usg

6
ISSUE PENGGUNAAN ULTRA SOUNDNOGRAF (USG), MENGUNTUNGKAN ATAU MERUGIKAN Oleh : Marsden Wagner- Midwifery Today 1999 Sejarah USG dimulai pada Juli 1955, ketika seorang obstetric dari Scotland bernama Ian Donald, dipinjami mesin ultrasound industry untuk mendeteksi kerusakan pada logam dan mencobanya pada suatu tumor, yang telah diangkat sebelumnya, dengan menggunakan daging bistik sebagai control. Dia menemukan bahwa sel tumor menghasilkan gelombang yang berbeda. Semenjak itu Donald menggunakan ultrasound tidak hanya untuk tumor perut pada wanita tetapi pada wanita hamil. Artikel yang dimuat pada jurnal kebidanan, dan ini menyebar dengan cepat keseluruh dunia. Penyebaran ultrasound dalam praktik obstetric berhubungan dengan pernyataan yang tidak tepat yang dikeluarkan oleh praktikan obstetric yang sesuai dengan literature. “satu dari banyak pelajaran merupakan sejarah tentunya ini menjadi sebuah pengulangan”. Pengembangan dari USG pada kebidanan penggunaannya hamper sama dengan menggunakan sinar X pada ibu hamil. Keduanya, dalam beberapa tahun setelah penemuan digunakan untuk mendiagnosa kehamilan dan mengukur pertumbuhan dan keabnormalan dari janin. Pada tahun 1935 dikatakan bahwa, “pemeriksaan antenatal tanpa menggunakan USG dan sinar X tidak lebih dari suatu pembenaran seperti pengobatan pada patah tulang” (reece, 1935:489). Pada tahun 1978: “ini dapat dikatakan tanpa adanya persyaratan tertentu bahwa modern obstetric dan ginekologi tidak dapat praktik tanpa adanya USG sebagai alat bantu penegakan diagnose” (Hassani, 1978). 2 tahun yang lalu, dikatakan bahwa “USG saat ini tidak lain merupakan tes diagnose yang digunakan untuk melihat suatu penyimpangan yang ada pada suatu kehamilan”. Saat ini digunakan untuk melihat sepanjang kehamilan dan dijadikan sebagai bagian dari pemeriksaan antenatal.(Campbell & Little, 1980). Diluar dari waktu tersebut, telah ditemukan penilaian bukti pernyataan untuk mdijadikan pernyataan tegas. Tidak hanya doter yang telah mencoba untuk mempromosikan USG dengan pernyataan untuk mendapatkan data secara ilmiah dan nyata. Pengusaha pun telah mempromosikan USG dan tidak hanya dokter serta rumah sakit. Sebagai contoh, sebagai pengusaha pada tabloid mingguan (The Times, London) menyatakan: Tosiba memutuskan untuk mendisign peralatan yang sangat aman… yang bernama : USG. Organisasi konsumen di inggris mengajukan keberatan pada standar hak pemasaran bahwa Toshiba telah membuat pengakuan yang tidak benar. Dibanyak Negara penggunaan USG pada pemeriksaan kehamialn sangatlah bebas, selain untuk melihat keadaan bayi juga untuk suatu kepuasan disisi lain digunakan untuk mengambil foto janin dan membuatnya menjadi video untuk diputar dirumah. Tingkatan dari praktisi medis diikuti secara prosedur keilmuan dan ketidakbenaran saran, dan derajat perkembangan teknologi, dapat digambarkan dengan mengirimkan

description

perdebatan usg di negara maju

Transcript of usg

Page 1: usg

ISSUE PENGGUNAAN ULTRA SOUNDNOGRAF (USG), MENGUNTUNGKAN ATAU

MERUGIKAN

Oleh : Marsden Wagner- Midwifery Today 1999

Sejarah USG dimulai pada Juli 1955, ketika seorang obstetric dari Scotland bernama Ian

Donald, dipinjami mesin ultrasound industry untuk mendeteksi kerusakan pada logam

dan mencobanya pada suatu tumor, yang telah diangkat sebelumnya, dengan

menggunakan daging bistik sebagai control. Dia menemukan bahwa sel tumor

menghasilkan gelombang yang berbeda. Semenjak itu Donald menggunakan ultrasound

tidak hanya untuk tumor perut pada wanita tetapi pada wanita hamil. Artikel yang

dimuat pada jurnal kebidanan, dan ini menyebar dengan cepat keseluruh dunia.

Penyebaran ultrasound dalam praktik obstetric berhubungan dengan pernyataan yang

tidak tepat yang dikeluarkan oleh praktikan obstetric yang sesuai dengan literature.

