Riri Larashati - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/25757/3/SKRIPSI TANPA BAB...
Transcript of Riri Larashati - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/25757/3/SKRIPSI TANPA BAB...
PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SUSU
FORMULA PADA PT NUTRICIA INDONESIA SEJAHTERA di BANDAR LAMPUNG
(Skripsi)
Oleh:
Riri Larashati
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
ABSTRAK
PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIANSUSU FORMULA PADA PT NUTRICIA INDONESIA SEJAHTERA DI
BANDAR LAMPUNG
Oleh
Riri Larashati
PT.Nutricia Indonesia Sejahtera merupakan salah satu perusahaan susu formulaterbesar yang ada di Indonesia dan telah menjadi perusahaan multinasional yangmemiliki cabang hampir di seluruh Eropa, Asia pasifik, Karibia dan Amerika Serikat.Masalah yang dihadapi oleh PT Nutricia Indonesia Sejahtera adalah tidak tercapainyatarget penjualan produk susu formula Nutricia.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dimensi Pengaruh BauranPromosi terhadap Keputusan Pembelian Susu Formula Nutricia di Bandar Lampung.Metode pengambilan sampel menggunakan metode non-probability sampling denganteknik Purposive Sampling, jumlah sample dalam penelitian ini berjumlah 130responden yang memiliki balita dan mengkonsumsi Susu Formula Nutricia di BandarLampung.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Periklanan, Penjualan SecaraPribadi, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsungberpengaruh secara signifikan dengan sumbangan 58,5%, terhadap KeputusanPembelian.Berdasarkan nilai koefisiensi regresi variabel yang berpengaruh terbesar ataumemiliki nilai yang tertinggi terhadap Keputusan Pembelian pada Susu FormulaNutricia di Bandar Lampung yaitu variabel Hubungan Masyarakat (X4) dengan nilaikoefisien regresi sebesar 0,426, sedangkan variabel yang memiliki pengaruh nilaiterkecil terhadap Keputusan Pembelian Susu Formula Nutricia di Bandar Lampungyaitu pada variabel Periklanan (X1) dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,143.
Kata Kunci : Pengaruh Bauran Promosi, Keputusan Pembelian
PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SUSU
FORMULA PADA PT NUTRICIA INDONESIA SEJAHTERA DI BANDAR
LAMPUNG
Oleh:
Riri Larashati
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
RIWAYAT HIDUP
Peneliti dilahirkan di Palembang pada tanggal 07 September 1991, sebagai anak
ketiga dari empat bersaudara, pasangan Bapak Hi.Muhammad Gustaf Akib dan Ibu
Hj.Koesnimarmi.
Pendidikan yang ditempuh peneliti adalah TK Indria Bogor (1996-1997), SD Patra
Dharma Bunyu, Kalimantan Timur (1997-2003), SMP Negeri 23 Bandar Lampung
(2003-2006), MAN 2 Bandar Lampung, (2006-2009) dan Diploma III Pemasaran
Universitas Lampung (2009-2013). Pada tahun 2013, peneliti terdaftar sebagai
mahasiswa Konversi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung.
MOTTO
“Demi Masa Sesungguhnya Manusia Benar-Benar Dalam KeadaanKerugian, Kecuali Orang-Orang Yang Beriman dan Yang Beramal
Sholeh..”
(QS. AL ‘Ashr)
PERSEMBAHAN
Segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, dengan
ketulusan dan kerendahan hati, ku persembahkan karya ini untuk Sang Pencipta Allah
SWT dan orang-orang yang tak pernah henti memberi dukungan, do’a dan kasih
sayang mereka untukku :
Papa dan Mamaku tercinta, Bapak Hi.Muhammad Gustaf Akib dan Ibu
Hj.Koesnimarmi
Kakakku Putri Maharani,S.E.,MM, Kembaranku Rara Puji Lestari,S.E dan Adikku
Rizqie Aras Perdana, S.H
i
SANWACANA
Bismillahirrohmaanirrohim,
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan ridho-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai kesulitan dan hambatan, namun dengan
adanya bimbingan, dukungan serta saran dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini
dengan ketulusan hati, peneliti mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. R. R. Erlina, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Yuningsih, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Lampung dan sebagai Pembimbing Akademik selama Peneliti
menjadi Mahasiswa Jurusan S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung.
4. Bapak Driya Wiryawan., S.E.,M.M, sebagai Pembimbing Utama yang telah
memberikan pengarahan, saran, pembelajaran dan senantiasa membimbing Peneliti
dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Dr. Dorothy R.H. Pandjaitan, S.E., M.Si sebagai Pembimbing II yang telah
memberikan pengarahan, kritik dan saran, pembelajaran dan senantiasa membimbing
Peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Aripin Ahmad., S.E., M.Si sebagai Penguji Utama yang telah memberikan
pengarahan, kritik dan saran, dan pembelajaran pada Peneliti dalam menyelesaikan
skripsi ini.
ii
7. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada Peneliti.
8. Seluruh staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung atas bantuan yang
telah diberikan kepada Peneliti.
9. Sahabat-sahabat SMA Melinda Parissa, M.Iqmal Zain, M.Kurniawan, Citra Nita
Dianita, Reza Yullio dan Tengku Alexander atas semua nasehat dan semangat yang
diberikan kepada Peneliti serta mengajarkan indahnya persahabatan sejak SMA.
10. Sahabat-sahabat D3 Yusnia Febrina S, Aldo Pratama, Yudha Ariandella, dan Rilly
Patriotika atas semua nasehat dan semangat yang diberikan kepada Peneliti serta
mengajarkan indahnya persahabatan sejak D3.
11. Sahabat-sahabatku Putri Hastina,S.E, Putri Rizki Ananda,S.E, Dian Kartika,S.E dan
Rezkiani Davinza Wulandari,S.E atas semua bantuan, nasehat yang diberikan kepada
Peneliti, dan saling memotivasi untuk terus maju menjadi lebih baik.
12. Rekan-rekan Konversi S1 Manajemen 2010 yaitu Deni Rian P, Nugroho Susanto,
Fian Erianto dan teman-teman lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.
13. Almamater yang kubanggakan, Universitas Lampung.
Akhir kata Peneliti menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan
tetapi Peneliti berharap semoga Skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat
bagi kita semua. Amin.
