Skripsi DARMAIS Nomor Stambuk: 105610488814

Skripsi

PENGAWASAN LALU LINTAS BARANG PADA DAERAH PABEAN

OLEH KANTOR BEA DAN CUKAI KABUPATEN NUNUKANDisusun dan diusulkan oleh

DARMAIS

Nomor Stambuk: 105610488814

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2018

ii

PENGAWASAN LALU LINTAS BARANG PADA DAERAH PABEAN

OLEH KANTOR BEA DAN CUKAI

KABUPATEN NUNUKAN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Administrasi Negara

Disusun dan Diajukan Oleh

DARMAIS

Nomor Stambuk : 105610488814

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2018

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Darmais

Nomor Stambuk : 105610488814

Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpabantuan dari pihak lain atau telah ditulis/dipublikasikan orang lain atau melakukanmelakukan plagiat. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabiladikemudian hari pernyataanini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksiakademik sesuai aturan yang berlaku, sekalipun itu pencabutan gelar akademik.

Makassar, 06 Oktober 2018Yang Menyatakan

Darmais

vi

ABSTRAK

DARMAIS. PENGAWASAN LALU LINTAS BARANG PADA DAERAH PABEANOLEH KANTOR BEA DAN CUKAI KABUPATEN NUNUKAN( Dibimbing oleh : Ruzkin Azikin dan Nurbiah Tahir )

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengawasan lalu lintasbarang pada daerah pabean oleh kantor bea dan cukai Kabupaten Nunukan untukmencegah terjadinya praktek penyelundupan. Kenyataannya pengawasan yangdilakukan pejabat bea dan cukai belum maksimal karena masih banyak kasuspenyelundupan yang terjadi dilapangan.

Metode penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan pengawasan lalu lintasbarang pada daerah pabean oleh kantor bea dan cukai kabupaten nunukan. dalamhal ini penelitian ini menggunakan tipe fenomenologi untuk menemukan maknayang menggali data jenis penelitian kualitatif. Fokus penelitiannya berdasar padateori DONELLY yang melihat bahwa pengawasan terbagi menjadi 3 (tiga) tipeyaitu Preliminary Control, Concurrent Control dan Feedback Control dan adapunteknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi.Penelitian ini dilaksanakan sekitar 2 bulan, tenik analisis data dalam penelitian inidilakukan secara kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengawasan lalu lintas barang padadaerah pabean oleh kantor bea dan cukai Kabupaten Nunukan sudah melaksanakanfungsi dan perannya dengan perpedoman kepada undang-undang dan peraturanterkait dengan pengawasan yang sesuai dengan prosedur-prosedur yang telahditetapkan oleh struktur organisasi namun dalam pelaksanaannya belum maksimalkarena kondisi geografis Kabupaten begitu luas dan merupakan daerah perbatasansehingga rawan terhadap praktek-praktek penyelundupan dari negara tetangga(Malaysia) karena banyaknya jalur-jalur tikus.Kata Kunci : Pengawasan, Daerah Pabean

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu☂alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena denganberkah dan limpahan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusundan menyelesaikan skripsi ini dan salawat serta doa tercurahkan kepada BagindaMuhammad SAW umat beliau yang senantiasa istiqomahdalam menjalankanajarannya kepada seluruh umatnya. Atas izin dan kehendak Allah SWT skripsisebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan Program Sarjanan (S1)Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu PolitikUniversitas Muhammadiyah Makassar. Skripsi Ini berjudul ☜PENGAWASANLALU LINTAS BARANG PADA DAERAH PABEAN OLEH KANTOR BEADAN CUKAI KABUPATEN NUNUKAN☝ telah selesai sesuai dengan waktuyang telah direncatakan.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini adalah atas izin AllahSWT dan penulis sadar bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyakmengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari perbagaipihak sehingga kendala-kendalayang dihadapi tersebut dapat diatasi dan tidaklepas dari doa dan dukungan dari segenap keluarga besar penulis yang selalupercaya bahwa segala sesuatu yang dilakukan dengan ikhlas dan tulus akanmembuahkan hasil yang indah. Untuk itu pada kesempatan ini penulis inginmengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua saya tercinta ayahandaHerman dan ibunda tercinta Darma sebagai motivator yang selalu menyertaipenulis dengan ketulusan doa dan restu serta dukungan moril tanpa henti kepadapenulis untuk selalu optimis dalam menjalani kehidupan. Hanya ini yang bisamewakili tanda baktiku, hormatku, dan rasa terima kasihku yang tak terhingga,

viii

kupersembahkan karya kecil ini sebagai kado yang dapat membuat kalian sebagaibalas jasa atas kerja kalian selama ini.

Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan ucapan terima kasihkepada yang terhormat:

1. Bapak Drs. Ruzki Azikin, M.M. selaku pembimbing I dan Ibu NurbiahTahir, S.Sos., M.AP selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkanwaktunya membimbing dan mengarahkan penulis , sehingga skripsi ini dapatdiselesaikan.

2. Dr. Hj. Rulinawati Kasmad, S.Sos., M.Si sebagai orang tua kami, sebagaimotivator kami, dan sebagai teman kami yang telah banyak memberikandukungan serta bantuan dalam penulisan skripsi ini.

3. Seluruh pegawai Staf Jurusan Ilmu Administrasi Negara yang memberikanbantuan dalam penulisan skripsi ini.

4. Pejabat Bea dan Cukai Kabupaten Nunukan yang telah memberikanbantuan dan informasi kepada penulis dalam penyelesaian penyusunan skripsiini.

5. untuk sahabat seperjuanganku (Darfiana, Nurfadilah, Salmah, Nurjanna,Asbudi, dan Nur Azlina) yang telah banyak menemani suka duka hidupdiperantauan dan jauh dari orang tua.

6. Untuk sahabat terbaikku (Herawati, Irma Rifani, Mita Arnika, Kardianto,Miftahus Sa☂adah dan Sriwahyuni) yang selalu memberikan corak warnawarni dalam persahabatan maupun perkuliahan.

7. Untuk teman seperjuangan saya dari semester 1 sampai akhir Mahasiswa IlmuAdministrasi Negara (ADN B.014) yang telah memberikan dukungansemangat

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis berharap skripsinya inidapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan dapat dijadikanreferensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya. Penulis juga menyadari bahwapenulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak kelemahan,

ix

sehingga penulis tak lupa mengharapkan saran dan kritik atas skripsi ini. Semogaskripsi ini memberikan manfaat bagi semua pembaca Aamin.

Makassar, 06 Oktober 2018

Darmais

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... iHALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI ............................................................. iiHALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iiiHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .................... vABSTRAK ......................................................................................................... viKATA PENGANTAR....................................................................................... viiDAFTAR ISI...................................................................................................... xDAFTAR TABEL ............................................................................................. xiiDAFTAR GAMBAR......................................................................................... xiiiBAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5D. Kegunaan Penelitian............................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Konsep Manajemen Publik .................................................................. 6

1. Manajemen Sebagai Struktur ......................................................... 62. Manajmen Publik Sebagai Seni ..................................................... 73. Manajemen Publik Sebagai Institusi .............................................. 7

B. Fungsi-Fungsi Manajemen................................................................... 81. Perencanaan.................................................................................... 82. Pengorganisasian............................................................................ 103. Pelaksanaan .................................................................................... 114. Pengawasan .................................................................................... 11

C. Konsep Pengawasan............................................................................. 121. Definisis Pengawasan ................................................................... 122. Tujuan Pengawasan ...................................................................... 133. Tipe-Tipe Pengawasan ................................................................. 154. Prinsip Pengawasan ...................................................................... 17

xi

D. Tinjauan Umum Kepabeanan............................................................... 191. Pengertian Kepabeanan.................................................................. 192. Fungsi dan Tugas Kepabeanan....................................................... 203. Dasar Hukum Kepabeanan............................................................. 214. Pengawasan Kepabeanan ............................................................... 235. Kewenangan Kepabeanan .............................................................. 25

E. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ...................................................... 29F. Kerangka Pikir ..................................................................................... 30G. Fokus Penelitian ................................................................................... 32H. Deskripsi Fokus Penelitian................................................................... 32

BAB III METODE PENELITIANA. Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................... 33B. Jenis dan Tipe Penelitian...................................................................... 33C. Sumber Data......................................................................................... 34D. Informan Penelitian.............................................................................. 34E. Teknik Pengumpulan Data................................................................... 35F. Teknik Analisis Data............................................................................ 36G. Pengabsahan Data ................................................................................ 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Deskripsi atau Karakteristik Lokasi Penelitian .................................... 39

1. Gambaran Umum Kabupaten Nunukan ......................................... 392. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ................................................ 433. Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea dan Cukai ....................... 45

B. Hasil Penelitian .................................................................................... 52C. Pembahasan.......................................................................................... 71

BAB V PENUTUPA. Kesimpulan .......................................................................................... 81B. Saran..................................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Informan Penelitian............................................................................. 37Tabel 4.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan Di Kabupaten Nunukan.............. 43Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Dirinci Menurut Kecamatan Di Kabupaten........... 45

xiii

DAFTAR GAMBARGambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir ..................................................................... 33

1

��

��

� ��

�� !�� "��# �� $ "$%�� "&!' ()

"�� $&"�(�� (�� #�� &�#&( ��*�( �(�� !�+��

"�(�$��-"�(�$�� '�(&(�� &� �� $��,�� *�� #�'�+ � #�#�"(��)

(�! �(��-(�! ��(�� *�� #�'�+ � ��$ �(�� "�#&��&( #�(� �-%"�$�� %��' *��

#�'�+ � !�$ (��) ��'�� $��(� "�'�(�� $��,�� #�$��!&# ��,�$� �.�(# . ��

�. � �� '�� %$�� "&!' (/

�� +�$&� ��"& �� '�# (��' �� '�# &(&$ #�$+��"

"$%�� +�� ' (�$�� *�� ,�"� %'�+ %$�� "&!' () "�� &��

&�#&( �� '� "�'�(�� (�� #�� (( ��$��) ��$#� ��(�� # ��(��

"�$!� (�� "��*��&� �� *�� "�� "�$'& �� &��( �/ (0&$*��#%1

2002). �� &�� $&"�(�� (�� #�� *�� !�$(� #��

"��$ (�� &�#&( ��#&(�� &+ �� "�(�$�� &��+ � '�(��(��)

�"�(�+ ��&� �� "�$��,��) �&��+ ��&+ �� (��&�� *�� ,�"�

�� "�$��,�� *�� !�'&� ��,�"� (��&�� $#� ��'�(&(�� (%$�(� !��

"�'�(�� *�� !�'&� #�$��'�� (�� &� $��,��.3��,& "�� &��-&�� 4%/ 15 #�+&� 2006 #��#�� (�"�!��

#�$&#�� '�� $��(� &�#&( ��!�+ "��"�#�� #�& ��7 �� $�, ��!��

�'�# &�#&( ��' ��&�� "$%�&(-"$%�&( ��'�� $ �� !�� '�# "��

��$ # ��( ��&� !�$�� "�# (�'&�$ ��&( �� !�!�� "��$�� 8��%��

�#�& ��$�+ "�!��/ 3�(� (�'&�$ ��&(�*� !�$�� '�'& ��$�+ ��!�� +�$&�

2

9:;<=>?@A: 9<=>@= 9B?CD<=-9B?CD<= E@=> F@G D<;@;C: FCH@I :J:= E@=>

9:?<;C@H?@= B;<G K<@ 9@= LC?@:. MCNC@= M<=I@=> O<A@P<@=@= @9@;@G C=IC? ;<P:G

D<=N@D:= ?<A@FI:@= GC?CD, ?<@9:;@=Q IH@=FA@H@=F: 9@= @?C=I@P:;:I@F A<;@E@=@=

ACP;:?Q D<=9C?C=> CA@E@ A<=:=>?@I@= 9@= A<=><DP@=>@= A<H<?B=BD:@=

=@F:B=@;, D<=9C?C=> ?<;@=R@H@= 9@= D<=:=>?@I?@= <S<?I:T:I@F A<=>@U@F@= @HCF

;@;C ;:=I@F P@H@=> E@=> D@FC? @I@C ?<;C@H 9@<H@G A@P<@= V=9B=<F:@, F<HI@

D<=>BAI:D@;?@= A<=R<>@G@= 9@= A<=:=9@?@= A<=E<;C=9CA@=W

X<D<H:=I@G P<HF@D@ K<@ 9@= LC?@: O@PCA@I<= YC=C?@= A@9@ 9@F@H=E@

I<;@G P<HCF@G@ D<DP<H@=I@F ?<N@G@I@= A<=E<;C=9CA@= 9<=>@= D<;@;C: A<H@ICH@=

A<HC=9@=>-C=9@=>@= ?<A@P<@=@= 9@= RC?@: F<HI@ A<N@P@I P<@ 9@= RC?@: F<P@>@:

A<=:=9@? @I@C A<;@?F@=@ IC>@F 9@H: A<H@ICH@= A<HC=9@=>-C=9@=>@= O<A@P<@=@=

9@= RC?@:, =@DC= CF@G@ I<HF<PCI P<;CD D<DC@: G@F:; E@=> D@?F:D@; ?@H<=@

F<I:@A I@GC= ?<N@G@I@= A<=E<;C=9CA@= F<D@?:= D<=:=>[email protected]@=IBH X<=>@U@F@= 9@= X<;@E@=@= K<@ 9@= LC?@: YC=C?@= A@9@ I@GC=

201Z I<;@G D<;@?C?@= A<=:=9@?@= @I@F A<;@=>>@H@= 9:P:9@=> :DABH, <?FABH F<HI@

RC?@: 9<=>@= =:;@: P@H@=> ?CH@=> ;<P:G [Z \:;E@H ]CA:@G 9<=>@= ABI<=F: ?<HC>:@=

=<>@H@ F<P<F@H 2^ \:;E@H ]CA:@G P<HCA@ A<=E<;C=9CA@= YXX, ]BI@=Q K@;;AH<F 9@=

O@EC F<HI@ X<=NC@;@= _M 9@= \\`a D<=>>C=@?@= A:I@ RC?@: A@;FCbP<?@FQ 9@=

9@;@D ?CHC=> U@?IC I:>@ PC;@= (c@=C@H:-\@H<I) 9: M@GC= 201d K<@ 9@= LC?@:

I<;@G D<;@?C?@= P<P<H@A@ ?@;: A<=:=9@?@= @I@F A<;@=>>@H@= O<A@P<@=@= 9@=

LC?@: 9<=>@= P@H@=> F<=:;@: 213 \:;E@H ]CA:@G F<HI@ ?<HC>:@= =<>@H@ ?CH@=>

;<P:G ZQ^ \:;E@H ]CA:@G 9:@=I@H@=E@ P<HCA@ A<=E<;C=9CA@= YXX 9@= A<=NC@;@=

_M D<=>>C=@?@= A:I@ RC?@: A@;FCbP<?@FW (efghghijgkeljfhijm.go.id)

3

nopqrsrtrp trpqruvrw xyzo{v|}rp |pu|} ~op�rqr rqr{ zovr}trprrp

}oqyrurp rur| zo}o{�rrp xrzru �o{�rvrp tot|ry xopqrp zo{op�rprrp �rpq xrp

}ouopu|rp zo{ru|{rp �rpq �o{vr}|� zopqrsrtrp �|qr xyzo{v|}rp |pu|} ~opx|}|pq

zop�ovopqqr{rrp zo~o{ypurwrp �rpq o�o}uy� xrp o�ytyop� u{rptzr{rp� �yvuo{ytrty,to{ur �o{tyw xrp �o�rt xr{y z{r}uy}-z{r}uy} }�{|zty. �r{y zopqrsrtrp ypyvrw t|ru|

�{qrpytrty xrzru ~opq|}|{ to�r{r zrtuy }ouo{�rzryrp }ypo{�r �rpq xyvr}|}rp� �rpq

xy~|vry to�r{r }|rvyuruy� xrp }|rpuyuruy� zovr}trprrp {op�rpr, zopq�{qrpytrtyrp

xrp zopqr{rwrp�

�r{ypr (201�) xrvr~ zopovyuyrpp�r ~o~zo{vywru}rp �rwsr zopqrsrtrp

�rpq xyvr}trpr}rp �vow �rpu�{ novr�rprp �ur~r �yzo � �or xrp �|}ry ��ur

�rur~ ~ovr}trpr}rp u|qrt zopqrsrtrp vrv| vypurt �r{rpq xopqrp uourz

�o{zox�~rp }ozrxr |pxrpq-|pxrpq xrp zo{ru|{rp �rpq uo{}ryu xopqrp

zopqrsrtrp tot|ry turpxr{ �zo{rty�prv to{ur ~ovrz�{}rp to�r{r {|uyp }ozrxr

z|tru. �r~|p� xrvr~ zovr}trprrpp�r �ov|~ �zuy~rv }r{opr xy vrzrpqrp }�pxyty

qo�q{r�yt �rpq v|rt xy ur~�rw ��ur �rur~ ~o{|zr}rp }rsrtrp FTZ (Free TradeZone), xopqrp }ouo{�rurtrp �� |qr ~o~�|ru ~o{o}r ~rtyw ~opo~|}rp

wr~�rurp-wr~�rurp ypuo{prv ~r|z|p o}tuo{prv.�r�|zruop �|p|}rp ~o{|zr}rp xro{rw }oz|vr|rp �rpq �o{�rurtrp

vrpqt|pq xopqrp �rvr�tyr. n�tyty �r�|zruop �|p|}rp to�rqry xro{rw zo{�rurtrp

~op�rxy}rpp�r to�rqry z�{�t �r{yuy~ }r{opr vour}p�r �rpq tur{uoqyt to}rvyq|t

~op�rxy}rp �r�|zruop �|p|}rp to�rqry zypu| qo{�rpq xr{y syvr�rw �px�potyr

to{ur {rsrp r}rp ~rt|}p�r �r{rpq xrp ruy�yurt yvvoqrv xr{y poqr{r uourpqqr, wrv

ypy xy}r{opr}rp �r�|zruop �|p|}rp �o~yvy}y �rp�r} �rv|{-�rv|{ uy}|t (vr|u xrp

4

��) �� (��) �� ¡¢£�� £��¤��¡�� ¥�¢¦ §¢�� ¨��

��¡ £¢��¢��§¡�� ¨�� ¢§¢�� ©ª �� «��¡¥¨�. ��¡�

��£ ¦�� §¢��¡�� §¢� �� ¢¤¢¡��¤ ¥�¢¦ §¢£¢��¦ ¬¢� �� ¡��

��£ £¢�®��¡�� ¤�� ¢¨� �� §¢��¡�� §¢� ��

¨�� ¡¢�� £��¡ ��¢��¦ §�¨¢��¯

¬¢��¡�� §¢�£��¦�� ¢��¦ ��§�§��¡��° §¢�� ¢��¡ ��¡

£¢��¡�¡�� §¢�¢�� ¢� �� ®�� ±²³´µ¶·¶¸¶´ ¹¶º» ¹¼´½¶¸ ¾¶¿¶´µ À¶Á¶

Â¶³¿¶Ã ²¶Ä³¶´ Åº³Ã Æ¶´½Å¿ ¾³¶ Á¶´ Ç»È¶¼ Á¼ Æ¶Ä»À¶½³´ É»´»È¶´☝

B. Rumusan Masalah¬¢��¡�� ¨¢��¡�� £��¦° £�¡� ��£�� £��¦ §��

§¢�¢�� ¦ ¨� ��£��¡�¦ Ê¢� �� Ë�� Ë�� ¬�� §�� Ì�¢��¦

Ê�¨¢�� ¡�¡�� ¥�¢¦ Í��¥� ¬¢� �� ¡�� Í�¨�§��¢� «��¡��Î

C. Tujuan��®�� Ê¢�¢�� ¢¨� ��£�� ¢��¦ ��¡¢£�¡�¡�� £�� £��¦

��¦ ��¡ £¢� ¢��¦�� ¬� ��£�� Ê¢� �� Ë�� Ë�� ¬�� §��

Ì�¢��¦ Ê�¨¢�� ¡�¡�� ¥�¢¦ Í��¥� ¬¢� �� ¡�� Í�¨�§��¢� «��¡��¯

D. Manfaat PenelitianÊ¢�¢�� ¡�� ¨¢�£��¤�� ¨��¡ �¢Ï�� ¢¥�� £��§�� §��¡�� ¡¢§��

¨¢¨¢��§� §�¦�¡ �¢¨� �� ¨¢��¡��Ð

1. ��¤�� ¢¥��

Ñ¢Ï�� ¢¥�� §¢�¢�� ¨¢�£��¤�� ¨� � §¢� ¢£¨�� £�

§¢� ¢��¦�� ¡¦�� ¨�� Ê¢� �� ¡ £¢� ¡�®� §�¥�¢� Ê¢��¡��

5

ÒÓÔÕÖ×ÖØÖÔ ÙÖÚÛ ÙÜÔÝÖØ ÞÖßÖ àÖÓáÖâ ÒÖãÓÖÔ äÖÔÕ ßÜÚÖåØÖÔÖåÖÔ æÚÓâ çÖÔÝæá èÓÖ

ßÖÔ éÛåÖÜ àÜ çÖãÛÞÖÝÓÔ êÛÔÛåÖÔë

2. ìÖÔíÖÖÝ ÞáÖåÝÜØ

ÒÓÔÓÚÜÝÜÖÔ ÜÔÜ ÖåÖÔ ãÓáîÖÔíÖÖÝ ãÖÕÜ çÖÔÝæá èÓÖ ßÖÔ éÛåÖÜ, ÛÔÜÝ/ßÜÔÖØ

ÝÓáåÖÜÝ ßÖÚÖî ÞáæØÓØ ÒÓÚÖåØÖÔÖÖÔ ÒÓÔÕÖ×ÖØÖÔ ÙÖÚÛ ÙÜÔÝÖØ èÖáÖÔÕ ÞÖßÖ àÖÓáÖâ

ÒÖãÓÖÔ ßÖÚÖî áÖÔÕåÖ îÓÔÜÔÕåÖÝåÖÔ ÞÓÔÕÖ×ÖØÖÔ ÛÔÝÛå îÓÔïÓÕÖâ ÞÓÔäÓÚÛÔßÛÞÖÔ

ßÜ åÖãÛÞÖÝÓÔ êÛÔÛåÖÔ

6

ðñð II

òIóôñUñó õUSòñKñ

ñö Kons÷p øùúùû÷m÷n õuülikýþÿþ��ÿ �� þ�þÿ ��ÿ ��þ�þ �� þÿ� þ ��ÿ��þ� ��

�þÿ� �� þ� ýþÿþ��ÿ �� þ þ þ ��ÿ��þ� �� þ�þ�

�� þÿ �þÿþ�� þ�þ� �þ�� . ��ÿ�� þÿþ��ÿ

�� ÿþ��þ��þÿ ��þ�þ ��ÿ�� þ�� ÿ��þ��þÿ ��þÿ�

��ÿ�þ�þ �� þ �ÿ�þÿ ��ÿ�þ�þþÿ, ��þ þÿ �� þ�þ �þÿ

��þÿ ��þÿ�þ� þ�þ� ��ÿ��ÿ�þÿ �� þ�þ� ��ÿ�ÿ �ÿ�þ��þþÿ �þÿþ��

�þ�þ� �þÿ þÿ�þÿ ý�� (�� þÿ ��: 2014), �ÿ�� þ� �þÿþ��ÿ

�� þ þ�þ� ��þ�þ�� þÿ ��ÿ�þ��þÿ ��þ�þÿ �� þÿ� ��ÿ�þ þ�

��ÿ� ��ÿ�þ��þÿ �� þÿ �ÿ��ÿþ� �þÿ� þ þ, �þÿ� �� þÿ ��

��þ�þ� ÿ��þ� �� ÿ� (�� þÿ ��: 2014), ��ÿ��þÿ �þ��þ

�þÿþ��ÿ �� þ þ�þ� ��þ�þ� �ÿ��ÿþ� �þÿ� ��ÿ�þ�þ�� þ��þÿ �þ��

�þ�� ÿ��þÿ�þÿ de f��to þ�þ� �þÿ �þÿ �ÿ�� þ�� þÿ� ��þ��þÿ

��þ� þ�þ� �� ÿ��ÿ��ÿþ� þ�þ� ��.1. ýþÿþ��ÿ �� þ�þ� ��

��ÿ�� þÿþ��ÿ �� þÿ� �þ��ÿ� ��þ�þ þ þ�þ� ��þ�þ� ��ÿ�þ�þÿ� �þÿ� ��þ�þÿ þþÿþ ��þ� �ÿ�� þ�þ� þÿ ��ÿ�þ�þ�

��þ�þÿþþÿ ��ÿþÿ� ÿ��þþ �� þÿþ�� þ� �� þ�,�þÿþ��ÿ �� þ��þÿ �þ ��ÿ �þÿ� þ��ÿ� ��þ��, �þ�� ÿ ��þ�þÿ

7

�� ! " �! # $ % � &��! � # � �'#(�)� * ( # &�* '# � � �� ! " �!%+%�*�! #+' �,

2. - � .�/�� 012*+' 3�2 ! + 3��+4 * / 2�2�) & %�' %� (�) '$+) &��' � � " �! /��+�!' ( / � .�/��

&12*+' #�2 ! + #��+ " �! %+&) '(+'' � 5*�$ +�%+6+%1 (�)(��(1 % * / &�) �

/ � .�)+ * (�)(��(1, 7 �( �! � 2 !+ %/+�+#() (5) % * $ 1�(1' /��! ( #+

$ /2 ( �8 /�/ $ /+ % � /��!1 # + / # * $8 /��!!1� ' � +/ .+� #+ % �

� � # � % * / /�) �9 �! (1.1 � 2 )1 &�* " � � &12*+',:+(�) (1) " �! % * /

&�)#&�'(+; / � .�/�� &12*+' #�2 ! + #��+ %+% # )' � & % #(1%+ % � � *+#+#

/��!�� + &��! * / � / � .�)+ * (�)(��(1, -��1)1( <*+#5� (0�(�) % � 0+�))�:2014), 1& " 1�(1' /��!�/2 �!' � / � .�/�� &12*+' #�2 ! + +*/1

&��!�( $1 � $ )1# %+/1* + % )+ / # * $ " �! %+$ % &+ 5*�$ &) '(+#+ &12*+',0��%�' ( � +�+ /��! ) $ & % & �% �! � " �! # �! ( )�%1'(+; (��( �!

/ � .�/�� &12*+' " �! '�/2 *+ '� &)+�#+& " �! 2�)9+)+' � '�&�/+/&+� � % �

'�&)+2 %+ � / � .�)+ * 1�(1' /��! #1/#+' � 2 $� / � .�/�� &12*+' ' �

�;�'(+; & 2+* & ) / � .�) &12*+' $*+ % * / 2+% �! " �! /�)�' '�). ' �,3. - � .�/�� 012*+' 3�2 ! + =�#(+(1#+

> ! # � 2 $� / � .�/�� &12*+' $ )1# /��. %+ +�#(+(1#+ " �! %+ (1)#��%+)+ /�/2 �!'+(' � '5�#�& ( �!!1�! . � 28 ' )�� / � .�) &12*+' $ )1#

#�* *1 2�)( �!!1�!. � 2 '�& % 2 �" ' &�/ �!'1 '�&��(+�! � %+*+�!'1�! �

&5*+(+ /�)�' , # * $ # (1 ' ) '(�)+#(+' &��+* + � % * $ '�#�+/2 �! �,

8

?@ABCBD ?ECFD@GA ?HCx (Peter dan Pierre: 2014), manajer publik harushati-hati dalam memberikan pemikiran terhadap kekuasaan legislative, preferensikepala eksekutif yang diantisipasi, dan probabilitas reaksi publik.

Dalam konsep administrasi sebagai aktivitas, manajemen publikmerupakan perpanjangan dari proses penyesuaian antar kepentingan politik.Dengan demikian para manajer harus menyeimbangkan kepentingan untukbersaing. Hyde dan Syafritz (Peter dan Pierre: 2014) mengatakan bahwa agendanyata manajemen publik adalah menyeimbangkan masalah politik, ekonomi, dansosial

Ketika keahlian manajerial publik dipraktekkan dalam konsep ini dandipandu oleh rasa tanggungjawab, maka manajemen publik menjadi institusiutama yang menjaga keseimbangan antara kapasitas dan mempengaruhikepentingan publik.

