ZERO DRAFT

276
Kementerian PPN/Bappenas ZERO DRAFT PEDOMAN TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA AKSI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (RAN TPB) KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS 2016

Transcript of ZERO DRAFT

Page 1: ZERO DRAFT

Kementerian PPN/Bappenas

ZERO DRAFT

PEDOMAN TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA AKSI

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (RAN TPB)

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS

2016

Page 2: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

ii

KATA PENGANTAR

Page 3: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL .............................................................................................................. v

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1

1.2 Tujuan ........................................................................................................................ 2

1.3 Ruang Lingkup ............................................................................................................ 2

1.4 Landasan Hukum ....................................................................................................... 3

BAB II KETERKAITAN TPB DENGAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN .................................... 4

2.1 Keterkaitan TPB dengan RPJMN 2015-2019 .............................................................. 4

2.2 Kebijakan RPJMN 2015-2019 dengan TPB ................................................................. 5

BAB III LANGKAH TEKNIS DAN JADWAL PENYUSUNAN RAN TPB .................................. 12

3.1 Dokumen yang Perlu Diperhatikan dalam Penyusunan RAN TPB ........................... 12

3.2 Langkah-langkah Teknis Penyusunan RAN TPB ....................................................... 16

3.3 Pembiayaan ............................................................................................................. 17

3.4 Jadual Penyusunan RAN TPB ................................................................................... 18

BAB IV SISTEMATIKA RAN TPB .................................................................................... 20

4.1 Sistematika Dokumen RAN TPB ............................................................................... 20

4.2 Matrik RAN TPB dan Penjelasannya ........................................................................ 21

BAB V PENGORGANISASIAN PENYUSUNAN RAN TPB ................................................... 25

5.1 Pengorganisasian ..................................................................................................... 25

5.2 Uraian Tugas ............................................................................................................ 29

Page 4: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

iv

5.3 Mekanisme Kerja ..................................................................................................... 30

BAB VI PENUTUP ........................................................................................................ 31

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................................... 32

LAMPIRAN .................................................................................................................. 34

Lampiran 1. Daftar Target dan Indikator Global TPB ...................................................... 35

Lampiran 2. Rencana Pencapaian Indikator TPB Nasional ............................................ 124

Lampiran 3. Contoh matrik Kesesuaian Target TPB dengan RPJMN 2015-2019 .......... 253

Page 5: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadual Penyusunan RAN TPB ................................................................................ 18

Tabel 2. Contoh Matrik Rencana Aksi Nasional Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ...... 22

Tabel 3. Pembagian organisasi kelompok kerja TPB .......................................................... 28

Page 6: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Integrasi TPB dalam dokumen perencanaan pembangunan ............................. 5

Gambar 2. Bagan struktur organisasi penyusunan RAN TPB .............................................. 27

Page 7: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

1

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals (SDGs) adalah

pembangunan yang menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara

berkesinambungan, pembangunan yang menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat,

pembangunan yang menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang menjamin

keadilan dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas hidup dari

satu generasi ke generasi berikutnya. TPB merupakan Komitmen global dan nasional dalam upaya

untuk menyejahterakan masyarakat mencakup 17 tujuan yaitu (1) Mengakhiri Kemiskinan; (2)

Menghilangkan Kelaparan; (3) Hidup Sehat dan Sejahtera; (4) Pendidikan Berkualitas; (5)

Kesetaraan Gender; (6) Air Bersih dan Sanitasi; (7) Energi Terjangkau dan Terbarukan; (8)

Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; (9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur; (10)

Mengurangi Kesenjangan; (11) Kota dan Permukiman Berkelanjutan); (12) Pola Konsumsi dan

Produksi Berkelanjutan; (13) Mengatasi Perubahan Iklim; (14) Sumber Daya Maritim

Berkelanjutan; (15) Pengelolaan Ekosistem Terestrial Berkelanjutan; (16) Perdamaian, Keadilan

dan Kelembagaan yang Kukuh; (17) Kemitraan Pembangunan yang Berkelanjutan.

Upaya pencapaian target TPB menjadi prioritas pembangunan nasional, yang memerlukan

sinergi kebijakan perencanaan di tingkat nasional dan di tingkat provinsi maupun

kabupaten/kota. Di tingkat nasional, target-target TPB telah sejalan dengan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dalam bentuk program, indikator

dan target yang terukur serta indikasi dukungan pembiayaannya. TPB merupakan

penyempurnaan dari Tujuan Pembangunan Milenium yang lebih komprehensif dengan

melibatkan lebih banyak negara baik negara maju maupun berkembang, memperluas sumber

pendanaan, menekankan pada hak asasi manusia, Inklusif, pelibatan masyarakat madani,

penuntasan target yang lebih progresif dan memuat cara-cara pelaksanaan.

Page 8: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

2

Dalam pelaksanaan MDGs Indonesia telah berhasil mencapai sebagian besar sasaran MDGs

Indonesia yaitu 49 dari 67 indikator MDGs, namun demikian masih terdapat beberapa indikator

yang harus dilanjutkan dalam pelaksanaan TPB antara lain penurunan angka kemiskinan

berdasarkan garis kemiskinan nasional, peningkatan konsumsi minimum di bawah 1400

kkal/kapita/hari, penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), penanggulangan HIV/AIDS, penyediaan

air bersih dan sanitasi di daerah perdesaan serta disparitas capaian target antar provinsi yang

masih lebar.

Untuk melaksanakan TPB, Bappenas bersama dengan kementerian/lembaga, organisasi

masyarakat sipil (OMS), filantropi dan bisnis serta akademisi perlu merumuskan Rencana Aksi

Nasional (RAN) TPB sebagai acuan bagi seluruh pemangku kepentingan baik di tingkat nasional

maupun daerah. RAN TPB adalah dokumen rencana kerja 5 (lima) tahunan untuk pelaksanaan

berbagai kegiatan yang secara langsung dan tidak langsung mendukung pencapaian TPB yang

sesuai dengan target nasional. Dengan rencana aksi tersebut diharapkan pihak-pihak terkait di

tingkat nasional dan provinsi memiliki komitmen dan kejelasan dalam perencanaan dan

penganggaran program dan kegiatan untuk mencapai target TPB di nasional dan daerah.

1.2 Tujuan

Pedoman teknis perumusan RAN TPB ditujukan untuk memberikan panduan bagi seluruh

pemangku kepentingan baik di pusat maupun daerah dalam menyusun dokumen rencana aksi

TPB, sehingga dihasilkan produk dokumen rencana aksi yang jelas, operasional dan selaras

dengan kebijakan nasional.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari pedoman ini meliputi penjelasan mengenai pendahuluan, keterkaitan

TPB dengan kebijakan pembangunan, langkah teknis dan jadwal penyusunan RAN TPB,

sistematika RAN TPB dan pengorganisasian penyusunan RAN TPB.

Page 9: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

3

1.4 Landasan Hukum

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 5 ayat (1), Pasal

11, Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28H ayat (1), serta Pasal 33 ayat (3) dan ayat (4) ;

2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244);

6. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 3);

7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor xxx Tahun 2016 tentang Pelaksanaan

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs)

Page 10: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

4

2 BAB II KETERKAITAN TPB DENGAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

2.1 Keterkaitan TPB dengan RPJMN 2015-2019

TPB merupakan komitmen internasional yang memperkuat upaya menjaga peningkatan

kualitas hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya. Oleh karena itu, TPB menjadi salah satu

acuan dalam pembangunan nasional, mulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap

pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan pembangunan.

RPJMN 2015-2019 merupakan dokumen perencanaan untuk jangka menengah 5 (lima)

tahun yang menjadi acuan bagi setiap kementerian/lembaga dalam menyusun Rencana Strategis

Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) dan rencana kerja bagi pemangku kepentingan lainnya.

Selanjutnya, penerapan RPJMN 2015-2019 dijabarkan dalam perencanaan tahunan yaitu

Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Disamping itu, RPJMN juga menjadi acuan bagi penyusunan

perencanaan pembangunan di daerah.

RPJMN tahun 2015-2019 merupakan tahap ketiga dari rencana pembangunan jangka

panjang (RPJP) 2005-2025. Pengarusutamaan pencapaian TPB dalam RPJMN 2015-2019 dan RKP

dilakukan dalam bentuk rumusan kebijakan, penetapan program/kegiatan, sasaran, indikator

dan target terukur serta jaminan penyediaan sumber pembiayaannya. Gambaran umum

internalisasi TPB dalam pembangunan nasional dapat dilihat lebih lanjut dalam Gambar 1.

Page 11: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

5

TU

JUA

N P

EM

BA

NG

UN

AN

B

ER

KE

LAN

JUT

AN

/TP

BRPJPN

VISI & MISI PRESIDEN

VISI & MISI KEPALA DAERAH

RPJMN

RENSTRA K/L

RKP APBN

PELAKSANAAN PROGRAM

APBDRKPDRPJMD

RENSTRA DAERAH

Gambar 1. Integrasi TPB dalam dokumen perencanaan pembangunan

2.2 Kebijakan RPJMN 2015-2019 dengan TPB

Berikut adalah kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai dengan Tujuan Pembangunan

Berkelanjutan (TPB) :

Tujuan 1. Mengakhiri Kemiskinan

Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Mengembangkan sistem perlindungan

sosial yang komprehensif, ii) Meningkatkan pelayanan dasar bagi masyarakat kurang

mampu, iii) Mengembangkan penghidupan berkelanjutan bagi masyarakat miskin melalui

penyaluran tenaga kerja dan pengembangan kewirausahaan

Tujuan 2. Menghilangkan Kelaparan

Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Pemantapan ketahanan pangan

menuju kemandirian pangan dengan peningkatan produksi pangan pokok; (ii) Stabilisasi

harga bahan pangan; (iii) Perbaikan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat; (iv)

Mitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan; serta (v) Peningkatan kesejahteraan pelaku

usaha pangan terutama petani, nelayan, dan pembudidaya ikan.

Page 12: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

6

Tujuan 3. Hidup Sehat dan Sejahtera

Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Akselerasi pemenuhan akses

pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja, dan lanjut usia yang berkualitas; (ii) Mempercepat

perbaikan gizi masyarakat; (iii) Meningkatkan pengendalian penyakit dan penyehatan

lingkungan; (iv) Memantapkan pelaksanaan sistem jaminan sosial nasional (SJSN) bidang

kesehatan; (v) Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas; (vi)

Meningkatkan akses pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas; (vii) Meningkatkan

ketersediaan, penyebaran, dan mutu sumber daya manusia kesehatan; (viii) Meningkatkan

ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, dan kualitas farmasi dan alat kesehatan; (ix)

Meningkatkan pengawasan obat dan makanan; (x) Meningkatkan promosi kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat.

Tujuan 4. Pendidikan Berkualitas

Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Melaksanakan Wajib Belajar 12 Tahun;

(ii) Melaksanakan wajib belajar 12 tahun dengan memperluas dan meningkatkan akses

pendidikan menengah yang berkualitas; (iii) Meningkatkan akses terhadap layanan

pendidikan dan pelatihan keterampilan; (iv) Memperkuat jaminan kualitas (quality

assurance) pelayanan pendidikan; (v) Memperkuat kurikulum dan pelaksanaannya; (vi)

Memperkuat sistem penilaian pendidikan yang komprehensif dan kredibel; (vii)

Meningkatkan pengelolaan dan penempatan guru; (viii) Meningkatkan pemerataan akses

pendidikan tinggi; (ix) Meningkatkan kualitas pendidikan tinggi; (x) Meningkatkan relevansi

dan daya saing pendidikan tinggi; (xi) Meningkatkan tata kelola kelembagaan perguruan

tinggi.

Tujuan 5. Kesetaraan Gender

Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Meningkatkan kualitas hidup dan

peran perempuan di berbagai bidang pembangunan; (ii) Menekankan peran perempuan di

bidang politik; (iii) Meningkatkan kapasitas kelembagaan pengarusutamaan gender (PUG).

Page 13: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

7

Tujuan 6. Air Bersih dan Sanitasi

Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Menjamin ketahanan air melalui

peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku dalam pemanfaatan air minum

dan pengelolaan sanitasi; (ii) Penyelenggaraan sinergi air minum dan sanitasi yang

dilakukan di tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, dan masyarakat; (iii) Peningkatan

efektifitas dan efisiensi pendanaan infrastruktur air minum dan sanitasi; (iv) Pemeliharaan

dan pemulihan sumber air dan ekosistemnya; (v) Pemenuhan kebutuhan dan jaminan

kualitas air untuk kehidupan sehari-hari bagi masyarakat; (vi) Pemenuhan kebutuhan air

untuk kebutuhan sosial dan ekonomi produktif; (vii) Peningkatan ketangguhan masyarakat

dalam mengurangi risiko daya rusak air termasuk perubahan iklim; (viii) Peningkatan

kapasitas kelembagaan, ketatalaksanaan, dan keterpaduan dalam pengelolaan sumber

daya air yang terpadu, efektif, efisien dan berkelanjutan, termasuk peningkatan

ketersediaan dan kemudahan akses terhadap data dan informasi.

Tujuan 7. Energi Terjangkau dan Terbarukan

Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Meningkatkan produksi energi primer;

(ii) Meningkatkan cadangan penyangga dan operasional energi; (iii) Meningkatkan peranan

energi baru terbarukan dalam Bauran energi; (iv) Meningkatkan aksesibilitas energi; (v)

Meningkatkan efisiensi dalam penggunaan energi dan listrik; (vi) Memanfaatkan potensi

sumber daya air untuk PLTA.

Tujuan 8. Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi

Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Pembangunan destinasi pariwisata

diarahkan untuk meningkatkan daya tarik daerah tujuan wisata sehingga berdayasaing di

dalam negeri dan di luar negeri; (ii) Pemasaran pariwisata nasional; (iii) Pembangunan

industri pariwisata; (iv) Pembangunan kelembagaan pariwisata; (v) Meningkatkan

kompetensi dan produktivitas tenaga kerja; (vi) Memperbaiki iklim ketenagakerjaan dan

menciptakan hubungan industrial; (vii) Kebijakan penguatan fungsi intermediasi keuangan;

(viii) Kebijakan keuangan mikro inklusif; (ix) Pengembangan dan optimalisasi peran

Page 14: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

8

lembaga keuangan bukan bank; (ix) Pembentukan lembaga keuangan khusus untuk

pembiayaan prioritas pembangunan.

Tujuan 9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur

Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Peningkatan efektivitas dan efisiensi

dalam pembiayaan infrastruktur; (ii) Pengarusutamaan (mainstreaming) skema KPS dalam

pembangunan infrastruktur; (iii) Implementasi prinsip Value for Money (VfM); (iv)

Pengembangan alternatif pembiayaan infrastruktur; (v) Peningkatan kapasitas SDM dan

kelembagaan; (vi) Peningkatan dukungan iptek bagi daya saing sektor produksi; (vii)

Peningkatan dukungan Iptek bagi keberlanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam; (viii)

Peningkatan dukungan bagi riset dan pengembangan dasar; (viii) Pembangunan taman

tekno dan taman sains; (ix) Peningkatan agroindustri, hasil hutan dan kayu, perikanan, dan

hasil tambang; (x) Akselerasi pertumbuhan industri manufaktur; (xi) Akselerasi

pertumbuhan pariwisata; (xii) Akselerasi pertumbuhan ekonomi kreatif; serta (xiii)

Peningkatan daya saing UMKM dan koperasi.

Tujuan 10. Mengurangi Kesenjangan

Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Menciptakan pertumbuhan inklusif; (ii)

Memperbesar investasi padat kerja; (iii) Memberikan perhatian khusus kepada usaha

mikro; (iv) Menjamin perlindungan sosial bagi pekerja informal; (v) Meningkatkan dan

memperluas pelayanan dasar bagi masyarakat kurang mampu; (vi) Memperluas ekonomi

perdesaan dan mengembangkan sektor pertanian; (vii) Menjaga stabilitas harga dan

menekan laju inflasi.

Tujuan 11. Kota dan Permukiman Berkelanjutan

Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Perwujudan Sistem Perkotaan Nasional

(SPN); (ii) Percepatan pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP); (iii) Pembangunan

kota hijau dan berketahanan iklim dan bencana; (iv) Pengembangan kota cerdas yang

berdaya saing dan berbasis teknologi dan budaya lokal; (v) Peningkatan kapasitas tata

kelola pembangunan perkotaan.

Page 15: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

9

Tujuan 12. Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan

Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah Penerapan pola produksi dan konsumsi

berkelanjutan.

Tujuan 13. Mengatasi Perubahan Iklim

Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Mengurangi resiko bencana dan

meningkatkan ketangguhan pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam

menghadapi bencana; (ii) Mengembangkan pembangunan rendah karbon dan adaptasi

perubahan iklim; (iii) Meningkatkan akurasi dan kecepatan analisis serta penyam-paian

informasi peringatan dini (iklim dan bencana); (iv) Menyediakan dan meningkatkan kualitas

data dan informasi pendukung penanganan perubahan iklim yang berkesinambungan; (v)

Meningkatkan kecepatan dan akurasi data dan informasi Meteorologi, Klimatologi dan

Geofisika (MKG) yang mudah diakses dan berkesinambungan.

Tujuan 14. Sumber Daya Maritim Berkelanjutan

Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Percepatan pengembangan ekonomi

kelautan; (ii) Meningkatkan dan mempertahankan kualitas, daya dukung dan kelestarian

fungsi lingkungan laut; (iii) Meningkatkan wawasan dan budaya bahari, serta penguatan

peran SDM dan Iptek Kelautan; (iv) Meningkatkan harkat dan taraf hidup nelayan dan

masyarakat pesisir.

Tujuan 15. Pengelolaan Ekosistem Terestrial Berkelanjutan

Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Meningkatkan kapasitas pengelola

hutan konservasi dalam melindungi, mengawetkan ekosistem hutan, sumber daya jenis,

dan sumber daya genetik; (ii) Mempercepat kepastian status hukum kawasan hutan,

meningkatkan keterbukaan data dan informasi sumber daya hutan, dan meningkatkan

kualitas tata kelola di tingkat tapak; (iii) meningkatnya kualitas air, udara dan lahan/hutan,

yang didukung oleh kapasitas pengelolaan lingkungan yang kuat.

Page 16: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

10

Tujuan 16. Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Kukuh

Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Meningkatkan peran kelembagaan

demokrasi dan mendorong kemitraan lebih kuat antara pemerintah, swasta dan

masyarakat sipil; (ii) Memperbaiki perundang-undangan bidang politik; (iii)

Penyempurnaan sistem manajemen dan pelaporan kinerja instansi pemerintah secara

terintegrasi, kredibel, dan dapat diakses publik; (iv) Penerapan e-government untuk

mendukung proses bisnis pemerintah dan pembangunan yang sederhana, efisien dan

transparan dan terintegrasi; (v) Penerapan open government; (vi) Restrukturisasi

kelembagaan birokrasi pemerintah agar efektif, efisien dan sinergis; (vii) Penerapan

manajemen Apartur Sipil Negara (ASN) yang transparan, kompetitif dan berbasis merit;

(viii) Peningkatan kualitas pelayanan publik; (ix) Membangun keterbukaan informasi publik

dan komunikasi publik; (x) Mendorong masyarakat untuk dapat mengakses informasi

publik dan memanfaatkannya; (xi) Meningkatkan kualitas penegakan hukum; (xii)

Melakukan harmonisasi dan evaluasi peraturan terkait HAM; (xiii) Optimalisasi Bantuan

Hukum dan Layanan Peradilan bagi Masyarakat; (xiv) Penanganan kekerasan terhadap

perempuan dan anak; (xv) Harmonisasi peraturan perundang-undangan di bidang korupsi;

(xvi) Penguatan kelembagaan dalam rangka pemberantasan korupsi; (xvii) Meningkatkan

efektivitas implementasi kebijakan anti-korupsi; (xviii) Meningkatkan pencegahan korupsi;

(xix) Memperkuat sistem perlindungan anak dan perempuan dari berbagai tindak

kekerasan; (xx) Meningkatkan kapasitas kelembagaan perlindungan anak dan perempuan;

(xxi) Peningkatan ketersediaan layanan bantuan hukum bagi kelompok marjinal.

Tujuan 17. Kemitraan Pembangunan yang Berkelanjutan

Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah : (i) Menata kembali kebijakan politik luar

negeri Indonesia yang bebas aktif; (ii) Meningkatkan peran Indonesia di tingkat global; (iii)

Meningkatkan peran Indonesia dalam kerja sama antara selatan dan triangular; (iv)

Peningkatan kualitas data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat dan tepat

sasaran; (v) Mendorong pembangunan fixed/wireline broadband; (vi) Penguatan proses

pengambilan keputusan kebijakan Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS); (vii) Peningkatan

Iklim Investasi dan dan Iklim Usaha untuk meningkatkan efisiensi proses perijinan bisnis;

Page 17: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

11

(viii) Peningkatan investasi yang inklusif terutama dari investor domestik; (ix)

Meningkatkan kualitas data dan informasi statistik dibidang ekonomi; (x) Reformasi

penerimaan perpajakan yang komprehensif; (xi) Pencapaian sasaran inflasi dan penurunan

defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat serta kebijakan suku bunga dan

stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai fundamentalnya.

Page 18: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

12

3 BAB III LANGKAH TEKNIS DAN JADWAL PENYUSUNAN RAN TPB

3.1 Dokumen yang Perlu Diperhatikan dalam Penyusunan RAN TPB

Penyusunan RAN TPB perlu mengacu pada beberapa dokumen yang terkait, antara lain :

1. RPJMN Tahun 2015-2019

Dokumen RPJMN 2015-2019 diperlukan dalam penyusunan program dan kegiatan serta

tindakan prioritas yang dilakukan terkait dengan percepatan pencapaian target TPB.

Dokumen tersebut juga telah selaras dengan target pencapaian TPB.

2. Renstra Kementerian/Lembaga Tahun 2015-2019

Dokumen Renstra K/L tahun 2015-2019 yang terkait langsung dengan TPB diperlukan

dalam penyusunan program dan kegiatan serta tindakan yang dilakukan dengan

percepatan pencapaian target TPB. Program, kegiatan dan tindakan yang ada dalam

Renstra bersifat lebih teknis dan rinci bila dibandingkan dengan RPJMN tahun 2015-2019.

Dokumen tersebut juga telah selaras dengan target pembangunan dalam RPJMN tahun

2015-2019.

3. RKP Tahun 2016 dan 2017

Dokumen RKP tahun 2016 dan 2017 diperlukan dalam penetapan indikator, target, dan

anggaran. Perbaikan target dan anggaran tahun 2016 dan 2017 dalam RPJMN 2015-2019

diakomodasi dalam RKP tahun 2016 dan 2017 termasuk di dalamnya perbaikan indikator,

target, dan anggaran terkait pencapaian target TPB.

4. Peraturan Presiden No. xxx Tahun 2016 Tentang Tujuan Pembangunan yang

Berkelanjutan

Dokumen Perpres No. xxx Tahun 2016 diperlukan sebagai dasar hukum dalam

penyusunan RAN TPB.

5. Laporan Pencapaian 15 tahun (2000-2015) Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia

Page 19: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

13

Laporan 15 tahun Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2015

merupakan laporan lengkap yang berisikan capaian indikator MDGs dari setiap tujuan dan

target selama periode tahun 2000 sampai tahun 2015. Pada laporan tersebut dijelaskan

berbagai kebijakan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia serta program-

program yang telah dilaksanakan. Dilaporkan pula tentang pembelajaran dari praktek-

praktek baik untuk memperkuat agenda TPB. Pada bagian akhir dari laporan ini,

diidentifikasi berbagai indikator yang perlu dilanjutkan antara lain penurunan kemiskinan,

penurunan angka kematian Ibu, penurunan prevalensi penyakit HIV dan AIDS,

peningkatan akses terhadap air minum dan sanitasi layak terutama pada daerah

perdesaan.

6. Dokumen Kebijakan Lain yang terkait

a. Dokumen global: Transforming Our World: the 2030 Agenda for Sustainable

Development Adalah dokumen yang disepakati secara global pada tanggal 25

September 2015 sebagai Agenda Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) tahun 2030.

Dokumen ini merupakan pedoman penting atas berbagai masalah global terutama

terkait dengan 3 (tiga) dimensi penting pembangunan berkelanjutan yaitu dimensi

Ekonomi, Sosial dan Lingkungan Hidup. Dokumen ini memuat 17 tujuan (goals)

dan 169 target, kesemua tujuan dann target tersebut menjelaskan bahwa SDGs

merupakan aksi dunia untuk menciptakan dunia bebas dari kemiskinan; kelaparan

dan penyakit; dunia yang meghormati HAM; keadilan dan kesetaraan serta dunia

yang tiap negara dapat menikmati pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan

berkelanjutan.

b. Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) 2014-2020

Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) adalah

dokumen rencana kerja untuk pelaksanaan berbagai kegiatan yang secara

langsung dan tidak langsung menurunkan emisi gas rumah kaca sesuai dengan

target pembangunan nasional. RAN GRK terdiri dari kegiatan inti dan kegiatan

pendukung. Kegiatan RAN-GRK meliputi bidang : Pertanian; Kehutanan dan lahan

gambut; Energi dan transportasi; Industri; Pengelolaan limbah; dan kegiatan

Page 20: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

14

pendukung lain. RAN-GRK merupakan pedoman bagi Kementerian/lembaga untuk

melakukan perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi rencana aksi

penurunan emisi GRK; Pemerintah daerah dalam penyusunan Rencana Aksi

Daerah Gas Rumah Kaca (RAD-GRK). RAN-GRK menjadi acuan bagi masyarakat dan

pelaku usaha dalam melakukan perencanaan dan pelaksanaan penurunan emisi

GRK.

c. Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-API) 2014-2024

Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-API) merupakan bagian

dari kerangka pembangunan nasional Indonesia. Dari sisi perencanaan

pembangunan nasional, RAN-API merupakan rencana tematik lintas bidang yang

lebih spesifik dalam mempersiapkan rencana pembangunan yang memiliki daya

tahan terhadap perubahan iklim (climate proof/ resilient development) di tingkat

nasional. Tujuan khusus penyusunan RAN API adalah untuk : (i) Memberikan

arahan untuk pengarusutamaan isu adaptasi perubahan iklim dalam proses

perencanaan pembangunan nasional; (ii) Menyediakan arahan bagi aksi adaptasi

perubahan iklim sektor, serta aksi adaptasi perubahan iklim terintegrasi (lintas

sektor) di dalam perencanaan jangka pendek (2013-2014), jangka menengah

(2015- 2019), dan jangka panjang (2020-2025); (iii) Menyediakan arahan bagi

langkah aksi adaptasi prioritas jangka pendek untuk diusulkan, agar mendapatkan

perhatian khusus dan dukungan pendanaan internasional; (iv) Sebagai arahan bagi

sektor dan daerah dalam mengembangkan langkah aksi adaptasi yang sinergis dan

upaya membangun sistem komunikasi serta koordinasi yang lebih efektif.

RAN-API diharapkan dapat memberikan arahan pada Rencana Kerja Pemerintah

maupun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) di masa

depan, agar lebih tanggap terhadap dampak perubahan iklim. RAN-API tidak

menjadi dokumen terpisah yang memiliki kekuatan legal formal tersendiri, namun

menjadi masukan utama dan bagian integral dari dokumen perencanaan

pembangunan nasional dan perencanaan Kementerian/Lembaga (K/L). RAN-API

juga merupakan acuan bagi pemerintah daerah dalam menyusun

Page 21: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

15

Strategi/Rencana Aksi Daerah Adaptasi Perubahan Iklim sebagai arahan dalam

menyiapkan dokumen perencanaan pembangunan yang tahan perubahan iklim.

d. Rencana Nasional Penanggulangan Bencana (Renas PB) 2015-2019

Rencana Nasional Penanggulangan Bencana (Renas PB) 2015-2019 adalah sebuah

dokumen perencanaan yang memuat data dan informasi tentang risiko bencana

yang ada di Indonesia dalam kurun waktu antara 2015-1019 dan rencana

pemerintah untuk mengurangi risiko tersebut melalui program-program kegiatan.

Renas PB merupakan komitmen dari pemerintah yang memuat upaya-upaya

pengurangan risiko bencana yang efektif, penanganan kondisi tanggap darurat

yang efisien dan upaya pemulihan yang tepat sasaran. Program-program kegiatan

dalam Renas PB disusun berdasarkan visi dan misi penanggulangan bencana serta

rencana tindakan yang harus diambil sesuai dengan manajemen risikobencana.

Secara khusus, Renas PB ini telah mengintegrasikan hasil evaluasi RPJMN 2010-

2014 terkait penanggulangan bencana dan evaluasi terhadap pelaksanaan Renas

PB 2010-2014.

Tujuan penyusunan Rencana Nasional Penanggulangan Bencana 2015-1019

adalah: (1) Menyusun rencana penanggulangan bencana yang meliputi

pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan

berdasarkan analisis risiko bencana serta menentukan pilihan tindakan yang

sesuai dengan fokus prioritas, program, sasaran, indikator capaian, dan kegiatan

yang diperlukan, (2) Memberikan acuan kepada kementerian, lembaga

pemerintah, dan lembaga non pemerintah serta seluruh pemangku kepentingan

penanggulangan bencana di Indonesia agar dapat melaksanakan penanggulangan

bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh.

e. Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RAN HAM) 2015-2019

Merupakan dokumen yang memuat sasaran, strategi dan fokus kegiatan prioritas

Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RAN HAM) Indonesia tahun 2015-2019

dan digunakan sebagai acuan kementerian, lembaga dan pemerintah daerah

Page 22: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

16

dalam pelaksanaan penghormatan, pelindungan, pemenuhan, penegakan dan

pemajuan HAM bagi masyarakat Indonesia.

f. Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (STRANAS PPK) 2012-

2025

Dokumen ini memuat visi, misi, sasaran, strategi dan fokus kegiatan prioritas

pencegahan dan pemberantasan korupsi jangka panjang tahun 2012-2025 dan

peranti anti-korupsi. Stranas PPK mempunyai 6 (enam) strategi yaitu (1)

Melaksanakan upaya-upaya pencegahan; (2) Melaksanakan langkah-langkah

strategis di bidang penindakan; (3) Melaksanakan harmonisasi dan penyusunan

peraturan perundangan undagan di bidang pemberantasn korupsi dan sektor lain

yang terkait; (4) Melaksanakan penyelamatan aset hasil tindak pidana korupsi; (5)

Meningkatkan kerjasama internasional dalam rangka pemberantasan korupsi; dan

(6) Meningkatkan koordinasi dalam rangka pelaporan pelaksanaan upaya

pemberantasan korupsi.

g. Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG) 2015-2019

RAN PG merupakan rencana aksi nasional dengan pendekatan multisektor untuk

meningkatkan keadaaan pangan dan gizi masyarakat indonesia. Dokumen ini

memuat fokus perbaikan pangan dan gizi masyarakat serta intervensi yang akan

dilakukan baik intervensi gizi spesifik maupun intervensi gizi sensitif. Dokumen

tersebut berisi kerangka logis tentang dampak yang akan dicapai, output, program

dan kegiatan serta instansi penanggung jawab. RAN PG akan ditindak lanjuti

ditingkat daerah akan dijabarkan dalam bentuk Rencna Aksi Daerah Pangan dan

Gizi (RAD PG).

3.2 Langkah-langkah Teknis Penyusunan RAN TPB

Penyusunan RAN TPB dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut :

Langkah 1 : Penetapan tim pengarah dan kelompok kerja (Pokja) yang didasarkan atas

Keputusan Menteri PPN No. xxx tahun 2016 tentang xxx.

Page 23: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

17

Langkah 2 : Melakukan sidang pleno pertama untuk membahas tahapan dan tata cara

penyusunan RAN TPB;

Langkah 3 : Masing-masing pokja yaitu pokja pilar pembangunan sosial, pilar

pembangunan ekonomi, pilar pembangunan lingkungan, pilar

pembangunan inklusif dan cara pelaksanaan, menyusun draft RAN,

dengan tahapan:

1. Identifikasi tujuan, target dan indikator TPB;

2. Menetapkan program dan kegiatan/tindakan prioritas terkait dengan

pencapaian masing-masing target TPB;

3. Menetapkan indikator dan target pencapaian terkait dengan

kegiatan/tindakan yang dilakukan dalam pencapaian masing-masing

target TPB;

4. Menetapkan indikasi anggaran yang dibutuhkan dan sumber

pendanaan dalam pelaksanaan program, kegiatan dan tindakan yang

dilakukan.

Langkah 4 : Melaksanakan sidang pleno kedua antar pokja dengan menyajikan draft

RAN TPB (narasi dan matrik) untuk dibahas secara lintas pokja (dalam bentuk

workshop);

Langkah 5 : Penyempurnaan dan finalisasi Draf RAN TPB berdasarkan masukan hasil

sidang pleno kedua;

Langkah 6 : Reviu draft final RAN TPB;

Langkah 7 : Pengesahan RAN TPB oleh dewan pengarah dalam bentuk Keputusan Ketua

Dewan Pengarah;

Langkah 8 : Sosialisasi RAN kepada seluruh pemangku kepentingan.

3.3 Pembiayaan

Seluruh kebutuhan pembiayaan dalam rangka proses penyiapan dan pelaksanaan

RAN TPB menjadi tanggung jawab pemerintah dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

Page 24: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

18

3.4 Jadual Penyusunan RAN TPB

Tabel 1. Jadual Penyusunan RAN TPB

No Kegiatan Bulan Pada Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Penyusunan Zero Draf Pedoman RAN

2 Penyusunan jadual konsultasi secara rinci dan dipublikasikan secara online

M3

3 Pemberitahuan awal dan Kampanye publik dalam proses konsultasi

M3

4 Konsultasi dilakukan secara online dan offline (FGD, lokakarya, indepth interview, dsb) dengan semua pemangku kepentingan

M2-M4

M1-M4

5 Publikasi hasil atau rangkuman konsultasi publik M1-M4

6 Pengesahan pedoman Teknis RAN TPB Oleh Ketua Tim Pengarah

M4

7 Pembentukan Tim Pelaksana dan Kelompok Kerja (Pokja)

M4

8 Sidang Pleno Persiapan Penyusunan Draft RAN (Rapat internal Bappenas dan rapat dengan seluruh stakeholder)

M4

Page 25: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

19

No Kegiatan Bulan Pada Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

9 Penyusunan Definisi Operasional Indikator TPB [(1) internal Sekretariat, (2) BPS, (3) KL terkait]

M1-M4

10 Penyusunan Draf RAN oleh Masing- masing Pokja (serial workshop I)

M1-M4

1. Penyusunan Target tahunan

2. Penyusunan Program dan Kegiatan

3. Penyusunan Pagu Indikatif

4. Rencana Pemantauan

11 Sidang Pleno Pembahasan RAN Hasil Masing-masing Pokja (serial Workshop II)

M4

12 Penyempurnaan Draf RAN TPB oleh Masing-masing Pokja

M4

13 Reviu Draf RAN TPB oleh Tim Pelaksana TPB M4

14 Pleno Pengesahan RAN TPB oleh Ketua Tim Pengarah M4

15 Sosialisasi RAN TPB (tahun 2017)

Page 26: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

20

4 BAB IV SISTEMATIKA RAN TPB

4.1 Sistematika Dokumen RAN TPB

Dokumen RAN TPB akan berisi :

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Kondisi Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

1.2 Permasalahan dan Tantangan

BAB II. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENCAPAIAN TPB

BAB III. PEMANTAUAN DAN EVALUASI

BAB IV. PENUTUP

LAMPIRAN

Matrik RAN TPB

Penjelasan penulisan :

1. BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Kondisi Umum Pembangunan Berkelanjutan

Pada bagian ini dijelaskan status capaian dari berbagai indikator terkait TPB mulai

Tujuan 1 sampai dengan Tujuan 17.

1.2. Permasalahan dan Tantangan

Pada bagian ini dijelaskan secara umum permasalahan dan tantangan yang dihadapi

dalam pelaksanaan berbagai kebijakan yang terkait dengan pencapaian TPB.

2. BAB II. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN TPB

Pada bagian ini dijelaskan arah kebijakan dan strategi yang dilakukan dalam

rangka pencapaian TPB. Dituliskan strategi yang dilakukan untuk masing-masing

Page 27: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

21

tujuan sebagai payung kegiatan yang dicontohkan dalam matrik. Strategi dirumuskan

mengacu pada RPJMN 2015-2019, uraian kebijakan dan strategi dilengkapi dengan

program, lintas program dan indikator kinerja untuk masing-masing kegiatan dalam

program tersebut.

3. BAB III. PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Pada bagian ini disusun mekanisme pemantauan dan evaluasi untuk melihat capaian

dari pelaksanaan RAN TPB untuk masing-masing tujuan.

Mekanisme pemantauan dan evaluasi RAN TPB perlu menggambarkan:

a. Tanggung jawab masing-masing K/L sesuai tujuan TPB-nya;

b. Waktu pelaksanaan;

c. Langkah tindak lanjut;

Koordinasi pelaksanaan pemantauan dan evaluasi RAN TPB dilakukan oleh

Ketua Tim Pelaksana RAN TPB.

4. BAB IV. PENUTUP

Pada bagian ini berisi hal-hal yang berkaitan dengan upaya yang dilakukan dalam

rangka mendukung RAN TPB, termasuk menggalang partisipasi dari berbagai pihak.

4.2 Matrik RAN TPB dan Penjelasannya

RAN TPB dituliskan dalam bentuk matrik berikut:

Page 28: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

22

Tabel 2. Contoh Matrik Rencana Aksi Nasional Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

TUJUAN 7. Menjamin akses energi yang terjangkau, handal, berkelanjutan dan modern untuk semua

Program/Kegiatan/ Tindakan Indikator

Target Pencapaian

Alokasi Anggaran (Rp) Sumber

Pendanaan Pelaksana

2016 2017 2018 2019

TARGET 7.1: Memastikan akses universal terhadap layanan energi yang terjangkau, handal, dan modern

INDIKATOR TPB:

7.1.1 Proporsi penduduk dengan akses terhadap listrik

7.1.2 Proporsi penduduk dengan sumber energi utama pada teknologi dan bahan bakar yang bersih

PEMERINTAH

Program 1: Pengelolaan Ketenagalistrikan APBN Kemen ESDM

Nama Kegiatan 1: Peningkatan Jangkauan layanan ketenagalistrikan

Rasio elektrifikasi (%) 88,19 91,09 93,9 96,61

Rasio desa berlistrik (%) 99 99 100 100

Listrik per kapita (KWh) 985 1058 1129 1200

PEMANGKU KEPENTINGAN LAINNYA

Program 1:

Kegiatan 2: Indikator 1:

Kegiatan 3: Indikator 1:

BAG 1

Target dan Indikator TPB

BAG 2

Target dan Indikator TPB

BAG 3

Target dan Indikator TPB

Page 29: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

23

Petunjuk Umum Pengisian Matrik RAN TPB

1. Matrik ini berlaku untuk setiap tujuan dalam TPB sepanjang target bersifat kuantitatif

dan pencapaiannya secara nasional. Untuk target yang tidak dapat dirumuskan

secara kuantitatif dapat menggunakan target yang bersifat kualitatif dan dapat

dituangkan dalam matrik yang disesuaikan atau dapat ditulis secara naratif.

2. Menu kegiatan nasional berasal dari pusat (K/L terkait) sesuai tanggung jawab

tujuannya masing-masing sebagai acuan penyusunan RAN TPB. Menu kegiatan

tersebut bersifat operasional dan dapat dikembangkan sesuai kebutuhan nasional

sepanjang memiliki dampak yang signifikan terhadap pencapaian target nasional

maupun target TPB.

3. Cara pengisian matrik

a. Bagian 1 :

Diisi dengan target dan indikator TPB sesuai tujuan terkait.

b. Bagian 2 :

Diisi dengan program, kegiatan, indikator, target pencapaian dan indikasi

anggaran tahunan sesuai tujuan, target dan indikator TPB terkait, mengacu

pada RPJMN 2015-2019 dan/atau RKP 2016;

Kolom sumber pendanaan: diisi dengan sumber pembiayaan (APBN atau

sumber lain yang sah dan tidak mengikat);

Kolom Pelaksana: diisi dengan K/L penanggung jawab serta pemangku

kepentingan terkait.

c. Bagian 3:

Diisi dengan kegiatan, indikator, target pencapaian dan indikasi anggaran

tahunan yang dilaksanakan oleh pemangku kepentingan (OMS dan media,

Filantropi dan bisnis serta akademisi);

Page 30: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

24

Kolom program/kegiatan : diisi dengan program dan kegiatan yang sesuai

dengan pencapaian target TPB yang dilaksanakan oleh pemangku

kepentingan (OMS dan media, Filantropi dan bisnis serta akademisi);

Kolom Indikator : diisi dengan satuan target masing-masing kegiatan (jumlah,

persentase atau yang bersifat kuantitatif );

Kolom target pencapaian : diisi dengan target rencana tahunan capaian

masing-masing indikator kegiatan;

Kolom indikasi anggaran : diisi dengan rencana pembiayaan tahunan untuk

masing-masing kegiatan;

Kolom sumber pendanaan : diisi dengan sumber biaya untuk pelaksanaan

kegiatan yang berasal sumber lain;

Kolom pelaksana : diisi dengan nama pemangku kepentingan (OMS dan

media, Filantropi dan bisnis serta akademisi) terkait pelaksana kegiatan.

Page 31: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

25

5 BAB V PENGORGANISASIAN PENYUSUNAN RAN TPB

5.1 Pengorganisasian

Organisasi perumusan RAN TPB terdiri dari Tim Pelaksana dan Kelompok Kerja untuk

masing-masing pilar, dengan tugas dan susunan anggota sebagai berikut :

1. Tim Pengarah

Tim Pengarah terdiri atas:

Ketua : Menteri PPN/Kepala Bappenas

Anggota : Menteri Dalam Negeri, Menteri Luar Negeri, Menteri Keuangan,

Kepala Staf Presiden, wakil OMS, wakil Filantropi dan Bisnis, wakil

akademisi serta undangan yang diperluas

2. Tim Pelaksana

Tim Pelaksana terdiri atas :

• Ketua : Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam,

Kementerian PPN/Bappenas

• Wakil Ketua : Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan

Kebudayaan, Kementerian PPN/Bappenas

• Sekretaris : Direktur Lingkungan Hidup, Kementerian PPN/Bappenas

• Anggota : Menteri Dalam Negeri, Menteri Luar Negeri, Menteri

Keuangan, Kepala Staf Kepresidenan, wakil OMS, wakil

filantropi dan bisnis, wakil akademisi serta undangan yang

diperluas

3. Kelompok Kerja

Kelompok kerja (Pokja) terdiri atas:

a. Pokja I Pilar Pembangunan Sosial

• Ketua : Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan

Kebudayaan, Kementerian PPN/Bappenas

Page 32: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

26

• Wakil Ketua 1 : Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan,

Kementerian PPN/Bappenas

• Wakil Ketua 2 : Deputi Menko PMK

• Sekretaris : Direktur Pendidikan dan Agama, Kementerian PPN/Bappenas

• Anggota : Eselon 2 terkait, wakil OMS, wakil filantropi dan bisnis, wakil

akademisi serta undangan yang diperluas

b. Pokja II Pilar Pembangunan Ekonomi

• Ketua : Deputi Bidang Ekonomi, Kementerian PPN/Bappenas

• Wakil Ketua 1 : Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan,

Kementerian PPN/Bappenas

• Wakil Ketua 2 : Deputi Kemenko Perekonomian

• Sekretaris : Direktur Perencanaan Makro dan Analisis Statistik,

Kementerian PPN/Bappenas

• Anggota : Eselon 2 terkait, wakil OMS, wakil filantropi dan bisnis,

wakil akademisi serta undangan yang diperluas

c. Pokja III Pilar Pembangunan Lingkungan

• Ketua : Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam,

Kementerian PPN/Bappenas

• Wakil Ketua 1 : Sekjen KLHK

• Wakil Ketua 2 : Deputi Bidang Koordinasi SDA dan Jasa, Kemenko Maritim

dan Sumber Daya

• Sekretaris : Direktur Lingkungan Hidup, Kementerian PPN/Bappenas

• Anggota : Eselon 2 terkait, wakil OMS, wakil filantropi dan bisnis,

wakil akademisi serta undangan yang diperluas

d. Pokja IV Pilar Pembangunan Inklusif dan Cara Pelaksanaan

Page 33: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

27

• Ketua : Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan, Kementerian

PPN/Bappenas

• Wakil Ketua 1 : Deputi Bidang Polhukam, Kementerian PPN/Bappenas

• Wakil Ketua 2 : Dirjen Anggaran, Kementerian Keuangan

• Sekretaris : Direktur Perencanaan dan Pengembangan Pendanaan

Pembangunan, Kementerian PPN/Bappenas

• Anggota : Eselon 2 terkait, wakil OMS, wakil filantropi dan bisnis,

wakil akademisi serta undangan yang diperluas

Ketua : Eselon 1 Kementerian PPN/Bappenas yang membidangi Kemaritiman dan Sumber Daya Alam

Wakil Ketua : Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan, Kementerian PPN/ Bappenas

Sekretaris : Direktur Kementerian PPN/Bappenas

Anggota : Eselon 1 K/L terkait, Kantor Staf Presiden, Kantor Sekretariat Wakil Presiden, wakil OMS, wakil Filantropi dan Bisnis, wakil akademisi serta undangan yang diperluas

TIM PELAKSANA

Ketua : Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas

Wakil Ketua 1 : Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Kementerian PPN/ Bappenas

Wakil Ketua 2 : Deputi Menko PMKSekretaris : Direktur Pendidikan dan Agama Kementerian

PPN/BappenasAnggota : Eselon 2 K/L terkait, wakil OMS, wakil

filantropi dan bisnis, wakil akademisi serta

undangan yang diperluas

POKJA IPILAR PEMBANGUNAN SOSIAL

Ketua : Deputi Bidang Ekonomi, Kementerian PPN/ Bappenas

Wakil Ketua 1 : Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Kementerian PPN/ Bappenas

Wakil Ketua 2 : Deputi Kemenko PerekonomianSekretaris : Direktur Perencanaan Makro dan Analisis

Statistik, Kementerian PPN/BappenasAnggota : Eselon 2 K/L terkait, wakil OMS, wakil

filantropi dan bisnis, wakil akademisi serta

undangan yang diperluas

POKJA IIPILAR PEMBANGUNAN EKONOMI

Ketua : Deputi Bidang Kemaritiman dan SDA, Kementerian PPN/Bappenas

Wakil Ketua 1 : Sekjen KLHKWakil Ketua 2 : Deputi Bidang Koordinasi SDA dan Jasa,

Kemenko Matirim dan Sumber DayaSekretaris : Direktur Lingkungan Hidup, Kementerian

PPN/BappenasAnggota : Eselon 2 K/L terkait, wakil OMS, wakil

filantropi dan bisnis, wakil akademisi serta

undangan yang diperluas

POKJA IIIPILAR PEMBANGUNAN LINGKUNGAN

Ketua : Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan, Kementerian PPN/Bappenas

Wakil Ketua 1 : Deputi Bidang Polhukam, Kementerian PPN/ Bappenas

Wakil Ketua 2 : Dirjen Anggaran, Kementerian KeuanganSekretaris : Direktur Perencanaan Pengembangan

Pembangunan,Kementerian PPN/BappenasAnggota : Eselon 2 K/L terkait, wakil OMS, wakil

filantropi dan bisnis, wakil akademisi serta

undangan yang diperluas

POKJA IVPILAR PEMBANGUNAN INKLUSIF DAN CARA PELAKSANAAN

Keterangan:

Garis Komando

Ketua : Menteri PPN/Kepala Bappenas

Anggota : Menteri Dalam Negeri, Menteri Luar Negeri, Menteri Keuangan, Kepala Staf Presiden, wakil OMS, wakil Filantropi dan Bisnis, wakil akademisi serta undangan yang diperluas

TIM PENGARAH

DEWAN PAKAR

SEKRETARIAT

Garis Koordinasi

(diisi oleh profesional yang diseleksi berdasar kompetensi/merit system)

Gambar 2. Bagan struktur organisasi penyusunan RAN TPB

Pada tabel berikut disajikan secara rinci pembagian organisasi kelompok berdasarkan

dengan Pilar TPB.

