tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi...

145
WAYANG POTEHI TIONGKOK DI KOTA TEBING TINGGI SUMATERA UTARA: ANALISIS PERTUNJUKAN DAN TEKS 印印印印印印印印印 (Yìnní dīng yí bùdàixì yánjiū ) SKRIPSI SARJANA Oleh: ADE IMA MELATI HARAHAP 100710032 PROGRAM STUDI SASTRA CINA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN i

Transcript of tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi...

Page 1: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

WAYANG POTEHI TIONGKOK DI KOTA TEBING TINGGI SUMATERA UTARA: ANALISIS PERTUNJUKAN DAN TEKS

印尼丁宜布袋戏研究 (Yìnní dīng yí bùdàixì yánjiū )

SKRIPSI SARJANA

Oleh:

ADE IMA MELATI HARAHAP

100710032

PROGRAM STUDI SASTRA CINA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2014

i

Page 2: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

WAYANG POTEHI TIONGKOK DI KOTA TEBING TINGGI SUMATERA UTARA: ANALISIS PERTUNJUKAN DAN TEKS

印尼丁宜布袋戏研究 (Yìnní dīng yí bùdàixì yánjiū )

SKRIPSI

Skripsi ini ditujukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat Ujian Sarjana dalam bidang ilmu Sastra Cina

Oleh:

ADE IMA MELATI HARAHAP

100710032

PROGRAM STUDI SASTRA CINA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2014

ii

Page 3: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

WAYANG POTEHI TIONGKOK DI KOTA TEBING TINGGI SUMATERA UTARA: ANALISIS PERTUNJUKAN DAN TEKS

印尼丁宜布袋戏研究 (Yìnní dīng yí bùdàixì yánjiū )

SKRIPSI

Skripsi ini ditujukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat Ujian Sarjana dalam bidang ilmu Sastra Cina.

Oleh:

ADE IMA MELATI HARAHAP100710032

Pembimbing I,

Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D.

NIP 196512211991031001

Pembimbing II,

Peng Pai, M.A

PROGRAM STUDI SASTRA CINA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

iii

Page 4: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

ABTRACT

Chinese Puppet Theatre in Tebing Tinggi City: Performance and Text of Presenting Analysis.This research reviews two aspect in Chinese Puppet Performance.There are is perfomance and text. To analyze, the writer used Performance and Linguistik Systemic Functional (LSF) theory. The background of this paper is because the glove puppet know is wayang potehi, originated from Fujian, was originally in Hokkian dialect and performed Chinese legend. In is journay, Potehi used Low Malay language which become Indonesian language. However, it is not a standard. Potehi puppet have become parts of our culture where in Tebing Tinggi city is every year always performe. Potehi deserve more attention from goverment and public.

Keywords: Chinese Culture, Chinese Puppet Theatre, Perfomance, Text

i

Page 5: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah Subhana Wataala atas hadirat serta

rahmat yang telah diberikan-Nya kepada penulis mulai dari masa perkuliahan

perkuliahan sampai dengan tahap penyelesaian tugas akhir. Adapun tugas akhir yang

diberi judul “Wayang Potehi Tiongkok: Analisis Pertunjukan dan Teks di Kota Tebing

Tinggi, Sumatera Utara” ini disusun sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar

Sarjana Ilmu Budaya, Program Studi Sastra Cina, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas

Sumatera Utara. Dalam skripsi ini penulis menganalisis serta mendeskripsikan

bagaimana struktur pertunjukan wayang potehi yang berlangsung dari awal dimulai

hingga akhir pertunjukan. Sungguh suatu hal yang luar biasa dimana akhirnya tugas

akhir ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktu yang diharapkan

Dalam menyusun Skripsi ini, tidak terlepas bantuan dari berbagai pihak yang

telah memberikan dukungan, semangat, waktu, bimbingan dan doa kepada penulis. Oleh

karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Rektor Universitas Sumatera Utara, Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu,

D.T.M.&H.,M.Sc.(C.T.M), Sp.A.(K.). atas kesempatan yang diberikan kepada

penulis sehingga penulis berstatus mahasiswi Program Studi Sastra Cina,

Universitas Sumatera Utara serta kesempatan untuk menyelesaikan Studi S-I di

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dengan baik.

2. Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara , Bapak Dr. Syahron

Lubis, M.A. atas kesempatan dan waktu yang telah diberikan kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan Studi S-I di Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sumatera Utara dengan baik.

ii

Page 6: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

3. Ketua Departemen Program Studi Sastra China Ibu Dr. T.Thyrhaya Zein, M.A.

yang dengan sabar selalu memberikan petunjuk dan pengarahan kepada penulis

semasa perkuliahan.

4. Sekretaris Departemen Program Studi Sastra China Ibu Dra. Nur Cahaya

Bangun, M.Si. atas pengarahan yang diberikan untuk penulis mulai dari masa

perkuliahan sampai saat ini.

5. Dosen pembimbing I Bapak Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D. yang telah

dengan sabar membimbing, menasehati serta memberikan bimbingan yang baik

kepada penulis selama mengerjakan tugas akhir ini sehingga terselesaikan

dengan baik.

6. Dosen pembimbing II Cao Xia, M.A Laoshi serta Peng Pai, M.A Laoshi yang

telah sabar membimbing dan susah payah membantu mengerjakan tugas akhir

dalam bahasa mandarin. Tak lupa juga kepada Shen Mi, M.A Laoshi yang sudah

memberikan semangat dan dukungan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

7. Kedua Orangtua tersayang, kak Rini Elvida Harahap, bang Yoandi Putra

Harahap, dan adikku tercinta Ivan Sanjaya Harahap serta seluruh keluarga,

Bulek, Palek, adik kembar kesayangan (Alika dan Alya), yang telah memberikan

dukungan, semangat dan doa sehingga tugas ini selesai dengan baik dan tepat

waktu.

8. Adik-adik angkatku tercinta dan tersayang Grace Wandahana Napitu dan

Sarvina Putri Naiharop Hasibuan yang telah membantu, menemani,

memberikan saran, semangat yang luar biasa serta kenangan yang istimewa.

Love you... want you... need you...

iii

Page 7: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

9. Seluruh dosen dan staf pengajar Program Studi Sastra China, Kak Endang

tersayang yang setia membantu mengurus segala urusan akademik dan selalu

memberi pengarahan yang baik. Kakak senior, kak Sheyla dan bang Kassa yang

bersedia membantu dan memberikan pengarahan saat mengerjakan skripsi.

10. Seluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China

yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

masa perkuliahan suka dan duka serta memberi semangat, terkhusus buat abang

Jameisso yang sudah bersedia menemani menjelajah. Sindy, Jesica, para badboy

(ketua Giring dan Daniel), Rommel, Ivo, Bhaiya Jhoy, Yati, Zura, Danu, Mbak

Monik, Angel, Acen, Bernad, Donna, Gucci, Pricil, teman-teman BPH Huashan

(Rudi Camaru, iban Hendri, Feby) dan semua teman-teman yang tidak bisa

disebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungannya. Ada kabar gembira

untuk kita semua.

11. Khalida Ayu adiknya Pucan dan Bang Lala yang telah bersabar menemani

melakukan penelitian dan telah memberi dukungan semangat.

12. Sobat Girly Power, Cahaya, Kiki, Mami Rapi, Daddy Andre, Jaka, bang Billy

Harahap, seluruh teman-teman SD, SMP sampai SMA yang tidak bisa di

sebutkan satu persatu atas dukungan semanagt.

13. Seluruh kakak senior 2007, 2008, 2009 dan adik-adik stambuk 2011, 2012, dan

2013 yang memberi dukungan semangat.

14. Teman-teman etnomusikologi, emak Debi, Friska, Blesta, Gok, Lisken, dll.

15. Teman-teman dan kakak-kakak satu kos yang sudah senantiasa menemani dan

menjadi penyemangat, kak Dedek, kak Dian, kak Vika, kak Ayu, kak Sabet, Ine,

dan Nova.

iv

Page 8: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

16. Informan yang telah memberikan waktu dan kesempatan serta memberikan ilmu

kepada penulis, yaitu Bapak Budhi Dharma, Bapak Ismail Budiman, Bapak Toni

Harsono sebagai dalang Wayang Potehi , dan beberapa masyarakat yang telah

berkenan diwawancari Akong, Bapak Kiki, dll.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis

berharap agar tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca. Selain itu dapat menjadi

sumbangan untuk ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang Sastra Cina.

Oleh sebab itu, kepada semua pihak penulis sangat mengharapkan saran dan

kritik yang bersifat membangun, demi perbaikan skripsi ini.

Medan, 16 Juli 2014

Penulis

ADE IMA MELATI HARAHAPNIM. 100710032

v

Page 9: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Contoh Wayang Potehi ....................................................................... 12 Gambar 2 Lakon Sie Djin Kwie dan Liu Kim Hwa ............................................. 30Gambar 3 Panggung Pertunjukan Wayang Potehi ............................................... 31Gambar 4 Alat Musik Pertunjukan Wayang Potehi ............................................. 32

vi

Page 10: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kota Tebing Tinggi Tahun 2012............................................................. 30

Tabel 2 Sensus Penduduk Menurut Agama di Kota Tebing Tinggi............. 31

vii

Page 11: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................. iKATA PENGANTAR ............................................................................................... iiDAFTAR GAMBAR ................................................................................................. viiDAFTAR TABEL...................................................................................................... viiiDAFTAR ISI .............................................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 11.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 11.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 61.3 Tujuan Masalah ..................................................................................................... 61.4 Manfaat Penelitian ................................................................................................ 6

1.4.1 Manfaat Teoritis ..................................................................................... 61.4.2 Manfaat Praktis ...................................................................................... 7

1.5 Batasan Masalah .................................................................................................... 7

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA ............. 92.1 Konsep ................................................................................................................... 9

2.1.1 Kebudayaan ............................................................................................ 92.1.2 Masyarakat Tionghoa ............................................................................. 92.1.3 Kota Tebing Tinggi ................................................................................ 102.1.4 Wayang Potehi ....................................................................................... 112.1.5 Pertunjukan ............................................................................................. 122.1.6 Teks ........................................................................................................ 12

2.2 Landasan Teori ...................................................................................................... 132.2.1 Teori Semiotik Pertunjukan ................................................................... 142.2.2 Teori Linguistik Sistemik Fungsional .................................................... 18

2.3 Tinjauan Pustaka ................................................................................................... 22

BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................... 243.1 Metode Penelitian................................................................................................. 243.2 Teknik Pengumpulan Data.................................................................................... 25

3.2.1 Dokumentasi........................................................................................... 253.2.2 Observasi Lapangan................................................................................ 253.2.3 Wawancara.............................................................................................. 26

3.3 Teknik Analisis Data............................................................................................. 26

BAB IV ETNOGRAFI KOTA TEBING TINGGI................................................ 28

4.1 Letak dan Geografis Kota Tebing Tinggi............................................................ 284.2 Demografi Masyarakat Kota Tebing Tinggi........................................................ 294.3 Sumber Daya Budaya.......................................................................................... 31

BAB V ANALISIS PERTUNJUKAN....................................................................

5.1 Properti.................................................................................................................. 33

viii

Page 12: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

5.1.1 Dalang.................................................................................................... 345.1.2 Wayang Potehi....................................................................................... 365.1.3 Panggung................................................................................................ 395.1.4 Alat Musik.............................................................................................. 41

5.2 Tema Cerita........................................................................................................... 435.3 Konteks Sosial....................................................................................................... 455.4 Penonton................................................................................................................ 46

BAB VI ANALISIS TEKS........................................................................................ 48

6.1 Diksi...................................................................................................................... 486.2 Prolog.................................................................................................................... 506.3 Dialog.................................................................................................................... 516.4 Epilog.................................................................................................................... 556.5 Struktur Teks......................................................................................................... 576.6 Makna Teks dalam Konteks Sosial....................................................................... 61

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN........................................................................ 647.1 Simpulan................................................................................................................ 647.2 Saran...................................................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 68

LAMPIRAN............................................................................................................... 70Daftar Informan........................................................................................................ 70Daftar Pertanyaan..................................................................................................... 71Naskah Teks Pertunjukan........................................................................................ 72

ix

Page 13: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang memiliki bermacam-macam suku bangsa,

tidak hanya suku yang berasal dari nusantara saja, tetapi juga suku yang berasal dari

luar nusantara. Di Indonesia, selain ditemukan kebudayaan suku-suku pribumi,

dapat ditemukan juga kebudayaan dari suku Arab, Tionghoa, dan suku lainnya

(Hoed, 2011:198). Dengan keanekaragaman suku yang ada di Indonesia, maka

semakin banyak pula ragam kebudayaannya. Indonesia sendiri memiliki banyak

jenis kebudayaan baik dari segi adat istiadat, makanan, kesenian, pakaian, dan lain-

lain.

Manusia dan kebudayaan merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan, dan

makhluk manusia merupakan pendukung kebudayaan. Sekalipun makhluk manusia

akan mati, tetapi kebudayaan yang dimilikinya akan diwariskan untuk

keturunannya, demikian seterusnya. Pewarisan kebudayaan makhluk manusia, tidak

hanya terjadi secara vertikal atau kepada anak cucu mereka, melainkan dapat pula

dilakukan secara horizontal, yaitu manusia yang satu dapat belajar kebudayaan dari

manusia lainnya. Berbagai pengalaman makhluk manusia dalam rangka

kebudayaannya, akan diteruskan kepada generasi berikutnya atau dapat

dikomunikasikan dengan individu lainnya, karena ia mampu mengembangkan

gagasan-gagasannya dalam bentuk lambang-lambang vokal berupa bahasa, serta

dikomunikasikan dengan orang lain melalui kepandaiannya berbicara dan menulis

(Poerwanto, 2005:88).

1

Page 14: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

Salah satu contoh seni budaya di Indonesia yang masih melekat dan masih

digemari adalah wayang. Wayang dalam kebudayaan etnik natif di Indonesia

terdapat di dalam kebudayaan Jawa, Sunda, Bali, Melayu, dan lainnya. Wayang ini

juga memiliki berbagai varian seperti: wayang kulit (purwa), wayang wong,

wayang golek, wayang kritik, wayang krucil, wayang Melayu, dan lain-lainnya. Di

dalam pertunjukan wayang ini terdapat unsur cerita (berupa prolog, dialog, epilog,

baik yang dilakukan oleh dalang atau para pelakon). Adapula ensambel pengiring

dan penyanyi vokal, dan juga tata panggung, rias, cahaya, kostum, dan lain-lainnya.

Sebagai hasil kebudayaan, wayang mempunyai nilai hiburan yang

mengandung cerita baku baik untuk tontonan maupun tuntunan. Aneka jenis

wayang di Indonesia, tidak hanya berasal atau ciptaan dari masyarakat pribumi saja,

tetapi ada juga jenis wayang yang berasal dari kaum non pribumi.

Warga keturunan Tionghoa misalnya yang sudah banyak tersebar di

Nusantara. Masuknya mereka ke Indonesia dengan membawa budaya yang telah

melekat dalam diri ataupun hasil pewarisan. Bahasa Tionghoa juga salah satu dari

budaya tua dan kompleks di dunia. Budaya Tionghoa yang telah dikenal di

Indonesia mencakup kuliner, kesenian, musik, perayaan, bahasa, pakaian, dan lain-

lainnya. Seni menjadi salah satu pembentuk kebudayaan. Seni pertunjukan seperti

barongsai, liongsai, wayang potehi, kaligrafi Tiongkok, dan ukiran adalah kesenian

yang masih lestari hingga kini.

Secara historis, kesenian wayang potehi ini sudah berumur sekitar 3.000

tahun. Seni wayang ini pertama kali diciptakan oleh lima narapidana terhukum mati

pada zaman dinasti Jin, 265-420 Masehi pada masa pemerintahan Raja Tioe Ong.

Menjelang eksekusi, seorang dari mereka berupaya menghibur diri dengan cara

2

Page 15: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

memanfaatkan barang-barang yang ada di balik sel mereka. Ajakan ini direspon

baik oleh empat narapidana yang lain. Dari balik bui itulah mereka merancang satu

pertunjukan san menyiapkan segala perlengkapannya, termasuk “alat musik”

seadanya, yaitu, tangkai sapu bambu bekas (alat untuk mengatur aba-aba musik),

pecahan kaca, tutup panci bekas, baskom (sebagai gembreng/ alat musik pukul),

serta sapu tangan bekas/ perca dan sobekan kain (untuk baju tokoh wayangnya).

Akhirnya mereka menyelenggarakan pementasan kecil-kecilan yang ternyata

hal ini sampai ke telinga sang raja. Kemudian mereka ditantang untuk tampil di

hadapan raja dan akan mendapat imbalan terbebas dari hukuman bila sang raja

merasa senang. Mendengar kesempatan ini, mereka merasa harus memanfaatkan

kemampuan dan situasi tersebut dengan baik. Lantas, mereka memutuskan untuk

mengangkat lakon yang bertemakan Raja Tioe Ong itu sendiri, dengan cara

meriwayatkan kebaikan dan citra positif pada diri sang raja. Karena hal ini, maka

merekapun akhirnya terbebas dari hukuman (Ananda dan Anastasia, 2013:190).

Terbebasnya mereka dari hukuman dengan syarat bahwa mereka harus

menyebarkan pertunjukan boneka yang mereka ciptakan sebagai suatu kesenian

tradisional. Mulailah mereka berkeliling dari satu tempat ke tempat yang lain

memainkan pertunjukan boneka. Cerita yang dimainkan selain tentang diri mereka,

juga mengambil cerita-cerita tentang kerajaan, sejarah dan dewa-dewa (Dinanike,

1997:20)

Masuknya wayang potehi ke Nusantara diperkirakan terjadi pada abad ke-20

yang dibawa oleh masyarakat Tionghoa perantauan ke kawasan ini. Wayang potehi

yang masuk ke Indonesia berasal dari Provinsi Fujian bagian Selatan. Pertunjukan

wayang potehi ini sempat berkembang dan berjaya sebelum lahirnya Orde Baru.

3

Page 16: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

Namun di masa Orde Baru yang anti komunis, termasuk budaya Tionghoa yang

dipandang sebagai ekspresi komunisme, maka terjadi pelarangan atas berbagai

bentuk ekspresi berkesenian. Pada saat itu pertunjukan ini ditiadakan.

Namun demikian, seiring berjalannya waktu pada masa reformasi, larangan

tersebut dicabut dan pertunjukan wayang potehi ini kembali berkembang dan

dipertontonkan di Nusantara. Pertunjukan wayang potehi bisa ditemui di berbagai

perayaan seperti ulang tahun Dewa, Tahun Baru Tiongkok, Cap Go Meh dan lain

sebagainya.

Wayang potehi pada awalnya tidak mengalami perubahan yang berarti,

hanya penyebutannya saja yang berubah dari budaixi menjadi wayang potehi.

Istilah potehi berasal dari dialek Hokkian. Orang jawa menyebut wayang potehi

dengan istilah wayang Piti. Hal ini karena mereka melihat bentuk boneka yang

digunakan dalam pertunjukan wayang potehi berukuran kecil (Dinanike, 1997:38).

