Kasus Riri
-
Upload
dyane-vatricia -
Category
Documents
-
view
247 -
download
0
Transcript of Kasus Riri
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. T
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 13 tahun
Alamat : Jl.H.Mustafa Kampung Walang No.13
RT/RW 02/03. Kecamatan Koja
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SD
Suku : Jawa
Kewarganegaraan : Indonesia
Status Perkawinan : Belum menikah
Tanggal Berobat : 7 November 2013
No. Rekam Medis : 13002379
Puskesmas : Puskesmas Kecamatan Koja
BERKAS PASIEN
A. Anamnesa
Anamnesa dilakukan secara autoanamnesa dan alloanamnesa pada tanggal 7
November 2013.
1. Keluhan Utama
Tampak Pucat
2. Keluhan Tambahan
Pasien mengeluh sering pusing, lemas dan mudah lelah.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang pasien berusia 13 tahun datang berobat ke puskesmas
Kecamatan Koja bersama ibunya. Pasien datang atas kemauan sendiri dan
atas dorongan orang tuanya. Ibu pasien mengatakan bahwa pasien tampak
pucat sejak 2 minggu terakhir, selain itu pasien juga mengeluh sering
pusing, lemas dan mudah lelah. Pasien juga tidak bersemangat untuk
1
melalukan aktivitas sehari-hari dan malas untuk belajar. Ibu pasien
mengatakan bahwa sebelumnya pasien termasuk anak yang aktif, rajin
belajar, suka membantu orang tua dan suka berolahraga. Tetapi akhir-akhir
ini pasien menjadi cepat lelah dan hanya tidur-tiduran saja. Pasien
mengaku tidak ada permasalahan yang sedang dihadapinya, baik itu
masalah di sekolah ataupun masalah di rumah.
Pasien juga mengaku nafsu makan berkurang dan jarang
mengkonsumsi sayur dan buah. Pasien juga jarang mengkonsumsi daging
serta jarang minum susu. Adanya keluhan demam disangkal oleh pasien,
keluhan adanya perdarahan saat BAB disangkal oleh pasien, keluhan BAB
hitam disangkal oleh pasien.
Ibu pasien sangat khawatir terhadap keadaan pasien, ibu pasien
ingin anaknya segera sembuh agar semangat lagi untuk melakukan
aktivitas sehari-hari.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien sudah sering mengalami keluhan serupa, yaitu lemas dan mudah
lelah.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga pasien yang mengalami keluhan serupa.
6. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Saat ini
pasien berobat dengan menggunkan kartu jakarta sehat (KJS). Pasien
berasal dari sosial ekonomi menengah. Pasien tinggal bersama ayah dan
ibu serta satu orang adik perempuan yang berusia tujuh tahun. Saat ini
pasien duduk di bangku sekolah menengah pertama.
Ayah pasien merupakan seorang buruh bangunan yang
berpenghasilan Rp.2.500.000,- per bulan. Ibu pasien merupakan ibu
rumah tangga. Pasien diberi uang jajan sebanyak Rp.5000 per hari.
2
7. Riwayat Kebiasaan
Pasien memiliki pola makan yang tidak teratur dan suka membeli
makanan di warung. Pasien lebih suka makan mie instan dan jajanan kecil
lainnya. pasien jarang makan sayur-sayuran dan buah-buahan. Pasien suka
membantu ibunya di rumah dan suka berolah raga, yaitu bermain bola.
Tetapi akhir-akhir ini pasien tampak tidak bersemangat untuk melakukan
aktivitas apapun.
B. Pemeriksaan Fisik
(7 November 2013)
1. Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
2. Vital Sign
- Tekanan darah : 100/60 mmHg
- Respirasi : 20 x/menit
- Nadi : 60 x/menit
- Suhu : 36.7 oC
- Berat badan : 40 kg
- Tinggi badan : 140 cm
- 20,40 (Gizi normal)
3. Status Generalis
a. Kepala
- Bentuk : Normocephal
- Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-)
: pupil bulat, isokor, refleks cahaya (+/+)
- Telinga : Bentuk normal, tidak hiperemis, tidak terdapat
serumen, tidak terdapat nyeri tekan.
