Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2014/02/LAPORAN-SURVEY-PASAR.docx · Web viewLAPORAN...

33
LAPORAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN SURVEI PASAR Disusun oleh: Kelompok 6 Afif Maysyaroh 125040101111150 Irene Putri P. 125040101111157 Basa Uli Simanjuntak 125040101111166 Nuhasanah Margolang 125040101111180 Boy Sandy 125040101111179 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Transcript of Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2014/02/LAPORAN-SURVEY-PASAR.docx · Web viewLAPORAN...

Page 1: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2014/02/LAPORAN-SURVEY-PASAR.docx · Web viewLAPORAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN SURVEI PASAR Disusun oleh: Kelompok 6 Afif Maysyaroh 125040101111150

LAPORAN

PEMASARAN HASIL PERTANIAN

SURVEI PASAR

Disusun oleh:

Kelompok 6

Afif Maysyaroh 125040101111150

Irene Putri P. 125040101111157

Basa Uli Simanjuntak 125040101111166

Nuhasanah Margolang 125040101111180

Boy Sandy 125040101111179

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2013

Page 2: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2014/02/LAPORAN-SURVEY-PASAR.docx · Web viewLAPORAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN SURVEI PASAR Disusun oleh: Kelompok 6 Afif Maysyaroh 125040101111150

BAB I

PENDAHULUAN

Pada hakekatnya kebutuhan akan pangan merupakan kebutuhan utama bagi

setiap orang. Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hubungan

pola makan dengan kesehatan, maka menyebabkan permintaan akan bahan pangan

menjadi semakin meningkat.

Pemasaran adalah pekerjaan yang paling menentukan dalam setiap aktivitas

usaha. Tanpa pemasaran yang tepat dan benar, hasil budidaya yang telah dilakukan

akan sia-sia. Karena kegiatan pemasaran menyangkut masalah mengalirnya produk

dari produsen ke konsumen maka pemasaran menciptakan lapangan kerja yang

penting bagi masyarakat (Assauri,1987).

Aspek pemasaran merupakan aspek yang penting. Apabila mekanisme

pemasaran berjalan baik, maka semua pihak yang terlibat akan diuntungkan. Oleh

karena itu peranan lembaga pemasaran menjadi amat penting. Lembaga pemasaran

bagi negara berkembang, yang dicirikan oleh lemahnya pemasaran hasil pertanian

yang akan menentukan mekanisme pasar (Soekartawi, 2001).

Adapun komoditas yang menjadi fokus kami adalah tomat dan kacang hijau.

Penyebaran pemasaran yang beragam di kalangan masyarakat menyebabkan

terjadinya perbedaan harga di berbagai tingkatan. Dewasa ini pemasaran yang

menjadi penelitian kami yaitu berbagai tingkat struktur pasar yang berada pada pasar

tradisional dan berbagai tingkatan struktur pasar yang ada pada pasar modern.

Perbedaan harga yang terjadi pada tingkatan antar pedagang di pasar

tradisional dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut terjadi karena

adanya peran-peran perantara komoditas hingga sampai ke tangan konsumen.

Semakin panjang proses pemasaran sampai ke konsumen, maka semakin mahal pula

harga komoditas tersebut.

Selisih harga juga dapat terjadi antar pedagang di pasar tradisional dan pasar

modern. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya perbedaan penanganan sebelum

pemasaran, dimana pada pasar tradisional hanya terjadi proses pemindahan antar

Page 3: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2014/02/LAPORAN-SURVEY-PASAR.docx · Web viewLAPORAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN SURVEI PASAR Disusun oleh: Kelompok 6 Afif Maysyaroh 125040101111150

pedagang. Dan pada pasar modern (swalayan) sebelum melakukan pemasaran,

mereka melakukan proses greeding, sorting dan juga pengemasan. Semua proses

tersebut cenderung membuat harga pada pasar modern menjadi lebih mahal daripada

pasar tradisional.

Page 4: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2014/02/LAPORAN-SURVEY-PASAR.docx · Web viewLAPORAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN SURVEI PASAR Disusun oleh: Kelompok 6 Afif Maysyaroh 125040101111150

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Pasar

a) Pasar Besar Malang

Pasar Besar Malang merupakan pusat perdagangan dan belanja yang

terletak tidak jauh dari Alun-Alun Kota Malang, tepatnya di Jl. Pasar Besar

Klojen, Malang Kota. Tidak heran jika Pasar Besar Malang ini memiliki

aktifitas yang cukup sibuk di setiap harinya. Terdapat banyak sekali ruko dan

toko yang dibuka di sini. Pengunjung pun kerap berdatangan ke Pasar Besar

Malang di tiap harinya untuk berbelanja atau hanya sekedar berjalan-jalan.

