Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3....

53
60 LAMPIRAN-LAMPIRAN

Transcript of Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3....

Page 1: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

60

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 2: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

61

Lampiran I Hasil Belajar Pra-siklus

Tabel

Gambaran Hasil Belajar Siswa

Pra-Siklus

No Nama Nilai Ketuntasan KKM

1. A 54 Belum Tuntas

2. B 54 Belum Tuntas

3. C 59 Belum Tuntas

4. D 64 Belum Tuntas

5. E 79 Tuntas

6. F 73 Tuntas

7. G 70 Tuntas

8. H 58 Belum Tuntas

9. I 59 Belum Tuntas

10. J 51 Belum Tuntas

11. K 81 Tuntas

12. L 79 Tuntas

13. M 84 Tuntas

14. N 74 Tuntas

15. O 69 Belum Tuntas

16. P 61 Belum Tuntas

17. Q 63 Belum Tuntas

18. R 92 Tuntas

19. S 72 Tuntas

20. T 69 Belum Tuntas

21. U 35 Belum Tuntas

22. V 78 Tuntas

Page 3: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

62

Sumber: Observasi Pra-siklus

23. W 74 Tuntas

24. X 48 Belum Tuntas

25. Y 43 Belum Tuntas

26. Z 79 Tuntas

27. AA 74 Tuntas

28. BB 75 Tuntas

29. CC 76 Tuntas

30. DD 54 Belum Tuntas

31. EE 81 Tuntas

32. FF 85 Tuntas

33. GG 81 Tuntas

34. HH 86 Tuntas

35. II 67 Belum Tuntas

36. JJ 63 Belum Tuntas

37. KK 83 Tuntas

38. LL 64 Belum Tuntas

39. MM 69 Belum Tuntas

40. OO 72 Tuntas

Prosentase Ketuntasan 52,5 %

Nilai KKM 70

Page 4: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

63

Lampiran II Lembar Sikap dan Aktivitas Siswa Pra-siklus

Tabel

Gambaran Sikap Siswa

Pra-Tindakan

No. Aspek yang Diamati

Pelaksanaan

SA A CA KA TA

5 4 3 2 1

1 Menempati tempat duduknya masing-

masing.

2 Perhatian siswa dalam materi pembelajaran. √

3 Keaktifan dalam mengajukan pertanyaan. √

4 Membagi kelompok dengan tertib. √

5 Peran serta siswa dalam kegiatan kelompok. √

6 Kerja sama siswa dalam menyelesaikan

tugas kelompok.

7 Antusiasme siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran.

8 Mempunyai keberanian untuk melaporkan

hasil kerja kelompok di depan kelas.

9 Siswa secara aktif membuat rangkuman. √

10 Mendengarkan dengan serius ketika guru

menerangkan.

11 Melakukan kegiatan sesuai dengan instruksi

guru.

12 Mampu membuat kesimpulan secara tepat. √

13 Menyelesaikan tugas kelompok tepat waktu. √

Jumlah Skor 10 0 12 12 1

Page 5: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

64

Skor Maksimum 65 52 39 26 13

Rata-rata 35/13 = 2.69

Keterangan:

Kriteria dan kategori rata-rata:

4,1 – 5,0 = Sangat aktif

3.1 – 4,0 = Aktif

2,1 – 3,0 = Cukup aktif

1,1 – 2,0 = Kurang aktif

0,1 – 1,0 = Tidak aktif

Sumber : Observasi Pra-siklus

Page 6: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

65

Lampiran III RPP Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SDN Mangunsari 05

Kelas/semester : IV/II

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Alokasi Waktu : 2 x pertemuan (2x35 menit)

I. Standar Kompetensi

9. Memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit.

II. Kompetensi Dasar

7. 1 Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi.

III. Indikator Pencapaian Kompetensi

- Siswa mengetahui proses perubahan kenampakan yang terjadi di

permukaan bumi.

- Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis perubahan kenampakan yang

terjadi di permukaan bumi.

- Siswa dapat mengetahui penyebabnya perubahan kenampakan bumi

IV. Tujuan Pembelajaran

- Siswa dapat mendefinisikan perubahan yang terjadi di permukaan bumi

melalui diskusi dan tanya jawab.

- Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis perubahan permukaan bumi

berdasarkan artikel yang berkaitan dengan materi.

Page 7: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

66

- Siswa dapat menyebutkan dan mengetahui jenis-jenis perubahan

penampakan permukaan bumi.

- Siswa dapat menyebutkan penyebab dan akibat perubahan penampakan

yang terjadi di permukaan bumi dengan benar.

Karakter siswa: Displin, tekun, tanggung jawab, kritis, ingin tahu

V. Materi Ajar

- Artikel mengenai perubahan penampakan permukaan bumi (terlampir)

- Lembar kerja siswa (terlampir)

- Soal-soal latihan (terlampir)

VI. Model Pembelajaran

Pembelajaran berbasis masalah (PBL)

VII. Metode Pembelajaran

- Tanya Jawab

- Diskusi

VIII. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

A. Kegiatan Awal (5 menit)

- Siswa diajak oleh guru untuk menceritakan tentang fenomena-fenoma

alam yang beberapa waktu terakhir terjadi di Indonesia.

“Apa yang kalian mengetahui kejadian alam apa yang beberapa saat ini

terjadi di Indonesia?”

- Siswa diberi pertanyaan apakah mereka pernah pergi ke sungai atau

pantai? Apa saja yang mereka lihat?

B. Kegiatan Inti (55 menit)

1. Eksplorasi

a. Siswa akan melihat video pendek mengenai fenomena perubahan

kenampakan permukaan bumi.

b. Siswa akan memberikan tanggapan singkat mengenai video yang

telah mereka saksikan.

Page 8: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

67

2. Elaborasi

a. Siswa dibagi dalam kelompok dan akan menerima sebuah artikel

yang akan mereka diskusikan.

b. Siswa dalam kelompok akan menganalisis artikel tersebut.

c. Kelompok akan maju untuk menyampaikan hasil diskusi mereka.

d. Masing-masing kelompok akan memberikan tanggapan atau

memberikan pertanyaan kepada kelompok yang mempresentasikan

diskusinya.

3. Konfirmasi

a. Guru memberikan tanggapan dan penjelasan singkat tentang materi

perubahan kenampakan bumi.

“Dari presentasi yang sudah kalian dengar dan perhatikan tadi ada

beberapa hal yang perlu kalian catat yaitu….”

C. Kegiatan Penutup (10 menit)

- Dengan bimbingan oleh guru siswa akan mengulas secara singkat

pelajaran yang sudah mereka dapat hari ini.

“Apa yang kalian bisa ceritakan tentang pelajaran hari ini?”

Pertemuan 2

A. Kegiatan Awal (5 menit)

- Siswa diajak oleh guru untuk mengingat kembali materi pembelajaran

hari kemarin.

“Ada yang masih ingat tidak kemarin kita belajar apa?”

- Setelah siswa menjawab pertanyaan guru, siswa dibimbing untuk masuk

ke dalam materi pembelajaran.

B. Kegiatan Inti (55 menit)

1. Eksplorasi

a. Siswa diingatkan kembali dengan masalah-masalah yang mereka

diskusikan kemarin.

Page 9: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

68

“Kemarin masalah-masalah apa yang kalian bahas dan diskusikan

dalam kelompok ya?”

2. Elaborasi

a. Siswa dibagi dalam kelompok dan akan menerima sebuah gambar

yang akan mereka diskusikan.

b. Siswa dalam kelompok akan menganalisis gambar tersebut.

c. Kelompok akan maju untuk menyampaikan hasil diskusi mereka.

d. Siswa akan mempraktekan percobaan tentang erosi di pinggir

pantai.

3. Konfirmasi

a. Guru memberikan tanggapan dan penjelasan singkat tentang materi

perubahan kenampakan bumi.

“Dari presentasi yang sudah kalian dengar dan perhatikan tadi ada

beberapa hal yang perlu kalian catat yaitu….”

b. Siswa dan guru menyimpulkan bersama perubahan kenampakan

bumi.

“Jadi kesimpulan apa yang bisa kita dapat dari materi kali ini?”

C. Kegiatan Penutup (10 menit)

- Dengan bimbingan oleh guru siswa akan mengulas secara singkat

pelajaran yang sudah mereka dapat hari ini.

“Apa yang kalian bisa ceritakan tentang pelajaran hari ini?”

