Pp tekno maya

38
RESUME ILMU TEKNOLOGI PENDIDIKAN Tugas UAS OLEH : RUTHMAYA TRI ANITA 2012620143 D-IV BIDAN PENDIDIK UNIVERSITAS TRIBUANA TUNGGA DEWI MALNG 2013

Transcript of Pp tekno maya

RESUME

ILMU TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Tugas UAS

OLEH :

RUTHMAYA TRI ANITA

2012620143

D-IV BIDAN PENDIDIK

UNIVERSITAS TRIBUANA TUNGGA DEWI MALNG

2013

Definisi Mengajar

Mengajar adalah sebuah cara dan sebuahproses hubungan timbal balik antara guru dengansiswa yang sama – sama aktif melakukan kegiatan,dimana guru bertujuan membantu dan memudahkansiswa untuk melakukan kegiatan belajar atau lebihkearah proses menyampaikan materi.

Hasil belajar adalah bagian dari prestasibelajar, dan salah satu kegunaan dari prestasibelajar adalah umpan balik bagi guru dalammengajar. Bila guru dapat mengetahui sejauh manakeberhasilan proses pembelajaran yang telah dialakukan maka guru akan bisa memperbaikikekurangan dari proses pembelajaran yang akan

Dalam ranah kognitif, hasil belajar

tersusun dalam enam tingkatan yaitu:

Pengetahuan atau ingatan

Pemahaman

Penerapan

Sintesis

Analisis

Evaluasi

Adapun ranah psikomotorik terdiri dari dari

lima tingkatan yaitu:

Peniruan (menirukan gerak)

Penggunaan (menggunakan konsep

untuk melakukan gerak)

Ketepatan (melakukan gerak dengan

benar)

Perangkaian (melakukan beberapa

gerakan sekaligus dengan benar)

Naturalisasi (melakukan gerak secara

wajar)

Sedangkan ranah afektif terdiri dari lima

tingkatan, yaitu:

Pengenalan (ingin menerima, sadar akan

adanya sesuatu)

Merespon (aktif berpartisipasi)

Penghargaan (menerima nilai – nilai,

setia pada nilia – nilai tertentu)

Pengorganisasian (menghubung-

hubungkan nilai – nilai tertentu)

Pengamalan (menjadikan nilai – nilai

sebagai bagian dari pola hidup)

Teori belajar dibagi

menjadi 3 yaitu:1. Behaviourisme

2. Kognitivisme

3. Konstruktivisme

4. Teori Belajar Sosial

Pendidikan orang dewasa adalah apayang dipelajari pelajar, bukan apa yangdiajarkan pengajar. Artinya, hasil akhir yangdinilai adalah apa yang diperoleh orangdewasa dan pertemuanpendidikan/pelatihan, bukan apa yangdilalukukan pengajar, pelatih ataupenceramah dalam pertemuannya

Ada beberapa prinsip

pendidikan orang dewasa

yang perlu diperhatikan,

antara lain: Orang dewasa mempunyai konsep

diri

Orang dewasa kaya akan

pengalaman

Orang dewasa memiliki masa

kesiapan untuk belajar

Orang dewasa berpandangan untuk

segera mempraktekkan hasil

belajarnya

1. Orang Dewasa Telah Memiliki Lebih

Banyak Pengalaman Hidup

2. Orang Dewasa Memiliki Motivasi yang

Tinggi Untuk Belajar

3. Orang Dewasa Telah Memiliki Banyak

Peran dan Tanggung Jawab

4. Kurang Percaya Pada Kemampuan Diri

untuk Belajar Kembali

5. Orang Dewasa Lebih Beragam dari Pada

Pemuda

6. Makna Belajar Bagi Orang Dewasa

7. Konsep Diri

1. Metode Ceramah (Preaching Method)

2. Metode demontrasi ( Demonstration

method )

3. Metode diskusi ( Discussion method )

4. Metode latihan keterampilan ( Drill

method )

5. Metode percobaan ( Experimental

method )

6. Metode pemecahan masalah ( Problem

solving method )

Metode pembelajaran dapat diartikan

sebagai cara yang digunakan untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah

disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan

praktis untuk mencapai tujuan

pembelajaran

Macam – Macam Metode

Interaksi Pembelajaran

Umum1. Metode Ceramah

2. Metode Tanya Jawab

3. Metode Diskusi

4. Pemberian Tugas Belajar dan Resitasi

5. Metode Karyawisata

6. Metode Pembelajaran Brainstorming

7. Metode Role Playing

DefinisiPengelolaan kelas lebih berkaitan dengan

upaya-upaya untuk menciptakan dan

mempertahankan kondisi yang optimal bagi

terjadinya proses belajar (pembinaan rapport,

penghentian perilaku peserta didik yang

menyelewengkan perhatian kelas, pemberian

ganjaran, penyelesaian tugas oleh peserta didik

secara tepat waktu, penetapan norma kelompok

yang produktif), didalamnya mencakup

pengaturan orang (peserta didik) dan fasilitas.

a. guru sebagai demonstrator

b. guru sebagai pengelola kelas

c. guru sebagai mediator dan fasilitator dan

d. guru sebagai valuator.