Pasar Besar Malang ini sering kali disebut-sebut sebagai salah satu sight

and activities di Malang. Hal tersebut bisa jadi dikarenakan Pasar Besar

Malang ini memiliki banyak sekali spot menarik yang bisa dikunjungi.

Pasalnya, Pasar Besar Malang dan kawasan sekitarnya merupakan wilayah

yang dikenal tumbuh berkembang secara bersamaan dengan Kota Malang.

Bahkan rumah dan ruko yang berdiri di tempat ini sebagian besar masih

merupakan warisan dari jaman kolonialisme Belanda.

Pasar Besar Malang bisa dicapai dengan banyak cara. Dari Alun-Alun

Kota Malang, kita bisa berjalan kaki ke arah selatan sekitar 1 kilometer untuk

mencapainya. Atau bisa memanfaatkan jasa becak untuk mengantarkan ke

pasar dari alun-alun. Alternatif terakhir lainnya adalah dengan menaiki

angkutan umum yang melintasi Pasar Besar Malang ini seperti AG.

b) Pasar Modern Super Indo

Sejak tahun 1997, Super Indo tumbuh dan berkembang bersama

masyarakat Indonesia. Kini, Super Indo telah memiliki kurang lebih 105 gerai

yang tersebar di 16 kota besar di Indonesia dan didukung lebih dari 5400

karyawan terlatih. Super Indo menyediakan beragam produk kebutuhan

sehari-hari dengan kualitas yang dapat diandalkan, lengkap, harga hemat, dan

lokasi toko yang mudah dijangkau. Kesegaran dan kualitas produk selalu

Page 5: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2014/02/LAPORAN-SURVEY-PASAR.docx · Web viewLAPORAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN SURVEI PASAR Disusun oleh: Kelompok 6 Afif Maysyaroh 125040101111150

dijaga melalui pilihan sumber yang baik dan penanganan dengan standar

prosedur operasional yang selalu dipantau. Hal ini menjadikan Super Indo

sebagai pilihan tempat berbelanja yang selalu "Lebih Segar", "Lebih Hemat"

dan "Lebih Dekat"bagi masyarakat.

Super Indo merupakan jaringan ritel internasional DELHAIZE

GROUP, yang berpusat di Belgia dan telah tersebar di tiga benua dan sepuluh

negara (Belgia, Luksemburg, Yunani, Romania, Serbia, Bosnia &

Herzegovina, Bulgaria, Montenegro, Amerika Serikat, dan Indonesia) dengan

lebih dari 3.451 gerai. Delhaize Group tercatat di bursa saham Euronext

Brussels (DELB) dan the New York Stock Exchange (DEG).

Sebagai pendukung produk-produk lokal, dimanapun Super Indo

berada, Super Indo memiliki komitmen untuk memajukan perekonomian

lokal. Dengan bermitra dengan petani lokal, Super Indo terlibat langsung

untuk memajukan perekonomian lokal dan memberdayakan usaha kecil dan

menengah yang menjadi pemasok bagi gerai-gerai Super Indo. Dengan terus

tumbuh dan memperluas jaringan, Super Indo kini membuka kesempatan

kerja bagi masyarakat lokal.

2.2 Tanaman/Komoditi

2.2.1 Tomat

Tanaman tomat termasuk dalam Kingdom Plantae, Divisi

Spermatophyta, Kelas Dicotyledoneae, Ordo Solanales, Famili Solanaceae,

Genus Solanum, Spesies Lycopersicon esculentum. Tanaman tomat

merupakan tanaman perdu semusim, berbatang lemah dan basah. Tomat

ditanam sebagai tanaman buah di ladang, pekarangan, atau ditemukan liar

pada ketinggian 1–1600 m dpl.

