adopsi teknologi informasi dan - USD Repository

475
ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI OLEH GURU DALAM INOVASI PEMBELAJARAN EKONOMI SEKOLAH MENENGAH ATAS DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DISERTASI OLEH YOHANES HARSOYO NIM 110431608015 UNIVERSITAS NEGERI MALANG PASCASARJANA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JULI 2014 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of adopsi teknologi informasi dan - USD Repository

ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN

KOMUNIKASI OLEH GURU DALAM INOVASI

PEMBELAJARAN EKONOMI SEKOLAH

MENENGAH ATAS DI DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA

DISERTASI

OLEH

YOHANES HARSOYO

NIM 110431608015

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PASCASARJANA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JULI 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN

KOMUNIKASI OLEH GURU DALAM INOVASI

PEMBELAJARAN EKONOMI SEKOLAH

MENENGAH ATAS DI DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA

DISERTASI

Diajukan kepada

Universitas Negeri Malang

untuk memenuhi salah satu persyaratan

dalam menyelesaikan program Doktor

OLEH

Yohanes Harsoyo

NIM 110431608015

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PASCASARJANA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JULI 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Yohanes Harsoyo

NIM : 110431608015

Program Studi : S3 Pendidikan Ekonomi

Fakultas/Program : Pascasarjana Universitas Negeri Malang

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa disertasi yang saya tulis ini benar-benar

tulisan saya, dan bukan merupakan plagiasi baik sebagian atau seluruhnya.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa disertasi ini hasil

plagiasi, baik sebagian atau seluruhnya, maka saya bersedia menerima sanksi atas

perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 16 Juli 2014

Yang membuat pernyataan

Yohanes Harsoyo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

i

ABSTRAK

Harsoyo, Yohanes. 2014. Adopsi Teknologi Informasi dan Komunikasi oleh Guru

dalam Inovasi Pembelajaran Ekonomi Sekolah Menengah Atas di Daerah

Istimewa Yogyakarta. Disertasi, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Program

Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. Wahjoedi,

M.E., (II) Prof. Dr. Bambang Sugeng, M.A., M.M., (III) Dr. Bambang

Pranowo, S.E., M.Pd., Ak.

Kata Kunci: adopsi, teknologi informasi dan komunikasi (TIK), guru, inovasi

pembelajaran ekonomi

Pertumbuhan ekonomi dewasa ini adalah pertumbuhan ekonomi yang berbasis

ilmu pengetahuan dan teknologi. Kondisi ini membutuhkan prasyarat peningkatan

kualitas pendidikan terutama peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas

termasuk pembelajaran ekonomi. Meskipun mata pelajaran ekonomi hanya

merupakan satu mata pelajaran di antara belasan mata pelajaran di SMA, namun mata

pelajaran ekonomi memiliki posisi strategis karena ekonomi telah mendesakkan

dirinya menjadi ideologi yang menghegemoni. Pelajaran ekonomi perlu disampaikan

secara kontekstual dengan mengakomodasikan konteks kehidupan peserta didik

termasuk di dalamnya adalah perkembangan teknologi yang mewarnai hidup mereka

sebagai generasi yang tumbuh bersama teknologi digital. Namun sayang ada

sinyalemen yang menunjukkan bahwa rendahnya penggunaan teknologi informasi

dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan adopsi TIK dalam

pembelajaran ekonomi, (2) mengetahui pengaruh variabel-variabel karakteristik

inovasi terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi, (3) mengetahui pengaruh

variabel-variabel lingkungan terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi, (4)

mengetahui pengaruh variabel perasaan terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran

ekonomi, dan (5) mengetahui pengaruh variabel-variabel demografis terhadap adopsi

TIK dalam pembelajaran ekonomi.

Penelitian ini menggunakan pendekatan gabungan antara kuantitatif dan

kualitatif yang disebut dengan metode campuran (mixed methods). Metode ini

memiliki alur berangkat dari pendekatan kuantitatif dan dilanjutkan dengan

pendekatan kualitatif atau juga biasa disebut dengan strategi eksplanatoris sekuensial.

Populasi dalam penelitian adalah guru-guru ekonomi sebanyak 349 orang yang ada di

Daerah Istimewa Yogyakarta yang tersebar di empat kabupaten dan satu kota yaitu

Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten

Kulonprogo, dan Kota Yogyakarta. Jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 171 guru

ekonomi yang dipilih secara sampling secara acak proporsional terstratifikasi

(proportionate stratified random sampling). Data kuantitatif dianalisis dengan regresi

berganda metode penaksiran ordinary least square (OLS). Sedangkan data-data

kualitatif hasil wawancara dengan guru mata pelajaran ekonomi, pengawas mata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

pelajaran ekonomi, siswa, pimpinan sekolah, dan widyaiswara dianalisis secara

kualitatif dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan enam simpulan sebagai berikut. Pertama,

sebagian besar guru sering menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi. Program

aplikasi yang dipakai secara luas adalah program aplikasi Microsoft Office terutama

Power Point dan Microsoft Word. Selain itu ada program yang digunakan namun

dalam frekuensi yang rendah yaitu (a) program aplikasi internet untuk keperluan

browsing, weblog, dan email, (b) program aplikasi spreadsheet khususnya Microsoft

Excel, (c) program aplikasi Adobe Reader, dan (d) program aplikasi multimedia;

Kedua, model adopsi teknologi informasi dan komunikasi yang memuat

kelompok variabel karakteristik inovasi, kelompok variabel lingkungan, variabel

perasaan terhadap penggunaan, dan kelompok variabel demografis bekerja dengan

baik dalam menjelaskan keragaan adopsi teknologi informasi dan komunikasi dalam

pembelajaran ekonomi.

Ketiga, variabel-variabel dalam kelompok variabel karekateristik inovasi yang

berpengaruh signifikan terhadap adopsi teknologi informasi adalah variabel

kesukarelaan, keunggulan relatif, keterlihatan hasil, dan kemudahan penggunaan.

Sedangkan variabel yang tidak berpengaruh secara signifikan adalah kesesuaian,

citra, kemungkinan uji coba, dan visibilitas.

Keempat, semua variabel dalam kelompok variabel lingkungan yang terdiri

dari pengaruh sosial dan kondisi yang memfasilitasi berpengaruh secara signifikan

terhadap adopsi teknologi informasi dalam pembelajaran ekonomi.

Kelima, variabel perasaan yang terdiri dari rasa senang dan rasa tertarik

berpengaruh secara signifikan terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

Keenam, kelompok variabel demografis bukan prediktor yang baik berkaitan

dengan adopsi teknologi informasi dalam pembelajaran ekonomi. Lima variabel

demografis yang meliputi status sekolah, umur, jenis kelamin, pengalaman, dan

durasi mengikuti pelatihan tidak satupun yang berpengaruh signifikan terhadap

adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

Berkaitan dengan hasil penelitian ini, disampaikan saran kepada pengambil

kebijakan dalam bidang pendidikan sebagai berikut: (1) guru perlu diarahkan untuk

menggunakan TIK yang lebih bervariasi, (2) anjuran dan dorongan dibutuhkan agar

guru bersedia mengadopsi TIK, (3) guru perlu dibantu menyadari keunggulan relatif

dari TIK, (4) suasana saling mengomunikasikan hasil penggunaan TIK perlu

dikembangkan, (5) perlu dikembangkan TIK yang mudah bagi guru, (6) orang-orang

yang berpengaruh terhadap guru seperti pimpinan dan teman sejawat perlu dilibatkan

dalam usaha meningkatkan adopsi TIK, (7) perlu usaha untuk memberikan fasilitas

yang memadai untuk mendorong penggunaan TIK, dan (8) perlu dikembangkan TIK

yang menarik dan menyenangkan bagi guru.

Data-data kualitatif mengindikasikan adanya interaksi antar variabel maka,

penelitian lebih lanjut perlu mengembangkan model yang mampu

mengakomodasikan interaksi antar variabel. Selain itu, penelitian lebih lanjut

sebaiknya mampu mengembangkan instrument penelitian yang mampu menangkap

adopsi TIK baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

ABSTRACT

Harsoyo, Yohanes. 2014. Teachers’ Adoption of Information and

CommunicationTechnology in Senior High School Economics Instruction in

Yogyakarta Special Province. Dissertation for the Economics Education Study

Program, Malang State University. Advisors: (I) Prof. Dr. Wahjoedi, M.E., (II)

Prof. Dr. Bambang Sugeng, M.A., M.M., (III) Dr. Bambang Pranowo, S.E.,

M.Pd., Ak.

Keywords: adoption, information and communication technology (ICT), teachers,

economics instruction innovation

At present economic growth is based on science and technology. These

conditions require improvement of teachers’ quality, particularly in the classroom

learning process quality, including that in economics instruction. Though economics

is only one of the teens of senior high school subjects, it has a strategic position

because economics has imposed itself as a hegemonic ideology. Economics

instructions must be presented contextually by accommodating the contexts of the

students’ life, including the development of technology which has colored their life as

a generation which grows up along with digital technology. Unfortunately, there has

been a suspicion of limited use of information and communication technology in

instruction.

This research has been meant to (1) describe the adoption of ICT in

economics instruction, (2) discover the influence of the characteristics of innovation

variables to the adoption of ICT, (3) discover the influence of the environment

variables to the adoption of ICT in economics instruction, (4) discover the influence

of the affective variable to the adoption of ICT in economics instruction, and (5)

discover the influence of the demographic variables to the adoption of ICT in

economics instruction.

This research employed the combination of the quantitative and qualitative

approaches known as the mixed method. This method starts with a quantitative

approach, which is followed by a qualitative approach and is also commonly labeled

as the sequential explanatory strategy. The population consisted of 349 economics

teachers in Yogyakarta Special Province, who were teaching in the Province’s four

regencies (Sleman, Bantul, Gunungkidul, and Kulonprogo) and one municipality

(Yogyakarta). The needed sample consisted of 171 economic teachers, who had been

selected through proportionate stratified random sampling. The quantitative data were

analyzed with multiple regressions with the ordinary least square (OLS) estimate. The

qualitative data were results of interviews with economics teachers, economics

instruction supervisors, students, school principals, and on-service-teacher trainers.

The qualitative data were analyzed qualitatively through the steps of data reduction,

data presentation, and conclusion drawing.

The research results showed the following conclusions. First, most teachers

often employed information and communication technology in economics instruction.

The widely used application programs were Microsoft Office application programs,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

particularly Power Point and Microsoft Word. Some other programs were used but

with low frequencies, namely (a) internet application programs for browsing,

weblog, and email purposes, (b) spreadsheet application programs, particularly

Microsoft Excel, (c) Adobe Reader application programs, and (d) multimedia

application programs.

Second, the ICT adoption models which contain the innovation characteristics

variable, the environment variable, the affect-towards-use variable, and the

demographic variable worked well in explaining the diversity of the adoption in

economics instruction.

Third, the variables in the group of characteristics of innovation variable

which had significant influence to the adoption of ICT were voluntariness, relative

advantage, result demonstrability, and ease of use. Meanwhile, those which did not

have significant influence were those of compatibility, image, trialability, and

visibility.

Fourth, all variables in the group of environment variable which consisted of

social influence facilitating conditions had significant influence to the adoption of

ICT in economics instruction.

Fifth, the variable of affect toward use consisted of the feeling of liking and

the feeling of interest had significant influence to the adoption of ICT in economics

instruction.

Sixth, the group of demographic variable was not good predictors in relation

to the adoption of ICT in economics instruction. None of the five sub-variables in the

demographic variable, which consisted of school status, age, gender, experience and

duration in training participation, had any significant influence in the adoption of ICT

in economics instruction. Related to the results of this study, the researcher suggests several suggestions

to policy maker in education field, as follows: (1) the teachers should be directed to

employ more varied ICT, (2) advice and encouragement is needed for teachers and

therefore they are willing to adopt ICT, (3) teachers should be helped in realizing the

relative advantages of ICT, (4) the atmosphere in communicating the results of ICT

should be improved, (5) develop the simple ICT, (6) people who affect the teacher

namely, principle and colleagues should be involved in increasing the adoption of

ICT, (7) need concentrated effort to provide adequate facilities to encourage the use

of ICT, and (8) develop an ICT which is interesting and entertaining for teacher.

The qualitative data indicates that there is an interaction among variables. It is

therefore recommended that future research would better to develop a model which

can accommodate the interaction among variables. Furthermore, the future research

would better to develop research instruments which can comprehend the adoption of

ICT whether using quantitative or qualitative.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Berbelas Kasih

atas penyelanggaraan-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan disertasi ini. Disertasi

ini disusun dalam rangka untuk memperoleh gelar Doktor dalam bidang Pendidikan

Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Penyusunan disertasi ini

memberi pengalaman pembelajaran yang sangat kaya melalui proses yang cukup

panjang dan menggairahkan.

Proses panjang ini tidak akan berhasil tanpa bantuan oleh pihak-pihak yang

telah membantu dengan sepenuh hati. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terimakasih kepada beberapa pihak sebagai berikut:

1. Prof. Dr. Wahjoedi, M.E. sebagai Promotor I yang telah dengan sabar dan teliti

disela-sela kesibukan rutin sebagai Wakil Direktur II Pascasarjana UM masih

bersedia membimbing dan memberi kesempatan untuk ikut berbagai aktivitas

ilmiah yang sangat bermanfaat.

2. Prof. Dr. Bambang Sugeng, M.A., M.M. sebagai Promotor II yang dengan teliti

membimbing dan mengarahkan agar disertasi menjadi lebih bermakna dan sesuai

dengan kaidah-kaidah penulisan disertasi yang baik.

3. Dr. Bambang Pranowo, S.E., M.Pd., Ak. (R.I.P.) sebagai Promotor III yang selalu

mengarahkan dengan sabar dan selalu memberi semangat.

4. Prof. Dr. Suparno. selaku Rektor UM yang telah memberikan kesempatan untuk

belajar pada lembaga yang dipimpinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

5. Prof. Dr. I. Nyoman Sudana Degeng, M.Pd, selaku Direktur Pascasarjana UM

yang telah memberi kesempatan untuk belajar pada lembaga yang dipimpinya.

6. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi yang telah memberi beasiswa BPPS yang

sangat berarti dalam membantu menyelesaikan studi.

7. Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. Selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah

memberi ijin dan mendukung dalam berbagai hal untuk memperlancar studi.

8. Para dosen Universitas Negeri Malang terutama Dr. Hari Wahyono, M.Pd., Prof.

Dr. Ery Tri Djatmiko R.W.W.,M.A.,M.Si., dan Prof. Dr. Agus Suman,

S.E.,D.E.A. yang telah memberi masukan untuk perbaikan naskah disertasi.

9. Istri, anak-anak, orang tua, dan saudara-saudara yang selalu membawa suasana

gembira dan menghibur yang sangat saya butuhkan untuk menumbuhkan

semangat.

10. Semua teman-teman seangkatan yang selalu saling memberi semangat dan

menghibur dikala sedang suntuk berfikir.

11. Semua teman-teman Prodi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang

selalu bersikap hangat ketika saya mampir di kampus, yang membuat saya merasa

kampus sebagai rumah kedua saya.

Saya menyadari bahwa disertasi ini masih jauh dari sempurna, masih ada

kekurangan baik dari sisi metodologi, isi, maupun penyajian maka saya sangat

berharap ada orang yang sempat membaca mendiskusikannya dan memunculkan ide-

ide penelitian sehingga menjadi lebih bermakna.

Malang, Juli 2014

Yohanes Harsoyo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK i

ABSTRACT iii

KATA PENGANTAR ……………………………………………….. v

DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. vii

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………... x

DAFTAR TABEL ……………………………………………………….. xi

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………... xiv

BAB I. PENDAHULUAN……………………………………….................. 1

A. Latar Belakang Masalah ………………………………... 1

B. Rumusan Masalah dan Fokus Penelitian ………............... 11

C. Kegunaan Penelitian ………………………………………... 13

D. Definisi Istilah ………………………………………………... 14

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ……….…………………………………... 18

A. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran 18

B. Teori Adopsi Teknologi Informasi …………………………….. 25

C. Penelitian-penelitian yang Relevan ……………………………. 39

D. Variabel-variabel Penentu Adopsi Teknologi .............................. 45

E. Hipotesis ...................................................................................... 63

BAB III. METODE PENELITIAN ………………………………………... 65

A. Rancangan Penelitian ………………………………………... 65

B. Populasi dan Sampel ………………………………………... 67

C. Instrumen Penelitian dan Pengumpulan Data ……………....... 69

D. Analisis Data ………………………………………………... 74

E. Pengecekan Keabsahan Data ………………………………... 84

F. Hasil Uji Coba Instrumen ………………………………... 87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

BAB IV. HASIL ANALISIS ………………………………………………... 99

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ………………………………... 99

B. Hasil Pengujian Hipotesis ………………………………... 116

C. Hasil Wawancara dengan Informan ………………………... 127

BAB V. PEMBAHASAN ………………………………………………... 163

A. Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi ………………………... 163

B. Pengaruh Kesukarelaan dari TIK terhadap Adopsi TIK dalam

Pembelajaran Ekonomi ………………………………………..

166

C. Pengaruh Keunggulan Relatif (Relative Advantage) dari TIK

terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi ………………..

170

D. Pengaruh Kesesuaian (Compatibility) dari TIK terhadap Adopsi TIK

dalam Pembelajaran Ekonomi ………………………………..

174

E. Pengaruh Citra (Image) dari penggunaan TIK terhadap Adopsi TIK

dalam Pembelajaran Ekonomi ………………………..

177

F. Pengaruh Keterlihatan Hasil (Result Demonstrability) dari TIK

terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi ………...

179

G. Pengaruh Visibilitas (Visibility) dari TIK terhadap Adopsi TIK dalam

Pembelajaran Ekonomi ………………………………………...

182

H. Pengaruh Kemungkinan Uji Coba (Trialibility) dari TIK terhadap

Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi ………………………..

185

I. Pengaruh Kemudahan Penggunaan (Ease of Use) dari TIK terhadap

Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi ………………………...

188

J. Pengaruh Sosial (Social Influence) terhadap Adopsi TIK dalam

Pembelajaran Ekonomi ………………………………………..

191

K. Pengaruh Kondisi yang Memfasilitasi (Facilitating Conditions)

terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi ………...

193

L. Pengaruh Perasaan terhadap Penggunaan (Affect Toward Use)

terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi ………...

197

M. Pengaruh Status Sekolah terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran

Ekonomi ………………………………………………………...

199

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

N. Pengaruh Umur Guru Ekonomi terhadap Adopsi TIK dalam

Pembelajaran Ekonomi ………………………………………..

200

0. Pengaruh Jenis Kelamin Guru Ekonomi terhadap Adopsi TIK dalam

Pembelajaran Ekonomi ………………………………………..

203

P. Pengaruh Pengalaman Guru Ekonomi terhadap Adopsi TIK dalam

Pembelajaran Ekonomi ………………………………………..

204

Q. Pengaruh Durasi Mengikuti Pelatihan TIK terhadap Adopsi TIK

dalam Pembelajaran Ekonomi ………………………………...

206

BAB VI. PENUTUP ……………………………………………….. 212

A. Kesimpulan ……………………………………………………….. 212

B. Implikasi Teoretik ………………………………………………... 218

C. Saran ……………………………………………………………….. 219

DAFTAR RUJUKAN ………………………………………………... 223

LAMPIRAN-LAMPIRAN ………………………………………………... 231

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1. Model Lima Tahap Keputusan Inovasi …………... 33

Gambar 2.2. Hipotesis Distribusi Pengadopsi …………………... 35

Gambar 2.3. Variabel-variabel Penentu Tingkat Adopsi Inovasi …... 36

Gambar 2.4. Model Difusi Umum …………………………………... 38

Gambar 2.5. Variabel-variabel Penentu Tingkat Adopsi Teknologi

Menurut Moore & Benbasat …………………………...

43

Gambar 2.6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Adopsi TIK …... 47

Gambar 3.1. Strategi Eksplanatoris Sekuensial …………………... 67

Gambar 3.2. Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif 84

Gambar 4.1. Histogram Variabel Residual …………………………... 122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

DAFTAR TABEL

Tabel: Halaman

3.1. Populasi dan Sampel Penelitian ………………………………... 69

3.2 Variabel dan Instrumen Penelitian ………………………………... 70

3.3. Usia Responden ………………………………………………... 74

3.4. Deskripsi Masing-masing Variabel Penelitian ………………... 75

3.5. Kode dalam Proses Koding ………………………………………... 80

3.6. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Adopsi TIK 87

3.7a. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kesukarelaan

SR) ………………………………………………………………...

87

3.7b. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kesukarelaan

(SR) Setelah Direvisi ………………………………………...

88

3.8. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Keunggulan

Relatif ………………………………………………………...

89

3.9. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kesesuaian 89

3.10. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Citra ………... 90

3.11 Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel

Keterlihatan Hasilnya ………………………………………...

90

3.12.a. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel

Visibilitas ………………………………………………………...

91

3.12.b. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel

Visibilitas Setelah Direvisi ………………………………………...

92

3.13.a. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel

Kemungkinan Uji Coba ………………………………………...

92

3.13.b. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel

Kemungkinan Uji Coba Setelah Direvisi ………………………...

93

3.14. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel Persepsi

Kemudahan dalam Menggunakan ………………………………...

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

3.15.a. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel

Pengaruh Sosial ………………………………………………...

94

3.15.b. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel

Pengaruh Sosial Setelah Direvisi ………………………………...

95

3.16.a. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel Kondisi

yang Memfasilitasi ………………………………………………...

96

3.16.b. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kondisi yang

Memfasilitasi Setelah Direvisi ………………………………...

97

3.17.a. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel

Perasaan Terhadap Penggunaan ………………………………...

97

3.17.b. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel

Perasaan Terhadap Penggunaan Setelah Direvisi ………………...

98

4.1. Deskripsi Responden Berdasarkan Status Sekolah Tempat Bertugas 100

4.2. Deskripsi Umur Responden ………………………………………... 100

4.3. Deskripsi Jenis Kelamin Responden ………………………... 101

4.4. Deskripsi Pengalaman Mengajar Responden ………………... 102

4.5. Deskripsi Lama Pelatihan TIK yang Pernah Diikuti Responden 103

4.6. Deskripsi Variabel Adopsi TIK ………………………………... 104

4.7. Deskripsi Variabel Kesukarelaan ………………………………... 105

4.8. Deskripsi Variabel Keunggulan Relatif ………………………... 106

4.9. Deskripsi Variabel Kesesuaian ………………………………... 107

4.10. Deskripsi Variabel Citra ………………………………………... 108

4.11. Deskripsi Variabel Keterlihatan Hasil ………………………... 109

4.12. Deskripsi Variabel Visibilitas ………………………………... 110

4.13. Deskripsi Variabel Kemungkinan Uji Coba ………………... 111

4.14. Deskripsi Variabel Persepsi Kemudahan dalam Menggunakan 113

4.15. Deskripsi Variabel Pengaruh Sosial ………………………... 114

4.16. Deskripsi Variabel Kondisi yang Memfasilitasi ………………... 115

4.17. Deskripsi Variabel Perasaan Terhadap Penggunaan ………... 116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

4.18. Ringkasan Model ………………………………………………... 116

4.19. Tabel Anova ………………………………………………... 117

4.20. Tabel Koefisien Regresi ………………………………………... 118

4.21. Hasil Regresi Residual dengan Variabel-variabel Independen 120

4.22. Hasil Tes Normalitas Dengan Metode Kolmogrov-Smirnov 121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Kuantitatif ………………………… 231

Lampiran 2. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ………… 235

Lampiran 3. Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas ………… 260

Lampiran 4. Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas ………… 263

Lampiran 5. Uji Asumsi Klasik Normalitas ………………… 269

Lampiran 6. Deskripsi Data Kuantitatif ………………………… 271

Lampiran 7. Analisis Data Model Regresi Berganda ………… 302

Lampiran 8. Daftar Sekolah Responden Penelitian ………………… 305

Lampiran 9. Responden Data Kualitatif ………………………… 309

Lampiran 10. Transkrip Wawancara Guru Ekonomi 1 ………… 310

Lampiran 11. Transkrip Wawancara Guru Ekonomi 2 ………… 316

Lampiran 12. Transkrip Wawancara Guru Ekonomi 3 ………… 322

Lampiran 13. Transkrip Wawancara Guru Ekonomi 4 ………… 329

Lampiran14. Transkrip Wawancara Guru Ekonomi Sekaligus

Kepala Sekolah 1 …………………………………

335

Lampiran 15. Transkrip Wawancara Pengawas 1 ………………… 341

Lampiran 16. Transkrip Wawancara Pengawas 2 ………………… 348

Lampiran 17. Transkrip Wawancara dengan Pengawas 3 ………… 354

Lampiran 18. Transkrip Wawancara dengan Pengawas 4 ………… 360

Lampiran 19. Transkrip Wawancara dengan Pengawas 5 ………… 367

Lampiran 20. Transkrip Wawancara dengan Siswa 1 ………… 373

Lampiran 21. Transkrip Wawancara dengan Siswa 2 ………… 378

Lampiran 22. Transkrip Wawancara dengan Siswa 3 ………… 383

Lampiran 23. Transkrip Wawancara dengan Siswa 4 ………… 389

Lampiran 24. Transkrip Wawancara dengan Siswa 5 ………… 395

Lampiran 25. Transkrip Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah 1 401

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

Lampiran 26. Transkrip Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah 2 407

Lampiran 27. Transkrip Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah 3 414

Lampiran 28. Transkrip Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah 4 420

Lampiran 29. Transkrip Wawancara dengan Widyaiswara 1 426

Lampiran 30. Transkrip Wawancara dengan Widyaiswara 2 433

Lampiran 31. Data Kuantitatif ………………………………… 439

Lampiran 32. Surat Izin Penelitian dari Program Pascasarjana

Universitas Negeri Malang …………………………

453

Lampiran 33. Surat Rekomendasi Penelitian dari Badan Kesatuan

Bangsa dan Politik Pemerintah Provinsi Jawa Timur

455

Lampiran 34. Surat Rekomendasi Izin Penelitian dari Badan

Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta …………

456

Lampiran 35. Surat Izin dari Sekretariat Daerah Pemerintah Daerah

Daerah Istimewa Yogyakarta …………………

457

Lampiran 36. Surat Izin dari Dinas Perizinan Pemerintah Kota

Yogyakarta …………………………………………

458

Lampiran 37. Surat Izin dari Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman …………

460

Lampiran 38. Surat Izin Penelitian dari Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Pemerintah Kabupaten Bantul

461

Lampiran 39. Surat Izin dari Badan Penanaman Modal dan Perizinan

Terpadu Pemerintah Kapupaten Kulon Progo …

462

Lampiran 40. Surat Izin dari Kantor Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Pemerintah Kabupaten

Gunungkidul …………………………………

463

Lampiran 41. Surat Rekomendasi Izin Penelitian (perpanjangan) dari

Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat

464

Lampiran 42. Surat Izin (perpanjangan) dari Dinas Perizinan

Pemerintah Kota Yogyakarta …………………

465

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvi

Lampiran 43. Surat Izin (perpanjangan) dari Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Pemerintah Pemerintah

Kabupaten Sleman …………………………………

467

Lampiran 44. Surat Izin Penelitian (perpanjangan) dari Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Pemerintah

Kabupaten Bantul …………………………………

468

Lampiran 45. Surat Izin (perpanjangan) dari Badan Penanaman

Modal dan Perizinan Terpadu Pemerintah Kabupaten

Kulon Progo …………………………………

469

Lampiran 46. Surat Izin (perpanjangan) dari Kantor Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Pemerintah Kabupaten

Gunungkidul …………………………………………

470

Lampiran 47. Surat Izin Penelitian dari Pimpinan Pusat

Muhammadiyah …………………………………

471

Lampiran 48. Riwayat Hidup ………………………………… 472

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

United Nation Development Program (UNDP) melaporkan peringkat Human

Development Index (HDI) Indonesia pada tahun 2013 ada pada urutan 121 dari 185

negera yang disurvei. Peringkat ini mengalami sedikit kenaikan dibandingkan tahun

sebelumnya yaitu pada urutan 124 dari 187 negara. Dengan peringkat seperti saat ini

Indonesia berada pada kategori Medium Human Development. Kategori ini

sebenarnya sudah pernah kita sandang selama 11 tahun yaitu tahun 1999 - 2010. Pada

peringkat tersebut, kita juga masih berada di bawah negara-negara tetangga seperti

Brunei, Malaysia, Thailand, dan Philippina. China yang pada awal 1980-an berada

peringkat di bawah kita, saat ini sudah jauh meninggalkan kita yang berada pada

peringkat 101.

Ketertinggalan ini masih terjadi pada akhir implementasi Rencana

Pembangunan Jangka Menengah RPJMN Tahun 2010 - 2014 yang ditujukan untuk

lebih memantapkan penataan Indonesia di segala bidang dengan menekankan upaya

peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk meningkatkan penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi serta penguatan daya saing perekonomian. Untuk

mengejar ketertinggalan tersebut dibutuhkan usaha-usaha peningkatan kualitas

sumber daya manusia (SDM) yang termasuk di dalamnya adalah peningkatan kualitas

pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi (OECD -

Organisation for Economic Co-operation and Development), mengungkapkan bahwa

pertumbuhan ekonomi dewasa ini adalah pertumbuhan berbasis ilmu pengetahuan

dan informasi. Hal inilah yang disebut dengan knowledge-based economy (ekonomi

yang berbasis ilmu pengetahuan) (OECD,1996:3). Dalam ekonomi yang bebasis ilmu

pengetahuan, kemakmuran diciptakan oleh kemampuan mengembangkan,

mendistribusikan, dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan informasi.

Sebagai hasil dari ekonomi baru tersebut, akan lahir cara-cara produksi yang

lebih efisien dan canggih, cara-cara berkomunikasi dan gaya hidup yang lebih baik.

Keinginan yang terus-menerus untuk melakukan terobosan teknologi baru sejalan

dengan lahirnya internet dengan jaringan hampir tak terbatas. Perekonomian

mendorong dengan memberi insentif dan penghargaan bagi lahirnya berbagai

kegiatan usaha baru. Dengan demikian memberikan lapangan kerja baru, mendorong

kreativitas serta meningkatkan produktivitas. Monopoli dihindarkan dan mendorong

lahirnya dunia usaha yang kompetitif. Kondisi ini membutuhkan prasyarat

peningkatan jumlah tenaga profesional terdidik yang menuntut lembaga pendidikan

dan pelatihan yang bermutu (Tilaar, 2000: 258).

Jika pendidikan dipahami sebagai suatu sistem, maka penentu dari

keberhasilan sebuah proses pendidikan adalah komponen-komponen yang bersinergi

membangun sistem tersebut. Komponen-komponen tersebut diantaranya adalah guru,

kurikulum, sarana, manajemen, dan lain-lain. Guru memang hanya merupakan salah

satu dari komponen penentu keberhasilan pendidikan, namun guru merupakan faktor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

utama dalam proses pendidikan karena guru akan menjadi ujung tombak kegiatan

pendidikan dan mengorganisir berbagai sumber daya belajar.

Kinerja guru menjadi indikator utama mutu pendidikan. Pendidikan yang baik

hanya terjadi jika setiap guru mampu mengoptimalkan capaian yang dapat dilakukan

oleh siswa dengan potensinya masing-masing. Usaha mengoptimalkan capaian sesuai

dengan potensi siswa membutuhkan usaha pembaharuan yang terus-menerus karena

lingkungan belajar yang terus berubah, setiap siswa yang bersifat unik, ilmu

pegetahuan terus berkembang, dan adanya tuntutan demokratisasi dalam proses

pembelajaran. Perkembangan atau perubahan tersebut menuntut guru untuk

melakukan penyesuaian dan inovasi sehingga pengalaman-pengalaman dari murid

dan sumber-sumber belajar baru dapat terus terintegrasi dalam proses pembelajaran

ekonomi.

Salah satu sumber belajar yang sangat berkembang saat ini adalah sumber

belajar yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Sesuai dengan tren saat

ini, peradaban manusia banyak ditentukan oleh perkembangan teknologi informasi,

komunikasi, dan transportasi. Dengan teknologi ini memungkinkan jauh lebih banyak

manusia mampu melihat semua fenomena yang saling berkaitan dan saling

mempengaruhi, dalam cakupan yang lebih dalam dan lebih luas, sebagai suatu

fenomena terintegrasi dengan seluruh bumi dan alam semesta. Alfin Tofler (1981:

127-130) menyebutnya sebagai peradaban gelombang ketiga yaitu berkembangnya

teknologi yang lebih mengutamakan pelipatgandaan kemampuan berpikir dan

berbudaya lebih luhur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

Lampiran Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007,

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025,

merespon perkembangan jaman dengan menegaskan bahwa perlu adanya integrasi

antara pendidikan dengan teknologi informasi serta sektor-sektor strategis lainnya.

Sejalan dengan hal tersebut, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan

Dasar dan Menengah menegaskan prinsip pembelajaran dengan menerapkan

teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Berkaitan dengan hal tersebut, Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang

Standar Sarana Prasarana, memfasilitasi penggunaan TIK. Dalam Peraturan menteri

ini dijelaskan bahwa setiap sekolah perlu untuk memiliki ruang laboratorium

komputer yang berfungsi sebagai tempat mengembangkan keterampilan dalam

bidang teknologi informasi dan komunikasi. Karena pentingnya TIK dalam dunia

pendidikan, maka pemerintah meletakkan kemajuan TIK sebagai salah satu alasan

dalam pengembangan kurikulum baru 2013 (Uji Publik Kurikulum 2013).

Mata Pelajaran Ekonomi diberikan pertama kali dalam di jenjang Sekolah

Menengah Atas (SMA) yang merupakan bagian dari kelompok mata pelajaran ilmu

pengetahuan dan teknologi. Meskipun mata pelajaran ekonomi hanya merupakan satu

mata pelajaran di antara belasan mata pelajaran di SMA, namun mata pelajaran

ekonomi merupakan mata pelajaran yang memiliki posisi strategis bagi siswa dalam

menghadapi kehidupan saat ini maupun di masa yang akan datang. Slavoj Zizek

(2010: 90-92) mengingatkan bahwa dewasa ini “ekonomi sendiri dengan logika pasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

dan kompetisi secara progresif telah mendesakkan dirinya sendiri menjadi ideologi

yang menghegemoni”. Maka ekonomi akan dipahami sebagai dasar pertimbangan-

pertimbangan utama dan sekaligus indikator suatu bangsa. Sehingga menjadi tugas

penting memperkenalkan ilmu ekonomi secara formal di Sekolah Menegah Atas

(SMA).

Pembelajaran ekonomi perlu disampaikan secara kontekstual dengan

mengakomodasikan konteks kehidupan peserta didik termasuk di dalamnya adalah

perkembangan teknologi yang mewarnai hidup mereka. Mereka adalah suatu generasi

yang tumbuh bersama teknologi digital, memiliki akses yang cepat terhadap

informasi dari berbagai sumber, lebih menyukai berinteraksi via dunia maya. Don

Tapscott (2009: 16) memberi julukan The Net Generation pada bagi orang-orang

tersebut atau yang lahir dalam rentang tahun 1977-1997.

Perkembangan TIK saat ini sangat pesat dengan munculnya hardware dan

software baru yang menarik dan mempermudah pengguna dalam berbagai keperluan.

Penggunaan secara luas terjadi di dalam masyarakat termasuk para siswa dan guru

SMA, namun teknologi ini belum banyak digunakan oleh guru dalam pembelajaran

ekonomi. Di sisi lain pembelajaran ekonomi membutuhkan sarana TIK untuk

menjadikan pembelajaran ekonomi menjadi efektif. Pembelajaran ekonomi

membutuhkan informasi tentang kondisi perekonomian agar teori yang ada dalam

buku teks mendapatkan referensi dalam kehidupan nyata. Dengan adanya informasi

tentang kondisi perekonomin yang relevan maka pembelajaran ekonomi menjadi

lebih kontekstual dan bermakna bagi peserta didik. Di samping itu, perkembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

pemikiran ekonomi yang cukup pesat perlu dipahami oleh para guru dan peserta

didik.

Berbagai bentuk difusi kebijakan pendidikan tidak akan banyak bermakna

kalau tidak diimbangi dengan tingkat penerimaan yang memadai. Dalam konteks ini

permasalahannya adalah para guru ekonomi tidak banyak memanfaatkan beragam

media berbasis TIK dalam pembelajaran. Perlu diteliti faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi di SMA. Dengan

mengetahui faktor-faktor tersebut dapat dirumuskan kebijakan yang efektif.

Beberapa ahli mengungkapkan berbagai teori adopsi atau difusi inovasi,

namun Surry & Ely (2002: 185) mengungkapkan bahwa teori difusi inovasi dari

Rogers (1995) merupakan teori yang paling banyak dirujuk. Hal ini sejalan dengan

pengalaman penelitian tentang teknologi pendidikan yang dilakukan oleh Ricradson

(2009: 167) mengungkapkan bahwa (Innovation Diffusion Theory atau IDT) efektif

dalam mengungkap adopsi TIK. Determinan penting adopsi teknologi menurut teori

ini adalah variabel-variabel yang disebut dengan persepsi atribut inovasi (perceived

attributes innovation) atau juga disebut dengan karakteristik innovasi (innovation

characteristics) (Agarwal & Prasad 1997: 565; Moore & Benbasat, 1991: 194;

Rogers, 2003: 222; Askarany, 2009: 2051). Atribut atau karakteristik tersebut adalah

keunggulan relatif (relative advantage), kesesuaian (compatibility), kemungkinan uji

coba (trialability), keterlihatan hasilnya (result demonstrability), persepsi kemudahan

dalam penggunaan (ease of use), dan visibilitas (visibility). Namun bila dicermati

teori difusi inovasi masih belum mampu menjelaskan permasalahan secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

komprehensif karena teori difusi inovasi belum melihat dari sisi pengguna inovasi,

sementara dalam proses adopsi inovasi, faktor pengguna perlu dikaji dalam kaitannya

dengan faktor-faktor yang ada pada pengguna yang mempengaruhi adopsi inovasi.

Richardson (2009: 160) mengusulkan variabel demografis sebagai

determinan adopsi teknologi informasi. Variabel tersebut meliputi jenis kelamin

(gender), umur (age) dan pengalaman kerja (experience). Sehingga dalam penelitian

Richardson (2009) ini menempatkan dua kelompok variabel sebagai determinan

adopsi teknologi TIK dalam pembelajaran yaitu karakteristik inovasi dan faktor

demografis. Dalam penelitian tersebut terungkap bahwa kelompok variabel

karakteristik inovasi merupakan prediktor yang baik bagi adopsi TIK, namun variabel

demografis bukan prediktor yang baik. Dalam kaitanya dengan hasil penelitian

tersebut, perlu kajian lebih lanjut karena kedua kelompok variabel tersebut

merupakan variabel-variabel penting. Dalam hal ini karakteristik inovasi merupakan

variabel yang menggambarkan TIK yang akan diadopsi sedangkan variabel

demografis merupakan variabel yang mengambarkan para pengguna inovasi.

Faktor lingkungan guru merupakan faktor penting dari adopsi TIK dalam

pembelajaran ekonomi. Lingkungan tersebut dapat berupa kondisi yang memfasilitasi

maupun pengaruh sosial. Kondisi yang memfasilitasi menjadi sangat relevan dalam

penelitian di negara-negara berkembang karena ada kecenderungan fasilitas-fasilitas

TIK yang dimiliki sekolah-sekolah memiliki keragaman yang tinggi. Pengaruh sosial

juga menjadi sangat relevan ketika guru-guru menjalin interaksi yang intens dengan

rekan sejawat, pimpinan sekolah, siswa, aparat pemerintah terkait, dan pihak-pihak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

lain yang relevan. Faktor lain yang sangat penting adalah faktor perasaan terhadap

penggunaan. Faktor ini menjadi sangat penting dalam konteks penggunaan TIK yang

bersifat sukarela atau guru masih dapat melakukan pembelajaran tanpa menggunakan

TIK. Dalam konteks penggunaan sukarela semacam ini, faktor perasaan senang dan

tidak senang akan mempengaruhi keputusan guru dalam mengadopsi TIK dalam

pembelajaran. Maka model adopsi inovasi perlu dilengkapi dengan variabel

lingkungan dan variabel perasaan terhadap penggunaan.

Secara metodologis, penelitian-penelitian pada bidang ini sampai saat ini

adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil-hasil penelitian

kuantitatif belum dijelaskan secara kualitatif. Maka penelitian ini akan menggunakan

metode campuran (mixed methods), dimana hasil penelitian kuantitatif akan

dijelaskan secara kualitatif.

Penelitian akan dilakukan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Provinsi DIY merupakan salah satu provinsi yang mencoba untuk mempertahankan

dan semakin meningkatkan kualitas pendidikan dari waktu ke waktu. Hal tersebut

muncul dalam visi pemeritah DIY yang berbunyi “Pemerintah Daerah yang

katalistik dan masyarakat mandiri yang berbasis keunggulan daerah serta sumberdaya

manusia yang berkualitas unggul dan beretika”. Dari rumusan visi tersebut nampak

bahwa sumber daya manusia dijadikan basis keunggulan masyarakat DIY (RPJMD

DIY Tahun 2009-2013, hal 93-94). Berkaitan dengan visi tersebut dirumuskan

empat misi. Misi yang pertama berkaitan dengan pendidikan berbunyi

“Mengembangkan kualitas sumberdaya manusia yang sehat, cerdas, profesional,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

humanis, dan beretika dalam mendukung terwujudnya budaya yang adiluhung”. Misi

tersebut dijabarkan dalam delapan sasaran dan lima diantaranya adalah sebagai

berikut (RPJMD DIY Tahun 2009-2013, hal: 95) :

1. Terwujudnya peningkatan kualitas lulusan di semua jenjang dan jalur

pendidikan.

2. Terwujudnya peningkatan aksesibilitas pelayanan pendidikan kepada seluruh

masyarakat dalam lingkungan yang kondusif.

3. Berkembangnya pendidikan yang berbasis multikultur untuk meningkatkan

wawasan, keterbukaan dan toleransi.

4. Terwujudnya peningkatan budaya baca masyarakat.

5. Terwujudnya peningkatan kapasitas pemuda, prestasi dan sarana olahraga.

Namun amat disayangkan sekitar 70 persen guru di DIY belum melek

komputer (Kompas, 26 November 2010). Ada sinyalemen dalam pembelajaran, guru

kurang mampu untuk menyesuaikan dengan konteks kehidupan peserta didik dalam

proses pembelajaran. Beberapa fenomena menunjukkan bahwa pendidikan di DIY

kurang menunjukkan prestasi. Beberapa fenomena dapat ditunjukkan sebagai berikut:

1. Hasil Ujian Nasional (UN) untuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta pada

tahun ajaran 2009/2010 mengalami penurunan cukup tinggi dibandingkan

hasil UN tahun ajaran 2008/2009. Jumlah siswa SMA/MA/SMK DIY yang

tidak lulus tahun 2010 mencapai 23,7 persen dari total peserta 39.938 siswa

(terdiri dari 19.443 siswa SMA/MA dan 20.495 siswa SMK). Dengan

demikian, siswa yang tidak lulus sekitar 8.500 orang atau tingkat kelulusan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

76,3 persen, (http://edukasi.kompas.com, 25 April 2010). Pada tahun 2012

terjadi penurunan jumlah siswa yang tidak lulus menjadi 0,71 persen atau 134

orang. Namun, jumlah kululusan siswa SMA ini masih kalah dibandingkan

dengan provinsi lain di Pulau Jawa. Sebagai perbandingan persentase paling

bagus ketidaklulusan dicapai Jawa Timur sebesar 0,07 persen disusul Jawa

Barat 0,10 persen, Jawa Tengah 0,22 persen, DKI Jakarta 0,38 persen, dan

Banten 0,52 persen (http://www.harianjogja.com, 25 Mei 2012).

2. Penelitian yang dilakukan oleh Dewan Pendidikan Kabupaten Sleman DIY

tahun 2009 menunjukkan bahwa komparasi keprofesionalan antara perilaku

awal dan perilaku akhir tidak menunjukkan peningkatan dengan adanya

stimulus program sertifikasi. Justru ada kecenderungan perilaku

keprofesionalan tersebut menurun (Djohar, 2009: 26).

Hal yang senada diungkapkan oleh Mendiknas, guru-guru yang sudah lolos

sertifikasi umumnya tidak menunjukkan kemajuan, baik dari sisi pedagogis,

kepribadian, profesional, maupun sosial. Guru hanya aktif menjelang sertifikasi,

tetapi setelah dinyatakan lolos, kualitas mereka justru semakin menurun. Dalam

kajian implementasi sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2009, kemampuan

pedagogis guru sertifikasi portofolio sebagian tidak meningkat dan sebagian lainnya

malah menurun. Hanya segelintir guru sertifikasi portofolio yang mengalami

peningkatan. Di kemampuan sosial, profesional, ataupun kepribadian, tetap saja

bagian terbesar adalah mereka yang stagnan kualitasnya, bahkan menurun

(Kompas.com, Senin, 1 November 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

Dengan pertimbangan-pertimbangan di atas maka peneliti mengajukan judul

penelitian “Adopsi Teknologi Informasi dan Komunikasi Oleh Guru Dalam

Pembelajaran Ekonomi Sekolah Menengah Atas di Daerah Istimewa Yogyakarta”.

B. Rumusan Masalah dan Fokus Penelitian

Dengan melihat paparan di atas dapat dirumuskan permasalahan penelitian

sebagai berikut :

1. Sejauhmana adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi?

2. Apakah kesukarelaan (voluntariness) dari TIK secara signifikan mempengaruhi

adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi?

3. Apakah keunggulan relatif (relative advantage) dari TIK secara signifikan

mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi?

4. Apakah kesesuaian (compatibility) dari TIK secara signifikan mempengaruhi

adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi?

5. Apakah citra (image) dari penggunaan TIK mempengaruhi adopsi TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

6. Apakah keterlihatan hasil (result demonstrability) dari TIK secara signifikan

mempengaruhi Adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi?

7. Apakah visibilitas (visibility) dari TIK secara signifikan mempengaruhi adopsi

TIK dalam pembelajaran ekonomi?

8. Apakah kemungkinan uji coba (trialibility) dari TIK secara signifikan

mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

9. Apakah kemudahan penggunaan (ease of use) dari TIK secara signifikan

mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi?

10. Apakah pengaruh sosial (social influence) secara signifikan mempengaruhi

adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi?

11. Apakah kondisi yang memfasilitasi (facilitating conditions) secara signifikan

mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi?

12. Apakah perasaan terhadap penggunaan (affect toward use) secara signifikan

mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi?

13. Apakah status sekolah secara signifikan mempengaruhi adopsi TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

14. Apakah umur guru ekonomi secara signifikan mempengaruhi adopsi TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

15. Apakah jenis kelamin guru ekonomi secara signifikan mempengaruhi adopsi TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

16. Apakah pengalaman guru ekonomi secara signifikan mempengaruhi adopsi TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

17. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK secara signifikan mempengaruhi adopsi

TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Rumusan permasalahan di atas merupakan rumusan permasalahan yang

akan dipecahkan dengan pendekatan kuantitatif. Jawaban-jawaban rumusan masalah

di atas akan didalami secara kualitatif dengan fokus pada; ” bagaimana faktor-faktor

penentu adopsi teknologi mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

C. Kegunaan Penelitian

1. Secara Teoretis

Penelitian ini juga ingin memberikan sumbang sih terhadap perkembangan

ilmu terutama dalam teori adopsi inovasi yang terkait dengan media pembelajaran

ekonomi dengan menguji variabel-variabel yang menentukan adopsi TIK dalam

pembelajaran ekonomi dalam cakupan yang lebih luas tidak hanya atribut inovasi

tetapi juga variabel demografis, variabel pengaruh sosial, variabel kondisi yang

memfasilitasi, dan variabel perasaan terhadap penggunaan. Penelitian-penelitian

tentang adopsi teknologi informasi sampai sejauh ini menggunakan pedekatan

kuantitatif dengan model yang sederhana sampai pada model-model yang cukup

kompleks. Hasil-hasil penelitian tersebut belum dijelaskan secara kualitatif sehingga

membutuhkan penelitian yang komprehensif dengan menggunakan pendekatan mixed

methods dalam hal ini pendekatan kuantitatif yang dilengkapi dengan pendekatan

kualitatif.

2. Secara Praktis

Penelitian ini bermanfaat bagi para pengambil kebijakan yang bertanggung

jawab atas peningkatan mutu pembelajaran khususnya dalam penggunaan TIK baik di

tingkat satuan pendidikan maupun dalam level yang lebih tinggi. Penelitian ini akan

memberi masukan sejauhmana adopsi TIK telah dilakukan oleh para guru ekonomi

dan memberi informasi variabel-variabel apakah yang paling mempengaruhi dalam

adopsi TIK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

D. Definisi Istilah

1. Adopsi Teknologi Informasi dan Komunikasi oleh Guru dalam Inovasi

Pembelajaran Ekonomi

Adopsi teknologi informasi dan komunikasi dalam Inovasi pembelajaran ekonomi

merupakan proses memasukkan suatu inovasi penggunaan satuan perangkat keras

dan lunak yang berkaitan dengan akses dan pengelolaan informasi dan komunikasi

untuk mendukung pembelajaran ekonomi oleh guru.

2. Kesukarelaan dalam Penggunaan (Voluntariness of Use)

Kesukarelaan adalah tingkat sejauh mana penggunaan inovasi yang berwujud

penggunaan TIK dianggap sebagai sukarela, atau kehendak bebas dari guru

ekonomi.

3. Keunggulan Relatif (Relative Advantage)

Keunggulan relatif adalah derajat dimana suatu inovasi yang berwujud

penggunaan TIK dianggap lebih baik/unggul dari yang pernah ada sebelumnya

oleh guru ekonomi.

4. Kesesuaian (Compability)

Kesesuaian adalah derajat dimana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan

nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu dan kebutuhan guru ekonomi

sebagai pengadopsi.

5. Citra (Image)

Citra merupakan tingkat dimana penggunaan suatu inovasi dianggap meningkatkan

citra seorang guru ekonomi atau status dalam sistem sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

6. Keterlihatan Hasil (Result Demonstrability)

Keterlihatan hasil merupakan kemampuan untuk dirasakan hasil menggunakan

TIK oleh guru ekonomi termasuk di dalamnya adalah keteramatan (observability)

dan keterkomunikasian (communicability).

7. Visibilitas (Visibility)

Visibilitas adalah tingkat dimana guru ekonomi dapat melihat orang lain

menggunakan TIK dalam lingkungan sekolah.

8. Kemungkinan Uji Coba (Trialability)

Kemungkinan untuk diujicobakan adalah derajat dimana suatu inovasi dalam

bentuk penggunaan TIK dapat diuji-coba batas tertentu oleh guru ekonomi.

9. Persepsi Kemudahan dalam Penggunaan (Ease of Use)

Kemudahan dalam penggunaan merupakan derajat dimana inovasi dalam bentuk

penggunaan TIK dianggap sebagai sesuatu yang mudah untuk dipahami dan

digunakan oleh guru ekonomi.

10. Pengaruh Sosial (Social Influence)

Pengaruh sosial didefinisikan sebagai sejauh mana seorang guru ekonomi

mempersepsikan kepentingan yang dipercaya oleh orang-orang lain yang akan

mempengaruhinya menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi.

11. Kondisi yang Memfasilitasi (Facilitating Conditions)

Kondisi yang memfasilitasi didefinisikan sebagai sejauh mana guru ekonomi

percaya bahwa infrastruktur organisasional dan teknikal tersedia untuk

mendukung penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

12. Perasaan terhadap Penggunaan (Affect Towards Use)

Perasaan terhadap penggunaan adalah perasaan-perasaan gembira, riang, senang,

atau depresi, jijik, tidak senang, atau benci yang dirasakan guru ekonomi

berkaitan dengan penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi.

13. Status Sekolah (School Status)

Status sekolah adalah keadaan sekolah berkaitan dengan kepemilikan dan

pengelolaannya yang dalam hal ini dibedakan menjadi dua yaitu sekolah negeri

dan sekolah swasta. Sekolah swasta adalah sekolah yang dimiliki dan dikelola

oleh masyarakat, sedangkan sekolah negeri adalah sekolah yang dimiliki negara

dan dikelola oleh pemerintah.

14. Umur (Age)

Umur atau usia guru yang dihitung dari mengurangi tanggal penelitian dengan

tanggal kelahiran guru ekonomi dalam satuan tahun.

15. Jenis Kelamin (Gender)

Jenis kelamin guru ekonomi ekonomi responden dibedakan menjadi dua yaitu

laki-laki dan perempuan.

16. Pengalaman Mengajar (Teaching Experience)

Pengalaman mengajar merupakan lama seorang guru ekonomi menjalankan

profesinya sebagai guru yang dihitung dari mengurangi tanggal penelitian

dikurangi dengan tanggal mengajar pertama kali sebagai guru dalam satuan tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

17. Durasi Mengikuti Pelatihan (Training)

Durasi mengikuti pelatihan merupakan jumlah jam pelatihan TIK yang pernah

diikuti sejak menjadi guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran

Peradaban umat manusia saat ini menjadi sangat dinamis dan mengglobal.

Perkembangan peradaban ini terutama disebabkan oleh kemajuan teknologi

transportasi, komunikasi, dan informasi yang memungkinkan jauh lebih banyak

manusia mampu melihat semua fenomena yang saling berkaitan dan saling

mempengaruhi, dalam cakupan yang lebih dalam dan lebih luas, sebagai suatu

fenomena terintegrasi dengan seluruh bumi dan alam semesta. Perdaban manusia saat

ini ditopang oleh teknologi yang memungkinkan terjadinya pelipatgandaan

kemampuan berpikir. Toffler (1981: 127-130) menyebutnya sebagai peradaban

gelombang ketiga.

Setiap peradaban menghasilkan generasi yang terbentuk dari peradaban tersebut

dengan ciri yang cukup khas. Tapscott (2009: 16) membagi empat babak generasi

yang lahir setelah tahun 1946 sampai saat ini. Meskipun pembabakan ini lebih

menggambarkan penduduk Amerika Serikat namun masih cukup relevan untuk

menjelaskan fenomena di Indonesia pada umumnya. Pembagian tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Generasi Baby Boom

Generasi yang lahir dalam rentang Januari 1946 – Desember 1964. Generasi

ini adalah generasi yang tumbuh setelah perang dunia kedua. Pada masa ini tingkat

kelahiran sangat tinggi karena banyak pasangan yang menunda menikah ketika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

terjadi perang akhirnya melakukan pernikahan pada masa ini. Suasana masyarakat

saat itu adalah suasana optimis menuju kemakmuran. Pada masa ini juga terjadi

migrasi penduduk yang besar menuju pusat-pusat pertumbuhan ekonomi. Karena

pada umumnya pada masa ini terjadi pertumbuhan ekonomi maka generasi ini

disebut juga sebagai “Generasi Pertumbuhan Ekonomi”. Generasi ini merupakan

generasi yang menikmati perkembangan awal televisi dan radio.

2. Generasi X (The Baby Bust Generation)

Generasi ini lahir dalam rentang Januari 1965 – Desember 1976, pada masa

ini merupakan masa terjadinya penurunan tingkat kelahiran secara tajam. Nama

Generasi X terinspirasi pada sebuah novel karya Douglas Coupland untuk

menjelaskan sebuah kelompok yang merasa dikucilkan dari masyarakat. Generasi X

adalah segmen tertua dari populasi yang menguasai penggunaan komputer dan

internet yang memiliki perilaku yang hampir mirip dengan Generasi Net. Generasi X

mengalami perkembangan yang pesat dari teknologi informasi seperti radio, televisi,

film, dan internet sehingga generasi ini dapat disebut juga sebagai komunikator

agresif yang menguasai berbagai jenis media.

3. Generasi Net (The Net Generation)

Generasi ini lahir dalam rentang Januari 1977 – Desember 1997 merupakan

generasi yang memiliki periode terpanjang dibandingkan dengan genarsi-generasi

sebelumnya dan pada umumnya merupakan anak-anak dari generasi baby-boom,

maka sering juga disebut sebagai The Echo of Baby Boom atau disebut sebagai

generasi milenium atau juga disebut dengan Generasi Y. Salah satu alasan utama

mengapa Generasi Net telah berlangsung begitu lama adalah banyak baby-boom

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

perempuan yang telah menunda memiliki anak sampai usia tiga puluhan atau empat

puluhan. Relatif sedikit boomer menjadi orang tua di awal tahun dua puluhan, usia

khas untuk memulai menikah dan membesarkan anak. Generasi baby-boom banyak

menghabiskan waktu untuk pendidikan dan berbagai kegiatan sosial sebagai dampak

dari masa pertumbuhan ekonomi. Generasi Net ini terbentuk oleh berbagai peristiwa

unik seperti Perang Teluk, Perang Irak, merebaknya kasus AIDS, dan kampanye

melawan pemanasan global dan perlindungan lingkungan. Di tingkat nasional

generasi ini mengalami dua iklim politik yang berbeda yaitu jaman Orde Baru dan

Orde Lama. Jika kita melihat kembali 20 tahun terakhir, jelas perubahan yang paling

signifikan mempengaruhi pemuda adalah komputer, internet, iPod, ponsel,

menangkap koordinat GPS, akrab dengan situs jejaring sosial yang dapat memantau

pergerakan teman mereka, dan teknologi digital lainnya. Generasi ini merupakan

generasi pertama yang “bermandikan” teknologi digital.

4. Generasi Z (Generation Next)

Generasi yang lahir dalam rentang Januari 1998 – saat ini. Generasi ini juga

disebut dengan generasi Z. Generasi ini adalah generasi yang sedang tumbuh dan

belum memasuki dalam pasar kerja. Generasi ini juga disebut sebagai Digital Natives

(komunitas asli digital) karena mereka dilahirkan dan dibesarkan dalam era digital,

sehingga generasi ini menerima pengaruh dunia digital yang sangat kuat seperti

generasi net. Generasi ini umumnya merasa nyaman dan bahkan tergantung pada

teknologi dan mampu mengerjakan beberapa hal dengan teknologi digital dalam

waktu yang bersamaan. Umumnya mereka selalu terhubung dengan berbagai alat

komunikasi dan jejaring sosial yang sering mempengaruhi keputusan-keputusan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

mereka. Karena generasi ini cenderung memiliki informasi yang lebih banyak maka

mereka lebih cerdas, fleksibel, dan lebih toleran terhadap keragaman budaya.

Di satu sisi teknologi telah menjadi bagian dari kebutuhan dan kebudayaan di

sisi yang lain investasi di bidang pendidikan sains, teknologi, dan inovasi telah

menjadi salah satu sumber yang paling penting dari transformasi ekonomi di negara-

negara industri baru. Investasi tersebut harus menjadi bagian dari kerangka yang lebih

besar untuk membangun kapasitas di seluruh dunia. Unsur yang umum dari kisah

sukses negara-negara industri baru adalah tingkat komitmen yang tinggi terhadap

pendidikan dan integrasi ekonomi di dalam negara. Strategi mengutamakan

pendidikan dan pengembangan teknologi merupakan pintu masuk untuk menjadi

masyarakat pengetahuan (knowledge societies) (Juma, 2005: 88). Maka berbagai

teknologi perlu diperkenalkan dalam dunia pendidikan dan didukung oleh program-

program pemerintah untuk mengadopsi berbagai jenis inovasi ini.

TIK sebagai salah satu dari berbagai teknologi yang ada dalam dunia

pendidikan. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana Prasaran TIK diberi batasan sebagai

satuan perangkat keras dan lunak yang berkaitan dengan akses dan pengelolaan

informasi dan komunikasi untuk mendukung pembelajaran. TIK masuk dalam dunia

pendidikan melalui dua jalur yang berbeda. Jalur pertama TIK masuk melalui

program pendidikan yang dikembangkan di sekolah melalui

intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Jaklur kedua TIK masuk melalui

budaya terutama budaya yang tumbuh di kalangan kaum muda. Maka lingkungan

pendidikan menjadi lingkungan yang diwarnai dengan TIK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

Dalam lingkungan pendidikan dimana para peserta didik memiliki akses yang

luas terhadap informasi maka peran guru sebagai satu-satunya sumber informasi perlu

direposisi. Dalam lingkungan pendidikan yang berteknologi, guru perlu

memposisikan sebagai mitra belajar yang sejajar dengan siswa namun guru tetap

sebagai penyelenggara pembelajaran dan fasilitator pembelajaran. Maka dalam hal ini

tugas guru tetap dalam hal memberi informasi, menunjukkan, mengklarifikasi,

menjelaskan, memotivasi, mendorong minat, dan membuka pikiran para peserta didik

(Skilbeck, 2007: 87).

Karena TIK telah menjadi sumber informasi maka sekolah dan pemerintah

perlu menyepakati untuk membantu siswa menjadi melek TIK. Melek TIK

didefinisikan sebagai kemampuan individu untuk menggunakan TIK dengan benar

untuk mengakses, mengelola, mengintegrasikan dan mengevaluasi informasi,

mengembangkan pemahaman baru, dan berkomunikasi dengan orang lain agar dapat

berpartisipasi secara efektif dalam masyarakat. Diharapkan dengan melek TIK siswa

dapat percaya diri, kreatif, dan menjadi pengguna TIK yang memahami dampak

teknologi tersebut pada dirinya dan masyarakat. Guru saat ini tidak cukup menjadi

sosok yang semata-mata memiliki otoritas seperti masa lalu, tetapi harus bergabung

dengan siswa dan orang tua mereka untuk menjadi pengguna mahir TIK, sehingga

menciptakan suatu kemitraan baru dan menciptakan bahkan proses pembelajaran

yang lebih baik (Skilbeck, 2007: 87-89).

Pentingnya penggunaan TIK disadari oleh pemerintah dan bahkan menjadi

prioritas yang tercermin dalam rumusan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian

Pendidikan Nasional tahun 2010-2014. Dalam renstra tersebut dijelaskan tentang arah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

kebijakan pembangunan nasional yang salah satunya memuat tentang penguatan dan

perluasan pemanfaatan TIK di bidang pendidikan. Pendayagunaan TIK diyakini dapat

menunjang upaya peningkatan dan pemerataan akses pendidikan, peningkatan mutu,

relevansi, dan daya saing pendidikan, serta tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik

terhadap pendidikan. Disadari pula bahwa kebutuhan akan penguasaan dan penerapan

IPTEK dalam rangka menghadapi tuntutan global berdampak pada semakin

meningkatnya peranan TIK dalam berbagai aspek kehidupan termasuk dalam bidang

pendidikan, meningkatnya kebutuhan untuk berbagi informasi dan pengetahuan

dengan memanfaatkan TIK, serta perkembangan internet yang menghilangkan batas

wilayah dan waktu untuk melakukan komunikasi dan akses terhadap informasi.

Berkaitan dengan hal tersebut disusunlah kebijakan dalam bidang TIK oleh

Kemendiknas untuk e-pembelajaran, e-manajemen dan e-layanan sebagai berikut

(Renstra Kemendiknas 2010-2014: 44-45):

a. Penyediaan sarana dan prasarana TIK serta muatan pembelajaran berbasis

TIK untuk penguatan dan perluasan e-pembelajaran pada semua jenjang

pendidikan.

b. Pengembangan e-manajemen, e-pelaporan, dan e-layanan untuk

meningkatkan efektivitas tata kelola dan layanan publik.

c. Pengembangan sistem pengelolaan pengetahuan untuk mempermudah dalam

berbagi informasi dan pengetahuan antar peserta didik dan tenaga pendidik.

d. Pengembangan pusat sumber belajar berbasis TIK pada pendidikan dasar dan

menengah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

e. Peningkatan kemampuan SDM untuk mendukung pendayagunaan TIK di

pusat dan daerah.

Menurut Patricia L. Rogers (2009: 1777) adopsi TIK dalam pembelajaran

ekonomi akan terjadi secara bertahap. Dalam tahap awal, isu cenderung berfokus

pada teknologi namun secara bertahap fokus akan bergeser pada tujuan instruksional.

Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Tahap Pengenalan

Merupakan tingkat terendah dimana dalam tahap ini teknologi diperkenalkan atau

dipaparkan pada calon pengguna.

2. Tahap Pemanfaatan

Merupakan tahap percobaan teknologi baru, dalam tahap ini fokus pada

menemukan penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Dalam tahap ini

penggunaan teknologi bisa berlanjut juga bisa tidak berlanjut.

3. Tahap Integrasi

Merupakan tahap dimana teknologi sudah mulai diterima, dalam tahap ini fokus

bergeser dari belajar teknologi ke penggunaan yang lebih efektif untuk

pembelajaran.

4. Tahap Reorganisasi

Merupakan tahap dimana ada desain ulang pembelajaran dengan fokus pada

pembelajaran dan tujuan pembelajaran. Dalam tahap ini siswa menjadi lebih

terlibat dalam lingkungan belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

5. Tahap Evolusi

Merupakan tahap yang paling tinggi dimana guru memiliki kemampuan untuk

beradaptasi dengan teknologi baru dalam pembelajaran.

Dalam perkembangannya, penggunaan komputer dalam bidang pendidikan

memiliki keragaman. Komputer dapat berperan sebagai pembantu dalam

pembelajaran, pemanfaatannya meliputi penyajian informasi materi pembelajaran,

latihan atau kedua-duanya. Modus ini dikenal sebagai computer-Assisted Instruction

(CAI). CAI mendukung pembelajaran dan pelatihan akan tetapi ia bukanlah

penyampai utama materi pelajaran. Ada pula peran komputer sebagai manajer dalam

proses pembelajaran dengan nama Computer-Managed Instruction (CMI) dalam hal

ini komputer secara teknis membantu pengaturan pelaksanaan pembelajaran (Aryad,

2009: 96).

B. Teori Adopsi Teknologi Informasi

Seperti diungkapkan di atas bahwa TIK sudah menjadi kebutuhan, tuntutan

dan sekaligus telah menjadi bagian dari budaya moderen. Pemerintah telah ikut

mendorong dan memfasilitasi dengan berbagai peraturan perundang-undangan dan

pengadaan sarana meskipun dalam jumlah yang terbatas. Dalam prinsip-prinsip

penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang tercantum pada

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Nomor 41, Tahun 2007

Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menegah menegaskan

bahwa RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan

komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

kondisi. Peraturan tersebut gayut dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI

Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana Prasarana Untuk Sekolah

Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah

Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)

yang mengatur perlunya ruang laboratorium komputer yang berfungsi berfungsi

sebagai tempat mengembangkan keterampilan dalam bidang teknologi informasi dan

komunikasi. Peraturan-peraturan ini merupakan bentuk dan sekaligus dasar dari difusi

TIK dalam pembelajaran di sekolah.

Dalam kurikulum 2013, penggunaan TIK dalam pembelajaran kembali

ditegaskan seperti yang termuat dalam Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan RI nomor 65 tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan

Menengah yang menyatakan bahwa salah satu prinsip pembelajaran adalah

pemanfaatan TIK untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.

Penerapan TIK perlu dilaksanakan secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai

dengan situasi dan kondisi.

Perkembangan teori-teori adopsi teknologi cukup dinamis yang ditandai

dengan munculnya berbagai teori dan model. Model-model tersebut diantaranya (1)

Teori tindakan beralasan (theory of reasoned action atau TRA), (2) Model

penerimaan teknologi (technology acceptance model atau TAM), (3) Teori Perilaku

Rencanaan (Theory of Planned Behavior atau TPB), (4) Model Motivasi

(Motivational Model atau MM), (5) Model Pemanfaatan Komputer Personal (Model

of Utilization Personal Computer atau MPCU), (6) Teori Kognitif Sosial (Social

Cognitif Theory atau SCT), (7) Teori Gabungan Penerimaan dan Penggunaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

Teknologi (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology atau UTAUT), dan

(8) Teori Difusi Inovasi (Innovation Diffusion Theory atau IDT)

TRA dikembangkan oleh Fishbein dan Adzen (1975), merupakan teori

perilaku manusia yang paling mendasar dan berpengaruh. Teori ini telah banyak

diterapkan di berbagai bidang termasuk dalam bidang teknologi informasi. Teori ini

menjelaskan bahwa ada dua variabel penting yang mempengaruhi niat perilaku

(behavioral intention) yaitu sikap terhadap perilaku (attitude toward behavoir) dan

norma subyektif (subjective norm). Pada akhirnya niat perilaku (behavioral intention)

inilah yang akan menentukan perilaku aktual seseorang. Secara keseluruhan, perilaku

seseorang ditentukan oleh keyakinan-keyakinan karena kepercayaan seseorang

mewakili informasi yang mereka peroleh tentang dirinya sendiri dan tentang dunia di

sekeliling mereka (Davis, dkk, 1989: 983-5; Jogiyanto, 2007: 35-36).

Dalam konteks penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi, TRA agak

kurang tepat karena teori ini dimaksudkan untuk menjelaskan perilaku-perilaku yang

dikerjakan secara sukarela bukan perilaku-perilaku yang diwajibkan. Sementara itu

dalam praktik pembelajaran ekonomi penggunaan TIK merupakan salah satu

komponen dalam standar proses untuk pendidikan dasar dan menengah.

TAM dikembangkan oleh Davis dkk. (1989), digunakan dalam bidang sistem

informasi untuk memprediksi penerimaan dan penggunaan sistem informasi di

pekerjaan individual pemakai. Berbeda dengan TRA, model ini merupakan konstruk

sikap (attitude) untuk membuat model lebih sederhana dan untuk menjelaskan niat

(intention). Model ini juga berkembang menjadi TAM2 dengan menambahkan

norma subyektif (subjective norm) untuk memprediksi niat (Davis, dkk., 1989: 983-5;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

Jogiyanto, 2007: 35-36). TAM merupakan model perilaku (behavior) yang

bermanfaat untuk menjawab pertanyaan mengapa banyak sistem teknologi informasi

gagal diterapkan karena pemakainya tidak memiliki niat untuk menggunakannya.

Namun demikian TAM hanya memberikan informasi atau hasil yang sangat umum

saja tentang niat dan perilaku pemakai dalam menerima TIK. TAM hanya

menjelaskan kepercayaan-kepercayaan (belief) mengapa pemakai mempunyai niat

perilaku menggunakan TIK yaitu percaya bahwa TIK yang digunakan berguna dan

mudah digunakan (Jogiyanto, 2007: 134 - 136).

Teori Perilaku Rencanaan (Theory of Planned Behavior atau TPB) merupakan

perkembangan dari TRA yang dikembangkan oleh Ajzen pada tahun 1991. Teori ini

menjelaskan bahwa kontrol perilaku persepsian (perceived behavioral control),

norma subyektif (subjective norm), dan mempunyai implikasi motivasional terhadap

niat-niat. Hal penting kedua adalah adanya kemungkinan hubungan langsung antara

kontrol perilaku persepsian dengan perilaku. Di banyak contoh, kinerja dari suatu

perilaku tergantung tidak hanya pada motivasi untuk melakukannya tetapi juga

kontrol yang cukup terhadap perilaku yang dilakukan. Dengan demikian kontrol

perilaku persepsian dapat mempengaruhi perilaku secara tidak langsung lewat niat,

dan juga dapat mempengaruhi secara langsung (Ajzen, 1991:181-189; Jogiyanto,

2007: 61-82). Model-model TPB dianggap memiliki kelemahan yaitu model yang

memprediksi intensi tetapi kurang mampu memprediksi perilakunya itu sendiri.

Model Motivasional (motivational model atau MM) dikembangkan oleh

Robert J. Vallerad tahun 1997. Pendekatan model ini adalah pendekatan yang lebih

bersifat psikologis khususnya teori motivasi. Menurut teori perilaku seseorang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

ditentukan oleh motivasinya. Beberapa studi telah meneliti teori motivasi dan

diadaptasi untuk konteks-konteks tertentu termasuk dalam hal adopsi teknologi baru.

Dalam model ini perilaku seseorang ditentukan oleh motivasi ekstrinsik dan motivasi

intrinsik (Venkatesh, dkk, 2003: 428).

Model Pemanfaatan Komputer Personal (Model of PC Utilization atau

MPCU) dikembangkan oleh Harry C. Triandis pada tahun 1977 tentang teori perilaku

manusia. Thompson dkk. (1991) mengadaptasi model Triandis dalam konteks

pemanfaatan komputer personal. Varibael-variabel penting yang mempengaruhi

perilaku adalah seseorang adalah kesesuaian tugas (job-fit), kompleksitas

(complexity), konsekuensi jangka panjang (long-term consequences), perasaan pada

saat menggunakan (affect towards use), factor sosial (social factors), dan kondisi

yang memfasilitasi (facilitating conditions) (Venkatesh, dkk, 2003: 430).

Teori Kognitif Sosial (Social Cognitif Theory atau SCT) dikembangkan oleh

Bandura (1977, 1978, 1982, 1986). Teori ini merupakan teori tentang perilaku

individual yang banyak diterima dan divalidasi secara empiris. SCT berbasis pada

premis bahwa pengaruh-pengaruh lingkungan seperti tekanan sosial, karakteristik-

karakteristik situasional yang unik, karakteristik-karakteristik demografik, kognitif,

dan perilaku saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya. Lingkungan

mempengaruhi perilaku pada situasi tertentu, yang kemudian gilirannya dipengaruhi

kembali oleh perilaku. Akhirnya, perilaku dipengaruhi oleh kognitif atau faktor-faktor

personal, dan gilirannya perilaku mempengaruhi faktor-faktor personal tersebut.

Hubungan antara lingkungan, perilaku, dan kognitif disebut dengan timbal-balik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

segitiga (triadic reciprocality) (Compeau & Higgins, 1995: 190; Jogiyanto 2007:

258).

Viswanath Venkatesh dkk. (2003) mengkaji teori-teori tentang penerimaan

teknologi informasi. Ada delapan buah teori yang dikaji yaitu (1) TRA, (2) TAM, (3)

MM, (4) TPB, (5) kombinasi TAM dan TPB, (6) MPCU, (7) SCT, dan (8) IDT. Dari

hasil kajiannya dikembangkanlah suatu teori yang merupakan integrasi dari berbagai

teori tersebut yang kemudian disebut dengan Teori Gabungan Penerimaan dan

Penggunaan Teknologi (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology atau

UTAUT). Sampel dalam penelitian ini adalah berasal dari bidang berbagai bidang

organisasi yang meliputi perusahaan hiburan, perusahaan telekomunikasi, perusahaan

perbankan, dan administrasi publik. Dalam teori ini dijelaskan bahwa perilaku

mengunakan (use behavior) dipengaruhi oleh niat keperilakuan (behavioral intention)

dan kondisi-kondisi pemfasilitasi (faciliting conditions). Sedangkan niat keperilakuan

sendiri dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu ekspektasi kinerja (performance

expectancy), ekspektasi usaha (effort expectancy), dan pengaruh sosial (social

influence). Di samping ketiga variabel tersebut juga ada empat variabel mediator

yaitu jenis kelamin, usia, pengalaman, dan pendidikan.

Teori Difusi Inovasi (Innovation Diffusion Theory atau IDT) merupakan teori

yang memiliki sejarah panjang digunakan sejak tahun 1960-an dan terus

dikembangkan. Teori ini digunakan secara luas untuk mempelajari berbagai inovasi

di berbagai bidang misalnya pertanian, transportasi, teknologi informasi, dan media

pembelajaran. Rogers (1995, 2003) mengembangkan teori secara luas teori ini.

Rogers merupakan peneliti yang paling banyak dikutip dan paling berpengaruh di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

bidang adopsi dan difusi (Surry & Ely, 2002: 185). Dalam kaitannya dengan

teknologi informasi, Moore dan Benbasat (1991) mengadaptasi karakteristik inovasi

yang disajikan oleh Rogers dan mengembangkan seperangkat konstruksi yang dapat

digunakan untuk mempelajari penerimaan teknologi individu. Dari hasil

penelitiannya di Kamboja terhadap para widyaiswara (master teacher) dalam

menggunakan TIK, Richardson (2009) mengungkapkan bahwa IDT efektif dalam

mengungkap adopsi TIK.

Dalam konteks perkembangan pendidikan di Indonesia, khususnya DIY

banyak inovasi dalam dunia pendidikan yang didifusikan oleh pemerintah termasuk

di dalamnya adalah penggunaan TIK dalam pembelajaran. Maka teori difusi inovasi

ini relevan dengan konteks pembelajaran di DIY saat ini termasuk didalamnya adalah

pembelajaran ekonomi. Walaupun teori ini relevan namun masih kurang memadai

kalau dikaitkan dengan konteks adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi di DIY

karena teori ini belum melihat dari sisi pengguna inovasi meskipun, dalam penelitian

yang dilakukan oleh Richardson (2009) sudah memasukkan variabel yang terkait

dengan pengguna inovasi yaitu variabel demografis yang terdiri dari jenis kelamin,

umur, dan pengalaman kerja.

Variabel-variabel penting yang terkait dengan pengguna inovasi yang belum

dimasukkan adalah:

1. Pengaruh Sosial

Pengaruh sosial dalam konteks adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi sangat

penting karena dalam kenyataan interaksi guru dengan guru atau dengan pihak-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

pihak lain memiliki frekuensi yang relatif tinggi misalnya dalam bentuk MGMP

maupun kegiatan-kegiatan yang lain.

2. Kondisi yang Memfasilitasi

Dalam konteks adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi di DIY, kondisi yang

memfasilitasi menjadi variabel penting karena kondisi yang memfasilitasi

penggunaan TIK di DIY memiliki variabilitas yang tinggi yang disebabkan oleh

perbedaan lokasi, status kepemilikan, dan sebab-sebab yang lain. Variabel

pengaruh sosial dan kondisi yang memfasilitasi ini merupakan faktor lingkungan

yang mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran.

3. Perasaan terhadap Penggunaan

Adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi di DIY bukanlah suatu paksaan

sehingga tidak ada hukuman bagi guru yang tidak menggunakan. Karena lebih

bersifat sukarela maka faktor perasaan senang dan tidak senang menjadi faktor

penting dalam adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

Dalam konteks teori ini, difusi didefinisikan sebagai suatu proses dimana

suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu selama jangka waktu tertentu

terhadap anggota suatu sistem sosial (Rogers, 2003: 5). Adopsi merupakan proses

memasukkan suatu inovasi ke dalam organisasi. Hal ini berbeda bisa dibedakan

dengan konsep generasi dimana inovasi dihasilkan sendiri dan digunakan sendiri atau

untuk ekspor ke organisasi lain (Askarany, 2009: 2050). Sedangkan, inovasi

didefinisikan sebagai suatu ide, praktek atau obyek yang dianggap sebagai sesuatu

yang baru oleh seorang individu atau satu unit adopsi lain (Rogers.1995: 11). Maka

proses difusi membutuhkan prasyarat terjadinya inovasi lebih dulu. Difusi dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

dikatakan juga sebagai suatu tipe komunikasi khusus dimana pesannya adalah ide

baru. Disamping itu, difusi juga dapat diangap sebaai suatu jenis perubahan sosial

yaitu suatu proses perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi sistem sosial.

Tujuan utama proses difusi adalah diadopsinya suatu inovasi oleh anggota sistem

sosial tertentu. Anggota sistem sosial dapat berupa individu, kelompok informal,

organisasi dan atau sub sistem. Peneliti yang paling banyak dikutip dan paling

berpengaruh di bidang adopsi dan difusi adalah Everet Rogers (Surry & Ely, 2002:

185).

Gambar 2.1. Model Lima Tahap Keputusan Inovasi

Sumber: Rogers, 2003: 170

Gambar 2.1. menunjukkan lima tahap adopsi. Tahap pertama adalah

“Pengetahuan”, dalam tahap ini pengadopsi potensial mencari tahu tentang inovasi

dan mendapatkan pemahaman dasar tentang apa dan bagimana cara kerja dari inovasi

tersebut. Tahap kedua adalah “Persuasi”, dalam tahap ini pengadopsi potensial

membentuk kesan positif atau negatif dari inovasi. Tahap ketiga adalah “Keputusan”,

dalam tahap ini pengadopsi akan menerima atau menolak suatu inovasi. Tahap

keempat adalah “Implementasi” tahap ini terjadi ketika inovasi benar-benar

digunakan. Tahap kelima adalah “Konfirmasi”, pada tahap ini pengadopsi mencari

Pengetahuan

(Knowledge)

Persuasi (Persuasion)

Keputusan

(Decision)

Implementasi (Implementation)

Konfirmasi (Confirmation)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

informasi tentang inovasi untuk menentukan akan terus atau tidak dalam

menggunakan inovasi.

Seperti yang diungkapkan di atas, respon dari defusi dapat berbentuk

penolakan maupun adopsi. Adopsi sebuah inovasi dapat berjalan singkat tetapi juga

dapat berjalan lambat. Kecepatan relatif suatu inovasi diadopsi oleh anggota sistem

sosial disebut dengan tingkat adopsi (rate of adoption). Konsep tingkat adopsi

merupakan ukuran umum yang menunjuk pada jumlah individu yang mengadopsi ide

baru pada waktu yang spesifik misalnya setiap tahun (Rogers.1995: 206). Dalam

proses adopsi tersebut Rogers membuat kategori pengadopsi yang dikaitkan dengan

distribusi pengadopsi. Menurut Rogers, biasanya ada distribusi normal dari kategori

pengadopsi yang membentuk kurva lonceng seperti dalam Gambar 2.2. “Inovator

(Innovator)”, adalah orang-orang yang dalam sistem untuk mengadopsi, jumlah

mereka hanya 2,5% dari populasi. Kategori berikutnya adalah “Pengadopsi Awal

(Early Adopter)” yang berjumlah 13,5% dari populasi. Kategori terbesar adalah

“Mayoritas Awal (Early Majority)” dan “Mayoritas Akhir (Late Majority)” dengan

jumlah yang sama yaitu masing-masing 34%. Sedangkan 16% sisanya adalah

kelompok yang lamban untuk mengadopsi atau sering disebut “Kolot (Laggards)”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

Gambar 2.2. Hipotesis Distribusi Pengadopsi

Sumber: Rogers, 2003:281

Atribut Persepsi dari inovasi merupakan penjelasan penting dari tingkat

adopsi inovasi. Sekitar 49 sampai dengan 87 persen dari varian tingkat adopsi dapat

dijelaskan oleh lima atribut : Keunggulan Relatif (Relative Advantage), Kesesuain

(Compability), Kerumitan (Complexity), Ketercobaan (Trialibility), dan Keteramatan

(Observability). Sebagi tambahan variabel yang lain adalah (1) Jenis Keputusan

Inovasi (Type of Innovation Decision), (2) sifat saluran komunikasi (Communication

Channels) difusi pada tahap berbagai proses keputusan inovasi, (3) sifat sistem sosial

(Nature of The Social System) dimana inovasi di difusikan, (4) Kepanjangan dari

Agen Perubahan Usaha Promosi (Extent of Change Agents’ Promotion Efforts)

inovasi (Rogers, 2003: 221). Penggambaran bagaimana faktor-faktor mempengaruhi

tingkat adopsi inivasi dapat dilihat dalam Gambar 2.3.

34% 34%

16% 13,5%

2,5%

Inovator Pengadopsi

Awal

Mayoritas

Awal

Mayoritas

Akhir

Kolot

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

Gambar 2.3. Variabel-variabel Penentu Tingkat Adopsi Inovasi

Sumber : Rogers, 2003: 222

Atribut Persepsi dari Inovasi

(Perceived Attribut of Inovations)

1. Keunggulan Relatif (Relative Advantage)

2. Kesesuain (Compability)

3. Kerumitan (Complexity)

4. Ketercobaan (Trialibility)

5. Keteramatan (Observability)

Jenis Keputusan Inovasi

(Type of Innovation Decision)

1. Pilihan (Optional)

2. Bersama (Collective)

3. Wewenang (Authority)

Saluran Komunikasi

(Communication Channels)

Contoh: Media Masa (Mass Media), Atar

Perseorangan (Interpersonal), dan

lain-lain

Sifat Sistem Sosial

(Nature of The Social System)

Contoh: Normanya (Its norm), Tingkat

Keterhubungan Jejaring (Degree of

network interconnection)

Kepanjangan dari Agen Perubahan

Usaha Promosi

Extent of Change Agents’ Promotion Efforts

Tingkat

Adopsi dari

Inovasi

(Rate of

Adoption of

Innovation)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

Teori lain adalah teori yang dikembangkan oleh Davood Askarany (2009:

2048-2054) yang disebut dengan generasi inovasi dan adopsi inovasi (innovation

generation and innovation adoption). Generasi inovasi dan adopsi inovasi dipandang

sebagai faktor utama bagi organisasi untuk mampu bersaing, menciptakan

kemakmuran, dan bertahan hidup. Dalam teori tersebut dijelaskan tiga faktor utama

yang mempengaruhi diffusi inovasi yaitu atribut inovasi, atribut pengadopsi, dan

fakto-faktor yang lain. Atribut inovasi yang dimaksud dalam teori ini sama dengan

atribut inovasi yang diungkapkan oleh Rogers (2003: 222). Dalam teori ini dijelaskan

faktor atribut pengadopsi yang terdiri dari struktur organisasi, budaya organisasi dan

strategi organisasi. Kategori-kategori ini mungkin termasuk faktor-faktor seperti

ukuran organisasi, agresivitas dan inovasi dari manajer mereka, tingkat informasi dari

organisasi tentang inovasi, perspektif pembelajaran organisasi, resistensi terhadap

perubahan, keterampilan teknis dari pengguna inovasi dalam organisasi, kompetisi,

dan kesadaran dari suatu inovasi sebagai solusi yang mungkin atau sebagai teknik

yang tersedia untuk kemajuan. Faktor ketiga yang disebut faktor-faktor yang lain

berisi faktor-faktor yang terkait dengan sistem sosial. Faktor yang berhubungan

dengan sistem sosial meliputi tingkat perkembangan masyarakat, saluran komunikasi

dalam masyarakat, kepedulian sosial, agen perubahan, pemimpin opini, dan norma-

norma sosial. Bagian ini juga untuk memasukkan semua faktor yang berpengaruh

terhadap difusi inovasi namun tidak dapat digolongkan dalam atribut inovasi maupun

atribut pengadopsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

Gambar 2.4. Model Difusi Umum Sumber : Askarany, 2009: 2051

Keunggulan relatif

Kerumitan

Ketercobaan

Keteramatan

Kesesuaian

Tingkat perkembangan dari

masyarakat dan lingkungan

sosial

Saluran komunikasi

Agen perubahan

Pendapat pimpinan

Norma sosial

Perhatian masyarakat

Struktur organisasi

Budaya organisasi

Strategi organisasi

Atribut inovasi Faktor lain

(Sistem sosial)

Atribut pengadopsi

Difusi inovasi

Generasi inovasi

Generasi gagasan

Definisi Proyek

Desain

Perkembangan

Pemasaran dan

komersialisasi

Adopsi inovasi

Kesadaran inovasi

Pembentukan sikap

Evaluasi

Keputusan mengadopsi

Percobaan implementasi

Implementasi berkelanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

Dalam teori ini juga membedakan proses difusi innovasi berdasarkan sumber

inovasi. Proses difusi inovasi dibedakan menjadi dua yaitu generasi inovasi dan

adopsi inovasi seperti dalam Gambar 2.4. Dalam konteks generasi inovasi, inovasi

berasal dari organisasi sendiri atau untuk diekspor ke organisasi lain. Tahapan dalam

generasi inovasi meliputi generasi gagasan, definisi proyek, desain, perkembangan,

serta pemasaran dan komersialisasi. Sedangkan dalam konteks adopsi inovasi, inovasi

diimpor ke dalam organisasi untuk diadopsi. Tahapan dalam adopsi inovasi meliputi

kesadaran inovasi, pembentukan sikap, evaluasi, keputusan mengadopsi, percobaan

implementasi, dan implementasi berkelanjutan ( Askarany, 2009: 2050-2051).

C. Penelitian-penelitian yang Relevan

1. Adopsi TIK Oleh Widyaiswara di Kamboja

Penelitian yang berjudul “Diffusion of Technology Adoption in Cambodia:

The Test of a Theory” dilakukan oleh Jayson Richardson yang dipublikasikan tahun

2009. Landasan teori penelitian ini adalah teori yang diungkapkan oleh Rogers

(2003). Penelitian ini bermaksud untuk menguji teori difusi terutama yang berkaitan

dengan delapan persepsi karakteristik inovasi (perceived characteristics of

innovation-PCIs) yang diakitkan dengan empat variabel demografis. Persepsi

karakteristik inovasi yang diangkat adalah kesukarelaan, keunggulan relatif, citra,

kesesuaian, kemudahan penggunaan, keterlihatan hasilnya, visibilitas, dan

ketercobaan. Sedangkan variabel demografis yang dimaksud adalah jenis instansi

pelatihan guru yang dibedakan menjadi lembaga pelatihan guru tingkat provinsi dan

pusat pelatihan guru regional, jenis kalamin yang dibedakan menjadi laki-laki dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

perempuan, umur yang dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu usia 21-35 tahu

dan kelompok 36-59 tahun, dan pengalaman yang dekelompokkan menjadi dua yaitu

pemula dan berpengalaman (Richardson, 2009: 157-163).

Responden penelitian ini adalah widyaiswara yang berjumlah 525 orang,

namun yang mengembalikan kuesioner sebanyak 379 orang. Instrumen yang

digunakan adalah instrumen yang dikembangkan oleh Moore dan Benbasat (1991).

Kesimpulan pokok pertama, variabel demografis tidak mempengaruhi tingkat adopsi.

Kedua, adopsi keterampilan TIK para widyaiswara dipengaruhi enam dari tujuh

persepsi karekteristik inovasi yang meliputi kesukarelaan, keunggulan relatif,

kesesuaian, kemudahan penggunaan, keterlihatan hasilnya, visibilitas, dan

ketercobaan. Citra merupakan satu-satunya persepsi karakteristik inovasi yang tidak

berpengaruh signifikan terhadap adopsi. Ketiga, persepsi karakteristik inovasi tidak

selalu mempengaruhi adopsi secara independen, hal ini dapat dilihat dari adanya efek

interaksi di antara mereka. Keempat, kelompok pengadopsi didefinisikan secara unik.

Kelompok ini merupakan widyaiswara yang dipilih menjadi pelatih karena memiliki

kemampuan bahasa Inggris yang lebih maju dan memiliki keterampilan teknologi

dasar. Tentu saja hal ini tidak langsung dapat dijelaskan dengan model dari Rogers

(2003). Kelima, penelitian ini memiliki implikasi teoritis. Penelitian ini

menambahkan variabel kesukarelaan ke dalam model PCI seperti yang diungkapkan

oleh Moore dan Benbasat (1991) (Richardson, 2009: 160-167).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

2. Pentingnya Kesesuaian dan Tekanan dalam Niat Mengikuti Pembelajaran

Jarak Jauh.

Penelitian yang berjudul “The Importance of Compability and Pressure on

Intentions to Enggage in Distance Learning” dilakukan oleh Craig Van Slyke,

Thomas Case, Geoffrey Dick, dan Virginia Ilie yang dipublikasikan pada tahun 2010.

Penelitian ini mendasarkan pada teori yang dikembangkan oleh Rogers (2003) serta

teori yang dikembangkan oleh Moore dan Benbasat (1991). Penelitian ini merupakan

penelitian yang menggunakan analisis persamaan struktural. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kesesuaian dengan cara kerja, kesesuaian dengan nilai-nilai,

kemudahan penggunaan, dan kesukarelaan berpengaruh terhadap niat mengikuti

pembelajaran jarak jauh (Slyke, C. V. dkk, 2010: 395-414).

3. Basis Difusi Dalam Penggunaan Database Diskusi Lotus Domino

Penelitian yang berjudul “A Diffusion-Based Investigation into the Use of

Lotus Domino Discussion Databases” dilakukan oleh Virginia Ilie, Craig Van Slyke,

Hao Lou, dan John Day yang dipublikasikan tahun 2009. Penelitian ini mendasarkan

pada teori difusi inovasi yang dikembangkan oleh Everett M. Rogers (1995) terutama

dalam memahami faktor-faktor yang mempengaruhi niat seseorang dalam

mengadopsi aplikasi groupware untuk perkuliahan dan perguruan tinggi. Teknologi

groupware adalah teknologi yang dirancang untuk memfasilitasi pekerjaan

kelompok. Teknologi ini dapat digunakan untuk berkomunikasi, bekerjasama,

berkoordinasi, memecahkan masalah, bersaing, atau bernegosiasi. Dalam penelitian

ini nama groupware yang dipakai adalah “Lotus Domino Discussion Databases”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

Rumusan masalah dirumuskan sebagai berikut: Apakah persepsi pengadopsi terhadap

karakteristik teknologi perangkat groupware berhubungan dengan niat mereka untuk

mengadopsi teknologi tersebut (Ilie, dkk, 2009: 1101)?

Karakteristik persepsi yang digunakan yaitu (1) keunggulan relative (relative

advantage), (2) kompleksitas (complexity) , (3) kompatibelitas (compability), (4)

ketercobaan (trialability), (5) hasil demonstrasi (result demonstrability), (6)

visibilitas (visibility), dan (7) Kesukarelaan (voluntariness). Empat karakteristik

pertama diadopsi dari teori Rogers (1995) sedangkan karakteristik berikutnya

diadopsi dari Moore dan Benbasat (1991). Instrumen penelitian yang digunakan

adalah instrumen yang diadopsi dari Moore dan Benbasat (1991) (Ilie, dkk, 2009:

1103).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keunggulan relatif (relative advantage),

kesesuaian (compability), dan penunjukkan hasil (result demonstrability) berpengaruh

positif terhadap adopsi penggunaan aplikasi groupware, sedangkan kompleksitas

(complexity) berpegaruh negatif terhadap adopsi penggunaan aplikasi groupware.

Variabel-variabel lain tidak secara signifikan mempengaruhi adopsi penggunaan

aplikasi groupware (Ilie, dkk, 2009: 1105).

4. Pengembangan Instrumen Pengukuran Persepsi Adopsi Inovasi Teknologi

Informasi

Penelitian yang berjudul “Development of an Instrument to Measure the

Perceptions of Adopting an Information Technology Innovation” dilakukan oleh

Moore dan Benbasat tahun 1991. Penelitian ini menggunakan analisis faktor metode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

rotasi VARIMAX untuk menghasilkan delapan set instrumen yang yang menentukan

adopsi inovasi yaitu kesukarelaan (voluntariness), keunggulan relatif (relative

advantage), kesesuaian (compatibility), gambaran (image), kemudahan penggunaan

(ease of use), penunjukkan hasil (result demonstrability), visibilitas (visibility), dan

ketercobaan (trialability) (Moore & Benbasat, 1991: 192-219).

Gambar 2.5. Variabel-variabel Penentu Tingkat Adopsi Teknologi Menurut Moore &

Benbasat

Variabel keunggulan relatif, kesesuaian, dan ketercobaan merupakan variabel

yang sama dengan variabel yang diungkapkan oleh Rogers (1995, 2003). Variabel

kemudahan penggunaan identik dengan kebalikan variabel kompleksitas dalam versi

Rogers (1995, 2003). Variabel kesukarelaan berkaitan dengan kebebasan seseorang

Kesukarelaan (Voluntariness)

Keunggulan relatif (Relative Advantage)

Kesesuaian (Compatibility)

Gambaran (Image)

Kemudahan Penggunaan (Ease of Use)

Keterlihatan Hasilnya (Result Demonstrability)

Visibilitas (Visibility)

Ketercobaan (Trialability)

Adopsi

Teknologi

Informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

untuk mengadopsi suatu teknologi. Variabel gambaran berkaitan dengan gambaran

orang tentang orang lain yang melakukan adopsi teknologi. Variabel penunjukkan

hasil berakaitan dengan persepsi individu untuk dapat mengkomunikasikan hal-hal

yang terkait dengan adopsi teknologi. Sedangkan visibilitas berkaitan dengan persepsi

bahwa teknologi baru dapat digunakan di dalam maupun di luar organisasinya.

5. Peran Karakteristik Inovasi dan Persepsi Kesukarelaan dalam Penerimaan

Teknologi Informasi

Penelitian yang berjudul “The Role of Innovation Characteristics and

Perceived Voluntariness in the Acceptance of Information Technologies”. Penelitian

ini dilakukan oleh Ritu Agarwal dan Jayesh Prasad yang dipublikasikan tahun 1997.

Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui pengaruh karakteristik inovasi yang

terdiri dari kesukarelaan (voluntariness), keunggulan relatif (relative adventage),

kemudahan penggunaan (ease of use), visibilitas (visibility), kesesuaian (compability),

penunjukan hasil (result demonstrability), ketercobaan (trialebility), dan gambaran

(image), terhadap penggunaan teknologi informasi khususnya penggunaan internet

saat ini (current use). Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh

karakteristik inovasi yang terdiri dari kesukarelaan (voluntariness), keunggulan relatif

(relative adventage), kemudahan penggunaan (ease of use), visibilitas (visibility),

kesesuaian (compability), penunjukan hasil (result demonstrability), ketercobaan

(trialebility), gambaran (image), dan penggunaan saat ini (current use) terhadap

perhatian penggunaan teknologi informasi pada masa yang akan datang (future use

intention).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Subyek penelitian adalah para profesional dalam bidang bisnis yang sedang

mengikuti program MBA. Data dianalisis dengan dua modal persamaan regresi, yaitu

model penggunaan teknologi informasi saat ini dan model penggunaan di masa yang

akan datang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknologi informasi

saat ini dipengaruhi oleh kesukarelaan, visibilitas, kesesuaian, dan ketercobaan.

Sedangkan penggunaan teknologi informasi di masa datang dipengaruhi oleh

keunggulan relatif, dan penunjukan hasil (Agarwal & Prasad, 1997: 573-576).

D. Variabel-variabel Penentu Adopsi Teknologi

Ada beberapa determinan adopsi teknologi. Salah satu determinan adopsi

teknologi adalah persepsi pengguna tentang teknologi yang oleh Rogers (2003: 222)

dan Askarany (2009: 2051) disebut dengan persepsi atribut inovasi (perceived

attributes innovation) atau juga disebut dengan karakteristik innovasi (innovation

characteristics) (Agarwal & Prasad 1997: 565; Moore & Benbasat, 2001: 194).

Atribut atau karakteristik tersebut adalah keunggulan Relatif (Relative Advantage),

Kesesuaian (Compatibility), Kemungkinan Uji Coba (Trialability), Keterlihatan

Hasilnya (Result Demonstrability), Persepsi Kemudahan dalam Penggunaan (Ease of

Use), Visibilitas (Visibility).

Rogers (2003: 287) dan Richardson (2009, 160) mengusulkan variabel

demografis sebagai determinan adopsi teknologi informasi. Dalam konteks adopsi

TIK dalam pembelajaran ekonomi, variable demografis dapat berbentuk status

sekolah (school status) tempat guru bekerja, umur (age) guru, jenis kelamin (gender),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

pengalaman mengajar (teaching experience), dan pelatihan (training) yang diikuti

oleh guru.

Venkatesh dkk., (2003: 451-454) mengungkapkan beberapa variabel yang

menentukan niat seseorang dalam menggunakan teknologi diantaranya adalah

pengaruh sosial (social influence) kondisi yang memfasilitasi (facilitating

conditions) kedua variabel ini untuk selanjutnya dapat disebut sebagai variabel

lingkungan. Selain itu Thompson, dkk, (1991:127) menambahkan variabel perasaan

terhadap penggunaan (Affect Towards Use) yang mempengaruhi niat untuk

menggunakan komputer personal. Niat untuk menggunakan komputer atau teknologi

tersebut pada akhirnya mempengaruhi perilaku untuk menggunakan teknologi yang

dimaksud.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

Keunggulan Relatif (Relative Advantage) Keunggulan Relatif (Relative Advantage)

Keunggulan Relatif (Relative Advantage) Keunggulan Relatif (Relative Advantage)

Gambar 2.6. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Adopsi TIK

Adopsi Teknologi Informasi

dan Komunikasi

Variabel Demografis

Pengalaman Mengajar (Teaching Experience)

Jenis Kelamin (Gender)

Umur (Age)

Karakteristik Inovasi

Keunggulan Relatif (Relative Advantage)

Kesesuaian (Compability)

Kemungkinan Uji Coba (Trialability)

Variabel lingkungan

Pengaruh Sosial (Social Influence)

Pelatihan (Training)

Status Sekolah (School Status)

Kondisi yang Memfasilitasi (Facilitating Conditions)

Perasaan terhadap Penggunaan (Affect Towards Use)

Visibilitas (Visibility)

Keterlihatan Hasilnya (Result Demonstrability)

Kemudahan dalam Penggunaan (Ease of Use)

Kesukarelaan (Voluntariness)

Citra (Image)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

1. Pengaruh Kesukarelaan (Voluntariness) Terhadadap Adopsi TIK

Kesukarelaan dalam penggunaan (voluntariness of use) atau hanya disebut

kesukarelaan (voluntariness) adalah tingkat sejauh mana penggunaan inovasi

dianggap sebagai sukarela, atau kehendak bebas (Moore & Benbasat, 1991: 195;

Venkatesh dkk., 2003: 431). Keputusan mengadopsi suatu inovasi bisa bersifat bebas

bisa juga bersifat tidak bebas karena sistem sosial yang berlaku. Rogers (2003: 28-30)

menyebutnya dengan istilah jenis Keputusan Inovasi (type of innovation decision)

yang merupakan keputusan dalam sistem sosial untuk mengadopsi atau menolak

inovasi dalam tiga dalam range kontinyu yaitu dapat diadopsi atau ditolak oleh

individu-individu anggota (Optional) atau oleh keseluruhan sistem sosial yang dapat

memutuskan secara bersama-sama (Collective) atau oleh keputusan yang memiliki

wewenang (Authority).

Muchtar Lubis (2012: 23) menjelaskan enam ciri manusia Indonesia, ciri

ketiga manusia Indonesia adalah berjiwa feodal. Jiwa feodal hidup berkembang di

kalangan atas maupun kalangan bawah. Di kalangan atas mengharapkan agar orang-

orang yang ada dibawah kedudukannya menunjukkan sikap patuh, hormat, menerima,

dan lain sebagainya. Pandangan ini cenderung melihat dari sisi negatif atau autokritik

terhadap bangsa Indonesia. Terlepas dari gaya penyampaiannya, pandangan ini

memiliki relavansi dengan kondisi dalam dunia pendidikan. Guru di Indonesia

cenderung memliki kepatuhan terhadap atasan termasuk dalam penggunaan TIK.

Sehingga dalam konteks penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi, penggunaan

TIK akan cenderung memiliki hubungan negatif dengan kesukarelaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

2. Pengaruh Keunggulan Relatif (Relative Advantage) Terhadadap Adopsi TIK

Keunggulan relatif adalah derajat dimana suatu inovasi dianggap lebih

baik/unggul dari yang pernah ada sebelumnya. Hal ini dapat diukur dari beberapa

segi, seperti segi ekonomi, prestise sosial, kenyamanan, kepuasan dan lain-lain.

Semakin besar keunggulan relatif dirasakan oleh pengadopsi, semakin cepat inovasi

tersebut dapat diadopsi (Moore & Benbasat, 1991: 195; Rogers, 2003: 15, Venkatesh,

2003: 431; Luo, dkk., 2009: 2207).

Secara umum, adopsi teknologi mempengaruhi kehidupan manusia melalui

dua jalan utama. Pertama, inovasi secara langsung dapat meningkatkan kemampuan

ilmu pengetahuan yang ada, teknologi, dan inovasi program untuk mengurangi

kemiskinan dan memperluas kemampuan manusia. Hal ini nampak jelas dalam

inovasi teknologi dalam kesehatan masyarakat, pertanian, penggunaan energi,

pendidikan, dan TIK. Kedua, teknologi secara tidak langsung dapat mempengaruhi

kesejahteraan manusia dengan meningkatkan produktivitas dan meningkatkan

pertumbuhan ekonomi dan pendapatan. Produktivitas dapat ditingkatkan dengan

meningkatkan output pekerja, meningkatkan hasil pertanian, dan meningkatkan

efisiensi pelayanan, meningkatkan pendapatan untuk membantu orang memenuhi

kebutuhan dasar mereka. Peningkatan produktivitas membantu mengatasi hambatan

pendapatan rendah dan lembaga yang lemah (Juma&Cheong, 2005:32). Dalam koteks

dunia pendidikan mungkin situasinya lebih kompleks, kemampuan guru

menggunakan TIK tidak secara serta merta akan meningkatkan pendapatan dan

mengurangi biaya. Peningkatan pendapatan hanya terjadi apabila manajeman sekolah

maupun aturan yang lebih luas mengakomodasikan sistem remunerasi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

memasukkan variabel penguasaan TIK para guru dalam pembelajaran. Berkaitan

dengan penggunaan TIK yang dapat menguragi biaya hanya terjadi kalau pada saat

sebelum menggunakan TIK guru-guru menggunakan teknologi yang berbasis analog

maupun media yang banyak menggunakan meteri seperti kertas maupun bahan-bahan

pembantu lain. Maka penggunaan TIK yang berbasis teknologi digital dapat

mengurangi penggunaan berbagai macam alat, sebuah komputer mampu berfungsi

sebagai multimedia.

Penggunaan TIK akan memberikan beberapa nilai tambah (added values).

Salah satu nilai tambahnya adalah nilai tambah yang berbentuk estetika-emosional

(aesthetic-emotional). Nilai tambah dalam estetika-emosional meliputi peningkatan

faktor-faktor subyektif seperti kepuasan kerja, kesejahteraan, dan penerimaan kinerja

(Derballa, 2009: 2000). Berbagai studi menunjukkan bahwa penggunaan TIK,

misalnya internet, secara umum meningkatkan kenyamanan pada kehidupan di

berbagai aspek (Horrigan, 2006: 30). Dengan tersedianya komputer seorang guru

dapat mudah dan lebih nyaman dalam melakukan pembelajaran. Dengan buku

elektronik dan dengan berbagai media belajar yang berformat digital guru akan lebih

nyaman dalam bertugas. Tidak hanya itu keunggulan relatif TIK juga didapatkan dari

aspek prestise yang dirasakan individu-individu yang menguasai TIK (Ling&

Brigitte, 2006:228). Guru-guru yang menguasai dan menggunakan TIK dalam

pembelajaran akan merasa lebih percaya diri dihadapan para peserta didik, para guru,

dan pimpinannya. Dengan demikian, semakin guru merasakan bahwa penggunaan

TIK memberikan keunggulan relatif maka guru akan lebih banyak menggunakan TIK

dalam pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

3. Pengaruh Kesesuaian (Compatibility) Terhadadap Adopsi TIK

Kompatibilitas adalah derajat dimana inovasi tersebut dianggap konsisten

dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu dan kebutuhan pengadopsi.

Sebagai contoh, jika suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak sesuai dengan nilai dan

norma yang berlaku, maka inovasi itu tidak dapat diadopsi dengan mudah

sebagaimana halnya dengan inovasi yang sesuai (compatible) (Moore & Benbasat,

1991: 195; Rogers, 2003: 15; Venkatesh, 2003: 431; Luo, dkk., 2009: 2207).

Sebuah pengetahuan atau teknologi baru yang akan diterapkan dalam

kehidupan sosial akan disaring oleh empat faktor (Giddens,1990: 44-45; Hanseth,

2007: 79-80).

a. Kekuatan diferensial (differential power), penerapan pengetahuan tidak selalu

dalam situasi yang sama, penerapan akan menyesuaikan dengan tempat dan

kepentingan yang berbeda-beda.

b. Peran nilai-nilai (role of value), perubahan nilai tidak terlepas dari inovasi

yang dibuat dengan menggeser persepektif tentang dunia sosial.

c. Dampak konsekuensi yang tidak disengaja (the impact of unintended

cosequences), tidak ada akumulasi pengetahuan tentang kehidupan sosial

dapat mencakup semua situasi, maka pengetahua hanya akan cocok dalam

lingkup yang terbatas. Maka pemanfaatan pengetahuan atau teknologi dalam

konteks tertentu dapat menimbulkan dampak yang tidak disengaja.

d. Pengetahuan sosial dalam hermeneutika ganda (social knowledge in double

hermeneutic), pengetahuan dihasilkan oleh pengamat ahli dapat berbeda

dengan pengetahuan lain yang sudah ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Teknologi informasi memiliki efek paling dramatis saat ini juga pada masa

yang akan datang. Teknologi informasi akan mempengaruhi kehidupan pribadi,

kehidupan bisnis, kegiatan pemerintahan, dan kehidupan sosial termasuk dalam dunia

pendidikan (Coates, 2003:1079). Meluasnya penggunaan TIK disebabkan karena TIK

memiliki kesesuaian yang tinggi atau relevan dengan kebutuhan masyarakat. TIK

menjadi mesin informasi yang memungkinkan informasi lebih cepat, memiliki

jangkuan luas, lebih efektif dan efisien. Dalam dunia pendidikan, penggunaan TIK

memperlancar arus komunikasi antara guru, para murid, orang tua murid, pemerintah

serta pihak-pihak lain yang berkepentingan. TIK secara fundamental dapat

menghemat waktu dan menghilangkan jarak untuk penyampaian informasi. Dalam

hitungan detik seseorang dapat mengirim pesan elektronik dalam bentuk teks,

gambar, lisan maupun bentuk-bentuk data yang lain dari satu tempat ke tempat lain

setiap saat. Teknologi informasi saat ini bersifat praktis untuk memiliki pendekatan

yang benar-benar holistik untuk semua informasi dan pengetahuan yang relevan.

Jaringan informasi memungkinkan terjadinya komunikasi yang lebih memuaskan

sehingga kepentingan-kepentingan bersama dapat dikomunikasikan. Dengan

demikian, adopsi TIK dalam pembelajaran dipengaruhi oleh sejauh mana TIK

tersebut sesuai dengan segala aspek pekerjaan Guru. Semakin sesuai TIK dengan

segala aspek pekerjaan guru maka guru akan lebih banyak mengadopsi TIK dalam

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

4. Pengaruh Citra (Image) Terhadadap Adopsi TIK

Citra merupakan tingkat dimana penggunaan suatu inovasi dianggap

meningkatkan citra seseorang atau status dalam sistem sosial. Hal ini menandakan

sejauh mana pengguna sebuah inovasi akan menambah gengsi atau status sosial.

(Moore & Benbasat, 1991: 195 ;Venkatesh dkk., 2003: 431). Citra sebagai suatu

konstruk telah diuangkapkan oleh Rogers (1995) sebagai bagian dari keunggulan

relatif dan digunakan sebagai prediktor independen sebagai penentu penggunaan

teknologi. Dalam hal ini dimaknai bahwa penggunaan teknologi akan memberikan

kontribusi untuk meningkatkan status sosial dari pengguna teknologi potensial

(Agarwal & Prasad, 1997: 562). Dalam konteks penggunaan TIK dalam pembelajaran

ekonomi, citra akan mendorong adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi karena

guru yang menggunakan TIK mendapatkan status sebagai guru yang lebih bergengsi

karena lebih melek TIK.

5. Pengaruh Keterlihatan Hasilnya (Result Demonstrability) Terhadadap Adopsi

TIK

Keterlihatan hasilnya merupakan kemampuan untuk dirasakan hasil menggunakan

inovasi termasuk di dalamnya adalah keteramatan (observability) dan

keterkomunikasian (communicability) (Moore& Benbasat, 1991: 203; Venkatesh

dkk., 2003: 431; Luo, dkk., 2009: 2207). Hal ini memiliki kemiripan dengan konsep

Rogers (2003: 16) tentang kemampuan untuk diamati (observability) yang dimaknai

sebagai derajat dimana hasil suatu inovasi dapat terlihat oleh orang lain. Semakin

mudah seseorang melihat hasil dari suatu inovasi, semakin besar kemungkinan orang

atau sekelompok orang tersebut mengadopsi. Dalam konteks penggunaan TIK dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

pembelajaran ekonomi, keterlihatan hasil akan mendorong penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi karena guru mendapatkan model yang jelas dari penggunaan

TIK dalam pembelajaran.

6. Pengaruh Visibilitas (Visibility) Terhadadap Adopsi TIK

Visibilitas adalah tingkat dimana seseorang dapat melihat orang lain

menggunakan sistem dalam organisasi. Oleh karena itu konsep visibilitas terkait

dengan pengadopsi potensial melihat inovasi dalam konteks adopsi (Venkatesh dkk.,

2003: 431). Visibilitas yang tinggi dari suatu inovasi akan melahirkan keingintahuan

di antara pengadopsi potensial dan menciptakan inovasi dalam penggunaan awal

terlepas dari manfaat yang bisa diperoleh (Agarwal, 1997: 570). Dalam konteks

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi, visibilitas akan mendorong

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi karena guru mempersepsikan bahwa

keberadaan TIK sungguh nyata di sekolah.

7. Pengaruh Kemungkinan Uji Coba (Trialability) Terhadadap Adopsi TIK

Kemungkinan untuk diujicobakan adalah derajat dimana suatu inovasi dapat

diuji-coba batas tertentu. Suatu inovasi yang dapat di uji-cobakan dalam seting

sesungguhnya umumnya akan lebih cepat diadopsi. Jadi, agar dapat dengan cepat

diadopsi, suatu inovasi sebaiknya harus mampu menunjukan (mendemonstrasikan)

keunggulannya (Moore & Benbasat, 1991: 195; Rogers, 2003: 16). Ketercobaan

berpengaruh secara signifikan terhadap adopsi teknologi dalam pembelajaran (Ilie,

dkk:2009: 1101-1106). Dalam kaitannya dengan penggunaan TIK dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

pembelajaran ekonomi, kemungkinan uji coba akan mendorong penggunaan TIK

dalam pembelajaran ekonomi karena guru mendapatkan kesempatan untuk

menggunakan sebelum memutuskan untuk menggunakan. Dengan adanya

kesempatan untuk menguji coba resiko-resiko kegagalan dan pemborosan dapat

dikurangi.

8. Pengaruh Persepsi Kemudahan dalam Penggunaan (Ease of Use) Terhadadap

Adopsi TIK

Kemudahan dalam penggunaan merupakan derajat dimana inovasi dianggap

sebagai sesuatu yang mudah untuk dipahami dan digunakan, konsep ini kebalikan

dari konsep kerumitan (complexity). Kerumitan adalah derajat dimana inovasi

dianggap sebagai suatu yang sulit untuk dipahami dan digunakan (Rogers, 2003: 16;

Venkatesh dkk., 2003: 431). Beberapa inovasi tertentu ada yang dengan mudah dapat

dimengerti dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang sebaliknya. Semakin

mudah dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi, maka semakin cepat suatu inovasi

dapat diadopsi (Rogers, 2003: 16). Dalam kaitannya dengan teknologi telepon seluler

Jennifer Blechar & Hanseth (2007: 145), mengungkapkan bahwa kompleksitas dari

teknologi akan menimbulkan kesulitan dalam implementasi teknologi tersebut.

Dalam konteks adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi, persespsi kemudahan

penggunaan akan mendorong penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi.

9. Pengaruh Sosial (Social Influence) Terhadadap Adopsi TIK

Pengaruh sosial didefinisikan sebagai sejauh mana seorang individu

mempersepsikan kepentingan yang dipercaya oleh orang-orang lain yang akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

mempengaruhinya menggunakan sistem yang baru (Venkatesh dkk., 2003: 451;

Jogiyanto, 2008: 321).

Rogers, (2003: 23-24) dan Tatnall ( 2009: 3293) menyebutnya dengan istilah

Sifat Sistem Sosial (Nature of The Social System) merupakan sifat satu set unit yang

saling terkait yang terlibat dalam pemecahan masalah bersama untuk mencapai tujuan

bersama. Sistem sosial mempengaruhi difusi melalui norma-norma sosial, peran yang

diambil oleh para pemimpin dan agen-agen perubahan, dan konsekuensi-konsekuensi

sosial dari inovasi.

Thompson dkk (1991) menggunakan istilah norma-norma sosial (social

norms) dalam mendefinisikan konstruk ini dan mengakui konstruk ini sama dengan

norma subyektif (subjective norm) dari TRA. Walaupun mereka berbeda label,

namun masing-masing konstruk ini mengandung baik secara implisit maupun

eksplisit pemahaman bahwa perilaku individual dipengaruhi oleh cara yang mana

mereka percaya orang-orang lain akan memandang perilaku mereka sebagai hasil dari

menggunakan teknologi (Venkatesh dkk., 2003: 451; Jogiyanto, 2008: 321).

Tiga konstruk yang berhubungan dengan pengaruh sosial ini, yaitu norma

subyektif (subjective norm), faktor-faktor sosial (social factors), dan gambaran

(image). Konstruk norma subyektif ada pada model TRA, TAM2, dan TPB yang

menunjuk pada persespsi seseorang bahwa kebanyakan orang penting baginya

berpikir bahwa dia seharusnya atau tidak seharusnya melakukan perilaku

bersangkutan. Konstruk faktor-faktor sosial ada pada ada dalam model MPCU yang

menunjuk pada internalisasi seseorang tentang kultur subyektif kelompok acuan dan

kesepakatan interpersonal spesifik yang dilakukan seseorang dengan orang-orang lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

di situasi-situasi sosial spesifik. Konstruk gambaran ada pada model IDT yang

menunjuk pada sejauh mana penggunaan suatu inovasi dipersepsikan meningkatkan

status seseorang di sistem sosialnya (Venkatesh dkk., 2003: 452; Jogiyanto, 2008:

321-320).

Peran pengaruh sosial dalam keputusan penerimaan teknologi merupakan hal

yang komplek dan banyak dipengaruhi oleh pengaruh-pengaruh kontingensi.

Pengaruh sosial mempengaruhi dampak pada perilaku individual melalui tiga

mekanime yaitu ketaatan (compliance), internalisasi (internalization), dan identifikasi

(identification). Ketaatan dapat dikatakan terjadi ketika seorang individu menerima

pengaruh karena ia berharap untuk mencapai reaksi baik dari orang atau kelompok

lain. Individu mengadopsi perilaku yang disebabkan bukan karena ia percaya pada

isinya tetapi karena ia mengharapkan untuk mendapatkan hadiah atau persetujuan

khusus dan menghindari hukuman atau ketidak setujuan tertentu. Dengan demikian

kepuasan berasal dari kepatuhan adalah karena efek sosial menerima pengaruh.

Identifikasi dapat dikatakan terjadi ketika seorang individu menerima pengaruh

karena dia ingin membangun atau mempertahankan hubungan mendefinisikan diri

memuaskan kepada orang lain atau kelompok. Hubungan ini dapat berupa identifikasi

klasik, di mana individu mengambil alih peran orang lain, atau mungkin mengambil

bentuk hubungan peran timbal balik. Orang mengadopsi perilaku disebabkan karena

terkait dengan hubungan yang diinginkan. Dengan demikian kepuasan yang

didapatkan dari identifikasi adalah karena tindakannya sesuai. Sedangkan

internalisasi terjadi ketika seorang individu menerima pengaruh karena kandungan

perilaku diinduksi, ide-ide dan tindakan yang disusun, adalah intrinsik berharga. Dia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

mengadopsi perilaku diinduksi karena itu kongruen dengan sistem nilainya. Orang

mungkin menganggapnya berguna untuk pemecahan masalah atau merasa cocok

dengan kebutuhannya. Perilaku diadopsi dengan cara ini cenderung diintegrasikan

dengan nilai-nilai individu yang ada. Dengan demikian kepuasan berasal dari

internalisasi adalah karena isi dari perilaku baru (Kelman, 1958:53; Vankatesh &

Davis, 2000: 188-190; Jogiyanto, 2008: 323-324). Bila hal ini dikaitkan dengan

pembelajaran ekonomi, maka orang-orang yang berada di sekitar guru akan

mempengaruhi guru dalam mengadopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

10. Pengaruh Kondisi yang Memfasilitasi (Facilitating Conditions) Terhadadap

Adopsi TIK

Kondisi yang memfasilitasi didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang

percaya bahwa infrastruktur organisasional dan teknikal tersedia untuk mendukung

sistem (Vankatesh, dkk., 2003:453). Batasan ini sejalan dengan batasan yang

digunakan Thompson (1991: 129) yang mengungkapkan bahwa konstruk kondisi

yang memfasilitasi adalah faktor obyektif dalam lingkungan yang pengamat sepakat

membuat suatu tindakan mudah untuk melakukannya. Masing-masing konstruk ini

dioperasionalkan secara sama untuk memasukkan aspek-aspek lingkungan

teknologikal atau organisasional yang dirancang untuk menghilangkan halangan

menggunakan teknologi. Dalam konteks adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi,

kondisi yang memfasilitasi akan mendorong penggunaan TIK dalam pembelajaran

ekonomi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

11. Pengaruh Perasaan terhadap Penggunaan (Affect Towards Use) Terhadadap

Adopsi TIK

Perasaan terhadap penggunaan adalah perasaan-perasaan gembira, riang,

senang, atau depresi, jijik, tidak senang, atau benci yang dihubungkan oleh seseorang

dengan kegiatan tertentu (Thompson, dkk, 1991:127; Jogiyanto, 2008: 327).

Thompson dkk. (1991: 126) mengungkapkan hipotesis bahwa ada hubungan positif

antara perasaan penggunaan komputer dengan niat menggunakan komputer personal.

Dalam kaitannya dengan adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi, perasaan positif

akan mendorong penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi.

12. Pengaruh Status Sekolah (School Status) Terhadadap Adopsi TIK

Status sekolah yang dimaksudkkan di sini lokasi utama guru melaksanakan

tugas sehingga dapat dikategorikan sebagai variabel domografis. Rogers (2003: 287)

mengusulkan beberapa set karakteristik umum innovator termasuk di dalamnya

adalah karakteristik sosial-ekonomi atau dapat juga disebut sebagai variabel

demografis. Identifikasi variabel demografis sebagai prediktor adopsi teknologi

belum mencapai suatu kesimpulan yang pasti, maka dibutuhkan analisis dan

penelitian lebih lanjut. Sejalan dengan itu Baliamoune-Lutz (2003: 151) yang

merekomendasikan untuk memahami faktor-faktor penentu difusi TIK, khususnya di

negara-negara berkembang. Variabel-variabel demografis menjadi penting untuk

dipertimbangkan sebagai determinan.

Penelitian yang dilakukan oleh Richardson (2009: 160) dengan subyek para

widyaiswara dalam menggunakan TIK membedakan widyaiswara yang bertugas di

Pusat Pelatihan Guru Regional (Regional Teacher Training Centers) yang melatih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

guru untuk pendikan sekolah menengah pertama, widyaiswara yang bertugas di

Institut Nasional Pendidikan (National Institut of Education) yang melatih guru untuk

sekolah menengah atas, dan Kolese Keguruan (Teacher Training College) yang

melatih guru sekolah dasar, dan widyaiswara pada Kolese Guru Sekolah (School

Teacher Colleges) yang melatih guru pra-sekolah. Dalam penelitian ini guru

dibedakan menjadi dua yaitu guru yang berinduk pada sekolah negeri dan guru yang

berinduk pada sekolah swasta. Kondisi di sekolah negeri cenderung homogen dari

berbagai aspek sedangkan sekolah swasta cenderung memiliki variabilitas yang tinggi

antara satu dengan yang lainnya. Demikian juga di Indonesia, sekolah-sekolah negeri

cenderung memiliki standar penyelenggaraan yang lebih baik sementara sekolah-

sekolah swasta cenderung memiliki variabilitas yang tinggi dalam penyelenggaraan

pendidikan, maka dapat diduga bahwa adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi lebih

banyak dilakukan di sekolah negeri dibandingkan adopsi TIK dalam pembelajaran

ekonomi yang dilakukan di sekolah swasta.

13. Pengaruh Umur (Age) Terhadadap Adopsi TIK

Seperti yang diungkapkan di atas Rogers (2003: 287) mengusulkan beberapa

set karakteristik umum inovator termasuk di dalamnya adalah karakteristik sosial-

ekonomi atau juga disebut sebagai variabel demografis. Tapscott (2009:16),

menjelaskan empat babak generasi menjelaskan fenomena umum bahwa kelompok

usia tertentu berkaitan dengan kebiasaan menggunakan teknologi informasi seperti

yang diungkapkan sebelumnya yaitu (a) Generasi Baby Boom, generasi yang lahir

dalam rentang Januari 1946 – Desember 1964, generasi ini menikmati perkembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

awal televisi dan radio, (b) Generasi X atau Baby Bust Generation, lahir dalam

rentang Januari 1965 – Desember 1976, generasi ini disebut sebagai komunikator

agresif yang menguasai berbagai jenis media, (c) Generasi Net (The Net Generation),

generasi yang lahir dalam rentang Januari 1977 – Desember 1997, merupakan

generasi yang “bermandikan” teknologi digital, dan (d) Generasi Z (Generation

Next), merupakan generasi “digital natives” yang dilahirkan dan dibesarkan dalam

era digital sehingga merasa nyaman dan tergantung pada TIK. Jika dikaitkan dengan

adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi, maka guru-guru yang lebih muda

cenderung lebih banyak mengadopsi TIK dalam pembelajaran dibandingkan dengan

yang lebih tua.

14. Pengaruh Jenis Kelamin (Gender) Terhadadap Adopsi TIK

Jenis kelamain merupakan salah satu variabel demografis karakteristik umum

inovator (Rogers (2003: 287). Penelitian di perbedaan jenis kelamin menunjukkan

bahwa pria cenderung lebih tinggi ke orientasi tugas sehingga ekspektasi kinerja yang

berfokus pada penyelesaian tugas akan cenderung kuat pada pria (Minton dan

Schneider, 1980 dalam Jogiyanto, 2008: 329). Selanjutnya, beberapa studi

menemukan bahwa maskulinisasi teknologi berhubungan langsung dengan sikap

terhadap penggunaan komputer (Dong, 2011 :385). Maka dalam konteks adopsi TIK

dalam pembelajaran ekonomi, guru laki-laki diduga lebih banyak menggunakan TIK

dalam pembelajaran dibandingkan dengan guru perempuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

15. Pengaruh Pengalaman Mengajar (Teaching Experience) Terhadadap

Adopsi TIK

Pengalaman komputer guru berhubungan positif terhadap sikap komputer

mereka. Semakin banyak pengalaman guru dengan komputer, semakin besar

kemungkinan bahwa mereka akan menunjukkan sikap positif terhadap komputer

(Rozell & Gardner, 1999 dalam Buabeng-Andoh, 2012: 38 ). Sikap positif komputer

diharapkan untuk mendorong integrasi komputer di kelas (Braak, 2004: 417).

Pembelajaran ekonomi merupakan mata pelajaran yang relatif membutuhkan banyak

TIK baik dalam rangka persiapan maupun pelaksaan pembelajaran, maka guru-guru

yang telah berpengalaman lama menjadi guru ekonomi cenderung berpengalaman

menggunakan TIK dalam pembelajaran sehingga memiliki sikap yang lebih positif

terhadap TIK. Dengan demikian dapat diduga bahwa guru-guru yang lebih

berpengalaman lebih banyak menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi

dibandingkan dengan guru-guru yang relatif belum banyak pengalaman.

16. Pengaruh Pelatihan (Training) Terhadadap Adopsi TIK

Pelatihan merupakan kegiatan instruksional dan terencana untuk meningkatkan

pembelajaran. Pelatihan melibatkan proses formal untuk memberikan pengetahuan

dan membantu untuk memperoleh keterampilan yang diperlukan bagi mereka untuk

melakukan pekerjaan secara memuaskan (Armstrong, 2006: 575). Kotrlik dan

Redmann (2009: 49) membagi jenis latihan dalam empat bentuk yaitu latihan sendiri,

lokakarya/konfrensi, rekan sejawat, dan kursus di perguruan tinggi. Vannatta dan

Fordham (2004: 260) mengungkapkan bahwa pelatihan teknologi merupakan salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

satu prediktor terbaik dalam penggunaan teknologi. Maka dalam kaitannya dengan

adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi, guru-guru yang lebih banyak menerima

pelatihan menggunakan TIK akan cenderung lebih banyak menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi dibandingkan dengan guru-guru yang menerima pelatihan

lebih sedikit.

E. Hipotesis

1. Kesukarelaan (voluntariness) dari TIK secara signifikan berpengaruh negatif

terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

2. Keunggulan relatif (relative advantage) dari TIK secara signifikan berpengaruh

positif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

3. Kesesuaian (compatibility) dari TIK secara signifikan berpengaruh positif

terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

4. Citra (image) dari Penggunaan TIK secara signifikan berpengaruh positif terhadap

adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

5. Keterlihatan hasil (result demonstrability) dari TIK secara signifikan berpengaruh

positif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

6. Visibilitas (visibility) dari TIK secara signifikan berpengaruh positif terhadap

adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

7. Kemungkinan uji coba (trialibility) dari TIK secara signifikan berpengaruh positif

terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

8. Kemudahan penggunaan (ease of use) dari TIK secara signifikan berpengaruh

positif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

9. Pengaruh sosial (social influence) secara signifikan berpengaruh positif terhadap

adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

10. Kondisi yang memfasilitasi (facilitating conditions) secara signifikan

berpengaruh positif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

11. Perasaan terhadap penggunaan (affect toward use) secara signifikan berpengaruh

positif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

12. Sekolah negeri secara signifikan lebih banyak mengadopsi TIK dalam

pembelajaran ekonomi dibandingkan dengan sekolah swasta.

13. Umur guru ekonomi secara signifikan berpengaruh negatif terhadap adopsi TIK

dalam pembelajaran ekonomi.

14. Guru ekonomi laki-laki secara signifikan lebih banyak mengadopsi TIK dalam

pembelajaran ekonomi dibandingkan dengan guru ekonomi wanita.

15. Pengalaman guru ekonomi secara signifikan berpengaruh positif terhadap adopsi

TIK dalam pembelajaran ekonomi.

16. Durasi mengikuti pelatihan TIK secara signifikan berpengaruh positif terhadap

adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan disajikan beberapa sub-bab yang meliputi rancangan

penelitian, populasi dan sampel, instrument penelitian dan pengumpulan data, analisis

data, pengecekan keabsahan data, dan hasil uji coba instrument.

A. Rancangan Penelitian

Dilihat dari rumusan masalah dari penelitian ini, maka penelitian ini adalah

menggunakan pendekatan gabungan antara kuantitatif dan kualitatif, yang sering

disebut dengan metode campuran (mixed methods) (Creswell, 2010: 304-305).

Penelitian dengan mixed methods dipengaruhi oleh pandangan filsafat pragmatisme

yang menekankan bahwa fokus utama penelitian adalah pertanyaan mendasar dalam

penelitian dan bukan semata-mata berorientasi pada metode penelitian. Multi metoda

untuk pengumpulan data dilakukan dalam rangka memperoleh jawaban tentang

masalah yang diteliti. Disadari dalam beberapa situasi pendekatan kualitatif akan

lebih tepat; dalam situasi lain pendekatan kuantitatif akan lebih sesuai. Dengan

memadukan kedua pendekatan dengan tepat akan menghasilkan penelitian yang

unggul. Penelitian dengan mixed methods akan menjadi lebih produktif karena

menawarkan posisi tengah yang dapat dipertanggungjawabkan secara filosofis

maupun metodologis (Johnson & Onwuegbuzie, 2004: 16-17). Lebih lanjut Johnson

dan Onwuegbuzie (2004: 18) mengungkapkan ciri-ciri penting dari filsafat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

pragmatisme antara lain (1) mengakui keberadaan dan pentingnya alam atau fisik

maupun dunia sosial dan psikologis yang muncul yang mencakup bahasa, budaya,

lembaga manusia, dan pikiran subyektif, (2) pengetahuan dipandang sebagai

konstruksi dan didasarkan pada realitas, (3) teori dipandang sebagai instrument yang

kemampuan kerjanya dinilai dari kriteria kemampuan memprediksi dan ketika

diterapkan, (4) menawarkan "metode pragmatis" untuk memecahkan dualisme

filosofis tradisional serta untuk membuat pilihan metodologis, (5) memandang

kebenaran sebagai sesuatu yang tentatif yang dapat berubah dari waktu ke waktu.

Dengan mempertimbangkan permasalahan penelitian maka akan dipilih mixed

methods dengan strategi eksplanatoris sekuensial (Creswell, 2010: 313-314). Strategi

ini memiliki alur berangkat dari pendekatan kuantitatif dan dilanjutkan dengan

pendekatan kualitatif. Strategi tersebut dapat digambarkan dalam Gambar 3.1.

Strategi ini diterapkan dengan melakukan pengumpulan dan analisis data kuantitatif

pada tahap pertama yang diikuti oleh pengumpulan dan analisis data kualitatif pada

tahap kedua yang dibangun berdasarkan hasil awal kuantitatif. Bobot/prioritas lebih

diberikan pada data kuantitatif. Proses pencampuran (mixing) data dalam strategi ini

terjadi ketika hasil awal kuantitatif menginformasikan proses pengumpulan data

kualitatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Gambar 3.1. Strategi Eksplanatoris Sekuensial Sumber : Creswell, 2010: 314

B. Populasi dan Sampel

Populasi adalah kelompok besar yang dikehendaki oleh peneliti untuk

digeneralisasikan berdasarkan hasil dari sampel (Johnsen & Christensen, 2004). Kata

populasi dalam penelitian digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok

obyek yang menjadi sasaran penelitian dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-

tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya sehingga obyek

tersebut dapat menjadi sumber data penelitian (Bungin, 2009).

Populasi dalam penelitian adalah guru-guru ekonomi yang ada di Daerah

Istimewa Yogyakarta yang terdiri dari empat kabupaten dan satu kota yaitu

Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten

Pengum

pulan

Data

Analisis

Data

Pengum

pulan

Data

Analisis

Data

Interpre

tasi

Keselur

uhan

Analsis

Kuantitatif Kuantitatif Kualitatif Kualitatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Kulonprogo, dan Kota Yogyakarta. Guru yang dimaksud adalah pendidik ekonomi di

Sekolah Menengah Atas (SMA) baik yang memiliki sertifikat pendidik maupun yang

belum memiliki sertifikat pendidik. Berdasarkan data yang ada di Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga DIY, jumlah guru ekonomi yang ada di DIY sebanyak 349

orang. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus yang dikembangkan oleh

Krejcie dan Morgan (1970), dengan rumus sebagai berikut.

s = X2 N P (1-P) ÷ d

2 (N-1) + X

2 P (1-P)

Keterangan:

s = ukuran sampel yang dibutuhkan

X2 = 3,841(nilai tabel chi-square untuk derajat bebas1)

N = ukuran populasi

P = 0,5 (proporsi populasi)

d = 0,05 (tingkat akurasi)

Dengan memasukkan N sebesar 349 maka ukuran sampel yang dibutuhkan adalah

171 orang guru yang akan didistribusikan secara proporsional ke kabupaten dan kota

serta status sekolahnya seperti nampak dalam Tabel 3.1. Untuk menentukan guru-

guru yang terpilih sebagai responden dilakukan sampling secara acak proporsional

terstratifikasi (proportionate stratified random sampling) dengan mengundi sekolah yang

berjumlah 166 SMA. Setelah dilakukan pengundian, sampel sebanyak 171 guru

tercukupi dengan 86 SMA yang tersebar di seluruh DIY. Adapun sekolah-sekolah

tempat responden berasal disajikan dalam Lampiran 12.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Tabel 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian

No. Kabupaten/Kota Populasi Sampel

Negeri Swasta Negeri Swasta

1. Kota Yogyakarta 23 64 11 31

2. Kabupaten Sleman 40 46 20 23

3. Kabupaten Bantul 61 23 30 11

4. Kabupaten Gunungkidul 38 21 19 10

5. Kabupaten Kulonprogo 25 8 12 4

Responden untuk mendapatkan data kualitatif terdiri dari guru ekonomi,

siswa, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, pengawas, dan widyaiswara. Untuk

responden guru ditentukan guru yang sekaligus ketua MGMP di masing-masing

kabupaten maupun kota, karena mereka dianggap memiliki informasi yang lebih

komprehensif. Jumlah masing-masing kelompok responden beserta asal mereka

terlampir pada Lampiran 9.

C. Instrumen Penelitian Dan Pengumpulan Data

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan peneliti untuk

mendapatkan data dan informasi; alat yang dimaksud dapat berupa kuesioner,

pedoman wawancara, lembar observasi, tes dan lain-lain. Penelitian ini menggunakan

dua buah instrumen yaitu kuesioner dan pedoman wawancara. Kuesioner digunakan

untuk mengumpulkan data kuantitatif sedangkan pedoman wawancara digunakan

untuk mengumpulkan data kualitatif.

Sebagian besar item-item yang ada dalam kuesioner adalah item-item yang

telah terstandar yang dikembangkan oleh peneliti-peneliti terdahulu yang dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

dilihat dalam Tabel 3.2. Karena kuesioner-kuesioner terstandar dalam bahasa Inggris

maka kuesioner tersebut diterjemahkan oleh penerjemah professional yaitu Dr.

Francis Borgias Alip, M.Pd., M.A. Kuesioner yang sudah diterjemahkan dan

diadaptasikan kemudian dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas dengan

menggunakan responden 33 orang guru ekonomi di Kabupaten Sleman.

Tabel 3.2. Variabel dan Instrumen Penelitian

No. Variabel Batasan Sumber

Instrumen

A. Variabel Terikat

1. Adopsi TIK Adopsi merupakan proses

memasukkan suatu inovasi/TIK ke

dalam organisasi (Askarany, 2009:

2050). TIK diberi batasan sebagai

satuan perangkat keras dan lunak

yang berkaitan dengan akses dan

pengelolaan informasi dan

komunikasi untuk mendukung

pembelajaran (Permendiknas RI

No. 24 Th 2007 tentang Standar

Sarana Prasaran).

Diadaptasikan dari

Agarwal & Prasad,

1997: 581

B. Variabel Bebas

1. Kesukarelaan dalam

Penggunaan

(Voluntariness of

Use)

Kesukarelaan adalah tingkat

sejauh mana penggunaan inovasi

dianggap sebagai sukarela, atau

kehendak bebas (Moore &

Benbasat, 1991: 195; Venkatesh et

al., 2003: 431).

Diadaptasikan dari

Moore &

Benbasat, 1991:

216

2. Keunggulan Relatif

(Relative

Advantage)

Keunggulan relatif adalah derajat

dimana suatu inovasi dianggap

lebih baik/unggul dari yang pernah

ada sebelumnya (Moore &

Benbasat, 1991: 195; Rogers, 2003:

15, Venkatesh, 2003: 431; Luo, dkk.,

2009: 2207).

Diadaptasikan dari

Moore &

Benbasat, 1991:

216

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

3. Kesesuaian

(Compability)

Kesesuaian adalah derajat dimana

inovasi tersebut dianggap

konsisten dengan nilai-nilai yang

berlaku, pengalaman masa lalu dan

kebutuhan pengadopsi (Moore &

Benbasat, 1991: 195; Rogers,

2003: 15; Venkatesh, 2003: 431;

Luo, dkk., 2009: 2207).

Diadaptasikan dari

Moore &

Benbasat, 1991:

216

4. Citra (Image) Citra merupakan tingkat dimana

penggunaan suatu inovasi

dianggap meningkatkan citra

seseorang atau status dalam sistem

sosial. Hal ini menandakan sejauh

mana pengguna sebuah inovasi

akan menambah gengsi atau status

sosial (Moore & Benbasat, 1991:

195 ;Venkatesh dkk., 2003: 431).

Diadaptasikan dari

Moore &

Benbasat, 1991:

216

5. Keterlihatan Hasil

(Result

Demonstrability)

Keterlihatan hasil merupakan

kemampuan untuk dirasakan hasil

menggunakan inovasi termasuk di

dalamnya adalah keteramatan

(observability) dan

keterkomunikasian

(communicability) (Moore&

Benbasat, 1991: 203; Venkatesh et

al., 2003: 431; Luo, et al., 2009:

2207).

Diadaptasikan dari

Moore &

Benbasat, 1991:

216

6. Visibilitas

(Visibility)

Visibilitas adalah tingkat dimana

seseorang dapat melihat orang lain

menggunakan sistem dalam

organisasi. Oleh karena itu konsep

visibilitas terkait dengan

pengadopsi potensial melihat

inovasi dalam konteks adopsi

(Venkatesh et al., 2003: 431).

Diadaptasikan dari

Moore &

Benbasat, 1991:

216

7. Kemungkinan Uji

Coba (Trialability)

Kemungkinan untuk diujicobakan

adalah derajat dimana suatu

Diadaptasikan dari

Moore &

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

inovasi dapat diuji-coba batas

tertentu (Moore & Benbasat, 1991:

195; Rogers, 2003: 16).

Benbasat, 1991:

216-217

8. Persepsi

Kemudahan dalam

Penggunaan (Ease

of Use)

Kemudahan dalam penggunaan

merupakan derajat dimana inovasi

dianggap sebagai sesuatu yang

mudah untuk dipahami dan

digunakan, konsep ini kebalikan

dari konsep kerumitan

(complexity) (Roger, 2003: 16;

Venkatesh et al., 2003: 431).

Diadaptasikan dari

Moore &

Benbasat, 1991:

216

9. Pengaruh Sosial

(Social Influence)

Pengaruh sosial didefinisikan

sebagai sejauh mana seorang

individu mempersepsikan

kepentingan yang dipercaya oleh

orang-orang lain yang akan

mempengaruhinya menggunakan

sistem yang baru (Venkatesh dkk.,

2003: 451; Jogiyanto, 2008: 321).

Diadaptasikan dari

Venkatesh, dkk.,

2003: 460

10. Kondisi yang

Memfasilitasi

(Facilitating

Conditions)

Kondisi yang memfasilitasi

didefinisikan sebagai sejauh mana

seseorang percaya bahwa

infrastruktur organisasional dan

teknikal tersedia untuk mendukung

sistem (Vankatesh, dkk.,

2003:453).

Diadaptasikan dari

Venkatesh, dkk.,

2003: 460

11. Perasaan terhadap

Penggunaan (Affect

Towards Use)

Perasaan terhadap penggunaan

adalah perasaan-perasaan gembira,

riang, senang, atau depresi, jijik,

tidak senang, atau benci yang

dihubungkan oleh seseorang

dengan kegiatan tertentu

(Thompson, dkk, 1991:127;

Jogiyanto, 2008: 327).

Diadaptasikan dari

Thompson,

dkk.,1991: 132

12. Status Sekolah

(School Status)

Status sekolah adalah keadaan

sekolah berkaitan dengan

kepemilikan dan pengelolaannya

Dikembangkan

sendiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

yang dalam hal ini dibedakan

menjadi dua yaitu sekolah negeri

dan sekolah swasta. Sekolah

swasta adalah sekolah yang

dimiliki dan dikelola oleh

masyarakat, sedangkan sekolah

negeri adalah sekolah yang

dimiliki negara dan dikelola oleh

pemerintah.

13. Umur (Age) Umur atau usia guru yang dihitung

dari mengurangi tanggal penelitian

dengan tanggal kelahiran guru

ekonomi responden dalam satuan

tahun.

Dikembangkan

sendiri

14. Jenis Kelamin

(Gender)

Jenis kelamin guru ekonomi

ekonomi responden dibedakan

menjadi dua yaitu laki-laki dan

perempuan.

Dikembangkan

sendiri

15. Pengalaman

Mengajar (Teaching

Experience)

Pengalaman mengajar merupakan

lama seorang guru ekonomi

menjalankan profesinya sebagai

guru yang dihitung dari

mengurangi tanggal penelitian

dikurangi dengan tanggal

mengajar pertama kali sebagai

guru dalam satuan tahun.

Dikembangkan

sendiri

16. Durasi Mengikuti

Pelatihan (Training)

Durasi mengikuti pelatihan

merupakan jumlah jam pelatihan

TIK yang pernah diikuti sejak

menjadi guru.

Dikembangkan

sendiri

Dalam penelitian ini uji validitas instrument berdasarkan kriteria adanya

korelasi antara skor butir dengan skor total (Sugiyono, 2007: 353). Korelasi yang

dimaksud dalam penelitian ini pada level 0,001. Sedangkan uji reliabilitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

menggunakan koefisien Cronbach’s Alpha dengan kriteria reliable minimal atau

dengan minimal koefisien sebesar 0,600 (Cohen, dkk, 2007: 506).

D. Analisis Data

1. Analisis Data Kuantitatif

Pada bagian awal, akan disajikan deskripsi variabel-variabel penelitian.

Deskripsi diawali untuk variabel-variabel yang masuk dalam kategori identitas

responden seperti status sekolah, umur, jenis kelamin, pengalaman mengajar, dan

lama mengikuti pelatihan. Deskripsi disajikan dalam bentuk tabel yang secara umum

memuat frekuensi, persentase, dan persentase komulatif, misalnya untuk variabel

umur responden disajikan sebagai berikut.

Tabel 3.3. Usia Responden

No. Usia

(tahun)

Jumlah

(guru)

Persen Persen

Komulatif

1. 21-25

2. 26-30

3. 31-35

4. 36-40

5. 41-45

Untuk varaibel-variabel non-identitas akan dideskripsikan berdasarkan item

pernyataan dan respon dari responden. Deskripsi tersebut meliputi frekuensi, persen,

rata-rata hitung, dan posisi respon baik yang di atas rata-rata maupun di bawah rata-

rata. Untuk menyederhanakan bentuk deskripsi tersebut maka disajikan dalam bentuk

tabel seperti Tabel 3.4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Tabel 3.4. Deskripsi Masing-masing Variabel Penelitian

No. Item Sangat

Setuju

Setuju Ragu-ragu Tidak

Setuju

Sangat

Tidak Setuju

Rata-rata

f % f % f % f % f %

1.

2.

3.

4.

Tahap berikutnya data dianalisis dengan statistik regresi berganda dengan

metode penaksiran ordinary least square (OLS) dan diolah dengan program aplikasi

statistic IBM SPSS versi 19 metode pemasukan data dengan metode enter yang

artinya data diolah secara simultan sekaligus. Model dari regresi tersebut dapat dilihat

dalam persamaan 3.1 di bawah ini yang juga sejalan dengan Gambar 2.6.

AD = a + ß1 SR + ß2 KR + ß3 SS + ß4 CT + ß5 KH + ß6 VS + ß7 KU + ß8 KD + ß8 PS

+ ß9 KM + ß10 PP + ß11 SSK + ß12 UM + ß13 JK + ß14 PG + ß15 PL +

e……………………………………………………………………….… (3.1)

Keterangan :

AD = Tingkat adopsi TIK

SR = Persepsi guru ekonomi atas kesukarelaan (voluntariness) dari TIK

KR = Persepsi guru ekonomi atas keunggulan relatif (relative adventages) dari

TIK

KS = Persepsi guru ekonomi atas kesesuaian (compability) dari TIK

CT = Citra (image) dari menggunakan TIK

KH = Persepsi guru ekonomi atas keterlihatan hasil (result demonstrability)

dari TIK

VS = Persepsi guru ekonomi atas visibilitas (visibility) dari TIK

KU = Persepsi guru ekonomi atas kemungkinan uji coba (trialibility) dari TIK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

KD = Persepsi guru ekonomi atas kemudahan penggunaan (ease of use) dari

TIK

PS = Persepsi guru ekonomi atas pengaruh sosial (social influence) dari TIK

KM = Persepsi guru ekonomi atas kondisi yang memfasilitasi (facilitating

conditions) dari TIK

PP = Perasaan guru ekonomi terhadap penggunaan (affect toward use) TIK

DS = Dummy status sekolah; (1) sekolah negeri, (0) sekolah swasta.

UM = Umur guru ekonomi

DJK = Dummy jenis kelamin; (1) laki-laki, (0) perempuan.

PG = Pengalaman guru ekonomi

PL = Durasi Mengikuti Pelatihan

e = galat

Nilai koefisien yang diharapkan ß1, ß12 < 0 dan ß2, ß3, ß4, ß5, ß6, ß7, ß8, ß8, ß9, ß10,

ß11, ß13, ß14, ß15 > 0.

Agar prediksi yang dihasilkan dapat mendekati kondisi yang sebenarnya,

maka data yang telah dikumpulkan terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Uji

asumsi klasik yang dilakukan ada 3 macam, yaitu uji: 1) multikolinieritas, 2)

heteroskedastisitas, dan 3) normalitas. Uji autokorelasi tidak dilakukan karena data

yang digunakan adalah data cross section. Uji linieritas juga tidak dilakukan karena

model yang akan diuji adalah model regresi linier sehingga model yang tidak bersifat

linier dengan sendirinya ditolak dalam pengujian model.

a. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas merupakan hubungan linier antara variabel independen di

dalam regresi ganda. Multikolinieritas akan menyebabkan estimator OLS mempunyai

varian yang besar dan dengan demikian standar error juga besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Indikator yang dapat digunakan adalah dengan melihat variance-inflating

factor (VIF) dan toleransi (TOL). Jika nilai VIF suatu variabel melebihi 10, maka

yang akan terjadi adalah nilai R2 melebihi 0,90, sehingga variabel tersebut dikatakan

sangat kolinier. TOL digunakan sebagai ukuran multikolinieritas dalam pandangan

koneksi dekatnya dengan VIF. Semakin dekat nilai TOL dengan nilai nol, semakin

besar derajat kolinieritas dari variabel tersebut dengan regresor lainnya. Sebaliknya

semakin dekat nilai TOL dengan nilai satu, semakin besar bukti bahwa variabel

tersebut tidak kolinier dengan regresor lainnya (Gujarati & Porter, 2010: 432).

b. Uji Heteroskedastisitas

Asumsi penting dalam model regresi adalah varians dari setiap faktor

pengganggu kondisional terhadap variabel penjelas yang dipilih suatu angka konstan

tertentu yang sering disebut dengan asumsi homoskedastisitas. Jika asumsi tersebut

tidak terpenuhi maka terjadi heteroskedastisitas. Jika model regresi mengandung

unsur heteroskedastisitas maka membawa konsekuensi pada estimator metode OLS.

Metode OLS tidak menghasilkan estimator yang punya varian minimum, yang berarti

tidak BLUE (best, linear, unbiased, estimator). Masalah heteroskedastisitas sering

muncul pada data cross section daripada data time series.

Salah satu metode deteksi yang dapat digunakan adalah dengan deteksi

metode Glejser (Widarjono, 2010:87). Uji Glejser dilakukan dengan cara

meregresikan nilai absolut residual yang diperoleh terhadap variabel-variabel

independen. Akan dikatakan terjadi heteroskedastisitas jika pengaruh yang signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

variabel-variabel independen terhadap nilai absolut residual pada α = 1 % dan

sebaliknya jika tidak terjadi pengaruh yang signifikan maka tidak terjadi

heteroskedastisitas atau (homoskedastisitas).

c. Normalitas

Model regresi mengasumsikan residual mempunyai distribusi normal. Salah

satu uji yang dapat digunakan untuk menguji normalitas adalah uji statistika

Kolmogrov-Smirnov. Uji Kolmogrov-Smirnov ini didasarkan pada fungsi distribusi

empiris. Hipotesis nol (Ho) dalam uji K-S adalah bahwa data mengikuti distribusi

normal, sedangkan hipotesis alternatifnya (Ha) data tidak mengikuti distribusi normal.

Jika probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi (α) maka Ho diterima.

Sebaliknya jika probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikansi (α) maka Ho ditolak

atau Ha diterima (Thomas, 1997:185; Widarjono, 2010:111).

Model regresi juga melalui tahapan uji F. Uji F digunakan untuk

mengevaluasi pengaruh semua variabel independen terhadap semua variabel

dependen. Uji F biasanya dijelaskan dengan menggunakan analisis varian (analysis of

variance = Anova). Pengujian dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikansi

ρ (ρ-value) dengan α = 0,05. Jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka

model regresi dapat digunakan untuk memprediksi, dalam hal ini untuk memprediksi

adopsi TIK untuk pembelajaran ekonomi, dan sebaliknya jika tingkat signifikansi (ρ)

lebih besar dari α = 0,05 maka model regresi tidak dapat digunakan sebegai model

untuk memprediksi (Widarjono, 2010:22-24; Santoso, 2011:329).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Penentuan apakah variabel independen mempengaruhi variabel independen

bisa dilakukan dengan mengetahui probabilitas statistik t. Pada setiap uji t, ditolak

atau diterima H0 tergantung dari besarnya α yang ditentukan yang dalam penelitian

ini ditentukan secara bervariasi yaitu α1=0,01 dan α2=0,05. Nilai probabilitas juga

disebut dengan ρ (ρ-value). Signifikan tidaknya sebuah variabel independen di dalam

analisis regresi bisa dilihat dari nilai ρ dibandingkan dengan nilai α. Jika nilai ρ lebih

kecil dari nilai α maka hipotesis nol (H0) ditolak dan menerima hipotesis alternatif

(Ha), dan sebaliknya jika nilai probabilitas ρ lebih besar dari α maka hipotesis nol

(H0) diterima atau menolak hipotesis alternatif (Ha) (Widarjono, 2010:25-26; Santoso,

2011:330).

2. Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif merupakan kelanjutan dari analsis data kuantitatif.

Data kualitatif terdiri dari transkrip-transkrip wawancara dengan lima orang guru

ekonomi yang salah satunya merangkap sebagai kepala sekolah, lima orang pengawas

mata pelajaran ekonomi dari dinas pendidikan, lima orang siswa, empat orang wakil

kepala sekolah bidang kurikulum, satu orang widyaiswara ekonomi dari LPMP dan

satu orang widyaiswara dari BTKP.

Dalam bagian ini umumnya data bersifat lunak (soft data) maka digunakan

pendekatan kualitatif. Dalam penelitian kualitatif proses pengumpulan data dan

analisis data dapat dilakukan secara bersamaan dan kemudian dilanjutkan setelah data

selesai dikumpulkan (Miles & Huberman, 1992:73). Hasil analisis data kualitatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

dirancang untuk dapat menjelaskan hasil analisis data kuantitatif. Adapun tahapan

analisis data dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian,

penyederhanan, pengabstrakan, dan transformasi data lapangan yang muncul dari

catatan-catatan tertulis di lapangan (Miles & Huberman, 1992: 16). Jadi data

yang diperoleh peneliti dari lapangan kemudian direduksi, dirangkum, dan

kemudian dipilah-pilah hal yang pokok, difokuskan untuk dipilih yang terpenting

kemudian dicari tema atau polanya (melalui penyuntingan, pemberian kode dan

pentabelan). Dalam penelitian ini pengkodean dilakukan dengan empat digit.

Digit pertama menunjukkan status informan, digit kedua dan ketiga menjelaskan

permasalahan, sedangkan digit keempat menjelaskan lokasi kabupaten/kota.

Adapun makana-makna kode disajikan dalam Tabel 3.5 sebagai berikut.

Tabel 3.5. Kode dalam Proses Koding

No. Digit Kode Keterangan

1. Pertama G Guru Ekonomi

2. Pertama P Pengawas

3. Pertama W Wakil Kepala Sekolah

4. Pertama S Siswa

5. Pertama J Guru Ekonomi dengan Jabatan Wakasek atau

Kepsek

6. Kedua & Ketiga 01 Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi

7. Kedua & Ketiga 02 Pengaruh Kesukarelaan dari TIK terhadap Adopsi

TIK dalam Pembelajaran Ekonomi

8. Kedua & Ketiga 03 Pengaruh Keunggulan Relatif dari TIK Terhadap

Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

9. Kedua & Ketiga 04 Pengaruh Kesesuaian dari TIK terhadap Adopsi

TIK dalam Pembelajaran Ekonomi

10. Kedua & Ketiga 05 Pengaruh Citra dari penggunaan TIK terhadap

adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi

11. Kedua & Ketiga 06 Pengaruh Keterlihatan Hasil dari TIK terhadap

Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi

12. Kedua & Ketiga 07 Pengaruh Visibilitas dari TIK terhadap Adopsi

TIK dalam Pembelajaran Ekonomi

13. Kedua & Ketiga 08 Pengaruh Kemungkinan Uji Coba dari TIK

terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran

Ekonomi

14. Kedua & Ketiga 09 Pengaruh Kemudahan Penggunaan dari TIK

terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran

Ekonomi

15. Kedua & Ketiga 10 Pengaruh Sosial terhadap Adopsi TIK dalam

Pembelajaran Ekonomi

16. Kedua & Ketiga 11 Pengaruh Kondisi yang Memfasilitasi terhadap

Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi

17. Kedua & Ketiga 12 Pengaruh Perasaan terhadap Penggunaan

terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran

Ekonomi

18. Kedua & Ketiga 13 Pengaruh Status Sekolah terhadap Adopsi TIK

dalam Pembelajaran Ekonomi

19. Kedua & Ketiga 14 Pengaruh Umur Guru Ekonomi terhadap Adopsi

TIK dalam Pembelajaran Ekonomi

20. Kedua & Ketiga 15 Pengaruh Jenis Kelamin Guru Ekonomi terhadap

Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi

21. Kedua & Ketiga 16 Pengaruh Pengalaman Guru Ekonomi terhadap

Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi

22. Kedua & Ketiga 17 Pengaruh Durasi Mengikuti Pelatihan TIK

terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran

Ekonomi

23. Keempat B Kabupaten Bantul

24. Keempat K Kota Yogyakarta

25. Keempat P Kabupaten Kulon Progo

26. Keempat S Kabupaten Sleman

27. Keempat G Kabupaten Gunung Kidul

28. Keempat L Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)

29 Keempat T Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan (BTKP)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

Proses reduksi data ini berlangsung secara terus menerus selama

penelitian berlangsung. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi

data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat

ditarik dan diverifikasi.

b. Penyajian Data

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Penyajian data bisa meliputi berbagai jenis matriks, grafik, jaringan, dan bagan,

semuanya dirancang atau disusun guna menggabungkan informasi yang tersusun

dalam suatu bentuk yang padu dan mudah bagi peneliti untuk dapat melihat

gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari data penelitian

yang menentukan untuk ditarik kesimpulan (Miles&Huberman, 1992:18).

Penyajian data pada prinsipnya merupakan suatu proses pengorganisasian data ke

dalam suatu bentuk tertentu sehingga kelihatan jelas sosoknya labih utuh. Data

dipilah-pilah dan disisihkan untuk disortir menurut kelompoknya dan disusun

sesuai kategori sejenis untuk ditampilkan agar selaras dengan permasalahan yang

dihadapi, termasuk kesimpulan sementara yang diperoleh pada waktu data di

reduksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

c. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi

Sejak awal pengumpulan data, peneliti mulai mencari arti benda-

benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang

mungkin, alur sebab-akibat, dan proposisi (Miles & Huberman, 1992:19).

Verifikasi data dilakukan secara terus-menerus sepanjang proses penelitian

dilakukan. Sejak pertama memasuki lapangan dan selama proses pengumpulan

data, peneliti berusaha mencari makna dari data yang dikumpulkan, yaitu

mencari pola tema, hubungan persamaan dan selanjutnya dituangkan dalam

bentuk kesimpulan yang masih bersifat tentatif. Singkatnya, makna-makna yang

muncul dari data diuji kenenarannya, dan kecocokannya, sehingga proses ini

sekaligus merupakan proses validasi.

Ketiga hal tersebut yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan/verifikasi, disebut analisis karena antara satu dengan yang lain saling

terkait dan berhubungan saling berinteraksi saat sebelum, selama dan sesudah

pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar. Ketiga jenis kegiatan analisis dan

kegiatan pengumpulan data itu sendiri merupakan proses siklus yang interaktif,

seperti terlihat dalam Gambar 3.2.

Selama pengumpulan data peneliti selalu melakukan kegiatan reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Selama itu juga melakukan

pengkodean data (reduksi data), serta mengarahkan pada gagasan baru guna

dimasukkan ke dalam matriks (penyajian data). Begitu matriks terisi, kesimpulan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

verifikasi awal dapat ditarik, sampai didapat suatu kesimpulan yang benar. Apabila

kesimpulan yang ditarik dirasa masih belum memadai, maka perlu diadakan

pengujian ulang, dengan cara mencari beberapa data lagi di lapangan, dan data di

coba diinterpretasikan dengan fokus yang lebih terarah. Dengan begitu, analisis data

yang merupakan interaksi dari analisis reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan/verifikasi dengan pengumpulan data, merupakan suatu proses siklus

sampai dengan aktivitas penelitian dinyatakan selesai.

Gambar 3.2. Komponen-komponen Analisis Data: Model Interaktif

Sumber: Miles & Huberman, 1992:20

E. Pengecekan Keabsahan Data

Pengecekan keabsahan data merupakan bagian yang sangat penting dan

merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak terpisahkan dalam penelitian kualitatif.

Pengumpulan

Data

Reduksi Data

Kesimpulan-kesimpulan:

Penarikan Kesimpulan

Penyajian Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

Moeleong (2007:324), Nasution (2003:114) pelaksanaan teknik pemerikasaan

didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu, ada empat kriteria yang digunakan, yaitu

derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), ketergantungan

(dependability), dan kepastian (confirmability), sebagai berikut :

1. Derajat Kepercayaan (credibility)

Pengecekan derajat kepercayaan atau kredibilitas data hasil penelitian

kualitatif perlu dilakukan untuk membuktikan apakah yang diamati oleh peneliti

benar-benar telah sesuai dengan apa yang sesunguhnya terjadi secara wajar di lokasi

penelitian. Hal tersebut perlu dilakukan guna mengurangi keraguan bagi pembaca

maupun subyek penelitian terhadap proses dan hasil penelitian kualitatif dapat

diterima atau dipercaya serta untuk memenuhi kriteria atau nilai kebenaran yang

bersifat emic. Beberapa kriteria dalam mengusahakan agar kebenaran hasil penelitian

dapat dipercaya dilakukan dengan pengamatan/observasi ulang. Berkaitan dengan hal

ini peneliti juga melakukan trianggulasi (trianggulation), trianggulasi dilakukan

peneliti dengan membandingkan jawaban yang diberikan oleh para guru dengan

pimpinan sekolah, pengawas, siswa, dan widyaiswara.

2. Keteralihan (transferability)

Keteralihan berkenaan dengan penerapan atau pengaplikasian dan

penggunaan hasil penelitian pada situasi lain (Nasution, 2003:118). Keterlibatan hasil

penelitian ini tergantung pada pemakai, maksudnya bahwa sampai dimanakah hasil

penelitian ini dapat digunakan dalam konteks dan situasi tertentu artinya peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

tidak menjamin validitas eksternal, namun hanya melihat kemungkinan bisa

dilakukan keteralihan. Bila pengguna melihat ada dalam penelitian yang sama bagi

situasi yang dihadapinya, maka akan tampak ada keteralihan meskipun bisa

dipastikan tidak ada situasi yang sama sehingga masih perlu penyesuaian menurut

keadaan masing-masing. Hasil penelitian ini paling tidak bisa mendeteksi kesamaan

dalam hal faktor-faktor kekuatan, kelemahan dan peluang dan ancaman yang akan

dihadapi oleh masing-masing guru.

3. Kebergantungan (dependability)

Kebergantungan dilakukan untuk menanggulangi kesalahan dalam

konseptualisasi rencana penelitian, pengumpulan data, interpretasi temuan, dan

pelaporan hasil penelitian. Dalam penelitian yang standar proses ini bisa dilakukan

dengan keterlibatan dependent auditor namun dalam penelitian ini tidak ada

dependent auditor.

4. Kepastian (Confirmability)

Kepastian hasil penelitian berkaitan dengan kebenaran yang dapat dibuktikan.

Dalam hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang

memahami situasi namun tidak berkepentingan yaitu para widya iswara di Lembaga

Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

F. Hasil Uji Coba Instrumen

Kuesioner yang sudah diterjemahkan dan diadaptasikan kemudian dilakukan

pengujian validitas dan reliabilitas dengan menggunakan responden 33 orang guru

ekonomi di Kabupaten Sleman dan hasilnya adalah sebagai berikut.

1. Variabel Adopsi TIK (AD)

Tabel 3.6. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Adopsi TIK

Item

No.

Kode Validitas Reliabilitas

r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan

1 AD1 0,818 Sig 0,000 Valid Cronbach’s

Alpha

0,829

0,600 Reliabel

2 AD2 0,860 Sig 0,000 Valid

3 AD3 0,828 Sig 0,000 Valid

4 AD4 0,789 Sig 0,000 Valid

Sumber: Lampiran 2

Hasil uji coba instrument variabel Adopsi TIK yang disajikan dalam Tabel

3.6, menunjukkan bahwa 4 item yang diujicobakan dikategorikan valid. Sedangkan

analisis reliabilitas variabel Adopsi TIK menghasilkan koefisien Cronbach’s Alpha

sebesar 0,829 yang melampaui kriteria minimal yang ditentukan yaitu 0,600, hal ini

bermakna bahwa konstruksi item-item bersifat raliabel.

2. Variabel Kesukarelaan (SR)

Tabel 3.7a. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kesukarelaan (SR)

Kode Validitas Reliabilitas

r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan

SR1 0,564 Sig 0,000 Valid Cronbach’s

Alpha

0,571

0,600 Tidak

Reliabel SR2 0,441 Sig 0,010 Tidak

Valid

SR3 0,844 Sig 0,000 Valid

SR4 0,733 Sig 0,000 Valid

Sumber: Lampiran 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

Dari hasil uji coba yang disajikan dalam Tabel 3.7a, menunjukkan dari 4 item

terdapat satu item yaitu item berkode SR2 tidak valid dengan kriteria signifikansi

kurang dari 0,001. Dari analisis reliabilitas juga menunjukkan bahwa Cronbach’s

Alpha 0,571 kurang dari yang ditentukan, hal ini menunjukkan bahwa item-item

tersebut kurang reliabel.

Atas dasar tersebut di atas dilakukan perbaikan dengan menghilangkan item

berkode SR2 kemudian dilakukan analisis ulang dengan hasil seperti yang disajikan

dalam Tabel 3.7b, dari tabel tersebut nampak bahwa ketiga item yang ada dinyatakan

valid. Dari analisis reliabilitas menunjukkan koefisien Cronbach’s Alpha sebesar

0,693 menunjukkan bahwa item-item bersifat reliabel.

Tabel 3.7b. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kesukarelaan (SR)

Direvisi

Item

No.

Kode Validitas Reliabilitas

r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan

5 SR1 0,674 Sig 0,000 Valid Cronbach’s

Alpha

0,693

0,600 Reliabel

6 SR3 0,822 Sig 0,000 Valid

7 SR4 0,876 Sig 0,000 Valid

Sumber: Lampiran 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

3. Variabel Keunggulan Relatif (KR)

Tabel 3.8. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Keunggulan Relatif

Item

No.

Kode Validitas Reliabilitas

r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan

8 KR1 0,925 Sig 0,000 Valid

Cronbach’s

Alpha

0,980

0,600

Reliabel

9 KR2 0,934 Sig 0,000 Valid

10 KR3 0,976 Sig 0,000 Valid

11 KR4 0,976 Sig 0,000 Valid

12 KR5 0,973 Sig 0,000 Valid

13 KR6 0,973 Sig 0,000 Valid

14 KR7 0,857 Sig 0,000 Valid

15 KR8 0,944 Sig 0,000 Valid

Sumber: Lampiran 2

Hasil analisis reliabilitas yang ditunjukkan dalam Tabel 3.8, menunjukkan

bahwa 8 item dari variabel Keunggulan Relatif masuk dalam kriteria valid. Dari

analisis reliabilitas menunjukkan bahwa koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,980

yang mengindikasikan bahwa item-item variabel Keunggulan Relatif bersifat

Reliabel.

4. Variabel Kesesuaian (KS)

Tabel 3.9. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kesesuaian

Item

No.

Kode Validitas Reliabilitas

r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan

16 KS1 0,885 Sig 0,000 Valid Cronbach’s

Alpha

0,921

0,600 Reliabel

17 KS2 0,881 Sig 0,000 Valid

18 KS3 0,951 Sig 0,000 Valid

19 KS4 0,893 Sig 0,000 Valid

Sumber: Lampiran 2

Dari hasil analisis validitas yang disajikan dalam Tabel 3.9, menunjukkan

bahwa 4 item dari variabel Kesesuaian bersifat valid. Hasil analisis reliabilitas yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

disajikan dalam tabel tersebut menunjukkan koefisien Cronbach’s Alpha sebesar

0,921, yang mengindikasikan bahwa item-item dari variabel Kesesuaian bersifat

reliabel.

5. Variabel Citra (CT)

Tabel 3.10. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Citra

Item

No.

Kode Validitas Reliabilitas

r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan

20 CT1 0,789 Sig 0,000 Valid Cronbach’s

Alpha

0,898

0,600 Reliabel

21 CT2 0,938 Sig 0,000 Valid

22 CT3 0,937 Sig 0,000 Valid

23 CT4 0,833 Sig 0,000 Valid

Sumber: Lampiran 2

Hasil analisis validitas dan reliabilitas dari item-item variabel Citra disajikan

dalam Tabel 3.10. Dari tabel tersebut nampak bahwa keempat item dalam variabel

Citra termasuk dalam kategori valid. Analisis reliabilitas dari keempat item tersebut

menghasilkan koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,898 melebihi kriteria minimal

yang ditentukan yang mengidikasikan bahwa item-item tersebut bersifat reliabel.

6. Variabel Keterlihatan Hasilnya (KH)

Tabel 3.11 Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel Keterlihatan

Hasilnya

Item

No.

Kode Validitas Reliabilitas

r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan

24 KH1 0,930 Sig 0,000 Valid Cronbach’s

Alpha

0,918

0,600 Reliabel

25 KH2 0,894 Sig 0,000 Valid

26 KH3 0,834 Sig 0,000 Valid

27 KH4 0,936 Sig 0,000 Valid

Sumber: Lampiran 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

Dari Tabel 3.11, nampak bahwa hasil analisis validitas dari keempat item

variabel Keterlihatan Hasil bersifat valid. Perhitungan koefisien Cronbach’s Alpha

menghasilkan nilai sebesar 0,918, jauh melebihi kriteria minimal yang ditentukan

yang mengindikasikan bahwa item-item tersebut bersifat reliabel.

7. Variabel Visibilitas (VS)

Tabel 3.12.a. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel Visibilitas

Kode Validitas Reliabilitas

r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan

VS1 0,605 Sig 0,000 Valid Cronbach’s

Alpha

0,707

0,600 Reliabel

VS2 0,653 Sig 0,000 Valid

VS3 0,877 Sig 0,000 Valid

VS4 0,633 Sig 0,000 Valid

VS5 0,433 Sig 0,012 Tidak

Valid

VS6 0,599 Sig 0,000 Valid

Sumber: Lampiran 2

Hasil analsisi validitas dan reliabilitas item-item dari variabel Visibilitas

disajikan dalam Tabel 3.12.a. Hasil analisis validitas menunjukkan bahwa dari 6 item

yang diujicobakan terdapat satu item yang tidak valid yaitu item dengan kode VS5.

Hasil perhitungan Cronbach’s Alpha menghasilkan koefisien 0,707 yang

mengindikasikan bahwa item-item dalam variabel Visibilitas bersifat reliabel.

Berdasarkan hasil uji coba di atas, item dengan kode VS5 tidak valid dan

perlu dihilangkan. Hasil perhitungan ulang tanpa memasukkan item berkode VS5

disajikan dalam Tabel 3.12.b. Dalam tabel tersebut nampak bahwa semua item-item

dalam variabel Visibilitas dinyatakan valid. Hasil perhitungan koefisien Cronbach’s

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

Alpha sebesar 0,733 yang mengindikasikan bahwa item-item tersebut bersifat

reliabel.

Tabel 3.12.b. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel Visibilitas

Setelah Direvisi

Item

No.

Kode Validitas Reliabilitas

r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan

28 VS1 0,569 Sig 0,001 Valid Cronbach’s

Alpha

0,733

0,600 Reliabel

29 VS2 0,713 Sig 0,000 Valid

30 VS3 0,920 Sig 0,000 Valid

31 VS4 0,556 Sig 0,001 Valid

32 VS6 0,677 Sig 0,000 Valid

Sumber: Lampiran 2

8. Kemungkinan Uji Coba (KU)

Tabel 3.13.a. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel

Kemungkinan Uji Coba

Kode Validitas Reliabilitas

r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan

KU1 0,477 Sig 0,005 Tidak

Valid

Cronbach’s

Alpha

0,810

0,600 Reliabel

KU2 0,804 Sig 0,000 Valid

KU3 0,740 Sig 0,000 Valid

KU4 0,761 Sig 0,000 Valid

KU5 0,714 Sig 0,000 Valid

KU6 0,598 Sig 0,000 Valid

KU7 0,635 Sig 0,000 Valid

KU8 0,304 Sig 0,000 Tidak

Valid

KU9 0,564 Sig 0,000 Valid

KU10 0,531 Sig 0,001 Valid

KU11 0,424 Sig 0,014 Tidak

Valid

Sumber: Lampiran 2

Hasil analisis validitas terhadap 11 item dalam variabel Kemungkinan Uji

Coba disajikan dalam Tabel 3.13.a. Dari tabel tersebut nampak terdapat tiga item

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

yang tidak valid yaitu item nomor KU1, KU8, dan KU11. Hasil perhitungan koefisien

Cronbach’s Alpha sebesar 0,810 yang mengindikasikan bahwa item-item tersebut

masuk dalam kategori reliabel.

Berdasarkan hasil analisis di atas item-item yang tidak valid dihilangkan dari

kuesioner. Hasil analisis validitas dan reliabilitas ulang disajikan dalam Tabel 3.13.b.

Dari tabel tersebut nampak bahwa 8 item yang ada dinyatakan valid. Perhitungan

koefisien Cronbach’s Alpha menghasilkan nilai koefisien 0,839 yang

mengindikasikan bahwa item-item dalam variabel Kemungkinan Uji Coba masuk

dalam kategori reliabel.

Tabel 3.13.b. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel

Kemungkinan Uji Coba Setelah Direvisi

Item

No.

Kode Validitas Reliabilitas

r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan

33 KU2 0,817 Sig 0,000 Valid Cronbach’s

Alpha

0,839

0,600 Reliabel

34 KU3 0,755 Sig 0,000 Valid

35 KU4 0,753 Sig 0,000 Valid

36 KU5 0,725 Sig 0,000 Valid

37 KU6 0,576 Sig 0,000 Valid

38 KU7 0,661 Sig 0,000 Valid

39 KU9 0,660 Sig 0,000 Valid

40 KU10 0,593 Sig 0,001 Valid

Sumber: Lampiran 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

9. Variabel Kemudahan Dalam Menggunakan (KD)

Tabel 3.14. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel Persepsi

Kemudahan dalam Menggunakan

Item

No.

Kode Validitas Reliabilitas

r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan

41 KD1 0,878 Sig 0,000 Valid Cronbach’s

Alpha

0,935

0,600 Reliabel

42 KD2 0,828 Sig 0,000 Valid

43 KD3 0,850 Sig 0,000 Valid

44 KD4 0,851 Sig 0,000 Valid

45 KD5 0,897 Sig 0,000 Valid

46 KD6 0,937 Sig 0,000 Valid

Sumber: Lampiran 2

Hasil uji coba validitas dan reliabilitas variabel Persepsi Kemudahan dalam

Menggunakan disajikan dalam Tabel 3.14. Hasil analisis validitas mengindikasikan

bahwa keenam item dinyatakan valid. Koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,935

jauh melampaui standar minimal, maka keenam item dalam variabel Persepsi

Kemudahan dalam Menggunakan masuk dalam kategori reliabel.

10. Variabel Pengaruh Sosial (PS)

Tabel 3.15.a. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel Pengaruh

Sosial

Kode Validitas Reliabilitas

r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan

PS1 0,878 Sig 0,000 Valid Cronbach’s

Alpha

0,568

0,600 Tidak

Reliabel PS2 0,864 Sig 0,000 Valid

PS3 0,459 Sig 0,007 Tidak

Valid

PS4 0,270 Sig 0,128 Tidak

Valid

Sumber: Lampiran 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Hasil analisis validitas dan reliabilitas instrument untuk item-item variabel

Pengaruh Sosial disajikan dalam Tabel 3.15.a. Dalam analisis validitas terhadap 4

item ternyata ada 2 item yang dinyatakan tidak valid yaitu item dengan kode PS3 dan

PS4. Dari analisis reliabilitas juga terungkap bahwa item-item tidak masuk dalam

ketegori reliabel sebab koefisien Cronbach’s Alpha hanya sebesar 0,568 kurang

sedikit untuk mencapai kriteria minimal untuk dikategorikan reliabel yaitu 0,600.

Atas dasar analisis di atas, item-item yang tidak valid perlu dihilangkan yaitu

item yang berkode PS3 dan PS4. Analisis validitas dan reliabilitas tanpa memasukkan

dua item yang tidak valid disajikan dalam Tabel 3.15.b. Dari tabel tersebut nampak

bahwa dua item yang tersisa bersifat valid dan memiliki koefisien Cronbach’s Alpha

yang melampaui standar minimal yaitu sebesar 0,964 sehingga masuk dalam kategori

reliabel.

Tabel 3.15.b. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel Pengaruh

Sosial Setelah Direvisi

Item

No.

Kode Validitas Reliabilitas

r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan

47 PS1 0,982 Sig 0,000 Valid Cronbach’s

Alpha

0,964

0,600 Reliabel

48 PS2 0,982 Sig 0,000 Valid

Sumber: Lampiran 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

11. Kondisi yang Memfasilitasi (KM)

Tabel 3.16.a. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel Kondisi

yang Memfasilitasi

Kode Validitas Reliabilitas

r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan

KM1 0,877 Sig 0,000 Valid Cronbach’s

Alpha

0,614

0,600 Reliabel

KM2 0,777 Sig 0,000 Valid

KM3 0,496 Sig 0,003 Tidak

Valid

KM4 0,596 Sig 0,000 Valid

Sumber: Lampiran 2

Hasil analisis validitas dan reliabilitas instrument untuk item-item instrument

dalam variabel Kondisi yang Memfasilitasi disajikan dalam Tabel 3.16.a. Hasil

analisis validitas keempat item tersebut ternyata terdapat satu item yang tidak valid

yaitu item dengan kode KM3. Sedangkan analisis reliabilitas menunjukkan bahwa

item-item tersebut sudah dalam kategori reliabel karena hasil perhitungan koefisien

Cronbach’s Alpha sebesar 0,614 yang berarti melebihi syarat minimal untuk

dikategorikan reliabel.

Berdasarkan analisis di atas, maka item yang tidak valid perlu dihilangkan

yaitu item yang berkode KM3. Hasil analisis ulang tanpa mamasukkan item KM3

disajikan dalam Tabel 3.16.b. Dari tabel tersebut nampak bahwa ketiga item masuk

dalam ketegori valid. Selain itu item-item tersebut juga masuk kategori reliabel

karena koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,680 telah melebihi kriteria minimal

sebesar 0,600.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

Tabel 3.16.b. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kondisi yang

Memfasilitasi Setelah Direvisi

Item

No.

Kode Validitas Reliabilitas

r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan

49 KM1 0,877 Sig 0,000 Valid Cronbach’s

Alpha

0,680

0,600 Reliabel

50 KM2 0,822 Sig 0,000 Valid

51 KM4 0,676 Sig 0,000 Valid

Sumber: Lampiran 2

12. Perasaan Terhadap Penggunaan (PP)

Tabel 3.17.a. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel Perasaan

Terhadap Penggunaan

Kode Validitas Reliabilitas

r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan

PP1 0,573 Sig 0,000 Valid Cronbach’s

Alpha

0,222

0,600 Tidak

Reliabel PP2 0,675 Sig 0,000 Valid

PP3 0,697 Sig 0,000 Valid

Sumber: Lampiran 2

Hasil analisis validitas dan reliabilitas item-item instrument variabel Perasaan

Terhadap Penggunaan disajikan dalam Tabel 3.17.a. Dari tabel tersebut nampak

bahwa ketiga item masuk dalam kategori valid namun dari analisis reliabilitas

terungkap bahwa item-item tersebut tidak reliabel karena koefisien Cronbach’s Alpha

kurang dari 0,600. Dari uji coba juga ditemukan banyak masukan terhadap item PP3,

menurut responden item tersebut membingungkan.

Dengan dasar masukan dari responden item berkode PP3 dihapuskan karena

dianggap sangat membingungkan. Hasil analisis validitas dan reliabilitas tanpa

memasukkan item berkode PP3 disajikan dalam Tabel 3.17.b. Dari tabel tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

nampak bahwa kedua item valid dan koefisien Cronbach’s Alpha meningkat dengan

pesat menjadi 0,865 sehingga item-item tersebut dapat dikategorikan reliabel.

Tabel 3.17.b. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel Perasaan

Terhadap Penggunaan Setelah Direvisi

Item

No.

Kode Validitas Reliabilitas

r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan

52 PP1 0,934 Sig 0,000 Valid Cronbach’s

Alpha

0,865

0,600 Reliabel

53 PP2 0,944 Sig 0,000 Valid

Sumber: Lampiran 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

BAB IV

HASIL ANALISIS

Pada bab ini akan disajikan dua sub yaitu deskripsi data dan hasil pengujian

hipotesis.

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Pada sub-bab ini akan disajikan deskripsi variabel-variabel penelitian.

Deskripsi akan diawali untuk variabel-variabel yang bersifat identitas responden

seperti status sekolah, umur, dan pengalaman mengajar. Setelah deskripsi variabel-

variabel tersebut kemudian dilanjutkan dengan deskripsi variabel-variabel non-

identitas.

1. Variabel Dummy Status Sekolah (DS)

Dalam penelitian ini responden dibagi secara proporsional berdasarkan

kabupaten/kota dan atas dasar status sekolah tempat guru bekerja. Status sekolah

tempat guru bekerja dibedakan menjadi dua yaitu sekolah swasta dan sekolah negeri.

Seperti yang tercantum dalam Tabel 4.1 jumlah guru dari sekolah negeri sebanyak 92

orang dan guru sekolah swasta sebanyak 79 orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

Tabel 4.1. Deskripsi Responden Berdasarkan Status Sekolah Tempat Bertugas

No. Kabupaten/Kota Sampel

Negeri Swasta

1. Kota Yogyakarta 11 6,4% 31 18,1%

2. Kabupaten Sleman 20 11,7% 23 13,5%

3. Kabupaten Bantul 30 17,5% 11 6,4%

4. Kabupaten Gunungkidul 19 11,1% 10 5,8%

5. Kabupaten Kulonprogo 12 7,0% 4 2,3%

Jumlah 92 53,8% 79 46,2%

Sumber: Tabel 3.1 diolah

2. Variabel Umur (UM)

Umur responden yang paling muda 22 tahun dan paling tua 60 tahun dengan

rata-rata umur 46,08 tahun, selengkapnya dapat dilihat dalam Tabel 4.1. Umur rata-

rata tersebut jika digolongkan dalam pembabakan generasi menurut Tapscott (2009:

16) masuk dalam “Generasi X”. Generasi X ini adalah segmen tertua dari populasi

yang menguasai penggunaan komputer dan internet sehingga memiliki perilaku yang

hampir mirip dengan Generasi Net. Generasi ini mengalami perkembangan yang

pesat dari teknologi informasi seperti radio, televisi, film, dan internet. Generasi ini

juga sering disebut sebagai komunikator yang menguasai berbagai media.

Tabel 4.2. Deskripsi Umur Responden

No. Usia

(tahun)

Jumlah

(guru)

Persen Persen

Komulatif

1. 21-25 2 1,2 1,2

2. 26-30 12 7,0 8,2

3. 31-35 12 7,0 15,2

4. 36-40 22 12,9 28,1

5. 41-45 26 15,2 43,3

6. 46-50 32 18,7 62,0

7. 51-55 36 21,0 83,0

8. 56-60 29 17,0 100,0

Sumber: Lampiran 6 diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

3. Variabel Jenis Kelamin

Seperti pada Tabel 4.2, responden yang berjumlah 171 orang guru ekonomi

terdiri dari 98 orang guru wanita atau sebesar 57,3% dan 73 orang guru laki-laki atau

sebesar 42,7%. Dalam kaitannya dalam pembelajaran ekonomi tidak ada perbedaan

hak dan kewajiban antara guru wanita dan laki-laki. Dari sisi penggunaan teknologi

informasi dan komunikasi juga tidak ada diskriminasi akses maupun norma antara

guru wanita dan laki-laki.

Tabel 4.3. Deskripsi Jenis Kelamin Responden

No. Jenis Kelamin Jumlah Persen

1. Wanita 98 57,3

2. Laki-laki 73 42,7

Total 171 100

Sumber: Lampiran 6 diolah

4. Variabel Pengalaman Mengajar (PG)

Responden memiliki pengalaman mengajar yang bervariasi dengan rentang

pengalaman dari 1 tahun sampai dengan 36 tahun dengan rata-rata pengalaman

mengajar 18,59 tahun, informasi rinci mengenai pengalaman mengajar disajikan

dalam Tabel 4.4. Dengan rata-rata pengalaman tersebut umumnya responden telah

berpengalaman mengajar dengan mengimplementasikan beberapa kurikulum yaitu

Kurikulum 1994, KBK (2002-2006), KTSP 2006, dan saat ini memulai kurikulum

2013. Kurikulum-kurikulum tersebut telah menganjurkan penggunaan TIK dalam

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

Tabel 4.4. Deskripsi Pengalaman Mengajar Responden

No. Pengalaman

(tahun)

Jumlah

Guru

Persen Persen

Komulatif

1. 1 - 5 14 8,2 8,2

2. 6 - 10 32 18,7 26,9

3. 11 - 15 26 15,2 42,1

4. 16 - 20 19 11,1 53,2

5. 21 - 25 30 17,5 70,8

6. 26 - 30 30 17,5 88,3

7. 31 - 35 19 11,1 99,4

8 36 - 40 1 0,6 100

Sumber: Lampiran 6 diolah

5. Variabel Pelatihan (PL)

Sebagian besar responden yaitu sebanyak 95,9% responden telah

mendapatkan latihan menggunakan TIK untuk pembelajaran. Rata-rata lama latihan

yang pernah diikuti adalah responden adalah 29,46 jam. Namun banyak diantara

mereka yang hanya mendapatkan latihan singkat selama 10 jam. Umumnya mereka

mendapatkan pelatihan di sekolah atau di dalam forum MGMP. Sebagian dari mereka

mendapatkan pelatihan dari berbagai lembaga seperti Lembaga Penjaminan Mutu

Pendidikan (LPMP), Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan (BTKP), dan

perguruan tinggi. Materi pelatihan yang paling banyak diterima oleh responden

adalah pelatihan menggunakan aplikasi Microsoft Office yang terdiri dari Mocrosoft

Word, Microsoft Power Point, dan Microsoft Excel. Program-program yang cukup

banyak dilatihkan juga adalah program-program yang berbasis internet terutama

untuk pencarian informasi (browsing) dan penggunaan surat elektronik (email).

Sebagian kecil responden responden menerima materi pelatihan analisis butir soal,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

membuat vedio pembelajaran, membuat program radio pembelajaran, dan

menggunakan Macromedia Flash.

Tabel 4.5. Deskripsi Lama Pelatihan TIK yang Pernah Diikuti Responden

No. Lama Pelatihan

(jam)

Jumlah

Guru

Persen Persen

Komulatif

1. 0 7 4,1 4,1

2. 1 - 10 89 52,0 56,1

3. 11 - 20 36 21,1 77,2

4. 21 - 30 4 2,9 80,1

5. 31 - 40 10 5,8 86,0

6. 41 - 50 3 1,7 87,7

7. 50 - 100 10 5,8 93,6

8. 101 - 564 11 6,4 100

Sumber: Lampiran 6 diolah

6. Variabel Adopsi TIK (AD)

Variabel Adopsi TIK merupakan variabel indogen yang memiliki empat item

pernyataan seperti termuat dalam Tabel 4.6. Keempat pernyataan tersebut merupakan

pernyataan positif. Nilai rata-rata dari keempat item tersebut cukup tinggi,

semuanya di atas angka 4. Rata-rata tertinggi dicapai oleh item nomor 1. Hal ini

memberikan gambaran bahwa para guru ekonomi banyak menggunakan TIK untuk

mengerjakan tugas-tugas mereka. Yang memiliki posisi di atas rata-rata terbesar ada

dua yaitu pernyataan nomor 1 dan pernyataan nomor 2 dengan masing-masing

31,6%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

Tabel 4.6. Deskripsi Variabel Adopsi TIK

No. Item Sangat

Setuju

Setuju Ragu-ragu Tidak

Setuju

Sangat

Tidak

Setuju

Rata-

rata

f % f % f % f % f %

1. Saya banyak

menggunakan TIK

untuk mengerjakan

tugas saya.

54 31.6 101 59.1 13 7.6 3 1.8 0 0 4,20

2. Bila memungkinkan,

saya menggunakan TIK

untuk mengerjakan

tugas saya.

54 31.6 95 55.6 11 6.4 11 6.4 0 0 4,12

3. Saya sering

menggunakan TIK

untuk mengerjakan

tugas saya.

48 28.1 86 28.1 36 21.1 1 0.6 0 0 4,06

4. Bila sesuai, saya

menggunakan TIK

untuk mengerjakan

tugas saya.

44 25.7 98 57.3 26 15.2 3 1.8 0 0 4,07

Sumber: Lampiran 6 diolah

Rata-rata terendah dicapai oleh item nomor 3 yaitu dengan nilai rata-rata 4,06.

Sekalipun paling rendah namun rata-rata ini relatif tinggi karena nilai maksimum

yang dapat dicapai adalah 5. Sedangkan item pernyataan yang memiliki posisi di atas

rata-rata terkecil adalah item nomor 4 yaitu sebesar 25,7 %.

7. Variabel Kesukarelaan (SR)

Variabel kesukarelaan memiliki tiga item pernyataan, pernyataan nomor satu

merupakan kalimat pernyataan positif tetapi memiliki nilai yang negatif karena

menggambarkan ketidaksukarelaan sedangkan pernyataan nomor 2 dan 3 merupakan

kalimat pernyataan negatif tetapi memiliki nilai yang positif karena mengambarkan

kesukarelaan. Rata-rata tertinggi dicapai oleh item nomor 1 dengan rata-rata 4,22. Hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

ini memberikan gambaran bahwa atasan atau pimpinan memiliki harapan yang tinggi

agar guru ekonomi menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi.

Tabel 4.7. Deskripsi Variabel Kesukarelaan

No. Item Sangat

Setuju

Setuju Ragu-ragu Tidak

Setuju

Sangat

Tidak

Setuju

Rata-

rata

f % f % f % f % f %

1. Atasan saya

mengharapkan saya

menggunakan TIK.

66 38.6 82 48.0 18 10.5 4 2.3 1 0.6 4,22

2. Atasan saya tidak

menuntut saya

menggunakan TIK.

2 1.2 30 17.5 52 30.4 68 39.8 19 11.1 2,58

3. Meskipun mungkin

bermanfaat, menggunakan

TIK sungguh tidak

diwajibkan dalam

pekerjaan saya.

1 0.6 21 12.3 41 24.0 83 48.5 25 14.6 2,36

Sumber: Lampiran 6 diolah

Nilai rata-rata terendah dicapai oleh item nomor 3 yaitu dengan nilai rata-rata

2,36 dan posisi di atas rata-rata terendah juga terjadi pada item pernyataan yang sama

yaitu nomor 3. Hal ini memberi gambaran bahwa penggunaan TIK cenderung bersifat

wajib untuk digunakan oleh para guru.

8. Variabel Keunggulan Relatif (KR)

Variabel keunggulan relatif memiliki 8 item pernyataan yang semua

pernyataannya merupakan pernyataan positif. Nilai rata-rata dari semua item yang

ada cukup tinggi yaitu lebih besar dari 4. Rata-rata tertinggi dicapai pada item

pernyataan nomor 1 dengan nilai rata-rata 4,46. Item nomor 1 juga menjadi

menempati peringkat pertama dalam hal posisi jumlah di atas rata-rata yang mencapai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

50,3%. Hal ini memberi gambaran bahwa bagi guru-guru ekonomi, penggunaan TIK

membuat mereka mampu mengerjakan tugas dengan lebih cepat.

Rata-rata terendah terjadi pada item nomor 7 yaitu dengan rata-rata 4,12 dan

nomor 7 juga memiliki posisi terentah untuk jumlah di atas rata-rata yaitu hanya

25,1%. Di antara banyak keunggulan relatif nampaknya masalah penggunaan TIK

untuk mengendalikan pekerjaan masih kurang.

Tabel 4.8. Deskripsi Variabel Keunggulan Relatif

No. Item Sangat

Setuju

Setuju Ragu-ragu Tidak

Setuju

Sangat

Tidak

Setuju

Rata

-rata

f % f % f % f % f %

1. Menggunakan TIK membuat

saya mampu menyelesaikan

tugas dengan lebih cepat.

86 50.3 77 45.0 8 4.7 0 0 0 0 4,46

2. Menggunakan TIK

meningkatkan kualitas

pekerjaan saya.

75 43.9 90 52.6 5 2.9 1 0.6 0 0 4,40

3. Menggunakan TIK

mempermudah saya dalam

mengerjakan tugas.

73 42.7 92 53.8 6 3.5 0 0 0 0 4,39

4. Menggunakan TIK

meningkatkan kinerja

pekerjaan saya.

64 37.4 100 58.5 7 4.1 0 0 0 0 4,33

5. Secara keseluruhan, saya

berpendapat bahwa

menggunakan TIK sangat

menguntungkan dalam

pekerjaan saya.

