UU Pilkada Dan Efisiensi Biaya

download UU Pilkada Dan Efisiensi Biaya

of 1

description

pilkada

Transcript of UU Pilkada Dan Efisiensi Biaya

UU Pilkada dan Efisiensi BiayaOleh Revan T. H. Tambunan

Sah sudah RUU Pilkada menjadi Undang-Undang pada sidang paripurna anggota DPR RI periode 2009/2014 berakhir. UU Pilkada ini menjadi salah satu Undang-Undang yang memunculkan banyaknya pro dan kontra. Ini disebabkan karena dalam Undang-Undang ini dikatakan bahwa pemilihan kepala daerah seperti Gubernur, Bupati, dan Walikota sudah tidak lagi dipilih secara langsung oleh rakyat melainkan oleh DPRD sebagai representasi dari rakyat itu sendiri. Pengaturan ini tertuang dalam Pasal 3 ayat (1). Namun, pengaturan ini tidak berlaku pada daerah khusus seperti DKI Jakarta, Aceh, Yogyakarta dan Papua. Salah satu alasan mengapa pemilihan kepala daerah ini dialihkan dari langsung menjadi tidak langsung dikarenakan besarnya biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk menyelenggarakan pemilihan kepala daerah secara langsung. Untuk melalukan efisiensi biaya tersebut maka DPR memutuskan untuk menggantikan sistem pemilihan kepala daerah yang secara langsung menjadi tidak langsung. Alasan mengenai efisensi biaya ini memang menjadi masuk akal, ditambah lagi tidak sedikit pemilihan kepala daerah yang berlangung dua putaran dikarenakan calon kepala daerahnya lebih dari 2 pasangan dan tidak langsung mendapatkan 50% suara rakyat. Namun, biaya tinggi merupakan harga yang harus dibayar dalam suasana demokrasi langsung yang punya dampak positif terhadap pendidikan politik rakyat.