PSIK. UNUD,16413.

90

Transcript of PSIK. UNUD,16413.

Page 1: PSIK. UNUD,16413.
Page 2: PSIK. UNUD,16413.

HYGIENE PERUSAHAAN, KESEHATAN DAN

KESELAMATAN KERJA

I Ketut Tiarsa.I Ketut Tiarsa.

UPT. Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja Bali.UPT. Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja Bali.DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI BALIDINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI BALI

Jalan Raya Puputan No. 17 Renon,Denpasar Telp. (0361) 225561Jalan Raya Puputan No. 17 Renon,Denpasar Telp. (0361) 225561..

Page 3: PSIK. UNUD,16413.

I. LATAR BELAKANG

KEMAJUAN IPTEK INDUSTRIALISASI GLOBALISASI KECELAKAAN KERJA TINGGI TERJADI PENCEMARAN ISU HAM

Page 4: PSIK. UNUD,16413.

II. PERUNDANG-UNDANG BIDANG HIPERKES DAN KK.

1. UNDANG-UNDANG NO. 1 / 1970, TTG. KESELAMATAN KERJA

MENGATUR MENGENAI :

- SETIAP TEMPAT KERJA HARUS MEMENUHI SYARAT KESELAMATAN KERJA (psl. 2 dan 4)

- PENGUSAHA WAJIB MEMERIKSAKAN KESEHATAN TENAGA KERJA (psl. 8)

- PENGURUS WAJIB MEMBERI PEMBINAAN, MELIPUTI : K3, MENYEDIAKAN APD, PENCEGAHAN KECELAKAAN, PEMBERANTASAN KEBAKARAN, PENINGKATAN K3, PEMBERIAN P3K PADA TENAGA KERJA (psl. 9)

- PENGURUS WAJIB MENGUSULKAN PEMBENTUKAN P2K3 (psl. 10)

- PENGURUS WAJIB MELAPORKAN SETIAP KECELAKAAN KERJA YG TERJADI DI TEMPAT KERJANYA (psl. 11)

Page 5: PSIK. UNUD,16413.

- MENGATUR KEWAJIBAN DAN HAK TENAGA KERJA DALAM PENERAPAN K3 (psl. 12)

- MEWAJIBKAN KEPADA SETIAP ORANG YANG MEMASUKI TEMPAT KERJA U/ MENTAATI SEMUA PETUNJUK KESELAMATAN (psl. 13)

- PENGURUS WAJIB MEMASANG UU KESELAMATAN KERJA, GAMBAR KESELAMATAN SERTA MENYEDIAKAN APD. SECARA CUMA-CUMA (psl.14)

2. UU. NO. 13 / 2003, TTG. KETENAGAKERJAAN

KHUSUS PADA PARAGRAF : 5.

PASAL 86, MENYATAKAN BAHWA :

1. SETIAP PEKERJA BERHAK MEMPEROLEH PERLINDUNGAN ATAS :

- KESELAMATAN DAN KESEHATAN

- MORAL DAN KESUSILAAN

- PERLAKUAN YANG SESUAI DENGAN HARKAT DAN MARTABAT MANUSIA SERTA NILAI-2

AGAMA

Page 6: PSIK. UNUD,16413.

2. UNTUK MELINDUNGI PEKERJA, GUNA MEWUJUDKAN PRODUKTIVITAS YANG OPTIMAL.

PASAL 87. MENYEBUTKAN BAHWA : SETIAP PERUSAHAAN WAJIB MENERAPKAN SISTIM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

3. PERMENAKERTRANSKOP. NO. PER. 01 / 1976, TTG. KEWAJIBAN PELATIHAN HIPERKES BAGI DOKTER PERUSAHAAN

4. PERMENAKERTRANSKOP NO. PER. 01/1979, TTG. KEWAJIBAN PELATIHAN HIPERKES BAGI PARAMEDIS PERUSAHAAN

5. PERMENAKERTRANS NO. PER. 02/1980, TTG. PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA KERJA

Page 7: PSIK. UNUD,16413.

