Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

56
i LAPORAN PRAKTIK PEMAGANGAN PROFESI AKUNTANSI (P3A) ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT SEMEN BOSOWA MAROS Disusun sebagai syarat dalam pencapaian derajat pendidikan profesi akuntansi Disusun oleh: NUR INDRIANI M 13/358785/EE/06500 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA 2014

description

LAPORAN PRAKTIK PEMAGANGAN PROFESI AKUNTANSI (Nur Indriani M)

Transcript of Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

Page 1: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

i

LAPORAN PRAKTIK PEMAGANGAN PROFESI AKUNTANSI (P3A)

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA

PT SEMEN BOSOWA MAROS

Disusun sebagai syarat dalam pencapaian derajat pendidikan profesi

akuntansi

Disusun oleh:

NUR INDRIANI M

13/358785/EE/06500

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2014

Page 2: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

ii

Page 3: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

iii

Page 4: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil 'alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang

selalu melimpahkan rahmat dan hidayat-Nya dan sholawat serta salam dihaturkan

kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan praktek pemagangan sebagai persyaratan untuk memenuhi praktek

pemagangan pada Pendidikan Profesi Akuntansi Universitas Gadjah Mada

dengan judul “ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT SEMEN

BOSOWA MAROS. Penulis berharap laporan praktek pemagangan ini dapat

memberi tambahan wawasan mengenai analisis arus kas pada PT Semen Bosowa

Maros dan mungkin dapat digunakan sebagai bahan referensi baik bagi

mahasiswa maupun umum.

Laporan ini dapat diselesaikan atas bimbingan dan bantuan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua tercinta Ayahanda H. Munirang dan Ibunda Hj. Rusniah yang

telah banyak memberikan dukungan baik itu berupa material maupun

nonmaterial.

2. Dr. Hardo Basuki, M.Soc.,Sc,.CSA.,CA.,Ak selaku Ketua Program

Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas

Gadjah Mada.

3. Wiwin Rahmanti, SE., M.Com., Ak, selaku pembimbing yang telah banyak

membantu dan membimbing penulis.

Page 5: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

v

4. Staf pegawai PT Semen Bosowa Maros membantu penulis selama

menjalankan pemagangan.

5. Tunggoro Widiandaru, SE., Ak, selaku Pembimbing Institusi.

6. Sahabat-sahabat rekan seperjuangan di PPAK UGM.

7. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan kepada semua pihak yang telah

membantu penulis dalam pelaksanaan Praktek Pemagangan Profesi Akuntansi

(P3A) Universitas Gadjah Mada. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi

pembacanya.

Yogyakarta, 1 Juli 2014

Penulis,

NUR INDRIANI M

Page 6: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

vi

DAFTAR ISI

Hal.

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3

C. Tujuan dan Kegunaan Laporan Magang ...................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Laporan Keuangan ........................................................................ 5

B. Laporan Arus Kas ......................................................................... 6

C. Analisis Laporan Arus Kas .......................................................... 9

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum PT Semen Bosowa Maros .............................. 20

B. Kegiatan Kerja di Tempat Magang ............................................... 34

C. Analisis Laporan Arus Kas pada PT Semen Bosowa Maros …… 36

D. Evaluasi di Tempat Magang ........................................................ 45

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ....................................................................................... 48

B. Saran ............................................................................................. 48

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... vii

LAMPIRAN

Page 7: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat memicu persaingan antar

perusahaan. Perusahaan harus memiliki kinerja yang baik agar mampu bersaing

dalam dunia bisnis. Laporan keuangan dapat dijadikan alat untuk melihat kinerja

dan kondisi keuangan perusahaan yang nantinya akan dijadikan dasar

pengambilan keputusan.

Kinerja perusahaan dapat diukur dengan keberhasilan perusahaan

memperoleh keuntungan atau laba, akan tetapi laba tidak menunjukkan liquiditas.

Karena laporan laba rugi disusun berdasarkan accrual basis, dimana transaksi

dicatat pada saat terjadinya, tanpa mempertimbangkan adanya kas masuk ataupun

kas keluar. Laporan arus kas disusun berdasarkan cash basis dimana transaksi

dicatat pada saat kas tersebut diterima atau dikeluarkan. Berdasarkan hal tersebut,

maka dengan adanya laporan arus kas dapat digunakan untuk membantu

mengukur kinerja perusahaan.

Kas merupakan aset yang paling liquid atau dengan kata lain aset yang

paling lancar, yang paling mudah digunakan untuk melakukan transaksi, dan

dapat memenuhi kewajiban yang jatuh tempo. Kas bisa digunakan oleh

perusahaan untuk membeli persediaan, membeli aset tetap, membayar deviden

kepada para pemegang saham, membayar utang kepada kreditor, dan sebagainya.

Page 8: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

2

Berdasarkan hal tersebut, sehingga kas sangatlah dibutuhkan oleh setiap

perusahaan untuk menunjang aktivitasnya agar berjalan dengan lancar.

Laporan arus kas menjelaskan darimana kas diperoleh dan bagaimana kas

tersebut digunakan dalam suatu periode melalui tiga aktivitas yaitu aktivitas

operasi, investasi dan pendanaan. Laporan ini dapat memberikan informasi

mengenai kualitas dan kuantitas masing-masing aktivitas dalam menghasilkan

atau menggunakan kas selama periode tersebut.

Laporan arus kas ini sangat penting untuk dianalisis. Dengan analisis

tersebut dapat diketahui tren perusahaan dalam menghasilkan kas selama

beberapa periode, kecukupan kas dari internal untuk mendukung aktivitas operasi

perusahaan dan melakukan ekspansi, kemampuan perusahaan untuk membayar

utang kepada kreditur, kemampuan perusahaan untuk membayar deviden kepada

pemegang saham, membatu manajer untuk mengevaluasi kebijakan di masa lalu.

Analisis laporan arus kas membantu manajemen dalam pengambilan

keputusan di periode berikutnya dalam merencanakan biaya yang akan

dikeluarkan dalam melakukan kegiatan operasi perusahaan. Misalnya saja dalam

periode tersebut perusahaan menghasilkan kas yang diperkirakan tidak akan

mencukupi untuk menutupi biaya operasional di periode berikutnya, maka

manajemen harus memikirkan sumber pembiayaan untuk menutupi

kekurangannya. Keputusan yang mungkin bisa diambil adalah dengan efisiensi

biaya, menjual aset, melakukan pinjaman ke bank, ataupun menerbitkan saham.

Keputusan tersebut hanya bisa diambil bila manajemen benar-benar mengetahui

Page 9: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

3

seberapa besar kas yang dimiliki pada akhir periode tersebut. Dan bila hanya

menggunakan analisis profitabilitas akan menjadi kurang tepat karena laba

memiliki komponen akrual.

PT. Semen Bosowa Maros adalah salah satu perusahaan swasta yang

bergerak di bidang industri semen. Untuk melaksanakan kegiatan usahanya setiap

hari tentu saja membutuhkan kas. Kas tersebut digunakan untuk pembelian bahan

baku, pembelian peralatan dan mesin, pembayaran utang, pembayaran gaji buruh

dan karyawan, dan sebagainya.

Berdasarkan uraian di atas maka dalam penyusunan Laporan Praktik

Pemagangan Profesi Akuntansi (P3A), penulis tertarik membahas dengan judul

“ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. SEMEN BOSOWA

MAROS”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, maka masalah

yang dapat diajukan adalah:

Bagaimana kinerja perusahaan berdasarkan analisis laporan arus kas?

Page 10: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

4

C. Tujuan dan Kegunaan Laporan Magang

Tujuan laporan magang ini adalah untuk mengetahui kinerja perusahaan

berdasarkan analisis laporan arus kas. Adapun kegunaan dari penulisan laporan

magang P3A adalah untuk:

1. Mendapatkan pengetahuan tentang kinerja perusahaan dengan melakukan

analisis laporan arus kas.

2. Dapat memberikan perbandingan teori yang ada dengan praktek yang ada

di lapangan.

Page 11: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Laporan Keuangan

A.1. Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan alat untuk melihat kinerja dan kondisi

keuangan perusahaan yang nantinya akan dijadikan dasar pengambilan keputusan.

Menurut Suwardjono (2008: 29), tujuan pelaporan keuangan merupakan pengarah

dalam menentukan pedoman atau standar pelaporan keuangan. Investor dan

kreditor meruapakan pihak yang dianggap dominan dan dijadikan sasaran

pelaporan keuangan.

