ZERO DRAFT
Embed Size (px)
Transcript of ZERO DRAFT

Kementerian PPN/Bappenas
ZERO DRAFT
PEDOMAN TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA AKSI
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (RAN TPB)
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS
2016

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
ii
KATA PENGANTAR

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .............................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ........................................................................................................................ 2
1.3 Ruang Lingkup ............................................................................................................ 2
1.4 Landasan Hukum ....................................................................................................... 3
BAB II KETERKAITAN TPB DENGAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN .................................... 4
2.1 Keterkaitan TPB dengan RPJMN 2015-2019 .............................................................. 4
2.2 Kebijakan RPJMN 2015-2019 dengan TPB ................................................................. 5
BAB III LANGKAH TEKNIS DAN JADWAL PENYUSUNAN RAN TPB .................................. 12
3.1 Dokumen yang Perlu Diperhatikan dalam Penyusunan RAN TPB ........................... 12
3.2 Langkah-langkah Teknis Penyusunan RAN TPB ....................................................... 16
3.3 Pembiayaan ............................................................................................................. 17
3.4 Jadual Penyusunan RAN TPB ................................................................................... 18
BAB IV SISTEMATIKA RAN TPB .................................................................................... 20
4.1 Sistematika Dokumen RAN TPB ............................................................................... 20
4.2 Matrik RAN TPB dan Penjelasannya ........................................................................ 21
BAB V PENGORGANISASIAN PENYUSUNAN RAN TPB ................................................... 25
5.1 Pengorganisasian ..................................................................................................... 25
5.2 Uraian Tugas ............................................................................................................ 29

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
iv
5.3 Mekanisme Kerja ..................................................................................................... 30
BAB VI PENUTUP ........................................................................................................ 31
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................................... 32
LAMPIRAN .................................................................................................................. 34
Lampiran 1. Daftar Target dan Indikator Global TPB ...................................................... 35
Lampiran 2. Rencana Pencapaian Indikator TPB Nasional ............................................ 124
Lampiran 3. Contoh matrik Kesesuaian Target TPB dengan RPJMN 2015-2019 .......... 253

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jadual Penyusunan RAN TPB ................................................................................ 18
Tabel 2. Contoh Matrik Rencana Aksi Nasional Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ...... 22
Tabel 3. Pembagian organisasi kelompok kerja TPB .......................................................... 28

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Integrasi TPB dalam dokumen perencanaan pembangunan ............................. 5
Gambar 2. Bagan struktur organisasi penyusunan RAN TPB .............................................. 27

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
1
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals (SDGs) adalah
pembangunan yang menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara
berkesinambungan, pembangunan yang menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat,
pembangunan yang menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang menjamin
keadilan dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas hidup dari
satu generasi ke generasi berikutnya. TPB merupakan Komitmen global dan nasional dalam upaya
untuk menyejahterakan masyarakat mencakup 17 tujuan yaitu (1) Mengakhiri Kemiskinan; (2)
Menghilangkan Kelaparan; (3) Hidup Sehat dan Sejahtera; (4) Pendidikan Berkualitas; (5)
Kesetaraan Gender; (6) Air Bersih dan Sanitasi; (7) Energi Terjangkau dan Terbarukan; (8)
Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; (9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur; (10)
Mengurangi Kesenjangan; (11) Kota dan Permukiman Berkelanjutan); (12) Pola Konsumsi dan
Produksi Berkelanjutan; (13) Mengatasi Perubahan Iklim; (14) Sumber Daya Maritim
Berkelanjutan; (15) Pengelolaan Ekosistem Terestrial Berkelanjutan; (16) Perdamaian, Keadilan
dan Kelembagaan yang Kukuh; (17) Kemitraan Pembangunan yang Berkelanjutan.
Upaya pencapaian target TPB menjadi prioritas pembangunan nasional, yang memerlukan
sinergi kebijakan perencanaan di tingkat nasional dan di tingkat provinsi maupun
kabupaten/kota. Di tingkat nasional, target-target TPB telah sejalan dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dalam bentuk program, indikator
dan target yang terukur serta indikasi dukungan pembiayaannya. TPB merupakan
penyempurnaan dari Tujuan Pembangunan Milenium yang lebih komprehensif dengan
melibatkan lebih banyak negara baik negara maju maupun berkembang, memperluas sumber
pendanaan, menekankan pada hak asasi manusia, Inklusif, pelibatan masyarakat madani,
penuntasan target yang lebih progresif dan memuat cara-cara pelaksanaan.

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
2
Dalam pelaksanaan MDGs Indonesia telah berhasil mencapai sebagian besar sasaran MDGs
Indonesia yaitu 49 dari 67 indikator MDGs, namun demikian masih terdapat beberapa indikator
yang harus dilanjutkan dalam pelaksanaan TPB antara lain penurunan angka kemiskinan
berdasarkan garis kemiskinan nasional, peningkatan konsumsi minimum di bawah 1400
kkal/kapita/hari, penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), penanggulangan HIV/AIDS, penyediaan
air bersih dan sanitasi di daerah perdesaan serta disparitas capaian target antar provinsi yang
masih lebar.
Untuk melaksanakan TPB, Bappenas bersama dengan kementerian/lembaga, organisasi
masyarakat sipil (OMS), filantropi dan bisnis serta akademisi perlu merumuskan Rencana Aksi
Nasional (RAN) TPB sebagai acuan bagi seluruh pemangku kepentingan baik di tingkat nasional
maupun daerah. RAN TPB adalah dokumen rencana kerja 5 (lima) tahunan untuk pelaksanaan
berbagai kegiatan yang secara langsung dan tidak langsung mendukung pencapaian TPB yang
sesuai dengan target nasional. Dengan rencana aksi tersebut diharapkan pihak-pihak terkait di
tingkat nasional dan provinsi memiliki komitmen dan kejelasan dalam perencanaan dan
penganggaran program dan kegiatan untuk mencapai target TPB di nasional dan daerah.
1.2 Tujuan
Pedoman teknis perumusan RAN TPB ditujukan untuk memberikan panduan bagi seluruh
pemangku kepentingan baik di pusat maupun daerah dalam menyusun dokumen rencana aksi
TPB, sehingga dihasilkan produk dokumen rencana aksi yang jelas, operasional dan selaras
dengan kebijakan nasional.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari pedoman ini meliputi penjelasan mengenai pendahuluan, keterkaitan
TPB dengan kebijakan pembangunan, langkah teknis dan jadwal penyusunan RAN TPB,
sistematika RAN TPB dan pengorganisasian penyusunan RAN TPB.

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
3
1.4 Landasan Hukum
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 5 ayat (1), Pasal
11, Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28H ayat (1), serta Pasal 33 ayat (3) dan ayat (4) ;
2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244);
6. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 3);
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor xxx Tahun 2016 tentang Pelaksanaan
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs)

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
4
2 BAB II KETERKAITAN TPB DENGAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
2.1 Keterkaitan TPB dengan RPJMN 2015-2019
TPB merupakan komitmen internasional yang memperkuat upaya menjaga peningkatan
kualitas hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya. Oleh karena itu, TPB menjadi salah satu
acuan dalam pembangunan nasional, mulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap
pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan pembangunan.
RPJMN 2015-2019 merupakan dokumen perencanaan untuk jangka menengah 5 (lima)
tahun yang menjadi acuan bagi setiap kementerian/lembaga dalam menyusun Rencana Strategis
Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) dan rencana kerja bagi pemangku kepentingan lainnya.
Selanjutnya, penerapan RPJMN 2015-2019 dijabarkan dalam perencanaan tahunan yaitu
Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Disamping itu, RPJMN juga menjadi acuan bagi penyusunan
perencanaan pembangunan di daerah.
RPJMN tahun 2015-2019 merupakan tahap ketiga dari rencana pembangunan jangka
panjang (RPJP) 2005-2025. Pengarusutamaan pencapaian TPB dalam RPJMN 2015-2019 dan RKP
dilakukan dalam bentuk rumusan kebijakan, penetapan program/kegiatan, sasaran, indikator
dan target terukur serta jaminan penyediaan sumber pembiayaannya. Gambaran umum
internalisasi TPB dalam pembangunan nasional dapat dilihat lebih lanjut dalam Gambar 1.

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
5
TU
JUA
N P
EM
BA
NG
UN
AN
B
ER
KE
LAN
JUT
AN
/TP
BRPJPN
VISI & MISI PRESIDEN
VISI & MISI KEPALA DAERAH
RPJMN
RENSTRA K/L
RKP APBN
PELAKSANAAN PROGRAM
APBDRKPDRPJMD
RENSTRA DAERAH
Gambar 1. Integrasi TPB dalam dokumen perencanaan pembangunan
2.2 Kebijakan RPJMN 2015-2019 dengan TPB
Berikut adalah kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai dengan Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (TPB) :
Tujuan 1. Mengakhiri Kemiskinan
Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Mengembangkan sistem perlindungan
sosial yang komprehensif, ii) Meningkatkan pelayanan dasar bagi masyarakat kurang
mampu, iii) Mengembangkan penghidupan berkelanjutan bagi masyarakat miskin melalui
penyaluran tenaga kerja dan pengembangan kewirausahaan
Tujuan 2. Menghilangkan Kelaparan
Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Pemantapan ketahanan pangan
menuju kemandirian pangan dengan peningkatan produksi pangan pokok; (ii) Stabilisasi
harga bahan pangan; (iii) Perbaikan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat; (iv)
Mitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan; serta (v) Peningkatan kesejahteraan pelaku
usaha pangan terutama petani, nelayan, dan pembudidaya ikan.

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
6
Tujuan 3. Hidup Sehat dan Sejahtera
Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Akselerasi pemenuhan akses
pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja, dan lanjut usia yang berkualitas; (ii) Mempercepat
perbaikan gizi masyarakat; (iii) Meningkatkan pengendalian penyakit dan penyehatan
lingkungan; (iv) Memantapkan pelaksanaan sistem jaminan sosial nasional (SJSN) bidang
kesehatan; (v) Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas; (vi)
Meningkatkan akses pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas; (vii) Meningkatkan
ketersediaan, penyebaran, dan mutu sumber daya manusia kesehatan; (viii) Meningkatkan
ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, dan kualitas farmasi dan alat kesehatan; (ix)
Meningkatkan pengawasan obat dan makanan; (x) Meningkatkan promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat.
Tujuan 4. Pendidikan Berkualitas
Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Melaksanakan Wajib Belajar 12 Tahun;
(ii) Melaksanakan wajib belajar 12 tahun dengan memperluas dan meningkatkan akses
pendidikan menengah yang berkualitas; (iii) Meningkatkan akses terhadap layanan
pendidikan dan pelatihan keterampilan; (iv) Memperkuat jaminan kualitas (quality
assurance) pelayanan pendidikan; (v) Memperkuat kurikulum dan pelaksanaannya; (vi)
Memperkuat sistem penilaian pendidikan yang komprehensif dan kredibel; (vii)
Meningkatkan pengelolaan dan penempatan guru; (viii) Meningkatkan pemerataan akses
pendidikan tinggi; (ix) Meningkatkan kualitas pendidikan tinggi; (x) Meningkatkan relevansi
dan daya saing pendidikan tinggi; (xi) Meningkatkan tata kelola kelembagaan perguruan
tinggi.
Tujuan 5. Kesetaraan Gender
Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Meningkatkan kualitas hidup dan
peran perempuan di berbagai bidang pembangunan; (ii) Menekankan peran perempuan di
bidang politik; (iii) Meningkatkan kapasitas kelembagaan pengarusutamaan gender (PUG).

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
7
Tujuan 6. Air Bersih dan Sanitasi
Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Menjamin ketahanan air melalui
peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku dalam pemanfaatan air minum
dan pengelolaan sanitasi; (ii) Penyelenggaraan sinergi air minum dan sanitasi yang
dilakukan di tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, dan masyarakat; (iii) Peningkatan
efektifitas dan efisiensi pendanaan infrastruktur air minum dan sanitasi; (iv) Pemeliharaan
dan pemulihan sumber air dan ekosistemnya; (v) Pemenuhan kebutuhan dan jaminan
kualitas air untuk kehidupan sehari-hari bagi masyarakat; (vi) Pemenuhan kebutuhan air
untuk kebutuhan sosial dan ekonomi produktif; (vii) Peningkatan ketangguhan masyarakat
dalam mengurangi risiko daya rusak air termasuk perubahan iklim; (viii) Peningkatan
kapasitas kelembagaan, ketatalaksanaan, dan keterpaduan dalam pengelolaan sumber
daya air yang terpadu, efektif, efisien dan berkelanjutan, termasuk peningkatan
ketersediaan dan kemudahan akses terhadap data dan informasi.
Tujuan 7. Energi Terjangkau dan Terbarukan
Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Meningkatkan produksi energi primer;
(ii) Meningkatkan cadangan penyangga dan operasional energi; (iii) Meningkatkan peranan
energi baru terbarukan dalam Bauran energi; (iv) Meningkatkan aksesibilitas energi; (v)
Meningkatkan efisiensi dalam penggunaan energi dan listrik; (vi) Memanfaatkan potensi
sumber daya air untuk PLTA.
Tujuan 8. Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Pembangunan destinasi pariwisata
diarahkan untuk meningkatkan daya tarik daerah tujuan wisata sehingga berdayasaing di
dalam negeri dan di luar negeri; (ii) Pemasaran pariwisata nasional; (iii) Pembangunan
industri pariwisata; (iv) Pembangunan kelembagaan pariwisata; (v) Meningkatkan
kompetensi dan produktivitas tenaga kerja; (vi) Memperbaiki iklim ketenagakerjaan dan
menciptakan hubungan industrial; (vii) Kebijakan penguatan fungsi intermediasi keuangan;
(viii) Kebijakan keuangan mikro inklusif; (ix) Pengembangan dan optimalisasi peran

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
8
lembaga keuangan bukan bank; (ix) Pembentukan lembaga keuangan khusus untuk
pembiayaan prioritas pembangunan.
Tujuan 9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur
Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Peningkatan efektivitas dan efisiensi
dalam pembiayaan infrastruktur; (ii) Pengarusutamaan (mainstreaming) skema KPS dalam
pembangunan infrastruktur; (iii) Implementasi prinsip Value for Money (VfM); (iv)
Pengembangan alternatif pembiayaan infrastruktur; (v) Peningkatan kapasitas SDM dan
kelembagaan; (vi) Peningkatan dukungan iptek bagi daya saing sektor produksi; (vii)
Peningkatan dukungan Iptek bagi keberlanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam; (viii)
Peningkatan dukungan bagi riset dan pengembangan dasar; (viii) Pembangunan taman
tekno dan taman sains; (ix) Peningkatan agroindustri, hasil hutan dan kayu, perikanan, dan
hasil tambang; (x) Akselerasi pertumbuhan industri manufaktur; (xi) Akselerasi
pertumbuhan pariwisata; (xii) Akselerasi pertumbuhan ekonomi kreatif; serta (xiii)
Peningkatan daya saing UMKM dan koperasi.
Tujuan 10. Mengurangi Kesenjangan
Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Menciptakan pertumbuhan inklusif; (ii)
Memperbesar investasi padat kerja; (iii) Memberikan perhatian khusus kepada usaha
mikro; (iv) Menjamin perlindungan sosial bagi pekerja informal; (v) Meningkatkan dan
memperluas pelayanan dasar bagi masyarakat kurang mampu; (vi) Memperluas ekonomi
perdesaan dan mengembangkan sektor pertanian; (vii) Menjaga stabilitas harga dan
menekan laju inflasi.
Tujuan 11. Kota dan Permukiman Berkelanjutan
Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Perwujudan Sistem Perkotaan Nasional
(SPN); (ii) Percepatan pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP); (iii) Pembangunan
kota hijau dan berketahanan iklim dan bencana; (iv) Pengembangan kota cerdas yang
berdaya saing dan berbasis teknologi dan budaya lokal; (v) Peningkatan kapasitas tata
kelola pembangunan perkotaan.

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
9
Tujuan 12. Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan
Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah Penerapan pola produksi dan konsumsi
berkelanjutan.
Tujuan 13. Mengatasi Perubahan Iklim
Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Mengurangi resiko bencana dan
meningkatkan ketangguhan pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam
menghadapi bencana; (ii) Mengembangkan pembangunan rendah karbon dan adaptasi
perubahan iklim; (iii) Meningkatkan akurasi dan kecepatan analisis serta penyam-paian
informasi peringatan dini (iklim dan bencana); (iv) Menyediakan dan meningkatkan kualitas
data dan informasi pendukung penanganan perubahan iklim yang berkesinambungan; (v)
Meningkatkan kecepatan dan akurasi data dan informasi Meteorologi, Klimatologi dan
Geofisika (MKG) yang mudah diakses dan berkesinambungan.
Tujuan 14. Sumber Daya Maritim Berkelanjutan
Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Percepatan pengembangan ekonomi
kelautan; (ii) Meningkatkan dan mempertahankan kualitas, daya dukung dan kelestarian
fungsi lingkungan laut; (iii) Meningkatkan wawasan dan budaya bahari, serta penguatan
peran SDM dan Iptek Kelautan; (iv) Meningkatkan harkat dan taraf hidup nelayan dan
masyarakat pesisir.
Tujuan 15. Pengelolaan Ekosistem Terestrial Berkelanjutan
Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Meningkatkan kapasitas pengelola
hutan konservasi dalam melindungi, mengawetkan ekosistem hutan, sumber daya jenis,
dan sumber daya genetik; (ii) Mempercepat kepastian status hukum kawasan hutan,
meningkatkan keterbukaan data dan informasi sumber daya hutan, dan meningkatkan
kualitas tata kelola di tingkat tapak; (iii) meningkatnya kualitas air, udara dan lahan/hutan,
yang didukung oleh kapasitas pengelolaan lingkungan yang kuat.

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
10
Tujuan 16. Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Kukuh
Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Meningkatkan peran kelembagaan
demokrasi dan mendorong kemitraan lebih kuat antara pemerintah, swasta dan
masyarakat sipil; (ii) Memperbaiki perundang-undangan bidang politik; (iii)
Penyempurnaan sistem manajemen dan pelaporan kinerja instansi pemerintah secara
terintegrasi, kredibel, dan dapat diakses publik; (iv) Penerapan e-government untuk
mendukung proses bisnis pemerintah dan pembangunan yang sederhana, efisien dan
transparan dan terintegrasi; (v) Penerapan open government; (vi) Restrukturisasi
kelembagaan birokrasi pemerintah agar efektif, efisien dan sinergis; (vii) Penerapan
manajemen Apartur Sipil Negara (ASN) yang transparan, kompetitif dan berbasis merit;
(viii) Peningkatan kualitas pelayanan publik; (ix) Membangun keterbukaan informasi publik
dan komunikasi publik; (x) Mendorong masyarakat untuk dapat mengakses informasi
publik dan memanfaatkannya; (xi) Meningkatkan kualitas penegakan hukum; (xii)
Melakukan harmonisasi dan evaluasi peraturan terkait HAM; (xiii) Optimalisasi Bantuan
Hukum dan Layanan Peradilan bagi Masyarakat; (xiv) Penanganan kekerasan terhadap
perempuan dan anak; (xv) Harmonisasi peraturan perundang-undangan di bidang korupsi;
(xvi) Penguatan kelembagaan dalam rangka pemberantasan korupsi; (xvii) Meningkatkan
efektivitas implementasi kebijakan anti-korupsi; (xviii) Meningkatkan pencegahan korupsi;
(xix) Memperkuat sistem perlindungan anak dan perempuan dari berbagai tindak
kekerasan; (xx) Meningkatkan kapasitas kelembagaan perlindungan anak dan perempuan;
(xxi) Peningkatan ketersediaan layanan bantuan hukum bagi kelompok marjinal.
Tujuan 17. Kemitraan Pembangunan yang Berkelanjutan
Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah : (i) Menata kembali kebijakan politik luar
negeri Indonesia yang bebas aktif; (ii) Meningkatkan peran Indonesia di tingkat global; (iii)
Meningkatkan peran Indonesia dalam kerja sama antara selatan dan triangular; (iv)
Peningkatan kualitas data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat dan tepat
sasaran; (v) Mendorong pembangunan fixed/wireline broadband; (vi) Penguatan proses
pengambilan keputusan kebijakan Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS); (vii) Peningkatan
Iklim Investasi dan dan Iklim Usaha untuk meningkatkan efisiensi proses perijinan bisnis;

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
11
(viii) Peningkatan investasi yang inklusif terutama dari investor domestik; (ix)
Meningkatkan kualitas data dan informasi statistik dibidang ekonomi; (x) Reformasi
penerimaan perpajakan yang komprehensif; (xi) Pencapaian sasaran inflasi dan penurunan
defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat serta kebijakan suku bunga dan
stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai fundamentalnya.

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
12
3 BAB III LANGKAH TEKNIS DAN JADWAL PENYUSUNAN RAN TPB
3.1 Dokumen yang Perlu Diperhatikan dalam Penyusunan RAN TPB
Penyusunan RAN TPB perlu mengacu pada beberapa dokumen yang terkait, antara lain :
1. RPJMN Tahun 2015-2019
Dokumen RPJMN 2015-2019 diperlukan dalam penyusunan program dan kegiatan serta
tindakan prioritas yang dilakukan terkait dengan percepatan pencapaian target TPB.
Dokumen tersebut juga telah selaras dengan target pencapaian TPB.
2. Renstra Kementerian/Lembaga Tahun 2015-2019
Dokumen Renstra K/L tahun 2015-2019 yang terkait langsung dengan TPB diperlukan
dalam penyusunan program dan kegiatan serta tindakan yang dilakukan dengan
percepatan pencapaian target TPB. Program, kegiatan dan tindakan yang ada dalam
Renstra bersifat lebih teknis dan rinci bila dibandingkan dengan RPJMN tahun 2015-2019.
Dokumen tersebut juga telah selaras dengan target pembangunan dalam RPJMN tahun
2015-2019.
3. RKP Tahun 2016 dan 2017
Dokumen RKP tahun 2016 dan 2017 diperlukan dalam penetapan indikator, target, dan
anggaran. Perbaikan target dan anggaran tahun 2016 dan 2017 dalam RPJMN 2015-2019
diakomodasi dalam RKP tahun 2016 dan 2017 termasuk di dalamnya perbaikan indikator,
target, dan anggaran terkait pencapaian target TPB.
4. Peraturan Presiden No. xxx Tahun 2016 Tentang Tujuan Pembangunan yang
Berkelanjutan
Dokumen Perpres No. xxx Tahun 2016 diperlukan sebagai dasar hukum dalam
penyusunan RAN TPB.
5. Laporan Pencapaian 15 tahun (2000-2015) Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
13
Laporan 15 tahun Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2015
merupakan laporan lengkap yang berisikan capaian indikator MDGs dari setiap tujuan dan
target selama periode tahun 2000 sampai tahun 2015. Pada laporan tersebut dijelaskan
berbagai kebijakan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia serta program-
program yang telah dilaksanakan. Dilaporkan pula tentang pembelajaran dari praktek-
praktek baik untuk memperkuat agenda TPB. Pada bagian akhir dari laporan ini,
diidentifikasi berbagai indikator yang perlu dilanjutkan antara lain penurunan kemiskinan,
penurunan angka kematian Ibu, penurunan prevalensi penyakit HIV dan AIDS,
peningkatan akses terhadap air minum dan sanitasi layak terutama pada daerah
perdesaan.
6. Dokumen Kebijakan Lain yang terkait
a. Dokumen global: Transforming Our World: the 2030 Agenda for Sustainable
Development Adalah dokumen yang disepakati secara global pada tanggal 25
September 2015 sebagai Agenda Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) tahun 2030.
Dokumen ini merupakan pedoman penting atas berbagai masalah global terutama
terkait dengan 3 (tiga) dimensi penting pembangunan berkelanjutan yaitu dimensi
Ekonomi, Sosial dan Lingkungan Hidup. Dokumen ini memuat 17 tujuan (goals)
dan 169 target, kesemua tujuan dann target tersebut menjelaskan bahwa SDGs
merupakan aksi dunia untuk menciptakan dunia bebas dari kemiskinan; kelaparan
dan penyakit; dunia yang meghormati HAM; keadilan dan kesetaraan serta dunia
yang tiap negara dapat menikmati pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan
berkelanjutan.
b. Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) 2014-2020
Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) adalah
dokumen rencana kerja untuk pelaksanaan berbagai kegiatan yang secara
langsung dan tidak langsung menurunkan emisi gas rumah kaca sesuai dengan
target pembangunan nasional. RAN GRK terdiri dari kegiatan inti dan kegiatan
pendukung. Kegiatan RAN-GRK meliputi bidang : Pertanian; Kehutanan dan lahan
gambut; Energi dan transportasi; Industri; Pengelolaan limbah; dan kegiatan

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
14
pendukung lain. RAN-GRK merupakan pedoman bagi Kementerian/lembaga untuk
melakukan perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi rencana aksi
penurunan emisi GRK; Pemerintah daerah dalam penyusunan Rencana Aksi
Daerah Gas Rumah Kaca (RAD-GRK). RAN-GRK menjadi acuan bagi masyarakat dan
pelaku usaha dalam melakukan perencanaan dan pelaksanaan penurunan emisi
GRK.
c. Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-API) 2014-2024
Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-API) merupakan bagian
dari kerangka pembangunan nasional Indonesia. Dari sisi perencanaan
pembangunan nasional, RAN-API merupakan rencana tematik lintas bidang yang
lebih spesifik dalam mempersiapkan rencana pembangunan yang memiliki daya
tahan terhadap perubahan iklim (climate proof/ resilient development) di tingkat
nasional. Tujuan khusus penyusunan RAN API adalah untuk : (i) Memberikan
arahan untuk pengarusutamaan isu adaptasi perubahan iklim dalam proses
perencanaan pembangunan nasional; (ii) Menyediakan arahan bagi aksi adaptasi
perubahan iklim sektor, serta aksi adaptasi perubahan iklim terintegrasi (lintas
sektor) di dalam perencanaan jangka pendek (2013-2014), jangka menengah
(2015- 2019), dan jangka panjang (2020-2025); (iii) Menyediakan arahan bagi
langkah aksi adaptasi prioritas jangka pendek untuk diusulkan, agar mendapatkan
perhatian khusus dan dukungan pendanaan internasional; (iv) Sebagai arahan bagi
sektor dan daerah dalam mengembangkan langkah aksi adaptasi yang sinergis dan
upaya membangun sistem komunikasi serta koordinasi yang lebih efektif.
RAN-API diharapkan dapat memberikan arahan pada Rencana Kerja Pemerintah
maupun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) di masa
depan, agar lebih tanggap terhadap dampak perubahan iklim. RAN-API tidak
menjadi dokumen terpisah yang memiliki kekuatan legal formal tersendiri, namun
menjadi masukan utama dan bagian integral dari dokumen perencanaan
pembangunan nasional dan perencanaan Kementerian/Lembaga (K/L). RAN-API
juga merupakan acuan bagi pemerintah daerah dalam menyusun

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
15
Strategi/Rencana Aksi Daerah Adaptasi Perubahan Iklim sebagai arahan dalam
menyiapkan dokumen perencanaan pembangunan yang tahan perubahan iklim.
d. Rencana Nasional Penanggulangan Bencana (Renas PB) 2015-2019
Rencana Nasional Penanggulangan Bencana (Renas PB) 2015-2019 adalah sebuah
dokumen perencanaan yang memuat data dan informasi tentang risiko bencana
yang ada di Indonesia dalam kurun waktu antara 2015-1019 dan rencana
pemerintah untuk mengurangi risiko tersebut melalui program-program kegiatan.
Renas PB merupakan komitmen dari pemerintah yang memuat upaya-upaya
pengurangan risiko bencana yang efektif, penanganan kondisi tanggap darurat
yang efisien dan upaya pemulihan yang tepat sasaran. Program-program kegiatan
dalam Renas PB disusun berdasarkan visi dan misi penanggulangan bencana serta
rencana tindakan yang harus diambil sesuai dengan manajemen risikobencana.
Secara khusus, Renas PB ini telah mengintegrasikan hasil evaluasi RPJMN 2010-
2014 terkait penanggulangan bencana dan evaluasi terhadap pelaksanaan Renas
PB 2010-2014.
Tujuan penyusunan Rencana Nasional Penanggulangan Bencana 2015-1019
adalah: (1) Menyusun rencana penanggulangan bencana yang meliputi
pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan
berdasarkan analisis risiko bencana serta menentukan pilihan tindakan yang
sesuai dengan fokus prioritas, program, sasaran, indikator capaian, dan kegiatan
yang diperlukan, (2) Memberikan acuan kepada kementerian, lembaga
pemerintah, dan lembaga non pemerintah serta seluruh pemangku kepentingan
penanggulangan bencana di Indonesia agar dapat melaksanakan penanggulangan
bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh.
e. Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RAN HAM) 2015-2019
Merupakan dokumen yang memuat sasaran, strategi dan fokus kegiatan prioritas
Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RAN HAM) Indonesia tahun 2015-2019
dan digunakan sebagai acuan kementerian, lembaga dan pemerintah daerah

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
16
dalam pelaksanaan penghormatan, pelindungan, pemenuhan, penegakan dan
pemajuan HAM bagi masyarakat Indonesia.
f. Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (STRANAS PPK) 2012-
2025
Dokumen ini memuat visi, misi, sasaran, strategi dan fokus kegiatan prioritas
pencegahan dan pemberantasan korupsi jangka panjang tahun 2012-2025 dan
peranti anti-korupsi. Stranas PPK mempunyai 6 (enam) strategi yaitu (1)
Melaksanakan upaya-upaya pencegahan; (2) Melaksanakan langkah-langkah
strategis di bidang penindakan; (3) Melaksanakan harmonisasi dan penyusunan
peraturan perundangan undagan di bidang pemberantasn korupsi dan sektor lain
yang terkait; (4) Melaksanakan penyelamatan aset hasil tindak pidana korupsi; (5)
Meningkatkan kerjasama internasional dalam rangka pemberantasan korupsi; dan
(6) Meningkatkan koordinasi dalam rangka pelaporan pelaksanaan upaya
pemberantasan korupsi.
g. Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG) 2015-2019
RAN PG merupakan rencana aksi nasional dengan pendekatan multisektor untuk
meningkatkan keadaaan pangan dan gizi masyarakat indonesia. Dokumen ini
memuat fokus perbaikan pangan dan gizi masyarakat serta intervensi yang akan
dilakukan baik intervensi gizi spesifik maupun intervensi gizi sensitif. Dokumen
tersebut berisi kerangka logis tentang dampak yang akan dicapai, output, program
dan kegiatan serta instansi penanggung jawab. RAN PG akan ditindak lanjuti
ditingkat daerah akan dijabarkan dalam bentuk Rencna Aksi Daerah Pangan dan
Gizi (RAD PG).
3.2 Langkah-langkah Teknis Penyusunan RAN TPB
Penyusunan RAN TPB dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut :
Langkah 1 : Penetapan tim pengarah dan kelompok kerja (Pokja) yang didasarkan atas
Keputusan Menteri PPN No. xxx tahun 2016 tentang xxx.

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
17
Langkah 2 : Melakukan sidang pleno pertama untuk membahas tahapan dan tata cara
penyusunan RAN TPB;
Langkah 3 : Masing-masing pokja yaitu pokja pilar pembangunan sosial, pilar
pembangunan ekonomi, pilar pembangunan lingkungan, pilar
pembangunan inklusif dan cara pelaksanaan, menyusun draft RAN,
dengan tahapan:
1. Identifikasi tujuan, target dan indikator TPB;
2. Menetapkan program dan kegiatan/tindakan prioritas terkait dengan
pencapaian masing-masing target TPB;
3. Menetapkan indikator dan target pencapaian terkait dengan
kegiatan/tindakan yang dilakukan dalam pencapaian masing-masing
target TPB;
4. Menetapkan indikasi anggaran yang dibutuhkan dan sumber
pendanaan dalam pelaksanaan program, kegiatan dan tindakan yang
dilakukan.
Langkah 4 : Melaksanakan sidang pleno kedua antar pokja dengan menyajikan draft
RAN TPB (narasi dan matrik) untuk dibahas secara lintas pokja (dalam bentuk
workshop);
Langkah 5 : Penyempurnaan dan finalisasi Draf RAN TPB berdasarkan masukan hasil
sidang pleno kedua;
Langkah 6 : Reviu draft final RAN TPB;
Langkah 7 : Pengesahan RAN TPB oleh dewan pengarah dalam bentuk Keputusan Ketua
Dewan Pengarah;
Langkah 8 : Sosialisasi RAN kepada seluruh pemangku kepentingan.
3.3 Pembiayaan
Seluruh kebutuhan pembiayaan dalam rangka proses penyiapan dan pelaksanaan
RAN TPB menjadi tanggung jawab pemerintah dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
18
3.4 Jadual Penyusunan RAN TPB
Tabel 1. Jadual Penyusunan RAN TPB
No Kegiatan Bulan Pada Tahun 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyusunan Zero Draf Pedoman RAN
2 Penyusunan jadual konsultasi secara rinci dan dipublikasikan secara online
M3
3 Pemberitahuan awal dan Kampanye publik dalam proses konsultasi
M3
4 Konsultasi dilakukan secara online dan offline (FGD, lokakarya, indepth interview, dsb) dengan semua pemangku kepentingan
M2-M4
M1-M4
5 Publikasi hasil atau rangkuman konsultasi publik M1-M4
6 Pengesahan pedoman Teknis RAN TPB Oleh Ketua Tim Pengarah
M4
7 Pembentukan Tim Pelaksana dan Kelompok Kerja (Pokja)
M4
8 Sidang Pleno Persiapan Penyusunan Draft RAN (Rapat internal Bappenas dan rapat dengan seluruh stakeholder)
M4

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
19
No Kegiatan Bulan Pada Tahun 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
9 Penyusunan Definisi Operasional Indikator TPB [(1) internal Sekretariat, (2) BPS, (3) KL terkait]
M1-M4
10 Penyusunan Draf RAN oleh Masing- masing Pokja (serial workshop I)
M1-M4
1. Penyusunan Target tahunan
2. Penyusunan Program dan Kegiatan
3. Penyusunan Pagu Indikatif
4. Rencana Pemantauan
11 Sidang Pleno Pembahasan RAN Hasil Masing-masing Pokja (serial Workshop II)
M4
12 Penyempurnaan Draf RAN TPB oleh Masing-masing Pokja
M4
13 Reviu Draf RAN TPB oleh Tim Pelaksana TPB M4
14 Pleno Pengesahan RAN TPB oleh Ketua Tim Pengarah M4
15 Sosialisasi RAN TPB (tahun 2017)

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
20
4 BAB IV SISTEMATIKA RAN TPB
4.1 Sistematika Dokumen RAN TPB
Dokumen RAN TPB akan berisi :
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Kondisi Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
1.2 Permasalahan dan Tantangan
BAB II. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENCAPAIAN TPB
BAB III. PEMANTAUAN DAN EVALUASI
BAB IV. PENUTUP
LAMPIRAN
Matrik RAN TPB
Penjelasan penulisan :
1. BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Kondisi Umum Pembangunan Berkelanjutan
Pada bagian ini dijelaskan status capaian dari berbagai indikator terkait TPB mulai
Tujuan 1 sampai dengan Tujuan 17.
1.2. Permasalahan dan Tantangan
Pada bagian ini dijelaskan secara umum permasalahan dan tantangan yang dihadapi
dalam pelaksanaan berbagai kebijakan yang terkait dengan pencapaian TPB.
2. BAB II. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN TPB
Pada bagian ini dijelaskan arah kebijakan dan strategi yang dilakukan dalam
rangka pencapaian TPB. Dituliskan strategi yang dilakukan untuk masing-masing

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
21
tujuan sebagai payung kegiatan yang dicontohkan dalam matrik. Strategi dirumuskan
mengacu pada RPJMN 2015-2019, uraian kebijakan dan strategi dilengkapi dengan
program, lintas program dan indikator kinerja untuk masing-masing kegiatan dalam
program tersebut.
3. BAB III. PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Pada bagian ini disusun mekanisme pemantauan dan evaluasi untuk melihat capaian
dari pelaksanaan RAN TPB untuk masing-masing tujuan.
Mekanisme pemantauan dan evaluasi RAN TPB perlu menggambarkan:
a. Tanggung jawab masing-masing K/L sesuai tujuan TPB-nya;
b. Waktu pelaksanaan;
c. Langkah tindak lanjut;
Koordinasi pelaksanaan pemantauan dan evaluasi RAN TPB dilakukan oleh
Ketua Tim Pelaksana RAN TPB.
4. BAB IV. PENUTUP
Pada bagian ini berisi hal-hal yang berkaitan dengan upaya yang dilakukan dalam
rangka mendukung RAN TPB, termasuk menggalang partisipasi dari berbagai pihak.
4.2 Matrik RAN TPB dan Penjelasannya
RAN TPB dituliskan dalam bentuk matrik berikut:

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
22
Tabel 2. Contoh Matrik Rencana Aksi Nasional Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
TUJUAN 7. Menjamin akses energi yang terjangkau, handal, berkelanjutan dan modern untuk semua
Program/Kegiatan/ Tindakan Indikator
Target Pencapaian
Alokasi Anggaran (Rp) Sumber
Pendanaan Pelaksana
2016 2017 2018 2019
TARGET 7.1: Memastikan akses universal terhadap layanan energi yang terjangkau, handal, dan modern
INDIKATOR TPB:
7.1.1 Proporsi penduduk dengan akses terhadap listrik
7.1.2 Proporsi penduduk dengan sumber energi utama pada teknologi dan bahan bakar yang bersih
PEMERINTAH
Program 1: Pengelolaan Ketenagalistrikan APBN Kemen ESDM
Nama Kegiatan 1: Peningkatan Jangkauan layanan ketenagalistrikan
Rasio elektrifikasi (%) 88,19 91,09 93,9 96,61
Rasio desa berlistrik (%) 99 99 100 100
Listrik per kapita (KWh) 985 1058 1129 1200
PEMANGKU KEPENTINGAN LAINNYA
Program 1:
Kegiatan 2: Indikator 1:
Kegiatan 3: Indikator 1:
BAG 1
Target dan Indikator TPB
BAG 2
Target dan Indikator TPB
BAG 3
Target dan Indikator TPB

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
23
Petunjuk Umum Pengisian Matrik RAN TPB
1. Matrik ini berlaku untuk setiap tujuan dalam TPB sepanjang target bersifat kuantitatif
dan pencapaiannya secara nasional. Untuk target yang tidak dapat dirumuskan
secara kuantitatif dapat menggunakan target yang bersifat kualitatif dan dapat
dituangkan dalam matrik yang disesuaikan atau dapat ditulis secara naratif.
2. Menu kegiatan nasional berasal dari pusat (K/L terkait) sesuai tanggung jawab
tujuannya masing-masing sebagai acuan penyusunan RAN TPB. Menu kegiatan
tersebut bersifat operasional dan dapat dikembangkan sesuai kebutuhan nasional
sepanjang memiliki dampak yang signifikan terhadap pencapaian target nasional
maupun target TPB.
3. Cara pengisian matrik
a. Bagian 1 :
Diisi dengan target dan indikator TPB sesuai tujuan terkait.
b. Bagian 2 :
Diisi dengan program, kegiatan, indikator, target pencapaian dan indikasi
anggaran tahunan sesuai tujuan, target dan indikator TPB terkait, mengacu
pada RPJMN 2015-2019 dan/atau RKP 2016;
Kolom sumber pendanaan: diisi dengan sumber pembiayaan (APBN atau
sumber lain yang sah dan tidak mengikat);
Kolom Pelaksana: diisi dengan K/L penanggung jawab serta pemangku
kepentingan terkait.
c. Bagian 3:
Diisi dengan kegiatan, indikator, target pencapaian dan indikasi anggaran
tahunan yang dilaksanakan oleh pemangku kepentingan (OMS dan media,
Filantropi dan bisnis serta akademisi);

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
24
Kolom program/kegiatan : diisi dengan program dan kegiatan yang sesuai
dengan pencapaian target TPB yang dilaksanakan oleh pemangku
kepentingan (OMS dan media, Filantropi dan bisnis serta akademisi);
Kolom Indikator : diisi dengan satuan target masing-masing kegiatan (jumlah,
persentase atau yang bersifat kuantitatif );
Kolom target pencapaian : diisi dengan target rencana tahunan capaian
masing-masing indikator kegiatan;
Kolom indikasi anggaran : diisi dengan rencana pembiayaan tahunan untuk
masing-masing kegiatan;
Kolom sumber pendanaan : diisi dengan sumber biaya untuk pelaksanaan
kegiatan yang berasal sumber lain;
Kolom pelaksana : diisi dengan nama pemangku kepentingan (OMS dan
media, Filantropi dan bisnis serta akademisi) terkait pelaksana kegiatan.

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
25
5 BAB V PENGORGANISASIAN PENYUSUNAN RAN TPB
5.1 Pengorganisasian
Organisasi perumusan RAN TPB terdiri dari Tim Pelaksana dan Kelompok Kerja untuk
masing-masing pilar, dengan tugas dan susunan anggota sebagai berikut :
1. Tim Pengarah
Tim Pengarah terdiri atas:
Ketua : Menteri PPN/Kepala Bappenas
Anggota : Menteri Dalam Negeri, Menteri Luar Negeri, Menteri Keuangan,
Kepala Staf Presiden, wakil OMS, wakil Filantropi dan Bisnis, wakil
akademisi serta undangan yang diperluas
2. Tim Pelaksana
Tim Pelaksana terdiri atas :
• Ketua : Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam,
Kementerian PPN/Bappenas
• Wakil Ketua : Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan
Kebudayaan, Kementerian PPN/Bappenas
• Sekretaris : Direktur Lingkungan Hidup, Kementerian PPN/Bappenas
• Anggota : Menteri Dalam Negeri, Menteri Luar Negeri, Menteri
Keuangan, Kepala Staf Kepresidenan, wakil OMS, wakil
filantropi dan bisnis, wakil akademisi serta undangan yang
diperluas
3. Kelompok Kerja
Kelompok kerja (Pokja) terdiri atas:
a. Pokja I Pilar Pembangunan Sosial
• Ketua : Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan
Kebudayaan, Kementerian PPN/Bappenas

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
26
• Wakil Ketua 1 : Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan,
Kementerian PPN/Bappenas
• Wakil Ketua 2 : Deputi Menko PMK
• Sekretaris : Direktur Pendidikan dan Agama, Kementerian PPN/Bappenas
• Anggota : Eselon 2 terkait, wakil OMS, wakil filantropi dan bisnis, wakil
akademisi serta undangan yang diperluas
b. Pokja II Pilar Pembangunan Ekonomi
• Ketua : Deputi Bidang Ekonomi, Kementerian PPN/Bappenas
• Wakil Ketua 1 : Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan,
Kementerian PPN/Bappenas
• Wakil Ketua 2 : Deputi Kemenko Perekonomian
• Sekretaris : Direktur Perencanaan Makro dan Analisis Statistik,
Kementerian PPN/Bappenas
• Anggota : Eselon 2 terkait, wakil OMS, wakil filantropi dan bisnis,
wakil akademisi serta undangan yang diperluas
c. Pokja III Pilar Pembangunan Lingkungan
• Ketua : Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam,
Kementerian PPN/Bappenas
• Wakil Ketua 1 : Sekjen KLHK
• Wakil Ketua 2 : Deputi Bidang Koordinasi SDA dan Jasa, Kemenko Maritim
dan Sumber Daya
• Sekretaris : Direktur Lingkungan Hidup, Kementerian PPN/Bappenas
• Anggota : Eselon 2 terkait, wakil OMS, wakil filantropi dan bisnis,
wakil akademisi serta undangan yang diperluas
d. Pokja IV Pilar Pembangunan Inklusif dan Cara Pelaksanaan

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
27
• Ketua : Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan, Kementerian
PPN/Bappenas
• Wakil Ketua 1 : Deputi Bidang Polhukam, Kementerian PPN/Bappenas
• Wakil Ketua 2 : Dirjen Anggaran, Kementerian Keuangan
• Sekretaris : Direktur Perencanaan dan Pengembangan Pendanaan
Pembangunan, Kementerian PPN/Bappenas
• Anggota : Eselon 2 terkait, wakil OMS, wakil filantropi dan bisnis,
wakil akademisi serta undangan yang diperluas
Ketua : Eselon 1 Kementerian PPN/Bappenas yang membidangi Kemaritiman dan Sumber Daya Alam
Wakil Ketua : Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan, Kementerian PPN/ Bappenas
Sekretaris : Direktur Kementerian PPN/Bappenas
Anggota : Eselon 1 K/L terkait, Kantor Staf Presiden, Kantor Sekretariat Wakil Presiden, wakil OMS, wakil Filantropi dan Bisnis, wakil akademisi serta undangan yang diperluas
TIM PELAKSANA
Ketua : Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas
Wakil Ketua 1 : Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Kementerian PPN/ Bappenas
Wakil Ketua 2 : Deputi Menko PMKSekretaris : Direktur Pendidikan dan Agama Kementerian
PPN/BappenasAnggota : Eselon 2 K/L terkait, wakil OMS, wakil
filantropi dan bisnis, wakil akademisi serta
undangan yang diperluas
POKJA IPILAR PEMBANGUNAN SOSIAL
Ketua : Deputi Bidang Ekonomi, Kementerian PPN/ Bappenas
Wakil Ketua 1 : Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Kementerian PPN/ Bappenas
Wakil Ketua 2 : Deputi Kemenko PerekonomianSekretaris : Direktur Perencanaan Makro dan Analisis
Statistik, Kementerian PPN/BappenasAnggota : Eselon 2 K/L terkait, wakil OMS, wakil
filantropi dan bisnis, wakil akademisi serta
undangan yang diperluas
POKJA IIPILAR PEMBANGUNAN EKONOMI
Ketua : Deputi Bidang Kemaritiman dan SDA, Kementerian PPN/Bappenas
Wakil Ketua 1 : Sekjen KLHKWakil Ketua 2 : Deputi Bidang Koordinasi SDA dan Jasa,
Kemenko Matirim dan Sumber DayaSekretaris : Direktur Lingkungan Hidup, Kementerian
PPN/BappenasAnggota : Eselon 2 K/L terkait, wakil OMS, wakil
filantropi dan bisnis, wakil akademisi serta
undangan yang diperluas
POKJA IIIPILAR PEMBANGUNAN LINGKUNGAN
Ketua : Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan, Kementerian PPN/Bappenas
Wakil Ketua 1 : Deputi Bidang Polhukam, Kementerian PPN/ Bappenas
Wakil Ketua 2 : Dirjen Anggaran, Kementerian KeuanganSekretaris : Direktur Perencanaan Pengembangan
Pembangunan,Kementerian PPN/BappenasAnggota : Eselon 2 K/L terkait, wakil OMS, wakil
filantropi dan bisnis, wakil akademisi serta
undangan yang diperluas
POKJA IVPILAR PEMBANGUNAN INKLUSIF DAN CARA PELAKSANAAN
Keterangan:
Garis Komando
Ketua : Menteri PPN/Kepala Bappenas
Anggota : Menteri Dalam Negeri, Menteri Luar Negeri, Menteri Keuangan, Kepala Staf Presiden, wakil OMS, wakil Filantropi dan Bisnis, wakil akademisi serta undangan yang diperluas
TIM PENGARAH
DEWAN PAKAR
SEKRETARIAT
Garis Koordinasi
(diisi oleh profesional yang diseleksi berdasar kompetensi/merit system)
Gambar 2. Bagan struktur organisasi penyusunan RAN TPB
Pada tabel berikut disajikan secara rinci pembagian organisasi kelompok berdasarkan
dengan Pilar TPB.

