3-pendahuluan-smp5

25
KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) Panduan Pengembangan Silabus Pembelajaran Mapel: PJOK 121 KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PERANGKAT PEMBELAJARAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PANDUAN PENGEMBANGAN PANDUAN PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2 Nama Guru : ........................... NIP/NIK : ........................... Sekolah : ...........................

Transcript of 3-pendahuluan-smp5

KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MadrasahTsanawiyah (MTs)

Panduan Pengembangan Silabus Pembelajaran Mapel: PJOK 121

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

PERANGKAT PEMBELAJARAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PANDUAN PENGEMBANGAN PANDUAN PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARANSILABUS PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan (PJOK)

Satuan Pendidikan : SMP/MTs.Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2

Nama Guru: ...........................

NIP/NIK : ...........................Sekolah : ...........................

KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MadrasahTsanawiyah (MTs)

Panduan Pengembangan Silabus Pembelajaran Mapel: PJOK122

KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MadrasahTsanawiyah (MTs)

PANDUAN PENGEMBANGAN SILABUSMATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangUndang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional Bab IV Pasal 10 menyatakan bahwa Pemerintah danPemerintah Daerah berhak mengarahkan, membimbing, dan mengawasipenyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya, Pasal 11 Ayat (1) jugamenyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajibmemberikan layanan dan kemudahan, serta menjaminterselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warganegara tanpa diskriminasi. Dengan lahirnya Undang-Undang Nomor32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, wewenang PemerintahDaerah dalam penyelenggaraan pendidikan di daerah menjadisemakin besar. Lahirnya kedua undang-undang tersebut menandaisistem baru dalam penyelenggaraan pendidikan dari sistem yangcenderung sentralistik menjadi lebih desentralistik.

Kurikulum sebagai salah satu substansi pendidikan perludidesentralisasikan terutama dalam pengembangan silabus danpelaksanaannya yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa,keadaan sekolah, dan kondisi sekolah atau daerah. Dengandemikian, sekolah atau daerah memiliki cukup kewenangan untukmerancang dan menentukan materi ajar, kegiatan pembelajaran, danpenilaian hasil pembelajaran.

Untuk itu, banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh daerah karenasebagian besar kebijakan yang berkaitan dengan implementasiStandar Nasional Pendidikan dilaksanakan oleh sekolah ataudaerah. Sekolah harus menyusun kurikulum tingkat satuanpendidikan (KTSP) atau silabusnya dengan cara melakukanpenjabaran dan penyesuaian Standar Isi dan Standar KompentensiLulusan yang ditetapkan dengan Permendiknas No. 23 Tahun 2006.

Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentangStandar Nasional Pendidikan dijelaskan: Kurikulum dan silabus SD/MI/SDLB/Paket A, atau bentuk lain

yang sederajat menekankan pentingnya kemampuan dan kegemaranmembaca dan menulis, kecakapan berhitung serta kemampuanberkomunikasi (Pasal 6 Ayat 6)

Panduan Pengembangan Silabus Pembelajaran Mapel: PJOK 123

KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MadrasahTsanawiyah (MTs)

Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komitemadrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikandan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum danstandar kompetensi lulusan di bawah supervisi DinasPendidikan Kabupaten/Kota yang bertangung jawab terhadappendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, serta Departemen yangmenangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs,MA, dan MAK ( Pasal 17 Ayat 2)

Perencanan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencanapelaksanan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuanpembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, sumberbelajar, dan penilaian hasil belajar (Pasal 20)

Berdasarkan ketentuan di atas, daerah atau sekolah memilikiruang gerak yang seluas- luasnya untuk melakukan modifikasi danmengembangkan variasi-variasi penyelengaraan pendidikan sesuaidengan keadaan, potensi, dan kebutuhan daerah, serta kondisisiswa. Untuk keperluan di atas, perlu adanya panduanpengembangan silabus untuk setiap mata pelajaran, agar daerahatau sekolah tidak mengalami kesulitan.

B. Karakteristik Mata Pelajaran1. Definisi Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkankebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotor, kognitif,dan afektif setiap siswa. Materi mata pelajaran Penjas SMP yang meliputi: pengalamanmempraktikkan keterampilan dasar permainan dan olahraga;aktivitas pengembangan; uji diri/senam; aktivitas ritmik;akuatik (aktivitas air); dan pendidikan luar kelas(outdoor) disajikan untuk membantu siswa agar memahamimengapa manusia bergerak dan bagaimana cara melakukangerakan secara aman, efisien, dan efektif. Adapunimplementasinya perlu dilakukan secara terencana,bertahap, dan berkelanjutan, yang pada gilirannya siswadiharapkan dapat meningkatkan sikap positif bagi dirisendiri dan menghargai manfaat aktivitas jasmani bagi

Panduan Pengembangan Silabus Pembelajaran Mapel: PJOK124

KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MadrasahTsanawiyah (MTs)

peningkatan kualitas hidup seseorang. Dengan demikian,akan terbentuk jiwa sportif dan gaya hidup aktif.