A.2 Komponen Laporan Keuangan

Laporan keuangan terdiri dari komponen-komponen berikut ini:

a. Laporan posisi keuangan

b. Laporan laba rugi komprehensif

c. Laporan perubahan ekuitas

d. Laporan arus kas seama periode

e. Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi

penting dan informasi penjelas lain

Page 12: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

6

B. Laporan Arus Kas

B.1 Pengertian Kas

Dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Keuangan dan Manajemen,

Munawir (2002: 103) menyebutkan bahwa, kas merupakan aset yang sangat

likuid, tanpa tanda pemilikan, merupakan dasar pengukuran dan pencatatan,

mudah dipergunakan sebagai alat pembayaran dan tidak ada pembatasan dalam

penggunaannya sehingga mudah terjadi kesalahan maupun ketidakberesan.

Menurut Mardiasmo (2000:1), kas adalah uang tunai baik berupa kertas maupun

uang logam, simpanan uang di bank yang setiap saat dapat diambil (simpanan

giro) dan bentuk-bentuk alat pembayaran lainnya yang mempunyai sifat seperti

mata uang. Menurut Subramanyam & wild (2010:402), kas merupakan aset yang

paling liquid serta menawarkan likuiditas dan fleksibilitas bagi perusahaan.

B.2 Pengertian dan Tujuan Laporan Arus Kas

Menurut Munawir (2002: 241), laporan arus kas disusun untuk

menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberikan penjelasan

mengenai alasan perubahan tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber

penerimaan kas dan untuk apa penggunaannya. Menurut Rahmanti (2004: 75),

manfaat laporan aliran kas adalah untuk mengetahui kemampuan perusahaan

untuk menghasilkan aliran kas di masa depan dan kemampuan perusahaan

membayar dividen serta melunasi kewajibannya. Menurut Kieso & wedgant

Page 13: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

7

(2011:204), laporan arus kas memenuhi salah satu tujuan laporan keuangan untuk

membantu menilai jumlah, waktu dan ketidakpastian arus kas masa depan.

Menurut Epstein & Eva (2011:99), tujuan dari laporan arus kas adalah

untuk memberikan informasi tentang penerimaan kas operasi dan pengeluaran kas

dari suatu entitas selama suatu periode, serta memberikan wawasan tentang

berbagai kegiatan investasi dan pembiayaan. Lebih khusus, laporan arus kas dapat

membantu investor dan kreditur menilai

1. Kemampuan untuk menghasilkan arus kas positif di masa depan

2. Kemampuan untuk memenuhi kewajiban dan membayar dividen

3. Alasan perbedaan antara laporan laba rugi dengan penerimaan kas dan

pembayaran

4. Baik kas dan non kas entitas aspek investasi dan transaksi keuangan.

B.3 Penyajian Laporan Arus Kas

Laporan arus kas disajikan berdasrkan 3 aktivitas yaitu:

1. Aktivitas operasi

Arus kas dari aktivitas operasi merupakan arus kas dari aktivitas

utama perusahaan atau dari transaksi dan peristiwa lain yang

mempengaruhi pelaba rugi. Contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah

penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa, pembelian persediaan

barang dagangan, pembayaran gaji karyawan.

Page 14: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

8

2. Aktivitas investasi

Arus kas dari aktivitas investasi adalah arus kas yang

mencerminkan pemrolehan dan penghapusat aset non kas yang

menghasilkan pendapatan bagi perusahaan. Beberapa contoh arus kas dari

aktivitas investasi adalah pembelian aset tetap, penjualan aset tetap,

pemberian pinjaman, dan penagihan pinjaman

3. Aktivitas pendanaan

Arus kas dari aktivitas pendanaan adalah arus kas yang

mencerminkan cara untk memperoleh, menditribusikan dan menarik dana.

Contoh arus kas dari aktivitas ini adalah penerbitan saham dan obligasi,

pelunasan obligasi, pembayaran deviden kepada pemilik.

B.4 Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Terdapat dua metode dalam pelaporan arus kas berdasarkan aktivitas

operasi, yaitu:

1. Metode langsung

Metode ini mengungkapkan penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas

bruto.

2. Metode tidak langsung.

Metode ini mengungkapkan laba rugi yang disesuaikan dengan melakukan

koreksi dari pengaruh transaksi nonkas, penangguhan, atau akrual dari

Page 15: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

9

penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan masa

depan, dan unsur penghasilan atau beban yang terkait dengan arus kas

investasi atau pendanaan.

C. Analisis Laporan Arus Kas

C.1 Tehnik Analisis Laporan Keuangan

Menurut Gibson (2011:181), analisis data keuangan menggunakan

berbagai teknik untuk menekankan pentingnya komparatif dan relatif dari data

yang disajikan dan untuk mengevaluasi posisi perusahaan. Teknik-teknik ini

meliputi analisis rasio, analisis zise umum, studi tentang perbedaan komponen

laporan keuangan antara industri, review bahan deskriptif, dan perbandingan hasil

dengan jenis data.

Menurut Subramanyam & wild (2010:28), bagian ini memberikan

pengenalan awal terhadap lima alat penting untuk analisis keuangan:

1. Analisis laporan keuangan komparatif

Analisis laporan keuangan komparatif dilakukan dengan cara menelaah

neraca, laporan laba rugi, atau laporan arus kas yang berurutan darin satu

periode ke periode berikutnya. Analisis ini meliputi penelaahan perubahan

saldo saldo tiap-tiap akun dari tahun ke tahun atau selama beberapa tahun.

Informasi penting yang didapat dari analisis laporan keuangan komparatif

adalah kecendrungan atau tren. Perbandingan laporan selama bebrapa

Page 16: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

10

periode dapat menunjukkan arah, kecepatan, dan jangkauan jarak sebuah

tren.

2. Analisis laporan keuangan common size

Pengetahuan atas proporsi kelompok atau subkelompok yang membentuk

suatu pos tertentu bermanfaat bagi analisis laporan keuangan. Secara

khusus, dalam analisis neraca, total aset (atau kewajiban ditambah ekuitas)

biasa dinyatakan sebagai persentase terhadap total bersangkutan. Dalam

analisis laporan laba rugi, pennjuualan sering dinyatakan 100 persen dan

pos-pos laporan laba rugi yang lain dinyatakan sebagai persentase

terhadap penjualan. Karene total pos-pos dalam kelompok laporan adalah

100 persen, analisis ini disebut menghasilkan laporan keuangan common

size. Prosedur ini juga disebut analisis vertikal karena evaluasi pos dari

atas ke bawah (atau bawah ke atas) dalam laporan common size.

3. Analisis Rasio

Analisis rasio merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling

popular digunakan. Namun, perannya sering disalahpahami dan sebagai

konsekuensinya, kepentingannya sering dilebih-lebihkan. Sebuah rasio

menyatakan hubungan matematis antara dua kuantitas.

Berbagai rasio dapat dihitung dengan menggunakan laporan keuangan

perusahaan. Beberapa rasio memiliki aplikasi umum dalam analisis

keuangan, sementara yang lainnya bersifat unit untuk situasi atau industri

Page 17: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

11

yang spesifik. Bagian ini menyajikan analisis rasio untuk diterapkan pada

tiga area penting analisis laporan keuangan.

1) Analisis Kredit (Risiko)

a. Likuiditas. Untuk mengevaluasi kemampuan memenuhi

kewajiban jangka pendek.

b. Struktur modal dan solvabilitas. Untuk menilai kemampuan

memenuhi kewajiban jangka panjang.

2) Analisis Profitabilitas

a. Tingkat pengembalian atas investasi (return on investment-

ROI). Untuk menilai kompensasi keuangan kepada penyedia

pendanaan ekuitas dan utang.

b. Kinerja operasi. Untuk mengevaluasi margin laba dari aktivitas

operasi.

c. Pemanfaatan aset. Untuk menilai efektivitas dan intensitas aset

dalam menghasilkan penjualan, disebut pula perputaran

(turnover).

4. Analisis Arus Kas

Analisis arus kas terutama digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi

sumber dan penggunaan dana. Analisis arus kas menyediakan pandangan

tentang bagaimana perusahaan memperoleh pendanaannya dan

Page 18: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

12

menggunakan sumber dayanya. Analisis ini juga digunakan dalam

peramalan arus kas dan bagian dari analisis likuiditas.

5. Valuasi

Valuasi merupakan hasil penting dari berbagai jenis analisis keuangan.

Valuasi biasanya mengacu pada estimasi nilai intrinsic sebuah perusahaan

atau sahamnya. Dasar valuasi adalah teori nilai sekarang. Teori ini

menyatakan bahwa nilai utang atau efek ekuitas (atau masalah ini, segala

aset) sama dengan jumlah seluruh hasil yang diharapkan efek di masa

depan yang didiskontokan ke saat ini dengan menggunakan tingkat

diskonto yang tepat.

C.2 Rasio Laporan Arus Kas

Menurut Gibson (2011: 371), rasio kini telah dikembangkan yang

berhubungan dengan laporan arus kas . Beberapa rasio ini adalah sebagai berikut :

1. Arus kas operasi / Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu

tahun dan utang wesel

Arus kas operasi / Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu

tahun dan utang weseladalah rasio yang menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk memenuhi utang yang jatu tempo. Semakin tinggi rasio

ini , semakin baik kemampuan perusahaan untuk memenuhi utang yang

jatuh tempo. Semakin tinggi rasio ini , semakin baik likuiditas perusahaan

.