76 44.4 89 52.0 5 2.9 1 0.6 0 0 4,40

6. Menggunakan TIK

meningkatkan efektivitas

kerja saya.

73 42.7 94 55.0 4 2.3 0 0 0 0 4,40

7. Menggunakan TIK membuat

saya lebih mampu

mengendalikan pekerjaan

saya.

43 25.1 108 63.2 18 10.5 2 1.2 0 0 4,12

8. Menggunakan TIK

meningkatkan produktivitas

saya.

54 31.6 107 62.6 9 5.3 1 0.6 0 0 4,25

Sumber: Lampiran 6 diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

9. Variabel Kesesuaian (KS)

Variabel Kesesuaian memiliki 4 item pernyataan positif. Rata-rata dari

respon pernyataan tersebut cukup tinggi. Rata-rata tertinggi berada pada item

pernyataan nomor 2 yaitu dengan rata-rata 4,11. Hal ini mengambarkan bahwa

penggunaan TIK sesuai dengan keadaan guru ekonomi. Rata-rata terendah terjadi

pada item nomor 4, dengan rata-rata 3,77. Pernyataan nomor 4 ini berkaitan dengan

kesesuaian TIK dengan gaya kerja masing-masing guru.

Tabel 4.9. Deskripsi Variabel Kesesuaian

No. Item Sangat

Setuju

Setuju Ragu-ragu Tidak

Setuju

Sangat

Tidak

Setuju

Rata-

rata

f % f % f % f % f %

1. Menggunakan TIK

sesuai dengan segala

aspek pekerjaan saya.

37 21.6 91 53.2 27 15.8 15 8.8 1 0.6 3,87

2. Menggunakan TIK

benar-benar sesuai

dengan keadaan saya

sekarang ini.

47 27.5 97 56.7 25 14.6 2 1.2 0 0 4,11

3. Saya berpendapat bahwa

menggunakan TIK

sangat cocok dengan cara

kerja yang saya senangi.

37 21.6 100 58.5 32 18.7 2 1.2 0 0 4,01

4. Menggunakan TIK

sesuai dengan gaya kerja

saya.

28 16.4 84 49.1 50 29.2 9 5.3 0 0 3,77

Sumber: Lampiran 6 diolah

10. Variabel Citra (CT)

Variabel citra memiliki 4 item pernyataan positif. Dari keempat pernyataan

tersebut yang memiliki rata-rata tertinggi adalah pernyataan item nomor 1 dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

rata-rata 3,86. Nomor tersebut juga menduduki posisi paling tinggi untuk jumlah di

atas rata-rata yaitu 74,3%. Hal ini memberi gambaran bahwa guru-guru

mempersepsikan bahwa menggunakan TIK meningkatkan citra guru di sekolah. Rata-

rata yang paling rendah terjadi pada nomor 4 yaitu hanya 2,81. Hal ini memberi

gambaran bahwa guru mempersepsikan memiliki TIK cenderung bukan dianggap

sebagai simbol status.

Tabel 4.10. Deskripsi Variabel Citra

No. Item Sangat

Setuju

Setuju Ragu-ragu Tidak

Setuju

Sangat

Tidak

Setuju

Rata-

rata

f % f % f % f % f %

1. Menggunakan TIK

meningkatkan citra saya

dalam organisasi sekolah

saya.

35 20.5 92 53.8 30 17.5 92 53.8 35 20.5 3,86

2. Orang-orang di sekolah

saya yang menggunakan

TIK memiliki gengsi

yang lebih tinggi

daripada mereka yang

tidak.

15 8.8 58 33.9 48 28.1 45 26.3 5 2.9 3,19

3. Orang-orang di sekolah

saya yang menggunakan

TIK memiliki profil yang

lebih tinggi (lebih

terpandang) daripada

yang tidak.

12 7.0 58 33.9 44 25.7 51 29.8 6 3.5 3,11

4. Di sekolah saya,

memiliki TIK merupakan

simbol status.

9 5.3 39 22.8 50 29.2 57 33.3 16 9.4 2,81

Sumber: Lampiran 6 diolah

11. Variabel Keterlihatan Hasil (KH)

Variabel keterlihatan hasil memiliki 4 item pernyataan positif. Dari keempat

item pernyataan tersebut yang memiliki rata-rata tertinggi adalah item pernyataan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

nomor 3 yaitu dengan rata-rata 4,15. Pernyataan nomor 3 berkaitan dengan kejelasan

hasil menggunakan TIK bagi para guru ekonomi. Item yang memiliki posisi di atas

rata-rata tertinggi adalah item nomor 1, item ini berkaitan dengan persepsi guru

bahwa tidak ada kesulitan memberi tahu orang lain tentang manfaat menggunakan

TIK.

Tabel 4.11. Deskripsi Variabel Keterlihatan Hasil

No. Item Sangat

Setuju

Setuju Ragu-ragu Tidak

Setuju

Sangat

Tidak

Setuju

Rata-

rata

f % f % f % f % f %

1. Saya tidak akan kesulitan

memberi tahu orang lain

tentang manfaat

menggunakan TIK.

37 21.6 98 57.3 27 15.8 9 5.3 0 0 3,95

2. Saya percaya bahwa saya

dapat memberitahu orang

lain konsekuensi

menggunakanTIK.

24 14.0 10

0

58.5 36 21.1 11 6.4 0 0 3,80

3. Hasil mengggunakan TIK

jelas bagi saya. 50 29.2 96 56.1 25 14.6 0 0 0 0 4,15

4. Saya tidak akan kesulitan

menjelaskan mengapa

menggunakan TIK mungkin

bermanfaat atau mungkin

tidak bermanfaat.

16 9.4 95 55.6 51 29.8 6 3.5 3 1.8 3,67

Sumber: Lampiran 6 diolah

Item yang memiliki skor paling rendah adalah item nomor 4 dengan rata-rata

3,67. Hal ini mengindikasikan adanya kesulitan untuk menjelaskan mengapa

menggunakan TIK mungkin bermanfaat atau mungkin tidak bermanfaat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

12. Variabel Visibilitas (VS)

Variabel visibilitas memiliki 5 item pernyataan. Dari kelima item tersebut ada

3 item yang merupakan pernyataan positif yaitu pernyataan nomor 1, 2, dan 4,

sedangkan pernyataan nomor 3 dan nomor 4 merupakan pernyataan negatif. Item

yang memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu item nomor 4 dengan nilai rata-rata 4,02.

Item ini berkaitan dengan kemudahan bagi seorang guru ekonomi untuk melihat

orang lain menggunakan TIK.

Tabel 4.12. Deskripsi Variabel Visibilitas

No. Item Sangat

Setuju

Setuju Ragu-ragu Tidak

Setuju

Sangat

Tidak

Setuju

Rata-

rata

f % f % f % f % f %

1. Saya telah melihat apa

yang orang lain lakukan

ketika menggunakan TIK

mereka.

36 21.1 104 60.8 20 11.7 11 6.4 0 0 3,96

2. Di sekolah saya, orang

dapat melihat banyak meja

yang adaTIK-nya.

29 17.0 80 46.8 40 23.4 22 12.9 0 0 3,68

3. TIK tidak terlalu nampak

di sekolah saya.

0 0 13 7.6 30 17.5 91 53.2 37 21.6 2,11

4. Mudah bagi saya untuk

melihat orang lain

menggunakan TIK.

44 25.7 92 53.8 30 17.5 5 2.9 0 0 4,02

5. Saya belum melihat

banyak orang

menggunakan TIK di

sekolah saya.

2 1.2 14 8.2 25 14.6 92 53.8 38 22.2 2,12

Sumber: Lampiran 6 diolah

Item yang memiliki rata-rata terendah yaitu item nomor 3 dengan nilai rata-

rata 2,11. Item ini berkaitan dengan kenampakan TIK di sekolah. Item lain yang juga

memiliki rata-rata rendah yaitu item nomor 5 dengan rata-rata 2,12. Item ini juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

memiliki posisi di atas rata-rata terendah yaitu hanya 24 %. Item ini berkaitan dengan

persepsi guru akan jumlah orang yang menggunakan TIK di sekolah.

13. Variabel Kemungkinan Uji Coba (KU)

Variabel Kemungkinan Uji Coba memiliki delapan item pernyataan. Enam

pernyataan diantaranya adalah pernyataan positif, yaitu pernyataan nomor 1, 2, 3, 4,

5, dan 6, sedangkan pernyataan nomor 7 dan 8 merupakan pernyataan negatif. Dari

delapan item pernyataan yang memiliki nilai rata-rata tertinggi adalah pernyataan

nomor 5 dengan rata-rata 3,92. Nomor item ini sekaligus merupakan item yang

memiliki posisi di atas rata-rata paling tinggi yaitu 78,4%. Item ini berkaitan dengan

dapat atau tidaknya mencoba-coba TIK sebagaimana diperlukan.

Tabel 4.13. Deskripsi Variabel Kemungkinan Uji Coba

No. Item Sangat

Setuju

Setuju Ragu-ragu Tidak

Setuju

Sangat

Tidak

Setuju

Rata-

rata

f % f % f % f % f %

1. Saya tahu kemana harus

pergi untuk dapat secara

memuaskan menguji-coba

berbagai penggunaan TIK.

28 16.4 84 49.1 46 26.9 13 7.6 0 0 3,74

2. Ada tersedia TIK bagi

saya untuk menguji coba

secara memadai berbagai

aplikasi.

23 13.5 93 54.4 38 22.2 17 9.9 0 0 3,71

3. Sebelum memutuskan

apakah akan

menggunakan aplikasi

TIK, saya dapat menguji-

cobanya sebagaimana

seharusnya.

27 15.8 82 48.0 48 28.1 14 8.2 0 0 3,71

4. Saya telah diijinkan

menggunakan TIK dengan

masa percobaan yang

cukup lama untuk

mengetahui kegunaannya.

20 11.7 75 43.9 56 32.7 20 11.7 0 0 3,56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

5. Saya dapat mencoba-coba

TIK sebagaimana

diperlukan.

32 18.7 102 59.6 29 17.0 8 4.7 0 0 3,92

6. Saya dapat menggunakan

program aplikasi TIK

untuk jangka waktu yang

cukup lama guna

mencobanya.

32 18.7 82 48.0 43 25.1 14 8.2 0 0 3,77

7. Saya sesungguhnya tidak

memliki kesempatan yang

cukup untuk mencoba

banyak hal pada TIK.

2 1.2 26 15.2 37 21.6 71 41.5 35 20

.5

2,35

8. Uji-coba yang baik dalam

tugas untuk mencoba

berbagai penggunaan TIK

tak mungkin dilakukan.

1 0,6 14 8.2 36 21.1 83 48.5 37 21

.6

2,18

Sumber: Lampiran 6 diolah

Item pernyataan yang memiliki rata-rata paling rendah adalah pernyataan

nomor 8 dengan rata-rata 2,18. Item tersebut sekalgus merupakan item yang memiliki

posisi di atas rata-rata paling rendah hanya sebesar 29,8%. Item ini berkaitan dengan

uji-coba yang baik dalam tugas untuk mencoba berbagai penggunaan TIK tidak

mungkin dilakukan.

14. Variabel Kemudahan dalam Menggunakan (KD)

Variabel Kemudahan dalam Menggunakan memiliki 6 item pernyataan

positif. Secara umum, rata-rata tergolong rendah yaitu kurang dari 3. Rata-rata

tertinggi ada pada item nomor 1 dan 2 dengan nilai rata-rata sama yaitu sebesar 2,36.

Kedua item ini juga memiliki posisi di atas rata-rata tertinggi yaitu 38 % da 38,6%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

Tabel 4.14. Deskripsi Variabel Persepsi Kemudahan dalam Menggunakan

No

.

Item Sangat

Setuju

Setuju Ragu-ragu Tidak

Setuju

Sangat

Tidak

Setuju

Rata-

rata

f % f % f % f % f %

1. Bagi saya, belajar

mengoperasikan TIK

merupakan hal yang

mudah.

1 0.6 21 12.3 43 25.1 79 46.2 27 15.8 2,36

2. Bagi saya, membuat

TIK menjadi hal yang

saya inginkan adalah

sesuatu hal yang

mudah.

0 0 22 12.9 44 25.7 79 46.2 26 15.2 2,36

3. Interaksi saya dengan

TIK jelas dan mudah

dipahami.

0 0 16 9.4 33 19.3 90 52.6 32 18.7 2,19

4. Saya merasa bahwa

berinteraksi dengan TIK

bersifat fleksibel.

0 0 4 2.3 26 15.2 108 63.2 33 19.3 2,01

5. Bagi saya, mudah saja

untuk menjadi trampil

dalam menggunakan TIK.

0 0 21 12.3 37 21.6 71 41.5 42 24.6 2,22

6. Saya merasa bahwa

TIK mudah digunakan.

0 0 11 6.4 29 17.0 100 58.5 31 18.1 2,12

Sumber: Lampiran 6 diolah

Rata-rata terendah terjadi pada item nomor 4 yaitu dengan rata-rata 2,01.

Nomor item ini juga memiliki posisi terendah untuk jumlah responden di atas rata-

rata. Hal ini memberi makna bahwa interaksi guru dengan TIK cenderung tidak

bersifat fleksibel.

15. Variabel Pengaruh Sosial (PS)

Variabel pengaruh sosial memiliki 2 item pernyataan positif. Rata-rata

tertinggi berada pada item pernyataan nomor 1 dengan rata-rata 3,64. Item tersebut

juga memiliki posisi jumlah responden di atas rata-rata tertinggi yaitu sebesar 59,6%.

Rumusan item tersebut berkaitan dengan pengaruh orang yang berpengaruh terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

guru berpendapat bahwa guru harus menggunakan TIK. Sedangkan rata-rata

terendah terjadi pada item nomor 2 dengan nilai rata-rata 3,51 dan nomor item

ini juga memiliki posisi responden di atas rata-rata terendah yaitu sebesar 49,1%.

Item ini berkaitan dengan persepsi guru atas orang yang penting bagi guru

berpendapat bahwa guru harus menggunakan TIK.

Tabel 4.15. Deskripsi Variabel Pengaruh Sosial

No. Item Sangat

Setuju

Setuju Ragu-ragu Tidak

Setuju

Sangat

Tidak

Setuju

Rata-

rata

f % f % f % f % f %

1. Orang yang

mempengaruhi perilaku

saya berpendapat bahwa

saya harus menggunakan

TIK.

25 14.6 77 45.0 51 29.8 18 10.5 0 0 3,64

2. Orang yang bagi saya

penting berpendapat

bahwa saya harus

menggunakan TIK.

18 10.5 66 38.6 72 42.1 15 8.8 0 0 3,51

Sumber: Lampiran 6 diolah

16. Variabel Kondisi yang Memfasilitasi (KM)

Variabel kondisi yang memfasilitasi memiliki 3 buah item peryataan positif.

Rata-rata tertinggi terjadi pada item pernyataan nomor 3 dengan nilai rata-rata 3,91

dan item ini sekaligus memiliki posisi jumlah responden di atas rata-rata tertinggi

yaitu sebesar 68,4. Item tersebut berkaitan dengan tersedianya orang atau kelompok

tertentu yang akan membantu bila terjadi kesulitan dalam menggunakan TIK.

Rata-rata terendah terjadi pada item pernyataan nomor 2 yaitu dengan nilai

rata-rata sebesar 3,63, item ini juga memiliki posisi jumlah responden di atas rata-rata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

terendah yaitu hanya sebesar 55%. Item ini berkaitan dengan kepemilikan

pengetahuan yang diperlukan untuk menggunakan TIK.

Tabel 4.16. Deskripsi Variabel Kondisi yang Memfasilitasi

No. Item Sangat

Setuju

Setuju Ragu-ragu Tidak

Setuju

Sangat

Tidak

Setuju

Rata-

rata

f % f % f % f % f %

1. Saya memiliki

sumberdaya yang

diperlukan untuk

menggunakan TIK.

28 16.4 83 48.5 48 28.1 12 7.0 0 0 3,74

2. Saya memiliki

pengetahuan yang

diperlukan untuk

menggunakan TIK.

27 15.8 67 39.2 64 37.4 12 7.0 1 0.

6

3,63

3. Tersedia orang (atau

kelompok) tertentu yang

akan membantu bila

terjadi kesulitan dalam

menggunakan TIK.

41 24.0 76 44.4 51 29.8 3 1.8 0 0 3,91

Sumber: Lampiran 6 diolah

17. Variabel Perasaan Terhadap Penggunaan (PP)

Variabel perasaan terhadap penggunaan memiliki 2 buah pernyataan

positif. Rata-rata tertinggi terjadi pada item nomor 1 yaitu dengan nilai 3,72. Item

tersebut juga memiliki posisi jumlah responden di atas rata-rata tertinggi yaitu

sebesar 61,4 %. Item ini berkaitan dengan persepsi guru bahwa TIK membuat

pekerjaan lebih menarik.

Rata-rata terendah terjadi pada item pernyataan nomor 2 dengan nilai rata-

rata 3,69. Item pernyataan tersebut juga memiliki posisi jumlah responden di atas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

rata-rata terendah yaitu sebesar 59,1%. Item ini berkaitan dengan pernyataan bahwa

bekerja dengan TIK yang ada menyenangkan.

Tabel 4.17. Deskripsi Variabel Perasaan Terhadap Penggunaan

No. Item Sangat

Setuju

Setuju Ragu-ragu Tidak

Setuju

Sangat

Tidak

Setuju

Rata-

rata

f % f % f % f % f %

1. TIK membuat pekerjaan

lebih menarik. 31 18.1 74 43.3 53 31.0 13 7.6 0 0 3,72

2. Bekerja dengan TIK

yang ada

menyenangkan.

28 16.4 73 42.7 59 34.5 11 6.4 0 0 3,69

Sumber: Lampiran 6 diolah

B. Hasil Pengujian Hipotesis

Pada bagian ini akan disajikan hasil analisis data dengan menggunakan regresi

berganda.

Tabel 4.18. Ringkasan Model

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .815a .663 .629 1.196

a. Predictors: (Constant), PL, KR, DS, PG, JK, SR, CT, KM, PP, VS, PS, KD, KU, KS, KH, UM

Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,663, artinya variasi adopsi

teknologi informasi dan komunikasi untuk pembelajaran ekonomi dapat dijelaskan

oleh variasi variabel-variabel penjelasnya yang terdiri dari kesukarelaan, keunggulan

relatif, kesesuaian, citra, keterlihatan hasil, visibilitas, kemungkinan uji coba, persepsi

kemudahan, pengaruh sosial, kondisi yang memfasilitasi, perasaan terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

penggunaan, status sekolah, umur, jenis kelamin, pengalaman, dan pelatihan sebesar

66,3%, sedangkan sisanya sebesar 33,7% dijelaskan oleh faktor yang lain.

Tabel 4.19. Tabel Anova

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 434.201 16 27.138 18.977 .000a

Residual 220.220 154 1.430

Total 654.421 170

a. Predictors: (Constant), PL, KR, DS, PG, JK, SR, CT, KM, PP, VS, PS, KD, KU, KS, KH, UM

b. Dependent Variable: AD

Tabel 4.19 merupakan hasil uji F. Uji F digunakan untuk mengevaluasi

pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian

dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikansi (ρ) dengan α = 0,05. Seperti

norma yang telah diungkapkan dalam Bab III, jika tingkat signifikansi lebih kecil dari

0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi, dalam hal ini untuk

memprediksi adopsi TIK untuk pembelajaran ekonomi, dan sebaliknya jika tingkat

signifikansi (ρ) lebih besar dari α = 0,05 maka model regresi tidak dapat digunakan

sebegai model untuk memprediksi. Dari Tabel 4.19 nampak bahwa nilai ρ=0,000

lebih kecil dari α = 0,05 yang artinya model dapat digunakan untuk memprediksi

adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

Tabel 4.20. Tabel Koefisien Regresi

Coefficients

a

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .515 2.117 .243 .808

SR -.172 .057 -.170 -3.044 .003 .698 1.433

KR .199 .040 .307 4.972 .000 .573 1.747

KS -.038 .063 -.046 -.600 .550 .378 2.643

CT .016 .031 .027 .509 .612 .796 1.257

KH .189 .079 .204 2.400 .018 .303 3.298

VS .025 .048 .033 .518 .605 .543 1.842

KU .042 .029 .107 1.465 .145 .407 2.455

KD .125 .033 .264 3.722 .000 .435 2.300

PS .225 .084 .169 2.687 .008 .553 1.807

KM .173 .065 .181 2.665 .009 .474 2.110

PP .262 .077 .203 3.417 .001 .618 1.619

DS -.058 .193 -.015 -.299 .766 .902 1.109

UM -.029 .021 -.136 -1.374 .171 .224 4.468

JK .070 .211 .018 .332 .741 .766 1.306

PG .008 .019 .041 .430 .668 .245 4.085

PL -.002 .002 -.060 -1.148 .253 .790 1.266

a. Dependent Variable: AD

Dari Tabel 4.20 dapat dirumuskan persamaan regresi seperti dalam persamaan

4.1 sebagai berikut.

AD = 0.515 - 0.172 SR** + 0.199 KR** - 0.038 KS + 0.016 CT + 0.189 KH* +

0.025 VS + 0.042 KU - 0.125 KD** + 0.225 PS** + 0.173 KM** + 0.262

PP** - 0.058 DS - 0.029 UM + 0.074 JK + 0,008 PG – 0,002 PL + e ... (4.1)

Keterangan:

AD = Adopsi TIK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

SR = Kesukarelaan

KR = Keunggulan Relatif

KS = Kesesuaian

CT = Citra

KH = Keterlihatan Hasilnya

VS = Visibilitas

KU = Kemungkinan Uji Coba

KD = Kemudahan Penggunaan

PS = Pengaruh Sosial

KM = Kondisi yang Memfasilitasi

PP = Perasaan terhadap Penggunaan

DS = Dummy Status Sekolah

UM = Umur

JK = Jenis Kelamin

PG = Pengalaman

PL = Durasi Pelatihan

**) Signifikan pada p < 0,01

*) Signifikan pada p < 0,05

1. Hasil Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilanjutkan pada pengujian hipotesis dilakukan dulu uji asumsi

klasik. Uji asumsi klasik meliputi uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji

normalitas.

a. Uji Multikolinieritas

Dengan melihat nilai VIF dari variabel-variabel yang disajikan dalam Tabel

4.20 nampak bahwa tidak ada variabel yang memiliki nilai labih dari 10, hal ini

mengindikasikan bahwa antar variabel-variabel tersebut tidak terjadi hubungan linier.

Hal ini juga sejalan dengan indikator yang lain yaitu nilai tolerance (TOL) yang

umumnya mendekati angka satu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

b. Uji Heteroskedastisitas

Tabel 4.21. Hasil Regresi Residual dengan Variabel-variabel Independen

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.507 1.187 1.270 .206

SR .026 .032 .075 .814 .417

KR -.017 .022 -.079 -.778 .438

KS -.004 .035 -.013 -.104 .918

CT .024 .017 .116 1.355 .177

KH .014 .044 .044 .319 .750

VS .001 .027 .003 .031 .975

KU -.020 .016 -.147 -1.229 .221

KD -.002 .019 -.015 -.132 .895

PS -1.571E-5 .047 .000 .000 1.000

KM -.050 .036 -.153 -1.379 .170

PP .091 .043 .207 2.124 .035

DS .033 .108 .025 .305 .760

UM .002 .012 .033 .204 .839

JK -.148 .118 -.109 -1.251 .213

PG -.011 .011 -.149 -.965 .336

PL -8.088E-5 .001 -.007 -.086 .932

Dependent Variable : abresid (Residual)

Sumber : Lampiran 4

Tabel 4.21 menyajikan hasil regresi residual dengan variabel-variabel

Independen. Dengan menggunakan kriteria α=5% maka tidak ada variabel yang

signifikan mempengaruhi variabel residual kecuali satu buah yaitu variabel perasaan

terhadap penggunaan (PP), ini berarti tidak terjadi masalah serius heteroskedastisitas.

Hal ini bermakna pula bahwa varian dari setiap faktor pengganggu kondisional

terhadap variabel penjelas bersifat konstan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

c. Normalitas

Hasil tes normalitas dari residual disajikan dalam Tabel 4.22, dalam tabel

tersebut probabilitas sebesar 0,530 lebih besar dari α sebesar 0,05 sehingga Ho

diterima yang menunjukkan bahwa residual berdistribusi normal. Hal ini juga sesuai

dengan Gambar 4.1. yang menunjukkan bahwa variabel residual secara visual

nampak berdistribusi normal.

Tabel 4.22. Hasil Tes Normalitas Dengan Metode Kolmogrov-Smirnov

Unstandardize

d Residual

N 171

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation 1.14512092

Most Extreme Differences Absolute .062

Positive .025

Negative -.062

Kolmogorov-Smirnov Z .809

Asymp. Sig. (2-tailed) .530

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

Gambar 4.1. Histogram Variabel Residual

Sumber: Lampiran 5

2. Pengujian Masing-masing Hipotesis

Seperti diungkapkan pada Bab III, penentuan apakah tiap-tiap variabel

independen mempengaruhi variabel dependen bisa dilakukan dengan mengetahui

probabilitas statistik t. Jika nilai ρ lebih kecil dari 0,01 atau 0,05 maka hipotesis

diterima dan sebaliknya jika nilai probabilitas ρ lebih besar dari 0,01 atau 0,05 maka

hipotesis ditolak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

1. Pengaruh Kesukarelaan dari TIK terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran

Ekonomi

Rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: “Kesukarelaan (voluntariness)

dari TIK secara signifikan berpengaruh negatif terhadap adopsi TIK dalam

pembelajaran ekonomi”. Dari Tabel 4.20 nampak bahwa ρ = 0.003 lebih kecil dari

0,01, hal ini berarti rumusan hipotesis tersebut diterima.

2. Pengaruh Keunggulan Relatif (Relative Advantage) dari TIK Terhadap Adopsi

TIK dalam Pembelajaran Ekonomi

Rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: “Keunggulan relatif (relative

advantage) dari TIK secara signifikan berpengaruh positif terhadap adopsi TIK

dalam pembelajaran ekonomi”. Dari Tabel 4.20 nampak bahwa ρ = 0.000 lebih kecil

dari 0,01, hal ini berarti rumusan hipotesis tersebut diterima.

3. Pengaruh Kesesuaian (Compatibility) dari TIK terhadap Adopsi TIK dalam

Pembelajaran Ekonomi

Rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: “Kesesuaian (compatibility) dari

TIK secara signifikan berpengaruh positif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran

ekonomi”. Dari Tabel 4.20 nampak bahwa ρ = 0.550 lebih besar dari 0,05, hal ini

berarti hipotesis tersebut ditolak.

4. Pengaruh Citra (Image) dari penggunaan TIK terhadap adopsi TIK dalam

pembelajaran ekonomi

Rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: “Citra (image) dari Penggunaan

TIK secara signifikan berpengaruh positif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

ekonomi”. Dari Tabel 4.20 nampak bahwa ρ = 0. 612 lebih besar dari 0,05, hal ini

berarti rumusan hipotesis tersebut ditolak.

5. Pengaruh Keterlihatan Hasil (Result Demonstrability) dari TIK terhadap Adopsi

TIK dalam Pembelajaran Ekonomi

Rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: “Keterlihatan hasil (result

demonstrability) dari TIK secara signifikan berpengaruh positif terhadap adopsi TIK

dalam pembelajaran ekonomi”. Dari Tabel 4.20 nampak bahwa ρ = 0.018 lebih kecil

dari 0,05, hal ini berarti rumusan hipotesis tersebut diterima.

6. Pengaruh Visibilitas (Visibility) dari TIK terhadap Adopsi TIK dalam

Pembelajaran Ekonomi

Rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: “Visibilitas (visibility) dari TIK

secara signifikan berpengaruh positif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran

ekonomi”. Dari Tabel 4.20 nampak bahwa ρ = 0.605 lebih besar dari 0,05, hal ini

berarti rumusan hipotesis tersebut ditolak.

7. Pengaruh Kemungkinan Uji Coba (Trialibility) dari TIK terhadap Adopsi TIK

dalam Pembelajaran Ekonomi

Rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: “Kemungkinan uji coba

(trialibility) dari TIK secara signifikan berpengaruh positif terhadap adopsi TIK

dalam pembelajaran ekonomi”. Dari Tabel 4.20 nampak bahwa ρ = 0,145 lebih besar

dari α2 = 0,05, hal ini berarti rumusan hipotesis tersebut ditolak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

8. Pengaruh Kemudahan Penggunaan (Ease of Use) dari TIK terhadap Adopsi TIK

dalam Pembelajaran Ekonomi

Rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: “Kemudahan penggunaan (ease

of use) dari TIK secara signifikan berpengaruh positif terhadap adopsi TIK dalam

pembelajaran ekonomi”. Dari Tabel 4.20 nampak bahwa ρ = 0,00 lebih kecil dari

0,01, hal ini berarti rumusan hipotesis tersebut diterima.

9. Pengaruh Sosial (Social Influence) terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran

Ekonomi

Rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: “Pengaruh sosial (social

influence) secara signifikan berpengaruh positif terhadap adopsi TIK dalam

pembelajaran ekonomi”. Dari Tabel 4.20 nampak bahwa ρ = 0. 008 lebih kecil dari

0,01, hal ini berarti rumusan hipotesis tersebut diterima.

10. Pengaruh Kondisi yang Memfasilitasi (Facilitating Conditions) terhadap Adopsi

TIK dalam Pembelajaran Ekonomi

Rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: “Kondisi yang memfasilitasi

(facilitating conditions) secara signifikan berpengaruh positif terhadap adopsi TIK

dalam pembelajaran ekonomi”. Dari Tabel 4.20 nampak bahwa ρ = 0,009 lebih kecil

dari 0,01, hal ini berarti rumusan hipotesis tersebut diterima.

11. Pengaruh Perasaan terhadap Penggunaan (Affect Toward Use) terhadap Adopsi

TIK dalam Pembelajaran Ekonomi

Rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: “Perasaan terhadap penggunaan

(affect toward use) secara signifikan berpengaruh positif terhadap adopsi TIK dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

pembelajaran ekonomi”. Dari Tabel 4.20 nampak bahwa ρ = 0,001 lebih kecil dari

0,01, hal ini berarti rumusan hipotesis tersebut diterima.

12. Pengaruh Status Sekolah terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi

Rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: “Sekolah negeri secara

signifikan lebih banyak mengadopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi dibandingkan

dengan sekolah swasta. Dari Tabel 4.20 nampak bahwa ρ = 0,766 lebih besar dari

0,05, hal ini berarti rumusan hipotesis tersebut ditolak.

13. Pengaruh Umur Guru Ekonomi terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran

Ekonomi

Rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: “Umur guru ekonomi secara

signifikan berpengaruh negatif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi”.

Dari Tabel 4.20 nampak bahwa ρ = 0,171 lebih kecil dari 0,05, hal ini berarti

rumusan hipotesis tersebut ditolak.

14. Pengaruh Jenis Kelamin Guru Ekonomi terhadap Adopsi TIK dalam

Pembelajaran Ekonomi

Rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: “Guru ekonomi laki-laki secara

signifikan lebih banyak mengadopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi dibandingkan

dengan guru ekonomi wanita”. Dari Tabel 4.20 nampak bahwa ρ = 0,741 lebih besar

dari 0,05, hal ini berarti rumusan hipotesis tersebut ditolak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

15. Pengaruh Pengalaman Guru Ekonomi terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran

Ekonomi

Rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: ”Pengalaman guru ekonomi

secara signifikan berpengaruh positif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran

ekonomi”. Dari Tabel 4.20 nampak bahwa ρ = 0,668 lebih besar dari 0,05, hal ini

berarti rumusan hipotesis tersebut ditolak.

16. Pengaruh Durasi Mengikuti Pelatihan TIK terhadap Adopsi TIK dalam

Pembelajaran Ekonomi

Rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: “Durasi mengikuti pelatihan TIK

secara signifikan berpengaruh positif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran

ekonomi”. Dari Tabel 4.20 nampak bahwa ρ = 0,253 lebih besar dari 0,05, hal ini

berarti rumusan hipotesis tersebut ditolak.

C. Hasil Wawancara Dengan Informan

Seperti di jelaskan dalam bab 1 dan bab 2, bahwa penelitian ini merupakan

penelitian yang menggunakan pendekatan atau metode campuran (mixed methods),

maka hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan secara kuantitatif akan

dilengkapi dengan fakta-fakta hasil wawancara yang dapat memberikan penjelasan

lebih lanjut bagaimana hal tersebut bisa terjadi. Berikut akan disajikan hasil

wawancara tersebut.

1. Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi

TIK yang banyak di gunakan di SMA untuk pembelajaran ekonomi adalah

komputer dengan program aplikasi Power Point. Pengunaan Power Point di dipakai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

secara luas hampir oleh semua guru. Pernyataan ini juga dibenarkan oleh kelompok

responden-responden lain seperti wakil kepala sekolah, pengawas, dan widyaiswara.

Frekuensi menggunakan slide Power Point cukup beragam umunya digunakan

hampir setiap pembelajaran (G01B, G01K, G01P), namun ada juga yang masih

jarang karena merasa kekurangan sarana (KG01G).

Penggunaan slide Power Point juga dikombinasikan dengan Microsoft Word

(G01P, P01B, I01T) untuk menampilkan teks dalam jumlah yang cukup banyak.

Kandungan slide Power Point masih mengutamakan teks dengan sedikit variasi pada

huruf, warna, dan background (S01S). Kadang kala media-media tersebut merupakan

media yang sudah disiapkan oleh mahasiawa yang sedang melaksanakan program

pengalaman lapangan (PPL) (W01K).

Selain itu, ada program aplikasi lain yang digunakan secara berkala. Program-

program tersebut adalah sebagai berikut.

a. Program aplikasi internet untuk keperluan browsing misalnya Mozilla (G01B,

G01K, S01B), web blog (G01P), dan email (G01P, S01K).

b. Program aplikasi spreadsheet khususnya Microsoft Excell (G01P, G01S, J01G)

untuk pembelajaran materi ekonomi yang membutuhkan perhitungan-perhitungan

termasuk didalamnya adalah materi-materi akuntansi (P01B).

c. Program aplikasi yang memiliki kemampuan untuk animasi misalnya Macromedia

Flash (G01P).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

d. Program aplikasi Adobe Reader untuk membuka ebook seperti buku sekolah

elektronik (S01G).

e. Program aplikasi multimedia untuk memutar vedio pembelajaran, meskipun hal ini

sangat jarang digunakan (S01G). Ada guru yang menugaskan para siswa untuk

membuat video tentang iklan suatu produk dalam pelajaran ekonomi dengan

menggunakan Media Player Classic (MPC) dan Gom (S01P).

Perangkat keras yang digunakan adalah komputer yang umumnya dalam

bentuk laptop, dan proyektor (G01K, G01S, S01B). Sebagian sekolah juga sudah

menggunakan koneksi internet (G01B, W01P, P01K). Pengguna langsung TIK tidak

hanya guru tetapi juga siswa diperbolehkan menggunakan komputer di dalam kelas

dengan syarat-syarat tertentu (G01P).

2. Pengaruh Kesukarelaan dari TIK terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran

Ekonomi

Sejauh ini penggunaan TIK masih bersifat sukarela atau anjuran (G02B,

G02K, S02S) namun, sekolah-sekolah yang sudah memiliki sarana TIK yang cukup

memadai biasanya menggunakan istilah sangat menganjurkan (P02P) atau kewajiban

tetapi belum diberikan sangsi yang tegas bagi para pelanggarnya dan pimpinan terus

mendorong penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi (W02K).

Dengan anjuran atau sangat menganjurkan atau mewajibkan akan

mendorong penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi. Berikut adalah argumen-

argumen bahwa anjuran atau kewajiban akan mendorong penggunaan TIK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

a. Kebijakan mewajibkan penggunaan TIK di satu sisi menuntut guru untuk

menggunakan TIK namun di sisi yang lain menuntut pimpinan sekolah untuk

melengkapi sarana TIK (G02B, G02P).

b. Mewajibkan memberi kesan kuat bahwa TIK sudah merupakan tuntutan

jaman dan TIK sangat membantu serta sangat mendukung tujuan

pembelajaran (G02S).

c. Mewajibkan akan memiliki daya yang menekan para guru untuk

menggunakannya (J02G). Kewajiban tersebut juga bertujuan untuk

menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan dalam menggunakan TIK (P02K).

d. Dengan mewajibkan akan mengubah pandangan guru tentang penggunaan

TIK, TIK akan dipandang sebagai media yang utama bukan lagi

menggunakan papan tulis semata-mata (P02P).

e. Dengan mewajibkan akan memberi kesan bahwa penggunaan TIK sudah

merupakan tuntutan profesi, sudah seharusnya guru memaksa diri untuk bisa

menggunakan (P02S).

f. Dengan mewajibkan akan memiliki konsekuensi apabila ada guru yang tidak

memakai maka guru tersebut dapat dianggap melanggar aturan (W02B).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

3. Pengaruh Keunggulan Relatif (Relative Advantage) dari TIK Terhadap

Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi

Dalam menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi guru merasakan

keunggulan relatif dari TIK tersebut. Keunggulan-keunggulan relatif yang dirasakan

oleh guru menurut responden adalah sebagai berikut.

a. Pembelajaran lebih efektif karena materi lebih jelas mudah dipahami siswa

(G03B, G03K, P03B). Mempermudah siswa dalam menangkap atau mencerna

KD (kompetensi dasar) yang sulit kalau hanya dijelaskan secara konvensional,

misalnya tentang pasar modal atau kegiatan-kegiatan ekonomi (W03P). TIK juga

bisa mempermudah melakukan analisis dalam pembelajaran (P03G).

b. Pembelajaran lebih cepat dan sesuai dengan alokasi waktu (G03B). Para siswa

saat belajar di kelas tidak perlu mencatat karena bisa copy file dari guru (G03B,

G03K, S03S ). Materi akuntansi yang memerlukan banyak tabel dapat lebih

mudah diajarkan tanpa harus menulis di papan tulis yangmembutuhkan waktu

yang lama. (S03S, W03S). Perhitungan-perhitungan lebih cepat dan akurat

dengan menggunakan TIK. (W03S)

c. Pembelajaran lebih menarik bagi para siswa karena ada variasi warna dan gambar

(G03K, G03P, W03B ). Pembelajaran juga lebih menarik karena up to date dan

sesuai dengan dunia siswa sebab siswa saat ini terbiasa dengan gadget (I03T).

Dengan TIK Kami bisa memberikan materi yang lebih luas dan lebih banyak

(J03G) dengan struktur materi yang lebih baik (J03G). Dengan TIK akan terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

keanekaragaman media dan sumber belajar sehingga pembelajaran lebih

menyenangkan ( I03L).

d. Pembelajaran lebih tenang karena fokusnya ke depan atau ke ke laptop mereka

sehingga pembelajaran lebih efektif dan tepat waktu (G03P).

e. Dengan TIK guru dapat mengajar dengan kontekstual karena dengan TIK guru

dapat mencari informasi yang aktual misalnya harga saham di internet (G03S,

P03S). Guru bisa menampilkan contoh yang lebih nyata tidak semata-mata lisan

(J03G). Dengan TIK guru dapat menggunakan berbagai model pembelajaran

(P03B).

f. Dengan TIK dapat diperoleh model-model soal ujian nasional, hal ini sangat

sesuai dengan sekolah saat ini yang masih berorientasi pada capaian nilai NEM

(G03S).

g. Manfaat TIK dalam pembelajaran ekonomi, mengajak siswa untuk belajar

mandiri (S03B). Menggunakan TIK juga membantu anak bisa mempersiapkan

belajar lebih dulu sebelum pembelajaran di kelas dilakukan, bahan dapat kita

berikan sebelumnya sehingga anak bisa membaca dulu, jadi interaksi guru dan

siswa bisa terjadi lebih baik (P03S). TIK membuka wawasan lebih luas bagi

siswa, dan guru bukan satu-satunya sumber dalam pembelajaran sehingga antara

siswa dan guru bisa saling mengisi (W03K).

h. TIK memudahkan guru mengembangkan bahan ajar karena semua bahan mudah

diedit (P03G) hal ini berdampak pada catatan siswa yang lebih rapi (S03P).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

i. TIK memudahkan guru tidak harus membawa buku yang tabal-tebal materi bisa

masuk file di komputer, kalau ada pertanyaan yang sulit guru bisa langsung

mencari di internet (S03K) hal ini bisa meningkatkan kepercayaan para murid

pada guru (J03G).

Keunggulan-keunggulan relatif tersebut akan mendorong penggunaan TIK

dalam pembelajaran ekonomi kalau guru tahu, memahami, dan menyadari akan

keunggulan-keunggulan di atas (G03P, P03G, S03S) maka pemahaman itulah yang

akan menumbuhkan orientasi penggunaan TIK sesuai dengan fungsinya (P03P).

Banyaknya manfaat tersebut mendorong mereka untuk menggunakan TIK (W03K).

Guru menginginkan para siswanya tuntas melampaui KKM (kriteria

ketuntasan minimal), maka ketika menggunakan TIK merupakan media cocok untuk

pembelajaran tentunya mereka akan menggunakannya (S03G). Siswa lebih mengerti

kalau menggunakan TIK daripada semua hanya diucapkan. Dengan TIK siswa tahu

sumbernya karena guru sering memberi tahu sumbernya misalnya dari BSE (Buku

Sekolah Elektronik) atau Macromedia Flash yang di-download dari web tertentu

(S03P). Dengan mengetahui sumbernya akan mendorong siswa dapat belajar mandiri,

hal ini yang mendorong guru semakin senang dan semakin banyak menggunakan TIK

(S03B). Guru akan merasa puas kalau siswa puas dalam pembelajaran, puasnya siswa

akan menumbuhklan kepuasan pada guru (P03K).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134

4. Pengaruh Kesesuaian (Compatibility) dari TIK terhadap Adopsi TIK dalam

Pembelajaran Ekonomi

Responden memberi jawaban yang agak beragam terkait dengan kesesuaian.

Hal ini terjadi karena guru cukup mengenal berbagai program aplikasi yang

diharapkan dapat menjadi media dalam pembelajaran. Pandangan-pandangan yang

menganggap sesuai adalah sebagai berikut.

a. TIK cocok dengan pekerjaan guru, pekerjaan utama guru itu mempersiapkan

materi, dan mengajar di kelas. Mempersiapkan materi atau modul dapat

menggunakan Microsoft Word sedangkan untuk presentasi bisa menggunakan

Power Point (J04G, P04B, W04K).

b. Program-program aplikasi yang banyak dirasakan cocok adalah Microsoft Power

Point, Microsoft Word, Microsoft Excel, dan aplikasi internet untuk browsing

(G04K, W04K, W04P ). Power point dianggap sesuai karena praktis (G04B).

c. Guru ekonomi sering membutuhkan berita-berita ekonomi yang aktual yang dapat

kita peroleh melalui internet (W04S).

Dari wawancara juga terungkap program-program aplikasi yang dianggap

kurang sesuai adalah program-program yang sulit menggunakannya, membutuhkan

waktu yang lama untuk menggunakannya (G04B). Gambaran yang kurang cocok

misalnya guru-guru diminta membuat vedio sendiri, guru harus datang ke lokasi

dengan alat, harus melakukan editing, dan lain-lain yang membutuhkan banyak waktu

(P04B).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

Kesesuaian akan mendorong penggunaan TIK sejauh kesesuaian itu

disadari/dipahami guru untuk menggunakannya (G04K, G04S, J04G), juga

ditentukan oleh seberapa jauh niat guru untuk mengorbankan waktu untuk

mempersiapkan penggunaan TIK (G04P). Selain itu kesesuaian akan mempengaruhi

penggunaan sejauh tersedia sarana/fasilitas yang dapat digunakan guru (G04S, W04P,

I04L). Menggunakan internet dalam pembelajaran membutuhkan wifi namun wifi di

sekolah masih lambat, hal-hal semacam itulah yang membuat kesesuaian kurang

bermakna (W04S).

Kesesuaian tersebut kalau tidak dibarengi dengan keterampilan dan

kesadaran yang memadai maka tidak akan memberikan dorongan dalam

menggunakan TIK (P04K). Kalau sesuai kemudian diikuti niat untuk menggunakan

maka kesesuaian akan mendorong penggunaan TIK, namun jika tidak diikuti

niat/motivasi maka kesesuaian tidak akan mendorong (G04S, W04K, I04L).

Kesesuain itu tentunya mendorong penggunaan TIK namun perlu adanya

pendampingan dan monitoring yang arahnya adalah menyadarkan, membangun

motivasi, dan menjaga konsistensi untuk memakai TIK dalam pembelajaran ekonomi

(P04P, P04S).

5. Pengaruh Citra (Image) dari penggunaan TIK terhadap adopsi TIK dalam

pembelajaran ekonomi

Reponden memberikan citra yang beragam terhadap guru pengguna TIK

dalam pembelajaran ekonomi. Sekalipun citranya beragam namun, secara umum guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136

pengguna TIK dicitrakan secara positif oleh responden. Citra tersebut adalah sebagai

berikut.

a. Guru-guru senior pengguna TIK disebut “njamani” atau sejalan dengan

perkembangan jaman (G05B, S05G, I05T), sementara itu guru-guru muda

menggunakan TIK dapat dianggap biasa (G05B).

b. Guru pengguna TIK memiliki salah satu unsur menjadi guru yang baik karena

menggunakan TIK dalam pembelajaran (G05K, S05B).

c. Guru yang menggunakan TIK dicitrakan sebagai guru yang mengikuti

perkembangan kurikulum, karena kurikulum yang sekarang menuntut para guru

untuk menggunakan TIK (P05B, P05P, W05S).

d. Guru yang sudah menggunakan TIK adalah guru yang baik yang bisa beradaptasi

dengan teknologi modern yang sejalan dengan kebutuhan siswa saat ini (P05G,

S05K).

e. Guru pengguna TIK dicitrakan sebagai guru yang memudahkan siswa. Dalam

pembelajaran siswa dapat lebih fokus mengikuti pembelajaran tanpa harus

mencatat karena dengan menggunakan TIK siswa bisa mengopi file dari guru

(S05P, S05S).

f. Guru TIK dapat disebut sebagai guru yang memahami pedagogi modern, hal ini

dapat kita lihat kalau kita melihat Adgar`s Cone semakin mendekati riel maka para

siswa semakin mudah menangkap materi pembelajaran (W05K).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

Di kalangan guru citra pengguna TIK tidak terlalu kuat kalah kuat jika

dibandingkan citra guru yang memiliki jabatan, guru tetap, guru negeri, guru

professional/bersertifikat dan guru dengan pendidikan S2 (G05P, G05S, W05K ).

Bahkan, citra melek teknologi bisa ditunjukkan dengan cara yang lain misalnya

memiliki handphone canggih tetapi tidak terkait dengan pembelajaran (P05B, S05G,

W05B).

Menurut responden citra pengguna TIK sebenarnya akan banyak

mendorong penggunaan TIK kalau dikaitkan dengan kondisi-kondisi sebagai berikut.

a. Pimpinan sekolah sering mengungkapkan hal itu sehingga sungguh menjadi isu

penting tentang penggunaan TIK (G05K).

b. Ada apresiasi dari siswa, teman sejawat, atau pimpinan sekolah kepada guru

pengguna TIK (G05P, P05S. P05P).

e. Perlunya penghargaan sosial yang tinggi terhadap mereka yang menggunakan TIK

(P05K, S05P, W05S).

f. Citra dirasakan dengan baik oleh guru dan ada peneguhan-peneguhan dari siswa

dan teman guru (I05L).

6. Pengaruh Keterlihatan Hasil (Result Demonstrability) dari TIK terhadap

Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi

Kesempatan untuk mengkomunikasikan hasil menggunakan TIK terjadi

dalam berbagai kesempatan. Kesempatan untuk mengkomunikasikan berbagai

masalah pembelajaran termasuk penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138

terjadi pada saat Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Musyawarah

Pengembangan Pembelajaran (MPP) dalam pertemuan tersebut saling tukar pendapat

dengan teman, saling mengisi (G06B, G06S) yang dilaksanakan hampir setiap

seminggu sekali (J06G, P06B, W06K). Ada berbagai forum MGMP yaitu MGMP

tingkat sekolah, MGMP mata pelajaran, dan MGMP antar mata pelajaran (P06G,

P06S, W06B).

Responden mengungkapkan bahwa diantara para guru tidak ada suasana

untuk menyembunyikan perangkat pembelajaran atau media pembelajaran, mereka

bahkan diantara guru saling copy, saling berbagi, saling mengisi, terutama kalau ada

gambar-gambar baru atau ada materi yang menarik ( G06K). Berkaitan dengan hal

tersebut, di Kabupaten Kulon Progo ada jaringan inovasi pendidikan (JIP) untuk

semua mata pelajaran termasuk mata pelajaran ekonomi. Kegiatannya adalah

pelatihan-pelatihan untuk guru yang terkait dengan pengadaan media yang

dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan yang dikelola oleh panitia. Dalam ajang itu

ada saling komunikasi dan saling mendemonstrasikan teknologi di antara guru

pengguna teknologi termasuk TIK (P06P).

Untuk menjamin terjadinya komunikasi antar guru ekonomi dalam satu

sekolah, di berbagai sekolah membuat kebijakan guru-guru yang mengajar mata

pelajaran yang sama duduk berdampingan di ruang guru (G06P, P06K, S06S). Dalam

pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh LPMP dan BTKP, biasanya produk

yang dibuat dipresentasikan kepada peserta lain, bahkan kalau produk sudah jadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139

diadakan disseminasi agar produk tersebut dikenal luas kemudian digunakan oleh

banyak guru dalam pembelajaran (I06T, I06L).

Dalam MGMP ada suasana saling mengamati perangkat pengajaran,

mengamati media, dan sumber belajar. Kalau dianggap menarik biasanya teman yang

lain akan mengopi (J06G, P06B). Dalam forum MGMP juga sering para guru

membuat media dengan aplikasi Power Point bersama-sama dengan cara membagi

tugas untuk membuat model. Antar guru biasanya ada kesepakatan misalnya media

untuk kompetensi dasar (KD) 1 dibuat oleh guru dari Kecamatan Pengasih, KD 2

dibuat oleh guru dari Kecamatan Wates, KD 3 dibuat oleh guru dari Kecamatan

Brosot, KD 4 dikerjakan oleh Kecamatan Lendah dan sebaginya. Dari pengalaman

tersebut guru memiliki pengetahuan media yang baik yang dapat dijadikan dasar

untuk membuat media (P06P).

Proses mengamati hasil menggunakan TIK juga terjadi pada saat ada guru

yang melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dimana ada observer yang ditujuk

untuk mengamati secara sistematis (P06G). Suasana saling mengamati juga terjadi

pada saat presentasi peserta pelatihan atau pada saat disseminasi media TIK yang

dihasilkan. Pada saat itu peserta dapat memberikan masukan dan juga mengkritisi.

Kalau peserta memahami karya orang lain mungkin akan menarik bagi dirinya untuk

menggunakan TIK (I06T, I06L).

Saling mengamati juga terjadi secara tidak formal, misalnya ketika duduk di

kantor guru berdampingan, guru bisa saling ngobrol dan saling mengamati (G06S)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140

atau ketika mengamati sekilas-sekilas pada waktu lewat di depan kelas, tayangan

LCD dapat dilihat dari luar kelas (W06S).

Kalau para guru sudah saling mengkomunikasikan hasil karyanya akan

membuat mereka memahami hal-hal ideal dan hal-hal yang kurang baik, hal ini akan

menjadi pengalaman yang berharga bagi guru yang akan membuat media, jadi hal ini

tentunya menjadi daya dorong (P06P). Dengan komunikasi itu kalau ada materi-

materi baru akan di-share, dan kalau ada kesulitan-kesulitan akan dipecahkan (

G06K). Saling komunikasi selalu dilakukan terutama dalam forum MGMP, kalau ada

teman selesai mengikuti diklat atau memiliki keterampilan baru biasanya kita minta

untuk sharing, bahkan copy materi. Jika yang disharingkan menarik biasanya yang

lain juga akan mengikuti (J06G, P06K, W06B).

7. Pengaruh Visibilitas (Visibility) dari TIK terhadap Adopsi TIK dalam

Pembelajaran Ekonomi

TIK di SMA cukup visibel baik di sekolah-sekolah negeri maupun sekolah-

sekolah swasta. Dalam arti TIK ada dan riel digunakan di sekolah-sekolah (P07B,

G07K. S07P). Banyak guru, karyawan yang menggunakan laptop dan beberapa

siswa juga membawa laptop di dalam kelas (G07P, P07K, S07G). Pekerjaan

administrasi umumnya juga sudah dikerjakan dengan TIK (J07G).

Sekolah-sekolah di Kabupaten Gunung Kidul visibel dalam mengadopsi TIK

meskipun kalau dibandingkan dengan kota atau kabupaten lain di DIY relatif masih

tertinggal. Untuk sekolah-sekolah negeri dan swasta yang besar TIK sudah dipakai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141

untuk pembelajaran dan juga untuk aktivitas administrasi (P07G). Untuk sekolah-

sekolah di Kabupaten Kulon Progo sangat beragam ada yang dataran rendah dan ada

yang berbukit-bukit yang membuat visibilitas tidak merata, daerah selatan yang

dataran rendah lebih baik visibilitasnya dari pada bagian utara yang bergunung-

gunung. Di sekolah-sekolah yang baik tersedia cukup proyektor untuk pembelajaran

namun untuk sekolah-sekolah kecil mungkin proyektor hanya dipakai pada saat-saat

tertentu (P07P).

Semua mendapatkan kesempatan yang sama untuk menggunakan TIK yang

membedakan adalah kemuan untuk memakai. Faktor penting yang mempengaruhi

adalah kesadaran manfaat yang dipahami oleh masing-masing guru (G07B). Ketika

seorang guru melihat orang lain menggunakan TIK, belum tentu membuat guru yang

bersangkutan menjadi ikut menggunakan, semua itu tergantung pada motivasi

pribadinya (G07S, J07G). Visibilitas bisa tidak berpengaruh karena kesadaran guru

berbeda-beda. Kesadaran itu bisa bermacam-macam, bisa kesadaran membantu

siswa, kesadaran menggunakan TIK yang lebih baik dan lain sebagainya (S07S).

Kalau kesadaran dan kemauan tidak ada maka visibilitas tidak bermakna (W07B).

Kalau seorang guru tidak peka terhadap kenyataan itu maka visibilitas tidak

bermakna (W07K). Visibilitas akan mendorong sejauh guru yang bersangkutan peka

terhadap kebutuhan orang lain dalam hal ini siswa dan karyawan. Guru pengguna

TIK yang peka kalau menyerahkan soal kepada karyawan tentunya sudah diketik rapi

dan di cetak sehingga karyawan TU tinggal menggandakan. Namun kalau bukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142

pengguna TIK biasanya ditulis tangan seadanya atau dalam bentuk potongan-

potongan soal yang diserahkan ke kantor TU (W07S).

Tinggal tergantung pada orangnya, kalau visibilitas tersebut menumbuhkan

pembiasaan pada dirinya untuk menggunakan, maka visibilitas tersebut akan

mendorong penggunaan TIK namun jika tidak maka visibilitas tidak mendorong

penggunaan TIK (P07K). Visibilitas juga akan mendorong penggunaan sejauh ada

kemampuan gurun untuk menggunakannya (S07K). Ada saja guru yang cenderung

abai terhadap keadaan tersebut, dia sudah nyaman dimaklumi dengan situasinya. Jadi

perlu usaha-usaha pimpinan untuk mendorongnya (P07B). Visibilitas memang

penting tetapi belum cukup, membutuhkan peran pimpinan sekolah untuk mendorong

penmggunaan TIK (G07K, I07L) dan konsensus-konsensus (P07P). Kalau visibilitas

itu diikuti dengan tekanan dari teman sejawat, pimpinan, maupun para siswa akan

mendorong penggunaan TIK, namun jika tidak ada tekanan mungkin tidak

mendorong (G07P).

Mungkin juga visibilitas mempengaruhi tetapi ada guru merasa sungkan

memanfaatkan komputer atau “rikuh” mungkin tidak nyaman dianggap terlalu

banyak menggunakan fasilitas sekolah atau takut merusakkan barang-barang milik

sekolah, atau mungkin beranggapan bahwa komputer atau proyektor adalah barang

mahal yang mudah rusak jadi tidak menggunakannya (W07P). Sekalipun TIK sudah

dipakai dimana-mana di lingkungan sekolah tetapi kalau tidak ada sistem yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143

membuat setiap individu merasa perlu untuk menggunakan maka visibilitas tersebut

kurang berarti bagi peningkatan penggunaan TIK (P07G).

8. Pengaruh Kemungkinan Uji Coba (Trialibility) dari TIK terhadap Adopsi

TIK dalam Pembelajaran Ekonomi

Uji coba menggunakan TIK sangat mungkin dilakukan karena semua guru

sudah memiliki peralatan jadi dapat dicoba di sekolah atau dirumah (G08B). Dengan

laptop yang sudah dimiliki dapat mencobakan media yang dibuat dalam format

Power Point, Word, maupun Excel dapat dilakukan. Kalau harus menggunakan

internet guru bisa menggunakan wifi yang ada disekolah atau mau menggunakan

modem, hanya saja wifi di sekolah biasanya kurang stabil (G08K, G08S, W08B).

Mungkin sarana yang lain seperti proyektor jumlahnya relatif sedikit untuk beberapa

sekolah jadi untuk uji coba mungkin perlu menunggu kesempatan. Kalau pakai

kamera vedio mungkin banyak sekolah yang tidak menyediakan untuk pembelajaran

(P08S).

Dengan uji coba guru bisa memahami masalah-malah atau kendala yang

akan dialami ketika menggunakan media baik dari sisi konten maupun memastikan

bahwa alat-alat bisa berjalan sebagaimana mestinya. Jika guru sudah memahami

kondisi konten dan alat-alat dapat berfungsi dengan baik maka guru menjadi percaya

diri ketika tampil di kelas (P08P, S08G, I08L). Menggunakan TIK dalam

pembelajaran itu digunakan untuk ditampilkan pada orang banyak, kalau gagal

tentunya tidak nyaman/khawatir maka uji coba sangat penting (G08B, G08P, P08K).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144

Kalau media sudah diuji coba maka guru akan merasa tenang bahwa media yang

dibuat akan berjalan sesuai rencana. Sehingga kalau sudah sempat menguji coba akan

mendorong guru tersebut untuk menggunakannya (G08K, G08S, P08B). Ada

kekuatiran kalau tidak diuji coba akan muncul masalah di tengah jalan, misalnya mau

memutar VCD tetapi ternyata VCD-nya cacat sehingga menganggu pembelajaran

(W08P). Kalau sudah mencoba saya kira guru akan mendapatkan masukan untuk

perbaikan. Misalnya ada materi yang salah atau ada tampilan yang kurang pas maka

guru dapat memperbaikinya. Kalau semua sudah baik maka guru akan percaya diri

dalam menggunakan sehingga pada akhirnya akan mendorong penggunaan TIK

(S08K). Uji coba sangat penting, karena dengan uji coba akan mengurangi kegagalan

atau masalah yang akan terjadi ketika sudah benar-benar mengajar di kelas (J08G).

Uji coba media menurut saya merupakan bagian dari persiapan mengajar.

Kalau seorang guru tidak melakukan persipan mengajar tentunya telah melakukan

kesalahan dalam bekerja dengan tidak melakukan kewajiban dengan baik (W08S).

Kalau sudah melakukan uji coba membuat guru lebih berani menggunakan karena

sudah siap, jadi mencoba merupakan bagian dari persiapan (P08S). Saya kira uji coba

sangat mempengaruhi penggunaan TIK, kalau sesuatu relatif sulit untuk diujicobakan

biasanya tidak dipakai, missal karena uji coba internet relatif sulit dilakukan maka

jarang guru-guru mengajar dengan internet di kelas (P08G). Namun kalau yang

digunakan pada umumnya hanya Power Point atau Microsoft Word sebenarnya mau

diuji cobakan atau tidak sama saja karena sederhana (G08B, G08K, G08S).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

9. Pengaruh Kemudahan Penggunaan (Ease of Use) dari TIK terhadap Adopsi

TIK dalam Pembelajaran Ekonomi

Sebenarnya yang dirasakan mudah adalah program-program yang sering

digunakan seperti Power Point, Word, dan Excel (G09B, P09B, S09G), sedangkan

program-program yang dianggap baru seperti Authoring Tools Lectora, radio

streaming, macromedia flash dan blog nampaknya dirasakan sulit. Authoring Tools

Lectora nampak sulit karena tidak biasa digunakan sedangkan program seperti radio

streaming dipandang sulit karena membutuhkan koneksi internet yang sering sulit

dilakukan (I09T, J09G).

Pada awalnya sebelum berlatih guru mengira sulit, namun setelah berlatih di

workshop in house training (IHT) akhirnya merasa mudah. Pada tahap awal latihan

biasanya berlatih Microsoft Word untuk mengetik, kemudian Power Point untuk

pengajaran, kemudian dilanjutkan dengan Excel untuk olah data (G09P). Guru yang

mengatakan sulit umumnya karena belum mencoba, misalnya dalam pelajaran

ekonomi banyak grafik-grafik, kalau tidak biasa dengan TIK guru akan menggunakan

papan tulis namun kalau sudah biasa akan mudah membuatnya dengan TIK (P09K,

G09S, W09K). Perlu diketahui bahwa guru-guru tidak tertarik dengan program-

program yang sulit (P09G). Cukup jelas, yang mudah yang banyak digunakan. Yang

mudah misalnya program-program dalam Microsoft Office dan browsing dengan

internet. Sedangkan yang sulit misalnya membuat blog (P09S).

Pembelajaran akan menjadi mudah jika menggunakan Power Point jadi

kemudahan mendorong untuk menggunakan Power Point. Jika tidak memakai TIK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146

kegiatan pembelajaran malah lebih sulit (G09B). Kalau guru merasakan kemudahan

biasanya guru akan memakai seperti menggunakan Power Point, namun jika

merasakan sulit misalnya menggunakan Macro Media Flash maka kemungkinan tidak

ada yang memakai (P09B). Menurut responden kemudahan akan mendorong

penggunaan TIK secara tidak langsung dengan argument sebagai berikut.

a. Guru termotivasi menggunakan TIK karena TIK mudah digunakan (W09P).

b. Kemudahan menggunakan menumbuhkan rasa percaya diri untuk biasa

menggunakan TIK (G09K).

c. Kemudahan penggunaan mendorong guru untuk bereksplorasi dengan mencoba-

coba menggunakan TIK, sampai akhirnya mereka mampu dan terbiasa

menggunakan TIK (G09S, I09L).

d. Dengan merasa mudah guru akan merasa beruntung karena dengan daya upaya

yang sedikit saja mereka mendapatkan hasil yang diinginkan seperti prinsip

ekonomi. Salah satu kemudahan yang dirasakan dengan menggunakan TIK adalah

kemudahan memperbaiki kalau keliru (P09P). Perlu dipahamin waktu yang

dimiliki guru terbatas karena harus mengajar minimal 24 jam per minggu ditambah

dengan administrasi penilaian yang cukup kompleks (P09G).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

10. Pengaruh Sosial (Social Influence) terhadap Adopsi TIK dalam

Pembelajaran Ekonomi

Menurut responden, pengaruh sosial mendorong penggunaan TIK (G10B,

G10P, G10S), kelompok sosial yang berpegaruh adalah siswa, teman sejawat, kepala

sekolah, dinas pendidikan, dan keluarga.

a. Siswa

Siswa mempengaruhi karena para siswa sudah memakai laptop dan membawa ke

sekolah yang akan membuat malu kalau gurunya tidak ikut memakai (P10K,

P10G, I10L). Siswa memberi kesan bahwa mereka sangat menginginkan guru

menggunakan TIK dalam pembelajaran (G10B,P10P), maka kadang-kadang ada

siswa yang meminta gurunya untuk menggunakan TIK (W10B).

b. Teman Sejawat

Teman mempengaruhi karena mereka sudah memakai yang menimbulkan rasa

malu kalau tidak ikut memakai (P10G, G10K, I10L). Teman satu mata pelajaran

ada suasana saling mempengaruhi, biasanya ada kesempatan untuk saling

menunjukkan tampilan media yang digunakan baik yang berbentuk Macromedia

Flash, Power Point, atau Excel. Demikian juga teman antar mata pelajaran juga

ada suasana saling mempengaruhi, guru ekonomi tidak mau ketinggalan dengan

guru yang lain (G10P), termasuk dalam pengadaan perangkat keras (J10G, P10G).

Teman sejawat cenderung membantu mempermudah penggunaan TIK (P10P),

bahkan kalau ada produk atau materi yang dianggap bagus antar guru biasa saling

meniru (J10G, P10K).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

c. Kepala Sekolah

Kepala sekolah mempengaruhi karena mereka selalu menganjurkan agar sekolah

tidak tertinggal (P10K, G10S, P10P). Pimpinan sekolah lebih banyak Tut Wuri

Handayani (G10K). Kepala sekolah juga mempengaruhi terutama melalui

kebijakan-kebijakan dan arahan yang dibuatnya (I10L). Pengaruh sosial dapat

muncul dari pimpinan yang berbentuk kebijakan misalnya mengadakan evaluasi

dampak pelatihan yang sangat berpengaruh. Dari 25 guru peserta misalnya hanya

sekitar 10 orang yang menggunakan program yang dilatihkan hal ini terjadi karena

ada pemantauan yang dilakukan oleh kepala sekolah (I10T).

d. Dinas Pendidikan

Dinas pendidikan mengarahkan penggunaan TIK (G10B).

e. Keluarga

Keluarga ikut mempengaruhi terutama kalau pasangan pengguna TIK dalam

bekerja menggunakan TIK, termasuk anak-anak yang terbiasa menggunakan TIK

turut mempengaruhi (P10S).

11. Pengaruh Kondisi yang Memfasilitasi (Facilitating Conditions) terhadap

Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi

Fasilitas-fasilitas TIK bagi guru untuk pembelajaran ekonomi SMA menurut

responden dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Komputer atau laptop

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149

Sebagian besar guru memiliki laptop (G11K J11G, S11B), pada awalnya guru-

guru mendapat fasilitas kredit untuk membeli laptop atau printer dari sekolah kerja

sama dengan pedagang (P11K). Sebagian siswa memiliki laptop yang boleh

digunakan pada saat pembelajaran terutama pada saat diskusi (G11B, S11G,

S11K). Di sekolah-sekolah tertentu penggunaan laptop oleh siswa harus disepakati

dulu dengan guru misalnya hanya digunakan saat presentasi untuk menghindari

penyalahgunaan (G11S, S11P).

b. Proyektor

Sekolah menyediakan Proyektor LCD (liquid-crystal display) yang dapat dipakai

di kelas (G11B, S11P, G11K), namun di sekolah-sekolah tertentu jumlahnya masih

terbatas sehingga harus bergantian (J11G).

c. Wifi/hot spot

Di sekolah tersedia sambungan internet tanpa kabel (wifi-wireless fidelity) melalui

hot spot yang tersedia (G11B, G11K, G11S) fasilitas tersebut bisa diakses oleh

siswa tanpa password (S11B, S11G), namun ada juga yang mewajibkan siswa

untuk membayar Rp 1.000,00 per hari untuk dapat mengakses (S11P). Kapasitas

jaringan beragam ada yang merasakan cukup (J11G) namun ada juga yang

merasakan kurang (S11S. W11P). Beberapa sekolah bahkan mendapatkan fasilitas

internet bekerjasama dengan Telkom (P11G). Dengan fasilitas tersebut beberapa

guru mewajibkan siswa untuk mengumpulkan tugas melalui email (P11B).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

150

d. Laboratorium Komputer

Di sekolah juga tersedia laboratorium komputer namun hanya digunakan untuk

mata pelajaran TIK (G11B, J11G, S11B). Namun ada juga guru yang mulai

memanfaatkan untuk pembelajaran ekonomi juga misalnya ketika membahas

tentang bursa efek. Pada saat itu para siswa diajak untuk mengakses informasi

langsung dari bursa efek (G11K). Sekolah-sekolah yang pernah berstatus RSBI

mendapatkan peningkatan kapasista laboratorium komputer sehingga dapat

digunakan untuk e-learning (S11G, W11S).

e. Laboratorium Multimedia

Sekolah juga memiliki laboratorium multimedia namun belum pernah digunakan

untuk pembelajaran ekonomi (G11S, W11S, S11K).

f. Perangkat Lunak

Fasilitas dalam bentuk software-software untuk pembelajaran ekonomi masih

menggunakan software-software umum. Masih sangat sedikit software khusus

yang dirancang untuk pembelajaran ekonomi, kondisi ini jauh kalau dibandingkan

dengan mata pelajaran lain seperti matematika, bahasa, dan IPA. (I11T).

f. Perlengkapan Lain

Di kelas terpasang stopkontak yang bisa digunakan guru dan siswa (S11B, S11K,

W11P), juga tersedia pengeras suara aktif yang langsung dihubungkan dengan

komputer (P11K, S11P, W11P).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151

g. Tenaga pembantu

Di sekolah ada tenaga terampil yang bisa membantu para pengguna TIK (J07G).

h. Fasilitas di Luar Sekolah

Selain menggunakan fasilitas yang ada di sekolah, guru dan murid juga sering

mendapatkan kesempatan untuk menggunakan fasilitas yang ada di perguruan

tinggi atas dasar kerja sama, misalnya simulasi pasar modal (S11K).

Ketersediaan fasilitas TIK yang ada di sekolah saat ini sudah dipandang

mendukung guru dalam melakukan pembelajaran dengan TIK (G11B, G11S, S11G),

sekalipun fasilitas tersebut masih dipandang minim (P11B). Fasilitas sebagai suatu

lingkungan akan membentuk kepribadian seseorang melalui proses pembiasaan.

Kalau di sekolah tersedia berbagai macam fasilitas TIK maka guru akan

membiasakan diri menggunakan TIK dalam pembelajaran (I11T). Ketersediaan TIK

juga akan menciptakan kemudahan bagi guru untuk menggunakan TIK dalam

pembelajaran (P11G).

Ketersediaan fasilitas TIK akan memunculkan kebijakan-kebijakan pimpinan

untuk menggunakannya (P11S. I11L). Di sisi lain ketersediaan fasilitas TIK juga

akan menimbulkan rasa bersalah kalau guru tidak menggunakannya apalagi guru lain

dan siswa sudah menggunakannya (P11P).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152

12. Pengaruh Perasaan terhadap Penggunaan (Affect Toward Use) terhadap

Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi

Guru merasa senang menggunakan menggunakan TIK dalam pembelajaran

(G12B, W12S, P12K) guru merasa senang dan puas karena TIK membantu dan

memudahkan pembelajaran sehingga anak merasa memahami pembelajaran (G12S).

Guru senang karena TIK praktis, kalau ada materi baru bisa ditambahkan dengan

mudah dan bahkan materi-materi baru bisa diberi tanda agar para siswa yang sudah

mendapatkan materi dari kakak kelas dapat memahami perbedaannya (G12K). Alasan

senang yang lain adalah karena guru menguasai penggunaan TIK bahkan merasa

lebih mampu dibandingkan dengan para siswanya (G12P). Guru juga merasa senang

karena setiap kali mengajar tidak usah menulis lagi (W12B). Dengan TIK, guru dapat

menghidupkan suasana pembelajaran, bisa mengatasi kebuntuan, dengan TIK tidak

mendominasi, dan lebih banyak memberikan sauna yang hidup (W12P).

Kecemasan bisa muncul saat menghadapi kerusakan atau ganguan misalnya

listrik mati atau laptop tidak bekerja sebagaimana mestinya (G12B, G12K. S12S),

namun hal tersebut tidak menjadi masalah atau tetap nyaman kerana ada teman yang

bisa membantu (J12G, W12B). Kekuatiran lain kalau siswa juga membuka laptop

adalah siswa tidak memperhatikan pelajaran karena main game (G12K, S12P) atau

guru merasa pembelajaran kurang komunikatif maka guru menggunakan metode-

metode tertentu untuk mengaktifkan siswa (W12B).

Perasaan senang dan puas mendorong guru menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi (G12B, G12P, G12S) sementara yang kurang suka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153

nampaknya akan menghindar (P12S). Rasa senang akan mendorong tindakan yang

berulang untuk menggunakan dan membuat usaha lebih keras untuk tetap

menggunakan TIK dalam pembelajaran (P12P, I12T, I12L). Perasaan senang juga

menumbuhkan rasa saling membantu kalau menhgahadapi kesulitan (J12G).

Perasaan senang menumbuhkan keinginan untuk bereksplorasi menemukan manfaat

(W12S).

13. Pengaruh Status Sekolah terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran

Ekonomi

Penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi di SMA untuk sekolah negeri

dan swasta tidak ada bedanya kecuali sekolah-sekolah swasta kecil mungkin ada

perbedaannya ( G13P, G13S, P13K). Untuk sekolah-sekolah mantan RSBI

mungkin kondisinya bisa lebih baik dari sekolah pada umumnya (S13S, S13G).

Status sekolah tidak mempengaruhi penggunaan TIK dalam pembelajaran

karena antara sekolah negeri dan sekolah swasta tidak ada perbedaan yang nyata

dalam penggunaan TIK (G13B, P13B). Sekolah swasta dan negeri saat ini

mendapatkan perlakuan yang hampir sama, sekolah-sekolah swasta dan negeri

mendapatkan hibah komputer dari pemerintah dan guru-gurunya juga ikut dalam

MGMP dan pelatihan di LPMP maupun BTKP (G13K, P13K, G13P), kecuali

sekolah-sekolah swasta yang sangat kecil (G13S, I13L). Kepala sekolah negeri

maupun swasta sudah sadar akan pentingnya TIK untuk pembelajaran (I13L). Di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

154

samping itu, harga peralatan TIK saat ini relatif terjangkau baik untuk sekolah swasta

maupun sekolah negeri (W13P, I13T).

14. Pengaruh Umur Guru Ekonomi terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran

Ekonomi

Umur mempengaruhi penggunaan TIK dalam pembelajaran (G14P, P14B,

S14K), guru-guru senior cenderung tidak atau jarang menggunakan TIK (G14P,

P14K, S14P) sedangkan guru-guru muda lebih banyak menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi (G14K), meskipun hal ini tidak selalu konsisten (S14B,

S14G). Usia guru di atas 50 tahun umumnya jarang atau tidak pernah memakai TIK

dalam pembelajaran. Kalau usia guru dibawah 50 tahun saya lihat mereka senang

menggunakan TIK (I14L).

Sekalipun kaitan antara umur dan adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi

tidak konsisten para responden cenderung memberi arguman bahwa guru muda lebih

banyak menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi dengan alasan sebagai

berikut.

a. Guru-guru yang relatif muda mendapatkan perkuliahan dengan komputer dan

sudah terbiasa dengan menggunakan komputer dalam mengerjakan tugas-tugas

(G14B, W14K, W14B).

b. Guru-guru muda lebih mudah menyesuaikan dengan hal-hal yang baru (G14K

J14G, P14P).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155

c. Guru-guru yang lebih muda lebih terampil dan cekatan dalam menggunakan TIK

(G14K, P14S, J14G).

d. Guru muda memiliki kemauan untuk bereksplorasi teknologi (P14S).

e. Guru muda dibesarkan ketika TIK sudah ada di Indonesia sehingga lebih terbiasa

menggunakan untuk berbagai keperluan daripada yang lebih tua (G14P, W14S,

I14L).

f. Guru-guru muda memiliki mobilitas yang lebih tinggi dan memiliki jaringan untuk

mendapatkan teknologi baru sehingga lebih mudah dan lebih lancar untuk

mendapatkan sumber-sumber belajar berbasis TIK (G14S), sehingga memiliki

lebih banyak koleksi media yang berbasis TIK (S14S).

g. Guru-guru senior cenderung punya sifat tidak mudah berubah, mereka punya

keyakinan-keyakinan tertentu misalnya merasa lebih mampu berkomunikasi

dengan baik dengan siswa sehingga tidak perlu menggunakan TIK dalam

pembelajaran, (P14B) sementara guru-guru muda punya semangat untuk mencoba

TIK (P14K, S14K).

h. Biasanya guru-guru senior cenderung dimaklumi untuk tidak memakai namun

guru-guru muda lebih dituntut baik dari pimpinan maupun dari guru-guru yang

lain (P14G).

i. Pergaulan di antara kaum muda yang cenderung senang dengan TIK (S14G,

W14K), dan sebaliknya guru-guru senior menganggap bahwa TIK cocok untuk

orang muda (S14P).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

156

Pengaruh usia lebih pada variasi TIK yang digunakan, dalam hal ini guru-guru

muda cenderung lebih bervariasi dalam menggunakan TIK, kalau variasi tidak

dipertimbangkan frekuensi penggunaan TIK sebenarnya tidak jauh berbeda antara

yang muda dan yang tua (G14B).

15. Pengaruh Jenis Kelamin Guru Ekonomi terhadap Adopsi TIK dalam

Pembelajaran Ekonomi

Responden mengungkapkan bahwa jenis kelamin guru tidak mempengaruhi

penggunaan TIK dalam pembelajaran karena semua mendapatkan hak yang sama

(G15B, G15P, W15K), dan juga kewajiban yang sama berkaitan dengan penggunaan

TIK dalam pembelajaran (G15K). Yang dimaksud dengan hak adalah hak untuk

mengikuti pelatihan-pelatihan dan hak untuk mendapatkan fasilitas-fasilitas TIK

dalam pembelajaran (G15P, P15G) sedangkan yang dimaksud kewajiban adalah

kewajiban atau tuntutan menggunakan TIK dalam pembelajaran (P15G, P15K).

Tidak ada kendala yang khas atau kodrati berkaitan dengan jenis kelamin atau

gender dalam penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi (P15B, G15S, S15P).

Tidak ada hambatan secara fisik, psikis, intelektual maupun norma baik laki-laki

maupun perempuan dalam menggunakan TIk dalam pembelajaran ekonomi (P15P.

P15S W15K). Demikian juga dari sisi norma-norma dalam budaya antara laki-laki

dan perempuan sama dalam penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi (W15K).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

157

16. Pengaruh Pengalaman Guru Ekonomi terhadap Adopsi TIK dalam

Pembelajaran Ekonomi

Pengalaman menjadi guru tidak mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran Ekonomi (G16B, G16K, G16P). Guru yang memiliki banyak

pengalaman mengajar tidak berarti banyak pengalaman menggunakan TIK (P16B).

Semestinya guru yang berpengalaman Seharusnya kalau banyak pengalaman tentu

akan menggunakan media yang beragam termasuk TIK tapi praktiknya tidak seperti

itu (S16B, W16B).

Menurut responden pengalaman mengajar tidak mempengaruhi penggunaan

TIK dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Pengalaman panjang mengajar ekonomi dan akuntansi tidak berkaitan banyak

dengan TIK, pengalaman banyak berkaitan dengan pergantian substansi kurikulum

yang hampir setiap lima tahun sekali (G16K). Responden juga mengungkapkan

pengalaman mengajar yang berkembang adalah sikap sabar, semakin bijaksana,

dan bukan penguasaan TIK (W16B).

b. Lama menjadi guru tidak berarti telah lama menggunakan TIK, karena TIK baru

banyak digunakan di sekolah sekitar tahun 2007 (G16S) atau tahun 2005 (P16S,

W16P) sampai saat ini, dengan kata lain media berbasis TIK merupakan media

yang relatif baru (I16T). Jaman dulu juga tidak ada anjuran yang kuat untuk

menggunakan TIK (I16L).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

158

c. Pengalaman guru-guru senior sebenarnya lebih banyak di penguasaan materi dan

kemampuan pedagogik secara umum, sedangkan pengalaman teknis menggunakan

TIK tidak banyak karena tidak terbiasa menggunakan (P16G).

d. Guru yang berpengalaman lama belum tentu senang menggunakan TIK (S16G).

e. Kalau guru berpengalaman lama di sekolah yang tidak banyak menggunakan TIK

mungkin pengalaman tidak mempengaruhi (S16K) namun kalau di sekolah yang

banyak menggunakan TIK mungkin akan mempengaruhi (P16K).

f. Pengalaman mengajar yang lama menumbuhkan pengalaman sendiri yang

dianggap baik dan sikap cenderung mapan tidak mudah berubah untuk

menggunakan hal-hal baru termasuk TIK (W16K).

17. Pengaruh Durasi Mengikuti Pelatihan TIK terhadap Adopsi TIK dalam

Pembelajaran Ekonomi

Pelatihan-pelatihan yang diikuti para guru adalah pelatihan yang umumnya

diselenggarakan oleh sekolah, LPMP, BTKP, MGMP, dinas pendidikan maupun

perguruan tinggi (W17B). Materi yang dilatihkan untuk guru ekonomi adalah :

a. Microsoft Word

Para guru mendapatkan pelatihan Microsoft Word (G17B, G17K, G17S).

b. Microsoft Power Point

Para guru mendapatkan pelatihan Microsoft Power Point (G17B, G17K, G17P).

c. Microsoft Excel

Para guru mendapatkan pelatihan Microsoft Excel (G17K, G17P, G17S).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

159

d. Internet

Guru-guru mendapatkan pelatihan internet yang isinya surat-menyurat (mailing)

(G17S, P17S, W17S), membuat weblog (G17S, W17K, P17S) tetapi tidak sampai

mahir (G17B), browsing (G17S, P17S) dan membuat radio streaming (G17K,

G17P, W17B).

e. Pelatihan elearning

Guru mendapatkan pelatihan elearning (G17K), atau sering juga disebut sebagai

workshop pembelajaran berbasis TIK baik yang diselenggarakan oleh dinas

pendidikan provinsi maupun dinas pendidikan kabupaten (G17P). Ada guru yang

dilatih elearning dengan program khusus (W17S).

f. Macro Media Flash

Para guru pernah dilatih Macro Media Flash untuk pembelajaran (G17P, G17S,

P17P) yang diberikan oleh BTKP.

g. Iteman

Guru pernah belajar Iteman untuk analisis butir soal yang diperoleh dari UNY dan

Dinas Pendidikan Provinsi (G17P, P17G, W17B) dan juga oleh MGMP (P17K).

i. Video Pembelajaran

Beberapa guru pernah dilatih membuat video dan membuat skenario media

pembelajaran diberikan oleh BTKP (G17S, P17G, P17P), menurut guru-guru

program ini dianggap sulit (P17B, W17B).

j. Administrasi Sekolah Secara Online

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

160

Guru pernah dilatih admintrasi sekolah secara online yang diselenggarakan oleh

dinas pendidikan yang meliputi mengakses data, membuat email, dan mengirim

data ke server (J17G, P17G, P17S).

k. Komputer Akuntansi

Guru-guru ekonomi pernah mendapatkan pelatihan program komputer untuk

akuntansi dengan program aplikasi Myob yang dilakukan beberapa pertemuan

yang dilakukan dengan beberapa perguruan tinggi (P17B, P17G, W17B).

l. Bursa Efek Berbantuan TIK

MGMP pernah menyelenggarakan pelatihan perdagangan saham di bursa efek

berbantuan TIK untuk para guru-guru ekonomi (P17B).

Program-program pelatihan yang dikembangkan oleh BTKP merupakan

program yang telah mendapatkan masukan dari dinas pendidikan kabupaten dan kota

melalui forum group discussion (FGD). Hasil dari FGD kemudian diwujudkan dalam

program pelatihan. Mamang disadari bahwa kegiatan-kegiatan pelatihan saat ini lebih

banyak untuk guru SD dan SMP. Pelatihan-pelatihan yang sedang berlangsung saat

ini adalah pelatihan penulisan naskah media pembelajaran. Dari naskah tersebut

kemudian akan dilanjutkan dengan pembuatan medianya yang bisa dalam bentuk

video, multimedia, animasi, Power Point dan lain-lain (I17T).

Pelatihan yang dikembangkan oleh BTKP membedakan dua jenis pelatihan

yaitu pelatihan yang bersifat pemanfaatan teknologi dan pelatihan pengembang

media. Dalam merekrut pelatihan yang bersifat pemanfaatan teknologi, BTKP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

161

mengirimkan surat pada kepala sekolah, dalam hal ini kepala sekolah akan

menentukan guru yang sesuai. Sedangkan untuk pelatihan pengembang media, BTKP

sudah memiliki data tentang guru-guru yang sesuai untuk pelatihan tersebut, sehingga

undangan yang dikirim ke sekolah sudah menyebutkan nama guru (I17T).

Pelatihan yang dikembangkan oleh LPMP adalah pelatihan yang sifatnya

umum tidak mendasarkan kelompok mata pelajaran, misalnya pelatihan TIK untuk

guru SD, SMP, dan SMA. Pelatihan ini banyak diselenggarakan tahun 2009 dengan

materi yang beragam yaitu Excel, Word, dan Power Point meskipun tidak terlalu

mendalam. Selain itu juga dilatihkan internet untuk browsing dan mailing (I17L).

Menurut para responden durasi pelatihan tidak mempengaruhi penggunaan

TIK dalam pembelajaran ekonomi (G17P, G17K, G17B). Berikut adalah faktor-

faktor yang dianggap menjadi penyebab tidak berpengaruhnya durasi pelatihan

terhadap penggunaan TIK terhadap pembelajaran ekonomi.

a. Guru menginginkan materi yang tepat atau sesuai dengan kebutuhan guru,

meskipun dilatihkan yang tinggi-tingi kalau belum dibutuhkan atau tidak cocok

maka tidak akan dipakai (G17K, P17K). Kalau yang dilatihkan itu bermanfaat,

mudah, dan praktis durasi pelatihan mempengaruhi namun kalau yang dilatihkan

itu hal-hal yang tidak praktis seperti yang diselenggarakan oleh BTKP meskipun

dilatih berulang-ulang ketika kembali ke sekolah kembali ke kebiasaan awal

(W17B). Contoh materi yang dianggap tidak cocok untuk guru ekonomi SMA

adalah pembuatan video pembelajaran (G17S, P17P, J17G), komputer akuntansi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

162

(P17B), Macro Media Flash (G17P, G17S, I17L), weblog (G17S, I17L),

membuat radio streaming (P17B), dan membuat skenario media pembelajaran

(P17G). Program-program aplikasi yang tidak cocok ini hanya dibuat kalau ada

pelatihan saja (G17S).

b. Yang terpenting bukan durasi mengikuti pelatihan namun yang terpenting adalah

kemudahan TIK pada saat dilatihkan dan saat digunakan (J17G). Kalau TIK itu

mudah para guru akan mencoba-coba sendiri sampai mahir (G17B). Biasanya

kalau program aplikasi sulit dan banyak membutuhkan piranti yang bermacam-

macam cenderung tidak dipakai (W17K). Mereka tidak membuat karena untuk

membuat membutuhkan waktu yang lama dan membutuhkan alat yang lain seperti

kamera. Demikian juga waktu digunakan di kelas masih memerlukan alat lain

misalnya speaker (G17S, G17B). Pembuatan media yang sulit dan makan banyak

waktu juga tidak sejalan dengan kesibukan guru yang minimal harus mengajar

selama 24 jam per minggu (W17S).

c. Yang penting dalam pelatihan adalah cara melatihnya (P17K). Kuncinya terletak

pada pendampingan pasca pelatihan. Kalau pasca pelatihan diikuti pendampingan,

monitoring, evaluasi, dan insentif yang memadai tentunya program-program yang

dilatihkan akan digunakan oleh para guru (P17K, P17S). Pelatihan sering tidak

berdampak baik, maka BTKP akan mengembangkan sistem monitoring dan

pendampingan yang lebih baik pasca pelatihan agar setiap pelatihan bisa

berdampak pada penggunan TIK dalam pembelajaran (I17T).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

163

BAB V

PEMBAHASAN

Seperti diungkapkan sebelumnya bahwa penelitian ini merupakan

penelitian yang menggunakan mixed methods maka dalam pembahasan ini akan

memadukan hasil analisis data kuantitatif dan kualitatif. Peran hasil penelitian

dengan pendekatan kualitatif mendukung hasil penelitian dengan pendekatan

kuantitatif.

A. Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi

Penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi di SMA sering dilakukan

oleh para guru ekonomi. TIK menjadi media pembelajaran dan sekaligus sumber

belajar. Seringnya penggunaan TIK untuk pembelajaran tidak sejalan dengan

keragaman TIK yang digunakan. Penggunaan TIK untuk pembelajaran ekonomi

didominasi dengan penggunaan slide Power Point. Power Point digunakan secara

luas oleh sebagian besar guru ekonomi.

Penggunaan Power Point dalam pembelajaran dapat dikategorikan sebagai

penggunaan power point untuk pembelajaran yang relatif sederhana karena masih

didominasi dengan penggunaan teks dengan sedikit variasi pada huruf, warna dan

latar belakang (background). Penggunaan slide Power Point sering

dikombinasikan dengan program aplikasi pengolah kata Microsoft Word untuk

menampilkan teks yang lebih banyak. Kadang guru menggunakan media dengan

format Power Point yang didapatkan dari guru lain maupun mahasiswa yang

sedang melakukan program pengalaman lapangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

164

Selain program aplikasi Power Point dan Microsoft Word yang sering

dipakai masih ada program lain yang jarang penggunaannya untuk pembelajaran

ekonomi. Program-program tersebut adalah sebagai berikut.

a. Program aplikasi internet untuk keperluan browsing, weblog, dan email

Browsing untuk menemukan informasi merupakan kegiatan penting untuk

menemukan informasi sebagai materi pembelajaran namun belum banyak

dilakukan karena koneksi internet yang terbatas. Sangat sedikit sekali guru

ekonomi yang mengembangkan weblog untuk pembelajaran hal ini karena

koneksi internet yang kurang terjamin dan juga karena masih dipandang sulit.

Kegiatan surat-menyurat menggunakan email hanya dilakukan oleh guru-guru

tertentu yang terbiasa menggunakannya. Belum banyak guru yang

menggunakan email untuk pembelajaran selain alasan koneksi internet yang

terbatas juga karena masih dianggap sulit.

b. Program aplikasi spreadsheet

Program aplikasi spreadsheet yang digunakan para guru adalah Microsoft

Excell. Program ini oleh para guru ekonomi digunakan untuk pembelajaran

materi akuntansi.

c. Program aplikasi Adobe Reader

Program aplikasi Adobe Reader digunakan untuk membuka file-file yang

berjenis adobe acrobat document misalnya ebook. Salah satu ebook yang

secara luas adalah buku sekolah elektronik (BSE). Meskipun dalam praktiknya

kebanyakan buku sekolah elektronik dipakai dengan cara dicetak terlebih

dahulu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

165

d. Program aplikasi multimedia

Program aplikasi multimedia yang sering dipakai adalah untuk memutar video

dan menampilkan gambar-gambar dalam pembelajaran. Dalam jumlah yang

masih sangat sedikit ada guru yang memberikan kesempatan kepada para siswa

untuk menampilkan video karya siswa dalam pembelajaran.

Perangkat keras yang digunakan untuk mendukung program-program

aplikasi adalah personal computers (PC) yang berbentuk laptop maupun desktop

dan proyektor. Sebagian sekolah juga sudah memiliki jaringan internet baik

menggunakan kabel maupun wifi meskipun dengan kapasitas yang umumnya

masih terbatas. Ketersediaan laboratorium komputer dan ruang multimedia jarang

sekali digunakan sebagai tempat pemebelajajaran ekonomi.

TIK lain seperti telepon seluler, televisi, dan radio sekalipun sudah dipakai

secara luas dalam kehidupan sehari-hari namun tidak digunakan dalam

pembelajaran, demikian juga media sosial seperti facebook, twitter, whatsapp, dan

lain-lain yang mulai diterima dikalangan siswa dan guru juga tidak terkait dengan

kegiatan pembelajaran. Memang teknologi ini tidak masuk melalui pendidikan

maupun latihan tetapi masuk melalui budaya terutama budaya yang tumbuh di

masyarakat. Teknologi-teknologi tersebut tidak digunakan dalam pembelajaran

karena dianggap kurang praktis.

Difusi TIK yang dilakukan oleh LPMP, BTKP, dinas pendidikan, sekolah

maupun lembaga-lembaga lain diadopsi oleh para guru ekonomi dalam

penyelenggaraan pembelajaran ekonomi. Jika tahapan adopsi teknologi untuk

pembelajaran yang dibagi dalam lima tahap yaitu pengenalan, pemanfaatan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

166

integrasi, reorganisasi, dan evolusi (Rogers, 2009: 1777), penggunaan TIK guru-

guru ekonomi guru-guru ekonomi SMA di DIY menggambarkan bahwa

penggunaan TIK dalam pembelajaran pada tahap integrasi. Hal ini nampak dari

sikap yang sudah mulai menerima penggunaan TIK dalam pembelajaran dan

terjadinya perubahan fokus dari belajar teknologi ke penggunaan yang lebih

efektif untuk pembelajaran. Dilihat dari fungsinya penggunaan TIK khususnya

komputer adalah untuk membantu pembelajaran atau sering disebut dengan istilah

computer-Assisted Instruction (CAI) (Aryad, 2009: 96). Dalam CAI fungsi TIK

mendukung pembelajaran dan pelatihan akan tetapi ia bukanlah penyampai utama

materi pelajaran.

Sebagai pembanding, penelitian yang dilakukan oleh Kotrlik dan Redman

(2009: 44-59) di Lousiana, Amerika serikat sebagian besar guru sudah memiliki

akun email sekolah, komputer dengan sambungan internet di sekolah, komputer

dengan sambungan internet di rumah, video cassette recording (VCR), compact

disc (CD), dan DVD (digital video disc) recorder. Alat-alat ini tersedia bagi guru

dan siswa dalam jumlah yang cukup namun teknologi ini belum digunakan secara

maksimum. Hal ini memiliki kemiripan dengan para guru ekonomi di Yogyakarta

yang cenderung hanya mengandalkan program aplikasi Power Point.

B. Pengaruh Kesukarelaan dari TIK terhadap Adopsi TIK dalam

Pembelajaran Ekonomi

Dari hasil pengujian hipotesis terungkap bahwa kesukarelaan

berpengaruh signifikan terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

Pengaruh kesukarelaan terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran bersifat negatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

167

atau memiliki hubungan yang berkebalikan. Artinya ketika penggunaan TIK

dalam pembelajaran ekonomi dibuat semakin sukarela justru penggunaan TIK

dalam pembelajaran ekonomi akan berkurang.

Penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi di SMA diamanatkan

sejak munculnya draf Standar Kompetensi Mata Pelajaran Ekonomi Kurikulum

2004 yang dikeluar oleh Departemen Pendidikan Nasional. Dalam rambu-rambu

draf kurikulum tersebut termaktub bahwa pembelajaran ekonomi dapat

menggunakan berbagai media yang mempunyai potensi untuk menambah

wawasan dan konteks belajar serta meningkatkan hasil belajar. Slide, film, radio,

televisi, dan komputer yang dilengkapi dengan CD-room dan hubungan internet

dapat dimanfaatkan untuk mengakses berbagai informasi isu-isu lokal, nasional,

dan internasional. Draf ini diujicobakan di sekolah-sekolah dan mulai disambut

dengan munculnya penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi meskipun

akhirnya kurikulum ini batal disahkan.

Batalnya kurikulum ini tidak berarti penggunaan TIK dalam

pembelajaran tidak dianjurkan. Justru penggunaan TIK dalam pembelajaran

dijadikan standar dalam penyelenggaraan pendidikan yang tertuang dalam

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Nomor 41, Tahun

2007 Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menegah dan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 24 Tahun 2007 Tentang

Standar Sarana Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),

Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah

Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). Penegasan terakhir ada pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

168

dokumen Kurikulum 2013 yaitu Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan RI nomor 65 tahun 2013 tentang tentang Standar Proses Pendidikan

Dasar dan Menengah yang menyatakan bahwa salah satu prinsip pembelajaran

adalah pemanfaatan TIK untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas

pembelajaran. Segenap perundang-undangan tersebut memberikan bukti bahwa

penggunaan TIK dalam pembelajaran bukanlah semata-mata kehendak bebas atau

sukarela sepenuhnya namun ada anjuran atau bahkan menjadi standar dalam

peyelenggaraan pembelajaran ekonomi di sekolah.

Penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi memang tidak

diwajibkan namun juga tidak dibebaskan. Istilah yang dianggap cocok untuk hal

tersebut adalah “penggunaan TIK sangat diajurkan penggunaannya dalam

pembelajaran ekonomi di sekolah”. Dalam hal ini pimpinan sekolah cenderung

mendorong penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi. Menurut responden

dorongan atau mewajibkan ini berdampak pada penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi melalui beberapa jalur sebagai berikut.

a. Kebijakan mewajibkan atau menganjurkan adopsi TIK dalam

pembelajaran ekonomi di satu sisi menuntut guru untuk menggunakan TIK

di sisi yang lain kebijakan ini menuntut pimpinan sekolah untuk

melengkapi sarana TIK jadi kedua sisi ini secara sinergi mendorong

pengunnaan TIK dalam pembelajaran ekonomi.

b. Mewajibkan penggunaan TIK memberikan kesan kuat bahwa adopsi TIK

sudah merupakan tuntutan jaman yang mendukung pencapaian tujuan

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

169

c. Mewajibkan adopsi TIK akan memiliki daya yang menekan para guru

untuk menggunakannya yang pada akhirnya akan menumbuhkan

kebiasaan menggunakan TIK.

d. Dengan mewajibkan adopsi TIK akan mengubah pandangan guru tentang

penggunaan TIK. TIK akan dipandang sebagai media yang utama bukan

lagi hanya sekedar menggunakan papan tulis semata-mata.

e. Dengan mewajibkan akan memberi kesan bahwa penggunaan TIK sudah

merupakan tuntutan profesi yang sudah seharusnya guru menggunakan

TIK untuk pembelajaran ekonomi.

Kehendak bebas menggunakan teknologi ditentukan oleh sistem sosial

yang berlaku. Rogers (2003:28-30) menjelaskan bahwa keputusan mengadopsi

dapat diterima atau ditolak secara individu (optional), bersama-sama (collective)

atau keputusan yang memberi wewenang (Authority). Dalam konteks penggunaan

TIK dalam pembelajaran ekonomi di sekolah umumnya keputusan tidak dapat

tegas berada pada satu dari tiga kemungkinan tersebut tetapi ketiganya memiliki

paduan unik yang berbeda-beda bobotnya. Sekolah-sekolah yang memiliki sarana

yang baik keputusan lebih kuat berada pada otoritas atau keputusan bersama,

sementara untuk sekolah-sekolah yang belum memiliki sarana TIK yang memadai

keputusan cenderung ada pada individu-individu guru.

Adanya pengaruh dari kesukarelaan terhadap adopsi TIK ini sejalan

dengan penelitian tentang penggunaan TIK di kalangan widyaiswara di Kamboja

(Richardson, 2009: 165) bahwa kesukarelaan berpengaruh terhadap penggunaan

TIK di kalangan widyaiswara. Dalam konteks yang agak berbeda penelitian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

170

juga sejalan penelitian Slyke dkk. (2010: 406) tentang niat mengikuti

pembelajaran jarak jauh, dalam penelitian tersebut kesukarelaan juga berpengaruh

terhadap niat memgikuti pembelajaran jarak jauh, karena hal ini terkait dengan

tekanan. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Agarwal dan Prasad (1997:

571) bahwa kesukarelaan juga berpengaruh signifikan terhadap penggunaan TIK

di kalangan para professional yang sedang mengikuti program MBA. Arah

pengaruh dari kesukarelaan terhadap penggunaan TIK juga negatif atau saling

berkebalikan.

Hal ini bermakna bahwa penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi

bukan semata-mata sukarela dari masing-masing guru namun ada intervensi dari

pihak lain terutama dari pihak pimpinan di tingkat sekolah maupun pimpinan

struktural pada tingkatan yang lebih tinggi. Peran pimpinan dalam memfasilitasi

dan memberikan arahan sangat penting dalam konteks penggunaan TIK dalam

pembelajaran ini.

C. Pengaruh Keunggulan Relatif (Relative Advantage) dari TIK Terhadap

Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi

Dari hasil pengujian hipotesis terungkap bahwa keunggulan relatif dari

TIK secara signifikan mempengaruhi adopsi TIK pembelajaran ekonomi.

Pengaruh keunggulan relatif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran memiliki

arah yang positif atau searah. Artinya apabila guru semakin merasakan

keunggulan relatif dari TIK dalam pembelajaran ekonomi maka guru yang

bersangkutan semakin banyak menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

171

Dalam konteks penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi ini berarti

TIK dianggap lebih unggul dari media belajar sebelumnya dan atau lebih unggul

dari pola interaksi sebelumnya. Dari analisis kuantitatif memberi gambaran bahwa

guru-guru sangat merasakan manfaat dari penggunaan TIK dalam pembelajaran

hal ini nampak dari skor rata-rata kuesioner yang lebih besar dari 4. Keunggulan

relatif dapat dirasakan dari beberapa segi seperti segi ekonomi, prestise sosial,

kenyamanan, kepuasan dan lain-lain. Semakin besar keunggulan relatif dirasakan

oleh pengadopsi, semakin cepat inovasi tersebut dapat diadopsi (Moore &

Benbasat, 1991: 195; Rogers, 2003: 15, Venkatesh, 2003: 431; Luo, dkk., 2009:

2207). Menurut responden keunggulan-keunggulan yang dirasakan oleh guru

adalah sebagai berikut.

a. Penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi mampu menciptakan

pembelajaran yang lebih efektif dalam arti materi ajar dapat lebih mudah

dipahami siswa. Materi-materi yang dianggap sulit bila disampaikan dengan

cara-cara sebelumnya seperti materi-materi pasar modal atau kegiatan-

kegiatan ekonomi dapat dengan lebih mudah diterima apabila disampaikan

dengan TIK misalnya dengan bagan-bagan yang sudah dipersiapkan atau

dengan video. Karena struktur materi dapat diperjelas dan dipertegas dengan

bantuan TIK maka guru merasa lebih mudah melakukan analisis-analisis

dalam pembelajaran.

b. Penggunaan TIK membuat pembelajaran lebih cepat sehingga sesuai dengan

alokasi waktu. Hal ini terjadi karena materi ajar sudah siap disajikan guru

sebelum pembelajaran dimulai. Kegiatan guru menulis, membuat skema,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

172

membuat tabel, dan menghitung jauh berkurang dibandingkan dengan tidak

menggunakan TIK sehingga para siswa tidak perlu banyak menunggu waktu

guru menulis di papan tulis. Juga sebaliknya, guru tidak perlu lagi banyak

menunggu siswanya untuk menulis sebab siswa dapat memperoleh dari

mengopi file.

c. Dengan menggunakan TIK pembelajaran akan lebih menarik bagi para siswa

karena dengan TIK materi yang disajikan lebih up to date, lebih luas, ada

variasi warna dan gambar, struktur materi lebih baik, dan lebih sesuai dengan

budaya siswa yang cenderung semakin terbiasa dengan TIK atau gadget.

d. Dengan TIK pembelajaran menjadi lebih fokus karena arah pandang ke layar

atau kearah laptop masing-masing. Dengan pembelajaran yang lebih fokus

maka pembelajaran lebih tenang dan tepat waktu.

e. Dengan TIK pembelajaran menjadi lebih kontekstual karena dengan TIK guru

dapat mencari informasi yang aktual dan dapat memberikan ilustrasi atau

contoh yang lebih nyata. Dengan informasi yang lebih aktual dan ilustrasi

yang lebih nyata akan mendorong guru menggunakan berbagai model

pembelajaran.

f. Penggunaan TIK sejalan dengan usaha-usaha sekolah dalam meningkatkan

nilai ujian nasional karena dengan TIK khususnya internet, guru dapat

memperoleh model-model soal ujian nasional dengan mudah sebagai sarana

latihan untuk para siswa.

g. Penggunaan TIK dapat mengkondisikan siswa lebih mandiri dalam belajar

karena dengan TIK siswa dapat mempersiapkan dulu sebelum belajar di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

173

Dengan TIK siswa dapat memperluas wawasan secara mandiri sehingga guru

bukan satu-satunya sumber belajar. Hal ini juga akan memperbaiki kualitas

interaksi antara siswa dengan guru dimana antara siswa dan guru bisa tercipta

suasana dialogis dalam pembelajaran.

h. Penggunaan TIK memudahkan guru mengembangkan bahan ajar karena bahan

ajar menjadi mudah diedit. Hal ini juga berdampak pada cacatan siswa yang

menjadi lebih rapi.

i. Penggunaan TIK memudahkan guru dalam mengelola fisik materi ajar. Dalam

melakukan pembelajaran guru tidak harus membawa buku ajar maupun buku

referensi karena materi dapat berbentuk file. Pertanyaan yang tidak dapat

dijawab oleh guru tidak harus diatasi dengan membuka buku cukup membuka

file atau internet.

Dengan keunggulan relatif yang dipahami guru dengan baik maka akan

menumbuhkan orientasi penggunaan TIK yang sesuai fungsinya sehingga akan

mendorong penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi. Guru akan merasa

puas kalau siswa puas dalam pembelajaran atau dengan kata lain kepuasan siswa

akan menumbuhkan kepuasan pada guru. Berbagai studi menunjukkan bahwa

penggunaan TIK, misalnya internet, secara umum meningkatkan kenyamanan

pada kehidupan di berbagai aspek (Horrigan, 2006: 30). Penggunaan TIK akan

memberikan beberapa nilai tambah. Salah satu nilai tambahnya adalah nilai

tambah yang berbentuk estetika-emosional. Nilai tambah dalam estetika-

emosional meliputi peningkatan faktor-faktor subyektif seperti kepuasan kerja,

kesejahteraan, dan penerimaan kinerja (Derballa, 2009: 2000).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

174

Adanya pengaruh yang signifikan dari keunggulan relatif terhadap

adopsi TIK sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Richardson (2009:

165) dalam konteks adopsi TIK di kalangan widyaiswara di Kamboja. Penelitian

yang dilakukan oleh Ilie dkk. (2009: 1105) dilakukan dalam konteks yang lebih

spesifik yaitu adopsi aplikasi groupware berbasis TIK dalam perkuliahan di

perguruan tinggi juga menunjukkan bahwa keunggulan relatif pengaruh signifikan

terhadap adopsi aplikasi groupware berbasis TIK dalam perkuliahan di perguruan

tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Agarwal & Prasad ( 1997: 575-576) yang

membedakan penggunaan teknologi informasi saat ini dan penggunaan teknologi

di masa yang akan datang, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa keunggulan

relatif berpengaruh terhadap penggunaan teknologi pada masa datang atau jangka

panjang. Hal ini sangat sejalan dengan konteks adopsi TIK dalam pembelajaran

oleh guru-guru ekonomi karena konteks penelitian ini tidak membatasi waktu

maka otomatis menjadi penggunaan jangka panjang.

D. Pengaruh Kesesuaian (Compatibility) dari TIK terhadap Adopsi TIK

dalam Pembelajaran Ekonomi

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kesesuaian tidak

mempengaruhi Adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi. Kesesuaian di sini

merupakan derajat dimana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan nilai-nilai

yang berlaku, pengalaman masa lalu dan kebutuhan pengadopsi. Derajat

kesesuaian gaya kerja guru, keadaan guru, cara kerja, dan segala aspek pekerjaan

dengan penggunaan TIK cukup tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

175

Responden memandang pekerjaan utama guru meliputi mempersiapkan

pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran. Mempersiapkan pembelajaran,

dalam arti mempersiapkan modul dan perangkat pembelajaran yang lain,

biasanya para guru mengunakan program yang dianggap sesuai yaitu program

aplikasi Microsoft Word. Sedangkan untuk presentasi di depan kelas guru

umumnya menggunakan program aplikasi Microsoft Power Point. Selain itu guru

juga menggunakan program-program aplikasi lain yang dianggap sesuai yaitu

Microsoft Excel untuk akuntansi dan materi-materi ekonomi yang bersifat

kuantitatif serta internet terutama aplikasi browsing untuk menemukan materi-

materi yang lebih aktual. Persepsi guru tentang kesesuaian tersebut cukup merata

di kalangan guru meskipun ada pendapat mengenai program-program yang

kurang sesuai karena faktor kesulitan.

Hasil analisis ini tidak sejalan dengan beberapa penelitian sebelumnya

yaitu penelitian Richardson (2003), penelitian Ilie dkk (2009), dan Agrawal &

Prasad (1997). Responden mengungkapkan kesesuain tidak mempengaruhi

penggunaan TIK disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah

sebagai berikut.

a. Faktor kesulitan

Sekalipun TIK sesuai dengan keadaan guru dan kebutuhan guru namun kalau

penggunaan TIK tersebut dirasakan sulit maka kesesuaian tersebut tidak

mempengaruhi adopsi TIK. Kondisi ini mendekati penelitian yang

diungkapkan oleh Slyke dkk. (2010: 405) yang mengungkapkan bahwa

variabel kesesuaian khususnya kesesuaian nilai-nilai mempengaruhi niat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

176

penggunaan TIK dengan dimediasi oleh variabel kemudahan atau kesulitan

penggunaan. Contoh yang diungkapkan oleh responden adalah pembuatan

video pembelajaran.

b. Faktor niat

Meskipun TIK sesuai dengan kebutuhan guru namun kalau tidak ada niat atau

kesanggupan menggunakan TIK maka kesesuaian tidak mempengaruhi

penggunaan TIK. Variabel yang mendekati variabel niat ini yaitu niat

keperilakuan (behavioral intention) pernah diteliti pengaruhnya terhadap

penggunaan teknologi informasi oleh Venkatesh dkk. (2003: 463 ). Dalam

penelitian tersebut niat keperilakuan (behavioral intention) mempengaruhi

penggunaan teknologi informasi. Dalam penelitian kedepan perlu dipikirkan

variabel interaksi antara variabel kesesuaian dengan variabel niat keperilakuan.

c. Faktor Kondisi yang Memfasilitasi (Facilitating Conditions)

Sekalipun TIK sesuai dengan pekerjaan guru namun kalau tidak disertai dengan

ketersediaan fasilitas maka kesesuaian tersebut tidak akan mempengaruhi

penggunaan TIK. Contoh yang diangkat oleh responden adalah kurangnya

kapasitas wifi sehingga para guru tidak bisa menggunakan internet dalam

pembelajaran di kelas. Dalam penelitian ini kondisi yang memfasilitasi sudah

dimasukkan sebagai determinan dari adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

Dalam pengembangan model lebih lanjut dapat dikembangkan variabel

interaksi antara variabel kesesuaian dengan variabel kondisi yang memfasilitasi

sebagai determinan dari adopsi penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

177

d. Faktor keterampilan

Sekalipun TIK sesuai dengan kebutuhan para guru ekonomi namun kalau guru

ekonomi tersebut tidak memiliki kemampuan menggunakan TIK maka

kesesuaian tersebut menjadi tidak bermakna. Variabel keterampilan tidak ada

dalam teori-teori utama adopsi teknologi, teori-teori utama yang dimaksud

adalah (1) teori tindakan beralasan (theory of reasoned action atau TRA), (2)

Model penerimaan teknologi (technology acceptance model atau TAM), (3)

Teori Perilaku Rencanaan (Theory of Planned Behavior atau TPB), (4) Model

Motivasi (Motivational Model atau MM), (5) Model Pemanfaatan Komputer

Personal (Model of Utilization Personal Computer atau MPCU), (6) Teori

Kognitif Social (Social Cognitif Theory atau SCT), (7) Teori Gabungan

Penerimaan dan Penggunaan Teknologi (Unified Theory of Acceptance and

Use of Technology atau UTAUT), dan (8) Teori Difusi Inovasi (Innovation

Diffusion Theory atau IDT). Dalam rangka kajian lebih lanjut perlu untuk

memasukkan variabel keterampilan sebagai penentu adopsi TIK dalam

pembelajaran ekonomi.

E. Pengaruh Citra (Image) dari penggunaan TIK terhadap adopsi TIK

dalam pembelajaran ekonomi

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa citra tidak mempengaruhi

adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi. Yang dimaksud citra di sini adalah

gengsi atau status sosial yang dirasakan guru akibat menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi. Hal ini terkait dengan symbol status, gengsi, profil, dan

citra guru dalam organisasi sekolah. Salah satu yang menarik bahwa guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

178

memiliki presepsi bahwa penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi kurang

meningkatkan citra guru di sekolah.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Richardson (2009: 157-171) dalam konteks penggunaan TIK di kalangan

widyaiswara. Dalam penelitian tersebut variabel citra (image) tidak

mempengaruhi adopsi penggunaan TIK. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Agarwal & Prasad (1997: 571). Dalam penelitian

ini terungkap bahwa citra tidak mempengaruhi adopsi teknologi informasi baik

penggunaan saat ini (current usage) maupun penggunaan pada masa yang akan

datang (future use intention).

Meskipun penggunaan TIK cenderung kurang mempengaruhi citra guru

namun responden masih cukup menghargai guru-guru yang menggunakan TIK

dibanding dengan yang tidak menggunakan. Hal ini dapat dilihat dari predikat-

predikat yang diucapkan responden terhadap guru yang menggunakan TIK.

Predikat-predikat tersebut adalah sebagai berikut (1) “guru yang jamani” atau

sesuai dengan perkembangan jaman, tetapi istilah ini hanya untuk guru senior dan

tidak berlaku bagi guru muda karena untuk ukuran guru muda dianggap biasa; (2)

guru yang memenuhi salah satu unsur sebagai guru yang baik yaitu menggunakan

media TIK dalam pembelajaran; (3) guru yang mengikuti perkembangan

kurikulum karena kurikulum saat ini menuntut penggunaan TIK; (4) guru yang

mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi modern; (5) guru yang

memudahkan siswa dalam pembelajaran karena siswa dapat fokus mengikuti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

179

pelajaran tanpa harus disibukkan dengan mencatat; dan (6) guru yang memahami

pedagogi modern.

Namun menurut responden citra pengguna TIK tidak terlalu kuat

dibandingkan dengan citra guru yang lain misalnya citra guru yang memiliki

jabatan, guru tetap, guru negeri, guru professional/bersertifikat, dan guru dengan

pendidikan S2. Bahkan, citra melek teknologi bisa ditunjukkan dengan cara lain

misalnya memiliki handphone canggih meskipun tidak terkait dengan

pembelajaran.

Responden mengungkapkan bahwa citra pengguna TIK akan banyak

mendorong penggunaan TIK kalau tercipta kondisi-kondisi sebagai berikut (1)

pimpinan sering mengungkapkan pentingnya TIK dalam pembelajaran sehingga

TIK di sekolah menjadi isu penting; (2) ada apresiasi dari siswa, teman sejawat

atau pimpinan sekolah kepada guru pengguna TIK; dan (3) ada insentif sosial dan

peneguhan-peneguhan kepada guru yang menggunakan TIK dalam pembelajaran

ekonomi.

F. Pengaruh Keterlihatan Hasil (Result Demonstrability) dari TIK terhadap

Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi

Dari hasil pengujian hipotesis terbukti bahwa keterlihatan hasil secara

signifikan mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi. Arah

pengaruhnya bersifat positif, hal ini bermakna bahwa semakin banyak hasil

menggunakan TIK diketahui oleh para guru maka semakin banyak TIK digunakan

dalam pembelajaran ekonomi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Richardson (2009:165) dalam konteks penggunaan teknologi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

180

informasi di kalangan widyaiawara dan juga sejalan dengan penelitian Ilie

(2009:1105) dalam konteks adopsi aplikasi groupware dalam perkuliahan di

perguruan tinggi. Hasil penelitian ini sedikit berbeda jika dibandingkan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Agarwal dan Prasad (1997: 571) yang menemukan

bahwa keterlihatan hasil tidak berpengaruh terhadap adopsi teknologi informasi

saat ini ( current use) di kalangan professional yang mengikuti program MBA

namun berpengaruh terhadap penggunaan di masa yang akan datang (future use

intention).

Keterlihatan hasil ini berkaitan dengan terinformasikannya alasan

menggunakan TIK, terkomunikasikannya konsekuensi menggunakan TIK,

terpahaminya hasil menggunakan TIK, dan terkomunikasikannya manfaat

menggunakan TIK. Kesempatan untuk mengkomunikasikan hasil menggunakan

TIK terjadi di berbagai kesempatan dalam perjumpaan maupun forum. Forum

utama untuk mengkomunikasikan hasil penggunaan TIK dalam pembelajaran

ekonomi adalah Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Musyawarah

Pengembangan Pembelajaran (MPP). Ada berbagai forum MGMP maupun MPP

yang diselanggarakan di tingkat provinsi, tingkat kabupaten maupun tingkat

sekolah sehingga hampir setiap seminggu sekali guru-guru memiliki kesempatan

untuk berkumpul dalam forum ini. Kadangkala forum MGMP dikembangkan

menjadi forum yang lebih umum menjadi musyawarah guru antar mata pelajaran.

Forum ini diselenggarakan apabila ada topik-topik yang bersifat lebih umum.

Responden mengungkapkan bahwa diantara para guru tidak ada suasana

untuk menyembunyikan perangkat pembelajaran atau media pembelajaran,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

181

bahkan diantara guru saling berbagi, saling mengisi, saling mengopi kalau ada

materi-materi yang dianggap menarik. Untuk menjamin terjadinya komunikasi

antar guru dalam satu sekolah di berbagai sekolah membuat kebijakan guru-guru

yang mengajar mata pelajaran yang sama duduk berdampingan di ruang guru.

Bahkan di Kabupaten Kulon Progo, pemerintah daerah memfasilitasi komunikasi

ini dengan mendirikan Jaringan Inovasi Pendidikan (JIP) untuk semua mata

pelajaran termasuk mata pelajaran ekonomi. Kegiatan dari jaringan ini adalah

menyelanggarakan pelatihan-pelatihan, diskusi, dan disseminasi untuk guru yang

terkait dengan teknologi pendidikan yang dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan.

Keterlihatan hasil tidak terlepas dari adanya suasana saling mengamati.

Dalam MGMP ada suasana saling mengamati perangkat pengajaran, mengamati

media, dan sumber belajar. Dalam forum MGMP para guru juga sering membuat

media dengan bersama-sama dengan cara membagi tugas untuk membuat model.

Antar guru biasanya ada kesepakatan untuk bekerja sama, misalnya media untuk

kompetensi dasar (KD) 1 dibuat oleh guru dari Kecamatan Pengasih, KD 2 dibuat

oleh guru dari Kecamatan Wates, KD 3 dibuat oleh guru dari Kecamatan Brosot,

KD 4 dikerjakan oleh Kecamatan Lendah dan sebaginya. Dengan kegiatan ini

antar guru bisa berdiskusi dan saling mengamati. Dengan saling berkomunikasi

dan saling mengamati akan membuat para guru memahami media yang ideal dan

media yang tidak baik yang akan menjadi pengalaman berharga bagi guru yang

akan mendorong mereka menggunakan TIK dalam pembelajaran.

Pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh LPMP dan BTKP juga

mengembangkan suasana saling komunikasi antar peserta dan sesi presentasi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

182

memungkinkan para guru saling sharing pengalaman. Bahkan pengembangan

media yang dilakukan oleh BTKP pada umumnya melewati proses disseminasi

agar produk yang dihasilkan dikenal luas dan digunakan oleh para guru dalam

pembelajaran. Sejalan dengan hal tersebut, penelitian tindakan kelas (PTK) yang

saat ini sedang dianjurkan bagi para guru juga terdapat aktivitas mengamati yang

dilakukan guru observer terhadap guru peneliti dengan cara yang sistematis. Hasil

komunikasi dan hasil observasi itulah yang akan memperluas pengetahuan,

keterampilan dan memperbaiki sikap sehingga para guru terdorong menggunakan

TIK dalam pembelajaran.

G. Pengaruh Visibilitas (Visibility) dari TIK terhadap Adopsi TIK dalam

Pembelajaran Ekonomi

Hasil pengujian hipotesis mengungkapkan bahwa visibilitas tidak

mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi. Visibilitas di sini terkait

dengan persepsi guru mengenai banyaknya orang menggunakan TIK di sekolah,

kemudahan orang melihat sarana TIK di sekolah, kenampakan performa TIK di

sekolah, kenampakkan orang lain menggunakan TIK, dan kenampakan jenis

aktivitas penggunaan TIK.

Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Richardson (2009:165) dalam konteks penggunaan teknologi informasi di

kalangan widyaiswara. Dalam penelitian tersebut visibilitas berpengaruh secara

signifikan terhadap adopsi tenologi informasi di kalangan widyaiswara. Hasil

penelitian ini juga agak berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Agarwal dan Prasad (1997: 571) yang menemukan bahwa visibilitas berpengaruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

183

secara signifikan terhadap adopsi teknologi informasi saat ini ( current use) di

kalangan professional yang mengikuti program MBA namun tidak berpengaruh

terhadap penggunaan di masa yang akan datang (future use intention).

TIK di SMA cukup visibel baik di sekolah-sekolah negeri maupun di

sekolah-sekolah swasta. Dalam arti TIK ada dan riel digunakan di sekolah-

sekolah. Banyak guru dan karyawan admnistrasi menggunakan laptop bahkan

beberapa siswa juga membawa laptop di dalam kelas. Pekerjaan administrasi di

sekolah umumnya juga dikerjakan dengan menggunakan TIK. Sekolah yang ada

di Kabupaten Gunung Kidul dan Kabupaten Kulon Progo juga termasuk cukup

visibel meskipun secara relatif kedua kabupaten ini tertinggal dibandingkan

dengan kota dan dua kabupaten lainnya di DIY.

Responden mengungkapkan sekalipun TIK cukup visibel dan para guru

mendapat kesempatan untuk menggunakannya namun visibilitas tidak mendorong

penggunaan TIK karena faktor-faktor sebagai berikut.

a. Kesadaran manfaat

Responden mengungkapkan bahwa visibilitas kurang bermakna jika tidak

dibarengi dengan kesadaran manfaat atau responden lain menyebutnya dengan

istilah kesadaran bahwa TIK lebih baik. Dalam penelitian ini kesadaran

manfaat sebagai determinan adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi sudah

terakomodasi dalam variabel keunggulan relatif namun interaksi antara

keunggulan relatif dengan visibilitas belum ada dalam model ini, maka dalam

penelitian lebih lanjut perlu dikembangkan model yang memuat interaksi

anatara keunggulan relatif dengan visibilitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

184

b. Motivasi Pribadi

Responden mengungkapkan bahwa visibilitas tanpa disertai dengan motivasi

untuk menggunakan TIK tidak mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi. Variabel motivasi tidak dimasukkan dalam penelitian

ini. Variabel motivasi banyak dibicarakan dalam model motivasional

(motivasional model atau MM) yang dikembangkan oleh Vallerad (1997)

dengan mengedepankan pendekatan psikologis (Venkatesh, dkk, 2003: 428).

Pengembangan model ke depan perlu mempertimbangkan variabel interaksi

antara visibilitas dengan motivasi.

c. Kepekaan Terhadap Kebutuhan Orang Lain

Responden mengungkapkan bahwa visibilitas menjadi tidak bermakna kalau

tidak disertai dengan kepekaan terhadap kebutuhan orang lain di kalangan

guru. Kepekaan terhadap kebutuhan orang lain berkaitan erat dengan variabel

pengaruh sosial. Variabel pengaruh sosial sudah dimasukkan dalam penelitian

ini sebagai determinan dari adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

Pengembangan model pada masa yang akan datang perlu memasukkan variabel

interaksi antara visibilitas dengan pengaruh sosial.

d. Pembiasaan

Responden mengungkapkan bahwa visibilitas tidak mempengaruhi penggunaan

TIK dalam pembelajaran ekonomi kalau tidak dikaitkan dengan pembiasaan

dalam menggunakan TIK dalam pembelajaran. Pembiasaan bisa dilakukan

melalui konsensus-konsensus diantara para guru, dorongan dari teman sejawat,

dorongan dari para siswa, dan arahan serta tekanan yang dilakukan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

185

pimpinan sekolah. Pembiasaan tidak masuk sebagai determinan adopsi TIK

dalam pembelajaran ini namun secara substansial terakomodasi dalam variabel

kesukarelaan karena pembiasaan adalah ketidaksukarelaan. Pengembangan

model kedepan perlu mempertimbangkan veriabel interaksi anatara visibilitas

dan pembiasaan sebagai determinan adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

e. Perasaan Terhadap Penggunaan

Responden mengungkapkan bahwa visibilitas tidak akan mempengaruhi

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi kalau tidak dikaitkan dengan

perasaan terhadap penggunaan. Menurut responden perasaan yang tidak

mendukung yang dialami sebagian guru adalah perasaan tidak nyaman

menggunakan karena takut merusakkan peralatan TIK milik sekolah. Perasaan

terhadap penggunaan sudah dimasukkan dalam penelitian ini sebagai

determinan dalam penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi.

Pengembangan model adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi pada masa

yang akan datang perlu memasukkan variabel interaksi visibilitas dengan

perasaan terhadap penggunaan.

H. Pengaruh Kemungkinan Uji Coba (Trialibility) dari TIK terhadap Adopsi

TIK dalam Pembelajaran Ekonomi

Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kemungkinan uji coba dari TIK

tidak mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi. Kemungkinan uji

coba merupakan derajat dimana suatu inovasi dapat diuji-coba batas tertentu yang

dalam penelitian ini meliputi (1) pengetahuan tentang tempat melakukan uji coba

secara memuaskan, (2) ketersediaan TIK untuk melakukan uji coba berbagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

186

aplikasi secara memadai, (3) kemungkinan uji coba sebelum memutuskan untuk

menggunakan TIK, (4) perizinan menggunakan TIK dalam masa percobaan untuk

mengetahui kegunaan, (5) kemungkinan uji coba sebagaimana diperlukan, (6)

penggunaan program aplikasi, (6) kemungkinan dapat menggunakan program

aplikasi TIK untuk jangka waktu yang cukup lama guna mencoba, (7)

kepemilikan kesempatan yang cukup untuk mencoba banyak hal pada TIK, dan

(8) kemungkinan malakukan uji coba berbagai penggunaan secara baik dalam

tugas.

Penelitian ini agak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Agarwal dan Prasad (1997: 571) yang menemukan bahwa kemungkinan uji coba

tidak berpengaruh terhadap penggunaan di masa yang akan datang (future use

intention) di kalangan professional yang mengikuti program MBA namun

berpengaruh terhadap adopsi teknologi informasi saat ini ( current use). Namun

hasil penelitian juga tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Richardson 2009 (160-167) dalam konteks penggunaan TIK di kalangan

widyaiswara. Dalam penelitian tersebut variabel kemungkinan uji coba

mempengaruhi adopsi penggunaan TIK.

Responden mengungkapkan uji coba menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi sangat mungkin dilakukan oleh para guru ekonomi baik di

sekolah maupun di rumah karena dalam uji coba tersebut guru bisa menggunakan

peralatan TIK milik sendiri maupun yang tersedia di sekolah. Peralatan yang

umum digunakan adalah laptop yang dapat mencobakan berbagai media

pembelajaran yang dibuat dalam format Microsoft Power Point, Microsoft Word,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

187

maupun Microsoft Excel. Namun kalau guru akan mencobakan program aplikasi

yang membutuhkan koneksi internet biasanya akan mengalami hambatan karena

jaringan internet yang ada di sekolah kurang memadai. Di beberapa sekolah

perlengakapan seperti proyektor masih terbatas jumlahnya bahkan peralatan

seperti kamera video biasanya tidak direlakan untuk pembelajaran.

Responden mengungkapkan bahwa uji coba akan mendorong penggunaan

TIK dalam pembelajaran ekonomi dengan alasan sebagai berikut.

a. Dengan melakukan uji coba guru akan memahami masalah-maslah atau

kendalan yang akan dialami ketika menggunakan media baik dari segi

permasalahan teknis maupun substansi. Pemahaman akan masalah tersebut

akan menumbuhkan kesiagaan pada guru yang akhirnya akan menumbuhkan

kepercayaan diri pada guru untuk menggunakannya di kelas.

b. Uji coba menumbuhkan rasa aman atau tidak kuatir karena dapat menyaksikan

bahwa software maupun hardware dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Rasa tidak kuatir tersebut akan mendorong penggunaan TIK dalam

pembelajaran.

c. Uji coba membuat guru memiliki kesempatan untuk mendapatkan masukan

sebagai bahan perbaikan. Dengan media yang sudah diperbaiki maka guru akan

terdorong untuk menggunakannya.

Namun demikian argument-argumen tersebut hanya berlaku pada

penggunaan TIK yang bersifat kompleks. Untuk penggunaan TIK yang dianggap

sederhana oleh responden misalnya menggunakan Power Point maupun Microsoft

Word, uji coba menjadi tidak bermakna. Tidak ada bedanya diuji coba atau tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

188

dalam penggunaan program aplikasi TIK yang dianggap sederhana tersebut.

Sementara itu yang digunakan oleh para guru adalah program aplikasi yang

sederhana maka kemungkinan uji coba menjadi tidak mempengaruhi adopsi TIK

dalam pembelajaran ekonomi.

I. Pengaruh Kemudahan Penggunaan (Ease of Use) dari TIK terhadap

Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi

Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel kemudahan

penggunaan secara signifikan mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran

ekonomi. Arah pengaruh kemudahan penggunaan terhadap adopsi TIK dalam

pembelajaran ekonomi adalah positif. Hal ini bermakna bahwa semakin mudah

TIK digunakan oleh para guru maka semakin banyak guru mengadopsi TIK dalam

pembelajaran ekonomi. Kemudahan merupakan derajat dimana inovasi dianggap

sebagai sesuatu yang mudah dipahami dan digunakan yang merupakan kebalikan

dari konsep kerumitan. Dalam konteks ini kemudahan meliputi (1) kemudahan

belajar mengoperasikan TIK, (2) kemudahan membuat TIK menjadi hal yang

diinginkan, (3) kemudahan memahami interaksi dengan TIK, (4) fleksibilitas

interaksi dengan TIK, (5) kemudahan untuk terampil menggunakan TIK, dan (6)

perasaan mudah dalam menggunakan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Richardson 2009 (160-167) dalam konteks penggunaan TIK di kalangan

widyaiswara. Dalam penelitian tersebut variabel kemudahan penggunaan

mempengaruhi adopsi TIK. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Slyke dkk. (2010: 395-414) yang mengungkapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

189

bahwa kemudahan penggunaan mempengaruhi niat mengikuti pembelajaran jarak

jauh. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Ilie dkk (2009:1105) namun dengan nama variabel yang berlawanan dari

kemudahan penggunaan yaitu dengan nama kompleksitas (complexity). Hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa kompleksitas secara signifikan

mempengaruhi penggunaan program aplikasi groupware dengan arah pengaruh

yang negatif dalam konteks perkuliahan di perguruan tinggi. Namun penelitian

tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Agarwal dan Prasad

(1997: 571) yang menemukan bahwa kemudahan penggunaan tidak berpengaruh

terhadap adopsi teknologi informasi saat ini (current use) maupun terhadap

penggunaan di masa yang akan datang (future use intention) di kalangan

professional yang mengikuti program MBA. Perbedaan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Agarwal dan Prasad (1997) ini berbeda dengan hasil penelitian ini

kemungkinan di sebabkan karena responden memiliki ciri yang berbeda.

Responden penelitian Agarwal dan Prasad (1997) yang terdiri dari kaum

professional yang mengikuti program MBA cenderung homogin dalam merasakan

kemudahan menggunakan TIK mengingat mereka adalah kaum professional yang

lebih terbiasa menggunakan TIK, sedangkan penelitian ini yang mengambil

responden para guru cenderung lebih hiterogen dalam merasakan kemudahan

menggunakan TIK.

Guru-guru cenderung merasakan mudah menggunakan TIK karena

program aplikasi yang digunakan adalah program-program yang dianggap mudah

seperti Microsoft Power Point, Microsoft Word, dan Microsoft Excel, sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

190

program-program yang pernah dilatihkan pada guru namun dianggap sulit dan

hampir tidak pernah dipakai guru seperti Authoring Tools Lectora, radio

streaming, macro media flash dan weblog. Kesulitan tersebut termasuk kesulitan

dalam koneksi internet untuk program-program yang membutuhkan koneksi

internet seperti weblog.

Responden mengungkapkan bahwa rasa mudah dalam menggunakan

TIK tumbuh ketika guru tersbiasa menggunakan TIK. Guru-guru yang merasakan

sulit biasanya karena belum mencoba atau tidak membiasakan diri. Guru yang

sudah terbiasa menggunakan TIK merasakan mudahnya melakukan pembelajaran

dengan menggunakan media TIK. Menurut responden kemudahan menggunakan

TIK mendorong penggunaan TIK baik langsung maupun tidak langsung dengan

alasan sebagai berikut:

a. Kemudahan penggunaan menumbuhkan motivasi untuk menggunakan

TIK.

b. Kemudahan penggunaan menumbuhkan percaya diri untuk biasa

menggunakan TIK.

c. Kemudahan penggunaan mendorong guru untuk bereksplorasi dengan

mencoba-coba menggunakan berbagai TIK yang pada akhirnya mereka

mampu dan terbiasa menggunakan TIK.

d. Dengan merasa mudah guru akan merasa beruntung karena dengan daya

upaya yang sedikit saja mereka mendapatkan hasil yang diinginkan seperti

prinsip ekonomi. Salah satu kemudahan yang dirasakan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

191

menggunakan TIK adalah kemudahan memperbaiki kalau terjadi

kesalahan.

J. Pengaruh Sosial (Social Influence) terhadap Adopsi TIK dalam

Pembelajaran Ekonomi

Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa pengaruh sosial secara

signifikan mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi. Arah

pengaruh sosial terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi adalah positif.

Hal ini bermakna bahwa semakin besar pengaruh sosial maka semakin banyak

TIK digunakan dalam pembelajaran ekonomi. Pengaruh sosial dalam konteks ini

bermakna sejauh mana seorang guru mempersepsikan kepentingan orang lain

yang akan mempengaruhi guru tersebut dalam mengadopsi TIK dalam

pembelajaran ekonomi. Unsur pengaruh sosial dalam penelitian ini adalah

persepsi tentang pengharusan menggunakan TIK dari orang yang mempengaruhi

perilaku guru dan persepsi pengharusan menggunakan TIK dari orang yang

dianggap penting bagi guru.

Penelitian yang dilakukan oleh Venkatesh dkk (2003: 425-478) yang

membedakan konteks penelitian menjadi dua latar yaitu latar penggunaan

teknologi informasi secara sukarela (voluntary settings) dan penggunaan teknologi

yang dimandatkan (mandatory settings) dalam penelitian tersebut disimpulkan

bahwa pengaruh sosial mempengaruhi penggunaan teknologi informasi ketika

ketika dimandatkan namun tidak berpengaruh secara signifikan ketika berada

pada latar penggunaan teknologi informasi secara sukarela. Dalam konteks

penelitian adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi ini, penggunaan TIK di kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

192

cenderung bersifat dimandatkan karena penggunaan TIK telah masuk dalam

peraturan perundang-undangan dan menjadi program dalam penyelenggaraan

pembelajaran di sekolah dari tingkat pusat sampai tingkat sekolah. Jadi penelitian

ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Venkatesh dkk (2003).

Menurut responden ada beberapa kelompok yang mendorong para guru

menggunakan TIK dalam pembelajaran. Kelompok-kelompok tersebut adalah

sebagai berikut.

a. Siswa

Siswa memberi kesan bahwa mereka sangat menginginkan guru menggunakan

TIK dalam melakukan pembelajaran ekonomi. Selain itu, saat ini sudah

semakin banyak siswa yang membawa laptop di sekolah hal ini menciptakan

suasana yang menekan guru untuk menggunakan TIK dalam pembelajaran

ekonomi.

b. Teman sejawat

Teman sejawat cenderung membantu guru yang lain menggunakan TIK dalam

pembelajaran, bahkan diantara guru biasa saling meniru dan menyalin media

pembelajaran. Kebiasaan guru yang lain menggunakan media TIK

menimbulkan tekanan psikologis bagi guru yang tidak menggunakan.

c. Kepala Sekolah

Kepala sekolah mempengaruhi para guru untuk menggunakan TIK melalui

kebijakan, arahan, anjuran, dorongan, dan monitoring. Responden

mengungkapkan monitoring dari pihak kepala sekolah sangat efektif dalam

mendorong para guru menggunakan TIK dalam pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

193

d. Dinas Pendidikan

Dinas pendidikan mengarahkan sekolah-sekolah dan juga memfasilitasi

sekolah-sekolah menggunakan TIK dalam pembelajaran.

e. Keluarga

Anggota keluarga turut mempengaruhi penggunaan TIK terutama anggota

keluarga yang aktif menggunakan TIK dalam kehidupan sehari-hari baik

pasangan hidup maupun anak-anak.

Dengan menggunakan pandangan Kelman (1958:53) yang

mengungkapkan bahwa pengaruh sosial mempengaruhi perilaku individual

melalui tiga mekanisme yaitu ketaatan (compliance), internalisasi

(internalization), dan identifikasi (identification) maka, dalam konteks pengaruh

sosial dalam adopsi TIK ini ketiga mekanisme tersebut berjalan secara sinergi.

Mekanisme ketaatan terjadi ketika banyak aturan dan banyak anjuran yang

muncul dari pemerintah maupun dari pimpinan, mekanisme internalisasi terjadi

karena banyak guru yang merasakan bahwa penggunaan TIK mampu

menciptakan pembelajaran yang lebih berkualitas, dan mekanisme identifikasi

juga terjadi ketika guru ingin tetap diterima oleh para murid dan para guru dengan

baik.

K. Pengaruh Kondisi yang Memfasilitasi (Facilitating Conditions) terhadap

Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi

Dari pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa kondisi yang memfasilitasi

secara signifikan mempengaruhi mempengarusi adopsi TIK dalam pembelajaran

ekonomi. Arah pengaruh variabel kondisi yang memfasilitasi terhadap variabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

194

adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi adalah positif, hal ini bermakna bahwa

fasilitas yang semakin memadai akan meningkatkan penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi. Kondisi yang memfasilitasi berkaitan dengan sejauh mana

seorang guru ekonomi percaya bahwa infrastruktur organisasional dan teknikal

tersedia untuk mendukung penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi. Dalam

penelitian ini kondisi yang memfasilitasi terdiri dari tiga aspek yaitu kepemilikan

sumber daya yang diperlukan untuk menggunakan TIK, kepemilikan pengetahuan

yang diperlukan untuk menggunakan TIK, dan ketersediaan orang atau kelompok

orang yang akan membantu bila terjadi kesulitan.

Penelitian yang dilakukan oleh Venkatesh dkk (2003: 425-478)

menghasilkan temuan penelitian yang agak berbeda, dalam penelitian ini variabel

kondisi yang memfasilitasi berpengaruh signifikan terhadap penggunaan

teknologi informasi hanya kalau dimoderasi oleh usia dan pengalaman. Hasil

penelitian yang dilakukan oleh Thompson dkk. (1991: 124-143) menemukan hal

yang berbeda. Dalam penelitian tersebut menyimpulkan bahwa kondisi yang

memfasilitasi tidak berpengaruh terhadap penggunaan personal komputer.

Perbedaan hasil temuan penelitian ini mungkin disebabkan oleh perbedaan

karakteristik responden yang berbeda. Penelitian yang dilakukan oleh Thompson

dkk. menggunakan responden karyawan berpendidikan dalam perusahaan

multinasional. Dalam skala perusahaan multinasional, karyawan berpendidikan

cenderung menghadapi fasilitas yang lebih terstandar yang tentu saja berbeda

dibandingkan dengan guru ekonomi yang berada pada sekolah-sekolah yang

memiliki variabilitas tinggi dari sisi fasilitas TIK yang dimiliki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

195

Menurut responden fasilitas-fasilitas TIK yang dimiliki guru dan/atau

sekolah SMA adalah sebagai berikut.

a. Komputer atau laptop

Sebagian besar guru memiliki laptop yang digunakan pada saat pembelajaran.

Selain guru, sebagian siswa juga memiliki laptop yang biasa dibawa ke

sekolah. Jumlah siswa pemilik laptop semakin lama semakin banyak sehingga

di beberapa sekolah penggunaan labtop diatur oleh guru untuk menjaga

kedisiplinan.

b. Proyektor

Sekolah menyediakan proyektor LCD (liquid-crystal display) yang dapat

dipakai di kelas. Bahkan beberapa sekolah sudah memasang proyektor secara

permanen di dalam kelas, namun sekolah-sekolah tertentu memiliki LCD

dengan jumlah yang masih terbatas sehingga harus bergantian dalam

menggunakan.

c. Sambungan internet

Sebagian besar sekolah sudah memiliki fasilitas internet baik melalui

sambungan kabel maupun wifi (wireless fidelity). Umumnya guru dapat

mengakses pembelajaran namun kapasitas internet yang tersedia sangat

beragam sehingga ada yang merasakan cukup namun sebagian besar

mengungkapkan bahwa kapasitas internet yang dimiliki sekolah kurang

memadai. Untuk mengurangi beban penggunaan beberapa sekolah memasang

password bagi para siswa dan bahkan ada sekolah yang mengenakan tariff

penggunaan Rp1.000,00 perhari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

196

d. Laboratorium Komputer

Di sekolah tersedia laboratorium komputer namun laboratorium ini lebih

banyak digunakan untuk pembelajaran TIK. Hanya sedikit sekali guru

ekonomi yang memanfaatkannya untuk pembelajaran. Guru yang

memanfaatkan biasanya digunakan untuk mengakses informasi secara

langsung, misalnya informasi di bursa efek. Untuk ekolah-sekolah yang

pernah berstatus RSBI mendapatkan peningkatan kapasitas laboratorium

komputer sehingga dapat digunakan untuk e-learning.

e. Laboratorium Multimedia

Sekolah pada umumnya juga memiliki laboratorium multimedia namun

laboratorium ini hampir tidak pernah digunakan untuk pembelajaran ekonomi.

f. Perangkat Lunak (software)

Perangkat lunak yang digunakan untuk pembelajaran ekonomi masih

menggunakan perangkat lunak umum seperti Microsoft Office dan program-

program aplikasi yang tersedia di dalam sistem operasi Window. Masih sangat

sedikit software khusus yang dirancang untuk pembelajaran ekonomi, kondisi

ini jauh kalau dibandingkan dengan mata pelajaran lain seperti matematika,

bahasa, dan IPA.

f. Perlengkapan Lain

Di kelas umumnya terpasang stopkontak dan pengeras suara aktif yang bisa

digunakan guru dan siswa untuk mendukung pembelajaran yang

menggunakan media TIK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

197

g. Tenaga Pembantu

Di sekolah umumnya ada tenaga terampil yang bisa membantu para pengguna

jika dibutuhkan meskipun tenaga tersebut tidak dikhususkan untuk keperluan

ini.

h. Fasilitas di Luar Sekolah

Selain dapat menggunakan fasilitas yang tersedia di sekolah, guru dan murid

juga sering mendapatkan kesempatan untuk menggunakan fasilitas yang ada di

perguruan tinggi atas dasar kerja sama, misalnya simulasi pasar modal.

Responden mengungkapkan bahwa fasilitas yang ada di sekolah saat ini

meskipun terjadi keragaman antar sekolah sudah dirasakan mendukung

pembelajaran dengan TIK. Fasilitas yang ada menjadi bagian dari lingkungan

yang akan membentuk kepribadian seseorang melalui proses pembiasaan. Kalau

di sekolah tersedia berbagai macam fasilitas TIK maka guru akan membiasakan

diri menggunakan TIK dalam pembelajaran. Ketersediaan fasilitas TIK juga akan

memunculkan kebijakan-kebijakan pimpinan sekolah untuk menggunakan TIK

dalam pembelajaran.

L. Pengaruh Perasaan terhadap Penggunaan (Affect Toward Use) terhadap

Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa perasaan terhadap

penggunaan berpengaruh signifikan terhadap penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi. Arah pengaruh perasaan terhadap penggunaan terhadap

penggunaan TIK adalah positif, hal ini bermakna bahwa semakin senang guru

menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi maka akan semakin banyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

198

menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi. Dalam penelitian ini perasaan

terhadap penggunaan terdiri dari dua unsur yaitu perasaan TIK mampu membuat

pekerjaan lebih menarik dan perasaan bahwa TIK yang ada membuat bekerja

lebih menyenangkan.

Penelitian yang penelitian yang dilakukan oleh Thompson dkk. (1991:

124-143) menemukan hal yang berbeda. Dalam penelitian tersebut menyimpulkan

bahwa perasaan terhadap penggunaan tidak berpengaruh terhadap penggunaan

personal komputer. Perbedaan hasil temuan penelitian ini mungkin disebabkan

oleh perbedaan karakteristik responden yang berbeda. Sampai saat ini para guru

ekonomi masih bisa melakukan pembelajaran tanpa menggunakan TIK namun

dalam konteks industri seperti dalam latar penelitian Thompson dkk (1991)

situasinya bisa sangat berbeda. Dalam dunia industri jika terjadi perubahan sistem

maka perubahan tersebut akan cenderung terjadi secara massif dan cenderung

tidak bisa dihindari karena interdependensi antar bagian, sehingga senang tidak

senang karyawan tetap harus memakainya.

Responden menggungkapkan bahwa secara umum guru merasa senang

menggunakan menggunakan TIK dalam pembelajaran. Ada beberapa alasan yang

membuat guru senang menggunakan TIK, alasan-alasan tersebut adalah sebagai

berikut (1) memudahkan pembelajaran sehingga siswa lebih memahami pelajaran,

(2) praktis digunakan, (3) mudah memasukkan materi-materi baru, (4) guru

merasa mampu menggunakan, (5) menghemat waktu dan tenaga karena tidak

selalu menulis di papan tulis, dan (6) menghidupkan suasana pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

199

Responden mengungkapkan selain rasa senang, kadang-kadang guru

merasakan kecemasan misalnya saat listrik mati atau laptop tidak dapat bekerja

dengan semestinya. Kekuatiran lain biasanya ketika para siswa mulai

menggunakan laptop, kekuatiran muncul karena ada sebagian kecil siswa yang

menggunakan laptop namun untuk tujuan lain, misalnya untuk permainan

(games).

Responden mengungkapkan rasa senang dan puas mendorong guru

menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi sementara yang kurang suka

akan menghindari penggunaan TIK. Rasa senang akan mendorong tindakan

berulang untuk menggunakan dan berusaha lebih keras untuk tetap menggunakan

TIK. Perasaan senang akan menumbuhkan rasa saling membantu diantara guru

kalau menghadapi kesulitan dalam penggunaan TIK. Lebih dari itu perasaan

senang akan menumbuhkan keinginan untuk bereksplorasi untuk membuat

inovasi-inovasi pembelajaran.

M. Pengaruh Status Sekolah terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran

Ekonomi

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa status sekolah tidak

mempengaruhi penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi. Hal ini bermakna

bahwa status sekolah yang dibedakan menjadi SMA negeri dan SMA swasta

ternyata sama saja dalam hal penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi.

Penelitian ini melibatkan 92 guru ekonomi yang mengajar di sekolah

negeri dan 79 guru ekonomi yang mengajar di sekolah swasta. Responden

mengungkapkan bahwa penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi di SMA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

200

negeri dan SMA swasta tidak ada perbedaan yang nyata kecuali untuk dua

kelompok kecil. Dua kelompok kecil tersebut adalah kelompok sekolah-sekolah

swasta kecil dan kelompok sekolah mantan RSBI. Penggunaan TIK untuk SMA

swasta kecil untuk pembelajaran ekonomi relatif kurang dibandingkan dengan

sekolah-sekolah lain. Sedangkan sekolah-sekolah mantan RSBI, baik negeri

maupun swasta memiliki kondisi dan kebiasaan yang relatif lebih baik dalam hal

penggunaan TIK dibandingkan sekolah-sekolah pada umumnya. SMA mantan

RSBI menerima hibah khusus yang memungkinkan sekolah ini memiliki fasilitas

TIK yang lebih memadai dan memiliki guru yang lebih terlatih dalam hal

penggunaan TIK dalam pembelajaran.

SMA negeri dan SMA swasta cenderung sama dalam hal penggunaan TIK

disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut (1) kecenderungan sekolah swasta

dan negeri mendapat perlakuan yang hampir sama terutama kesempatan para guru

untuk mendapatkan pelatihan yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan,

MGMP, LPMP, maupun BTKP, (2) kesempatan swasta mendapatkan hibah

sarana TIK semakin besar meskipun tidak dapat disamakan dengan sekolah

negeri, dan (3) sarana TIK saat ini relatif terjangkau harganya baik untuk sekolah

negeri maupun sekolah swasta.

N. Pengaruh Umur Guru Ekonomi terhadap Adopsi TIK dalam

Pembelajaran Ekonomi

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa umur guru tidak

mempengaruhi penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi. Hal ini bermakna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

201

bahwa tidak ada perbedaan penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi di

kalangan guru senior dengan guru yunior.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Richardson (2009: 157-171) yang mengungkapkan variabel demografis termasuk

di dalamnya adalah usia tidak mempengaruhi penggunaan teknologi informasi.

Umur guru responden paling muda adalah 22 tahun dan yang paling tua 60

tahun dengan rata-rata usia 46,08 tahun. Rata-rata usia tersebut bila dikaitkan

dengan terminologi yang digunakan Tapscott (2009: 16) para guru ini masuk

dalam “Generasi X”. Maka rata-rata guru ekonomi merupakan segmen tertua dari

populasi yang menguasai penggunaan komputer dan internet sehingga memiliki

perilaku yang hampir mirip dengan Generasi Net. Para guru ini ekonomi ini

mengalami perkembangan yang pesat dari teknologi informasi seperti radio,

televisi, film, dan internet. Karena telah mengalami berbagai perkembangan

teknologi yang panjang maka generasi ini juga sering disebut sebagai

komunikator yang menguasai berbagai media.

Namun demikian responden mengungkapkan bahwa umur guru

mempengaruhi penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi meskipun tidak

selalu konsisten. Guru-guru senior yang berusia lebih dari 50 tahun cenderung

jarang atau tidak memakai TIK dalam pembelajaran. Sementara itu guru-guru

muda cenderung lebih banyak menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi.

Responden mengungkapkan beberapa faktor yang menjelaskan mengapa guru-

guru muda lebih banyak menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi. Faktor-

faktor tersebut adalah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

202

a. Guru-guru yang relatif muda mendapatkan perkuliahan dengan komputer dan

sudah terbiasa dengan menggunakan komputer dalam mengerjakan tugas-

tugas.

b. Guru-guru muda lebih mudah menyesuaikan dengan hal-hal yang baru.

c. Guru-guru yang lebih muda lebih terampil dan cekatan dalam menggunakan

TIK.

d. Guru muda memiliki kemauan untuk bereksplorasi teknologi.

e. Guru muda dibesarkan ketika TIK sudah ada di Indonesia sehingga lebih

terbiasa menggunakan untuk berbagai keperluan daripada yang lebih tua.

f. Guru-guru muda memiliki mobilitas yang lebih tinggi dan memiliki jaringan

untuk mendapatkan teknologi baru sehingga lebih mudah dan lebih lancar

untuk mendapatkan sumber-sumber belajar berbasis TIK, dan memiliki lebih

banyak koleksi media yang berbasis TIK.

g. Guru-guru senior cenderung punya sifat tidak mudah berubah, mereka punya

keyakinan-keyakinan tertentu misalnya merasa lebih mampu berkomunikasi

dengan baik dengan siswa sehingga tidak perlu menggunakan TIK dalam

pembelajaran.

h. Biasanya guru-guru senior cenderung dimaklumi untuk tidak memakai TIK

dalam pembelajaran namun guru-guru muda lebih dituntut untuk menggunakan

baik dari pimpinan maupun dari guru-guru yang lain.

i. Pergaulan di antara kaum muda yang cenderung senang dengan TIK dan guru-

guru juga senior menganggap bahwa TIK cocok untuk orang muda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

203

Selain pengaruh umur terhadap adopsi TIK tidak konsisten, pengaruh

umur sebenarnya lebih pada variasi penggunaan TIK. Dalam hal ini guru-guru

yang lebih muda cenderung menggunakan TIK yang lebih bervariasi daripada

yang lebih tua namun kondisi ini kurang tertangkap oleh instrument penelitian

kuantitatif.

0. Pengaruh Jenis Kelamin Guru Ekonomi terhadap Adopsi TIK dalam

Pembelajaran Ekonomi

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa jenis kelamin guru tidak

mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi. Hal ini berarti bahwa

baik baik guru ekonomi laki-laki maupun guru ekonomi perempuan secara umum

memiliki perilaku adopsi TIK pembelajaran ekonomi yang sama.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Richardson (2009: 157-171) yang mengungkapkan variabel demografis termasuk

di dalamnya adalah jenis kelamin tidak mempengaruhi penggunaan teknologi

informasi. Guru laki-laki yang dipandang lebih banyak menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi karena orientasi tugas dan lebih fokus pada sehingga

ekspektasi kinerjanya lebih fokus pada penyelesaian tugas ternyata tidak terbukti

dalam penelitian.

Responden mengungkapkan bahwa jenis kelamin tidak mempengaruhi

penggunaan TIK dalam pembelajaran karena semau guru mendapatkan hak dan

keajiban yang sama berkaitan dengan penggunaan TIK dalam pembelajaran

ekonomi. Yang dimaksud hak di sini adalah hak mengikuti pelatihan-pelatihan

dan hak mendapatkan fasilitas-fasilitas TIK dalam melakukan pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

204

ekonomi. Sedangkan yang dimaksud dengan kewajiban adalah tuntutan bagi guru

untuk menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi.

Responden juga mengungkapkan bahwa tidak ada kendala yang khas atau

kodrati berkaitan dengan jenis kelamin atau gender dalam penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi. Baik guru ekonomi laki-laki maupun guru ekonomi

perempuan tidak memiliki hambatan fisik, psikis, maupun intelektual yang khas

atas dasar jenis kelamin dalam kaitannya dengan penggunaan TIK dalam

pembelajaran. Demikian juga dari sisi norma-norma yang ada pada budaya tidak

ada hambatan yang khas atas dasar jenis kelamin dalam kaitannya dengan

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi.

P. Pengaruh Pengalaman Guru Ekonomi terhadap Adopsi TIK dalam

Pembelajaran Ekonomi

Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa pengalaman guru ekonomi tidak

berpengaruh signifikan terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi. Hal ini

bermakna bahwa perbedaan pengalaman yang dinyatakan dalam lama menjadi

guru tidak berpengaruh terhadap terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran

ekonomi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Richardson (2009: 157-171) yang mengungkapkan variabel demografis termasuk

di dalamnya adalah pengalaman tidak mempengaruhi penggunaan teknologi

informasi di kalangan widyaiswara di Kamboja. Penelitian yang dilakukan oleh

Buabeng-Andoh (2012: 36-49) di Ghana menghasilkan kesimpulan yang berbeda.

Dalam penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa pengalaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

205

berpengaruh signifikan terhadap penggunaan TIK di kalangan guru. Arah

pengaruh pengalaman terhadap penggunaan TIK adalah negatif. Hal itu berarti

bahwa semakin banyak pengalaman guru akan menggunakan TIK yang semakin

sedikit. Perbedaan ini kemungkinan disebabkan oleh perbedaan responden.

Responden dalam penelitian Buabeng-Andoh (2012) adalah guru yang lebih

hiterogen dari sisi jenjang mengajar sedangkan penelitian ini lebih homogen

karena hanya untuk guru-guru ekonomi SMA. Kultur guru-guru ekonomi SMA

pemula maupun guru ekonomi yang sudah lama cenderung sama yaitu mampu

menggunakan TIK dalam pembelajaran.

Pengalaman guru sangat bervariasi mulai dari 1 tahun sampai dengan 36

tahun dengan rata-rata 18,59 tahun. Pengalaman tidak mempengaruhi penggunaan

TIK dalam pembelajaran ekonomi. Menurut responden hal tersebut disebabkan

oleh beberapa faktor sebagai berikut.

a. Pengalaman yang lama menjadi guru tidak berarti guru telah lama

menggunakan TIK karena TIK baru banyak digunakan mulai tahun 2005. TIK

merupakan media yang relatif baru di sekolah dan jaman dulu belum ada

anjuran yang kuat menggunakan TIK.

b. Pengalaman yang panjang lebih banyak berkaitan dengan (1) penguasaan

substansi kurikulum yang lebih baik, (2) peningkatan kemampuan pedagogik

yang tidak terkait dengan TIK, (3) terbentuknya kepribdian guru yang

semakin dewasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

206

c. Memiliki pengalaman lama menjadi guru namun kalau tidak senang dengan

TIK maka tidak akan terkait dengan pengalaman penggunaan TIK dalam

pembelajaran.

d. Memiliki pengalaman lama menjadi guru ekonomi namun kalau berada di

sekolah yang tidak banyak menggunakan TIK maka tidak banyak memberikan

pengalaman penggunaan TIK.

e. Pengalaman mengajar yang lama menumbuhkan pengalaman sendiri yang

dianggap baik dan sikap yang cenderung mapan sehingga tidak mudah

berubah untuk menerima hal-hal baru termasuk menerima TIK dalam

pembelajaran.

Q. Pengaruh Durasi Mengikuti Pelatihan TIK terhadap Adopsi TIK dalam

Pembelajaran Ekonomi

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa durasi mengikuti pelatihan

tidak mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi. Hal ini berarti

pelatihan guru yang panjang tidak menjamin para guru menggunakan TIK dalam

pembelajaran dan sebaliknya pelatihan guru yang pendek tidak selalu

menyebabkan guru kurang dalam menggunakan TIK dalam pembelajaran

ekonomi.

Hasil penelitian ini berbeda denga hasil penelitian yang disampaikan

olehVannatta dan Fordham (2004: 253-271) mengungkapkan bahawa pelatihan

berpengaruh terhadap penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran

asalkan disertai oleh komitmen dan keterbukaan untuk berubah pada guru.

Perbedaan tersebut sangat mungkin terjadi karena konteks masyarakat yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

207

berbeda antara Amerika Serikat sebagai negara maju dan Indonesia sebagai

negara berkembang. Di negara maju umumnya manajemen sekolah relatif lebih

baik sehingga mampu menjaga komitmen para guru untuk menyelenggarakan

pembelajaran dengan baik. Gayut dengan hal tersebut, responden mengungkapkan

bahwa pelatihan-pelatihan TIK yang diselenggarakan bagi guru-guru ekonomi di

Yogyakarta juga akan digunakan dengan baik di kelas kalau diikuti dengan

pendampingan, monitoring, dan evaluasi yang memadai. Namun kegiatan pasca

pelatihan ini hanya sedikit sekali di lakukan pada pelatihan-pelatihan yang sudah

dilakukan.

Sebagian besar responden yaitu sebanyak 95,9% responden telah

mendapatkan pelatihan menggunakan TIK untuk pembelajaran. Rata-rata lama

latihan yang pernah diikuti para guru ekonomi adalah 29,46 jam. Namun banyak

diantara mereka yang hanya mendapatkan pelatihan singkat selama 10 jam.

Umunya mereka mendapatkan pelatihan di sekolah atau di dalam forum MGMP.

Sebagian dari guru mendapatkan pelatihan dari berbagai lembaga seperti

Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Balai Teknologi Komunikasi

Pendidikan (BTKP), dinas pendidikan, dan perguruan tinggi.

Materi pelatihan yang banyak diterima oleh responden adalah pelatihan

menggunakan aplikasi Microsoft Office yang terdiri dari Mocrosoft Word,

Microsoft Power Point, dan Microsoft Excel. Namun demikian ada pula pelatihan-

pelatihan dengan frekuensi yang jarang sehingga tidak merata pada semua guru

ekonomi. Berikut adalah materi pelatihan yang umum diberikan maupun yang

jarang diberikan selengkapnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

208

a. Microsoft Word

Hampir semua guru mendapatkan pelatihan Microsoft Word untuk pengetikan

naskah dan presentasi sederhana.

b. Microsoft Power Point

Hampir semua guru mendapatkan pelatihan Microsoft Power Point untuk

pembuatan slide presentasi.

c. Microsoft Excel

Hampir semua guru mendapatkan pelatihan menggunakan Microsoft Excel

sebagai spreadsheet untuk melakukan perhitungan maupun pengolahan data.

d. Internet

Sebagian besar guru mendapatkan pelatihan internet yang isinya meliputi

surat-menyurat (mailing), membuat weblog (bloging) tetapi tidak sampai

mahir, browsing dan membuat radio streaming.

e. Pelatihan elearning

Sebagian kecil guru mendapatkan pelatihan elearning atau sering juga disebut

sebagai workshop pembelajaran berbasis TIK terutama guru-guru yang

mengajar di sekolah mantan RSBI. Ada guru yang dilatih elearning dengan

program khusus misalnya Authoring Tools Lectora.

f. Macro Media Flash

Sebagian kecil guru pernah dilatih Macro Media Flash untuk pembelajaran

dengan materi membuat halaman presentasi dan membuat animasi yang

diberikan oleh BTKP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

209

g. Iteman

Sebagian kecil guru pernah dilatih melakukan analisis butir soal dengan

program aplikasi iteman. Pelatihan ini diselenggarakan oleh dinas pendidikan

provinsi bekerja sama dengan perguruan tinggi.

h. Video Pembelajaran

Sebagian kecil guru pernah dilatih membuat skenario dan video pembelajaran

yang diberikan oleh oleh BTKP menurut guru-guru program ini dianggap sulit.

k. Komputer Akuntansi

Sebagian besar guru ekonomi pernah mendapatkan pelatihan program

komputer untuk akuntansi dengan program aplikasi Myob yang dilakukan

beberapa pertemuan yang dilakukan dengan beberapa perguruan tinggi.

l. Bursa Efek Berbantuan TIK

Sebagian besar guru pernah dilatih melakukan perdagangan di bursa efek

berbatuan TIK secara online dalam forum MGMP bekerja sama dengan

perguruan tinggi.

Lembaga pemerintah yang memiliki mandat utama dalam

mengembangkan teknologi dan komunikasi pendidikan adalah BTKP. Menurut

responden, program-program pelatihan yang dikembangkan oleh BTKP

merupakan program yang telah mendapatkan masukan dari dinas pendidikan

kabupaten dan kota melalui forum group discussion (FGD). Hasil dari FGD

kemudian diwujudkan dalam program pelatihan. Mamang disadari bahwa

kegiatan-kegiatan pelatihan saat ini lebih banyak untuk guru SD dan SMP.

Pelatihan-pelatihan yang sedang berlangsung pada saat penelitian dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

210

adalah pelatihan penulisan naskah media pembelajaran. Dari naskah tersebut

kemudian akan dilanjutkan dengan pembuatan medianya yang bisa dalam bentuk

video, multimedia, animasi, Power Point dan lain-lain.

Pelatihan yang dikembangkan oleh BTKP dapat dibedakan menjadi dua

jenis pelatihan yaitu pelatihan yang bersifat pemanfaatan teknologi dan pelatihan

pengembang media. Perbedaan jenis ini juga berkaitan dengan perbedaan pola

perekrutan peserta pelatihan. Dalam merekrut peserta pelatihan yang bersifat

pemanfaatan teknologi, BTKP mengirimkan surat pada kepala sekolah, dalam hal

ini kepala sekolah akan menentukan guru yang sesuai. Sedangkan untuk pelatihan

pengembang media, BTKP sudah memiliki data tentang guru-guru yang sesuai

untuk pelatihan tersebut, sehingga undangan yang dikirim ke sekolah sudah

mencantumkan nama guru.

Pelatihan yang dikembangkan oleh LPMP adalah pelatihan yang sifatnya

umum tidak mendasarkan kelompok mata pelajaran, misalnya pelatihan TIK

untuk guru SD, SMP, dan SMA. Pelatihan TIK banyak diselenggarakan tahun

2009 dengan materi yang beragam yaitu Excel, Word, dan Power Point meskipun

tidak terlalu mendalam. Selain itu juga dilatihkan pengunaan internet untuk

keperluan browsing dan mailing.

Menurut para responden durasi pelatihan tidak mempengaruhi penggunaan

TIK dalam pembelajaran ekonomi. Berikut adalah faktor-faktor yang dianggap

menjadi penyebab tidak berpengaruhnya durasi pelatihan terhadap penggunaan

TIK dalam pembelajaran ekonomi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

211

a. Materi pelatihan kurang sesuai dengan kebutuhan guru. Contoh materi yang

dianggap tidak cocok untuk guru ekonomi SMA adalah pembuatan video

pembelajaran, komputer akuntansi, Macro Media Flash, weblog, radio

streaming, dan pembuatan skenario media pembelajaran. Menurut responden

program-program aplikasi yang dianggap tidak sesuai ini hanya dibuat kalau

ada pelatihan saja sedangkan dalam pembelajaran di kelas tidak dipakai.

b. Materi yang diberikan dirasakan sulit atau tidak sesuai dengan kondisi guru.

Guru menginginkan materi yang mudah saat dilatihkan dan saat digunakan.

Kriteria yang dianggap mudah atau sesuai dengan kondisi guru adalah tidak

banyak membutuhkan piranti dan pembuatannya tidak membutuhkan waktu

yang lama. Hal ini penting karena setiap guru memiliki beban mengajar

minimal 24 jam per minggu.

c. Kurangnya pendampingan, monitoring dan evaluasi pasca pelatihan. Kegiatan

pasca pelatihan sangat penting terutama untuk membantu guru dalam

mengimplementasikan materi pelatihan dalam pembelajaran di kelas. Penelitian

yang dilakukan oleh Kotrlik dan Redman (2009: 44-59) di Lousiana, Amerika

Serikat menemukan bahwa para guru pendidikan teknologi telah banyak

dimanfaatkan oleh para guru yang lain sebagai sumber belajar. Hal ini terjadi

karena muncul masalah-masalah teknis yang perlu pendampingan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

212

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Sebagian besar guru sering menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi.

Program aplikasi yang dipakai secara luas adalah program aplikasi Microsoft

Office terutama Power Point dan Microsoft Word. Selain itu ada program

yang digunakan namun dalam frekuensi yang rendah yaitu (a) program

aplikasi internet untuk keperluan browsing, weblog, dan email, (b) program

aplikasi spreadsheet khususnya Microsoft Excel, (c) program aplikasi Adobe

Reader, dan (d) program aplikasi multimedia.

2. Kesukarelaan (voluntariness) dari TIK secara signifikan berpengaruh negatif

terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

Penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi di sekolah cenderung bersifat

“sangat dianjurkan” mendekati sebuah kewajiban. Keadaan ini di satu sisi

mendorong guru menggunakan TIK di sisi yang lain menuntut para pimpinan

sekolah menyediakan sarana secara memadai. Suasana ini juga memberi kesan

pada guru bahwa menggunakan TIK merupakan tuntutan jaman, TIK

merupakan media yang utama, menggunakan TIK merupakan tuntutan profesi.

Hal-hal tersebut yang menyebabkan kesukarelaan berhubungan negatif dengan

adopsi TIK dalam pemebelajaran ekonomi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

213

3. Keunggulan relatif (relative advantage) dari TIK secara signifikan

berpengaruh positif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

Keunggulan relatif mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi

karena guru dapat merasakan keunggulan-keunggulan TIK yaitu: (1)

menciptakan pembelajaran yang efektif, (2) menciptakan efisiensi waktu dalm

pembelajaran, (3) lebih menarik siswa dalam pembelajaran, (4) pembelajaran

lebih kontekstual, (5) siswa lebih mandiri dalam pembelajaran, (6) bahan ajar

lebih mudah diedit, dan (7) materi ajar secara fisik lebih mudah dikelola.

4. Kesesuaian (compatibility) dari TIK tidak berpengaruh positif terhadap

adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

Kesesuain tidak mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi

sekalipun derajat kesesuaian TIK dengan tugas-tugas guru cukup tinggi. Hal-

hal yang menyebabkan kesesuain tidak mempengaruhi penggunaan TIK

adalah ketika kesesuaian tersebut terkombinasi dengan: (1) kesulitan

penggunaan menggunakan TIK, (2) kurangnya niat menggunakan TIK, (3)

ketersediaan fasilitas TIK yang kurang memadai, dan (4) kurangnya

keterampilan dalam menggunakan TIK.

5. Citra (image) dari Penggunaan TIK tidak berpengaruh positif terhadap adopsi

TIK dalam pembelajaran ekonomi.

Sekalipun siswa cukup menghargai guru pengguna TIK dalam pembelajaran,

namun citra tidak mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

Hal tersebut disebabkan karena citra guru pengguna TIK tidak terlalu kuat

dibandingkan dengan citra-citra yang lain di kalangan guru misalnya citra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

214

guru yang memiliki jabatan, guru tetap, guru negeri, guru

profesional/bersertifikat, dan guru berpendidikan S2. Bahkan citra melek TIK

bisa ditunjukkan dengan cara lain yang tidak terkait dengan pembelajaran

misalnya memiliki handphone canggih.

6. Keterlihatan hasil (result demonstrability) dari TIK secara signifikan

berpengaruh positif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

Hasil-hasil penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi dapat ditunjukkan

dan dikomunikasikan secara perseorangan di sekolah maupun dalam forum-

forum yang rutin diselenggarakan seperti MGMP, MPP, dan pertemuan-

pertemuan yang lain. Hal inilah yang membuat keterlihatan hasil secara

signifikan mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

7. Visibilitas (visibility) dari TIK tidak berpengaruh positif terhadap adopsi TIK

dalam pembelajaran ekonomi.

Meskipun penggunaan TIK cukup visibel namun visibilitas tidak

mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi hal ini disebabkan

karena visibilitas sering tidak dibarengi dengan: (1) kesadaran manfaat TIK,

(2) motivasi pribadi yang memadai, (3) kepekaan terhadap kebutuhan orang

lain, (4) pembiasaan menggunakan TIK, dan (5) rasa senang dalam

menggunakan.

8. Kemungkinan uji coba (trialibility) dari TIK tidak berpengaruh positif

terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

Kemungkinan uji coba dirasakan bermanfaat kalau program-program aplikasi

yang digunakan cukup kompleks. Dalam praktik pembelajaran yang dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

215

oleh para guru, program-program aplikasi yang digunakan adalah program-

program yang dianggap sederhana atau mudah sehingga tidak membutuhkan

uji coba. Oleh karena itu, variabel kemungkinan uji coba tidak mempengaruhi

adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

9. Kemudahan penggunaan (ease of use) dari TIK secara signifikan berpengaruh

positif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

Kemudahan penggunaan mempengaruhi penggunaan TIK dalam pembelajaran

ekonomi karena: (1) kemudahan penggunaan menumbuhkan motivasi, (2)

kemudahan penggunaan menumbuhkan kepercayaan diri, (3) kemudahan

penggunaan menumbuhkan keinginan untuk bereksplorasi, dan (4) kemudahan

penggunaan membuat guru merasa beruntung karena dengan daya upaya yang

relatif sedikit dapat mendapatkan hasil yang diinginkan.

10. Pengaruh sosial (social influence) secara signifikan berpengaruh positif

terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

Orang-orang penting atau orang-orang yang dianggap berpengaruh terhadap

guru mendorong penggunaan TIK lewat perannya masing-masing. Orang-

orang yang berpengaruh tersebut adalah siswa, teman sejawat, kepala sekolah,

dinas pendidikan, dan keluarga.

11. Kondisi yang memfasilitasi (facilitating conditions) secara signifikan

berpengaruh positif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

Kondisi yang memfasilitasi penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi

cukup beragam antara satu sekolah dengan sekolah yang lainnya. Fasilitas

yang ada akan membentuk kepribadian melalui proses pembiasaan. Di sisi lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

216

ketersediaan fasilitas akan mendorong pimpinan sekolah untuk membuat

kebijakan yang mendorong pemanfaatan fasilitas yang ada. Hal inilah yang

membuat kondisi yang memfasilitasi secara signifikan mempengaruhi adopsi

TIK dalam pembelajaran ekonomi.

12. Perasaan terhadap penggunaan (affect toward use) secara signifikan

berpengaruh positif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

Variabel perasaan terhadap penggunaan yang terdiri dari rasa senang dan rasa

tertarik berpengaruh secara signifikan terhadap adopsi TIK dalam

pembelajaran ekonomi. Rasa senang menggunakan TIK akan mendorong

tindakan berulang dan berusaha lebih keras untuk tetap menggunakan TIK.

Rasa senang juga menumbuhkan rasa saling membantu dan keinginan untuk

bereksplorasi dalam menggunakan TIK untuk pembelajaran.

13. Sekolah negeri tidak lebih banyak mengadopsi TIK dalam pembelajaran

ekonomi dibandingkan dengan sekolah swasta.

Status sekolah tidak mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi

karena: (1) kecenderungan sekolah swasta dan negeri mendapat perlakuan

yang sama terutama kesempatan para guru untuk mendapatkan pelatihan yang

dilakukan oleh pemerintah, (2) kesempatan mendapatkan hibah sarana TIK

semakin besar meskipun tidak dapat disamakan dengan sekolah negeri, dan

(3) sarana TIK saat ini relatif terjangkau harganya baik untuk sekolah negeri

maupun sekolah swasta.

14. Umur guru ekonomi tidak berpengaruh negatif terhadap adopsi TIK dalam

pembelajaran ekonomi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

217

Umur tidak mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi. Hal ini

terjadi karena TIK yang digunakan guru cenderung homogen, yaitu

menggunakan program aplikasi yang relatif sederhana yang tanpa

membutuhkan banyak keterampilan khususnya Program Aplikasi Power Point

yang dapat dilakukan oleh guru muda maupun guru tua.

15. Guru ekonomi laki-laki tidak lebih banyak mengadopsi TIK dalam

pembelajaran ekonomi dibandingkan dengan guru ekonomi wanita.

Jenis kelamin tidak mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

Hal ini disebabkan karena hak dan kewajiban guru menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi adalah sama. Tidak ada hambatan fisik, psikis,

intelektual, dan kultural bedasarkan jenis kelamin dalam kaitanya dengan

adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

16. Pengalaman guru ekonomi tidak berpengaruh positif terhadap adopsi TIK

dalam pembelajaran ekonomi.

Pengalaman mengajar tidak mempengaruhi adopsi TIK dalam pembelajaran

ekonomi karena: (1) pengalaman lama menjadi guru tidak berarti telah lama

menggunakan TIK, penggunaan TIK di sekolah meluas baru mulai tahun 2005

sehingga keberadaan TIK di sekolah relatif baru, (2) yang berkembang pada

guru bukan kemampuan penggunaan TIK namun aspek yang lain, (3) tidak

dibarengi rasa senang menggunakan TIK, (4) berada di sekolah yang tidak

banyak menggunakan TIK, dan (5) pengalaman lama menumbuhkan sikap

yang cenderung mapan dan tidak mudah menerima hal-hal yang baru

termasuk di dalamnya adalah adopsi TIK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

218

17. Durasi mengikuti pelatihan TIK tidak berpengaruh positif terhadap adopsi

TIK dalam pembelajaran ekonomi.

Durasi mengikuti pelatihan tidak mempengaruhi adopsi TIK dalam

pembelajaran ekonomi karena: (1) materi pelatihan kurang sesuai dengan

kebutuhan guru, (2) materi yang diberikan pada pelatihan dirasakan sulit, dan

(3) kurangnya pendampingan, monitoring, dan evaluasi pasca pelatihan.

B. Implikasi Teoretik

1. Model adopsi teknologi informasi dan komunikasi yang memuat kelompok

variabel karakteristik inovasi, kelompok variabel lingkungan, variabel

perasaan terhadap penggunaan, dan kelompok variabel demografis bekerja

dengan baik dalam menjelaskan keragaan adopsi teknologi informasi dan

komunikasi dalam pembelajaran ekonomi.

2. Variabel dalam kelompok variabel karekateristik inovasi yang berpengaruh

signifikan terhadap adopsi teknologi informasi adalah variabel kesukarelaan,

keunggulan relatif, keterlihatan hasil, dan kemudahan penggunaan. Sedangkan

variabel yang tidak berpengaruh secara signifikan adalah kesesuaian, citra,

visibilitas, dan kemungkinan uji coba.

3. Semua variabel dalam kelompok variabel lingkungan yang terdiri dari

pengaruh sosial dan kondisi yang memfasilitasi berpengaruh secara signifikan

terhadap adopsi teknologi informasi dalam pembelajaran ekonomi.

4. Variabel perasaan penggunaan merupakan prediktor yang baik terhadap

adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

219

5. Kelompok variabel demografis bukan prediktor yang baik berkaitan dengan

adopsi teknologi informasi dalam pembelajaran ekonomi. Lima variabel yaitu

status sekolah, umur, jenis kelamin, pengalaman, dan durasi mengikuti

pelatihan tidak satupun yang berpengaruh signifikan terhadap adopsi TIK

dalam pembelajaran ekonomi.

C. Saran

1. TIK yang digunakan secara luas dan digunakan hampir setiap pertemuan

adalah program aplikasi Power Point. Penggunaan TIK yang memberi kesan

monoton dapat menyebabkan pembelajaran tidak menyenangkan. Maka

diperlukan TIK yang lebih bervariasi untuk mendukung proses pembelajaran

menjadi lebih efektif, efisien, dan menarik. Dalam rangka ini Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sebaiknya membantu

menyediakan media pembelajaran berbasis TIK yang cukup sulit untuk dibuat

oleh masing-masing guru, misalnya video pembelajaran, dan media interaktif.

2. Kesukarelaan berpengaruh negatif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran

ekonomi maka upaya mendorong penggunaan TIK perlu diwujudkan dalam

bentuk dorongan dan arahan dari pimpinan serta peraturan-peraturan yang

mampu mendorong penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi. Dorongan

dan arahan dapat diwujudkan dalam berbagai cara misalnya melakukan

supervisi secara berkala, memberi insentif baik berupa materi maupun insentif

sosial, dan mendorong terbentuknya komitmen untuk menggunakan TIK

secara lebih baik. Sedangkan untuk aturan-aturan yang mendukung

penggunaan TIK akan lebih efektif kalau dikaitkan dengan peraturan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

220

peraturan yang lebih bersifat operasinal, misalnya dikaitkan dengan penilaian-

penilaian pada proses akreditasi sekolah.

3. Keunggulan relatif berpengaruh terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran

ekonomi maka, dalam melakukan sosialisasi atau pelatihan TIK bagi guru

perlu membantu mereka untuk mengenali kelebihan-kelabihan dari teknologi

baru atau keunggulan relatif dibandingkan dengan teknologi yang digunakan

sebelumnya. Memulai pelatihan dengan suasana reflektif menjadi penting

ketika guru perlu membandingkan media yang dipakai sebelumnya dengan

media baru yang akan dipelajari.

4. Keterlihatan hasil berpengaruh terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran

ekonomi maka, dalam mengembangkan atau menyediakan TIK untuk

pembelajaran perlu membantu guru untuk mendapatkan gambaran yang lebih

jelas mengenai manfaat, konsekuensi, hasil, dan alasan penggunaan. Suasana

untuk saling mengkomunikasikan dan suasana untuk saling

mendemontrasikan perlu dikembangkan dan dilembagakan sehingga dalam

kalangan guru terbentuk learning community yang memungkinkan antar guru

saling belajar secara berkelanjutan.

5. Kemudahan penggunaan berpengaruh signifikan terhadap adopsi TIK dalam

pembelajaran ekonomi maka, usaha menyediakan TIK untuk pembelajaran

perlu dipilih atau dikembangkan TIK yang mudah atau praktis bagi guru (user

friendly). Pembuatan media yang kompleks sebaiknya tidak diserahkan pada

guru namun dilakukan oleh pengembang media sehingga dalam hal ini guru

dipermudah secara teknis cukup menjadi pengguna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

221

6. Pengaruh sosial berpengaruh signifikan terhadap adopsi TIK dalam

pembelajaran ekonomi maka, orang-orang yang dianggap mempengaruhi

perilaku guru dan orang-orang yang dapat dianggap penting bagi guru seperti

pimpinan sekolah, teman sejawat, siswa, dan lain-lain perlu dilibatkan untuk

memberikan dorongan agar para guru bersedia menggunakan TIK dalam

pembelajaran dengan baik. Mendorong para guru untuk terlibat dalam MGMP

secara rutin menjadi sangat penting karena akan mendorong para guru untuk

saling belajar.

7. Kondisi yang memfasilitasi berpengaruh signifikan terhadap adopsi TIK

dalam pembelajaran ekonomi maka, usaha-usaha untuk mendorong guru

menggunakan TIK dalam pembelajaran perlu melengkapi dengan program-

program yang berkaitan dengan pemenuhan sarana baik software, hardware,

maupun brainware yang memadai yang dapat diakses oleh para guru

ekonomi. Penentuan standar sarana ruang kelas menjadi sangat penting,

misalnya setiap kelas tersedia komputer, proyektor, dan pengeras suara yang

sesuai dengan piranti digital. Dibandingkan dengan mata pelajaran lain,

ketersediaan software-software khusus untuk ekonomi seperti video

pembelajaran atau berbagai bentuk TIK lain masih tertinggal maka pemerintah

perlu memfasilitasi hal ini.

8. Perasaan terhadap penggunaan berpengaruh signifikan terhadap adopsi TIK

dalam pembelajaran ekonomi maka, upaya untuk mendorong penggunaan TIK

dalam pembelajaran ekonomi perlu ditempuh dengan pengadaan TIK yang

menarik dan menyenangkan. TIK yang menarik dan menyenangkan guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

222

tentunya TIK yang membantu tugas-tugas guru, tidak sulit bagi guru, dan

dengan tampilan yang menarik. Dalam hal ini pemerintah dapat

mengembangkan buku guru yang dilengkapi dengan CD yang berisi slide,

video, dan animasi-animasi yang dapat digunakan oleh para guru dalam

pembelajaran.

9. Dari data kualitatif mengindikasikan bahwa ada interaksi-interaksi variabel

dalam mempengaruhi adopsi TIK, maka pengembangan model kuantitatif

untuk penelitian lebih lanjut perlu mempertimbangkan interaksi antar variabel.

Interaksi antar variabel yang dimaksud adalah:

a) variabel kesesuaian dengan variabel niat keperilakuan (behavioral

intention);

b) variabel kesesuaian dengan variabel kondisi yang memfasilitasi

(facilitating conditions);

c) variabel visibilitas dengan variabel keunggulan relatif;

d) variabel visibilitas dengan variabel motivasi;

e) variabel visibilitas dengan variabel pembiasaan;

f) variabel visibilitas dengan variabel perasaan terhadap penggunaan (affect

toward use).

10. Penelitian lebih lanjut perlu mempertimbangkan kualitas dan variasi

penggunaan TIK dalam pembelajaran, instrument pengukuran yang hanya

menekankan pada kuantitas penggunaan nampaknya kurang relevan dalam

konteks pembelajaran yang menuntut guru untuk menggunakan berbagai jenis

TIK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

223

DAFTAR RUJUKAN

Acemoglu, D. & Robinson, J. A. 2012. Why Nations Fail: The Origins of Power,

Prosperity and Poverty. Crown Publishing Group.

Agarwal, Ritu & Prasad, Jayesh. I997. The Role of Innovation Characteristics and

Perceived Voluntariness in the Acceptance of Information Technologies.

Decision SciencesVolume 28 Number 3 Summer I997. hal 557-582.

Ajzen, I. 1991. The Theory of Planned Behavior. Organizational Behavior and

Human Decision Processes (50). Hal 179-211.

Armstrong M. 2006. A Handbook of Human Resource Management Practice, 10th

ed.

London & Philadelphia: Kogan Page Limited

Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Askarany, Davood. 2009. Innovation Generation and Innovation Adoption. Dalam

Mehdi Khosrow-Pour (Ed.) Encyclopedia of Information Science and

Technology 2nd

Ed. Hershey: Information Science Reference (an imprint of

IGI Global). hal. 2048-2054.

Bahan Uji Publik, Kurikulum 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 29

November 2012.

Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan (BTKP), 2013. Profil Tahun 2013 Belajar

Tanpa Batas. Yogyakarta: Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga,

Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baliamoune-Lutz, M. 2003. An analysis of the determinants and effects of ICT

diffusion in developing countries. Information Technology for Development

10 (2003) hal. 151–169.

Buabeng-Andoh, C. 2012. An Exploration of Teachers‟ Skills, Perceptions and

Practices of ICT in Teaching and Learning in the Ghanaian Second-Cycle

Schools. Contemporary Educational Technology. 2012, 3(1), hal. 36-49.

Boediono. Pendidikan Kunci Pembangunan. Kompas, Senin 27 Agustus 2012.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

224

Bungin, B. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan

Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Lainnya. Edisi Pertama. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Blechar, J., & Hanseth O. 2007. From Risk Management to „Organized

Irresponsibility‟? Risks and Risk Management in the Mobile Telecom

Sector. Dalam Ole Hanseth & Claudio Ciborra(Ed). Risk, Complexity and

ICT. Edward Elgar Publishing Limited. hlm. 136-153.

Callon, M.1986. Some Elements of Sociology of Translation: Domestication of the

Scallops and the Rishermen of St. Brieuc Bay. Dalam J. Law (Ed), Power,

Action & Belief . A New Sociology of Knowledge? (hlm 196-229) London:

Routledge & Kegan Paul.

Cohen, L., Manion, L. & Morrison, K. 2007. Research Methods in Education, Sixth

edition, London & New York: Routledge.

Compeau, D. R., and Higgins, C. A. “Computer Self-Efficacy: Development of a

Measure and Initial Test,” MIS Quarterly (19:2), 1995b, hlm.189-211.

Coates, J. F. 2003. Future Innovations in Science and Technology. Dalam Larisa V.

Shavinina (Ed.) The International Handbook on Innovation (hlm. 1069-

1093). Elsevier Science Ltd.

Creswell, J. W. 2010. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan

Mixed. Edisi ketiga. Alih bahasa: Achmad Fawaid. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Davis, F. D. 1989. Perceived Usefulness, Percaived Ease of Use, and User

Acceptance of Information Tecnology. MIS Quaartly; Sep 1989; 13, 3;

ABI/INFORM Global: 319 - 340.

Davis, F. D., Bagozzi, R. P., & Warshaw, P. R. 1989. User Acceptance of Computer

Technology: A Comparison of Two Teoretical Models. Management

Science. Vol. 35. No. 8, August 1989: 982-1003.

Derballa, V. & Pousttchi, K. 2009. Mobile Knowledge Management. Dalam David

Taniar (Ed). Mobile Computing: Concepts, Methodologies, Tools, and

Applications. (hlm. 197-205). Hershey, New York: Information Science

Reference (an imprint of IGI Global).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

225

Djohar, Istiningsih, Paidi, Purwanto, Sukisno, Sudarinto, Sumardi, dan Sudiyo. 2009.

Kajian Perilaku Profesional Guru Bersertifikat Pendidik di Kabupaten

Sleman. Dewan Pendidikan Kabupaten Sleman.

Dong, J. Q. dan Zhang, X. 2011. Gender differences in adoption of information

systems: New findings from China. Computers in Human Behavior 27

(2011) hal. 384–390.

Franzoi, S. L. (1996). Social Psychology. Madison, WI: Brown and Benchmark.

Giddens, A. 1990. The Consequences of Modernity. Stanford : Stanford University

Press.

Halimah, L., Rostika, R.D., dan Sudirjo, Encep. 2009. Pengembangan Model

Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Yang Mengacu

Pada Standar Nasional Pendidikan. Jurnal Pendidikan Vol. 10 No. 2,

Oktober 2009.

Hanseth, O. 2007. Complexity and risk. Dalam Ole Hanseth & Claudio Ciborra(Ed).

Risk, Complexity and ICT. (hlm. 75-93). Edward Elgar Publishing Limited.

Hasil UAN SMA/SMK: DIY Terburuk se-Jawa, 166 Siswa Tidak

Lulus.http://www.harianjogja.com/baca/2012/05/25/hasil-uan-smasmk-diy-

terburuk-se-jawa-166-siswa-tidak-lulus-188485. Diakses 24 November

2012.

Horrigan, J. B. 2006. Portraits of American Internet Use Findings from the Pew

Internet and American Life Project. Dalam Robert Kraut, Malcolm Brynin,

Sara Kiesler (Ed) Computers, Phones, and the Internet: Domesticating

Information Technology (hlm. 21-31). New York: Oxford University Press.

Human Delopment Report 2011. United Nations Development Programme. Diakses

8 Januari 2013 dari http://hdr.undp.org/en/statistics/hdi.

Ilie, V., Slyke, C. V., Lou, H., & Day. J. 2009. Adiffusion-Based Investigation into

the Use of Lotus Domino Discussion Databases. Dalam Mehdi Khosrow-

Pour (Ed), Encyclopedia of Information Science and Technology. 2nd. New

York: Information Science Reference.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

226

Joesoef, D. 2005. Ideal: Apa, Mengapa, Bagaimana?. Dalam B. Rahmanto, dkk (Eds)

Pendidikan Nasional dalam Reformasi Politik dan Kemasyarakatan,

Kenangan untuk Ulang Tahun ke-80 Pater J. Drost, S.J. dan Pesta Emas

Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata

Dharma.

Jogiyanto. 2007. Sistem Informasi Keperilakuan. Edisis Revisi. Yogyakarta: Penerbit

Andi.

Johnsen, B. & Christensen, L. 2004. Educational Research, Quantitative, Qualitative,

and Mix Approach. 2nd. International Pearson.

Johnson, R.B. & Onwuegbuzie, A.J. 2004. Mixed Methods Research: A Research

Paradigm Whose Time Has Come. Educational Researcher, Vol. 33, No. 7,

hal. 14-26.

Juma, C. & Yee-Cheong, L. 2005. Innovation: Applying Knowledge in Development,

UN Millennium Project 2005. United Nation Development Programme.

Kelman, H.C. 1958. Compliance, Identification, and Internalization: Three Processes

of Attitude Change. Conflict Resolution, Volume II, Nomor 1, hal 51-60.

Kelulusan UN di DIY 76,3 Persen

(http://edukasi.kompas.com/read/2010/04/25/06191450/Kelulusan.UN.di.DI

Y.76.3.Persen), diakses 18 Januari 2012.

Komalasari, Kokom. 2010. Difusi Inovasi Pembelajaran Kontekstual Dalam

Pendidikan Kewarganegaraan. Jurnal Ilmu Pendidikan, 17 (1): 218-224.

Kotrlik J. W. dan Redmann D. H. 2009. Technology Adoption for Use in Instruction

by Secondary Technology Education Teachers. Journal of Technology

Education Vol. 21 No. 1, 2009. hal. 44-59.

Krejcie, R.V. & Morgan, D.W. (1970). Determining sample size for research

activities. Educational and Psychological Measurement, 30, 607-610.

Kualitas Guru Lolos Sertifikasi Tetap Rendah. (Diakses : 25 Januari 2012 dari

http://edukasi.kompas.com/read/2010/11/01/06080956/ Kualitas.

Guru.Lolos.Sertifikasi.Tetap.Rendah).

Kompas, 26 November 2010. 70 Persen Guru Belum Melek Komputer.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

227

Kurang Kreatif, Guru Pilih Kekerasan. (Diakses 24 Januari 2012 dari

http://edukasi.kompas.com/read/2010/08/02/19244692/Kurang.Kreatif.Guru.

Pilih.Kekerasan).

Ling, R. & Yttri, B. 2006. Control, Emancipation, and Status The Mobile Telephone

in Teens‟ Parental and Peer Relationships. Dalam Robert Kraut, Malcolm

Brynin, Sara Kiesler (Ed) Computers, Phones, and the Internet:

Domesticating Information Technology. New York: Oxford. hlm. 219-234.

Lubis, Mochtar. 2012. Manusia Indonesia: Sebuah Pertanggungjawaban. Jakarta:

Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Luo, X. & Warkentin, M. 2009. Consumers‟ Preferences and Attitudes Toward

Mobile Office Use: A Technology Trade-Off Research Agenda. Dalam

David Taniar (Ed). Mobele Computing: Concepts, Methodologies, Tools,

and Applications. (hlm. 2203-2211). Hershey, New York: Information

Science Reference (an imprint of IGI Global).

Moore, G., & Benbasat, I. (1991). Development of an instrument to measure the

perceptions of adopting an information technology innovation. Information

Systems Research, 2(3), 192-222.

OECD. 1996. The Knowledge-Based Economy. Organisation Fpr Economic Co-

operation and Development. Paris: Head of Publications Service, OECD.

Ong, J.W., Poong, Yew-Siang, & Ng, Tuan Hock. 2008. 3G Services Adoption

among University Students: Diffusion of Innovation Theory,

Communications of the IBIMA, Volume 3, 2008.

Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta No. 4 tahun 2009 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Tahun 2009-2013.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007

tentang Standar Sarana Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah

(SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs),

dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).

Peraturan Menteri pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun

2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007

tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

228

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19, Tahun 2005, tentang Stándar

Nasional Pendidikan.

Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pendidikan Nasional tahun 2010-2014.

2010. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia.

Richardson, Jayson. 2009. Diffusion of Technology Adoption in Cambodia: The Test

of a Theory. International Journal of Education and Development Using

Information and Communication Technology (IJEDICT), 2009. Vol. 5, Issue

3. hal. 157-171.

Rogers, E. M. 2003. “Diffussion of Innovation”. New York: The Free Press A

Division of Simaon & Schaster Inc.