2. Materi Pendidikan Jasmani SMPStruktur materi Penjas dikembangkan dan disusun dengan menggunakan model kurikulum kebugaran jasmani dan pendidikan olahraga (Jewett, Ennis, & Bain, 1995). Asumsi yang digunakan kedua model ini adalah untuk menciptakan gaya hidup sehat dan aktif, dengan demikian manusia perlu memahami hakikat kebugaran jasmani dengan menggunakan konsep latihan yang benar. Olahraga merupakan bentuk lanjut dari bermain, dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan keseharian manusia. Untuk dapatberolahraga secara benar, manusia perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Pendidikan jasmani diyakini dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk: (1) berpartisipasi secara teratur dalam kegiatan olahraga, (2) pemahaman dan penerapan konsep yang benar tentang aktivitas-aktivitas tersebut agar dapat melakukannya secara aman, (3) pemahaman dan penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam aktivitas-aktivitas tersebut agar terbentuk sikap dan perilaku sportif dan positif, emosi stabil, dan gaya hidup sehat. Struktur materi penjas dari TK sampai SMU dapat dijelaskan sebagai berikut. Materi untuk TK sampai kelas 3SD meliputi kesadaran akan tubuh dan gerakan, kecakapan gerak dasar, gerakan ritmik, permainan, akuatik (olahraga di air) bila memungkinkan), senam, kebugaran jasmani dan pembentukan sikap dan perilaku. Materi pembelajaran untuk kelas 4 sampai 6 SD adalah aktivitas pembentukan tubuh, permainan dan modifikasi olahraga, kecakapan hidup di alambebas, dan kecakapan hidup personal (kebugaran jasmani serta pembentukan sikap dan perilaku). Materi pembelajaranuntuk kelas 7 dan 8 SMP meliputi teknik/keterampilan dasar permainan dan olahraga, senam, aktivitas ritmik, akuatik, kecakapan hidup di alam terbuka, dan kecakapan hidup personal (kebugaran jasmani serta pembentukan sikap dan perilaku). Materi pembelajaran kelas 9 SMP sampai kelas 12 SMU adalah teknik permainan dan olahraga, uji diri/senam, aktivitas ritmik, akuatik, kecakapan hidup di alam terbuka dan kecakapan hidup personal (kebugaran jasmani serta pembentukan sikap dan perilaku). Struktur

Panduan Pengembangan Silabus Pembelajaran Mapel: PJOK 125

KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MadrasahTsanawiyah (MTs)

materi yang telah diterangkan dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini.

Panduan Pengembangan Silabus Pembelajaran Mapel: PJOK126

KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MadrasahTsanawiyah (MTs)

Gambar 1. Struktur Materi Pendidikan Jasmani (Wuest dan Lombardo, 1994: 65)

3. Manajemen PembelajaranGuru perlu membedakan antara kegiatan pengajaran danmanajemen kelas. Kegiatan pengajaran meliputi (1)mendiagnosa kebutuhan kelas, (2) merencanakan danmempresentasikan informasi, (3) membuat pertanyaan, (4)

Panduan Pengembangan Silabus Pembelajaran Mapel: PJOK 127

Kesadaran akan Tubuh dan Gerakan, Kecakapan Gerak Dasar

Ritmik

dan

Tarian

Permainan

dan

Modifikas

i

Olahraga

OlahragaTim Perorangan

Permainan(Games)

Akuatiks (bila

mungkin)

Senamkelas

Aktivitas Pengondisian Jasmani

Kecakapan Hidup di Alam Bebas

ebas

Pengena

lan

Olahrag

a

Aktivitas Sepanjang Hayat

Gaya Hidup Aktif12

11

10

9

8

7

6

5

4

3

2

1

KECAKAPAN

HIDUP

PERSONAL

Kebugaran Jasmani 1. Komponen Kesehatan 2. Komponen Keterampilan

Sikap dan perilaku

Mempercayai

Menghargai

Inisiatif

Kerjasama Kepemimpinan/Bawahan

Pengambilan Resiko

Keselamatan

KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MadrasahTsanawiyah (MTs)

mengevaluasi kemajuan. Kegiatan manajemen kelas terdiri dari(1) menciptakan dan memelihara kondisi kelas, (2) memberipujian terhadap perilaku yang baik, dan (3) mengembangkanhubungan guru-siswa.

Keterampilan manajemen kelas merupakan hal yang penting dalam pengajaran yang baik. Praktik manajemen kelas yang baik yang dilaksanakan oleh guru akan menghasilkan perkembangan keterampilan manajemen diri siswa yang baik pula. Ketika siswa telah belajar untuk mangatur diri lebih baik, guru akan lebih mudah berkonsentrasi untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Teknik manajemen kelas harus diupayakan agar tidakmengganggu aspek pembelajaran dalam pelajaran. Biladirencanakan dengan baik, pembelajaran akan bergerak dengancepat dan lancar dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya.Manajemen kelas yang efektif akan dapat terwujud denganmelaksanakan langkah-langkah sebagai berikut.

1)Menetapkan aturan kelasSalah satu bagian penting dalam manajemen kelas adalahpenetapan aturan kelas. Siswa adalah insan yang memilikikebiasaan. Aturan kelas mencakup bagaimana pelajarandimulai, apa tanda yang dipakai untuk mengumpulkanperhatian siswa, apa yang diharapkan saat siswamendengarkan dan mengikuti perintah, bekerjasama, saatmenggunakan ruangan untuk kegiatan tertentu, danpenggunaan yang lainnya. Aturan perilaku tetap ini harusdiketahui oleh siswa pada awal pertemuan.

2)Memulai kegiatan tepat waktuPemberian suatu tanda mulai segera dilakukan bila kegiatansudah siap untuk dilaksanakan. Banyak waktu akan terbuangbila aturan ini tidak ditetapkan. Aba-aba untukmelaksanakan kegiatan jangan sampai membingungkan siswa.Contohnya, jangan memberikan perintah dengan tanda-tandayang mirip untuk dua kegiatan yang berbeda.

Guru berupaya membawa siswa secara tepat menuju ke suatukegiatan. Guru perlu mengarahkan siswa untuk segeramelakukan kegiatan secara tepat agar pelajaran berlangsungsecara efektif. Pelajaran harus dimulai tepat pada

Panduan Pengembangan Silabus Pembelajaran Mapel: PJOK128

KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MadrasahTsanawiyah (MTs)

waktunya. Ketika siswa masuk ruanganau lapangan, pelajaransegera dimulai.