Pada umumnya, jenis pasar tomat yang ada dapat dibedakan menjadi

tiga macam, yaitu:

1) Pasar Pengumpul

Page 6: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2014/02/LAPORAN-SURVEY-PASAR.docx · Web viewLAPORAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN SURVEI PASAR Disusun oleh: Kelompok 6 Afif Maysyaroh 125040101111150

Berbeda dengan pasar pengumpul bawang merah ataupun cabai

yang mempunyai bentuk bangunan fisik seperti pasar bawang merah di

Klampok dan pasar cabai di Sengon (Brebes), pasar pengumpul tomat di

beberapa sentra produksi tomat seperti Lembang atau Pengalengan

belom mempunyai bangunan fisik sebagai tempat transaksi. Para

pembeli dipasar pengumpul tomat pada umumnya adalah pedagang

pengumpul. Dalam melakukan pembelian, biasanya pedagang

pengumpul langsung membeli hasil produksi tomat dari petani (dilokasi

panen). Pedagang pengumpul menggunakan alat pengangkut berupa

truk yang digunakan untuk mengangkut tomat dari daerah produksi ke

daerah konsumsi.

2) Pasar Grosir/Pasar Besar

Para pedagang di pasar grosir terdiri atas pedagang-pedagang

grosir, sedangkan para pembeli umumnya adalah para pedagang

pengecer. Pasar grosir biasanya berkedudukan di berbagai daerah

konsumsi di kota-kota besar. Di daerah Bandung sendiri terdapat Pasar

Induk Caringin yang termasuk sebagi pasar besar.

3) Pasar Pengecer

Pasar pengecer banyak terdapat di berbagai daerah konsumsi, baik

di kota beasr maupun di kota kecil. Para pedagang pengecer di daerah

Bandung dan sekitarnya dalam memenuhi permintaan konsumen akan

komoditas tomat, biasanya mengambil dari Pasar Induk Caringin.

Adapun keadaan pasar yang terjadi beberapa bulan terakhir ini

adalah harga komoditas tomat kembali naik. Kenaikan harga tomat

terjadi di daerah Bandung sebesar Rp 1.000,- dari harga sebelumnya Rp

3.000,-/kg menjadi Rp4.000,-/kg. Memang kenaikannya hanya terjadi

sebesar Rp 1000,- namun apabila dianalisis menggunakan persentase,

kenaikan tomat yang terjadi di daerah Bandung sangat signifikan.

Karena terjadi kenaikan sebesar 33,4 % dari harga sebelumnya.

Page 7: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2014/02/LAPORAN-SURVEY-PASAR.docx · Web viewLAPORAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN SURVEI PASAR Disusun oleh: Kelompok 6 Afif Maysyaroh 125040101111150

Menurut hasil pantauan Inspirasi Bangsa di Pasar Caringin

Bandung (18/10), kenaikan harga yang terjadi pada komoditi tomat

disebabkan karena pasokan berkurang. Berkurangnya pasokan tidak

hanya terjadi pada tomat, akan tetapi terjadi juga pada komoditi cabai

merah besar, bawang merah. Sedangkan bertambahnya pasokan membuat

beberapa komoditi seperti cabai rawit dan daging sapi turun beberapa

persen.

2.2.2 Kacang Hijau

Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang

dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-

polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-

hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di

Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan

legum, setelah kedelai dan kacang tanah.

Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan

merupakan sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor.

Sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh.

Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk

memperkuat tulang. Kacang hijau juga mengandung rendah lemak yang

sangat baik bagi mereka yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi.

Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menjadikan bahan makanan

atau minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah berbau.

Pemasaran produk hams menjadi perhatian dalam mengusahakan

tanaman kacang hijau. Untuk keperluan pemasaran, terutama ekspor, mutu

hasil sangat menentukan tingkat harga. Kenyataannya, kacang hijau yang

diusahakan petani di Indonesia masih sangat beragam kualitasnya. Salah satu

penyebabnya adalah petani umumnya masih menanam varietas lokal.

Ekspor kacang hijau Indonesia sudah ada sejak tahun 1920 pada

waktu itu diekspor ke Singapura. Di samping ekspor, Indonesia juga

Page 8: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2014/02/LAPORAN-SURVEY-PASAR.docx · Web viewLAPORAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN SURVEI PASAR Disusun oleh: Kelompok 6 Afif Maysyaroh 125040101111150

mengimpor kacang hijau dari Rangon. Jadi, jelaslah bahwa kacang hijau

sudah sejak lama mempunyai andil dalam perekonornian nasional.

Selama ini permintaan terhadap kacang hijau termasuk stabil karena

penggunanya kontinu. Jenis olahan kacang hijau menurut umtan banyaknya

pemakaian bahan diperkirakan seperti ini: kecambah, disusul oleh bubur,

makanan bayi, kue, minuman, tahu, soun, tepung hunkue, sayuran, dan sup.

