Workshop adaptasi Sastra ke Sinema By Riri Riza

26
Workshop adaptasi Sastra ke Sinema * bersama Riri Riza Substansi, Struktur, Genre, dan format Skenario. Proses adaptasi karya sastra menjadi skenario film.

description

Workshop adaptasi Sastra ke Sinema By Riri Riza

Transcript of Workshop adaptasi Sastra ke Sinema By Riri Riza

Page 1: Workshop adaptasi Sastra ke Sinema By Riri Riza

Workshop adaptasiSastra ke Sinema

* bersama Riri Riza

Substansi, Struktur, Genre, dan format Skenario.

Proses adaptasi karya sastra menjadi skenario film.

Page 2: Workshop adaptasi Sastra ke Sinema By Riri Riza

film by Riri Riza

Page 3: Workshop adaptasi Sastra ke Sinema By Riri Riza

SUBSTANSI sebuah Cerita Film:

1. PREMISE / ide dasar atau gagasan besar

2. KARAKTER / tokoh utama denganmotivasi

3. KONFLIK / hambatan yang dihadapitokoh utama

Ketiga aspek ini tidak dapat terpisahkan satudengan yang lain

Page 4: Workshop adaptasi Sastra ke Sinema By Riri Riza

CERITA FILM

Premise, Karakter dan konflik adalah dasar darisebuah cerita yang memungkinkan penulismembuat sebuah rancang bangun cerita ataustruktur sebuah film.

Page 5: Workshop adaptasi Sastra ke Sinema By Riri Riza

RANCANG BANGUN CERITA

the POETICS ( Aristotle)

Untuk membuat cerita dapat diikuti, adahubungan antara durasi sebuah cerita denganberapa kali TURNING POINT / perubahan arahterjadi dalam cerita tersebut.

Untuk sebuah cerita panjang, film cerita ataunovel minimal harus terjadi 3 kali perubahan arahcerita.

Page 6: Workshop adaptasi Sastra ke Sinema By Riri Riza

RANCANG BANGUN CERITA

Turning point dalam cerita, biasanya disebutsebagai ACT(s) atau Babak, sebuah makrostruktur dalam cerita

Page 7: Workshop adaptasi Sastra ke Sinema By Riri Riza

RANCANG BANGUN CERITA

Film terbangun atas tiga atau lebih babak cerita,setiap babak terbangun atas beberapa sequence,yang terdiri dari sekian scene. Dalam setiap sceneterdapat beat yang dapat berupa action ataudialog.

Page 8: Workshop adaptasi Sastra ke Sinema By Riri Riza

RANCANG BANGUN CERITAA TURNING POINT

(perubahan utama)

Moderate change(perubahan scene)

Minor change (perubahan kecil / Beat)

Page 9: Workshop adaptasi Sastra ke Sinema By Riri Riza

Story Design / Rancangan Cerita

Act I Act 2 Act 3

scenes scenesscenes

sequence sequence sequencemajor turning point major turning point

1 30 70 minutes 100 118 / 120

scenes

sequence

scenes

sequence

Page 10: Workshop adaptasi Sastra ke Sinema By Riri Riza

Story Design / Rancangan Cerita

Tahapan penting dari penataan cerita dari sebuahskenario film:

Inciting Incidents, titik dorong sebuah cerita bergulir,progressive complications, adalah berkembangnyacerita menjadi lebih rumit, crisis adalah situasimenjadi semakin rumit dan karakter tidak dapatkeluar lagi dari persoalan, climax adalah puncakcerita, resolution akhir cerita dimana situasi kembalipada sebuah kondisi normal.

Page 11: Workshop adaptasi Sastra ke Sinema By Riri Riza

7 pertanyaan dalammerancang cerita (*Richard Krevolin)

* Siapa karakter utama ? :

* Apa tujuan / gol / motivasi karakter utama?:

* Apa yang menghalanginya untuk mencapai tujuan?

* Bagaimana ia mencapainya?:

* Apa yang ingin dicapai dengan bercerita sepertiini?:

* Bagaimana pendekatan bercerita ?:

* Apa perubahan yang terjadi pada karakter diakhir cerita?:

Page 12: Workshop adaptasi Sastra ke Sinema By Riri Riza

Story Design / Rancangan Cerita

Act I Act 2 Act 3

Plot point I Plot point 2

beginning middle end

Inciting Incidents

crisisProgressive complications

climax

resolutions

Page 13: Workshop adaptasi Sastra ke Sinema By Riri Riza

Film sebagai tontonan digolongkan berdasarkankarakteristik dan unsur unsur cerita didalamnya.

“Film Percintaan, Film Horror, Film Laga, FilmKomedi dan seterusnya…”

Sistem yang dikenal luas untuk menggolongkanragam film berdasarkan kesamaan unsur-unsur

didalamnya, disebut GENRE FILM.

Page 14: Workshop adaptasi Sastra ke Sinema By Riri Riza

Konvensi GENRE

KONVENSI GENRE adalah rangkaian setting,peran, kejadian, dan nilai yang yang menjadi cirikhas dari setiap genre dan subgenre.

