Vol. 19, No. 1 Januari 2018 -...

18
Vol. 19, No. 1 Januari 2018 Vol. 19, No. 1 Januari 2018 METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) UNTUK MENGANALISIS FAKTOR BELUM DITERAPKANNYA MUNICIPAL ISLAMIC BONDS PADA DAERAH BERPOTENSI SUKUK DI INDONESIA Erma Sri Hastuti Bedjo Santoso PERAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DALAM PENGEMBANGAN KINERJA USAHA MIKRO Ernanda Kusuma Dewi Widiyanto PENINGKATAN KINERJA MELALUI SERVANT LEADERSHIP, DISIPLIN KERJA DAN KEPUASAN KERJA PADA DINAS PERTANIAN KABUPATEN DEMAK Evvien Akbar Nurhidayati DAMPAK JEJARING KOLABORASI DAN KAPABILITAS INOVASI TERHADAP KINERJA Mitsha Ranatiwi Mulyana KEPUTUSAN PEMBELIAN E-COMMERCE MELALUI KEMUDAHAN PENGGUNAAN, KUALITAS INFORMASI DAN KUALITAS INTERAKSI LAYANAN WEB Siti Romla Alifah Ratnawati MODEL PENINGKATAN IMPULSE BUYING MELALUI PHYSICAL SURROUNDING, SOCIAL SURROUNDING, DAN SALES PROMOTION Siti Yuliana Ken Sudarti PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED TERHADAP TOBIN Q DENGAN MARKET VALUE ADDED SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Sri Hermuningsih ANALISIS TINGKAT UNDERPRICING SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN SAHAM PERDANA (IPO) DI BEI PERIODE 2012-2016 Trikosiwi Koco Setyowati Siti Aisiyah Suciningtyas ANALISIS PENGARUH ASSETS DAN MANAJEMEN INVENTORY TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA 2010 - 2012 Windasari Rachmawati Vinsensia Retno Widi Wisayang

Transcript of Vol. 19, No. 1 Januari 2018 -...

Page 1: Vol. 19, No. 1 Januari 2018 - research.unissula.ac.idresearch.unissula.ac.id/file/publikasi/210499046/6764EKOBIS_Vol_19.pdf · Dr. Ayi Ahadiat,MBA (Fakultas Ekonomi Universitas Lampung)

Vol. 19, No. 1 Januari 2018

Vol. 19, No. 1 Januari 2018

METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) UNTUK MENGANALISIS FAKTOR BELUM DITERAPKANNYA MUNICIPAL ISLAMIC BONDS PADA DAERAH BERPOTENSI SUKUK DI INDONESIAErma Sri HastutiBedjo Santoso

PERAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DALAM PENGEMBANGAN KINERJA USAHA MIKROErnanda Kusuma DewiWidiyanto

PENINGKATAN KINERJA MELALUI SERVANT LEADERSHIP, DISIPLIN KERJA DAN KEPUASAN KERJA PADA DINAS PERTANIAN KABUPATEN DEMAKEvvien AkbarNurhidayati

DAMPAK JEJARING KOLABORASI DAN KAPABILITAS INOVASI TERHADAP KINERJAMitsha RanatiwiMulyana

KEPUTUSAN PEMBELIAN E-COMMERCE MELALUI KEMUDAHAN PENGGUNAAN, KUALITAS INFORMASI DAN KUALITAS INTERAKSI LAYANAN WEBSiti RomlaAlifah Ratnawati

MODEL PENINGKATAN IMPULSE BUYING MELALUI PHYSICAL SURROUNDING, SOCIAL SURROUNDING, DAN SALES PROMOTIONSiti YulianaKen Sudarti

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED TERHADAP TOBIN Q DENGAN MARKET VALUE ADDED SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Sri Hermuningsih

ANALISIS TINGKAT UNDERPRICING SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN SAHAM PERDANA (IPO) DI BEI PERIODE 2012-2016Trikosiwi Koco SetyowatiSiti Aisiyah Suciningtyas

ANALISIS PENGARUH ASSETS DAN MANAJEMEN INVENTORY TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA 2010 - 2012Windasari RachmawatiVinsensia Retno Widi Wisayang

Page 2: Vol. 19, No. 1 Januari 2018 - research.unissula.ac.idresearch.unissula.ac.id/file/publikasi/210499046/6764EKOBIS_Vol_19.pdf · Dr. Ayi Ahadiat,MBA (Fakultas Ekonomi Universitas Lampung)

ISSN 1411-2280 Vol.19, No. 1, Januari 2018

EKOBISJurnal Ekonomi dan Bisnis

Alamat Redaksi :FAKULTAS EKONOMIUniversitas Islam Sultan Agung (UNISSULA)Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Po.Box. 1054 / SM Semarang 50112Telp. 024 - 6583584 Ext.538 Fax. 024 - 6582455email : [email protected] : Bank Mandiri Cab. Pahlawan a.n. Ken Sudarti No. 1350005637598

Page 3: Vol. 19, No. 1 Januari 2018 - research.unissula.ac.idresearch.unissula.ac.id/file/publikasi/210499046/6764EKOBIS_Vol_19.pdf · Dr. Ayi Ahadiat,MBA (Fakultas Ekonomi Universitas Lampung)

JURNAL EKONOMI DAN BISNIS “EKOBIS”

PIMPINAN REDAKSIDr. Heru Sulistyo, SE, MSi

SEKRETARIS REDAKSIKen Sudarti, SE, MSi

DEWAN PENYUNTINGDr.Mamduh H. Hanafi,MBA

(Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada)Dr. Anas Hidayat,MBA

(Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia)Prof.Dr. Heru Kurnianto Tjahjono,MM

(Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)Prof. Dr. Tatiek Nurhayatie, MM

(Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung)Dr. Budhi Cahyono,MSi

(Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung)Widiyanto,MSi,PhD

(Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung)Dr. Heru Sulistyo, SE, MSi

(Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung)Prof. Dr. Ni Wayan Sri Suprapti,MSi