Pada awalnya pertunjukan ini di gunakan sebagai fungsi sosial dan ritual karena

dimainkan di klenteng, tetapi seiring perkembangan zaman ada juga difungsikan

sebagai salah satu pertunjukan hiburan. Pada awalnya wayang potehi, menurut

keterangan dari para informan, menggunakan bahasa Hokkian, karena hanya

dinikmati etnik Tionghoa. Membaurnya etnis Tionghoa dan pribumi yang membuat

etnis Tionghoa mulai memahami bahasa Indonesia disamping bahasa Hokkian

maka kemudian memakai bahasa Indonesia. Walaupun bukan kebudayaan asli

Indonesia, wayang potehi telah memberikan warna-warni dalam pelangi seni

Nusantara. Pertunjukan wayang potehi ini pun tidak hanya diminati dan ditunggu-

tunggu masyarakat Tionghoa saja tetapi antusias masyarakat pribumi juga sangat

tinggi.

4

Page 17: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

Menurut informan masuknya wayang potehi di Sumatera Utara pertama kali

terdapat di Kota Tebing Tinggi yang dipertunjukan di Vihara Avalokistesvara.

Vihara Avalokitesvara ini mulai dibangun pada tahun 2002. Penulis memilih daerah

Tebing Tinggi karena masyarakat Tionghoa di Kota Tebing Tinggi terhadap

kebudayaan mereka masih sangat lekat dan mereka masih memahami kebudayaan

itu dengan baik, terutama di kalangan generasi tua. Sehingga sejak saat itu hingga

kini pertunjukan wayang potehi secara berturut-turut setiap tahun pada saat

perayaan Ulang Tahun Dewa dan pada saat perayaan hari jadi Vihara selalu

dipertujukan.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui lebih dalam

dan berniat untuk melakukan suatu penelitian yang memfokuskan pada analisis

pertunjukan wayang potehi di kota Tebing Tinggi. Dengan demikian penulis

membuat judul penelitian ini yaitu: Wayang Potehi Tiongkok di Kota Tebing

Tinggi Sumatera Utara: Analisis Pertunjukan dan Teks.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun masalah yang ingin dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana struktur dan konteks pertunjukan kesenian wayang potehi yang

ditampilkan di Kota Tebing Tinggi?

2. Bagaimana struktur teks yang digunakan selama pertunjukan wayang potehi

berlangsung?

5

Page 18: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mendeskripsikan bagaimana struktur konteks pertunjukan kesenian

wayang potehi di Kota Tebing Tinggi.

2. Untuk mendeskripsikan bagaimana struktur teks yang digunakan selama

pertunjukan wayang potehi berlangsung.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis, adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini

adalah dapat menambah pengetahuan dan masukan untuk penelitian selanjutnya

dalam studi kebudayaan antarbudaya khususnya budaya Tionghoa. Penelitian ini

juga dapat dijadikan bahan perbandingan penelitian-penelitian yang akan datang.

Penulis juga berharap penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk memperkaya konsep

atau teori yang menyokong perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya yang

terkait dengan budaya etnik Tionghoa yang menjadi salah satu suku di Nusantara.

2.4.2 Manfaat Praktis

Secara praktis, adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini

adalah menambah pengetahuan penulis, serta masyarakat Indonesia, tentang

bagaimana pertunjukan wayang potehi Tiongkok di Kota Tebing Tinggi serta

keberadaannya di Indonesia sehingga mampu menarik perhatian masyarakat luas

untuk lebih tertarik mengenal kebudayaan-kebudayaan yang ada di Indonesia, baik

kebudayaan asli dari Indonesia maupun kebudayaan etnis Tionghoa. Selain itu juga,

6

Page 19: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

penulis berharap penelitian dapat dijadikan rujukan untuk penelitian-penelitian

yang akan datang ataupun sebagai bahan pelajaran muatan lokal. Penelitian ini juga

diharapkan dapat membantu masyarakat untuk menerapkan kembali (revitalisasi)

kesenian wayang potehi dalam masyarakat sehingga kelestariannya tetap terjaga.

2.5 Batasan Masalah

Masyarakat Tionghoa memiliki banyak kebudayaan seni yang sudah

berakulturasi dengan Indonesia, termasuk dalam jenis-jenis wayang Tionghoa yang

ada di Indonesia dan asing-masing memiliki sejarah serta cerita tersendiri di

dalamnya. Begitu juga dengan jenis dari bentuk wayang potehi yang

beranekaragam sesuai dengan tokoh-tokohnya. Oleh karena sudah adanya

percampuran, maka banyak pula perubahan-perubahan dalam melakukan

pertunjukan wayang potehi di Negara Tiongkok dan di Indonesia. Maka untuk

menghindari batasan yang terlalu luas, peneliti mencoba membatasi ruang lingkup

penelitian hanya pada kajian deskripsi seni pertunjukan wayang potehi di Kota

Tebing Tinggi, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia, serta struktur teks (prolog,

dialog, dan epilog) yang diucapkan oleh dalang, yang digunakan selama

pertunjukan wayang potehi berlangsung. Peneliti juga membatasi hanya

memaparkan bagaimana perubahan yang telah terjadi dalam menampilkan

pertujukan wayang potehi di Kota Tebing Tinggi.

7

Page 20: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

BAB IIKONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep

Pengertian konsep dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:588)

adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar

bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. Peneliti akan

menggambarkan objek yang diteliti yaitu gambaran berupa pengertian-pengertian

yang berkaitan dengan penelitian.

2.1.1 Kebudayaan

Kebudayaan merupakan kebiasaan yang dipelajari. Menurut Veegar dalam

buku Ilmu Budaya Dasar, kebudayaan adalah hasil pengungkapan diri manusia ke

dalam materi sejauh diterima dan dimiliki oleh suatu masyarakat dan menjadi

warisannya. Manusia harus menciptakan suatu kebudayaan, sebab tanpa

kebudayaan ia makhluk yang tidak berdaya, yang menjadi korban dari keadaannya

yang tidak lengkap dan naluri-nalurinya yang tidak terpadu. Jadi menurutnya

kebudayaan adalah faktor kekuatan manusia dalam rangka merespons alam

sekitarnya.

2.1.2 Masyarakat Tionghoa

Masyarakat Tionghoa mulai masuk ke negara Indonesia pada abad ke-7.

Pada abad ke-11, mereka mulai tinggal di wilayah Indonesia, terutama di pesisir

timur Sumatra dan Kalimantan Barat. Kemudian pada abad ke-14, ada warga

Tionghoa yang mulai bermigrasi ke Pulau Jawa, terutama di sepanjang pantai utara

8

Page 21: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

Jawa. Perpindahan ini merupakan akibat dari aktivitas perdagangan antara India

dan Tiongkok melalui jalur laut. Istilah Tionghoa dibuat sendiri oleh keturunan

Cina, berasal dari kata zhonghua. Zhonghua dalam bahasa Mandarin dilafalkan

sebagai Tionghoa.

Kehidupan masyarakat Tionghoa mulai mewarnai lembaran ritual di

Indonesia. Masyarakat Tionghoa juga memiliki berbagai jenis adat istiadat budaya

yang kita kenal dengan perayaan-perayaan ataupun festival-festival tradisional.

2.1.3 Kota Tebing Tinggi

Kota Tebing Tinggi berada diantara 30°9'3" sampai 30°4'50" Lintang Utara

dan 99°4'1" sampai 99°0'0" Bujur Timur. Terletak sekitar 80 km dari Kota Medan,

Sumatera Utara Indonesia. Kota Tebing Tinggi merupakan salah satu pemerintahan

kota dari 34 kabupaten/kota di Sumatera Utara. Luas kota ini berkisar 38,438 km2.

Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, rerata kepadatan penduduk Kota Tebing

Tinggi adalah 3,777 orang per kilometer persegi. Kota Tebing Tinggi terletak pada

lintas utama Sumatera, yaitu menghubungkan Lintas Timur dan Lintas Tengah

Sumatera melalui lintas diagonal pada ruas Jalan Tebing Tinggi, Pematang Siantar,

Parapat, Balige, dan Siborong-borong.

2.1.4 Wayang Potehi

Wayang merupakan salah satu kebudayaan seni pertunjukkan rakyat yang

masih banyak penggemarnya hingga saat ini. Pertunjukkan wayang dimainkan oleh

seorang dalang dengan menggerakkan tokoh-tokoh pewayangan yang dipilih sesuai

dengan cerita yang dibawakan. Dalam setiap pagelaran sang dalang dibantu para

9

Page 22: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

swarawati atau sindhen dan para penabuh gamelan atau niyaga, sehingga

pertunjukkan wayang melibatkan banyak orang (Gunarjo, 2011:9). Dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia (2003:538), wayang adalah boneka tiruan orang yang

terbuat dari pahatan kulit atau kayu dsb yang dapat dimanfaatkan untuk

memerankan tokoh dalam pertunjukan drama tradisional (Bali, Jawa, Sunda, dsb),

biasanya dimainkan oleh seseorang yang disebut dalang.

Wayang potehi merupakan salah satu jenis kesenian masyarakat Tionghoa

yang ada di Indonesia. Wayang khas Tionghoa ini berasal dari negeri Tirai Bambu

bagian selatan. Wayang potehi berasal dari kata poo (artinya kain), tay (artinya

kantong) dan hie (artinya wayang). Wayang potehi adalah wayang boneka yang

terbuat dari kain. Wayang potehi lebih dikenal sebagai wayang boneka, yang cara

permainannya bukan dengan menggerakan tongkat kayu, namun melalui jari-jari

tangan dalang yang dimasukkan ke dalam wayang tersebut dan menggerakannya

sesuai dengan jalannya cerita. Jumlah orang yang memainkan boneka ini ada dua

orang dan masing-masing memegang dua boneka. Dari kedua orang tersebut, satu

orang dalang inti dan satu orang sebagai asisten dalang. Pertunjukan wayang potehi

ini menceritakan tentang sejarah atau tokoh-tokoh penting di Cina dan biasanya

dibawakan secara serial.

10

Page 23: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

Gambar 1: Contoh Wayang Potehi

2.1.5 Pertunjukan

Pertunjukan adalah sesuatu yang dipertunjukan atau ditontonkan.

Pertunjukan adalah sebuah komunikasi yang dilakukan satu orang atau lebih,

pengirim pesan merasa bertanggung jawab pada seseorang atau lebih penerima

pesan dan kepada sebuah tradisi yang mereka pahami bersama melalui seperangkat

tingkah laku yang khas (Murgianto, 1996:156). Dalam sebuah pertunjukan harus

ada pemain, penonton, pesan yang dikirim dan cara penyampaian yang khas.

Berhasilnya sebuah pertunjukan, jika terjadi komunikasi dua arah antara pelaku

seni pertunjukan dengan para penontonnya. Dalam sebuah seni pertunjukan atau

yang lazim juga disebut dengan seni budaya dan budaya pertunjukan, biasanya

dilakukan pada masa tertentu dan ruang tertentu (seperti pentas, lapangan, dan

sejenisnya.

Istilah seni pertunjukan atau sering juga disebut seni pertunjukan serta

pertunjukan budaya dalam bahasa Indonesia dan Melayu Malaysia adalah sebagai

padanan istilah perfoming art atau cultural perfomance dalam bahasa Inggris.

11

Page 24: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

Menurut Murgiyanto (1995) kajian-kajian keilmuan mengenai seni terbagi ke

dalam rumpun-rumpun seni: (a) seni pertunjukan, yang di dalamnya terdiri lagi dari

percabangan seni musik, tari, dan teater. Bidang kajian disiplin ini meluaskan diri

sampai kepada sirkus, kabaret, olah raga, ritual, upacara, prosesi pemakaman dan

lain-lainnya. (b) Seni visual atau seni rupa yang terdiri dari seni mumi, seni patung,

kerajinan atau kriya, lukis, disain grafis, disain interior, disain eksterior, reklame

dan lain-lainnya. (c) Seni media rekam, yang terdiri dari: televisi, radio, komputer,

intemet dan lain-lainnya. Seni sastra umumnya menjadi bahagian kajian dari ilmu

sastra atau linguistik, seni arsitektur atau seni bina menjadi bahagian kajian ilmu

teknik. Namun kesemua bidang ini saling memiliki hubungan teoretis, metodologis

dan sejarah dalam ilmu pengetahuan manusia.

Ilmu seni pertunjukan telah menjadi sebuah disiplin ilmu yang mencoba

menerapkan berbagai kajian dan metodologi, yang sifatnya integratif dan

interdisiplin. Dalam disiplin seni pertunjukan ini, para ilmuwannya selalu

menggunakan pendekatan perbandingan. Bahwa seni pertunjukan dilakukan oleh

manusia dalam perayaan, upacara yang sifatnya sosial. Begitu pula pelbagai

aktivitas yang sifatnya lebih menekankan kepada aspek estetika seperti dalam seni

musik, tari, dan teater.

Seni pertunjukan sebagai sebuah disiplin ilmu coba dikembangkan pelbagai

metode dan teorinya oleh para ilmuwannya. Para ilmuwan seni pertunjukan ini

mencoba mengembangkan sekumpulan konsep dan pendekatan keilmuan yang

bersifat saintifik, menjelajahi pelbagai teori dan metodologi merangkum disiplin-

disiplin antropologi, sosiologi, sejarah, teori sastra, semiotika, analisis struktural,

analisis fungsional, teori feminimisme, etnologi, analisis gerak tari dan teater,

12

Page 25: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

psikologi perseptual, estetika dan teori seni pertunjukan itu sendiri. Dalam rangka

memberikan perspektif pertunjukan yang terintegrasi, tari, musik, dan teater tidak

hanya dipelajari sebagai pertunjukan yang berdiri sendiri tetapi merupakan

bahagian dari teater, upacara dan kehidupan sosiobudaya manusia. Seni

pertunjukan yang didukung oleh musik, tari, dan teater menjadi satu bahagian dari

konsep estetika. Musik sendiri adalah sebuah aktivitas yang material dasamya

adalah bunyi-bunyian yang mengandung nada dan ritem tertentu. Sementara seni

tari menggunakan medium utamanya yaitu gerak-geri tubuh manusia, dan teater

melibatkan pelbagai medium baik bunyi-bunyian, gerak-gerik, alam sekitar maupun

bahasa dan sastera. Dengan demikian dalam seni pertunjukan pendekatan struktural

atau teks dan fungsional atau konteks menjadi bahagian yang saling berintegrasi

dan saling mendukung. Dalam seni pertunjukan biasanya satu genre tertentu telah

mengandung musik atau tari dan teater sekaligus. Namun ada yang mengandung

satu bidang saja (Sal Murgiyanto 1995).

2.1.6 Teks

Teks adalah naskah yang berupa kata-kata asli dari seorang pengarang;

kutipan dari kitab suci untuk pangkal ajaran atau ulasan; bahan tertulis untuk dasar

memberikan pelajaran, pidato, dan sebagainya. Menurut Luxemburg, et.al.

(1992:86, dalam jurnal) mendefinisikan teks sebagai ungkapan bahasa yang

menurut isi, sintaksis, pragmatik merupakan suatu kesatuan. Teks yang baik harus

mengungkapkan gagasan-gagasan atau gambaran-gambaran yang ada dalam

kehidupan. Gagasan-gasasan atau gambaran-gambaran tersebut dituangkan dalam

13

Page 26: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

bentuk bahasa yang berupa penceritaan, lazimnya dalam bentuk drama dan prosa

maupun untaian kata-kata, lazimnya dalam bentuk puisi.

2.2 Landasan Teori

Teori merupakan alat yang terpenting dari suatu pengetahuan. Menurut

Koenjaraningrat (dalam jurnal, 2008) bahwa tanpa teori hanya ada pengetahuan

tentang serangkaian fakta saja, tetapi tidak akan ada ilmu pengetahuan. Sebagai

pedoman dalam menyelesaikan tulisan ini penulis menggunakan beberapa teori

yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan yang akan dibahas dalam

tulisan ini.

Dalam menyelesaikan penelitian ini, penulis menggunakan teori Edy

Sedyawati (1981:48-66) yang mengemukakan bahwa suatu analisis pertunjukan

selalu dikaitkan dengan kondisi lingkungan dimana seni pertunjukan tersebut

dilaksanakan atau didukung masyarakatnya.

Bagi Umar Kayam (2000:21) mengajukan sebuah teori bahwa seni

pertunjukkan Indonesia memiliki ciri yang istimewa. Ia adalah sosok seni

pertunjukkan yang sangat lentur dan “cair” sifatnya. Ia memiliki sifat yang

demikian karena lingkungan masyarakatnya selalu barada dalam kondisi yang terus

berubah-ubah. Kondisi tersebut berada, pada suatu kurun waktu tertentu, mapan

dan mengembangkan suatu sosok yang tumbuh sebagai suatu “tradisi.”

Untuk melihat apa-apa saja komponen dalam sebuah pertunjukan, penulis

memakai teori Milton Singer (dalam jurnal, 1996: 164-165) yang mengungkapkan

bahwa pertunjukan selalu memiliki, waktu pertunjukan yang terbatas, awal dan

14

Page 27: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

akhir, acara kegiatan yang terorganisir, sekelompok pemain, sekelompok penonton,

tempat pertujukan dan kesempatan untuk mempertunjukannya.

2.2.1 Teori Semiotik Pertunjukan

Untuk mengkaji pertunjukan wayang potehi di Kota Tebing Tinggi

Sumatera Utara ini, penulis menggunakan teori semiotik pertunjukan yang

ditawarkan oleh dua pakar seni pertunjukan yaitu Pavis dan Kowzan. Keduanya

mendasarkan analisis semiotik yang bersumber dari Saussure dan Peirce, namun

diterapkan pada seni pertunjukan, bukan bahasa seperti yang diurai oleh saussure

dan Peirce.

Pendekatan untuk mengkaji seni, salah satunya mengambil teori semiotik

dalam rangka usaha untuk memahami bagaimana makna diciptakan dan

dikomunikasikan melalui sistem simbol yang membangun sebuah peristiwa seni.

Dua tokoh perintis semiotika adalah Ferdinand de Saussure seorang ahli bahasa dari

Swiss dan Charles Sanders Peirce, seorang filosof dari Amerika Serikat. Saussure

melihat bahasa sebagai sistem yang membuat lambang bahasa itu terdiri dari

sebuah imaji bunyi (sound image) atau signifier yang berhubungan dengan konsep

(signified). Setiap bahasa mempunyai lambang bunyi tersendiri.

Peirce juga menginterpretasikan bahasa sebagai sistem lambang, tetapi terdiri

dari tiga bagian yang saling berkaitan: (1) representatum, (2) pengamat

(interpretant), dan (3) objek. Dalam kajian kesenian berarti kita harus

memperhitungkan peranan seniman pelaku dan penonton sebagai pengamat dari

lambang-lambang dan usaha kita untuk memahami proses pertunjukan atau proses

penciptaan. Peirce membedakan lambang-lambang ke dalam tiga kategori: ikon,

15

Page 28: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

indeks, dan simbol. Apabila lambang itu menyerupai yang dilambangkan seperti

foto, maka disebut ikon. Jika larnbang itu menunjukkan akan adanya sesuatu seperti

timbulnya asap akan diikuti api, disebut indeks. Jika lambang tidak menyerupai

yang dilambangkan, seperti burung garuda melambangkan negara Republik

Indonesia, maka disebut dengan simbol.

Dengan mengikuti pendekatan semiotika, maka dua pakar pertunjukan budaya,

Tadeuz Kowzan dan Patrice Pavis (dalam Turner, 1983) dari Perancis,

mengaplikasikannya dalam pertunjukan. Kowzan dan Pavis menawarkan 13 sistem

lambang dari sebuah pertunjukan teater--8 berkaitan langsung dengan pemain dan 5

berada di luarnya. Ketiga belas lambang itu adalah: kata-kata, nada bicara, mirnik,

gestur, gerak, make-up, gaya rarnbut, kosturn, properti, setting, lighting, musik, dan

efek suara.

