Yohanes Heru Irawan NIM : 011334074repository.usd.ac.id/7609/2/011334074_Full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN...

147
HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KERJA, TINGKAT UPAH KARYAWAN DAN JAMINAN SOSIAL DENGAN SEMANGAT KERJA Studi Kasus Pada Karyawan Rumah Makan Boyong Kalegan, Turi, Pakem, Sleman, Yogyakarta SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh : Yohanes Heru Irawan NIM : 011334074 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of Yohanes Heru Irawan NIM : 011334074repository.usd.ac.id/7609/2/011334074_Full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN...

  • HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KERJA, TINGKAT UPAH

    KARYAWAN DAN JAMINAN SOSIAL DENGAN SEMANGAT KERJA

    Studi Kasus Pada Karyawan Rumah Makan Boyong Kalegan, Turi, Pakem, Sleman, Yogyakarta

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

    Oleh :

    Yohanes Heru Irawan

    NIM : 011334074

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

    JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2007

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • MOTTO dan PERSEMBAHAN

    Kupersembahkan untuk :

    Tuhan Yesus dan Bunda Maria

    Bapakku Heribertus Pariman

    Ibuku Margareta Sukapti

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

    Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

    Nama : Yohanes Heru Irawan

    Nomor Mahasiswa : 011334074

    Demi pengembangan ilmu pengetahuan. saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KERJA, RUMAH, TINGKAT UPAH KARYAWAN DAN JAMINAN SOSIAL DENGAN SEMANGAT KERJA beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 18 Februari 2008

    Yang menyatakan

    (Yohanes Heru Irawan)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ABSTRAK

    HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KERJA, TINGKAT UPAH KARYAWAN DAN JAMINAN SOSIAL DENGAN SEMANGAT KERJA

    Studi Kasus Pada Karyawan Rumah Makan Boyong Kalegan Turi, Pakem,

    Sleman, Yogyakarta

    Yohanes Heru Irawan Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta 2007

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: ( 1 ) hubungan antara

    lingkungan kerja dengan semangat kerja karyawan ; ( 2 ) hubungan antara tingkat upah karyawan dengan semangat kerja karyawsan ; ( 3 ) hubungan antara jaminan sosial dengan semangat kerja karyawan ; ( 4 ) hubungan antara lingkungan kerja, tingkat upah karyawan dan jaminan sosial dengan semangat kerja karyawan. Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Boyong Kalegan Sleman, Turi, Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah studi kasus dilakukan terhadap seluruh karyawan Rumah Makan Boyong Kalegan yang berjumlah 100 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, observasi dan dokumentasi. Untuk menjawab masalah pertama, kedua dan ketiga digunakan analisis korelasi product moment sedang untuk menjawab masalah keempat digunakan analisis korelasi ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: ( 1 ) ada hubungan positif dan signifikan antara lingkungan kerja dengan semangat kerja ( r = 0,583 ; p = 0,000 ); ( 2 ) ada hubungan positif dan signifikan antara tingkat; upah karyawan dengan semangat kerja ( r = 0,485 ; p = 0,000 ); ( 3 ) ada hubungan positif dan signifikan antara jaminan sosial dengan semangat kerja ( r = 0,625 ; p = 0,000 ); ( 4 ) ada hubungan positif dan signifikan antara lingkungan kerja, tingkat upah karyawan dan jaminan sosial dengan semangat kerja karyawan ( R = 0,669 ; p = 0,000 ).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ABSTRAC

    RELATION BETWEEN ENVIRONMENT ACTIVITY, WAGE RATE EMPLOYEES AND SOCIAL SECURITY HOTLY WORK

    Case Study At Employees The Boyong Kalegan Restaurant of Turi, Pakem,

    Sleman, Yogyakarta

    Yohanes Heru Irawan. Sanata Dharma University

    Yogyakarta 2007

    This research aim to to know ( 1 ) relation between environment work

    hotly work employees ( 2 ) relation between employees wage rate hotly work employees ( 3 ) relation between social security hotly work employees ( 4 ) relation between activity environment, employees wage rate and social security hotly work employees. This research is conducted at home Eat To Boyong Kalegan Sleman, Turi, Yogyakarta.

    This Research type is case study conducted to entire Restaurant employees Boyong Kalegan amounting to 100 people. Technique data collecting the used is kuesioner, documentation and observation. To answer first problem, both, second and is third used by correlation analysis of product moment is to answer used by fourth problem of double correlation analysis.

    This Research result indicate that ( 1 ) there is positive relation and isn't it between environment work hotly work ( r = 0,583 ; p = 0,000 ( 2 ) there is positive relation and isn't it between storey level ; employees fee hotly work ( r = 0,485 ; p = 0,000 ( 3 ) there is positive relation and isn't it between social security hotly work ( r = 0,625 ; p = 0,000 ( 4 ) there is positive relation and isn't it between activity environment, employees wage rate and social security hotly work employees ( R = 0,669 ; p = 0,000 ).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah Bapa di surga atas segala berkat-Nya

    sehinggga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

    Hubungan Antara Lingkungan Kerja, Tingkat Upah Karyawan dan Jaminan Sosial

    dengan Semangat Kerja.

    Dalam Penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan,

    semangat, dan doa yang sangat mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi

    ini. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

    besarnya kepada :

    1. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

    Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakartra.

    2. Drs. Sutarjo Adisusilo J.R. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

    Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    3. Yohanes Harsoyo, S.Pd.,M.SI. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

    Universitas sanata Dharma Yogyakarta.

    4. L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku kaprodi dan juga turut membantu dalam

    menyelesaikan tugas-tugas mata kuliah yang belum Saya tempuh

    5. Drs. FX. Muhadi M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang telah menyediakan

    waktunya, memberikan saran, masukan, dan pengarahan-pengarahan kepada

    penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai.

    6. C. Purwantini. S.Pd, M.SA selaku Dosen Pembimbing II yang telah

    menyediakan waktunya, memberikan saran, masukan, dan pengarahan-

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai dengan

    selesai.

    7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi

    Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan dukungan

    dan bimbingan selama penulis belajar di USD.

    8. Bapakku Heribertus Pariman dan Ibu Margareta Sukapti yang tercinta, yang

    tidak pernah lelah memberikan doa, kasih sayang, dukungan baik moril

    maupun material, serta semangat kepada penulis. Berkat Allah Bapa selalu

    menyertai bapak dan ibu tercinta.

    9. Kakak saya tercinta (Mbak Kismi, Mas Agus, Mbak Peni dan adikku Cia)

    yang telah memberi support selalu kepada Saya dan doa yang tidak henti-

    hentinya.

    10. Bapak Wawan selaku pemimpin RM. Boyong Kalegan yang telah

    memberikan kesempatan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian.

    Terima kasih banyak atas ijin dan bantuannya.

    11. Aciku yang selalu mensupportku dan mendoakanku selalu ”makasih banget

    ya”

    12. Special thank’s buat Duwek dan Taryono yang telah sangat banyak

    membantu baik dalam suka dan duka demi penyelesaian skripsi ini.

    13. SangkurianG Crew : Arie “teklek”, Beni “bendot”, Yudha “gudhel”, Eka

    “colly”, Beda Diar, Adi“Sardjoe”, Sigit“wewek”, Joko“suthur”, Taryono,

    Alan “jembling”, Dwi “duwek”, Wawan, Cipi, Remond, Andre, Satya,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • thank’s guys atas kebersamaannya. Yang pada belum lulus ayo belajar yang

    tekun Dab.

    14. Anak-anak kost atas dukungannya dan pinjeman komputernya ”Ruhan,

    Mbah Iyar Wes-ewes, Sugeng, Ani. Ayo semangat to eleng lek selak

    tuo.he....

    Dengan kerendahaan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

    jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan

    sangat diharapkan demi kebaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap

    semoga skripsi ini berguna bagi semua pihak.

    Yogyakarta, Penulis

    ` Yohanes Heru Irawan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL.................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iii

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... v

    ABSTRAK ................................................................................................... vi

    ABSTRACT................................................................................................. vii

    KATA PENGANTAR ................................................................................. viii

    DAFTAR ISI................................................................................................ xi

    DAFTAR TABEL........................................................................................ xv

    DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xvi

    BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

    A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

    B. Batasan Masalah ........................................................................ 4

    C. Perumusan Masalah.................................................................... 4

    D. Tujuan Penelitian........................................................................ 5

    E. Manfaat Penelitian...................................................................... 5

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. 7

    A. Deskripsi Teoretik ...................................................................... 7

    1. Semangat kerja..................................................................... 7

    a. Pengertian semangat kerja ............................................. 7

    b. Faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja…. 8

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • c. Cara mempertinggi semangat kerja…………………… 9

    d. Sebab-sebab turunnya semangat kerja…………………10

    e. Indikator-indikator semangat kerja.................................11

    2. Lingkungan Kerja ................................................................ 12

    a. Pengertian Lingkungan Kerja ........................................ 12

    b. Arti Penting Lingkungan Kerja...................................... 13

    c. Aspek Pembentuk Lingkungan Kerja ............................ 14

    3. Tingkat Upah Karyawan……………………………………20

    a. PengertianUpah………………………………………...20

    b. Macam dan Bentuk Upah .............................................. 21

    c. Sistem upah…………………………………………….23

    4. Jaminan Sosial...................................................................... 23

    a. Pengertian Jaminan Sosial ............................................. 23

    b. Macam-macam jaminan sosial....................................... 24

    c. Manfaat Jaminan Sosial ................................................. 27

    B. Kerangka Berpikir ...................................................................... 28

    C. Model Penelitian ........................................................................ 31

    D. Hipotesis Penelitian.................................................................... 32

    BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 33

    A. Jenis Penelitian........................................................................... 33

    B. Populasi ...................................................................................... 34

    C. Variabel Penelitian dan Pengukuran .......................................... 35

    1. Variabel Penelitian............................................................... 35

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2. Pengukuran........................................................................... 35