6. PERMENAKERTRANS NO. PER. 03/1982, TTG. PELAYANAN KESEHATAN KERJA,

dengan tujuan :

Memberi bantuan pada naker dlm penyesuaian fisik

maupun mental thd pekerjaan dan lingk. Kerja

Melindungi naker dari setiap gangguan kesehatan akibat

pekerjaan dan lingk. Kerja

Meningkatkan kesehatan badan, mental dan kemampuan

fisik naker

Memberikan pengobatan, perawatan dan rehabilitasi bagi

naker yang sakit

Page 8: PSIK. UNUD,16413.

7. PERATURAN MENTERI PERBURUHAN (PMP) NO.

7/1964, TTG. SYARAT-2 KESEHATAN, KEBERSIHAN DAN PENERANGAN DALAM TEMPAT KERJA.

MELIPUTI :

- Kebersihan di dalam dan di luar gedung

- Penerangan yang sesuai di tempat kerja

8. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NO. PER-13/2011, TTG. NAB FAKTOR FISIKA DAN NAB FAKTOR KIMIA DI TEMPAT KERJA.

Page 9: PSIK. UNUD,16413.

IIII. PENGERTIANII. PENGERTIAN

1. HIGIENE PERUSAHAAN :

Spesialisasi dalam ilmu higiene beserta prakteknya dengan mengadakan penilaian kepada faktor penyebab penyakit kualitatif dan kuantitatif dalam lingkungan kerja, melalui pengukuran/pemeriksaan yang hasilnya digunakan sebagai dasar tindakan koreksi terhadap lingkungan dan bila perlu pencegahan agar pekerja dan masyarakat sekitar perusahaan terhindar dari bahaya akibat kerja dan dimungkinkan mengecap derajat kesehatan seoptimal mungkin.

Page 10: PSIK. UNUD,16413.

2. KESEHATAN KERJA

Spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja/masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan yang optimal baik fisik, mental maupun sosial melalui usaha-2 preventif, kuratif terhadap penyakit/gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-2 pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit umum.

Page 11: PSIK. UNUD,16413.

3. ERGONOMI

Berasal dari bahasa Yunani yaitu Ergon berarti Kerja dan Nomos berarti aturan.Jadi Ergonomi berarti aturan atau hukum yang diberlakukan dalam melakukan pekerjaan.Ergonomi merupakan pendekatan multi disiplin ilmu yang bertujuan menserasikan antara alat, cara dan sikap kerja serta lingkungan terhadap manusia agar tercipta kondisi kerja yang sehat, aman, nyaman, efektif dan efisien untuk mencapai produktivitas yang setinggi-tingginya.

Page 12: PSIK. UNUD,16413.

4. KESELAMATAN KERJAKeselamatan yang bertalian dengan pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan dan lingkungan kerja serta cara-cara melakukan pekerjaan dan proses produksi.

55. KECELAKAAN KERJA. KECELAKAAN KERJA

Kejadian yang tidak dikehendaki dan sering kali tidak diduga sebelumnya, yang dapat menimbulkan kerugian baik waktu, harta benda maupun korban jiwa yang terjadi dalam suatu proses kerja industri atau berkaitan dengannya.

Page 13: PSIK. UNUD,16413.

6. PENYAKIT AKIBAT KERJAPenyakit yang ditimbulkan akibat pekerjaan dan lingkungan kerja dan proses terjadinya lambat.

IIVV. TUJUAN. TUJUAN1.1. HIGIENE PERUSAHAAN DAN KESEHATAN KERJA HIGIENE PERUSAHAAN DAN KESEHATAN KERJA

(HIPERKES)(HIPERKES) Pada hakekatnya Hiperkes adalah merupakan dua hal :Pada hakekatnya Hiperkes adalah merupakan dua hal :

- Sebagai alat u/ mencapai derajat kesehatan - Sebagai alat u/ mencapai derajat kesehatan tenaga kerjatenaga kerja

- Sebagai alat u/ meningkatkan produksi dan - Sebagai alat u/ meningkatkan produksi dan produktivitas.produktivitas.