3)Mengatur pelajaran Guru harus tetap menjaga kegiatan tetap berlangsung dantidak terganggu oleh kegiatan yang tak terduga. Pergantianantartopik harus dilakukan oleh guru secara cermat danpenuh kesadaran. Guru perlu memaksimalkan kesempatankeikutsertaan setiap siswa dalam proses pembelajaran. Guruperlu memaksimalkan penggunaan peralatan danmengorganisasikan kelompok agar siswa sebanyak mungkinbergerak aktif sepanjang pelajaran. Bila peralatan yangada terbatas jumlahnya, gunakan pendekatan stasion/learningcenters, dan modifikasi aktivitas.

4)Mengelompokkan siswa Guru perlu mengelompokkan siswa agar pembelajaranberlangsung secara efektif. Dengan pengelompokkan yangtepat siswa memiliki: peluang melakukan aktivitas lebihbanyak, bermain dengan jenjang kemampuan dan keterampilanyang seimbang.

5)Memanfaatkan ruang dan peralatan Guru perlu merencanakan penjagaan dan pemanfaatanperalatan dan ruang secara efisien. Peralatan yang akandigunakan dalam pembelajaran harus dipersiapkan denganbaik. Selain hal di atas, siswa perlu dibiasakan untukikut bertanggung jawab terhadap peralatan yangdipergunakan dalam pembelajaran.

6)Mengakhiri pelajaran Setiap pertemuan pelajaran di dalam maupun di luar kelasharus diakhiri tepat pada waktunya dan diupayakanmemberikan kesan mendalam bagi siswa. Dengan kesan yangbaik, setiap episoda pelajaran akan menjadi lebihbermanfaat dan bermakna. Dengan demikian, siswa akanselalu mengingat kegiatan yang dilakukan, dan memperolehpengalaman yang menyenangkan.

Berdasarkan uraian di atas, karakteristik pendidikan jasmaniSMP dapat dirumuskan sebagai berikut.1. Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran

yang ada di SMP, yang mempelajari dan mengkaji gerakmanusia secara interdisipliner. Gerak manusia adalah

Panduan Pengembangan Silabus Pembelajaran Mapel: PJOK 129

KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MadrasahTsanawiyah (MTs)

aktivitas jasmani yang dilakukan secara sadar untukmeningkatkan kebugaran jasmani dan keterampilan motorik,mengembangkan sikap dan perilaku agar terbentuk gaya hidupyang aktif. Aktivitas jasmani yang dilakukan berupaaktivitas bermain, permainan, dan olahraga.

2. Pendidikan jasmani menggunakan pendekataninterdisipliner, karena melibatkan berbagai disiplin ilmuseperti anatomi, fisiologi, psikologi, sosiologi, danilmu-ilmu yang lain. Pendukung utama pendidikan jasmaniadalah ilmu keolahragaan yang mencakup filsafat olahraga,sejarah olahraga, pedagogi olahraga, sosiologi olahraga,fisiologi olahraga, dan biomekanika olahraga.

3. Materi pendidikan jasmani berupa kajian terhadap gerakmanusia yang dikemas dalam muatan yang esensial, faktual,dan aktual. Materi ini disampaikan dalam rangka memberikankesempatan bagi siswa untuk tumbuh dan berberkembangsecara proporsional yang mencakup ranah psikomotor,jasmani, kognitif, dan afektif.

C. Karakteristik Peserta DidikUntuk mengembangkan pembelajaran yang efektif, guru Pendidikanjasmani harus memahami dan memperhatikan karakteristik dankebutuhan siswa. Dengan memahami karakteristik perkembangansiswa, guru akan mampu membantu siswa belajar secara efektif.Selama di SMP, seluruh aspek perkembangan manusia –psikomotor,kognitif, dan afektif- mengalami perubahan yang luar biasa.Siswa SMP mengalami masa remaja, satu periode perkembangansebagai transisi dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Masaremaja dan perubahan yang menyertainya merupakan fenomena yangharus dihadapi guru. Rincian perkembangan aspek psikomotor,kognitif, dan afektif disajikan sebagai berikut. 1. Perkembangan Aspek Psikomotor

Menurut Bloom dan Krathwohl (Arma Abdoellah dan Agusmanaji,1994) aspek psikomotor menyangkut jasmani, keterampilanmotorik yang mengintegrasikan secara harmonis sistem syarafdan otot-otot. Lebih lanjut, Wuest dan Lombardo (1994)menyatakan bahwa perkembangan aspek psikomotor siswa SMPditandai dengan perubahan jasmani dan fisiologis secara luarbiasa. Salah satu perubahan luar biasa yang dialami siswaadalah pertumbuhan tinggi badan dan berat badan. Siswamengalami akselerasi kecepatan proses pertumbuhan, yangbiasanya disebut dengan pertumbuhan cepat (growth spurt).Perubahan tinggi badan akan diikuti dengan perubahan cepat

Panduan Pengembangan Silabus Pembelajaran Mapel: PJOK130

KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MadrasahTsanawiyah (MTs)

dalam berat badan. Perubahan berat badan menggambarkanperubahan ukuran tulang, otot, dan organ tubuh, dan jugaproporsi lemak tubuh.

