unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

download unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

of 197

Transcript of unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    1/197

    41

    TESIS

    KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN

    DI RSUP SANGLAH DENPASAR DARI PERSPEKTIF

    PELANGGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL

    http://www.unud.ac.id/eng/wp-content/uploads/Unud_hitam_putih1.png
  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    2/197

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    3/197

    43

    KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN

    DI RSUP SANGLAH DENPASAR DARI PERSPEKTIF

    PELANGGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL

    Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister

    Pada Program Magister, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat,

    Program Pascasarjana Universitas Udayana

    MADE NOPY DIAH SUNDARI

    NIM 1292161030

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    4/197

    44

    Lembar Pengesahan

    TESIS INI TELAH DISETUJUI

    TANGGAL 10 JUNI 2014

    Pembimbing I Pembimbing II

    Dr. dr. RA. Tuty Kuswardhani, Sp.PD-K.Ger;MARS, FINASIM Putu Ayu Indrayathi,

    SE., MPH NIP. 1959110419890320 NIP. 197703312005012001

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    5/197

    45

    PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS

    Tesis Ini Telah Diuji pada

    Tanggal 10 Juni 2014

    Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor

    Universitas Udayana, No : 1540/UN 14.4/HK/2014

    Tanggal 10 Juni 2014

    Ketua : Dr. dr. RA. Tuty Kuswardhani, Sp.PD-K.Ger;MARS, FINASIM

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    6/197

    46

    SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

    NAMA : MADE NOPY DIAH SUNDARI

    NIM : 1292161030

    PROGRAM STUDI : MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT,

    PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

    UDAYANA

    JUDUL TESIS : KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI RSUP

    SANGLAH DENPASAR DARI PERSPEKTIFPELANGGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL

    Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat.

    A bil di k di h i t b kti t d t l i t d l k il i h i i k

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    7/197

    47

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke-

    hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya

    atas asung kerta wara nugraha-Nya / karunia-Nya, tesis ini dapat diselesaikan.

    Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih

    yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. dr. RA. Tuty Kuswardhani, Sp.PD-

    K.Ger; MARS, FINASIM, pembimbing I yang dengan penuh perhatian telah

    memberikan dorongan, semangat, bimbingan, dan saran selama penulis

    mengikuti program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, khususnya dalam

    penyelesaian tesis ini. Terima kasih sebesar-besarnya pula penulis sampaikan

    k d Ib P t A I d thi SE MPH bi bi II d h

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    8/197

    48

    diberikan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan program Magister.

    Ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada para penguji tesis, yaitu

    Prof. Dr. dr. N. Adiputra, M.OH, Dr. dr. Dyah Pradnyaparamita Duarsa, M.Si,

    Dr. I Putu Ganda Wijaya, S.Sos, M.M., dan Putu Ayu Indrayathi, SE., MPH,

    yang telah memberikan masukan, saran, sanggahan, dan koreksi sehingga tesis

    ini dapat terwujud seperti ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih sebesar-

    besarnya kepada Pemerintah Republik Indonesia c.q, Kementerian Kesehatan

    Republik Indonesia melalui BPPSDM Kesehatan yang memberikan bantuan

    finansial sehingga meringankan beban penulis dalam menyelesaikan studi ini.

    Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada

    Ibu dan Ayah yang telah mengasuh dan membesarkan penulis, memberikan

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    9/197

    49

    ABSTRAK

    KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI RSUP SANGLAH

    DENPASAR DARI PERSPEKTIF PELANGGAN INTERNAL DAN

    EKSTERNAL

    Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar merupakan rumah

    sakit pemerintah pusat milik Kementrian Kesehatan RI dengan Tipe APendidikan yang telah memiliki standar kualitas pelayanan sesuai dengan

    akreditasi KARS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan

    kesehatan di RSUP Sanglah Denpasar melalui aktivitas pelayanan, faktor

    penghambat pelayanan, dan faktor pendorong pelayanan dari perspektif

    pelanggan internal (staf) serta melalui lima dimensi kualitas pelayanan

    (ServQual) dari perspektif pelanggan eksternal (pasien).

    Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.Pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam terhadap 11 orang

    informan. Pendekatan kuantitatif menggunakan kuesioner yang diisi oleh

    responden berjumlah 106 orang pasien. Analisis pada pendekatan kualitatif

    dilakukan secara thematicanalysisdan pendekatan kuantitatif secara Univariate

    Analysis.

    Sebanyak 90,9%% informan sebagai pelanggan internal menyatakan

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    10/197

    50

    ABSTRACT

    HEALTH SERVICES QUALITY OF SANGLAH GENERAL HOSPITAL

    BASED ON INTERNAL AND EXTERNAL - CUSTOMERS

    PERSPECTIVE

    Sanglah Hospital is a teaching hospital which has been met quality of

    services standard in accordance with KARS accreditation. The study aims were

    to obtain quality of health care services at the Sanglah Hospital through

    determining services activity, minimizing services inhibiting factors, and

    reinforcing factors in the perspective of internal customer and five dimensions

    of service quality (ServQual) in the perspective of external customers.

    The study used qualitative and quantitative approaches. The qualitativeapproach used was in-depth interview on 11 informants. On the other hand,

    quantitative approach was using questionnaires on 106 patients. In addition, the

    data got from qualitative approach were analyzed thematically, while the data

    got from quantitative approach were analyzed using Univariate Analysis.

    That is 90,9% of informants as an internal customers stated that Sanglah

    General Hospital has a good quality service, that is 100% has a good service

    system, that is 100% of informants stated that Sanglah General Hospital has a

    d li d d h i 100% f i f d h S l h G l

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    11/197

    51

    RINGKASAN

    KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI RSUP SANGLAH DENPASAR

    DARI PERSPEKTIF PELANGGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL

    Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar merupakan rumahsakit pemerintah pusat milik Kementrian Kesehatan RI dengan Tipe A

    Pendidikan yang telah memiliki standar kualitas pelayanan sesuai dengan

    akreditasi KARS. Implementasi standar kualitas pelayanan kesehatan

    berindikasi menimbulkan kesenjangan antara harapan dan kenyataan diterima

    oleh pelanggan internal (staf) dan pelanggan eskternal (pasien). Salah satu

    strategi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan adalah dengan

    memperhatikan faktor internal institusi ( strength / kekuatan dan weakness /

    kelemahan) dan faktor eksternal institusi (opportunity / peluang dan threat /

    ancaman). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan

    kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar melalui aktivitas

    pelayanan, faktor penghambat pelayanan, dan faktor pendorong pelayanan

    dalam perspektif pelanggan internal (staf) serta lima dimensi kualitas pelayanan

    (ServQual) dalam perspektif pelanggan eksternal (pasien), yaitu dimensi

    kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance),

    i ( h ) d b k i fi ik ( bl )

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    12/197

    52

    pelayanan, kesesuaian antara imbalan finansial dengan beban kerja dirasakan

    belum adil karena tidak dihitung berdasarkan penilaian kinerja, realisasi dari

    perencanaan yang telah dibuat belum sesuai dengan yang diharapkan, dan belum

    sepenuhnya masyarakat sadar dan peduli dengan peraturan-peraturan bagi

    pengunjung pasien sebagai bentuk dukungan terhadap keberlangsungan standar

    kualitas pelayanan kesehatan. Persentase rata-rata lima dimensi kualitas

    pelayanan (ServQual) dari perspektif pelanggan eksternal (pasien) adalah83,82% dengan dimensi bukti langsung memperoleh persentase terendah, yaitu

    80,7%. Persentase dimensi kehandalan sebesar 84,5%, dimensi daya tanggap

    sebesar 84,9%, dimensi jaminan sebesar 84,3%, dan dimensi perhatian sebesar

    84,7%.

    Penelitian ini menyimpulkan bahwa dari perspektif pelanggan internal

    dan eksternal, RSUP Sanglah Denpasar memiliki kualitas pelayanan yang baik

    dan berada pada tahap penerapan serta implementasi standar kualitas pelayanan.Penelitian ini menyarankan agar dilakukan peningkatan kualitas fisik dan

    kelengkapan fasilitas, melakukan sosialisasi dan penyegaran standar kualitas,

    serta penggunaan konsep clinical governanceyang memadukan aspek klinis dan

    manajemen.

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    13/197

    53

    DAFTAR ISI

    Halaman

    SAMPUL DALAM.. i

    PRASYARAT GELAR ii

    Lembar Persetujuan Pembimbing. iii

    PENETAPAN PANITIA PENGUJI iv

    SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT v

    UCAPAN TERIMA KASIH vii

    ABSTRAKviii

    ABSTRACT.. ix

    RINGKASAN...x

    DAFTAR ISI xii

    ii

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    14/197

    54

    2.2.1 Pelanggan Internal21

    2.2.2 Pelanggan Eksternal..22

    2.3 Hubungan Kualitas Dengan Pelanggan.. 22

    2.4 Pelayanan Rumah Sakit.25

    2.4.1 Kualitas Pelayanan Rumah Sakit..26

    2.4.2 Clinical Governance.31

    2.4.3 Budaya Kerja....33

    2.4.4 Akreditasi Rumah Sakit (Akreditasi KARS)....36

    BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN. 38

    3.1 Kerangka Berpikir.38

    3.2 Konsep Penelitian.40

    BAB IV METODE PENELITIAN. 40

    4.1 Rancangan Penelitian...40

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    15/197

    55

    4.8.2 Pendekatan Kuantitatif 49

    4.9 Instrumen Penelitian 52

    4.9.1 Pendekatan Kualitatif .. 52

    4.9.2 Pendekatan Kuantitatif . 52

    4.10 Uji Instrumen Penelitian. 52

    4.10.1 Pendekatan Kualitatif 52

    4.10.2 Pendekatan Kuantitatif .52

    4.11 Konsep Pada Pendekatan Kualitatif... 53

    4.12 Variabel Penelitian Pada Pendekatan Kuantitatif . 53

    4.13 Skala Pengukuran Pada Pendekatan Kuantitatif..53

    4.14 Konsep Pada Pendekatan Kualitatif55

    4.15 Definisi Operasional Pada Pendekatan Kuantitatif 56

    4.16 Analisis Data.. 58

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    16/197

    56

    6.1 Perspektif Pelanggan Internal.. 80

    6.1.1 Aktivitas Pelayanan.84

    6.1.1.1. Sistem Pelayanan Kesehatan di RSUP

    Sanglah Denpasar.85

    6.1.1.2 Kualitas Pelayanan Kesehatan Yang Sesuai Dengan

    Standar Akreditasi KARS.88

    6.1.1.3 Kesan Pelanggan Internal..91

    6.1.1.4 Penanganan Keluhan Pasien..94

    6.1.2 Faktor Penghambat Pelayanan.95

    6.1.2.1 Permasalahan Dalam Implementasi Standar

    Kualitas Pelayanan Kesehatan..96

    6.1.2.2 Kesesuaian Antara Jumlah Pasien Dengan

    Jumlah Petugas 98

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    17/197

    57

    Perspektif Pelanggan Internal dan Eksternal ....117

    6.4 Keterbatasan Penelitian.120

    BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 122

    7.1 Simpulan...121

    7.2 Saran.124

    DAFTAR PUSTAKA.. 126

    LAMPIRAN. 130

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    18/197

    58

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 2.1 Hubungan Kualitas Dengan Pelanggan 23

    Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian 40

    Gambar 4.1 Desain Penelitian.. 41

    Gambar 6.1 Kualitas Pelayanan Kesehatan di RSUP Sanglah Denpasar Dalam

    Perspektif Pelanggan Eksternal dan Internal 121

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    19/197

    59

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 4.1 Perbandingan ratarata jumlah populasi pasien per hari pada

    pelayanan rawat inap, rawat jalan, penunjang laboratorium,

    penunjang radiologi, dan rekam medis di RSUP Sanglah

    Denpasar tahun 201250

    Tabel 4.2 Perbandingan ratarata jumlah populasi pasien per hari pada

    Pelayanan rawat inap RSUP Sanglah Denpasar tahun 2012.51

    Tabel 4.3 Konsep Pada Pendekatan Kualitatif...55

    Tabel 4.4 Definisi Operasional Variabel...56

    Tabel 4.5 Kriteria Kategori Kualitas Pelayanan Pasien dalam Perspektif

    Pelanggan In..59

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    20/197

    60

    Pelayanan Kesehatan di RSUP Sanglah Denpasar78

    Tabel 5.9 Kualitas Pelayanan Kesehatan di RSUP Sanglah Denpasar

    Dari Perspektif Pelanggan Eksternal.. 79

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    21/197

    61

    DAFTAR SINGKATAN

    AvLOS =Average Length of Stay

    BTO =Bed Turn Over

    BUMN = Badan Usaha Milik Negara

    DRGs =Diagnosis Related Groups

    FGD =Focus Group Discussion

    GDR = Gross Death Rate

    HA = Hektar Are

    HIV-AIDS = Human Immunodeficiency Virus-Acquired Immunodeficiency

    Syndrome

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    22/197

    62

    SDM = Sumber Daya Manusia

    SPO = Standar Prosedur Operasional

    SWOT = Strength Weakness Opportunity Threat

    TOI = Turn Over Interval

    VCT = Voluntary Counseling Test

    WHO = World Health Organization

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    23/197

    63

    DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    Lampiran 1 Pedoman Wawancara Mendalam. 130

    Lampiran 2 Kuesioner Untuk Perspektif Pelanggan Eksternal 137

    Lampiran 3 Transkrip Hasil Wawancara Mendalam Dengan Pelanggan

    Internal146

    Lampiran 4 Data Kuantitatif Perspektif Pelanggan Eksternal.. 169

    Lampiran 5 Keterangan Kelaikan Etik 173

    Lampiran 6 Rekomendasi Penelitian.. 174

    Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian.. 175

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    24/197

    64

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar Belakang

    Besarnya angka kematian akibat suatu penyakit, baik penyakit menular

    maupun tidak menular, merupakan salah satu indikator dalam keberhasilan

    pembangunan kesehatan di suatu negara. Hasil Riset Kesehatan Dasar

    (Riskesdas) tahun 2007 mengemukakan bahwa tren proporsi kematian yang

    disebabkan oleh penyakit menular berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah

    Tangga (SKRT) tahun 1995 mencapai 44,2%, hasil SKRT tahun 2001 menurun

    menjadi 31,2% dan hasil Riskesdas tahun 2007 menurun menjadi 28,1%. Tren

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    25/197

    65

    Pelayanan komprehensif yang memadai dan dapat menjamin proses

    penyembuhan penyakit diharapkan dapat menurunkan angka kesakitan dan

    angka kematian akibat penyakit menular ataupun tidak menular di masyarakat

    Pengaruh perubahan dinamika lingkungan usaha rumah sakit yang

    terjadi tidak saja berlangsung di Indonesia tetapi hampir di berbagai penjuru

    dunia. Pemimpin institusi rumah sakit harus lebih memperhatikan secara

    seksama dinamika lingkungan yang ada dan kemungkinan besar akan mengubah

    sistem manajemen yang dipergunakan. Sistem manajemen yang berlaku global

    mempengaruhi pola berfikir pemimpin institusi rumah sakit, dengan

    menekankan pada aspek efisiensi, efektivitas, dan produktivitas.

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    26/197

    66

    bersalin, 0,8% di puskesmas, 0,4% pada tenaga kesehatan, 0,1% pada batra, dan

    lainlain sebanyak 0,1% (Depkes RI, 2008).

    Persentase tertinggi yang diperoleh oleh rumah sakit pemerintah sebagai

    pilihan terbanyak masyarakat dalam pelayanan rawat inap harus diapresiasi

    dengan melakukan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Semakin ketatnya

    persaingan dalam fasilitas pelayanan kesehatan mendorong rumah sakit

    pemerintah harus mampu memanfaatkan peluang dengan kekuatan yang ada dan

    melakukan reformasi pelayanan kesehatan dalam peningkatan kualitas

    pelayanan kesehatan.

    Kualitas pelayanan kesehatan sangat ditentukan oleh kebutuhan pasien

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    27/197

    67

    untuk memenangkan persaingan. Strategi ini harus diikuti dengan proses

    perencanaan strategis untuk memperbaiki kualitas pelayanan dan pengembangan

    sistem yang berkualitas (Muninjaya, 2012). Hal ini berarti faktor internal

    institusi dianalisis melalui perspektif internal institusi (pelanggan internal)

    dengan kekuatan / faktor pendorong (strength) dan kelemahan / faktor

    penghambat (weakness). Faktor eksternal institusi dianalisis melalui perspektif

    eksternal institusi (pelanggan eksternal) dengan peluang (opportunity) dan

    ancaman (threat).

    Perspektif pelanggan internal sangat diperlukan sebagai penyeimbang

    dari perspektif pelanggan eksternal dan pelanggan internal mengetahui lebih

    dalam mengenai kondisi dan situasi dari institusinya, sehingga dapat dijadikan

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    28/197

    68

    berpengaruh terhadap kualitas pelayanan kesehatan sebagai brand image pada

    suatu institusi pelayanan kesehatan. Pasien sebagai pelanggan eksternal akan

    memberikan perspektifnya mengenai kualitas pelayanan kesehatan yang

    diterima, sehingga dapat menciptakan pencitraan terhadap institusi pelayanan

    kesehatan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh

    Irawati dan Primadha (2008) yaitu terdapat pengaruh lima dimensi kualitas

    pelayanan dengan metode ServQual terhadap penciptaan citra (brand image)

    pelayanan kesehatan di RSU Dr. Pringadi Medan melalui perspektif pasien

    (pelanggan eksternal).

    Pada saat ini rumah sakit berkembang sebagai sebuah industri padat

    karya, padat modal dan padat teknologi karena rumah sakit memanfaatkan

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    29/197

    69

    Salah satu institusi pelayanan kesehatan yang menyediakan fasilitas pelayanan

    kesehatan kepada masyarakat adalah Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP)

    Sanglah Denpasar. RSUP Sanglah Denpasar merupakan rumah sakit milik

    pemerintah pusat di bawah koordinasi Kementrian Kesehatan Republik

    Indonesia yang terletak di Kota Denpasar. RSUP Sanglah Denpasar merupakan

    rumah sakit rujukan di Provinsi Bali dan wilayah Indonesia bagian timur.

    Semboyan yang menjadi motto RSUP Sanglah Denpasar adalah Kepuasan

    Anda adalah Kebahagiaan Kami. Visi RSUP Sanglah Denpasar adalah menjadi

    Rumah Sakit Indonesia kelas dunia untuk mewujudkan masyarakat sehat yang

    mandiri dan berkeadilan. Misi RSUP Sanglah Denpasar yaitu 1)

    Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna, bermutu, dan

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    30/197

    70

    Kualitas pelayanan yang baik di RSUP Sanglah merupakan salah satu

    tujuan dalam pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan di RSUP Sanglah

    Denpasar, mulai dari pelayanan medis, pelayanan keperawatan, pelayanan

    administrasi, pelayanan rekam medis, pelayanan penunjang medis, dan lain

    lain. Peningkatan kualitas pelayanan bersinergi dengan harapan yang dimiliki

    oleh pelanggan internal dan eksternal terhadap kenyataan yang diperoleh.

    Kualitas yang baik bagi pelanggan eksternal sangat mempengaruhi kepuasan

    mereka terhadap pelayanan yang diperoleh. Hal tersebut dapat tercermin dari

    hasil rekapitulasi keluhan pasien yang dilaksanakan selama tahun 2012.

    Terdapat beberapa jenis pelayanan dan infrastruktur yang masih menimbulkan

    keluhan bagi pasien, yaitu 57,14% keluhan pasien mengenai masalah pelayanan

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    31/197

    71

    menyatakan perlu memaksimalkan kecepatan pelayanan administrasi dan rekam

    medis serta kelengkapan fasilitas di RSUP Sanglah Denpasar. Hal ini

    berhubungan dengan adanya peralihan sistem teknologi informasi yang

    mempengaruhi kecepatan pelayanan. 90% responden menyatakan bahwa sudah

    ada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang diterima dan berfokus pada

    keselamatan pasien (patient safety). Contohnya adalah pada identifikasi pasien

    rawat inap. Identifikasi pasien rawat inap saat ini salah satunya dilakukan

    dengan menggunakan gelang pasien yang bertujuan untuk membedakan jenis

    kelamin, untuk pasien alergi, dan gelang untuk pasien beresiko jatuh.

    Studi pendahuluan terhadap pelanggan internal pun telah dilakukan

    terhadap 10 orang staf RSUP Sanglah Denpasar yang terdiri dari staf dokter,

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    32/197

    72

    RSUP Sanglah Denpasar adalah rumah sakit rujukan yang telah

    terakreditasi KARS dalam kualitas pelayanan kesehatan. Hasil rekapitulasi

    keluhan pelanggan dan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti,

    terdapat kesenjangan antara kualitas pelayanan kesehatan yang dirasakan oleh

    pelanggan dengan kualitas pelayanan kesehatan yang seharusnya diterima oleh

    pelanggan. Hasil rekapitulasi keluhan pelanggan dan studi pendahuluan tersebut

    dapat ditelusuri lebih lanjut untuk dapat diketahui kualitas pelayanan kesehatan

    di RSUP Sanglah Denpasar dari perspektif pelanggan internal dan eksternal,

    sehingga dapat menjadi suatu referensi dan masukan dalam penyusunan

    perencanaan selanjutnya bagi pihak manajemen RSUP Sanglah dan upaya

    peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Hal hal tersebut menyebabkan

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    33/197

    73

    kualitas pelayanan, yaitu dimensi kehandalan (reliability), dimensi daya

    tanggap (responsiveness), dimensi jaminan (assurance), dimensi

    perhatian (empathy), dan dimensi bukti langsung (tangibles) ?

    1.3Tujuan Penelitian

    1.3.1 Tujuan Umum

    Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas pelayanan

    kesehatan di RSUP Sanglah Denpasar dari perspektif pelanggan internal dan

    eksternal.

    1.3.2 Tujuan Khusus

    Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    34/197

    74

    d. Dimensi perhatian (empathy)

    e.

    Dimensi bukti langsung (tangibles)

    1.4 Manfaat Penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat antara lain:

    1. Manfaat Teoritis

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi tambahan dalam

    memperkuat hasilhasil studi yang berkaitan dengan kualitas pelayanan

    kesehatan.