- Guru memberikan kesimpulan dari pembelajaran hari ini.

IX. Kisi-kisi Soal

SK KD Indikator No. Soal

9.

Memahami

perubahan

kenampakan

9.1

Mendeskripsikan

perubahan

A. Siswa mengetahui

proses perubahan

kenampakan yang

2,3,4,5

Page 10: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

69

permukaan

bumi dan

benda langit.

kenampakan

bumi.

terjadi di

permukaan bumi.

B. Siswa dapat

mengidentifikasi

jenis-jenis

perubahan

kenampakan yang

terjadi di

permukaan bumi.

C. Siswa dapat

mengetahui

penyebabnya

perubahan

kenampakan bumi.

7,8,10

1,6,9

X. Sumber Belajar

- Erlangga kelas IV hal 181-190

- Gembira Sains Kelas 4 hal 163 – 176

- Artikel-artikel

XI. Penilaian

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Instrumen/

Soal

Siswa mengetahui

proses perubahan

kenampakan yang

terjadi di permukaan

bumi.

Tertulis

Kelompok

Tugas

Kelompok

Terlampir

Page 11: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

70

Siswa dapat

mengidentifikasi jenis-

jenis perubahan

kenampakan yang

terjadi di permukaan

bumi.

Siswa dapat

mengetahui

penyebabnya

perubahan kenampakan

bumi

Kelompok

Tugas

Kelompok

Tugas

Individu

FORMAT PENILAIAN

NILAI

I Benar x 1 = 10

II 5 x 5 = 25

Total 35+5= 40/4 = 10

Page 12: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

71

Page 13: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

72

IV. Lampiran RPP Siklus I

Lembar Analisis Siswa

1. Hal-hal penting apa yang bisa kalian dapat dari artikel tersebut?

2. Mengapa hal itu bisa terjadi?

3. Bagaimana solusi kalian untuk mengatasi masalah yang ada dalam artikel

tersebut?

Artikel untuk siswa

Erosi Hulu Brantas Ancam Bendungan Sengguruh

TEMPO.CO, Batu-Lahan pertanian sayuran di kawasan hulu Sungai Brantas longsor

saat musim penghujan. Setiap hektare kawasan menyumbang sekitar 60 meter kubik material

tanah ke aliran sungai itu. "Erosi tanah menyembabkan sedimentasi aliran Sungai Brantas,"

kata Tim Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai Brantas, MH Hudin Sonny,

Kamis, 21 Februari 2013.

Tim menyimpulkan setelah memantau kawasan arboretum, kawasan Taman Hutan

Raya Raden Soerjo dan kawasan hulu sungai. Pemantauan dilakukan oleh Dewan Sumber

Daya Air Jawa Timur, Perum Perhutani, dan TKPSDA wilayah Sungai Brantas. Sedimentasi, kata

Hudin, memenuhi Bendungan Sengguruh, Kepanjen sejauh 50 kilometer dari kawasan hulu

sehingga menganggu pembangkit listrik. Untuk itu, Pemerintah Jawa Timur

direkomendasikan untuk melakukan konservasi kawasan hulu. Menanam pepohonan akan

mengendalikan erosi kawasan hulu sungai.

Tujuannya adalah untuk menyelamatkan sumber air yang mengaliri 14 kota dan

kabupaten di Jawa Timur. Sebagian besar pengairan irigasi pertanian berasal dari aliran sungai

Brantas. Saat kemarau, sekitar 8 ribuan Desa yang mengalami kekeringan. Jika sumber air bisa

diselamatkan, target Pemerintah Provinsi Jawa Timur surplus 5 juta ton beras bisa terpenuhi.

PT Jasa Tirta 1 mencatat sampah di Bendungan Sengguruh, Kabupaten Malang,

mencapai 30 meter kubik per hari. Bahkan, saat musim hujan, sampah meningkat menjadi

200 meter kubik per hari. "Sampah plastik, kasur, kayu batangan, menumpuk," kata juru

bicara Perusahaan Umum Jasa Tirta 1, Tri Hardjono.

Rata-rata setiap tahun total sampah dan sedimen mencapai lima juta kubik.

Sedangkan kemampuan teknis mengeruk sampah dan sedimen hanya sekitar 300 ribu meter

Page 14: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

73

kubik per tahun. Keterbatasan peralatan dan lahan penampung sedimen menjadi

penghambat. Selebihnya, sampah mengendap dan mengganggu bendungan.

Dampaknya, produksi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) menurun. Awalnya

produksi listrik mencapai 29 megawatt, kemudian turun menjadi sekitar 18 MW per hari. Jika

sedimentasi dan sampah terus berlanjut, bendungan yang diresmikan Presiden Soeharto

pada 23 Maret 1989 itu terancam rusak. Selain memproduksi listrik, Bendungan Sengguruh

juga berfungsi mengendalikan dan menahan sedimen. Tujuannya, untuk menghentikan laju

sedimentasi yang mengancam waduk Sutami. Waduk Sutami yang telah berumur 42 tahun

itu merupakan waduk utama penampung air untuk kepentingan pembangkit listrik, air untuk

industri, irigasi, dan bahan baku air minum.

EKO WIDIANTO

Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2013/02/21/058462736/Erosi-Hulu-Brantas-

Ancam-Bendungan-Sengguruh

Erosi Sungai Luk Ulo, Jalur KA Terancam Putus

KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Tak sekadar merusak lahan pertanian, erosi

di sepanjang aliran Sungai Luk Ulo mengancam pemukiman penduduk. Di Desa Kedungwaru,

Kecamatan Karangsambung, Kebumen sedikitnya 11 rumah warga nyaris ditelan erosi yang

terjadi di sungai tersebut. Longsor juga mengancam rel kereta api yang melintasi sungai

tersebut.Jika hal itu terjadi jalur KA Surabaya-Jakarta yang melalui Yogyakarta akan terputus.

Bahkan tiga rumah warga di Dusun Krajan yakni milik Ralim, Mad Sukardi, dan Ny Kambari

sudah dalam kondisi kritis. Pasalnya jarak bangunan dengan tebing sungai tinggal satu meter.

Sedangkan delapan rumah lain yakni milik Ladin, Masinem, Mad Suwarta, San Wardi,

Asmawikrama, Ali Ismun, Mad Sudarjo, dan Watin juga semakin mendekati tebing.

Kepala Desa Kedungwaru Supraptono AMd membenarkan semakin parahnya erosi

yang terjadi di Sungai Luk Ulo di desanya. Apalagi pada musim hujan seperti saat ini tebing

sungai terus berguguran akibat tergerus aliran air saat banjir. "Yang jelas, kalau hujan warga

menjadi was-was. Pada malam hari, perangkat desa piket untuk mengantisipasi jika terjadi

sesuatu yang tidak diinginkan," ujarnya di sela-sela meninjau lokasi erosi, Rabu (28/11).

Didampingi Sekretaris Desa Syamsul Bahri dan Kaur Pembangunan Siswoyo, dia

menambahkan, yang bisa dilakukan oleh pemerintah desa ialah penanganan jangka pendek.

Yakni dengan menggerakkan warga untuk gotong royong memasang patok bambu sebagai

upaya mencegah terus meluasnya erosi. Pihaknya juga telah mengusulkan penanganan

jangka panjang kepada Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) Yogyakarta melalui

Balai PSDA Progo Bogowonto Luk Ulo (Probolo) Kutoarjo.

Page 15: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

74

"Beberapa waktu lalu sudah ditinjau, namun belum ada informasi bagaimana tindaklanjut

penanganannya," imbuhnya.

Paku Bumi

Menurut dia, penanganan erosi tidak cukup dengan dibronjong, melainkan dengan

pembangunan paku bumi. Selain itu, juga perlu pengembalian arus sungai ke lokasi semula.

Sebab, saat ini, aliran sungai Luk Ulo telah bergeser jauh hingga lebih dari 300 meter. Untuk

menangani Sungai Luk Ulo perlu melibatkan tiga desa di tiga kecamatan yakni Desa

Kedungwaru, Kecamatan Karangsambung, Desa Peniron, Kecamatan Pejagoan dan Desa

Karangrejo, Kecamatan Karanggayam.