Ada empat Masalah Individual, yaitu:

Attention getting behaviors (pola perilaku

mencari perhatian).

Power seeking behaviors (pola perilaku

menunjukkan kekuatan)

Revenge seeking behaviors (pola perilaku

menunjukkan balas dendam)

Helplessness (peragaan ketidakmampuan)

7 masalah kelompok dalam kaitannya dengan pengelolaan kelas:Kekurang-kompakan

Kekurang-mampuan mengikuti peraturan kelompok

Reaksi negatif terhadap sesama anggota kelompok

Penerimaan kelas (kelompok) atau tingkah laku yang menyimpang

Kegiatan anggota atau kelompok yang menyimpang dari ketentuan yang telah ditetapkan, berhenti melakukan kegiatan atau hanya meniru-niru kegiatan orang (anggota) lainnya saja

Ketiadaan semangat, tidak mau bekerja, dan tingkah laku agresif atau protes

1. Behavior-Modification Approach

(Behaviorism Approach)

2. Socio-Emotional Climate Approach

(Humanistic Approach)

3. Group Process Approach

Secara garis besar desain pembelajaran

terdiri dari lima langkah penting, yaitu:

1. Analisis lingkungan dan kebutuhan

belajar siswa.

2. Merancang spesifikasi proses

pembelajaran yang efektif dan

efesien serta sesuai dengan lingkungan

dan kebutuhan belajar siswa.

3. Mengembangkan bahan-bahan untuk

digunakan dalam kegiatan

pembelajaran.

4. Implementasi desain pembelajaran.

Secara garis besar desain

pembelajaran terdiri dari lima

langkah penting, yaitu:1. Analisis lingkungan dan kebutuhan belajar

siswa.

2. Merancang spesifikasi proses pembelajaran

yang efektif dan efesien serta sesuai dengan

lingkungan dan kebutuhan belajar siswa.

3. Mengembangkan bahan-bahan untuk digunakan

dalam kegiatan pembelajaran.

4. Implementasi desain pembelajaran.

5. Implementasi evaluasi formaif dan sumatif

terhadap program pembelajaran

PenyusunanTerdapat lima variable pembelajaran yang utama,

yakni:

a. Tujuan Pembelajaran

b. Isi Ajaran

c. Rancangan Pembelajaran

d. Cara Mengajar

e. Evaluasi Hasil Belajar

Strategi BelajarProfesi Guru

Tugas guru sebagai profesi meliputi

mendidik, mengajar dan melatih. Peranan

dan kompetensi guru dalam proses belajar

mengajar meliputi banyak hal antara lain

guru sebagai pengajar, pemimpin kelas,

pembimbing, pengatur lingkungan,

partisipan, ekspeditor, perencana,

supervisor, motifator dan konselor.

Strategi Belajar

Strategi diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan

guru-anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar-

mengajar untuk mencapai tujuan tertentu.

4 Strategi dasar dalam proses belajar-mengajar, yaitu :

1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan

kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak

didik sebagaimana yang diharapkan.

2. Memilih sistem pendekatan belajar-mengajar

berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.

3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan tehnik

belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif

sehingga bisa menjadi pegangan guru dalam kegiatan

mengajarnya.

4. Menetapkan norma-norma dan batas-batas keberhasilan

serta standar keberhasilan hingga dapat dijadikan

Konsep Belajar

1. Tujuan-tujuan yang ingin dicapai

2. Bahan pelajaran

3. Kegiatan belajar mengajar

4. Metode

Pembuatan Dan Penggunaan

Media Dan Alat Pengajaran

Media PembelajaranDefinisi

Media pembelajaran adalah suatu yang

dapat diinderai, khususnya penglihatan dan

pendengaran baik yang terdapat di dalam

maupun di luar kelas, yang digunakan

sebagai alat bantu penghubung (medium

komunikasi) dalam proses interaksi belajar-

mengajar untuk meningkatkan efektifitas hasil

belajar siswa.

Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran

1. Efektivitas Media Pembelajaran

2. Taraf Berpikir Siswa

3. Interaktivitas Media Pembelajaran

4. Ketersediaan Media Pembelajaran

5. Minat Siswa Terhadap Media Pembelajaran

6. Kemampuan Guru Menggunakan Media Pembelajaran

7. Alokasi Waktu

8. Fleksibelitas (kelenturan) Media Pembelajaran

9. Keamanan Penggunaan Media

Microteaching

Microteaching berarti suatu kegiatan

mengajar yang dilakukan dengan cara

menyederhanakan atau segalanya dikecilkan.

Maka, dengan memperkecil jumlah siswa,

waktu, bahan mengajar dan membatasi

keterampilan mengajar tertentu, akan dapat

diidentifikasi berbagai keunggulan dan

kelemahan pada diri calon guru secara

akurat.

Tujuan umum pengajaran mikro

(micro teaching) adalah untuk

memberikan kesempatan kepada

mahasiswa (calon guru atau dosen

untuk berlatih mempraktikan

beberapa keterampilan dasar

mengajar di depan teman-temannya

dalam suasana yang Constructive,

supportive, dan bersahabat.

