UJIAN KASUS Obsgyn Ocid

download UJIAN KASUS Obsgyn Ocid

of 14

Transcript of UJIAN KASUS Obsgyn Ocid

  • 8/10/2019 UJIAN KASUS Obsgyn Ocid

    1/14

    i

    UJIAN KASUS

    KETUBAN PECAH DINI (KPD)

    Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Kepaniteraan Klinik

    Bagian Obsgyn Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

    Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Diajukan Kepada:

    dr. H. A.I. Suratman Sp.OG (K)

    Disusun oleh :

    Azhar Arrosyid

    20090310041

    BAGIAN OBSTETRI DAN GYNEKOLOGI

    RSUD KRT SETJONEGORO WONOSOBO

    FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

    2014

  • 8/10/2019 UJIAN KASUS Obsgyn Ocid

    2/14

    ii

    LEMBAR PENGESAHAN

    Telah dipresentasikan dan disetujui ujian kasus dengan judul :

    KETUBAN PECAH DINI (KPD)

    Pada Hari / Tanggal :

    Tempat :

    RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo

    Oleh : Azhar Arrosyid

    20090310041

    Disahkan oleh,

    Dokter Penguji

    dr. H. A.I. Suratman Sp.OG (K)

  • 8/10/2019 UJIAN KASUS Obsgyn Ocid

    3/14

    iii

    KATA PENGANTAR

    Assalamu alaikum wr. Wb.

    Allahamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT atas rahmat

    dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas dalam ujian kasus

    untuk memenuhi sebagian syarat mengikuti ujian akhir program pendidikan

    profesi kedokteran di bagian Obstetri dan Gynecologi RSUD KRT Setjonegoro

    Wonosobo dengan judul:

    KETUBAN PECAH DINI (KPD)

    Penulisan ujian kasus ini dapat terwujud atas bantuan berbagai pihak, maka

    dengan kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada:

    1. dr. H.Agung Suhadi Sp.OG (K) , selaku dosen pembimbing dan dokter

    spesialis obstetric dan gynecologi RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo

    2.

    dr. H. A.I. Suratman Sp.OG (K), selaku dosen penguji dan dokter spesialis

    obstetric dan gynecologi RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo

    3. Orang tua yang selalu memotivasi dan mendoakan keberhasilan

    4. Temanteman koas angkatan 47

    5. Perawat edelweis, bidan VK, Poli dan PKBRS yang membantu dalam

    pembelajaran

    Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan ujian kasus ini,

    untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk

    menyempurnakannya.

    Wasalamualaikum wr.wb.

    Wonosobo, 17 Juli 2014

    Azhar Arrosyid

  • 8/10/2019 UJIAN KASUS Obsgyn Ocid

    4/14

    iv

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL i

    LEMBAR PENGESAHAN ii

    KATA PENGANTAR iii

    BAB I 1

    LAPORAN KASUS 1

    A. IDENTITAS PASIEN 1

    B. ANAMNESIS 1

    C. PEMERIKSAAN FISIK 2

    D. PEMERIKSAAN PENUNJANG 5

    E. DIAGNOSIS 6

    F. PENATALAKSANAAN 6

    G. PERKEMBANGAN PASIEN 6

    H. FOLLOW UP 1 Mei 2014 pukul 06.00 7

    BAB II 10

    PEMBAHASAN 10

  • 8/10/2019 UJIAN KASUS Obsgyn Ocid

    5/14

    1

    BAB I

    LAPORAN KASUS

    A. IDENTITAS PASIEN

    Nama Pasien : Ny. Muhayatun

    Umur : 29 tahun

    Jenis kelamin : Perempuan

    Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

    Agama : Islam

    Alamat : Patak Banteng, 2/1 Kejajar, Wonosobo

    No. RM : 606111

    Tanggal masuk RS : 15 Juli 2014 pukul 20.300 WIB

    Tanggal keluar RS : 16 Juli 2014

    B. ANAMNESIS

    Keluhan Utama : Keluar cairan bening dari jalan lahir sejak pukul 12.00 WIB

    Tanggal 15 Juli 2014 pukul 20.30

    Seorang pasien datang ke IGD diantar bidan dengan keterangan G2P1A0

    hamil aterm (40 minggu) dengan KPD 8 jam. Pasien merasa hamil 9 bulan.

    Pasien mengaku tidak ada keluhan pusing, mual, muntah, nyeri kepala, nyeri

    ulu hati maupun pandangan kabur. Pasien mengatakan belum merasakan

    kencang-kencang yang teratur, lendir darah belum keluar dan gerakan janin

    masih dirasa aktif.