Untuk pemasaran dalam negeri dikenal dua macam mutu kacang hijau, yaitu

kacang hijau yang berbiji besar digunakan untuk membuat tepung dan bubur,

sedangkan yang berbiji kecil untuk membuat taoge.

Page 9: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2014/02/LAPORAN-SURVEY-PASAR.docx · Web viewLAPORAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN SURVEI PASAR Disusun oleh: Kelompok 6 Afif Maysyaroh 125040101111150

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Karakteristik Produk

Karakteristik produk adalah suatu ciri pada produk tersebut. Pada

umumnya karakteristik komoditas pertanian yaitu :

1. Musiman

Produk pertanian yang dihasilkan hanya pada periode tertentu.

2. Mudah rusak

Produk pertanian banyak mengandung air, sehingga mudah terjadi kebusukan

terhadap produk tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut produk pertanian

memerlukan penanganan khusus dalam pemasaran agar dapat terjual dengan

cepat.

3. Bulkiness

Produk pertanian membutuhkan ruang penyimpanan yang luas tetapi harga

jualnya relative rendah.

4. Non homogen

Produk pertanian biasanya tidak seragan, hal ini disebabkan produk pertanian

yang dihasilkan dengan luas lahan yang sempit, sehingga para petani

menanam tanaman yang beragam.

Adapun karakteristik komodiats pertanian yang akan dibahas adalah

kacang hijau dan tomat.

a. Kacang Hijau

Kacang hijau merupakan salah satu tanaman legume yang banyak

mengandung vitamin B. Kacang hijau mempunyai karakteristik sebagai

berikut :

1. Mempunyai protein yang tinggi

2. Membutuhkan ruang yang tidak terlalu banyak, tetapi membutuhkan

bahan pengemas karena bentuk yang seperti bulir sehingga sulit

disimpan sebelum dikemas.

Page 10: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2014/02/LAPORAN-SURVEY-PASAR.docx · Web viewLAPORAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN SURVEI PASAR Disusun oleh: Kelompok 6 Afif Maysyaroh 125040101111150

3. Termasuk produk pertanian yang daya tahannya lama, karena

kandungan air pada kacang hijau sangat rendah.

4. Dalam pengolahannya cukup dengan pengolahan secara pengeringan

setelah di panen.

b. Tomat

Tomat adalah merupakan salah satu produk pertanian yang berasal

dari tanaman hortikultura. Adapun karakteristik komoditas tomat ini adalah

sebagai berikut :

1. Mengandung vitamin

2. Mudah rusak, karena tomat mengandung banyak air sehingga proses

pembusukan akan mudah terjadi. Untuk itu harus ada perlakuan khusus

yang dilakukan agar kualitasnya terjaga.

3. Bulkiness, tomat membutuhkan tempat yang luas untuk penyimpanan

tetapi harga jual tomat sangat rendah.

3.2 Penentuan Harga dan Siapa yang Menentukan Harga

Dalam penentuan harga dan siapa yang mnentukan harga dilihat dari dua

jenis pasar, yaitu : pasar modern dan pasar tradisional.

a. Pasar Besar

Pada pasar tradisional (Pasar Besar) untuk penentuan harga barang

yang dijual para pedang pengecer hanya mengikuti apa yang ditetapkan oleh

pedagang tengkulak. Dan harga yang dibentuk oleh pedagang pengecer pasar

besar berdasarkan harga yang ditetapkan oleh tengkulak atau orang yang

memasok barang dagangannya tersebut.

b. Super Indo

Pada pasar modern (Super Indo) untuk penentuan harga barang yang

dijual pasar swalayan ini berdasarkan keputusan direktur atau atasan yang

memimpin swalayan tersebut. Karena dalam penentuan harga barang yang

akan dijual harus menghitung semua biaya yang dikeluarkan dalam

melakukan beberapa perlakuan terhadap barang tersebut, seperti biaya

Page 11: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2014/02/LAPORAN-SURVEY-PASAR.docx · Web viewLAPORAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN SURVEI PASAR Disusun oleh: Kelompok 6 Afif Maysyaroh 125040101111150

grading, penyimpanan, transportasi atau lembaga yang bersangkutan dan tariff

pajak bangunan yang digunakan. Dan harga yang dibentuk berdasarkan

keputusan pihak atasan dan bagian marketing.