“satu dari banyak pelajaran merupakan sejarah tentunya ini menjadi sebuah

pengulangan”. Pengembangan dari USG pada kebidanan penggunaannya hamper sama

dengan menggunakan sinar X pada ibu hamil. Keduanya, dalam beberapa tahun setelah

penemuan digunakan untuk mendiagnosa kehamilan dan mengukur pertumbuhan dan

keabnormalan dari janin. Pada tahun 1935 dikatakan bahwa, “pemeriksaan antenatal

tanpa menggunakan USG dan sinar X tidak lebih dari suatu pembenaran seperti

pengobatan pada patah tulang” (reece, 1935:489). Pada tahun 1978: “ini dapat

dikatakan tanpa adanya persyaratan tertentu bahwa modern obstetric dan ginekologi

tidak dapat praktik tanpa adanya USG sebagai alat bantu penegakan diagnose” (Hassani,

1978). 2 tahun yang lalu, dikatakan bahwa “USG saat ini tidak lain merupakan tes

diagnose yang digunakan untuk melihat suatu penyimpangan yang ada pada suatu

kehamilan”. Saat ini digunakan untuk melihat sepanjang kehamilan dan dijadikan

sebagai bagian dari pemeriksaan antenatal.(Campbell & Little, 1980). Diluar dari waktu

tersebut, telah ditemukan penilaian bukti pernyataan untuk mdijadikan pernyataan

tegas.

Tidak hanya doter yang telah mencoba untuk mempromosikan USG dengan pernyataan

untuk mendapatkan data secara ilmiah dan nyata. Pengusaha pun telah

mempromosikan USG dan tidak hanya dokter serta rumah sakit. Sebagai contoh, sebagai

pengusaha pada tabloid mingguan (The Times, London) menyatakan: Tosiba

memutuskan untuk mendisign peralatan yang sangat aman… yang bernama : USG.

Organisasi konsumen di inggris mengajukan keberatan pada standar hak pemasaran

bahwa Toshiba telah membuat pengakuan yang tidak benar. Dibanyak Negara

penggunaan USG pada pemeriksaan kehamialn sangatlah bebas, selain untuk melihat

keadaan bayi juga untuk suatu kepuasan disisi lain digunakan untuk mengambil foto

janin dan membuatnya menjadi video untuk diputar dirumah.

Tingkatan dari praktisi medis diikuti secara prosedur keilmuan dan ketidakbenaran

saran, dan derajat perkembangan teknologi, dapat digambarkan dengan mengirimkan

Page 2: usg

data dari 3 negara. Di perancis, dalam 1 tahuntelah dilakukan sebanyak 3000

pemeriksaan dengan USG dari 700.000 ibu hamil dengan frekwensi lebih dari 4 kali

setiap orangnya.

Biaya Pemeriksaan di perancis lebih mahal dari pengobatan lain dan procedure

diagnose yang telah didapatkan oleh wanita hamil. Di Australia, dimana pelayanan

kesehatan membayar untuk USG rutin, disuatu saat pembayaran untuk USG kehamilan

mencapai 60 juta $ Australia- 200$ jepretan sonogram dalam rahim- ini merupakan

alasan yang baik bagi keluarga untuk menambah koleksi album fotonya. Tetapi dengan

pengobatan sonogram cukup menyebabkan kerugian Negara sebesar 1milyar $ uang

perawatan, itu adalah hal yang dipertanyakan oleh amerika serikat. Penggunaan

sonogram ditemukan sebagia suatu tindakan rutinitas yang dilakukan oleh dokter pada

wanita hamil, dan jangan sampai membuat banyak perbedaan pada kesehatan ibu dan

bayi.

Setelah teknologi digunakan secara luas pada praktik klinik, langkah selanjutnya adalah

kepada pembuat kebijakan kesehatan untuk menerima ini sebagai standar keuangan

kesehatan dengan sector kesehatan.

Beberapa Negara di Eropa saat ini memiliki kantor layanan masyarakat untuk

menyikapi satu atau lebih pemeriksaan dengan USG selama persalinan. Sebagai contoh,

di tahun 1980 aturan untuk asuhan kebidanan di German Barat menyatakan bahwa

setiap wanita hamil dianjurkan untuk melaksanakan USG setidaknya 2 kali selama

kehamilan. Austria menjadi Negara yang mengikuti hal tersebut. Apakah data ilmiah

membuktikan bahwa penggunaan USG secara luas dan biaya yang besar?

KAPAN USG DIBUTUHKAN ?