Page 34: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

28

Tabel 3. Pembagian organisasi kelompok kerja TPB

Nama Pokja Tanggung Jawab

Setiap TPB Organisasi Pokja

POKJA I

Pilar Pembangunan Sosial

Tujuan 1

Tujuan 2

Tujuan 3

Tujuan 4

Tujuan 5

Tujuan 6

Ketua : Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan, Kementerian PPN/Bappenas

Wakil Ketua 1 : Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Kementerian PPN/Bappenas

Wakil Ketua 2 : Deputi Menko PMK

Sekretaris : Direktur Pendidikan dan Agama, Kementerian PPN/Bappenas

Anggota : Eselon 2 terkait, wakil OMS, wakil filantropi dan bisnis, wakil akademisi serta undangan yang diperluas

POKJA II

Pilar Pembangunan Ekonomi

Tujuan 7

Tujuan 8

Tujuan 9

Tujuan 10

Tujuan 11

Ketua : Deputi Bidang Ekonomi, Kementerian PPN/Bappenas

Wakil Ketua 1 : Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Kementerian PPN/Bappenas

Wakil Ketua 2 : Deputi Kemenko Perekonomian

Sekretaris : Direktur Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Kementerian PPN/Bappenas

Anggota : Eselon 2 K/L terkait, wakil OMS, wakil filantropi dan bisnis, wakil akademisi serta undangan yang diperluas

POKJA III

Pilar Pembangunan Lingkungan

Tujuan 12

Tujuan 13

Tujuan 14

Tujuan 15

Ketua : Deputi Bidang Kemaritiman dan SDA, Kementerian PPN/Bappenas

Wakil Ketua 1 : Sekjen KLHK

Wakil Ketua 2 : Deputi Bidang Koordinasi SDA dan Jasa, Kemenko Maritim dan Sumber Daya

Sekretaris : Direktur Lingkungan Hidup, Kementerian PPN/Bappenas

Anggota : Eselon 2 K/L terkait, wakil OMS, wakil filantropi dan bisnis, wakil akademisi serta undangan yang diperluas

POKJA IV Tujuan 16 Ketua : Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan

Kementerian PPN/Bappenas

Page 35: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

29

Nama Pokja Tanggung Jawab

Setiap TPB Organisasi Pokja

Pilar Pembangunan Inklusif dan Cara Pelaksanaan

Tujuan 17 Wakil Ketua 1 : Deputi Bidang Polhukam, Kementerian PPN/Bappenas

Wakil Ketua 2 : Dirjen Anggaran, Kementerian Keuangan

Sekretaris : Direktur Perencanaan dan Pengembangan Pendanaan Pembangunan, Kementerian PPN/Bappenas

Anggota : Eselon 2 K/L terkait, wakil OMS, wakil filantropi dan bisnis, wakil akademisi serta undangan yang diperluas

5.2 Uraian Tugas

1. Tim Pengarah :

a. Memberikan arahan dalam pencapaian TPB di Indonesia

b. Menyampaikan laporan pencapaian TPB kepada Presiden

2. Tim Pelaksana :

a. Memberikan arahan dalam pelaksanaan koordinasi penyusunan pedoman RAN

TPB

b. Memberikan arahan dan masukan kepada POKJA mengenai substansi penyusunan

RAN TPB

c. Memberikan arahan mengenai kebijakan yang diharapkan dalam penyusunan RAN

TPB

d. Menyampaikan laporan penyusunan RAN TPB kepada Menteri PPN/Kepala

Bappenas

3. Kelompok Kerja :

a. Bertanggung jawab terhadap kegiatan penyusunan RAN TPB sesuai dengan bidang

tugasnya;

b. Membuat jadwal dan rencana kerja kegiatan kelompok kerja TPB sesuai dengan

bidang tugasnya;

Page 36: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

30

c. Melakukan pencarian, pengumpulan bahan, data dan informasi yang dibutuhkan

termasuk melakukan studi kepustakaan dan wawancara kepada pihak terkait dalam

rangka penyusunan RAN TPB;

d. Melakukan analisa situasi perkembangan pencapaian TPB di tingkat nasional dan

upaya-upaya yang telah dilakukan;

e. Melakukan identifikasi faktor-faktor penentu pencapaian TPB sesuai dengan bidang

tugasnya;

f. Menyusun RAN TPB sesuai dengan sistematika dan diserahkan kepada sekretariat

tim pengarah untuk dikonsolidasikan dengan hasil pokja lainnya;

g. Melakukan sosialisasi RAN TPB kepada seluruh pemangku kepentingan.

5.3 Mekanisme Kerja

a. Pembentukan Tim Pengarah dan Kelompok Kerja (Pokja) penyusunan RAN TPB

b. Sidang Pleno Tim Pengarah dan Kelompok Kerja (Pokja) Persiapan Penyusunan

Draf RAN

c. Penyusunan Draf I RAN TPB oleh masing- masing Pokja (workshop I)

d. Sidang Pleno Pembahasan Draf I RAN TPB Hasil masing-masing Pokja (Workshop

II)

e. Penyempurnaan Draf II menjadi Draf Final RAN TPB oleh Masing-masing Pokja

f. Sidang Pleno Reviu Draf final RAN TPB oleh Tim Pengarah dan POKJA

g. Pengesahan RAN TPB oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas

h. Sosialisasi RAN TPB

Page 37: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

31

6 BAB VI PENUTUP

Pedoman penyusunan RAN TPB merupakan panduan bagi pemerintah pusat untuk

menghasilkan rancangan RAN TPB yang selaras dengan kebijakan nasional. Pedoman ini

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Keputusan Tim Koodinasi Nasional TPB

Nomor xxx Tentang xxx. Dengan pedoman ini diharapkan pemerintah dan seluruh pemangku

kepentingan dapat menyusun Rencana Aksi TPB dengan standar kualitas yang baik dan dapat

memudahkan dalam proses monitoring dan evaluasinya.

Page 38: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

32

DAFTAR SINGKATAN

APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional

Inpres : Instruksi Presiden

KEK : Kekurangan Energi Kronis

K/L : Kementerian/Lembaga

LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat

TPB : Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Perpres : Peraturan Presiden

PNPM : Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

PONED : Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar

PONEK : Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif

PP : Peraturan Pemerintah

PPN : Perencanaan Pembangunan Nasional

PUG : Pengarusutamaan Gender

RAD : Rencana Aksi Daerah

RAN : Rencana Aksi Nasional

RAN TPB : Rencana Aksi Nasional Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

RAPBN : Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Nasional

RENJA : Rencana Kerja

RENSTRA : Rencana Strategis

RENSTRA RKPD : Rencana Strategis RKPD

RKA-SKPD : Rencana Kerja Anggaran

SKPD RKP : Rencana Kerja Pemerintah

RKPD : Rencana Kerja Pemerintah Daerah

RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

RPJPN : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah

Page 39: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

33

STBM : Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

TKPK : Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan

UMKM : Usaha Mikro Kecil Menengah

UU : Undang Undang

Page 40: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

34

LAMPIRAN

1. Daftar Indikator TPB

2. Rencana Pencapaian Indikator TPB Nasional

3. Contoh matrik masing-masing target TPB

a. Matrik Tujuan 1 (Mengakhiri Kemiskinan);

b. Matrik Tujuan 2 (Menghilangkan Kelaparan);

c. Matrik Tujuan 3 (Hidup Sehat dan Sejahtera);

d. Matrik Tujuan 4 (Pendidikan Berkualitas);

e. Matrik Tujuan 5 (Kesetaraan Gender);

f. Matrik Tujuan 6 (Air Bersih dan Sanitasi)

g. Matrik Tujuan 7 (Energi Terjangkau dan Terbarukan)

h. Matrik Tujuan 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi)

i. Matrik Tujuan 9 (Industri, Inovasi dan Infrastruktur)

j. Matrik Tujuan 10 (Mengurangi Kesenjangan)

k. Matrik Tujuan 11 (Kota dan Permukiman Berkelanjutan)

l. Matrik Tujuan 12 (Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan)

m. Matrik Tujuan 13 (Mengatasi Perubahan Iklim)

n. Matrik Tujuan 14 (Sumber Daya Maritim Berkelanjutan)

o. Matrik Tujuan 15 (Pengelolaan Ekosistem Terestrial Berkelanjutan)

p. Matrik Tujuan 16 (Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Kukuh)

q. Matrik Tujuan 17 (Kemitraan Pembangunan yang Berkelanjutan)

Page 41: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

35

Lampiran 1. Daftar Target dan Indikator Global TPB

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

1. Mengentaskan Segala Bentuk Kemiskinan

1.1 Pada tahun 2030, mengentaskan kemiskinan ekstrim

bagi semua orang, dengan biaya hidup kurang dari $

1,25 (PPP) per hari.

1.1.1 Proporsi penduduk di bawah garis kemiskinan internasional,

menurut jenis kelamin, kelompok umur, status pekerjaan, dan

lokasi geografis (urban/rural)

1.2 Pada tahun 2030, mengurangi setidaknya setengah

proporsi laki-laki, perempuan dan anak-anak dari

semua usia, yang hidup dalam kemiskinan di semua

dimensi, sesuai dengan definisi nasional.

1.2.1 Proporsi penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan

nasional, menurut jenis kelamin dan kelompok umur

1.2.2 Proporsi laki-laki, perempuan dan anak-anak dari semua usia,

yang hidup dalam kemiskinan dalam berbagai dimensi, sesuai

dengan definisi nasional

1.3 Menerapkan sistem perlindungan sosial nasional yang

tepat bagi semua, dan pada tahun 2030 tercapai

cakupan bermakna bagi kelompok miskin dan rentan.

1.3.1 Proporsi penduduk yang menerima program perlindungan

sosial, menurut jenis kelamin, untuk kategori kelompok anak

berkebutuhan khusus, pengangguran, lansia, penyandang

difabilitas, ibu hamil/melahirkan, korban kecelakaan kerja,

kelompok miskin dan rentan.

Page 42: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

36

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

1.4 Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua pria dan

wanita, khususnya masyarakat miskin dan rentan,

memiliki hak yang sama terhadap sumber daya

ekonomi, serta akses terhadap pelayanan dasar,

kepemilikan dan kontrol atas tanah dan bentuk lain,

seperti properti, warisan, sumber daya alam, teknologi

baru dan jasa keuangan, termasuk keuangan mikro.

1.4.1 Proporsi penduduk/rumah tangga dengan akses terhadap

pelayanan dasar

1.4.2 Proporsi dari penduduk dewasa yang mendapatkan hak atas

tanah yang didasari oleh dokumen hukum dan yang memiliki

hak atas tanah berdasarkan jenis kelamin dan tipe kepemilikan

1.5 Pada tahun 2030, membangun ketahanan masyarakat

miskin dalam menghadapi situasi rentan, dan

mengurangi kerentanan mereka terhadap kejadian

ekstrem terkait iklim dan guncangan ekonomi, sosial

dan guncangan lingkungan serta bencana.

1.5.1 Jumlah kematian, orang yang hilang, dan terdampak oleh

bencana per 100.000 penduduk

1.5.2 Kerugian ekonomi akibat bencana terhadap GDP global

1.5.3 Jumlah negara yang mempunyai strategi nasional dan daerah

untuk pengurangan risiko bencana

1.a Memastikan mobilisasi sumber daya yang signifikan

dari berbagai sumber, termasuk melalui peningkatan

1.a.1 Proporsi sumber daya yang dialokasikan oleh pemerintah

secara langsung untuk program pemberantasan kemiskinan

Page 43: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

37

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

kerjasama pembangunan, dalam rangka menyediakan

sarana yang memadai dan terjangkau bagi negara-

negara berkembang, khususnya negara-negara kurang

berkembang, untuk melaksanakan program dan

kebijakan pengentasan kemiskinan di semua dimensi.

1.a.2. Pengeluaran untuk layanan pokok (pendidikan , kesehatan dan

perlindungan sosial) sebagai persentase dari total belanja

pemerintah

1.b Membuat kerangka kebijakan di tingkat nasional,

regional dan internasional, mengacu pada strategi

pembangunan pro-poor dan sensitive gender, untuk

mendukung percepatan investasi dalam tindakan

pemberantasan kemiskinan.

1.b.1 Proporsi pengeluaran rutin dan pembangunan pada sektor-

sektor yang memberi manfaat pada kelompok perempuan,

kelompok miskin dan rentan

2. Menghentikan Kelaparan, Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Nutrisi, serta Mempromosikan Pertanian Berkelanjutan

2.1 Pada tahun 2030, mengakhiri kelaparan dan menjamin

akses bagi semua orang, khususnya orang miskin dan

rentan, termasuk bayi, untuk memperoleh makanan

yang aman, bergizi dan cukup sepanjang tahun.

2.1.1 Prevalensi Kekurangan gizi (PoU)

2.1.2 Prevalensi penduduk dengan kerawanan pangan sedang atau

berat, berdasarkan pada Skala Pengalaman Kerawanan

Page 44: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

38

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

2.2 Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk kekurangan

gizi, termasuk mencapai target yang disepakati secara

internasional untuk stunting dan wasting pada anak di

bawah usia 5 tahun, dan memenuhi kebutuhan gizi

remaja perempuan, ibu hamil dan menyusui serta

orang tua pada tahun 2025

2.2.1 Prevalensi Stunting (Tinggi Badan/Umur <-2 standar deviasi

dari rata-rata WHO Standar Pertumbuhan Anak) pada anak

usia dibawah 5 tahun

2.2.2 Prevalensi malnutrisi (Berat Badan/Tinggi Badan >+2 or <-2

standar deviasi dari rata-rata WHO Standar Pertumbuhan

Anak) anak pada usia dibawah 5 tahun, berdasarkan tipe

(wasting dan overweight)

2.3 Pada tahun 2030, meningkatkan dua kali lipat

produktivitas pertanian dan pendapatan produsen

makanan skala kecil, khususnya perempuan,

masyarakat adat, keluarga petani, penggembala dan

nelayan, termasuk akses yang aman dan sama

terhadap tanah, sumber daya produktif lainnya dan

input, pengetahuan, jasa keuangan, pasar dan peluang

untuk penambahan nilai, dan pekerjaan non-pertanian.

2.3.1 Nilai produksi per unit tenaga kerja menurut ukuran kelas

pertanian, peternakan, perusahaan kehutanan

2.3.2 Rata-rata pendapatan dari produsen pangan skala kecil

menurut jenis kelamin dan kelompok adat

2.4 Pada tahun 2030, memastikan sistem produksi pangan

yang berkelanjutan dan menerapkan praktek pertanian

2.4.1 Proporsi lahan pertanian yang merupakan praktek pertanian

produktif dan berkelanjutan

Page 45: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

39

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

yang tangguh untuk meningkatkan produksi dan

produktivitas, serta menjaga ekosistem, memperkuat

kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim, cuaca

ekstrim, kekeringan, banjir dan bencana lainnya serta

semakin meningkatkan tanah dan kualitas tanah.

2.5 Pada tahun 2020, mempertahankan keragaman

genetik benih, tanaman budidaya dan hewan

peliharaan dan spesies liar yang terkait, termasuk

melalui manajemen dan diversifikasi benih serta bank

tanaman di tingkat nasional, regional dan

internasional, serta mendukung akses manfaat yang

adil dan merata dengan adanya pemanfaatan sumber

daya genetik dan pengetahuan tradisional, komitmen

internasional.

2.5.1 Jumlah sumber daya genetik tumbuhan dan hewan untuk

keamanan pangan dan pertanian pada fasilitas konservasi

jangka menengah atau jangka panjang

2.5.2 Proporsi tanaman local dan sejenisnya, diklasifikasikan

menurut tingkat risiko kepunahan: berisiko, tidak berisiko, dan

risiko yang tidak diketahui

2.a Meningkatkan investasi, termasuk melalui peningkatan

kerjasama internasional, infrastruktur pedesaan,

layanan penelitian dan penyuluhan pertanian,

pengembangan teknologi dan bank gen untuk tanaman

2.a.1. Indeks pengeluaran pemerintah untuk pertanian

2.a.2 Total bantuan pembangunan (ODA) dan bantuan lain untuk

sektor pertanian

Page 46: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

40

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

dan ternak, dalam rangka meningkatkan kapasitas

produktif pertanian di negara-negara berkembang,

khususnya negara-negara kurang berkembang

2.b Mencegah pembatasan perdagangan dan distorsi

dalam pasar pertanian dunia, termasuk melalui

penghapusan segala bentuk subsidi ekspor pertanian

dan semua tindakan ekspor dengan efek setara, sesuai

dengan amanat Doha Development Round

2.b.1. Perkiraan dukungan produsen

2.b.2. Subsidi ekspor pertanian

2.c Mengadopsi langkah-langkah untuk memastikan

berfungsinya pasar komoditas pangan serta

turunannya, dan memfasilitasi akses yang tepat

terhadap informasi pasar, termasuk cadangan pangan,

untuk membatasi volatilitas harga pangan yang

ekstrim.

2.c.1. Indikator anomali harga pangan

3. Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Mempromosikan Kesejahteraan Bagi Semua Penduduk dalam Segala Usia

3.1.1. Rasio kematian ibu

Page 47: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

41

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

3.1 Pada tahun 2030, mengurangi angka kematian ibu

hingga kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup

3.1.2 Proporsi persalinan oleh tenaga kesehatan terampil

3.2 Pada 2030, mengakhiri kematian bayi dan balita yang

dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha

menurunkan Angka Kematian Neonatal setidaknya

hingga 12 per 1.000 KH dan Angka Kematian Balita 25

per 1.000

3.2.1.Angka kematian anak balita

3.2.2. Angka kematian neonatal

3.3 Pada tahun 2030, mengakhiri epidemi AIDS,

tuberkulosis, malaria, dan penyakit tropis yang

terabaikan serta memerangi hepatitis, penyakit

bersumber air, dan penyakit menular lainnya

3.3.1 Jumlah infeksi baru HIV per 1000 populasi tidak terinfeksi,

menurut kelompok umur, jenis kelamin, populasi kunci.

3.3.2 Kejadian TB per 1,000 orang

3.3.3 Kejadian Malaria per 1,000 orang

3.3.4 Insiden hepatitis B per 100.000 populasi

3.3.5. Jumlah orang yang memerlukan intervensi terhadap penyakit

tropis yang terabaikan (KUSTA)

Page 48: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

42

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

3.3.5. Jumlah orang yang memerlukan intervensi terhadap penyakit

tropis yang terabaikan (FILARIASIS)

3.4 Pada tahun 2030, mengurangi sepertiga angka

kematian dini akibat dari penyakit tidak menular (NCD),

melalui pencegahan dan pengobatan, serta

mempromosikan kesehatan mental dan kesejahteraan

3.4.1. Kematian akibat penyakit jantung, kanker, diabetes, atau

penyakit pernapasan kronis

3.4.2. Angka Kematian dari Percobaan Bunuh Diri

3.5 Memperkuat pencegahan dan pengobatan

penyalahgunaan zat, termasuk penyalahgunaan

narkotika dan penggunaan berbahaya alkohol

3.5.1. Cakupan intervensi pengobatan (farmakologi, psikososial,

rehabilitasi dan layanan pasca intervensi) bagi gangguan

penyalahgunaan zat

3.5.2. Penggunaan berbahaya dari alkohol , ditetapkan sesuai

dengan konteks nasional sebagai konsumsi alkohol per kapita

(usia 15 tahun ke atas) dalam satu tahun kalender di liter

alkohol murni

3.6 Pada tahun 2020, mengurangi separuh kematian global

dan cedera dari kecelakaan jalan lalu lintas

3.6.1 Angka kematian akibat cedera fatal kecelakaan lalu lintas

Page 49: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

43

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

3.7 Pada tahun 2030, menjamin akses universal terhadap

layanan kesehatan seksual dan reproduksi, termasuk

keluarga berencana, informasi dan pendidikan, dan

integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan

program nasional

3.7.1 Proporsi wanita usia reproduksi (usia 15-49) yang memiliki

kebutuhan keluarga berencana/alat kontrasepsi, cara modern

3.7.2 Angka kelahiran remaja (usia 10-14 ; usia 15-19) per 1.000

perempuan dalam kelompok usia tersebut

3.8 Mencapai universal health coverage, termasuk

perlindungan risiko keuangan, akses kepada pelayanan

kesehatan dasar berkualitas dan akses kepada obat-

obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif, dan

berkualitas bagi semua orang

3.8.1 Cakupan pelayanan kesehatan esensial (didefinisikan sebagai

rata-rata cakupan intervensi yang dapat dilacak termasuk

reproduksi, ibu, bayi baru lahir, dan kesehatan anak, penyakit

menular, penyakit tidak menular, kapasitas layanan serta

akses untuk penduduk secara umum dan penduduk kurang

beruntung)

3.8.2 Jumlah penduduk yang dicakup asuransi kesehatan atau sistem

kesehatan masyarakat per 1000 penduduk.

3.9 Pada tahun 2030, secara bermakna mengurangi jumlah

kematian dan kesakitan akibat dari bahan kimia

3.9.1 Angka kematian dikaitkan dengan rumah tangga dan kondisi

polusi udara

Page 50: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

44

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

berbahaya,serta polusi dan kontaminasi udara, air, dan

tanah

3.9.2 Angka kematian akibat air yang tercemar, sanitasi buruk, dan

kurang higienis (WASH yang tidak aman)

3.9.3 Angka kematian yang disebabkan oleh keracunan yang tidak

disengaja

3.a Memperkuat pelaksanaan FCTC WHO di seluruh negara

secara tepat

3.a.1. Prevalensi usia (standardisasi) pengguna tembakau (merokok)

saat ini diantara populasi usia 15 tahun ke atas

3.b Mendukung penelitian dan pengembangan vaksin dan

obat penyakit menular maupun tidak menular yang

sangat berpengaruh terhadap negara-negara

berkembang, menyediakan akses obat dan vaksin dasar

yang terjangkau, sesuai Doha Declaration tentang

TRIPS Agreement and Public Health, yang menegaskan

hak negara berkembang untuk menggunakan secara

penuh ketentuan-ketentuan dalam Kesepakatan atas

Aspek-Aspek terkait Perdagangan pada Hak Properti

Intelektual terkait keleluasaan untuk melindungi

3.b.1 Proporsi populasi dengan akses ke obat-obatan dan vaksin yang

terjangkau secara berkelanjutan

3.b.2 Total ODA untuk penelitian kedokteran dan sektor kesehatan

dasar

Page 51: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

45

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

kesehatan masyarakat, dan pada khususnya,

menyediakan akses obat bagi semua orang.

3.c Meningkatkan pembiayaan kesehatan dan pengadaan,

pengembangan, pelatihan, dan penyimpanan tenaga

kesehatan secara bermakna di negara-negara

berkembang, khususnya negara-negara kurang

berkembang

3.c.1 Kepadatan dan distribusi tenaga kesehatan

3.d Memperkuat kapasitas semua negara, khususnya

negara-negara berkembang dalam hal peringatan dini,

pengurangan risiko dan manajemen risiko kesehatan

nasional dan global

3.d.1. IHR terkait kemampuan dan kesiapsiagaan untuk menghadapi

kedaruratan kesehatan

3.1 Pada tahun 2030, mengurangi angka kematian ibu

hingga kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup

3.1.1. Rasio kematian ibu

3.1.2 Proporsi persalinan oleh tenaga kesehatan terampil

3.2 Pada 2030, mengakhiri kematian bayi dan balita yang

dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha

menurunkan Angka Kematian Neonatal setidaknya

3.2.1.Angka kematian anak balita

3.2.2. Angka kematian neonatal

Page 52: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

46

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

hingga 12 per 1.000 KH dan Angka Kematian Balita 25

per 1.000

3.3 Pada tahun 2030, mengakhiri epidemi AIDS,

tuberkulosis, malaria, dan penyakit tropis yang

terabaikan serta memerangi hepatitis, penyakit

bersumber air, dan penyakit menular lainnya

3.3.1 Jumlah infeksi baru HIV per 1000 populasi tidak terinfeksi,

menurut kelompok umur, jenis kelamin, populasi kunci.

3.3.2 Kejadian TB per 1,000 orang

3.3.3 Kejadian Malaria per 1,000 orang

3.3.4 Insiden hepatitis B per 100.000 populasi

3.3.5. Jumlah orang yang memerlukan intervensi terhadap penyakit

tropis yang terabaikan (KUSTA)

3.3.5. Jumlah orang yang memerlukan intervensi terhadap penyakit

tropis yang terabaikan (FILARIASIS)

3.4 Pada tahun 2030, mengurangi sepertiga angka

kematian dini akibat dari penyakit tidak menular (NCD),

melalui pencegahan dan pengobatan, serta

mempromosikan kesehatan mental dan kesejahteraan

3.4.1. Kematian akibat penyakit jantung, kanker, diabetes, atau

penyakit pernapasan kronis

3.4.2. Angka Kematian dari Percobaan Bunuh Diri

Page 53: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

47

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

3.5 Memperkuat pencegahan dan pengobatan

penyalahgunaan zat, termasuk penyalahgunaan

narkotika dan penggunaan berbahaya alkohol

3.5.1. Cakupan intervensi pengobatan (farmakologi, psikososial,

rehabilitasi dan layanan pasca intervensi) bagi gangguan

penyalahgunaan zat

3.5.2. Penggunaan berbahaya dari alkohol , ditetapkan sesuai

dengan konteks nasional sebagai konsumsi alkohol per kapita

(usia 15 tahun ke atas) dalam satu tahun kalender di liter

alkohol murni

3.6 Pada tahun 2020, mengurangi separuh kematian global

dan cedera dari kecelakaan jalan lalu lintas

3.6.1 Angka kematian akibat cedera fatal kecelakaan lalu lintas

3.7 Pada tahun 2030, menjamin akses universal terhadap

layanan kesehatan seksual dan reproduksi, termasuk

keluarga berencana, informasi dan pendidikan, dan

integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan

program nasional

3.7.1 Proporsi wanita usia reproduksi (usia 15-49) yang memiliki

kebutuhan keluarga berencana/alat kontrasepsi, cara modern

3.7.2 Angka kelahiran remaja (usia 10-14 ; usia 15-19) per 1.000

perempuan dalam kelompok usia tersebut

3.8 Mencapai universal health coverage, termasuk

perlindungan risiko keuangan, akses kepada pelayanan

kesehatan dasar berkualitas dan akses kepada obat-

3.8.1 Cakupan pelayanan kesehatan esensial (didefinisikan sebagai

rata-rata cakupan intervensi yang dapat dilacak termasuk

reproduksi, ibu, bayi baru lahir, dan kesehatan anak, penyakit

Page 54: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

48

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif, dan

berkualitas bagi semua orang

menular, penyakit tidak menular, kapasitas layanan serta

akses untuk penduduk secara umum dan penduduk kurang

beruntung)

3.8.2 Jumlah penduduk yang dicakup asuransi kesehatan atau sistem

kesehatan masyarakat per 1000 penduduk.

3.9 Pada tahun 2030, secara bermakna mengurangi jumlah

kematian dan kesakitan akibat dari bahan kimia

berbahaya,serta polusi dan kontaminasi udara, air, dan

tanah

3.9.1 Angka kematian dikaitkan dengan rumah tangga dan kondisi

polusi udara

3.9.2 Angka kematian akibat air yang tercemar, sanitasi buruk, dan

kurang higienis (WASH yang tidak aman)

3.9.3 Angka kematian yang disebabkan oleh keracunan yang tidak

disengaja

3.a Memperkuat pelaksanaan FCTC WHO di seluruh negara

secara tepat

3.a.1. Prevalensi usia (standardisasi) pengguna tembakau (merokok)

saat ini diantara populasi usia 15 tahun ke atas

3.b Mendukung penelitian dan pengembangan vaksin dan

obat penyakit menular maupun tidak menular yang

3.b.1 Proporsi populasi dengan akses ke obat-obatan dan vaksin yang

terjangkau secara berkelanjutan

Page 55: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

49

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

sangat berpengaruh terhadap negara-negara

berkembang, menyediakan akses obat dan vaksin dasar

yang terjangkau, sesuai Doha Declaration tentang

TRIPS Agreement and Public Health, yang menegaskan

hak negara berkembang untuk menggunakan secara

penuh ketentuan-ketentuan dalam Kesepakatan atas

Aspek-Aspek terkait Perdagangan pada Hak Properti

Intelektual terkait keleluasaan untuk melindungi

kesehatan masyarakat, dan pada khususnya,

menyediakan akses obat bagi semua orang.

3.b.2 Total ODA untuk penelitian kedokteran dan sektor kesehatan

dasar

3.c Meningkatkan pembiayaan kesehatan dan pengadaan,

pengembangan, pelatihan, dan penyimpanan tenaga

kesehatan secara bermakna di negara-negara

berkembang, khususnya negara-negara kurang

berkembang

3.c.1 Kepadatan dan distribusi tenaga kesehatan

3.d Memperkuat kapasitas semua negara, khususnya

negara-negara berkembang dalam hal peringatan dini,

3.d.1. IHR terkait kemampuan dan kesiapsiagaan untuk menghadapi

kedaruratan kesehatan

Page 56: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

50

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

pengurangan risiko dan manajemen risiko kesehatan

nasional dan global

4. Menjamin Kualitas Pendidikan yang Inklusif dan Merata serta Mempromosikan Kesempatan Belajar Sepanjang Hayat bagi

Semua

4.1 Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua anak

perempuan dan anak laki-laki menyelesaikan

pendidikan dasar dan menengah tanpa dipungut biaya,

adil, dan berkualitas, yang mengarah pada

pembelajaran yang relevan dan efektif

4.1.1. Proporsi anak-anak/anak muda: (a) pada tingkat 2/3, (b)

tingkat akhir SD/kelas 6, (c) tingkat akhir SMP/kelas 3 yang

mencapai standar kemampuan minimum dalam: (i) membaca,

(ii) matematika, menurut jenis kelamin

4.2 Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua anak

perempuan dan anak laki-laki memiliki akses terhadap

perkembangan anak usia dini yang berkualitas,

perawatan dan pendidikan anak usia dini, sehingga

mereka siap untuk menempuh pendidikan dasar

4.2.1. Proporsi anak usia di bawah 5 tahun yang berkembang dengan

baik dalam bidang kesehatan, pembelajaran, dan psikososial,

menurut jenis kelamin

4.2.2 Tingkat partisipasi dalam pembelajaran yang teroganisir (satu

tahun sebelum usia sekolah dasar), menurut jenis kelamin

Page 57: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

51

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

4.3 Pada tahun 2030, menjamin akses yang sama bagi

semua wanita dan pria, terhadap pendidikan teknis,

kejuruan dan tersier yang berkualitas dan terjangkau,

termasuk universitas

4.3.1. Tingkat partisipasi remaja dan dewasa dalam pendidikan dan

pelatihan formal dan non formal dalam 12 bulan terakhir,

menurut jenis kelamin

4.4 Pada tahun 2030, Peningkatan secara bermakna

jumlah remaja dan orang dewasa yang memiliki

keterampilan yang relevan, termasuk keterampilan

teknis dan kejuruan, untuk pekerjaan, pekerjaan yang

layak dan kewirausahaan

4.4.1. Proporsi remaja/dewasa dengan keterampilan teknologi

informasi dan komputer (TIK) menurut tipe keterampilan

4.5 Pada tahun 2030, menghilangkan disparitas gender

dalam pendidikan, dan menjamin akses yang sama

untuk semua tingkat pendidikan dan pelatihan

kejuruan, bagi masyarakat rentan termasuk

penyandang cacat, masyarakat adat, dan anak-anak

dalam kondisi rentan

4.5.1 Indeks paritas (perempuan/laki-laki, urban/rural, sosek kuintil

bawah/atas, kelompok masyarakat adat dan korban konflik,

sesuai ketersediaan data)

Page 58: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

52

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

4.6 Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua remaja

dan proporsi kelompok dewasa tertentu, baik laki-laki

dan perempuan, mampu membaca dan menghitung

4.6.1. Persentase remaja/dewasa pada kelompok usia tertentu,

paling tidak mahir/mampu pada level tertentu dalam

keterampilan (i) membaca dan (ii) menghitung, menurut jenis

kelami

4.7 Pada tahun 2030, memastikan semua peserta didik

memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang

diperlukan untuk mempromosikan pembangunan

berkelanjutan, termasuk antara lain pendidikan untuk

pembangunan berkelanjutan dan gaya hidup yang

berkelanjutan, hak asasi manusia, kesetaraan gender,

promosi budaya damai dan non-kekerasan,

kewarganegaraan global dan menghargai

keanekaragaman budaya dan kontribusi budaya untuk

pembangunan berkelanjutan

4.7.1 Pengarusutamaan pada semua jenjeng pendidikan, (i)

pendidikan kewargaan dunia, (ii) pendidikan untuk

pembangunan berkelanjutan termasuk kesetaraan gender dan

hak asasi manusia pada (a) kebijakan pendidikan nasional, (b)

kurikulum, (c) pendidikan guru, (d) penilaian siswa.

4.a Membangun dan meningkatkan fasilitas pendidikan

yang ramah anak, penyandang cacat dan gender, serta

memberikan lingkungan belajar yang aman, anti

kekerasan, inklusif dan efektif bagi semua

4.a.1 Proporsi sekolah dengan akses ke: (a) listrik (b) internet untuk

tujuan pengajaran, (c) computer untuk tujuan pengajaran, (d)

infrastruktur dan materi memadai bagi siswa difabel, (e) air

minum layak, (f) fasilitas sanitasi dasar per jenis kelamin, (g)

Page 59: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

53

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

fasilitas cuci tangan (terdiri air, sanitasi, dan higienis bagi

semua (WASH), definisi indikator)

4.b Pada tahun 2020, Secara bermakna menumbuhkan

secara global, jumlah beasiswa bagi negara

berkembang, khususnya negara LDCs, SIDS dan negara-

negara Afrika, untuk mendaftar di pendidikan tinggi,

termasuk pelatihan kejuruan, TIK, teknis, program

teknik dan ilmiah, di negara maju dan negara

berkembang lainnya

4.b.1 Volume/jumlah aliran ODA untuk beasiswa menurut sector

dan tipe studi

4.c Pada tahun 2030, Secara bermakna meningkatkan

pasokan guru yang berkualitas, termasuk melalui

kerjasama internasional untuk pelatihan guru di

negara-negara berkembang, khususnya LDCs dan SIDS

4.c.1 Proporsi guru di: (a) TK, (b) SD, (c) SMP, (d) SMA, yang telah

menerima setidaknya pelatihan pre-service dan in-service

yang diperlukan untuk mengajar pada tingkat relevan di

negara tertentu

5. Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Semua Perempuan dan Anak Perempuan

5.1 Mengakhiri segala bentuk diskriminasi terhadap

perempuan dan anak perempuan dimanapun

5.1.1 Apakah ada atau tidak kebijakan untuk promosi, pelaksanaan,

dan pemantauan keseteraan dan non diskriminasi

berdasarkan jenis kelamin?

Page 60: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

54

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

5.2 Menghapuskan segala bentuk kekerasan terhadap

perempuan dan gadis di ruang publik dan swasta,

termasuk perdagangan manusia dan seksual, dan

berbagia jenis eksploitasi

5.2.1 Proporsi perempuan yang pernah berpasangan (usia 15-49)

dan anak perempuan berusia 15 tahun ke atas mengalami

kekerasan fisik, seksual, atau psikologis oleh pasangan atau

mantan pasangan, dalam 12 bulan terakhir, berdasarkan

bentuk kekerasan dan umur

5.2.2 Proporsi perempuan dan anak perempuan usia 15 tahun ke

atas mengalami kekerasan seksual oleh orang lain selain

pasangan, dalam 12 bulan terakhir, menurut kelompok umur

dan tempat kejadian

5.3 Menghilangkan semua praktek-praktek berbahaya,

seperti pernikahan dini dan paksa serta sunat

perempuan

5.3.1 Proporsi wanita umur 20-24 tahun yang berstatus kawin atau

berstatus hidup bersama sebelum berusia 15 tahun dan

sebelum berusia 18 tahun

5.3.2 Persentase anak perempuan dan wanita berusia 15-49 tahun

yang telah menjalani FGM/C, menurut kelompok umur

Page 61: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

55

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

5.4 Mengenali dan menilai pekerjaan rumah tangga

melalui penyediaan pelayanan publik , infrastruktur

dan kebijakan perlindungan sosial , dan promosi

tanggung jawab bersama dalam rumah tangga dan

keluarga secara tepat

5.4.1 Proporsi waktu yang dihabiskan untuk pekerjaan rumah tangga

dan perawatan, berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur,

dan lokasi

5.5 Menjamin partisipasi penuh dan efektif dari

perempuan, dan kesempatan yang sama untuk

kepemimpinan di semua tingkat pengambilan

keputusan di kehidupan politik, ekonomi, dan publik

5.5.1. Proporsi kursi yang diduduki perempuan di parlemen di tingkat

pusat dan pemerintah daerah

5.5.2. Proporsi perempuan yang berada di posisi managerial

5.6 Memastikan akses universal terhadap kesehatan

seksual dan reproduksi, dan hak reproduksi yang

disepakati sesuai dengan Program Aksi ICPD dan

Beijing platform for Action serta dokumen-dokumen

hasil konvensi lainnya

5.6.1. Proporsi perempuan usia 15-49 tahun yang membuat

keputusan sendiri terkait hubungan seksual, penggunaan

kontrasepsi, dan pelayanan kesehatan reproduksi

5.6.2. Jumlah negara yang memiliki undang-undang dan peraturan

yang menjamin akses perempuan usia 15-49 tahun untuk

pelayanan, informasi, dan pendidikan terkait kesehatan

seksual dan reproduksi

Page 62: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

56

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

5.a Melakukan reformasi untuk memberikan perempuan

hak yang sama terhadap sumber daya ekonomi , serta

akses ke kepemilikan dan kontrol atas tanah dan

bentuk-bentuk lain dari properti , jasa keuangan ,

warisan dan sumber daya alam, sesuai dengan hukum

nasional.

5.a.1. (a) Proporsi total petani dengan tanah yang dimiliki atau

dikuasai berdasarkan jenis kelamin ; dan (b) porsi perempuan

di antara pemilik atau pewaris lahan pertanian, menurut jenis

kepemilikan

5.a.2. Proporsi negara dengan kerangka hukum (termasuk hukum

adat) yang menjamin persamaan hak perempuan untuk

kepemilikan tanah dan/atau hak kontrol

5.b Meningkatkan penggunaan teknologi yang memadai,

khususnya teknologi informasi dan komunikasi untuk

mempromosikan pemberdayaan perempuan

5.b.1 Proporsi individu yang memiliki telepon genggam, menurut

jenis kelamin

5.c Mengadopsi dan memperkuat kebijakan dan

perundang-undangan berlaku untuk promosi

kesetaraan gender dan pemberdayaan semua

perempuan dan anak perempuan di semua tingkatan

5.c.1. Proporsi negara dengan sistem untuk melacak dan membuat

alokasi umum untuk kesetaraan gender dan pemberdayaan

perempuan

6. Menjamin Ketersediaan dan Manajemen Air Bersih serta Sanitasi yang Berkelanjutan untuk Semua

Page 63: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

57

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

6.1 Pada tahun 2030, mencapai akses universal dan

merata terhadap air minum yang aman dan terjangkau

bagi semua

6.1.1. Proporsi populasi yang memiliki akses terhadap layanan

sumber air minum layak

6.2 Pada tahun 2030, mencapai akses terhadap sanitasi

dan kebersihan yang memadai dan merata bagi semua,

dan menghentikan praktik buang air besar di tempat

terbuka, memberikan perhatian khusus pada

kebutuhan perempuan dan anak perempuan serta

kelompok masyarakat rentan

6.2.1. Proporsi populasi yang memiliki akses terhadap layanan

sanitasi dasar, termasuk fasilitas cuci tangan dengan sabun

dan air

6.3 Pada tahun 2030, meningkatkan kualitas air dengan

mengurangi polusi, menghilangkan dumping dan

meminimalkan pelepasan material dan bahan kimia

berbahaya, mengurangi separuh proporsi air limbah

yang tidak diolah, dan meningkatkan daur ulang serta

penggunaan kembali barang daur ulang yang aman

secara global

6.3.1. Proporsi air limbah yang diolah dengan aman

6.3.2. Proporsi sumber mata air dengan kondisi kualitas yang baik

Page 64: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

58

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

6.4 Pada tahun 2030, secara bermakna meningkatkan

efisiensi penggunaan air di semua sektor, dan

menjamin keberlanjutan penggunaan dan pasokan air

tawar untuk mengatasi kelangkaan air, dan secara

bermakna mengurangi jumlah orang yang menderita

akibat kelangkaan air

6.4.1. Perubahan dalam penggunaan air yang efisien dari waktu ke

waktu

6.4.2. (level of water stress) Ketersediaan air berdasarkan kebutuhan

standar.

6.5 Pada tahun 2030, menerapkan pengelolaan sumber

daya air terpadu di semua tingkatan, termasuk melalui

kerjasama lintas batas yang tepat

6.5.1. Tingkat pelaksanaan manajemen sumber daya air terpadu (0-

100)

6.5.2 Proporsi wilayah cekungan lintas batas dengan pengaturan

operasional untuk kerja sama air

6.6 Pada tahun 2020, melindungi dan merestorasi sumber

daya air pada ekosistem, termasuk pegunungan, hutan,

lahan basah, sungai, dan danau

6.6.1. Perubahan sumber daya air pada ekosistem dari waktu ke

waktu

Page 65: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

59

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

6.a Pada tahun 2030, memperluas kerjasama dan

dukungan internasional dalam hal pembangunan

kapasitas bagi negara-negara berkembang, dalam

program dan kegiatan terkait air dan sanitasi, termasuk

pemanenan air, desalinasi, efisiensi air, pengolahan air

limbah, daur ulang dan teknologi daur ulang

6.a.1.Jumlah ODA terkait air dan sanitasi yang menjadi bagian

rencana belanja pemerintah

6.b Mendukung dan memperkuat partisipasi masyarakat

lokal dalam meningkatkan pengelolaan air dan sanitasi

6.b.1. Proporsi unit pemerintah lokal yang menerbitkan dan

melaksanakan kebijakan dan prosedur terkait partisipasi

masyarakat dalam pengelolaan air dan sanitasi

6.1 Pada tahun 2030, mencapai akses universal dan

merata terhadap air minum yang aman dan terjangkau

bagi semua

6.1.1. Proporsi populasi yang memiliki akses terhadap layanan

sumber air minum layak

6.2 Pada tahun 2030, mencapai akses terhadap sanitasi dan

kebersihan yang memadai dan merata bagi semua, dan

menghentikan praktik buang air besar di tempat

terbuka, memberikan perhatian khusus pada

6.2.1. Proporsi populasi yang memiliki akses terhadap layanan

sanitasi dasar, termasuk fasilitas cuci tangan dengan sabun

dan air

Page 66: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

60

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

kebutuhan perempuan dan anak perempuan serta

kelompok masyarakat rentan

6.3 Pada tahun 2030, meningkatkan kualitas air dengan

mengurangi polusi, menghilangkan dumping dan

meminimalkan pelepasan material dan bahan kimia

berbahaya, mengurangi separuh proporsi air limbah

yang tidak diolah, dan meningkatkan daur ulang serta

penggunaan kembali barang daur ulang yang aman

secara global

6.3.1. Proporsi air limbah yang diolah dengan aman

6.3.2. Proporsi sumber mata air dengan kondisi kualitas yang baik

6.4 Pada tahun 2030, secara bermakna meningkatkan

efisiensi penggunaan air di semua sektor, dan

menjamin keberlanjutan penggunaan dan pasokan air

tawar untuk mengatasi kelangkaan air, dan secara

bermakna mengurangi jumlah orang yang menderita

akibat kelangkaan air

6.4.1. Perubahan dalam penggunaan air yang efisien dari waktu ke

waktu

6.4.2. (level of water stress) Ketersediaan air berdasarkan kebutuhan

standar.