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
28
Tabel 3. Pembagian organisasi kelompok kerja TPB
Nama Pokja Tanggung Jawab
Setiap TPB Organisasi Pokja
POKJA I
Pilar Pembangunan Sosial
Tujuan 1
Tujuan 2
Tujuan 3
Tujuan 4
Tujuan 5
Tujuan 6
Ketua : Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan, Kementerian PPN/Bappenas
Wakil Ketua 1 : Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Kementerian PPN/Bappenas
Wakil Ketua 2 : Deputi Menko PMK
Sekretaris : Direktur Pendidikan dan Agama, Kementerian PPN/Bappenas
Anggota : Eselon 2 terkait, wakil OMS, wakil filantropi dan bisnis, wakil akademisi serta undangan yang diperluas
POKJA II
Pilar Pembangunan Ekonomi
Tujuan 7
Tujuan 8
Tujuan 9
Tujuan 10
Tujuan 11
Ketua : Deputi Bidang Ekonomi, Kementerian PPN/Bappenas
Wakil Ketua 1 : Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Kementerian PPN/Bappenas
Wakil Ketua 2 : Deputi Kemenko Perekonomian
Sekretaris : Direktur Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Kementerian PPN/Bappenas
Anggota : Eselon 2 K/L terkait, wakil OMS, wakil filantropi dan bisnis, wakil akademisi serta undangan yang diperluas
POKJA III
Pilar Pembangunan Lingkungan
Tujuan 12
Tujuan 13
Tujuan 14
Tujuan 15
Ketua : Deputi Bidang Kemaritiman dan SDA, Kementerian PPN/Bappenas
Wakil Ketua 1 : Sekjen KLHK
Wakil Ketua 2 : Deputi Bidang Koordinasi SDA dan Jasa, Kemenko Maritim dan Sumber Daya
Sekretaris : Direktur Lingkungan Hidup, Kementerian PPN/Bappenas
Anggota : Eselon 2 K/L terkait, wakil OMS, wakil filantropi dan bisnis, wakil akademisi serta undangan yang diperluas
POKJA IV Tujuan 16 Ketua : Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan
Kementerian PPN/Bappenas

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
29
Nama Pokja Tanggung Jawab
Setiap TPB Organisasi Pokja
Pilar Pembangunan Inklusif dan Cara Pelaksanaan
Tujuan 17 Wakil Ketua 1 : Deputi Bidang Polhukam, Kementerian PPN/Bappenas
Wakil Ketua 2 : Dirjen Anggaran, Kementerian Keuangan
Sekretaris : Direktur Perencanaan dan Pengembangan Pendanaan Pembangunan, Kementerian PPN/Bappenas
Anggota : Eselon 2 K/L terkait, wakil OMS, wakil filantropi dan bisnis, wakil akademisi serta undangan yang diperluas
5.2 Uraian Tugas
1. Tim Pengarah :
a. Memberikan arahan dalam pencapaian TPB di Indonesia
b. Menyampaikan laporan pencapaian TPB kepada Presiden
2. Tim Pelaksana :
a. Memberikan arahan dalam pelaksanaan koordinasi penyusunan pedoman RAN
TPB
b. Memberikan arahan dan masukan kepada POKJA mengenai substansi penyusunan
RAN TPB
c. Memberikan arahan mengenai kebijakan yang diharapkan dalam penyusunan RAN
TPB
d. Menyampaikan laporan penyusunan RAN TPB kepada Menteri PPN/Kepala
Bappenas
3. Kelompok Kerja :
a. Bertanggung jawab terhadap kegiatan penyusunan RAN TPB sesuai dengan bidang
tugasnya;
b. Membuat jadwal dan rencana kerja kegiatan kelompok kerja TPB sesuai dengan
bidang tugasnya;

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
30
c. Melakukan pencarian, pengumpulan bahan, data dan informasi yang dibutuhkan
termasuk melakukan studi kepustakaan dan wawancara kepada pihak terkait dalam
rangka penyusunan RAN TPB;
d. Melakukan analisa situasi perkembangan pencapaian TPB di tingkat nasional dan
upaya-upaya yang telah dilakukan;
e. Melakukan identifikasi faktor-faktor penentu pencapaian TPB sesuai dengan bidang
tugasnya;
f. Menyusun RAN TPB sesuai dengan sistematika dan diserahkan kepada sekretariat
tim pengarah untuk dikonsolidasikan dengan hasil pokja lainnya;
g. Melakukan sosialisasi RAN TPB kepada seluruh pemangku kepentingan.
5.3 Mekanisme Kerja
a. Pembentukan Tim Pengarah dan Kelompok Kerja (Pokja) penyusunan RAN TPB
b. Sidang Pleno Tim Pengarah dan Kelompok Kerja (Pokja) Persiapan Penyusunan
Draf RAN
c. Penyusunan Draf I RAN TPB oleh masing- masing Pokja (workshop I)
d. Sidang Pleno Pembahasan Draf I RAN TPB Hasil masing-masing Pokja (Workshop
II)
e. Penyempurnaan Draf II menjadi Draf Final RAN TPB oleh Masing-masing Pokja
f. Sidang Pleno Reviu Draf final RAN TPB oleh Tim Pengarah dan POKJA
g. Pengesahan RAN TPB oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas
h. Sosialisasi RAN TPB

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
31
6 BAB VI PENUTUP
Pedoman penyusunan RAN TPB merupakan panduan bagi pemerintah pusat untuk
menghasilkan rancangan RAN TPB yang selaras dengan kebijakan nasional. Pedoman ini
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Keputusan Tim Koodinasi Nasional TPB
Nomor xxx Tentang xxx. Dengan pedoman ini diharapkan pemerintah dan seluruh pemangku
kepentingan dapat menyusun Rencana Aksi TPB dengan standar kualitas yang baik dan dapat
memudahkan dalam proses monitoring dan evaluasinya.

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
32
DAFTAR SINGKATAN
APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional
Inpres : Instruksi Presiden
KEK : Kekurangan Energi Kronis
K/L : Kementerian/Lembaga
LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat
TPB : Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Perpres : Peraturan Presiden
PNPM : Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
PONED : Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar
PONEK : Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif
PP : Peraturan Pemerintah
PPN : Perencanaan Pembangunan Nasional
PUG : Pengarusutamaan Gender
RAD : Rencana Aksi Daerah
RAN : Rencana Aksi Nasional
RAN TPB : Rencana Aksi Nasional Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
RAPBN : Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Nasional
RENJA : Rencana Kerja
RENSTRA : Rencana Strategis
RENSTRA RKPD : Rencana Strategis RKPD
RKA-SKPD : Rencana Kerja Anggaran
SKPD RKP : Rencana Kerja Pemerintah
RKPD : Rencana Kerja Pemerintah Daerah
RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
RPJPN : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
33
STBM : Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
TKPK : Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
UMKM : Usaha Mikro Kecil Menengah
UU : Undang Undang

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
34
LAMPIRAN
1. Daftar Indikator TPB
2. Rencana Pencapaian Indikator TPB Nasional
3. Contoh matrik masing-masing target TPB
a. Matrik Tujuan 1 (Mengakhiri Kemiskinan);
b. Matrik Tujuan 2 (Menghilangkan Kelaparan);
c. Matrik Tujuan 3 (Hidup Sehat dan Sejahtera);
d. Matrik Tujuan 4 (Pendidikan Berkualitas);
e. Matrik Tujuan 5 (Kesetaraan Gender);
f. Matrik Tujuan 6 (Air Bersih dan Sanitasi)
g. Matrik Tujuan 7 (Energi Terjangkau dan Terbarukan)
h. Matrik Tujuan 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi)
i. Matrik Tujuan 9 (Industri, Inovasi dan Infrastruktur)
j. Matrik Tujuan 10 (Mengurangi Kesenjangan)
k. Matrik Tujuan 11 (Kota dan Permukiman Berkelanjutan)
l. Matrik Tujuan 12 (Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan)
m. Matrik Tujuan 13 (Mengatasi Perubahan Iklim)
n. Matrik Tujuan 14 (Sumber Daya Maritim Berkelanjutan)
o. Matrik Tujuan 15 (Pengelolaan Ekosistem Terestrial Berkelanjutan)
p. Matrik Tujuan 16 (Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Kukuh)
q. Matrik Tujuan 17 (Kemitraan Pembangunan yang Berkelanjutan)

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
35
Lampiran 1. Daftar Target dan Indikator Global TPB
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
1. Mengentaskan Segala Bentuk Kemiskinan
1.1 Pada tahun 2030, mengentaskan kemiskinan ekstrim
bagi semua orang, dengan biaya hidup kurang dari $
1,25 (PPP) per hari.
1.1.1 Proporsi penduduk di bawah garis kemiskinan internasional,
menurut jenis kelamin, kelompok umur, status pekerjaan, dan
lokasi geografis (urban/rural)
1.2 Pada tahun 2030, mengurangi setidaknya setengah
proporsi laki-laki, perempuan dan anak-anak dari
semua usia, yang hidup dalam kemiskinan di semua
dimensi, sesuai dengan definisi nasional.
1.2.1 Proporsi penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan
nasional, menurut jenis kelamin dan kelompok umur
1.2.2 Proporsi laki-laki, perempuan dan anak-anak dari semua usia,
yang hidup dalam kemiskinan dalam berbagai dimensi, sesuai
dengan definisi nasional
1.3 Menerapkan sistem perlindungan sosial nasional yang
tepat bagi semua, dan pada tahun 2030 tercapai
cakupan bermakna bagi kelompok miskin dan rentan.
1.3.1 Proporsi penduduk yang menerima program perlindungan
sosial, menurut jenis kelamin, untuk kategori kelompok anak
berkebutuhan khusus, pengangguran, lansia, penyandang
difabilitas, ibu hamil/melahirkan, korban kecelakaan kerja,
kelompok miskin dan rentan.

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
36
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
1.4 Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua pria dan
wanita, khususnya masyarakat miskin dan rentan,
memiliki hak yang sama terhadap sumber daya
ekonomi, serta akses terhadap pelayanan dasar,
kepemilikan dan kontrol atas tanah dan bentuk lain,
seperti properti, warisan, sumber daya alam, teknologi
baru dan jasa keuangan, termasuk keuangan mikro.
1.4.1 Proporsi penduduk/rumah tangga dengan akses terhadap
pelayanan dasar
1.4.2 Proporsi dari penduduk dewasa yang mendapatkan hak atas
tanah yang didasari oleh dokumen hukum dan yang memiliki
hak atas tanah berdasarkan jenis kelamin dan tipe kepemilikan
1.5 Pada tahun 2030, membangun ketahanan masyarakat
miskin dalam menghadapi situasi rentan, dan
mengurangi kerentanan mereka terhadap kejadian
ekstrem terkait iklim dan guncangan ekonomi, sosial
dan guncangan lingkungan serta bencana.
1.5.1 Jumlah kematian, orang yang hilang, dan terdampak oleh
bencana per 100.000 penduduk
1.5.2 Kerugian ekonomi akibat bencana terhadap GDP global
1.5.3 Jumlah negara yang mempunyai strategi nasional dan daerah
untuk pengurangan risiko bencana
1.a Memastikan mobilisasi sumber daya yang signifikan
dari berbagai sumber, termasuk melalui peningkatan
1.a.1 Proporsi sumber daya yang dialokasikan oleh pemerintah
secara langsung untuk program pemberantasan kemiskinan

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
37
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
kerjasama pembangunan, dalam rangka menyediakan
sarana yang memadai dan terjangkau bagi negara-
negara berkembang, khususnya negara-negara kurang
berkembang, untuk melaksanakan program dan
kebijakan pengentasan kemiskinan di semua dimensi.
1.a.2. Pengeluaran untuk layanan pokok (pendidikan , kesehatan dan
perlindungan sosial) sebagai persentase dari total belanja
pemerintah
1.b Membuat kerangka kebijakan di tingkat nasional,
regional dan internasional, mengacu pada strategi
pembangunan pro-poor dan sensitive gender, untuk
mendukung percepatan investasi dalam tindakan
pemberantasan kemiskinan.
1.b.1 Proporsi pengeluaran rutin dan pembangunan pada sektor-
sektor yang memberi manfaat pada kelompok perempuan,
kelompok miskin dan rentan
2. Menghentikan Kelaparan, Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Nutrisi, serta Mempromosikan Pertanian Berkelanjutan
2.1 Pada tahun 2030, mengakhiri kelaparan dan menjamin
akses bagi semua orang, khususnya orang miskin dan
rentan, termasuk bayi, untuk memperoleh makanan
yang aman, bergizi dan cukup sepanjang tahun.
2.1.1 Prevalensi Kekurangan gizi (PoU)
2.1.2 Prevalensi penduduk dengan kerawanan pangan sedang atau
berat, berdasarkan pada Skala Pengalaman Kerawanan

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
38
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
2.2 Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk kekurangan
gizi, termasuk mencapai target yang disepakati secara
internasional untuk stunting dan wasting pada anak di
bawah usia 5 tahun, dan memenuhi kebutuhan gizi
remaja perempuan, ibu hamil dan menyusui serta
orang tua pada tahun 2025
2.2.1 Prevalensi Stunting (Tinggi Badan/Umur <-2 standar deviasi
dari rata-rata WHO Standar Pertumbuhan Anak) pada anak
usia dibawah 5 tahun
2.2.2 Prevalensi malnutrisi (Berat Badan/Tinggi Badan >+2 or <-2
standar deviasi dari rata-rata WHO Standar Pertumbuhan
Anak) anak pada usia dibawah 5 tahun, berdasarkan tipe
(wasting dan overweight)
2.3 Pada tahun 2030, meningkatkan dua kali lipat
produktivitas pertanian dan pendapatan produsen
makanan skala kecil, khususnya perempuan,
masyarakat adat, keluarga petani, penggembala dan
nelayan, termasuk akses yang aman dan sama
terhadap tanah, sumber daya produktif lainnya dan
input, pengetahuan, jasa keuangan, pasar dan peluang
untuk penambahan nilai, dan pekerjaan non-pertanian.
2.3.1 Nilai produksi per unit tenaga kerja menurut ukuran kelas
pertanian, peternakan, perusahaan kehutanan
2.3.2 Rata-rata pendapatan dari produsen pangan skala kecil
menurut jenis kelamin dan kelompok adat
2.4 Pada tahun 2030, memastikan sistem produksi pangan
yang berkelanjutan dan menerapkan praktek pertanian
2.4.1 Proporsi lahan pertanian yang merupakan praktek pertanian
produktif dan berkelanjutan

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
39
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
yang tangguh untuk meningkatkan produksi dan
produktivitas, serta menjaga ekosistem, memperkuat
kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim, cuaca
ekstrim, kekeringan, banjir dan bencana lainnya serta
semakin meningkatkan tanah dan kualitas tanah.
2.5 Pada tahun 2020, mempertahankan keragaman
genetik benih, tanaman budidaya dan hewan
peliharaan dan spesies liar yang terkait, termasuk
melalui manajemen dan diversifikasi benih serta bank
tanaman di tingkat nasional, regional dan
internasional, serta mendukung akses manfaat yang
adil dan merata dengan adanya pemanfaatan sumber
daya genetik dan pengetahuan tradisional, komitmen
internasional.
2.5.1 Jumlah sumber daya genetik tumbuhan dan hewan untuk
keamanan pangan dan pertanian pada fasilitas konservasi
jangka menengah atau jangka panjang
2.5.2 Proporsi tanaman local dan sejenisnya, diklasifikasikan
menurut tingkat risiko kepunahan: berisiko, tidak berisiko, dan
risiko yang tidak diketahui
2.a Meningkatkan investasi, termasuk melalui peningkatan
kerjasama internasional, infrastruktur pedesaan,
layanan penelitian dan penyuluhan pertanian,
pengembangan teknologi dan bank gen untuk tanaman
2.a.1. Indeks pengeluaran pemerintah untuk pertanian
2.a.2 Total bantuan pembangunan (ODA) dan bantuan lain untuk
sektor pertanian

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
40
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
dan ternak, dalam rangka meningkatkan kapasitas
produktif pertanian di negara-negara berkembang,
khususnya negara-negara kurang berkembang
2.b Mencegah pembatasan perdagangan dan distorsi
dalam pasar pertanian dunia, termasuk melalui
penghapusan segala bentuk subsidi ekspor pertanian
dan semua tindakan ekspor dengan efek setara, sesuai
dengan amanat Doha Development Round
2.b.1. Perkiraan dukungan produsen
2.b.2. Subsidi ekspor pertanian
2.c Mengadopsi langkah-langkah untuk memastikan
berfungsinya pasar komoditas pangan serta
turunannya, dan memfasilitasi akses yang tepat
terhadap informasi pasar, termasuk cadangan pangan,
untuk membatasi volatilitas harga pangan yang
ekstrim.
2.c.1. Indikator anomali harga pangan
3. Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Mempromosikan Kesejahteraan Bagi Semua Penduduk dalam Segala Usia
3.1.1. Rasio kematian ibu

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
41
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
3.1 Pada tahun 2030, mengurangi angka kematian ibu
hingga kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup
3.1.2 Proporsi persalinan oleh tenaga kesehatan terampil
3.2 Pada 2030, mengakhiri kematian bayi dan balita yang
dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha
menurunkan Angka Kematian Neonatal setidaknya
hingga 12 per 1.000 KH dan Angka Kematian Balita 25
per 1.000
3.2.1.Angka kematian anak balita
3.2.2. Angka kematian neonatal
3.3 Pada tahun 2030, mengakhiri epidemi AIDS,
tuberkulosis, malaria, dan penyakit tropis yang
terabaikan serta memerangi hepatitis, penyakit
bersumber air, dan penyakit menular lainnya
3.3.1 Jumlah infeksi baru HIV per 1000 populasi tidak terinfeksi,
menurut kelompok umur, jenis kelamin, populasi kunci.
3.3.2 Kejadian TB per 1,000 orang
3.3.3 Kejadian Malaria per 1,000 orang
3.3.4 Insiden hepatitis B per 100.000 populasi
3.3.5. Jumlah orang yang memerlukan intervensi terhadap penyakit
tropis yang terabaikan (KUSTA)

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
42
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
3.3.5. Jumlah orang yang memerlukan intervensi terhadap penyakit
tropis yang terabaikan (FILARIASIS)
3.4 Pada tahun 2030, mengurangi sepertiga angka
kematian dini akibat dari penyakit tidak menular (NCD),
melalui pencegahan dan pengobatan, serta
mempromosikan kesehatan mental dan kesejahteraan
3.4.1. Kematian akibat penyakit jantung, kanker, diabetes, atau
penyakit pernapasan kronis
3.4.2. Angka Kematian dari Percobaan Bunuh Diri
3.5 Memperkuat pencegahan dan pengobatan
penyalahgunaan zat, termasuk penyalahgunaan
narkotika dan penggunaan berbahaya alkohol
3.5.1. Cakupan intervensi pengobatan (farmakologi, psikososial,
rehabilitasi dan layanan pasca intervensi) bagi gangguan
penyalahgunaan zat
3.5.2. Penggunaan berbahaya dari alkohol , ditetapkan sesuai
dengan konteks nasional sebagai konsumsi alkohol per kapita
(usia 15 tahun ke atas) dalam satu tahun kalender di liter
alkohol murni
3.6 Pada tahun 2020, mengurangi separuh kematian global
dan cedera dari kecelakaan jalan lalu lintas
3.6.1 Angka kematian akibat cedera fatal kecelakaan lalu lintas

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
43
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
3.7 Pada tahun 2030, menjamin akses universal terhadap
layanan kesehatan seksual dan reproduksi, termasuk
keluarga berencana, informasi dan pendidikan, dan
integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan
program nasional
3.7.1 Proporsi wanita usia reproduksi (usia 15-49) yang memiliki
kebutuhan keluarga berencana/alat kontrasepsi, cara modern
3.7.2 Angka kelahiran remaja (usia 10-14 ; usia 15-19) per 1.000
perempuan dalam kelompok usia tersebut
3.8 Mencapai universal health coverage, termasuk
perlindungan risiko keuangan, akses kepada pelayanan
kesehatan dasar berkualitas dan akses kepada obat-
obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif, dan
berkualitas bagi semua orang
3.8.1 Cakupan pelayanan kesehatan esensial (didefinisikan sebagai
rata-rata cakupan intervensi yang dapat dilacak termasuk
reproduksi, ibu, bayi baru lahir, dan kesehatan anak, penyakit
menular, penyakit tidak menular, kapasitas layanan serta
akses untuk penduduk secara umum dan penduduk kurang
beruntung)
3.8.2 Jumlah penduduk yang dicakup asuransi kesehatan atau sistem
kesehatan masyarakat per 1000 penduduk.
3.9 Pada tahun 2030, secara bermakna mengurangi jumlah
kematian dan kesakitan akibat dari bahan kimia
3.9.1 Angka kematian dikaitkan dengan rumah tangga dan kondisi
polusi udara

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
44
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
berbahaya,serta polusi dan kontaminasi udara, air, dan
tanah
3.9.2 Angka kematian akibat air yang tercemar, sanitasi buruk, dan
kurang higienis (WASH yang tidak aman)
3.9.3 Angka kematian yang disebabkan oleh keracunan yang tidak
disengaja
3.a Memperkuat pelaksanaan FCTC WHO di seluruh negara
secara tepat
3.a.1. Prevalensi usia (standardisasi) pengguna tembakau (merokok)
saat ini diantara populasi usia 15 tahun ke atas
3.b Mendukung penelitian dan pengembangan vaksin dan
obat penyakit menular maupun tidak menular yang
sangat berpengaruh terhadap negara-negara
berkembang, menyediakan akses obat dan vaksin dasar
yang terjangkau, sesuai Doha Declaration tentang
TRIPS Agreement and Public Health, yang menegaskan
hak negara berkembang untuk menggunakan secara
penuh ketentuan-ketentuan dalam Kesepakatan atas
Aspek-Aspek terkait Perdagangan pada Hak Properti
Intelektual terkait keleluasaan untuk melindungi
3.b.1 Proporsi populasi dengan akses ke obat-obatan dan vaksin yang
terjangkau secara berkelanjutan
3.b.2 Total ODA untuk penelitian kedokteran dan sektor kesehatan
dasar

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
45
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
kesehatan masyarakat, dan pada khususnya,
menyediakan akses obat bagi semua orang.
3.c Meningkatkan pembiayaan kesehatan dan pengadaan,
pengembangan, pelatihan, dan penyimpanan tenaga
kesehatan secara bermakna di negara-negara
berkembang, khususnya negara-negara kurang
berkembang
3.c.1 Kepadatan dan distribusi tenaga kesehatan
3.d Memperkuat kapasitas semua negara, khususnya
negara-negara berkembang dalam hal peringatan dini,
pengurangan risiko dan manajemen risiko kesehatan
nasional dan global
3.d.1. IHR terkait kemampuan dan kesiapsiagaan untuk menghadapi
kedaruratan kesehatan
3.1 Pada tahun 2030, mengurangi angka kematian ibu
hingga kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup
3.1.1. Rasio kematian ibu
3.1.2 Proporsi persalinan oleh tenaga kesehatan terampil
3.2 Pada 2030, mengakhiri kematian bayi dan balita yang
dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha
menurunkan Angka Kematian Neonatal setidaknya
3.2.1.Angka kematian anak balita
3.2.2. Angka kematian neonatal

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
46
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
hingga 12 per 1.000 KH dan Angka Kematian Balita 25
per 1.000
3.3 Pada tahun 2030, mengakhiri epidemi AIDS,
tuberkulosis, malaria, dan penyakit tropis yang
terabaikan serta memerangi hepatitis, penyakit
bersumber air, dan penyakit menular lainnya
3.3.1 Jumlah infeksi baru HIV per 1000 populasi tidak terinfeksi,
menurut kelompok umur, jenis kelamin, populasi kunci.
3.3.2 Kejadian TB per 1,000 orang
3.3.3 Kejadian Malaria per 1,000 orang
3.3.4 Insiden hepatitis B per 100.000 populasi
3.3.5. Jumlah orang yang memerlukan intervensi terhadap penyakit
tropis yang terabaikan (KUSTA)
3.3.5. Jumlah orang yang memerlukan intervensi terhadap penyakit
tropis yang terabaikan (FILARIASIS)
3.4 Pada tahun 2030, mengurangi sepertiga angka
kematian dini akibat dari penyakit tidak menular (NCD),
melalui pencegahan dan pengobatan, serta
mempromosikan kesehatan mental dan kesejahteraan
3.4.1. Kematian akibat penyakit jantung, kanker, diabetes, atau
penyakit pernapasan kronis
3.4.2. Angka Kematian dari Percobaan Bunuh Diri

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
47
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
3.5 Memperkuat pencegahan dan pengobatan
penyalahgunaan zat, termasuk penyalahgunaan
narkotika dan penggunaan berbahaya alkohol
3.5.1. Cakupan intervensi pengobatan (farmakologi, psikososial,
rehabilitasi dan layanan pasca intervensi) bagi gangguan
penyalahgunaan zat
3.5.2. Penggunaan berbahaya dari alkohol , ditetapkan sesuai
dengan konteks nasional sebagai konsumsi alkohol per kapita
(usia 15 tahun ke atas) dalam satu tahun kalender di liter
alkohol murni
3.6 Pada tahun 2020, mengurangi separuh kematian global
dan cedera dari kecelakaan jalan lalu lintas
3.6.1 Angka kematian akibat cedera fatal kecelakaan lalu lintas
3.7 Pada tahun 2030, menjamin akses universal terhadap
layanan kesehatan seksual dan reproduksi, termasuk
keluarga berencana, informasi dan pendidikan, dan
integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan
program nasional
3.7.1 Proporsi wanita usia reproduksi (usia 15-49) yang memiliki
kebutuhan keluarga berencana/alat kontrasepsi, cara modern
3.7.2 Angka kelahiran remaja (usia 10-14 ; usia 15-19) per 1.000
perempuan dalam kelompok usia tersebut
3.8 Mencapai universal health coverage, termasuk
perlindungan risiko keuangan, akses kepada pelayanan
kesehatan dasar berkualitas dan akses kepada obat-
3.8.1 Cakupan pelayanan kesehatan esensial (didefinisikan sebagai
rata-rata cakupan intervensi yang dapat dilacak termasuk
reproduksi, ibu, bayi baru lahir, dan kesehatan anak, penyakit

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
48
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif, dan
berkualitas bagi semua orang
menular, penyakit tidak menular, kapasitas layanan serta
akses untuk penduduk secara umum dan penduduk kurang
beruntung)
3.8.2 Jumlah penduduk yang dicakup asuransi kesehatan atau sistem
kesehatan masyarakat per 1000 penduduk.
3.9 Pada tahun 2030, secara bermakna mengurangi jumlah
kematian dan kesakitan akibat dari bahan kimia
berbahaya,serta polusi dan kontaminasi udara, air, dan
tanah
3.9.1 Angka kematian dikaitkan dengan rumah tangga dan kondisi
polusi udara
3.9.2 Angka kematian akibat air yang tercemar, sanitasi buruk, dan
kurang higienis (WASH yang tidak aman)
3.9.3 Angka kematian yang disebabkan oleh keracunan yang tidak
disengaja
3.a Memperkuat pelaksanaan FCTC WHO di seluruh negara
secara tepat
3.a.1. Prevalensi usia (standardisasi) pengguna tembakau (merokok)
saat ini diantara populasi usia 15 tahun ke atas
3.b Mendukung penelitian dan pengembangan vaksin dan
obat penyakit menular maupun tidak menular yang
3.b.1 Proporsi populasi dengan akses ke obat-obatan dan vaksin yang
terjangkau secara berkelanjutan

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
49
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
sangat berpengaruh terhadap negara-negara
berkembang, menyediakan akses obat dan vaksin dasar
yang terjangkau, sesuai Doha Declaration tentang
TRIPS Agreement and Public Health, yang menegaskan
hak negara berkembang untuk menggunakan secara
penuh ketentuan-ketentuan dalam Kesepakatan atas
Aspek-Aspek terkait Perdagangan pada Hak Properti
Intelektual terkait keleluasaan untuk melindungi
kesehatan masyarakat, dan pada khususnya,
menyediakan akses obat bagi semua orang.
3.b.2 Total ODA untuk penelitian kedokteran dan sektor kesehatan
dasar
3.c Meningkatkan pembiayaan kesehatan dan pengadaan,
pengembangan, pelatihan, dan penyimpanan tenaga
kesehatan secara bermakna di negara-negara
berkembang, khususnya negara-negara kurang
berkembang
3.c.1 Kepadatan dan distribusi tenaga kesehatan
3.d Memperkuat kapasitas semua negara, khususnya
negara-negara berkembang dalam hal peringatan dini,
3.d.1. IHR terkait kemampuan dan kesiapsiagaan untuk menghadapi
kedaruratan kesehatan

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
50
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
pengurangan risiko dan manajemen risiko kesehatan
nasional dan global
4. Menjamin Kualitas Pendidikan yang Inklusif dan Merata serta Mempromosikan Kesempatan Belajar Sepanjang Hayat bagi
Semua
4.1 Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua anak
perempuan dan anak laki-laki menyelesaikan
pendidikan dasar dan menengah tanpa dipungut biaya,
adil, dan berkualitas, yang mengarah pada
pembelajaran yang relevan dan efektif
4.1.1. Proporsi anak-anak/anak muda: (a) pada tingkat 2/3, (b)
tingkat akhir SD/kelas 6, (c) tingkat akhir SMP/kelas 3 yang
mencapai standar kemampuan minimum dalam: (i) membaca,
(ii) matematika, menurut jenis kelamin
4.2 Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua anak
perempuan dan anak laki-laki memiliki akses terhadap
perkembangan anak usia dini yang berkualitas,
perawatan dan pendidikan anak usia dini, sehingga
mereka siap untuk menempuh pendidikan dasar
4.2.1. Proporsi anak usia di bawah 5 tahun yang berkembang dengan
baik dalam bidang kesehatan, pembelajaran, dan psikososial,
menurut jenis kelamin
4.2.2 Tingkat partisipasi dalam pembelajaran yang teroganisir (satu
tahun sebelum usia sekolah dasar), menurut jenis kelamin

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
51
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
4.3 Pada tahun 2030, menjamin akses yang sama bagi
semua wanita dan pria, terhadap pendidikan teknis,
kejuruan dan tersier yang berkualitas dan terjangkau,
termasuk universitas
4.3.1. Tingkat partisipasi remaja dan dewasa dalam pendidikan dan
pelatihan formal dan non formal dalam 12 bulan terakhir,
menurut jenis kelamin
4.4 Pada tahun 2030, Peningkatan secara bermakna
jumlah remaja dan orang dewasa yang memiliki
keterampilan yang relevan, termasuk keterampilan
teknis dan kejuruan, untuk pekerjaan, pekerjaan yang
layak dan kewirausahaan
4.4.1. Proporsi remaja/dewasa dengan keterampilan teknologi
informasi dan komputer (TIK) menurut tipe keterampilan
4.5 Pada tahun 2030, menghilangkan disparitas gender
dalam pendidikan, dan menjamin akses yang sama
untuk semua tingkat pendidikan dan pelatihan
kejuruan, bagi masyarakat rentan termasuk
penyandang cacat, masyarakat adat, dan anak-anak
dalam kondisi rentan
4.5.1 Indeks paritas (perempuan/laki-laki, urban/rural, sosek kuintil
bawah/atas, kelompok masyarakat adat dan korban konflik,
sesuai ketersediaan data)

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
52
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
4.6 Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua remaja
dan proporsi kelompok dewasa tertentu, baik laki-laki
dan perempuan, mampu membaca dan menghitung
4.6.1. Persentase remaja/dewasa pada kelompok usia tertentu,
paling tidak mahir/mampu pada level tertentu dalam
keterampilan (i) membaca dan (ii) menghitung, menurut jenis
kelami
4.7 Pada tahun 2030, memastikan semua peserta didik
memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk mempromosikan pembangunan
berkelanjutan, termasuk antara lain pendidikan untuk
pembangunan berkelanjutan dan gaya hidup yang
berkelanjutan, hak asasi manusia, kesetaraan gender,
promosi budaya damai dan non-kekerasan,
kewarganegaraan global dan menghargai
keanekaragaman budaya dan kontribusi budaya untuk
pembangunan berkelanjutan
4.7.1 Pengarusutamaan pada semua jenjeng pendidikan, (i)
pendidikan kewargaan dunia, (ii) pendidikan untuk
pembangunan berkelanjutan termasuk kesetaraan gender dan
hak asasi manusia pada (a) kebijakan pendidikan nasional, (b)
kurikulum, (c) pendidikan guru, (d) penilaian siswa.
4.a Membangun dan meningkatkan fasilitas pendidikan
yang ramah anak, penyandang cacat dan gender, serta
memberikan lingkungan belajar yang aman, anti
kekerasan, inklusif dan efektif bagi semua
4.a.1 Proporsi sekolah dengan akses ke: (a) listrik (b) internet untuk
tujuan pengajaran, (c) computer untuk tujuan pengajaran, (d)
infrastruktur dan materi memadai bagi siswa difabel, (e) air
minum layak, (f) fasilitas sanitasi dasar per jenis kelamin, (g)

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
53
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
fasilitas cuci tangan (terdiri air, sanitasi, dan higienis bagi
semua (WASH), definisi indikator)
4.b Pada tahun 2020, Secara bermakna menumbuhkan
secara global, jumlah beasiswa bagi negara
berkembang, khususnya negara LDCs, SIDS dan negara-
negara Afrika, untuk mendaftar di pendidikan tinggi,
termasuk pelatihan kejuruan, TIK, teknis, program
teknik dan ilmiah, di negara maju dan negara
berkembang lainnya
4.b.1 Volume/jumlah aliran ODA untuk beasiswa menurut sector
dan tipe studi
4.c Pada tahun 2030, Secara bermakna meningkatkan
pasokan guru yang berkualitas, termasuk melalui
kerjasama internasional untuk pelatihan guru di
negara-negara berkembang, khususnya LDCs dan SIDS
4.c.1 Proporsi guru di: (a) TK, (b) SD, (c) SMP, (d) SMA, yang telah
menerima setidaknya pelatihan pre-service dan in-service
yang diperlukan untuk mengajar pada tingkat relevan di
negara tertentu
5. Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Semua Perempuan dan Anak Perempuan
5.1 Mengakhiri segala bentuk diskriminasi terhadap
perempuan dan anak perempuan dimanapun
5.1.1 Apakah ada atau tidak kebijakan untuk promosi, pelaksanaan,
dan pemantauan keseteraan dan non diskriminasi
berdasarkan jenis kelamin?

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
54
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
5.2 Menghapuskan segala bentuk kekerasan terhadap
perempuan dan gadis di ruang publik dan swasta,
termasuk perdagangan manusia dan seksual, dan
berbagia jenis eksploitasi
5.2.1 Proporsi perempuan yang pernah berpasangan (usia 15-49)
dan anak perempuan berusia 15 tahun ke atas mengalami
kekerasan fisik, seksual, atau psikologis oleh pasangan atau
mantan pasangan, dalam 12 bulan terakhir, berdasarkan
bentuk kekerasan dan umur
5.2.2 Proporsi perempuan dan anak perempuan usia 15 tahun ke
atas mengalami kekerasan seksual oleh orang lain selain
pasangan, dalam 12 bulan terakhir, menurut kelompok umur
dan tempat kejadian
5.3 Menghilangkan semua praktek-praktek berbahaya,
seperti pernikahan dini dan paksa serta sunat
perempuan
5.3.1 Proporsi wanita umur 20-24 tahun yang berstatus kawin atau
berstatus hidup bersama sebelum berusia 15 tahun dan
sebelum berusia 18 tahun
5.3.2 Persentase anak perempuan dan wanita berusia 15-49 tahun
yang telah menjalani FGM/C, menurut kelompok umur

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
55
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
5.4 Mengenali dan menilai pekerjaan rumah tangga
melalui penyediaan pelayanan publik , infrastruktur
dan kebijakan perlindungan sosial , dan promosi
tanggung jawab bersama dalam rumah tangga dan
keluarga secara tepat
5.4.1 Proporsi waktu yang dihabiskan untuk pekerjaan rumah tangga
dan perawatan, berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur,
dan lokasi
5.5 Menjamin partisipasi penuh dan efektif dari
perempuan, dan kesempatan yang sama untuk
kepemimpinan di semua tingkat pengambilan
keputusan di kehidupan politik, ekonomi, dan publik
5.5.1. Proporsi kursi yang diduduki perempuan di parlemen di tingkat
pusat dan pemerintah daerah
5.5.2. Proporsi perempuan yang berada di posisi managerial
5.6 Memastikan akses universal terhadap kesehatan
seksual dan reproduksi, dan hak reproduksi yang
disepakati sesuai dengan Program Aksi ICPD dan
Beijing platform for Action serta dokumen-dokumen
hasil konvensi lainnya
5.6.1. Proporsi perempuan usia 15-49 tahun yang membuat
keputusan sendiri terkait hubungan seksual, penggunaan
kontrasepsi, dan pelayanan kesehatan reproduksi
5.6.2. Jumlah negara yang memiliki undang-undang dan peraturan
yang menjamin akses perempuan usia 15-49 tahun untuk
pelayanan, informasi, dan pendidikan terkait kesehatan
seksual dan reproduksi

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
56
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
5.a Melakukan reformasi untuk memberikan perempuan
hak yang sama terhadap sumber daya ekonomi , serta
akses ke kepemilikan dan kontrol atas tanah dan
bentuk-bentuk lain dari properti , jasa keuangan ,
warisan dan sumber daya alam, sesuai dengan hukum
nasional.
5.a.1. (a) Proporsi total petani dengan tanah yang dimiliki atau
dikuasai berdasarkan jenis kelamin ; dan (b) porsi perempuan
di antara pemilik atau pewaris lahan pertanian, menurut jenis
kepemilikan
5.a.2. Proporsi negara dengan kerangka hukum (termasuk hukum
adat) yang menjamin persamaan hak perempuan untuk
kepemilikan tanah dan/atau hak kontrol
5.b Meningkatkan penggunaan teknologi yang memadai,
khususnya teknologi informasi dan komunikasi untuk
mempromosikan pemberdayaan perempuan
5.b.1 Proporsi individu yang memiliki telepon genggam, menurut
jenis kelamin
5.c Mengadopsi dan memperkuat kebijakan dan
perundang-undangan berlaku untuk promosi
kesetaraan gender dan pemberdayaan semua
perempuan dan anak perempuan di semua tingkatan
5.c.1. Proporsi negara dengan sistem untuk melacak dan membuat
alokasi umum untuk kesetaraan gender dan pemberdayaan
perempuan
6. Menjamin Ketersediaan dan Manajemen Air Bersih serta Sanitasi yang Berkelanjutan untuk Semua

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
57
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
6.1 Pada tahun 2030, mencapai akses universal dan
merata terhadap air minum yang aman dan terjangkau
bagi semua
6.1.1. Proporsi populasi yang memiliki akses terhadap layanan
sumber air minum layak
6.2 Pada tahun 2030, mencapai akses terhadap sanitasi
dan kebersihan yang memadai dan merata bagi semua,
dan menghentikan praktik buang air besar di tempat
terbuka, memberikan perhatian khusus pada
kebutuhan perempuan dan anak perempuan serta
kelompok masyarakat rentan
6.2.1. Proporsi populasi yang memiliki akses terhadap layanan
sanitasi dasar, termasuk fasilitas cuci tangan dengan sabun
dan air
6.3 Pada tahun 2030, meningkatkan kualitas air dengan
mengurangi polusi, menghilangkan dumping dan
meminimalkan pelepasan material dan bahan kimia
berbahaya, mengurangi separuh proporsi air limbah
yang tidak diolah, dan meningkatkan daur ulang serta
penggunaan kembali barang daur ulang yang aman
secara global
6.3.1. Proporsi air limbah yang diolah dengan aman
6.3.2. Proporsi sumber mata air dengan kondisi kualitas yang baik

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
58
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
6.4 Pada tahun 2030, secara bermakna meningkatkan
efisiensi penggunaan air di semua sektor, dan
menjamin keberlanjutan penggunaan dan pasokan air
tawar untuk mengatasi kelangkaan air, dan secara
bermakna mengurangi jumlah orang yang menderita
akibat kelangkaan air
6.4.1. Perubahan dalam penggunaan air yang efisien dari waktu ke
waktu
6.4.2. (level of water stress) Ketersediaan air berdasarkan kebutuhan
standar.
6.5 Pada tahun 2030, menerapkan pengelolaan sumber
daya air terpadu di semua tingkatan, termasuk melalui
kerjasama lintas batas yang tepat
6.5.1. Tingkat pelaksanaan manajemen sumber daya air terpadu (0-
100)
6.5.2 Proporsi wilayah cekungan lintas batas dengan pengaturan
operasional untuk kerja sama air
6.6 Pada tahun 2020, melindungi dan merestorasi sumber
daya air pada ekosistem, termasuk pegunungan, hutan,
lahan basah, sungai, dan danau
6.6.1. Perubahan sumber daya air pada ekosistem dari waktu ke
waktu

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
59
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
6.a Pada tahun 2030, memperluas kerjasama dan
dukungan internasional dalam hal pembangunan
kapasitas bagi negara-negara berkembang, dalam
program dan kegiatan terkait air dan sanitasi, termasuk
pemanenan air, desalinasi, efisiensi air, pengolahan air
limbah, daur ulang dan teknologi daur ulang
6.a.1.Jumlah ODA terkait air dan sanitasi yang menjadi bagian
rencana belanja pemerintah
6.b Mendukung dan memperkuat partisipasi masyarakat
lokal dalam meningkatkan pengelolaan air dan sanitasi
6.b.1. Proporsi unit pemerintah lokal yang menerbitkan dan
melaksanakan kebijakan dan prosedur terkait partisipasi
masyarakat dalam pengelolaan air dan sanitasi
6.1 Pada tahun 2030, mencapai akses universal dan
merata terhadap air minum yang aman dan terjangkau
bagi semua
6.1.1. Proporsi populasi yang memiliki akses terhadap layanan
sumber air minum layak
6.2 Pada tahun 2030, mencapai akses terhadap sanitasi dan
kebersihan yang memadai dan merata bagi semua, dan
menghentikan praktik buang air besar di tempat
terbuka, memberikan perhatian khusus pada
6.2.1. Proporsi populasi yang memiliki akses terhadap layanan
sanitasi dasar, termasuk fasilitas cuci tangan dengan sabun
dan air

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
60
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
kebutuhan perempuan dan anak perempuan serta
kelompok masyarakat rentan
6.3 Pada tahun 2030, meningkatkan kualitas air dengan
mengurangi polusi, menghilangkan dumping dan
meminimalkan pelepasan material dan bahan kimia
berbahaya, mengurangi separuh proporsi air limbah
yang tidak diolah, dan meningkatkan daur ulang serta
penggunaan kembali barang daur ulang yang aman
secara global
6.3.1. Proporsi air limbah yang diolah dengan aman
6.3.2. Proporsi sumber mata air dengan kondisi kualitas yang baik
6.4 Pada tahun 2030, secara bermakna meningkatkan
efisiensi penggunaan air di semua sektor, dan
menjamin keberlanjutan penggunaan dan pasokan air
tawar untuk mengatasi kelangkaan air, dan secara
bermakna mengurangi jumlah orang yang menderita
akibat kelangkaan air
6.4.1. Perubahan dalam penggunaan air yang efisien dari waktu ke
waktu
6.4.2. (level of water stress) Ketersediaan air berdasarkan kebutuhan
standar.
6.5.1. Tingkat pelaksanaan manajemen sumber daya air terpadu (0-
100)