Rogers, Patricia L. 2009. How Teachers Use Instructional Design in Real

Classrooms. Dalam Mehdi Khosrow-Pour (Ed.) Encyclopedia of Information

Science and Technology 2nd

Ed. Hershey: Information Science Reference (an

imprint of IGI Global). hal. 1777-1781.

Savege, S. J. 2009. The Effect of Information Technology on Economic Education.

The Journal of Economic Education Vol. 40 No.4 Fall 2009.

Skilbeck, M. 2007. To be a Teacher. Dalam Rupert Maclean (Ed) Learning and

Teaching for the Twenty-First Century. Bonn: UNESCO-UNEVOC

International Centre for Education.

Slyke, C. V., Case, T., Dick, G., & Ilie, V., 2010. The Importance of Compatibility

and Pressure on Intentions to Engage in Distance Learning. Communications

of Association for Information Systems. Vol. 27, Article 22, hal. 395-414.

August 2010.

Souitaris, V. 2003. Determinants of Technological Innovation: Current Research

Trends and Future. Dalam Larisa V. Shavinina (Ed.) The International

Handbook on Innovation (hlm. 513-528). Elsevier Science Ltd.

Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sultan Kecewa Hasil UN DIY. (Diakses tanggal 24 Januari 2012 dari

http://harianjoglosemar.com/berita/sultan-kecewa-hasil-un-diy-

14203.html?page=5).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

229

Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor: 655a Tahun 2009 tentang Rencana

Strategis Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta, 2009-2013.

Standar Kompetensi Mata Pelajaran Ekonomi Sekolah Menengah Atas dan Madrasah

Aliyah Kurikulum 2004 (Draf). Departemen Pendidikan Nasional. Tahun

2003.

Surry, D. W. & Ely, D. P. 2002. Adoption, Diffusion, Implementation, and

Institutionalization of Instructional Design and Technology. Dalam Robert

A. Reiser & John V. Dempsey (Ed) Trends and Issues In Instructional

Design and Technology. New Jersey: Pearson Education. hlm. 183-193.

Tapscott, D. 2009. Growing Up Digital How The Net Generation Is Changing Your

World. New York: McGraw-Hill.

Tatnall, A. 2009.Researching Technological Innovation in Small Business. Dalam

Mehdi Khosrow-Pour (Ed), Encyclopedia of Information Science and

Technology. 2nd. New York: Information Science Reference.

Thomas, R.L. 1997. Modern Econometrics An Introduction. Harlow: Addison-Wesly

Thompson, R. L., Higgins, C. A., and Howell, J. M. “Personal Computing: Toward a

Conceptual Model of Utilization,” MIS Quarterly (15:1),1991, hal. 124-

143.

Tilaar, H.A.R. (2000). “Pendidikan Abad ke-21 Menunjang Knowledge-based

Economy”. Analisis CSIS, Edisi Tahun XXIX 2000. No.3.

Toffler. A. 1981. The Third Wave. Bantam Books, Inc.

Tornatzky, L.G. & Klein, K.J. 1982. “Innovation Characteristics and Innovation

Adoption-Implementation: A Meta-Analysis of Findings”. IEEE

Transaction on Engineering Management, Vol. EM.29. No.1, February

1982: 28-45.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007, tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2003, tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

230

UNDP. 2013. Human Development Report 2013, The Rise of the South: Human

Progress in a Diverse World, Explanatory note on 2013 HDR composite

indices Indonesia.

van Braak, J., Tondeur, J., dan Valcke, M. 2004. Explaining Different Types of

Computer Use Among Primary School Teachers. European Journal of

Psychology of Education. 2004, Vol. XIX, no. 4, hal. 407-422

Vannatta R. A. dan Fordham N. 2004. Teacher Dispositions as Predictors of

Classroom Technology Use. Journal of Research on Technology in

Education : Volume 36 Number 3. hal. 253-271.

Venkatesh, V. dan Morris, M.G., Davis, G.B., dan Davis, F.D. 2003. “User

Acceptance of Information Technology: Toward a Unified Veiw”, MIS

Quarterly (27: 3), 2003, hal. 425-478.

Venkatesh, V. dan Davis, F. D. “A Theoretical Extension of the Technology

Acceptance Model: Four Longitudinal Field Studies”, Management

Science (45:2), 2000, hal. 186-204

Widarjono, Agus. 2010. Analisis Statistika Multivariat Terapan. Yogyakarta: UPP

STIM YKPN.

Zizek, S. 2010. A Permanent Economic Emergency. New Left Review No.64 Juli-

Agustus 2010: 85-95.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

231

Lampiran 1. Kuesioner Kuantitatif

KUESIONER

ADOPSI TIK OLEH GURU DALAM INOVASI PEMBELAJARAN EKONOMI

SMA DI DIY

A. Nama :…………………………………....(boleh tidak diisi)

B. Sekolah Tampat Bertugas : SMA..………………………………………………

C. Usia :……… Tahun

D. Jenis Kelamin : Pria/Wanita (lingkari yang sesuai)

E. Lama Menjadi Guru Ekonomi :…….…Tahun

F. Jumlah Waktu Pelatihan TIK yang Pernah Diikuti:…….Jam

G. Pendidikan Tinggi yang Pernah Ditempuh (jenjang D1/D2/D3/S1/S2/S3) (tuliskan

dalam tabel dibawah)

No. Jenjang Pendidikan Program Studi

1.

2.

3.

Petunjuk Pengisian:

Berilah tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu.

Keterangan:

1. SS = Sangat Setuju

2. S = Setuju

3. N = Netral

4. TS = Tidak Setuju

5. STS = Sangat Tidak Setuju

NO. PERNYATAAN RESPON

SS S N TS STS

Adopsi Pada Saat Ini - - - - -

1. Saya banyak menggunakan TIK untuk mengerjakan

tugas saya.

2. Bila memungkinkan, saya menggunakan TIK untuk

mengerjakan tugas saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

232

NO. PERNYATAAN RESPON

SS S N TS STS

3. Saya sering menggunakan TIK untuk mengerjakan tugas

saya.

4. Bila sesuai, saya menggunakan TIK untuk mengerjakan

tugas saya.

Kesukarelaan - - - - -

5. Atasan saya mengharapkan saya menggunakan TIK.

6. Atasan saya tidak menuntut saya menggunakan TIK.

7. Meskipun mungkin bermanfaat, menggunakan TIK

sungguh tidak diwajibkan dalam pekerjaan saya.

Keunggulan Relatif - - - - -

8. Menggunakan TIK membuat saya mampu

menyelesaikan tugas dengan lebih cepat.

9. Menggunakan TIK meningkatkan kualitas pekerjaan

saya.

10. Menggunakan TIK mempermudah saya dalam

mengerjakan tugas.

11. Menggunakan TIK meningkatkan kinerja pekerjaan

saya.

12. Secara keseluruhan, saya berpendapat bahwa

menggunakan TIK sangat menguntungkan dalam

pekerjaan saya.

13. Menggunakan TIK meningkatkan efektivitas kerja saya.

14. Menggunakan TIK membuat saya lebih mampu

mengendalikan pekerjaan saya.

15. Menggunakan TIK meningkatkan produktivitas saya.

Kesesuaian - - - - -

16. Menggunakan TIK sesuai dengan segala aspek

pekerjaan saya.

17. Menggunakan TIK benar-benar sesuai dengan keadaan

saya sekarang ini.

18. Saya berpendapat bahwa menggunakan TIK sangat

cocok dengan cara kerja yang saya senangi.

19. Menggunakan TIK sesuai dengan gaya kerja saya. Citra - - - - -

20. Menggunakan TIK meningkatkan citra saya dalam

organisasi sekolah saya.

21. Orang-orang di sekolah saya yang menggunakan TIK

memiliki gengsi yang lebih tinggi daripada mereka yang

tidak.

22. Orang-orang di sekolah saya yang menggunakan TIK

memiliki profil yang lebih tinggi (lebih terpandang)

daripada yang tidak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

233

NO. PERNYATAAN RESPON

SS S N TS STS

23. Di sekolah saya, memiliki TIK merupakan simbol

status.

Keterlihatan Hasilnya - - - - -

24. Saya tidak akan kesulitan memberitahu orang lain

tentang manfaat menggunakanTIK.

25. Saya percaya bahwa saya dapat memberitahu orang lain

konsekuensi menggunakanTIK.

26. Hasil mengggunakan TIK jelas bagi saya.

27. Saya tidak akan kesulitan menjelaskan mengapa

menggunakan TIK mungkin bermanfaat atau mungkin

tidak bermanfaat.

Visibilitas - - - - -

28. Saya telah melihat apa yang orang lain lakukan ketika

menggunakan TIK mereka.

29. Di sekolah saya, orang dapat melihat banyak meja yang

adaTIK-nya.

30. TIK tidak terlalu nampak di sekolah saya.

31. Mudah bagi saya untuk melihat orang lain

menggunakan TIK.

32. Saya belum melihat banyak orang menggunakan TIK

di sekolah saya.

Kemungkinan Uji Coba - - - - -

33. Saya tahu kemana harus pergi untuk dapat secara

memuaskan menguji-coba berbagai penggunaan TIK.

34. Ada tersedia TIK bagi saya untuk menguji coba secara

memadai berbagai aplikasi.

35. Sebelum memutuskan apakah akan menggunakan

aplikasi TIK, saya dapat menguji-cobanya sebagaimana

seharusnya.

36. Saya telah diijinkan menggunakan TIK dengan masa

percobaan yang cukup lama untuk mengetahui

kegunaannya.

37. Saya dapat mencoba-coba TIK sebagaimana diperlukan.

38. Saya dapat menggunakan program aplikasi TIK untuk

jangka waktu yang cukup lama guna mencobanya.

39. Saya sesungguhnya tidak memliki kesempatan yang

cukup untuk mencoba banyak hal pada TIK.

40. Uji-coba yang baik dalam tugas untuk mencoba

berbagai penggunaan TIK tak mungkin dilakukan.

Kemudahan dalam Menggunakan - - - - -

41. Bagi saya, belajar mengoperasikan TIK merupakan hal

yang mudah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

234

NO. PERNYATAAN RESPON

SS S N TS STS

42. Bagi saya, membuat TIK menjadi hal yang saya

inginkan adalah sesuatu hal yang mudah.

43. Interaksi saya dengan TIK jelas dan mudah dipahami.

44. Saya merasa bahwa berinteraksi dengan TIK bersifat

fleksibel.

45. Bagi saya, mudah saja untuk menjadi trampil dalam

menggunakan TIK.

46. Saya merasa bahwa TIK mudah digunakan.

Pengaruh Sosial - - - - -

47. Orang yang mempengaruhi perilaku saya berpendapat

bahwa saya harus menggunakan TIK.

48. Orang yang bagi saya penting berpendapat bahwa saya

harus menggunakan TIK.

Kondisi yang Memfasilitasi - - - - -

49. Saya memiliki sumberdaya yang diperlukan untuk

menggunakan TIK.

50. Saya memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk

menggunakan TIK.

51. Tersedia orang (atau kelompok) tertentu yang akan

membantu bila terjadi kesulitan dalam menggunakan

TIK.

Perasaan terhadap Penggunaan - - - - -

52. TIK membuat pekerjaan lebih menarik.

53. Bekerja dengan TIK yang ada menyenangkan.

Setelah membaca dan mengisi kuesioner ini, jika Bapak/Ibu ingin memberi catatan

(tidak wajib) bagi peneliti silahkan ditulis di bawah ini.

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

235

Lampiran 2. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Adopsi TIK (AD)

RELIABILITY

/VARIABLES=AD1 AD2 AD3 AD4

/SCALE('Adopsi TIK (AD)') ALL

/MODEL=ALPHA.

Reliability

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav

Scale: Adopsi TIK (AD) Case Processing Summary

N %

Cases Valid 33 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 33 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,829 4

Validitas

CORRELATIONS

/VARIABLES=AD AD1 AD2 AD3 AD4

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav

Correlations

AD AD1 AD2 AD3 AD4

AD Pearson Correlation 1 ,818** ,860

** ,828

** ,789

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 33 33 33 33 33

AD1 Pearson Correlation ,818** 1 ,636

** ,646

** ,432

*

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,012

N 33 33 33 33 33

AD2 Pearson Correlation ,860** ,636

** 1 ,626

** ,634

**

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

236

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 33 33 33 33 33

AD3 Pearson Correlation ,828** ,646

** ,626

** 1 ,466

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,006

N 33 33 33 33 33

AD4 Pearson Correlation ,789** ,432

* ,634

** ,466

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,012 ,000 ,006 N 33 33 33 33 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

2. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kesukarelaan (SR)

a. Awal

GET

FILE='D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav'.

RELIABILITY

/VARIABLES=SR1 SR2 SR3 SR4

/SCALE('Kesukarelaan (SR)') ALL

/MODEL=ALPHA.

Reliability

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav

Scale: Kesukarelaan (SR)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 33 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 33 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,571 4

CORRELATIONS

/VARIABLES=SR SR1 SR2 SR3 SR4

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

237

Validitas

Correlations

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav

Correlations

SR SR1 SR2 SR3 SR4

SR Pearson Correlation 1 ,564** ,441

* ,844

** ,773

**

Sig. (2-tailed) ,001 ,010 ,000 ,000

N 33 33 33 33 33

SR1 Pearson Correlation ,564** 1 -,116 ,341 ,504

**

Sig. (2-tailed) ,001 ,519 ,052 ,003

N 33 33 33 33 33

SR2 Pearson Correlation ,441* -,116 1 ,280 -,043

Sig. (2-tailed) ,010 ,519 ,114 ,811

N 33 33 33 33 33

SR3 Pearson Correlation ,844** ,341 ,280 1 ,525

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,052 ,114 ,002

N 33 33 33 33 33

SR4 Pearson Correlation ,773** ,504

** -,043 ,525

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,003 ,811 ,002 N 33 33 33 33 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

b. Revisi

RELIABILITY

/VARIABLES=SR1 SR3 SR4

/SCALE('Kesukarelaan Rev (SR)') ALL

/MODEL=ALPHA.

Reliability

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-SR.sav

Scale: Kesukarelaan (SR)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 33 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 33 100,0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

238

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 33 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 33 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,693 3

CORRELATIONS

/VARIABLES=SR SR1 SR3 SR4

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Validitas

Correlations

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-SR.sav

Correlations

SR SR1 SR3 SR4

SR Pearson Correlation 1 ,674** ,822

** ,876

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 33 33 33 33

SR1 Pearson Correlation ,674** 1 ,341 ,504

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,052 ,003

N 33 33 33 33

SR3 Pearson Correlation ,822** ,341 1 ,525

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,052 ,002

N 33 33 33 33

SR4 Pearson Correlation ,876** ,504

** ,525

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,003 ,002 N 33 33 33 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

3. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Keunggulan Relatif (KR)

GET

FILE='D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav'.

RELIABILITY

/VARIABLES=KR1 KR2 KR3 KR4 KR5 KR6 KR7 KR8

/SCALE('Keunggulan Relatif (KR)') ALL

/MODEL=ALPHA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

239

Reliability

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav

Scale: Keunggulan Relatif (KR)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 33 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 33 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,980 8

Validitas

CORRELATIONS

/VARIABLES=KR KR1 KR2 KR3 KR4 KR5 KR6 KR7 KR8

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav

Correlations

KR KR1 KR2 KR3 KR4 KR5 KR6 KR7 KR8

KR Pearson Correlation

1 ,925** ,934

** ,976

** ,976

** ,973

** ,973

** ,857

** ,944

**

Sig. (2-tailed)

,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33

KR1 Pearson Correlation

,925** 1 ,877

** ,938

** ,938

** ,873

** ,873

** ,705

** ,826

**

Sig. (2-tailed)

,000

,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33

KR2 Pearson Correlation

,934** ,877

** 1 ,935

** ,935

** ,877

** ,877

** ,741

** ,846

**

Sig. (2-tailed)

,000 ,000

,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

240

KR3 Pearson Correlation

,976** ,938

** ,935

** 1 1,000

** ,938

** ,938

** ,773

** ,886

**

Sig. (2-tailed)

,000 ,000 ,000

,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33

KR4 Pearson Correlation

,976** ,938

** ,935

** 1,000

** 1 ,938

** ,938

** ,773

** ,886

**

Sig. (2-tailed)

,000 ,000 ,000 ,000

,000 ,000 ,000 ,000

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33

KR5 Pearson Correlation

,973** ,873

** ,877

** ,938

** ,938

** 1 1,000

**

,807** ,928

**

Sig. (2-tailed)

,000 ,000 ,000 ,000 ,000

,000 ,000 ,000

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33

KR6 Pearson Correlation

,973** ,873

** ,877

** ,938

** ,938

** 1,000

** 1 ,807

** ,928

**

Sig. (2-tailed)

,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

,000 ,000

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33

KR7 Pearson Correlation

,857** ,705

** ,741

** ,773

** ,773

** ,807

** ,807

** 1 ,806

**

Sig. (2-tailed)

,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

,000

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33

KR8 Pearson Correlation

,944** ,826

** ,846

** ,886

** ,886

** ,928

** ,928

** ,806

** 1

Sig. (2-tailed)

,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

4. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kesesuaian (KS)

RELIABILITY

/VARIABLES=KS1 KS2 KS3 KS4

/SCALE('Kesesuaian (KS)') ALL

/MODEL=ALPHA.

Reliability

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav

Scale: Kesesuaian (KS)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 33 100,0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

241

Excludeda 0 ,0

Total 33 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,921 4

Validitas

CORRELATIONS

/VARIABLES=KS KS1 KS2 KS3 KS4

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav

Correlations

KS KS1 KS2 KS3 KS4

KS Pearson Correlation 1 ,885** ,881

** ,951

** ,893

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 33 33 33 33 33

KS1 Pearson Correlation ,885** 1 ,754

** ,788

** ,651

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 33 33 33 33 33

KS2 Pearson Correlation ,881** ,754

** 1 ,782

** ,689

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 33 33 33 33 33

KS3 Pearson Correlation ,951** ,788

** ,782

** 1 ,858

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 33 33 33 33 33

KS4 Pearson Correlation ,893** ,651

** ,689

** ,858

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 N 33 33 33 33 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

5. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Citra (CT)

RELIABILITY

/VARIABLES=CT1 CT2 CT3 CT4

/SCALE('Citra (CT)') ALL

/MODEL=ALPHA.

Reliability

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

242

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav

Scale: Citra (CT)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 33 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 33 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,898 4

Validitas

CORRELATIONS

/VARIABLES=CT CT1 CT2 CT3 CT4

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav

Correlations

CT CT1 CT2 CT3 CT4

CT Pearson Correlation 1 ,789** ,938

** ,937

** ,833

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 33 33 33 33 33

CT1 Pearson Correlation ,789** 1 ,697

** ,677

** ,460

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,007

N 33 33 33 33 33

CT2 Pearson Correlation ,938** ,697

** 1 ,868

** ,703

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 33 33 33 33 33

CT3 Pearson Correlation ,937** ,677

** ,868

** 1 ,717

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 33 33 33 33 33

CT4 Pearson Correlation ,833** ,460

** ,703

** ,717

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,007 ,000 ,000 N 33 33 33 33 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

243

6. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Keterlihatan Hasilnya (KH)

RELIABILITY

/VARIABLES=KH1 KH2 KH3 KH4

/SCALE('Keterlihatan Hasilnya (KH)') ALL

/MODEL=ALPHA.

Reliability

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav

Scale: Keterlihatan Hasilnya (KH)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 33 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 33 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,918 4

Validitas

CORRELATIONS

/VARIABLES=KH KH1 KH2 KH3 KH4

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav

Correlations

KH KH1 KH2 KH3 KH4

KH Pearson Correlation 1 ,930** ,894

** ,834

** ,936

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 33 33 33 33 33

KH1 Pearson Correlation ,930** 1 ,835

** ,653

** ,837

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 33 33 33 33 33

KH2 Pearson Correlation ,894** ,835

** 1 ,647

** ,754

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

244

N 33 33 33 33 33

KH3 Pearson Correlation ,834** ,653

** ,647

** 1 ,743

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 33 33 33 33 33

KH4 Pearson Correlation ,936** ,837

** ,754

** ,743

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 N 33 33 33 33 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

7. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Visibilitas (VS)

a. Awal

RELIABILITY

/VARIABLES=VS1 VS2 VS3 VS4 VS5 VS6

/SCALE('Visibilitas (VS)') ALL

/MODEL=ALPHA.

Reliability

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav

Scale: Visibilitas (VS)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 33 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 33 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,707 6

Validitas

CORRELATIONS

/VARIABLES=VS VS1 VS2 VS3 VS4 VS5 VS6

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

245

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav

Correlations

VS VS1 VS2 VS3 VS4 VS5 VS6

VS Pearson Correlation

1 ,605** ,653

** ,877

** ,633

** ,433

* ,599

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,012 ,000

N 33 33 33 33 33 33 33

VS1 Pearson Correlation

,605** 1 ,416

* ,416

* ,256 ,329 ,036

Sig. (2-tailed) ,000 ,016 ,016 ,151 ,062 ,843

N 33 33 33 33 33 33 33

VS2 Pearson Correlation

,653** ,416

* 1 ,550

** ,255 -,014 ,297

Sig. (2-tailed) ,000 ,016 ,001 ,153 ,940 ,094

N 33 33 33 33 33 33 33

VS3 Pearson Correlation

,877** ,416

* ,550

** 1 ,434

* ,120 ,685

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,016 ,001 ,012 ,506 ,000

N 33 33 33 33 33 33 33

VS4 Pearson Correlation

,633** ,256 ,255 ,434

* 1 ,493

** ,105

Sig. (2-tailed) ,000 ,151 ,153 ,012 ,004 ,563

N 33 33 33 33 33 33 33

VS5 Pearson Correlation

,433* ,329 -,014 ,120 ,493

** 1 -,101

Sig. (2-tailed) ,012 ,062 ,940 ,506 ,004 ,576

N 33 33 33 33 33 33 33

VS6 Pearson Correlation

,599** ,036 ,297 ,685

** ,105 -,101 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,843 ,094 ,000 ,563 ,576 N 33 33 33 33 33 33 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

b. Revisi

GET

FILE='D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-VS.sav'.

COMPUTE VS=VS1 + VS2 + VS3 + VS4 + VS6.

EXECUTE.

RELIABILITY

/VARIABLES=VS1 VS2 VS3 VS4 VS6

/SCALE('Visibilitas Rev (VS)') ALL

/MODEL=ALPHA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

246

Reliability

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-VS.sav

Scale: Visibilitas (VS)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 33 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 33 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,733 5

Validitas

CORRELATIONS

/VARIABLES=VS VS1 VS2 VS3 VS4 VS6

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-VS.sav

Correlations

VS VS1 VS2 VS3 VS4 VS6

VS Pearson Correlation 1 ,569** ,713

** ,920

** ,556

** ,677

**

Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,001 ,000

N 33 33 33 33 33 33

VS1 Pearson Correlation ,569** 1 ,416

* ,416

* ,256 ,036

Sig. (2-tailed) ,001 ,016 ,016 ,151 ,843

N 33 33 33 33 33 33

VS2 Pearson Correlation ,713** ,416

* 1 ,550

** ,255 ,297

Sig. (2-tailed) ,000 ,016 ,001 ,153 ,094

N 33 33 33 33 33 33

VS3 Pearson Correlation ,920** ,416

* ,550

** 1 ,434

* ,685

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,016 ,001 ,012 ,000

N 33 33 33 33 33 33

VS4 Pearson Correlation ,556** ,256 ,255 ,434

* 1 ,105

Sig. (2-tailed) ,001 ,151 ,153 ,012 ,563

N 33 33 33 33 33 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

247

VS6 Pearson Correlation ,677** ,036 ,297 ,685

** ,105 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,843 ,094 ,000 ,563 N 33 33 33 33 33 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

8. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kemungkinan Uji Coba (KU)

a. Awal

GET

FILE='D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav'.

RELIABILITY

/VARIABLES=KU1 KU2 KU3 KU4 KU5 KU6 KU7 KU8 KU9 KU10 KU11

/SCALE('Kemungkinan Uji Coba (KU)') ALL

/MODEL=ALPHA.

Reliability

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav

Scale: Kemungkinan Uji Coba (KU)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 33 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 33 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,810 11

Validitas

CORRELATIONS

/VARIABLES=KU KU1 KU2 KU3 KU4 KU5 KU6 KU7 KU8 KU9 KU10 KU11

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

248

Correlations

KU KU1 KU2 KU3 KU4 KU5 KU6 KU7 KU8 KU9 KU10 KU11

KU Pearson Correlation

1 ,477*

*

,804** ,740

*

*

,761** ,714

** ,598

*

*

,635*

*

,304 ,564*

*

,531** ,424

*

Sig. (2-tailed) ,005 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,086 ,001 ,001 ,014

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33

KU1 Pearson Correlation

,477**

1 ,234 ,199 ,345* ,096 ,295 ,254 ,202 ,221 ,234 ,018

Sig. (2-tailed) ,005 ,190 ,267 ,049 ,596 ,096 ,154 ,259 ,217 ,190 ,922

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33

KU2 Pearson Correlation

,804**

,234 1 ,601*

*

,695** ,740

** ,309 ,427

* ,107 ,360

* ,449

** ,389

*

Sig. (2-tailed) ,000 ,190 ,000 ,000 ,000 ,080 ,013 ,552 ,040 ,009 ,025

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33

KU3 Pearson Correlation

,740**

,199 ,601** 1 ,475

** ,554

** ,352

* ,550

*

*

,077 ,431* ,226 ,378

*

Sig. (2-tailed) ,000 ,267 ,000 ,005 ,001 ,045 ,001 ,669 ,012 ,205 ,030

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33

KU4 Pearson Correlation

,761**

,345* ,695

** ,475

*

*

1 ,740** ,268 ,376

* ,114 ,253 ,460

** ,337

Sig. (2-tailed) ,000 ,049 ,000 ,005 ,000 ,132 ,031 ,527 ,156 ,007 ,055

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33

KU5 Pearson Correlation

,714**

,096 ,740** ,554

*

*

,740** 1 ,208 ,272 ,100 ,075 ,515

** ,458

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,596 ,000 ,001 ,000 ,246 ,125 ,581 ,677 ,002 ,007

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33

KU6 Pearson Correlation

,598**

,295 ,309 ,352* ,268 ,208 1 ,335 ,258 ,514

*

*

,244 ,157

Sig. (2-tailed) ,000 ,096 ,080 ,045 ,132 ,246 ,056 ,147 ,002 ,172 ,384

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33

KU7 Pearson Correlation

,635**

,254 ,427* ,550

*

*

,376* ,272 ,335 1 ,105 ,561

*

*

,070 ,128

Sig. (2-tailed) ,000 ,154 ,013 ,001 ,031 ,125 ,056 ,561 ,001 ,697 ,477

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33

KU8 Pearson Correlation

,304 ,202 ,107 ,077 ,114 ,100 ,258 ,105 1 -,109 ,042 ,141

Sig. (2-tailed) ,086 ,259 ,552 ,669 ,527 ,581 ,147 ,561 ,547 ,818 ,433

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33

KU9 Pearson Correlation

,564**

,221 ,360* ,431

* ,253 ,075 ,514

*

*

,561*

*

-,109 1 ,309 -,070

Sig. (2-tailed) ,001 ,217 ,040 ,012 ,156 ,677 ,002 ,001 ,547 ,080 ,700

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33

KU10

Pearson Correlation

,531**

,234 ,449** ,226 ,460

** ,515

** ,244 ,070 ,042 ,309 1 -,090

Sig. (2-tailed) ,001 ,190 ,009 ,205 ,007 ,002 ,172 ,697 ,818 ,080 ,618

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33

KU11

Pearson Correlation

,424*

,018 ,389* ,378

* ,337 ,458

** ,157 ,128 ,141 -,070 -,090 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

249

Sig. (2-tailed) ,014 ,922 ,025 ,030 ,055 ,007 ,384 ,477 ,433 ,700 ,618 N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

b. Revisi GET

FILE='D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-KU.sav'.

COMPUTE KU=KU2 + KU3 + KU4 + KU5 + KU6 + KU7 + KU9 + KU10.

EXECUTE.

RELIABILITY

/VARIABLES=KU2 KU3 KU4 KU5 KU6 KU7 KU9 KU10

/SCALE('KU') ALL

/MODEL=ALPHA.

Reliability

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-KU.sav

Scale: Kemungkinan Uji Coba (KU)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 33 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 33 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,839 8

Validitas

CORRELATIONS

/VARIABLES=KU KU2 KU3 KU4 KU5 KU6 KU7 KU9 KU10

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

250

Correlations

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-KU.sav

Correlations

KU KU2 KU3 KU4 KU5 KU6 KU7 KU9 KU10

KU Pearson Correlation

1 ,817** ,755

** ,753

** ,725

** ,576

** ,661

** ,660

** ,593

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33

KU2 Pearson Correlation

,817** 1 ,601

** ,695

** ,740

** ,309 ,427

* ,360

* ,449

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,080 ,013 ,040 ,009

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33

KU3 Pearson Correlation

,755** ,601

** 1 ,475

** ,554

** ,352

* ,550

** ,431

* ,226

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,005 ,001 ,045 ,001 ,012 ,205

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33

KU4 Pearson Correlation

,753** ,695

** ,475

** 1 ,740

** ,268 ,376

* ,253 ,460

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,005 ,000 ,132 ,031 ,156 ,007

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33

KU5 Pearson Correlation

,725** ,740

** ,554

** ,740

** 1 ,208 ,272 ,075 ,515

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,000 ,246 ,125 ,677 ,002

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33

KU6 Pearson Correlation

,576** ,309 ,352

* ,268 ,208 1 ,335 ,514

** ,244

Sig. (2-tailed) ,000 ,080 ,045 ,132 ,246 ,056 ,002 ,172

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33

KU7 Pearson Correlation

,661** ,427

* ,550

** ,376

* ,272 ,335 1 ,561

** ,070

Sig. (2-tailed) ,000 ,013 ,001 ,031 ,125 ,056 ,001 ,697

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33

KU9 Pearson Correlation

,660** ,360

* ,431

* ,253 ,075 ,514

** ,561

** 1 ,309

Sig. (2-tailed) ,000 ,040 ,012 ,156 ,677 ,002 ,001 ,080

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33

KU10 Pearson Correlation

,593** ,449

** ,226 ,460

** ,515

** ,244 ,070 ,309 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,009 ,205 ,007 ,002 ,172 ,697 ,080 N 33 33 33 33 33 33 33 33 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

251

9. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kemudahan (KD)

RELIABILITY

/VARIABLES=KD1 KD2 KD3 KD4 KD5 KD6

/SCALE('Persepsi Kemudahan Dalam Menggunakan (KD)') ALL

/MODEL=ALPHA.

Reliability

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav

Scale: Persepsi Kemudahan Dalam Menggunakan (KD)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 33 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 33 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,935 6

Validitas

CORRELATIONS

/VARIABLES=KD KD1 KD2 KD3 KD4 KD5 KD6

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav

Correlations

KD KD1 KD2 KD3 KD4 KD5 KD6

KD Pearson Correlation

1 ,878** ,828

** ,850

** ,851

** ,897

** ,937

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 33 33 33 33 33 33 33

KD1 Pearson Correlation

,878** 1 ,685

** ,654

** ,576

** ,805

** ,800

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 33 33 33 33 33 33 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

252

KD2 Pearson Correlation

,828** ,685

** 1 ,583

** ,758

** ,603

** ,745

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 33 33 33 33 33 33 33

KD3 Pearson Correlation

,850** ,654

** ,583

** 1 ,778

** ,703

** ,758

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 33 33 33 33 33 33 33

KD4 Pearson Correlation

,851** ,576

** ,758

** ,778

** 1 ,693

** ,745

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 33 33 33 33 33 33 33

KD5 Pearson Correlation

,897** ,805

** ,603

** ,703

** ,693

** 1 ,864

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 33 33 33 33 33 33 33

KD6 Pearson Correlation

,937** ,800

** ,745

** ,758

** ,745

** ,864

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 33 33 33 33 33 33 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

10. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Pengaruh Sosial (PS)

a. Awal

RELIABILITY

/VARIABLES=PS1 PS2 PS3 PS4

/SCALE('Pengaruh Sosial (PS)') ALL

/MODEL=ALPHA.

Reliability

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav

Scale: Pengaruh Sosial (PS)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 33 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 33 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

253

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,568 4

Validitas

CORRELATIONS

/VARIABLES=PS PS1 PS2 PS3 PS4

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav

Correlations

PS PS1 PS2 PS3 PS4

PS Pearson Correlation 1 ,878** ,864

** ,459

** ,270

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,007 ,128

N 33 33 33 33 33

PS1 Pearson Correlation ,878** 1 ,930

** ,088 -,094

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,625 ,604

N 33 33 33 33 33

PS2 Pearson Correlation ,864** ,930

** 1 ,076 -,131

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,675 ,466

N 33 33 33 33 33

PS3 Pearson Correlation ,459** ,088 ,076 1 ,338

Sig. (2-tailed) ,007 ,625 ,675 ,054

N 33 33 33 33 33

PS4 Pearson Correlation ,270 -,094 -,131 ,338 1

Sig. (2-tailed) ,128 ,604 ,466 ,054 N 33 33 33 33 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

b. Revisi GET

FILE='D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-PS.sav'.

COMPUTE PS=PS1 + PS2.

EXECUTE.

RELIABILITY

/VARIABLES=PS1 PS2

/SCALE('Pengaruh Sosial Rev (PS)') ALL

/MODEL=ALPHA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

254

Reliability

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-PS.sav

Scale: Pengaruh Sosial Rev (PS)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 33 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 33 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,964 2

Validitas CORRELATIONS

/VARIABLES=PS PS1 PS2

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-PS.sav

Correlations

PS PS1 PS2

PS Pearson Correlation 1 ,982** ,982

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 33 33 33

PS1 Pearson Correlation ,982** 1 ,930

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 33 33 33

PS2 Pearson Correlation ,982** ,930

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 N 33 33 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

255

11. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kondisi yang Memfasilitasi (KM)

a. Awal

RELIABILITY

/VARIABLES=KM1 KM2 KM3 KM4

/SCALE('Kondisi yang Memfasilitasi (KM)') ALL

/MODEL=ALPHA.

Reliability

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav

Scale: Kondisi yang Memfasilitasi (KM)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 33 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 33 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,614 4

Validitas

CORRELATIONS

/VARIABLES=KM KM1 KM2 KM3 KM4

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav

Correlations

KM KM1 KM2 KM3 KM4

KM Pearson Correlation 1 ,877** ,777

** ,496

** ,596

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,003 ,000

N 33 33 33 33 33

KM1 Pearson Correlation ,877** 1 ,790

** ,303 ,343

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,086 ,050

N 33 33 33 33 33

KM2 Pearson Correlation ,777** ,790

** 1 ,153 ,191

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

256

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,395 ,286

N 33 33 33 33 33

KM3 Pearson Correlation ,496** ,303 ,153 1 ,000

Sig. (2-tailed) ,003 ,086 ,395 1,000

N 33 33 33 33 33

KM4 Pearson Correlation ,596** ,343 ,191 ,000 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,050 ,286 1,000 N 33 33 33 33 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

b. Revisi

GET

FILE='D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-KM.sav'.

COMPUTE KM=KM1 + KM2 + KM4.

EXECUTE.

RELIABILITY

/VARIABLES=KM1 KM2 KM4

/SCALE('Kondisi yang Memfasilitasi (KM)') ALL

/MODEL=ALPHA.

Reliability

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-KM.sav

Scale: Kondisi yang Memfasilitasi (KM)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 33 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 33 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,680 3

Validitas

CORRELATIONS

/VARIABLES=KM KM1 KM2 KM4

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

257

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-KM.sav

Correlations

KM KM1 KM2 KM4

KM Pearson Correlation 1 ,877** ,822

** ,676

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 33 33 33 33

KM1 Pearson Correlation ,877** 1 ,790

** ,343

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,050

N 33 33 33 33

KM2 Pearson Correlation ,822** ,790

** 1 ,191

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,286

N 33 33 33 33

KM4 Pearson Correlation ,676** ,343 ,191 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,050 ,286 N 33 33 33 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

12. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Perasaan Terhadap Penggunaan

(PP)

a. Awal

GET

FILE='D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav'.

RELIABILITY

/VARIABLES=PP1 PP2 PP3

/SCALE('Perasaan terhadap Penggunaan (PP)') ALL

/MODEL=ALPHA.

Reliability

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav

Scale: Perasaan terhadap Penggunaan (PP)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 33 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 33 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

258

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,222 3

Validitas

CORRELATIONS

/VARIABLES=PP PP1 PP2 PP3

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-1.sav

Correlations

PP PP1 PP2 PP3

PP Pearson Correlation 1 ,573** ,675

** ,697

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 33 33 33 33

PP1 Pearson Correlation ,573** 1 ,765

** -,132

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,464

N 33 33 33 33

PP2 Pearson Correlation ,675** ,765

** 1 -,005

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,978

N 33 33 33 33

PP3 Pearson Correlation ,697** -,132 -,005 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,464 ,978 N 33 33 33 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

b. Revisi GET

FILE='D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-PP.sav'.

COMPUTE PP=PP1 + PP2.

EXECUTE.

RELIABILITY

/VARIABLES=PP1 PP2

/SCALE('Perasaan Terhadap Penggunaan Rev (PP)') ALL

/MODEL=ALPHA.

Reliability

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-PP.sav

Scale: Perasaan Terhadap Penggunaan Rev (PP)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

259

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 33 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 33 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,865 2

Validitas

CORRELATIONS

/VARIABLES=PP PP1 PP2

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

[DataSet1] D:\AA-UM\SEM IV\DATA UJI COBA\UJICOBA-PP.sav

Correlations

PP PP1 PP2

PP Pearson Correlation 1 ,934** ,944

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 33 33 33

PP1 Pearson Correlation ,934** 1 ,765

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 33 33 33

PP2 Pearson Correlation ,944** ,765

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 N 33 33 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

260

Lampiran 3.Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas

GET

FILE='D:\AA-UM\DISERTASI\DRAFT 6\DATA KUANTITATIF\OLAH DATA\COBA\DATA

DISERTASI LENGKAP-CB.sav'.

DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.

REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT AD

/METHOD=ENTER SR KR KS CT KH VS KU KD PS KM PP DS UM JK PG PL

Regression

[DataSet1] D:\AA-UM\DISERTASI\DRAFT 6\DATA KUANTITATIF\OLAH

DATA\COBA\DATA DISERTASI LENGKAP-CB.sav

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 PL, KR, DS, PG,

JK, SR, CT, KM,

PP, VS, PS, KD,

KU, KS, KH, UM

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: AD

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .815a .663 .629 1.196

a. Predictors: (Constant), PL, KR, DS, PG, JK, SR, CT, KM, PP, VS, PS, KD,

KU, KS, KH, UM

b. Dependent Variable: AD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

261

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 434.201 16 27.138 18.977 .000a

Residual 220.220 154 1.430

Total 654.421 170

a. Predictors: (Constant), PL, KR, DS, PG, JK, SR, CT, KM, PP, VS, PS, KD, KU, KS, KH, UM

b. Dependent Variable: AD

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .515 2.117 .243 .808

SR -.172 .057 -.170 -3.044 .003 .698 1.433

KR .199 .040 .307 4.972 .000 .573 1.747

KS -.038 .063 -.046 -.600 .550 .378 2.643

CT .016 .031 .027 .509 .612 .796 1.257

KH .189 .079 .204 2.400 .018 .303 3.298

VS .025 .048 .033 .518 .605 .543 1.842

KU .042 .029 .107 1.465 .145 .407 2.455

KD .125 .033 .264 3.722 .000 .435 2.300

PS .225 .084 .169 2.687 .008 .553 1.807

KM .173 .065 .181 2.665 .009 .474 2.110

PP .262 .077 .203 3.417 .001 .618 1.619

DS -.058 .193 -.015 -.299 .766 .902 1.109

UM -.029 .021 -.136 -1.374 .171 .224 4.468

JK .070 .211 .018 .332 .741 .766 1.306

PG .008 .019 .041 .430 .668 .245 4.085

PL -.002 .002 -.060 -1.148 .253 .790 1.266

a. Dependent Variable: AD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

262

Collinearity Diagnosticsa

Mo

del

Dime

nsion Eigenvalue

Condition

Index

Variance Proportions

(Constant) SR KR KS CT KH VS KU KD PS KM PP DS UM JK PG PL

1 1 14.645 1.000 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00

2 .828 4.206 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .05 .00 .66

3 .510 5.358 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .01 .00 .74 .00 .13

4 .431 5.826 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .90 .00 .00 .00 .03

5 .240 7.812 .00 .01 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .02 .00 .00 .00 .00 .00 .01 .11 .00

6 .145 10.048 .00 .10 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .09 .00 .00 .00 .01 .00 .01 .10 .03

7 .053 16.678 .00 .17 .00 .00 .54 .00 .00 .00 .12 .01 .00 .02 .01 .00 .02 .00 .01

8 .047 17.635 .00 .45 .00 .00 .32 .00 .00 .00 .21 .00 .01 .00 .02 .00 .00 .01 .01

9 .028 22.779 .00 .02 .00 .01 .02 .00 .03 .02 .00 .15 .04 .46 .00 .00 .00 .00 .04

10 .020 26.854 .00 .01 .00 .01 .00 .00 .00 .04 .00 .63 .05 .29 .00 .00 .00 .00 .00

11 .014 32.610 .00 .01 .01 .09 .04 .00 .01 .01 .05 .12 .63 .13 .00 .01 .01 .01 .01

12 .010 38.404 .00 .02 .00 .15 .01 .00 .41 .20 .08 .01 .02 .04 .01 .09 .00 .14 .00

13 .010 38.742 .00 .06 .06 .12 .03 .00 .16 .38 .04 .02 .05 .00 .00 .12 .02 .04 .01

14 .008 44.145 .00 .01 .00 .10 .00 .08 .09 .30 .03 .04 .03 .01 .00 .47 .01 .39 .00

15 .005 51.719 .01 .01 .06 .08 .03 .68 .15 .00 .00 .00 .13 .00 .00 .05 .09 .02 .00

16 .004 57.423 .03 .04 .52 .43 .00 .00 .08 .03 .04 .00 .04 .05 .01 .15 .02 .10 .04

17 .001 99.096 .96 .10 .35 .01 .01 .23 .07 .00 .33 .01 .00 .01 .00 .09 .03 .06 .01

a. Dependent Variable: AD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

263

Lampiran 4.Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas

GET

FILE='D:\AA-UM\DISERTASI\DRAFT 6\DATA KUANTITATIF\OLAH DATA\COBA\DATA

DISERTASI LENGKAP-CB.sav'.

DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.

REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT AD

/METHOD=ENTER SR KR KS CT KH VS KU KD PS KM PP DS UM JK PG PL

/RESIDUALS HISTOGRAM(ZRESID) NORMPROB(ZRESID)

/SAVE RESID.

Regression

[DataSet1] D:\AA-UM\DISERTASI\DRAFT 6\DATA KUANTITATIF\OLAH

DATA\COBA\DATA DISERTASI LENGKAP-CB.sav

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 PL, KR, DS, PG,

JK, SR, CT, KM,

PP, VS, PS, KD,

KU, KS, KH, UM

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: AD

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .815a .663 .629 1.196

a. Predictors: (Constant), PL, KR, DS, PG, JK, SR, CT, KM, PP, VS, PS, KD,

KU, KS, KH, UM

b. Dependent Variable: AD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

264

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 434.201 16 27.138 18.977 .000a

Residual 220.220 154 1.430

Total 654.421 170

a. Predictors: (Constant), PL, KR, DS, PG, JK, SR, CT, KM, PP, VS, PS, KD, KU, KS, KH, UM

b. Dependent Variable: AD

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .515 2.117 .243 .808

SR -.172 .057 -.170 -3.044 .003

KR .199 .040 .307 4.972 .000

KS -.038 .063 -.046 -.600 .550

CT .016 .031 .027 .509 .612

KH .189 .079 .204 2.400 .018

VS .025 .048 .033 .518 .605

KU .042 .029 .107 1.465 .145

KD .125 .033 .264 3.722 .000

PS .225 .084 .169 2.687 .008

KM .173 .065 .181 2.665 .009

PP .262 .077 .203 3.417 .001

DS -.058 .193 -.015 -.299 .766

UM -.029 .021 -.136 -1.374 .171

JK .070 .211 .018 .332 .741

PG .008 .019 .041 .430 .668

PL -.002 .002 -.060 -1.148 .253

a. Dependent Variable: AD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

265

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 13.01 19.98 16.46 1.598 171

Residual -3.399 2.380 .000 1.138 171

Std. Predicted Value -2.157 2.207 .000 1.000 171

Std. Residual -2.842 1.990 .000 .952 171

a. Dependent Variable: AD

COMPUTE abresid=ABS (RES_1).

EXECUTE.

REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT abresid

/METHOD=ENTER SR KR KS CT KH VS KU KD PS KM PP DS UM JK PG PL

/SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED)

/RESIDUALS DURBIN

/SAVE RESID.

Regression

[DataSet1] D:\AA-UM\DISERTASI\DRAFT 6\DATA KUANTITATIF\OLAH

DATA\COBA\DATA DISERTASI LENGKAP-CB.sav

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 PL, KR, DS, PG,

JK, SR, CT, KM,

PP, VS, PS, KD,

KU, KS, KH, UM

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: abresid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

266

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .313a .098 .004 .67025 1.888

a. Predictors: (Constant), PL, KR, DS, PG, JK, SR, CT, KM, PP, VS, PS, KD, KU, KS, KH, UM

b. Dependent Variable: abresid

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 7.530 16 .471 1.048 .411a

Residual 69.183 154 .449

Total 76.713 170

a. Predictors: (Constant), PL, KR, DS, PG, JK, SR, CT, KM, PP, VS, PS, KD, KU, KS, KH, UM

b. Dependent Variable: abresid

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.507 1.187 1.270 .206

SR .026 .032 .075 .814 .417

KR -.017 .022 -.079 -.778 .438

KS -.004 .035 -.013 -.104 .918

CT .024 .017 .116 1.355 .177

KH .014 .044 .044 .319 .750

VS .001 .027 .003 .031 .975

KU -.020 .016 -.147 -1.229 .221

KD -.002 .019 -.015 -.132 .895

PS -1.571E-5 .047 .000 .000 1.000

KM -.050 .036 -.153 -1.379 .170

PP .091 .043 .207 2.124 .035

DS .033 .108 .025 .305 .760

UM .002 .012 .033 .204 .839

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

267

JK -.148 .118 -.109 -1.251 .213

PG -.011 .011 -.149 -.965 .336

PL -8.088E-5 .001 -.007 -.086 .932

a. Dependent Variable: abresid

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value .3559 1.4226 .9161 .21046 171

Std. Predicted Value -2.662 2.407 .000 1.000 171

Standard Error of Predicted

Value

.124 .493 .207 .043 171

Adjusted Predicted Value .1602 1.7613 .9145 .23330 171

Residual -1.10603 2.39083 .00000 .63793 171

Std. Residual -1.650 3.567 .000 .952 171

Stud. Residual -1.698 3.868 .001 1.005 171

Deleted Residual -1.17149 2.81152 .00162 .71349 171

Stud. Deleted Residual -1.709 4.058 .005 1.018 171

Mahal. Distance 4.870 90.871 15.906 8.480 171

Cook's Distance .000 .155 .007 .016 171

Centered Leverage Value .029 .535 .094 .050 171

a. Dependent Variable: abresid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

268

Charts

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

269

Lampiran 5.Uji Asumsi Klasik Normalitas

GET

FILE='D:\AA-UM\DISERTASI\DRAFT 6\DATA KUANTITATIF\OLAH DATA\COBA\DATA

DISERTASI LENGKAP-CB.sav'.

DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.

NPAR TESTS

/K-S(NORMAL)=RES_1

/MISSING ANALYSIS.

NPar Tests

[DataSet1] D:\AA-UM\DISERTASI\DRAFT 6\DATA KUANTITATIF\OLAH

DATA\COBA\DATA DISERTASI LENGKAP-CB.sav

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 171

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation 1.14512092

Most Extreme Differences Absolute .062

Positive .025

Negative -.062

Kolmogorov-Smirnov Z .809

Asymp. Sig. (2-tailed) .530

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

270

GRAPH

/HISTOGRAM=RES_1.

GRAPH

/HISTOGRAM(NORMAL)=RES_1.

Graph

[DataSet1] D:\AA-UM\DISERTASI\DRAFT 6\DATA KUANTITATIF\OLAH

DATA\COBA\DATA DISERTASI LENGKAP-CB.sav

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

271

Lampiran 6. Deskripsi Data Kuantitatif

a. Deskripsi Variabel Adopsi TIK (AD)

Statistics

AD1 AD2 AD3 AD4 AD

N Valid 171 171 171 171 171

Missing 0 0 0 0 0

Mean 4.20 4.12 4.06 4.07 16.46

Median 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00

Mode 4 4 4 4 16

Sum 719 705 694 696 2814

Tabel Frekuensi Untuk AD1

AD1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 3 1.8 1.8 1.8

3 13 7.6 7.6 9.4

4 101 59.1 59.1 68.4

5 54 31.6 31.6 100.0

Total 171 100.0 100.0

AD2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 11 6.4 6.4 6.4

3 11 6.4 6.4 12.9

4 95 55.6 55.6 68.4

5 54 31.6 31.6 100.0

Total 171 100.0 100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

272

AD3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 1 .6 .6 .6

3 36 21.1 21.1 21.6

4 86 50.3 50.3 71.9

5 48 28.1 28.1 100.0

Total 171 100.0 100.0

AD4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 3 1.8 1.8 1.8

3 26 15.2 15.2 17.0

4 98 57.3 57.3 74.3

5 44 25.7 25.7 100.0

Total 171 100.0 100.0

AD

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 13 13 7.6 7.6 7.6

14 19 11.1 11.1 18.7

15 24 14.0 14.0 32.7

16 31 18.1 18.1 50.9

17 30 17.5 17.5 68.4

18 24 14.0 14.0 82.5

19 19 11.1 11.1 93.6

20 11 6.4 6.4 100.0

Total 171 100.0 100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

273

b. Deskripsi Variabel Kesukarelaan (SR)

Statistics

SR1 SR2 SR3 SR

N Valid 171 171 171 171

Missing 0 0 0 0

Mean 1.78 2.58 2.36 6.72

Median 2.00 2.00 2.00 7.00

Mode 2 2 2 7

Sum 305 441 403 1149

SR1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 66 38.6 38.6 38.6

2 82 48.0 48.0 86.5

3 18 10.5 10.5 97.1

4 4 2.3 2.3 99.4

5 1 .6 .6 100.0

Total 171 100.0 100.0

SR2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 19 11.1 11.1 11.1

2 68 39.8 39.8 50.9

3 52 30.4 30.4 81.3

4 30 17.5 17.5 98.8

5 2 1.2 1.2 100.0

Total 171 100.0 100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

274

SR3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 25 14.6 14.6 14.6

2 83 48.5 48.5 63.2

3 41 24.0 24.0 87.1

4 21 12.3 12.3 99.4

5 1 .6 .6 100.0

Total 171 100.0 100.0

SR

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 3 8 4.7 4.7 4.7

4 16 9.4 9.4 14.0

5 25 14.6 14.6 28.7

6 29 17.0 17.0 45.6

7 32 18.7 18.7 64.3

8 28 16.4 16.4 80.7

9 19 11.1 11.1 91.8

10 11 6.4 6.4 98.2

11 3 1.8 1.8 100.0

Total 171 100.0 100.0

c. Deskripsi Variabel Keunggulan Relatif (KR)

Statistics

KR1 KR2 KR3 KR4 KR5 KR6 KR7 KR8 KR

N Valid 171 171 171 171 171 171 171 171 171

Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mean 4.46 4.40 4.39 4.33 4.40 4.40 4.12 4.25 34.76

Median 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 35.00

Mode 5 4 4 4 4 4 4 4 35

Sum 762 752 751 741 753 753 705 727 5944

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

275

KR1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 3 8 4.7 4.7 4.7

4 77 45.0 45.0 49.7

5 86 50.3 50.3 100.0

Total 171 100.0 100.0

KR2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 1 .6 .6 .6

3 5 2.9 2.9 3.5

4 90 52.6 52.6 56.1

5 75 43.9 43.9 100.0

Total 171 100.0 100.0

KR3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 3 6 3.5 3.5 3.5

4 92 53.8 53.8 57.3

5 73 42.7 42.7 100.0

Total 171 100.0 100.0

KR4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 3 7 4.1 4.1 4.1

4 100 58.5 58.5 62.6

5 64 37.4 37.4 100.0

Total 171 100.0 100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

276

KR5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 1 .6 .6 .6

3 5 2.9 2.9 3.5

4 89 52.0 52.0 55.6

5 76 44.4 44.4 100.0

Total 171 100.0 100.0

KR6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 3 4 2.3 2.3 2.3

4 94 55.0 55.0 57.3

5 73 42.7 42.7 100.0

Total 171 100.0 100.0

KR7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 2 1.2 1.2 1.2

3 18 10.5 10.5 11.7

4 108 63.2 63.2 74.9

5 43 25.1 25.1 100.0

Total 171 100.0 100.0

KR8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 1 .6 .6 .6

3 9 5.3 5.3 5.8

4 107 62.6 62.6 68.4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

277

5 54 31.6 31.6 100.0

Total 171 100.0 100.0

KR

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 28 5 2.9 2.9 2.9

29 2 1.2 1.2 4.1

30 9 5.3 5.3 9.4

31 8 4.7 4.7 14.0

32 19 11.1 11.1 25.1

33 12 7.0 7.0 32.2

34 25 14.6 14.6 46.8

35 26 15.2 15.2 62.0

36 12 7.0 7.0 69.0

37 13 7.6 7.6 76.6

38 17 9.9 9.9 86.5

39 15 8.8 8.8 95.3

40 8 4.7 4.7 100.0

Total 171 100.0 100.0

d. Deskripsi Variabel Kesesuaian (KS)

Statistics

KS1 KS2 KS3 KS4 KS

N Valid 171 171 171 171 171

Missing 0 0 0 0 0

Mean 3.87 4.11 4.01 3.77 15.74

Median 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00

Mode 4 4 4 4 15

Sum 661 702 685 644 2692

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

278

KS1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 1 .6 .6 .6

2 15 8.8 8.8 9.4

3 27 15.8 15.8 25.1

4 91 53.2 53.2 78.4

5 37 21.6 21.6 100.0

Total 171 100.0 100.0

KS2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 2 1.2 1.2 1.2

3 25 14.6 14.6 15.8

4 97 56.7 56.7 72.5

5 47 27.5 27.5 100.0

Total 171 100.0 100.0

KS3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 2 1.2 1.2 1.2

3 32 18.7 18.7 19.9

4 100 58.5 58.5 78.4

5 37 21.6 21.6 100.0

Total 171 100.0 100.0

KS4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 9 5.3 5.3 5.3

3 50 29.2 29.2 34.5

4 84 49.1 49.1 83.6

5 28 16.4 16.4 100.0

Total 171 100.0 100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

279

KS

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 10 3 1.8 1.8 1.8

11 2 1.2 1.2 2.9

12 13 7.6 7.6 10.5

13 16 9.4 9.4 19.9

14 16 9.4 9.4 29.2

15 27 15.8 15.8 45.0

16 26 15.2 15.2 60.2

17 24 14.0 14.0 74.3

18 21 12.3 12.3 86.5

19 15 8.8 8.8 95.3

20 8 4.7 4.7 100.0

Total 171 100.0 100.0

e. Deskripsi Variabel Citra (CT)

Statistics

CT1 CT2 CT3 CT4 CT

N Valid 171 171 171 171 171

Missing 0 0 0 0 0

Mean 3.86 3.19 3.11 2.81 12.98

Median 4.00 3.00 3.00 3.00 13.00

Mode 4 4 4 2 16

Sum 660 546 532 481 2219

CT1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 1 .6 .6 .6

2 13 7.6 7.6 8.2

3 30 17.5 17.5 25.7

4 92 53.8 53.8 79.5

5 35 20.5 20.5 100.0

Total 171 100.0 100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

280

CT2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 5 2.9 2.9 2.9

2 45 26.3 26.3 29.2

3 48 28.1 28.1 57.3

4 58 33.9 33.9 91.2

5 15 8.8 8.8 100.0

Total 171 100.0 100.0

CT3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 6 3.5 3.5 3.5

2 51 29.8 29.8 33.3

3 44 25.7 25.7 59.1

4 58 33.9 33.9 93.0

5 12 7.0 7.0 100.0

Total 171 100.0 100.0

CT4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 16 9.4 9.4 9.4

2 57 33.3 33.3 42.7

3 50 29.2 29.2 71.9

4 39 22.8 22.8 94.7

5 9 5.3 5.3 100.0

Total 171 100.0 100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

281

CT

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 6 2 1.2 1.2 1.2

7 1 .6 .6 1.8

8 15 8.8 8.8 10.5

9 14 8.2 8.2 18.7

10 16 9.4 9.4 28.1

11 10 5.8 5.8 33.9

12 15 8.8 8.8 42.7

13 21 12.3 12.3 55.0

14 18 10.5 10.5 65.5

15 15 8.8 8.8 74.3

16 25 14.6 14.6 88.9

17 5 2.9 2.9 91.8

18 4 2.3 2.3 94.2

19 3 1.8 1.8 95.9

20 7 4.1 4.1 100.0

Total 171 100.0 100.0

f. Deskripsi Variabel Keterlihatan Hasilnya (KH)

Statistics

KH1 KH2 KH3 KH4 KH

N Valid 171 171 171 171 171

Missing 0 0 0 0 0

Mean 3.95 3.80 4.15 3.67 15.57

Median 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00

Mode 4 4 4 4 15a

Sum 676 650 709 628 2663

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

282

KH1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 9 5.3 5.3 5.3

3 27 15.8 15.8 21.1

4 98 57.3 57.3 78.4

5 37 21.6 21.6 100.0

Total 171 100.0 100.0

KH2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 11 6.4 6.4 6.4

3 36 21.1 21.1 27.5

4 100 58.5 58.5 86.0

5 24 14.0 14.0 100.0

Total 171 100.0 100.0

KH3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 3 25 14.6 14.6 14.6

4 96 56.1 56.1 70.8

5 50 29.2 29.2 100.0

Total 171 100.0 100.0

KH4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 3 1.8 1.8 1.8

2 6 3.5 3.5 5.3

3 51 29.8 29.8 35.1

4 95 55.6 55.6 90.6

5 16 9.4 9.4 100.0

Total 171 100.0 100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

283

KH

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 11 3 1.8 1.8 1.8

12 11 6.4 6.4 8.2

13 14 8.2 8.2 16.4

14 25 14.6 14.6 31.0

15 32 18.7 18.7 49.7

16 32 18.7 18.7 68.4

17 22 12.9 12.9 81.3

18 14 8.2 8.2 89.5

19 12 7.0 7.0 96.5

20 6 3.5 3.5 100.0

Total 171 100.0 100.0

g. Deskripsi Variabel Visibilitas (VS)

Statistics

VS1 VS2 VS3 VS4 VS5 VS

N Valid 171 171 171 171 171 171

Missing 0 0 0 0 0 0

Mean 3.96 3.68 3.89 4.02 3.88 19.43

Median 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 19.00

Mode 4 4 4 4 4 19

Sum 678 629 665 688 663 3323

VS1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 11 6.4 6.4 6.4

3 20 11.7 11.7 18.1

4 104 60.8 60.8 78.9

5 36 21.1 21.1 100.0

Total 171 100.0 100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

284

VS2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 22 12.9 12.9 12.9

3 40 23.4 23.4 36.3

4 80 46.8 46.8 83.0

5 29 17.0 17.0 100.0

Total 171 100.0 100.0

VS3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 13 7.6 7.6 7.6

3 30 17.5 17.5 25.1

4 91 53.2 53.2 78.4

5 37 21.6 21.6 100.0

Total 171 100.0 100.0

VS4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 5 2.9 2.9 2.9

3 30 17.5 17.5 20.5

4 92 53.8 53.8 74.3

5 44 25.7 25.7 100.0

Total 171 100.0 100.0

VS5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 2 1.2 1.2 1.2

2 14 8.2 8.2 9.4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

285

3 25 14.6 14.6 24.0

4 92 53.8 53.8 77.8

5 38 22.2 22.2 100.0

Total 171 100.0 100.0

VS

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 14 5 2.9 2.9 2.9

15 7 4.1 4.1 7.0

16 12 7.0 7.0 14.0

17 15 8.8 8.8 22.8

18 21 12.3 12.3 35.1

19 29 17.0 17.0 52.0

20 28 16.4 16.4 68.4

21 18 10.5 10.5 78.9

22 13 7.6 7.6 86.5

23 9 5.3 5.3 91.8

24 9 5.3 5.3 97.1

25 5 2.9 2.9 100.0

Total 171 100.0 100.0

h. Deskripsi Variabel Kemungkinan Uji Coba (KU)

Statistics

KU1 KU2 KU3 KU4 KU5 KU6 KU7 KU8 KU

N Valid 171 171 171 171 171 171 171 171 171

Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mean 3.74 3.71 3.71 3.56 3.92 3.77 3.67 3.82 29.91

Median 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 30.00

Mode 4 4 4 4 4 4 4 4 32

Sum 640 635 635 608 671 645 627 654 5115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

286

KU1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 13 7.6 7.6 7.6

3 46 26.9 26.9 34.5

4 84 49.1 49.1 83.6

5 28 16.4 16.4 100.0

Total 171 100.0 100.0

KU2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 17 9.9 9.9 9.9

3 38 22.2 22.2 32.2

4 93 54.4 54.4 86.5

5 23 13.5 13.5 100.0

Total 171 100.0 100.0

KU3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 14 8.2 8.2 8.2

3 48 28.1 28.1 36.3

4 82 48.0 48.0 84.2

5 27 15.8 15.8 100.0

Total 171 100.0 100.0

KU4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 20 11.7 11.7 11.7

3 56 32.7 32.7 44.4

4 75 43.9 43.9 88.3

5 20 11.7 11.7 100.0

Total 171 100.0 100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

287

KU5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 8 4.7 4.7 4.7

3 29 17.0 17.0 21.6

4 102 59.6 59.6 81.3

5 32 18.7 18.7 100.0

Total 171 100.0 100.0

KU6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 14 8.2 8.2 8.2

3 43 25.1 25.1 33.3

4 82 48.0 48.0 81.3

5 32 18.7 18.7 100.0

Total 171 100.0 100.0

KU7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 2 1.2 1.2 1.2

2 25 14.6 14.6 15.8

3 37 21.6 21.6 37.4

4 71 41.5 41.5 78.9

5 36 21.1 21.1 100.0

Total 171 100.0 100.0

KU8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 1 .6 .6 .6

2 14 8.2 8.2 8.8

3 36 21.1 21.1 29.8

4 83 48.5 48.5 78.4

5 37 21.6 21.6 100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

288

KU8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 1 .6 .6 .6

2 14 8.2 8.2 8.8

3 36 21.1 21.1 29.8

4 83 48.5 48.5 78.4

5 37 21.6 21.6 100.0

Total 171 100.0 100.0

KU

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 18 4 2.3 2.3 2.3

20 5 2.9 2.9 5.3

22 2 1.2 1.2 6.4

23 4 2.3 2.3 8.8

24 10 5.8 5.8 14.6

25 6 3.5 3.5 18.1

26 12 7.0 7.0 25.1

27 9 5.3 5.3 30.4

28 16 9.4 9.4 39.8

29 11 6.4 6.4 46.2

30 14 8.2 8.2 54.4

31 9 5.3 5.3 59.6

32 22 12.9 12.9 72.5

33 6 3.5 3.5 76.0

34 10 5.8 5.8 81.9

35 6 3.5 3.5 85.4

36 8 4.7 4.7 90.1

37 4 2.3 2.3 92.4

38 3 1.8 1.8 94.2

39 6 3.5 3.5 97.7

40 4 2.3 2.3 100.0

Total 171 100.0 100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

289

i. Deskripsi Variabel Persepsi Kemudahan (KD)

Statistics

KD1 KD2 KD3 KD4 KD5 KD6 KD

N Valid 171 171 171 171 171 171 171

Missing 0 0 0 0 0 0 0

Mean 2.36 2.36 2.19 2.01 2.22 2.12 13.25

Median 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 13.00

Mode 2 2 2 2 2 2 12

Sum 403 404 375 343 379 362 2266

KD1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 27 15.8 15.8 15.8

2 79 46.2 46.2 62.0

3 43 25.1 25.1 87.1

4 21 12.3 12.3 99.4

5 1 .6 .6 100.0

Total 171 100.0 100.0

KD2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 26 15.2 15.2 15.2

2 79 46.2 46.2 61.4

3 44 25.7 25.7 87.1

4 22 12.9 12.9 100.0

Total 171 100.0 100.0

KD3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

290

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 32 18.7 18.7 18.7

2 90 52.6 52.6 71.3

3 33 19.3 19.3 90.6

4 16 9.4 9.4 100.0

Total 171 100.0 100.0

KD4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 33 19.3 19.3 19.3

2 108 63.2 63.2 82.5

3 26 15.2 15.2 97.7

4 4 2.3 2.3 100.0

Total 171 100.0 100.0

KD5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 42 24.6 24.6 24.6

2 71 41.5 41.5 66.1

3 37 21.6 21.6 87.7

4 21 12.3 12.3 100.0

Total 171 100.0 100.0

KD6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 31 18.1 18.1 18.1

2 100 58.5 58.5 76.6

3 29 17.0 17.0 93.6

4 11 6.4 6.4 100.0

Total 171 100.0 100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

291

KD

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 6 6 3.5 3.5 3.5

7 8 4.7 4.7 8.2

8 8 4.7 4.7 12.9

9 9 5.3 5.3 18.1

10 11 6.4 6.4 24.6

11 19 11.1 11.1 35.7

12 21 12.3 12.3 48.0

13 17 9.9 9.9 57.9

14 12 7.0 7.0 64.9

15 14 8.2 8.2 73.1

16 11 6.4 6.4 79.5

17 7 4.1 4.1 83.6

18 8 4.7 4.7 88.3

19 7 4.1 4.1 92.4

20 2 1.2 1.2 93.6

21 3 1.8 1.8 95.3

22 3 1.8 1.8 97.1

23 2 1.2 1.2 98.2

24 3 1.8 1.8 100.0

Total 171 100.0 100.0

j. Deskripsi Variabel Pengaruh Sosial (PS)

Statistics

PS1 PS2 PS

N Valid 171 171 171

Missing 0 0 0

Mean 3.64 3.51 7.15

Median 4.00 3.00 7.00

Mode 4 3 7

Sum 622 600 1222

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

292

PS1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 18 10.5 10.5 10.5

3 51 29.8 29.8 40.4

4 77 45.0 45.0 85.4

5 25 14.6 14.6 100.0

Total 171 100.0 100.0

PS2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 15 8.8 8.8 8.8

3 72 42.1 42.1 50.9

4 66 38.6 38.6 89.5

5 18 10.5 10.5 100.0

Total 171 100.0 100.0

PS

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 4 5 2.9 2.9 2.9

5 18 10.5 10.5 13.5

6 37 21.6 21.6 35.1

7 41 24.0 24.0 59.1

8 36 21.1 21.1 80.1

9 25 14.6 14.6 94.7

10 9 5.3 5.3 100.0

Total 171 100.0 100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

293

j. Deskripsi Variabel Kondisi yang Memfasilitasi (KM)

Statistics

KM1 KM2 KM3 KM

N Valid 171 171 171 171

Missing 0 0 0 0

Mean 3.74 3.63 3.91 11.27

Median 4.00 4.00 4.00 11.00

Mode 4 4 4 11

Sum 640 620 668 1928

KM1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 12 7.0 7.0 7.0

3 48 28.1 28.1 35.1

4 83 48.5 48.5 83.6

5 28 16.4 16.4 100.0

Total 171 100.0 100.0

KM2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 1 .6 .6 .6

2 12 7.0 7.0 7.6

3 64 37.4 37.4 45.0

4 67 39.2 39.2 84.2

5 27 15.8 15.8 100.0

Total 171 100.0 100.0

KM3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

294

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 3 1.8 1.8 1.8

3 51 29.8 29.8 31.6

4 76 44.4 44.4 76.0

5 41 24.0 24.0 100.0

Total 171 100.0 100.0

KM

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 6 1 .6 .6 .6

7 3 1.8 1.8 2.3

8 11 6.4 6.4 8.8

9 23 13.5 13.5 22.2

10 25 14.6 14.6 36.8

11 30 17.5 17.5 54.4

12 26 15.2 15.2 69.6

13 23 13.5 13.5 83.0

14 20 11.7 11.7 94.7

15 9 5.3 5.3 100.0

Total 171 100.0 100.0

j. Deskripsi Variabel Perasaan Terhadap Penggunaan (PP)

Statistics

PP1 PP2 PP

N Valid 171 171 171

Missing 0 0 0

Mean 3.72 3.69 7.41

Median 4.00 4.00 7.00

Mode 4 4 8

Sum 636 631 1267

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

295

PP1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 13 7.6 7.6 7.6

3 53 31.0 31.0 38.6

4 74 43.3 43.3 81.9

5 31 18.1 18.1 100.0

Total 171 100.0 100.0

PP2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 11 6.4 6.4 6.4

3 59 34.5 34.5 40.9

4 73 42.7 42.7 83.6

5 28 16.4 16.4 100.0

Total 171 100.0 100.0

PP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 4 6 3.5 3.5 3.5

5 11 6.4 6.4 9.9

6 32 18.7 18.7 28.7

7 38 22.2 22.2 50.9

8 43 25.1 25.1 76.0

9 24 14.0 14.0 90.1

10 17 9.9 9.9 100.0

Total 171 100.0 100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

296

k. Deskripsi Variabel Status Sekolah (DS-dummy)

Statistics

DS

N Valid 171

Missing 0

Mean .54

Median 1.00

Mode 1

Sum 92

DS

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 79 46.2 46.2 46.2

1 92 53.8 53.8 100.0

Total 171 100.0 100.0

l. Deskripsi Variabel Umur (UM)

Statistics

UM

N Valid 171

Missing 0

Mean 46.08

Median 47.00

Mode 40a

Sum 7879

a. Multiple modes exist. The

smallest value is shown

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

297

UM

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 22 1 .6 .6 .6

24 1 .6 .6 1.2

26 1 .6 .6 1.8

28 4 2.3 2.3 4.1

29 3 1.8 1.8 5.8

30 4 2.3 2.3 8.2

31 2 1.2 1.2 9.4

33 2 1.2 1.2 10.5

34 4 2.3 2.3 12.9

35 4 2.3 2.3 15.2

36 3 1.8 1.8 17.0

37 2 1.2 1.2 18.1

38 3 1.8 1.8 19.9

39 3 1.8 1.8 21.6

40 11 6.4 6.4 28.1

41 4 2.3 2.3 30.4

42 6 3.5 3.5 33.9

43 6 3.5 3.5 37.4

44 3 1.8 1.8 39.2

45 7 4.1 4.1 43.3

46 7 4.1 4.1 47.4

47 8 4.7 4.7 52.0

48 9 5.3 5.3 57.3

49 3 1.8 1.8 59.1

50 5 2.9 2.9 62.0

51 5 2.9 2.9 64.9

52 11 6.4 6.4 71.3

53 5 2.9 2.9 74.3

54 5 2.9 2.9 77.2

55 10 5.8 5.8 83.0

56 9 5.3 5.3 88.3

57 4 2.3 2.3 90.6

58 8 4.7 4.7 95.3

59 5 2.9 2.9 98.2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

298

60 3 1.8 1.8 100.0

Total 171 100.0 100.0

m. Deskripsi Variabel Jenis Kelamin (JK)

Statistics

JK

N Valid 171

Missing 0

Mean .43

Median .00

Mode 0

Sum 73

JK

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 98 57.3 57.3 57.3

1 73 42.7 42.7 100.0

Total 171 100.0 100.0

n. Deskripsi Variabel Pengalaman (PG)

Statistics

PG

N Valid 171

Missing 0

Mean 18.59

Median 19.00

Mode 23

Sum 3179

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

299

PG

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 5 2.9 2.9 2.9

3 5 2.9 2.9 5.8

4 3 1.8 1.8 7.6

5 1 .6 .6 8.2

6 4 2.3 2.3 10.5

7 5 2.9 2.9 13.5

8 7 4.1 4.1 17.5

9 6 3.5 3.5 21.1

10 10 5.8 5.8 26.9

11 6 3.5 3.5 30.4

12 5 2.9 2.9 33.3

13 6 3.5 3.5 36.8

14 4 2.3 2.3 39.2

15 5 2.9 2.9 42.1

16 3 1.8 1.8 43.9

17 3 1.8 1.8 45.6

18 6 3.5 3.5 49.1

19 2 1.2 1.2 50.3

20 5 2.9 2.9 53.2

21 3 1.8 1.8 55.0

22 5 2.9 2.9 57.9

23 13 7.6 7.6 65.5

24 4 2.3 2.3 67.8

25 5 2.9 2.9 70.8

26 5 2.9 2.9 73.7

27 5 2.9 2.9 76.6

28 4 2.3 2.3 78.9

29 8 4.7 4.7 83.6

30 8 4.7 4.7 88.3

31 4 2.3 2.3 90.6

32 9 5.3 5.3 95.9

33 3 1.8 1.8 97.7

34 1 .6 .6 98.2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

300

35 2 1.2 1.2 99.4

36 1 .6 .6 100.0

Total 171 100.0 100.0

o. Deskripsi Variabel Pelatihan (PL)

Statistics

PL

N Valid 171

Missing 0

Mean 29.46

Median 10.00

Mode 8

Sum 5037

PL

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 7 4.1 4.1 4.1

3 2 1.2 1.2 5.3

4 1 .6 .6 5.8

5 2 1.2 1.2 7.0

6 13 7.6 7.6 14.6

7 1 .6 .6 15.2

8 36 21.1 21.1 36.3

10 34 19.9 19.9 56.1

12 28 16.4 16.4 72.5

16 2 1.2 1.2 73.7

18 2 1.2 1.2 74.9

20 4 2.3 2.3 77.2

24 1 .6 .6 77.8

25 2 1.2 1.2 78.9

30 2 1.2 1.2 80.1

32 3 1.8 1.8 81.9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

301

33 1 .6 .6 82.5

36 2 1.2 1.2 83.6

40 4 2.3 2.3 86.0

42 1 .6 .6 86.5

48 2 1.2 1.2 87.7

56 1 .6 .6 88.3

60 2 1.2 1.2 89.5

86 1 .6 .6 90.1

100 6 3.5 3.5 93.6

110 1 .6 .6 94.2

120 4 2.3 2.3 96.5

171 1 .6 .6 97.1

200 2 1.2 1.2 98.2

300 2 1.2 1.2 99.4

564 1 .6 .6 100.0

Total 171 100.0 100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

302

Lampiran 7. Analisis Data Model Regresi Berganda

GET

FILE='D:\AA-UM\DISERTASI\DRAFT 7\DATA KUANTITATIF\OLAH DATA\DATA

DISERTASI LENGKAP.sav'.

DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.

REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT AD

/METHOD=ENTER SR KR KS CT KH VS KU KD PS KM PP DS UM JK PG PL.

Regression

[DataSet1] D:\AA-UM\DISERTASI\DRAFT 7\DATA KUANTITATIF\OLAH

DATA\DATA DISERTASI LENGKAP.sav

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 PL, KR, DS, PG,

JK, SR, CT, KM,

PP, VS, PS, KD,

KU, KS, KH, UM

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: AD

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .815a .663 .629 1.196

a. Predictors: (Constant), PL, KR, DS, PG, JK, SR, CT, KM, PP, VS, PS, KD, KU,

KS, KH, UM

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 434.201 16 27.138 18.977 .000a

Residual 220.220 154 1.430

Total 654.421 170

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

303

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 434.201 16 27.138 18.977 .000a

Residual 220.220 154 1.430

Total 654.421 170

a. Predictors: (Constant), PL, KR, DS, PG, JK, SR, CT, KM, PP, VS, PS, KD, KU, KS, KH, UM

b. Dependent Variable: AD

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .515 2.117 .243 .808

SR -.172 .057 -.170 -3.044 .003 .698 1.433

KR .199 .040 .307 4.972 .000 .573 1.747

KS -.038 .063 -.046 -.600 .550 .378 2.643

CT .016 .031 .027 .509 .612 .796 1.257

KH .189 .079 .204 2.400 .018 .303 3.298

VS .025 .048 .033 .518 .605 .543 1.842

KU .042 .029 .107 1.465 .145 .407 2.455

KD .125 .033 .264 3.722 .000 .435 2.300

PS .225 .084 .169 2.687 .008 .553 1.807

KM .173 .065 .181 2.665 .009 .474 2.110

PP .262 .077 .203 3.417 .001 .618 1.619

DS -.058 .193 -.015 -.299 .766 .902 1.109

UM -.029 .021 -.136 -1.374 .171 .224 4.468

JK .070 .211 .018 .332 .741 .766 1.306

PG .008 .019 .041 .430 .668 .245 4.085

PL -.002 .002 -.060 -1.148 .253 .790 1.266

a. Dependent Variable: AD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

304

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant) SR KR KS CT KH VS KU KD PS KM PP DS UM JK PG PL

1 1 14.645 1.000 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00

2 .828 4.206 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .05 .00 .66

3 .510 5.358 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .01 .00 .74 .00 .13

4 .431 5.826 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .90 .00 .00 .00 .03

5 .240 7.812 .00 .01 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .02 .00 .00 .00 .00 .00 .01 .11 .00

6 .145 10.048 .00 .10 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .09 .00 .00 .00 .01 .00 .01 .10 .03

7 .053 16.678 .00 .17 .00 .00 .54 .00 .00 .00 .12 .01 .00 .02 .01 .00 .02 .00 .01

8 .047 17.635 .00 .45 .00 .00 .32 .00 .00 .00 .21 .00 .01 .00 .02 .00 .00 .01 .01

9 .028 22.779 .00 .02 .00 .01 .02 .00 .03 .02 .00 .15 .04 .46 .00 .00 .00 .00 .04

10 .020 26.854 .00 .01 .00 .01 .00 .00 .00 .04 .00 .63 .05 .29 .00 .00 .00 .00 .00

11 .014 32.610 .00 .01 .01 .09 .04 .00 .01 .01 .05 .12 .63 .13 .00 .01 .01 .01 .01

12 .010 38.404 .00 .02 .00 .15 .01 .00 .41 .20 .08 .01 .02 .04 .01 .09 .00 .14 .00

13 .010 38.742 .00 .06 .06 .12 .03 .00 .16 .38 .04 .02 .05 .00 .00 .12 .02 .04 .01

14 .008 44.145 .00 .01 .00 .10 .00 .08 .09 .30 .03 .04 .03 .01 .00 .47 .01 .39 .00

15 .005 51.719 .01 .01 .06 .08 .03 .68 .15 .00 .00 .00 .13 .00 .00 .05 .09 .02 .00

16 .004 57.423 .03 .04 .52 .43 .00 .00 .08 .03 .04 .00 .04 .05 .01 .15 .02 .10 .04

17 .001 99.096 .96 .10 .35 .01 .01 .23 .07 .00 .33 .01 .00 .01 .00 .09 .03 .06 .01

a. Dependent Variable: AD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

305

Lampiran 8. Daftar Sekolah Responden Penelitian

DAFTAR SEKOLAH RESPONDEN PENELITIAN

ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI OLEH GURU

DALAM INOVASI PEMBELAJARAN EKONOMI SMA DI DIY

No. Sekolah Alamat Kabupaten/

Kota

Jumlah

Guru

1. SMA Negeri 2

Yogyakarta

Bener, Tegalrejo Yogyakarta 2

2. SMA Negeri 3

Yogyakarta

Jl. Yos Sudarso No.7,

Kotabaru

Yogyakarta 1

3. SMA Negeri 5

Yogyakarta

Jl. Nyi Pembayun No.39

Kotagede

Yogyakarta 2

4. SMA Negeri 4

Yogyakarta

Jl. Magelang, Karangwaru

Lor

Yogyakarta 2

5. SMA Negeri 6

Yogyakarta

Jl. C. Simanjuntak No.2 Yogyakarta 2

6. SMA Negeri 10 Jl. Gadean, No. 5 Ngupasan Yogyakarta 1

7. SMA Negeri 11

Yogyakarta

Jl. A.M. Sangaji, No. 50, Jetis Yogyakarta 1

8. SMA Institut Indonesia 1

Yogyakarta

Jl. Miliran, No.15 Yogyakarta 1

9. SMA Perguruan Islam

Republik Indonesia 1

Yogyakarta

Jalan Kemuning, No. 14,

Banciro

Yogyakarta 2

10. SMA Stella Duce 1

Yogyakarta

Jl. Sabirin, No. 1, Kotabaru Yogyakarta 2

11. SMA Stella Duce 2 Jl. Dr. Sutomo, No. 16,

Baciro

Yogyakarta 2

12. SMA Ma’arif

Yogyakarta

Dagen GT I/509,

Sosromenduran

Yogyakarta 2

13. SMA Taman Madya Ibu

Pawiyatan

Jl. Tamansiswa 25-D,

Wirogunan

Yogyakarta 1

14. SMA Taman Madya Jetis

Yogyakarta

Jl. Pakuningratan, 34-A

Cokrodiningratan

Yogyakarta 2

15. SMA BOPKRI 1

Yogyakarta

Jl. Wardani, No.2, Kotabaru Yogyakarta 3

16. SMA BOPKRI 2

Yogyakarta

Jl. Jendral Sudirman, No. 87,

Terban

Yogyakarta 3

17. SMA Pangudi Luhur

Yogyakarta

Jl. Panembahan Senopati, No.

18

Prawirodirjan

Yogyakarta 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

306

18. SMA Muhammadiyah 1 Jl. Gotongroyong II,

Karangwaru

Yogyakarta 2

19. SMA Santa Maria Jl. Ireda No. 19-A,

Prawirodirjan

Yogyakarta 2

20 SMA Gotong Royong

Yogyakarta

Tompeyan,No. 156 Yogyakarta 1

21. SMA Bhineka Tunggal

Ika Yogyakarta

Jl. Poncowinatan, No. 16,

Tegalrejo

Yogyakarta 2

22. SMA Marsudi Luhur

Yogyakarta

Bintaran Kidul, No. 2,

Mergangsan

Yogyakarta 2

23. SMA Islam Terpadu Abu

Bakar

Jl. Rejowinangun, No. 28-E,

Kotagede

Yogyakarta 1

24. SMA Gadjah Mada

Yogyakarta

Jl. Ibu Ruswo, Yudonegaran,

GM II/208, Prawirodirjan

Yogyakarta 1

25. SMA Negeri 1 Ngaglik Jl. Yogyakarta-Puluhwatu,

Donoharjo

Sleman 2

26. SMA Negeri 2 Ngaglik Jl. Besi-Jangkang, Km. 2,

Sukoharjo

Sleman 2

27. SMA Negeri 1 Sleman Jl. Magelang, Km. 14,

Medari, Caturharjo

Sleman 2

28. SMA Negeri 2 Sleman Brayut, Pendowoharjo Sleman 1

29. SMA Negeri 1 Seyegan Tegalgentan, Margoagung Sleman 2

30. SMA Negeri 1 Tempel Banjarharjo, Pondokrejo Sleman 2

31. SMA Negeri 1 Turi Gununganyar, Donokerto Sleman 2

32. SMA Negeri 1 Ngemplak Jl. Jangkang-Manisrenggo Sleman 1

33. SMA Negeri 1 Depok Babarsari, Caturtunggal Sleman 2

34. SMA Negeri 1 Godean Jl. Sidokarto, No.5, Sidokarto Sleman 2

35. SMA Negeri 1 Gamping Tegalyoso, Banyuraden Sleman 2

36. SMA Kolombo Sleman Jl. Rajawali, No. 10 Komplek

Kolombo

Sleman 2

37. SMA St. Mikael Sleman Jl. Purboyo, Sumberadi Sleman 1

38. SMA IKIP Veteran

Ngemplak

Jl. Cangkringan, Km. 8,2 Sleman 2

39. SMA Maarif Sleman Jl. Turi Km. 1, Mardikorejo Sleman 1

40. SMA Islam 3 Sleman Pakembinangun Sleman 2

41. SMA Kolese De Britto Jl.Laksda Adisucipto, No.

161

Sleman 3

42. SMA Gama Yogyakarta Jl. Affandi, No. 5 Sleman 2

43. SMA Mandala Bhakti Jl. Anggajaya, No. I/3 Sleman 1

44. SMA Darul Hikmah Jl. Palagan Tentara Pelajar,

Km. 15

Sleman 1

45. SMA Sulaiman Sleman Jl. Raya Magelang, Km. 12 Sleman 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

307

46. SMA Sunan Kalijogo Bronggang, Cangkringan Sleman 2

47. SMA Muhammadiyah

Pakem

Jl. Kaliurang, Km. 17, Pakem Sleman 3

48. SMA Dr. Wahidin Mlati Jl. Magelang, Km. 5 Sleman 1

49. SMA Negeri 1 Jetis Kertan, Sumberagung Bantul 5

50. SMA Negeri 1

Banguntapan

Ngentak, Baturetno Bantul 3

51. SMA Negeri 2

Banguntapan

Glondong, Wirokerten Bantul 4

52. SMA Negeri 1 Pleret Kadaton, Pleret Bantul 2

53. SMA Neger1 1 Kasihan Jl. Bugisan Selatan,

Tirtonirmolo

Bantul 4

54. SMA Negeri 1

Bambanglipuro

Jl. Samas Km. 18, Mulyodadi Bantul 3

55. SMA Negeri 1 Sewon Jl. Parangtritis Km. 5 Bantul 2

56. SMA Negeri 2 Bantul Jl. R.A. Kartini, Trirenggo Bantul 3

57. SMA Negeri 3 Bantul Gaten, Trirenggo Bantul 2

58. SMA Negeri 1Piyungan Karanggayam, Sitimulyo Bantul 2

59. SMA Muhammadiyah

Imogiri

Kerten, Imogiri Bantul 2

60. SMA BOPKRI

Banguntapan

Jl. Sukun, No. 94,

Karangbendo

Bantul 1

61. SMA Stella Duce Bantul Ganjuran, Sumbermulyo Bantul 1

62. SMA Muhammadiyah

Bantul

Jalan Urip Sumoharjo, Bantul Bantul 3

63. SMA Muhammadiyah

Kasihan

Jl. Bantul,Km 6, Tirtonirmolo Bantul 1

64. SMA Muhammadiyah

Piyungan

Munggur, Srimartani Bantul 2

65. SMA PGRI Kasihan

Bantul

Sonosewu, Ngestiharjo Bantul 1

66. SMA Negeri 1 Sentolo Ploso, Banguncipto Kulon Progo 2

67. SMA Negeri 1 Girimulyo Grigak, Girimulyo Kulon Progo 2

68. SMA Negeri 1 Wates Jl. Terbahsari, Wates Kulon Progo 2

69. SMA Negeri 2 Bendungan Kulon Progo 4

70. SMA Negeri 1 Pengasih Jl. KRT. Kertodiningrat, No.

41

Kulon Progo 2

71. SMA BOPKRI Wates Jl. Bayangkara, No. 2 Kulon Progo 1

72. SMA Muhammadiyah

Wates

Kedunggong, Wates Kulon Progo 2

73. SMA Sanjaya XIV

Nanggulan

Jl. Sentolo-Muntilan,

Nanggulan

Kulon Progo 1

74. SMA Negeri 1 Wonosari Jl. Brigjen Katamso, Kepek Gunung 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

308

Kidul

75. SMA Negeri 2 Wonosari Jl. Ki Ageng Giring No.

Wonosari

Gunung

Kidul

3

76. SMA Negeri 1 Playen Plembutan, Playen Gunung

Kidul

4

77. SMA Negeri 2 Playen Jl. Wonosari-Yogyakara, Km.

4

Gunung

Kidul

5

78. SMA Negeri 1 Patuk Jl. Yogyakara-Wonosari, Km

27

Gunung

Kidul

3

79. SMA Negeri 1 Semanu Semanu Selatan Gunung

Kidul

1

80. SMA Kartika Nglipar Jl. Nglipar-Wonosari, Km.1 Gunungkidul 1

81. SMA Muhammadiyah

Wonosari

Jl. K.H. Agus Salim, Gg.

Bougenvil

Gunung

Kidul

1

82. SMA Pembangunan 4

Playen

Jatisari, Playen Gunung

Kidul

2

83. SMA Pembangunan 2

Karangmojo

Srimpi, Karangmojo Gunung

Kidul

1

84. SMA Pembangunan 3

Ponjong

Koripan, Sumbergiri Gunung

Kidul

2

85. SMA Dominikus Jl. Mgr. Sugiyopranoto,

Baleharjo

Gunung

Kidul

2

86. SMA PGRI Playen Jl. Playen-Wonosari, Playen Gunung

Kidul

1

Jumlah 171

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

309

Lampiran 9. Responden Data Kualitatif

No. Jabatan/ Status Tempat Bertugas

Jumlah

(orang)

1. Guru Mata Pelajaran Ekonomi Kabupaten Bantul 1

Kota Yogyakarta 1

Kabupaten Kulonprogo 1

Kabupaten Sleman 1

2. Guru Mata Pelajaran Ekonomi

Menjabat Kepala Sekolah

Kabupaten Gunungkidul 1

3. Pengawas Mata Pelajaran

Ekonomi

Kabupaten Bantul 1

Kota Yogyakarta 1

Kabupaten Kulonprogo 1

Kabupaten Sleman 1

Kabupaten Gunungkidul 1

4. Siswa Peserta Mata Pelajaran

Ekonomi

Kabupaten Bantul 1

Kota Yogyakarta 1

Kabupaten Kulonprogo 1

Kabupaten Sleman 1

Kabupaten Gunungkidul 1

5. Wakil Kepala Sekolah Bidang

Kurikulum

Kabupaten Bantul 1

Kota Yogyakarta 1

Kabupaten Kulonprogo 1

Kabupaten Sleman 1

6. Widyaiswara Mata Pelajaran

Ekonomi LPMP

LPMP Daerah Istimewa

Yogyakarta

1

7. Widyaiswara BTKP BTKP Daerah Istimewa

Yogyakarta

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

310

Lampiran 10. Transkrip Wawancara Guru 1

TRANSKRIP WAWANCARA GURU EKONOMI

Hari : Senin

Tanggal : 9 Desember 2013

Tempat : Tempat Tugas

Subyek : Guru (BKS)

No. Pertanyaan Koding

1. Adopsi TIK

a. Bentuk TIK macam apa saja yang Bapak/Ibu gunakan?

b. Seberapa sering Bapak/Ibu menggunakan TIK ?

Jawaban:

a. TIK yang digunakan di sekolah adalah Power Point di sekolah

lain yang internetnya sudah bagus mungkin menggunakan

internet. Brosing data dari internet juga dilakukan terutama di

SMA 1 Bantul, SMA 2 Bantul, SMA Sewon mungkin tugas

tugas mencari informasi di internet sudah sering dilakukan,

kalau di SMA Negeri 1 Kretek masih kadang-kadang karena

keterbatasan kemampuan siswa dan keterbatasan peralatan.

b. Penggunaan power point 5-10 kali dalam sebulan. Hampir

selalu menggunakan power point.

G01B

2. Kesukarelaan

a. Sejauh mana kesukarelaan menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah kesukarelaan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Penggunaan TIK masih bersifat sukarela.

b. Jika diwajibkan sebenarnya lebih mendorong penggunaan TIK.

Karena dengan diwajibkan di satu sisi menuntut guru untuk

menggunakan di sisi yang lain menuntut pimpinan sekolah

untuk melengkapi sarana.

G02B

3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan

a. Sejauh mana kemanfaatan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah kemanfaatan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Pembelajaran lebih efektif karena materi lebih jelas

ditampilkan, lebih cepat dan sesuai dengan alokasi waktu, anak

lebih tertarik, anak dapat belajar lebih efektif dan efisien tidak

perlu mencatat karena bisa copy file.

G03B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

311

b. Kemanfaatan mendorong penggunaan TIK.

4. Kesesuaian

a. Sejauh mana kesesuai TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana kesesuai mendorong atau menghambat penggunaan

TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. TIK memiliki berbagai macam bentuk baik alatnya maupun

programnya, dari berbagai jenis tersebut ada yang sesuai juga

ada yang tidak sesuai. Saya melihat ada program-program yang

sesuai dan praktis, seperti Power Point tetapi ada juga program-

program yang sulit membuatnya, membutuhkan waktu yang

lama dan kurang sesuai misalnya program-program yang

berbasis animasi.

b. Kalau sesuai tentunya akan mendorong, karena kalau sesuai

akan mempermudah pekerjaan dan tentu saja lebih efektif. Tapi

kalau tidak sesuai tentunya tidak ada gunanya sehingga untuk

apa harus dipakai.

G04B

5. Citra

a. Sejauh mana citra penggunaan TIK bagi guru dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana citra penggunaan TIK dalam mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Setahu saya menggunakan TIK sudah biasa bagi para guru

terutama guru-guru yang muda jadi tidak ada kaitannya dengan

citra. Untuk guru-guru yang tua mungkin lain, kalau guru-guru

tua juga menggunakan nampaknya lebih “njamani”.

b. Saya kira bukan alas an penting menggunakan TIK untuk

mendapat citra karena hampir semua guru menggunakannya.

G05B

6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)

a. Sejauh mana hasil menggunakan TIK dapat diamati dan

dikomunikasikan pada orang lain?

b. Bagaimana keteramatan penggunaan TIK dalam pembelajaran

ekonomi mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

c. Bagaimana keterkmunikasian penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Tidak ada kegiatan untuk saling mengamati kegiatan

pembelajaran namun, komunikasi mengenai keunggulan

penggunaan TIK terjadi terutama pada saat MGMP dan tentu

saja pertemuan-pertemuan yang bersifat informal. Dalam

MGMP juga pernah dilakukan pelatihan penggunaan TIK yang

diberikan oleh pengurus yang cukup menguasai TIK bahkan

G06B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

312

sampai membuat blog.

b. Kegiatan mengamati hanya sebatas saling melihat media,

perangkat atau sumber belajar yang lain. Jika sudah mengerti

yang dibuat atau digunakan guru yang lain tentu akan

membantu kita untuk menggunakan media atau perangkat yang

memiliki kemiripan.

c. Jelas, komunikasi mendorong menggunakan TIK. Pernah

MGPM menyelenggarakan pelatihan penggunaan TIK yang

dilatarbelakangi komunikasi antar guru dalam MGMP.

7. Visibilitas

a. Sejauh mana visibilitas penggunaan TIK dalam pembelajaran

ekonomi?

b. Bagaimana visibilitas penggunaan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK?

Jawab:

a. Saya merasa di sini tersedia TIK kalau mau digunakan tentunya

bisa, banyak guru sudah memakai bahkan para siswa juga mulai

banyak yang menggunakan.

b. Semuanya mendaptkan kesempatan yang sama untuk

menggunakan TIK yang membedakan ada yang mau memakai

ada yang jarang memakai atau tidak pernah mau pakai. Saya

kira faktor terpentingnya adalah kesadaran manfaat yang

dipahami oleh masing-masing guru.

G07B

8. Kemungkinan Uji Coba

a. Sejauh mana kemungkinan uji coba TIK dalam pembelajaran

ekonomi?

b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK dalam mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau uji coba menggunakan TIK sangat mungkin karena saya

kira semua guru sudah memiliki barangnya jadi dapat dicoba di

sekolah atau dirumah sesukanya.

b. Menggunakan TIK dalam pembelajaran itu digunakan untuk

ditampilkan pada orang banyak, kalau gagal tentunya tidak

nyaman maka uji coba sangat penting.Namun sebenarnya kalau

yang dipakai hanya power point sebenarnya mau diujicobakan

atau tidak sebenarnya tidak ada pengaruhnya toh semua bisa

dilakukan saat pembuatan.

G08B

9. Persepsi Kemudahan

a. Sejauh mana kemudahan dirasakan dalam menggunakan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah persepsi kemudahan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Penggunaan TIK mudah sejauh hanya Power Point, Word, dan

G09B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

313

excel.

b. Pembelajaran akan menjadi mudah jika menggunakan power

point jadi kemudahan mendorong untuk menggunakan

powerpoint. Jika tidak memakai TIK kegiatan pembelajaran

malah lebih sulit.

10. Pengaruh Sosial

a. Sejauh mana pengaruh sosial dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah pengaruh sosial mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira, lingkungan sosial mempengaruhi penggunaan TIK,

dalam hal ini Dinas, teman sejawat mengarahkan menggunakan

TIK. Bahkan menurut saya siswa paling mempengaruhi guru

dalam menggunakan TIK, karena kita merasa bahwa mereka

sangat membutuhkan.

b. Pengaruh sosial baik dari teman sejawat dan para siswa

mendorong penggunaan TIK.

