3 15 4 4 4 3 4 19 4 4 4 3 4 4 3 4 30
62 4 1 1 1 7 4 3 4 3 14 5 4 5 5 5 24 3 4 4 2 3 4 4 4 28
63 3 2 2 2 9 4 4 4 5 17 4 3 4 3 4 18 4 4 5 4 4 3 5 5 34
64 2 2 2 2 8 4 4 4 4 16 4 4 5 4 5 22 3 3 4 3 3 3 3 3 25
65 2 2 2 2 8 3 3 4 4 14 4 4 3 4 2 17 2 2 3 3 4 4 2 3 23
66 2 2 2 2 8 4 4 4 3 15 4 3 2 4 4 17 3 3 4 3 2 3 4 4 26
67 4 3 4 2 13 3 4 4 3 14 5 4 4 5 4 22 4 3 4 4 5 4 4 4 32
68 4 4 4 4 16 4 3 3 4 14 4 2 4 4 4 18 2 2 2 2 3 3 3 3 20
69 4 4 4 4 16 4 4 3 4 15 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 32
70 2 2 2 2 8 2 2 4 4 12 4 2 2 4 2 14 2 2 4 2 2 2 2 2 18
71 4 2 2 2 10 4 4 4 4 16 4 2 4 4 4 18 4 4 4 4 4 4 4 4 32
72 3 2 2 2 9 3 3 4 3 13 4 3 3 3 4 17 3 3 3 3 4 3 4 4 27
73 4 2 2 1 9 5 2 4 4 15 5 2 4 4 2 17 2 2 4 2 4 2 1 1 18
74 5 2 2 2 11 4 4 5 4 17 4 4 5 4 5 22 4 4 4 3 4 3 4 4 30
75 2 2 2 2 8 4 5 5 4 18 5 2 5 4 5 21 4 4 4 2 4 4 5 5 32
76 3 3 3 3 12 4 4 4 4 16 4 5 5 5 5 24 4 3 4 3 5 4 5 5 33
77 3 3 3 3 12 4 4 4 4 16 2 2 5 2 5 16 3 2 2 2 3 4 2 2 20
78 3 3 3 3 12 4 4 4 3 15 3 3 3 4 2 15 3 3 3 3 2 2 3 3 22
79 4 2 2 2 10 3 3 4 3 13 4 4 4 4 4 20 4 4 3 3 4 3 3 4 28
80 4 4 4 3 15 4 4 4 4 16 3 3 5 3 5 19 4 4 4 4 5 4 5 4 34
81 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 3 4 4 4 19 4 3 4 4 4 3 3 4 29
82 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 3 19 4 4 4 2 4 4 4 4 30
83 2 1 2 1 6 4 4 3 3 14 3 2 5 4 5 19 3 3 3 4 2 4 5 4 28
84 4 4 4 2 14 4 4 5 2 15 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 32
85 5 4 4 3 16 4 3 4 4 15 4 3 3 4 2 16 3 3 4 4 3 2 4 4 27
86 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 5 5 5 40
87 4 2 2 2 10 5 4 5 4 18 5 4 4 5 5 23 4 4 4 4 4 4 4 4 32
88 4 2 2 2 10 5 4 5 4 18 5 4 4 5 5 23 4 4 4 4 4 4 4 4 32
89 4 4 4 3 15 3 4 4 3 14 3 4 3 3 3 16 3 4 3 3 4 4 3 3 27
90 5 4 3 2 14 5 4 5 4 18 4 4 4 5 5 22 5 5 3 3 4 2 4 5 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
446
91 4 3 2 4 13 4 4 5 4 17 4 5 5 4 5 23 4 4 4 4 4 3 4 5 32
92 4 3 2 4 13 4 4 5 4 17 4 5 4 5 5 23 4 4 2 2 4 3 4 5 28
93 4 2 2 4 12 4 4 5 4 17 4 5 4 5 5 23 4 4 2 4 4 3 4 5 30
94 4 4 3 3 14 4 4 4 4 16 4 4 4 3 4 19 4 4 3 4 4 4 4 2 29
95 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 5 21 5 4 4 4 4 4 2 2 29
96 4 4 4 3 15 3 3 4 3 13 4 3 3 4 4 18 3 4 3 3 4 2 2 3 24
97 3 3 4 4 14 3 3 4 4 14 4 3 3 4 4 18 3 4 4 4 3 4 3 3 28
98 3 3 4 4 14 3 3 4 3 13 3 3 4 4 4 18 3 4 3 3 3 4 2 2 24
