Laporan Tekno Riri Nisa Yela
description
Transcript of Laporan Tekno Riri Nisa Yela
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Farmasi adalah ilmu yang mempelajari cara dan teknologi pembuatan
obat serta cara penyimpanan, penyediaan, dan penyalurannya. Farmasi
meliputi pengetahuan tentang identifikasi, kombinasi, analisa dan
standarisasi obat, dan pengobatan, termasuk pula sifat-sifat obat dan
distribusinya yang aman dan dalam penggunaanya, baik penyerahan obat
atas dasar dengan resep dokter, dokter gigi, dan dokter hewan maupun pada
penjualan bebas.
Teknologi sediaan liquida merupakan salah satu mata kuliah wajib
dalam bidang farmasi. Sediaan liquida merupakan sediaan dengan wujud
cair, mengandung satu atau lebih zat aktif yang terlarut atau terdispersi
stabil dalam medium yang homogen pada saat diaplikasikan. Sediaan cair
atau sediaan liquid lebih banyak diminati oleh kalangan anak-anak dan usia
lansia sehingga satu keunggulan sediaan liquid dibandingkan dengan
sediaan-sediaan lain adalah dari segi rasa dan bentuk sediaan. Salah satu
sediaan liquida adalah larutan, dimana larutan terbagi 2 yaitu larutan oral
dan topical.
Laruta oral contohya larutan sejati, sirup, dan eliksir
Permasalahan zat aktif Eliksir
a. Menurut FI III hal 481, Kelarutan Fenobarbital sukar larut dalam air, tetapi
larut dalam etanol. Sehingga dibuat dalam bentuk sediaan eliksir.
b. Zat aktif tidak berasa, sehingga perlu ditambahkan pemanis yaitu sirup
simplex.
c. Karena zat aktif yang tidak berbau, maka perlu ditambahkan pengaroma
orange essence.
d. Untuk menghindari adanya aktivitas mikroba, digunakan pengawet yaitu
propilenglikol.
e. Karena pH dari zat aktif yang akan terhidrolisis pada pH tinggi, maka zat
aktif di dapar pH sitrat.
f. Pemilihan dapar sitrat pada zat aktif Fenobarbital ini karena pH stabil zat
aktif adalah 5.
g. Karena zat aktif tidak berbawarna, maka ditambahkan orange essence
sebagai pewarna.
h. Karena eliksir mengandung alkohol, yang dimana pemeriannya mudah
menguap, maka sediaan ini harus disimpan dalam wadah tertutup baik.
i. Karena kekuatan sediaan 10 mg/ 5cc, maka aturan pakainya bisa mencapai
4 x 2 sehari tergantung dosis untuk anak – anak sesuai umurnya.
j. Karena zat aktif yang sukar larut dalam air, maka ditingkatkan
kelarutannya dengan penambahan kosolven, dimana kosolven yang
digunakan adalah propilenglikol. Hal ini ditinjau dari kandungan eliksir
yaitu alkohol dan air.
Permasalahan zat aktif Sirup
a. Karena kelarutan zat aktif larut dalam air maka dibuat dalam sediaan sirup.
b. Dilihat dari pemerian zat aktif yang memiliki rasa pahit maka perlu
ditambahkan pemanis yaitu sukrosa (MMI, 1980).
c. Ditanjau dari pH zat aktif 4,21 – 4,49 maka digunakan pendapar sitrat
yang memiliki pH 2,2 – 9,0.
d. Karena kandungan zat aktif yang berwarna kuning kecoklatan maka
digunakan orange essence (MMI, 1980).
e. Untuk menambah ketertarikan konsumen maka pada digunakan orange
essence sebagai pengaroma.
f. Karena dalam bentuk larutan maka ditambahkan pengawet untuk
mengindari adanya pertumbuhan mikroba (Lachman, 2008).
g. Karena menggunakan sukrosa sebagai pemanis maka digunakan anti
caplucing untuk menghindari adanya kristalisasi.
h. Karena zat aktif dalam sediaan ini dari bahan alam sehingga sangat perlu
ditambahkan pengawet.
i. Karena zat aktif mengandung Tania maka obat ini ditujukkan untuk
meengatasi diare.
j. Penggunaan 100 mg/ 5cc zat aktif mengikat bentuk sediaan yang beredar
dipasaran (ISO, 2013).