(Fakultas Ekonomi Universitas Udayana) Dr. Tri Gunarsih,MM

(Fakultas Ekonomi Universitas Teknologi Yogyakarta)Dr. Ayi Ahadiat,MBA

(Fakultas Ekonomi Universitas Lampung)Dr. Sabrina O.Sihombing, MBA

(Fakultas Ekonomi Universitas Pelita Harapan)

Page 4: Vol. 19, No. 1 Januari 2018 - research.unissula.ac.idresearch.unissula.ac.id/file/publikasi/210499046/6764EKOBIS_Vol_19.pdf · Dr. Ayi Ahadiat,MBA (Fakultas Ekonomi Universitas Lampung)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Rasa syukur kepada Allah SWT Tuhan semesta alam, atas segala kemudahan diawal tahun 2018 ini Jurnal Ekobis Vol.19, No. 1, Januari 2018 bisa terselesaikan.

Tantangan bisnis ke depan tidak hanya beragam, perugahan jaman dan teknologi memaksa pelaku ekonomi untuk berfikir lebih. Ini juga berlaku bagi para akademisi serta peneliti untuk memberikan sumbangsih pemikiran yang terbaru bahkan diharapkan diluar pakem (out of the box) . Harapan kami apa yang tersaji dalam buku ini bisa memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan di dunia bisnis. Redaksi sadar bahwa di dalam penulisan di edisi ini belum sampai pada kesempurnaan. Melakukan perbaikan demi perbaikan adalah misi yang tiada henti, dan sumbangan perbaikan ini kami mohonkan kepada khalayak pembaca untuk sama-sama membuat ini semua sempurna.

Demikian isi Ekobis edisi ini, semoga isi dari jurnal ini menjadi salah satu sumber ide, serta pemikiran-pemikiran yang tertuang bisa dikembangkan oleh peneliti maupun praktisi di masa yang akan datang.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Redaksi,

Page 5: Vol. 19, No. 1 Januari 2018 - research.unissula.ac.idresearch.unissula.ac.id/file/publikasi/210499046/6764EKOBIS_Vol_19.pdf · Dr. Ayi Ahadiat,MBA (Fakultas Ekonomi Universitas Lampung)

METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) UNTUK MENGANALISIS FAKTOR BELUM DITERAPKANNYA MUNICIPAL ISLAMIC BONDS PADA DAERAH BERPOTENSI SUKUK DI INDONESIAErma Sri HastutiBedjo Santoso

PERAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DALAM PENGEMBANGAN KINERJA USAHA MIKROErnanda Kusuma DewiWidiyanto

PENINGKATAN KINERJA MELALUI SERVANT LEADERSHIP, DISIPLIN KERJA DAN KEPUASAN KERJA PADA DINAS PERTANIAN KABUPATEN DEMAKEvvien AkbarNurhidayati

DAMPAK JEJARING KOLABORASI DAN KAPABILITAS INOVASI TERHADAP KINERJAMitsha RanatiwiMulyana

KEPUTUSAN PEMBELIAN E-COMMERCE MELALUI KEMUDAHAN PENGGUNAAN, KUALITAS INFORMASI DAN KUALITAS INTERAKSI LAYANAN WEBSiti RomlaAlifah Ratnawati

MODEL PENINGKATAN IMPULSE BUYING MELALUI PHYSICAL SURROUNDING, SOCIAL SURROUNDING, DAN SALES PROMOTIONSiti YulianaKen Sudarti

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED TERHADAP TOBIN Q DENGAN MARKET VALUE ADDED SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Sri Hermuningsih

ANALISIS TINGKAT UNDERPRICING SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN SAHAM PERDANA (IPO) DI BEI PERIODE 2012-2016Trikosiwi Koco SetyowatiSiti Aisiyah Suciningtyas

EKOBIS Vol.19 No. 1, januari 2018

ISSN 1411 - 2280

1 - 15

16 - 34

35 - 48

49 - 57

58 - 69

70 - 78

79 - 87

88 - 97

Page 6: Vol. 19, No. 1 Januari 2018 - research.unissula.ac.idresearch.unissula.ac.id/file/publikasi/210499046/6764EKOBIS_Vol_19.pdf · Dr. Ayi Ahadiat,MBA (Fakultas Ekonomi Universitas Lampung)

ANALISIS PENGARUH ASSETS DAN MANAJEMEN INVENTORY TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA 2010 - 2012Windasari RachmawatiVinsensia Retno Widi Wisayang

98 - 109

Page 7: Vol. 19, No. 1 Januari 2018 - research.unissula.ac.idresearch.unissula.ac.id/file/publikasi/210499046/6764EKOBIS_Vol_19.pdf · Dr. Ayi Ahadiat,MBA (Fakultas Ekonomi Universitas Lampung)

EKOBIS Vol.19, No.1, Januari 2018 : 88 88 - 97

ANALISIS TINGKAT UNDERPRICING SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN

PENAWARAN SAHAM PERDANA (IPO) DI BEI PERIODE 2012-2016

Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016

Trikosiwi Koco SetyowatiSiti Aisiyah Suciningtyas

Universitas Islam Sultan Agung [email protected]@unissula.ac.id

ABSTRACT

The aims of this study is to find out the effect of Profitability, Leverage, against Underpricing to firms at Intial Public Offering (IPO) on Indonesia Stock Exchange 2012-2016 which is mediated by Stock Liqudity. The population in this study are 105 companies at Intial Public Offering (IPO) that listed on Indonesia Stock Exchange 2012-2016. After selection by using the purposive sampling method in the population, obtained the results of the census of 71 firms were through underpricing used as samples. The secondary data collection method that used is documentation method and indirect observation. Data analysis technique used regression analysis of panel data. Based on the results of research, Based on the results of the research, partially profitability has a positive effect to stock liquidity. Leverage has negative and no significant effect to stock liquidity. Profitability, Leverage, and Stock Liquidity have a significant negative effect on underpricing. And simultaneously, Profitability, Leverage, and Stock Liquidity have an effect on Underpricing.