- Hidung : Septum tidak deviasi, tidak terdapat sekret
- Tenggorokan : Tidak hiperemis
3
- Mulut : Bibir tampak pucat, lidah tidak kotor, tonsil T1-T1
b. Leher
- Trakea di tengah
- Pembesaran kelenjar getah bening (-)
- Massa (-)
c. Thorak
Paru:
- Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri
- Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris kanan dan kiri
- Perkusi : Sonor seluruh paru, peranjakan paru-hati (+)
- Auskultasi : Vesikuler kanan dan kiri, rhonki (-), wheezing (-)
-
Jantung:
- Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
- Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V linea midklavikula
Sinistra
- Perkusi : Batas jantung normal, tidak terdapat pembesaran
Jantung
- Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal, tidak terdapat
murmur
d. Abdomen
- Inspeksi : Cembung simetris, kelainan kulit (-), Pelebaran
vena (-)
- Auskultasi : Bising usus normal
- Palpasi : Nyeri tekan perut bawah, nyeri lepas (-)
- Perkusi : Timpani di semua lapang abdomen, nyeri ketuk (-)
e. Genitalia : Tidak diperiksa
f. Ekstremitas : Akral hangat, edema (-), sianosis (-),
Telapak tangan tampak pucat.
4
C. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium:
Hb : 8,9 mg/dl
Leukosit : 11.400/mm3
Trombosit : 326.000/mm3
Hematokrit : 29 %
Eritrosit : 4,40 juta/µl
Berkas Keluarga
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. S
Usia : 38 Tahun
b. Identitas Pasangan
Nama : Ny. A
Usia : 35 tahun
c. Struktur Komposisi Keluarga: The nuclear family
Tabel 1. Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
No. Nama
Kedudukan
dalam
keluarga
Gender Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan
1. Tn. S Ayah L 38 tahun SMP Buruh
2. Ny.A Ibu P 35tahun SMPIbu Rumah
Tangga
3. An. T Anak IL
13tahunSMP Pelajar Pasien
5
4 An S Anak II P 7 tahun SD Pelajar
6
2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan tempat tinggal
Tabel 2. Lingkungan Tempat Tinggal
Status kepemilikan rumah : Bukan milik Sendiri ( kontrakan )
Daerah perumahan : Padat kumuh
Karakteristik rumah dan lingkungan Kesimpulan
Luas rumah : 6 x 5 m² Total penghuni di rumah tersebut
sebanyak 4 orang. Ventilasi dan
penerangan kurang baik, terdapat
jamban keluarga, tempat
pembuangan sampah tidak ada
dan air bersih tersedia yaitu
menggunakan air pam. Kondisi
lingkungan tempat tinggal pasien
cukup padat penduduk.
Kesan:
Kesehatan lingkungan tempat
tinggal pasien kurang baik.
Jumlah penghuni dalam satu rumah : 4 orang
Luas halaman : Tidak ada
Bertingkat/tidak bertingkat : Tidak bertingkat
Lantai rumah dari : semen
Dinding rumah dari : Tembok
Jamban keluarga : Ada
Tempat bermain : Tidak ada
Penerangan listrik : 900 Watt
Ketersediaan air bersih : Ada
Tempat pembuangan sampah : tidak ada
b. Kepemilikan barang-barang berharga
Keluarga An.T . Keluarga ini memiliki barang - barang elektronik
antara lain 1 buah motor, 1 buah televisi, 1 buah kipas angin, 1 buah
setrika, dan 1 buah kompor gas ( tabung 3 kg)
7
c. Denah rumah
Gambar 1. Denah rumah
6 m
5 m
Depan
3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga
a. Tempat Berobat : Puskesmas
b. Balita : KMS (-)
c. Asuransi/Jaminan Kesehatan : KJS (Kartu Jakarta Sehat)
4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)
Tabel 3. Pelayanan Kesehaatan
Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai
pusat pelayanan
kesehatan
Dengan kendaraan
umum (angkot)
Pasien berobat ke
Puskesmas
Kecamatan Koja
dengan menggunakan
angkutan umum yang
diantar oleh ibunya.