Permasalahan zat aktif Larutan
a. Menurut FI III hal 236, Pemerian dari Efedrin HCl zat aktif, memiliki rasa
pahit, sehingga digunakan pemanis.
b. Menurut FI III hal 236, Penyimpanan dari Efedrin HCl terlindung dari
cahaya matahari, sehingga digunakan botol coklat.
c. Menurut FI III hal 236, Kelarutan dari Efedrin HCl larut kurang 4 bagian
air, sehingga dibuat sediaan dalam bentuk larutan.
d. Menurut Ansel, Sediaan dalam bentuk larutan kebanyakan pelarutnya
yang digunakan yaitu air, seperti yang kita ketahui bahwa air adalah media
yang mudah ditumbuhi mikroorganisme, sehingga digunakan pengawet.
e. Dilihat dari pH zat aktif yang stabil di pH 5 maka untuk mempertahankan
pH zat aktif yang digunakan pendapar. Pendapar yang digunakan dapar
sitrat.
f. Dilihat dari inkompatibilitas Efedrin HCl zat aktif tidak inkom dengan zat
tambahan yang digunakan
g. Menurut AHVS range dosis Efedrin HCl 5-10 mg dan kekuatan sediaan
yang kami buat 8 mg, sehingga sediaan yang kami buat untuk anak – anak.
I. Preformulasi zat aktif
Eliksir
Fenobarbital
a. Struktur Kimia :
b. Rumus molekul : C12H12N203
c. Nama kimia : Asam-5 etil-5 fenilbarbiturat.
d. Pemerian : Hablur atau serbuk hablur; putih tidak berbau; rasa
agak pahit.
e. BM : 232, 24
f. Suhu lebur : 1740 sampai 1780.
g. Kandungan : Fenorbarbital mengandung tidak kurang dari 98,0
% dan tidak lebih dari 101, 0% C12H12 N2O3
dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.
h. Stabilitas : Stabil dalam udara, tetapi larutan mengalami
hidrolisis.
i. Inkompaktibilitas : Fenobarbital akan mengalami presipitasi
tergantung pH tinggi, karena adanya pemutusan cincin asam barbiturat.
Apabila campuran bersifat alkali penetapan pH menjadi penting.
Pengendepan asam bebas dilaporkan terjadi pada pH 8,8.
j. Kelarutan : Sukar larut dalam air, larut dalam etanol, eter dan
dalam larutan alkali hidroksida dan alkali karbonasi agak sukar larut
dalam kloroform.
k. pH/ pKa : 5 / 7,4
l. penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
1. Preformulasi zat aktif
Larutan
Efedrin HCl
a. Nama Resmi : Ephidirmi Hydroctioridum
b. Nama Lain : Efedrin Hidroklorida
c. Struktur Kimia :
d. Rumus Molekul : C10H15NO. HCl
e. Berat Molekul : 20,70
f. Pemerian : Hablur putih atau serbuk putih halus, tidak
berbau, rasa pahit.
g. Kelarutan : larut dalam kurang 4 bagian air dalam lebih
kurang 14 bagian etanol 95 %. Praktis tidak larut dalam eter P.
h. Inkompaktibilitas : Pemberian penghambat MAO bersama
simpatomatik menyebabkan kerja tidak langsung (Fenil propanolamin,
efedrin, tiramin, amfertamin, dan pseudoefedrin). Menyebabkan pada
pernafasan norefinefrinn jumlah besar tersebut sehingga terjadi krisis
hipertensi, sakit kepala, berdenyut yang hebat dan kadang – kadang
pendarahan intrasebral.
i. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
j. Kegunaan : Simpatomimetikum.
k. Suhu lebur : 2170 sampai 2200
l. Kandungan : Efedrin HCl mengandung tidak kurang dari
99,0% dan tidak lebih dari 101,0% C10H15NO. HCl, dihitung terhadap zat
yang telah dikeringkan.
m. pH / pKa : 4,5 – 6,0 / 9,6.
n. Stabilitas : Stabil dalam suhu biasa dan terlindung dari
cahaya.
o. Nama dagang : Asma Solon, Erladrine, Getbron.
