USG DDH

3
USG USG terutama digunakan dalam mendeteksi awal kelainan yang berhubungan dengan abnormalitas morfologi acetabulum, lokasi caput femoris, dan stabilitas sendi. USG merupakan metode yang dianjurkan sebagai pemeriksaan pada panggul yang masih imatur, dengan USG kita dapat melihat dan menilai secara langsung kondisi komponen kartilago sendi sehingga fungsi USG semakin berkurang dengan bertambahnya ossifikasi pada pasien. Oleh karena itu, USG terutama sekali digunakan pada bayi usia dibawah 6 bulan, pada bayi dengan usia diatas 6 bulan disarankan penggunaan radiografi. Indikasi USG Riwayat CDH dalam keluarga Ditemukannya abnormalitas pada pemeriksaan fisik bayi Presentasi bokong Kondisi neuromuskular Monitoring pasien CDH yang diterapi menggunakan pelvik harness atau splint Pemeriksaan pada CDH dilakukan dalam 2 posisi orthogonal: tampak koronal pada posisi istirahat dan tampak transversal pada posisi panggul fleksi dengan atau tanpa tekanan. Pemeriksaan ini dapat menilai posisi, stabilitas dan morfologi dari sendi panggul. Tampak Koronal Tampak koronal dalam posisi standard dapat dicapai dengan memposisikan panggul bayi pada posisi fisiologisnya (fleksi 15˚-20 ˚). Penilaian dilakukan terhadap posisi caput femoris dan ada atau tidaknya dislokasi. Kemudian lakukan penilaian terhadap morfologi acetabulum dan nilai sudut alfa acetabulum (normal ≥60˚).

description

USG DDH

Transcript of USG DDH

USGUSG terutama digunakan dalam mendeteksi awal kelainan yang berhubungan dengan abnormalitas morfologi acetabulum, lokasi caput femoris, dan stabilitas sendi. USG merupakan metode yang dianjurkan sebagai pemeriksaan pada panggul yang masih imatur, dengan USG kita dapat melihat dan menilai secara langsung kondisi komponen kartilago sendi sehingga fungsi USG semakin berkurang dengan bertambahnya ossifikasi pada pasien. Oleh karena itu, USG terutama sekali digunakan pada bayi usia dibawah 6 bulan, pada bayi dengan usia diatas 6 bulan disarankan penggunaan radiografi.Indikasi USG Riwayat CDH dalam keluarga Ditemukannya abnormalitas pada pemeriksaan fisik bayi Presentasi bokong Kondisi neuromuskular Monitoring pasien CDH yang diterapi menggunakan pelvik harness atau splintPemeriksaan pada CDH dilakukan dalam 2 posisi orthogonal: tampak koronal pada posisi istirahat dan tampak transversal pada posisi panggul fleksi dengan atau tanpa tekanan. Pemeriksaan ini dapat menilai posisi, stabilitas dan morfologi dari sendi panggul. Tampak KoronalTampak koronal dalam posisi standard dapat dicapai dengan memposisikan panggul bayi pada posisi fisiologisnya (fleksi 15-20 ). Penilaian dilakukan terhadap posisi caput femoris dan ada atau tidaknya dislokasi. Kemudian lakukan penilaian terhadap morfologi acetabulum dan nilai sudut alfa acetabulum (normal 60).

Gambar xx. Transduser USG diletakkan paralel pada lateral pinggang bayi

Gambar xx. Hasil USG tampak koronal panggul bayi. C:capsule; G: gluteus muscles; H: cartilaginous femoral head; IL: ilium; IS: ischium; TR: triradiate cartilage; GT: greater trochanter dan L: labrum.

Tampak TransversalPemeriksaan dilakukan dengan posisi panggul fleksi 90. Corpus femur terlihat di anterior dengan caput femoris bersandar pada ischium. Lakukan tes posisi pada panggul dengan adduksi dan abdksi pasif, kemudian berikan tahanan ringan untuk menilai stabilitas dari sendi panggul. Transduser diletakkan secara lateroposterior sehingga panggul dapat sambil dilakukan abduksi dan adduksi (prosedur Ortolani dan Barlow). Jika terdapat pergeseran caput femoris dari acetabulum dengan tahanan ringan, artinya sendi pannggul tidak stabil.

Gambar xx. Posisi transduser tampak lateral. Panggul fleksi 90 dengan transduser diletakan tegak lurus terhadap lateral panggul bayi

Gambar xx. Gambaran USG posisi lateral. G: gluteus muscles; H: cartilaginous femoral head; IS: ischium; L: labrum; M: femoral metaphysis; dan FS: femoral shaft.