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
61
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
6.5 Pada tahun 2030, menerapkan pengelolaan sumber
daya air terpadu di semua tingkatan, termasuk melalui
kerjasama lintas batas yang tepat
6.5.2 Proporsi wilayah cekungan lintas batas dengan pengaturan
operasional untuk kerja sama air
6.6 Pada tahun 2020, melindungi dan merestorasi sumber
daya air pada ekosistem, termasuk pegunungan, hutan,
lahan basah, sungai, dan danau
6.6.1. Perubahan sumber daya air pada ekosistem dari waktu ke
waktu
6.a Pada tahun 2030, memperluas kerjasama dan
dukungan internasional dalam hal pembangunan
kapasitas bagi negara-negara berkembang, dalam
program dan kegiatan terkait air dan sanitasi, termasuk
pemanenan air, desalinasi, efisiensi air, pengolahan air
limbah, daur ulang dan teknologi daur ulang
6.a.1. Jumlah ODA terkait air dan sanitasi yang menjadi bagian
rencana belanja pemerintah
6.b Mendukung dan memperkuat partisipasi masyarakat
lokal dalam meningkatkan pengelolaan air dan sanitasi
6.b.1. Proporsi unit pemerintah lokal yang menerbitkan dan
melaksanakan kebijakan dan prosedur terkait partisipasi
masyarakat dalam pengelolaan air dan sanitasi

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
62
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
7. Menjamin Akses Energi yang Terjangkau, Handal, Berkelanjutan dan Modern Untuk Semua
7.1 Pada tahun 2030, memastikan akses universal terhadap
layanan energi yang terjangkau, handal, dan modern
7.1.1 Proporsi penduduk dengan akses terhadap listrik
7.1.2 Proporsi penduduk dengan sumber energi utama pada
teknologi dan bahan bakar yang bersih
7.2 Pada tahun 2030, meningkat secara substansial pangsa
energi terbarukan dalam bauran energi global
7.2.1 Pangsa energi terbarukan dalam total konsumsi energi final
7.3 Pada tahun 2030, melakukan perbaikan efisiensi energy
di tingkat global sebanyak dua kali lipat
7.3.1 Intensitas energi diukur dengan energi primer dan PDB
7.A Pada tahun 2030, memperkuat kerjasama internasional
untuk memfasilitasi akses pada teknologi dan riset
energi bersih, termasuk energi terbarukan, efisiensi
energi, canggih, teknologi bahan bakar fosil lebih
bersih, dan mempromosikan investasi di bidang
infrastruktur energi dan teknologi energi bersih
7.a.1 Termobilisasikan dana per tahun (US $) mulai tahun 2020
Akuntabel menuju komitmen US $ 100 miliar

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
63
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
7.B Pada tahun 2030, memperluas infrastruktur dan
meningkatkan teknologi untuk penyediaan layanan
energi modern dan berkelanjutan bagi semua negara-
negara berkembang, khususnya negara kurang
berkembang, negara berkembang pulau kecil dan
negara berkembang terkurung daratan, sesuai dengan
kebutuhan dukungan program masing-masing
7.b.1 Proporsi nilai investasi efisiensi energi terhadap PDB dan
jumlah transfer dana investasi luar negeri langsung (FDI) untuk
infrastruktur dan teknologi pelayanan pembangunan
berkelanjutan
7.1 Pada tahun 2030, memastikan akses universal terhadap
layanan energi yang terjangkau, handal, dan modern
7.1.1 Proporsi penduduk dengan akses terhadap listrik
7.1.2 Proporsi penduduk dengan sumber energi utama pada
teknologi dan bahan bakar yang bersih
7.2 Pada tahun 2030, meningkat secara substansial pangsa
energi terbarukan dalam bauran energi global
7.2.1 Pangsa energi terbarukan dalam total konsumsi energi final
7.3 Pada tahun 2030, melakukan perbaikan efisiensi energy
di tingkat global sebanyak dua kali lipat
7.3.1 Intensitas energi diukur dengan energi primer dan PDB
7.A Pada tahun 2030, memperkuat kerjasama internasional
untuk memfasilitasi akses pada teknologi dan riset
7.a.1 Termobilisasikan dana per tahun (US $) mulai tahun 2020
Akuntabel menuju komitmen US $ 100 miliar

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
64
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
energi bersih, termasuk energi terbarukan, efisiensi
energi, canggih, teknologi bahan bakar fosil lebih
bersih, dan mempromosikan investasi di bidang
infrastruktur energi dan teknologi energi bersih
7.B Pada tahun 2030, memperluas infrastruktur dan
meningkatkan teknologi untuk penyediaan layanan
energi modern dan berkelanjutan bagi semua negara-
negara berkembang, khususnya negara kurang
berkembang, negara berkembang pulau kecil dan
negara berkembang terkurung daratan, sesuai dengan
kebutuhan dukungan program masing-masing
7.b.1 Proporsi nilai investasi efisiensi energi terhadap PDB dan
jumlah transfer dana investasi luar negeri langsung (FDI) untuk
infrastruktur dan teknologi pelayanan pembangunan
berkelanjutan
7.1 Pada tahun 2030, memastikan akses universal terhadap
layanan energi yang terjangkau, handal, dan modern
7.1.1 Proporsi penduduk dengan akses terhadap listrik
7.1.2 Proporsi penduduk dengan sumber energi utama pada
teknologi dan bahan bakar yang bersih
7.2 Pada tahun 2030, meningkat secara substansial pangsa
energi terbarukan dalam bauran energi global
7.2.1 Pangsa energi terbarukan dalam total konsumsi energi final

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
65
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
7.3 Pada tahun 2030, melakukan perbaikan efisiensi energy
di tingkat global sebanyak dua kali lipat
7.3.1 Intensitas energi diukur dengan energi primer dan PDB
7.A Pada tahun 2030, memperkuat kerjasama internasional
untuk memfasilitasi akses pada teknologi dan riset
energi bersih, termasuk energi terbarukan, efisiensi
energi, canggih, teknologi bahan bakar fosil lebih
bersih, dan mempromosikan investasi di bidang
infrastruktur energi dan teknologi energi bersih
7.a.1 Termobilisasikan dana per tahun (US $) mulai tahun 2020
Akuntabel menuju komitmen US $ 100 miliar
7.B Pada tahun 2030, memperluas infrastruktur dan
meningkatkan teknologi untuk penyediaan layanan
energi modern dan berkelanjutan bagi semua negara-
negara berkembang, khususnya negara kurang
berkembang, negara berkembang pulau kecil dan
negara berkembang terkurung daratan, sesuai dengan
kebutuhan dukungan program masing-masing
7.b.1 Proporsi nilai investasi efisiensi energi terhadap PDB dan
jumlah transfer dana investasi luar negeri langsung (FDI) untuk
infrastruktur dan teknologi pelayanan pembangunan
berkelanjutan

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
66
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
8. Mempromosikan Keberlanjutan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan, Kesempatan Kerja yang Produktif
dan Menyeluruh, serta Pekerjaan yang Layak Bagi Semua
8.1 Mempertahankan pertumbuhan ekonomi per kapita
sesuai dengan kondisi nasional dan, khususnya,
setidaknya 7 persen pertumbuhan produk domestik
bruto per tahun di negara-negara kurang berkembang
8.1.1 Pertumbuhan PDB riil per kapita per tahun
8.2 Mencapai tingkat produktivitas ekonomi yang lebih
tinggi, melalui diversifikasi, peningkatan dan inovasi
teknologi, termasuk fokus pada peningkatan nilai
tambah tinggi dan sektor padat karya
8.2. Tingkat pertumbuhan PDB riil per orang yang bekerja
8.3 Mempromosikan kebijakan pembangunan yang
mendukung kegiatan produktif, penciptaan lapangan
kerja yang layak, kewirausahaan, kreativitas dan
inovasi, dan mendorong formalisasi dan pertumbuhan
usaha mikro, kecil dan menengah, termasuk melalui
akses pada layanan keuangan
8.3.1. Proporsi lapangan kerja informal sektor non-pertanian,
berdasarkan jenis kelamin

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
67
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
8.4 Meningkatkan secara progresif, hingga 2030, efisiensi
sumber daya global dalam konsumsi dan produksi,
serta usaha untuk melepaskaitan pertumbuhan
ekonomi dari degradasi lingkungan, sesuai dengan
kerangka 10-tahun dari program untuk konsumsi dan
produksi berkelanjutan, dengan negara-negara maju
menjadi panutan
8.4.1 Jejak Material (MF) dan Jejak Material per kapita, per PDB
8.4.2 Konsumsi material domestik (DMC) dan DMC per kapita,
terhadap PDB
8.5 Pada tahun 2030, memberikan pekerjaan penuh dan
produktif yang layak bagi semua wanita dan pria,
termasuk bagi orang-orang muda dan penyandang
disabilitas, dan upah yang sama untuk pekerjaan yang
sama nilainya kelamin, kelompok umur, dan
penyandang disabilitas
8.5.1 Upah rata-rata per jam pekerja perempuan dan laki-laki
berdasarkan jabatan (okupasi), kelompok umur, dan
penyandang disabilitas
8.5.2 Tingkat pengangguran terbuka berdasarkan jenis
8.6 Pada tahun 2020, secara substansial mengurangi
proporsi pemuda yang tidak bekerja, tidak menempuh
pendidikan atau tidak mengikuti pelatihan
8.6.1. Persentase pemuda (15-24) yang sedang tidak sekolah,
bekerja, atau mengikuti pelatihan (NEET)

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
68
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
8.7 Mengambil tindakan segera dan efektif untuk
menjamin pelarangan dan penghapusan bentuk-
bentuk pekerjaan tidak tepat bagi anak, memberantas
kerja paksa, dan pada tahun 2025, menghapuskan
pekerja anak dalam segala bentuknya, termasuk
perekrutan dan penggunaan tentara anak
8.7.1. Persentase dan jumlah anak usia 5-17 tahun, yang bekerja,
dibedakan berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur
(dibedakan berdasarkan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk
untuk anak)
8.8 Melindungi hak-hak buruh dan mempromosikan
lingkungan kerja yang aman bagi semua pekerja,
termasuk pekerja migran, khususnya pekerja migran
perempuan, dan mereka yang terlibat dalam pekerjaan
berbahaya
8.8.1. Tingkat frekuensi kecelakaan kerja fatal dan non-fatal,
berdasarkan jenis kelamin dan status migran
8.8.2. Peningkatan kepatuhan atas hak-hak pekerja (kebebasan
berserikat dan perundingan kolektif) berdasarkan sumber
tekstual ILO dan peraturan perundang-undangan negara
terkait
8.9 Pada tahun 2030, menyusun dan melaksanakan
kebijakan untuk mempromosikan pariwisata
8.9.1 Kontribusi pariwisata terhadap PDB dan tingkat pertumbuhan
pariwisata

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
69
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
berkelanjutan yang menciptakan lapangan kerja dan
mempromosikan budaya dan produk lokal
8.9.2 Jumlah pekerja pada industri pariwisata dalam proporsi
terhadap total pekerja dan tingkat pertumbuhan pekerja,
menurut jenis kelamin
8.10 Memperkuat kapasitas lembaga keuangan domestik
untuk mendorong dan memperluas akses ke
perbankan, asuransi dan jasa keuangan untuk semua
masyarakat
8.10.1 Jumlah cabang bank umum dan ATM per 100.000 jumlah
orang dewasa
8.10.2 Proporsi kepemilikan rekening bank orang dewasa (15 tahun
dan lebih) atau lembaga keuangan lain atau dengan pelayanan
jasa keuangan bergerak
8.a Meningkatkan bantuan untuk mendukung perdagangan
bagi negara berkembang, terutama negara kurang
berkembang, termasuk melalui Kerangka Terpadu
untuk dukungan Teknis Peningkatan Perdagangan bagi
Negara Kurang Berkembang
8.a.1 Bantuan untuk komitmen perdagangan dan pencairan
pendanaan
8.b Pada tahun 2020, mengembangkan dan
mengoperasionalkan strategi global untuk
8.b.1 Total pengeluaran pemerintah dalam program perlindungan
sosial dan ketenagakerjaan dalam Proporsi terhadap anggaran
nasional dan PDB

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
70
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
ketenagakerjaan pemuda dan menerapkan Pakta Kerja
Global dari Organisasi Perburuhan Internasional (ILO)
8.1 Mempertahankan pertumbuhan ekonomi per kapita
sesuai dengan kondisi nasional dan, khususnya,
setidaknya 7 persen pertumbuhan produk domestik
bruto per tahun di negara-negara kurang berkembang
8.1.1 Pertumbuhan PDB riil per kapita per tahun
8.2 Mencapai tingkat produktivitas ekonomi yang lebih
tinggi, melalui diversifikasi, peningkatan dan inovasi
teknologi, termasuk fokus pada peningkatan nilai
tambah tinggi dan sektor padat karya
8.2. Tingkat pertumbuhan PDB riil per orang yang bekerja
8.3 Mempromosikan kebijakan pembangunan yang
mendukung kegiatan produktif, penciptaan lapangan
kerja yang layak, kewirausahaan, kreativitas dan
inovasi, dan mendorong formalisasi dan pertumbuhan
usaha mikro, kecil dan menengah, termasuk melalui
akses pada layanan keuangan
8.3.1. Proporsi lapangan kerja informal sektor non-pertanian,
berdasarkan jenis kelamin
8.4.1 Jejak Material (MF) dan Jejak Material per kapita, per PDB

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
71
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
8.4 Meningkatkan secara progresif, hingga 2030, efisiensi
sumber daya global dalam konsumsi dan produksi,
serta usaha untuk melepaskaitan pertumbuhan
ekonomi dari degradasi lingkungan, sesuai dengan
kerangka 10-tahun dari program untuk konsumsi dan
produksi berkelanjutan, dengan negara-negara maju
menjadi panutan
8.4.2 Konsumsi material domestik (DMC) dan DMC per kapita,
terhadap PDB
8.5 Pada tahun 2030, memberikan pekerjaan penuh dan
produktif yang layak bagi semua wanita dan pria,
termasuk bagi orang-orang muda dan penyandang
disabilitas, dan upah yang sama untuk pekerjaan yang
sama nilainya kelamin, kelompok umur, dan
penyandang disabilitas
8.5.1 Upah rata-rata per jam pekerja perempuan dan laki-laki
berdasarkan jabatan (okupasi), kelompok umur, dan
penyandang disabilitas
8.5.2 Tingkat pengangguran terbuka berdasarkan jenis
8.6 Pada tahun 2020, secara substansial mengurangi
proporsi pemuda yang tidak bekerja, tidak menempuh
pendidikan atau tidak mengikuti pelatihan
8.6.1. Persentase pemuda (15-24) yang sedang tidak sekolah,
bekerja, atau mengikuti pelatihan (NEET)

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
72
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
8.7 Mengambil tindakan segera dan efektif untuk
menjamin pelarangan dan penghapusan bentuk-
bentuk pekerjaan tidak tepat bagi anak, memberantas
kerja paksa, dan pada tahun 2025, menghapuskan
pekerja anak dalam segala bentuknya, termasuk
perekrutan dan penggunaan tentara anak
8.7.1. Persentase dan jumlah anak usia 5-17 tahun, yang bekerja,
dibedakan berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur
(dibedakan berdasarkan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk
untuk anak)
8.8 Melindungi hak-hak buruh dan mempromosikan
lingkungan kerja yang aman bagi semua pekerja,
termasuk pekerja migran, khususnya pekerja migran
perempuan, dan mereka yang terlibat dalam pekerjaan
berbahaya
8.8.1. Tingkat frekuensi kecelakaan kerja fatal dan non-fatal,
berdasarkan jenis kelamin dan status migran
8.8.2. Peningkatan kepatuhan atas hak-hak pekerja (kebebasan
berserikat dan perundingan kolektif) berdasarkan sumber
tekstual ILO dan peraturan perundang-undangan negara
terkait
8.9 Pada tahun 2030, menyusun dan melaksanakan
kebijakan untuk mempromosikan pariwisata
8.9.1 Kontribusi pariwisata terhadap PDB dan tingkat pertumbuhan
pariwisata

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
73
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
berkelanjutan yang menciptakan lapangan kerja dan
mempromosikan budaya dan produk lokal
8.9.2 Jumlah pekerja pada industri pariwisata dalam proporsi
terhadap total pekerja dan tingkat pertumbuhan pekerja,
menurut jenis kelamin
8.10 Memperkuat kapasitas lembaga keuangan domestik
untuk mendorong dan memperluas akses ke
perbankan, asuransi dan jasa keuangan untuk semua
masyarakat
8.10.1 Jumlah cabang bank umum dan ATM per 100.000 jumlah
orang dewasa
8.10.2 Proporsi kepemilikan rekening bank orang dewasa (15 tahun
dan lebih) atau lembaga keuangan lain atau dengan pelayanan
jasa keuangan bergerak
8.a Meningkatkan bantuan untuk mendukung
perdagangan bagi negara berkembang, terutama
negara kurang berkembang, termasuk melalui
Kerangka Terpadu untuk dukungan Teknis Peningkatan
Perdagangan bagi Negara Kurang Berkembang
8.a.1 Bantuan untuk komitmen perdagangan dan pencairan
pendanaan
8.b Pada tahun 2020, mengembangkan dan
mengoperasionalkan strategi global untuk
8.b.1 Total pengeluaran pemerintah dalam program perlindungan
sosial dan ketenagakerjaan dalam Proporsi terhadap anggaran
nasional dan PDB

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
74
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
ketenagakerjaan pemuda dan menerapkan Pakta Kerja
Global dari Organisasi Perburuhan Internasional (ILO)
9. Membangun Infrastruktur yang Tangguh, Mempromosikan Industri yang Inklusif dan Berkelanjutan serta Mendorong
Inovasi
9.1 Mengembangkan kualitas, kehandalan,
keberkelanjutan dan ketangguhan infrastruktur,
termasuk infrastruktur regional dan lintas batas, untuk
mendukung pembangunan ekonomi dan kesejahteraan
manusia, dengan fokus pada akses yang terjangkau dan
merata bagi semua
9.1.1 Pangsa populasi penduduk desa yang tinggal dalam jarak 2 km
terhadap jalan yang layak
9.1.2 Jumlah penumpang dan volume pengangkutan, menurut jenis
transportasi
9.2 Mempromosikan industrialisasi inklusif dan
berkelanjutan, dan pada tahun 2030, secara signifikan
meningkatkan pangsa tenaga kerja dan produk
domestik bruto industri, sejalan dengan kondisi
nasional, dan setidaknya dua kali lipat di negara kurang
berkembang
9.2.1 Proporsi nilai tambah manufaktur terhadap PDB dan per kapita
9.2.2 Proporsi tenaga kerja manufaktur terhadap total tenaga kerja
9.3.1 Proporsi industri kecil terhadap total nilai tambah industri

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
75
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
9.3 Meningkatkan akses industri dan perusahaan skala
kecil, khususnya di negara berkembang, terhadap jasa
keuangan, termasuk kredit terjangkau, dan
mengintegrasikan ke dalam rantai nilai dan pasar
9.3.2 Proporsi industri kecil dengan pinjaman atau kredit
9.4 Pada tahun 2030, meningkatkan infrastruktur dan
retrofit industri agar dapat berkelanjutan, dengan
peningkatan efisiensi penggunaan sumberdaya dan
adopsi teknologi dan proses industri yang bersih dan
ramah lingkungan, semua negara mengambil tindakan
sesuai dengan kemampuan masing-masing
9.4.1 Emisi CO2 dari peningkatan nilai tambah per unit
9.5 Memperkuat riset ilmiah, meningkatkan kapabilitas
teknologi sektor industri di semua negara, terutama
negara-negara berkembang, termasuk pada tahun
2030, mendorong inovasi dan secara substansial
meningkatkan jumlah pekerja penelitian dan
pengembangan per 1 juta orang dan meningkatkan
pembelanjaan publik dan swasta untuk penelitian dan
pengembangan
9.5.1 Proporsi pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan
terhadap PDB
9.5.2 Jumlah peneliti (ekuivalen penuh waktu) per satu juta
penduduk

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
76
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
9.a Memfasilitasi pembangunan infrastruktur yang
berkelanjutan dan tangguh di negara berkembang,
melalui peningkatan keuangan, teknologi dan
dukungan teknis bagi negara-negara Afrika, negara-
negara kurang berkembang, negara-negara
berkembang terkurung daratan dan negara-negara
pulau kecil
9.a.1 Total dukungan resmi internasional (bantuan resmi
pembangunan ditambah aliran bantuan resmi lainya) untuk
infrastruktur
9.b Mendukung pengembangan teknologi domestik, riset
dan inovasi di negara-negara berkembang, termasuk
dengan memastikan lingkungan kebijakan yang
kondusif, antara lain untuk diversifikasi industri dan
peningkatan nilai tambah komoditas
9.b.1 Proporsi nilai tambah teknologi menengah dan tinggi terhadap
total nilai tambah
9.c Secara signifikan meningkatkan akses terhadap
teknologi informasi dan komunikasi, dan
mengusahakan penyediaan akses universasl dan
terjangkau Internet di negara-negara kurang
berkembang pada tahun 2020
9.c.1 Proporsi dari penduduk terjangkau jaringan seluler (mobile),
menurut teknologi

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
77
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
9.1 Mengembangkan kualitas, kehandalan, keberkelanjutan
dan ketangguhan infrastruktur, termasuk infrastruktur
regional dan lintas batas, untuk mendukung
pembangunan ekonomi dan kesejahteraan manusia,
dengan fokus pada akses yang terjangkau dan merata
bagi semua
9.1.1 Pangsa populasi penduduk desa yang tinggal dalam jarak 2 km
terhadap jalan yang layak
9.1.2 Jumlah penumpang dan volume pengangkutan, menurut jenis
transportasi
9.2 Mempromosikan industrialisasi inklusif dan
berkelanjutan, dan pada tahun 2030, secara signifikan
meningkatkan pangsa tenaga kerja dan produk
domestik bruto industri, sejalan dengan kondisi
nasional, dan setidaknya dua kali lipat di negara kurang
berkembang
9.2.1 Proporsi nilai tambah manufaktur terhadap PDB dan per kapita
9.2.2 Proporsi tenaga kerja manufaktur terhadap total tenaga kerja
9.3 Meningkatkan akses industri dan perusahaan skala
kecil, khususnya di negara berkembang, terhadap jasa
keuangan, termasuk kredit terjangkau, dan
mengintegrasikan ke dalam rantai nilai dan pasar
9.3.1 Proporsi industri kecil terhadap total nilai tambah industri
9.3.2 Proporsi industri kecil dengan pinjaman atau kredit

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
78
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
9.4 Pada tahun 2030, meningkatkan infrastruktur dan
retrofit industri agar dapat berkelanjutan, dengan
peningkatan efisiensi penggunaan sumberdaya dan
adopsi teknologi dan proses industri yang bersih dan
ramah lingkungan, semua negara mengambil tindakan
sesuai dengan kemampuan masing-masing
9.4.1 Emisi CO2 dari peningkatan nilai tambah per unit
9.5 Memperkuat riset ilmiah, meningkatkan kapabilitas
teknologi sektor industri di semua negara, terutama
negara-negara berkembang, termasuk pada tahun
2030, mendorong inovasi dan secara substansial
meningkatkan jumlah pekerja penelitian dan
pengembangan per 1 juta orang dan meningkatkan
pembelanjaan publik dan swasta untuk penelitian dan
pengembangan
9.5.1 Proporsi pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan
terhadap PDB
9.5.2 Jumlah peneliti (ekuivalen penuh waktu) per satu juta
penduduk
9.a Memfasilitasi pembangunan infrastruktur yang
berkelanjutan dan tangguh di negara berkembang,
melalui peningkatan keuangan, teknologi dan
dukungan teknis bagi negara-negara Afrika, negara-
9.a.1 Total dukungan resmi internasional (bantuan resmi
pembangunan ditambah aliran bantuan resmi lainya) untuk
infrastruktur

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
79
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
negara kurang berkembang, negara-negara
berkembang terkurung daratan dan negara-negara
pulau kecil
9.b Mendukung pengembangan teknologi domestik, riset
dan inovasi di negara-negara berkembang, termasuk
dengan memastikan lingkungan kebijakan yang
kondusif, antara lain untuk diversifikasi industri dan
peningkatan nilai tambah komoditas
9.b.1 Proporsi nilai tambah teknologi menengah dan tinggi terhadap
total nilai tambah
9.c Secara signifikan meningkatkan akses terhadap
teknologi informasi dan komunikasi, dan
mengusahakan penyediaan akses universasl dan
terjangkau Internet di negara-negara kurang
berkembang pada tahun 2020
9.c.1 Proporsi dari penduduk terjangkau jaringan seluler (mobile),
menurut teknologi
9.1 Mengembangkan kualitas, kehandalan, keberkelanjutan
dan ketangguhan infrastruktur, termasuk infrastruktur
regional dan lintas batas, untuk mendukung
pembangunan ekonomi dan kesejahteraan manusia,
9.1.1 Pangsa populasi penduduk desa yang tinggal dalam jarak 2 km
terhadap jalan yang layak
9.1.2 Jumlah penumpang dan volume pengangkutan, menurut jenis
transportasi

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
80
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
dengan fokus pada akses yang terjangkau dan merata
bagi semua
9.2 Mempromosikan industrialisasi inklusif dan
berkelanjutan, dan pada tahun 2030, secara signifikan
meningkatkan pangsa tenaga kerja dan produk
domestik bruto industri, sejalan dengan kondisi
nasional, dan setidaknya dua kali lipat di negara kurang
berkembang
9.2.1 Proporsi nilai tambah manufaktur terhadap PDB dan per kapita
9.2.2 Proporsi tenaga kerja manufaktur terhadap total tenaga kerja
9.3 Meningkatkan akses industri dan perusahaan skala
kecil, khususnya di negara berkembang, terhadap jasa
keuangan, termasuk kredit terjangkau, dan
mengintegrasikan ke dalam rantai nilai dan pasar
9.3.1 Proporsi industri kecil terhadap total nilai tambah industri
9.3.2 Proporsi industri kecil dengan pinjaman atau kredit
9.4 Pada tahun 2030, meningkatkan infrastruktur dan
retrofit industri agar dapat berkelanjutan, dengan
peningkatan efisiensi penggunaan sumberdaya dan
adopsi teknologi dan proses industri yang bersih dan
9.4.1 Emisi CO2 dari peningkatan nilai tambah per unit

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
81
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
ramah lingkungan, semua negara mengambil tindakan
sesuai dengan kemampuan masing-masing
9.5 Memperkuat riset ilmiah, meningkatkan kapabilitas
teknologi sektor industri di semua negara, terutama
negara-negara berkembang, termasuk pada tahun
2030, mendorong inovasi dan secara substansial
meningkatkan jumlah pekerja penelitian dan
pengembangan per 1 juta orang dan meningkatkan
pembelanjaan publik dan swasta untuk penelitian dan
pengembangan
9.5.1 Proporsi pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan
terhadap PDB
9.5.2 Jumlah peneliti (ekuivalen penuh waktu) per satu juta
penduduk
9.a Memfasilitasi pembangunan infrastruktur yang
berkelanjutan dan tangguh di negara berkembang,
melalui peningkatan keuangan, teknologi dan
dukungan teknis bagi negara-negara Afrika, negara-
negara kurang berkembang, negara-negara
berkembang terkurung daratan dan negara-negara
pulau kecil
9.a.1 Total dukungan resmi internasional (bantuan resmi
pembangunan ditambah aliran bantuan resmi lainya) untuk
infrastruktur

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
82
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
9.b Mendukung pengembangan teknologi domestik, riset
dan inovasi di negara-negara berkembang, termasuk
dengan memastikan lingkungan kebijakan yang
kondusif, antara lain untuk diversifikasi industri dan
peningkatan nilai tambah komoditas
9.b.1 Proporsi nilai tambah teknologi menengah dan tinggi terhadap
total nilai tambah
9.c Secara signifikan meningkatkan akses terhadap
teknologi informasi dan komunikasi, dan
mengusahakan penyediaan akses universasl dan
terjangkau Internet di negara-negara kurang
berkembang pada tahun 2020
9.c.1 Proporsi dari penduduk terjangkau jaringan seluler (mobile),
menurut teknologi
10. Mengurangi Kesenjangan di Dalam Negara dan Antar Negara
10.1 Pada tahun 2030, secara progresif mencapai dan
mempertahankan pertumbuhan pendapatan penduduk
yang berada dibawah 40% dari populasi pada tingkat
yang lebih tinggi dari rata-rata nasional
10.1.1 Pertumbuhan pengeluaran atau pendapatan per kapita
diantara penduduk yang berada di bawah 40 persen dan
terhadap total penduduk

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
83
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
10.2 Pada tahun 2030, memberdayakan dan
mempromosikan inklusivitas sosial, ekonomi dan
politik pada semua, terlepas dari usia, jenis kelamin,
difabilitas, ras, etnis, asal, agama atau kemampuan
ekonomi atau status lainnya
10.2.1 Proporsi populasi dengan median pendapatan di bawah 50
persen, terpilah oleh kelompok usia, jenis kelamin dan para
penyandang difabilitas
10.3 Memastikan kesempatan yang sama dan mengurangi
kesenjangan dari hasil, termasuk dengan menghapus
hukum, kebijakan dan praktik yang diskriminatif, dan
mempromosikan legislasi, kebijakan dan tindakan yang
tepat
10.3.1 Proporsi penduduk yang melaporkan merasa
didiskriminasikan atau dilecehkan dalam kurun 12 bulan
terakhir atas dasar larangan diskriminasi sesuai hukum
internasional hak asasi manusia
10.4 Mengadopsi kebijakan, terutama kebijakan fiskal, upah
dan perlindungan sosial, serta secara progresif
mencapai kesetaraan yang lebih besar
10.4.1 Proporsi upah dan subsidi perlindungan sosial dari pemberi
kerja terhadap PDB
10.5 Memperbaiki regulasi dan pengawasan pasar
keuangan global serta kelembagaannya, dan
memperkuat pelaksanaan regulasinya
10.5.1 Financial Soundness Indicator

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
84
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
10.6 Memastikan peningkatan representasi dan suara bagi
negara-negara berkembang dalam pengambilan
keputusan di lembaga-lembaga ekonomi dan keuangan
internasional, dalam rangka untuk membentuk
kelembagaan yang lebih efektif, kredibel, akuntabel
dan terlegitimasi
10.6.1 Proporsi anggota dan hak suara negara-negara berkembang
di organisasi internasional
10.7 Memfasilitasi migrasi dan mobilitas manusia yang
teratur, aman, berkala dan bertanggung jawab,
termasuk melalui penerapan kebijakan migrasi yang
terencana dan dikelola dengan baik
10.7.1 Proporsi biaya rekrutmen yang ditanggung pekerja terhadap
pendapatan tahunan di negara tujuan
10.7.2 Jumlah negara yang mengimplementasikan kebijakan migran
dengan baik
10.a Menerapkan prinsip perlakuan khusus dan berbeda
bagi negara-negara berkembang, khususnya negara-
negara yang kurang berkembang, sesuai dengan
kesepakatan Organisasi Perdagangan Dunia
10.a.1 Besaran nilai tarif yang diberlakukan untuk mengimpor dari
negara kurang berkembang/berkembang dengan tarif nol
persen
10.b Mendorong bantuan pembangunan resmi dan arus
keuangan, termasuk investasi asing secara langsung,
untuk negara-negara yang paling membutuhkan,
10.b.1 Total aliran sumberdaya yang masuk untuk pembangunan,
terpilah berdasarkan negara-negara penerima dan donor serta

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
85
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
terutama negara-negara kurang berkembang, negara-
negara Afrika, negara berkembang pulau kecil dan
negara-negara terkurung daratan, sesuai dengan
rencana dan program nasional mereka
jenis aliran (misalnya: bantuan pembangunan resmi, investasi
asing langsung, serta aliran yang lain)
10.c Pada tahun 2030, mengurangi biaya transaksi remitansi
hingga menjadi kurang dari 3 persen, dan
menghilangkan koridor remitansi dengan biaya yang
lebih tinggi dari 5 persen
10.c.1 Proporsi biaya remitansi dari jumlah yang dikirimkan
11. Membangun Kota dan Permukiman yang Inklusif, Aman Tangguh dan Berkelanjutan
11.1 Pada tahun 2030, menjamin akses bagi semua
terhadap perumahan yang layak, aman, terjangkau,
dan pelayanan dasar permukiman, serta menata
kawasan kumuh
11.1.1 Proporsi populasi penduduk urban yang tinggal di daerah kumuh, pemukiman liar atau rumah yang tak layak
11.2 Pada tahun 2030, menyediakan akses pada sistem
transportasi yang aman, terjangkau, mudah diakses
dan berkelanjutan untuk semua, meningkatkan
keselamatan jalan, terutama dengan memperluas
11.2.1 Proporsi populasi yang mendapatkan akses yang nyaman
pada transportasi publik, terpilah menurut kelompok usia,
jenis kelamin dan penyandang disabilitas

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
86
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
jangkauan transportasi umum, dengan memberi
perhatian khusus pada kebutuhan mereka yang rentan,
wanita, anak-anak, penyandang disabilitas dan orang
tua
11.3 Pada tahun 2030 meningkatkan urbanisasi yang
inklusif dan berkelanjutan serta meningkatkan
kapasitas partisipasi, serta perencanaan dan
penanganan permukiman yang berkelanjutan dan
terintegrasi
11.3.1 Rasio laju peningkatan konsumsi tanah dengan laju
pertumbuhan penduduk
11.3.2 Proporsi kota dengan struktur partisipasi langsung
masyarakat sipil dalam perencanaan dan manajemen kota
yang berlangsung secara ajeg dan demokratis
11.4 Memperkuat upaya untuk melindungi dan menjaga
warisan budaya dan alam dunia
11.4.1 Jumlah belanja (publik dan swasta) per kapita yang
diperuntukkan preservasi, perlindungan, dan konservasi pada
semua warisan budaya dan alam, menurut jenis warisan
(budaya, alam, terpadu, destinasi Pusat Warisan Dunia),
tingkat pemerintahan (nasional, regional dan lokal), jenis
belanja (belanja operasional atau investasi) dan tipe
pembiayaan swasta (donasi non tunai, swasta nir profit,
sponsor)

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
87
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
11.5 Pada tahun 2030, secara signifikan mengurangi jumlah
kematian dan jumlah orang terdampak, dan secara
substansial mengurangi kerugian ekonomi relatif
terhadap PDB global yang disebabkan oleh bencana,
termasuk bencana yang berhubungan dengan air,
dengan fokus pada melindungi orang miskin dan orang-
orang dalam situasi rentan
11.5.1 Jumlah kematian, orang hilang dan terluka karena bencana
per 100 ribu orang
11.5.2 Kerugian ekonomi langsung akibat bencana terhadap global
PDB, termasuk kerusakan infrastruktur vital dan tidak
berfungsinya layanan dasar
11.6 Pada tahun 2030, mengurangi dampak lingkungan
perkotaan per kapita yang merugikan, termasuk
dengan memberi perhatian khusus pada kualitas udara
dan penanganan sampah kota
11.6.1 Proporsi limbah padat perkotaan yang dikumpulkan dan
dikelola dengan baik
11.6.2 Rata-rata tahunan materi partikulat halus (PM2.5 dan PM10)
di perkotaan (dibobotkan jumlah penduduk)
11.7 Pada tahun 2030, menyediakan ruang publik dan ruang
terbuka hijau yang aman, inklusif dan mudah dijangkau
terutama untuk perempuan dan anak, manula dan
penyandang difabilitas
11.7.1 Rata-rata share ruang terbuka untuk semua, terpilah dari
kelompok usia, jenis kelamin dan penyandang disabilitas
11.7.2 Proporsi korban yang mengalami kekerasan atau pelecehan
seksual, menurut pelaku kejahatan dan tempat kejadian (12
bulan terakhir)

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
88
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
11.a Mendukung hubungan ekonomi, sosial dan lingkungan
antara urban, pinggiran kota, dan perdesaan, dengan
memperkuat perencanaan pembangunan nasional dan
daerah
11.a.1 Proporsi penduduk yang tinggal di kota yang melaksanakan
perencanaan regional dan kota terintegrasi dengan proyeksi
populasi dan sumber daya
11.b Pada tahun 2020, meningkatkan secara substansial
jumlah kota dan permukiman yang mengadopsi dan
mengimplementasi kebijakan dan perencanaan yang
terintegrasi melalui penyertaan, efisiensi sumber daya,
mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim,
ketahanan terhadap bencana, serta mengembangkan
dan mengimplementasikan penanganan holistik risiko
bencana di semua lini, sesuai dengan Sendai
Framework untuk pengurangan risiko bencana 2015-
2030
11.b.1 Proporsi pemerintah daerah yang menyusun kebijakan dan
dan strategi pengurangan resiko dan ketahanan bencana
selaras dengan Sendai Framework untuk pengurangan risiko
bencana 2015-2030
11.b.2 Jumlah negara yang memiliki strategi pengurangan resiko
bencana
11.c Memberikan dukungan kepada negara-negara kurang
berkembang, melalui bantuan keuangan dan teknis,
dalam membangun bangunan yang berkelanjutan dan
tangguh, dengan memanfaatkan bahan lokal
11.c.1 Proporsi dukungan finansial yang dialokasikan pada konstruksi
dan perbaikan dengan sumberdaya yang efisien, berkelanjutan
dan berketahanan memanfaatkan bahan lokal

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
89
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
Goal 12: Menjamin Pola Produksi dan Konsumsi yang Berkelanjutan
12.1 Melaksanakan Kerangka Kerja 10 Tahun Program
(10YFP) untuk Pola Konsumsi dan Produksi
Berkelanjutan, melalui tindakan semua negara
dipimpin negara-negara maju, dengan
mempertimbangkan pembangunan dan kapasitas
negara-negara berkembang
12.1 Melaksanakan Kerangka Kerja 10 Tahun Program (10YFP) untuk
Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan, melalui tindakan
semua negara dipimpin negara-negara maju, dengan
mempertimbangkan pembangunan dan kapasitas negara-
negara berkembang
12.2 Pada tahun 2030 telah mencapai pengelolaan
berkelanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam
secara efisien
12.2 Pada tahun 2030 telah mencapai pengelolaan berkelanjutan
dan pemanfaatan sumber daya alam secara efisien
12.3 Pada tahun 2030 menyeimbangkan limbah pangan per
kapita global di tingkat ritel dan konsumen dan
mengurangi kehilangan makanan sepanjang rantai
produksi dan pasokan termasuk kehilangan saat pasca
panen
12.3 Pada tahun 2030 menyeimbangkan limbah pangan per kapita
global di tingkat ritel dan konsumen dan mengurangi
kehilangan makanan sepanjang rantai produksi dan pasokan
termasuk kehilangan saat pasca panen
12.4 Pada tahun 2020 mencapai pengelolaan bahan kimia
dan semua jenis limbah secara ramah lingkungan
12.4 Pada tahun 2020 mencapai pengelolaan bahan kimia dan semua
jenis limbah secara ramah lingkungan melalui siklus hidupnya,

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
90
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
melalui siklus hidupnya, sesuai kerangka kerja
internasional yang disepakati dan secara signifikan
mengurangi pencemaran udara, air dan tanah untuk
meminimalkan dampak buruk terhadap kesehatan
manusia dan lingkungan
sesuai kerangka kerja internasional yang disepakati dan secara
signifikan mengurangi pencemaran udara, air dan tanah untuk
meminimalkan dampak buruk terhadap kesehatan manusia
dan lingkungan
12.5 Pada tahun 2030, secara substansial mengurangi
produksi limbah melalui pencegahan, pengurangan,
daur ulang, dan penggunaan kembali
12.5 Pada tahun 2030, secara substansial mengurangi produksi
limbah melalui pencegahan, pengurangan, daur ulang, dan
penggunaan kembali
12.6 Mendorong perusahaan, terutama perusahaan besar
dan transnasional, untuk mengadopsi praktek-praktek
berkelanjutan dan mengintegrasikan informasi
keberlanjutan dalam siklus pelaporan mereka
12.6 Mendorong perusahaan, terutama perusahaan besar dan
transnasional, untuk mengadopsi praktek-praktek
berkelanjutan dan mengintegrasikan informasi keberlanjutan
dalam siklus pelaporan mereka
12.7 Mempromosikan praktek pengadaan publik yang
berkelanjutan, sesuai dengan kebijakan dan prioritas
nasional
12.7 Mempromosikan praktek pengadaan publik yang
berkelanjutan, sesuai dengan kebijakan dan prioritas nasional

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
91
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
12.8 Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua orang
memiliki informasi yang relevan dan kesadaran
terhadap pembangunan berkelanjutan dan gaya hidup
yang selaras dengan alam
12.8 Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua orang memiliki
informasi yang relevan dan kesadaran terhadap pembangunan
berkelanjutan dan gaya hidup yang selaras dengan alam
12.a Mendukungan negara-negara berkembang untuk
memperkuat kapasitas ilmu pengetahuan dan
teknologi mereka untuk bergerak ke arah pola
konsumsi dan produksi yang lebih berkelanjutan
12.a Mendukungan negara-negara berkembang untuk memperkuat
kapasitas ilmu pengetahuan dan teknologi mereka untuk
bergerak ke arah pola konsumsi dan produksi yang lebih
berkelanjutan
12.b Mengembangkan dan menerapkan perangkat untuk
memantau dampak pembangunan berkelanjutan
dalam pariwisata berkelanjutan yang menciptakan
lapangan kerja dan mempromosikan budaya dan
produk lokal
12.b Mengembangkan dan menerapkan perangkat untuk
memantau dampak pembangunan berkelanjutan dalam
pariwisata berkelanjutan yang menciptakan lapangan kerja
dan mempromosikan budaya dan produk lokal
12.c Merasionalisasi subsidi bahan bakar fosil tidak efisien
yang mendorong pemborosan konsumsi dengan
menghilangkan distorsi pasar, sesuai dengan keadaan
nasional, termasuk dengan restrukturisasi pajak dan
12.c Merasionalisasi subsidi bahan bakar fosil tidak efisien yang
mendorong pemborosan konsumsi dengan menghilangkan
distorsi pasar, sesuai dengan keadaan nasional, termasuk
dengan restrukturisasi pajak dan penghapusan secara

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
92
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
penghapusan secara bertahap jika ada subsidi
berbahaya , yang dicerminkan oleh dampak
lingkungannya, dengan sepenuhnya memperhitungkan
kebutuhan dan kondisi khusus negara-negara
berkembang dan meminimalkan dampak negatif yang
bisa terjadi pada pembangunannya dengan cara yang
melindungi rakyat miskin dan masyarakat yang
terkena dampak
bertahap jika ada subsidi berbahaya , yang dicerminkan oleh
dampak lingkungannya, dengan sepenuhnya
memperhitungkan kebutuhan dan kondisi khusus negara-
negara berkembang dan meminimalkan dampak negatif yang
bisa terjadi pada pembangunannya dengan cara yang
melindungi rakyat miskin dan masyarakat yang terkena
dampak
Goal 13: Membuat langkah segera untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya
13.1 Memperkuat kapasitas ketahanan dan adaptasi
terhadap bahaya terkait iklim dan bencana alam di
semua negara;
13.1.1 Jumlah negara yang memiliki strategi pengurangan risiko
bencana nasional dan lokal
13.1.2 Jumlah orang meninggal, hilang dan terkena dampak bencana
per 100.000 orang
13.2 Mengintegrasikan tindakan antisipasi perubahan iklim
ke dalam kebijakan, strategi dan perencanaan nasional;
13.2.1 Jumlah negara yang telah mengkomunikasikan pembentukan
atau operasionalisasi kebijakan/strategi /rencana terpadu
guna meningkatkan kemampuan mereka untuk beradaptasi
terhadap dampak negatif perubahan iklim, dan membantu

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
93
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
ketahanan iklim dan pembangunan rendah emisi gas rumah
kaca dengan cara yang tidak tidak mengancam produksi
pangan (termasuk rencana adaptasi nasional, berdasarkan
kontribusi nasional, komunikasi nasional, pembaharuan
laporan dua tahunan atau lainnya)
13.3 Mengembangkan pendidikan, meningkatkan
kesadaran, serta kapasitas orang dan kelembagaan
pada mitigasi, adaptasi, pengurangan dampak dan
peringatan dini perubahan ikim
13.3.1 Jumlah negara yang telah mengitegrasikan mitigasi, adaptasi,
pengurangan dampak dan peringatan dini ke dalam kurikulum
sekolah dasar, sekolah menengah dan PT
13.3.2 Jumlah negara yang telah mengkomunikasikan penguatan
kapasitas kelembagaan, sistem dan individu untuk
melaksanakan adaptasi, mitigasi dan transfer teknologi, serta
kegiatan pembangunan
13.a Melaksanakan komitmen negara maju pada Konvensi
Perubahan Iklim PBB (UNFCCC) untuk tujuan mobilisasi
dana bersama sebesar 100 milyar USD per tahun pada
tahun 2020 dari semua sumber terkait kebutuhan
negara berkembang dalam konteks kegiatan mitigasi
13.a.1 Mobilisasi sejumlah dana (USD) per tahun mulai tahun 2020
secara akuntabel mencapai komitmen sebesar 100 milyar USD