Perkiraan akan keefektifan dari USG dalam kehamilan, yaitu sangat penting untuk

membuat perbedaan antara penggunaan selektif untuk indikasi tertentu dan sebagai

rutinitas dengan dalih prosedur penapisan.

Yang terpenting, USG telah dibuktikan berguna untuk mengatasi situasi tertentu dalam

penegakan diagnose “mengingat ketidakyakinan setelah riwayat klinik yang telah

dipastikan dan pemeriksaan fisik ” menyadari keuntungannya tidak lebih banyak saat

ini daripada dana yang dikeluaran dari penggunaan USG secara rutin, penelitian system

kesehatan tidak mendukung penggunaan USG secara rutine.

Satu dari banyak pembenaran yang diberikan saat ini dari penggunaan USG secara rutin

yaitu untuk mendeteksi IUGR. Banyak klinik berpendapat bahwa USG merupakan

metode terbaik untuk mengidentifikasi kondisi ini. Di tahun 1986, pengamatan para

professional dari 83 artikel ilmiah mengenai USG menunjukan bahwa “untuk deteksi

IUGR, USG harus dilakukan hanya pada populasi dengan resiko tinggi” dengan kata lain

tangan bidan atau dokter yang berpengalaman dapat merasakan dan mendeteksi

Page 3: usg

dengan akurat IUGR saat melakukan palpasi abdomen ibu seperti halnya USG.

Kesimpulan yang sama didapatkan pada penelitian yang dilakukan di Swedia, yaitu

dengan sample 581 kehamilan, membandingkan hasil pemeriksaan dengan

menggunakan USG dan pengukuran TFU oleh bidan, dihasilkan bahwa pengukuran TFU

lebih akurat dibandingkan dengan menggunakan USG dalam menegakkan IUGR dalam

Antenatal Care.

Jika doketer melanjutkan deteksi IUGR dengan menggunakan USG, hasil yang

didapatkan akan memiliki angka kesalahan yang cukup tinggi. Penelitian

memperlihatkan hasil bahwa walaupun dibawah kondisi normal, seperti tidak terdapat

dalam standar, bahwa hamper dari setengah hasil pemeriksaan postif IUGR oleh USG

ternyata tidak benar, dan kehamilan sebenarnya dalam keadaan normal. Dampak dari

hal ini sangatlah hebat dalam merangsang ketidaknyamanan dan ini merupakan

interfensi yang sangat tidak bermanfaat.

Ada hal lain yang menjadi permasalahan dalam deteksi IUGR. Satu dari prinsip dasar

skrening adalah untuk menilai sesuatu yang dapat dilakukan cara mengatasinya. Saat

ini, belum ada pengobatan untuk IUGR, tidak ada cara untuk memperlambat atau

menghentikan proses perkembangan janin dan mengembalikannya pada keadaan

normal.hal inilah yang menyebabkan bahwa screening untuk IUGR tidak dapat

diharapkan dalam meningkatkan pemasukan kehamilan.

Kita diwariskan kesimpulan tersebut, IUGR hanya dapat diatasi dengan melakukan

sebagian kecil intervensi social seperti nutrisi dan program penghentian kebiasaan

buruk, yang tidak cukup akurat mengatasi ini dan tidak ada pengobatan untuk hal ini.

Jika ini adalah pernyataan dalam seni kesehatan, dapat dikatakan bahwa tidak ada

pembenaran dengan menggunakan USG secara rutin selama kehamilan untuk

mengatasi IUGR. Ini harus digunakan seminimal mungkin dalam IUGR.

Satu hal lain yang menarik untuk dibahas yaitu penggunaan sinar X selama kehamilan.

Sinar X digunakan untuk pemeriksaan kehamilan selama hamper 15 tahun dan

dianggap aman. Pada tahun 1937, buku standar asuhan antenatal menyebutkan, “ini

sudah sangat sering dikatakan, bahwa banyak bahaya yang berdampak pada bayi

dengan penggunaan sinar x, dapat dikatakan bahwa tetap berhabaha walaupun

pemeriksaan dilakukan oleh tenaga ahli radiologi atau radiographer.” Pada edisi

terakhir buku tersebut menyebutkan, “saat ini diketahui bahwa penggunaan sinar X

selama kehamilan dapat menyebabkan kejadian kangker pada anak” kisah ini

menggambarkan tentang bahaya yang mengancam dibandingkan dengan kemanannya.