Kowzan dan Pavis menyusun daftar pertanyaan yang lebih lugas dan detil

untuk mengkaji sebuah pertunjukan. Pertanyaan-pertanyaannya menekankan

perlunya dijelaskan bagaimana makna dibangun dan mengapa demikian.

Pertanyaan ini menekankan pentingnya sebuah proses pertunjukan. Adapun

pertanyaan-pertanyaan itu adalah yang mencakup:

(1) diskusi umum tentang pertunjukan, yang meliputi:

(a) unsur-unsur apa yang mendukung pertunjukan,

(b) hubungan antara sistem-sistem pertunjukan,

(c) koherensi dan inkoherensi,

(d) prinsip-prinsip estetis produksi,

(e) kendala-kendala apa yang dijumpai tentang produksi seni, apakah

momennya kuat, lemah, atau membosankan.

16

Page 29: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

(2) skenografi, yang meliputi:

(a) bentuk ruang pertunjukan--mencakup: arsitektur, gestural, keindahan,

imitasi tata ruang,

(b) hubungan. antara tempat penonton dengan panggung pertunjukan,

(c) sistem pewarnaan dan konotasinya,

(d) prinsip-prinsip organisasi ruang yang meliputi hubungan antara on-stage

dan off-stage dan keterkaitan antara ruang yang diperlukan dengan

gambaran panggung pada teks drama.

(3) sistem tata cahaya

(4) properti panggung: tipe, fungsi, hubungan antara ruang dan para pemain

(5) kostum: bagaimana mereka mengadakannya serta bagaimana hubungan kostum

antar pemain

(6) pertunjukan:

(a) gaya, individu atau konvensional,

(b) hubungan antara pemain dan kelompok,

(c) hubungan antara. teks yang tertulis dengan yang dilakukan, antara

pemain dan peran,

(d) kualitas gestur dan mimik,

(e) bagaimana dialog dikembangkan.

(7) fungsi musik dan efek suara

(8) tahapan pertunjukan:

(a) tahap keseluruhan,

(b) tahap-tahap tertentu sebagai sistem tanda seperti tata cahaya, kostum,

gestur, dan lain-lain, tahap pertunjukan yang tetap atau berubah tiba-tiba.

17

Page 30: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

(9) interpretasi cerita dalam pertunjukan:

(a) cerita apa yang akan dipentaskan,

(b) jenis dramaturgi apa yang dipilih,

(c) apa yang menjadi ambiguitas dalam pertunjukan dan poin-poin apa yang

dijelaskan,

(d) bagaimana struktur plot,

(e) bagaimana cerita dikonstruksikan oleh para pemain dan bagaimana

pementasannya,

(f) termasuk genre apakah teks dramanya.

(10) teks dalam pertunjukan:

(a) terjemahan skenario,

(b) peran yang diberikan, teks drama dalam produksi

(c) hubungan antara teks dan imaji

(11) penonton:

(a) di mana pertunjukan dilaksanakan,

(b) prakiraan penonton tentang apa yang akan terjadi dalam pertunjukan,

(c) bagaimana reaksi penonton, dan

(d) peran penonton dalam konteks menginterpretasikan makna-makna.

(12) bagaimana mencatat produksi pertunjukan secara teknis:

(a) imaji apa yang menjadi fokus.

(13) apa yang tidak dapat diuraikan dari tanda-tanda pertunjukan:

(a) apa yang tidak dapat diinterpretasikan dari sebuah pertunjukan,

(b) apa yang tidak dapat direduksi tentang tanda dan makna pertunjukan

(dan mengapa).

18

Page 31: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

(14) apakah ada masalah-masalah khusus yang perlu dijelaskan, serta berbagai

komentar dan saran lebih lanjut untuk melengkapi sejumlah pertanyaan dan

memperbaiki produksi pertunjukan.

2.2.2 Teori Linguistik Sistemik Fungsional

Penelitian ini mengunakan pendekatan Linguistik Systemic Functional

(LSF). Dalam pendekatan ini Halliday (1994), mengatakan bahwa bahasa adalah

sistem arti dan sistem. Konsep sistem dan arti yang digagas Halliday dirangkum

dalam linguistik. Dalam penelitian konsep yang mendasari yaitu:

(a) Bahasa adalah suatu sistem semiotik,

(b) Bahasa merupakan teks berkonstrual (saling menentukan dan merujuk)

dengan konteks sosial,

(c) penggunaan bahasa adalah fungsional,

(d) Fungsi bahasa membuat makna,

(e) bahasa adalah sistem,

(f) hubungan bahasa dan teks direalisasikan melalui konteks sosial.

Bahasa lisan dan tulisan adalah bahasa yang difungsikan sesuai dengan

fungsi – fungsi bahasa yang disebut metafungsi yang memiliki sistem – sistem yaitu

sistem ideasional. interpesona dan tekstual. Tiga sistem di atas dikenal dengan tiga

konsep fungsional yaitu konsep pertama bahwa bahasa teruktur berdasarkan fungsi

bahasa dalam kehidupan manusia. Ketiga fungsi bahasa dalam kehidupan manusia

terdiri atas tiga hal yaitu (1) fungsi memaparkam atau menggambarkan, (2)

mempertukarkan, dan (3) merangkaikan pengalaman manusia. Kedua konsep

19

Page 32: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

bahwa setiap unit bahasa adalah fungsional berlaku terhadap unit yang lebih besar,

yang di dalamnya unit itu menjadi unsur. Dengan pengertian seperti ini grup

nomina, verba, preposisi klausa sisipan, atau unit lain berfungsi dalam tugas masing

masing untuk membangun klausa. Konsep keempat menetapkan teks atau wacana

dalam kontek sosial. Teks sebagai unit bahasa yang fungsional dalam kontek sosial

adalah unit bahasa yang fungsional memberi arti atau unit semantik bukan unit tata

bahasa (grammatical unit).

Selanjutnya untuk menganalisis teks berupa prolog, dialog, dan epilog yang

diucapkan atau dituturkan oleh dalang, maka penulis juga menggunakan teori

Linguistik Systemic Functional (LSF) dari Martin. Menurutnya, secara global dan

umum, bahwa bahasa merupakan bahagian dari kebudayaan. Menurut Martin

peranan bahasa dalam konteks sosial adalah:

(1) bahasa tidak hidup dan berkembang secara sendirian, bahasa merupakan

bahagian dari lingkungan atau konteks sosial,

(2) untuk mengetahui bahasa tersebut, maka para pengkaji bahasa mestilah

melihat kenapa dan mengapa bahasa tersebut mencerminkan makna-makana

dalam konteks sosial,

(3) untuk mengetahui bahasa dan hubungannya dengan konteks sosial di

mana hasa itu hidup,

(4) untuk mengetahui para penutur bahasa tersebut menggunakan bahasa

untuk berbicara sesama mereka;

(5) hubungan antara bahasa dan konteks sosial adalah terekspresi dari

konstruksi keduanya;

20

Page 33: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

(6) hubungan itu adalah: bahasa sebagai sistem semiotik mengekspresikan

konteks sosial sebagai sistem. Hubungan bahasa dengan konteks sosial

tersebut dapat dilihat dalam bagan berikut ini.

Bagan Hubungan antara Bahasa dan Konteks Sosial

(Martin, 1993:142)

Dalam konteks penelitian ini, bahasa yang dituturkan oleh dalang wayang

potehi, yang penulis sebut sebagai teks pertunjukan, akan dianalisis berdasarkan

konteks sosialnya. Teks itu sendiri sebagai bahasa memiliki struktur internalnya

seperti diksi, susunan atau sintaksis, serta lebih jauh makna-makna semantiknya.

Untuk itu, penulis nantinya di dalam skripsi sarjana ini akan mengkaji teks

pertunjukan wayang potehi berdasarkan konteks sosialnya, yaitu dalam kebudayaan

masyarakat Tionghoa di Kota Tebing Tinggi yang heterogen secara budaya.

21

Page 34: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

2.3 Tinjauan Pustaka

Tinjauan adalah hasil meninjau, pandangan, pendapat sesudah ,menyelidiki

atau mempelajari (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003:1198). Pustaka adalah

kitab-kitab; buku; buku primbon (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003:912).

Penulis menemukan beberapa buku, skripsi yang isinya relevan dengan judul

penelitian ini. Adapun buku dan jurnal yaitu :

Dinanike (1997), dalam skripsi yang berjudul “Pertunjukan Wayang Potehi

di Tempat Ibadat Tri Dharma Hok Tek Bio, Gombong.” Dalam skripsi ini ,

penulisnya menjelaskan sejarah munculnya wayang potehi di Cina, sejarah

masuknya wayang potehi di Indonesia serta menjelaskan tentang bagaimana struktur

konteks pertunjukan wayang potehi di Gombong, Jawa Tengah. Dengan membaca

skripsi ini penulis dapat mengetahui bahwa wayang potehi telah ada di Indonesia

sejak tahun 1930. Dinanike juga menuliskan unsur-unsur pendukung dalam

pertunjukan wayang potehi sehingga penulis mengetahui apa-apa saja instrumen

yang digunakan selama pertunjukan wayang potehi berlangsung di Gombong.

Dwi (2004), dalam makalahnya yang berjudul “Wayang Cina di Jawa

Sebagai Wujud Akulturasi Budaya dan Perekat Negara Kesatuan Republik

Indonesia.” Dalam makalah ini, pembicara menjelaskan sejarah masuknya wayang

Tiongkok-Jawa serta wayang potehi ke Indonesia. Ia juga mengungkapkan adanya

asimilasi antara budaya Tionghoa dengan budaya Indonesia sehingga adanya

perpaduan wayang Tionghoa dan wayang Jawa sehingga memunculkan wayang

Tiongkok-Jawa. Dengan membaca makalah ini penulis dapat mengetahui adanya

22

Page 35: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya akulturasi budaya Tiongkok

dengan budaya Indonesia dan mengetahui apa-apa saja perubahan yang telah terjadi

dari wujud asalnya.

Veronica (2011), dalam artikel berjudul Kebudayaan Tionghoa. Dalam

tulisan ini Veronica mengungkapkan cerita-cerita yang sering dilakonkan dalam

pementasan wayang potehi berupa legenda Tiongkok, seperti Sampek Engthay, Sih

Djienkoei, Capsha Thaypoo, Sungokong, dan lain-lain. Dengan membaca jurnal ini

penulis lebih mengetahui lakon-lakon apa saja yang lebih sering dimainkan dalam

pertunjukan wayang potehi dan bagaimana cara melakonkannya.

Ananda dan Anastasi (2013), dalam bukunya berjudul Pecinan Semarang.

Dalam bukunya ini, penulis menjelaskan sekilas tentang sejarah munculnya wayang

potehi. Penulis juga menceritakan biografi dari seorang Tiong Gie sebagai salah

satu ikon pecinan yang cukup terkenal dan bisa dibilang sebagai dalang wayang

potehi yang paling senior di pulau Jawa. Adapun manfaat buku ini bagi penulis

yaitu dapat membantu penulis memaparkan sejarah awal munculnya wayang potehi

di Negeri Tiongkok dan persebarannya di Indonesia terutama di Semarang, Jawa

Tengah.

23

Page 36: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Menurut Soetriono (2007:163), metode penelitian adalah langkah-langkah

pengumpulan dan mengolah data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan

atau jawaban terhadap permasalahan melalui prosedur yang handal dan dapat dipercaya.

Metode penelitian diartikan sebagai cara mencari kebenaran dan azas-azas alam,

masyarakat atau kemanusiaan yang bersangkutan.

Dalam rangka penelitianm wayang potehi di Tebing Tinggi ini, langkah pertama

yang penulis lakukan adalah dengan melakukan studi pustaka. Studi pustaka ini

bertujuan untuk memperolah pengetahuan dasar tentang objek yang diteliti dan mencari

tulisan-tulisan yang berhubungan dengan objek bahasan. Adapun sumber-sumber

pustaka itu adalah berupa buku, majalah, surat kabar, artikel, dan sejenisnya sebagai

bahan keilmuan yang tertulis. Selain itu penulis juga memanfaatkan sumber-sumber

jejaring dunia maya (internet), baik berupa laman web, blog, audiovisual dalam situs

youtube, dan lain-lainnya. Ini dilakukan untuk menambah wawasan kelimuan dan

pemahaman penulis terhadap keberadaan teater wayang potehi ini, sedalam-dalamnya

dan seluas-luasnya, baik itu yang ada di Negeri Tiongkok maupun persebarannya ke

seluruh dunia, sebagai bahagian dari diaspora orang-orang Tionghoa ke seluruh dunia,

dengan berbagai dinamika di temapt barunya tersebut.

Metode penelitian yang penulis gunakan dalam mengkaji dua aspek dari wayang

potehi ini, yang mencakup pertunjukan dan teks yang digunakan dalam teater tersebut,

24

Page 37: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

adalah metode deskriptif dan kualitatif. Tujuannya adalah untuk memahami secara rinci

bagaimana pertunjukan teater wayang ini dalam konteks sosial sesungguhnya, yang

terjadi di tebing Tinggi, Sumatera Utara.

3.2 Metode Deskriptif dan Kualitatif

Metode adalah cara atau jalan menyangkut masalah kerja yang dapat memahami

objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan (Koentjaraningrat, 1985).

Sedangkan penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta

dan prinsip-prinsip suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu.

Metode deskriptif adalah suatu cara mendapatkan suatu informasi dengan

mengumpulkan data yang berhubungan dengan sikap dan pendapat dari suatu kelompok

orang, melalui pengamatan langsung. Metode ini selalu disertai dengan menggunakan

alat-alat atau instrumen yang berkaitan dengan objek penelitian.

Selanjutnya dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan metode

pendekatan kualitatif dengan banyak data yang diperoleh dari narasumber. Pendekatan

kualitatif adalah metode penelitian dengan menggambarkan data-data dengan kata-kata

atau kalimat secara detail dan data yang diperoleh berasal dari ungkapan, catatan dan

tingkah laku yang diteliti. Metode kualitatif dapat membantu kita untuk memahami

orang atau masyarakat yang kita teliti.

Objek pendekatan kualitatif penelitiannya adalah bentuk pertunjukan kesenian

wayang potehi. Strategi penelitian ini dipandang lebih mampu menangkap berbagai

informasi kualitatif dengan kejelasan deskripsi yang diteliti dan penuh makna. Dengan

demikian, sifat kualitatif penelitian ini mengarah pada mutu dan kedalaman uraian,

yaitu pembahasan tentang bentuk pertunjukan kesenian wayang potehi.

25

Page 38: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

3.3 Teknik Pengumpulan Data

3.2.1 Dokumentasi

Penulis menghimpun data-data yang terkumpul berupa dokumen-dokumen

terdahulu, foto-foto, dan audiovisual yang diambil langsung selama pertunjukan

berlangsung di Kota Tebing Tinggi, buku-buku, catatan formal, jurnal, internet dan

sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan penunjang penelitian yang

dikumpulkan lalu dijabarkan dengan memberikan analisis-analisis untuk kemudian

diambil kesimpulan akhir.

Dalam konteks merekam jalannya pertunjukan wayang potehi ini, penulis

menggunakan dua jenis rekaman yaitu yang berbentuk visual (foto) dan yang berbentuk

audiovisual (videografi). Untuk foto, penulis menggunakan camera canon. Selanjutnya

yang berbentuk audiovisual, penulis menggunakan video legria.

3.2.2 Observasi Lapangan

Pengamatan adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati langsung

atau observasi ke tempat atau ke objek yang berhubungan dengan penelitian.

Pengamatan dalam istilah sederhana adalah proses dimana peneliti melihat situasi

penelitian. Metode ini sangat sesuai digunakan peneliti karena pengamatan ini

dilakukan secara bebas atau terstruktur. Dengan pengamatan langsung, lebih

memudahkan peneliti untuk mendeskripsikan situasi penelitian. Dengan observasi,

maka peneliti dapat melihat secara fenomena-fenomena atau momen-momen yang

tumbuh dan berkembang.

26

Page 39: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

Adapun lokasi observasi dilaksanakan di Vihara Avalokitesvara ( Hong San See

Temple), tepatnya di Jalan Saudara No. 39 Kompleks Citra Permai Indah Bandar Sono,

Kota Tebing Tinggi. Di tempat inilah biasanya dilakukan pertunjukan wayang potehi di

Tebing Tinggi.

3.2.3 Wawancara

Wawancara yaitu suatu kegiatan dilakukan untuk mendapatkan informasi secara

langsung dengan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan pada para informan kunci.

Wawancara bermakna berhadapan langsung dengan narasumber dan kgiatan dilakukan

secara lisan.

Adapun informan yang diwawancarai ialah:

1. Bapak Dharma Surya (selaku Shuhu atau biksu di Vihara Avalokitesvara di Kota

Tebing Tinggi). Lahir di Kota Tebing Tinggi, 5 Februari 1968. Bapak Dharma

Surya adalah pendiri bangunan Vihara Avalokitesvara tersebut.

2. Bapak Ismail Budiman (Staf Ahli Walikota Tebing Tinggi). Lahir di Kota

Tebing Tinggi, 29 September 1955. Bapak Ismail Budiman adalah penasehat di

Vihara Avalokitesvara Kota Tebing Tinggi.

3. Sebagai dalang 辛勇旺 (xīnyǒngwàng). Umur 36 tahun.

4. Beberapa informan tambahan yang menyaksikan pertunjukan wayang potehi

dan beberapa orang di kalangan masyarakat Tionghoa Tebing Tinggi yang

mengetahui sedikit banyaknya tentang wayang potehi.

27

Page 40: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

3.3 Teknik Analisis Data

Adapun teknik yang dipakai peneliti adalah analisis kualitatif. Data analisis

berupa kata-kata, penyataan-pernyataan ide, penjelasan-penjelasan ide atau kejadian dan

bukan dalam kerangka angka lalu dikumpulkan yang kemudian disusun dalam teks yang

diperluas dan dianalisis. Langkah – langkah yang dilakukan penulis adalah :

1. Melakukan observasi ke Vihara Avalokitesvara, kota Tebing Tinggi tempat

diadakannya pertunjukan wayang potehi.

2. Melakukan wawancara kepada dalang, shuhu atau biksu vihara dan ke

beberapa masyarakat yang menyaksikan pertunjukan dan beberapa

masyarakat yang mengetahui tentang wayang potehi.

3. Mengumpulkan data dari buku – buku, majalah, jurnal, internet, surat kabar

dan sejenisnya.

4. Membahas dan menyusun serta mengolah data tersebut secara sistematis

menjadi kesimpulan sehingga pembaca dapat mengerti maksud yang ingin

disampaikan oleh penulis.

28

Page 41: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

BAB IVETNOGRAFI KOTA TEBING TNGGI

4.1 Letak dan Geografis Tebing Tinggi

Kota Tebing Tinggi berada di Provinsi Sumatera Utara, Negara Republik

Indonesia. Merupakan salah satu pemerintahan kota dari 33 Kabupaten/Kota di

Sumatera Utara. Berjarak sekitar 78 km dari Kota Medan (Ibu kota Provinsi Sumatera

Utara, 50 km dari Lubuk Pakam, 47 km dari Pematang Siantar dan 97 km dari Parapat.

Kota Tebing Tinggi terletak pada lintas utama Sumatera, yaitu menghubungkan Lintas

Timur dan Lintas Tengah Sumatera melalui lintas diagonal pada ruas Jalan Tebing

Tinggi, Pematang Siantar, Parapat, Balige dan Siborong-borong.