    D. Teknik Pengumpulan data .......................................................... 39

    E. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ........ 40

    F. Teknik Analisis Data.................................................................. 48

    BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN………………………....53

    A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 53

    B. Tujuan Berdirinya Restoran Boyong Kalegan.............................55

    C. Letak dan Lokasi Perusahaan ..................................................... 55

    D. Bentuk Perusahaan.......................................................................56

    E. Personalia.....................................................................................57

    F. Sistem Pengupahan……………………………………………..59

    G. Tunjangan-tunjangan / kesejahteraan karyawan………………..59

    BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................... 64

    A. Deskripsi Data ............................................................................ 64

    B. Deskripsi Variabel...................................................................... 64

    C. Pengujian Persyaratan Analisis .................................................. 69

    1. Uji Normalitas...................................................................... 69

    2. Uji Linearitas........................................................................ 70

    D. Pengujian Hipotesis.................................................................... 71

    1. Hipotesis Pertama ................................................................ 72

    2. Hipotesis Kedua ................................................................... 72

    3. Hipotesis Ketiga................................................................... 73

    4. Hipotesis Keempat ............................................................... 74

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • E. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................... 75

    BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 79

    A. Kesimpulan................................................................................. 79

    B. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 81

    C. Saran........................................................................................... 81

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • DAFTAR TABEL

    Tabel 1 Skor variable semangat kerja .......................................................... 36

    Tabel 2 Skor variable lingkungan kerja. ...................................................... 36

    Tabel 3 Skor variable tingkat upah karyawan.............................................. 37

    Tabel 4 Skor variable jaminan sosial ........................................................... 38

    Tabel 5 Kisi-kisi kuesioner .......................................................................... 38

    Tabel 6 Rangkuman Uji Validitas untuk Lingkungan Kerja......................... 41

    Tabel 7 Rangkuman Uji Validitas untuk Tingkat Upah Karyawan...................... 42

    Tabel 8 Rangkuman Uji Validitas untuk Jaminan Sosial.............................. 43

    Tabel 9 Rangkuman Uji Validitas untuk Semangat Kerja............................ 44

    Tabel 10 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian .............. 46

    Tabel 11 Perincian jumlah tenaga kerja berdasarkan departemen dan jenis

    kelamin.......................................................................................... 58

    Tabel 12 Pedoman Interpretasi Penilaian Lingkungan Kerja......................... 65

    Tabel 13 Pedoman Interpretasi Penilaian Tingkat Upah Karyawan ............ 66

    Tabel 14 Pedoman Interpretasi Penilaian Jaminan Sosial............................ 67

    Tabel 15 Pedoman Interpretasi Penilaian Semangat Kerja .......................... 68

    Tabel 16 Rangkuman Hasil Uji Linieritas.................................................... 70

    Tabel 17 Koefisien tingkat hubungan antar variabel ................................... 71

    Tabel 18 Hasil Korelasi Antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat... 74

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Kuesioner.................................................................................. 83

    Lampiran 2 Validitas dan Reliabilitas.......................................................... 87

    Lampiran 3 Distribusi Frekuensi.................................................................. 92

    Lampiran 4 Data Uji coba dan Data Induk Penelitian ................................. 114

    Lampiran 5 Pengujian Normalitas dan Linieritas ........................................ 116

    Lampiran 6 Analisis product moment dan regresi linier.............................. 123

    Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian .................................................................. 126

    Lampiran 8 Daftar Tabel.............................................................................. 129

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Karyawan merupakan faktor penting dalam sebuah perusahaan, karena

    karyawan merupakan penentu bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan.

    Karyawan adalah kekuatan nyata yang ada dalam perusahaan, yaitu dengan

    semangat kerja yang tinggi akan dapat melancarkan jalannya perusahaan

    dengan baik dalam mencapai tujuannya. Modal besar yang di miliki

    perusahaan itu tidak akan ada artinya jika memiliki karyawan yang tidak

    bersemangat dalam bekerja

    Karyawan adalah sumber daya manusia yang berasal dari berbagai

    macam latar belakang. Banyaknya perbedaan pada diri tiap karyawan tersebut,

    akan membawa pula perbedaan pada semangat kerja yang mereka miliki.

    Suatu perusahaan haruslah mengetahui keinginan-keinginan karyawannya,

    yang nantinya akan berdampak positif bagi perusahaannya.

    Semangat kerja sendiri dikemukakan oleh Halsey dalam Anaf Bagindo

    Ridwan ( 1984 : 9 ) menyatakan bahwa, “semangat kerja adalah sikap

    kesediaan perasaan yang memungkinkan orang bekerja untuk menghasilkan

    lebih baik dan lebih mahal. Jadi pengertian yang terkandung dalam semangat

    kerja itu tidak hanya sekedar mengerjakan dan menyelesaikan tugas, tetapi

    dituntut juga adanya usaha untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas.

    Peningkatan kualitas dan kuantitas pekerjaan itu tidak dapat mengabaikan pula

    rasa kejiwaan yang ada pada individu yang dalam hal ini adalah karyawan.

    1

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Maksudnya adalah perusahaan merasa puas dan tanpa tekanan dari

    perusahaan, karyawan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas barang dan

    jasa yang dihasilkan. Dengan tujuan meningkatnya semangat kerja yang

    dimiliki, karyawan dipastikan akan bekerja lebih cepat, kerusakan akan dapat

    dikurangi, dan absensi dapat diperkecil. Semangat kerja di dalam diri para

    karyawan guna keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak sekali

    aspek-aspek penting guna kelancaran perusahaan, akan tetapi peneliti

    berangapan bahwa aspek-aspek yang terpenting di dalam perusahaan itu

    sendiri terdiri dari aspek lingkungan kerja, upah karyawan dan jaminan sosial.

    Aspek ini yang nantinya akan berpengaruh secara langsung terhadap

    karyawan, apakah para karyawan akan betah untuk bekerja? dan berpengaruh

    langsung terhadap keberhasilan perusahaan ataukah sebaliknya.

    Tingkat upah karyawan adalah hal yang sangat penting yang harus

    diperhatikan oleh perusahaan, karena biasanya hal inilah yang menjadi faktor

    utama seorang karyawan tetap setia pada suatu perusahaan dan loyal dalam

    bekerja. Perusahaan harus memberikan upah yang benar-benar adil, sesuai

    dengan apa yang telah mereka kerjakan. Jika karyawan di dalam bekerja

    menerima upah sesuai dengan apa yang mereka kerjakan, maka dapat

    dipastikan mereka akan semangat dalam bekerja. Semangat kerja inilah yang

    nantinya akan membawa perusahaan lebih kuat bertahan dalam persaingan

    bisnis dengan perusahaan lain.

    Semangat kerja yang tinggi tidak semata-mata hanya karena upah yang

    tinggi, tetapi haruslah juga didukung dengan lingkungan kerja yang baik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Lingkungan kerja sendiri meliputi: tempat bekerja, serta hubungan antara

    persoalan dalam suatu perusahaan. Kondisi tempat kerja yang baik, harus

    memenuhi standar kelayakan dalam hal penerangan, kebersihan, kesehatan,

    kebisingan dan suhu udara ( Ahyari, 1986:128 ).

    Lingkungan kerja yang baik akan lebih mendorong lagi karyawan untuk

    cenderung berusaha lebih baik dan penuh tanggung jawab dalam

    pekerjaannya. Dan sebaliknya, jika lingkungan kerja di mana karyawan

    bekerja dirasa olehnya tidak baik/kurang baik, maka karyawan cenderung

    akan kurang bersemangat dalam bekerja dan akhirnya karyawan pun akan

    keluar dan mencari pekerjaan yang lebih baik kondisi lingkungannya.

    Satu hal lagi yang harus diperhatikan oleh perusahaan yaitu jaminan

    sosial bagi karyawan. Jaminan ini berupa jaminan kesejahteraan seperti:

    asuransi kecelakaan kerja, bantuan biaya dikala karyawan atau keluarganya

    sakit, rekreasi atau olah raga, maupun program-program lain yang dapat

    menjaga agar semangat kerja para karyawan dapat terjaga dengan baik, yang

    nantinya akan berdampak baik pula pada perusahaan.

    Melihat latar belakang tersebut di atas, peneliti tertarik untuk

    menganalisis hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara

    karyawan dengan perusahaan, dengan meneliti

    “HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KERJA, TINGKAT UPAH

    KARYAWAN DAN JAMINAN SOSIAL DENGAN SEMANGAT

    KERJA KARYAWAN“

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • B. Batasan Masalah

    Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor

    yang mempengaruhi semangat kerja. Untuk membatasi ruang lingkup

    permasalahan, peneliti akan melakukan penelitian berupa aspek lingkungan

    kerja, tingkat upah karyawan dan tingkat kesehatan mental dan badaniah.

    Untuk tingkat kesehatan mental dan badaniah diambil sub pokok bahasan

    yaitu jaminan sosial. Hal ini dilakukan karena keterbatasan kemampuan,

    waktu, biaya dan tenaga yang peneliti miliki.

    C. Rumusan Masalah

    Masalah utama dari penelitian ini adalah belum optimalnya semangat

    kerja karyawan di rumah makan “BOYONG KALEGAN”. Dari masalah

    utama tersebut diajukan beberapa masalah pertanyaan penelitian sebagai

    berikut:

    1. Apakah ada hubungan antara lingkungan kerja dengan semangat kerja

    karyawan?

    2. Apakah ada hubungan antara tingkat upah karyawan dengan semangat

    kerja karyawan?

    3. Apakah ada hubungan antara jaminan sosial dengan semangat kerja

    karyawan?

    4. Apakah ada hubungan antara lingkungan kerja, tingkat upah karyawan dan

    jaminan sosial dengan semangat kerja karyawan?

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • D. Tujuan Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk:

    1. Mengetahui apakah ada hubungan antara lingkungan kerja dengan

    semangat kerja karyawan.

    2. Mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat upah karyawan dengan

    semangat kerja.

    3. Mengetahui apakah ada hubungan antara jaminan sosial dengan semangat

    kerja.

    4. Mengetahui apakah ada hubungan antara lingkungan kerja, tingkat upah

    karyawan dan jaminan sosial dengan semangat kerja.

    E. Manfaat Penelitian

    Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

    sebagai berikut:

    1. Bagi rumah makan “BOYONG KALEGAN”

    Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk perkembangan

    rumah makan tersebut, khususnya bagi pimpinan dalam menentukan

    kebijaksanaan yang berhubungan dengan semangat kerja karyawan.

    2. Bagi karyawan

    Hasil penelitian ini dapat menjadi intropeksi diri, sehingga dapat bekerja

    dengan semangat kerja yang tinggi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3. Bagi Universitas Sanata Dharma

    Penelitian ini sebagai tambahan bacaan perpustakaan Universitas Sanata

    Dharma dan sebagai sumber inspirasi bagi penelitian berikutnya.

