Ulp

7
25 BAB III UNIT LAYANAN PENGADAAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 20 Susunan Organisasi ULP terdiri dari : 1. Kepala; 2. Sub Bagian Tata Usaha; 3. Seksi Perencanaan dan Pelaporan; 4. Seksi Pengadaan Jasa Konstruksi; 5. Seksi Pengadaan Barang, Jasa Konsultansi, dan Jasa Lainnya; dan 6. Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Kedua Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi ULP Pasal 21 (1) ULP mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam menyelenggarakan pelayanan pengadaan barang/jasa pemerintah daerah. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ULP mempunyai fungsi : a. penyelenggaraan pelayanan pengadaan yang menjadi wewenang dan tanggungjawabnya; b. pengoordinasian penyelenggaraan pelayanan pengadaan di bidang perencanaan dan pelaporan, pengadaan jasa konstruksi dan pengadaan barang, jasa konsultansi dan jasa lainnya; dan c. pelaksanaan pengkajian dan pengembangan layanan pengadaan. (3) Kepala ULP mempunyai tugas pokok memimpin dan mengoordinasikan kegiatan Layanan Pengadaan yang dilaksanakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). (4) Penjabaran tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah sebagai berikut : a. merumuskan kebijakan teknis di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah daerah;

description

tentang ULP

Transcript of Ulp

  • 25

    BAB III

    UNIT LAYANAN PENGADAAN

    Bagian Kesatu

    Susunan Organisasi

    Pasal 20

    Susunan Organisasi ULP terdiri dari :

    1. Kepala;

    2. Sub Bagian Tata Usaha;

    3. Seksi Perencanaan dan Pelaporan;

    4. Seksi Pengadaan Jasa Konstruksi;

    5. Seksi Pengadaan Barang, Jasa Konsultansi, dan Jasa Lainnya; dan

    6. Kelompok Jabatan Fungsional.

    Bagian Kedua

    Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi

    ULP

    Pasal 21

    (1) ULP mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam menyelenggarakan pelayanan pengadaan barang/jasa pemerintah daerah.

    (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ULP mempunyai fungsi :

    a. penyelenggaraan pelayanan pengadaan yang menjadi wewenang dan tanggungjawabnya;

    b. pengoordinasian penyelenggaraan pelayanan pengadaan di bidang perencanaan dan pelaporan, pengadaan jasa konstruksi dan pengadaan barang, jasa konsultansi dan jasa lainnya; dan

    c. pelaksanaan pengkajian dan pengembangan layanan pengadaan.

    (3) Kepala ULP mempunyai tugas pokok memimpin dan mengoordinasikan kegiatan Layanan Pengadaan yang dilaksanakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

    (4) Penjabaran tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah sebagai berikut :

    a. merumuskan kebijakan teknis di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah daerah;

  • 26

    b. menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

    c. memberi saran, pendapat dan pertimbangan kepada atasan;

    d. memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas ULP;

    e. mendistribusikan tugas, memberikan petunjuk dan arahan kepada bawahan;

    f. menyelenggarakan layanan pengadaan yang menjadi wewenang dan tanggungjawabnya;

    g. mengoordinasikan penyelenggaraan pelayanan penunjang di bidang layanan pengadaan;

    h. melakukan monitoring dan evaluasi kinerja ULP;

    i. membina, mengawasi dan menilai kinerja bawahan termasuk memberikan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3); dan

    j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

    Bagian Ketiga

    Penjabaran Tugas Pokok

    Sub Bagian Tata Usaha

    Pasal 22

    (1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan rumah tangga, umum, kepegawaian, dan keuangan.

    (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :

    a. pengelolaan urusan rumah tangga;

    b. pengelolaan urusan umum dan kepegawaian; dan

    c. pengelolaan keuangan;

    (3) Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan urusan rumah tangga, umum, kepegawaian, dan keuangan.

    (4) Penjabaran tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah sebagai berikut :

    a. mengoordinasikan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis ULP;

    b. menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

    c. mendistribusikan tugas, memberikan petunjuk dan arahan kepada bawahan;

  • 27

    d. memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas ketatausahaan dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas Seksi;

    e. memberikan saran, pendapat dan pertimbangan kepada atasan;

    f. mengoordinasikan penyiapan laporan kinerja dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas ULP;

    g. menyelenggarakan urusan umum, kepegawaian dan keuangan.

    h. mengelola keuangan yang meliputi menyiapkan bahan rencana anggaran belanja kantor, pembukuan anggaran, verifikasi serta perbendaharaan;

    i. mengelola administrasi surat menyurat, penggandaan, pengarsipan, perawatan dan perbekalan rumah tangga kantor;

    j. mengoordinasikan penyusunan konsep program kerja ULP;

    k. mengolah dan menyajikan konsep rencana kerja ULP;

    l. membantu menyiapkan bahan penyusunan dan menyajikan konsep kebijakan Bupati;

    m. mengoordinasikan dan melaksanakan penataan dan penyimpanan arsip dan dokumentasi ketatausahaan;

    n. mengoordinasikan dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan penelitian di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah daerah;

    o. melakukan monitoring dan evaluasi kinerja ketatausahaan;

    p. membina, mengawasi dan menilai kinerja bawahan termasuk memberikan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3); dan

    q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya;

    Bagian keempat

    Penjabaran Tugas Pokok

    Seksi Perencanaan dan Pelaporan

    Pasal 23

    (1) Seksi Perencanaan dan Pelaporan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan perencanaan dan pelaporan dalam penyelenggaraan pengadaan barang/jasa pemerintah daerah.