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
94
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
dan transparansi yang berarti dalam pelaksanaan dan
operasionalisasi secara penuh melalui kapitalisasi Dana
Iklim Hijau (Green Climate Fund) sesegera mungkin
13.b Mempromosikan mekanisme untuk meningkatkan
kapasitas perencanaan dan pengelolaan yang efektif
terkait perubahan iklim di negara-negara kurang
berkembang , termasuk fokus pada perempuan,
generasi muda, serta masyarakat lokal dan marjinal.
13.b.1 Jumlah negara-negara kurang berkembang dan negara
berkembang kepulauan kecil yang menerima dukungan khusus
dan sejumlah dukungan, termasuk keuangan, teknologi dan
peningkatan kapasitas, untuk mekanisme peningkatan
kapasitas dalam perencanaan dan pengelolaan yang efektif
terkait perubahan iklim, termasuk fokus pada perempuan,
generasi muda, serta masyarakat lokal dan marjinal
14. Melakukan konservasi dan pemanfaatan sumber daya laut, samudera dan maritim untuk pembangunan yang berkelanjutan
14.1 Pada tahun 2025, mencegah dan secara signifikan
mengurangi semua jenis pencemaran laut, khususnya
dari kegiatan berbasis lahan, termasuk sampah laut
dan polusi nutrisi
14.1.1 Indeks Eutrofikasi Pesisir (ICEP) dan Kepadatan Sampah Plastik
Terapung
14.2 Pada tahun 2020, mengelola dan melindungi
ekosistem laut dan pesisir secara berkelanjutan untuk
14.2.1 Proporsi Zona Ekonomi Eksklusif nasional yang dikelola
menggunakan pendekatan berbasis ekosistem

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
95
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
menghindari dampak buruk yang signifikan, termasuk
dengan memperkuat ketahanannya, dan melakukan
restorasi untuk mewujudkan lautan yang sehat dan
produktif
14.3 Meminimalisasi dan mengatasi dampak pengasaman
laut, termasuk melalui peningkatan kerjasama ilmiah di
semua tingkatan
14.3.1 Rata-rata keasaman laut (pH) yang diukur pada jaringan
stasiun sampling yang disetujui dan memadai
14.4 Pada tahun 2020, secara efektif mengatur pemanenan
dan menghentikan penangkapan ikan yang berlebihan,
penangkapan ikan ilegal dan praktek penangkapan ikan
yang merusak dan melaksanakan rencana pengelolaan
berbasis ilmu pengetahuan, dalam rangka untuk
memulihkan stok ikan secara layak dalam waktu
singkat, setidaknya ke tingkat produksi maksimum yang
lestari sesuai karakteristik biologisnya
14.4.1 Proporsi stok ikan dalam tingkat biologis berkelanjutan
14,5 Pada tahun 2020, melakukan konservasi setidaknya 10
persen dari wilayah pesisir dan laut, konsisten dengan
14.5.1 Cakupan kawasan konservasi laut

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
96
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
hukum nasional dan internasional dan berdasarkan
informasi ilmiah terbaik yang tersedia
14,6 Pada tahun 2020, melarang bentuk-bentuk subsidi
perikanan tertentu yang berkontribusi terhadap
kelebihan kapasitas dan overfishing, menghilangkan
subsidi yang berkontribusi terhadap penangkapan ikan
yang ilegal, tidak dilaporkan dan tidak diatur (IUU) dan
menahan jenis subsidi baru, mengakui bahwa
perlakuan khusus dan berbeda yang tepat dan efektif
untuk negara berkembang dan setidaknya negara
kurang berkembang harus menjadi bagian integral dari
negosiasi subsidi perikanan pada Organisasi
Perdagangan Dunia
14.6.1 Kemajuan negara-negara di tingkat pelaksanaan instrumen
internasional yang bertujuan untuk memerangi penangkapan
ikan yang ilegal, tidak dilaporkan dan tidak diatur (IUU)
14.7 Pada tahun 2030, meningkatkan manfaat ekonomi bagi
negara-negara berkembang kepulauan kecil dan
negara-negara kurang berkembang dari pemanfaatan
berkelanjutan sumber daya laut, termasuk melalui
14.7.1 Perikanan berkelanjutan sebagai persentase dari PDB pada
negara-negara berkembang kepulauan kecil, negara-negara
kurang berkembang dan semua negara

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
97
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
pengelolaan perikanan, budidaya dan pariwisata secara
berkelanjutan
14.a Meningkatkan pengetahuan ilmiah, mengembangkan
kapasitas penelitian dan transfer teknologi kelautan,
dengan mempertimbangkan Komisi Kelautan Antar
Negara untuk Pedoman dan Kriteria dalam Transfer
Teknologi Kelautan, dalam rangka meningkatkan
kesehatan laut dan meningkatkan kontribusi
keanekaragaman hayati laut untuk pembangunan
negara-negara berkembang, khususnya negara-negara
berkembang kepulauan kecil dan negara-negara
kurang berkembang
14.a.1 Proporsi dari total anggaran penelitian yang dialokasikan
untuk penelitian di bidang teknologi kelautan
14.b Menyediakan akses untuk buruh nelayan skala kecil
terhadap sumber daya laut dan pasar
14.b.1 Kemajuan oleh negara-negara di tingkat penerapan dari
kerangka hukum/regulasi/kebijakan/kelembagaan yang
mengakui dan melindungi hak akses untuk perikanan skala
kecil

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
98
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
14.c Meningkatkan konservasi dan pemanfaatan
berkelanjutan dari lautan dan sumber dayanya dengan
menerapkan hukum internasional yang tercermin
dalam Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS),
yang menyediakan kerangka hukum untuk konservasi
dan pemanfaatan berkelanjutan lautan dan sumber
dayanya, seperti pada ayat 158 dari "Masa depan yang
kita inginkan" (The future we want)
14.c.1 Jumlah negara membuat kemajuan dalam meratifikasi,
menerima dan menerapkan melalui kerangka hukum,
kebijakan dan kelembagaan, instrumen terkait laut yang
mengimplementasikan hukum internasional, sebagaimana
tercermin dalam UNCLOS, untuk konservasi dan pemanfaatan
berkelanjutan lautan dan sumber dayanya
14.1 Pada tahun 2025, mencegah dan secara signifikan
mengurangi semua jenis pencemaran laut, khususnya
dari kegiatan berbasis lahan, termasuk sampah laut
dan polusi nutrisi
14.1.1 Indeks Eutrofikasi Pesisir (ICEP) dan Kepadatan Sampah Plastik
Terapung
14.2 Pada tahun 2020, mengelola dan melindungi
ekosistem laut dan pesisir secara berkelanjutan untuk
menghindari dampak buruk yang signifikan, termasuk
dengan memperkuat ketahanannya, dan melakukan
restorasi untuk mewujudkan lautan yang sehat dan
produktif
14.2.1 Proporsi Zona Ekonomi Eksklusif nasional yang dikelola
menggunakan pendekatan berbasis ekosistem

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
99
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
14.3 Meminimalisasi dan mengatasi dampak pengasaman
laut, termasuk melalui peningkatan kerjasama ilmiah di
semua tingkatan
14.3.1 Rata-rata keasaman laut (pH) yang diukur pada jaringan
stasiun sampling yang disetujui dan memadai
14.4 Pada tahun 2020, secara efektif mengatur pemanenan
dan menghentikan penangkapan ikan yang berlebihan,
penangkapan ikan ilegal dan praktek penangkapan ikan
yang merusak dan melaksanakan rencana pengelolaan
berbasis ilmu pengetahuan, dalam rangka untuk
memulihkan stok ikan secara layak dalam waktu
singkat, setidaknya ke tingkat produksi maksimum yang
lestari sesuai karakteristik biologisnya
14.4.1 Proporsi stok ikan dalam tingkat biologis berkelanjutan
14,5 Pada tahun 2020, melakukan konservasi setidaknya 10
persen dari wilayah pesisir dan laut, konsisten dengan
hukum nasional dan internasional dan berdasarkan
informasi ilmiah terbaik yang tersedia
14.5.1 Cakupan kawasan konservasi laut

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
100
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
14,6 Pada tahun 2020, melarang bentuk-bentuk subsidi
perikanan tertentu yang berkontribusi terhadap
kelebihan kapasitas dan overfishing, menghilangkan
subsidi yang berkontribusi terhadap penangkapan ikan
yang ilegal, tidak dilaporkan dan tidak diatur (IUU) dan
menahan jenis subsidi baru, mengakui bahwa
perlakuan khusus dan berbeda yang tepat dan efektif
untuk negara berkembang dan setidaknya negara
kurang berkembang harus menjadi bagian integral dari
negosiasi subsidi perikanan pada Organisasi
Perdagangan Dunia
14.6.1 Kemajuan negara-negara di tingkat pelaksanaan instrumen
internasional yang bertujuan untuk memerangi penangkapan
ikan yang ilegal, tidak dilaporkan dan tidak diatur (IUU)
14.7 Pada tahun 2030, meningkatkan manfaat ekonomi bagi
negara-negara berkembang kepulauan kecil dan
negara-negara kurang berkembang dari pemanfaatan
berkelanjutan sumber daya laut, termasuk melalui
pengelolaan perikanan, budidaya dan pariwisata secara
berkelanjutan
14.7.1 Perikanan berkelanjutan sebagai persentase dari PDB pada
negara-negara berkembang kepulauan kecil, negara-negara
kurang berkembang dan semua negara

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
101
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
14.a Meningkatkan pengetahuan ilmiah, mengembangkan
kapasitas penelitian dan transfer teknologi kelautan,
dengan mempertimbangkan Komisi Kelautan Antar
Negara untuk Pedoman dan Kriteria dalam Transfer
Teknologi Kelautan, dalam rangka meningkatkan
kesehatan laut dan meningkatkan kontribusi
keanekaragaman hayati laut untuk pembangunan
negara-negara berkembang, khususnya negara-negara
berkembang kepulauan kecil dan negara-negara
kurang berkembang
14.a.1 Proporsi dari total anggaran penelitian yang dialokasikan
untuk penelitian di bidang teknologi kelautan
14.b Menyediakan akses untuk buruh nelayan skala kecil
terhadap sumber daya laut dan pasar
14.b.1 Kemajuan oleh negara-negara di tingkat penerapan dari
kerangka hukum/regulasi/kebijakan/kelembagaan yang
mengakui dan melindungi hak akses untuk perikanan skala
kecil
14.c Meningkatkan konservasi dan pemanfaatan
berkelanjutan dari lautan dan sumber dayanya dengan
menerapkan hukum internasional yang tercermin
dalam Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS),
14.c.1 Jumlah negara membuat kemajuan dalam meratifikasi,
menerima dan menerapkan melalui kerangka hukum,
kebijakan dan kelembagaan, instrumen terkait laut yang
mengimplementasikan hukum internasional, sebagaimana

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
102
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
yang menyediakan kerangka hukum untuk konservasi
dan pemanfaatan berkelanjutan lautan dan sumber
dayanya, seperti pada ayat 158 dari "Masa depan yang
kita inginkan" (The future we want)
tercermin dalam UNCLOS, untuk konservasi dan pemanfaatan
berkelanjutan lautan dan sumber dayanya
15. Melindungi, merestorasi dan mempromosikan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem daratan, manajemen hutan lestari,
mengurangi penggurunan, menghentikan dan mengembalikan degradasi lahan serta menghentikan kehilangan
keanekaragaman hayati
15.1 Pada tahun 2020, menjamin konservasi, restorasi dan
pemanfaatan berkelanjutan dari ekosistem daratan
dan perairan darat serta jasa lingkungannya, khususnya
ekosistem hutan, lahan basah, pegunungan dan lahan
kering yang sejalan dengan kewajiban berdasarkan
perjanjian internasional
15.1.1 Kawasan hutan sebagai persentase dari total luas lahan
15.1.2 Proporsi situs penting keanekaragaman hayati daratan dan
perairan darat dalam kawasan lindung, berdasarkan jenis
ekosistemnya
15.2 Pada tahun 2020, mempromosikan pelaksanaan
pengelolaan semua jenis hutan secara berkelanjutan,
menghentikan deforestasi, merestorasi hutan
15.2.1 Kemajuan capaian pengelolaan hutan lestari

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
103
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
terdegradasi dan meningkatkan aforestasi dan
reforestasi global secara subtansial
15.3 Pada tahun 2020, mengurangi penggurunan,
memulihkan lahan dan tanah kritis, termasuk lahan
yang terkena penggurunan, kekeringan dan banjir, dan
berusaha mencapai dunia yang bebas dari lahan
terdegradasi
15.3.1 Proporsi lahan yang terdegradasi terhadap luas lahan
keseluruhan
15.4 Pada tahun 2030, menjamin konservasi ekosistem
pegunungan, termasuk keanekaragaman hayatinya,
dalam rangka meningkatkan kapasitasnya supaya
memberikan manfaat penting bagi pembangunan
berkelanjutan
15.4.1 Situs penting keanekaragaman hayati pegunungan dalam
kawasan lindung
15.4.2 Indeks Tutupan Hijau Pegunungan
15.5 Melakukan tindakan mendesak dan signifikan untuk
mengurangi degradasi habitat alami, menghentikan
kehilangan keanekaragaman hayati, dan, pada tahun
2020, melindungi dan mencegah kepunahan jenis
terancam
15.5.1 Red List Index

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
104
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
15.6 Mempromosikan pembagian keuntungan yang adil dan
merata dari pemanfaatan sumber daya genetik, dan
mempromosikan akses yang memadai terhadap
sumber daya tersebut, sesuai kesepakatan
internasional
15.6.1 Jumlah negara yang mengadopsi kerangka legislasi,
administrasi dan kebijakan untuk memastikan pembagian
keuntungan yang adil dan merata
15.7 Melakukan tindakan mendesak untuk mengakhiri
perburuan dan perdagangan jenis flora dan fauna yang
dilindungi akibat permintaan dan pasokan produk
hidupan liar ilegal
15.7.1 Proporsi hidupan liar dari hasil perburuan atau perdagangan
gelap
15.8 Pada tahun 2020, memperkenalkan langkah-langkah
untuk mencegah masuknya dan secara signifikan
mengurangi dampak dari jenis asing invasif pada
ekosistem darat dan air serta mengendalikan atau
melakukan eradikasi jenis asing invasif prioritas
15.8.1 Proporsi negara yang mengadopsi legislasi nasional yang
relevan dan memadai dalam pencegahan atau pengendalian
jenis asing invasif (JAI);
15.9 Pada tahun 2020, mengintegrasikan nilai-nilai
ekosistem dan keanekaragaman hayati ke dalam
perencanaan nasional dan daerah, proses
15.9.1 Kemajuan pencapaian target nasional yang ditetapkan sesuai
dengan Target 2 Keanekaragaman Hayati Aichi dari Rencana
Strategis Keanekaragaman Hayati 2011-2020;

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
105
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
pembangunan, strategi dan penganggaran
pengurangan kemiskinan
15.a Memobilisasi dan meningkatkan sumber daya
keuangan secara signifikan dari semua sumber untuk
pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati
dan ekosistem secara berkelanjutan
15.a.1 Bantuan pembangunan dan pengeluaran pemerintah untuk
konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati dan
ekosistemnya secara berkelanjutan
15.b Memobilisasi secara signifikan semua sumber pada
semua tingkatan untuk membiayai pengelolaan hutan
lestari dan memberikan insentif yang memadai bagi
negara-negara berkembang untuk memajukan
pengelolaannya, termasuk untuk konservasi dan
reforestasi
15.b.1 Bantuan pembangunan dan pengeluaran pemerintah untuk
konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati dan
ekosistemnya secara berkelanjutan
15.c Meningkatkan dukungan global dalam upaya
memerangi perburuan dan perdagangan jenis yang
dilindungi, termasuk dengan meningkatkan kapasitas
masyarakat lokal guna memanfaatkan peluang mata
pencaharian yang berkelanjutan
15.c.1 Proporsi hidupan liar dari hasil perburuan atau perdagangan
gelap;

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
106
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
16. Mempromosikan perdamaian dan masyarakat yang inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses
keadilan untuk semua dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan
16.1 Secara signifikan mengurangi segala bentuk kekerasan
dan yang terkait dengan tingkat kematian dimanapun
16.1.1 Angka korban kejahatan pembunuhan berencana per 100,000
penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin
16.1.2 Kematian disebabkan konflik per 100,000 penduduk terpilah
berdasarkan jenis kelamin, umur, dan penyebab kematian
16.1.3 Proporsi penduduk yang mengalami kekerasan secara fisik,
psikologi atau seksual dalam 12 bulan terakhir
16.1.4 Proporsi penduduk yang merasa aman berjalan sendirian di
area tempat tinggalnya
16.2 Menghapus perlakuan kejam, eksploitasi,
perdagangan, segala bentuk kekerasan dan penyiksaan
terhadap anak
16.2.1 Proporsi anak umur 1-17 tahun yang mengalami hukuman
fisik dan/atau tekanan psikologis dari pengasuh dalam sebulan
terakhir

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
107
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
16.2.2 Angka korban perdagangan manusia yang per 100,000
penduduk menurut jenis kelamin, kelompok umur dan jenis
eksploitasi
16.2.3 Proporsi perempuan dan laki-laki muda umur 18-29 tahun
yang mengalami kekerasan seksual sebelum umur 18 tahun
16.3 Mempromosikan aturan hukum di tingkat nasional dan
internasional dan memastikan akses yang sama pada
keadilan untuk semua
16.3.1 Proporsi korban kekerasan dalam 12 bulan lalu yang
melaporkan kepada pihak berwajib atau pihak berwenang
yang diakui dalam mekanisme resolusi konflik
16.3.2 Proporsi tahanan yang belum diputus terhadap seluruh
jumlah tahanan dan napi
16.4 Pada tahun 2030 secara signifikan mengurangi
penggelapan uang maupun senjata, menguatkan
pemulihan dan pengembalian aset curian dan
memerangi segala bentuk kejahatan yang terorganisasi
16.4.1 Total nilai penggelapan uang masuk dan keluar negeri (dalam
US$)
16.4.2 Proporsi senjata api dan senjata ringan yang terdaftar dan
terlacak, yang sesuai dengan standar internasional dan
ketentuan hukum

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
108
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
16.5 Secara substansial mengurangi korupsi dan penyuapan
dalam segala bentuk
16.5.1 Proporsi penduduk yang memiliki paling tidak satu kontak
hubungan dengan petugas, yang membayar suap kepada
petugas atau diminta untuk menyuap petugas tersebut dalam
12 bulan terakhir
16.5.2 Proporsi pelaku usaha yang paling tidak memiliki kontak
dengan petugas pemerintah dan yang membayar suap kepada
seorang petugas, atau diminta untuk membayar suap oleh
petugas-petugas, selama 12 bulan terakhir
16.6 Mengembangkan lembaga yang efektif, akuntabel, dan
transparan di semua tingkat
16.6.1. Proporsi pengeluaran utama pemerintah terhadap anggaran
yang disetujui, menurut sektor (atau kode anggaran atau
sejenisnya)
16.6.2 Proporsi penduduk yang puas terhadap pengalaman terakhir
atas layanan publik
16.7.1. Proporsi jabatan (menurut kelompok umur, jenis kelamin,
orang difabel dan kelompok masyarakat) di lembaga publik

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
109
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
16.7 Memastikan pengambilan keputusan yang responsif,
inklusif, partisipatif dan representatif di setiap
tingkatan
(DPR/DPRD, pelayanan publik, peradilan) dibanding distribusi
nasional
16.7.2 Proporsi penduduk yang percaya pada pengambilan
keputusan yang inklusif dan responsif menurut jenis kelamin,
umur, difabilitas dan kelompok masyarakat
16.8 Perluasan dan penguatan partisipasi negara-negara
berkembang di dalam lembaga gavernansi global
16.8.1 Proporsi keanggotaan dan hak pengambilan pengambilan
keputusan dari negara-negara berkembang di Organisasi
Internasional
16.9 Pada tahun 2030, memberikan identitas hukum bagi
semua, termasuk pencatatan kelahiran
16.9.1. Proporsi anak umur di bawah 5 tahun yang dicatat oleh
lembaga pencatatan sipil terpilah menurut umur
16.10 Memastikan akses publik pada informasi dan
melindungi kebebasan fundamental, yang sesuai
dengan peraturan nasional dan kesepakatan
internasional
16.10.1 Jumlah kasus pembunuhan, penculikan dan penangkapan
secara paksa, penyiksaan dan perlakuan sewenang-wenang
terhadap jurnalis, awak media, serikat pekerja, dan pembela
HAM dalam 12 bulan terakhir

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
110
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
16.10.2 Jumlah negara yang mengadopsi dan melaksanakan
kostitusi, statutori dan/atau jaminan kebijakan untuk akses
publik pada informasi
16.a Penguatan lembaga-lembaga nasional yang relevan,
termasuk melalui kerjasama internasional, untuk
membangun kapasitas di semua tingkatan, khususnya
di negara-negara berkembang, untuk mencegah
kekerasan dan melawan terorisme serta kejahatan
16.a.1 Keberadaan lembaga HAM nasional yang independen yang
sejalan dengan Paris Principles
16.b Mempromosikan dan mendorong undang-undang dan
kebijakan yang tidak diskriminasi untuk pembangunan
berkelanjutan
16.b.1 Proporsi penduduk yang melaporkan mengalami diskriminasi
dan pelecehan dalam 12 bulan lalu berdasarkan pada
pelarangan diskriminasi menurut hukum HAM Internasional
17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan
17.1 Penguatan mobilisasi sumber daya domestik, termasuk
melalui dukungan internasional untuk negara-negara
berkembang, untuk meningkatkan kapasitas lokal bagi
pengumpulan pajak dan pendapatan lainnya.
17.1.1 Total pendapatan pemerintah sebagai proporsi terhadap GDP
menurut sumbernya
17.1.2 Proporsi anggaran domestik yang didanai oleh pajak domestik

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
111
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
17.2 Negara-negara maju melaksanakan secara penuh
komitmen atas bantuan pembangunan (Official
Development Assistance - ODA), termasuk komitmen
dari banyak negara maju untuk mencapai target 0.7
persen dari Pendapatan Nasional Bruto untuk bantuan
pembangunan (ODA/GNI) bagi negara-negara
berkembang dan 0.15 sampai 0.20 percen ODA/GNI
kepada negara kurang berkembang; penyedia ODA
didorong untuk menetapkan target guna menyediakan
paling tidak 0.20 persen dari ODA/GNI untuk negara
kurang berkembang.
17.2.1 Bantuan Pembangunan Bersih, secara keseluruhan dan
kepada negara-negara kurang berkembang, sebagai proporsi
terhadap Pendapatan Nasional Bruto dari OECD/Komite
Bantuan Pembangunan
17.3 Memobilisasi tambahan sumber daya keuangan untuk
negara-negara berkembang dari berbagai macam
sumber.
17.3.1 Investasi Asing Langsung (Foreign Direct Investment/FDI),
bantuan pembangunan dan Kerjasama Selatan-Selatan sebagai
proporsi dari Total Anggaran domestik
17.3.2 Volume pengiriman uang/remitansi (dalam US dollars)
sebagai proporsi terhadap total GDP

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
112
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
17.4 Membantu negara-negara berkembang untuk
mendapatkan keberlanjutan utang jangka panjang
melalui kebijakan-kebijakan yang terkoordinasi yang
ditujukan pada pengelolaan pembiayaan utang,
keringanan utang dan restrukturisasi utang, yang
sesuai, dan mengangkat permasalahan tentang utang
luar negeri dari negara-negara miskin yang berutang
besar guna mengurangi tekanan utang.
17.4.1 Pembayaran Utang dan bunga (Debt Service) sebagai proporsi
dari ekspor barang dan jasa
17.5 Mengadopsi dan melaksanakan pemerintahan yang
mempromosikan investasi bagi negara-negara kurang
berkembang.
17.5.1 Jumlah negara yang mengadopsi dan melaksanakan rezim
promosi investasi untuk negara-negara kurang berkembang
17.6 Meningkatkan Kerjasama Utara-Selatan, Selatan-
Selatan dan triangular regional dan internasional pada
akses sains, teknologi dan inovasi dan meningkatkan
saling berbagi pengetahuan berdasar kesepakatan yang
saling timbal balik, termasuk melalui peningkatan
koordinasi antara mekanisme yang telah ada,
khususnya di tingkat Perserikatan Bangsa-bangsa
17.6.1 Jumlah kesepakatan kerjasama dan program-program di
bidang sains dan/atau teknologi antar negara menurut tipe
kerjasamanya
17.6.2 Langganan broadband internet tetap menurut tingkat
kecepatannya

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
113
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
(PBB), dan melalui mekanisme fasilitasi teknologi
global.
17.7 Mempromosikan pengembangan, transfer, diseminasi
dan penyebaran teknologi yang ramah lingkungan
kepada negara-negara berkembang dengan
persyaratan yang menguntungkan, termasuk
persyaratan konsesi dan preferensi, yang disetujui
secara timbal balik.
17.7.1 Total jumlah dana yang disetujui untuk negara-negara
berkembang untuk mempromosikan pengembangan, transfer,
mendiseminasikan dan menyebarkan teknologi yang ramah
lingkungan
17.8 Beroperasinya secara penuh bank teknologi dan sains,
mekanisme pembangunan kapasitas yang inovatif dan
teknologi untuk negar-negara kurang berkembang
pada 2017 dan meningkatkan penggunaan teknologi
yang mendukung, khususnya teknologi informasi dan
komunikasi.
17.8.1 Proporsi individu yang menggunakan internet
17.9 Meningkatkan dukungan internasional untuk
melaksanakan pembangunan kapasitas yang efektif
dan terarah di negara-negara berkembang untuk
17.9.1 Nilai dolar atas bantuan teknis dan pembiayaan (termasuk
melalui kerjasama Utara-Selatan, Selatan-Selatan dan

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
114
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
mendukung rencana nasional guna melaksanakan
seluruh tujuan pembangunan berkelanjutan, termasuk
melalui kerjasama Utara-Selatan, Selatan-Selatan dan
triangular.
triangular) yang dikomitmenkan untuk negara-negara
berkembang
17.10 Mempromosikan sistem perdagangan multilateral
yang universal, berbasis aturan, terbuka, tidak
diskriminasi dan adil di bawah Organisasi Perdaganan
Dunia (WTO), termasuk mengacu pada kesepakatan
akhir di bawah agenda Pembangunan Doha.
17.10.1 Rata-rata tarif terbobot dunia
17.11 Secara signifikan meningkatkan ekspor dari negara-
negara berkembang, khususnya peningkatan bagian
negara-negara kurang berkembang dalam ekspor
global pada 2020.
17.11.1 Bagian negara-negara berkembang dan kurang berkembang
pada ekspor global
17.12 Merealisasikan secara tepat waktu pelaksanaan dari
bebas bea dan akses kuota-pasar bebas tanpa batas
waktu untuk semua negara-negara kurang
berkembang, yang konsisten dengan keputusan WTO,
17.12.1 Rata-rata tarif yang dihadapi oleh negara-negara
berkembang, negara kurang berkembang dan negara
berkembang pulau kecil

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
115
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
termasuk memastikan bahwa penetapan aturan
keaslian (rules of origin) dapat diterapkan untuk impor
dari negara-negara kurang berkembang tersebut
adalah transparan dan sederhana, dan kontribusi untuk
memfasilitasi akses pasar.
17.13 Meningkatkan stabilitas makroekonomi global,
termasuk melalui koordinasi kebijakan dan
keterpaduan kebijakan
17.13.1 Dashboard Makroekonomi
17.14 Meningkatkan keterpaduan kebijakan untuk
pembangunan berkelanjutan
17.14.1 Jumlah negara yang telah memiliki mekanisme untuk
keterpaduan kebijakan pembangunan berkelanjutan
17.15 Menghormati ruang kebijakan dan kepemimpinan
dari setiap negara untuk membangun dan
melaksanakan kebijakan-kebijakan pengentasan
kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan
17.15.1 Jangkauan penggunaan kerangka kerja dan alat perencanaan
yang dimiliki negara oleh penyedia kerjasama pembangunan
17.16 Meningkatkan kemitraan global untuk pembangunan
berkelanjutan, dilengkapi dengan kerjasama banyak
pihak (multi-stakeholders) yang memobilisasi dan
17.16.1 Jumlah negara yang melaporkan perkembangan kerangka
kerja monitoring efektifitas pembangunan multi-stakehorlder

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
116
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
membagi pengetahuan, keahlian, teknologi dan
sumber daya keuangan, untuk mendukung pencapaian
tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan di semua
negara, khususnya di negara-negara berkembang.
yang mendukung pencapaian tujuan pembangunan
berkelanjutan
17.17 Mendorong dan mempromosikan kerjasama publik,
publik-swasta dan masyarakat sipil yang efektif,
berdasarkan pengalaman dan bersumber pada strategi-
strategi kerjasama.
17.17.1 Jumlah komitmen untuk kemitraan publik-swasta dan
masyarakat sipil (dalam US dollars)
17.18 Pada 2020, meningkatkan dukungan pembangunan
kapasitas untuk negara-negara berkembang, termasuk
negara-negara kurang berkembang dan negara-negara
berkembang pulau kecil, untuk meningkatkan secara
signifikan ketersediaan data terpilah yang berkualitas
tinggi, tepat waktu dan dapat diandalkan yang terpilah
berdasar pendapatan, gender, umur, ras, etnis, status
migrasi, difabilitas, lokasi geografi dan karakteristik
lainnya yang relevan dengan konteks nasional.
17.18.1 Proporsi indikator pembangunan berkelanjutan yang
dihasilkan di tingkat nasional dengan keterpilahan data lengkap
yang relevan dengan targetnya, yang sesuai dengan Prinsip-
prinsip Fundamental dari Statistik Resmi
17.18.2 Jumlah negara yang memiliki undang-undang statistik yang
tunduk pada Prinsip-prinsip Fundamental Statistik Resmi
17.18.3 Jumlah negara dengan Perencanaan Statistik Nasional yang
didanai dan melaksanakan rencananya berdasar sumber
pendanaan

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
117
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
17.19 Pada 2030, membangun inisiatif yang sudah ada,
untuk mengembangkan pengukuran atas pencapaian
dari pembangunan berkelanjutan yang melengkapi
Produk Domestik Bruto, dan mendukung
pembangunan kapasitas statistik di negara-negara
berkembang
17.19.1 Nilai dolar atas semua sumber yang tersedia untuk
penguatan kapasitas statistik di negara-negara berkembang
17.19.2 Proporsi negara yang a) melaksanakan paling tidak satu
Sensus Penduduk dan Perumahan dalam sepuluh tahun
terakhir, dan b) mencapai 100 persen pencatatan kelahiran dan
80 persen pencatatan kematian
17.1 Penguatan mobilisasi sumber daya domestik, termasuk
melalui dukungan internasional untuk negara-negara
berkembang, untuk meningkatkan kapasitas lokal bagi
pengumpulan pajak dan pendapatan lainnya.
17.1.1 Total pendapatan pemerintah sebagai proporsi terhadap GDP
menurut sumbernya
17.1.2 Proporsi anggaran domestik yang didanai oleh pajak domestik
17.2 Negara-negara maju melaksanakan secara penuh
komitmen atas bantuan pembangunan (Official
Development Assistance - ODA), termasuk komitmen
dari banyak negara maju untuk mencapai target 0.7
persen dari Pendapatan Nasional Bruto untuk bantuan
pembangunan (ODA/GNI) bagi negara-negara
berkembang dan 0.15 sampai 0.20 percen ODA/GNI
17.2.1 Bantuan Pembangunan Bersih, secara keseluruhan dan
kepada negara-negara kurang berkembang, sebagai proporsi
terhadap Pendapatan Nasional Bruto dari OECD/Komite
Bantuan Pembangunan

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
118
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
kepada negara kurang berkembang; penyedia ODA
didorong untuk menetapkan target guna menyediakan
paling tidak 0.20 persen dari ODA/GNI untuk negara
kurang berkembang.
17.3 Memobilisasi tambahan sumber daya keuangan untuk
negara-negara berkembang dari berbagai macam
sumber.
17.3.1 Investasi Asing Langsung (Foreign Direct Investment/FDI),
bantuan pembangunan dan Kerjasama Selatan-Selatan sebagai
proporsi dari Total Anggaran domestik
17.3.2 Volume pengiriman uang/remitansi (dalam US dollars)
sebagai proporsi terhadap total GDP
17.4 Membantu negara-negara berkembang untuk
mendapatkan keberlanjutan utang jangka panjang
melalui kebijakan-kebijakan yang terkoordinasi yang
ditujukan pada pengelolaan pembiayaan utang,
keringanan utang dan restrukturisasi utang, yang
sesuai, dan mengangkat permasalahan tentang utang
luar negeri dari negara-negara miskin yang berutang
besar guna mengurangi tekanan utang.
17.4.1 Pembayaran Utang dan bunga (Debt Service) sebagai proporsi
dari ekspor barang dan jasa

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
119
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
17.5 Mengadopsi dan melaksanakan pemerintahan yang
mempromosikan investasi bagi negara-negara kurang
berkembang.
17.5.1 Jumlah negara yang mengadopsi dan melaksanakan rezim
promosi investasi untuk negara-negara kurang berkembang
17.6 Meningkatkan Kerjasama Utara-Selatan, Selatan-
Selatan dan triangular regional dan internasional pada
akses sains, teknologi dan inovasi dan meningkatkan
saling berbagi pengetahuan berdasar kesepakatan yang
saling timbal balik, termasuk melalui peningkatan
koordinasi antara mekanisme yang telah ada,
khususnya di tingkat Perserikatan Bangsa-bangsa
(PBB), dan melalui mekanisme fasilitasi teknologi
global.
17.6.1 Jumlah kesepakatan kerjasama dan program-program di
bidang sains dan/atau teknologi antar negara menurut tipe
kerjasamanya
17.6.2 Langganan broadband internet tetap menurut tingkat
kecepatannya
17.7 Mempromosikan pengembangan, transfer, diseminasi
dan penyebaran teknologi yang ramah lingkungan
kepada negara-negara berkembang dengan
persyaratan yang menguntungkan, termasuk
persyaratan konsesi dan preferensi, yang disetujui
secara timbal balik.
17.7.1 Total jumlah dana yang disetujui untuk negara-negara
berkembang untuk mempromosikan pengembangan, transfer,
mendiseminasikan dan menyebarkan teknologi yang ramah
lingkungan

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
120
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
17.8 Beroperasinya secara penuh bank teknologi dan sains,
mekanisme pembangunan kapasitas yang inovatif dan
teknologi untuk negar-negara kurang berkembang
pada 2017 dan meningkatkan penggunaan teknologi
yang mendukung, khususnya teknologi informasi dan
komunikasi.
17.8.1 Proporsi individu yang menggunakan internet
17.9 Meningkatkan dukungan internasional untuk
melaksanakan pembangunan kapasitas yang efektif
dan terarah di negara-negara berkembang untuk
mendukung rencana nasional guna melaksanakan
seluruh tujuan pembangunan berkelanjutan, termasuk
melalui kerjasama Utara-Selatan, Selatan-Selatan dan
triangular.
17.9.1 Nilai dolar atas bantuan teknis dan pembiayaan (termasuk
melalui kerjasama Utara-Selatan, Selatan-Selatan dan
triangular) yang dikomitmenkan untuk negara-negara
berkembang
17.10 Mempromosikan sistem perdagangan multilateral
yang universal, berbasis aturan, terbuka, tidak
diskriminasi dan adil di bawah Organisasi Perdaganan
Dunia (WTO), termasuk mengacu pada kesepakatan
akhir di bawah agenda Pembangunan Doha.
17.10.1 Rata-rata tarif terbobot dunia

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
121
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
17.11 Secara signifikan meningkatkan ekspor dari negara-
negara berkembang, khususnya peningkatan bagian
negara-negara kurang berkembang dalam ekspor
global pada 2020.
17.11.1 Bagian negara-negara berkembang dan kurang berkembang
pada ekspor global
17.12 Merealisasikan secara tepat waktu pelaksanaan dari
bebas bea dan akses kuota-pasar bebas tanpa batas
waktu untuk semua negara-negara kurang
berkembang, yang konsisten dengan keputusan WTO,
termasuk memastikan bahwa penetapan aturan
keaslian (rules of origin) dapat diterapkan untuk impor
dari negara-negara kurang berkembang tersebut
adalah transparan dan sederhana, dan kontribusi untuk
memfasilitasi akses pasar.
17.12.1 Rata-rata tarif yang dihadapi oleh negara-negara
berkembang, negara kurang berkembang dan negara
berkembang pulau kecil
17.13 Meningkatkan stabilitas makroekonomi global,
termasuk melalui koordinasi kebijakan dan
keterpaduan kebijakan
17.13.1 Dashboard Makroekonomi

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
122
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
17.14 Meningkatkan keterpaduan kebijakan untuk
pembangunan berkelanjutan
17.14.1 Jumlah negara yang telah memiliki mekanisme untuk
keterpaduan kebijakan pembangunan berkelanjutan
17.15 Menghormati ruang kebijakan dan kepemimpinan
dari setiap negara untuk membangun dan
melaksanakan kebijakan-kebijakan pengentasan
kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan
17.15.1 Jangkauan penggunaan kerangka kerja dan alat perencanaan
yang dimiliki negara oleh penyedia kerjasama pembangunan
17.16 Meningkatkan kemitraan global untuk pembangunan
berkelanjutan, dilengkapi dengan kerjasama banyak
pihak (multi-stakeholders) yang memobilisasi dan
membagi pengetahuan, keahlian, teknologi dan
sumber daya keuangan, untuk mendukung pencapaian
tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan di semua
negara, khususnya di negara-negara berkembang.
17.16.1 Jumlah negara yang melaporkan perkembangan kerangka
kerja monitoring efektifitas pembangunan multi-stakehorlder
yang mendukung pencapaian tujuan pembangunan
berkelanjutan
17.17 Mendorong dan mempromosikan kerjasama publik,
publik-swasta dan masyarakat sipil yang efektif,
berdasarkan pengalaman dan bersumber pada strategi-
strategi kerjasama.
17.17.1 Jumlah komitmen untuk kemitraan publik-swasta dan
masyarakat sipil (dalam US dollars)

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
123
GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB
17.18 Pada 2020, meningkatkan dukungan pembangunan
kapasitas untuk negara-negara berkembang, termasuk
negara-negara kurang berkembang dan negara-negara
berkembang pulau kecil, untuk meningkatkan secara
signifikan ketersediaan data terpilah yang berkualitas
tinggi, tepat waktu dan dapat diandalkan yang terpilah
berdasar pendapatan, gender, umur, ras, etnis, status
migrasi, difabilitas, lokasi geografi dan karakteristik
lainnya yang relevan dengan konteks nasional.
17.18.1 Proporsi indikator pembangunan berkelanjutan yang
dihasilkan di tingkat nasional dengan keterpilahan data lengkap
yang relevan dengan targetnya, yang sesuai dengan Prinsip-
prinsip Fundamental dari Statistik Resmi
17.18.2 Jumlah negara yang memiliki undang-undang statistik yang
tunduk pada Prinsip-prinsip Fundamental Statistik Resmi
17.18.3 Jumlah negara dengan Perencanaan Statistik Nasional yang
didanai dan melaksanakan rencananya berdasar sumber
pendanaan
17.19 Pada 2030, membangun inisiatif yang sudah ada,
untuk mengembangkan pengukuran atas pencapaian
dari pembangunan berkelanjutan yang melengkapi
Produk Domestik Bruto, dan mendukung
pembangunan kapasitas statistik di negara-negara
berkembang
17.19.1 Nilai dolar atas semua sumber yang tersedia untuk
penguatan kapasitas statistik di negara-negara berkembang
17.19.2 Proporsi negara yang a) melaksanakan paling tidak satu
Sensus Penduduk dan Perumahan dalam sepuluh tahun
terakhir, dan b) mencapai 100 persen pencatatan kelahiran dan
80 persen pencatatan kematian

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
124
Lampiran 2. Rencana Pencapaian Indikator TPB Nasional
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG
JAWAB (INDIKATIF) Baseline
(2015) Target (2019)
1. Mengentaskan Segala Bentuk Kemiskinan
1.1 Pada tahun 2030, mengentaskan kemiskinan ekstrim bagi semua orang, dengan biaya hidup kurang dari $ 1,25 (PPP) per hari.
1.1.1 Proporsi penduduk di bawah garis kemiskinan internasional, menurut jenis kelamin, kelompok umur, status pekerjaan, dan lokasi geografis (urban/rural)
1.Menurunkan tingkat kemiskinan
1.Tingkat kemiskinan NA NA Kemesos
Kemenko PMK
KPDT
1.2 Pada tahun 2030, mengurangi setidaknya setengah proporsi laki-laki, perempuan dan anak-anak dari semua usia, yang hidup dalam kemiskinan di semua dimensi, sesuai dengan definisi nasional.
1.2.1 Proporsi penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional, menurut jenis kelamin dan kelompok umur
1. Menurunkan tingkat kemiskinan
1.Tingkat kemiskinan nasional
9,5-10,5%
7,0-8,0%
1.2.2 Proporsi laki-laki, perempuan dan anak-anak dari semua usia, yang hidup dalam kemiskinan dalam berbagai dimensi, sesuai dengan definisi nasional
NA NA NA NA NA
1.3 Menerapkan sistem perlindungan sosial nasional yang tepat bagi semua, dan pada tahun 2030 tercapai cakupan
1.3.1 Proporsi penduduk yang menerima program perlindungan social, menurut jenis kelamin, untuk kategori kelompok anak berkebutuhan
1. Meningkatnya perlindungan social, produktivitas, dan pemenuhan hak dasar bagi penduduk kurang mampu
1. Jumlah penduduk yang menjadi peserta penerima bantuan iuran (PBI) melalui Jaminan Kesehatan
86.4juta
107.2 juta
Kemenkes

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
125
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG
JAWAB (INDIKATIF) Baseline
(2015) Target (2019)
1. Mengentaskan Segala Bentuk Kemiskinan
bermakna bagi kelompok miskin dan rentan.
khusus, pengangguran, lansia, penyandang difabilitas, ibu hamil/melahirkan, korban kecelakaan kerja, kelompok miskin dan rentan.
Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS)
2. Meningkatnya akses kelurga miskin dan rentan termasuk anak, penyandang disabilitas dan lanjut usia serta kelompok marjinal lainnya dalam pemenuhan kebutuhan dasar
2. Persentase lanjut usia miskin dan rentan yang menerima bantuan pemenuhan kebutuhan dasar
2,24%
2,28%
Kemensos
3. Persentase penyandang difabilitas miskin dan rentan yang menerima bantuan pemenuhan kebutuhan dasar
14,84%
17,12%
Kemensos
4. Persentase keluarga miskin dan rentan yang menerima bantuan pemenuhan kebutuhan dasar:
62,5%
58,3%
Kemensos
3. Meningkatnya Kepesertaan Program SJSN Ketenagakerjaan
5.Kepesertaan Program SJSN Ketenagakerjaan (Buku I, 5-11)
Formal (29,5 juta)
Informal (1,3juta)
62,4 juta
3,5 juta
Kemenakertrans
6.Jumlah keluarga sangat miskin (KSM) yang mendapatkan bantuan tunai bersyarat
3juta 2,8juta Kemensos

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
126
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG
JAWAB (INDIKATIF) Baseline
(2015) Target (2019)
1. Mengentaskan Segala Bentuk Kemiskinan
8.Jumlah siswa miskin yang mendapat bantuan pendidikan (Kartu Indonesia Pintar/KIP)
TBD
Kemdikbud dan Kemenag
1.4 Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua pria dan wanita, khususnya masyarakat miskin dan rentan, memiliki hak yang sama terhadap sumber daya ekonomi, serta akses terhadap pelayanan dasar, kepemilikan dan kontrol atas tanah dan bentuk lain, seperti properti, warisan, sumber daya alam, teknologi baru dan jasa keuangan, termasuk keuangan mikro.
1.4.1 Proporsi penduduk/rumah tangga dengan akses terhadap pelayanan dasar
1.Meningkatnya penjangkauan pelayanan dasar mencakup identitas hokum, sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, infrastruktur dasar, dan sarana ekonomi yang inklusif bagi masyarakat kurang mampu termasuk penyandang disabilitas dan lansia
Cakupan Pelayanan Dasar: (Buku II, 1-70) 1. Kepemilikan akte lahir
64,6%
77,4%
Kemenkes
Kemendikbud
KemenATR
KemenPUPR
2. Cakupan persalinan di
fasilitas kesehatan 75% 85%
3. Cakupan imunisasi dasar lengkap pada anak usia 12-23 bulan
- 63%
4. Angka pemakaian kontrasepsi (contraceptive prevalence rate/CPR) suatu cara (all methods) pada perempuan usia 15-49
61.9% 66%
5. Persentase SD/MI berakreditasi minimal B
68.7%
84.2%

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
127
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG
JAWAB (INDIKATIF) Baseline
(2015) Target (2019)
1. Mengentaskan Segala Bentuk Kemiskinan
6. Persentase SMP/Mts berakreditasi minimal B
62.5%
81%
7. Persentase SMA/MA berakreditasi minimal B
73.5%
84.6%
8. Rasio elektrifikasi 81.5% 96.6%
9.Akses air minum layak 70%
100%
10. Akses sanitasi layak 60.9% 100%
11. Rumah tangga berpendapatan rendah yang dapat mengakses hunian layak
- 18,6juta
1.4.2 Proporsi dari penduduk dewasa yang mendapatkan hak atas tanah yang didasari oleh dokumen hukum dan yang memiliki hak atas tanah berdasarkan jenis kelamin dan tipe kepemilikan
NA NA NA NA NA