99 4 3 4 3 14 3 3 3 4 13 2 2 3 3 4 14 4 4 2 3 2 3 2 3 23
100 2 2 2 2 8 2 2 4 4 12 2 4 4 2 4 16 2 4 4 2 3 3 4 4 26
101 4 3 2 2 11 5 4 5 4 18 4 5 4 4 5 22 3 4 4 4 5 4 5 4 33
102 5 4 4 2 15 5 5 5 5 20 5 3 4 5 2 19 5 4 4 4 4 4 3 4 32
103 5 4 3 3 15 4 4 5 4 17 4 3 4 5 4 20 4 4 4 3 5 5 5 5 35
104 4 3 2 2 11 4 5 4 5 18 4 2 3 3 4 16 3 3 5 5 4 4 4 5 33
105 5 4 4 3 16 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 25 5 5 5 3 5 3 5 5 36
106 4 4 2 2 12 2 3 3 4 12 4 4 4 4 4 20 3 3 3 3 4 3 3 4 26
107 3 4 4 4 15 5 5 5 4 19 5 5 5 5 4 24 4 4 5 4 5 5 5 5 37
108 3 3 4 3 13 4 4 4 3 15 4 4 4 4 4 20 4 4 4 3 4 3 3 3 28
109 4 5 5 4 18 3 2 4 3 12 4 4 4 4 4 20 4 4 4 2 4 2 2 4 26
110 4 4 3 3 14 3 4 4 4 15 3 2 3 5 5 18 3 3 4 2 3 3 3 4 25
111 4 4 3 3 14 3 3 4 4 14 4 2 3 4 4 17 3 4 4 2 3 3 3 4 26
112 4 3 3 4 14 3 4 4 4 15 4 5 4 3 4 20 4 4 4 4 4 3 4 4 31
113 4 4 4 4 16 2 2 4 4 12 4 4 5 4 4 21 4 4 4 4 4 4 4 4 32
114 5 4 4 4 17 5 5 5 4 19 5 5 3 5 3 21 4 4 4 5 5 5 4 5 36
115 5 4 4 4 17 5 5 5 4 19 5 5 3 5 2 20 4 4 5 5 5 5 4 4 36
116 4 4 4 4 16 5 4 4 4 17 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 32
117 4 2 2 2 10 4 4 4 4 16 4 3 3 3 3 16 3 3 4 3 4 4 3 4 28
118 3 3 3 3 12 4 4 5 4 17 4 5 4 5 5 23 3 5 5 5 4 5 5 4 36
119 5 3 2 2 12 4 3 4 4 15 4 5 5 4 4 22 3 3 4 4 4 3 4 3 28
120 4 3 3 3 13 3 3 3 3 12 4 3 4 3 3 17 3 3 3 3 4 3 3 3 25
121 4 3 3 3 13 5 5 5 5 20 3 3 5 5 5 21 4 5 5 4 4 4 3 4 33
122 3 3 3 3 12 3 2 4 4 13 4 3 4 4 3 18 3 4 4 4 4 4 3 3 29
123 4 4 4 4 16 5 4 4 4 17 3 4 4 4 3 18 4 4 4 4 4 4 3 3 30
124 5 5 5 5 20 4 4 4 4 16 4 4 2 4 2 16 4 4 4 4 4 4 2 2 28
125 4 5 4 3 16 4 4 4 4 16 4 3 3 4 3 17 4 4 4 4 4 4 3 3 30
126 4 4 4 4 16 5 4 5 1 15 5 3 3 5 4 20 4 4 4 4 5 5 4 5 35
127 4 1 2 1 8 4 4 4 4 16 4 3 4 4 4 19 3 2 3 3 4 2 4 4 25
128 3 2 2 2 9 3 4 4 3 14 4 4 4 3 4 19 3 3 3 3 4 4 2 2 24
129 5 4 3 3 15 4 4 5 3 16 5 4 2 5 4 20 5 4 4 5 4 4 4 4 34
130 5 5 5 5 20 5 5 5 4 19 5 5 5 4 4 23 5 5 5 5 4 5 5 5 39
131 5 1 1 1 8 5 5 5 4 19 5 4 5 4 4 22 5 5 5 5 5 5 5 5 40
132 4 3 3 3 13 4 4 3 3 14 3 3 3 3 3 15 4 4 3 3 4 4 4 4 30
133 2 2 2 2 8 4 4 3 3 14 4 4 4 4 4 20 4 2 2 2 2 2 2 4 20
134 4 3 3 3 13 4 4 4 4 16 4 4 3 4 3 18 4 4 4 4 4 4 4 4 32
135 5 3 3 3 14 5 5 5 4 19 5 4 5 5 5 24 5 5 5 4 5 5 4 5 38
136 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 5 2 5 37
137 1 3 3 1 8 5 5 5 4 19 5 4 5 5 4 23 5 5 5 4 4 4 4 4 35