Tulang rangka (skeletal) mengalami perubahan. Saat tumbuh tambahmatang, tulang bertambah keras. Proporsi tubuh mengalamipertumbuhan. Bagian tubuh mengalami pertumbuhan danpematangan pada kecepatan yang berbeda. Remaja biasanyamengalami perbedaan proporsi tangan dan lengan, kaki dantungkai, kepala dan badan, sehingga proporsi antar anggotatubuh kelihan tidak sempurna. Kekuatan otot meningkatselaras dengan pertumbuhan individu. Jaringan adiposa (lemak)mengalami perubahan variasi jumlah dan distribusi. Kondisiini akan menyebabkan remaja mengeluh bahwa tubuhnya terlalugemuk.

Perubahan lain yang dialami siswa SMP adalah pubertas danpematangan seksual. Perubahan jasmani yang cepat dan beragamakan menyebabkan kecemasan bagi sebagian siswa. Selain sistemotot rangka dan reproduksi, perubahan terjadi pada sistemfisiologis, seperti perubahan ukuran dan berat jantung-paru,perubahan sistem syaraf dan percenaan.

Perubahan penting lainnya adalah perkembangan keterampilanmotorik. Kinerja motorik siswa mengalami penghalusan. Siswadiarahkan untuk mengalami pencapaian dan penghalusanketerampilan khusus cabang olahraga. Hal lain yang perludiperhatikan adalah kebugaran jasmani siswa. Kebugaranterkait dengan kesehatan, seperti kekuatan dan daya tahanotot, daya tahan kardiorespirasi, fleksibilitas, damkomposisi tubuh perlu mendapatkan perhatian.

2. Perkembangan Aspek KognitifBloom dan Krathwohl (Arma Abdoellah dan Agusmanaji, 1994)menyatakan bahwa aspek kognitif meliputi fungsi intelektual,seperti pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan berpikir.Untuk siswa SMP, perkembangan kognitif utama yang dialamiadalah operasional formal yaitu kemampuan berpikir abstrakdengan menggunakan simbol-simbol tertentu. Menurut Wuest danLombardo (1994) perkembangan kognitif yang terjadi pada siswaSMP meliputi peningkatan fungsi intelektual, kapabilitasmemori dan bahasa, dan pemikiran konseptual. Perkembangankematangan intelektual sangat bervariasi, dan variabilitasnya

Panduan Pengembangan Silabus Pembelajaran Mapel: PJOK 131

KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MadrasahTsanawiyah (MTs)

perlu mendapatkan perhatian guru saat merencanakan pelajaran.Memori remaja ekuivalen dengan memori orang dewasa dalam halkemampuan untuk menyerap, memproses, dan mengungkapkaninformasi. Siswa mampu berkonsentrasi lebih lama, dan mampumengingat lebih lama apa yang dilihat dan didengar.

Siswa mengalami peningkatan kemampuan mengekpresikan diri.Kemampuan berbahasa menjadi lebih baik dan canggih,perbendaharaan kata lebih banyak. Ketika remaja mencapaikematangan, mereka akan memiliki kemampuan untuk menyusunalasan rasional, menerapkan informasi, mengimplementasikanpengetahuan, dan menganalisa situasi secara kritis.Karenanya, kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusanakan meningkat.

3. Perkembangan Aspek AfektifMenurut Bloom dan Krathwohl (Arma Abdoellah dan Agusmanaji,1994) ranah afektif menyangkut perasaan, moral, dan emosi.Perkembangan afektif siswa SMP menurut Wuest dan Lomabardo(1994) mencakup proses belajar perilaku yang layak padabudaya tertentu, seperti bagaimana cara berinteraksi denganorang lain, disebut sosialisasi. Sebagian besar sosialisasiberlangsung lewat pemodelan dan peniruan perilaku orang lain.Pihak yang sangat berpengaruh dalam proses sosialisasi remajaadalah keluarga, sekolah, dan teman sebaya. Pihak yang sangatberpengaruh dari ketiganya bagi remaja adalah teman sebaya.

Siswa mengalami kondisi egosentris, yaitu kondisi yang hanyamementingkan pendapatnya sendiri dan mengabaikan pandanganorang lain. Remaja banyak menghabiskan waktu untuk memikirkanpenampilan, tindakan dan perasaan, perhatian, dan penampilandan tindakan diri sendiri. Siswa SMP mengalami perubahanpersepsi diri selaras dengan peningkatan kemampuan kognitif.Persepsi diri akan berkaitan dengan persepsi atas kemampuandan keyakinan yang kuat bahwa ia mampu mengerjakan sesuatu,sehingga timbul rasa percaya diri. Selain itu, guru perlumemberikan berbagai kesempatan agar siswa mengalamikeberhasilan dalam melakukan berbagai tugas, sehinggakepuasan diri siswa akan tumbuh. Kepuasan diri mengalamiperkembangan yang pesat selama masa remaja.

Secara emosional, siswa SMP mengalami peningkatan rentang danintensitas emosinya. Remaja belajar untuk mengatur emosi,

Panduan Pengembangan Silabus Pembelajaran Mapel: PJOK132

KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MadrasahTsanawiyah (MTs)

dengan cara mampu mengekspresikan emosi dan mengetahui waktudan tempat yang tepat untuk mengekspresikannya. Siswa belajarmemformulasikan sistem nilai yang akan dianutnya, sikapterhadap sesuatu. Siswa mengalami proses untuk mencapaitingkat pemahaman norma dan moral yang lebih baik.

II. PENGERTIAN, PRINSIP, DAN TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARANA. Pengertian Silabus Pembelajaran.Silabus Pembelajaran merupakan penjabaran standar kompetensi dankompetensi dasar ke dalam Indikator Pencapaian Kompetensiketercapaian kompetensi, materi pokok, pengalaman belajar, danpenilaian. Dengan demikian, silabus pada dasarnya menjawabpertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :1. Kompetensi apa yang harus dicapai siswa yang dirumuskan dalam

standar kompetensi, kompetensi dasar dan materi pokok ;2. Bagaimana cara mencapainya, yang dijabarkan dalam pengalaman

belajar serta alokasi waktu dan sumber belajar yangdiperlukan ; dan

3. Bagaimana mengetahui ketercapaian kompetensi berdasarkanIndikator Pencapaian Kompetensi sebagai acuan dalammenentukan jenis dan aspek yang akan dinilai.

