Web view... (Pintelon dan (Gelders, 1992). Maintenance ... menjabarkan perspektif yang lebih luas...

34
TUGAS MAKALAH OPTIMASI PABRIK USULAN PERBAIKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI MESIN WRAPPER DENGAN MENGGUNAKAN METODE EFEKTIFITAS SELURUH PERALATAN (OEE) DI PT. X Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Qomariyatus Sholihah Amd. Hyp, ST, M.Kes. Disusun Oleh: Andi Aprilianto H1F113060 PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

Transcript of Web view... (Pintelon dan (Gelders, 1992). Maintenance ... menjabarkan perspektif yang lebih luas...

Page 1: Web view... (Pintelon dan (Gelders, 1992). Maintenance ... menjabarkan perspektif yang lebih luas dari pemeliharaan dan mendefinisikan fungsi ... dan alat penunjang yang

TUGAS MAKALAH OPTIMASI PABRIK

USULAN PERBAIKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI

PRODUKSI MESIN WRAPPER DENGAN MENGGUNAKAN

METODE EFEKTIFITAS SELURUH PERALATAN (OEE) DI PT. X

Dosen Pembimbing:

Prof. Dr. Qomariyatus Sholihah Amd. Hyp, ST, M.Kes.

Disusun Oleh:

Andi Aprilianto H1F113060

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2016

Page 2: Web view... (Pintelon dan (Gelders, 1992). Maintenance ... menjabarkan perspektif yang lebih luas dari pemeliharaan dan mendefinisikan fungsi ... dan alat penunjang yang

STRUKTUR ORGANISASI

REKTOR UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Prof. Dr. H. SutartoHadi, M.Si.,M.Sc

WAKIL REKTOR UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Dr. Ahmad AlimBachri, SE.,M.Si

DEKAN FAKULTAS TEKNIK

Dr. Ing. YulianFirmanaArifin, ST., MT

WAKIL DEKAN III FAKULTAS TEKNIK

Nurhakim, ST., MT

WAKIL DEKAN II FAKULTAS TEKNIK

Maya Amalia, ST., M.Eng

WAKIL DEKAN I FAKULTAS TEKNIK

Dr. ChairulIrawan, ST., MT

DOSEN PENGAMPUH 1

Prof. Dr. QomariyatusSholihahAmd. Hyp, ST, M.Kes.

KEPALA PRODI TEKNIK MESIN

AchmadKusairi S, ST,. MT., MM.

MAHASISWA

Andi Aprilianto H1F115001

DOSEN PENGAMPUH 2

Agustina Hotma Uli Tumanggor, ST., MM., M.Sc

Page 3: Web view... (Pintelon dan (Gelders, 1992). Maintenance ... menjabarkan perspektif yang lebih luas dari pemeliharaan dan mendefinisikan fungsi ... dan alat penunjang yang

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Optimasi

Pabrik ini yang berjudul “USULAN PERBAIKAN UNTUK MENINGKATKAN

EFISIENSI PRODUKSI MESIN WRAPPER DENGAN MENGGUNAKAN

METODE EFEKTIFITAS SELURUH PERALATAN (OEE) DI PT. X dengan baik

sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Prof. Dr. Qomariyatus Sholihah Amd. Hyp, ST,M. Kes. dan Agustina Hotma Uli Tumanggor, ST., MM., M.Sc Selaku dosen pengampuh dan kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

Tidak lupa kami meminta maaf jika dalam pembuatan makalah ini terdapat

kesalahan yang menyinggung pihak-pihak tertentu. Kami sangat mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.

Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami dan bagi pihak-pihak yang

memerlukan.

Banjarbaru, Desember 2016

Penulis

Page 4: Web view... (Pintelon dan (Gelders, 1992). Maintenance ... menjabarkan perspektif yang lebih luas dari pemeliharaan dan mendefinisikan fungsi ... dan alat penunjang yang

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT. X merupakan perusahaan dengan skala besar yang memproduksi mie instant yang

akan di pasarkan ke dalam maupun ke luar negeri. Untuk mempercepat proses produksi,

memperbanyak kuantitas produksi, dan untuk menghasilkan barang produksi dengan

kualitas yang baik, salah satu fakor yang harus di perhatikan adalah tentang kesiapan

mesin. PT. X tidak terlepas dari masalah yang berkaitan dengan kesiapan produksi.

Menurut data departemen produksi, lini produksi yang apabila mengalami masalah pada

proses produksi dan yang akan mengganggu proses produksi adalah lini pengemasan.