3.3 Diferensiasi Harga Antar Pasar

Komoditas Tomat di pasar tradisional Pasar Besar

No. Pedagang

besar

Volume pembelian

Tomat (kg)

Pedagang

pengecer

Volume pembelian

Tomat (kg)

1. 1 40 1 15

2. 2 40 2 15

3. 3 35 3 10

4. 4 30 4 10

5. 5 30 5 10

6. 6 30 6 10

7. 7 25 7 6

8. 8 25 8 6

9. 9 20 9 5

10. 10 20 10 5

Total 10 295 10 92

Page 12: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2014/02/LAPORAN-SURVEY-PASAR.docx · Web viewLAPORAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN SURVEI PASAR Disusun oleh: Kelompok 6 Afif Maysyaroh 125040101111150

Pedagang Pengecer

Resp

onde

n

Market ShareIndeks

HerfindahlConcentrarion for Biggest 4

Konsentr

asi Rasio

Nilai

Market

Share

(%)

Konsentrasi

Kumulatif

dari Market

Share (%)

(Kr1)2

+ (Kr2)2

+ ...+

(Krn)2

IH MS1+…+MS 4MS x 100%

CR4

1 0,1630 16,30 16,30 0,0265+

0,114

0,1630+0,1630+0,1086+0,10861

×100 %

= 0,5432 × 100%

54,32

%

2 0,1630 16,30 32,60 0,0265+

3 0,1086 10,86 43,46 0,0117+

4 0,1086 10,86 54,32 0,0117+

5 0,1086 10,86 65,18 0,0117+

6 0,1086 10,86 76,04 0,0117+

7 0,0652 6,52 82,56 0,0042+

8 0,0652 6,52 89,08 0,0042+

9 0,0543 5,43 94,51 0,0029+

10 0,0543 5,43 100 0,0029

Total 1 100

IR (Tingkat Pendapatan)

Responden Vol.

Pembelian

Ms = Si (i x Si)2∑

n

(i × Si )−1R=

1

2∑❑

n

(i × Si )−1

1 40 0,1630 1x0,1630=0,1630 (2 x 4,4535) – 1

= 8,9070 – 1

=7,9070

R = 1

7,907R = 0,1264

2 40 0,1630 2x0,1630=0,3260

3 35 0,1086 3x0,1086=0,3258

4 30 0,1086 4x0,1086=0,4344

5 30 0,1086 5x0,1086=0,543

6 30 0,1086 6x0,1086=0,6516

7 25 0,0652 7x0,0652=0,4564

8 25 0,0652 8x0,0652=0,5216

9 20 0,0543 9x0,0543=0,4887

10 20 0,0543 10x0,0543=0,5430

Page 13: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2014/02/LAPORAN-SURVEY-PASAR.docx · Web viewLAPORAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN SURVEI PASAR Disusun oleh: Kelompok 6 Afif Maysyaroh 125040101111150

Total 295 X = 4,4535

Pedagang Besar

Resp

onde

n

Market ShareIndeks

HerfindahlConcentrarion for Biggest 4

Konsentr

asi Rasio

Nilai

Market

Share

(%)

Konsentrasi

Kumulatif

dari Market

Share (%)

(Kr1)2

+ (Kr2)2

+ ...+

(Krn)2

IH

MS1+…+MS 4MS

×100%

CR4

1 0,1355 13,55 13,55 0,0183

0,104

7

0,1355+0,1355+0,1186+0,10161

× 100 %

= 0,4912 × 100%

49,12

%

2 0,1355 13,55 27,10 0,0183

3 0,1186 11,86 38,96 0,0140

4 0,1016 10,16 49,12 0,0103

5 0,1016 10,16 59,28 0,0103

6 0,1016 10,16 69,44 0,0103

7 0,0847 8,47 77,91 0,0071

8 0,0847 8,47 86,38 0,0071

9 0,0677 6,77 93,15 0,0045

10 0,0677 6,77 100 0,0045

Total 1 100

IR (Tingkat Pendapatan)

Responden Vol.

