BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...< 70 1 45,83% Nilai Tertinggi 80 Nilai Terendah 20 ....

17
31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Berdasarkan observasi hasil belajar kelas 4 SD Negeri 2 Wonocoyo sebelum dilaksanakan penelitian pada awal semester II Tahun pelajaran 2014/2015, banyak siswa yang kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran khususnya mata pelajaran matematika, mereka merasa kesulitan dalam pembelajaran matematika terutama pada mengerjaan soal. Hal tersebut berdampak pada perolehan nilai ulangan harian siswa. Diperoleh data hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti yang terdapat dalam tabel 4.1 Tabel 4.1 Nilai Tes Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika Pra Siklus Siswa kelas 4 SD Negeri 2 Wonocoyo Tahun Pelajaran 2014/2015 Nilai jumlah siswa Persentase 70 13 54,16% < 70 11 45,83% Nilai Tertinggi 80 Nilai Terendah 20 Berdasarkan tabel 4.1 pembelajaran belum efektif dengan banyaknya siswa yang belum tuntas dalam belajar. KKM yang ditetapkan sebesar 70. Siswa yang sudah tuntas atau di atas KKM ada 13 siswa dengan presentase 54,16%, sedangkan yang belum tuntas atau masih dibawah KKM sebanyak 11 siswa dengan presentase 45,83%. Peneliti merasa perlu mengadakan tindakan pembelajaran untuk membantu meningkatkan hasil belajar siswa. Khususnya siswa kelas 4 SD Negeri 2 Wonocoyo pada mata pelajaran matematika.

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...< 70 1 45,83% Nilai Tertinggi 80 Nilai Terendah 20 ....

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...< 70 1 45,83% Nilai Tertinggi 80 Nilai Terendah 20 . Berdasarkan tabel 4.1 pembelajaran belum efektif dengan banyaknya siswa yang belum tuntas

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Awal

Berdasarkan observasi hasil belajar kelas 4 SD Negeri 2 Wonocoyo

sebelum dilaksanakan penelitian pada awal semester II Tahun pelajaran

2014/2015, banyak siswa yang kurang aktif dalam mengikuti proses

pembelajaran khususnya mata pelajaran matematika, mereka merasa

kesulitan dalam pembelajaran matematika terutama pada mengerjaan soal.

Hal tersebut berdampak pada perolehan nilai ulangan harian siswa.

Diperoleh data hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan pembelajaran

yang dilakukan oleh peneliti yang terdapat dalam tabel 4.1

Tabel 4.1

Nilai Tes Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika Pra Siklus

Siswa kelas 4 SD Negeri 2 Wonocoyo

Tahun Pelajaran 2014/2015

Nilai jumlah siswa Persentase

≥ 70 13 54,16%

< 70 11 45,83%

Nilai Tertinggi 80

Nilai Terendah 20

Berdasarkan tabel 4.1 pembelajaran belum efektif dengan banyaknya

siswa yang belum tuntas dalam belajar. KKM yang ditetapkan sebesar 70.

Siswa yang sudah tuntas atau di atas KKM ada 13 siswa dengan presentase

54,16%, sedangkan yang belum tuntas atau masih dibawah KKM sebanyak

11 siswa dengan presentase 45,83%. Peneliti merasa perlu mengadakan

tindakan pembelajaran untuk membantu meningkatkan hasil belajar siswa.

Khususnya siswa kelas 4 SD Negeri 2 Wonocoyo pada mata pelajaran

matematika.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...< 70 1 45,83% Nilai Tertinggi 80 Nilai Terendah 20 . Berdasarkan tabel 4.1 pembelajaran belum efektif dengan banyaknya siswa yang belum tuntas

32

Berdasarkan tabel 4.1 dapat digambarkan dalam gambar 4.1.

Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Hasil Belajar Sebelum Diadakan

Tindakan

4.2 Deskripsi Hasil Siklus I

4.2.1 Perencanaan Tindakan

Peneliti mengajukan izin kepada kepala sekolah untuk melakukan

implementasi siklus 1. Setelah mendapat izin dari Kepala Sekolah, peneliti

berkonsultasi kepada guru kelas 4 untuk menanyakan kondisi kelas ketika

pembelajaran berlangsung. Peneliti merancang siklus 1 yang terdiri dari 2

pertemuan, setiap pertemuan berlangsung selama 70 menit (dua jam

pelajaran). Persiapan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus 1 adalah;

1) Mengidentifikasi kebutuhan siswa

2) Menyiapkan materi pelajaran yang akan disampaikan

3) Mempersiapakan alat peraga berupa roti berbentuk lingkaran untuk

pembelajaran penjumlahan pecahan

4) Membuat kelompok berdasarkan nilai prasilkus 1 kelompok terdiri dari

4 siswa dengan kemampuan tinggi,sedang,rendah.

5) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dimulai dari

menentukan SK dan KD menentukan Indikator membuat perencana

kegiatan belajar mengajar.

6) Membuat lembar observasi siswa untuk melihat bagaimana kondisi

pembelajaran di kelas.

54%

46%

Presentase Nilai Pra Siklus

≥ 70

< 70

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...< 70 1 45,83% Nilai Tertinggi 80 Nilai Terendah 20 . Berdasarkan tabel 4.1 pembelajaran belum efektif dengan banyaknya siswa yang belum tuntas

33

7) Membuat lembar kerja siswa dan tes evaluasi untuk melihat hasil yang

telah dilakukan.

8) Konsultasi kepada dosen pembimbing dan guru kelas.

9) Merevisi RPP yang sudah di konsultasikan.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan

Tindakan dilakukan sesuai dengan rencana yang sudah disiapkan

sebelum melakukan tindakan pembelajaran siklus 1. Pada kegiatan

pendahuluan guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam,

mengatur suasana kelas dan menanyakan keadaan siswa. Dalam kegiatan

apersepsi guru melakukan demonstrasi dengan memotong sebuah roti

menjadi 4 bagian yang sama besar. Kemudian guru melakukan tanya

jawab kepada siswa apabila roti yang sudah dipotong tersebut dibagikan

kepada 4 anak, maka setiap anak mendapatkan berapa bagian.

Kegiatan inti pada pertemuan 1, diawal kegiatan guru menjelaskan

mengenai penjumlahan pecahan dengan menggunakan alat peraga. Setelah

itu, guru memberikan contoh soal penjumlahan pecahan berpenyebut

sama. Guru membagi kelompok berdasarkan nilai ulangan harian. Setiap

kelompok terdiri dari 4 siswa dan dalam pembentukan kelompok tersebut

dilakukan berdasarkan heterogenitas. Hal tersebut sesuai NHT tujuannya

agar setiap kelompok dapat bekerjasama dengan baik dan tidak ada

kelompok yang terlalu dominan,rasa harga diri menjadi lebih

tinggi,memperbaiki kehadiran, penerimaan terhadap individu menjadi

lebih besar, perilaku menggangu menjadi lebih kecil, konflik antara

pribadi berkurang, pemahaman yang lebih medalam, meningkatkan

kebaikan budi,kepekaan dan toleransi, hasil belajar lebih tinggi.

Pembagian kelompok, guru memberikan kartu soal untuk dikerjakan

oleh setiap kelompok. Setiap kelompok mendapatkan 8 kartu soal dan

setiap anak mengerjakan 2 kartu soal. Ketika semua kelompok sedang

mengerjakan soal tersebut, guru mengawasi dan membimbing kegiatan

diskusi. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan, guru memangil

kepala bernomor (Heads Numberd). Nomor yang ditunjuk guru

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...< 70 1 45,83% Nilai Tertinggi 80 Nilai Terendah 20 . Berdasarkan tabel 4.1 pembelajaran belum efektif dengan banyaknya siswa yang belum tuntas

34

menuliskan jawaban soal di papan tulis sebagai perwakilan dari

kelompoknya.

Guru membahas apa yang sudah dikerjakan siswa di papan tulis.