6.5.1. Tingkat pelaksanaan manajemen sumber daya air terpadu (0-

100)

Page 67: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

61

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

6.5 Pada tahun 2030, menerapkan pengelolaan sumber

daya air terpadu di semua tingkatan, termasuk melalui

kerjasama lintas batas yang tepat

6.5.2 Proporsi wilayah cekungan lintas batas dengan pengaturan

operasional untuk kerja sama air

6.6 Pada tahun 2020, melindungi dan merestorasi sumber

daya air pada ekosistem, termasuk pegunungan, hutan,

lahan basah, sungai, dan danau

6.6.1. Perubahan sumber daya air pada ekosistem dari waktu ke

waktu

6.a Pada tahun 2030, memperluas kerjasama dan

dukungan internasional dalam hal pembangunan

kapasitas bagi negara-negara berkembang, dalam

program dan kegiatan terkait air dan sanitasi, termasuk

pemanenan air, desalinasi, efisiensi air, pengolahan air

limbah, daur ulang dan teknologi daur ulang

6.a.1. Jumlah ODA terkait air dan sanitasi yang menjadi bagian

rencana belanja pemerintah

6.b Mendukung dan memperkuat partisipasi masyarakat

lokal dalam meningkatkan pengelolaan air dan sanitasi

6.b.1. Proporsi unit pemerintah lokal yang menerbitkan dan

melaksanakan kebijakan dan prosedur terkait partisipasi

masyarakat dalam pengelolaan air dan sanitasi

Page 68: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

62

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

7. Menjamin Akses Energi yang Terjangkau, Handal, Berkelanjutan dan Modern Untuk Semua

7.1 Pada tahun 2030, memastikan akses universal terhadap

layanan energi yang terjangkau, handal, dan modern

7.1.1 Proporsi penduduk dengan akses terhadap listrik

7.1.2 Proporsi penduduk dengan sumber energi utama pada

teknologi dan bahan bakar yang bersih

7.2 Pada tahun 2030, meningkat secara substansial pangsa

energi terbarukan dalam bauran energi global

7.2.1 Pangsa energi terbarukan dalam total konsumsi energi final

7.3 Pada tahun 2030, melakukan perbaikan efisiensi energy

di tingkat global sebanyak dua kali lipat

7.3.1 Intensitas energi diukur dengan energi primer dan PDB

7.A Pada tahun 2030, memperkuat kerjasama internasional

untuk memfasilitasi akses pada teknologi dan riset

energi bersih, termasuk energi terbarukan, efisiensi

energi, canggih, teknologi bahan bakar fosil lebih

bersih, dan mempromosikan investasi di bidang

infrastruktur energi dan teknologi energi bersih

7.a.1 Termobilisasikan dana per tahun (US $) mulai tahun 2020

Akuntabel menuju komitmen US $ 100 miliar

Page 69: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

63

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

7.B Pada tahun 2030, memperluas infrastruktur dan

meningkatkan teknologi untuk penyediaan layanan

energi modern dan berkelanjutan bagi semua negara-

negara berkembang, khususnya negara kurang

berkembang, negara berkembang pulau kecil dan

negara berkembang terkurung daratan, sesuai dengan

kebutuhan dukungan program masing-masing

7.b.1 Proporsi nilai investasi efisiensi energi terhadap PDB dan

jumlah transfer dana investasi luar negeri langsung (FDI) untuk

infrastruktur dan teknologi pelayanan pembangunan

berkelanjutan

7.1 Pada tahun 2030, memastikan akses universal terhadap

layanan energi yang terjangkau, handal, dan modern

7.1.1 Proporsi penduduk dengan akses terhadap listrik

7.1.2 Proporsi penduduk dengan sumber energi utama pada

teknologi dan bahan bakar yang bersih

7.2 Pada tahun 2030, meningkat secara substansial pangsa

energi terbarukan dalam bauran energi global

7.2.1 Pangsa energi terbarukan dalam total konsumsi energi final

7.3 Pada tahun 2030, melakukan perbaikan efisiensi energy

di tingkat global sebanyak dua kali lipat

7.3.1 Intensitas energi diukur dengan energi primer dan PDB

7.A Pada tahun 2030, memperkuat kerjasama internasional

untuk memfasilitasi akses pada teknologi dan riset

7.a.1 Termobilisasikan dana per tahun (US $) mulai tahun 2020

Akuntabel menuju komitmen US $ 100 miliar

Page 70: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

64

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

energi bersih, termasuk energi terbarukan, efisiensi

energi, canggih, teknologi bahan bakar fosil lebih

bersih, dan mempromosikan investasi di bidang

infrastruktur energi dan teknologi energi bersih

7.B Pada tahun 2030, memperluas infrastruktur dan

meningkatkan teknologi untuk penyediaan layanan

energi modern dan berkelanjutan bagi semua negara-

negara berkembang, khususnya negara kurang

berkembang, negara berkembang pulau kecil dan

negara berkembang terkurung daratan, sesuai dengan

kebutuhan dukungan program masing-masing

7.b.1 Proporsi nilai investasi efisiensi energi terhadap PDB dan

jumlah transfer dana investasi luar negeri langsung (FDI) untuk

infrastruktur dan teknologi pelayanan pembangunan

berkelanjutan

7.1 Pada tahun 2030, memastikan akses universal terhadap

layanan energi yang terjangkau, handal, dan modern

7.1.1 Proporsi penduduk dengan akses terhadap listrik

7.1.2 Proporsi penduduk dengan sumber energi utama pada

teknologi dan bahan bakar yang bersih

7.2 Pada tahun 2030, meningkat secara substansial pangsa

energi terbarukan dalam bauran energi global

7.2.1 Pangsa energi terbarukan dalam total konsumsi energi final

Page 71: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

65

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

7.3 Pada tahun 2030, melakukan perbaikan efisiensi energy

di tingkat global sebanyak dua kali lipat

7.3.1 Intensitas energi diukur dengan energi primer dan PDB

7.A Pada tahun 2030, memperkuat kerjasama internasional

untuk memfasilitasi akses pada teknologi dan riset

energi bersih, termasuk energi terbarukan, efisiensi

energi, canggih, teknologi bahan bakar fosil lebih

bersih, dan mempromosikan investasi di bidang

infrastruktur energi dan teknologi energi bersih

7.a.1 Termobilisasikan dana per tahun (US $) mulai tahun 2020

Akuntabel menuju komitmen US $ 100 miliar

7.B Pada tahun 2030, memperluas infrastruktur dan

meningkatkan teknologi untuk penyediaan layanan

energi modern dan berkelanjutan bagi semua negara-

negara berkembang, khususnya negara kurang

berkembang, negara berkembang pulau kecil dan

negara berkembang terkurung daratan, sesuai dengan

kebutuhan dukungan program masing-masing

7.b.1 Proporsi nilai investasi efisiensi energi terhadap PDB dan

jumlah transfer dana investasi luar negeri langsung (FDI) untuk

infrastruktur dan teknologi pelayanan pembangunan

berkelanjutan

Page 72: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

66

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

8. Mempromosikan Keberlanjutan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan, Kesempatan Kerja yang Produktif

dan Menyeluruh, serta Pekerjaan yang Layak Bagi Semua

8.1 Mempertahankan pertumbuhan ekonomi per kapita

sesuai dengan kondisi nasional dan, khususnya,

setidaknya 7 persen pertumbuhan produk domestik

bruto per tahun di negara-negara kurang berkembang

8.1.1 Pertumbuhan PDB riil per kapita per tahun

8.2 Mencapai tingkat produktivitas ekonomi yang lebih

tinggi, melalui diversifikasi, peningkatan dan inovasi

teknologi, termasuk fokus pada peningkatan nilai

tambah tinggi dan sektor padat karya

8.2. Tingkat pertumbuhan PDB riil per orang yang bekerja

8.3 Mempromosikan kebijakan pembangunan yang

mendukung kegiatan produktif, penciptaan lapangan

kerja yang layak, kewirausahaan, kreativitas dan

inovasi, dan mendorong formalisasi dan pertumbuhan

usaha mikro, kecil dan menengah, termasuk melalui

akses pada layanan keuangan

8.3.1. Proporsi lapangan kerja informal sektor non-pertanian,

berdasarkan jenis kelamin

Page 73: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

67

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

8.4 Meningkatkan secara progresif, hingga 2030, efisiensi

sumber daya global dalam konsumsi dan produksi,

serta usaha untuk melepaskaitan pertumbuhan

ekonomi dari degradasi lingkungan, sesuai dengan

kerangka 10-tahun dari program untuk konsumsi dan

produksi berkelanjutan, dengan negara-negara maju

menjadi panutan

8.4.1 Jejak Material (MF) dan Jejak Material per kapita, per PDB

8.4.2 Konsumsi material domestik (DMC) dan DMC per kapita,

terhadap PDB

8.5 Pada tahun 2030, memberikan pekerjaan penuh dan

produktif yang layak bagi semua wanita dan pria,

termasuk bagi orang-orang muda dan penyandang

disabilitas, dan upah yang sama untuk pekerjaan yang

sama nilainya kelamin, kelompok umur, dan

penyandang disabilitas

8.5.1 Upah rata-rata per jam pekerja perempuan dan laki-laki

berdasarkan jabatan (okupasi), kelompok umur, dan

penyandang disabilitas

8.5.2 Tingkat pengangguran terbuka berdasarkan jenis

8.6 Pada tahun 2020, secara substansial mengurangi

proporsi pemuda yang tidak bekerja, tidak menempuh

pendidikan atau tidak mengikuti pelatihan

8.6.1. Persentase pemuda (15-24) yang sedang tidak sekolah,

bekerja, atau mengikuti pelatihan (NEET)

Page 74: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

68

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

8.7 Mengambil tindakan segera dan efektif untuk

menjamin pelarangan dan penghapusan bentuk-

bentuk pekerjaan tidak tepat bagi anak, memberantas

kerja paksa, dan pada tahun 2025, menghapuskan

pekerja anak dalam segala bentuknya, termasuk

perekrutan dan penggunaan tentara anak

8.7.1. Persentase dan jumlah anak usia 5-17 tahun, yang bekerja,

dibedakan berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur

(dibedakan berdasarkan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk

untuk anak)

8.8 Melindungi hak-hak buruh dan mempromosikan

lingkungan kerja yang aman bagi semua pekerja,

termasuk pekerja migran, khususnya pekerja migran

perempuan, dan mereka yang terlibat dalam pekerjaan

berbahaya

8.8.1. Tingkat frekuensi kecelakaan kerja fatal dan non-fatal,

berdasarkan jenis kelamin dan status migran

8.8.2. Peningkatan kepatuhan atas hak-hak pekerja (kebebasan

berserikat dan perundingan kolektif) berdasarkan sumber

tekstual ILO dan peraturan perundang-undangan negara

terkait

8.9 Pada tahun 2030, menyusun dan melaksanakan

kebijakan untuk mempromosikan pariwisata

8.9.1 Kontribusi pariwisata terhadap PDB dan tingkat pertumbuhan

pariwisata

Page 75: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

69

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

berkelanjutan yang menciptakan lapangan kerja dan

mempromosikan budaya dan produk lokal

8.9.2 Jumlah pekerja pada industri pariwisata dalam proporsi

terhadap total pekerja dan tingkat pertumbuhan pekerja,

menurut jenis kelamin

8.10 Memperkuat kapasitas lembaga keuangan domestik

untuk mendorong dan memperluas akses ke

perbankan, asuransi dan jasa keuangan untuk semua

masyarakat

8.10.1 Jumlah cabang bank umum dan ATM per 100.000 jumlah

orang dewasa

8.10.2 Proporsi kepemilikan rekening bank orang dewasa (15 tahun

dan lebih) atau lembaga keuangan lain atau dengan pelayanan

jasa keuangan bergerak

8.a Meningkatkan bantuan untuk mendukung perdagangan

bagi negara berkembang, terutama negara kurang

berkembang, termasuk melalui Kerangka Terpadu

untuk dukungan Teknis Peningkatan Perdagangan bagi

Negara Kurang Berkembang

8.a.1 Bantuan untuk komitmen perdagangan dan pencairan

pendanaan

8.b Pada tahun 2020, mengembangkan dan

mengoperasionalkan strategi global untuk

8.b.1 Total pengeluaran pemerintah dalam program perlindungan

sosial dan ketenagakerjaan dalam Proporsi terhadap anggaran

nasional dan PDB

Page 76: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

70

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

ketenagakerjaan pemuda dan menerapkan Pakta Kerja

Global dari Organisasi Perburuhan Internasional (ILO)

8.1 Mempertahankan pertumbuhan ekonomi per kapita

sesuai dengan kondisi nasional dan, khususnya,

setidaknya 7 persen pertumbuhan produk domestik

bruto per tahun di negara-negara kurang berkembang

8.1.1 Pertumbuhan PDB riil per kapita per tahun

8.2 Mencapai tingkat produktivitas ekonomi yang lebih

tinggi, melalui diversifikasi, peningkatan dan inovasi

teknologi, termasuk fokus pada peningkatan nilai

tambah tinggi dan sektor padat karya

8.2. Tingkat pertumbuhan PDB riil per orang yang bekerja

8.3 Mempromosikan kebijakan pembangunan yang

mendukung kegiatan produktif, penciptaan lapangan

kerja yang layak, kewirausahaan, kreativitas dan

inovasi, dan mendorong formalisasi dan pertumbuhan

usaha mikro, kecil dan menengah, termasuk melalui

akses pada layanan keuangan

8.3.1. Proporsi lapangan kerja informal sektor non-pertanian,

berdasarkan jenis kelamin

8.4.1 Jejak Material (MF) dan Jejak Material per kapita, per PDB

Page 77: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

71

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

8.4 Meningkatkan secara progresif, hingga 2030, efisiensi

sumber daya global dalam konsumsi dan produksi,

serta usaha untuk melepaskaitan pertumbuhan

ekonomi dari degradasi lingkungan, sesuai dengan

kerangka 10-tahun dari program untuk konsumsi dan

produksi berkelanjutan, dengan negara-negara maju

menjadi panutan

8.4.2 Konsumsi material domestik (DMC) dan DMC per kapita,

terhadap PDB

8.5 Pada tahun 2030, memberikan pekerjaan penuh dan

produktif yang layak bagi semua wanita dan pria,

termasuk bagi orang-orang muda dan penyandang

disabilitas, dan upah yang sama untuk pekerjaan yang

sama nilainya kelamin, kelompok umur, dan

penyandang disabilitas

8.5.1 Upah rata-rata per jam pekerja perempuan dan laki-laki

berdasarkan jabatan (okupasi), kelompok umur, dan

penyandang disabilitas

8.5.2 Tingkat pengangguran terbuka berdasarkan jenis

8.6 Pada tahun 2020, secara substansial mengurangi

proporsi pemuda yang tidak bekerja, tidak menempuh

pendidikan atau tidak mengikuti pelatihan

8.6.1. Persentase pemuda (15-24) yang sedang tidak sekolah,

bekerja, atau mengikuti pelatihan (NEET)

Page 78: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

72

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

8.7 Mengambil tindakan segera dan efektif untuk

menjamin pelarangan dan penghapusan bentuk-

bentuk pekerjaan tidak tepat bagi anak, memberantas

kerja paksa, dan pada tahun 2025, menghapuskan

pekerja anak dalam segala bentuknya, termasuk

perekrutan dan penggunaan tentara anak

8.7.1. Persentase dan jumlah anak usia 5-17 tahun, yang bekerja,

dibedakan berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur

(dibedakan berdasarkan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk

untuk anak)

8.8 Melindungi hak-hak buruh dan mempromosikan

lingkungan kerja yang aman bagi semua pekerja,

termasuk pekerja migran, khususnya pekerja migran

perempuan, dan mereka yang terlibat dalam pekerjaan

berbahaya

8.8.1. Tingkat frekuensi kecelakaan kerja fatal dan non-fatal,

berdasarkan jenis kelamin dan status migran

8.8.2. Peningkatan kepatuhan atas hak-hak pekerja (kebebasan

berserikat dan perundingan kolektif) berdasarkan sumber

tekstual ILO dan peraturan perundang-undangan negara

terkait

8.9 Pada tahun 2030, menyusun dan melaksanakan

kebijakan untuk mempromosikan pariwisata

8.9.1 Kontribusi pariwisata terhadap PDB dan tingkat pertumbuhan

pariwisata

Page 79: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

73

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

berkelanjutan yang menciptakan lapangan kerja dan

mempromosikan budaya dan produk lokal

8.9.2 Jumlah pekerja pada industri pariwisata dalam proporsi

terhadap total pekerja dan tingkat pertumbuhan pekerja,

menurut jenis kelamin

8.10 Memperkuat kapasitas lembaga keuangan domestik

untuk mendorong dan memperluas akses ke

perbankan, asuransi dan jasa keuangan untuk semua

masyarakat

8.10.1 Jumlah cabang bank umum dan ATM per 100.000 jumlah

orang dewasa

8.10.2 Proporsi kepemilikan rekening bank orang dewasa (15 tahun

dan lebih) atau lembaga keuangan lain atau dengan pelayanan

jasa keuangan bergerak

8.a Meningkatkan bantuan untuk mendukung

perdagangan bagi negara berkembang, terutama

negara kurang berkembang, termasuk melalui

Kerangka Terpadu untuk dukungan Teknis Peningkatan

Perdagangan bagi Negara Kurang Berkembang

8.a.1 Bantuan untuk komitmen perdagangan dan pencairan

pendanaan

8.b Pada tahun 2020, mengembangkan dan

mengoperasionalkan strategi global untuk

8.b.1 Total pengeluaran pemerintah dalam program perlindungan

sosial dan ketenagakerjaan dalam Proporsi terhadap anggaran

nasional dan PDB

Page 80: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

74

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

ketenagakerjaan pemuda dan menerapkan Pakta Kerja

Global dari Organisasi Perburuhan Internasional (ILO)

9. Membangun Infrastruktur yang Tangguh, Mempromosikan Industri yang Inklusif dan Berkelanjutan serta Mendorong

Inovasi

9.1 Mengembangkan kualitas, kehandalan,

keberkelanjutan dan ketangguhan infrastruktur,

termasuk infrastruktur regional dan lintas batas, untuk

mendukung pembangunan ekonomi dan kesejahteraan

manusia, dengan fokus pada akses yang terjangkau dan

merata bagi semua

9.1.1 Pangsa populasi penduduk desa yang tinggal dalam jarak 2 km

terhadap jalan yang layak

9.1.2 Jumlah penumpang dan volume pengangkutan, menurut jenis

transportasi

9.2 Mempromosikan industrialisasi inklusif dan

berkelanjutan, dan pada tahun 2030, secara signifikan

meningkatkan pangsa tenaga kerja dan produk

domestik bruto industri, sejalan dengan kondisi

nasional, dan setidaknya dua kali lipat di negara kurang

berkembang

9.2.1 Proporsi nilai tambah manufaktur terhadap PDB dan per kapita

9.2.2 Proporsi tenaga kerja manufaktur terhadap total tenaga kerja

9.3.1 Proporsi industri kecil terhadap total nilai tambah industri

Page 81: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

75

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

9.3 Meningkatkan akses industri dan perusahaan skala

kecil, khususnya di negara berkembang, terhadap jasa

keuangan, termasuk kredit terjangkau, dan

mengintegrasikan ke dalam rantai nilai dan pasar

9.3.2 Proporsi industri kecil dengan pinjaman atau kredit

9.4 Pada tahun 2030, meningkatkan infrastruktur dan

retrofit industri agar dapat berkelanjutan, dengan

peningkatan efisiensi penggunaan sumberdaya dan

adopsi teknologi dan proses industri yang bersih dan

ramah lingkungan, semua negara mengambil tindakan

sesuai dengan kemampuan masing-masing

9.4.1 Emisi CO2 dari peningkatan nilai tambah per unit

9.5 Memperkuat riset ilmiah, meningkatkan kapabilitas

teknologi sektor industri di semua negara, terutama

negara-negara berkembang, termasuk pada tahun

2030, mendorong inovasi dan secara substansial

meningkatkan jumlah pekerja penelitian dan

pengembangan per 1 juta orang dan meningkatkan

pembelanjaan publik dan swasta untuk penelitian dan

pengembangan

9.5.1 Proporsi pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan

terhadap PDB

9.5.2 Jumlah peneliti (ekuivalen penuh waktu) per satu juta

penduduk

Page 82: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

76

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

9.a Memfasilitasi pembangunan infrastruktur yang

berkelanjutan dan tangguh di negara berkembang,

melalui peningkatan keuangan, teknologi dan

dukungan teknis bagi negara-negara Afrika, negara-

negara kurang berkembang, negara-negara

berkembang terkurung daratan dan negara-negara

pulau kecil

9.a.1 Total dukungan resmi internasional (bantuan resmi

pembangunan ditambah aliran bantuan resmi lainya) untuk

infrastruktur

9.b Mendukung pengembangan teknologi domestik, riset

dan inovasi di negara-negara berkembang, termasuk

dengan memastikan lingkungan kebijakan yang

kondusif, antara lain untuk diversifikasi industri dan

peningkatan nilai tambah komoditas

9.b.1 Proporsi nilai tambah teknologi menengah dan tinggi terhadap

total nilai tambah

9.c Secara signifikan meningkatkan akses terhadap

teknologi informasi dan komunikasi, dan

mengusahakan penyediaan akses universasl dan

terjangkau Internet di negara-negara kurang

berkembang pada tahun 2020

9.c.1 Proporsi dari penduduk terjangkau jaringan seluler (mobile),

menurut teknologi

Page 83: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

77

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

9.1 Mengembangkan kualitas, kehandalan, keberkelanjutan

dan ketangguhan infrastruktur, termasuk infrastruktur

regional dan lintas batas, untuk mendukung

pembangunan ekonomi dan kesejahteraan manusia,

dengan fokus pada akses yang terjangkau dan merata

bagi semua

9.1.1 Pangsa populasi penduduk desa yang tinggal dalam jarak 2 km

terhadap jalan yang layak

9.1.2 Jumlah penumpang dan volume pengangkutan, menurut jenis

transportasi

9.2 Mempromosikan industrialisasi inklusif dan

berkelanjutan, dan pada tahun 2030, secara signifikan

meningkatkan pangsa tenaga kerja dan produk

domestik bruto industri, sejalan dengan kondisi

nasional, dan setidaknya dua kali lipat di negara kurang

berkembang

9.2.1 Proporsi nilai tambah manufaktur terhadap PDB dan per kapita

9.2.2 Proporsi tenaga kerja manufaktur terhadap total tenaga kerja

9.3 Meningkatkan akses industri dan perusahaan skala

kecil, khususnya di negara berkembang, terhadap jasa

keuangan, termasuk kredit terjangkau, dan

mengintegrasikan ke dalam rantai nilai dan pasar

9.3.1 Proporsi industri kecil terhadap total nilai tambah industri

9.3.2 Proporsi industri kecil dengan pinjaman atau kredit

Page 84: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

78

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

9.4 Pada tahun 2030, meningkatkan infrastruktur dan

retrofit industri agar dapat berkelanjutan, dengan

peningkatan efisiensi penggunaan sumberdaya dan

adopsi teknologi dan proses industri yang bersih dan

ramah lingkungan, semua negara mengambil tindakan

sesuai dengan kemampuan masing-masing

9.4.1 Emisi CO2 dari peningkatan nilai tambah per unit

9.5 Memperkuat riset ilmiah, meningkatkan kapabilitas

teknologi sektor industri di semua negara, terutama

negara-negara berkembang, termasuk pada tahun

2030, mendorong inovasi dan secara substansial

meningkatkan jumlah pekerja penelitian dan

pengembangan per 1 juta orang dan meningkatkan

pembelanjaan publik dan swasta untuk penelitian dan

pengembangan

9.5.1 Proporsi pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan

terhadap PDB

9.5.2 Jumlah peneliti (ekuivalen penuh waktu) per satu juta

penduduk

9.a Memfasilitasi pembangunan infrastruktur yang

berkelanjutan dan tangguh di negara berkembang,

melalui peningkatan keuangan, teknologi dan

dukungan teknis bagi negara-negara Afrika, negara-

9.a.1 Total dukungan resmi internasional (bantuan resmi

pembangunan ditambah aliran bantuan resmi lainya) untuk

infrastruktur

Page 85: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

79

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

negara kurang berkembang, negara-negara

berkembang terkurung daratan dan negara-negara

pulau kecil

9.b Mendukung pengembangan teknologi domestik, riset

dan inovasi di negara-negara berkembang, termasuk

dengan memastikan lingkungan kebijakan yang

kondusif, antara lain untuk diversifikasi industri dan

peningkatan nilai tambah komoditas

9.b.1 Proporsi nilai tambah teknologi menengah dan tinggi terhadap

total nilai tambah

9.c Secara signifikan meningkatkan akses terhadap

teknologi informasi dan komunikasi, dan

mengusahakan penyediaan akses universasl dan

terjangkau Internet di negara-negara kurang

berkembang pada tahun 2020

9.c.1 Proporsi dari penduduk terjangkau jaringan seluler (mobile),

menurut teknologi

9.1 Mengembangkan kualitas, kehandalan, keberkelanjutan

dan ketangguhan infrastruktur, termasuk infrastruktur

regional dan lintas batas, untuk mendukung

pembangunan ekonomi dan kesejahteraan manusia,

9.1.1 Pangsa populasi penduduk desa yang tinggal dalam jarak 2 km

terhadap jalan yang layak

9.1.2 Jumlah penumpang dan volume pengangkutan, menurut jenis

transportasi

Page 86: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

80

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

dengan fokus pada akses yang terjangkau dan merata

bagi semua

9.2 Mempromosikan industrialisasi inklusif dan

berkelanjutan, dan pada tahun 2030, secara signifikan

meningkatkan pangsa tenaga kerja dan produk

domestik bruto industri, sejalan dengan kondisi

nasional, dan setidaknya dua kali lipat di negara kurang

berkembang

9.2.1 Proporsi nilai tambah manufaktur terhadap PDB dan per kapita

9.2.2 Proporsi tenaga kerja manufaktur terhadap total tenaga kerja

9.3 Meningkatkan akses industri dan perusahaan skala

kecil, khususnya di negara berkembang, terhadap jasa

keuangan, termasuk kredit terjangkau, dan

mengintegrasikan ke dalam rantai nilai dan pasar

9.3.1 Proporsi industri kecil terhadap total nilai tambah industri

9.3.2 Proporsi industri kecil dengan pinjaman atau kredit

9.4 Pada tahun 2030, meningkatkan infrastruktur dan

retrofit industri agar dapat berkelanjutan, dengan

peningkatan efisiensi penggunaan sumberdaya dan

adopsi teknologi dan proses industri yang bersih dan

9.4.1 Emisi CO2 dari peningkatan nilai tambah per unit

Page 87: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

81

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

ramah lingkungan, semua negara mengambil tindakan

sesuai dengan kemampuan masing-masing

9.5 Memperkuat riset ilmiah, meningkatkan kapabilitas

teknologi sektor industri di semua negara, terutama

negara-negara berkembang, termasuk pada tahun

2030, mendorong inovasi dan secara substansial

meningkatkan jumlah pekerja penelitian dan

pengembangan per 1 juta orang dan meningkatkan

pembelanjaan publik dan swasta untuk penelitian dan

pengembangan

9.5.1 Proporsi pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan

terhadap PDB

9.5.2 Jumlah peneliti (ekuivalen penuh waktu) per satu juta

penduduk

9.a Memfasilitasi pembangunan infrastruktur yang

berkelanjutan dan tangguh di negara berkembang,

melalui peningkatan keuangan, teknologi dan

dukungan teknis bagi negara-negara Afrika, negara-

negara kurang berkembang, negara-negara

berkembang terkurung daratan dan negara-negara

pulau kecil

9.a.1 Total dukungan resmi internasional (bantuan resmi

pembangunan ditambah aliran bantuan resmi lainya) untuk

infrastruktur

Page 88: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

82

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

9.b Mendukung pengembangan teknologi domestik, riset

dan inovasi di negara-negara berkembang, termasuk

dengan memastikan lingkungan kebijakan yang

kondusif, antara lain untuk diversifikasi industri dan

peningkatan nilai tambah komoditas

9.b.1 Proporsi nilai tambah teknologi menengah dan tinggi terhadap

total nilai tambah

9.c Secara signifikan meningkatkan akses terhadap

teknologi informasi dan komunikasi, dan

mengusahakan penyediaan akses universasl dan

terjangkau Internet di negara-negara kurang

berkembang pada tahun 2020

9.c.1 Proporsi dari penduduk terjangkau jaringan seluler (mobile),

menurut teknologi

10. Mengurangi Kesenjangan di Dalam Negara dan Antar Negara

10.1 Pada tahun 2030, secara progresif mencapai dan

mempertahankan pertumbuhan pendapatan penduduk

yang berada dibawah 40% dari populasi pada tingkat

yang lebih tinggi dari rata-rata nasional

10.1.1 Pertumbuhan pengeluaran atau pendapatan per kapita

diantara penduduk yang berada di bawah 40 persen dan

terhadap total penduduk

Page 89: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

83

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

10.2 Pada tahun 2030, memberdayakan dan

mempromosikan inklusivitas sosial, ekonomi dan

politik pada semua, terlepas dari usia, jenis kelamin,

difabilitas, ras, etnis, asal, agama atau kemampuan

ekonomi atau status lainnya

10.2.1 Proporsi populasi dengan median pendapatan di bawah 50

persen, terpilah oleh kelompok usia, jenis kelamin dan para

penyandang difabilitas

10.3 Memastikan kesempatan yang sama dan mengurangi

kesenjangan dari hasil, termasuk dengan menghapus

hukum, kebijakan dan praktik yang diskriminatif, dan

mempromosikan legislasi, kebijakan dan tindakan yang

tepat

10.3.1 Proporsi penduduk yang melaporkan merasa

didiskriminasikan atau dilecehkan dalam kurun 12 bulan

terakhir atas dasar larangan diskriminasi sesuai hukum

internasional hak asasi manusia

10.4 Mengadopsi kebijakan, terutama kebijakan fiskal, upah

dan perlindungan sosial, serta secara progresif

mencapai kesetaraan yang lebih besar

10.4.1 Proporsi upah dan subsidi perlindungan sosial dari pemberi

kerja terhadap PDB

10.5 Memperbaiki regulasi dan pengawasan pasar

keuangan global serta kelembagaannya, dan

memperkuat pelaksanaan regulasinya

10.5.1 Financial Soundness Indicator

Page 90: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

84

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

10.6 Memastikan peningkatan representasi dan suara bagi

negara-negara berkembang dalam pengambilan

keputusan di lembaga-lembaga ekonomi dan keuangan

internasional, dalam rangka untuk membentuk

kelembagaan yang lebih efektif, kredibel, akuntabel

dan terlegitimasi

10.6.1 Proporsi anggota dan hak suara negara-negara berkembang

di organisasi internasional

10.7 Memfasilitasi migrasi dan mobilitas manusia yang

teratur, aman, berkala dan bertanggung jawab,

termasuk melalui penerapan kebijakan migrasi yang

terencana dan dikelola dengan baik

10.7.1 Proporsi biaya rekrutmen yang ditanggung pekerja terhadap

pendapatan tahunan di negara tujuan

10.7.2 Jumlah negara yang mengimplementasikan kebijakan migran

dengan baik

10.a Menerapkan prinsip perlakuan khusus dan berbeda

bagi negara-negara berkembang, khususnya negara-

negara yang kurang berkembang, sesuai dengan

kesepakatan Organisasi Perdagangan Dunia

10.a.1 Besaran nilai tarif yang diberlakukan untuk mengimpor dari

negara kurang berkembang/berkembang dengan tarif nol

persen

10.b Mendorong bantuan pembangunan resmi dan arus

keuangan, termasuk investasi asing secara langsung,

untuk negara-negara yang paling membutuhkan,

10.b.1 Total aliran sumberdaya yang masuk untuk pembangunan,

terpilah berdasarkan negara-negara penerima dan donor serta

Page 91: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

85

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

terutama negara-negara kurang berkembang, negara-

negara Afrika, negara berkembang pulau kecil dan

negara-negara terkurung daratan, sesuai dengan

rencana dan program nasional mereka

jenis aliran (misalnya: bantuan pembangunan resmi, investasi

asing langsung, serta aliran yang lain)

10.c Pada tahun 2030, mengurangi biaya transaksi remitansi

hingga menjadi kurang dari 3 persen, dan

menghilangkan koridor remitansi dengan biaya yang

lebih tinggi dari 5 persen

10.c.1 Proporsi biaya remitansi dari jumlah yang dikirimkan

11. Membangun Kota dan Permukiman yang Inklusif, Aman Tangguh dan Berkelanjutan

11.1 Pada tahun 2030, menjamin akses bagi semua

terhadap perumahan yang layak, aman, terjangkau,

dan pelayanan dasar permukiman, serta menata

kawasan kumuh

11.1.1 Proporsi populasi penduduk urban yang tinggal di daerah kumuh, pemukiman liar atau rumah yang tak layak

11.2 Pada tahun 2030, menyediakan akses pada sistem

transportasi yang aman, terjangkau, mudah diakses

dan berkelanjutan untuk semua, meningkatkan

keselamatan jalan, terutama dengan memperluas

11.2.1 Proporsi populasi yang mendapatkan akses yang nyaman

pada transportasi publik, terpilah menurut kelompok usia,

jenis kelamin dan penyandang disabilitas

Page 92: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

86

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

jangkauan transportasi umum, dengan memberi

perhatian khusus pada kebutuhan mereka yang rentan,

wanita, anak-anak, penyandang disabilitas dan orang

tua

11.3 Pada tahun 2030 meningkatkan urbanisasi yang

inklusif dan berkelanjutan serta meningkatkan

kapasitas partisipasi, serta perencanaan dan

penanganan permukiman yang berkelanjutan dan

terintegrasi

11.3.1 Rasio laju peningkatan konsumsi tanah dengan laju

pertumbuhan penduduk

11.3.2 Proporsi kota dengan struktur partisipasi langsung

masyarakat sipil dalam perencanaan dan manajemen kota

yang berlangsung secara ajeg dan demokratis

11.4 Memperkuat upaya untuk melindungi dan menjaga

warisan budaya dan alam dunia

11.4.1 Jumlah belanja (publik dan swasta) per kapita yang

diperuntukkan preservasi, perlindungan, dan konservasi pada

semua warisan budaya dan alam, menurut jenis warisan

(budaya, alam, terpadu, destinasi Pusat Warisan Dunia),

tingkat pemerintahan (nasional, regional dan lokal), jenis

belanja (belanja operasional atau investasi) dan tipe

pembiayaan swasta (donasi non tunai, swasta nir profit,

sponsor)

Page 93: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

87

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

11.5 Pada tahun 2030, secara signifikan mengurangi jumlah

kematian dan jumlah orang terdampak, dan secara

substansial mengurangi kerugian ekonomi relatif

terhadap PDB global yang disebabkan oleh bencana,

termasuk bencana yang berhubungan dengan air,

dengan fokus pada melindungi orang miskin dan orang-

orang dalam situasi rentan

11.5.1 Jumlah kematian, orang hilang dan terluka karena bencana

per 100 ribu orang

11.5.2 Kerugian ekonomi langsung akibat bencana terhadap global

PDB, termasuk kerusakan infrastruktur vital dan tidak

berfungsinya layanan dasar

11.6 Pada tahun 2030, mengurangi dampak lingkungan

perkotaan per kapita yang merugikan, termasuk

dengan memberi perhatian khusus pada kualitas udara

dan penanganan sampah kota

11.6.1 Proporsi limbah padat perkotaan yang dikumpulkan dan

dikelola dengan baik

11.6.2 Rata-rata tahunan materi partikulat halus (PM2.5 dan PM10)

di perkotaan (dibobotkan jumlah penduduk)

11.7 Pada tahun 2030, menyediakan ruang publik dan ruang

terbuka hijau yang aman, inklusif dan mudah dijangkau

terutama untuk perempuan dan anak, manula dan

penyandang difabilitas

11.7.1 Rata-rata share ruang terbuka untuk semua, terpilah dari

kelompok usia, jenis kelamin dan penyandang disabilitas

11.7.2 Proporsi korban yang mengalami kekerasan atau pelecehan

seksual, menurut pelaku kejahatan dan tempat kejadian (12

bulan terakhir)

Page 94: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

88

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

11.a Mendukung hubungan ekonomi, sosial dan lingkungan

antara urban, pinggiran kota, dan perdesaan, dengan

memperkuat perencanaan pembangunan nasional dan

daerah

11.a.1 Proporsi penduduk yang tinggal di kota yang melaksanakan

perencanaan regional dan kota terintegrasi dengan proyeksi

populasi dan sumber daya

11.b Pada tahun 2020, meningkatkan secara substansial

jumlah kota dan permukiman yang mengadopsi dan

mengimplementasi kebijakan dan perencanaan yang

terintegrasi melalui penyertaan, efisiensi sumber daya,

mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim,

ketahanan terhadap bencana, serta mengembangkan

dan mengimplementasikan penanganan holistik risiko

bencana di semua lini, sesuai dengan Sendai

Framework untuk pengurangan risiko bencana 2015-

2030

11.b.1 Proporsi pemerintah daerah yang menyusun kebijakan dan

dan strategi pengurangan resiko dan ketahanan bencana

selaras dengan Sendai Framework untuk pengurangan risiko

bencana 2015-2030

11.b.2 Jumlah negara yang memiliki strategi pengurangan resiko

bencana

11.c Memberikan dukungan kepada negara-negara kurang

berkembang, melalui bantuan keuangan dan teknis,

dalam membangun bangunan yang berkelanjutan dan

tangguh, dengan memanfaatkan bahan lokal

11.c.1 Proporsi dukungan finansial yang dialokasikan pada konstruksi

dan perbaikan dengan sumberdaya yang efisien, berkelanjutan

dan berketahanan memanfaatkan bahan lokal

Page 95: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

89

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

Goal 12: Menjamin Pola Produksi dan Konsumsi yang Berkelanjutan

12.1 Melaksanakan Kerangka Kerja 10 Tahun Program

(10YFP) untuk Pola Konsumsi dan Produksi

Berkelanjutan, melalui tindakan semua negara

dipimpin negara-negara maju, dengan

mempertimbangkan pembangunan dan kapasitas

negara-negara berkembang

12.1 Melaksanakan Kerangka Kerja 10 Tahun Program (10YFP) untuk

Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan, melalui tindakan

semua negara dipimpin negara-negara maju, dengan

mempertimbangkan pembangunan dan kapasitas negara-

negara berkembang

12.2 Pada tahun 2030 telah mencapai pengelolaan

berkelanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam

secara efisien

12.2 Pada tahun 2030 telah mencapai pengelolaan berkelanjutan

dan pemanfaatan sumber daya alam secara efisien

12.3 Pada tahun 2030 menyeimbangkan limbah pangan per

kapita global di tingkat ritel dan konsumen dan

mengurangi kehilangan makanan sepanjang rantai

produksi dan pasokan termasuk kehilangan saat pasca

panen

12.3 Pada tahun 2030 menyeimbangkan limbah pangan per kapita

global di tingkat ritel dan konsumen dan mengurangi

kehilangan makanan sepanjang rantai produksi dan pasokan

termasuk kehilangan saat pasca panen

12.4 Pada tahun 2020 mencapai pengelolaan bahan kimia

dan semua jenis limbah secara ramah lingkungan

12.4 Pada tahun 2020 mencapai pengelolaan bahan kimia dan semua

jenis limbah secara ramah lingkungan melalui siklus hidupnya,

Page 96: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

90

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

melalui siklus hidupnya, sesuai kerangka kerja

internasional yang disepakati dan secara signifikan

mengurangi pencemaran udara, air dan tanah untuk

meminimalkan dampak buruk terhadap kesehatan

manusia dan lingkungan

sesuai kerangka kerja internasional yang disepakati dan secara

signifikan mengurangi pencemaran udara, air dan tanah untuk

meminimalkan dampak buruk terhadap kesehatan manusia

dan lingkungan

12.5 Pada tahun 2030, secara substansial mengurangi

produksi limbah melalui pencegahan, pengurangan,

daur ulang, dan penggunaan kembali

12.5 Pada tahun 2030, secara substansial mengurangi produksi

limbah melalui pencegahan, pengurangan, daur ulang, dan

penggunaan kembali

12.6 Mendorong perusahaan, terutama perusahaan besar

dan transnasional, untuk mengadopsi praktek-praktek

berkelanjutan dan mengintegrasikan informasi

keberlanjutan dalam siklus pelaporan mereka

12.6 Mendorong perusahaan, terutama perusahaan besar dan

transnasional, untuk mengadopsi praktek-praktek

berkelanjutan dan mengintegrasikan informasi keberlanjutan

dalam siklus pelaporan mereka

12.7 Mempromosikan praktek pengadaan publik yang

berkelanjutan, sesuai dengan kebijakan dan prioritas

nasional

12.7 Mempromosikan praktek pengadaan publik yang

berkelanjutan, sesuai dengan kebijakan dan prioritas nasional

Page 97: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

91

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

12.8 Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua orang

memiliki informasi yang relevan dan kesadaran

terhadap pembangunan berkelanjutan dan gaya hidup

yang selaras dengan alam

12.8 Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua orang memiliki

informasi yang relevan dan kesadaran terhadap pembangunan

berkelanjutan dan gaya hidup yang selaras dengan alam

12.a Mendukungan negara-negara berkembang untuk

memperkuat kapasitas ilmu pengetahuan dan

teknologi mereka untuk bergerak ke arah pola

konsumsi dan produksi yang lebih berkelanjutan

12.a Mendukungan negara-negara berkembang untuk memperkuat

kapasitas ilmu pengetahuan dan teknologi mereka untuk

bergerak ke arah pola konsumsi dan produksi yang lebih

berkelanjutan

12.b Mengembangkan dan menerapkan perangkat untuk

memantau dampak pembangunan berkelanjutan

dalam pariwisata berkelanjutan yang menciptakan

lapangan kerja dan mempromosikan budaya dan

produk lokal

12.b Mengembangkan dan menerapkan perangkat untuk

memantau dampak pembangunan berkelanjutan dalam

pariwisata berkelanjutan yang menciptakan lapangan kerja

dan mempromosikan budaya dan produk lokal

12.c Merasionalisasi subsidi bahan bakar fosil tidak efisien

yang mendorong pemborosan konsumsi dengan

menghilangkan distorsi pasar, sesuai dengan keadaan

nasional, termasuk dengan restrukturisasi pajak dan

12.c Merasionalisasi subsidi bahan bakar fosil tidak efisien yang

mendorong pemborosan konsumsi dengan menghilangkan

distorsi pasar, sesuai dengan keadaan nasional, termasuk

dengan restrukturisasi pajak dan penghapusan secara

Page 98: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

92

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

penghapusan secara bertahap jika ada subsidi

berbahaya , yang dicerminkan oleh dampak

lingkungannya, dengan sepenuhnya memperhitungkan

kebutuhan dan kondisi khusus negara-negara

berkembang dan meminimalkan dampak negatif yang

bisa terjadi pada pembangunannya dengan cara yang

melindungi rakyat miskin dan masyarakat yang

terkena dampak

bertahap jika ada subsidi berbahaya , yang dicerminkan oleh

dampak lingkungannya, dengan sepenuhnya

memperhitungkan kebutuhan dan kondisi khusus negara-

negara berkembang dan meminimalkan dampak negatif yang

bisa terjadi pada pembangunannya dengan cara yang

melindungi rakyat miskin dan masyarakat yang terkena

dampak

Goal 13: Membuat langkah segera untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya

13.1 Memperkuat kapasitas ketahanan dan adaptasi

terhadap bahaya terkait iklim dan bencana alam di

semua negara;

13.1.1 Jumlah negara yang memiliki strategi pengurangan risiko

bencana nasional dan lokal

13.1.2 Jumlah orang meninggal, hilang dan terkena dampak bencana

per 100.000 orang

13.2 Mengintegrasikan tindakan antisipasi perubahan iklim

ke dalam kebijakan, strategi dan perencanaan nasional;

13.2.1 Jumlah negara yang telah mengkomunikasikan pembentukan

atau operasionalisasi kebijakan/strategi /rencana terpadu

guna meningkatkan kemampuan mereka untuk beradaptasi

terhadap dampak negatif perubahan iklim, dan membantu

Page 99: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

93

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

ketahanan iklim dan pembangunan rendah emisi gas rumah

kaca dengan cara yang tidak tidak mengancam produksi

pangan (termasuk rencana adaptasi nasional, berdasarkan

kontribusi nasional, komunikasi nasional, pembaharuan

laporan dua tahunan atau lainnya)

13.3 Mengembangkan pendidikan, meningkatkan

kesadaran, serta kapasitas orang dan kelembagaan

pada mitigasi, adaptasi, pengurangan dampak dan

peringatan dini perubahan ikim

13.3.1 Jumlah negara yang telah mengitegrasikan mitigasi, adaptasi,

pengurangan dampak dan peringatan dini ke dalam kurikulum

sekolah dasar, sekolah menengah dan PT

13.3.2 Jumlah negara yang telah mengkomunikasikan penguatan

kapasitas kelembagaan, sistem dan individu untuk

melaksanakan adaptasi, mitigasi dan transfer teknologi, serta

kegiatan pembangunan

13.a Melaksanakan komitmen negara maju pada Konvensi

Perubahan Iklim PBB (UNFCCC) untuk tujuan mobilisasi

dana bersama sebesar 100 milyar USD per tahun pada

tahun 2020 dari semua sumber terkait kebutuhan

negara berkembang dalam konteks kegiatan mitigasi

13.a.1 Mobilisasi sejumlah dana (USD) per tahun mulai tahun 2020

secara akuntabel mencapai komitmen sebesar 100 milyar USD

Page 100: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

94

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

dan transparansi yang berarti dalam pelaksanaan dan

operasionalisasi secara penuh melalui kapitalisasi Dana

Iklim Hijau (Green Climate Fund) sesegera mungkin

13.b Mempromosikan mekanisme untuk meningkatkan

kapasitas perencanaan dan pengelolaan yang efektif

terkait perubahan iklim di negara-negara kurang

berkembang , termasuk fokus pada perempuan,

generasi muda, serta masyarakat lokal dan marjinal.

