X.8 magistra dwinovia indriani ppt

18
Manajemen Risiko Penjual Ayam Potong (Studi Lapangan di Jl. Hang Jebat Pekanbaru tahun 2013 ) Oleh : Magistra Dwinovia Indriani X IPA 8

Transcript of X.8 magistra dwinovia indriani ppt

Page 1: X.8 magistra dwinovia indriani ppt

Manajemen Risiko Penjual Ayam Potong(Studi Lapangan di Jl. Hang Jebat Pekanbaru

tahun 2013 )

Oleh :

Magistra Dwinovia Indriani

X IPA 8

Page 2: X.8 magistra dwinovia indriani ppt

Bab I Pendahuluan

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab III Proses Kegiatan

Bab IV Manajemen Risiko

Bab V Penutup

Daftar Isi

Page 3: X.8 magistra dwinovia indriani ppt

A. Latar Belakang

Dewasa ini, semua bidang bisa dianggap sebagai lahan pekerjaan untuk mencari nafkah. Dan setiap bidang pekerjaan selalu berhubungan dengan lingkungan, entah itu lingkungan kerja atau lingkungan alam. Lingkungan kerja adalah lingkungan yang biasanya banyak dilingkupi oleh berbagai teknologi yang banyak memudahkan manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya. Sedangkan lingkungan alam adalah lingkungan yang berhubungan langsung dengan alam sekitar kita. Karena berhubungan langsung dengan alam, tentunya pasti akan berdampak pada lingkungan sekitar. Selain dari lingkungan, setiap bidang pekerjaan juga memiliki bahaya-bahaya yang biasanya dianggap remeh menjadi benar-benar berpengaruh dalam jangka waktu tertentu. Oleh karena itu saya meneliti pekerjaan yang berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar, yaitu penjual ayam potong. Di karya tulis ini, saya akan memaparkan tentang bahaya-bahaya bagi penjual ayam potong, pembeli, dan juga lingkungan yang sebelumnya tidak pernah disadari orang awam.

BAB IPENDAHULUAN

Page 4: X.8 magistra dwinovia indriani ppt

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

• Untuk mengetahui bagaimana manajemen risiko pada kegiatan pekerjaan penjual ayam potong di Jl. Hang Jebat, Pekanbaru.

2. Tujuan Khusus

• Untuk mengetahui persiapan dalam manajemen risiko pada penjual ayam potong.

• Untuk mengetahui identifikasi dalam manajemen risiko pada penjual ayam potong.

• Untuk mengetahui analisa risiko dalam manajemen risiko pada penjual ayam potong.

• Untuk mengetahui evaluasi risiko dalam manajemen risiko pada penjual ayam potong.

• Untuk mengetahui pengendalian risiko dalam manajemem risiko pada penjual ayam potong.

C. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penjual Ayam Potong

• Dapat menjadi referensi bagi para penjual ayam potong tentang potensi bahaya kecelakaan kerja yang bisa didapat, dari yang paling sering terjadi sampai kepada kecelakaan paling berat yang mungkin dihadapi penjual ayam potong.

• Dapat mengetahui cara pengendalian risiko guna mengurangi bahaya kecelakaan kerja pada penjual ayam potong.

2. Bagi penulis

• Menambah pengetahuan tentang manajemen risiko khususnya untuk pekerjaan penjual ayam potong.

Page 5: X.8 magistra dwinovia indriani ppt

A. Pengertian Penjual Ayam Potong

Penjual ayam potong adalah sebuah pekerjaan yang menawarkan jasa penjualan ayam dan juga pemotongan ayam jantan dan betina muda yang berumur di bawah delapan mingggu ketika dijual dengan bobot tubuh tertentu, mempunyai pertumbuhan yang cepat serta mempunyai dada yang lebar dengan timbunan daging yang banyak. Selain itu ayam potong memiliki karakteristik yang berbeda dengan ayam potong lain, yaitu tidak tahan penyakit, mudah terkejut yang mengakibatkan kematian dan takut pada ketinggian.

