Modul anggaran budgeting

36
BUDGETING (ANGGARAN PERUSAHAAN) KHAYATUN NUFUS, SE, M.Si SILABUS BAB I : PENDAHULUAN BAB II : ANGGARAN PENJUALAN BAB III : ANGGARAN PRODUKSI BAB IV : ANGGARAN BAHAN BAKU BAB V : ANGGARAN TENAGA KERJA BAB VI : ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK BAB VII : ANGGARAN VARIABEL BAB VIII : ANGGARAN HARGA POKO PRODUKSI DAN HARGA POKOK PENJUALAN BAB IX : ANGGARAN MODAL BAB X : ANGGARAN PIUTANG BAB XI : ANGGARAN KAS BAB XI : ANGGARAN BIAYA PEMASARAN DAN ADMINISTRASI BAB XII : ANALISIS BREAK EVEN POINT BAB XIII : BUDGET PERUSAHAAN MANUFAKTUR BAB IV : BUDGET PERUSAHAAN DAGANG BAB V : BUDGET PERUSAHAAN JASA BUKU WAJIB 1. Anggaran Perusahaan (Suatu Pendekatan Praktis) : Ellen Christina,dkk 2. Penganggaran Perusahaan (Jilid 1&2) : Gunawan Adi Saputra 3. Budgeting (Suatu Perencanaa, Pedoman,&Pengawasa) : Drs.M.Munandar 4. Penganggaran Perusahaan : Darsono,&Ari Purwanti 5. Anggaran Sebagai Alat bantu Manajemen : Dra. Justine T Sirait,MBAT

description

 

Transcript of Modul anggaran budgeting

Page 1: Modul anggaran   budgeting

BUDGETING (ANGGARAN PERUSAHAAN)

KHAYATUN NUFUS, SE, M.Si

SILABUS

BAB I : PENDAHULUANBAB II : ANGGARAN PENJUALANBAB III : ANGGARAN PRODUKSIBAB IV : ANGGARAN BAHAN BAKUBAB V : ANGGARAN TENAGA KERJABAB VI : ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIKBAB VII : ANGGARAN VARIABELBAB VIII : ANGGARAN HARGA POKO PRODUKSI DAN HARGA POKOK PENJUALANBAB IX : ANGGARAN MODALBAB X : ANGGARAN PIUTANGBAB XI : ANGGARAN KASBAB XI : ANGGARAN BIAYA PEMASARAN DAN ADMINISTRASIBAB XII : ANALISIS BREAK EVEN POINTBAB XIII : BUDGET PERUSAHAAN MANUFAKTURBAB IV : BUDGET PERUSAHAAN DAGANGBAB V : BUDGET PERUSAHAAN JASA

BUKU WAJIB

1. Anggaran Perusahaan (Suatu Pendekatan Praktis) : Ellen Christina,dkk2. Penganggaran Perusahaan (Jilid 1&2) : Gunawan Adi Saputra3. Budgeting (Suatu Perencanaa, Pedoman,&Pengawasa) : Drs.M.Munandar4. Penganggaran Perusahaan : Darsono,&Ari Purwanti5. Anggaran Sebagai Alat bantu Manajemen : Dra. Justine T

Sirait,MBAT

Page 2: Modul anggaran   budgeting

BAB IPENDAHULUAN

1. PENGERTIAN PENGANGGARAN DAN ANGGARAN

Penganggaran : Proses penyusunan anggaran dengan tahapan

- Penyusunan panitia

- Pengumpulan dan pengklasifikasian data

- Pengajuan rencana kerja fisik dan keuangan tiap-tiap

seksi/bagian/divisi.

- Penyusunan secara menyeluruh , merevisi, dan mengajukan

kepada pimpinan puncak untuk disetujui.

Penganggaran komitmen resmi manajemen (harapan) tentang pendapatan, biaya dan

berbagai transaksi keuangan untuk waktu tertentu yang akan datang.

Anggaran : Rencana terperinci dan sistematis tentang seluruh kegiatan

(pengeluaran&penerimaan) yang dituangkan dalam angka-angka(Rp)

dan dalam jangka waktu tertentu yang akan datang.

Anggaran : 1) rencana kerja secara tertulis dalam bentuk angka (anggaran formal)

2) perencanaan dan pengendalian laba

3) perencanaan laba strategis jangka panjang / perencanaan taktis laba

jangka pendek/ sistim akuntansi berdasarkan tanggung jawab.

4) sistem yang terdiri atas sub-sistem yang saling berhubungan satu sama

lain dalam perusahaan/organisasi.

5) sistem yang otonom karena memiliki sasaran dan cara kerja tersendiri.

6) sistem yang meliputi : inti sistem, sub-sistem penunjang, sub-sistem

lingkungan.

7) profit planing

2. MODEL PENYUSUNAN ANGGARAN

Anggaran disusun berdasarkan Teori, Praktik dan Prediksi perubahan situasi ekonomi,

sosial, dan politik .

Page 3: Modul anggaran   budgeting

Penyusunan Anggaran Berdasarkan Prediksi

Berdasarkan pengalaman, atau berdasarkan data historis

Disusun pada kondisi yang stabil

Penyusunan Anggaran Berdasarkan Teori

Berdasarkan pengetahuan ekonomi, di mana titik sentral perusahaan adalah mencari

laba.