"Memang semua pihak harus duduk bersama untuk mengatasi permasalahan ini,"

tandasnya. Sekdes Syamsul Bahri membenarkan bergesernya aliran Sungai Luk Ulo. Jika

dahulu jarak rumah penduduk dengan tebing sungai lebih dari 300 meter, saat ini ada yang

tinggal satu meter. Dari perhitungan, lebih dari lima hektare lahan pertanian milik warga Desa

Kedungwaru yang sudah berubah menjadi sungai. "Dahulu kami masih membayar pajak,

tetapi setelah pengukuran Sismiop (Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak-red), tanah

tersebut sudah tidak dihitung lagi," ujarnya.

Sementara itu, di Kelurahan Panjer, setidaknya 15 rumah juga terancam longsor.

Sejumlah rumah dan satu mushala sudah hilang terbawa longsor. Pada bagian lain,

penambangan pasir di sepanjang Sungai Luk Ulo semakin tak terkendali. Meski dilarang,

sebagian besar penambangan tersebut dilakukan dengan mesin sedot pasir. Ironisnya,

tingginya kebutuhan pasir salah satunya untuk memenuhi kebutuhan proyek pemerintah.

Seperti pembangunan pasar tradisional, gedung perkantoran, hingga gedung sekolah. (J19-

45/suaramerdeka)

SUMBER:http://www.beritakebumen.info/2012/11/erosi-sungai-luk-ulo-jalur-ka-

terancam.html#ixzz2vtU04bSA

Tanjung Benoa Terancam Tenggelam karena Erosi Air laut

Denpasar, Bali (beritadewata.com) - Pemprov Bali diminta melakukan kajian teknis

untuk menyelematkan kawasan Tanjung Benoa yang kini posisinya dinilai lebih rendah dari

permukaan laut. Selain rehabilitasi Pulau Pudut, reklamasi juga bisa menjadi alternatif asalkan

memenuhi persyaratan dari berbagai aspek.

Harapan itu disampaikan sejumlah tokoh masyarakat Tanjung Benoa saat bertemu

Gubernur yang diwakili Wagub Ketut Sudikerta, Jumat ( 11/10/2013 ). Sejumlah tokoh

masyarakat Tanjung Benoa yang datang diantaranya Bendesa Pakraman Tanjung Benoa

Page 16: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

75

Nyoman Wana Putra, Kertha Desa Wayan Ranten, Ketua LPM Wayan Darma. Selain itu hadir

pula DR.Ketut Sukada dan Nyoman Parek Sumerta selaku tokoh masyarakat.

Wayan Ranten selaku pemuka masyarakat memaparkan kondisi umum Tanjung

Benoa yang belakangan ramai dibicarakan karena terkait dengan wacana reklamasi. "Hampir

tiap hari wilayah kami naik di media," ujarnya. Terlepas dari wacana reklamasi yang

mengundang pro dan kontra, Ranten ingin membuka wawasan semua pihak tentang kondisi

riil kawasan Tanjung Benoa. Menurut dia, tanah kelahirannya itu kini terancam tenggelam

karena erosi air laut. Menurut kacamatanya sebagai orang awam, hal itu dipicu oleh kegiatan

pendalaman alur pelabuhan oleh PT Pelindo dan juga reklamasi Pulau Serangan. "Pihak

Pelindo beberapa kali melakukan pendalaman alur dan reklamasi terbatas untuk peningkatan

kapasitas pelabuhan. Serangan juga posisinya lebih tinggi dari wilayah kami," urainya.

Kondisi ini mengakibatkan kawasan Tanjung Benoa rentan erosi, bahkan bisa

tenggelam jika dibiarkan. Salah satu bukti, kata Ranten, Pulau Pudut yang dulunya cukup luas,

belakangan makin mengecil. Terkait dengan kondisi ini, Ranten dan pemuka masyarakat

lainnya minta Pemprov Bali melakukan kajian lebih mendalam untuk menyelamatkan Tanjung

Benoa. "Kalau yang lain bisa reklamasi, kenapa kami mau hanya jadi ‘korban’," tandasnya. Dia

juga minta agar pihak-pihak yang tidak tahu betul tentang Tanjung Benoa, jangan asal bicara

di media dan memperkeruh suasana. Hal itu dikhawatirkan akan menggangu ketentraman

masyarakat setempat.

Hal senada juga disampaikan Jero Bendesa Wana Putra. Sependapat dengan Ranten,

dia mengharapkan Pemprov Bali melakukan kajian untuk penyelamatan Tanjung Benoa.

"Apapun solusinya nanti, kami harapkan yang terbaik serta berdampak positif bagi Tanjung

Benoa dan masyarakat setempat," tambahnya.

Wagub Sudikerta memahami aspirasi yang disampaikan tokoh masyarakat Tanjung

Benoa. Menurutnya, semua masyarakat tentunya ingin sejajar dan punya hak yang sama

dengan yang lain. “Tentunya tak ada yang mau berada dalam posisi menjadi ‘korban’,”

ujarnya.

Terkait wacana reklamasi, dia minta semua pihak melihat jauh ke depan dan

menyikapinya dengan jernih. "Jangan selalu tendensius hanya karena kepentingan tertentu,"

ujarnya. Sesuai dengan harapan masyarakat setempat, pihaknya akan melaporkan ke

Gubernur untuk selanjutnya dilakukan kajian lebih konkrit. "Jauhkan dulu politik, kita lakukan

kajian yang benar-benar konkrit dari berbagai aspek," tandasnya. Dia berharap akan ada

solusi terbaik untuk penyelamatan kawasan Tanjung Benoa.

Sumber :

http://www.beritadewata.com/Sosial_Politik/Pemda/Tanjung_Benoa_Terancam_Tenggela

m_karena_Erosi_Air_laut.html

Page 17: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

76

Perubahan Iklim, Pencairan Gletser Meluas di Alpen

Mencairnya gletser di pegunungan Alpen akan membanjiri dan merusak pemukiman

penduduk, berisiko merenggut nyawa manusia.

Efek perubahan iklim dan pemanasan global seperti bumerang bagi manusia. Dampak

perubahan iklim yang begitu nyata dampaknya terlihat di daerah pegunungan. Seperti

fenomena mencairnya gletser di pegunungan Alpen, Swiss.

Suhu pada abad ke-20 di Alpen meningkat dua kali dari rata-rata suhu global. Hingga

hari ini gletser di Swiss menyusut rata-rata hampir 10 meter per tahun. Terlebih lagi, dengan

intensitas hujan yang lebih banyak dan angin lebih kuat di negara tersebut.

Dua gletser besar menjulang di atas pegunungan Alpen yaitu Aletsch dan Fiescher.

Dua gletser ini menjadi teror tersendiri bagi warga yang tinggal di bawah pegunungan. Ketika

potongan gletser Aletsch jatuh lalu masuk ke dalam Danau Märjelen yang terletak di antara

dua gletser, maka danau tersebut akan meluap. Diperkirakan sekitar 10 juta meter kubik air

akan mengalir menyusuri lembah di bawahnya.

Dengan volume air yang sebanyak itu tentunya akan membanjiri dan merusak

pemukiman penduduk, bahkan dapat merenggut nyawa mereka. Para penduduk yang

tergolong warga miskin ini tidak memiliki pilihan lain selain membangun kembali hunian

mereka.

Gletser ini mulai surut pada 1860-an dan terus menyusut hingga hari ini. Gletser

Aletsch saat ini memiliki panjang sekitar 21 kilometer dengan kedalaman sekitar 900 meter.

Kondisi ini telah meyusut sebesar lima kilometer pada panjang dan kedalamannya berkurang

200 meter sejak tahun 1864.

"Kita berdoa agar es surut dan doa kita kita terkabul," Herbert Volken pemandu

gunung dan walikota Conches, sebuah distrik yang meliputi Fiesch.

Tidak jauh dari kota Fiesch, terdapat Gletser Giesen di mana telah terdapat celah

raksasa dan berisiko runtuh. Seandainya gletser tersebut runtuh maka akan mengenangi

desa-desa yang ada di bawahnya.

Mungkin tidak terpikir bagi kita bahwa ketika sepotong gletser mencair dapat

mengubah posisi wilayah sebuah negara. Di Zermat, akibat pergesaran gletser maka

pemerintah Swiss dan Italia harus melakukan negoisasi perbatasan wilayah mereka.

Dampak perubahan iklim pada akhirnya dirasakan luas lagi. Karena Gletser Aletsch

dan Fiescher dan beberapa gletser kecil lainnya merupakan sumber dari sungai Rhone, yang

merupakan salah satu sungai penting di Eropa. Jika terjadi gletser tersebut mencair secara

berlebihan maka bukan tidak mungkin akan berdampak pada hampir seluruh wilayah Eropa.