    HPHT : 8 Oktober 2013

    HPL : 15 Juli 2014

    UK : 40 minggu

    Riwayat menikah : 1x, sejak usia 22 tahun, selama 7 tahun.

    Riwayat haid : usia 15 tahun, teratur (rata-rata 5-7 hari), siklus 30 hari,

    dismenore (-), keputihan (-).

    Riwayat obstetrik :

  • 8/10/2019 UJIAN KASUS Obsgyn Ocid

    6/14

    2

    I. , 6tahun, di bidan, lahir spontan, BB 3500 gram.

    II. Hamil ini

    Riwayat ANC : rutin di bidan dan Puskesmas setiap bulan.

    Riwayat KB : suntik per 3 bulan.

    Riwayat penyakit : , hipertensi (-), DM (-), asma (-), penyakit jantung (-),

    penyakit ginjal (-), alergi (-).

    C. PEMERIKSAAN FISIK

    Status Generalis

    1. Keadaan Umum : Baik, tidak anemis

    2. Kesadaran : Compos Mentis

    3. Vital Sign

    a.Tekanan Darah : 120/80 mmHg

    b.Nadi : 92/menit, teratur, kuat angkat, isi tegangan cukup

    c.Pernafasan : 20x/menit, tipe thorakoabdominal

    d.Suhu : 37 oC

    4. Pemeriksaan kepala

    a.Bentuk kepala : Mesochepal

    b.Rambut : Dominan hitam, tidak mudah dicabut.

    5. Pemeriksaan mata

    a. Konjungtiva : pada mata kanan dan kiri tidak nampak anemis

    b.Sklera : mata kanan dan kiri tidak nampak ikterik

    c.Pupil : isokor kanan-kiri, reflek cahaya +/+

    d.Palpebra : tidak nampak edema pada palpebra kanan dan kiri

    6. Pemeriksaan hidung

    a. Bentuk : dalam batas normal, tidak ada deformitas

    b. Sekret : tidak terdapat sekret hidung

    7. Pemeriksaan mulut

    a. Bibir : basah, tidak pucat, tidak sianosis

    b. Lidah : lidah tidak kotor, tremor (-)

  • 8/10/2019 UJIAN KASUS Obsgyn Ocid

    7/14

    3

    c.Faring : tidak hiperemis

    8. Pemeriksaan telinga

    a. Bentuk : normal, tidak terdapat deformitas

    b.Sekret : tidak ada

    c.Fungsional : pendengaran baik

    9. Pemeriksaan leher

    a. JVP : tidak meningkat

    b.Kelenjar tiroid : tidak membesar

    c.Kelenjar limfonodi : tidak membesar

    d. Massa : tidak tampak massa

    10. Pemeriksaan thoraks

    a. Paru

    1) Inspeksi : simetris kanan kiri, retraksi (-),

    ketinggalan gerak (-)

    2) Palpasi : vocal fremitus kanan = kiri

    3) Perkusi : sonor semua lapang paru kanan dan kiri

    4) Auskultasi : suara dasar vesikuler normal, suara

    tambahan (-)

    b.Jantung

    1) Inspeksi : tidak tampak

    2) Palpasi : Ictus cordis teraba pada SIC 5, LMC Sinistra,

    kuat angkat

    3) Perkusi : Batas jantung

    a) Kanan atas : SIC II LPS dextra

    b)Kanan bawah : SIC IV LPS dextra

    c)Kiri atas : SIC II LMC sinitra

    d)Kiri bawah : SIC V LMC sinistra

    4) Auskultasi : Bunyi Jantung S1>S2, irama reguler, tidak ada

    bising jantung.

  • 8/10/2019 UJIAN KASUS Obsgyn Ocid

    8/14

    4

    11.Pemeriksaan Abdomen

    Inspeksi : massa (-), tanda peradangan (-), bekas luka (-)

    Auskultasi : peristaltik (+),

    Palpasi : nyeri tekan (-)

    12.Pemeriksaan Ekstremitas

    - Superior : deformitas (-/-), edema (-/-)

    - Inferior : deformitas(-/-),edema (-/-)

    Status Obstetri

    1. Inspeksi : abdomen membesar sesuai masa kehamilannya, striae

    gravidarum (+), sikatrik (-)

    2.

    Palpasi : teraba janin tunggal, memanjang, puka, presentasi kepala,

    kepala teraba 4/5 bagian , His (+) jarang, TFU 29 cm.

    3. Auskultasi : DJJ (+) 140 x/menit

    4.

    Pemeriksaan Dalam : vulva/urethra tenang, dinding vagina licin, serviks

    tebal lunak di belakang, terbuka 1 jari, presentasi kepala, kepala H1,selket (-), AK (+), STLD (-).