Penentuan laba strategi dan program kerja -sasaran laba

Penyusunan Anggaran Berdasarkan Prediksi

Adanya prediksi perubahan situasi ekonomi, sosial, dan politik

3. KEGUNAAN ANGGARAN

a. Sebagai alat perencanaan terpadu

b. Sebagai Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Perusahaan

c. Sebagai Alat Pengkoordinasian Kerja

d. Sebagai Alat Pengawasan Kerja

e. Sebagai Alat Evaluasi Kerja

Adanya perencanaan terpadu

Anggaran perusahaan dapat digunakan sebagai alat untuk merumuskan rencana

perusahaan dan untuk menjalankan pengendalian terhadap berbagai kegiatan perusahaan

secara menyeluruh

Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan

Anggaran dapat memberikan pedoman yang berguna baik bagi manajemen puncak

maupun manajemen menengah. Anggaran yang disusun dengan baik akan membuat

bawahan menyadari bahwa manajemen memiliki pemahaman yang baik tentang operasi

perusahaan dan bawahan akan mendapatkan pedoman yang jelas dalam melaksanakan

tugasnya dan memungkinkan perusahaan untuk mengantisipasi perubahan dalam

lingkungan dan melakukan penyesuaian sehingga kinerja perusahaan dapat lebih baik

Page 4: Modul anggaran   budgeting

Sebagai alat pengkoordinasian kerja

penganggaran dapat memperbaiki koordinasi kerja intern perusahaan, sistem anggaran

memberikan ilustrasi operasi perusahaan secara keseluruhan sehingga memungkinkan

para manajer divisi untuk melihat hubungan antar bagian (divisi) secara keseluruhan.

Sebagai alat pengawasan kerja

Anggaran memerlukan serangkaian standar prestasi atau target yang bisa dibandingkan

dengan realisasinya sehingga pelaksanaan setiap aktivitas dapat dinilai kinerjanya.

Dalam menentukan standar acuan, diperlukan pemahaman yang realistis dan analisis

yang saksama terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Standar yang

ditetapkan terlalu tinggi akan menimbulkan frustasi atau ketidakpuasan. Sebaliknya

penetapan standar yang terlalu rendah akan menjadikan biaya menjadi tidak

terkendalikan, menurunkan laba dan semangat kerja.

Sebagai alat evaluasi kegiatan perusahaan

Anggaran yang disusun dengan baik menerapkan standar yang relevan akan memberikan

pedoman bagi perbaikan operasi perusahaan dalam menetukan langkah-langkah yang

harus ditempuh agar pekerjaan bisa diselesaikan dengan cara yang baik, artinya

menggunakan sumber-sumber daya perusahaan yang dianggap paling menguntungkan.

Terhadap penyimpangan yang mungkin terjadi dalam operasionalnya perlu dilakukan

evaluasi yang dapat menjadi masukan berharga bagi penyusunan anggaran selanjutnya.

Untuk mengoptimalkan kegunaan anggaran, penyusunan anggaran perlu memperhatikan

beberapa syarat seperti berikut:

a. Realistis : tidak optimis dan tidak pesimis

b. Luwes : tidak terlalu kaku, dapat disesuaikan sewaktu-waktu

c. Kontinyu : membutuhkan perhatian terus-menerus, bukan bersifat insidentil.

Keberhasilan anggaran tergantung sikap indivisdu dalam organisasi perusahaan,

sehingga prosesnya berkaitan dengan fungsi manajemen.

Page 5: Modul anggaran   budgeting

4. TUJUAN PENYUSUNAN ANGGARAN

a. Untuk menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas dan formal, sehingga bisa

menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai

manajemen.

b. Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga

anggaran dimengerti, didukung, dan dilaksanakan.

c. Untuk menyediakan rencara terinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi

ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok

dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.

d. Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dalam rangka

memaksimalkan sumber daya.

e. Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan

kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasari perlu-tidaknya tindakan

koreksi.

f. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan investasi

dana.

g. Memberikan batasan atas jumlah dana yang dicari dan digunakan

h. Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi dana sehingga dapat

memudahkan pengawasan

i. Merasionalkan sumber dana dan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang

maksimal.

j. Menyempurnakan rencana yang telah disusun karena dengan anggaran, lebih jelas dan

nyata terlihat

k. Menampung dan menganalisis serta memutusakan setiap usulan yang berkaitan

dengan keuangan.

5. FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENYUSUN

ANGGARAN

a. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijakan umum perusahaan.

b. Data-data tahun sebelumnya

c. Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi

d. Pengetahuan tentang tak tik, sebagai pesaing dan gerak gerik pesaing

e. Kemungkinan adanya perubahan kebijakan pemerintah

f. Penelitian untuk pengembangan perusahaan

Page 6: Modul anggaran   budgeting

6. MANFAAT ANGGARAN

a. Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama.

b. Dapat digunakan sebagai alat penilaian kelebihan dan kekurangan pegawai

c. Dapat memotivasi karyawan karena ada tujuan/sasaran yang akan dicapai

d. Menimbulkan rasa tanggung jawab pegawai

e. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu

f. Sumber daya yang dapat dimanfaatkan seefisien mungkin

7. PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Pengaggaran perusahaan merupakan kegiatan dalam menghasilkan anggaran serta proses

kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi budget seperti fungsi pedoman kerja,

alat pengkoordinasian kerja dan alat pengawasan kerja.

8. PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN

a. Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam menyusun anggaran.

b. Pengolahan data dan informasi yang telah dikumpulkan untuk melakukan penaksiran-

penaksiran.

c. Menyusun anggaran serta menyajikannya secara sistematis.

d. Pengkoordinasian pelaksanaan anggaran

e. Pengumpulan data dan informasi untuk keperluan pengawasan kerja dengan

melakukan penilaian.

f. Pengolahan dan penganalisaan data untuk menghasilkan kesimpulan terhadap

kegiatan kerja yang telah dilaksanakan serta menyusun kebijakan-kebijakan sebagai

tindak lanjut dari kesimpulan yang telah di ambil.