Page 18: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

77

Hanspeter Holzhäuser, ahli geografi yang mempelajari sejarah gletser di University of

Bern, Jerman, mengungkapkan, panjang Gletser Aletsch berkurang sekitar 23 meter dalam

satu tahun. Ia menganalisa peristiwa fluktuasi gletser selama ribuan tahun menggunakan

catatan sejarah yang ada. Dengan menganalisa inti es, fosil tanah, dan kayu-kayu yang

terperangkap di dalamnya, ia menyimpulkan bahwa kebanyakan dipengaruhi oleh variasi

iklim.

Warga di sekitar pegunungan Alpen memiliki prosesi khusus untuk mencegah gletser

mencair. Mereka mendaki ke puncak gunung menuju gereja kecil yang berada di pegunungan,

lalu mereka memanjatkan doa guna mencegah meluasnya pencairan gletser.

Meski demikian, warga sekitar juga mengalami dilema. Sebab, jika gletser tidak

mencair maka mereka harus menanggung risiko mengenai kurangnya ketersediaan air

minum, energi, pakan ternak dan air untuk mencegah kebakaran hutan.

Masalah lain akibat berkurang gletser yang mencair dapat berdampak pada

berkurangnya jumlah wistawan yang merupakan sumber utama pendapatan daerah. Terlebih

saat ini mereka tengah mengencangkan ikat pinggang karena resesi dan krisis ekonomi yang

menimpa zona euro.

(Umi Rasmi. Sumber: National Geographic News)

Polisi Tetapkan 24 Tersangka Pembakar Hutan Riau

TEMPO.CO, Pekanbaru - Kepolisian Daerah Riau menetapkan 24 tersangka pembakar

lahan di sejumlah wilayah di Riau, Selasa, 25 Februari 2014. Namun sejauh ini belum ada

tersangka yang berasal dari perusahaan.

"Semua tersangka saat ini ditangani kepolisian resor setempat untuk pemeriksaan,"

kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo kepada Tempo

hari ini. Menurut Guntur, kebanyakan tersangka tertangkap tangan saat membakar lahan

untuk dijadikan perkebunan. Namun lahan yang dibakar itu justru merembet ke lahan lainnya

sehingga api terus meluas.

Dalam kasus pembakaran lahan ini, kata Guntur, Polres Indragiri Hilir dan Polres

Meranti masing-masing menangani dua tersangka. Adapun Polresta Pekanbaru, Polres Siak,

dan Polres Dumai masing-masing menangani satu tersangka. Sedangkan Polres Pelalawan

menangani empat tersangka, Polres Bengkalis menahan delapan tersangka, dan Polres Rokan

Hilir memproses lima tersangka.

Page 19: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

78

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyebutkan

satelit Terra dan Aqua mendeteksi 145 titik api di Riau. Jumlah ini menurun drastis dibanding

hari sebelumnya, 1.234 titik api. "Titik api tersebut menurut pantauan satelit pukul 05.00 pagi

tadi," kata analis dari BMKG Pekanbaru, Ardhitama, kepada Tempo. (Baca juga: Pekanbaru

Berasap, 2 Pesawat Dialihkan ke Batam)

Menurut Ardhitama, titik api terbanyak masih terdapat di Bengkalis, yaitu 117 titik,

lalu disusul Dumai (16), Rokan Hilir (10), Meranti (1), dan Pelalawan (1). Dia memperkirakan

wilayah Riau masih diliputi cuaca cerah berawan disertai kabut asap. "Potensi hujan minim,"

ujarnya.

Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2014/02/25/058557390/Polisi-Tetapkan-24-

Tersangka-Pembakar-Hutan-Riau

Kabut Asap, Jarak Pandang di Pontianak 50-100 Meter

PONTIANAK, KOMPAS.com - Jarak pandang di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan

Barat, Kamis, sekitar pukul 07.00 WIB hanya berkisar 50-100 meter akibat kabut asap sisa

terbakarnya lahan gambut yang sudah terjadi sejak dua pekan terakhir.

"Saya harus ekstra hati-hati ketika mengendarai sepeda motor saat mau pergi kerja," kata

Harun salah seorang warga Kecamatan Pontianak Utara, Kamis (6/2/2014).

Menurut dia, kabut asap yang menyelimuti Pontianak sejak beberapa hari terakhir

sangat tebal sehingga sangat mengganggu saat mengendarai kendaraan bermotor, baik roda

dua maupun roda empat. "Mudah-mudahan hujan cepat turun sehingga bisa mengurangi

kabut asap, akibat terbakarnya lahan gambut baik di Kota Pontianak maupun di sekitarnya

saat ini," kata Harun. Harun berharap pemerintah maupun pihak kepolisian menindak tegas

pelaku pembakaran lahan yang menyebabkan kabut asap tebal seperti sekarang. "Harus ada

tindakan tegas bagi pembakar lahan, agar bisa memberikan efek jera, kalau tidak maka

permasalahan kabut asap akan terjadi setiap musim kemarau," ujarnya.

Sementara itu, Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

kota setempat meliburkan aktivitas sekolah mulai Kamis (6/2/2014) hingga Selasa

(11/2/2014), sebagai dampak dari semakin tebalnya kabut asap sehingga berbahaya bagi

kesehatan.

Diliburkannya aktivitas belajar dan mengajar di sekolah berdasarkan surat dari Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak No. 800/0281/TU-Kepeg/2014 tanggal 5 Februari

2014, perihal anak belajar di rumah mengingat kabut asap dan cuaca yang kurang

mendukung, sehingga para siswa diliburkan.

Page 20: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

79

Sejumlah sekolah melalui surat pemberitahuan yang ditujukan ke pihak orang tua,

meliburkan aktivitas belajar selama lima hari, sesuai surat yang dikeluarkan Dinas Pendidikan

Kota Pontianak itu. Dalam surat itu, para siswa dan siswi SD diminta belajar di rumah sebagai

gantinya.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak Imran menyatakan, Indeks Standar

Pencemaran Udara (ISPU) di kota itu, mulai dari kategori tidak sehat hingga berbahaya bagi

kesehatan manusia.

"Udara mulai dari siang hingga malam hari masuk kategori sangat tidak sehat,

kemudian mulai pukul 00.30 WIB hingga pukul 02.00 dinihari kategori berbahaya bagi

kesehatan manusia," katanya.

Sumber:

http://regional.kompas.com/read/2014/02/06/0808059/Kabut.Asap.Jarak.Pandang.di.Ponti

anak.50-100.Meter

Gambar-gambar

Page 21: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

80

Lampiran V Lembar Evaluasi Siswa Siklus I

Nama : _______________

Kelas : _______________

Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan menyilang huruf a, b, c atau d.

1. Penyebab utama terjadinya peristiwa pasang surut di bumi adalah adanya gaya

tarik ….

a. bulan c. planet

b. bumi d. bintang

2. Pada siang hari, bumi tampak terang karena….

a. bumi dekat dengan matahari

b. bumi tidak terhalang bulan

c. bumi lebih besar daripada matahari

d. bumi mendapat cahaya dari matahari

3. Pada malam hari, bumi tampak gelap karena….

a. bumi jauh dari matahari

b. bumi terhalang oleh bulan

c. bumi tidak mendapat cahaya matahari

d. bumi lebih kecil daripada matahari

4. Matahari tampak terbit di sebelah….

a. timur c. selatan

b. utara d. barat

5. Matahari tampak terbenam di sebelah….

a. timur c. selatan

b. utara d. barat

6. Yang mengakibatkan erosi di pantai adalah….

a. arus laut c. gelombang air laut

b. angin d. hujan

7. Es yang bergerak perlahan-lahan di suatu lembah disebut….

Page 22: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

81

a. glester c. longsoran

b. rayapan d. salju

8. Hal yang bukan diakibatkan oleh erosi adalah….

a. hilangnya lapisan tanah yang mengandung humus.

b. air sungai keruh

c. tanah menjadi subur

d. banjir

9. Jika hutan terbakar akan menganggu penerbangan pesawat karena….

a. mesin pesawat akan rusak

b. oksigen menjadi berkurang

c. tanah menjadi gundul

d. asap yang timbul akan menganggu penglihatan

10. Daerah yang sangat besar kemungkinannya terjadi erosi oleh angin adalah….

a. hutan c. persawahan

b. padang rumput d. padang pasir

II. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!