Sebelum membahas guru bertanya pada siswa apakah ada jawaban yang

berbeda dengan jawaban di papan tulis. Jika ada guru meminta siswa

menulis jawabannya di papan tulis. Kemudian guru menjelaskan dari

kedua jawaban siswa tersebut. Setelah semua soal selesai dibahas, guru

memberikan skor pada kelompok yang berani merespon jawaban

temannya. Kelompok yang lain memberikan argumentasi jawaban yang

berbeda dengan kelompok yang sedang menulis di papan tulis dengan cara

menjelaskan kepada semua kelompok lalu menuliskan di papan tulis

kemudian di bahas bersama

Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa menyimpulkan cara

menjumlahkan pecahan berpenyebut sama. Sebelum guru menutup

pelajaran siswa diberi pekerjaan rumah (PR).

Kemudian dipertemuan 2, siswa masih duduk bersama kelompok

yang kemarin guru membahas penjumlahan pecahan dengan berpenyebut

tidak sama. Dipertemuan 2 ini materi yang diberikan tidak lagi soal

pecahan biasa tetapi soal pecahan yang berbentuk soal cerita. Misalnya

Abid mempunyai seutas tali yang panjangnya

meter. Marbun juga

mempunyai seutas tali dengan panjang

meter. Jika kedua tali tersebut

disambung, berapakah panjangnya?

Kegiatan awal pada pertemuan 2, guru membahas tugas yang

diberikan pada pertemuan sebelumnya. Guru menuliskan contoh soal

cerita di papan tulis dan meminta siswa untuk mengerjakan soal tersebut.

Kemudian guru membahas jawaban dari siswa.

Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok sesuai dengan

kesepakatan awal pertama. Setelah semua siswa bergabung dengan

kelompok masing-masing, guru memberikan kartu soal untuk dikerjakan

oleh setiap kelompok. Setiap kelompok mendapatkan 8 kartu soal dan

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...< 70 1 45,83% Nilai Tertinggi 80 Nilai Terendah 20 . Berdasarkan tabel 4.1 pembelajaran belum efektif dengan banyaknya siswa yang belum tuntas

35

setiap anak mengerjakan 2 kartu soal. Ketika semua kelompok sedang

mengerjakan soal tersebut, guru mengawasi dan membimbing kegiatan

diskusi. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan, guru memangil

kepala bernomor (Heads Numberd). Nomor yang ditunjuk guru

menuliskan jawaban soal di papan tulis sebagai perwakilan dari

kelompoknya.

Guru membahas apa yang sudah dikerjakan siswa di papan tulis.

Sebelum membahas guru bertanya pada siswa apa ada jawaban yang

berbeda dengan jawaban di papan tulis. Jika ada guru meminta siswa

menulis jawabannya di papan tulis. Kemudian guru menjelaskan dari

kedua jawaban siswa tersebut. Setelah semua soal selesai dibahas, guru

memberikan skor pada kelompok yang berani menyanggah jawaban

temannya.

Guru meminta siswa kembali ke tempat duduk masing-masing.

Untuk mengetahui hasil pembelajar kemudian guru memberikan soal

evaluasi yang dikerjakan secara individu.

4.2.3 Hasil Pelaksanaan Siklus 1

Penelitian terhadap siklus 1 dilakukan selama proses kegiatan

berlangsung. Observer, guru kelas 4 SD Negeri 2 Wonocoyo Kecamatan

Wonoboyo Kabupaten Temanggung.

Hasil pengamatan kelas diperoleh gambaran sebagai berikut:

1. Kerja sama memecahkan soal dalam diskusi kelompok belum

menunjukkan sebagaimana layaknya kelompok, masih belum berani

bertanya kepada teman kelompok.

2. Siswa belum mampu menjawab pertanyaan berdasarkan kartu soal

diskusi, karena siswa yang belum bisa menjawab belum berani untuk

bertanya kepada siswa yang sudah bisa menjawab.

3. Keberanian siswa dalam menanggapi jawaban temannya kurang, siswa

cenderung diam.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...< 70 1 45,83% Nilai Tertinggi 80 Nilai Terendah 20 . Berdasarkan tabel 4.1 pembelajaran belum efektif dengan banyaknya siswa yang belum tuntas

36

4. Keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat/menjelaskan

jawaban yang benar kurang.