9. HUBUNGAN ANGGARAN DENGAN MANAJEMEN

Dengan memahami dan membuat penganggaran, perusahaan akan lebih mampu dalam

memprediksi perubahan yang akan terjadi dan dampaknya bagi operasi usaha, serta

mempersiapkan segala perangkat yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan target yang

telah ditetapkan. Dengan penganggaran, tidak hanya perencanaan kegiatan yang dapat

dilakukan, tetapi juga koordinasi dan pengendaliannya. Ketiga fungsi manajemen ini

(perencanaan, koordinasi, dan pengendalian) secara sekaligus tercermin dalam proses

penganggaran.

Page 7: Modul anggaran   budgeting

Proses manajemen adalah suatu kumpulan kegiatan yang saling berhubungan yang

dilakukan oleh manajemen dari suatu organisasi untuk menjalankan fungsi-fungsi

manajeman.

Dalam hal ini fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah:

a. Menyusun rencana untuk dijadikan sebagai pedoman kerja (planning)

b. Menyusun struktur organisasi kerja yang merupakan pembagian wewenang dan

pembagian tanggung jawab kepada para karyawan perusahaan (organizing)

c. Membimbing, memberi petunjuk dan mengarahkan para karyawan (staffing)

d. Menciptakan koordinasi dan kerja sama yang serasi diantara semua bagian yang ada

dalam perusahaan (leading) dengan menitik-beratkan pada tujuan (objectives)

Perencanaan taktis merupakan penrencanaan jangka pendek yang menyangkut kegitan

secara terinci dan menitik-beratkan pada cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut.

Proses perencanaan dapat dilaksanakan sebagai berikut:

a. Mengadakan evaluasi terhadap variabel-variabel eksternal dan internal agar dapat

menetapkan tujuan yang realistis. Termasuk dalam variable ekstern adalah kondisi

lingkungan, maupun prospek perkonomian yang akan terjadi pada masa yang akan

datang. Termasuk dalam variable internal adalah kondisi yang dimiliki perusahaan itu

sendiri.

b. Menetapkan tujuan umum perusahaan (enterprise objectives). Tujuan ini bersifat

umum dan berjangka panjang.

Contoh: tujuan yang menyangkut hal-hal ekonomi, konsumsi, pemilik modal

c. Menjabarkan tujuan umum tersebut ke dalam sasaran khusus (specific goals).

d. Menetapkan strategi untuk mencapai tujuan

e. Menetapkan financial plan atau profit plan, sebagai penjabaran operasi dari tujuan dan

strategi tersebut. Penetapan ini merupakan perencanaan yang bersifat operasional dan

dinyatakan secara kuantitatif.

Profit plan dapat dibedakan menjadi strategic profit plan dan tactical profit plan.

Strategic profit plan merupakan perencanaan laba yang dinyatakan secara umum, untuk

jangka panjang (5 tahun atau lebih)

Tactical profit plan dinyatakan secara terinci, untuk jangka pendek (1 tahun)

Manajemen puncak akan memikul tanggung jawab perencanaan yang lebih luas

dibandingkan dengan jenjang manejemen yang lebih rendah, namun setiap tingkat

Page 8: Modul anggaran   budgeting

manajemen harus mempunyai tanggung jawab yang jelas dan pasti. Pendekatan

Comprehensive Budgeting menghendaki adanya partisipasi (keterlibatan) manajemen

pada semua tingkatan dalam proses perencanaan sehingga partisipasi aktif ini akan

memberikan pengaruh terhadap semangat kerja dan kerjasama antar bagian.

Fungsi pengendalian (Controlling)

Pengendalian merupakan suatu kegiatan yang diperlukan agar tujuan, rencana,

kebijakan dan standar yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan baik semaksimal

mungkin.

Proses pengendalian akan mencakup kegitan sebagai berikut:

Mengukur hasil kegiatan aktual (actual performance) dengan tujuan, sasaran

atau kinerja dan melaporkan penyimpangan yang timbul dalam performance report.

Membuat analisis atas penyimpangan yang timbul tersebut.

Mempertimbangkan alternatif pemecahannya.

Memilih alternatif untuk perbaikan

Mengadakan perbaikan skenario dan implementasi alternatif tersebut serta

melakukan tindak lanjutnya.

Secara metodologis, pelaporan kinerja ini akan memuat tentang:

a. Hasil hasil kegiatan sebenarnya (actual)

b. Budget atau anggaran yang telah ditetapkan Selisih (variance) antara aktual dengan

anggaran yang telah ditetapkan tersebut.

Fungsi lain dari anggaran adalah sebagai berikut:

a. Menentukan wewenang dan tanggng jawab divisi/department.

b. Memaksa divisi untuk melaksanakan koordinasi.

c. Menjadi dasar untuk menilai kinerja divisi/department.

Pengendalian harus dilakkan terus-menerus sepanjang periode (misal setiap bulan) dan

bukan hanya pada akhir periode saja. Penilaian akhir periode saja akan menyebabkan

keterlambatan untuk melakukan perbaikan. Maka sebaiknya laporan kinerja

(performance report) dibuat setiap bulan.

10. ADMINISTRASI ANGGARAN

Penyusunan anggaran membutuhkan kerjasama antar manajemen. Administrasi

anggaran bisa didelegasikan kepada komite anggaran. Anggota Komite Anggaran terdiri

atas manajer /pimpinan departemen.

Page 9: Modul anggaran   budgeting

SOP (SYSTEM OPERATING PROCEDURE)

Komite Anggaran (Budget Committee)

Penyusunan anggaran membutuhkan kerja sama antar manajer. Semua harus

berpartisipasi di dalam menyusun sasaran, pengembangan rencana dan perumusan

kebijakaan. Umumnya adminstrasi anggaran bisa didelegasikan kepada komite anggaran.

Anggota komite anggaran adalah masing-masing pimpinan department. Sering kali

karyawan dari bagian produksi, bagain penjualan dan bagian keuangan dilibatkan dalam

komite anggaran.