138 4 5 4 5 18 5 4 5 5 19 5 5 5 4 5 24 2 2 2 2 4 2 5 4 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
447
139 4 3 3 3 13 4 4 3 3 14 2 4 5 3 5 19 4 2 2 4 4 3 4 3 26
140 4 4 4 3 15 4 4 4 4 16 4 5 4 4 5 22 4 4 4 3 3 3 4 4 29
141 3 2 2 2 9 4 2 4 4 14 4 4 4 4 4 20 3 3 3 4 4 4 2 3 26
142 3 2 2 2 9 2 2 4 3 11 2 2 4 2 4 14 2 2 2 3 3 2 2 2 18
143 3 3 2 2 10 4 3 4 4 15 4 4 4 4 4 20 3 3 3 4 4 4 4 4 29
144 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 5 4 4 4 21 4 4 4 4 4 4 4 4 32
145 4 4 4 4 16 4 3 4 3 14 4 4 4 4 4 20 4 3 3 4 4 4 3 3 28
146 5 4 4 3 16 4 4 5 4 17 4 4 4 5 4 21 4 4 4 5 5 5 5 5 37
147 4 4 4 3 15 4 3 4 4 15 4 4 4 4 4 20 4 4 3 3 3 3 2 2 24
148 2 2 2 2 8 4 3 5 5 17 5 5 5 5 5 25 4 4 3 4 4 5 5 5 34
149 4 4 3 3 14 4 4 4 4 16 3 3 4 3 4 17 4 4 4 4 4 4 4 4 32
150 3 2 2 2 9 5 4 4 4 17 4 3 4 4 4 19 4 4 4 4 3 3 4 4 30
151 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 32
152 4 2 2 2 10 4 4 4 3 15 4 4 4 3 4 19 4 4 4 4 4 3 4 3 30
153 4 4 4 4 16 5 5 4 5 19 5 4 5 5 5 24 5 5 5 5 5 5 4 5 39
154 4 4 4 4 16 5 4 5 2 16 2 2 4 4 5 17 4 4 4 3 5 5 5 5 35
155 4 4 4 4 16 4 4 4 2 14 2 2 4 2 4 14 3 4 4 4 4 4 3 4 30
156 3 3 3 2 11 4 4 3 3 14 4 4 4 4 4 20 4 3 3 3 4 4 4 2 27
157 5 4 3 4 16 4 4 5 3 16 5 4 4 5 4 22 4 4 4 4 5 5 4 4 34
158 3 3 2 2 10 3 4 4 4 15 3 4 2 4 4 17 3 3 3 3 3 3 3 3 24
159 3 3 3 3 12 4 3 4 4 15 4 4 4 4 4 20 3 3 3 3 4 3 4 4 27
160 5 4 4 4 17 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 32
161 4 2 4 4 14 4 4 4 4 16 2 4 5 5 1 17 4 4 4 4 5 5 4 4 34
162 3 3 2 1 9 4 4 4 4 16 4 3 3 4 4 18 3 3 3 3 3 3 3 3 24
163 4 3 3 3 13 4 3 3 4 14 3 3 3 4 3 16 4 4 3 3 3 4 3 3 27
164 4 4 4 4 16 5 4 4 5 18 4 4 2 4 2 16 5 5 5 4 4 4 4 4 35
165 4 2 2 2 10 4 4 5 5 18 4 4 4 4 5 21 5 5 5 5 5 5 4 4 38
166 4 2 2 2 10 4 4 5 5 18 4 4 5 4 4 21 4 4 5 5 5 5 5 4 37
167 4 4 4 3 15 5 5 5 4 19 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 3 3 30
168 4 4 4 3 15 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 32
169 5 4 4 3 16 4 4 4 4 16 5 4 4 5 1 19 5 4 4 3 4 4 4 4 32
170 5 5 5 4 19 5 4 5 4 18 5 4 4 4 4 21 3 4 5 5 4 5 5 5 36
171 5 3 2 1 11 5 4 4 4 17 4 3 3 3 4 17 4 4 4 4 4 4 3 2 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
448
Lampiran 31. Data Kuantitatif (lanjutan)
NO KD1 KD2 KD3 KD4 KD5 KD6 KD PS1 PS2 PS KM1 KM2 KM3 KM PP1 PP2 PP DS UM JK PG PL
1 4 4 4 2 4 4 22 5 4 9 3 3 3 9 5 4 9 1 55 1 30 200
2 3 3 3 3 2 2 16 3 3 6 4 3 3 10 4 4 8 1 60 1 32 60