    2. Manfaat Praktis bagi RSUP Sanglah Denpasar

    a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi,

    masukan dan bahan pertimbangan dalam penyusunan rencana

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    35/197

    75

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    2.1 Kualitas Pelayanan Kesehatan

    Istilah kualitas pelayanan memiliki berbagai definisi yang berbeda, dan

    bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategis. Kualitas terdiri

    dari sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan langsung maupun

    keistimewaan atraktif yang memenuhi keinginan pelanggan dan dengan

    demikian memberikan kepuasan atas penggunaan produk itu atau dapat

    dikatakan bahwa kualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan

    atau kerusakan (Gasperz 2005)

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    36/197

    76

    2. Berbagai keistimewaan tambahan yang diberikan kepada

    penggunanya

    3.

    Kehandalannya

    4.

    Kesesuaian pelayanan dengan spesifikasi produk

    5.

    Daya tahan

    6.

    Kemampuan layanan purna jual

    7. Estetika

    8.

    Pencitraan publik, reputasi produk atau institusi yang memproduksi

    jasa pelayanan tersebut.

    Pendapat lain dikemukakan oleh Gronroosdalam Muninjaya (2012), faktor lain

    yang juga dapat digunakan oleh konsumen untuk mengukur kualitas jasa adalah:

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    37/197

    77

    3. Accessibility and flexibility

    Kriteria penilaian ini berhubungan dengan proses pelayanan. Pengguna

    jasa pelayanan akan merasakan bahwa institusi penyedia pelayanan jasa,

    lokasi, jam kerja, dan sistemnya dirancang dengan baik untuk

    memudahkan para pengguna mengakses pelayanan sesuai dengan

    kondisi pengguna jasa (fleksibilitas), yaitu disesuaikan dengan keadaan

    sakit pasien, jarak yang harus ditempuh, tarif pelayanan, dan

    kemampuan ekonomi pasien atau keluarga untuk membayar tarif

    pelayanan.

    4. Reliability and trustworthiness

    Kriteria penilaian ini juga berhubungan dengan proses pelayanan.

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    38/197

    78

    6. Reputation and credibility

    Kriteria ini berhubungan dengan image. Pelanggan akan meyakini benar

    bahwa institusi penyedia jasa pelayanan kesehatan memang memiliki

    reputasi baik, dapat dipercaya, dan mempunyai nilai (rating) tinggi di

    bidang pelayanan kesehatan.

    Menurut Parasuraman, dkk (2005), terdapat lima dimensi kualitas (kualitas)

    pelayanan yang dikenal dengan ServQual, yaitu:

    1.

    Responsiveness(cepat tanggap)

    Kemampuan petugas kesehatan menolong pelanggan dan kesiapannya

    melayani sesuai prosedur dan bisa memenuhi harapan pelanggan.

    Dimensi ini merupakan penilaian kualitas pelayanan yang paling

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    39/197

    79

    konsisten. Apalagi jasa diproduksi dan dikonsumsi pada saat yang

    bersamaan.

    3.

    Assurance

    Kriteria ini berhubungan dengan pengetahuan, kesopanan dan sifat

    petugas yang dapat dipercaya oleh pelanggan. Pemenuhan terhadap

    kriteria pelayanan ini akan mengakibatkan pengguna jasa merasa

    terbebas dari risiko. Dimensi ini meliputi faktor keramahan, kompetensi,

    kredibilitas dan keamanan.

    4. Emphaty

    Kriteria ini terkait dengan rasa kepedulian dan perhatian staf kepada

    setiap pengguna jasa, memahami kebutuhan mereka dan memberikan

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    40/197

    80

    bersih, nyaman, dilengkapi dengan kursi, lantai berkeramik, TV,

    peralatan kantor yang lengkap, seragam staf yang rapi, menarik dan

    bersih.

    Kelima dimensi kualitas yang dikenal dengan ServQual dan

    dikemukakan oleh Parasuraman, dkk (2005) tersebut akan dijadikan sebagai

    variabel yang akan digunakan untuk mengetahui kualitas pelayanan kesehatan di

    RSUP Sanglah Denpasar dari perspektif pelanggan eksternal karena merupakan

    pemilihan skala yang ringkas namun memiliki tingkat dan kebenaran yang

    cukup tinggi yang dapat digunakan manajemen perusahaan agar lebih mengerti

    bagaimana persepsi konsumen dan harapan konsumen akan pelayanan yang

    diberikan.

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    41/197

    81

    merupakan dimensi yang mempunyai pengaruh dominan terhadap loyalitas

    pasien.

    Penelitian yang dilakukan oleh Suryani (2011) serta Gunawan dan Djati

    (2011) hanya dilakukan dari perspektif pelanggan eksternal, sehingga penelitian

    untuk mengetahui kualitas pelayanan kesehatan di RSUP Sanglah Denpasar

    perlu dilakukan karena melihat perspektif pelanggan internal dan eksternal serta

    sasarannya dilakukan terhadap pelayanan rawat inap, rawat jalan, penunjang

    laboratorium, penunjang radiologi, dan pelayanan rekam medis.

    Kesimpulan yang dapat dikemukakan tentang kualitas adalah sesuatu

    yang selalu berfokus pada pelanggan (customer focused quality), sehingga

    produk barang dan jasa didesain diproduksi serta pelayanan yang diberikan

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    42/197

    82

    menggunakan produksi dalam perusahaan yang bergerak di bidang jasa (Wijaya,

    2011).

    Pelanggan merupakan istilah yang mengandung makna yang luas,

    tergantung dari konteks bidang layanannya. Mereka yang membeli atau

    menggunakan produk / jasa pelayanan kesehatan disebut dengan pelanggan

    (customer). Muninjaya (2012) menyatakan bahwa pelanggan pelayanan

    kesehatan secara umum adalah masyarakat (individu atau kelompok) atau

    institusi penggunaan jasa pelayanan kesehatan, yang membutuhkan pelayanan

    kesehatan atau yang mempunyai potensi membayar jasa pelayanan kesehatan.

    Pelanggan adalah semua orang yang menuntut perusahaan untuk

    memenuhi standar kualitas tertentu dan karena itu memberikan pengaruh pada

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    43/197

    83

    Konsep pelanggan yang dijabarkan secara tradisional oleh Muninjaya,

    Wijaya, dan Gasperz, dapat disimpulkan sebagai semua orang (pihak), baik di

    luar organisasi (eksternal) maupun di dalam organisasi (internal) yang paling

    berpengaruh terhadap keberlangsungan organisasi dan menentukan arah serta

    tujuan dari organisasi.

    Pelanggan institusi pelayanan kesehatan dibedakan menjadi tiga, yaitu:

    1. Pelanggan internal (internalcustomer)

    2. Pelanggan antara (intermediate customer), yaitu mereka yang bertindak

    atau berperan sebagai perantara, bukan sebagai pemakai akhir produk

    jasa.

    3 Pelanggan eksternal (external customer)

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    44/197

    84

    3. Accesible(dapat dijangkau dari aspek jarak)

    4.

    Equity(adil)

    5.

    Timeless(cepat)

    6.

    Continuity(berkesinambungan)

    2.2.1 Pelanggan Internal

    Pelanggan internal (internal customer), yaitu mereka yang bekerja di

    dalam institusi kesehatan dan memiliki pengaruh pada kinerja (performance)

    bagi institusi kesehatan seperti staf medis, paramedik, teknisi, administrasi,

    pengelola, dan lainlain.

    Perusahaan atau organisasi akan memberikan layanan kepada pelanggan

    eksternal melalui jasa-jasa pelanggan internalnya Keberhasilan pelayanan

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    45/197

    85

    2.2.2 Pelanggan Eksternal

    Pelanggan eksternal (external customer), adalah pemakai akhir dari

    produk jasa kesehatan yang sering disebut sebagai pelanggan nyata (real

    customer), yaitu pasien, keluarga pasien, pengunjung, pemerintah, perusahaan

    asuransi kesehatan, masyarakat umum, rekanan, lembaga swadaya masyarakat,

    dan lainlain.

    Pelanggan internal menganggap bahwa pengorbanan adalah ongkos atau

    harga yang dibayarkan untuk memperoleh barang dan atau jasa, sedangkan

    kepuasan adalah kesesuaian antara harapan dengan kenyataan manfaat yang

    diperoleh, yang dalam hal ini dicerminkan dengan nilai tambah dari barang dan

    atau jasa yang dibelinya (Barata 2003)

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    46/197

    86

    INTERNAL EKSTERNAL

    Transaksi

    ORGANISASI

    Sumber : Suardi (2004)

    Gambar 2.1 Hubungan Kualitas Dengan Pelanggan

    Men r t Paras raman Z ith l dan B dalam M ninja a (2012)

    Fungsi Internal

    Fungsi Internal

    Fungsi Internal

    Fungsi Internal

    Fungsi InternalPelanggan

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    47/197

    87

    2.

    Kesenjangan antara persepsi manajemen dan spesifikasi kualitas jasa.

    Kesenjangan akan terjadi jika pemahaman manajemen rumah sakit

    tentang harapan pengguna jasa pelayanan kesehatan tidak diterjemahkan

    menjadi aksi nyata yang spesifik.

    3.

    Kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaiannya.

    Standar pelayanan dan cara penyampaian jasa sudah tersusun dengan

    baik tetapi muncul kesenjangan karena staf pelaksana pelayanan di garis

    depan (front line staff) di sebuah rumah sakit belum mendapat pelatihan

    khusus tentang teknik penyampaian jasa pelayanan tersebut.

    4. Kesenjangan antara penyampaian jasa dan harapan pihak eksternal.

    Harapan pengguna jasa sangat dipengaruhi oleh cara staf dan manajemen

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    48/197

    88

    2.4 Pelayanan Rumah Sakit

    Pengertian rumah sakit berdasarkan Permenkes RI no 340 tahun 2010

    mendefinisikan rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan yang

    menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

    menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (Depkes RI,

    2010). Rumah sakit adalah institusi dengan banyak keunikan yang tidak

    ditemukan pada organisasi atau badan usaha lainnya. Rumah sakit merupakan

    suatu badan usaha yang padat karya, padat modal, padat teknologi dan padat

    konflik secara intern dan ekstern. Rumah sakit merupakan unit yang berdiri

    sendiri, bukan merupakan komponen dari suatu jaringan rumah sakit dan

    merupakan sarana pelayanan kesehatan rujukan (tingkat pertama, kedua, dan

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    49/197

    89

    Tujuan dari suatu rumah sakit adalah:

    1.

    Menyediakan layanan medis kepada masyarakat (dari promotif hingga

    rehabilitatif) sesuai standar profesi dan terjangkau, khususnya rawat

    inap, rawat jalan, dan operatif

    2.

    Menyediakan tempat berpraktek bagi professional kesehatan

    3.

    Turut berpartisipasi dalam sosialisasi paradigma sehat (Arso, 2013)

    2.4.1 Kualitas Pelayanan Rumah Sakit

    Sengawang (2011) menyatakan bahwa kualitas pelayanan kesehatan

    diartikan sebagai berikut:

    1. Menurut pasien / masyarakat

    Pasien / masyarakat melihat layanan kesehatan yang berkualitas

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    50/197

    90

    mengharapkan adanya dukungan teknis, administrasi, dan layananan

    pendukung lainnya yang efektif serta efisien dalam menyelenggarakan

    layanan kesehatan yang berkualitas tinggi.

    3.