    4. Bagi Penulis

    Penelitian ini menjadi kesempatan bagi penulis untuk menambah

    pengetahuan dan merupakan latihan untuk menganalisis suatu masalah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Deskripsi Teoritik

    1. Semangat Kerja

    Semangat kerja merupakan hasil yang sangat penting dan harus

    mendapat perhatian yang serius dari pemimpin organisasi perusahaan.

    Karyawan yang mempunyai semangat kerja yang tinggi akan sadar

    terhadap tanggung jawabnya.

    a. Pengertian semangat kerja

    Menurut Alexsander Klig Halten, yang dikutip oleh Moekijat

    (1989), mengatakan bahwa semangat kerja atau moral kerja adalah

    “kemampuan sekelompok organisasi untuk bekerja sama dengan giat

    dan konsekuen dalam mengejar tujuan bersama”

    Semangat kerja secara individu dikemukakan oleh Halsey

    terjemahan Anaf Bagindo Ridwan (1984:9) ia mengatakan bahwa,

    “semangat kerja adalah sikap kesediaan perasaan yang memungkinkan

    seseorang bekerja untuk menghasilkan lebih baik dan lebih mahal”

    Jadi pengertian yang terkandung dalam semangat kerja itu tidak

    hanya sekedar mengerjakan dan menyelesaikan tugas, tetapi dituntut

    juga adanya usaha untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas.

    Peningkatan kualitas dan kuantitas pekerjaan tidak dapat mengabaikan

    rasa kejiwaan yang ada pada individu yang dalam hal ini adalah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • karyawan. Maksudnya adalah karyawan harus dapat merasa puas dan

    tidak tertekan agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pekerja.

    Berdasarkan pendapat di atas maka yang dimaksud dengan

    semangat kerja dalam penelitian ini adalah sikap karyawan dan

    perasaan yang dimiliki individu atau kelompok untuk mencapai tujuan

    perusahaan yang erat hubungannya dengan lingkungan kerja, tingkat

    upah dan jaminan sosial.

    b. Faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja

    Mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja

    menurut Komaruddin (1981:64) antara lain:

    1) Tingkat motivasi

    2) Tingkat kepercayaan anggota terhadap yang lain

    3) Tingkat keyakinan yang menunjukan bahwa setiap orang

    mempunyai tujuan yang tidak berbeda dengan kebutuhan

    keseluruhan manajemen

    4) Tingkat kepercayaan terhadap wibawa dan maksud baik dari

    pemimpin

    5) Tingkat kesehatan, emosional, mental dan badaniah

    6) Tingkat efisiensi kerja dalam kelompok

    Untuk mengetahui apakah seorang karyawan memiliki semangat

    kerja yang tinggi menurut Moekijat (1975:201). Terdapat beberapa

    indikator yang mempengaruhi semangat kerja yaitu:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1) Bekerja merasa aman

    2) Bahagia

    3) Optimis

    4) Bangga atas pekerjaannya

    5) Kepuasan dalam bekerja

    6) Merasa senang

    Menurut Wijaya AW (1986:71), semangat kerja yang tinggi

    ditandai dengan:

    1) Rasa tanggung jawab yang tinggi dan disiplin kerja yang tinggi

    2) Rahasia jabatan yang dipegang teguh

    3) Membela kepentingan organisasi

    4) Kepentingan organisasi lebih dipentingkan dari pada kepentingan

    diri sendiri

    5) Rasa solidaritas yang tinggi

    6) Penghormatan dan kepercayaan pada atasan

    c. Cara mempertinggi semangat kerja

    Menurut Wijaya AW (1986:72-73), untuk mempertinggi semangat

    kerja karyawan maka pemimpin perlu melakukan langkah-langkah

    sebagai berikut:

    1) Perlakuan yang adil yaitu memberikan kesempatan yang sama pada

    setiap pegawai yang mempunyai kecakapan, kemampuan dan

    prestasi kerja yang sama

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2) Menciptakan suasana kerja yang baru

    3) Memperhatikan nasib anak buah dalam batas-batas yang mungkin

    dilaksanakan

    4) Berusaha mempertinggi mutu anak buah secara berencana dan

    terarah

    5) Bertindak tegas yaitu menegur, atau bila perlu menghukum yang

    bersalah dan memberikan pujian kepada yang berhasil

    d. Sebab-sebab turunnya semangat kerja

    Turunnya semangat kerja itu disebabkan oleh banyak sekali faktor

    yang mempengaruhi, sehingga sulit untuk disebutkan dan dijelaskan

    masalah ini, maka sebuah perusahaan haruslah mempunyai prinsip

    dasar yang nantinya akan menjawab semua permasalahan yang ada.

    Dengan mengetahuinya, sebuah perusahaan akan dapat

    mengembangkan lebih lanjut permasalahan yang ada sesuai dengan

    situasi dan kondisi perusahaan.

    Sesungguhnya, turunnya semangat kerja disebabkan ketidakpuasan

    dari para karyawan. Ketidakpuasan tersebut menimbulkan kekurang

    bahagiaan bagi mereka yang berakibat turunnya semangat kerja.

    Contoh ketidakpuasan adalah: ketidakpuasan karyawan karena

    kurangnya hal-hal yang bersifat material (rendahnya upah, fasilitas

    materi yang kurang) dan non material (penghargaan sebagai

    manusiawi, kebutuhan untuk berpartisipasi)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • e. Indikator-indikator semangat kerja

    Adanya semangat kerja menurut Moh As,ad (1982:27) dapat

    ditunjukan dengan indikator-indikator sebagai berikut:

    1) Ketelitian kerja

    Ketelitian kerja adalah keseksamaan atau kecermatan kerja,

    ketelitian kerja sangat penting bagi perusahaan karena dengan

    ketelitiann kerja diharapkan kerusakan terhadap peralatan, terhadap

    barang yang dihasilkan dan barang yang diolah dapat dikurangi

    bahkan dapat dihilangkan sehingga mutu produk sesuai dengan

    standar yang telah ditentukan.

    2) Kedisiplinan kerja

    Kedisiplinan kerja adalah suatu sikap tingkah laku dan perbuatan

    yang sesuai dengan peraturan dari perusahaan baik yang tertulis

    maupun tidak tertulis. Kedisiplinan dalam perusahaan dapat

    ditegaskan bila mana sebagian besar peraturan-peraturan ditaati

    oleh sebagian besar karyawan, kedisiplinan sangat penting bagi

    perusahaan karena dengan adanya kedisiplinan diharapkan

    pekerjaan akan dilakukan seefisien mungkin.

    3. Kerajinan kerja

    Kerajinan kerja adalah sikap yang selalu berusaha untuk selalu giat

    bekerja, hal ini penting bagi perusahaan karena diharapkan

    karyawan dapat menggunakan waktu bekerja dengan baik jarang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • absen, menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, serta bersunguh-

    sunguh dalam bekerja.

    4. Kegairahan kerja

    Kegairahan kerja adalah kesenangan yang mendalam terhadap

    pekerjaan yang dilakukan, kegairahan kerja penting bagi

    perusahaan karena karyawan diharapkan dapat memperbesar

    produktivitas kerja yaitu produk yang dihasilkan dapat lebih

    banyak daripada yang telah ditargetkan oleh perusahaan.

    2. Lingkungan Kerja

    A. Pengertian Lingkungan Kerja

    Produktivitas kerja karyawan dipengaruhi oleh banyak faktor.

    Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja adalah

    pendidikan, ketrampilan, motivasi kerja, usia, pengalaman kerja dan

    kesehatan serta lingkungan kerja. Akan tetapi yang akan dibahas dalam

    penelitian ini adalah lingkungan kerja. Untuk mendapat gambaran

    lebih jelas berikut ini beberapa definisi lingkungan kerja yang

    dikemukakan oleh Alex S Nitisemito (1986:128), lingkungan kerja

    adalah segala sesuatu ada disekitar para pekerja yang dapat

    mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan.

    Menurut Ahyari (198:128), lingkungan kerja dalam perusahaan

    merupakan lingkungan dimana para karyawan melaksanakan tugas dan

    pekerjaannya sehari-hari.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Meskipun faktor lingkungan kerja penting dan besar pengaruhnya,

    tetapi banyak perusahaan yang sampai saat ini kurang memperhatikan

    faktor tersebut. Lingkungan kerja disini bukan sekedar berpengaruh

    terhadap semangat dan kegairahan kerja, tetapi juga berpengaruh

    terhadap produktivitas kerja karyawan dan sebaliknya.

    B. Arti Penting Lingkungan Kerja

    Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan perlu mendapat

    perhatian karena mempunyai pengaruh langsung terhadap para

    karyawan yang sedang melaksanakan proses produksi. Dengan

    demikian, secara tidak langsung lingkungan kerja berpengaruh

    terhadap produk yang diproses dalam perusahaan yang bersangkutan.

    Lingkungan kerja yang memuaskan bagi karyawan perusahaan

    dapat meningkatkan semangat kerja karyawan dan mendorong

    karyawan perusahaan untuk bekerja dengan sebaik-baiknya sehingga

    pelaksanaan proses produksi akan berjalan dengan baik pula.

    Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, sudah sepantasnya apabila

    perusahaan merencanakan lingkungan kerja bagi karyawan perusahaan

    dengan sebaik-baiknya sehingga dihasilkan lingkungan kerja yang

    memuaskan karyawan agar produktivitas dapat ditingkatkan.

    Kondisi lingkungan kerja yang nyaman, aman dan mendukung

    akan membuat karyawan menjadi bersemangat dan bergairah dalam

    bekerja, dan hal ini dapat memberikan pengaruh positif pada

    kinerjanya. Dengan adanya semangat dan gairah dalam bekerja

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • karyawan cenderung akan merasa puas dalam bekerja. Dan sebaliknya,

    lingkungan kerja yang banyak menimbulkan resiko, atau tidak aman,

    dan tidak mendukung dalam pelaksanaan tugas yang dibebankan akan

    menyebabkan merosotnya semangat dan gairah kerja, kemungkinan

    terjadi kesalahan dalam tugas, dan menurunnya produktivitas kerja

    (Nitisemito, 1982 hal 183)

    C. Aspek Pembentuk Lingkungan Kerja

    Lingkungan kerja di dalam perusahaan dibentuk oleh tiga apek

    yaitu: pelayanan karyawan, kondisi kerja, hubungan karyawan.

    Ahyari (1986 : 133).