Bandar Lampung,14 Februari 2017
Riri Larashati
1011011195
iii
DAFTAR ISI
Halaman
SANWACANA....................................................................................................... i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… iii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………… vi
DAFTAR GAMBAR…………………………..……………………………….. ix
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….… x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian………………..……………………… 1
1.2. Permasalahan…………………………..………………………… 8
1.3. Tujuan Penelitian………………………………………………… 8
1.4. Manfaat Penelitian……………………………………………… 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1. Manajemen Pemasaran……………..………….………………… 9
2.2. Pengertian Bauran Promosi……………………….……………… 9
2.2.1. Pengertian Periklanan………………….…………………. 10
2.2.2. Pengertian Promosi Penjualan……..…….………………… 10
2.2.3. Pengertian Hubungan Masyarakat…….……………………. 11
2.2.4. Pengertian Penjualan Personal………….….……………… 13
2.2.5. Pengertian Pemasaran Langsung…………………………… 14
2.3. Pengertian Keputusan Pembelian………..………………………… 14
iv
2.4. Kerangka Pemikiran………………………………………………. 17
2.5. Hipotesis…………………………………………………………. 18
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian………………………………………………… 19
3.2. Objek Penelitian……………………………..…………………… 19
3.3. Penelitian Lapangan……………………………………………… 20
3.4. Sumber Data……………….…………………………………….. 20
3.5. Populasi dan Sampel Penelitian………...………………………… 21
3.6. Identifikasi Variabel……..……….……………………………… 22
3.7. Pengukuran Variabel..….………………………………………… 26
3.8. Uji Validitas……………………………………………………… 27
3.9. Uji Reliabilitas…………………………………………………… 28
3.10. Metode Analisis Data…..………………………………………… 28
3.11. Uji Hipotesis……………………………………………………… 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan…………………………………… 30
4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas……………………………………… 32
4.3. Analisis Kualitatif ………………………………………………… 35
4.4. Analisis Kuantitatif……………………………………………….. 58
4.5. Pengujian Hipotesis………………………………………………. 61
4.6. Pembahasan……………………………………………………… 64
v
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan……………………………………………………….. 66
5.2. Saran………………………………………………………………. 68
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….. 69
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. 1. Volume Penjualan Susu Formula Nutricia dan Pesaingnya……………… 4
2.1. Kajian Penelitian Terdahulu mengenai Bauran Promosi……………..…… 16
3. 1. Variabel Penelitian…………………………………………………….….. 22
4.1. Nilai Validitas Sub Variabel Bauran Promosi……………………………… 33
4.2. Nilai Validitas Sub Variabel Keputusan Pembelian……………………….. 33
4.3. Uji Reliabilitas Sub Variabel Penelitian………………………………….… 34
4.4. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pekerjaan………………….. 36
4.5. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia……………..………… 37
4.6. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pendapatan………………... 37
4.7. Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan dan Intensitas Pembelian………….. 38
4.8. Karakteristik Pendapatan dan Intensitas Pembelian ………………………. 38
4.9. Karakteristik Berdasarkan Usia dan Produk Yang Paling Banyak Di Beli …. 39
4.10. Karakteristik Pendapatan Dan Produk Yang Paling Banyak di Beli……… 49
4.11. Tanggapan Konsumen Mengenai iklan Nutrilon………………………….. 40
4.12. Tanggapan Konsumen Mengenai iklan Bebelac……………………… 41
4.13. Tanggapan Konsumen Mengenai Iklan Nutricia di Televisi…………….. 41
4.14. Tanggapan Konsumen Mengenai Iklan Nutricia di media massa
dan media elektronik………………………………………………….. 42
4.15. Tanggapan Konsumen Mengenai Tenaga Penjual…………………….. 42
4.16. Tanggapan Konsumen Mengenai Produk Yang Ditawarkan
Oleh Tenaga Penjual……………………………………………………… 43
4.17. Tanggapan Konsumen Mengenai Penukaran Poin Belanja di
Supermarket……………………………………………………………….. 44
4.18. Tanggapan Konsumen Mengenai Acara Kreativitas Susu Formula
Nutricia……………………………………………………………………. 44
vii
4.19. Tanggapan Konsumen Mengenai Kontes Lomba Mewarnai yang
Diadakan Susu Formula Nutricia…………………………………… …… 45
4.20. Tanggapan Konsumen Mengenai Kontes Lomba Baby Dancing yang
diadakan Susu Formula Nutricia………………………………………. 46
4.21. Tanggapan Konsumen Mengenai Potongan Harga Yang Diberikan
Susu FormulaNutricia…………………………………………………… 47
4.22. Tanggapan Konsumen Mengenai Voucher Diskon Yang Diberikan
Susu Formula Nutricia………………………………………………….. 47
4.23. Tanggapan Konsumen Mengenai Pemberian Sampel Susu Formula
Nutricia Secara Gratis……………………………………………………. 48
4.24. Tanggapan Konsumen Mengenai Pemberian Sampel Susu Formula
Nutricia Siap Saji Secara Gratis………………………………………… 49
4.25. Tanggapan Konsumen Mengenai Brosur Susu Formula Nutricia……. 50
4.26. Tanggapan Konsumen Mengenai Display Susu Formula Nutricia……… 50
4.27. Tanggapan Konsumen Mengenai Seminar Yang Diadakan oleh Susu
Formula Nutricia………………………………………………………… 51
4.28. Tanggapan Konsumen Mengenai Seminar Yang Diadakan oleh Susu
Formula Nutricia Dapat Memberikan Informasi………………………. 52
4.29. Tanggapan Konsumen Mengenai Pariwara Yang Dilakukan Di Koran
Oleh Susu Formula Nutricia……………………………………………….. 52
4.30. Tanggapan Konsumen Mengenai Logo Susu Formula Nutricia Yang
Menarik…………………………………………………………………… 53
4.31. Tanggapan Konsumen Mengenai Nutricia Dalam Mempromosikan
Produk Via Telemarketing………………………………………………... 54
4.32. Tanggapan Konsumen Mengenai Susu Formula Nutricia
dalam mempromosikan produk Via Social Media………………………. 55
4.33. Tanggapan Konsumen Mengenai Kepuasan Konsumen ………………….. 56
4.34. Tanggapan Konsumen Mengenai Menginformasikan Kepada Orang
Lain Tentang Manfaat Susu Formula Nutricia……………………………. 56
viii
4.35. Tanggapan Konsumen Mengenai Pembelian Produk Karena Adanya
Promosi Penjualan……………………………………………………… 57
4.36. Tanggapan Konsumen Mengenai Manfaat Produk ……………………… 58
4.37. Hasil Persamaan Analisis Regresi Linier Berganda……………………… 59
4.38. Hasil Perhitungan Regresi Linier Sederhana……………………………… 60
4.39. Tabel Hasil Uji t…………………………………………………………… 62
4.40 Tabel Hasil Uji f …………………………………………………………… 63
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1. Jalur Distribusi PT Nutricia Indonesia Sejahtera di Bandarlampung……….. 7
2.1. Kerangka Pemikiran………………………………………………………… 18
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 Hasil Kuesioner
Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 4 Data Frekuensi Jawaban Responden
Lampiran 5 Crosstabulation
Lampiran 6 Regression
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang Penelitian
Air Susu Ibu (ASI) adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk dikonsumsi bayi
dan merupakan sumber gizi utama pada bayi yang belum dapat mencerna makanan
padat, sehingga tidak memerlukan tambahan komposisi lagi, disamping itu ASI
mudah dicerna oleh bayi. Diperkirakan ibu yang melahirkan ternyata mampu
menghasilkan air susu dalam jumlah yang cukup untuk keperluan bayinya secara
penuh tanpa makanan tambahan selama enam bulan pertama, namun susu formula
merupakan produk bahan pangan pelengkap yang bergizi tinggi. Susu formula juga
merupakan salah satu sumber pembangun tubuh dan sumber energi baik untuk
kesehatan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Slogan “Empat Sehat Lima
Sempurna” dikatakan bahwa susu formula merupakan unsur kelima dari kelengkapan
gizi masyarakat. Saat ini banyak perusahaan-perusahaan susu formula yang ada di
Indonesia, dalam hal ini bauran promosi mempengaruhi keputusan pembelian dimana
bauran promosi menyebabkan konsumen selalu ingin mendapatkan produk yang
berkualitas, dengan harga yang bersaing sehingga keputusan pembelian susu formula
menjadi alternatif pilihan yang dipengaruhi oleh bauran promosi tersebut. Bauran
2
promosi tersebut terdiri dari periklanan, penjualan secara pribadi, promosi penjualan,
hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung.
Kondisi persaingan yang ketat saat ini, perusahaan berusaha menerapkan strategi
bauran promosi yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Konsumen selalu mencari pembanding untuk mendapatkan yang terbaik dan dapat
memenuhi segala kebutuhan dan keinginannya. Perusahaan dalam menghadapi situasi
persaingan seperti ini harus mampu bembuat strategi usaha yang dapat beradaptasi
dengan lingkungan yang terus berubah dengan meciptakan berbagai alternatif
strategi.
Tingginya angka kelahiran bayi di Indonesia menjadi pasar yang potensial bagi
produsen produk kebutuhan bayi terutama produk susu formula bayi. Di Indonesia
terdapat banyak sekali jenis susu formula bayi yang ditawarkan oleh produsen baik
dalam negeri maupun luar negeri dan saling bersaing untuk menguasai pangsa pasar
susu formula nasional. Seiring berkembangnya industri susu dan meningkatnya
permintaan akan produk susu formula di Indonesia, maka berdirilah perusahaan-
perusahaan susu, salah satunya adalah distributor PT Nutricia Indonesia Sejahtera
yang berlokasi di Villa Citra Bandar Lampung. Produk Nutricia dapat dengan mudah
ditemui di toko-toko maupun supermarket di Bandar Lampung, ada dua varian
produk susu formula Nutricia diantaranya adalah Bebelac dan Nutrilon.
PT Nutricia Indonesia Sejahtera menghadapi persaingan yang cukup ketat dari para
produsen dalam segi pemasaran susu formula. Prioritas pemilihan susu formula oleh
3
konsumen akan berbeda-beda tergantung pada sikap dan perilaku konsumen. Perilaku
konsumen dipengaruhi oleh kekuatan sosial budaya, misalnya pengaruh orang lain
terhadap keputusan membeli, motivasi untuk menuruti pendapat orang lain, serta
kekuatan psikologi, termasuk di dalamnya sikap seseorang positif atau negatif
terhadap produk tersebut.
Pelaksanaan kegiatan pemasaran merupakan salah satu usaha penting dalam
mencapai tujuan perusahaan yaitu mencapai laba maksimum. Tercapai tidaknya
tujuan itu tergantung pada kemampuan perusahaan di bidang produksi dan
pemasarannya. Perkembangan pasar yang penuh ketidakpastian menuntut setiap
perusahaan yang ada untuk siap mengantisipasi dan menyesuaikan setiap perubahan
dan fenomena yang terjadi.
Keputusan pembelian konsumen dapat dipengaruhi oleh banyak faktor baik dari
dalam dirinya maupun faktor dari luar. Komponen yang dianggap penting karena
merupakan dasar pengambilan keputusan pembelian bagi seorang konsumen salah
satunya adalah atribut produk. Komponen-komponen yang dianggap penting oleh
konsumen, seperti: mutu, ciri-ciri produk, model, pelayanan, dan semua hal yang
dianggap berkaitan dengan manfaat produk, dikenal sebagai atribut produk.
Komponen – komponen yang ada di dalam atribut produk sering merupakan dasar
pengambilan keputusan pembelian bagi seorang konsumen. Sekaleng susu instan
merupakan sekumpulan atribut yang terdiri dari rasa, kandungan gizi, harga, ukuran
dan reputasi.
4
Menurut Kotler & Keller (2012:5):
“Pemasaran adalah mengidentifikasikan dan memenuhi kebutuhan manusia dan
sosial. Salah satu definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah memenuhi
kebutuhan dengan cara menguntungkan”.
Keberhasilan suatu perusahaan dapat dilihat dari pangsa pasar yang dicapainya dalam
kurun waktu tertentu, karena pangsa pasar merupakan suatu perbandingan antara hasil
penjualan perusahaan terhadap hasil penjualan industri secara total. Keberhasilan
yang diperoleh PT Nutricia Indonesia Sejahtera tidak lepas dari konsumen dan
realisasi volume penjualan, untuk mengetahui tingkat penjualan yang dicapai oleh
susu formula Nutricia dan pesaingnya dapat dilihat pada Tabel 1.1
Tabel 1.1. Volume penjualan jenis susu formula nutricia yang setara dengan
produk pesaingnya di bandar lampung tahun 2012-2016
Tahun Semester Nutrilon (PT NutriciaIndonesia Sejahtera)
(per unit)
Procal Gold (PTWyeth Indonesia)
(per unit)
Chil Mil(Morinaga)(per unit)
2012 III
140.000148.121
120.000122.959
23.32525.335
2013 III
157.176168.158
134.650160.180
25.55026.700
2014 III
180.082194.236
172.700175.200
27.03128.163
2015 III
208.454225.217
182.526199.956
30.25030.882
2016 III
248.642299.454
222.942268.488
31.10034.400
Jumlah 1.969.540 1.760.271 282.736Sumber: PT Nutricia Indonesia Sejahtera Bandar Lampung, 2017
5
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa volume penjualan susu formula Nutrilon dari tahun
2012-2016 mengalami kenaikan yang signifikan dan selalu berada diatas para pesaing
terdekatnya yaitu Procal Gold dan Chil Mil, hal ini dipengaruhi oleh sikap konsumen
yang memilih susu Nutrilon untuk di konsumsi, sehingga dapat meningkatkan volume
penjualan susu formula Nutrilon. Berbagai macam atribut produk dan harga yang
ditawarkan produsen susu formula, keputusan pembelian konsumen seringkali
dipengaruhi oleh persepsi risiko yaitu kehawatirannya atau ketakutannya atas produk
atau jasa yang akan dibelinya. Konsumen khawatir produk tidak berfungsi dengan
baik, khawatir produk merusak kesehatan dan keamanannya, atau khawatir apakah
produk yang didapatkannya sepadan dengan uang yang dibelanjakannya. Pembelian
susu formula juga sering mempertanyakan apakah penambahan bahan-bahan atau zat-
zat tertentu sudah memenuhi keamanan yang dipersyaratkan sesuai dengan undang-
undang atau standar yang berlaku.
Bulan Februari 2008 masyarakat Indonesia dikejutkan dengan adanya informasi
mengenai penelitian dari tim peneliti IPB yang dilakukan sejak tahun 2003-2006 yang
mengungkapkan 22,73% susu formula (dari 22 sampel) telah tercemar bakteri
Enterobacter Sakazakii. Informasi tersebut telah mengakibatkan keresahan di
masyarakat pada umumnya khususnya keluarga-keluarga yang memberikan susu
formula kepada anak-anaknya. Para produsen melakukan peningkatan produk-produk
baru dengan adanya inovasi dari tahun ke tahun dan dilakukannya promosi berupa
iklan di televisi dan media cetak atau dilakukan di berbagai sarana pelayanan kesehatan
seperti klinik bersalin.
6
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan bahwa susu formula bayi bukan
produk komersial yang steril dan dapat memicu obesitas serta tambahan nutrisi berupa
asam lemak yang sulit dicerna bayi usia di bawah 6 bulan. WHO merekomendasikan
para ibu untuk menyusui secara ekslusif selama 6 bulan dan melanjutkannya dengan
pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dari bahan-bahan lokal yang kaya
nutrisi sambil tetap memberikan ASI atau menyusui sampai anak berusia dua tahun
atau lebih (World Health Assembly Resolution, 2001).
PT Nutricia Indonesia Sejahtera memilih untuk menggunakan jalur distribusi secara
tidak langsung, dalam hal ini PT Nutricia Indonesia Sejahtera menggunakan dua
distributor yang berbeda untuk mendistribusikan produknya yakni PT Tempo dan PT
Tiga Raksa. Berikut merupakan jalur pendistribusian produk yang digunakan oleh PT
Nutricia Indonesia Sejahtera.
Gambar 1.1. Jalur Distribusi Pt Nutricia Indonesia Sejahtera tahun 2016
Sumber: PT Nutricia Indonesia Sejahtera Bandar Lampung, 2016
PT NUTRICIA
INDONESIA SEJAHTERA
PABRIK
NUTRILON
PT TIGA RAKSA
DISTRIBUTOR JAWA
PABRIK
BEBELAC
PT TIGA RAKSA
DISTRIBUTOR SUMATERA
PT TEMPO
DISTRIBUTOR JAWA
PT TIGA RAKSA
DISTRIBUTOR SUMATERA
7
Gambar 1.1 merupakan jalur distribusi yang digunakan oleh PT Nutricia Indonesia
Sejahtera dalam menyalurkan barang-barang produksinya secara keseluruhan di
seluruh Indonesia. PT Nutricia Indonesia Sejahtera menggunakan dua distributor
yakni PT Tempo dan PT Tiga Raksa.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Susu Formula
Pada PT Nuticia Indonesia Sejahtera (Study Kasus di Bandar Lampung)”
1.2. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka dapat diidentifikasikan
masalah yang dihadapi oleh PT Nutricia Indonesia Sejahtera adalah persaingan dalam
memperebutkan pangsa pasar susu formula. Kondisi ini menuntut perusahaan untuk
melakukan analisis dan menerapkan strategi bauran promosi yang memengaruhi
perilaku konsumen dalam keputusannya membeli suatu produk tertentu.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bauran promosi yang terdiri dari
periklanan, penjualan secara pribadi, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan
pemasaran langsung berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen terhadap
produk susu formula Nutricia.
8
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bauran promosi
terhadap volume penjualan produk susu formula Nutricia di Bandar Lampung.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini sebagai sumbangan pemikiran bagi PT Nutricia Indonesia
Sejahtera yang berkaitan dengan promosi sebagai pemecahan masalah.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1 Manajemen Pemasaran
Pemasaran sering diartikan sebagai kegiatan dalam memasarkan suatu produk
yang diperjualbelikan oleh perusahaan dan ditujukan kepada para konsumen.
Pemasaran bukan hanya sekedar menjual produk saja, akan tetapi pemasaran juga
memiliki aktivitas penting dalam menganalisis dan mengevaluasi segala
kebutuhan dan keinginan para konsumen. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan
kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi
konsep pemasaran. Tujuan utama konsep pemasaran adalah melayani konsumen
dengan mendapatkan sejumlah laba, atau dapat diartikan sebagai perbandingan
antara penghasilan dengan biaya yang layak. Ini berbeda dengan konsep penjualan
yang menitikberatkan pada keinginan perusahaan
Definisi Marketing Pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2010:27):
“Pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan
dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan
menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya”.
10
2.2 Pengertian Bauran Promosi
Menurut Kotler dan Amstrong (2010:432):
“Bauran Promosi atau bauran komunikasi merupakan perpaduan khusus dari alat
yang digunakan perusahaan perusahaan untuk meyakinkan nilai komunikasi dan
membangun hubungan dengan konsumen”.
2.2.1. Periklanan
Menurut Lee dan Johnson yang dialih bahasakan oleh Munandar dan Priatna
(2007:3):
“Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah
organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target
melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail
(pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum”.
2.2.2. Promosi Penjualan
Fandy Tjiptono (2008:219):
“Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program
pemasaran untuk memberikan informasi mengenai adanya suatu produk”.
Promosi penjualan terdiri dari kumpulan alat-alat insentif yang beragam, sebagian
besar berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk atau
jasa tertentu secara lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen atau pedagang.
Promosi merupakan salah satu dari begitu banyak suara merek, promosi penjualan
dapat membantu membangun kesadaran merek jika mengatakan hal yang benar.
11
2.2.3. Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat merupakan berbagai program yang dirancang untuk
mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.
Daya tarik hubungan masyarakat dan publisitas didasarkan pada tiga sifat khusus
sebagai berikut :
1. Kredibilitas yang tinggi, cerita dan gambar mengenai beritanya lebih
otentik dan dipercaya oleh pembaca dibandingkan dengan iklan.
2. Kemampuan menangkap pembeli yang tidak dibidik sebelumnya,
hubungan masyarakat dapat menjangkau banyak calon pembeli yang
cenderung menghindari wiraniaga dan iklan.
3. Dramatisasi, hubungan masyarakat memiliki kemampuan untuk
mendramatisasi suatu perusahaan atau produk.
Program hubungan masyarakat yang direncanakan dengan baik dan
dikoordinasikan dengan elemen bauran promosi yang lain dapat menjadi sangat
efektif. Perusahaan-perusahaan membentuk hubungan masyarakat pemasaran
(marketing public relations) untuk mendukung secara langsung promosi
perusahaan atau produk dan pembentukan citra.
Hubungan masyarakat pemasaran dapat menempatkan cerita di media untuk
menarik perhatian orang terhadap suatu produk, jasa, orang, organisasi atau ide.
Alat-alat utama promosi hubungan masyarakat pemasaran adalah sebagai berikut :
1. Publikasi
Perusahaan-perusahaan sangat tergantung materi yang dipublikasikan
untuk menjangkau dan mempengaruhi pasar sasaran mereka. Materi
12
Publikasi itu mencakup laporan tahunan, brosur, artikel, laporan berkala,
dan majalah perusahaan, serta materi audio visual.
2. Peristiwa
Perusahaan dapat menarik perhatian terhadap produk baru atau kegiatan
pemasaran lainnya dengan menyelenggarakan peristiwa khusus seperti
konferensi berita, seminar, tamasya, pameran, kontes, dan kompetisi,
peringatan hari jadi, serta pemberian sponsor olahraga dan budaya yang
akan menjangkau masyarakat sasaran.
3. Berita
Salah satu tugas utama profesional humas adalah menemukan atau
menciptakan berita yang mendukung perusahaan, produk, dan sumber
daya manusia. Penciptaan berita membutuhkan keahlian pengembangan
konsep cerita, pelaksanaan riset, dan penulisan siaran pers.
4. Pidato
Pidato merupakan alat lain untuk menciptakan publisitas produk dan
perusahaan. Penampilan dalam bentuk pidato dapat membangun citra
perusahaan.
5. Kegiatan Pelayanan Masyarakat
Perusahaan dapat meningkatkan citra baik di masyarakat dengan
memberikan uang dan waktu dengan niat baik. Perusahaan-perusahaan
besar biasanya akan meminta para eksekutif untuk mendukung peristiwa
kemasyarakatan di daerah kantor atau pabrik tempat mereka berlokasi,
dalam kesempatan lain, perusahaan akan menyumbangkan sejumlah uang
tertentu (biasanya berhubungan dengan banyaknya konsumen yang
13
membeli produk mereka) untuk sebab tertentu. Pemasaran berhubungan-
sebab (cause-related marketing), semakin banyak digunakan perusahaan
untuk membangun citra baik di masyarakat.
6. Media Identitas
Perusahaan harus bersaing untuk mendapatkan perhatian. Perusahaan-
perusahaan harus bersaing untuk mendapatkan perhatian, mereka harus
berjuang untuk menciptakan identitas yang dapat segera dikenali
masyarakat. Identitas visual diberikan oleh logo perusahaan, alat tulis,
brosur, tanda, formulir bisnis, bangunan, dan cara berpakaian.
2.2.4. Penjualan Personal
Penjualan personal adalah alat yang paling efektif biaya pada tahap proses
pembelian lebih lanjut, terutama dalam membangun preferensi, keyakinan, dan
tindakan pembeli. Penjualan personal memiliki 3 ciri khusus sebagai berikut:
1) Konfrontasi Personal
Penjualan personal mencakup hubungan yang hidup, langsung dan
interaktif antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak dapat
mengobservasi reaksi dari pihak lain dengan lebih dekat.
2) Mempererat
Penjualan personal memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan
mulai dari hubungan penjualan sampai hubungan persahabatan. Wiraniaga
biasanya sudah benar-benar mengetahui minat pelanggan yang terbaik.
14
3) Tanggapan
Penjualan personal membuat pembeli merasa berkewajiban untuk
mendengarkan pembicaraan wiraniaga.
2.2.5. Pemasaran Langsung
Definisi Pemasaran langsung adalah sistem pemasaran interaktif yang
menggunakan satu atau lebih media iklan untuk menghasilkan tanggapan atau
transaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi (Direct Marketing Association,
2008). Meski terdapat berbagai bentuk pemasaran langsung seperti surat langsung,
pemasaran jarak jauh, pemasaran elektronik dan sebagainya, semuanya memiliki
empat karakteristik. Pemasaran langsung bersifat :
1. Nonpublik, pesan biasanya ditujukan kepada orang tertentu.
2. Disesuaikan, pesan dapat disiapkan untuk menarik orang yang dituju.
3. Terbaru, pesan dapat disiapkan dengan sangat cepat.
4. Interaktif, pesan dapat diubah tergantung pada tanggapan orang tersebut.
2.3. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat
dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produk yang
ditawarkan oleh penjual.
Keputusan pembelian menurut Kotler dan Keller (2012: 167) adalah keputusan
meneruskan atau tidak meneruskan pembelian. Pengambilan keputusan
merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam
mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Suatu keputusan
15
dapat dibuat hanya jika ada beberapa alternatif yang dipilih. Apabila alternatif
pilihan tidak ada maka tindakan yang dilakukan tanpa adanya pilihan tersebut
tidak dapat dikatakan membuat keputusan. Definisi keputusan pembelian menurut
Kotler dan Amstrong (2008:181) adalah membeli merek yang paling disukai dari
berbagai alternatif yang ada, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian
dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain dan faktor yang
kedua adalah faktor situasional, oleh karena itu preferensi dan niat pembelian
tidak selalu menghasilkan pembelian yang aktual.
Tabel 2.1 Kajian Penelitian Terdahulu mengenai Bauran Promosi
NO JudulPenelitian
Data Peneliti MetodelogiPenelitian
Pembahasan Variabel
1 Impact ofSalesPromotionalTools OnPurchaseIntention Vol2, Issue 1-ISSN (2226-8235)
Nama:Muhammad Rizwan (TheIslamia University ofBahalwarpur, Pakistan),Qasim Irshad (TheIslamia University ofBahalwarpur, Pakistan),Kashif Ali (The IslamiaUniversity ofBahalwarpur, Pakistan),Muhammad Nadir (TheIslamia University ofBahalwarpur, Pakistan),&Muhammad Ejaz (TheIslamia University ofBahalwarpur, Pakistan)
PenelitianDeskriptif(DescriptiveResearch)
Penelitian inimeneliti efek daripromosi penjualanterhadap pembelianulang. promosipenjualanberdasarkan padatrik promosi , yangselain melalui iklan ,menjual secarapribadi daneksposur. Saat inisetiap bisnismembutuhkanstrategi penjualan ygbrilliant untukmendapatkan tingkatefektifitas danefisiensi yang lebihbaik dalammenjalankanaktifitas danoperasinya.
-Attitudetowards pricediscount-Attitudetowards freesample-In storedisplay
16
NO JudulPenelitian
Data Peneliti MetodelogiPenelitian
Pembahasan Variabel
2 The Affect ofSales PromotionOn ConsumerInterest ToPurchase InIKCOAutomotiveCompany (Issue4- June 2011)
Nama:Shahriar Ansari (JamiaHamdad University, NewDelhi, India)
PenelitianEmpiris(EmpiricalResearch)
Tujuan penelitian iniadalah untukmempelajari pengaruhpromosi penjualanterhadap minatkonsumen untukmembeli produk dariPerusahaan OtomotifIKCO serta Kinerjapromosi penjualandalammemperkenalkanproduk baru kepadakonsumen.
-Consumersmood- Situation-others opinionsare heldconstant
3. Pengaruh CitraMerek, KualitasProduk, Hargadan PromosiTerhadapKeputusanPembelian KartuPerdana TelkomFlexi (Volume1-11, 2012)
Nama:Nela Evelina (UniversitasDiponegoro),Handoyo DW (UniversitasDiponegoro), &Sari Listyorini (UniversitasDiponegoro)
PenelitianEksplanatori(Explanatory Research)
Penelitian inibertujuan untukmengetahui seberapabesar pengaruh citramerek, kualitasproduk, harga, danpromosi terhadapkeputusan pembelianproduk kartu perdanaTelkom Flexi sertamengetahui variabelyang mempunyaipengaruh palingdominan terhadapkeputusan pembelianproduk kartu perdanaTelkom Flexi padamasyarakat diKecamatan KotaKabupaten Kudus).
-Citra merek-KualitasProduk-Harga-Promosi
4 PengaruhFaktor Harga,Promosi danPelayananTerhadapKeputusanKonsumenUntuk Belanjadi AlfamartSurabaya(ISSN.1978-4724, Volume5 no.2,2011)
Nama:Erwin Rediono Tan
StudiKasus(StudyCases)
Penelitian ini didasarkan padaberkembangnyapusat-pusatperbelanjaan modernyang salah satunyadi swalayanAlfamart, Indomartdan Alfa midi yangingin memenuhikeinginan dankebutuhankonsumennya.
-Harga-Promosi-Pelayanan
Sumber : Data Peneliti, 2017
Tabel 2.1 Kajian Penelitian Terdahulu mengenai Bauran Promosi (lanjutan)
17
2.4. Kerangka Pemikiran
Setiap manusia selalu berusaha memenuhi keinginan dan kebutuhan hidupnya
dengan cara yang berbeda-beda. Perubahan lingkungan yang terjadi secara terus
menerus telah mengubah kehidupan ekonomi dan perilaku manusia dalam
memenuhi kebutuhannya, untuk dapat meningkatkan volume penjualan dan terus
memberikan kepuasan kepada pelanggannya, perusahaan harus dapat mengetahui
dengan pasti perilaku konsumennya dalam membeli produk mereka. Seorang
konsumen tentunya akan mempertimbangkan berbagai faktor untuk merealisasi
pembeliannya
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran
(Y)
KEPUTUSANPEMBELIAN
BAURAN PROMOSI (X)
-PERIKLANAN (X1)
-PENJUALAN SECARA PRIBADI (X2)
-PROMOSI PENJUALAN (X3)
-HUBUNGAN MASYARAKAT (X4)
-PEMASARAN LANGSUNG (X5)
18
2.5. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang permasalahan, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,
serta kerangka pemikiran yang telah diuraikan sebelumnya, maka dirumuskan
hipotesis sebagai berikut :
1. Bauran promosi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian susu formula Nutricia
2. Bauran promosi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian susu formula Nutricia
19
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan metode
pendekatan verifikatif. Menurut Sugiyono (2012:13), penelitian deskriptif yaitu,
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel
atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan
variabel yang lain. Metode penelitian verifikatif menunjukkan penelitian mencari
pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan definisi diatas,
maka metode deskriptif verifikatif adalah metode yang menggambarkan pengaruh
dua variabel atau lebih yang berbeda sesuai dengan fakta-fakta yang ada.
3.2. Objek Penelitian
Objek penelitian yang diambil oleh peneliti adalah produk susu formula Nutricia
Indonesia Sejahtera yang terdapat di Bandar Lampung dan PT Nutricia mempunyai
satu kantor pemasaran di Bandar Lampung.
20
3.3. Penelitian Lapangan
Penelitian ini dilakukan secara langsung pada PT Nutricia Indonesia Sejahtera di
Bandar Lampung, dengan cara:
1. Wawancara
Pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung
kepada pihak-pihak yang terkait seperti: pemilik atau pramuniaga di apotek
dan mini market, bidan atau perawat di rumah bersalin.
2. Kuesioner
Teknik pengumpulan informasi konsumen melalui kuesioner dimaksudkan
untuk menyebarkan daftar pertanyaan (kuesioner) kepada konsumen.
Kuesioner tersebut harus dibuat sederhana mungkin agar mudah dijawab oleh
responden, tujuan kuesioner antara lain untuk memperoleh informasi terhadap
suatu layanan yang perlu mendapat perhatian oleh perusahaan.
3.4. Sumber Data
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
3.4.1 Data Primer
Metode yang digunakan adalah sample survey. Penelitian dilakukan untuk
mengumpulkan data primer dengan menggunakan instrument utama penelitian
yaitu kuesioner.
21
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dengan mengumpulkan majalah, jurnal, buku-buku
dan fasilitas internet untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan
penelitian mengenai kepuasan konsumen.
3.5 . Populasi dan Sampel Penelitian
3.5.1. Populasi dan Sampel
Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive non random sampling karena
besarnya populasi yang tidak terbatas, mengingat populasi pembeli susu formula
Nutricia bersifat tidak terbatas. Sampel yang terpilih didasarkan pada unsur
kesengajaan dengan pertimbangan atau harapan bahwa unit sampel yang terpilih
tersebut dapat mewakili gambaran populasinya. Hair (2006:12) menyarankan bahwa
jumlah sampel penelitian yang tidak diketahui jumlah populasi pastinya, minimal
berjumlah lima kali variabel yang dianalisa atau indikator pertanyaan. Jumlah
pertanyaan dar penelitian ini berjumlah 23, maka diperoleh hasil perhitungan sampel
sebagai berikut:
Jumlah Sampel = 5 x 26
=130 sampel
Berdasarkan uraian di atas, maka jumlah responden yang dalam penelitian ini
berjumlah 130 responden yang dapat mewakili konsumen produk Nutricia di
Bandarlampung yang jumlahnya tidak diketahui pasti.
22
3.6. Identifikasi Variabel
3.6.1. Variabel Independen
Variabel independen disebut variabel bebas. Variabel bebas disimbolkan dengan (X)
Bauran Promosi. Variabel yang memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan
atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam skripsi ini variabel bebas adalah
faktor bauran promosi.
3.6.2. Variabel Dependen
Variabel dependen disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat disimbolkan
dengan (Y) Keputusan Pembelian. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Skripsi ini variabel terikat
adalah keputusan pembelian produk susu formula Nutricia.
Tabel 3.1. Variabel Penelitian
Variabel DefinisiOperasional
SubVariabel
Indikator SkalaPengukuran
Bauran
promosi
(X)
Menurut FandyTjiptono (2008:222)secara umum bentuk-bentuk promosimemiliki fungsi yangsama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapatdibedakan berdasarkantugas-tugas khususnya.
Periklanan
(X1)
1. Iklan susuNutrilon memberipenjelasan pada Sayatentang manfaatproduk susu formulaNutricia.
Skala Likert
2.Iklan susu Bebelacmemberi penjelasanpada Saya tentangmanfaat produk susuformula Nutricia.3.Saya sering melihatiklan susu formulaNutricia melaluitelevisi.
23
Variabel DefinisiOperasional
SubVariabel
Indikator SkalaPengukuran
Bauran
promosi
(X)
4.Iklan susu formulaNutricia di mediamassa dan mediaelektronik sangatmenarik.
Skala Likert
Penjualan
secara
pribadi (X2)
1.Tenaga penjualsusu formulaNutricia berhasilmeyakinkan sayauntuk membeli danmenggunakanproduk yang dijual
Skala Likert
2.Produk yangditawarkan olehtenaga penjual susuformula Nutriciasesuai dengankualitas produk yangdijual.
Promosi
Penjualan
(X3)
1.Penukaran poinbelanja susu formulaNutricia padapameran disupermarket atauswalayan menarikbagi saya.
Skala Likert
2.Acara kreativitassusu formulaNutricia yangdiadakan padapameran di tempatkeramaian dapatmeyakinkan sayabahwa susu formulaNutricia memangbagus untuk anak-anak.