B. Prosesi Pemotongan Ayam

1. Ayam dipilih sesuai dengan keinginan pembeli, kemudian ditimbang

2. Ayam dipotong di bagian leher hingga tidak putus, lalu dilemparkan ke keranjang agar ayam menjadi mati

3. Ayam dimasukkan ke dalam air mendidih agar mudah dikuliti

4. Ayam dikuliti hingga bersih, lalu dipotong sesuai keinginan pembeli

5. Hasil potongan dimasukkan ke dalam kantung plastik hitam atau plastik asoi

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Page 6: X.8 magistra dwinovia indriani ppt

C. Beberapa Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Prosesi Pemotongan Ayam

• Pisau yang digunakan harus tajam

• Memotong lehernya tidak sampai putus

• Pengeluaran darah di lehernya harus dilakukan secepat mungkin agar tidak terjadi tumbuhnya bakteri

D. Manajemen Risiko

1.Definisi Manajemen Risiko

Manajemen risiko adalah penerapan secara sistematis dari kebijakan manajemen, prosedur dan aktivitas dalam kegiatan identifikasi bahaya, analisa, penilaian, penanganan dan pemantauan serta review risiko.

2. Tujuan Manajemen Risiko

a. Meminimalkan kerugian dan meningkatkan produktifitas

b. Memotong mata rantai kejadian kerugian sehingga efeknya tidak terjadi

c. Mencegah terjadinya kerugian berupa cedera dan penyakit akibat kerja atau hubungan kerja

3.Tahapan Manajemen Risiko

a. Persiapan

b. Identifikasi bahaya

c. Analisa risiko

d. Evaluasi risiko

e. Pengendalian risiko

Page 7: X.8 magistra dwinovia indriani ppt

A. Persiapan

1. Permohonan Izin

Permohonan izin dilakukan dengan membuat janji dengan penjual ayam potong bernama pak Amir pada tanggal 10 Februari 2013.

2. Menyiapkan Alat, Sarana Dan Ruangan

a. Alat yang dipersiapkan : pisau besar yang tajam, talenan berbetuk lingkaran, celemek, timbangan, keranjang

b. Ruangan cukup terang

3. Menyiapkan Diri Sendiri (Penjual Ayam Potong)

a. Penjual ayam potong dalam keadaan sehat

b. Penjual ayam potong telah menguasai cara pemotongan ayam (profesional)

1) Penjual ayam potong yang pernah memotong ayam

BAB IIIPROSES KEGIATAN

Page 8: X.8 magistra dwinovia indriani ppt

Ayam yang telah dipilih ditimbang terlebih dahulu

Ayam yang telah dipotong dan dikuliti dicuci bersih

Ayam dipotong sesuai keinginan pembeli

Page 9: X.8 magistra dwinovia indriani ppt

Ayam dipotong sesuai keinginan pembeli

Potongan ayam dimasukkan ke dalam kantung plastik hitam

Kantung plastik berisi potongan ayam diberikan kepada pembeli

Penulis bersama penjual ayam potong

Page 10: X.8 magistra dwinovia indriani ppt

BAB IVMANAJEMEN RISIKO

A. Persiapan

1. Ruang Lingkup Manajemen Risiko

Manajemen risiko dilakukan di Jl. Hang Jebat Pekanbaru

2. Personil Yang Terlibat

1) Personil inti/ yang dinilai risikonya :

• Pelayan

• Penjagal Ayam

2) Personil lain yang terlibat dalam kegiatan penjualan ayam potong :

• Pemilik usaha ayam potong

Page 11: X.8 magistra dwinovia indriani ppt

3. Standar Penentuan Kriteria Risiko

Penentuan risiko diambil berdasarkan persentasi angka kejadian ataupun angka prediksi kejadian frekuensi tertinggi yang sering terjadi serta tingkat keparahan kejadian melalui analisa manajemen risiko.