1. Preformulasi zat Aktif
Sirup
Daun Jambu Biji
Perhitungan Larutan
1. Perhitungan Bahan
- Efedrin HCl 8 mg5
x 122,4 = 195, 84 = 0,19 gram
- Na. Benzoat0,1100
x 122,4 = 0,12 gram
- Sorbitol20100
x 122,4 = 24,4 gram
- Asam Sitrat0,00860
x 100 = 0,013 %
- Na. Sitrat0,0160
x 100 = 0,016 %
- Aquadest add 100 = 100 - (0,15 + 0,1 + 20 + 0,013 + 0,016 )
= 100 – 20, 396
= 79, 604 %
= 79, 604100
x 127, 4 = 97,4 gram
2. Perhitungan Dapar
a. pH stabilitas zat aktif = 4,5 – 6,0
Rentang pH dapar = 2,2 – 9,0
pH stabil yang dipilih = 5
Pka1 = 3,13 Pka2 = 4,76 Pka3 = 6,40
pH Lambung = 1,5 – 5,5
b. Pka2 = - log ka
4,76 = - log ka
Ka = 10 -4,76
Ka = 1,73 x 10-5
c. pH = - log [H+]
5 = - log [H+]
[H+] = 10-5
d. pH = pKa + Log g/a
5 = 4,76 + Log g/a
0,24 = Log g/a
[G] = 1,73 asam
e. C = [G] + [A]
0,018 = 1,73 asam + asam
0,018 = 2,73 asam
[A] = 0,01 82,73
[A] = 6,5 x 10-3
[A] = 0,006
f. β = 2,303 . C x Ka x [ H + ](Ka+ [ H +]2 )
0,01 = 2,303 . C x 1,73 x 10 -10(2,73 x 10 -5)2
0,01 = 2,303 . C x 1,73 x 10 -107,45 x 10 -10
0,01 = 2,303 . C x 0,232
C = 0,010,534
C = 0,018
g. C = [G] + [A]
0,018 = [G] + 0,006
[G] = 0,012
h. Massa Asam sitrat = BM x C asam x V
= 294,10 x 0,006 x 0,12
= 0,21 gram
i. Massa Na. sitrat = BM x C garam x V
= 210,14 x 0,012 x 0,12
= 0,30 gram
k. Asam sitrat = 0,17 gram dalam 100 mL
= 0,17
x
= 100 mL
5
= X = 0,008
l. Natrium sitrat = 0,25 gram dalam 100 mL
= 0,25
x
= 100 mL
5
= X = 0,01 gram
3. Perhitungan dosis
Menurut AHVS, range Efedrin HCl untuk umur 6 tahun kebawah 5-10
mg/12 jam. Jadi pada sehari 10-30 mg/sehari.