Kota Tebing Tinggi dikelilingi oleh beberapa perkebunan baik milik

pemerintah maupun swasta yang semuanya secara administrasi masih wilayah

kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai. Wilayah kota Tebing Tinggi

berbatasan dengan :

Sebelah Utara dengan PTPN-III Kebun Rambutan Kabupaten Serdang Bedagai

Sebelah Selatan dengan PTPN-IV Kebun Pabatu dan Perkebunan Paya Pinang

Sebelah Timur dengan PT. Socfindo Tanah Besih/PT. Paya Pinang

Sebelah Barat dengan PTP-III Kebun Gunung Pamela Kabupaten Serdang

Bedagai.

Topografi kota ini umumnya mendatar dan bergelombang dengan ketinggian

18-34 meter diatas permukaan laut. Dengan luas wilayah 38,438  km2 yang terdiri dari

5 Kecamatan dan 35 Kelurahan. Daerah ini juga dilintasi oleh 4 buah aliran sungai besar

dan kecil, yaitu sungai Padang, sungai Bahilang, sungai Kelembah dan sungai Sibarau.

29

Page 42: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

Sungai yang paling besar melintasi daerah ini adalah sungai Padang dengan panjang

lebih kurang 2.150 meter dan lebar 65 metermembujur dari arah Barat menuju ke arah

Timur yang terletak pada bagian sebelah Utara dari bahagian pusat kota. Tebing Tinggi

beriklim tropis dataran rendah. Ketinggian 26 – 24 meter di atas permukaan laut dengan

topografi mendatar dan bergelombang. Temperatur udara di kota ini cukup panas yaitu

berkisar 25° - 27 °C. Sebagaimana kota di Sumatera Utara, curah hujan per tahun rata-

rata 1.776 mm/tahun dengan kelembaban udara 80%-90%.

4.2 Demografi Masyarakat Kota Tebing Tinggi

Masyarakat kota Tebing Tinggi merupakan masyarakat majemuk dengan

berbagai agama, suku bangsa, adat istiadat serta latar belakang pendidikan dan status

ekonomi yang berbeda. Namun dalam kehidupan sehari-hari seluruh etnik tersebut

dapat hidup secara damai. Hal ini dapat dibuktikan dengan tidak pernahnya terjadi

konflik antara suku bangsa maupun agama. Penduduk kota Tebing Tinggi mayoritas

memeluk agama Islam.

Tabel 1. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kota

Tebing Tinggi Tahun 2012

30

Page 43: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

Kecamatan

District

Penduduk (orang) / Population Rasio Jenis

KelaminLaki-laki Perempuan Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Padang Hulu 13 423 13 779 27 202 97,42

2.Tebing Tinggi

Kota11 786 12 419 24 205 94,90

3. Rambutan 15 782 16 321 32 103 96,70

4. Bajenis 16 749 16 943 33 692 98,85

5. Padang Hilir 15 296 15 273 30 569 100,15

Tebing Tinggi 73 036 74 735 147 771 97,73

Catatan: Notes

Sumber/

Source :

 

e)         Penduduk Pertengahan Tahun DAU 2012/  Mild Year Population

DAU 2012                                        BPS Provinsi Sumatera Utara / BPS

- Statistic of Sumatera Utara Province

31

Page 44: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

Tabel 2. Sensus Penduduk Menurut Agama di Kota Tebing Tinggi tahun 2010

Agama Jumlah

1. Islam 113 344

2. Kristen 18 689

3. Katolik 1 327

4. Hindu 217

5. Budha 10 313

6. Khong Hu Chu 70

7. Lainnya 5

8. Tidak menjawab 4

9. Tidak ditanyakan 1 279

Jumlah Penduduk 145 248

Catatan: Notes

Sumber/

Source :

 

e)         Penduduk Pertengahan Tahun DAU 2010/  Mild Year Population

DAU 2010                                        BPS Provinsi Sumatera Utara / BPS

- Statistic of Sumatera Utara Province

4.3 Sumber Daya Budaya

Leluhur orang Tionghoa-Indonesia berimigrasi secara bergelombang sejak

ribuan tahun yang lalu melalui kegiatan perniagaan. Peran mereka beberapa kali muncul

dalam sejarah Indonesia, bahkan sebelum Republik Indonesia dideklarasikan dan

terbentuk. Catatan-catatan dari Cina menyatakan bahwa kerajaan-kerajaan kuno di

32

Page 45: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

Nusantara telah berhubungan erat dengan dinasti-dinasti yang berkuasa di Tiongkok.

Faktor inilah yang kemudian menyuburkan perdagangan dan lalu lintas barang maupun

manusia dari Cina ke Nusantara dan sebaliknya. Saat lahirnya Reformasi Indonesia pada

Mei 1998, Kota Tebing Tinggi juga tak luput dari kerusuhan terhadap etnis Tionghoa.

Masyarakat yang saat itu tercekik ekonominya karena harga yang membubung tinggi,

beramai-ramai melakukan penjarahan toko-toko milik etnis Tionghoa. Pertokoan Jalan

Suprapto dan KH Dahlan tak luput dari penjarahan. Beberapa kilang padi milik etnis

Tionghoa juga dijarah. Dampaknya seluruh pertokoan di seluruh kota tutup, bahkan

selama tiga tahun sejak penjarahan, kota Tebing Tinggi seperti lumpuh pada malam hari

karena tidak adanya toko yang berani buka pada malam hari.

Seiring berjalannya waktu pada masa reformasi dan setelah masyarakat

Tionghoa mulai diakui di Indonesia, kebudayaan dan kesenian masyarakat mulai

bermunculan. Mereka selalu rutin mengadakan perayaan-perayaan atau festival-festival

kebudayaan. Di kota Tebing Tinggi, masyarakat Tionghoa terhadap kebudayaan masih

sangat lekat. Setiap perayaan akan di sambut dengan suka cita dan dimeriahkan dengan

beberapa kesenian masyarakat Tionghoa, seperti adanya barongsai, opera beijing,

liongsai, wayang potehi, dll. Bukan hanya perayaannnya saja, di kota Tebing Tinggi

juga banyak kesenian Tiongkok yang juga terlihat dari bangunan-bangunan, seperti

vihara, klenteng, dan bangunan-bangunan Tiongkok yang dihiasi dengan ukiran-ukiran

berkhas negara Tiongkok. Kebudayaan dan kesenian di kota Tebing Tinggu ini masih

melekat dan terlihat jelas hingga saat ini.

33

Page 46: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

BAB VANALISIS PERTUNJUKAN

5.1 Properti

Vihara Avalokitesvara berdiri pada tahun 2002. Pengurus vihara adalah bapak

Dharma Shurya yang tak lain juga sebagai shuhu atau biksu di vihara tersebut. Untuk

menyambut ulang tahun Dewa Vihara tersebut, shuhu mengadakan acara selama tiga

hari berturut-turut pada hari Senin, 23 September 2013 sampai Rabu, 25 September

2013 mulai pukul 09.00 wib sampai pukul 22.00 wib. Selama tiga hari itu, banyak

kegiatan-kegiatan yang ikut menyemarakkan acara, seperti berdoa bersama, barongsai,

acara arak-arak dewa keliling kota Tebing Tinggi, pertunjukan opera beijing, sepeda

ontel tour dan tak ketinggalan pertunjukan wayang potehi. Berdasarkan hasil

wawancara dengan bapak Dharma, ia mengatakan bahwasanya pertunjukan wayang

potehi ini tidak rutin diadakan setiap perayaan ulang tahun-Nya tergantung dari

permintaan sang Dewa sendiri. Jika saat perayaan Dewa Vihara meminta diadakannya

pertunjukan wayang potehi, maka pertunjukan itu akan diadakan dan jika tidak maka

ditiadakan.

Pertunjukan wayang potehi ini diadakan pada hari kedua pukul 15.00 wib.

Layaknya sebuah pertunjukan ada beberapa properti yang harus dan wajib digunakan.

Properti adalah harta berupa tanah dan bangunan serta sarana dan prasarana yang tak

terpisahkan dari suatu bangunan. Properti dalam pertunjukan wayang potehi adalah

semua unsur-unsur yang mendukung berjalannya pertunjukan wayang potehi dari awal

hingga akhir pertunjukan. Adapun beberapa properti pertunjukan wayang potehi yang

digunakan untuk mendukung acara pertunjukan agar terlihat sempurna untuk

34

Page 47: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

ditampilkan, antara lain : harus ada seorang dalang yang memainkan lakon, wayang

potehi, panggung, dan alat musik yang digunakan.

5.1.1 Dalang

Dalam pertunjukan wayang potehi, orang yang menggerakkan lakon wayang

potehi dan menyusun jalannya cerita disebut dalang. Dalang dalam dunia pewayangan

diartikan sebagai seseorang yang mempunyai keahlian khusus memainkan boneka

wayang (dalang). Keahlian ini biasanya diperoleh dari bakat turun - temurun dari

leluhurnya. Dalang adalah seorang sutradara, penulis lakon, seorang narator, seorang

pemain karakter, penyusun iringan, seorang "penyanyi", penata pentas, penari dan lain

sebagainya. Kesimpulannya dalang adalah seseorang yang mempunyai kemampuan

ganda,dan juga seorang manager, paling tidak seorang pemimpin dalam pertunjukan

bagi para anggotanya (pesinden dan pengrawit). Dalang merupakan faktor utama yang

harus ada dalam setiap pertunjukan karena dalang yang mengontrol semuanya. Pada

awalnya dalang potehi ini disebut sehu, namun adanya pembauran dan kebanyakan

ditemui saat ini dalang potehi merupakan asli orang pribumi maka kemudian

sebutannya menjadi dalang.

Memainkan pertunjukan wayang potehi biasanya maksimal hanya

membutuhkan lima orang saja. Satu orang sebagai dalang dan satu orang sebagai asisten

dalang dan tiga orang adalah pemain musik. Pertunjukan wayang potehi yang

dipertunjukan di Kota Tebing Tinggi ini dipimpin oleh seorang dalang yang bernama

Toni Harsono (44 tahun). Dalam perannya asisten dalang hanya berperan sebagai orang

yang membantu dalang menggerakkan boneka saat dipentaskan dan tidak ikut

35

Page 48: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

berdialog. Dialog pertunjukan dari awal hingga akhir sepenuhnya adalah hak dalang

yang mengucapkannya, dan tiga orang pemain musiklah yang mempunyai peran sebagai

pengiring pertunjukan dengan bunyi-bunyian yang dihasilkan dari alat musik yang

dimainkan mereka. Grup yang mempertunjukan wayang potehi ini asalnya bukan dari

kota tebing tinggi, tetapi didatangkan langsung dari Jombang, Jawa Timur. Menurut

informan dari biksu vihara, beberapa tahun terakhir ini, Vihara mengundang pemain

dari luar kota dan bukannya dari kota Tebing Tinggi sendiri karena para pemain

pertunjukan wayang potehi yang ada di kota Tebing Tinggi sudah mulai tua dan pikun

dan memang sudah semakin langkanya orang-orang yang mempunyai keahlian untuk

memainkan pertunjukan wayang potehi ini.

Dalang ini yang menggerakan serta mengatur lakon boneka potehi sesuai dengan

alur cerita yang berjudul Sie Djin Kwie. Ia menggerakan wayang potehi sambil

menuturkan dialog yang seolah - olah diucapkan oleh wayang boneka tersebut. Selama

pertunjukan berlangsung, dalang menyajikan pementasan dengan sangat rapi dan

teratur. Dari awal pertunjukan berlangsung hingga akhir dalang memainkannya sesuai

alur cerita dan melakonkannya tanpa membaca sebuah teks. Artinya setiap kata yang

diucapkan selama pertunjukan berlangsung sudah melekat dalam ingatan si dalang. Ini

lah yang membedakan pertunjukan di Indonesia dengan di Tiongkok. Kalau di negara

Tiongkok, dalang masih memakai teks di setiap pertunjukannya.

Dapat terlihat jelas bahwa dalang potehi ini sudah mahir dalam menggerakkan

dan melakonkan boneka tersebut. Dalang sudah mengetahui dengan tepat urutan

pertunjukan yaitu kapan saat harus mengeluarkan wayang, kapan harus berdialog, kapan

musik akan dimulai sampai musik beerhenti. Hubungan antara dialog yang diucapkan

dalang atau saat menggerakkan boneka dengan iringan musik terlihat sangat serasi,

36

Page 49: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

begitu juga hubungan dalang dengan asistennya yang saling mendukung satu sama lain.

Ketika boneka yang dimunculkan lebih dari 2 boneka maka disinilah letak peran sang

asisten yang membantu dalang menggerakkan boneka yang lainnya ketika berdialog.

Selain mengontrol jalannya pertunjukan, sang dalang juga harus menggunakan sendi-

sendi tulang jemari tangannya secara langsung untuk menghasilkan gerakan setiap

tokoh sesuai dengan dialog yang diucapkan. Keserasian antara gerakan dan dialog inilah

yang membuat dalang memiliki peran yang tidaklah begitu mudah untuk dilakukan.

Pengucapan dialog oleh dalang pertunjukan wayang potehi ini menggunakan dialek

jawa seperti lazimnya membawakan pertunjukan wayang kulit jawa. Penghayatan

emosional serta improvisasi yang dilakukan dalang saat berdialog terlihat sangat baik. Ia

juga mampu mengubah-ubah nada suara sesuai dengan lakon yang ada.

5.1.2 Wayang potehi

Wayang potehi adalah wayang boneka yang berbentuk sarung tangan yang

memiliki tubuh baju yang berlubang dan lentur sehingga dapat menyesuaikan tangan si

dalang dan jari-jarinya pas kekepala dan lengan untuk bergerak. Kepala boneka terbuat

dari kayu kamper atau sejenisnya, demikian pula tangan dan kaki boneka (Hirwan,

2011:9).

Setiap pertunjukan yang dimainkan ada beberapa wayang potehi yang menjadi

lakon atau pemain dalam cerita. Lakon utama dalam pertunjukan wayang potehi yang

dimainkan oleh dalang di kota Tebing Tinggi ini yaitu wayang potehi lakon Sie Djin

Kwie dalam bahasa mandarin 薛仁貴( xuērénguì. Sie Djin Kwie atau 薛仁貴

(xuērénguì)adalah lahir pada tahun 614 Hejin di propinsi Shanxi seorang Jenderal

37

Page 50: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

Tiongkok yang terkenal pada masa Dinasti Tang. Di dalam pertunjukan ditampilkan

juga beberapa wayang potehi lainnya sebagai pendukung cerita seperti Liu Kim Hwa

(istri Sie Djin Kwie), Jin Li dan Ong Kau Sin.

Gambar 2: Wayang Lakon Sie Djin Kwie

Dokumentasi: Sde Ima Melati Harahap, 2014.

38

Page 51: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

Gambar 3: Wayang Lakon Sie Djin dan istrinya Liu Kim Hwa

Dokumentasi: Sde Ima Melati Harahap, 2014.

Gambar 4: Wayang Lakon Jin Li

Dokumentasi: Sde Ima Melati Harahap, 2014.

39

Page 52: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

Gambar 5 Lakon Sie Djin Kwie dan Ong Kau Sin

Dokumentasi: Sde Ima Melati Harahap, 2014.

5.1.3 Panggung

Panggung adalah wadah atau tempat dimana para wayang potehi dimainkan.

Panggung pertunjukan wayang potehi sangat sederhana dan ukurannya tidak terlau

besar sehingga tidak memerlukan halaman yang besar. Wayang ini dipentaskan dalam

sebuah Panggung wayang potehi ini menyerupai box boneka yang tidak begitu besar.

Sang dalang dan asisten berada di balik (dalam) panggung / kotak layar panggung

boneka. Mereka tampil apa adanya, tanpa riasan dan kostum khusus. Panggung ini di

kelilingi dengan hiasan-hiasan Tiongkok. Panggung ini dihiasi dengan arsitektur atau

ukiran-ukiran yang berkaitan dengan negara Tiongkok dan masyarakat Tionghoa untuk

mendukung cerita yang dimainkan.

40

Page 53: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

Gambar 6 Panggung Wayang Potehi

Dokumentasi: Sde Ima Melati Harahap, 2014.

Dekorasi panggung biasanya disesuaikan dengan tema cerita yang dibawakan.

Panggung wayang potehi kali ini bernuansa warna khas masyarakat Tionghoa, merah

dan emas. Warna merah merupakan warna kebanggaan masyarakat Tionghoa. Warna

merah kegembiraan, kebahagiaan dan keberhasilan. Sedangkan warna keemasan disebut

sebagai uang, melambangkan sebuah harapan agar di tahun berikutnya dilimpahi

banyak rejeki. Beranekaragam ukiran-ukiran Tiongkok yang terdapat disekitar

panggung. Seperti adanya ukiran naga di bawah dan tiang samping kanan kiri

panggung. Menurut informan naga merupakan simbol masyarakat Tionghoa dan

dianggap sebagai binatang paling agung. Di samping kiri panggung terdapat tulisan

mandarin 百萬雄兵五六人 (Bǎi wàn xióngbīng wǔliù rén) dan disamping sebelah

kanan panggung dengan tulisan 千里路途三五步 (qiānlǐ lùtú sānwǔ bù ). 百萬雄兵五

六人 (Bǎi wàn xióngbīng wǔliù rén) artinya lima atau enam orang tentara yang sangat

kuat, kalimat ini bermakna walaupun hanya lima atau enam tentara tetapi kekuatan yang

dimiliki bagaikan ada sejuta tentara. 千里路途三五步 (qiānlǐ lùtú sānwǔ bù ) artinya

perjalanan yang berjarak seribu mil ditempuh dengan tiga sampai lima langkah, kalimat

ini bermakna walaupun jalan sangat panjang tetapi jika cepat melangkah maka

perjalanan akan terasa sangat dekat.

41

Page 54: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

5.1.4 Alat Musik

Musik merupakan nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga

menghasilkan irama, lagu, dan keharmonisan. Musik biasanya tercipta karena adanya

alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi-bunyian. Untuk menghasilkan musik pengiring

pertunjukan wayang potehi agar terlihat meriah dan semarak, ada tujuh alat macam alat

musik yang digunakan dan dimainkan oleh tiga orang yang masing-masing bertanggung

jawab memegang dua macam alat musik tersebut. Adapaun alat musik yang digunakan

yaitu, gembreng besar (Toa Loo), gembreng kecil (Siauw Loo), rebab (Hian Na), kayu

(Piak Ko), suling (Bien Siauw), gendang (Tong Ko), slompret (Thua Jwee).

Gambar 7 Roa Lo

Dokumentasi: Sde Ima Melati Harahap, 2014.

42

Page 55: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

Gambar 6 Roa Lo

Gambar 8 Tong Ko

Dokumentasi: Sde Ima Melati Harahap, 2014.

43

Page 56: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

Gambar 9 Seperangkat Alat musik pengiring pertunjukan wayang potehi

Dokumentasi: Sde Ima Melati Harahap, 2014.

5.2 Tema Cerita

Setiap pertunjukan wayang potehi yang dimainkan memiliki cerita yang sangat

menarik. Setiap ceritanya pasti berkaitan dengan sejarah di negara Tiongkok yang

meninggalkan kesan baik terhadap masyarakat Tionghoa. Tema cerita pertunjukan

wayang potehi yang berlangsung selama tiga hari di Kota Tebing Tinggi diangkat dari

kisah salah seorang jenderal yang terkenal di Tiongkok mulai ia masih menjadi seorang

yang biasa yang di jodohkan Liu Kim Hwa anak dari majikan tempat ia bekerja sampai

diangkat menjadi jenderal pertama yang dipercaya untuk mengawal kaisar raja hingga

menjadi akhirnya menjadi raja. Selama karirnya, Sie Djin Kwie meraih keberhasilan

dalam berbagai ekspedisi perang seperti melawan sisa-sisa Tujue Barat dan melawan

Goguryeo (kerajaan kuno yang menduduki wilayah Manchuria dan sebelah utara

Semenanjung Korea). Dalam sejarah, Sie Djin Kwie dianggap sebagai manusia setengah

dewa karena kearifan dan kesederhanaannya.