3 1 1 2 2 2 2 10 5 5 10 4 4 3 11 4 5 9 1 55 0 25 120
4 2 3 1 1 1 1 9 4 4 8 5 5 5 15 4 4 8 1 50 1 24 300
5 1 1 2 2 1 1 8 5 5 10 3 2 3 8 5 5 10 1 53 1 35 5
6 1 2 2 2 2 2 11 4 4 8 3 3 3 9 5 4 9 1 58 0 31 6
7 2 2 2 1 2 2 11 4 4 8 5 4 5 14 5 5 10 1 40 0 16 6
8 3 3 3 3 3 3 18 3 3 6 3 2 3 8 4 4 8 1 51 0 23 0
9 1 1 1 1 1 2 7 4 4 8 2 3 3 8 5 5 10 1 54 1 25 564
10 3 3 2 2 2 2 14 3 3 6 3 4 3 10 4 4 8 1 55 0 23 8
11 2 1 2 1 2 2 10 4 4 8 4 3 3 10 5 5 10 1 40 1 11 200
12 2 2 2 1 2 2 11 4 4 8 3 3 3 9 4 4 8 0 47 1 15 6
13 2 3 2 2 2 2 13 3 4 7 4 3 3 10 5 4 9 0 52 0 30 8
14 2 2 2 2 1 1 10 4 4 8 3 2 3 8 5 5 10 0 44 0 11 6
15 3 3 2 2 2 3 15 2 2 4 2 3 4 9 4 4 8 0 28 0 6 3
16 2 4 2 1 1 3 13 2 4 6 4 4 3 11 5 5 10 0 35 0 10 48
17 3 3 3 3 4 3 19 3 3 6 3 3 4 10 4 4 8 0 56 0 29 0
18 3 4 3 2 4 2 18 5 4 9 3 4 3 10 4 4 8 0 41 1 9 8
19 4 3 4 3 4 4 22 3 3 6 2 2 3 7 4 4 8 0 45 0 14 6
20 2 1 1 1 2 2 9 3 3 6 5 4 3 12 4 4 8 0 52 1 11 8
21 2 2 2 2 1 2 11 2 2 4 4 3 3 10 3 3 6 0 46 0 20 6
22 3 3 3 3 4 4 20 2 3 5 4 3 3 10 2 2 4 0 34 0 6 8
23 4 4 4 1 1 1 15 4 4 8 4 3 3 10 5 4 9 0 49 0 21 10
24 1 1 2 1 1 1 7 4 3 7 4 5 5 14 3 4 7 0 55 0 29 8
25 1 1 1 2 1 1 7 5 4 9 4 5 5 14 3 4 7 0 51 0 29 10
26 3 2 2 2 2 2 13 3 4 7 4 4 5 13 3 4 7 0 50 0 13 8
27 2 2 4 2 4 2 16 3 2 5 4 4 4 12 3 3 6 0 53 0 26 8
28 2 2 1 1 1 2 9 4 4 8 4 5 5 14 3 3 6 0 26 0 3 8
29 2 2 2 1 1 1 9 4 4 8 4 5 5 14 4 3 7 0 28 1 3 8
30 2 2 2 2 3 3 14 3 4 7 3 4 4 11 4 4 8 0 34 0 9 8
31 2 2 2 2 2 2 12 5 4 9 4 4 4 12 3 2 5 0 42 1 8 12
32 1 1 2 2 1 1 8 4 3 7 5 4 5 14 4 4 8 0 33 0 8 12
33 2 2 2 2 1 2 11 3 4 7 3 3 4 10 4 3 7 0 52 0 23 120
34 3 3 3 2 2 3 16 3 2 5 3 3 3 9 3 4 7 0 45 0 9 8
35 3 3 2 3 2 2 15 3 3 6 3 3 3 9 3 3 6 0 42 1 16 10
36 3 3 3 2 2 2 15 3 3 6 4 3 4 11 4 3 7 0 50 0 23 32
37. 5 4 4 3 4 4 24 3 3 6 2 3 2 7 3 4 7 0 52 1 22 20
38. 2 2 2 2 2 2 12 3 3 6 3 3 2 8 3 2 5 0 40 0 15 10
39 2 3 1 1 1 2 10 4 3 7 4 3 5 12 4 4 8 0 40 1 9 48
40 3 3 4 3 3 3 19 3 4 7 3 3 4 10 3 4 7 0 59 1 27 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
449
41 3 3 2 2 2 2 14 3 3 6 4 3 3 10 4 3 7 0 47 1 7 20
42 2 2 2 2 2 2 12 3 4 7 4 4 4 12 4 3 7 0 50 1 23 12
43 4 4 4 2 4 3 21 3 4 7 2 2 4 8 2 3 5 1 38 0 12 0
44 2 2 2 2 1 1 10 3 3 6 4 5 4 13 4 3 7 1 48 1 12 10
45 3 4 3 3 3 3 19 3 2 5 4 3 4 11 4 4 8 1 47 0 20 10
46 3 3 2 2 2 3 15 3 2 5 4 3 3 10 2 3 5 1 58 0 29 32
47 2 1 1 2 2 2 10 3 3 6 3 3 3 9 3 4 7 1 51 0 22 8