    Menurut penyandang dana / asuransi

    Penyandang dana / asuransi mengangap bahwa layanan

    kesehatan yang berkualitas sebagai suatu layanan kesehatan yang efisien

    dan efektif. Pasien diharapkan dapat disembuhkan dalam waktu yang

    sesingkat mungkin sehingga biaya layanan kesehatan dapat menjadi

    efisien. Upaya promosi kesehatan pencegahan penyakit akan digalakkan

    agar pengguna layanan kesehatan semakin berkurang.

    4. Menurut Pemilik Sarana Layanan Kesehatan

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    51/197

    91

    sehingga timbul persoalan dalam layanan kesehatan. Pemusatan

    perhatian terhadap beberapa dimensi kualitas layanan kesehatan tertentu

    akan membantu administator layanan kesehatan dalam menyusun

    prioritas dan dalam menyediakan apa yang menjadi kebutuhan dan

    harapan pasien , serta pemberi layanan kesehatan.

    6.

    Menurut ikatan profesi

    Keberhasilan penerapan pendekatan jaminan kualitas pelayanan

    kesehatan akan menimbulkan kepuasan pasien. Dengan demikian, tugas

    pelayanan kesehatan selama ini dianggap suatu beban yang berat dan ada

    kalanya disertai dengan keluhan / kritikan pasien dan masyarakat akan

    berubah menjadi suatu kepuasan kerja. Jaminan kualitas pelayanan

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    52/197

    92

    Terdapat tiga dari macam-macam cara pengukuran kualitas yang dikenal di

    Indonesia, yaitu:

    1. Indikator klinis adalah informasi. Indikator mempunyai lima karakter

    utama yang sering disingkat dengan SMART (simple, measurable,

    accurate, reliable, timely). Indikator haruslah cukup mudah dipahami,

    dihitung, dikumpulkan data dasarnya, dan dikerjakan tepat waktu oleh

    pelaksana. Selain itu, indikator harus dipilih sehingga akurat dan bisa

    dipercaya. Indikator klinis yang sangat populer diukur di banyak rumah

    sakit adalah waktu respon, infeksi terkait pemasangan infus, infeksi luka

    operasi, angka kejadian dekubitus (pressure sore), dan kematian ibu

    akibat perdarahan. Angka-angka indikator ini diukur dari waktu ke

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    53/197

    93

    2005. Pembahasan kasus kematian, kasus sulit, kasus langka, dan lain-

    lain adalah bentuk audit medis yang paling sederhana. Audit medis

    paripurna menyertakan review, assessment, dan surveillance. Audit

    medis adalah proses yang terus menerus karena merupakan upaya yang

    terus menerus. Proses inti audit medis adalah menetapkan kasus yang

    akan diaudit, mengumpulkan berkas kasus tersebut, dan membandingkan

    pelayanan medis yang diberikan dengan standar, untuk selanjutnya

    mengambil tindakan korektif. Audit medis dapat dilakukan mulai dari

    kelompok staf medis (organisasi dokter dengan kemampuan atau

    kompetensi klinis yang sama) sampai ke tingkat komite medis di tingkat

    rumah sakit.

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    54/197

    94

    mortality reviewbiasanya berupaya menemukan apakah ada kegagalan,

    terutama dalam mengenali perburukan atau masuknya pasien kepada

    keadaan kritis, merencanakan penegakan diagnosis dan rencana

    pengobatan, dan mengkomunikasikan keadaan pasien baik antar dokter,

    dokter kepada perawat, perawat kepada dokter, dan antar profesi

    kesehatan yang lain. Data mortality review dapat dipakai juga oleh

    rumah sakit dalam rangka pengembangan layanan. Misalnya, jumlah

    kematian yang tinggi pada pasien terminal mengindikasikan perlunya

    rumah sakit memikirkan layanan perawatan paliatif.

    2.4.2 Clini cal Governance

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    55/197

    95

    pelayanan kesehatan di Inggris dalam mengimplementasikan pendekatan Total

    Quality Management (TQM) atau Continous Quality Improvement (CQI) untuk

    pelayanan kesehatan.

    Muninjaya (2012) menyatakan bahwa terdapat empat aspek yang perlu

    diperhatikan oleh pihak pimpinan / manajemen RS dalam mengembangkan

    Clinical Governance, yaitu:

    1. Aspek akuntabilitas

    Pelayanan rumah sakit harus dapat dipertanggungjawabkan

    kualitasnya kepada publik secara medis teknis dan ilmiah (akademik)

    melalui evidence based medicine. Audit medis secara menyeluruh juga

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    56/197

    96

    maupun aspek teknis dan non medis penunjang pelayanan. Dalam hal ini

    fokus perhatian Clinical Governance terletak pada pengaturan

    mekanisme kerja staf medis dan para medis.

    4.

    Kebijakan penyediaan sarana dan dukungan financial

    Adanya kebijakan untuk penyediaan sarana dan dukungan

    finansial yang akan menjamin meningkatnya kualitas pelayanan

    kesehatan secara maksimal. Untuk itu, staf medis dan paramedis harus

    mampu bekerja secara professional untuk mengembangkan kualitas

    pelayanan di unit kerja masing-masing.

    2.4.3 Budaya Kerja

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    57/197

    97

    Muninjaya (2012) menyatakan bahwa langkah langkah strategis harus

    dilakukan oleh pimpinan institusi pelayanan kesehatan untuk membangun

    budaya kerja institusi sesuai dengan komitmennya untuk mengembangkan

    kualitas pelayanan kesehatan dalam memenuhi harapan pelanggan, yaitu:

    1. Institusi merumuskan visi atau cita-cita pengembangan institusi yang

    disosialisasikan kepada seluruh staf.

    2. Institusi memiliki rencana kerja yang jelas dengan tahapan-tahapan

    untuk mencapai visi institusi.

    3.

    Ada proses belajar bersama melalui praktik.

    4.

    Keteladanan harus dimulai dari pimpinan tertinggi sebagai figur teladan.

    5.

    Ada kesepakatan bersama dalam suasana kemitraan untuk tekun dan

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    58/197

    98

    3.

    Peraturan baru ditetapkan secara kaku sehingga sering menghambat

    terciptanya budaya kerja yang berkualitas.

    4.

    Ketidakpedulian akan kesulitan teman sekerja.

    5.

    Persaingan yang tidak sehat

    6.

    Individualisme yang egosentris

    7.

    Kurang sabar menunggu hasil

    8. Keengganan pihak-pihak terkait dalam membantu mengembangkan

    budaya kerja yang berkualitas.

    9. Adanya pribadi-pribadi staf yang secara emosional belum matang.

    Strategi yang dapat dilaksanakan untuk mengembangkan budaya kerja adalah:

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    59/197

    99

    2.4.4 Akreditasi Rumah Sakit (Akreditasi KARS)

    Akreditasi rumah sakit adalah pengakuan terhadap rumah sakit yang

    diberikan oleh lembaga independen yang ditetapkan oleh Menteri, setelah dinilai

    bahwa rumah sakit itu memenuhi standar pelayanan rumah sakit yang berlaku.

    Standar pelayanan rumah sakit adalah pedoman yang harus diikuti dalam

    menyelenggarakan rumah sakit yaitu Standar Prosedur Operasional (SPO),

    standar pelayanan medis, dan standar asuhan keperawatan (Permenkes RI,

    2011).

    Komite Akreditasi Rumah Sakit adalah lembaga independen pelaksana

    akreditasi rumah sakit yang bersifat fungsional, non struktural dan

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    60/197

    100

    berfokus pasien, standar manajemen rumah sakit, sasaran keselamatan pasien,

    sasaran program MDGs.

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    61/197

    101

    BAB III

    KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN

    3.1 Kerangka Berpikir

    RSUP Sanglah Denpasar merupakan rumah sakit Tipe A Pendidikan

    dengan standar pelayanan yang telah terakreditasi KARS serta sebagai rumah

    sakit rujukan tertinggi di Provinsi Bali dan Nusa Tenggara. Sebagai rumah sakit

    Tipe A Pendidikan, RSUP Sanglah Denpasar telah memiliki tenaga kesehatan

    yang terlatih, memiliki anggaran operasional yang dikembangkan dan dikelola

    sendiri, memiliki sarana dan prasarana yang memadai (gedung, alat alat

    kesehatan, dan lain lain) serta adanya tim manajemen yang baik dalam

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    62/197

    102

    Sistem pelayanan kesehatan yang berkualitas berawal dari kepuasan

    pelanggan internal dan diikuti dengan kepuasan pelanggan eksternal. Pelayanan

    kesehatan yang berkualitas dihasilkan dari kepuasan pelanggan internal dan

    peningkatan pemanfaatan ulang jasa pelayanan di RSUP Sanglah Denpasar oleh

    pelanggan eksternal. Peningkatan jumlah pelanggan eksternal, dapat

    meningkatkan kesejahteraan bagi pelanggan internal.

    Kualitas pelayanan kesehatan di RSUP Sanglah Denpasar dari perspektif

    pelanggan eksternal dan internal sangat penting diteliti untuk dapat mengetahui

    aktivitas pelayanan, faktor penghambat pelayanan, serta faktor pendorong

    pelayanan kesehatan melalui perspektif pelanggan internal dan pengukuran lima

    dimensi kualitas pelayanan kesehatan melalui perspektif pelanggan eskternal.

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    63/197

    103

    3.2 Konsep Penelitian

    Kerangka konsep yang digunakan dalam penelitian ini, dapat dilihat pada

    Gambar 3.1.

    Perspektif Pelanggan Internal

    - Aktivitas pelayanan

    - Faktor penghambat pelayanan

    - Faktor pendorong pelayanan

    Kualitas

    PelayananKesehatan

    Perspektif Pelanggan Eksternal

    - Dimensi kehandalan (reliability)

    - Dimensi daya tanggap (responsiveness)

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    64/197

    104

    METODE PENELITIAN

    4.1 Rancangan Penelitian

    Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan

    menggunakan pendekatan kualitatif pada perspektif pelanggan internal dan

    pendekatan kuantitatif pada perspektif pelanggan eksternal. Rancangan

    penelitian ini adalah penelitian cross sectional. Desain penelitiannya terdapat

    pada Gambar 4.1.

    Perspektif

    Pelanggan

    InternalPopulasi

    pelanggan

    internal

    Pendekatan

    Kualitatif

    Kualitas

    Pelayanan

    h di

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    65/197

    105

    1.

    RSUP Sanglah adalah rumah sakit rujukan Tipe A Pendidikan milik

    pemerintah pusat Kementrian Kesehatan RI dengan jenis pelayanan

    sesuai dengan standar akreditasi KARS, sehingga penelitian yang

    dilakukan dapat memberikan cerminan/gambaran pelayanan standar

    yang diterima oleh pasien.

    2.

    RSUP Sanglah Denpasar merupakan organisasi pemerintah sektor publik

    yang berfokus pada pelanggan.