Keywords: Profitabilty, Leverage, Stock Liquidity, Underpricing

PENDAHULUANDengan cepatnya perkembangan

perekonomian, banyak perusahaan untuk menjalankan atau mempertahankan usahanya melakukan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan modal, beberapa hal yang dilakukan diantaranya yaitu dengan hutang atau menambah kepemilikan saham. Untuk menambah jumlah kepemilikan saham perusahaan, dapat dilakukan dengan menjual kepada pemegang saham yang sudah ada atau dengan melakukan penawaran saham ke masyarakat umum. Proses penawaran sebagian saham perusahaan kepada

masyarakat melalui bursa efek. Penerbitan saham dipasar modal telah menjadi salah satu cara bagi perusahaan guna memperoleh dana tambahan untuk kegiatan perluasan atau operasi perusahaan. Tak hanya bagi perusahaan, bagi investor pasar modal juga menjadi salah satu cara untuk menanam modalnya (berinvestasi) dengan membeli sejumlah saham dengan harapan akan memperoleh keuntungan yang disebut dengan initial return dari hasil kegiatan tersebut

Keputusan untuk go public atau tetap menjadi perusahaan private merupakan keputusan yang harus dipikirkan matang-

Page 8: Vol. 19, No. 1 Januari 2018 - research.unissula.ac.idresearch.unissula.ac.id/file/publikasi/210499046/6764EKOBIS_Vol_19.pdf · Dr. Ayi Ahadiat,MBA (Fakultas Ekonomi Universitas Lampung)

89 Analisis Tingkat Underpricing ………. (Trikosiwi K S & Siti Aisiyah Suciningtyas)

matang. Apabila perusahaan memutuskan untuk go public dan menjual saham perdananya ke publik, hal utama yang muncul adalah tipe saham apa yang akan dijual, berapa harga yang harus ditetapkan untuk selembar sahamnya dan kapan waktu yang tepat untuk menjual saham tersebut (Hartono, 2010).

Setelah perusahaan memutuskan untuk go public, maka harus diawali dengan IPO (Initial Public Offering) atau Penawaran Harga Saham Perdana yaitu suatu kegiatan perusahaan dipasar modal ketika menjual sahamnya untuk pertama kali kepada investor. Penawaran saham perdana (IPO) hanya terjadi dipasar perdana (primary market), yaitu pasar bagi perusahaan yang melakukan penawaran umum untuk menjual sahamnya pertama kali kepada investor. Tujuan jangka panjang perusahaan dengan menerbitkan saham mereka ke publik tidak hanya mendukung pertumbuhan perdagangan pada saat itu, tetapi juga untuk perdagangan setelah penawaran saham perdana (IPO). Bagi pihak manajemen pada perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana (IPO) harus mendefinisikan visi dan misi perusahaan dengan jelas dan kuat serta mereka harus mempertimbangkan setiap strategi untuk membuat saham mereka yang beredar selalu menarik bagi pasar.

Pada saat penentuan harga saham sering terjadi perbedaan harga terhadap

saham yang sama antara di pasar perdana dan di pasar sekunder yaitu Underpricing dan overpricing. Underpricing adalah adanya selisih positif antara harga saham di pasar sekunder dengan harga saham di pasar perdana atau saat penawaran saham perdana (IPO). Selisih harga inilah yang dikenal dengan istilah initial return (IR) atau positif return bagi investor. Underpricing adalah fenomena yang umum dan sering terjadi di pasar modal manapun saat emiten melakukan penawaran saham perdana (IPO) (Yolana dan Martani, 2005). Underpricing tidak menguntungkan bagi perusahaan go public karena dana yang diperoleh tidak maksimum, namun fenomena ini dapat menguntungkan investor karena dapat mengecilkan resiko yang akan dihadapi.

Fenomena Underpricing tersebut dapat kita temukan pada perusahaan-perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-2016. Dimana harga di pasar sekunder cenderung lebih tinggi dibanding harga penawaran saham perdana (IPO).

Berdasarkan tabel 1.1 diatas merupakan data perusahaan-perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia selama periode 5 tahun. Di ketahui dari 106 perusahaan, sebanyak 71 perusahaan mengalami underpricing. Hal ini mengindikasikan bahwa sejauh mana tingkat Underpricing saham yang berbeda-beda disetiap tahunnya pada

Tabel 1.1 Daftar Perusahaan - Perusahaan Yang Melakukan Penawaran Saham Perdana (IPO) dan Mengalami Underpricing di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2012-20161 Tahun Jumlah

Emiten/Tahun Underpricing Prosentase Yang Mengalami

Underpricing 2012 22 21 99,99% 2013 29 14 99.85% 2014 23 18 99,95% 2015 16 11 99,95% 2016 15 7 99.92%

Jumlah 105 71 99.76% Sumber: e-bursa.com (data sudah diolah oleh penulis)s

Page 9: Vol. 19, No. 1 Januari 2018 - research.unissula.ac.idresearch.unissula.ac.id/file/publikasi/210499046/6764EKOBIS_Vol_19.pdf · Dr. Ayi Ahadiat,MBA (Fakultas Ekonomi Universitas Lampung)

EKOBIS Vol.19, No.1, Januari 2018 : 90 88 - 97

perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana (IPO) di BEI tahun 2012-2016.

Penelitian tentang underpricing telah dilakukan oleh banyak peneliti terdahulu, seperti yang dilakukan oleh Mega (2015), Profitabilitas memiliki pengaruh yang signifikan berpengaruh terhadap tingkat underpricing saham perdana diproksi dengan ROA. Sedangkan menurut hasil penelitian Eka (2013) dan I Dewa (2013) menyimpulkan bahwa tidak berpengaruh yang signifikan Return On Asset (ROA) terhadap Underpricing

Hasil penelitian Ayu Wahyusari (2013) menyimpulkan bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap Underpricing diproksi dengan membandingkan total hutang dengan total modal dikalikan seratus persen. Namun, Menurut hasil penelitian I Dewa (2013) dan Mega (2015) menyatakan Debt to Equity Ratio (DER) tidak mempunyai pengaruh signifikan pada tingkat Underpricing diproksi dengan rasio total hutang terhadap equity yang dimiliki oleh perusahaan.