48 4 2 2 2 4 2 16 3 4 7 4 3 4 11 3 4 7 1 52 0 26 10
49 2 2 1 2 1 2 10 4 3 7 4 4 5 13 5 2 7 1 46 1 18 12
50 2 3 3 3 2 2 15 3 3 6 3 2 3 8 3 3 6 1 47 1 21 8
51 2 2 2 2 2 2 12 2 3 5 3 4 4 11 4 3 7 1 38 0 12 10
52 2 2 2 2 1 2 11 4 3 7 4 4 3 11 4 3 7 1 49 0 27 8
53 2 2 2 1 2 2 11 3 4 7 2 2 4 8 4 4 8 1 54 1 29 8
54 2 2 2 2 2 2 12 2 2 4 3 3 3 9 2 3 5 1 44 1 3 8
55 2 2 2 2 2 2 12 3 2 5 4 3 4 11 2 3 5 1 56 0 32 12
56 3 2 2 2 3 3 15 5 4 9 4 4 5 13 3 4 7 1 45 1 17 40
57 2 2 3 2 2 2 13 4 4 8 4 4 4 12 3 2 5 1 58 1 33 12
58 4 2 4 4 2 2 18 4 2 6 2 2 4 8 3 3 6 1 56 0 29 12
59 1 1 2 1 1 2 8 4 5 9 5 5 4 14 3 4 7 1 42 0 19 100
60 2 2 2 2 3 2 13 3 3 6 3 5 3 11 4 3 7 1 31 0 9 12
61 3 2 2 2 2 2 13 3 3 6 3 4 4 11 3 3 6 1 54 1 29 8
62 2 3 2 2 2 2 13 2 3 5 3 4 4 11 2 3 5 1 34 0 7 12
63 2 2 2 1 2 2 11 4 4 8 5 4 5 14 4 4 8 0 36 0 3 12
64 2 3 2 2 2 2 13 4 5 9 4 4 4 12 4 4 8 0 39 0 13 12
65 2 2 2 2 1 2 11 4 4 8 3 3 4 10 3 3 6 0 39 0 15 10
66 2 2 2 2 4 2 14 2 3 5 4 4 3 11 3 3 6 0 59 1 25 6
67 4 4 2 2 3 2 17 4 3 7 4 3 3 10 4 5 9 0 48 0 23 6
68 2 2 1 1 2 2 10 3 3 6 2 2 3 7 3 3 6 0 55 0 28 6
69 2 2 2 2 2 2 12 4 3 7 3 3 3 9 4 4 8 0 52 1 26 8
70 4 4 4 4 4 4 24 2 3 5 3 3 3 9 3 3 6 0 53 1 28 8
71 2 2 2 2 1 2 11 4 4 8 4 5 4 13 4 4 8 0 31 1 7 10
72 3 3 3 2 3 3 17 2 3 5 3 3 4 10 3 3 6 0 57 0 30 33
73 4 4 4 2 2 2 18 4 3 7 4 3 4 11 3 4 7 0 54 1 18 10
74 2 2 2 2 3 2 13 3 3 6 4 4 4 12 4 4 8 0 44 1 18 30
75 2 1 2 2 2 2 11 4 4 8 4 4 5 13 5 5 10 0 40 1 13 30
76 3 2 1 1 3 2 12 4 5 9 4 5 4 13 4 5 9 0 55 0 31 300
77 2 2 2 2 2 1 11 3 3 6 4 4 5 13 3 3 6 0 22 0 1 12
78 4 4 3 3 4 3 21 4 3 7 3 3 3 9 3 3 6 0 52 0 26 3
79 3 3 3 3 4 3 19 3 4 7 4 4 4 12 3 2 5 0 29 0 1 10
80 3 3 2 2 2 2 14 4 4 8 5 4 4 13 4 4 8 0 40 0 8 12
81 2 2 2 2 1 1 10 2 2 4 4 4 4 12 2 2 4 0 35 0 11 10
82 1 1 2 2 1 1 8 4 3 7 4 4 4 12 4 4 8 0 58 0 32 12
83 2 2 3 2 2 2 13 3 3 6 3 3 3 9 4 4 8 0 48 0 23 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
450
84 1 1 1 1 1 1 6 4 3 7 4 3 4 11 2 2 4 0 34 0 7 10
85 2 2 3 2 2 2 13 4 3 7 3 4 4 11 4 3 7 0 55 0 27 24
86 1 1 1 1 1 1 6 5 4 9 5 5 5 15 4 5 9 1 55 1 30 36
87 2 2 2 2 2 2 12 4 4 8 4 4 5 13 4 5 9 1 50 0 28 12
88 2 2 1 1 1 2 9 5 4 9 4 4 5 13 5 5 10 1 36 0 36 12
89 4 3 3 3 3 3 19 4 5 9 3 3 4 10 3 3 6 1 56 1 34 10
90 2 2 2 2 2 2 12 5 5 10 5 4 4 13 3 4 7 1 40 0 17 36
91 2 2 2 2 2 2 12 3 3 6 5 4 5 14 3 3 6 1 60 0 29 6
