Usg Vesica

4
Indikasi dilakukan pemeriksaan ultrasonografi pada vesica urinaria adalah sebagai berikut : 1. Disuria atau poliuria 2. Hematuria ( tunggu sampai perdarahan berhenti) 3. Infeksi (sistitis) rekuren pada orang dewasa ; infeksi akut pada anak anak. 4. Massa dealam panggul 5. Retensio urin 6. Nyeri panggul Persiapan pemeriksaan ultrasonografi vesica urinaria 1. Persiapan pasien. Kandung kemih harus berada pada posisi penuh. Suruh pasien minum 4-5 gelas air dan lakukan pemeriksaan setelah satu jam kemudian (jangan biarkan pasien membuang air kecil). Sebagai alternative yang lain, penuhi kandung kemih lewat kateter uretra dengan larutan garam fisiologis yang steril; hentikan pengisian ini setelah pasien merasa nyeri. Sedapat mungkin hindari katetrisasi dengan alas an risiko infeksi. 2. Posisi pasien. Pasien harus berbaring pada bagian punggungnya (telentang)tetapi mungkin perlu diputar menjadi posisi oblique. Pasien harus dalam keadaan rileks. Berbaring dengan nyaman dan bernafasperlahan lahan. Lumasi abdomen dengna jeli. Bulu bulu pada abdomen akan menangkap gelembung udarfa sehingga jeli harus dioleskan dengan jumlah yang banyak. 3. Pemilihan transduser. Untuk orang dewasa gunakan transduser kurvilnier 3.5 Mhz. untuk anak anak atau orang dewasa yang kurus gunakan transduser 5 Mhz. Teknik Skrening Mulailah pemeriksan dengan skrening transversal dari simfisis pubis ke atas sampai umbilicus. Lanjutkan pemeriksaan dengan skrening longitudinal dengan menggerakkan transduser pda abdomen bagian bawah dari sisi yang satu ke sisi yang lain skrening ini biasanya sudah memadai tetapi posisi dinding anterior dan lateral kandung kemih tidak selalu mudah terlihat sehingga pasien mungkin harus memutar tubuhnya

Transcript of Usg Vesica

Page 1: Usg Vesica

Indikasi dilakukan pemeriksaan ultrasonografi pada vesica urinaria adalah sebagai berikut :

1. Disuria atau poliuria2. Hematuria ( tunggu sampai perdarahan berhenti)3. Infeksi (sistitis) rekuren pada orang dewasa ; infeksi akut pada anak anak.4. Massa dealam panggul5. Retensio urin 6. Nyeri panggul

Persiapan pemeriksaan ultrasonografi vesica urinaria

1. Persiapan pasien. Kandung kemih harus berada pada posisi penuh. Suruh pasien minum 4-5 gelas air dan lakukan pemeriksaan setelah satu jam kemudian (jangan biarkan pasien membuang air kecil). Sebagai alternative yang lain, penuhi kandung kemih lewat kateter uretra dengan larutan garam fisiologis yang steril; hentikan pengisian ini setelah pasien merasa nyeri. Sedapat mungkin hindari katetrisasi dengan alas an risiko infeksi.

2. Posisi pasien. Pasien harus berbaring pada bagian punggungnya (telentang)tetapi mungkin perlu diputar menjadi posisi oblique. Pasien harus dalam keadaan rileks. Berbaring dengan nyaman dan bernafasperlahan lahan. Lumasi abdomen dengna jeli. Bulu bulu pada abdomen akan menangkap gelembung udarfa sehingga jeli harus dioleskan dengan jumlah yang banyak.

3. Pemilihan transduser. Untuk orang dewasa gunakan transduser kurvilnier 3.5 Mhz. untuk anak anak atau orang dewasa yang kurus gunakan transduser 5 Mhz.

Teknik Skrening

Mulailah pemeriksan dengan skrening transversal dari simfisis pubis ke atas sampai umbilicus. Lanjutkan pemeriksaan dengan skrening longitudinal dengan menggerakkan transduser pda abdomen bagian bawah dari sisi yang satu ke sisi yang lain skrening ini biasanya sudah memadai tetapi posisi dinding anterior dan lateral kandung kemih tidak selalu mudah terlihat sehingga pasien mungkin harus memutar tubuhnya 35 – 45 derajat untuk melihat daerah tersebut dengan lebih jelas. Setiap daerah yang tampak abnormal harus dilihat dalam bebrapa proyeksi . Sesudah skrening selesai dikerjakan pasien harus mengosongkan kandung kemih nya dan harus dilakukan skrening ulang.