Pasien merasa
pelayanan kesehatan
di Puskesmas cukup
memuaskan
Tarif pelayanan
kesehatan
Murah
Kualitas pelayanan
kesehatan
Cukup Memuaskan
8
U
KAMAR MANDIDAPUR
RUANG TAMU
KAMAR 1
KAMAR 2
5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga
a. Kebiasaan makan
Pasien jarang makan makanan yang dibuat oleh ibunya, pasien
lebih suka jajan di luar rumah, seperti makan mie instan, siomay dan
bakso. Pasien jarang mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran.
Pasien mempunyai pola makan yang tidak teratur, pasien makan
sebanyak 2 kali sehari dan terkadang 3 kali sehari.
Pola makan pasien dua hari terakhir ialah:
Tanggal : 5 November 2013
Pagi : 320 kalori
Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak
Mie instan 1
bungkus
320 kkal 8 gr 47 gr 12 gr
Siang: 153 kalori
Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak
Siomay 3 potong 153 kkal 13,62 gr 18,09 gr 2,55 gr
Malam: 526 kalori
Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak
Nasi putih 1 piring 204 kkal 4,2gr 44 gr 0,44 gr
Telur 160 kkal 18,3 gr 12,7 gr 4 gr
Tempe goreng 1
potong
162 kkal 18,3 gr 12,7 gr 9,0 gr
Total kalori : 999 kalori
9
Tanggal 6 November 2013
Pagi: 320 kalori
Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak
Mie instan 1
bungkus
320 kkal 8 gr 47 gr 12 gr
Siang: 284 kalori
Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak
Bakso 1 mangkok 284 kkal 30,24 gr 11,52 gr 12,96 gr
Malam: 333 kalori
Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak
Nasi goreng 1 piring 333 kkal 12,47 gr 41,7 gr 12,34 gr
Total kalori : 937 kalori
Cara untuk menghitung berat badan ideal (BBI) menurut Broca adalah:
BBI = (TB-100) – 10% (TB – 100)
= (140-100) - 10% (140-100)
= 40 - 4
= 36 kg
Indeks massa tubuh (IMT)
IMT = BB/ (TB)2
= 40/ (1,4)2
= 20,40 (Gizi normal)
10
Tabel 5. Klasifikasi Berat Badan Berdasarkan IMT Menurut Kriteria Asia Pasifik
(WHO, 2010)
Klasifikasi Obesitas
Klasifikasi IMT
Berat badan kurang
Kisaran normal
Berat badan lebih
Beresiko
Obese I
Obese II
< 18,5
18,5-22,9
>23,0
23,0-24,9
25,0-29,9
>30,0
Kebutuhan Kalori Basal/ Basal Energy Expenditure (BEE) berdasarkan
rumusan Harris Bennedict adalah:
BBE = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – 6,8 U
BBE = 66 + (13,7 x 40) + (5 x 140) – 6,8 x 13
BBE = 66 + 548 + 700 – 88,4
BBE = 1402,4 kalori
Kebutuhan Zat Gizi :
a . Protein 10% dari total kalori
= ( 10% x 1402,4) : 4 = 35,06 gr
b. Lemak 20% dari total kalori
= ( 20% x 1402,4) : 9 = 31,16 gr
c. Karbohidrat
= ( 70% x 1402,4) : 4 = 245,42 gr
Kesimpulan :
Setelah menghitung jumlah BBE, kebutuhan energi/kalori serta kebutuhan zat
gizi pada pasien, juga dengan melihat food recall pasien selama 2 hari
sebelum datang ke puskesmas maka dapat disimpulkan bahwa setiap harinya
menu makan pasien belum memenuhi jumlah energi/kalori yang dibutuhkan
setiap harinya.