Berdasarkan hasil penelitian seperti dijelaskan pada research gap tersebut di atas menunjukkan bahwa terjadi kontradiksi antara peneliti satu dengan lainnya, terutama pada variabel profitabilitas dan leverage. Hal yang membedakan dengan penelitian terdahulu, bahwa pada penelitian ini menggabungkan dari beberapa peneliti yaitu menggunakan likuiditas saham sebagai variabel intervening dalam mempengaruhi tingkat underpricing. Untuk itu dalam penelitian ini akan menguji kembali dengan mengacu pada penelitian terdahulu yang hasilnya masih inkonsisten, terutama pada variabel profitabilitas dan leverage.

Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. (Sartono, 2001 dalam Yuliana, dkk, 2014). Profitabilitas yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang

tinggi bagi pemegang saham. Kebijakan utang (leverage) dapat

didefinisikan sebagai kebijakan yang diterapkan perusahaan dalam rangka memperoleh sumber pembiayaan guna membiayai aktivitas operasional perusahaan (Riyanto, 2012). Perusahaan dengan penggunaan tingkat utang yang lebih tinggi akan dapat meningkatkan laba perlembar sahamnya yang akhirnya akan mempengaruhi tingkat underpricing.

Di dalam saham perdana yang dibeli oleh investor terkandung premi likuiditas, dimana return yang didapatkan oleh investor melalui Underpricing telah mencakup premi bagi likuiditas saham. Hal ini dikarenakan, investor yang melakukan pembelian saham perdana sebenarnya juga harus menanggung keberadaan biaya likuiditas itu sendiri. Biaya likuiditas yang dimaksud yaitu dengan semakin banyaknya informasi relevan yang dapat dikumpulkan, seperti laporan keuangan, prospektus, dan lain-lain, investor dapat memperkirakan tentang bagaimana likuiditas saham tersebut jika diperdagangkan di bursa (expected liquidity) (Ellul dan Pagano, 2003). Saham yang diekspektasikan tidak likuid harus memberikan tingkat return yang lebih tinggi. Untuk mendapatkan return yang lebih tinggi, investor harus mendapatkan tingkat Underpricing yang tinggi pula dan begitupun sebaliknya.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka menarik untuk dilakukan penelitian dengan judul, “ANALISIS TINGKAT UNDERPRICING SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN SAHAM PERDANA (IPO) DI BEI PERIODE 2012-2016 (Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016).

KAJIAN PUSTAKAUnderpricing

Underpricing yaitu harga saham hari pertama di pasar sekunder lebih tinggi dari harga saham penawaran perdananya

Page 10: Vol. 19, No. 1 Januari 2018 - research.unissula.ac.idresearch.unissula.ac.id/file/publikasi/210499046/6764EKOBIS_Vol_19.pdf · Dr. Ayi Ahadiat,MBA (Fakultas Ekonomi Universitas Lampung)

91 Analisis Tingkat Underpricing ………. (Trikosiwi K S & Siti Aisiyah Suciningtyas)

(Triani, 2006). Underpricing dipergunakan untuk melambangkan perbedaan harga antara harga penawaran saham di pasar primer dan harga saham di pasar sekunder pada hari pertama. Fenomena Underpricing ditemukan dalam penawaran saham perdana (IPO), harga penawaran di pasar perdana kecenderungan lebih rendah dibandingkan dengan harga penutupan pada hari pertama diperdagangkan di pasar sekunder. Underpricing diukur oleh Initial Return (IR).

ProfitabilitasSartono (2010) memberikan pengertian

profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannyadengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Menurut Kasmir (2011:196), menyatakan bahwa Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Profitabilitas diukur dengan Return On Asset.

LeverageKebijakan utang adalah kebijakan yang

diambil oleh pihak manajemen dalam rangka memperoleh sumber pembiayaan bagi perusahaan sehingga dapat digunakan untuk membiayai aktivitas operasional perusahaan (Riyanto, 2012). Selain itu kebijakan utang perusahaan juga berfungsi sebagai mekanisme monitoring terhadap tindakan manajer yang dilakukan dalam pengelolaan perusahaan. Kebijakan Utang diukur oleh Debt to Equity Ratio.

Likuiditas SahamLikuiditas saham adalah kemampuan

saham untuk diperdagangkan dengan cepat tanpa penurunan harga. Semakin tinggi frekuensi transaksi maka semakin tinggi likuiditas saham, ini berarti saham tersebut semakin diminati oleh para investor dan hal tersebut akan tingkat harga saham yang bersangkutan. Likuiditas Saham diukur oleh Expected Liquidity.

Hubungan Antar VariabelPengaruh Profitabilitas terhadap Underpricing

Profitabilitas terhadap underpricing menjelaskan apabila suatu perusahaan dengan laba yang tinggi dan mengalami peningkatan memberikan gambaran atau informasi bahwa perusahaan tersebut memiliki kinerja perusahaan yang baik. Profitabilitas perusahaan memberikan informasi kepada investor mengenai efektivitas operasional perusahaan (Tambunan, 2007). Semakin tinggi profitabilitas perusahaan menunjukkan tingginya kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba sehingga dapat dilihat investor sebagai perusahaan yang menguntungkan. Hal ini dapat mengurangi ketidakpastian penawaran saham perdana (IPO) dan menentukan tingkat underpricing. H1: Profitabilitas berpengaruh signifikan

terhadap underpricing

Pengaruh Leverage terhadap Underpricing

Financial leverage menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang dengan assets yang dimilikinya. Besarnya financial leverage perusahaan akan menunjukkan semakin besarnya risiko finansial atau risiko kegagalan perusahaan untuk mengembalikan pinjamannya sehingga dapat mempengaruhi penetapan