Fungsi Utama Komite Anggaran

a. Menyediakan pedoman umum uantuk penyusunan anggaran

b. Menawarkan saran teknis

c. Menerima dan mengkaji ulang anggaran

d. Mengusulkan perubahan

e. Menyelaraskan berbagai perbedaan pandangan

f. Menyetujui anggaran dengan atau tanpa perubahan

g. Meneliti dengan cermat laporan-laporan anggaran yang ada

Department Anggaran

Komite anggaran berbeda dengan department anggaran. Komite anggaran berkewajiban

mengkaji ulang anggaran. Sedangkan department anggaran bertanggung jawab atas

sistem dan peosedur anggaran (Budget Manual). Secara lebih terinci, fungsi departement

Anggaran adalah:

a. Merancang bentuk dan prosedur yang perlu

b. Memberikan gagasan penganggaran untuk semua level manajemen

c. Mendidik lini eksekutif di dalam penganggaran teknis

d. Mengumpulkan, menganalisis dan mengkoordinasikan data

e. Mengevaluasi dan melaporkan kinerja yang sebenarnya.

11. JENIS-JENIS /KLASIFIKASI ANGGARAN

*Berdasarkan ruang lingkup / intensitas penyusunannya, anggaran dibedakan

menjadi :

a. Anggaran parsial

Yaitu : anggaran yang ruang lingkupnya terbatas, misalnya anggaran untuk bidang

produksi atau bidang keuangan saja

Page 10: Modul anggaran   budgeting

b. Anggaran komprehensif

Yaitu: anggaran dengan ruang lingkup menyeluruh, karena jenis kegiatannya meliputi

seluruh seluruh aktivitas perusahaan dibidang marketing, produksi, keuanganl,

personalian dan administrasi

*Berdasarkan fleksibilitasnya, Anggaran dibedakan menjadi:

a. Anggaran Tetap (Fixed Budget)

Yaitu: anggaran yang disusun untuk periode waktu tertentu dengan volume yang

sudah tertentu dan berdasarkan volume tersebut disusun rencana mengenai revenue,

cost, dan espenses.

b. Anggaran Kontinyu (Continuous Budget)

Yaitu: anggaran yang disusun untuk periode waktu tertentu, dengan volume tertentu

dan berdasarkan volume tersebut diperkirakkan besarnya revenue, cost, dan expenses,

namun secara periodik dilakukan penilaian kembali.

*Berdasarkan periode waktu, anggaran dibedakan menjadi:

a. Anggaran jangka pendek (1 tahun)

b. Anggaran jangka panjang (lebih dari 1 tahun)

Page 11: Modul anggaran   budgeting

BAB IIANGGARAN KOMPREHENSIF

Anggaran komprehensif dapat diartikan sebagai pemakaian secara luas konsep-konsep

penganggaran dalam setiap kegiatan perusahaan serta pemakaian pendekatan sistem secara

keselururuhan (total system approach) dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari.

Anggaran komprehensif adalah pendekatan yang sistematis dan formal untuk membuat dan

tugas-tugas perencanaan, koordinasi dan pengendalian kegiatan operasi perusahaan yang

menjadi tanggung jawab manajemen.

Manfaat yang dapat diperoleh perusahaan menyusun budget secara keseluruhan

(komprehesif):

a. Memudahkan diadakannya evaluasi tujuan akhir perusahaan secara keseluruhan.

b. Membantu fungsi pengawasan yang lebih dinamis terhadap pelaksanaan kebijakan-

kebijakan manajemen.

Alasan mengapa perusahaan sulit atau tidak menyusun anggaran komprehensif karena:

Tidak adanya keahlian (skill) manajemen untuk menyusun anggaran secara

keseluruhan

Terbatasnya data tentang keseluruhan bagian dalam perusahaan

Terbatasnya dana untuk membuat budget secara keseluruhan

Ada beberapa pedoman umum yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran

komprehensif, yaitu:

1. Mengadakan spesifikasi terhadap tujuan yang luas dari perusahaan

2. Memeprsiapkan rencana-rencana pendahuluan secara keseluruhan

3. Menyusun rencana jangka panjang dan jangka pendek

Secara garis besar, isi dari anggaran komprehensif terdiri dari:

1. Forecasting Anggaran

Yaitu: anggaran yang berisi taksiran-taksiran (forecast) tentang kegiatan-kegiatan

perusahaan dalam jangka waktu (periode) tertentu dan taksiran-taksiran tentang

keadaan atau posisi finansial perusahaan pada suatu saat tertentu di masa yang akan

datang

2. Variable Anggaran

Page 12: Modul anggaran   budgeting

Yaitu: anggaran yang berisi tentang tingkat perubahan biaya atau tingkat variabilitas

biaya, khususnya biaya-biaya yang termasuk biaya ”semi variable”, sehubungan

dengan adanya perubahan produktivitas perusahaan.

3. Analisis Statistika dan Matematika

Yaitu: analisis yang dipergunakan untuk membuat taksiran-taksiran (forecast) serta

untuk mengadakan penilaian (evaluasi) dalam rangka mengadakan pengawasan kerja.

Semua analisis tersebut perlu dilampirkan dalam anggaran yang disusun.

4. Laporan Anggaran

Yaitu: laporan tentang realisasi pelaksanaan anggaran yang dilengkapi dengan

berbagai analisis perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, sehingga dapat

diketahui bila ada penyimpangan yang terjadi, dan dapat diambil kesimpulan serta

tindak lanjutnya.

Business Budgeting yang komprehensif akan menyangkut penyusunan serta penerapan

dari:

Tujuan umum dan khusus perusahaan baik untuk jangka panjang maupun jangka

pendek (substantive plan).

Anggaran perusahaan (profit planning) yang dinyatakan secara kuantitatif baik untuk

jangka pendek maupun jangka panjang yang dirinci dalam kegiatan operasional dan

dampai keuangannya.