Awal pertunjukan dimulai dengan munculnya lakon Sie Djin Kwie diiringi

dengan alunan musik. Lakon Sie Djin Kwie muncul dengan gerakan-gerakan kecil lalu

kemudian ia duduk. Sebelum memulai dialog dengan lawan mainnya, lakon Sie Djin

Kwie terlebih dahulu memperkenalkan diri. Disini Sie Djin Kwie berbicara kepada

penonton tentang awal kejadian yang menimpanya saat bekerja di rumah majikannya.

44

Page 57: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

Tanpa sengaja ia memakai jubah pusaka milik leluhur majikannya sehingga harus

melarikan diri dari rumah majikannya menuju rumah saudaranya Ong Kau Sin di

lembah gunung Taishan. Tetapi belum sampai ditujuan, hari sudah mulai gelap dan

terpaksa ia singgah di klenteng terdekat.

Tidak disangka penyinggahan ini mengubah nasibnya. Pada malam ia singgah di

klenteng yang juga bertepatan pada malam tahun baru imlek, mempertemukannya

kembali dengan anak dari majikannya Liu Kim Hwa. Melalui perjodohan yang

dilakukan oleh Jin Li, orang kepercayaan ayah Liu Kim Hwa mereka akhirnya menikah.

Dengan segala kekurangan dan kesederhanaan yang di katakan oleh Sie Djin Kwie

tentang kehidupannya tak mengurungkan pernikahan. Sikap jujur dan keberanian dari

Sie Djin Kwie lah yang dinilai oleh Liu Kim Hwa sehingga mereka pada akhirnya

menikah.

Setelah saling menerima perjodohan, Sie Djin Kwie tanpa ragu langsung

mengajak Liu Kim Hwa rumah saudara angkatnya, Ong Kau Sin. Awal mereka tiba di

lereng gunung Taishan, Ong Kau Sin sungguh tidak mengetahui dan tidak menyangka

bagaimana anak dari majikannya bisa dibawa ke rumahnya. Ong Kau Sin dengan penuh

kecurigaan bertanya kepada Sie Djin Kwie apa yang sebenarnya terjadi. Ia takut kalau

Sie Djin Kwie telah melakukan hal-hal yang buruk kepada Liu Kim Hwa. Ia tidak ingin

saudara angkatnya Sie Djin Kwie akan tertimpa masalah. Penjelasan yang

didengarkannya langsung dari Sie Djin Kwie akhirnya membuatnya semakin percaya

bahwa saudaranya Sie Djin Kwie adalah orang yang berbudi luhur baik. Sebagai

saudara angkat sekaligus wali Sie Dhin Kwie, Ong Kau Sin membantu melakukan ritual

pernikahan kepada mereka berdua.

45

Page 58: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

Tema cerita dari pertunjukan wayang potehi ini memberi pelajaran sekaligus

nasehat yang baik bagi para penonton. Pemilihan judul yang dibawakan oleh dalang

mengandung cerita yang mudah diingat oleh masyarakat yang menyaksikan. Pemilihan

judul ini sengaja dilakukan karena acara tersebut, yaitu acara ulang tahun Dewa di

Vihara tersebut. Dan menurut sejarah, Sie Djin Kwie ini sesosok yang terkenal dan

dianggap sebagai manusia setengah dewa.

5.3 Konteks Sosial

Pertunjukan wayang potehi ini membawa pengaruh besar terhadap masyarakat

pribumi maupun masyarakat Tionghoa yang ada di kota Tebing Tinggi khususnya bagi

masyarakat yang menyaksikan secara langsung pertunjukan wayang potehi ini. Menurut

informan, pertunjukan wayang potehi memiliki fungsi yang beragam baik dari fungsi

ritual, fungsi pendidikan dan juga fungsi hiburan. Pertunjukan wayang potehi yang

dilakukan di kota Tebing Tinggi difungsikan sebagai hiburan. Penyampaian dialog

dengan menggunakan bahasa Indonesia sangat berpengaruh terhadap masyarakat yang

menyaksikan. Dengan menggunakan bahasa pribumi, penonton bisa dengan sigap

langsung mengetahui inti tema cerita yang dibawakan. Berdasarkan hasil penelitian,

penulis melihat adanya hubungan sang dalang saat mengucapkan dialog dengan

penonton. Hubungan ini dapat dilihat dari bahasa di dalam dialog yang disesuaikan

dengan bahasa yang biasa dipakai sehari-hari.

Walaupun difungsikan untuk hiburan bagi masyarakat, tetapi cerita yang ingin

disampaikan oleh dalang semata-mata bukan hanya sebagai hiburan semata saja, tetapi

jika diperhatikan dengan seksama ada hal-hal baik yang terkandung di dalam cerita

46

Page 59: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

yang ingin disampaikan oleh dalang kepada penonton melalui dialog demi dialog,

sehingga setelah menyaksikan pertunjukan ini masyarakat mengerti akan sejarah dan

mengamalkan moral baik yang terkandung dalam cerita. Sie Djin Kwie diceritakan

sebagai seorang yang tidak pernah menyerah, suka menolong, seorang pekerja keras,

selalu sabar dalam menghadapi cobaan, serta selalu yakin akan adanya Tuhan. Cerita ini

mengajarkan untuk selalu berjuang, jujur kepada siapapun dan menjadi seorang

pemimpin yang baik bagi rakyatnya.

5.4 Penonton

Adanya penonton yang menyaksikan pertunjukan wayang potehi menambah

suasana di sekitar vihara semakin ramai dan meriah. Antusias masyarakat sekitar vihara

sangat tinggi. Penonton yang menyaksikan pertunjukan wayang potehi ini pun

beranekaragam mulai dari anak-anak hingga orangtua bahkan yang sudah lanjut usia.

Bukan hanya masyarakat Tionghoa saja tetapi masyarakat pribumi juga ikut bergembira

menyaksikan pertunjukan wayang potehi ini. Bukan hanya masyarakat dari sekitar

vihara dan kota Tebing Tinggi saja tetapi juga masyarakat dari luar kota seperti, Medan,

Pematangsiantar, Binjai, dan lain sebagainya juga datang untuk menyemarakkan acara

sekaligus menyaksikan pertunjukan wayang potehi ini.

Antusias itu dapat dilihat dari banyaknya pengunjung yang datang pada saat

akan diselenggarakannya pertunjukan wayang potehi. Selain karena pertunjukannya

menggunakan bahasa Indonesia, antusias masyarakat yang sangat tinggi itu juga karena

judul yang akan dimainkan. Kisah Sin Djin Kwie merupakan cerita populer dan sangat

diminati oleh penonton terutama anak-anak. Selama menyaksikan pertunjukan,

47

Page 60: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

masyarakat terlihat sangat menghayati cerita yang dimainkan. Sesekali mereka tertawa

dan kagum saat dalang mulai memberikan adegan yang menarik seperti saat perang

dimulai.

Tempat untuk menyaksikan pertunjukan wayang potehi ini sudah dipersiapkan

tepat di depan panggung pertunjukan. Tempat yang disediakan itu berupa, beberapa

kursi plastik yang menghadap ke arah panggung. Banyaknya penonton yang datang

pada saat acara itu, membuat kursi yang telah tersedia tidak mencukupi sehingga

sebahagian dari penonton menyaksikan dengan duduk di sekitar vihara bahkan ada juga

yang rela duduk di bawah tepat di depan dekat panggung pertunjukan yang kebanyakan

dari kalangan anak-anak. Penonton yang menyaksikan pertunjukan wayang potehi

selama pertunjukan itu berlangsung, ada yang memilih untuk mendokumentasikannya

gambar sebagai kenangan, ada yang hanya sekedar menyaksikan saja, dan ada pula yang

selain hanya mengambil gambar, ia juga mengabadikan dengan merekam beberapa

adegan yang paling seru dalam pertunjukan. Sampai setelah pertunjukan selesai,

beberapa penonton berlomba-lomba menyentuh lakon wayang dan sekaligus diabadikan

melalui foto.

14 unsur pertunjukan

48

Page 61: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

49

Page 62: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

BAB VIANALISIS TEKS

6.1 Diksi

Diksi dalam arti aslinya dan pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya

ekspresi oleh penulis atau pembicara. Arti kedua “diksi” yang lebih umum digambarkan

dengan enunsiasi kata seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan

dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Arti kedua ini membicarakan

pengucapan dan intonasi daripada pemilihan kata dan gaya. Diksi bukan hanya berarti

pilih memilih kata melainkan digunakan untuk menyatakan gagasan atau menceritakan

peristiwa tetapi juga meliputi persoalan gaya bahasa, ungkapan-ungkapan dan

sebagainya.

Fungsi dari diksi antara lain :

Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham

terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara atau penulis.

Untuk mencapai target komunikasi yang efektif.

Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara verbal.

Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi)

sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.

Dalam hal ini, teks yang penulis dapat dari bentuk lisan atau bahasa yang

diucapkan oleh dalang lalu penulis susun menjadi sebuah tulisan yang kemudian penulis

analisis. Dalam hal ini penulis memilih teks yang dipakai pada hari pertama dimana

50

Page 63: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

cerita yang dimainkan adalah kisah awal kehidupan Sie Djin Kwie saat masih bekerja di

istana raja hingga akhirnya bisa menikah dengan anak raja, Liu Kim Hwa. Secara umum

struktur bahasa yang digunakan dalang mulai dari awal hingga akhir pertunjukan,

merupakan bahasa yang tidak terlalu baku, artinya ada dialog yang menggunakan kata

yang tidak baku dan ada juga dialog yang menggunakan kata baku. Pemilihan kata yang

diucapkan oleh dalang sangat sederhana dan biasa dipakai sehari-hari. Hal ini bertujuan

agar gagasan yang ingin disampaikan oleh dalang kepada penonton dapat dimengerti

dengan jelas sehingga bukan hanya fungsi hiburan saja yang didapat tetapi juga makna

yang terkandung dalam cerita juga dapat tersalurkan dengan baik. Beberapa pilihan kata

baku dan tidak baku tersebut dalam diamati di dalam teks berikut ini.

(1) Gara-gara ini jubah yang telah kupake aku tidak mengerti. Jubah yang

telah kupake itu adalah jubah pusaka milik dari majikanku yang

bernama Liu Hong.

(2) Aku mau bertanya denganmu. Kau sudah punya istri apa belom?

(3) Kamu ajak datang ditempatku, kalo papamu nati mencari, bagaimana?

Dapat diamati bahwa dialog diatas memiliki kata yang tidak baku seperti contoh

pertama kata “kupake” yang kata bakunya “kupakai”, kata “belom” yang kata bakunya

“belum”, dan kata “kalo” yang kata bakunya “kalau”. Perubahan pengucapan kata diatas

dilakukan dengan sengaja oleh dalang agar pertunjukan terlihat bukanlah seperti

pementasan yang monoton. Pemilihan kata oleh dalang ini dilakukan agar pementasan

ini menyatu dengan para penonton. Dalang berpikir bahwa penggunaan kata-kata yang

lebih sering didengar akan memudahkan dalang berkomunikasi dengan penonton. Pada

saat pertunjukan dimulai dan dialog demi dialog dibawakan secara rapi oleh dalang

mulai dari awal dimulai hingga akhir cerita dengan plot cerita alur maju. Dalam

51

Page 64: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

pertunjukan ini, sang dalang potehi membawakan dialog dengan menggunakan dua

bahasa yaitu, bahasa Indonesia dan bahasa Hokkian. Adanya pencampuran dua bahasa

di dalam dialog agar tidak menghilangkan unsur bahasa dan budaya yang berkaitan

dengan masyarakat Tionghoa. Namun dalam penyajiannya, dalang lebih dominan

menggunakan bahasa Indonesia. Bahasa Hokkian dipakai sebagai kata-kata yang

mengiringi penghormatan untuk mendukung cerita.

6.2 Prolog

Prolog adalah kata pendahuluan dalam lakon sebuah pertunjukan. Prolog

memainkan peran yang besar dalam menyiapkan pikiran penonton agar dapat mengikuti

lakon (cerita) yang akan disajikan. Itulah sebabnya, prolog sering berisi sinopsis lakon,

perkenalan tokoh-tokoh dan pemerannya, serta konflik-konflik yang akan terjadi di

panggung.

Prolog pertunjukan wayang potehi yang berjudul “Sie Djin Kwie” di kota

Tebing Tinggi diawali dengan iringan musik yang kemudian dilanjutkan dengan adanya

prolog dari sang dalang. Prolog yang diucapkan oleh dalang yaitu,

Tiba di Dao Li Yonggan. Liu Kim Hwa, Tai Zong, Liu Hong Long, Feng Siau

Sin berkenalan Sin Djin Kwie.

Prolog pada pertunjukan wayang potehi tidak seperti prolog biasanya yang memiliki

narasi yang panjang. Pada pertunjukan wayang potehi kali ini, dalang hanya

menggunakan satu prolog saja diawal pertunjukan dimulai.

52

Page 65: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

6.3 Dialog

Dialog adalah percakapan para pemain. Dialog memainkan peran yang amat

penting karena menjadi pengarah lakon drama. Artinya, jalannya cerita drama itu

diketahui oleh penonton lewat dialog para pemainnya. Agar dialog itu tidak hambar,

pengucapannya harus disertai penjiwaan emosional. Selain itu, pelafalannya harus jelas

dan cukup keras sehingga dapat didengar semua penonton. Seorang pemain yang

berbisik, misalnya, harus diupayakan agar bisikannya tetap dapat didengarkan para

penonton. Setiap dialog yang diucapkan oleh dalang saling berkaitan dan berhubungan.

Dialog yang dipakai pada pertunjukan wayang potehi menggunakan dialog

kontemporer. Artinya naskah dialog yang dipakai bebas dan tidak terikat aturan atau

kelaziman. Penggambaran semua unsur seperti watak tokoh, kepribadian tokoh dan

pikiran tokoh diungkapkan dalang melalui dialog. Dialog dalam pertunjukan ini

berfungsi menghubungkan tokoh satu dengan tokoh yang lainnya.

Untuk melihat dialog yang digunakan pada pertunjukan wayang potehi di

Tebing Tinggi ini, penulis akan memberikan beberapa penggalan dialog yang dipakai

saat awal dimulai pertunjukan. Pertunjukan dimulai dengan iringan musik sekaligus

mengantarkan lakon Sie Djin Kwie dimunculkan di panggung, kemudian ia berkata,

“Aku Sie Djin Kwie. Sejak kejadian dirumah majikanku yang bernama Liu Hong, Gara-gara ini jubah yang telah kupake aku tidak mengerti. Jubah yang telah kupake itu adalah jubah pusaka milik dari majikanku yang bernama Liu Hong. Akupun juga tidak menyangka. Untung saja In Thong kerjaku memberitahu kepadaku dan atas perintah cepat-cepat untuk meninggalkan keluar dari majikanku sebelum terlambat majikanku menangkap diriku. Aku ingin pergi meninggalkan rumah ini ke lereng gunung Taishan. Tetapi sampai diperjalanan matahari hampir terbenam, terpaksa aku menginap di ini klenteng”. (bergumam) “Ehm... Ehm...Ehm...Ehm...”.

53

Page 66: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

Setelah itu musik dimainkan, mengantarkan lakon Sie Djin Kwie keluar panggung ia

seolah-olah sedang melakukan perjalanan. Kemudian mucul lakon Jin Li dan berkata,

“Aku Jin Li menga, mengajak nona yang bernama Liu Kim Hwa. Nona Liu Kim Hwa ini adalah anak dari majikanku yang bernama Liu Hong. Gara-gara ini soal jubah peninggalan dari leluhur majikanku tanpa disengaja karyawan dari majikanku yang bernama Sie Djin Kwie tertidur pulas di ini klenteng tepat pada malam tahun baru imlek. Coba nona, Liu Kim Hwa datanglah kemari nona”.

nona Liu Kim Hwa menjawab,

“Jin panggil kami, Liu Kim Hwa belum tau ajak apa. Terimalah hormat

Jin rahmat”.

Jin Li kemudian berkata,

“Ehm... Liu Kim Hwa hari ini kamu tidak perlu untuk menangis terus . Ibarat nasi sudah menjadi bubur. Semuanya itu sudah terlanjur. Senang hatiku mendengar apa yang telah kau katakan Liu Kim Hwa. Aku di dalam ini klenteng sepertinya ini ada Sie Djin Kwie. Kebetulan Sie Djin Kwie kok ada disini. Coba aku mau panggil padamu. Sie Djin Kwie... Sie Djin Kwie... kau boleh datang kemari yok...”.

Lakon Sie Djin Kwie memasuki panggung dan berkata,

“Jin panggil tuan Sie Djin Kwie belum tau ini ada urusan. Terimalah hormat Jin rahmat”.

Adanya pencampuran kebudayaan wayang potehi ini juga di tunjukan dalam

dialog. Ada juga sedikit dialog yang diselingi dengan bahasa Jawa dan bahasa Hokkian.

Dialog yang diselingi dengan bahasa Jawa yaitu dialog yang diucapkan oleh lakon Ong

Kau Sin, sebagai berikut,

“Sie Djin Kwie, nona Liu Kim Hwa gara-gara soal jubah milik dari papanya Hong, Liu Kim Hwa sampai nona Liu Kim Hwa diperintah untuk mati dengan cara bunuh diri itu penjelasan mu, atau gara-gara lain, ojo-ojo pas kau berbuat yang tidak masuk akal. Jangan-jangan kamu mencuri”.

54

Page 67: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

Ojo-ojo dalam bahasa Indonesia berarti jangan-jangan. Dialog yang menggunakan

bahasa Hokkian yaitu digunakan pada saat pemberian penghormatan upacara

pernikahan. Berikut dialog yang diucapkan yang menggunakan bahasa Hokkian oleh

lakon Ong Kau Sin. Ia berkata,

“Jadi dengan adanya hal seperti ini, kita memang tidak mengerti.

Kejadian seperti ini membuat aku juga merasa bangga. Kamu sudah

setuju untuk berumah tangga dengan seperti itu. Kim Hwa adik

angkatku, silahkan masuk. Bahwa hari ini dek ku Sie Djin Kwie maupun

Liu Kim Hwa pada hari ini melangsungkan pernikahan menjadi suami

istri. Mudah-mudahan dalam menempuh hidup baru selalu mendapat

perlindungan dari yang Maha Kuasa, sehat wal’afiat tidak kekurangan

sesuatu, dalam menempuh hidup baru hidup suami istri sampai kakek-

kakek dan nenek-nenek. Ikuti aba-abaku.” Yi ji khang, lenteng. Sin ji

khang, lenteng. San ji khang, ji... (tunduk memberi penghormatan) “Kita

sudah bersujud pada ini yang Maha Kuasa untuk memohon apa yang

selama ini kita inginkan. Sekarang tubuhnya dibalik kebelakang

pertanda kita ini mohon doa restu dari Cao Peng, Cao Meng, Kong Cho

yang sudah mendahului kita. Mohon diberikan doa restu panjang umur

sehat wal’afiat, tidak kekurangan. Mudah-mudahan dalam menempuh

hidup baru ini, bisa sampai kakek-kakek dan nenek-nenek”. (tunduk

penghormatan) “sekarang silahkan kalian berdua untuk memasuki

kamar seadanya. Dikamar penganten sudah disitu sudah disediakan

makanan minuman seadanya, walaupun cuma air putih. Silahkan...

silahkan... masuk silahkan”.