Kandung Kemih yang noarmal

Kandung kemih yang penuh akan tampak sebagai daerah yang luas, bebas eko dan timbul dari dalam pelvis. Mulailah pemeriksaan dengan menilai kemulusan dinding anterior kandung kemih dan kesetangkupannya dalam potongan transversal. Ketebalan dinding kandung kemih akan bervariasi menurut derajat distensi tetapi ketebalan ini kurang lebihnya harus sama di seluruh dinding kandung kemih. Setiap daerah yang mengalami yang mengalami penebalan setempat merupakan keadaan abnormal. Lakukan pula skrening untuk mencari trabekulasi. Dalam keadaan distensi dinding kandung kemih harus mempunyai ketebalan kurang dari 5mm

Page 2: Usg Vesica

Setelah skrening selesai dikerjakan, pasien harus mengosongkan kandung kemih. Dalam keadaan normal tidak boleh ada sisa urin jika masih ada sisa urin, jumlahnya harus diperkirakan. Lakukan pengukuran diameter transversal (T) kandung kemih dalam sentimeter, kalikan hasil pengukuran ini dengan diameter longitudinal (L) dalam sentimeter dan kemudian dengan diameter AP dalam sentimeter. Kalikan jumlah totalnya dengan 0.52. cara ini akan mengukur sisa urindalam millimeter (sentimeter kubik).

Kandung kemih yang abnormal

kita harus melakukan skrening Usg untuk memeriksa :

Perubahan atau variasi pada ketebalan dinding kandung kemih dan trabekulasi

Ketidaksetangkupan kandung kemih (keadaan asimetris)

Massa padat dealam kadnudng kemi atau pada basis vesica urinaria.

Massa kistik dalam kandung kemih (uterokel atau divertikulum)

Penebalan dinding kandung kemih yang menyeluruh

1. Pada laki laki penebalan kandung kemih biasanya terjadi akibat obstruksi oleh prostat. Jika terdapat kecurigaan akibat kemungkinan ini. Lakukan pengecekan prostat, singkirkan kemungkinan hidronefrosis dengan melakukan skening ureter dan ginjal. Lakukan pula skening USG untuk mencari divertikulum, kelainan ini akan tampak sebagai tonjolan yang menjulur keluar tetapi gambar tonjolan tersebut dapat dilihat jika diameter lebih dari 1 cm. divertikulum biasanya tampak bebas eko dengan transmisi suara yang baik. Kadang kadang mulut divertikulum dapat dilihat

2. Sistitis/ infeksi yang kronis berat. Dinding internal kandung kemih deapat menebal dan irregular. Lakukan pengecekan pada bagian lain traktus urinarius untuk mencari dilatasi.

3. Skistosomiasis. Dinding kandung kemih dapat menebal dengan peningkatan ekogenisitas dan daerah daerah padat yang tersebar (terang) sebagai akibat dari kalsifikasi. Kalsifikasi tersebut bervariasi dan dapat terjadi di seluruh dinding atau tampak sebagai bercak becak dengan perbedaan ketebalan. Kalsifiksi terjadi pada telur cacing dalam dinding kandung kemih (intramural) dan tidak menghalangi kontraksi kandung kemih yang normal. Pengosongan kandung kemih yang buruk menunjukkan adanya infeksi aktif yang menyertai atau infeksi yang lama atau kambuhan. Taraf kalsifikasi tidak menunjukkan aktifitas infeksi skistosomiasis. Dan kalsifikasi dapat berkurang dalam stadium lanjut. Kendati demikian kandung kemih biasanya tetap tebal dan tidak mudah menggelembung.

4. Dinding kandung kemih yang mengalami trabekulasi dan menjadi sangat tebal pada anak anak dapat terjadi akibat obstruksi saluran keluar karena adanya katup dalam uretra atau diafragma urogenital

5. Dindingkandung kemih yang tebal dapat terjadi pada neurogenic bladder dan biasanya akan disertai dengan uretero hidronefrosis.

Page 3: Usg Vesica

Penebalan terlokalisir dalam dinding kandung kemih

Kapan saja terdapat kecurigaan terhadap penebalan terlokalisir (penebalan setempat, atau local) dalam dinding kandung kemih. Skening USG multi direksional akan diperlukan khususnya untuk menyingkirkan kemungkinan polip. Menggerakkan tubuh pasien atau meningkatkan volume cairan dalkam kandung kemih ajan membantu pemeriksa untuk mengenali lipatan kandung kemih. Lipatan akan menghilang pada saat terjadi distensi kandung kemih. Jika terdapat keraguan ulangi pemeriksaan 1-2 jam kemudian jangan membolehkan pasien untuk membuang air kecil sebelum pemriksaan dilakukan.

Penebalan yang terlokalisir dapatdisebabkan oleh

1. Lipatan kandung kemih karena pengisian tidak tuntas2. Tumor yang tidak bertangkai sessile atau polipoid soiter atau multiple3. Infeksi yang terlokalisir akibat tuberculosis atau plak skistosoma 4. Reaksi akut terhadap infeksi skistosoma pada anak anak\5. Hematoma pasca trauma.