1. Menurut kalian proses erosi di laut atau di sungai yang lebih cepat? Mengapa

demikian? Berikan alasan kalian!

Jawab:…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………

2. Apa yang kalian ketahui tentang air pasang dan air surut?

Jawab:…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………

3. Menurut kalian apa yang mengakibatkan air di sungai menjadi keruh setelah

terjadi erosi? Jelaskan!

Page 23: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

82

Jawab:…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

4. Apa yang bisa di lakukan untuk mencegah erosi di sungai atau di pantai?

Jawab:…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………

5. Menurut kalian apa kerugian yang bisa kalian dapatkan ketika terjadi

kebakaran hutan?

Jawab:………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………

Page 24: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

83

Lampiran VI Hasil Belajar Siswa Siklus I

Tabel

Gambaran Hasil Belajar Siswa

Siklus I

No Nama Nilai Ketuntasan KKM

1. A 57.5 Belum Tuntas

2. B 57.5 Belum Tuntas

3. C 30 Belum Tuntas

4. D 70 Tuntas

5. E 77.5 Tuntas

6. F 35 Belum Tuntas

7. G 97.5 Tuntas

8. H 87.5 Tuntas

9. I 77.5 Tuntas

10. J 70 Tuntas

11. K 92.5 Tuntas

12. L 85 Tuntas

13. M 95 Tuntas

14. N 85 Tuntas

15. O 65 Belum Tuntas

16. P 52.5 Belum Tuntas

17. Q 60 Belum Tuntas

18. R 100 Tuntas

19. S 95 Tuntas

20. T 77.5 Tuntas

21. U 55 Belum Tuntas

22. V 77.5 Tuntas

Page 25: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

84

Sumber: Hasil Pengamatan Siklus I

23. W 82.5 Tuntas

24. X 62.5 Belum Tuntas

25. Y 42.5 Belum Tuntas

26. Z 92.5 Tuntas

27. AA 87.5 Tuntas

28. BB 57.5 BelumTuntas

29. CC 92.5 Tuntas

30. DD 47.5 Belum Tuntas

31. EE 60 Belum Tuntas

32. FF 100 Tuntas

33. GG 97.5 Tuntas

34. HH 100 Tuntas

35. II 90 Tuntas

36. JJ 62.5 Belum Tuntas

37. KK 85 Tuntas

38. LL 75 Tuntas

39. MM 85 Tuntas

40. OO 85 Tuntas

Prosentase Ketuntasan 65 %

Nilai KKM 70

Page 26: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

85

Lampiran VII Lembar Aktivitas dan Sikap Siswa Siklus I

Tabel

Gambaran Sikap Siswa

Siklus I

No. Aspek yang Diamati

Pelaksanaan

SA A CA KA TA

5 4 3 2 1

1 Menempati tempat duduknya masing-

masing.

2 Perhatian siswa dalam materi

pembelajaran.

3 Keaktifan dalam mengajukan

pertanyaan.

4 Membagi kelompok dengan tertib. √

5 Peran serta siswa dalam kegiatan

kelompok.

6 Kerja sama siswa dalam menyelesaikan

tugas kelompok.

7 Antusiasme siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran.

8 Mempunyai keberanian untuk

melaporkan hasil kerja kelompok di

depan kelas.

9 Siswa secara aktif membuat rangkuman. √

10 Mendengarkan dengan serius ketika

guru menerangkan.

Page 27: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

86

11 Melakukan kegiatan sesuai dengan

instruksi guru.

12 Mampu membuat kesimpulan secara

tepat.

13 Menyelesaikan tugas kelompok tepat

waktu.

Jumlah Skor 5 24 18 0 0

Skor Maksimum 65 52 39 26 13

Rata-rata 47/13 = 3,61

Keterangan :

Kriteria dan kategori rata-rata:

4,1 – 5,0 = Sangat aktif

3.1 – 4,0 = Aktif

2,1 – 3,0 = Cukup aktif

1,1 – 2,0 = Kurang aktif

0,1 – 1,0 = Tidak aktif

Sumber: Hasil Pengamatan Siklus I

Page 28: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

87

Lampiran VIII Hasil Validitas Siklus I

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 12.3250 10.379 .172 .641

VAR00002 12.1250 10.317 .325 .627

VAR00003 12.3750 10.599 .090 .652

VAR00004 12.2000 10.472 .188 .639

VAR00005 12.2500 9.782 .421 .613

VAR00006 12.3250 10.635 .087 .651

VAR00007 12.5500 10.203 .209 .637

VAR00008 12.3000 9.703 .419 .611

VAR00009 12.1750 11.122 -.055 .662

VAR00010 12.2250 10.640 .112 .647

VAR00011 12.5000 10.000 .272 .629

VAR00012 12.4750 9.897 .307 .624

VAR00013 12.3000 9.856 .363 .618

VAR00014 12.4000 9.682 .389 .614

VAR00015 12.6750 10.481 .137 .645

VAR00016 12.2500 10.397 .190 .639

VAR00017 12.4750 10.512 .110 .650

VAR00018 12.2750 9.948 .342 .621

VAR00019 12.4250 9.943 .296 .626

VAR00020 12.3750 10.035 .274 .629

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.646 20

Page 29: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

88

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00002 5.7000 4.831 .226 .641

VAR00005 5.8250 4.456 .339 .621

VAR00008 5.8750 4.317 .386 .611

VAR00011 6.0750 4.584 .201 .651

VAR00012 6.0500 4.408 .289 .632

VAR00013 5.8750 4.420 .328 .623

VAR00014 5.9750 4.487 .259 .638

VAR00018 5.8500 4.490 .304 .628

VAR00019 6.0000 4.205 .400 .606

VAR00020 5.9500 4.203 .415 .603

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.650 10

Page 30: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

89

Lampiran IX RPP Siklus II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SD Mangunsari 05

Kelas/semester : IV/II

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (2x35 menit)

I. Standar Kompetensi

9. Memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit.

II. Kompetensi Dasar

9. 2 Mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari

III. Indikator Pencapaian Kompetensi

- Siswa mengetahui benda-benda langit yang ada di sekitar mereka.

- Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis perubahan kenampakan yang

terjadi di di langit.

- Siswa dapat mengetahui penyebabnya perubahan kenampakan benda-benda

langit.

IV. Tujuan Pembelajaran

- Siswa dapat mendefinisikan perubahan kenampakan benda-benda di langit

dengan diskusi dan tanya jawab.

- Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis penampakan benda-benda langit

berdasarkan artikel yang berkaitan dengan materi.

- Siswa dapat menyebutkan dan mengetahui jenis-jenis perubahan

penampakan benda-benda di langit.

- Siswa mengetahui proses perubahan posisi benda-benda langit dengan

benar.

Page 31: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

90

Karakter siswa: Displin, tekun, tanggung jawab, kritis, ingin tahu

V. Materi Ajar

- Artikel mengenai perubahan penampakan benda-benda langit (terlampir)

- Lembar kerja siswa (terlampir)

- Soal-soal latihan (terlampir)

VI. Model Pembelajaran

Pembelajaran berbasis masalah (PBL)

VII. Metode Pembelajaran

- Tanya Jawab

- Diskusi

VIII. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I

A. Kegiatan Awal (5 menit)

- Siswa di ajak oleh guru untuk menjawab apa cita-cita atau keinginan

mereka ketika sudah dewasa nanti? “Apa cita-cita kalian besok? Ada

yang mau menjadi seorang astronot?”

B. Kegiatan Inti (45 menit)

1. Eksplorasi

a) Siswa akan melihat video pendek mengenai benda-benda langit.

b) Siswa akan memberikan tanggapan singkat mengenai video yang

telah mereka saksikan.

2. Elaborasi

a) Siswa dibagi dalam kelompok dan akan menerima sebuah artikel

yang akan mereka diskusikan.

b) Siswa dalam kelompok akan menganalisis artikel tersebut.

c) Kelompok akan maju untuk menyampaikan hasil diskusi mereka.

d) Selama proses presentasi kelompok lain juga akan

menyampaikan pertanyaan dengan guru sebagai moderatornya.

e) Setelah selesai presentasi guru bersama dengan siswa akan

Page 32: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

91

mendiskusikan hasil presentasi dan kesimpulan yang didapat.

3. Konfirmasi

a) Guru memberikan tanggapan dan penjelasan singkat tentang

materi benda langit. “Dari presentasi yang sudah kalian dengar

dan perhatikan tadi ada beberapa hal yang perlu kalian catat

yaitu….”