Dialog diatas diucapkan sekaligus dialog terakhir sebagai pertanda bahwa

pertunjukan sudah berakhir. Adanya pencampuran beragam bahasa yang juga

merupakan bahsa yang dipakai di Indonesia ini, menggambarkan bahwanya memang

telah terjadi pencampuran budaya dan adanya perubahan-perubahan penggunaan bahasa

55

Page 68: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

dalam dialog yang terjadi pada pertunjukan wayang potehi ini. Penggunaan bahasa

Hokkian menunjukan bahwa asal muasal pertunjukan ini masih belum hilang dan masih

melekat didalamnya. Secara keseluruhannya masih diperlihatkan bahwasanya

kebudayaan ini merupakan kebudayaan yang berasal dari luar yaitu Tiongkok namun

walaupun begitu sudah diakui dan diresmikan menjadi salah satu kebudayaan wayang di

Indonesia.

6.4 Epilog

Epilog adalah kata penutup dari sebuah pementasan atau pertunjukan. Adanya

epilog dalam suatu naskah drama atau pertunjukan wayang potehi ini berfungsi untuk

menyampaikan inti sari dari sebuah cerita yang dibawakan atau menafsirkan maksud

cerita yang dibawakan oleh sang dalang. Epilog biasanya berisi kesimpulan dari sang

pengarang cerita.

Epilog dari cerita pertunjukan wayang potehi yang dibawakan oleh dalang ini,

bukan ditunjukan dengan sebuah narasi kesimpulan tertulis melainkan melalui sebuah

dialog akhir. Sang dalang hanya menutup cerita dengan dialog seorang lakon yang

bernama Ong Kau Sin, dimana isi dari dialog itu mengandung mengandung makna

nasehat-nasehat, pengetahuan dan perkataan yang mempertegas bahwa cerita telah

mencapai akhir. Dialog tersebut dapat diamati sebagai berikut.

“Jadi dengan adanya hal seperti ini, kita memang tidak mengerti. Kejadian seperti ini membuat aku juga merasa bangga. Kamu sudah setuju untuk berumah tangga dengan seperti itu. Kim Hwa adik angkatku, silahkan masuk. Bahwa hari ini dek ku Sie Djin Kwie maupun Liu Kim Hwa pada hari ini melangsungkan pernikahan menjadi suami istri. Mudah-mudahan dalam menempuh hidup baru selalu mendapat perlindungan dari yang Maha Kuasa, sehat wal’afiat tidak kekurangan

56

Page 69: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

sesuatu, dalam menempuh hidup baru hidup suami istri sampai kakek-kakek dan nenek-nenek. Ikuti aba-abaku.” Yi ji khang, lenteng. Sin ji khang, lenteng. San ji khang, ji... (tunduk memberi penghormatan) “Kita sudah bersujud pada ini yang Maha Kuasa untuk memohon apa yang selama ini kita inginkan. Sekarang tubuhnya dibalik kebelakang pertanda kita ini mohon doa restu dari Cao Peng, Cao Meng, Kong Cho yang sudah mendahului kita. Mohon diberikan doa restu panjang umur sehat wal’afiat, tidak kekurangan. Mudah-mudahan dalam menempuh hidup baru ini, bisa sampai kakek-kakek dan nenek-nenek”. (tunduk penghormatan) “sekarang silahkan kalian berdua untuk memasuki kamar seadanya. Dikamar penganten sudah disitu sudah disediakan makanan minuman seadanya, walaupun cuma air putih. Silahkan... silahkan... masuk silahkan”.

Kesimpulan yang diberikan sang dalang melalui dialog yaitu pada akhirnya

karena kejujuran yang dilakukan Sie Djin Kwie, maka ia dipercaya untuk

memperistrikan Liu Kim Hwa anak dari majikannya. Kemudian, berkat kesederhanaan

dan kerendahan hatinyalah Liu Kim Hwa mau berumah tangga dengannya. Akhir cerita

juga menunjukan bahwa Sie Djin Kwie dan Liu Kim Hwa telah resmi menjadi suami

istrinya dan hidup di dalam kesederhanaan.

6.5 Struktur Teks

Dalam teks pertunjukan wayang potehi ini penulis melihat adanya susunan teks

yang berstruktur, yang mana struktur teks ini dibagi dalam tiga (3) bagian. Tiga bagian

dari struktur teks ini yaitu di mulai dari teks pembuka, isi, dan diakhiri dengan penutup.

Perbedaan struktur ini dapat dilihat dari teks dialog pertunjukan dimana pada awal

pertunjukan dimulai, diawali dengan prolog dan kemudian muncul tokoh utama yang

memulai dialog perkenalan diri. Dialog yang dimainkan berupa monolog dimana

adegan sandiwara dengan pelaku tunggal yang membawakan percakapan seorang diri

57

Page 70: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

atau pembicaraan yang dilakukan dengan diri sendiri. Dialog pembukaan yang ucapkan

oleh lakon Sin Djin Kwie dapat diamati pada teks berikut ini.

“Aku Sie Djin Kwie. Gara-gara kejadian dirumah majikanku yang bernama

Liu Hong, Gara-gara ini jubah yang telah kupake aku tidak mengerti.

Jubah yang telah kupake itu adalah jubah pusaka milik dari majikanku

yang bernama Liu Hong. Akupun juga tidak menyangka. Untung saja In

Thong kerjaku memberitahu kepadaku dan atas perintah cepat-cepat untuk

meninggalkan keluar dari majikanku sebelum terlambat majikanku

menangkap diriku. Aku ingin meninggalkan rumah ini ke lereng gunung

Taishan. Tetapi sampai diperjalanan matahari hampir terbenam, terpaksa

aku menginap di ini klenteng”. (bergumam) “Ehm...Ehm...Ehm...”.

Teks pembukaan ini diawali dengan perkenalan lakon wayang potehi sebagai tokoh

utama di dalam cerita. Tujuan dari perkenalan ini agar penonton mengetahui cerita apa

yang akan di bawakan dalam pementasan oleh sang dalang. Pembukaan yang diawali

dengan perkenalan tokoh ini menjadi pengantar sebelum konflik permasalahan muncul.

Pada bagian isi, penulis memfokuskan pada bagian teks dialog yang menjadi inti

dari cerita yang di pentaskan. Pada bagian isi ini menggambarkan tentang tema dari

cerita yang dibawakan. Pada bagian ini terkandung beberapa materi seperti nasehat,

humor, cerita, pelajaran dan konflik permasalahan. Bagian isi dari cerita dapat diamati

dari beberapa penggalan teks dialog berikut ini.

“Gara-gara ini soal jubah peninggalan dari leluhur majikanku tanpa disengaja karyawan dari majikanku yang bernama Sie Djin Kwie tertidur pulas di ini klenteng tepat pada malam tahun baru imlek”.“Sie Djin Kwie, aku mendengar apa yang kau katakan jadi senang. Kalo begitu aku ingin bicara denganmu. Bagaimana kalo nona Liu Kim Hwa ini kuserahkan padamu. Mungkin saja semuanya ini sudah diatur oleh Jin yang Maha Kuasa”.“Lagi aku pikir teman. Nona adalah anak orang kaya. Dia hidup serba kecukupan. Hidup bersamaku, hidup yang tidak menentu, penghasilan juga

58

Page 71: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

tidak bisa dipastikan. Jin aku tidak mau menyengsarakan nona Liu Kim Hwa. Ini yang harus dipikirkan”.“Jin mana menyerahkan Liu Kim Hwa kepadaku untuk menjadi istriku dan aku sedah berterus terang pada Kim Hwa bagaimana keadaanku, mengenai keadaan kehidupanku disini. Dia mau untuk hidup berumah tangga denganku, mau menerima kenyataan yang ada”.

Pada bagian isi di gambarkan bahwa adanya suatu permasalahan yang membuat

Sie Djin Kwie harus melarikan diri dari istana majikannya, Liu Hong. Namun karena

hari sudah mulai malam maka ia singgah di sebuah klenteng dan bertepatan pada

malam tahun baru imlek. Singgahnya Sie Djin Kwie di klenteng tersebut ternyata

menjadikannya suami dari anak majikannya, Liu Kim Hwa. Disini lah inti cerita yang

dibawakan mulai muncul.

Bagian penutupan dari teks dialog pertunjukan wayang potehi yang dibawakan

dapat dilihat dari dialog-dialog yang menunjukan bahwa cerita akan berakhir. Dialog-

dialog itu di akhiri dengan nasehat-nasehat, doa-doa dan harapan. Dapat dilihat bahwa

penutup dari cerita ini menunjukan bahwa cerita berakhir dengan bahagia. Bagian

penutupan dari pertunjukan wayang potehi cerita Sie Djin Kwie adalah sebagai berikut.

“Bahwa hari ini dek ku Sie Djin Kwie maupun Liu Kim Hwa pada hari ini melangsungkan pernikahan menjadi suami istri. Mudah-mudahan dalam menempuh hidup baru selalu mendapat perlindungan dari yang Maha Kuasa, sehat wal’afiat tidak kekurangan sesuatu, dalam menempuh hidup baru hidup suami istri sampai kakek-kakek dan nenek-nenek. Ikuti aba-abaku.” Yi ji khang, lenteng. Sin ji khang, lenteng. San ji khang, ji... (tunduk memberi penghormatan) “Kita sudah bersujud pada ini yang Maha Kuasa untuk memohon apa yang selama ini kita inginkan. Sekarang tubuhnya dibalik kebelakang pertanda kita ini mohon doa restu dari Cao Peng, Cao Meng, Kong Cho yang sudah mendahului kita. Mohon diberikan doa restu panjang umur sehat wal’afiat, tidak kekurangan. Mudah-mudahan dalam menempuh hidup baru ini, bisa sampai kakek-kakek dan nenek-nenek”. (tunduk penghormatan) “sekarang silahkan kalian berdua untuk memasuki kamar seadanya. Dikamar penganten sudah disitu sudah disediakan makanan minuman seadanya, walaupun cuma air putih. Silahkan... silahkan... masuk silahkan”.

59

Page 72: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

Pemilihan dialog di akhir ini dijadikan sebagai bagian penutupan yang

menegaskan cerita akan berakhir. Bagian ini bertujuan agar penonton mengetahui

bahwa ini merupakan puncak selesainya pertunjukan. Berdasarkan dialog diatas bisa

digambarkan bahwa sang dalang ingin menyampaikan bahwa cerita berakhir dengan

bahagia.

6.6 Makna Teks dalam Konteks Sosial

Unsur drama yang sangat penting adalah bahasa. Bahasa juga menggerakkan

plot dan alur cerita. Bahasa juga menjelaskan latar belakang dan suasana cerita. Melalui

bahasa yang diucapkan oleh para tokoh cerita, penonton dapat mengetahui tentang

tempat, waktu atau zaman dan keadaan di mana cerita itu terjadi. Bahasa juga berperan

menciptakan suasana terpenting dalam cerita. Bahasa pun sangat penting hubungannya

dengan tokoh. Di samping oleh perbuatannya, watak tokoh cerita dilukiskan melalui apa

yang dikatakannya atau apa yang dikatakan oleh tokoh lain tentang dia sehingga bahasa

berperan besar dalam mengungkapkan buah pikiran pengarang cerita. Kalaupun tokoh-

tokoh tidak mengungkapkan buah pikiran pengarang secara langsung, pembaca atau

penonton akan menyimpulkan buah pikiran itu terutama melalui bahasa di samping

perbuatan tokoh-tokoh cerita.

Dalam setiap pertunjukan ataupun drama, setiap dialog yang digunakan pasti

memiliki makna tersendiri yang terkait dengan kehidupan sehari-hari. Dalam teks

pertunjukan wayang potehi ini ada beberapa dialog yang terkandung makna

didalamnya. Dimana makna dalam dialog itu sesuatu ingin disampaikan oleh sang

60

Page 73: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

dalang kepada masyarakat yang menyaksikan pertunjukan. Makna yang terkandung bisa

berupa pengalaman, pengetahuan, saran ataupun nasehat yang baik, tergantung dari

masing-masing penonton menafsirkannya.

Contoh dialog dari pertunjukan wayang potehi yang mengandung makna sebagai

nasehat bisa diamati dari teks berikut ini.

“Ehm... sejak kejadian di gedung Kwan In, aku jadi takut akhirnya aku melarikan diri. Aku ingin pulang ke gunung Taishan untuk bertemu ahok Ong”

Teks diatas adalah dialog dari Sie Djin Kwie kepada Jin Li. Dialog itu menjelaskan

bahwa Sie Djin Kwie mengakui kesalahan yang telah dilakukannya. Berdasarkan

dialog tersebut, sang dalang ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa kita harus

hidup jujur sekalipun berbuat kesalahan, karena kejujuran akan membawa kita pada

kehidupan yang lebih baik.

Contoh lain dalam dialog yang bermakna menasehati adalah sebagai berikut.

“Namaku Ong Kau Sin. Hidup bersama istri tinggal di ini gebuk derita dilereng gunung, gunung Taishan. Namanya jadi orang nggak punya ya begini, hidup susah. Tapi walaupun kita tidak mempunyai kekayaan harta benda, tapi aku bisa merasakan hidup berbahagia. Dengan istri, saudara angkatku, udah Sie Djin Kwie”.

Jika dimaknai secara cermat, dialog tersebut memiliki makna nasehat. Melalui dialog

yang diucapkan, sang dalang ingin memberitahukan bahwa walaupun hidup serba

kekurangan, tetapi kita harus tetap bersabar dan tabah. Kebahagian di dapat bukan

hanya dari harta benda yang melimpah, tetapi berkumpul bersama orang-orang yang

disayang juga dapat membuat hidup bahagia.

61

Page 74: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

Contoh dialog dari pertunjukan wayang potehi yang mengandung makna

pengetahuan, bisa diamati dari teks berikut ini.

“Kita sudah bersujud pada ini yang Maha Kuasa untuk memohon apa yang selama ini kita inginkan. Sekarang tubuhnya dibalik kebelakang pertanda kita ini mohon doa restu dari Cao Peng, Cao Meng, Kong Cho yang sudah mendahului kita. Mohon diberikan doa restu panjang umur sehat wal’afiat, tidak kekurangan. Mudah-mudahan dalam menempuh hidup baru ini, bisa sampai kakek-kakek dan nenek-nenek”.

Berdasarkan teks diatas sudah jelas dilihat bahwa dialog tersebut mengajarkan kepada

kita tentang adat penghormatan yang dilakukan ketika melaksanakan pernikahan.

Penghormatan ditujukan kepada Yang Maha Kuasa dan juga kepada para leluhur yang

sudah wafat terlebih dahulu. Penghormatan ini berarti pihak yang menikah memohon

restu agar di berikan doa restu serta diberikan kehidupan yang baik dan bertahan

menjadi suami istri sampai ajal tiba.

62

Page 75: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

BAB VISIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

Indonesia terkenal sebagai negara yang memiliki beranekaragam budaya.

Bukan hanya kebudayaan asli Indonesia tetapi terdapat juga kebudayaan dari negara

lain. Pergaulan melalui perdangan dengan bangsa lain seperti, Arab, Eropa dan

Tiongkokmerupakan salah satu faktor terbentuknya kebudayaan di Indonesia. Adanya

asimilasi yang mempengaruhi serta menambah wana-warni pelangi seni nusantara di

Indonesia.

Pertunjukan wayang potehi yang berasal dari negara Tiongkok sudah melekat

dan sudah menjadi salah satu kebudayaan pribumi. Pertunjukan wayang potehi ini selalu

diadakan setiap tahunnya dan sudah hampir menyebar di seluruh kota di Indonesia.

Salah satu kota yang tidak pernah ketinggalan untuk mempertunjukan kesenian ini

adalah kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Di kota Tebing Tinggi ini pertunjukan

wayang potehi diadakan setiap tahunnya pada perayaan ulang tahun Dewa, ulang tahun

Vihara dan juga peringatan tahun baru imlek.

Berdasarkan hasil dari penelitian yang penulis dapatkan saat mengunjungi

Vihara dengan melakukan wawancara dan observasi dapat diketahui bahwa pertunjukan

wayang potehi yang diadakan pada saat itu dalam rangka memperingati hari ulang tahun

Dewa. Pertunjukan yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut ini menceritakan

satu tema yang dibawakan secara berkelanjutan. Pertunjukan ini menceritakan kisah

seorang tokoh yang terkenal di negara Tiongkok. Hari pertama dikisahkan awal

kehidupan saat masih menjadi orang biasa. Hari kedua dikisahkan saat ia berhasil dalam

berbagai ekspedisi perang seperti melawan sisa-sisa Tujue Barat dan melawan

63

Page 76: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

Goguryeo (kerajaan kuno yang menduduki wilayah Manchuria dan sebelah utara

Semenanjung Korea), dan hari ketiga dikisahkan saat ia bersama istrinya berhasil

menjalani lika-liku hidup sampai datangnya fitnahan kepadanya yang lalu kemudian

diangkat menjadi seorang raja.

Setelah mengamati dan menganalisis pertunjukan wayang potehi di kota Tebing

Tinggi penulis dapat menyimpulkan bahwa pertunjukan wayang potehi sama seperti

pertunjukan lainnya yang sempurna bila menggunakan beberapa unsur pertunjukan

seperti unsur-unsur apa yang mendukung pertunjukan, adanya hubungan antara

sistem-sistem pertunjukan, adanya hubungan antara tempat penonton dengan panggung

pertunjukan, sistem tata cahaya, musik pengiring serta cerita apa yang dipentaskan.

Unsur-unsur pendukung pertunjukan wayang potehi selalu berkaitan dengan hal-hal

yang berkaitan dengan kebudayaan Tionghoa seperti arsitektur dan dekorasi panggung,

musik pengiring, cerita yang dibawakan, serta kostum wayang yang menggambarkan

pakaian tradisional Tiongkok.

Pertunjukan wayang potehi di kota Tebing Tinggi di lakonkan oleh sang dalang

dengan menggunakan bahasa Indonesia. Pengucapan dialog berbahasa Indonesia

dimaksudkan agar maksud dan tujuan dari apa yang ingin disampaikan dalang melalui

cerita dapat dimengerti dengan baik. Penulis melihat adanya hubungan bahasa dan teks

yang berhasil direalisasikan kepada penonton. Bahasa tidak hidup dan berkembang

secara sendirian, sehingga dialog yang disampaikan oleh dalang merupakan dialog yang

saling berhubungan dan saling mendukung dari satu teks dialog ke teks dialog

selanjutnya. Melihat dari plot alur maju yang digunakan, maka dapat terlihat dengan

jelas bahwa struktur teks dari pertun jukan terdiri dari tiga bagian yaitu adanya bagian

pembuka, isi cerita dan penutup cerita.

64

Page 77: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

Berdasarkan hasil yang telah penulis analisis dari teks pertunjukan yang dipakai

bahwa bahasa tersebut mencerminkan makna-makna dalam konteks sosial. Penulis juga

melihat bahwa sang dalang menggunakan pilihan kata dan bahasa yang sederhana

sehingga dapat direalisasikan dengan baik penyampaian tema cerita, isi cerita, fungsi,

makna serta pelajaran yang terkandung dalam cerita oleh masyarakat yang menyaksikan

pertunjukan.