Hal ini disebabkan dari faktor yang rendah kemampuannya dalam

menguasai materi pelajaran. Monitoring yang dilaksanakan kepada siswa

melalui pengamatan dengan item pernyataan yang disusun diperoleh

gambaran bahwa diadakan pembelajaran dengan model Numbered Heads

Together siswa merasa terbantu dalam berfikir untuk menyelesaikan soal-

soal.

Melihat permasalahan siswa yang belum berani bertanya kelompok

sehingga siswa belum mampu dalam mengerjakan soal metematika maka

dengan kelebihan NHT ( Numbered Heads Together ) siswa mempunyai

keberanian bertanya kepada kelompok. Kelebihan NHT( Numbered Heads

Together ) yang lebih menekankan pada aktivitas siswa dalam kelompok

dengan melakukan diskusi, kerja sama, saling membantu dan semua

anggota kelompok mempunyai peran dan tanggung jawab yang sama.

Yang pada akhirnya akan membuat siswa mampu dalam menjawab

pertanyaan.

Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti adalah pengamatan hasil

belajar berupa data kuantitatif yang diperoleh dari nilai hasil tes formatif

siswa pada akhir siklus 1. Pengamatan terhadap hasil belajar ini dilakukan

sendiri oleh peneliti,

Berdasarkan penelitian terhadap hasil belajar berupa ulangan siswa

diperoleh data nilai siswa. Selanjutnya hasil ulangan/tes tersebut dianalisa

dalam bentuk tabel berikut:

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...< 70 1 45,83% Nilai Tertinggi 80 Nilai Terendah 20 . Berdasarkan tabel 4.1 pembelajaran belum efektif dengan banyaknya siswa yang belum tuntas

37

Tabel 4.2

Nilai Tes Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika Siklus I

Siswa kelas 4 SD Negeri 2 Wonocoyo

Tahun Pelajaran 2014/2015

Nilai Jumlah Siswa Persentase

≥ 70 17 70,83%

< 70 7 29,16%

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 25

Dari analisis nilai tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang sudah

tuntas dengan nilai murni di atas KKM ada 17 siswa dan yang belum

tuntas atau masih dibawah KKM ada 7 siswa. Dengan nilai tertinggi 90

dan nilai terendah 25.

Dari analisa hasil tes pada tabel di atas dapat dibuat diagram

lingkaran seperti berikut.

Gambar 4.1 Diagram Lingkaran ketuntasan Hasil Belajar Siklus 1

Berdasarkan hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk

diagram lingkaran terlihat jelas perbandingan bahwa pada diagram di atas

menunjukkan bahwa jumlah siswa yang sudah tuntas belajar sebesar

71%

29%

Presentase Nilai Siklus 1

≥ 70

< 70

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...< 70 1 45,83% Nilai Tertinggi 80 Nilai Terendah 20 . Berdasarkan tabel 4.1 pembelajaran belum efektif dengan banyaknya siswa yang belum tuntas

38

70,83%. Sedangkan siswa yang belum tuntas belajar sebesar 29,16%.

Berdasarkan gambar 4.1 dievaluasi langkah-langkah yang telah

diprogramkan dan dilaksanakan pada siklus 1, belum mampu mencapai

tujuan yang diharapkan oleh peneliti, maka peneliti perlu mengadakan

revisi-revisi mengenai langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian

terutama menentukan perbaikan dalam mengoptimalkan metode yang

dipakai, sehingga ditemukan variasi yang tepat untuk mencapai tujuan.

Kemudian peneliti melanjutkan pada program siklus 2 yang direncanakan

dengan berbagai revisi yaitu peneliti membimbing jalannya diskusi dalam

masing-masing kelompok.

4.2.4 Evaluasi dan Refleksi

Berdasarkan hasil refleksi pembelajaran tindakan siklus 1 segala

kekurangan yang terjadi akan diperbaiki dalam siklus 2. Perbaikan itu

antara lain:

1) Pada tahap persiapan guru akan mengidentifikasi kebutuhan belajar

siswa sebelum melakasanakan pembelajaran matematika dalam

model Numbered Heads Together.

2) Pada kegiatan inti pembelajaran guru akan membimbing siswa

berdiskusi setiap kelompok.

3) Guru membatasi waktu diskusi kelompok, supaya waktu untuk

evaluasi tidak terlalu sedikit.