C. Kegiatan Penutup (10 menit)

a) Dengan bimbingan oleh guru siswa akan mengulas secara singkat

pelajaran yang sudah mereka dapat hari ini.

“Apa yang kalian bisa ceritakan tentang pelajaran hari ini?”

b) Guru memberikan kesimpulan dari pembelajaran hari ini.

Pertemuan II

A. Kegiatan Awal (5 menit)

- Guru mengingatkan siswa tentang pelajaran dipertemuan sebelumnya.

“Ada yang masih ingat dengan pelajaran kita di hari kemarin?”

- Siswa menceritakan secara singkat tentang apa yang sudah mereka

pelajari dipertemuan sebelumnya.

B. Kegiatan Inti (45 menit)

1. Eksplorasi

a. Siswa akan melihat video pendek mengenai benda-benda langit.

b. Siswa akan memberikan tanggapan singkat mengenai video yang

telah mereka saksikan.

2. Elaborasi

a. Siswa dibagi dalam kelompok dan akan menerima sebuah

gambar posisi bulan yang akan mereka diskusikan.

b. Siswa dalam kelompok mempraktekan posisi bulan dan bentuk

bulan.

Page 33: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

92

c. Selama proses diskusi guru akan membimbing dengan

memberikan beberapa pertanyaan yang merangsang siswa

dalam praktek tersebut.

d. Selama proses presentasi kelompok lain juga akan

menyampaikan pertanyaan dengan guru sebagai moderatornya.

e. Setelah selesai presentasi guru bersama dengan siswa akan

mendiskusikan hasil presentasi dan kesimpulan yang didapat.

3. Konfirmasi

a. Guru memberikan tanggapan dan penjelasan singkat tentang

materi benda langit.

“Dari presentasi yang sudah kalian dengar dan perhatikan tadi

ada beberapa hal yang perlu kalian catat yaitu….”

C. Kegiatan Penutup (10 menit)

a. Dengan bimbingan oleh guru siswa akan mengulas secara singkat

pelajaran yang sudah mereka dapat hari ini.

“Apa yang kalian bisa ceritakan tentang pelajaran hari ini?”

b. Guru memberikan kesimpulan dari pembelajaran hari ini.

IX. Kisi-kisi Soal

SK KD Indikator No. Soal

9.Memahami

perubahan

kenampakan

permukaan

bumi dan

benda langit.

9.2

Mendeskripsikan

posisi bulan dan

kenampakan bumi

dari hari ke hari

- Siswa mengetahui

benda-benda langit

yang ada di sekitar

mereka.

- Siswa dapat

mengidentifikasi

jenis-jenis

perubahan

1, 6, 10

2, 5, 8

Page 34: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

93

kenampakan yang

terjadi di di langit.

- Siswa dapat

mengetahui

penyebabnya

perubahan

kenampakan

benda-benda

langit.

3, 4, 7, 9

X. Sumber Belajar

- Erlangga kelas IV hal 181-190

- Gembira Sains Kelas 4 hal 163 – 176

- Bola pingpong

- Senter

XI. Penilaian

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Instrumen/

Soal

- Siswa mengetahui

benda-benda langit

yang ada di sekitar

mereka.

- Siswa dapat

mengidentifikasi

jenis-jenis perubahan

Tertulis

Kelompok

Tugas

Kelompok

Tugas

Kelompok

Terlampir

Page 35: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

94

FORMAT PENILAIAN

NILAI

I Benar x 1 = 10

II 5 x 5 = 25

Total 35+5= 40/4 = 10

kenampakan yang

terjadi di di langit.

- Siswa dapat

mengetahui

penyebabnya

perubahan

kenampakan benda-

benda langit.

Kelompok Tugas

Individu

Page 36: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

95

Page 37: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

96

X. Lampiran RPP Siklus II

Lembar Analisis Siswa

1. Hal-hal penting apa yang bisa kalian dapat dari artikel tersebut?

2. Mengapa hal itu bisa terjadi?

3. Bagaimana solusi kalian untuk mengatasi masalah yang ada dalam artikel

tersebut?

Artikel untuk siswa

Seberapa Jauh Bulan Dari Bumi?

Astronesia-Bulan bumi adalah obyek paling terang di langit malam dan merupakan objek

angkasa paling dekat dengan Bumi.Kehadiran dan kedekatannya mungkin memainkan peran

besar dalam terbentuknya kehidupan di Bumi.Tarikan gravitasi bulan menstabilkan goyangan

bumi pada porosnya, dan mengarahkan Bumi ke iklim yang stabil.

Orbit bulan mengelilingi bumi berbentuk elips. Pada perigee - posisi terdekatnya - bulan

datang sedekat 225.623 mil (363.104 kilometer).Pada apogee - posisi terjauhnya - Bulan akan

berada pada jarak 252.088 mil (405.696 km) dari Bumi.Sementara jarak rata-rata Bulan dan

Bumi adalah sekitar 238.855 mil (384.400 km).

Namun, saat ini bulan bergerak menjauh dari Bumi dengan kecepatan sekitar 1,5 inci (4 cm)

per tahun.

Bulan berada dalam rotasi sinkron dengan Bumi.Dengan kata lain, bulan berputar pada

porosnya dalam jumlah waktu yang sama yang diperlukan untuk berputar di sekitar Bumi - 27

hari 8 jam, yang disebut bulan sidereal.Jadi kita selalu melihat sisi yang sama dari bulan, tidak

ada "sisi gelap bulan."Sebuah kalender bulan atau disebut juga bulan synodic, adalah waktu

yang diperlukan untuk bulan untuk menyelesaikan sebuah siklus bulan dari bulan purnama ke

bulan purnama lagi.Sebuah kalender Bulan berkisar 29 hari 13 jam. Kalender Bulan juga

dikenal sebagai kalender Hijriyah bagi kita yang Muslim.

Misi Apollo memerlukan waktu 3 hari untuk sampai di Bulan. Tapi perjalanan tercepat ke

bulan di lakukan oleh New Horizons probe yang melesat melewati bulan hanya dalam 8 jam

35 menit dalam perjalanan ke Pluto.

Sumber : Space.com

Page 38: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

97

Puncak Siklus Matahari Terlemah

Kamis, 18 Juli 2013 | 17:56 WIB

KOMPAS.com - Tahun ini adalah puncak siklus ke-24 dari siklus 11 tahunan Matahari. Puncak

siklus ditandai banyaknya bintik Matahari (sunspot).

Bintik Matahari adalah daerah yang lebih gelap di permukaan Matahari sebagai hasil interaksi

plasma Matahari dan medan magnetnya.

Bintik itu merupakan asal lidah Matahari (flare) yang melontarkan partikel bermuatan dan

bisa berdampak pada Bumi, seperti rusaknya satelit, terganggunya jaringan listrik dan

telekomunikasi radio, hingga munculnya aurora.

Ternyata, siklus ke-24 yang dimulai tahun 2011, hingga kini tidak menunjukkan penambahan

jumlah bintik Matahari berarti.

”Ini merupakan aktivitas puncak siklus terlemah yang pernah teramati dalam 100 tahun

terakhir,” kata David Hathaway, peneliti dari Pusat Penerbangan Antariksa Marshall, Badan

Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat, seperti dikutip Space.com, Jumat (12/7/2013).

Peneliti Observatorium High Altitude, Colorado, AS, Giuliana de Toma, mengatakan, bintik

Matahari yang teramati tahun ini terletak di area yang sama dengan bintik Matahari yang

muncul selama puncak siklus Matahari sebelumnya.

Melemahnya puncak siklus Matahari cocok dengan pola memudarnya siklus Matahari setiap

100 tahun sekali. Kondisi serupa terjadi pada awal abad ke-19 dan ke-20. Para ilmuwan perlu

menggali dan menguji pengetahuan tentang kerja Matahari untuk memprediksi kekuatan

siklus Matahari pada masa depan. (M ZAID WAHYUDI/KOMPAS)

Malam Ini, Bulan Jadi Merah Darah

Diperkirakan, fenomena total lunar eclipse ini baru akan terjadi lagi pada April 2014.

VIVAnews - Sebelum pergi tidur malam ini, jangan lupa tengok ke langit. Sebuah gerhana

bulan total akan terjadi pada Sabtu, 10 Desember ini mulai sekitar pukul 12.45GMT atau 19.45

WIB. Anda yang beruntung akan melihat bulan menjadi lebih besar dan berubah warna

menjadi merah darah.