Mesin wrapper merupakan mesin terakhir yang digunakan untuk proses pembungkusan

pada pembuatan mie instant di PT. X. Apabila mesin wrapper berhenti, maka proses

pembutan mie instant di PT. X akan berhenti pula, jadi mesin wrapper merupakan mesin

yang sangat kritikal di lini produksi mie instant. Oleh karena itu diperlukan usaha

perawatan produktif total untuk mengatasi masalah tersebut.

Multiplier Lagrange adalah sebuah konsep populer dalam menangani permasalahan

ini untuk program-program non-linear. Sesuai namanya, konsep ini dikemukakan oleh

Joseph Louis Langrange (1736-1813). Teori ini dapat digunakan untuk menangani

optimalitas dari permasalahan program non-linear. PT. X dituntut untuk memberikan

produk yang terbaik kepada konsumen agar dapat mengalahkan pesaingnya. Saat imi

permintaan untuk mie instant cukup tinggi sehingga dibutuhkan peningkatan produksi

dari yang sudah ada. Peningkatan produksi terdapat pada proses produksi, proses

produksi itu sendiri terdapat mesin-mesin yang menunjang agar proses produksi yang di

lakukan efektif dan efisien. Karena untuk memaksimalkan kapasitas produksi yang

dihasilkan usaha yang harus dilakukan adalah dengan melakukan perawatan berkala

terhadap mesin-mesin produksi yang ada pada PT. X. Dengan adanya perawatan yang

efektif dan efisien akan membantu peningkatan output ke angka maksimal. Melihat

kondisi permintaan pasar yang meningkat sudah seharusnya PT. X mengatur ulang jadwal

perawatan pada mesin yang ada untuk memaksimalkan hasil produksinya.

Perawatan produktif total didefinisikan sebagai konsep perbaikan berkelanjutan yang

melibatkan seluruh karyawan untuk meningkatkan perawatan mesin, peralatan, dan

meningkatkan produktivitas. Efektifitas Seluruh Peralatan (OEE) adalah metode

Page 5: Web view... (Pintelon dan (Gelders, 1992). Maintenance ... menjabarkan perspektif yang lebih luas dari pemeliharaan dan mendefinisikan fungsi ... dan alat penunjang yang

pengukuran efektivitas penggunaan suatu peralatan. OEE dikenal sebagai salah satu

aplikasi progam perawatan produktif total. Kemampuan mengidentifikasikan secara jelas

akar permasalahan dan faktor penyebabnya sehingga membuat usaha perbaikan menjadi

terfokus merupakan faktor utama metode ini diaplikasikan secara menyeluruh oleh

banyak perusahaan jepang. Saat ini proses pembuatan radiator di PT. X memiliki

permasalahan yang belum terungkap jelas. Hal tersebut mengakibatkan penggunaan

peralatan yang ada belum optimal. Pengungkapan akar masalah dan faktor penyebabnya

diperlukan sebelum perusahaan melakukan usaha perbaikan. Salah satu indikator

kesuksesan perawatan produktif total di ukur oleh efektifitas seluruh peralatan (OEE)

dimana ukuran kinerja ini mencakup ke berbagai macam kerugian seperti kerugian karena

kerusakan, kerugian karena pemasangan dan penyetelan, kerugian karena operasi

berhenti, kerugian karena penurunan kecepatan, kerugian karena produk cacat, dan

kerugian pada awal produksi. Dengan mengetahui nilai efektifitas seluruh peralatan

(OEE) pada mesin wrapper, kita dapat mengetahui faktor penyebab rendahnya efisiensi

mesin wrapper, sehingga bisa dijadikan acuan untuk menghasilkan usulan untuk

meningkatkan efisiensi mesin wrapper.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, permasalahan yang timbul akan dianalisis dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya kerusakan pada mesin wrapper?

2. Bagaimana cara mengatasi kerusakan pada mesin wrapper?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang daan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya,

penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya kerusakan pada messin

wrapper

2. Mengetahui cara mengatasi kerusakan pada mesin wrapper

1.4 Batasan Masalah

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini meliputi kerusakan yang terjadi

pada wrapper serta penyebabnya, dan proses perbaikan wrapper.