4) Guru memberi motivasi kepada siswa, agar siswa lebih aktif ketika

menjawab pertanyaan guru dan melakukan diskusi kelompok.

4.3 Deskripsi Hasil Siklus 2

4.3.1 Perencanaan Tindakan

Seperti halnya siklus 1, siklus 2 juga terdiri dari 2 pertemuan, setiap

pertemuan berlangsung selama 70 menit (dua jam pelajaran). Persiapan

yang dilakukan oleh peneliti pada siklus 2 adalah:

1) Mengidentifikasi kebutuhan siswa

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...< 70 1 45,83% Nilai Tertinggi 80 Nilai Terendah 20 . Berdasarkan tabel 4.1 pembelajaran belum efektif dengan banyaknya siswa yang belum tuntas

39

2) Menyiapkan materi pelajaran yang akan disampaikan

3) Mempersiapkan alat peraga untuk pembelajaran penjumlahan pecahan

4) Membuat kelompok berdasarkan nilai ulangan harian

5) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran

6) Membuat lembar observasi siswa untuk melihat bagaimana kondisi

pembelajaran di kelas.

7) Membuat lembar kerja siswa dan tes evaluasi untuk melihat hasil yang

telah dilakukan.

4.3.2 Pelaksanaan Tindakan

Tindakan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang sudah disiapkan

sebelum melakukan tindakan pembelajaran siklus 2. Kegiatan

pendahuluan diawali dengan guru mengucapkan salam untuk memulai

pembelajaran. Guru mengatur suasana kelas agar siswa siap melakukan

kegiatan belajar mengajar. Kemudian guru melakukan tindakan apersepsi.

Dipertemuan 1 pada awal kegiatan guru melakukan tanya jawab

tentang materi yang lalu. Kemudian guru menunjukkan sebuah alat peraga

pengurangan pecahan berpenyebut sama. Guru menjelaskan pengurangan

pecahan berpenyebut sama dengan alat peraga tersebut.

Kemudian guru membentuk kelompok sesuai dengan nilai hasil tes

siklus 1. Sesuai dengan model NHT maka setiap kelompok terdiri dari 4

siswa dan dalam pembentukan kelompok tersebut dilakukan berdasarkan

heterogenitas.

Guru memberikan kartu soal untuk dikerjakan oleh setiap kelompok.

Setiap kelompok mendapatkan 8 kartu soal dan setiap anak mengerjakan 2

kartu soal. Ketika semua kelompok sedang mengerjakan soal tersebut,

guru mengawasi dan membimbing kegiatan diskusi. Setelah semua

kelompok selesai mengerjakan, guru memangil kepala bernomor (Heads

Numberd). Nomor yang ditunjuk oleh guru bertugas menuliskan jawaban

soal di papan tulis sebagai perwakilan dari kelompoknya. Kemudian siswa

menjelaskan cara mengerjakan soal tersebut. Kelompok lain mengajukan

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...< 70 1 45,83% Nilai Tertinggi 80 Nilai Terendah 20 . Berdasarkan tabel 4.1 pembelajaran belum efektif dengan banyaknya siswa yang belum tuntas

40

pertanyaan atau sanggahan jawaban soal yang dijelaskan kelompok yang

di depan siswa bersama guru menyimpulkan cara penjumlahan pecahan

berpenyebut sama.

Guru membahas apa yang sudah dikerjakan siswa di papan tulis.

Guru memberikan skor pada kelompok yang berani menyangga jawaban

temannya. Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa menyimpulkan cara

menjumlahkan pecahan berpenyebut sama. Sebelum guru menutup

pelajaran siswa diberi pekerjaan rumah (PR).

Kemudian dipertemuan 2, guru membahas pengurangan pecahan

berpenyebut tidak sama. Dipertemuan 2 ini materi yang diberikan tidak

lagi soal pecahan biasa tetapi soal pecahan yang berbentuk soal cerita.

Kegiatan awal pada pertemuan 2, guru membahas tugas yang

diberikan pada pertemuan sebelumnya. Guru menuliskan contoh soal

cerita di papan tulis dan meminta siswa untuk mengerjakan soal tersebut.