Gerhana bulan total (total lunar eclipse) terjadi saat Bumi melintas tepat di antara Matahari

dan Bulan dan membuatnya tertutup sama sekali oleh bayangan.

Page 39: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

98

Fenomena itu akan terlihat dari sebagian kawasan di Amerika Utara. Mereka yang tinggal di

Kanada dan Amerika Serikat merupakan orang yang beruntung karena berada di posisi yang

paling tepat. Namun pemandangan ini juga bisa dinikmati dengan baik oleh mereka yang

tinggal di Alaska, Hawaii, Australia, Selandia Baru, Asia Tengah dan Asia Timur.

“Tak hanya menjadi berwarna merah, Bulan juga akan tampak lebih besar karena ilusi bulan,”

kata ilmuwan NASA, seperti dikutip dari Space, 10 Desember 2010. “Namun demikian

penyebabnya belum bisa dipahami betul oleh astronom,” ucapnya.

Kenyataannya, Bulan tidak membesar, hanya otak manusia yang melihatnya secara berbeda.

Sayangnya, mereka yang tinggal di kawasan barat Amerika Serikat saja yang akan dapat

melihat fenomena bulan membesar tersebut.

Khusus untuk warna merah yang dimunculkan oleh bulan, sebut juru bicara NASA,

penyebabnya adalah lapisan udara berdebu yang mengelilingi planet Bumi yang

menyebabkan memantulnya sinar matahari. “Ia memenuhi kegelapan di balik Bumi dengan

warna tersebut,” ucapnya.

Tergantung lokasi atau kondisi atmosfer saat gerhana bulan tersebut, Anda dapat melihat

bulan menjadi berwarna mulai dari oranye sampai merah darah. “Ini tentu bisa menjadi

momen yang sangat dramatis bagi para fotografer,” kata Alan MacRobert, dari Sky &

Telescope. “Anda bisa menggunakan lensa telephoto panjang atau bantuan teleskop kecil

untuk mengabadikan momen spesial tersebut,” ucapnya.

Diperkirakan, fenomena total lunar eclipse ini baru akan terjadi lagi pada April 2014

mendatang. (eh)

Sumber: http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/271159-malam-ini--bulan-jadi-merah-

darah

Nantikan, Bakal Ada 5 Supermoon Tahun Ini

Selasa, 7 Januari 2014 | 18:25 WIB

KOMPAS.com — Penikmat fenomena astronomi tahun ini bisa berbahagia. Ada banyak

fenomena yang menanti untuk diamati, salah satunya ialah supermoon. Tahun ini, bakal ada

5 supermoon!

Menurut situs web EarthSky, supermoon pertama pada tahun 2014 telah terjadi tepat pada

tahun baru, 1 Januari 2014 lalu. Sementara supermoon kedua bakal terjadi pada 30 Januari

2014 nanti.

Supermoon tidak dikenal dalam astronomi. Astronomi lebih mengenalnya sebagai bulan

purnama perigee, saat bulan mencapai titik terdekat dengan Bumi.

Page 40: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

99

Istilah supermoon baru populer setelah astrolog (bukan astronom) Richard Nolle

memperkenalkannya pada tahun 1979 di majalah Horoscope.

Menurut Nolle, supermoon adalah bulan baru atau purnama yang terjadi saat Bulan berada

dalam rentang 90 persen dengan jarak terdekatnya dengan Bumi.

Di Indonesia, supermoon sendiri baru ramai dibicarakan pada tahun 2011. Saat itu, Bulan

mencapai jarak terdekat 356.577 km, terdekat sepanjang 20 tahun terakhir.

Saat supermoon, sebenarnya tak ada yang spesial. Hanya saja, bila teliti, Bulan akan tampak

lebih besar hingga 14 persen dari biasanya karena jarak yang lebih dekat.

Dari lima supermoon, dua di antaranya adalah bulan baru dan tiga lainnya bulan purnama.

Supermoon pada bulan Januari adalah bulan baru.

Selain bulan Januari, supermoon juga bakal terjadi pada 28 Juli, 10 Agustus, dan 9 September

2014.

Jarak antara Bulan dan Bumi pada saat supermoon bervariasi. Satu supermoon mungkin lebih

spektakuler dari lainnya karena jarak yang lebih dekat.

Pada tahun 2014, supermoon yang paling pantas dinanti adalah yang terjadi pada 10 Agustus.

Jarak antara Bumi dan Bulan hanya 356.896 km.

Fenomena supermoon biasa terjadi 4 - 6 kali dalam setahun. Namun, pada tahun 2017,

diperkirakan tidak akan ada supermoon sebab saat purnama dan perigee tidak akan

berimpitan.

Supermoon adalah fenomena biasa, tidak terkait bencana apa pun, seperti gempa, gunung

meletus, ataupun tsunami. Hanya saja, saat supermoon, perlu diwaspadai gelombang laut

yang tinggi.

Sumber:

http://sains.kompas.com/read/2014/01/07/1825024/Nantikan.Bakal.Ada.5.Supermoon.Tah

un.Ini

Hari ini, matahari dikelilingi cincin pelangi Reporter : Moch. Andriansyah | Rabu, 21 Agustus 2013 12:41

Merdeka.com - Hari ini (21/8) langit tampak indah. Matahari dikelilingi cincin pelangi. Kontan

saja, peristiwa alam ini menarik perhatian masyarakat.

Di Surabaya, Jawa Timur misalnya. Pengguna jalan di sepanjang Jalan Gubernur Suryo ada

sebagian yang menghentikan laju kendaraannya hanya sekadar untuk mengabadikan

fenomena alam itu melalui kamera Blackberry milik mereka.

Page 41: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

100

Mereka rela menghentikan laju kendaraannya dan penasaran melihat warga sekitar yang

berkerumun mendongakkan kepalanya ke atas sambil memotret matahari yang tampak indah

itu ke dalam kamera ponsel-nya.

"Tadinya saya penasaran, lihat orang-orang melihat ke atas sambil memotret. Pas saya

berhenti karena penasaran untuk ikut melihat, ternyata mataharinya indah banget," kata

perempuan yang mengendarai mobil Avanza dan mengaku bernama Lia, Rabu (21/8).

Sementara itu, Wisnu, warga Sidoarjo yang bekerja di Surabaya mengatakan, dia tahu

matahari dikelilingi cincin pelangi karena peristiwa itu ramai dibicarakan di grup Blackberry

messengger. "Trus saya ikut melihat, sama teman-teman yang lain. Subhanallah, indah

sekali," katanya.

Sedangkan Budi, warga Surabaya, menganggap fenomena itu sebagai peristiwa alam yang

biasa disebut halo. "Peristiwa ini bukan kali pertama. Kalau istilah dalam Geofisika dan

Meteorologi biasanya disebut halo," kata alumnus Fakultas Ilmu Sosial Politik (Fisip) Untag

Surabaya tersebut.

Dia melanjutkan, sesuai dengan apa yang pernah dia baca, peristiwa tersebut dipengaruhi

oleh awan yang berinteraksi khusus dengan sinar matahari hingga membentuk halo. "Dari

buku-buku Geofisika yang pernah saya baca, awan yang membentuk halo itu berada dalam

ketinggian 2000 meter di atas permukaan tanah. Awan tersebut tidak berada permukaan

awan itu bereaksi dengan sinar matahari sehingga terjadi pembiasan cahaya menghasilkan

halo," tandasnya.

[war]

Sumber:http://www.merdeka.com/peristiwa/hari-ini-matahari-dikelilingi-cincin-

pelangi.html

Fenomena Langka Bulan Dampingi Bintang Spica

Minggu, 03-11-2013 12:45

Jakarta, Aktual.co — Bulan November ini juga akan muncul kejadian langka di atas langit bumi.

Yaitu Bulan sabit pada akhir bulan Oktober dan awal November ini akan terlihat

berdampingan dengan bintang paling terang di konstelasi Virgo, yaitu Bintang Spica.

Fenomena angkasa ini sangat langka, karena belum tertu terjadi dalam beberapa puluh tahun

lagi. Pentagon Post mengungkapkan kabar gembira ini bagi para pecinta astronomi, bahwa

Bulan sabit pada akhir bulan Oktober dan awal November ini akan terlihat berdampingan

dengan bintang paling terang di konstelasi Virgo, yaitu Bintang Spica.