Page 6: Web view... (Pintelon dan (Gelders, 1992). Maintenance ... menjabarkan perspektif yang lebih luas dari pemeliharaan dan mendefinisikan fungsi ... dan alat penunjang yang

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai acuan untuk proses perbaikan mesin wrapper kedepannya

2. Pencerdasan operator tentang mesin wrapper dan kerusakan apa saja yang terjadi

Page 7: Web view... (Pintelon dan (Gelders, 1992). Maintenance ... menjabarkan perspektif yang lebih luas dari pemeliharaan dan mendefinisikan fungsi ... dan alat penunjang yang

BAB II

TINJUAUAN PUSTAKA

2.1 Menejemen Pemeliharaan Pabrik

Tanpa adanya sistem pemeliharaan pabrik yang baik, proses produksi pada suatu

pabrik akan terganggu. Jika proses produksi terganggu, proses-proses lain didalam pabrik

itu juga akan menjadi kacau. Proses yang terganggu itu misalnya, bahan baku yang

tertimbun digudang penyimpanan, akibatnya proses pengiriman bahan baku baru menjadi

terhambat karena gudang masih penuh. Kemudian pengiriman produk jadi juga akan

terlambat. Bila produk pabrik merupakan bahan baku yang harus diproses lagi di pabrik

lain, tenntunya proses produksi pabrik lain itu juga akan terhambat.

Salah satu contoh menejemen pemeliharaan pabrik adalah menejemen workshop,

dimana workshop adalah bagian pabrik yang sangat penting untuk memperbaiki mesin –

mesin yang rusak atau membuat spare part. Jika workshop tidak berjalan dengan baik

maka seluruh pekerjaan di pabrik akan terganggu. Agar workshop dapat berjalan dengan

baik harus adanya menejemen terhadap mesin perkakas di dalam workshop tersebut.

2.2 Sistem Menejemen Pemeliharaan

Dalam upaya mendukung produksi, fungsi pemeliharaan harus mampu memastikan

ketersediaan peralatan untuk menghasilkan produk pada tingkat kuantitas dan kualitas

yang dibutuhkan. Dukungan ini juga harus dilakukan secara aman dan dengan biaya

yang efektif (Pintelon dan (Gelders, 1992). Maintenance Engineering Society of

Australia (MESA) menjabarkan perspektif yang lebih luas dari pemeliharaan dan

mendefinisikan fungsi pemeliharan sebagai rekayasa keputusan dan tindakan terkait yang

diperlukan dan cukup untuk mengoptimalkan kemampuan khusus. Kemampuan dalam

Page 8: Web view... (Pintelon dan (Gelders, 1992). Maintenance ... menjabarkan perspektif yang lebih luas dari pemeliharaan dan mendefinisikan fungsi ... dan alat penunjang yang

definisi ini adalah kemampuan untuk melakukan tindakan tertentu dalam berbagai

tingkat kinerja. Karakteristik kemampuan meliputi fungsi, kapasitas, kecepatan, kualitas,

dan respon. Ruang lingkup menejemen pemeliharaan, oleh karena itu, harus mencakup

setiap tahap dalam siklus hidup sistem teknis (pabrik, mesin, peralatan dan fasilitas),

spesifikasi, akuisisi, perencanaan, operasi, evaluasi kinerja, perbaikan, dan pembuangan

(Murray dan kawankawan,1996). Dalam konteks yang lebih luas, fungsi pemeliharaan

juga dikenal sebagai menejemen aset fisik.

2.3 Mengenal Proses Pemesinan

Proses pemesinan dengan menggunakan prinsip pemotongan logam dibagi dalam tiga

kelompok dasar, yaitu : proses pemotongan dengan mesin pres, proses pemotongan

konvensional dengan mesin perkakas, dan proses pemotongan non konvensional. Proses

pemotongan dengan menggunakan mesin pres meliputi pengguntingan (shearing),

pengepresan (pressing) dan penarikan (drawing, elongating). Proses pemotongan

konvensional dengan mesin perkakas meliputi proses bubut (turning), proses frais

(milling), dan sekrap (shaping). Proses pemotongan non konvensional contohnya dengan

mesin EDM (Electrical Discharge Machining) dan wire cutting.

Proses pemotongan logam ini biasanya disebut proses pemesinan, yang dilakukan

dengan cara membuang bagian benda kerja yang tidak digunakan menjadi beram (chips),

sehingga terbentuk benda kerja. Dari semua prinsip pemotongan di atas pada buku ini

akan dibahas tentang proses pemesinan dengan menggunakan mesin perkakas. Proses

pemesinan adalah proses yang paling banyak dilakukan untuk menghasilkan suatu

produk jadi yang berbahan baku logam. Diperkirakan sekitar 60% sampai 80% dari

seluruh proses pembuatan komponen mesin yang komplit dilakukan dengan proses

pemesinan.