B. Pengembang Silabus PembelajaranPengembangan silabus Pembelajaran dapat dilakukan oleh para gurusecara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah ataubeberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.1. Guru

Sebagai tenaga professional yang memiliki tangung jawablangsung terhadap kemajuan belajar siswa, seorang gurudiharapkan mampu mengembangkan silabus sesuai dengankompentensi mengajarnya secara mandiri. Di sisi lain gurulebih mengenal karakteristik siswa dan kondisi sekolah sertalingkungannya.

2. Kelompok GuruApabila guru kelas atau guru mata pelajaran karena sesuatuhal belum dapat melaksanakan pengembangan silabus secaramandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan untukmembentuk kelompok guru kelas atau guru mata pelajaran untukmengembangkan silabus yang akan dipergunakan oleh sekolahtersebut

3. Kelompok Kerja Guru (MGMP/PKG)

Panduan Pengembangan Silabus Pembelajaran Mapel: PJOK 133

KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MadrasahTsanawiyah (MTs)

Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secaramandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah lain melaluiforum MGMP/PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yangakan digunakan oleh sekolah-sekolah dalam lingkup MGMP/PKGsetempat.

4. Dinas PendidikanDinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunansilabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari paraguru berpengalaman di bidangnya masing-masing.

Dalam pengembangan silabus Pembelajaran ini sekolah, kelompokkerja guru, atau dinas pendidikan dapat meminta bimbingan teknisdari perguruan tinggi, LPMP, atau unit utama terkait yang ada diDepartemen Pendidikan Nasional

C. Prinsip Pengembangan Silabus Pembelajaran1. Ilmiah

Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalamsilabus harus benar dan dapat dipertangungjawabkan secarakeilmuan.

2. RelevanCakupan, Kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajianmateri dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembanganfisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual pesertadidik.

3. SistematisKomponen-komponen silabus saling berhubungan secarafungsional dalam mencapai kompetensi.

4. KonsistenAda hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antarakompetensi dasar, Indikator Pencapaian Kompetensi, materipokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistempenilaian.

5. MemadaiCakupan Indikator Pencapaian Kompetensi, materi pokok,pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaiancukup untuk menunjang pencapain kompetensi dasar

6. Aktual dan KontekstualCakupan Indikator Pencapaian Kompetensi, materi pokok,pengalaman belajar, dan sistem penilaian memperhatikanperkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalamkehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.

7. Fleksibel

Panduan Pengembangan Silabus Pembelajaran Mapel: PJOK134

KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MadrasahTsanawiyah (MTs)

Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasipeserta didik, pendidikan, serta dinamika perubahan yangterjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat. Sementara itu,materi ajar ditentukan berdasarkan dan atau memperhatikankultur daerah masing-masing. Hal ini dimaksudkan agarkehidupan peserta didik tidak tercerabut dari lingkungannya.

8. MenyeluruhKomponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi( kognitif, afektif, psikomotor)

9. DesentralistikPengembangan silabus ini bersifat desentralistik. Maksudnya bahwa kewenangan pengembangan silabus bergantung pada daerah masing-masing, atau bahkan sekolah masing-masing.

D. Tahap-tahap Pengembangan Silabus Pembelajaran1. PerencanaanTim yang ditugaskaan untuk menyusun silabus terlebih dahuluperlu mengumpulkan informasi dan mempersiapkan kepustakanatau referensi yang sesuai untuk mengembangkan silabus.Pencarian informasi dapat dilakukan dengan memanfaatkanperangkat teknologi dan informasi seperti multi media daninternet.2. PelaksanaanDalam melaksanakan penyusunan silabus perlu memahami semuaperangkat yang berhubungan dengan penyusunan silabus, sepertiStandar Isi yang berhubungan dengan mata pelajaran yangbersangkutan dan Standar Kompetensi Lulusan serta KurikulumTingkat satuan Pendidikan.3. PerbaikanBuram silabus perlu dikaji ulang sebelum digunakan dalamkegiatan pembelajaran. Pengkajian dapat terdiri atas paraspesialis kurikulum, ahli mata pelajaran, ahli didaktik-metodik, ahli penilaian, psikolog, guru/instruktur, kepalasekolah, pengawas, staf profesional dinas pendidikan,perwakilan orang tua siswa, dan siswa itu sendiri.4. PemantapanMasukan dari pengkajian ulang dapat dijadikan bahanpertimbangan untuk memperbaiki buram awal. Apabila telahmemenuhi kriteria dengan cukup baik dpat segera disampaikankepada Kepala Dinas Pendidikan dan komunitas sekolah lainnya.

5. Penilaian Silabus Pembelajaran

Panduan Pengembangan Silabus Pembelajaran Mapel: PJOK 135

KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MadrasahTsanawiyah (MTs)

Penilaian pelaksanaan silabus perlu dilakukan secara berkaladengan mengunakaan model-model penilaian kurikulum.

III.KOMPONEN DAN LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SILABUSPEMBELAJARAN

A. Komponen silabus PembelajaranSilabus memuat sekurang-kurangnya komponen-komponen berikutini :a. Identitas Silabus Pembelajaranb. Standar Kompentensic. Kompetensi Dasard. Materi Pokok/Pembelajarane. Kegiatan Belajar Mengajarf. Indikator Pencapaian Kompetensig. Penilaianh. Alokasi Waktui. Sumber Belajar

Komponen-komponen silabus Pembelajaran di atas, selanjutnyadapat disajikan dalam contoh format silabus secara horisontalsebagai berikut.