    4.3 Ruang Lingkup Penelitian

    Ruang lingkup penelitian ini terdiri atas 5 lingkup, yaitu:

    1. Lingkup keilmuan

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    66/197

    106

    Lingkup sasaran dalam penelitian ini adalah terdiri atas pelanggan

    internal dan pelanggan eksternal. Pelanggan internal adalah kepala

    instalasi beserta staf yang dapat berkomunikasi dengan baik dan mau

    menjawab pertanyaan dalam penelitian ini. Pelanggan eksternal adalah

    pasien yang mendapat pelayanan rawat inap, pelayanan rawat jalan,

    pelayanan penunjang laboratorium, pelayanan penunjang radiologi, atau

    pelayanan rekam medis. Pasien yang menjadi sasaran dalam penelitian

    dibatasi pada pasien yang berusia lebih dari 14 tahun (bukan tergolong

    pasien anak anak), yang dapat berkomunikasi dengan baik, dapat

    membaca, menulis, dan mau menjawab pertanyaan.

    4. Lingkup metode

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    67/197

    107

    Data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan sumbernya terdiri atas:

    1. Data Primer

    Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dan

    dikumpulkan pertama kali secara langsung dari pasien dan staf di RSUP

    Sanglah Denpasar.

    2. Data Sekunder

    Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang dikumpulkan secara

    tidak langsung dan diperoleh dari dokumentasi RSUP Sanglah melalui

    bagian administrasi dan humas.

    Data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan jenisnya terdiri

    atas data kualitatif dan data kuantitatif Data kualitatif adalah data yang tidak

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    68/197

    108

    Terlebih dahulu dijelaskan maksud dan tujuan penelitian, kemudian setelah

    informan (kepala instalasi dan staf) setuju diminta agar menandatangani

    lembaran persetujuan.

    4.5.2 Pendekatan Kuantitatif

    Teknik pengumpulan data kuantitatif dalam penelitian ini dilakukan

    dengan mengisi daftar pertanyaan tertutup (kuesioner) oleh responden.

    Responden (pasien) diminta untuk menjawab seluruh pertanyaan yang ada pada

    kuesioner, namun terlebih dahulu dijelaskan maksud dan tujuan penelitian,

    kemudian setelah pasien setuju diminta agar menandatangani lembar

    persetujuan. Pengumpulan data dilakukan atas seijin Direktur Utama RSUP

    Sanglah Denpasar

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    69/197

    109

    dapat berkomunikasi dengan baik dan mau menjawab pertanyaan yang

    diajukan.

    2.

    Kriteria Eksklusi

    Kriteria eksklusi dalam pendekatan kualitatif ini meliputi kepala instalasi

    serta staf di Instalasi Rawat Inap, Rawat Jalan, Laboratorium, Radiologi,

    dan Rekam Medis yang memenuhi kriteria inklusi, namun tidak berada

    di ruangan ketika waktu pengumpulan data.

    4.6.2 Pendekatan Kuantitatif

    Responden dalam pendekatan kuantitatif ini adalah pasien sebagai

    pelanggan eksternal. Kriteria inklusi dan eksklusinya adalah sebagai berikut:

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    70/197

    110

    4.7 Populasi Penelitian

    4.7.1 Pendekatan Kualitatif

    Populasi dalam pendekatan kualitatif ini adalahseluruh kepala instalasi,

    staf dokter dan perawat di Instalasi Rawat Inap, Rawat Jalan, Laboratorium,

    Radiologi, dan Rekam Medis di RSUP Sanglah Denpasar selama periode

    Februari April 2014. Populasi targetnya adalah seluruh kepala instalasi dan

    staf Instalasi Rawat Inap, Rawat Jalan, Laboratorium, Radiologi, dan Rekam

    Medis di RSUP Sanglah Denpasar yang telah bekerja minimal dua tahun.

    Populasi terjangkaunya adalah seluruh kepala instalasi dan staf Instalasi Rawat

    Inap, Rawat Jalan, Laboratorium, Radiologi, dan Rekam Medis di RSUP

    Sanglah Denpasar yang telah bekerja minimal dua tahun selama periode

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    71/197

    111

    (bukan tergolong pasien anak anak), yang dapat berkomunikasi dengan baik,

    dapat membaca, menulis, dan mau menjawab pertanyaan.

    4.8 Besaran Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

    4.8.1 Pendekatan Kualitatif

    Informan yang terlibat dalam wawancara mendalam direncanakan

    berjumlah 18 orang, terdiri atas Kepala Instalasi Rawat Inap A, B, C, D, Kepala

    Ruangan Rawat Inap kelas I, II, III, VIP, Kepala Instalasi Rawat Jalan, Staf

    Instalasi Rawat Jalan, Kepala Instalasi Laboratorium, Staf Instalasi

    Laboratorium, Kepala Instalasi Radiologi, Staf Instalasi Radiologi, Kepala

    Instalasi Rekam Medis, Staf Instalasi Rekam Medis, Kepala Unit Penjaminan

    112

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    72/197

    112

    Instalasi Rawat Inap D, kepala ruangan rawat inap kelas I, II, III, staf Instalasi

    Rawat Jalan, staf Instalasi Radiologi, staf Instalasi Laboratorium, Kepala

    Instalasi Rekam Medis, Kepala Unit Penjaminan Mutu, dan dokter spesialis.

    4.8.2 Pendekatan Kuantitatif

    Besar sampel pada kelompok pelanggan eksternal dihitung dengan

    menggunakan rumus besar sampel menurut WHO, yaitu

    n = (Z1-) P (1-P)

    d

    Keterangan :

    n = Jumlah sampel

    113

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    73/197

    113

    Teknik pengambilan sampel untuk pendekatan kuantitatif dilakukan

    dengan membagi jumlah sampel pada lima kelompok pasien pada pelayanan

    rawat inap, pelayanan rawat jalan, pelayanan laboratorium, pelayanan radiologi,

    dan pelayanan rekam medis, yaitu menggunakan teknik sampling stratifikasi

    untuk menentukan jumlah sampel pada masing masing pelayanan. Dengan

    jumlah total sampel sebanyak 106 orang pasien, maka jumlah sampel untuk

    masing masing pelayanan diambil berdasarkan perbandingan rata rata

    jumlah populasi pasien per hari yang ada di pelayanan rawat inap, rawat jalan,

    penunjang laboratorium, penunjang radiologi, atau rekam medis.

    Tabel 4.1 Perbandingan rata rata jumlah populasi pasien per hari pada

    pelayanan rawat inap, rawat jalan, penunjang laboratorium,

    penunjang radiologi, dan rekam medis di RSUP Sanglah Denpasar

    t h 2012

    114

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    74/197

    114

    5.

    Rekam Medis = 30 / 100 x 106 = 31,8 = 32 pasien

    Tabel 4.2 Perbandingan rata rata jumlah populasi pasien per hari pada

    pelayanan rawat inap RSUP Sanglah Denpasar tahun 2012

    Kelas Perawatan Ratarata Jumlah Populasi Persentase (%)

    VIP

    Kelas 1Kelas 2

    Kelas 3

    135

    23875

    335

    17

    3010

    43

    Jumlah Total 782 100

    Sumber : Laporan Sensus Harian Kunjungan Pasien RSUP Sanglah Tahun 2012

    Khusus untuk pelayanan rawat inap, dengan jumlah kelas rawat inap yang ada di

    RSUP Sanglah Denpasar sebanyak 4 kelas, yaitu kelas I, II, III, dan VIP, maka

    jumlah sampel untuk masingmasing kelas perawatan adalah sebagai berikut:

    1. Kelas VIP =17 / 100 x 32 = 5,44 = 5 pasien

    115

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    75/197

    115

    4.9 Instrumen Penelitian

    4.9.1 Pendekatan Kualitatif

    Instrumen dalam pendekatan kualitatif menggunakan pedoman

    wawancara mendalam yang terdapat pada lampiran 1.

    4.9.2 Pendekatan Kuantitatif

    Instrumen dalam pendekatan kuantitatif adalah kuesioner yang terdapat

    pada lampiran 2.

    4.10 Uji Instrumen Penelitian

    4.10.1 Pendekatan Kualitatif

    116

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    76/197

    116

    4.11 Konsep Pada Pendekatan Kualitatif

    Penelitian ini menggali informasi secara mendalam mengenai beberapa

    konsep yang dapat digunakan untuk mengetahui kualitas pelayanan kesehatan di

    RSUP Sanglah Denpasar dari perspektif pelanggan internal melalui:

    a. Aktivitas pelayanan

    b. Faktor penghambat pelayanan

    c. Faktor pendorong pelayanan

    4.12 Variabel Penelitian Pada Pendekatan Kuantitatif

    Variabel penelitian dengan pendekatan kuantitatif ini mempergunakan

    lima dimensi kualitas pelayanan menurut Parasuraman, dkk(2005), yaitu:

    117

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    77/197

    117

    dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial

    (variabel penelitian).

    Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert, yaitu:

    1.

    Jawaban sangat setuju diberi skor 5

    2. Jawaban setuju diberi skor 4

    3. Jawaban ragu - ragu diberi skor 3

    4. Jawaban tidak setuju diberi skor 2

    5.

    Jawaban sangat tidak setuju diberi skor 1

    118

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    78/197

    118

    4.14 Konsep Pada Pendekatan Kualitatif

    Konsep pada pendekatan kualitatif terdapat pada Tabel 4.3.

    Tabel 4.3 Konsep Pada Pendekatan Kualitatif

    No Tema Konsep

    1

    2

    Kualitas pelayanan

    Aktivitas Pelayanan

    Perspektif pelanggan internal mengenai kesenjangan antarapelayanan yang dirasakan dengan pelayanan yangseharusnya diterima oleh pasien di RSUP SanglahDenpasar

    Aktivitas terintegrasi dalam memberikan pelayanankesehatan yang sedang berlangsung di RSUP SanglahDenpasar, meliputi sistem pelayanan, kualitas pelayanansesuai standar akreditasi KARS, kesan pelanggan internal,dan penanganan keluhan pasien

    3 Hambatan (kendala) Faktor yang menimbulkan kesenjangan padakeberlangsungan proses pelayanan di RSUP Sanglah

    119

    4.15 Definisi Operasional Pada Pendekatan Kuantitatif

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    79/197

    Definisi operasional pada pendekatan kuantitatif terdapat pada Tabel 4.4.

    Tabel 4.4 Definisi Operasional Variabel

    No Variabel Definisi Operasional Kriteria Jawaban Skala

    Pengukuran

    1 Reliability(kehandalan)

    Perspektif pasien terhadap kehandalan dari staf untuk memberikanpelayanan kepada pelanggannya dan kemampuan staf untuk

    memberikan pelayanan yang dijanjikan dan akurat atau tidak ada

    kesalahan yang diukur dengan menggunakan kuesioner mengenai

    prosedur pelayanan yang cepat, pelayanan pemeriksaan, pengobatanserta perawatan cepat dan tepat, kegiatan administrasi rapi dan

    teratur, dan petugas memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai

    dengan kebutuhan pasien

    Kriteria jawaban5 = sangat setuju

    4 = setuju

    3 = netral

    2 = tidak setuju1 = sangat tidak setuju

    Interval

    2 Responsiveness

    (daya tanggap)

    Perspektif pasien terhadap kecepatan pelayanan dan kemudahan

    akses yang menjadi harapan konsumen yang diukur denganmenggunakan kuesioner mengenai pelayanan yang dimulai tepat

    waktu, petugas memberikan tanggapan yang baik dan cepat,

    penyampaian informasi yang jelas dan mudah dimengerti, danpetugas selalu ada sesuai jadwal.