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
128
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG
JAWAB (INDIKATIF) Baseline
(2015) Target (2019)
1. Mengentaskan Segala Bentuk Kemiskinan
1.5 Pada tahun 2030, membangun ketahanan masyarakat miskin dalam menghadapi situasi rentan, dan mengurangi kerentanan mereka terhadap kejadian ekstrem terkait iklim dan guncangan ekonomi, sosial dan guncangan lingkungan serta bencana
1.5.1 Jumlah kematian, orang yang hilang, dan terdampak oleh bencana per 100.000 penduduk
1.Penanggulangan Bencana/ Pengurangan risiko benca
1.Jumlah Lokasi Penguatan Pengurangan Risiko Bencana daerah (lokasi)
35
39
BNPB
2.Terselenggaranya Pemberian bantuan kebutuhan dasar bagi korban bencana social
2. Jumlah korban bencana sosial yang mendapatkan pemenuhan kebutuhan dasar
43ribu 27ribu
Kemensos
3.Jumlah korban bencana sosial yang mendapatkan pendampingan psikososial
21,500 15000
Kemensos
3.Meningkatnya Akses dan Mutu PK dan PLK SDLB/SMPLB
4. Jumlah daerah bencana alam/bencana sosial yang
mendapat pendidikan layanan khusus
100
450
Kemendikbud
4.Terbangunnya rumah khusus di daerah pasca bencana/konflik, maritim dan perbatasan negara
5. Jumlah rumah khusus terbangun di daerah pasca bencana/konflik, maritim dan perbatasan negara
4500 5500 KemenPU dan PR

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
129
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG
JAWAB (INDIKATIF) Baseline
(2015) Target (2019)
1. Mengentaskan Segala Bentuk Kemiskinan
1.5.2 Kerugian ekonomi akibat bencana terhadap GDP global
NA NA NA NA NA
1.5.3 Jumlah negara yang mempunyai strategi nasional dan daerah untuk pengurangan risiko bencana
1.Tersedianya strategi nasional dan daerah untuk pengurangan risiko bencana
Strategi nasional dan daerah untuk pengurangan risiko bencana
ada BNPB
1.a Memastikan mobilisasi sumber daya yang signifikan dari berbagai sumber, termasuk melalui peningkatan kerjasama pembangunan, dalam rangka menyediakan sarana yang memadai dan terjangkau bagi negara-negara berkembang, khususnya negara-negara kurang berkembang, untuk melaksanakan program dan kebijakan pengentasan kemiskinan di semua dimensi.
1.a.1 Proporsi sumber daya yang dialokasikan oleh pemerintah secara langsung untuk program pemberantasan kemiskinan
1.Meningkatnya alokasi langsung pemerintah untuk program pemberantasan kemiskinan
1.Alokasi dana untuk program penanggulangan kemiskinan di berbagai sektor
TBD Kemenko PMK
Kementerian Keuangan
Kemen PPN/Bappenas
1.a.2. Pengeluaran untuk layanan pokok (pendidikan , kesehatan dan perlindungan sosial) sebagai persentase dari total belanja pemerintah
1.Meningkatnya pengeluaran untuk layanan pokok (pendidikan , kesehatan dan perlindungan sosial)
1. Alokasi dana untuk pendidikan pertahun bersumber APBN (persen)
20%
20%
19 Kementerian yang melaksanakan anggaran pendidikan
2. Alokasi dana kesehatan per tahun bersumber APBN (%)
2.3%
5%
Kemenkes, BKKBN, BPOM

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
130
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG
JAWAB (INDIKATIF) Baseline
(2015) Target (2019)
1. Mengentaskan Segala Bentuk Kemiskinan
3. Alokasi dana untuk perlindungan social pertahun bersumber APBN
TBD Kemensos
1.b Membuat kerangka kebijakan di tingkat nasional, regional dan internasional, mengacu pada strategi pembangunan pro-poor dan sensitive gender, untuk mendukung percepatan investasi dalam tindakan pemberantasan kemiskinan.
1.b.1 Proporsi pengeluaran rutin dan pembangunan pada sektor-sektor yang memberi manfaat pada kelompok perempuan, kelompok miskin dan rentan
1.Tersusunnya kerangka kebijakan dalam penanggulangan kemiskinan, perubahan iklim, pembangunan berkelanjutan, dan pangan dan gizi.
1.Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Kemiskinan
Ada Implementasi
Kemen PPN/Bappenas
2.Rencana Aksi Nasional Gas Rumah Kaca
Ada Implementasi
3. Rencana Aksi Nasional SDGs
Ada Implementasi
4. Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi
Ada Implementasi
5. Pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan RI untuk perencanaan dan penganggaran yang responsif gender
Ada Implementasi

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
131
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
2. Menghentikan Kelaparan, Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Nutrisi, serta Mempromosikan Pertanian Berkelanjutan
2.1 Pada tahun 2030, mengakhiri kelaparan dan menjamin akses bagi semua orang, khususnya orang miskin dan rentan, termasuk bayi, untuk memperoleh makanan yang aman, bergizi dan cukup sepanjang tahun.
2.1.1 Prevalensi Kekurangan gizi (PoU)
1.Meningkatnya status gizi masyarakat
1.Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita
19,9 (2013)
17 Kementerian Pertanian
Kementrian Kesehatan
2.1.2 Prevalensi penduduk dengan kerawanan pangan sedang atau berat, berdasarkan pada Skala Pengalaman Kerawanan
NA 1.Proporsi penduduk dengan asupan kalori minimum di bawah 1400 kkal/kapita/hari
17.39 8.5 Kemenkes
Kementan
BPS
2.2 Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk kekurangan gizi, termasuk mencapai target yang disepakati secara internasional untuk stunting dan wasting pada anak di bawah usia 5 tahun, dan memenuhi kebutuhan gizi remaja perempuan, ibu hamil dan menyusui serta orang tua pada tahun 2025
2.2.1 Prevalensi Stunting (Tinggi Badan/Umur <-2 standar deviasi dari rata-rata WHO Standar Pertumbuhan Anak) pada anak usia dibawah 5 tahun
1.Meningkatnya status gizi masyarakat
1.Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak di bawah dua tahun/baduta
32,9 (2013)
28 Kementrian Kesehatan
Kementrian Pertanian
2.2.2 Prevalensi malnutrisi (Berat Badan/Tinggi Badan >+2 or <-2 standar deviasi dari
1.Meningkatnya status gizi masyarakat
1.Prevalensi wasting (kurus) pada anak balita (persen)
12 (2013)
9,5
Kementrian Pertanian

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
132
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
2. Menghentikan Kelaparan, Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Nutrisi, serta Mempromosikan Pertanian Berkelanjutan
rata-rata WHO Standar Pertumbuhan Anak) anak pada usia dibawah 5 tahun, berdasarkan tipe (wasting dan overweight)
2.Meningkatnya pengendalian penyakit tidak menular dan tidak menular serta meningkatnya penyehatan lingkungan
2.Prevalensi obesitas pada penduduk 18+ (persen)
15,4 (2013)
15,4
Kementerian Kesehatan
3.Prevalensi obesitas pada balita tersedia pada Riskesdas.
11.9 (2013)
11.9 (tidak ada kenaikan menurut WHA)
4.Prevalensi anemia pada ibu hamil
37.1 (2013)
28
2.3 Pada tahun 2030, meningkatkan dua kali lipat produktivitas pertanian dan pendapatan produsen makanan skala kecil, khususnya perempuan, masyarakat adat, keluarga petani, penggembala dan nelayan, termasuk akses yang aman dan sama terhadap tanah, sumber daya produktif lainnya dan input, pengetahuan, jasa keuangan, pasar dan peluang untuk
2.3.1 Nilai produksi per unit tenaga kerja menurut ukuran kelas pertanian, peternakan, perusahaan kehutanan
1. Tercapainya peningkatan ketersediaan pangan yang bersumber dari produksi dalam negeri (RPJMN Buku I, 6-147)
Meningkatnya produksi:
a. Padi (juta ton)
b. Jagung (juta ton)
c. Kedelai (juta ton)
d. Gula (juta ton)
e. Daging Sapi (ribu ton)
f. Ikan (diluar rumput laut) (juta ton)
g. Garam (juta ton)
70.6
19.1
0.9
2.6
452.7
12.4
2.5
82
24.1
2.6
3.8
755.1
18.8
4.5
Kementerian Pertanian

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
133
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
2. Menghentikan Kelaparan, Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Nutrisi, serta Mempromosikan Pertanian Berkelanjutan
penambahan nilai, dan pekerjaan non-pertanian.
2.3.2 Rata-rata pendapatan dari produsen pangan skala kecil menurut jenis kelamin dan kelompok adat
NA NA NA NA Kementerian Pertanian
2.4 Pada tahun 2030, memastikan sistem produksi pangan yang berkelanjutan dan menerapkan praktek pertanian yang tangguh untuk meningkatkan produksi dan produktivitas, serta menjaga ekosistem, memperkuat kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim, cuaca ekstrim, kekeringan, banjir dan bencana lainnya serta semakin meningkatkan tanah dan kualitas tanah.
2.4.1 Proporsi lahan pertanian yang merupakan praktek pertanian produktif dan berkelanjutan
NA
NA
NA
NA
Kementerian Pertanian
2.5 Pada tahun 2020, mempertahankan keragaman genetik benih, tanaman budidaya dan hewan peliharaan dan spesies liar yang terkait,
2.5.1 Jumlah sumber daya genetik tumbuhan dan hewan untuk keamanan pangan dan pertanian pada fasilitas konservasi
1. Terselenggaranya Sistem Pembinaan Lembaga Perbenihan Tanaman Pangan yang Efisien di Lokasi Penerapan
1.Pengawasan dan Sertifikasi Benih (Balai)
2. Terlaksananya pembinaan dan pengawalan (Paket)
32
1
32
1
Kementerian Pertanian

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
134
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
2. Menghentikan Kelaparan, Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Nutrisi, serta Mempromosikan Pertanian Berkelanjutan
termasuk melalui manajemen dan diversifikasi benih serta bank tanaman di tingkat nasional, regional dan internasional, serta mendukung akses manfaat yang adil dan merata dengan adanya pemanfaatan sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional, komitmen internasional.
jangka menengah atau jangka panjang
Budidaya Tanaman Pangan yang Tepat
2. Tersusunnya rancangan system penyediaan dan penyaluran benih
1. Perancangan sistem penyediaan benih tepat waktu
1
3. Tersusunnya konsep pengembangan program 1.000 Desa Mandiri Benih
1. Model Kawasan Mandiri Benih Padi, Jagung, dan Kedelai/ Pemberdayaan Penangkar
1
4. Tersalurkannya benih bersubsidi
1. Pengadaan dan penyaluran benih (padi) (ha)
3juta 3juta
2. Pengadaan dan penyaluran benih (jagung) (ha)
1juta 1juta
5. Terbangunnya 1.000 Desa Mandiri
Benih
1. Jumlah Desa Mandiri Benih (Desa)
250
2.5.2 Proporsi tanaman local dan sejenisnya, diklasifikasikan menurut tingkat risiko kepunahan: berisiko, tidak berisiko, dan
NA NA NA NA NA

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
135
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
2. Menghentikan Kelaparan, Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Nutrisi, serta Mempromosikan Pertanian Berkelanjutan
risiko yang tidak diketahui
2.a Meningkatkan investasi, termasuk melalui peningkatan kerjasama internasional, infrastruktur pedesaan, layanan penelitian dan penyuluhan pertanian, pengembangan teknologi dan bank gen untuk tanaman dan ternak, dalam rangka meningkatkan kapasitas produktif pertanian di negara-negara berkembang, khususnya negara-negara kurang berkembang
2.a.1. Indeks pengeluaran pemerintah untuk pertanian
1.Meningkatnya investasi di sector pertanian (II,10.M-32)
1. Peningkatan nilai ekspor produk pertanian (% per tahun)
10
10
Kementerian Pertanian
2. Peningkatan nilai impor produk pertanian (% per tahun
5 5
3. Peningkatan investasi PMDN (% per tahun)
6 6
4. Peningkatan investasi PMA (% per tahun)
8 8
2.a.2 Total bantuan pembangunan (ODA) dan bantuan lain untuk sektor pertanian
NA NA NA NA NA

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
136
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
2. Menghentikan Kelaparan, Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Nutrisi, serta Mempromosikan Pertanian Berkelanjutan
2.b Mencegah pembatasan perdagangan dan distorsi dalam pasar pertanian dunia, termasuk melalui penghapusan segala bentuk subsidi ekspor pertanian dan semua tindakan ekspor dengan efek setara, sesuai dengan amanat Doha Development Round
2.b.1. Perkiraan dukungan produsen
NA NA NA NA NA
2.b.2 Subsidi ekspor pertanian
NA NA NA NA NA
2.c Mengadopsi langkah-langkah untuk memastikan berfungsinya pasar komoditas pangan serta turunannya, dan memfasilitasi akses yang tepat terhadap informasi pasar, termasuk cadangan pangan, untuk membatasi volatilitas harga pangan yang ekstrim.
2.c.1. Indikator anomali harga pangan
Peningkatan keterjangkauan pangan
1. Stabilnya harga pangan (Gabah/Beras) ditingkat produsen
2. Stabilnya harga pangan (Gabah/Beras) ditingkat konsumen
Sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP)
CV<10%
Sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP)
CV<10%
Kementerian Pertanian

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
137
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
3. Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Mempromosikan Kesejahteraan Bagi Semua Penduduk dalam Segala Usia 1
3.1 Pada tahun 2030, mengurangi angka kematian ibu hingga kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup
3.1.1. Rasio kematian ibu 1.Meningkatnya status kesehatan ibu dan anak
Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup
346 (SP 2010) 306 Kementerian Kesehatan
3.1.2 Proporsi persalinan oleh tenaga kesehatan terampil
1.Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan reproduksi
1.Persentase persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan (PF)
75
85
Kementerian Kesehatan
BPS
2.Persentase persalinan oleh tenaga kesehatan terampil (Susenas)
91.51 95 (TBD)
3.2 Pada 2030, mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian Neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000 KH dan Angka Kematian Balita 25 per 1.000
3.2.1.Angka kematian anak balita
1.Meningkatnya status kesehatan ibu dan anak
1.Angka kematian balita (AKBa) per 1000 kelahiran hidup (tidak tercantum pada RPJMN)
40 (SDKI 2012)
NA
Kementerian Kesehatan
2.Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup
32 (2012) 24
3.2.2. Angka kematian neonatal
NA (tidak tercantum dalam RPJMN)
Angka kematian neonatal (AKN)
19(SDKI 2012) NA Kementerian Kesehatan
3.3 Pada tahun 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria, dan penyakit tropis yang
3.3.1 Jumlah infeksi baru HIV per 1000 populasi tidak terinfeksi, menurut kelompok
1.Meningkatnya pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta
Prevalensi HIV 0.46% (2014) < 0.5% Kementerian Kesehatan
1 Unit di Bappenas yang sudah memberi masukan: Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
138
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
3. Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Mempromosikan Kesejahteraan Bagi Semua Penduduk dalam Segala Usia 1
terabaikan serta memerangi hepatitis, penyakit bersumber air, dan penyakit menular lainnya
umur, jenis kelamin, populasi kunci.
meningkatnya penyehatan lingkungan
3.3.2 Kejadian TB per 1,000 orang
1.Prevalensi Tuberculosis (TB) per 100.000 penduduk
297 (2013) 245 Kementerian Kesehatan
3.3.3 Kejadian Malaria per 1,000 orang
1.Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi malaria
212 (2013) 300 Kementerian Kesehatan
3.3.4 Insiden hepatitis B per 100.000 populasi
NA 1.Prevalensi kab/kota yang melaksanakan deteksi dini Hep B pada kelompok beresiko (masukan Kemenkes)
2,5% (2013) 80% Kementerian Kesehatan
3.3.5. Jumlah orang yang memerlukan intervensi terhadap penyakit tropis yang terabaikan (KUSTA)
1.Meningkatnya pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta meningkatnya penyehatan lingkungan
Jumlah provinsi dengan eliminasi kusta
20 (2013) 34 Kementerian kesehatan
3.3.5. Jumlah orang yang memerlukan intervensi terhadap penyakit tropis yang terabaikan (FILARIASIS)
1.Meningkatnya pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta meningkatnya penyehatan lingkungan
Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi filariasis
0 35 Kementerian kesehatan

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
139
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
3. Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Mempromosikan Kesejahteraan Bagi Semua Penduduk dalam Segala Usia 1
3.4 Pada tahun 2030, mengurangi sepertiga angka kematian dini akibat dari penyakit tidak menular (NCD), melalui pencegahan dan pengobatan, serta mempromosikan kesehatan mental dan kesejahteraan
3.4.1. Kematian akibat penyakit jantung, kanker, diabetes, atau penyakit pernapasan kronis
1.Meningkatnya pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta meningkatnya penyehatan lingkungan
Proksi
1. Persentase merokok pada penduduk usia <= 18 tahun
7.2 5.4 Kementerian kesehatan
2.Prevalensi tekanan darah tinggi (persen)
25.8 24.3
3.Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun (persen)
15.4 (2013) 15.4 (WHA: tidak ada kenaikan)
4.Persentase perempuan usia 30 -50 tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara (Renstra)
1.75 (2014) 50%
3.4.2. Angka Kematian dari Percobaan Bunuh Diri
Meningkatnya Mutu dan Akses Pelayanan Kesehatan Jiwa dan NAPZA
1.Jumlah Kab/kota yang memiliki puskesmas yang menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa
(masukan kemenkes)
50 (2014) 280 Kemenkes
1.Persentase rumah sakit umum rujukan regional yang menyelenggarakan
13.5 (2014) 60 Kemenkes

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
140
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
3. Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Mempromosikan Kesejahteraan Bagi Semua Penduduk dalam Segala Usia 1
pelayanan kesehatan jiwa/psikiatri
(masukan kemenkes)
1.Proporsi cakupan pengobatan rumah tangga yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan jiwa berat
(masukan kemenkes)
38.2 (2014) 61.8 Kemenkes
3.5 Memperkuat pencegahan dan pengobatan penyalahgunaan zat, termasuk penyalahgunaan narkotika dan penggunaan berbahaya alkohol
3.5.1. Cakupan intervensi pengobatan (farmakologi, psikososial, rehabilitasi dan layanan pasca intervensi) bagi gangguan penyalahgunaan zat
1.Meningkatnya penyelenggaraan rehabilitasi sosial bagi korban penyalahgunaan napza
1. Jumlah Korban Penyalahgunaan Napza yang mendapatkan rehabilitasi sosial di dalam panti sesuai standar pelayanan
200
210
Kementerian social
2. Jumlah Korban Penyalahgunaan Napza yang mendapatkan rehabilitasi sosial di luar panti sesuai standar pelayanan
1464
4319
3. Jumlah Lembaga Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA yang telah
75
85

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
141
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
3. Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Mempromosikan Kesejahteraan Bagi Semua Penduduk dalam Segala Usia 1
dikembangkan/dibantu
2. Meningkatnya pelaksanaan P4GN secara efektif di daerah
4. Jumlah penggiat (relawan) aktif yang melaksanakan pencegahan penyalahgunaan narkoba
1732
5302
BNN
NA (Renstra) 5.Persentase fasilitas pelayanan kesehatan sebagai institusi penerima wajib lapor pecandu narkoba yang aktif: 50% (2019)
16.5 50 Kementerian Kesehatan
3.5.2. Penggunaan berbahaya dari alkohol , ditetapkan sesuai dengan konteks nasional sebagai konsumsi alkohol per kapita (usia 15 tahun ke atas) dalam satu tahun kalender di liter alkohol murni
NA NA NA NA NA
3.6 Pada tahun 2020, mengurangi separuh kematian global dan
3.6.1 Angka kematian akibat cedera fatal kecelakaan lalu lintas
Data/Indikator tidak tersedia di RPJMN atau Renstra Kemenkes
Masukan kemenkes:
Ratio kematian di lalu lintas
NA 11.22

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
142
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
3. Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Mempromosikan Kesejahteraan Bagi Semua Penduduk dalam Segala Usia 1
cedera dari kecelakaan jalan lalu lintas
NA
3.7 Pada tahun 2030, menjamin akses universal terhadap layanan kesehatan seksual dan reproduksi, termasuk keluarga berencana, informasi dan pendidikan, dan integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan program nasional
3.7.1 Proporsi wanita usia reproduksi (usia 15-49) yang memiliki kebutuhan keluarga berencana/alat kontrasepsi, cara modern
1.Meningkatnya angka prevalensi pemakaian kontrasepsi (CPR) suatu cara ( All Method)
2.Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP), cara modern
1.TFR (masukan BKKBN)
2. Angka psrevalensi pemakaian kontrasepsi (CPR) suatu cara ( All Method)
3.Angka penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP), cara modern
2.6 (SDKI 2012) 2.37
61.9% (SDKI 2012)
18.3% (SDKI 2012)
2.3 2.28
66%
23.5%
BKKBN
3.7.2 Angka kelahiran remaja (usia 10-14 ; usia 15-19) per 1.000 perempuan dalam kelompok usia tersebut
1.Menurunnya angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun (age specific fertility rate/ ASFR)
Angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun (age specific fertility rate/ ASFR)
48 (SDKI 2012) 46
38 42
BKKBN
3.8 Mencapai universal health coverage, termasuk perlindungan risiko keuangan, akses kepada pelayanan kesehatan dasar berkualitas dan akses kepada obat-obatan dan vaksin dasar yang aman,
3.8.1 Cakupan pelayanan kesehatan esensial (didefinisikan sebagai rata-rata cakupan intervensi yang dapat dilacak termasuk reproduksi, ibu, bayi baru lahir, dan kesehatan anak, penyakit
1.Meningkatnya perlindungan finansial
2.Meningkatnya pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan
1. Unmeet need pelayanan kesehatan
2. Peningkatan persentase kabupaten/ kota yang mencapai
7%
71.2
1%
95
Kemenkes

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
143
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
3. Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Mempromosikan Kesejahteraan Bagi Semua Penduduk dalam Segala Usia 1
efektif, dan berkualitas bagi semua orang
menular, penyakit tidak menular, kapasitas layanan serta akses untuk penduduk secara umum dan penduduk kurang beruntung)
dan sumber daya kesehatan
80% imunisasi dasar lengkap pada bayi
Renstra Kemenkes 3.Persentase angka kasus HIV yang diobati
42 (2014) 55 Kemenkes
Renstra Kemenkes 4. Persentase Kab/kota dengan angka keberhasilan pengobatan TB paru BTA Positif
75 (2014) 90 Kemenkes
3.8.2 Jumlah penduduk yang dicakup asuransi kesehatan atau sistem kesehatan masyarakat per 1000 penduduk.
1.Meningkatnya perlindungan finansial termasuk menurunnya pengeluaran katastropik akibat pelayanan kesehatan
1. Cakupan JKN 60% 100% Kemenkes
3.9 Pada tahun 2030, secara bermakna mengurangi jumlah kematian dan kesakitan akibat dari bahan kimia berbahaya,serta polusi dan kontaminasi udara, air, dan tanah
3.9.1 Angka kematian dikaitkan dengan rumah tangga dan kondisi polusi udara
NA NA NA NA NA
3.9.2 Angka kematian akibat air yang tercemar, sanitasi buruk, dan kurang higienis (WASH yang tidak aman)
NA NA NA NA NA
3.9.3 Angka kematian yang disebabkan oleh keracunan yang tidak disengaja
NA NA NA NA NA

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
144
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
3. Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Mempromosikan Kesejahteraan Bagi Semua Penduduk dalam Segala Usia 1
3.a Memperkuat pelaksanaan FCTC WHO di seluruh negara secara tepat
3.a.1. Prevalensi usia (standardisasi) pengguna tembakau (merokok) saat ini diantara populasi usia 15 tahun ke atas
1.Meningkatnya pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta meningkatnya penyehatan lingkungan
1.Prevalensi merokok pada penduduk usia ≤18 tahun
7,2% (Riskesdas
2013)
5,4 % Kemenkes
3.b Mendukung penelitian dan pengembangan vaksin dan obat penyakit menular maupun tidak menular yang sangat berpengaruh terhadap negara-negara berkembang, menyediakan akses obat dan vaksin dasar yang terjangkau, sesuai Doha Declaration tentang TRIPS Agreement and Public Health, yang menegaskan hak negara berkembang untuk menggunakan secara penuh ketentuan-ketentuan dalam Kesepakatan atas Aspek-Aspek terkait Perdagangan pada Hak Properti Intelektual terkait keleluasaan untuk melindungi kesehatan masyarakat, dan pada khususnya, menyediakan akses obat bagi semua orang.
3.b.1 Proporsi populasi dengan akses ke obat-obatan dan vaksin yang terjangkau secara berkelanjutan
1.Memastikan ketersediaan obat dan mutu obat dan makanan
Peningkatan persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas
75,5% (2014) 90% Kemenkes
3.b.2 Total ODA untuk penelitian kedokteran dan sektor kesehatan dasar
NA NA NA NA NA

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
145
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
3. Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Mempromosikan Kesejahteraan Bagi Semua Penduduk dalam Segala Usia 1
3.c Meningkatkan pembiayaan kesehatan dan pengadaan, pengembangan, pelatihan, dan penyimpanan tenaga kesehatan secara bermakna di negara-negara berkembang, khususnya negara-negara kurang berkembang
3.c.1 Kepadatan dan distribusi tenaga kesehatan
1.Meningkatnya pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan dan sumber daya kesehatan
Jumlah Puskesmas yang memiliki 5 jenis tenaga kesehatan
1015 (2013) 5600 Kemenkes
3.d Memperkuat kapasitas semua negara, khususnya negara-negara berkembang dalam hal peringatan dini, pengurangan risiko dan manajemen risiko kesehatan nasional dan global
3.d.1. IHR terkait kemampuan dan kesiapsiagaan untuk menghadapi kedaruratan kesehatan
NA NA NA NA NA

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
146
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATF)
Baseline (2015)
Target (2019)
4. Menjamin Kualitas Pendidikan yang Inklusif dan Merata serta Mempromosikan Kesempatan Belajar Sepanjang Hayat bagi Semua
4.1 Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua anak perempuan dan anak laki-laki menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah tanpa dipungut biaya, adil, dan berkualitas, yang mengarah pada pembelajaran yang relevan dan efektif
4.1.1. Proporsi anak-anak/anak muda: (a) pada tingkat 2/3, (b) tingkat akhir SD/kelas 6, (c) tingkat akhir SMP/kelas 3 yang mencapai standar kemampuan minimum dalam: (i) membaca, (ii) matematika, menurut jenis kelamin
1.Pemenuhan hak seluruh warga negara untuk setidak-tidaknya menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah
NA NA NA • Kemendikbud
• Kemenristekdikti • Kemenko PMK
4.2 Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua anak perempuan dan anak laki-laki memiliki akses terhadap perkembangan anak usia dini yang berkualitas, perawatan dan pendidikan anak usia dini, sehingga mereka siap untuk menempuh pendidikan dasar
4.2.1. Proporsi anak usia di bawah 5 tahun yang berkembang dengan baik dalam bidang kesehatan, pembelajaran, dan psikososial, menurut jenis kelamin
1.Peningkatan partisipasi anak usia dini (3-6 tahun) yang mengikuti pendidikan anak usia dini
1.APK anak yang mengikuti pendidikan anak usia dini (PAUD)
66.8% (2014)
77.2% Kemendikbud
4.2.2 Tingkat partisipasi dalam pembelajaran yang teroganisir (satu tahun sebelum usia sekolah dasar), menurut jenis kelamin
NA NA NA NA NA

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
147
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATF)
Baseline (2015)
Target (2019)
4. Menjamin Kualitas Pendidikan yang Inklusif dan Merata serta Mempromosikan Kesempatan Belajar Sepanjang Hayat bagi Semua
4.3 Pada tahun 2030, menjamin akses yang sama bagi semua wanita dan pria, terhadap pendidikan teknis, kejuruan dan tersier yang berkualitas dan terjangkau, termasuk universitas
4.3.1. Tingkat partisipasi remaja dan dewasa dalam pendidikan dan pelatihan formal dan non formal dalam 12 bulan terakhir, menurut jenis kelamin
1.Pemenuhan hak seluruh warga negara untuk setidak-tidaknya menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah
Persentase APK SMA/SMK/MA/sederajat
79.2 (2014)
91.6 Kemendikbud
4.4 Pada tahun 2030, Peningkatan secara bermakna jumlah remaja dan orang dewasa yang memiliki keterampilan yang relevan, termasuk keterampilan teknis dan kejuruan, untuk pekerjaan, pekerjaan yang layak dan kewirausahaan
4.4.1. Proporsi remaja/dewasa dengan keterampilan teknologi informasi dan komputer (TIK) menurut tipe keterampilan
NA NA NA NA NA
4.5 Pada tahun 2030, menghilangkan disparitas gender dalam pendidikan, dan menjamin akses yang sama untuk semua tingkat pendidikan dan pelatihan kejuruan, bagi masyarakat rentan termasuk penyandang cacat, masyarakat adat, dan anak-anak dalam kondisi rentan
4.5.1 Indeks paritas (perempuan/laki-laki, urban/rural, sosek kuintil bawah/atas, kelompok masyarakat adat dan korban konflik, sesuai ketersediaan data)
1.Peningkatan angka keberlanjutan pendidikan yang ditandai dengan meningkatnya partisipasi anak-anak dari keluarga miskin dan anak berkebutuhan khusus, menurunnya variasi angka partisipasi antardaerah, dan indeks paritas gender yang mendekati angka 1,0 pada semua jenjang pendidikan.
1.Rasio APK SMP/MTs pada 20% penduduk termiskin dan 20% penduduk terkaya
0.85 (2014)
0.9 Kemendikbud
2.Rasio APK SMK/MA pada 20% penduduk termiskin dan 20% penduduk terkaya
0.53 (2014)
0.6

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
148
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATF)
Baseline (2015)
Target (2019)
4. Menjamin Kualitas Pendidikan yang Inklusif dan Merata serta Mempromosikan Kesempatan Belajar Sepanjang Hayat bagi Semua
4.6 Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua remaja dan proporsi kelompok dewasa tertentu, baik laki-laki dan perempuan, mampu membaca dan menghitung
4.6.1. Persentase remaja/dewasa pada kelompok usia tertentu, paling tidak mahir/mampu pada level tertentu dalam keterampilan (i) membaca dan (ii) menghitung, menurut jenis kelami
1.Pemenuhan hak seluruh warga negara untuk setidak-tidaknya menyelesaikan pendidikan dasar
1.Rata-rata angka melek aksara penduduk usia di atas 15 tahun
2.Persentase Angka Melek Aksaran penduduk usia dewasa usia 15-59 tahun
94,1
96,6
96.1
97,5
Kemendikbud
4.7 Pada tahun 2030, memastikan semua peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan, termasuk antara lain pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan dan gaya hidup yang berkelanjutan, hak asasi manusia, kesetaraan gender, promosi budaya damai dan non-kekerasan, kewarganegaraan global dan menghargai keanekaragaman budaya dan kontribusi budaya untuk pembangunan berkelanjutan
4.7.1 Pengarusutamaan pada semua jenjeng pendidikan, (i) pendidikan kewargaan dunia, (ii) pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan termasuk kesetaraan gender dan hak asasi manusia pada (a) kebijakan pendidikan nasional, (b) kurikulum, (c) pendidikan guru, (d) penilaian siswa.
NA NA NA NA NA

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
149
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATF)
Baseline (2015)
Target (2019)
4. Menjamin Kualitas Pendidikan yang Inklusif dan Merata serta Mempromosikan Kesempatan Belajar Sepanjang Hayat bagi Semua
4.a Membangun dan meningkatkan fasilitas pendidikan yang ramah anak, penyandang cacat dan gender, serta memberikan lingkungan belajar yang aman, anti kekerasan, inklusif dan efektif bagi semua
4.a.1 Proporsi sekolah dengan akses ke: (a) listrik (b) internet untuk tujuan pengajaran, (c) computer untuk tujuan pengajaran, (d) infrastruktur dan materi memadai bagi siswa difabel, (e) air minum layak, (f) fasilitas sanitasi dasar per jenis kelamin, (g) fasilitas cuci tangan (terdiri air, sanitasi, dan higienis bagi semua (WASH), definisi indikator)
NA NA NA NA NA
4.b Pada tahun 2020, Secara bermakna menumbuhkan secara global, jumlah beasiswa bagi negara berkembang, khususnya negara LDCs, SIDS dan negara-negara Afrika, untuk mendaftar di pendidikan tinggi, termasuk pelatihan kejuruan, TIK, teknis, program teknik dan ilmiah, di negara maju dan negara berkembang lainnya
4.b.1 Volume/jumlah aliran ODA untuk beasiswa menurut sector dan tipe studi
1.Tersedianya data dan Keluasan Akses PT yang Bermutu dan Berdaya saing Internasional
1. Jumlah Mahasiswa Asing Penerima Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang
500 2500 Kemendikti dan ristek

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
150
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATF)
Baseline (2015)
Target (2019)
4. Menjamin Kualitas Pendidikan yang Inklusif dan Merata serta Mempromosikan Kesempatan Belajar Sepanjang Hayat bagi Semua
4.c Pada tahun 2030, Secara bermakna meningkatkan pasokan guru yang berkualitas, termasuk melalui kerjasama internasional untuk pelatihan guru di negara-negara berkembang, khususnya LDCs dan SIDS
4.c.1 Proporsi guru di: (a) TK, (b) SD, (c) SMP, (d) SMA, yang telah menerima setidaknya pelatihan pre-service dan in-service yang diperlukan untuk mengajar pada tingkat relevan di negara tertentu
Disagregasi menurut jenis kelamin
1.Meningkatnya kualifikasi akademik seluruh guru minimal S1/D-IV dan meningkatnya kompetensi guru dalam subject knowledge dan pedadogical knowledge, serta menurunnya angka ketidakhadiran guru
1.Persentase guru TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan SMLB yang bersertifikat pendidik
75.8
100
Kemendikbud
Jenjang PAUD
1.Persentase PTK PAUD dan POD yang berkualitas S1/D-IV
2.Jumlah PTK yang menerima tunjangan profesi
31
71.038
52.4
104.310
Jenjang Pendidikan dasar
1. Jumlah PTK dalam jabatan berkualifikasi akademik S-1/D-4 di pendidikan dasar
1.525.317
1.713.049
Jenjang Pendidikan Menengah
1. Jumlah Guru SM yang memenuhi kualifikasi minimal S1/D4
2.PTK Dikmen yang mendapatkan tunjangan profesi
9.067
9.067

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
151
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATF)
Baseline (2015)
Target (2019)
4. Menjamin Kualitas Pendidikan yang Inklusif dan Merata serta Mempromosikan Kesempatan Belajar Sepanjang Hayat bagi Semua
3.Jumlah PTK Dikmen yang berkualitas akademik S2
74.042
400
93.436
400

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
152
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019) K/L PENANGGUNG
JAWAB (INDIKATIF) Baseline (2015)
Target (2019)
5. Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Semua Perempuan dan Anak Perempuan 2
5.1 Mengakhiri segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan dan anak perempuan dimanapun
5.1.1 Apakah ada atau tidak kebijakan untuk promosi, pelaksanaan, dan pemantauan keseteraan dan non diskriminasi berdasarkan jenis kelamin?
1. Meningkatnya pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di berbagai bidang melalui tersedianya kebijakan yang responsif gender (UU, PP, Perpres, Perda)
1.Jumlah kebijakan yang responsif gender mendukung pemberdayaan perempuan
19
16
- Kemen PPPA
2.Jumlah lembaga yang melaksanakan kebijakan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan - K/L - Provinsi - Kab/Kota
40 34 20
60 34 20
5.2 Menghapuskan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan gadis di ruang publik dan swasta, termasuk perdagangan
5.2.1 Proporsi perempuan yang pernah berpasangan (usia 15-49) dan anak perempuan berusia 15 tahun ke atas mengalami
1.Meningkatnya perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan termasuk tindak pidana
1.Prevalensi kasus kekerasan terhadap anak perempuan
20,48 (2013)
Menurun
- Kemen PPPA - Komnas HAM dan - Komnas Perempuan - KPAI - Polri
2 Unit Di Bappenas yang sudah memberi masukan: Direktur Kependudukan, dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Direktorat Tenaga Kerja dan
Pengembangan Kesempatan Kerja

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
153
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019) K/L PENANGGUNG
JAWAB (INDIKATIF) Baseline (2015)
Target (2019)
5. Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Semua Perempuan dan Anak Perempuan 2
manusia dan seksual, dan berbagia jenis eksploitasi
kekerasan fisik, seksual, atau psikologis oleh pasangan atau mantan pasangan, dalam 12 bulan terakhir, berdasarkan bentuk kekerasan dan umur
perdagangan orang/TPPO
2.Persentase kasus kekerasan terhadap perempuan yang mendapat layanan komprehensif
50% 70% - Kejagung - MA
2.Meningkatnya kapasitas kelembagaan perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan di tingkat nasional dan daerah (Buku II, 1-22)
5.2.2 Proporsi perempuan dan anak perempuan usia 15 tahun ke atas mengalami kekerasan seksual oleh orang lain selain pasangan, dalam 12 bulan terakhir, menurut kelompok umur dan tempat kejadian
NA NA NA NA NA
5.3 Menghilangkan semua praktek-praktek berbahaya, seperti pernikahan dini dan paksa serta sunat perempuan
5.3.1 Proporsi wanita umur 20-24 tahun yang berstatus kawin atau berstatus hidup bersama sebelum berusia 15 tahun dan sebelum berusia 18 tahun
1.Meningkatnya median usia kawin pertama perempuan (pendewasaan usia kawin pertama)
Median usia kawin pertama perempuan (pendewasaan usia kawin pertama)
20.1 (SDKI 2012)
21 - KemenPPPA - Kemendikbud - Kemenag - Komnas Perempuan - BKKBN - KPAI
Polri - Kejagung - MA - DPR
2.Meningkatnya perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan termasuk tindak pidana perdagangan orang/TPPO

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
154
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019) K/L PENANGGUNG
JAWAB (INDIKATIF) Baseline (2015)
Target (2019)
5. Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Semua Perempuan dan Anak Perempuan 2
3.Meningkatnya kapasitas kelembagaan perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan di tingkat nasional dan daerah (Buku II, 1-22)
4.Menurunnya ASFR 15-19 tahun
ASFR 15-19 tahun 48 (SDKI 2012)
38
5.meningkatnya pemahaman dan kesadaran orang tua, remaja, dan/atau anggota keluarga tentang fungsi keluarga
Persentase pemahaman dan kesadaran orang tua, remaja, dan/atau anggota keluarga tentang fungsi keluarga
5 50
6.Meningkatanya rata-rata lama sekolah penduduk usia di atas 15 tahun
rata-rata lama sekolah penduduk usia di atas 15 tahun
8.14 (2013)
8.8
5.3.2 Persentase anak perempuan dan wanita berusia 15-49 tahun yang telah menjalani FGM/C, menurut kelompok umur
NA NA NA NA NA
5.4 Mengenali dan menilai pekerjaan rumah tangga melalui penyediaan pelayanan publik , infrastruktur dan kebijakan perlindungan sosial , dan promosi tanggung jawab bersama dalam rumah
5.4.1 Proporsi waktu yang dihabiskan untuk pekerjaan rumah tangga dan perawatan, berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur, dan lokasi
1.Meningkatnya kualitas hidup dan peran perempuan di berbagai bidang
2.Meningkatnya kapasitas kelembagaan PUG
NA NA NA - KemenPPPA - Kemenakertrans - Kemenag - BPS

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
155
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019) K/L PENANGGUNG
JAWAB (INDIKATIF) Baseline (2015)
Target (2019)
5. Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Semua Perempuan dan Anak Perempuan 2
tangga dan keluarga secara tepat
5.5 Menjamin partisipasi penuh dan efektif dari perempuan, dan kesempatan yang sama untuk kepemimpinan di semua tingkat pengambilan keputusan di kehidupan politik, ekonomi, dan publik
5.5.1. Proporsi kursi yang diduduki perempuan di parlemen di tingkat pusat dan pemerintah daerah
1.Meningkatnya kualitas hidup dan peran perempuan di berbagai bidang pembangunan
2. meningkatnya kapasitas kelembagaan PUG
3.Meningkatnya keterwakilan dalam kepengurusan parpol 30%
1.Proporsi kursi yang diduduki perempuan di parlemen di tingkat pusat
2.Proporsi kursi yang diduduki perempuan di pemerintah daerah
TBD - KemenPPPA - Kemendagri - Kemenakertrans - KemenUKM - KPU - BKN - KemenpanRB - DPR - DPD
DPRD - Parpol
5.5.2. Proporsi perempuan yang berada di posisi managerial
1.Meningkatnya pemahaman pemangku kepentingan dan masyarakat termasuk organisasi non pemerintah, pusat kajian, dan dunia usaha dalam pelaksanaan PUG bidang politik dan pengambilan keputusan
NA NA NA Kemen PPPA
5.6 Memastikan akses universal terhadap kesehatan seksual dan reproduksi, dan hak reproduksi yang disepakati sesuai dengan Program Aksi ICPD dan Beijing platform for Action serta dokumen-
5.6.1. Proporsi perempuan usia 15-49 tahun yang membuat keputusan sendiri terkait hubungan seksual, penggunaan kontrasepsi, dan pelayanan kesehatan reproduksi
1.Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan reproduksi
- KemenPPPA - Kemenkes - BKKBN
2. meningkatnya kapasitas kelembagaan PUG
3.menurunnya unmeet need
Unmeet need kebutuhan ber-KB
11.4(SDKI 2012)
9.9

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
156
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019) K/L PENANGGUNG
JAWAB (INDIKATIF) Baseline (2015)
Target (2019)
5. Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Semua Perempuan dan Anak Perempuan 2
dokumen hasil konvensi lainnya
4.Menurunnya kesenjangan pelayanan KB (TFR, CPR, unmeet need) baik antar provinsi, antar wilayah kota/desa, antar status social, dan kelompok pengeluaran keluarga)
5. Meningkatnya kualitas hidup dan peran perempuan di berbagai bidang pembangunan
6.Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman PUS tentang metode kontrasepsi modern minimal 4 jenis
- 79.8
(SDKI 2012) 16
- 8570
5.6.2. Jumlah negara yang memiliki undang-undang dan peraturan yang menjamin akses perempuan usia 15-49 tahun untuk pelayanan, informasi, dan pendidikan terkait kesehatan seksual dan reproduksi
1.Meningkatnya komitmen stakeholder (pemangku kepentingan) dan mitra kerja serta meningkatnya pengetahuan masyarakat terhadap program Kependudukan, KB, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK)
NA - NA - NA - BKKBN
Menguatnya kapasitas kelembagaan pembangunan bidang kependudukan dan keluarga berencana di
1.Persentase PUS yang memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang semua metode kontrasepsi modern
- 16 - 70

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
157
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019) K/L PENANGGUNG
JAWAB (INDIKATIF) Baseline (2015)
Target (2019)
5. Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Semua Perempuan dan Anak Perempuan 2
pusat dan daerah (masukan BKKBN)
1.Persentase pemda provinsi, kabupaten dan kota yang melakukan sinkronisasi(penyerasian) kebijakan pembangunan daerah dengan kebijakan pengendalian kualitas penduduk
5 40
Persentase kelembagaan pembangunan bidang KKB di daerah
-Tipe A
-Tipe B
-Tipe C
9.3
50.7
32.9
15
50
25
5.a Melakukan reformasi untuk memberikan perempuan hak yang sama terhadap sumber daya ekonomi , serta akses ke kepemilikan dan kontrol atas tanah dan bentuk-bentuk lain dari properti , jasa keuangan , warisan dan sumber daya alam, sesuai dengan hukum nasional.
5.a.1. (a) Proporsi total petani dengan tanah yang dimiliki atau dikuasai berdasarkan jenis kelamin ; dan (b) porsi perempuan di antara pemilik atau pewaris lahan pertanian, menurut jenis kepemilikan
1.Tersedianya kebijakan di bidang pertanian, kehutanan, perikanan, kelautan, ketahanan pangan, dan agrobisnis yang responsive gender (UU, PP, Perpres, Perda)
NA NA NA
- Kemen PPPA - ATR - BPN - BPS
5.a.2. Proporsi negara dengan kerangka hukum (termasuk hukum adat) yang menjamin persamaan hak
1.Tersedianya kerangka kebijakan yang menjamin persamaan hak perempuan untuk
TBD Ada impl
ementasi
- KemenPPPA - KemenATR

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
158
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019) K/L PENANGGUNG
JAWAB (INDIKATIF) Baseline (2015)
Target (2019)
5. Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Semua Perempuan dan Anak Perempuan 2
perempuan untuk kepemilikan tanah dan/atau hak kontrol
kepemilikan tanah dan/atau hak kontrol
5.b Meningkatkan penggunaan teknologi yang memadai, khususnya teknologi informasi dan komunikasi untuk mempromosikan pemberdayaan perempuan
5.b.1 Proporsi individu yang memiliki telepon genggam, menurut jenis kelamin
NA NA NA NA NA
5.c Mengadopsi dan memperkuat kebijakan dan perundang-undangan berlaku untuk promosi kesetaraan gender dan pemberdayaan semua perempuan dan anak perempuan di semua tingkatan
5.c.1. Proporsi negara dengan sistem untuk melacak dan membuat alokasi umum untuk kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan
1.Tersedianya kebijakan Penerapan Perencanaan Dan Penganggaran Yang Responsive Gender (PPRG) di berbagai bidang pembangunan di tingkat nasional dan daerah.
PMK ada implementasi
- Kemen PPPA