1 cth = 5 mL122,4
x 195,84 = 8 mg = 0,008 gram
a. Sekali minum untuk 12 jam :
1 x 8 = 8 mg
b.Sehari minum untuk 24 jam :
2 x 8 = 16 mg
Perhitungan Eliksir
1. Perhitungan Kontanta Dielektrik
Misalkan Etanol untuk menjernihkan 5,5 mL
Eliksir Fenobarbital : 10 mg/5cc 20 mg/10cc
KD Fenobarbital : (% air x KD air) + (% etanol x KD etanol)
: (1015,5
x 81) + (5,515,5
x 23,7): 52,25 + 8,4
: 60,69
KD Pelarut campur : (% etanol x KD etanol) + (% PG x KD PG) +
(% air x KD air)
: (0,5 % x 23,7) + (25 % x 32) +
(65 % x 81)
: 0,11 + 8 + 52,6
: 60,71
2. Perhitungan Dapar
a. pH stabilitas zat aktif = 5
Rentang pH dapar = 2,2 – 9,0
pH stabil yang dipilih = 5
Pka1 = 3,13 Pka2 = 4,76 Pka3 = 6,40
pH Lambung = 1,5 – 5,5
b. Pka2 = - log ka
4,76 = - log ka
Ka = 10 -4,76
Ka = 1,73 x 10-5
c. pH = - log [H+]
5 = - log [H+]
[H+] = 10-5
d. pH = pKa + Log g/a
5 = 4,76 + Log g/a
0,24 = Log g/a
[G] = 1,73 asam
e. C = [G] + [A]
0,018 = 1,73 asam + asam
0,018 = 2,73 asam
[A] = 0,01 82,73
[A] = 6,5 x 10-3
[A] = 0,006
f. [G] = C – [A]
= 0,018 – 0,006
= 0,012
g. β = 2,303 . C x Ka x [ H + ](Ka+ [ H +]2 )
0,01 = 2,303 . C x 1,73 x 10 -10(2,73 x 10 -5)2
0,01 = 2,303 . C x 1,73 x 10 -107,45 x 10 -10
0,01 = 2,303 . C x 0,232
C = 0,010,534
C = 0,018
h. C = [G] + [A]
0,018 = [G] + 0,006
[G] = 0,012
i. Massa Asam sitrat = BM x C asam x V
= 294,10 x 0,006 x 0,12
= 0,21 gram
j. Massa Na. sitrat = BM x C garam x V
= 210,14 x 0,012 x 0,12
= 0,30 gram
k. Asam sitrat = 0,17 gram dalam 100 mL
= 0,17
x
= 100 mL
5
= X = 0,008
l. Natrium sitrat = 0,25 gram dalam 100 mL
= 0,25
x
= 100 mL
5
= X = 0,01 gram
3. Perhitungan Bahan
- Fenobarbital = 105
x 122,4 = 0,24 gram
- Etanol = 0,5100
x 122,4 = 0,615 gram
- Propilenglikol = 15100
x 122,4 = 18,36 gram
- Sorbitol = 20100
x 122,4 = 24,48 gram
4. Perhitungan Dosis
Dosis Sekali Minum
0 – 6 Bulan 15 mg max 200 mg
6 – 12 Bulan 20 mg max 200 mg
Kekuatan sediaan 10 mg/5cc
0 – 6 Bulan
1 x minum = 10 mg/5cc
3 x 1 = 30 mg/15cc
6 – 12 Bulan
1 x 2 sendok = 20 mg/5cc
3 x 2 sendok = 60 mg/30cc
Aturan pakai = 10 mg/5cc
DM = 0 – 6 Bulan = 15 mg
= 1 x Pakai = 1 x 10 mg = 10 mg
= 6 – 12 Bulan= 20 mg
= 2 x pakai = 2 x 10 mg = 20 mg
1. Perhitungan Bahan
- Daun Jambu Biji 100 mg/5cc
- Na. Benzoat = 0,1100
x 61,8 = 0,0618
- Sorbitol = 65100
x 61,8 = 40,17
- Sukrosa = 15100
x 61,8 = 9,27
- Asam sitrat = 7,023100
x 61,8 = 4,340
- Na. sitrat = 1,748100
x 61,8 = 1,08
- Aquadest = 61,8 mL – (0,0618 + 40,17 + 9,27 + 4,340 + 1,08)
= 61,8 - 54,921
= 6,879 mL
2. Perhitungan Dapar
c. pH stabilitas zat aktif = 4,5 – 6,0
Rentang pH dapar = 2,2 – 9,0
pH stabil yang dipilih = 5
Pka1 = 3,13 Pka2 = 4,76 Pka3 = 6,40
pH Lambung = 1,5 – 5,5
d. Pka2 = - log ka
4,76 = - log ka
Ka = 10 -4,76
Ka = 1,73 x 10-5
c. pH = - log [H+]
5 = - log [H+]
[H+] = 10-5
d. pH = pKa + Log g/a
4,3 = 4,76 + Log g/a
-0,461 = Log g/a
[G] = 0,34 (asam)
e. C = [G] + [A]
0,166 = 0,34 asam + asam
0,018 = 1,34 asam
[A] = 0,01 81,3 4
[A] = 0,123
f. [G] = C – [A]
= 0,166 – 0,123
= 0,043