Silabus PembelajaranSekolah : SMPKelas : VIISemester : 1(Satu )Mata Pelajaran : ...............................Kompetensi Dasar : ................................

Panduan Pengembangan Silabus Pembelajaran Mapel: PJOK136

KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MadrasahTsanawiyah (MTs)

Kompetensi

Dasar

MateriPokok

KegiatanBelajarMengajar

IndikatorPencapaia

nKompetens

i

Penilaian

AWSumberBelaja

rTeknik BentukInstrumen

ContohInstrumen

Catatan: * Pengalaman belajar: Hal-hal pokok yang dilakukan siswa* Alokasi waktu: Termasuk alokasi penilaian yang terintegrasidg pembelajaran (n x 40 menit)

* Sumber belajar: Buku teks (tanpa menyebut judul danpengarang dan penerbit, alat, bahan, nara sumber, lingkungan,

media cetak, media elektronik, dsb

B. Langkah-langkah Pengembangan Silabus Pembelajaran1. Mengisi IdentitasIdentitas adalah sesuatu yang akan diuraikan atau penandasilabus Pembelajaran, seperti nama sekolah, mata pelajaran,kelas/jurusan, dan semester. Identitas silabus Pembelajaranditulis di atas matriks silabus.

2. Menentukan Standar KompentensiStandar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimalpeserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap,pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai padasetiap tingkat dan atau semester untuk mata pelajarantertentu. Standar Kompetensi yang dipilih atau digunakansesuai dengan yang terdapat dalam Standar Kompetensi danKompetensi Dasar Mata Pelajaran.Sebelum menentukan atau memilih Standar Kompetensi, penyusunterlebih dahulu mengkaji standar kompetensi dan kompetensidasar mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal berikut :

a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplinilmu dan/atau tingkat kesulitan materi;

Panduan Pengembangan Silabus Pembelajaran Mapel: PJOK 137

KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MadrasahTsanawiyah (MTs)

b. keterkaitan antar standar kompetensi dankompetensi dasar dalam mata pelajaran;

c. keterkaitan standar kompetensi dan kompetensidasar antar mata pelajaran.

d. menuliskan Standar Kompetensi di dalam kolommatriks silabus yang tersedia.

3. Menentukan Kompentensi DasarKompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harusdimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagairujukan untuk menyusun Indikator Pencapaian Kompetensikompetensi. Kompetensi dasar yang digunakan atau dipilihsesuai dengan yang tercantum dalam Standar Kompetensi danKompetesi Dasar Mata Pelajaran.Sebelum menentukan atau memilih Kompetensi Dasar, penyusunterlebih dahulu mengkaji standar kompetensi dan kompetensidasar mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal sebagaiberikut :

a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmudan/atau tingkat kesulitan materi;

b. keterkaitan antarstandar kompetensi dan kompetensi dasardalam mata pelajaran ;

c. keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasarantarmata pelajaran,

4. Mengidentifikasi Materi PokokDalam mengidentifikasi materi pokok harus dipertimbangkan:a. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional,

sosial, dan spiritual peserta didikb. kebermanfaatan bagi peserta didikc. struktur keilmuand. kedalaman dan keluasan materie. relevansi dengan kebutuhan peseta didik dan tuntutan

lingkunganf. alokasi waktu

Selain itu juga harus diperhatikan:a. kesahihan (validity): materi memang benar-benar teruji kebenaran

dan kesahihannyab. tingkat kepentingan (Significance): materi yang diajarkan memang

benar-benar diperlukan oleh siswac. kebermanfaatan (utility) : materi tersebut memberikan dasar-

dasar pengetahuan dan keterampilan pada jenjang berikutnya

Panduan Pengembangan Silabus Pembelajaran Mapel: PJOK138

KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MadrasahTsanawiyah (MTs)

d. layak dipelajari (learnability): materi layak dipelajari baik dariaspek tingkat kesulitan maupun aspek pemanfaatan bahan ajardan kondisi setempat.

e. menarik minat (interest) : materinya menarik minat siswa danmemotivasinya untuk mempelajari lebih lanjut.

- Menuliskan materi pokok yang sudah teridentifikasi di dalamkolom matriks silabus yang tersedia.

5. Mengembangkan Pengalaman BelajarPengalaman belajar adalah kegiatan fisik maupun mental yang dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan bahan ajar.Kriteria mengembangkan pengalaman belajar sebagai berikut :a. Pengalaman belajar disusun bertujuan untuk memberikan bantuan

kepada para pendidik, khususnya guru, agar mereka dapat bekerja dan melaksanakan proses pembelajaran secara propesional sesuai dengan tuntutan kurikulum

b. Pengalaman belajar disusun berdasarkan atas satu tuntutan kompetensi dasar secara utuh

c. Pengalaman belajar memuat rangkaian kegiatan yan harus dilakukan oleh siswa secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.

d. Pengalaman belajar berpusat pada siswa (student centered). Guru harus selalu berfikir kegiatan apa yang bisa dilakukan agar siswa memiliki kompetensi yang telah di tetapkan

e. Materi (content) pengalaman belajar dapat berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan.

f. Perumusan pengalaman belajar harus jelas materi/konten yang ingin dikuasai siswa.

g. Penentuan urutan langkah pembelajaran sangat penting artinya bagi materi-materi yang memerlukan prasyarat tertentu.

h. Pendekatan pembelajaran yang di gunakan bersifat spiral (mudah ke sukar; konkret ke abstrak; dekat ke jauh) dan jugamemerlukan urutan pembelajaran yang berstruktur.

i. Rumusan pernyataan dalam pengalaman belajar minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.

