unud-354-babivbaru
Click here to load reader
-
Upload
maz-noey-ayahe-callista -
Category
Documents
-
view
16 -
download
0
Transcript of unud-354-babivbaru
27
BAB IV
METODA PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian
Pada bab sebelumnya telah dijelaskan latar belakang, permasalahan, tujuan,
manfaat, kajian pustaka, dan hipotesis penelitian. Langkah selanjutnya adalah
mempersiapkan rancangan penelitian. Rancangan penelitian menjelaskan rencana dan
struktur riset yang mengarahkan proses dari hasil penelitian sedapat mungkin menjadi
valid, objektif, efisien dan efektif.
Dalam penelitian ini digunakan jenis data kuantitatif dan kualitatif berupa data
sekunder yang diperoleh dengan mengakses website www.idx.co.id dan
menggunakan Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Berdasarkan hipotesis
penelitian yang diajukan diidentifikasi tiga variabel yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu diversitas dewan menjadi variabel independen, kinerja pasar perusahaan
menjadi variabel dependen, jenis industri dan ukuran perusahaan menjadi variabel
kontrol.
Pengujian terhadap pengaruh diversitas dewan terhadap kinerja pasar
perusahaan menggunakan analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda
digunakan untuk dapat menunjukan pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependennya. Sebelum melakukan analisis regresi, dilakukan terlebih dahulu uji
asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi,
dan heterokedasitas. Hasil pengujian kemudian dijadikan dasar untuk menarik
27
28
kesimpulan. Kesimpulan disusun berdasarkan tujuan penelitian (yang ditunjukan
dengan garis panah putus-putus). Tahapan-tahapan penelitian di atas (yang ditunjukan
dengan panah) disajikan pada Gambar 4.1 berikut ini
Gambar 4.1 Rancangan Penelitian
Latar Belakang
MasalahPenelitian
TujuanPenelitian
ManfaatPenelitian
KajianPustaka
Hipotesis RancanganPenelitian
VariabelPenelitian
DataPenelitian
Kuantitatif dan Kualitatif
PurposiveSampling
Data Sekunder BEI
Kinerja pasarperusahaan
Diversitasdewan
AsumsiKlasik
RegresiBerganda
Saran danimplikasi
KesimpulanPenelitian
Hasil Pengujiandan
pembahasan
29
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia. Data diperoleh dengan
mengakses data melalui website www.idx.co.id dan Indonesian Capital Market
Directory. Objek penelitian adalah diversitas dewan dan kinerja pasar perusahaan
tahun 2006-2008.
4.3 Penentuan Sumber data
4.3.1 Jenis data
Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
a) Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka-angka atau data
kualitatif yang diangkakan. Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian
ini adalah laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di BEI selama tahun
2006-2008.
b) Data kualitatif, merupakan data yang berbentuk kata, kalimat, skema
atau gambar. Data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar
perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2006-2008 dan catatan atas laporan
keuangan perusahaan tersebut.
4.3.2 Sumber data
Menurut sumbernya, data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
data sekunder eksternal, yaitu data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung,
melalui perantara, seperti orang lain atau dokumen. Data sekunder eksternal dalam
penelitian ini adalah laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
30
Indonesia tahun 2006-2008 yang diperoleh melalui website BEI dan Indonesian
Capital Market Directory.
4.3.3 Metoda Penentuan Sampel
Penelitian ini menggunakan purpousive sampling. Sampel dikumpulkan dengan
menggunakan kriteria sebagai berikut
1. Perusahaan yang menerbitkan annual report (laporan tahunan).
2. Tahun buku per 31 Desember.
3. Menggunakan satuan moneter rupiah.
4. Terdapat informasi mengenai gender, kebangsaan, umur atau tahun kelahiran,
dan latar belakang pendidikan anggota dewan dalam annual report
Dari kriteria yang disebutkan diatas, diperoleh sampel sebanyak 166
pengamatan, dimana untuk tahun 2006 diperoleh 52 pengamatan, tahun 2007
terdapat 69 pengamatan, dan tahun 2008 terdapat 45 pengamatan dengan proses
pemilihan sampel seperti yang disajikan pada Tabel 4.1 dibawah ini
31
Tabel 4.1 Proses Pemilihan Sampel
Keterangan 2006 2007 2008 TotalPopulasi (perusahaan yang terdaftar di BEI) 339 363 384 1086Perusahaan yang tidak menerbitkan annual report
(129) (211) (227) (567)
Perusahaan yang menerbitkan annual report 210 211 157 578Tidak terdapat informasi gender, kebangsaan, umur, dan latar belakang pendidikan
(157) (140) (110) (407)
Menyajikan Laporan keuangan dalam mata uang asing
(1) (2) (2) (5)
Jumlah sampel 52 69 45 166Sumber: BEI, data diolah.