IJ FunKLMNFunKLM OPQPRSmSnMenurut Terry (2013) fungsi manajemen terbagi menjadi empat:

1. Perencanaan (PlTUUVng)Perencanaan merupakan susunan langkah-langkah secara sistematik dan

teratur untuk mencapai tujuan organisasi. Perencanaan merupakan proses palingawal yang paling penting dari seluruh fungsi manajemen, karena fungsi yang laintidak akan bisa berjalan tanpa planning. Dalam melakukan perencanaan ada duahal yang harus dilakukan, yaitu merencanakan kegiatan apa yang akan dilakukanorganisasi dan membuat budget (anggaran).

9

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membuat perencanaan,yaitu SMART. SMART WXYcific yang berarti harus jelas apa saja kegiatan atauaktivitasyang akan dilakukan. Kedua, Ze[\]^[_è yaitu aktivitas tersebut dapatdiukur tingkat keberhasilannya.Selanjutnya, abhiev[_è yaitu perencanaanperusahaan dapat dicapai, bukan hanya suatu rencana yang tidak dapat dilakukan.Keempat, re[ìstic yaitu rencana tersebut dikerjakan sesuai dengan kemampuandan sumber daya yang ada di perusahaan.Terakhir, cime yaitu rencana yang telahditetapkan terdapat batasan waktu yang jelas sehingga perencanaan dapat dinilaidan dievaluasi.

Dari sudut pandang tingkatan manajemen, perencanaan terbagi menjaditiga jenjang:[d cop eevel Pl[ffgng (perencanaan jenjang atas), perencanaan dalam jenjang ini

bersifat strategis, memberikan petunjuk umum, merumuskan tujuan,pengambilan keputusan serta memberikan petunjuk pola penyelesaian dansifatnya menyeluruh. Top Level Planning ini penekanannya pada tujuanjangka panjang organisasi dan tentu saja menjadi tanggung-jawab manajemenpuncak.

_d Ziddle eevel Pl[ffgng (perencanaan jenjang menengah), dalam jenjangperencanaan ini sifatnya lebih administrative meliputi berbagai caramenempuh tujuan dari sebuah perencanaan dijalankan dan tanggungjawabperencanaan level ini berada pada manajemen menengah

cd eow eevel Pl[ffgng (perencanaan jenjang bawah) perencanaan inimemfokuskan diri dalam menghasilkan sehingga planning ini mengarah

h0

kepada aktivitas operasional dan perencanaan ini menjadi tangggung jawabmanajer pelaksana.Manfaat dari perencanaan adalah:1) Membuat pelaksanaan tugas jadi tepat serta aktivitas tiap unit akan

terorganisir kea rah yang sama2) Dapat menghindari kesalahan yang mungkin akan terjadi3) Memudahkan proses pengawasan4) Dipergunakan sebagai pedoman dasar dalam menjalankan aktivitas.

2. ijklmnzing (Pengorganisasian)Pengorganisasian adalah sebuah aktivitas pengaturan dalam sumber daya

manusia dan sumber daya fisik yang lainnya yang dimiliki oleh organisasi untukbisa melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan dan mencapai tujuan utamaperusahaan. Dalam bahasa yang lebih sederhana pengorganisasian merupakanseluruh proses dalam mengelompokkan semua orang, alat, tugas tanggung-jawabdan wewenang yang dimiliki sedemikian rupa sehingga memunculkan kesatuanyang bisa digerakkan dalam mencapai tujuan. Pengorganisasian dapat membuatmanajer mudah dalam melaksanakan pengawasan serta penentuan personal yangdiperlukan untuk menjalankan tugas yang sudah dibagi-bagi. Pengorganisasianbisa dijalankan dengan menentukan tugas apa yang harus, siapa personil yangmenjalankannya, bagaimana tugasnya dikelompokkan, siapa yang harusbertanggung terhadap tugas tersebut.

oo

3. Pelaksanaan (pqtrsting)Pelaksanaan merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam

fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan denganaspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi sqtrsting justru lebihmenekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang atauorganisasi.

Dalam hal ini Terry (2013) mengemukakan bahwa sqtrsting merupakanusaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga merekaberkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran organisasi dan sasarananggota-anggota organisasi tersebut oleh karena para anggota itu juga inginmencapai sasaran-sasaran tersebut.

Dari pengertian diatas, pelaksanaan tidak lain merupakan upaya untukmenjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagaipengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatansecara optimal sesuai sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.

4. Pengawasan (uontrolling)Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang tidak kalah pentingnya

dalam suatu organisasi, tidak akan efektif tanpa disertai fungsi pengawasan.Dengan demikian, pengawasan merupakan suatu kegiatan yang berusaha untukmengendalikan agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana danmemastikan apakah tujuan organisasi tercapai.Apabila terjadi penyimpangan dimana letak penyimpangan itu dan bagaimana pula tindakan yang diperlukan untukmengatasinya.

vw

xy Konszp {zn|}~}�}�

1. Pengertian PengawasanSecara umum pengawasan dapat didefinisikan sebagai cara suatu

organisasi mewujudkan kinerja yang efektif dan efisien, serta mendukungterwujudnya visi dan misi organisasi.

Siagian (Silalahi: 2009), mengatakan bahwa pengawasan ialah prosespengamatan daripada seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semuapekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telahditetapkan. Kemudian Dale (Mukarom: 2015), menyatakan bahwa pengawasantidak hanya melihat sesuatu dengan saksama dan melaporkan hasil kegiatanmengawasi tetapi juga mengandung arti memperbaiki dan meluruskannyasehingga tercapai tujuan yang sesuai dengan apa yang direncankan. MenurutHandoko (Murwaningsih, 2013), pengawasan dapat didefinisikan sebagai prosesuntuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen dapat tercapai.

Sedangkan menurut Fremont dan James (Fahmi: 2013), pengawasanadalah tahap proses manajerial mengenai pemeliharaan kegiatan organisasi dalambatas-batas yang diizinkan yang diukur dari harapan-harapan. Lebih jauh Terrydan Lesle (2013), mengatakan Pengawasan adalah bentuk pemeriksaan untukmemastikan bahwa apa yang sudah dikerjakan adalah juga dimaksudkan untukmembuat sang manajer waspada terhadap suatu persoalan potensial sebelumpersoalan itu menjadi serius. Pengawasan adalah suatu proses dasar, serupa saja dimanapun ia terdapat dan apapun diawasi. Soekarno (Nawawi:2013), jugamendefinisikan pengawasan sebagai pengendalian atau kontrol yang dimaksudkan

��

untuk 1) mengetahui kesesuaian kompetensi yang dimiliki oleh seseorang dengantugas yang diberikan kepadanya, 2) mengetahui kesesuaian waktu dengan hasilpekerjaan.

Dari beberapa pengertian pengawasan di atas dapat disimpulkan bahwapengawasan merupakan suatu proses untuk mengetahui pengerjaan yangdilaksanakan, mengevaluasi, dan melakukan perbaikan dengan tujuan agar sesuaidengan rencana yang telah ditetapkan.2. Tujuan Pengawasan

Dalam rangka pelaksanaan pekerjaan dari pemerintahan yang telahdirencanakan, diperlukan pengawasan guna membantu dalam pencapaian tujuandengan berpedoman pada rencana yang telah ditetapkan terlebih dahulu olehpemerintah.

Dengan demikian, pengawasan sangat penting dilakukan dalampelaksanaan pekerjaan dan tugas pemerintahan sehingga pengawasan diadakandengan maksud:

a. Mengetahui jalannya pekerjaan, apakah lancar atau tidak;b. Memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh pegawai dan

mengadakan pencegahan agar tidak terulang kembali kesalahan-kesalahanyang sama atau timbulnya kesalahan yang baru;

c. Mengetahui pelaksanaan kerja sesuai dengan program seperti yang telahditentukan dalam pl��ng atau tidak.Berkaitan dengan tujuan pengawasan, Situmorang dan Juhir (Mukarom :

2015), mengemukakan bahwa tujuan pengawasan adalah terciptanya aparat yang

��

bersih dan berwibawa yang didukung oleh suatu system manajemen pemerintahyang berdaya guna dan berhasil guna serta ditunjang oleh partisipasi masyarakat(control soci�� ) yang objektif, sehat, dan bertanggung jawab.

Steiss (Kartasmita: 1997), salah satu fungsi pengawasan adalah meningkatkankebertanggungjawaban (�ccount��lity) dan keterbukaan (t��ency) sectorpublicPengawasan pada dasarnya menekankan langkah-langkah pembenahan atau

koreksi (corrective�ctions) jika dalam suatu kegiatan terjadi kesalahan atauperbedaan dari tujuan atau atau sasaran. Pengawasan bukan merupakan suatutujuan, melainkan sarana untuk meningkatkan efisiensi dalam melaksanakankegiatan. Di dalamnya termasuk unsur pencegahan terhadap penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, kegiatan pengawasan tidakhanya dilakukan dalam tahap pelaksanaan. Kegiatan pengawasan bukan semata-mata mencari siapa yang bersalah, tetapi apa yang salah dan mengapa kesalahanitu terjadi. Sehingga dalam kegiatan pengawasan ada unsur membimbing danmendidik terhadap pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan kemampuan danprofesionalisme.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat diketahui bahwa padadasarnya tujuan pengawasan adalah membandingkan antara pelaksanaan danrencana serta intruksi yang telah dibuat, untuk mengetahui ada tidaknya kesulitan,kelemahan atau kegagalan serta efisiensi dan efektivitas kerja dan untuk mencarijalan keluar apabila ada kesulitan, kelemahan, dan kegagalan atau dengan katalain disebut tindakan korektif.

�5

3. Tipe-tipe PengawasanSecara konsep pengawaan memiliki banyak tipe. Donelly (Zuhad: 1996)

mengelompokkan pengawasan menjadi tiga tipe yaitu:a. Pengawasan pendahuluan (prelimi�� control)�

Pengawasan yang terjadi sebelum pekerjaan/kegiatan dilakukan.Pengawasan pendahuluan bertujuan menghilangkan penyimpangan pada kerjayang diinginkan yang dihasilkan sebelum penyimpangan tersebut terjadi.Pengawasan pendahuluan mencakup semua upaya manajerial guna memperbesarkemungkinan bahwa hasil-hasil aktual akan berdekatan hasilnya dibandingkandengan hasil-hasil yang direncanakan.

Memusatkan perhatian pada masalah dan mencegah timbulnya deviasi-deviasi pada kualitas serta kuantitas sumber-sumber daya yang digunakan padaorganisasi-organisasi. Sumber-sumber daya ini harus memenuhi syarat-syaratpekerjaan yang ditetapkan oleh struktur organisasi yang bersangkutan. Denganini, manajer menciptakan kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur danaturan-aturan yang ditujukan pada hilangnya perilaku yang menyebabkan hasilkerja yang tidak diinginkan di masa depan. Dipandang dari sudut perspektifdemikian, maka kebijaksanaan-kebijaksanaan merupakan pedoman-pedomanyang baik untuk tindakan masa mendatang.

Prelimi�� control meliputi: pengawasan sumber daya manusia,pengawasan bahan-bahan, pengawasan modal dan pengawasan sumber dayafinancial.

�6

b. Pengawasan pada saat keja berlangsung (concurrent control)concurrent control yaitu pengawasan yang dilakukan ketika pekerjaan

dilaksanakan.memantau pekerjaan yang berlangsung guna memastikan bahwasasaran-saran telah dicapai. �oncurrent control terdiri dari tindakan-tindakan parasupervisor yang mengarahkan pekerjaan para bawahan mereka.

Pengarahan berhubungan dengan tindakan-tindakan para manajer sewaktumereka berupaya untuk:

1) Mengajarkan para bawahan mereka bagaimana cara penerapan metode-metode serta prosedur-prosedur yang tepat.

2) Mengawasi pekerjaan mereka agar pekerjaan yang dilaksanakansebagaimana mestinya.

c. Pengawasan Umpan Balik (feed ��k control)feed ��k control adalah pengawasan yang mengukur hasil suatu kegiatan

yang dilaksanakan, guna mengukur penyimpangan yang mungkin terjadi atautidak sesuai dengan standar.Pengawasan yang dipusatkan pada kinerja organisasidimasa lau. Tindakan korektif ditujukan kea rah proses pembelian sumber dayaatau operasi-operasi actual. Sifat khas dari metode-metode pengawasan ini adalahbahwa dipusatkan perhatian pada hasil-hasil historikal sebagai landasan untukmengoreksi tindakan-tindakan masa mendatang.

Pemimpin harus memiliki orang yang tepat untuk ditunjuk sebagaipengawas. Karena pada prinsipnya pengawas yang ditunjuk tersebut bertugasmengawasi rencana kerja yang telah yang telah disusun atau disetujui olehpimpinan.Sehingga kesuksesan pengawas dalam mengawasi pekerjaan juga

�7

menjadi kesuksesan bagi pimpinan yang bersangkutan.Termasuk menghindariditempatkannya pengawas yang memiliki sifat suka menerima sogokan atau suap,sebab pengawas yang menerima sogokan artinya pengawas tersebut hanyamemikirkan kepentingan pribadinya tanpa memperdulikan kualitas pekerjaan.Dan lebih jauh ini bisa membahayakan produk perusahaan. Salah satu caramendapatkan pengawas yang bermutu adalah dengan mempersyaratkan setiappengawas harus memiliki sertifikat yang disahkan oleh lembaga resmi.

Adapun metode �eed��k ontrol yang banyak dilakukan dalamorganisasi yaitu evaluasi hasil pekerjaan (Employee Perform�¡�e Ev�¢£�¤ion) .Oleh karena itu dalam fokus penelitian ini peneliti berharap dengan tipepengawasan tersebut dapat menjadi indikator sebagai pedoman untuk melihatbagaimana pengawasan lalu lintas barang pada Daerah Pabean oleh Kantor Beadan Cukai Kabupaten Nunukan.4. Prinsip-Prinsip Pengawasan

Dalam pengawasan perlu adanya prinsip-prinsip atau karakteristikpengawasan yang baik, menurut Handoko (Murwaningsih, 2013), prinsippengawasan yang baik adalah:a. Akurat

Informasi tentang pelaksanaan kegiatan harus akurat karena bila tidak akuratmaka dari sistem pengawasan dapat menyebabkan organisasi mengambiltindakan koreksi yang keliru atau bahkan menciptakan masalah yangsebenarnya tidak ada.

¥8

b. Tepat WaktuInformasi harus dikumpulkan, disamakan, dan dievaluasi secepatnya bilakegiatan perbaikan harus segera dilakukan.

c. Objektif dan MenyeluruhInformasi harus mudah dipahami dan bersifat objektif dan menyeluruh.

d. Terpusat pada titik-titik pengawasan strategiSistem pengawasan harus memusatkan perhatian pada bidang-bidang di manapenyimpangan-penyimpangan dari standar paling sering terjadi atau yang akanmengakibatkan kerusakan paling fatal.

e. Realistis secara ekonomisBiaya pelaksanaan sistem pengawasan harus lebih rendah atau paling tidaksama dengan kegunaan yang diperoleh dari sistem tersebut.

f. Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi. Hal ini dikarenakan:1) Setiap tahap proses pekerjaan dapat mempengaruhi sukses atau gagalnya

keseluruhan operasi.2) Informasi pengawasan harus sampai pada seluruh personalia yang

memerlukannya.g. Fleksibel

Pengawasan harus mempunyai fleksibelitas untuk memberikan tanggapan ataureaksi terhadap ancaman ataupun kesempatan dari lingkungan.

h. Bersifat sebagai pentunjuk dan operasionalSistem pengawasan efektif harus menunjukkan baik deteksi atau deviasi daristandar dan tindakan koreksi apa yang seharusnya diambil.

¦9

i. Diterima para anggota organisasi.Sistem pengawasan harus mampu mengarahkan pelaksanaan kerja paraanggota organisasi dengan mendorong perasaan otonomi, tanggung jawab, danberprestasi.

Menurut Abeng (Murwaningsih, 2013), ada beberapa prinsip yangmerupakan basis dari fondasi pengawasan yang baik, yaitu:

Point of control : potensial pengawasan cenderung berada pada titikdimana kegiatan berlangsung. Hal ini sejalan dengan pentingnya memberperhatian khusus pada unit kegiatan yang memerlukan sumber daya yang palingbesar.

§¨lf control : pengendalian diri cenderung menjadi bentuk pengendalianyang paling efektif. Apabila, masing-masing pemegang tugas dapat melaksanakanmekanisme pengawasan sendiri, hasilnya akan jauh lebih baik efektif karenakoreksi bisa segera dilakukan

Pe©ª«¬® control . Personal control tergantung dari standar yang disepakatidan membutuhkan metode mereka yang melaksanakan pekerjaan sendiri.Metodeini merupakan kesepakatan antara atasan dan bawahan sehingga terjadi pembagianwewenang sekaligus menciptakan akutabilitas pada manajemen.

¯° ±inj²³²´ Umum Kµp²¶µ²n²´1. Pengertian Kepabeanan

Pengertian kepabeanan dalam pasal 1 Undang-undang No. 17 Tahun 2006tentang kepabeanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pengawasan

·0

atas lalu lintas barang yang masuk atau keluar daerah pabean serta pemungutanbea masuk dan bea keluar.

Adapun pengertian daerah pabean sebagaimana disebutkan dalamUndang-undang No. 17 Tahun 2006, daerah pabean adalah wilayah RepublikIndonesia yang meliputi wilayah darat, perairan dan ruang udara di atasnya, sertatempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen yang didalamnya berlaku Undang-Undang ini. Adapun instansi yang diberi tugas dalamkepabeanan menurut undang-undang No. 17 Tahun 2006 pasal 1 adalahDirektorat Jenderal Bea dan Cukai sebagai unsur pelaksana tugas pokok danfungsi Departemen Keuangan di bidang kepabeanan dan cukai.2. Fungsi dan Tugas Kepabeanan

Dari pengertian tersebut, Purwito M (2013) mengungkapkan: faktorterpenting dalam pelaksanaan tugas-tugas pabean adalah pengawasan danpemungutan bea masuk dan bea keluar. Peraturan dibidang kepabeanan diatursesuai dengan standar pabean internasional, sehinggga pengertian perundang-undang kepabeanan diartikan sebagai ketentuan-ketentuan yang berkaitan denganimpor, ekspor, dan pergerakan atau penimbunan barang, dimana administrasi danpenegakan hukumnya dibebankan kepada pabean. Semua peraturan yang dibuatpabean sesuai apa yang terjadi dalam kegiatan perdagangan internasional, denganwewenang seperti yang diatur dalam undang-undang.

Kepabeanan mempunyai fungsi sebagai pengawas di satu pihak danpelayanan di lain pihak dalam lalu lintas barang yang keluar atau masuk ke ataukeluar daerah pabean. Sebagai tambahan yang dititipkan oleh instansi-instansi

¸¹

teknik, berupa peraturan mengenai pembatasan dan larangan serta tata niaga.Sebaliknya pabean (dalam hal ini Menteri Keuangan) dibebankan untukmemberikan instensif bagi pengguna jasa dengan cara memberikan pembebasanatau keringanan pajak lalu lintas barang. Dua hal yang sangat kontradiktif antaratugas pengawasan dan pemberian fasilitas, selain itu menyelenggarakanperumusan dan fungsi kebijakan kepabeanan dan cukai, dan pelaksanaanadministrasi bead an cukai.

Pemberian fasilitas ini juga mengandung banyak resiko, misalnya dalamfasilitas ekspor yang disalahgunakan menjadi ekspor fiktif, atau fasilitas imporgula, beras telah terjadi penyimpangan, sehingga dalam penentuan tingkat risikokedua bahan kebutuhan dimaksudkan dikenakan pengawasan yang ketatdikategorikan komoditi berisiko tinggi.3. Dasar Hukum Kepabeanan

Hukum pabean sebagai hukum nasional tunduk pada filosofi dan prinsipdasar hukum yang dianut pada hukum negara.Republik Indonesia danpemerintahan negara yang berdasarkan hukum (rechstºº») secara prinsipmenghendaki terwujudnya hukum nasional yang mantap dan mengabdi kepadakepentingan nasional yang bersumber pada pancasila dan Undang-Undang Dasar1945. Sumber hukum pabean yang berasal dari Undang-Undang dasar 1945tercantum pada Pasal 23 ayat (2) UUD 1945 yang berbunyi ☜segala pajak untukkeperluan negara harus berdasarkan undang-undang☝ yang kemudian UUD 1945tersebut mengalami beberapa amandemen, terakhir amandemen keempat sehinggayang terkait dengan pajak (pabean) tercantum dalam Pasal 23A UUD 1945 yang

¼¼

berbunyi ☜pajak dan pungutan yang bersifat memaksa untuk keperluan negaradiatur dengan undang-undang☝. Dengan demikian, Pasal 23A merupakankelanjutan atas legalitas pasal 23 ayat (2) UUD 1945.

Menurut Sutarto (2010), sumber hukum pabean yang berasal dariyurisprudensi dikenal dengan yurisprudensi kepabeanan, artinya yurisprudensikepabeanan merupakan salah satu sumber hukum pabean yang tertulis.Yurisprudensi kepabeanan berasal dari putusan pengadilan mengenai perkarapabean yang mencakup sengketa pabean dan tindak pidana di bidang pabean yangtelah memiliki kekuatan hukum yang tetap.Sengketa yang telah diputus olehPengadilan Pajak atau Mahkamah Agung telah mempunyai kekuatan hukum yangtetap mengikat bagi pihak-pihak yang bersengketa.Sementara itu, pelanggaranketentuan pidana yang telah diputus oleh Pengadilan Umum maupun MahkamahAgung mempunyai kekuatan hukum yang tetap mengikat pula semuapihak.Sedangkan prinsip umum yang berkaitan dengan hukum menyatakan bahwasalah satu sumber hukum juga berasal dari doktrin hukum, demikian pula sumberhukum pabean yang juga berasal dari doktrin kepabeanan.

Didalam Undang-undang No. 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan danUndang-undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Cukai, pengertian kebapenananyaitu ☜segala sesuatu yang berhubungan dengan pengawasan atas lalu lintasbarang yang masuk atau keluar daerah pabean serta pemungutan bea masuk danbea keluar☝.

Definisi tersebut merupakan dasar yuridis bagi pejabat Bea dan Cukaimelakukan pengawasan (termasuk di dalamnya penegakan hukum) adalah daerah

½¾

yuridisdiksinya. Sedangkan di dalam Undang-undang Nomor 39 Tahun 2007Tentang Cukai pengertian pengawasan lebih cenderung bertujuan pembinanaan,pengaturan, dan perhatian terhadap prinsip-prinsip yang terdapat dalam undang-undang tersebut (bersifat karakteristik dari barang kena cukai).

Bidang pengawasan merupakan bagian dari penegakkan hukum, yaitusuatu upaya dari pemerintah untuk dipatuhinya ketentuan perundang-undangandan peraturan-peraturan pelaksanaannya dibidang pajak lalu lintasbarang.Kepastian hukum dan kepatuhan terhadap hukum menunjukkan adanyapemerintah dalam menjalankan tugas-tugas pemeintahannya di satu pihak danpartisipasi aktif masyarakat dalam kewajiban kenegaraannya. Penegakan hukumdibidang kepabeanan dan cukai menggambarkan pengakuan pengguna jasa danmasyarakat terhadap otoritas Bea dan Cukai di dalam daerah pabean.

Adanya ketentuan perundang-undangan atau peraturan-peraturan yangdilanggar atau tidak dipatuhi, penegakan hukum dapat dimutigasi atau dikurangimelalui penciptaan satu sistem pengawasan yang baik, pemahaman danpenguasaan atas perundang-undangan atau peraturan-peraturan pelaksanaannyaoleh petugas bea dan cukai. Dengan demikian penegak hukum adalah aplikasidaribermacam teknikyang berkaitan dengan kemungkinan munculnya suatu kejadian yang tidakdiharapkan, misalnya kerugian negara.4. Pengawasan Pabean

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/PMK.01/2015Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Keuangan, titik berat fungsi

¿À

pengawasan berada pada kantor pelayanan namun apabila dilihat dariketersediaanya informasi dan akses kearah informasi, kantor pelayanan lebihpotensial untuk melakukan pengawasan dalam pengertian ÁÂÃÄtoÄÁÂyÄopeÅÂÆiÇÈÉ

Fungsi pengawasan pabean adalah untuk menjaga dan memastikan agarsemua barang, kapal dan orang yang keluar/masuk dari dan kesuatu Negaramematuhi ketentuan pabean. Setiap administrasi pabean harus melakukankegiatan pengawasan. Kegiatan pengawasan pabean meliputi seluruh pelaksanaanwewenang yang dimiliki oleh petugas pabean dalam perundang-undangannyayaitu memeriksa kapal, barang, penumpang, dokumen, pembukuan, melakukanpenyitaan, penangkapan, penyegelan dan lain-lain. Dalam modul pencegahanpelanggaran kepabeanan disebutkan bahwa pengawasan pabean adalah salah satumetode untuk mencegah dan mendeteksi pelanggaran pabean.pengawasan beacukai yang mampu mendukung pendeteksian dan pencegahan penyeludupanpaling tidak harus mencakup kegiatan: penelitian dokumen, pemeriksaan fisik danaudit pasca impor. Disamping tiga kegiatan itu, menurut hemat penulis patrolijuga merupakan pengawasan bea cukai untuk mencegah penyeludupan. Petunjukpengawasan pelaksanaan penyeludupan dibidang pabean terdapat dalam pasal 1huruf d dalam peraturan direktur jenderal bea dan cukai nomor P-53/bc/2010.Perlu diperhatikan juga dalam pengaturan peraturan ini adalah pejabat yangbertugas dikantor bea dan cukai di wilayah Indonesia Khususnya diwilayahKabupaten Nunukan dimana penulis melakukan penelitian ini, apakah ketentuan-ketentuan yang sudah ada ini telah dijalankan dengan semestinya sertapengawasan yang dilakukan sudah efektif.

Ê5

Disinilah peran bea cukai diuji kinerjanya dalam mengatasi penyeludupanatau penyelewengan yang sewaktu-waktu bisa terjadi dalam kegiatan keluarmasuknya barang dari wilayah Indonesia khususnya Kabupaten Nunukan.5. Kewenangan Kepabeanan

Undang-undang memberikan kewenangan kepada kepabeanan untukmelaksanakan tugas-tugas di bidang ini, selain kewenangan administrasi,kepabeanan diberikan kewenangan untuk bertindak persuasif dan represi dalamhal-hal tertentu.Hal ini diberikan berkaitan dengan adanya sifat memaksa dalamperpajakan, agar ketentuan peraturan perundang-undangan dipatuhi dandilaksanakan.Adapun kewenangan tersebut adalah kewenangan administrasifkepabeanan.

Dalam bidang administratif kepabeanan, berpendapat Purwito M (2013)dalam bidang ini, seperti meneliti kelengkapan dokumen impor ekspor,menetapkan jalur merah, hijau atau prioritas, menentukan klasifikasi barang danlainnya. Dalam UU Kepabeanan Nomor 17 tahun 2006 terdapat pasal-pasal yangmengatur kewenangan khususnya DJBC, misalnya membetulkan, menghapuskan,mengurangi dan menambah bea masuk yang harus dibayar. Kewenanganmemberikan pembebasan, keringanan dan penundaanpembayaran bea masuk,termasuk bidang administrasi. Sedangkan fisik, dapat memeriksa barangpemeriksaan abatan, pemeriksaan bangunan.

Undang-undang Kepabeanan juga memberikan kewenangan untukpenetapan kembali (Post ËleÌÍÌÎÏe ÐÑÌÒÓ)Ô Apabila terdapat kemungkinan bahwafiskus mendapatkan data baru, atau informasi dari pihak ketiga, sehingga

Õ6

menemukan perbedaan-perbedaan antara yang diberitahukan dengan hasilpenelitian, perhitungan kembali akan dilakukan terhadap hasil perhitungan denganhasil perhitungan oleh petugas sebelumnya. Atas perbedaan termaksud AliPurwito M (2013), menilai kemungkinan menyebabkan jumlah bea masuk ataucukai dan pajak dalam rangka impor yang masih kurang bayar harus diselesaikanoleh pengguna jasa kepabeanan. Jika dipertimbangkan bahwa kesalahan itudianggap harus dikenankan sanksi administrasi berupa denda atau bunga, makakedua hal tersebut akan diberitahukan kepada pengguna jasa kepabeanan melaluiSurat Pemberitahuan Tagihan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk yangmerupakan suatu surat keputusan dari pejabat pabean.