Pernyataan buku pada tahun 1978 sesuai dan dihargai, “satu dari gambaran hebat

diagnose USG sudah terlihat dengan aman. Saat ini level energy, diagnose USG terlihat

tanpa adanya efek trauma… penemuan terbaru yang sesuai menyarankan bahwa USG

cara yang lebih aman. ”

USG selama kehamilan tidak dapat dianggap remeh dan tidak berbahaya menurut

penelitian di Norwegia. Dengan melihat anak usia 8-9 bulan kelahiran dimana sang ibu

Page 4: usg

melakukan pemeriksaan USG secara rutine selama kehamilan, mereka mendapatkan

hubungan antara hal tersebut dengan gejala masalah persyarafan.

Penghormatan pada peneliti yang mencari keamanan, dalam rencana di Lancet, jurnal

kesehatan di Inggris menyatakan: “itu tidak dilakukan pengacakan sebagai control

adekuat untuk menerima walaupun dampaknya merugikan dalam pertumbuhan dan

perkembangan anak dalam kandungan akibat USG. Memang penelitian bermanfaat

untuk meyakinkan bahwa sesuatu itu aman, karena kurangnya ketertarikan pada

penilitian ”

Keamanan sering dikaitkan dengan keahlian dalam mengoperasikan USG. Saat ini, tidak

ada pelatihan atau sertifikasi untuk ahli medis dalam mengoperasikan USG di banyak

Negara. Dengan kata lain, untuk mengoperasikan USG tidak diperlukan tes ato lisensi.

MELIHAT KENYATAAN : USG DAN MASA DEPAN

By Jean Proud (understanding obstetrician ultrasound-2nd edition)

Walaupun USG mahal, keraguan manfaat dalam penggunaan USG secara rutin, dan

prosedur hingga saat ini belum dapat dibuktikan aman, namun USG masih tetap

digunakan secara luas, dan tidak terkendali. Walapun peratutan medis tentang itu

sangat lambat. Tidak ada Negara yang mau meningkatkan peraturan dengan

menghormati standar dalam penggunaan USG, maupun untuk pelatihan dan sertifikasi

operator USG. Beberapa Negara industry mulai menanggapi kekurang efektifan data

dalam penggunaan USG secara rutin dalam kehamilan. Di USA, sebagai contoh,

kesepakatan mengenai gambaran diagnose USG dalam kehamilan termasuk bahwa

“data klinik keefektifan dan keamanaan tidak mendapatkan persetujuan untuk

pemeriksaan USG secara rutin data ini; hal ini memerlukan pengacakan pengawasan

secara multidisipliner terhadap percobaan klinik untuk kesimpulan yang kuat.”

Denmark, Swedia, dan USA membuat pernyataan yang sama untuk menentang USG

rutin. WHO, dalam usaha untuk mempengaruhi pemerintah dalam meningkatkan

peraturan mengenai issue USG, mempublikasikan pernyataan:

“WHO menekankan bahwa tekhnologi kesehatan haruslah dievaluasi penggunaannya

secara luas. USG selama kehamilan saat ini dilakukan secara besar-besaran tanpa

adanya evaluasi yang cukup. Penelitian telah menunjukan keefektifan dalam

meyakinkan komplikasi pada kehamilan, tetapi materi yang diterbitkan tidak

membenarkan USG secara rutin dalam kehamilan. Hal ini pun memiliki informasi yang

kurang sehingga repon yang ada tidak terlalu baik. Untuk saat ini belum ada kesimpulan

menyeluruh dan multidisiplin mengenai penggunaan USG selama kehamilan, termasuk

Page 5: usg

keefektifan klinik, efek fisik, komite etik, penerapan legal, keuntungan keuangan dan

keamanan.”

“WHO dengan kuat menguasai prinsip dari inform choice dengan menghormati

penggunaan teknologi. Tenaga kesehatan memiliki tanggungkawab moral: untuk

memberitahu masyarakat mengenai apa yang diketahui dan tidak diketahui mengenai

USG selama kehamilan, juga untuk memberitahu wanita dalam penggunaan USG hanya

untuk indikasi klinik ini akan jauh lebih bermanfaat, resiko potensial dan pilihan lain

yang lebih baik jika ada”

Pernyataan ini, menyedihkan, sebagai sesuatu yang relevan. Selama tahun 1980 hingga

awal 1990, jumlah dari penanya mengenai keefektifan dan keamanan janin dengan

pemeriksaan USG meningkat. Penyebabnya karena seperti menangis dengan keras

sebagai perkembangan teknologi.

Lalu, selama satu bulan di tahun 1993, 2 penelian besar telah dipulikan. Penelitian

pertama, mengenai besarnya percobaan dari keevektifan screening dengan USG pada

masa kehamilan, penelitian melibatkan lebih dari 15.000 wanita hamil yang

mendapatkan pemeriksaan UAG selama 2 kali yaitu pada usia antara 15-22 minggu dan

31-35 minggu, atau yang melakukan cek hanya karena indikasi medis.