Tujuan Hiperkes adalah : Tujuan Hiperkes adalah : 1. 1. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman Menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman

dan dan nyaman nyaman2. Menciptakan tenaga kerja yang sehat dan 2. Menciptakan tenaga kerja yang sehat dan

produktifproduktif

Page 14: PSIK. UNUD,16413.

2. KESELAMATAN KERJA :

Melindungi tenaga kerja

Menjamin keselamatan setiap orang yang ada di tempat kerja

Melindungi aset perusahaan agar dapat digunakan secara aman, efisien dan produktif

Mencegah kecelakaan, kebakaran dan peledakan

Page 15: PSIK. UNUD,16413.

V. V. PPENYEBAB KECELAKAAN DANENYEBAB KECELAKAAN DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA PENYAKIT AKIBAT KERJA

KECELAKAAN DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA DISEBABKAN DUA HAL, yaitu :

1. Kondisi yang tidak aman ( Unsafe Condition ) :

- Peralatan kerja / mesin yang tidak aman

- Proses produksi yang tidak aman

- Lingkungan kerja yang tidak aman

2. Tindakan yang tidak aman ( Unsafe Action ) :

- Tenaga kerja kurang trampil

- Tenaga kerja kurang sehat

- Ceroboh

- dll.

Page 16: PSIK. UNUD,16413.

TINDAKAN TIDAK AMAN

Page 17: PSIK. UNUD,16413.

LINGKUNGAN TIDAK AMAN

Page 18: PSIK. UNUD,16413.

VI. VI. FAKTOR FAKTOR BAHAYA (HAZARD) BAHAYA (HAZARD) PENYEBAB PENYEBAB KECELAKAAN DANKECELAKAAN DAN PENYAKIT AKIBAT KERJAPENYAKIT AKIBAT KERJA

• FAKTOR FISIK• FAKTOR KIMIA• FAKTOR BIOLOGI• FAKTOR FISIOLOGI• FAKTOR PSIKOLOGI

Page 19: PSIK. UNUD,16413.

FAKTOR FISIK

• KEBISINGAN• PENCAHAYAAN• IKLIM KERJA• GETARAN• RADIASI

Page 20: PSIK. UNUD,16413.

JENIS BISING

BISING KONTINYU :

BISING TERPUTUS-PUTUS

BISING IMPULSIF / IMPACT

1.KEBISINGAN :SUARA / BUNYI YANG TIDAK DIINGINKAN/DIKEHENDAKI

FAKTOR FISIK,

Page 21: PSIK. UNUD,16413.

SUMBER BISING

• Senapan /Tembakan, Kaliber angin/udara, Palu Pahat udara/Pneumatic chisel• Pemotong listrik, rantai gergaji, penekan paku keling dengan

udara,, menekan martil dengan udara .• Mesin penggiling, gergaji, ketel uap, mesin pemotong rumput ,• Mesin pembangkit tenaga listrik (Genset)• Electric motor ; rotary press, wire drawer, saw mill, composing

room, mesin pengisian botol• Alat pengisap debu, kendaraan dll

Page 22: PSIK. UNUD,16413.

EFEK KEBISINGAN

1.JANGKA PANJANG PTS (NIHL)

2. JANGKA PENDEK TTS

• TINNITUS

• TRAUMA AKUSTIK

• PRESBIACUSIS

• GANGGUAN FISIOLOGI

• GANGGUAN PSIKOLOGI

• GANGGUAN DLM KOMUNIKASI

• GANGGUAN PERFORMANCE & BEHAVIOR

Page 23: PSIK. UNUD,16413.

TRAUMA AKUSTIK• Terjadi karena Intensitas

tinggi sekali

• Selaput genderang pecah

• Bersifat reversibel ( operasi plastik)

KETULIAN SEMENTARAKETULIAN PERMANEN

Gangguan Ketulian ?

Page 24: PSIK. UNUD,16413.