    Kriteria jawaban

    5 = sangat setuju4 = setuju

    3 = netral

    2 = tidak setuju1 = sangat tidak setuju

    Interval

    120

    3 Assurance

    (Jaminan)

    Perspektif pasien terhadap kemampuan perusahaan dan perilaku

    karyawan dalam menanamkan rasa percaya dan keyakinannya pada

    Kriteria jawaban

    5 = sangat setuju

    Interval

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    80/197

    pelanggannya, yaitu keramahan, kompetensi, kredibilitas, dan

    keamanan.

    Diukur dengan menggunakan kuesioner mengenai jaminan bila

    terjadi kesalahan, petugas bersikap ramah, sopan, jujur, serta dapat

    dipercaya, dan adanya pemberian informasi mengenai obat dankondisi pasien dan kecakapan dalam menjalankan tugas.

    4 = setuju

    3 = netral

    2 = tidak setuju

    1 = sangat tidak setuju

    4 Empathy Perspektif pasien terhadap perhatian yang diterima oleh pasien

    secara individual yang diukur dengan menggunakan kuesionermengenai petugas berusaha mengenali pasien, sehingga pasien

    merasa diperhatikan,pelayanan yang baik dan sesuai prosedur kepada

    semua pasien, petugas memperhatikan keluhan pasien dankeluarganya, komunikasi antara pasien dan petugas berjalan baik dan

    lancar.

    Kriteria jawaban

    5 = sangat setuju4 = setuju

    3 = netral

    2 = tidak setuju1 = sangat tidak setuju

    Interval

    5 Tangibles(Bukti Langsung)

    Perspektif pasien terhadap atributatribut fisik yang berpengaruhterhadap kualitas pelayanan yang diukur dengan menggunakan

    kuesioner mengenai kenyamanan ruang pelayanan dan ruang tunggu,petugas berpenampilan rapi, sopan dan menarik, fasilitas fisik yang

    memadai, dan peralatan medis serta peralatan makan pasien yang

    bersih, steril dan lengkap

    Kriteria jawaban5 = sangat setuju

    4 = setuju3 = netral

    2 = tidak setuju

    1 = sangat tidak setuju

    Interval

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    81/197

    4.16 Analisis Data

    4.16.1 Pendekatan Kualitatif

    Data yang diperoleh dari hasil wawancara mendalam dianalisis secara

    kuantifikasi dalam persentase untuk jawaban informan yang terbanyak

    berdasarkan pertanyaan yang diajukan dengan menggunakan rumus sebagai

    berikut:

    Item jawaban informan terbanyak X 100%

    Jumlah seluruh informan (11 orang)

    Melakukan kategori untuk kualitas pelayanan kesehatan di RSUP Sanglah

    Denpasar dari perspektif pelanggan internal dengan membagi dalam 3 kategori,

    yaitu kualitas baik kualitas cukup dan kualitas kurang baik Kriterianya adalah

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    82/197

    Tabel 4.5 Kriteria Kategori Kualitas Pelayanan Pasien Dari PerspektifPelanggan Internal

    No Persentase Skor Kriteria

    1

    2

    3

    0% - 33,3%

    33,4 % - 66,7%

    66,8 % - 100%

    Kualitas Pelayanan Kurang Baik

    Kualitas Pelayanan Cukup

    Kualitas Pelayanan Baik

    Analisis data pada pendekatan kualitatif juga menggunakan Thematic

    Analysis, yaitu analisis data yang dilakukan dengan berfokus pada tema tema

    yang dapat disimpulkan dari informasi yang diperoleh pada saat wawancara

    mendalam.

    Menurut Sugiyono (2012), aktivitas dalam analisis data, yaitu reduksi data,

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    83/197

    4.15.2 Pendekatan Kuantitatif

    Statistik yang digunakan sebagai teknik analisis data dalam penelitian ini

    adalah statistik deskriptif.Analisis univariat (statistik deskriptif) bertujuan untuk

    membuat gambaran secara sistematis data yang faktual dan akurat mengenai

    faktor faktor serta hubungan antar fenomena yang diselidiki atau diteliti

    (Riduwan dan Akdon, 2010 dalam Siswanto, dkk, 2013). Analisis univariat

    dengan pendekatan kuantitatif ini dilakukan dengan mendeskripsikan data yang

    terkumpul dari lima dimensi kualitas pelayanan dari perspektif pelanggan

    eksternal dan datanya disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan

    persentase. Penggolongan hasil perhitungan kuesioner dilakukan dalam 3

    kategori, yaitu kualitas pelayanan yang baik, kualitas pelayanan yang cukup,

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    84/197

    b.

    Menentukan persentase terendah

    Dengan perhitungan :

    Skor minimal x 100% = 1 x 100% = 20%

    Skor maksimal 5

    c. Rentang persentase

    100% - 20% = 80%

    d. Interval kelas persentase

    80% : 3 = 26,7%

    Persentase tertinggi adalah 100%, persentase terendah adalah 20%,

    rentang persentase adalah 80%, dan interval antar kelas persentase

    adalah 26,7%. Kriteria kategori skor kualitas pelayanan kesehatan dalam

    ktif l k t l t d t d T b l 4 5

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    85/197

    Penentuan kriteria kategori kualitas pelayanan kesehatan dari perspektif

    pelanggan eksternal dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

    1. Menentukan persentase masing masing dimensi kualitas dengan

    mempergunakan rumus

    Total Skor Hasil Survei x 100%

    Total Skor Maksimal (5 x 4 x 106 = 2.120)

    2. Membuat rata rata persentase dari lima dimensi kualitas pelayanan

    kesehatan.

    3. Menentukan kategori kualitas pelayanan kesehatan dari rata rata

    persentase kualitas pelayanan kesehatan.

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    86/197

    BAB V

    HASIL PENELITIAN

    5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian (RSUP Sanglah Denpasar Bali)

    RSUP Sanglah Denpasar berlokasi di Kota Denpasar Bali dengan luas

    areal rumah sakit sebesar 13,5 HA yang terdiri dari 4 jenis gedung pelayanan,

    yaitu:

    1. Gedung Pelayanan Rawat Darurat

    2. Gedung Pelayanan Rawat Inap

    3 Gedung Pelayanan Rawat Jalan

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    87/197

    4.

    Menjadi Rumah Sakit kelas B pendidikan dan sebagai Rumah Sakit

    Pusat Rujukan Bali, NTB, dan NTT pada tahun 1978.

    5.

    Menangani Kasus HIV-AIDS Pertama pada tahun 1987.

    6.

    Menjadi Rumah Sakit Swadana pada tahun 1993.

    7.

    Menjadi Rumah Sakit Perjan pada tahun 2000.

    8.

    Terakreditasi dalam 5 pelayanan unggulan pada tahun 2001.

    9. Menjadi Rumah Sakit PPK-BLU dan Rumah Sakit Kelas A Pendidikan

    pada tahun 2005.

    10.Terakreditasi 16 pelayanaan unggulan pada tahun 2008.

    11.Mulai menangani kasusAvian Influenzapada tahun 2008.

    12.Pengembangan INA DRGs pada tahun 2009.

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    88/197

    Tabel 5.1 Karakteristik Sumber Daya Manusia di RSUP Sanglah Denpasar

    No Jenis Tenaga Jumlah

    1 Medis

    a. Dokter Spesialis

    b.

    Dokter Umum

    c. Dokter Gigi

    d. Dokter BSB

    e.

    Dokter Residen Sub Spesialis*

    f. Dokter Residen*

    g. CoAss*

    283

    54

    10

    5

    19

    798

    400

    2 Tenaga Keperawatan 1046

    3 Tenaga Non Keperawatan

    a. Farmasi / Apoteker

    b. Psikologi

    c. Kesehatan Masyarakat

    77

    3

    15

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    89/197

    Keterangan :

    * = data penerimaan Dokter Residen dan CoAss Bagian Diklit RSUP

    Sanglah Denpasar bulan Januari 2014.

    RSUP Sanglah Denpasar memiliki 23 SMF (Staf Medis Fungsional), 28

    Instalasi, dan 28 poliklinik rawat jalan. SMF yang ada meliputi Penyakit Dalam

    (Interna), Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler, Bedah, Bedah Syaraf, Urologi,

    Orthopaedi dan Traumatologi, Obstetri dan Gynekologi, Anak, Anastesi dan

    Reanimasi, Neurologi, Psikiatri, Dokter Umum, Mata, THT-KL, Kulit dan

    Kelamin, Patologi Klinik, Mikrobiologi Klinik, Patologi Anatomi, Radiologi,

    Rehabilitasi Medis, Gizi, Gigi dan Mulut, serta Forensik.

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    90/197

    Poliklinik Rawat Jalan di RSUP Sanglah Denpasar meliputi Poliklinik

    Penyakit Dalam, Poliklinik Bedah, Poliklinik Anak, Poliklinik Kulit Kelamin,

    Poliklinik Bayi Tabung, Poliklinik Saraf, Poliklinik Jiwa, Poliklinik THT,

    Poliklinik Mata, Poliklinik Gigi dan Mulut, Poliklinik Filter, Poliklinik Rawat

    Luka, Klinik VCT, Poliklinik Rehabilitasi Medik, Poliklinik Konsultasi Gizi,

    Poliklinik Paliatif, Poliklinik Kebidanan/Kandungan dan KB, Hyperbaric

    Chamber, Poliklinik Akupunktur, Poliklinik Geriatri, Poliklinik Methadon,

    Poliklinik Anestesi, Poliklinik Wing Amertha, Poliklinik Kardiologi, Diabetic

    Center, Klinik Tuberculosa, dan Poliklinik Rabies.

    RSUP Sanglah Denpasar memiliki 693 tempat tidur yang meliputi ruang

    rawat inap kelas I, II, dan III, sampai ruang rawat inap VIP dan VVIP. Gedung

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    91/197

    Indikator Pelayanan Rawat Inap di RSUP Sanglah Denpasar terdapat pada Tabel

    5.2.

    Tabel 5.2 Indikator Pelayanan Rawat Inap di RSUP Sanglah Denpasar

    No Indikator Pelayanan Rawat Inap Capaian

    1 BOR RSa. VIP

    b. Kelas I

    c.

    Kelas II

    d. Kelas III

    e.

    Kelas Khusus

    82,96%75,3%

    72,61%

    57,77%

    96,43%

    79,3%2 AvLOS 6,55%

    3 BTO 40,91%

    4 TOI 1,08%

    5 NDR 3,24%

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    92/197

    Sanglah Denpasar Bali. Begitu pula dengan kelas I yang masih dibawah nilai

    ideal (72,61%). Pencapaian nilai BOR pada kelas III mencapai 96,43%, hal

    tersebut menunjukkan bahwa nilai BOR pada pasien kelas III telah melebihi

    standar ideal nilai BOR yang disarankan. Penggunaan tempat tidur yang sangat

    tinggi dapat menimbulkan beban kerja yang sangat tinggi bagi petugas dan

    berpengaruh terhadap kualitas pelayanan kesehatan terhadap pasien.

    5.2 Riwayat Penelitian

    Penelitian ini berlangsung pada bulan Februari 2014 - April 2014 yang

    diawali dengan seminar proposal penelitian pada tanggal 3 Februari 2014.

    Proposal penelitian yang telah disetujui, didaftarkan untuk memperoleh

    K l ik Etik (E hi l Cl ) d i K i i Etik P liti U it P liti

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    93/197

    masih kurang pahamnya responden akan pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner.