    1) Pelayanan Karyawan

    Pada umumnya semua karyawan yang bekerja di dalam

    suatu perusahaan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan

    kemampuan masing-masing. Namun seiring dengan pelaksanaan

    pekerjaan tersebut muncul berbagai macam sikap karyawan

    terhadap perusahaan. Sikap karyawan tersebut sedikit banyak

    dipengaruhi oleh pelayanan karyawan dari perusahaan. Sehingga

    perusahaan harus benar-benar menyiapkan pelayanan yang tepat

    untuk para karyawan. Pelayanan karyawan yang diberikan

    perusahaan meliputi:

    a) Pelayanan makan dan makanan

    Pelayanan makan dan makanan ini akan mempunyai pengaruh

    yang cukup besar bagi produktivitas kerja karyawan. Masalah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • kecukupan makanan dan gizi mutlak diperhatikan agar karyawan

    berprestasi. Tanpa makan dan minum yang cukup, kebutuhan

    energi untuk bekerja dapat berkurang. Kekurangan makanan yang

    terus menerus dapat menyebabkan susunan fisiologis tubuh

    terganggu. Bila hal ini terjadi orang yang bersangkutan tidak dapat

    melakukan pekerjaannya secara baik sehingga produktivitas kerja

    terganggu.

    b) Pelayanan Kesehatan

    Pada umumnya, para karyawan dapat bekerja dengan baik apabila

    kesehatan para karyawan tersebut tidak mengalami ganguan fisik

    yang cukup berarti. Betapa pun tingginya tingkat kemampuan kerja

    dan ketrampilan, apabila dalam keadaan sakit maka segala

    kemampuan dan ketrampilan karyawan tidak dapat diungkapkan

    sepenuhnya dalam pelaksanaan produksi. Seperti diungkapkan

    Agus Ahyari (1986:146) bahwa karyawan perusahaan akan selalu

    produktif apabila kondisinya baik. Beberapa fasilitas pelayanan

    makan/makanan yang diselengarakan oleh perusahaan yang

    dimaksudkan untuk menunjang kesehatan para karyawan juga

    meningkat. Disamping itu pelayanan kesehatan yang dilakukan

    oleh tenaga ahli medis untuk para karyawan akan menunjang

    tugas-tugas yang dikerjakan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • c) Pelayanan Kamar Mandi dan Kamar Kecil

    Peningkatan produktivitas perusahaan antara lain juga akan

    ditunjang oleh adanya fasilitas kamar mandi dan kamar kecil.

    Masalah yang kelihatannya tidak begitu berarti sebenarnya akan

    mengakibatkan efek yang tidak kecil bagi karyawan. Fasilitas

    kamar mandi atau kamar kecil itu dapat direncanakan untuk

    diletakan di dekat ruang kerja karyawan dan mudah dijangkau.

    2) Kondisi Kerja

    Kondisi kerja adalah kondisi yang dapat dipersiapkan oleh

    manajemen perusahaan yang bersangkutan pada pabrik yang

    didirikan oleh perusahaan tersebut Ahyari (1986:153). Kondisi

    kerja yang buruk akan mempengaruhi karyawan karena karyawan

    merasa terganggu dalam pekerjaannya. Beberapa hal yang

    termasuk dalam kondisi kerja karyawan adalah:

    a) Faktor Penerangan

    Penerangan ruang kerja merupakan faktor penting yang

    mempengaruhi produktivitas kerja karyawan, karena secara

    langsung mempengaruhi hasil produksi yang telah dikerjakan oleh

    karyawan. Sistem penerangan yang baik adalah penerangan yang

    memungkinkan karyawan dapat melihat obyek-obyek yang

    dikerjakan dengan jelas. Adapun yang dimaksuddengan

    penerangan yang baik bukan hanya pada ruangan kerjanya saja

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • tetapi juga di lingkungan sekitarnya pun harus diberi penerangan

    juga.

    b) Faktor Kebisingan

    Pada umumnya, suatu proses produksi perusahaan akan

    mengeluarkan suara yang menganggu yang berasal dari peralatan

    mesin yang digunakan. Suara yang menganggu inilah yang

    dinamakan kebisingan. Suara bising ini sebenarnya tidak

    dikehendaki oleh para karyawan karena menganggu ketenangan

    dan konsentrasi kerja. Dengan terganggunya konsentrasi kerja

    maka akan timbul banyak kesalahan ataupun kerusakan. Suara

    bising yang terus menerus, akan menganggu kesehatan para

    karyawan, terutama pendengaran karyawan. Oleh karena itu,

    perusahaan dapat mengurangi suara bising tersebut. Menurut Agus

    Ahyani (1986:183) ada beberapa cara untuk mengurangi bising

    tersebut yaitu: pengendalian sumber suara, isolasi dari suara,

    pengunaan peredam suara, pengunaan sistem akustik dan

    pemakaian alat pelindung telinga.

    c) Faktor Suhu Udara

    Temperatur udara atau suhu udara pada ruang kerja karyawan akan

    mempengaruhi produktivitas kerja karyawan dimana suhu udara

    yang terlalu panas atau terlalu dingin bagi para karyawan akan

    mengakibatkan turunnya semangat kerja para karyawan. Keadaan

    semacam ini menyebabkan munculnya banyak kesalahan-

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • kesalahan selama pelaksanaan proses produksi. Melihat penting

    dan besar pengaruh suhu udara ada beberapa cara yang dapat

    dilakukan oleh perusahaan dalam rangka pengaturan suhu udara

    dalam ruang kerja karyawan antara lain. Menurut Ahyari

    (1986:174) cara yang dapat dilakukan adalah menyediakan

    ventilasi yang cukup pada gedung pabrik, pemasangan kipas angin

    dan pemasangan air conditioner (AC) yang bermanfaat ganda yaitu

    sebagai pengatur suhu udara dan sekaligus sebagai alat untuk

    mengurangi kelembaban udara dalam ruang kerja.

    d) Faktor Keamanan Kerja

    Keamanan kerja erat hubungannya dengan peningkatan gairah dan

    disiplin kerja karyawan. Dengan keamanan kerja yang baik maka

    para karyawan akan menjadi senang dan bergairah tinggi dalam

    melaksanakan pekerjaan karena mereka telah merasa aman.

    Dengan semangat dan disiplin kerja yang tinggi maka karyawan

    tidak merasa enggan dalam melakukan pekerjaannya, sehingga

    dengan hal-hal tersebut hasil kerja mereka pun akan baik pula.

    3) Hubungan Karyawan

    Hubungan karyawan sangat diperlukan untuk kelangsungan

    pekerja karyawan. Hubungan dan kerja sama yang baik sangat

    mendorong motivasi karyawan untuk bekerja sesuai dengan

    harapan perusahaan, sehingga akan meningkatkan produktivitas

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • kerja karyawan. Adapun hubungan karyawan ini dikelompokan

    menjadi dua yaitu:

    a) Karyawan sebagai individu

    Para karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan juga

    mengharapkan adanya penghargaan sebagai manusia.

    Manajemen perusahaan yang kurang memberikan perhatian

    dan pengarahan terhadap para karyawan yang bekerja di

    perusahaan tersebut, akan mengakibatkan banyaknya karyawan

    yang mengabaikan produktivitas dan kualitas kerja. Para

    karyawan sebagai individu, pada umumnya mempunyai tiga

    keinginan utama yaitu: keinginan ekonomis, keinginan sosial

    dan keinginan psikologis. (Ahyari, 1983:240)

    b) Karyawan sebagai kelompok

    Di samping pengarahan yang diberikan oleh manajemen

    perusahaan kepada para karyawan sebagai individu,

    pengarahan para karyawan sebagai kelompok juga perlu

    dilaksanakan oleh manajemen. Beberapa masalah yang perlu

    diperhatikan dalam pengarahan karyawan sebagai kelompok

    terdiri dari empat masalah:

    1) Kepemimpinan yang baik

    2) Informasi yang lancar

    3) Hubungan karyawan yang baik

    4) Sistem pengupahan yang mudah dimengerti

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3. Tingkat Upah karyawan

    1) Pengertian upah

    Asal mula teori upah itu bersamaan timbulnya aliran kapitalis.

    Akibat timbulnya kapitalis, terbentuklah satu kesatuan kuat dari kaum

    yang disebut dengan istilah “kelas buruh“. Dalam hal ini pekerjaan

    menuntut adanya kehidupan yang layak di mana tuntutan itu

    berdasarkan atas jasa yang mereka berikan pada pemerintah maupun

    perusahaannya. Balas jasa itu bagi para pekerja disebut upah,

    sedangkan bagi pemberi ataupun pengusaha disebut dengan biaya

    tenaga kerja.

    Ada beberapa pihak yang membedakan pengertian upah dan gaji,

    namun sebenarnya pengertian ini mempunyai arti yang sama, yang

    membedakan hanya upah diterima oleh pekerja harian atau pekerja

    borongan, sedangkan gaji diterima oleh pekerja tetap atau pekerja

    bulanan, yang biasa dikenal dengan nama pegawai.

    Upah dalam setiap perusahaan akan mempunyai tujuan utama yaitu

    harus menghasilkan keadilan dan memberikan kedudukan yang

    kompetitif, kompensasi.

    Pengertian upah menurut Heid Jrachman Ranupanjojo dan Saud

    Gusnam ( 1991:4 ) sebagai berikut:

    Upah merupakan balas jasa yang diberikan pada para pekerja, di mana

    pekerjanya telah digunakan dan pemberiannya berdasarkan kerja

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • jasmani maupun kerja rohani dalam masa tertentu baik itu berdasarkan

    jam, harian, bulanan dan sebagainya.

    2) Macam dan Bentuk Upah

    Tinggi rendahnya upah dapat ditentukan dengan menggunakan

    teori-teori yang dapat membantu dalam penentuan upah tersebut dan

    sebagai dasar dalam memberikan pengertian tentang macam-macam

    upah yang berlaku. Adanya pengertian upah yang bermacam-macam

    dan untuk menjaga efek-efek yang negatif maka pemerintah selalu

    turut campur tangan untuk mengatasinya.

    Berhubung dengan banyaknya pengeluaran yang dihadapi

    perusahaan dan dengan bermacam-macam upah yang diberikan maka

    macam upah yang berlaku menurut pendapat Van Der Meer dalam

    Simorangkir ( 1990:188-189 ) adalah sebagai berikut:

    Upah uang yaitu jumlah upah uang yang dihitung menurut daya

    belinya, sedangkan upah barang yaitu merupakan benda atau bagian

    kebutuhan yang telah terwujud dan tinggal memanfaatkannya,

    misalnya beras.