KETULIAN SEMENTARA ( Temporary Threshold

Shift/TTS)Ketulian bersifat sementaraTerjadi segera setelah pemaparanRecovery dpt sempurnaMekanisme pertahanan tubuh

Page 25: PSIK. UNUD,16413.

Gangguan Fisiologis……….. ?

Peningkatan tensi darah Peningkatan denyut nadi Peningkatan Metabolisme basal Kontraksi pd blood vessel (kaki dan

tangan) Menyebabkan pucat-gangguan sensorik

Page 26: PSIK. UNUD,16413.

GANGGUAN PSIKOLOGIS

GANGGUAN KOMUNIKASI• Masking effect ( rapat, telpon, instruksi dll)• Kejelasan suara

Stress tambahan (beban kerja)Stress tambahan (beban kerja) Rasa tidak nyaman-kurang Rasa tidak nyaman-kurang konsentrasikonsentrasi Susah tidur, perubahan emosionalSusah tidur, perubahan emosional

GANGGUAN PERFORMANCEGANGGUAN PERFORMANCE Rasa melayang, pusing, mualRasa melayang, pusing, mual

Page 27: PSIK. UNUD,16413.

GANGGUAN BEHAVIOR / PERILAKU

Rasa cemas, nervesRasa khawatir

GANGGUAN PALING SERIUS

Page 28: PSIK. UNUD,16413.

EVALUASI PENGENDALIAN KEBISINGAN

MENGECEK SISTEM PENGENDALIAN BERFUNGSI DGN BAIK.

MENYELIDIKI KELUHAN-KELUHAN TENAGA KERJA.

MENYELIDIKI PERATURAN / NORMA YG DITETAPKAN OLEH PEMERINTAH DILAKSANAKAN DGN BAIK.

Page 29: PSIK. UNUD,16413.

NILAI AMBANG BATAS ( NAB )

NAB. UNTUK KEBISINGAN DI INDUSTRI MENURUT PER. MENAKER NO. PER 13/MEN/2011 ADALAH 85 dBA SELAMA 8 JAM PER-HARI ATAU 40 JAM PER MINGGU.

Page 30: PSIK. UNUD,16413.

PENGENDALIAN KEBISINGAN1. SECARA TEKNIS - SUMBER

- SEBARAN

- PENERIMA

2. SECARA ADMINISTRASI - ROTASI TEMPAT KERJA

- MEMINDAHKAN TK dari TEMPAT BISING KE TEMPAT TDK BISING

- PENGATURAN WAKTU PENGOPERASIAN.

- TRAINING PROGRAM KONSERVASI PENDENGARAN

- TES AUDIOMETRI

3. MENGGUNAKAN APP(alat pelindung pendengaran)

4. PENDIDIKAN / HEARING KONSERVASI PROGRAM

Page 31: PSIK. UNUD,16413.

2. PENERANGAN

• Penerangan yang baik adalah memudahkan tenaga kerja untuk melihat obyek-obyek yang dikerjakan menjadi lebih jelas dan tepat.

• Kemudian Penerangan yang memenuhi persyaratan memberikan kesan pemandangan yang baik dan keadaan lingkungan yang nyaman.

Page 32: PSIK. UNUD,16413.

Sifat-sifat penerangan yang baik ditentukan oleh:

a. Pembagian luminensi dalam lapangan penglihatanb. Mencegah kesilauanc. Arah sinard. Warna dane. Tidak panas

Page 33: PSIK. UNUD,16413.

Jenis Pencahayaan

• Cahaya (Penerangan) Alami berasal dari matahari

• Cahaya (Penerangan) Buatan berasal dari lampu

Page 34: PSIK. UNUD,16413.

Kegunaan Pencahayaan di Tempat Kerja

• Untuk melihat dengan mudah pekerjaan-pekerjaan yang bersifat visual, dapat memberikan lingkungan kerja yang aman dan nyaman serta menjaga/ mempertahankan efisiensi kerja

Page 35: PSIK. UNUD,16413.