Hasil menunjukan bahwa rata-rata sonogram pada kelompok USG 2,2 dan group control

untuk indikasi saja adalah 0,6. Nilai tersebut menunjukan hasil (kematian janin,

kematian neonatal, kesakitan neonatal), sebagai kejadian dari persalinan preterm dan

berat badan lahir, berada pada kelompok yang sama. Sebagai tambahan, perkataan

penulis “USG mendeteksi kelainan congenital tidak menyebabkan effect pada hasil

kehamilan.” Sehingga kita memiliki perbedaan acak percobaan dengan ukuran yang

cukup untuk memastikan bahwa tidak ada pengaruhnya USG rotin terhadap kehamilan.

Penelitian kedua, masih menggunakan pecobaan sample acak, dilihat dari keamanan

penggunaan USG secara berulang dalam kehamilan. Ketika tujuan awal dari percobaan

untuk mendemosntrasikan pemeriksaan berulang dengan menggunakan USG, hasil

penelitian menunjukan hal sebaliknya. Dari 2.834 wanita hamil, 1.415 mendapatkan

gambaran USG pada usia 18,24,28,34 dan 38 minggu kehamilan (kelompok intensif )

dan 1.419 menerima USG pada usia 18 minggu (kelompok reguler).perbedaan diantara

keduanya sangatlah besar (1-3 lebih) terjadi IUGR pada kelompok intensif. Ini menjadi

penemuan serius dan penting yang dibisikan oleh penulis :”ini terlihat bijaksana untuk

meminimalkan pemeriksaan dengan USG dan ini sangat penting untuk diinformasikan”

ironisnya, saat ini terlihat bahwa USG akan memimpin pada semua keadaan, IUGR, hal

ini menjadikan pengakuan bahwa USG efektif dalam mendeteksi keabnormalan.

Walaupun kita tahu saat ini memiliki cukup data untuk mengatakan bahwa USG rutin

selama kehamilan tidak efektif dan mungkin membawa resiko, ini pemikiran yang naïf

jika USG rutin tidak akan berlanjut.

Page 6: usg

Harapan, dokter medis memberikan pendidikan dengan baik sebagai dasar dari metode

ilmiah. Ini akan membutuhkan perjuangan untuk mendekatkan jarak antara data ilmiah

baru dengan praktikan klinik.

(adapted from pursuing the birth machine, Marsden Wagner-midtoday.)

References

Beech, B. & Robinson, J. (1993). Ultrasound? Unsound. Association for the Improvement in Maternity Services Journal 5.

Campbell, S. & Little, D. (1980). Clinical potential of real-time ultrasound. In M. Bennett & S. Campbell (Eds), Real-time Ultrasound in Obstetrics. Oxford: Blackwell Scientific Publications.

Chassar Moir, J. (1960). The uses and values of radiology in obstetrics. In F. Browne & McClure-Brown (Eds), Antenatal and Postnatal Care (9th ed.). London: J. & A. Churchill.

Cnattingius, J. (1984). Screening for Intrauterine Growth Retardation. Doctoral dissertation, Uppsala University, Sweden.

Ewigman, B. G. et al. and RADIUS study group. (1993). Effect of prenatal ultrasound screening on perinatal outcome. New England Journal of Medicine 329 (12).

Hassani, S. (1978). Ultrasound in Gynecology and Obstetrics. New York: Springer Verlag.

National Institutes of Health. (1984). Diagnostic ultrasound imaging in pregnancy. Consensus Development Conference Consensus Statement 5, No. 1. Washington, D.C.

Neilson, J. & Grant, A. (1991). Ultrasound in pregnancy. In I. Chalmers et al. (Eds), Effective Care in Pregnancy and Childbirth. Oxford, England: Oxford University Press.

Newnham, J. et al. (1993). Effects of frequent ultrasound during pregnancy: A randomised controlled trial. Lancet.

Newnham, J. (1992). Personal correspondence. Oakley, A. (1984). The Captured Womb. Oxford, England: Blackwell Publishing. Reece, L. (1935). The estimation of fetal maturity by a new method of x-ray

cephalometry: its bearing on clinical midwifery. Proc Royal Soc Med 18. Salmond, R. (1937). The uses and values of radiology in obstetrics. In F. Browne

(Ed), Antenatal and Postnatal Care (2nd ed.). London: J. & A. Churchill. Salveson, K. et al. (1993). Routine ultrasonography in utero and subsequent

handedness and neurological development. British Medical Journal 307. World Health Organisation. (1984). Diagnostic ultrasound in pregnancy: WHO

view on routine screening. Lancet 2.