Dalam memilih kegiatan siswa mempertimbangkan hal sebagai berikut:a. memberikan peluang bagi siswa untuk mencari, mengolah dan

menemukan sendiri pengetahuan, di bawah bimbingan guru.b. mencerminkan ciri khas dalam pegembangan kemapuan mata

pelajaran.

Panduan Pengembangan Silabus Pembelajaran Mapel: PJOK 139

KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MadrasahTsanawiyah (MTs)

c. Disesuaikan dengan kemampuan siswa, sumber belajar dan saranayang tersedia

d. Bervariasi dengan mengkombinasikan kegiatan individu/perorangan, berpasangan, kelompok dan klasikal.

e. Memperhatikan pelayanan terhadap perbedaan individual siswa seperti: bakat, minat, kemampuan, latar belakang keluarga, sosial-ekomomi dan budaya serta masalah khusus yang dihadapi siswa yang bersangkutan.

- Mencantumkan pengalaman belajar siswa yang diskenariokan guru di dalam kolom matriks silabus yang tersedia.

6. Merumuskan Indikator Pencapaian KompetensiIndikator Pencapaian Kompetensi merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang nenunjuk tanda-tanda, perbuatan dan atau respon yang dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik. Indikator Pencapaian Kompetensi dirumuskan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik dan dirumuskan dalam kata kerja operasioanl yang terukur dan atau dapat diobservasi. Indikator Pencapaian Kompetensi digunakan sebagai dasar dalam menyusun alat penilaian.Kriteria Indikator Pencapaian Kompetensi sebagai berikut. Sesuai tingkat perkembangan berfikir siswa Berkaitan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Memperhatikan aspek manfaat dalam kehidupan sehari-hari (Life

Skills). Harus dapat menunjukan pencapaian hasil belajar siswa secara

utuh (kognitif, afektif dan psikomotor). Memperhatikan sumber-sumber belajar yang relevan Dapat diukur / dapat dikuantifikasi Memperhatikan ketercapaian standar lulusan secara nasional Berisi kata kerja operasional Tidak boleh mengandung pengertian ganda (ambigu).

- Menuliskan Indikator Pencapaian Kompetensi yang sudah ditentukanke dalam kolom matriks silabus yang sudah tersedia.

7. Menetukan Alokasi waktuAlokasi waktu adalah waktu yang dibutuhkan untuk ketercapaiansatu Kompetensi dasar, dengan memperhatikan:a. Minggu efektif per semesterb. Alokasi waktu mata pelajaranc. Jumlah kompetensi per semester.

Panduan Pengembangan Silabus Pembelajaran Mapel: PJOK140

KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MadrasahTsanawiyah (MTs)

- Jumlah waktu yang diperlukan untuk ketercapaian suatu StandarKompetensi adan atau Kompetensi dasar dituliskan di dalam kolommatriks silabus yang tersedia.

8. Menentukan Sumber /Fasilitas/Alat Sumber

Merupakan rujukan, referensi atau literatur yang digunakandalam menyusun silabus atau pembelajaran.

FasilitasFasilitas adalah sesuatu yang diperlukan dalam prosespembelajaran yang sifatnya menetap seperti: lapangan, ruangsenam, kolam

AlatAlat adalah segala sesuatu yang digunakan pembelajaran yangsifatnya mudah dipindahkan, misalnya: bola, net, satelkok,matras, boks senam, simpai, tongkat, pita Sumber /fasilitas/alat ini dicantumkan di dalam kolom matrikssilabus yang tersedia.

9. Penentuan PenilaianDi dalam kegiatan penilaian ini terdapat tiga komponen penting,yang meliputi: (a) teknik penilaian, (b) bentuk instrumen, dan(c) contoh instrumen.

a. Teknik Penilaian Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,menganalisis dan menafsirkan proses dan hasil belajar siswa yangdilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehinggamenjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.Adapun yang dimaksud dengan teknik penilaian adalah cara-carayang ditenmpuh untuk memperoleh informasi mengenai proses danproduk yang dihasilkan pembelajaran yang dilakukan oleh pesertadidik. Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan dalam rangkapenilaian ini, yang secara garis besar dapat dikategorikansebagai teknik tes dan teknik nontes.- Teknik tes merupakan cara untuk memperoleh informasi melaluipertanyaan yang memerlukan jawaban betul atau salah, sedangkanteknik nontes adalah suatu cara untuk memperoleh informasimelalui pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban betul atausalah.

Untuk melaksanakan teknik penilaian diperlukan adanya berbagaikriteria berikut ini.

Panduan Pengembangan Silabus Pembelajaran Mapel: PJOK 141

KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MadrasahTsanawiyah (MTs)

1) Penulisan jenis penilaian harus disertai dengan aspek-aspekyang akan dinilai sehingga memudahkan dalam pembuatan soal-soalnya.

2) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian IndikatorPencapaian Kompetensi.

3) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apayang bisa dilakukan siswa setelah siswa mengikuti prosespembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorangterhadap kelompoknya.

4) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yangberkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua IndikatorPencapaian Kompetensi ditagih, kemudian hasilnya dianalisisuntuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki danyang belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa.

5) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindakanperbaikan, berupa program remedi. Apabila siswa belummenguasai suatu kompetensi dasar, ia harus mengikuti prosespembelajaran lagi, sedang bila telah menguasai kompetensidasar, ia diberi tugas pengayaan.

6) Siswa yang telah menguasai semua atau hampir semua kompetensidasar dapat diberi tugas untuk mempelajari kompetensi dasarberikutnya.