4. Mekanisme Pelaporan

Laporan diberikan kepada penjual ayam potong dan pemilik usaha ayam potong.

5. Dokumen yang terkait

• Hasil wawancara dengan penjual ayam potong

• Dokumentasi foto

• Literatur/referensi serta hasil penelitian

Page 12: X.8 magistra dwinovia indriani ppt

B. Identifikasi Bahaya

Dilakukan melalui observasi penjual ayam potong yang sedang bekerja. Menurut pengamatan penulis di lapangan, pada prinsipnya di tempat pemotongan ayam ini tidak memiliki standar yang baik karena tempatnya yang tidak higienis dan penjagal yang tidak memiliki APD, dan juga hasil sisa pemotongannya dibuang ke sungai langsung. Hal ini sangat mencemari dan merugikan lingkungan.

C. Analisa Risiko

1. Daftar kemungkinan dan konsekuensi dari bahaya pekerjaan penjual ayam potong baik untuk penjual ayam potong maupun pembeli

Jenis Bahaya Risiko KonsekuensiFaktor fisik Suhu panas Biang keringat,

dehidrasi Kelelahan

Faktor Biologis Bakteri Virus Jamur

Infeksi Infeksi Infeksi

Pembusukan pada kulit

Merangsang terjadinya penyakit yang lebih akut

Faktor ergonomik Berdiri membungkuk saat

mencuci ayam Berdiri terlalu lama

karena memotong ayam

Musculoskeletal Alat gerak,

terutama kaki

Kifosis Varises

Page 13: X.8 magistra dwinovia indriani ppt

Faktor Psikososial Perangai pembeli

yang bermacam-macam

Stress Pusing

Alat Perlindungan Diri dan Sterilitas Peralatan Pemotongan Ayam Penjagal yang tidak

memakai masker dan sarung tangan

Peralatan yang kurang steril

Menghirup bau tidak sedap tanpa menggunakan APD

Infeksi Kecelakaan Infeksi Sesak nafas

Penyakit menyerang alat pernafasan

Munculnya bakteri di ayam, berpengaruh pada sistem pencernaan

Menyerang sistem pernafasan

Kecelakaan Tangan terkena pisau Terhirup bulu ayam Dipatuk ayam

Blooding Sesak nafas Blooding

Anemia Menyerang alat

pernafasan Anemia

Page 14: X.8 magistra dwinovia indriani ppt

2. Bentuk analisa semikualitatif

Tingkat Keparahan

Kemungkinan Terjadi

Jarang Terjadi(1)

Kurang Mungkin Terjadi (2)

Mungkin Terjadi(3)

Sangat Mungkin Terjadi (4)

Hampir Pasti Terjadi(5)

(1)Tidak ada pengaruh

Perangai pembeli yang bermacam-macam

(2)

(2)Pengaruh sangat

ringan

Suhu panas(6)

(3)Pengaruh ringan

Dipatuk ayam

(3)

Terhirup bulu ayam(6)

Bakteri, virus, jamur(12)

Berdiri membungkuk saat mencuci ayam

(12) Peralatan yang kurang

steril(12)

Berdiri terlalu lama karena memotong ayam

(15)

(4)Pengaruh serius

Tangan terkena pisau

(12)

Penjagal yang tidak memakai masker dan sarung tangan

(20) Menghirup bau tidak

sedap tanpa menggunakan APD

(20)

(5)Pengaruh fatal

Page 15: X.8 magistra dwinovia indriani ppt

D. Evaluasi RisikoDari tabel analisa semikualitatif ditentukan prioritas risiko sebagai berikut:

NO. HAZARD SKOR TAFSIRAN

1.

Menghirup bau tidak sedap tanpa menggunakan APD

Penjagal yang tidak memakai masker dan sarung tangan

20 Hampir pasti terjadi Pengaruh serius

2.Berdiri terlalu lama karena memotong

ayam15

Hampir pasti terjadi Pengaruh ringan

3. Tangan terkena pisau 12 Mungkin terjadi Pengaruh serius

4.