    D. PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Laboratorium

    Nilai Nilai rujukan

    Hemoglobin 12,7 g/dl 11,715,5

    Leukosit 12,4 /ul (H) 380010.000

    Diff Count

    Eosinofil 0,80 % (L) 24

    Basofil 0,20 % 01

    Neutrofil 76,70 % (H) 5070

    Limfosit 15,80 % (L) 2540

    Monosit 6,50 % 28

  • 8/10/2019 UJIAN KASUS Obsgyn Ocid

    9/14

    5

    Hematokrit 38 % 3547

    Eritrosit 4,1x10 /ul 3,85,2

    Trombosit 178.000/ul 150400

    MCV 92 fl 80100

    MCH 31 pg 2634

    MCHC 34 g/dl 3236

    Masa perdarahan /BT 2 menit 1-3

    Masa Pembekuan/CT 4 menit 3-6

    Golongan darah O

    HBsAg Negative Negative

    E. DIAGNOSIS

    KPD 8 1/2jam, sekundigravida, hamil aterm, bdp.

    F. PENATALAKSANAAN

    Rencana Persalinan Pervaginam

    Dilakukan NST

    Induksi misoprostol 25 mcg/oral/6 jam jika NST reaktif

    Injeksi Ampisilin 3x1 gr

    Observasi his dan DJJ

    Evaluasi 6 jam

    G. PERKEMBANGAN PASIEN

    Pukul 20.30 15/7/2014 pasien datangKu : CM, baik, tidak anemis

    VS : 120/80, Nadi 90 x/menit, RR 20x/menit, T 37 C

    Palpasi : teraba janin tunggal, memanjang, puka, presentasi kepala, kepala

    teraba 4/5 bagian , His (+) jarang, TFU 29 cm, DJJ (+) 140 x/menit.

    Pemeriksaan Dalam : vulva/urethra tenang, dinding vagina licin, serviks

    tebal lunak di belakang, terbuka 1 jari, presentasi kepala, kepala H1, selket

    (-), AK (+), STLD (-).

  • 8/10/2019 UJIAN KASUS Obsgyn Ocid

    10/14

    6

    Pukul 21.00

    Hasil NST :

    FHR baseline 130 bpm

    Variabilitas >5 bpm

    Akselerasi (+)

    Deselerasi (-)

    His (-)

    Kesan : reaktif

    Pukul 22.00

    Mulai Induksi misoprostol 25 mcg/oral/6 jam/tab I/seri I a/i KPD 10 jam.

    TD : 130/80 mmHg HIS (-) DJJ (+) 135 x/menit

    Dx: KPD 10 jam, sekundigravida, hamil aterm, bdp, dalam induksi

    misoprostol 25 mcg/oral/6 jam/tab I/seri I a/i KPD 10 jam.

    Tx : Obs His dan Djj

    Evaluasi 6 jam lagi (jam 04.00)

    Pukul 00.30

    Evaluasi

    TD : 130/80 mmHg HIS (+) 3-4x/10/30-40/kuat DJJ (+) 135 x/menit

    PD: vulva/urethra tenang, dinding vagina licin, serviks tipis lunak di depan,

    (+) 8 cm,presentasi kepala, kepala H2, selket (-), AK (+), STLD (+).

    Dx : KPD 10 jam, hamil aterm dalam persalinan kala I fase aktif, dalam

    riwayat induksi misoprostol 25 mcg/oral/6 jam/tab I/seri I a/i KPD 10

    jam.

    Tx : Pindah ke meja gynekologi

    Obs His dan DJJ

    Pukul 00.45

    Ibu ingin meneran kuat, vulva dan anus terbuka

    TD : 130/80 mmHg HIS (+) 4x/10/40-45/kuat DJJ (+) 136 x/menit

  • 8/10/2019 UJIAN KASUS Obsgyn Ocid

    11/14

    7

    PD: vulva/urethra tenang, dinding vagina licin, servik tidak teraba, lengkap,

    kepala H3, selket (-), STLD (+), AK (+).

    Dx: kala II

    Tx : Pimpin persalinan

    Siapkan resusitasi bayi

    Pukul 00.50

    Bayi lahir spontan, hidup, , BB: 2600 gram, PB : 46cm, Apgar Score 7/9

    Injeksi Oksitosin 10 IU/IM

    Pukul 00.55

    Plasenta lahir, ukuran 20x20x2 cm, panjang tali pusat 50 cm, kesan

    lengkap.

    Injeksi Metergin 0,2 mg/IM

    Dilakukan masase fundus uteruskontraksi uterus keras.

    Perineum utuh

    Dx: Post partum spontan, dalam riwayat induksi misoprostol 25 mcg/oral/6

    jam/tab I/seri I a/i KPD 10 jam.