Pengaruh Pencahayaan terhadap Mata

1. Kelelahan mata2. Kelelahan mental3. Keluhan pegal di daerah mata4. Kerusakan indera mata5. Meningkatkan terjadinya

kecelakaan

Page 36: PSIK. UNUD,16413.

Evaluasi Pencahayaan

• Pemeliharaan penerangan• Evaluasi secara berkala• Dilakukan pengukuran dan

pengontrolan

Page 37: PSIK. UNUD,16413.

3. Iklim Kerja Panas :

Suatu kondisi panas di tempat kerja yang berpotensi memberikan gangguan pada kesehatan tenaga kerja dan lingkungan sekitarnya

Page 38: PSIK. UNUD,16413.

Lingkungan kerja panas :

adalah suatu kondisi lingkungan kerja yg. dipengaruhi oleh perpaduan antara :

= suhu udara, = kecepatan gerak udara, = panas radiasi = kelembaban udara, = tingkat aktivitas seseorang (metabolisme).

Page 39: PSIK. UNUD,16413.

Penyebab iklim kerja panas :

• Daerah tropik dgn.suhu dan kelembaban tinggi

• Proses produksi pada industri• Teknologi serta bahan yang dipakai• Ventilasi kurang dsb.

Page 40: PSIK. UNUD,16413.

Akibat iklim kerja panas terhadap tenaga kerja := ketidaknyamanan = gangguan kesehatan

Tindakan terbaik :Mencegah timbulnya pengaruh lingkungan

kerja yang panas

Page 41: PSIK. UNUD,16413.

Sumber panas di tempat kerja :

• Matahari : untuk lingkungan kerja luar/out door seperti:

pertanian, konstruksi, pertambangan, eksplorasi minyak, perikanan, perbaikan jalan dsb.

• Mesin/alat : untuk lingkungan kerja dalam/ indoor seperti :

pengecoran/industri logam/ plastik/ gelas/ keramik, listrik dsb.

Page 42: PSIK. UNUD,16413.

Mencegah timbulnya Iklim kerja panas >> penting diketahui : Konsep dasar Higene Industri, yaitu :

• Identifikasi panas di lingkungan kerja

• Penilaian/evaluasi panas

• Kontrol lingkungan kerja panas

Page 43: PSIK. UNUD,16413.

Penilaian ISBB :dibaca dgn.tabel, shg.dpt.di rekomendasikan : = pemajanan maksimum yg.diperkenankan (maximum allowable exposure time) serta

= waktu minimum yg.diperlukan utk. istirahat (minimum recovery time)

TABEL ISBB ISBB/beban kerja: Pengaturan waktu kerja : Ringan: Sedang: Berat: Kerja : Istirahat : 30.00 26.7 25.0 terus-menerus --- 30.60 28.0 25.9 75 % 25 % 31.40 29.4 27.9 50 % 50 % 32.20 31.1 30.0 25 % 75 %

Page 44: PSIK. UNUD,16413.

Intervensi terhadap lingkungan kerja :

• Mereduksi panas konveksiMereduksi panas konveksi• Mereduksi panas radiasiMereduksi panas radiasi• Memperbaiki sistim ventilasiMemperbaiki sistim ventilasi• Mengatur warna yg.cerah Mengatur warna yg.cerah

pada ruanganpada ruangan

Page 45: PSIK. UNUD,16413.

Intervensi thd. tenaga kerja :

– Menyediakan minuman dekat tempat kerja

– Pakaian dgn.bahan mudah menyerap keringat dan warna cerah

– Seleksi tenaga kerja yg.bekerja di lingkungan kerja panas: tidak terlalu gemuk dan tidak mempunyai penyakit kardiovaskuler

– APD : skort anti panas

Page 46: PSIK. UNUD,16413.

FAKTOR KIMIA• BERBAGAI MACAM ZAT KIMIA BAIK DALAM BENTUK PADAT,

CAIR DAN GAS• DALAM BENTUK TUNGGAL MAUPUN CAMPURAN

Page 47: PSIK. UNUD,16413.