Kemudian guru membahas jawaban dari siswa.

Guru menyuruh siswa untuk membentuk kelompok sesuai dengan

kelompok yang sudah ditentukan pada pertemuan pertama. Setelah semua

siswa bergabung dengan kelompok masing-masing, guru memberikan

kartu soal untuk dikerjakan oleh setiap kelompok. Setiap kelompok

mendapatkan 8 kartu soal dan setiap anak mengerjakan 2 kartu soal.

Ketika semua kelompok sedang mengerjakan soal tersebut, guru

mengawasi dan membimbing kegiatan diskusi. Setelah semua kelompok

selesai mengerjakan, guru memangil kepala bernomor (Heads Numberd).

Nomor yang ditunjuk oleh guru bertugas menuliskan jawaban soal di

papan tulis sebagai perwakilan dari kelompoknya.

Guru membahas apa yang sudah dikerjakan siswa di papan tulis.

Setelah semua soal selesai dibahas, guru memberikan skor pada kelompok

yang berani menyanggah jawaban temannya.

Guru menyuruh siswa kembali ke tempat duduk masing-masing.

Kemudian guru memberikan soal evaluasi yang dikerjakan secara

individu.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...< 70 1 45,83% Nilai Tertinggi 80 Nilai Terendah 20 . Berdasarkan tabel 4.1 pembelajaran belum efektif dengan banyaknya siswa yang belum tuntas

41

Sekilas gambaran proses pembelajaran pada siklus 2, guru tidak lagi

mendominasi dengan metode ceramah. Siswa secara aktif bekerja sama

dalam kelompok. Siswa tampak aktif dan senang dalam pembelajaran.

Suasana pembelajaran menjadi lebih menyenagkan.

4.3.3 Hasil Pelaksanaan Siklus 2

Penelitian terhadap siklus 2 dilakukan selama proses kegiatan

berlangsung. Observer, guru kelas 4 SD Negeri 2 Wonocoyo Kecamatan

Wonoboyo Kabupaten Temanggung, mengikuti keseluruhan proses

tindakan yang dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri 2 Wonocoyo Kecamatan

Wonoboyo Kabupaten Temanggung.

Hasil pengamatan kelas diperoleh gambaran sebagai berikut:

1. Kerja sama memecahkan soal dalam diskusi kelompok sudah baik.

2. Siswa yang sudah bisa menjawab pertanyaan berdasarkan kartu soal

diskusi, membantu teman kelompoknya yang belum bisa mengerjakan.

3. Keberanian siswa dalam menanggapi jawaban temannya sudah baik.

4. Siswa sudah berani mengemukakan pendapat/menjelaskan jawaban

yang benar.

5. Siswa yang kurang paham meminta bantuan teman untuk menjelaskan

kembali cara pengerjaan kartu soal diskusi.

Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti adalah pengamatan hasil

belajar berupa data kuantitatif yang diperoleh dari nilai hasil tes formatif

siswa pada akhir siklus 2. Pengamatan terhadap hasil belajar ini dilakukan

sendiri oleh peneliti.

Berdasarkan penelitian terhadap hasil belajar berupa ulangan siswa

diperoleh data nilai siswa. Selanjutnya hasil ulangan/tes tersebut dianalisa

dalam bentuk tabel berikut:

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...< 70 1 45,83% Nilai Tertinggi 80 Nilai Terendah 20 . Berdasarkan tabel 4.1 pembelajaran belum efektif dengan banyaknya siswa yang belum tuntas

42

Tabel 4.3

Nilai Tes Hasil Belajar Mata Pelajaran matematika Siklus 2

Siswa kelas 4 SD Negeri 2 Wonocoyo

Tahun Pelajaran 2014/2015

Nilai jumlah siswa Persentase

≥ 70 21 87,5%

< 70 3 12,5%

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 40

Dari analisis nilai tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang sudah

tuntas dengan nilai murni di atas KKM ada 21 siswa dan yang belum

tuntas atau dibawah KKM ada 3 siswa. Dengan nilai tertinggi 100 dan

terendah 40.

Dari analisis nilai tes pada tabel di atas dapat di buat diagram

lingkaran seperti berikut ini.