Adapun kewenangan kepabeanan selain kewenangan administrasi menurutPurwito M (2013) adalah:a. Kewenangan untuk Memaksa

Sifat memaksa (impeÖ×Øive dan coercive ) merupakan karakteristik dariundang-undang yang berada dalam lingkup hokum publik, yaitu hokum yangmengatur hubungan antar individu dengan negara. Pemaksaan ini dapat dilakukanmelalui sanksi-sanksi yang dijatuhkan. Dalam ilmu hukum yang dapatmemaksakan sanksi terhadap pelanggaran kaidah hukum adalah penguasa,disebabkan mereka diberikan kekuasaan dalam penegakkan hukum. Hukum yangdimaksud meliputi antara lain hukum administrasi yang mengatur mengenaiprosedur manajerial birokrasi yang diadministraskan oleh eksekutif, dimanaunsure kekuasaan lebih ditekankan daripada yudikatifnya. Hal ini dapatditemukan dalam Undang-undang perpajakan yang mengatur:

Ù7

1) Kewenangan fiskus untuk melaksanakan tagihan pajak terutang meskipunkeberatan atau banding masih dalam proses pemeriksaan dan keputusannya.

2) Kewenangan penagihan yang dapat dipaksakan melalui pelaksanaan tagihanbea masuk dengan surat paksa, penyitaan dan pelelangan beserta eksekusi darikeputusan yang terkait dengan hal tersebut.

b. Kewenangan untuk Menguji KepatuhanPemeriksaan yang dilakukan terhadap pemberitahuan dalam rangka

menguji kepatuhan dengan meneliti kebenaran dan kejelasan pengisian ataulaporan yang disampaikan WP berdasarkan asas self ÚÛÛÜssment .pelaksanaanpengujian dengan cara:1) Meneliti, memeriksa, menghitung kembali pemenuhan kewajiban perpajakan

mulai dari pengisian surat pemberitahuan.2) Meneliti pembayaran pajak yang seharusnya dibayar, memeriksa ulang

dokumen pelengkap dan hasil pemeriksaan yang telah selesai.3) Pemeriksaan ex officio (karena jabatan) atas fisik baran impor atau ekspor.

Pemeriksaan audit, penerapan perundang-undangan perpajakan dan lainnya.Hal tersebut dilakukan dengan menelusuri kebenaran pelaporan yag

disampaikan oleh pengguna jasa kepabeanan berdasarkan atas data-data dandokumen-dokumen pelengkap yang disertakan. Apabila laporan tersebut tidaklengkap atau tidak jelas, atau tidak terdapat kesalahan atau pelanggaran, pegawaipajak atau bea dan cukai dapat mencari data atau informasi. Ukuran kepatuhantidak hanya diukur dari kesediaan pengguna jasa/pabrikan memberitahukan ataumelaporkan kewajibannya dengan mengisi pemberitahuan saja tetapi dapat diukur

Ý8

dari kebenaran, kejelasan dan keterbukaan dalam pengisian SPT atau suratpemberitahuan pabean/cukai, selain melaksanakan kewajiban pemberitahuannyadalam waktu sebagai mana telah ditetapkan oleh Undang-undang, jugabertanggung jawab atas penyelesaian kewajiban atas pajak/bea masuk/cukai yangterhitung.c. Kewenangan Menjalankan Fungsi Yudikatif

Fungsi yudikatif yang merupakan kewenangan untuk menjalankan fungsikehakiman dengan cara memeriksa dan memutuskan permohonan keberatan ataspenerbitan surat ketetapan tambahan bayar dan sanksi administrasi berupa dendaatas penetapanatau keputusan petugas fiskus, wajib pajak dapat mengajukanketidak setujuan atau penolakan yang dituangkan kedalam surat pengajuanpermohonan keberatan.d. Kewenangan karena Jabatan

Pejabat Bea dan Cukai mempunyai kewenangan karena jabatan untukmpemeriksaan atas fisik barang sebelum dan sesudah pemberitahuan pabeandisampaikan. Selanjutnya berdasarkan pasal 92 A UU Nomor 17 Tahun 2006,DJBC karena jabatan dapat membetulkan penetapan tagihan kekuranganpembayaran bea masuk yang di dalam penerbitannya terdapat kesalahan tulis,hitung dan kekeliruan penerapan ketentuan UU Kepabeanan. Selanjutnyakewenangan karena jabatan ini juga diberikan dalam hal mengurangi ataumenghapus sanksi administrasi.

Þ9

Eß àiráktorâã äánåárâæ çáâ åâè éukâêBea dan Cukai merupakan institusi global yang hampir semua negara

didunia memilikinya. Di forum internasional bea dan cukai menggunakan sebutanAdministrasi Pabean (ëustoms ìíîinistïðñion ) yang ruang lingkup tugasnyameliputi kepabeanan dan cukai atau hanya kepabeanan saja. Lembaga bea dancukai setelah Indonesia merdeka dibentuk pada tanggal 1 Oktober 1945 dengannama Pejabatan Bea dan cukai, yang kemudian pada tahun 1948 berubah menjadiJawatan Bea dan Cukai sampai tahun 1965. Setelah tahun 1965 hingga sekarang,nama lembaganya berubah menjadi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).DJBC merupakan unit eselon I di bawah Kementrian Keuangan yang dipimpinoleh Direktur Jenderal.

Sebagai unit organisasi yang berada dibawah Kementrian Keuangan, tugasdan fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai telah ditentukan secara jelas dalamPeraturan Menteri Keuangan Nomor 100/PMK.01/2015 Tentang Organisasi danTata Kerja Kementrian Keuangan, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai memilikiwewenang pelaksanaan pengawasan Kepabeanan. Dalam hal ini pengawasan yangdimaksud yakni pengawasan lalu lintas barang yang masuk dan keluar sertapemungutan beamasuk dan bea keluar. Hal ini juga tercantum dalam penjelasanumum Undang-undang Nomor 17 tahun 2006 Tentang Kepabeanan.

Berdasarkan Pasal 618 Peraturan Mentri Keuangan, tugas DJBC adalah ☜merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidangkepabeanan dan cukai sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh MentriKeuangan dan berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.☝

ò0

Kemudian pada pasal 619 Peraturan Menteri Keuangan Nomor100/PMK.01/2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Keuangan,DJBC menyelenggarakan fungsi-fungsi yang meliputi:1. Penyiapan perumusan kebijakan departemen Keuangan di bidang Kepabeanan

dan Cukai,2. Pelaksanaan kebijakan dibidang Kepabeanan dan Cukai,3. Perumusan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur dibidang

kepabeanan dan cukai,4. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Selain tugas dan fungsi yang telah dirumuskan dalam Peraturan MenteriKeuangan tersebut, pada tataran global telah dirumuskan suatu konvensi(kesepakatan Iternasional) bahwa Bea dan Cukai (customs) memiliki peran-peransebagai berikut:1. Fasilitator Perdagangan (óôõö÷ øõùúlitõûor),2. Mendukung industri dalam Negeri (ündustriõý þùùústence),3. Penghimpunan penerimaan (ÿ÷venue �ollector),4. Pelindung Masyarakat (�ommunity Protector)�

F� K�r�� ikirKerangka pikir ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran-gambaran

atau batasan-batasan tentang teori yang digunakan peneliti sebagai landasanpemahaman tentang penelitian yang dilakukan.

Kerangka pikir yang peneliti lakukan dijelaskan dalam bentuk bagan-bagan, yang dapat memudahkan pemahaman tentang tata cara dan proses dalam

melakukan pengawasan tersebut. Sesuai dengan Undang-Undang No. 17 TentangKepabeanan. Kepabeanan berfungsi mengawasi lalu lintas barang, baik yangdibawa atau yang dimasukkan ke/dari luar negeri yang biasa disebut denganekspor impor, melalui laut, darat dan udara, pengawasan pabean adalah salah satumetode untuk mencegah dan mendeteksi pelanggaran pabean. Menurut Donelly(Zuhad: 1996), ada tiga tipe pengawasan dalam manajemen yaitu: 1). Pengawasanpendahuluan (prelimi�� y control), 2). Pengawasan pada saat keja berlangsung(concurrent control), dan 3). Pengawasan Umpan Balik (feed ��k control)�

Sesuai dengan tipe pengawasan yang dikemukakan oleh Donelly, penelitimenjelaskan kerangka pikir yang akan dilakukan pada Direktorat Jenderal Beadan Cukai Kabupaten Nunukan dalam Pengawasan Lalu Lintas Barang padaDaerah Pabean, adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 : Bagan Kerangka Pikir

Pengawasan Lalu Lintas Barang Pada Daerah Pabean Oleh Kantor Bea danCukai Kabupaten Nunukan

Prelimi�� ontrol(Pengawasan Pendahuluan)

�oncurrent �ontrol(Pengawasan Bersamaan)

��ed ��k�ontrol(Pengawasan Umpan Balik)

Peningkatan KinerjaKPPBC

��

G. Fokus ��n�liti��Fokus penelitian ini dilihat dari latar belakang masalah, kemudian

dirumuskan dalam rumusan masalah dan dikaji berdasarkan teori dalam tinjauanpustaka. Adapun fokus penelitiannya adalah : Prelimi !"# $ontrol , $oncurrent$ontrol dan %&ed '!(k $ontrol

H) *�skripsi Fokus ��n�liti��Fokus penelitian pada studi ini berfokus pada tiga tipe pengawasan dalam

Melaksanakan Pengawasan Lalu Lintas Barang Pada Daerah Pabean yaitu:1. Prelimi !"# $ontrol yaitu pengawasan yang dilakukan untuk mengantisipasi

penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Dalam penelitian ini peneliti inginmelihat kualitas sumber daya manusia yang digunakan pada organisasi danmodal atau alat yang digunakan oleh petugas bea dan cukai dalammelaksanakan pengawasan kepabeanan di Kabupaten Nunukan.

2. $oncurrent $ontrol yaitu pengawasan yang dilakukan ketika pekerjaansedang berlangsung. Dimana pada penelitian ini ingin melihat dalampelaksanaan pengawasan kepabeanan apakah penerapan prosedur yangdilakukan sudah tepat sesuai dengan aturan yang berlaku.

3. %&ed '!(k $ontrol yaitu pengawasan yang mengukur hasil suatu kegiatanyang dilaksanakan untuk mengkoreksi penyimpangan yang mungkin terjadidalam hal ini adalah evaluasi pekerjaan yang dilakukan oleh petugas bea dancukai di Kabupaten Nunukan.

++

BAB ,,,

-./0D. 1.2.3,/,42

A. 56789 D6: 3;76<= 1>:>?=8=6:@ABCD EAFAG HIJIFKCKAJ KJK EKFABLAJABAJ LIFAGA EDA MDFAJ NABJK MDFAJ

OIK LAJGHAK MDFAJ PDFK NAJQ EKGAJA RMSIB HIJIFKCKAJ EKFABLAJABAJ EK TAJCRUVIJQAWALAJ EAJ VIFANAJ XIA EAJ YDBAK (TVVXY) TAMDHACIJ ZDJDBAJ.[EAHDJ AFALAJ GIGKFK\ RMSIB CIULIMDC AEAFA\ DJCDB GIJQICA\DK MAQAKGAJA

HIFABLAJAAJ HIJQAWALAJ FAFD FKJCAL MAUAJQ HAEA EAIUA\ HAMIAJ NAJQ EKFABDBAJRFI\ TAJCRU VIJQAWALAJ EAJ VIFANAJ XIA EAJ YDBAK (TVVXY) TAMDHACIJZDJDBAJ LIUCA DHANA-DHANA NAJQ EKFABDBAJ EAFAG GIJKJQBACBAJ HIJQAWALAJEK TAMDHACIJ ]IULIMDC.

B. ^>:=< _6: /=`> 1>:>?=8=6:a. PIJKL HIJIFKCKAJ NAJQ EKQDJABAJ AEAFA\ EILBUKHCKb BDAFKCACKb NAJQ MIUCDSDAJ

DJCDB GIGMIUKBAJ HIGAHAUAJ EAJ QAGMAUAJ HIJSIFALAJ NAJQ MIUBAKCAJEIJQAJ CDSDAJ HIJIFKCKAJ NAKCD GIJQIJAK VIJQAWALAJ cAFD cKJCAL XAUAJQHAEA dAIUA\ VAMIAJ NAJQ EKFABDBAJ RFI\ TAJCRU XIA EAJ YDBAK TAMDHACIJZDJDBAJ

e. ]KHI HIJIFKCKAJ KJK AEAFA\ CKHI bIJRGIJRFRQK EKGABLDE DJCDB GIGMIUK

QAGMAUAJ LIfAUA SIFAL GIJQIJAK GALAFA\-GALAFA\ NAJQ EKCIFKCK MIUEALAUBAJHIJQAFAGAJ NAJQ EKAFAGK KJbRUGAJ. [EAHDJ GALAFA\ NAJQ EKCIFKCK AEAFA\GIJQIJAK HIFABLAJAAJ HIJQAWALAJ FAFD FKJCAL MAUAJQ HAEA EAIUA\ HAMIAJNAJQ EKFABDBAJ RFI\ TAJCRU VIJQAWALAJ EAJ VIFANAJAJ XIA EAJ YDBAK

gh

ijik lminjon lopqorsptslip komji sliqi-sliqi qipu tvrinsnip tiriw

lopuixikip yroz lvzin vpkjipkv jomko{s|.

C. S}~�� D�|�

�tilsp ksw{om tiji qipu tvuspinip yroz loporvjv tiriw loporvjvip vpv,qivjs�

�. �iji �mvwom

qivjs tiji owlvmvk qipu tvlomyroz timv vp�ymwip {omtikimnip zikvrxixip�imi. �opvk tiji qipu vpuvp tvlomyroz itiriz wopuopiv lorinkipiip

lopuixikip rirs rvpjik {imipu liti tiomiz li{oip qipu tvrinsnip yroz�vmonjymij �optomir �oi tip �sniv �i{slijop �spsnip komji tiji rivp qiputv{sjsznip spjsn woropunilv lopqskspip lmylykir.�. �iji konsptom

qivjs tiji qipu tvnswlsrnip loporvjv timv {om{iuiv rilymip-rilymip ijistynswop-tynswop qipu {omkv�ij vp�ymwikv jomjsrvk qipu tvuspinip tiriwloporvjvip. �tilsp rilymip ijis tynswop qipu {omkv�ij vp�ymwikv jomjsrvk qiputvnswlsrnip loporvjv itiriz tiji qipu {omikir timv �smpir, nymip, {sns, tipwi�iriz ijis ksw{om-ksw{om qipu rivppqi qipu tilij woptsnspu tiji qiputvlomrsnip tiriw lmykok loporvjvip.

D. ��~�� |��onpvn lowvrvzip vp�ymwip ko{iuiv ksw{om tiji tiriw loporvjvip vpv

itiriz {omtikimnip liti ikik ks{�on qipu wopusikiv lomwikirizip, wowvrvnv

tiji tip {omkotvi wow{omvnip vp�ymwikv ropunil tip insmij.�p�ymwip qipu

��

�� ¡¢£¤ ¥��£¦£ ¥§¨�� ¢£�£ ¢£¡ ¡©ª�¨£¥ «£�§¥ ¨�¨�¡§« ¥¬£�£�. ¢£®§¡¬£¡¦ ¨�¡¯£¢ ¡©ª�¨£¡ ¢£°£¨ ®�¡�° � £¡ ¡ £¢£°£« ®�¯£�£�/£®£�£� ± ��¤�ª�£�¯�¡¢��£° ²�£ ¢£¡ ³§¤£ ´£�§®£��¡ µ§¡§¤£¡ ¥��£¦£ �� ¤§�¶

·£��° ¸.¹ º¡©ª�¨£¡ »�¡�° � £¡

µª µ£¨£ º¡ ¥ £° ¼£�£�£¡ ¼§¨°£«

¹. ½£�¬£¡�ª ½¾ ´�®£°£ ¿�¤¥ ´�®£��£¡£¡¢£¡ ³§¤£ ¢£¡ ¢§¤§¡¦£¡

��¤¡ ¥

¹ ª�£¡¦

À. Á§Â«£¨¨£¢

Á£«Ã§¡

ÁÁ ´�®£°£ ¿�¤¥ »�¡ ¡¢£¤£¡¢£¡ »�¡¬ ¢ ¤£¡

¹ ª�£¡¦

¸. ¡¢ ²£ ¢ °°£« ² ´�®£°£ ¿§� ¿�¤¥ »�¡ ¡¢£¤£¡ ¢£¡ ¿£�£¡£

Ä®��£¥

¹ ª�£¡¦

Å. ³«£¨ ¨ ·ª«£� ³· ´�®£°£ ¿§� ¿�¤¥ º¡��°�¯�¡

¹ ª�£¡¦

Æ. »�£¥��¬ª ¢ Ç �ªÈª

»Ç ´�®£°£ ¿�¤¥ ´�®£�§«£¡º¡��¡£° ¢£¡ »�¡¬§°§«£¡

¹ ª�£¡¦

É. Á§«£¨¨£¢ ·£§© ¤�¢§° ¼£° °

¼§¥¡

Á·

¼

¼¿

Á£¥¬£�£¤£� ¸ ª�£¡¦

¼§¨°£« Ê ª�£¡¦

Ë. ÌÍÎÏÐÎ ÑÍÏÒÓÔÕÓÖ×Ï D×Ø×

Ù¡�§¤ ¨�¨®��ª°�« ¢£�£ ¡©ª�¨£¥ ¬£¡¦ ¢ �§�§«¤£¡ ¢£°£¨ ®�¡�° � £¡ ¡ , ¨£¤£ ®�¡§° ¥ ¨�¡¦¦¦§¡£¤£¡ ��¤¡ ¤ ®�¡¦§¨®§°£¡ ¢£�£ ¥��£¦£ �� ¤§�¶¹. ·�¤¡ ¤ ª�¥��Ú£¥

Û6

ÜÝÞßàáâÞã âäâåâæ çßèéãè êßéëìíêìåâé äâçâ äãíâéâ êßéßåãçã

íßéëâäâèâé êßéëâíâçâé Þßîâàâ åâéëÞìéë çßàæâäâê ëßïâåâæ-ëßïâåâæ ÞìÝïßèðâéë äãçßåãçã. ñìéëÞã òÝÞßàáâÞã ãéã âäâåâæ íßéðâàãéë äâé íßåßéëèâêã äâçâ ðâéëíìéëèãé çãäâè äãêßàòåßæ íßåâåìã ãéçßàáãßó âçâì óâóâéîâàâ. ôßèéãè òÝÞßàáâÞãäãåâèìèâé äßéëâé íßåâèìèâé êßéëâíâçâé äâé êßéîâîâçâé åâéëÞìéë äãåâêâéëâéðâéë íßàìêâèâé åòèâÞã êßéßåãçãâé. õâåâí êßéßåãçãâé ãéã äãåâèìèâé âäâåâæêßéëâíâçâé åâéëÞìéë çßàæâäâê êßåâèÞâéââé êßéëâóâÞâé åâåì åãéçâÞ Ýâàâéëêâäâ äâßàâæ êâÝßâé ðâéë äãåâèìèâé òåßæ ö÷÷øù öâÝìêâçßé úìéìèâé.û. ôßèéãè óâóâéîâàâ

ôßèéãè óâóâéîâàâ âäâåâæ çßèéãè ðâéë äãëìéâèâé òåßæ êßéßåãçã äâåâíêàòÞßÞ êßéëìíêìåâé äâçâ ðâéë äãåâèìèâé äßéëâé îâàâ íßåâèìèâé çßèéãèÝßàçßíì íìèâ âçâì ÝßàÝãîâàâ äßéëâé éâàâÞìíÝßà Þßîâàâ åâéëÞìéë âçâì Þßàãéëïìëâ äãÞßÝìç ÞßÝâëâã ãéüòàíâé ðâéë äãâíÝãå ÞßÝâëâã Þâíêßå ìéçìè êàòÞßÞêßéßåãçãâé òåßæ êßéßåãçã äâàã öâÝìêâçßé úìéìèâé ðâéë ÝßàæìÝìéëâé äßéëâéòÝïßè ðâéë äãçßåãçãý. õòèìíßéçâÞã

õòèìíßéçâÞã íßàìêâèâé çßèéãè êßéëìíêìåâé äâçâ ðâéë äãçßíìèâé

åßóâç äòèìíßé ðâéë âäâ Ýâãè Þßîâàâ çßàçìåãÞ äâé Ýßàèâãçâé äßéëâé òÝïßèêßéßåãçãâé. ôìïìâé äãëìéâèâé íßçòäß ãéã âäâåâæ ìéçìè íßíêßàòåßæ äâçâ ÞßîâàâïßåâÞ çßéçâéë ÷ßéëâóâÞâé þâåì þãéçâÞ øâàâéë êâäâ õâßàâæ ÷âÝßâé òåßæ öâéçòàøßâ äâé ùìèâã öâÝìêâçßé úìéìèâé.

ÿ. �� A�� D��

ôßèéãè âéâåãÞãÞ äâçâ ðâéë äãëìéâèâé êßéßåãçãâé ãéã âäâåâæ

7

�. � �� (�� u��)� �� ! � �� " �#$��", " "�%�& &�%-&�% '�#$ ()�)�,

" "*)��# (�� &�%-&�% '�#$ ( #��#$, ��+� � � "� ��# ()%�#'�. , #$�#

� "��#, �� '�#$ � %�& �� # " "! ��# $�"!� �# '�#$ % !�& - %��%�" &�% �#� $�"!� �# � #��#$ ( %��#��# ( #$�.��# %�%� %�#�� !� �#$

(�� & (�! �# '�#$ ��%��# )% & ,� ��) �� / #� �% 0 � ��# 1��

�� ( �� ( #' %�#��(�# !� �#$ �% $�%, � &�#$$� ( # %�� %�" " %��#

( #$�"(�%�# �� ! %�"#'�.2. 3 #'�-��# �� (�� 456�y)

( # %��# ��%��*, ( #'�-��# �� !�� %��# ��%�" ! #��

�� # ��#$��, !�$�#, &�!�#$�# �#�� $) � ��# � - #��#'�.,�%�" &�% �#�

( # %�� ! ��&� �#�� " #$� ��# � +� � ��#$�� #��#$ ( %��#��#

( #$�.��# %�%� %�#�� !� �#$ (�� & (�! �# '�#$ ��%��# )% &

,� ��) �� / #� �% 0 � ��# 1�� ( �� ( #' %�#��(�# !� �#$.7. 3 #� ��# � ��"(�%�# (��6u4�� 8�w��9 �� v�8�:�� )

;�#$��& � �� %�" �#�%�� %�& ( #� ��# � ��"(�%�# ��#

< �*��.= ��"(�%�# ��%�" ( # %�� %��* " �(��# � "��# !� � '�#$

� ! %�"#'� ( %�" ( #�& ��.> "��# ��(�� ! �(� � �� (�� $�"!� �#

�� )!- � ��%�" &�% �#� " #$ #�� ( %��#��# ( #$�.��# %�%� %�#�� !� �#$

(�� & (�! �# '�#$ ��%��# )% & ,� ��) �� / #� �% 0 � ��# 1��

�� ( �� ( #' %�#��(�# !� �#$ ��# ��&�(�#-��&�(�# ��%�" " #�#$��#

( #$�.��# '�#$ � ! %�"#'�.

?8

@. ABCDEFGEHEC DEIE

J. KLMNOPQRNSM TQUVWL

KLMNOPQRNSM SQUVWL NXNRNY UWUVNOXMOPZNO [NLN UWOPW[WZ QRNOP

XWLN\N] ZW^WL[N_NNO SQN]Q MOàLUNSM _NOP XM^WLaRWY UWRNRQM SQUVWL _NOP

VWLVWXN _NM]Q UWUVNOXMOPZNO MOàLUNSM _NOP XM^WLaRWY XNLM MOàLUNO _NOP

SN]Q XWOPNO MOàLUNO _NOP RNMOO_N QO]QZ UWU^WLaRWY MOàLUNSM _NOP NZQLN]

UWOPWONM ^WOPNbNSNO RNRQ RMO]NS VNLNOP _NOP XMRNZQZNO aRWY ^W\NVN] VWN XNO

[QZNM XM cNVQ^N]WO dQOQZNO.ef KLMNOPQRNSM ]WZOMZ

KLMOPQRNSM ]WZOMZ QO]QZ UWOPQ\M ZLWXMVMRM]NS XN]N XMRNZQZNO XWOPNO [NLN

UWOPW[WZ XN]N ZW^NXN SQUVWL _NOP SNUN XWOPNO ]WZOMZ _NOP VWLVWXN. gNRNU YNRMOM NXNRNY XN]N N]NQ MOàLUNSM _NOP XM^WLaRWY ^WOWRM]M XNLM YNSMR bNbNO[NLN ]WLZNM]^WOPNbNSNO RNRQ RMO]NS VNLNOP, ZWUQXMNO ^WOWRM]M UWRNZQZNO ^WOPW[WZNO QO]QZ

UWOPQ\M ZWVWONLNO MOàLUNSM UWRNRQM aVSWLhNSM N]NQ XaZQUWO]NSM XMRN^NOPNOf

if KLMNOPQRNSM bNZ]Q

KLMNOPQRNSM bNZ]Q XMPQONZNO QO]QZ hNRMXM]NS XN]N _NOP VWLZNM]NO XWOPNO

^WOPW[WZNO XN]N VWLVNPNM SQUVWL XWOPNO [NLN XNO VWLVNPNM bNZ]Qf gNRNU YNR MOM^WOQRMS UWRNZQZNO bNbNO[NLN N]NQ ^WOPW[WZNO XN]N ZW^NXN ONLNSQUVWL _NOP

SNUN XWOPNO ^WL]NO_NNO _NOP SNUN ^NXN bNZ]Q _NOP VWLVWXN, ]Q\QNOO_N NXNRNYQO]QZ UWRMYN] N^NZNY MOàLUNO ZaOSMS]WO ]WLYNXN^ MOàLUNSM _NOP XMVWLMZNO N]NQ

SWVNRMZO_N.

j9

klk mn

olpmq rstsqmumlt vlt rswklolplt

lx vyskripsi z{z| }z~z�tyristik ��jyk rynylitiz�

�x Gzm�z~z� �mum }z�upz{yn tunukz�N�� K�� P��

K�� U�� K�� N��

�� P��

K�� S�� K��

N�� ¡

�¢� £�¤�� T��

�� ¥

�¦¥ L�� U��

N�� S�� S��§�� M�� ¤�� K��

N�� N��

¨�� K�� N�� U��

�� N�� M�� T��©S�� T�� L�� S��§��

�� S�� K�� £�� K�� M��

S�� ª�� M�� T��©S��§��

P�� N�� ¤��

�� «T�� T��¬ ��

�� M�� T�� T�� ¤�� ¤��

�� N��

K�� N�� £��

�� ®�� £�� L�� §�� ¥� ¦¥¯��¢

°0

±²³´µ¶· ¸¹ºµ»µ µ¼²½¶½¸¾»µ¸½ ¾¹»¼½»½ µ¾µ¸ ¿À Á¹ºµ²µ¾µ¶Â

TµÃ¹Ä ÅÂ¿ Æ LÇµ¸ È½Äµ´µÉ M¹¶Ç»Ç¾ K¹ºµ²µ¾µ¶ Ê½ KµÃÇËµ¾¹¶ ÌÇ¶Ç±µ¶ ÍÎ¿Ï

NÐ K¹ºµ²µ¾µ¶ LÇµ¸ Ñ±²³Ò P¹»¸¹¶¾µ¸¹

¿ K»µ´µ¶ Ó¹Äµ¾µ¶ ¿ ÔÏÔÕÀÀ ¿ÍÕÖÅ

Í K»µ´µ¶ ¿ ×ÖÅÕÔÅ ¿ÍÕ××

Ö LÇ²Ã½¸ Ø·Ð¶· Ö ÖÏÔÕÎ¿ ÍÖÕÏÀ

Å LÇ²Ã½¸ ÍÙÎÕÍÖ ÍÕÎÅ

Ï S¹²Ãµ±Ç¶· Ú¾ÇÄµ½ ÍÔÔÕÔÍ ¿ÕÙÏ

À S¹²Ãµ±Ç¶· ¿ ÔÀÅÕÙÅ ¿ÍÕÖÙ

Ô S¹ÃÇ±Ç ¿ ÀÎ×ÕÅ× ¿¿ÕÍÙ

× TÇÄ½¶ Ø¶¸Ð½ ¿ Ï¿ÖÕÖÀ ¿ÎÕÀÍ

Ù S¹½ M¹¶··µ»½¸ ×ÏÎÕÅ× ÏÕÙÔ

¿Î NÇ¶Ç±µ¶ ÏÀÅÕÏÎ ÖÕÙÀ

¿¿ NÇ¶Ç±µ¶ Ó¹Äµ¾µ¶ ¿×¿ÕÔÔ ¿ÕÍ×

¿Í S¹Ãµ¾½± Ûµ»µ¾ ÙÖÕÍÔ ÎÕÀÏ

¿Ö S¹Ãµ¾½± Ï¿ÕÎÔ ÎÕÖÀ

¿Å S¹Ãµ¾½± Ü½²Ç» ÖÙÕ¿Ô ÎÕÍÔ

¿Ï S¹Ãµ¾½± Ü¹¶·µÉ ÅÔÕÔ¿ ÎÕÖÖ

¿À S¹Ãµ¾½± Ý¾µ»µ ¿ÏÕÖÙ ÎÕ¿¿

Þßàupßáân ãunukßn äå æåçè éê äêêèêê

Sumber ëìíî ïabupaten ðunukan ñalam òóôõa ö÷øù

úû

Küýþÿ�ÿ ÿ��ÿ� þÿ K��ý N�ý��ý ��þ� ��ý� �� þý��ý

�üýþÿ�ÿ ÿ�� þ�� þ�� ý� �þ� �ÿ Iýþüý�ÿ�� ýÿ ÿ��ÿ� ��ü�ÿ� ��

��ý�ÿ þ�� ÿ� �ÿ�� ÿ� �� þ�ý ��ÿ� ��ý �� þÿ �ý�� ÿü� �ý�ÿý M��üý� �ÿ�� M��üý �� þ� ��ý Nü��ÿ� þ�ý �ý�ÿý

M��üý �ÿ�� þ� ��ý Mÿ ♠Oktober.Berdasarkan pencatatan yang dilakukan oleh stasiun Meteorologi,

Kabupaten Nunukan mempunyai iklim panas dengan suhu udara rata-rata 27,80C,suhu udara terendah 21,60C terjadi pada bulan Juli, dan tertinggi 35,00C padabulan Desember. Suhu udara Kabupaten Nunukan yang cenderung panasdipengaruhi oleh topografi Kabupaten Nunukan yang dikelilingi laut. Walaupunmengalami suhu udara yang cukup panas, namun karena diimbangi oleh wilayahhutan yang cukup luas menjadikan Kabupaten Nunukan mempunyai kelembabanudara dan curah hujan yang relative cukup tinggi.a. Kondisi Penduduk

Penduduk Kabupaten Nunukan pada tahun 2015 tercatat berjumlah177,607 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 12,47 jiwa/km2.Pertumbuhan penduduk merupakan dampak keberhasilan pembangunan yangterjadi di Kabupaten Nunukan sehingga menarik pendatang baru untuk tinggal diKabupaten ini.

Faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah semakinlengkapnya fasilitas publik yang dibutuhkan masyarakat, kemudian dibukanyalapangan kerja di sector perkebunan, khususnya kelapa sawit dan industrypengolahan kayu serta sector jasa.

��

K�� !�� K�"�#�� #��$$�#%�&�� '(�

��& �%�&�� "�&� �� (�&�)��* +�&�� &�� '(� ��& �%�&��

�� K�%�� N�� #��&�� (�� ,!(�-�) ��&(!)�� %�(�# #�&��

�)!�$$� ��&(!)�� -� ��-� ��&%�� -��$ #��"'('�

��& K�"�#��* .�&! ��# %�(� K�"�#�� -��$ �� &(!)�� %�),� K�"�#��

S�%��!� U��&� #�#!(!�! �� &�!�$$! -�!�� /00122 3!,�4�#5

�!!��! '(�) K�"�#�� S�%��!� T!#�& ��$�� /6217/ 3!,�4�#5

��$�� K�"�#�� (�!��-� �� )��-� %�&�! �& ��&�6160869/17: 3!,�4�#

5*

.!�!�3�� &! �'#�' ! ! �� %�&�� &�� 3��! ��(�#!�1 ��&(!)��

%�),� �� )�� ;<69 3�#(�) �� (��!8(��! �! K�%�� N�� #� !)

(�%!) %��-�� !%��!�$ ��&�#��* I�! ��&(!)�� &! &� !' 3��! ��(�#!� 66/179�&�!�-� �� !�� 6<< '&��$ ��&�#�� &�� 66/866= '&��$ (��!8(��!*

T�%�( =*; > J�#(�) ?�� .!&!�"! M��&�� K�"�#�� .! K�%��

N�� @�)�� ;<69

Ao BCDEmEFEGHCnduduk IEJu HCrtumKuhEG

HCndudukLMNOP LMNOQ LNOPRLNOQ

6* K&�-�� S�(�� ;*<72 ;*<=9 8610=

;* K&�-�� 0*:;/ 0*7/9 861;2

/* L�#%! T$'�$ 9*;<2 9*;/9 <19<

=* L�#%! =*2<6 =*2;0 <196

9* S�#%��$ U��(�! ;*90= ;*92/ 616/

VW

XY Z[\]^_àb XYccd XYcXe fgfd

hY Z[]`_` ffYidi fdYcjh kgjh

lY T`mna oaZpn hYkfi hYefh kgjX

eY S[n M[abb^qnZ lYhff eYfhj kgjc

fcY Nà`_â keYddf XdYjkl kgjc

ffY Nà`_â r[m^sâ flYhfh dcYkdh egXh

fdY S[]^sn_ t^q^s hYXch hYlhj jgcd

fjY S[]^sn_ iYkfc iYXiX jgcd

fiY S[]^sn_ un\`q fdYfkX fdYkdi jgcj

fkY S[]^sn_ u[ab^v hYfdf hYjjh jgcj

fXY S[]^sn_ ws^q^ kYilj kYXil jgcf

xyzupy{|n }unukyn ~�� ~��

Sumber � �� abupaten �unukan �alam ��a ��

]Y K[s[a^b^ K[q�^â

P[qZ[as^Z[ âb_^sâ _[q�^ �^�^ s^và dcfk Z[][Z^q Xfghk� �^qn sps^m�[a�`�`_ ][q`\`q fk s^và _[ ^s^Zg �n\â^ �âb ][_[q�^ Z[][Z^q eXg dd�Y

R^Znp âs^q^ âb_^sâ _[q�^ �[abâ �`\m^v �[a�`�`_ `Zn^ _[q�^ �n_[a^m�[abâ nZsnm^v Tnab_^s P^qsnZn�^Zn �ab_^sâ K[q�^ �TP�K�g \[q`�^_â ][Z^qa�^

�`\m^v �[a�`�`_ \^Z`_ �^m^\ �^Z^q _[q�^g TP�K K^]`�^s[a Nà`_â �^�^

s^và dcfk Z[][Z^q Xfghk%.c. Pendidikan

Pada tahun 2015 sarana pendidikan yang tercatat di Kabupaten Nunukanterdiri dari 133 Sekolah Dasar, 12 Sekolah Madrasah Ibtidaiyah, 45 Sekolah

��

M� � ¡¢£ P�¤¥¢¦¢§ ¨ M¢©¤¢ª¢£ Tª¢ ¢«¬¢£§ ® S�¯°±¢£ M� � ¡¢£ ²¥¢ª§ ®

M¢©¤¢ª¢£ ²±¬³¢£§ ©¢ ´ S�¯°±¢£ µ� � ¡¢£ K�¶·¤·¢ ¸

¹º »ir¼ktor½¾ J¼nd¼r½¿ À¼½ Á½Â Ãuk½ÄÅ�¢ ©¢ Æ·¯¢¬ ¢©¢±¢£ ª�Ç·¢£ ¬ ª¥¬¥·ª¬ ¡±°Ç¢± ³¢ ¡ £¢¦È¬¤ ª�¦·¢ N�¡¢¤¢

©¬ ©· ¬¢ ¦�¦¬±¬¯¬ ³¢¸ L�¦Ç¢¡¢ Å�¢ ©¢ Æ·¯¢¬ ©¬Ç� ¥·¯ È¢©¢ ¥¢£· É®Ê ª�¥�±¢£

I ©° �ª¬¢ ¦�¤©�¯¢ ©� ¡¢ ¢¦¢ P�¶¢Ç¢¥¢ Å�¢ ©¢ Æ·¯¢¬§ ©¢ ¯�¦·©¬¢ Ç�¤·Ç¢£

¦� ¶¢©¬ ¶¢«¢¥¢ Å�¢ ©¢ Æ·¯¢¬ È¢©¢ ¥¢£· ÉÊ´ËÉ¨®¸ S�¥�±¢£ ¥¢£· É¨®

ª¢¦È¢¬ ª�¯¢¤¢ ¡ ¢¦¢ ±�¦Ç¢¡¢ ³¢ ¢©¢±¢£ Ì¬¤�¯¥°¤¢¥ J� ©�¤¢± Å�¢ ©¢ Æ·¯¢¬

³¢ ¡ ¦�¤·È¢¯¢ · ¬¥ Íª�±° I ³¢ ¡ Ç�¤¢©¢ ©¬Ç¢«¢£ K�¦� ¥¤¬¢ K�·¢ ¡¢ ³¢ ¡

©¬È¬¦È¬ °±�£ Ì¬¤�¯¥·¤ J� ©�¤¢±¸S�Ç¢¡¢¬ · ¬¥ °¤¡¢ ¬ª¢ª¬ ³¢ ¡ Ç�¤¢©¢ ©¬Ç¢«¢£ K�¦� ¥¤¬¢ K�·¢ ¡¢ § ¥·¡¢ª

©¢ Î· ¡ª¬ ÌJÅÆ ¥�±¢£ ©¬¥� ¥·¯¢ ª�Ï¢¤¢ ¶�±¢ª ©¢±¢¦ P�¤¢¥·¤¢ K�¦� ¥¤¬¢

K�·¢ ¡¢ R�È·Ç±¬¯ I ©° �ª¬¢ N°¸ ÐÑÊÒPMK¸ÓÒ ÐÓ® T� ¥¢ ¡ O¤¡¢ ¬ª¢ª¬ ©¢ ¥¢¥¢ ¯�¤¶¢ ¯�¦� ¥�¤¬¢ ¯�·¢ ¡¢ È¢©¢ È¢ª¢± ¨´´ Ç¢£«¢ ¥·¡¢ª ÌJÅÆ ¢©¢±¢£

¦� ³�±� ¡¡¢¤¢¯¢ È�¤·¦·ª¢ ©¢ È�±¢¯ª¢ ¢¢ ¯�Ç¬¶¢¯¢ ©¬ Ç¬©¢ ¡ È� ¡¢«¢ª¢ §

È� �¡¢¯¢ £·¯·¦§ È�±¢³¢ ¢ ©¢ °È¥¬¦¢±¬ª¢ª¬ È� �¤¬¦¢¢ �¡¢¤¢ ©¬ Ç¬©¢ ¡

¯�È¢Ç�¢ ¢ ©¢ Ï·¯¢¬ ª�ª·¢¬ ©� ¡¢ ¯�¥� ¥·¢ È�¤¢¥·¤¢ È�¤· ©¢ ¡Ë· ©¢ ¡¢ ¸

S�±¢¬ ¦�±¢¯ª¢ ¢¯¢ ¥·¡¢ª ª�Ç¢¡¢¬¦¢ ¢ ©¬¦¢¯ª·© ©¢±¢¦ P¢ª¢± ¨´´§

Ì¬¤�¯¥°¤¢¥ J� ©�¤¢± Å�¢ ©¢ Æ·¯¢¬ ¦� ³�±� ¡¡¢¤¢¯¢ Î· ¡ª¬Ô

¢¸ È�¤·¦·ª¢ ¯�Ç¬¶¢¯¢ ©¬ Ç¬©¢ ¡ È� �¡¢¯¢ £·¯·¦§ È�±¢³¢ ¢ ©¢

È� ¡¢«¢ª¢ § °È¥¬¦¢±¬ª¢ª¬ È� �¤¬¦¢¢ �¡¢¤¢ ©¬ Ç¬©¢ ¡ ¯�È¢Ç�¢ ¢ ©¢

Ï·¯¢¬Õ

Ö5

×Ø ÙÚÛÜÝÞÜßÜÜß ÝÚ×àáÜÝÜß · di bidang pengawasan, penegakan hukum,pelayanan dan optimalisasi penerimaan negara di bidang kepabeanan dancukai;

c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengwsan,penegakan hukum, pelayanan dan optimalisasi penenmaan negara dibidang kepabeanan dan cukai;

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengawasan,penegakan hukum, pelayanan dan optimalisasi penerimaan negara dibidang kepabeanan dan cukai;

e. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengawasan,penegakan hukum, pelayanan dan optimalisasi penenmaan negara dibidang kepabeanan dan cukai;

f. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; dang. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri Keuangan.

Visi:Menjadi institusi Kepabeanan dan Cukai Terkemuka di Dunia. Vsis DJBCMencerminkan cita-cita tertinggi DJBC dengan lebih baik melaluipenetapan target yang menantang dan secara terus menerus terpelihara dimasa depan.Misi:

1) memfasilitasi perdagangan dan industry;2) menjaga perbatasan dan melindungi masyarakat Indonesia dari

penyelundupan dan perdagangan illegal;

â6

ãä åæçèéêëìåíîïíç êæçæðìåííç çæèíðí ñì òæóëéð Kæêíôæíçíç ñíç

õöïíì÷

øù úûütor ýþnÿû�û�ûü dûn ýþlû�ûüûü �þû �ûü �ukû� �úýý��

KPPõ åæðöêíïíç ìçòëíçòì æðëìïíî �Jõ �íçè ôæðíñí ñìôí í� ñíç

ôæðëíçèèöçè �í íô ïæêíñí Kæêíîí Kíçëéð ìîí�í�÷ æðñíòíðïíç Pæðíëöðíç Mæçëðì

Kæöíçèíç Néåéð ��PMK÷ �� Tæçëíçè Oðèíçìòíòì ñíç Tíëí Kæð�í VerticalDirektorat Jenderal Bea dan Cukai terdapat 20 Kantor Wilayah Dan 104 KantorPengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai yang tersebar diseluruh Indosnesia,salah satunya adalah Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai TipeMadya Pabean C Nunukan.

Berdasarkan pasal 132 Peraturan Mentri Keuangan Nomor 188/PMK.01/2016, Kantor Pengawasan dan Pelayanan mempunyai tugas melaksanakanpengawasan dan pelayanan di bidang kepabeanan dan cukai dalam daerahwewenang Kantor Pengawasan dan Pelayanan yang bersangkutan berdasarkanperaturan perundang-undangan.

Adapun fungsi KPPBC sebagaimana yang disebutkan dalam pasal 133adalah;

1. pelayanan teknis di bidang kepabeanan dan cukai ;2. pelaksanaan pemberian perijinan dan fasilitas dibidang kepabeanan

dan cukai;3. pelaksanaan pemungutan dan pengadministrasian beanmasuk,

cukai, dan pungutan negara lainnya yang dipungut oleh DirektoratJenderal Bea dan Cukai;

�7

�� !�� "��# ��!$%� # �� &�� # &�� ' & �� &

( &��) ��(�� &�� *+�� ,

-� ��.�� # ��' .�� # ��.�� /�$�� &�� & �!$ (+� ��

&%�+.�� (�� &�� *+��

0� �� )%��/�� &�!�# ��'�" �� 1%$.�� %$��

��(�� &�� *+��

2� ��)��%�� &�� .�� /�$�� $�� %��$�� # ��$�� %.+� �� #

&�� "�!� �� ,

3� ��)�4�� !+)�� &�� 5��+�� $"�,

6� �� &. � �!$�� K��!%$ P��)�4�� &�� P��'��

7&��+� �+�+�� %$)�� KPP89 (�$&��$�� P�$�!+$�� M��!$

K�+��)�� N%.%$ :33;PMK�<:;=<:0 ��&� �� =-> ��(�)� (�$ �+! ?�� !%$

(� S+( 8�) �� @.+.

S+((�) �� U.+. .�.�+�'� !+)�� +$+�� !�!� +��/�# �&. � �!$��

��)�4� �� &�� )�.(��)�� )�4� # .�.1�� !�� &�� .��+��

��.( �� &. � �!$�! 1 (�) J�(�!�� A+�)� %�� P�.�$ �� 8�� &��

9+�� # &�� "�(�!�� 1+�)� %�� +� &��)�� $+��) � �)�+� !+)��

"�(�!�� 1+�)� %�� '��) (�$��)�+!��# &�� .��+�� +$+�� +��)��

&�� $+.�/ !��))� K��!%$ P��)�4�� &�� P��'�� 8�� &�� 9+�� T ��

M�&'� P�(�� 9 '��) (�$��)�+!��

S+( 8�) �� @.+. !�$& $ &�$ ?