7.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan dan melihat langsung

bagaimana suatu kebudayaan direalisasikan dengan baik di lingkungan masyarakat

Indonesia, penulis menyadari bahwa ternyata Indonesia sangat kaya akan budaya.

Kebudayaan yang ada di Indonesia merupakan harta berlimpah yang harus tetap dijaga

keamanan serta keutuhannya.

Pertunjukan wayang potehi ini merupakan slah satu contoh kebudayaan yang

harus tetap dilestarikan walaupun bukan asli dari kebudayaan Indonesia. Pertunjukan

wayang potehi yang sudah menjadi kebudayaan kita ini patutnya lebih sering lagi

ditampilkan dan dipertontonkan dikalangan masyarakat. Penulis juga melihat

bahwasanya kebanyakan dalang yang membawakan pertunjukan wayang potehi ini

hanya dari kalangan yang orang yang bisa dibilang sudah cukup tua. Oleh karena itu

penulis mengharapkan sebagai generasi muda, bisa dilihat bahwa negara maju seperti

Tiongkok dan Jepang walaupun sudah menjadi negara yang maju tetapi kebudayaan

tetap dinomor satukan. Bercermin dari mereka kita sebagai generasi muda haruslah

lebih aktif untuk mempelajari ataupun selalu mengasah pengetahuan tentang

65

Page 78: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

kebudayaan-kebudayaan yang sudah menjadi ikon di negara Indonesia agar tetap terjaga

kelestariannya.

66

Page 79: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

DAFTAR PUSTAKA

a. Buku, Majalah, Jurnal, Surat Kabar, dan Sejenisnya

Astrid Adrianne, Ananda dan Dwirahmi, Anastasia. 2013. Pecinan Semarang. Jakarta: KPG ( Kepustakaan Populer Gramedia ).

Gunarjo, Nursodik. 2011. Wayang Sebagai Media Komunikasi Tradisional Dalam Diseminasi Informasi. Diterbitkan oleh : Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik

Hoed, Benny H. 2011. Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Depok : Komunitas Bambu.

Kayam, Umar. 2000. “Seni Pertunjukkan Kita” dalam jurnal Seni Pertunjukkan Indonesia Tahun X-2000. Jakarta: Masyarakat Seni Pertunjukkan.

Martin, J.R., 1993. “A Contextual Theory of language.” dalam Cope dan B. Kalantzis (eds.). The Powers of Literacy: A Genre Approach to Teaching Writing. London: The Falmer Press.

Murgianto, Sal. 1996. Cakrawala Pertunjukan Budaya Mengkaji Batas Batas Dan Arti Pertunjukan. MSPI.

Poerwanto, Dr. Hari 2000. Kebudayaan Dan Lingkungan. Yogyakarta: Penerbit Pustaka

Pelajar

Poerwanto, dkk. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Resti Hadi Muljarini, Dinanike. 1997. Pertunjukan Wayang Potehi Di Tempat Ibadat Tri Dharma Hok Tek Bio, Gombong. Universitas Indonesia : Jakarta (UI-Press)

Sedyawati, Edi. 1981. Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Sinar Harapan.

Sevilla, Conseule G, Ochave, Jesus A, Punsalan, Twila G, Regala, Bella P dan Uriarte, Gabriel G. 1993. Pengantar Metode Penelitian. Universitas Indonesia : Jakarta (UI-Press)

Turner, Victor dan Edward M. Bruner (eds.). 1983. The Anthropology of Performance. Urbana dan Chicago: University Illinois.

Turner, Victor, 1980. From Ritual to Theater: The Human Seriousness of Play. New York: PAJ Publication

Turner, Victor. 1974. Drama, Fields, and Metaphors: Symbolic Action in Human Society. Ithaca and London: Cornell University Press.

Veegar, K.J. MSc.Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

67

Page 80: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

Telaumbanua, Chical Teodali. 2012. Analisis Sinunö pada pertunjukan Fanari Ya’Ahowu dalam Kebudayaan Nias di Gunungsitoli. Skripsi Departemen Etnomusikologi Universitas Sumatera Utara

Internet:

http://www.tionghoa.net/

http://www.facebook.com/notes/tionghoa-indonesia/-orang-tionghoa-di-indonesia-sebuah-catatan-dari-dr-han-hwie-song-alm-/10151304778560238

Pengertian Teks Dalam Sastra, jurnal diakses pada tanggal 4 Oktober 2013, dari http://pusatbahasaalazhar.wordpress.com/pesona-puisi/pengertian-teks-dalam-sastra/

Profil Kota Tebing Tinggi, diakses pada tanggal 4 Oktober 2013 dari http://kotatebingtinggi.wordpress.com/profil-kota/profil-umum-kota-tebing-tinggi/

Dwi Woro R. Mastuti. 2004. Dalam seminar berjudul “Wayang Cina di Jawa Sebagai Wujud Akultarasi Budaya dan Perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Jakarta diakses pada tanggal 18 Oktober 2013 dari staff.blog.ui.ac.id/dwi.woro/files/2008/02/wayang_cina_di_jawa1.pdf

68

Page 81: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

LAMPIRAN

Data Informan

Informan 1 :

Nama : Dharma Surya

Alamat : Jl. Saudara No. 39 Kompleks Citra Permai Indah Bandar Sono,

Tebing Tinggi

Tanggal Lahir : Tebing Tinggi, 5 Februari 1968

Pekerjaan : Shuhu atau Biksu Vihara

Informan 2 :

Nama : Ismail Budiman

Tanggal Lahir : Tebing Tinggi, 29 September 1955

Pekerjaan : Staf Ahli Walikota Tebing Tinggi

Informan 3 :

Nama : Toni Harsono

Tanggal Lahir : Jombang, 6 Juli 1969

Pekerjaan : Dalang Wayang Potehi

Informan 4 :

Nama : 辛勇旺(xīnyǒngwàng)(36 tahun) sebagai asisten dalang.

69

Page 82: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

Daftar Pertanyaan

1. Bagaimana sejarah yang anda ketahui tentang wayang potehi?

2. Bagaimana sejarah munculnya wayang potehi di Indonesia?

3. Kapan vihara avalokistesvara di bangun dan sudah sejak kapan pertunjukan

wayang potehi sudah mulai dipertunjukan di vihara avalokitesvara?

4. Sudah berapa lama anda menjadi dalang wayang potehi?

5. Bagaimana anda bisa menjadi dalang wayang potehi?

6. Berapa orangkah yang dibutuhkan untuk mempertunjukan wayang potehi

ini?

7. Apa judul dan tema cerita yang dibawakan pada pertunjukan kali ini?

8. Apa-apa sajakah properti yang digunakan?

9. Apa saja kegunaan dari setiap properti yang dipakai?

10. Apakah saat pementasan dalang menggunakan teks atau naskah cerita?

11. Mengapa saat dalang mempertunjukan wayang potehi menggunakan bahasa

yang sering dipakai sehari-hari?

12. Apa saja makna dan fungsi dari pertunjukan?

13. Bagaimana reaksi penonton pada saat menyaksikan pertunjukan?

14. Apa yang anda dapatkan setelah menyaksikan pertunjukan wayang potehi

ini?

Naskah Pertunjukan Wayang Potehi

70

Page 83: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

Prolog : Tiba di Dao Li Yonggan., Jin Li, Liu Hong Long, Ong Kau

Sin, Liu Kim Hwa, Feng Siau Sin berkenalan Sin Djin Kwie.

Sie Djin Kwie : “Aku Sie Djin Kwie. Sejak kejadian dirumah majikanku yang

bernama Liu Hong, Gara-gara ini jubah yang telah kupake aku

tidak mengerti. Jubah yang telah kupake itu adalah jubah pusaka

milik dari majikanku yang bernama Liu Hong. Akupun juga

tidak menyangka. Untung saja In Thong kerjaku memberitahu

kepadaku dan atas perintah cepat-cepat untuk meninggalkan

keluar dari majikanku sebelum terlambat majikanku menangkap

diriku. Aku ingin pergi meninggalkan rumah ini ke lereng

gunung Taishan. Tetapi sampai diperjalanan matahari hampir

terbenam, terpaksa aku menginap di ini klenteng”. (bergumam)

“Ehm... Ehm...Ehm...Ehm...”.

(Musik)

Jin Li : “Aku Jin Li menga, mengajak nona yang bernama Liu Kim

Hwa. Nona Liu Kim Hwa ini adalah anak dari majikanku yang

bernama Liu Hong. Gara-gara ini soal jubah peninggalan dari

leluhur majikanku tanpa disengaja karyawan dari majikanku

yang bernama Sie Djin Kwie tertidur pulas di ini klenteng tepat

pada malam tahun baru imlek. Coba nona, Liu Kim Hwa

datanglah kemari nona”.

Liu Kim Hwa : “Jin panggil kami, Liu Kim Hwa belum tau ajak apa.

Terimalah hormat Jin rahmat”.

Jin Li : “Ehm... Liu Kim Hwa hari ini kamu tidak perlu untuk

menangis terus . Ibarat nasi sudah menjadi bubur. Semuanya itu

sudah terlanjur. Senang hatiku mendengar apa yang telah kau

katakan Liu Kim Hwa. Aku di dalam ini klenteng sepertinya ini

ada Sie Djin Kwie. Kebetulan Sie Djin Kwie kok ada disini.

71

Page 84: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

Coba aku mau panggil padamu. Sie Djin Kwie... Sie Djin

Kwie... kau boleh datang kemari yok...”.

Sie Djin Kwie : “Jin panggil tuan Sie Djin Kwie belum tau ini ada urusan.

Terimalah hormat”.

Liu Kim Hwa : “Sie Djin Kwie kita bisa ketemu di dalam ini klenteng, kau

mau kemana Sie Djin Kwie?”

Sie Djin Kwie : “Ehm... sejak kejadian di gedung Kwan In, aku jadi takut

akhirnya aku melarikan diri. Aku ingin pulang ke gunung

Taishan untuk bertemu ahok Ong”.

Jin Li : “Oi... Djin Kwie... Djin Kwie. Mungkin ini semua sudah

menjadi suratan, suratan takdir. Aku mau bertanya denganmu.

Kau sudah punya istri apa belom?”

Sie Djin Kwie : “Belum”.

Jin Li : “Belum mempunyai istri? Bagus... bagus... bagus... bagus...

loh. Sie Djin Kwie, aku mendengar apa yang kau katakan jadi

senang. Kalo begitu aku ingin bicara denganmu. Bagaimana

kalo nona Liu Kim Hwa ini kuserahkan padamu. Mungkin saja

semuanya ini sudah diatur oleh Jin yang Maha Kuasa”.

Sie Djin Kwie : “Lagi aku pikirkan. Nona adalah anak orang kaya. Dia hidup

serba kecukupan. Hidup bersamaku, hidup yang tidak menentu,

penghasilan juga tidak bisa dipastikan. Jin aku tidak mau

menyengsarakan nona Liu Kim Hwa. Ini yang harus

dipikirkan”.

Jin Li : “Yo...yo... nona Liu Kim Hwa, bagaimana kau yang sudah

mendengarkan apa yang kukatakan dengan Sie Djin Kwie,

semua itu transparan, terbuka tidak ada yang tertutup. Kalau kau

menikah dengan Sie Djin Kwie, kau akan mendapat

perlindungan dari ini Sie Djin Kwie. Tidak ada tujuan yang pasti

72

Page 85: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

kau harus bisa menerima kenyataan ini. Mungkin ini adalah

jalan pertemuanmu dan ini ada suatu perjodohan yang

dipertemukan di ini dalam klenteng”.

Sie Djin Kwie : “Maaf sebelumnya. Semua ini gara-gara aku. Mari ikut aku

untuk pergi ke ini tempat saudara angkatku nona”.

Liu Kim Hwa : “Sie Djin Kwie, jiwa ragaku, mati dan hidupku, kuserahkan

kepadamu loh”.

Sie Djin Kwie : “Bagus kamu mau. Ya Djin. beruntung mendapatkan ini istri

yang begitu cantik. Kuajak pulang ke Gunung Taishan bertemu

saudara yao...”.

Ong Kau Sin : “Namaku Ong Kau Sin. Hidup bersama istri tinggal di ini

gebuk derita dilereng gunung, gunung Taishan. Namanya jadi

orang nggak punya ya begini, hidup susah. Tapi walaupun kita

tidak mempunyai kekayaan harta benda, tapi aku bisa merasakan

hidup berbahagia. Dengan istri, saudara angkatku, udah Sie

Djin Kwie”.

(Musik)

Ong Kau Sin : “Sie Djin Kwie, kamu tidak pulang dengan begitu lama dan

membawa ini dia wanita. Aku tidak salah ya, nona Liu Kim

Hwa itu kan anak majikan bernama Liu Hong. Kamu ajak

datang ditempatku, kalo papamu nati mencari, bagaimana?”

Sie Djin Kwie : “Ong Kau, kujelaskan samamu agar mau bersamaku Ong”.

Ong Kau Sin : “Sie Djin Kwie, nona Liu Kim Hwa gara-gara soal jubah milik

dari papanya Hong, Liu Kim Hwa sampai nona Liu Kim Hwa

diperintah untuk mati dengan cara bunuh diri itu penjelasan mu,

atau gara-gara lain, ojo-ojo pas kau berbuat yang tidak masuk

akal. Jangan-jangan kamu mencuri”.

73

Page 86: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

Sie Djin Kwie : “Tidak. Aku tidak melakukan kesalahan. Lalu aku sendiripun

soal jubah itu pun tidak mengerti asal darimana. Aku tidak

mengerti kalau jubah itu adalah jubah peninggalan leluhur

orangtua nona Liu Kim Hwa. Akhirnya aku bertemu di klenteng.

Jin mana menyerahkan Liu Kim Hwa kepadaku untuk menjadi

istriku dan aku sedah berterus terang pada Kim Hwa bagaimana

keadaanku, mengenai keadaan kehidupanku disini. Dia mau

untuk hidup berumah tangga denganku, mau menerima

kenyataan yang ada”.

Ong Kau Sin : “Jadi dengan adanya hal seperti ini, kita memang tidak

mengerti. Kejadian seperti ini membuat aku juga merasa

bangga. Kamu sudah setuju untuk berumah tangga dengan

seperti itu. Kim Hwa adik angkatku, silahkan masuk. Bahwa

hari ini dek ku Sie Djin Kwie maupun Liu Kim Hwa pada hari

ini melangsungkan pernikahan menjadi suami istri. Mudah-

mudahan dalam menempuh hidup baru selalu mendapat

perlindungan dari yang Maha Kuasa, sehat wal’afiat tidak

kekurangan sesuatu, dalam menempuh hidup baru hidup suami

istri sampai kakek-kakek dan nenek-nenek. Ikuti aba-abaku.” Yi

ji khang, lenteng. Sin ji khang, lenteng. San ji khang, ji...

(tunduk memberi penghormatan) “Kita sudah bersujud pada ini

yang Maha Kuasa untuk memohon apa yang selama ini kita

inginkan. Sekarang tubuhnya dibalik kebelakang pertanda kita

ini mohon doa restu dari Cao Peng, Cao Meng, Kong Cho yang

sudah mendahului kita. Mohon diberikan doa restu panjang

umur sehat wal’afiat, tidak kekurangan. Mudah-mudahan dalam

menempuh hidup baru ini, bisa sampai kakek-kakek dan nenek-

nenek”. (tunduk penghormatan) “sekarang silahkan kalian

berdua untuk memasuki kamar seadanya. Dikamar penganten

sudah disitu sudah disediakan makanan minuman seadanya,

walaupun cuma air putih. Silahkan... silahkan... masuk

silahkan”.

74

Page 87: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

目录

摘 要 ............................................................................................................................ i

目 录 ............................................................................................................................ ii

第一章 绪 论 ............................................................................................................... 1

1.1 研 究 背 景 .................................................................................................. 1

1.2 研究目的 ................................................................................................... 2

1.3 研 究 现 状 .................................................................................................. 2

1.4 研 究 方 法 .................................................................................................. 4

第二章 布袋戏的历史以及传承 ...................................................................................... 5

2.1 布袋戏起源 ................................................................................................. 5

2.2布袋戏在中国的发展历史 .............................................................................. 6

2.3 布袋戏的舞词 ........................................................................................... 7

2.4 乐 器 .......................................................................................................... 8

2.5 表演场合 .................................................................................................... 9

第三章 印尼丁宜布袋戏................................................................................................... 11

i

Page 88: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

3.1布袋戏的历史及发展....................................................................................... 11

3.2 舞 词 ............................................................................................................ 12

3.3 乐 器 ............................................................................................................ 13

3.4 表 演 场 合 .................................................................................................. 14

第四章 印尼丁宜 布袋戏与中国布袋戏的对比 ............................................................ 16

4.1 相同 点 ................................................................................................... 16

4.2 不 同 点 .................................................................................................. 19

第 五 章 结 论 .......................................................................................................... 20

参 考 文 献 ................................................................................................................ 22

致谢...................................................................................................................

ii

Page 89: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

第一章 绪论

1.1 研究背景印尼是一个共和国国家,印尼由成千上万个岛屿组成,是全世界最大的群岛

屿国家,疆域橫跨亚洲及大洋洲。随着时间过去,印尼是算是在东南亚的比较丰富

的国家,拥有各种各样的民族,例如马达族、卡罗族、巴东族、马来族、印度族及

华人等等。每个民族都有丰富多彩的文化,瓦扬是印尼的一个文化代表,已经有了

很长的历史,不只是艺术作品,也反映了印尼人民的生活与社会层面,除了受到印

度文化的影响,有部分是受到了中国文化的影响,是由华人带入印尼的。1908

年,在荷兰殖民,有一位最著名的中国人来棉兰,印尼语叫钟阿飞带一些中国人来

丁宜,帮着荷兰人开放烟草地区。过了几十年,为了继续工作,有一些中国人留住

丁宜。由中国东南沿海移民带入印尼的布袋戏在印尼也归类为瓦扬的一种,而为

了与其他瓦扬分別,就称为布袋戏。现在布袋戏算是是印尼最古老的文化之一。布

“ ”袋戏在印尼也归类为木偶的一种,是从福建话 布袋戏 所拟音的。在作者的家乡丁

宜,也常有布袋戏的表演,所以本文作者有兴趣对丁宜布袋戏作深入的了解和研。

1.2 研究目的作为进入某个国家的外国文化之一,肯定会在有所变化。本文的目的是通过了

解布袋戏在丁宜的历史、发展和变化,以及布袋戏的表演者、表演内容、表演道

具、配乐等,让更多的人知道布袋戏。

3

Page 90: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

1.3 研究现状 Astrid. 2013 <Pecinan Semarang> 《中国人在三宝垄》本文论述布袋戏早期出现

在印尼。

Dwi. 2004 <Wayang Cina di Jawa Sebagai Wujud Akultarasi Budaya dan Perekat

Negara Kesatuan Republik Indonesia>《爪哇岛中国木偶中作为中印文化粘合剂》本

文阐述印尼东爪哇布袋戏发展历史及其作为中印文化粘合剂的作用。

黃仁健. 1999《台湾布袋戏上场诗研究》本文希望粗略展示台湾布袋戏上场诗

的面貌和特点,从文学和语言两个方面对其进行理论研讨,从上场诗的演变过程中

总结规律和传统,为布袋戏上场诗研究提供一份有益的參参考资料,也为布袋戏上

场诗的创作研拟一份参考建议。本文力求将传统的布袋戏、金光布袋戏、霹雳布袋

戏的上场诗作一比较、研究。

黄鹤. 2007 《台湾布袋戏的艺术构成与文化底蕴》本文阐述台湾布袋戏的艺术

构成和文化底蕴都有了不同程度的变化着重表现在戏文内容、戏偶的角色、戏剧的

表现手法上。

洪世键. 2007 ——《南国奇葩掌中戏 南派布袋戏的历史渊源、基本特征与艺术

价值》. 本文除了解释泉州地区的布袋戏属南派,漳州地区的布袋戏属北派,还有

历史和环境因素的作用形成了南派与北派两个不同艺术特色的流派之分。

林银焕. 2011《台湾霹雳布袋戏与两岸文化创意产业》本文论述台湾霹雳布袋

戏的源流、发展、现代转型、革新及对两岸文化创意产业的启示。

张孟辰. 2012《浅谈布袋戏偶的造型艺术特色》本文通过对传统民间艺术布袋

戏偶的造型来阐述其独有的艺术特色. 布袋戏偶的造型随着时代的变迁打破了传统

4

Page 91: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

的限制并在其基础上不断发扬。展示了崭新的气象,一代代传承下去,对新时代的

开启有着重要的开扩意义。

从这些阐述能看出,就是在中国而比较大饿,只有一个在印尼爪哇曾研究过。

所以本文要在印尼丁宜研究布袋戏发展、角色、歌词及使用乐器,本文希望通过这

个研究,能深入了解印尼丁宜布袋戏。

1.4 研究方法(包括文献法及访问法)在这项研究中,作者使用的分析描述方法与定性方法。这种方法的目的是描述

和 收 集 的 信 息 发 生 在 现 在。本 文 笔 者 采 用 的 理 论 和 理 论 Linguistik Systemic

Functional (LSF)。该理论认为,作者可以分析正在进行布袋戏的表现。根据我使用的理论,在这方面的工作论文作者采用定性描述的方法。这种方法旨在就本描述和分析,并收集信息。1.文献法