    Tx: Amoxicillin 3x500mg

    Asam Mefenamat 3x500mg

    SF 1x1tab

    H. FOLLOW UP 16 Juli 2014 pukul 06.00

    S/ ASI (+) lancar, perdarahan pervaginam minimal, BAK (+), BAB (-)

    Nyeri perut (-), mual (-), muntah (-),

    O/ KU : CM, baik, tidak anemis

    Abdomen: supel, timpani, TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus

    keras, bising usus (+) normal.

  • 8/10/2019 UJIAN KASUS Obsgyn Ocid

    12/14

    8

    A/ Post partum spontan, dalam riwayat induksi misoprostol 25 mcg/oral/6

    jam/tab I/seri I a/i KPD 10 jam.

    P/ Amoxicillin 3x500mg

    As. Mefenamat 3x500mg

    SF 1x1 tab

  • 8/10/2019 UJIAN KASUS Obsgyn Ocid

    13/14

    9

    BAB II

    PEMBAHASAN

    Pasien datang pada tanggal 15 Juli 2014 dengan keluhan utama keluar

    cairan bening dari jalan lahir sejak jam 12.00 siang. Pasien datang dengan

    keterangan G2P1A0 hamil 40 minggu. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik

    didapatkan janin tunggal, letak memanjang, preskep, puka, kepala teraba 4/5

    bagian, TFU 29 cm, DJJ (+) 140 kpm, v/u tenang, dinding vagina licin, serviks

    tebal, lunak, di belakang, terbuka 1 jari, selket (-), AK (+) jernih, STLD (-),

    preskep, kepala turun H1. Pasien ini di diagnosis dengan KPD 10 jam,

    sekundigravida, hamil aterm, bdp. Lalu pasien direncanakan induksi misoprostol

    25mcg/oral/6jam sampai dengan inpartu dan injeksi Ampicilin 1gr/IV

    Induksi persalinan secara mutlak memiliki indikasi untuk keadaan-

    keadaan darurat seperti ketuban pecah dini disertai korioamnionitis atau

    preeklamsi berat. Adapun indikasi relatif, dimana induksi diberikan pada wanita

    hamil aterm dengan riwayat partus presipitatus dan atau tinggal di tempat yang

    jauh dari fasilitas pelayanan obstetrik.

    Untuk dapat melakukan induksi persalinan perlu dipenuhi beberapa

    kondisi di

    bawah ini, yaitu:1

    1. Sebaiknya serviks uteri sudah matang, yakni serviks sudah mendatar dan

    menipis dan sudah dapat dilalui oleh sedikitnya 1 jari, serta sumbu serviksmengarah ke depan.

    2. Tidak ada disproporsi sefalopelvik (CPD).

    3. Tidak terdapat kelainan letak janin yang tidak dapat dibetulkan.

    4. Sebaiknya kepala janin sudah mulai turun ke dalam rongga panggul.

    Apabila kondisi-kondisi di atas tidak terpenuhi maka induksi persalinan mungkin

    tidak memberikan hasil yang diharapkan. Untuk menilai keadaan serviks dapat

    dipakai skorbishop

  • 8/10/2019 UJIAN KASUS Obsgyn Ocid

    14/14

    10

    Diagnosis pada pasien ini ditegakan dengan melakukan anamnesis,

    dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik, dapat disimpulkan bahwa diagnosis pada

    pasien ini adalah KPD 10 jam secundigravida hamil 40 minggu bdp dengan

    rencana induksi misoprostol 25mcg/oral/jam sampai dengan inpartu dan injeksi

    Ampicilin 1gr/IV

    Management PROM aterm > 37 minggu.

    Tidak ada perbedaan outcome segera melakukan induksi dengan oxytocin

    atau PG.

    Antibiotika profilaksis bila promnya lama.

    Managemen aktif atau bergantung permintaan pasien

    Managemen PPROM 3437 minggu.

    Pertimbangkan pemberian steroid

    Antibiotika profilaksis.

    Awasi tanda2 infeksi.

    Antibiotika yang sesuai bila terjadi chorioamnitis.

    Managemen PPROM < 34 minggu.

    Pemberian steroid.

    Antibiotika prifilaksis

    Tranfer ke senter yg lebih baik.

    Awasi adanya infeksi.

    Antibiotika yang sesuai bila terjadi chorioamnitis.

    Managemen ekspektatif bila mungkin.

    Penatalaksanaan dengan induksi persalinan dengan oksitosin sudah sesuai

    dengan mempertimbangkan bahwa pada pasien ini mengalami ketuban pecah dini

    pada usia kehamilan aterm dan bishop skor