13.b.1 Jumlah negara-negara kurang berkembang dan negara

berkembang kepulauan kecil yang menerima dukungan khusus

dan sejumlah dukungan, termasuk keuangan, teknologi dan

peningkatan kapasitas, untuk mekanisme peningkatan

kapasitas dalam perencanaan dan pengelolaan yang efektif

terkait perubahan iklim, termasuk fokus pada perempuan,

generasi muda, serta masyarakat lokal dan marjinal

14. Melakukan konservasi dan pemanfaatan sumber daya laut, samudera dan maritim untuk pembangunan yang berkelanjutan

14.1 Pada tahun 2025, mencegah dan secara signifikan

mengurangi semua jenis pencemaran laut, khususnya

dari kegiatan berbasis lahan, termasuk sampah laut

dan polusi nutrisi

14.1.1 Indeks Eutrofikasi Pesisir (ICEP) dan Kepadatan Sampah Plastik

Terapung

14.2 Pada tahun 2020, mengelola dan melindungi

ekosistem laut dan pesisir secara berkelanjutan untuk

14.2.1 Proporsi Zona Ekonomi Eksklusif nasional yang dikelola

menggunakan pendekatan berbasis ekosistem

Page 101: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

95

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

menghindari dampak buruk yang signifikan, termasuk

dengan memperkuat ketahanannya, dan melakukan

restorasi untuk mewujudkan lautan yang sehat dan

produktif

14.3 Meminimalisasi dan mengatasi dampak pengasaman

laut, termasuk melalui peningkatan kerjasama ilmiah di

semua tingkatan

14.3.1 Rata-rata keasaman laut (pH) yang diukur pada jaringan

stasiun sampling yang disetujui dan memadai

14.4 Pada tahun 2020, secara efektif mengatur pemanenan

dan menghentikan penangkapan ikan yang berlebihan,

penangkapan ikan ilegal dan praktek penangkapan ikan

yang merusak dan melaksanakan rencana pengelolaan

berbasis ilmu pengetahuan, dalam rangka untuk

memulihkan stok ikan secara layak dalam waktu

singkat, setidaknya ke tingkat produksi maksimum yang

lestari sesuai karakteristik biologisnya

14.4.1 Proporsi stok ikan dalam tingkat biologis berkelanjutan

14,5 Pada tahun 2020, melakukan konservasi setidaknya 10

persen dari wilayah pesisir dan laut, konsisten dengan

14.5.1 Cakupan kawasan konservasi laut

Page 102: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

96

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

hukum nasional dan internasional dan berdasarkan

informasi ilmiah terbaik yang tersedia

14,6 Pada tahun 2020, melarang bentuk-bentuk subsidi

perikanan tertentu yang berkontribusi terhadap

kelebihan kapasitas dan overfishing, menghilangkan

subsidi yang berkontribusi terhadap penangkapan ikan

yang ilegal, tidak dilaporkan dan tidak diatur (IUU) dan

menahan jenis subsidi baru, mengakui bahwa

perlakuan khusus dan berbeda yang tepat dan efektif

untuk negara berkembang dan setidaknya negara

kurang berkembang harus menjadi bagian integral dari

negosiasi subsidi perikanan pada Organisasi

Perdagangan Dunia

14.6.1 Kemajuan negara-negara di tingkat pelaksanaan instrumen

internasional yang bertujuan untuk memerangi penangkapan

ikan yang ilegal, tidak dilaporkan dan tidak diatur (IUU)

14.7 Pada tahun 2030, meningkatkan manfaat ekonomi bagi

negara-negara berkembang kepulauan kecil dan

negara-negara kurang berkembang dari pemanfaatan

berkelanjutan sumber daya laut, termasuk melalui

14.7.1 Perikanan berkelanjutan sebagai persentase dari PDB pada

negara-negara berkembang kepulauan kecil, negara-negara

kurang berkembang dan semua negara

Page 103: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

97

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

pengelolaan perikanan, budidaya dan pariwisata secara

berkelanjutan

14.a Meningkatkan pengetahuan ilmiah, mengembangkan

kapasitas penelitian dan transfer teknologi kelautan,

dengan mempertimbangkan Komisi Kelautan Antar

Negara untuk Pedoman dan Kriteria dalam Transfer

Teknologi Kelautan, dalam rangka meningkatkan

kesehatan laut dan meningkatkan kontribusi

keanekaragaman hayati laut untuk pembangunan

negara-negara berkembang, khususnya negara-negara

berkembang kepulauan kecil dan negara-negara

kurang berkembang

14.a.1 Proporsi dari total anggaran penelitian yang dialokasikan

untuk penelitian di bidang teknologi kelautan

14.b Menyediakan akses untuk buruh nelayan skala kecil

terhadap sumber daya laut dan pasar

14.b.1 Kemajuan oleh negara-negara di tingkat penerapan dari

kerangka hukum/regulasi/kebijakan/kelembagaan yang

mengakui dan melindungi hak akses untuk perikanan skala

kecil

Page 104: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

98

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

14.c Meningkatkan konservasi dan pemanfaatan

berkelanjutan dari lautan dan sumber dayanya dengan

menerapkan hukum internasional yang tercermin

dalam Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS),

yang menyediakan kerangka hukum untuk konservasi

dan pemanfaatan berkelanjutan lautan dan sumber

dayanya, seperti pada ayat 158 dari "Masa depan yang

kita inginkan" (The future we want)

14.c.1 Jumlah negara membuat kemajuan dalam meratifikasi,

menerima dan menerapkan melalui kerangka hukum,

kebijakan dan kelembagaan, instrumen terkait laut yang

mengimplementasikan hukum internasional, sebagaimana

tercermin dalam UNCLOS, untuk konservasi dan pemanfaatan

berkelanjutan lautan dan sumber dayanya

14.1 Pada tahun 2025, mencegah dan secara signifikan

mengurangi semua jenis pencemaran laut, khususnya

dari kegiatan berbasis lahan, termasuk sampah laut

dan polusi nutrisi

14.1.1 Indeks Eutrofikasi Pesisir (ICEP) dan Kepadatan Sampah Plastik

Terapung

14.2 Pada tahun 2020, mengelola dan melindungi

ekosistem laut dan pesisir secara berkelanjutan untuk

menghindari dampak buruk yang signifikan, termasuk

dengan memperkuat ketahanannya, dan melakukan

restorasi untuk mewujudkan lautan yang sehat dan

produktif

14.2.1 Proporsi Zona Ekonomi Eksklusif nasional yang dikelola

menggunakan pendekatan berbasis ekosistem

Page 105: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

99

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

14.3 Meminimalisasi dan mengatasi dampak pengasaman

laut, termasuk melalui peningkatan kerjasama ilmiah di

semua tingkatan

14.3.1 Rata-rata keasaman laut (pH) yang diukur pada jaringan

stasiun sampling yang disetujui dan memadai

14.4 Pada tahun 2020, secara efektif mengatur pemanenan

dan menghentikan penangkapan ikan yang berlebihan,

penangkapan ikan ilegal dan praktek penangkapan ikan

yang merusak dan melaksanakan rencana pengelolaan

berbasis ilmu pengetahuan, dalam rangka untuk

memulihkan stok ikan secara layak dalam waktu

singkat, setidaknya ke tingkat produksi maksimum yang

lestari sesuai karakteristik biologisnya

14.4.1 Proporsi stok ikan dalam tingkat biologis berkelanjutan

14,5 Pada tahun 2020, melakukan konservasi setidaknya 10

persen dari wilayah pesisir dan laut, konsisten dengan

hukum nasional dan internasional dan berdasarkan

informasi ilmiah terbaik yang tersedia

14.5.1 Cakupan kawasan konservasi laut

Page 106: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

100

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

14,6 Pada tahun 2020, melarang bentuk-bentuk subsidi

perikanan tertentu yang berkontribusi terhadap

kelebihan kapasitas dan overfishing, menghilangkan

subsidi yang berkontribusi terhadap penangkapan ikan

yang ilegal, tidak dilaporkan dan tidak diatur (IUU) dan

menahan jenis subsidi baru, mengakui bahwa

perlakuan khusus dan berbeda yang tepat dan efektif

untuk negara berkembang dan setidaknya negara

kurang berkembang harus menjadi bagian integral dari

negosiasi subsidi perikanan pada Organisasi

Perdagangan Dunia

14.6.1 Kemajuan negara-negara di tingkat pelaksanaan instrumen

internasional yang bertujuan untuk memerangi penangkapan

ikan yang ilegal, tidak dilaporkan dan tidak diatur (IUU)

14.7 Pada tahun 2030, meningkatkan manfaat ekonomi bagi

negara-negara berkembang kepulauan kecil dan

negara-negara kurang berkembang dari pemanfaatan

berkelanjutan sumber daya laut, termasuk melalui

pengelolaan perikanan, budidaya dan pariwisata secara

berkelanjutan

14.7.1 Perikanan berkelanjutan sebagai persentase dari PDB pada

negara-negara berkembang kepulauan kecil, negara-negara

kurang berkembang dan semua negara

Page 107: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

101

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

14.a Meningkatkan pengetahuan ilmiah, mengembangkan

kapasitas penelitian dan transfer teknologi kelautan,

dengan mempertimbangkan Komisi Kelautan Antar

Negara untuk Pedoman dan Kriteria dalam Transfer

Teknologi Kelautan, dalam rangka meningkatkan

kesehatan laut dan meningkatkan kontribusi

keanekaragaman hayati laut untuk pembangunan

negara-negara berkembang, khususnya negara-negara

berkembang kepulauan kecil dan negara-negara

kurang berkembang

14.a.1 Proporsi dari total anggaran penelitian yang dialokasikan

untuk penelitian di bidang teknologi kelautan

14.b Menyediakan akses untuk buruh nelayan skala kecil

terhadap sumber daya laut dan pasar

14.b.1 Kemajuan oleh negara-negara di tingkat penerapan dari

kerangka hukum/regulasi/kebijakan/kelembagaan yang

mengakui dan melindungi hak akses untuk perikanan skala

kecil

14.c Meningkatkan konservasi dan pemanfaatan

berkelanjutan dari lautan dan sumber dayanya dengan

menerapkan hukum internasional yang tercermin

dalam Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS),

14.c.1 Jumlah negara membuat kemajuan dalam meratifikasi,

menerima dan menerapkan melalui kerangka hukum,

kebijakan dan kelembagaan, instrumen terkait laut yang

mengimplementasikan hukum internasional, sebagaimana

Page 108: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

102

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

yang menyediakan kerangka hukum untuk konservasi

dan pemanfaatan berkelanjutan lautan dan sumber

dayanya, seperti pada ayat 158 dari "Masa depan yang

kita inginkan" (The future we want)

tercermin dalam UNCLOS, untuk konservasi dan pemanfaatan

berkelanjutan lautan dan sumber dayanya

15. Melindungi, merestorasi dan mempromosikan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem daratan, manajemen hutan lestari,

mengurangi penggurunan, menghentikan dan mengembalikan degradasi lahan serta menghentikan kehilangan

keanekaragaman hayati

15.1 Pada tahun 2020, menjamin konservasi, restorasi dan

pemanfaatan berkelanjutan dari ekosistem daratan

dan perairan darat serta jasa lingkungannya, khususnya

ekosistem hutan, lahan basah, pegunungan dan lahan

kering yang sejalan dengan kewajiban berdasarkan

perjanjian internasional

15.1.1 Kawasan hutan sebagai persentase dari total luas lahan

15.1.2 Proporsi situs penting keanekaragaman hayati daratan dan

perairan darat dalam kawasan lindung, berdasarkan jenis

ekosistemnya

15.2 Pada tahun 2020, mempromosikan pelaksanaan

pengelolaan semua jenis hutan secara berkelanjutan,

menghentikan deforestasi, merestorasi hutan

15.2.1 Kemajuan capaian pengelolaan hutan lestari

Page 109: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

103

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

terdegradasi dan meningkatkan aforestasi dan

reforestasi global secara subtansial

15.3 Pada tahun 2020, mengurangi penggurunan,

memulihkan lahan dan tanah kritis, termasuk lahan

yang terkena penggurunan, kekeringan dan banjir, dan

berusaha mencapai dunia yang bebas dari lahan

terdegradasi

15.3.1 Proporsi lahan yang terdegradasi terhadap luas lahan

keseluruhan

15.4 Pada tahun 2030, menjamin konservasi ekosistem

pegunungan, termasuk keanekaragaman hayatinya,

dalam rangka meningkatkan kapasitasnya supaya

memberikan manfaat penting bagi pembangunan

berkelanjutan

15.4.1 Situs penting keanekaragaman hayati pegunungan dalam

kawasan lindung

15.4.2 Indeks Tutupan Hijau Pegunungan

15.5 Melakukan tindakan mendesak dan signifikan untuk

mengurangi degradasi habitat alami, menghentikan

kehilangan keanekaragaman hayati, dan, pada tahun

2020, melindungi dan mencegah kepunahan jenis

terancam

15.5.1 Red List Index

Page 110: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

104

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

15.6 Mempromosikan pembagian keuntungan yang adil dan

merata dari pemanfaatan sumber daya genetik, dan

mempromosikan akses yang memadai terhadap

sumber daya tersebut, sesuai kesepakatan

internasional

15.6.1 Jumlah negara yang mengadopsi kerangka legislasi,

administrasi dan kebijakan untuk memastikan pembagian

keuntungan yang adil dan merata

15.7 Melakukan tindakan mendesak untuk mengakhiri

perburuan dan perdagangan jenis flora dan fauna yang

dilindungi akibat permintaan dan pasokan produk

hidupan liar ilegal

15.7.1 Proporsi hidupan liar dari hasil perburuan atau perdagangan

gelap

15.8 Pada tahun 2020, memperkenalkan langkah-langkah

untuk mencegah masuknya dan secara signifikan

mengurangi dampak dari jenis asing invasif pada

ekosistem darat dan air serta mengendalikan atau

melakukan eradikasi jenis asing invasif prioritas

15.8.1 Proporsi negara yang mengadopsi legislasi nasional yang

relevan dan memadai dalam pencegahan atau pengendalian

jenis asing invasif (JAI);

15.9 Pada tahun 2020, mengintegrasikan nilai-nilai

ekosistem dan keanekaragaman hayati ke dalam

perencanaan nasional dan daerah, proses

15.9.1 Kemajuan pencapaian target nasional yang ditetapkan sesuai

dengan Target 2 Keanekaragaman Hayati Aichi dari Rencana

Strategis Keanekaragaman Hayati 2011-2020;

Page 111: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

105

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

pembangunan, strategi dan penganggaran

pengurangan kemiskinan

15.a Memobilisasi dan meningkatkan sumber daya

keuangan secara signifikan dari semua sumber untuk

pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati

dan ekosistem secara berkelanjutan

15.a.1 Bantuan pembangunan dan pengeluaran pemerintah untuk

konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati dan

ekosistemnya secara berkelanjutan

15.b Memobilisasi secara signifikan semua sumber pada

semua tingkatan untuk membiayai pengelolaan hutan

lestari dan memberikan insentif yang memadai bagi

negara-negara berkembang untuk memajukan

pengelolaannya, termasuk untuk konservasi dan

reforestasi

15.b.1 Bantuan pembangunan dan pengeluaran pemerintah untuk

konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati dan

ekosistemnya secara berkelanjutan

15.c Meningkatkan dukungan global dalam upaya

memerangi perburuan dan perdagangan jenis yang

dilindungi, termasuk dengan meningkatkan kapasitas

masyarakat lokal guna memanfaatkan peluang mata

pencaharian yang berkelanjutan

15.c.1 Proporsi hidupan liar dari hasil perburuan atau perdagangan

gelap;

Page 112: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

106

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

16. Mempromosikan perdamaian dan masyarakat yang inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses

keadilan untuk semua dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan

16.1 Secara signifikan mengurangi segala bentuk kekerasan

dan yang terkait dengan tingkat kematian dimanapun

16.1.1 Angka korban kejahatan pembunuhan berencana per 100,000

penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin

16.1.2 Kematian disebabkan konflik per 100,000 penduduk terpilah

berdasarkan jenis kelamin, umur, dan penyebab kematian

16.1.3 Proporsi penduduk yang mengalami kekerasan secara fisik,

psikologi atau seksual dalam 12 bulan terakhir

16.1.4 Proporsi penduduk yang merasa aman berjalan sendirian di

area tempat tinggalnya

16.2 Menghapus perlakuan kejam, eksploitasi,

perdagangan, segala bentuk kekerasan dan penyiksaan

terhadap anak

16.2.1 Proporsi anak umur 1-17 tahun yang mengalami hukuman

fisik dan/atau tekanan psikologis dari pengasuh dalam sebulan

terakhir

Page 113: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

107

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

16.2.2 Angka korban perdagangan manusia yang per 100,000

penduduk menurut jenis kelamin, kelompok umur dan jenis

eksploitasi

16.2.3 Proporsi perempuan dan laki-laki muda umur 18-29 tahun

yang mengalami kekerasan seksual sebelum umur 18 tahun

16.3 Mempromosikan aturan hukum di tingkat nasional dan

internasional dan memastikan akses yang sama pada

keadilan untuk semua

16.3.1 Proporsi korban kekerasan dalam 12 bulan lalu yang

melaporkan kepada pihak berwajib atau pihak berwenang

yang diakui dalam mekanisme resolusi konflik

16.3.2 Proporsi tahanan yang belum diputus terhadap seluruh

jumlah tahanan dan napi

16.4 Pada tahun 2030 secara signifikan mengurangi

penggelapan uang maupun senjata, menguatkan

pemulihan dan pengembalian aset curian dan

memerangi segala bentuk kejahatan yang terorganisasi

16.4.1 Total nilai penggelapan uang masuk dan keluar negeri (dalam

US$)

16.4.2 Proporsi senjata api dan senjata ringan yang terdaftar dan

terlacak, yang sesuai dengan standar internasional dan

ketentuan hukum

Page 114: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

108

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

16.5 Secara substansial mengurangi korupsi dan penyuapan

dalam segala bentuk

16.5.1 Proporsi penduduk yang memiliki paling tidak satu kontak

hubungan dengan petugas, yang membayar suap kepada

petugas atau diminta untuk menyuap petugas tersebut dalam

12 bulan terakhir

16.5.2 Proporsi pelaku usaha yang paling tidak memiliki kontak

dengan petugas pemerintah dan yang membayar suap kepada

seorang petugas, atau diminta untuk membayar suap oleh

petugas-petugas, selama 12 bulan terakhir

16.6 Mengembangkan lembaga yang efektif, akuntabel, dan

transparan di semua tingkat

16.6.1. Proporsi pengeluaran utama pemerintah terhadap anggaran

yang disetujui, menurut sektor (atau kode anggaran atau

sejenisnya)

16.6.2 Proporsi penduduk yang puas terhadap pengalaman terakhir

atas layanan publik

16.7.1. Proporsi jabatan (menurut kelompok umur, jenis kelamin,

orang difabel dan kelompok masyarakat) di lembaga publik

Page 115: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

109

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

16.7 Memastikan pengambilan keputusan yang responsif,

inklusif, partisipatif dan representatif di setiap

tingkatan

(DPR/DPRD, pelayanan publik, peradilan) dibanding distribusi

nasional

16.7.2 Proporsi penduduk yang percaya pada pengambilan

keputusan yang inklusif dan responsif menurut jenis kelamin,

umur, difabilitas dan kelompok masyarakat

16.8 Perluasan dan penguatan partisipasi negara-negara

berkembang di dalam lembaga gavernansi global

16.8.1 Proporsi keanggotaan dan hak pengambilan pengambilan

keputusan dari negara-negara berkembang di Organisasi

Internasional

16.9 Pada tahun 2030, memberikan identitas hukum bagi

semua, termasuk pencatatan kelahiran

16.9.1. Proporsi anak umur di bawah 5 tahun yang dicatat oleh

lembaga pencatatan sipil terpilah menurut umur

16.10 Memastikan akses publik pada informasi dan

melindungi kebebasan fundamental, yang sesuai

dengan peraturan nasional dan kesepakatan

internasional

16.10.1 Jumlah kasus pembunuhan, penculikan dan penangkapan

secara paksa, penyiksaan dan perlakuan sewenang-wenang

terhadap jurnalis, awak media, serikat pekerja, dan pembela

HAM dalam 12 bulan terakhir

Page 116: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

110

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

16.10.2 Jumlah negara yang mengadopsi dan melaksanakan

kostitusi, statutori dan/atau jaminan kebijakan untuk akses

publik pada informasi

16.a Penguatan lembaga-lembaga nasional yang relevan,

termasuk melalui kerjasama internasional, untuk

membangun kapasitas di semua tingkatan, khususnya

di negara-negara berkembang, untuk mencegah

kekerasan dan melawan terorisme serta kejahatan

16.a.1 Keberadaan lembaga HAM nasional yang independen yang

sejalan dengan Paris Principles

16.b Mempromosikan dan mendorong undang-undang dan

kebijakan yang tidak diskriminasi untuk pembangunan

berkelanjutan

16.b.1 Proporsi penduduk yang melaporkan mengalami diskriminasi

dan pelecehan dalam 12 bulan lalu berdasarkan pada

pelarangan diskriminasi menurut hukum HAM Internasional

17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan

17.1 Penguatan mobilisasi sumber daya domestik, termasuk

melalui dukungan internasional untuk negara-negara

berkembang, untuk meningkatkan kapasitas lokal bagi

pengumpulan pajak dan pendapatan lainnya.

17.1.1 Total pendapatan pemerintah sebagai proporsi terhadap GDP

menurut sumbernya

17.1.2 Proporsi anggaran domestik yang didanai oleh pajak domestik

Page 117: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

111

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

17.2 Negara-negara maju melaksanakan secara penuh

komitmen atas bantuan pembangunan (Official

Development Assistance - ODA), termasuk komitmen

dari banyak negara maju untuk mencapai target 0.7

persen dari Pendapatan Nasional Bruto untuk bantuan

pembangunan (ODA/GNI) bagi negara-negara

berkembang dan 0.15 sampai 0.20 percen ODA/GNI

kepada negara kurang berkembang; penyedia ODA

didorong untuk menetapkan target guna menyediakan

paling tidak 0.20 persen dari ODA/GNI untuk negara

kurang berkembang.

17.2.1 Bantuan Pembangunan Bersih, secara keseluruhan dan

kepada negara-negara kurang berkembang, sebagai proporsi

terhadap Pendapatan Nasional Bruto dari OECD/Komite

Bantuan Pembangunan

17.3 Memobilisasi tambahan sumber daya keuangan untuk

negara-negara berkembang dari berbagai macam

sumber.

17.3.1 Investasi Asing Langsung (Foreign Direct Investment/FDI),

bantuan pembangunan dan Kerjasama Selatan-Selatan sebagai

proporsi dari Total Anggaran domestik

17.3.2 Volume pengiriman uang/remitansi (dalam US dollars)

sebagai proporsi terhadap total GDP

Page 118: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

112

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

17.4 Membantu negara-negara berkembang untuk

mendapatkan keberlanjutan utang jangka panjang

melalui kebijakan-kebijakan yang terkoordinasi yang

ditujukan pada pengelolaan pembiayaan utang,

keringanan utang dan restrukturisasi utang, yang

sesuai, dan mengangkat permasalahan tentang utang

luar negeri dari negara-negara miskin yang berutang

besar guna mengurangi tekanan utang.

17.4.1 Pembayaran Utang dan bunga (Debt Service) sebagai proporsi

dari ekspor barang dan jasa

17.5 Mengadopsi dan melaksanakan pemerintahan yang

mempromosikan investasi bagi negara-negara kurang

berkembang.

17.5.1 Jumlah negara yang mengadopsi dan melaksanakan rezim

promosi investasi untuk negara-negara kurang berkembang

17.6 Meningkatkan Kerjasama Utara-Selatan, Selatan-

Selatan dan triangular regional dan internasional pada

akses sains, teknologi dan inovasi dan meningkatkan

saling berbagi pengetahuan berdasar kesepakatan yang

saling timbal balik, termasuk melalui peningkatan

koordinasi antara mekanisme yang telah ada,

khususnya di tingkat Perserikatan Bangsa-bangsa

17.6.1 Jumlah kesepakatan kerjasama dan program-program di

bidang sains dan/atau teknologi antar negara menurut tipe

kerjasamanya

17.6.2 Langganan broadband internet tetap menurut tingkat

kecepatannya

Page 119: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

113

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

(PBB), dan melalui mekanisme fasilitasi teknologi

global.

17.7 Mempromosikan pengembangan, transfer, diseminasi

dan penyebaran teknologi yang ramah lingkungan

kepada negara-negara berkembang dengan

persyaratan yang menguntungkan, termasuk

persyaratan konsesi dan preferensi, yang disetujui

secara timbal balik.

17.7.1 Total jumlah dana yang disetujui untuk negara-negara

berkembang untuk mempromosikan pengembangan, transfer,

mendiseminasikan dan menyebarkan teknologi yang ramah

lingkungan

17.8 Beroperasinya secara penuh bank teknologi dan sains,

mekanisme pembangunan kapasitas yang inovatif dan

teknologi untuk negar-negara kurang berkembang

pada 2017 dan meningkatkan penggunaan teknologi

yang mendukung, khususnya teknologi informasi dan

komunikasi.

17.8.1 Proporsi individu yang menggunakan internet

17.9 Meningkatkan dukungan internasional untuk

melaksanakan pembangunan kapasitas yang efektif

dan terarah di negara-negara berkembang untuk

17.9.1 Nilai dolar atas bantuan teknis dan pembiayaan (termasuk

melalui kerjasama Utara-Selatan, Selatan-Selatan dan

Page 120: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

114

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

mendukung rencana nasional guna melaksanakan

seluruh tujuan pembangunan berkelanjutan, termasuk

melalui kerjasama Utara-Selatan, Selatan-Selatan dan

triangular.

triangular) yang dikomitmenkan untuk negara-negara

berkembang

17.10 Mempromosikan sistem perdagangan multilateral

yang universal, berbasis aturan, terbuka, tidak

diskriminasi dan adil di bawah Organisasi Perdaganan

Dunia (WTO), termasuk mengacu pada kesepakatan

akhir di bawah agenda Pembangunan Doha.

17.10.1 Rata-rata tarif terbobot dunia

17.11 Secara signifikan meningkatkan ekspor dari negara-

negara berkembang, khususnya peningkatan bagian

negara-negara kurang berkembang dalam ekspor

global pada 2020.

17.11.1 Bagian negara-negara berkembang dan kurang berkembang

pada ekspor global

17.12 Merealisasikan secara tepat waktu pelaksanaan dari

bebas bea dan akses kuota-pasar bebas tanpa batas

waktu untuk semua negara-negara kurang

berkembang, yang konsisten dengan keputusan WTO,

17.12.1 Rata-rata tarif yang dihadapi oleh negara-negara

berkembang, negara kurang berkembang dan negara

berkembang pulau kecil

Page 121: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

115

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

termasuk memastikan bahwa penetapan aturan

keaslian (rules of origin) dapat diterapkan untuk impor

dari negara-negara kurang berkembang tersebut

adalah transparan dan sederhana, dan kontribusi untuk

memfasilitasi akses pasar.

17.13 Meningkatkan stabilitas makroekonomi global,

termasuk melalui koordinasi kebijakan dan

keterpaduan kebijakan

17.13.1 Dashboard Makroekonomi

17.14 Meningkatkan keterpaduan kebijakan untuk

pembangunan berkelanjutan

17.14.1 Jumlah negara yang telah memiliki mekanisme untuk

keterpaduan kebijakan pembangunan berkelanjutan

17.15 Menghormati ruang kebijakan dan kepemimpinan

dari setiap negara untuk membangun dan

melaksanakan kebijakan-kebijakan pengentasan

kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan

17.15.1 Jangkauan penggunaan kerangka kerja dan alat perencanaan

yang dimiliki negara oleh penyedia kerjasama pembangunan

17.16 Meningkatkan kemitraan global untuk pembangunan

berkelanjutan, dilengkapi dengan kerjasama banyak

pihak (multi-stakeholders) yang memobilisasi dan

17.16.1 Jumlah negara yang melaporkan perkembangan kerangka

kerja monitoring efektifitas pembangunan multi-stakehorlder

Page 122: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

116

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

membagi pengetahuan, keahlian, teknologi dan

sumber daya keuangan, untuk mendukung pencapaian

tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan di semua

negara, khususnya di negara-negara berkembang.

yang mendukung pencapaian tujuan pembangunan

berkelanjutan

17.17 Mendorong dan mempromosikan kerjasama publik,

publik-swasta dan masyarakat sipil yang efektif,

berdasarkan pengalaman dan bersumber pada strategi-

strategi kerjasama.

17.17.1 Jumlah komitmen untuk kemitraan publik-swasta dan

masyarakat sipil (dalam US dollars)

17.18 Pada 2020, meningkatkan dukungan pembangunan

kapasitas untuk negara-negara berkembang, termasuk

negara-negara kurang berkembang dan negara-negara

berkembang pulau kecil, untuk meningkatkan secara

signifikan ketersediaan data terpilah yang berkualitas

tinggi, tepat waktu dan dapat diandalkan yang terpilah

berdasar pendapatan, gender, umur, ras, etnis, status

migrasi, difabilitas, lokasi geografi dan karakteristik

lainnya yang relevan dengan konteks nasional.

17.18.1 Proporsi indikator pembangunan berkelanjutan yang

dihasilkan di tingkat nasional dengan keterpilahan data lengkap

yang relevan dengan targetnya, yang sesuai dengan Prinsip-

prinsip Fundamental dari Statistik Resmi

17.18.2 Jumlah negara yang memiliki undang-undang statistik yang

tunduk pada Prinsip-prinsip Fundamental Statistik Resmi

17.18.3 Jumlah negara dengan Perencanaan Statistik Nasional yang

didanai dan melaksanakan rencananya berdasar sumber

pendanaan

Page 123: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

117

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

17.19 Pada 2030, membangun inisiatif yang sudah ada,

untuk mengembangkan pengukuran atas pencapaian

dari pembangunan berkelanjutan yang melengkapi

Produk Domestik Bruto, dan mendukung

pembangunan kapasitas statistik di negara-negara

berkembang

17.19.1 Nilai dolar atas semua sumber yang tersedia untuk

penguatan kapasitas statistik di negara-negara berkembang

17.19.2 Proporsi negara yang a) melaksanakan paling tidak satu

Sensus Penduduk dan Perumahan dalam sepuluh tahun

terakhir, dan b) mencapai 100 persen pencatatan kelahiran dan

80 persen pencatatan kematian

17.1 Penguatan mobilisasi sumber daya domestik, termasuk

melalui dukungan internasional untuk negara-negara

berkembang, untuk meningkatkan kapasitas lokal bagi

pengumpulan pajak dan pendapatan lainnya.

17.1.1 Total pendapatan pemerintah sebagai proporsi terhadap GDP

menurut sumbernya

17.1.2 Proporsi anggaran domestik yang didanai oleh pajak domestik

17.2 Negara-negara maju melaksanakan secara penuh

komitmen atas bantuan pembangunan (Official

Development Assistance - ODA), termasuk komitmen

dari banyak negara maju untuk mencapai target 0.7

persen dari Pendapatan Nasional Bruto untuk bantuan

pembangunan (ODA/GNI) bagi negara-negara

berkembang dan 0.15 sampai 0.20 percen ODA/GNI

17.2.1 Bantuan Pembangunan Bersih, secara keseluruhan dan

kepada negara-negara kurang berkembang, sebagai proporsi

terhadap Pendapatan Nasional Bruto dari OECD/Komite

Bantuan Pembangunan

Page 124: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

118

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

kepada negara kurang berkembang; penyedia ODA

didorong untuk menetapkan target guna menyediakan

paling tidak 0.20 persen dari ODA/GNI untuk negara

kurang berkembang.

17.3 Memobilisasi tambahan sumber daya keuangan untuk

negara-negara berkembang dari berbagai macam

sumber.

17.3.1 Investasi Asing Langsung (Foreign Direct Investment/FDI),

bantuan pembangunan dan Kerjasama Selatan-Selatan sebagai

proporsi dari Total Anggaran domestik

17.3.2 Volume pengiriman uang/remitansi (dalam US dollars)

sebagai proporsi terhadap total GDP

17.4 Membantu negara-negara berkembang untuk

mendapatkan keberlanjutan utang jangka panjang

melalui kebijakan-kebijakan yang terkoordinasi yang

ditujukan pada pengelolaan pembiayaan utang,

keringanan utang dan restrukturisasi utang, yang

sesuai, dan mengangkat permasalahan tentang utang

luar negeri dari negara-negara miskin yang berutang

besar guna mengurangi tekanan utang.

17.4.1 Pembayaran Utang dan bunga (Debt Service) sebagai proporsi

dari ekspor barang dan jasa

Page 125: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

119

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

17.5 Mengadopsi dan melaksanakan pemerintahan yang

mempromosikan investasi bagi negara-negara kurang

berkembang.

17.5.1 Jumlah negara yang mengadopsi dan melaksanakan rezim

promosi investasi untuk negara-negara kurang berkembang

17.6 Meningkatkan Kerjasama Utara-Selatan, Selatan-

Selatan dan triangular regional dan internasional pada

akses sains, teknologi dan inovasi dan meningkatkan

saling berbagi pengetahuan berdasar kesepakatan yang

saling timbal balik, termasuk melalui peningkatan

koordinasi antara mekanisme yang telah ada,

khususnya di tingkat Perserikatan Bangsa-bangsa

(PBB), dan melalui mekanisme fasilitasi teknologi

global.

17.6.1 Jumlah kesepakatan kerjasama dan program-program di

bidang sains dan/atau teknologi antar negara menurut tipe

kerjasamanya

17.6.2 Langganan broadband internet tetap menurut tingkat

kecepatannya

17.7 Mempromosikan pengembangan, transfer, diseminasi

dan penyebaran teknologi yang ramah lingkungan

kepada negara-negara berkembang dengan

persyaratan yang menguntungkan, termasuk

persyaratan konsesi dan preferensi, yang disetujui

secara timbal balik.

17.7.1 Total jumlah dana yang disetujui untuk negara-negara

berkembang untuk mempromosikan pengembangan, transfer,

mendiseminasikan dan menyebarkan teknologi yang ramah

lingkungan

Page 126: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

120

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

17.8 Beroperasinya secara penuh bank teknologi dan sains,

mekanisme pembangunan kapasitas yang inovatif dan

teknologi untuk negar-negara kurang berkembang

pada 2017 dan meningkatkan penggunaan teknologi

yang mendukung, khususnya teknologi informasi dan

komunikasi.

17.8.1 Proporsi individu yang menggunakan internet

17.9 Meningkatkan dukungan internasional untuk

melaksanakan pembangunan kapasitas yang efektif

dan terarah di negara-negara berkembang untuk

mendukung rencana nasional guna melaksanakan

seluruh tujuan pembangunan berkelanjutan, termasuk

melalui kerjasama Utara-Selatan, Selatan-Selatan dan

triangular.

17.9.1 Nilai dolar atas bantuan teknis dan pembiayaan (termasuk

melalui kerjasama Utara-Selatan, Selatan-Selatan dan

triangular) yang dikomitmenkan untuk negara-negara

berkembang

17.10 Mempromosikan sistem perdagangan multilateral

yang universal, berbasis aturan, terbuka, tidak

diskriminasi dan adil di bawah Organisasi Perdaganan

Dunia (WTO), termasuk mengacu pada kesepakatan

akhir di bawah agenda Pembangunan Doha.

17.10.1 Rata-rata tarif terbobot dunia

Page 127: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

121

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

17.11 Secara signifikan meningkatkan ekspor dari negara-

negara berkembang, khususnya peningkatan bagian

negara-negara kurang berkembang dalam ekspor

global pada 2020.

17.11.1 Bagian negara-negara berkembang dan kurang berkembang

pada ekspor global

17.12 Merealisasikan secara tepat waktu pelaksanaan dari

bebas bea dan akses kuota-pasar bebas tanpa batas

waktu untuk semua negara-negara kurang

berkembang, yang konsisten dengan keputusan WTO,

termasuk memastikan bahwa penetapan aturan

keaslian (rules of origin) dapat diterapkan untuk impor

dari negara-negara kurang berkembang tersebut

adalah transparan dan sederhana, dan kontribusi untuk

memfasilitasi akses pasar.

17.12.1 Rata-rata tarif yang dihadapi oleh negara-negara

berkembang, negara kurang berkembang dan negara

berkembang pulau kecil

17.13 Meningkatkan stabilitas makroekonomi global,

termasuk melalui koordinasi kebijakan dan

keterpaduan kebijakan

17.13.1 Dashboard Makroekonomi

Page 128: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

122

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

17.14 Meningkatkan keterpaduan kebijakan untuk

pembangunan berkelanjutan

17.14.1 Jumlah negara yang telah memiliki mekanisme untuk

keterpaduan kebijakan pembangunan berkelanjutan

17.15 Menghormati ruang kebijakan dan kepemimpinan

dari setiap negara untuk membangun dan

melaksanakan kebijakan-kebijakan pengentasan

kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan

17.15.1 Jangkauan penggunaan kerangka kerja dan alat perencanaan

yang dimiliki negara oleh penyedia kerjasama pembangunan

17.16 Meningkatkan kemitraan global untuk pembangunan

berkelanjutan, dilengkapi dengan kerjasama banyak

pihak (multi-stakeholders) yang memobilisasi dan

membagi pengetahuan, keahlian, teknologi dan

sumber daya keuangan, untuk mendukung pencapaian

tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan di semua

negara, khususnya di negara-negara berkembang.

17.16.1 Jumlah negara yang melaporkan perkembangan kerangka

kerja monitoring efektifitas pembangunan multi-stakehorlder

yang mendukung pencapaian tujuan pembangunan

berkelanjutan

17.17 Mendorong dan mempromosikan kerjasama publik,

publik-swasta dan masyarakat sipil yang efektif,

berdasarkan pengalaman dan bersumber pada strategi-

strategi kerjasama.

17.17.1 Jumlah komitmen untuk kemitraan publik-swasta dan

masyarakat sipil (dalam US dollars)

Page 129: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

123

GOAL/TARGET GLOBAL TPB INDIKATOR GLOBAL TPB

17.18 Pada 2020, meningkatkan dukungan pembangunan

kapasitas untuk negara-negara berkembang, termasuk

negara-negara kurang berkembang dan negara-negara

berkembang pulau kecil, untuk meningkatkan secara

signifikan ketersediaan data terpilah yang berkualitas

tinggi, tepat waktu dan dapat diandalkan yang terpilah

berdasar pendapatan, gender, umur, ras, etnis, status

migrasi, difabilitas, lokasi geografi dan karakteristik

lainnya yang relevan dengan konteks nasional.

17.18.1 Proporsi indikator pembangunan berkelanjutan yang

dihasilkan di tingkat nasional dengan keterpilahan data lengkap

yang relevan dengan targetnya, yang sesuai dengan Prinsip-

prinsip Fundamental dari Statistik Resmi

17.18.2 Jumlah negara yang memiliki undang-undang statistik yang

tunduk pada Prinsip-prinsip Fundamental Statistik Resmi

17.18.3 Jumlah negara dengan Perencanaan Statistik Nasional yang

didanai dan melaksanakan rencananya berdasar sumber

pendanaan

17.19 Pada 2030, membangun inisiatif yang sudah ada,

untuk mengembangkan pengukuran atas pencapaian

dari pembangunan berkelanjutan yang melengkapi

Produk Domestik Bruto, dan mendukung

pembangunan kapasitas statistik di negara-negara

berkembang

17.19.1 Nilai dolar atas semua sumber yang tersedia untuk

penguatan kapasitas statistik di negara-negara berkembang

17.19.2 Proporsi negara yang a) melaksanakan paling tidak satu

Sensus Penduduk dan Perumahan dalam sepuluh tahun

terakhir, dan b) mencapai 100 persen pencatatan kelahiran dan

80 persen pencatatan kematian

Page 130: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

124

Lampiran 2. Rencana Pencapaian Indikator TPB Nasional

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG

JAWAB (INDIKATIF) Baseline

(2015) Target (2019)

1. Mengentaskan Segala Bentuk Kemiskinan

1.1 Pada tahun 2030, mengentaskan kemiskinan ekstrim bagi semua orang, dengan biaya hidup kurang dari $ 1,25 (PPP) per hari.

1.1.1 Proporsi penduduk di bawah garis kemiskinan internasional, menurut jenis kelamin, kelompok umur, status pekerjaan, dan lokasi geografis (urban/rural)

1.Menurunkan tingkat kemiskinan

1.Tingkat kemiskinan NA NA Kemesos

Kemenko PMK

KPDT

1.2 Pada tahun 2030, mengurangi setidaknya setengah proporsi laki-laki, perempuan dan anak-anak dari semua usia, yang hidup dalam kemiskinan di semua dimensi, sesuai dengan definisi nasional.

1.2.1 Proporsi penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional, menurut jenis kelamin dan kelompok umur

1. Menurunkan tingkat kemiskinan

1.Tingkat kemiskinan nasional

9,5-10,5%

7,0-8,0%

1.2.2 Proporsi laki-laki, perempuan dan anak-anak dari semua usia, yang hidup dalam kemiskinan dalam berbagai dimensi, sesuai dengan definisi nasional

NA NA NA NA NA

1.3 Menerapkan sistem perlindungan sosial nasional yang tepat bagi semua, dan pada tahun 2030 tercapai cakupan

1.3.1 Proporsi penduduk yang menerima program perlindungan social, menurut jenis kelamin, untuk kategori kelompok anak berkebutuhan

1. Meningkatnya perlindungan social, produktivitas, dan pemenuhan hak dasar bagi penduduk kurang mampu

1. Jumlah penduduk yang menjadi peserta penerima bantuan iuran (PBI) melalui Jaminan Kesehatan

86.4juta

107.2 juta

Kemenkes

Page 131: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

125

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG

JAWAB (INDIKATIF) Baseline

(2015) Target (2019)

1. Mengentaskan Segala Bentuk Kemiskinan

bermakna bagi kelompok miskin dan rentan.

khusus, pengangguran, lansia, penyandang difabilitas, ibu hamil/melahirkan, korban kecelakaan kerja, kelompok miskin dan rentan.

Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS)

2. Meningkatnya akses kelurga miskin dan rentan termasuk anak, penyandang disabilitas dan lanjut usia serta kelompok marjinal lainnya dalam pemenuhan kebutuhan dasar

2. Persentase lanjut usia miskin dan rentan yang menerima bantuan pemenuhan kebutuhan dasar

2,24%

2,28%

Kemensos

3. Persentase penyandang difabilitas miskin dan rentan yang menerima bantuan pemenuhan kebutuhan dasar

14,84%

17,12%

Kemensos

4. Persentase keluarga miskin dan rentan yang menerima bantuan pemenuhan kebutuhan dasar:

62,5%

58,3%

Kemensos

3. Meningkatnya Kepesertaan Program SJSN Ketenagakerjaan

5.Kepesertaan Program SJSN Ketenagakerjaan (Buku I, 5-11)

Formal (29,5 juta)

Informal (1,3juta)

62,4 juta

3,5 juta

Kemenakertrans

6.Jumlah keluarga sangat miskin (KSM) yang mendapatkan bantuan tunai bersyarat

3juta 2,8juta Kemensos

Page 132: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

126

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG

JAWAB (INDIKATIF) Baseline

(2015) Target (2019)

1. Mengentaskan Segala Bentuk Kemiskinan

8.Jumlah siswa miskin yang mendapat bantuan pendidikan (Kartu Indonesia Pintar/KIP)

TBD

Kemdikbud dan Kemenag

1.4 Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua pria dan wanita, khususnya masyarakat miskin dan rentan, memiliki hak yang sama terhadap sumber daya ekonomi, serta akses terhadap pelayanan dasar, kepemilikan dan kontrol atas tanah dan bentuk lain, seperti properti, warisan, sumber daya alam, teknologi baru dan jasa keuangan, termasuk keuangan mikro.