92 3 3 2 2 2 2 14 3 3 6 5 4 5 14 3 3 6 1 55 0 28 8
93 3 3 2 2 2 2 14 4 3 7 5 4 5 14 4 4 8 1 30 0 8 6
94 2 2 2 2 1 2 11 4 3 7 3 4 4 11 3 3 6 1 46 1 10 8
95 2 2 3 3 2 2 14 5 4 9 4 4 5 13 5 5 10 1 54 1 25 8
96 2 3 3 2 3 2 15 4 3 7 3 3 4 10 3 3 6 1 56 1 24 6
97 2 2 2 2 3 2 13 4 5 9 4 4 3 11 3 3 6 1 52 1 22 110
98 2 3 3 3 3 3 17 4 3 7 2 3 4 9 4 3 7 1 47 0 23 10
99 4 4 4 3 4 4 23 4 3 7 4 3 3 10 3 3 6 1 40 0 8 6
100 4 4 4 2 4 4 22 2 3 5 3 4 4 11 3 4 7 1 41 0 8 16
101 3 3 1 1 1 3 12 4 4 8 5 5 5 15 5 5 10 1 35 0 11 16
102 1 1 1 1 2 1 7 4 5 9 5 5 5 15 5 5 10 1 42 1 10 100
103 2 3 2 2 2 2 13 4 4 8 4 4 4 12 4 5 9 1 53 1 25 25
104 2 2 2 2 4 2 14 4 3 7 4 2 4 10 4 5 9 1 40 0 10 8
105 1 2 1 2 1 2 9 5 5 10 5 5 5 15 4 4 8 1 43 0 14 32
106 4 2 2 2 3 4 17 4 3 7 3 4 4 11 3 4 7 1 52 1 23 8
107 2 2 2 2 3 2 13 5 4 9 5 3 5 13 4 3 7 1 37 0 10 10
108 3 3 3 3 3 3 18 4 4 8 4 4 4 12 4 4 8 1 47 1 22 20
109 3 4 3 2 4 3 19 2 3 5 4 3 4 11 3 3 6 1 51 0 23 20
110 3 3 2 2 3 2 15 4 3 7 3 3 3 9 4 4 8 1 56 0 30 8
111 3 3 2 2 3 2 15 4 4 8 3 3 4 10 4 4 8 1 56 0 32 10
112 3 3 3 2 3 2 16 4 3 7 4 3 5 12 3 4 7 1 48 0 10 12
113 3 3 3 3 3 4 19 4 3 7 4 3 5 12 4 4 8 1 37 0 10 40
114 1 1 1 1 1 1 6 4 4 8 5 4 5 14 5 5 10 1 57 1 11 12
115 1 1 1 1 1 2 7 4 4 8 5 4 5 14 5 5 10 1 58 1 32 12
116 2 2 2 3 2 2 13 4 3 7 4 5 4 13 3 4 7 0 59 1 32 40
117 2 2 2 2 2 2 12 3 3 6 4 4 4 12 4 3 7 0 24 0 1 8
118 2 2 2 2 3 3 14 4 4 8 4 3 4 11 4 4 8 0 59 1 33 10
119 3 4 2 2 2 2 15 3 3 6 4 3 4 11 4 3 7 0 48 1 20 10
120 4 4 4 4 3 4 23 2 3 5 2 1 3 6 4 3 7 0 60 0 32 0
121 2 2 2 2 2 1 11 4 4 8 4 4 4 12 4 5 9 0 59 1 31 25
122 4 4 3 3 4 3 21 2 3 5 3 3 3 9 3 3 6 0 55 1 30 10
123 2 2 2 2 2 2 12 4 3 7 4 4 4 12 4 4 8 0 53 1 23 171
124 2 2 2 2 1 1 10 3 3 6 4 4 4 12 3 3 6 0 30 1 6 10
125 2 2 2 2 1 2 11 3 3 6 4 3 3 10 4 4 8 0 28 0 7 12
126 3 3 3 2 3 2 16 5 4 9 4 4 5 13 5 4 9 0 57 0 33 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
451
127 1 2 2 1 2 1 9 3 4 7 4 3 2 9 2 3 5 1 38 1 12 8
128 3 3 3 2 3 3 17 3 3 6 2 2 4 8 4 3 7 1 41 0 9 8
129 3 2 2 2 3 1 13 5 5 10 3 3 4 10 5 4 9 1 48 1 10 100
130 1 1 1 1 1 1 6 5 5 10 4 5 5 14 5 5 10 1 43 1 15 100
131 1 1 1 1 1 2 7 4 5 9 5 4 5 14 5 4 9 1 42 0 14 10
132 2 3 2 2 2 2 13 4 4 8 4 4 4 12 3 3 6 1 43 0 10 10
133 3 3 2 2 3 3 16 3 2 5 3 3 3 9 2 2 4 1 46 0 13 10
134 2 2 2 2 1 2 11 3 4 7 4 4 3 11 3 4 7 1 46 1 18 10
135 2 2 1 1 1 1 8 4 5 9 5 5 4 14 4 4 8 1 56 1 30 18