Faktor kimia

• Faktor kimia yaitu penyebab timbulnya penurunan kualitas lingkungan akibat adanya pencemaran yang terjadi oleh bahan kimia, baik dalam wujud cair, padat maupun wujud gas.

Page 48: PSIK. UNUD,16413.

Bahan kimia berbahaya

Page 49: PSIK. UNUD,16413.

PENGENDALIAN LINGKUNGAN KIMIA

• Subsitusi bahan yang lebih beracun dengan tidak beracun tanpa mengurangi kualitas hasil produksi

• Otomatisasi• Isolasi sumber kontaminan (enclosures) untuk

bahan kimia yang sangat toksik• Modifikasi kontruksi/ atau alat yang digunakan• Pemeliharaan alat kendali• Merubah proses kerja atau prosedur• Lokalisasi dan pengendalian media ( segregation )

yaitu peroses pemencilan atau pemisahan• Ventilasi

Page 50: PSIK. UNUD,16413.

Pengendalian dengan alat pelindung

• Masker debu

Page 51: PSIK. UNUD,16413.

• Masker kimia

Page 52: PSIK. UNUD,16413.

• Sarung tangan

• Sepatu

Page 53: PSIK. UNUD,16413.

FAKTOR BIOLOGI

• BERBAGAI JENIS MIKROORGANISME BAIK DARI GOLONGAN BINATANG/HEWAN MAUPUN TUMBUHAN :

• BAKTERIBAKTERI

• VIRUSVIRUS

• PROTOZOAPROTOZOA

• CACCACIINGNG

• SERANGGASERANGGA

• DLLDLL

Page 54: PSIK. UNUD,16413.

Bakteri

• TBC • Kolera • Tetanus• Lepra• Antraks• Legionaire disease

Page 55: PSIK. UNUD,16413.

Virus

• HIV• Herpes• Influenza• Hepatitis

Page 56: PSIK. UNUD,16413.

Protozoa

• Malaria • Disentri• Radang gusi

Page 57: PSIK. UNUD,16413.

Cacing• Cacing hati (Fasciola), menghuni organ hati hewan ternak

(terutama sapi dan babi)

• Cacing kremi (Enterobius), menghuni usus manusia dan menyebabkan gatal di sekitar dubur

• Cacing pipih darah, penyebab skistosomiasis (Schistosomia)

• Cacing pita (Taenia)

• Cacing tambang, penyebab ankilostomiasis (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus)

• Cacing penyebab filariasis, seperti Wuchereria bancrofti, Brugia malayi.

Page 58: PSIK. UNUD,16413.

Serangga

• Diare• Malaria• Demam berdarah

Page 59: PSIK. UNUD,16413.

Khusus

1. HIV/AIDS

2. PENYAKIT BARU CEPAT MEREBAK

(NEW EMERGING DISEASES)

3. HEPATITIS B

Page 60: PSIK. UNUD,16413.

HIV/AIDS

KAIDAH ILO 1. Pengakuan HIV/AIDS masalah di

tempat kerja 2. Tanpa diskriminasi 3. Kesetaraan jender 4. Lingkungan kerja yang sehat 5. Dialog sosial 6. Larangan skrining pada rekrutmen 7. Kerahasiaan 8. Kelangsungan hubungan kerja 9. Pencegahan 10. Perawatan dan dukungan

Page 61: PSIK. UNUD,16413.

Hepatitis B

1. HBsAg (+) belum tentu penderita2. HBsAg (+) 5-15% 3. Penularan kontak erat, transfusi darah,

suntikan, dari ibu ke anak 4. Anjuran tidak digunakan alat seleksi

pemeriksaan kesehatan awal atau berkala

Page 62: PSIK. UNUD,16413.

Mekanisme Pemaparan Faktor Biologi

• Pernafasan• Mulut• kulit

Page 63: PSIK. UNUD,16413.
Page 64: PSIK. UNUD,16413.

Pengendalian Bahaya Faktor Biologi

• Engeneering control

• Administration control

• Personal Protective Equipment

• Standard Work Practice

• Desinfeksi atau dekontaminasi

• Standard Operating Prosedure

Page 65: PSIK. UNUD,16413.