1.4.1 Proporsi penduduk/rumah tangga dengan akses terhadap pelayanan dasar

1.Meningkatnya penjangkauan pelayanan dasar mencakup identitas hokum, sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, infrastruktur dasar, dan sarana ekonomi yang inklusif bagi masyarakat kurang mampu termasuk penyandang disabilitas dan lansia

Cakupan Pelayanan Dasar: (Buku II, 1-70) 1. Kepemilikan akte lahir

64,6%

77,4%

Kemenkes

Kemendikbud

KemenATR

KemenPUPR

2. Cakupan persalinan di

fasilitas kesehatan 75% 85%

3. Cakupan imunisasi dasar lengkap pada anak usia 12-23 bulan

- 63%

4. Angka pemakaian kontrasepsi (contraceptive prevalence rate/CPR) suatu cara (all methods) pada perempuan usia 15-49

61.9% 66%

5. Persentase SD/MI berakreditasi minimal B

68.7%

84.2%

Page 133: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

127

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG

JAWAB (INDIKATIF) Baseline

(2015) Target (2019)

1. Mengentaskan Segala Bentuk Kemiskinan

6. Persentase SMP/Mts berakreditasi minimal B

62.5%

81%

7. Persentase SMA/MA berakreditasi minimal B

73.5%

84.6%

8. Rasio elektrifikasi 81.5% 96.6%

9.Akses air minum layak 70%

100%

10. Akses sanitasi layak 60.9% 100%

11. Rumah tangga berpendapatan rendah yang dapat mengakses hunian layak

- 18,6juta

1.4.2 Proporsi dari penduduk dewasa yang mendapatkan hak atas tanah yang didasari oleh dokumen hukum dan yang memiliki hak atas tanah berdasarkan jenis kelamin dan tipe kepemilikan

NA NA NA NA NA

Page 134: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

128

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG

JAWAB (INDIKATIF) Baseline

(2015) Target (2019)

1. Mengentaskan Segala Bentuk Kemiskinan

1.5 Pada tahun 2030, membangun ketahanan masyarakat miskin dalam menghadapi situasi rentan, dan mengurangi kerentanan mereka terhadap kejadian ekstrem terkait iklim dan guncangan ekonomi, sosial dan guncangan lingkungan serta bencana

1.5.1 Jumlah kematian, orang yang hilang, dan terdampak oleh bencana per 100.000 penduduk

1.Penanggulangan Bencana/ Pengurangan risiko benca

1.Jumlah Lokasi Penguatan Pengurangan Risiko Bencana daerah (lokasi)

35

39

BNPB

2.Terselenggaranya Pemberian bantuan kebutuhan dasar bagi korban bencana social

2. Jumlah korban bencana sosial yang mendapatkan pemenuhan kebutuhan dasar

43ribu 27ribu

Kemensos

3.Jumlah korban bencana sosial yang mendapatkan pendampingan psikososial

21,500 15000

Kemensos

3.Meningkatnya Akses dan Mutu PK dan PLK SDLB/SMPLB

4. Jumlah daerah bencana alam/bencana sosial yang

mendapat pendidikan layanan khusus

100

450

Kemendikbud

4.Terbangunnya rumah khusus di daerah pasca bencana/konflik, maritim dan perbatasan negara

5. Jumlah rumah khusus terbangun di daerah pasca bencana/konflik, maritim dan perbatasan negara

4500 5500 KemenPU dan PR

Page 135: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

129

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG

JAWAB (INDIKATIF) Baseline

(2015) Target (2019)

1. Mengentaskan Segala Bentuk Kemiskinan

1.5.2 Kerugian ekonomi akibat bencana terhadap GDP global

NA NA NA NA NA

1.5.3 Jumlah negara yang mempunyai strategi nasional dan daerah untuk pengurangan risiko bencana

1.Tersedianya strategi nasional dan daerah untuk pengurangan risiko bencana

Strategi nasional dan daerah untuk pengurangan risiko bencana

ada BNPB

1.a Memastikan mobilisasi sumber daya yang signifikan dari berbagai sumber, termasuk melalui peningkatan kerjasama pembangunan, dalam rangka menyediakan sarana yang memadai dan terjangkau bagi negara-negara berkembang, khususnya negara-negara kurang berkembang, untuk melaksanakan program dan kebijakan pengentasan kemiskinan di semua dimensi.

1.a.1 Proporsi sumber daya yang dialokasikan oleh pemerintah secara langsung untuk program pemberantasan kemiskinan

1.Meningkatnya alokasi langsung pemerintah untuk program pemberantasan kemiskinan

1.Alokasi dana untuk program penanggulangan kemiskinan di berbagai sektor

TBD Kemenko PMK

Kementerian Keuangan

Kemen PPN/Bappenas

1.a.2. Pengeluaran untuk layanan pokok (pendidikan , kesehatan dan perlindungan sosial) sebagai persentase dari total belanja pemerintah

1.Meningkatnya pengeluaran untuk layanan pokok (pendidikan , kesehatan dan perlindungan sosial)

1. Alokasi dana untuk pendidikan pertahun bersumber APBN (persen)

20%

20%

19 Kementerian yang melaksanakan anggaran pendidikan

2. Alokasi dana kesehatan per tahun bersumber APBN (%)

2.3%

5%

Kemenkes, BKKBN, BPOM

Page 136: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

130

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG

JAWAB (INDIKATIF) Baseline

(2015) Target (2019)

1. Mengentaskan Segala Bentuk Kemiskinan

3. Alokasi dana untuk perlindungan social pertahun bersumber APBN

TBD Kemensos

1.b Membuat kerangka kebijakan di tingkat nasional, regional dan internasional, mengacu pada strategi pembangunan pro-poor dan sensitive gender, untuk mendukung percepatan investasi dalam tindakan pemberantasan kemiskinan.

1.b.1 Proporsi pengeluaran rutin dan pembangunan pada sektor-sektor yang memberi manfaat pada kelompok perempuan, kelompok miskin dan rentan

1.Tersusunnya kerangka kebijakan dalam penanggulangan kemiskinan, perubahan iklim, pembangunan berkelanjutan, dan pangan dan gizi.

1.Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Kemiskinan

Ada Implementasi

Kemen PPN/Bappenas

2.Rencana Aksi Nasional Gas Rumah Kaca

Ada Implementasi

3. Rencana Aksi Nasional SDGs

Ada Implementasi

4. Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi

Ada Implementasi

5. Pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan RI untuk perencanaan dan penganggaran yang responsif gender

Ada Implementasi

Page 137: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

131

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

2. Menghentikan Kelaparan, Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Nutrisi, serta Mempromosikan Pertanian Berkelanjutan

2.1 Pada tahun 2030, mengakhiri kelaparan dan menjamin akses bagi semua orang, khususnya orang miskin dan rentan, termasuk bayi, untuk memperoleh makanan yang aman, bergizi dan cukup sepanjang tahun.

2.1.1 Prevalensi Kekurangan gizi (PoU)

1.Meningkatnya status gizi masyarakat

1.Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita

19,9 (2013)

17 Kementerian Pertanian

Kementrian Kesehatan

2.1.2 Prevalensi penduduk dengan kerawanan pangan sedang atau berat, berdasarkan pada Skala Pengalaman Kerawanan

NA 1.Proporsi penduduk dengan asupan kalori minimum di bawah 1400 kkal/kapita/hari

17.39 8.5 Kemenkes

Kementan

BPS

2.2 Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk kekurangan gizi, termasuk mencapai target yang disepakati secara internasional untuk stunting dan wasting pada anak di bawah usia 5 tahun, dan memenuhi kebutuhan gizi remaja perempuan, ibu hamil dan menyusui serta orang tua pada tahun 2025

2.2.1 Prevalensi Stunting (Tinggi Badan/Umur <-2 standar deviasi dari rata-rata WHO Standar Pertumbuhan Anak) pada anak usia dibawah 5 tahun

1.Meningkatnya status gizi masyarakat

1.Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak di bawah dua tahun/baduta

32,9 (2013)

28 Kementrian Kesehatan

Kementrian Pertanian

2.2.2 Prevalensi malnutrisi (Berat Badan/Tinggi Badan >+2 or <-2 standar deviasi dari

1.Meningkatnya status gizi masyarakat

1.Prevalensi wasting (kurus) pada anak balita (persen)

12 (2013)

9,5

Kementrian Pertanian

Page 138: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

132

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

2. Menghentikan Kelaparan, Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Nutrisi, serta Mempromosikan Pertanian Berkelanjutan

rata-rata WHO Standar Pertumbuhan Anak) anak pada usia dibawah 5 tahun, berdasarkan tipe (wasting dan overweight)

2.Meningkatnya pengendalian penyakit tidak menular dan tidak menular serta meningkatnya penyehatan lingkungan

2.Prevalensi obesitas pada penduduk 18+ (persen)

15,4 (2013)

15,4

Kementerian Kesehatan

3.Prevalensi obesitas pada balita tersedia pada Riskesdas.

11.9 (2013)

11.9 (tidak ada kenaikan menurut WHA)

4.Prevalensi anemia pada ibu hamil

37.1 (2013)

28

2.3 Pada tahun 2030, meningkatkan dua kali lipat produktivitas pertanian dan pendapatan produsen makanan skala kecil, khususnya perempuan, masyarakat adat, keluarga petani, penggembala dan nelayan, termasuk akses yang aman dan sama terhadap tanah, sumber daya produktif lainnya dan input, pengetahuan, jasa keuangan, pasar dan peluang untuk

2.3.1 Nilai produksi per unit tenaga kerja menurut ukuran kelas pertanian, peternakan, perusahaan kehutanan

1. Tercapainya peningkatan ketersediaan pangan yang bersumber dari produksi dalam negeri (RPJMN Buku I, 6-147)

Meningkatnya produksi:

a. Padi (juta ton)

b. Jagung (juta ton)

c. Kedelai (juta ton)

d. Gula (juta ton)

e. Daging Sapi (ribu ton)

f. Ikan (diluar rumput laut) (juta ton)

g. Garam (juta ton)

70.6

19.1

0.9

2.6

452.7

12.4

2.5

82

24.1

2.6

3.8

755.1

18.8

4.5

Kementerian Pertanian

Page 139: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

133

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

2. Menghentikan Kelaparan, Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Nutrisi, serta Mempromosikan Pertanian Berkelanjutan

penambahan nilai, dan pekerjaan non-pertanian.

2.3.2 Rata-rata pendapatan dari produsen pangan skala kecil menurut jenis kelamin dan kelompok adat

NA NA NA NA Kementerian Pertanian

2.4 Pada tahun 2030, memastikan sistem produksi pangan yang berkelanjutan dan menerapkan praktek pertanian yang tangguh untuk meningkatkan produksi dan produktivitas, serta menjaga ekosistem, memperkuat kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim, cuaca ekstrim, kekeringan, banjir dan bencana lainnya serta semakin meningkatkan tanah dan kualitas tanah.

2.4.1 Proporsi lahan pertanian yang merupakan praktek pertanian produktif dan berkelanjutan

NA

NA

NA

NA

Kementerian Pertanian

2.5 Pada tahun 2020, mempertahankan keragaman genetik benih, tanaman budidaya dan hewan peliharaan dan spesies liar yang terkait,

2.5.1 Jumlah sumber daya genetik tumbuhan dan hewan untuk keamanan pangan dan pertanian pada fasilitas konservasi

1. Terselenggaranya Sistem Pembinaan Lembaga Perbenihan Tanaman Pangan yang Efisien di Lokasi Penerapan

1.Pengawasan dan Sertifikasi Benih (Balai)

2. Terlaksananya pembinaan dan pengawalan (Paket)

32

1

32

1

Kementerian Pertanian

Page 140: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

134

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

2. Menghentikan Kelaparan, Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Nutrisi, serta Mempromosikan Pertanian Berkelanjutan

termasuk melalui manajemen dan diversifikasi benih serta bank tanaman di tingkat nasional, regional dan internasional, serta mendukung akses manfaat yang adil dan merata dengan adanya pemanfaatan sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional, komitmen internasional.

jangka menengah atau jangka panjang

Budidaya Tanaman Pangan yang Tepat

2. Tersusunnya rancangan system penyediaan dan penyaluran benih

1. Perancangan sistem penyediaan benih tepat waktu

1

3. Tersusunnya konsep pengembangan program 1.000 Desa Mandiri Benih

1. Model Kawasan Mandiri Benih Padi, Jagung, dan Kedelai/ Pemberdayaan Penangkar

1

4. Tersalurkannya benih bersubsidi

1. Pengadaan dan penyaluran benih (padi) (ha)

3juta 3juta

2. Pengadaan dan penyaluran benih (jagung) (ha)

1juta 1juta

5. Terbangunnya 1.000 Desa Mandiri

Benih

1. Jumlah Desa Mandiri Benih (Desa)

250

2.5.2 Proporsi tanaman local dan sejenisnya, diklasifikasikan menurut tingkat risiko kepunahan: berisiko, tidak berisiko, dan

NA NA NA NA NA

Page 141: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

135

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

2. Menghentikan Kelaparan, Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Nutrisi, serta Mempromosikan Pertanian Berkelanjutan

risiko yang tidak diketahui

2.a Meningkatkan investasi, termasuk melalui peningkatan kerjasama internasional, infrastruktur pedesaan, layanan penelitian dan penyuluhan pertanian, pengembangan teknologi dan bank gen untuk tanaman dan ternak, dalam rangka meningkatkan kapasitas produktif pertanian di negara-negara berkembang, khususnya negara-negara kurang berkembang

2.a.1. Indeks pengeluaran pemerintah untuk pertanian

1.Meningkatnya investasi di sector pertanian (II,10.M-32)

1. Peningkatan nilai ekspor produk pertanian (% per tahun)

10

10

Kementerian Pertanian

2. Peningkatan nilai impor produk pertanian (% per tahun

5 5

3. Peningkatan investasi PMDN (% per tahun)

6 6

4. Peningkatan investasi PMA (% per tahun)

8 8

2.a.2 Total bantuan pembangunan (ODA) dan bantuan lain untuk sektor pertanian

NA NA NA NA NA

Page 142: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

136

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

2. Menghentikan Kelaparan, Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Nutrisi, serta Mempromosikan Pertanian Berkelanjutan

2.b Mencegah pembatasan perdagangan dan distorsi dalam pasar pertanian dunia, termasuk melalui penghapusan segala bentuk subsidi ekspor pertanian dan semua tindakan ekspor dengan efek setara, sesuai dengan amanat Doha Development Round

2.b.1. Perkiraan dukungan produsen

NA NA NA NA NA

2.b.2 Subsidi ekspor pertanian

NA NA NA NA NA

2.c Mengadopsi langkah-langkah untuk memastikan berfungsinya pasar komoditas pangan serta turunannya, dan memfasilitasi akses yang tepat terhadap informasi pasar, termasuk cadangan pangan, untuk membatasi volatilitas harga pangan yang ekstrim.

2.c.1. Indikator anomali harga pangan

Peningkatan keterjangkauan pangan

1. Stabilnya harga pangan (Gabah/Beras) ditingkat produsen

2. Stabilnya harga pangan (Gabah/Beras) ditingkat konsumen

Sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP)

CV<10%

Sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP)

CV<10%

Kementerian Pertanian

Page 143: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

137

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

3. Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Mempromosikan Kesejahteraan Bagi Semua Penduduk dalam Segala Usia 1

3.1 Pada tahun 2030, mengurangi angka kematian ibu hingga kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup

3.1.1. Rasio kematian ibu 1.Meningkatnya status kesehatan ibu dan anak

Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup

346 (SP 2010) 306 Kementerian Kesehatan

3.1.2 Proporsi persalinan oleh tenaga kesehatan terampil

1.Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan reproduksi

1.Persentase persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan (PF)

75

85

Kementerian Kesehatan

BPS

2.Persentase persalinan oleh tenaga kesehatan terampil (Susenas)

91.51 95 (TBD)

3.2 Pada 2030, mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian Neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000 KH dan Angka Kematian Balita 25 per 1.000

3.2.1.Angka kematian anak balita

1.Meningkatnya status kesehatan ibu dan anak

1.Angka kematian balita (AKBa) per 1000 kelahiran hidup (tidak tercantum pada RPJMN)

40 (SDKI 2012)

NA

Kementerian Kesehatan

2.Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup

32 (2012) 24

3.2.2. Angka kematian neonatal

NA (tidak tercantum dalam RPJMN)

Angka kematian neonatal (AKN)

19(SDKI 2012) NA Kementerian Kesehatan

3.3 Pada tahun 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria, dan penyakit tropis yang

3.3.1 Jumlah infeksi baru HIV per 1000 populasi tidak terinfeksi, menurut kelompok

1.Meningkatnya pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta

Prevalensi HIV 0.46% (2014) < 0.5% Kementerian Kesehatan

1 Unit di Bappenas yang sudah memberi masukan: Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat

Page 144: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

138

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

3. Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Mempromosikan Kesejahteraan Bagi Semua Penduduk dalam Segala Usia 1

terabaikan serta memerangi hepatitis, penyakit bersumber air, dan penyakit menular lainnya

umur, jenis kelamin, populasi kunci.

meningkatnya penyehatan lingkungan

3.3.2 Kejadian TB per 1,000 orang

1.Prevalensi Tuberculosis (TB) per 100.000 penduduk

297 (2013) 245 Kementerian Kesehatan

3.3.3 Kejadian Malaria per 1,000 orang

1.Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi malaria

212 (2013) 300 Kementerian Kesehatan

3.3.4 Insiden hepatitis B per 100.000 populasi

NA 1.Prevalensi kab/kota yang melaksanakan deteksi dini Hep B pada kelompok beresiko (masukan Kemenkes)

2,5% (2013) 80% Kementerian Kesehatan

3.3.5. Jumlah orang yang memerlukan intervensi terhadap penyakit tropis yang terabaikan (KUSTA)

1.Meningkatnya pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta meningkatnya penyehatan lingkungan

Jumlah provinsi dengan eliminasi kusta

20 (2013) 34 Kementerian kesehatan

3.3.5. Jumlah orang yang memerlukan intervensi terhadap penyakit tropis yang terabaikan (FILARIASIS)

1.Meningkatnya pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta meningkatnya penyehatan lingkungan

Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi filariasis

0 35 Kementerian kesehatan

Page 145: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

139

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

3. Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Mempromosikan Kesejahteraan Bagi Semua Penduduk dalam Segala Usia 1

3.4 Pada tahun 2030, mengurangi sepertiga angka kematian dini akibat dari penyakit tidak menular (NCD), melalui pencegahan dan pengobatan, serta mempromosikan kesehatan mental dan kesejahteraan

3.4.1. Kematian akibat penyakit jantung, kanker, diabetes, atau penyakit pernapasan kronis

1.Meningkatnya pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta meningkatnya penyehatan lingkungan

Proksi

1. Persentase merokok pada penduduk usia <= 18 tahun

7.2 5.4 Kementerian kesehatan

2.Prevalensi tekanan darah tinggi (persen)

25.8 24.3

3.Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun (persen)

15.4 (2013) 15.4 (WHA: tidak ada kenaikan)

4.Persentase perempuan usia 30 -50 tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara (Renstra)

1.75 (2014) 50%

3.4.2. Angka Kematian dari Percobaan Bunuh Diri

Meningkatnya Mutu dan Akses Pelayanan Kesehatan Jiwa dan NAPZA

1.Jumlah Kab/kota yang memiliki puskesmas yang menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa

(masukan kemenkes)

50 (2014) 280 Kemenkes

1.Persentase rumah sakit umum rujukan regional yang menyelenggarakan

13.5 (2014) 60 Kemenkes

Page 146: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

140

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

3. Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Mempromosikan Kesejahteraan Bagi Semua Penduduk dalam Segala Usia 1

pelayanan kesehatan jiwa/psikiatri

(masukan kemenkes)

1.Proporsi cakupan pengobatan rumah tangga yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan jiwa berat

(masukan kemenkes)

38.2 (2014) 61.8 Kemenkes

3.5 Memperkuat pencegahan dan pengobatan penyalahgunaan zat, termasuk penyalahgunaan narkotika dan penggunaan berbahaya alkohol

3.5.1. Cakupan intervensi pengobatan (farmakologi, psikososial, rehabilitasi dan layanan pasca intervensi) bagi gangguan penyalahgunaan zat

1.Meningkatnya penyelenggaraan rehabilitasi sosial bagi korban penyalahgunaan napza

1. Jumlah Korban Penyalahgunaan Napza yang mendapatkan rehabilitasi sosial di dalam panti sesuai standar pelayanan

200

210

Kementerian social

2. Jumlah Korban Penyalahgunaan Napza yang mendapatkan rehabilitasi sosial di luar panti sesuai standar pelayanan

1464

4319

3. Jumlah Lembaga Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA yang telah

75

85

Page 147: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

141

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

3. Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Mempromosikan Kesejahteraan Bagi Semua Penduduk dalam Segala Usia 1

dikembangkan/dibantu

2. Meningkatnya pelaksanaan P4GN secara efektif di daerah

4. Jumlah penggiat (relawan) aktif yang melaksanakan pencegahan penyalahgunaan narkoba

1732

5302

BNN

NA (Renstra) 5.Persentase fasilitas pelayanan kesehatan sebagai institusi penerima wajib lapor pecandu narkoba yang aktif: 50% (2019)

16.5 50 Kementerian Kesehatan

3.5.2. Penggunaan berbahaya dari alkohol , ditetapkan sesuai dengan konteks nasional sebagai konsumsi alkohol per kapita (usia 15 tahun ke atas) dalam satu tahun kalender di liter alkohol murni

NA NA NA NA NA

3.6 Pada tahun 2020, mengurangi separuh kematian global dan

3.6.1 Angka kematian akibat cedera fatal kecelakaan lalu lintas

Data/Indikator tidak tersedia di RPJMN atau Renstra Kemenkes

Masukan kemenkes:

Ratio kematian di lalu lintas

NA 11.22

Page 148: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

142

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

3. Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Mempromosikan Kesejahteraan Bagi Semua Penduduk dalam Segala Usia 1

cedera dari kecelakaan jalan lalu lintas

NA

3.7 Pada tahun 2030, menjamin akses universal terhadap layanan kesehatan seksual dan reproduksi, termasuk keluarga berencana, informasi dan pendidikan, dan integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan program nasional

3.7.1 Proporsi wanita usia reproduksi (usia 15-49) yang memiliki kebutuhan keluarga berencana/alat kontrasepsi, cara modern

1.Meningkatnya angka prevalensi pemakaian kontrasepsi (CPR) suatu cara ( All Method)

2.Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP), cara modern

1.TFR (masukan BKKBN)

2. Angka psrevalensi pemakaian kontrasepsi (CPR) suatu cara ( All Method)

3.Angka penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP), cara modern

2.6 (SDKI 2012) 2.37

61.9% (SDKI 2012)

18.3% (SDKI 2012)

2.3 2.28

66%

23.5%

BKKBN

3.7.2 Angka kelahiran remaja (usia 10-14 ; usia 15-19) per 1.000 perempuan dalam kelompok usia tersebut

1.Menurunnya angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun (age specific fertility rate/ ASFR)

Angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun (age specific fertility rate/ ASFR)

48 (SDKI 2012) 46

38 42

BKKBN

3.8 Mencapai universal health coverage, termasuk perlindungan risiko keuangan, akses kepada pelayanan kesehatan dasar berkualitas dan akses kepada obat-obatan dan vaksin dasar yang aman,

3.8.1 Cakupan pelayanan kesehatan esensial (didefinisikan sebagai rata-rata cakupan intervensi yang dapat dilacak termasuk reproduksi, ibu, bayi baru lahir, dan kesehatan anak, penyakit

1.Meningkatnya perlindungan finansial

2.Meningkatnya pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan

1. Unmeet need pelayanan kesehatan

2. Peningkatan persentase kabupaten/ kota yang mencapai

7%

71.2

1%

95

Kemenkes

Page 149: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

143

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

3. Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Mempromosikan Kesejahteraan Bagi Semua Penduduk dalam Segala Usia 1

efektif, dan berkualitas bagi semua orang

menular, penyakit tidak menular, kapasitas layanan serta akses untuk penduduk secara umum dan penduduk kurang beruntung)

dan sumber daya kesehatan

80% imunisasi dasar lengkap pada bayi

Renstra Kemenkes 3.Persentase angka kasus HIV yang diobati

42 (2014) 55 Kemenkes

Renstra Kemenkes 4. Persentase Kab/kota dengan angka keberhasilan pengobatan TB paru BTA Positif

75 (2014) 90 Kemenkes

3.8.2 Jumlah penduduk yang dicakup asuransi kesehatan atau sistem kesehatan masyarakat per 1000 penduduk.

1.Meningkatnya perlindungan finansial termasuk menurunnya pengeluaran katastropik akibat pelayanan kesehatan

1. Cakupan JKN 60% 100% Kemenkes

3.9 Pada tahun 2030, secara bermakna mengurangi jumlah kematian dan kesakitan akibat dari bahan kimia berbahaya,serta polusi dan kontaminasi udara, air, dan tanah

3.9.1 Angka kematian dikaitkan dengan rumah tangga dan kondisi polusi udara

NA NA NA NA NA

3.9.2 Angka kematian akibat air yang tercemar, sanitasi buruk, dan kurang higienis (WASH yang tidak aman)

NA NA NA NA NA

3.9.3 Angka kematian yang disebabkan oleh keracunan yang tidak disengaja

NA NA NA NA NA

Page 150: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

144

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

3. Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Mempromosikan Kesejahteraan Bagi Semua Penduduk dalam Segala Usia 1

3.a Memperkuat pelaksanaan FCTC WHO di seluruh negara secara tepat

3.a.1. Prevalensi usia (standardisasi) pengguna tembakau (merokok) saat ini diantara populasi usia 15 tahun ke atas

1.Meningkatnya pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta meningkatnya penyehatan lingkungan

1.Prevalensi merokok pada penduduk usia ≤18 tahun

7,2% (Riskesdas

2013)

5,4 % Kemenkes

3.b Mendukung penelitian dan pengembangan vaksin dan obat penyakit menular maupun tidak menular yang sangat berpengaruh terhadap negara-negara berkembang, menyediakan akses obat dan vaksin dasar yang terjangkau, sesuai Doha Declaration tentang TRIPS Agreement and Public Health, yang menegaskan hak negara berkembang untuk menggunakan secara penuh ketentuan-ketentuan dalam Kesepakatan atas Aspek-Aspek terkait Perdagangan pada Hak Properti Intelektual terkait keleluasaan untuk melindungi kesehatan masyarakat, dan pada khususnya, menyediakan akses obat bagi semua orang.

3.b.1 Proporsi populasi dengan akses ke obat-obatan dan vaksin yang terjangkau secara berkelanjutan

1.Memastikan ketersediaan obat dan mutu obat dan makanan

Peningkatan persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas

75,5% (2014) 90% Kemenkes

3.b.2 Total ODA untuk penelitian kedokteran dan sektor kesehatan dasar

NA NA NA NA NA

Page 151: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

145

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

3. Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Mempromosikan Kesejahteraan Bagi Semua Penduduk dalam Segala Usia 1

3.c Meningkatkan pembiayaan kesehatan dan pengadaan, pengembangan, pelatihan, dan penyimpanan tenaga kesehatan secara bermakna di negara-negara berkembang, khususnya negara-negara kurang berkembang

3.c.1 Kepadatan dan distribusi tenaga kesehatan

1.Meningkatnya pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan dan sumber daya kesehatan

Jumlah Puskesmas yang memiliki 5 jenis tenaga kesehatan

1015 (2013) 5600 Kemenkes

3.d Memperkuat kapasitas semua negara, khususnya negara-negara berkembang dalam hal peringatan dini, pengurangan risiko dan manajemen risiko kesehatan nasional dan global

3.d.1. IHR terkait kemampuan dan kesiapsiagaan untuk menghadapi kedaruratan kesehatan

NA NA NA NA NA

Page 152: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

146

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATF)

Baseline (2015)

Target (2019)

4. Menjamin Kualitas Pendidikan yang Inklusif dan Merata serta Mempromosikan Kesempatan Belajar Sepanjang Hayat bagi Semua

4.1 Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua anak perempuan dan anak laki-laki menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah tanpa dipungut biaya, adil, dan berkualitas, yang mengarah pada pembelajaran yang relevan dan efektif

4.1.1. Proporsi anak-anak/anak muda: (a) pada tingkat 2/3, (b) tingkat akhir SD/kelas 6, (c) tingkat akhir SMP/kelas 3 yang mencapai standar kemampuan minimum dalam: (i) membaca, (ii) matematika, menurut jenis kelamin

1.Pemenuhan hak seluruh warga negara untuk setidak-tidaknya menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah

NA NA NA • Kemendikbud

• Kemenristekdikti • Kemenko PMK

4.2 Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua anak perempuan dan anak laki-laki memiliki akses terhadap perkembangan anak usia dini yang berkualitas, perawatan dan pendidikan anak usia dini, sehingga mereka siap untuk menempuh pendidikan dasar

4.2.1. Proporsi anak usia di bawah 5 tahun yang berkembang dengan baik dalam bidang kesehatan, pembelajaran, dan psikososial, menurut jenis kelamin

1.Peningkatan partisipasi anak usia dini (3-6 tahun) yang mengikuti pendidikan anak usia dini

1.APK anak yang mengikuti pendidikan anak usia dini (PAUD)

66.8% (2014)

77.2% Kemendikbud

4.2.2 Tingkat partisipasi dalam pembelajaran yang teroganisir (satu tahun sebelum usia sekolah dasar), menurut jenis kelamin

NA NA NA NA NA

Page 153: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

147

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATF)

Baseline (2015)

Target (2019)

4. Menjamin Kualitas Pendidikan yang Inklusif dan Merata serta Mempromosikan Kesempatan Belajar Sepanjang Hayat bagi Semua

4.3 Pada tahun 2030, menjamin akses yang sama bagi semua wanita dan pria, terhadap pendidikan teknis, kejuruan dan tersier yang berkualitas dan terjangkau, termasuk universitas

4.3.1. Tingkat partisipasi remaja dan dewasa dalam pendidikan dan pelatihan formal dan non formal dalam 12 bulan terakhir, menurut jenis kelamin

1.Pemenuhan hak seluruh warga negara untuk setidak-tidaknya menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah

Persentase APK SMA/SMK/MA/sederajat

79.2 (2014)

91.6 Kemendikbud

4.4 Pada tahun 2030, Peningkatan secara bermakna jumlah remaja dan orang dewasa yang memiliki keterampilan yang relevan, termasuk keterampilan teknis dan kejuruan, untuk pekerjaan, pekerjaan yang layak dan kewirausahaan

4.4.1. Proporsi remaja/dewasa dengan keterampilan teknologi informasi dan komputer (TIK) menurut tipe keterampilan

NA NA NA NA NA

4.5 Pada tahun 2030, menghilangkan disparitas gender dalam pendidikan, dan menjamin akses yang sama untuk semua tingkat pendidikan dan pelatihan kejuruan, bagi masyarakat rentan termasuk penyandang cacat, masyarakat adat, dan anak-anak dalam kondisi rentan

4.5.1 Indeks paritas (perempuan/laki-laki, urban/rural, sosek kuintil bawah/atas, kelompok masyarakat adat dan korban konflik, sesuai ketersediaan data)

1.Peningkatan angka keberlanjutan pendidikan yang ditandai dengan meningkatnya partisipasi anak-anak dari keluarga miskin dan anak berkebutuhan khusus, menurunnya variasi angka partisipasi antardaerah, dan indeks paritas gender yang mendekati angka 1,0 pada semua jenjang pendidikan.

1.Rasio APK SMP/MTs pada 20% penduduk termiskin dan 20% penduduk terkaya

0.85 (2014)

0.9 Kemendikbud

2.Rasio APK SMK/MA pada 20% penduduk termiskin dan 20% penduduk terkaya

0.53 (2014)

0.6

Page 154: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

148

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATF)

Baseline (2015)

Target (2019)

4. Menjamin Kualitas Pendidikan yang Inklusif dan Merata serta Mempromosikan Kesempatan Belajar Sepanjang Hayat bagi Semua

4.6 Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua remaja dan proporsi kelompok dewasa tertentu, baik laki-laki dan perempuan, mampu membaca dan menghitung

4.6.1. Persentase remaja/dewasa pada kelompok usia tertentu, paling tidak mahir/mampu pada level tertentu dalam keterampilan (i) membaca dan (ii) menghitung, menurut jenis kelami

1.Pemenuhan hak seluruh warga negara untuk setidak-tidaknya menyelesaikan pendidikan dasar

1.Rata-rata angka melek aksara penduduk usia di atas 15 tahun

2.Persentase Angka Melek Aksaran penduduk usia dewasa usia 15-59 tahun

94,1

96,6

96.1

97,5

Kemendikbud

4.7 Pada tahun 2030, memastikan semua peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan, termasuk antara lain pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan dan gaya hidup yang berkelanjutan, hak asasi manusia, kesetaraan gender, promosi budaya damai dan non-kekerasan, kewarganegaraan global dan menghargai keanekaragaman budaya dan kontribusi budaya untuk pembangunan berkelanjutan

4.7.1 Pengarusutamaan pada semua jenjeng pendidikan, (i) pendidikan kewargaan dunia, (ii) pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan termasuk kesetaraan gender dan hak asasi manusia pada (a) kebijakan pendidikan nasional, (b) kurikulum, (c) pendidikan guru, (d) penilaian siswa.

NA NA NA NA NA

Page 155: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

149

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATF)

Baseline (2015)

Target (2019)

4. Menjamin Kualitas Pendidikan yang Inklusif dan Merata serta Mempromosikan Kesempatan Belajar Sepanjang Hayat bagi Semua

4.a Membangun dan meningkatkan fasilitas pendidikan yang ramah anak, penyandang cacat dan gender, serta memberikan lingkungan belajar yang aman, anti kekerasan, inklusif dan efektif bagi semua

4.a.1 Proporsi sekolah dengan akses ke: (a) listrik (b) internet untuk tujuan pengajaran, (c) computer untuk tujuan pengajaran, (d) infrastruktur dan materi memadai bagi siswa difabel, (e) air minum layak, (f) fasilitas sanitasi dasar per jenis kelamin, (g) fasilitas cuci tangan (terdiri air, sanitasi, dan higienis bagi semua (WASH), definisi indikator)

NA NA NA NA NA

4.b Pada tahun 2020, Secara bermakna menumbuhkan secara global, jumlah beasiswa bagi negara berkembang, khususnya negara LDCs, SIDS dan negara-negara Afrika, untuk mendaftar di pendidikan tinggi, termasuk pelatihan kejuruan, TIK, teknis, program teknik dan ilmiah, di negara maju dan negara berkembang lainnya

4.b.1 Volume/jumlah aliran ODA untuk beasiswa menurut sector dan tipe studi

1.Tersedianya data dan Keluasan Akses PT yang Bermutu dan Berdaya saing Internasional

1. Jumlah Mahasiswa Asing Penerima Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang

500 2500 Kemendikti dan ristek

Page 156: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

150

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATF)

Baseline (2015)

Target (2019)

4. Menjamin Kualitas Pendidikan yang Inklusif dan Merata serta Mempromosikan Kesempatan Belajar Sepanjang Hayat bagi Semua

4.c Pada tahun 2030, Secara bermakna meningkatkan pasokan guru yang berkualitas, termasuk melalui kerjasama internasional untuk pelatihan guru di negara-negara berkembang, khususnya LDCs dan SIDS

4.c.1 Proporsi guru di: (a) TK, (b) SD, (c) SMP, (d) SMA, yang telah menerima setidaknya pelatihan pre-service dan in-service yang diperlukan untuk mengajar pada tingkat relevan di negara tertentu

Disagregasi menurut jenis kelamin

1.Meningkatnya kualifikasi akademik seluruh guru minimal S1/D-IV dan meningkatnya kompetensi guru dalam subject knowledge dan pedadogical knowledge, serta menurunnya angka ketidakhadiran guru

1.Persentase guru TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan SMLB yang bersertifikat pendidik

75.8

100

Kemendikbud

Jenjang PAUD

1.Persentase PTK PAUD dan POD yang berkualitas S1/D-IV

2.Jumlah PTK yang menerima tunjangan profesi

31

71.038

52.4

104.310

Jenjang Pendidikan dasar

1. Jumlah PTK dalam jabatan berkualifikasi akademik S-1/D-4 di pendidikan dasar

1.525.317

1.713.049

Jenjang Pendidikan Menengah

1. Jumlah Guru SM yang memenuhi kualifikasi minimal S1/D4

2.PTK Dikmen yang mendapatkan tunjangan profesi

9.067

9.067

Page 157: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

151

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATF)

Baseline (2015)

Target (2019)

4. Menjamin Kualitas Pendidikan yang Inklusif dan Merata serta Mempromosikan Kesempatan Belajar Sepanjang Hayat bagi Semua

3.Jumlah PTK Dikmen yang berkualitas akademik S2

74.042

400

93.436

400

Page 158: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

152

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019) K/L PENANGGUNG

JAWAB (INDIKATIF) Baseline (2015)

Target (2019)

5. Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Semua Perempuan dan Anak Perempuan 2

5.1 Mengakhiri segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan dan anak perempuan dimanapun

5.1.1 Apakah ada atau tidak kebijakan untuk promosi, pelaksanaan, dan pemantauan keseteraan dan non diskriminasi berdasarkan jenis kelamin?

1. Meningkatnya pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di berbagai bidang melalui tersedianya kebijakan yang responsif gender (UU, PP, Perpres, Perda)

1.Jumlah kebijakan yang responsif gender mendukung pemberdayaan perempuan

19

16

- Kemen PPPA

2.Jumlah lembaga yang melaksanakan kebijakan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan - K/L - Provinsi - Kab/Kota

40 34 20

60 34 20

5.2 Menghapuskan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan gadis di ruang publik dan swasta, termasuk perdagangan

5.2.1 Proporsi perempuan yang pernah berpasangan (usia 15-49) dan anak perempuan berusia 15 tahun ke atas mengalami

1.Meningkatnya perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan termasuk tindak pidana

1.Prevalensi kasus kekerasan terhadap anak perempuan

20,48 (2013)

Menurun

- Kemen PPPA - Komnas HAM dan - Komnas Perempuan - KPAI - Polri

2 Unit Di Bappenas yang sudah memberi masukan: Direktur Kependudukan, dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Direktorat Tenaga Kerja dan

Pengembangan Kesempatan Kerja

Page 159: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

153

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019) K/L PENANGGUNG

JAWAB (INDIKATIF) Baseline (2015)

Target (2019)

5. Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Semua Perempuan dan Anak Perempuan 2

manusia dan seksual, dan berbagia jenis eksploitasi

kekerasan fisik, seksual, atau psikologis oleh pasangan atau mantan pasangan, dalam 12 bulan terakhir, berdasarkan bentuk kekerasan dan umur

perdagangan orang/TPPO

2.Persentase kasus kekerasan terhadap perempuan yang mendapat layanan komprehensif

50% 70% - Kejagung - MA

2.Meningkatnya kapasitas kelembagaan perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan di tingkat nasional dan daerah (Buku II, 1-22)

5.2.2 Proporsi perempuan dan anak perempuan usia 15 tahun ke atas mengalami kekerasan seksual oleh orang lain selain pasangan, dalam 12 bulan terakhir, menurut kelompok umur dan tempat kejadian

NA NA NA NA NA

5.3 Menghilangkan semua praktek-praktek berbahaya, seperti pernikahan dini dan paksa serta sunat perempuan

5.3.1 Proporsi wanita umur 20-24 tahun yang berstatus kawin atau berstatus hidup bersama sebelum berusia 15 tahun dan sebelum berusia 18 tahun

1.Meningkatnya median usia kawin pertama perempuan (pendewasaan usia kawin pertama)

Median usia kawin pertama perempuan (pendewasaan usia kawin pertama)

20.1 (SDKI 2012)

21 - KemenPPPA - Kemendikbud - Kemenag - Komnas Perempuan - BKKBN - KPAI

Polri - Kejagung - MA - DPR

2.Meningkatnya perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan termasuk tindak pidana perdagangan orang/TPPO

Page 160: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

154

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019) K/L PENANGGUNG

JAWAB (INDIKATIF) Baseline (2015)

Target (2019)

5. Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Semua Perempuan dan Anak Perempuan 2

3.Meningkatnya kapasitas kelembagaan perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan di tingkat nasional dan daerah (Buku II, 1-22)

4.Menurunnya ASFR 15-19 tahun

ASFR 15-19 tahun 48 (SDKI 2012)

38

5.meningkatnya pemahaman dan kesadaran orang tua, remaja, dan/atau anggota keluarga tentang fungsi keluarga

Persentase pemahaman dan kesadaran orang tua, remaja, dan/atau anggota keluarga tentang fungsi keluarga

5 50

6.Meningkatanya rata-rata lama sekolah penduduk usia di atas 15 tahun

rata-rata lama sekolah penduduk usia di atas 15 tahun

8.14 (2013)

8.8

5.3.2 Persentase anak perempuan dan wanita berusia 15-49 tahun yang telah menjalani FGM/C, menurut kelompok umur

NA NA NA NA NA

5.4 Mengenali dan menilai pekerjaan rumah tangga melalui penyediaan pelayanan publik , infrastruktur dan kebijakan perlindungan sosial , dan promosi tanggung jawab bersama dalam rumah

5.4.1 Proporsi waktu yang dihabiskan untuk pekerjaan rumah tangga dan perawatan, berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur, dan lokasi

1.Meningkatnya kualitas hidup dan peran perempuan di berbagai bidang

2.Meningkatnya kapasitas kelembagaan PUG

NA NA NA - KemenPPPA - Kemenakertrans - Kemenag - BPS

Page 161: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

155

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019) K/L PENANGGUNG

JAWAB (INDIKATIF) Baseline (2015)

Target (2019)

5. Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Semua Perempuan dan Anak Perempuan 2

tangga dan keluarga secara tepat

5.5 Menjamin partisipasi penuh dan efektif dari perempuan, dan kesempatan yang sama untuk kepemimpinan di semua tingkat pengambilan keputusan di kehidupan politik, ekonomi, dan publik

5.5.1. Proporsi kursi yang diduduki perempuan di parlemen di tingkat pusat dan pemerintah daerah

1.Meningkatnya kualitas hidup dan peran perempuan di berbagai bidang pembangunan

2. meningkatnya kapasitas kelembagaan PUG

3.Meningkatnya keterwakilan dalam kepengurusan parpol 30%

1.Proporsi kursi yang diduduki perempuan di parlemen di tingkat pusat

2.Proporsi kursi yang diduduki perempuan di pemerintah daerah

TBD - KemenPPPA - Kemendagri - Kemenakertrans - KemenUKM - KPU - BKN - KemenpanRB - DPR - DPD

DPRD - Parpol

5.5.2. Proporsi perempuan yang berada di posisi managerial

1.Meningkatnya pemahaman pemangku kepentingan dan masyarakat termasuk organisasi non pemerintah, pusat kajian, dan dunia usaha dalam pelaksanaan PUG bidang politik dan pengambilan keputusan

NA NA NA Kemen PPPA

5.6 Memastikan akses universal terhadap kesehatan seksual dan reproduksi, dan hak reproduksi yang disepakati sesuai dengan Program Aksi ICPD dan Beijing platform for Action serta dokumen-

5.6.1. Proporsi perempuan usia 15-49 tahun yang membuat keputusan sendiri terkait hubungan seksual, penggunaan kontrasepsi, dan pelayanan kesehatan reproduksi

1.Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan reproduksi

- KemenPPPA - Kemenkes - BKKBN

2. meningkatnya kapasitas kelembagaan PUG

3.menurunnya unmeet need

Unmeet need kebutuhan ber-KB

11.4(SDKI 2012)

9.9

Page 162: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

156

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019) K/L PENANGGUNG

JAWAB (INDIKATIF) Baseline (2015)

Target (2019)

5. Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Semua Perempuan dan Anak Perempuan 2

dokumen hasil konvensi lainnya

4.Menurunnya kesenjangan pelayanan KB (TFR, CPR, unmeet need) baik antar provinsi, antar wilayah kota/desa, antar status social, dan kelompok pengeluaran keluarga)

5. Meningkatnya kualitas hidup dan peran perempuan di berbagai bidang pembangunan

6.Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman PUS tentang metode kontrasepsi modern minimal 4 jenis

- 79.8

(SDKI 2012) 16

- 8570

5.6.2. Jumlah negara yang memiliki undang-undang dan peraturan yang menjamin akses perempuan usia 15-49 tahun untuk pelayanan, informasi, dan pendidikan terkait kesehatan seksual dan reproduksi

1.Meningkatnya komitmen stakeholder (pemangku kepentingan) dan mitra kerja serta meningkatnya pengetahuan masyarakat terhadap program Kependudukan, KB, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK)

NA - NA - NA - BKKBN

Menguatnya kapasitas kelembagaan pembangunan bidang kependudukan dan keluarga berencana di

1.Persentase PUS yang memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang semua metode kontrasepsi modern

- 16 - 70

Page 163: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

157

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019) K/L PENANGGUNG

JAWAB (INDIKATIF) Baseline (2015)

Target (2019)

5. Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Semua Perempuan dan Anak Perempuan 2

pusat dan daerah (masukan BKKBN)

1.Persentase pemda provinsi, kabupaten dan kota yang melakukan sinkronisasi(penyerasian) kebijakan pembangunan daerah dengan kebijakan pengendalian kualitas penduduk

5 40

Persentase kelembagaan pembangunan bidang KKB di daerah

-Tipe A

-Tipe B

-Tipe C

9.3

50.7

32.9

15

50

25

5.a Melakukan reformasi untuk memberikan perempuan hak yang sama terhadap sumber daya ekonomi , serta akses ke kepemilikan dan kontrol atas tanah dan bentuk-bentuk lain dari properti , jasa keuangan , warisan dan sumber daya alam, sesuai dengan hukum nasional.

5.a.1. (a) Proporsi total petani dengan tanah yang dimiliki atau dikuasai berdasarkan jenis kelamin ; dan (b) porsi perempuan di antara pemilik atau pewaris lahan pertanian, menurut jenis kepemilikan

1.Tersedianya kebijakan di bidang pertanian, kehutanan, perikanan, kelautan, ketahanan pangan, dan agrobisnis yang responsive gender (UU, PP, Perpres, Perda)

NA NA NA

- Kemen PPPA - ATR - BPN - BPS

5.a.2. Proporsi negara dengan kerangka hukum (termasuk hukum adat) yang menjamin persamaan hak

1.Tersedianya kerangka kebijakan yang menjamin persamaan hak perempuan untuk

TBD Ada impl

ementasi

- KemenPPPA - KemenATR

Page 164: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

158

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019) K/L PENANGGUNG

JAWAB (INDIKATIF) Baseline (2015)

Target (2019)

5. Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Semua Perempuan dan Anak Perempuan 2

perempuan untuk kepemilikan tanah dan/atau hak kontrol

kepemilikan tanah dan/atau hak kontrol

5.b Meningkatkan penggunaan teknologi yang memadai, khususnya teknologi informasi dan komunikasi untuk mempromosikan pemberdayaan perempuan

5.b.1 Proporsi individu yang memiliki telepon genggam, menurut jenis kelamin

NA NA NA NA NA

5.c Mengadopsi dan memperkuat kebijakan dan perundang-undangan berlaku untuk promosi kesetaraan gender dan pemberdayaan semua perempuan dan anak perempuan di semua tingkatan

5.c.1. Proporsi negara dengan sistem untuk melacak dan membuat alokasi umum untuk kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan

1.Tersedianya kebijakan Penerapan Perencanaan Dan Penganggaran Yang Responsive Gender (PPRG) di berbagai bidang pembangunan di tingkat nasional dan daerah.