    Selain macam upah yang berlaku tersebut di atas, juga masih ada

    beberapa macam upah yang sering dipakai atau masih berlaku di dalam

    suatu perusahaan antara lain:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1) Upah langsung dan upah tidak langsung

    a) Upah langsung

    Upah langsung adalah upah yang diberikan pada pekerja di

    mana pekerja tersebut telah mengorbankan tenaganya untuk

    ikut serta dalam proses produksi, terutama pekerja jasmani.

    b) Upah tidak langsung

    Upah tidak langsung adalah upah yang diberikan oleh

    pengusaha karena pekerja telah memberikan jasa pada

    perusahaan, maka pekerja ini biasanya kerja rohani misalnya:

    guru, dokter dan mandor.

    2) Upah tetap dan upah tidak tetap

    a) Upah tetap (konstan)

    Upah tetap adalah upah yang diberikan pada pekerja baik

    itu hari libur atau perusahaan tidak sedang berproduksi dan

    sebagainya. Upah ini akan tetap diberikan pada pekerja tanpa

    pengecualian dan tetap merupakan pengeluaran bagi

    perusahaan.

    b) Upah tidak tetap (variabel)

    Upah tidak tetap adalah upah yang sifatnya berubah-ubah

    menurut pekerjaan atau dari ketentuan perusahaan. Bila suatu

    perusahaan pada suatu saat memerlukan tenaga kerja yang

    banyak, maka upah yang akan dibayarkan juga akan besar

    demikian sebaliknya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Masalah bentuk upah tidak begitu banyak, karena nantinya upah itu

    nantinya akan cepat berubah menjadi bentuk lain yang dapat

    dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan. Pada dasarnya bentuk upah

    hanya meliputi upah berbentuk uang dan upah berbentuk barang, dan

    dalam kenyataannya kedua bentuk tersebut berjalan sejajar dalam

    kehidupan para pekerja dalam menerima upah.

    A. Sistem upah

    Suatu perusahaan di dalam menjalankan usahanya untuk mencapai

    prestasi yang optimal antara waktu dan hasil dari prestasi tersebut akan

    selalu berhubungan erat, di mana kesemuanya juga dipengaruhi oleh

    pekerja itu sendiri. Pekerja menghasilkan prestasi yang baik karena

    menyesuaikan waktu yang tepat dan yang dapat menghasilkan

    keuntungan yang lebih banyak, maka di sini terlihat bahwa prestasi

    kerja dapat dilihat dari ketrampilan, keahlian dan kecakapan di dalam

    bekerja. Kebijaksanaan perusahaan di dalam menentukan tingkat upah

    harus melihat prestasi, waktu dan hasil kerja agar kebijaksanaan upah

    yang diambil perusahaan efektif.

    4. JAMINAN SOSIAL

    A. Pengertian jaminan sosial

    Pengertian jaminan sosial menurut Jhon Supriono (1992:115)

    “Jaminan kemungkinan hilangnya pendapatan atau pekerjaan atau

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • seluruhnya atau bertambahnya pengeluaran karena resiko sakit,

    kecelakaan, hari tua, meninggal dunia atau resiko sosial lainnya“.

    Selanjutnya dikatakan bahwa kesejahteraan pekerja yaitu usaha

    kesejahteraan yang diberikan oleh pengusaha bagi pekerja dalam

    bentuk rekreasi, pembinaan agama, olah raga, kesenian, tempat

    istirahat.

    Dalam UU no 3 tahun 1992 tentang jaminan sosial tenaga kerja

    mendefinisikan jaminan sosial tenaga kerja sebagai berikut:

    Jaminan sosial tenaga kerja adalah suatu perlindungan tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai penganti sebagian dari penghasilan atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua dan meninggal dunia (Sinar Grafika, 1994:32).

    Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jaminan sosial

    adalah usaha dari perusahaan untuk menjamin, melindungi atau

    memberi bantuan kepada karyawan dari resiko yang dapat menganggu

    kestabilan penghasilan serta untuk kesejahteraan karyawan.

    B. Macam-macam jaminan sosial

    Jaminan sosial yang diberikan kepada tenaga kerja ada beberapa

    bentuk. Adapun bentuk-bentuk jaminan sosial menurut Ruky (1990 :

    44-46) adalah sebagai berikut:

    1) Tunjangan yang bersifat intensif atau perangsang

    Tunjangan ini dikaitkan dengan usaha untuk mendorong orang

    untuk bekerja lebih rajin, giat, tepat dan sebagainya seperti bonus

    kehadiran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2) Penghasilan tambahan

    3) Tunjangan yang lebih menjurus kepada tambahan penghasilan

    meskipun bisa dikaitkan dengan poin di atas seperti tunjangan

    transport, tunjangan makan dan sebagainya.

    4) Tunjangan khusus

    5) Tunjangan yang dikaitkan dengan situasi khusus

    6) Tunjangan status

    7) Tunjangan status hanya diberikan pada kelompok pegawai tertentu

    karena status mereka diorganisasi, contoh: mobil, telepon dan

    sebagainya.

    8) Tunjangan yang berupa kemudahan-kemudahan (fasilitas).

    Misalnya:

    a) Pengobatan (baik cuma-cuma atau sebagian)

    b) Makan dikantor

    c) Pakaian kerja

    d) Hasil produksi perusahaan cuma-cuma

    e) Bantuan pendidikan dan presensi kegiatan olah raga

    f) Perumahan cuma-cuma

    Menurut UU no 3 tahun 1992 tentang jaminan sosial tenaga kerja

    meliputi:

    1) Jaminan kecelakaan kerja

    Kecelakaan kerja atau penyakit akibat kecelakaan kerja

    merupakaan resiko yang dihadapi tenaga kerja yang melakukan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • pekerjaan. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi

    berhubungan dengan kerja termasuk penyakit yang timbul karena

    hubungan kerja demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam

    perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang

    kerumah melalui jalan yang biasa dilalui. Jaminan kecelakaan kerja

    meliputi:

    a) biaya pengangkutan

    b) biaya rehabilitasi

    c) biaya pemeriksaan, pengobatan dan pemeriksaan

    2) Jaminan kematian

    Tenaga kerja yang meninggal dunia bukan karena kecelakaan kerja

    akan mengakibatkan terputusnya penghasilan dan sangat

    berpengaruh pada kehidupan ekonomi yang ditinggalkan. Oleh

    karena itu diperlukan jaminan kematian dalam upaya meringankan

    beban keluarga baik dalam bentuk biaya pemakaman maupun

    santunan berupa uang.

    3) Jaminan hari tua

    Jaminan hari tua memberikan kepastian penerimaan penghasilan

    yang dibayarkan sekaligus atau berkala pada saat tenaga kerja

    mencapai usia 54 tahun atau memenuhi persyaratan.

    4) Jaminan pemeliharaan kesehatan

    Pemeliharaan kesehatan dimaksudkan untuk meningkatkan

    produktivitas tenaga kerja sehingga dapat melaksanakan tugas

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • sebaik-baiknya. Di samping itu pengusaha tetap berkewajiban

    mengadakan pemeliharaan kesehatan tenaga kerja yang meliputi

    upaya peningkatan, penyehatan tenaga kerja, penyembuhan dan

    pemulihan. Jaminan pemeliharaan kesehatan di samping untuk

    tenaga kerja yang bersangkutan juga untuk keluarganya.

    C. Manfaat Jaminan Sosial

    Manfaat yang diperoleh dari penyelengaraan jaminan sosial

    menurut Heig J Rahman Ranu Panjojo dan Suad Husnan (1984:269)

    adalah sebagai berikut:

    1) Penarikan tenaga kerja yang lebih efektif

    2) Memperbaiki semangat dan kesetiaan karyawan

    3) Menurunkan tingkat absensi dan perputaran tenaga kerja

    4) Memperbaiki hubungan masyarakat

    5) Mengurangi pengaruh organisasi baik yang ada maupun yang

    potensial

    6) Mengurangi campur tangan pemerintah dalam organisasi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • B. Kerangka Berfikir

    1. Hubungan antara lingkungan kerja dengan semangat kerja

    Lingkungan kerja mempunyai peranan penting sekali di dalam

    perusahaan, terutama tentang kebersihan lingkungan di dalam maupun di

    luar pabrik. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar

    lingkungan kerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam

    menjalankan tugas-tugas yang diberikan Alex S Nitisemito (1986:128),

    tugas tersebut meliputi pelayanan makan atau makanan, pelayanan

    kesehatan, pelayanan kamar mandi dan kondisi kerja yang meliputi faktor

    penerangan, faktor kebisingan, faktor suhu udara, faktor pewarnaan, faktor

    keamanan kerja harus dijaga dan diperhatikan juga oleh pemilik

    perusahaan yang nantinya akan mempengaruhi semangat kerja para

    karyawan. Seperti yang penelitian yang telah dilakukan oleh Yeni

    Prasetyowati yang mengambil judul “Hubungan antara Lingkungan Kerja

    dengan Produktivitas” di dalam penelitiannya terdapat adanya hubungan

    yang positif antara lingkungan kerja dengan produktifitas kerja

    2. Hubungan upah karyawan dengan semangat kerja

    Upah merupakan balas jasa yang diberikan pada para pekerja, di mana

    pekerjanya telah digunakan dan pemberiannya berdasarkan kerja jasmani

    maupun kerja rohani dalam masa tertentu baik itu berdasarkan jam, harian,

    bulanan dan sebagainya. Heid Jrachman Ranupanjojo dan Saud Gusnam

    ( 1991:4 )

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Pihak pemilik perusahaan haruslah memikirkan besar kecilnya upah

    yang akan diterima oleh para karyawan. Pada diri karyawan pun bila

    menerima upah yang sesuai dengan apa yang mereka kerjakan, mereka

    pun dimungkinkan akan bersemangat dalam bekerja, jika sebaliknya bila

    karyawan menerima upah tidak sesuai dengan apa yang dikerjakannya

    secara wajar mereka tidak akan semangat dalam bekerja. Dengan demikian

    dapat disimpulkan bahwa tinggi rendahnya tingkat upah yang diberikan

    untuk karyawan berhubungan terhadap semangat kerja.