11
b. Menerapkan pola gizi seimbang
Pola makan pasien setiap harinya tidak teratur. Pasien lebih suka
makan jajanan di warung. Menu makanan pasien setiap harinya juga tidak
memenuhi kebutuhan kalori. Pasien jarang mengkonsumsi buah dan
sayur. Pasien juga tidak suka minum susu. Pola gizi seimbang belum
diterapkan pada pasien.
6. Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor pendukung terselesainya masalah dalam keluarga
Pasien menyadari memiliki masalah kesehatan sehingga pasien
memiliki kemauan untuk berobat. Ibu pasien juga mempunyai keinginan
agar anaknya sembuh dan menemani anaknya berobat ke puskesmas.
Ayah pasien tidak sempat mengantarkan ke puskesmas karena harus pergi
bekerja.
Biaya pelayanan kesehatan berasal dari asuransi kesehatan, yaitu
kartu Jakarta sehat (KJS) sehingga pasien dapat berobat tanpa khawatir
akan biaya pengobatannya.
b. Faktor penghambat terselesainya masalah dalam keluarga
Karena pasien seorang anak laki-laki yang baru tumbuh
berkembang seperti layaknya remaja seusianya, maka terkadang sulit
untuk diingatkan dalam hal minum obat.
B. Genogram
1. Bentuk Keluarga
Bentuk keluarga ini adalah keluarga inti (nuclear family) dimana terdiri dari
ayah (Tn. S), ibu (Ny. A), anak pertama (An.T) dan anak kedua (An.S ) yang
tinggal dalam satu rumah.
2. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut Duvall (1967), keluarga Tn.S berada pada tahapan siklus keluarga
yang kelima, yaitu tahap keluarga dengan anak remaja. Tahap ini dimulai
saat anak pertama berusia 13 tahun dan anak kedua berusai 7 tahun.
12
3. Family Map
Tn.B Ny.N Tn.J Ny.A
Ny. R Tn.R Ny.A Tn.S Tn.M
40 th 37th 35 th 38 th 35 th
An.T An.S
13 th 7th
(Anemia)
Keterangan
Laki-laki :
Perempuan :
Pasien :
Meninggal :
Menikah :
Keturunan :
Tinggal serumah :
13
C. Identifikasi Permasalahan yang didapat dalam keluarga
Permasalahan yang didapat pada keluarga adalah kurangnya perhatian
orang tua terhadap pola makan anak dan kurangnya pengetahuan orang tua tentang
gizi seimbang, sehingga pola makan anak menjadi tidak teratur dan gizi pada anak
tidak tercukupi.
D. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal (Alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)
Pasien datang berobat ke puskesmas karena keinginan dari diri sendiri dan
dorongan dari orang tua. Ibu pasien mencemaskan keadaan anaknya yang
tampak pucat. Pasien juga mengkhawatirkan kondisi tubuhnya yang cepat
lelah, pusing dan sering merasa lemas. Dengan datangnya pasien ke
puskesmas, ibu pasien dan pasien berharap mengetahui kondisi tubuh pasien
yang sebenarnya dan berharap pasien segera sembuh.
2. Aspek Klinik (Diagnosis kerja, diagnosis banding)
Berdasarkan hasil anamnesa, pasien datang dengan keluhan tampak pucat,
sering merasa pusing, cepat lelah dan merasa lemas. Sedangkan dari
pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva terlihat anemis, bibir dan telapak
tangan tampak puca. Dari hasil laboratorium, didapatkan kadar Hb yang
rendah, (dibawah normal) yaitu 8,9 mg/dl. Sehingga dari hasil anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang dapat disimpulkan bahwa :
- Diagnosis Kerja : Anemia
- Diagnosis Banding : -
3. Aspek Risiko Internal (Faktor – faktor internal yang mempengaruhi masalah
kesehatan pasien)
Penyakit Anemia pada remaja dapat dipengaruhi oleh faktor internal
antara lain adalah pola makan pasien yang tidak teratur dan gizi yang tidak
tercukupi. Pada pasien ini pasien makan tidak teratur dan jarang
mengkonsumsi daging, susu, sayur-sayuran dan buah-buahan.
