Web viewTidak memberikan suplementasi vitamin A pada anak. ... Tuberkulosis (TBC), Infeksi Saluran...

13
Tugas II Determinan dan Variabel dari Masalah KVA Pada dasarnya setiap permasalahan gizi selalu dapat dianalisis berdasarkan penyebab langsung dan penyebab tak langsung. Penyebab langsung masalah gizi diidentifikasi dari faktor asupan gizi yang diterima seseorang serta penyakit infeksi yang diderita. Sedangkan penyebab tak langsung masalah gizi diidentifikasi dari faktor ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga, perilaku atau asuhan ibu dan anak, serta pelayanan kesehatan yang ada. 1. Determinan langsung dari gangguan gizi Kekurangan Vitamin A (KVA) a. Asupan gizi 1) Asupan Vitamin A Rendah Kurangnya asupan makanan sumber vitamin A dan pro vitamin A (karoten). Hal ini biasanya disebabkan karena kebiasaan balita yang susah untuk menerima 1

Transcript of Web viewTidak memberikan suplementasi vitamin A pada anak. ... Tuberkulosis (TBC), Infeksi Saluran...

Page 1: Web viewTidak memberikan suplementasi vitamin A pada anak. ... Tuberkulosis (TBC), Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), pneumonia dan kecacingan

Tugas II

Determinan dan Variabel dari Masalah KVA

Pada dasarnya setiap permasalahan gizi selalu dapat dianalisis berdasarkan

penyebab langsung dan penyebab tak langsung. Penyebab langsung masalah gizi

diidentifikasi dari faktor asupan gizi yang diterima seseorang serta penyakit infeksi

yang diderita. Sedangkan penyebab tak langsung masalah gizi diidentifikasi dari

faktor ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga, perilaku atau asuhan ibu dan

anak, serta pelayanan kesehatan yang ada.

1. Determinan langsung dari gangguan gizi Kekurangan Vitamin A (KVA)

a. Asupan gizi

1) Asupan Vitamin A Rendah

Kurangnya asupan makanan sumber vitamin A dan pro vitamin A

(karoten). Hal ini biasanya disebabkan karena kebiasaan balita yang susah

untuk menerima makanan terutama sayur dan buah yang banyak

mengandung vitamin. Atau bisa dipengaruhi dari pola asuh orang tua.

2) Bayi tidak menerima kolostrum dan disapih lebih awal.

Kolostrum merupakan ASI pertama yang berwarna agak kekuningan.

Kolostrum berguna untuk kekebalan tubuh bayi yang pada akhirnya akan

berpengaruh terhadap tingkat kesakitan dan infeksi dari anak. Biasanya

orang awam menganggap jika kolostrum merupakan kotoran. Dan jika

disapih lebih awal bisa karena kesibukan si ibu yang merupakan wanita

karir dan lebih memilih untuk memberikan susu formula.

1

Page 2: Web viewTidak memberikan suplementasi vitamin A pada anak. ... Tuberkulosis (TBC), Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), pneumonia dan kecacingan

b. Penyakit infeksi (campak, diare, pneumonia dan TBC)

1) Penyakit infeksi dapat mempengaruhi sintesis hormon dan metabolisme

tubuh. Hal ini juga mengakibatkan terganggunya sistem transport dan

penyimpanan vitamin A di tubuh.

2) Absorbsi & Utilisasi Vitamin A yang rendah

Selain disebabkan oleh penyakit infeksi, absorbs dan utilisasi vitamin A

juga disebabkan karena adanya Pelarut Vitamin A yang rendah dan

KEP. Dimulai dengan persediaan Vitamin A dalam hati habis sehingga

kadar Vitamin A dalam plasma menurun dan dapat menyebabkan

disfungsi retina lalu terjadi perubahan jaringan epitel.

2. Determinan Tak Langsung

a. Ketersediaan pangan di tingkat Rumah Tangga

1) Ketersediaan pangan sumber vitamin A

Distribusi pangan yang tidak merata, terjadi paceklik atau rawan pangan,

keadaan geografis, serta keadaan darurat antara lain bencana alam, perang

dan kerusuhan mengakibatkan akses untuk memperoleh sumber makanan

yang mengandung vitamin A menjadi terkendala. Hal ini dapat berakibat

kurangnya konsumsi vitamin A.

b. Perilaku dan asuhan ibu

1) Sosial Budaya

a) Pola makan

Sebagian masyarakat yang memakan nasi/beras yang sudah digiling

akan mendapatkan asupan vitamin A yang lebih sedikit

2

Page 3: Web viewTidak memberikan suplementasi vitamin A pada anak. ... Tuberkulosis (TBC), Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), pneumonia dan kecacingan

dibandingkan dengan beras yang tidak digiling. Demikian pula

dengan masyarakat yang mengonsumsi makanan pokok selain

nasi/beras, misalnya seperti jagung dan singkong akan mendapat

asupan vitamin A yang lebih sedikit karena kandungan vitamin A

lebih besar pada beras dibandingkan dengan jagung dan singkong.