PMK ada implementasi

- Kemen PPPA

Page 165: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

159

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2014)

Target (2019)

6. Menjamin Ketersediaan dan Manajemen Air Bersih serta Sanitasi yang Berkelanjutan untuk Semua

6.1 Pada tahun 2030, mencapai akses universal dan merata terhadap air minum yang aman dan terjangkau bagi semua

6.1.1. Proporsi populasi yang memiliki akses terhadap layanan sumber air minum layak

1.Meningkatnya akses terhadap layanan air minum dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan

1.Tercapainya 100% pelayanan air minum yakni 85% penduduk terlayani akses sesuai prinsip 4K dan 15% pelayanan kebutuhan dasar

2.Akses air minum layak

70% 100% Kementerian PUPR

KemenLHK

6.2 Pada tahun 2030, mencapai akses terhadap sanitasi dan kebersihan yang memadai dan merata bagi semua, dan menghentikan praktik buang air besar di tempat terbuka, memberikan perhatian khusus pada kebutuhan perempuan dan anak perempuan serta kelompok masyarakat rentan

6.2.1. Proporsi populasi yang memiliki akses terhadap layanan sanitasi dasar, termasuk fasilitas cuci tangan dengan sabun dan air

1.Meningkatnya akses terhadap layanan air minum dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan

1. Tercapaianya 100% pelayanan sanitasi (air limbah domestic, sampah, drainase lingkungan) yakni 85% penduduk terlayani akses sesuai standar pelayanan dan 15% sesuai kebutuhan dasar.

60.9% 100% Kementerian PUPR

2. Meningkatnya Pelaksanaan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Kepada Masyarakat

2. Persentase Kab/kota yang memiliki kebijakan PHBS

40 80 Kementerian Kesehatan

6.3 Pada tahun 2030, meningkatkan kualitas air dengan mengurangi polusi, menghilangkan dumping dan meminimalkan

6.3.1. Proporsi air limbah yang diolah dengan aman

1.Terbangunnya infrastruktur limbah dengan system terpusat skala kota, kawasan, komunal di 438 kota/kab

1. Jumlah kota/kab yang terlayani infrastruktur limbah dengan sistem terpusat skala kota (%)

60 95 Kementerian PUPR

Page 166: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

160

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2014)

Target (2019)

6. Menjamin Ketersediaan dan Manajemen Air Bersih serta Sanitasi yang Berkelanjutan untuk Semua

pelepasan material dan bahan kimia berbahaya, mengurangi separuh proporsi air limbah yang tidak diolah, dan meningkatkan daur ulang serta penggunaan kembali barang daur ulang yang aman secara global

6.3.2. Proporsi sumber mata air dengan kondisi kualitas yang baik

1.Pemenuhan kebutuhan air baku untuk rumah tangga, perkotaan, dan industri

1.Peningkatan kapasitas prasarana air baku untuk melayani rumah tangga, perkotaan, dan industri

51,44 m3/deti

k

118,5 m3/detik

Kementerian PUPR

Kemen LHK

6.4 Pada tahun 2030, secara bermakna meningkatkan efisiensi penggunaan air di semua sektor, dan menjamin keberlanjutan penggunaan dan pasokan air tawar untuk mengatasi kelangkaan air, dan secara bermakna mengurangi jumlah orang yang menderita akibat kelangkaan air

6.4.1. Perubahan dalam penggunaan air yang efisien dari waktu ke waktu

NA NA NA NA NA

6.4.2. (level of water stress) Ketersediaan air berdasarkan kebutuhan standar.

1.Tampungan, sumber air lainnya yang dibangun/ditingkatkan fungsi kondisinya

1. Jumlah embung dan bangunan penampung air lainnya yang dibangun (buah)

299 216 Kementerian PUPR

Kemen LHK

2.Tampungan, sumber air lainnya yang fungsi dan kondisinya dikembalikan seperti semula

2. Jumlah bendungan yang ditingkatkan /direhabilitasi (Target: 11)

7 11

3. Jumlah embung dan bangunan penampung air lainnya yang ditingkatkan/direhabilitasi (Target 143 buah)

55 143

4.Meningkatnya kapasitas prasarana air baku untuk

51,44 m3/det

118,6 m3/det

Page 167: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

161

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2014)

Target (2019)

6. Menjamin Ketersediaan dan Manajemen Air Bersih serta Sanitasi yang Berkelanjutan untuk Semua

melayani rumah tangga, perkotaan, dan industri

5. Jumlah bendungan yang dibangun

45 waduk: 14 selesai,

31 on going

6.5 Pada tahun 2030, menerapkan pengelolaan sumber daya air terpadu di semua tingkatan, termasuk melalui kerjasama lintas batas yang tepat

6.5.1. Tingkat pelaksanaan manajemen sumber daya air terpadu (0-100)

1.Peningkatan kapasitas PLTA

1.Kapasitas PLTA 50.7 GW (Giga Watt)

86.6 GW (Giga Watt)

KemenPU dan PR

Kemen LHK

2. Tersedianya sarana dan prasarana irigasi

2. Terbangunnya 1 juta ha lahan sawah beririgasi dan pulihnya fungsi jaringan irigasi yang rusak seluas 3 juta ha

Meningkatnya rehabilitasi serta upaya konservasi tanah dan air guna mengurangi lahan kritis untuk kesehatan DAS dan perlindungan mata air pada DAS Prioritas

3. Jumlah DAS Prioritas yang meningkat jumlah mata airnya melalui konservasi sumber daya air secara vegetatif, pembangunan embung, dam pengendali, dam penahan, dan gully plug di daerah hulu DAS serta sumur resapan

15 DAS KLHK

4. Jumlah DAS Lintas Negara yang memiliki MoU/status sebanyak 19 DAS Lintas Negara

19 DAS

Page 168: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

162

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2014)

Target (2019)

6. Menjamin Ketersediaan dan Manajemen Air Bersih serta Sanitasi yang Berkelanjutan untuk Semua

Tersedianya sarana dan prasarana irigasi

5. Meningkatnya keterjaminan sumber air irigasi dari waduk dengan penyelesaian 16 waduk yang sedang dibangun dan pembangunan 49 waduk baru.

49 waduk

6. Jumlah embung dan bangunan penampung air lainnya yang dibangun

216

7. Luas Layanan jaringan irigasi yang dibangun /ditingkatkan

35763,83

8. Luas Layanan jaringan irigasi air tanah yang dibangun/ ditingkatkan

3 .482,00

6.5.2 Proporsi wilayah cekungan lintas batas dengan pengaturan operasional untuk kerja sama air

NA NA NA NA NA

6.6 Pada tahun 2020, melindungi dan merestorasi sumber daya air pada ekosistem, termasuk pegunungan,

6.6.1. Perubahan sumber daya air pada ekosistem dari waktu ke waktu

Meningkatnya rehabilitasi serta upaya konservasi tanah dan air guna mengurangi lahan kritis untuk kesehatan DAS dan

1. Jumlah DAS Prioritas yang dipulihkan kesehatannya melalui pembangunan embung, dam pengendali, dan dam

15 DAS KemenPU dan PR

Kemen LHK

Page 169: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

163

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2014)

Target (2019)

6. Menjamin Ketersediaan dan Manajemen Air Bersih serta Sanitasi yang Berkelanjutan untuk Semua

hutan, lahan basah, sungai, dan danau

perlindungan mata air pada DAS Prioritas

penahan skala kecil dan menengah di daerah hulu

2. Jumlah lahan kritis berkurang seluas 5,5 juta hektar melalui rehabilitasi di dalam KPH dan DAS

5,5juta ha

3. Jumlah DAS Prioritas yang meningkat jumlah mata airnya melalui konservasi sumber daya air secara vegetatif, pembangunan embung, dam pengendali, dam penahan, dan gully plug di daerah hulu DAS serta sumur resapan sebanyak 15 DAS Prioritas sampai dengan tahun 2019

15 DAS

4. Jumlah Danau Prioritas yang ditingkatkan kualitas air dan status tropiknya minimal menjadi mesotrofik sebanyak 15 danau prioritas

15

Page 170: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

164

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2014)

Target (2019)

6. Menjamin Ketersediaan dan Manajemen Air Bersih serta Sanitasi yang Berkelanjutan untuk Semua

5. Persentase persiapan peningkatan/rehabilitasi bendungan, embung, serta bangunan penampung air lainnya, 100% terhadap total jumlah peningkatan/rehabilitasi setiap tahunnya

6. Jumlah Danau Prioritas yang rata-rata pendangkalannya < 1% dari kedalaman masing-masing danau sebanyak 15 danau prioritas

15

7. Jumlah Danau Prioritas yang menurun tingkat erosinya minimal menyamai batas toleransi pada Daerah Tangkapan Air di 15 danau prioritas

15

6.a Pada tahun 2030, memperluas kerjasama dan dukungan internasional dalam hal pembangunan kapasitas bagi negara-negara berkembang, dalam

6.a.1.Jumlah ODA terkait air dan sanitasi yang menjadi bagian rencana belanja pemerintah

Meningkatnya alokasi dana untuk pembangunan air dan sanitasi yang berasal dari APBN

TBD TBD TBD KemenPU dan PR

Kemen LHK

Page 171: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

165

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2014)

Target (2019)

6. Menjamin Ketersediaan dan Manajemen Air Bersih serta Sanitasi yang Berkelanjutan untuk Semua

program dan kegiatan terkait air dan sanitasi, termasuk pemanenan air, desalinasi, efisiensi air, pengolahan air limbah, daur ulang dan teknologi daur ulang

6.b Mendukung dan memperkuat partisipasi masyarakat lokal dalam meningkatkan pengelolaan air dan sanitasi

6.b.1. Proporsi unit pemerintah lokal yang menerbitkan dan melaksanakan kebijakan dan prosedur terkait partisipasi masyarakat dalam pengelolaan air dan sanitasi

NA NA NA NA KemenPU dan PR

Kemen LHK

Page 172: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

166

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET

NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019) K/L

PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

7. Menjamin Akses Energi yang Terjangkau, Handal, Berkelanjutan dan Modern Untuk Semua

7.1 Pada tahun 2030, memastikan akses universal terhadap layanan energi yang terjangkau, handal, dan modern

7.1.1 Proporsi penduduk dengan akses terhadap listrik

1.Meningkatnya jangkauan layanan ketenagalistrikan

Rasio elektrifikasi 81,5% 96,6% Kemen ESDM

Listrik per kapita 843 KWh 1.200 KWh

Elektrifikasi desa berlistrik 100%

7.1.2 Proporsi penduduk dengan sumber energi utama pada teknologi dan bahan bakar yang bersih

2.Meningkatnya layanan akses minyak dan gas bumi untuk rumah tangga, nelayan, komersial dan transportasi

Jaringan gas kota

200 ribu sambungan RT

1,1 juta sambungan RT

RT Gas untuk nelayan 600.000 rumah tangga

7.2 Pada tahun 2030, meningkat secara substansial pangsa energi terbarukan dalam bauran energi global

7.2.1 Pangsa energi terbarukan dalam total konsumsi energi final

Meningkatnya persentase energi terbarukan dalam bauran konsumsi energi final

Bauran energi terbarukan 10-16 persen

Kemen ESDM

Kemen PUPR

7.3 Pada tahun 2030, melakukan perbaikan efisiensi energy di tingkat global sebanyak dua kali lipat

7.3.1 Intensitas energi diukur dengan energi primer dan PDB

Meningkatnya efisiensi energi

Intensitas energi primer Naik 1% per tahun

Kemen ESDM

7.A Pada tahun 2030, memperkuat kerjasama internasional untuk memfasilitasi akses pada teknologi dan riset energi bersih, termasuk energi terbarukan, efisiensi energi, canggih, teknologi

7.a.1 Termobilisasikan dana per tahun (US $) mulai tahun 2020 Akuntabel menuju komitmen US $ 100 miliar

NA NA NA NA NA

Page 173: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

167

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET

NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019) K/L

PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

7. Menjamin Akses Energi yang Terjangkau, Handal, Berkelanjutan dan Modern Untuk Semua

bahan bakar fosil lebih bersih, dan mempromosikan investasi di bidang infrastruktur energi dan teknologi energi bersih

7.B Pada tahun 2030, memperluas infrastruktur dan meningkatkan teknologi untuk penyediaan layanan energi modern dan berkelanjutan bagi semua negara-negara berkembang, khususnya negara kurang berkembang, negara berkembang pulau kecil dan negara berkembang terkurung daratan, sesuai dengan kebutuhan dukungan program masing-masing

7.b.1 Proporsi nilai investasi efisiensi energi terhadap PDB dan jumlah transfer dana investasi luar negeri langsung (FDI) untuk infrastruktur dan teknologi pelayanan pembangunan berkelanjutan

NA NA NA NA Kemen ESDM

Kemen Keuangan

Page 174: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

168

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG

JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

8. Mempromosikan Keberlanjutan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan, Kesempatan Kerja yang Produktif dan Menyeluruh, serta Pekerjaan yang Layak Bagi Semua

8.1 Mempertahankan pertumbuhan ekonomi per kapita sesuai dengan kondisi nasional dan, khususnya, setidaknya 7 persen pertumbuhan produk domestik bruto per tahun di negara-negara kurang berkembang

8.1.1 Pertumbuhan PDB riil per kapita per tahun

Meningkatnya pertumbuhan PDB per kapita pertahun

PDB per kapita Rp 43.403 Ribu Rupiah

Rp 72.217 Ribu Rupiah

Bappenas

8.2 Mencapai tingkat produktivitas ekonomi yang lebih tinggi, melalui diversifikasi, peningkatan dan inovasi teknologi, termasuk fokus pada peningkatan nilai tambah tinggi dan sektor padat karya

8.2. Tingkat pertumbuhan PDB riil per orang yang bekerja

Terciptanya perubahan struktur tenaga kerja secara bertahap dari sektor/ sub-sektor lapangan usaha yang produktivitasnya rendah ke sektor/ sub-sektor yang produktivitasnya tinggi

Tingkat pertumbuhan PDB riil per orang yang bekerja

- - Bappenas

Kemen Ketenagakerjaam

Kemen Industri

8.3 Mempromosikan kebijakan pembangunan yang mendukung kegiatan produktif, penciptaan lapangan kerja yang layak, kewirausahaan, kreativitas dan inovasi, dan mendorong formalisasi dan

8.3.1. Proporsi lapangan kerja informal sektor non-pertanian, berdasarkan jenis kelamin

Meningkatnya jumlah tenaga kerja formal

Target persentase tenaga kerja formal

40,5% 51% Bappenas;

Kemenko Perekonomian;

Kemen KUKM; Kemenaker

OJK

Meningkatnya akses usaha mikro dan kecil untuk mengembangkan keterampilan, pendampingan, modal usaha, dan pengembangan teknologi

Akses Layanan Keuangan formal UMKM

17,8% 25%

Page 175: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

169

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG

JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

8. Mempromosikan Keberlanjutan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan, Kesempatan Kerja yang Produktif dan Menyeluruh, serta Pekerjaan yang Layak Bagi Semua

pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah, termasuk melalui akses pada layanan keuangan

8.4 Meningkatkan secara progresif, hingga 2030, efisiensi sumber daya global dalam konsumsi dan produksi, serta usaha untuk melepaskaitan pertumbuhan ekonomi dari degradasi lingkungan, sesuai dengan kerangka 10-tahun dari program untuk konsumsi dan produksi berkelanjutan, dengan negara-negara maju menjadi panutan

8.4.1 Jejak Material (MF) dan Jejak Material per kapita, per PDB

Peningkatan konsumsi dan produkasi berkelanjutan

NA NA NA Kemen LHK

8.4.2 Konsumsi material domestik (DMC) dan DMC per kapita, terhadap PDB

NA NA NA

8.5 Pada tahun 2030, memberikan pekerjaan penuh dan produktif yang layak bagi semua wanita dan pria, termasuk bagi orang-orang muda dan penyandang disabilitas, dan upah yang sama

8.5.1 Upah rata-rata per jam pekerja perempuan dan laki-laki berdasarkan jabatan (okupasi), kelompok umur, dan penyandang disabilitas

Terciptanya kesempatan kerja sebesar 10 juta selama 5 tahun

Rasio kesempatan kerja terhadap penduduk usia kerja (15 tahun ke atas), berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur, dan penyandang disabilitas

- - Bappenas; Kemenko Perekonomian; Kemenko PMK; Kemenaker

Perbandingan upah pekerja penerima upah untuk jabatan yang sama,

Page 176: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

170

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG

JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

8. Mempromosikan Keberlanjutan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan, Kesempatan Kerja yang Produktif dan Menyeluruh, serta Pekerjaan yang Layak Bagi Semua

untuk pekerjaan yang sama nilainya

Tersedianya kebijakan pengupahan sebagai payung hukum

berdasarkan jenis kelamin, kelompok usia, dan penyandang

disabilitas

8.5.2 Tingkat pengangguran terbuka berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur, dan penyandang disabilitas

Menurunnya tingkat pengangguran terbuka hingga 4-5% pada tahun 2019

8.5.3. Tingkat pengangguran terbuka berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur

5,94%

(umum)

4%-5%

(umum)

8.6 Pada tahun 2020, secara substansial mengurangi proporsi pemuda yang tidak bekerja, tidak menempuh pendidikan atau tidak mengikuti pelatihan

8.6.1. Persentase pemuda (15-24) yang sedang tidak sekolah, bekerja, atau mengikuti pelatihan (NEET)

Meningkatkan keterampilan pekerja rentan agar dapat memasuki pasar tenaga kerja (Buku 2, hlm. 3-73)

8.6.1. Persentase pemuda (15-24) yang sedang tidak sekolah atau bekerja (NEET)

NA NA Kemen Tenaga Kerja

8.7 Mengambil tindakan segera dan efektif untuk menjamin pelarangan dan penghapusan

8.7.1. Persentase dan jumlah anak usia 5-17 tahun, yang bekerja, dibedakan berdasarkan jenis kelamin

Menguatnya sistem perlindungan anak termasuk upaya melindungi anak dari tindak kekerasan,

Persentase dan jumlah anak usia 5-17 tahun, yang bekerja, dibedakan

- - Kemenaker

Page 177: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

171

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG

JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

8. Mempromosikan Keberlanjutan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan, Kesempatan Kerja yang Produktif dan Menyeluruh, serta Pekerjaan yang Layak Bagi Semua

bentuk-bentuk pekerjaan tidak tepat bagi anak, memberantas kerja paksa, dan pada tahun 2025, menghapuskan pekerja anak dalam segala bentuknya, termasuk perekrutan dan penggunaan tentara anak

dan kelompok umur (dibedakan berdasarkan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak)

eksploitasi, penelantaran, dan perlakuan salah lainnya

berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur

8.8 Melindungi hak-hak buruh dan mempromosikan lingkungan kerja yang aman bagi semua pekerja, termasuk pekerja migran, khususnya pekerja migran perempuan, dan mereka yang terlibat dalam pekerjaan berbahaya

8.8.1. Tingkat frekuensi kecelakaan kerja fatal dan non-fatal, berdasarkan jenis kelamin dan status migran

Terciptanya lingkungan kerja yang aman dan sehat

Tingkat frekuensi kecelakaan kerja fatal dan non-fatal, berdasarkan jenis kelamin dan status migran

- - Kemenaker

8.8.2. Peningkatan kepatuhan atas hak-hak pekerja (kebebasan berserikat dan perundingan kolektif) berdasarkan sumber tekstual ILO dan peraturan perundang-undangan negara terkait

Terciptanya hubungan industrial yang harmonis antara serikat pekerja dan pengusaha

NA NA

Page 178: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

172

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG

JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

8. Mempromosikan Keberlanjutan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan, Kesempatan Kerja yang Produktif dan Menyeluruh, serta Pekerjaan yang Layak Bagi Semua

8.9 Pada tahun 2030, menyusun dan melaksanakan kebijakan untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan yang menciptakan lapangan kerja dan mempromosikan budaya dan produk lokal

8.9.1 Kontribusi pariwisata terhadap PDB dan tingkat pertumbuhan pariwisata

Meningkatnya kontribusi pariwisata terhadap PDB, jumlah wisatawan mancanegara dan nusantara

Kontribusi PDB Jumlah wisatawan mancanegara

Kunjungan Wisatawan Nusantara

Penerimaan Devisa

4,2%

9 juta

250 juta

120 triliun

8%

20 juta

275 juta

240 triliun

Kemen Pariwisata

Kemen Tenaga Kerja

8.9.2 Jumlah pekerja pada industri pariwisata dalam proporsi terhadap total pekerja dan tingkat pertumbuhan pekerja, menurut jenis kelamin

Jumlah lapangan kerja sektor pariwisata (sebagai % total lapangan kerja dan laju pertumbuhan lapangan kerja, berdasarkan jenis kelamin)

8.10 Memperkuat kapasitas lembaga keuangan domestik untuk mendorong dan memperluas akses ke perbankan, asuransi dan jasa keuangan untuk semua masyarakat

8.10.1 Jumlah cabang bank umum dan ATM per 100.000 jumlah orang dewasa

Perluasan akses permodalan dan layanan keuangan melalui penguatan layanan keuangan

Rata-Rata Jarak Lembaga Keuangan (Bank Umum) (Km)

NA NA Kemenkeu

OJK

8.10.2 Proporsi kepemilikan rekening bank orang dewasa (15 tahun dan lebih) atau lembaga keuangan lain atau dengan pelayanan jasa keuangan bergerak

NA NA

Page 179: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

173

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG

JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

8. Mempromosikan Keberlanjutan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan, Kesempatan Kerja yang Produktif dan Menyeluruh, serta Pekerjaan yang Layak Bagi Semua

8.a Meningkatkan bantuan untuk mendukung perdagangan bagi negara berkembang, terutama negara kurang berkembang, termasuk melalui Kerangka Terpadu untuk dukungan Teknis Peningkatan Perdagangan bagi Negara Kurang Berkembang

8.a.1 Bantuan untuk komitmen perdagangan dan pencairan pendanaan

Meningkatkan peran Indonesia dalam kerja sama selatan selatan dan triangular

NA NA NA NA

8.b Pada tahun 2020, mengembangkan dan mengoperasionalkan strategi global untuk ketenagakerjaan pemuda dan menerapkan Pakta Kerja Global dari Organisasi Perburuhan Internasional (ILO)

8.b.1 Total pengeluaran pemerintah dalam program perlindungan sosial dan ketenagakerjaan dalam Proporsi terhadap anggaran nasional dan PDB

Meningkatkan cakupan pelayanan dasar dan akses terhadap ekonomi produktif masyarakat kurang mampu Kepesertaan Program SJSN Ketenagakerjaan

Kepesertaan Jaminan Kesehatan

Kepesertaan Program SJSN Ketengakerjaan

Pekerja formal

Pekerja informal

86%

29,5 juta

1,3 juta

100%

62,4 juta

3,5 juta

Kemen Tenaga Kerja

BPJS

Page 180: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

174

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

9. Membangun Infrastruktur yang Tangguh, Mempromosikan Industri yang Inklusif dan Berkelanjutan serta Mendorong Inovasi

9.1 Mengembangkan kualitas, kehandalan, keberkelanjutan dan ketangguhan infrastruktur, termasuk infrastruktur regional dan lintas batas, untuk mendukung pembangunan ekonomi dan kesejahteraan manusia, dengan fokus pada akses yang terjangkau dan merata bagi semua

9.1.1 Pangsa populasi penduduk desa yang tinggal dalam jarak 2 km terhadap jalan yang layak

Mempercepat Pembangunan infrastruktur Untuk Pertumbuhan dan Pemerataa

Kondisi mantap jalan nasional

94 % 98 % Kemen PUPR

Kemen Perhubungan

Pembangunan jalan baru

1.268 km 2.650 km

Pembangunan jalan tol 820 km 1000 km

Panjang jalur kereta api (termasuk jalur ganda)

954 km 3.258 km

9.1.2 Jumlah penumpang dan volume pengangkutan, menurut jenis transportasi

Jumlah bandara

237

252

Jumlah Dermaga Penyeberangan

210 275

Pengembangan pelabuhan (non komersil)

163 163 (kumulatif)

Pengembangan pelabuhan strategis (tol laut)

NA 24

Tersedianya subsidi perintis angkutan laut (trayek)

76 193

Page 181: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

175

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

9. Membangun Infrastruktur yang Tangguh, Mempromosikan Industri yang Inklusif dan Berkelanjutan serta Mendorong Inovasi

Tersedianya subsidi perintis angkutan sungai dan penyeberangan (trayek)

181 261

Tersedianya subsidi perintis angkutan udara (rute)

115 265

Tersedianya subsidi perintis angkutan darat (trayek)

208 470

Tersedianya subsidi perintis kereta api (lintas)

3 5

9.2 Mempromosikan industrialisasi inklusif dan berkelanjutan, dan pada tahun 2030, secara signifikan meningkatkan pangsa tenaga kerja dan produk domestik bruto industri, sejalan dengan kondisi nasional, dan setidaknya dua kali lipat di negara kurang berkembang

9.2.1 Proporsi nilai tambah manufaktur terhadap PDB dan per kapita

Pertumbuhan industri Tahun 2015-2019 ditargetkan lebih tinggi dari pertumbuhan PDB

Pertumbuhan PDB Industri Pengolahan

Share Industri Pengolahan pada PDB

4,7 %

20,7 %

8,6 %

21,6 %

Kemen Industri

9.2.2 Proporsi tenaga kerja manufaktur terhadap total tenaga kerja

Mendorong akselerasi pertumbuhan industri untuk menangkal bahkan membalikkan gejala deindustrialisasi

Jumlah tenaga kerja pada sektor industri

Kemen Industri

Kemenaker

Page 182: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

176

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

9. Membangun Infrastruktur yang Tangguh, Mempromosikan Industri yang Inklusif dan Berkelanjutan serta Mendorong Inovasi

9.3 Meningkatkan akses industri dan perusahaan skala kecil, khususnya di negara berkembang, terhadap jasa keuangan, termasuk kredit terjangkau, dan mengintegrasikan ke dalam rantai nilai dan pasar

9.3.1 Proporsi industri kecil terhadap total nilai tambah industri

Meningkatnya pertumbuhan industri kecil

Tumbuhnya Industri Kecil

Membangun Sentra Industri Kecil dan Menengah

20 ribu unit usaha

22 Sentra Industri

Kemen Industri

Kemen UKM Koperasi

Kemenkeu

OJK

BKPM

9.3.2 Proporsi industri kecil dengan pinjaman atau kredit

NA NA

9.4 Pada tahun 2030, meningkatkan infrastruktur dan retrofit industri agar dapat berkelanjutan, dengan peningkatan efisiensi penggunaan sumberdaya dan adopsi teknologi dan proses industri yang bersih dan ramah lingkungan, semua negara mengambil tindakan sesuai dengan kemampuan masing-masing

9.4.1 Emisi CO2 dari peningkatan nilai tambah per unit

Berkurangnya emisi CO2 Emisi Gas Rumah Kaca 15,5%

Berkurang 26%

Kemen Industri

Kemen LHK

Kemen ESDM

9.5 Memperkuat riset ilmiah, meningkatkan

9.5.1 Proporsi pengeluaran untuk penelitian dan

Anggaran riset 0,08% PDB Kemen Ristek PT

Kemen Industri

Page 183: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

177

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

9. Membangun Infrastruktur yang Tangguh, Mempromosikan Industri yang Inklusif dan Berkelanjutan serta Mendorong Inovasi

kapabilitas teknologi sektor industri di semua negara, terutama negara-negara berkembang, termasuk pada tahun 2030, mendorong inovasi dan secara substansial meningkatkan jumlah pekerja penelitian dan pengembangan per 1 juta orang dan meningkatkan pembelanjaan publik dan swasta untuk penelitian dan pengembangan

pengembangan terhadap PDB

Meningkatnya dukungan bagi kegiatan iptek termasuk penyediaan sumber daya manusia, sarana prasarana, kelembagaan,

dan jaringan

Penyediaan kebutuhan di setiap tahapan riset secara memadai

Terbangunnya 100 Techno Park di kabupaten/kota, dan Science Park di setiap provinsi

BPPT

LIPI

BATAN

9.5.2 Jumlah peneliti (ekuivalen penuh waktu) per satu juta penduduk

Meningkatnya jumlah peneliti

NA Kemen Ristek PT

9.a Memfasilitasi pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan tangguh di negara berkembang, melalui peningkatan keuangan, teknologi dan dukungan teknis bagi negara-negara Afrika, negara-negara kurang berkembang, negara-negara berkembang terkurung

9.a.1 Total dukungan resmi internasional (bantuan resmi pembangunan ditambah aliran bantuan resmi lainya) untuk infrastruktur

Meningkatkan peran Indonesia dalam kerja sama selatan selatan dan triangular

NA NA NA

Page 184: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

178

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

9. Membangun Infrastruktur yang Tangguh, Mempromosikan Industri yang Inklusif dan Berkelanjutan serta Mendorong Inovasi

daratan dan negara-negara pulau kecil

9.b Mendukung pengembangan teknologi domestik, riset dan inovasi di negara-negara berkembang, termasuk dengan memastikan lingkungan kebijakan yang kondusif, antara lain untuk diversifikasi industri dan peningkatan nilai tambah komoditas

9.b.1 Proporsi nilai tambah teknologi menengah dan tinggi terhadap total nilai tambah

Meningkatnya hasil penyelenggaraan penelitian, pengembangan dan penerapan iptek yang mendukung:

a. daya saing sektor produksi barang dan jasa;

b. keberlanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam; serta

c. penyiapan masyarakat Indonesia menyongsong kehidupan global.

Semua kegiatan riset harus menunjukkan kemajuan capaian dari eksplorasi hingga difusi

Kemen Ristek PT

Kemen Industri

BPPT

9.c Secara signifikan meningkatkan akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi, dan mengusahakan penyediaan akses universasl dan terjangkau Internet di negara-negara kurang berkembang pada tahun 2020

9.c.1 Proporsi dari penduduk terjangkau jaringan seluler (mobile), menurut teknologi

Perwujudan konektivitas antara kota sedang dan kota kecil, antara kota kecil dan desa, serta antar pulau

Kab/Kota dijangkau Broadband

Jaringan tulang punggung serat optik nasional di ibukota kabupaten/kota (tersedianya pita lebar & penyiaran)

Jangkauan layanan akses telekomunikasi universal dan internet

82%

372

100%

514

100% wilayah USO

Kemen Informatika

Page 185: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

179

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

9. Membangun Infrastruktur yang Tangguh, Mempromosikan Industri yang Inklusif dan Berkelanjutan serta Mendorong Inovasi

mencapai 100% di wilayah USO, dengan prioritas daerah terpencil

-

Page 186: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

180

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

10. Mengurangi Kesenjangan di Dalam Negara dan Antar Negara

10.1 Pada tahun 2030, secara progresif mencapai dan mempertahankan pertumbuhan pendapatan penduduk yang berada dibawah 40% dari populasi pada tingkat yang lebih tinggi dari rata-rata nasional

10.1.1 Pertumbuhan pengeluaran atau pendapatan per kapita diantara penduduk yang berada di bawah 40 persen dan terhadap total penduduk

Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan

Meningkatkan standar hidup penduduk 40 persen terbawah

Koefisien Gini

Tingkat Kemiskinan

Jumlah Daerah Tertinggal yang terentaskan

Rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal

Persentase penduduk miskin di daerah tertinggal

Akses Pangan Bergizi

0,41

10,96%

Jumlah Daerah Tertinggal 122

Kabupaten terentaskan 70

7,1%

16,64%

0,36

7-8%

Jumlah Daerah Tertinggal 42

Kabupaten terentaskan 80

7,24%

14%

Kemen Ekonomi

Kemen PDT Desa

Kemensos

Page 187: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

181

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

10. Mengurangi Kesenjangan di Dalam Negara dan Antar Negara

60%

100%

10.2 Pada tahun 2030, memberdayakan dan mempromosikan inklusivitas sosial, ekonomi dan politik pada semua, terlepas dari usia, jenis kelamin, difabilitas, ras, etnis, asal, agama atau kemampuan ekonomi atau status lainnya

10.2.1 Proporsi populasi dengan median pendapatan di bawah 50 persen, terpilah oleh kelompok usia, jenis kelamin dan para penyandang difabilitas

NA NA NA NA

10.3 Memastikan kesempatan yang sama dan mengurangi kesenjangan dari hasil, termasuk dengan menghapus hukum, kebijakan dan praktik yang diskriminatif, dan mempromosikan legislasi, kebijakan dan tindakan yang tepat

10.3.1 Proporsi penduduk yang melaporkan merasa didiskriminasikan atau dilecehkan dalam kurun 12 bulan terakhir atas dasar larangan diskriminasi sesuai hukum internasional hak asasi manusia

Menguatkan iklim kondusif bagi berkembangnya demokrasi yang beradab, memelihara perdamaian, dan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan

Indeks rasa aman

Indeks toleransi

Jumlah konflik sosial pertahun

Indeks gotong royong

Indeks demokrasi Indonesia

Indeks kebebasan sipil

Indeks hak-hak politik

0,61 (2012)

0,49 (2012)

164 (2013)

0,55 (2012)

63,72

Meningkat

Meningkat

Menurun

Meningkat

Kemendagri

Kemenhukham

Page 188: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

182

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

10. Mengurangi Kesenjangan di Dalam Negara dan Antar Negara

Indeks lembaga demokrasi

Jumlah konflik berlatar belakang SARA

72,24

46,25

72,24

75

79

68

79

<5

10.4 Mengadopsi kebijakan, terutama kebijakan fiskal, upah dan perlindungan sosial, serta secara progresif mencapai

10.4.1 Proporsi upah dan subsidi perlindungan sosial dari pemberi kerja terhadap PDB

Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional

Kepesertaan Program SJSN Ketenagakerjaan

Pekerja formal

Pekerja informal

29,5 juta

62,4 juta

Kemen Tenaga Kerja

BPJS

Page 189: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

183

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

10. Mengurangi Kesenjangan di Dalam Negara dan Antar Negara

kesetaraan yang lebih besar

Peserta SJSN Bidang Kesehatan

1,3 juta

51,8%

3,5 juta

Min. 95%

10.5 Memperbaiki regulasi dan pengawasan pasar keuangan global serta kelembagaannya, dan memperkuat pelaksanaan regulasinya

10.5.1 Financial Soundness Indicator

Mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan stabilitas sistem keuangan global

NA Kemenlu

Kemenkeu

BI

OJK

10.6 Memastikan peningkatan representasi dan suara bagi negara-negara berkembang dalam pengambilan keputusan di lembaga-lembaga ekonomi dan keuangan internasional, dalam rangka untuk membentuk kelembagaan yang lebih efektif, kredibel, akuntabel dan terlegitimasi

10.6.1 Proporsi anggota dan hak suara negara-negara berkembang di organisasi internasional

Menguatkan diplomasi ekonomi Indonesia dalam forum bilateral, multilateral, regional dan global

Peningkatan peran Indonesia di APEC dan G-20 untuk memperjuangkan kepentingan Indonesia dan negara berkembang

Peningkatan peran dan kepemimpinan dalam forum multilateral

Peningkatan peran Indonesia di APEC dan G-20 untuk memperjuangkan kepentingan

Indonesia dan negara berkembang serta peran aktif dalam kerja sama antarkawasan MIKTA dan IORA

Persentase posisi Indonesia yang diterima dalam forum multilateral terkait isu pembangunan, ekonomi dan lingkungan hidup : 85%

Persentase kepemimpinan Indonesia

Kemenlu

Page 190: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

184

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

10. Mengurangi Kesenjangan di Dalam Negara dan Antar Negara

pada forum multilateral terkait isu pembangunan, ekonomi dan lingkungan hidup : 80%

10.7 Memfasilitasi migrasi dan mobilitas manusia yang teratur, aman, berkala dan bertanggung jawab, termasuk melalui penerapan kebijakan migrasi yang terencana dan dikelola dengan baik

10.7.1 Proporsi biaya rekrutmen yang ditanggung pekerja terhadap pendapatan tahunan di negara tujuan

Meningkatkan kualitas perlindungan WNI/BHI di luar negeri

Memperluas Kerjasama dalam rangka melindungi hak dan keselamatan tenaga migran

Pelatihan dan proses penempatan (medical check up, tiket pesawat) bersumber dari swasta (calon pekerja) dan kredit perbankan

Kemen Tenaga Kerja

BNP2TKI

Kemenlu

10.7.2 Jumlah negara yang mengimplementasikan kebijakan migran dengan baik

NA NA NA

10.a Menerapkan prinsip perlakuan khusus dan berbeda bagi negara-negara berkembang, khususnya negara-negara yang kurang berkembang, sesuai dengan kesepakatan Organisasi Perdagangan Dunia

10.a.1 Besaran nilai tarif yang diberlakukan untuk mengimpor dari negara kurang berkembang/berkembang dengan tarif nol persen

Meningkatnya pemanfaatan skema perundingan kerjasama ekonomi internasional yang telah disepakati

NA NA NA Bappenas

Kemenlu

Kemendag

Page 191: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

185

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

10. Mengurangi Kesenjangan di Dalam Negara dan Antar Negara

10.b Mendorong bantuan pembangunan resmi dan arus keuangan, termasuk investasi asing secara langsung, untuk negara-negara yang paling membutuhkan, terutama negara-negara kurang berkembang, negara-negara Afrika, negara berkembang pulau kecil dan negara-negara terkurung daratan, sesuai dengan rencana dan program nasional mereka

10.b.1 Total aliran sumberdaya yang masuk untuk pembangunan, terpilah berdasarkan negara-negara penerima dan donor serta jenis aliran (misalnya: bantuan pembangunan resmi, investasi asing langsung, serta aliran yang lain)

Meningkatkan peran Indonesia dalam kerja sama selatan selatan dan triangular

Menguatnya citra positif Indonesia melalui peningkatan peran di bidang pemberian bantuan kerjasama teknis yang berkualitas

Pengembangan dan penguatan kapasitas dan kapabilitas lembaga yang menangani KSST

Promosi KSST di tingkat nasional dan internasional

Pengembangan model insentif bagi K/L, swasta, dan masyarakat sipil yang terlibat KSST

Persentase respon positif terhadap bantuan kerjasama teknik melalui mekanisme bilateral dan trangular 75%

Jumlah kegiatan penguatan/promosi/

Perluasan jaringan kemitraan dalam rangka pemberian bantuan teknik selatan-selatan dan triangular : 6 laporan

Kemenlu

Bappenas

Page 192: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

186

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

10. Mengurangi Kesenjangan di Dalam Negara dan Antar Negara

10.c Pada tahun 2030, mengurangi biaya transaksi remitansi hingga menjadi kurang dari 3 persen, dan menghilangkan koridor remitansi dengan biaya yang lebih tinggi dari 5 persen

10.c.1 Proporsi biaya remitansi dari jumlah yang dikirimkan

Memperbesar pemanfaatan Jasa Keuangan bagi Pekerja

Perluasan jaringan cabang Bank dan ATM bank untuk memudahkan rumah tangga pekerja migran menerima Remitansi G-20 Forum, memberi penekanan kepada usaha-usaha untuk menurunkan biaya remitansi

Kemenkeu

OJK

BI

Page 193: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

187

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

11. Membangun Kota dan Permukiman yang Inklusif, Aman Tangguh dan Berkelanjutan

11.1 Pada tahun 2030, menjamin akses bagi semua terhadap perumahan yang layak, aman, terjangkau, dan pelayanan dasar permukiman, serta menata kawasan kumuh

11.1.1 Proporsi populasi penduduk urban yang tinggal di daerah kumuh, pemukiman liar atau rumah yang tak layak

Tercapainya pengentasan kawasan pemukiman kumuh perkotaan

Percepatan pemenuhan standar pelayanan perkotaan untuk mewujudkan kota aman nyaman dan layak huni pada aspek permukiman

% rumah tangga perkotaan yang menggunakan jamban atau tempat buang air besar dengan menggunakan tangki septik/SPAL

% kota yang mayoritas penduduknya menggunakan air yang berasal dari PAM/PDAM untuk minum/memasak

Kawasan permukiman kumuh perkotaan

Kawasan Perkotaan Metropolitan

Kota Otonom Sedang

Kota Baru

38.431 ha 0 ha

12

20

10

Kemen PUPR

Kemen ATR

Kemendagri

11.2 Pada tahun 2030, menyediakan akses pada sistem transportasi yang aman, terjangkau, mudah diakses dan

11.2.1 Proporsi populasi yang mendapatkan akses yang nyaman pada transportasi publik, terpilah menurut kelompok usia, jenis

Meningkatnya pelayanan angkutan umum massal perkotaan

Meningkatnya pangsa pengguna moda transportasi umum di perkotaan

23%

32%

Kemen Perhubungan

Page 194: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

188

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

11. Membangun Kota dan Permukiman yang Inklusif, Aman Tangguh dan Berkelanjutan

berkelanjutan untuk semua, meningkatkan keselamatan jalan, terutama dengan memperluas jangkauan transportasi umum, dengan memberi perhatian khusus pada kebutuhan mereka yang rentan, wanita, anak-anak, penyandang disabilitas dan orang tua

kelamin dan penyandang disabilitas

Meningkatnya kinerja lalu lintas perkotaan

Meningkatkan aplikasi teknologi informasi dan skema sistem manajemen transportasi perkotaan

Meningkatnya kecepatan lalu lintas jalan nasional di kota metroplitan/besar

Tersusunnya rencana umum nasional keselamatan

Pengembangan kereta perkotaan

Pengembangan BRT (kota besar)

Penerapan ATCS di kota yang telah menerapkan sistem angkutan massal perkotaan berbasis bus (BRT)

2

17

Minimal 20 km/ jam.

10

34

Penerapan pengaturan persimpangan dengan menggunakan teknologi informasi (ATCS) di seluruh ibukota

Penerapan skema pembatasan

Page 195: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

189

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

11. Membangun Kota dan Permukiman yang Inklusif, Aman Tangguh dan Berkelanjutan

lalu lintas di kota besar/metropolitan

11.3 Pada tahun 2030 meningkatkan urbanisasi yang inklusif dan berkelanjutan serta meningkatkan kapasitas partisipasi, serta perencanaan dan penanganan permukiman yang berkelanjutan dan terintegrasi

11.3.1 Rasio laju peningkatan konsumsi tanah dengan laju pertumbuhan penduduk

Pembangunan Metropolitan di Luar Jawa sebagai PKN dan Pusat Investasi

Optimalisasi kota otonomi berukuran sedang di Luar Jawa sebagai Pusat Kegiatan Nasional/Wilayah (PKN/PKW) dan penyangga urbanisasi

Kota belum optimal perannya

Kawasan Perkotaan Metropolitan

43

2

20

2 dan 5 Usulan Baru

Kemen PUPR

Kemen ATR

11.3.2 Proporsi kota dengan struktur partisipasi langsung masyarakat sipil dalam perencanaan dan manajemen kota yang berlangsung secara ajeg dan demokratis

Peningkatan kapasitas Tata Kelola kota berkelanjutan

Keberadaan Forum Komunitas kota untuk meningkatkan partisipasi masyarakat kota

Terlaksanannya peran media massa dalam sosialisasi pembangunan perkotaan berkelanjutan

NA NA Kemendagri

Page 196: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

190

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

11. Membangun Kota dan Permukiman yang Inklusif, Aman Tangguh dan Berkelanjutan

11.4 Memperkuat upaya untuk melindungi dan menjaga warisan budaya dan alam dunia

11.4.1 Jumlah belanja (publik dan swasta) per kapita yang diperuntukkan preservasi, perlindungan, dan konservasi pada semua warisan budaya dan alam, menurut jenis warisan (budaya, alam, terpadu, destinasi Pusat Warisan Dunia), tingkat pemerintahan (nasional, regional dan lokal), jenis belanja (belanja operasional atau investasi) dan tipe pembiayaan swasta (donasi non tunai, swasta nir profit, sponsor)

Meningkatkan kualitas pelindungan, pengembangan dan pemanfaatan warisan budaya

Meningkatnya apresiasi terhadap keragaman seni dan kreativitas karya budaya

Terbangunnya kota dan kawasan perkotaan untuk mewujudkan kota layak huni (Kota Pusaka dan Kota Kreatif)

Penguatan peran dan fungsi institusi (badan, balai, dan unit) bidang kebudayaan di pusat dan daerah guna meningkatkan perlindungan, penyelamatan, pengembangan, dan pemanfaatan warisan budaya

20 kota sedang dan 12 Kawasan Perkotaan Metropolitan

Kemen Pendidikan & Kebudayaan

Kemen PUPR

Kemen Pariwisata

Page 197: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

191

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

11. Membangun Kota dan Permukiman yang Inklusif, Aman Tangguh dan Berkelanjutan

11.5 Pada tahun 2030, secara signifikan mengurangi jumlah kematian dan jumlah orang terdampak, dan secara substansial mengurangi kerugian ekonomi relatif terhadap PDB global yang disebabkan oleh bencana, termasuk bencana yang berhubungan dengan air, dengan fokus pada melindungi orang miskin dan orang-orang dalam situasi rentan

11.5.1 Jumlah kematian, orang hilang dan terluka karena bencana per 100 ribu orang

Menurunnya indeks risiko bencana pada pusat-pusat pertumbuhan yang berisiko tinggi

Terbangunnya kawasan perkotaan untuk mewujudkan hijau yang berketahanan iklim dan bencana pada aspek ketahanan terhadap bencana dan perubahan iklim

Mengembangkan kota layak huni, kota hijau yang berketahanan iklim dan bencana

Menurunnya indeks resiko bencana (IRB) dari 169,4 ke 144 pada 136 Kabupaten dan Kota

Pembangunan 20 kota otonom sedang yang mewujudkan kota berkelanjutan pada

BNPB

Page 198: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

192

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

11. Membangun Kota dan Permukiman yang Inklusif, Aman Tangguh dan Berkelanjutan

11.5.2 Kerugian ekonomi langsung akibat bencana terhadap global PDB, termasuk kerusakan infrastruktur vital dan tidak berfungsinya layanan dasar

aspek adaptasi terhadap perubahan iklim (Resilience city)

11.6 Pada tahun 2030, mengurangi dampak lingkungan perkotaan per kapita yang

11.6.1 Proporsi limbah padat perkotaan yang

Terbangunnya kawasan perkotaan untuk mewujudkan kota hijau

Cakupan sampah perkotaan tertangani

46% (2013) 80%

Menyediakan sarana

Kemen PUPR

Kemen LHK

Page 199: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

193

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

11. Membangun Kota dan Permukiman yang Inklusif, Aman Tangguh dan Berkelanjutan

merugikan, termasuk dengan memberi perhatian khusus pada kualitas udara dan penanganan sampah kota

dikumpulkan dan dikelola dengan baik

pada aspek pengeloaan lingkungan

prasarana yang berorientasi pada konsep hijau antara lain: greenwaste (pengelolaan sampah dan limbah), green water (efisiensi pemanfaatan dan pengelolaan air permukaan), green transportation(transportasi ramah lingkungan), green energy (pemanfaatan sumber energi yang ramah lingkungan dan terbarukan) di 20 kota

Page 200: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

194

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

11. Membangun Kota dan Permukiman yang Inklusif, Aman Tangguh dan Berkelanjutan

otonom sedang

11.6.2 Rata-rata tahunan materi partikulat halus (PM2.5 dan PM10) di perkotaan (dibobotkan jumlah penduduk)

NA NA NA

11.7 Pada tahun 2030, menyediakan ruang publik dan ruang terbuka hijau yang aman, inklusif dan mudah dijangkau terutama untuk perempuan dan anak, manula dan penyandang difabilitas

11.7.1 Rata-rata share ruang terbuka untuk semua, terpilah dari kelompok usia, jenis kelamin dan penyandang disabilitas

Terbangunnya kawasan perkotaan untuk mewujudkan kota layak huni dan kota hijau

Pembangunan kota hijau yang berketahanan iklim dan bencana

Menyediakan sarana prasarana yang berorientasi pada konsep hijau dan berketahanan, antara lain: green openspace (ruang terbuka hijau), greenwaste (pengelolaan sampah dan limbah), green water (efisiensi pemanfaatan dan pengelolaan air permukaan), green transportation(transportasi ramah lingkungan), green energy (pemanfaatan sumber energi yang ramah lingkungan dan terbarukan), serta green economy (pengembangan ekonomiyang berwawasan lingkungan);

Menyediakan sarana prasarana yang berorientasi pada konsep hijau, termasuk green openspace (ruang terbuka hijau) di 20 kota otonom sedang

Kemen PUPR

Kemen LHK

Page 201: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

195

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

11. Membangun Kota dan Permukiman yang Inklusif, Aman Tangguh dan Berkelanjutan

11.7.2 Proporsi korban yang mengalami kekerasan atau pelecehan seksual, menurut pelaku kejahatan dan tempat kejadian (12 bulan terakhir)

NA NA NA NA

11.a Mendukung hubungan ekonomi, sosial dan lingkungan antara urban, pinggiran kota, dan perdesaan, dengan memperkuat perencanaan pembangunan nasional dan daerah

11.a.1 Proporsi penduduk yang tinggal di kota yang melaksanakan perencanaan regional dan kota terintegrasi dengan proyeksi populasi dan sumber daya

Pembangunan perkotaan sebagai pusat-pusat pertumbuhan diarahkan untuk mewujudkan kota-kota berkelanjutan dan berdaya saing, melalui pemerataan pembangunan

Pengembangan kota otonom luar Jawa

Pengembangan sedikitnya 20 kota otonom di luar Pulau Jawa – Bali khususnya di KTI yang diarahkan sebagai pengendali (buffer) arus urbanisasi ke Pulau Jawa yang diarahkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi bagi wilayah sekitarnya serta menjadi

Kemen PUPR

Page 202: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

196

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

11. Membangun Kota dan Permukiman yang Inklusif, Aman Tangguh dan Berkelanjutan

Pembangunan kota baru publik yang mandiri dan terpadu di sekitar kota atau kawasan perkotaan

percotohan (best practices) perwujudan kota berkelanjutan;

Pembangunan 10 kota baru publik yang mandiri dan terpadu di sekitar kota atau kawasan perkotaan metropolitan di luar Pulau Jawa – Bali yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah serta diarahkan sebagai

Page 203: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

197

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

11. Membangun Kota dan Permukiman yang Inklusif, Aman Tangguh dan Berkelanjutan

pengendali (buffer) urbanisasi di kota atau kawasan perkotaan metropolitan di luar Pulau Jawa-Bali.