    Langkah yang dilakukan dalam menghadapi hambatan tersebut adalah

    melakukan pendekatan dan menjelaskan lebih detail kepada responden secara

    berkelompok serta memberikan cinderamata sebagai ucapan terima kasih.

    Pendekatan pada kelompok pelanggan internal untuk meminta

    kesediaannya terlibat di dalam penelitian dirasakan lebih mudah dibandingkan

    dengan kelompok pelanggan eksternal pada saat pengumpulan data. Hambatan

    yang dihadapi dalam pengumpulan data pada kelompok pelanggan internal

    adalah kesibukan yang dialami dalam kegiatan pelayanan terhadap pasien,

    sehingga hanya tersedia sedikit waktu dalam menggali informasi secara lebih

    mendalam terhadap masing-masing informan. Antisipasi dilakukan dengan

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    94/197

    Tabel 5.3 Karakteristik Informan Sebagai Pelanggan Internal BerdasarkanUmur, Jenis Kelamin, dan Lamanya Bekerja

    No Informan Umur (Tahun) Jenis Kelamin Lama Bekerja (Tahun)

    1 Informan 1 50 P 25

    2 Informan 2 49 P 28

    3 Informan 3 46 P 20

    4 Informan 4 48 L 26

    5 Informan 5 54 P 28

    6 Informan 6 31 P 10

    7 Informan 7 35 L 10

    8 Informan 8 47 P 26

    9 Informan 9 36 P 15

    10 Informan 10 46 P 24

    11 Informan 11 31 P 9

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    95/197

    Rentang usia informan antara usia 31 tahun hingga 50 tahun. 63,6%

    karyawan yang menjadi informan dalam penelitian berusia lebih dari 40 tahun

    Menurut Gatot (2005), karyawan dengan usia lebih tua akan semakin mampu

    menunjukkan kematangan jiwa, dalam arti semakin bijaksana, semakin mampu

    berfikir rasional, semakin mampu mengendalikan emosi, semakin toleran

    terhadap pandangan dan perilaku yang berbeda darinya dan semakin dapat

    menunjukkan kematangan intelektual dan psikologis..

    Lamanya bekerja di RSUP Sanglah Denpasar pada para informan

    sebagai pelanggan internal bervariasi dari yang paling sedikit selama 9 tahun

    dan yang paling lama selama 28 tahun. Penelitian yang dikemukakan oleh

    Faizin (2008) menyatakan bahwa lama bekerja seorang karyawan berhubungan

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    96/197

    Tabel 5.4 Karakteristik Responden Sebagai Pelanggan Eksternal

    No Karakteristik Responden Jumlah (orang) Persentase (%)

    Kelompok Umur

    1

    2

    3

    4

    5

    1525 Tahun

    2635 Tahun

    3645 Tahun

    4655 Tahun

    >55 Tahun

    25

    41

    18

    15

    7

    23,6

    38,7

    17,0

    14,2

    6,6

    Jenis Kelamin

    1 LakiLaki 58 54,7

    2 Perempuan 48 45,3

    Tingkat Pendidikan

    1 SD 13 12,3

    2 SMP 14 13,2

    3 SMA 46 43,4

    4 Di l S j 33 31 1

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    97/197

    pelanggan eksternal berdasarkan jenis kelamin, yaitu responden yang berjenis

    kelamin laki laki (54,7%) lebih banyak daripada responden berjenis kelamin

    perempuan (45,3%).

    5.5 Perspektif Pelanggan Internal

    Kualitas pelayanan kesehatan dalam perspektif pelanggan internal

    diperoleh hasil bahwa 90,9% informan menyatakan bahwa kualitas pelayanan

    yang baik. Nilai 90,9% berada dalam rentang interval 66,8%-100%, sehingga

    dikategorikan kualitas pelayanan di RSUP Sanglah Denpasar baik dari

    perspektif pelanggan internal. Kualitas pelayanan yang baik ditinjau lebih lanjut

    dilakukan dengan melihat aktivitas pelayanan, faktor penghambat pelayanan,

    dan faktor pendorong pelayanan Transkrip hasil wawancara mendalam dengan

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    98/197

    Tabel 5.5 Perspektif Pelanggan Internal Terhadap Aktivitas Pelayanan di RSUPSanglah Denpasar

    Aktivitas Pelayanan Perspektif Informan

    Sistem pelayanan kesehatan baik 100%

    Pentingnya kualitas pelayanan kesehatan

    sesuai standar akreditasi KARS

    100%

    Keamanan dan kenyamanan bekerja sebagai

    kesan pelanggan internal90,9%

    Penanganan keluhan pasien secara responsif

    dan sesuai jalur

    100%

    5.5.2 Faktor Penghambat Pelayanan

    Faktor penghambat pelayanan mencakup permasalahan atau kendala

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    99/197

    Tabel 5.6 Perspektif Pelanggan Internal Terhadap Faktor Penghambat Pelayanandi RSUP Sanglah Denpasar

    Faktor Penghambat Pelayanan Perspektif Informan

    Masalah :

    -

    Budaya Kerja

    - Sumber Daya

    -

    Alur Pelayanan

    45,4%

    36,4%

    18,2%

    Jumlah pasien belum sesuai dengan jumlah petugas 81,8%

    Imbalan finansial sudah sesuai dengan beban kerja63,6%

    5.5.3 Faktor Pendorong Pelayanan

    Faktor pendorong pelayanan mencakup fungsi manajemen sebagai

    bentuk dukungan internal, sistem reward, dukungan dari masyarakat, dan

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    100/197

    5.6 Perspektif Pelanggan Eksternal

    Kualitas pelayanan dalam perspektif pelanggan eksternal dengan

    menggunakan lima dimensi kualitas pelayanan, yaitu dimensi kehandalan

    (reliability), dimensi daya tanggap (responsiveness), dimensi jaminan

    (assurance), dimensi perhatian (empathy), dan dimensi bukti langsung

    (tangibles). Data hasil penelitian mengenai kualitas pelayanan kesehatan dengan

    menggunakan lima dimensi kualitas pelayanan di RSUP Sanglah Denpasar dari

    perspektif pelanggan eksternal terdapat pada Lampiran 4. Rekapitulasi hasil

    penelitian dari perspektif pelanggan eksternal terdapat pada Tabel 5.8.

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    101/197

    Tabel 5.8 Rekapitulasi Perspektif Pelanggan Eksternal Mengenai Kualitas

    Pelayanan Kesehatan di RSUP Sanglah Denpasar

    No Pernyataan SS S R TS STS Total Skor

    Dimensi Kehandalan(Reliability)

    1 Prosedur pelayanan terhadap pasien cepat 210 204 21 10 1 446

    2 Pelayanan pemeriksaan, pengobatan, perawatan, dan

    administrasi cepat dan tepat190 220 24 10 0 444

    3 Kegiatan administrasi rapi dan teratur 160 272 6 6 1 445

    4 Petugas memberikan pelayanan yang berkualitas

    sesuai dengan kebutuhan pasien230 204 18 4 1 457

    Jumlah 790 900 69 30 3 1792

    Dimensi Daya Tanggap(Responsiveness)

    1 Pelayanan yang dimulai tepat waktu 190 196 39 10 1 436

    2 Petugas memberikan tanggapan yang baik dan cepat 215 220 15 4 1 455

    3 Penyampaian informasi yang jelas dan mudah

    dimengerti195 252 6 0 2 455

    4 Petugas selalu ada sesuai jadwal 215 208 27 4 0 454

    Jumlah 815 876 87 18 4 1800

    Dimensi Jaminan(Assurance)

    1 Adanya jaminan bila terjadi kesalahan 135 184 90 6 0 415

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    102/197

    Tabel 5.9 Kualitas Pelayanan Kesehatan di RSUP Sanglah Denpasar Dari

    Perspektif Pelanggan Eksternal

    No Dimensi Kualitas Pelayanan Kesehatan Total Skor Persentase

    1 Dimensi Kehandalan (Reliability) 1792 84,5 %

    2 Dimensi Daya Tanggap (Responsiveness) 1800 84,9 %

    3 Dimensi Jaminan (Assurance) 1788 84,3 %

    4 Dimensi Perhatian (Empathy) 1795 84,7 %

    5 Dimensi Bukti Langsung (Tangibles) 1710 80,7 %Rata - Rata 1777 83,82 %

    Persentase rata rata akhir yang diperoleh untuk mengetahui kualitas

    pelayanan kesehatan di RSUP Sanglah Denpasar dari perspektif pelanggan

    eksternal adalah 83,82%. Persentase tersebut berada dalam rentang 72,14% -

    100%, sehingga kualitas pelayanan kesehatan di RSUP Sanglah Denpasar dari

    perspektif pelanggan eksternal termasuk dalam kategori kualitas pelayanan yang

    baik berdasarkan rentang kategori kualitas pelayanan kesehatan

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    103/197

    BAB VI

    PEMBAHASAN

    6.1 Perspektif Pelanggan Internal

    Salah satu strategi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dari faktor

    internal institusi dalam analisis SWOT adalah melihat kekuatan (strength) dan

    kelemahan (weakness) yang dimiliki oleh institusi pelayanan kesehatan.

    Aktivitas pelayanan, faktor penghambat pelayanan, dam faktor pendorong

    pelayanan merupakan 3 hal yang dapat diterjemahkan dari analisis SWOT

    sebagai strategi penegmbangan kualitas pelayanan yang cukup dinamis dalam

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    104/197

    Kualitas pelayanan kesehatan sangat sulit untuk dilakukan pengukuran

    secara langsung. Yang terpenting adalah kualitas pelayanan kesehatan harus

    berpedoman pada standar kualitas, baik nasional maupun internasional dan

    adanya upaya untuk mencapai standar kualitas tersebut. Kutipan dari perspektif

    informan terhadap kualitas pelayanan kesehatan di RSUP Sanglah Denpasar

    adalah sebagai berikut:

    Pernyataan tersebut sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh

    Suryawati (2004), yaitu kualitas pelayanan dan kepuasan pasien merupakan hal

    .kualitas pelayanan itu kan sangat-sangat susah sebenarnya itu diukur.

    Kalau berdasarkan standar yang kita anut, kualitas pelayanan kita sesuaikan

    dengan standar yang kita anut, standar akreditasi internasional dan nasional.

    Saat ini kita sudah.

    (Informan 10)

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    105/197

    jelas, baik dalam hal SPO, sumber daya, dan pemeliharaan (maintenance) yang

    berkelanjutan.

    Pengembangan dan penyempurnaan pelayanan kesehatan di RSUP

    Sanglah Denpasar terus dilakukan untuk mencapai standar kualitas yang telah

    ditetapkan. Berikut adalah kutipan dari perspektif informan:

    Teori kualitas yang dikemukakan oleh Deming dalam Suardi (2004)

    menyatakan bahwa kualitas berarti pemecahan masalah untuk mencapai

    penyempurnaan terus menerus. Pernyataan Informan 7 tersebut sejalan dengan

    berusaha untuk memenuhi misi kita sesuai dengan standar, tapi

    kenyataannya bahwa masih banyak yang perlu dibenahi untuk bisa

    melakukan pelayanan secara standar karena itu harus didukung oleh sdm,

    alat, pengendalian alat setelah pemakaian.Maintenancejuga..