136 1 1 1 1 1 1 6 5 5 10 5 5 5 15 4 5 9 1 58 1 31 56
137 2 2 1 2 2 1 10 5 4 9 5 4 5 14 4 3 7 1 30 1 6 18
138 1 1 1 1 1 1 6 5 4 9 5 5 4 14 5 5 10 1 42 0 16 42
139 4 4 1 3 1 2 15 5 5 10 3 4 4 11 4 4 8 0 48 0 19 100
140 3 3 2 2 3 3 16 4 4 8 3 4 4 11 4 3 7 0 48 0 23 12
141 4 4 3 3 4 2 20 4 4 8 4 3 4 11 4 4 8 0 57 1 35 10
142 4 4 4 4 4 4 24 3 3 6 2 2 4 8 2 2 4 0 56 0 32 12
143 3 3 2 2 3 3 16 4 2 6 4 3 4 11 3 3 6 1 43 0 20 100
144 3 3 2 2 3 3 16 4 2 6 3 3 3 9 3 3 6 1 48 0 24 8
145 3 3 3 3 3 3 18 3 3 6 3 3 3 9 4 4 8 1 35 0 4 8
146 1 2 1 1 2 1 8 5 5 10 4 4 5 13 5 5 10 1 45 0 22 10
147 2 2 2 2 2 2 12 4 3 7 4 4 5 13 4 4 8 1 46 1 8 8
148 1 1 1 1 2 2 8 5 4 9 5 5 5 15 5 4 9 1 41 0 17 40
149 2 2 3 3 2 2 14 2 3 5 4 4 4 12 3 3 6 1 45 0 14 0
150 2 2 2 2 2 2 12 2 2 4 4 3 4 11 3 3 6 1 47 1 24 120
151 2 2 2 2 2 2 12 4 4 8 4 3 3 10 2 2 4 1 43 1 13 12
152 3 3 3 3 3 2 17 4 4 8 3 3 3 9 3 3 6 1 43 1 10 60
153 2 2 1 2 2 2 11 4 4 8 5 5 5 15 5 4 9 1 39 0 13 12
154 1 1 1 1 2 1 7 4 4 8 4 5 4 13 4 5 9 1 28 0 4 12
155 4 2 2 2 3 2 15 4 3 7 4 4 4 12 4 4 8 1 51 0 15 10
156 2 2 3 2 3 2 14 3 2 5 3 3 3 9 4 4 8 1 52 1 27 10
157 2 2 2 2 2 2 12 4 4 8 4 4 5 13 3 3 6 1 52 1 27 10
158 3 2 2 2 3 3 15 3 3 6 3 3 4 10 4 3 7 1 47 1 18 5
159 3 3 3 2 3 2 16 4 4 8 3 3 3 9 4 4 8 1 40 0 1 0
160 2 2 2 2 2 2 12 4 3 7 4 4 4 12 4 4 8 1 46 1 20 7
161 4 4 4 2 2 2 18 2 4 6 4 4 4 12 5 4 9 1 49 1 26 8
162 3 2 3 3 3 3 17 4 4 8 4 5 4 13 4 3 7 0 45 0 23 8
163 2 4 4 2 4 2 18 4 3 7 3 3 3 9 2 3 5 0 58 1 32 8
164 1 1 2 2 2 1 9 4 4 8 4 5 4 13 4 4 8 0 30 0 4 4
165 2 2 2 2 1 2 11 3 3 6 4 4 4 12 5 4 9 0 40 1 18 12
166 2 2 2 2 2 2 12 5 4 9 4 5 4 13 5 5 10 0 29 0 3 12
167 2 2 2 2 2 2 12 4 3 7 4 4 4 12 3 3 6 0 33 1 1 10
168 1 1 1 2 1 1 7 5 4 9 5 4 5 14 5 4 9 0 29 0 5 10
169 1 1 1 2 2 1 8 5 4 9 5 5 4 14 4 5 9 0 45 0 21 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
452
170 1 2 1 2 1 2 9 4 5 9 5 5 5 15 5 4 9 0 58 1 30 120
171 2 2 2 2 2 1 11 3 3 6 4 4 3 11 4 4 8 0 36 1 12 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
472
Lampiran 48. Riwayat Hidup Penulis
RIWAYAT HIDUP
Yohanes Harsoyo, dilahirkan pada tanggal 25 Januari
1971 di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, anak keempat
dari empat bersaudara pasangan Yohanes Antonius Supojo
Siswodiharjo (R.I.P.) dan Maria Magdalena Siharjani.
Pada tahun 1989, penulis lulus dari SMA Kolese de