G10B

11. Kondisi yang Memfasilitasi

a. Sejauh mana fasilitas dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah fasilitas mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Sekolah menyediakan LCD yang dapat dipakai di kelas, dan

sebagian besar guru memiliki laptop. Di sekolah juga tersedia

laboratorium komputer tapi hanya digunakan oleh pembelajaran

mapel TIK. Ada hot spot meskipun jaringan kurang baik yang

dapat diakses siswa di pendopo. Sebagian kecil siswa memiliki

laptop yang boleh digunakan pada saat pembelajaran terutama

pada saat diskusi.

b. Walaupun fasilitas TIK masih terbatas, namun keberadaannya

mendorong penggunaan TIK.

G11B

12. Perasaan terhadap Penggunaan

a. Seperti apa perasaan dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah perasaan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau saya tidak merasa rasa cemas dalam menggunakan TIK

justru malah senang. Kecuali ada kerusakan, namun pada

dasarnya menyenangkan.

b. Rasa senang menggunakan TIK mendorong para guru untuk

menggunakan TIK.

G12B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

314

13. Status Sekolah

a. Apakah status sekolah mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kebetulan saya sendiri guru negeri, di sekolah negeri saya lihat

memiliki sarana yang kurang lebih standar jadi guru dapat

memakai kalau membutuhkan. Kalau disekolah swasta biasanya

perlu dibedakan swasta besar atau kecil, kalau swasta besar

kadang-kadang kondisinya lebih baik dari negeri.

b. Saya kurang melihat status sekolah ini mempengaruhi atau

tidak, kalau saya perhatikan pada saat MGMP saya tidak

melihat perbedaan yang nyata.

G13B

14. Umur Guru

a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau saya rasakan nampaknya mempengaruhi, kalau saya

rasakan guru-guru senior cenderung tidak atau jarang

menggunakan TIK.

b. Yang muda sering menggunakan karena waktu kuliah juga

sudah menggunakan jadi sudah biasa dari sejak kuliah. Maka

biasanya penggunaan TIK-nya pun bervariasi. Namun kalau

variasi tidak dipertimbangkan sebenarnya ya sama-sama pakai

jadi sama saja.

G14B

15. Jenis Kelamin

a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira jenis kelamin tidak mempengaruhi semua

mendapatkan kesempatan yang sama.

b. Menurut saya jenis kelamin netral tidak menghambat dan tidak

mendorong dalam menggunakan TIK.

G15B

16. Pengalaman Guru

a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau pengalaman menjadi guru saya tidak mempengaruhi

G16B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

315

banyak guru senior yang tidak atau jarang menggunakan TIK.

b. Pengalaman mengajar saya kira tidak mendorong dan tidak

menghambat karena pengalaman panjang dalam mengajar

belum tentu memiliki pengalaman panjang dalam menggunakan

TIK.

17. Durasi Mengikuti Pelatihan

a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?

b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Dulu kami juga dilatih menggunakan TIK, waktu itu yang

dilatihkan adalah Power Point, Excel, Microsoft Word dan

internet. Untuk internet materinya adalah mailing dan membuat

blog tetapi tidak sampai merasa mahir.

b. Saya kira bukan durasinya yang mempengaruhi tapi

kemanfaatannya dan kepraktisan itu yang penting. Dilatih

program-program yang tidak praktis dan memakan banyak

waktu biasanya akan ditingalkan para guru, misalnyadilatih

menggunakan program-program animasi akan banyak

membutuhkan waktu dalam penggunaannya.

c. Saya yang penting programnya bukan durasinya. Kalau itu

mudah para guru akan mencoba-coba sendiri sampai mahir.

G17B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

316

Lampiran 11. Transkrip Wawancara Guru Ekonomi 2

TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN GURU EKONOMI

Hari : Selasa

Tanggal : 12 November 2013

Tempat : Tempat Bertugas

Subyek : Guru (KND)

No. Pertanyaan Koding

1. Adopsi TIK

a. Bentuk TIK macam apa saja yang Bapak/Ibu gunakan?

b. Seberapa sering Bapak/Ibu menggunakan TIK ?

Jawaban:

a. TIK yang dipakai adalah Power Point, internet untuk browsing

materi-materi baru, email untuk mengumpulkan tugas. Biasanya

para siswa mengcopy file power point setelah usai

pembelajaran. Materi pembelajaran ditayangkan dengan

proyektor, kalau sedang menjelaskan biasanya saya meminta

para siswa untuk tidak membuka laptop, karena saya kuatir

anak-anak main game.

b. Power point digunakan hampir setiap mengajar, sedangkan

program-program yang lain kadang-kadang saja.

G01K

2. Kesukarelaan

a. Sejauh mana kesukarelaan menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah kesukarelaan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira penggunaan TIK sudah sudah kebutuhan, tidak

diwajibkan tapi sudah kesadaran.

b. Kalau menurut saya, dengan sukarela guru-guru malah

menggunakan, tidak diminta juga menggunakan. Mereka tahu

manfaatnya.

G02K

3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan

a. Sejauh mana kemanfaatan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah kemanfaatan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Keunggulanya adalah mudah bagi guru dalam

menggunakannya, dan mudah dipahami siswa, dan kalau para

siswa pada copy file memungkinkan siswa menambah catatan-

catatan sendiri. Tentu dengan TIK akan lebih menarik karena

G03K

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

317

ada variasi warna dan gambar.

b. Tentu saja dengan memahami dan merasakan kemanfaatan-

kemanfaatan di atas akan mendorong para para guru untuk

menggunakan TIK.

4. Kesesuaian

a. Sejauh mana kesesuai TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana kesesuai mendorong atau menghambat penggunaan

TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya merasa TIK memang sesuai dan cocok untuk tugas-tugas

saya sebagai guru ekonomi. Selain yang biasa-biasa seperti

Power Point, Word, dan Excel sesekali saya juga mengajak para

siswa untuk browsing di kelas untuk melihat berita-berita

terbaru.

b. Kalau kita sebagai guru sadar kalau sesuai maka kita menjadi

merasa butuh untuk menggunakannya. Jadi menggunakan TIK

itu sudah kebutuhan bukan lagi kewajiban. Yang tidak

menggunakan mungkin tidak menyadari kesesuaian itu,

sehingga mereka tetap menggunakan cara-cara lama karena

mengangap alat-alat lama itu yang sesuai.

G04K

5. Citra

a. Sejauh mana citra penggunaan TIK dalam pembelajaran

ekonomi?

b. Bagaimana citra penggunaan TIK dalam mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau guru menggunakan TIK berarti guru tersebut memiliki

salah satu unsur menjadi guru yang baik karena menggunakan

TIK dalam pembelajaran. Perlu disadari ada beberapa hal yang

lebih menumbuhkan citra lebih kuat di kalangan guru misalnya

status guru yang disampiri jabatan, guru tetap, guru negeri, dan

guru dengan pendidikan S2.

b. Saya kira citra pengguna TIK tidak terlalu kuat mendorong

penggunaan TIK meskipun itu bisa terjadi. Citra pengguna TIK

dapat diperkuat misalnya kalau pimpinan sekolah sering

mengungkapkan hal itu sehingga sungguh menjadi isu penting

tentang penggunaan TIK.

G05K

6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)

a. Sejauh mana hasil menggunakan TIK dapat diamati dan

dikomunikasikan pada orang lain?

b. Bagaimana keteramatan penggunaan TIK dalam pembelajaran

ekonomi mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

c. Bagaimana keterkmunikasian penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi mendorong atau menghambat

G06K

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

318

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Setahu saya diantara para guru tidak ada suasana untuk

menyembunyikan perangkat pembelajaran atau media

pembelajaran, mereka bahkan saling copy, saling berbagi,

saling ngomong-ngomong, saling mengisi, terutama kalau ada

gambar-gambar baru atau ada materi yang menarik.

b. Tentunya dengan saling copy saling berbagi ini kan salah satu

bentuk saling mengamati juga, meskipun sampai saat ini belum

ada kegiatan yang dirancang untuk saling mengamati. Dengan

cara yang ada ini saya kira sudah mendorong para guru untuk

menggunakan TIK.

c. Kalau saling komunikasi jelas dilakukan oleh para guru.

Dengan komunikasi itu kalau ada materi-materi baru akan di-

share, dan kalau ada kselulitan-kesulitan akan dipecahkan.

7. Visibilitas

a. Sejauh mana visibilitas penggunaan TIK dalam pembelajaran

ekonomi?

b. Bagaimana visibilitas penggunaan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK?

Jawab:

a. Di sekolah-sekolah negeri dan swasta besar di Kota Yogyakarta

saya kira sangat visibel, meskipun untuk sekolah-sekolah

swasta saya tidak tahu persisnya.

b. Visibilitas memang penting tetapi belum cukup, saya kira

membutuhkan peran pimpinan sekolah untuk mendorong

penmggunaan TIK.

G07K

8. Kemungkinan Uji Coba

a. Sejauh mana kemungkinan uji coba TIK dalam pembelajaran

ekonomi?

b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK dalam mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira uji coba bisa dilakukan setiap saat karena para guru

sudah memiliki laptop, sehingga kalau hanya mau mencobakan

Power Point, Word, dan Excel dapat dilakukan. Kalau harus

menggunakan internet guru bisa menggunakan wifi yang ada

disekolah atau mau menggunakan modem kalau mau butuh

lebih cepat karena wifi di sekolah biasanya kurang stabil.

b. Kalau media sudah diuji coba maka guru akan merasa tenang

bahwa media yang dibuat akan berjalan sesuai rencana.

Sehingga kalau sudah sempat menguji coba akan mendorong

guru tersebut untuk menggunakannya. Tentunya ini untuk

program yang sulit misalnya blog, namun kalau untuk program

yang biasa dipakai guru terutama Microsoft Office saya kira

tanpa uji coba tidak apa-apa.

G08K

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

319

9. Persepsi Kemudahan

a. Sejauh mana kemudahan dirasakan dalam menggunakan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah persepsi kemudahan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira mudah menggunakan TIK, kalau menemui kesulitan

tannya saja pada teman. Tentu saja kita harus tahu diri tidak

usah menggunakan program yang sulit-sulit.

b. Rasa mudah itu kemudian menumbuhkan rasa percaya diri

sehingga terdorong untuk biasa menggunakan.

G09K

10. Pengaruh Sosial

a. Sejauh mana pengaruh sosial dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah pengaruh sosial mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira pengaruh utama karena tuntutan dari siswa. Para

siswa di sini sering meminta copy file kalau pembelajaran

berakhir, kalau guru tidak memiliki saya kira tidak enak.

Kemudian dari rekan-rekan guru juga ikut mempengaruhi, kalau

para guru sudah memakai maka guru yang lain cenderung ikut.

b. Kalau di SMA Negeri 2 ini pengaruh sosial cenderung

mendorong baik itu dari murid maupun dari para teman-teman

guru. Sementara kalau dari pimpinan sekolah lebih banyak Tut

Wuri Handayani.

G10K

11. Kondisi yang Memfasilitasi

a. Sejauh mana fasilitas dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah fasilitas mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Di sini memang tiap-tiap kelas belum terpasang komputer,

namun setiap guru hampir semua memiliki laptop, kalau

proyektor disediakan di sekolah yang bisa dibawa di kelas. Di

sini juga ada hot spot yang dapat diakses oleh para siswa. Kalau

lab komputer terutama untuk pelajaran TIK, tapi pelajaran

ekonomi juga pernah pakai lab misalnya saat belajar bursa efek

mereka dapat langsung di lab untuk mencoba mengakses

informasi langsung dari bursa efek. Sesekali pelajaran

menggunakan koneksi internet langsung diatayangkan lewat

proyektor.

b. Fasilitas yang sudah ada sudah mendorong tinggal gurunya saja,

kalau guru tertantang untuk unggul di TIK maka akan

menggunakannya, tentunya juga akan akan malu dihadapan

siswa kalau tidak menggunakannya.

G11K

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

320

12. Perasaan terhadap Penggunaan

a. Seperti apa perasaan dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah perasaan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau intinya guru merasa senang karena praktis, kalau ada

materi yang baru bisa ditambahkan dengan mudah bahkan dapat

jua diberi tanda untuk materi-materi baru, siapa tahu para murid

sudah mendapatkan materi dari kakak kelasnya. Kekawatiran

muncul kalau mati listrik atau kautir kalau laptop yang dibuka

siswa tidak digunakan semestinya, misalnya digunakan untuk

main game. Maka kalau saya sedang menjelaskan saya

melarang para siswa untuk membuka laptop.

b. Perasaan yang dominan kan senang, sedangkan kekawatiran

bukan yang utama, jadi secara umum perasaan mendorong kami

untuk menggunakan TIK.

G12K

13. Status Sekolah

a. Apakah status sekolah mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira kalau tingkat pendidikan SMA di Yogyakarta,

penggunaan TIK di sekolah negeri dan sekolah swasta tidak ada

bedanya kecuali sekolah-sekolah swasta yang sangat kecil

mungkin berbeda.

b. Saya lihat hampir sama, sekolah-sekolah swasta saat ini juga

mendapatkan hibah komputer dari pemerintah dan guru-guru

swasta juga ikut dalam MGMP jadi hamir sama.

G13K

14. Umur Guru

a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya sendiri termasuk generasi yang tua mengakui memang

yang muda lebih sering menggunakan TIK dalam pembelajaran

ekonomi.

b. Yang muda lebih sering menggunakan TIK menurut saya

karena mereka lebih terampil dan lebih mudah menyesuaikan

dengan hal-hal baru meskipun hal ini tidak selalu konsisten.

G14K

15. Jenis Kelamin

a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat

G15K

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

321

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira sama saja antara guru laki-laki dan guru perempuan

dalam penggunaan TIK, kalau beda itu memang orangnya saja

yang dapat dianggap sebagai kasus.

b. Jenis kelamin tidak mempengaruhi karena guru laki-laki dan

guru perempuan mendapatkan kesempatan sama, mendapatkan

hak yang sama, dan juga mendapatkan kewajiban yang sama ya

jadinya sama saja.

16. Pengalaman Guru

a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a Saya kira pengalaman tidak berpengaruh, saya sendiri sebagai

guru yang sudah tua tidak merasa pengalaman saya relevan

dengan penggunaan TIK.

b. Saya kira pengalaman saya yang panjang mengajar ekonomi

dan akuntansi tidak berkaitan banyak dengan penggunaan TIK.

Saya merasa pengalaman panjang saya lebih banyak berkaitan

dengan pergantian substansi kurikulum yang hampir terjadi

setiap lima tahun sekali.

G16K

17. Durasi Mengikuti Pelatihan

a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?

b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kami pernah juga menerima beberapa pelatihan yaitu

pembuatan soal untuk kebutuhan elearning, pelatihan internet

seperti browsing,upload, download, mailing, bloging, membuat

radio streaming, dan membuat video. Pelatihan yang lebih awal

adalah pelatihan menggunakan Microsoft Office seperti Excel,

Power Point, dan Word.

b. Saya melihat penentuanya bukan waktu tapi ketepatan materi

yang dilatihkan. Kita hanya menggunakan yang kita butuhkan,

meskipun yang dilatihkan tinggi-tinggi tetap belum dipakai, itu

juga waktu lama, mengorbankan banyak waktu malam hari,

harus terus mencoba, belum dilaksanakan karena belum butuh.

c. Saya kira kalau cocok programnya dan waktunya panjang akan

menambah penggunaan TIK tapi kalau tidak cocok jadinya

mubazir.

G17K

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

322

Lampiran 12. Transkrip Wawancara Guru Ekonomi 3

TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN GURU EKONOMI

Hari : Rabu

Tanggal : 20 November 2013

Tempat : Tempat Bertugas

Subyek : Guru (PPS)

No. Pertanyaan Koding

1. Adopsi TIK

a. Bentuk TIK macam apa saja yang Bapak/Ibu gunakan?

b. Seberapa sering Bapak/Ibu menggunakan TIK ?

Jawaban:

a. Untuk akuntansi saya pakai Excel, saya juga ingin pakai Dac

Easy Accounting tapi lab komputer belum mendukung, saya

juga memakai Macromedia Flash yang saya buat sendiri

kemudian saya aplikasikan di kelas. Yang lebih sering saya

pakai adalah Microsoft Power Point dan Microsoft Word. Saya

sering menugaskan para siswa untuk mencari materi di internet

misalnya mencari kurs. Saya juga memiliki web blog yang bisa

dikunjungi para murid. Dalam pembelajaran saya juga meminta

para murid untuk mengumpulkan tugas via email. Dalam

pembelajaran saya juga memperbolehkan siswa untuk membuka

laptop pada saat-saat tertentu misalnya ketika sedang

mengumpulkan data maupun sedang mengerjakan tugas.

Sebagai contoh, ketika materi pembelajaran manajemen

pemasaran para siswa saya tugasi untuk membuat iklan berbasis

TIK.

b. Saya lebih banyak menggunakan TIK disbanding dengan

tidaknya.

G01P

2. Kesukarelaan

a. Sejauh mana kesukarelaan menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah kesukarelaan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Penggunaan TIK sejauh ini disarankan saja, tetapi saya pribadi

menyadari pembelajaran yang menggunakan TIK lebih atraktif

sehingga saya sendiri sadar bahwa saya perlu memiliki sendiri

alat-alat pendukung seperti laptop dan modem.

G02P

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

323

b. Menurut saya, sukarela itu juga mendukung karena sukarela

menumbuhkan kesadaran penggunaan TIK.Namun kalau mau

lebih cepat tentunya diwajibkan, karena dengan diwajibkan

akan mendorong guru untuk menggunakan dan tentunya akan

muncul penyesuaian-penyesuaian dari pimpinan sekolah untuk

melengkapi sarana seperti sekolah-sekolah mantan RSBI juga

begitu guru wajib menggunakan namun pimpinan sekolah wajib

menyediakan.

3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan

a. Sejauh mana kemanfaatan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah kemanfaatan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Keunggulan TIK yaitu, atraktif, pembelajaran jadi tepat waktu

karena mempersempit kesempatan untuk berbelok arah, anak-

anak lebih tenang karena fokusnya ke depan atau ke ke laptop

mereka sehingga pembelajaran lebih efektif.

b. Kalau gurunya memahami akan keunggulan-keunggulan ini

jelas akan mendorong penggunaan TIK.

G03P

4. Kesesuaian

a. Sejauh mana kesesuai TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana kesesuai mendorong atau menghambat penggunaan

TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira TIK sesuai dengan pekerjaan saya, saya senang

menggunakannya, dan sesuai juga dengan pembelajaran

ekonomi.

b. Kesesuai akan mendorong penggunaan TIK sejauh guru berniat

mengorbankan waktu untuk mempersiapkannya. Kalau tidak

ada keiklasan untuk mengorbankan waktu untuk

mempersiapkannya maka kesesuaian tidak akan mempengaruhi.

G04P

5. Citra

a. Sejauh mana citra penggunaan TIK dalam pembelajaran

ekonomi?

b. Bagaimana citra penggunaan TIK dalam mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Ya merasa punya gengsi menggunakan TIK itu ada meskipun

saya rasa gengsi itu tidak teramat kuat.

b. Saya kira daya dorong citra pengguna TIK masih kalah

dibandingkan dengan citra guru yang menjabat, guru dengan

pangkat yang tinggi, atau guru yang sudah bersertifikat. Citra

G05P

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

324

guru pengguna TIK akan mendorong penggunaan TIK kalau

diapresiasi oleh siswa, teman sejawat, atau pimpinan sekolah.

6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)

a. Sejauh mana hasil menggunakan TIK dapat diamati dan

dikomunikasikan pada orang lain?

b. Bagaimana keteramatan penggunaan TIK dalam pembelajaran

ekonomi mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

c. Bagaimana keterkomunikasian penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau saya dengan Pak Fachrudin saya sering mengatakan, Pak

besok saya mengajar menggunakan TIK, harapannya antara

kelas saya dan kelas Pak Fachrudin tidak jauh berbeda, kalau

kelasnya sama dan materinya sama kita harus sharing, saling

bertanya. Secara khusus tiap kamis ada MGMP baik sekolah

maupun propinsi, biasanya sharing juga di jam-jam yang

istirahat tidak mengajar dan secara kebetulan di kantor kita

duduk berdampingan.

b. Sama seperti tadi dalam pertemuan-pertemuan tersebut kami

juga saling menunjukkan media dan materi untuk saling belajar.

c. Saya kira saling mengamati dan saling komunikasi tersebut

mendorong penggunaan TIK.

G06P

7. Visibilitas

a. Sejauh mana visibilitas penggunaan TIK dalam pembelajaran

ekonomi?

b. Bagaimana visibilitas penggunaan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK?

Jawab:

a. Kalau di SMA Negeri 1 Pengasih saya kira lumayan visibel,

tapi di tempat lain di Kulon Progo mungkin tidak sevisibel di

SMA Negeri 1 Pengasih. Di sini sudah banyak guru yang

menggunakan laptop dan beberapa siswa juga membawa laptop

di dalam kelas.

b. Kalau visibilitas itu diikuti dengan tekanan dari teman sejawat,

pimpinan, maupun para siswa saya kira akan mendorong

penggunaan TIK, namun jika tidak ada tekanan mungkin tidak

mendorong.

G07P

8. Kemungkinan Uji Coba

a. Sejauh mana kemungkinan uji coba TIK dalam pembelajaran

ekonomi?

b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK dalam mendorong atau

G08P

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

325

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau kemungkinan uji coba saya kira mempengaruhi

penggunaan TIK.

b. Kalau belum mencoba saya kira akan khawatir kalau

menemukan kendala-kendala yang bisa menyebabkan ganguan

dalam pembelajaran. Kalau sudah mencoba maka guru akan

dengan mantap menggunakannya di kelas.

9. Persepsi Kemudahan

a. Sejauh mana kemudahan dirasakan dalam menggunakan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah persepsi kemudahan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Awalnya sebelum belajar saya mengira juga susah, namun

setelah berlatih di workshop, IHT akhirnya merasa mudah.

Awalnya latihan Word, Excel, dan Power Point untuk

pengajaran, kemudian Excel untuk olah data.

b. Menurut saya kalau sudah pernah belajar akan merasa mudah

dan akhirnya akan mendorong penggunaan TIK.

G09P

10. Pengaruh Sosial

a. Sejauh mana pengaruh sosial dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah pengaruh sosial mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau teman satu mapel saya kira ada suasana asling

mempengaruhi, biasanya ada kesempatan untuk saling

menunjukkan tampilan media yang digunakan baik yang

berbentuk Macromedia Flash, Power Point, atau Excel. Antar

teman semapel ada saling mempengaruhi, masing-masing

menunjukkan tampilannya, misalnya dengan Macro Media

Flash, Power Point atau Excel. Demikian juga antar mapel juga

ada suasana saling mempengaruhi, saya sendiri beranggapan

kalau para guru IPA pakai, kenapa guru ekonomi tidak pakai?

b. Pengaruh dari teman saya kira mendorong guru yang lain untuk

menggunakan TIK.

G10P

11. Kondisi yang Memfasilitasi

a. Sejauh mana fasilitas dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah fasilitas mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

G11P

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

326

Jawab:

a. Sekolah punya web yang salah satu isinya materi ajar meskipun

jarang digunakan. Internet di sekolah dapat digunakan dengan

fasilitas wifi, bisa juga leawat laboratorium, ruang TU, ruang

Waka. Malam hari saya juga bisa memanfaatkan internet di

sekolah kalau saya perlu. Meskipun terbatas di sini juga sudah

ada LCD Proyektor, kalau laptop juga terbatas maka saya

membeli sendiri. Saya juga memiliki model untuk membuka

tugas siswa dirumah.

b. Menuruit saya fasilitas yang ada meskipun belum komplit

sudah mendorong.

12. Perasaan terhadap Penggunaan

a. Seperti apa perasaan dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah perasaan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya tidak pernah cemas saya belajar sendiri lebih dulu

daripada anak-anak bahkan saya sering membantu anak-anak.

Saya lebih tahu dulu tidak ragu tidak cemas.

b. Kalau perasaan seperti saya ya tentunya mendorong

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi.

G12P

13. Status Sekolah

a. Apakah status sekolah mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Jaman sekarang saya kurang yakin status sekolah

mempengaruhi.

b. Saya kira sekarang pelatihan-pelatihan tidak hanya diikuti oleh

guru-guru negeri, saat ini juga ada hibah-hibah untuk sekolah

swasta misalnya hibah komputer jadi saya kira tidak

mempengaruhi.

G13P

14. Umur Guru

a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau umur saya kira mempengaruhi, umur-umur muda dan

tengah baya biasanya menggunakan TIK dalam pembelajaran

G14P

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

327

namun usia-usia sepuh biasanya tidak pakai TIK.

b. Menurut saya karena memang beda generasi, generasi tua

dilahirkan dan dibesarkan ketika belum berkembang komputer

di Indonesia sementara generasi yang lebih muda lahir dan

dibesarkan ketika TIK sudah ada di Inonesia.

15. Jenis Kelamin

a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau jenis kelamin saya kira tidak mempengaruhi.

b. Karena tuntutan dan haknya sama dalam menggunakan TIK.

Yang dimaksud hanknya adalah hak untuk mengikuti pelatihan-

pelatihan dan hak untuk mendapatkan fasilitas-fasilitas TIK

untuk pembelajaran.

G15P

16. Pengalaman Guru

a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Menurut saya pengalaman tidak terlalu mempengaruhi

penggunaan TIK.

b. Pengalaman tidak terlalu mempengaruhi karena buktinya saja

banyak guru sepuh malah banyak yang tidak memakai TIK

dalam pembelajaran. Menurut saya hal itu terjadi karena masa

lalu TIK tidak ada atau tidak banyak. Jadi berpengalaman lama

dalam mengajar belum tentu berpengalaman lama dalam

menggunakan komputer.

G16P

17. Durasi Mengikuti Pelatihan

a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?

b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Dulu saya pernah mengikuti workshop pembelajaran berbasis

TIK baik di propinsi maupun kabupaten yang diselenggarakan

oleh MGMP kebetulan saya ketua MGMP. Pernah juga

diselenggarakan in house training (IHT) yang sangat kami

rasakan manfaatnya materinya bermacam-macam ada Microsoft

G17P

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

328

Office, internet, dan Macro Media Flash. Saya juga pernah

belajar analisis butir soal dengan program Iteman yang saya

peroleh dari UNY dan workshop penilaian yang

diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Propinsi DIY Secara

mandiri saya juga belajar membuat web blog belajar

menggunakan email kemudian dilanjutkan ikut workshop.

Kalau Pelatihan di BTKP saya belum pernah ikut.

b. Menurut saya durasi mengikuti pelatihan tidak banyak

berpengaruh terhadap penggunaan TIK dalam pembelajaran

ekonomi.

c. Yang saya rasakan, materi yang diberikan dengan waktu yang

lama belum tentu banyak dimanfaatkan. Misalnya waktu latihan

untuk Macro Media Flash itu banyak tetapi dalam kenyataannya

banyak yang tidak pakai. Ini sama halnya orang yang mengikuti

pelatihan lama belum tentu banyak memakai TIK, menurut saya

kalau yang dilatihkan sulit biasanya tidak banyak dipakai guru

untuk mengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

329

Lampiran 13. Transkrip Wawancara Guru Ekonomi 4

TRANSKRIP WAWANCARA GURU EKONOMI

Hari : Selasa

Tanggal : 8 Oktober 2013

Tempat : Tempat Bertugas

Subyek : Guru (SNS)

No. Pertanyaan Koding

1. Adopsi TIK

a. Bentuk TIK macam apa saja yang Bapak/Ibu gunakan?

b. Seberapa sering Bapak/Ibu menggunakan TIK ?

Jawaban:

a. Yang saya gunakan terutama Power Point dan Excel, modul

yang saya ketik dengan Word dan saya tayangkan dengan LCD

proyektor. Kadang-kadang saya meminta anak-anak untuk

explore materi di internet untuk mencari bahan-bahan yang

relefan dengan SK dan KD.

b. Penayangan slide dan modul hampir selalu saya lakukan setiap

kali pembelajaran. Kalau penugasan siswa mencari di internet

dalam satu semester kira 2-4 kali.

G01S

2. Kesukarelaan

a. Sejauh mana kesukarelaan menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah kesukarelaan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Di SMA Negeri 1 Sleman penggunaan TIK bersifat sukarela.

b. Kalau menurut saya lebih baik sukarela namun kalau mau

mendorong lebih baik diwajibkan saja, Dengan diwajibkan

tentunya akan memeberi kesan yang kuat bahwa TIK sudah

merupakan tuntutan jaman, TIK sangat membantu dan sangat

mendukung tujuan pembelajaran.

G02S

3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan

a. Sejauh mana kemanfaatan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah kemanfaatan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

G03S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

330

Jawab:

a. Dengan TIK kita akan menemukan banyak sekali hal-hal yang

baru, dengan TIK kita dapat mengajar dengan kontekstual

karena dengan TIK kita dapat mencari di dunia nyata misalnya

harga saham dapat kita cari di internet. Dengan internet kita

akan mendapatkan data-data aktual, nyata, dan menambah

wawasan. Kebutuhan sekolah saat ini masih berorientasi pada

capaian nilai NEM, dengan TIK kita bisa mencari contoh-

contoh soal di internet, hal ini sudah salah satu bentuk nyata

dalam mempersiapkan ebtanas.

b. Kalau guru mengetahui, memahami dan menyadari

kemanfaatan tersebut tentunya para guru akan menggunakan

TIK dalam pembelajaran.

4. Kesesuaian

a. Sejauh mana kesesuai TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana kesesuai mendorong atau menghambat penggunaan

TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira TIK sesuai dengan tugas-tugas kami dan juga sesuai

dengan pembelajaran ekonomi.

b. Saya kira bisa mendorong namaun perlu disediakan sarana dan

perlu kesadaran atau motivasi yang kuat untuk

menggunakannya.

G04S

5. Citra

a. Sejauh mana citra penggunaan TIK dalam pembelajaran

ekonomi?

b. Bagaimana citra penggunaan TIK dalam mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau saya rasa tidak ada yang terlalu istimewa ketika kita

menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi, saya kira

sekedar mau memberikan yang baik untuk para siswa.

b. Mungkin tidak terlalu kuat sampai mendorong guru untuk

menggunakan TIK karena ada beberapa citra yang saya kira

menjadi orientasi misalnya citra guru berprestasi, citra guru

dengan pangkat tinggi, citra guru pejabat, citra guru negeri dan

mungkin masih banyak citra yang lain.

G05S

6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)

a. Sejauh mana hasil menggunakan TIK dapat diamati dan

dikomunikasikan pada orang lain?

b. Bagaimana keteramatan penggunaan TIK dalam pembelajaran

ekonomi mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

G06S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

331

c. Bagaimana keterkmunikasian penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Sejauh ini sudah saya komunikasikan dalam forum MGMP,

meskipun saya juga bukan yang pertama, prinsipnya di MGMP

itu kan sharing, siapa yang punya pengalaman lebih bagus

tentunya disharingkan.

b. Kalau di sini yang mengamati hanya pengawas, sedangkan

teman sejawat belum pernah karena masing-masing punya

kesibukan sendiri-sendiri. Saling mengamatinya tidak formal,

ketika duduk di kantor guru kita berdampingan bisa saling

ngobrol dan saling mengamati. Tentunya dengan saling mengati

dan ngobrol ini bisa saling mendorong penggunaan TIK.

c. Ya kalau komunikasi selalu kita lakukan pada berbagai

kesempatan. Tapi menurut saya TIK merupakan tantangan

bersama, teman-teman sudah menggunakan TIK tanpa saya

harus berkomunikasi dengan mereka. Hal ini mungkin karena

fasilitas TIK sudah memadai.

7. Visibilitas

a. Sejauh mana visibilitas penggunaan TIK dalam pembelajaran

ekonomi?

b. Bagaimana visibilitas penggunaan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK?

Jawab:

a. Kalau menurut saya, bisa dikatakan visibel dalam arti cukup

banyak guru maupun karyawan yang menggunakan komputer

dan juga tersedia sarana TIK di sekolah.

b. Ketika seorang guru melihat orang lain menggunakan TIK,

belum tentu membuat guru yang bersangkutan menjadi ikut

menggunakan, semua itu tergantung pada motivasi pribadinya.

G07S

8. Kemungkinan Uji Coba

a. Sejauh mana kemungkinan uji coba TIK dalam pembelajaran

ekonomi?

b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK dalam mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira uji coba dapat dilakukan setiap saat kalau kebetulan

guru memiliki komputer sendiri, seandainya tidak dapat

menggunakan komputer milik sekolah yang tidak terpakai.

Untuk mencoba dengan proyektor dapat dilakukan pada saat

kelas kosong atau meminjam proyektor yang disimpan di kantor

TU. Agak sulitnya kalau harus menggunakan internet karena

G08S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

332

mesti harus sabar karena internet di sini kecepatannya kurang

memadai.

b. Kalau saya sudah pernah menggunakan saya kira kalau untuk

program-program yang sederhana seperti Power Point mau

diujicoba atau tidak sama saja karena sederhana.

9. Persepsi Kemudahan

a. Sejauh mana kemudahan dirasakan dalam menggunakan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah persepsi kemudahan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Untuk Bapak/Ibu yang pemula mungkin ada kendala mungkin

merasa sulit namun untuk yang sudah biasa menggunakan TIK

itu mudah. justru ada teknologi yang memudahkan kita dan

menantang kita.

b. Rasa mudah itu mendorong untuk mengeksplor dan ini

tantangan untuk menggunakan TIKlebih jauh lagi.

G09S

10. Pengaruh Sosial

a. Sejauh mana pengaruh sosial dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah pengaruh sosial mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Inspirasi menggunakan TIK saya peroleh dari informasi yang

saya terima dari Koran, televisi, dan teman-teman guru.

Misalnya materi bisa download dari internet membuat kita jadi

tertarik untuk menggunakan, mempraktikkan, dalam kegiatan

pembelajaran. Kalau pimpinan yang dulu pernah mengingatkan

bahwa bapak ibu guru tidak boleh “gabtek”. Namun semua itu

sangat tergantung pada masing-masing guru, pimpinan sifatnya

hanya menghimbau saja.

b. Menurut saya pengaruh sosial baik dari teman sejawat, dari

pimpinan, dari siswa, maupun dari yang lain semuanya

mendorong penggunaan TIK dalam pembelajaran.

G10S

11. Kondisi yang Memfasilitasi

a. Sejauh mana fasilitas dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah fasilitas mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Sekolah sudah memiliki fasilitas wifi sehingga tidak usah

membeli modem. Sudah ada laboratorium multimedia namun

pembelajaran akuntansi lebih cocok dilakukan di kelas.

G11S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

333

Sebagian siswa sudah membawa laptop namun penggunaannya

harus disepakati misalnya untuk mengerjakan tugas di kelas

kalau guru sedang presentasi biasanya tidak saya perbolehkan

dibuka karena bisa untuk main game. Alaternatif pengerjan

tugas yang lain melalui LKS saja.

b. Dari yang sudah dimiliki SMA Negeri 1 Sleman saya kira sudah

mendorong penggunaan TIK untuk pembelajaran.

12. Perasaan terhadap Penggunaan

a. Seperti apa perasaan dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah perasaan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya merasa senang, terbantu dan dimudahkan, saya kira anak

merasa jelas. Saya mersa puas lebih dari sekedar senang.

b. Ya perasaan puas itu membuat saya untuk selalu ingin

menggunakan TIK dalam pembelajaran.

G12S

13. Status Sekolah

a. Apakah status sekolah mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira kalau status sekolah tidak mempengaruhi.

b. Tidak mempengaruhi karena kondisi sekolah-sekolah negeri

dengan sekolah swasta tidak terlalu jauh kalau dikaitkan dengan

TIK, kecuali satu dua sekolah swasta yang sangat kecil.

Demikian juga pelatihan-pelatihan guru saat ini juga diberikan

untuk sekolah swasta dan negeri.

G13S

14. Umur Guru

a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira umur guru cukup mempengaruhi penggunaan TIK

dalam pembelajaran ekonomi.

b. Saya sendiri saya kira sudah masuk dalam kelompok agak tua.

Saya sering memperhatikan yang muda-muda saya lihat

mobilitas dan jaringan untuk mendapatkan teknologi baru lebih

lancar atau lebih mudah, saya merasa ada saja yang mereka

dapatkan.

G14S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

334

15. Jenis Kelamin

a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira jenis kelamin tidak mempengaruhi.

b. Tidak mempengaruhi karena antara guru laki-laki dan guru

perempuan tidak mempengaruhi spesifikasi dari TIK yang

digunakan.

G15S

16. Pengalaman Guru

a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira pengalaman tidak terlalu mempengaruhi penggunaan

TIK.

b. Saya merasa lama menjadi guru tidak berarti telah lama

menggunakan TIK, TIK sendiri adanya belum lama, saya

merasa mulai banyak digunakan sekitar tahun 2007 terus

tumbuh sampai sekarang.

G16S

17. Durasi Mengikuti Pelatihan

a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?

b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Yang untuk seluruh guru SMA Negeri Sleman adalah pelatihan

Power Point, Excel, Word dan internet. Untuk internet browsing

dan mailing. Beberapa teman yang dilatih di BTKP juga dilatih

membuat weblog, Macro Media Flash, dan video pembelajaran.

b. Mungkin mempengaruhi namun dari yang saya tahu malah

tidak mempengaruhi.

c. Sepengetahuan saya teman-teman yang dilatih membuat web

blog, Macro Media Flash, dan video itu jarang sekali yang

menggunakan mereka membuat kalau haya ada kegiatan

pelatihan saja. Mereka tidak membuat karena untuk membuat

membutuhkan waktu yang lama sekali dan membuathkan alat

yang lain seperti kamera. Demikian juga waktu digunakan di

kelas masih memerlukan alat lain misalnya speaker.

G17S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

335

Lampiran 14. Transkrip Wawancara Guru Ekonomi Sekaligus Kepala Sekolah 1

TRANSKRIP WAWANCARA

GURU EKONOMI SEKALIGUS KEPALA SEKOLAH

Hari : Rabu

Tanggal : 23 Oktober 2013

Tempat : Sekolah Lokasi MGMP

Subyek : Guru (GMN)

No. Pertanyaan Koding

1. Adopsi TIK

a. Bentuk TIK macam apa saja yang Bapak/Ibu gunakan?

b. Seberapa sering Bapak/Ibu menggunakan TIK ?

Jawaban:

a. TIK yang digunakan adalah Power Point, Word, dan Excel.

Saya juga pernah meminta para siswa browsing di internet

misalnya mencari artikel yang sulit seperti bursa efek dan

sistem perpajakan. Pernah juga saya mendapatkan CD dari

Bank Indonesia tentang kebanksentralan yang saya pakai untuk

pembelajaran.

b. Kami menggunakan sesekali waktu saja karena fasilitas yang

kami miliki terbatas, kami juga harus bergantian menggunakan

proyektor.

J01G

2. Kesukarelaan

a. Sejauh mana kesukarelaan menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah kesukarelaan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Sejauh ini untuk sekolah kami di Ngawen masih sukarela

karena keterbatasan sarana, jumlah komputer kami masih

sedikit, proyektor masih terbatas,

b. Seandainya fasilitas mencukupi kami lebih condong mendekati

wajib, tapi karena keterbatasan kami tidak bisa mengharuskan

hanya sekali waktu saja. Dengan bersifat wajib, saya kira akan

memiliki daya yang menekan para guru untuk

menggunakannya.

J02G

3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan

a. Sejauh mana kemanfaatan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah kemanfaatan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Dengan TIK Kami bisa memberikan materi yang lebih luas dan

lebih banyak, bisa memberikan wawasan yang lebih luas, bisa

J03G

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

336

menampilkan contoh yang tidak semata-mata lisan, bisa

menjelaskan struktur materi lebih baik, dan bisa meningkatkan

kepercayaan para murid pada kita, dan bisa lebih menarik.

Namun tentu saja masih tergantung pada kemampuan guru

dalam menghantarkan materi.

b. Kami merasa dengan kemanfaatan semacam itu, akan

mendorong para guru untuk menggunakan TIK.

4. Kesesuaian

a. Sejauh mana kesesuai TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana kesesuai mendorong atau menghambat penggunaan

TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira TIK cocok dengan pekerjaan guru, pekerjaan utama

guru itu mempersiapkan materi, dan mengajar di kelas.

Mempersiapkan materi atau modul dapat menggunakan Word

sedangkan untuk presentasi bisa menggunakan Power Point.

b. Kalau guru menyadari kesesuaian dan mau belajar

menggunakannya maka kesesuaian itu akan mendorong namun

kalau tidak menyadari dan tidak mau belajar ya tentunya

kesesuaian tersebut tidak bearti.

J04G

5. Citra

a. Sejauh mana citra penggunaan TIK dalam pembelajaran

ekonomi?

b. Bagaimana citra penggunaan TIK dalam mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira kalau guru ekonomi menggunakan TIK maka guru

tersebut dapat disebut guru tersebut memahami perkembangan

jaman.

b. Saya tidak yakin bahwa masalah citra bisa mendorong atau

menghambat penggunaan TIK mengingat para guru sudah

dewasa cenderung independen jadi mungkin tidak mudah

terpengaruh oleh guru yang lain.

J05G

6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)

a. Sejauh mana hasil menggunakan TIK dapat diamati dan

dikomunikasikan pada orang lain?

b. Bagaimana keteramatan penggunaan TIK dalam pembelajaran

ekonomi mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

c. Bagaimana keterkmunikasian penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kebetulan saya pengurus MGMP, di forum-forum itu kami

saling tukar pendapat dengan teman, saling mengisi, bagaimana

J06G

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

337

mengambil materi dan lain sebagainya. Akhir-akhir ini

pertemuan agak kurang lancar karena ketua satunya sedang

repot. Pelatihan khusus TIK belum pernah dilakukan namun

karena sebagian besar guru sudah memiliki laptop mereka

terbiasa bekerja dengan TIK baik dalam pengajaran maupun

dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran.

b. Kalau kegiatan saling mengamati pengajaran di kelas

nampaknya belum pernah dilakukan, namun kalau saling

mengamati perangkat pengajaran, mengamati media, dan

sumber belajar lain itu yang kita kerjakan dalam MGMP.

Sejauh hal itu menarik bisanya teman akan mengcopy atau

mengikuti termasuk dalam penggunaan TIK.

c. Saling komunikasi selalu kita lakukan terutama dalam forum

MGMP, kalau ada teman selesai mengikuti diklat atau memiliki

keterampilan baru biasanya kita minta untuk sharing. Jika yang

disharingkan menarik biasanya yang lain juga akan mengikuti.

7. Visibilitas

a. Sejauh mana visibilitas penggunaan TIK dalam pembelajaran

ekonomi?

b. Bagaimana visibilitas penggunaan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK?

Jawab:

a. Kalau di sekolah yang saya pimpin saya pikir cukup visibel

meskipun kami sekolah swasta. TIK tersedia di sekolah

meskipun tidak banyak ada juga tenaga yang terampil yang bisa

membantu. Selain itu pekerjaan administrasi umumnya juga

sudah dikerjakan dengan TIK.

b. Saya kira visibilitas bisa mempermudah dan membiasakan guru

menggunakan TIK sejauh itu ada keinginan menggunakan maka

akan mendorong penggunaan jika tidak ada keinginan tentunya

tidak akan dimanfaatkan.

J07G

8. Kemungkinan Uji Coba

a. Sejauh mana kemungkinan uji coba TIK dalam pembelajaran

ekonomi?

b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK dalam mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Ya saya kira semua guru dapat melakukan uji coba dengan

mudah mengingat sebagian besar guru termasuk guru ekonomi

sudah memiliki laptop sendiri. Misalnya mau menggunakan

Power Point bisa dicoba dulu di laptop, mau memutar VCD bisa

dicoba di laptop dan lain-lain.

b. Uji coba sangat penting, karena dengan uji coba akan

mengurangi kegagalan atau masalah yang akan terjadi ketika

sudah benar-benar mengajar di kelas.

J08G

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

338

9. Persepsi Kemudahan

a. Sejauh mana kemudahan dirasakan dalam menggunakan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah persepsi kemudahan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Selama ini para guru hanya memakai yang dianggap mudah

saja, program-program yang sulit seperti membuat Video

Streaming, Radio Streaming, Micro Media Flash dan blog

belum ada yang menggunakan.

b. Kalau TIK-nya mudah, menarik, dan cocok dengan materi yang

diajarkan tentu aka nada banyak guru yang akan

menggunakannya.

J09G

10. Pengaruh Sosial

a. Sejauh mana pengaruh sosial dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah pengaruh sosial mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Pengaruh sosial tentu ada, sebagai gambaran saja ketika satu

dua guru membeli laptop maka guru-guru yang lain juga ikut

membeli laptop. Ketika ada teman guru mengajar menggunakan

laptop maka yang lain mulai mengikuti. Tentu saja pengaruh

pimpinan sekolah juga penting.

b. Untuk hal ini pengaruh sosial saya kira sangat mendorong untuk

menggunakan TIK kalau ada produk teman yang bagus, kalau

materi bagus akhirnya teman-teman lain saling membutuhkan

atau saling meniru.

J10G

11. Kondisi yang Memfasilitasi

a. Sejauh mana fasilitas dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah fasilitas mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Sekolah memiliki proyektor masih terbatas dan harus

bergantian, ada lab komputer namun belum digunakan untuk

pembelajaran ekonomi. Sebagian besar guru sudah memiliki

laptop, jaringan internet sudah bagus, untuk pengiriman data ke

Kantor Dinas Kabupaten lebih cepat.

b. Keterbatasan sarana menyebabkan sekolah tidak bisa

mewajibkan penggunaan TIK.

J11G

12. Perasaan terhadap Penggunaan

a. Seperti apa perasaan dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah perasaan mendorong atau menghambat

J12G

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

339

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira sudah tidak ada rasa kecemasan dalam menggunakan

TIK. Kalau ada masalah bisa mencari bantuan teman.

b. Karena perasaan kami senang menggunakan TIK, nampaknya

perasaan ini yang mendorong kami menggunakan TIK. Kalau

fasilitasnya ada, akan kami gunakan, kalau ada masalah

biasanya kami saling bantu.

13. Status Sekolah

a. Apakah status sekolah mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya sendiri adalah guru negeri yang lama mengajar di sekolah

negari yang saat ini menjadi kepala sekolah di swasta. Kalau

saya bandingkan anatar sekolah negeri dan swasta memang

sekolah negeri menerima fasilitas lebih banyak dari pemerintah

namun tidak berarti penggunaan TIK dalam pembelajaran di

sekolah negeri lebih banyak daripada di swasta.

b. Saya melihat semua itu lebih pada masing-masing individu

guru, artinya kesadaran dan keinginan guru untuk mengajar

lebih baik. Kalau guru memiliki kesadaran yang tinggi bahwa

TIK merupakan media pembelajaran yang efektif dan guru

ingin mengajar dengan lebih baik maka guru akan memakai

TIK, jika tidak ada kesadaran dan keinginan tentunya tidak

menggunakan.

J13G

14. Umur Guru

a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Ya saya kira begitu saya sendiri sebagai orang tua juga

merasakan tidak setrampil yang muda.

b. Saya sendiri sebenarnya termasuk kelompok guru-guru tua,

saya sering harus memaksa diri untuk menggunakannya.

Memang lain antara guru tua dengan guru muda dalam

menggunakan TIK. Guru muda lebih mampu menyesuaikan diri

dengan teknologi baru sedangkan guru tua cenderung lambat.

J14G

15. Jenis Kelamin

a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

J15G

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

340

Jawab:

a. Kalau jenis kelamin saya rasa tidak berpengaruh, saya kira

jaman sekarang laki-laki dan perempuan mendapatkan

kesempatan yang sama untuk menggunakan teknologi.

b. Jenis kelamin tidak mendorong dan tidak menghambat.

16. Pengalaman Guru

a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya tidak yakin pengalaman guru berpengaruh, karena yang

berpengalaman lama belum tentu sering menggunakan TIK.

b. Orang seperti saya ini sudah berpengalaman lama tetapi

pengalaman menggunakan TIK belum banyak dibandingkan

yang muda. Tetapi mungkin juga ada guru-guru yang setengah

baya lebih banyak menggunakan TIK dibandingkan dengan

yang muda. Mungkin karena yang setengah baya sudah

berpengalaman atau menguasai TIK sekaligus materi dan

pedagoginya.

J16G

17. Durasi Mengikuti Pelatihan

a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?

b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kami sudah dilatih yang pokok-pokok seperti Power Point,

Word, dan Excel. Selain itu sebenarnya saya juga dilatih materi

yang berkaitan dengan administrasi sekolah secara online

melalui Pusat Administrasi Sekolah yang meliputi latihan

mengakses data, mengaktifkan email, mengirim data ke server

Direktorat Jakarta. Dulu MGMPjuga melakukan pelatihan

setiap menggu termasuk tentang TIK dan didanai pemerintah.

b. Saya kira bukan durasinya kalau dikaitkan dengan penggunaan

TIK dalam pembelajaran ekonomi. Bisa jadi seoang guru dilatih

berkali-kali tapi ternyata berkaitan dengan TIK yang kurang

cocok dengan pembelajaran misalnya TIK untuk administrasi

sekolah atau TIK yang sulit seperti membuat animasi atau

video. Yang lebih penting adalah kemudahan waktu dilatihkan

dan waktu digunakan.

c. Ya menurut saya belum tentu berpengaruh, banyak yang

dikirim kesana-kemari ternyata dilatih membuat skenario video

media pembelajaran yang saya rasa bertele-tele.

J17G

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

341

Lampiran 15. Transkrip Wawancara Pengawas 1

TRANSKRIP WAWANCARA PENGAWAS

Hari : Rabu

Tanggal : 18 Desember 2013

Tempat : Kantor Tempat Bertugas

Subyek : Pengawas (BTL)

No. Pertanyaan Koding

1. Adopsi TIK

a. Bentuk TIK macam apa saja yang gunakan Bpk/Ibu Guru

Ekonomi?

b. Seberapa sering Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK ?

Jawaban:

a. Program yang sering dipakai Excell untuk pembelajaran

Akuntansi, Microsoft Power Point, dan Microsoft Word.

Pembuatan video pembelajaran atau radio streaming, sekalipun

dilatihkan namun tidak bisa diimplementasikan dalam kegiatan

pembelajaran karena sangat sulit dan kurang praktis,

pembuatannya membutuhkan waktu yang sangat penjang,

bahkan program Myop tidak dapat dipakai untuk pembelajaran

karena butuh program yang harus dibeli oleh sekolah sehingga

sejauh ini belum ada yang menggunakan.

c. Kita selalu pakai laptop untuk menayangkan materi-materi yang

kita sampaikan melalui power point untuk teks-teks singkat.

Untuk vedio belum digunakan. Yang menggunakan TIK saat ini

lebih dari 50% tergantung dari kondisi sekolah. Gambaran

untuk sekolah yang paling maju, guru presentasi, kemudiaan

saat mengerjakan siswa boleh menggunakan laptop dan

mengerjakan juga di dalam laptop. Untuk sekolah yang belum

maju hanya guru yang membuka laptop. Namun ada juga materi

yang tidak cocok menggunakan TIK yang malah bisa

memperlambat jalannya pembelajaran.

P01B

2. Kesukarelaan

a. Sejauh mana kesukarelaan Bpk/Ibu Guru Ekonomi

menggunakan TIK dalam pembelajaran?

b. Bagaimanakah kesukarelaan Bpk/Ibu Ekonomi mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran?

Jawab:

a. Guru menggunakan TIK dengan sukarela supaya pembelajaran

lebih efektif jadi tidak dipaksa.

b. Kalau tujuannya lebih banyak menggunakan TIK sebaiknya

P02B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

342

tetap sukarela, sukarela juga bisa mendorong guru untuk lebih

maju lagi, diharapkan guru sadar bahwa pembelajaran yang

berbasis TIK aka efektif, penyampaian kepada siswa juga akan

lebih mudah, kita juga tidak boleh ketinggalan dalam

menyampaikan informasi.

3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan

a. Sejauh mana kemanfaatan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Apakah kemanfatan tersebut mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Anak akan lebih mudah memahami materi, lebih efisien, dan

proses pembelajaran lebih bagus jika dengan TIK, berbagai

model pembelajaran dapat digunakan , dan dapat menggunakan

film.

b. Tentu saja dengan memahami kemanfaatan tersebut akan

mendorong para guru untuk menggunakan TIK.

P03B

4. Kesesuaian

a. Sejauh mana kesesuai TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana kesesuai TIK mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Tentunya ada yang sesuai ada yang tidak, Microsoft Word

sesuai kalau kita ingin menyediakan modul, Excel sesuai kalau

untuk akuntansi, dan Power Point cocok kalau kita ingin

presentasi. Yang kurang cocok misalnya guru-guru diminta

membuat vedio sendiri, guru harus datang ke lokasi dengan alat,

harus melakukan editing, dan lain-lain yang membutuhkan

banyak waktu. Lebih baik anak-anak kita ajak melihat langsung

ke lokasi obyeknya asli.

b. Saya melihat, TIK sekarang sudah canggih menyesuiakan

kebutuhan pengguna, namun kecanggihan tersebut harus

dipahami oleh para guru kalau tidak dipahami para guru

mungkin menganggapnya tidak sesuai dengan kebutuhan atau

mungkin juga dianggap sulit.

P04B

5. Citra

a. Sejauh mana citra penggunaan TIK bagi Bpk/Ibu Guru dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana citra penggunaan TIK Bpk/Ibu Guru dalam

mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira kalau guru-guru ekonomi menggunakan TIK akan

memberi kesan bahwa mereka mengikuti perkembangan jaman,

bahkan dapat juga dikatakan mengikti perkembangan

kurikulum, karena kurikulum yang sekarang menuntut para

P05B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

343

guru untuk menggunakan TIK.

b. Kalau citra sampai mendorong atau menghambat penggunaan

TIK saya kurang yakin, kalau citra melek teknologi bisa

ditunjukkan dengan cara yang lain misalnya memiliki

handphone canggih tetapi semua itu tidak terkait dengan

pembelajaran.

6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)

a. Sejauh mana hasil menggunakan TIK yang dilakukan guru

ekonomi dapat diamati dan dikomunikasikan pada orang lain?

b. Bagaimana keteramatan penggunaan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Bagaimana keterkmunikasian penggunaan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Diantara para guru ekonomi ada forum MGMP yang dilakukan

seminggu sekali. Dalam forum ini para guru dapat bertukar

pengalaman termasuk didalamnya pengalaman menggunakan

TIK.

b. Kesempatan mengamati terjadi ketika seseorang sharing dalam

forum MGMP, tidak jarang mereka menunjukkan media

pembelajaran berbasis TIK. Sejauh yang ditunjukkan menarik

sekaligus praktis biasanya akan banyak guru yang ikut

menggunakannya.

c. Kesempatan komunikasi antar guru juga pada forum yang sama

yaitu MGMP, biasanya guru yang baru selesai diklat atau lebih

menguasai bidang tertentu misalnya TIK diminta untuk

membagikan pengetahuannya tersebut kepada forum. Jika

memang menarik, bermanfaat, dan mudah digunakan biasanya

akan banyak yang mengikuti.

P06B

7. Visibilitas

a. Sejauh mana visibilitas penggunaan TIK dari Bpk/Ibu Guru

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana visibilitas penggunaan TIK dari Bpk/Ibu Guru

mendorong atau menghambat penggunaan TIK?

Jawab:

a. Saya melihat TIK di tingkat SMA cukup visibel baik di

sekolah-sekolah negeri maupun sekolah swasta. Dalam arti

bahwa TIK memang ada dan riel digunakan di sekolah-sekolah.

b. Visibilitas itu seharusnya mendorong penggunaan TIK tetapi

banyak faktor yang mempengaruhi ada saja guru yang

cenderung abai terhadap keadaan tersebut, dia sudah nyaman

dimaklumi dengan situasinya. Jadi perlu usaha-usaha pimpinan

untuk mendorongnya.

P07B

8. Kemungkinan Uji Coba

a. Sejauh mana kemungkinan uji coba TIK bagi Bpk/Ibu Guru

P08B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

344

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK bagi Bpk/Ibu Guru

dalam mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau uji coba saya kira bisa dilakukan oleh masing-masing

guru mengingat saat ini TIK khususnya yang berwujud laptop

sudah dimiliki masing-masing guru, bila mengalami kesulitan

bisa minta bantuan teman sejawat atau bahkan puteranya di

rumah.

b. Tentunya kalau sudah mencoba akan berani menggunakannya

di kelas, kalau belum mencobanya tentu akan ragu karena

dilihat oleh para siswa.

9. Persepsi Kemudahan

a. Apakah guru merasakan kemudahan menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Kemudahan yang dirasakan guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Secara umum TIK dalam pelajaran ekonomi mudah karena juga

telah didukung dengan pelatihan-pelatihan yang juga

melibatkan perguruan tinggi. Sebenarnya yang dirasakan mudah

adalah program-program yang sering digunakan seperti Power

Point.

b. Kalau guru merasakan mudah biasanya guru akan memakai

seperti menggunakan Power Point, namun jika sulit misalnya

menggunakan Micro Media Flash maka kemungkinan tidak ada

yang memakai.

P09B

10. Pengaruh Sosial

a. Adakah pengaruh sosial dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah pengaruh sosial mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya melihat guru punya kesadaran sendiri, ada motivasi dari

dalam diri sendiri, siswa sekarang lebih maju dalam

menggunakan TIK kalau guru tidak bisa malu kepada

muridnya.

b. Saya sebagai pengawas hanya pendorong saja, MGMP selalu

diselenggarakan seminggu sekali, pengawas juga setiap

seminggu sekali melakukan pendampingan. Saya kira pengaruh

sosial dari berbagai pihak mendorong para guru menggunakan

TIK.

P10B

11. Kondisi yang Memfasilitasi

a. Sejauh mana fasilitas dalam menggunakan TIK dalam

P11B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

345

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah fasilitas mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Sekolah memiliki hot spot, guru-guru menggunakan laptop

miliknya sendiri, guru dapat menggunakan LCD yang dimiliki

sekolah. TIK lain seperti handphone belum digunakan dalam

pembelajaran kecuali ada anak yang dengan kemampuan sendiri

mampu menggunakannya. Internet digunakan untuk mencari

materi, untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru,

beberapa guru mewajibkan agar para siswa mengumpul lewat

email, pakai CD, blog belum digunakan meskipun ada pelatihan

guru menggunakan blog.

b. Sebenarnya fasilitas TIK yang dimiliki sekolah-sekolah masih

minim, namun nampaknya hal ini tidak menghalangi para guru

untuk menggunakan TIK. Yang saya tahu kebutuhan guru akan

fasilitas TIK masih sederhana.

12. Perasaan terhadap Penggunaan

a. Seperti apa perasaan Bpk/Ibu Guru menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah perasaan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira para guru senang menggunakan TIK dalam

melakukan pembelajaran ekonomi.

b. Bisa jadi para guru tidak percaya diri menggunakan TIK dalam

mengajar di hadapan para siswa. Sangat mungkin siswa lebih

pintar dalam menggunakan TIK, hal semacam ini menurut saya

malah mendorong para guru untuk belajar dan menggunakan

TIK.

P12B

13. Status Sekolah

a. Apakah status sekolah mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya merasakan baik sekolah negeri kalau tingkatan SMA

sudah memiliki sarana yang cukup meskipun secara umum

sekolah negeri lebih merata. Pelatihan-pelatihan di tingkat

kabupaten dan juga propinsi saat ini juga relatif tidak

membedakan negeri dan swasta jadi saya tidak melihat statsus

sekolah ini mempengaruhi.

b. Seperti tadi saya ungkapkan tentunya status negeri atau swasta

tidak mendorong ataupun menghambat.

P13B

14. Umur Guru P14B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

346

a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau menurut pengamatan saya saat melakukan supervisi

maupun pendampingan nampaknya memang ada pengaruh

umur dalam penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi.

b. Biasanya guru-guru senior cenderung punya sifat tidak mudah

berubah, mereka punya keyakinan-keyakinan tertentu sehingga

merasa tidak perlu menggunakan TIK dalam pembelajaran,

misalnya mereka yakin dapat menjelaskan materi dengan baik

dan merasa mampu berkomunikasi dengan baik dengan siswa

jadi tidak perlu menggunakan TIK.

15. Jenis Kelamin

a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya melihat tidak ada pengaruhnya jenis kelamin dengan

penggunaan TIK. Saya merasa tidak ada kendala di kedua belah

pihak dalam menggunakan TIK.

b. Seperti saya ungkapkan jenis kelamin tidak mendorong dan

juga tidak menghambat, karena tidak ada kendala yang bersifat

gender maupun kodrat.

P15B

16. Pengalaman Guru

a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira tidak ada pengaruh karena banyak pengalaman

mengajar tidak berarti banyak pengalaman menggunakan TIK.

Karena untuk mengajar ekonomi mungkin dirasakan oleh para

guru tidak harus menggunakan TIK.

b. Ya saya kira cenderung tidak mendorong dan tidak

menghambat.

P16B

17. Durasi Mengikuti Pelatihan

a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?

b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

P17B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

347

a. MGMP Ekonomi Kabupaten Bantul bekerjasama dengan STIE

YKPN melakukan pelatihanm program komputer untuk

akuntansi Myob dilakukan untuk beberapa pertemuan, pernah

juga dengan STIE Kerjasama juga tentang komputer akuntansi,

pernah kerja sama dengan UNY dan Atma Jaya. Untuk Atma

Jaya tentang bursa efek berbantuan TIK. Ada sekolah-sekolah

yang melakukan pelatihan TIK untuk pembelajaran di tingkat

sekolah seperti di SMA 1 Bantul. Pelatihan tingkat sekolah

yang diampu oleh guru TIK termasuk membuat vedio

pembelajaran namun menurut guru-guru program-program

semacam ini sulit digunakan.

b. Saya cenderung tidak yakin ada hubungannya kalau yang

dilatihkan adalah materi-materi yang dianggap sulit atau tidak

cocok biasanya tidak dipakai. Sekalipun dilatih berulang-ulang

biasanya tidak dipakai, misalnya membuat media vedio atau

program khusus akuntansi biasanya juga tidak dipakai karena

para guru merasa ini hanya cocok untuk siswa SMK.

c. Ya saya kira lama dilatih juga tidak menjamin kalau yang

dilatihkan yang sulit muluk-muluk. Menurut saya yang

dilatihkan di BTKP itu muluk-muluk. Misalnya membuat

scenario, membuat radio streaming, membuat video, dan lain-

lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

348

Lampiran 16. Transkrip Wawancara Pengawas 2

TRANSKRIP WAWANCARA PENGAWAS

Hari : Senin

Tanggal : 28 Oktober2013

Tempat : Kantor Tempat Bertugas

Subyek : Pengawas (GKD)

No. Pertanyaan Koding

1. Adopsi TIK

a. Bentuk TIK macam apa saja yang gunakan Bpk/Ibu Guru

Ekonomi?

b. Seberapa sering Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK ?

Jawaban:

a. Guru-guru umunya menggunakan Power Point dan Excel.

Power Point untuk pemaparan dan Excel untuk presentasi.

Biasanya untuk mengajar guru menggunakan laptopnya sendiri

sedangkan proyektornya disediakan di sekolah.

b. Penggunaan TIK masih kadang-kadang saja, saya tidak bisa

mengeneralisir, semua tergantung pada kondisi sekolah, KD,

dan kondisi siswa.

P01G

2. Kesukarelaan

a. Sejauh mana kesukarelaan Bpk/Ibu Guru Ekonomi

menggunakan TIK dalam pembelajaran?

b. Bagaimanakah kesukarelaan Bpk/Ibu Ekonomi mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran?

Jawab:

a. Tidak ada kewajiban bagi guru untuk menggunakan TIK tetapi

saya kira guru memiliki rencana pembelajaran sendiri,

menentukan media dan metode yang sesuai.

b. Tidak usah diwajibkan guru dengan sendirinya menggunakan

TIK, karena kalau ketinggalan bisa ditinggal siswa-siswanya.

P02G

3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan

a. Sejauh mana kemanfaatan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah kemanfaatan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Penggunaan TIK akan memudahkan siswa dalam menerima

konsep, bisa mempermudah melakukan analisis dengan mudah

bisa sampai evaluasi dan tindak lanjut. Dengan menggunakan

TIK juga memudahkan guru mengembangkan bahan ajar karena

semua bahan mudah diedit.

b. Kemanfaatan yang disadari oleh para guru tersebut tentu akan

P03G

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

349

mendorong para guru untuk menggunakan TIK.

4. Kesesuaian

a. Sejauh mana kesesuai TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana kesesuai TIK mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Menurut saya TIK yang ada sekarang banyak yang sesuai

dengan tugas-tugas guru, ketika guru ingin presentasi tersedia

Power Point, guru ingin membuat modul ada Microsoft Word,

mau hitung-hitungan ada Excel dan sebagainya.

b. Kalau memahami manfaatnya dan mau berusaha maka

kesesuaian akan mendorong penggunaan TIK namun kalau

tidak maka sekalipun sesuai tidak ada manfaatnya.

P04G

5. Citra

a. Sejauh mana citra penggunaan TIK Bpk/Ibu Guru dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana citra penggunaan TIK Bpk/Ibu Guru dalam

mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau menurut saya guru yang sudah menggunakan TIK adalah

guru yang baik yang bisa beradaptasi dengan teknologi modern

yang sejalan dengan kebutuhan siswa saat ini.

b. Saya kira banyak hal yang dapat meningkatkan citra di

kalangan guru, misalnya guru tetap atau guru honorer, guru

negeri atau swasta, guru bersertifikat atau belum dan mungkin

guru menggunakan TIK dan guru yang tidak menggunakan

TIK. Tapi citra menggunakan TIK atau tidak, mungkin bisa

dianggap kurang berbobot dibandingkan dengan citra yang lain

tadi. Jadi mungkin citra pengguna TIK tidak mendorong dengan

kuat untuk menggunakan TIK.

P05G

6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)

a. Sejauh mana hasil menggunakan TIK dapat diamati dan

dikomunikasikan pada orang lain?

b. Bagaimana keteramatan penggunaan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Bagaimana keterkmunikasian penggunaan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Setahu saya ada beberapa forum dimana para guru dapat

dijadikan ajang komunikasi yaitu MGMP tingkat sekolah,

MGMP mapel, ada MGMP antar mapel. Selain itu masih ada

supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas.

Dalam forum ini tiap-tiap guru bisa sharing maupun menimba

pengalaman dari guru yang lain.

P06G

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

350

b. Kalau saling mengamati memang belum ada mekanismenya

kecuali di antara guru sedang melakukan PTK disana ada

observer. Kondisi saling bisa mengamati berada pada forum-

forum tersebut.

c. Saling komunikasi antar guru di Kabupaten Gunung Kidul

sangat baik. Baik komunikasi secara formal maupun informal.

Berkaitan dengan penggunaan TIK kalau ada salah seorang

guru mendapat materi baru biasanya akan dicopykan pada

teman-teman yang membutuhkan. Misalnya ada teman yang

pulang diklat akan membagikan pengalaman pada teman-teman,

sayangnya kegiatan diklat di tingkat propinsi undangannya

langsung ke sekolah jadi kami harus mencari informasi lebih

dahulu.

7. Visibilitas

a. Sejauh mana visibilitas penggunaan TIK dari Bpk/Ibu Guru

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana visibilitas penggunaan TIK dari Bpk/Ibu Guru

mendorong atau menghambat penggunaan TIK?

Jawab:

a. Penggunaan TIK di Kabupaten Gunung Kidul saya kira cukup

visible meskipun kalau dibandingkan dengan kota atau

kabupaten lain di DIY relatif masih tertinggal. Untuk sekolah-

sekolah negeri dan swasta yang besar saya kira TIK sudah

dipakai untuk pembelajaran dan juga untuk aktivitas

administrasi.

b. Belum tentu visibilitas secara langsung mempengaruhi

penggunaan TIK, sekalipun TIK suda dipakai dimana-mana di

lingkungan sekolah tetapi kalau tidak ada sistem yang membuat

setiap individu merasa perlu untuk menggunakan maka

visibilitas tersebut kurang berarti bagi peningkatan penggunaan

TIK.

P07G

8. Kemungkinan Uji Coba

a. Sejauh mana kemungkinan uji coba TIK bagi Bpk/Ibu Guru

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK bagi Bpk/Ibu Guru

dalam mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira kalau uji coba penggunaan TIK cukup mudah kalau

sebatas Microsoft Office, namun masalahnya kalau sudah

sampai penggunaan internet mungkin akan lebih sulit karena

jaringan internet biasanya kurang stabil.

b. Saya kira uji coba sangat mempengaruhi penggunaan TIK kalau

sesuatu telatif sulit untuk diujicobakan biasanya tidak dipakai,

missal karena uji coba internet relatif sulit maka jarang guru-

guru mengajar dengan internet di kelas.

P08G

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

351

9. Persepsi Kemudahan

a. Sejauh mana kemudahan dirasakan dalam menggunakan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah persepsi kemudahan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Guru-guru umumnya merasa mudah dalam menggunakan TIK.

Namun perlu diketahui bahwa guru-guru juga tidak tertarik

dengan program-program yang sulit.

b. Kalau programnya mudah, menarik, dan tidak usah membeli

tentu akan banyak dipakai. Program yang sulit biasanya

membutuhkan banyak waktu sementara itu guru-guru saat ini

sangat sibuk karena harus mengajar minimal 24 jam per minggu

dengan administrasi penilaian yang cukup kompleks.

P09G

10. Pengaruh Sosial

a. Sejauh mana pengaruh sosial dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah pengaruh sosial mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya melihat ada kesadaran dari para guru untuk menggunakan

TIK namun saya juga menduga mereka dipengaruhi oleh orang

lain, terutama para rekan sejawat. Dulu ketika ada satu dua

orang guru mulai menggunakan komputer saat ini guru-guru

yang lain juga menggunakan komputer.

b. Mungkin, kalau tidak bisa mengikuti perkembangan jaman

merasa malu dihadapan siswa dan para rekan guru.

P10G

11. Kondisi yang Memfasilitasi

a. Sejauh mana fasilitas dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah fasilitas mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saat ini baik swasta maupun negeri rata-rata sudah memiliki lab

komputer, proyektor, sebagian sudah memiliki hot spot, dan

sebagian besar guru sudah memiliki laptop sendiri. Di sekolah-

sekolah yang terletak di kota beberapa murid sudah membawa

laptop dalam pembelajaran. Beberapa sekolah bahkan

mendapatkan fasilitas internet bekerjasama dengan Telkom.

b. Adanya sarana tersebut banyak mendorong para guru untuk

menggunakan TIK. Mereka merasa mendapatkan kemudahan

dalam menggunakan sehingga akan memudahkan

mengumpulkan materi pembelajaran yang aktual dan

mendapatkan kemudahan dalam menyampaikan materi

pembelajaran.

P11G

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

352

12. Perasaan terhadap Penggunaan

a. Seperti apa perasaan Bpk/Ibu Guru menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah perasaan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira para guru senang dalam menggunakan komputer.

Mungkin juga ada rasa malu kalau kalah dengan siswanya.

b. Guru-guru nampaknya senang dengan menggunakan TIK, saya

kira rasa senang itu memotivasi mereka untuk menggunakan

TIK.

P12G

13. Status Sekolah

a. Apakah status sekolah mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Pengalaman saya mendampingi sekolah negeri dan sekolah

swasta, status sekolah tidak selalu mempengaruhi penggunaan

TIK dalam pembelajaran banyak sekolah swasta yang baik

dalam penggunaan TIK banyak juga sekolah negeri yang baik

dalam penggunaan TIK.

b. Jadi status sekolah tidak mempengaruhi karena kebijakan

pemerintah saat ini cenderung memberikan kesempatan yang

hampir sama pada guru-guru negeri maupun guru swasta.

Misalnya pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan pemerintah

juga mengundang guru-guru swasta. Banyak juga sekolah-

sekolah yang menerima hibah komputer dari pemerintah.

P13G

14. Umur Guru

a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Dari pengamatan saya saat melakukan supervisi dan

pendampingan nampaknya usia cukup berpengaruh terhadap

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi.

b. Biasanya guru-guru senior cenderung dimaklumi untuk tidak

memakai namun guru-guru muda lebih dituntut baik dari

pimpinan maupun dari guru-guru yang lain.

P14G

15. Jenis Kelamin

a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

P15G

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

353

Jawab:

a. Saya merasa tidak ada kaitan antara jenis kelamin dengan

penggunaan TIK dalam pembelajaran.

b. Saya kira guru laki-laki dan guru perempuan mendapatkan

kesempatan yang sama dalam menggunakan TIK dalam arti

mendapatkan kesempatan yang sama untuk mendapatkan

pelatihan dan kesempatan yang sama untuk dapat mengakses

TIK. Di samping itu guru laki-laki dan guru perempuan juga

mendapatkan tuntutan yang sama dalam menggunakan TIK.

16. Pengalaman Guru

a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Dari pengalaman saya menjadi pengawas nampaknya

pengalaman tidak mempengaruhi penggunaan TIK.

b. Pengalaman guru-guru senior sebenarnya lebih banyak di

penguasaan materi dan kemampuan pedagogik secara umum,

namun kalau bersifat teknis dalam menggunakan TIK saya kira

pengalaman mereka tidak banyak karena tidak terbiasa

menggunakan.

P16G

17. Durasi Mengikuti Pelatihan

a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?

b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. TIK yang dilatihkan di tingkat-tingkat sekolah umumnya

Microsoft Office yang terdiri dari Word,Excel, dan Power

Point. Beberapa guru mendapatkan kesempatan mengikuti

pelatihan di BTKP materinya membuat skenario media

pembelajaran dan membuat vedio pembelajaran. Beberapa

perguruan tinggi melatih guru-guru menggunakan komputer

akuntansi dan analisis butir. Beberapa guru juga dilatih

melakukan pekerjaan administrasi sekolah melakukan

pelaporan ke dinas pendidikan secara online.

b. Saya kira tidak selalu sejalan.

c. Yang saya amati adalah teman-teman yang dilatih di BTKP,

misalnya mereka dilatih membuat skenario media

pembelajaran. Setelah sampai di sekolah saya tidak melihat ada

guru yang kalau membuat media dibuat dulu skenarionya. Jadi

saya kira tergantung apa yang dilatihkan dan bagaimana

pendampingan pasca pelatihan.

P17G

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

354

Lampiran 17. Transkrip Wawancara dengan Pengawas 3

TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN PENGAWAS

Hari : Senin

Tanggal : 18 November 2013

Tempat : Kantor Tempat Bertugas

Subyek : Pengawas (KYK)

No. Pertanyaan Koding

1. Adopsi TIK

a. Bentuk TIK macam apa saja yang gunakan Bpk/Ibu Guru

Ekonomi?

b. Seberapa sering Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK ?

Jawaban:

a. Yang digunakan adalah internet untuk browsing mencari materi.

Pada saat pelatihan seperti di SMA 8, semua guru mendapatkan

pelatihan tidak hanya office tetapi juga membuat blog pada

awalnya blog yang dibuat guru bisa dikunjungi siswa tapi

nampaknya tidak ada maintenance. Kalau yang biasa sekali

dipakai yaitu Microsoft Office seperti Power Point, Excel, dan

Word. Setahu saya guru-guru dilatih membuat media

pembelajaran, membuat soal, membuat materi ajar.

b. Sebagian besar guru kalau mengajar mengunakan TIK, bagi

yang biasa TIK merupakan “kepekannya” guru.

P01K

2. Kesukarelaan

a. Sejauh mana kesukarelaan Bpk/Ibu Guru Ekonomi

menggunakan TIK dalam pembelajaran?

b. Bagaimanakah kesukarelaan Bpk/Ibu Ekonomi mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran?

Jawab:

a. Penggunaan TIK hanya dianjurkan tidak diwajibkan, saya lebih

condong sukarela, semua guru harus sadar bahwa guru harus

mengembangkan diri dengan membaca buku, seminar, belajar

TIK dan lain-lain.

b. Ini dasarnya kesadaran, saya kira seorang guru menyadari tugas,

peran dan kebutuhannya. Namun baik juga kalau pada tahap

awal malah diwajibkan, dengan wajib tentunya akan

menimbulkan kebiasaan-kebiasaan dalam menggunakan TIK.

Mungkin saja dengan wajib itu tahap awal guru-guru akan

mengalami kesulitan tapi kesulitan itu akan mendorong mereka

untuk biasa yang akhirnya membiasakan diri, saya kira cerita-

cerita sekolah mantan RSBI seperti itu malah bagus.

P02K

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

355

3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan

a. Sejauh mana kemanfaatan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah kemanfaatan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Guru akan merasa puas kalau anak didik puas dalam

pembelajaran, puasnya siswa baru kemudian gurunya yang

puas. Guru sekarang sudah lain dengan guru jaman dulu yang

hanya pandai bicara, saat ini guru harus mampu menggunakan

media, alat bantu TIK. Dengan TIK akan membekas atau

terserap lebih banyak, meskipun saat ini kemungkinan siswa

labih tahu tentang TIK namun mengenai konten yang ada pada

media seharunya tetap guru yang harus lebih tahu. Guru

seharusnya melayani siswa 24 jam dan tidak harus siswa yang

diajar saya kira itu bisa menggunakan TIK, ini pengalaman saya

waktu menjadi kepala sekolah di SMA Negeri 8.

b. Kemanfaatan di atas yaitu dapat membuat siswa puas tentu saja

akan mendorong seorang guru menggunakan TIK dalam

mengajar.

P03K

4. Kesesuaian

a. Sejauh mana kesesuai TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana kesesuai TIK mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira TIK sesuai untuk pembelajaran ekonomi dan sesuai

untuk tugas-tugas guru. Untuk mengetik, untuk presentasi,

untuk menilai, dan lain-lain.

b. Kalau sesuai sebenarnya mendorong, namun kesesuaian

tersebut kalau tidak dibarengi dengan keterampilan dan

kesadaran yang memadai maka tidak akan memberikan

dorongan dalam menggunakan TIK.

P04K

5. Citra

a. Sejauh mana citra penggunaan TIK Bpk/Ibu Guru dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana citra penggunaan TIK Bpk/Ibu Guru dalam

mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira kalau seorang guru menggunakan TIK berarti guru

tersebut dapat disebut sebagai guru yang dapat menyesuaikan

dengan perkembangan teknologi pembelajaran.

b. Saya melihat citra belum terkait dengan penghargaan sosial

yang tinggi terhadap mereka yang menggunakan TIK jadi bisa

saja tidak memberi dorongan yang berarti.

P05K

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

356

6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)

a. Sejauh mana hasil menggunakan TIK dapat diamati dan

dikomunikasikan pada orang lain?

b. Bagaimana keteramatan penggunaan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Bagaimana keterkmunikasian penggunaan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Itu kuncinya di ruang guru, di ruang guru terbuka sekali untuk

diskusi dan dialog, di kantor mereka membuka laptop di setiap

meja sudah ada colokan sumber listrik. Selain itu ada juga

MGMP, dalam forum itu biasanya juga diskusi termasuk

mendiskusikan TIK.

b. Kalu barang yang diamati menarik dan berguna ya biasanya kita

meniru dan menggunakan. Umumnya para guru terbuka dan

rela untuk saling berbagi.

P06K

7. Visibilitas

a. Sejauh mana visibilitas penggunaan TIK dari Bpk/Ibu Guru

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana visibilitas penggunaan TIK dari Bpk/Ibu Guru

mendorong atau menghambat penggunaan TIK?

Jawab:

a. Pengalaman saya menjadi pengawas, saya lihat penggunaan

TIK untuk pembelajaran ekonomi cukup visibel untuk

pembelajaran ekonomi di SMA. Saya lihat di kantor-kantor

guru beberapa guru membuka laptop saat mereka istirahat dan

karyawan tata usaha juga bekerja menggunakan komputer.

b. Tinggal tergantung pada orangnya, kalau visibilitas tersebut

nemumbuhkan pembiasaan pada dirinya untuk menggunakan

maka visibilitas tersebut akan mendorong penggunaan TIK

namun jika tidak maka visibilitas tidak mendorong penggunaan

TIK.

P07K

8. Kemungkinan Uji Coba

a. Sejauh mana kemungkinan uji coba TIK bagi Bpk/Ibu Guru

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK bagi Bpk/Ibu Guru

dalam mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau uji coba media pembelajaran dalam format Power Point,

Word, dan Excel saya kira dapat dilakukan secara langsung dan

tidak ada kendala.Demikian juga kalau mau memutar VCD saya

kira laptop sekarang sudah dilengkapi dengan VCD Player.

Kalau mencoba dengan internet memang beberapa sekolah

masih menghadapi kendala tidak stabilnya sinyal wifi. Kalau

kebetulan mereka memiliki modem mungkin permasalahan

P08K

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

357

sedikit terkurangi.

b. Saya kira mencoba sangat penting untuk memastikan apakah

media berjalan dengan semestinya dan juga untuk mencoba

apakah guru sudah terampil menggunakannya. Jika media

berjalan dengan semestinya dan guru sudah terampil

menggunakan maka guru menjadi percaya diri untuk

menggunakan dan pada akhirnya mendorong penggunaan TIK

dalam pembelajaran ekonomi.

9. Persepsi Kemudahan

a. Sejauh mana kemudahan dirasakan dalam menggunakan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah persepsi kemudahan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira mudah, kalau guru mengatakan sulit atau berat karena

belum mencoba, misalnya dalam pelajaran ekonomi banyak

grafik-grafik, kalau tidak biasa dengan TIK guru akan

menggunakan papan tulis namun kalau sudah biasa akan mudah

membuatnya dengan TIK. Guru-guru yang sudah diatas lima

puluh tahun biasanya sulit diajak maju.

b. Kalau sudah mencoba menggunakan akan mengatakan mudah,

akhirnya akan mendorong masing-masing guru untuk

menggunakan TIK.

P09K

10. Pengaruh Sosial

a. Sejauh mana pengaruh sosial dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah pengaruh sosial mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Yang mempengaruhi semuanya baik teman sejawat, kepala

sekolah, maupun siswa. Kepala sekolah tidak ingin sekolahnya

tertinggal, teman sejawat kalau saat jam istirahat tidak buka

laptop malu sendiri. Para siswa juga sebagian besar sudah

membawa laptop. Bagi guru malu juga kalau para siswa

membawa laptop sementara gurunya tidak.

b. Jelas pengaruh sosial mendorong penggunaan TIK.

P10K

11. Kondisi yang Memfasilitasi

a. Sejauh mana fasilitas dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah fasilitas mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Yang saya tahu pasti di SMA Negeri 8 ada internet 24 jam,

guru-guru dapat fasilitas kredit untuk membeli laptop atau

printer. Di kelas juga sudah ada speaker aktif, colokan sumber

P11K

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

358

listrik.

b. Saya kira fasilitas yang ada sudah mendukung kalau guru-guru

menggunakan TIK.

12. Perasaan terhadap Penggunaan

a. Seperti apa perasaan Bpk/Ibu Guru menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah perasaan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Secara umum guru percaya diri menggunakan TIK, guru

terbantu dengan TIK, TIK itu “kepekannya” guru. Semakin

sering dilatih dan digunakan semakin ok.

b. Saya rasa senang yang dirasakan para guru mendorong mereka

menggunakan TIK.

P12K

13. Status Sekolah

a. Apakah status sekolah mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Berdasarkan pengalaman saya sebagai pengawas, saya rasa

tidak ada perbedaan antara sekolah swasta dengan sekolah

negeri dalam penggunaan TIK dalam pembelajaran.

b. Saya kira status sekolah tidak berpengaruh, karena sekolah-

sekolah swasta di Kota Yogyakarta juga banyak yang besar

demikian juga sekolah-sekolah negeri juga memiliki standar

yang cukup baik dalam hal sarana pembelajaran. Saat ini guru-

guru swasta juga mendapatkan kesempatan yang sama untuk

mendapatkan pelatihan-pelatihan penggunaan TIK baik yang

diselenggarakan dalam forum MGMP, LPMP, dan mungkin

juga BTKP.

P13K

14. Umur Guru

a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira berpengaruh, guru-guru yang tua biasanya kurang

memanfaatkan TIK dalam pembelajaran ekonomi.

b. Guru-guru senior biasanya punya keyakinan-keyakinan sendiri

yang membuat mereka tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal

yang baru sementara yang muda biasanya punya semangat

untuk bereksplorasi sehingga hal-hal yang baru dicoba.

P14K

15. Jenis Kelamin P15K

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

359

a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Jaman sekarang saya kira antara laki-laki dan perempuan sama

saja jadi jenis kelamin guru tidak berpengaruh.

b. Tidak berpengaruh karena antara guru laki-laki dan guru

perempuan memiliki hak dan kewajiban yang sama. Dalam arti

pelatihan-pelatihan diberikan untuk guru laki-laki dan guru

perempuan, sarana-sarana diperuntukkan bagi guru laki-laki dan

guru perempuan. Selain itu para siswa dan pimpinan juga

menuntut hal yang sama untukmenggunakan TIK dalam

pembelajaran.

16. Pengalaman Guru

a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau yang dimaksud adalah pengalaman mengajar mungkin

tidak berpengaruh namun kalau yang dimaksud adalah

pengalaman menggunakan TIK saya kira akan berpengaruh,

kecuali berada pada lingkungan yang sangat maju dalam

penggunaan TIK.

b. Saya sendiri termasuk angkatan lama, saat ini saya juga aktif

menggunakan TIK namun guru-guru muda yang pengalamnya

belum banyak juga banyak menggunakan TIK.

P16K

17. Durasi Mengikuti Pelatihan

a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?

b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Banyak guru yang menerima pelatihan Power Point, beberapa

diantara guru juga menerima pelatihan analisis butir soal

dengan Iteman, dan pelatihan membuat blog. Pelatihan-

pelatihan juga dilakukan secara bekerja sama antara MGMP

dengan beberapa Perguruan tinggi.

b. Memang belum tentu, masih tergantung cara melatih dan apa

yang dilatihkan.

c. Saya merasa kuncinya pada pendampingan pasca pelatihan.

kalau pasca pelatihan yang dilakukan oleh MGMP maupun

LPMP diikuti pendampingan, monitoring dan evaluasi yang

memadai tentunya program-program yang dilatihkan akan

digunakan oleh para guru.

P17K

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

360

Lampiran 18. Transkrip Wawancara dengan Pengawas 4

TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN PENGAWAS

Hari : Kamis

Tanggal : 28 November 2013

Tempat : Kantor Tempat Bertugas

Subyek : Pengawas (KPG)

No. Pertanyaan Koding

1. Adopsi TIK

a. Bentuk TIK macam apa saja yang gunakan Bpk/Ibu Guru

Ekonomi?

b. Seberapa sering Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK ?

Jawaban:

a. Setahu saya yang banyak dipakai adalah Power Point namun

ada juga program dari BTKP mengadakan pelatihan berbagai

macam program seperti pembuatan video pembelajaran dan

Macro Media Flash untuk guru-guru termasuk ekonomi, satu

dua sekolah sudah menggunakan program itu.

b. Kalau yang memakai biasanya cukup sering, dari tiga

pertemuan biasanya pakai satu kali. Kalau yang tidak pakai

biasanya memang tidak pakai sama sekali.

P01P

2. Kesukarelaan

a. Sejauh mana kesukarelaan Bpk/Ibu Guru Ekonomi

menggunakan TIK dalam pembelajaran?

b. Bagaimanakah kesukarelaan Bpk/Ibu Ekonomi mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran?

Jawab:

a. Pengalaman saya sebagai pengawas, saya belum pernah

menemukan sekolah yang mewajibkan penggunaan TIK, semua

masih sebatas anjuran. Hanya saja sekolah-sekolah yang baik

yang sudah memiliki cukup sarana cenderung sangat

menjanjurkan sementara sekolah yang sarananya terbatas

cenderung menganjurkan saja. Belum bisa diwajibkan masih

ada kendala terutama sarananya. Ini situasi di Kulon Progo guru

harus giliran dan di sini keragamannya tinggi.

b. Tentunya kalau mau cepat bisa diwajibkan, karena dengan

wajib tentunya akan mengubah pandangan guru tentang

penggunaan TIK, TIK akan dipandang sebagai media yang

utama bukan lagi papan tulis semata-mata.

P02P

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

361

3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan

a. Sejauh mana kemanfaatan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah kemanfaatan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau saya melihatnya yang utama adalah mendorong untuk

mencapai kompetensi mapel itu sendiri. Hal ini sangat berguna

kalau mereka nantinya melanjutkan pendidikan.

b. Kalau tahun keunggulannya maka artinya guru memahami

kemanfaatannya dengan baik, pemahaman itulah yang akan

menumbuhkan orientasi yang benar tentang penggunaan TIK.

P03P

4. Kesesuaian

a. Sejauh mana kesesuai TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana kesesuai TIK mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Pengalaman saya menjadi guru dan pengawas, saya kira TIK

sesuai dengan pembelajaran ekonomi dan sesuai juga dengan

tugas-tugas guru ekonomi.

b. Kesesuain itu tentunya mendorong penggunaan TIK namun

perlu adanya pendampingan dan monitoring yang arahnya

adalah menyadarkan, membangun motivasi, dan menjaga

konsistensi untuk memakai TIK dalam pembelajaran ekonomi.

P04P

5. Citra

a. Sejauh mana citra penggunaan TIK Bpk/Ibu Guru dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana citra penggunaan TIK Bpk/Ibu Guru dalam

mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira kalau guru menggunakan TIK memiliki citra yang

baik yaitu citra memahami implementasi kurikulum dengan

baik, sebab salah satu amanat kurikulum KTSP adalah

penggunaan TIK dalam pembelajaran.

b. Saya kira citra tersebut memang kurang kuat dalam mendorong,

saya kira dibutuhkan dukungan siswa, pimpinan sekolah, dan

juga teman sejawat. Tanpa dorongan tersebut saya kira citra itu

tidak bermakna.

P05P

6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)

a. Sejauh mana hasil menggunakan TIK dapat diamati dan

dikomunikasikan pada orang lain?

b. Bagaimana keteramatan penggunaan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Bagaimana keterkmunikasian penggunaan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

P06P

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

362

Jawab:

a. Di Kulon Progo ada MGMP dan juga ada jaringan inovasi

pendidikan ini berkaitan dengan inovasi bidang pendidikan

(JIP) tidak hanya mapel ekonomi tetapi juga mapel-mapel lain.

Kegiatannya adalah pelatihan-pelatihan untuk guru yang terkait

dengan pengadaan media yang dikoordinasikan oleh Dinas

Pendidikan yang dikelola oleh panitia. Dalam ajang itu ada

saling komunikasi dan saling mendemonstrasikan teknologi di

antara guru pengguna teknologi termasuk TIK.

b. Saya kira kalau sudah saling mengamati maka orang lain akan

dapat meniru hal-hal yang baik dan tidak meniru hal-hal yang

dianggap buruk. Dalam MGMP sering-sering mereka membuat

media Power Point secara bersama-sama dengan cara membagi

tugas untuk membuat model. Antar guru biasanya malah ada

kesepakatan misalnya KD 1 media dibuat oleh guru dari

Kecamatan Pengasih, KD 2 dikerjakan oleh guru dari

Kecamatan Wates, KD 3 dikerjakan oleh Kecamatan Brosot,

KD 4 dikerjakan oleh Kecamatan Lendah dan sebaginya. Dari

pengalaman tersebut saya kira guru punya pengetahuan media

yang baik yang dapat dijadikan dasar untuk membuat media.

c. Sama seperti tadi kalau para guru sudah saling

mengkomunikasikan hasil karyanya akan membuat mereka

memahami hal-hal ideal dan hal-hal yang kurang baik, hal

inilah menjadi pengalaman yang berharga bagi guru yang akan

membuat media, jadi hal ini tentunya menjadi daya dorong.

7. Visibilitas

a. Sejauh mana visibilitas penggunaan TIK dari Bpk/Ibu Guru

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana visibilitas penggunaan TIK dari Bpk/Ibu Guru

mendorong atau menghambat penggunaan TIK?

Jawab:

a. Saya kira cukup visibel namun kita juga menyadari konteks

Kabupaten Kulon Progo sangat beragam ada yang dataran

rendah ada yang berbukit-bukit yang membuat visibilitas tidak

merata. Di sekolah-sekolah yang baik saya kira tersedia

lumayan banyak proyektor untuk pembelajaran dan banyak juga

yang menggunakan proyektor. Di sekolah yang kecil mungkin

proyektor hanya untuk keperluan-keperluan tertentu.

b. Visibiliatas akan bermakna kalau menumbuhkan kebiasaan dan

adanya dorongan dari orang lain untuk menggunakan.

Kebiasaan dan dorongan dapat diwujudkan melalui kebijakan

pimpinan dan konsensus-konsensus.

P07P

8. Kemungkinan Uji Coba

a. Sejauh mana kemungkinan uji coba TIK bagi Bpk/Ibu Guru

P08P

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

363

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK bagi Bpk/Ibu Guru

dalam mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kemungkinan uji coba TIK sangat mungkin dilakukan karena

saat ini sebagian besar guru sudah memiliki laptop sendiri. Uji

coba dapat dilakukan di rumah maupun di sekolah.

b. Dengan uji coba saya kira guru bisa memahami masalah-malah

atau kendala yang akan dialami ketika menggunakan media

baik dari sisi konten maupun memastikan bahwa alat-alat bisa

berjalan sebagaimana mestinya. Jika guru sudah memahami

kondisi konten dan alat-alat dapat berfungsi dengan baik maka

guru menjadi percaya diri ketika tampil di kelas.

9. Persepsi Kemudahan

a. Sejauh mana kemudahan dirasakan dalam menggunakan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah persepsi kemudahan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Program-program sekarang dirancang untuk mudah digunakan

oleh pengguna meskipun para pengguna juga belum tentu

merasa mudah. Untuk guru-guru ekonomi umumnya merasa

familiar dengan TIK dan saya rasa mereka cukup merasa mudah

untuk program-program yang memang sering dipakai yaitu

Power Point.

b. Kalau merasa mudah orang akan merasa untung karena dengan

daya upaya yang sedikit saja mereka mendapatkan hasil yang

diinginkan, hal ini seperti prinsip ekonomi. Salah satu

kemudahan yang dirasakan dengan menggunakan TIK menurut

saya adalah dengan mudahnya kita memperbaiki kalau keliru,

misalnya ada slide yang salah maka dengan mudah kita

perbaiki.

P09P

10. Pengaruh Sosial

a. Sejauh mana pengaruh sosial dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah pengaruh sosial mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira pengaruh sosial sangat mempengaruhi penggunaan

TIK. Pengaruh paling kuat saya kira berada pada teman sejawat,

kemudian baru pengaruh pimpinan dan pengaruh para siswa.

b. Kalau pengaruh teman sejawat saya kira cenderung

P10P

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

364

memudahkan atau membantu mempermudah, sedangkan

pengaruh pimpinan dan siswa cenderung mendorog untuk

menggunakan.

11. Kondisi yang Memfasilitasi

a. Sejauh mana fasilitas dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah fasilitas mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Sekolah-sekolah umumnya memiliki proyektor yang dapat

dibawa di kelas atau memang sudah dipasang di kelas-kelas.

Sementara sudah banyak guru yang memiliki laptop. Dalam

pembelajaran dapat juga menggunakan Lab. Komputer karena

belum ada Lab. IPS dan juga belum ada Lab. Ekonomi. Pernah

ada usulan Lab. Ekonomi sampai saat ini memang belum ada

realisasi karena menurut standar prasarana memang belum

diwajibkan, hal ini berbeda kalau dibandingkan dengan Lab.

Biologi, Kimia, maupun Fisika yang memang diwajibkan.

Kalau internet baik negeri maupun swasta sudah ada internet

terutama untuk Kulon Progro bagian selatan dan tengah sudah

lumayan untuk yang utara mungkin agak kurang karena

medannya pegunungan.

b. Biasanya kalau kelasnya sudah terpasang proyektor, guru-guru

akan banyak memakai hal ini mungkin karena tidak repot bagi

guru untuk menggunakannya, saya kira juga cenderung

menekan guru dalam arti bisa menimbulkan rasa bersalah kalau

tidak memakai, dan mungkin juga karena guru lain maupun

murid sudah memakai maka dampaknya akan lebih besar dalam

mendorong.