11.b Pada tahun 2020, meningkatkan secara substansial jumlah kota dan permukiman yang mengadopsi dan mengimplementasi kebijakan dan perencanaan yang terintegrasi melalui penyertaan, efisiensi sumber daya, mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim, ketahanan terhadap bencana, serta mengembangkan dan mengimplementasikan

11.b.1 Proporsi pemerintah daerah yang menyusun kebijakan dan dan strategi pengurangan resiko dan ketahanan bencana selaras dengan Sendai Framework untuk pengurangan risiko bencana 2015-2030

Peningkatan pembangunan kawasan perkotaan untuk mewujudkan kota layak huni yang aman dan nyaman; hijau yang berketahanan iklim dan bencana

NA NA Pembangunan 20 kota otonom sedang yang mewujudkan kota berkelanjutan pada aspek adaptasi terhadap perubahan iklim (Resilience city)

Kemen PUPR

Kemen ATR

Kemen LHK

Page 204: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

198

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

11. Membangun Kota dan Permukiman yang Inklusif, Aman Tangguh dan Berkelanjutan

penanganan holistik risiko bencana di semua lini, sesuai dengan Sendai Framework untuk pengurangan risiko bencana 2015-2030

11.b.2 Jumlah negara yang memiliki strategi pengurangan resiko bencana

11.c Memberikan dukungan kepada negara-negara kurang berkembang, melalui bantuan keuangan dan teknis, dalam membangun bangunan yang berkelanjutan dan tangguh, dengan

11.c.1 Proporsi dukungan finansial yang dialokasikan pada konstruksi dan perbaikan dengan sumberdaya yang efisien, berkelanjutan dan berketahanan memanfaatkan bahan lokal

Meningkatkan peran Indonesia dalam kerja sama selatan selatan dan triangular

Menguatnya citra positif Indonesia melalui peningkatan peran di bidang pemberian bantuan kerjasama teknis yang berkualitas

Optimalisasi penggunaan sumber dana dilakukan mengikuti standard operating procedures (SOPs)

Kemenlu

Bappenas

Page 205: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

199

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL TARGET NASIONAL (RPJMN

2015-2019) INDIKATOR NASIONAL

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

K/L PENANGGUNG JAWAB (INDIKATIF)

Baseline (2015)

Target (2019)

11. Membangun Kota dan Permukiman yang Inklusif, Aman Tangguh dan Berkelanjutan

memanfaatkan bahan lokal

tentang monitoring dan evaluasi yang disusun oleh Tim KoordinasiNasional mengenai KSST

Page 206: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

200

Target Global Indikator Global Target Nasional (RPJMN

2015-2019) Indikator Nasional

(RPJMN 2015-2019)

Target (RPJMN)

K/L Indikatif Baseline (2015)

Target (2019)

Goal 12: Menjamin Pola Produksi dan Konsumsi yang Berkelanjutan

12.1 Melaksanakan Kerangka Kerja 10 Tahun Program (10YFP) untuk Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan, melalui tindakan semua negara dipimpin negara-negara maju, dengan mempertimbangkan pembangunan dan kapasitas negara-negara berkembang

12.1.1 Jumlah negara yang memiliki rencana aksinasional konsumsi dan produksi berkelanjutan (SCP) atau terarusutamakannya SCP sebagai prioritas atau target dalam kebijakan nasional

12.1 Penyusunan konsep kebijakan operasional pola konsumsi dan produksi berkelanjutan dan pengembangan sistem pendukungnya (Buku 2 hal 10-59)

na na na KLHK

12.2 Pada tahun 2030 telah mencapai pengelolaan berkelanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam secara efisien

12.2.1 Jejak material dan jejak material per kapita, per PDB

12.2. Penerapan pola konsumsi dan produksi berkelanjutan di sektor-sektor prioritas, serta pola konsumsi masyarakat yang berkelanjutan (Buku 2 hal 10-59)

na na na KLHK; Kemen-PUPR; (koordinator to be confirmed, tbc)

12.2.2 Konsumsi material domestik (DMC) dan DMC per kapita, per PDB

na na na KLHK

Page 207: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

201

Target Global Indikator Global Target Nasional (RPJMN

2015-2019) Indikator Nasional

(RPJMN 2015-2019)

Target (RPJMN)

K/L Indikatif Baseline (2015)

Target (2019)

12.3 Pada tahun 2030 menyeimbangkan limbah pangan per kapita global di tingkat ritel dan konsumen dan mengurangi kehilangan makanan sepanjang rantai produksi dan pasokan termasuk kehilangan saat pasca panen

12.3.1 Indeks kehilangan makanan global

12.3 Pengembangan standar produk ramah lingkungan yang terukur (Buku2 hal 10-59);

na na na KLHK

12.4 Pada tahun 2020 mencapai pengelolaan bahan kimia dan semua jenis limbah secara ramah lingkungan melalui siklus hidupnya, sesuai kerangka kerja internasional yang disepakati dan secara signifikan mengurangi pencemaran udara, air dan tanah untuk meminimalkan dampak buruk terhadap kesehatan manusia dan lingkungan

12.4.1 Jumlah pihak untuk kesepakatan lingkungan multilateral internasional tentang bahan kimia dan limbah berbahaya untuk memenuhi komitmen dan kewajiban mereka dalam transmisi informasi yang diperlukan oleh masing-masing kesepakatan

12.4 Menggalakkan penggunaan teknologi bersih untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan mengurangi limbah (Buku2 hal 10-59);

na na na KLHK;

12.4.2 Timbulan limbah berbahaya per kapita, proporsi limbah berbahaya yang terkelola menurut jenis penanganannya

12.4.2 Jumlah limbah B3 yang terkelola sesuai peraturan perundangan meningkat setiap tahun(Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-170)

100 juta ton 130 juta ton KLHK;

Page 208: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

202

Target Global Indikator Global Target Nasional (RPJMN

2015-2019) Indikator Nasional

(RPJMN 2015-2019)

Target (RPJMN)

K/L Indikatif Baseline (2015)

Target (2019)

12.5 Pada tahun 2030, secara substansial mengurangi produksi limbah melalui pencegahan, pengurangan, daur ulang, dan penggunaan kembali

12.5.1 Tingkat daur ulang Nasional, ton bahan daur ulang

12.5 Meningkatkan pengelolaan sampah yang terpadu, melalui strategi pengembangan upaya 3R (reduce,reuse, dan recycle) (Buku2 hal 10-60);

na na na KLHK

12.6 Mendorong perusahaan, terutama perusahaan besar dan transnasional, untuk mengadopsi praktek-praktek berkelanjutan dan mengintegrasikan informasi keberlanjutan dalam siklus pelaporan mereka

12.6.1 Jumlah perusahaan yang mempublikasi laporan keberlanjutannya

12.6 Terlaksananya penyediaan dan penyebaran informasi ketersediaan produk ramah lingkungan bagi konsumen/ masyarakat melalui berbagai media (Buku 2 hal 10-59).

na na na KLHK

12.7 Mempromosikan praktek pengadaan publik yang berkelanjutan, sesuai dengan kebijakan dan prioritas nasional

12.7.1 Jumlah negara yang menerapkan kebijakan pengadaan publik dan rencana aksi yang berkelanjutan

12.7 Pengembangan peraturan dan standar pelayanan publik dalam penerapan pola konsumsi berkelanjutan (Buku 2 hal 10-59).

na na na KLHK; LKPP;

Page 209: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

203

Target Global Indikator Global Target Nasional (RPJMN

2015-2019) Indikator Nasional

(RPJMN 2015-2019)

Target (RPJMN)

K/L Indikatif Baseline (2015)

Target (2019)

12.8 Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua orang memiliki informasi yang relevan dan kesadaran terhadap pembangunan berkelanjutan dan gaya hidup yang selaras dengan alam

12.8.1 Sejauh mana (i) pendidikan kewarganegaraan global dan (ii) pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (termasuk pendidikan perubahan iklim) diarusutamakan dalam (a) kebijakan pendidikan nasional (b) kurikulum (c) pendidikan guru dan (d) penilaian siswa

12.8 Menerapkan pola konsumsi dan produksi berkelanjutan dengan peningkatan kesadaran dan kapasitas para pihak terhadap pola konsumsi dan produksi berkelanjutan (Buku 2 hal 10-59)

na na na KLHK

12.a Mendukungan negara-negara berkembang untuk memperkuat kapasitas ilmu pengetahuan dan teknologi mereka untuk bergerak ke arah pola konsumsi dan produksi yang lebih berkelanjutan

12.a.1 Jumlah dukungan dana kepada negara-negara berkembang pada riset dan pengembangan (R & D) untuk konsumsi dan produksi berkelanjutan (SCP) dan teknologi ramah lingkungan

12.a Terlaksananya penggunaan teknologi bersih untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan mengurangi limbah;serta pengembangan standar produk ramah lingkungan yang terukur; (Buku 2 hal 10-59)

na na na KLHK; BPPT;

12.b Mengembangkan dan menerapkan perangkat untuk memantau dampak pembangunan berkelanjutan dalam pariwisata berkelanjutan yang menciptakan lapangan kerja dan mempromosikan

12.b.1 Jumlah strategi atau kebijakan pariwisata berkelanjutan dan pelaksanaan rencana aksi, dengan perangkat monitoring dan evaluasi yang disepakati

12.b Meningkatkan daya tarik daerah tujuan wisata sehingga berdaya saing di dalam negeri dan di luar negeri

na na na Kemenparekraf

Page 210: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

204

Target Global Indikator Global Target Nasional (RPJMN

2015-2019) Indikator Nasional

(RPJMN 2015-2019)

Target (RPJMN)

K/L Indikatif Baseline (2015)

Target (2019)

budaya dan produk lokal

12.c Merasionalisasi subsidi bahan bakar fosil tidak efisien yang mendorong pemborosan konsumsi dengan menghilangkan distorsi pasar, sesuai dengan keadaan nasional, termasuk dengan restrukturisasi pajak dan penghapusan secara bertahap jika ada subsidi berbahaya , yang dicerminkan oleh dampak lingkungannya, dengan sepenuhnya memperhitungkan kebutuhan dan kondisi khusus negara-negara berkembang dan meminimalkan dampak negatif yang bisa terjadi pada

12.c.1 Jumlah subsidi bahan bakar fosil per unit GDP (produksi dan konsumsi) sebagai proporsi dari total belanja nasional pada bahan bakar fosil

12.c Pengurangan subsidi energi yang terdiri atas: (i) penurunan besaran subsidi BBM; (ii) penurunan kapasitas pembangkit listrik yang menggunakan BBM menjadi tinggal 2,04 persen (Buku I hal 6-164)

Menurunnya belanja subsidi energi (Buku I hal4-14)

1,3 persen PDB

0,6 persen PDB

Kemen-ESDM; Kemenkeu;

Page 211: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

205

Target Global Indikator Global Target Nasional (RPJMN

2015-2019) Indikator Nasional

(RPJMN 2015-2019)

Target (RPJMN)

K/L Indikatif Baseline (2015)

Target (2019)

pembangunannya dengan cara yang melindungi rakyat miskin dan masyarakat yang terkena dampak

Page 212: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

206

Goal / Target Global Indikator Global Target Nasional (RPJMN

2015-2019) Indikator Nasional (RPJMN

2015-2019)

Target (RPJMN)

K/L Indikatif Baseline (2015)

Target (2019)

Goal 13: Membuat langkah segera untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya

13.1 Memperkuat kapasitas ketahanan dan adaptasi terhadap bahaya terkait iklim dan bencana alam di semua negara;

13.1.1 Jumlah negara yang memiliki strategi pengurangan risiko bencana nasional dan lokal

13.1.1 Sasaran penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana adalah menurunnya indeks risiko bencana pada pusat pertumbuhan ekonomi yang memiliki indeks risiko tinggi bencana (Buku 2 hal 10-35)

Jumlah Dokumen Kajian Pengurangan Risiko Bencana (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-177)

69 69 BNPB

13.1.2 Jumlah orang meninggal, hilang dan terkena dampak bencana per 100.000 orang

na na na BNPB

13.2 Mengintegrasikan tindakan antisipasi perubahan iklim ke dalam kebijakan, strategi dan perencanaan nasional;

13.2.1 Jumlah negara yang telah mengkomunikasikan pembentukan atau operasionalisasi kebijakan/strategi /rencana terpadu guna meningkatkan kemampuan mereka untuk beradaptasi terhadap dampak negatif perubahan iklim, dan

13.2.1 Menurunnya emisi GRK untuk lima sektor prioritas: kehutanan dan lahan gambut, pertanian, energi dan transportasi, industri dan limbah, serta meningkatnya ketahanan masyarakat terhadap dampak

Penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) (Buku II hal 1-3)

15,50% 26% (2019), 29% (2030)

Bappenas (koord) K/L terkait

Jumlah wilayah yang memiliki rencana aksi adaptasi perubahan iklimsebanyak 15 wilayah (Matriks Bidang Pembangunan hal II.1.M-12)

0 wilayah 15 wilayah KLHK

Page 213: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

207

Goal / Target Global Indikator Global Target Nasional (RPJMN

2015-2019) Indikator Nasional (RPJMN

2015-2019)

Target (RPJMN)

K/L Indikatif Baseline (2015)

Target (2019)

membantu ketahanan iklim dan pembangunan rendah emisi gas rumah kaca dengan cara yang tidak tidak mengancam produksi pangan (termasuk rencana adaptasi nasional, berdasarkan kontribusi nasional, komunikasi nasional, pembaharuan laporan dua tahunan atau lainnya)

perubahan iklim ... (Buku II hal 1-89)

Jumlah perangkat mitigasi Perubahan Iklim yang termutakhirkan di bidang kehutanan dan lahan gambut: baseline, faktor emisi, data aktivitas, skenario mitigasi, safeguards (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-179)

5 perangkat 5 perangkat KLHK

Jumlah provinsi yang menerapkan RAD-GRK di bidang kehutanan dan lahan gambut (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-179)

34 Provinsi 34 Provinsi KLHK

13.3 Mengembangkan pendidikan, meningkatkan kesadaran, serta kapasitas orang dan kelembagaan pada mitigasi, adaptasi, pengurangan dampak dan peringatan dini perubahan ikim

13.3.1 Jumlah negara yang telah mengitegrasikan mitigasi, adaptasi, pengurangan dampak dan peringatan dini ke dalam kurikulum sekolah dasar, sekolah menengah dan PT

Melaksanakan pendidikan, penyuluhan, dan pelatihan tentang adaptasi perubahan iklim; pembentukan forum/jejaring/ aliansi/pokja adaptasi perubahan iklim; dan peningkatan peran aktif Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan pemangku kepentingan dalam adaptasi perubahan iklim dan capaian sasaran kebijakan Pemerintah mengenai perubahan iklim (RAN API hal 50).

na na na Bappenas (koord) K/L terkait

Page 214: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

208

Goal / Target Global Indikator Global Target Nasional (RPJMN

2015-2019) Indikator Nasional (RPJMN

2015-2019)

Target (RPJMN)

K/L Indikatif Baseline (2015)

Target (2019)

13.3.2 Jumlah negara yang telah mengkomunikasikan penguatan kapasitas kelembagaan, sistem dan individu untuk melaksanakan adaptasi, mitigasi dan transfer teknologi, serta kegiatan pembangunan

Meningkatnya kemampuan adaptasi perubahan iklim di 15 wilayah (Matriks Bidang Pembangunan hal II.1.M-12)

Jumlah desa/kelurahan yang menerapkan konsep Program Kampung Iklim (Proklim) sebanyak 2.000 desa/kelurahan

100 Desa 2.000 Desa KLHK

13.a Melaksanakan komitmen negara maju pada Konvensi Perubahan Iklim PBB (UNFCCC) untuk tujuan mobilisasi dana bersama sebesar 100 milyar USD per tahun pada tahun 2020 dari semua sumber terkait kebutuhan negara berkembang dalam konteks kegiatan mitigasi dan transparansi yang berarti dalam pelaksanaan dan operasionalisasi secara penuh melalui kapitalisasi Dana Iklim Hijau (Green Climate Fund) sesegera mungkin

13.a.1 Mobilisasi sejumlah dana (USD) per tahun mulai tahun 2020 secara akuntabel mencapai komitmen sebesar 100 milyar USD

13.a.1 Meningkatnya insentif dalam penanganan perubahan iklim;

na na na Bappenas (koord) K/L terkait

Page 215: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

209

Goal / Target Global Indikator Global Target Nasional (RPJMN

2015-2019) Indikator Nasional (RPJMN

2015-2019)

Target (RPJMN)

K/L Indikatif Baseline (2015)

Target (2019)

13.b Mempromosikan mekanisme untuk meningkatkan kapasitas perencanaan dan pengelolaan yang efektif terkait perubahan iklim di negara-negara kurang berkembang , termasuk fokus pada perempuan, generasi muda, serta masyarakat lokal dan marjinal.

13.b.1 Jumlah negara-negara kurang berkembang dan negara berkembang kepulauan kecil yang menerima dukungan khusus dan sejumlah dukungan, termasuk keuangan, teknologi dan peningkatan kapasitas, untuk mekanisme peningkatan kapasitas dalam perencanaan dan pengelolaan yang efektif terkait perubahan iklim, termasuk fokus pada perempuan, generasi muda, serta masyarakat lokal dan marjinal

na na na na na

Page 216: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

210

Goal/Target Global Indikator Global Target Nasional (RPJMN 2015-

2019) Indikator Nasional (RPJMN

2015-2019)

Target (RPJMN)

K/L Indikatif Baseline (2015)

Target (2019)

14. Melakukan konservasi dan pemanfaatan sumber daya laut, samudera dan maritim untuk pembangunan yang berkelanjutan

14.1 Pada tahun 2025, mencegah dan secara signifikan mengurangi semua jenis pencemaran laut, khususnya dari kegiatan berbasis lahan, termasuk sampah laut dan polusi nutrisi

14.1.1 Indeks Eutrofikasi Pesisir (ICEP) dan Kepadatan Sampah Plastik Terapung

14.1 Menurunnya beban pencemaran dan tingkat kerusakan wilayah pesisir dan laut (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-168-169)

14.1.1 Kualitas air di perairan pantai pada 3 kawasan pesisir (Semarang, Teluk Jakarta dan Bali) meningkat setiap tahun (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-168-169)

1 Kawasan pesisir

3 Kawasan pesisir (Semarang, Teluk Jakarta dan Bali)

KLHK

14.2 Pada tahun 2020, mengelola dan melindungi ekosistem laut dan pesisir secara berkelanjutan untuk menghindari dampak buruk yang signifikan, termasuk dengan memperkuat ketahanannya, dan melakukan restorasi untuk mewujudkan lautan yang sehat dan produktif

14.2.1 Proporsi Zona Ekonomi Eksklusif nasional yang dikelola menggunakan pendekatan berbasis ekosistem

14.2 Terwujudnya tata kelola dalam pemanfaatan sumber daya kelautan di wilayah perairan Indonesia dan yuridiksi nasional, dengan sasaran: b. Penyusunan tata ruang laut dan penyelesaian tata ruang/rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (Buku 2 hal 10-27)

14.2.1 Jumlah laut teritorial dan perairan kepulauan yang terkelola sumber daya ikannya (WPP) (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-40)

5 11 KKP

14.2.1 Jumlah laut ZEEI yang terkelola sumber daya ikannya (WPP)

2 7 KKP

Page 217: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

211

Goal/Target Global Indikator Global Target Nasional (RPJMN 2015-

2019) Indikator Nasional (RPJMN

2015-2019)

Target (RPJMN)

K/L Indikatif Baseline (2015)

Target (2019)

14. Melakukan konservasi dan pemanfaatan sumber daya laut, samudera dan maritim untuk pembangunan yang berkelanjutan

14.3 Meminimalisasi dan mengatasi dampak pengasaman laut, termasuk melalui peningkatan kerjasama ilmiah di semua tingkatan

14.3.1 Rata-rata keasaman laut (pH) yang diukur pada jaringan stasiun sampling yang disetujui dan memadai

14.3 Menurunnya beban pencemaran dan tingkat kerusakan wilayah pesisir dan laut (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-168-169)

14.3.1 Kualitas air di perairan pantai pada 3 kawasan pesisir (Semarang, Teluk Jakarta dan Bali) meningkat setiap tahun (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-168-169)

1 Kawasan pesisir

3 Kawasan pesisir (Semarang, Teluk Jakarta dan Bali)

KLHK

14.4 Pada tahun 2020, secara efektif mengatur pemanenan dan menghentikan penangkapan ikan yang berlebihan, penangkapan ikan ilegal dan praktek penangkapan ikan yang merusak dan melaksanakan rencana pengelolaan berbasis ilmu pengetahuan, dalam rangka untuk memulihkan stok ikan secara layak dalam waktu singkat, setidaknya ke tingkat produksi maksimum yang lestari sesuai karakteristik biologisnya

14.4.1 Proporsi stok ikan dalam tingkat biologis berkelanjutan

14.4 Termanfaatkannya sumber daya kelautan untuk pembangunan ekonomi nasional, antara lain melalui: peningkatan produksi perikanan tangkap ... (Buku 2 hal 10-27)

14.4.1 Volume produksi perikanan tangkap (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-40)

6.299.290 ton 6.982.560 ton

KKP; BPS

14,5 Pada tahun 2020, melakukan konservasi setidaknya 10 persen dari

14.5.1 Cakupan kawasan konservasi laut

14.5 Terpeliharanya kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya hayati

14.5.1 Jumlah luas kawasan konservasi (perairan) (Matriks Bidang

- 20 juta ha KKP BPS

Page 218: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

212

Goal/Target Global Indikator Global Target Nasional (RPJMN 2015-

2019) Indikator Nasional (RPJMN

2015-2019)

Target (RPJMN)

K/L Indikatif Baseline (2015)

Target (2019)

14. Melakukan konservasi dan pemanfaatan sumber daya laut, samudera dan maritim untuk pembangunan yang berkelanjutan

wilayah pesisir dan laut, konsisten dengan hukum nasional dan internasional dan berdasarkan informasi ilmiah terbaik yang tersedia

laut, melalui peningkatan konservasi, rehabilitasi dan peningkatan ketahanan masyarakat terhadap bencana pesisir, dengan sasaran: a. Pengutuhan dan penambahan luasan kawasan konservasi seluas 20 juta ha sampai dengan tahun 2019 serta peningkatan pengelolaan kawasan konservasi perairan dan PPK efektif di 35 kawasan (Buku 2 hal 10-27)

Pembangunan hal II.10.M-70)

14,6 Pada tahun 2020, melarang bentuk-bentuk subsidi perikanan tertentu yang berkontribusi terhadap kelebihan kapasitas dan overfishing, menghilangkan subsidi yang berkontribusi terhadap penangkapan ikan yang ilegal, tidak dilaporkan dan tidak diatur (IUU) dan menahan jenis subsidi baru, mengakui bahwa perlakuan khusus dan berbeda yang tepat dan efektif untuk negara berkembang dan setidaknya negara kurang berkembang harus menjadi

14.6.1 Kemajuan negara-negara di tingkat pelaksanaan instrumen internasional yang bertujuan untuk memerangi penangkapan ikan yang ilegal, tidak dilaporkan dan tidak diatur (IUU)

14.6 Terkendalinya IUU fishing dan kegiatan di laut yang merusak, dengan sasaran: a. Peningkatan cakupan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan sebesar 84,8 persen; b. Peningkatan ketaatan pelaku usaha kelautan dan perikanan menjadi 87 persen (Buku 2 hal 10-28)

14.6.1 Persentase cakupan WPP-NRI yang diawasi dari IUU fishing dan kegiatan yang merusak sumber daya kelautan dan perikanan (11 WPP-NRI) (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-76)

56,60% 83,40% KKP

14.6.1 Persentase kepatuhan (compliance ) pelaku usaha kelautan dan perikanan terhadap ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-76)

70% 87% KKP

Page 219: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

213

Goal/Target Global Indikator Global Target Nasional (RPJMN 2015-

2019) Indikator Nasional (RPJMN

2015-2019)

Target (RPJMN)

K/L Indikatif Baseline (2015)

Target (2019)

14. Melakukan konservasi dan pemanfaatan sumber daya laut, samudera dan maritim untuk pembangunan yang berkelanjutan

bagian integral dari negosiasi subsidi perikanan pada Organisasi Perdagangan Dunia

14.7 Pada tahun 2030, meningkatkan manfaat ekonomi bagi negara-negara berkembang kepulauan kecil dan negara-negara kurang berkembang dari pemanfaatan berkelanjutan sumber daya laut, termasuk melalui pengelolaan perikanan, budidaya dan pariwisata secara berkelanjutan

14.7.1 Perikanan berkelanjutan sebagai persentase dari PDB pada negara-negara berkembang kepulauan kecil, negara-negara kurang berkembang dan semua negara

14.7 Sasaran utama sektor perikanan sebagai pendukung ketahanan pangan dan peningkatan daya saing produk perikanan dalam rangka peningkatan kesejahteraan nelayan, pembudidaya ikan, pengolah/pemasar hasil perikanan, dan petambak garam pada tahun 2019 adalah: (3) tercapainya pertumbuhan PDB perikanan sebesar 7,2 persen per tahun (Buku 2 hal 10-25)

na 6,9%/thn 7,2%/thn BPS; KKP;

Page 220: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

214

Goal/Target Global Indikator Global Target Nasional (RPJMN 2015-

2019) Indikator Nasional (RPJMN

2015-2019)

Target (RPJMN)

K/L Indikatif Baseline (2015)

Target (2019)

14. Melakukan konservasi dan pemanfaatan sumber daya laut, samudera dan maritim untuk pembangunan yang berkelanjutan

14.a Meningkatkan pengetahuan ilmiah, mengembangkan kapasitas penelitian dan transfer teknologi kelautan, dengan mempertimbangkan Komisi Kelautan Antar Negara untuk Pedoman dan Kriteria dalam Transfer Teknologi Kelautan, dalam rangka meningkatkan kesehatan laut dan meningkatkan kontribusi keanekaragaman hayati laut untuk pembangunan negara-negara berkembang, khususnya negara-negara berkembang kepulauan kecil dan negara-negara kurang berkembang

14.a.1 Proporsi dari total anggaran penelitian yang dialokasikan untuk penelitian di bidang teknologi kelautan

14.a Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan iptek yang mendukung daya saing produksi dan pemanfaatan SDKP (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-84)

na na na KKP;

Kemenristek-dikti;

BPPT;

14.b Menyediakan akses untuk buruh nelayan skala kecil terhadap sumber daya laut dan pasar

14.b.1 Kemajuan oleh negara-negara di tingkat penerapan dari kerangka hukum/regulasi/kebijakan/kelembagaan yang mengakui dan melindungi hak akses untuk perikanan skala kecil

14.b Meningkatnya kemampuan usaha dan perlindungan nelayan (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-45)

14.b.1 Jumlah nelayan yang terlindungi (orang) (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-45, direvisi Renstra KKP)

20.000 1.940.000 KKP

14.b.1 Jumlah peningkatan akses pendanaan usaha nelayan (lokasi) (Matriks Bidang Pembangunan hal

34 34 KKP

Page 221: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

215

Goal/Target Global Indikator Global Target Nasional (RPJMN 2015-

2019) Indikator Nasional (RPJMN

2015-2019)

Target (RPJMN)

K/L Indikatif Baseline (2015)

Target (2019)

14. Melakukan konservasi dan pemanfaatan sumber daya laut, samudera dan maritim untuk pembangunan yang berkelanjutan

II.10.M-45, direvisi Renstra KKP)

14.c Meningkatkan konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan dari lautan dan sumber dayanya dengan menerapkan hukum internasional yang tercermin dalam Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS), yang menyediakan kerangka hukum untuk konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan lautan dan sumber dayanya, seperti pada ayat 158 dari "Masa depan yang kita inginkan" (The future we want)

14.c.1 Jumlah negara membuat kemajuan dalam meratifikasi, menerima dan menerapkan melalui kerangka hukum, kebijakan dan kelembagaan, instrumen terkait laut yang mengimplementasikan hukum internasional, sebagaimana tercermin dalam UNCLOS, untuk konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan lautan dan sumber dayanya

na na na na KKP

Page 222: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

216

Goal/Target Global Indikator Global Target Nasional

(RPJMN 2015-2019) Indikator Nasional

(RPJMN 2015-2019)

Target (RPJMN)

K/L

Baseline (2015) Target (2019)

15. Melindungi, merestorasi dan mempromosikan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem daratan, manajemen hutan lestari, mengurangi penggurunan, menghentikan dan mengembalikan degradasi lahan serta menghentikan kehilangan keanekaragaman hayati

15.1 Pada tahun 2020, menjamin konservasi, restorasi dan pemanfaatan berkelanjutan dari ekosistem daratan dan perairan darat serta jasa lingkungannya, khususnya ekosistem hutan, lahan basah, pegunungan dan lahan kering yang sejalan dengan kewajiban berdasarkan perjanjian internasional

15.1.1 Kawasan hutan sebagai persentase dari total luas lahan

15.1 Peningkatan Kinerja Tata Kelola Kehutanan melalui penyelesaian pengukuhan/penetapan kawasan hutan mencapai 100 persen (Buku 2 hal 10-30)

15.1.1 Persentase Kawasan Hutan yang ditetapkan sebesar 80% Kawasan Hutan (Kawasan Hutan yang telah ditetapkan s.d. Tahun 2014 mencapai 56%) (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-129)

65% 100% KLHK

15.1.2 Proporsi situs penting keanekaragaman hayati daratan dan perairan darat dalam kawasan lindung, berdasarkan jenis ekosistemnya

na na na na KLHK

15.2 Pada tahun 2020, mempromosikan pelaksanaan pengelolaan semua jenis hutan secara berkelanjutan, menghentikan deforestasi, merestorasi hutan terdegradasi dan

15.2.1 Kemajuan capaian pengelolaan hutan lestari

15.2 Meningkatkan tata kelola kehutanan (good forest governance) dengan melakukan penerapan prinsip pengelolaan hutan lestari;(Buku 1 hal 6-121 & 122)

15.2.1 Jumlah KPHP yang beroperasi di hutan produksi... (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-94)

80 347 KLHK

15.2.1 Jumlah KPHL yang beroperasi ... (Matriks

40 182 KLHK

Page 223: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

217

Goal/Target Global Indikator Global Target Nasional

(RPJMN 2015-2019) Indikator Nasional

(RPJMN 2015-2019)

Target (RPJMN)

K/L

Baseline (2015) Target (2019)

meningkatkan aforestasi dan reforestasi global secara subtansial

Bidang Pembangunan hal II.10.M-112)

15.3 Pada tahun 2020, mengurangi penggurunan, memulihkan lahan dan tanah kritis, termasuk lahan yang terkena penggurunan, kekeringan dan banjir, dan berusaha mencapai dunia yang bebas dari lahan terdegradasi

15.3.1 Proporsi lahan yang terdegradasi terhadap luas lahan keseluruhan

15.3 Mengurangi luasan lahan kritis melalui rehabilitasi di dalam KPH dan DAS Prioritas Buku 2 hal 10-32)

na na na KLHK

15.4 Pada tahun 2030, menjamin konservasi ekosistem pegunungan, termasuk keanekaragaman hayatinya, dalam rangka meningkatkan kapasitasnya supaya memberikan manfaat penting bagi pembangunan berkelanjutan

15.4.1 Situs penting keanekaragaman hayati pegunungan dalam kawasan lindung

na na na na KLHK

15.4.2 Indeks Tutupan Hijau Pegunungan

na na na na KLHK

Page 224: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

218

Goal/Target Global Indikator Global Target Nasional

(RPJMN 2015-2019) Indikator Nasional

(RPJMN 2015-2019)

Target (RPJMN)

K/L

Baseline (2015) Target (2019)

15.5 Melakukan tindakan mendesak dan signifikan untuk mengurangi degradasi habitat alami, menghentikan kehilangan keanekaragaman hayati, dan, pada tahun 2020, melindungi dan mencegah kepunahan jenis terancam

15.5.1 Red List Index 15.5 Terjaminnya efektivitas upaya konservasi spesies dan genetik (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-106)

15.5.1 Persentase peningkatan populasi 25 species satwa terancam punah prioritas sesuai The IUCN Red List of Threatened Species sebesar 10% sesuai baseline data tahun 2013 (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-106)

2% 10% KLHK; LIPI;

15.6 Mempromosikan pembagian keuntungan yang adil dan merata dari pemanfaatan sumber daya genetik, dan mempromosikan akses yang memadai terhadap sumber daya tersebut, sesuai kesepakatan internasional

15.6.1 Jumlah negara yang mengadopsi kerangka legislasi, administrasi dan kebijakan untuk memastikan pembagian keuntungan yang adil dan merata

15.6 Terjaminnya efektivitas upaya konservasi spesies dan genetik (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-101)

15.6.1 Jumlah Priority Inform Concent (PIC) pemanfaatan sumber daya genetik yang diterbitkan (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-101)

1 PIC 10 PIC KLHK; LIPI;

15.7 Melakukan tindakan mendesak untuk mengakhiri perburuan dan perdagangan jenis flora dan fauna yang dilindungi akibat permintaan dan pasokan produk hidupan liar ilegal

15.7.1 Proporsi hidupan liar dari hasil perburuan atau perdagangan gelap

15.7 Terjaminnya efektivitas upaya konservasi spesies dan genetik (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-101)

na na na KLHK

Page 225: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

219

Goal/Target Global Indikator Global Target Nasional

(RPJMN 2015-2019) Indikator Nasional

(RPJMN 2015-2019)

Target (RPJMN)

K/L

Baseline (2015) Target (2019)

15.8 Pada tahun 2020, memperkenalkan langkah-langkah untuk mencegah masuknya dan secara signifikan mengurangi dampak dari jenis asing invasif pada ekosistem darat dan air serta mengendalikan atau melakukan eradikasi jenis asing invasif prioritas

15.8.1 Proporsi negara yang mengadopsi legislasi nasional yang relevan dan memadai dalam pencegahan atau pengendalian jenis asing invasif (JAI);

15.8 Meningkatnya efektivitas pelayanan karantina dan pengawasan keamanan hayati (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-37)

15.8.1 Rumusan kebijakan dan rekomendasi karantina hewan dan tumbuhan, serta keamanan hayati hewani dan nabati (Matriks Bidang Pembangunan hal II.10.M-38 & 39)

3/th 3/th Kementan; KLHK; LIPI;

15.9 Pada tahun 2020, mengintegrasikan nilai-nilai ekosistem dan keanekaragaman hayati ke dalam perencanaan nasional dan daerah, proses pembangunan, strategi dan penganggaran pengurangan kemiskinan

15.9.1 Kemajuan pencapaian target nasional yang ditetapkan sesuai dengan Target 2 Keanekaragaman Hayati Aichi dari Rencana Strategis Keanekaragaman Hayati 2011-2020; (Aichi Target 2: By 2020, at the latest, biodiversity values have been integrated into national and local development and poverty reduction strategies and planning processes and are being incorporated into national accounting, as appropriate, and reporting systems);

15.9 Mengarusutamakan keanekaragaman hayati (KEHATI) pada kegiatan perencanaan pembangunan nasional (Buku 2 hal 10-35)

na na na Bappenas; Kementan; KLHK;

Page 226: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

220

Goal/Target Global Indikator Global Target Nasional

(RPJMN 2015-2019) Indikator Nasional

(RPJMN 2015-2019)

Target (RPJMN)

K/L

Baseline (2015) Target (2019)

15.a Memobilisasi dan meningkatkan sumber daya keuangan secara signifikan dari semua sumber untuk pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati dan ekosistem secara berkelanjutan

15.a.1 Bantuan pembangunan dan pengeluaran pemerintah untuk konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati dan ekosistemnya secara berkelanjutan

na na na na Bappemas; Kementan; KLHK; Kemenkeu;

15.b Memobilisasi secara signifikan semua sumber pada semua tingkatan untuk membiayai pengelolaan hutan lestari dan memberikan insentif yang memadai bagi negara-negara berkembang untuk memajukan pengelolaannya, termasuk untuk konservasi dan reforestasi

15.b.1 Bantuan pembangunan dan pengeluaran pemerintah untuk konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati dan ekosistemnya secara berkelanjutan

na na na na Bappemas; Kementan; KLHK; Kemenkeu;

15.c Meningkatkan dukungan global dalam upaya memerangi perburuan dan perdagangan jenis yang dilindungi, termasuk dengan meningkatkan kapasitas masyarakat lokal guna memanfaatkan peluang

15.c.1 Proporsi hidupan liar dari hasil perburuan atau perdagangan gelap;

na na na na Bappemas; Kementan; KLHK; Kemenkeu;

Page 227: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

221

Goal/Target Global Indikator Global Target Nasional

(RPJMN 2015-2019) Indikator Nasional

(RPJMN 2015-2019)

Target (RPJMN)

K/L

Baseline (2015) Target (2019)

mata pencaharian yang berkelanjutan

Page 228: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

222

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL (versi 19 Feb 2016)

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL K/L PENANGGUN

GJAWAB (INDIKATIF)

Baseline Target 2019

16. Mempromosikan perdamaian dan masyarakat yang inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan

16.1 Secara signifikan mengurangi segala bentuk kekerasan dan yang terkait dengan tingkat kematian dimanapun

16.1.1 Angka korban kejahatan pembunuhan berencana per 100,000 penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin

Meningkatkan upaya keberlanjutan pembangunan sosial, melalui strategi (iv) pengendalian kekerasan terhadap anak, perkelahian, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT); (vi) peningkatan keamanan yang tercermin dalam rendahnya konflik horisontal dan rendahnya tingkat kriminalitas (Buku II, bab 1.1.1.3)

NA NA NA Kemenkopolhukkam Kemenhuk HAM Kepolisian KemanHAN/TNI

Page 229: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

223

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL (versi 19 Feb 2016)

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL K/L PENANGGUN

GJAWAB (INDIKATIF)

Baseline Target 2019

16. Mempromosikan perdamaian dan masyarakat yang inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan

16.1.2 Kematian disebabkan konflik per 100,000 penduduk terpilah berdasarkan jenis kelamin, umur, dan penyebab kematian

NA NA NA

16.1.3 Proporsi penduduk yang mengalami kekerasan secara fisik, psikologi atau seksual dalam 12 bulan terakhir

NA NA NA

Page 230: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

224

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL (versi 19 Feb 2016)

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL K/L PENANGGUN

GJAWAB (INDIKATIF)

Baseline Target 2019

16. Mempromosikan perdamaian dan masyarakat yang inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan

16.1.4 Proporsi penduduk yang merasa aman berjalan sendirian di area tempat tinggalnya

NA NA NA

16.2 Menghapus perlakuan kejam, eksploitasi, perdagangan, segala bentuk kekerasan dan penyiksaan terhadap anak

16.2.1 Proporsi anak umur 1-17 tahun yang mengalami hukuman fisik dan/atau tekanan psikologis dari pengasuh dalam sebulan terakhir

Tersedianya sistem perlindungan dari berbagai tindak kekerasan dan perlakuan salah lainnya dengan mengoptimalkan upaya pencegahan, penanganan dan rehabilitasi terhadap anak, perempuan dan kelompok marjinal

NA NA Angka Kekerasan terhadap Anak menurun dari: 38.62% (untuk anak laki-laki) dan 20.48%

Kementerian PP&PA Kepolisian

Page 231: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

225

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL (versi 19 Feb 2016)

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL K/L PENANGGUN

GJAWAB (INDIKATIF)

Baseline Target 2019

16. Mempromosikan perdamaian dan masyarakat yang inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan

16.2.2 Angka korban perdagangan manusia yang per 100,000 penduduk menurut jenis kelamin, kelompok umur dan jenis eksploitasi

(Buku I, bab 6.4.6) Menguatnya sistem perlindungan anak termasuk upaya melindungi anak dari tindak kekerasan, eksploitasi, penelantaran dan perlakuan salah lainnya. (Buku II, bab 2.2.10)

NA NA (anak perempuan) (sumber: Buku II. Hal. 2-74)

16.2.3 Proporsi perempuan dan laki-laki muda umur 18-29 tahun yang mengalami kekerasan seksual sebelum umur 18 tahun

NA NA

Page 232: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

226

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL (versi 19 Feb 2016)

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL K/L PENANGGUN

GJAWAB (INDIKATIF)

Baseline Target 2019

16. Mempromosikan perdamaian dan masyarakat yang inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan

16.3 Mempromosikan aturan hukum di tingkat nasional dan internasional dan memastikan akses yang sama pada keadilan untuk semua

16.3.1 Proporsi korban kekerasan dalam 12 bulan lalu yang melaporkan kepada pihak berwajib atau pihak berwenang yang diakui dalam mekanisme resolusi konflik

Terwujudnya pernghormatan, perlindungan, dan pemenuhan HAM, melalui peraturan perundang-undangan, penegakan HAM, pemberian bantuan hukum dan layanan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan dan aparat penegak hukum yang berperspektif HAM dan resonsif gender (Buku I, bab 6.4.1 & Buku II, bab 7.2.1 no.3)

a.Target bantuan hukum 2019: Litigasi dan Non litigasi (II.7M-42) b. Indeks Pembangunan Hukum (IPH) c. Jumlah lokasi operasionalisasi Pos Pelayanan Hukum kepada Masyarakat tidak mampu untuk mendapatkan akte kelahiran d. Jumlah Pelaksanaan sidang di luar gedung dan bantuan pembebasan biaya di lingkungan Peradilan agama

a.Litigasi: 6380 orang Non litigasi: 7260 kegiatan (II.7M-42) b. Indeks Pembangunan Hukum (IPH): 75% c. 359 d. 15,981

Kementerian Kumham Kejaksaan Agung Mahkamah Agung Kepolisian

16.3.2 Proporsi tahanan yang belum diputus terhadap seluruh jumlah tahanan dan napi

Kementerian Kumham Kejaksaan Agung Mahkamah Agung Kepolisian

Page 233: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

227

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL (versi 19 Feb 2016)