Page 9: Web view... (Pintelon dan (Gelders, 1992). Maintenance ... menjabarkan perspektif yang lebih luas dari pemeliharaan dan mendefinisikan fungsi ... dan alat penunjang yang

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas

Menurut Faigenbaum dalam Saputra (2007) faktor-faktor mendasar yang

mempengaruhi kualitas adalah sembilan bidang dasar yang sering disebut 9M, antara lain

sebagai berikut :

1. Market (pasar)

Pada masa sekarang pasar mempunyai lebih luas ruang lingkupnya dan bahkan

secara fungsional lebih terspesialisasi di dalam barang dan jasa yang ditawarkan.

Dengan bertambah banyaknya perusahaan, pasar menjadi bersifat internasional dan

bahkan mendunia. Akibatnya, setiap perusahaan harus saling bersaing meningkatkan

kualitas produk yang dihasilkan.

2. Money (uang)

Untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, perusahaan memerlukan

adanya biaya. Biaya yang digunakan untuk usaha meningkatkan kualitas disebut biaya

kualitas.

3. Management (manajemen)

Manajemen yang berkualitas adalah manajemen yang mampu mengalokasikan

tanggung jawab setiap manajer di bidangnya masing-masing secara tepat untuk

mengoreksi penyimpangan dari standar kualitas yang telah ditentukan.

4. Men (manusia)

Dengan adanya manusia yang mempunyai keahlian di bidangnya masing-

masing, perusahaan akan merencanakan, menciptakan dan mengoperasikan berbagai

sistem yang akan menjamin suatu hasil yang diinginkan.

Page 10: Web view... (Pintelon dan (Gelders, 1992). Maintenance ... menjabarkan perspektif yang lebih luas dari pemeliharaan dan mendefinisikan fungsi ... dan alat penunjang yang

5. Motivation (motivasi)

Pemberian motivasi yang baik kepada para pekerja maka para pekerja bekerja

dengan benar sesuai dengan yang diinginkan perusahaan, hal ini berakibat baik untuk

peningkatan kualitas produksi perusahaan.

6. Material (bahan)

Produk yang berkualitas akan diperlukan bahan yang berkualitas pula, maka

dalam penyediaan bahan perlu diadakan pengujian yang lebih ketat.

7. Machines (mesin) dan mechanization (mekanisasi)

Permintaan perusahaan untuk mencapai penurunan biaya dan volume produksi

untuk memuaskan pelanggan dalam pasar yang bersaing ketat telah mendorong

penggunaan perlengkapan pabrik beserta mekanisasinya.

8. Modern information methods (metode informasi modern)

Informasi pada saat sekarang ini merupakan hal yang sangat penting, misalnya

informasi tentang tanggapan para pelanggan atas produk yang dihasilkan. Informasi

tersebut harus segera diperoleh perusahaan guna bahan pertimbangan pengambilan

keputusan. Untuk itu diperlukan metode informasi modern guna memperoleh

informasi secara cepat dan akurat.

9. Mounting product requirements(persyaratan proses produksi)

Kemajuan yang pesat di dalam kerumitan perekayasaan rancangan, yang

memerlukan kendali yang jauh lebih ketat pada seluruh proses produksi, telah

membuat “hal-hal kecil” yang sebelumnya terabaikan menjadi penting secara

potensial. Meningkatnya kerumitan dan persyaratan-persyaratan prestasi yang lebih

tinggi bagi produk telah menjadikan keamanan dan keterandalan produk.

Page 11: Web view... (Pintelon dan (Gelders, 1992). Maintenance ... menjabarkan perspektif yang lebih luas dari pemeliharaan dan mendefinisikan fungsi ... dan alat penunjang yang

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metodologi penelitian merupakan cara atau rancangan dalam proses penyusunan

ilmiah atau skripsi melalui beberapa tahapan secara sistematis. Penggunaan metodologi

penelitian dilihat dari beberapa aspek pendukung yang dapat membantu dalam

pengumpulan dan pengolahan data, dan analisisnya dalam rangka menganalisis materi

yang tercantum dalam judul. Dalam metodologi penelitian terdapat tahapan

pengumpulan data, dimana pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data primer

dan data sekunder, yang selanjutnya akan diolah dengan menggunakan metode efektifitas

seluruh peralatan (OEE) untuk mencari ukuran menyeluruh yang mengidentifikasikan

tingkat produktivitas mesin/peralatan dan kinerjanya secara teori. Pengukuran ini sangat

penting untuk mengetahui area mana yang perlu untuk ditingkatkan produktivitas

maupun efisiensi mesin/peralatan yang akan diteliti.

3.2 Diagram Alir Penelitian

Diagram alir penelitian merupakan aliran penelitian yang akan dilakukan untuk

melakukan suatu proses penelitian.