Bulan pun akan terlihat mengelilingi Spica selama 20 hari sebelum akhirnya muncul bulan

baru.

Page 42: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

101

Spica (α Vir, α Virginis, Alpha Virginis) adalah bintang yang paling terang pada rasi bintang

Virgo dan merupakan bintang terterang ke-15 yang dapat terlihat pada malam hari. Bintang

ini memiliki jarak sekitar 260 tahun cahaya dari Bumi.

Bintang ini juga dikenal sebagai raksasa biru, dan merupakan variable dari Beta Cephei type.

Spica merupakan bintang yang paling panas dan umumnya akan terlihat berwarna biru.

Dhia Prekasha Yoedha

Sumber: http://www.aktual.co/warisanbudaya/110952fenomena-langka-bulan-dampingi-

bintang-spica

Page 43: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

102

Lampiran XI Lembar Evaluasi Siswa Siklus II

Nama : ______________

Kelas : ______________

Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan menyilang huruf a, b, c atau d.

1. Benda langit yang memancarkan cahaya sendiri disebut . . . .

a. bintang c. planet

b. bulan d. meteor

2. Bulan tidak mengeluarkan cahaya sendiri, namun memantulkan cahaya dari

….

a. komet c. kunag-kunang

b. listrik d. matahari

3. Bintang tampak kecil dari penglihatan kita karena ….

a. bintang bentuknya kecil

b. bintang jaraknya jauh dari bumi

c. bumi lebih besar daripada bintang

d. bintang lebih kecil dari matahari

4. Bulan dan bintang bisa kita lihat dengan jelas pada waktu ….

a. pagi c. sore

b. siang d. malam

5. Bintang-bintang yang saling berdekatan dikelompokan menjadi….

a. rasi planet c. rasi bintang

b. rasi bumi d. rasi matahari

6. Kita bisa melihat benda-benda yang ada di langit dengan menggunakan alat…

a. teleskop c. lup

b. mikroskop d. termometer

7. Perubahan bentuk bulan terjadi selama …. Hari

a. 20 c. 29,5

b. 25 d. 31

Page 44: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

103

8. Gambar bulan disamping disebut….

a. sabit c. purnama

b. penuh d. setengah

9. Kita bisa merasakan siang dan malam karena pengaruh….

a. rotasi bumi c. gravitasi bumi

b. revolusi bumi d. gravitasi bulan

10. Manusia yang pertama kali mendarat di bulan adalah….

a. Neil Amstrong c. Thompson

b. Edwin Aldrin d. Einstein

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!

1. Mengapa benda-benda di langit hanya bisa terlihat jelas pada waktu malam hari

saja?

Jawab:

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

2. Mengapa bintang yang terlihat sangat kecil ketika kita memandangnya di

malam hari?

Jawab:

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

3. Mengapa bulan bisa terlihat dari bumi?

Jawab:

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

4. Sebutkan benda-benda langit yang bisa kita lihat pada malam hari dengan mata

telanjang!

Jawab:

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

5. Gambarkan dan berikan sedikit penjelasan tentang contoh fase bulan yang

kalian ketahui (3 contoh dan gambar)!

Jawab:

……………………………………………………………………………………

Page 45: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

104

Lampiran XII Hasil Belajar Siswa Siklus II

Tabel

Gambaran Hasil Belajar Siswa

Siklus II

No Nama Nilai Ketuntasan KKM

1. A 72.5 Tuntas

2. B 67.5 Belum Tuntas

3. C 37.5 Belum Tuntas

4. D 85 Tuntas

5. E 87.5 Tuntas

6. F 77.5 Tuntas

7. G 85 Tuntas

8. H 80 Tuntas

9. I 75 Tuntas

10. J 80 Tuntas

11. K 80 Tuntas

12. L 80 Tuntas

13. M 100 Tuntas

14. N 77.5 Tuntas

15. O 65 Belum Tuntas

16. P 57.5 Belum Tuntas

17. Q 72.5 Tuntas

18. R 92.5 Tuntas

19. S 95 Tuntas

20. T 77.5 Tuntas

21. U 85 Tuntas

Page 46: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

105

Sumber: Hasil Pengamatan Siklus II

22. V 85 Tuntas

23. W 77.5 Tuntas

24. X 82.5 Tuntas

25. Y 42.5 Belum Tuntas

26. Z 95 Tuntas

27. AA 87.5 Tuntas

28. BB 80 Tuntas

29. CC 77.5 Tuntas

30. DD 82.5 Tuntas

31. EE 80 Tuntas

32. FF 95 Tuntas

33. GG 95 Tuntas

34. HH 100 Tuntas

35. II 97.5 Tuntas

36. JJ 70 Tuntas

37. KK 92.5 Tuntas

38. LL 80 Tuntas

39. MM 85 Tuntas

40. OO 85 Tuntas

Prosentase Ketuntasan 87,5%

Nilai KKM 70

Page 47: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

106

Lampiran XIII Lembar Sikap dan Aktivitas Siswa Siklus II

Tabel

Gambaran Skiap Siswa

Siklus II

No. Aspek yang Diamati

Pelaksanaan

SA A CA KA TA

5 4 3 2 1

1 Menempati tempat duduknya masing-

masing.

2 Perhatian siswa dalam materi

pembelajaran.

3 Keaktifan dalam mengajukan pertanyaan. √

4 Membagi kelompok dengan tertib. √

5 Peran serta siswa dalam kegiatan

kelompok.

6 Kerja sama siswa dalam menyelesaikan

tugas kelompok.

7 Antusiasme siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran.

8 Mempunyai keberanian untuk

melaporkan hasil kerja kelompok di depan

kelas.

9 Siswa secara aktif membuat rangkuman. √

10 Mendengarkan dengan serius ketika guru

menerangkan.

11 Melakukan kegiatan sesuai dengan

instruksi guru.

Page 48: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

107

12 Mampu membuat kesimpulan secara

tepat.

13 Menyelesaikan tugas kelompok tepat

waktu.

Jumlah Skor 5 40 6 0 0

Skor Maksimum 65 52 39 26 13

Rata-rata 51/13 = 3,92

Keterangan:

Kriteria dan kategori rata-rata:

4,1 – 5,0 = Sangat aktif

3.1 – 4,0 = Aktif

2,1 – 3,0 = Cukup aktif

1,1 – 2,0 = Kurang aktif

0,1 – 1,0 = Tidak aktif

Sumber: Hasil Pengamatan Siklus II

Page 49: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

108

Lampiran XIV Hasil Validitas Siklus II

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 13.2791 8.635 .489 .722

VAR00002 13.2093 8.598 .597 .716

VAR00003 13.2093 8.741 .527 .721

VAR00004 13.1628 8.806 .589 .719

VAR00005 13.3256 8.844 .369 .733

VAR00006 13.0698 9.828 .203 .746

VAR00007 13.0698 10.019 .003 .752

VAR00008 13.3953 8.292 .547 .715

VAR00009 13.7674 9.135 .257 .743

VAR00010 13.7674 9.373 .168 .751

VAR00011 13.8837 9.200 .311 .738

VAR00012 13.0930 9.801 .149 .747

VAR00013 13.2791 9.254 .234 .745

VAR00014 13.0930 9.563 .332 .739

VAR00015 13.0698 9.828 .203 .746

VAR00016 13.4651 8.445 .466 .723

VAR00017 13.6512 9.185 .205 .749

VAR00018 13.0698 9.733 .304 .743

VAR00019 13.4186 9.535 .090 .760

VAR00020 13.6047 8.911 .294 .741

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.748 20

Page 50: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

109

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.789 11

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 7.0465 4.807 .571 .757

VAR00002 6.9767 4.690 .760 .738

VAR00003 6.9767 4.833 .662 .749

VAR00004 6.9302 4.876 .753 .744

VAR00005 7.0930 5.182 .325 .787

VAR00008 7.1628 4.711 .533 .761

VAR00011 7.6512 5.471 .257 .791

VAR00014 6.8605 5.790 .219 .791

VAR00016 7.2326 4.754 .485 .768

VAR00018 6.8372 5.759 .380 .785

VAR00020 7.3721 5.382 .182 .809

Page 51: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

110

Dokumentasi

Pemberian Materi

Pembagian dan diskusi kelompok

Page 52: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

111

Page 53: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Memperbaiki ......A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 59 Belum Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas 5. E 79 Tuntas 6. F 73 Tuntas 7. G 70 Tuntas

112

Pembahasan dan Presentasi Hasil Diskusi