b) Adanya tabu atau pantangan terhadap makanan tertentu terutama

yang merupakan sumber Vit A.

c) Tidak memberikan suplementasi vitamin A pada anak

Masih ada masyarakat di Indonesia yang tidak mau membawa

anaknya ke posyandu. Padahal di posyandu telah disediakan

suplemen vitamin A untuk balita. Hal ini dapat menjadi salah satu

penyebab anak menjadi KVA.

2) Faktor Keluarga

a) Pendidikan

Pendidikan yang rendah biasanya mempunyai pengetahuan gizi

yang kurang. Karena keterbatasan pengetahuan gizi tersebut, maka

seseorang tidak memenuhi kebutuhan gizi anaknya untuk

memberikan makanan yang mengandung vitamin A.

b) Penghasilan

Penghasilan keluarga yang rendah akan lebih berisiko mengalami

KVA karena keluarga tersebut tidak dapat memenuhi konsumsi

makanan bergizi kaya vitamin A. Walaupun demikian, besarnya

penghasilan keluarga tidak menjamin anaknya tidak mengalami

3

Page 4: Web viewTidak memberikan suplementasi vitamin A pada anak. ... Tuberkulosis (TBC), Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), pneumonia dan kecacingan

KVA, karena harus diimbangi dengan pengetahuan gizi yang cukup

sehingga dapat memberikan makanan kaya vitamin A.

c) Jumlah anak dalam keluarga

Semakin banyak anak semakin kurang perhatian orangtua dalam

mengasuh anaknya. Maka bisa jadi anak tersebut tidak

mendapatkan makanan yang mengandung vitamin A sehingga

menyebabkan anak tersebut mengalami KVA.

d) Pola asuh anak

Kurangnya perhatian pasangan suami istri (pasutri) yang bekerja

atau bercerai terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak

menyebabkan anak tersebut tidak mendapatan asupan makanan

kaya vitamin A.

c. Pelayanan Kesehatan

1) Cakupan pemberian vitamin A dan angka kesakitan karena penyakit

infeksi

Anak yang tidak mendapatkan asupan makanan kaya vitaminn A, tidak

mendapatkan suplementasi vitamin A, ditambah dengan terkena infeksi

seperti diare, akan menyebabkan anak tersebut mengalami KVA.

2) Sarana pelayanan kesehatan yang sulit dijangkau

Di beberapa pedesaan, sarana pelayanan kesehatan masih sulit

terjangkau oleh masyarakat. Akibatnya tidak semua anak mendapat

vitamin A yang telah disediakan oleh puskesmas atau posyandu.

4

Page 5: Web viewTidak memberikan suplementasi vitamin A pada anak. ... Tuberkulosis (TBC), Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), pneumonia dan kecacingan

3. Variabel Dependen

Pengertian variabel dependen (variabel output atau kriteria atau konsekuen

atau endogen atau terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas. Contoh variabel dependen adalah Kadar

Serum Retinol, Tanda dan Gejala klinis penyakit seperti Bercak Bitot, Rabun

Senja, dan lain-lainnya.

Nilai batas normal plasma vitamin A dalam darah (mg/100 ml) untuk

semua umur dikategorikan sebagai berikut :

a. Kurang : < 10

b. Margin : 10 – 19

c. Cukup : 20 +

Kadar vitamin A serum yang sudah sangat rendah (kurang dari 5 μg/100

ml), begitu juga kadar RBPnya (< 20 μg/100ml), maka akan timbul kelainan

mata. Dimulai dari gangguan pada sel batang retina, yang sulit beradaptasi

diruang yang remang setelah terang disebut dengan buta senja. Tahap selanjutnya

adalah kelainan mata berupa Xerosis Konjunctiva – XI, Xerosis Konjunctiva

disertai bercak bitot – XIB, Xerosis Kornea – X2, Keratomalasia X3A dan X3B,

Jaringan Parut Kornea (Sikatriks/scar) – XS serta Fundus Xeroftalmia dengan

gambaran seperti “cendol” – XF.

4. Variabel Independen

Variabel Independen (variabel stimulus atau predictor atau antecendent

atau eksogen atau bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

5

Page 6: Web viewTidak memberikan suplementasi vitamin A pada anak. ... Tuberkulosis (TBC), Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), pneumonia dan kecacingan

sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono,

2009:39). Bila variabel independen berubah maka variabel dependen juga akan

berubah.