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
159
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2014)
Target (2019)
6. Menjamin Ketersediaan dan Manajemen Air Bersih serta Sanitasi yang Berkelanjutan untuk Semua
6.1 Pada tahun 2030, mencapai akses universal dan merata terhadap air minum yang aman dan terjangkau bagi semua
6.1.1. Proporsi populasi yang memiliki akses terhadap layanan sumber air minum layak
1.Meningkatnya akses terhadap layanan air minum dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan
1.Tercapainya 100% pelayanan air minum yakni 85% penduduk terlayani akses sesuai prinsip 4K dan 15% pelayanan kebutuhan dasar
2.Akses air minum layak
70% 100% Kementerian PUPR
KemenLHK
6.2 Pada tahun 2030, mencapai akses terhadap sanitasi dan kebersihan yang memadai dan merata bagi semua, dan menghentikan praktik buang air besar di tempat terbuka, memberikan perhatian khusus pada kebutuhan perempuan dan anak perempuan serta kelompok masyarakat rentan
6.2.1. Proporsi populasi yang memiliki akses terhadap layanan sanitasi dasar, termasuk fasilitas cuci tangan dengan sabun dan air
1.Meningkatnya akses terhadap layanan air minum dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan
1. Tercapaianya 100% pelayanan sanitasi (air limbah domestic, sampah, drainase lingkungan) yakni 85% penduduk terlayani akses sesuai standar pelayanan dan 15% sesuai kebutuhan dasar.
60.9% 100% Kementerian PUPR
2. Meningkatnya Pelaksanaan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Kepada Masyarakat
2. Persentase Kab/kota yang memiliki kebijakan PHBS
40 80 Kementerian Kesehatan
6.3 Pada tahun 2030, meningkatkan kualitas air dengan mengurangi polusi, menghilangkan dumping dan meminimalkan
6.3.1. Proporsi air limbah yang diolah dengan aman
1.Terbangunnya infrastruktur limbah dengan system terpusat skala kota, kawasan, komunal di 438 kota/kab
1. Jumlah kota/kab yang terlayani infrastruktur limbah dengan sistem terpusat skala kota (%)
60 95 Kementerian PUPR

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
160
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2014)
Target (2019)
6. Menjamin Ketersediaan dan Manajemen Air Bersih serta Sanitasi yang Berkelanjutan untuk Semua
pelepasan material dan bahan kimia berbahaya, mengurangi separuh proporsi air limbah yang tidak diolah, dan meningkatkan daur ulang serta penggunaan kembali barang daur ulang yang aman secara global
6.3.2. Proporsi sumber mata air dengan kondisi kualitas yang baik
1.Pemenuhan kebutuhan air baku untuk rumah tangga, perkotaan, dan industri
1.Peningkatan kapasitas prasarana air baku untuk melayani rumah tangga, perkotaan, dan industri
51,44 m3/deti
k
118,5 m3/detik
Kementerian PUPR
Kemen LHK
6.4 Pada tahun 2030, secara bermakna meningkatkan efisiensi penggunaan air di semua sektor, dan menjamin keberlanjutan penggunaan dan pasokan air tawar untuk mengatasi kelangkaan air, dan secara bermakna mengurangi jumlah orang yang menderita akibat kelangkaan air
6.4.1. Perubahan dalam penggunaan air yang efisien dari waktu ke waktu
NA NA NA NA NA
6.4.2. (level of water stress) Ketersediaan air berdasarkan kebutuhan standar.
1.Tampungan, sumber air lainnya yang dibangun/ditingkatkan fungsi kondisinya
1. Jumlah embung dan bangunan penampung air lainnya yang dibangun (buah)
299 216 Kementerian PUPR
Kemen LHK
2.Tampungan, sumber air lainnya yang fungsi dan kondisinya dikembalikan seperti semula
2. Jumlah bendungan yang ditingkatkan /direhabilitasi (Target: 11)
7 11
3. Jumlah embung dan bangunan penampung air lainnya yang ditingkatkan/direhabilitasi (Target 143 buah)
55 143
4.Meningkatnya kapasitas prasarana air baku untuk
51,44 m3/det
118,6 m3/det

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
161
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2014)
Target (2019)
6. Menjamin Ketersediaan dan Manajemen Air Bersih serta Sanitasi yang Berkelanjutan untuk Semua
melayani rumah tangga, perkotaan, dan industri
5. Jumlah bendungan yang dibangun
45 waduk: 14 selesai,
31 on going
6.5 Pada tahun 2030, menerapkan pengelolaan sumber daya air terpadu di semua tingkatan, termasuk melalui kerjasama lintas batas yang tepat
6.5.1. Tingkat pelaksanaan manajemen sumber daya air terpadu (0-100)
1.Peningkatan kapasitas PLTA
1.Kapasitas PLTA 50.7 GW (Giga Watt)
86.6 GW (Giga Watt)
KemenPU dan PR
Kemen LHK
2. Tersedianya sarana dan prasarana irigasi
2. Terbangunnya 1 juta ha lahan sawah beririgasi dan pulihnya fungsi jaringan irigasi yang rusak seluas 3 juta ha
Meningkatnya rehabilitasi serta upaya konservasi tanah dan air guna mengurangi lahan kritis untuk kesehatan DAS dan perlindungan mata air pada DAS Prioritas
3. Jumlah DAS Prioritas yang meningkat jumlah mata airnya melalui konservasi sumber daya air secara vegetatif, pembangunan embung, dam pengendali, dam penahan, dan gully plug di daerah hulu DAS serta sumur resapan
15 DAS KLHK
4. Jumlah DAS Lintas Negara yang memiliki MoU/status sebanyak 19 DAS Lintas Negara
19 DAS

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
162
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2014)
Target (2019)
6. Menjamin Ketersediaan dan Manajemen Air Bersih serta Sanitasi yang Berkelanjutan untuk Semua
Tersedianya sarana dan prasarana irigasi
5. Meningkatnya keterjaminan sumber air irigasi dari waduk dengan penyelesaian 16 waduk yang sedang dibangun dan pembangunan 49 waduk baru.
49 waduk
6. Jumlah embung dan bangunan penampung air lainnya yang dibangun
216
7. Luas Layanan jaringan irigasi yang dibangun /ditingkatkan
35763,83
8. Luas Layanan jaringan irigasi air tanah yang dibangun/ ditingkatkan
3 .482,00
6.5.2 Proporsi wilayah cekungan lintas batas dengan pengaturan operasional untuk kerja sama air
NA NA NA NA NA
6.6 Pada tahun 2020, melindungi dan merestorasi sumber daya air pada ekosistem, termasuk pegunungan,
6.6.1. Perubahan sumber daya air pada ekosistem dari waktu ke waktu
Meningkatnya rehabilitasi serta upaya konservasi tanah dan air guna mengurangi lahan kritis untuk kesehatan DAS dan
1. Jumlah DAS Prioritas yang dipulihkan kesehatannya melalui pembangunan embung, dam pengendali, dan dam
15 DAS KemenPU dan PR
Kemen LHK

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
163
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2014)
Target (2019)
6. Menjamin Ketersediaan dan Manajemen Air Bersih serta Sanitasi yang Berkelanjutan untuk Semua
hutan, lahan basah, sungai, dan danau
perlindungan mata air pada DAS Prioritas
penahan skala kecil dan menengah di daerah hulu
2. Jumlah lahan kritis berkurang seluas 5,5 juta hektar melalui rehabilitasi di dalam KPH dan DAS
5,5juta ha
3. Jumlah DAS Prioritas yang meningkat jumlah mata airnya melalui konservasi sumber daya air secara vegetatif, pembangunan embung, dam pengendali, dam penahan, dan gully plug di daerah hulu DAS serta sumur resapan sebanyak 15 DAS Prioritas sampai dengan tahun 2019
15 DAS
4. Jumlah Danau Prioritas yang ditingkatkan kualitas air dan status tropiknya minimal menjadi mesotrofik sebanyak 15 danau prioritas
15

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
164
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2014)
Target (2019)
6. Menjamin Ketersediaan dan Manajemen Air Bersih serta Sanitasi yang Berkelanjutan untuk Semua
5. Persentase persiapan peningkatan/rehabilitasi bendungan, embung, serta bangunan penampung air lainnya, 100% terhadap total jumlah peningkatan/rehabilitasi setiap tahunnya
6. Jumlah Danau Prioritas yang rata-rata pendangkalannya < 1% dari kedalaman masing-masing danau sebanyak 15 danau prioritas
15
7. Jumlah Danau Prioritas yang menurun tingkat erosinya minimal menyamai batas toleransi pada Daerah Tangkapan Air di 15 danau prioritas
15
6.a Pada tahun 2030, memperluas kerjasama dan dukungan internasional dalam hal pembangunan kapasitas bagi negara-negara berkembang, dalam
6.a.1.Jumlah ODA terkait air dan sanitasi yang menjadi bagian rencana belanja pemerintah
Meningkatnya alokasi dana untuk pembangunan air dan sanitasi yang berasal dari APBN
TBD TBD TBD KemenPU dan PR
Kemen LHK

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
165
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2014)
Target (2019)
6. Menjamin Ketersediaan dan Manajemen Air Bersih serta Sanitasi yang Berkelanjutan untuk Semua
program dan kegiatan terkait air dan sanitasi, termasuk pemanenan air, desalinasi, efisiensi air, pengolahan air limbah, daur ulang dan teknologi daur ulang
6.b Mendukung dan memperkuat partisipasi masyarakat lokal dalam meningkatkan pengelolaan air dan sanitasi
6.b.1. Proporsi unit pemerintah lokal yang menerbitkan dan melaksanakan kebijakan dan prosedur terkait partisipasi masyarakat dalam pengelolaan air dan sanitasi
NA NA NA NA KemenPU dan PR
Kemen LHK

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
166
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET
NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019) K/L
PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
7. Menjamin Akses Energi yang Terjangkau, Handal, Berkelanjutan dan Modern Untuk Semua
7.1 Pada tahun 2030, memastikan akses universal terhadap layanan energi yang terjangkau, handal, dan modern
7.1.1 Proporsi penduduk dengan akses terhadap listrik
1.Meningkatnya jangkauan layanan ketenagalistrikan
Rasio elektrifikasi 81,5% 96,6% Kemen ESDM
Listrik per kapita 843 KWh 1.200 KWh
Elektrifikasi desa berlistrik 100%
7.1.2 Proporsi penduduk dengan sumber energi utama pada teknologi dan bahan bakar yang bersih
2.Meningkatnya layanan akses minyak dan gas bumi untuk rumah tangga, nelayan, komersial dan transportasi
Jaringan gas kota
200 ribu sambungan RT
1,1 juta sambungan RT
RT Gas untuk nelayan 600.000 rumah tangga
7.2 Pada tahun 2030, meningkat secara substansial pangsa energi terbarukan dalam bauran energi global
7.2.1 Pangsa energi terbarukan dalam total konsumsi energi final
Meningkatnya persentase energi terbarukan dalam bauran konsumsi energi final
Bauran energi terbarukan 10-16 persen
Kemen ESDM
Kemen PUPR
7.3 Pada tahun 2030, melakukan perbaikan efisiensi energy di tingkat global sebanyak dua kali lipat
7.3.1 Intensitas energi diukur dengan energi primer dan PDB
Meningkatnya efisiensi energi
Intensitas energi primer Naik 1% per tahun
Kemen ESDM
7.A Pada tahun 2030, memperkuat kerjasama internasional untuk memfasilitasi akses pada teknologi dan riset energi bersih, termasuk energi terbarukan, efisiensi energi, canggih, teknologi
7.a.1 Termobilisasikan dana per tahun (US $) mulai tahun 2020 Akuntabel menuju komitmen US $ 100 miliar
NA NA NA NA NA

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
167
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET
NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019) K/L
PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
7. Menjamin Akses Energi yang Terjangkau, Handal, Berkelanjutan dan Modern Untuk Semua
bahan bakar fosil lebih bersih, dan mempromosikan investasi di bidang infrastruktur energi dan teknologi energi bersih
7.B Pada tahun 2030, memperluas infrastruktur dan meningkatkan teknologi untuk penyediaan layanan energi modern dan berkelanjutan bagi semua negara-negara berkembang, khususnya negara kurang berkembang, negara berkembang pulau kecil dan negara berkembang terkurung daratan, sesuai dengan kebutuhan dukungan program masing-masing
7.b.1 Proporsi nilai investasi efisiensi energi terhadap PDB dan jumlah transfer dana investasi luar negeri langsung (FDI) untuk infrastruktur dan teknologi pelayanan pembangunan berkelanjutan
NA NA NA NA Kemen ESDM
Kemen Keuangan

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
168
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG
JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
8. Mempromosikan Keberlanjutan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan, Kesempatan Kerja yang Produktif dan Menyeluruh, serta Pekerjaan yang Layak Bagi Semua
8.1 Mempertahankan pertumbuhan ekonomi per kapita sesuai dengan kondisi nasional dan, khususnya, setidaknya 7 persen pertumbuhan produk domestik bruto per tahun di negara-negara kurang berkembang
8.1.1 Pertumbuhan PDB riil per kapita per tahun
Meningkatnya pertumbuhan PDB per kapita pertahun
PDB per kapita Rp 43.403 Ribu Rupiah
Rp 72.217 Ribu Rupiah
Bappenas
8.2 Mencapai tingkat produktivitas ekonomi yang lebih tinggi, melalui diversifikasi, peningkatan dan inovasi teknologi, termasuk fokus pada peningkatan nilai tambah tinggi dan sektor padat karya
8.2. Tingkat pertumbuhan PDB riil per orang yang bekerja
Terciptanya perubahan struktur tenaga kerja secara bertahap dari sektor/ sub-sektor lapangan usaha yang produktivitasnya rendah ke sektor/ sub-sektor yang produktivitasnya tinggi
Tingkat pertumbuhan PDB riil per orang yang bekerja
- - Bappenas
Kemen Ketenagakerjaam
Kemen Industri
8.3 Mempromosikan kebijakan pembangunan yang mendukung kegiatan produktif, penciptaan lapangan kerja yang layak, kewirausahaan, kreativitas dan inovasi, dan mendorong formalisasi dan
8.3.1. Proporsi lapangan kerja informal sektor non-pertanian, berdasarkan jenis kelamin
Meningkatnya jumlah tenaga kerja formal
Target persentase tenaga kerja formal
40,5% 51% Bappenas;
Kemenko Perekonomian;
Kemen KUKM; Kemenaker
OJK
Meningkatnya akses usaha mikro dan kecil untuk mengembangkan keterampilan, pendampingan, modal usaha, dan pengembangan teknologi
Akses Layanan Keuangan formal UMKM
17,8% 25%

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
169
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG
JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
8. Mempromosikan Keberlanjutan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan, Kesempatan Kerja yang Produktif dan Menyeluruh, serta Pekerjaan yang Layak Bagi Semua
pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah, termasuk melalui akses pada layanan keuangan
8.4 Meningkatkan secara progresif, hingga 2030, efisiensi sumber daya global dalam konsumsi dan produksi, serta usaha untuk melepaskaitan pertumbuhan ekonomi dari degradasi lingkungan, sesuai dengan kerangka 10-tahun dari program untuk konsumsi dan produksi berkelanjutan, dengan negara-negara maju menjadi panutan
8.4.1 Jejak Material (MF) dan Jejak Material per kapita, per PDB
Peningkatan konsumsi dan produkasi berkelanjutan
NA NA NA Kemen LHK
8.4.2 Konsumsi material domestik (DMC) dan DMC per kapita, terhadap PDB
NA NA NA
8.5 Pada tahun 2030, memberikan pekerjaan penuh dan produktif yang layak bagi semua wanita dan pria, termasuk bagi orang-orang muda dan penyandang disabilitas, dan upah yang sama
8.5.1 Upah rata-rata per jam pekerja perempuan dan laki-laki berdasarkan jabatan (okupasi), kelompok umur, dan penyandang disabilitas
Terciptanya kesempatan kerja sebesar 10 juta selama 5 tahun
Rasio kesempatan kerja terhadap penduduk usia kerja (15 tahun ke atas), berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur, dan penyandang disabilitas
- - Bappenas; Kemenko Perekonomian; Kemenko PMK; Kemenaker
Perbandingan upah pekerja penerima upah untuk jabatan yang sama,

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
170
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG
JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
8. Mempromosikan Keberlanjutan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan, Kesempatan Kerja yang Produktif dan Menyeluruh, serta Pekerjaan yang Layak Bagi Semua
untuk pekerjaan yang sama nilainya
Tersedianya kebijakan pengupahan sebagai payung hukum
berdasarkan jenis kelamin, kelompok usia, dan penyandang
disabilitas
8.5.2 Tingkat pengangguran terbuka berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur, dan penyandang disabilitas
Menurunnya tingkat pengangguran terbuka hingga 4-5% pada tahun 2019
8.5.3. Tingkat pengangguran terbuka berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur
5,94%
(umum)
4%-5%
(umum)
8.6 Pada tahun 2020, secara substansial mengurangi proporsi pemuda yang tidak bekerja, tidak menempuh pendidikan atau tidak mengikuti pelatihan
8.6.1. Persentase pemuda (15-24) yang sedang tidak sekolah, bekerja, atau mengikuti pelatihan (NEET)
Meningkatkan keterampilan pekerja rentan agar dapat memasuki pasar tenaga kerja (Buku 2, hlm. 3-73)
8.6.1. Persentase pemuda (15-24) yang sedang tidak sekolah atau bekerja (NEET)
NA NA Kemen Tenaga Kerja
8.7 Mengambil tindakan segera dan efektif untuk menjamin pelarangan dan penghapusan
8.7.1. Persentase dan jumlah anak usia 5-17 tahun, yang bekerja, dibedakan berdasarkan jenis kelamin
Menguatnya sistem perlindungan anak termasuk upaya melindungi anak dari tindak kekerasan,
Persentase dan jumlah anak usia 5-17 tahun, yang bekerja, dibedakan
- - Kemenaker

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
171
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG
JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
8. Mempromosikan Keberlanjutan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan, Kesempatan Kerja yang Produktif dan Menyeluruh, serta Pekerjaan yang Layak Bagi Semua
bentuk-bentuk pekerjaan tidak tepat bagi anak, memberantas kerja paksa, dan pada tahun 2025, menghapuskan pekerja anak dalam segala bentuknya, termasuk perekrutan dan penggunaan tentara anak
dan kelompok umur (dibedakan berdasarkan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak)
eksploitasi, penelantaran, dan perlakuan salah lainnya
berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur
8.8 Melindungi hak-hak buruh dan mempromosikan lingkungan kerja yang aman bagi semua pekerja, termasuk pekerja migran, khususnya pekerja migran perempuan, dan mereka yang terlibat dalam pekerjaan berbahaya
8.8.1. Tingkat frekuensi kecelakaan kerja fatal dan non-fatal, berdasarkan jenis kelamin dan status migran
Terciptanya lingkungan kerja yang aman dan sehat
Tingkat frekuensi kecelakaan kerja fatal dan non-fatal, berdasarkan jenis kelamin dan status migran
- - Kemenaker
8.8.2. Peningkatan kepatuhan atas hak-hak pekerja (kebebasan berserikat dan perundingan kolektif) berdasarkan sumber tekstual ILO dan peraturan perundang-undangan negara terkait
Terciptanya hubungan industrial yang harmonis antara serikat pekerja dan pengusaha
NA NA

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
172
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG
JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
8. Mempromosikan Keberlanjutan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan, Kesempatan Kerja yang Produktif dan Menyeluruh, serta Pekerjaan yang Layak Bagi Semua
8.9 Pada tahun 2030, menyusun dan melaksanakan kebijakan untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan yang menciptakan lapangan kerja dan mempromosikan budaya dan produk lokal
8.9.1 Kontribusi pariwisata terhadap PDB dan tingkat pertumbuhan pariwisata
Meningkatnya kontribusi pariwisata terhadap PDB, jumlah wisatawan mancanegara dan nusantara
Kontribusi PDB Jumlah wisatawan mancanegara
Kunjungan Wisatawan Nusantara
Penerimaan Devisa
4,2%
9 juta
250 juta
120 triliun
8%
20 juta
275 juta
240 triliun
Kemen Pariwisata
Kemen Tenaga Kerja
8.9.2 Jumlah pekerja pada industri pariwisata dalam proporsi terhadap total pekerja dan tingkat pertumbuhan pekerja, menurut jenis kelamin
Jumlah lapangan kerja sektor pariwisata (sebagai % total lapangan kerja dan laju pertumbuhan lapangan kerja, berdasarkan jenis kelamin)
8.10 Memperkuat kapasitas lembaga keuangan domestik untuk mendorong dan memperluas akses ke perbankan, asuransi dan jasa keuangan untuk semua masyarakat
8.10.1 Jumlah cabang bank umum dan ATM per 100.000 jumlah orang dewasa
Perluasan akses permodalan dan layanan keuangan melalui penguatan layanan keuangan
Rata-Rata Jarak Lembaga Keuangan (Bank Umum) (Km)
NA NA Kemenkeu
OJK
8.10.2 Proporsi kepemilikan rekening bank orang dewasa (15 tahun dan lebih) atau lembaga keuangan lain atau dengan pelayanan jasa keuangan bergerak
NA NA

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
173
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG
JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
8. Mempromosikan Keberlanjutan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan, Kesempatan Kerja yang Produktif dan Menyeluruh, serta Pekerjaan yang Layak Bagi Semua
8.a Meningkatkan bantuan untuk mendukung perdagangan bagi negara berkembang, terutama negara kurang berkembang, termasuk melalui Kerangka Terpadu untuk dukungan Teknis Peningkatan Perdagangan bagi Negara Kurang Berkembang
8.a.1 Bantuan untuk komitmen perdagangan dan pencairan pendanaan
Meningkatkan peran Indonesia dalam kerja sama selatan selatan dan triangular
NA NA NA NA
8.b Pada tahun 2020, mengembangkan dan mengoperasionalkan strategi global untuk ketenagakerjaan pemuda dan menerapkan Pakta Kerja Global dari Organisasi Perburuhan Internasional (ILO)
8.b.1 Total pengeluaran pemerintah dalam program perlindungan sosial dan ketenagakerjaan dalam Proporsi terhadap anggaran nasional dan PDB
Meningkatkan cakupan pelayanan dasar dan akses terhadap ekonomi produktif masyarakat kurang mampu Kepesertaan Program SJSN Ketenagakerjaan
Kepesertaan Jaminan Kesehatan
Kepesertaan Program SJSN Ketengakerjaan
Pekerja formal
Pekerja informal
86%
29,5 juta
1,3 juta
100%
62,4 juta
3,5 juta
Kemen Tenaga Kerja
BPJS

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
174
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
9. Membangun Infrastruktur yang Tangguh, Mempromosikan Industri yang Inklusif dan Berkelanjutan serta Mendorong Inovasi
9.1 Mengembangkan kualitas, kehandalan, keberkelanjutan dan ketangguhan infrastruktur, termasuk infrastruktur regional dan lintas batas, untuk mendukung pembangunan ekonomi dan kesejahteraan manusia, dengan fokus pada akses yang terjangkau dan merata bagi semua
9.1.1 Pangsa populasi penduduk desa yang tinggal dalam jarak 2 km terhadap jalan yang layak
Mempercepat Pembangunan infrastruktur Untuk Pertumbuhan dan Pemerataa
Kondisi mantap jalan nasional
94 % 98 % Kemen PUPR
Kemen Perhubungan
Pembangunan jalan baru
1.268 km 2.650 km
Pembangunan jalan tol 820 km 1000 km
Panjang jalur kereta api (termasuk jalur ganda)
954 km 3.258 km
9.1.2 Jumlah penumpang dan volume pengangkutan, menurut jenis transportasi
Jumlah bandara
237
252
Jumlah Dermaga Penyeberangan
210 275
Pengembangan pelabuhan (non komersil)
163 163 (kumulatif)
Pengembangan pelabuhan strategis (tol laut)
NA 24
Tersedianya subsidi perintis angkutan laut (trayek)
76 193

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
175
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
9. Membangun Infrastruktur yang Tangguh, Mempromosikan Industri yang Inklusif dan Berkelanjutan serta Mendorong Inovasi
Tersedianya subsidi perintis angkutan sungai dan penyeberangan (trayek)
181 261
Tersedianya subsidi perintis angkutan udara (rute)
115 265
Tersedianya subsidi perintis angkutan darat (trayek)
208 470
Tersedianya subsidi perintis kereta api (lintas)
3 5
9.2 Mempromosikan industrialisasi inklusif dan berkelanjutan, dan pada tahun 2030, secara signifikan meningkatkan pangsa tenaga kerja dan produk domestik bruto industri, sejalan dengan kondisi nasional, dan setidaknya dua kali lipat di negara kurang berkembang
9.2.1 Proporsi nilai tambah manufaktur terhadap PDB dan per kapita
Pertumbuhan industri Tahun 2015-2019 ditargetkan lebih tinggi dari pertumbuhan PDB
Pertumbuhan PDB Industri Pengolahan
Share Industri Pengolahan pada PDB
4,7 %
20,7 %
8,6 %
21,6 %
Kemen Industri
9.2.2 Proporsi tenaga kerja manufaktur terhadap total tenaga kerja
Mendorong akselerasi pertumbuhan industri untuk menangkal bahkan membalikkan gejala deindustrialisasi
Jumlah tenaga kerja pada sektor industri
Kemen Industri
Kemenaker

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
176
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
9. Membangun Infrastruktur yang Tangguh, Mempromosikan Industri yang Inklusif dan Berkelanjutan serta Mendorong Inovasi
9.3 Meningkatkan akses industri dan perusahaan skala kecil, khususnya di negara berkembang, terhadap jasa keuangan, termasuk kredit terjangkau, dan mengintegrasikan ke dalam rantai nilai dan pasar
9.3.1 Proporsi industri kecil terhadap total nilai tambah industri
Meningkatnya pertumbuhan industri kecil
Tumbuhnya Industri Kecil
Membangun Sentra Industri Kecil dan Menengah
20 ribu unit usaha
22 Sentra Industri
Kemen Industri
Kemen UKM Koperasi
Kemenkeu
OJK
BKPM
9.3.2 Proporsi industri kecil dengan pinjaman atau kredit
NA NA
9.4 Pada tahun 2030, meningkatkan infrastruktur dan retrofit industri agar dapat berkelanjutan, dengan peningkatan efisiensi penggunaan sumberdaya dan adopsi teknologi dan proses industri yang bersih dan ramah lingkungan, semua negara mengambil tindakan sesuai dengan kemampuan masing-masing
9.4.1 Emisi CO2 dari peningkatan nilai tambah per unit
Berkurangnya emisi CO2 Emisi Gas Rumah Kaca 15,5%
Berkurang 26%
Kemen Industri
Kemen LHK
Kemen ESDM
9.5 Memperkuat riset ilmiah, meningkatkan
9.5.1 Proporsi pengeluaran untuk penelitian dan
Anggaran riset 0,08% PDB Kemen Ristek PT
Kemen Industri

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
177
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
9. Membangun Infrastruktur yang Tangguh, Mempromosikan Industri yang Inklusif dan Berkelanjutan serta Mendorong Inovasi
kapabilitas teknologi sektor industri di semua negara, terutama negara-negara berkembang, termasuk pada tahun 2030, mendorong inovasi dan secara substansial meningkatkan jumlah pekerja penelitian dan pengembangan per 1 juta orang dan meningkatkan pembelanjaan publik dan swasta untuk penelitian dan pengembangan
pengembangan terhadap PDB
Meningkatnya dukungan bagi kegiatan iptek termasuk penyediaan sumber daya manusia, sarana prasarana, kelembagaan,
dan jaringan
Penyediaan kebutuhan di setiap tahapan riset secara memadai
Terbangunnya 100 Techno Park di kabupaten/kota, dan Science Park di setiap provinsi
BPPT
LIPI
BATAN
9.5.2 Jumlah peneliti (ekuivalen penuh waktu) per satu juta penduduk
Meningkatnya jumlah peneliti
NA Kemen Ristek PT
9.a Memfasilitasi pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan tangguh di negara berkembang, melalui peningkatan keuangan, teknologi dan dukungan teknis bagi negara-negara Afrika, negara-negara kurang berkembang, negara-negara berkembang terkurung
9.a.1 Total dukungan resmi internasional (bantuan resmi pembangunan ditambah aliran bantuan resmi lainya) untuk infrastruktur
Meningkatkan peran Indonesia dalam kerja sama selatan selatan dan triangular
NA NA NA

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
178
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
9. Membangun Infrastruktur yang Tangguh, Mempromosikan Industri yang Inklusif dan Berkelanjutan serta Mendorong Inovasi
daratan dan negara-negara pulau kecil
9.b Mendukung pengembangan teknologi domestik, riset dan inovasi di negara-negara berkembang, termasuk dengan memastikan lingkungan kebijakan yang kondusif, antara lain untuk diversifikasi industri dan peningkatan nilai tambah komoditas
9.b.1 Proporsi nilai tambah teknologi menengah dan tinggi terhadap total nilai tambah
Meningkatnya hasil penyelenggaraan penelitian, pengembangan dan penerapan iptek yang mendukung:
a. daya saing sektor produksi barang dan jasa;
b. keberlanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam; serta
c. penyiapan masyarakat Indonesia menyongsong kehidupan global.
Semua kegiatan riset harus menunjukkan kemajuan capaian dari eksplorasi hingga difusi
Kemen Ristek PT
Kemen Industri
BPPT
9.c Secara signifikan meningkatkan akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi, dan mengusahakan penyediaan akses universasl dan terjangkau Internet di negara-negara kurang berkembang pada tahun 2020
9.c.1 Proporsi dari penduduk terjangkau jaringan seluler (mobile), menurut teknologi
Perwujudan konektivitas antara kota sedang dan kota kecil, antara kota kecil dan desa, serta antar pulau
Kab/Kota dijangkau Broadband
Jaringan tulang punggung serat optik nasional di ibukota kabupaten/kota (tersedianya pita lebar & penyiaran)
Jangkauan layanan akses telekomunikasi universal dan internet
82%
372
100%
514
100% wilayah USO
Kemen Informatika

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
179
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
9. Membangun Infrastruktur yang Tangguh, Mempromosikan Industri yang Inklusif dan Berkelanjutan serta Mendorong Inovasi
mencapai 100% di wilayah USO, dengan prioritas daerah terpencil
-

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
180
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
10. Mengurangi Kesenjangan di Dalam Negara dan Antar Negara
10.1 Pada tahun 2030, secara progresif mencapai dan mempertahankan pertumbuhan pendapatan penduduk yang berada dibawah 40% dari populasi pada tingkat yang lebih tinggi dari rata-rata nasional
10.1.1 Pertumbuhan pengeluaran atau pendapatan per kapita diantara penduduk yang berada di bawah 40 persen dan terhadap total penduduk
Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan
Meningkatkan standar hidup penduduk 40 persen terbawah
Koefisien Gini
Tingkat Kemiskinan
Jumlah Daerah Tertinggal yang terentaskan
Rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal
Persentase penduduk miskin di daerah tertinggal
Akses Pangan Bergizi
0,41
10,96%
Jumlah Daerah Tertinggal 122
Kabupaten terentaskan 70
7,1%
16,64%
0,36
7-8%
Jumlah Daerah Tertinggal 42
Kabupaten terentaskan 80
7,24%
14%
Kemen Ekonomi
Kemen PDT Desa
Kemensos

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
181
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
10. Mengurangi Kesenjangan di Dalam Negara dan Antar Negara
60%
100%
10.2 Pada tahun 2030, memberdayakan dan mempromosikan inklusivitas sosial, ekonomi dan politik pada semua, terlepas dari usia, jenis kelamin, difabilitas, ras, etnis, asal, agama atau kemampuan ekonomi atau status lainnya
10.2.1 Proporsi populasi dengan median pendapatan di bawah 50 persen, terpilah oleh kelompok usia, jenis kelamin dan para penyandang difabilitas
NA NA NA NA
10.3 Memastikan kesempatan yang sama dan mengurangi kesenjangan dari hasil, termasuk dengan menghapus hukum, kebijakan dan praktik yang diskriminatif, dan mempromosikan legislasi, kebijakan dan tindakan yang tepat
10.3.1 Proporsi penduduk yang melaporkan merasa didiskriminasikan atau dilecehkan dalam kurun 12 bulan terakhir atas dasar larangan diskriminasi sesuai hukum internasional hak asasi manusia
Menguatkan iklim kondusif bagi berkembangnya demokrasi yang beradab, memelihara perdamaian, dan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan
Indeks rasa aman
Indeks toleransi
Jumlah konflik sosial pertahun
Indeks gotong royong
Indeks demokrasi Indonesia
Indeks kebebasan sipil
Indeks hak-hak politik
0,61 (2012)
0,49 (2012)
164 (2013)
0,55 (2012)
63,72
Meningkat
Meningkat
Menurun
Meningkat
Kemendagri
Kemenhukham

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
182
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
10. Mengurangi Kesenjangan di Dalam Negara dan Antar Negara
Indeks lembaga demokrasi
Jumlah konflik berlatar belakang SARA
72,24
46,25
72,24
75
79
68
79
<5
10.4 Mengadopsi kebijakan, terutama kebijakan fiskal, upah dan perlindungan sosial, serta secara progresif mencapai
10.4.1 Proporsi upah dan subsidi perlindungan sosial dari pemberi kerja terhadap PDB
Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional
Kepesertaan Program SJSN Ketenagakerjaan
Pekerja formal
Pekerja informal
29,5 juta
62,4 juta
Kemen Tenaga Kerja
BPJS

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
183
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
10. Mengurangi Kesenjangan di Dalam Negara dan Antar Negara
kesetaraan yang lebih besar
Peserta SJSN Bidang Kesehatan
1,3 juta
51,8%
3,5 juta
Min. 95%
10.5 Memperbaiki regulasi dan pengawasan pasar keuangan global serta kelembagaannya, dan memperkuat pelaksanaan regulasinya
10.5.1 Financial Soundness Indicator
Mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan stabilitas sistem keuangan global
NA Kemenlu
Kemenkeu
BI
OJK
10.6 Memastikan peningkatan representasi dan suara bagi negara-negara berkembang dalam pengambilan keputusan di lembaga-lembaga ekonomi dan keuangan internasional, dalam rangka untuk membentuk kelembagaan yang lebih efektif, kredibel, akuntabel dan terlegitimasi
10.6.1 Proporsi anggota dan hak suara negara-negara berkembang di organisasi internasional
Menguatkan diplomasi ekonomi Indonesia dalam forum bilateral, multilateral, regional dan global
Peningkatan peran Indonesia di APEC dan G-20 untuk memperjuangkan kepentingan Indonesia dan negara berkembang
Peningkatan peran dan kepemimpinan dalam forum multilateral
Peningkatan peran Indonesia di APEC dan G-20 untuk memperjuangkan kepentingan
Indonesia dan negara berkembang serta peran aktif dalam kerja sama antarkawasan MIKTA dan IORA
Persentase posisi Indonesia yang diterima dalam forum multilateral terkait isu pembangunan, ekonomi dan lingkungan hidup : 85%
Persentase kepemimpinan Indonesia
Kemenlu

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
184
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
10. Mengurangi Kesenjangan di Dalam Negara dan Antar Negara
pada forum multilateral terkait isu pembangunan, ekonomi dan lingkungan hidup : 80%
10.7 Memfasilitasi migrasi dan mobilitas manusia yang teratur, aman, berkala dan bertanggung jawab, termasuk melalui penerapan kebijakan migrasi yang terencana dan dikelola dengan baik
10.7.1 Proporsi biaya rekrutmen yang ditanggung pekerja terhadap pendapatan tahunan di negara tujuan
Meningkatkan kualitas perlindungan WNI/BHI di luar negeri
Memperluas Kerjasama dalam rangka melindungi hak dan keselamatan tenaga migran
Pelatihan dan proses penempatan (medical check up, tiket pesawat) bersumber dari swasta (calon pekerja) dan kredit perbankan
Kemen Tenaga Kerja
BNP2TKI
Kemenlu
10.7.2 Jumlah negara yang mengimplementasikan kebijakan migran dengan baik
NA NA NA
10.a Menerapkan prinsip perlakuan khusus dan berbeda bagi negara-negara berkembang, khususnya negara-negara yang kurang berkembang, sesuai dengan kesepakatan Organisasi Perdagangan Dunia
10.a.1 Besaran nilai tarif yang diberlakukan untuk mengimpor dari negara kurang berkembang/berkembang dengan tarif nol persen
Meningkatnya pemanfaatan skema perundingan kerjasama ekonomi internasional yang telah disepakati
NA NA NA Bappenas
Kemenlu
Kemendag

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
185
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
10. Mengurangi Kesenjangan di Dalam Negara dan Antar Negara
10.b Mendorong bantuan pembangunan resmi dan arus keuangan, termasuk investasi asing secara langsung, untuk negara-negara yang paling membutuhkan, terutama negara-negara kurang berkembang, negara-negara Afrika, negara berkembang pulau kecil dan negara-negara terkurung daratan, sesuai dengan rencana dan program nasional mereka
10.b.1 Total aliran sumberdaya yang masuk untuk pembangunan, terpilah berdasarkan negara-negara penerima dan donor serta jenis aliran (misalnya: bantuan pembangunan resmi, investasi asing langsung, serta aliran yang lain)
Meningkatkan peran Indonesia dalam kerja sama selatan selatan dan triangular
Menguatnya citra positif Indonesia melalui peningkatan peran di bidang pemberian bantuan kerjasama teknis yang berkualitas
Pengembangan dan penguatan kapasitas dan kapabilitas lembaga yang menangani KSST
Promosi KSST di tingkat nasional dan internasional
Pengembangan model insentif bagi K/L, swasta, dan masyarakat sipil yang terlibat KSST
Persentase respon positif terhadap bantuan kerjasama teknik melalui mekanisme bilateral dan trangular 75%
Jumlah kegiatan penguatan/promosi/
Perluasan jaringan kemitraan dalam rangka pemberian bantuan teknik selatan-selatan dan triangular : 6 laporan
Kemenlu
Bappenas

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
186
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
10. Mengurangi Kesenjangan di Dalam Negara dan Antar Negara
10.c Pada tahun 2030, mengurangi biaya transaksi remitansi hingga menjadi kurang dari 3 persen, dan menghilangkan koridor remitansi dengan biaya yang lebih tinggi dari 5 persen
10.c.1 Proporsi biaya remitansi dari jumlah yang dikirimkan
Memperbesar pemanfaatan Jasa Keuangan bagi Pekerja
Perluasan jaringan cabang Bank dan ATM bank untuk memudahkan rumah tangga pekerja migran menerima Remitansi G-20 Forum, memberi penekanan kepada usaha-usaha untuk menurunkan biaya remitansi
Kemenkeu
OJK
BI

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
187
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
11. Membangun Kota dan Permukiman yang Inklusif, Aman Tangguh dan Berkelanjutan
11.1 Pada tahun 2030, menjamin akses bagi semua terhadap perumahan yang layak, aman, terjangkau, dan pelayanan dasar permukiman, serta menata kawasan kumuh
11.1.1 Proporsi populasi penduduk urban yang tinggal di daerah kumuh, pemukiman liar atau rumah yang tak layak
Tercapainya pengentasan kawasan pemukiman kumuh perkotaan
Percepatan pemenuhan standar pelayanan perkotaan untuk mewujudkan kota aman nyaman dan layak huni pada aspek permukiman
% rumah tangga perkotaan yang menggunakan jamban atau tempat buang air besar dengan menggunakan tangki septik/SPAL
% kota yang mayoritas penduduknya menggunakan air yang berasal dari PAM/PDAM untuk minum/memasak
Kawasan permukiman kumuh perkotaan
Kawasan Perkotaan Metropolitan
Kota Otonom Sedang
Kota Baru
38.431 ha 0 ha
12
20
10
Kemen PUPR
Kemen ATR
Kemendagri
11.2 Pada tahun 2030, menyediakan akses pada sistem transportasi yang aman, terjangkau, mudah diakses dan
11.2.1 Proporsi populasi yang mendapatkan akses yang nyaman pada transportasi publik, terpilah menurut kelompok usia, jenis
Meningkatnya pelayanan angkutan umum massal perkotaan
Meningkatnya pangsa pengguna moda transportasi umum di perkotaan
23%
32%
Kemen Perhubungan

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
188
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
11. Membangun Kota dan Permukiman yang Inklusif, Aman Tangguh dan Berkelanjutan
berkelanjutan untuk semua, meningkatkan keselamatan jalan, terutama dengan memperluas jangkauan transportasi umum, dengan memberi perhatian khusus pada kebutuhan mereka yang rentan, wanita, anak-anak, penyandang disabilitas dan orang tua
kelamin dan penyandang disabilitas
Meningkatnya kinerja lalu lintas perkotaan
Meningkatkan aplikasi teknologi informasi dan skema sistem manajemen transportasi perkotaan
Meningkatnya kecepatan lalu lintas jalan nasional di kota metroplitan/besar
Tersusunnya rencana umum nasional keselamatan
Pengembangan kereta perkotaan
Pengembangan BRT (kota besar)
Penerapan ATCS di kota yang telah menerapkan sistem angkutan massal perkotaan berbasis bus (BRT)
2
17
Minimal 20 km/ jam.
10
34
Penerapan pengaturan persimpangan dengan menggunakan teknologi informasi (ATCS) di seluruh ibukota
Penerapan skema pembatasan

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
189
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
11. Membangun Kota dan Permukiman yang Inklusif, Aman Tangguh dan Berkelanjutan
lalu lintas di kota besar/metropolitan
11.3 Pada tahun 2030 meningkatkan urbanisasi yang inklusif dan berkelanjutan serta meningkatkan kapasitas partisipasi, serta perencanaan dan penanganan permukiman yang berkelanjutan dan terintegrasi
11.3.1 Rasio laju peningkatan konsumsi tanah dengan laju pertumbuhan penduduk
Pembangunan Metropolitan di Luar Jawa sebagai PKN dan Pusat Investasi
Optimalisasi kota otonomi berukuran sedang di Luar Jawa sebagai Pusat Kegiatan Nasional/Wilayah (PKN/PKW) dan penyangga urbanisasi
Kota belum optimal perannya
Kawasan Perkotaan Metropolitan
43
2
20
2 dan 5 Usulan Baru
Kemen PUPR
Kemen ATR
11.3.2 Proporsi kota dengan struktur partisipasi langsung masyarakat sipil dalam perencanaan dan manajemen kota yang berlangsung secara ajeg dan demokratis
Peningkatan kapasitas Tata Kelola kota berkelanjutan
Keberadaan Forum Komunitas kota untuk meningkatkan partisipasi masyarakat kota
Terlaksanannya peran media massa dalam sosialisasi pembangunan perkotaan berkelanjutan
NA NA Kemendagri

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
190
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
11. Membangun Kota dan Permukiman yang Inklusif, Aman Tangguh dan Berkelanjutan
11.4 Memperkuat upaya untuk melindungi dan menjaga warisan budaya dan alam dunia
11.4.1 Jumlah belanja (publik dan swasta) per kapita yang diperuntukkan preservasi, perlindungan, dan konservasi pada semua warisan budaya dan alam, menurut jenis warisan (budaya, alam, terpadu, destinasi Pusat Warisan Dunia), tingkat pemerintahan (nasional, regional dan lokal), jenis belanja (belanja operasional atau investasi) dan tipe pembiayaan swasta (donasi non tunai, swasta nir profit, sponsor)
Meningkatkan kualitas pelindungan, pengembangan dan pemanfaatan warisan budaya
Meningkatnya apresiasi terhadap keragaman seni dan kreativitas karya budaya
Terbangunnya kota dan kawasan perkotaan untuk mewujudkan kota layak huni (Kota Pusaka dan Kota Kreatif)
Penguatan peran dan fungsi institusi (badan, balai, dan unit) bidang kebudayaan di pusat dan daerah guna meningkatkan perlindungan, penyelamatan, pengembangan, dan pemanfaatan warisan budaya
20 kota sedang dan 12 Kawasan Perkotaan Metropolitan
Kemen Pendidikan & Kebudayaan
Kemen PUPR
Kemen Pariwisata

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
191
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
11. Membangun Kota dan Permukiman yang Inklusif, Aman Tangguh dan Berkelanjutan
11.5 Pada tahun 2030, secara signifikan mengurangi jumlah kematian dan jumlah orang terdampak, dan secara substansial mengurangi kerugian ekonomi relatif terhadap PDB global yang disebabkan oleh bencana, termasuk bencana yang berhubungan dengan air, dengan fokus pada melindungi orang miskin dan orang-orang dalam situasi rentan
11.5.1 Jumlah kematian, orang hilang dan terluka karena bencana per 100 ribu orang
Menurunnya indeks risiko bencana pada pusat-pusat pertumbuhan yang berisiko tinggi
Terbangunnya kawasan perkotaan untuk mewujudkan hijau yang berketahanan iklim dan bencana pada aspek ketahanan terhadap bencana dan perubahan iklim
Mengembangkan kota layak huni, kota hijau yang berketahanan iklim dan bencana
Menurunnya indeks resiko bencana (IRB) dari 169,4 ke 144 pada 136 Kabupaten dan Kota
Pembangunan 20 kota otonom sedang yang mewujudkan kota berkelanjutan pada
BNPB