Page 19: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

13

Rumus untuk arus kas operasi /utang jangka panjang yang jatuh tempo

dalam satu tahun dan utang wesel sebagai berikut :

2. Arus kas operasi / total hutang

Arus kas operasi / total hutang menunjukkan kemampuan perusahaan

untuk memenuhi total utang dengan arus kas operasi tahunan. Semakin

tinggi rasio, kemampuan perusahaan yang lebih baik untuk menutupi total

utang . Dari sudut pandang utang , ini dianggap penting .

Rumus untuk arus kas operasi / total hutang adalah sebagai berikut:

3. Arus kas operasi per saham

Arus kas operasi per saham menunjukkan aliran dana saham biasa yang

beredar . Hal ini biasanya jauh lebih tinggi daripada laba per saham karena

depresiasi belum dipotong. Dalam jangka pendek , arus kas operasi per

saham adalah indikasi yang lebih baik dari kemampuan perusahaan untuk

membuat keputusan belanja modal dan membayar dividen daripada yang

laba perlembar saham . Rumus arus kas operasi per saham adalah sebagai

berikut :

Page 20: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

14

4. Arus kas operasi/Dividen tunai

Arus kas operasi/dividen tunai menunjukkan kemampuan perusahaan

untuk menutupi dividen tunai dengan arus kas operasi tahunan . Semakin

tinggi rasio, semakin baik kemampuan perusahaan untuk menutupi dividen

tunai.

Rumus dividen arus kas operasi / kas adalah sebagai berikut :

Menurut Darsono dan Ashari (2005 : 91) dalam Handoko (2010), alat

analisis rasio laporan arus kas yang diperlukan untuk menilai likuiditas dan

fleksibilitas kinerja keuangan perusahaan antara lain :

a. Rasio Likuiditas Arus Kas

1. Rasio Arus Kas Operasi (AKO).

Rasio arus kas operasi menghitung kemampuan arus kas operasi dalam

membayar kewajiban lancar. Rasio ini diperoleh dengan membagi arus kas

operasi dengan kewajiban lancar. AKO =

2. Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga (CKB).

Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam

membayar bunga atas hutang yang telah ada. Rasio ini diperoleh dengan

arus kas dari operasi tambah pembayaran bunga, dan pembayaran pajak

dibagi pembayaran bunga. CKB =

Page 21: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

15

3. Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar (CKHL).

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang

lancar berdasarkan arus kas operasi bersih. Rasio ini diperoleh dengan arus

kas operasi ditambah deviden kas dibagi dengan hutang lancar. CKHL =

4. Rasio Pengeluaran Modal (PM).

Rasio ini digunakan untuk mengukur modal tersedia untuk investasi dan

pembayaran hutang yang ada. Rasio ini diperoleh dengan arus kas dari

operasi dibagi dengan pengeluaran modal. PM=

5. Rasio Total Hutang (TH).

Rasio ini menunjukkan jangka waktu pembayaran hutang oleh perusahaan

dengan asumsi semua arus kas operasi digunakan untuk membayar hutang.

Rasio ini diperoleh dari arus kas operasi dibagi dengan total hutang.

Dengan mengetahui rasio ini, kita bisa menganalisis dalam jangka waktu

berapa lama perusahaan akan mampu membayar hutang dengan

menggunakan arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasional

perusahaan. Total Hutang =

6. Rasio Cakupan Arus Dana (CAD).

Page 22: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

16

Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan kas guna membayar komitmenkomitmennya (bunga, pajak,

dan deviden preferen). Rasio ini diperoleh dengan laba sebelum pajak dan

bunga (EBIT) dibagi bunga, penyesuaian pajak, dan deviden preferen.

CAD =

b. Rasio Fleksibilitas Arus Kas

1. Rasio Arus Kas bersih Bebas (AKBB)

Rasio ini diperoleh dari (laba bersih + beban bunga diakui dan

dikapitalisasi + depresiasi dan amortisasi + biaya sewa dan leasing operasi

– deviden yang diumumkan – pengeluaran modal) dibagi (biaya bunga

dikapitalisasi dan diakui + biaya sewa dan leasing operasi + proporsi

hutang jangka panjang + proporsi sekarang dari kewajiban leasing yang

dikapitalisasi). Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban kas dimasa mendatang. AKBB=

2. Rasio Kecukupan Arus Kas (KAK)

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menyediakan kas

untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka 5 tahun mendatang. Rasio

ini diperoleh dengan (laba sebelum pajak dan pembayaran bunga -

pembayaran pajak – pengeluaran modal) dibagi rata-rata hutang yang jatuh

tempo setiap tahun selama lima tahun). KAK =

Page 23: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

17

Menurut Subramanyam (2010:418), dua rasio berikut sering digunakan dalam

menganalisis aliran dana perusahaan

1. Rasio Kecukupan Arus Kas

Rasio kecukupan arus kas (cash flow adequacy ratio) merupakan ukuran

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dari operasi yang cukup

untuk menutupi pengeluaran modal, investasi dalam persediaan, dan

dividen tuani. Untuk menghilangkan pengaruh siklus dan pengaruh acak

lainnya, biasanya digunakan total tiga tahun untuk menghitung rasio ini.

Rasio kecukupan arus kas dihitung sebagai berikut:

Jumlah kas dari operasi

jumlah pengeluaran modal + persediaan + deviden tunai

Rasio kecukupan arus kas perlu diinterpretasikan secara tepat. Rasio

sebesar 1 menunjukkan bahwa perusahaan dapat menutup kebutuhan kas

tanpa perlu mendapatkan pendanaan eksternal. Rasio kurang dari 1

menunjukkan bahwa sumber kas internal tidak cukup untuk

mempertahankan dividen dan tingkat pertumbuhan operasi saat ini.

2. Rasio Reinvestasi Kas

Rasio reinvestasi kas (cash reinvestment ratio) merupakan ukuran atas

persentase investasi dalam aset yang mencerminkan kas operasi yang

Page 24: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

18

ditahan dan diinvestasikan kembali dalam perusahaan untuk mengganti

aset dan pertumbuhan operasi. Rasio ini dihitung sebagai berikut:

Arus kas operasi – Dividen

Aset tetap kotor + Investasi + Aset lain + Modal kerja

C.3 Arus Kas Bebas

Menurut Subramanyam & wild (2010:417), turunan analisis laporan arus

kas yang bermanfaat adalah penghitungan arus kas bebas (free cash flow-FCF).

Sebagaimana ukuran analisis lainnya, komponen-komponen perhitungan tersebut

harus diperhatikan. Motivasi tersembunyi dalam pelaporan komponen yang

digunakan untuk menghitung arus kas bebas terkadang mempengaruhi

manfaatnya. Meskipun tidak ada kesepakatan atas definisi pasti arus kas bebas,

berikut salah satu pengukuran arus kas bebas yang bermanfaat.

Arus Kas dari Operasi

- Pengeluaran modal bersih untuk mempertahankan kapasitas produksi

- Dividen saham preferen dan saham biasa (dengan asumsi kebijakan

pembayaran dividen tunai)

Arus Kas Bebas

Menurut Subramanyam & wild (2010:417), arus kas bebas positif

mencerminkan jumlah yang tersedia bagi aktivitas usaha setelah penyisihan untuk

pendanaan dan investasi yang diperlukan untuk mempertahankan kapasitas

Page 25: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

19

produksi pada tingkat sekarang. Pertumbuhan dan fleksibilitas keuangan

bergantung pada ketersediaan arus kas bebas. Harus diakui bahwa jumlah

pengeluaran modal untuk mempertahankan kapasitas produksi umunya tidak

diungkapkan, tetapi termasuk pengeluaran untuk ekspansi kapasitas produksi.

Pemisahan dua komponen pengeluaran modal ini sulit dilakukan. Laporan arus

kas jarang memisahkan pengeluaran modal menjadi komponen untuk

mempertahankan dan komponen untuk ekspansi.

Menurut Kieso & wedgant (2011:211), arus kas bebas adalah jumlah arus

kas diskresioner yang dimiliki sebuah perusahaa. Perusahaan dapat menggunakan

arus kas ini untuk membeli tambahan investasi, pelunasan utang, membeli saham

treasury, atau hanya menambah likuiditas. Pengguna laporan keuangan

menghitung arus kas bebas seperti yang ditunjukkan di bawah ini :

Arus kas bebas = kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi - belanja modal -

dividen

Dalam analisis arus kas bebas, pertama-tama kita mengurangi belanja

modal, untuk menunjukkan bahwa itu adalah pengeluaran paling diskresioner

yang umumnya dibuat perusahaan (Tanpa upaya terus mempertahankan dan

memperluas fasilitas, tidak mungkin bahwa sebuah perusahaan dapat terus

mempertahankan posisi kompetitif). Selanjutnya mengurangi deviden. Meskipun

perusahaan dapat memotong dividen, biasanya akan melakukannya hanya darurat

keuangan. Jumlah yang dihasilkan setelah pengurangan ini adalah free cash flow

perusahaan. Semakin besar jumlah arus kas bebas, semakin besar jumlah

fleksibilitas keuangan perusahaan.