Page 11: Vol. 19, No. 1 Januari 2018 - research.unissula.ac.idresearch.unissula.ac.id/file/publikasi/210499046/6764EKOBIS_Vol_19.pdf · Dr. Ayi Ahadiat,MBA (Fakultas Ekonomi Universitas Lampung)

EKOBIS Vol.19, No.1, Januari 2018 : 92 88 - 97

harga saham yang wajar pada saat penawaran saham perdana (IPO). Semakin tinggi financial leverage perusahaan maka semakin besar pula tingat underpricing.H2 : Leverage berpengaruh signifikan

terhadap Underpricing

Pengaruh Likuiditas Saham terhadap Underpricing

Saham yang semula diharapkan likuid berubah menjadi tidak likuid setelah beberapa waktu diperdagangkan dipasar sekunder harus memberikan tingkat return yang lebih tinggi. Untuk mendapatkan return yang lebih tinggi maka investor harus mendapatkan tingkat underpricing yang tinggi. Oleh karena itu, saham harus ditawarkan dengan tingkat underpricing yang layak mengkompensasi saham yang tidak likuid tersebut. Maka tingkat likuiditas saham berpengaruh terhadap tingkat underpricing.H3 : Likuiditas Saham berpengaruh

signifikan terhadap Underpricing

Pengaruh Profitabilitas terhadap Likuiditas Saham

Semakin besar rasio laba bersih terhadap total aset, maka semakin efesien dan efisien perusahaan dalam menggunakan seluruh aset untuk menghasilkan laba yang nantinya akan mempengaruhi keputusan investor dan akan berdampak pada likuiditas saham perusahaan tersebut. Begitu pula dengan semakin besar rasio laba bersih terhadap total ekuitas, tingkat pengembalian yang diharapkan investor juga besar, maka perusahaan tersebut dianggap menguntungkan. Pengumuman laporan keuangan dapat mengurangi informasi yang tidak simetris antara manajer dan investor. Kondisi ini nampak pada peningkatkan penawaran maupun permintaan saham perusahaan tersebut, sehingga bid-ask spread-nya menurun dan pertemuan antara harga penawaran jual terendah dengan harga permintaan beli yang cepat terjadi, akibatnya likuiditas saham meningkat.

H4: Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap Likuiditas Saham

Pengaruh Leverage terhadap Likuiditas Saham

Peningkatan leverage keuangan juga disertai dengan meningkatnya risiko sehingga manajer harus mengambil keputusan investasi yang terbaik agar perusahaan terhindar dari kebangkrutan. Jika perusahaan mengalami kebangkrutan, maka manajer akan kehilangan kontrol atas perusahaan dan reputasinya menjadi buruk. Peningkatan leverage keuangan mendorong manajer untuk membuat keputusan investasi yang terbaik, sehingga akan mengurangi informasi asimetri antara manajer dan investor dan semakin rendah bid-ask spread, dengan kata lain likuiditas saham meningkat.

H5: Leverage berpengaruh signifikan terhadap Likuiditas Saham

MODEL EMPIRIK

METODE PENELITIANPenelitian ini merupakan penelitian

survei yang dimaksudkan untuk memberikan penjelasan atau Explanatory Research. Penelitian survey merupakan penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan yang pokok (Sugiyono, 2012). Penjelasan tersebut adalah untuk mengetahui pengaruh profitabilitas dan kebijakan utang terhadap nilai perusahaan dengan kebijakan dividen sebagai variabel intervening.

Populasi merupakan wilayah generalisasi

Page 12: Vol. 19, No. 1 Januari 2018 - research.unissula.ac.idresearch.unissula.ac.id/file/publikasi/210499046/6764EKOBIS_Vol_19.pdf · Dr. Ayi Ahadiat,MBA (Fakultas Ekonomi Universitas Lampung)

93 Analisis Tingkat Underpricing ………. (Trikosiwi K S & Siti Aisiyah Suciningtyas)

yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan dijadikan kesimpulan. Populasi yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah Perusahaan Yang Melakukan IPO dan mengalami underpricing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016. Metode yang digunakan adalah dengan Purposive Sampling.

Sumber data yang digunakan adalah sumber data sekunder. Data sekunder merupakan data peneltian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat) oleh pihak lain (Indriantoro dan Supomo, 2012). Data diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 5 tahun yaitu berupa laporan keuangan tahun 2011-2016.

UJI ASUMSI KLASIKUji Normalitas

Berdasarkan hasil pengujian normalitas dengan menggunakan 71 data observasi menunjukkan nilai kolmogorof smirnof diperoleh sebesar 0,145 lebih besar 0,05, dengan demikian, model regresi memenuhi normalitas data.

Uji MultikolonieritasLikuiditas saham sebagai variabel

intervening menunjukkan nilai diatas 0,10, sedangkan nilai Variance Inflaction factor atau VIF menunjukkan kurang dari 10, sehingga dapat disimpulkan pengujian tidak

terjadi problem multikolonieritas atau dapat dikatakan bahwa semua variabel penelitian tersebut telat memenuhi standar Variance Inflaction Factor dan Toleance sehingga dapat dilakukan pada pengujian selanjutnya.

Uji AutokorelasiBerdasarkan hasil nilai Durbin Watson

lebih besar dari nilai batas atas (du) sebesar 1,703, sedangkan nilai DW sebesar 1,808 juga menunjukkan lebih kecil dari 4-du sebesar 2,297, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengujian tersebut tidak terjadi problem autokorelasi dan dapat dilakukan pada pengujian selanjutnya.

Uji HeterokedastisitasBerdasarkan pada masing masing

variabel profitabilitas dan leverage terhadap underpricing sebagai variabel intervening menunjukkan bahwa nilai probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 5%, sehingga disimpulkan model regresi pada masing-masing variabel tersebut tidak terjadi problem heteroskedaastisitas.

Hasil PenelitianPersamaan Regresi dengan Path Analysis

Hasil persamaan regresi dinyatakan dengan nilai Unstandardized Coefficients, dengan pertimbangan bahwa ukuran variabel bebasnya sama (Ghozali, 2011). Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat dipersepsikan dengan persamaan regresi

TabelRangkuman Persamaan Regresi

Variabel TerikatVariabel Bebas

t hitung B Sig

L i k u i d i t a s Saham

KonstantaProfitabilitasLeverage

9.0472.717-0.226

0.315-0.026

0.0000.0080.822

Underpricing

KonstantaProfitabilitasLeverageL i k u i d i t a s Saham

6.094-2.589-2.575-2.062

0.294-0.278-0.233

0.0000.0120.0120.043

Page 13: Vol. 19, No. 1 Januari 2018 - research.unissula.ac.idresearch.unissula.ac.id/file/publikasi/210499046/6764EKOBIS_Vol_19.pdf · Dr. Ayi Ahadiat,MBA (Fakultas Ekonomi Universitas Lampung)

EKOBIS Vol.19, No.1, Januari 2018 : 94 88 - 97

sebagai berikut :

Y1 = 0,315 X1 – 0,026 X2 + e1Y2 = -0,294 X1 – 0,278 X2 -0,233 Y1 +e2

Berdasarkan hasil persamaan regresi tersebut diatas memberikan pengertian sebagai berikut; Koefesien regresi variabel ROA (profitabilitas) sebesar 0,315, maksudnya jika variabel independen lain nilai tetap dan ROA (profitabilitas) mengalami kenaikan 0,01 (1%), maka nilai LS (likuiditas saham) akan mengalami kenaikan sebesar 0,315 (31,5%).

Koefesien regresi variabel DER (leverage) sebesar -0,026, maksudnya jika variabel independen lain nilai tetap dan DER (leverage) mengalami kenaikan 0,01 (1%), maka nilai LS (likuiditas saham) akan mengalami penurunan sebesar -0,026 (-2,6%).

Koefesien regresi variabel ROA (profitabilitas) sebesar -0,294, maksudnya jika variabel independen lain nilai tetap dan ROA (profitabilitas) mengalami kenaikan 0,01 (1%), maka nilai Underpricing akan mengalami penurunan sebesar -0,294 (29,4%).

Koefesien regresi variabel DER (leverage) sebesar -0,278, maksudnya jika variabel independen lain nilai tetap dan DER (leverage) mengalami kenaikan 0,01 (1%), maka nilai Underpricing akan mengalami penurunan sebesar -0,278 (27,8%). Koefesien regresi variabel LS (likuiditas saham) sebesar -0,233, maksudnya jika variabel independen lain nilai tetap dan LS (likuiditas saham) mengalami kenaikan 0,01 (1%), maka nilai Underpricing akan mengalami penurunan sebesar -0,233 (23,3%).

Uji Koefesien DeterminasiNilai koefisien determinasi untuk

pengaruh langsung antara profitabilitas dan leverage terhadap likuiditas saham ditunjukkan dengan nilai Adjusted R Square sebesar 0,075. Dengan hasil tersebut

dapat diartikan bahwa likuiditas dijelaskan oleh kedua variabel, yaitu profitabilitas dan leverage sebesar 7,5%, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Nilai koefisien determinasi untuk pengaruh tidak langsung antara profitabilitas, leverage dan likuiditas saham terhadap underpricing ditunjukkan dengan nilai Adjusted R Square sebesar 0,199. Dengan hasil tersebut dapat diartikan bahwa nilai perusahaan mampu dijelaskan oleh ketiga variabel, yaitu profitabilitas, kebijakan utang dan kebijakan dividen sebesar 19,90%, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

PEMBAHASANPengaruh Profitabilitas Terhadap Undepricing

Profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap underpricing. Hal ini menjelaskan ketika perusahaan mampu menghasilkan laba dengan memanfaatkan total asset maka selisih harga pada saat harga penutupan saham dibursa efek (closing price) rendah atau kecil dengan pada saat penawaran saham perdana (IPO) sehingga dapat dilihat investor sebagai perusahaan yang menguntungkan, oleh karena itu investor berani membeli saham relatif tinggi mendekati harga pada saat IPO. Oleh karena itu, selisih harga rendah atau cenderung kecil sehingga mengurangi ketidakpastian IPO dan menyebabkan tingkat underpricing semakin rendah.

Hasil ini mendukung penilitian yang dilakukan oleh Eka (2013), I Dewa (2013) yang menyatakan profitabilitas berpengaruh negatif terhadap underpricing.

Pengaruh Leverage Terhadap Undepricing

Leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap underpricing. Kondisi ini terjadi semakin tinggi tingkat DER mencerminkan kemampuan operasional yang tinggi dari perusahaan menghasilkan modal dengan

Page 14: Vol. 19, No. 1 Januari 2018 - research.unissula.ac.idresearch.unissula.ac.id/file/publikasi/210499046/6764EKOBIS_Vol_19.pdf · Dr. Ayi Ahadiat,MBA (Fakultas Ekonomi Universitas Lampung)

95 Analisis Tingkat Underpricing ………. (Trikosiwi K S & Siti Aisiyah Suciningtyas)

memanfaatkan hutang dapat memperkecil selisih harga saham pada saat harga penutupan saham di bursa dengan harga pada saat penawaran saham perdana (IPO) sehingga perusahaan diyakini bisa lancar dalam menjalankan usahanya dan menghasilkan laba yang maksimal. Hal ini dilihat investor sebagai perusahaan yang menguntungkan, sehingga dapat mengurangi ketidakpastian IPO dan menyebabkan tingkat underpricing semakin rendah.

Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh I Dewa Kristiantari (2013), Mega dan Viriany (2015), Made (2015) yang menyatakan leverage berpengaruh negatif terhadap underpricing.

Pengaruh Likuiditas Saham Terhadap Undepricing

Likuiditas saham berpengaruh negatif signifikan terhadap underpricing. Tingginya frekuensi jumlah transaksi saham pada saat IPO dengan jumlah saham beredar menunjukkan saham tersebut diminati oleh para investor sehingga dapat memperkecil selisih harga pada saat harga penutupan suatu saham di bursa dengan harga saham pada saat penawaran saham perdana. Apabila saham yang semula diharapkan likuid berubah menjadi tidak likuid setelah beberapa waktu diperdagangkan dipasar sekunder harus memberikan tingkat return yang lebih tinggi. Sehingga emiten akan menjual sahamnya pada harga saham yang lebih tinggi pada saham penawaran saham perdana (IPO), hal ini menyebabkan tingkat underprice yang semakin rendah. Oleh karena itu, saham harus ditawarkan dengan tingkat underpricing yang layak mengkompensasi saham yang likuid tersebut tersebut.

Hasil ini berbeda dengan penelitian Febriyana (2013) yang menyatakan bahwa likuiditas saham berpengaruh positif signifikan terhadap underpricing.

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Likuiditas Saham

Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap likuiditas saham. Tingginya tingkat ROA menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dan menunjukkan perusahaan tersebut memiliki prospek yang baik sehingga dapat menyebabkan investor berani untuk membeli saham dengan relatif harga yang tinggi pada saat IPO dan menyebabkan frekuensi jumlah transaksi saham meningkat.

Hasil ini mendukung penilitian yang dilakukan oleh Ayu (2013) yang menyatakan profitabilitas berpengaruh positif terhadap likuiditas saham.

Pengaruh Leverage Terhadap Likuiditas Saham

Leverage berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap likuiditas saham. Peningkatan leverage keuangan juga disertai dengan meningkatnya risiko sehingga manajer harus mengambil keputusan investasi yang terbaik agar perusahaan terhindar dari kebangkrutan. Jika perusahaan mengalami kebangkrutan, maka manajer akan kehilangan kontrol atas perusahaan dan reputasinya menjadi buruk. Peningkatan leverage keuangan mendorong manajer untuk membuat keputusan investasi yang terbaik, sehingga akan mengurangi informasi asimetri antara manajer dan investor dan semakin rendah bid-askspread, dengan kata lain likuiditas saham meningkat.

Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh I Made (2008) yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh positif signifikan terhadap likuiditas saham.

SIMPULANProfitabilitas berpengaruh positif

signifikan terhadap likuiditas saham artinya pengumuman laporan keuangan dapat mengurangi informasi yang tidak

Page 15: Vol. 19, No. 1 Januari 2018 - research.unissula.ac.idresearch.unissula.ac.id/file/publikasi/210499046/6764EKOBIS_Vol_19.pdf · Dr. Ayi Ahadiat,MBA (Fakultas Ekonomi Universitas Lampung)

EKOBIS Vol.19, No.1, Januari 2018 : 96 88 - 97

simetris antara emiten dan investor, hal ini menyebabkan pertemuan harga penawaran jual dengan harga permintaan beli cepat terjadi, akibatnya likuiditas saham meningkat. Leverage berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap likuiditas saham karena penggunaan hutang yang tinggi akan mengakibatkan investor tidak percaya bahwa perusahaan tersebut memiliki kinerja baik, sehingga menyebabkan tingkat likuiditas saham semakin rendah.

Profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap underpricing artinya laba yang tinggi memberikan gambaran atau informasi bahwa perusahaan tersebut memiliki kinerja perusahaan yang baik sehingga menyebabkan tingkat underpricing semakin rendah. Leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap underpricing artinya tingginya leverage mencerminkan kemampuan operasional yang tinggi sehingga dapat diyakini sebagai perusahaan yang menguntungkan sehingga dapat mengurangi ketidakpastian IPO dan menyebabkan tingkat underpricing rendah.

Likuiditas saham berpengaruh negatif signifikan terhadap underpricing. Hal ini terjadi karena perusahaan yang menyediakan informasi relevan yang dapat diperoleh investor baik dari prospektus maupun publikasi lain akan menyebabkan tingginya tingkat transaksi saham yang dilakukan. Semakin tinggi likuiditas maka semakin rendah tingkat underpricing.

Profitabilitas berpengaruh langsung terhadap underpricing tanpa melalui likuiditas saham. Laba yang tinggi memberikan gambaran atau informasi

bahwa perusahaan tersebut memiliki kinerja perusahaan yang baik sehingga menyebabkan tingkat underpricing semakin rendah. Leverage berpengaruh langsung terhadap underpricing tanpa melalui likuiditas saham. Penggunaan leverage yang tinggi menggambarkan informasi yang positif karena perusahaan membutuhkan penggunaan leverage untuk meningkatkan kinerja perusahaannya. Hal ini menyebabkan tingkat underpricing rendah karena perusahaan tersebut dianggap memiliki kinerja yang baik.

Perusahaan harus terus meningkatkan laba bersih dengan memanfaatkan total asset yang dimiliki dengan meningkatkan produktivitas perusahaan, hal ini dapat menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki prospek yang baik. Perusahaan yang dinilai mempunyai kinerja yang baik dapat menarik investor untuk berinvestasi sehingga dapat meningkatkan frekuensi jumlah saham yang ditransaksikan pada saat IPO dibandingkan jumlah saham yang diedarkan.

Tingginya tingkat frekuensi jumlah saham yang ditansaksikan dapat mempengaruhi selisih harga pada closing price dengan IPO. Tingginya frekuensi jumlah saham yang terjual dinilai perusahaan tersebut mampu menghasilkan return yang tinggi sehingga para investor yang berminat untuk berinvestasi. Hal ini perlu diperhatikan oleh perusahaan agar mendapatkan dana yang maksimal dan perlu diperhatika juga untuk para investor agar dapat memperkirakan keuntungan yang akan didapat dan meminimalisir risiko yang akan dihadapi.

DAFTAR PUSTAKA

Agus, Sartono. (2001). Manajemen Keuangan ”Teori dan Aplikasi”. Edisi Keempat. Yogyakarta:PT. BPFE : Yogyakarta.

Bambang, Riyanto. (2001). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Yogyakarta: PT. BPFE : Yogyakarta.

Dewa, I. (2013). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Underpricing Saham Pada

Page 16: Vol. 19, No. 1 Januari 2018 - research.unissula.ac.idresearch.unissula.ac.id/file/publikasi/210499046/6764EKOBIS_Vol_19.pdf · Dr. Ayi Ahadiat,MBA (Fakultas Ekonomi Universitas Lampung)

97 Analisis Tingkat Underpricing ………. (Trikosiwi K S & Siti Aisiyah Suciningtyas)

Penawaran Saham Perdana Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Humanika, 2 (2): 785-811.

Ellul, A. & Pagano, M. (2003). IPO underpricing and after-market liquidity. Italy: Dipartimento Di Scienze Economiche – Universitas Degli Studi Di Salerno.

Ghozali, Imam, (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Yogyakarta: Badan Penerbit BPFE.

Hartono, Jogiyanto. (2010). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta : BPFE UGM.Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.Wahyusari, Ayu. (2013). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Underpricing Saham saat

IPO di BEI. Jurnal Akuntansi, 2 (4): 386-394.

Page 17: Vol. 19, No. 1 Januari 2018 - research.unissula.ac.idresearch.unissula.ac.id/file/publikasi/210499046/6764EKOBIS_Vol_19.pdf · Dr. Ayi Ahadiat,MBA (Fakultas Ekonomi Universitas Lampung)

PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL EKOBIS

ARTIKEL EKOBIS ADALAH 1. Artikel yang dikirim merupakan kajian dalam bidang manajemen, yang meliputi

a). Manajemen Sumber Daya Manusia, b). Manajemen Keuangan dan Pasar Modal. c). Manajemen .operasional, d). Manajemen Pemasaran, dan e). Manajemen Strategik.

2. Artikel yang dikirim ke jumal ilmiah EKOBIS adalah artikel yang tidak sedang dikirimkan ke jurnallain dan belum pemat·, dipublikasikan di jurnallain.

SISTEMATIKA PENULISAN ARTIKEL

JUDUL 1. Singkat, menarik,efektif, informalif, dan ditulis dengan huruf besar, dan lidak lebih dari 14 kala .

2. Dibawah judul dicanlumkan nama penulis (tanpa gelar), inslilusi penulis dan e-mail penulis.

ABSTRACT 1. Jumlah anlara 150-200 kala . 2. Memual inti permasalahan, tujuan. metode penelitian. hasil dan simpulan 3. Artikel bahasa Indonesia: abstrak bahasa Inggris (dan sebaliknya), dan ditulis

miring1

.... spasi, lurus lanpa tab . 4. Canlumkan 4-5 kala kunci (key words)

PENDAHULUAN Berisi lalar belakang masalah penelitian, tujuan penelitian. manfaat penelitian yang ditulis lanpajudul sub-bab.

KAJIAN PUSTAKA Dibahas teori dan penelitian terdahulu yang relevan. dan dicanlumkan kerangka penelitian (model penelilian), hipotesis Uika diperlukan).

METODE PENELITIAN Mencakup cara-cara mengerjakan penelilian. meliputi: populasi, sampel, pen­gukuran, dan alat analisis.

HASIL DAN PEMBAHASAN Berisi hasil yang diperoleh beserta pembahasannya. Dala hasH peneli­tian yang disaJikan adalah dala olahan yang rei evan.

SIMPULAN DAN SARAN Berisi simpulan atas pembahasan. serta beberapa saran yang diaJukan sehu­bungan dengan simpulan yang ada.

DAFTAR PUSTAKA Canlumkan daftar puslaka yang relevan dengan artikel ilmiah ini.

KETENTUAN UMUM:

1. Naskah artikel ditulis dengan huruf Times New Roman fonl 12, spasi 1. 2. Jumlah halaman antara 14 -18 halaman, kwarto A4S. 3. Tabel dilulis lanpa garis vertikal 4. Cara Penulisan Daftar Pustaka:

a. Nama pengarang yang diluliskan adalah nama akhir, diikuti singkatan nama depan dengan huruf kapitalberupa huruf kapital dari nama depannya, dan dipisahkan dengan landa koma

b. Untuk buku ditulis dengan urulan : Nama Pengarang, (lahun),Judul Buku, Kota Penerbil: Nama Penerbit.

Contoh: Husnan, S. (1994), Dasar-dasar Teori Port oralio dan Ana/isis Sekuritas,

Yogyakarta: UPP-AMP YKPN. J.P. and Haskett. J.L. (1992). Corporale Culture and Performance, New

York: The Free Press. Kolter,

Page 18: Vol. 19, No. 1 Januari 2018 - research.unissula.ac.idresearch.unissula.ac.id/file/publikasi/210499046/6764EKOBIS_Vol_19.pdf · Dr. Ayi Ahadiat,MBA (Fakultas Ekonomi Universitas Lampung)

c. Untuk jurnal/majalah/terbitan berkala, ditulis dengan urutan: Nama Penulis. (tahun terbitan), Judul Artikel, Nama Jurnal/Majalah , Volume (nomor) , halaman .

Contoh : Gardner, M.P. (1985), Mood States and Customer Behavior: A Critical Review.

Journal of Consumer Research, Vol.12 (2), pp .281-300.

d. Untuk rujukan dari internet: Nama. (tahun terbit jika ada). Judul Artikel. Alamat website, tanggal akses.

Contoh : Budhi Cahyono, (2007), Komitmen Organisasi, http://www.sdmcom/PUBLIK/250702.htm. diakses tanggal 10 Mei 2007 .

e. Untuk rujukan dari koran ditulis dengan urutan: Nama. (tahun). Judul Artikel. ·Nama Koran, Tanggal Bulan terbi!. Nomor halaman.

Contoh: Ken Sudarti (2010), Strategi Pemasaran dalam Ritel, Suara Merdeka, 31 Juli, him 6.

....