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
192
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
11. Membangun Kota dan Permukiman yang Inklusif, Aman Tangguh dan Berkelanjutan
11.5.2 Kerugian ekonomi langsung akibat bencana terhadap global PDB, termasuk kerusakan infrastruktur vital dan tidak berfungsinya layanan dasar
aspek adaptasi terhadap perubahan iklim (Resilience city)
11.6 Pada tahun 2030, mengurangi dampak lingkungan perkotaan per kapita yang
11.6.1 Proporsi limbah padat perkotaan yang
Terbangunnya kawasan perkotaan untuk mewujudkan kota hijau
Cakupan sampah perkotaan tertangani
46% (2013) 80%
Menyediakan sarana
Kemen PUPR
Kemen LHK

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
193
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
11. Membangun Kota dan Permukiman yang Inklusif, Aman Tangguh dan Berkelanjutan
merugikan, termasuk dengan memberi perhatian khusus pada kualitas udara dan penanganan sampah kota
dikumpulkan dan dikelola dengan baik
pada aspek pengeloaan lingkungan
prasarana yang berorientasi pada konsep hijau antara lain: greenwaste (pengelolaan sampah dan limbah), green water (efisiensi pemanfaatan dan pengelolaan air permukaan), green transportation(transportasi ramah lingkungan), green energy (pemanfaatan sumber energi yang ramah lingkungan dan terbarukan) di 20 kota

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
194
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
11. Membangun Kota dan Permukiman yang Inklusif, Aman Tangguh dan Berkelanjutan
otonom sedang
11.6.2 Rata-rata tahunan materi partikulat halus (PM2.5 dan PM10) di perkotaan (dibobotkan jumlah penduduk)
NA NA NA
11.7 Pada tahun 2030, menyediakan ruang publik dan ruang terbuka hijau yang aman, inklusif dan mudah dijangkau terutama untuk perempuan dan anak, manula dan penyandang difabilitas
11.7.1 Rata-rata share ruang terbuka untuk semua, terpilah dari kelompok usia, jenis kelamin dan penyandang disabilitas
Terbangunnya kawasan perkotaan untuk mewujudkan kota layak huni dan kota hijau
Pembangunan kota hijau yang berketahanan iklim dan bencana
Menyediakan sarana prasarana yang berorientasi pada konsep hijau dan berketahanan, antara lain: green openspace (ruang terbuka hijau), greenwaste (pengelolaan sampah dan limbah), green water (efisiensi pemanfaatan dan pengelolaan air permukaan), green transportation(transportasi ramah lingkungan), green energy (pemanfaatan sumber energi yang ramah lingkungan dan terbarukan), serta green economy (pengembangan ekonomiyang berwawasan lingkungan);
Menyediakan sarana prasarana yang berorientasi pada konsep hijau, termasuk green openspace (ruang terbuka hijau) di 20 kota otonom sedang
Kemen PUPR
Kemen LHK

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
195
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
11. Membangun Kota dan Permukiman yang Inklusif, Aman Tangguh dan Berkelanjutan
11.7.2 Proporsi korban yang mengalami kekerasan atau pelecehan seksual, menurut pelaku kejahatan dan tempat kejadian (12 bulan terakhir)
NA NA NA NA
11.a Mendukung hubungan ekonomi, sosial dan lingkungan antara urban, pinggiran kota, dan perdesaan, dengan memperkuat perencanaan pembangunan nasional dan daerah
11.a.1 Proporsi penduduk yang tinggal di kota yang melaksanakan perencanaan regional dan kota terintegrasi dengan proyeksi populasi dan sumber daya
Pembangunan perkotaan sebagai pusat-pusat pertumbuhan diarahkan untuk mewujudkan kota-kota berkelanjutan dan berdaya saing, melalui pemerataan pembangunan
Pengembangan kota otonom luar Jawa
Pengembangan sedikitnya 20 kota otonom di luar Pulau Jawa – Bali khususnya di KTI yang diarahkan sebagai pengendali (buffer) arus urbanisasi ke Pulau Jawa yang diarahkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi bagi wilayah sekitarnya serta menjadi
Kemen PUPR

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
196
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
11. Membangun Kota dan Permukiman yang Inklusif, Aman Tangguh dan Berkelanjutan
Pembangunan kota baru publik yang mandiri dan terpadu di sekitar kota atau kawasan perkotaan
percotohan (best practices) perwujudan kota berkelanjutan;
Pembangunan 10 kota baru publik yang mandiri dan terpadu di sekitar kota atau kawasan perkotaan metropolitan di luar Pulau Jawa – Bali yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah serta diarahkan sebagai

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
197
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
11. Membangun Kota dan Permukiman yang Inklusif, Aman Tangguh dan Berkelanjutan
pengendali (buffer) urbanisasi di kota atau kawasan perkotaan metropolitan di luar Pulau Jawa-Bali.
11.b Pada tahun 2020, meningkatkan secara substansial jumlah kota dan permukiman yang mengadopsi dan mengimplementasi kebijakan dan perencanaan yang terintegrasi melalui penyertaan, efisiensi sumber daya, mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim, ketahanan terhadap bencana, serta mengembangkan dan mengimplementasikan
11.b.1 Proporsi pemerintah daerah yang menyusun kebijakan dan dan strategi pengurangan resiko dan ketahanan bencana selaras dengan Sendai Framework untuk pengurangan risiko bencana 2015-2030
Peningkatan pembangunan kawasan perkotaan untuk mewujudkan kota layak huni yang aman dan nyaman; hijau yang berketahanan iklim dan bencana
NA NA Pembangunan 20 kota otonom sedang yang mewujudkan kota berkelanjutan pada aspek adaptasi terhadap perubahan iklim (Resilience city)
Kemen PUPR
Kemen ATR
Kemen LHK

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
198
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
11. Membangun Kota dan Permukiman yang Inklusif, Aman Tangguh dan Berkelanjutan
penanganan holistik risiko bencana di semua lini, sesuai dengan Sendai Framework untuk pengurangan risiko bencana 2015-2030
11.b.2 Jumlah negara yang memiliki strategi pengurangan resiko bencana
11.c Memberikan dukungan kepada negara-negara kurang berkembang, melalui bantuan keuangan dan teknis, dalam membangun bangunan yang berkelanjutan dan tangguh, dengan
11.c.1 Proporsi dukungan finansial yang dialokasikan pada konstruksi dan perbaikan dengan sumberdaya yang efisien, berkelanjutan dan berketahanan memanfaatkan bahan lokal
Meningkatkan peran Indonesia dalam kerja sama selatan selatan dan triangular
Menguatnya citra positif Indonesia melalui peningkatan peran di bidang pemberian bantuan kerjasama teknis yang berkualitas
Optimalisasi penggunaan sumber dana dilakukan mengikuti standard operating procedures (SOPs)
Kemenlu
Bappenas

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
199
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN
2015-2019) INDIKATOR NASIONAL
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)
Baseline (2015)
Target (2019)
11. Membangun Kota dan Permukiman yang Inklusif, Aman Tangguh dan Berkelanjutan
memanfaatkan bahan lokal
tentang monitoring dan evaluasi yang disusun oleh Tim KoordinasiNasional mengenai KSST

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
200
Target Global Indikator Global Target Nasional (RPJMN
2015-2019) Indikator Nasional
(RPJMN 2015-2019)
Target (RPJMN)
K/L Indikatif Baseline (2015)
Target (2019)
Goal 12: Menjamin Pola Produksi dan Konsumsi yang Berkelanjutan
12.1 Melaksanakan Kerangka Kerja 10 Tahun Program (10YFP) untuk Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan, melalui tindakan semua negara dipimpin negara-negara maju, dengan mempertimbangkan pembangunan dan kapasitas negara-negara berkembang
12.1.1 Jumlah negara yang memiliki rencana aksinasional konsumsi dan produksi berkelanjutan (SCP) atau terarusutamakannya SCP sebagai prioritas atau target dalam kebijakan nasional
12.1 Penyusunan konsep kebijakan operasional pola konsumsi dan produksi berkelanjutan dan pengembangan sistem pendukungnya (Buku 2 hal 10-59)
na na na KLHK
12.2 Pada tahun 2030 telah mencapai pengelolaan berkelanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam secara efisien
12.2.1 Jejak material dan jejak material per kapita, per PDB
12.2. Penerapan pola konsumsi dan produksi berkelanjutan di sektor-sektor prioritas, serta pola konsumsi masyarakat yang berkelanjutan (Buku 2 hal 10-59)
na na na KLHK; Kemen-PUPR; (koordinator to be confirmed, tbc)
12.2.2 Konsumsi material domestik (DMC) dan DMC per kapita, per PDB
na na na KLHK

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
201
Target Global Indikator Global Target Nasional (RPJMN
2015-2019) Indikator Nasional
(RPJMN 2015-2019)
Target (RPJMN)
K/L Indikatif Baseline (2015)
Target (2019)
12.3 Pada tahun 2030 menyeimbangkan limbah pangan per kapita global di tingkat ritel dan konsumen dan mengurangi kehilangan makanan sepanjang rantai produksi dan pasokan termasuk kehilangan saat pasca panen
12.3.1 Indeks kehilangan makanan global
12.3 Pengembangan standar produk ramah lingkungan yang terukur (Buku2 hal 10-59);
na na na KLHK
12.4 Pada tahun 2020 mencapai pengelolaan bahan kimia dan semua jenis limbah secara ramah lingkungan melalui siklus hidupnya, sesuai kerangka kerja internasional yang disepakati dan secara signifikan mengurangi pencemaran udara, air dan tanah untuk meminimalkan dampak buruk terhadap kesehatan manusia dan lingkungan
12.4.1 Jumlah pihak untuk kesepakatan lingkungan multilateral internasional tentang bahan kimia dan limbah berbahaya untuk memenuhi komitmen dan kewajiban mereka dalam transmisi informasi yang diperlukan oleh masing-masing kesepakatan
12.4 Menggalakkan penggunaan teknologi bersih untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan mengurangi limbah (Buku2 hal 10-59);
na na na KLHK;
12.4.2 Timbulan limbah berbahaya per kapita, proporsi limbah berbahaya yang terkelola menurut jenis penanganannya
12.4.2 Jumlah limbah B3 yang terkelola sesuai peraturan perundangan meningkat setiap tahun(Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-170)
100 juta ton 130 juta ton KLHK;

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
202
Target Global Indikator Global Target Nasional (RPJMN
2015-2019) Indikator Nasional
(RPJMN 2015-2019)
Target (RPJMN)
K/L Indikatif Baseline (2015)
Target (2019)
12.5 Pada tahun 2030, secara substansial mengurangi produksi limbah melalui pencegahan, pengurangan, daur ulang, dan penggunaan kembali
12.5.1 Tingkat daur ulang Nasional, ton bahan daur ulang
12.5 Meningkatkan pengelolaan sampah yang terpadu, melalui strategi pengembangan upaya 3R (reduce,reuse, dan recycle) (Buku2 hal 10-60);
na na na KLHK
12.6 Mendorong perusahaan, terutama perusahaan besar dan transnasional, untuk mengadopsi praktek-praktek berkelanjutan dan mengintegrasikan informasi keberlanjutan dalam siklus pelaporan mereka
12.6.1 Jumlah perusahaan yang mempublikasi laporan keberlanjutannya
12.6 Terlaksananya penyediaan dan penyebaran informasi ketersediaan produk ramah lingkungan bagi konsumen/ masyarakat melalui berbagai media (Buku 2 hal 10-59).
na na na KLHK
12.7 Mempromosikan praktek pengadaan publik yang berkelanjutan, sesuai dengan kebijakan dan prioritas nasional
12.7.1 Jumlah negara yang menerapkan kebijakan pengadaan publik dan rencana aksi yang berkelanjutan
12.7 Pengembangan peraturan dan standar pelayanan publik dalam penerapan pola konsumsi berkelanjutan (Buku 2 hal 10-59).
na na na KLHK; LKPP;

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
203
Target Global Indikator Global Target Nasional (RPJMN
2015-2019) Indikator Nasional
(RPJMN 2015-2019)
Target (RPJMN)
K/L Indikatif Baseline (2015)
Target (2019)
12.8 Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua orang memiliki informasi yang relevan dan kesadaran terhadap pembangunan berkelanjutan dan gaya hidup yang selaras dengan alam
12.8.1 Sejauh mana (i) pendidikan kewarganegaraan global dan (ii) pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (termasuk pendidikan perubahan iklim) diarusutamakan dalam (a) kebijakan pendidikan nasional (b) kurikulum (c) pendidikan guru dan (d) penilaian siswa
12.8 Menerapkan pola konsumsi dan produksi berkelanjutan dengan peningkatan kesadaran dan kapasitas para pihak terhadap pola konsumsi dan produksi berkelanjutan (Buku 2 hal 10-59)
na na na KLHK
12.a Mendukungan negara-negara berkembang untuk memperkuat kapasitas ilmu pengetahuan dan teknologi mereka untuk bergerak ke arah pola konsumsi dan produksi yang lebih berkelanjutan
12.a.1 Jumlah dukungan dana kepada negara-negara berkembang pada riset dan pengembangan (R & D) untuk konsumsi dan produksi berkelanjutan (SCP) dan teknologi ramah lingkungan
12.a Terlaksananya penggunaan teknologi bersih untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan mengurangi limbah;serta pengembangan standar produk ramah lingkungan yang terukur; (Buku 2 hal 10-59)
na na na KLHK; BPPT;
12.b Mengembangkan dan menerapkan perangkat untuk memantau dampak pembangunan berkelanjutan dalam pariwisata berkelanjutan yang menciptakan lapangan kerja dan mempromosikan
12.b.1 Jumlah strategi atau kebijakan pariwisata berkelanjutan dan pelaksanaan rencana aksi, dengan perangkat monitoring dan evaluasi yang disepakati
12.b Meningkatkan daya tarik daerah tujuan wisata sehingga berdaya saing di dalam negeri dan di luar negeri
na na na Kemenparekraf

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
204
Target Global Indikator Global Target Nasional (RPJMN
2015-2019) Indikator Nasional
(RPJMN 2015-2019)
Target (RPJMN)
K/L Indikatif Baseline (2015)
Target (2019)
budaya dan produk lokal
12.c Merasionalisasi subsidi bahan bakar fosil tidak efisien yang mendorong pemborosan konsumsi dengan menghilangkan distorsi pasar, sesuai dengan keadaan nasional, termasuk dengan restrukturisasi pajak dan penghapusan secara bertahap jika ada subsidi berbahaya , yang dicerminkan oleh dampak lingkungannya, dengan sepenuhnya memperhitungkan kebutuhan dan kondisi khusus negara-negara berkembang dan meminimalkan dampak negatif yang bisa terjadi pada
12.c.1 Jumlah subsidi bahan bakar fosil per unit GDP (produksi dan konsumsi) sebagai proporsi dari total belanja nasional pada bahan bakar fosil
12.c Pengurangan subsidi energi yang terdiri atas: (i) penurunan besaran subsidi BBM; (ii) penurunan kapasitas pembangkit listrik yang menggunakan BBM menjadi tinggal 2,04 persen (Buku I hal 6-164)
Menurunnya belanja subsidi energi (Buku I hal4-14)
1,3 persen PDB
0,6 persen PDB
Kemen-ESDM; Kemenkeu;

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
205
Target Global Indikator Global Target Nasional (RPJMN
2015-2019) Indikator Nasional
(RPJMN 2015-2019)
Target (RPJMN)
K/L Indikatif Baseline (2015)
Target (2019)
pembangunannya dengan cara yang melindungi rakyat miskin dan masyarakat yang terkena dampak

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
206
Goal / Target Global Indikator Global Target Nasional (RPJMN
2015-2019) Indikator Nasional (RPJMN
2015-2019)
Target (RPJMN)
K/L Indikatif Baseline (2015)
Target (2019)
Goal 13: Membuat langkah segera untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya
13.1 Memperkuat kapasitas ketahanan dan adaptasi terhadap bahaya terkait iklim dan bencana alam di semua negara;
13.1.1 Jumlah negara yang memiliki strategi pengurangan risiko bencana nasional dan lokal
13.1.1 Sasaran penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana adalah menurunnya indeks risiko bencana pada pusat pertumbuhan ekonomi yang memiliki indeks risiko tinggi bencana (Buku 2 hal 10-35)
Jumlah Dokumen Kajian Pengurangan Risiko Bencana (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-177)
69 69 BNPB
13.1.2 Jumlah orang meninggal, hilang dan terkena dampak bencana per 100.000 orang
na na na BNPB
13.2 Mengintegrasikan tindakan antisipasi perubahan iklim ke dalam kebijakan, strategi dan perencanaan nasional;
13.2.1 Jumlah negara yang telah mengkomunikasikan pembentukan atau operasionalisasi kebijakan/strategi /rencana terpadu guna meningkatkan kemampuan mereka untuk beradaptasi terhadap dampak negatif perubahan iklim, dan
13.2.1 Menurunnya emisi GRK untuk lima sektor prioritas: kehutanan dan lahan gambut, pertanian, energi dan transportasi, industri dan limbah, serta meningkatnya ketahanan masyarakat terhadap dampak
Penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) (Buku II hal 1-3)
15,50% 26% (2019), 29% (2030)
Bappenas (koord) K/L terkait
Jumlah wilayah yang memiliki rencana aksi adaptasi perubahan iklimsebanyak 15 wilayah (Matriks Bidang Pembangunan hal II.1.M-12)
0 wilayah 15 wilayah KLHK

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
207
Goal / Target Global Indikator Global Target Nasional (RPJMN
2015-2019) Indikator Nasional (RPJMN
2015-2019)
Target (RPJMN)
K/L Indikatif Baseline (2015)
Target (2019)
membantu ketahanan iklim dan pembangunan rendah emisi gas rumah kaca dengan cara yang tidak tidak mengancam produksi pangan (termasuk rencana adaptasi nasional, berdasarkan kontribusi nasional, komunikasi nasional, pembaharuan laporan dua tahunan atau lainnya)
perubahan iklim ... (Buku II hal 1-89)
Jumlah perangkat mitigasi Perubahan Iklim yang termutakhirkan di bidang kehutanan dan lahan gambut: baseline, faktor emisi, data aktivitas, skenario mitigasi, safeguards (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-179)
5 perangkat 5 perangkat KLHK
Jumlah provinsi yang menerapkan RAD-GRK di bidang kehutanan dan lahan gambut (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-179)
34 Provinsi 34 Provinsi KLHK
13.3 Mengembangkan pendidikan, meningkatkan kesadaran, serta kapasitas orang dan kelembagaan pada mitigasi, adaptasi, pengurangan dampak dan peringatan dini perubahan ikim
13.3.1 Jumlah negara yang telah mengitegrasikan mitigasi, adaptasi, pengurangan dampak dan peringatan dini ke dalam kurikulum sekolah dasar, sekolah menengah dan PT
Melaksanakan pendidikan, penyuluhan, dan pelatihan tentang adaptasi perubahan iklim; pembentukan forum/jejaring/ aliansi/pokja adaptasi perubahan iklim; dan peningkatan peran aktif Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan pemangku kepentingan dalam adaptasi perubahan iklim dan capaian sasaran kebijakan Pemerintah mengenai perubahan iklim (RAN API hal 50).
na na na Bappenas (koord) K/L terkait

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
208
Goal / Target Global Indikator Global Target Nasional (RPJMN
2015-2019) Indikator Nasional (RPJMN
2015-2019)
Target (RPJMN)
K/L Indikatif Baseline (2015)
Target (2019)
13.3.2 Jumlah negara yang telah mengkomunikasikan penguatan kapasitas kelembagaan, sistem dan individu untuk melaksanakan adaptasi, mitigasi dan transfer teknologi, serta kegiatan pembangunan
Meningkatnya kemampuan adaptasi perubahan iklim di 15 wilayah (Matriks Bidang Pembangunan hal II.1.M-12)
Jumlah desa/kelurahan yang menerapkan konsep Program Kampung Iklim (Proklim) sebanyak 2.000 desa/kelurahan
100 Desa 2.000 Desa KLHK
13.a Melaksanakan komitmen negara maju pada Konvensi Perubahan Iklim PBB (UNFCCC) untuk tujuan mobilisasi dana bersama sebesar 100 milyar USD per tahun pada tahun 2020 dari semua sumber terkait kebutuhan negara berkembang dalam konteks kegiatan mitigasi dan transparansi yang berarti dalam pelaksanaan dan operasionalisasi secara penuh melalui kapitalisasi Dana Iklim Hijau (Green Climate Fund) sesegera mungkin
13.a.1 Mobilisasi sejumlah dana (USD) per tahun mulai tahun 2020 secara akuntabel mencapai komitmen sebesar 100 milyar USD
13.a.1 Meningkatnya insentif dalam penanganan perubahan iklim;
na na na Bappenas (koord) K/L terkait

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
209
Goal / Target Global Indikator Global Target Nasional (RPJMN
2015-2019) Indikator Nasional (RPJMN
2015-2019)
Target (RPJMN)
K/L Indikatif Baseline (2015)
Target (2019)
13.b Mempromosikan mekanisme untuk meningkatkan kapasitas perencanaan dan pengelolaan yang efektif terkait perubahan iklim di negara-negara kurang berkembang , termasuk fokus pada perempuan, generasi muda, serta masyarakat lokal dan marjinal.
13.b.1 Jumlah negara-negara kurang berkembang dan negara berkembang kepulauan kecil yang menerima dukungan khusus dan sejumlah dukungan, termasuk keuangan, teknologi dan peningkatan kapasitas, untuk mekanisme peningkatan kapasitas dalam perencanaan dan pengelolaan yang efektif terkait perubahan iklim, termasuk fokus pada perempuan, generasi muda, serta masyarakat lokal dan marjinal
na na na na na

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
210
Goal/Target Global Indikator Global Target Nasional (RPJMN 2015-
2019) Indikator Nasional (RPJMN
2015-2019)
Target (RPJMN)
K/L Indikatif Baseline (2015)
Target (2019)
14. Melakukan konservasi dan pemanfaatan sumber daya laut, samudera dan maritim untuk pembangunan yang berkelanjutan
14.1 Pada tahun 2025, mencegah dan secara signifikan mengurangi semua jenis pencemaran laut, khususnya dari kegiatan berbasis lahan, termasuk sampah laut dan polusi nutrisi
14.1.1 Indeks Eutrofikasi Pesisir (ICEP) dan Kepadatan Sampah Plastik Terapung
14.1 Menurunnya beban pencemaran dan tingkat kerusakan wilayah pesisir dan laut (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-168-169)
14.1.1 Kualitas air di perairan pantai pada 3 kawasan pesisir (Semarang, Teluk Jakarta dan Bali) meningkat setiap tahun (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-168-169)
1 Kawasan pesisir
3 Kawasan pesisir (Semarang, Teluk Jakarta dan Bali)
KLHK
14.2 Pada tahun 2020, mengelola dan melindungi ekosistem laut dan pesisir secara berkelanjutan untuk menghindari dampak buruk yang signifikan, termasuk dengan memperkuat ketahanannya, dan melakukan restorasi untuk mewujudkan lautan yang sehat dan produktif
14.2.1 Proporsi Zona Ekonomi Eksklusif nasional yang dikelola menggunakan pendekatan berbasis ekosistem
14.2 Terwujudnya tata kelola dalam pemanfaatan sumber daya kelautan di wilayah perairan Indonesia dan yuridiksi nasional, dengan sasaran: b. Penyusunan tata ruang laut dan penyelesaian tata ruang/rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (Buku 2 hal 10-27)
14.2.1 Jumlah laut teritorial dan perairan kepulauan yang terkelola sumber daya ikannya (WPP) (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-40)
5 11 KKP
14.2.1 Jumlah laut ZEEI yang terkelola sumber daya ikannya (WPP)
2 7 KKP

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
211
Goal/Target Global Indikator Global Target Nasional (RPJMN 2015-
2019) Indikator Nasional (RPJMN
2015-2019)
Target (RPJMN)
K/L Indikatif Baseline (2015)
Target (2019)
14. Melakukan konservasi dan pemanfaatan sumber daya laut, samudera dan maritim untuk pembangunan yang berkelanjutan
14.3 Meminimalisasi dan mengatasi dampak pengasaman laut, termasuk melalui peningkatan kerjasama ilmiah di semua tingkatan
14.3.1 Rata-rata keasaman laut (pH) yang diukur pada jaringan stasiun sampling yang disetujui dan memadai
14.3 Menurunnya beban pencemaran dan tingkat kerusakan wilayah pesisir dan laut (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-168-169)
14.3.1 Kualitas air di perairan pantai pada 3 kawasan pesisir (Semarang, Teluk Jakarta dan Bali) meningkat setiap tahun (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-168-169)
1 Kawasan pesisir
3 Kawasan pesisir (Semarang, Teluk Jakarta dan Bali)
KLHK
14.4 Pada tahun 2020, secara efektif mengatur pemanenan dan menghentikan penangkapan ikan yang berlebihan, penangkapan ikan ilegal dan praktek penangkapan ikan yang merusak dan melaksanakan rencana pengelolaan berbasis ilmu pengetahuan, dalam rangka untuk memulihkan stok ikan secara layak dalam waktu singkat, setidaknya ke tingkat produksi maksimum yang lestari sesuai karakteristik biologisnya
14.4.1 Proporsi stok ikan dalam tingkat biologis berkelanjutan
14.4 Termanfaatkannya sumber daya kelautan untuk pembangunan ekonomi nasional, antara lain melalui: peningkatan produksi perikanan tangkap ... (Buku 2 hal 10-27)
14.4.1 Volume produksi perikanan tangkap (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-40)
6.299.290 ton 6.982.560 ton
KKP; BPS
14,5 Pada tahun 2020, melakukan konservasi setidaknya 10 persen dari
14.5.1 Cakupan kawasan konservasi laut
14.5 Terpeliharanya kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya hayati
14.5.1 Jumlah luas kawasan konservasi (perairan) (Matriks Bidang
- 20 juta ha KKP BPS

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
212
Goal/Target Global Indikator Global Target Nasional (RPJMN 2015-
2019) Indikator Nasional (RPJMN
2015-2019)
Target (RPJMN)
K/L Indikatif Baseline (2015)
Target (2019)
14. Melakukan konservasi dan pemanfaatan sumber daya laut, samudera dan maritim untuk pembangunan yang berkelanjutan
wilayah pesisir dan laut, konsisten dengan hukum nasional dan internasional dan berdasarkan informasi ilmiah terbaik yang tersedia
laut, melalui peningkatan konservasi, rehabilitasi dan peningkatan ketahanan masyarakat terhadap bencana pesisir, dengan sasaran: a. Pengutuhan dan penambahan luasan kawasan konservasi seluas 20 juta ha sampai dengan tahun 2019 serta peningkatan pengelolaan kawasan konservasi perairan dan PPK efektif di 35 kawasan (Buku 2 hal 10-27)
Pembangunan hal II.10.M-70)
14,6 Pada tahun 2020, melarang bentuk-bentuk subsidi perikanan tertentu yang berkontribusi terhadap kelebihan kapasitas dan overfishing, menghilangkan subsidi yang berkontribusi terhadap penangkapan ikan yang ilegal, tidak dilaporkan dan tidak diatur (IUU) dan menahan jenis subsidi baru, mengakui bahwa perlakuan khusus dan berbeda yang tepat dan efektif untuk negara berkembang dan setidaknya negara kurang berkembang harus menjadi
14.6.1 Kemajuan negara-negara di tingkat pelaksanaan instrumen internasional yang bertujuan untuk memerangi penangkapan ikan yang ilegal, tidak dilaporkan dan tidak diatur (IUU)
14.6 Terkendalinya IUU fishing dan kegiatan di laut yang merusak, dengan sasaran: a. Peningkatan cakupan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan sebesar 84,8 persen; b. Peningkatan ketaatan pelaku usaha kelautan dan perikanan menjadi 87 persen (Buku 2 hal 10-28)
14.6.1 Persentase cakupan WPP-NRI yang diawasi dari IUU fishing dan kegiatan yang merusak sumber daya kelautan dan perikanan (11 WPP-NRI) (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-76)
56,60% 83,40% KKP
14.6.1 Persentase kepatuhan (compliance ) pelaku usaha kelautan dan perikanan terhadap ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-76)
70% 87% KKP

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
213
Goal/Target Global Indikator Global Target Nasional (RPJMN 2015-
2019) Indikator Nasional (RPJMN
2015-2019)
Target (RPJMN)
K/L Indikatif Baseline (2015)
Target (2019)
14. Melakukan konservasi dan pemanfaatan sumber daya laut, samudera dan maritim untuk pembangunan yang berkelanjutan
bagian integral dari negosiasi subsidi perikanan pada Organisasi Perdagangan Dunia
14.7 Pada tahun 2030, meningkatkan manfaat ekonomi bagi negara-negara berkembang kepulauan kecil dan negara-negara kurang berkembang dari pemanfaatan berkelanjutan sumber daya laut, termasuk melalui pengelolaan perikanan, budidaya dan pariwisata secara berkelanjutan
14.7.1 Perikanan berkelanjutan sebagai persentase dari PDB pada negara-negara berkembang kepulauan kecil, negara-negara kurang berkembang dan semua negara
14.7 Sasaran utama sektor perikanan sebagai pendukung ketahanan pangan dan peningkatan daya saing produk perikanan dalam rangka peningkatan kesejahteraan nelayan, pembudidaya ikan, pengolah/pemasar hasil perikanan, dan petambak garam pada tahun 2019 adalah: (3) tercapainya pertumbuhan PDB perikanan sebesar 7,2 persen per tahun (Buku 2 hal 10-25)
na 6,9%/thn 7,2%/thn BPS; KKP;

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
214
Goal/Target Global Indikator Global Target Nasional (RPJMN 2015-
2019) Indikator Nasional (RPJMN
2015-2019)
Target (RPJMN)
K/L Indikatif Baseline (2015)
Target (2019)
14. Melakukan konservasi dan pemanfaatan sumber daya laut, samudera dan maritim untuk pembangunan yang berkelanjutan
14.a Meningkatkan pengetahuan ilmiah, mengembangkan kapasitas penelitian dan transfer teknologi kelautan, dengan mempertimbangkan Komisi Kelautan Antar Negara untuk Pedoman dan Kriteria dalam Transfer Teknologi Kelautan, dalam rangka meningkatkan kesehatan laut dan meningkatkan kontribusi keanekaragaman hayati laut untuk pembangunan negara-negara berkembang, khususnya negara-negara berkembang kepulauan kecil dan negara-negara kurang berkembang
14.a.1 Proporsi dari total anggaran penelitian yang dialokasikan untuk penelitian di bidang teknologi kelautan
14.a Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan iptek yang mendukung daya saing produksi dan pemanfaatan SDKP (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-84)
na na na KKP;
Kemenristek-dikti;
BPPT;
14.b Menyediakan akses untuk buruh nelayan skala kecil terhadap sumber daya laut dan pasar
14.b.1 Kemajuan oleh negara-negara di tingkat penerapan dari kerangka hukum/regulasi/kebijakan/kelembagaan yang mengakui dan melindungi hak akses untuk perikanan skala kecil
14.b Meningkatnya kemampuan usaha dan perlindungan nelayan (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-45)
14.b.1 Jumlah nelayan yang terlindungi (orang) (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-45, direvisi Renstra KKP)
20.000 1.940.000 KKP
14.b.1 Jumlah peningkatan akses pendanaan usaha nelayan (lokasi) (Matriks Bidang Pembangunan hal
34 34 KKP

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
215
Goal/Target Global Indikator Global Target Nasional (RPJMN 2015-
2019) Indikator Nasional (RPJMN
2015-2019)
Target (RPJMN)
K/L Indikatif Baseline (2015)
Target (2019)
14. Melakukan konservasi dan pemanfaatan sumber daya laut, samudera dan maritim untuk pembangunan yang berkelanjutan
II.10.M-45, direvisi Renstra KKP)
14.c Meningkatkan konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan dari lautan dan sumber dayanya dengan menerapkan hukum internasional yang tercermin dalam Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS), yang menyediakan kerangka hukum untuk konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan lautan dan sumber dayanya, seperti pada ayat 158 dari "Masa depan yang kita inginkan" (The future we want)
14.c.1 Jumlah negara membuat kemajuan dalam meratifikasi, menerima dan menerapkan melalui kerangka hukum, kebijakan dan kelembagaan, instrumen terkait laut yang mengimplementasikan hukum internasional, sebagaimana tercermin dalam UNCLOS, untuk konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan lautan dan sumber dayanya
na na na na KKP

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
216
Goal/Target Global Indikator Global Target Nasional
(RPJMN 2015-2019) Indikator Nasional
(RPJMN 2015-2019)
Target (RPJMN)
K/L
Baseline (2015) Target (2019)
15. Melindungi, merestorasi dan mempromosikan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem daratan, manajemen hutan lestari, mengurangi penggurunan, menghentikan dan mengembalikan degradasi lahan serta menghentikan kehilangan keanekaragaman hayati
15.1 Pada tahun 2020, menjamin konservasi, restorasi dan pemanfaatan berkelanjutan dari ekosistem daratan dan perairan darat serta jasa lingkungannya, khususnya ekosistem hutan, lahan basah, pegunungan dan lahan kering yang sejalan dengan kewajiban berdasarkan perjanjian internasional
15.1.1 Kawasan hutan sebagai persentase dari total luas lahan
15.1 Peningkatan Kinerja Tata Kelola Kehutanan melalui penyelesaian pengukuhan/penetapan kawasan hutan mencapai 100 persen (Buku 2 hal 10-30)
15.1.1 Persentase Kawasan Hutan yang ditetapkan sebesar 80% Kawasan Hutan (Kawasan Hutan yang telah ditetapkan s.d. Tahun 2014 mencapai 56%) (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-129)
65% 100% KLHK
15.1.2 Proporsi situs penting keanekaragaman hayati daratan dan perairan darat dalam kawasan lindung, berdasarkan jenis ekosistemnya
na na na na KLHK
15.2 Pada tahun 2020, mempromosikan pelaksanaan pengelolaan semua jenis hutan secara berkelanjutan, menghentikan deforestasi, merestorasi hutan terdegradasi dan
15.2.1 Kemajuan capaian pengelolaan hutan lestari
15.2 Meningkatkan tata kelola kehutanan (good forest governance) dengan melakukan penerapan prinsip pengelolaan hutan lestari;(Buku 1 hal 6-121 & 122)
15.2.1 Jumlah KPHP yang beroperasi di hutan produksi... (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-94)
80 347 KLHK
15.2.1 Jumlah KPHL yang beroperasi ... (Matriks
40 182 KLHK

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
217
Goal/Target Global Indikator Global Target Nasional
(RPJMN 2015-2019) Indikator Nasional
(RPJMN 2015-2019)
Target (RPJMN)
K/L
Baseline (2015) Target (2019)
meningkatkan aforestasi dan reforestasi global secara subtansial
Bidang Pembangunan hal II.10.M-112)
15.3 Pada tahun 2020, mengurangi penggurunan, memulihkan lahan dan tanah kritis, termasuk lahan yang terkena penggurunan, kekeringan dan banjir, dan berusaha mencapai dunia yang bebas dari lahan terdegradasi
15.3.1 Proporsi lahan yang terdegradasi terhadap luas lahan keseluruhan
15.3 Mengurangi luasan lahan kritis melalui rehabilitasi di dalam KPH dan DAS Prioritas Buku 2 hal 10-32)
na na na KLHK
15.4 Pada tahun 2030, menjamin konservasi ekosistem pegunungan, termasuk keanekaragaman hayatinya, dalam rangka meningkatkan kapasitasnya supaya memberikan manfaat penting bagi pembangunan berkelanjutan
15.4.1 Situs penting keanekaragaman hayati pegunungan dalam kawasan lindung
na na na na KLHK
15.4.2 Indeks Tutupan Hijau Pegunungan
na na na na KLHK

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
218
Goal/Target Global Indikator Global Target Nasional
(RPJMN 2015-2019) Indikator Nasional
(RPJMN 2015-2019)
Target (RPJMN)
K/L
Baseline (2015) Target (2019)
15.5 Melakukan tindakan mendesak dan signifikan untuk mengurangi degradasi habitat alami, menghentikan kehilangan keanekaragaman hayati, dan, pada tahun 2020, melindungi dan mencegah kepunahan jenis terancam
15.5.1 Red List Index 15.5 Terjaminnya efektivitas upaya konservasi spesies dan genetik (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-106)
15.5.1 Persentase peningkatan populasi 25 species satwa terancam punah prioritas sesuai The IUCN Red List of Threatened Species sebesar 10% sesuai baseline data tahun 2013 (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-106)
2% 10% KLHK; LIPI;
15.6 Mempromosikan pembagian keuntungan yang adil dan merata dari pemanfaatan sumber daya genetik, dan mempromosikan akses yang memadai terhadap sumber daya tersebut, sesuai kesepakatan internasional
15.6.1 Jumlah negara yang mengadopsi kerangka legislasi, administrasi dan kebijakan untuk memastikan pembagian keuntungan yang adil dan merata
15.6 Terjaminnya efektivitas upaya konservasi spesies dan genetik (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-101)
15.6.1 Jumlah Priority Inform Concent (PIC) pemanfaatan sumber daya genetik yang diterbitkan (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-101)
1 PIC 10 PIC KLHK; LIPI;
15.7 Melakukan tindakan mendesak untuk mengakhiri perburuan dan perdagangan jenis flora dan fauna yang dilindungi akibat permintaan dan pasokan produk hidupan liar ilegal
15.7.1 Proporsi hidupan liar dari hasil perburuan atau perdagangan gelap
15.7 Terjaminnya efektivitas upaya konservasi spesies dan genetik (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-101)
na na na KLHK

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
219
Goal/Target Global Indikator Global Target Nasional
(RPJMN 2015-2019) Indikator Nasional
(RPJMN 2015-2019)
Target (RPJMN)
K/L
Baseline (2015) Target (2019)
15.8 Pada tahun 2020, memperkenalkan langkah-langkah untuk mencegah masuknya dan secara signifikan mengurangi dampak dari jenis asing invasif pada ekosistem darat dan air serta mengendalikan atau melakukan eradikasi jenis asing invasif prioritas
15.8.1 Proporsi negara yang mengadopsi legislasi nasional yang relevan dan memadai dalam pencegahan atau pengendalian jenis asing invasif (JAI);
15.8 Meningkatnya efektivitas pelayanan karantina dan pengawasan keamanan hayati (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-37)
15.8.1 Rumusan kebijakan dan rekomendasi karantina hewan dan tumbuhan, serta keamanan hayati hewani dan nabati (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-38 & 39)
3/th 3/th Kementan; KLHK; LIPI;
15.9 Pada tahun 2020, mengintegrasikan nilai-nilai ekosistem dan keanekaragaman hayati ke dalam perencanaan nasional dan daerah, proses pembangunan, strategi dan penganggaran pengurangan kemiskinan
15.9.1 Kemajuan pencapaian target nasional yang ditetapkan sesuai dengan Target 2 Keanekaragaman Hayati Aichi dari Rencana Strategis Keanekaragaman Hayati 2011-2020; (Aichi Target 2: By 2020, at the latest, biodiversity values have been integrated into national and local development and poverty reduction strategies and planning processes and are being incorporated into national accounting, as appropriate, and reporting systems);
15.9 Mengarusutamakan keanekaragaman hayati (KEHATI) pada kegiatan perencanaan pembangunan nasional (Buku 2 hal 10-35)
na na na Bappenas; Kementan; KLHK;

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
220
Goal/Target Global Indikator Global Target Nasional
(RPJMN 2015-2019) Indikator Nasional
(RPJMN 2015-2019)
Target (RPJMN)
K/L
Baseline (2015) Target (2019)
15.a Memobilisasi dan meningkatkan sumber daya keuangan secara signifikan dari semua sumber untuk pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati dan ekosistem secara berkelanjutan
15.a.1 Bantuan pembangunan dan pengeluaran pemerintah untuk konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati dan ekosistemnya secara berkelanjutan
na na na na Bappemas; Kementan; KLHK; Kemenkeu;
15.b Memobilisasi secara signifikan semua sumber pada semua tingkatan untuk membiayai pengelolaan hutan lestari dan memberikan insentif yang memadai bagi negara-negara berkembang untuk memajukan pengelolaannya, termasuk untuk konservasi dan reforestasi
15.b.1 Bantuan pembangunan dan pengeluaran pemerintah untuk konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati dan ekosistemnya secara berkelanjutan
na na na na Bappemas; Kementan; KLHK; Kemenkeu;
15.c Meningkatkan dukungan global dalam upaya memerangi perburuan dan perdagangan jenis yang dilindungi, termasuk dengan meningkatkan kapasitas masyarakat lokal guna memanfaatkan peluang
15.c.1 Proporsi hidupan liar dari hasil perburuan atau perdagangan gelap;
na na na na Bappemas; Kementan; KLHK; Kemenkeu;

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
221
Goal/Target Global Indikator Global Target Nasional
(RPJMN 2015-2019) Indikator Nasional
(RPJMN 2015-2019)
Target (RPJMN)
K/L
Baseline (2015) Target (2019)
mata pencaharian yang berkelanjutan

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
222
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL (versi 19 Feb 2016)
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL K/L PENANGGUN
GJAWAB (INDIKATIF)
Baseline Target 2019
16. Mempromosikan perdamaian dan masyarakat yang inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan
16.1 Secara signifikan mengurangi segala bentuk kekerasan dan yang terkait dengan tingkat kematian dimanapun
16.1.1 Angka korban kejahatan pembunuhan berencana per 100,000 penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin
Meningkatkan upaya keberlanjutan pembangunan sosial, melalui strategi (iv) pengendalian kekerasan terhadap anak, perkelahian, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT); (vi) peningkatan keamanan yang tercermin dalam rendahnya konflik horisontal dan rendahnya tingkat kriminalitas (Buku II, bab 1.1.1.3)
NA NA NA Kemenkopolhukkam Kemenhuk HAM Kepolisian KemanHAN/TNI

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
223
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL (versi 19 Feb 2016)
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL K/L PENANGGUN
GJAWAB (INDIKATIF)
Baseline Target 2019
16. Mempromosikan perdamaian dan masyarakat yang inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan
16.1.2 Kematian disebabkan konflik per 100,000 penduduk terpilah berdasarkan jenis kelamin, umur, dan penyebab kematian
NA NA NA
16.1.3 Proporsi penduduk yang mengalami kekerasan secara fisik, psikologi atau seksual dalam 12 bulan terakhir
NA NA NA

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
224
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL (versi 19 Feb 2016)
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL K/L PENANGGUN
GJAWAB (INDIKATIF)
Baseline Target 2019
16. Mempromosikan perdamaian dan masyarakat yang inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan
16.1.4 Proporsi penduduk yang merasa aman berjalan sendirian di area tempat tinggalnya
NA NA NA
16.2 Menghapus perlakuan kejam, eksploitasi, perdagangan, segala bentuk kekerasan dan penyiksaan terhadap anak
16.2.1 Proporsi anak umur 1-17 tahun yang mengalami hukuman fisik dan/atau tekanan psikologis dari pengasuh dalam sebulan terakhir
Tersedianya sistem perlindungan dari berbagai tindak kekerasan dan perlakuan salah lainnya dengan mengoptimalkan upaya pencegahan, penanganan dan rehabilitasi terhadap anak, perempuan dan kelompok marjinal
NA NA Angka Kekerasan terhadap Anak menurun dari: 38.62% (untuk anak laki-laki) dan 20.48%
Kementerian PP&PA Kepolisian

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
225
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL (versi 19 Feb 2016)
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL K/L PENANGGUN
GJAWAB (INDIKATIF)
Baseline Target 2019
16. Mempromosikan perdamaian dan masyarakat yang inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan
16.2.2 Angka korban perdagangan manusia yang per 100,000 penduduk menurut jenis kelamin, kelompok umur dan jenis eksploitasi
(Buku I, bab 6.4.6) Menguatnya sistem perlindungan anak termasuk upaya melindungi anak dari tindak kekerasan, eksploitasi, penelantaran dan perlakuan salah lainnya. (Buku II, bab 2.2.10)
NA NA (anak perempuan) (sumber: Buku II. Hal. 2-74)
16.2.3 Proporsi perempuan dan laki-laki muda umur 18-29 tahun yang mengalami kekerasan seksual sebelum umur 18 tahun
NA NA

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
226
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL (versi 19 Feb 2016)
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL K/L PENANGGUN
GJAWAB (INDIKATIF)
Baseline Target 2019
16. Mempromosikan perdamaian dan masyarakat yang inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan
16.3 Mempromosikan aturan hukum di tingkat nasional dan internasional dan memastikan akses yang sama pada keadilan untuk semua
16.3.1 Proporsi korban kekerasan dalam 12 bulan lalu yang melaporkan kepada pihak berwajib atau pihak berwenang yang diakui dalam mekanisme resolusi konflik
Terwujudnya pernghormatan, perlindungan, dan pemenuhan HAM, melalui peraturan perundang-undangan, penegakan HAM, pemberian bantuan hukum dan layanan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan dan aparat penegak hukum yang berperspektif HAM dan resonsif gender (Buku I, bab 6.4.1 & Buku II, bab 7.2.1 no.3)
a.Target bantuan hukum 2019: Litigasi dan Non litigasi (II.7M-42) b. Indeks Pembangunan Hukum (IPH) c. Jumlah lokasi operasionalisasi Pos Pelayanan Hukum kepada Masyarakat tidak mampu untuk mendapatkan akte kelahiran d. Jumlah Pelaksanaan sidang di luar gedung dan bantuan pembebasan biaya di lingkungan Peradilan agama
a.Litigasi: 6380 orang Non litigasi: 7260 kegiatan (II.7M-42) b. Indeks Pembangunan Hukum (IPH): 75% c. 359 d. 15,981
Kementerian Kumham Kejaksaan Agung Mahkamah Agung Kepolisian
16.3.2 Proporsi tahanan yang belum diputus terhadap seluruh jumlah tahanan dan napi
Kementerian Kumham Kejaksaan Agung Mahkamah Agung Kepolisian