Britto Yogyakarta, kemudian melanjutkan pendidikan di Jurusan Pendidikan Dunia
Usaha, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, lulua sarjana pada tahun 1994 dan sejak tahun tersebut penulis menjadi
pengajar tetap di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Gelar Magister Sains dalam bidang ekonomi pertanian
diperolah dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1999. Pada tahun 2011
mendapatkan beasiswa Beasiswa Pendidikan Pascasarjana (BPPS) untuk melanjutkan
pendidikan jenjang S3 pada Program Studi Pendidikan Ekonomi, Program
Pascasarjana, Universitas Negeri Malang.
Penulis telah menghasilkan beberapa karya akademik yang telah
dipublikasikan diantaranya adalah:
1. Melek Ekonomi Pangkal Sejahtera, Seri Economic Literacy: Belajar Ekonomi
Untuk Mahasiswa dan Masyarakat Awam. 2011. Yogyakarta: CAPS.
2. Ekonomi Kependudukan Indonesia: Paradigma, Praktik, dan Kritik. Dalam A.
Budisusila (Ed). Rakyat, Pendidikan, dan Ekonomi: Menuju Pendidikan
Ekonomi. 2009. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
473
3. Strategi Memasuki Krisis Energi Permanen. Arah Reformasi Indonesia, No.
35, Mei 2007.
4. Analisis Dampak Kebijakan Harga Padi dan Kebijakan Bea Masuk Impor
Beras terhadap Permintaan dan Penawaran Beras di Indonesia Tahun 1983-
2002. Jurnal Penelitian, No. 20, Mei 2007.
5. Kebijakan Perbukuan Nasional Yang Mencerdaskan Bangsa. Widya Dharma
Majalah Ilmiah Kependidikan. Vol. 17, No. 1, Oktober 2006.
6. Konsep Koperasi Menurut Pemikiran Hatta. Ideologi Koperasi Menatap
Masa Depan. 2006. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.
7. Politik Anggaran Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya
Manusia Indonesia. Widya Dharma Majalah Ilmiah Kependidikan. Vol. 16
No. 2, April 2006.
8. Pendidikan Menengah Kejuruan Menghadapi Knowledge-Based Economy.
Dalam A.M.S. Soewandi, dkk (Eds). Perspektif Pembelajaran Berbagai
Bidang Studi. 2005. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.
9. Politik Pangan Menuju Ketahan Pangan Nasional. Arah Reformasi Indonesia.
No. 26, Februari 2005.
Penulis menikah dengan Valentina Dewi Yulianti pada tahun 1998 dan saat
ini telah dikaruniai empat anak yaitu Clara Shinta Prabaningtyas, Emilia Sekar
Respati Seto, Olga Sekar Winahyu, dan Adela Ayodhya Candrakanti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI