Laporan Tekno Riri Nisa Yela

28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Farmasi adalah ilmu yang mempelajari cara dan teknologi pembuatan obat serta cara penyimpanan, penyediaan, dan penyalurannya. Farmasi meliputi pengetahuan tentang identifikasi, kombinasi, analisa dan standarisasi obat, dan pengobatan, termasuk pula sifat-sifat obat dan distribusinya yang aman dan dalam penggunaanya, baik penyerahan obat atas dasar dengan resep dokter, dokter gigi, dan dokter hewan maupun pada penjualan bebas. Teknologi sediaan liquida merupakan salah satu mata kuliah wajib dalam bidang farmasi. Sediaan liquida merupakan sediaan dengan wujud cair, mengandung satu atau lebih zat aktif yang terlarut atau terdispersi stabil dalam medium yang homogen pada saat diaplikasikan. Sediaan cair atau sediaan liquid lebih banyak diminati oleh kalangan anak- anak dan usia lansia sehingga satu keunggulan sediaan liquid dibandingkan dengan sediaan-sediaan lain adalah dari segi rasa dan bentuk sediaan. Salah satu sediaan liquida adalah larutan, dimana larutan terbagi 2 yaitu larutan oral dan topical. Laruta oral contohya larutan sejati, sirup, dan eliksir

description

kala

Transcript of Laporan Tekno Riri Nisa Yela

Page 1: Laporan Tekno Riri Nisa Yela

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Farmasi adalah ilmu yang mempelajari cara dan teknologi pembuatan

obat serta cara penyimpanan, penyediaan, dan penyalurannya. Farmasi

meliputi pengetahuan tentang identifikasi, kombinasi, analisa dan

standarisasi obat, dan pengobatan, termasuk pula sifat-sifat obat dan

distribusinya yang aman dan dalam penggunaanya, baik penyerahan obat

atas dasar dengan resep dokter, dokter gigi, dan dokter hewan maupun pada

penjualan bebas.

Teknologi sediaan liquida merupakan salah satu mata kuliah wajib

dalam bidang farmasi. Sediaan liquida merupakan sediaan dengan wujud

cair, mengandung satu atau lebih zat aktif yang terlarut atau terdispersi

stabil dalam medium yang homogen pada saat diaplikasikan. Sediaan cair

atau sediaan liquid lebih banyak diminati oleh kalangan anak-anak dan usia

lansia sehingga satu keunggulan sediaan liquid dibandingkan dengan

sediaan-sediaan lain adalah dari segi rasa dan bentuk sediaan. Salah satu

sediaan liquida adalah larutan, dimana larutan terbagi 2 yaitu larutan oral

dan topical.

Laruta oral contohya larutan sejati, sirup, dan eliksir

Page 2: Laporan Tekno Riri Nisa Yela

Permasalahan zat aktif Eliksir

a. Menurut FI III hal 481, Kelarutan Fenobarbital sukar larut dalam air, tetapi

larut dalam etanol. Sehingga dibuat dalam bentuk sediaan eliksir.

b. Zat aktif tidak berasa, sehingga perlu ditambahkan pemanis yaitu sirup

simplex.

c. Karena zat aktif yang tidak berbau, maka perlu ditambahkan pengaroma

orange essence.

d. Untuk menghindari adanya aktivitas mikroba, digunakan pengawet yaitu

propilenglikol.

e. Karena pH dari zat aktif yang akan terhidrolisis pada pH tinggi, maka zat

aktif di dapar pH sitrat.

f. Pemilihan dapar sitrat pada zat aktif Fenobarbital ini karena pH stabil zat

aktif adalah 5.

g. Karena zat aktif tidak berbawarna, maka ditambahkan orange essence

sebagai pewarna.

h. Karena eliksir mengandung alkohol, yang dimana pemeriannya mudah

menguap, maka sediaan ini harus disimpan dalam wadah tertutup baik.

i. Karena kekuatan sediaan 10 mg/ 5cc, maka aturan pakainya bisa mencapai

4 x 2 sehari tergantung dosis untuk anak – anak sesuai umurnya.

j. Karena zat aktif yang sukar larut dalam air, maka ditingkatkan

kelarutannya dengan penambahan kosolven, dimana kosolven yang

digunakan adalah propilenglikol. Hal ini ditinjau dari kandungan eliksir

yaitu alkohol dan air.

Permasalahan zat aktif Sirup

a. Karena kelarutan zat aktif larut dalam air maka dibuat dalam sediaan sirup.

b. Dilihat dari pemerian zat aktif yang memiliki rasa pahit maka perlu

ditambahkan pemanis yaitu sukrosa (MMI, 1980).

c. Ditanjau dari pH zat aktif 4,21 – 4,49 maka digunakan pendapar sitrat

yang memiliki pH 2,2 – 9,0.

d. Karena kandungan zat aktif yang berwarna kuning kecoklatan maka

digunakan orange essence (MMI, 1980).

Page 3: Laporan Tekno Riri Nisa Yela

e. Untuk menambah ketertarikan konsumen maka pada digunakan orange

essence sebagai pengaroma.

f. Karena dalam bentuk larutan maka ditambahkan pengawet untuk

mengindari adanya pertumbuhan mikroba (Lachman, 2008).

g. Karena menggunakan sukrosa sebagai pemanis maka digunakan anti

caplucing untuk menghindari adanya kristalisasi.

h. Karena zat aktif dalam sediaan ini dari bahan alam sehingga sangat perlu

ditambahkan pengawet.

i. Karena zat aktif mengandung Tania maka obat ini ditujukkan untuk

meengatasi diare.

j. Penggunaan 100 mg/ 5cc zat aktif mengikat bentuk sediaan yang beredar

dipasaran (ISO, 2013).

Permasalahan zat aktif Larutan

a. Menurut FI III hal 236, Pemerian dari Efedrin HCl zat aktif, memiliki rasa

pahit, sehingga digunakan pemanis.

b. Menurut FI III hal 236, Penyimpanan dari Efedrin HCl terlindung dari

cahaya matahari, sehingga digunakan botol coklat.

c. Menurut FI III hal 236, Kelarutan dari Efedrin HCl larut kurang 4 bagian

air, sehingga dibuat sediaan dalam bentuk larutan.

d. Menurut Ansel, Sediaan dalam bentuk larutan kebanyakan pelarutnya

yang digunakan yaitu air, seperti yang kita ketahui bahwa air adalah media

yang mudah ditumbuhi mikroorganisme, sehingga digunakan pengawet.

e. Dilihat dari pH zat aktif yang stabil di pH 5 maka untuk mempertahankan

pH zat aktif yang digunakan pendapar. Pendapar yang digunakan dapar

sitrat.

f. Dilihat dari inkompatibilitas Efedrin HCl zat aktif tidak inkom dengan zat

tambahan yang digunakan

g. Menurut AHVS range dosis Efedrin HCl 5-10 mg dan kekuatan sediaan

yang kami buat 8 mg, sehingga sediaan yang kami buat untuk anak – anak.

Page 4: Laporan Tekno Riri Nisa Yela

I. Preformulasi zat aktif

Eliksir

Fenobarbital

a. Struktur Kimia :

b. Rumus molekul : C12H12N203

c. Nama kimia : Asam-5 etil-5 fenilbarbiturat.

d. Pemerian : Hablur atau serbuk hablur; putih tidak berbau; rasa

agak pahit.

e. BM : 232, 24

f. Suhu lebur : 1740 sampai 1780.

g. Kandungan : Fenorbarbital mengandung tidak kurang dari 98,0

% dan tidak lebih dari 101, 0% C12H12 N2O3

dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.

h. Stabilitas : Stabil dalam udara, tetapi larutan mengalami

hidrolisis.

i. Inkompaktibilitas : Fenobarbital akan mengalami presipitasi

tergantung pH tinggi, karena adanya pemutusan cincin asam barbiturat.

Apabila campuran bersifat alkali penetapan pH menjadi penting.

Pengendepan asam bebas dilaporkan terjadi pada pH 8,8.

j. Kelarutan : Sukar larut dalam air, larut dalam etanol, eter dan

dalam larutan alkali hidroksida dan alkali karbonasi agak sukar larut

dalam kloroform.

k. pH/ pKa : 5 / 7,4

l. penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Page 5: Laporan Tekno Riri Nisa Yela

1. Preformulasi zat aktif

Larutan

Efedrin HCl

a. Nama Resmi : Ephidirmi Hydroctioridum

b. Nama Lain : Efedrin Hidroklorida

c. Struktur Kimia :

d. Rumus Molekul : C10H15NO. HCl

e. Berat Molekul : 20,70

f. Pemerian : Hablur putih atau serbuk putih halus, tidak

berbau, rasa pahit.

g. Kelarutan : larut dalam kurang 4 bagian air dalam lebih

kurang 14 bagian etanol 95 %. Praktis tidak larut dalam eter P.

h. Inkompaktibilitas : Pemberian penghambat MAO bersama

simpatomatik menyebabkan kerja tidak langsung (Fenil propanolamin,

efedrin, tiramin, amfertamin, dan pseudoefedrin). Menyebabkan pada

pernafasan norefinefrinn jumlah besar tersebut sehingga terjadi krisis

hipertensi, sakit kepala, berdenyut yang hebat dan kadang – kadang

pendarahan intrasebral.

i. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

j. Kegunaan : Simpatomimetikum.

k. Suhu lebur : 2170 sampai 2200

l. Kandungan : Efedrin HCl mengandung tidak kurang dari

99,0% dan tidak lebih dari 101,0% C10H15NO. HCl, dihitung terhadap zat

yang telah dikeringkan.

m. pH / pKa : 4,5 – 6,0 / 9,6.

n. Stabilitas : Stabil dalam suhu biasa dan terlindung dari

cahaya.

o. Nama dagang : Asma Solon, Erladrine, Getbron.

1. Preformulasi zat Aktif

Page 6: Laporan Tekno Riri Nisa Yela

Sirup

Daun Jambu Biji

Page 7: Laporan Tekno Riri Nisa Yela

Perhitungan Larutan

1. Perhitungan Bahan

- Efedrin HCl 8 mg5

x 122,4 = 195, 84 = 0,19 gram

- Na. Benzoat0,1100

x 122,4 = 0,12 gram

- Sorbitol20100

x 122,4 = 24,4 gram

- Asam Sitrat0,00860

x 100 = 0,013 %

- Na. Sitrat0,0160

x 100 = 0,016 %

- Aquadest add 100 = 100 - (0,15 + 0,1 + 20 + 0,013 + 0,016 )

= 100 – 20, 396

= 79, 604 %

= 79, 604100

x 127, 4 = 97,4 gram

2. Perhitungan Dapar

a. pH stabilitas zat aktif = 4,5 – 6,0

Rentang pH dapar = 2,2 – 9,0

pH stabil yang dipilih = 5

Pka1 = 3,13 Pka2 = 4,76 Pka3 = 6,40

pH Lambung = 1,5 – 5,5

b. Pka2 = - log ka

4,76 = - log ka

Ka = 10 -4,76

Ka = 1,73 x 10-5

c. pH = - log [H+]

5 = - log [H+]

[H+] = 10-5

d. pH = pKa + Log g/a

5 = 4,76 + Log g/a

0,24 = Log g/a

Page 8: Laporan Tekno Riri Nisa Yela

[G] = 1,73 asam

e. C = [G] + [A]

0,018 = 1,73 asam + asam

0,018 = 2,73 asam

[A] = 0,01 82,73

[A] = 6,5 x 10-3

[A] = 0,006

f. β = 2,303 . C x Ka x [ H + ](Ka+ [ H +]2 )

0,01 = 2,303 . C x 1,73 x 10 -10(2,73 x 10 -5)2

0,01 = 2,303 . C x 1,73 x 10 -107,45 x 10 -10

0,01 = 2,303 . C x 0,232

C = 0,010,534

C = 0,018

g. C = [G] + [A]

0,018 = [G] + 0,006

[G] = 0,012

h. Massa Asam sitrat = BM x C asam x V

= 294,10 x 0,006 x 0,12

= 0,21 gram

i. Massa Na. sitrat = BM x C garam x V

= 210,14 x 0,012 x 0,12

= 0,30 gram

k. Asam sitrat = 0,17 gram dalam 100 mL

= 0,17

x

= 100 mL

5

Page 9: Laporan Tekno Riri Nisa Yela

= X = 0,008

l. Natrium sitrat = 0,25 gram dalam 100 mL

= 0,25

x

= 100 mL

5

= X = 0,01 gram

3. Perhitungan dosis

Menurut AHVS, range Efedrin HCl untuk umur 6 tahun kebawah 5-10

mg/12 jam. Jadi pada sehari 10-30 mg/sehari.

1 cth = 5 mL122,4

x 195,84 = 8 mg = 0,008 gram

a. Sekali minum untuk 12 jam :

1 x 8 = 8 mg

b.Sehari minum untuk 24 jam :

2 x 8 = 16 mg

Page 10: Laporan Tekno Riri Nisa Yela

Perhitungan Eliksir

1. Perhitungan Kontanta Dielektrik

Misalkan Etanol untuk menjernihkan 5,5 mL

Eliksir Fenobarbital : 10 mg/5cc 20 mg/10cc

KD Fenobarbital : (% air x KD air) + (% etanol x KD etanol)

: (1015,5

x 81) + (5,515,5

x 23,7): 52,25 + 8,4

: 60,69

KD Pelarut campur : (% etanol x KD etanol) + (% PG x KD PG) +

(% air x KD air)

: (0,5 % x 23,7) + (25 % x 32) +

(65 % x 81)

: 0,11 + 8 + 52,6

: 60,71

2. Perhitungan Dapar

a. pH stabilitas zat aktif = 5

Rentang pH dapar = 2,2 – 9,0

pH stabil yang dipilih = 5

Pka1 = 3,13 Pka2 = 4,76 Pka3 = 6,40

pH Lambung = 1,5 – 5,5

b. Pka2 = - log ka

4,76 = - log ka

Ka = 10 -4,76

Page 11: Laporan Tekno Riri Nisa Yela

Ka = 1,73 x 10-5

c. pH = - log [H+]

5 = - log [H+]

[H+] = 10-5

d. pH = pKa + Log g/a

5 = 4,76 + Log g/a

0,24 = Log g/a

[G] = 1,73 asam

e. C = [G] + [A]

0,018 = 1,73 asam + asam

0,018 = 2,73 asam

[A] = 0,01 82,73

[A] = 6,5 x 10-3

[A] = 0,006

f. [G] = C – [A]

= 0,018 – 0,006

= 0,012

g. β = 2,303 . C x Ka x [ H + ](Ka+ [ H +]2 )

0,01 = 2,303 . C x 1,73 x 10 -10(2,73 x 10 -5)2

0,01 = 2,303 . C x 1,73 x 10 -107,45 x 10 -10

0,01 = 2,303 . C x 0,232

C = 0,010,534

C = 0,018

h. C = [G] + [A]

0,018 = [G] + 0,006

[G] = 0,012

Page 12: Laporan Tekno Riri Nisa Yela

i. Massa Asam sitrat = BM x C asam x V

= 294,10 x 0,006 x 0,12

= 0,21 gram

j. Massa Na. sitrat = BM x C garam x V

= 210,14 x 0,012 x 0,12

= 0,30 gram

k. Asam sitrat = 0,17 gram dalam 100 mL

= 0,17

x

= 100 mL

5

= X = 0,008

l. Natrium sitrat = 0,25 gram dalam 100 mL

= 0,25

x

= 100 mL

5

= X = 0,01 gram

3. Perhitungan Bahan

- Fenobarbital = 105

x 122,4 = 0,24 gram

- Etanol = 0,5100

x 122,4 = 0,615 gram

- Propilenglikol = 15100

x 122,4 = 18,36 gram

- Sorbitol = 20100

x 122,4 = 24,48 gram

4. Perhitungan Dosis

Dosis Sekali Minum

0 – 6 Bulan 15 mg max 200 mg

6 – 12 Bulan 20 mg max 200 mg

Kekuatan sediaan 10 mg/5cc

0 – 6 Bulan

1 x minum = 10 mg/5cc

3 x 1 = 30 mg/15cc

Page 13: Laporan Tekno Riri Nisa Yela

6 – 12 Bulan

1 x 2 sendok = 20 mg/5cc

3 x 2 sendok = 60 mg/30cc

Aturan pakai = 10 mg/5cc

DM = 0 – 6 Bulan = 15 mg

= 1 x Pakai = 1 x 10 mg = 10 mg

= 6 – 12 Bulan= 20 mg

= 2 x pakai = 2 x 10 mg = 20 mg

1. Perhitungan Bahan

- Daun Jambu Biji 100 mg/5cc

- Na. Benzoat = 0,1100

x 61,8 = 0,0618

- Sorbitol = 65100

x 61,8 = 40,17

- Sukrosa = 15100

x 61,8 = 9,27

- Asam sitrat = 7,023100

x 61,8 = 4,340

- Na. sitrat = 1,748100

x 61,8 = 1,08

- Aquadest = 61,8 mL – (0,0618 + 40,17 + 9,27 + 4,340 + 1,08)

= 61,8 - 54,921

= 6,879 mL

2. Perhitungan Dapar

c. pH stabilitas zat aktif = 4,5 – 6,0

Rentang pH dapar = 2,2 – 9,0

pH stabil yang dipilih = 5

Page 14: Laporan Tekno Riri Nisa Yela

Pka1 = 3,13 Pka2 = 4,76 Pka3 = 6,40

pH Lambung = 1,5 – 5,5

d. Pka2 = - log ka

4,76 = - log ka

Ka = 10 -4,76

Ka = 1,73 x 10-5

c. pH = - log [H+]

5 = - log [H+]

[H+] = 10-5

d. pH = pKa + Log g/a

4,3 = 4,76 + Log g/a

-0,461 = Log g/a

[G] = 0,34 (asam)

e. C = [G] + [A]

0,166 = 0,34 asam + asam

0,018 = 1,34 asam

[A] = 0,01 81,3 4

[A] = 0,123

f. [G] = C – [A]

= 0,166 – 0,123

= 0,043

g. β = 2,303 . C x Ka x [ H + ](Ka+ [ H +]2 )

0,01 = 2,303 . C x 1,73 x 10 -10(2,73 x 10 -5)2

0,01 = 2,303 . C x 1,73 x 10 -107,45 x 10 -10

0,01 = 2,303 . C x 0,232

C = 0,010,534

Page 15: Laporan Tekno Riri Nisa Yela

C = 0,018

h. C = [G] + [A]

0,018 = [G] + 0,006

[G] = 0,012

i. Massa Asam sitrat = BM x C asam x V

= 294,10 x 0,123 x 0,12

= 4,34 gram

= 7,023 %

j. Massa Na. sitrat = BM x C garam x V

= 210,14 x 0,043 x 0,12

= 1,08 gram

= 1,748 %

BAB 11

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Bahan

2.1.1 Suspending agent “Pulvis Gom Aab (FI IV hal 297; Hope hal 2)”

Pemerian : Serbuk putih atau putih kekuningan, tidak bebau

Kelarutan : Mudah larut dalam air, prakis tidak larut dalam

etanol (95%) P.

Stabilitas : - Lebih mudah terurai degan adanya udara dari

luar.

- Mudah terurai oleh bakteri dan reaksi enzimatik

Inkompatibilitas : Inkompatibilitas dengan amidopryin, apomofrin,

aerosol, etanol 96%, garam fery

2.1.2 Pembasah “Propilenglikol (FI IV hal 712; Hope hal 592)”

Page 16: Laporan Tekno Riri Nisa Yela

RM/BM : CH3CH(OH) CH2OH / 76,09

Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna, rasa khas,

praktis tidak bebau, menyerap air pada udara

lembab

Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan aseton, dan

dengan kloroform. Larut dalam eter, dan

beberapa minyak essensial, tetapi tidak dapat

berampur dengan minyak lemak.

Stabilitas : Higroskopik dan harus disimpan dalam wadah

tertutup rapat , terlindung dari caahaya, ditempat

dingin dan kering pada suhu yang tinggi akan

teroksidasi menjadi propinaldehid, asam laktat,

asam piruvat, dan asam asetat. Stabil jika

dicampur dengan etanol, gliserin, atau air.

Inkompatibilitas : Dengan zat pengoksidasi seperti potassium

pemanganat.

2.1.3 Pemanis “Sukrosa (FI IV hal 762; Hope hal 622-624)”

Pemerian : Warna putih tidak berwarna, rasa manis, tidak

berbau, bentuk masa hablur atau bentuk kubus

serbuk hablur

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, lebih mudah larut

air medididih, sukar larut dalam air

Stabilitas : - Panas ; suhu >600C dapat teroksidasi

- Udara; lebih mudah terurai dengan adanya

udara dari luar

Inkompatibilitas : Logam berat dan dapat mendegradai zat

2.1.4 Pemanis dan anti caplocking “Sorbitol (FI IV hal 756; Hope hal 679))”

Pemerian : Serbuk butiran atau kepingan putih, rasa manis,

higroskopik, berbau lemak.

Page 17: Laporan Tekno Riri Nisa Yela

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam etanol 95% dalam

methanol dan dalam asam asetat

Konsentrasi : - Pemanis 20-35%

- Anti caplocking 15-30%

Stabilitas : Stabil terhadap baahan pengkatalis larutan asam

dan alkali

2.1.5 Pendapar “ Asam sitrat (FI IV hall 50, Hope hal 181)”

Pemerian : Hablur kering tidak berwarna atau serbuk hablur,

garam sampai harus putih tidak berbau atau

praktis tidak berbau, rasa agak asam, bentuk

hidrate mekar dalam udara kering

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam

etanol (95%) P, agak sukar larut dalam eter

Stabilitas : Asam sitrat inkom dengan potarium tratrat alkali,

dan alkali tanah karbonat, bikarbonat asetat dan

sulfide, inkompatibel juga dengan bahan

pengoksida, basa bahan pereduksi dan nitrat

2.1.6 Pendapar “Natrium sitrat (FI IV hal 588; Hope hal 640)

Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih

Kelarutan : Dalam bentuk hidrat, mudah larut dalam air,

sangat mudah larut dalam ar medidih, tidak larut

dalam etanol

Stabilitas : Natrium sitrat adalah senyawa yang stabil, larutan

cair bisa disterilkan dengan autocup. Dalam

penyimpanan, larutan cair bisa mengalami

pemisahaan partikel dari tempat kaca

Inkompatibilitas : Bereaksi dengan asam, pengendapan terjadi

dengan garam alkaloid, besi, zat pereduksi dan

pengoksidasi

2.1.7 Pewarna dan Pengaroma “Orange essence (Martindal hal 680)”

Page 18: Laporan Tekno Riri Nisa Yela

Pemerian : Terbuat dari kulit jeruk yang masih segar,

diproses secara mekanik dan terkadang kurang

lebih 90 % lemon

Kelarutan : Mudah larut dalam alkohol 90%

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan tempat yang

sejuk

2.1.8 Pengawet “Natrium benzoate ( FI IV hal 584; Hope hal 433)”

RM/BM : C6H5COONa / 144,19

Pemerian : granul atau serbuk hablur, tidak berbau, atau

praktis tidak berbau

Kelarutan : Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam

etanol, dan lebih mudah larut dalamm etanol 90%

Stabilitas : Stabil diudara

Inkompatibilitas : Gelatin, garam besi, garam kalsium, logam berat,

termasuk perak, dan merkuri

2.1.9 Pengikat “PVP K-30 ( FI III hal 510)”

Pemerian : Serbuk putih atau putih kekuningan, berbau

lemah atau tidak berbau, higroskopik

Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol (95%) P,

dalam kloroform

Stabilitas : Stabil dalam lingkaran kecil pemanasan antara

110-1300C

Inkompatibilitas : Bercampur dengan garam anorganik, bahan alam,

dan bahan kimia lain

2.1.10Kosolven “Etanol ( FI

RM/BM : C2H5OH / 46,07

Pemerian : Cairan mudah menguap, jernih tidak berwarna,

bau khas, dan menyebabkan rasa terbakar pada

Page 19: Laporan Tekno Riri Nisa Yela

lidah, mudah menguap pada suhu 780C mudah

terbakar

Kelarutan : Bercampur dengan air, dan praktis berwarna

dengan semua pelarut organic

Stabilitas : Mudah menguap pada suhu kamar

Inkompatibilitas : Pada suasana asam, etanol dapat bereaksi dengan

bahan pengoksidasi. Campuran dengan alkali

dapat menyebabkan pembentukan senyawa

aldehid. Garam organik atau akasta dapat

mengendap dalam larutan atau disperse larutan

etanoltidak cocok dengan wadah aluminium dan

dapat berinteraksi dengan beberapa obat.

2.1.11Pengaroma “Menthol (FI IV hal 362)”

RM/BM : C10H20O / 156,30

Pemerian : Hablur berbentuk, jarum, atau prisma, tidak

berwarna, bau tajam seperti minyak permen, rasa

panas dan aromatic diikuti rasa dingin

Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam

etano (95%) P, dalam kloroform P, dan dalam

eter P, mudah larut dalam paraffin cair P, dan

minyak atsiri

Stabilitas : Formulasi menthol 0,1% dalam bentuk cream

tahan penyimpanan selam 18 bulan pada ssuhu

kamarr, disimpan dalam wadah yang tertutup

rapat temperatur tidak lebih dari 250C

Inkompatibilitas : Dengan β-naphtol, butilkloral hidrat, camphor,

koral hidrat, potassium permanganate, dan

thymol