Dalam kasus KVA, contoh variabel Independen adalah: Kebiasaan

konsumsi makanan (Konsumsi makanan kaya vitamin A), Pendidikan, Tingkat

Usia , Faktor Individu, dan Faktor Infeksi.

a. Kebiasaan Konsumsi Makanan

1) Kekurangan vitamin A banyak ditemukan di beberapa daerah seperti Asia

Tenggara, dimana padi yang digiling menjadi beras (yang mengandung

sedikit vitamin A) merupakan makanan pokok.

2) Penyebab utama dari kekurangan vitamin A di negara berkembang adalah rendahnya

asupan vitamin A dan rendahnya bioavailabilitas dari vitamin A yang dikonsumsi

(sayur-sayuran dan buah-buahan). Faktor yang turut berpengaruh adalah meningkatnya

kebutuhanakan vitamin A pada kelompok umur tertentu (masa balita, ibu hamil dan

menyusui) dan terjadinya infeksi. Namun demikian gambaran yang sederhana ini tidak

memperlihatkan faktor lainnya yang turut berpengaruh terhadap status vitamin A dari

suatu populasi seperti perbedaan fisiologi, kultur sosial, dan geografis.

3) Konsumsi makanan yang tidak cukup mengandung vitamin A atau

provitamin A untuk jangka waktu yang lama

b. Pendidikan dan Pola Asuh Anak

1) Bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif

Risiko tinggi untuk menderita kekurangan vitamin A salah satunya adalah

pada anak yang tidak mendapat ASI eksklusif dan tidak diberi ASI

6

Page 7: Web viewTidak memberikan suplementasi vitamin A pada anak. ... Tuberkulosis (TBC), Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), pneumonia dan kecacingan

sampai usia 2 tahun, anak yang tidak mendapat makanan pendamping

ASI yang cukup, baik mutu maupun jumlahnya.

2) Menu tidak seimbang (kurang mengandung lemak, protein, zink atau zat

gizi lainnya) yang diperlukan untuk penyerapan vitamin A dan

penggunaan vitamin A dalam tubuh.

Kurang makan sayuran dan buah-buahan berwarna serta kurang makanan

lain sumber vitamin A seperti : daun singkong, bayam, tomat, kangkung,

daun ubi jalar, wortel, daun pepaya, kecipir, daun sawi hijau, buncis, daun

katu, pepaya, mangga, jeruk, jambu biji, telur ikan dan hati. Akibatnya

menurun daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit.

c. Tingkat Usia

Kelompok umur yang terutama mudah mengalami kekurangan vitamin A

adalah kelompok bayi usia 6-11 bulan dan kelompok anak balita usia 12-59

bulan (1-5 tahun).

d. Faktor Individu

1) Anak dengan Berat Badan Lahir Rendah (BB < 2,5 kg).

2) Anak yang tidak mendapat ASI Eksklusif dan tidak diberi ASI sampai usia 2 tahun.

3) Anak yang tidak mendapat MP-ASI yang cukup baik kualitas maupun kuantitas

4) Anak kurang gizi atau dibawah garis merah (BGM) dalam KMS.

5) Anak yang menderita penyakit infeksi (campak, diare, Tuberkulosis (TBC), Infeksi

Saluran Pernafasan Akut (ISPA), pneumonia dan kecacingan.

6) Frekuensi kunjungan ke posyandu, puskesmas/pelayanan kesehatan

(untuk mendapatkan kapsul vitamin A dan imunisasi). Defisiensi vitamin A primer

7

Page 8: Web viewTidak memberikan suplementasi vitamin A pada anak. ... Tuberkulosis (TBC), Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), pneumonia dan kecacingan

disebabkan oleh kekurangan vitamin tersebut, sedangkan defisiensi sekunder karena

absorpsi dan utilisasinya yang terhambat.

e. Faktor Infeksi

Beberapa penyakit yang mempengaruhi kemampuan usus dalam menyerap

lemak dan vitamin yang larut dalam lemak, meningkatkan resiko terjadinya

kekurangan vitamin A. Penyakit tersebut adalah:

1) Penyakit Seliak, Fibrosa kistik

2) Penyumbatan saluran empedu, pembedahan pada usus atau pankreas

3) Adanya kerusakan hati yang menyebabkan gangguan pembentukan retinol

binding protein (RBP) dan pre-albumin yang penting untuk penyerapan

vitamin.

4) Adanya gangguan penyerapan vitamin A dan provitamin A seperti pada

penyakit-penyakit antara lain diare kronik, KEP dan lain-lain sehingga

kebutuhan vitamin A meningkat.

8