Page 26: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

20

BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum PT Semen Bosowa Maros

A.1 Sejarah Singkat dan Lokasi Perusahaan

PT Semen Bosowa Maros adalah salah satu anak perusahaan dari Bosowa

Corporation yang didirikan oleh H.M Aksa Mahmud pada tanggal 6 April 1978.

PT. Semen Bosowa Maros adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

pembuatan atau produksi semen yang didirikan dengan Akta No. 29 Januari 1991

dari Notaris Ny. Mestariany Habie, S.H., Notaris di Makassar.

Latar belakang pemilihan nama Bosowa berasal dari singkatan tiga

kabupaten besar di Sulawesi Selatan yaitu Bone, Soppeng, dan Wajo yang

didasarkan pada latar belakang sejarah kerajaan Bugis yang dikenal dengan nama

Telle Poccoe (tiga serangkai). Dalam sejarah tiga kerajaan tersebut selalu rukun

dan damai, bersaudara, dan saling membantu. Selain itu ketiga kerajaan tersebut

mempunyai karakteristik yang berbeda, yaitu: kerajaan Bone yang terkenal

dengan sistem pemerintahannya yang bagus, kerajaan Soppeng dikenal dengan

hasil pertaniannya yang melimpah, dan kerajaan Wajo dengan masyarakatnya

yang memiliki jiwa bisnis yang tinggi. Dengan demikian keunggulan-keunggulan

tersebut diharapkan dapat tercermin dari nama yang diberikan.

Pendirian pabrik didasarkan pada permintaan kebutuhan semen yang

semakin meningkat khususnya di kawasan Indonesia Timur. Pabrik Semen

Bosowa Maros memainkan peran penting dalam program pembangunan sumber

Page 27: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

21

daya alam dan manusia di Provinsi Sulawesi Selatan. Investasi untuk proyek ini

telah dilakukan sejak tahun 1990.

Pabrik semen baru berada di daerah Tukamasea Desa Baruga Kecamatan

Bantimurung yaitu 45 km dari Makassar dan 10 km dari kota Maros. Areal

konsesi meliputi 1.000 Ha untuk bahan baku, 60 Ha untuk lokasi pabrik dan 40

Ha untuk lokasi perumahan.

Sejak bulan Maret 1999, perusahaan telah mulai berproduksi, namun

dengan kapasitas yang jauh di bawah target sehingga manajemen menetapkan

awal produksi komersial adalah tanggal 1 January 2000. Dalam menjalankan

kegiatan operasionalnya, perusahaan telah mendapat persetujuan dari Menteri

Negara Penggerak. Dana Investasi/Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal

Republik Indonesia dengan Surat Persetujuan Penanaman Modal Dalam Negeri

Nomor 650/I/PMDN/1994 tanggal 10 Oktober 1994.

Perusahaan telah mendapat izin pertambangan sesuai dengan Surat Izin

Pertambangan Daerah (SIPD) No. KPTS. 446/IX/94 tanggal 17 September 1994

dari Gubernuran KDH Tingkat I Sulawesi Selatan. Lokasi areal pertambangan

bahan baku semen (limestone)/batu gamping terletak di Desa Tulamasea dan Desa

Baruga Kec. Bantimurung Kabupaten Maros.

Visi PT Semen Bosowa Maros adalah tumbuh dan berkembang di era

reformasi, dengan dinamis menyongsong era globalisasi dan perdagangan bebas

untuk menjadi perusahaan kelas dunia di bidang industry semen dengan tekad

memenuhi kepuasan pelanggan.

Page 28: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

22

Misi PT Semen Bosowa Maros adalah memberikan produk yang

berkualitas, Semen Portland Tipe I (jenis satu) yang dibuat dengan pabrik

teknologi canggih yang sesuai dengan standar mutu internasional serta didukung

oleh sumber daya manusia yang handal, bahan baku yang ramah lingkungan

sehingga memberikan manfaat bagi agama, bangsa, dan masyarakat.

A.2 Struktur Organisasi Perusahaan dan Pelaksanaan Tugas

A.2.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi dimaksudkan sebagai alat ukur control bahkan

diharapkan struktur organisasi dapat membawa persatuan dan dinamika

suatu perusahaan atau dapat dikatakan bahwa struktur organisasi inilah yang

mempersatukan fungsi-fungsi yang ada dalam lingkungan tersebut. Semakin

banyak kegiatan yang dilakukan dalam organisasi, semakin kompleks pula

hubungan dalam organisasi tersebut. Struktur organisasi yang baik

merupakan salah satu syarat keberhasilan untuk menangani kegiatan usaha

dalam rangka pencapaian sasaran perusahaan.

Struktur organisasi yang tepat bagi suatu perusahaan yang bersangkutan

jika ditinjau dari segi ekonomi dan bersifat fleksibel sehingga bila ada

perluasan keadaan tidak akan mengganggu susunan organisasi yang ada.

Struktur organisasi PT. Semen Bosowa Maros diatur dalam Surat Keputusan

Direksi.

Page 29: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

23

A.2.2Pelaksanaan Tugas

a. Presiden Direktur

Presiden direktur bertanggung jawab merumuskan visi, misi dan konsep

bisnis agar PT Semen Bosowa Maros dapat tetap survive dan menjadi

leader market pada bisnis yang digelutinya berdasarkan kebutuhan dan

harapan bagi pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan.

Presiden Direktur memiliki tugas utama: perumusan visi dan misi

perusahaan sebagai dasar operasional berdasarkan kebutuhan,

keinginan dan harapan pemegang saham menentukan konsep bisnis

yang diatur perusahaan untuk mengembangkan “Core” bisnis

berdasarkan seluruh faktor yang terkait dengan perusahaan,

Menentukan Strategic Business Unit (SBU) untuk pengembangan

perusahaan melalui kajian tentang kondisi bisnis dan posisi

perusahaan saat ini.

b. Vice President

Vice president bertanggung jawab membantu presiden direktur dalam

merumuskan visi, misi dan konsep bisnis perusahaan untuk dijadikan

patokan bagi seluruh divisi dalam merumuskan kebijakannya

berdasarkan kondisi persaingan dan posisi perusahaan saat ini dan

prediksi dimana yang akan datang, dengan tugas utama sebagai

berikut: membuat kebijakan jangka panjang (lebih dari lima tahun)

sebagai pendoman jalannya perusahaan, mengkaji konsep bisnis untuk

disesuaikan dengan kondisi perusahaan dan persaingan berdasarkan

Page 30: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

24

pemantauan secara seksama terhadap lingkungan bisnis yang

berkembang saat ini, mengkaji kemungkinanan adanya pengembangan

core bisnis baru sebagai profit center bagi perusahaan dengan analisa

SWOT.

c. Executive Direktur dan Deputy VPD

Executive Direktur dan Deputy VPD bertanggung jawab

mengeksekusi visi, misi dan konsep bisnis agar perusahaan dapat

berjalan seiring dengan tuntutan bisnisnya sesuai dengan

pengintegrasian seluruh aktivitas setiap divisi dalam lingkup

perusahaan dengan tugas utama yaitu: mengeksekusi visi, misi dan

konsep bisnis agar perusahaan dan seluruh sumber dayanya dapat

bekerja seiring dengan visi dn misi yang dibangun melalui

penyusunan strategi bisnis, mendefinisikan bisnis dan perusahaan agar

dapat menjadi “Leader” dan tetap survive pada bisnis yang

dihadapinya berdasarkan evaluasi bisnis dan lingkungannya, meninjau

kelayakan SBU yang akan dikembangkan untuk memastikan

kelayakan SBU dapat memberikan konstribusi sesuai harapan

perusahaan melalui studi yang komprehensif tentang kelayakannya.

d. Management Representative

Management Representative bertanggung jawab merumuskan strategi

bisnis secara rinci dan spesifik sebagai pertimbangan logis atas

langkah-langkah yang akan diambil oleh manajemen yang mengacu

Page 31: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

25

pada teori dan aplikasi keilmuan tentang masalah yang dihadapi.

Tugas utama Management Representative yaitu:

1) Merumuskan strategi pencapaian sasaran perusahaan agar sasaran

yang ditetapkan sesuai target dengan menyusun langkah-langkah

yang sistematis.