    (Informan 7)

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    106/197

    utama dengan beberapa tahapan dari Era Tanpa Kualitas, Inspection Era,

    Statistical Quality Control Era, Quality Assurance Era, hingga tahap Total

    Quality Management(Suardi, 2004). Teori dari Suardi (2004) ini sejalan dengan

    pernyataan yang dikemukakan Informan 8. RSUP Sanglah Denpasar telah

    mengalami berbagai tahapan dalam peningkatan kualitas pelayanan mulai dari

    tingkat paling bawah hingga pada tingkat Total Quality Management.

    Penerapan konsep kualitas pelayanan kesehatan di RSUP Sanglah

    Denpasar sejalan dan mulai mengarah pada konsep Clinical Governance yang

    pertama kali dipublikasikan dengan judul The New National Health Service :

    Modern, Dependable yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan Inggris

    pada tahun 1997. Konsep Clinical Governance tersebut dijabarkan lebih lanjut

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    107/197

    menciptakan lingkungan yang menjamin terlaksananya pelaksanaan pelayanan

    yang berkualitas.

    Kualitas pelayanan kesehatan di RSUP Sanglah Denpasar merupakan

    sesuatu hal yang sulit untuk diukur, sehingga membutuhkan standar pelayanan

    sebagai acuan. Pembenahan dan perkembangan kualitas pelayanan telah

    dilakukan di RSUP Sanglah Denpasar dari mulai tahapan era tanpa kualitas

    hingga tahap Total Quality Management dengan menggunakan strategi yang

    mengarah pada Clinical Governance.

    6.1.1 Aktivitas Pelayanan

    Aktivitas pelayanan digunakan untuk mengetahui bagaimana

    optimalisasi aktivitas pelayanan dalam meningkatkan kualitas pelayanan

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    108/197

    6.1.1.1 Sistem Pelayanan Kesehatan di RSUP Sanglah Denpasar

    Seluruh informan (100%) menyatakan bahwa RSUP Sanglah Denpasar

    telah memiliki sistem yang baik dalam pelayanan kesehatan. Keberlangsungan

    sistem pelayanan kesehatan di RSUP Sanglah Denpasar telah menekankan pada

    aspek kesatuan dan keutuhan dari bagian-bagian keseluruhan sistem yang

    bekerjasama dalam sistem tersebut. Aspek kesatuan sangat berperan dalam

    mencapai konsistensi, keefektifan dan efisiensi pelayanan kesehatan di RSUP

    Sanglah Denpasar. Kutipan perspektif informan mengenai sistem pelayanan

    kesehatan di RSUP Sanglah Denpasar adalah sebagai berikut:

    .pelayanan kesehatan sudah mulai terintegrasi, ada team work antara satu

    unit dengan unit yang lainnya... mungkin masih perlu ditingkatkan lagi..tapi

    ini adalah langkah awal yang sudah baikyang perlu dilanjutkan.

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    109/197

    Sistem yang baik dalam pelayanan kesehatan di RSUP Sanglah

    Denpasar salah satunya didukung oleh SPO sebagai pedoman dalam

    pelaksanaan pelayanan kesehatan.

    Sistem pelayanan kesehatan di RSUP Sanglah Denpasar saat ini telah

    terintegrasi, dikembangkan dan disempurnakan secara terus menerus untuk

    memperoleh sistem yang paling efektif dan efisien dalam mengoptimalkan

    kualitas pelayanan kesehatan. Hal ini sesuai dengan kutipan dari salah satu

    informan mengenai pengembangan sistem pelayanan kesehatan di RSUP

    Sistem pelayanan kesehatan sudah berlangsung baik, apalagi kita sudahterakrediatasi, selain itu semua yang kita lakukan itu sesuai dengan SPOnya.

    Jadi kesimpulannya sudah bagus ya.

    (Informan 9)

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    110/197

    Salah satu aplikasi yang dimaksud tidak sesuai dengan perencanaan awal

    diantaranya adalah ketersediaan fasilitas yang belum memadai.

    Kutipan dari pernyataan informan yang lain adalah sebagai berikut:

    Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rais (2003) yang

    menyatakan bahwa fasilitas rumah sakit berpengaruh terhadap keputusan pasien

    untuk memilih tempat pelayanan kesehatan. Suryawati (2004) pun mengatakan

    bahwa kelengkapan fasilitas pelayanan rumah sakit merupakan salah satu

    dimensi yang berpengaruh terhadap kualitas pelayanan rumah sakit dan

    kualitas pelayanannya memang bagus. Kendalanya cuman masalah

    fasilitas saja. Kalau pelayanan memang tergantung dari fasilitas, kalau

    kinerja daripada karyawan atau staf semuanya itu bagus....(Informan 2)

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    111/197

    (kegiatan pelaksanaan) tidak sesuai dengan perencanaan. Sistem pelayanan

    kesehatan yang baik harus ditunjang oleh berbagai fasilitas yang memadai dan

    mendukung pelaksanaan sistem. Fasilitas yang tidak memadai akan berpengaruh

    terhadap kinerja yang dihasilkan oleh staf sebagai pelanggan internal dalam

    menghasilkan pelayanan kesehatan yang berkualitas terhadap pasien.

    6.1.1.2 Kualitas Pelayanan Kesehatan Yang Sesuai Dengan Standar

    Akreditasi KARS

    Kualitas pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan kesehatan

    sebaiknya sesuai dengan standar akreditasi KARS. Seluruh pelanggan internal

    (100%) menganggap bahwa kualitas pelayanan kesehatan yang sesuai dengan

    standar akreditasi KARS sangat penting dalam pelayanan kesehatan. Adanya

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    112/197

    Standar yang diakui oleh semua pihak diperlukan untuk berbagai hal

    (Suardi, 2004). Demikian juga halnya dengan standar yang diperlukan dalam

    pelayanan kesehatan. Menurut Dwiprahasto (2001), salah satu elemen utama

    yang berperan dalam strategi peningkatan kualitas menurut kerangka Clinical

    Governance adalah adanya standar kualitas nasional yang dijadikan pedoman

    .. kualitaspelayanan sesuai akreditasi pemerintah sangat penting dilakukankarenasafetyitu diutamakan. Jadi sangat penting kalau kualitas pelayanan itu

    disesuaikan dengan standar akreditasi pemerintah.

    (Informan 6)

    Kualitas pelayanan sangat penting untuk keselamatan pasien juga untuk

    keselamatan pemberi jasa pelayanan kesehatan. Karena bila kita sudah

    melakukan sesuai dengan kualitas yang distandarkan biasanya kita akan

    melakukan dengan aman.

    Informan 7

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    113/197

    kesehatan, maka kualitas pelayanan kesehatan yang dihasilkan akan semakin

    baik.

    Standar kualitas pelayanan kesehatan yang baik dari suatu rumah sakit

    salah satunya berasal dari outcomepelayanan. Berikut adalah kutipan perspektif

    informan:

    Pengukuran outcome dilakukan dengan melihat indikator indikator

    klinik yang ditetapkan sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas

    pelayanan dan sebagai tolok ukur dalam benchmarking antar rumah sakit

    kita juga bisa melakukan suatu benchmark dengan standar yang sama

    dengan rumah sakit yang lain, sehingga kita juga tahu seberapa jauh sih

    posisi rumah sakit kita bila dibandingkan dengan kualitas rumah sakit-rumah

    sakit lain yang sejenis di Indonesia sih terutamanya.

    (Informan 10)

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    114/197

    kesehatan lainnya serta sebagai pemacu dalam peningkatan kualitas pelayanan

    kesehatan. Penyelenggaraan kualitas pelayanan kesehatan di RSUP Sanglah

    Denpasar telah dilakukan sesuai dengan standar akreditasi KARS.

    6.1.1.3 Kesan Pelanggan Internal

    Pelanggan internal sebagai pihak yang menyediakan jasa pelayanan

    kesehatan memiliki tanggung jawab yang besar terhadap kualitas pelayanan

    kesehatan di RSUP Sanglah Denpasar. Tanggungjawab yang besar

    mengakibatkan resiko yang akan dihadapi akan sangat besar apabila terjadi

    kesalahan dalam pemberian pelayanan kesehatan. Sebagian besar informan

    (90,9%) berpendapat bahwa kesan yang dirasakan dalam melayani pasien di

    RSUP Sanglah Denpasar adalah adanya perasaan aman dan nyaman. Berikut

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    115/197

    Menurut Munijaya (2012), aspek komunikasi harus dikembangkan terus

    menerus antar bagian serta antara staf dan pimpinan dalam meningkatkan dan

    memelihara kualitas secara terus menerus disertai tingkat kepuasan staf di

    semua tahapan dan proses untuk menghasilkan pelayanan kesehatan yang lebih

    berkualitas. Pelanggan internal di RSUP Sanglah Denpasar pada awalnya

    mengalami kesulitan dalam menerapkan standar akreditasi KARS. Proses

    adaptasi dalam penerapan standar akreditasi KARS dilakukan melalui proses

    .. strategi komunikasi yang kita pakai adalah ada rapat, ada SPO, ada

    kebijakan. Apa pun ada informasi terkini yang harus kita sosialisasikan, kita

    mempunyai suatu kegiatan komunikasi yang bertingkat..

    (Informan 10)

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    116/197

    Wahyudi (2011) menyatakan bahwa rumah sakit sebagai organisasi

    bidang kesehatan mempunyai peranan penting dalam mewujudkan derajat

    kesehatan masyarakat secara optimal. Akibat dari kesalahan dalam pelayanan

    kesehatan terhadap pasien sangat berimplikasi besar, baik terhadap pelanggan

    internal sebagai pemberi pelayanan kesehatan maupun bagi rumah sakit. Rumah

    .. bagus ya pastinya karena kalau kita sudah bekerja sesuai dengan SPO,tentu kita akan terlindungi. Apalagi masyarakat kita sekarang kan sangat

    kritis, kalau kita bekerja tidak sesuai dengan SPO, bisa-bisa kita juga

    dituntut.

    (Informan 9)

    Kita merasa aman dan nyaman karena kita sudah bekerja sesuai dengan

    standar kan, berarti kita nyaman bekerjanya. Kemungkinan kesalahan,human error dan sebagainya itu kecil karena semua sudah sesuai dengan

    standar.

    (Informan 3)

    Standar pela anan kesehatan sangat diperl kan sebagai pelind ng staf dan

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    117/197

    Standar pelayanan kesehatan sangat diperlukan sebagai pelindung staf dan

    RSUP Sanglah Denpasar dalam menghadapi tuntutan hukum dari pasien sebagai

    pengguna jasa pelayanan kesehatan.

    Kesan yang dirasakan oleh pelanggan internal dalam memberikan

    pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar akreditasi KARS adalah

    adanya keamanan dan kenyamanan dalam pelayanan kesehatan serta

    menghindarkan staf dari tuntutan hukum akibat kesalahan dalam pelayanan

    kesehatan. Proses adaptasi diperlukan dalam penyesuaian pelayanan kesehatan

    sesuai dengan standar akreditasi KARS.

    6.1.1.4 Penanganan Keluhan Pasien

    Setiap penyediaan pelayanan kesehatan tentu saja akan menimbulkan

  • 7/25/2019 unud-1083-1388655567-tesis lengkap cd.pdf

    118/197

    Keluhan pelanggan yang tertangani dengan baik dapat memberikan

    manfaat, yaitu memperbaiki hubungannya dengan pelanggan yang kecewa,

    terhindar da