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL K/L PENANGGUN

GJAWAB (INDIKATIF)

Baseline Target 2019

16. Mempromosikan perdamaian dan masyarakat yang inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan

16.4 Pada tahun 2030 secara signifikan mengurangi penggelapan uang maupun senjata, menguatkan pemulihan dan pengembalian aset curian dan memerangi segala bentuk kejahatan yang terorganisasi

16.4.1 Total nilai penggelapan uang masuk dan keluar negeri (dalam US$)

Terwujudnya Kepemimpinan dan Peran Indonesia dalam Kerja Sama Internasional melalui(c) pemantapan peran Indonesia dalam penanganan transnational organized crime; (d) pelaksanaan kerja sama internasional dalam mengatasi masalah global yang mengancam umat manusia, seperti penyakit menular, perubahan iklim, penyebaran senjata ringan ilegal, dan peredaran narkotika. (Buku II bab 5. hal: 5-43)

NA NA Kemenkopolhukkam Kejaksaan Agung KPK Kepolisian PPATK Bank Indonesia

16.4.2 Proporsi senjata api dan senjata ringan yang terdaftar dan terlacak, yang sesuai dengan standar internasional dan ketentuan hukum

Persentase posisi Indonesia yang diterima dalam forum multilateral mengenai penanganan isu keamanan internasional, senjata pemusnah massal dan senjata konvensional, penanggulangan kejahatan lintas negara, dan terorisme

90%

16.5 Secara substansial mengurangi korupsi dan penyuapan dalam segala bentuk

16.5.1 Proporsi penduduk yang memiliki paling tidak satu kontak hubungan dengan petugas, yang membayar suap kepada petugas atau diminta untuk menyuap petugas

Meningkatnya efektivitas pencegahan dan pemberantasan korupsi (Buku I, 6.4.2 dan Buku II, 7.2.1)

Indeks Perilaku Antti Korupsi (IPAK) Indeks Penegakan Hukum Anti Korupsi (IPHAK)

IPAK: 3.6 IPAK: 4.0 (skala 5) IPHAK: naik 20% (dasar 2014)

Bappenas KPK Kejaksaan Agung Kepolisian

Page 234: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

228

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL (versi 19 Feb 2016)

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL K/L PENANGGUN

GJAWAB (INDIKATIF)

Baseline Target 2019

16. Mempromosikan perdamaian dan masyarakat yang inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan

tersebut dalam 12 bulan terakhir

16.5.2 Proporsi pelaku usaha yang paling tidak memiliki kontak dengan petugas pemerintah dan yang membayar suap kepada seorang petugas, atau diminta untuk membayar suap oleh petugas-petugas, selama 12 bulan terakhir

16.6 Mengembangkan lembaga yang efektif, akuntabel, dan transparan di semua tingkat

16.6.1. Proporsi pengeluaran utama pemerintah terhadap anggaran yang disetujui, menurut sektor (atau kode anggaran atau sejenisnya)

Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan (Buku I, bab 6.2.3 dan Buku II, bab 7.2.2)

1. Opini WTP atas Laporan Keuangan 2. Tingkat Kapabilias APIP 3. Tingkat Kematangan implementasi SPIP 4. SAKIP 5. Penggunaan E-procurement terhadap belanja pengadaan 6. Persentase instansi pemerintah yang memiliki nilai Indeks Reformasi Birokrasi Baik 7. Indeks Profesionalitas ASN 8. Indeks e-governmentNasional

1. Opini WTP atas Laporan Keuangan: K/L: 74 2. Tingkat Kapabilias APIP: 1 3. Tingkat Kematangan implementasi SPIP: 1 4. SAKIP: K/L: 85 5. Penggunaan E-

1. Opini WTP atas Laporan Keuangan: K/L: 95 2. Tingkat Kapabilias APIP: 3 3. Tingkat Kematangan implementasi SPIP: 1 4. SAKIP: K/L: 85 5. Penggunaan E-procurement terhadap belanja

Kemenpan dan RB BPK BPKP LKPP BKN Kemen Kominfo Ombudsman RI KPK

Page 235: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

229

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL (versi 19 Feb 2016)

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL K/L PENANGGUN

GJAWAB (INDIKATIF)

Baseline Target 2019

16. Mempromosikan perdamaian dan masyarakat yang inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan

16.6.2 Proporsi penduduk yang puas terhadap pengalaman terakhir atas layanan publik

Birokrasi yang memiliki Pelayanan Publik berkualitas dengan a) penguatan kelembagaan dan manajemen pelayanan dan b) penguatan kapasitas pengelolaan kinerja pelayanan publik (Buku II bab 7.3.2 hal 7-41)

9. Indeks Integritas Nasional (Pusat) 10. Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) 11. Persentase Kepatuhan pelaksanaan UU Pelayanan Publik

procurement terhadap belanja pengadaan: 60.24 6. Persentase instansi pemerintah yang memiliki nilai Indeks Reformasi Birokrasi Baik: K/L: 75 7. Indeks Profesionalitas ASN: 76 8. Indeks e-governmentNasional K/L: 2.66 9. Indeks Integritas Nasional (Pusat): 7.22 10. Survey Kepuasan Masyarakat (SKM): 80% 11. Persentase Kepatuhan pelaksanaan UU Pelayanan

pengadaan: 80 6. Persentase instansi pemerintah yang memiliki nilai Indeks Reformasi Birokrasi Baik: K/L: 75 7. Indeks Profesionalitas ASN: 86 8. Indeks e-governmentNasional: 3.4 9. Indeks Integritas Nasional (Pusat): 9 10. Survey Kepuasan Masyarakat (SKM): 95% 11. Persentase Kepatuhan pelaksanaan UU Pelayanan Publik: 100

Page 236: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

230

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL (versi 19 Feb 2016)

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL K/L PENANGGUN

GJAWAB (INDIKATIF)

Baseline Target 2019

16. Mempromosikan perdamaian dan masyarakat yang inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan

Publik: K: 64; L:15

16.7 Memastikan pengambilan keputusan yang responsif, inklusif, partisipatif dan representatif di setiap tingkatan

16.7.1. Proporsi jabatan (menurut kelompok umur, jenis kelamin, orang difabel dan kelompok masyarakat) di lembaga publik (DPR/DPRD, pelayanan publik, peradilan)

Terjaminnya dan terpenuhinya kebebasan sipil, hak-hak dan kewajiban politik rakyat, dan meningkatkan keterwakilan perempuan dalam politik (Buku II, 5.2.1 & 5.3.1)

Indeks Kebebasan Sipil (dari IDI) Indeks Hak-hak Politik (dari IDI)

Indeks Kebebasan Sipil (dari IDI): 87 Indeks Hak-hak Politik (dari IDI): 68

BKN KPU Kemenpan RB

Page 237: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

231

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL (versi 19 Feb 2016)

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL K/L PENANGGUN

GJAWAB (INDIKATIF)

Baseline Target 2019

16. Mempromosikan perdamaian dan masyarakat yang inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan

dibanding distribusi nasional

Keterwakilan perempuan dalam kepengurusan parpol

Keterwakilan perempuan dalam kepengurusan parpol: 30%

16.7.2 Proporsi penduduk yang percaya pada pengambilan keputusan yang inklusif dan responsif menurut jenis kelamin, umur, difabilitas dan kelompok masyarakat

Terjaminnya kebebasan sipil dan terpenuhinya hak-hak politik rakyat dan membantun keterbukaan informasi publik dan komunikasi publik melalui strategi meningkatkan partisipasi publik dalam pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik, proses pengambilan keputusan publik dan alasan pengambilan keputusan (Buku II, bab 5.2.1)

Bappenas Kemendagri Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal

16.8 Perluasan dan penguatan partisipasi negara-negara berkembang di dalam lembaga gavernansi global

16.8.1 Proporsi keanggotaan dan hak pengambilan pengambilan keputusan dari negara-negara berkembang di Organisasi Internasional

a. Meningkatkan peran Indonesia di tingkat global b. Meningkatnya peran dan kepemimpinan Indonesia di tingkat regional ASEAN C. Meningkatnya peran dan kepemimpinan Indonesia di tingkat global G-20 dan APEC (Buku II, 6.1.6)

a. Persentase posisi Indonesia yang diterima dalam forum multilateral b. Persentase kepemimpinan Indonesia dalam forum-forum multilateral

a. 84% b. 78%

Kemenlu

Page 238: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

232

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL (versi 19 Feb 2016)

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL K/L PENANGGUN

GJAWAB (INDIKATIF)

Baseline Target 2019

16. Mempromosikan perdamaian dan masyarakat yang inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan

16.9 Pada tahun 2030, memberikan identitas hukum bagi semua, termasuk pencatatan kelahiran

16.9.1. Proporsi anak umur di bawah 5 tahun yang dicatat oleh lembaga pencatatan sipil terpilah menurut umur

Tercapainya strategi peningkatan cakupan registrasi vital dan pengembangan registrasi vital terpadu (Buku II, bab 2.3.1 poin 7)

a. Cakupan pelayanan dasar kepemilikan akte lahir untuk penduduk 40% berpendapatan bawah b. Pembebasan biaya di lingkungan Peradilan Agama untuk mendapatkan akte nikah dalam rangka mempermudah mendapatkan akte kelahiran c.Persentase anak yang memiliki akta kelahiran

a. 64.6% (2015)

a. 77.4% (Buku II, bab I. Hal.1-70) b. 15,981(Matriks II 2M-5) c. 85% (Matriks II.2M-16)

Kementerian Dalam Negeri

16.10 Memastikan akses publik pada informasi dan melindungi kebebasan fundamental, yang sesuai dengan peraturan nasional dan kesepakatan internasional

16.10.1 Jumlah kasus pembunuhan, penculikan dan penangkapan secara paksa, penyiksaan dan perlakuan sewenang-wenang terhadap jurnalis, awak media, serikat pekerja, dan pembela HAM dalam 12 bulan terakhir

1. Terwujudnya penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan HAM, melalui peraturan perundang-undangan, penegakan HAM, pemberian bantuan hukum dan layanan peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan, dan aparat penegak hukum yang berperspektif HAM dan responsif gender (Buku II, bab 7.2.1)

Jumlah penanganan dugaan pelanggaran HAM yang dikomunikasikan Jumlah penanganan dugaan pelanggaran HAM aktual Prosentase hasil kajian dan rekomendasi yang ditindak lanjuti terkait isu KtP (Kekerasan terhadap Perempuan) dan

320 laporan setiap tahunnya 120 laporan setiap tahunnya 20% setiap tahunnya

Kemenkum HAM Komnas HAM Kemenaker Dewan Pers

Page 239: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

233

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL (versi 19 Feb 2016)

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL K/L PENANGGUN

GJAWAB (INDIKATIF)

Baseline Target 2019

16. Mempromosikan perdamaian dan masyarakat yang inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan

2. Tercapainya strategi penegakan demokrasi dan HAM di dalam negeri (Buku II, bab 5.2.2)

perlindungan HAM perempuan ---- Prosentase sistem pemulihan korban pelanggaran HAM yang dikembangkan Jumlah kasus pelanggaran HAM yang berat yang diselesaikan (Matriks II.7.M hal.33- 43)

16.10.2 Jumlah negara yang mengadopsi dan melaksanakan kostitusi, statutori dan/atau jaminan kebijakan untuk akses publik pada informasi

Meningkatnya keterbukaan informasi publik dan komunikasi publik serta meningkatnya akses masyarakat terhadap informasi publik (BUku II bab 5.2.1 dan bab 5.3.1)

Persentase Badan Publik yang melaksanakan ketentuan Keterbukaan Informasi Publik Jumlah Regulasi dasar untuk penyebaran dan pemerataan informasi publik Persentase (%) Akses Masyarakat Terhadap Media Publik

Persentase Badan Publik yang melaksanakan ketentuan Keterbukaan Informasi Publik (KIP): 80% Jumlah Regulasi dasar untuk penyebaran dan pemerataan informasi publik: 6 Persentase (%) Akses Masyarakat Terhadap Media Publik: 90%

Kemenkominfo Komisi Informasi Pusat

Page 240: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

234

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL (versi 19 Feb 2016)

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL K/L PENANGGUN

GJAWAB (INDIKATIF)

Baseline Target 2019

16. Mempromosikan perdamaian dan masyarakat yang inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan

16.a Penguatan lembaga-lembaga nasional yang relevan, termasuk melalui kerjasama internasional, untuk membangun kapasitas di semua tingkatan, khususnya di negara-negara berkembang, untuk mencegah kekerasan dan melawan terorisme serta kejahatan

16.a.1 Keberadaan lembaga HAM nasional yang independen yang sejalan dengan Paris Principles

Meningkatnya promosi dan pemajuan demokrasi dan HAM melalui penegakan demokrasi dan HAM di dalam negeri dan penguatan koordinasi antar pemangku kepentingan (Buku II, bab 5.2.2 dan 5.3.2) Terwujudnya penghormatan, perlindungan dan pemenuhan HAM, melalui peraturan perundang-undangan, penegakan HAM, pemberian bantuan hukum dan layanan peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan dan aparat penegak hukum yang berperspektif HAM dan responsif gender (Buku II, bab 7.2.1)

Kemenkum HAM Komnas HAM

Page 241: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

235

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL (versi 19 Feb 2016)

TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL TARGET NASIONAL K/L PENANGGUN

GJAWAB (INDIKATIF)

Baseline Target 2019

16. Mempromosikan perdamaian dan masyarakat yang inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan

16.b Mempromosikan dan mendorong undang-undang dan kebijakan yang tidak diskriminasi untuk pembangunan berkelanjutan

16.b.1 Proporsi penduduk yang melaporkan mengalami diskriminasi dan pelecehan dalam 12 bulan lalu berdasarkan pada pelarangan diskriminasi menurut hukum HAM Internasional

Terwujudnya penghormatan, perlindungan dan pemenuhan HAM, melalui peraturan perundang-undangan, penegakan HAM, pemberian bantuan hukum dan layanan peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan dan aparat penegak hukum yang berperspektif HAM dan responsif gender (Buku II, bab 7.2.1)

Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Meningkatnya penanganan pengaduan pelanggaran HAM (Matriks II.7M-34)

Indeks kebebasan sipil (IDI 2014): 82.64

Meningkatnya penanganan pengaduan pelanggaran HAM: 7000 berkas pengaduan (Matriks II.7M-34)

Bappenas Kemenkum HAM Komnas HAM

Page 242: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

236

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL

(versi 19 Februari 2016) TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

KETERANGAN TARGET NASIONAL

K/L Terkait

Baseline Target 2019

17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan

17.1 Penguatan mobilisasi sumber daya domestik, termasuk melalui dukungan internasional untuk negara-negara berkembang, untuk meningkatkan kapasitas lokal bagi pengumpulan pajak dan pendapatan lainnya.

17.1.1 Total pendapatan pemerintah sebagai proporsi terhadap GDP menurut sumbernya

Peningkatan mobilisasi penerimaan negara . (Buku I, bab 6.7.7)

a. Meningkatnya penerimaan pajak b PNBP ditargetkan terus meningkat, (Buku I, bab 6.7.7 & Buku II, bab 3.2.2) Pendapatan negara meningkat rata-rata 17.2% per tahun

11.5% 16% Kementerian Keuangan

17.1.2 Proporsi anggaran domestik yang didanai oleh pajak domestik

Peningkatan rasio penerimaan Perpajakan termasuk pajak daerah (Buku I, bab 6.7.7 & Buku II, bab 3.2.2)

Rasio Pajak 11.5% 16% Kementerian Keuangan

Page 243: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

237

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL

(versi 19 Februari 2016) TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

KETERANGAN TARGET NASIONAL

K/L Terkait

Baseline Target 2019

17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan

17.2 Negara-negara maju melaksanakan secara penuh komitmen atas bantuan pembangunan (Official Development Assistance - ODA), termasuk komitmen dari banyak negara maju untuk mencapai target 0.7 persen dari Pendapatan Nasional Bruto untuk bantuan pembangunan (ODA/GNI) bagi negara-negara berkembang dan 0.15 sampai 0.20 percen ODA/GNI kepada negara kurang berkembang; penyedia ODA didorong untuk menetapkan target guna menyediakan paling tidak 0.20 persen dari ODA/GNI untuk negara kurang berkembang.

17.2.1 Bantuan Pembangunan Bersih, secara keseluruhan dan kepada negara-negara kurang berkembang, sebagai proporsi terhadap Pendapatan Nasional Bruto dari OECD/Komite Bantuan Pembangunan

NA

Page 244: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

238

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL

(versi 19 Februari 2016) TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

KETERANGAN TARGET NASIONAL

K/L Terkait

Baseline Target 2019

17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan

17.3 Memobilisasi tambahan sumber daya keuangan untuk negara-negara berkembang dari berbagai macam sumber.

17.3.1 Investasi Asing Langsung (Foreign Direct Investment/FDI), bantuan pembangunan dan Kerjasama Selatan-Selatan sebagai proporsi dari Total Anggaran domestik

Perumusan strategi diplomasi ekonomi nasional yang lebih komprehensif untuk mendukung kerja sama ekonomi internasional yang dapat menarik investasi asing langsung (foreign direct investment), serta menciptakan koherensi antara kebijakan kerja sama ekonomi internasional dengan kebijakan pembangunan nasional dan daerah. (Buku II, bab 3.3.15)

a. Meningkatnya PMTB sebesar 12.1% tahun 2019b. Meningkatnya investasi PMA & PMDN menjadi

Investasi (PMTB): 4.25% (2014)

Investasi (PMTB): 12.1%Rp 933 Triliun

a. BKPMb. Bank Indonesia (Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran)c. Kementerian Keuangan

17.3.2 Volume pengiriman uang/remitansi (dalam US dollars) sebagai proporsi terhadap total GDP

Memperbesar Pemanfaatan Jasa Keuangan bagi Pekerja melalui pengenalan jasa keuangan untuk menyimpan tabungan dan pengiriman uang kepada keluarga di tanah air, (Buku I, bab 6.1.5 & Buku II, bab 3.3.13)

a. Menurunnya persentase biaya rata-rata remitansi dari jumlah yang ditransfer b. Meningkatnya jaringan cabang Bank dan ATM bank yang akan memudahkan rumah tangga pekerja migran untuk menerima remitansi

NA a. Bank Indonesia (Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran) b. Kementerian Keuangan c. BNP2TKI d. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Page 245: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

239

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL

(versi 19 Februari 2016) TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

KETERANGAN TARGET NASIONAL

K/L Terkait

Baseline Target 2019

17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan

17.4 Membantu negara-negara berkembang untuk mendapatkan keberlanjutan utang jangka panjang melalui kebijakan-kebijakan yang terkoordinasi yang ditujukan pada pengelolaan pembiayaan utang, keringanan utang dan restrukturisasi utang, yang sesuai, dan mengangkat permasalahan tentang utang luar negeri dari negara-negara miskin yang berutang besar guna mengurangi tekanan utang.

17.4.1 Pembayaran Utang dan bunga (Debt Service) sebagai proporsi dari ekspor barang dan jasa

NA

Page 246: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

240

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL

(versi 19 Februari 2016) TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

KETERANGAN TARGET NASIONAL

K/L Terkait

Baseline Target 2019

17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan

17.5 Mengadopsi dan melaksanakan pemerintahan yang mempromosikan investasi bagi negara-negara kurang berkembang.

17.5.1 Jumlah negara yang mengadopsi dan melaksanakan rezim promosi investasi untuk negara-negara kurang berkembang

• Tersedianya strategi promosi penanaman modal yang berkualitas. Salah satu indikatornya adalah jumlah penyelenggaraan IIPC di Luar Negeri (hal II.3.M-9)

• Meningkatnya jumlah awareness, minat dan rencana investasi di sektor dan kawasan ekonomi prioritas. Dengan indikator antara lain:- jumlah kegiatan promosi dalam forum-forum internasional di luar negeri- jumlah media dalam rangka repositioning Indonesia sebagai negara tujuan penanaman modal (matriks bidang pembangunan hal II.3.M-10)

• Jumlah penyelenggaraan dan pengembangan IIPC (Indonesian Investment Promotion Center) di luar negeri

• jumlah kegiatan promosi dalam forum-forum internasional di luar negeri

• jumlah media dalam rangka repositioning Indonesia sebagai negara tujuan penanaman modal (matriks bidang pembangunan hal II.3.M-10)

• 8 IIPC (2014)

• 4 kegiatan (2015)

• 4 mediaelektronikinternasional, 1media cetakinternasional, 2media elektroniknasional dan 3media cetaknasional (2015)

• 11 IIPC

• 4 kegiatan

• 4 mediaelektronikinternasional, 1media cetakinternasional, 2media elektroniknasional dan 3media cetaknasional

BKPM

Page 247: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

241

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL

(versi 19 Februari 2016) TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

KETERANGAN TARGET NASIONAL

K/L Terkait

Baseline Target 2019

17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan

17.6 Meningkatkan Kerjasama Utara-Selatan, Selatan-Selatan dan triangular regional dan internasional pada akses sains, teknologi dan inovasi dan meningkatkan saling berbagi pengetahuan berdasar kesepakatan yang saling timbal balik, termasuk melalui peningkatan koordinasi antara mekanisme yang telah ada, khususnya di tingkat Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), dan melalui mekanisme fasilitasi teknologi global.

17.6.1 Jumlah kesepakatan kerjasama dan program-program di bidang sains dan/atau teknologi antar negara menurut tipe kerjasamanya

Meningkatnya partisipasi Indonesia dalam setiap forum kerja sama Perdagangan, Perindustrian, Investasi, dan HAKI Meningkatnya partisipasi Indonesia dalam setiap forum kerja sama pembangunan ekonomi, keuangan, dan lingkungan hidup serta pembangunan sektoral (II.5M-28)

Persentase implementasi kesepakatan multilateral tentang isu perdagangan, perindustrian, investasi, dan HAKI pada tingkat nasional Persentase implementasi kesepakatan multilateral tentang isu pembangunan ekonomi, keuangan, dan lingkungan hidup pada tingkat nasional

80% 75%

a. Kementerian Luar Negeri b. Kementerian Ristek & DIKTI c. LIPI d. Kementerian Komunikasi dan Informatika e. AIPI

17.6.2 Langganan broadband internet tetap menurut tingkat kecepatannya

Tersedianya layanan pita lebar (Buku II, bab 9.2.4)

1. Tingkat penetrasi akses bergerak pitalebar (fixed broadband)

1. Akses Tetap: - Perkotaan menjangkau 38% rumah tangga & 16% populasi (20 Mbps) - Perdesaan menjangkau 26% rumah tangga dan

1. Akses Tetap - Perkotaan menjangkau 71% rumah tangga dan 30% populasi (20 Mbps) - Perdesaan menjangkau 49% rumah tangga dan 6% populasi (10 Mbps)

Kementerian Komunikasi & Informasi

Page 248: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

242

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL

(versi 19 Februari 2016) TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

KETERANGAN TARGET NASIONAL

K/L Terkait

Baseline Target 2019

17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan

3% populasi (10 Mbps)

2. Tingkat penetrasi akses bergerak pitalebar (mobile broadband) dengan kecepatan 1 Mbps

2. Akses Bergerak - Perkotaan menjangkau 93% populasi (1 Mbps) - Perdesaan menjangkau 27% populasi (1 Mbps)

2. Akses Bergerak - Perkotaan menjangkau 100% populasi (1 Mbps) - Perdesaan menjangkau 52% populasi (1 Mbps)

Page 249: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

243

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL

(versi 19 Februari 2016) TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

KETERANGAN TARGET NASIONAL

K/L Terkait

Baseline Target 2019

17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan

17.7 Mempromosikan pengembangan, transfer, diseminasi dan penyebaran teknologi yang ramah lingkungan kepada negara-negara berkembang dengan persyaratan yang menguntungkan, termasuk persyaratan konsesi dan preferensi, yang disetujui secara timbal balik.

17.7.1 Total jumlah dana yang disetujui untuk negara-negara berkembang untuk mempromosikan pengembangan, transfer, mendiseminasikan dan menyebarkan teknologi yang ramah lingkungan

NA NA

17.8 Beroperasinya secara penuh bank teknologi dan sains, mekanisme pembangunan kapasitas yang inovatif dan teknologi untuk negar-negara kurang berkembang pada 2017 dan meningkatkan penggunaan teknologi yang mendukung, khususnya teknologi informasi dan komunikasi.

17.8.1 Proporsi individu yang menggunakan internet

Tersedianya layanan pita lebar (Buku II, bab 9.2.4)

Jaringan tulang punggung serat optik nasional yang menghubungkan seluruh pulau besar dan kabupaten/kota

82% kab/kota terjangkau broadband

100% kab/kota terjangkau broadband

Kemenkominfo

Page 250: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

244

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL

(versi 19 Februari 2016) TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

KETERANGAN TARGET NASIONAL

K/L Terkait

Baseline Target 2019

17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan

17.9 Meningkatkan dukungan internasional untuk melaksanakan pembangunan kapasitas yang efektif dan terarah di negara-negara berkembang untuk mendukung rencana nasional guna melaksanakan seluruh tujuan pembangunan berkelanjutan, termasuk melalui kerjasama Utara-Selatan, Selatan-Selatan dan triangular.

17.9.1 Nilai dolar atas bantuan teknis dan pembiayaan (termasuk melalui kerjasama Utara-Selatan, Selatan-Selatan dan triangular) yang dikomitmenkan untuk negara-negara berkembang

Menguatnya peran Indonesia dalam Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) (Buku II, bab 5.2.2)

Persentase peningkatan kegiatan bantuan kerjasama teknik melalui mekanisme Triangular (Matriks II.5M-37)

15% (2015) 25% (2019) Kemenlu

17.10 Mempromosikan sistem perdagangan multilateral yang universal, berbasis aturan, terbuka, tidak diskriminasi dan adil di bawah Organisasi Perdaganan Dunia (WTO), termasuk mengacu pada kesepakatan akhir di bawah agenda Pembangunan Doha.

17.10.1 Rata-rata tarif terbobot dunia

Menguatnya peran Indonesia dalam kerjasama global dan regional yang ditunjukkan oleh menurunnya jumlah hambatan rata-rata tarif terbobot di negara mitra FTA dan non-tarif di negara-negara yang menjadi pasar ekspor utama dan prospektif Indonesia (Buku I, bab 6.1.6 & Buku II, bab 3.2.16)

a. Penurunan rata-rata tarif terbobot di negara mitra FTA (6 negara berdasarkan baseline 2013) 6.78 tahun 2019

b. Penurunan indeks Non-tariff measure (baseline tahun 2013 berdasarkan data WTO) menjadi 20 tahun 2019

c. Meningkatnya persentase pengamanan kebijakan nasional di fora internasional menjadi 90% tahun 2019

9.05 (2015)

6.78 (2019)

Kementerian Perdagangan

Page 251: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

245

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL

(versi 19 Februari 2016) TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

KETERANGAN TARGET NASIONAL

K/L Terkait

Baseline Target 2019

17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan

17.11 Secara signifikan meningkatkan ekspor dari negara-negara berkembang, khususnya peningkatan bagian negara-negara kurang berkembang dalam ekspor global pada 2020.

17.11.1 Bagian negara-negara berkembang dan kurang berkembang pada ekspor global

Peningkatan pertumbuhan ekspor yang menggunakan skema kesepakatan kerjasama internasional (Buku I, bab 6.1.7)

a. Pertumbuhan ekspor produk non migas 14.3% tahun 2019

b. Rasio ekspor jasa terhadap PDB 3.5% tahun 2019

c. Kontribusi produk manufaktur terhadap total ekspor 65% tahun 2019(Buku I, bab6.6.9 & Buku II, bab 3.2.12)

d. Pertumbuhan nilai ekspor yang menggunakan Surat Keterangan Asal Prefernsi menjadi 10% tahun 2019 (Buku I, bab 6.1.7)

8.00% dan 44% (2015)

14.3% dan 65% (2019)

3.5% tahun 2019

65% tahun 2019

10% tahun 2019

Kementerian Perdagangan

Page 252: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

246

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL

(versi 19 Februari 2016) TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

KETERANGAN TARGET NASIONAL

K/L Terkait

Baseline Target 2019

17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan

17.12 Merealisasikan secara tepat waktu pelaksanaan dari bebas bea dan akses kuota-pasar bebas tanpa batas waktu untuk semua negara-negara kurang berkembang, yang konsisten dengan keputusan WTO, termasuk memastikan bahwa penetapan aturan keaslian (rules of origin) dapat diterapkan untuk impor dari negara-negara kurang berkembang tersebut adalah transparan dan sederhana, dan kontribusi untuk memfasilitasi akses pasar.

17.12.1 Rata-rata tarif yang dihadapi oleh negara-negara berkembang, negara kurang berkembang dan negara berkembang pulau kecil

Menguatnya peran Indonesia dalam kerjasama global dan regional yang ditunjukkan oleh menurunnya jumlah hambatan rata-rata tarif terbobot di negara mitra FTA dan non-tarif di negara-negara yang menjadi pasar ekspor utama dan prospektif Indonesia (Buku I, bab 6.1.6 & Buku II, bab 3.2.16)

NA NA Kemenko Perekonomian Kemendag

17.13 Meningkatkan stabilitas makroekonomi global, termasuk melalui koordinasi kebijakan dan keterpaduan kebijakan

17.13.1 Dashboard Makroekonomi

Mendorong pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan rasio penerimaan negara dengan reformasi kebijakan secara komprehensif (Buku II, bab 3)

a. Inflasi b. Nilai tukar Rp/USD c. PDB

a. Inflasi tahun 2019: 3.5% b. Nilai tukar Rp/USD: 12,000 c. PDB 2019: 8%

a. Kemenko Perekonomian b. Kementerian Keuangan-Badan Kebijakan Fiskal (BKF) dan Dirjen Pajak c. Bank Indonesia d. Bappenas

Page 253: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

247

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL

(versi 19 Februari 2016) TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

KETERANGAN TARGET NASIONAL

K/L Terkait

Baseline Target 2019

17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan

17.14 Meningkatkan keterpaduan kebijakan untuk pembangunan berkelanjutan

17.14.1 Jumlah negara yang telah memiliki mekanisme untuk keterpaduan kebijakan pembangunan berkelanjutan

Tercapainya pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan (Buku II, bab 1.1)

17.15 Menghormati ruang kebijakan dan kepemimpinan dari setiap negara untuk membangun dan melaksanakan kebijakan-kebijakan pengentasan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan

17.15.1 Jangkauan penggunaan kerangka kerja dan alat perencanaan yang dimiliki negara oleh penyedia kerjasama pembangunan

Menguatkan diplomasi ekonomi Indonesia dalam forum bilateral, multilateral, regional dan global (Buku II bab 5)

Terwujudnya pelaksanaan politik luar negeri yang bebas dan aktif, serta kepemimpinan dan peran Indonesia dalam kerja sama internasional (Buku II bab 5.2)

KemenkeuBappenas

Page 254: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

248

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL

(versi 19 Februari 2016) TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

KETERANGAN TARGET NASIONAL

K/L Terkait

Baseline Target 2019

17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan

17.16 Meningkatkan kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan, dilengkapi dengan kerjasama banyak pihak (multi-stakeholders) yang memobilisasi dan membagi pengetahuan, keahlian, teknologi dan sumber daya keuangan, untuk mendukung pencapaian tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan di semua negara, khususnya di negara-negara berkembang.

17.16.1 Jumlah negara yang melaporkan perkembangan kerangka kerja monitoring efektifitas pembangunan multi-stakehorlder yang mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan

Menguatkan diplomasi ekonomi Indonesia dalam forum bilateral, multilateral, regional dan global (Buku II bab 5)

Meningkatnya kualitas kerja sama global untuk membangun saling pengertian antarperadaban, dan perdamaian dunia, dan mengatasi masalah-masalah global yang mengancam umat manusia (Buku I hal.6-7)

Kemenkeu Bappenas

Page 255: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

249

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL

(versi 19 Februari 2016) TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

KETERANGAN TARGET NASIONAL

K/L Terkait

Baseline Target 2019

17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan

17.17 Mendorong dan mempromosikan kerjasama publik, publik-swasta dan masyarakat sipil yang efektif, berdasarkan pengalaman dan bersumber pada strategi-strategi kerjasama.

17.17.1 Jumlah komitmen untuk kemitraan publik-swasta dan masyarakat sipil (dalam US dollars)

Penyediaan alternatif pembiayaan untuk pembangunan melalui skema Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) (Buku I, bab 6.6.4) Menyediakan dukungan pembiayaan untuk memenuhi target infrastruktur melalui penyediaan alternatif pembiayaan, seperti melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Swasta (KPS), dan skema innovative financing lainnya. (Buku II, Bab 9.2.6)

Tersedianya alokasi dana APBN untuk penyiapan, transaksi dan dukungan Pemerintah bagi proyek KPS sebesar 30 persen dari keseluruhan nilai proyek KPS (Buku II, Bab 9.2.6)

NA NA Bappenas Kemenkeu

Page 256: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

250

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL

(versi 19 Februari 2016) TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

KETERANGAN TARGET NASIONAL

K/L Terkait

Baseline Target 2019

17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan

17.18 Pada 2020, meningkatkan dukungan pembangunan kapasitas untuk negara-negara berkembang, termasuk negara-negara kurang berkembang dan negara-negara berkembang pulau kecil, untuk meningkatkan secara signifikan ketersediaan data terpilah yang berkualitas tinggi, tepat waktu dan dapat diandalkan yang terpilah berdasar pendapatan, gender, umur, ras, etnis, status migrasi, difabilitas, lokasi geografi dan karakteristik lainnya yang relevan dengan konteks nasional.

17.18.1 Proporsi indikator pembangunan berkelanjutan yang dihasilkan di tingkat nasional dengan keterpilahan data lengkap yang relevan dengan targetnya, yang sesuai dengan Prinsip-prinsip Fundamental dari Statistik Resmi

Peningkatan ketersediaan data dan informasi statistik yang berkualitas(Buku II, bab 3.2.17)

NA NA BPS

Page 257: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

251

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL

(versi 19 Februari 2016) TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

KETERANGAN TARGET NASIONAL

K/L Terkait

Baseline Target 2019

17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan

17.18.2 Jumlah negara yang memiliki undang-undang statistik yang tunduk pada Prinsip-prinsip Fundamental Statistik Resmi

BPS

17.18.3 Jumlah negara dengan Perencanaan Statistik Nasional yang didanai dan melaksanakan rencananya berdasar sumber pendanaan

BPS

17.19 Pada 2030, membangun inisiatif yang sudah ada, untuk mengembangkan pengukuran atas pencapaian dari pembangunan

17.19.1 Nilai dolar atas semua sumber yang tersedia untuk penguatan kapasitas statistik di negara-negara berkembang

1. Peningkatan jumlah dan kompetensi SDM statistik yang profesional, integritas dan amanah (Buku II, bab 3.2.17)

1. Meningkatnya kerjasama statistik dengan negara lain 2. Keaktifan lembaga statisik dalam forum internasional statistik, seperti United Nations Statistics Division (UNSD)

90% 90% BPS

Page 258: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

252

GOAL/TARGET GLOBAL INDIKATOR GLOBAL

(versi 19 Februari 2016) TARGET NASIONAL (RPJMN 2015-2019)

INDIKATOR NASIONAL

KETERANGAN TARGET NASIONAL

K/L Terkait

Baseline Target 2019

17. Menguatkan cara pelaksanaan dan revitalisasi kerjasama global untuk pembangunan berkelanjutan

berkelanjutan yang melengkapi Produk Domestik Bruto, dan mendukung pembangunan kapasitas statistik di negara-negara berkembang

2. Peningkatan kualitas, kuantitas dan penggunaan sarana dan prasaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam kegiatan statistik

80% 97%

17.19.2 Proporsi negara yang a) melaksanakan paling tidak satu Sensus Penduduk dan Perumahan dalam sepuluh tahun terakhir, dan b) mencapai 100 persen pencatatan kelahiran dan 80 persen pencatatan kematian

Meningkatnya ketersediaan dan kualitas data dan informasi pembangunan yang akurat dan tepat waktu, serta pemanfaatan data dan informasi tersebut untuk perencanaan dan evaluasi hasil-hasil pembangunan. (Buku II, bab 2. hal2-78 dan bab 3 ttg data dan informasi statistik

BPS Kemendagri

Page 259: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

253

Lampiran 3. Contoh matrik Kesesuaian Target TPB dengan RPJMN 2015-2019

a. TUJUAN 1. Mengakhiri Kemiskinan

Program/Kegiatan/ Tindakan

Indikator

Target Pencapaian

Alokasi Anggaran (Rp) Sumber

Pendanaan Pelaksana

2016 2017 2018 2019

TARGET 1.1 : Pada tahun 2030, mengentaskan kemiskinan ekstrim bagi semua orang, dengan biaya hidup kurang dari $ 1,25 (PPP) per hari.

INDIKATOR TPB 1.1.1 Proporsi penduduk di bawah garis kemiskinan internasional, menurut jenis kelamin, kelompok umur, status pekerjaan, dan lokasi geografis (urban/rural)

NASIONAL

PROGRAM: APBN

KEGIATAN: 1.Tingkat kemiskinan

Page 260: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

254

b. TUJUAN 2. Menghilangkan Kelaparan

Program/Kegiatan/ Tindakan

Indikator

Target Pencapaian

Alokasi Anggaran (Rp) Sumber

Pendanaan Pelaksana

2016 2017 2018 2019

TARGET :

INDIKATOR TPB

NASIONAL

PROGRAM: APBN

KEGIATAN:

Page 261: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

255

c. TUJUAN 3. Hidup Sehat dan Sejahtera

Program/Kegiatan/ Tindakan

Indikator

Target Pencapaian

Alokasi Anggaran (Rp) Sumber

Pendanaan Pelaksana

2016 2017 2018 2019

TARGET :

INDIKATOR TPB

NASIONAL

PROGRAM: APBN

KEGIATAN:

Page 262: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

256

d. TUJUAN 4. Pendidikan Berkualitas

Program/Kegiatan/ Tindakan

Indikator

Target Pencapaian

Alokasi Anggaran (Rp) Sumber

Pendanaan Pelaksana

2016 2017 2018 2019

TARGET :

INDIKATOR TPB

NASIONAL

PROGRAM: APBN

KEGIATAN:

Page 263: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

257

e. TUJUAN 5. Kesetaraan Gender

Program/Kegiatan/ Tindakan

Indikator

Target Pencapaian

Alokasi Anggaran (Rp) Sumber

Pendanaan Pelaksana

2016 2017 2018 2019

TARGET :

INDIKATOR TPB

NASIONAL

PROGRAM: APBN

KEGIATAN:

Page 264: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

258

f. TUJUAN 6. Air Bersih dan Sanitasi

Program/Kegiatan/ Tindakan

Indikator

Target Pencapaian

Alokasi Anggaran (Rp) Sumber

Pendanaan Pelaksana

2016 2017 2018 2019

TARGET :

INDIKATOR TPB

NASIONAL

PROGRAM: APBN

KEGIATAN:

Page 265: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

259

g. TUJUAN 7. Energi Terjangkau dan Terbarukan

Program/Kegiatan/ Tindakan

Indikator

Target Pencapaian

Alokasi Anggaran (Rp) Sumber

Pendanaan Pelaksana

2016 2017 2018 2019

TARGET :

INDIKATOR TPB

NASIONAL

PROGRAM: APBN

KEGIATAN:

Page 266: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

260

h. TUJUAN 8. Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi

Program/Kegiatan/ Tindakan

Indikator

Target Pencapaian

Alokasi Anggaran (Rp) Sumber

Pendanaan Pelaksana

2016 2017 2018 2019

TARGET :

INDIKATOR TPB

NASIONAL

PROGRAM: APBN

KEGIATAN:

Page 267: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

261

i. TUJUAN 9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur

Program/Kegiatan/ Tindakan

Indikator

Target Pencapaian

Alokasi Anggaran (Rp) Sumber

Pendanaan Pelaksana

2016 2017 2018 2019

TARGET :

INDIKATOR TPB

NASIONAL

PROGRAM: APBN

KEGIATAN:

Page 268: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

262

j. TUJUAN 10. Mengurangi Kesenjangan

Program/Kegiatan/ Tindakan

Indikator

Target Pencapaian

Alokasi Anggaran (Rp) Sumber

Pendanaan Pelaksana

2016 2017 2018 2019

TARGET :

INDIKATOR TPB

NASIONAL

PROGRAM: APBN

KEGIATAN:

Page 269: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

263

k. TUJUAN 11. Kota dan Permukiman Berkelanjutan

Program/Kegiatan/ Tindakan

Indikator

Target Pencapaian

Alokasi Anggaran (Rp) Sumber

Pendanaan Pelaksana

2016 2017 2018 2019

TARGET :

INDIKATOR TPB

NASIONAL

PROGRAM: APBN

KEGIATAN:

Page 270: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

264

l. TUJUAN 12. Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan

Program/Kegiatan/ Tindakan

Indikator

Target Pencapaian

Alokasi Anggaran (Rp. Miliar) Sumber

Pendanaan Pelaksana

2016 2017 2018 2019

TARGET 12.4: Pada tahun 2020 mencapai pengelolaan bahan kimia dan semua jenis limbah secara ramah lingkungan melalui siklus hidupnya, sesuai kerangka kerja internasional yang disepakati dan secara signifikan mengurangi pencemaran udara, air dan tanah untuk meminimalkan dampak buruk terhadap kesehatan manusia dan lingkungan

INDIKATOR TPB

12.4.1 Jumlah pihak untuk kesepakatan lingkungan multilateral internasional tentang bahan kimia dan limbah berbahaya untuk memenuhi komitmen dan kewajiban mereka dalam transmisi informasi yang diperlukan oleh masing-masing kesepakatan

12.4.2 Timbulan limbah berbahaya per kapita, proporsi limbah berbahaya yang terkelola menurut jenis penanganannya

NASIONAL

PROGRAM: Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 611,8 APBN KLHK

KEGIATAN: Pengelolaan limbah B3

12.4.2 Jumlah limbah B3 yang terkelola sesuai peraturan perundangan meningkat setiap tahun (juta ton)

110 120 130 150

Page 271: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

265

m. TUJUAN 13. Mengatasi Perubahan Iklim

Program/Kegiatan/ Tindakan

Indikator

Target Pencapaian

Alokasi Anggaran (Rp. Miliar) Sumber

Pendanaan Pelaksana

2016 2017 2018 2019

TARGET : 13.1 Memperkuat kapasitas ketahanan dan adaptasi terhadap bahaya terkait iklim dan bencana alam di semua negara

INDIKATOR TPB

13.1.1 Jumlah negara yang memiliki strategi pengurangan risiko bencana nasional dan lokal

13.1.2 Jumlah orang meninggal, hilang dan terkena dampak bencana per 100.000 orang

NASIONAL

PROGRAM: Penanggulangan Bencana 8.770,8 APBN BNPB

KEGIATAN: Pengurangan resiko bencana

Jumlah Dokumen Kajian Pengurangan Risiko Bencana (Dok)

40 40 40 69

Page 272: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

266

n. TUJUAN 14. Sumber Daya Maritim Berkelanjutan

Program/Kegiatan/ Tindakan

Indikator

Target Pencapaian

Alokasi Anggaran (Rp. Miliar) Sumber

Pendanaan Pelaksana

2016 2017 2018 2019

TARGET : 14.1 Pada tahun 2025, mencegah dan secara signifikan mengurangi semua jenis pencemaran laut, khususnya dari kegiatan berbasis lahan, termasuk sampah laut dan polusi nutrisi

INDIKATOR TPB 14.1.1 Indeks Eutrofikasi Pesisir (ICEP) dan Kepadatan Sampah Plastik Terapung

NASIONAL

PROGRAM: Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan 640,3 APBN KLHK

KEGIATAN: Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Laut

14.1.1 Kualitas air di perairan pantai pada 3 kawasan pesisir (NCICD, Semarang-SM-, Teluk Jakarta-TJ- dan Bali-BL-) meningkat setiap tahun (Kawasan pesisir)

1 NCICD 2 NCICD 3 NCICD

& SM

3 NCICD,

SM & BL

Page 273: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

267

o. TUJUAN 15. Pengelolaan Ekosistem Terestrial Berkelanjutan

Program/Kegiatan/ Tindakan

Indikator

Target Pencapaian

Alokasi Anggaran (Rp. Miliar) Sumber

Pendanaan Pelaksana

2016 2017 2018 2019

TARGET : 15.1 Pada tahun 2020, menjamin konservasi, restorasi dan pemanfaatan berkelanjutan dari ekosistem daratan dan perairan darat serta jasa lingkungannya, khususnya ekosistem hutan, lahan basah, pegunungan dan lahan kering yang sejalan dengan kewajiban berdasarkan perjanjian internasional

INDIKATOR TPB 15.1.1 Kawasan hutan sebagai persentase dari total luas lahan

NASIONAL

PROGRAM: Planologi dan Tata Lingkungan 2.407,8 APBN KLHK

KEGIATAN: Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan

15.1.1 Persentase Kawasan Hutan yang ditetapkan sebesar 80% Kawasan Hutan (Kawasan Hutan yang telah ditetapkan s.d. Tahun 2014 mencapai 56%)

5 85 90 100

Page 274: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

268

p. TUJUAN 16. Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Kukuh

Program/Kegiatan/ Tindakan

Indikator

Target Pencapaian

Alokasi Anggaran (Rp) Sumber

Pendanaan Pelaksana

2016 2017 2018 2019

TARGET :

INDIKATOR TPB

NASIONAL

PROGRAM: APBN

KEGIATAN:

Page 275: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

269

q. TUJUAN 17. Kemitraan Pembangunan yang Berkelanjutan

Program/Kegiatan/ Tindakan

Indikator

Target Pencapaian

Alokasi Anggaran (Rp) Sumber

Pendanaan Pelaksana

2016 2017 2018 2019

TARGET :

INDIKATOR TPB

NASIONAL

PROGRAM: APBN

KEGIATAN:

Page 276: ZERO DRAFT

Pedoman Teknis Penyusunan RAN TPB

270