Gambar 4.1 Diagram Lingkaran ketuntasan Hasil Belajar Siklus 2

Berdasarkan hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk diagram

terlihat jelas perbandingan bahwa pada diagram di atas menunjukkan

bahwa jumlah siswa yang sudah tuntas belajar sebesar 87,5%. Sedangkan

siswa yang belum tuntas belajar sebesar 12,5%. Siswa yang belum tuntas

melaksanakan remidi. Dari 3 yang melaksanakan remidi di temukan hanya

88%

13%

Presentase Nilai Siklus 2

≥ 70

< 70

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...< 70 1 45,83% Nilai Tertinggi 80 Nilai Terendah 20 . Berdasarkan tabel 4.1 pembelajaran belum efektif dengan banyaknya siswa yang belum tuntas

43

1 siswa yang mengalami peningkatan hasil belajar dari 65 menjadi 70, 2

siswa lainnya tidak mengalami peningkatan hasil belajar.

4.3.4 Evaluasi dan Refleksi

Berdasarkan hasil refleksi pembelajaran tindakan siklus 1 segala

kekurangan yang terjadi sudah diperbaiki dalam siklus 2 perbaikan itu

antara lain:

1) Pada tahap persiapan guru mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa

sebelum melaksanakan pembelajaran matematika dalam

pemanfaatan kartu angka.

2) Pada kegiatan inti pembelajaran guru membimbing siswa berdiskusi

setiap kelompok.

3) Guru membatasi waktu diskusi kelompok, supaya waktu untuk

evaluasi tidak terlalu sedikit.

4) Guru memberi motivasi kepada siswa, agar siswa lebih aktif ketika

menjawab pertanyaan guru dan melakukan diskusi kelompok.

4.4 Hasil Tindakan

Berdasarkan hasil tindakan dapat diketahui telah terjadi keberhasilan

dalam menggunakan model Nubered Heads Together pada mata pelajaran di

kelas 4 SD Negeri 2 Wonocoyo Kecamatan Wonoboyo Kabupaten

Temanggung Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015. Keberhasilan tersebut

dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...< 70 1 45,83% Nilai Tertinggi 80 Nilai Terendah 20 . Berdasarkan tabel 4.1 pembelajaran belum efektif dengan banyaknya siswa yang belum tuntas

44

Tabel 4.4

Nilai Tes Hasil Belajar Siswa Pra siklus, Siklus 1, dan Siklus 2

Kelas 4 Semester II SD Negeri 2 Wonocoyo

Tahun Pelajaran 2014 / 2015

Nilai FREKUENSI PRESENTASE

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

≥ 70 13 17 21 54,16% 70,83% 87,5%

< 70 11 7 3 45,83% 29,16% 12,5%

Dari tabel nilai tes hasil belajar pada tabel 4.4 dapat dilihat adanya

peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran matematika

terbukti untuk klasifikasi tuntas, pada tindakan 1 ada 17 siswa yang tuntas,

siklus 2 ada 21 siswa yang tuntas. Pada klasifikasi tidak tuntas, pada siklus 1

ada 7 siswa, pada siklus 2 ada 3 siswa. Ini membuktikan bahwa pembelajaran

menggunakan model Numbered Heads Together dapat meningkatkan hasil

belajar siswa walaupun belum 100% tuntas semua. Hal ini dapat dilihat pada

diagram 4.4 dan grafik 4.5.

Gambar 4.4. Diagram Batang Nilai Tes Hasil Belajar Siswa Pra siklus, Siklus

1, dan Siklus 2

0

5

10

15

20

25

sebelumtindakan

siklus 1 siklus 2

13

17

21

11

7

3

jum

lah

sis

wa

tuntas

tidak tuntas

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...< 70 1 45,83% Nilai Tertinggi 80 Nilai Terendah 20 . Berdasarkan tabel 4.1 pembelajaran belum efektif dengan banyaknya siswa yang belum tuntas

45

Gambar 4.4. Grafik Nilai Tes Hasil Belajar Siswa Pra siklus, Siklus 1, dan

Siklus 2

Pada tabel 4.4 dan grafik 4.5 menunjukkam pembelajaran dengan model

Numbered Heads Together dapat meningkatkan jumlah siswa yang tuntas

dalam belajar walaupun belum 100%.