Laporan kegiatan dan follow-upnya dalam bentuk rekaman hasil atau realisasi

pelaksanaan kegiatan yang telah dianggarkan dalam bentuk laporan kinerja

(performance report) secara rinci.

Komponen-komponen anggaran komprehensif secara lengkap adalah:

1. SUBSTANTIVE PLAN (Rencana Rill)

Substantive plan merupakan rencanan yang mencerminkan materi-materi yang ingin

dicapai perusahaan secara formal baik yang dinyatakan secara umum maupun secara

khusus. Substantive plan merupakan strategi yang dipakai perusahaan yang disesuaikan

dengan nilai-nilai yang dipegang oleh perusahaan.

Aktivitas yang termasuk dalam kategori substantive plan adalah:

1. Tujuan umum perusahaan

2. Tujuan khusus perusahaan

3. Strategi perusahaan

4. Instruksi rencana manajer eksekutif

2. FINANCIAL PLAN (Rencana Keuangan)

Page 13: Modul anggaran   budgeting

Financial plan adalah penjabaran dari semua materi yang dituangkan dalam

substantive plan ke dalam suatu anggaran yang berdimensi keuangan (financial) dalam

jangka waktu atau periode waktu tertentu. Financial plan mengkuantifisir tujuan, rencana

dan kebijaksanaan perusahaan secara lebih terinci. Berdasarkan jangka waktunya,

financial plan dibagi menjadi anggaran jangka panjang (strategic plan) dan anggaran

tahunan (tactical plan)

Anggaran jangka panjang (Strategic Plan)

Anggaran jangka panjang merupakan rencana perusahaan dengan cakupan waktu yang

panjang dengan penekanan pada pengembangan profil perusahaan pada masa yang akan

datang.

Anggaran jangka panjang mencerminkan perencanaan menyeluruh tentang kegiatan yang

akan dilakukan dalam jangka panjang dan merupakan suatu kesatuan yang utuh dari rencana

yang disusun untuk kegiatan setiap tahun.

Anggaran jangka panjang meliputi:

1. Proyeksi penjualan, biaya dan laba (sales, cost and profit projections)

2. Proyek-proyek utama dan penambahan modal (Major projects and capital additions)

3. Aliran kas dan pembiayaan (Cashflow and financing)

4. Kebutuhan personil (personnel requirements)

Anggaran tahunan (tactical plan)

Anggaran tahunan merupakan rencana kegiatan perusahaan secara rinci dalam satu tahun

anggaran yang dituangkan dalam anggaran operasional dan anggaran keuangan.

a. Anggaran operasional

Anggaran operasional merupakan rencana kegiatan perusahaan yang ditangani

oleh masing-masing department perusahaan misalnya department pemasaran,

department produksi, department keuangan, department R&D, department

adminstrasi, department personalia dll.

Anggaran operasional meliputi:

1. Anggaran laba/rugi

2. Anggaran pembantu laba/rugi

3. Anggaran penjualan (sales budget)

4. Anggaran produksi (production budget)

5. Anggaran biaya distribusi (distribution expense budget)

6. Anggaran biaya umum dan adminstrasi (Administrative expense budget)

7. Anggaran tipe apropriasi (Appropriation-type budget)

Yaitu: anggaran yang memberikan batas pengeluaran yang diijinkan. Batas ini

umumnya merupakan batas maksimum yang diperkenankan untuk melakukan

Page 14: Modul anggaran   budgeting

kegiatan tertentu. Dalam perusahaan, anggaran seperti ini terbatas penerapannya,

karena sangat membatasi kegiatan perusahaan. Bagian-bagian yang biasa

menggunakan anggaran seperti ini misalnya, bagian penelitian dan pengembangan

(R&D), pemeliharaan dan bagian promosi.

b. Anggaran keuangan

Anggaran keuangan adalah anggaran yang memproyeksikan anggaran modal (ini

adalah bentuk anggaran jangka panjang, tiga hilang lima tahun atau lebih), anggaran

kas, anggaran neraca, dan anggaran aliran kas perusahaan. Jenis anggaran yang

disebutkan tiga terakhir adalah bentuk anggaran keuangan jangka pendek (satu tahun).

1) Anggaran keuangan meliputi:

Anggaran neraca

Aktiva (aktiva tetap, aktiva lancar)

Pasiva (hutang jangka pendek, hutang jangka panjang, modal sendiri)

2) Anggaran pembantu neraca meliputi:

Anggaran kas

Anggaran piutang

Anggaran hutang

Anggaran penambahan modal

Anggaran penyusutan aktiva

Anggaran persediaan

Anggaran biaya finansial

3) Anggaran variable (variable expense budget)

Perubahan jumlah biaya/pengeluaran perusahaan yang diakibatkan oleh perubahan

tingkat kegiatan produksi

4) Data statistik pelengkap (Suplementary Data)

Cost Voltime Profit Analysis (BEP Analisys)

Ratio Analysis

Berbagai standar biaya

5) Laporan internal

Laporan dengan statistic (Statistical report)

Laporan khusus (special report)

Page 15: Modul anggaran   budgeting

Laporan rekaman hasil realisasi anggaran (performance report)

Secara filosofis, hakikat kualitatf dan kuantitatif perumusan anggaran adalah sebagai

berikut

Anggaran = analisa matematika (mathematical nalysis) + akal sehat ( common sense)

+ pengalaman (experience)

Akal sehat digunakandalam penyusunan anggaran karena secara matematis dalam

kalkulasi anggaran laba rugi, misalnya bisa saja biaya telepon, listrik dan air dibuat

jaum melampau harga pokok produksi, hal ini tentu tidak masuk akal. Dengan

demikian pertimbangan penalaran akan sangat membantu dalam penyususn anggaran.