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
227
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL (versi 19 Feb 2016)
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL K/L PENANGGUN
GJAWAB (INDIKATIF)
Baseline Target 2019
16. Mempromosikan perdamaian dan masyarakat yang inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan
16.4 Pada tahun 2030 secara signifikan mengurangi penggelapan uang maupun senjata, menguatkan pemulihan dan pengembalian aset curian dan memerangi segala bentuk kejahatan yang terorganisasi
16.4.1 Total nilai penggelapan uang masuk dan keluar negeri (dalam US$)
Terwujudnya Kepemimpinan dan Peran Indonesia dalam Kerja Sama Internasional melalui(c) pemantapan peran Indonesia dalam penanganan transnational organized crime; (d) pelaksanaan kerja sama internasional dalam mengatasi masalah global yang mengancam umat manusia, seperti penyakit menular, perubahan iklim, penyebaran senjata ringan ilegal, dan peredaran narkotika. (Buku II bab 5. hal: 5-43)
NA NA Kemenkopolhukkam Kejaksaan Agung KPK Kepolisian PPATK Bank Indonesia
16.4.2 Proporsi senjata api dan senjata ringan yang terdaftar dan terlacak, yang sesuai dengan standar internasional dan ketentuan hukum
Persentase posisi Indonesia yang diterima dalam forum multilateral mengenai penanganan isu keamanan internasional, senjata pemusnah massal dan senjata konvensional, penanggulangan kejahatan lintas negara, dan terorisme
90%
16.5 Secara substansial mengurangi korupsi dan penyuapan dalam segala bentuk
16.5.1 Proporsi penduduk yang memiliki paling tidak satu kontak hubungan dengan petugas, yang membayar suap kepada petugas atau diminta untuk menyuap petugas
Meningkatnya efektivitas pencegahan dan pemberantasan korupsi (Buku I, 6.4.2 dan Buku II, 7.2.1)
Indeks Perilaku Antti Korupsi (IPAK) Indeks Penegakan Hukum Anti Korupsi (IPHAK)
IPAK: 3.6 IPAK: 4.0 (skala 5) IPHAK: naik 20% (dasar 2014)
Bappenas KPK Kejaksaan Agung Kepolisian

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
228
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL (versi 19 Feb 2016)
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL K/L PENANGGUN
GJAWAB (INDIKATIF)
Baseline Target 2019
16. Mempromosikan perdamaian dan masyarakat yang inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan
tersebut dalam 12 bulan terakhir
16.5.2 Proporsi pelaku usaha yang paling tidak memiliki kontak dengan petugas pemerintah dan yang membayar suap kepada seorang petugas, atau diminta untuk membayar suap oleh petugas-petugas, selama 12 bulan terakhir
16.6 Mengembangkan lembaga yang efektif, akuntabel, dan transparan di semua tingkat
16.6.1. Proporsi pengeluaran utama pemerintah terhadap anggaran yang disetujui, menurut sektor (atau kode anggaran atau sejenisnya)
Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan (Buku I, bab 6.2.3 dan Buku II, bab 7.2.2)
1. Opini WTP atas Laporan Keuangan 2. Tingkat Kapabilias APIP 3. Tingkat Kematangan implementasi SPIP 4. SAKIP 5. Penggunaan E-procurement terhadap belanja pengadaan 6. Persentase instansi pemerintah yang memiliki nilai Indeks Reformasi Birokrasi Baik 7. Indeks Profesionalitas ASN 8. Indeks e-governmentNasional
1. Opini WTP atas Laporan Keuangan: K/L: 74 2. Tingkat Kapabilias APIP: 1 3. Tingkat Kematangan implementasi SPIP: 1 4. SAKIP: K/L: 85 5. Penggunaan E-
1. Opini WTP atas Laporan Keuangan: K/L: 95 2. Tingkat Kapabilias APIP: 3 3. Tingkat Kematangan implementasi SPIP: 1 4. SAKIP: K/L: 85 5. Penggunaan E-procurement terhadap belanja
Kemenpan dan RB BPK BPKP LKPP BKN Kemen Kominfo Ombudsman RI KPK

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
229
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL (versi 19 Feb 2016)
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL K/L PENANGGUN
GJAWAB (INDIKATIF)
Baseline Target 2019
16. Mempromosikan perdamaian dan masyarakat yang inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan
16.6.2 Proporsi penduduk yang puas terhadap pengalaman terakhir atas layanan publik
Birokrasi yang memiliki Pelayanan Publik berkualitas dengan a) penguatan kelembagaan dan manajemen pelayanan dan b) penguatan kapasitas pengelolaan kinerja pelayanan publik (Buku II bab 7.3.2 hal 7-41)
9. Indeks Integritas Nasional (Pusat) 10. Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) 11. Persentase Kepatuhan pelaksanaan UU Pelayanan Publik
procurement terhadap belanja pengadaan: 60.24 6. Persentase instansi pemerintah yang memiliki nilai Indeks Reformasi Birokrasi Baik: K/L: 75 7. Indeks Profesionalitas ASN: 76 8. Indeks e-governmentNasional K/L: 2.66 9. Indeks Integritas Nasional (Pusat): 7.22 10. Survey Kepuasan Masyarakat (SKM): 80% 11. Persentase Kepatuhan pelaksanaan UU Pelayanan
pengadaan: 80 6. Persentase instansi pemerintah yang memiliki nilai Indeks Reformasi Birokrasi Baik: K/L: 75 7. Indeks Profesionalitas ASN: 86 8. Indeks e-governmentNasional: 3.4 9. Indeks Integritas Nasional (Pusat): 9 10. Survey Kepuasan Masyarakat (SKM): 95% 11. Persentase Kepatuhan pelaksanaan UU Pelayanan Publik: 100

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
230
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL (versi 19 Feb 2016)
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL K/L PENANGGUN
GJAWAB (INDIKATIF)
Baseline Target 2019
16. Mempromosikan perdamaian dan masyarakat yang inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan
Publik: K: 64; L:15
16.7 Memastikan pengambilan keputusan yang responsif, inklusif, partisipatif dan representatif di setiap tingkatan
16.7.1. Proporsi jabatan (menurut kelompok umur, jenis kelamin, orang difabel dan kelompok masyarakat) di lembaga publik (DPR/DPRD, pelayanan publik, peradilan)
Terjaminnya dan terpenuhinya kebebasan sipil, hak-hak dan kewajiban politik rakyat, dan meningkatkan keterwakilan perempuan dalam politik (Buku II, 5.2.1 & 5.3.1)
Indeks Kebebasan Sipil (dari IDI) Indeks Hak-hak Politik (dari IDI)
Indeks Kebebasan Sipil (dari IDI): 87 Indeks Hak-hak Politik (dari IDI): 68
BKN KPU Kemenpan RB

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
231
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL (versi 19 Feb 2016)
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL K/L PENANGGUN
GJAWAB (INDIKATIF)
Baseline Target 2019
16. Mempromosikan perdamaian dan masyarakat yang inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan
dibanding distribusi nasional
Keterwakilan perempuan dalam kepengurusan parpol
Keterwakilan perempuan dalam kepengurusan parpol: 30%
16.7.2 Proporsi penduduk yang percaya pada pengambilan keputusan yang inklusif dan responsif menurut jenis kelamin, umur, difabilitas dan kelompok masyarakat
Terjaminnya kebebasan sipil dan terpenuhinya hak-hak politik rakyat dan membantun keterbukaan informasi publik dan komunikasi publik melalui strategi meningkatkan partisipasi publik dalam pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik, proses pengambilan keputusan publik dan alasan pengambilan keputusan (Buku II, bab 5.2.1)
Bappenas Kemendagri Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal
16.8 Perluasan dan penguatan partisipasi negara-negara berkembang di dalam lembaga gavernansi global
16.8.1 Proporsi keanggotaan dan hak pengambilan pengambilan keputusan dari negara-negara berkembang di Organisasi Internasional
a. Meningkatkan peran Indonesia di tingkat global b. Meningkatnya peran dan kepemimpinan Indonesia di tingkat regional ASEAN C. Meningkatnya peran dan kepemimpinan Indonesia di tingkat global G-20 dan APEC (Buku II, 6.1.6)
a. Persentase posisi Indonesia yang diterima dalam forum multilateral b. Persentase kepemimpinan Indonesia dalam forum-forum multilateral
a. 84% b. 78%
Kemenlu

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
232
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL (versi 19 Feb 2016)
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL K/L PENANGGUN
GJAWAB (INDIKATIF)
Baseline Target 2019
16. Mempromosikan perdamaian dan masyarakat yang inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan
16.9 Pada tahun 2030, memberikan identitas hukum bagi semua, termasuk pencatatan kelahiran
16.9.1. Proporsi anak umur di bawah 5 tahun yang dicatat oleh lembaga pencatatan sipil terpilah menurut umur
Tercapainya strategi peningkatan cakupan registrasi vital dan pengembangan registrasi vital terpadu (Buku II, bab 2.3.1 poin 7)
a. Cakupan pelayanan dasar kepemilikan akte lahir untuk penduduk 40% berpendapatan bawah b. Pembebasan biaya di lingkungan Peradilan Agama untuk mendapatkan akte nikah dalam rangka mempermudah mendapatkan akte kelahiran c.Persentase anak yang memiliki akta kelahiran
a. 64.6% (2015)
a. 77.4% (Buku II, bab I. Hal.1-70) b. 15,981(Matriks II 2M-5) c. 85% (Matriks II.2M-16)
Kementerian Dalam Negeri
16.10 Memastikan akses publik pada informasi dan melindungi kebebasan fundamental, yang sesuai dengan peraturan nasional dan kesepakatan internasional
16.10.1 Jumlah kasus pembunuhan, penculikan dan penangkapan secara paksa, penyiksaan dan perlakuan sewenang-wenang terhadap jurnalis, awak media, serikat pekerja, dan pembela HAM dalam 12 bulan terakhir
1. Terwujudnya penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan HAM, melalui peraturan perundang-undangan, penegakan HAM, pemberian bantuan hukum dan layanan peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan, dan aparat penegak hukum yang berperspektif HAM dan responsif gender (Buku II, bab 7.2.1)
Jumlah penanganan dugaan pelanggaran HAM yang dikomunikasikan Jumlah penanganan dugaan pelanggaran HAM aktual Prosentase hasil kajian dan rekomendasi yang ditindak lanjuti terkait isu KtP (Kekerasan terhadap Perempuan) dan
320 laporan setiap tahunnya 120 laporan setiap tahunnya 20% setiap tahunnya
Kemenkum HAM Komnas HAM Kemenaker Dewan Pers

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
233
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL (versi 19 Feb 2016)
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL K/L PENANGGUN
GJAWAB (INDIKATIF)
Baseline Target 2019
16. Mempromosikan perdamaian dan masyarakat yang inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan
2. Tercapainya strategi penegakan demokrasi dan HAM di dalam negeri (Buku II, bab 5.2.2)
perlindungan HAM perempuan ---- Prosentase sistem pemulihan korban pelanggaran HAM yang dikembangkan Jumlah kasus pelanggaran HAM yang berat yang diselesaikan (Matriks II.7.M hal.33- 43)
16.10.2 Jumlah negara yang mengadopsi dan melaksanakan kostitusi, statutori dan/atau jaminan kebijakan untuk akses publik pada informasi
Meningkatnya keterbukaan informasi publik dan komunikasi publik serta meningkatnya akses masyarakat terhadap informasi publik (BUku II bab 5.2.1 dan bab 5.3.1)
Persentase Badan Publik yang melaksanakan ketentuan Keterbukaan Informasi Publik Jumlah Regulasi dasar untuk penyebaran dan pemerataan informasi publik Persentase (%) Akses Masyarakat Terhadap Media Publik
Persentase Badan Publik yang melaksanakan ketentuan Keterbukaan Informasi Publik (KIP): 80% Jumlah Regulasi dasar untuk penyebaran dan pemerataan informasi publik: 6 Persentase (%) Akses Masyarakat Terhadap Media Publik: 90%
Kemenkominfo Komisi Informasi Pusat

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
234
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL (versi 19 Feb 2016)
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL K/L PENANGGUN
GJAWAB (INDIKATIF)
Baseline Target 2019
16. Mempromosikan perdamaian dan masyarakat yang inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan
16.a Penguatan lembaga-lembaga nasional yang relevan, termasuk melalui kerjasama internasional, untuk membangun kapasitas di semua tingkatan, khususnya di negara-negara berkembang, untuk mencegah kekerasan dan melawan terorisme serta kejahatan
16.a.1 Keberadaan lembaga HAM nasional yang independen yang sejalan dengan Paris Principles
Meningkatnya promosi dan pemajuan demokrasi dan HAM melalui penegakan demokrasi dan HAM di dalam negeri dan penguatan koordinasi antar pemangku kepentingan (Buku II, bab 5.2.2 dan 5.3.2) Terwujudnya penghormatan, perlindungan dan pemenuhan HAM, melalui peraturan perundang-undangan, penegakan HAM, pemberian bantuan hukum dan layanan peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan dan aparat penegak hukum yang berperspektif HAM dan responsif gender (Buku II, bab 7.2.1)
Kemenkum HAM Komnas HAM

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
235
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL (versi 19 Feb 2016)
TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL K/L PENANGGUN
GJAWAB (INDIKATIF)
Baseline Target 2019
16. Mempromosikan perdamaian dan masyarakat yang inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan
16.b Mempromosikan dan mendorong undang-undang dan kebijakan yang tidak diskriminasi untuk pembangunan berkelanjutan
16.b.1 Proporsi penduduk yang melaporkan mengalami diskriminasi dan pelecehan dalam 12 bulan lalu berdasarkan pada pelarangan diskriminasi menurut hukum HAM Internasional
Terwujudnya penghormatan, perlindungan dan pemenuhan HAM, melalui peraturan perundang-undangan, penegakan HAM, pemberian bantuan hukum dan layanan peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan dan aparat penegak hukum yang berperspektif HAM dan responsif gender (Buku II, bab 7.2.1)
Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Meningkatnya penanganan pengaduan pelanggaran HAM (Matriks II.7M-34)
Indeks kebebasan sipil (IDI 2014): 82.64
Meningkatnya penanganan pengaduan pelanggaran HAM: 7000 berkas pengaduan (Matriks II.7M-34)
Bappenas Kemenkum HAM Komnas HAM

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
236
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL
(versi 19 Februari 2016) TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
KETERANGAN TARGET NASIONAL
K/L Terkait
Baseline Target 2019
17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan
17.1 Penguatan mobilisasi sumber daya domestik, termasuk melalui dukungan internasional untuk negara-negara berkembang, untuk meningkatkan kapasitas lokal bagi pengumpulan pajak dan pendapatan lainnya.
17.1.1 Total pendapatan pemerintah sebagai proporsi terhadap GDP menurut sumbernya
Peningkatan mobilisasi penerimaan negara . (Buku I, bab 6.7.7)
a. Meningkatnya penerimaan pajak b PNBP ditargetkan terus meningkat, (Buku I, bab 6.7.7 & Buku II, bab 3.2.2) Pendapatan negara meningkat rata-rata 17.2% per tahun
11.5% 16% Kementerian Keuangan
17.1.2 Proporsi anggaran domestik yang didanai oleh pajak domestik
Peningkatan rasio penerimaan Perpajakan termasuk pajak daerah (Buku I, bab 6.7.7 & Buku II, bab 3.2.2)
Rasio Pajak 11.5% 16% Kementerian Keuangan

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
237
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL
(versi 19 Februari 2016) TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
KETERANGAN TARGET NASIONAL
K/L Terkait
Baseline Target 2019
17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan
17.2 Negara-negara maju melaksanakan secara penuh komitmen atas bantuan pembangunan (Official Development Assistance - ODA), termasuk komitmen dari banyak negara maju untuk mencapai target 0.7 persen dari Pendapatan Nasional Bruto untuk bantuan pembangunan (ODA/GNI) bagi negara-negara berkembang dan 0.15 sampai 0.20 percen ODA/GNI kepada negara kurang berkembang; penyedia ODA didorong untuk menetapkan target guna menyediakan paling tidak 0.20 persen dari ODA/GNI untuk negara kurang berkembang.
17.2.1 Bantuan Pembangunan Bersih, secara keseluruhan dan kepada negara-negara kurang berkembang, sebagai proporsi terhadap Pendapatan Nasional Bruto dari OECD/Komite Bantuan Pembangunan
NA

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
238
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL
(versi 19 Februari 2016) TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
KETERANGAN TARGET NASIONAL
K/L Terkait
Baseline Target 2019
17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan
17.3 Memobilisasi tambahan sumber daya keuangan untuk negara-negara berkembang dari berbagai macam sumber.
17.3.1 Investasi Asing Langsung (Foreign Direct Investment/FDI), bantuan pembangunan dan Kerjasama Selatan-Selatan sebagai proporsi dari Total Anggaran domestik
Perumusan strategi diplomasi ekonomi nasional yang lebih komprehensif untuk mendukung kerja sama ekonomi internasional yang dapat menarik investasi asing langsung (foreign direct investment), serta menciptakan koherensi antara kebijakan kerja sama ekonomi internasional dengan kebijakan pembangunan nasional dan daerah. (Buku II, bab 3.3.15)
a. Meningkatnya PMTB sebesar 12.1% tahun 2019b. Meningkatnya investasi PMA & PMDN menjadi
Investasi (PMTB): 4.25% (2014)
Investasi (PMTB): 12.1%Rp 933 Triliun
a. BKPMb. Bank Indonesia (Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran)c. Kementerian Keuangan
17.3.2 Volume pengiriman uang/remitansi (dalam US dollars) sebagai proporsi terhadap total GDP
Memperbesar Pemanfaatan Jasa Keuangan bagi Pekerja melalui pengenalan jasa keuangan untuk menyimpan tabungan dan pengiriman uang kepada keluarga di tanah air, (Buku I, bab 6.1.5 & Buku II, bab 3.3.13)
a. Menurunnya persentase biaya rata-rata remitansi dari jumlah yang ditransfer b. Meningkatnya jaringan cabang Bank dan ATM bank yang akan memudahkan rumah tangga pekerja migran untuk menerima remitansi
NA a. Bank Indonesia (Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran) b. Kementerian Keuangan c. BNP2TKI d. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
239
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL
(versi 19 Februari 2016) TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
KETERANGAN TARGET NASIONAL
K/L Terkait
Baseline Target 2019
17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan
17.4 Membantu negara-negara berkembang untuk mendapatkan keberlanjutan utang jangka panjang melalui kebijakan-kebijakan yang terkoordinasi yang ditujukan pada pengelolaan pembiayaan utang, keringanan utang dan restrukturisasi utang, yang sesuai, dan mengangkat permasalahan tentang utang luar negeri dari negara-negara miskin yang berutang besar guna mengurangi tekanan utang.
17.4.1 Pembayaran Utang dan bunga (Debt Service) sebagai proporsi dari ekspor barang dan jasa
NA

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
240
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL
(versi 19 Februari 2016) TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
KETERANGAN TARGET NASIONAL
K/L Terkait
Baseline Target 2019
17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan
17.5 Mengadopsi dan melaksanakan pemerintahan yang mempromosikan investasi bagi negara-negara kurang berkembang.
17.5.1 Jumlah negara yang mengadopsi dan melaksanakan rezim promosi investasi untuk negara-negara kurang berkembang
• Tersedianya strategi promosi penanaman modal yang berkualitas. Salah satu indikatornya adalah jumlah penyelenggaraan IIPC di Luar Negeri (hal II.3.M-9)
• Meningkatnya jumlah awareness, minat dan rencana investasi di sektor dan kawasan ekonomi prioritas. Dengan indikator antara lain:- jumlah kegiatan promosi dalam forum-forum internasional di luar negeri- jumlah media dalam rangka repositioning Indonesia sebagai negara tujuan penanaman modal (matriks bidang pembangunan hal II.3.M-10)
• Jumlah penyelenggaraan dan pengembangan IIPC (Indonesian Investment Promotion Center) di luar negeri
• jumlah kegiatan promosi dalam forum-forum internasional di luar negeri
• jumlah media dalam rangka repositioning Indonesia sebagai negara tujuan penanaman modal (matriks bidang pembangunan hal II.3.M-10)
• 8 IIPC (2014)
• 4 kegiatan (2015)
• 4 mediaelektronikinternasional, 1media cetakinternasional, 2media elektroniknasional dan 3media cetaknasional (2015)
• 11 IIPC
• 4 kegiatan
• 4 mediaelektronikinternasional, 1media cetakinternasional, 2media elektroniknasional dan 3media cetaknasional
BKPM

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
241
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL
(versi 19 Februari 2016) TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
KETERANGAN TARGET NASIONAL
K/L Terkait
Baseline Target 2019
17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan
17.6 Meningkatkan Kerjasama Utara-Selatan, Selatan-Selatan dan triangular regional dan internasional pada akses sains, teknologi dan inovasi dan meningkatkan saling berbagi pengetahuan berdasar kesepakatan yang saling timbal balik, termasuk melalui peningkatan koordinasi antara mekanisme yang telah ada, khususnya di tingkat Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), dan melalui mekanisme fasilitasi teknologi global.
17.6.1 Jumlah kesepakatan kerjasama dan program-program di bidang sains dan/atau teknologi antar negara menurut tipe kerjasamanya
Meningkatnya partisipasi Indonesia dalam setiap forum kerja sama Perdagangan, Perindustrian, Investasi, dan HAKI Meningkatnya partisipasi Indonesia dalam setiap forum kerja sama pembangunan ekonomi, keuangan, dan lingkungan hidup serta pembangunan sektoral (II.5M-28)
Persentase implementasi kesepakatan multilateral tentang isu perdagangan, perindustrian, investasi, dan HAKI pada tingkat nasional Persentase implementasi kesepakatan multilateral tentang isu pembangunan ekonomi, keuangan, dan lingkungan hidup pada tingkat nasional
80% 75%
a. Kementerian Luar Negeri b. Kementerian Ristek & DIKTI c. LIPI d. Kementerian Komunikasi dan Informatika e. AIPI
17.6.2 Langganan broadband internet tetap menurut tingkat kecepatannya
Tersedianya layanan pita lebar (Buku II, bab 9.2.4)
1. Tingkat penetrasi akses bergerak pitalebar (fixed broadband)
1. Akses Tetap: - Perkotaan menjangkau 38% rumah tangga & 16% populasi (20 Mbps) - Perdesaan menjangkau 26% rumah tangga dan
1. Akses Tetap - Perkotaan menjangkau 71% rumah tangga dan 30% populasi (20 Mbps) - Perdesaan menjangkau 49% rumah tangga dan 6% populasi (10 Mbps)
Kementerian Komunikasi & Informasi

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
242
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL
(versi 19 Februari 2016) TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
KETERANGAN TARGET NASIONAL
K/L Terkait
Baseline Target 2019
17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan
3% populasi (10 Mbps)
2. Tingkat penetrasi akses bergerak pitalebar (mobile broadband) dengan kecepatan 1 Mbps
2. Akses Bergerak - Perkotaan menjangkau 93% populasi (1 Mbps) - Perdesaan menjangkau 27% populasi (1 Mbps)
2. Akses Bergerak - Perkotaan menjangkau 100% populasi (1 Mbps) - Perdesaan menjangkau 52% populasi (1 Mbps)

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
243
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL
(versi 19 Februari 2016) TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
KETERANGAN TARGET NASIONAL
K/L Terkait
Baseline Target 2019
17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan
17.7 Mempromosikan pengembangan, transfer, diseminasi dan penyebaran teknologi yang ramah lingkungan kepada negara-negara berkembang dengan persyaratan yang menguntungkan, termasuk persyaratan konsesi dan preferensi, yang disetujui secara timbal balik.
17.7.1 Total jumlah dana yang disetujui untuk negara-negara berkembang untuk mempromosikan pengembangan, transfer, mendiseminasikan dan menyebarkan teknologi yang ramah lingkungan
NA NA
17.8 Beroperasinya secara penuh bank teknologi dan sains, mekanisme pembangunan kapasitas yang inovatif dan teknologi untuk negar-negara kurang berkembang pada 2017 dan meningkatkan penggunaan teknologi yang mendukung, khususnya teknologi informasi dan komunikasi.
17.8.1 Proporsi individu yang menggunakan internet
Tersedianya layanan pita lebar (Buku II, bab 9.2.4)
Jaringan tulang punggung serat optik nasional yang menghubungkan seluruh pulau besar dan kabupaten/kota
82% kab/kota terjangkau broadband
100% kab/kota terjangkau broadband
Kemenkominfo

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
244
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL
(versi 19 Februari 2016) TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
KETERANGAN TARGET NASIONAL
K/L Terkait
Baseline Target 2019
17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan
17.9 Meningkatkan dukungan internasional untuk melaksanakan pembangunan kapasitas yang efektif dan terarah di negara-negara berkembang untuk mendukung rencana nasional guna melaksanakan seluruh tujuan pembangunan berkelanjutan, termasuk melalui kerjasama Utara-Selatan, Selatan-Selatan dan triangular.
17.9.1 Nilai dolar atas bantuan teknis dan pembiayaan (termasuk melalui kerjasama Utara-Selatan, Selatan-Selatan dan triangular) yang dikomitmenkan untuk negara-negara berkembang
Menguatnya peran Indonesia dalam Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) (Buku II, bab 5.2.2)
Persentase peningkatan kegiatan bantuan kerjasama teknik melalui mekanisme Triangular (Matriks II.5M-37)
15% (2015) 25% (2019) Kemenlu
17.10 Mempromosikan sistem perdagangan multilateral yang universal, berbasis aturan, terbuka, tidak diskriminasi dan adil di bawah Organisasi Perdaganan Dunia (WTO), termasuk mengacu pada kesepakatan akhir di bawah agenda Pembangunan Doha.
17.10.1 Rata-rata tarif terbobot dunia
Menguatnya peran Indonesia dalam kerjasama global dan regional yang ditunjukkan oleh menurunnya jumlah hambatan rata-rata tarif terbobot di negara mitra FTA dan non-tarif di negara-negara yang menjadi pasar ekspor utama dan prospektif Indonesia (Buku I, bab 6.1.6 & Buku II, bab 3.2.16)
a. Penurunan rata-rata tarif terbobot di negara mitra FTA (6 negara berdasarkan baseline 2013) 6.78 tahun 2019
b. Penurunan indeks Non-tariff measure (baseline tahun 2013 berdasarkan data WTO) menjadi 20 tahun 2019
c. Meningkatnya persentase pengamanan kebijakan nasional di fora internasional menjadi 90% tahun 2019
9.05 (2015)
6.78 (2019)
Kementerian Perdagangan

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
245
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL
(versi 19 Februari 2016) TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
KETERANGAN TARGET NASIONAL
K/L Terkait
Baseline Target 2019
17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan
17.11 Secara signifikan meningkatkan ekspor dari negara-negara berkembang, khususnya peningkatan bagian negara-negara kurang berkembang dalam ekspor global pada 2020.
17.11.1 Bagian negara-negara berkembang dan kurang berkembang pada ekspor global
Peningkatan pertumbuhan ekspor yang menggunakan skema kesepakatan kerjasama internasional (Buku I, bab 6.1.7)
a. Pertumbuhan ekspor produk non migas 14.3% tahun 2019
b. Rasio ekspor jasa terhadap PDB 3.5% tahun 2019
c. Kontribusi produk manufaktur terhadap total ekspor 65% tahun 2019(Buku I, bab6.6.9 & Buku II, bab 3.2.12)
d. Pertumbuhan nilai ekspor yang menggunakan Surat Keterangan Asal Prefernsi menjadi 10% tahun 2019 (Buku I, bab 6.1.7)
8.00% dan 44% (2015)
14.3% dan 65% (2019)
3.5% tahun 2019
65% tahun 2019
10% tahun 2019
Kementerian Perdagangan

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
246
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL
(versi 19 Februari 2016) TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
KETERANGAN TARGET NASIONAL
K/L Terkait
Baseline Target 2019
17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan
17.12 Merealisasikan secara tepat waktu pelaksanaan dari bebas bea dan akses kuota-pasar bebas tanpa batas waktu untuk semua negara-negara kurang berkembang, yang konsisten dengan keputusan WTO, termasuk memastikan bahwa penetapan aturan keaslian (rules of origin) dapat diterapkan untuk impor dari negara-negara kurang berkembang tersebut adalah transparan dan sederhana, dan kontribusi untuk memfasilitasi akses pasar.
17.12.1 Rata-rata tarif yang dihadapi oleh negara-negara berkembang, negara kurang berkembang dan negara berkembang pulau kecil
Menguatnya peran Indonesia dalam kerjasama global dan regional yang ditunjukkan oleh menurunnya jumlah hambatan rata-rata tarif terbobot di negara mitra FTA dan non-tarif di negara-negara yang menjadi pasar ekspor utama dan prospektif Indonesia (Buku I, bab 6.1.6 & Buku II, bab 3.2.16)
NA NA Kemenko Perekonomian Kemendag
17.13 Meningkatkan stabilitas makroekonomi global, termasuk melalui koordinasi kebijakan dan keterpaduan kebijakan
17.13.1 Dashboard Makroekonomi
Mendorong pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan rasio penerimaan negara dengan reformasi kebijakan secara komprehensif (Buku II, bab 3)
a. Inflasi b. Nilai tukar Rp/USD c. PDB
a. Inflasi tahun 2019: 3.5% b. Nilai tukar Rp/USD: 12,000 c. PDB 2019: 8%
a. Kemenko Perekonomian b. Kementerian Keuangan-Badan Kebijakan Fiskal (BKF) dan Dirjen Pajak c. Bank Indonesia d. Bappenas

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
247
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL
(versi 19 Februari 2016) TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
KETERANGAN TARGET NASIONAL
K/L Terkait
Baseline Target 2019
17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan
17.14 Meningkatkan keterpaduan kebijakan untuk pembangunan berkelanjutan
17.14.1 Jumlah negara yang telah memiliki mekanisme untuk keterpaduan kebijakan pembangunan berkelanjutan
Tercapainya pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan (Buku II, bab 1.1)
17.15 Menghormati ruang kebijakan dan kepemimpinan dari setiap negara untuk membangun dan melaksanakan kebijakan-kebijakan pengentasan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan
17.15.1 Jangkauan penggunaan kerangka kerja dan alat perencanaan yang dimiliki negara oleh penyedia kerjasama pembangunan
Menguatkan diplomasi ekonomi Indonesia dalam forum bilateral, multilateral, regional dan global (Buku II bab 5)
Terwujudnya pelaksanaan politik luar negeri yang bebas dan aktif, serta kepemimpinan dan peran Indonesia dalam kerja sama internasional (Buku II bab 5.2)
KemenkeuBappenas

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
248
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL
(versi 19 Februari 2016) TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
KETERANGAN TARGET NASIONAL
K/L Terkait
Baseline Target 2019
17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan
17.16 Meningkatkan kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan, dilengkapi dengan kerjasama banyak pihak (multi-stakeholders) yang memobilisasi dan membagi pengetahuan, keahlian, teknologi dan sumber daya keuangan, untuk mendukung pencapaian tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan di semua negara, khususnya di negara-negara berkembang.
17.16.1 Jumlah negara yang melaporkan perkembangan kerangka kerja monitoring efektifitas pembangunan multi-stakehorlder yang mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan
Menguatkan diplomasi ekonomi Indonesia dalam forum bilateral, multilateral, regional dan global (Buku II bab 5)
Meningkatnya kualitas kerja sama global untuk membangun saling pengertian antarperadaban, dan perdamaian dunia, dan mengatasi masalah-masalah global yang mengancam umat manusia (Buku I hal.6-7)
Kemenkeu Bappenas

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
249
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL
(versi 19 Februari 2016) TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
KETERANGAN TARGET NASIONAL
K/L Terkait
Baseline Target 2019
17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan
17.17 Mendorong dan mempromosikan kerjasama publik, publik-swasta dan masyarakat sipil yang efektif, berdasarkan pengalaman dan bersumber pada strategi-strategi kerjasama.
17.17.1 Jumlah komitmen untuk kemitraan publik-swasta dan masyarakat sipil (dalam US dollars)
Penyediaan alternatif pembiayaan untuk pembangunan melalui skema Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) (Buku I, bab 6.6.4) Menyediakan dukungan pembiayaan untuk memenuhi target infrastruktur melalui penyediaan alternatif pembiayaan, seperti melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Swasta (KPS), dan skema innovative financing lainnya. (Buku II, Bab 9.2.6)
Tersedianya alokasi dana APBN untuk penyiapan, transaksi dan dukungan Pemerintah bagi proyek KPS sebesar 30 persen dari keseluruhan nilai proyek KPS (Buku II, Bab 9.2.6)
NA NA Bappenas Kemenkeu

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
250
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL
(versi 19 Februari 2016) TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
KETERANGAN TARGET NASIONAL
K/L Terkait
Baseline Target 2019
17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan
17.18 Pada 2020, meningkatkan dukungan pembangunan kapasitas untuk negara-negara berkembang, termasuk negara-negara kurang berkembang dan negara-negara berkembang pulau kecil, untuk meningkatkan secara signifikan ketersediaan data terpilah yang berkualitas tinggi, tepat waktu dan dapat diandalkan yang terpilah berdasar pendapatan, gender, umur, ras, etnis, status migrasi, difabilitas, lokasi geografi dan karakteristik lainnya yang relevan dengan konteks nasional.
17.18.1 Proporsi indikator pembangunan berkelanjutan yang dihasilkan di tingkat nasional dengan keterpilahan data lengkap yang relevan dengan targetnya, yang sesuai dengan Prinsip-prinsip Fundamental dari Statistik Resmi
Peningkatan ketersediaan data dan informasi statistik yang berkualitas(Buku II, bab 3.2.17)
NA NA BPS

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
251
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL
(versi 19 Februari 2016) TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
KETERANGAN TARGET NASIONAL
K/L Terkait
Baseline Target 2019
17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan
17.18.2 Jumlah negara yang memiliki undang-undang statistik yang tunduk pada Prinsip-prinsip Fundamental Statistik Resmi
BPS
17.18.3 Jumlah negara dengan Perencanaan Statistik Nasional yang didanai dan melaksanakan rencananya berdasar sumber pendanaan
BPS
17.19 Pada 2030, membangun inisiatif yang sudah ada, untuk mengembangkan pengukuran atas pencapaian dari pembangunan
17.19.1 Nilai dolar atas semua sumber yang tersedia untuk penguatan kapasitas statistik di negara-negara berkembang
1. Peningkatan jumlah dan kompetensi SDM statistik yang profesional, integritas dan amanah (Buku II, bab 3.2.17)
1. Meningkatnya kerjasama statistik dengan negara lain 2. Keaktifan lembaga statisik dalam forum internasional statistik, seperti United Nations Statistics Division (UNSD)
90% 90% BPS

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
252
GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL
(versi 19 Februari 2016) TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
INDIKATOR NASIONAL
KETERANGAN TARGET NASIONAL
K/L Terkait
Baseline Target 2019
17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan
berkelanjutan yang melengkapi Produk Domestik Bruto, dan mendukung pembangunan kapasitas statistik di negara-negara berkembang
2. Peningkatan kualitas, kuantitas dan penggunaan sarana dan prasaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam kegiatan statistik
80% 97%
17.19.2 Proporsi negara yang a) melaksanakan paling tidak satu Sensus Penduduk dan Perumahan dalam sepuluh tahun terakhir, dan b) mencapai 100 persen pencatatan kelahiran dan 80 persen pencatatan kematian
Meningkatnya ketersediaan dan kualitas data dan informasi pembangunan yang akurat dan tepat waktu, serta pemanfaatan data dan informasi tersebut untuk perencanaan dan evaluasi hasil-hasil pembangunan. (Buku II, bab 2. hal2-78 dan bab 3 ttg data dan informasi statistik
BPS Kemendagri

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
253
Lampiran 3. Contoh matrik Kesesuaian Target TPB dengan RPJMN 2015-2019
a. TUJUAN 1. Mengakhiri Kemiskinan
Program/Kegiatan/ Tindakan
Indikator
Target Pencapaian
Alokasi Anggaran (Rp) Sumber
Pendanaan Pelaksana
2016 2017 2018 2019
TARGET 1.1 : Pada tahun 2030, mengentaskan kemiskinan ekstrim bagi semua orang, dengan biaya hidup kurang dari $ 1,25 (PPP) per hari.
INDIKATOR TPB 1.1.1 Proporsi penduduk di bawah garis kemiskinan internasional, menurut jenis kelamin, kelompok umur, status pekerjaan, dan lokasi geografis (urban/rural)
NASIONAL
PROGRAM: APBN
KEGIATAN: 1.Tingkat kemiskinan

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
254
b. TUJUAN 2. Menghilangkan Kelaparan
Program/Kegiatan/ Tindakan
Indikator
Target Pencapaian
Alokasi Anggaran (Rp) Sumber
Pendanaan Pelaksana
2016 2017 2018 2019
TARGET :
INDIKATOR TPB
NASIONAL
PROGRAM: APBN
KEGIATAN:

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
255
c. TUJUAN 3. Hidup Sehat dan Sejahtera
Program/Kegiatan/ Tindakan
Indikator
Target Pencapaian
Alokasi Anggaran (Rp) Sumber
Pendanaan Pelaksana
2016 2017 2018 2019
TARGET :
INDIKATOR TPB
NASIONAL
PROGRAM: APBN
KEGIATAN:

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
256
d. TUJUAN 4. Pendidikan Berkualitas
Program/Kegiatan/ Tindakan
Indikator
Target Pencapaian
Alokasi Anggaran (Rp) Sumber
Pendanaan Pelaksana
2016 2017 2018 2019
TARGET :
INDIKATOR TPB
NASIONAL
PROGRAM: APBN
KEGIATAN:

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
257
e. TUJUAN 5. Kesetaraan Gender
Program/Kegiatan/ Tindakan
Indikator
Target Pencapaian
Alokasi Anggaran (Rp) Sumber
Pendanaan Pelaksana
2016 2017 2018 2019
TARGET :
INDIKATOR TPB
NASIONAL
PROGRAM: APBN
KEGIATAN:

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
258
f. TUJUAN 6. Air Bersih dan Sanitasi
Program/Kegiatan/ Tindakan
Indikator
Target Pencapaian
Alokasi Anggaran (Rp) Sumber
Pendanaan Pelaksana
2016 2017 2018 2019
TARGET :
INDIKATOR TPB
NASIONAL
PROGRAM: APBN
KEGIATAN:

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
259
g. TUJUAN 7. Energi Terjangkau dan Terbarukan
Program/Kegiatan/ Tindakan
Indikator
Target Pencapaian
Alokasi Anggaran (Rp) Sumber
Pendanaan Pelaksana
2016 2017 2018 2019
TARGET :
INDIKATOR TPB
NASIONAL
PROGRAM: APBN
KEGIATAN:

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
260
h. TUJUAN 8. Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
Program/Kegiatan/ Tindakan
Indikator
Target Pencapaian
Alokasi Anggaran (Rp) Sumber
Pendanaan Pelaksana
2016 2017 2018 2019
TARGET :
INDIKATOR TPB
NASIONAL
PROGRAM: APBN
KEGIATAN:

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
261
i. TUJUAN 9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur
Program/Kegiatan/ Tindakan
Indikator
Target Pencapaian
Alokasi Anggaran (Rp) Sumber
Pendanaan Pelaksana
2016 2017 2018 2019
TARGET :
INDIKATOR TPB
NASIONAL
PROGRAM: APBN
KEGIATAN:

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
262
j. TUJUAN 10. Mengurangi Kesenjangan
Program/Kegiatan/ Tindakan
Indikator
Target Pencapaian
Alokasi Anggaran (Rp) Sumber
Pendanaan Pelaksana
2016 2017 2018 2019
TARGET :
INDIKATOR TPB
NASIONAL
PROGRAM: APBN
KEGIATAN:

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
263
k. TUJUAN 11. Kota dan Permukiman Berkelanjutan
Program/Kegiatan/ Tindakan
Indikator
Target Pencapaian
Alokasi Anggaran (Rp) Sumber
Pendanaan Pelaksana
2016 2017 2018 2019
TARGET :
INDIKATOR TPB
NASIONAL
PROGRAM: APBN
KEGIATAN:

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
264
l. TUJUAN 12. Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan
Program/Kegiatan/ Tindakan
Indikator
Target Pencapaian
Alokasi Anggaran (Rp. Miliar) Sumber
Pendanaan Pelaksana
2016 2017 2018 2019
TARGET 12.4: Pada tahun 2020 mencapai pengelolaan bahan kimia dan semua jenis limbah secara ramah lingkungan melalui siklus hidupnya, sesuai kerangka kerja internasional yang disepakati dan secara signifikan mengurangi pencemaran udara, air dan tanah untuk meminimalkan dampak buruk terhadap kesehatan manusia dan lingkungan
INDIKATOR TPB
12.4.1 Jumlah pihak untuk kesepakatan lingkungan multilateral internasional tentang bahan kimia dan limbah berbahaya untuk memenuhi komitmen dan kewajiban mereka dalam transmisi informasi yang diperlukan oleh masing-masing kesepakatan
12.4.2 Timbulan limbah berbahaya per kapita, proporsi limbah berbahaya yang terkelola menurut jenis penanganannya
NASIONAL
PROGRAM: Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 611,8 APBN KLHK
KEGIATAN: Pengelolaan limbah B3
12.4.2 Jumlah limbah B3 yang terkelola sesuai peraturan perundangan meningkat setiap tahun (juta ton)
110 120 130 150

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
265
m. TUJUAN 13. Mengatasi Perubahan Iklim
Program/Kegiatan/ Tindakan
Indikator
Target Pencapaian
Alokasi Anggaran (Rp. Miliar) Sumber
Pendanaan Pelaksana
2016 2017 2018 2019
TARGET : 13.1 Memperkuat kapasitas ketahanan dan adaptasi terhadap bahaya terkait iklim dan bencana alam di semua negara
INDIKATOR TPB
13.1.1 Jumlah negara yang memiliki strategi pengurangan risiko bencana nasional dan lokal
13.1.2 Jumlah orang meninggal, hilang dan terkena dampak bencana per 100.000 orang
NASIONAL
PROGRAM: Penanggulangan Bencana 8.770,8 APBN BNPB
KEGIATAN: Pengurangan resiko bencana
Jumlah Dokumen Kajian Pengurangan Risiko Bencana (Dok)
40 40 40 69

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
266
n. TUJUAN 14. Sumber Daya Maritim Berkelanjutan
Program/Kegiatan/ Tindakan
Indikator
Target Pencapaian
Alokasi Anggaran (Rp. Miliar) Sumber
Pendanaan Pelaksana
2016 2017 2018 2019
TARGET : 14.1 Pada tahun 2025, mencegah dan secara signifikan mengurangi semua jenis pencemaran laut, khususnya dari kegiatan berbasis lahan, termasuk sampah laut dan polusi nutrisi
INDIKATOR TPB 14.1.1 Indeks Eutrofikasi Pesisir (ICEP) dan Kepadatan Sampah Plastik Terapung
NASIONAL
PROGRAM: Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan 640,3 APBN KLHK
KEGIATAN: Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Laut
14.1.1 Kualitas air di perairan pantai pada 3 kawasan pesisir (NCICD, Semarang-SM-, Teluk Jakarta-TJ- dan Bali-BL-) meningkat setiap tahun (Kawasan pesisir)
1 NCICD 2 NCICD 3 NCICD
& SM
3 NCICD,
SM & BL

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
267
o. TUJUAN 15. Pengelolaan Ekosistem Terestrial Berkelanjutan
Program/Kegiatan/ Tindakan
Indikator
Target Pencapaian
Alokasi Anggaran (Rp. Miliar) Sumber
Pendanaan Pelaksana
2016 2017 2018 2019
TARGET : 15.1 Pada tahun 2020, menjamin konservasi, restorasi dan pemanfaatan berkelanjutan dari ekosistem daratan dan perairan darat serta jasa lingkungannya, khususnya ekosistem hutan, lahan basah, pegunungan dan lahan kering yang sejalan dengan kewajiban berdasarkan perjanjian internasional
INDIKATOR TPB 15.1.1 Kawasan hutan sebagai persentase dari total luas lahan
NASIONAL
PROGRAM: Planologi dan Tata Lingkungan 2.407,8 APBN KLHK
KEGIATAN: Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan
15.1.1 Persentase Kawasan Hutan yang ditetapkan sebesar 80% Kawasan Hutan (Kawasan Hutan yang telah ditetapkan s.d. Tahun 2014 mencapai 56%)
5 85 90 100

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
268
p. TUJUAN 16. Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Kukuh
Program/Kegiatan/ Tindakan
Indikator
Target Pencapaian
Alokasi Anggaran (Rp) Sumber
Pendanaan Pelaksana
2016 2017 2018 2019
TARGET :
INDIKATOR TPB
NASIONAL
PROGRAM: APBN
KEGIATAN:

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
269
q. TUJUAN 17. Kemitraan Pembangunan yang Berkelanjutan
Program/Kegiatan/ Tindakan
Indikator
Target Pencapaian
Alokasi Anggaran (Rp) Sumber
Pendanaan Pelaksana
2016 2017 2018 2019
TARGET :
INDIKATOR TPB
NASIONAL
PROGRAM: APBN
KEGIATAN:

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB
270