• Alat Pelindung Pernafasan

Page 66: PSIK. UNUD,16413.

Alat Pelindung Tangan

Page 67: PSIK. UNUD,16413.

Personal Higiene

Page 68: PSIK. UNUD,16413.

FAKTOR FISIOLOGI

• FOSTUR TUBUH TENAGA KERJA • PERALATAN KERJA • SIKAP DAN CARA KERJA• BEBAN KERJA• SERTA LINGKUNGAN KERJA (ERGONOMI)

BERHUBUNGAN DENGAN :

Page 69: PSIK. UNUD,16413.

ALAT DAN SIKAP KERJA

Page 70: PSIK. UNUD,16413.

BEBAN KERJA

Page 71: PSIK. UNUD,16413.

EFEK MANUAL HANDLING TERHADAP TULANG BELAKANG

Page 72: PSIK. UNUD,16413.

PRINSIP MENGANGKAT DAN MENGANGKUT

PEGANGAN HARUS KUAT LENGAN HARUS BERADA SEDEKAT

MUNGKIN DENGAN BADAN DAN DLM. POSISI LURUS

POSISI KAKI MAMPU MENGIMBANGI MOMENT YANG TERJADI

DAGU DITARIK SETELAH KEPALA DAPAT DITEGAKAN

MEMANFAATKAN MOMENTUM TUBUH DENGAN BENAR UNTUK MENDORONG/MENARIK

BEBAN USAHAKAN SEDEKAT MUNGKIN DENGAN GARIS VERTIKAL PUSAT GRAFITASI

Page 73: PSIK. UNUD,16413.

PERALATAN KERJA DAN MESIN

Page 74: PSIK. UNUD,16413.

MANUAL HANDLING PEOPLE

Page 75: PSIK. UNUD,16413.

ATROPOMETRI TUBUH MANUSIA

Page 76: PSIK. UNUD,16413.

ANTROPOMETRI TUBUH MANUSIA

Page 77: PSIK. UNUD,16413.

FOKTOR PSIKOLOGI

• BERHUBUNGAN DENGAN MENTAL / KEJIWAAN TERMASUK LINGKUNGAN KERJA DAN HUBUNGAN KERJA :

• Kondisi kejiwaan tenaga kerjaKondisi kejiwaan tenaga kerja

• Hubungan Kerja Vertikal (antara atasan bawahan)Hubungan Kerja Vertikal (antara atasan bawahan)

• Hubungan Kerja Horisontal (antar tenaga kerja)Hubungan Kerja Horisontal (antar tenaga kerja)

• Kondisi lingkungan kerjaKondisi lingkungan kerja

• dlldll

Page 78: PSIK. UNUD,16413.

V. UPAYA PELAYANAN KESEHATAN KERJA

Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan

pelayanan kesehatan

Pengurus diwajibkan memberikan pelayanan kesehatan di tempat kerja yang

dipimpinnya.

( Permennaker No. : PER.03/MEN/1982 )

Page 79: PSIK. UNUD,16413.

PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN KERJA :

1. Diselenggarakan sendidi oleh perusahaan

2. Bekerjasama dengan dokter atau pusat yankes lainnya

3. Bergabung dengan beberapa perusahaan lain u/ melaksanakan yankes bersama-sama.

Page 80: PSIK. UNUD,16413.

MEMBANTU NAKER DALAM PENYESUAIAN DIRI THD. PEKERJAAN

MELINDUNGI NAKER DARI GANGGUAN KESEHATAN AKIBAT KERJA

MENINGKATKAN / MEMELIHARA KESEHATAN NAKER

MEMBERI PENGOBATAN, PERAWATAN DAN REHABILITASI PADA NAKER YANG SAKIT/KECELAKAAN

TUJUAN YANKES :

Page 81: PSIK. UNUD,16413.

PEMERIKSAAN KESEHATAN

1. PEMERIKSAAN KESEHATAN AWAL

2. PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA

3. PEMERIKSAAN KESEHATAN KHUSUS

Page 82: PSIK. UNUD,16413.