在前人研究的文献基础上进行研究。基于书籍,布袋戏相关的期刊。阅读全部内

容然后总结成一个结论,将由读者很容易理解。

2.访问法

通过访问华人,了解印尼丁宜布袋戏的发展历史、舞词及使用乐器,获得关于布

袋戏的相关资料。有些人,我采访的是木偶,一些华人和一些观众谁在看演出布袋

戏。从笔者得到的资料来看,笔者做过的第一个的分析技术是进行实地审查的地点

演出,这是在丁宜布袋戏。然后进行面谈主谋和一些观众。

5

Page 92: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

第二章 布袋戏的历史以及传承

2.1 布袋戏起源 布袋戏是木偶戏的一种。传统布袋戏偶是由木雕头、袋形布身、木雕

手、实心布腿、木雕鞋加上服饰、盔帽组成。由于操作木偶是以手掌插入袋搬弄舞

姿,所以布袋戏又称为「掌中戏」。布袋戏是木偶戏的一种。传统布袋戏偶是由木

雕头、袋形布身、木雕手、实心布腿、木雕鞋加上服饰、盔帽组成。由于操作木偶

是以手掌插入袋搬弄舞姿,所以布袋戏又称为「掌中戏」。木偶戏是由演员在幕后

操纵木制玩偶进行表演的戏剧形式。在中国古代又称傀儡戏。中国木偶戏历史悠

久,三国时已有偶人可进行杂技表演,隋代则开始用偶人表演故事。

布袋戏木偶娃娃是布做的。布袋戏更好地称为木偶,这意味着游戏是不

是移动的木棍,而是通过手工木偶谁放的傀儡,并根据故事的过程中移动的手指。

谁的人玩这个娃娃,各持两个娃娃两个人的人数。两个男人,一个男人和一个男人

主脑核心担任助理木偶。布袋戏演出是关于历史还是在中国的重要人物,通常是进

行连载。早在商周之时,俑偶人、桐人就已普遍被用为殉葬之用;西汉时魁儡作为

丧家之乐;东汉时则开始运用在宾婚嘉会等喜庆场合;南北朝之时傀儡已具备歌舞

表演、诙谐滑稽的娱乐型态;唐宋则是魁儡的兴盛期;宋代以降,傀儡戏更是流行

于市井间的庶民娱乐。而傀儡随着时间的推演,也因地域不同而发展出不同的样

式,我国的木偶戏约可划分成两大类: 第一类流行于河北、河南、四川、湖北、湖

南等地,偶身约九吋长,形象粗邝,一般眼嘴不能活动,无手无脚,只有臂,不能

取拿东西。第二类流行于台、闽一带,这一带广称木偶戏为掌中戏或布袋戏,偶身

6

Page 93: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

约八吋到三、四台尺都有,制作较精细,形象细致,尤其是头部脸型刻划极为逼

真,有手有脚,能做各种动作。

一般来说,学者都大约认定布袋戏起源为福建泉州,时间则约为 17世纪

左右。而之后发展上,布袋戏流派因发展区域横跨福建与台湾,加上不同时期的各

自发展与交流融合,实在很难区分。若最粗概的以表演型态来论,约可分传统布

袋戏与现代布袋戏。在此分类下,即使在布袋戏仍十分流行的台湾,传统布袋戏的

观众远低于现代布袋戏。而普遍所称的布袋戏流派,实际往往就是指传统布袋戏

的流派。布偶的头是用木头雕刻成中空的人头,除出偶头、戏偶手掌与人偶足部

外,布袋戏偶身之躯干与四肢都是用布料做出的服装;演出时,将手套入戏偶的服

“装中进行操 偶表演。而正因为早期此类型演出的戏偶偶身极像 用布料所做的袋

”子 ,因此有了布袋戏之通称。早期许多的迎神庙会场合里,布袋戏是最常看到的

民间戏曲表演之一。

2.2 布袋戏在中国的发展历史布袋戏内台戏的延伸:电影圣石传说 17世纪中期,布袋戏已于闽南相当受欢

迎,亦出现了类似肩担戏的模式。所谓肩担戏乃是由演出者肩担戏箱与舞台。至一

定地点后,搭好简易舞台后,操纵者躲在布帏下,肩上简易木架舞台即成为人偶演

出戏台。至 18世纪,根据演出场所的不同,布袋戏不但出现职业团体,还视演出

地点,分为室外演出的野台戏与在剧院演出的内台戏。木偶戏艺术创造的五个死刑

犯执行之前,他们试图通过利用现有的项目在他们的监狱里自娱自乐。然后,他们

举行一个小的临时傀儡表明,它传到耳朵里的王者。然后,他们面临的挑战是出现

在王面前会得到回报时不受处罚王很高兴。然后,他们决定提升叙述善良和积极的

自我形象的王者之王的发挥。正因为如此,他们也终于解脱了处罚。

7

Page 94: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

2.3 布袋戏的舞词操闽南或台湾地方性语言来做演出的口白师傅可谓布袋戏的灵魂人物。于布

袋戏的演出中,后场的口白师傅包办了戏中所有人物的对白与念白,也常是布袋戏

戏剧中唯一的挂牌主演者。就是因为身系演出成功与否,类似职业说书人的口白主

演者必须具备有仿男女老幼不同人物音质、不同讲话风格甚至不同的地方口音的技

巧。就实例上,深受欢迎的口白师傅者还必须要有深厚的文学造诣和音乐素养,且

必须能做到各种不同性格的角色五音分明,加上情绪表达的八声七情,及其余基本

角色口白等等。就此来看,一位口白师傅最起码要替 28种不同情绪与角色口白配

音的本事。

2.4 乐器若再详细分:武场乐器包括了锣、小锣、小鼓、通鼓、钞、钹、拍板等,而文

场则包括二胡、唢呐、拍板、月琴及笛子。而此配乐型态上可依剧种再细分为生旦

戏、审场戏、武打戏、连台戏、折子戏以及拳打戏。到了 20世纪中期以后,后台配

乐逐渐有了一些变化,例如引进了京剧的后台音乐,使用西方乐器和音乐、以歌手现

场演唱歌曲,或以录音带播放电子音乐等等。

小锣

大钞

8

Page 95: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

中国笛子

小鼓

唢呐

中胡 二胡

2.5 表演场合袋戏戏台不管哪种形式表演,布袋戏的演出都需要有戏台,该戏台一方面作

为区隔前后台以及观众与演出者之间的能,一方面提供演出所需要的戏剧布景。布

袋戏发展之初,戏台较为简陋,仅用扁担,布廉架起简易戏台,后来布袋戏逐渐受

欢迎,戏台也变得较为复杂,继而诞生了早期的四角棚。该三至五米宽之戏棚其构

造类似于一座小型土地庙,有四根柱子,中间是大厅,为戏偶活动的舞台,其四面

之中,三面皆空,大厅中有一层交关屏,用来遮掩演艺人之用,早期的四角棚的装

9

Page 96: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

饰及雕刻都较为简单,但后期逐渐发展得更为复杂精致,配合木雕技术以及中国传

统建筑的风格来制作戏台。

野台金光布袋戏台

第三章 印尼丁宜布袋戏

3.1 布袋戏的历史及发展

布袋戏本是雅俗共赏,老少咸宜的民间传统戏曲。近来,却因为布袋戏

本身传统技艺的流失,再加上媒体的日趋多元化,使得布袋戏的兴衰面临时代的考

验。但是传统布袋戏的确是一项十分有趣的民俗技艺,只要稍加解说,指导操作技

巧,很快就能享受的乐趣。预计布袋戏到印尼来港,发生在海外中国社会在这些领

域所带来的 20世纪。布袋戏进军印尼来自福建省的南部。执行此布袋戏来得及的

新秩序诞生之前,发展和繁荣。但在新秩序时代反共,包括中国的文化被看作是共

产主义的一种表现,再有就是各种形式的艺术表达的禁止。 当时的演出取消。 然

10

Page 97: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

而,随着时间的推移改革期间,禁令被取消,显示的是回布袋戏增长,在群岛中显

示。布袋戏演出可以在各种庆祝活动,如生日福禄寿,中国农历新年,十五暝,等

等被发现。

布袋戏最初在展会作为宗教仪式的功能和使用汉语,但印尼人民的热情

的程度和表现出来充当娱乐。也越来越多的谁中国人知道印尼语,那么这个节目,

然后穿上印尼语。几乎所有城市在印尼有史以来布袋戏展示这么好丁宜。据线人涌

入布袋戏在北苏门答腊首次在谁的靖国神社 Avalokistesvara (鳯山寺)在 2002年

进行丁宜发现。社会中国丁宜对他们的文化仍然是非常棘手的,他们仍然理解文化

非常好。所以,从那时起到现在证明布袋戏总是连续进行,每年在周年庆期间的精

舍神和生日庆祝活动的时间。

3.2 舞词

在这种情况下,作者分析的文本显示,链已经由主谋口语到其中,然后

被分析的文本的音频的作者。一般来说,在展会期间所使用的语言的结构布袋

戏在丁宜的主谋从开始到结束包含的语言,是不是太原始。每通过一个非常简

单的主谋,每节口语词的选择是口语一个非常清晰和专注。字的选择意图是主

意由主谋被正确引导到观众谁正在看,这样的娱乐不仅功能,但也包含在故事

的含义中的一个元素也可以被正确理解来传达。

每场演出布袋戏起到了非常有趣的故事。每一个故事都必须与中国在这

留下了美好的印象对中国社会的国家的历史。布袋戏的故事,在丁宜从著名将

领在中国的故事拆除期间三天举行主题演出开始了,他是一个普通的和被任命

谁被认为是守卫皇帝国王,成为国王的首次股东。在他的职业生涯中,薛仁贵

实现在多种远征作战作为对西方突厥的残余,对高句丽(占领了满洲和朝鲜半

11

Page 98: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

岛北部的一个古老王国)的成功。在历史上,薛仁贵认为,因为智慧和简单一

个半神。

表演艺术布袋戏是一个包含爪哇和中国文化之间的文化适应的元素。这

是因为在这个木偶剧呈现有一出戏,剧情和它的内容像一个木偶戏一般,它只

是汇集了中国的音乐的音乐。为了能够理解和被理解,除了使用语言闽南语

(中国)也使用爪哇语或者印尼与。执行此不带息大上印尼人的或现有的华人

丁尤其是对谁亲眼目睹这个布袋戏表演的人宜冲击。这个故事是由木偶不仅是

单纯的娱乐发挥,但也有一些事情要由主脑传达给观众。在本次车展中,木偶

想要传达的表演布袋戏有好多种功能祭祀功能,教育和娱乐功能的功能。所以

观看演出后人们了解历史和实践中所含的故事善良风俗。薛仁贵形容一个人谁

永不放弃,爱帮,一个勤奋的人,始终坚定地面对诱惑,始终相信上帝的存

在。这个故事教导总是吵架,老实的人,并成为一个优秀的领导者为他的人

民。

3.3乐器

音乐是声音的音调或安排,以产生一个节奏,乐曲,和谐。因为这样可

以产生声音的工具音乐通常会创建。 以生产音乐表演布袋戏,以显得喜庆活

泼,有七种乐器的使用,发挥三个人,每人负责持有两种乐器。

 使用的仪器,即,大钹,小钹,小提琴,木,笛子,鼓,小号。

12

Page 99: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

3.4 表演场合

布袋戏表演,在丁宜进行的是领导的一个名为 Toni Harsono(43岁)主

脑。这主脑也协助下一名助理和三个作为一个音乐播放器。此举背后的主谋,

并根据故事情节布袋戏有权薛仁贵调节播放。他移动布袋戏对话,他说 - 尽管

所说的布袋戏。展会期间,木偶表演呈现一个非常整齐有序。从展会开始到木

偶戏的结尾,根据故事情节和演技了没有阅读的文本。这意味着,每个在展会

期间口语已经嵌入在主脑的记忆。

该阶段是一个地方或如布袋戏发挥的地方。布袋戏很简单的舞台表演,

不只是过于庞大,所以它并不需要一个大院子。这个布袋戏布袋戏演出在这个

阶段就像一个玩偶盒是没有那么大。主谋和助手是幕后 /筛箱木偶舞台。他们

出现,因为它是不化妆和特殊的服装。该阶段是由中国的派头包围。舞台装饰

与建筑的雕刻或与之相关的中国国家和华人,以支持正在播放的故事。

13

Page 100: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

观众谁看了布袋戏增加了大气周围寺庙展会的存在被拥挤的节日。寺庙

周围热心社会是非常高的。谁的观众观看了演出布袋戏也是多样的,从孩子到

父母甚至老人。不仅华人不仅但是印尼人也很乐意看到这个表演布袋戏。周围

寺庙不仅是人,在丁宜也从城市如棉兰外面的人,先达,民札,和其他人也来

搞活事件以及观看演出这个布袋戏。

第四章 印尼丁宜 布袋戏与中国布袋戏的对比

4.1 相同点

爪哇文化中融入了太多的中国文化,其中之一即布袋戏,爪哇的布袋戏与中

国传统布袋戏有密切的关系。一般在同一布袋戏演出印尼与用于显示中国布袋戏的

属性中使用的所有财产。布袋戏在印尼或中国表演,是关系到中国的国家既讲故

事,也是著名的国王的故事。同样在中国和印尼,但是也有一些表演布袋戏想成为

主谋的存在,布袋戏,乐器和舞台。

14

Page 101: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

方程可以从某种形式的用作布袋戏属性可以看出。我们可以看到,戏布袋戏

薛仁贵出战印尼几乎是一样发挥中国。布袋戏只用衣服在中国看起来更豪华,朝服

被磨损,而在印尼用一种更简单的穿搭与国王的色调。但总体而言就像她的脸几乎

类似。

中国布袋戏 印尼布袋戏

乐器在印尼和乐器在中国一样。在使用中,即使乐器在印度尼西亚根据中国使

用的乐器,使生成的音乐听起来像典型的中国音乐。中国音乐,伴随着展会布

袋戏调整到故事正在播放。

印尼的乐器

15

Page 102: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

中国的乐器

布袋戏舞台表演中印尼双方在装饰与中国饰品的色调用在中国的舞台。所有

的舞台表演布袋戏雕着龙与华人文化有关的明亮色调。在印尼几乎所有的舞台表演

布袋戏红色,并配备了汉字书写在舞台的边缘和在舞台上。而在中国现阶段唯一有

不同的颜色大多是明亮的绿色舞台。中国舞台比印尼舞台更大的也更豪华。

印尼的舞台

16

Page 103: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

中国的舞台

4.2 不同点

虽然布袋戏带到印尼土生土长的中国文化,但还是有相同点也不同点在每场

演出。在印度尼西亚和中国的表演,主谋方式布袋戏差异舞台表演。主谋印尼提出

不使用脚本演出布袋戏。故事要执行已经想起了木偶。布袋戏主谋曾多次布袋戏舞

台表演,这样的已经嵌入在他心中的脚本。在中国,策划布袋戏仍呈现节目通过阅

读剧本,尽管他一再表演布袋戏不同的事情。

中国布袋戏表演

印尼布袋戏表演

17

Page 104: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

第五章 结论表演布袋戏源自中国具有内在的国家,并已成为印尼的文化之一。布袋戏

的表演总是每年举办一次,几乎传遍了整个城市在印度尼西亚。一个城市,从来没

有错过展示这种艺术的是丁宜。在这种丁宜布袋戏每年对神的周年举办展会,寺周

年新年快乐。

观察和分析的表演布袋戏在丁宜作者得出结论利用展会的一些元素,如时

相同的性能,其他表演布袋戏完善的售后服务,是什么支持展会上,系统性能系统

之间的关系,在舞台上观众之间的关系的要素表演,照明系统,背景音乐,以及什

么样的故事正在上演。展会布袋戏总是与有关华人文化的建筑风格和装修阶段,音

乐伴奏,呈现的故事,以及傀儡戏服描绘中国传统服饰事项的支持元素。

表演布袋戏在丁宜使用印尼语。

布袋戏表演在印尼演出布袋戏中国制造执行它们几乎相同的方式。在执行

几乎相同的使用性能。布袋戏表演在印度尼西亚进行通常基于在中国进行的表演。

公式显示布袋戏印尼布袋戏中国可以从使用的乐器几乎是一样的整体布袋戏中国乐

器,用舞台也装饰在中国和故事都汇集在展示布袋戏布袋戏的故事通常是对历史或

故事可以看出在中国很有名。而差异显示布袋戏印尼和中国不仅带来怎样的主谋的

故事。在印尼布袋戏的演出不使用脚本而在中国穿的手稿。

希望有更多人了解中国传统布袋戏在印尼的发展与传承,进而支持中国

传统布袋戏在印尼继续发扬光大及传承下去。

18

Page 105: tifibusu.weebly.com€¦  · Web viewSeluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2010 Program Studi Sastra China yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama 4 tahun

参考文献

[1] 黃仁健. 1999《台湾布袋戏上场诗研究》[J]

[2] 黄鹤. 2007《台湾布袋戏的艺术构成与文化底蕴》[J]

[3] 洪世键. 2007 ——《南国奇葩掌中戏 南派布袋戏的历史渊源、基本特征与艺术价值》[J]

[4] 林银焕. 2011《台湾霹雳布袋戏与两岸文化创意产业》[J]

[5] Astrid Adrianne, Ananda dan Dwirahmi, Anastasia. 2013. Pecinan Semarang. Jakarta: KPG ( Kepustakaan Populer Gramedia ).

[6] Dwi Woro R. Mastuti. 2004. Dalam seminar berjudul “Wayang Cina di Jawa Sebagai Wujud Akultarasi Budaya dan Perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Jakarta diakses pada tanggal 18 Oktober 2013 dari staff.blog.ui.ac.id/dwi.woro/files/2008/02/ wayang _ cina_di_jawa 1.pdf

19