Pembelian

Ms = Si (i x Si) 2

∑❑

n

(i × Si )−1

R=

1

2∑❑

n

(i × Si )−1

1 15 0,1355 1 x 0,1355=0,1355 (2 x 4,8431) –

1

= 9,6862 – 1

= 8,6862

R = 1

8,6862R = 0,1151

2 15 0,1355 2 x 0,1355=0,2710

3 10 0,1186 3 x 0,1186=0,3558

4 10 0,1016 4 x 0,1016=0,4064

5 10 0,1016 5 x 0,1016=0,5080

6 10 0,1016 6 x 0,1016=0,6096

Page 14: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2014/02/LAPORAN-SURVEY-PASAR.docx · Web viewLAPORAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN SURVEI PASAR Disusun oleh: Kelompok 6 Afif Maysyaroh 125040101111150

7 6 0,0847 7 x 0,0847=0,5929

8 6 0,0847 8 x 0,0847=0,6776

9 5 0,0677 9 x 0,0677=0,6093

10 5 0,0677 10 x 0,0677=0,6770

Total 92 1 X = 4,8431

Komoditas Kacang Hijau di pasar tradisional Pasar Besar

No. Pedagang

besar

Volume pembelian

Kacang Hijau (kg)

Pedagang

pengecer

Volume pembelian

Kacang Hijau (kg)

1. 1 70 1 10

2. 2 60 2 8

3. 3 60 3 8

4. 4 60 4 7

5. 5 50 5 6

6. 6 50 6 6

7. 7 40 7 5

8. 8 40 8 5

9. 9 30 9 5

10. 10 30 10 4

Total 10 490 10 64

Page 15: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2014/02/LAPORAN-SURVEY-PASAR.docx · Web viewLAPORAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN SURVEI PASAR Disusun oleh: Kelompok 6 Afif Maysyaroh 125040101111150

Pedagang Besar

Resp

onde

n

Market ShareIndeks

HerfindahlConcentrarion for Biggest 4

Konsentr

asi Rasio

Nilai

Market

Share

(%)

Konsentrasi

Kumulatif

dari Market

Share (%)

(Kr1)2

+ (Kr2)2

+ ...+

(Krn)2

IH

MS1+…+MS 4MS

×100 %

CR4

1 0,1428 14,28 14,28 0,0203

0,106

4

0,1428+0,1224+0,1224+0,12241

×100 %

= 0,51 × 100%

51%

2 0,1224 12,24 26,52 0,0149

3 0,1224 12,24 38,76 0,0149

4 0,1224 12,24 51,00 0,0149

5 0,1020 10,20 61,20 0,0104

6 0,1020 10,20 71,40 0,0104

7 0,0816 8,16 79,56 0,0066

8 0,0816 8,16 87,72 0,0066

9 0,0612 6,12 93,84 0,0037

10 0,0612 6,12 100 0,0037

Total 1 100

IR (Tingkat Pendapatan)

Responden Vol.

Pembelian

Ms = Si (i x Si)2∑

n

(i × Si )−1R=

1

2∑❑

n

(i × Si )−1

1 70 0,1428 1x0,1428=0,1428 2 x 4,7532 – 1

= 9,5064 – 1

= 8,5064

R = 1

8,5064R = 0,1175

2 60 0,1224 2x0,1224=0,2448

3 60 0,1224 3x0,1224=0,3672

Page 16: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2014/02/LAPORAN-SURVEY-PASAR.docx · Web viewLAPORAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN SURVEI PASAR Disusun oleh: Kelompok 6 Afif Maysyaroh 125040101111150

4 60 0,1224 4x0,1224=0,4896

5 50 0,1020 5x0,1020=0,5100

6 50 0,1020 6x0,1020=0,6120

7 40 0,0816 7x0,0816=0,5712

8 40 0,0816 8x0,0816=0,6528

9 30 0,0612 9x0,0612=0,5508

10 30 0,0612 10 x 0,0612=0,6120

Total 490 1 X = 4,7532

Pedagang Pengecer

Resp

onde

n

Market Share Indeks Herfindahl Concentrarion for Biggest 4

Konsentr

asi Rasio

Nilai

Market

Share

(%)

Konsentrasi

Kumulatif

dari Market

Share (%)

(Kr1)2

+ (Kr2)2

+ ...+

(Krn)2

IH

MS1+…+MS 4MS

×100%

CR4

1 0,1562 15,62 15,62 0,0243+

0,1067

0,1562+0,1250+0,1250+0,10931

×100 %

= 0, 5155× 100%

51,55

%

2 0,1250 12,50 28,12 0,0156+

3 0,1250 12,50 40,62 0,0156+

4 0,1093 10,93 51,55 0,0119+

5 0,0937 9,37 60,92 0,0087+

6 0,0937 9,37 70,29 0,0087+

7 0,0781 7,81 78,10 0,0060+

8 0,0781 7,81 85,91 0,0060+

9 0,0781 7,81 93,72 0,0060+

10 0,0625 6,25 100 0,0039+

Total 1 100

IR (Tingkat Pendapatan)

Responden Vol.