7) Dalam sistem penilaian berkelanjutan, guru harus membuatkisi-kisi penilaian dan rancangan penilaian secara menyeluruhuntuk satu semester dengan menggunakan teknik penilaian yangtepat.

8) Penilaian dilakukan untuk menyeimbangkan berbagai aspekpembelajaran: kognitif, afektif dan psikomotorik denganmenggunakan berbagai model penilaian, formal dan tidak formalsecara berkesinambungan.

9) Penilaian merupakan suatu proses pengumpulan pelajaran danpenggunaan informasi tentang hasil belajar siswa denganmenerapkan prinsip berkelanjutan, bukti-bukti otentik, akuratdan konsisten sebagai akuntabilitas publik.

10) Penilaian merupakan proses identifikasi pencapaiankompetensi dan hasil belajar yang dikemukakan melaluipernyataan yang jelas tentang standar yang harus dan telahdicapai disertai dengan peta kemajuan hasil belajar siswa.

11) Penilaian berorientasi pada Standar Kompetensi,Kompetensi dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi dengandemikian hasil akan memberikan gambaran mengenai perkembanganpencapaian kompetensi.

Panduan Pengembangan Silabus Pembelajaran Mapel: PJOK142

KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MadrasahTsanawiyah (MTs)

12) Penilaian dilakukan secara berkelanjutan ( direncanakandan dilakukan terus menerus) guna mendapatkan gambaran yangutuh mengenai perkembangan penguasaan kompetensi oleh siswa,baik sebagai efek langsung (main effect) maupun efek pengiring(nurturant effect) dari proses pembelajarn.

13) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalamanbelajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya,jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasilapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses(keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupunproduk/hasil melakukan observasi lapangan yang berupainformasi yang dibutuhkan.

b. Bentuk InstrumenBentuk instrumen yang dapat dikembangkan dapat meliputi

instrumen-instrumen yang erat terkait dengan jenis tes. Olehkarena itu, bentuk instrumen dapat dibedakan menjadi:1) Instrumen Tes, dapat berbentuk: esai/uraian, objektif, isian,

menjodohkan, unjuk kerja2) Instrumen Nontes, dapat berupa: lembar observasi, penugasan,

kuesioner, Penentuan dan pencantuman bentuk instrumen ini dapat diperhatikan jenis tes apa yang akan digunakan. Sesudah penentuan instrumen tes telah dipandang tepat, selanjutnya instrumen tes itu dituliskan di dalam kolom matriks silabus yangtersedia.

c. Contoh InstrumenInstrumen yang sudah tersusun, selanjutnya diberikan contoh yangdapat dituliskan di dalam kolom matriks silabus yang tersedia.Namun, apabila dipandang hal itu menyulitkan karena kolom yangtersedia tidak mencukupi, selanjutnya bentuk instrumen penilaiandiletakkan di dalam lampiran.Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, selanjutnyakeseluruhan komponen yang semestinya terdapat di dalam suatusilabus mata pelajaran dapat dilihat di bawah ini.

SilabusSekolah : S M P/MTs ......................Kelas : VIIISemester : 2(Dua) Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani,Olahragadan Kesehatan

Panduan Pengembangan Silabus Pembelajaran Mapel: PJOK 143

KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MadrasahTsanawiyah (MTs)

Standar Kompetensi : 7. Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahragadan nilai-nilai yang terkandung didalamnya

KompetensiDasar

MateriPokok

KegiatanBelajarMengajar

IndikatorPencapaianKompetensi

PenilaianAlokasi

waktu

SumberBelajarTekni

k

BentukInstrum

en

ContohInstrumen

1. Mempraktekkan variasi dan kombinasi teknik dasar salahsatu permainan dan olah raga beregubola besar lanjutan dengan koordinasi yang baik, serta nilaikerjasama, toleransi, percaya diri, keberanian,menghargai lawan, bersedia berbagi tempat dan peralatan

Sepak Bola

Melakukan variasi dan ko mbinasi mengumpan,menggiringdan manahan bola menggunakan kaki bagian dalam dan luar sertamenahan dengan telapak kaki secara berpasangan atau kelompok

Melakukan bermain dengan peraturan yang dimodifikasi un tuk menanamkannilai percaya diri keberanian

Melakukan variasi dan kombinasimengumpan, menggiring dan manahan bola meng-gunakan kaki bagian dalam danluar serta menahan dengan telapak kaki

Melakukan bermain dengan peraturanyang dimodifikasi

Tes

Tes

Teskete-rampila

n(unjukkerja)

Tes sikap

Lakukan variasi dan ko mbinasi mengumpan,menggiringdan menahan bola menggunakan kaki bagian dalam dan luar sertamenahan de- ngan telapak kaki

Observasi

4x40 menit

Buku teks, buku refe- rensi,bola, lapangan

C. Pengembangan Silabus Berkelanjutan

Panduan Pengembangan Silabus Pembelajaran Mapel: PJOK144

KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MadrasahTsanawiyah (MTs)

Dalam implementasinya, silabus dijabarkan dalam rencanapelaksanaan pembelajaran, dilaksanakan, dievaluasi danditindaklanjuti oleh masing-masing guru.

Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutandengan memperhatikan masukan hasil evaluasi belajar, evaluasiproses (pelaksanaan pembelajaran) dan evaluasi rencanapembelajaran.

IV. PENUTUPContoh silabus yang terdapat di dalam Lampiran 3 bukan contohsatu-satunya di dalam pengembangan silabus yang disusunberdasarkan Standar Isi. Untuk itu, diharapkan sekolah ataudaerah dapat mengembangkan sendiri bentuk silabus yang lain.

Panduan Pengembangan Silabus Pembelajaran Mapel: PJOK 145