    (2) Kepala Seksi Perencanaan dan Pelaporan mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan urusan perencanaan dan pelaporan dalam penyelenggaraan pengadaan barang/jasa pemerintah daerah.

  • 28

    (3) Penjabaran tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah sebagai berikut :

    a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan dan pelaporan;

    b. menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

    c. memberikan saran, pendapat dan pertimbangan kepada atasan;

    d. memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas Seksi Perencanaan dan Pelaporan;

    e. mendistribusikan tugas, memberikan petunjuk dan arahan kepada bawahan;

    f. memfasilitasi pengadaan barang/jasa secara elektronik (E-Procurement) dengan Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE);

    g. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk serta bahan lainnya, yang berhubungan dengan perencanaan dan pelaporan;

    h. mencari, mengumpulkan, menghimpun dan mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan pengadaan barang/jasa pemerintah daerah berupa bahan penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS), Survey Harga, Upah dan material;

    i. menginventarisasi permasalahan dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah yang berhubungan dengan pengadaaan barang /jasa pemerintah daerah;

    j. melakukan koordinasi dengan Unit Kerja/Instansi terkait dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas sesuai dengan bidang tugasnya;

    k. menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan laporan perencanaan dan pelaporan pengadaan barang/jasa pemerintah daerah;

    l. melakukan monitoring dan evaluasi kinerja Seksi Perencanaan dan Pelaporan;

    m. membina, mengawasi dan menilai kinerja bawahan termasuk memberikan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3); dan

    n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

    Bagian Kelima

    Penjabaran Tugas Pokok

    Seksi Pengadaan Jasa Konstruksi

  • 29

    Pasal 24

    (1) Seksi Pengadaan Jasa Konstruksi mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pengadaan jasa konstruksi.

    (2) Kepala Seksi Pengadaan Jasa Konstruksi mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan urusan pengadaan jasa konstruksi.

    (3) Penjabaran tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah sebagai berikut :

    a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pengadaan jasa konstruksi;

    b. menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

    c. memberikan saran, pendapat dan pertimbangan kepada atasan;

    d. memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas Seksi Pengadaan Jasa Konstruksi;

    e. mendistribusikan tugas, memberikan petunjuk dan arahan kepada bawahan;

    f. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk serta bahan-bahan lainnya, yang berhubungan dengan bidang pengadaan jasa konstruksi;

    g. memfasilitasi pelaksanaan pengadaan jasa konstruksi;

    h. menginventarisasi permasalahan dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah yang berhubungan dengan bidang pengadaan jasa konstruksi;

    i. melakukan koordinasi dengan Unit Kerja/Instansi terkait di bidang pengadaan jasa konstruksi;

    j. melakukan monitoring dan evaluasi kinerja Seksi Pengadaan Jasa Konstruksi;

    k. membina, mengawasi dan menilai kinerja bawahan termasuk memberikan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3); dan

    l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

    Bagian Keenam

    Penjabaran Tugas Pokok

    Seksi Pengadaan Barang, Jasa Konsultansi, dan Jasa Lainnya

    Pasal 25

    (1) Seksi Pengadaan Barang, Jasa Konsultansi, dan Jasa Lainnya mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pengadaan barang, jasa konsultansi dan jasa lainnya.

  • 30

    (2) Kepala Seksi Pengadaan Barang, Jasa Konsultansi, dan Jasa Lainnya mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan urusan pengadaan barang, jasa konsultansi dan jasa lainnya.

    (3) Penjabaran tugas pokok Kepala Seksi Pengadaan Barang, Jasa Konsultansi, dan Jasa Lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah sebagai berikut :

    a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pengadaan barang, jasa konsultansi, dan jasa lainnya;

    b. menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

    c. memberikan saran, pendapat dan pertimbangan kepada atasan;

    d. memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas Seksi Pengadaan Barang, Jasa Konsultansi, dan Jasa Lainnya;

    e. mendistribusikan tugas, memberikan petunjuk dan arahan kepada bawahan;

    f. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk serta bahan-bahan lainnya, yang berhubungan dengan pengadaan barang , jasa konsultansi dan jasa lainnya;

    g. memfasilitasi pelaksanaan pengadaan barang, jasa konsultansi dan jasa lainnya;

    h. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis di bidang pengadaan barang , jasa konsultansi dan jasa lainnya;

    i. menginventarisasi permasalahan dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah yang berhubungan dengan bidang pengadaan barang , jasa konsultansi dan jasa lainnya;

    j. melakukan koordinasi dengan Unit Kerja/Instansi terkait dengan pengadaan barang, jasa konsultansi dan jasa lainnya;

    k. melakukan monitoring dan evaluasi kinerja Seksi Pengadaan Barang, Jasa Konsultansi, dan Jasa Lainnya ;

    l. membina, mengawasi dan menilai kinerja bawahan termasuk memberikan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3); dan

    m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

    Bagian Ketujuh

    Kelompok Jabatan Fungsional

  • 31

    Pasal 26

    (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdidi dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan keahliannya.

    (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang koordinator mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan fungsional di bidang masing-masing sesuai dengan keahliannya.

    (3) Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala.

    (4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional tersebut dalam ayat (1) dan (3) diatur berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan.

    BAB IV

    KETENTUAN PENUTUP

    Pasal 27

    Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

    Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Boyolali.

    Ditetapkan di Boyolali pada tanggal 2011

    BUPATI BOYOLALI,

    SENO SAMODRO Diundangkan di Boyolali pada tanggal 2011 SEKRETARIS DAERAH

    KABUPATEN BOYOLALI,

    SRI ARDININGSIH

    BERITA DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2011 NOMOR ....