Penonton memiliki sebuah ekspektasi, setiap kaliakan menonton film. Seringkali GENRE filmadalah sebuah dasar penonton memilih sebuahfilm.

Page 15: Workshop adaptasi Sastra ke Sinema By Riri Riza

SKENARIO - SCREENPLAY –or a script form object

SKENARIO adalah sebuah film dalam bentukteks, dengan panjang antara 85 – 120 halaman,terdiri dari 50 – 80 scene atau adegan satuanruang dan waktu. Dalam setiap scene terdapatdeskripsi dari apa yang terlihat dan terdengarserta aksi yang dilakukan oleh satu atau lebih darikarakter, dan apa yang dikatakan oleh karakter.

Page 16: Workshop adaptasi Sastra ke Sinema By Riri Riza

A script form object

INT. SMP STRADA - DAY Gie duduk menunduk di depan meja guru. Seorang guru tua, bernama TJAN. di belakang Tjan berdiri Arifin. Dengan wajah yang masih geram. TJAN Soe, kamu minta maaf sama pak Arifin.... Gie terdiam, ia mengangkat kepalanya. GIE Tidak mungkin saya terima. Nilai saya lebih baik, tapi nilai umum saya dibawah teman-teman lain. Gie mengeluarkan dua buah buku lalu menggesernya ke arah Tjan. GIE (melihat ke pak Arifin) Asep dapat nilai bagus, karena dia keponakan Bapak Arifin tiba-tiba tersadar akan sesuatu, Gie menatapnya dengan menantang. GIE Begitu, Pak?? Arifin terlihat panik, Tjan ikut terkejut, bingung akan bereaksi.

scene heading

Deskripsi action

dialog

Penjelasan action di tengah dialog

karakter

Page 17: Workshop adaptasi Sastra ke Sinema By Riri Riza

Format skenario

Siapa pembaca Skenario ?

Produser, Sutradara, Aktor dan Para pekerja film,Produser eksekutif dan juga Investor danPemegang Saham.

Skenario memiliki bentuk yang baku atau sebuahformat internasional, agar semua pihak yang akanmengambil keputusan darinya, dapat denganmudah memahami.

Page 18: Workshop adaptasi Sastra ke Sinema By Riri Riza

film by Riri Riza

Page 19: Workshop adaptasi Sastra ke Sinema By Riri Riza

Adaptasi Sastra ke Sinema

Pertanyaan2 seputar karya adaptasi :

“Ah, tidak mirip dengan novelnya...”

“Huh, Saya lebih suka novel daripada filmnya”

“Iiih..., sama sekali tidak sama dengan novelnya”

Page 20: Workshop adaptasi Sastra ke Sinema By Riri Riza

Mengapa Adaptasi?

Tema – Cerita – Karakter yang telah tersediasebelumnya.

Ada/ telah tersedia VISI yang telah terpikirkandan tergarap matang oleh seorang penulis lain.

Page 21: Workshop adaptasi Sastra ke Sinema By Riri Riza

Mengapa Adaptasi?

Tujuan bisnis :

Contoh Laskar Pelangi = novel yang telah terjual500.000 eksemplar

Sebuah film yang didasarkan pada novel LaskarPelangi karya Andrea Hirata

Sebuah film yang didasarkan pada buku BESTSELLER karya Andrea Hirata

Page 22: Workshop adaptasi Sastra ke Sinema By Riri Riza

Namun perlu diingat,penulis skenario adalah ANDA !

Page 23: Workshop adaptasi Sastra ke Sinema By Riri Riza

Tantangan proses adaptasi?

Aturan I : Bercerita dengan film memilikikarakternya tersendiri

Aturan II : Jangan mengikat diri tentangbagaimana anda harus menulis ulang gagasan yangtelah ada tersebut menjadi skenario film

Aturan III : Pastikan anda menemukan cerita didalamnya, jika tidak ada jangan diteruskan

Page 24: Workshop adaptasi Sastra ke Sinema By Riri Riza

“ The Hollywood Way ”

CERITA FILM adalah :

Tentang karakter yang menarik – berjibakumelawan tantangan luar biasa dalam mencapaitujuannya.

Page 25: Workshop adaptasi Sastra ke Sinema By Riri Riza

Aspek legal dalam Adaptasi :

* Jangan pernah memulai sebuah proses adaptasisebelum melakukan riset tentang karya tersebutdengan baik

* Mulailah dengan mengajukan keinginan andamengadaptasi dalam sebuah proses formal,bertemu langsung atau dalam bentuk surat.

Page 26: Workshop adaptasi Sastra ke Sinema By Riri Riza

OPTION : menjaga hak adaptasi

* Memberikan sebuah tawaran/ajuan kerjasamakepemilikan hak atas sebuah karya tulis untukjangka waktu tertentu, sebagai sebuah prospek.

* Memulai proses penulisan dalam rentang waktuyang disepakati, sebagai sebuah INVESTASI.Hingga investor didapatkan dan prosesPEMBELIAN HAK CERITA bisa dilakukan