2) Membuat skenario tentang bisnis dan perusahaan untuk

memberikan gambaran tentang masa depan dan alternative

aktivitas yang akan dikembangkan berdasarkan analisis kondisi

bisnis perusahaan saat ini dan memprediksi yang akan datang.

3) Memberikan saran dan pertimbangan atas keputusan yang akan

diambil oleh managemen agar kebijakan tersebut tepat waktu,

tepat biaya dan tepat hasil dengan menyediakan data yang valid

dan reliable.

e. Departemen Quarry

Departemen ini bertanggung jawab untuk mengelola penyuplaian

bahan baku semen siap proses tetap mutu, jumlah, waktu, efisien dan

ekonomis, dengan tugas utama yaitu; 1) mengelola pengembangan

batu kapur dan tanah liat secara tepat baik proses, mutu, jumlah,

waktu, efisien dan ekonomis; 2) mengelola proses crushing bahan

baku semen agar mencapai ukuran material yang sesuai; 3) mengelola

pengoperasian dan perawatan alat/ kendaraan berat agar bisa

digunakan secara optimal sesuai dengan kebutuhan departemen

quarry khususnya dan departemen lain pada umumnya; 4) mengelola

Page 32: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

26

perencanaan pertambangan, perintisan tambang dan penanganan plant

service secara efektif dan efesien

f. Departemen Produksi

Departemen ini bertanggung jawab terhadap pencapaian target

produksi pertahun sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan

dengan penggunaan secara optimal dan efisien. Adapun tugas

Departemen Produksi, yaitu:

a) Membuat dan melaksanakan rencana produksi guna mencapai

target produksi tahunan sesuai dengan standar penggunaan

sumber daya terkait.

b) Mengontrol proses produksi dan sumber daya terkait agar mampu

menghasilkan produk tepat mutu, waktu dan jumlah dengan

memonitor proses secara berkala, mengevaluasi berdasarkan

standar yang ada dan mengambil tindakan yang diperlukan.

c) Mendorong terciptanya usaha-usaha peningkatan efisiensi

produktivitas kerja didalam mengerjakan proses produksi dan

penggunaan sumber daya baik berupa manusia, mesin, material,

waktu, metode, serta peralatan-peralatan lain yang terkait.

g. Departemen Quality Assurance

Departemen ini bertanggung jawab menjaga kualitas bahan baku,

bahan dalam proses dan produk semen sesuai standar yang

disyaratkan oleh SNI, ASTM maupun spesifikasi produk ditetapkan

perusahaan serta tanggung jawab terhadap pengadaan air guna

Page 33: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

27

keperluan industri maupun air minum yang memenuhi standar kualitas

yang disyaratkan untuk kedua jenis air tersebut. Tugas utama

Departemen Quality Assurance, yaitu:

a) Mengidentifikasi titik-titik kritis yang mempengaruhi mutu

produk atau proses operasional serta kemampuan peralatan yang

digunakan;

b) menentukan lokasi pengambilan sample yang mampu

mempresentasikan dari keseluruhan material per satuan waktu

atau per satuan quantity serta mempunyai tingkat keamanan dan

kemudahan yang tinggi bagi pelaksanaan sampling;

c) menetapkan metode dan alat yang akan dipakai dalam proses

samling serta menentukan frekuensi pengambilan sample per

periode waktu tertentu;

d) menjalankan aktivitas sampling berdasarkan point (a), (b), dan (c)

tersebut di atas;

e) menentukan jenis dan macam pengujian yang disyaratkan untuk

pengujian semen Portland Type I yang ditetapkan oleh standar

acuan yang digunakan oleh perusahaan;

f) menentukan jenis dan macam pengujian yang akan dilakukan

terhadap bahan baku dalam proses;

g) menentukan metode uji yang akan digunakan di masing-masing

jenis pengujian;

Page 34: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

28

h) memilih alat dan bahan sesuai spesifikasi yang dipersyaratkan

dan memastikan bahwa alat tersebut masih layak digunakan untuk

pengujian;

i) membuat rencana oengujian yang didalamnya berisi material

yang diuji, jenis pengujian yang dilakukan, frekuensi pengujian

dan metode uji yang digunakan;

j) membuat bentuk laporan dari hasil pengujian yang telah

dilakukan berikut yang harus mengesahkan dan harus kemana/

kepada siapa laporan tersebut harus didistribusikan;

k) menjalankan aktifitas pengujian dan pelaporan sesuai dengan

poin (d) dan (e) tersebut diatas;

l) menentukan batasan nilai maksimum dan minimum terhadap

kualitas material disetiap tahapan proses;

m) menganalisa laporan hasil pengujian serta membandingkannya

dengan batasan-batasan kualitas material di setiap tahapan proses;

n) melaksanakan tindakan koreksi/ perbaikan terhadap kualitas

material dalam proses dengan cara merubah proporsi material

sehingga diperoleh hasil sesuai dengan target kualitas yang telah

dibuat;

o) mengeluarkan rekomendasi mengenai tindakan-tindakan yang

perlu diambil ke departemen terkait jika ditemukan produk yang

tidak sesuai dengan persyaratan;

Page 35: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

29

p) membuat resume mengenai performa kualitas masing-masing

tahapan yang sangat mempengaruhi kinerja proses operasional

peralatan dalam kurun waktu tertentu, sehingga dapat mengambil

suatu kesimpulan yang rasional.

h. Departemen Maintenance

Departemen ini bertanggung jawab terhadap pemeliharaan, perbaikan

dan modifikasi peralatan/ mesin dalam kondisi normal sesuai dengan

kapasitas terpasang dan rencana produksi semen dengan mengacu

pada standara kinerja perawatan/ perbaikan dengan tugas utama yaitu:

1) membuat perencanaan perawatan/ perbaikan, modifikasi dan

menjamin kebutuhan tersebut sesuai dengan kondisi kinerjanya

secara tepat waktu dan tetap mutu;

2) peralatan/ mesin dalam kondisi normal sesuai dengan standar

kinerja perawatan/ perbaikan yang ditetapkan;

3) mendorong adanya usaha melaksanakan perawatan, perbaikan,

modifikasi guna menjaga kondisi kinerja, dan meningkatkan

kualitas hasil, menurunkan biaya dan mempercepat waktu yang

diperlukan dengan memperbaiki metode, peralatan , sarana kerja

serta kompetensi karyawan terkait.

i. Departemen Marketing

Departemen ini bertanggung jawab terhadap pemasaran produk guna

mencapai target yang telah ditetapkan manajemen dengan

Page 36: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

30

merencanakan, mengelola dan mengontrol bauran pemasaran yang

efektif dan efisien dengan tugas utama:

1) membuat perencanaan penjualan, promosi dan distribusi produk

guna memenuhi permintaan dan kepuasan konsumen sesuai target

yang ditetapkan manajemen;

2) mengelola dan mengontrol pelaksanaan penjualan, promosi dan

distribusi agar target yang ditetapkan oleh manajemen tercapai

secara tepat waktu, jumlah dan biaya dengan menjalankan fungsi-

fungsi pemasaran secara maksimal.

j. Departemen Administrasi

Departemen ini memiliki tanggung jawab terhadap komposisi ideal

SDM agar jumlah karyawan yang berkualitas sesuai dengan

kebutuhan organisasi dengan mengidentifikasi kebutuhan jumlah dan

kualitas SDM dan menyumplai secara tepat waktu dan biaya dengan

tugas utama;

1) membuat rencana pemenuhan kebutuhan SDM guna menjalankan

rencana bisnis perusahaan jangka pendek/jangka panjang

berdasarkan jenjeng kepangkatan, jumlah dan waktu;

2) memenuhi kebutuhan SDM di setiap unit kerja secara tepat mutu,

waktu dan biaya sejalan dengan prosedur yang berlaku;

3) bertanggung jawab terhadap pengelolaan SDM guna menciptakan

iklim kerja yang kondusif bagi perusahaan dan memperlancar

proses kerja dengan cara membangun dan menjalankan sistem

Page 37: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

31

pengelolaan SDM yang efektif, serta mengelola fasilitas

pendukung lainnya serta menjamin kesejahteraan karyawan;

k. Departemen Financial dan Accounting

Tugas dan tanggung jawab Departemen Financial dan Accounting

yaitu:

1) melakukan pencatatan mengenai transaksi keuangan yang terjadi

di perusahaan;

2) membuat faktur, bukti kas/ bank masuk dan bukti kas/ bank keluar

serta mencatat semua aset yang dimiliki oleh perusahaan;.