Page 12: Web view... (Pintelon dan (Gelders, 1992). Maintenance ... menjabarkan perspektif yang lebih luas dari pemeliharaan dan mendefinisikan fungsi ... dan alat penunjang yang

TIDAK

YA

Mulai

Studi Pendahuluan Studi Pustaka Studi Lapangan

Identifikasi Masalah

Tujuan Penelitian

Pengumpulan Data Periode Juli 2015 – Februari 2016:

1. Jam Kerja Mesin wrapper

2. Data waktu kerusakan mesin wrapper

3. Data waktu pemeliharaan mesin wrapper

4. Data waktu setup mesin wrapper

5. Total produk yang diproses mesin wrapper

6. Total produk ok

7. Total produk cacat

8. Waktu siklus mesin wrapper

Data Sesuai

Analisa

Analisa nilai OEE

Analisa faktor enam kerugian besar

Usulan Penyelesaian masalah

Selesai

Kesimpulan dan Saran

Page 13: Web view... (Pintelon dan (Gelders, 1992). Maintenance ... menjabarkan perspektif yang lebih luas dari pemeliharaan dan mendefinisikan fungsi ... dan alat penunjang yang

3.3 Penjelasan Diagram Alir Penelitian

Penjelasan diagram alir penelitian (flowchart) digunakan untuk menjelaskan diagram

alir penelitian yang ada pada gambar diatas dimana diagram alir harus dilakukan secara

sistematis dari tahapan pertama sampai tahapan akhir.

Tahap awal yang dilakukan adalah melakukan studi pendahuluan yang meliputi studi

pustaka dan studi lapangan. Pada studi pendahuluan ini mencari referensi dari berbagai

sumber seperti buku, majalah, internet, dan kondisi lapangan yang berkaitan dengan

perawatan produktif total. Kemudian melakukan penelitian dilapangan dengan

merumuskan masalah atau gejala yang timbul dan dilakukan pengindentifikasian

terhadap faktor-faktor dominan dari kerugian yang diakibatkan oleh kerusakan mesin dan

melakukan analisa terhadap besarnya kontribusi faktor tersebut sehingga menjadi

masukan dalam penerapan perawatan produktif total untuk meningkatkan efisiensi mesin

wrapper. Untuk mengetahui tingkat efisiensi mesin wrapper yang diukur dengan

menggunakan metode efektifitas seluruh peralatan (OEE), kemudian didapatkan hasil

yang akan dijadikan acuan untuk penerapan perawatan produktif total untuk

meningkatkan efektivitas mesin wrapper.

Tahap kedua adalah tahapan dalam pengumpulan data yang dilakukan di PT. X

Dalam pengamatan lapangan ini dilakukan dengan melakukan wawancara kepada

berbagai pihak yang mengerti terhadap permasalahan yang terjadi dan pengamatan

secara langsung untuk mendapatkan gambaran mengenai penyebab dari masalah tersebut

dan bagaimana cara mengatasi permasalahan yang ada. Adapun jenis data yang diperoleh

dari pengamatan yaitu jam kerja produksi, data kerusakan mesin, data pemeliharaan

mesin, data pemasangan dan penyetelan mesin, dan data produksi. Kemudian melakukan

pemilihan dan penyeleksian data terhadap data-data yang sudah terkumpul. Apabila data

Page 14: Web view... (Pintelon dan (Gelders, 1992). Maintenance ... menjabarkan perspektif yang lebih luas dari pemeliharaan dan mendefinisikan fungsi ... dan alat penunjang yang

tersebut sesuai, maka dilanjutkan dengan pengolahan data. Sedangkan apabila data

tersebut tidak sesuai, maka dilakukan pengumpulan data tersebut.

Data yang sudah dikumpulkan kemudian diolah di pengolahan data selanjutnya ke

tahap analisa yang bertujuan melihat hasil dari pengolahan tersebut yang terdiri dari

analisa OEE yaitu menganalisa nilai OEE dari mesin wrapper. Analisa faktor enam

kerugian besar, yaitu menganalisa enam faktor kerugian mana yang paling besar

pengaruhnya terhadap mesin wrapper. Setelah dilakukan analisa OEE dan analisa faktor

enam kerugian besar, kemudian dicari usulan penyelesaian masalah untuk meningkatkan

efisiensi mesin wrapper.

Berdasarkan dari hasil pengolahan data dan analisa yang dilakukan akan diambil

kesimpulan serta saran-saran yang diperlukan pada akhir penelitian ini.

Page 15: Web view... (Pintelon dan (Gelders, 1992). Maintenance ... menjabarkan perspektif yang lebih luas dari pemeliharaan dan mendefinisikan fungsi ... dan alat penunjang yang

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan Data

Mesin yang menjadi obyek penelitian adalah mesin wrapper untuk proses

pembungkusan mie instant yang ada di PT. X. Karena mesin ini bersifat kritikal unit,

dimana apabila terjadi kerusakan pada mesin wrapper akan mengakibatkan terhentinya

proses produksi.

Data yang digunakan adalah data dalam periode Juli 2011 – Februari 2012, yaitu:

1. Data penurunan waktu mesin wrapper

2. Data waktu pemeliharaan mesin wrapper

3. Data waktu pemasangan dan penyetelan mesin wrapper

4. Data waktu produksi mesin wrapper

Tabel 4.1. Data Waktu Kerusakan Mesin Wrapper

Periode Total Waktu Kerusakan (jam)

Juli 2015 26.16Agustus 2015 15,33Septembr 2015 17,45Oktober 2015 30,78Nopember 2015 24,67Desember 2015 29,67Januari 2016 27,29Februari 2016 37,95

Tabel 4.2. Data Waktu Pemeliharaan Mesin Wrapper

Periode Total Waktu Pemeliharaan (jam)

Juli 2015 10Agustus 2015 10Septembr 2015 10Oktober 2015 10Nopember 2015 10Desember 2015 10

Page 16: Web view... (Pintelon dan (Gelders, 1992). Maintenance ... menjabarkan perspektif yang lebih luas dari pemeliharaan dan mendefinisikan fungsi ... dan alat penunjang yang

Januari 2016 10Februari 2016 10

Tabel 4.3 Data Waktu Pemasangan dan Penyetelan Mesin Wrapper

Periode Total Waktu Pemasangan dan Penyetelan (jam)

Juli 2015 20,83 Agustus 2015 27,67 Septembr 2015 25,5 Oktober 2015 20,6Nopember 2015 23,32Desember 2015 20,83 Januari 2016 29,16 Februari 2016 27,5

Tabel 4.4 Data Produksi Mesin Wrapper

Periode Total Waktu

Tersedia (Jam)

Total Produk Proses (Pcs)

Total Produk Ok

(Pcs)

Total Cacat Saat

Proses (Pcs)

Total Cacat Awal

Produksi (Pcs)

Total Waktu Akual (Jam)

Juli 2015 454 15519 15107 412 0 387.975Agustus 2015 410 12520 12196 324 0 313Septembr 2015 419 12769 12457 312 0 319.225Oktober 2015 461 15776 15169 607 0 394.4Nopember 2015 449 15335 14746 589 0 383.375Desember 2015 451 15426 14857 569 0 385.65Januari 2016 434 13294 12859 435 0 332.35Februari 2016 438 16071 15458 613 0 401.775

4.2 Perhitungan Enam Kerugian Besar

Banyak faktor yang dapat menyebabkan kerugian akibat rendahnya produktivitas

mesin/peralatan yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan sering diakibatkan oleh

penggunaan mesin/peralatan yang tidak efektif dan efisien terdapat enam faktor yang

disebut enam kerugian besar.

Page 17: Web view... (Pintelon dan (Gelders, 1992). Maintenance ... menjabarkan perspektif yang lebih luas dari pemeliharaan dan mendefinisikan fungsi ... dan alat penunjang yang

4.2.1 Kerugian karena kerusakan peralatan

Besarnya persentase efektifitas mesin yang hilang akibat faktor kerusakan

peralatan dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut:

Kerugian karena kerusakan ¿TotalWaktu Kerusakan

Waktu Loading ×100%

4.2.2 Pemasangan dan penyetelan

Kerugian karena pemasangan dan penyetelan adalah semua waktu pemasangan

termasuk waktu penyesuaian dan juga waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan-kegiatan

mengganti suatu jenis produk ke jenis produk berikutnya untuk produksi selanjutnya.

Kerugian pemasangandan penyetelan= total waktu pemasangandan penyetelanwaktu loading

×100%

4.2.3 Kerugian karena beroperasi tanpa beban maupun karena berhenti sesaat

Kerugian karena beroperasi tanpa beban maupun karena berhenti sesaat

muncul jika faktor eksternal mengakibatkan mesin/peralatan beroperasi tanpa

menghasilkan produk.

Kerugian berhenti sesaat ¿waktu tidak produktif

waktu loading ×100%

4.2.4 Kerugian karena penurunan kecepatan operasi

Menurunnya kecepatan produksi timbul jika kecepatan operasi aktual lebih

kecil dari kecepatan mesin yang telah dirancang beroperasi dalam kecepatan

normal.

Page 18: Web view... (Pintelon dan (Gelders, 1992). Maintenance ... menjabarkan perspektif yang lebih luas dari pemeliharaan dan mendefinisikan fungsi ... dan alat penunjang yang

Kerugian penurunan kecepatan

¿ waktu proses−(waktu siklus ideal × total produk yag di proses)waktu loading

×100%

4.2.5 Kerugian produk cacat saat proses

Cacat waktu proses adalah produk yang tidak memenuhi spesifikasi yang telah

ditentukan.

Kerugian produk cacat saat proses ¿waktu siklus ideal × jumlah produk cacat

waktu loading

×100%

4.2.6 Kerugian produk cacat awal produksi

Kerugian produk cacat awal produksi adalah kerugian yang timbul selama

proses produksi belum mencapai keadaan produksi yang stabil pada saat proses

produksi mulai dilakukan sampai tercapainya keadaan proses yang stabil, sehingga

produk yang dihasilkan tidak memenuhi spesifikasi kualitas yang diharapkan.

Kerugian produk cacat awal produksi

¿ waktu siklus ideal × jumlahcacat pada awal produksiwaktu loading ×100%

Tabel 4.5 Persentase Enam Kerugian Besar Mesin Wrapper Periode Juli 2015 –

Februari 2016

No Enam Kerugian Besar Total waktu Kerugian (jam)

Persentase (%)

1 Kerusakan 209.3 31.752 Pemasangan dan

penyetelan 195.41 29.64

3 Berhenti sesaat 157.94 23.964 Cacat saat proses 96.53 14.645 Penurunan kecepatan

operasi 0 0

6 Cacat awal produksi 0 0 Total 659.18 100

Page 19: Web view... (Pintelon dan (Gelders, 1992). Maintenance ... menjabarkan perspektif yang lebih luas dari pemeliharaan dan mendefinisikan fungsi ... dan alat penunjang yang

Faktor terbesar dalam enam kerugian besar antara lain kerusakan 31.75 %,

pemasangan dan penyetelan 29.64 %, dan berhenti sesaat 23.96 %. Ketiga faktor

tersebut yang menyebabkan target produksi dari mesin wrapper tidak tercapai.

4.3 Kerugian Karena Kerusakan dan Berhenti Sesaat

Faktor penyebab mesin wrapper sering mengalami kerusakan, dan berhenti

sesaat disebabkan oleh 5 faktor, antara lain:

1. Manusia/Operator

2. Mesin

3. Metode

4. Material

5. Lingkungan

4.4 Kerugian Karena Pemasangan dan Penyetelan

Faktor penyebab mesin wrapper lama dalam proses pemasangan dan

penyetelan disebabkan karena pada saat proses penggantian material disebabkan oleh

kurang terlatihnya operator, dan alat penunjang yang kurang memadai.

4.5 Usulan Perbaikan Masalah

Untuk mengatasi masalah kerugian karena kerusakan dan kerugian karena

mesin berhenti sesaat:

Page 20: Web view... (Pintelon dan (Gelders, 1992). Maintenance ... menjabarkan perspektif yang lebih luas dari pemeliharaan dan mendefinisikan fungsi ... dan alat penunjang yang

a. Pelatihan pada operator dilakukan secara berkala sehingga didapat operator yang

handal dan terampil.

b. Memahami proses kerja dan komponen mesin secara mendalam bagi seluruh teknisi.

c. Melakukan metode:

Perawatan Preventif

Perawatan Korektif

Perawatan Mandiri

d. Dibuatkan standar kebersihan pada mesin, bagaimana melakukan proses

pembersihan pada area roda gigi dan seluruh mesin secara berkala.

e. Membersihkan mesin sebelum dan sesudah proses produksi.

Untuk mengatasi masalah pemasangan dan penyetelan:

a. Dibuatkan standar kerja dalam penggantian material wrapper, dan penggantian tipe.

b. Dibuatkan alat untuk mempermudah penggantian material wrapper

Page 21: Web view... (Pintelon dan (Gelders, 1992). Maintenance ... menjabarkan perspektif yang lebih luas dari pemeliharaan dan mendefinisikan fungsi ... dan alat penunjang yang

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Faktor penyebab rendahnya nilai OEE dipengaruhi oleh faktor enam kerugian pada

mesin wrapper. Faktor enam kerugian besar yang paling besar pengaruhnya terhadap

mesin wrapper adalah kerugian karena kerusakan sebesar 31.75%, kerugian pemasangan

dan penyetelan sebesar 29.64%, dan kerugian karena berhenti sesaat sebesar 23.96%.

Berikut adalah kesimpulan yang dapat ditarik untuk mengatasi masalah efisiensi

produksi mesin wrapper di PT. X.

Untuk mengatasi masalah kerugian karena kerusakan dan kerugian karena mesin berhenti

sesaat:

a. Pelatihan pada operator dilakukan secara berkala sehingga didapat operator yang

handal dan terampil.

b. Memahami proses kerja dan komponen mesin secara mendalam bagi seluruh teknisi.

c. Melakukan metode:

Perawatan Preventif

Perawatan Korektif

Perawatan Mandiri

Page 22: Web view... (Pintelon dan (Gelders, 1992). Maintenance ... menjabarkan perspektif yang lebih luas dari pemeliharaan dan mendefinisikan fungsi ... dan alat penunjang yang

d. Dibuatkan standar kebersihan pada mesin, bagaimana melakukan proses pembersihan

pada area roda gigi dan seluruh mesin secara berkala.

e. Membersihkan mesin sebelum dan sesudah proses produksi.

Untuk mengatasi masalah pemasangan dan penyetelan:

a. Dibuatkan standar kerja dalam penggantian material wrapper, dan penggantian

tipe.

b. Dibuatkan alat untuk mempermudah penggantian material wrapper

5.2 Saran

Berdasarkan data-data dan pengetahuan yang telah didapatkan selama membuat tugas

mata kuliah ini, untuk mendapatkan tugas yang baik tentang usulan perbaikan untuk

meningkatkan efisiensi mesin dengan menggunakan metode OEE, kita harus mengetahui

prinsip kerja mesin yang akan diteliti, masalah apa yang sering muncul, dan data mesin

tersebut.

Penelitian yang dilakukan harus lebih lama lagi, sehingga kita dapat mengetahui nilai

OEE seakurat mungkin dari data yang ada dan bisa menghasilkan usulan perbaikan yang

lebih baik lagi.

Page 23: Web view... (Pintelon dan (Gelders, 1992). Maintenance ... menjabarkan perspektif yang lebih luas dari pemeliharaan dan mendefinisikan fungsi ... dan alat penunjang yang

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi, Fakultas

Ekonomi. Jakarta: Universitas Indonesia.

Asyari, Daryus. 2007. Manajemen Pemeliharaan Mesin (Diktat Kuliah). Jakarta:

Universitas Darma Persada.

Corder, Anthony. 1988. Teknik Manajemen Pemeliharaan. Jakarta: Erlangga.

Nakajima. 1988. Intoduction To Total Produktive Maintenance, Cambridge, MA,

Producktivity Press, Inc.

Alex Julius Chaidir. 2010. Analisa Peluang. Jakarta: Fakultas Teknik Universitas

Indonesia

Widarto, dkk. 2008. Teknik Pemesinan. Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta

Ir. Alfian Hamsi, M.Sc. 2004. Menejemen Pemeliharaan Pabrik. Medan: Jurusan

Teknik Mesin Fakultas Teknik Unversitas Sumatera Utara

Taufiq Rochim. 1993. Teori & Teknologi Proses Pemesinan. Laboratorium Teknik

Produksi dan Metrologi Industri Jurusan Mesin Fakultas Industri Institut Teknologi

Bandung: Bandung

Blocher, Edward J., Kung H. Chen, dan Thomas W. Lin. 2005. Manajemen Biaya

dengan Tekanan Stratejik. Terjemahan A. Susty Ambarriani. Jakarta: Salemba Empat.

Nasution, M.N. 2010. Manajemen Mutu Terpadu. Edisi 2. Bogor: Ghalia Indonesia.

Page 24: Web view... (Pintelon dan (Gelders, 1992). Maintenance ... menjabarkan perspektif yang lebih luas dari pemeliharaan dan mendefinisikan fungsi ... dan alat penunjang yang

Assuri, Sofyan. 1991. Teknik dan Metode Peramalan. Penerbit Fakultas Ekonomi

Univrsitar Indonesia, Jakarta

Blumenfeld, D. 2009. Operations Research Calculations Handbook Second Edition.

CRC Press: United States of America

Gaspersz, Vincent. 2004. Production Planning And Inventory Control. PT Gramedia

Pustaka Umum, Jakarta Makridakis, Steven C. 199. Metode dan Aplikasi Peramalan.

Edisi 1 Jilid ke-1.

Binarupa Aksara, Jakarta Siswanto. OPERATIONS RESEARCH Jilid 1. 2007.

Erlangga: Jakarta