Zero Based Budgeting

2
Zero Based Budgeting Merupakan salah satu jenis anggaran yang digunakan oleh sektor publik, zero based budgeting atau anggaran tak bersisa digunakan untuk mengatasi kelemahan yang ada pada sistem anggaran tradisional. Berbeda dengan anggaran tradisional, zero based budgeting dapat menghilangkan incrementalism dan line-item karena anggaran diasumsikan mulai dari nol. Dasar penentuan zero based budgeting adalah dari kebutuhan saat ini. Hal ini membutuhkan setiap perencanaan pengeluaran dan pendapatan harus diidentifikasi secara detail yang kemudian akan disetujui sesuai kebutuhan tahun ini. Untuk mengetahui apa saja kebutuhan saat ini, diperlukan informasi dari tiap unit sehingga zero based budgeting akan memakan waktu dalam pembuatannya. Perbedaan mendasar antara anggaran tradisional dan zero based budgeting adalah dasar perencanaan anggarannya. Anggaran tradisional menggunakan anggaran tahun lalu sebagai acuan untuk anggaran tahun sekarang sedangkan untuk zero based budgeting acuan yang digunakan adalah kebutuhan saat ini tanpa mempedulikan anggaran tahun lalu. Perbedaan yang lain adalah jika anggaran tradisional cenderung sentralisasi karena semua persetujuan tiap item di anggaran berdasarkan keputusan pusat sedangkan jika zero based budgeting cenderung desentralisasi karena semua persetujuan tiap item di anggaran juga harus mempertimbangkan kebutuhan saat ini yang tentunya akan melibatkan tiap unit yang ada. Perbedaan selanjutnya adalah, anggaran tradisional sulit jika dilakukan pengukuran kinerja karena hanya berorientasikan pada input sedangkan zero based budgeting akan mudah dilakukan pengukuran karena memang berorientasi pada input dan output. Zero based budgeting menekankan manajemen bahwa semua uang yang dianggarkan harus benar-benar digunakan se-efisien mungkin. Karena zero based budgeting termasuk teknik penganggaran

description

Sector Public AccountingType of budgetZero Based Budgeting

Transcript of Zero Based Budgeting

Page 1: Zero Based Budgeting

Zero Based Budgeting

Merupakan salah satu jenis anggaran yang digunakan oleh sektor publik, zero based budgeting atau anggaran tak bersisa digunakan untuk mengatasi kelemahan yang ada pada sistem anggaran tradisional. Berbeda dengan anggaran tradisional, zero based budgeting dapat menghilangkan incrementalism dan line-item karena anggaran diasumsikan mulai dari nol.

Dasar penentuan zero based budgeting adalah dari kebutuhan saat ini. Hal ini membutuhkan setiap perencanaan pengeluaran dan pendapatan harus diidentifikasi secara detail yang kemudian akan disetujui sesuai kebutuhan tahun ini. Untuk mengetahui apa saja kebutuhan saat ini, diperlukan informasi dari tiap unit sehingga zero based budgeting akan memakan waktu dalam pembuatannya.

Perbedaan mendasar antara anggaran tradisional dan zero based budgeting adalah dasar perencanaan anggarannya. Anggaran tradisional menggunakan anggaran tahun lalu sebagai acuan untuk anggaran tahun sekarang sedangkan untuk zero based budgeting acuan yang digunakan adalah kebutuhan saat ini tanpa mempedulikan anggaran tahun lalu. Perbedaan yang lain adalah jika anggaran tradisional cenderung sentralisasi karena semua persetujuan tiap item di anggaran berdasarkan keputusan pusat sedangkan jika zero based budgeting cenderung desentralisasi karena semua persetujuan tiap item di anggaran juga harus mempertimbangkan kebutuhan saat ini yang tentunya akan melibatkan tiap unit yang ada. Perbedaan selanjutnya adalah, anggaran tradisional sulit jika dilakukan pengukuran kinerja karena hanya berorientasikan pada input sedangkan zero based budgeting akan mudah dilakukan pengukuran karena memang berorientasi pada input dan output.

Zero based budgeting menekankan manajemen bahwa semua uang yang dianggarkan harus benar-benar digunakan se-efisien mungkin. Karena zero based budgeting termasuk teknik penganggaran yang muncul atas perubahan pendekatan anggaran dengan munculnya era New Public Management.