B8

CD UEFGHI JHKH UGHLH MHI KNONPHQHRHI

UEFGHI THKH UGHLH MHI KNONPHQHRHI SNSOFITHR KFPHG SNUHVFVHI FEFGHI

KHKH FGHLHW HMSRIRGKEHGR VNONPHQHRHI MHI ONIPNSXHIPHI ONPHQHR W GNEKH

SNSYHGRURKHGR MHI SNUHVFVHI ONSXRIHHI HMSRIRGKEHKRZN XHPR JHXHKHI

[FIPGR\IHU PNSNERVGH ]NH MHI ^ _FVHR MHI `HXHKHI YFIPGR\IHU UHRI GNGFHR

MNIPHI EFHIP URIPVFO KFPHG `HXHKHI YFIPGR\IHU THIP XNEGHIPVFKHI

aD UEFGHI bNFHIPHI

UEFGHI KNFHIPHI SNSOFITHR KFPHG SNUHVFVHI FEFGHI VNFHIPHI MHI

HIPPHEHI^

cD UEFGHI dFSHL JHIPPH

UEFGHI RFSHL THIPPH SNSOFITHR KFPHG SNUHVFVHI FEFGHI EFSHL

KHIPPHW ONE UNIPVHOHIW MHI VNGN`HLKNEHHI ONPHQHR^

e^ SNVGR PNIRIMHVHI MHI fNITRMRVHI^

SNVGR PNIRIMHVHI MHI PNITRMRVHI SNSOFITHR KFPHG SNUHVGHIHVHI

RIKNUR`NIW OHKE\URW MHI \ONEHGR ONIeNPHLHI MHI ONIRIMHVHI ONUHIPPHEHI

ONEHKFEHI ONEFIMHIPFIMHIPHI MR XRMHIP VNOHXNHIHI MHI eFVHRW

SNUHVGHIHVHI ONITRMRVHI KRIMHV ORMHIH MR XRMHIP VNOHXNHIHI MHI eFVHRW

MHI SNUHVGHIHVHI ONIPNU\UHHI MHI ONSNURLHEHHI GHEHIH \ONEHGRW GHEHIH

V\SFIRVHGRW MHI GNI`HKH HOR^ SNVGR PNIRIMHVHI MHI fNITRMRVHI KNEMRER HKHGg

CD SFXGNVGR IIKNUR`NIh

SFXGNVGR IIKNUR`NI SNSOFITHR KFPHG ONIPFSOFUHIW ONIP\UHLHIW ONITH`RHIW

MHI ONITHSOHRHI RIY\ESHGR MHI LHGRU RIKNUR`NIW SNUHVFVHI HIHURGRG UHO\EHI

ONSNERVGHHI GHEHIH ONIPHIPVFKW UHO\EHI ONSX\IPVHEHI MHI ONIRSXFIHI

i9

jklkmno pkm qkrslkm rtmnkukvkm qkwm vtlxk ytqkz{zkm rtmntqsqkkm

rkmnzkqkm pkxk wmxtqw|tm}

~� S{jvtzvw Ptmwmpkzkm pkm Sklkmk Ortlkvw�

S{jvtzvw Ptmwmpkzkm pkm Sklkmk Ortlkvw x{nkv ytqkz{zkm rtqk�kmkm

rtytlwzvkkm vklkmk rtmnkmnz{xo rkxlsqw pkm srtlkvw rtm�tnk�km pkm

rtmwmpkzkm rtqkmnnklkm rtlkx{lkm rtl{mpkmn�{mpkmnkm pw jwpkmn

ztrkjtkmkm pkm �{zkw vtlxk rtmnkukvkm rtyjsmnzklkm jklkmno pkm

ytqkz{zkm rtmntqsqkkm pkm rtmnkpywmwvxlkvwkm vklkmk srtlkv� o vklkmk

zsy{mwzkvwo pkm vtm|kxk krw Kkmxsl Ptmnkukvkm pkm Ptqk�kmkm �tk pkm

�{zkw Twrt Mkp�k Pkjtkm �}

�� S{jvtzvw Ptm�wpwzkm pkm �klkmn Hkvwq Ptmwmpkzkm

S{jvtzvw Ptm�wpwzkm pkm �klkmn Hkvwq Ptmwmpkzkm ytyr{m�kw x{nkv

ytqkz{zkm rtm�wpwzkm xwmpkz rwpkmk pw jwpkmn ztrkjtkmkm pkm �{zkwo

rtmn�wx{mnkm jtk ykv{zo rk|kz pkqky lkmnzk wyrsl pkm ptmpk

kpywmwvxlkvw xtl�kpkr ztz{lkmnkm kxk{ ztqtjw�km jsmnzkl pkm ptmpk

kpywmwvxlkvw kxkv rtqkmnnklkm qkwm vtv{kw rtlkx{lkm rtl{mpkmn� {mpkmnkmo

ytqkz{zkm rtykmxk{km xwmpkz qkm|{x �kvwq rtmwmpkzkm pkm rtm�wpwzkm

xwmpkz rwpkmk pw jwpkmn ztrkjtkmkm pkm �{zkwo pkm ytqkz{zkm

rtmn{yr{qkm pkxk rtqkmnnklkm rtlkx{lkm rtl{mpkmn� {mpkmnkmo vtlxk

ytqkz{zkm rtmkxk{vk�kkm pkm rtmn{l{vkm jklkmn �kvwq rtmwmpkzkm pkm

jklkmn j{zxw}

50

�� S�� P��

S�� P��

��

��

J�� ¡��

�� S��

P�� ¢

£¤ S�� ¥�� M��¦�� P�� J�� S��

¥�� M��¦�� P�� J��

��

�� §� ��

��

�� J�� ¡��

��

¨¤ S�� ¥�� P�� ©��

S�� ¥�� P�� P��

��

�� §� T�� P�� P��

��

�� J�� ¡��

�� S�� P�� ª�� ¡�� «��

S�� P�� K�� ¡�� T��

�� ¦��

5¬

®¯°±² ³± ´±³µ°¶ ¯®·µ´®µ°µ° ³µ° ¸¹¯µ±º »®¼µ¯¹¯µ° ·®°¶½·®¾µ²±µ°

¯½»·¹®¾ ³µ° ²µ¾µ°µ ·®°¹°¿µ°¶º »®¼µ¯¹¯µ° ·®°¶®¼½¼µµ° ³µ° ·®°À±»·µ°µ°

³µµ ³µ° ´®¾¯µ² ÁÂ±¼®Ãº »®¼µ¯¹¯µ° ·®¼µÀµ°µ° ³¹¯¹°¶µ° ®¯°±² ¯½»¹°±¯µ²±

³µµº ·®¾¹¯µ¾µ° ³µµ ®¼®¯¾½°±¯º ·®°¶½¼µÄµ° ³µµ ¯®·µ´®µ°µ° ³µ° ¸¹¯µ±º

»®¼µ¯¹¯µ° ·®°®¾±»µµ°º ·®°®¼±±µ° ¯®¼®°¶¯µ·µ° ³µ° ·®°³±²¾±´¹²±µ°

³½¯¹»®° ¯®·µ´®µ°µ° ³µ° ¸¹¯µ±º ²®¾µ »®°Àµ¿±¯µ° ³µµ ¯®·µ´®µ°µ° ³µ°

¸¹¯µ±Å

S®¯²± P®¼µÀµ°µ° Æ®·µ´®µ°µ° ³µ° Ç¹¯µ± ³µ° È¹¯¹°¶µ° É®¯°±² ®¾³±¾± µµ²Ê

ËÃ S¹´²®¯²± Hµ°¶¶µ¾ Pµ´®µ° ³µ° Ç¹¯µ±

S¹´²®¯²± Hµ°¶¶µ¾ Pµ´®µ° ³µ° Ç¹¯µ± »®»·¹°Àµ± ¹¶µ² »®¼µ¯¹¯µ°

·®»®¾±¯²µµ° ³µ° ·®°¸µ¸µÄµ° ´µ¾µ°¶º »®¼µ¯¹¯µ° ·®»®¾±¯²µµ° ´µ³µ° ³µ°

·®°¶½·®¾µ²±µ° ²µ¾µ°µ ³®®¯²±º »®¼µ¯¹¯µ° ·®°®¼±±µ° ·®»´®¾±µÄ¹µ°

¯¼µ²±Â±¯µ²± ´µ¾µ°¶º µ¾±Â ´®µ »µ²¹¯º µ¾±Â ´®µ ¯®¼¹µ¾º °±¼µ± ·µ´®µ° ³µ°

Âµ²±¼±µ² Ë »·½¾ ²®¾µ ·®°®¼±±µ° ¯®´®°µ¾µ° ·®°¶Ä±¹°¶µ° ´®µ »µ²¹¯º ´®µ

¯®¼¹µ¾º ¸¹¯µ±º ³µ° ·µ¿µ¯ ³µ¼µ» ¾µ°¶¯µ ±»·½¾ ²®¾µ ·¹°¶¹µ° °®¶µ¾µ Àµ°¶

²®²¹µ± ·®¾µ¹¾µ° ·®¾¹°³µ°¶Ì ¹°³µ°¶µ° ³±·¹°¶¹ ½¼®Ä È±¾®¯½¾µ J®°³®¾µ¼

Í®µ ³µ° Ç¹¯µ±Å

ÎÃ S¹´²®¯²± P®°¶½¼µÄµ° Èµµ ³µ° Ï³»±°±²¾µ²± È½¯¹»®°

S¹´²®¯²± P®°¶½¼µÄµ° Èµµ ³µ° Ï³»±°±²¾µ²± È½¯¹»®° »®¼µ¯¹¯µ° ¹¶µ²º

»®¼µ¯¹¯µ° ·®°¶®¼½¼µµ° ³µ° ·®°À±»·µ°µ° ³µµ ³µ° ´®¾¯µ² »®¼µ¯¹¯µ°

·®¼µÀµ°µ° ³¹¯¹°¶µ° ®¯°±² ¯½»¹°±¯µ²± ³µµº ·®¾¹¯µ¾µ° ³µµ ®¼®¯¾½°±¯º

·®°¶½¼µÄµ° ³µµ ¯®·µ´®µ°µ° ³µ° ¸¹¯µ±º »®°Àµ¿±¯µ° ³µµ ¯®·µ´®µ°µ° ³µ°

5Ð

ÑÒÓÔÕÖ ×ØÙÚÔ ÛØÜÔÓÒÓÔÝ ÞØÝØÙÕÛÔÔÝÖ ÞØÝØÜÕÚÕÔÝ ÓØÜØÝßÓÔÞÔÝ àÔÝ

ÞØÝàÕ×ÚÙÕáÒ×ÕÔÝ àâÓÒÛØÝ ÓØÞÔáØÔÝÔÝ àÔÝ ÑÒÓÔÕã

äã SØÓ×Õ KØÞÔÚÒåÔÝ IÝÚØÙÝÔÜ àÔÝ æØÝçÒÜÒåÔÝ

SØÓ×Õ KØÞÔÚÒåÔÝ IÝÚØÙÝÔÜ àÔÝ PØÝçÒÜÒåÔÝ ÛØÛÞÒÝçÔÕ ÚÒßÔ× ÛØÜÔÓÒÓÔÝ

ÞØÝßÔèÔ×ÔÝ ÞØÜÔÓ×ÔÝÔÔÝ ÚÒßÔ×Ö ÞØÛÔÝÚÔÒÔÝ ÞØÝßØÝàÔÜÕÔÝ ÕÝÚØÙÝÖ

ÞØÝßØÜâÜÔÔÝ ÙÕ×ÕÓâÖ ÞØÝßØÜâÜÔÔÝ ÓÕÝØÙéÔÖ ÔÝÔÜÕ×Õ× áØáÔÝ ÓØÙéÔÖ ÕÝêØ×ÚÕßÔ×Õ

ÕÝÚØÙÝÔÜÖ ÒÞÔçÔ ÞØÝÑØßÔåÔÝ ÞØÜÔÝßßÔÙÔÝ àÔÝ ÞØÝØßÔÓÔÝ ÓØÞÔÚÒåÔÝ

ÚØÙåÔàÔÞ ÓâàØ ØÚÕÓ àÔÝ àÕ×ÕÞÜÕÝÖ àÔÝ ÚÕÝàÔÓ ÜÔÝéÒÚ åÔ×ÕÜ ÞØÝßÔèÔ×ÔÝÖ

ÛØÜÔÓÒÓÔÝ ÞØÙÒÛÒ×ÔÝ ÙØÓâÛØÝàÔ×Õ ÞØÙáÔÕÓÔÝ ÞÙâ×Ø× áÕ×ÝÕ×Ö ×ØÙÚÔ

ÞØÝçÒ×ÒÝÔÝ ÙØÝÑÔÝÔ ÓØÙéÔ àÔÝ ÜÔÞâÙÔÝ ÔÓÒÝÚÔáÕÜÕÚÔ× àÕ ÜÕÝßÓÒÝßÔÝ ÓÔÝÚâÙ

ÞØÝßÔèÔ×ÔÝ àÔÝ ÛØÛáØÙÕÓÔÝ ÞØÜÔçÔÝÔÝ ×ØÙÚÔ áÕÛáÕÝßÔÝ ÓØÞÔÚÒåÔÝÖ

ÓâÝ×ÒÜÚÔ×ÕÖ àÔÝ ÜÔçÔÝÔÝ ÕÝäâÙÛÔ×Õ àÕ áÕàÔÝß ÓØÞÔáØÔÝÔÝ àÔÝ ÑÒÓÔÕã

SØÓ×Õ KØÞÔÚÒåÔÝ IÝÚØÙÝÔÜ àÔÝ æØÝçÒÜÒåÔÝ ÚØÙàÕÙÕ ÔÚÔ×ë

ìí SÒá×ØÓ×Õ KØÞÔÚÒåÔÝ æØÜÔÓ×ÔÝÔÔÝ îÒßÔ×ï

SÒá×ØÓ×Õ KØÞÔÚÒåÔÝ PØÜÔÓ×ÔÝÔÔÝ TÒßÔ× ÛØÛÞÒÝçÔÕ ÚÒßÔ× ÛØÜÔÓÒÓÔÝ

ÞØÝßÔèÔ×ÔÝ ÞØÜÔÓ×ÔÝÔÔÝ ÚÒßÔ×Ö ÞØÛÔÝÚÔÒÔÝ ÞØÝßØÝàÔÜÕÔÝ ÕÝÚØÙÝÖ

ÞØÝßØÜâÜÔÔÝ ÙÕ×ÕÓâÖ ÞØÝßØÜâÜÔÔÝ ÓÕÝØÙéÔÖ ÔÝÔÜÕ×Õ× áØáÔÝ ÓØÙéÔÖ ÕÝêØ×ÚÕßÔ×Õ

ÕÝÚØÙÝÔÜÖ ÒÞÔçÔ ÞØÝÑØßÔåÔÝ ÞØÜÔÝßßÔÙÔÝ àÔÝ ÞØÝØßÔÓÔÝ ÓØÞÔÚÒåÔÝ

ÚØÙåÔàÔÞ ÓâàØ ØÚÕÓ àÔÝ àÕ×ÕÞÜÕÝ àÔÝ ÚÕÝàÔÓ ÜÔÝéÒÚ åÔ×ÕÜ ÞØÝßÔèÔ×ÔÝ

ðí SÒá×ØÓ×Õ PØÝçÒÜÒåÔÝ àÔÝ LÔçÔÝÔÝ IÝäâÙÛÔ×Õã

SÒá×ØÓ×Õ PØÝçÒÜÒåÔÝ àÔÝ LÔçÔÝÔÝ IÝäâÙÛÔ×Õ ÛØÛÞÒÝçÔÕ ÚÒßÔ× ÛØÜÔÓÒÓÔÝ

ÞØÝçÒÜÒåÔÝ àÔÝ ÞÒáÜÕÓÔ×Õ ÞØÙÔÚÒÙÔÝ ÞØÙÒÝàÔÝßñ ÒÝàÔÝßÔÝ àÕ áÕàÔÝß

5ò

óôõö÷ôöøöø ùöø úûóöü ùöø ýôþöóûóöø õôþöÿöøöø üø��ýö�ü� ÷üý÷üø�öø ùöø

ó�ø�ûþ�ö�ü óôõö�û�öø õôø��ûøö �ö�ö ùü ÷üùöø� óôõö÷ôöøöø ùöø úûóöü

�� l ��n�liti��ûø��ü õôø�ö�ö�öø þöþû þüø�ö� ÷ö�öø� ùü ùöô�ö� Pö÷ôöø öùöþö� ûø�ûó

ýôø�ö�ö ùöø ýôýö��üóöø ö�ö� �ôýûö ÷ö�öø�� Köõöþ ùöø ��öø� ÿöø� óôþûö��ýö�ûó

ùö�ü ùöø óô�ö�ûöø øô�ö�ö ýôýö�û�ü óô�ôø�ûöø Pö÷ôöø� Kô�üö�öø õôø�ö�ö�öø

Pö÷ôöø ýôþüõû�ü �ôþû�û� õôþöó�öøööø �ô�ôøöø� ÿöø� ùüýüþüóü �þô� õô�û�ö� �ôö

ùöø �ûóöü ùöþöý õô�ûøùöø��ûøùöø�öøøÿö ÿöü�û ýôýô�üó�ö óöõöþ� ÷ö�öø�

õôøûýõöø�� ù�óûýôø� ýôþöóûóöø õôøÿü�ööø� õôøöø�óöõöø� õôøÿô�ôþöø ùöø þöüø�

þöüø�

Hö�üþ �÷�ô��ö�ü õô�û�ö� Kôõö÷ôöøöø ùü þü�ö� ùö�ü �üóþû� õôø�ö�ö�öø þöþû

þüø�ö� ÷ö�öø� ÿöø� ùüþöóûóöø �þô� õô�ö÷ö� ÷ôö ùöø úûóöü �ô÷ö�öü õôþöó�öøö �ôóøü�

óôõö÷ôöøöø �ôø�ûøÿö öóöø ùüõô��þô� óô�ô�öø�öø �ôø�öø� ÷ö�öüýöøö ýôóöøü�ýô

õôø�ö�ö�öø þöþû þüø�ö� ÷ö�öø�� Pôø�ö�ö�öø ýôþüõû�ü � �üõô ÿöø� ùüóôýûóöóöø

��øôþþÿ� ÿöü�û � �� !liminary "ontrol; #� "onc$ !n% "on% &'; ùöø �� (eedback"on% &') Kô�ü�ö �üõô õôø�ö�ö�öø üøü ýô�öùü ó�ø�ôõ ÿöø� ùü÷ö�ö� ùü÷ö�üöø üøü

�� !limina * "on% &'� !limina * con% &' ýô�ûõöóöø õôø�ö�ö�öø ÿöø� ùüþöóûóöø �ô÷ôþûý

óô�üö�öø ùüþöó�öøöóöø ûø�ûó ýôøúô�ö� ö�öû ýôø��üþöø�óöø õôøÿüýõöø�öø õöùö

�ûö�û õôóô��ööø �ô��ö ýôøúô�ö� �üý÷ûþøÿö ùô�üö�ü�ùô�üö�ü õöùö óûöþü�ö� �ûý÷ô�

ùöÿö ÿöø� ùü�ûøöóöø õöùö ��öøü�ö�ü� Sûý÷ô� ùöÿö üøü �ö�û� ýôýôøû�ü �ÿö�ö��

�ÿö�ö� õôóô��ööø ÿöø� ùü�ô�öõóöø �þô� ��ûó�û� ��öøü�ö�ü� õ�ôþüýüøö�ü ú�ø��þ

ýôþüõû�ü � �� ûý÷ô� ùöÿö ýöøû�üö+ ùöø #� M�ùöþ� ,��øôþþÿ � �--.��

5/

01 S23456 7080 M092:;0

S23456 <080 809= <;30>:2< <; :;9; 456>0;?09 <59=09 >20@;?0: A609=BA609=

809= 4560<0 C0<0 :20?2 A6=09;:0:;D >E2:2:980 >5303C209 C5?2=0: 450 F2>0;<0@03 35@0>:090>09 C59=0G0:09 @0@2 @;9?0: 40609= 0=06 ?;<0> ?56H0<; <5I;:;0:;B<5I;:;0:; C0<0 :00? C5@0>:09009 ?2=0:1 J56;>2? 454560C0 E0:;@ G0G09F060 <59=09454560C0 ;9KA6309 C5H040? 450 <09 F2>0; K042C0?59 L292>09

J56<0:06>09 E0:;@ G0G09F060 <59=09 ;9KA6309 :5@0>2 K5C0@0 S5>:;

K5C0450909 <09 M2>0; 359=0?0>09 40EG0N

☜J50F2>0; ;?2 >540980>09 <06; :5>A@0E ?;9==; 0>29?09:; 95=060D H0<; >;?0<;:;9; :5H0> 0G0@ :2<0E C5@0?;E09 29?2> ;?2D 35309= :5>A@0E >;?0 <;:;?2DH0<; 35309= >;?0 <06; :5H0> :5>A@0E :2<0E 359==5@2?; ?56>0;? :030

30:0@0E >5C0450909 <09 F2>0; :5@0;9 >;?0 H2=0 0<0 <;>@0?B<;>@0? <0:06 809=E062: <;;>2?; <;>@0? <;>@0? ;?2 H2=0 0>09 35=2C<0?5 C59=5?0E209 ?59?09=

>5C0450909 <09 F2>0;☝. ( Hasil wawancara , HR pada tanggal 23 Mei2018)Berdasrkan hasil wawancara di atas bahwa sumber daya manusia/pejabat

bea dan cukai dalam melaksanakan pengawasan lalu lintas barang benar-benarmempunyai kemampuan dan pemahaman mengenai masalah kepabeanan dancukai, hasil wawancara tersebut didukung dengan informan selaku Kepala SeksiPenindakan dan Penidikan Kabupaten Nunukan yang mengatakan bahwa:

☜▁▁.. semua petugas itu di Bea Cukai pendidikannya dari SekolahTinggi Akuntansi Negara, bea cukai inikan perpanjangan tangan darikementrian Keuangan, jadi sejak awal kami sudah menggeluti masalah inimasalah kepabeanan dan cukai. Kalau diklat itu banyak, ada diklatintelejen analis, ada diklat administrasi penyidikan, ada diklat komunikasijuga, disini kita juga sebelum jadi petugas kita juga ada diklat-diklat dasaryang harus diikuti namanya Samapta, jadi sebelum menjadi petugas beacukai semua harus petugas itu harus mengikuti diklat persiapan ini yangpelatihnya itu dari Kopassus, jadi kita dilatih seperti militer, ini diklatnyadiklat yang wajib sekali karena kalau pegawai yang tidak ikut diklat ini yatidak bisa ditempatkan pada pekerjaan teknis☝. ( Hasil wawancara MMpada tanggal 25 Mei 2018)

55

OPQRSTSQUSV WSTXY ZSZSV[SQS RX S\ST RS]S\ RXUS\SUSV ^SWZS T_`^PQ RSaS`SV_TXS UW_T_TVaS ]PbS^S\ ^PS RSV [_USX RX KS^_]S\PV N_V_USV WSQ_T `PVcXU_\X

^P^PQS]S RXUYS\ TP^PY_` RX\P`]S\USV ]SRS ]PUPQbSSV \PUVXTd HSTXY ZSZSV[SQS

\PQTP^_\ b_cS RXR_U_Vc RPVcSV XVefQ`SV KST_^TX PPVXVRSUSV RSV SSQSVS f]PQSTXaSVc `PVcS\SUSV ^SWZSg

☜ddddddRXUYS\hRXUYS\ RX TPUTX ]PVXVRSUSV RSV ]PVaXRXUSV XVX SRS VS`SVaS

RXUYS\ XV\PYPcPV\ SVSYXTi UP`_RXSV SRS b_cS RXUYS\ XV\PYPcPV\ ]QSU\XTi

UP`_RXSV SRS b_cS RXUYS\ ]PXVRSUSV UP]S^PSVSV RSV [_USXi ^SVaSU

TP^PVSQVaS RXUYS\VaS SRS b_cS RXUYS\ ]PVaXRXUSV XVRPUT UP]S^PSVSV RSV

[_USXi RXUYS\ SR`XVXT\QSTX ]PVaXRXUSVi \PQ`ST_U RXUYS\ ]P`PQXUTS TSQSVS]PVcSVcU_\i X\_ aSVc UW_T_T RX ]PVXVRSUSV RSV ]PVaXRXUSVi ]P`PQXUTSSV

XV\PYPbPV \XVcUS\ RSTSQ b_cS SRSd jHSTXY kSZSV[SQS lO ]SRS \SVccSY mn

MPX onpqrd

HSTXY ZSZSV[SQS RX S\ST `PV_Vb_UUSV ^SWZS ]PbS^S\ ^PS [_USX `PVcXU_\X

^P^PQS]S RXUYS\ S\S_ ]PYS\XWSVh]PYS\XWSV aSVc RS]S\ `PVR_U_Vc ]P`SWS`SV TPQ\S

UP`S`]_SV ]P\_cST RSYS` `PYSUTSVSUSV ]PUPQbSSV ^PQRSTSQUSV ^XRSVc `STXVch

`STXVcd sXUYS\ S\S_ ]PYS\XWSV `PQ_]SUSV T_S\_ ]QfTPT aSVc `PYX]_\X TPQSVcUSXSV\XVRSUSV S\S_ _]SaS aSVc RXYSUTSVSUSV RPVcSV TPVcSbS RSYS` ^PV\_U ]P`^PQXSV

^SV\_SV UP]SRS [SYfV \PVScS UPQbS RSYS` TS\_SV ZSU\_ \PQ\PV\_ aSVc ^PQ\_b_SV_V\_U `PVXVcUS\USV UP`S`]_SV UPQbS RSYS` ^XRSVc ]PUPQbSSV \PQ\PV\_ c_VS

`PVXVcUS\USV PePU\XeX\ST RSV ]QfR_U\XeX\ST RSYS` T_S\_ fQcSVXTSTXd jHS`SYXU g

onnprd

OPQRSTSQUSV WSTXY ZSZSV[SQS `PVcPVSX T_`^PQ RSaS `SV_TXS RS]S\

RXTX`]_YUSV ^SWZS ]PbS^S\ ^PS [_USX aSVc RX\_Vb_U RSYS` `PYSUTSVSUSV

]PVcSZSTSV YSY_ YXV\ST ^SQSVc T_RSW TPT_SX RPVcSV TaSQS\hTaSQS\ ]PUPQbSSV aSVc

\PYSW RX\P\S]USV fYPW fQcSVXTSTX RSV RPVcSV SRSVaS ^P^PQS]S RXUYS\ aSVc WSQ_TRXXU_\X `PVbSRXUSV T_`^PQ RSaS `SV_TXS aSVc ^PQSRS RX YXVcU_] KPPOt

56

Kuvwxuyz{ Nw{w|u{ }z}xw{~u� |z}u}xwu{ ~u{� vz�|wu��yu� �u�u}

}z�u|�u{u|u{ xz|z��uu{ ~u{� ��z}vu{�

v� M��u�

Pz{�u�u�u{ }z�wxu|u{ |z��uyu{ w{yw| }z~u|�{|u{ �u{ }z{�u}�{ vu��u

xz|z��uu{ ~u{� ��u|w|u{ �z�wu� �z{�u{ �z{�u{u ~u{� yz�u� ��yzyux|u{ �u{ �w�u

�zvu�u� xz{��u� xz�u|�u{u |z��uyu{ �|�{z��u�� u�u} }z�u|�u{u|u{ xz{�u�u�u{

}u|u ��xz��w|u{ }��u� �zvu�u� xz{w{�u{� u�u� |z��uyu{ ~u{� ��u|w|u{ v��u

��z�z�u�|u{ �z�u�u z�z|y�� Sz��{��u �uxuy ��|uyu|u{ vu��u yw�wu{ wyu}u �u�u{uu�u�u� w{yw| }z{�{�|uy|u{ |�{z��u ~u{� �zv�� vu�|� M��u� }z�wxu|u{ �z}wu �u�~u{� ��}��|� ��z� xz�w�u�uu{ uyuw ��u{��u�� }z��xwy� wu{�� }z��{�}z��{ uyuw

�u�u{u �u{ x�u�u�u{u �u�{{~u�� Su�u{u �u{ ��u�u�u{u

Su�u{u �u{ x�u�u�u{u ~u{� ��}u|�w� u�u�u� �zxz�u{�|uy u�uy ~u{�

��w{u|u{ ��z� xzyw�u� vzu �u{ �w|u� �u�u} �wuyw x��z� |z��uyu{ xz{�u�u�u{

�u�w ��{yu� vu�u{� vu�| u�uy yz��zvwy u�u�u� }z�wxu|u{ xz�u�uyu{ xz}vu{yw

}uwxw{ xz�u�uyu{ wyu}u ~u{� vz��w{�� w{yw| }z�w�w�|u{ �u�� ~u{� �w�u��z{�u{u|u{�

�z��|wy �u�� u�u{�u�u xz{w�� z{�u{ Ku�wv�� Pz{�{�u|u{ �u{ Su�u{u

Oxz�u�� }z{�z{u� �u�u{u �u{ x�u�u�u{u ~u{� ��w{u|u{ �u�u} xz�u|�u{uu{

xz{�u�u�u{ ~u�yw �zvu�u� vz��|wy�☜▁▁namanya mesin X -ray, kita juga punya kapal patroli speed boat,

X-ray gunanya untuk menseken barang apakah barang dibawahpenumpang itu terdapat barang yang dilarang misalkan narkoba, ataubarang yang dilarang menurut undang-undang misalkan barang-barang

57

�� ¡ � ¢��£ ��¤¥H�� ¦ §�§��¨��© ª« ��¬�

£��¦ ® ¯� °®±²³¤´�� ¦ §�§��¨�� ¬ �£�� ¬�� ¬ ��¢�� £��

µ�� ¬�� ¨�¢� ��¢� ��¢�� X-ray dan kapal patroli dalammelaksanakan tugas pengawasan lalu lintas barang pada daerah pabean diKabupaten Nunukan. Hasil wawncara tersebut senada dengan informan selakuKepala seksi Kepabeanan dan Cukai mengenai sarana yang digunakan.

☜▁salah satu yang utama xray, mesin xray, terus ada alat detectornarkotika, terus sarana-sarana yang umum seperti mobil, motor.☝ (Hasilwawancara, HR pada tanggal 23 Mei 2018)Dari hasil wawancara diatas bahwa salah satu alat yang paling utama

dalam melaksanakan tugas pengawasan adalah mesin x-ray serta sarana danprasarana yang umum seprti mobil dan motor. Hasil wawancara tersebut didukungdengan informasi yang diperoleh dengan Kasubsi Intelejen yang mengatakanbahwa:

☜▁▁..kalau alat itu banyak kita punya speedboad sendiri, punya kapalpatroli sendiri, pos bantu, kita ada senjata, kemudian ada untuk pendeteksipita cukai, pendeteksi pita cukai ada sekitar 10 macam, kemudian adapendeteksi sabu-sabu atau narkotik. (Hasil wawancara CT, pada tanggal10 juni 2018)Hasil wawancara di atas dapat dikatakan bahwa petugas bea dan cukai

dalam melaksanakan fungsi pengawasan dilengkapi dengan sarana dan prasaranayang pendukung dalam pelaksanaan pengawasan dan pelayanan. Salah satu saranayang paling utama adalah X-ray, X-ray adalah alat keamanan yang menggunakansinar X untuk mendeteksi barang saat pemeriksaan, dan memudahkan petugasdalam pemeriksaan karena tanpa perlu membongkar barang-barang yangdiperiksa. Dengan adanya X-ray dapat membantu petugas untuk memantau

58

¶·¸·¹º» ¼½¸¾¼·¿· ¶·¸·¹º ¶·À··¹ Á½¹¾¿Á·¹º ÂÃÁ½Ä·¶¾Å·¹ T¾¹Æ¹ T·Ç· N¾¹¾Ç·¹

È½ÅÃ¹ºº· Á½¹º·À·È·¹ É·¹º ÂÃÄ·Ç¾Ç·¹ Â·Á·¼ ¶½¸Ê·Ä·¹ Â½¹º·¹ ¶·ÃÇ È½¸¼· ½Ë½Ç¼ÃËÌÍ½¸Â·È·¸Ç·¹ Å·ÈÃÄ À·À·¹Î·¸· ¿½¹º½¹·Ã È·¸·¹· Â·¹ Á¸·È·¸·¹· Â·Á·¼

ÂÃÈÃ¿Á¾ÄÇ·¹ ¶·ÅÀ· È·¸·¹· Á·ÄÃ¹º ¾¼·¿· É·¹º ÂÃº¾¹·Ç·¹ Â·Ä·¿ Á½Ä·ÇÈ·¹··¹Á½¹º·À·È·¹ Ä·Ä¾ ÄÃ¹¼·È ¶·¸·¹º ·Â·Ä·Å ¿½ÈÃ¹ ÏÐ¸·É» ÂÃ¿·¹· ¿½ÈÃ¹ ÏÐ¸·É

¿½¿¾Â·ÅÇ·¹ Á½¼¾º·È ¶½· Â·¹ Î¾Ç·Ã Â·Ä·¿ ¿½¹Â½¼½ÇÈÃ ¶·¸·¹ºÐ¶·¸·¹º ¼½¸Ä·¸·¹ºÈ½Á½¸¼Ã ¹·¸ÇÆ¶·Ì

ÑÒ U·¹º

U·¹ºÓ·¹ºº·¸·¹ ¿½¸¾Á·Ç·¹ È¾¿¶½¸ Â·É· É·¹º È·¹º·¼ Á½¹¼Ã¹º Â·¹ ¼ÃÂ·Ç

Â·Á·¼ ÂÃ·¶·ÃÇ·¹ Â·Ä·¿ ¿½Ä·Ç¾Ç·¹ Ç½ºÃ·¼·¹ ·¼·¾ Á½Ç½¸Ê··¹ ¾¹¼¾Ç ¿½¹Î·Á·Ã È½¶¾·Å¼¾Ê¾·¹ Æ¸º·¹ÃÈ·ÈÃ» Ç·¸½¹· ÊÃÇ· ¼ÃÂ·Ç ·Â· ·¹ºº·¸·¹ ¿·Ç· Æ¼Æ¿·¼ÃÈ Ç½ºÃ·¼·¹ ¸¾¼Ã¹

Æ¸º·¹ÃÈ·ÈÃ ¶ÃÈ· Ê·ÂÃ ¼ÃÂ·Ç ·Ç·¹ ¼½¸Ä·ÇÈ·¹·Ì

Í½¸ÃÇ¾¼ À·À·¹Î·¸· Á½¹½ÄÃ¼Ã Â½¹º·¹ K½Á·Ä· S½ÇÈÃ P½¹ÉÃÂÃÇ·¹ Â·¹

Á½¹Ã¹Â·Ç·¹Ì

☜ÍÃ·É· Á·È¼Ã ·Â·» È½¿¾· Ç½¸Ê· É·¹º ¶½¸ÈÃË·¼ ¼½Ç¹ÃÈ Ã¼¾¶¾¼¾Å ¶Ã·É·» ÇÃ¼·

Á·¼¸ÆÄ Ä·¾¼ ¶¾¼¾Å ¶·Å·¹ ¶·Ç·¸» ÇÃ¼· ¶½Ç½¸Ê· ÂÃ¶ ½· Î¾Ç·Ã Ã¼¾ ¶½¸Â·È·¸Ç·¹

ÔIPÕ ¶Ã·É· É·¹º ÂÃº¾¹·Ç·¹ Ã¼¾ ¶½¸·È·Ä Â·¸Ã ·¹ºº·¸·¹ ¹½º·¸· ·¼·¾ ÕPÍN»

Ç½¿¾ÂÃ·¹ ÇÃ¼· Ê¾º· ·Â· ¶Ã·É· Á½¿½ÄÃÅ·¸··¹» ½ÅÅ Á½¿½ÄÃÅ·¸··¹ È·¸·¹· É·¹ºÂÃº¾¹·Ç·¹ È½Á½¸¼Ã È·¸·¹· Á½¿½ÄÃÅ·¸··¹ ÏÐ¸·ÉÌ Ö·ÂÃ È½¿¾· ¶Ã·É· ÆÁ½¸·ÈÃÆ¹·ÄÂÃÈÃ¹Ã Ã¼¾ Â·¸Ã ·¹ºº·¸·¹ ¹½º·¸·Ì ×H·ÈÃÄ À·À·¹Î·¸· MM» Á·Â· ¼·¹ºº·Ä ÑØM½Ã ÑÙÚÛÒÍ½¸Â·È·¸Ç·¹ Å·ÈÃÄ À·À·¹Î·¸· ÂÃ ·¼·È ÂÃÇ½¼·Å¾Ã ¶·ÅÀ· Â·Ä·¿

¿½Ä·ÇÈ·¹·Ç·¹ ¼¾º·È Á½¹º·À·È·¹ Á½Ê·¶·¼ ¶½· Â·¹ Î¾Ç·Ã K·¶¾Á·¼½¹ N¾¹¾Ç·¹

¿½¹ºº¾¹·Ç·¹ ¶Ã·É· É·¹º ¶½¸·È·Ä Â·¸Ã ·¹ºº·¸·¹ ¹½º·¸·ÓÕPÍNÌ À·À·¹Î·¸·

¼½¸È½¶¾¼ È½¹·Â· Â½¹º·¹ Å·ÈÃÄ À·À·¹Î·¸· Ã¹ËÆ¸¿·¹ È½Ä·Ç¾ K½Á·Ä· S½Ç½ÈÃ

K½Á·¶½·¹·¹ Â·¹ Ü¾Ç·Ã É·¹º ¿½¹º·¼·Ç·¹ ¶·ÅÀ· Ý

59

☜Þßàá âãäåæçèéà ßàçê àèëëàçàèá àèëëàçàè ìæäæçêèíàîï ð Hàâêñ òàòàèóàçà

HR ìàßà íàèëëàñ ôõ öæê ô÷øùúûàçê îàâêñ òàòàèóàçà ßê àíàâ ßêüæíàîãê åàîòà ßàñàä äæñàüâàèàüàè

ìæèëàòàâàè ìæýàåàí åæà ßàè óãüàê äæèëëãèàüàè ßàèà éàèë åæçâãäåæç ßàçê

àèëëàçàè ìæäæçêèíàîþ Hàâêñ òàòàèóàçà íæçâæåãí ýãëà ßêßãüãèë ÿñæî êè�ÿçäàè

âæñàüã �æìàñà Sãåâæüâê Pæèêèßàüàè ßàè �àçàèà Oìæçàâê éàèë äæèëàíàüàè åàîòà�

☜Kêíà êíã àßàñàî êèâíêíãâê ßêåàòàî üæäæèíçêàè üæãàèëàè üêíà ìàâíê åæüæçýàåæçßàâàçüàè ûIPÞá ûIPÞ êíã âæäàóàä àèëëàçàè ýàßê üêíà äæèëëãèàüàè

êíã üæëêàíàè âæñàäà êèêá ýàßê üêíà äæèëëãèàüàè ûIPÞ ßàè ûIPÞ êíã àßà

ßêàèëëàçàè ÞP�N☝ (Hasil wawancara AB pada tanggal 30 Mei 2018)Hasil wawancara di atas diketahui bahwa sebagai unit Instansi yang berada

dibawah kementrian keuangan DJBC melaksanakan tugas pengawasanberdasarkan DIPA. DIPA (Daftar Isian Pelaksana Anggaran) merupakanpelaksana dokumen anggaran yang dibuat oleh Mentri/pimpinan lembaga sertadisahkan oleh Direktur jenderal Perbendaharaan atas nama Mentri Keuangan danberfungsi sebagai dasar untuk melakukan tindakan yang mengakibatkanpengeluaran negara dan pencairan dana atas beban APBN serta dokumenpendukung kegiata akuntansi pemerintah. DIPA memuat informasi tentangprogram-program, jenis belanja, hibah terikat/tidak terikat, dan dana lainnya.Berdasarkan urain tersebut dapat dipahami bahwa dalam pelaksanaan tugas,pejabat bea dan cukai berpedoman pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran(DIPA).