Adapun tujuan khusus pengajaran mikro (micro-

teaching) antara lain Sebagai berikut :

Mahasiswa terampil untuk membuat persiapan

mengajar,

Membentuk sikap profesional sebagai calon

guru/dosen,

Berlatih menjadi guru yang bertanggung jawab dan

berpegang kepada Etika keguruan,

Dapat menjelaskan pengertian micro teaching,

Dapat berbicara di depan kelas secara runtut dan

runut sehingga Mudah dipahami oleh audience atau

peserta didik,

Terampil membuka dan menutup pelajaran,

Dapat bertanya secara benar,

Dapat memotivasi belajar siswa/peserta didik,

Dapat membuat variasi dalam mengajar,

Ciri-Ciri Dan Karakteristik

Microteaching

Karakteristik yang khas dalam pengajaran

mikro (micro-teaching) adalah komponen –

komponen dalam pengajaran yang di-mikrokan

atau di-sederhana-kan. Dalam pengajaran

sesungguhnya (real teaching) lingkup

pembelajaran biasa tidak dibatasi, tetapi di

micro-teaching terbatas pada satu kompetensi

dasar atau satu hasil belajar dan satu materi

pokok bahasan tertentu.

Program PengajaranProgram Pengajaran adalah perangkat kegiatan

belajar mengajar yang direncanakan untuk

mencapai tujuan yang kita sebut dengan tujuan

instruksional.

Fungsi Program Pengajaran

Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai

tujuan pembelajaran yang dilakukan

Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan

wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam

kegiatan pembelajaran

Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik guru

maupun murid

Sebagai alat ukur keefektifan suatu proses

pembelajaran sehingga setiap saat dapat diketahui

ketepatan dan kelambanan kerja

Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI)

Definisi

PPSI adalah sistem yang saling berkaitan dari satu instruksi yang terdiri atas urutan, desain tugas yang progresif bagi individu dalam belajar.

Komponen-komponen yang terdapat dalam PSSI adalah sebagai berikut:

Pedoman perumusan tujuan

Pedoman prosedur pengembangan alat penilaian

Pedoman proses kegiatan belajar siswa

Pedoman program kegiatan guru

Pedoman pelaksanaan program

Pedoman perbaikan atau revisi

Model-model Pengembangan Sistem

Instruksional

1. Model Pengembangan Instruksional Briggs

2. Model Bela H. Banathy

3. Model PPSI

4. Model Kemp

5. Model Pengembangan Gerlach dan Ely

6. Model IDI (Instructional Development

Institute)

Pelaksanaan Program

Pengajaran

Hal Yang Harus Dipahami Guru Sebelum Program

Pengajaran :

Siapkan bahan pengajaran

Buatlah bahan yang sistematis.

Temukanlah analogi atau ilustrasi untuk mempermudah

penjelasan fakta-fakta dan prinsip-prinsip yang sulit

dimengerti oleh siswa.

Koneksikan/hubungkan hal yang diajarkan dengan

kenyataan sehari-hari yang dialami siswa.

Gunakan sebanyak mungkin sumber referensi berupa

buku-buku atau bahan-bahan yang sesuai,

Belajar sedikit tetapi mendalam jauh lebih baik daripada

belajar banyak tetapi tahu sedikit

Persiapan yang mantap, membuat guru percaya diri dan

penguasaan materi tidak diragukan lagi.

Tindakan pelaksanaan

pengajaran Permulaan pengajaran

Perkembangan pengajaran

Komunikasi

Kualitas pembelajaran

Penutup

Pencapaian hasil pembelajaran

Evaluasi Dalam Pengajaran

Perumusan tujuan evaluasi

Penetapan aspek-aspek yang akan diukur

Menetapkan metode dan bentuk tes

Merencanakan waktu evaluasi

Melakukan uji coba atau tes

Definisi

CBSA adalah pendekatan pengajaran yang memberikan

kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secar fisik,

mental, intelektual, dan emosional dengan harapan siswa

memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik

dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor.

Indikator CBSA

1.Indikator CBSA akan dilihat dari 5 komponen yaitu :

2.Aktivitas belajar anak didik

3.Aktivitas Guru Mengajar

4.Program Belajar

5.Suasana Belajar

6.Sarana Belajar

Prinsip-prinsip CBSAPrinsip –prinsip CBSA secara umum :

Hal apapun yang dipelajari murid, maka ia harusmempelajari sendiri tidak ada seorangpundapat melakukan kegiatan belajar tesebut.

Setiap murid belajar menurut tempo(kecepatannya sendiri dan untuk tiap kelompokumum terdapat variasi kecepatan belajar).

Seorang murid belajar lebih banyak bila padasetiap langkah segare diberikan penguatan(reinforcement)

Penguasaan secara penuh dari setiap langkahmemungkinkan belajar secara keseluruhan lebihberarti.

Memberikan kesempatan kepada peserta didikuntuk belajar menururt irama, cara dan