4.4 Variabel Penelitian
4.4.1 Identifikasi variabel
Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan maka variabel-
variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
a) Variabel Independen, Sugiyono (2009: 59) mendefenisikan variabel
independen atau variabel bebas sebagai variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen. Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah diversitas dewan yang
diukur menggunakan empat kriteria yaitu variasi gender, ras atau kebangsaan,
umur, dan latar belakang pendidikan anggota dewan.
b) Variabel dependen atau terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
bebas atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam
32
penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kinerja pasar perusahaan
yang diukur menggunakan rasio price to book value.
c) Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan
sehingga hubungan variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi
oleh faktor luar yang tidak diteliti. Dalam penelitian ini menggunakan dua
variabel kontrol yaitu: jenis industri untuk mengontrol efek industri, dan
ukuran perusahaan. Hal ini mengacu pada penelitian yang dilakukan Randoy
et al, (2006).
4.4.2 Definisi operasional variabel.
a) Diversitas dewan
Yang dimaksudkan dengan dewan adalah jumlah anggota dewan komisaris
dan dewan direksi. Diversitas dewan diukur berdasarkan empat kriteria yaitu
keragaman gender dalam dewan, keberadaan anggota dewan non-Indonesia,
variasi umur anggota dewan, dan latar belakang pendidikan. Kriteria
pengukurannya dijelaskan sebagai berikut:
1. Keragaman gender dan keberadaan anggota dewan non-Indonesia
dalam dewan dinilai dengan dummy, dimana apabila terdapat keragaman
gender atau ada anggota non-Indonesia dalam dewan akan diberi nilai 1,
jika tidak akan diberi nilai 0.
2. Variasi umur anggota dewan dinilai menggunakan standar deviasi dari
umur anggota dewan. Hasilnya kemudian dibagi menjadi dua kelompok,
33
kelompok dengan nilai standar deviasi yang lebih besar kemudian diberi
nilai 1, sedangkan kelompok dengan standar deviasi kecil diberi nilai 0.
3. Latar belakang pendidikan diukur dengan terlebih dahulu
mengelompokan latar belakang pendidikan menjadi akuntansi dan
keuangan, manajemen pemasaran dan manajemen strategis, hukum,
engineering, sosial ekonomi dan lainnya. Kemudian perusahaan dibagi
menjadi dua kelompok yaitu tersebar (diverse) dan tidak tersebar (non
diverse). Suatu perusahaan dikatakan tersebar ketika kurang dari 40 persen
anggota dewan memiliki latar belakang pendidikan sama (Ponnu, 2008).
Untuk kelompok tersebar diberikan nilai 1, untuk kelompok tidak tersebar
diberikan nilai 0.
Diversitas dewan dinilai dari hasil penjumlahan ke empat kriteria diatas.
Hasilnya berupa skor dengan rentang nilai 4 untuk nilai paling tinggi dan 0
untuk nilai terendah.
b) Kinerja Pasar
Yang dimaksud dengan kinerja pasar perusahaan dalam penelitian ini adalah
adalah kinerja saham perusahaan dalam satu periode. Proksi yang digunakan
untuk mengukur kinerja adalah rasio Price to Book Value,yang dinyatakan
dengan rumus:
P/B = ..................................................................(1)Harga pasar persaham
Nilai buku persaham
34
Harga pasar yang dipergunakan adalah harga per tanggal pengungkapan
annual report perusahaan dengan asumsi bahwa pengungkapan informasi
dalam annual report akan direaksi oleh pasar. Nilai buku perlembar saham
dihitung dengan cara:
= ...................................(2)
c) Jenis Industri
Ada perbedaan dari sisi aturan yang mengatur secara spesifik bagaimana
lembaga keuangan dijalankan, Ada ukuran tertentu yang harus dipenuhi oleh
lembaga keuangan yang tidak diberlakukan bagi perusahaan non-keuangan.