    3. Hubungan antara jaminan sosial dengan semangat kerja

    Jaminan sosial memiliki arti penting bagi kehidupan karyawan

    terutama dalam menghadapi peristiwa tertentu, yang kadang diluar

    kemampuannya. Arti jaminan sosial adalah “Jaminan kemungkinan

    hilangnya pendapatan atau pekerjaan atau seluruhnya atau bertambahnya

    pengeluaran karena resiko sakit, kecelakaan, hari tua, meninggal dunia

    atau resiko sosial lainnya“ Jhon Supriono (1992:115).

    Pengertian jaminan sosial secara umum diarahkan untuk menjamin,

    melindungi atau memberi bantuan untuk karyawan dari resiko yang dapat

    menganggu kestabilan serta untuk kesejahteraan karyawan. Apabila dalam

    menghadapi peristiwa tersebut karyawan tidak mendapat bantuan,

    dimungkinkan semangat kerja dan gairah kerja mereka cenderung akan

    menurun. Tetapi sebaliknya bila karyawan mendapat bantuan,

    dimungkinkan semangat kerjanya pun akan cenderung meningkat, karena

    adanya perasaan tentang atau berkurangnya kekuwatiran, apabila terjadi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • sesuatu yang tidak diinginkan yang berkaitan dengan kestabilan

    penghasilannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin

    banyak jaminan sosial yang akan diterima para karyawan, maka semangat

    kerja mereka pun semakin meningkat.

    4. Hubungan antara lingkungan kerja, tingkat upah karyawan dan jaminan sosial dengan semangat kerja

    Menurut Wijaya AW (1986:72-73), untuk mempertinggi semangat

    kerja karyawan, maka pemimpin perlu melakukan langkah-langkah

    sebagai berikut: 1) memperlakukan karyawan secara adil, yaitu

    memberikan kesempatan yang sama pada setiap pegawai yang mempunyai

    kecakapan, 2) kemampuan dan prestasi kerja yang sama, 3) menciptakan

    suasana kerja yang baru, 4) memperhatikan nasib anak buah dalam batas-

    batas yang mungkin dilaksanakan, berusaha mempertinggi mutu anak

    buah secara berencana dan terarah, 5) bertindak tegas yaitu menegur, atau

    bila perlu menghukum yang bersalah dan memberikan pujian kepada yang

    berhasil. Berdasarkan kajian diatas, dapat dilihat hubungan yang saling

    menunjang antara lingkungan kerja, tingkat upah karyawan, dan jaminan

    sosial dengan semangat kerja.

    C. Model Penelitian

    Hubungan antara lingkungan kerja, tingkat upah karyawan dan jaminan

    sosial dengan semangat kerja maka dapat digambarkan sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Keterangan :

    1. Variabel terikat adalah semangat kerja ( Y )

    2. Variabel bebas

    a. Lingkungan kerja ( 1X )

    b. Tingkat Upah karyawan ( 2X )

    c. Jamiana sosial ( X 3 )

    ry1 : Korelasi antara lingkungan kerja dan semangat kerja

    ry2 : Korelasi antara program tingkat upah karyawan dan

    semangat kerja

    ry3 : Korelasi antara jaminan sosial dan semangat kerja

    ry1,2,3 : Korelasi antara lingkungan kerja, tingkat upah karyawan, jaminan

    sosial dengan semangat kerja

    x1

    2x

    x3

    Y

    ry3

    Ry1,2,3

    ry2

    ry1

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • E. Hipotesis

    Berdasarkan kerangka berfikir tersebut, maka dapat dirumuskan

    beberapa hipotesis sebagai berikut:

    1. Ada hubungan positif antara lingkungan kerja dengan semangat kerja

    2. Ada hubungan positif antara tingkat upah karyawan dengan semangat

    kerja

    3. Ada hubungan positif antara jaminan sosial dengan semangat kerja

    4. Ada hubungan positif antara lingkungan kerja, tingkat upah karyawan dan

    jaminan sosial dengan semangat kerja

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah studi kasus. Studi kasus

    merupakan penelitian mengenai suatu kasus pada kelompok orang/satu unit

    tertentu, sehingga hasilnya hanya berlaku bagi kasus itu sendiri, tidak bisa

    digeneralisasikan pada kasus-kasus lain. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah

    Makan. “BOYONG KALEGAN”. Penelitian ini dilaksanakan pada semua

    karyawan Rumah Makan “BOYONG KALEGAN”, sehingga hasil

    penelitiannya hanya berlaku bagi perusahaan yang diteliti dan tidak berlaku

    pada perusahaan lain.

    Metode penelitian ini dengan menggunakan kuesioner yaitu untuk

    mengumpulkan sumber data agar dapat menentukan besarnya hubungan yang

    ada diantara variabel terikat (semangat kerja) dan variabel bebas (lingkungan

    kerja, tingkat upah karyawan dan jaminan sosial) dan variabel ini dinyatakan

    dengan angka-angka (skor-skor).

    Tempat dan waktu penelitian

    1. Tempat : Di rumah makan “BOYONG KALEGAN” 2. Waktu : September 2006

    33

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Subjek Penelitian dan Obyek Penelitian

    1. Subjek penelitian Subjek penelitian adalah pihak-pihak yang memberikan informasi dalam

    penelitian ini. Pihak-pihak tersebut adalah manajer perusahaan, dan para

    karyawan perusahaan dari jabatan tertinggi sampai yang terendah.

    2. Objek penelitian

    Objek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan

    dalam penelitian.

    Dalam penelitian ini objeknya adalah:

    a. Lingkungan kerja

    b. Tingkat upah karyawan

    c. Jaminan sosial

    d. Semangat kerja

    B. Populasi

    Menurut Suharsimi Arikunto (1992:108) “Populasi adalah keseluruhan

    subjek penelitian”, sedang Sutrisno Hadi mengatakan bahwa, sebjek penelitian

    adalah keseluruhan penduduk yang diselidiki.

    Berdasarkan pengertian populasi di atas, maka populasi dalam penelitian

    ini adalah seluruh karyawan di rumah makan “BOYONG KALEGAN” tidak

    termasuk pimpinan. Jumlah karyawan di rumah makan “BOYONG

    KALEGAN” kurang dari 100, maka dalam hal ini peneliti memilih

    menggunakan penelitian populasi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • C. Variabel Penelitian dan Pengukuran

    1. Variabel Penelitian

    Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus penelitian untuk

    diamati (Sugiono, 2004:2). Variabel penelitian ini terdiri dari variabel

    independent atau bebas, yang berarti sebagai variabel yang menjadi sebab

    timbulnya atau berubahnya variabel dependen (variabel terikat) (Sugiono,

    2004:3). Variabel independent atau bebas dalam penelitian ini adalah

    lingkungan kerja, tingkat upah karyawan dan jaminan sosial, sedang

    variabel dependen atau terikat diartikan sebagai variabel yang dipengaruhi

    atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiono, 2004:3).

    variabel dependen atau terikat dalam penelitian ini adalah semangat kerja.

    2. Pengukuran

    a. Variabel Semangat Kerja

    Menurut Alexsander Klig Halten, yang dikutip oleh Moekijat

    (1989), semangat kerja atau moral kerja adalah “kemampuan sekelompok

    organisasi untuk bekerja sama dengan giat dan konsekuwen dalam

    mengejar tujuan bersama”.

    Indikator semangat kerja karyawan yang terdiri dari karyawan oleh

    ketelitian kerja, kedisiplinan kerja, kerajinan kerja, dan kegairahan kerja,

    terlebih dahulu dilakukan penelitian terhadap masing-masing indikator

    semangat kerja dengan menggunakan pengukuran skala likert untuk

    memberikan skor pada kuesioner. Ada dua kategori pertanyaan yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • digunakan, yaitu positif dan negatif. Skor yang digunakan untuk menilai

    pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:

    Tabel 1

    Skor variable semangat kerja

    Pilihan jawaban Positif Negatif SS 4 1 S 3 2

    TS 2 3 STS 1 4

    b. Variabel Lingkungan Kerja

    Lingkungan kerja adalah segala sesuatu ada disekitar para

    pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-

    tugas yang diberikan, Alex S Nitisemito (1986:128).

    Dalam pengukuran lingkungan kerja terdiri dari indikator-

    indikator yaitu: pelayanan karyawan oleh perusahaan, kondisi kerja

    dan hubungan karyawan. Kemudian terlebih dahulu dilakukan

    penelitian terhadap masing-masing indikator lingkungan kerja, adapun

    pengukurannya menggunakan skala likert untuk memberikan skor

    pada kuesioner. Ada dua kategori pertanyaan yang digunakan, yaitu

    positif dan negatif. Skor yang digunakan untuk menilai pertanyaan

    tersebut adalah sebagai berikut:

    Tabel 2

    Skor variable lingkungan kerja

    Pilihan jawaban Positif Negatif SS 4 1 S 3 2

    TS 2 3 STS 1 4

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • c. Tingkat Upah Karyawan

    Upah uang yaitu jumlah upah uang yang dihitung menurut daya

    belinya, sedangkan upah barang yaitu merupakan benda atau bagian

    kebutuhan yang telah terwujud dan tinggal memanfaatkannya,

    misalnya beras Jct. Simorangkir (1990:188-189).