P11P

12. Perasaan terhadap Penggunaan

a. Seperti apa perasaan Bpk/Ibu Guru menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah perasaan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Setahu saya guru-guru merasa dimudahkan, meskipun TIK

bukan segala-galanya.

b. Saya kira rasa senang akan mendorong tindakan yang berulang

dan bahkan rasa senang akan membuat orang berusaha lebih

keras untuk mewujudkannya.

P12P

13. Status Sekolah

a. Apakah status sekolah mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

P13P

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

365

b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Status sekolah saya kira tidak terlalu berpengaruh.

b. Saat ini perhatian pemerintah terhadap sekolah swasta juga

besar, guru-guru swasta juga dilatih dan juga ada hibah-hibah

sarana pembelajaran yang cukup besar.

14. Umur Guru

a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Menurut pengalaman saya sebagai pengawas, saya kira umur

mempengaruhi penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi.

b. Saya kira guru-guru sepuh cenderung tidak akomodatif terhadap

perkembangan teknologi dan juga tidak mudah menyesuaikan

diri dengan teknologi-teknologi itu.

P14P

15. Jenis Kelamin

a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Jenis kelamin saya kira tidak mempengaruhi.

b. Tidak mempengaruhi karena guru laki-laki dan guru perempuan

sama saja. Saya kira juga secara fisik maupun secara psikis

tidak ada hambatan baik laki-laki maupun perempuan untuk

menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi.

P15P

16. Pengalaman Guru

a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira pengalaman tidak mempengaruhi.

b. Pengalaman saya sebagai pengawas menunjukkan bahwa orang

yang lama mengajar belum tentu akan lebih banyak

menggunakan TIK. Demikian juga untuk yang menggunakan

mereka juga tidak terlalu banyak berkembang, sampai saat ini

ya menggunakan Power Point saja.

P16P

17. Durasi Mengikuti Pelatihan P17P

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

366

a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?

b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. MGMP mempunyai program tahunan terkait dengan

pembelajaran TIK mereka biasanya mencari nara sumber yang

kompeten pengawas hanya fasilitator jadi kami tidak selalu

menjadi narasumber. Detailnya saya kurang tahu persis, yang

saya tahu untuk mapel ekonomi berencana untuk

menyelenggarakan pelatihan TIK dan Bahasa Inggris. Kalau

dari BTKP mengadakan pelatihan berbagai macam program

seperti pembuatan vedio pembelajaran dan Macro Media Flash

untuk guru-guru termasuk ekonomi.

b. Menurut saya lebih banyak dipengaruhi apa yang dilatihkan,

berkaca dari pelatihan di BTKP banyak guru yang dilatih

membuat video pembelajaran, sekarang kita cari apa ada guru

yang membuat video pembelajaran secara mandiri untuk

pembelajaran? Saya kira tidak ada.

c. Menurut saya durasi akan mempengaruhi kalau yang dilatihkan

mudah, praktis, dan tidak terlalu banyak membutuhkan sarana

pembantu lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

367

Lampiran 19. Transkrip Wawancara dengan Pengawas 5

TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN PENGAWAS

Hari : Rabu

Tanggal : 23 Oktober 2013

Tempat : Kantor Tempat Bertugas

Subyek : Pengawas (SLM)

No. Pertanyaan Koding

1. Adopsi TIK

a. Bentuk TIK macam apa saja yang gunakan Bpk/Ibu Guru

Ekonomi?

b. Seberapa sering Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK ?

Jawaban:

a. Yang banyak dipakai guru adalah Power Point, Word, dan

Excel. Yang jarang dipakai yaitu web blog, dan video. Slide

Power Point yang digunakan juga macam macam dari yang

sederhana berisi teks-teks saja sampai yang beranimasi.

Program untuk analisis butir soal seperti Iteman termasuk yang

jarang digunakan. Kalau Radio Streaming belum pernah

digunakan.

b. Untuk Power Point, Word, dan Excel saya kira sering

digunakan. Namun untuk yang lain saya kira jarang.

P01S

2. Kesukarelaan

a. Sejauh mana kesukarelaan Bpk/Ibu Guru Ekonomi

menggunakan TIK dalam pembelajaran?

b. Bagaimanakah kesukarelaan Bpk/Ibu Ekonomi mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran?

Jawab:

a. Penggunaan TIK masih bersifat sikarela, saya sebagai pengawas

sekedar mengingatkan supaya tidak ketinggalan jaman.

b. Meskipun sukarela ini sudah menjadi tuntutan profesi, sudah

seharusnya harus memaksa diri untuk bisa menggunakan. Jadi

sukarela itu juga mendorong kalau guru sadar mau belajar.

Kalau ketinggalan jangan terlalu jauh tidak bisa komputer

rasanya malu.

P02S

3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan

a. Sejauh mana kemanfaatan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah kemanfaatan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

P03S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

368

Jawab:

a. Dengan TIK kita bisa mengajar lebih kontekstual, tidak hanya

teori saja, kita mengambil contoh-contoh di internet, misalnya

kita hendak mencari data pendapatan nasional yang baru kita

bisa mengambil di internet, dulu kita hanya mengandalkan buku

padahal buku sudah ketinggalan lama. Menggunakan TIK juga

membantu anak bisa mempersiapkan belajar lebih dulu sebelum

pembelajaran di kelas dilakukan, bahan dapat kita berikan

sebelumnya sehingga anak bisa membaca dulu, jadi interaksi

guru dan siswa bisa terjadi lebih baik. TIK juga menarik kalau

dibuat dengan variasi yang baik.

b. Kemanfaatan dari TIK saya kira mendorong para guru

menggunakan TIK.

4. Kesesuaian

a. Sejauh mana kesesuai TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana kesesuai TIK mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira sesuai TIKuntuk pembelajaran ekonomi dan sesuai

juga dengan tugas-tugas guru.

b. Saya melihat sekalipun guru melihat itu sesuai namun karena

pimpinan sekolah tidak membuat kebijakan yang mendorong

dan tidak memberi fasilitas mungkin kesesuaian itu tidak

bermanfaat.

P04S

5. Citra

a. Sejauh mana citra penggunaan TIK Bpk/Ibu Guru dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana citra penggunaan TIK Bpk/Ibu Guru dalam

mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Yang jelas kalau guru menggunakan TIK citranya akan baik.

b. Tentunya orang melihat dari satu sisi yaitu guru yang

menggunakan TIK saya kira juga tidak serta merta mendorong

orang menggunakannya. Dalam banyak hal faktor motivasi

pribadi sangat penting dan juga orang-orang di sekitar yang

mendorong untuk menggunakan TIK.

P05S

6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)

a. Sejauh mana hasil menggunakan TIK dapat diamati dan

dikomunikasikan pada orang lain?

b. Bagaimana keteramatan penggunaan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

P06S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

369

c. Bagaimana keterkmunikasian penggunaan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira komunikasi antar guru jelas selalu terjadi di antara

mereka. Kalau yang dikhususkan komunikasi dalam bidang

pembelajaran ekonomi tentunya MGMP. Sangat mungkin

mereka saling tukar pengalaman tetang penggunaan TIK.

Sercara non formal, komunikasi dan saling mengamati ini juga

mungkin terjadi dalam hal penggunaan TIK.

b. Paling tidak mengamati media yang digunakan guru yang lain

ketika lewat atau ketika istirahat di kantor guru. Tentunya hal

itu bisa menumbuhkan ketertarikan atau juga menimbulkan

tekanan sehingga mendorong orang untuk menggunakan TIK.

c. Saya kira sama, saling mengomunikasikan kemanfaatan

menggunakan TIK bisa mendorong guru menggunakan TIK.

7. Visibilitas

a. Sejauh mana visibilitas penggunaan TIK dari Bpk/Ibu Guru

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana visibilitas penggunaan TIK dari Bpk/Ibu Guru

mendorong atau menghambat penggunaan TIK?

Jawab:

a. Kalau di Kabupaten Sleman, saya merasa cukup visibel karena

sekolah-sekolah di Kabupaten Sleman banyak yang sudah

menggunakan baik untuk pengajaran maupun untuk

administrasi.

b. Menurut saya, visibilitas itu akan mendorong kalau dibantu

dengan manajemen yang baik dalam arti manajemen yang

mendorong penggunaan TIK.

P07S

8. Kemungkinan Uji Coba

a. Sejauh mana kemungkinan uji coba TIK bagi Bpk/Ibu Guru

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK bagi Bpk/Ibu Guru

dalam mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau uji coba saya kira tidak sulit di lakukan. Karena di

sekolah tersedia komputer. Mungkin sarana yang lain seperti

proyektor jumlahnya relatif sedikit untuk beberapa sekolah jadi

untuk uji coba mungkin perlu menunggu kesempatan. Yang

agak sulit itu kalau harus pakai internet saya kira juga

perlumenunggu kesempatan. Kalau pakai kamera video

mungkin banyak sekolah yang tidak menyediakan untuk

pembelajaran.

P08S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

370

b. Kalau sudah melakukan uji coba saya kira membuat guru lebih

berani menggunakan karena sudah siap, jadi mencoba

merupakan bagian dari persiapan.

9. Persepsi Kemudahan

a. Sejauh mana kemudahan dirasakan dalam menggunakan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah persepsi kemudahan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Sepengetahuan saya semua kembali ke gurunya, guru-guru yang

sepuh cenderung mengalami kesulitan, kemudian biasanya apa-

apa anaknya. Sedangkan guru-guru muda biasanya senang

menggunakan TIK.

b. Saya kira cukup jelas, yang mudah yang banyak digunakan.

Yang mudah misalnya program-program dalam Mcrosoft Office

dan browsing internet. Sedangkan yang sulit misalnya membuat

blog.

P09S

10. Pengaruh Sosial

a. Sejauh mana pengaruh sosial dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah pengaruh sosial mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau saya lihat, guru-guru yang mampu pada pakai TIK,

sementara guru yang tidak mapu cenderung diam saja, tidak

mau tahu, tidak mau maju. Bayangkan, jaman sekarang masih

ada kalau membuat soal ulangan menggunting-gunting soal dari

berbagai tempat kemudia ditempel dan difoto copy. Padahal

kalau dengan komputer sangat mudah.

b. Saya merasa dari komunitas guru tidak saling mempengaruhi.

Kalau saya sendiri malah banyak dipengaruhi keluarga terutama

suami dan anak-anak. Kebetulan suami punya blok tentang

kedokteran yang baik maka saya sering ikut-ikutan.

P10S

11. Kondisi yang Memfasilitasi

a. Sejauh mana fasilitas dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah fasilitas mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau di negeri, hampir semua guru mempunyai laptop, dan di

negeri juga memiliki internet. Sedangkan sekolah-sekolah

swasta variasinya sangat tinggi. Swasta yang besar memiliki

P11S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

371

fasilitas yang lengkap sedangkan swasta yang kecil cenderung

apa adanya.

b. Saya kira sarana yang ada mendorong penggunaan TIK

biasanya pihak pimpinan akan bertindak kalau ada fasilitas-

fasilitas yang menganggur.

12. Perasaan terhadap Penggunaan

a. Seperti apa perasaan Bpk/Ibu Guru menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah perasaan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya lihat yang muda-muda senang menggunakan TIK, mereka

akrab dengan komputer meskipu hanya sebatas Power Point.

Sebagian besar guru-guru yang sepuh nampaknya agak kurang

bisa menyesuaikan dengan teknologi ini, jadi nampaknya

kurang suka.

b. Saya kira kalau yang suka akan terdorong untuk menggunakan

TIK, sementara yang kurang suka nampaknya akan

menghindar.

P12S

13. Status Sekolah

a. Apakah status sekolah mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Sebagai pengawas saya mengetahui hampir semua kondisi

sekolah di Kabupaten Sleman. Kalau swasta besar dan swasta

menengah kondisinya sama dengan sekolah negeri jadi saya

kira status sekolah tidak mempengaruhi.

b. Negeri dan swasta menjadi relatif sama karena pembinaan

pemerintah tidak hanya sekolah negeri tapi juga swasta. Banyak

sekolah swasta yang gurunya dilatih TIK juga mendapatkan

hibah komputer dan sarana pendukungnya.

P13S

14. Umur Guru

a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya sendiri pengawas tapi juga baru dua tahun, sebelumnya

saya guru ekonomi, jujur umur mempengaruhi.

b. Kalau saya melihat anak-anak saya di rumah sangat terampil

P14S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

372

dan cekatan dalam menggunakan TIK, saya kira faktor yang

mempengaruhi itu adalah kemauan untuk bereksplorasi. Anak-

anak atau orang muda senang bereksplorasi teknologi sementara

yang tua cenderung lebih suka ngobrol.

15. Jenis Kelamin

a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau jenis kelamin saya kira tidak mempengaruhi.

b. Tidak mempengaruhi karena tidak ada perbedaan yang relevan

dengan penggunaan TIK, baik itu fisik, psikis, intelektual

maupun norma yang ada di masyarakat.

P15S

16. Pengalaman Guru

a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya melihatnya tidak mempengaruhi.

b. Tidak mempengaruhi karena guru-guru tidak dari awal bekerja

menggunakan TIK, saya kira waktunya relatif sama memulai

dengan TIK yaitu setelah tahun 2005.

P16S

17. Durasi Mengikuti Pelatihan

a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?

b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Pelatihan pernah diberikan pada guru-guru ekonomi dalam

forum MGMP, misalnya cara menganalisis soal, latihan

menggunakan internet misalnya membuat blog, browsing, dan

menggunakan email. Pernah juga latihan TIK tapi khusus untuk

pengisian data online. Kalau Microsoft Office setahu saya

banyak diberikan di tingkat sekolah masing-masing.

b. Mungkin mempengaruhi mungkin juga tidak.

c. Mempengaruhi kalau ada tindak lanjut misalnya ada

monitoring, pembinaan dan bahkan insentif, kalau hal-hal itu

tidak dilakukan yang akan digunakan yang mudah-mudah dan

kembali seperti biasanya.

P17S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

373

Lampiran 20. Transkrip Wawancara dengan Siswa 1

TRANSKRIP WAWANCARA SISWA

Hari : Senin

Tanggal : 9 Desember 2013

Tempat : Sekolah

Subyek : Siswi (BKS)

No. Pertanyaan Koding

1. Adopsi TIK

a. Bentuk TIK macam apa saja yang gunakan Bpk/Ibu Guru

Ekonomi?

b. Seberapa sering Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK ?

Jawaban:

a. TIK yang digunakan dalam pembelajaran adalah internet

menggunakan program Mozilla yang biasa diapakai untuk

mencari informasi saat diskusi di kelas, dalam diskusi

umumnya tiap kelompok memiliki satu buah laptop. Guru

biasanya mengajar menggunakan program Power Point atau

Microsoft Excel untuk mengajar dan menayangkannya ke layar

mmelalui LCD. Kadang guru hanya memberi kerangka materi

kemudian siswa diminta untuk menjelaskan dan

menjabarkannya setelah siswa mencari di buku atau browsing.

Pernah guru memutar video pembelajaran ketika materi

pembelajaran tentang pasar dan biaya peluang. Guru pernah

memberi alamat blog namun sampai saat ini saya belum pernah

mengunjunginnya.

b. Guru sering menggunakan TIK dan yang paling sering

digunakan adalah Power Point, sedangkan program-program

yang lain sangat jarang.

S01B

2. Kesukarelaan

a. Apakah Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK secara

sukarela?

b. Kesukarelaan penggunaan TIK tersebut mendorong atau

menghambat penggunaan TIK?

Jawab:

a. Nampaknya guru diwajibkan untuk menggunakan TIK.

b. Menurut saya, kalau maksudnya mendorong sebaiknya

diwajibkan.

S02B

3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan

a. Apakah TIK bermanfaat dalam pembelajaran ekonomi?

b. Kemanfaatan TIK apakah mendorong atau menghambat

S03B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

374

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Manfaat TIK dalam pembelajaran ekonomi, mengajak siswa

untuk belajar mandiri.

b. Kalau para siswa dapat belajar mandiri mungkin guru semakin

senang dan semakin banyak menggunakan TIK.

4. Kesesuaian

a. Apakah TIK sesuai untuk pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana kesesuai mendorong atau menghambat penggunaan

TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau saya merasakan lebih banyak sesuainya.

b. Kalau yang ditampilkan itu kami respon baik tentunya guru

akan terdorong menggunakan. Respon baik dari siswa sejauh itu

jelas dan menarik.

S04B

5. Citra

a. Apakah penggunaan TIK memberikan citra yang lebih baik bagi

guru yang TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana citra penggunaan TIK dalam mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Ya saya kira dengan menggunakan TIK membuat guru lebih

keren dalam mengajar.

b. Saya kira kalau guru merasa keren tentunya akan

menggunakannya.

S05B

6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)

a. Apakah hasil menggunakan TIK dapat diamati dan

dikomunikasikan pada orang lain?

b. Keteramatan penggunaan TIK mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Keterkomunikasian penggunaan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Mungkin juga Pak, guru ekonomi di sini ada dua jadi yang satu

mungkin pernah mengamati.

b. Saya kira, kalau guru saling mengamati dapat mendorong

penggunaan TIK.

c. Mungkin dengan komunikasi para guru dapat saling meniru

sehingga mendorong penggunaan TIK.

S06B

7. Visibilitas

a. Apakah visibel (nampak nyata) penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana visibilitas penggunaan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK?

S07B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

375

Jawab:

a. Ya di sini penggunaan TIK nampak cukup nyata termasuk

dalam pembelajaran ekonomi. Hal ini juga nampak adanya

teman-teman yang sebagian sudah membawa laptop sendiri.

b. Kalau di sini TIK cukup visibel dan guru juga sering

menggunakan TIK.

8. Kemungkinan Uji Coba

a. Apakah Bpk/Ibu guru ekonomi dapat melakukan uji coba TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK dalam mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau uji coba setahu saya tidak masalah karena Bapak/Ibu

Guru dapat menggunakan komputer sekolah maupun laptop

milik Bapak/Ibu masing-masing.

b. Ya saya kira dengan uji coba Bapak/Ibu guru akanlebih percaya

diri sehingga pada akhirnya akan menggunakan TIK.

S08B

9. Persepsi Kemudahan

a. Apakah Bpk/Ibu merasakan kemudahan menggunakan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Kemudahan dalam menggunakan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Guru tampak mudah menggunakan TIK, tapi yang digunakan

adalah Power Point. Guru kadang-kadang menampilkan hasil

browsing kepada para siswa di kelas.

b. Nampaknya kemudahan tersebut mendorong guru untuk

menggunakan TIK.

S09B

10. Pengaruh Sosial

a. Apakah penggunaan TIK Guru Ekonomi dipengaruhi oleh

pimpinan sekolah, para guru atau para murid ?

b. Pimpinan sekolah,para guru atau para murid mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Yang saya tahu hampir semua guru sudah memiliki laptop,

sehingga wajar kalau setiap guru menggunakan TIK, mungkin

di antara para guru sendiri yang saling mempengaruhi.

b. Setahu saya ada anjuran di sekolah ini untuk menggunakan TIK

dan para murid juga senang jika menggunakan TIK.

S10B

11. Kondisi yang Memfasilitasi

a. Apakah tersedia fasilitas yang memadai untuk menggunakan

TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Fasilitas yang ada mendorong atau menghambat penggunaan

TIK dalam pembelajaran ekonomi?

S11B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

376

Jawab:

a. Di kelas sudah ada colokan-colokan sumber listrik, dan setiap

guru sudah memiliki laptop, ada LCD yang bisa dibawa oleh

guru. Sekolah juga memiliki fasilitas hot spot, yang bisa diakses

oleh siswa tanpa password. Sekolah juga memiliki Lab

komputer namun saat ini hanya digunakan untuk pelajaran

TIK.

b. Menurut saya, fasilitas yang ada ini mendorong para guru untuk

menggunakan TIK.

12. Perasaan terhadap Penggunaan

a. Seperti apa perasaan Bpk/Ibu Guru menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Perasaan tersebut mendorong atau menghambat penggunaan

TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Nampaknya guru senang menggunakan TIK tidak ada

kecemasan.

b. Perasaan senang tersebut menurut saya mendorong penggunaan

TIK dalam pembelajaran ekonomi.

S12B

13. Status Sekolah

a. Apakah status sekolah (negeri atau swasta) mempengaruhi

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau di sini sekolah negeri dianggap lebih baik mungkin juga

lebih banyak menggunakan TIK tapi saya juga belum pernah

memperhatikan sekolah yang lain.

b. Mungkin sekolah negeri memiliki komputer lebih banyak

sehingga mendorong para guru menggunakan TIK.

S13B

14. Umur Guru

a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau guru-guru yang sudah tua memang banyak yang tidak

pakai TIK kalau guru-guru muda cenderung memakai TIK.

b. Menurut saya karena kebiasaan, yang Guru-guru muda biasa

pakai TIK untuk berbagai keperluan sementara yang Guru-guru

tua jarang menggunakannya.

S14B

15. Jenis Kelamin

a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

S15B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

377

b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya melihatnya sama saja antara Guru Wanita dan Guru Laki-

laki dalam menggunakan TIK.

b. Saya kira jenis kelamin tidak mempengaruhi.

16. Pengalaman Guru

a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kurang memahami karena yang sudah lama mengajar

banyak yang tidak pakai TIK.

b. Seharusnya mendorong kalau banyak pengalaman tentu akan

menggunakan media yang beragam termasuk TIK tapi

praktiknya tidak seperti itu, malah sebaliknya.

S16B

17. Durasi Mengikuti Pelatihan

a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?

b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kurang tahu apa yang dilatihkan, tetapi mungkin dilatih

Power Point, Microsoft Word, dan Excel.

b. Saya kurang tahu, mungkin iya.

c. Seharusnya dengan lama dilatih menjadi lebih menguasai dan

biasa menggunakan, namunkenyataan saya kurang tahu karena

kurang mengerti siapa saja yang sudah dilatih.

S17B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

378

Lampiran 21. Transkrip Wawancara dengan Siswa 2

TRANSKRIP WAWANCARA SISWA

Hari : Rabu

Tanggal : 23 Oktober 2013

Tempat : Sekolah

Subyek : Siswa (GWS)

No. Pertanyaan Koding

1. Adopsi TIK

a. Bentuk TIK macam apa saja yang gunakan Bpk/Ibu Guru

Ekonomi?

b. Seberapa sering Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK ?

Jawaban:

a. Bentuk TIK yang digunakan adalah Power Point, Adobe Reader

untuk membuka ebook, internet untuk browsing materi. Untuk

kegiatan browsing biasanya dilakukan di luar jam pelajaran.

Sesekali ada video pembelajaran yang diputar saat

pembelajaran. Para siswa juga boleh membawa laptop asal ada

kaitannya dengan pembelajaran missal sedang mengerjakan

tugas atau sedang presentasi, pada saat menerangkan materi

biasanya guru melarang siswa membuka laptop suapaya tidak

pecah konsentrasi. Internet ada siswa boleh pakai melalui

hotspot, untuk mengakses siswa harus menggunakan password

yang telah diberikan. Jaman RSBI ada elearning terutama untuk

tes yang langsung bisa dilihat hasilnya, namun kemudian sejak

RSBI ditiadakan kegiatan elearning juga ditiadakan. Kegiatan

elearning untuk pembelajaran ekonomi dilakukan di lab

komputer.

b. Untuk Power Point sering digunakan sedangkan untuk yang lain

seperti vedio jarang digunakan.

S01G

2. Kesukarelaan

a. Apakah Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK secara

sukarela?

b. Kesukarelaan penggunaan TIK tersebut mendorong atau

menghambat penggunaan TIK?

Jawab:

a. Setahu saya tidak ada kewajiban bagi guru untuk menggunakan

TIK, nampaknya guru ingin agar kita dapat dengan mudah

menerima pelajaran.

b. Mungkin karena tidak dipaksa, para guru malah sadar

menggunakan TIK dalam mengajar.

S02G

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

379

3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan

a. Apakah TIK bermanfaat dalam pembelajaran ekonomi?

b. Kemanfaatan TIK apakah mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Bagi saya menggunakan TIK lebih mudah diterima dan mudah

dipahami, dan lebih menarik.

b. Saya kira semua guru menginginkan para siswanya tuntas

melampaui KKM, maka maka ketika menggunakan TIK

merupakan cara yang cocok mestinya dipakai saja.

S03G

4. Kesesuaian

a. Apakah TIK sesuai untuk pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana kesesuai mendorong atau menghambat penggunaan

TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Menurut saya sesuai dan bahkan lebih menyenangkan. Bapak

guru dapat menggunakan slide waktu presentasi dan memutar

VCD jika ada video pembelajaran.

b. Kalau sesuai tentunya akan mempermudah guru dalam

mengerjakan tugas.

S04G

5. Citra

a. Apakah penggunaan TIK memberikan citra yang lebih baik bagi

guru yang TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana citra penggunaan TIK dalam mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Dari sisi murid kalau Bapak Guru menggunakan TIK maka

Bapak Guru dapat disebut sebagai guru yang baik, artinya

mengikuti perkembangan jaman dengan menggunakan

teknologi modern.

b. Kalau sampai mendorong penggunaan saya kurang yakin

karena sering-sering image menguasai TIK sering-sering

ditunjukkan dengan cangih-canggihan handphone.

S05G

6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)

a. Apakah hasil menggunakan TIK dapat diamati dan

dikomunikasikan pada orang lain?

b. Keteramatan penggunaan TIK mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Keterkmunikasian penggunaan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau yang dimaksud komunikasi dan saling mengamati

diantara guru saya kurang tahu pak, namun yang saya tahu para

guru sering ikut penataran dan juga ada rapat-rapat.

b. Mungkin itu terjadi pada saat rapat Pak, kalau di kelas saya

S06G

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

380

tidak pernah melihat ada guru lain yang masuk kelas mengamati

guru mengajar.

c. Mungkin sama dengan yang saya katakana tadi, yang saya

ketahui juga para guru disini saling berkomunikasi dengan baik.

7. Visibilitas

a. Apakah visibel (nampak nyata) penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana visibilitas penggunaan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK?

Jawab:

a. Komputer yang untuk membantu tugas guru dan tata usaha

cukup banyak. Peralatan pendukung seperti proyektor kalau di

SMA 1 Wonosari juga tersedia di hampir setiap ruang kelas. Di

SMA 1 Wonosari, pekerjaan-pekerjaan kantor TU juga sudah

dikerjakan dengan komputer.

b. Saya kira visibilitas mempermudah guru menggunakan TIK

meskipun demikian ternyata dengan visibilitas yang sama,

penggunaan TIK dikalangan guru juga berbeda-beda.

S07G

8. Kemungkinan Uji Coba

a. Apakah Bpk/Ibu guru ekonomi dapat melakukan uji coba TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK dalam mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira kalau uji coba mudah dilakukan paling tidak dengan

komputernya masing-masing. Misalnya mencoba slide atau

memutar VCD. Yang agak sulit kalau uji coba menggunakan

internet, tentunya harus sabar karena wifi yang ada di sekolah

masih lambat.

b. menurut saya dengan mencoba Bapak Guru akan memahami

kendala-kendala yang akan terjadi sehingga Guru dapat

mengantisipasi kendala tersebut.

S08G

9. Persepsi Kemudahan

a. Apakah Bpk/Ibu merasakan kemudahan menggunakan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Kemudahan dalam menggunakan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya melihat para guru cukup mudah menggunakan TIK tapi

yang digunakan yang mudah-mudah saja seperti Power Point

atau Excel.

b. Tentunya kalau merasa mudah ya mendorong.

S09G

10. Pengaruh Sosial

a. Apakah penggunaan TIK Guru Ekonomi dipengaruhi oleh

S10G

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

381

pimpinan sekolah, para guru atau para murid ?

b. Pimpinan sekolah,para guru atau para murid mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Mungkin yang paling banyak mempengaruhi adalah para guru

yang lain, saya melihat semakin banyak guru mulai

menggunakan laptop pada saat mengajar. Baru kemudian para

pimpinan dan siswa.

b. Saya yakin diantara para siswa, para guru, dan para pimpinan

tidak ada yang menghambat, semuanya mendorong.

11. Kondisi yang Memfasilitasi

a. Apakah tersedia fasilitas yang memadai untuk menggunakan

TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Fasilitas yang ada mendorong atau menghambat penggunaan

TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Fasilitas TIK yang dimiliki SMA 1 Wonosari adalah

laboratorium komputer yang bisa digunakan untuk elearning,

proyektor yang bisa dipakai di kelas-kelas, hot spot yang bisa

diakses oleh para guru dan murid dan guru-guru nampaknya

memiliki laptop pribadi. Sebagian siswa juga memiliki laptop

yang boleh digunakan di sekolah.

b. Menurut saya fasilitas-fasilitas yang ada mendorong

penggunaan TIK dalam pembelajaran.

S11G

12. Perasaan terhadap Penggunaan

a. Seperti apa perasaan Bpk/Ibu Guru menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Perasaan tersebut mendorong atau menghambat penggunaan

TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya melihat guru-guru biasa saja, mereka mengajar seperti

biasa.

b. Kalau menghambat saya kira tidak, karena mereka tidak

Nampak cemas atau canggung dalam menggunakan TIK.

S12G

13. Status Sekolah

a. Apakah status sekolah (negeri atau swasta) mempengaruhi

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kurang tahu untuk sekolah-sekolah swasta, sekolah negeri

sebenarnya juga berbeda-beda kebetulan SMA Negeri 1

Wonosari ini dulu adalah RSBI jadi saya kira lebih lengkap.

b. Saya kurang tahu karena tidak tahu persis sekolah-sekolah

swasta dan negeri yang lain.

S13G

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

382

14. Umur Guru

a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira mempengaruhi, guru-guru yang sepuh saya lihat

jarang yang memakai TIK dalam mengajar sedangkan yang

muda-muda hampir selalu memakai meskipun tidak selalu

mesti.

b. Menurut saya guru-guru muda menggunakan TIK karena sudah

terbiasa menggunakan mungkin sejak kuliah. Selain itu yang

muda memakai mungkin karena pergaulan di antara kaum muda

yang cenderung senang dengan TIK.

S14G

15. Jenis Kelamin

a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau jenis kelamin saya kira tidak mempengaruhi, karena di

sini antara Ibu Guru dan Bapak Guru tugasnya sama.

b. Saya kira tidak pengaruh.

S15G

16. Pengalaman Guru

a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau pengalaman guru saya kira tidak mempengaruhi.

b. Karena yang berpengalaman lama belum tentu senang

menggunakan TIK.

S16G

17. Durasi Mengikuti Pelatihan

a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?

b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kurang tahu apa yang sudah dilatihkan pada Bapak/Ibu

Guru.

b. Mungkin mempengaruhi, namun saya kurang tahu siapa yang

sudah dilatih lama dan siapa yang belum.

c. Seharusnya semakin dilatih semakin terampil dan semakin

sering makai tapi untuk SMA Negeri 1 Wonosari saya kurang

mengerti.

S17G

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

383

Lampiran 22. Transkrip Wawancara dengan Siswa 3

TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN SISWA

Hari : Selasa

Tanggal : 12 November 2013

Tempat : Sekolah

Subyek : Siswi (KND)

No. Pertanyaan Koding

1. Adopsi TIK

a. Bentuk TIK macam apa saja yang gunakan Bpk/Ibu Guru

Ekonomi?

b. Seberapa sering Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK ?

Jawaban:

a. Yang sering dipakai adalah Power Point sedangkan untuk

Akuntansi menggunakan Excel. Sedangkan soal-soal diberikan

dengan menggunakan Word. Kadang-kadang kami diminta

mencari data download dari internet. Pengiriman tugas untuk

kelas 10 lewat email sedangkan kelas 10 langsung kumpul hard

copy.

b. Hampir setiap pertemuan menggunakan Power Point, kalau

ulangan atau tugas harian menggunakan Microsoft Word untuk

menampilkan tugas atau soalnya. Sedangkan program-program

yang lain jarang-jarang.

S01K

2. Kesukarelaan

a. Apakah Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK secara

sukarela?

b. Kesukarelaan penggunaan TIK tersebut mendorong atau

menghambat penggunaan TIK?

Jawab:

a. Ya setahu saya sukarela.

b. Kalau mau lebih banyak memakai sebaiknya diwajibkan, saya

kira variasinya juga ditentukan jadi tidak Power Point terus

menerus.

S02K

3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan

a. Apakah TIK bermanfaat dalam pembelajaran ekonomi?

b. Kemanfaatan TIK apakah mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Ya, sangat bermanfaat, dengan TIK pembelajaran lebih praktis,

lebih efisien, tidak usah membawa buku yang tabal-tebal semua

sudah masuk file di komputer, kalau ada pertanyaan yang sulit

S03K

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

384

Ibu Guru bisa langsung mencari di internet, dan cukup menarik

karena Power Point tidak terlalu polos, pernah memakai video

pembelajaran.

b. Menurut saya mendorong, karena keunggulan-keunggulan tadi

dirasakan siswa. Tentu saja siswa akan senang diajar guru yang

bersangkutan dan ini saya kira mendorong.

4. Kesesuaian

a. Apakah TIK sesuai untuk pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana kesesuai mendorong atau menghambat penggunaan

TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira pembelajaran ekonomi menggunakan TIK itu sesuai,

dan tugas-tugas guru dalam pembelajaran dikerjakan dengan

TIK itu juga sesuai.

b. Kalau sesuai kemudain diikuti niat untuk menggunakan maka

kesesuaian akan mendorong penggunaan TIK, namun jika tidak

diikuti niat maka kesesuaian tidak akan mendorong.

S04K

5. Citra

a. Apakah penggunaan TIK memberikan citra yang lebih baik bagi

guru yang TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana citra penggunaan TIK dalam mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Ya kalau menurut saya, kalau guru menggunakan TIK maka

guru tersebut termasuk guru yang mengikuti kemajuan

teknologi.

b. Biasanya kami juga mendukung kalau menggunakan TIK

misalnya dengan menggucapkan terimakasih telah mengopi

materi Power Point.

S05K

6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)

a. Apakah hasil menggunakan TIK dapat diamati dan

dikomunikasikan pada orang lain?

b. Keteramatan penggunaan TIK mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Keterkmunikasian penggunaan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kurang tahu pasti, tetapi komunikasi di antara guru SMA 2

saya lihat baik,mereka juga sering rapat atau lokakarya,

barangkali dalam rapat itu ada komunikasi dan saling

menunjukkan media pembelajaran.

b. Ya, saya kira kalau ada pertemuan untuk saling menunjukkan

media pembelajaran khususnya yang berbasis TIK akan

mendorong yang lain juga memakai karena kalau yang lain

pakai maka yang tidak pakai akan malu dengan sendirinya.

S06K

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

385

c. Ya, saya kira kalau saling komunikasi mengenai pembuatan dan

penggunaan TIK akan mendorong penggunaan TIK, karena itu

sama artinya saling belajar.

7. Visibilitas

a. Apakah visibel (nampak nyata) penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana visibilitas penggunaan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK?

Jawab:

a. Kalau di SMA Negeri 2 Yogyakarta, menurut saya sudah

visibel. Di sini banyak guru dan karyawan bekerja dengan

komputer. Di sini juga tersedia laboratorium komputer dan

laboratorium multimedia yang dapat digunakan untuk berbagai

keperluan menggunakan TIK.

b. Visibel tapi kalau sudah sampai tahap penggunaan mungkin

juga tergantung pada kemampuan gurunya.

S07K

8. Kemungkinan Uji Coba

a. Apakah Bpk/Ibu guru ekonomi dapat melakukan uji coba TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK dalam mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira kalau mencoba materi ajar dalam format Power

Point, Word, atau Excel dapat dilakukan setiap saat dengan

komputernya masing-masing. Mungkin kalau yang dicoba

adalah materi yang harus langsung diakses dari internet saya

kira untuk mencobanya harus menggunakan wifi mungkin akan

sedikit lebih sulit karena jaringan wifi di sekolah agak lambat,

mungkin permasalahan akan terkurangi kalau guru membawa

modem.

b. Kalau sudah mencoba saya kira guru akan mendapatkan

masukan untuk perbaikan. Misalnya ada materi yang salah atau

ada tampilan yang kurang pas maka guru dapat

memperbaikinya. Kalau semua sudah baik maka guru akan

percaya diri dalam menggunakan sehingga pada akhirnya akan

mendorong penggunaan TIK.

S08K

9. Persepsi Kemudahan

a. Apakah Bpk/Ibu merasakan kemudahan menggunakan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Kemudahan dalam menggunakan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira Guru merasa mudah menggunakan TIK, tapi tentunya

yang digunakan yang mudah-mudah.

b. Kalau merasa mudah, saya kira akan mendorong mereka untuk

S09K

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

386

menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi.

10. Pengaruh Sosial

a. Apakah penggunaan TIK Guru Ekonomi dipengaruhi oleh

pimpinan sekolah, para guru atau para murid ?

b. Pimpinan sekolah,para guru atau para murid mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Ya, saya kira mereka itu sangat mempengaruhi.

b. Kalau menurut saya mereka terpengaruh perkembangan jaman,

misalnya para siswa sudah membawa laptop di sekolah, guru-

guru lain sudah pada menggunakan, kemudian pimpinan juga

mempengaruhi. Jadi yang pertama siswa dulu yang

mempengaruhi, siswa sudah memakai laptop baru dinas

menganjrkan penggunaan laptop.

S10K

11. Kondisi yang Memfasilitasi

a. Apakah tersedia fasilitas yang memadai untuk menggunakan

TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Fasilitas yang ada mendorong atau menghambat penggunaan

TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Ya di sini ada Hot Spot, ada sumber listrik di tembok-tembok,

di kelas ada LCD, para siswa boleh membawa laptop selama

tidak menganggu tetapi kalau ketahuan main game disuruh

menutup, yang membawa kira-kira 45-50 persen. Biasanya

laptop kami gunakan terutama untuk presentasi. Kami pernah

juga menggunakan fasilitas Akademi Akuntansi YKPN untuk

simulasi pasar modal. Lab multimedia ada tetapi belum pernah

digunakan untuk pembelajaran ekonomi.

b. Ya kalau saya merasakan sudah mendorong, meskipun yang

kita gunakan masih jauh dari ideal.

S11K

12. Perasaan terhadap Penggunaan

a. Seperti apa perasaan Bpk/Ibu Guru menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Perasaan tersebut mendorong atau menghambat penggunaan

TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Menurut saya Ibu Guru senang menggunakan TIK.

b. Saya kira perasaan senang itu mendorong penggunaan TIK,

dalam pembelajaran ekonomi.

S12K

13. Status Sekolah

a. Apakah status sekolah (negeri atau swasta) mempengaruhi

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

S13K

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

387

Jawab:

a. Saya agak kurang tahu situasi sekolah yang lain. Jadi saya

kurang tahu untuk hal ini.

b. Saat ini ada negeri favorit tapi juga ada swasta favorit jadi saya

kurang tahu untuk hal ini.

14. Umur Guru

a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau umum saya kira mempengaruhi penggunaan TIK.

b. Umur tua menurut saya cenderung kurang menaruh minat pada

teknologi informasi, mereka bekerja dengan caranya sendiri.

Kalau umur muda saya lihat cenderung menyukai teknologi.

S14K

15. Jenis Kelamin

a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau jenis kelamin menurut saya tidak mempengaruhi

penggunaan TIK dalam pembelajaran.

b. Guru laki-laki dan guru perempuan saya kira sama saja dalam

penggunaan TIK, mereka tidak ada kendala secara kodrat untuk

menggunakan TIK.

S15K

16. Pengalaman Guru

a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Mungkin mempengaruhi mungkin juga tidak mempengaruhi.

b. Kalau guru tersebut berpengalaman lama di lingkungan yang

menggunakan TIK maka akan mempengaruhi namun kalau

dilingkungan yang tidak banyak menggunakan TIK mungkin

tidak mempengaruhi.

S16K

17. Durasi Mengikuti Pelatihan

a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?

b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

S17K

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

388

a. Saya kurang tahu apa yang dilatihkan kepada Bapak/Ibu guru.

b. Seharusnya mempengaruhi, karena semakin lama dilatih

semakin bisa, tapi saya juga tidak tahu siapa tahu materinya

berganti-ganti.

c. Dengan dilatih berulang-ulang maka akan semakin paham.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

389

Lampiran 23. Transkrip Wawancara dengan Siswa 4

TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN SISWA

Hari : Rabu

Tanggal : 20 November 2013

Tempat : Sekolah

Subyek : Siswi (PPS)

No. Pertanyaan Koding

1. Adopsi TIK

a. Bentuk TIK macam apa saja yang gunakan Bpk/Ibu Guru

Ekonomi?

b. Seberapa sering Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK ?

Jawaban:

a. TIK yang digunakan dalam pembelajaran adalah Microsoft

Office yang terdiri dari Power Point, Excel, dan Word.

Penggunaan Power Point sudah dengan animasi, variasi

background, dan variasi backsound. Sesekali, pembelajaran

juga menggunakan internet terutama untuk mencari data dengan

aplikasi Mozila, kadang juga memakai Macromedia Flash.

Pernah juga ditunjukkan aplikasi akuntansi dengan komputer

yaitu program Dac Easy Accounting . Hardware yang

digunakan yaitu LCD proyektor, laptop, speaker, dan HP untuk

menghitung. Pernah juga Bapak Guru meminta kami untuk

membuat video tentang iklan suatu produk dengan

menggunakan Media Player Classic (MPC) dan Gom.

b. Kira-kira 60% lebih pertemuan tatap muka di kelas sudah

dengan menggunakan TIK.

S01P

2. Kesukarelaan

a. Apakah Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK secara

sukarela?

b. Kesukarelaan penggunaan TIK tersebut mendorong atau

menghambat penggunaan TIK?

Jawab:

a. Setahu saya guru menggunakan TIK secara sukarela.

b. Saya lihat dengan sukarela guru-guru menggunakan TIK.

S02P

3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan

a. Apakah TIK bermanfaat dalam pembelajaran ekonomi?

b. Kemanfaatan TIK apakah mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

S03P

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

390

Jawab:

a. Kalau menggunakan TIK catatan siswa lebih rapi, lebih

menarik, saya dan teman-teman lebih memperhatikan, lebih

efektif, siswa lebih mengerti daripada hanya diucapkan, siswa

tahu sumbernya karena Bapak Guru sering memberi tahu

sumbernya misalnya dari BSE (Buku Sekolah Elektronik) atau

Macromedia Flash yang didownload dari web tertentu.

b. Saya kira para guru tahu keunggulan dari TIK tersebut dan saya

kira keunggulan tersebut mendorong penggunaan TIK dalam

pembelajaran.

4. Kesesuaian

a. Apakah TIK sesuai untuk pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana kesesuai mendorong atau menghambat penggunaan

TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Menurut saya sesuai TIK untuk pembelajaran ekonomi.

b. Kalau kesesuaian itu disadari oleh guru tentunya akan

mendorong penggunaan TIK namun kalau tidak disadari dengan

baik mungkin tidak akan berpengaruh apa-apa.

S04P

5. Citra

a. Apakah penggunaan TIK memberikan citra yang lebih baik bagi

guru yang TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana citra penggunaan TIK dalam mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Menurut saya kalau guru menggunakan maka menurut saya

guru tersebut memudahkan kami sebagai siswa. Dalam

pelajaran kami bisa lebih fokus karena tidak harus mencatat,

dengan menggunakan TIK kita bisa copy file saja.

b. Mungkin kalau kita memberi penghargaan bagi guru-guru yang

bisa mengajar dengan baik dengan menggunakan TIK mungkin

akan mendorong, namun sampai sakarang tidak ada acara-acara

memberi penghargaan guru dari siswa.

S05P

6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)

a. Apakah hasil menggunakan TIK dapat diamati dan

dikomunikasikan pada orang lain?

b. Keteramatan penggunaan TIK mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Keterkmunikasian penggunaan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau ada guru lain datang mengamati dan bertanya-tanya di

S06P

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

391

kelas belum pernah ada, tapi yang saya tahu Bapak Sagiman

dan Bapak Fachrudin ini duduk berdampingan di kantor guru,

jadi sangat mungkin mereka mengomunikasikan dan juga saling

mengamati materi ajar yang digunakan.

b. Saya kira kalau ada guru yang menggunakan TIK guru yang

lain akan tahu karena guru yang menggunakan TIK itu harus

membawa LCD Proyektor sendiri sehingga guru yang lain juga

dapat mengamati bahwa seorang guru menggunakan TIK.

c. Saya kira komunikasi antar guru mendorong penggunaan TIK,

kalau saat ini guru-guru tidak menggunakan TIK tentu akan

merasa ketinggalan.

7. Visibilitas

a. Apakah visibel (nampak nyata) penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana visibilitas penggunaan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK?

Jawab:

a. Saya melihat penggunaan TIK cukup visibel di sekolah ini,

kalau kita perhatikan di kantor TU misalnya selalu ada

karyawan yang menggunakan komputer untuk bekerja.

b. Kalau menurut saya visibilitas itu membuat guru mendapatkan

banyak contoh penggunaan komputer sebagai alat bantu

bekerja.

S07P

8. Kemungkinan Uji Coba

a. Apakah Bpk/Ibu guru ekonomi dapat melakukan uji coba TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK dalam mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau uji coba TIK yang dimaksud adalah mencoba Power

Point saya kira mudah dilakukan namun kalau yang dicoba

adalah koneksi internet maka agak sulit dilakukan karena wifi

lambat.

b. Kalau dapat diuji coba saya kira akan meyakinkan guru bahwa

media yang dibuat dapat berfungsi dengan baik sehingga

mendorong penggunaan TIK.

S08P

9. Persepsi Kemudahan

a. Apakah Bpk/Ibu merasakan kemudahan menggunakan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Kemudahan dalam menggunakan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

S09P

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

392

a. Saya lihat mereka lancar menggunakan TIK jadi saya kira

mereka merasakan mudah.

b. Dengan rasa mudah tersebut saya kira Bapak Guru akan

semakin senang menggunakan TIK.

10. Pengaruh Sosial

a. Apakah penggunaan TIK Guru Ekonomi dipengaruhi oleh

pimpinan sekolah, para guru atau para murid ?

b. Pimpinan sekolah,para guru atau para murid mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya lebih meliahat mereka indpenden, artinya menggunakan

atau tidak merupakan keputusan pribadi.

b. Kalau pimpinan sekolah, para guru, dan para murid jelas

mendorong penggunaan TIK.

S10P

11. Kondisi yang Memfasilitasi

a. Apakah tersedia fasilitas yang memadai untuk menggunakan

TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Fasilitas yang ada mendorong atau menghambat penggunaan

TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Sekolah memiliki LCD proyektor yang dapat dipakai di kelas-

kelas, ada lab komputer, ada speaker yang dapat dipakai di

kelas-kelas, ada jaringan internet dengan kabel dan wifi. Untuk

wifi para murid jarang menggunakan karena harus membayar

Rp 1.000,00 per hari. Sebagian kecil siswa juga memiliki dan

membawa laptop, laptop ini boleh dipakai di sekolah bahkan

sering disuruh karena komputer di sekolah sering rusak. Kalau

laptop untuk menulis harus disepakati dulu dengan guru karena

guru kuatir siswa main game.

b. Meskipun belum lengkap saya kira yang ada sudah dapat

mendorong para guru dan siswa menggunakan TIK dalam

pembelajaran.

S11P

12. Perasaan terhadap Penggunaan

a. Seperti apa perasaan Bpk/Ibu Guru menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Perasaan tersebut mendorong atau menghambat penggunaan

TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Menurut saya mereka sudah lancar dan senang-senang saja

menggunakan TIK. Sesekali guru mengkuatirkan jangan-jangan

ketika menggunakan laptop para siswa bermain game, maka

biasanya guru mengontrol. Kalau LCD bermasalah biasanya ada

S12P

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

393

yang membantu mengatasi.

b. Umumnya guru-guru merasa senang menggunakan TIK, kalau

yang khawatir biasanya tidak pakai. Kebetulan guru ekonomi

menguasai penggunaan TIK.

13. Status Sekolah

a. Apakah status sekolah (negeri atau swasta) mempengaruhi

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kurang tahu kondisi sekolah-sekolah yang lain.

b. Mungkin juga mempengaruhi mungkin di sekolah negeri lebih

baik.

S13P

14. Umur Guru

a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira umur guru mempengaruhi penggunaan TIK, buktinya

guru-guru tua banyak yang tidak memakai TIK.

b. Kalau guru-guru tua saya lihat memang tidak menyukai TIK,

mungkin hal ini disebabkan karena persepsi mereka sendiri

bahwa pengguna TIK itu adalah generasi muda bukan generasi

tua.

S14P

15. Jenis Kelamin

a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau jenis kelamin, saya melihatnya tidak mempengaruhi.

b. Tidak mempengaruhi karena antara guru laki-laki dan guru

perempuan sama saja seperti halnya kami antara murid laki-laki

dan murid perempuan tidak ada kendala atau kemudahan

khusus karena jenis kelamin kami.

S15P

16. Pengalaman Guru

a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

S16P

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

394

Jawab:

a. Saya kurang yakin, bahwa pengalaman mempengaruhi karena

sepengatahuan saya pengalaman itu banyak sejalan dengan usia.

b. Pengalaman mengajar belum tentu sejalan dengan pengalaman

menggunakan TIK.

17. Durasi Mengikuti Pelatihan

a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?

b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau program-program yang dilatihkan kepada guru, saya

kurang tahu.

b. Mungkin juga mempengaruhi tetapi saya kira sangat tergantung

pada gurunya, seperti kami para siswa mendapatkan pelajaran

yang jumlahnya sama tetapi prestasi kami berbeda-beda

tergantung pada kami sendiri.

c. Seharusnya mendorong tetapi seperti tadi saya katakan

tergantung pada gurunya sendiri dalam arti tergantung pada

motivasi saat berlatih dan kemauan untuk menggunakannya.

S17P

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

395

Lampiran 24. Transkrip Wawancara dengan Siswa 5

TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN SISWA

Hari : Selasa

Tanggal : 8 Oktober 2013

Tempat : Sekolah

Subyek : Siswa (SNS)

No. Pertanyaan Koding

1. Adopsi TIK

a. Bentuk TIK macam apa saja yang gunakan Bpk/Ibu Guru

Ekonomi?

b. Seberapa sering Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK ?

Jawaban:

a. TIK yang banyak digunakan adalah laptop dan LCD proyektor,

sedangkan aplikasi yang digunakan adalah Microsoft Office

seperti Word, Excel, dan Power Point. Kalau internet belum

pernah langsung digunakan dalam program pembelajaran di

kelas, hal ini karena fasilitas wifi sinyalnya lemah. Pernah juga

Bapak Guru meminta kami membuat klipping dengan

menggunakan bahan-bahan yang kami download dari internet.

Sayangnya siswa tidak boleh membuka laptop saat guru

presentasi, tapi kami juga sadar karena beberapa teman hanya

memenfaatkan untuk main-main

b. Penggunaan TIK tergolong sering karena dari lima kali

pertemuan paling tidak ada empat kali pertemuan menggunakan

TIK. Yang paling sering digunakan adalah slide dari Power

Point. Power point yang digunakan umumnya mengutamakan

kandungan teks dengan sedikit variasi pada huruf, warna, dan

background.

S01S

2. Kesukarelaan

a. Apakah Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK secara

sukarela?

b. Kesukarelaan penggunaan TIK tersebut mendorong atau

menghambat penggunaan TIK?

Jawab:

a. Menurut saya penggunaan TIK masih bersifat sukarela.

b. Kalau menurut saya baik sukarela, karena kalau diwajibkan

yang terjadi bisa asal memakai.

S02S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

396

3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan

a. Apakah TIK bermanfaat dalam pembelajaran ekonomi?

b. Kemanfaatan TIK apakah mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Dengan TIK pembelajaran ekonomi akan lebih cepat, lebih

praktis, kita bisa copy soft file materi yang diajarkan.Presentasi

guru menurut saya kurang menarik karena penyampaiannya

terlalu fokus pada power point. Kalau untuk akuntansi sangat

bagus karena kalau akuntansi membutuhkan banyak tabel, kalau

harus ditulis dipapan membutuhkan waktu yang lama.

Masalahnya kemudian siswa harus membuat tabel yang

memakan waktu sekitar 5 menit, tapi pernah juga Bapak Guru

menyediakan tabelnya.

b. Kalau menyadari kemanfaatannya tentunya akan mendorong

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi.

S03S

4. Kesesuaian

a. Apakah TIK sesuai untuk pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana kesesuai mendorong atau menghambat penggunaan

TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Menurut saya sesui TIK untuk pembelajaran ekonomi.

b. Karena sesuai jadinya kemanfaatanya jelas terasakan bagi

siswa, namun demikian dalam praktik TIK yang digunakan

kurang sesuai dalam memilih, jadi yang ada cenderung

monoton. Misalnya kalau ada tokoh-tokoh harapannya ada

video tapi yang ada hanya power point.

S04S

5. Citra

a. Apakah penggunaan TIK memberikan citra yang lebih baik bagi

guru yang TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana citra penggunaan TIK dalam mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Bapak Ibu Guru yang menggunakan TIK saya kira guru yang

memudahkan pekerjaan siswa.

b. Saya kira kalau citra itu amat dirasakan dan menjadi kebangaan

maka akan mempengaruhi tapi kalau tidak saya kira tidak

berpengaruh.

S05S

6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)

a. Apakah hasil menggunakan TIK dapat diamati dan

dikomunikasikan pada orang lain?

b. Keteramatan penggunaan TIK mendorong atau menghambat

S06S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

397

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Keterkmunikasian penggunaan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Mungkin juga mereka saling mengamati dan saling

berkomunikasi mengenai TIK. Memang kalau saya lihat guru-

guru satu mapel duduk berdampingan di ruang guru.

b. Saya kurang tahu Pak, setahu saya tidak ada kegiatan saling

mengamati di kelas.

c. Kalau komunikasi secara umum saya lihat baik. Kalau saling

mengkomunikasikan di kantor tentang TIK mungkin saat

istirahat. Kalau mereka saling berbagi pengalaman saya kira itu

akan mendorong penggunaan TIK.

7. Visibilitas

a. Apakah visibel (nampak nyata) penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana visibilitas penggunaan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK?

Jawab:

a. Saya kira kalau di SMA Negeri 1 Sleman visibel tapi kalau di

sekolah lain saya kurang tahu. Visibel dalam arti cukup banyak

orang bekerja dengan TIK.

b. Visibilitas bisa tidak berpengaruh karena kesadaran guru

berbeda-beda. Kesadaran itu bisa bermacam-macam, bisa

kesadaran membantu siswa, kesadaran menggunakan TIK lebih

baik dan lain sebagainya.

S07S

8. Kemungkinan Uji Coba

a. Apakah Bpk/Ibu guru ekonomi dapat melakukan uji coba TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK dalam mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau uji coba saya kira mudah dilakukan karena masing-

masing guru sudah banyak yang memiliki komputer termasuk

guru ekonomi. Kalau mau menggunakan proyektor mungkin

kalau pembelajaran sudah usai atau di laboratorium yang tidak

dipakai. Internet agak sulit, sementara alat bantu yang lain

seperti video shooting saya tidak pernah lihat digunakan untuk

pembelajaran.

b. Saya kira penting, semakin sulit dilakukan atau beresiko maka

sebaiknya dicoba dulu agar nati lancar.

S08S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

398

9. Persepsi Kemudahan

a. Apakah Bpk/Ibu merasakan kemudahan menggunakan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Kemudahan dalam menggunakan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Menurut saya tergantung gurunya, kalau guru menguasai

penggunaan TIK maka guru akan mengatakan mudah tetapi

kalau tidak menguasai akan mengatakan sulit.

b. Saya kira kalau dirasakan mudah pasti akan menggunakan,

buktinya Bapak Guru juga sering menggunakan yang mudah-

mudah saja misalnya power point, Excel, dan Word. Pak Agus

sendiri bisa menggunakan TIK maka beliau sering

menggunakannya.

S09S

10. Pengaruh Sosial

a. Apakah penggunaan TIK Guru Ekonomi dipengaruhi oleh

pimpinan sekolah, para guru atau para murid ?

b. Pimpinan sekolah,para guru atau para murid mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Menurut saya tidak saling mempengaruhi, kalau mau ya

cederung mau terus menggunakan kalau tidak ya tidak mau

menggunakan terus.

b. Kalau dari pimpinan, siswa, dan teman sejawat tentunya

mendorong tapi kemungkinan tidak akan banyak berarti.

S10S

11. Kondisi yang Memfasilitasi

a. Apakah tersedia fasilitas yang memadai untuk menggunakan

TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Fasilitas yang ada mendorong atau menghambat penggunaan

TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Ada LCD Proyektor, stop contact listrik, dan sound system

sudah dipasang di kelas-kelas kecuali kelas-kelas tambahan.

Kecepatan internet sangat jauh dari cukup mungkin karena di

sekolah tidak ada programmer atau ahli untuk bisa

mempercepat, padahal di sini ada lima hot spot.

b. Meskipun fasilitas yang ada terbatas, saya kira sudah mampu

mendorong para guru dan siswa untuk menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi.

S11S

12. Perasaan terhadap Penggunaan

a. Seperti apa perasaan Bpk/Ibu Guru menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

S12S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

399

b. Perasaan tersebut mendorong atau menghambat penggunaan

TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Pak Agus guru ekonomi kami nampaknya senang dan tenang.

Pak Agus juga murah senyum nampak senang dengan yang

dikerjakannya. Guru lain ada yang nampak bingung kalau tiba-

tiba listrik mati seperti bingung apa yang akan dikerjakan.

b. Ya saya kira peresaan senang mendorong penggunaan TIK

dalam pembelajaran ekonomi.

13. Status Sekolah

a. Apakah status sekolah (negeri atau swasta) mempengaruhi

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kurang tahu kondisi sekolah yang lain, namun SMA

Negeri 1 Sleman sering dianggap sebagai yang terbaik di

Kabupaten Sleman.

b. Kurang tahu, karena di Sleman juga ada sekolah-sekolah swasta

yang dianggap baik.

S13S

14. Umur Guru

a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Menurut saya berpengaruh.

b. Guru-guru muda lebih banyak memiliki koleksi media sehingga

lebih sering memakai TIK sementara guru tua cenderung

memiliki media yang terbatas.

S14S

15. Jenis Kelamin

a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira tidak mempengaruhi.

b. Tidak mempengaruhi karena guru laki-laki dan guru perempuan

sama saja tidak ada kelebihan khusus masing-masing jenis

kelamin tersebut, namun biasanya laki-laki lebih banyak kreatif

dalam menggunakan.

S15S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

400

16. Pengalaman Guru

a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Pengalaman guru saya kira tidak mempengaruhi.

b. Sepemahaman saya guru-guru yang sudah lama belum tentu

menggunakan TIK.

S16S

17. Durasi Mengikuti Pelatihan

a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?

b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Dalam mempersiapkan penggunaan TIK ini setahu saya guru-

guru sudah dilatih, tapi dilatih apa saja saya kurang tahu.

b. Seharusnya mempengaruhi kalau didukung dengan sarana yang

memadai dan pembinaan yang terus-menerus.

c. Saya kira kalau sering dilatih semakin mampu sehingga

semakin sering pakai.

S17S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

401

Lampiran 25. Transkrip Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah 1

TRANSKRIP WAWANCARA WAKIL KEPALA SEKOLAH

Hari : Senin

Tanggal : 9 Desember 2013

Tempat : Sekolah Tempat Bertugas

Subyek : Wakasek (BKS)

No. Pertanyaan Koding

1. Adopsi TIK

a. Bentuk TIK macam apa saja yang gunakan Bpk/Ibu Guru

Ekonomi?

b. Seberapa sering Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK ?

Jawaban:

a. TIK yang digunakan dalam pembelajaran adalah Power Point,

excel, dan, Microsoft Word. Untuk guru ekonomi Power Point

untuk presentasi, Excel untuk menghitung, dan Microsoft

Word untuk mengetik naskah. Dulu kami pernah mendapatkan

pelatihan TIK untuk semua guru di SMA 1 Kretek. Dulu juga

pernah ada guru yang mendapatkan kesempatan mendapatkan

pelatihan di Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan (BTKP)

DIY pada tahun 2008 dengan materi Power Point, sejak itu

belum ada pelatihan lagi.

b. Untuk guru ekonomi hampir selalu menggunakan TIK pada

saat pembelajaran.

W01B

2. Kesukarelaan

a. Sejauh mana kesukarelaan Bpk/Ibu Guru Ekonomi

menggunakan TIK dalam pembelajaran?

b. Bagaimanakah kesukarelaan Bpk/Ibu Ekonomi mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran?

Jawab:

a. Penggunaan TIK belum diwajibkan tapi dianjurkan,

b. Dalam rangka mendorong penggunaan TIK di era teknologi

seperti ini seharusnya penggunaan TIK diwajibkan . Karena

kalau diwajibkan kemudain ada guru yang tidak memakai maka

guru tersebut dapat dianggap melanggar aturan, saya kira tidak

enak untuk disebut sebagai pelanggar aturan.

W02B

3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan

a. Sejauh mana kemanfaatan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah kemanfaatan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

W03B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

402

a. Penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi akan membuat

pembelajaran lebih menarik sehingga minat siswa dapat

ditumbuhkan. Dengan menggunakan TIK cakupan materi akan

lebih banyak karena guru tidak perlu menulis lagi.

b. Kemanfaatan yang dinikmati guru mendorong guru untuk

menggunakan TIK.

4. Kesesuaian

a. Sejauh mana kesesuai TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana kesesuai mendorong atau menghambat penggunaan

TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya melihatnya hampir semua mata pelajaran dapat sesuai

dengan TIK, artinya TIK digunakan sebagai media

pembelajaran.

b. Seorang guru seharusnya memahami kemampuan dari TIK itu

sendiri, dengan memahami kemampuan tersebut seorang guru

baru bisa mengatakan sesuai atau tidak. Jadi untuk mengatakan

sesuai harus memahami keduanya sebagai prasarat. Saya kira

kalau sesuai ya akan mendorong asal prasayarat tadi terpenuhi.

W04B

5. Citra

a. Sejauh mana citra penggunaan TIK dalam pembelajaran

ekonomi?

b. Bagaimana citra penggunaan TIK dalam mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Ya saya kira kalau guru jaman sekarang menggunakan TIK

lebih nampak pantas dibandingkan kalau tidak.

b. Saya kira citra mendorong penggunaan TIK, tentu saja

harapannya TIK dalam pembelajaran bukan cangih-canggihan

handphone yang mungkin tidak praktis digunakan dalam

pembelajaran.

W05B

6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)

a. Sejauh mana hasil menggunakan TIK dapat diamati dan

dikomunikasikan pada orang lain?

b. Bagaimana keteramatan penggunaan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Bagaimana keterkmunikasian penggunaan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Di sekolah tidak dikembangkan saling mengamati antar guru,

namun guru-guru mata pelajaran yang sama difasilitasi dalam

MGMP tingkat sekolah. Sekolah membuat kebijakan untuk

guru-guru mapel yang sama juga duduk berdampingan dengan

cara ini antar guru di semapel saling berkomunikasi, saling

belajar, dan saling menunjukkan media atau perangkat

W06B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

403

pembelajaran yang dimiliki.

b. Sauasana saling mengamati tidak terprogram secara khusus,

namun karena para guru yang bermapel sama duduk

berdampingan atau berhadapan maka kegiatan saling

mengamati dan saling belajar dimungkinkan terjadi. Tentunya

dengan saling mengamati akan saling mendorong dalam

menggunakan TIK.

c. Dengan MGMP tingkat sekolah dan penataan tempat duduk di

kantor guru diharapkan komunikasi bisa lancar. Sekolah juga

selalu meminta guru-guru yang baru menyelesaikan diklat

untuk menginformasikan pada guru-guru yang lain. Dengan

berkomunikasi semacam ini akan mendorong orang untuk

menggunakan hal-hal yang baru termasuk TIK.

7. Visibilitas

a. Sejauh mana visibilitas penggunaan TIK dalam pembelajaran

ekonomi?

b. Bagaimana visibilitas penggunaan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK?

Jawab:

a. Saya melihatnya cukup visibel, dalam arti di sini cukup banyak

guru yang memakai dan di sini juga tersedia cukup banyak

komputer beserta pendukungnya.

b. Saya kira visibilitas bisa mendorong sejauh guru menyadari

dengan baik keberadaan TIK tersebut dan ada kemauan untuk

menggunakannya. Kalau kesadaran dan dan kemauan tidak ada

maka visibilitas tidak bermakna.

W07B

8. Kemungkinan Uji Coba

a. Sejauh mana kemungkinan uji coba TIK dalam pembelajaran

ekonomi?

b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK dalam mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira uji coba penggunaan TIK dapat dilakukan setiap saat

karena setahu saya semua guru sudah memiliki komputer dan

saya kira teman-teman guru yang lain juga dengan senang hati

membantunya. Paling-paling yang perlu menyesuiakan waktu

kalau mau mencoba mengoperasikan proyektor karena pada

jam-jam pelajaran umumnya proyektor digunakan.

b. Saya kira uji coba itu bagian dari persiapan mengajar, misalnya

kalau kita membuat slide pakai Power Point setelah kita ketik

materinya dan mengatur penampilannya kita tentunya akan

mencoba melihat tampilannya dengan slide show, kalau sudah

dirasa cukup maka kita akan merasa nyaman menggunakannya

dikelas.

W08B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

404

9. Persepsi Kemudahan

a. Sejauh mana kemudahan dirasakan dalam menggunakan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah persepsi kemudahan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Umumnya guru-guru muda di bawah 50 tahun merasa mudah

untuk menggunakan TIK namun guru-guru yang sepuh di atas

50 tahun cenderung mengalami kesulitan. Guru-guru sepuh juga

kurang tertarik untuk berlatih karena merasa kesulitan dan

merasa akan segera pensiun.

b. Tentunya guru yang merasa mudah akan menggunakan TIK

sementara guru-guru yang merasa sulit akan cenderung tidak

menggunakan TIK.

W09B

10. Pengaruh Sosial

a. Sejauh mana pengaruh sosial dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah pengaruh sosial mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Menurut saya perilaku guru dalam menggunakan TIK

dipengaruhi oleh lingkungan yaitu teman sejawat, siswa, dan

pimpinan sekolah. Namun teman sejawat merupakan orang

yang paling mempengaruhi. Tapi kadang-kadang ada siswa

yang meminta gurunya untuk menggunakan TIK.

b. Pengaruh sosial cenderung mendorong para guru untuk

menggunakan TIK. Nampaknya ada rasa malu bila ada guru

jaman sekarang tidak menggunakan TIK.

W10B

11. Kondisi yang Memfasilitasi

a. Sejauh mana fasilitas dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah fasilitas mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Sekolah menyediakan LCD, hot spot untuk guru dan siswa yang

dapat diakses melaluai pendopo. Hampir semua guru memiliki

laptop. Sekolah juga memiliki laboratorium komputer namun

sampai saat ini baru untuk mata pelajaran TIK. Sebagian siswa

sudah punya laptop kira-kira setiap kelas ada satu atau dua dari

24 siswa.

b. Fasilitas yang ada meskipun terbatas mendorong para guru

untuk menggunakan TIK walaupun hanya sebatas penggunaan

power point.

W11B

12. Perasaan terhadap Penggunaan W12B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

405

a. Seperti apa perasaan Bpk/Ibu Guru menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah perasaan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Guru-guru umumnya merasa senang karena tidak usah menulis

lagi sehingga tidak capek. Guru juga merasa senang karena

materi ada dalam Power Point. Kendalanya adalah,

pembelajaran kurang komunikatif, siswa mudah mengantuk

kalau tidak diskusi komunikasi. Dalam pembelajaran guru perlu

memancing dengan pertanyaan-pertanyaan. Kadang guru

menghadapi kesulitan-kesulitan seperti listrik mati atau LCD

tidak menyala, biasanya kalau ada masalah semacam ini minta

bantuan teman.

b. Permasalahan-permasalahan yang dirasakan para guru saya kira

tidak membuat mereka merasa cemas, mereka tetap merasa

senang menggunakan TIK.

13. Status Sekolah

a. Apakah status sekolah mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Jujur saja saya kurang memahami situasi sekolah swasta karena

saya bertugas di sini di sekolah negeri. Namun kemungkinan

penggunaan TIK lebih baik di sekolah negeri.

b. Kalau negeri lebih baik dalam penggunaan TIK mungkin karena

srana TIK di negeri lebih memadai.

W13B

14. Umur Guru

a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya rasa umur mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran.

b. Guru-guru yang berumur muda dididik pada masa sudah banyak

komputer. Waktu kuliah mereka telah menggunakan komputer

termasuk pada saat membuat tugas-tugas sehingga mereka

sangat terbiasa. Sedangkan guru-guru senior tidak mengalami

semacam itu, pada saat kuliah komputer belum digunakan

secara luas, mereka masih menggunakan alat ketik manual.

W14B

15. Jenis Kelamin

a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

W15B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

406

b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya lihat jaman sekarang sudah tidak ada bedanya lagi antara

wanita dan laki-laki apalagi dikaitkan dengan penggunaan TIK.

b. Seperti saya katakana di depan, nampaknya jenis kelamin netral

terhadap penggunaan TIK.

16. Pengalaman Guru

a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Yang sudah lama mengajar tidak berarti penguasaan TIK-nya

baik, bahkan bisa sebaliknya. Jadi saya tidak yakin pengalaman

mengajar mempengaruhi penggunaan TIK.

b. Saya kira tidak mendorong dan tidak menghambat, bisa jadi

setelah lama mengajar yang berkembang bukan kemampuan

TIK-nya tapi misalnya semakin sabar, semakin bijaksana, dan

lain-lain.

W16B

17. Durasi Mengikuti Pelatihan

a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?

b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau yang dilatihkan bersama-sama untuk satu sekolah yaitu

Power Point, Excel, dan Word. Sedangkan yang lain itu

pelatihan berdasarkan undangan-undangan yang

diselenggarakan oleh LPMP, BTKP, MGMP, maupun

perguruan tinggi. Yang dilatihkan oleh lembaga-lembaga

tersebut sangat beragam misalnya program komputer akuntansi,

analisis butir soal, membuat video, radio streaming dan lain-

lain.

b. Bisa ya dan bisa tidak, kalau yang dilatihkan itu bermanfaat,

mudah, dan praktis biasanya mempengaruhi namun kalau yang

dilatihkan itu hal-hal yang tidak praktis seperti yang

diselenggarakan oleh BTKP bisanya meskipun dilatih berulang-

ulang ya di sekolah kembali ke kebiasaan awal.

c. Ya kalau programnya cocok, dilatih berulang-ulang itu

meningkatkan kemampuan dan pembiasaan.

W17B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

407

Lampiran 26. Transkrip Wawancara Dengan Wakil Kepala Sekolah 2

TRANSKRIP WAWANCARA WAKIL KEPALA SEKOLAH

Hari : Selasa

Tanggal : 12 November 2013

Tempat : Sekolah Tempat Bertugas

Subyek : Wakasek (KND)

No. Pertanyaan Koding

1. Adopsi TIK

a. Bentuk TIK macam apa saja yang gunakan Bpk/Ibu Guru

Ekonomi?

b. Seberapa sering Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK ?

Jawaban:

a. Yang sudah dipai dikelas adalah Microsoft Office seperti power

point, Word, dan Excel. Selain itu juga menggunakan internet

untuk browsing dan download. SMA Negeri 2 Yogyakarta juga

melakukan kerjasama dengan Sekolah Tingggi Ekonomi untuk

menyelenggarakan pembelajaran yang terkait dengan bursa

efek. Kadangkala ada guru yang menggunakan media yang

dibuat oleh mahasiswa PPL.

b. Kira-kira 80% dari pertemuan sudah menggunakan TIK.

W01K

2. Kesukarelaan

a. Sejauh mana kesukarelaan Bpk/Ibu Guru Ekonomi

menggunakan TIK dalam pembelajaran?

b. Bagaimanakah kesukarelaan Bpk/Ibu Ekonomi mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran?

Jawab:

a. Saya kira saat ini sudah tuntutan jaman, tidak ada paksaan

mereka bersedia sukarela, pimpinan sekolah hanya sangat

menganjurkan, tentunya semuannya disesuai dengan materinya.

Kami tidak pernah mewajibkan tapi kami memfasilitasi dengan

pelatihan dan LCD di tiap-tiap kelas, power listrik di kelas juga

tersedia, saya pikir mereka sudah mengerti.

b. Pada mulanya SMA Negeri 2 ini RSBI, semua guru dilatih

pembelajaran berbasis TIK, ketika semua sudah mampu

melakukan dan sudah merasakan manfaatnya tidak usah

diwajibkan sudah berjalan dengan sendirinya.

W02K

3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan

a. Sejauh mana kemanfaatan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah kemanfaatan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

W03K

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

408

Jawab:

a. TIK membuka wawasan lebih luas bagi siswa, dan guru bukan

satu-satunya sumber, dalam pembelajaran antara siswa dan guru

bisa saling mengisi anak-anak itu berpotensi. Jadi TIK dapat

menutup kelemahan guru juga. TIK juga mempermudah guru,

danmembuat pembelajaran lebih efisien dan efektif.

b. Kemanfaatannya banyak, maka dengan banyaknya manfaat itu

mendorong mereka untuk menggunakan TIK.

4. Kesesuaian

a. Sejauh mana kesesuai TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana kesesuai TIK mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Menurut saya TIK dalam pembelajaran ekonomi itu sesuai dan

juga penggunaan TIK dalam tugas-tugas guru juga sesuai.

Misalnya ketika siswa perlu melihat harga-harga maka di

internet tersedia harga-harga terkini, di internet juga tersedia

berita-berita ekonomi terkini. Demikian juga kalau guru mau

mengetik materi dapat menggunakan Word, mau menggunakan

slide bisa menggunakan Power Point, mau hitung-menghitung

dapat menggunakan Excel dan sebagainya.

b. Saya kira kesesuaian itu penting namun kesesuaian itu tidak

cukup karena kesesuaian tanpa diikuti dengan niat untuk

menggunakan tidak akan bermakna.

W04K

5. Citra

a. Sejauh mana citra penggunaan TIK Bpk/Ibu Guru dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana citra penggunaan TIK Bpk/Ibu Guru dalam

mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira kalau guru jaman sekarang menggunakan TIK saya

sering menyebutnya guru yang memahami pedagogi modern,

hal ini dapat kita lihat kalau kita melihat Adgar`s Cone semakin

mendekati riel maka para siswa semakin mudah menangkap

materi pembelajaran. Perlu kita sadari bahwa dengan

menggunakan TIK materi bisa disajikan lebih riel sehingga

menghindari vervalisme.

b. Citra pengguna TIK sebagai guru yang memahami pedagogi itu

istilah saya, namun apakah image itu mendorong penggunaan

atau tidak sangat tergantung pada image tersebut kuat tidak

mempengaruhunya. Hal tersebut sangat tergantung dari

penilaian orang lain, kalau image menjadi pejabat disekolah itu

sangat baik maka guru-guru akan mengedapankan mencari

jabatan dan akan menenggelamkan citra guru yang memahami

pedagogi.

W05K

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

409

6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)

a. Sejauh mana hasil menggunakan TIK dapat diamati dan

dikomunikasikan pada orang lain?

b. Bagaimana keteramatan penggunaan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Bagaimana keterkmunikasian penggunaan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kami mewadahi setiap guru untuk mengikuti MPP

(Musyawarah Pengembangan Pembelajaran) dalam wadah ini

setiap guru mapel yang sama berkumpul, berkomunikasi, untuk

meningkatkan kompetensi dalam pembelajaran masing-masing

termasuk dalam meningkatkan kemampuan dalam

menggunakan TIK.

b. Mereka biasa saling mengamati perangkat pembelajaran atau

media pembelajaran yang mereka miliki, kalau mengamati

pembelajaran di kelas saya kurang tahu. Saya kira kegiatan itu

mendorong mereka menggunakan TIK.

c. Kalau saling berkomunikasi membicarakan pengalaman

mengajar jelas mereka lakukan, bahkan biasa mereka

mengembangkat perangkat pembelajaran bersama-sama. Jadi

saya kira komunikasi itu mendorong mereka dalam

menggunakan TIK.

W06K

7. Visibilitas

a. Sejauh mana visibilitas penggunaan TIK dari Bpk/Ibu Guru

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana visibilitas penggunaan TIK dari Bpk/Ibu Guru

mendorong atau menghambat penggunaan TIK?

Jawab:

a. Menurut saya TIK di SMA Negeri 2 Kota Yogyakarta cukup

visibel hal itu dapat dilihat dari aktivitas guru, karyawan, dan

para siswa sendiri yang cukup banyak menggunakan TIK. Pada

jam-jam istirahat nampak para siswa yang membuka laptop dan

akses internet melalui wifi sekolah meskipun tidak cepat.

b. Saya kira pengaruh visibilitas sangat tergantung pada kepekaan

masing-masing individu terhadap kenyataan itu. Kalau seorang

guru tidak peka atau cuek terhadap kenyataan itu maka

visibilitas tidak bermakna.

W07K

8. Kemungkinan Uji Coba

a. Sejauh mana kemungkinan uji coba TIK bagi Bpk/Ibu Guru

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK bagi Bpk/Ibu Guru

dalam mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

Jawab:

W08K

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

410

a. Kalau uji coba, saya kira bisa dilakukan di sekolah maupun di

rumah dengan komputer atau laptop masing-masing. Saya kira

uji coba dapat dilakukan pada saat-saat sengang dan saya kira

tidak perlu dengan biaya tertentu. Kalau mau pakai internet

dapat dilakukan di jam-jam yang tidak sibuk atau dengan

modem sendiri, memang kalau dengan modem perlu biaya

pulsa.

b. Kalau sudah diuji coba saya kira akan mengurangi masalah-

masalah yang mungkin terjadi sehingga menumbuhkan percaya

diri.

9. Persepsi Kemudahan

a. Sejauh mana kemudahan dirasakan dalam menggunakan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah persepsi kemudahan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Secara sekilas, saya melihat guru-guru mudah menggunakan

TIK, mereka sudah cukup terbiasa menggunakan. Umumnya

mereka sudah memiliki laptop sehingga sudah terbiasa. Pada

awalnya sekolah memberikan fasilitas kredit laptop tanpa bunga

ketika laptop masih mahal sehingga sebagian besar guru

memilikinya, saat ini mereka sudah terbiasa menggunakan

laptop jadi merasa mudah.

b. Tentu saja, karena mudah maka mereka terdorong untuk

menggunakannya.

W09K

10. Pengaruh Sosial

a. Sejauh mana pengaruh sosial dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah pengaruh sosial mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Dulu kita adalah RSBI, mendapat support dana dari pemerintah,

dan salah satu mata anggarannya adalah untuk pembelajaran

berbasis TIK. Dari situ semua guru mendapatkan pelatihan

menggunakan TIK, jadi menurut saya pengaruhnya terjadi

secara sinergi ada teman sejawat, ada siswa, dan ada pimpinan.

Jadi sama-sama merasa cocok dan enak.

b. Saya kira pengaruhnya secara bersama-sama mendukung

penggunaan TIK.

W10K

11. Kondisi yang Memfasilitasi

a. Sejauh mana fasilitas dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah fasilitas mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

W11K

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

411

a. Fasilitas TIK yang dimiliki SMA Negeri 2 Yogyakarta, banyak

mengalami peningkatan ketika menjadi RSBI, sehingga saat ini

ada lab komputer yang cukup memadai dan WIFI yang dapat

dipakai oleh para guru dan siswa untuk pembelajaran. Hampir

semua guru memiliki laptop dan sebagian besar siswa juga

sudah memiliki laptop. Menurut kami kewajiban dari

manajemen sekolah sudah komplit, pengembangannya masing-

masing guru. Ada anggaran di APBS untuk mengikuti

workshop atau MGMP.

b. Dibandingkan dengan sekolah lain fasilitas kami lebih baik,

maka ini merupakan salah satu pendorong kita menggunakan

TIK dalam pembelajaran.

12. Perasaan terhadap Penggunaan

a. Seperti apa perasaan Bpk/Ibu Guru menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah perasaan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira perasaannya senang-senang saja, sedikit kuatir kalau

listrik mati, tapi sebenarnya hal ini bisa diantisipasi.

b. Saya kira perasaan senang ini mendorong para guru untuk

menggunakan TIK.

W12K

13. Status Sekolah

a. Apakah status sekolah mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Tidak mudah bagi saya untuk menjawab sebab saya kurang

mengetahui dengan pasti sekolah-sekolah yang lain, namun

saya mengetahu dari cerita atau kebetulan mampir di sekolah

lain. Saya kira Kota Yogyakarta ini kota pendidikan, sekolah

yang maju tidak hanya sekolah negeri tetapi juga sekolah-

sekolah swasta jadi saya kira status sekolah negeri swasta tidak

mempengaruhi.

b. Status sekolah tidak mempengaruhi sebab kalau tingkat

pendidikan SMA di Kota Yogyakarta SMA-SMA swasta

banyak yang dikelola dengan baik termasuk dalam hal

penggunaan TIK. Demikian juga negeri menjadi sekolah yang

maju karena dikelola oleh pemerintah secara langsung.

W13K

14. Umur Guru

a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

W14K

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

412

a. Kalau umur saya kira mempengaruhi, guru-guru sepuh biasanya

memang tidak banyak menggunakan TIK tapi guru-guru muda

cenderung lebih banyak menggunakan TIK.

b. Menurut saya guru sepuh tidak terbiasa menggunakan TIK

sementara yang muda terbiasa menggunakan TIK. Kebiasaan

kaum muda sudah dimulai sejak sekolah atau kuliah dan juga

dari pergaulan.

15. Jenis Kelamin

a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Jenis kelamin saya kira tidak mempengaruhi.

b. Tidak mendorong dan tidak menghambat, jadi tidak

mempengaruhi. Tidak mempengaruhi karena antara guru laki-

laki dan guru perempuan sama saja baik tingkat intelegensinya,

hak, dan kewajiban sama. Juga dari sisi budaya saya lihat antara

laki-laki dan perempuan sama.

W15K

16. Pengalaman Guru

a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Nampaknya tidak mempengaruhi.

b. Saya lihat banyak guru berpengalaman mengajar lama tapi

malah jarang pakai TIK. Biasanya guru-guru yang

berpengalaman lama mengajar punya pengalaman sendiri yang

mereka anggap baik dan sikap itu cenderung mapan tidak

mudah berubah.

W16K

17. Durasi Mengikuti Pelatihan

a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?

b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Guru-guru juga pernah mendapatkan pelatihan dasar Microsoft

Office khususnya Power Point, dan membuat weblog.

b. Saya melihatnya tidak mempengaruhi.

c. Biasanya kalau sulit dan banyak membutuhkan piranti yang

bermacam-macam cenderung tidak dipakai. Misalnya membuat

weblog membutuhkan koneksi internet butuh piranti yang

banyak untuk koneksi internet dan sering-sering koneksi tidak

W17K

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

413

stabil. Meskipun lama dilatihkan kalau yang semacam ini

biasanya tidak digunakan para guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

414

Lampiran 27. Transkrip Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah 3

TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN WAKIL KEPALA SEKOLAH

Hari : Rabu

Tanggal : 20 November 2013

Tempat : Sekolah Tempat Bertugas

Subyek : Wakasek (PPS)

No. Pertanyaan Koding

1. Adopsi TIK

a. Bentuk TIK macam apa saja yang gunakan Bpk/Ibu Guru

Ekonomi?

b. Seberapa sering Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK ?

Jawaban:

a. Sepengaetahuan saya, guru ekonomi menggunakan Power Point

dan Excel. Sepengamatan saya guru ekonomi memilih dan

melihat KD yang perlu menggunakan TIK. Mereka juga

mengakses internet pada saat melakukan pembelajaran.

b. Saya lihat sering menggunakan terutama PowerPoint dan Excel,

untuk penggunaan internet saya kira sesekali.

W01P

2. Kesukarelaan

a. Sejauh mana kesukarelaan Bpk/Ibu Guru Ekonomi

menggunakan TIK dalam pembelajaran?

b. Bagaimanakah kesukarelaan Bpk/Ibu Ekonomi mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran?

Jawab:

a. Sifatnya sukarela, guru diberi kebebasan untuk menggunakan

TIK tetapi tetap dianjurkan. Dari pihak sekolah mendorong

dengan cara memberi fasilitas meskipun masih terbatas.

b. Kalau menurut saya sukarela justru mendorong guru-guru untuk

kreatif. Pak Sagiman guru ekonomi termasuk guru yang kreatif,

kebetulan beliau juga ketua MGMP dan saya kira MGMP juga

mendukung penggunaan TIK.

W02P

3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan

a. Sejauh mana kemanfaatan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah kemanfaatan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Mempermudah siswa dalam menangkap atau mencerna KD

(kompetensi dasar), ada KD yang sulitkalau hanya dijelaskan

W03P

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

415

secara konvensional, misalnya tentang pasar modal atau

kegiatan-kegiatan ekonomi.

b. Ya tentunya kalau melihat kemanfaatanya ya mendorong para

guru ekonomi untuk menggunakan TIK.

4. Kesesuaian

a. Sejauh mana kesesuai TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana kesesuai TIK mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira sangat sesuai pembelajaran ekonomi dengan TIK,

kalau mau mengajar di kelas pakai Power Point, mau membuat

modul pakai Word, mau hitung-menghitung pakai Excel, mau

mencari informasi perekonomian terbaru dapat melihat internet,

jadi menurut saya sesuai.

b. Kesesuaian itu saya kira akan menumbuhkan motivasi untuk

menggunakan. Kalau motivasi untuk menggunakan terfasilitasi

dengan baik maka kesesuaian akan mendorong namun bila tidak

terfasilitasi. Misalnya fasilitas internet dalam bentuk wifi untuk

pembelajaran sampai saat ini masih sangat kurang memadai.

W04P

5. Citra

a. Sejauh mana citra penggunaan TIK Bpk/Ibu Guru dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana citra penggunaan TIK Bpk/Ibu Guru dalam

mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira guru pengguna TIK merupakan guru yang baik paling

tidak dari satu sisi yaitu dari sisi pengguna teknologi

pendidikan.

b. Saya kira citra tersebut tidak selalu kuat mendorong, siapa tahu

jago pengguna teknologi lebih kuat citranya kalau guru tersebut

menggunakan handphone yang canggih.

W05P

6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)

a. Sejauh mana hasil menggunakan TIK dapat diamati dan

dikomunikasikan pada orang lain?

b. Bagaimana keteramatan penggunaan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Bagaimana keterkmunikasian penggunaan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kebetulan guru ekonomi di sini ada dua yaitu Pak Sagiman dan

Pak Fachrudin, di sekolah ada MGMP tingkat sekolah sehingga

apa yang dialami dan apa yang digunakan bisa diamati dan dan

dikomunikasikan pada guru yang lain karena setiap seminggu

sekali atau dua minggu sekali MGMP itu diadakan.

W06P

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

416

b. Dalam forum itu satu guru dengan guru yang lain bisa saling

mengamati media yang digunakan, meskipun tidak sampai

mengamati teman sejawat mengajar.

c. Saling komunikasi saya kira dapat dilakukan baik formal

maupun non formal. Kalau secara formal di MGMP kalau non

formal bisa diruang guru karena guru-guru yang mengampu

mapel yang sama duduknya mengelompok. Saya kira

komunikasinya juga tentang TIK yang digunakan.

7. Visibilitas

a. Sejauh mana visibilitas penggunaan TIK dari Bpk/Ibu Guru

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana visibilitas penggunaan TIK dari Bpk/Ibu Guru

mendorong atau menghambat penggunaan TIK?

Jawab:

a. Saya kira cukup visibel dalam arti sudah mulai banyak guru

yang menggunakan TIK demikian juga sudah banyak pekerjaan

Tata Usaha yang dikerjakan dengan bantuan komputer.

b. Mungkin juga mempengaruhi tapi mungkin juga seorang guru

merasa sungkan memanfaatkan komputer atau “rikuh” mungkin

tidak nyaman dianggap terlalu banyak menggunakan fasilitas

sekolah atau takut merusakkan barang-barang milik sekolah,

atau mungkin beranggapan bahwa komputer atau proyektor

adalah barang mahal yang mudah rusak jadi tidak

menggunakannya.

W07P

8. Kemungkinan Uji Coba

a. Sejauh mana kemungkinan uji coba TIK bagi Bpk/Ibu Guru

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK bagi Bpk/Ibu Guru

dalam mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira kalau mau uji coba menggunakan TIK bisa mudah,

kalau memiliki komputer sendiri bisa dilakukan di rumah atau

menggunakan komputer di sekolah kalau kebetulan tidak

dipakai. Yang agak repot biasanya kalau harus menggunakan

internet karena wifi terbatas kapasitasnya. Malah ada guru yang

datang ke sekolah malam hari hanya untuk bekerja dengan

internet mungkin juga termasuk menguji coba.

b. Kalau sudah menguji coba saya kira sudah merasa siap untuk

digunakan dalam mengajar. Kuatirnya kalau tidak diuji coba

ada masalah di tengah jalan, misalnya mau memutar VCD tetapi

ternyata VCD-nya cacat sehingga menganggu pembelajaran.

W08P

9. Persepsi Kemudahan

a. Sejauh mana kemudahan dirasakan dalam menggunakan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

W09P

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

417

b. Bagaimanakah persepsi kemudahan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira rekan-rekan guru merasa mudah menggunakan TIK.

b. Menurut hemat saya guru-guru di sini termotivasi untuk

menggunakan TIK, bahkan karena jumlah LCD terbatas sekolah

kualahan menyediakannya, hal ini saya duga karena mereka

merasakan mudah. Bahkan ruang laboratorium sering dipakai

karena ingin menggunakan LCD-nya.

10. Pengaruh Sosial

a. Sejauh mana pengaruh sosial dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah pengaruh sosial mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira, Pak Sagiman sebagai koordinator MGMP mengajak

atau mengimbaskan apa apa yang diperoleh dari MGMP tingkat

kabupaten maupun dari diklat yang diikuti, karena kemajuan

sekolah milik bersama, diharapkan selalu berkomunikasi saling

asah, asih, dan asuh. Jadi saya melihat pengaruh utamanya

berasal dari guru yang lain, dan kami sebagai pimpinan selalu

menghimbau agar tidak ketinggalan.

b. Tentunya pengaruh sosial dari teman sejawat, dari pimpinan

dan dari siswa mendorong penggunaan TIK.

W10P

11. Kondisi yang Memfasilitasi

a. Sejauh mana fasilitas dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah fasilitas mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Ada LCD proyektor di kelas-kelas meskipun belum semua kelas

ada juga LCD portable yang tersedia di ruang TU, ada internet

yang dapat diakses lewat kabel ada juga lewat wifi di ruang

pimpinan sekolah, perpus, laborat. Komputer di kelas

menggunakan laptop karena di kelas belum ada komputer.

b. Saya kira fasilitas yang ada mendorong para guru untuk

menggunakan TIK, hal ini sudah Nampak dalam aktivitas guru

menggunakan LCD proyektor.

W11P

12. Perasaan terhadap Penggunaan

a. Seperti apa perasaan Bpk/Ibu Guru menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah perasaan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau menurut saya sebagian besar guru senang menggunakan

W12P

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

418

TIK.

b. Dengan TIK mereka dapat menghidupkan suasana

pembelajaran, bisa mengatasi kebuntuan, dengan TIK tidak

mendominasi, lebih banyak memberikan sauna yang hidup.

13. Status Sekolah

a. Apakah status sekolah mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya sebenarnya kurang tahu karena tidak banyak mengerti

sekolah yang lain, namun saya kira tidak mempengaruhi.

b. Jaman sekarang saya kira TIK relatif terjangkau baik swasta

maupun negeri jadi saya kira status tidak mempengaruhi.

W13P

14. Umur Guru

a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Umur guru saya kira mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran.

b. Guru-guru muda biasanya memang suka menggunakan TIK

untuk berbagai keperluan, jadi yang muda itu sudah terbiasa

menggunakan TIK sementara guru-guru sepuh umumnya tidak

terbiasa menggunakan TIK. Jadi yang mendorong itu adalah

kebiasaan.

W14P

15. Jenis Kelamin

a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Dari pengalaman saya, jenis kelamin tidak mempengaruhi.

b. Saya kira tidak ada bedanya antara guru laki-laki dan guru

perempuan dalam menggunakan TIK, tidak ada aturan-aturan

yang membedakan guru laki-laki dan perempuan dalam

menggunakan TIK.

W15P

16. Pengalaman Guru

a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

W16P

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

419

a. Saya kira pengalaman tidak mempengaruhi penggunaan TIK.

b. Karena pengalaman menjadi guru tidak tentu sejalan dengan

pengalaman menggunakan TIK. Jaman dulu belum banyak TIK

sedangkan sekarang TIK sudah banyak.

17. Durasi Mengikuti Pelatihan

a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?

b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?\

Jawab:

a. Seingat saya mereka pernah mendapatkan pelatihan MS Office,

sehingga guru-guru cukup familier, juga untuk program-

program akunting mereka pernah mendapatkan pelatihan.

b. Mungkin mempengaruhi namun dari pengamatan saya yang

lebih penting bukan durasinya.

c. Yang lebih penting adalah materi yang dilatihkan. Kalau materi

tepat guna saya kira akan banyak digunakan.

W17P

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

420

Lampiran 28. Transkrip Wawancara dengan Wakil Kepala 4

TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN WAKIL KEPALA SEKOLAH

Hari : Selasa

Tanggal : 8 Oktober 2014

Tempat : Sekolah Tempat Bertugas

Subyek : Wakasek (SNS)

No. Pertanyaan Koding

1. Adopsi TIK

a. Bentuk TIK macam apa saja yang gunakan Bpk/Ibu Guru

Ekonomi?

b. Seberapa sering Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK ?

Jawaban:

a. Program yang digunakan di sekolah adalah Power Point untuk

penyampaian materi, Excel untuk perhitungan dalam akuntansi,

dan internet untuk mencari informasi.

b. Sering, hampir setiap pertemuan Guru Ekonomi selalu

menggunakan. Yang paling banyak digunakan yaitu Power

Point, Excel, dan Word.

W01S

2. Kesukarelaan

a. Sejauh mana kesukarelaan Bpk/Ibu Guru Ekonomi

menggunakan TIK dalam pembelajaran?

b. Bagaimanakah kesukarelaan Bpk/Ibu Ekonomi mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran?

Jawab:

a. Saya kira sudah merupakan kewajiban bagi guru untuk

menggunakan TIK, saat ini eranya sudah era informasi. Namun

kewajiban itu belum dituangkan dalam peraturan sekolah juga

belum ada sangsinya tegasnya, sangsinya masih sangsi sosial

yaitu mendapat celaan dari siswa maupun teman-teman guru.

b. Mau dinamakan sukarela atau wajib, yang penting bagi kami,

pimpinan terus mendorong dan mengharap agar seorang guru

harus sesuai dengan perkembangan jaman, sudah seharusnya

menguasai TIK.

W02S

3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan

a. Sejauh mana kemanfaatan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah kemanfaatan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Penyampaian materi akuntansi tidak perlu dengan repot-repot

W03S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

421

membuat tabel yang besar di papan tulis yang menyusahkan,

kalau sudah disiapkan dalam file kemudian ditayangkan

menjadi lebih mudah. Perhitungan-perhitungan lebih cepat dan

akurat dengan menggunakan TIK. Tentunya akan lebih menarik

dengan TIK dibandingkan dengan yang tidak memakai.

b. Saya kira jelas, keunggulan-keunggulan tadi kalau disadari guru

akan mendorong guru untuk menggunakan TIK dalam

pembelajaran.

4. Kesesuaian

a. Sejauh mana kesesuai TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana kesesuai TIK mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira sessuai TIK untuk pembelajaran ekonomi yang

artinya sesuai juga TIK untuk tugas guru-guru ekonomi. Kalau

ekonomi saya kira sering membutuhkan berita-berita ekonomi

yang aktual saya kira dapat kita peroleh di internet.

b. Kesesuaian itu mendorong namun seperti internet misalnya

untuk menggunakan internet membutuhkan wifi namun wifi di

sekolah masih lambat, hal-hal semacam itulah yang membuat

kesesuaian kurang bermakna.

W04S

5. Citra

a. Sejauh mana citra penggunaan TIK Bpk/Ibu Guru dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana citra penggunaan TIK Bpk/Ibu Guru dalam

mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira citra guru pengguna TIK baik dan saya kira bisa

dikatakan memahami kurikulum sebab kurikulum yang berlaku

saat ini merekomendasikan penggunaan TIK untuk

pembelajaran.

b. Citra itu bisa menimbulkan kebangaan sehingga guru memakai,

namun kalau tanggapan orang lain baik guru, siswa, dan

pimpinan dingin maka saya kira citra tidak akan bermakna.