VII. PARAMEDIS PERUSAHAAN

PARAMEDIS : SEORANG LULUSAN SEKOLAH PERAWAT / DIPLOMA / SARJANA KEPERAWATAN TERDAFTAR PADA DINAS KESEHATAN SETEMPAT DAN MENDAPATKAN IZIN UNTUK BEKERJA SEBAGAI PERAWAT

PARAMEDIS HIPERKES :SEORANG BERIJAZAH PERAWAT, AHLI MADYA ATAU SARJANA KEPERAWATAN MEMILIKI PENGALAMAN / TRAINING SEBAGAI PARAMEDIS HIPERKES DAN BEKERJA DI PERUSAHAAN

Kewajiban Pelatihan Hiperkes bagi Paramedis Perusahaan.

( Permenakertranskop No.Per.01/MEN/1979 )

Page 83: PSIK. UNUD,16413.

TUGAS PARAMEDIS HIPERKES

A. PERAWATAN / PENGOBATAN PENYAKIT UMUM

B. PERAWATAN DAN PENGOBATAN PENYAKIT DAN KECELAKAAN KERJA

C. PEMERIKSAAN BADAN

1. TEKNIS MEDIS

Page 84: PSIK. UNUD,16413.

2. TUGAS ADMINISTRATIVE

A. MEMELIHARA ADMINISTRASI DINAS KESEHATAN

B. MEMILIH, MENDIDIK DAN MENGAMATI

C. MEMELIHARA CATATAN MEDIS MAUPUN ADMINISTRATIVE DAN MEMBUAT LAPORAN.

Page 85: PSIK. UNUD,16413.

A.PENDIDIKAN

B.KEBERSIHAN

C.MENCEGAH KECELAKAAN

3. TUGAS SOSIAL DAN PENDIDIKAN

Page 86: PSIK. UNUD,16413.

FUNGSI PERAWAT HIPERKES

1. TERGANTUNG KEBIJAKAN PERUSAHAAN

2. LUASNYA RUANG LINGKUP USAHA KESEHATAN

3. SUSUNAN DAN JUMLAH TENAGA KESEHATAN

Page 87: PSIK. UNUD,16413.

FUNGSI PERAWAT HIPERKES

( FULL-TIMER )

1. MELAKSANAKAN PROGRAM KERJA YANG DIGARISKAN

2. MEMELIHARA / MEMPERTINGGI MUTU YANKES

3. MEMELIHARA / PERAWATAN OBAT-OBATAN

4. MENYELENGGARAKAN PENDIDIKAN HIPERKES BAGI NAKER

5. MEMBANTU USAHA KESEHATAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

6. BERPARTISIPASI DALAM USAHA KESELAMATAN KERJA

7. PENYULUHAN TENTANG KB

8. MENGUMPULKAN DATA DAN MEMBUAT LAPORAN

Page 88: PSIK. UNUD,16413.

1. MENYELENGGARAKAN USAHA-USAHA KURATIF

2. PENCEGAHAN PENYAKIT UMUM

3. PENCEGAHAN KECELAKAAN DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA

KEGIATAN PERAWAT HIPERKES

Page 89: PSIK. UNUD,16413.

VIII. PENUTUP

Dalam upaya perlindungan tenaga kerja, Pemerintah melakukan pembinaan dan pengawasan bidang ketenagakerjaan

Penerapan Hiperkes dan KK merupakan upaya perlindungan pada tenaga kerja

Melalui penerapan Hiperkes dan KK tercipta lingkungan kerja yang sehat, aman dan nyaman

Penerapan Hiperkes dan KK adalah upaya pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja

Melalui penerapan Hiperkes dan KK tercipta tenaga kerja yang sehat dan produktif

Melalui penerapan Hiperkes dan KK efisiensi dan produktivitas kerja yang setinggi- tingginya dapat dicapai.

Page 90: PSIK. UNUD,16413.

TERIMA KASIH