    Adapun beberapa macam upah yang sering dipakai atau masih

    berlaku di dalam suatu perusahaan antara lain: upah langsung, upah

    tidak langsung, upah tetap dan upah tidak tetap. Kemudian terlebih

    dahulu dilakukan penelitian terhadap masing-masing indikator tingkat

    upah karyawan, adapun pengukurannya menggunakan skala likert

    untuk memberikan skor pada kuesioner. Ada dua kategori pertanyaan

    yang digunakan, yaitu positif dan negatif. Skor yang digunakan untuk

    menilai pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:

    Tabel 3

    Skor variable tingkat upah karyawan

    Pilihan jawaban Positif Negatif SS 4 1 S 3 2

    TS 2 3 STS 1 4

    d. Jaminan Sosial

    Pengertian jaminan sosial menurut Jhon Supriono (1992:115)

    “Jaminan kemungkinan hilangnya pendapatan atau pekerjaan atau

    seluruhnya atau bertambahnya pengeluaran karena resiko sakit,

    kecelakaan, hari tua, meninggal dunia atau resiko sosial lainnya“.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Adapun indikator-indikator jaminan sosial menurut UU no 3

    tahun 1992 meliputi: jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian,

    jaminan hari tua dan jaminan pemeliharaan kesehatan. Kemudian

    terlebih dahulu dilakukan penelitian terhadap masing-masing indikator

    lingkungan kerja. Adapun pengukurannya menggunakan skala likert

    untuk memberikan skor pada kuesioner. Ada dua kategori pertanyaan

    yang digunakan, yaitu positif dan negatif. Skor yang digunakan untuk

    menilai pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:

    Tabel 4

    Skor variable jaminan sosial

    Pilihan jawaban Positif Negatif SS 4 1 S 3 2

    TS 2 3 STS 1 4

    Kisi-kisi kuesioner untuk variabel lingkungan kerja, tingkat upah

    karyawan dan jaminan sosial dengan semangat kerja disajikan dalam

    tabel sebagai berikut :

    Tabel 5 Kisi-kisi Kuesioner

    Variabel Indikator No.

    pertanyaan 1. Lingkungan

    kerja a. Pelayanan karyawan oleh perusahaan b. Kondisi kerja c. Hubungan antar karyawan

    1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 8, 9, 10

    2. Tingkat upah karyawan

    a. Sesuai dengan tingkat upah industri b. Sesuai dengan pengorbanan kerja c. Sesuai dengan kebutuhan hidup yang layak d. Sesuai dengan beban kerja

    1, 2 3, 4 5, 6 7, 8

    3. Jaminan sosial

    a Jaminan kecelakaan kerja b. Jaminan kesehatan

    1, 2, 3, 4, 5, 6

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • c. Jaminan kematian d. Tunjangan hari tua

    7, 8, 9 10, 11, 12

    4. Semangat kerja

    a. Kedisiplinan kerja b. Kerajinan kerja c. Ketelitian kerja d. Kegairahan kerja

    1, 2, 3, 4 5, 6, 7 8, 9, 10 11, 12, 13

    D. Teknik Pengumpulan Data

    Untuk mengumpulkan data pada penelitian ini digunakan beberapa

    metode sebagai berikut:

    1. Dokumentasi

    Merupakan “cara untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel

    yang berupa catatan, transkrip, buku, notulen rapat, agenda dan

    sebagainya“ Suharsimi Arikunto (1992:200). Metode ini digunakan untuk

    memperoleh data mengenai seluk beluk perusahaan seperti sejarah, tujuan,

    serta struktur organisasi perusahaan.

    2. Kuesioner

    Alat ukur/instrument penelitian ini adalah kuesioner yang berisi

    sejumlah data pertanyaan yang diberikan pada responden untuk diisi sesuai

    dengan keadaan responden. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan

    data tentang lingkungan kerja, tingkat upah karyawan, jaminan sosial

    dengan semangat kerja.

    3. Observasi

    Merupakan “suatu metode yang digunakan dalam pengambilan

    data dengan cara mengamati fakta-fakta secara teliti dan sistematis

    “Suharsimi Arikunto (1992:185).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Metode ini digunakan untuk melihat secara langsung subyek yang akan

    diteliti dari kegiatan yang dilakukan perusahaan serta keadaan perusahaan.

    E. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

    Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan

    pengujian sebagai berikut:

    1. Pengujian Validitas

    “Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa

    yang hendak diukur “Suharsimi Arikunto (1995:55). Uji validitas

    dilakukan dengan analisis butir. Untuk pengujian validitas instrumen

    digunakan teknik product moment.

    Perhitungan korelasi product moment menurut Karl Person dengan

    rumus sebagai berikut Suharsimi Arikunto (2002:146):

    ( )( )( ){ } ( ){ }2222 ∑∑∑∑

    ∑∑∑−−

    −=

    YYNXXN

    YXXYNrxy

    Keterangan : X = nilai jawaban masing-masing nomor dari responden

    Y = total butir dari jawaban responden N = jumlah sampel r = Koefisien korelasi antara variable X dan Y

    Nilai r kritis/tabel ditentukan berdasarkan tabel nilai-nilai r product

    moment dari Karl Pearson pada taraf signifikansi alpha 5% (α = 0,05). Jika

    nilai r hitung suatu butir pertanyaan lebih besar dari nilai r kritis, maka item

    pertanyaan tersebut dikategorikan valid. Sedangkan, jika nilai

    r hitung lebih kecil dari nilai r kritis maka butir pertanyaan tersebut tidak

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • valid. Butir pertanyaan yang tidak valid selanjutnya tidak akan digunakan

    dalam penelitian.

    a. Hasil Uji Validitas

    Uji validitas dilakukan terhadap item-item pertanyaan variabel

    lingkungan kerja, jaminan sosial, tingkat upah karyawan terhadap

    semangat kerja. Uji validitas ini dilakukan untuk tiap-tiap butir,

    sehingga ada empat puluh tiga (43) pertanyaan yang akan dilakukan

    uji validitas.

    1) Uji Validitas Kuesioner Lingkungan Kerja

    Ada sepuluh (10) butir pertanyaan untuk menjelaskan variabel

    lingkungan kerja. Rangkuman uji validitas untuk variabel

    lingkungan kerja adalah sebagai berikut.

    Tabel 6

    Rangkuman Uji Validitas untuk Lingkungan Kerja

    Variabel Item Pertanyaan

    Nilai r tabel

    Nilai r hitung

    Ket.

    Lingkungan Kerja

    Butir 1 Butir 2 Buitr 3 Butir 4 Butir 5 Butir 6 Butir 7 Butir 8 Butir 9 Butir 10

    0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239

    0,4939 0,4160 0,6199 0,4267 0,6388 0,3022 0,3823 0,3340 0,6314 0,4706

    Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

    Sumber Data: Data Primer Diolah (lampiran 2)

    Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan pada

    variabel lingkungan kerja menunjukkan bahwa sepuluh butir

    pertanyaan adalah valid. Pengambilan kesimpulan ini bisa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel.

    Dengan jumlah data (n) sebanyak 30 responden dan derajat

    keyakinan (α) = 5% atau 0,05: maka diperoleh nilai r tabel sebesar

    0,239 (df = 30 – 2 = 28 dan taraf signifikansi = 5%). Dari hasil

    perhitungan diperoleh bahwa keseluruhan nilai r hitung yang sudah

    dikoreksi yang semuanya menunjukkan angka yang lebih besar

    dari pada r tabel (r hitung > 0,239). Dengan demikian dapat

    disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan variabel lingkungan

    kerja adalah valid.

    2) Uji Validitas Kuesioner Tingkat Upah Karyawan

    Ada delapan (8) butir pertanyaan untuk menjelaskan variabel

    tingkat upah karyawan. Rangkuman uji validitas untuk variabel

    tingkat upah karyawan adalah sebagai berikut.

    Tabel 7

    Rangkuman Uji Validitas untuk Tingkat Upah Karyawan

    Variabel Item Pertanyaan

    Nilai r tabel

    Nilai r hitung

    Ket.

    Tingkat Upah Butir 1 Butir 2 Buitr 3 Butir 4 Butir 5 Butir 6 Butir 7 Butir 8

    0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239

    0,7313 0,5922 0,4160 0,6538 0,8160 0,5550 0,7869 0,7983

    Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

    Sumber Data: Data Primer Diolah(lampiran 2)

    Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan pada

    tingkat upah karyawan menunjukkan bahwa delapan butir

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • pertanyaan adalah valid. Pengambilan kesimpulan ini bisa

    dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel.

    Dengan jumlah data (n) sebanyak 30 responden dan derajat

    keyakinan (α) = 5% atau 0,05 r tabel maka diperoleh nilai r tabel

    sebesar 0,239 (df = 30 – 2 = 28 dan taraf signifikansi = 5%). Dari

    hasil perhitungan diperoleh bahwa keseluruhan nilai r hitung

    semuanya menunjukkan angka yang lebih besar dari dari pada

    r tabel (r hitung > 0,239). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

    semua butir pertanyaan variabel tingkat upah karyawan adalah

    valid.

    3) Uji Validitas Kuesioner Jaminan Sosial

    Ada dua belas (12) butir pertanyaan untuk menjelaskan variabel

    jaminan sosial. Rangkuman uji validitas untuk variabel jaminan

    sosial adalah sebagai berikut.

    Tabel 8

    Rangkuman Uji Validitas untuk Jaminan Sosial

    Variabel Item Pertanyaan

    Nilai r tabel

    Nilai r hitung

    Ket.

    Jaminan Sosial Butir 1 Butir 2 Buitr 3 Butir 4 Butir 5 Butir 6 Butir 7 Butir 8 Butir 9 Butir 10 Butir 11 Butir 12

    0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239

    0,6264 0,8276 0,5083 0,8002 0,6514 0,8300 0,8041 0,9048 0,8259 0,7084 0,8620 0,8117

    Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

    Sumber Data: Data Primer Diolah, (lampiran : 2)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan pada

    jaminan sosial menunjukkan bahwa dua belas butir pertanyaan

    adalah valid. Pengambilan kesimpulan ini bisa dilakukan dengan

    membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Dengan jumlah

    data (n) sebanyak 30 responden dan derajat keyakinan (α) = 5%

    atau 0,05 r tabel maka diperoleh nilai r tabel sebesar

    0,239 (df = 30 – 2 = 28 dan taraf signifikansi = 5%). Dari hasil

    perhitungan diperoleh bahwa keseluruhan nilai r hitung semuanya

    menunjukkan angka yang lebih besar dari pada r tabel

    (r hitung > 0,239). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

    semua butir pertanyaan variabel jaminan sosial adalah valid.

    4) Uji Validitas Kuesioner Semangat Kerja

    Ada tiga belas (13) butir pertanyaan untuk menjelaskan variabel

    semangat kerja. Rangkuman uji validitas untuk variabel semangat

    kerja adalah sebagai berikut.

    Tabel 9

    Rangkuman Uji Validitas untuk Semangat Kerja

    Variabel Item Pertanyaan

    Nilai r tabel

    Nilai r hitung

    Ket.

    Semangat Kerja Butir 1 Butir 2 Buitr 3 Butir 4 Butir 5 Butir 6 Butir 7 Butir 8 Butir 9 Butir 10 Butir 11 Butir 12 Butir 13

    0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239

    0,4291 0,6093 0,6708 0,4429 0,5831 0,6855 0,6999 0,5447 0,6151 0,6744 0,6563 0,5908 0,5108

    Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

    Sumber Data: Data Primer Diolah, (lampiran : 2)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan pada

    semangat kerja menunjukkan bahwa tiga belas butir pertanyaan

    adalah valid. Pengambilan kesimpulan ini bisa dilakukan dengan

    membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Dengan jumlah

    data (n) sebanyak 30 responden dan derajat keyakinan (α) = 5%

    atau 0,05 r tabel maka diperoleh nilai r tabel sebesar 0,239

    (df = 30 – 2 = 28 dan taraf signifikansi = 5%). Dari hasil

    perhitungan diperoleh bahwa keseluruhan nilai r hitung semuanya

    menunjukkan angka yang lebih besar dari pada r tabel

    (r hitung > 0,239). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

    semua butir pertanyaan variabel semangat kerja adalah valid.