W05S

4. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)

a. Sejauh mana hasil menggunakan TIK dapat diamati dan

dikomunikasikan pada orang lain?

b. Bagaimana keteramatan penggunaan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Bagaimana keterkmunikasian penggunaan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira mengamati sekilas-sekilas pada waktu lewat,

tayangan LCD dapat dilihat dari luar kelas. Kalau masuk

W06S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

422

mengamati langsung kayaknya belum ada. Kalau komunikasi

antar guru bisa terjadi secara formal lewat rapat-rapat atau lewat

MGMP yang tidak formal terjadi kalau guru beristirahat di

kantor guru, kebetulan guru yang mengampu mapel yang sama

dikumpulkan. Yang tidak formal saya tidak bisa jelaskan,

namun yang formal pernah membahas materi-materi yang

berkaitan dengan TIK.

b. Kalau seorang guru melihat dimana-mana guru menggunakan

TIK Nampak lebih baik melakukan proses pembelajaran

tentunya akan mendorong guru yang bersangkutan untuk

menggunakan TIK.

c. Saya kira komunikasi yang lebih serius tentang TIK ada di

MGMP, dalam forum tersebut sifatnya lebih banyak sharing.

Kalau pengalaman keberhasilan diungkapkan tentunya akan

mendorong guru yang lain untuk menggunakan TIK.

7. Visibilitas

a. Sejauh mana visibilitas penggunaan TIK dari Bpk/Ibu Guru

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana visibilitas penggunaan TIK dari Bpk/Ibu Guru

mendorong atau menghambat penggunaan TIK?

Jawab:

a. Kalau di SMA Negeri 1 Sleman saya kira visibel. Karena di sini

pembelajaran sudah banyak yang menggunakan TIK dan juga

pekerjaan-pekerjaan administrasi banyak yang sudah dikerjakan

dengan TIK.

b. Visibilitas akan mendorong sejauh guru yang bersangkutan

peka terhadap kebutuhan orang lain, saya kira tidak hanya

dengan siswa tetapi juga dengan karyawan tata usaha, misalnya

kalau guru pengguna TIK kalau menyerahkan soal tentunya

sudah diketik rapi dan di cetak kemudian karyawan TU tinggal

menggandakan. Namun kalau bukan pengguna TI biasanya

ditulis tangan seadanya atau dalam bentuk potongan-potongan

soal yang diserahkan ke kantor TU.

W07S

8. Kemungkinan Uji Coba

a. Sejauh mana kemungkinan uji coba TIK bagi Bpk/Ibu Guru

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK bagi Bpk/Ibu Guru

dalam mendorong atau menghambat penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau uji-coba saya kira dapat mudah dilakukan, kalau

komputer dan proyektor saya kira mudah dan tersedia cukup

disekolah. Namun kalau internet saya rasa ada jam-jam sibuk

yang perlu dihindari.

b. Uji coba media menurut saya merupakan bagian dari persiapan

mengajar. Kalau seorang guru tidak melakukan persiapan

W08S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

423

mengajar tentunya telah melakukan kesalahan dalam bekerja

dengan tidak melakukan kewajiban dengan baik. Tentunya guru

yang tidak melakukan kewajiban dengan baik akan merasa tidak

menjalan kewajibanya dengan baik.

9. Persepsi Kemudahan

a. Sejauh mana kemudahan dirasakan dalam menggunakan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah persepsi kemudahan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kebetulan di SMA Negeri 1 ada dua orang guru, satu guru

masih muda, dan sorang lagi sudah sepuh. Saya lihat Pak Agus

yang lebih mudah Nampak lebih merasakan kemudahan

daripada yang lebih tua.

b. Saya kira kalau seseorang merasakan mudah akan terdorong

untuk menggunakan TIK.

W09S

10. Pengaruh Sosial

a. Sejauh mana pengaruh sosial dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah pengaruh sosial mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira, pengaruh sosial yang utama yaitu pimpinan karena

pimpinan selalu mengharapkan TIK karena sudah tuntutan

jaman. Selain itu juga siswa dan teman sejawat ikut

berpengaruh.

b. Kalau menurut saya baik dari pimpinan, teman sebaya, maupun

murid mendorong penggunaan TIK.

W10S

11. Kondisi yang Memfasilitasi

a. Sejauh mana fasilitas dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah fasilitas mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. SMA Negeri 1 termasuk sekolah eks RSBI sehingga banyak

dukungan dari pemerintah. Semua kelas sudah ada LCD

proyektor, termasuk komputer juga disediakan di masing-

masing kelas. Sekolah juga memiliki fasilitas hot spot sehingga

siswa-siswanya dapat mengakses internet dengan mudah.

Sekolah juga memiliki CCTV, laboratorium multimedia, dan

laboratorium TIK.

b. Saya kira fasilitas yang ada sudah mendorong penggunaan TIK

untuk pembelajaran ekonomi.

W11S

12. Perasaan terhadap Penggunaan W12S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

424

a. Seperti apa perasaan Bpk/Ibu Guru menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah perasaan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya melihat umumnya guru-guru menggunakan TIK dengan

senang hati.

b. Rasa senang itu saya kira mendorong para guru untuk

menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi. Rasa senang

itu menumbuhkan keinginan untuk bereksplorasi menemukan

manfaat, misalnya berkaitan denga penyusunan administrasi

mereka hanya cukup bersusah payah sekali untuk tahun-tahun

berikutnya bisa direvisi diubah sedikit kemudian di print ulang,

lebih mudah dan lebih senang.

13. Status Sekolah

a. Apakah status sekolah mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kurang mengetahui kondisi sekolah-sekolah yang lain tapi

saya kira mempengaruhi.

b. Saya kira sekolah negeri memiliki sarana yang relatif lebih

komplit jadi saya kira lebih banyak menggunakan.

W13S

14. Umur Guru

a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau umur guru saya kira mempengaruhi karena menurut

pengamatan saya guru ekonomi yang lebih sepuh tidak banyak

menggunakan TIK.

b. Guru yang lebih sepuh tidak banyak mengguanakan TIK karena

guru-guru sepuh tidak punya kebiasaan menggunakan TIK.

Mereka tidak biasa karena pada waktu sekolah atau kuliah

belum ada TIK seperti yang kita gunakan sekarang.

W14S

15. Jenis Kelamin

a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau jenis kelamin saya kira tidak mempengaruhi, di sekolah

ini saya kira tidak ada bedanya antara guru laki-laki dengan

W15S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

425

guru perempuan dalam hal penggunaan media TIK.

b. Antara guru laki-laki dan guru perempuan saya kira sama tidak

ada kendala dan juga tidak ada kesitimewaan masing-masing.

16. Pengalaman Guru

a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Pengalaman guru saya kira kurang mempengaruhi.

b. Saya kira kurang mempengaruhi karena panjangnya

pengalaman menjadi guru tidak menjamin bahwa panjang

pengalaman juga dalam penggunaan TIK.

W16S

17. Durasi Mengikuti Pelatihan

a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?

b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Program yang pernah dilatihkan di sekolah untuk para guru

adalah Microsoft Word, Excel, Power Point, menggunakan

email, browsing di internet, dan membuat blog. Selain itu ada

guru yang pernah dikirim oleh Dinas Pendidikan untuk dilatih

di BLK dengan materi yang hampir sama dengan materi yang di

sekolah. Pernah juga ada perguruan tinggi melatih elearning

dengan software khusus.

b. Saya kira tidak menjamin bahwa yang dilatih lebih banyak akan

lebih banyak menggunakan TIK.

c. Latihan memang penting tetapi kalau yang dilatihkan program-

program yang membutuhkan waktu lama untuk mempersiapkan

saya kira tidak sejalan dengan kesibukan guru yang minimal

harus mengajar selama 24 jam per minggu.

W17S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

426

Lampiran 29. Transkrip Wawancara dengan Widyaiswara 1

TRANSKRIP WAWANCARA WIDYAISWARA BTKP

Hari : Kamis

Tanggal : 19 Desember 2014

Tempat : Kantor Tempat Bertugas

Subyek : Widyaiswara (TTJ)

No. Pertanyaan Koding

1. Adopsi TIK

a. Bentuk TIK macam apa saja yang gunakan Bpk/Ibu Guru

Ekonomi?

b. Seberapa sering Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK ?

Jawaban:

a. Dalam praktiknya yang digunakan adalah Power Point, Word,

dan Excel, jadi banyak yang dilatihkan tetapi tidak digunakan.

Ini budaya kalau sudah nyaman dengan power point, mau

beralih pada media-media yang lain rasanya sulit. Sebagai

contoh di balai ini saat ini tersedia program yang sangat baik,

sangat powerfull yang bernama Authoring Tools Lectora, kita

memiliki lisensi dan memiliki versi demo yang dibagikan secara

gratis pada kawan-kawan guru, program ini menurut saya

sangat mudah dan sudah dilatihkan ke guru-guru tetapi setelah

dilatihkan balik lagi ke Power Point. Bahkan sebagian guru

yang dilatih menggunakan TIK kembali lagi ke ceramah

melulu. Ketika melakukan evaluasi dampak pelatihan ternyata

banyak guru yang kembali pada kebiasaan lama, kurang bisa

memanfaatkan hal-hal yang dilatihkan.

b. Untuk program-program yang mereka anggap mudah seperti

Power Point, Word, dan Excel saya kira itu sering, Tetapi

program-program baru seperti Authoring Tools Lectora

mungkin jarang digunakan mungkin juga dilupakan.

I01T

2. Kesukarelaan

a. Keikutsertaan guru dalam pelatihanTIK sukarela atau

kewajiban?

b. Paket pelatihan TIK yang diikuti Guru Ekonomi pilihan atau

tidak?

Jawab:

a. Kami melatih guru-guru yang dikirim oleh sekolah, saya kira

kita tidak bisa mewajibkan demikian juga sekolah, kepala

sekolah biasanya menawari guru, kalau gurunya tertarik

I02T

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

427

biasanya ikut.

b. BTKP menyiapkan kegiatan-kegiatan pelatihan yang kemudian

diselanggarakan. BTKP belum sampai pada tahap memberikan

berbagai alternatif untuk para guru, kecuali secara berkelompok

suatu lembaga memesan pelatihan tentang TIKtertentu, kami

bisa menyelenggarkan.

3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan

a. Sejauh mana kemanfaatan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Apakah kemanfatan tersebut mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. TIK kalau dimanfaatkan dengan baik dalam pembelajaran

ekonomi akan memberi kemanfaatan yang banyak, tentunya

pembelajaran lebih up to date, lebih menarik, sesuai dengan

dunia anak karena kita harus sadar bahwa anak-anak saat ini

terbiasa dengan gadget.

b. Saya kira pemanfaatan tersebut kalau dirasakan atau disadari

guru akan mendorong guru dalam menggunakan TIK.

I03T

4. Kesesuaian

a. Sejauh mana kesesuai TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana kesesuai mendorong atau menghambat penggunaan

TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Ya tentunya sesuai, kalau tidak sesuai kami bisa mencarikan

yang sesuai asal kebutuhannya jelas.

b. Tentunya kalau sesuai akan bermanfaat dan kemanfaatan itu

saya kira akan menumbuhkan keinginan mengulangi tindakan

yang sama dan kemudian menjadi kebiasaan. Tapi tentu saja

semua itu membutuhkan usaha dari guru kalau sesuai tapi dari

pihak guru tidak mau berusaha membuat media ya tentu saja

kesesuaian tidak ada manfaatnya. Sebenarnya kami juga

memahami guru sekarang cukup sibuk karena dituntut mengajar

24 jam per minggu.

I04T

5. Citra

a. Sejauh mana citra penggunaan TIK dalam pembelajaran

ekonomi?

b. Bagaimana citra penggunaan TIK dalam mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira kalau guru ekonomi mau menggunakan TIK untuk

pembelajaran ekonomi maka guru tersebut dapat disebut guru

yang memahami perkembangan jaman.

b. Saya kira meskipun citranya baik namun situasi lingkungan

sosial baik berkaitan dengan siswa, teman sejawat maupun

pimpinan sekolah akan banyak menentukan. Dalam hal ini

I05T

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

428

adalah apresiasi itu ada apa tidak kalau tapa apresiasi tentunya

citra itu tidak terasa.

6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)

a. Sejauh mana hasil menggunakan TIK yang dilakukan guru

ekonomi dapat diamati dan dikomunikasikan pada orang lain?

b. Bagaimana keteramatan penggunaan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Bagaimana keterkmunikasian penggunaan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Yang banyak kami tahu adalah suasana ketika pelatihan sedang

berlangsung. Dalam pelatihan biasanya produk yang dibuat

dipresentasikan kepada peserta lain, bahkan kalau produk sudah

jadi diadakan disseminasi agar produk tersebut dikenal luas

kemudian digunakan oleh banyak guru dalam pembelajaran.

b. Ketika ada presentasi tentunya peserta pelatihan atau peserta

disseminasi mengamati produk yang telah dihasilkan, memberi

masukan dan juga mengkritisi. Ide-ide dari peserta mungkin

diakomodasi dalam pengembangan produk. Kalau peserta

memahami karya orang lain dan ide-idenya diakomodasi sangat

mungkin orang lain tertarik menggunakan TIK.

c. Saya kira sama dengan tadi, kalau ada peserta ada yang

menjelaskan produk yang dihasilkan baik dalam bentuk

presentasi waktu latihan maupun pada saat disseminasi tentu

guru yang lain mengetahui cara penggunaan dan manfaatnya

sehingga kalau mengetahui akan tertarik dan akan

menggunakannya.

I06T

7. Visibilitas

a. Sejauh mana visibilitas penggunaan TIK dalam pembelajaran

ekonomi?

b. Bagaimana visibilitas penggunaan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK?

Jawab:

a. Pengalaman saya monitoring di beberapa sekolah di DIY saya

merasa sebagian besar cukup visibel meskipun ada sebagian

kecil yang saya rasa kurang visibel. Ada juga sekolah swasta

kecil tapi cukup visibel dalam arti orang-orang di sekolah

tersebut biasa bekerja dengan komputer.

b. Tentu saja kalau visibilitas itu mendorong tapi tentu saja

kaitannya dengan penggunaan TIK bisa tidak langsung. Kalau

visibel tetapi kalau tidak ada suasana saling mendorong maka

visibilitas kurang bermakna.

I07T

8. Kemungkinan Uji Coba

a. Sejauh mana kemungkinan uji coba TIK dalam pembelajaran

ekonomi?

I08T

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

429

b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK dalam mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Uji coba media pembelajaran berbasis TIK tentu saja tidak

menjadi masalah karena memang cukup mudah dilakukan

apalagi kalau peralatan yang dibutuhkan hanya komputer saja.

Kalau menggunakan proyektor atau internet di banyak sekolah

juga sudah banyak yang punya namun saya kira masih terbatas.

Yang biasanya tidak dipersiapkan dengan baik adalah

penggunaan kamera baik kamera foto maupun video biasanya

sekolah punya tapi memang tidak dirancang untuk membuat

media pembelajaran.

b. Menurut saya kemungkinan uji coba sangat berpengaruh pada

penggunaan TIK, kalau mudah diujicobakan tentunya akan

mendorong penggunaan namun saya kira banyak tergantung

pada ketersediaan sarana.

9. Persepsi Kemudahan

a. Apakah guru merasakan kemudahan menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Kemudahan yang dirasakan guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Untuk program-program yang sudah biasa mereka pakai seperti

program Microsoft Office nampaknya mereka merasa mudah,

namun program-program baru seperti Authoring Tools Lectora,

radio streaming, nampaknya bagi mereka sulit. Menurut saya

Authoring Tools Lectora nampak sulit karena tidak biasa

digunakan sedangkan program seperti radio streaming

dipandang sulit karena membutuhkan koneksi internet yang

sering sulit koneksinya.

b. Saya kira jelas, kalau dirasakan mudah tentu akan digunakan,

mudah di sini dalam arti tidak sulit dan praktis.

I09T

10. Pengaruh Sosial

a. Adakah pengaruh sosial dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah pengaruh sosial mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Ada, saya lihat pengaruh sosial muncul dari pimpinan yang

berbentuk kebijakan. Dari evaluasi dampak pelatihan kami

temukan bahwa kebijakan dari pimpinan sekolah sangat

berpengaruh pada tools yang dipakai oleh guru. Dari 25 guru

peserta misalnya hanya sekitar 10 orang yang menggunakan

program yang dilatihkan hal ini terjadi karena ada pemantauan

yang dilakukan oleh kepala sekolah.

b. Ya saya kira pengaruh sosial mendorong penggunaan TIK

I10T

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

430

dalam pembelajaran, kalau guru jaman sekarang mengajar tidak

pakai TIK akan merasa tidak nyaman. Jadi pengaruh sosial

bersifat mendorong penggunaan TIK.

11. Kondisi yang Memfasilitasi

a. Sejauh mana fasilitas dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah fasilitas mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Fasilitas dalam bentuk software-software untuk pembelajaran

berbasis TIK menurut saya belum cukup memadai,

pembelajaran di SMA saat ini belum punya konsep

menggunakan TIK belajar yang lain, mereka belajar TIK untuk

TIK. Lab TIK hanya untuk mata pelajaran TIK. Kita saat ini

juga masih mengalami kelangkaan media-media pembelajaran

ekonomi, kalau kita bandingkan dengan matematika, bahasa,

dan IPA.

b. Ketersediaan fasilitas saya kira mendorong para guru untuk

menggunakan TIK, fasilitas itu menurut saya sebagai

lingkungan fisik. Lingkungan fisik itu menurut saya akan

membentuk kepribadian seseorang. Kalau orang tinggal di suatu

tempat yang bersih dan rapi maka akan membentuk pribadi

orang tersebut, ia akan rapi dan peduli terhadap kebersihan, hal

itu juga berlaku sebaliknya. Demikian juga kalau disekolah

tersedia berbagai macam fasilitas TIK maka para guru akan

menyesuaikan diri untuk membiasakan menggunakan TIK

dalam pembelajaran.

I11T

12. Perasaan terhadap Penggunaan

a. Seperti apa perasaan Bpk/Ibu Guru menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah perasaan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau menurut saya para guru mulai senang menggunakan TIK

meskipun hanya sebatas penggunaan program-program yang

sering digunakan seperti Power Point, Excel, dan Word.

b. Saya kira kalau orang merasa senang maka akan mengulangi

aktivitas yang disenangi, termasuk dalam hal penggunaan TIK,

kalau TIK dirasakan guru menyenangkan maka TIK tersebut

akan digunakan bahkan dijadikan kebiasaan.

I12T

13. Status Sekolah

a. Apakah status sekolah mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

I13T

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

431

Jawab:

a. Status sekolah saya kira tidak mempengaruhi penggunaan TIK.

b. Menurut saya harga TIK, khususnya komputer relatif murah

bisa dibilang sepuluh juta dapat satu komputer dan satu

proyektor. Hal ini artinya harganya juga terjangkau pada

sekolah-sekolah swasta menengah. Jadi menurut saya tidak ada

pengaruh status sekolah terhadap penggunaan TIK.

14. Umur Guru

a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau umur saya kira mempengaruhi.

b. Menurut saya usia-usia muda cenderunglebih tertarik pada TIK

dari pada usia-usia sepuh. Hal itulah yang membuat perbedaan

anatar yang muda dengan yang tua dalam hal teknologi.

I14T

15. Jenis Kelamin

a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Menurut saya jenis kelamin tidak mempengaruhi penggunaan

TIK.

b. Tidak mempengaruhi karena menurut saya sama saja antara

guru laki-laki dan guru perempuan. Diantara mereka ada yang

terampil ada yang tidak, bukan masalah laki-laki atau

perempuannya.

I15T

16. Pengalaman Guru

a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Menurut saya pengalaman guru kurang mempengaruhi

penggunaan TIK.

b. Dari pengalaman saya menjadi widyaiswara saya merasa

banyak guru yang sudah berpengalaman mengajar lama belum

tentu banyak menggunakan TIK dalam pembelajaran. Hal ini

menurut saya disebabkan karena memang TIK juga relative

baru diperkenalkan pada guru sebagai media pembelajaran.

I16T

17. Durasi Mengikuti Pelatihan

a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?

I17T

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

432

b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Tugas BTKP adalah meningkatkan mutu tenaga pendidik dan

kependidikan. Kami melakukan rekrutmen guru untuk dilatih

dengan cara mengirimkan surat pemberitahuan pada sekolah

tentang judul pelatihan, kemudian sekolah-sekolah akan

mengirimkan pesertanya untuk mendaftar ke sini. Kalau

memenuhi kriteria kita daftar untuk menjadi peserta. Jadi siapa

saja boleh mendaftar, ini khusus untuk pelatihan-pelatihan yang

sifatnya adalah pemanfaatan teknologi. Tapi ada juga pelatihan

yang sifatnya sangat teknis misalnya penulisan naskah media,

untuk yang seperti ini kami sudah memiliki bank data tentang

guru-guru yang kompeten dalam bidang penulisan naskah yang

mau digarap. Untuk pelatihan yang semacam ini, dalam

undangan langsung menyebut nama. Database yang kami miliki

meliputi nama, jenjang, dan keahlian. Mengenai program, pada

saat awal penyusunan program kita melakukan konsolidasi

dengan dinas pendidikan kabupaten dan kota melalui FGD, kita

menyerap aspirasi, kemudian dianalisis, lalu disusun

programnya. Untuk guru-guru SMA pelatihannya lebih banyak

ke penulisan naskah media pembelajaran. Perlu kita ketahui

pada saat ini program lebih banyak diarahkan untuk SD dan

SMP sejalan dengan program wajib belajar. Naskah yang

dituliskan adalah naskah media pembelajaran, misalnya naskan

media pembelajaran yang dapat dibuat dalam bentuk vedio,

multimedia, Power Point, dan lain-lain yang dapat ditentukan

oleh guru itu sendiri. Kalau tahapannya, guru dilatih membuat

naskah kemudian menulis naskah, naskah yang ditulis

kemudian direview oleh ahli materi. Ahli materi juga

memberikan pertimbangan jenis media apa yang akan dibuat,

misalnya vedio atau animasi. Setelah media dibuat kemudian

diadakan desseminasi melalui MGMP dan forum-forum yang

lain, kemudian siap untuk digunakan. Setelah itu ada monev

pemanfaatan media dan pendampingan. Program-program yang

dibuat masih umum dari semua mapel, tahun 2014 akan

diprogramkan per mapel. Untuk IPS ekonomimasih jarang

dibuat.

b. Seharusnya mempengaruhi.

c. Kami mengakui pelatihan sering tidak berdampak baik, maka

ke depan kita akan mengembangkan sistem monitoring dan

pendampingan yang lebih baik pasca pelatihan agar memang

setiap pelatihan bisa berdampak pada penggunan TIK dalam

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

433

Lampiran 30. Transkrip Wawancara dengan Widyaiswara 2

TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN WIDYAISWARA LPMP

Hari : Jumat

Tanggal : 20 Desember 2013

Tempat : Kantor Tempat Bertugas

Subyek : Widyaiswara (LKL)

No. Pertanyaan Koding

1. Adopsi TIK

a. Apa saja TIK yang dilatihkan kepada Bpk/Ibu guru ekonomi?

b. Bentuk TIK macam apa saja yang gunakan Bpk/Ibu Guru

Ekonomi?

c. Seberapa sering Bpk/Ibu Guru Ekonomi menggunakan TIK ?

Jawaban:

a. Yang dipakai setahu saya paling Word, Excel, dan Power Point,

kalau yang lainnya belum.

b. Kalau tingkat keseringannya tidak tahu persis, tapi saya

menduga program seperti Power Point merupakan program

yang sering dipakai.

I01L

2. Kesukarelaan

a. Keikutsertaan guru dalam pelatihanTIK sukarela atau

kewajiban?

b. Paket pelatihan TIK yang diikuti Guru Ekonomi pilihan atau

tidak?

Jawab:

a. Karena pelatihan TIK yang diberikan oleh LPMP sifatnya

umum kita hanya memberi jatah kepada sekolah jumlah guru

yang dapat dikirim mengikuti pelatihan TIK. Biasanya kepala

sekolah dengan pertimbangan tertentu menunjuk guru yang

akan dikirim dalam pelatihan, biasanya para guru juga senang

kalau ditunjuk, terpaksanya tidak bisa kepala sekolah juga tidak

dapat memaksa, apalagi alasanya kuat.

b. Kalau di LPMP peserta tidak bisa memilih, tinggal mengikuti

paket pelatihan yang sudah dipersiapkan.

I02L

3. Keunggulan Relatif/Kemanfaatan

a. Sejauh mana kemanfaatan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Apakah kemanfatan tersebut mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Menurut saya kalau guru-guru ekonomi menggunakan TIK

I03L

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

434

maka di sekolah terjadi keanekaragaman media dan sumber

belajar. Dengan TIK pembelajaran juga lebih menyenangkan.

b. Tentunya kemanfaatan itu mendorong guru-guru ekonomi untuk

menggunakan TIK.

4. Kesesuaian

a. Sejauh mana kesesuai TIK dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana kesesuai mendorong atau menghambat penggunaan

TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya lihat sesuai TIK untuk pembelajaran ekonomi dan juga

sesuai dengan tugas-tugas guru.

b. Kalau sesuai tentunya akan mendorong karena hal itu berarti

ada manfaat dari penggunaan TIK, namun tentu saja untuk pada

tahap penggunaan maka perlu motivasi pribadi dan penyediaan

sarana yang memadai.

I04L

5. Citra

a. Sejauh mana citra penggunaan TIK dalam pembelajaran

ekonomi?

b. Bagaimana citra penggunaan TIK dalam mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira guru-guru yang menggunakan TIK bisa disebut

sebagai guru yang memahami media pembelajaran modern.

b. Kalau citra dirasakan dengan baik dan adanya peneguhan-

peneguhan dari siswa dan teman guru maka citra tersebut akan

mendorong penggunaan TIK.

I05L

6. Keterlihatan Hasilnya (Keteramatan dan keterkomunikasian)

a. Sejauh mana hasil menggunakan TIK yang dilakukan guru

ekonomi dapat diamati dan dikomunikasikan pada orang lain?

b. Bagaimana keteramatan penggunaan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Bagaimana keterkmunikasian penggunaan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. LPMP tidak melakukan kegiatan yang menciptakan antar guru

untuk saling sharing mengenai hasil-hasil penggunaan TIK,

mungkin forumnya adalah MGMP. Yang kami tahu hanya

sebatas kalau mereka melakukan pelatihan di sini, misalnya

mereka saling berkomunikasi juga saling melihat pekerjaan.

b. Yang kami tahu saling mengamati dalam forum pelatihan

terjadi kalau masing-masing presentasi, menunjukkan hasil

pekerjaannya. Tentunya kalau posisinya saling belajar tentu

mendorong penggunaan TIK.

c. Seperti tadi, kalau mereka saling berkomunikasi pada saat

pelatihan mengenai hasil-hasil penggunaan TIK dalam

I06L

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

435

pembelajaran akan mendorong penggunaan TIK.

7. Visibilitas

a. Sejauh mana visibilitas penggunaan TIK dalam pembelajaran

ekonomi?

b. Bagaimana visibilitas penggunaan mendorong atau

menghambat penggunaan TIK?

Jawab:

a. Saya tidak banyak memahami sekolah-sekolah, namun yang

saya tahu, nampaknya ada keragaman visibilitas antar sekolah.

Namun untuk sekolah negeri dan swasta besar dan swasta

sedang mereka masih cukup homogen visibel, masalahnya ada

swasta kecil yang mungkin kurang visibel.

b. Saya kira visibilitas penting karena hal ini menginformasikan

pada guru bahwa di sekolah tersebut banyak orang yang bekerja

dengan TIK dan di sekolah tersebut ada sarana yang bisa

dipakai. Maka visibilitas akan mendorong kalau ditambah

dengan usaha dari pimpinan untuk terus mendorong.

I07L

8. Kemungkinan Uji Coba

a. Sejauh mana kemungkinan uji coba TIK dalam pembelajaran

ekonomi?

b. Bagaimana kemungkinan uji coba TIK dalam mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kemungkina uji coba saya kira hal yang biasa, apa yang dibuat

dan dipersiapkan guru dalam bentuk TIK saya kira dapat

diujicobakan. Alat-alat dalam bentuk komputer atau laptop saya

kira tersedia atau bahkan dimiliki sendiri. Namun alat-alat

seperti proyektor dan piranti internet mungkin membutuhkan

usaha lebih karena mungkin harus bergantian.

b. Kalau bisa melakukan uji coba artinya guru tersebut dapat

memastikan bahwa media yang ia buat dapat berfungsi dengan

semestinya, hal ini tentunya dapat mendorong kepercayaan diri

untuk menggunakannya.

I08L

9. Persepsi Kemudahan

a. Apakah guru merasakan kemudahan menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Kemudahan yang dirasakan guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau saya amati tahun 2009, nampaknya mereka masih

merasakan sulit dalam menggunakan TIK, juga masih sedikit

guru yang menggunakannya. Namun saat ini Nampak sudah

berubah sebagian besar guru sudah nampak merasa mudah

menggunakan TIK.

b. Menurut saya rasa mudah menggunakan tersebut akan

I09L

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

436

mendorong guru bereksplorasi dan mencoba-coba

menggunakan TIK, sampai akhirnya mereka mampu dan

terbiasa menggunakan TIK.

10. Pengaruh Sosial

a. Adakah pengaruh sosial dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah pengaruh sosial mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira faktor sosial mempengaruhi terutama dari siswa, saat

ini para siswa sudah melek TIK, kepala sekolah juga

mempengaruhi terutama melalui kebijakan-kebijakan dan

arahan yang dibuatnya, demikian juga teman sejawat juga

mempengaruhi ada rasa kurang nyaman kalau guru lain

memakai sementara kita tidak memakai. Namun demikian diri

sendiri merupakan faktor paling menentukan, kalau seseorang

memiliki keinginan kuat maka sesuatu akan dilakukan termasuk

menggunakan TIK.

b. Menurut saya pengaruh sosial mendorong penggunaan TIK.

Ada rasa tidak nyaman atau rasa tertekan kalau tidak

menggunakan sementara guru-guru dan para siswa

menggunakan.

I10L

11. Kondisi yang Memfasilitasi

a. Sejauh mana fasilitas dalam menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah fasilitas mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira relatif, kalau di daerah-daerah kota relative cukup,

biasanya ada LCD di kelas-kelas. Namun daerah-seperti

Gunung Kidul dan Kulon Progo mungkin masih kurang, swasta

kecil juga masih kurang. Kalau di Kota Yogyakarta, Kabupaten

Sleman, dan Kabupaten Bantul mungkin sudah cukup terutama

untuk yang negeri.

b. Kalau di sekolah punya fasilitas akan memberi peluang bagi

pimpinan untuk mendorong para guru menggunakan TIK

sehingga para guru akan menggunakan TIK. Sebaliknya kalau

fasilitas TIK tidak memadai tentunya pimpinan tidak berani

menganjurkan karena menuntut dirinya sendiri.

I11L

12. Perasaan terhadap Penggunaan

a. Seperti apa perasaan Bpk/Ibu Guru menggunakan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimanakah perasaan mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

I12L

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

437

a. Kalau usia muda cenderung senang sedangkan yang sudah

sepuh nampaknya kurang senang.

b. Menurut saya perasaan guru merupakan salah satu faktor

seorang guru menggunakan TIK atau tidak kalau mereka senang

tentu akan menggunakan namun kalau tidak tentunya tidakakan

menggunakan.

13. Status Sekolah

a. Apakah status sekolah mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana status sekolah mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira status sekolah kurang mempengaruhi.

b. Menurut saya yang agak beda dengan negeri hanyalah swasta

kecil, sementara kalau swasta besar dengan swasta sedang

kondisinya cenderung mirip dari segi penggunaan TIK. Saya

kira sudah banyak kepala sekolah negeri maupun swasta yang

mulai sadar atau sudah sadar akan pentingnya TIK untuk

pembelajaran.

I13L

14. Umur Guru

a. Apakah umur guru mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana umur guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Menurut saya umur guru mempengaruhi penggunaan TIK.

b. Saya lihat guru-guru yang sudah senior atau sepuh kurang

terbiasa menggunakan TIK, hal tersebut nampak dalam

pelatihan-pelatihan. Kalau usia guru di atas 50 tahun saya

meresa mereka kurang senang atau kurang nyaman maka

mereka jarang atau tidak pernah memakai. Kalau usia guru

dibawah 50 tahun saya lihat mereka senang.

I14L

15. Jenis Kelamin

a. Apakah jenis kelamin mempengaruhi penggunaan TIK dalam

pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana jenis kelamin mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Saya kira kalau jenis kelamin tidak mempengaruhi penggunaan

TIK.

b. Dari pengamatan saya, sama saja antara guru laki-laki dan guru

perempuan, tidak ada kelebihan dan kekurangan yang terkait

dengan gendernya.

I15L

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

438

16. Pengalaman Guru

a. Apakah pengalaman guru mempengaruhi penggunaan TIK

dalam pembelajaran ekonomi?

b. Bagaimana pengalaman guru mendorong atau menghambat

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Mungkin bisa jadi pengalaman menjadi guru mempengaruhi

penggunaan TIK, namun saya lihat yang berpengalaman lama

tidak lebih kreatif dibandingkan dengan mereka yang relatif

lebih sedikit pengalamannya.

b. Saya kira jaman dulu tidak ada anjuran yang kuat untuk

menggunakan TIK jadi pada masa lalu pengalaman

menggunakan TIK tidak terjadi.

I16L

17. Durasi Mengikuti Pelatihan

a. Apa saja TIK yang dilatihkan untuk Bpk/Ibu guru ekonomi?

b. Apakah durasi mengikuti pelatihan TIK mempengaruhi

penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

c. Bagaimana durasi mengikuti pelatihan TIK mendorong atau

menghambat penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi?

Jawab:

a. Kalau pelatihan khusus TIK kepada guru ekonomi sampai saat

ini belum ada, tetapi kalau pelatihan bersifat umum untuk guru

SD, SMP, dan SMA sering dilakukan terutama sekitar tahun

2009. Materinya cukup beragam yaitu penggunaan program

Excel, Word, Power Point meskipun tidak terlalu mendalam.

Juga dilatihkan materi tentang internet terutama untuk browsing

dan mailing.

b. Mungkin mepengaruhi.

c. Memang ada materi-materi yang kalau dilatihkan kemudian

banyak digunakan, tetapi juga ada materi-materi yang kalau

dilatihkan tidak akan banyak digunakan. Materi seperti Word

dan Power Point akan banyak digunakan kalau dilatihkan, tetapi

materi-materi seperti membuat blog atau Macro Media Flash

tidak akan banyak digunakan. Jadi bisa mempengaruhi juga bisa

tidak.

I17L

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

439

Lampiran 31. Data Kuantitatif

NO AD1 AD2 AD3 AD4 AD SR1 SR2 SR3 SR KR1 KR2 KR3 KR4 KR5 KR6 KR7 KR8 KR KS1 KS2 KS3 KS4 KS

1 4 4 4 3 15 2 3 2 7 5 4 4 4 4 4 4 4 33 2 4 4 3 13

2 3 4 4 4 15 1 3 4 8 4 4 4 4 4 5 4 4 33 2 3 3 3 11

3 5 4 4 4 17 1 1 2 4 5 5 5 5 4 4 4 5 37 4 4 4 5 17

4 4 4 3 3 14 2 4 4 10 4 4 4 4 4 4 4 4 32 5 5 5 5 20

5 5 5 5 5 20 1 2 2 5 5 5 4 5 5 5 4 4 37 5 5 5 5 20

6 4 4 4 3 15 2 3 3 8 4 4 5 5 5 4 4 5 36 4 4 4 4 16

7 4 4 4 3 15 2 3 3 8 5 4 4 4 5 5 5 5 37 5 4 4 5 18

8 4 4 3 3 14 2 3 2 7 5 4 4 4 4 4 3 3 31 3 3 3 3 12

9 4 4 3 3 14 4 4 3 11 4 4 5 4 4 4 5 5 35 5 5 4 5 19

10 4 4 4 3 15 1 2 2 5 4 4 4 4 4 4 5 5 34 4 4 4 3 15

11 5 4 3 3 15 3 3 2 8 4 5 5 4 5 5 4 5 37 4 4 4 5 17

12 4 4 3 3 14 2 3 4 9 5 5 5 5 5 4 4 4 37 5 4 5 4 18

13 4 4 4 3 15 2 3 4 9 4 4 5 3 4 4 3 3 30 4 3 4 3 14

14 4 4 3 3 14 1 3 3 7 4 4 4 4 4 5 5 4 34 3 4 3 3 13

15 4 5 4 4 17 1 2 3 6 4 5 5 4 5 4 4 4 35 4 4 5 5 18

16 4 5 4 4 17 1 2 1 4 5 5 5 4 5 4 5 4 37 4 4 4 3 15

17 4 3 3 3 13 3 4 4 11 4 4 4 4 4 4 5 4 33 3 4 4 3 14

18 3 4 4 4 15 2 4 1 7 5 4 5 5 5 4 3 3 34 2 4 4 3 13

19 3 3 3 4 13 2 3 3 8 3 3 3 3 4 4 4 4 28 4 3 3 3 13

20 4 4 4 4 16 2 1 1 4 5 5 5 5 4 4 4 4 36 5 5 5 4 19

21 4 3 3 3 13 3 2 2 7 5 5 5 5 5 5 4 5 39 4 5 4 4 17

22 4 4 4 3 15 2 2 2 6 4 4 4 3 4 3 3 3 28 2 3 3 2 10

23 5 5 5 5 20 1 2 1 4 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 4 4 18

24 4 4 3 4 15 1 4 2 7 5 4 4 5 5 5 5 5 38 4 4 4 5 17

25 5 2 5 5 17 1 4 2 7 5 4 4 5 5 5 5 5 38 4 4 5 5 18

26 4 5 5 3 17 2 3 3 8 4 4 5 4 5 5 4 4 35 3 3 4 4 14

27 4 4 3 4 15 2 2 3 7 4 4 4 4 4 5 4 4 33 4 3 4 4 15

28 4 4 4 5 17 1 2 2 5 5 4 4 5 4 5 4 4 35 5 5 4 4 18

29 4 4 4 5 17 1 1 1 3 4 4 4 5 4 5 4 5 35 5 4 5 5 19

30 4 5 5 3 17 2 3 3 8 4 4 4 5 5 4 4 4 34 4 4 4 3 15

31 5 5 4 4 18 2 2 2 6 4 5 5 5 5 5 4 5 38 4 3 4 4 15

32 5 5 5 4 19 1 3 2 6 5 5 5 5 4 4 5 4 37 5 5 5 4 19

33 4 4 4 4 16 2 3 4 9 4 4 4 4 4 4 4 4 32 3 4 3 3 13

34 4 3 4 4 15 2 4 4 10 4 4 4 4 5 5 4 4 34 4 4 3 4 15

35 4 3 5 4 16 2 3 4 9 5 5 4 4 5 4 4 5 36 4 4 4 3 15

36 4 4 4 4 16 2 3 2 7 5 4 4 4 3 3 3 4 30 4 3 3 4 14

37. 4 4 4 4 16 2 3 2 7 4 4 4 3 4 4 4 4 31 4 4 4 3 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

440

38. 5 2 4 2 13 2 2 2 6 3 4 4 4 4 3 3 4 29 4 4 4 4 16

39 5 5 4 4 18 2 1 1 4 5 5 5 4 5 5 5 4 38 5 5 4 4 18

40 4 4 3 4 15 3 3 4 10 5 5 4 4 4 4 4 4 34 3 3 3 3 12

41 4 4 3 4 15 2 2 2 6 4 4 5 4 5 4 4 4 34 3 4 4 4 15

42 5 4 5 2 16 4 2 2 8 5 5 5 5 5 5 4 4 38 5 5 4 4 18

43 4 3 3 3 13 2 2 2 6 4 3 3 3 3 4 4 4 28 4 4 3 4 15

44 4 4 4 4 16 1 2 1 4 3 4 4 4 4 5 4 5 33 4 5 5 5 19

45 4 4 4 4 16 1 2 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 32 3 4 3 3 13

46 4 4 4 3 15 2 3 2 7 4 4 4 4 4 5 5 4 34 4 4 4 4 16

47 4 4 3 4 15 2 2 2 6 4 4 5 4 4 5 4 4 34 4 4 4 4 16

48 4 4 3 4 15 2 4 4 10 5 5 4 4 4 4 4 5 35 2 4 4 3 13

49 5 5 4 4 18 1 2 2 5 5 5 4 4 4 5 4 5 36 4 4 4 4 16

50 4 2 2 5 13 2 2 2 6 3 4 4 4 5 4 4 4 32 4 5 5 4 18

51 4 4 4 4 16 2 4 4 10 5 4 4 4 5 4 4 4 34 4 4 4 5 17

52 4 4 4 4 16 2 2 2 6 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 16

53 4 4 4 4 16 3 3 3 9 4 4 4 4 4 4 4 4 32 2 4 4 4 14

54 4 2 4 4 14 1 1 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 30 2 4 4 2 12

55 4 4 3 4 15 3 3 3 9 4 4 4 4 5 5 4 4 34 4 4 4 4 16

56 4 5 4 5 18 2 3 2 7 5 5 5 4 5 5 5 4 38 4 4 4 3 15

57 5 4 4 5 18 1 2 3 6 5 2 5 5 5 5 5 5 37 4 5 4 4 17

58 4 4 4 4 16 2 3 3 8 4 4 4 4 4 4 3 4 31 3 3 2 2 10

59 5 4 5 4 18 1 2 1 4 5 5 3 3 4 5 5 5 35 5 5 5 4 19

60 4 4 4 4 16 2 3 2 7 4 4 4 5 5 5 4 4 35 4 4 4 4 16

61 4 4 3 4 15 2 3 2 7 4 4 5 5 4 4 5 4 35 4 2 4 4 14

62 4 4 4 4 16 1 2 2 5 5 5 5 5 5 5 3 3 36 1 4 4 3 12

63 5 5 4 4 18 1 3 3 7 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 20

64 4 5 4 5 18 1 1 1 3 5 5 5 5 5 5 4 5 39 5 4 4 4 17

65 5 3 5 4 17 1 3 2 6 5 4 5 5 5 5 4 5 38 3 4 4 4 15

66 3 3 3 4 13 2 3 3 8 4 4 4 4 4 4 4 4 32 3 3 3 3 12

67 4 4 4 4 16 2 4 2 8 4 4 5 5 4 5 4 4 35 5 4 4 4 17

68 3 3 3 4 13 2 2 2 6 4 5 4 4 4 4 5 4 34 3 3 3 4 13

69 2 4 3 4 13 2 2 2 6 4 5 5 4 4 4 4 4 34 4 4 4 4 16

70 2 4 4 4 14 2 4 4 10 4 4 4 4 4 4 4 4 32 2 2 4 2 10

71 5 4 5 4 18 3 3 4 10 5 4 4 4 5 5 4 4 35 4 4 4 4 16

72 4 4 3 4 15 3 2 2 7 4 4 4 4 4 4 4 4 32 3 4 3 3 13

73 5 4 4 4 17 5 2 2 9 4 4 5 5 5 5 4 5 37 5 4 4 4 17

74 5 5 4 4 18 1 2 1 4 5 5 4 5 5 5 5 4 38 4 5 5 4 18

75 4 5 5 5 19 1 5 1 7 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 20

76 5 5 5 4 19 1 1 1 3 3 4 4 4 5 4 3 4 31 4 4 5 4 17

77 5 4 4 5 18 2 2 1 5 4 5 4 4 4 4 4 4 33 3 3 4 4 14

78 3 4 3 4 14 3 4 4 11 4 4 5 5 4 4 4 4 34 4 4 4 3 15

79 4 4 3 4 15 2 3 3 8 5 4 4 4 4 4 4 4 33 4 4 4 3 15

80 5 5 5 4 19 1 2 3 6 5 5 5 5 4 5 5 4 38 3 4 3 4 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

441

81 5 4 4 3 16 2 4 3 9 5 5 3 4 4 5 5 5 36 4 4 4 3 15

82 5 4 4 4 17 1 2 2 5 5 5 5 4 4 4 4 4 35 4 4 3 3 14

83 4 4 3 3 14 2 4 3 9 4 4 4 4 4 5 4 5 34 4 4 3 2 13

84 4 4 4 4 16 1 2 2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 39 4 5 4 5 18

85 4 4 4 4 16 2 2 2 6 5 5 4 4 4 5 5 5 37 2 4 5 4 15

86 5 5 5 4 19 1 1 1 3 5 5 5 5 5 5 5 4 39 5 5 5 5 20

87 5 4 4 5 18 2 2 2 6 5 5 5 5 5 5 5 4 39 4 4 4 4 16

88 5 4 5 5 19 1 2 2 5 4 5 5 5 4 5 5 5 38 4 5 4 4 17

89 3 4 4 4 15 3 3 4 10 4 4 4 4 4 4 3 4 31 3 3 4 3 13

90 5 5 5 4 19 1 4 2 7 5 4 4 4 5 5 4 4 35 4 5 5 4 18

91 3 4 4 3 14 3 3 3 9 5 4 4 4 4 4 4 4 33 3 4 4 4 15

92 3 4 3 4 14 2 2 2 6 5 4 4 4 4 4 4 4 33 3 4 4 3 14

93 3 4 3 4 14 3 3 3 9 4 4 4 4 4 4 4 4 32 3 4 4 3 14

94 4 4 5 4 17 2 4 3 9 5 5 5 4 5 4 3 4 35 4 3 4 4 15

95 4 5 4 4 17 2 2 4 8 4 4 5 5 4 4 4 4 34 4 4 5 4 17

96 4 3 3 3 13 2 2 3 7 4 4 4 4 3 4 4 3 30 3 3 3 3 12

97 4 3 4 3 14 3 3 3 9 4 4 4 4 4 4 3 3 30 4 4 4 3 15

98 4 4 5 4 17 2 2 1 5 5 5 5 5 5 5 4 4 38 5 4 4 4 17

99 4 2 4 4 14 1 2 2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 39 4 4 4 3 15

100 4 4 5 4 17 2 4 2 8 5 5 5 5 5 5 4 4 38 4 4 4 3 15

101 5 5 5 4 19 1 1 2 4 5 5 5 5 5 5 5 4 39 4 4 4 4 16

102 5 5 5 4 19 1 2 2 5 5 5 4 4 4 4 4 4 34 5 5 5 4 19

103 5 4 5 4 18 1 3 2 6 5 5 5 5 4 4 4 5 37 4 4 5 4 17

104 4 5 5 4 18 1 2 1 4 4 4 4 4 5 5 5 4 35 5 4 4 5 18

105 5 5 5 4 19 1 1 1 3 4 5 4 4 4 4 5 5 35 5 5 5 5 20

106 4 4 4 4 16 1 5 2 8 5 5 5 5 5 5 4 4 38 4 4 4 3 15

107 5 5 5 4 19 1 2 2 5 5 5 5 5 3 4 4 5 36 5 5 5 4 19

108 4 5 3 5 17 2 3 3 8 4 4 4 4 4 4 4 3 31 3 3 3 3 12

109 4 5 3 4 16 3 4 2 9 4 4 4 4 2 4 4 4 30 2 4 3 3 12

110 4 4 4 5 17 2 4 2 8 4 4 4 5 5 5 4 4 35 2 4 4 3 13

111 4 4 4 5 17 2 4 2 8 4 4 4 4 4 4 4 4 32 2 4 4 3 13

112 4 5 4 4 17 2 3 2 7 5 5 5 4 4 4 4 4 35 4 4 4 4 16

113 4 5 4 5 18 3 4 2 9 5 4 5 4 4 4 4 4 34 4 4 4 4 16

114 5 5 4 5 19 1 4 3 8 5 5 5 5 5 4 5 5 39 4 5 5 5 19

115 5 5 5 4 19 1 4 3 8 5 5 4 5 5 5 5 5 39 4 5 5 5 19

116 5 4 4 4 17 2 2 1 5 5 4 4 4 4 4 4 4 33 4 4 4 4 16

117 4 4 4 4 16 2 2 2 6 4 4 4 4 4 4 4 4 32 3 3 3 3 12

118 5 5 5 4 19 2 2 3 7 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 4 4 4 17

119 4 2 5 5 16 1 2 4 7 5 5 5 5 5 5 3 4 37 2 5 4 4 15

120 3 4 3 4 14 2 2 3 7 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 5 3 3 15

121 4 5 5 5 19 2 3 2 7 4 4 4 5 5 5 4 4 35 4 5 5 3 17

122 3 4 4 4 15 3 2 3 8 4 4 4 4 4 4 4 4 32 3 5 3 3 14

123 4 4 4 4 16 2 2 3 7 4 4 4 4 5 5 4 4 34 4 4 4 4 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

442

124 4 4 4 4 16 3 3 4 10 4 4 4 5 5 4 4 4 34 3 3 3 3 12

125 4 4 3 3 14 2 3 3 8 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 3 3 3 13

126 5 5 5 4 19 1 1 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 35 4 5 4 4 17

127 5 2 4 2 13 4 1 2 7 3 3 4 4 4 4 3 4 29 4 4 4 4 16

128 4 4 4 4 16 4 4 2 10 4 4 4 4 5 5 4 4 34 2 3 3 3 11

129 5 5 5 5 20 1 3 2 6 5 5 5 5 5 5 4 5 39 4 5 5 4 18

130 5 5 5 5 20 1 1 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 20

131 4 4 5 5 18 1 1 1 3 4 4 4 4 4 5 4 4 33 5 5 5 4 19

132 5 2 3 4 14 2 2 3 7 5 5 4 4 4 4 4 5 35 4 4 4 4 16

133 4 2 4 4 14 2 4 2 8 4 4 4 4 4 5 5 4 34 4 4 4 2 14

134 4 4 4 4 16 2 4 2 8 5 4 4 4 4 4 4 4 33 4 4 4 4 16

135 4 4 5 4 17 2 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 5 17

136 5 5 5 5 20 1 1 1 3 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 20

137 5 4 5 4 18 1 2 2 5 5 5 4 4 4 4 4 4 34 5 5 4 3 17

138 4 4 5 4 17 1 4 1 6 5 5 5 4 5 4 5 5 38 4 4 4 4 16

139 5 4 5 5 19 1 3 2 6 5 5 5 5 5 5 5 5 40 4 4 4 4 16

140 4 5 4 5 18 2 3 2 7 5 4 5 5 4 4 4 4 35 3 4 4 4 15

141 4 5 4 5 18 1 2 2 5 4 4 4 3 3 4 4 2 28 2 4 4 2 12

142 2 4 3 4 13 2 3 4 9 4 4 4 4 4 4 2 4 30 4 4 2 2 12

143 4 4 4 4 16 2 2 3 7 4 4 4 4 4 4 3 4 31 4 4 4 4 16

144 4 5 4 4 17 1 3 2 6 4 5 5 4 5 4 4 4 35 5 4 4 4 17

145 4 5 4 5 18 2 3 2 7 5 5 5 5 5 4 5 4 38 4 5 4 4 17

146 5 5 5 5 20 2 1 1 4 5 5 5 5 5 5 5 5 40 4 5 5 4 18

147 4 4 4 4 16 2 4 4 10 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 16

148 5 4 5 5 19 1 2 2 5 4 5 5 5 5 5 4 5 38 4 4 4 2 14

149 4 4 4 4 16 2 3 2 7 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 16

150 4 2 4 3 13 2 2 2 6 3 3 3 4 4 4 3 4 28 4 4 3 3 14

151 5 2 4 4 15 1 2 2 5 5 5 4 4 5 5 4 4 36 4 4 4 4 16

152 3 5 3 5 16 2 3 3 8 4 4 4 4 4 4 3 4 31 5 4 4 4 17

153 5 5 5 5 20 1 1 2 4 5 5 5 5 5 5 4 5 39 4 5 5 4 18

154 5 5 5 5 20 1 2 2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 39 5 5 5 4 19

155 4 4 4 5 17 2 2 2 6 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 3 4 15

156 4 4 4 5 17 2 2 2 6 4 4 4 4 5 5 4 4 34 3 3 3 4 13

157 4 5 4 4 17 2 2 2 6 4 5 5 5 5 5 5 5 39 4 5 5 5 19

158 4 4 4 5 17 3 3 3 9 5 5 5 4 4 4 4 5 36 4 4 3 3 14

159 4 5 4 5 18 1 3 3 7 5 5 5 4 4 4 4 4 35 4 4 4 3 15

160 4 4 4 5 17 1 1 1 3 4 4 4 4 5 5 4 4 34 4 4 4 4 16

161 4 5 4 5 18 1 2 5 8 5 5 5 4 5 4 4 5 37 5 4 4 4 17

162 4 5 4 4 17 2 3 3 8 5 5 5 4 4 4 4 4 35 3 3 3 3 12

163 4 4 3 3 14 2 4 3 9 4 4 4 4 4 4 3 3 30 4 3 3 3 13

164 5 4 5 5 19 1 4 4 9 5 4 4 4 5 4 5 4 35 4 5 4 4 17

165 5 5 5 5 20 1 2 2 5 5 5 5 4 4 4 4 5 36 4 5 4 5 18

166 5 5 5 5 20 1 2 2 5 5 4 4 5 4 4 5 5 36 5 4 5 4 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

443

167 4 4 4 4 16 2 3 3 8 3 3 3 4 4 3 5 5 30 4 5 5 4 18

168 5 5 4 4 18 1 2 2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 39 4 5 4 5 18

169 4 4 5 5 18 1 2 2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 39 5 5 5 4 19

170 5 5 5 5 20 1 2 1 4 5 5 5 5 5 4 4 5 38 5 5 4 5 19

171 4 5 4 4 17 2 2 2 6 5 5 4 5 5 4 4 4 36 5 4 4 5 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

444

Lampiran 31. Data Kuantitatif (lanjutan)

NO CT1 CT2 CT3 CT4 CT KH1 KH2 KH3 KH4 KH VS1 VS2 VS3 VS4 VS5 VS KU1 KU2 KU3 KU4 KU5 KU6 KU7 KU8 KU

1 4 3 4 2 13 2 3 4 4 13 4 2 4 3 4 17 4 4 4 4 4 3 1 4 28

2 4 4 4 3 15 3 3 4 3 13 4 3 4 4 4 19 3 3 3 3 4 3 3 3 25

3 5 2 2 2 11 5 4 4 4 17 4 4 4 4 5 21 4 4 5 3 3 5 2 3 29

4 5 5 5 5 20 4 4 4 3 15 4 5 2 4 3 18 5 4 4 4 3 3 2 2 27

5 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 5 3 5 3 21 5 5 5 5 5 5 5 5 40

6 4 3 2 2 11 4 4 3 3 14 4 4 5 4 5 22 4 4 4 3 3 3 5 5 31

7 4 3 3 3 13 4 5 5 4 18 4 4 4 4 3 19 4 4 4 2 5 3 3 5 30

8 3 3 3 2 11 3 3 3 3 12 3 4 4 3 4 18 3 3 3 3 3 3 4 4 26

9 5 4 4 4 17 4 4 5 4 17 4 4 4 4 5 21 5 5 4 5 5 5 5 5 39

10 4 2 2 2 10 4 4 3 3 14 4 4 4 3 4 19 4 4 4 3 4 4 5 5 33

11 5 4 2 2 13 4 4 4 3 15 4 4 3 4 4 19 5 4 5 4 4 4 4 5 35

12 4 3 3 3 13 5 4 4 4 17 4 4 2 5 3 18 4 4 4 4 4 4 2 3 29

13 3 2 3 2 10 4 4 3 3 14 2 3 5 5 3 18 3 3 3 3 4 4 2 2 24

14 4 3 3 3 13 4 3 3 3 13 4 5 4 5 4 22 4 4 3 4 4 4 4 4 31

15 4 4 4 2 14 3 3 5 4 15 4 2 4 4 5 19 4 4 4 4 5 5 4 4 34

16 3 2 2 1 8 4 3 5 3 15 3 2 3 4 3 15 5 5 4 4 5 5 5 5 38

17 4 4 4 3 15 4 3 3 3 13 3 3 3 3 3 15 3 3 3 4 4 4 2 3 26

18 4 4 4 4 16 4 3 4 4 15 3 2 2 5 2 14 2 2 3 2 4 3 2 2 20

19 4 3 3 2 12 2 3 3 3 11 3 3 3 3 3 15 3 3 3 4 4 3 3 3 26

20 3 3 2 1 9 5 5 4 4 18 4 4 4 4 4 20 5 5 3 4 4 4 5 4 34

21 4 3 3 3 13 4 4 3 3 14 3 4 4 4 4 19 4 4 3 3 3 4 2 4 27

22 4 3 3 3 13 3 3 3 4 13 5 2 2 5 2 16 2 2 2 4 4 4 4 4 26

23 5 2 3 2 12 4 4 4 2 14 5 4 5 5 2 21 4 4 4 4 4 4 5 5 34

24 5 2 1 1 9 4 4 4 1 13 5 5 5 3 4 22 5 5 5 5 5 5 5 4 39

25 5 2 1 1 9 5 5 4 1 15 5 5 5 5 4 24 5 5 5 5 5 5 5 4 39

26 4 4 3 3 14 4 4 5 4 17 4 4 4 4 5 21 5 4 3 4 4 4 2 3 29

27 3 1 1 1 6 3 2 4 3 12 2 4 2 5 3 16 4 4 4 4 4 4 4 4 32

28 2 2 2 2 8 5 5 5 4 19 5 5 5 5 4 24 5 5 4 4 4 4 5 5 36

29 4 2 4 1 11 4 4 5 4 17 4 4 5 5 5 23 4 4 4 4 4 4 5 5 34

30 4 3 3 3 13 3 3 4 4 14 4 4 4 4 4 20 3 3 3 3 4 4 4 3 27

31 5 3 4 3 15 4 4 5 4 17 4 4 4 5 4 21 4 4 4 4 4 4 4 4 32

32 4 2 2 1 9 4 4 5 5 18 5 5 5 5 4 24 5 5 5 4 5 5 5 5 39

33 4 3 3 3 13 4 4 4 4 16 4 3 4 4 4 19 4 4 4 3 4 4 4 4 31

34 3 2 2 2 9 3 2 4 3 12 4 3 3 3 3 16 4 4 3 3 3 3 4 4 28

35 4 2 2 2 10 4 4 4 3 15 3 3 4 4 4 18 3 3 3 3 4 4 4 4 28

36 4 2 3 3 12 4 4 4 3 15 5 5 4 4 4 22 4 3 4 3 4 4 3 3 28

37. 3 3 3 3 12 4 2 3 3 12 4 2 4 5 3 18 2 2 2 2 2 2 3 3 18

38. 5 5 5 4 19 4 3 3 3 13 4 3 4 4 4 19 4 4 3 3 3 4 4 4 29

39 4 3 3 3 13 4 4 4 4 16 4 4 4 4 5 21 5 5 3 3 5 5 5 5 36

40 3 2 2 2 9 3 3 4 3 13 4 4 2 4 4 18 3 3 3 3 4 3 3 3 25

41 4 4 3 3 14 4 4 4 4 16 4 3 4 4 4 19 4 4 4 4 4 4 4 4 32

42 2 3 3 2 10 4 4 5 4 17 4 4 4 4 3 19 4 4 4 2 4 4 5 4 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

445

43 4 2 4 3 13 4 4 4 3 15 5 4 3 3 4 19 4 3 3 4 4 2 4 4 28

44 5 5 5 5 20 5 5 5 4 19 5 3 4 4 4 20 4 4 5 3 5 5 5 5 36

45 3 4 4 4 15 4 4 4 4 16 4 4 5 3 4 20 4 3 4 4 4 4 4 4 31

46 4 5 5 4 18 4 4 3 3 14 4 3 4 4 2 17 3 3 3 3 3 3 3 3 24

47 4 4 4 4 16 4 4 3 3 14 4 4 4 3 4 19 4 4 3 3 4 4 2 4 28

48 4 2 2 2 10 3 4 4 4 15 4 2 4 4 4 18 3 4 4 4 4 4 4 4 31

49 4 4 4 2 14 4 5 4 4 17 4 4 4 4 4 20 4 4 4 2 4 4 4 4 30

50 5 4 4 4 17 4 4 4 3 15 4 4 4 3 4 19 3 2 2 3 3 3 4 4 24

51 4 2 1 1 8 4 4 4 3 15 2 3 4 2 4 15 3 3 3 3 3 3 3 3 24

52 3 3 3 2 11 4 4 4 3 15 4 4 4 3 4 19 3 4 4 3 4 4 4 4 30

53 4 4 4 2 14 4 4 4 4 16 4 3 4 4 4 19 2 2 3 3 3 3 3 4 23

54 2 2 2 2 8 2 4 4 2 12 4 2 4 4 4 18 2 2 2 2 2 4 2 4 20

55 4 5 5 5 19 4 4 4 3 15 4 5 4 4 4 21 4 4 3 4 4 4 4 4 31

56 4 3 3 2 12 3 3 5 5 16 3 3 5 4 3 18 3 3 5 5 3 5 5 4 33

57 5 5 4 4 18 5 4 5 4 18 4 3 2 4 2 15 4 4 4 4 4 4 4 4 32

58 2 2 4 2 10 2 3 3 3 11 4 4 3 4 4 19 2 2 2 4 4 2 3 3 22

59 4 4 2 2 12 5 5 5 2 17 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 5 5 5 40

60 4 4 3 3 14 4 3 4 4 15 4 4 3 3 3 17 3 3 3 3 4 4 3 3 26

61 4 4 4 4 16 4 4 4 3 15 4 4 4 3 4 19 4 4 4 3 4 4 3 4 30

62 4 1 1 1 7 4 3 4 3 14 5 4 5 5 5 24 3 4 4 2 3 4 4 4 28

63 3 2 2 2 9 4 4 4 5 17 4 3 4 3 4 18 4 4 5 4 4 3 5 5 34

64 2 2 2 2 8 4 4 4 4 16 4 4 5 4 5 22 3 3 4 3 3 3 3 3 25

65 2 2 2 2 8 3 3 4 4 14 4 4 3 4 2 17 2 2 3 3 4 4 2 3 23

66 2 2 2 2 8 4 4 4 3 15 4 3 2 4 4 17 3 3 4 3 2 3 4 4 26

67 4 3 4 2 13 3 4 4 3 14 5 4 4 5 4 22 4 3 4 4 5 4 4 4 32

68 4 4 4 4 16 4 3 3 4 14 4 2 4 4 4 18 2 2 2 2 3 3 3 3 20

69 4 4 4 4 16 4 4 3 4 15 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 32

70 2 2 2 2 8 2 2 4 4 12 4 2 2 4 2 14 2 2 4 2 2 2 2 2 18

71 4 2 2 2 10 4 4 4 4 16 4 2 4 4 4 18 4 4 4 4 4 4 4 4 32

72 3 2 2 2 9 3 3 4 3 13 4 3 3 3 4 17 3 3 3 3 4 3 4 4 27

73 4 2 2 1 9 5 2 4 4 15 5 2 4 4 2 17 2 2 4 2 4 2 1 1 18

74 5 2 2 2 11 4 4 5 4 17 4 4 5 4 5 22 4 4 4 3 4 3 4 4 30

75 2 2 2 2 8 4 5 5 4 18 5 2 5 4 5 21 4 4 4 2 4 4 5 5 32

76 3 3 3 3 12 4 4 4 4 16 4 5 5 5 5 24 4 3 4 3 5 4 5 5 33

77 3 3 3 3 12 4 4 4 4 16 2 2 5 2 5 16 3 2 2 2 3 4 2 2 20

78 3 3 3 3 12 4 4 4 3 15 3 3 3 4 2 15 3 3 3 3 2 2 3 3 22

79 4 2 2 2 10 3 3 4 3 13 4 4 4 4 4 20 4 4 3 3 4 3 3 4 28

80 4 4 4 3 15 4 4 4 4 16 3 3 5 3 5 19 4 4 4 4 5 4 5 4 34

81 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 3 4 4 4 19 4 3 4 4 4 3 3 4 29

82 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 3 19 4 4 4 2 4 4 4 4 30

83 2 1 2 1 6 4 4 3 3 14 3 2 5 4 5 19 3 3 3 4 2 4 5 4 28

84 4 4 4 2 14 4 4 5 2 15 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 32

85 5 4 4 3 16 4 3 4 4 15 4 3 3 4 2 16 3 3 4 4 3 2 4 4 27

86 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 5 5 5 40

87 4 2 2 2 10 5 4 5 4 18 5 4 4 5 5 23 4 4 4 4 4 4 4 4 32

88 4 2 2 2 10 5 4 5 4 18 5 4 4 5 5 23 4 4 4 4 4 4 4 4 32

89 4 4 4 3 15 3 4 4 3 14 3 4 3 3 3 16 3 4 3 3 4 4 3 3 27

90 5 4 3 2 14 5 4 5 4 18 4 4 4 5 5 22 5 5 3 3 4 2 4 5 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

446

91 4 3 2 4 13 4 4 5 4 17 4 5 5 4 5 23 4 4 4 4 4 3 4 5 32

92 4 3 2 4 13 4 4 5 4 17 4 5 4 5 5 23 4 4 2 2 4 3 4 5 28

93 4 2 2 4 12 4 4 5 4 17 4 5 4 5 5 23 4 4 2 4 4 3 4 5 30

94 4 4 3 3 14 4 4 4 4 16 4 4 4 3 4 19 4 4 3 4 4 4 4 2 29

95 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 5 21 5 4 4 4 4 4 2 2 29

96 4 4 4 3 15 3 3 4 3 13 4 3 3 4 4 18 3 4 3 3 4 2 2 3 24

97 3 3 4 4 14 3 3 4 4 14 4 3 3 4 4 18 3 4 4 4 3 4 3 3 28

98 3 3 4 4 14 3 3 4 3 13 3 3 4 4 4 18 3 4 3 3 3 4 2 2 24

99 4 3 4 3 14 3 3 3 4 13 2 2 3 3 4 14 4 4 2 3 2 3 2 3 23

100 2 2 2 2 8 2 2 4 4 12 2 4 4 2 4 16 2 4 4 2 3 3 4 4 26

101 4 3 2 2 11 5 4 5 4 18 4 5 4 4 5 22 3 4 4 4 5 4 5 4 33

102 5 4 4 2 15 5 5 5 5 20 5 3 4 5 2 19 5 4 4 4 4 4 3 4 32

103 5 4 3 3 15 4 4 5 4 17 4 3 4 5 4 20 4 4 4 3 5 5 5 5 35

104 4 3 2 2 11 4 5 4 5 18 4 2 3 3 4 16 3 3 5 5 4 4 4 5 33

105 5 4 4 3 16 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 25 5 5 5 3 5 3 5 5 36

106 4 4 2 2 12 2 3 3 4 12 4 4 4 4 4 20 3 3 3 3 4 3 3 4 26

107 3 4 4 4 15 5 5 5 4 19 5 5 5 5 4 24 4 4 5 4 5 5 5 5 37

108 3 3 4 3 13 4 4 4 3 15 4 4 4 4 4 20 4 4 4 3 4 3 3 3 28

109 4 5 5 4 18 3 2 4 3 12 4 4 4 4 4 20 4 4 4 2 4 2 2 4 26

110 4 4 3 3 14 3 4 4 4 15 3 2 3 5 5 18 3 3 4 2 3 3 3 4 25

111 4 4 3 3 14 3 3 4 4 14 4 2 3 4 4 17 3 4 4 2 3 3 3 4 26

112 4 3 3 4 14 3 4 4 4 15 4 5 4 3 4 20 4 4 4 4 4 3 4 4 31

113 4 4 4 4 16 2 2 4 4 12 4 4 5 4 4 21 4 4 4 4 4 4 4 4 32

114 5 4 4 4 17 5 5 5 4 19 5 5 3 5 3 21 4 4 4 5 5 5 4 5 36

115 5 4 4 4 17 5 5 5 4 19 5 5 3 5 2 20 4 4 5 5 5 5 4 4 36

116 4 4 4 4 16 5 4 4 4 17 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 32

117 4 2 2 2 10 4 4 4 4 16 4 3 3 3 3 16 3 3 4 3 4 4 3 4 28

118 3 3 3 3 12 4 4 5 4 17 4 5 4 5 5 23 3 5 5 5 4 5 5 4 36

119 5 3 2 2 12 4 3 4 4 15 4 5 5 4 4 22 3 3 4 4 4 3 4 3 28

120 4 3 3 3 13 3 3 3 3 12 4 3 4 3 3 17 3 3 3 3 4 3 3 3 25

121 4 3 3 3 13 5 5 5 5 20 3 3 5 5 5 21 4 5 5 4 4 4 3 4 33

122 3 3 3 3 12 3 2 4 4 13 4 3 4 4 3 18 3 4 4 4 4 4 3 3 29

123 4 4 4 4 16 5 4 4 4 17 3 4 4 4 3 18 4 4 4 4 4 4 3 3 30

124 5 5 5 5 20 4 4 4 4 16 4 4 2 4 2 16 4 4 4 4 4 4 2 2 28

125 4 5 4 3 16 4 4 4 4 16 4 3 3 4 3 17 4 4 4 4 4 4 3 3 30

126 4 4 4 4 16 5 4 5 1 15 5 3 3 5 4 20 4 4 4 4 5 5 4 5 35

127 4 1 2 1 8 4 4 4 4 16 4 3 4 4 4 19 3 2 3 3 4 2 4 4 25

128 3 2 2 2 9 3 4 4 3 14 4 4 4 3 4 19 3 3 3 3 4 4 2 2 24

129 5 4 3 3 15 4 4 5 3 16 5 4 2 5 4 20 5 4 4 5 4 4 4 4 34

130 5 5 5 5 20 5 5 5 4 19 5 5 5 4 4 23 5 5 5 5 4 5 5 5 39

131 5 1 1 1 8 5 5 5 4 19 5 4 5 4 4 22 5 5 5 5 5 5 5 5 40

132 4 3 3 3 13 4 4 3 3 14 3 3 3 3 3 15 4 4 3 3 4 4 4 4 30

133 2 2 2 2 8 4 4 3 3 14 4 4 4 4 4 20 4 2 2 2 2 2 2 4 20

134 4 3 3 3 13 4 4 4 4 16 4 4 3 4 3 18 4 4 4 4 4 4 4 4 32

135 5 3 3 3 14 5 5 5 4 19 5 4 5 5 5 24 5 5 5 4 5 5 4 5 38

136 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 5 2 5 37

137 1 3 3 1 8 5 5 5 4 19 5 4 5 5 4 23 5 5 5 4 4 4 4 4 35

138 4 5 4 5 18 5 4 5 5 19 5 5 5 4 5 24 2 2 2 2 4 2 5 4 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

447

139 4 3 3 3 13 4 4 3 3 14 2 4 5 3 5 19 4 2 2 4 4 3 4 3 26

140 4 4 4 3 15 4 4 4 4 16 4 5 4 4 5 22 4 4 4 3 3 3 4 4 29

141 3 2 2 2 9 4 2 4 4 14 4 4 4 4 4 20 3 3 3 4 4 4 2 3 26

142 3 2 2 2 9 2 2 4 3 11 2 2 4 2 4 14 2 2 2 3 3 2 2 2 18

143 3 3 2 2 10 4 3 4 4 15 4 4 4 4 4 20 3 3 3 4 4 4 4 4 29

144 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 5 4 4 4 21 4 4 4 4 4 4 4 4 32

145 4 4 4 4 16 4 3 4 3 14 4 4 4 4 4 20 4 3 3 4 4 4 3 3 28

146 5 4 4 3 16 4 4 5 4 17 4 4 4 5 4 21 4 4 4 5 5 5 5 5 37

147 4 4 4 3 15 4 3 4 4 15 4 4 4 4 4 20 4 4 3 3 3 3 2 2 24

148 2 2 2 2 8 4 3 5 5 17 5 5 5 5 5 25 4 4 3 4 4 5 5 5 34

149 4 4 3 3 14 4 4 4 4 16 3 3 4 3 4 17 4 4 4 4 4 4 4 4 32

150 3 2 2 2 9 5 4 4 4 17 4 3 4 4 4 19 4 4 4 4 3 3 4 4 30

151 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 32

152 4 2 2 2 10 4 4 4 3 15 4 4 4 3 4 19 4 4 4 4 4 3 4 3 30

153 4 4 4 4 16 5 5 4 5 19 5 4 5 5 5 24 5 5 5 5 5 5 4 5 39

154 4 4 4 4 16 5 4 5 2 16 2 2 4 4 5 17 4 4 4 3 5 5 5 5 35

155 4 4 4 4 16 4 4 4 2 14 2 2 4 2 4 14 3 4 4 4 4 4 3 4 30

156 3 3 3 2 11 4 4 3 3 14 4 4 4 4 4 20 4 3 3 3 4 4 4 2 27

157 5 4 3 4 16 4 4 5 3 16 5 4 4 5 4 22 4 4 4 4 5 5 4 4 34

158 3 3 2 2 10 3 4 4 4 15 3 4 2 4 4 17 3 3 3 3 3 3 3 3 24

159 3 3 3 3 12 4 3 4 4 15 4 4 4 4 4 20 3 3 3 3 4 3 4 4 27

160 5 4 4 4 17 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 32

161 4 2 4 4 14 4 4 4 4 16 2 4 5 5 1 17 4 4 4 4 5 5 4 4 34

162 3 3 2 1 9 4 4 4 4 16 4 3 3 4 4 18 3 3 3 3 3 3 3 3 24

163 4 3 3 3 13 4 3 3 4 14 3 3 3 4 3 16 4 4 3 3 3 4 3 3 27

164 4 4 4 4 16 5 4 4 5 18 4 4 2 4 2 16 5 5 5 4 4 4 4 4 35

165 4 2 2 2 10 4 4 5 5 18 4 4 4 4 5 21 5 5 5 5 5 5 4 4 38

166 4 2 2 2 10 4 4 5 5 18 4 4 5 4 4 21 4 4 5 5 5 5 5 4 37

167 4 4 4 3 15 5 5 5 4 19 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 3 3 30

168 4 4 4 3 15 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 32

169 5 4 4 3 16 4 4 4 4 16 5 4 4 5 1 19 5 4 4 3 4 4 4 4 32

170 5 5 5 4 19 5 4 5 4 18 5 4 4 4 4 21 3 4 5 5 4 5 5 5 36

171 5 3 2 1 11 5 4 4 4 17 4 3 3 3 4 17 4 4 4 4 4 4 3 2 29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

448

Lampiran 31. Data Kuantitatif (lanjutan)

NO KD1 KD2 KD3 KD4 KD5 KD6 KD PS1 PS2 PS KM1 KM2 KM3 KM PP1 PP2 PP DS UM JK PG PL

1 4 4 4 2 4 4 22 5 4 9 3 3 3 9 5 4 9 1 55 1 30 200

2 3 3 3 3 2 2 16 3 3 6 4 3 3 10 4 4 8 1 60 1 32 60

3 1 1 2 2 2 2 10 5 5 10 4 4 3 11 4 5 9 1 55 0 25 120

4 2 3 1 1 1 1 9 4 4 8 5 5 5 15 4 4 8 1 50 1 24 300

5 1 1 2 2 1 1 8 5 5 10 3 2 3 8 5 5 10 1 53 1 35 5

6 1 2 2 2 2 2 11 4 4 8 3 3 3 9 5 4 9 1 58 0 31 6

7 2 2 2 1 2 2 11 4 4 8 5 4 5 14 5 5 10 1 40 0 16 6

8 3 3 3 3 3 3 18 3 3 6 3 2 3 8 4 4 8 1 51 0 23 0

9 1 1 1 1 1 2 7 4 4 8 2 3 3 8 5 5 10 1 54 1 25 564

10 3 3 2 2 2 2 14 3 3 6 3 4 3 10 4 4 8 1 55 0 23 8

11 2 1 2 1 2 2 10 4 4 8 4 3 3 10 5 5 10 1 40 1 11 200

12 2 2 2 1 2 2 11 4 4 8 3 3 3 9 4 4 8 0 47 1 15 6

13 2 3 2 2 2 2 13 3 4 7 4 3 3 10 5 4 9 0 52 0 30 8

14 2 2 2 2 1 1 10 4 4 8 3 2 3 8 5 5 10 0 44 0 11 6

15 3 3 2 2 2 3 15 2 2 4 2 3 4 9 4 4 8 0 28 0 6 3

16 2 4 2 1 1 3 13 2 4 6 4 4 3 11 5 5 10 0 35 0 10 48

17 3 3 3 3 4 3 19 3 3 6 3 3 4 10 4 4 8 0 56 0 29 0

18 3 4 3 2 4 2 18 5 4 9 3 4 3 10 4 4 8 0 41 1 9 8

19 4 3 4 3 4 4 22 3 3 6 2 2 3 7 4 4 8 0 45 0 14 6

20 2 1 1 1 2 2 9 3 3 6 5 4 3 12 4 4 8 0 52 1 11 8

21 2 2 2 2 1 2 11 2 2 4 4 3 3 10 3 3 6 0 46 0 20 6

22 3 3 3 3 4 4 20 2 3 5 4 3 3 10 2 2 4 0 34 0 6 8

23 4 4 4 1 1 1 15 4 4 8 4 3 3 10 5 4 9 0 49 0 21 10

24 1 1 2 1 1 1 7 4 3 7 4 5 5 14 3 4 7 0 55 0 29 8

25 1 1 1 2 1 1 7 5 4 9 4 5 5 14 3 4 7 0 51 0 29 10

26 3 2 2 2 2 2 13 3 4 7 4 4 5 13 3 4 7 0 50 0 13 8

27 2 2 4 2 4 2 16 3 2 5 4 4 4 12 3 3 6 0 53 0 26 8

28 2 2 1 1 1 2 9 4 4 8 4 5 5 14 3 3 6 0 26 0 3 8

29 2 2 2 1 1 1 9 4 4 8 4 5 5 14 4 3 7 0 28 1 3 8

30 2 2 2 2 3 3 14 3 4 7 3 4 4 11 4 4 8 0 34 0 9 8

31 2 2 2 2 2 2 12 5 4 9 4 4 4 12 3 2 5 0 42 1 8 12

32 1 1 2 2 1 1 8 4 3 7 5 4 5 14 4 4 8 0 33 0 8 12

33 2 2 2 2 1 2 11 3 4 7 3 3 4 10 4 3 7 0 52 0 23 120

34 3 3 3 2 2 3 16 3 2 5 3 3 3 9 3 4 7 0 45 0 9 8

35 3 3 2 3 2 2 15 3 3 6 3 3 3 9 3 3 6 0 42 1 16 10

36 3 3 3 2 2 2 15 3 3 6 4 3 4 11 4 3 7 0 50 0 23 32

37. 5 4 4 3 4 4 24 3 3 6 2 3 2 7 3 4 7 0 52 1 22 20

38. 2 2 2 2 2 2 12 3 3 6 3 3 2 8 3 2 5 0 40 0 15 10

39 2 3 1 1 1 2 10 4 3 7 4 3 5 12 4 4 8 0 40 1 9 48

40 3 3 4 3 3 3 19 3 4 7 3 3 4 10 3 4 7 0 59 1 27 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

449

41 3 3 2 2 2 2 14 3 3 6 4 3 3 10 4 3 7 0 47 1 7 20

42 2 2 2 2 2 2 12 3 4 7 4 4 4 12 4 3 7 0 50 1 23 12

43 4 4 4 2 4 3 21 3 4 7 2 2 4 8 2 3 5 1 38 0 12 0

44 2 2 2 2 1 1 10 3 3 6 4 5 4 13 4 3 7 1 48 1 12 10

45 3 4 3 3 3 3 19 3 2 5 4 3 4 11 4 4 8 1 47 0 20 10

46 3 3 2 2 2 3 15 3 2 5 4 3 3 10 2 3 5 1 58 0 29 32

47 2 1 1 2 2 2 10 3 3 6 3 3 3 9 3 4 7 1 51 0 22 8

48 4 2 2 2 4 2 16 3 4 7 4 3 4 11 3 4 7 1 52 0 26 10

49 2 2 1 2 1 2 10 4 3 7 4 4 5 13 5 2 7 1 46 1 18 12

50 2 3 3 3 2 2 15 3 3 6 3 2 3 8 3 3 6 1 47 1 21 8

51 2 2 2 2 2 2 12 2 3 5 3 4 4 11 4 3 7 1 38 0 12 10

52 2 2 2 2 1 2 11 4 3 7 4 4 3 11 4 3 7 1 49 0 27 8

53 2 2 2 1 2 2 11 3 4 7 2 2 4 8 4 4 8 1 54 1 29 8

54 2 2 2 2 2 2 12 2 2 4 3 3 3 9 2 3 5 1 44 1 3 8

55 2 2 2 2 2 2 12 3 2 5 4 3 4 11 2 3 5 1 56 0 32 12

56 3 2 2 2 3 3 15 5 4 9 4 4 5 13 3 4 7 1 45 1 17 40

57 2 2 3 2 2 2 13 4 4 8 4 4 4 12 3 2 5 1 58 1 33 12

58 4 2 4 4 2 2 18 4 2 6 2 2 4 8 3 3 6 1 56 0 29 12

59 1 1 2 1 1 2 8 4 5 9 5 5 4 14 3 4 7 1 42 0 19 100

60 2 2 2 2 3 2 13 3 3 6 3 5 3 11 4 3 7 1 31 0 9 12

61 3 2 2 2 2 2 13 3 3 6 3 4 4 11 3 3 6 1 54 1 29 8

62 2 3 2 2 2 2 13 2 3 5 3 4 4 11 2 3 5 1 34 0 7 12

63 2 2 2 1 2 2 11 4 4 8 5 4 5 14 4 4 8 0 36 0 3 12

64 2 3 2 2 2 2 13 4 5 9 4 4 4 12 4 4 8 0 39 0 13 12

65 2 2 2 2 1 2 11 4 4 8 3 3 4 10 3 3 6 0 39 0 15 10

66 2 2 2 2 4 2 14 2 3 5 4 4 3 11 3 3 6 0 59 1 25 6

67 4 4 2 2 3 2 17 4 3 7 4 3 3 10 4 5 9 0 48 0 23 6

68 2 2 1 1 2 2 10 3 3 6 2 2 3 7 3 3 6 0 55 0 28 6

69 2 2 2 2 2 2 12 4 3 7 3 3 3 9 4 4 8 0 52 1 26 8

70 4 4 4 4 4 4 24 2 3 5 3 3 3 9 3 3 6 0 53 1 28 8

71 2 2 2 2 1 2 11 4 4 8 4 5 4 13 4 4 8 0 31 1 7 10

72 3 3 3 2 3 3 17 2 3 5 3 3 4 10 3 3 6 0 57 0 30 33

73 4 4 4 2 2 2 18 4 3 7 4 3 4 11 3 4 7 0 54 1 18 10

74 2 2 2 2 3 2 13 3 3 6 4 4 4 12 4 4 8 0 44 1 18 30

75 2 1 2 2 2 2 11 4 4 8 4 4 5 13 5 5 10 0 40 1 13 30

76 3 2 1 1 3 2 12 4 5 9 4 5 4 13 4 5 9 0 55 0 31 300

77 2 2 2 2 2 1 11 3 3 6 4 4 5 13 3 3 6 0 22 0 1 12

78 4 4 3 3 4 3 21 4 3 7 3 3 3 9 3 3 6 0 52 0 26 3

79 3 3 3 3 4 3 19 3 4 7 4 4 4 12 3 2 5 0 29 0 1 10

80 3 3 2 2 2 2 14 4 4 8 5 4 4 13 4 4 8 0 40 0 8 12

81 2 2 2 2 1 1 10 2 2 4 4 4 4 12 2 2 4 0 35 0 11 10

82 1 1 2 2 1 1 8 4 3 7 4 4 4 12 4 4 8 0 58 0 32 12

83 2 2 3 2 2 2 13 3 3 6 3 3 3 9 4 4 8 0 48 0 23 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

450

84 1 1 1 1 1 1 6 4 3 7 4 3 4 11 2 2 4 0 34 0 7 10

85 2 2 3 2 2 2 13 4 3 7 3 4 4 11 4 3 7 0 55 0 27 24

86 1 1 1 1 1 1 6 5 4 9 5 5 5 15 4 5 9 1 55 1 30 36

87 2 2 2 2 2 2 12 4 4 8 4 4 5 13 4 5 9 1 50 0 28 12

88 2 2 1 1 1 2 9 5 4 9 4 4 5 13 5 5 10 1 36 0 36 12

89 4 3 3 3 3 3 19 4 5 9 3 3 4 10 3 3 6 1 56 1 34 10

90 2 2 2 2 2 2 12 5 5 10 5 4 4 13 3 4 7 1 40 0 17 36

91 2 2 2 2 2 2 12 3 3 6 5 4 5 14 3 3 6 1 60 0 29 6

92 3 3 2 2 2 2 14 3 3 6 5 4 5 14 3 3 6 1 55 0 28 8

93 3 3 2 2 2 2 14 4 3 7 5 4 5 14 4 4 8 1 30 0 8 6

94 2 2 2 2 1 2 11 4 3 7 3 4 4 11 3 3 6 1 46 1 10 8

95 2 2 3 3 2 2 14 5 4 9 4 4 5 13 5 5 10 1 54 1 25 8

96 2 3 3 2 3 2 15 4 3 7 3 3 4 10 3 3 6 1 56 1 24 6

97 2 2 2 2 3 2 13 4 5 9 4 4 3 11 3 3 6 1 52 1 22 110

98 2 3 3 3 3 3 17 4 3 7 2 3 4 9 4 3 7 1 47 0 23 10

99 4 4 4 3 4 4 23 4 3 7 4 3 3 10 3 3 6 1 40 0 8 6

100 4 4 4 2 4 4 22 2 3 5 3 4 4 11 3 4 7 1 41 0 8 16

101 3 3 1 1 1 3 12 4 4 8 5 5 5 15 5 5 10 1 35 0 11 16

102 1 1 1 1 2 1 7 4 5 9 5 5 5 15 5 5 10 1 42 1 10 100

103 2 3 2 2 2 2 13 4 4 8 4 4 4 12 4 5 9 1 53 1 25 25

104 2 2 2 2 4 2 14 4 3 7 4 2 4 10 4 5 9 1 40 0 10 8

105 1 2 1 2 1 2 9 5 5 10 5 5 5 15 4 4 8 1 43 0 14 32

106 4 2 2 2 3 4 17 4 3 7 3 4 4 11 3 4 7 1 52 1 23 8

107 2 2 2 2 3 2 13 5 4 9 5 3 5 13 4 3 7 1 37 0 10 10

108 3 3 3 3 3 3 18 4 4 8 4 4 4 12 4 4 8 1 47 1 22 20

109 3 4 3 2 4 3 19 2 3 5 4 3 4 11 3 3 6 1 51 0 23 20

110 3 3 2 2 3 2 15 4 3 7 3 3 3 9 4 4 8 1 56 0 30 8

111 3 3 2 2 3 2 15 4 4 8 3 3 4 10 4 4 8 1 56 0 32 10

112 3 3 3 2 3 2 16 4 3 7 4 3 5 12 3 4 7 1 48 0 10 12

113 3 3 3 3 3 4 19 4 3 7 4 3 5 12 4 4 8 1 37 0 10 40

114 1 1 1 1 1 1 6 4 4 8 5 4 5 14 5 5 10 1 57 1 11 12

115 1 1 1 1 1 2 7 4 4 8 5 4 5 14 5 5 10 1 58 1 32 12

116 2 2 2 3 2 2 13 4 3 7 4 5 4 13 3 4 7 0 59 1 32 40

117 2 2 2 2 2 2 12 3 3 6 4 4 4 12 4 3 7 0 24 0 1 8

118 2 2 2 2 3 3 14 4 4 8 4 3 4 11 4 4 8 0 59 1 33 10

119 3 4 2 2 2 2 15 3 3 6 4 3 4 11 4 3 7 0 48 1 20 10

120 4 4 4 4 3 4 23 2 3 5 2 1 3 6 4 3 7 0 60 0 32 0

121 2 2 2 2 2 1 11 4 4 8 4 4 4 12 4 5 9 0 59 1 31 25

122 4 4 3 3 4 3 21 2 3 5 3 3 3 9 3 3 6 0 55 1 30 10

123 2 2 2 2 2 2 12 4 3 7 4 4 4 12 4 4 8 0 53 1 23 171

124 2 2 2 2 1 1 10 3 3 6 4 4 4 12 3 3 6 0 30 1 6 10

125 2 2 2 2 1 2 11 3 3 6 4 3 3 10 4 4 8 0 28 0 7 12

126 3 3 3 2 3 2 16 5 4 9 4 4 5 13 5 4 9 0 57 0 33 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

451

127 1 2 2 1 2 1 9 3 4 7 4 3 2 9 2 3 5 1 38 1 12 8

128 3 3 3 2 3 3 17 3 3 6 2 2 4 8 4 3 7 1 41 0 9 8

129 3 2 2 2 3 1 13 5 5 10 3 3 4 10 5 4 9 1 48 1 10 100

130 1 1 1 1 1 1 6 5 5 10 4 5 5 14 5 5 10 1 43 1 15 100

131 1 1 1 1 1 2 7 4 5 9 5 4 5 14 5 4 9 1 42 0 14 10

132 2 3 2 2 2 2 13 4 4 8 4 4 4 12 3 3 6 1 43 0 10 10

133 3 3 2 2 3 3 16 3 2 5 3 3 3 9 2 2 4 1 46 0 13 10

134 2 2 2 2 1 2 11 3 4 7 4 4 3 11 3 4 7 1 46 1 18 10

135 2 2 1 1 1 1 8 4 5 9 5 5 4 14 4 4 8 1 56 1 30 18

136 1 1 1 1 1 1 6 5 5 10 5 5 5 15 4 5 9 1 58 1 31 56

137 2 2 1 2 2 1 10 5 4 9 5 4 5 14 4 3 7 1 30 1 6 18

138 1 1 1 1 1 1 6 5 4 9 5 5 4 14 5 5 10 1 42 0 16 42

139 4 4 1 3 1 2 15 5 5 10 3 4 4 11 4 4 8 0 48 0 19 100

140 3 3 2 2 3 3 16 4 4 8 3 4 4 11 4 3 7 0 48 0 23 12

141 4 4 3 3 4 2 20 4 4 8 4 3 4 11 4 4 8 0 57 1 35 10

142 4 4 4 4 4 4 24 3 3 6 2 2 4 8 2 2 4 0 56 0 32 12

143 3 3 2 2 3 3 16 4 2 6 4 3 4 11 3 3 6 1 43 0 20 100

144 3 3 2 2 3 3 16 4 2 6 3 3 3 9 3 3 6 1 48 0 24 8

145 3 3 3 3 3 3 18 3 3 6 3 3 3 9 4 4 8 1 35 0 4 8

146 1 2 1 1 2 1 8 5 5 10 4 4 5 13 5 5 10 1 45 0 22 10

147 2 2 2 2 2 2 12 4 3 7 4 4 5 13 4 4 8 1 46 1 8 8

148 1 1 1 1 2 2 8 5 4 9 5 5 5 15 5 4 9 1 41 0 17 40

149 2 2 3 3 2 2 14 2 3 5 4 4 4 12 3 3 6 1 45 0 14 0

150 2 2 2 2 2 2 12 2 2 4 4 3 4 11 3 3 6 1 47 1 24 120

151 2 2 2 2 2 2 12 4 4 8 4 3 3 10 2 2 4 1 43 1 13 12

152 3 3 3 3 3 2 17 4 4 8 3 3 3 9 3 3 6 1 43 1 10 60

153 2 2 1 2 2 2 11 4 4 8 5 5 5 15 5 4 9 1 39 0 13 12

154 1 1 1 1 2 1 7 4 4 8 4 5 4 13 4 5 9 1 28 0 4 12

155 4 2 2 2 3 2 15 4 3 7 4 4 4 12 4 4 8 1 51 0 15 10

156 2 2 3 2 3 2 14 3 2 5 3 3 3 9 4 4 8 1 52 1 27 10

157 2 2 2 2 2 2 12 4 4 8 4 4 5 13 3 3 6 1 52 1 27 10

158 3 2 2 2 3 3 15 3 3 6 3 3 4 10 4 3 7 1 47 1 18 5

159 3 3 3 2 3 2 16 4 4 8 3 3 3 9 4 4 8 1 40 0 1 0

160 2 2 2 2 2 2 12 4 3 7 4 4 4 12 4 4 8 1 46 1 20 7

161 4 4 4 2 2 2 18 2 4 6 4 4 4 12 5 4 9 1 49 1 26 8

162 3 2 3 3 3 3 17 4 4 8 4 5 4 13 4 3 7 0 45 0 23 8

163 2 4 4 2 4 2 18 4 3 7 3 3 3 9 2 3 5 0 58 1 32 8

164 1 1 2 2 2 1 9 4 4 8 4 5 4 13 4 4 8 0 30 0 4 4

165 2 2 2 2 1 2 11 3 3 6 4 4 4 12 5 4 9 0 40 1 18 12

166 2 2 2 2 2 2 12 5 4 9 4 5 4 13 5 5 10 0 29 0 3 12

167 2 2 2 2 2 2 12 4 3 7 4 4 4 12 3 3 6 0 33 1 1 10

168 1 1 1 2 1 1 7 5 4 9 5 4 5 14 5 4 9 0 29 0 5 10

169 1 1 1 2 2 1 8 5 4 9 5 5 4 14 4 5 9 0 45 0 21 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

452

170 1 2 1 2 1 2 9 4 5 9 5 5 5 15 5 4 9 0 58 1 30 120

171 2 2 2 2 2 1 11 3 3 6 4 4 3 11 4 4 8 0 36 1 12 86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

472

Lampiran 48. Riwayat Hidup Penulis

RIWAYAT HIDUP

Yohanes Harsoyo, dilahirkan pada tanggal 25 Januari

1971 di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, anak keempat

dari empat bersaudara pasangan Yohanes Antonius Supojo

Siswodiharjo (R.I.P.) dan Maria Magdalena Siharjani.

Pada tahun 1989, penulis lulus dari SMA Kolese de

Britto Yogyakarta, kemudian melanjutkan pendidikan di Jurusan Pendidikan Dunia

Usaha, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, lulua sarjana pada tahun 1994 dan sejak tahun tersebut penulis menjadi

pengajar tetap di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Gelar Magister Sains dalam bidang ekonomi pertanian

diperolah dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1999. Pada tahun 2011

mendapatkan beasiswa Beasiswa Pendidikan Pascasarjana (BPPS) untuk melanjutkan

pendidikan jenjang S3 pada Program Studi Pendidikan Ekonomi, Program

Pascasarjana, Universitas Negeri Malang.

Penulis telah menghasilkan beberapa karya akademik yang telah

dipublikasikan diantaranya adalah:

1. Melek Ekonomi Pangkal Sejahtera, Seri Economic Literacy: Belajar Ekonomi

Untuk Mahasiswa dan Masyarakat Awam. 2011. Yogyakarta: CAPS.

2. Ekonomi Kependudukan Indonesia: Paradigma, Praktik, dan Kritik. Dalam A.

Budisusila (Ed). Rakyat, Pendidikan, dan Ekonomi: Menuju Pendidikan

Ekonomi. 2009. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

473

3. Strategi Memasuki Krisis Energi Permanen. Arah Reformasi Indonesia, No.

35, Mei 2007.

4. Analisis Dampak Kebijakan Harga Padi dan Kebijakan Bea Masuk Impor

Beras terhadap Permintaan dan Penawaran Beras di Indonesia Tahun 1983-

2002. Jurnal Penelitian, No. 20, Mei 2007.

5. Kebijakan Perbukuan Nasional Yang Mencerdaskan Bangsa. Widya Dharma

Majalah Ilmiah Kependidikan. Vol. 17, No. 1, Oktober 2006.

6. Konsep Koperasi Menurut Pemikiran Hatta. Ideologi Koperasi Menatap

Masa Depan. 2006. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.

7. Politik Anggaran Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya

Manusia Indonesia. Widya Dharma Majalah Ilmiah Kependidikan. Vol. 16

No. 2, April 2006.

8. Pendidikan Menengah Kejuruan Menghadapi Knowledge-Based Economy.

Dalam A.M.S. Soewandi, dkk (Eds). Perspektif Pembelajaran Berbagai

Bidang Studi. 2005. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.

9. Politik Pangan Menuju Ketahan Pangan Nasional. Arah Reformasi Indonesia.

No. 26, Februari 2005.

Penulis menikah dengan Valentina Dewi Yulianti pada tahun 1998 dan saat

ini telah dikaruniai empat anak yaitu Clara Shinta Prabaningtyas, Emilia Sekar

Respati Seto, Olga Sekar Winahyu, dan Adela Ayodhya Candrakanti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI