staticdesire.files.wordpress.com · Web viewPengantar Ekonomi Makro Pendahuluan Deskripsi Singkat...
Transcript of staticdesire.files.wordpress.com · Web viewPengantar Ekonomi Makro Pendahuluan Deskripsi Singkat...
Bab IPengantar Ekonomi Makro
1.1 Pendahuluan1.1.1 Deskripsi Singkat
Bab ini menjelaskan kerangka analisis ekonomi makro, pendapatan nasional,
alur perputaran ekonomi, dan teknik perhitungan pendapatan nasional. Bab ini
menjelaskan jenis-jenis perhitungan pendapatan nasional, definisi pertumbuhan
ekonomi, definisi inflasi dan macam-macam inflasi.
1.1.2 Relevansi dan ManfaatKerangka analisis ekonomi makro, pendapatan nasional, alur perputaran
ekonomi, dan teknik perhitungan pendapatan nasional merupakan konsep
penting dan mendasar yang diperlukan dalam mempelajari ekonomi makro.
Pemahaman konsep ini akan memberikan dasar bagi mahasiswa dalam
mempelajari konsep ekonomi makro selanjutnya.
1.2.3 Kompetensi 1.2.3.1Standar Kompetensi
Pada akhir mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan kembali
berbagai konsep dalam ekonomi makro yang meliputi alur perputaran ekonomi,
analisis pendapatan nasional, teori konsumsi, teori investasi, keseimbangan IS-
LM, pasar tenaga kerja, permintaan agregatif, perekonomian terbuka serta
ancaman inflasi terhadap perekonomian.
1.2.3.1 Kompetensi DasarSetelah mempelajari dengan baik pengantar ekonomi makro, mahasiswa
diharapkan dapat:
1. menjelaskan kerangka analisis ekonomi, pengertian pasar, dan bentuk-
bentuk pasar,
2. menjelaskan alur perputaran ekonomi dua sektor,
1
3. menjelaskan konsep pendapatan nasional,
4. menyebutkan dan menjelaskan teknik-teknik perhitungan pendapatan
nasional,
5. menjelaskan konsep pertumbuhan ekonomi,
6. menjelaskan konsep inflasi dan menyebutkan penggolongan inflasi.
1.2 Penyajian1.2.1 Kerangka Analisis Ekonomi Makro
Aspek utama kerangka analisa ekonomi makro antara lain “apa” yang disebut
kegiatan ekonomi makro, “di mana” kegiatan ekonomi makro dilakukan, serta aspek
mengenai “siapa” pelaku-pelakunya. Analisa ekonomi makro akan memperlihatkan
kepada kita kegiatan ekonomi nasional secara lebih menyeluruh, dimana kita dapat
melihat pasar-pasar barang atau jasa lainnya sebagai satu pasar besar.
Ekonomi makro tidak hanya mempelajari satu pasar saja. Namun, perekonomian
nasional akan kita lihat sebagai suatu sistem yang terdiri dari empat pasar besar yang
saling berhubungan antara satu sama lainnya, yaitu:
a. Pasar Barang
b. Pasar Uang
c. Pasar Tenaga Kerja
d. Pasar Luar Negeri
Pengertian pasar dalam teori ekonomi mikro dapat digambarkan sebagai
pertemuan antara permintaan (demand) dan penawaran (supply). Permintaan (total dari
masyarakat) barang-barang dan jasa-jasa akan bertemu dengan seluruh barang-barang
dan jasa-jasa yang diproduksikan (ditawarkan) oleh seluruh produsen di pasar barang
(masyarakat) dalam suatu periode. Sedangkan permintaan masyarakat terhadap uang
akan bertemu dengan jumlah uang yang beredar di pasar uang.
Permintaan total terhadap tenaga kerja dari sektor dunia usaha dan pemerintah
bertemu dengan jumlah angkatan kerja yang tersedia pada waktu tersebut di pasar
tenaga kerja. Di pasar luar negeri, permintaan dunia terhadap hasil ekspor kita bertemu
2
dengan penawaran dari hasil-hasil tersebut yang bisa disediakan oleh eksportir-
eksportir kita; dan pada sisi lain, permintaan negara kita akan barang-barang impor
bertemu dengan penawaran barang-barang tersebut oleh pihak luar negeri.
Pengertian pasar dalam teori ekonomi mikro tidak terlepas dari dua aspek yaitu
harga dan kuantitas. Hal ini juga berlaku dalam masing-masing pasar “makro” yang
akan kita pelajari. Kita akan selalu menjumpai dua aspek utama pasar, yaitu apa yang
terjadi dengan harga (P) dan kuantitas yang di-transaksi-kan (Q). Pemahaman terhadap
dua aspek tersebut akan membantu mengetahui tinggi rendahnya tingkat inflasi dan
naik turunnya GDP.
1.2.2 Alur Perputaran Ekonomi1.2.2.1 Perekonomian Dua Sektor
Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang hanya terdiri dari sektor
rumah tangga dan perusahaan. Sektor rumah tangga merupakan pemilik faktor
produksi yang nantinya diperlukan oleh sektor perusahaan. Berikut merupakan diagram
alur perputaran ekonomi dua sektor.
3
Diagram Aliran Melingkar Perekonomian Dua Sektor
Bagian Atas menunjukkan aliran faktor produksi yang berasal dari rumah
tangga digunakan perusahaan dalam kegiatan produksi dengan memberikan imbalan
yang menjadi pendapatan bagi rumah tangga. Bagian bawah menunjukkan aliran
barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan yang akan dikonsumsi rumah tangga.
Untuk itu, rumah tangga akan membayar perusahaan atas barang dan jasa yang
dikonsumsi tersebut. Namun jika rumah tangga membelanjakan semua pendapatannya
maka perekonomian akan seimbang karena antara pengeluaran dan pendapatan sama.
Jika sektor rumah tangga memutuskan untuk menabung sebagian pendapatannya,
maka keseimbangan akan terjadi jika lembaga keuangan menyalurkan tabungan ke
perusahaan dalam bentuk investasi.
1.2.2.2 Perekonomian Tiga SektorPerekonomian tiga sektor adalah perekonomian makro yang hanya melibatkan
tiga sektor ekonomi (pendekatan pengeluaran) yaitu sektor rumah tangga, perusahaan,
dan pemerintah. Pengeluaran sektor rumah tangga disebut pengeluaran konsumsi,
4
Faktor Produksi
PerusahaanRumah Tangga
Pendapatan
Barang dan Jasa
Konsumsi
InvestasiLembaga KeuanganTabungan
sektor perusahaan disebut pengeluaran investasi, dan sektor pemerintah disebut
pengeluaran pemerintah.
Diagram Aliran Melingkar Perekonomian Tiga Sektor
Pada perekonomian tiga sektor, rumah tangga tidak hanya menggunakan
pendapatan untuk konsumsi dan menabung tetapi juga membayar pajak kepada
pemerintah. Keseimbangan perekonomian akan terjadi jika investasi ditambah
pengeluaran pemerintah sama besarnya dengan tabungan ditambah dengan pajak.
1.2.3 Pendapatan NasionalPendapatan nasional merupakan salah satu konsep dan variabep penting dalam
Ilmu Ekonomi Makro. Istilah lain yang sering diartikan mempunyai pengertian yang yang
5
PerusahaanRumah Tangga
Pendapatan
Barang dan Jasa
Faktor Produksi
Konsumsi
InvestasiLembaga KeuanganTabungan
Kebijakan Moneter
Pajak Netto(Tx-Tr)
Pemerintah Pengeluaran Pemerintah
Kebijakan Fiskal
sama dengan pendapatan nasional adalah Gross Domestic Bruto (GDP). GDP sendiri
adalah salah satu konsep dalam perhitungan pendapatan nasional.
GDP merupakan nilai seluruh output atau produk dalam perekonomia suatu
Negara. GDP juga merupakan nilai uang berdasar harga pasar dari semua barang-
barang dan jasa-jasa yang diproduksikan selama suatu periode biasanya satu tahun.
Perhitungan atau pengukuran kegiatan ekonomi dapat memberikan beberapa manfaat,
antara lain: (1) kita dapat mengukur tingkat produksi suatu perekonomian pada suatu
saat tertentu dan menganalisis faktor-faktor penyebabnya, (2) kita dapat mengetahui
arah pertumbuhan ekonomi suatu Negara dengan membandingkan pendapatan
nasional sepanjang periode waktu tertentu, (3) pendapatan nasional merupakan dasar
bagi perumusan kebijakan makro pemerintah.
1.2.4 Teknik Perhitungan Pendapatan NasionalPendapatan nasional sebagai salah satu indikator penting untuk melihat prestasi
suatu perekonomian dapat dihitung dengan 3 (tiga) metode perhitungan pendapatan
nasional. Tiga macam metode perhitungan pendapatan nasional :
1. Pendekatan produksi (production approach)
2. Pendekatan pendapatan (income approach)
3. Pendekatan pengeluaran (expenditure approach)
1) Pendekatan Produksi (Production Approach)Metode ini dilakukan dengan cara perhitungan dan jumlah nilai (nilai =
harga dikalikan dengan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan) oleh
masyarakat untuk suatu perekonomian atau negara pada periode tertentu.
Metode ini mempunyai kelemahan berupa double counting (perhitungan benda)
perhitungan benda ini terjadi jika beberapa output dari suatu jenis usaha
ditentukan input usaha lain.
Solusi untuk menghindari menghindari double counting adalah dengan
dua cara, yaitu : (1) perhitungan metode produksi hanya menghitung nilai akhir
saja (final goods), atau (2) menghitung jumlah nilai tambah suatu produk (value
6
added). Nilai akhir suatu barang merupakan nilai barang yang siap dikonsumsi
oleh konsumen akhir. Nilai tambah suatu produk adalah selisih antara nilai suatu
barang dengan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang tersebut,
termasuk nilai bahan baku yang digunakan. Contoh perhitungan metode
produksi dapat dilihat di Tabel 1.1
Tabel 1.1Perhitungan Pendapatan Nasional Metode Produksi
Hasil Nilai akhir Nilai TambahProdusen I Kapas 225 225Produsen II Benang 460 235Produsen III Kain 840 380Produsen IV Pakaian jadi 1.300 460
Jumlah Nilai Tambah 1.300 Sumber: Angka Hipotesis
2) Pendekatan Pendapatan (Income Approach)Metode ini dilakukan dengan cara menjumlahkan semua pendapatan
yang diperoleh semua pelaku ekonomi (faktor produksi) dan aktivitas
ekonominya dalam suatu masyarakat atau Negara pada periode tertentu.
Pendapatan yang diterima oleh pelaku ekonomi antara lain :
a. Sewa
b. Upah
c. Bunga
d. Keuntungan (kewirausahaan)
Contoh perhitungan pendapatan nasional metode pendapatan (Income
Approach) dapat dilihat dalam Tabel 1.2
7
Tabel 1.2 Perhitungan Pendapatan Nasional Metode Pendapatan
Penghasilan dari NilaiKompensasi kepada pegawai 2.600Bunga 1.000Sewa 230Laba perusahaan 210Pendapatan dari kekayaan 66
Rp4.106 Sumber: Angka Hipotesis
3) Pendekatan pengeluaranMetode ini dilakukan dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran yang
dilakukan semua pelaku ekonomi (sektoral). Pengeluaran pelaku ekonomi atau
sektor-sektor meliputi:
1. Sektor rumah tangga
2. Perusahaan
3. Pemerintahan
4. Luar negeri
Angka yang diperoleh dari perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan
ini menunjukkan produk nasional bruto. Tabel 1.3 menunjukkan contoh metode
pengeluaran.
Tabel 1.3 Perhitungan Pendapatan Nasional Pendekatan Pengeluaran
Jenis Pengeluaran NilaiPengeluaran konsumsi 3500Investasi 1250Pengeluaran pemerintah 1000Ekspor netto (X-M) 50
Pendapatan Nasional 5800 Sumber: Angka Hipotesis
8
1.2.5 Pertumbuhan Ekonomi
Analisis ekonomi makro memaknai istilah pertumbuhan ekonomi dalam dua sisi
yang berbeda. Istilah pertumbuhan ekonomi dapat digunakan untuk menggambarkan
bahwa sesuatu perekonomian telah mengalami perkembangan ekonomi dan mencapai
taraf kemakmuran yang lebih tinggi. Makna lain istilah pertumbuhan ekonomi bertujuan
untuk menggambarkan tentang masalah ekonomi yang dihadapi dalam jangka panjang.
Masalah pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang dihadapi suatu negara
dapat dibedakan menjadi 3 aspek. Aspek pertama dari masalah pertumbuhan itu
bersumber dari perbedaan di antara tingkat pertumbuhan potensial yang dapat dicapai,
dan tingkat pertumbuhan yang seharusnya tercapai. Aspek kedua mengenai masalah
pertumbuhan ekonomi adalah meningkatkan potensi pertumbuhan itu sendiri.
Adakalanya pertambahan potensial dari kemampuan menghasilkan pendapatan
nasionak adalah tidak mencukupi untuk masalah ekonomi yang dihadapi. Aspek yang
ketiga mengenai masalah pertumbuhan ekonomi adalah mengenai keteguhan
pertumbuhan ekonomi yang berlaku dari satu tahun ke tahun lainnya.
Teori pertumbuhan ekonomi telah mengalami perkembangan dari pandangan
klasik, neoklasik, serta modern. Teori pertumbuhan ekonomi menurut klasik sendiri
merupakan sumbangan pemikiran dari beberapa pemikir ekonomi, antara lain, Adam
Smith, Schumpeter, dan Harrod-Domar.
Adam Smith melalui bukunya yang berjudul “An Inquiry into the Nature and
Causes of the Wealth of Nations,” mengemukakan beberapa pandangan mengenai
beberapa faktor yang penting peranannya dalam pertumbuhan ekonomi. Pandangan-
pandangannya yang utama adalah (1) peranan sistem bebas, (2) perluasan pasar, dan
(3) spesialisasi dan kemajuan teknologi. Smith berpendapat bahwa sistem mekanisme
pasar (peranan system pasar bebas) akan mewujudkan kegiatan ekonomi yang efisien
dan pertumbuhan ekonomi yang teguh . Oleh sebab itu Smith merasa pemerintah tidak
perlu melakukan kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang dan jasa
Adam smith juga mengemukakan pentingnya perluasan pasar. Perusahaan-
perusaahan melakukan kegiatan memproduksi dengan tujuan untuk menjualnya
kepada masyarakat dan mencari untung. Oleh karena itu, semakin luas pasar barang
9
dan jasa, makan semakin tinggi tingkat produksi dan tingkat kegiatan ekonomi. Selain
itu, Smith menekankan pasar luar negeri dalam mengembangkan kegiatan di dalam
negeri. Pandangan selanjutnya dari Smith adalah perluasan pasar dan perluasan
kegiatan ekonomi yang digalakan akan memungkinkan dilakukannya spesialisasi dalam
kegiatan ekonomi. Selanjutnya, spesialisasi dan perluasan kegiatan ekonomi akan
memacu perkembangan teknolologi sehingga produktivitas meningkat.
1.2.6 InflasiInflasi merupakan kecenderungan kenaikan harga-harga secara umum dan terus
menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat sebut inflasi,
kecuali jika kenaikan harga barang tersebut mengakibatkan kenaikan sebagian besar
dari harga barang-barang lain. Syarat adanya kecenderungan kenaikan yang terus
menerus perlu diperhatikan. Kenaikan harga-harga yang terjadi secara musiman,
seperti menjelang hari-hari besar, atau yang terjadi sekali saja dan tidak mempunyai
pengaruh lanjutan tidak dapat disebut sebagai inflasi.
Penggolongan Inflasi Inflasi dapat digolongkan menjadi beberapa macam sesuai dengan kriteria dan
tujuan yang kita inginkan. Pengolongan dapat dilakukan berdasarkan kriteria tingkat
keparahan inflasi, penyebab terjadinya inflasi, atau asal sumber inflasi.
Penggolongan berdasarkan tingkat keparahan dapat bedakan menjadi:
1. Inflasi ringan (di bawah 10% setahun)
2. Inflasi sedang (antara 10% - 30% setahun)
3. Inflasi berat (antara 30% - 100% setahun)
4. Hiperinflasi (di atas 100% setahun)
Penentuan tingkat keparahan inflasi sangat relatif (subyektif) karena tergantung
pada selera pihak yang membaginya.
Penggolongan yang kedua adalah berdasar penyebab awal dari inflasi. Berdasar
kriteria penyebab inflasi kita dapat membedakan dua macam inflasi:
1. Demand inflation. Inflasi ini timbul karena permintaan masyarakat akan
berbagai barang terlalu kuat.
2. Cost inflation. Inflasi ini timbul karena kenaikkan ongkos produksi.
10
Dampak kedua macam inflasi tersebut, dari segi kenaikan harga output, tidak
berbeda, tetapi dari segi volume output (GDP riil) ada perbedaan. Dalam kasus demand
inflation, biasanya ada kecenderungan untuk output (GDP riil) meningkat bersama-
sama dengan kenaikan harga umum. Sebaliknya, dalam kasus cost inflation, biasanya
kenaikan harga-harga dibarengi dengan penurunan omzet penjualan barang (“kelesuan
usaha”).
Perbedaan yang lain dari kedua proses inflasi ini terletak pada urutan dari
kenaikan harga. Dalam demand inflation kenaikan harga barang akhir (output)
mendahului kenaikan barang-barang input dan harga-harga faktor produksi (upah dan
sebagainya). Sebaliknya, dalam cost inflation kita melihat kenaikan harga barang-
barang akhir (output) mengikuti kenaikan harga barang-barang input/faktor produksi.
Penggolongan inflasi yang ketiga adalah berdasarkan asal dari inflasi. Di sini kita
bedakan:
1. Inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestic inflation).
2. Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation).
Inflasi yang berasal dari dalam negeri timbul misalnya karena defisit anggaran belanja
yang dibiayai dengan percetakan uang baru, panen yang gagal, dan sebagainya. Inflasi
yang berasal dari luar negeri adalah inflasi yang timbul karena kenaikan harga-harga
(yaitu, inflasi) di luar negeri atau di negara-negara mitra berdagang negara kita.
1.2.7 Latihan
Pengertian Pendapatan Nasional dan Cara Perhitungan Pendapatan Nasional
Kerjakan latihan perhitungan pendapatan nasional ini dengan ketentuan
sebagaimana sebagai berikut:
1. Seluruh mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro
dibagi kedalam 3 kelompok studi;
2. Setiap kelompok studi tersebut menentukan langkah-langkah perhitungan
pendapatan nasional, dimana masing-masing kelompok menggunakan
metode yang berbeda
3. Setiap kelompok mempresentasikan hasil laporan mereka di depan kelas.
11
1.2.8 Rangkuman
(a) Pemahaman terhadap ekonomi makro akan meliputi aspek utama kerangka
analisa ekonomi makro antara lain “apa” yang disebut kegiatan ekonomi
makro, “di mana” kegiatan ekonomi makro dilakukan, serta aspek mengenai
“siapa” pelaku-pelakunya.
(b) GDP sebagai salah satu konsep dalam pendapatan nasional merupakan nilai
seluruh output atau produk dalam perekonomia suatu Negara.
(c) Tiga macam metode perhitungan pendapatan nasional adalah pendekatan
produksi (production approach), pendekatan pendapatan (income
approach), dan pendekatan pengeluaran (expenditure approach).
(d) Pertumbuhan ekonomi dapat digunakan untuk menggambarkan bahwa
sesuatu perekonomian telah mengalami perkembangan ekonomi dan
mencapai taraf kemakmuran yang lebih tinggi. Makna lain istilah
pertumbuhan ekonomi bertujuan untuk menggambarkan tentang masalah
ekonomi yang dihadapi dalam jangka panjang.
(e) Inflasi merupakan kecenderungan kenaikan harga-harga secara umum dan
terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat
sebut inflasi, kecuali jika kenaikan harga barang tersebut mengakibatkan
kenaikan sebagian besar dari harga barang-barang lain.
1.3 Penutup1.3.1 Test Formatif
Jawablah soal-soal di bawah ini!
A. Soal Benar Salah
1. Permintaan dunia terhadap hasil ekspor kita bertemu dengan penawaran
dari hasil-hasil yang bisa disediakan oleh eksportir-eksportir kita di pasar
barang.
2. Jika tingkat inflasi diperkirakan meningkat, maka seseorang menginginkan
memegang uang lebih sedikit dari biasanya.
12
3. Pengukuran GNP tidak memasukan intermediate value barang dan jasa
yang diproduksi.
4. Disposible income sama dengan pendapatan ditambah pembayaran
transfer dikurangi pajak.
B. Jawaban Singkat
1. Pengukuran GNP dengan menambahkan nilai tambah setiap perusahaan
dalam perekonomian secara agregat disebut?
2. Mengapa dalam perekonomian agregat pendapatan sama dengan
pengeluaran?
3. Bahan mentah, produk yang belum selesai, dan produk akhir namun
belum dijual oleh perusahaan disebut?
4. Jelaskan definisi inflasi?
C. Uraian
1. Apakah kenaikan 10 persen CPI bermakna juga bahwa biaya hidup
meningkat sebesar 10 persen?
2. Jelaskan perhitungan GNP dengan pendekatan pendapatan faktor!
3. Tabel menunjukkan
Tahap Aktivitas Harga Value
Added
1 Petani menjual Wheat ke
miller
Rp2500
2 Miller menjual flour ke baker Rp3000
3 Baker menjual roti ke grosir Rp4000
4 Grosir menjual ke eceran Rp5500
Lengkapilah kolom terakhir dengan menghitung nilai tambah pada
setiap tahap proses produksi!
1.3.2 Umpan Balik dan Tindak LanjutPemahaman mahasiswa terhadap pengertian dan teknik perhitungan
pendapatan nasional dilakukan dengan praktek, yaitu mahasiswa mencari data dan
melaporkan teknik yang digunakan dalam perhitungan pendapatan nasional yang
13
dilakukan oleh Biro Pusat Statistik (BPS). Mahasiswa diminta untuk pergi ke BPS untuk
mencatat dan mendokumentasikan langkah-langkah perhitungan pendapatan nasional.
Simpulkan dan presentasikan di depan kelas.
Pemahaman mahasiswa terhadap pengertian dan penyebab inflasi dengan
praktek, yaitu mahasiswa mencari data dan mencatat definisi dan faktor penyebab
inflasi. Mahasiswa diminta untuk pergi ke perpustakaan untuk mencatat dan
mendokumentasikan macam-macam inflasi, langkah-langkah perhitungan inflasi,
kebijakan yang perlu diambil untuk meredam inflasi. Simpulkan dan presentasikan di
depan kelas.
Mahasiwa dapat melanjutkan ke Pokok Bahasan selanjutnya jika mahasiswa
mampu menjawab semua pertanyaan paling tidak 75% benar. Selamat bagi Anda yang
telah lolos ke materi berikutnya!
1.3.3 Kunci JawabanA. Jawaban Salah Benar
1. Salah
2. Benar
3. Benar
4. Benar
B. Jawaban Singkat
1. Perhitungan pendapatan nasional pendekatan produksi (Production
Approach).
2. Dalam suatu perekonomian yang menggunakan asumsi bahwa seluruh
pendapatan yang diterima oleh faktor produksi akan dibelanjakan maka seluruh
pendapatan akan dikonsumsikan sehingga jumlah pendapatan akan sama
dengan pengeluaran yang terjadi dalam perekonomian.
3. Intermediate product.
4. Inflasi merupakan kecenderungan kenaikan harga-harga secara umum dan
terus menerus
C. Jawaban Uraian
14
1. Kenaikan 10 persen CPI bermakna bahwa telah terjadi kenaikan harga
barang-barang secara umum sebesar 10 persen, atau daya beli uang yang
dimiliki masyarakat dalam membeli barang dan jasa berkurang sebesar 10
persen, sehingga untuk mempertahankan jumlah barang dan jasa yang dapat
kita konsumsi membutuhkan lebih banyak uang lagi yang besarnya sekitar 10
persen. Artinya telah terjadi kenaikan biaya untuk memperoleh barang dan jasa
sebesar kenaikan inflasi.
2. Metode ini dilakukan dengan cara menjumlahkan semua pendapatan yang
diperoleh semua pelaku ekonomi (faktor produksi) dan aktivitas ekonominya
dalam suatu masyarakat atau Negara pada periode tertentu.
3. Menghitung Nilai Tambah
Tahap Aktivitas Harga Value Added
1 Petani menjual Wheat ke miller Rp2500 0
2 Miller menjual flour ke baker Rp3000 500
3 Baker menjual roti ke grosir Rp4000 1000
4 Grosir menjual ke eceran Rp5500 1500
DAFTAR PUSTAKA / ACUAN / BACAAN ANJURAN Budiono, (1982). Ekonomi Makro: Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.2, Edisi
Keempat, Jogjakarta: BPFE UGM.
Faried Wijaya, (1989). Ekonomikamakro: Seri Pengantar Ekonomika, Edisi Ketiga,
Jogjakarta: BPFE UGM.
Froyen, R.T., (1998). Macroeconomics: Theories and Policies, Sixth Edition, Prentice
Hall.
Mangkusubroto, Guritno, dan Algifari, (1998). Teori Ekonomi Makro, Edisi Ketiga,
Jogjakarta: BP STIE YKPN.
Sukirno, Sadono, (1999). Pengantar Makro Ekonomi, Edisi Kedua, Jakarta, Raja
Grafindo Persada.
15
Soelistyo dan Insukindro, (1986). Teori Ekonomi Makro I, Jakarta: Penerbit Universitas
Terbuka.
Soediyono, R., (1985). Ekonomi Makro: Pengantar Analisa Pendapatan Nasional, Edisi
Keempat, Jogjakarta: Penerbit Liberty.
16
17
18