Ukuran Pernafasan
-
Upload
dita-wulandari -
Category
Documents
-
view
14 -
download
1
Transcript of Ukuran Pernafasan
Ukuran Pernafasan
Paru merupakan organ penting bagi tubuh yang mempunyai fungsi utama sebagai alat
pernafasan (respirasi). Proses pernafasan yaitu pengambilan oksigen dari udara luar dan
pengeluaran CO2 dari paru – paru. Sistem pernafasan membawa udara melalui hidung dengan
021° , 26°C, rh 50-60 % ke dalam alveoli Dirongga hidung udara dibersihkan dari debu ukuran
2 – 10 u, dipanaskan dan dilembabkan oleh bulu dan lendir hidung sebelum masuk ke trakea.
Debu yang lolos ditangkap oleh lendir dari sel-sel mukosa di bronkus dan bronkioli, cilia set
mukosa ini bergerak berirama mendorong kotoran keluar dengan kecepatan 16 mm/menit.
Proses transfer oksigen setelah sampai di alveoli terjadi proses difusi oksigen ke eritrosit yang
terikat oleh haemoglobin sejumlah 20 ml/100 ml darah dan sebagian kecil larut dalam plasma
0,3 ml/ 100 CC, jika Hb 15 gr% Dan sebaliknya karbondioksida dari darah dibawa ke alveoli
untuk dikeluarkan melalui udara ekspirasi.
Proses ventilasi (keluar masuknya udara) didukung oleh unsur-unsur jalan nafas, jaringan paru,
rongga thorax, otot natas dan saraf nafas.
Rongga Thorax
Paru berada dalam rongga pleura yang tekanannya selalu negatif selama siklus nafas (tekanan
udara di luar dianggap = 0) Paru mengembang sampai menempel pleura.
Bila tekanan rongga pleura jadi positif, paru-paru akan collaps. Hal ini terjadi pada:
• pneumothorax karena luka tusuk dari luar
• pneumothorax karena pecahnya blebs, caverne TBC atau pccahnya bronkus
pada trauma .
• hidro/hemato-thoraks. pleural effusion
Gangguan - gangguan itu menyebabkan restriksi pengembangan para. Collaps paru karena
pneumothorax disebut coppression atelectasis, sedangkan yang disebabkan obstruksi jalan nafas
disebut dengan resorbtion atelectasis Gangguan gerakan thorax terjadi pada penderita nyeri post
operatif (Daerah thorrax, abdomen atas. traktura costae Ini disebabkan karena bagian yang luka
tersebut harus bergerak paling sedikit 20 x/menit untuk bernafas Pemakaian gurita/pleister
fixasi yang lebar dan erat mengganggu pernatasan yang menyebabkan hipoventilasi, mikro
atelektasis dan berlanjut menjadi atelektasis
Otot Nafas
Otot diaphragma melakukan 75% ventilasi, sisanya oleh otot nafas sekunder :intercostali,.
sterno-cleido-mastoidus. sealenus Otot expirasi sekunder adalah otot-otot dinding perut.
Gangguan otot dijumpai pada amstenia gravis atau penggunaan obat pelumpuh otot (muscle-
relaxant) selama anestesi. Pada respitionary distress (sesak nafas berat) tubuh menggunakan
otototot nafas disebut dengan akan tampak gerakan pada otot-otot leher, wajah dan
© 2004 Digitized by USU digital library 1sela-sela iga Penderita yang sudah memakai otot natas
sekunder sebenarnya sudah perlu bantuan nafas buatan mekanik.
Syaraf Nafas
Pusat nafas di medulla oblongata bekerja otomatik memerintah sistem pernafasan
selain itu ada rangsang-rangsang yang mempengaruhi pusat nafas.
1. Wakefulness stimuli (rangsang kesadaran)
Bila orang sadar, maka pandangan, suara, sentuhan, nyeri, berperanmenjalankan 50% dari
respirasi
2. Rangsangan pC02.
Bila pCO2: di arteri naik, maka pC02 cairan cerebrospinal juga naik hingga pH cairan
cerebrospinal menurun/acidosis, ini merangsang peningkatan respirasi
3. Rangsang-rangsang lewat receptor perirer
a. pH (acidosis)
b. pCO2 (hipercarbia/hipercapnia)
c. hipotensi
d. hipoxia. p02 < 60 mmHg (hypoxic drive)
e. suhu darah )'ang naik
Pada pCO2 90 – 120 mmHg kesadaran hilang (coma)
Pada pCO2 40 - 80 mmHg catecholamine darah meninggi
PARADOX-APNEA: terjadi jika hipoventilasi berat yang diberi 02.
Pada hipoventilasi, rangsang hipoxia dan hipercarbia mempertahankan penderita tetap bernafas.
Pada hipoventilasi berat, pC02 naik > 90 mmHg sehingga menimbulkan coma ==>hypercarbic
drive dan wakefulness stimuli hilang. Rangsangbernafas tinggal dari hypoxic drive saja, bila
diberikan 02, p02 meningkat ==> hypoxic drive hilang ==> apnea.
Ganguan syaraf tipe perifer dapat terjadi pada N.phrenicus yang mensyarafi diafragma. Syaraf
ini mungkin terkena trauma pada bedah thora-x. Poliomyelitis dan sindroma Guillain Barre juga
mengakibatkan paralisis otot pernafasan.
PERNAFASAN terdiri dari 4 proses:
Ventilasi : pertukaran udara keluar masuk paru-paru.
Distribusi : pembagian udara ke cabang-cabang bronchus
Diffusi : peresapan masuknya oksigen dari alveoli ke darah dan
pengeluaran CO2 dari darah ke alveoli
Perfusi : aliran darah yang membawa O2 ke jaringan
TEKNOLOGI SISTIM RESPIRASI
Teknologi yang berkaitan dengan sistem pernapasan – Sistem pernapasan atau sistem respirasi
adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem
pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-
paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga
mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk
hidup. Bahkan pohon pun memiliki sistem pernapasan.
Alat bantu atau Teknologi yang digunakan dalam sistem pernapasan manusia sebagai berikut :
Trakeotomi
Teknologi Trakeotomi Pernapasan
Trakeotomi : Pembuatan lubang pada trakea untuk membantu memberikan pernapasan bantuan.
Trakeotomi biasanya dilakukan pada penderita dipteri akut yang dapat menyebabkan
penyumbatan pada saluran pernapasannya.
Pulmotor
Pulmotor alat bantu pernapasan
Pulmotor : alat untuk melakukan pernapasan buatan. Pernapasan buatan biasanya dilakukan pada
orang-orang yang mengalami gangguan pernapasan karena tenggelam dan shock karena sengatan
listrik.
Spirometer
Spirometer teknologi pernafasan
Spirometer : alat untuk mengukur secara langsung dan cepat kemampuan paru-paru seseorang
serta untuk keperluan diagnosa paru-paru yang abnormal.
Oxygen catheter
Oxygen catheter
Oxygen catheter atau Oxygen cannula : alat yang digunakan untuk mengalirkan oksigen ke
dalam lubang hidung.