Wilda PSA

13
A. Data Perorangan Jenis Kelamin : Wilda Sahroni Umur : 18 Tahun Alamat : Jl. Minahasa 3 No. 7, Jati No. Rekam Medis : 00.08.22 Elemen Gigi : B. Pemeriksaan Subjektif CC :Pasien datang ke klinik gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas dengan keluhan gigi geraham kiri atas berlubang PI :Gigi geraham kiri atas berlubang sejak 3 tahun yang lalu. Awalnya lubang tersebut tidak terlalu besar dan terasa sedikit ngilu, akan tetapi lama kelamaan lubang tersebut semakin membesar, dan pernah dilakukan perawatan gigi berupa penambalan sementara oleh dokter gigi yang merawat sebelumnya. Rasa ngilu tidak dirasakan terus menerus dan tidak mengganggu tidur. Rasa ngilu dirasakan berdenyut namun tidak terasa ngilu yang menyebar sampai ke telinga. Pasien

description

perawtan saluran akar

Transcript of Wilda PSA

A. Data Perorangan

Jenis Kelamin: Wilda Sahroni

Umur: 18 Tahun

Alamat: Jl. Minahasa 3 No. 7, Jati

No. Rekam Medis: 00.08.22

Elemen Gigi:

B. Pemeriksaan Subjektif

CC:Pasien datang ke klinik gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas dengan keluhan gigi geraham kiri atas berlubang

PI:Gigi geraham kiri atas berlubang sejak 3 tahun yang lalu. Awalnya lubang tersebut tidak terlalu besar dan terasa sedikit ngilu, akan tetapi lama kelamaan lubang tersebut semakin membesar, dan pernah dilakukan perawatan gigi berupa penambalan sementara oleh dokter gigi yang merawat sebelumnya. Rasa ngilu tidak dirasakan terus menerus dan tidak mengganggu tidur. Rasa ngilu dirasakan berdenyut namun tidak terasa ngilu yang menyebar sampai ke telinga. Pasien minum obat yang diberikan oleh bidan terdekat untuk mengurangi rasa sakit.

PDH:Pasien pernah datang ke dokter gigi sebelumnya untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan gigi berupa penambalan gigi

PMH: Sehat, tidak dicurigai menderita penyakit sistemik

FH:Ayah (alm), tidak dicurigai menderita penyakit sistemik, sedangkan ibu, sehat, tidak dicurigai menderita penyakit sistemik

Odontogram : 18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28

55 54 53 52 51 61 62 63 64 65

85 84 83 82 81 71 72 73 74 75

48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38

C. Pemeriksaan Objektif

Gigi terdapat karies yang dalam yaitu karies di bagian . Selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap gigi , berupa tes :

Palpasi( )

Sondasi( )

Clor Ethil( )

Mobility( )

Perkusi( )D. Diagnosis

Nekrosis Pulpa gigi E. Rencana Perawatan

1. Pro rontgen periapikal2. Perawatan saluran akar gigi 3. Restorasi Dental Health Education (DHE)

4. Pro kontrol

F. Prognosis

Baik, cukup banyak struktur jaringan gigi yang tersisa. Pasien kooperatif dan kebersihan mulut pasien cukup baik dan pasien merupakan mahasiswa kedokteran gigi.

G. Tata Laksana Kasus

Kunjungan I Pemeriksaan subjektif, objektif, radiografi (pro rontgen periapikal), diagnosis, penentuan rencana perawatan gigi .

Pemeriksaan :Perkusi( )

Palpasi( )

Sondasi( )

Clor Ethil( )

Tekan( )

Mobility( )Diagnosa : Nekrosis Pulpa Gigi ( Pro : Perawatan Saluran Akar

Pengukuran Panjang Kerja

1. Pengukuran panjang kerja gigi menggunakan foto rontgen, dengan menggunakan rumus :

Panjang gigi sebenarnya = a x b

a

keterangan =

a = Panjang mahkota gigi sebenarnya

a = Panjang mahkota gigi pada foto rontgen

b= Panjang gigi pada foto rontgen

2. Setelah melakukan pengukuran, maka didapatkanlah :

Panjang mahkota gigi sebenarnya = mm

Panjang mahkota gigi pada foto rontgen = mm

Panjang gigi (diukur dari apeks akar) pada foto rontgen = mm

Setelah dimasukkan ke dalam rumus, didapatkanlah :

Panjang gigi (diukur dari apeks akar) = mm

3. Jadi panjang kerja untuk perawatan gigi adalah :Panjang kerja untuk perawatan akar = mm 1 mm = mm

Kunjungan II 1. Buka atap kamar pulpa dengan round bur 2. Preparasi kavitas dan buang semua atap kamar pulpa3. Penghalusan dinding kavitas dengan fissure bur4. Cari orifis dengan jarum miller5. Pengukuran kembali panjang kerja dengan memasangkan stop

6. Ekstirpasi jaringan nekrotik yang ada di saluran akar dengan jarum ekstirpasi atau barbed broaches7. Irigasi dengan NaOCl, H2O2 dan diakhiri dengan NaOCl

8. Preparasi saluran akar

1) Pasang stop 1 mm lebih pendek dari panjang gigi

Panjang kerja untuk perawatan akar gigi = mm

2) Pakai alat yang halus terlebih dahulu dengan ukuran terkecil (jarum miller) untuk mengetahui arah dan keadaan saluran akar

3) Gunakan jarum ekstirpasi untuk mengeluarkan isi pulpa dari saluran akar. Jarum ekstirpasi diputar > 360 derajat supaya pulpa dililit dan ditarik keluar