g. β = 2,303 . C x Ka x [ H + ](Ka+ [ H +]2 )
0,01 = 2,303 . C x 1,73 x 10 -10(2,73 x 10 -5)2
0,01 = 2,303 . C x 1,73 x 10 -107,45 x 10 -10
0,01 = 2,303 . C x 0,232
C = 0,010,534
C = 0,018
h. C = [G] + [A]
0,018 = [G] + 0,006
[G] = 0,012
i. Massa Asam sitrat = BM x C asam x V
= 294,10 x 0,123 x 0,12
= 4,34 gram
= 7,023 %
j. Massa Na. sitrat = BM x C garam x V
= 210,14 x 0,043 x 0,12
= 1,08 gram
= 1,748 %
BAB 11
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Bahan
2.1.1 Suspending agent “Pulvis Gom Aab (FI IV hal 297; Hope hal 2)”
Pemerian : Serbuk putih atau putih kekuningan, tidak bebau
Kelarutan : Mudah larut dalam air, prakis tidak larut dalam
etanol (95%) P.
Stabilitas : - Lebih mudah terurai degan adanya udara dari
luar.
- Mudah terurai oleh bakteri dan reaksi enzimatik
Inkompatibilitas : Inkompatibilitas dengan amidopryin, apomofrin,
aerosol, etanol 96%, garam fery
2.1.2 Pembasah “Propilenglikol (FI IV hal 712; Hope hal 592)”
RM/BM : CH3CH(OH) CH2OH / 76,09
Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna, rasa khas,
praktis tidak bebau, menyerap air pada udara
lembab
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan aseton, dan
dengan kloroform. Larut dalam eter, dan
beberapa minyak essensial, tetapi tidak dapat
berampur dengan minyak lemak.
Stabilitas : Higroskopik dan harus disimpan dalam wadah
tertutup rapat , terlindung dari caahaya, ditempat
dingin dan kering pada suhu yang tinggi akan
teroksidasi menjadi propinaldehid, asam laktat,
asam piruvat, dan asam asetat. Stabil jika
dicampur dengan etanol, gliserin, atau air.
Inkompatibilitas : Dengan zat pengoksidasi seperti potassium
pemanganat.
2.1.3 Pemanis “Sukrosa (FI IV hal 762; Hope hal 622-624)”
Pemerian : Warna putih tidak berwarna, rasa manis, tidak
berbau, bentuk masa hablur atau bentuk kubus
serbuk hablur
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, lebih mudah larut
air medididih, sukar larut dalam air
Stabilitas : - Panas ; suhu >600C dapat teroksidasi
- Udara; lebih mudah terurai dengan adanya
udara dari luar
Inkompatibilitas : Logam berat dan dapat mendegradai zat
2.1.4 Pemanis dan anti caplocking “Sorbitol (FI IV hal 756; Hope hal 679))”
Pemerian : Serbuk butiran atau kepingan putih, rasa manis,
higroskopik, berbau lemak.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam etanol 95% dalam
methanol dan dalam asam asetat
Konsentrasi : - Pemanis 20-35%
- Anti caplocking 15-30%
Stabilitas : Stabil terhadap baahan pengkatalis larutan asam
dan alkali
2.1.5 Pendapar “ Asam sitrat (FI IV hall 50, Hope hal 181)”
Pemerian : Hablur kering tidak berwarna atau serbuk hablur,
garam sampai harus putih tidak berbau atau
praktis tidak berbau, rasa agak asam, bentuk
hidrate mekar dalam udara kering
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam
etanol (95%) P, agak sukar larut dalam eter
Stabilitas : Asam sitrat inkom dengan potarium tratrat alkali,
dan alkali tanah karbonat, bikarbonat asetat dan
sulfide, inkompatibel juga dengan bahan