Pengalaman merupakan guru terbaik. Bila berdasar analisa masa lalu anggaran

terbutkti kurang efisien dan efektif, maka dilakukan perbaikan-perbaikan secara

cerdik (ingenuity) dan menyempurnakannya dengan unsur pertimbangan (judgment)

yang profesional.

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN PENGANGGARAN

Beberapa keuntungan anggaran adalah:

1. Hasil yang diharapkan dari suatu rencana tertentu dapat diproyeksikan sebelum

rencana tersebut dilaksanakan. Bagi manajemen, hasil proyeksi ini menciptakan

peluang untuk memilih rencana yang paling menguntungkan untuk dilaksanakan.

2. Dalam menyusun anggaran, diperlukan analisis yang sangat teliti terhadap setiap

tindakan yang akan dilakukan. Analisisi ini sangat bermanfaat bagi manajemen

sekalipun ada pilihan untuk tidak melanjutkan keputusan tersebut.

3. Anggaran merupakan penelitian unjuk kerja sehingga dapat dijadikan patokan untuk

menilai baik buruknya suatu hasil yang diperoleh.

4. Anggaran memerlukan adanya dukungan organisasi, yang baik sehingga setiap

manajer mengetahui kekuasaan, kewenangan, dan kewajibannya. Angggaran

sekaligus berfungsi sebagi alat pengendalian pola kerja karyawan dalam melakukan

suatu kegiatan.

5. Mengingat setiap manajer dan/atau penyelia dilibatkan dalam penyusunan anggaran,

maka memungkinkan terciptanya perasaan ikut berperan serta (sense of

participation)

Kelemahan anggaran antara lain:

1. Dalam menyusun anggaran, penaksiran yang dipakai belum tentu tepat dengan

keadaan yang sebenarnya.

Page 16: Modul anggaran   budgeting

2. Seringkali keadaan yang digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran mengalami

perkembangan yang jauh berbeda daripada yang direncanakan. Hal ini berarti

diperlukan pemikiran untuk penyesuaian. Kemungkinan ini menghendaki agar

anggaran disesuaikan secara berkesinambungan dengan kondisi yang berubah agar

data dan informasi yang diperoleh akurat.

3. Karena penyusunan anggaran melibatkan banyak pihak, maka secara al dapat

menimbulkan persoalan-persoalan hubungan kerja (human relation) yang dapat

menghambat proses pelaksanaan anggaran.

4. Penganggaran tidak dapat terlepas dari penilaian subyektif pembuat kebijakan

(decision maker) terutama pada saat data dan informasi.

Page 17: Modul anggaran   budgeting

BAB III

ANGGARAN PENJUALAN

2.1    PENGERTIAN ANGGARAN PENJUALAN

Anggaran penjualan merupakan anggaran yang sangat penting dalam penentuan

proyeksi penjualan dan penghasilan yang realistis dan pendukung utama dalam menyusun

rencana anggaran komprehensip perusahaan. Sebab jika anggaran penjualan bersifat tidak

realistis seperti "over convidance" atau terlalu percaya diri maka sebagian besar bagian dari

rencana laba keseluruhan juga akan ikut tidak realistis.

Adapun defenisi dari anggaran penjualan itu sendiri adalah "Anggaran yang

menerangkan secara terperinci dan teliti tentang penjualan perusahaan dimasa datang dimana

didalamnya ada rencana tentang jenis barang, jumlah, harga, waktu serta tempat penjualan

barang. Anggaran penjualan perlu dikembangkan dengan teliti agar anggaran-anggaran

operasi dan anggaran finansial saling isi mengisi dan saling memantau dalam menyusun

rencana anggaran komprehensip. Agar anggaran penjualan lebih teliti dan meyakinkan maka

diperlukan "Tim Peramal Penjualan" yang terdiri dari beberapa ahli dari bidang distribusi dan

didukung oleh ahli-ahli bidang keuangan, produksi dan dari bidang lainnya. Peramalan

penjualan akan menilai target penjualan yang akan dicapai sebagai dasar penjualan.

Tujuan Anggaran Penjualan

Anggaran penjualan dapat dipergunakan untuk menyusun pembuatan bagian-bagian dari

anggaran-anggaran lainnya. Tujuan utama dari anggaran penjualan adalah :

a. Mengurangi ketidakpastian dimasa depan

b. Memasukkan pertimbangan /keputusan manajemen dalam proses perencanaan

c. Memberikan informasi dalam profit planing control

d. Untuk mempermudah pengendalian penjualan

Suatu anggaran penjualan yang lengkap sebaiknya menunjukkan gambaran sebagai berikut :

a. Penjualan dirinci menurut bulan, kwartalan, semester dan tahunan.

b. Penjualan dirinci menurut jenis-jenis produk

c. Penjualan dilakukan menurut daerah pemasaran

Page 18: Modul anggaran   budgeting

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memprediksi penjualan yang akan datang

adalah:

1. Pengalaman masa lalu (volume penjualan)

2. Prospektif kebijaksanaan harga jual

3. Jumlah pesanan penjualan yang belum terpenuhi

4. Studi penelitian pasar

5. Kondisi ekonomi secara umum

6. Promosi

7. Persaingan dalam industri

Fungsi Anggaran Penjualan

a. Anggaran penjualan adalah dasar perencanaan atas kegiatan perusahaan pada umumnya.

b. Anggaran penjualan sebagai alat koordinasi dan mengarahkan setiap pelaksanaan divisi

Pemasaran.

c. Anggaran penjualan sebagai alat pengorganisasian

d. Anggaran penjualan sebagai alat pengawasan bagi manajemen

PENGERTIAN

Anggaran penjualan umumnya menggambarkan penghasilan yang diterima karena ada

penjualan.