Berdasarkan uraian mengenai uang/biaya dapat disimpulkan bahwa dalammelaksanakan tugas dan fungsinya pejabat bea dan cukai mempunyai anggarantersendiri yang berasal dari APBN yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan

60

��

��

�� rilimina�� con �!" ��

��

�� #�� K�� N�� $ �% ��

�� &��

��

��&� �� '�� &�� #��

�� ( �% M��

�� $ )% �� ( ��&�� #��

�� X-ray serta kapal patroli sebagaisarana penunjang dalam pencegahan penyelundupan di wilayah KabupatenNunukan, 2) uang/Anggaran, sebagai unit instansi yang berada dibawahkementrian keuangan, bea dan cukai menjalankan fungsinya berdasarkan DIPAyang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara.

2. *onc+��,n *on �!"

*onc+��,n con �!" merupakan pengawasan yang dilakukan ketikapekerjaan dilaksanakan, memantau pekerjaan yang berlangsung guna memastikanbahwa sasaran telah dicapai, pengawasan ini terdiri dari tindakan supervisor yangmengarahkan pekerjaan para bawahan mereka yang meliputi: a) penerapanmetode serta prosedur-prosedur yang tepat dan b) mengawasi pekerjaansebagaimana mestinya.a. penerapan metode atau prosedur yang tepat

61

P-./012- 3456 17849/21 414:4; /0-45694745 49<7=7<4/ 4<42 :45694;>

:45694; 3456 ;4-2/ 17?4:45945 .:0; @0?4A4< A04 145 B2947 14:48 80:49/454945

@0564C4/45 :4:2 :75<4/ A4-456 @414 140-4; @4A045 17 K4A2@4<05 N252945 /2@434

14@4< 8056;4/7:945 ;4/7: 3456 <0:4; 17<0<4@945 4<42 3456 75675 17B4@47D

E0-14/4-945 ;4/7: C4C45B4-4 .:0; 75F.-845 @0?4A4< A04 145 B2947 /0:492 K0@4:4

S09/7 P057514945 145 G053717945 3456 80564<4945 A4;C4H

☜P-./012- 3456 9487 :492945 14:48 @0564C4/45 757 /0824 8056792<7

4<2-45>4<2-45 3456 414I 7<2 414 A0A0-4@4 @-./012-534I 3456 @0-<484 7<2454:7/7/ 75<0:0?05I 454:7/7/ 75<0:0?05 7<2 3456 805628@2:945 75F.-84/7 4<42

14<4>14<4 94:42 94:42 414 A4-456 3456 17B2-7647 4<42 4<42 414 A4-456

:4-45645 /0@0-<7 54-9.A4I 90821745 /0:45?2<534 80:492945 454:7/7/ 145

8054-79 90/78@2:45 <0-;414@ A4-456 7<2 3456 171264 <75149 @71454

54-9.A4D S0:45?2<534 414 ?264 454:7/7/ @-.F7:756 @0528@456 347<2

80567105<7F794/7 @0528@456 3456 17B2-7647 80530:2512@945 A4-456

:4-45645 /084B48 54-9.A4 7<2I 90821745 414 @080-79/445 J>-43I 757 25<29

80510<09/7 A4-456 105645 B4-4 17 /B45I J>-43 757 /0A4647 /0B2-7<3 145

/7/<08 10<09/7 <0-;414@ @0530:2512@45D K14 ?264 @080-79/445 A4-456 757

17:492945 94:42 /214; 414 @080-79/445 J>-43 94:42 /214; 1710<09/7 97<4

:456/256 @0-79/4 A4-456 7<2 4@4 ?057/534☝ (Hasil wawancara MM padatanggal 25 Mei 2018 )Dari hasil wawancara di atas dapat dikatakan bahwa prosedur pengawasan

lalu lintas barang yang dilakukan oleh pejabat bea dan cukai sudah sesuai denganaturan perundang-undangan yang berlaku, Penulis kemudian menanyakan lebihmendalam mengenai prosedur yang dilakukan padaan saat mengawasi lalu lintasbarang di wilayah Kabupaten Nunukan seperti yang sudah dijelaskan oleh KasiPenyidikan dan Penindakan.

☜▁misalkan gini ada narkoba, ada narkotika, ketika kita tau kita amankanbarang dan yang membawa, kemudian kita uji tes terhadap barang yangdibawah itu, apakah benar-benar narkoba atau bukan, kemudian setelahkita tes bener bahwa itu benar narkoba baru kita kooordinasikan denganpihak-pihak yang terkait misalkan kepolisian atau BNN, ini untuk terkaitarah selanjutnya. Kemudian setelah kita koordinasi barang bersertapelakunya kita serahkan ke pihak terkait dalam hal ini biasanya kita kerja

62

LMNM OPQRMQ STUMV VPSWXTLTMQYZ HMLTX [M[MQ\M]M MM SMOM ^MQRRMX _`

MPT _abc d

eP]OMLM]VMQ UMLTX [M[MQ\M]M OT M^ML fMU[M SPgMfM^ fPM OMQ \hVMT

NPXMVhVMQ SPQRM[MLMQ LPLhMT OPQRMQ S]WLPOh] iMQR ^PXMU OT^P^MSVMQ WXPU

W]RMQTLMLT iMQR ^PXMU OT^M^MSVMQ OMXMQ SP]M^h]MQ ^P]VMT^ OPQRMQ SPQRM[MLMQ

VPSMfPMQMQY HMLTX [M[MQ\M]M ^P]LPfh^ OTOhVhQR WXPU TQjW]NMQ LPXMVh VPSMXM

ShfLPVLT PPQTQOMVMQ OMQ SM]MQM WSP]MLT iMQR NPQRM^MVMQ fMU[Mk

☜▁prosedurnya sesuai aturan yang sudah ada undang -undang, undang-undang kepabeanan, luas ya itukan umum ya, ya sesuai peraturanperundang-undangan dan sampai ke peraturan-peraturan lainnya sampai keperaturan direktur jenderal tentang yang terkait dengan petugas bea cukaiterutama tugas pengawasan kalau disini. (AB wawancara pada tanggal 30Mei 2018)Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa Kantor Pengawasan

dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Kabupaten Nunukan dalammelaksanakan pengawasan meliputi seluruh wewenang yang dimiliki petugas Beadan cukai dalam perundang-undangannya yang meliputi analisis intelejen,melakukan analisis dan penarikan kesimpulan. Profiling penumpang lintas batas,pemeriksaan X-ray dan penyitaan serta penangkapan. Perlu diperhatikan bahwapejabat yang bertugas dikantor bea dan cukai Kabupaten Nunukan sudahmenjalankan tugas dan fungsinya masing-masing sesuai ketentuan-ketentuan yangberlaku dalam Peraturan Mentri Keuangan No. 188/PMK/01/2016, meskipunbegitu kasus penyelundupan masih saja terjadi.

63

lmnopqr strt umvwmxqvsqutv wtvy rmnztso so Kt{qutrmv |qvqptv

Tt}qv Jmvo~ ltntvy Noxto ltntvy Kmnqyotv

�� NPP� R�rtv� Ktwq� HTstv ��

�� oxwtn Rquot} �� oxwtn Rquot}

�� NPP stv �T �� oxwtn Rquot} �� oxwtn Rquot}

Sq�{mn � bcn��an��ac��ai��d

�t�tv�tnt umvqxo~ smvytv pmutxt Smp~o Pmvovstptv stv Pmvwosoptv

�mvymvto �tpr�n umvwm{t{ rmnztsovwt umvwmxqvsqutv �mvytrtptv {t}t�t�

☜�tpr�n qrt�tvwt ptnmvt {tvwtpvwt ztxqn ropq~� wtvy tst so �oxtwt}

Kt{qutrmv Nqvqptv ztso uovrqvwt ~tvytr {tvwtp� uovrq �t~qpvwt ~tvytr

{tvwtp stno vmytnt ~m{mntvy� �Ht~ox �t�tv�tnt MM utst rtvyytx ��mo

��

tno }t~ox �t�tv�tnt so trt~ {t}�t �tpr�n qrt�t wtvy �mvwm{t{ptv

{tvwtpvwt pt~q~ umvwmxqvsqutv wtvy rmnztso so Kt{outrmv Nqvqptv tstxt}

ptnmvt {tvwtpvwt ztxqn ropq~ trtq uovrq¡uovrq �t~qp stno vmytnt Mtxtw~ot� Ht~ox

�t�tv�tnt rmn~m{qr ~mvtst smvytv ov��n�t~o wtvy soumn�xm} stno pmutxt Kmutxt

Smp~o Kmut{mtvtv stv ¢qpto £tvy �mvytrtptv {t}�t�

☜▁Nunukan itu banyak sekali pintu masuknya, karena banyak sekali pintumasuknya ketika kita menindak disebuah titik mereka bisa beralih ketitik-titik yang lain. (HR wawancara pada tanggal 23 Mei 2018).Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa faktor utama

banyaknya penyelundupan yamg terjadi di Kabupaten Nunukan karena banyaknyajalur tikus sehinga apabila pejabat bea cukai melakukan penindakan disuatu titik,mereka beralih ketitik lain untuk menghindari pemeriksaan yang dilakukan oleh

64

¤¥¦§¨§© ¨¥§ ª§« ¬®§¯° O±¥² ®§³¥«§ ¯© ´§®§ ª¯¤¥³±®§« µ¥¨§² ¤§¶§ «©®

´¥«¬¥·§² ©¥³¦§ª¯«¶§ ©¯«ª§®§« ¤¥«¶¥±«ª¤§« ª¯ K§¨¤§©¥« N«®§«°

P¥«·§¸§µ§« ¤§¨¥§« ´¥³¤§®§« µ§±§² µ§© ¤§¶§ «©® ´¥«¬¥·§² ª§« ´¥«ª¥©¥®µ¯

¤¥±§«··§³§« ¤§¨¥§« ª§« ¨¥§ ¬®§¯ ´¥«ª®«· ¤¥«ª¥©¥®µ¯§« ª§« ¤¥«¬¥·§²§«

¤¥«¶¥±«ª¤§« ª¥«·§« ¬§³§ ´¥±§®®§« ¤¥«¥±¯©¯§«¹ ´¥±§®®§« ¤¥´¥³¯®µ§§« µ¥³©§

¤§©³º±¯ «©® ´¥«¬¥·§² ¤¥«¶¥±«ª¤§«°

»ª§¤« ¤§¶§ ¶§«· ª¯±§®®§« ¤¥¦§¨§© ¨¥§ ¬®§¯ ª§±§´ ´¥«§«·§«¯

´§µ§±§² ¨§«¶§®«¶§ ¦§±³¼¦§±³ ©¯®µ ¶§«· ª¯±§±¯ º±¥² ¤¥±§® ©¯«ª§®

¤¥«¶¥±«ª¤§« µ¥¨§·§¯ ¨¥³¯®©½

H§µ¯± ¸§¸§«¬§³§ ª¥«·§« ¯«¾º³´§« µ¥±§® K¥¤§±§ S¥®µ¯ P¥«¶¯ª¯®§« ª§«

¤¥«¯«ª§®§« ´¥«·§©§®§« ¨§²¸§½

☜U¤§¶§ ¶ §«· ®§´¯ ±§®®§« ª§±§´ ´¥«¬¥·§² ¤¥«¶¥±«ª¤§« ®²µµ«¶§

NPP¹ ®¯©§ ©¥±§² ´¥´¨¥«©® ¿ostums Narkotics Team ª¯´§«§ ©¥§´ ©¯´ ¯«¯

¨¥³µ¯«¥³·¯ ª¥«·§« Pº±³¥µ¹ ÀNNK¹ P¥´®§¨ ¦·§ µ§©·§µ P§´©§µ¹ ª¯´§«§

«§«©¯«¶§ ©¯´ ´¥±§®®§« º¤¥³§µ¯ ¤¥«¯«ª§®§« ©¥³²§ª§¤ ¤§¶§¼¤§¶§

¤¥«¶¥±«ª¤§« «§³®º¨§ µ¥³©§ ¨§³§«·¼¨§³§«· ±§¯««¶§ ´¥±§±¯ ®§¸§µ§«

K¥¤§¨¥§«§«° ÁH§µ¯± ¸§¸§«¬§³§ MM¹ ¤§ª§ ©§«··§± ÂÃ Ä¥¯ ÂÅÆÇÈ

É§³¯ ²§µ¯± ¸§¸§«¬§³§ ª¯ §©§µ ª¯®¥©§²¯ ¨§²¸§ µ§±§² µ§© ¤§¶§ KPPÀÊ

K§¨¤§©¥« N«®§« ª§±§´ ´¥«¬¥·§² ¤¥«¶¥±«ª¤§« ª¯ ®§¸§µ§« ®¥¤§¨¥§«§«

N«®§« Áª§³§© ª§« ±§©È¹ ¶§¯© ª¥«·§« ´¥´¨¥«©® µ¥¨§² ©¯´ ®²µµ «©®

´¥±§®®§« º¤¥³§µ¯¼º¤¥³§µ¯ ©¥³²§ª§¤ ¤§¶§¼¤§¶§ ¤¥«¶¥±«ª¤§« ª¯´§«§ ©¯´ ¯«¯

´¥³¤§®§« µ¯«¥³·¯©§µ ª§³¯ ¨¥¨¥³§¤§ ¯«µ©§«µ¯ ¶§«· ©¥³ª¯³¯ ª§³¯ Pº±³¥µ¹ ÀNNK¹

P¥´®§¨ µ¥³©§ S§©·§µ Ë§´©§µ°

H§µ¯± ¸§¸§«¬§³§ ©¥³µ¥¨© ¦·§ ª¯ª®«· º±¥² ¯«¾º³´§« µ¥±§® K¥¤§±§

S¥®µ¯ K¥¤§¨¥§«§« ª§« Ê®§¯ ¶§«· ´¥«·§©§®§« ¨§²¸§½

65

☜ÌÌÌÌÌÌÍÎÏÎÐ ÍÎÑÒ ÒÓÎÔÎ ÔÎÕÖ ×ØÏÎÙÒÙÎÕ Î×ÎÏÎÐ ÙØÑÎ ÚÛÏÎÙÒÙÎÕ ÓÎÑÜÝÏØ ×Ø

ÑÛÚÓÎÑÞÑÛÚÓÎÑ ÎÑÎÒ ßÎÏÒÜ ÑØÙÒÍ ÔÎÕÖ ÍÛÜØÕÖ ×ØÏÎÏÒØ ÝÏÛÐ ÓÛÏØÕÑÎÍ àÎÑÎÍá

ÙÛÚÒ×ØÎÕ ÚÛÚÓÛÜÙÛÑÎÑ ÓÛÕßÎÖÎÎÕ ×Ø ÓÝÍÞÓÝÍ àÎÕÑÒ âÛÎ ãÒÙÎØ ×ÎÕ ÙÎÚØ

ßÒÖÎ àÛÙÛÜßÎ ÍÎÚÎ ×ÛÕÖÎÕ KÛÓÝÏØÍØÎÕá TNI ×ÎÕ ×ÎÜØ àÛÜàÎÖÎØ ÙÝÚÓÝÕÛÕ

ÒÕÑÒÙ ÚÛÕäÛÖÎÐ ÒÓÎÔÎÞÒÓÎÔÎ ÑØÕ×ÎÙ ÓÛÕÔÛÏÒÕ×ÒÓÎÕ ÕÎÜÙÝàÎ ÚÛÏÎÏÒØ

NÒÕÒÙÎÕ ØÕØÌ åHÎÍØÏ æÎæÎÕäÎÜÎ HRá ÓÎ×Î ÑÎÕÖÖÎÏ çè éÛØ çêëìí

âÛÜ×ÎÍÎÜÙÎÕ ÐÎÍØÏ æÎæÎÕäÎÜÎ ×Ø ÎÑÎÍ ×ØÙÛÑÎÐÒØ àÎÐæÎ ×ÎÏÎÚ ÚÛÕäÛÖÎÐ

ÑØÕ×ÎÙ ÓÛÕÔÛÏÒÕ×ÒÓÎÕ KPPâã KÎàÒÓÎÑÛÕ NÒÕÒÙÎÕ àÛÙÛÜßÎ ÍÎÚÎ ×ÛÕÖÎÕ

KÛÓÝÏØÍØÎÕ ×ÎÕ TNI ÍÛÜÑÎ ×ÎÜØ àÛÜàÎÖÎØ ÙÝÚÓÝÕÛÕ ÚÛÏÎÙÒÙÎÕ ÓÎÑÜÝÏØ ×Ø ÑÛÚÓÎÑÞ

ÑÛÚÓÎÑ ÔÎÕÖ ÍÛÜØÕÖ ×ØÏÎÏÒØ ÝÏÛÐ ÓÛÏÎÙÒ ÓÛÕÔÛÏÒÕ×ÒÓÎÕ ÍÛÜÑÎ ÚÛÚÓÛÜÙÛÑÎÑ

ÓÛÕßÎÖÎÎÕ ×Ø ÓÝÍÞÓÝÍ âÛÎ ãÒÙÎØÌ

âÛÜ×ÎÍÎÜÙÎÕ ÐÎÍØÏ ÒÜÎØÎÕ ÚÛÕÖÛÕÎØ ÓÜÝÍÛ×ÒÜ ÎÑÎÒ ÚÛÙÎÕØÍÚÛ ÓÛÕÖÎæÎÍÎÕ

×ÎÓÎÑ ×ØÍØÚÓÒÏÙÎÕ àÎÐæÎ ÓÛßÎàÎÑ àÛÎ ×ÎÕ äÒÙÎØ ÚÛÏÎÙÍÎÕÎÙÎÕ ÓÛÕÖÎæÎÍÎÕ ÏÎÏÒ

ÏØÕÑÎÍ àÎÜÎÕÖ ÍÒ×ÎÐ ÍÛÍÒÎØ ×ÛÕÖÎÕ ÓÜÝÍÛ×ÒÜ ÔÎÕÖ àÛÜÏÎÙÒ ×ÛÕÖÎÕ àÛÜÓÛ×ÝÚÎÕ

ÙÛÓÎ×Î ÒÕ×ÎÕÖÞÒÕ×ÎÕÖ ÔÎÕÖ ÑÛÜÙÎØÑ ×ÛÕÖÎÕ ÓÛÕÖÎæÎÍÎÕ ÙÛÓÎàÛÎÕÎÕá ÕÎÚÒÕ

×ÎÏÎÚ ÓÛÏÎÙÍÎÕÎÎÕÕÔÎ àÛÏÒÚ ÍÛÓÛÕÒÐÕÔÎ àÛÜÐÎÍØÏ ÙÎÜÛÕÎ ÙÝÕ×ØÍØ ÖÛÝÖÜÎîØÍ ÔÎÕÖ

àÛÖØÑÒ ÏÒÎÍ ×ØÑÎÚàÎÐ ×ÛÕÖÎÕ ÓÝÍØÍØ KÎàÒÓÎÑÛÕ NÒÕÒÙÎÕ ÔÎÕÖ àÛÜàÎÑÎÍÎÕ

ÏÎÕÖÍÒÕÖ ×ÛÕÖÎÕ ÕÛÖÎÜÎ MÎÏÎÔÍØÎ ÍÛÐØÕÖÖÎ ÚÛÚàÒÎÑ KÎàÒÓÎÑÛÕ NÒÕÒÙÎÕ ÜÎæÎÕ

ÑÛÜÐÎ×ÎÓ ÙÎÍÒÍ ÓÛÕÔÛÏÒÕ×ÒÓÎÕ ÙÎÜÛÕÎ àÎÕÔÎÙÕÔÎ ßÎÏÒÜ ÑØÙÒÍ ÎÑÎÒ ÓØÕÑÒÞÓØÕÑÒ

ÚÎÍÒÙ ×ÎÜØ ÕÛÖÎÜÎ MÎÏÎÔÍØÎ ÔÎÕÖ ×ØÏÎÏÒØ ÝÏÛÐ ÓÛÏØÕÑÎÍ àÎÑÎÍ ×Ø KÎàÒÓÎÑÛÕ

NÒÕÒÙÎÕÌ SÎÏÎÐ ÍÎÑÒ ÒÓÎÔÎ ÔÎÕÖ ×ØÏÎÙÒÙÎÕ ÝÏÛÐ KPPâã KÎàÒÓÎÑÛÕ NÒÕÒÙÎÕ

Î×ÎÏÎÐ ×ÛÕÖÎÕ ÚÛÚàÛÕÑÒÙ ÍÛàÒÎÐ ÑØÚ åïostums Narkotics Team í ÔÎÕÖ ×ØÚÎÕÎ

ÑØÚ ÑÛÜÍÛàÒÑ ÍØÕÛÜÖØÑÎÍ ÎÕÑÎÜÎ âÛÎ ãÒÙÎØá PÝÏÜÛÍá âNNKá PÛÚÙÎà ßÒÖÎ ÍÎÑÖÎÍ

PÎÚÑÎÍá ÍÎÏÎÐ ÍÎÑÒ ÑÒßÒÎÕ ×ØàÛÕÑÒÙÕÔÎ Costums Narkotics Team ÒÕÑÒÙ ÚÛÕÛÙÎÕ

ÑØÕ×ÎÙ ÓÛÕÔÛÏÒÕ×ÒÓÎÕ ÔÎÕÖ ÑÛÜßÎ×Ø ×Ø KÎàÒÓÎÑÛÕ NÒÕÒÙÎÕá ÚÛÕÖØÕÖÎÑ ÙÝÕ×ØÍØ

ÖÛÝÖÜÎîØÍ KÎàÒÓÎÑÛÕ NÒÕÒÙÎÕ ÔÎÕÖ ÚÛÜÒÓÎÙÎÕ ×ÎÛÜÎÐ ÓÛÜàÎÑÎÍÎÕ ÚÛÕßÎ×ØÙÎÕ

66

Nðñðòóñ ôõöó÷óø óòôõô ðùóúó ðñùðò ûóüøñ÷óñ ýõñþõÿðñ�ðýóñ ñóüò�öó ôõüùó

ûóüøñ÷óñ ýõüõ�óüóñ òõ üõ÷ø�ñóÿ Kóÿøúóñùóñ ûð÷ó Sðÿó�õôø� ðýóþó þóñ÷ �øÿóòðòóñ

öõó �ðòóø �õñ÷óñ úõúöõñùðò ùøú ��ostums Narkotics Team� öõüôøñõü÷ø �õñ÷óñ

P�ÿüõô� NNK� õúòóö� ûð÷ó Sóù÷óô óúùóô�

ö� Mõñ÷ó�óôø ýõòõüûóóñ

Mõñ÷ó�óôø ýõòõüûóóñ þóñ÷ �øúóòôð� ó�óÿó� ó÷óü �óÿóú ýõÿóòôóñóóñ

ýõñ÷ó�óôóñ ÿóÿð ÿøñùóô öóüóñ÷ þóñ÷ �øÿóòðòóñ �ÿõ� Põûóöóù õó �óñ �ðòóø

ôõñóñùøóôó úõñõ÷óòóñ ýõüóùðüóñ ýü��õø�ñóÿøôúõ �óÿóú öõòõüûó� õü�óôóüòóñ �óôøÿ

�ó�óñ�óüó �õñ÷óñ Kõýóÿó Sõòôø Põñøñ�óòóñ �óñ Põñþø�øòóñ úõñ÷óùóòóñ öó��ó

☜Køùó ôõöó÷óø ýõñ÷ó�óô� òøùó ûð÷ó �øó�óôø �ÿõ� ó�ó ñóúóñþó Sõòôø

Kõýóùð�óñ Iñùõüñóÿ� �øó þóñ÷ úõñ÷ó�óôø ýõòõüûóóñ òøùó ôðýóþó òøùó ùõùóý

öõüó�ó ýó�ó ò�üø��ü þóñ÷ ùõÿó� �øùõñùðòóñ� ôõýõüùø �øôøýÿøñ ýõ÷ó�óø �óñ

úõúóùð�ø ò��õ õùøò� �Hóôøÿ �ó�óñ�óüó MM ýó�ó ùóñ÷÷óÿ �� õø ��õü�óôóüòóñ �óôøÿ �ó�óñ�óüó �ø óùóô �óýóù �øòõùó�ðø öó��ó �óÿóú

úõñûóÿóñòóñ �ðñ÷ôø �óñ ùð÷óô ýõñ÷ó�óôóñ� ýõûóöóù öõó �óñ �ðòóø �øó�óôø �ÿõ�

ðñøù òõýóùð�óñ øñùõüñóÿ ðñùðò úõñõòóñ òõúðñ÷òøñóñ ùõüûó�øñþó ýõñþóÿó�÷ðñóóñ

�õ�õñóñ÷ ôõÿóòð ýõñ÷ó�óô ýõùð÷óô òõýóöõóñóñ� Hóôøÿ �ó�óñ�óüó ùõüôõöðù

�ø�ðòðñ÷ �ÿõ� øñ��üúóñ ôõÿóòð Kõýóÿó Sõòôø Kõýóöõóñóñ �óñ �ðòóø þóñ÷

úõñ÷óùóòóñ öó��ó

☜�øôøñø øùð ó�ó ñóúóñþó ðñøù òõýóùð�óñ øñùõüñóÿ �J�� ûó�ø òøùó �øó�óôø

�ÿõ� úõüõòó ôðýóþó òøùó ýóùð� ùõü�ó�óý SOP þóñ÷ öõüÿóòð ôðýóþó ùø�óò

ùõüûó�ø ýõÿóñ÷÷óüóñ �óñ ýõñþøúýóñ÷óñ �óÿóú ýõÿóòôóñóóñ ùð÷óô� �Hóôøÿ

�ó�óñ�óüó HR ýó�ó ùóñ÷÷óÿ �� õø ��óüø �óôøÿ �ó�óñ�óüó �ø óùóô öó��ó ýõûóöóù öõó �óñ �ðòóø �øó�óôø �ÿõ�

ðñøù òõýóùð�óñ øñùõüñóÿ ôðýóþó ýóùð� ùõü�ó�óý SOP þóñ÷ öõüÿóòð ôðýóþó ùø�óò

úõÿóòðòóñ ýõÿóñ÷÷óüóñ �óñ ýõñþøúýóñ÷óñ ýó�ó ôóóù úõÿóòðòóñ ùð÷óô

67

�� H�� !�� "!�� #$��%��$&�� '��( $�)' %�� &! &�� &�$

K��*!(�� $�*� �� +�� %��*�&�� ,�(��-

☜I+�. "�#$ )!��$ &$ *� #$�$�$ $*! %��$ !�$* +�� $��+� �!��+� *$#�&*� "�#$ �� /�� . �!��+� ,$�� #$�$��$�. %�%�*!($

�� *! ��/�� *! ��. %�%�*!($ &'#� �*$&. #�� ,��*!&

��+$%�� #�� +��(�!�� 0 1H��$� ��2� � P34

��#� *�� 56 J!�$ 5789:;� #�� &�� 2� � #$ �*�� #��* #$��(�%$ ,�(�� ,��$ ��+�� #$

��*! �$(�& #�� #$�$(�& ��$�. ��"�,�* ,�� #�� 2!&�$ #��%

%��&��&�� )!��$�+� #$��$ '��( U�$* K��*!(�� I�*� �� !�*!& %��2��(

*� "�#$�+� �� #� ��* ,� *!�� K�%!#$�� P34 "!�� %��%,�(&��

,�(��-

☜S��%� $�$ ,��!% �� ( ��+� #��* ��' �� ,�(�� *!��

%��(�!��&�� %� �&� #$��. &��! �!� �#� &$*� �&��%��&!&�� %� $&�� $*$�� *� !� &$*� ��&!&�� $�<��*$��$ &��#�

��"�,�* +�� ,� ��&!*��. &$*� �� $&�� %��!%�!�&�� )�&*�/)�&*� ��&�(�#� $�#$&��$ �� &'#� �*$& ��!�$ #�� &�*��*!��. � '��#! �� *�*�*� 2� � +�� ,� ��&!☝.(Hasil wawancara PAW pada tanggal 25 Juni2018).Dari hasil wawncara di atas dapat dipahami bahwa dalam melaksanakan

tugas dan fungsinya, terutama dalam pengawasan lalu lintas barang yangdilakukan oleh Bea dan Cukai Kabupaten Nunukan, ada unit khusus yang disebutunit kepatuhan internal yang berada pada jajaran yang sama dalam strukturorganisasi. Keberadaan unit kepatuhan internal ini adalah sebagai aparatpengawasan internal dilingkungan DJBC untuk memastikan seluruh pejabat danunit kerja yang berada diruang lingkup Bea dan Cukai patuh terhadap kode etik,peraturan disiplin pegawai, dan ketentuan yang berlaku sehingga dapat mencegahpenyimpangan dan penyalahgunaan wewenang. Fungsi unit kepatuhan internaldalam Peraturan Direktur Jenderal Bea Dan Cukai Nomor P- 23 /Bc/2010