24
Variabel DefinisiOperasional
SubVariabel
Indikator SkalaPengukuran
3.Kontes lombamewarnai yangdiadakan susuformula Nutriciamemberikan manfaatkepada anak-anak.
Skala Likert
4.Kontes lomba babydancing yangdiadakan susuformula Nutriciamemberikan manfaatkepada anak-anak.
5.Potongan hargayang diberikan susuformula Nutriciamenarik minat sayauntuk membeli susuformula Nutricia.
6.Voucer diskonyang diberikan susuformula Nutriciamenarik minat sayauntuk membelikembali susu formulaNutricia.
7.Pemberian sampelsusu formulaNutricia secaragratis mempengaruhiminat saya untukmembeli susuformula Nutricia8.Pemberiansampel susuformula Nutriciasiap saji secaragratismempengaruhiminat saya untukmembeli susuformula Nutricia.
25
Variabel Definisi Operasional SubVariabel
Indikator SkalaPengukuran
Bauran
promosi (X)
Hubungan
Masyarakat
(X4)
1.Brosur susu formulaNutricia dapat membantusaya untuk memperolehberbagai informasimengenai susu formulaNutricia
Skala Likert
2.Display susu formulaNutricia pada supermarketatau swalayan dapatmemberikan informasitentang produk susuformula Nutricia.
3.Seminar yang diadakanoleh susu formula Nutriciasangat bermanfaat bagi ibudan anak.
4.Seminar yang diadakanoleh susu formula Nutriciadapat memberikaninformasi tentang manfaatdari susu formula Nutricia.
5.Pariwara yang dilakukankoran oleh susu formulaNutricia dapatmemberikan informasikepada Saya tentangproduk susu formulaNutricia.
26
Variabel Definisi Operasional SubVariabel
Indikator SkalaPengukuran
Bauran
promosi (X)
6.Logo susu formulaNutricia yang menarik,dapat mengingatkansaya tentang susuformula Nutricia.
Skala Likert
Pemasaran
Langsung
(X5)
1.Susu formula Nutricia.dalam mempromosikanproduk viatelemarketingmempengaruhikeputusan saya dalammemilih susu formulaNutricia.
Skala Likert
2.Susu formula Nutriciadalam mempromosikanproduk via social mediamempengaruhikeputusan saya untukmembeli susu formulaNutricia
Keputusan
Pembelian
(Y)
Menurut Suharno(2010:96), menyatakanbahwa keputusanpembelian Konsumenadalah tahap di manapembeli telahmenentukanpilihannya danmelakukan pembelianproduk, sertamengkonsumsinya.
1.Saya akan terusmembeli susu formulaNutricia karena sayapuas dengan susuformula Nutricia. Skala Likert
2.Saya akanmenginformasikankepada orang laintentang manfaat susuformula Nutricia.
3.Saya membeli produksusu formula Nutriciakarena adanya promosipenjualan
4.Saya merasakanmanfaat dari susuformula Nutricia
Sumber : Data Peneliti, 2016
27
3.7. Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala
likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi atau sekelompok
kejadian atau gejala sosial. Menggunakan skala likert maka variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi
indikator-indikator yang dapat diukur.
Skala likert menurut Sugiyono (2010:93) adalah sebagai berikut :
“Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial.”. Responden diminta untuk memberikan
tanggapan dengan skala ini terhadap setiap pertanyaan dengan memilih satu dari lima
jawaban yang tersedia berdasarkan perasaan mereka menggunakan skala likert.
Pemberian skor pada skala ini dari angka 1 sampai dengan 5 dengan perincian
sebagai berikut:
1. Sangat Setuju (SS) diberi nilai = 5
2. Setuju (S) = 4
3. Netral (N) = 3
4. Tidak Setuju (TS) = 2
5. Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
3.8. Uji Validitas
Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan yang
disebarkan kepada responden. Instrumen yang dibuat sebelum disebarkan kepada
responden yang menjadi sampel penelitian harus diuji kevalidan dan kereliabelannya
melalui analisis faktor, agar daftar pertanyaan yang dibuat tersebut benar-benar
28
mampu menguak data sehingga mampu menjawab permasalahan hingga tujuan
penelitian tercapai. Uji validitas dimaksudkan untuk memastikan seberapa baik suatu
instrumen mengukur konsep yang seharusnya diukur. Instrumen yang valid berarti
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur secara tepat dan benar.
Mempergunakan instrumen penelitian yang memiliki validitas yang tinggi, hasil
penelitian mampu menjelaskan masalah penelitian sesuai dengan keadaan atau
kejadian yang sebenarnya dengan signifikansi dibawah 0,05, Component Matrix > 0,5
dan Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) serta Measure of Sampling Adequacy (MSA)
minimal 0,5 maka sampel dinyatakan valid dan sampel bisa di analisis lebih lanjut.
3.9. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah tingkat ketepatan, ketelitian atau keakuratan sebuah
instrumen. Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau reliabel akan menghasilkan
data yang dapat dipercaya pula (Arikunto, 2002:154). Suatu varibel dikatakan reliabel
jika memberikan nilai Alpha Cronbach (α) > 0,50 dengan bantuan SPSS 17.0
3.10. Metode Analisis Data
3.10.1. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif untuk menganilisis kuesioner yang telah diperoleh, digunakan
penskalaan untuk mengetahui pengaruh promosi penjualan dan harga terhadap
serangkaian pertanyaan yang terdapat pada kuesioner, dimana, akan diukur
berdasarkan dari konsumen. Menganalisis pengumpulan data, kuesioner yang
dibagikan kepada konsumen bertujuan untuk menguatkan hipotesis yang telah
29
diajukan. Outlet-outlet sebagai sampel diminta untuk memberikan penilaian
mengenai variabel-variabel promosi penjualan dan harga.
3.10.2. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif dilakukan untuk mengetahui dan mengukur pengaruh variabel
bebas terhadap volume penjualan susu formula pada PT Nutricia Indonesia Sejahtera.
Metode yang digunakan adalah Regresi Linier berganda dengan rumus sebagai
berikut:
Y= a+b1x1+ b2x2+ b3x3+ b4x4+ b5x5+et
Keterangan:
Y = keputusan pembelian
b = koefisien regresi
X1 = Tanggapan terhadap periklanan
X2 = Tanggapan terhadap penjualan secara pribadi
X3 = Tanggapan terhadap promosi penjualan
X4 = Tanggapan terhadap hubungan masyarakat
X5= Tanggapan terhadap pemasaran langsung
et = Eror term
Dengan persyaratan : jika tidak melanggar asumsi di dalam regresi tersebut, maka
menggunakan uji asumsi regresi.
30
3.11 Uji Hipotesis
3.11.1 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel
independen yaitu Periklanan (X1), Penjualan Secara Pribadi (X2), Promosi
Penjualan (X3), Hubungan Masyarakat (X4) dan Pemasaran Langsung (X5)
secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu Keputusan
Pembelian (Y) pada tingkat kepercayaan 95% atau α = 5%, dengan hipotesis:
a. Bila nilai signifikan (P value) < 0,05 maka Ho ditolak dan menerima Ha
yang berarti ada pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat
b. Bila nilai signifikan (P value) > 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha
yang berarti tidak ada pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.