Anggaran penjualan meliputi anggaran tentang jenis produk yang akan dijual, volume produk

yang akan dijual, harga perunit, waktu penjualan dan daerah penjualannya. Anggaran

penjualan merupakan dasar penyususn anggaran lainnya.

Anggaran penjalan yang disusun mempunyai kegunaan (secara khusus) sebagai dasar

penyusunan semua anggaran yang ada dalam perusahaan.

Agar anggaran penjualan dapat disusun, langkah awal yang harus dilakukan adalah:

1. Menetapkan target penjualan. Faktor yang perlu ditimbnagan adalah:

Pasar, apakah bersifatr lokal, regional, nasional

Keadaan persaingan, apakan bersifat monopoli, persaingan bebas, dan sebagainya.

Kemampuan pasar untuk menyerap barang (peluang pasar)

Keadaan/sifat konsumen, yaitu konsumen akhir dan konsumen industri

Kemampuan finansial, yaitu kemampuan membiayai riset pasar, modal kerja,

membeli bahan mentah, dan lain sebagainya.

Keadaan personalia, berhubungan dengan tenaga kerja baik dalam jumlah maupun

kualitasnya.

Page 19: Modul anggaran   budgeting

2. Membuat suatu proyeksi/forecast penjualan (ramalan penjualan)

FORECAST PENJUALAN

Yaitu perkiraan / proyeksi secara teknis permintaan

Hal ini disebabkan karena:

Forecast lebih merupakan terhadap kondisi masa depan mengenai subyek tertentu,

misalnya penjualan.

Forecast penjualan merupakan proyeksi teknis dari permintaan konsumen potensial

untuk jangka waktu tertentu, dengan menyebutkan asumsi yang mendasarinya.

Forecast selayaknya hanya dipandang sebagai bahan masukan untuk mengembangkan

suatu rencana penjualan.

Manajemen dapat menerima, memodifikasi atau menolak hasil dari suatu forecast.

Pada umumnya hasil dari suatu forecast penjualan akan dikonvessikan menjadi rencana

penjualan dengan memperhitungkan berbagai hal berikut:

Pendapat manajemen

Strategi-strategi yang direncanakan

Keterikatan/komitmen dengan sumber daya

Ketetapan manajemen dalam usaha mencapai sasaran penjualan.

Secara umum teknik forecasting yang umum diterapkan untuk memperoleh suatu

forecast penjualan dapat dikelompokkan menjadi :

1. Forecast berdasarkan judgment

Dilakukan melalui pendapat pimpinan bagian pemasaran, pendapat para petugas

penjualan, pendapat para penyalur, pendapat konsumen, maupun pendapat para ahli.

2. Forecast berdasarkan analisis statistika

1) Apabila perhitungan berdasarkan data historis dari satu variable saja, maka

digunakan cara:

a. Metode tren bebas

Metode trend bebas mencoba melihat pola dan amatan melalui tebaran titik dari

pasangan data penjualan pada setiap waktunya. Berdasarkan tebaran data yang

terbentuk dapat diperkirakan trend penjualan dari data tersebut.

Contoh :

Page 20: Modul anggaran   budgeting

Penjualan PT FAIZ RAFDILLAH selama lima tahun terakhir adalah sbb.:

Tahun Penjualan Tren penjualan Y

2006 10.000 unit2007 11.500 unit2008 9.000 unit2009 13.500 unit2010 15.000 unit

Th

Y’ = a + b (X)

Data penjualan ahir - data penjualan awalb = n-1

Y’ : forecarting penjualana : data penjualan tahun dasarb : selisih penjualan tiap periodex : nilai konstan dengan tahun dasar x=0

b. Metode Trend Semi Aaverage

Metode ini dapat digunakan apabila data yang ada jumlahya genap, sehingga

dapat dibagi menjadi dua kelompok sama besar. Jadi jika data yang ada

berjumlah ganjil maka harus digenapkan dengan cara mendouble kan data yang

ada ditengah.

Contoh : dari data di atas

Tahun Penjualan Tren penjualan

2006 10.000 unit2007 12.500 unit2008 9.000 unit2009 13.500 unit2010 15.000 unit

Buatlah dua kelompok dari data tersebut dan masing-masing kelompok dicari rata-

ratanya.

Persamaannya : Y’= a + b (X)

a = rata-rata data kelompok1

b = (rata-rata data kelompok2 - rata-rata data kelompok1) : jumlah data masing²

kelompok

Tahun Penjualan

Page 21: Modul anggaran   budgeting

2006 10.000 unit (10+12,5+9)ribu2007 11.500 unit k1rata-ratanya = -------------------- = 10.5002008 9.000 unit 32008 9.000 unit (9+ 13,5 +15)ribu2009 13.500 unit k2 rata-ratanya = ------------------- = 12.5002010 15.000 unit 3

a = 10.500

b = (12.500 – 10.500 ) : 3 = 2.000 : 3 = 667.

Jadi persamaannya : Y’ = 10.500 + 667 (X)

Nilai X ditentukan dengan pedoman kelompok 1. Jika data pada kelompok1

jumlahnya ganjil maka dat tengan X=0, data periode sebelumnya dengan nilai X berurutan

negatif dan data sesudahnya berurutan positif. Jika data pada kelompok 1 jumlahnya genap

maka, data tersebut dibagi 2, ke atas dengan nilai X= -1, -3, -5, dst; data ke bawah dengan

nilai X =1,3,5,dst.

a. Metode Trend Moment

Metode dengan persamaan Y’ = a + b (X)

∑Y = n a + b (∑X)

∑XY =( ∑X) a + b. (∑X²)

Contoh soal :

Tahun Penjualan Tren penjualan

2006 10.000 unit2007 12.500 unit2008 9.000 unit2009 13.500 unit2010 15.000 unit

b. Metode Trend Least Square (Kuadrant Terkecil )

Metode dengan persamaan Y’ = a + b (X)

∑Y ∑XYa = ------- b = ------- n (∑X²)

Contoh soal :

Page 22: Modul anggaran   budgeting

Tahun Penjualan Tren penjualan

2006 10.000 unit2007 12.500 unit2008 9.000 unit2009 13.500 unit2010 15.000 unit

2) Perhitungan berdasarkan data historis dari satu variable yang ditaksir dihubungkan

dengan data historis lain (dua variable) yang mempunyai hubungan kuat terhadap

perkembangan variable yang akan ditaksir, maka digunakan cara

a. Metode regresi

Analisa regresi adalah suatu analisa untuk membuktikan perubahan suatu variabel

yang

mengakibatkan perubahan terhadap variabel yang lain.