Dengan adanya aturan-aturan ini akan mengurangi risiko yang dihadapi oleh
investor berkaitan dengan ketidakpastian. Sehingga investor kemungkinan
akan menilai perusahaan keuangan lebih tinggi dibandingkan industri lainnya,
dan bukannya menilai diversitas dewan perusahaan. Jenis industri dalam
penelitian ini dikontrol karena dikhawatirkan jenis industri akan mengganggu
hubungan antara diversitas dewan dengan kinerja pasar. Untuk mengontrol
efek industri pada penelitian ini, digunakan dummy apabila perusahaan masuk
ke dalam kategori non-keuangan akan diberikan nilai 2, sedangkan apabila
berjenis perusahaan keuangan akan diberi nilai 1.
d) Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan diasumsikan memiliki efek langsung terhadap kinerja
keuangan, karena perusahaan besar akan diuntungkan dari segi skala
Nilai Buku persaham
35
ekonomis, market power, dan akses terhadap sumberdaya dibandingkan
perusahaan kecil (Pfeffer dan Salanick, 1978 dalam Roberson dan Park,
2007). Perusahaan yang berukuran besar dianggap mempunyai risiko lebih
rendah dibandingkan perusahaan kecil. Perusahaan besar memiliki akses ke
pasar modal, sehingga perusahaan lebih mudah mendapatkan tambahan dana
yang pada akhirnya akan mempengaruhi kemampuan perusahaan
menghasilkan laba. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur
menggunakan logaritma dari total aktiva perusahaan, sehingga semakin besar
nilai logaritma total aktiva perusahaan semakin besar pula ukuran
perusahaannya.
4.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kuantitatif yaitu
analisis yang bersifat objektif dengan berdasarkan angka-angka dalam melakukan
penilaian pengaruh diversitas dewan pada kinerja pasar. Alat analisis yang digunakan
adalah regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk
mengetahui atau memperoleh gambaran mengenai pengaruh variabel bebas pada
variabel terikat baik secara simultan maupun parsial. Dalam penelitian ini teknik
analisis data dilakukan dengan bantuan program SPSS ver 15 for Windows. Model
regresi berganda ditunjukan dalam persamaan sebagai berikut:
36
Y = α + β1X1+ β2X2 + β3X3 +e....................................................................................(3)
Keterangan:
Y = Price to Book Value α = Konstantaβ1, β2 = koefisien regresiX1 = Jenis industriX2 = Ukuran perusahaanX3 = Diversitas dewane = Variabel pengganggu
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda
disimpulkan berdasarkan tingkat signifikansi (Pvalue). Variabel independen dinyatakan
berpengaruh pada variabel dependen secara statistis signifikan apabila Pvalue lebih
besar dari 0,05.
Sebelum model regresi digunakan untuk menguji hipotesis, maka terlebih
dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik. Tujuan pengujian ini untuk mengetahui
keberartian hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen sehingga
hasil analisis dapat diinterpretasikan dengan lebih akurat, efisien, dan terbebas dari
kesalahan-kesalahan yang terjadi karena adanya gejala-gejala asumsi klasik. Menurut
Gozhali, (2006) uji asumsi klasik yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Asumsi klasik yang pertama yang diuji adalah normalitas, yang bertujuan
untuk menguji apakah pada model regresi, variabel pengganggu atau residual
37
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yaang baik adalah
model yang datanya memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Uji
normalitas data dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Residual
berdistribusi normal, bila tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Multikolinearitas dapat
dilihat dari nilai tolerance atau Variance Inflation Factor (VIF). Jika ada
tolerance lebih dari 10 persen atau VIF kurang dari 10 maka dikatakan tidak
ada gejala multikolinearitas.
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi
linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan periode t-1. Untuk mengatahui ada tidaknya autokorelasi,
digunakan metoda Durbin-Watson (Dw Test). Jika nilai Dw test sudah ada,
maka nilai tersebut dibandingkan dengan nilai tabel dengan tingkat keyakinan
sebesar 95 persen
1) Bila dU < dw < (4-dU), maka tidak terjadi autokorelasi.
2) Bila dw < d1, maka terjadi autokorelasi positif.
3) Bila dw > (4-dt), maka terjadi autokorelasi negatif.
38
4) Bila d1 < dw < dU atau (4-dU) < dw < (4-dt), maka tidak dapat ditarik
kesimpulan mengenai ada tidaknya autokorelasi.
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
hoeteroskedastisitas, Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas
atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas digunakan uji Glejser. Metoda ini dilakukan dengan
meregresi nilai absolut residual (AbUt) terhadap variabel bebas. Jika tidak ada
satupun variabel bebas yang berpengaruh signifikan pada absolut residual,
maka tidak terjadi heteroskedastisitas.