14
4. Aspek Psikososial Keluarga (Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi
masalah kesehatan pasien)
Faktor yang dapat mendukung kesembuhan pasien yaitu, adanya usaha
dari pasien dan keluarga untuk kesembuhan pasien yaitu dengan membawa
pasien berobat ke puskesmas. Orang tua pasien juga tidak ingin keluhan
seperti ini muncul kembali. Namun, orang tua pasien belum mampu
membantu pasien dalam mengubah pola makan agar pola makan pasien
menjadi teratur dan agar pasien lebih suka makan makanan di rumah.
5. Aspek Fungsional (Tingkat Kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari)
Sebelum sakit pasien merupakan anak yang rajin, suka membantu orang
tua dan rajin berolahraga. Setelah adanya gejala anemia pasien menjadi sering
lemas dan cepat lelah sehingga tidak bersemangat dalam melakukan aktivitas,
dan juga menjadi malas berolahraga. Menurut skor ECOG Pasien mempunyai
aspek fungsional dengan skala penilaian 4.
E. Rencana Pelaksanaan
Aspek Kegiatan Sasaran WaktuHasil yang
diharapkanBiaya Ket
Aspek
Personal
Memberitahukan
kepada pasien dan
ibu pasien untuk
tidak terlalu
mengkhawatirkan
keadaan pasien
Menjelaskan
kepada pasien dan
Pasien
dan
orangtua
Saat
berobat ke
puskesmas
dan pada
saat
kunjungan
ke rumah
Pasien dan ibu
pasien tidak
khawatir lagi
terhadap kondisi
pasien.
Pasien dapat
mengikuti saran
dokter, yaitu
- Pasien
bersedia
15
ibu pasien bahwa
gejala yang ada
pada pasien yaitu
pucat, lemas dan
cepat lelah
merupakan gejala
yang dapat
ditimbulkan karena
pola makan pasien
yang tidak teratur,
sehingga pasien
dianjurkan agar
makan teratur setiap
harinya, yaitu 3 kali
sehari.
mengikuti pola
makan yang baik.
Makan 3 kali sehari.
Gejala pada pasien
dapat berkurang dan
pasien dapat sehat
kembali
Aspek
Klinik
Pemberian
suplemen zat besi
sebanyak 1 tablet
perhari selama 1
bulan.
Mengedukasi orang
tua agar mencukupi
kebutuhan gizi
pasien / kalori.
Ibu dapat memasak
makanan yang
disukai oleh pasien,
agar pasien mau
makan dan lebih
suka makan di
Pasien
dan
orangtua
Saat
berobat ke
puskesmas
.
Pasien minum
suplemen zat besi
dengan teratur
sebanyak 1 tablet
setiap harinya
selama1 bulan.
Ibu memasak
makanan yang
disukai pasien,
memasak sayuran dan
lauk yang bervariasi
setiap harinya.
Kebutuhan gizi
pasien tercukupi.,
yaitu sesuai dengan
kebutuhan kalori
pasien perhari :
- Pasien
dan
orangtua
bersedia
16
rumah.
Memberi daftar
makanan dan
jumlah kalorinya
kepada ibu,
sehingga
kebutuhan kalori
pasien tercukupi.
Contohnya.
Makan pagi :
Roti tawar 1
potong 66 kkal
(lemak 0,82 gr ;
karb 12,65 gr ;
prot 1,91 gr)
Susu 1 gelas : 122
kkal (lemak 4,88gr ;
karb 11,49 gr ; prot
8,03 gr)
Pisang 1 buah: 105
kkal (lemak 0,39gr ;
karb 26,95gr ; prot
1,29gr.
