Tekno 9. IRR

15
Pertemuan 9 Dr. Ir. Agus Mundiyono Fitria Ika Aryanti, M. Eng Sekolah Tinggi Manajemen Industri (STMI) Jakarta

description

Tekno 9. IRR

Transcript of Tekno 9. IRR

  • Pertemuan 9

    Dr. Ir. Agus MundiyonoFitria Ika Aryanti, M. Eng

  • Untuk mengetahui sejauh mana proyek memberikan keuntungan, digunakan analisis IRR. IRR dinyatakan dengan persen (%) yang merupakan tolok ukur dari keberhasilan proyekPenggunaan Investasi akan layak jika diperoleh IRR yang persentasenya lebih besar dari tingkat suku bunga bank yang ditentukan, karena proyek berada dalam keadaan yang menguntungkan, demikian juga sebaliknya jika IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga bank yang ditentukan, berarti proyek merugi dan tidak layak untuk dilaksanakan

  • Internal Rate of Return (IRR)Tujuan perhitungan IRR adalah untuk mengetahui persentase keuntungan dari suatu proyek tiap-tiap tahun. Selain itu, IRR juga merupakan alat ukur kemampuan proyek dalam mengembalikan bunga pinjaman. Pada dasarnya IRR menunjukkan tingkat bunga yang menghasilkan NPV sama dengan Nol. Dengan demikian untuk mencari IRR kita harus menaikkan discount factor (DF) sehingga tercapai nilai NPV sama dengan nol. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka langkah-langkah perhitungan IRR adalah sebagai berikut 1. Terlebih dahulu disiapkan tabel cash flow dari proyek atau gagasan usaha.2. Memilih discount factor tertentu untuk mencapai NPV = 03. Pada discount factor pemilihan pertama dihitung besarnya NPV4. Jika NPV yang diperoleh masih positif, sedangkan yang diharapkan NPV = 0 maka kita pilih discount factor yang ke dua dengan harapan akan memperoleh NPV = 0

  • 5. Karena NPV yang kita peroleh positif dan negatif, maka kita harus membuat interpolasi antara DF di mana NPV positif dengan DF di mana NPV sama dengan negatif agar tercapai NPV = 0.6. Untuk mendapatkan nilai IRR digunakan rumus interpolasi Internal Rate of Return (IRR)Keterangan : i1 = Discount Factor (tingkat bunga) pertama di mana diperoleh NPV positif.i2 = Discount Factor (tingkat bunga) pertama di mana diperoleh NPV negatif 7. Hasil perhitungan IRR tersebut kemudian dibandingkan dengan tingkat bunga bank yang berlaku, jika IRR hasil perhitungan > bunga bank yang berlaku maka proyek atau gagasan usaha tersebut layak untuk diusahakan.

  • Tingkat pengembalian internal (Internal Rate of Return IRR)Tingkat bunga yang dapat menjadikan NPV sama dengan nol, karena PV arus kas pada tingkat bunga tersebut sama dengan investasi awalnyaMetode ini memperhitungkan nilai waktu uang, jadi arus kas di diskontokan atas dasar biaya modal / tingkat bunga

  • Keputusan investasi:IRR > tingkat keuntungan yang disyaratkan usulan investasi diterimaIRR < tingkat keuntungan yang disyaratkan usulan investasi ditolakIRR kemudian bisa kita cari dengan metode coba-coba. Bisa juga langsung dengan menggunakan kalkulator keuangan atau software spreadsheet.

  • NPV = 0 =CF1+CF2CF3+++(1 + i)1(1 + i)2(1 + i)3(1 + i)nCFn- OICF: Arus kasi: Biaya modal / tingkat bunga yang dicari pada tingkat diskonto NPV akan menjadi noln: Umur proyek investasiOI: Investasi awal

  • Suatu perusahaan sedang mempertimbangkan usulan proyek investasi sebesar Rp. 112.500.000, dengan tingkat pengembalian yang disyaratkan 15 %, perkiraan arus kas pertahun

    TahunArus Kas1Rp. 45.000.0002Rp. 37.500.0003Rp. 30.000.0004Rp. 22.500.0005Rp. 15.000.000

  • Kita coba dengan tingkat suku bunga 13 % dan 12 %, bagaimana nilai PV terhadap investasi awal

    Tahun Arus kasTingkat bungaNilai sekarang (PV)Tingkat bungaNilai sekarang (PV)(1)(2)13 % (3)(4) = (2) x (3)12 % (5)(6) = (2) x (5)145,0000.885039,8250.892940,181237,5000.783129,3660.797229,895330,0000.693120,7930.711821,354422,5000.613313,7990.635514,299515,0000.54288,1420.56748,511Total nilai sekarang (PV)111,926114,239Investasi awal (OI)112,500112,500Nilai sekarang bersih (NPV)-5751,739

  • Dari interpolasi didapat i = 12,75 %Nilai IRR lebih kecil dari 15 %, sehingga usulan proyek investasi ini ditolak

    Contoh 9.2Investasi pada sebuah industri membutuhkan biaya awal sebesar Rp 350 juta. Analisis biaya dan potensi pendapatan yang telah dilakukan memperlihatkan data seperti terlihat pada tabel di bawah ini. Apabila investor menginginkan tingkat pengembalian minimal sebesar 15% per tahun dalam 10 tahun masa investasi, apakah industri tersebut layak didanai?

  • TahunPendapatan (Rp)Biaya (Rp)Aliran Kas Bersih (Rp)185.260.00036.210.00049.050.000296.740.00038.450.00058.290.0003135.250.00052.278.00082.972.0004109.320.00048.570.00060.750.0005148.610.00076.950.00072.660.0006125.250.00065.430.00059.820.000798.750.00055.450.00043.300.000875.350.00049.250.00026.100.0009125.500.00066.750.00058.750.00010112.000.00059.250.00052.750.000

  • Jawab :Aliran kas investasi pada industri tersebut menunjukkan aliran kas yang selalu positif, oleh karena itu investasi tersebut tergolong investasi sederhana sehingga investasi tersebut memiliki IRR tunggal. Nilai NPV dihitung dengan menggunakan persamaan seperti dibawah ini dan penentuan nilai IRR dilakukan dengan cara trial and error. Apabila kita mengasumsikan nilai IRR = 10%, maka akan diperoleh :

  • Pada perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa pada i = 10% nilai NPV positif sehingga untuk trial selanjutnya kita menggunakan nilai i yang lebih tinggi, misalnya 11%. Dengan memasukkan nilai i=11% pada persamaan di atas diperoleh nilai NPV = -8.986.781Dengan cara interpolasi untuk mendapatkan NPV = 0 didapat i = 10,36%

  • Suatu industri membutuhkan investasi sebesar Rp 400 juta. Apabila investor menginginkan tingkat pengembalian minimal sebesar 10% per tahun dalam 8 tahun masa investasi, apakah industri tersebut layak didanai? Dengan aliran kas per tahun ditunjukkan pada tabel berikut :

  • TahunPendapatan (Rp)Biaya (Rp)165.000.00035.750.000250.650.00020.500.000370.700.00034.000.000475.000.00020.500.000560.650.00023.600.000663.000.00015.000.000769.450.00025.500.000880.750.00030.800.000