4.5 Pembahasan

Pembahasan yang diperoleh pada penelitian ini adalah:

Pada pembelajaran menggunakan model Numbered Heads Together

tidak semua siswa dapat berkonsentrasi dengan baik, ada keuntungan dan

kerugiannya:

1. Kelebihan

1) Setiap siswa menjadi siap semua.

2) Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.

3) Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai, siswa

yang sudah bisa mengerjakan kartu soal membantu teman

kelompoknya yang belum bisa menjawab kartu soal.

4) Adanya kesempatan melakukan restasi oval artinya dalam bersiklus

setiap anggota kelompok dapat menggunakan atau menjelaskan

pendapatnya dengan bahasa sendiri.

0

5

10

15

20

25

sebelumtindakan

siklus 1 siklus 2

jum

lah

sis

wa

tuntas

tidak tuntas

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...< 70 1 45,83% Nilai Tertinggi 80 Nilai Terendah 20 . Berdasarkan tabel 4.1 pembelajaran belum efektif dengan banyaknya siswa yang belum tuntas

46

2. Kelemahan

1) Nomor yang sudah dipanggil ada kemungkinan akan dipanggil

kembali.

2) Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.

3) Kendala teknis, misalnya masalah tempat duduk yang sulit diatur

ketika kegiatan kelompok.

4) Dalam berdiskusi, kelompok yang sudah selesai mengerjakan kartu

soal siswa mengobrol sendiri.

Hasil observasi siswa menunjukkan aktivitas belajar siswa yang

ditunjukkan pada lampiran. Pada kegiatan diskusi kelompok, siswa masih

menyelesaikan kartu soal sendiri belum kelihatan kerja sama kelompoknya.

Kemudian diperbaiki pada siklus 2 keaktifan belajar sudah menunjukkan

keaktifannya menyelesaikan kartu soal dengan teman kelompoknya.

Pelaksanaan hasil tes akhir siklus 2 siswa sudah tuntas belajar walaupun

belum 100%. Keberhasilan tindakan kelas dengan model Numbered Heads

Together terlihat bahwa ketuntasan belajar pada kelas 4 untuk materi

penjumlahan dan pengurangan pecahan mencapai 87%. Dari ke-3 anak yang

belum tuntas, memang anak tersebut lemah dalam semua mata pelajaran.

Tindakan yang dilakukan peneliti untuk membantu anak itu memberikan jam

tambahan setelah pulang sekolah. Peneliti memberikan penjelasan tentang

materi penjumlahan dan pengurangan pecahan serta memberikan soal-soal

untuk dikerjakan.

Berdasarkan pengamatan terhadap hasil belajar dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran dengan menggunakan Numbered Heads Together dapat

meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran matematika khususnya materi

penjumlahan dan pengurangan pecahan. Adapun proses perbaikan itu sudah

dapat dilihat sebagai berikut:

1) Guru sudah mengidentifikasi kebutuhan siswa pada tahap persiapan

sehingga guru sudah mengerti kebutuhan siswa dalam pembelajaran

dengan model Numbered Heads Together.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...< 70 1 45,83% Nilai Tertinggi 80 Nilai Terendah 20 . Berdasarkan tabel 4.1 pembelajaran belum efektif dengan banyaknya siswa yang belum tuntas

47

2) Guru sudah membantu dan membimbing siswa ketika sedang melakukan

diskusi kelompok sehingga siswa tidak canggung untuk memberitahu

temannya yang belum bisa.

3) Guru membatasi waktu diskusi kelompok, agar waktu untuk evaluasi tidak

terlalu sedikit. Supaya siswa dapat berkonsentrasi dengan tenang dan dapat

mengerjakan dengan benar.

4) Guru memberi motivasi kepada siswa, agar siswa lebih aktif ketika

menjawab pertanyaan guru dan melakukan diskusi kelompok.

Proses perbaikan yang dilakukan itu membuat siswa lebih semangat pada

siklus 2, sehingga pelajaran matematika tidak lagi dianggap menakutkan,

melainkan menyenangkan.