Formulasi : Y’ = a + b (X)

∑Y – b.∑Xa = ----------------

n

n ∑XY – .∑X.∑Yb = --------------------------

n.∑X² - (∑X)².

b. Metode korelasi

Analisa korelasi adalah analisa untuk membuktikan keeratan hubungan satu variabel

dengan variabel lainnya.

n ∑XY – .∑X.∑Yr = ----------------------------------

√n.∑X² - (∑X)².√ n.∑Y² - (∑Y)²

Contoh soal :

Dari pengamatan yang diperoleh perusahaan, bahwa untuk meningkatkan penjualannya

perlu dilakukan kebijakan pemasaran termasuk melalui promosi. Data yang ada untuk 5

tahun terakhir adalah:

Tahun Penjualan Biaya Promosi

Page 23: Modul anggaran   budgeting

2006 100 juta unit Rp. 10.000.000

2007 120 juta unit 12.000.000

2008 130 juta unit 15.000.000

2009 135 juta unit 20.000.000

2010 145 juta unit 30.000.000

Buatlah analisa saudara dengan menggunakan metode Analisa Regresi dan Analisa

Korelasi !

3. Forecast berdasarkan metode khusus

a. Analisa industri/Market Share

Tahapan dalam pemakaian analisa industri:

1. Membuat proyeksi permintaan industri

2. Menilai posisi perusahaan dalam persaingan

Market Share = Permintaan perusahaan x 100% Permintaan industri

Contoh soal :

Perusahaan DINASTI selalu memperhatikan posisinya dalam persaingan dengan

perusahaan lain yang sejenis. Data yang tersedia adalah sbb.:

a. Penjualan industri dan perusahaan selama 6 tahun :

Tahun Penjualan Industri Penjualan Perusahaan

2005 20.000.000 unit 2.100.000 unit

2006 25.000.000 2.200.000

2007 28.000.000 2.400.000

2008 29.000.000 2.500.000

2009 30.000.000 2.700.000

2010 32.000.000 3.000.000

b. Perusahaan cukup puas dengan market share yang diperolehnya saat ini, untuk

mencapai market share tahun berikutnya.

c. Produk yang dihasilkan perusahaan di jual di tiga daerah pemasaran yaitu : DKI 50%;

Jogja 30%; dan Surabaya 20%. Harga jual per unit untuk semua daerah sama, yaitu

Rp.1.200/unit.

d. Distribusi penjualan : Tw1 : 30% Tw2 : 25% Tw3: 40% Tw4 : 10%.

Berdasarkan data tersebut :

Page 24: Modul anggaran   budgeting

1. Buatlah ramalan penjualan yang dapat dicapai perusahaan pada tahun 20011

berdasarkan perbandingan ramalan penjualan industri (gunakan metode peramalan

Least Square)

2. Susunlah budget penjualan perusahaan tahun 2011 secara lengkap!

a. Analisa product line

Umumnya analisa product line digunakan pada perusahaan yang menghasilkan

beberapa macam produk dan tidak mempunyai kesamaan, sehingga dalam

membuat forecast-nya harus terpisah.

b. Analisa penggunaan akhir

Bagi perusahaan yang menghasilkan produk setengah jadi, masih memerlukan

proses lebih lanjut menjadi produk jadi dan siap unmtuk dikonsumsi, maka dalam

pembuatan forecastnya ditentukan oleh penggunaan akhir yang ada kaitanya

dengan produk yang dihasilkan.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGGARAN PENJUALAN

1. Faktor Intern

Yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam perusahaan. Yang termasuk dalam faktor ini,

antara lain:

Penjualan tahun-tahun yang lalu

Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan

Kapasitas produksi dan kemungkinan perluasannya

Tenaga kerja yang dimiliki

Modal yang tersedia

Fasilitas-fasilitas lain

2. Faktor ekstern

Yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar perusahaan. Yang termasuk faktor ini antara

lain:

Keadaan persaingan di pasar

Posisi perusahaan dalam persaingan

Tingkat pertumbuhan penduduk

Tingkat penghasilan masyarakat

Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan perusahaan

Agama, adat istiadat dan kebiasaan masyarakat

Kebijaksanaan pemerintah

Keadaan perekonomian nasional/internasional

Kemajuan teknologi, barang-barang substitusi, selera konsumen.

Page 25: Modul anggaran   budgeting

HUBUNGAN ANGGARAN PENJUALAN DAN PERMINTAAN

Fungsi Permintaan adalah untuk barang-barang ekonomis yang diperoleh melalui

pengorbanan . Permintaan terdiri atas :

a. Permintaan langsung : yaitu permintaan barang untuk konsumsi

b. Permintaan turunan : yaitu permintaan barang produksi.

Consumer Goods : yaitu barang atau jasa yang diminta langsung oleh konsumen untuk

memenuhi kebutuhan dengan orientasi kepuasan.

Producer Goods : barang/jasa yang diminta industri dengan orientasi pada laba.

FUNGSI PERMINTAAN

Q = a1 P + a2 Y + a3 P0p + a4 i + a5 A