3) melakukan perhitungan mengenai harga pokok produksi, harga

pokok penjualan serta biaya-biaya yang terjadi serta melakukan

analisis keuangan untuk kebutuhan internal perusahaan;

4) membuat laporan keuangan;

5) memberikan informasi kepada pihak manajemen mengenai

kondisi keuangan perusahaan dalam rangka pengambilan

keputusan manajemen.

l. Departemen Warehouse

Departemen ini bertanggung jawab terhadap perencanaan kebutuhan

dan pendistribusian barang-barang kebutuhan operasional perusahaan

sesuai dengan spesifikasi yang diminta dan jadwal waktu yang

ditetapkan manajemen.

Page 38: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

32

m. Departemen Purchasing

Departemen ini bertanggung jawab untuk pengadaan material,

sparepart mesin dan barang kebutuhan terkait sesuai dengan

ketentuan standar, memastikan seluruh permohonan

pembelian/pembelian barang dan jasa telah melalui department dan

masih dalam budget, memastikan supplier / vendor telah memenuhi

syarat-syarat yang berlaku (syarat umum dan syarat mutu), dan

melakukan evaluasi secara berkala dengan mengacu pada kriteria-

kriteria yang telah ditetapkan, memastikan seluruh prosedur dalam

pembelian barang dan jasa telah sesuai dengan proses yang ada (mulai

dari pembuatan PR sampai barang telah diterima pada user),

menerima purchase indent untuk diidentifikasi spesifikasi, jumlah dan

waktu yang dibutuhkan, mengadakan barang, material, sparepart yang

dibutuhkan sesuai dengan spesifikasi, jumlah dan batasan harga serta

cara pembayaran yang ditetapkan, membuat laporan pengadaan

barang guna menginformasikan spesifikasi, jumlah, biaya dan waktu

yang digunakan untuk pengadaan barang serta hal lainnya yang

mencerminkan tingkat produktifitas yang berhasil dicapai.

n. Departemen Internal Audit

Internal Audit bertanggung jawab untuk memeriksa baik penerima,

penyimpanan maupun penggunaan asset perusahaan guna memastikan

kesesuaian pelaksanaan dengan ketentuan manajemen dan kesesuaian

bukti dokumen dan bukti nyata dengan tugas utama:

Page 39: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

33

1) mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan penerimaan,

penyimpanan serta penggunaan asset perusahaan sebagi bahan

evaluasi pemeriksaan berdasarkan prosedur yang berlaku;

2) membuat rencana pemeriksaan yang harus direkomendasikan,

meliputi penetapan tujuan pemeriksaan, pencarian informasi dasar,

penentuan tenaga auditor, penyampaian kepada pihak terkait

maupun pihak yang dipandang perlu melakukan survei awal,

penetapan program dan jadwal pemeriksaan serta persetujuan bagi

rencana pemeriksaan yang akan dilakukan;

3) melakukan tugas pemeriksaan yang meliputi pemeriksaan

kesesuaian, pemeriksaan keterjadian, kesesuaian pelaksanaan

penerimaan, penggunaan dan penyimpanan sesuai dengan

prosedur dan ketetapan manajemen yang berlaku dan kesesuaian

bukti dokumen dengan bukti riilnya menggunakan metode kerja

dan prosedur standar;

4) membuat laporan penilaian mengenai kondisi pelaksanaan audit

terhadap penerimaan, penggunaan/ pengelolaan dan penyimpanan

asset perusahaan berdasarkan standar dan prosedur yang berlaku.

Hasil audit dituangkan dalam bentuk laporan yang dikenal dengan

nama “Laporan Hasil Pemeriksaan”.

Page 40: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

34

B. Kegiatan Kerja di Tempat Magang

Beberapa jenis kegiatan yang dilakukan penulis pada saat melaksanakan

kegiatan magang di PT. Semen Bosowa Maros yaitu:

1. Menginput dan membuat bukti potong atas transaksi yang

dikenakan/dipotong PPH.

Dengan disertainya bukti pendukung atas transaksi yang terjadi, misalnya

faktur (invoice) dari pelanggan, maka dapat diketahui PPH atas pasal

berapa yang dikenakan/dipotong. Oleh karena itu sebelum menginput

transaksi yang dipotong PPH, transaksi tersebut dianalisis terlebih dahulu

PPH pasal berapa yang dikenakan, apakah PPH pasal PPH 22, PPH 23,

PPH 4 ayat 2, atau PPH 15. Beberapa data yang diinput pada excel adalah

nomor urut transaksi yang dikenakan/dipotong PPH, nomor faktur, jenis

transaksi, PPH pasal berapa yang dikenakan/dipotong, tarif PPH atas

transaksi yang dikenakan/dipotong PPH.

Setelah data tersebut terinput, penulis ke sheet selanjutnya yang sudah

dibuat rumusnya atau dibuat programnya, penulis memasukkan nomor

urut transaksi yang dikenakan/dipotong PPH. Maka secara otomatis akan

muncul bukti pemotongan PPH dimana dalam bukti tesebut terdapat,

nomor invoice, tanggal invoice, berapa rupiah yang dipotong PPH, berapa

jumlah yang harus dibayarkan atas transaksi tersebut. Dan terakhir penulis

melakukan print out atas bukti pemotongan PPH.

2. Menginput Permintaan Anggaran Dana atas departemen pajak

Page 41: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

35

Departemen pajak membutuhkan dana untuk menyetor pajak ke kas

negara, membeli perlengkapan untuk administrasi departemen pajak dan

sebagainya. Oleh karena itu perlu dibuat permintaan anggaran dana

sebelum direalisasikan. PT. Semen Bosowa Maros menggunakan program

SAP yang secara online akan terconect ke bagian masing-masing. Data

yang diinput pada SAP adalah tanggal PAD, jumlah dana yang

dianggarkan, deskripsi pembayaran tersebut. Setelah itu secara otomatis

permintaan anggaran dana ini, akan muncul di bagian verifikator untuk

memverifikasi PAD tersebut.

3. Merekap biaya teknik dan nonteknik selama tahun 2013

Biaya-biaya yang terjadi selama tahun 2013 diklasifikasikan berdasarkan

departemen kemudian direkap yang termasuk biaya teknik dan biaya

nonteknik. Perekapan ini dilakukan pada Microsoft excel.

4. Memberikan pelatihan kepada karyawan PT. Semen Bosowa Maros

khusunya departemen accounting and tax, serta departemen finance.

Kegiatan pelatihan ini dilakukan setiap bulan oleh salah satu karyawan

departemen accounting and tax, serta depatemen finance, akan tetapi pada

bulan itu penulis dan 3 mahasiswa dari Politeknik Makassar

melaksanakan kegiatan magang, oleh karena itu kami dimita oleh

pembimbing lapangan untuk memberikan pelatihan kepada karyawan.

Kami mengambil topik analisis laporan arus kas. Sebelum melakukan

persentase, penulis meminta data berupa laporan posisi keuangan, laporan

laba-rugi, dan laporan arus kas selama 3 tahun.

Page 42: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

36

Hal-hal yang kami persentasikan saat itu adalah

Pengertian laporan arus kas

Tujuan laporan arus kas

Penyajian laporan arus kas

Analisis laporan arus kas dengan menggunakan tehnik analisis

perubahan perbandingan (tren angka indeks), analisis common

size, dan analisis rasio laporan arus kas.

C. Analisis Laporan Arus Kas pada PT. Semen Bosowa Maros

Penulis melakukan analisis pada laporan arus kas dengan menggunakan

beberapa tehnik analisis yaitu:

1. Analisis Komparatif

Analisis di atas menunjukkan terjadi peningkatan arus kas bersih

selama tahun 2009, 2010 dan 2011. Peningkatan arus kas operasi bersih

terjadi peningkatan yang signifikan pada tahun 2011 yaitu sebesar 83,06%,

hal ini disebabkan karena terjadi peningkatan kas masuk dari aktivitas

117.616.055.508

176.496.194.111

323.102.518.507

2009 2010 2011

Net Cash Flows from Operating Activity

Net Cash Flows from Operating Activity

Page 43: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

37

operasi sebesar Rp 337.842.226.448 atau sebesar 38,72% dari tahun

sebelumnya sehingga total kas masuk pada tahun 2011 sebesar Rp

1.210.300.761.732.

Peningkatan kas masuk dari aktivitas operasi pada tahun 2011

terutama ditunjukkan dengan adanya peningkatan penagihan piutang dari

pelanggan sebesar Rp. 368.485.567.960 atau sebesar 48,36% dari tahun

2010 sehingga pada tahun 2011 kas yang diterima dari penagihan

pelanggan adalah Rp. 1.130.412.708.617. Peningkatan arus kas keluar

pada tahun 2011 sebesar Rp 191.235.902.053 atau sebesar 27,48%

sehingga total kas keluar yang terjadi pada tahun 2011 sebesar Rp

887.198.243.225. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan peningkatan

total kas masuk lebih besar dibandingkan dengan peningkatan total kas

keluar dari aktivitas operasi.