Pembelian

Ms = Si (i x Si) 2

∑❑

n

(i × Si )−1

R=

1

2∑❑

n

(i × Si )−1

1 10 0,1562 1 x 0,1562=0,1562 (2 x 4,7485) –

Page 17: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2014/02/LAPORAN-SURVEY-PASAR.docx · Web viewLAPORAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN SURVEI PASAR Disusun oleh: Kelompok 6 Afif Maysyaroh 125040101111150

1

= 9,497 – 1

= 8,497

R = 1

8,497R = 0,1176

2 8 0,1250 2 x 0,1250=0,2500

3 8 0,1250 3 x 0,1250=0,3750

4 7 0,1093 4 x 0,1093=0,4372

5 6 0,0937 5 x 0,0937=0,4685

6 6 0,0937 6 x 0,0937=0,5622

7 5 0,0781 7 x 0,0781=0,5467

8 5 0,0781 8 x 0,0781=0,6248

9 5 0,0781 9 x 0,0781=0,7029

10 4 0,0625 10 x 0,0625=0,6250

Total 64 1 X = 4,7485

INDEKS GINI

a. Komoditas Tomat

Interval ∑ Pedagang Absolut (%) Kumulatif

(%)

Total

Volume

Absolut Kumulatif

(%)

< 15 8 820

×100 %=4040 (a) 62 62387

×100 %=16,0216,02 (d)

15 - < 30 6 620

×100 %=3070 (b) 120 120387

×100 %=31,0147,03 (e)

≥ 30 6 620

×100 %=30100 (c) 205 205387

×100 %=52,97100 (f)

Total 20 100 387 100

Fokus ke kumulatif

Koef I = R1 = (a x e) – (b x d)

= (40 x 47,03) – (70 x 16,02¿ = 759,8

Koef II = R2 = (b x f) – (c x e)

= (70 x 100) – (100 x 47,03) = 2297

G = ¿

= 0,30568

Page 18: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2014/02/LAPORAN-SURVEY-PASAR.docx · Web viewLAPORAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN SURVEI PASAR Disusun oleh: Kelompok 6 Afif Maysyaroh 125040101111150

Hasil perhitungan Indeks Gini adalah 0,30568 termasuk dalam kriteria ketimpangan

sedang dan struktur pasar Oligopsoni.

b. Komoditas Kacang Hijau

Interval ∑ Pedagang Absolut (%) Kumulatif

(%)

Total

Volume

Absolut Kumulatif

(%)

< 30 10 1020

×100 %=5050 (a) 64 64554

× 100 %=11,5511,55 (d)

30 - < 60 6 620

×100 %=3080 (b) 240 240554

× 100 %=43,3254,87 (e)

≥ 60 4 420

×100 %=20100 (c) 250 250554

× 100 %=45,13100 (f)

Total 20 100 554 100

Fokus ke kumulatif

Koef I = R1 = (a x e) – (b x d)

= (50 x 54,87) – (80 x 11,55 ) = 1819,5

Koef II = R2 = (b x f) – (c x e)

= (80 x 100) – (100 x 54,87) = 2513

G = (1819,5+2513)× 110000

= 0,43325

Hasil perhitungan Indeks Gini adalah 0,43325 termasuk dalam kriteria ketimpangan

sedang dan struktur pasar Oligopsoni.

3.4 Struktur Pasar

Page 19: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2014/02/LAPORAN-SURVEY-PASAR.docx · Web viewLAPORAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN SURVEI PASAR Disusun oleh: Kelompok 6 Afif Maysyaroh 125040101111150

Jenis struktur pasar pada pedagang-pedagang yang ada di pasar tradisonal Pasar

Besar adalah sebagai berikut.