68

T=>?@>A P=?B>CBD T=D>EF P=G@DF@>@@> TBA@F U>E? K=HC@ K=I@?BJ@> I>?=H>@G KE

LE>ADB>A@> KEH=D?LH@? J=>M=H@G N=@ M@> OBD@E M@> PMK NLP QRRSPMKSTQSUTQV

F@G@J F@?B>W@ @M@G@J I=>=GE?E@>X I=Y=HEDF@@>X I=>EG@E@>X F=H?@ I=>WE@I@> Z@J@>

?@>AA@I@> M@> ?E>M@D G@>CB? ?=HJ@M@I G@ILH@> I=>A@[@F@> @?@B I=>A@MB@>

Y@FW@H@D@?P

`Berdasarkan hasil penelitian mengenai conc\]]^n_ con_]`a dapatdisimpulkan bahwa: a) pejabat bea dan cukai dalam melaksanakan pengawasanlalu lintas barang di Kabupaten Nunukan sudah sesuai dengan aturan dan proseduryang tepat dengan berpedoman kepada undang-undang yang berlaku terkaitdengan pengawasan lalu lintas barang, namun belum optimal karena banyaknyajalur-jalur tikus atau pintu masuk dari Malaysia sehingga Kabupaten Nunukanrentang terhadap kasus penyelundupan, adapun upaya yang dilakukan olehKPPBC Kabupaten Nunukan untuk mengatasi kasus penyelundupan khususnyaNarkoba, pejabat bea cukai membentuk sebuah tim dengan nama b\c_omsNarkotics Team dimana tim ini merupakan sinergitas antara bea cukai, Polres,BNNK, Pemkab serta aparat TNI. Tujuan dari tim ini adalah untuk menekan kasustindak penyelundupan yang terjadi di Kabupaten Nunukan.; b) pejabat bea dancukai dalam pelaksanaan pengawasan lalu lintas barang di Kabupaten Nunukandiawasi oleh unit kepatuhan internal sehingga para petugas melaksanakan fungsidan perannya tetap berdasarkan aturan atau perundang-undangan yang berlakusehingga pejabat bea dan cukai tetap berada pada koridor yang telah ditentukandalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

69

de fgedback honijkl

Pmnopqprpn rpnopstpu vwxmytz{pn znsz{ |mn}pop popy xmtp{rpnppn

{mowpspn pspz xm{my}ppn vpxps ~my}ptpn rmrzpw vmnopn xmymn�pnppn vpn {msmnszpn

�pno ~mytp{z� rmtpwn wsz xmnopqprpn }zop vwxmytz{pn oznp |mnvz{zno

xmn�mtmnoopyppn xm|mywnspu �pno m�m{sw�� m�wrwmn� sypnrxpypn� �wtsmywrprw rmysp

~myrwu vpn ~m~pr vpyw xyp{sm{�xyp{sm{ {�yzxrw pspz xznotw� vpyw xmnopqprpn wnwtpu

rzpsz �yopnwrprw vpxps |mnoz{zy rm�pyp xprsw {msmy�pxpwpn {wnmy}p �pno vwtp{z{pnsmy|prz{ |mnouwnvpyw vwsm|xps{pnn�p xmnopqpr �pno |mnmyw|p r�o�{pne

fgedback honijkl |myzxp{pn xmnopqprpn �pno ~mysz}zpn znsz{ |mnoz{zy uprwtrzpsz {mowpspn �m�ptzprw� �pno vwtp{rpnp{pn� znsz{ |mnoz{zy xmn�w|xpnopn �pno

|zno{wn smy}pvw pspz swvp{ rmrzpw vmnopn rspnvpy rmysp swnvp{pn {�ym{sw� smy|prz{

|mnouwnvpyw vwsm|xps{pnn�p xmnopqpr �pno |m|wtw{w rw�ps rz{p |mnmyw|p

r�o�{pne

�myw{zs uprwt qpqpn�pyp vmnopn {mxptp Sz~rm{rw xmnwnvp{pn vpn Spypnp

Oxmyprw�

☜Mpr�pyp{ps xmysp|p xprsw pvp xmn�tp{pn� ~pu{pn {wsp rmywno vwtpx�y{pn

{m x�twrw � spxw �p wsz |m|pno szopr {wsp� {wsp p{pn rmtptz |mtp{z{pn

r�rwptwrprw {m |pr�pyp{ps rzpsz rpps {wsp |p{rp p|~wt ~pypno |mym{p p{pn

|pypu {pymnp |mym{p swvp{ spuz� spxw {msw{p {wsp {z|xzt{pn {wsp ~myw{pnr�rwptwrprw ~pypno wnw mnoop{ ~�tmu rm~mnpyn�p� {mnpxp mnoop{ ~�tmu

p{uwyn�p |mym{p ~wrp �pup| N��o�{ xprsw pvp� {mwnownpn znsz{ wsz

pvp☝(Hasil wawancara AB pada tanggal 30 Mei 2018).Berdasarkan hasil wawancara di atas bahwa ketika ada penolakan dari

masyarakat, pejabat bea cukai memberikan penjelasan sesuai dengan ketentuanyang berlaku berdasarkan peraturan pembatasan dan larangan terhadap barang-

70

�� I��

K�� P�� ¡

☜I�� ¢ ��

�� ¢ ��

�� ¢ ��

�� ¢ ��

�� £ ¤H�� MM �� ¥¦ §�� ¥¨©ª«�¬��

��

��

�� ¢ �� ®

�� H��

��

�� K�� N��

��¡

☜▁selama ini belum pernah ada yang minta uang, kalau ada barangdilarang langsung disita sama petugas☝ (Hasil wawancara MT padatanggal 06 Juli 2018)Berdasarkan hasil wawancara di atas diketahui bahwa selama menjalankan

tugas sebagai pengawas kepabean pejabat bea dan cukai belum pernah melakukanpungutan liar untuk membebaskan barang masyarakat. Hasil wawancara ditersebut senada dengan yang disampaikan oleh AJ yang mengatakan bahwa:

☜ ▁tidak pernah, biasa barang langsung disita saja, tidak pernah mintauang☝ (Hasil wawancara AJ pada tanggal 06 Juli 2018).Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dikatakan bahwa dalam

melaksanakan pengawasan lalu lintas barang pejabat bea cukai sudahmelaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana yang terdapat dalam PMK No.

71

¯°°±PMK±²¯±³²¯´ µ¶·¸¹ º¹¸»¼ ¸¶·¼¹½¹º ¹¸»·¹¾ º¶·»¾½¹¾¿À»¾½¹¾¿¹¾ Á¹¾¿

Â¶·Ã¹Ä»Å I¾ÆÇ·È¹µÉ Á¹¾¿ µ¶·»º¹ Ê»¿¹ º¶¾¶ÃÉ¸É º¶·ÇÃ¶¼ ½¹·É Ë¹Ë¹¾Ì¹·¹ ½¶¾¿¹¾ ÉÂ»JS µ¶Ã¹Ä» º¶½¹¿¹¾¿ ÃÉ¾¸¹µ Â¹¸¹µ Á¹¾¿ È¶¾¿¹¸¹Ä¹¾ Â¹¼Ë¹Í

☜TÉ½¹Ä º¶·¾¹¼Î Ä¹Ã¹» ¹½¹ Â¹·¹¾¿ ½É½¹º¹¸ Ã¹¾¿µ»¾¿ ½É¹ÈÂÉÃÎ ÂÉ¹µ¹¾Á¹ ÄÉ¸¹½É½¶¾½¹ µ¹Ê¹ Ä¹Ã¹» Â¹·¹¾¿ È¹» Ä¶ÈÂ¹ÃÉÎ ÄÉ¸¹ Â¹Á¹·¾Á¹ ½ÉÂ¹¾Ä ¹¸¹» ÏTM¸É½¹Ä º¶·¾¹¼ Ã¹¾¿µ»¾¿ Ä¹µÉ ¸»¾¹É Ä¹·¶¾¹ º¶¸»¿¹µ ¾½¹ È¹» ½ÉÄ¹µÉ ¸»¾¹ÉÎº¶¸»¿¹µ È¶¾ÇÃ¹Ä Ä¹Ã¹» ½ÉÄ¹µÉ¼ ¸»¾¹É☝. (Hasil wawancara JS pada tanggal06 Juli 2018).Melihat hasil wawancara di atas dapat dikatakan bahwa petugas bea cukai

melaksanakan fungsinya sebagai pengawas lalu lintas barang sudah melaksanakanpekerjaan mereka sebagaimana yang telah disebutkan dalam PMK No.188/PMK/01/2016 serta bebas dari penyalahgunaan wewenang serta perilakuyang menyimpang. Hasil wawancara di atas didukung oleh informan selakuKepala Sub seksi Intelejen yang mengatakan bahwa:

☜Nyogok pasti ada, keinginan untuk itu ada, Cuma kita sudah pastikanbahwa kalau mau bayar kita disini itu by online by sistem yaitu melaluiATM, jadi kita selalu arahkan kesitu dan temen2 ini juga bisa saya kasitahu bahwa tak usahlah ambil yang seperti itu, jadi kita enggak minta cashbiasanya kita minta ATMnya bisa gesek sendiri disini☝ (Hasil wawancaraAB pada tanggal 30 Mei 2018)Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa pejabat bea cukai

menjalankan fungsinya dengan baik sesuai dengan mekanisme dan ketentuanyang berlaku sehingga dapat dikatakan bahwa kinerja pejabat bea dan cukai sudahbaik serta bebas dari praktek-praktek suka menerima sogokan.

Berikut hasil wawancara dengan Kepala Seksi Kepatuhan Internalmengenai kinerja Pelaksana pengawasan.

☜kalau dilihat dari hasil evaluasi yang kami lakukan mengenai pelaksanaanpengawasan, kinerja bea cukai itu sudah baik ya dilihat dari temuan kasuspenyelundupan narkoba, ini adalah salah satu keberhasilan bea cukai karenakalau dilihat dari aspek geografiskan nunukan ini wilayahnya pulau dan

72

ÐÑÒÐÓÔÓÕÓÖ ×ÓÖØÕÙÖØ ÚÑÖØÓÖ MÓ×ÓÛÕÜÓÝ ÐÓÖÛÓÞ ßÓ×ÙÒàßÓ×ÙÒ ÛÓÖØ ÐÜÕÓ ÚÜ×ÑáÓÔÜ

ÙÖÔÙÞ âÑÖÛÑ×ÙÖÚÙãÞÓÖ ÐÓÒÓÖØ ÛÓÖØ ÚÜ×ÓÒÓÖØ ÕÑãÑÒÔÜ ÖÓÒÞäÐÓÝ ÔÓãÜ ÚÑÖØÓÖ

ÞÑÒßÓ ÐÑÓ åÙÞÓÜ âÑ×ÓÞÙÞÓÖ ãÑÖØÓáÓÕÓÖ ãÓÐÑÓÖ ÕÑÐÓØÜÓÖ ÐÑÕÓÒ ÞÓÕÙÕ

ãÑÖÛÑ×ÙÖÚÙãÓÖ ÕÑãÑÒÔÜ ÖÓÒÞäÐÓ ÜÔÙ ÚÓãÓÔ ÞÜÔÓ ÔÓÖØÓÖÜ ÚÑÖØÓÖ âÓÞÕÜâÓ×Ý ßÓÚÜ

ÞÓ×ÓÙ ÚÜ×ÜæÓÔ ÚÓÒÜ ÕÑØÜ ÞÑÐÑÒæÓÕÜ×ÓÖÝ ÞÜÖÑÒßÓ ÐÑÓ åÙÞÓÜ ÜÖÜ ÕÙÚÓæ ÕÓÖØÓÔ ÐÓÜÞç

èHÓÕÜ× áÓáÓÖåÓÒÓ Péê ãÓÚÓ ÔÓÖØØÓ× ëì íÙÖÜ ëîïðñòÑÒÚÓÕÓÒÞÓÖ æÓÕÜ× áÓáÓÖåÓÒÓ ÚÜ ÓÔÓÕ ÐÓæáÓ ÞÜÖÑÒßÓ KPPòó KÓÐÙãÓÔÑÖ

NÙÖÙÞÓÖ ÕÙÚÓæ ÐÓÜÞÝ ÚÜ×ÜæÓÔ ÚÓÒÜ æÓÕÜ×àæÓÕÜ× ÞÑÒßÓ ÛÓÖØ ÚÜ×ÓÞÙÞÓÖ ä×Ñæ ãÑßÓÐÓÔ ÐÑÓÚÓÖ åÙÞÓÜ ÚÓ×Óâ âÑ×ÓÞÕÓÖÓÞÓÖ ãÑÖØÓáÓÕÓÖ ×Ó×Ù ×ÜÖÔÓÕ ÐÓÒÓÖØ ÕÑÒÔÓ âÑÖåÑØÓæ

ÞÓÕÙÕàÞÓÕÙÕ ãÑÖÛÑ×ÙÖÚÙãÓÖç

ôÓÒÜ æÓÕÜ× ãÑÖÑ×ÜÔÜÓÖ âÑÖØÑÖÓÜ feedback control ÚÓãÓÔ ÚÜÕÜâãÙ×ÞÓÖ ÐÓæáÓ

ãÑßÓÐÓÔ ÐÑÓ ÚÓÖ åÙÞÓÜ ÚÓ×Óâ âÑ×ÓÞÕÓÖÓÞÓÖ ãÑÖØÓáÓÕÓÖ ×Ó×Ù ×ÜÖÔÓÕ ÐÓÒÓÖØ ÚÜ

KÓÐÙãÓÔÑÖ NÙÖÙÞÓÖ ÕÙÚÓæ âÑ×ÓÞÙÞÓÖ ÔÙØÓÕ ãÑÖØÓáÓÕÓÖ ÚÑÖØÓÖ ÐÓÜÞ ÕÑÕÙÓÜ

ÚÑÖØÓÖ ÞÑÔÑÖÔÙÓÖ ÛÓÖØ ÐÑÒ×ÓÞÙ ÕÑÒÔÓ ÐÑÒÞäâÜÔâÑÖ ÔÑÒæÓÚÓã ÔÙßÙÓÖ ÚÓÒÜ äÒØÓÖÜÕÓÕÜÝ

ÚÓÖ âÑâãÙÖÛÓÜ ÞÜÖÑÒßÓ ÛÓÖØ ÕÙÚÓæ ÐÓÜÞÝ ÚÑÖØÓÖ ÚÑâÜÞÜÓÖ SÙâÐÑÒ ÚÓÛÓ âÓÖÙÕÜÓ

ÚÓ×Óâ âÑ×ÓÞÕÓÖÓÞÓÖ ãÑÖØÓáÓÕÓÖ ×Ó×Ù ×ÜÖÔÓÕ ÐÓÒÓÖØ ÕÙÚÓæ âÑâÑÖÙæÜ ÕÛÓÒÓÔàÕÛÓÒÓÔÛÓÖØ ÔÑ×Óæ ÚÜÔÑÔÓãÞÓÖ ä×Ñæ äÒØÓÖÜÕÓÕÜÝ ÞÓÒÑÖÓ ãÓÚÓ ãÒÜÖÕÜãÖÛÓ ãÑßÓÐÓÔ ÐÑÓ åÙÞÓÜÛÓÖØ ÚÜÔÙÖßÙÞ ÔÑÒÕÑÐÙÔ ÐÑÒÕÜæ ÚÓÖ ÐÑÐÓÕ ÚÓÒÜ ãÒÓÞÔÑÞàãÒÓÞÔÑÞ ÛÓÖØ ÚÓãÓÔ

âÑÖÛÑÐÓÐÞÓÖ æÓÕÜ× ãÑÞÑÒßÓÓÖ âÑÖßÓÚÜ ÔÜÚÓÞ ÐÑÒÞÙÓ×ÜÔÓÕ ÓÔÓÙ âÑ×ÓÞÙÞÓÖ ãÙÖØ×Ü

ÕÑÒÔÓ ãÑ×ÓÖØØÓÒÓÖ ÞäÚÑ ÑÔÜÞõÚÜÕÜã×ÜÖ ãÑØÓáÓÜ ÚÓÖ ãÑÖÛÓ×ÓæØÙÖÓÓÖ áÑáÑÖÓÖØç

ö÷ øùmúûüûýûþ

PÑÖØÓáÓÕÓÖ âÑÒÙãÓÞÓÖ ÞÑØÜÓÔÓÖ âÓÖÓßÑâÑÖ ÛÓÖØ ÐÑÒÞÓÜÔÓÖ ÚÑÖØÓÖ

ãÑâÑÒÜÞÕÓÓÖ ÙÖÔÙÞ âÑÖÑÖÔÙÞÓÖ ÕÑßÓÙæ âÓÖÓ ãÑÞÑÒßÓÓÖ ÕÙÚÓæ ÚÜ×ÓÞÕÓÖÓÞÓÖÝ

ÓãÓÞÓæ ÕÑÕÙÓÜ ÚÑÖØÓÖ ãÑÒÑÖåÓÖÓÓÖÝ ÕÙÚÓæ ÕÑßÓÙæ âÓÖÓ ÞÑâÓßÙÓÖ ÛÓÖØ ÚÜåÓãÓÜ

ÚÓÖ ãÑÒÑÖåÓÖÓÓÖ ÛÓÖØ ÐÑ×Ùâ âÑÖåÓãÓÜ ÞÑâÓßÙÓÖ ÕÑÒÔÓ âÑ×ÓÞÙÞÓÖ ÞäÒÑÞÕÜ ÐÓØÜ

ãÑ×ÓÞÕÓÖÓÖÓÖ ÛÓÖØ ÐÑ×Ùâ ÔÑÒÕÑ×ÑÕÓÜÞÓÖ ÕÑÕÙÓÜ ÒÑÖåÓÖÓç PÑÖØÓáÓÕÓÖ ÕÓÖØÓÔ×Óæ

7ÿ

��

��

�� limina�� on!�"#

P� �� limina�� con!�"# �� $��$�� S��

��

�� P�� %��

��& �' �� ' �� S�� M��

S�� $��$��

7(

)*+,-.-/-0 1-.23 4*0*3252-0 6*07087//-0 9-1:- 4*8-9-5 9*- ,-0 ;7/-2<-0= ,257087/ .*9-=-2 4*0=-:-. /*4-9*-0-0 ,-3-6 1-3 202 3-37 3205-. 9-+-0=>.7,-1 .*.7-2 ,*0=-0 .<-+-5?.<-+-5 4*/*+8--0 <-0= 5*3-1 ,25*5-4/-0 @3*1 .5+7/57+@+=-02.-.2 ,26-0- 4*57=-. 9*- ,-0 ;7/-2 1-+7. 6*0=2/752 9*9*+-4- ,2/3-5> .-3-1.-570<- -,-3-1 ,2/3-5 ,-.-+ <-0= ,2.*975 S-6-45-> ,26-0- ,2/3-5 ,-.-+ 2026*+74-/-0 .<-+-5 :-829 .*9*376 4*57=-. 9*- ,-0 ;7/-2 ,25*64-5/-0 4-,-

4*/*+8--0 5*/02.A S*3-20 ,2/3-5> 4*57=-. 9*- ,-0 ;7/-2 .*8-/ -:-3 .7,-16*6470<-2 4*6-1-6-0 6*0=*0-2 6-.-3-1 5*+/-25 /*4-9*-0-0 ,-0 ;7/-2> ,26-0-4*6-1-6-0 5*+.*975 ,24*+@3*1 ,-+2 3-5-+ 9*3-/-0= 4*0,2,2/-0> <-257 4*8-9-5 9*-,-0 ;7/-2 4*0,2,2/-00<- 9*+-.-3 ,-+2 S*/@3-1 T20==2 B/705-0.2 N*=-+- CSTBND<-0= .*8-/ -:-3 6*6-0= .7,-1 6*00=*3752 6-.-3-1?6-.-3-1 6*0=*0-2

/*4-9*-0-0 ,-0 ;7/-2A H-3 202 .*8-3-0 ,*0=-0 5*@+2 <-0= ,2/*67/-/-0 @3*1

E@0*33< <-0= 6*0=-5-/-0 9-1:- 7057/ 6*0;*=-1 5269730<- ,*F2-.2?,*F2-.2 4-,-/7-325-. .769*+ ,-<-> 6-/- .769*+ ,-<- 5*+.*975 1-+7. 6*6*0712 .<-+-5?.<-+-5<-0= 5*3-1 ,25*5-4/-0 @3*1 .5+7/57+ @+=-02.-.2A9A M@,-3

E-3-6 6*3-/.-0-/-0 .7-57 /*=2-5-0 6-/- ,24*+37/-0 6@,-3 .*9-=-24*0708-0= -=-+ /*=2-5-0 <-0= ,23-/7/-0 92.- ,2.*3*.-2/-0 .*;-+- *G*/52G> .*120==-,-4-5 ,2/-5-/-0 9-1:- 5787-0 75-6- ,-+2 6@,-3 -,-3-1 7057/ 6*020=/-5/-0 1-.23/*+8- <-0= 3*921 9-2/A M@,-3 6*+74-/-0 6*0<-0=/75 .*67- 1-3 <-0= ,26232/2@3*1 20.5-0.2 -5-7 @+=-02.-.2 <-0= 6*324752 7-0=HG20-.2-3> 6*.20 -5-7 .-+-0- ,-04+-.-+-0- 3-200<-A

75

IJ SKLKMK NKM OLKPKMKMSKLKMK NKM OLKPKLKMK QKMR NSTKUPVN KNKWKX PYOYLKMRUKZ KWKZ QKMR

NSRVMKUKM [WYX OY\K]KZ ]YK NKM ^VUKS NKWKT PVKZV OL[PYP UYRSKZKM OYMRK_KPKM]KSU KWKZ SZV TYLVOKUKM OYLKWKZKM OYT]KMZV TKVOVM OYLKWKZKM VZKTK QKMR]YL`VMRPS VMZVU TY_V\VNUKM XKPSW QKMR PVNKX NSLYM^KMKUKMa

bYLNKPKLUKM XKPSW OYMYWSZSKM ]KX_K OY\K]KZ ]YK NKM ^VUKS NKWKTTYWKUPKMKUKM ZVRKP OYMRK_KPKM NSWYMRUKOKS ]Y]YLKOK OYLKWKZKM QKMR ZYLNSLS NKLSUKOKW OKZL[WSc TYPSM deLKQc defecfog MKLU[ZSUKc speed boat, UYTVNSKM UYMNKLKKML[NK YTOKZc NKM PYM\KZKa SKWKX PKZV PKLKMK QKMR OKWSMR VZKTK KNKWKX TYPSM deLKQcTYPSM deLKQ TYLVOKUKM KWKZ UYKTKMKM QKMR TYMRRVMKUKM PSMKL d VMZVU

TYNYZYUPS ]KLKMR PKKZ OYTYLSUPKKMc NKM TYTVNKXUKM OYZVRKP ]YK NKM ^VUKS

NKWKT OYTYLSUPKKM UKLYMK ZKMOK OYLWV TYT][MRUKL ]KLKMRe]KLKMR QKMRNSOYLSUPKa hYMRKM KNKMQK TYPSM deLKQ NKOKZ TYT]KMZV OYZVRKP TYTKMZKV

OYLRYLKUKM ]KLKMRc ZYLVZKTK ]KLKMR QKMR NS]K_KX [WYX OYMVTOKMR NS OYWK]VXKMTVM[M iKUK NVMVUKM ZYLVZKTK ]KLKMR QKMR NSWKLKMR ZYLVZKTK MKLU[ZSUKc PYXSMRRKOYMRK_KPKM QKMR NSWKUVUKM NKOKZ ]YL\KWKM NYMRKM Y`YUZS` NKM Y`SPSYMajJ kSMKMPSKWlmMRRKLKM

kSMKMPSKW KZKV KMRRKLKM TYLVOKUKM PVT]YL NKQK QKMR PKMRKZ OYMZSMR NKMZSNKU NKOKZ NSK]KSUKM NKWKT TYWKUVUKM UYRSKZKM KZKV PVKZV OYUYL\KKM VMZVUTYM^KOKS ZV\VKM NKLS PVKZV [LRKMSPKPSc UKLYMK \SUK ZSNKU KNK KMRRKLKM TKUK

[Z[TKZSP UYRSKZKM LVZSM [LRKMSPKPS ]SPK \KNS ZSNKU KUKM ZYLWKUPKMKabYLNKPKLUKM XKPSW OYMYWSZSKM TYMRYTVUKUKM ]KX_K PY]KRKS VMSZ SMPZKMPS

QKMR ]YLKNK NS ]K_KX KYTYMZLSKM KYVKMRKM hSLYUZ[LKZ JYMNYLKW bYK NKM nVUKS

76

opqrstrursru vwxrt ypuxrzrtru {p|}rtr|sru ~r�vr| It�ru Ppqrstrur �uxxr|ru�~IP� �~r�vr| It�ru Ppqrstrur �uxxr|ru� op|wyrsru ypqrstrur}�swopu ruxxr|ru�rux }�{wrv �qp� Mpuv|��P�oy�uru qpo{rxr tp|vr }�tr�sru �qp� ~�|psvw| Jpu}p|rqPp|{pu}r�r|rru rvrt uror Mpuv|� Kpwruxru }ru {p|�wuxt� tp{rxr� }rtr| wuvwsopqrswsru v�u}rsru �rux opuxrs�{rvsru ypuxpqwr|ru upxr|r }ru ypu�r�|ru }rurrvrt {p{ru �P�N tp|vr }�swopu ypu}wswux spx�rvru rswuvrut� ypop|�uvr��~IP� opowrv �u��|ort� vpuvrux y|�x|ro�y|�x|ro� �pu�t {pqru�r� ��{r�vp|�srv�v�}rs vp|�srv }ru }rur qr�uu�r�

Jr}�� }rqro opqrstrursru vwxrt }ru �wuxt�u�r }rqro �rq �u� ypuxrzrtruspyr{pruru yp�r{rv {pr }ru �wsr� opoywu�r� ruxxr|ru vp|tpu}�|� �rux {p|rtrq}r|� �P�N �rux vp|vwrux }rqro ~IP� tp{rxr� ypvwu�ws�yp}�oru ypqrstrurru|�x|ro sp|�r trqr� trvwu�r r}rqr� opuxpur� ypuxrzrtru spyr{pruru �rux

opq�ywv� ypuxrzrtru qrqw q�uvrt {r|rux� ~IP� �wxr opowrv �u��|ort� vpuvrux{ptr|ru ruxxr|ru �rux }�xwursru tp|vr {ptr| vr|xpv rvrw trtr|ru �rux �ux�u}��ryr��

2. Concurrent ControlPpuxrzrtru �rux }�qrswsru spv�sr ypsp|�rru }�qrstrursru� oporuvrw

ypsp|�rru �rux {p|qruxtwux xwur oportv�sru {r�zr trtr|ru�trtr|ru vpqr�}��ryr�� Ppuxrzrtru �u� vp|}�|� }r|� v�u}rsru�v�u}rsru yr|r twyp|��t�| rvrw rvrtru�rux opuxr|r�sru ypsp|�rru yr|r {rzr�ru op|psr� ypuxrzrtru �u� opq�ywv� r�{rxr�orur ypup|ryru opv�}p rvrw y|�tp}w|�y|�tp}w| �rux vpyrv� }ru {�

opuxrzrt� ypsp|�rru �rux tp}rux }�qrstrursru�

77

�� P�� P�� ¡�� ¢

�� £�� £�¤�� ¤�� ¥�� ¦�� ¦�� ¤�� ¤�� K�¤��N�� ¥��

��¥��

§�� ¤� ¦� K�� P��¦�� P��§�� ¨�� K�¤�� N�� ¦��© �� ¦�¦�� £�¤�� ¤�� ¥�� ¢�� £��© �� ª�� ¢�� ¤��©

�� ¤�� ¤�© ��£�� ª�� ª�� ¥�� ¤�� ¤� �� £��© �� «¢�� ¬�� £�¤�� ¤�� ¥�� ¦�� ¤�� ¤�� ¤��

�� ¢�� ¦�� ¤�� P��M�� K�� N�� ®¯¯°PMK°±®°²±®³ �� UU N�� ®´ �� ²±±³ T��K��¤��µ� N�� ¤�� ¤�� £� �� £��

S�� ª�� ¤�� £�� K�¤�� N��© �� ª�� N�� ¤��

78

¶·¸¹º»¹¼ ¶½¾¿¹¾ ÀÁÂ·Â· NÃ¾ÃÄ¹¾ Å¹¾¿ »½Æ»¹¸¹Â¹¾ Ç¹¾¿ÂÃ¾¿ ¶½¾¿¹¾ º¹Ç¹ÅÂ·¹

Â½¼·¾¿¿¹ º½º»Ã¹¸ K¹»ÃÀ¹¸½¾ NÃ¾ÃÄ¹¾ Æ¹È¹¾ ¸½Æ¼¹¶¹À Ä¹ÂÃÂ À½¾Å½ÇÃ¾¶ÃÀ¹¾Ä¹Æ½¾¹ »¹¾Å¹Ä¾Å¹ É¹ÇÃÆÊÉ¹ÇÃÆ ¸·ÄÃÂ ¹¸¹Ã À·¾¸ÃÊÀ·¾¸Ã º¹ÂÃÄ Å¹¾¿ ¶·Ç¹ÇÃ· ÁÇ½¼ À½Ç¹ÄÃ¸·¾¶¹Ä À½¾Å½ÇÃ¾¶ÃÀ¹¾ Â½¼·¾¿¿¹ ¹À¹»·Ç¹ À½É¹»¹¸ »½¹ ¶¹¾ ËÃÄ¹· º½Ç¹ÄÃÄ¹¾À½¾·¾¶¹Ä¹¾ ¶· ÂÃ¹¸Ã ¸·¸·ÄÌ º½Æ½Ä¹ »½Æ¹Ç·¼ Ä½¸·Ä Ç¹·¾ Ã¾¸ÃÄ º½¾¿¼·¾¶¹Æ·À½º½Æ·ÄÂ¹¹¾Í

S¹Ç¹¼ Â¹¸Ã ÃÀ¹Å¹ Å¹¾¿ ¶·Ç¹ÄÃÄ¹¾ ÁÇ½¼ »½¹ ¶¹¾ ËÃÄ¹· ¹¶¹Ç¹¼ ¶½¾¿¹¾

º½º»½¾¸ÃÄ Â½»Ã¹¼ ¸·º ÎÏostums Narkotics TeamÐ Å¹¾¿ ¶·º¹¾¹ ¸·º ¸½ÆÂ½»Ã¸º½ÆÃÀ¹Ä¹¾ Â·¾½Æ¿·¸¹Â ¹¾¸¹Æ¹ Ñ½¹ ÒÃÄ¹·Ì PÁÇÆ½ÂÌ ÑNNKÌ P½ºÄ¹» ¶¹¾ ÉÃ¿¹ S¹¸¿¹ÂP¹º¸¹ÂÍ S¹Ç¹¼ Â¹¸Ã ¸ÃÉÃ¹¾ ¶·»½¾¸ÃÄ¾Å¹ Costums Narkotics Team ¹¶¹Ç¹¼ Ã¾¸ÃÄ

º½¾½Ä¹¾ ¸·¾¶¹Ä À½¾Å½ÇÃ¾¶ÃÀ¹¾ ¾¹ÆÄÁ»¹ Å¹¾¿ ¸½ÆÉ¹¶· ¶· K¹»ÃÀ¹¸½¾ NÃ¾ÃÄ¹¾Ìº½¾¿·¾¿¹¸ ÄÁ¾¶·Â· ¿½Á¿Æ¹Ó·Â K¹»ÃÀ¹¸½¾ NÃ¾ÃÄ¹¾ Å¹¾¿ º½ÆÃÀ¹Ä¹¾ ¶¹½Æ¹¼À½Æ»¹¸¹Â¹¾ º½¾É¹¶·Ä¹¾¾Å¹ Â½»¹¿¹· ¹ÄÂ½Â Ã¸¹º¹ Ã¾¸ÃÄ É¹Æ·¾¿¹¾ À½¾Å½ÇÃ¾¶ÃÀ¹¾¾¹ÆÄÁ»¹ Â½Æ¸¹ É¹Æ·¾¿¹¾ À½Æ½¶¹Æ¹¾ Ä½ Æ½¿·Á¾¹Ç K¹Ç·º¹¾¸¹¾ ¶¹¾ ÔÃ¿¹ SÃÇ¹È½Â·Í»Í M½¾¿¹È¹Â· P½Ä½ÆÉ¹¹¾M½¾¿¹È¹Â· À½Ä½ÆÉ¹¹¾ ¶·º¹ÄÂÃ¶Ä¹¾ ¹¿¹Æ À·¼¹Ä Å¹¾¿ ¸½ÆÇ·»¹¸ ¶¹Ç¹º º½Ç¹ÄÂ¹¾¹Ä¹¾À½Ä½ÆÉ¹¹¾ ¸½ÆÂ½»Ã¸ Â½¾¹¾¸·¹Â¹ º½¾½¿¹ÄÄ¹¾ À½Æ¹¸ÃÆ¹¾ ÀÆÁÓ½Â·Á¾¹Ç·Âº½ ¶¹Ç¹º»½Ä½ÆÉ¹Í

Ñ½Æ¶¹Â¹ÆÄ¹¾ ¼¹Â·Ç À½¾½Ç·¸·¹¾ »¹¼È¹ ¶¹Ç¹º º½Ç¹ÄÂ¹¾¹Ä¹¾ ÓÃ¾¿Â· ¶¹¾¸Ã¿¹Â¾Å¹ Â½»¹¿¹· À½¾¿¹È¹Â Ä½À¹»½¹¾¹¾Ì À½É¹»¹¸ »½¹ ¶¹¾ ËÃÄ¹· ¶·¹È¹Â· ÁÇ½¼ Ã¾·¸Ä½À¹¸Ã¼¹¾ ·¾¸½Æ¾¹Ç Å¹¾¿ »½Æ¹¶¹ À¹¶¹ Ä½¶Ã¶ÃÄ¹¾ Å¹¾¿ Â¹º¹ ¶¹Ç¹º Â¸ÆÃÄ¸ÃÆÁÆ¿¹¾·Â¹Â·Í K½»½Æ¹¶¹¹¾ Ã¾·¸ Ä½À¹¸Ã¼¹¾ ·¾¸½Æ¾¹Ç ·¾· ¹¶¹Ç¹¼ Â½»¹¿¹· ¹À¹Æ¹¸À½¾¿¹È¹Â ·¾¸½Æ¾¹Ç ¶· Ç·¾¿ÄÃ¾¿¹¾ Õ·Æ½Ä¸ÁÆ¹¸ J½¾¶½Æ¹Ç Ñ½¹ ¶¹¾ ÒÃÄ¹· Ã¾¸ÃÄ

79

Ö×ÖØÙÚÛÜØÝ Ù×Þßàßá â×ãØäØÚ ä×Ø åØÝ æßÜØÛ âØÚßá Ú×àáØåØâ Üçå× ×ÚÛÜè â×àØÚßàØÝåÛÙÛâÞÛÝ â×éØêØÛè åØÝ Ü×Ú×ÝÚßØÝ ëØÝé ä×àÞØÜß Ù×áÛÝééØ åØâØÚ Ö×Ýæ×éØáâ×ÝëÛÖâØÝéØÝ åØÝ â×ÝëØÞØáéßÝØØÝ ê×ê×ÝØÝéì íßÝéÙÛ ßÝÛÚ Ü×âØÚßáØÝ ÛÝÚ×àÝØÞåØÞØÖ ØåØÞØá Ö×ÞØÜßÜØÝ â×Ý×ÞÛÚÛØÝè â×Ö×àÛÜÙØØÝè â×ÝÛÞØÛØÝ Ù×àÚØ â×ÝëÛØâØÝ äØáØÝÚØÝééØâØÝ åØÝ ÚÛÝåØÜ ÞØÝãßÚ Ú×àáØåØâ ÞØâçàØÝ â×ÝéØêØÙØÝ ØÚØß â×ÝéØåßØÝ

ÖØÙëØàØÜØÚì

3. Feedback ControlFeed Back Control ØåØÞØá â×ÝéØêØÙØÝ ëØÝé Ö×ÝéßÜßà áØÙÛÞ ÙßØÚß

Ü×éÛØÚØÝ ëØÝé åÛÞØÜÙØÝØÜØÝè éßÝØ Ö×ÝéßÜßà â×ÝëÛÖâØÝéØÝ ëØÝé ÖßÝéÜÛÝ Ú×àãØåÛØÚØß ÚÛåØÜ Ù×ÙßØÛ å×ÝéØÝ ÙÚØÝåØàìî×ÝéØêØÙØÝ ëØÝé åÛâßÙØÚÜØÝ âØåØ ÜÛÝ×àãØçàéØÝÛÙØÙÛ åÛÖØÙØ ÞØßì TÛÝåØÜØÝ Üçà×ÜÚÛï åÛÚßãßÜØÝ Ü×Ø àØá âàçÙ×Ù â×Öä×ÞÛØÝ

ÙßÖä×à åØëØ ØÚØß çâ×àØÙÛðçâ×àØÙÛ ØæÚßØÞì SÛïØÚ ÜáØÙ åØàÛ Ö×Úçå×ðÖ×Úçå×â×ÝéØêØÙØÝ ÛÝÛ ØåØÞØá äØáêØ åÛâßÙØÚÜØÝ â×àáØÚÛØÝ âØåØ áØÙÛÞðáØÙÛÞ áÛÙÚçàÛÜØÞÙ×äØéØÛ ÞØÝåØÙØÝ ßÝÚßÜ Ö×Ýéçà×ÜÙÛ ÚÛÝåØÜØÝðÚÛÝåØÜØÝ ÖØÙØ Ö×ÝåØÚØÝéì

P×ÖÛÖâÛÝ áØàßÙ Ö×ÖÛÞÛÜÛ çàØÝé ëØÝé Ú×âØÚ ßÝÚßÜ åÛÚßÝãßÜ Ù×äØéØÛâ×ÝéØêØÙì KØà×ÝØ âØåØ âàÛÝÙÛâÝëØ â×ÝéØêØÙ ëØÝé åÛÚßÝãßÜ Ú×àÙ×äßÚ ä×àÚßéØÙÖ×ÝéØêØÙÛ à×ÝæØÝØ Ü×àãØ ëØÝé Ú×ÞØá ëØÝé Ú×ÞØá åÛÙßÙßÝ ØÚØß åÛÙ×ÚßãßÛ çÞ×áâÛÖâÛÝØÝì S×áÛÝééØ Ü×ÙßÜÙ×ÙØÝ â×ÝéØêØÙ åØÞØÖ Ö×ÝéØêØÙÛ â×Ü×àãØØÝ ãßéØ

Ö×ÝãØåÛ Ü×ÙßÜÙ×ÙØÝ äØéÛ âÛÖâÛÝØÝ ëØÝé ä×àÙØÝéÜßÚØÝìñ×àÖØÙßÜ Ö×ÝéáÛÝåØàÛ

åÛÚ×ÖâØÚÜØÝÝëØ â×ÝéØêØÙ ëØÝé Ö×ÖÛÞÛÜÛ ÙÛïØÚ ÙßÜØ Ö×Ý×àÛÖØ ÙçéçÜØÝ ØÚØß ÙßØâèÙ×äØä â×ÝéØêØÙ ëØÝé Ö×Ý×àÛÖØ ÙçéçÜØÝ ØàÚÛÝëØ â×ÝéØêØÙ Ú×àÙ×äßÚ áØÝëØÖ×ÖÛÜÛàÜØÝ Ü×â×ÝÚÛÝéØÝ âàÛäØåÛÝëØ ÚØÝâØ Ö×Öâ×àåßÞÛÜØÝ ÜßØÞÛÚØÙ â×Ü×àãØØÝì

80

òóôõö÷ øùúûüý õóþÿùó ��edback �on�� úý� úý�ú ùö�úüúý ùú�úõÿò�úýöôúôö �úöþü ó�ú�üúôö úôö� ûóóò�úúý ��ployee Performance Evaluation)÷

Pó�úúþ óú ùúý �üúö ôóú�úö ôú�ú ôúþü ÿò�úý ûóõóòöýþú �úý� ôþòúþó�öô

óòþü�úô ôóú�úö ûóý�ú�úô þóò úùúû �ú�ü �öýþúô úòúý� öõûÿò õúüûüý óôûÿò ôóòþúûóý�ú�úôúý ûóòóùúòúý úòúý� óýú �üúö ôóòþú õóõö�öö ó�óýúý�úý �úý�

óòôö�úþ õóõúôú ûóõö�ö úòúý� üýþü ùöôöþú úþúü õóõú�úò ûú�ú ôó öý��ú

ôó�úòú ÿþÿõúþöô õóýöõü�úý óþóò�úýþüý�úý ôþòüþüò �úý� ôúý�úþ óôúò ùúòöûóõö�ö úòúý� ýúõüý ùöôöôö �úöý þóòùúûúþ óóý��úý�úý ûóý��üýú �úôú üýþüõóõú�úò �üúö õúú ùú�úõ ûó�úôúýúúý ûóòúý ùúý þü�úô ûó�úúþ óú ùúý �üúö

þóòùúûúþ ûÿþóýôö óòú�úýúý üýþü þóò�úùöý�ú ûóý�ú�ú �üýúúý �ó�óýúý��

ûüý�üþúý �öúò� ÿ�üôö ùúý ûóý�öõûúý�úý�ûóý�öõûúý�úý �úý� ùúûúþ õóòü�öúýýó�úòú÷ Só�ú�ú óýþü ûóý�öõûúý�úý ùúý ûóý�ú�ú �üýúúý �ó�óýúý� ùúûúþ

ùöúþó�ÿòöúý ôóú�úö ûóòüúþúý ÿòüûôö ôó öý��ú ùúûúþ õóõóòö ûó�üúý�þóò�úùöý�ú þöùú ûöùúýú ûóý�ó�üýùüûúý÷

�óòùúôúòúý úôö� ûóýó�öþöúý ú �ú Kúýþÿò Póý�ú�úôúý ùúý Pó�ú�úýúý�óú ùúý �üúö Kúüûúþóý Nüýüúý õóõö�öö ûóþü�úô �úý� þóûúþ ùú�úõõó�úôúýúúý ûóý�ú�úôúý �ú�ü �öýþúô úòúý�� ú� öýö ùö�ö úþ ùúòö úôö� ûóýó�öþöúý�úý� õóýüý�üúý ú �ú óþöú úùú õúô�úòúúþ �úý� õó�úüúý ûóýÿ�úúý

þóò úùúû ûóý�öþúúý úòúý� �úý� ùöõö�ööý�ú� ûó�úúþ óú ùúý �üúö õóõóòöûóý�ó�úôúý ôóôüúö ùóý�úý óþóýþüúý �úý� óò�úü óòùúôúòúý ûóõúþúôúý ùúý

�úòúý�úý þóò úùúû úòúý��úòúý� þóòþóýþü÷ Póþü�úô óú ùúý �üúö �ü�ú ôüùú õó�úôúýúúý ûóý�ú�úôúý óòùúôúòúý ûóùÿõúý�ûóùÿõúý úþúü ôþúýùúò �úý�þó�ú ùöþóþúûúý ÿ�ó ÿòú�úýöôúôö ôóòþú óòôö ùúý óúô ùúòö ûòúþó�ûòúþó

81

�� !"� #$ ! %$�$� &� #�'$'($ ��)$%� #$ �� #�"� %��$ ��*� !!$ %$�$�&� !$(�'$�($ (� ��)$ &� )$%� '��(+ H$��" �� "��$ )�!$ &� � )�(($ '$*,$

(� ��)$ KPP-. K$'��$�� N� �($ ��%$* '$!��/ %�"�*$� %$�� (�'��*$��"$ ��)$'$� '�$ %$ 0�($� %$"$& &�"$(�$ $($ �� !$,$�$ "$"� "� �$� '$�$ ! %$"$&�$ !($ &� 0�!$* ($��1($�� #�"� %��$ + H$" � � %�'�(��($ %� !$

&$�$( #$ �� $ !($�$ �$�$ ��"$(� �� #�"� %��$ 2"�* ��!$� -�$ %$ .�($�

K$'��$�� N� �($ / %$�$ ($�� '$�� )$%� %� '�"$ 3!�� 4567 #$��

�� !!$!$"$ �� #�"� %��$ #$ ! %�"$(�($ 2"�* ��!$� '�$ 0�($� '�(��)$ �$&$

%� !$ K��2"��$ %� !$ '$�$ ! '�(�� $�(2��($ )� �� $'� %� !$ �2�$" 64/866K! %$�� 8 ($"� �� %$($ + 9'0 � �($ +'�$0�($�+!2+�%:

82

BAB ;

<=N>?><

A. @ABCDEFGHI

JKLMNONLPNQ RLNSNQ TNMN UNU OKUKVRWQXN UNYZN TKQKVS[S UKL\]PRO TNMN

TKQ^NZNONQ VNVR VSQ[NO UNLNQ^ TNMN MNKLNY TNUKNQ WNPN MNTN[ MSOSWTRVPNQ

UNYZN_

`a bcdefgfhicj klhmcle MNVNW TKQ^NZNONQ VNVR VSQ[NO UNLNQ^ ]VKY nNQ[]L JKNMNQ oRPNS PNURTN[KQ pRQRPNQ _ (N) ORWUKL MNXN WNQROSN XNQ^ MS^RQNPNQORMNY OKORNS OXNLN[-OXNLN[ TKPKLqNNQ XNQ^ [KVNY MS[K[NTPNQ ]VKY O[LRP[RL

]L^NQSONOS MKQ^NQ NMNQXN TKWUKLSNQ MSPVN[-MSPVN[ PYRORO OKYSQ^^N MNTN[WKQqNWSQ PKWNWTRNQrTKWNYNWNQ TKqNUN[ UKN MNQ sRPNS MNVNW TKVNPONQNNQTKQ^NZNONQ VNVR VSQ[NO UNLNQ^, (U) t]MNV XNQ^ MS^RQNPNQ MNVNW TKVNPONQNNQTKQ^NZNONQ XNS[R_ `) ONLNQN MNQ TLNONLNQN, TKqNUN[ UKN sRPNS MNVNW

WKVNPONQNPNQ [R^NO MSVKQ^PNTS MKQ^NQ WKOSQ uvLNX OKL[N PNTNV TN[L]VS OKUN^NSONLNQN TKQRQqNQ^ MNVNW TKQsK^NYNQ TKQXKVRQMRTNQ MS ZSVNXNY nNURTN[KQ

pRQRPNQw xy RNQ^rzQ^^NLNQw OKUN^NS RQS[ SQO[NQOS XNQ^ UKLNMN MSUNZNYPKWKQ[LSNQ PKRNQ^NQw UKN MNQ sRPNS WKQqNVNQPNQ \RQ^OSQXN UKLMNONLPNQ{|}z XNQ^ UKLNONV MNLS zQ^^NLNQ }KQMNTN[NQ JKVNQqN pK^NLNa

xa klh~�ccdhm klhmcle MNVNW TKQ^NZNONQ VNVR VSQ[NO UNLNQ^ TNMN MNKLNY TNUKNQ

]VKY PNQ[]L UKN MNQ sRPNS nNURTN[KQ pRQRPNQ _ Ny TKqNUN[ UKN MNQ sRPNS

MNVNW WKVNPONQNPNQ TKQ^NZNONQ VNVR VSQ[NO UNLNQ^ MS nNURTN[KQ pRQRPNQ

ORMNY OKORNS MKQ^NQ N[RLNQ MNQ TL]OKMRL XNQ^ [KTN[� Uy TKqNUN[ UKN MNQ sRPNS

MNVNW TKVNPONQNNQ TKQ^NZNONQ VNVR VSQ[NO UNLNQ^ MS nNURTN[KQ pRQRPNQ

83

��

�� -��

��

�� ¡¢�£ �� ¤�� ¥��

�� ¦��

��, �� ¦�� ,�� ¦�� §�� ¦�� -�� ¦�� ¦��

�� ¨�� .

B. ©ª«ª¬

��

�� §��

¤�� ¥��® �� ¯

°� ¤±±² ¤�� ¥��

�� ¥��

³� ¤±±² ¤�� ¥��

�� §�� .

´Aµ¶A· ¸¹º¶A»A

¼li, ¼rifuddin. 2016. ½¾¿ Àabupaten Áunukan Âalam ¼ngka 2016: ÀabupatenÁunukan.

½ungin, ½urhan. 2011. ÃÄneÅÆtÆaÇ ÈuaÅÆtatÆf KÉÊËÇÆÌaÍÆÎ ÏÌÉÇÉÊÆÎ KbÆÐaÌaÇÃËÑÅÆÌ daÇ ÒÅÊË ÓÉÍÆaÅ ÔaÆÇÇÕa. Öakarta: Àencana.

Âonelly, ×ibson, dan Øvancevich. 1996. ÙaÇÚÐeÊeÇ ÏÛÆÍÆ SeÊbÆÅaÇ ÜÆÅÆd ÒÝ ¼lih½ahasa: Zuhad Øchyauddin. Öakarta: Þßlangga.

àahmi, Ørham. 2013. ÙaÇÚáÄÊeÇ KeâeÊÆÊâÆÇÚÇ TeÉãÆ daÇ äâÅÆÌaÍÆ. ½andung:¼lfabeta.

åamalik, æemar. 2001. ¾engembangan ¿umber Âaya çènusia çènajemen¾elatihan Àetenaga Àerjaan ¾endekatan éêrpadu. Öakarta: ¾éë ½umi¼ksara

Àartasasmita,×inandjar. 1997. äÛÊÆÇÆÍìãÚÍÆ ÃÄÊbaÇáËÇÚÇ. Öakarta: ¾é ¾ustakaí¾3Þ¿.

çîïeong, íexy Ö. 2014. ÙeìÉÛÄÅÉáÆ ÃÄÇÄÅÆìÆaÇ KËÚÇìÆìaìÆf. ½andung: ðemajaðosdakarya

çñòèrom, Zaenal dan çñóôdinWijaya íaksana. 2015. ÙaÇÚáÄÊeÇ ÃÄÅayaÇÚÇÃËÑÅÆÌ. ½andung: õö ¾ñ÷øèòè ¿êøôèë

çñßùèúôúû÷ôóü éßôë ýþÿ�ë ÃÄãÄÇ�aÇÚÚÇ daÇ ÃÄÇáÚ�aÍÚÇë ¿ñßèòèßøè� �¾é

¾êúêß�ôøèú �èú ¾êß�êøèòèú �Á¿ ��Á¿ ¾ßê÷÷ëÁèùèùôü èô�èúë ýþÿ�Ý ÙaÇÚÐeÊeÇ ÃeÊeãÆÇìa�ÚÇë Öèòèßøè� ðè�èùèïô ¾êß÷ë¾êøêß÷ü ½ë Gñ �èú Öîú ¾ôêßßêë ýþÿ�ë HaÇÛÑÉÉÌ Of ÃËÑÅÆc äÛÊÆÇÆÍìãÚìÆÉÇÝ

íîú�îú� ¿èûê ¾ñ�ïô�èøôîú íø�ë

¾ñßùôøî çü ¼ïôë ýþÿ�ë KeâÚÑÄaÇÚÇ ÒÇÛÉÇÄÍÆaÝ�aÇáÄãÚÇá� Öêïè�èó Áñ÷è¿ê�ê�ôü ½è��èúûë ýþÿ�ë ÃÄÇáÚ�aÍÚÇ KeâÚÑeaÇÚÇÝ Öèòèßøè� �ô� è Ø÷ùèßè

¾ñ÷�ôòïèø ½êè �èú õñòèôë¿ôèûôèúü ¿îú�èúû ¾ë ýþþÿë ¼ñ�ôø çèúè�ê�êúü Öèòèßøè� ½ñ�ô èò÷èßèë

ë ýþÿýë äÛÊÆÇÆÍìãÚÍÆ ÃÄÊbaÇgËÇÚÇ �KÉÇÍÄâÎ DÆÊeÇÍÆÎ daÇSìãÚìegÆÇÕa�Ý Öèòèßøè� ¾é ½ñ�ô ¼ò÷èßèë

�ilalahi.�lber.2010. �e�� a� �!�a�" #$��%��: &efika 'ditama. 2011. S�%�� Te��a�� (�)% *�)��!�+$!� K��!�,- Te�+�- da�

D�)e�!�. .andung: �inar .aru 'lgensindo.�ugiono. 2013. �e�� e��a� *�)��!�+$!�. .andung: 'lfabeta.�uryanto, 'di. 2008. �a�$/e)e� ��)e+��a0$� 1ae+$0. 2akarta: 3'4.�utarto, 56678. 2010. 9�:��+%:!� S�!�e) H%:%) �$;�a� (��e!�a. 2akarta:

5<langga.�uwardi, .asrowi. 2008" �e)a0$)� ��e��a� =%$��a��f. 2akarta: &ineka >ipta.?@rry dan 3aslie. 2013. Da!$+-Da!$+ �a�$/e)e�" Aenerjemah: ?8coalu. 2akarta:

At. .umi 'ksara.�lfa, BCrina. 2017. D%+�$�E ��$Fa!$� Ga�% G��a! #$+$�� $�$ ��ab%0$�

#$�% *),$+ =��a #$�a)"�lum, Hhyaul, 'hmad 2uanda. 2016. �e�� e��a� *:%��a�!�" Yogyakarta:

'ditya Bedia Aublishing.IJKLMN OPQR:

Aeraturan Benteri Seuangan 4omor 188/ABS/01/2006 ?@ntang Trganisasi Uan?Cta Serja V@<W8XCY U8<@XWZ<CW 2@[6@<CY .@C 6C[ >\XC8

A@<CW\<C[ B@[W@<8 S@\C[]C[ 4Z^Z< _``aABSb`_ac`_d ?@[WC[] T<]C[8eCe8 6C[?CWC S@<fC S@^@[W<8C[ S@\C[]C[b

A@<CW\<C[ B@[W@<8 S@\C[]C[ &@g\hY8X H[6Z[@e8C 4Z^Z< _ii aA^Xb`_ac`_j

?@[WC[] T<]C[8eCe8 UC[ ?CWC S@<fC H[eWC[e8 V@<W8XCY U8<@XWZ<CW 2@[6@<CY.@C UC[ >\XC8

A@<CW\<C[ U8<@XWZ<CW 2@[6@<CY .@C UC[ >\XC8 Akdlahmac`_` ?@[WC[] ?CWC 3CXeC[CA@[]CnCeC[ U8<@XW\< 2@[6@<CY .@C 6C[ >\XC8

�[6C[]k�[6C[] 4Z^Z< _o WC7\[ c``j ?@[WC[] S@gCh@C[C[b

L

A

M

P

R

A

N

pqrstsu vqwxy

z{|{ }~��{� w{�|{�� , ��{��} �{�~� �{�� {�{�{��{} �� z��~|�~� �� ~�{��, �{��{�~� z��{�

y�� {}�|{��{� x�{�{� s�{� �~��{|{ �{�� ~|�{�

�~��{��{�{ �{�� |~��{�{� {�{� �{�� {�{��{� ��{|� ��v~�|{� �{� w{�|{� y~��}�� |~�~|�� {}�� ~��{�

�~��{|{ �{�{ �{�� ~}{|{ ~�{| �{�� w z~�~�� {��}

�~�{|{�{� �~�{�� {��{�~� z��{� �{� �~}~�{� �{�{ u{�� y{�{u{�� {�� {|{ �~��}�� |~}{��{� �~��{� ��{� |~�~��{� �~��{|{

�� y z~�~�� ~�{�� u~��{� �{��{�~� z��{� �{� �~}~�{� �{�{ �{�� y{�{ u{�� {�� {|{, �~��}�� |~}{��{� �~��{� ��{�

|~�~��{� {�{� �� s z~�~�� ~�{�� u~��{� �{��{�~� z��{� �{�

�~}~�{� �{�{ �{�� ~|��{� �~��}�� |~}{��{� �~��{� �~ �~��{��~��{� ��, �� x��~��{� ��{||{��{� �{�{��{� (x��|��

�{�{��{�) �{�{ �{��}�{� q}|� ��{} �{� q}|� y�}�� ~��{� y��{| ��q}|� s�|��{�� z~�{�{� y~��}�� {��{� �~��, �{�~�{ �~}{� ��~��{�

�~�~|�{�{� �� |~��|�{ �}|� �~��~�{��{� �{�� q� ��{{ s}}{� �{��{

�{�{� ��{|{}�{� �{� |~|�~��{� |{��{{��

Skripsi DARMAIS Nomor Stambuk: 105610488814

Documents

Transcript of Skripsi DARMAIS Nomor Stambuk: 105610488814