Bakteri, virus, jamur Berdiri membungkuk saat mencuci

ayam Peralatan yang kurang steril

12 Sangat mungkin terjadi Pengaruh ringan

5. Terhirup bulu ayam 6 Kurang mungkin terjadi Pengaruh ringan

6. Suhu panas 6 Mungkin terjadi Pengaruh sangat ringan

7. Dipatuk ayam 3 Jarang terjadi Pengaruh ringan

8. Perangai pembeli yang bermacam-macam 4 Kurang mungkin terjadi Tidak ada pengaruh

Page 16: X.8 magistra dwinovia indriani ppt

E. Pengendalian Risiko

NO. HAZARD PENGENDALIAN

1. Menghirup bau tidak sedap tanpa menggunakan APD

Penjagal yang tidak memakai masker dan sarung tangan

Wajib memakai APD, seperti masker, sarung tangan, celemek dari plastik

Diberikan pengetahuan tentang pentingnya menggunakan APD

2. Berdiri terlalu lama karena memotong ayam Biasakan duduk setelah melakukan pemotongan ayam

Melakukan relaksasi pada bagian kaki

3. Tangan terkena pisau Wajib memakai APD sarung tangan Lebih jeli dalam melihat untuk

memotong ayam. Jika memiliki kelainan pada mata, sebaiknya menggunakan kacamata resep

4. Bakteri, virus, jamur Peralatan yang kurang steril

Peralatan harus disterilisasi dengan sempurna.

Peralatan harus disterilisasi dengan cara membersihkan peralatan setelah selesai melakukan pemotongan ayam

5. Berdiri membungkuk saat mencuci ayam Melakukan relaksasi setelah pemotongan ayam

6. Terhirup bulu ayam Wajib memakai APD masker

7. Suhu panas Memakai baju berwarna cerah atau menyerap keringat

8. Dipatuk ayam Dibekali ilmu untuk kiat-kiat menaklukkan ayam

9. Perangai pembeli yang bermacam-macam Dibekali ilmu psikologi

Page 17: X.8 magistra dwinovia indriani ppt

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan

1. Penjual ayam potong adalah sebuah pekerjaan yang menawarkan jasa penjualan ayam dan juga pemotongan ayam yang telah ditentukan standarisasinya. Penjual ayam potong ini semakin banyak karena banyaknya tuntutan dari masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi di bidang pangan

2. Praktek pemotongan ayam di Jl. Hang Jebat Pekanbaru ini belum memiliki standarisasi dalam prakteknya sehingga banyak ditemukan sumber bahaya dari praktek ini

3. Setelah diadakan penelitian, penulis mendapatkan 8 (delapan) tingkat risiko dari kegiatan pemotongan ayam. Dengan analisa semi kualitatif, didapatkan skor tertinggi 20 dari maksimum 26 yang disebabkan oleh hazard alat perlindungan diri dan sterilitas peralatan (menghirup bau tidak sedap tanpa menggunakan APD, penjagal yang tidak memakai masker dan sarung tangan) dengan tafsiran probabilitasnya hampir pasti terjadi dan pengaruhnya serius. Kemudian skor minimal adalah 4 dari faktor psikososial khususnya komunikasi kepada pembeli.

Page 18: X.8 magistra dwinovia indriani ppt

B.Saran-saran

Untuk selalu mencari referensi tentang pentingnya menggunakan APD untuk keselamatan diri

Meningkatkan kualitas dengan memperbaiki dan meningkatkan standarisasi yang telah ada

DAFTAR PUSTAKA

http://mulyadiveterinary.wordpress.com/2011/05/22/92/

http://gootoez.blogspot.com/2012/07/usaha-peternakan-ayam-potong-maju-jaya.html

www.google.co.id