3.11.2 Pengujian Hipotesis Secara Bersama – sama (Uji F)
Uji hipotesis secara menyeluruh digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh antara variabel bebas (Bauran Promosi) dan variabel terikat (Keputusan
Pembelian) dengan menggunakan Uji F (Uji Fisher) pada tingkat kepercayaan
95% (α = 0,05) serta menggunakan derajat kebebasan df (degree freedom).
Ketentuannya adalah :
jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima dengan (P value) < 0,05
jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak dengan (P value) > 0,05
66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian secara parsial dan simultan, maka dapat di
simpulkan bahwa hipotesis telah terjawab yaitu dimensi Bauran Promosi berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Pernyataan ini di dukung oleh hasil
penelitian sebagai berikut:
1. Hasil analisis regresi linier berganda membuktikan bahwa variabel Bauran Promosi yang
terdiri dari Periklanan (X1), Penjualan Secara Pribadi (X2), Promosi Penjualan (X3),
Hubungan Masyarakat (X4) dan Pemasaran Langsung (X5) berpengaruh terhadap Keputusan
Pembelian Susu Formula Nutricia di Bandar Lampung dengan sumbangan nilai R2 (R Square)
sebesar 58,5%.
2. Secara parsial sub variabel dimensi Bauran Promosi yang terdiri dari Penjualan Secara Pribadi
(X2), Promosi Penjualan (X3), Hubungan Masyarakat (X4) dan Pemasaran Langsung (X5)
memperoleh nilai thitung > ttabel yaitu sebesar 2,806; 3,184; 5,055; 3,624 >1,979 sehingga Ho
ditolak dan Ha diterima, yang menunjukkan bahwa Penjualan Secara Pribadi (X2), Promosi
Penjualan (X3), Hubungan Masyarakat (X4) dan Pemasaran Langsung (X5) ada pengaruh
67
secara parsial terhadap Keputusan Pembelian, sedangkan sub variabel Periklanan (X1)
memperoleh nilai thitung < ttabel yaitu sebesar 1,636,< 1,979, sehingga Ha ditolak dan Ho
diterima, yang menunjukkan bahwa variabel Perklanan (X1) memiliki pengaruh terendah
secara parsial terhadap Keputusan Pembelian.
3. Secara simultan, dimensi Bauran Promosi secara bersama-sama berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Keputusan Pembelian Susu Formula Nutricia di Bandar Lampung, yang
di buktikan dengan uji F dimana Fhitung > Ftabel 34,966 >2,444 dengan angka signifikansi
sebesar (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yang
menunjukkan bahwa dimensi Bauran Promosi berpengaruh secara simultan terhadap
Keputusan Pembelian.
4. Berdasarkan nilai koefisiensi regresi variabel yang berpengaruh positif atau memiliki nilai
terbesar terhadap Keputusan Pembelian pada Susu Formula Nutricia di Bandar Lampung
yaitu variabel Hubungan Masyarakat (X4) dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,426,
sedangkan variabel yang memiliki pengaruh nilai terkecil terhadap Keputusan Pembelian
Susu Formula Nutricia di Bandar Lampung yaitu pada variabel Periklanan (X1) dengan nilai
koefisien regresi sebesar 0,143.
68
5.2 Saran
Saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. PT Nutricia Indonesia Sejahtera sebaiknya lebih meningkatkan kreatifitas dalam
mempromosikan produknya pada media periklanan untuk meningkatkan ketertarikan
konsumen terhadap produk susu formula Nutricia, karena variabel yang memiliki pengaruh
terkecil dalam penelitian ini terhadap Keputusan Pembelian Susu Formula Nutricia di Bandar
Lampung adalah variabel Periklanan (X1) dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,143.
2. Inovasi dan pengembangan produk juga harus terus menerus di lakukan agar produk susu
formula Nutricia terus diminati konsumen dan tidak kalah dalam persaingan dengan merek
atau brand produk susu lainnya.
3. Saran untuk penelitian selanjutnya yang membahas Pengaruh Bauran Promosi sebaiknya lebih
memperhatikan variabel Periklanan (X1) dalam mempromosikan produknya, hal ini
dikarenakan sub variabel Periklanan (X1) menyumbangkan nilai terkecil terhadap keputusan
penelitian.
69
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S, 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PTRineka Cipta.
Fandy Tjiptono,2008, Strategi Bisnis Pemasaran. Yogyakarta. Andi
Hair et.al. 2006. Metode Pengumpulan Sampel (98-99)
Hasibuan. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Kotler dan Amstrong, 2008, Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi 12. Jilid 1. Jakarta,Erlangga.
Kotler dan Amstrong, 2010, Dasar-Dasar Pemasaran. Alih Bahasa: AlexanderSindoro, Jakarta, Prehallindo
Kotler dan Amstrong, 2014, Principle Of Marketing, 15th edition. New Jersey :Pearson Prentice Hall
Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid 1, edisiKetiga Belas, Terjemahan Bob Sabran, MM. Jakarta: Penerbit Erlangga
Lee, M. dan Johnson, C., 2007, Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan Dalam PerspektifGlobal, (dialihbahasakan Haris Munandar dan Dudi Priatna), PrenadaMedia Group, Jakarta
Riduwan. 2011. Dasar-Dasar Statistika. Bandung:Alfabeta
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung:Alfabeta
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Suharno. 2010. Marketing in Practice. edisi pertama, penerbit Graha Ilmu,Yogyakarta.
70
Rizwan M, Irshad Qasim, Ali Kasif, Nadir M, Ejaz M (2003). “Impact of SalesPromotional Tools On Purchase Intention”. Vol 2,Issue 1-ISSN (2226-8235). (diakses pada tanggal 1 Agustus 2016)
Anshari, Shahriar, 2011. “The Affect of Sales Promotion On Consumer Interest ToPurchase In IKCO Automotive Company”. Issue-4. (diakses pada tanggal 1Agustus 2016)
Evelina Nela, DW Handoyo, Listyorini Sari, 2012. “Pengaruh Citra Merek, KualitasProduk, Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian KartuPerdana Telkom Flexi”. Vol 1-11. (diakses pada tanggal 1 Agustus 2016)
Tan, Erwin Rediono,2011. “Pengaruh Faktor Harga, Promosi dan PelayananTerhadap Keputusan Konsumen Untuk Belanja di Alfamart Surabaya”. Vol5 ISSN.1978-4724. (diakses pada tanggal 1 Agustus 2016)
Nutricia book.2008. Nutrition Management. Jakarta.
Basis Data Tanpa Penulis:World Health Assembly Resolution, 2001
Situs Web:Nutricia book.2008. Nutrition Management. Jakarta. diakses 20.00 /17-5-2016http://nutricia.co.id/bebelac/ diakses 20.00 /17-5-2016http://nutricia.co.id/nutrilon/ diakses 20.00 /17-5-2016