Penurunan arus kas bersih dari aktivitas investasi atau terjadi

peningkatan kas yang digunakan untuk aktivitas investasi pada tahun 2010

yaitu sebesar Rp 7.643.913.281 atau sebesar 50,43% dari tahun 2009.

(15.157.235.632)

(22.801.148.913)

(15.372.149.549)

(25.000.000.000)

(20.000.000.000)

(15.000.000.000)

(10.000.000.000)

(5.000.000.000)

-

2009 2010 2011

Net Cash Flows from Investment Activity

Net Cash Flows from Investment Activity

Page 44: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

38

Penurunan tersebut disebabkan karena adanya peningkatan penggunaan

kas untuk pembelian aset under construction sebesar 75,16% atau sebesar

Rp. 9.783.497.941 sehingga kas yang digunakan untuk pembelian aset

under construction pada tahun 2010 menjadi Rp. 22. 801.148.913.

Pada tahun 2011 terjadi penurunan kas yang digunakan untuk

aktivitas investasi sebesar Rp.7.428.999.365 atau 32,58% dari tahun 2010.

Penurunan ini terutama disebabkan karena penggunaan kas untuk

pembelian aset under construction sebesar 32,58% atau Rp.

7.428.999.365, sehingga kas yang digunakan untuk pembelian aset under

construction pada tahun 2011 sebesar Rp. 15.372.149.549.

Selama tahun 2009, 2010, dan 2011 terjadi peningkatan kas bersih

yang digunakan untuk aktivitas pendanaan. Peningkatan yang signifikan

terjadi pada tahun 2011 sebesar 98,42% atau Rp 150. 166.423.269.

Peningkatan ini terutama disebabkan karena terjadi peningkatan

pembayaran utang kepada kreditur sebesar Rp 126.157.890.245 atau

(106.003.788.779)

(152.573.068.622)

(302.739.491.891)

(350.000.000.000)

(300.000.000.000)

(250.000.000.000)

(200.000.000.000)

(150.000.000.000)

(100.000.000.000)

(50.000.000.000)

-

2009 2010 2011

Net cash flows from funding activity

Net cash flows from funding activity

Page 45: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

39

sebesar 126,58% dari tauhn 2010 sehingga kas yang digunakan pada tahun

2011 untuk pembayaran utang kepada kreditur adalah sebesar Rp.

225.601.689.461.

2. Analisis Common size

Berdasarkan gambar di atas menunjukkan beberapa hal selama 3

tahun (2009,2010 dan 2011) yaitu, sumber kas selama 3 tahun adalah dari

total kas masuk dari aktivitas operasi sebesar Rp. 2.791.422.710.531,

utang dari pemilik sebesar Rp. 14.000.000.000 dan penerimaan piutang

99,16% 0,50% 0,34%

Analisis Vertikal Sumber kas(2009-2011)

Total Cash Inflow fromOperatingReceipts from Owners(Payable)Receipts from RelatedParty (Receivable)

77,24%

0,08%

1,82%

13,73%

7,05%

Analisis Vertikal Penggunaan Kas (2009-2011)

Total Operating CashOutflows

Asset Acquisition (incl.installment/leasing)

Asset Under Construction

Principal Payment of Loan

Payments to Related Party(Payable)

Page 46: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

40

dari pihak berelasi adalah Rp. 9.566.653.580. Penggunaan kas selama 3

tahun adalah untuk membiaya aktivitas operasi sebesar Rp.

2.174.207.942.406, aset akuisisi sebesar Rp. 2.139.584.661, pembelian

aset under construction sebesar Rp. 51.190.949.434, pembayaran utang

kepada kreditur sebesar Rp. 386.486.032.692, dan untuk pembayaran

utang kepada pihak berelasi sebesar Rp. 198.396.970.180.

3. Analisis Rasio Laporan arus kas

a. Rasio arus kas operasi

Tahun 2009 =

= 0,5009 atau 50,09%

Tahun 2010 =

= 0,7752 atau 77,52%

Tahun 2011 =

= 1,5669 atau 156,69%

Rasio ini menunjukkan kemampuan arus kas operasi untuk

menutupi kewajiban lancarnya pada periode tersebut. Pada tahun 2009

menunjukkan sebesar 50,09% kas dari aktivitas operasi mampu

menutupi kewajiban lancarnya. Tahun 2010 sebesar 77,52 % kas

bersih dari aktivitas operasi mampu menutupi kewajiban lancarnya.

Pada tahun 2011 sebesar 156,69% kas bersih dari aktivit`as oeprasi

mampu menutupi kewajiban lancarnya, atau dengan kata lain kas

bersih dari aktivitas operasi sebanyak 1,57 kali kewajiban lancarnya.

Pada tahun 2010 rasio arus kas operasi menunjukkan peningkatan

sebesar 27,43%. Peningkatan ini disebabkan karena peningkatan arus

kas dari aktivitas operasi sebesar 50,06% atau Rp 58.880.138.604

terutama karena meningkatnya penjualan secara tunai sebesar Rp

Page 47: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

41

94.314.584.210 dari tahun 2009 dan penurunan utang lancar dari tahun

2009 ke tahun 2010 sebesar 3,06% atau Rp 7.129.220.698.

Rasio arus kas operasi di tahun 2011 meningkat 79,17% dari tahun

2010. Meningkatnya kas bersih dari aktivitas operasi sebesar 83,06%

atau Rp 146.606.324.395, ini ditunjukkan dengan meningkatnya

penagihan piutang dari pelanggan sebesar Rp 368.485.567.960 dan

juga karena adanya penurunan utang lancar pada tahun 2011 sebesar

9,43% atau Rp. 21.461.675.682. Berdasarkan hal tersebut maka rasio

arus kas operasi meningkat di tahun 2011.

b. Operating cash flow/ total debt

Tahun 2009 =

= 0, 077 atau 7,70%

Tahun 2010 =

= 0,1347 atau 13,47%

Tahun 2011 =

= 0,3024 atau 30,24%

Rasio ini menunjukkan kemampuan kas dari aktivitas untuk

menutupi total kewajibannya pada periode tersebut. Pada tahun 2009

sebesar 7,70% kas dari aktivitas operasi mampu menutupi total

kewajiban. Tahun 2010 sebesar 13,47% kas dari aktivitas operasi

mampu menutupi total kewajiban. Pada tahun 2011 sebesar 30,24%

kas dari aktivitas operasi mampu menutupi total kewajiban.

Rasio Operating cash flow/ total debt di tahun 2010 meningkat

sebesar 5,77% dari tahun 2009. Meningkatnya kas dari aktivitas

operasi meningkat sebesar 50,06% atau Rp 58.880.138.604 ini

ditunjukkan dengan meningkatnya penjualan tunai sebesar Rp

Page 48: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

42

94.314.584.210 dari tahun 2009, hal inilah yang menyebabkan rasio

operating cash flow/ total debt meningkat. Penurunan total utang dari

tahun 2009 ke tahun 2010 sebesar 14,27% atau Rp 218.115.147.161

juga mengakibatkan peningkatan rasio Operating cash flow/ total debt.

Di tahun 2011 rasio Operating cash flow/ total debt menunjukkan

peningkatan sebesar 16,77%. Meningkatnya rasio Operating cash

flow/ total debt ini karena peningkatan arus kas dari aktivitas operasi

sebesar 83,06% atau Rp 146.606.324.395 terutama karena

meningkatnya penagihan piutang dari pelanggan sebesar Rp

368.485.567.960 dari tahun 2010. Meningkatnya rasio Operating cash

flow/ total debt juga disebabkan adanya penurunan total utang pada

tahun 2011 sebesar 18,44% atau Rp 241.595.398.913.

c. Cash flow adequacy ratio tahun 2009 sampai 2011

=

= 1,289

Rasio ini menunjukkan kemampuan kas dari aktivitas operasi

selama 3 tahun untuk menutupi pengeluaran modal, investasi dalam

persediaan, dan dividen tunai. Rasio tersebut adalah 1,289 yang

menunjukkan bahwa kas dari aktivitas operasi sebanyak 1,289 kali

jumlah pengeluaran modal, penambahan persediaan dan dividen tunai

selama tiga tahun. Berdasarkan hal tersebut perusahaan dapat menutup

kebutuhan kas tanpa perlu mendapatkan pendanaan eksternal.

Page 49: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

43

d. Cash Reinvestment Ratio

Tahun 2009 =

= 0,0722 atau 7, 22%

Tahun 2010 =

= 0,1064 atau 10,64%

Tahun 2011 =

= 0,1672 atau 16,72%

Rasio ini menunjukkan seberapa besar kas dari aktivitas operasi

dari aktivitas operasi diinvestas=ikan kembali untuk mengganti aset

dan pertumbuhan operasi. Pada tahun 2009 menunjukkan perusahaan

menginvestasikan kembali kas dari aktivitas operasi sebesar 7,22%

untuk mengganti aset dan mendukung pertumbuhan operasi. Tahun

2010 menunjukkan perusahaan menginvestasikan kembali kas dari

aktivitas operasi sebesar 10,64% untuk mengganti aset dan mendukung

pertumbuhan operasi. Tahun 2011 menunjukkan perusahaan

menginvestasikan kembali kas dari aktivitas operasi sebesar 16,72%

untuk mengganti aset dan mendukung pertumbuhan operasi.