    2. Pengujian Reliabilitas

    Pengujian reliabilitas (test of reliability) dimaksudkan untuk mengetahui

    sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya ataukah tidak. Dengan kata

    lain, pengujian reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur tingkat

    konsistensi jawaban responden atas suatu objek yang sama. Pengujian

    reliabilitas didasarkan pada rumus Cronbach-Alpha dengan rumus sebagai

    berikut (Suharsimi Arikunto, 1990:236):

    11r =

    −∑

    2

    2

    11 t

    b

    kk

    σ

    σ

    Keterangan: 11r = reliabilitas instrumen

    k = banyak butir pertanyaan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2tσ = varin total 2bσ = jumlah varian butir

    Untuk menentukan apakah instrumen tersebut reliabel atau tidak,

    digunakan pedoman sebagai berikut: jika r hitung lebih besar dari r tabel pada

    α = 0.05 maka instrumen dikatakan reliabel dan jika r hitung lebih kecil dari

    r tabel pada α= 0.05 maka instrumen dikatakan tidak reliabel.

    a. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

    Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus

    Cronbach-Alpha dan dikerjakan dengan program SPSS for Windows

    versi 10. Hasil pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut.

    Tabel 10

    Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

    Variabel Nilai r hitung Nilai r tabel Status

    Lingkungan Kerja 0,7979 0,239 Andal

    Tingkat Upah Karyawan 0,8914 0,239 Andal

    Jaminan Sosial 0,9500 0,239 Andal

    Semangat Kerja 0,8861 0,239 Andal

    1) Variabel Lingkungan Kerja

    Dari sepuluh pertanyaan pada variabel lingkungan kerja ini

    diperoleh nilai korfisien korelasi (rtt) sebesar 0,7979. Pengambilan

    kesimpulan dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • korelasi dengan rtabel. Dengan jumlah data (n) sebanyak 30

    responden dan derajat keyakinan (α) = 5% atau 0,05 maka diperoleh

    nilai r tabel sebesar 0,239. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai

    koefisien korelasi lebih besar dari pada r tabel (0,7979 > 0,239). Ini

    berarti bahwa butir-butir pertanyaan pada variabel lingkungan kerja

    dapat dikatakan andal dan dapat dipercaya.

    2) Variabel Tingkat Upah Karyawan

    Dari delapan pertanyaan pada variabel tingkat upah karyawan ini

    diperoleh nilai korfisien korelasi (rtt) sebesar 0,8914. Pengambilan

    kesimpulan dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien

    korelasi dengan rtabel. Dengan jumlah data (n) sebanyak 30

    responden dan derajat keyakinan (α) = 5% atau 0,05 maka diperoleh

    nilai r tabel sebesar 0,239. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai

    koefisien korelasi lebih besar dari pada r tabel (0,8914 > 0,239). Ini

    berarti bahwa butir-butir pertanyaan pada variabel tingkat upah

    karyawan dapat dikatakan andal dan dapat dipercaya.

    3) Variabel Jaminan Sosial

    Dari dua belas pertanyaan pada variabel jaminan sosial ini diperoleh

    nilai korfisien korelasi (rtt) sebesar 0,9500. Pengambilan kesimpulan

    dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien korelasi dengan

    r tabel. Dengan jumlah data (n) sebanyak 30 responden dan derajat

    keyakinan (α) = 5% atau 0,05 maka diperoleh nilai r tabel sebesar

    0,239. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi lebih

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • besar dari pada r tabel (0,9500 > 0,239). Ini berarti bahwa butir-butir

    pertanyaan pada variabel jaminan sosial dapat dikatakan andal dan

    dapat dipercaya.

    4) Variabel Semangat Kerja

    Dari tiga belas pertanyaan pada variabel semangat kerja ini

    diperoleh nilai korfisien korelasi (rtt) sebesar 0,8861. Pengambilan

    kesimpulan dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien

    korelasi dengan rtabel. Dengan jumlah data (n) sebanyak 30

    responden dan derajat keyakinan (α) = 5% atau 0,05 maka diperoleh

    nilai r tabel sebesar 0,239. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai

    koefisien korelasi lebih besar dari pada r tabel (0,8861 > 0,239). Ini

    berarti bahwa butir-butir pertanyaan pada variabel semangat kerja

    dapat dikatakan andal dan dapat dipercaya.

    F. Teknik Analisis Data

    1. Deskripsi data

    Analisis ini dilakukan dengan cara mendiskripsikan data hasil

    observasi yang sudah didapat dan penelitian di lapangan yang meliputi

    lingkungan kerja, tingkat upah karyawan dan jaminan social dengan

    semangat kerja. Untuk keperluan deskripsi data digunakan tabel distribusi

    frekuensi untuk pada setiap variabel.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2. Uji Asumsi

    a. Uji Normalitas

    Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang

    terjaring berdistribusi normal atau tidak. Bila berdistribusi normal

    maka analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Uji normalitas

    menggunakan rumus tes satu sample dari kolmogorov-Smirnov dengan

    rumus sebagai berikut:

    D = Maksimum }{ )()( xSnxFo −

    Keterangan :

    D = Deviasi atau penyimpangan

    Fo(x) = Distribusi frekuensi kumulatif teoritis

    Sn(x) = Distribusi frekuensi yang diobservasi

    Bila probalitas (P) yang diperoleh melalui perhitungan lebih kecil

    dari taraf signifikansi 5 % berarti sebaran data variabel tidak normal

    pada taraf signifikansi 5 %. Begitu pula sebaliknya

    b. Linearitas

    Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel

    bebas dan variabel terikat mempunyai hubungan linear atau tidak

    (Sudjana, 1996:332). Adapun rumus yang digunakan adalah rumus

    persamaan garis regresi dengan menghitung nilai F atau analisis varian

    untuk uji linearitas sebagai berikut:

    2

    2

    SeS

    F TC=

    Dimana :

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ( )

    ( )knEJKSe

    kTCJKSTC

    −=

    −=

    2

    2

    2

    Keterangan:

    F = harga bilangan F untuk garis regresi

    2TCS = varian tuna cocok

    Se² = varian kekeliruan

    JK(TC)= jumlah kuadrat tuna cocok

    JK(E) = jumlah kuadrat kekeliruan

    Item-item kuesioner dikatakan mempunyai hubungan linearitas

    jika F hitung lebih besar dari F tabel.

    3. Pengujian Hipotesis

    a. Untuk menguji hipotesis pertama, kedua dan ketiga tentang hubungan

    antara lingkungan kerja, tingkat upah karyawan, jaminan sosial dengan

    semangat kerja, digunakan analisis statistik koefisien korelasi Product

    Moment dari pearson sebagai berikut :

    ( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑

    ∑ ∑∑−

    −=

    2222 YYinXiXin

    YiXiXiYnrxy

    Keterangan :

    rxy = koefisien korelasi variabel x terhadap y

    ∑ X = jumlah nilai X ∑Y = jumlah nilai Y n = jumlah subyek yang di teliti (Sudjana, 1996:369).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Koefisien korelasi yang diperoleh diintepretasikan sebagai berikut

    (Sugiyono, 1999:216) :

    r = 0,8 – 1,0 : berarti korelasi sangat kuat

    r = 0,6 – 0,799 : berarti korelasi kuat

    r = 0,4 – 0,599 : berarti korelasi sedang

    r = 0,2 – 0,399 : berarti korelasi rendah

    r = 0,0 – 0,199 : berarti korelasi sangat rendah

    Sedangkan untuk menguji signifikan dari koefisien korelasi rxy

    dilakukan uji t dengan rumus :

    212

    rnrt−

    −=

    Kriteria pengujian adalah sebagai berikut :

    - jika t hit > t tab berarti terdapat hubungan yang signifikan

    - jika t hit < t tab berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan

    b. Untuk menguji hipotesis keempat tentang hubungan antara lingkungan

    kerja, tingkat upah karyawan, jaminan sosial dengan semangat kerja

    digunakan teknik korelasi ganda dengan rumus (Suharsimi Arikunto

    1990:500) :

    ( ) ∑∑ ∑ ∑++

    = 2332211

    123 y

    yxayxayxaRxy

    Keterangan :

    Rxy : koefisien korelasi antara variabel y dengan x1, x1, x3 a1 : koefisien variabel bebas x1 a2 : koefisien variabel bebas x2 a3 : koefisien variabel bebas x3

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ∑ yx1 : jumlah produk antara x1 dan y ∑ yx2 : jumlah produk antara x2 dan y ∑ yx3 : jumlah produk antara x3 dan y ∑ 2y : jumlah kuadrat kriterium y

    Untuk menguji signifikan atau tidaknya koefisien korelasi ganda

    tersebut digunakan uji F, dengan kriteria sebagai berikut:

    - jika F hit > 0,05 berarti terdapat hubungan yang signifikan

    - jika F hit < 0,05 berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan

    Rumus untuk pengujian ini adalah sebagai berikut :

    F = ( ) ( )1/1/

    2

    2

    −−− knRKR

    Keterangan :

    R : koefisien korelasi ganda K : banyaknya faktor yang mempengaruhi n : jumlah sampel

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • BAB IV

    GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Pada Mulanya Restoran Boyong Kalegan merupakan lahan kosong

    yang terletak di sebelah timur dari Sungai Boyong. Sebidang lahan kosong

    tersebut merupakan limpahan dari arus Sungai Boyong yang membawa

    material berupa pasir dan batu yang melebar ke samping sehingga membentuk

    sebuah bidang tanah yang luas tetapi tanah tersebut tidak cocok untuk

    ditanami tanaman pertanian, karena lapisan tanah tersebut mengandung pasir

    yang memang tidak cocok untuk ditanami apapun. Untuk menyiasati keadaan

    tersebut maka atas inisiatif PT. Yasa Buana Asri kemudian muncul ide atau

    gagasan menggunakan lahan tersebut untuk sebuah usaha yang dapat memberi

    keuntungan bagi pihak perusahaan maupun masyarakat di sekitarnya.

    Akhirnya muncul ide untuk mendirikan sebuah rumah makan dengan konsep

    sebuah rumah makan yang ti