4) Irigasi sesering mungkin setiap pergantian alat dengan NaOCl dan H2O2 secara bergantian. Setiap irigasi harus diakhiri dengan NaOCl. Irigasi dengan menggunakan spuit secara perlahan. Jangan menyemprotkan larutan irigasi melewati apeks. Jangan menyemprotkan udara ke dalam kavitas karena dapat mendorong debris ke apeks. Keringkan dengan menggunakan paper point.5) Preparasi saluran akar dengan menggunakan teknik step backPreparasi apikal

a. Tentukan Initial Apical File (IAF), yaitu nomor file yang pertama kali bisa masuk sepanjang panjang kerja di saluran akar

b. Perbesar bagian apikal dengan gerakan memutar searah jarum jam, kemudian dengan arah berlawanan ditarik keluar

c. Preparasi apikal dilakukan minimal 3 nomor lebih besar dari IAF

Preparasi apikal = / mm

/ mm

/ mm

Ukuran file yang terakhir yang digunakan pada preparasi apikal disebut MAF (Master Apical File). Ukuran MAF akan sama dengan MAC (Master Apical Cone = cone gutta perca utama)

MAF akar gigi = / mm

d. Lakukan irigasi setiap penggantian ukuran file

Preparasi saluran akara. Preparasi saluran akar dimulai dengan file yang ukurannya lebih besar dari MAF dan panjang kerja dikurangi 1 mm dari panjang kerja

b. Lakukan preparasi dengan gerakan yang sama sampai file terasa longgar

c. Lakukan rekapitulasi yaitu pengukuran panjang kerja dengan MAF, panjang kerja harus sama dengan panjang kerja awal

d. Ganti file dengan ukuran 1 nomor lebih besar dari MAF

Preparasi saluran = / mm

/ mm

/ mme. Haluskan dinding saluran akar dengan file dengan gerakan menekan dinding saluran akar dan tarik file keluar

9. Irigasi saluran akar

Irigasi sesering mungkin setiap pergantian alat dengan NaOCl dan H2O2 secara bergantian. Setiap irigasi harus diakhiri dengan NaOCl. Irigasi dengan menggunakan spuit secara perlahan. Jangan menyemprotkan larutan irigasi melewati apeks. Jangan menyemprotkan udara ke dalam kavitas karena dapat mendorong debris ke apeks. Keringkan dengan paper point setelah melakukan irigasi saluran akar.

10. Sterilisasi saluran akar

1) Keringkan saluran akar dengan papper point

2) Aplikasikan Calsium Hydroxide pada dinding saluran akar sampai pada orifis3) Letakkan cotton pellet kering di atas nya4) Tutup dengan tambalan sementara

5) Cek oklusi

Kunjungan III 1. Pemeriksaan tes :

Perkusi( )

Palpasi( )

Tekan( )

Mobility( )

2. Bongkar tambalan sementara dengan round bur dan keluarkan cotton pellet3. Keluarkan Calsium Hydroxide yang diaplikasikan pada dinding saluran akar dengan cara mengirigasi saluran akar dengan NaOCl, H2O2 dan diakhiri dengan NaOCl4. Keringkan saluran akar dengan menggunakan paper point5. Pengukuran kembali panjang kerja dengan memasangkan stop6. Aplikasikan Calsium Hydroxide pada dinding saluran akar sampai orifis7. Letakkan cotton pellet kering di atasnya8. Tutup dengan tambalan sementara

9. Cek oklusi

Kunjungan IV 1. Pemeriksaan tes :

Perkusi( )

Palpasi( )

Tekan( )

Mobility( )

2. Bongkar tambalan sementara dengan round bur dan keluarkan cotton pellet3. Keluarkan Calsium Hydroxide yang diaplikasikan pada dinding saluran akar dengan cara mengirigasi saluran akar dengan NaOCl, H2O2 dan diakhiri dengan NaOCl

4. Keringkan saluran akar dengan menggunakan paper point5. Pengukuran kembali panjang kerja dengan memasangkan stop

6. Masukkan gutta perca sesuai MAC (Master Apical Cone) ke dalam saluran akar, yang digunakan sebagai trial untuk melihat panjang kerja saat diisi oleh cone utama

7. Potong kelebihan gutta perca yang telah dimasukkan ke dalam saluran akar

8. Letakkan cotton pellet kering di atasnya9. Tutup dengan tambalan sementara

10. Cek oklusi

11. Pro rontgen periapikal gigiKunjungan V 1. Pemeriksaan tes :

Perkusi( )

Palpasi( )

Tekan( )

Mobility( )

2. Bongkar tambalan sementara dengan round bur dan keluarkan cotton pellet3. Keluarkan gutta perca yang dimasukkan ke dalam saluran akar 4. Pengukuran kembali panjang kerja dengan memasangkan stop

5. Irigasi dengan NaOCl, H2O2 dan diakhiri dengan NaOCl

6. Keringkan saluran akar dengan paper point

7. Masukkan gutta perca yang telah dilapisi dengan sealer, sesuai MAC (Master Apical Cone) ke dalam saluran akar 8. Obturasi dengan menggunakan teknik kondensasi lateral9. Padatkan gutta perca dengan menggunakan plugger10. Isi sampai padat dan potong gutta perca sedikit di bawah orifis dengan menggunakan plugger yang dipanaskan

11. Aplikasikan GIC lining di atasnya12. Tutup dengan tambalan sementara

13. Cek oklusi

14. Pro rontgen periapikal gigi

UE

UE

UE

UE