Page 50: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

44

Cash Reinvestment Ratio tahun 2010 meningkat sebesar 3,42%.

Peningkatan ini disebabkan karena meningkatnya arus kas dari

aktivitas operasi sebesar 50,06% atau Rp 58.880.138.604 ini dari

peningkatan penjualan tunai sebesar Rp 94.314.584.210 dari tahun

2009. Peningkatan cash reinvestment ratio juga dikarenakan

menurunnya modal kerja sebesar Rp. 31.232.037.808, menurunnya

aset lainnya sebesar Rp 15.841.621.357. Aset tetap meningkat sebesar

Rp 76.219.528.449 dari tahun 2009, walaupun aset tetap meningkat

tetapi tidak sebanding dengan peningkatan kas bersih dari aktivitas

operasi.

Pada tahun 2011 Cash Reinvestment Ratio mengalami peningkatan

sebesar 6,08%. Meningkatnya cash reinvestment ratio ini karena

meningkatnya kas bersih dari aktivitas operasi sebesar 83,06% atau Rp

146.606.324.395, hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan

penagihan piutang dari pelanggan sebesar Rp 368.485.567.960.

Peningkatan cash reinvestment ratio tersebut juga karena adanya

penurunan aset lainnya sebesar Rp. 8.379.764.072. Peningkatan aset

tetap sebesar Rp 6.078.342.226 dan peningkatan modal kerja sebesar

Rp 6.581.447.896, walaupun terjadi peningkatan aset tetap dan modal

kerja tetapi tidak sebanding dengan peningkatan kas bersih dari

aktivitas operasi di tahun 2011.

Page 51: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

45

4. Free cash flow

Tahun 2009 = 117.616.055.508 – 15.157.235.632 = 102.458.819.875

Tahun 2010 = 176.496.194.111 – 22.801.148.913 = 153.695.045.198

Tahun 2011 = 323.102.518.507 – 15.372.149.549 = 307.730.368.958

Berdasarkan free cash flow selama tiga tahun tersebut

menunjukkan peningkatan. Peningkatan free cash flow di tahun 2010

sebesar Rp. 51.236.225.323 disebabkan karena adanya peningkatan kas

bersih dari aktivitas operasi sebesar Rp. 58.880.138.604 ini ditunjukkan

dengan adanya peningkatan penjualan tunai sebesar Rp 94.314.584.210

dan juga peningkatan penagihan piutang dari pelanggan sebesar 11,59%

atau Rp. 79.107.553.338 dari tahun 2009. Di tahun 2011 free cash flow

juga meningkat sebesar Rp. 154.035.323.760 karena meningkatnya kas

dari aktivitas operasi sebesar Rp. 146.606.324.395, ini juga terutama

ditunjukkan dengan meningkatanya penagihan piutang dari pelanggan Rp

368.485.567.960 atau sebesar 48,36% dari tahun 2010. Berdasarkan hal

tersebut, maka dari tahun ke tahun keuangan perusahaan semakin

fleksibel.

D. Evaluasi di Tempat Magang

Berdasarkan hasil analisis komparatif, selama tahun 2009 sampai 2011

perusahaan menunjukkan tren yang bagus dalam menghasilkan arus kas bersih

dari aktivitas operasi. Penggunaan kas yang digunakan untuk aktivitas investasi

berfluktuatif dan yang terbesar adalah tahun 2010. Selama 3 tahun tersebut

Page 52: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

46

menunjukkan tren yang meningkat dalam penggunaan kas untuk aktivitas

pendanaan.

Analisis common size selama periode tahun 2009, 2010 dan 2011 kas dari

aktivitas operasi yang menjadi sumber utama kas menutupi kas yang digunakan

untuk aktivitas operasi. Selama periode 3 tahun tersebut, kas dari aktivitas operasi

menutup kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi, aktivitas investasi

dan hampir seluruh aktivitas pendanaan.

Analisis rasio laporan arus kas, dengan rasio arus kas operasi selama tiga

tahun perusahaan menunjukkan peningkatan kemampuan kas dari aktivitas

operasi untuk menutupi kewajiban lancarnya. Rasio Operating cash flow/ total

debt selama tiga tahun perusahaan menunjukkan peningkatan kemampuan arus

kas operasi untuk menutupi total kewajibannya. Cash flow adequacy ratio

perusahaan selama tahun 2009, 2010 dan 2011 dapat menutup kebutuhan kas

tanpa perlu perlu mendapatkan pendanaan eksternal. Cash reinvestment ratio

selama tiga tahun tersebut perusahaan menunjukkan peningkatan kemampuan kas

dari aktivitas operasi untuk mengganti aset dan mendukung pertumbuhan operasi.

Analisis arus kas bebas selama tahun 2009 sampai 2010 menunjukkan

adanya peningkatan. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa keuangan

perusahaan semakin fleksibel dari tahun ke tahun.

Berdasarkan pemaparan sebelumnya, PT. Semen Bosowa Maros selama tahun

2009, 2010, dan 2011 menunjukkan kondisi dan kinerja yang baik. PT. Semen

Bosowa Maros sebaiknya menjaga tren arus kas saat ini dan mulai dapat mengisi

Page 53: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

47

pos dana yang bisa dicadangkan untuk dipergunakan sewaktu perusahaan

mengalami krisis sehingga perusahaan tidak perlu melakukan pendanaan dari

pihak eksternal ataupun perusahaan tidak perlu menjual aset.

Page 54: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

48

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Penulis melakukan analisis laporan arus kas dengan menggunakan analisis

comparatif, analisis common size dan analisis rasio. Berdasarkan hasil analisis

tersebut dapat disimpulkan bahwa:

a. Kinerja perusahaan dalam menghasilkan kas selama tahun 2009, 2010 dan

2011 menunjukkan peningkatan.

b. Total kas dari internal perusahaan selama tahun 2009, 2010 dan 2011

mampu menutupi kas yang digunakan aktivitas operasi, aktivitas investasi

bahkan hampir keseluruhan aktivitas pendanaan.

c. Kemampuan perusahaan untuk membayar utang lancar, total utang,

mengganti aset dan mendukung pertumbuhan operasi semakin meningkat

dari tahun 2009 sampai 2011. Dan kas internal mampu menutupi

kebutuhan kas perusahaan selama tiga tahun.

B. SARAN

a. Untuk Perusahaan

PT. Semen Bosowa Maros sebaiknya menjaga tren arus kas saat ini dan

mulai dapat mengisi pos dana yang bisa dicadangkan untuk dipergunakan

sewaktu perusahaan mengalami krisis sehingga perusahaan tidak perlu

Page 55: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

49

melakukan pendanaan dari pihak eksternal ataupun perusahaan tidak perlu

menjual aset.

b. Kegiatan Magang di Masa yang Akan Datang

Kegiatan magang di masa yang akan datang sebaiknya menambah waktu

agar bisa mengetahui lebih banyak tentang kegiatan perusahaan, waktu

pelaksanaan magang sebaiknya diadakan pada saat yang tidak terlalu

banyak peserta kegiatan magang dari kampus lain agar banyak kegiatan

yang dapat dilakukan.

Page 56: Laporan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi (Nur Indriani m)

vii

DAFTAR PUSTAKA

Epstein B.J & Eva K. Jermakowicz. 2011. Interpretation and application of

international financial reporting standards. John Wiley & Sons

Australia, Ltd.

Gibson H Charles. 2011. Financial Statement Analysis. 12 th edition. South

Western Cengage Learning.

Handoko Difi. 2010. Analisis Laporan Arus Kas sebagai Alat Ukur

Efektivitas Kinerja Keuangan pada PT. Perkebunan Nusantara III

(Persero). Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan.

Kieso, D.E, J.J Weygandt, & T.D Waterfield. 2011. Intermediate Accounting.

Volume 1. IFRS Edition. John Wiley & Sons.

Mardiasmo. 2000. Akuntansi Keuangan Dasar. Edisi 2. BPFE Yogyakarta.

Munawir S. 2002. Akuntansi Keuangan dan Manajemen. Edisi Pertama BPFE

Yogyakarta.

Rahmanti Wiwin.2004. Akuntansi Keuangan Menengah 1. BPFE Yogyakarta.

Subramanyam K.R & Wild John J. 2010. Financial Statement Analysis. Tenth

Edition. Mc Graw Hill.

Suwardjono. 2008. Akuntansi Pengantar. Edisi Ketiga. BPFE Yogyakarta.