pengoksida, basa bahan pereduksi dan nitrat
2.1.6 Pendapar “Natrium sitrat (FI IV hal 588; Hope hal 640)
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih
Kelarutan : Dalam bentuk hidrat, mudah larut dalam air,
sangat mudah larut dalam ar medidih, tidak larut
dalam etanol
Stabilitas : Natrium sitrat adalah senyawa yang stabil, larutan
cair bisa disterilkan dengan autocup. Dalam
penyimpanan, larutan cair bisa mengalami
pemisahaan partikel dari tempat kaca
Inkompatibilitas : Bereaksi dengan asam, pengendapan terjadi
dengan garam alkaloid, besi, zat pereduksi dan
pengoksidasi
2.1.7 Pewarna dan Pengaroma “Orange essence (Martindal hal 680)”
Pemerian : Terbuat dari kulit jeruk yang masih segar,
diproses secara mekanik dan terkadang kurang
lebih 90 % lemon
Kelarutan : Mudah larut dalam alkohol 90%
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan tempat yang
sejuk
2.1.8 Pengawet “Natrium benzoate ( FI IV hal 584; Hope hal 433)”
RM/BM : C6H5COONa / 144,19
Pemerian : granul atau serbuk hablur, tidak berbau, atau
praktis tidak berbau
Kelarutan : Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam
etanol, dan lebih mudah larut dalamm etanol 90%
Stabilitas : Stabil diudara
Inkompatibilitas : Gelatin, garam besi, garam kalsium, logam berat,
termasuk perak, dan merkuri
2.1.9 Pengikat “PVP K-30 ( FI III hal 510)”
Pemerian : Serbuk putih atau putih kekuningan, berbau
lemah atau tidak berbau, higroskopik
Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol (95%) P,
dalam kloroform
Stabilitas : Stabil dalam lingkaran kecil pemanasan antara
110-1300C
Inkompatibilitas : Bercampur dengan garam anorganik, bahan alam,
dan bahan kimia lain
2.1.10Kosolven “Etanol ( FI
RM/BM : C2H5OH / 46,07
Pemerian : Cairan mudah menguap, jernih tidak berwarna,
bau khas, dan menyebabkan rasa terbakar pada
lidah, mudah menguap pada suhu 780C mudah
terbakar
Kelarutan : Bercampur dengan air, dan praktis berwarna
dengan semua pelarut organic
Stabilitas : Mudah menguap pada suhu kamar
Inkompatibilitas : Pada suasana asam, etanol dapat bereaksi dengan
bahan pengoksidasi. Campuran dengan alkali
dapat menyebabkan pembentukan senyawa
aldehid. Garam organik atau akasta dapat
mengendap dalam larutan atau disperse larutan
etanoltidak cocok dengan wadah aluminium dan
dapat berinteraksi dengan beberapa obat.
2.1.11Pengaroma “Menthol (FI IV hal 362)”
RM/BM : C10H20O / 156,30
Pemerian : Hablur berbentuk, jarum, atau prisma, tidak
berwarna, bau tajam seperti minyak permen, rasa
panas dan aromatic diikuti rasa dingin
Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam
etano (95%) P, dalam kloroform P, dan dalam
eter P, mudah larut dalam paraffin cair P, dan
minyak atsiri
Stabilitas : Formulasi menthol 0,1% dalam bentuk cream
tahan penyimpanan selam 18 bulan pada ssuhu
kamarr, disimpan dalam wadah yang tertutup
rapat temperatur tidak lebih dari 250C
Inkompatibilitas : Dengan β-naphtol, butilkloral hidrat, camphor,
koral hidrat, potassium permanganate, dan
thymol