Makan Siang :
Nasi putih 1
piring : 240 kkal
(lemak 0,44 gr ;
karb 44 gr, prot 4,2
gr)
Sayur bayam 1
mangkok: 7 kkal
(lemak 0,12gr ;
1402,4 kalori.
Protein 35,06gr ;
lemak 31,16gr ;
karbohidrat 245,42gr
17
karb 1,09gr ;
prot0,86 gr)
Ikan goreng 1 ekor
: 84 kkal (lemak
0,92gr ; karb 0gr ;
prot 17,76 gr)
Tempe goreng 1
potong : 162 kkal.
(lemak 9gr ; karb
12,7gr ; prot 18,3
gr)
Kentang : 68 kkal
(lemak 0,08gr ;
karb 15,07 gr ; prot
1,46 gr)
Pisang 1 buah:
105 kkal (lemak
0,39gr ; karb
26,95gr ; prot
1,29gr.
Makan malam :
Nasi putih 1 piring
240 kkal (lemak
0,44 gr ; karb 44
gr, prot 4,2 gr)
Telur 1 butir 160
kkal ( lemak 4gr ;
karb 12,7gr ; prot
18,3 gr.
Sayur tumis
kangkung 1
18
mangkok 211 kkal
(lemak 18,72 gr ;
karb 8,58 gr ; prot
5,5 gr)
Pisang 1 buah:
105 kkal (lemak
0,39gr ; karb
26,95gr ; prot
1,29gr.
Total kalori
makanan 1
hari :1675 kkal
(Lemak 39,81 gr ;
karb 200gr ; prot
80gr)
Aspek
Risiko
Internal
Pasien dapat
mengubah pola
makannya dengan
lebih teratur, yaitu
dengan makan 3
kali sehari. Pagi,
siang dan malam.
Memberi tahu
pasien agar Makan
sayur, buah dan
minum susu
Pasien
dan
orangtua
Saat pasien
berobat ke
puskesmas
dan saat
kunjungan
ke rumah
Pasien makan dengan
teratur, yaitu 3 kali
sehari.
Pasien makan sayur,
buah dan minum susu
Pasien dapat menjaga
kesehatan dirinya.
- Pasien
dan
orang
tua
bersedia
Aspek
Psikososial
Keluarga
Mengedukasi
orangtua pasien
agar dapat selalu
memperhatikan
Orang
tua
pasien
Pada saat
kunjungan
ke rumah
Orangtua memberi
perhatian lebih
kepada pasien,
terutama dalam
- Orang
tua
pasien
bersedia
19
pasien dan
memantau jadwal
makan
pasien,makan 3 kali
sehari dan
tercukupinya
kebutuhan gizi.
memperhatikan
jadwal makan pasien
Ibu memasak
makanan sesuai
anjuran dokter, agar
tercapai kebutuhan
kalori. (sama seperti
aspek klinis)
Tercapainya pola
makan 3 kali sehari
pada pasien
Aspek
Fungsional
Pasien melakukan
aktivitas seperti
biasanya, namun
tetap menjaga
kondisi dan jangan
terlalu lelah.
Pasien berolahraga
untuk menjaga
kebugarannya
Mengingatkan
pasien agar
istirahat yang cukup
setiap harinya.
Pasien Saat
berobat ke
puskesmas
dan saat
kunjungan
ke rumah
Aktivitas tetap
dilakukan dengan
tetap memperhatikan
kesehatan.
Pasien mau
berolahraga,
contohnya : bermain
bola.
Pasien beristirahat
dengan cukup setiap
harinya.
-
Pasien
bersedia
F. Prognosis
1. Ad vitam : ad bonam
2. Ad sanasionam : ad bonam
20
3. Ad fungsionam : ad bonam
21