1) Komoditas Tomat

Jenis struktur pasar pedagang besar menurut:

a. Market Share : Oligopoli longgar

b. Indeks Herfindahl : Oligopsonistik

c. Concentration for Biggest 4 : Oligopsoni

Jenis struktur pasar pedagang pengecer menurut:

a. Market Share : Oligopoli longgar

b. Indeks Herfindahl : Oligopsonistik

c. Concentration for Biggest 4 : Oligopsoni

2) Komoditas Kacang Hijau

Jenis struktur pasar pedagang besar menurut:

a. Market Share : Oligopoli longgar

b. Indeks Herfindahl : Oligopsonistik

c. Concentration for Biggest 4 : Oligopsoni

Jenis struktur pasar pedagang pengecer menurut:

a. Market Share : Oligopoli longgar

b. Indeks Herfindahl : Oligopsonistik

c. Concentration for Biggest 4 : Oligopsoni

Dari hasil perhitungan pada Market Share dan Indeks Gini, memberikan

hasil bahwa struktur pasar pada pedagang pengecer dan pedagang besar untuk

komoditas tomat dan kacang hijau memiliki hasil yang sama yaitu pada Market

Share adalah Oligopoli longgar, Indeks Herfindahlnya adalah Oligopsonistik dan

Concentration for Biggest 4nya adalah Oligopsoni. Maka pada sistem pasar

komoditas tomat dan kacang hijau, jenis produksi/tingkat diferensiasi produk ada

yang homogen dan ada yang tidak homogen sehingga kekuatan menetukan harga

adakalanya lemah dan adakalanya sangat kuat. Dari hal inilah maka

pesaing/pendatang baru sulit untuk masuk pasar.

Page 20: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2014/02/LAPORAN-SURVEY-PASAR.docx · Web viewLAPORAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN SURVEI PASAR Disusun oleh: Kelompok 6 Afif Maysyaroh 125040101111150

KESIMPULAN

Dari hasil survei yang telah kita lakukan didua lokasi pasar yang berbeda

yakni Pasar Besar dan Super Indo dalam kegiatan praktikum pemasaran hasil

pertanian maka dapat disimpulkan bahwa keadaan pasar besar letaknya yang begitu

strategis sehingga dapat dijangkau dengan berbagai kendaraan dan barang-barang

yang diperdagangkan sangat banyak jenisnya, sedangkan letak untuk Superindo juga

dikawasan kota yang bisa dijangkau dengan kendaraan pribadi. Dalam kegiatan

praktikum kami menganalisis komponen pasar dalam menentukan harga komoditi.

Pada pasar tradisional (Pasar Besar) untuk penentuan harga barang yang dijual

para pedang pengecer hanya mengikuti apa yang ditetapkan oleh pedagang tengkulak

sedangkan Pada pasar modern (Super Indo) untuk penentuan harga barang yang dijual

pasar swalayan ini berdasarkan keputusan direktur atau atasan yang memimpin

swalayan tersebut. Komoditas Tomat di pasar tradisonal Pasar Besar Jenis struktur

pasar pedagang besar dan pedagang pengecer Maret Share (Oligopoli longgar).

Komoditas kacang hijau jenis struktur pasar pedagang besar dan pedagang pengecer

Market Share (Oligopoli Longgar).

Page 21: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2014/02/LAPORAN-SURVEY-PASAR.docx · Web viewLAPORAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN SURVEI PASAR Disusun oleh: Kelompok 6 Afif Maysyaroh 125040101111150

DAFTAR PUSTAKA

Danfar, Ananto. 2009. Teknik Pemasaran dalam Persaingan Produk Perikanan.

Fakultas   Perikanan dan Ilmu Kelautan. UNHAS.

Lubis, Arlina N. 2004. Srtategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis. USU Library:

Universitas Sumatra Utara

Nitisemito, Alex.S. 1981. Marketing. Ghalia Indonesia: Jakarta

Suparman, Lukman Hakim. 2003. Analisis Preferensi dan Faktor-Faktor yang

Membentuk  Preferensi Konsumen Terhadap Produk Ikan Laut Segar.

FTP IPB.

Page 22: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2014/02/LAPORAN-SURVEY-PASAR.docx · Web viewLAPORAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN SURVEI PASAR Disusun oleh: Kelompok 6 Afif Maysyaroh 125040101111150

LAMPIRAN

Dokumentasi

Gambar 1. Survei Pasar Besar

Page 23: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2014/02/LAPORAN-SURVEY-PASAR.docx · Web viewLAPORAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN SURVEI PASAR Disusun oleh: Kelompok 6 Afif Maysyaroh 125040101111150

Gambar 2. Survei Super Indo