Uji logam berat pada mangrove jenis api-api
-
Upload
anggun-saputri -
Category
Documents
-
view
54 -
download
7
description
Transcript of Uji logam berat pada mangrove jenis api-api
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Balakang
Wilayah pesisir memainkan peran yang cukup penting dalam kesejahteraan masyarakat,
khususnya bagi mayarakat pesisir itu sendiri. Bagian dari wilayah pesisir yang
menghubungkan ekosistem terestial dan laut merupakan wilayah yang sangat penting bagi
penyediaan barang dan jasa untuk kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen yang
esensial dalam human survival. Akan tetapi beberapa pemanfaatan wilayah pesisir justru
telah memberikan dampak negative dan menunjukkan adanya gejala kerusakan.
Perairan pesisir merupakan salah satu dari lingkungan perairan yang banyak mendapat
pengaruh dari buangan limbah, baik yang berasal dari perairan daratan maupun dari laut
lepas. Limbah ini akan menumpuk diwilayah pesisir dan lambat laun akan menimbulkan
pencemaran. Berkaitan dengan tingkat pencemaran diwilayah pesisir Indonesia, perlu dilihat
keterkaitan antara faktor penyebab pencernaan tersebut terhadap dampak yang akan
ditimbulkan oleh kawasan tersebut.
Dari beberapa kawasan pesisir yang ada di Indonesia, Teluk Kendari merupakan salah
satu kawasan pesisir yang berdekatan dengan pusat kegiatan masyarakat. Kondisi ini dapat
mengancam ekosistem yang ada di sekitar teluk. Beberapa sumber pencernaan yang terjadi
disekitar Teluk Kendari adalah aktivitas manusia yang menghasilkan limbah logam berat
seperti Timbal (Pb), Tembaga (Cu), Raksa (Hg), Besi (Fe), Mangan (Mn), Seng (Zn),
Kromium (Cr), dan Nikel (Ni). Logam berat tersebut mungkin saja sudah berada disana
sebelum kawasan teluk mendapat pengaruh dari manusia, akan tetapi konsentrasinya dapat
bertambah akibat adanya aktivitas manusia.
Timbal (Pb) merupakan salah satu logam berat yang berbahaya bagi kesehatan manusia
serta merupakan unsur logam berat yang tidak dapat terurai oleh proses alam (Zhang., et al,
2007). Putra (2002) menambahkan, secara alamiah, Pb dapat masuk kedalam badan perairan
melalui pengkristalan diudara dengan bantuan air hujan, melalui proses modifikasi dari
batuan mineral akibat hempasan gelombang dan angin.
Pb yang masuk kedalam perairan merupakan salah satu dampak dari aktivitas kehidupan
manusia yang berhubungan dengan limbah buangan yang berkaitan dengan Pb. Logam ini
dapat mencemari kehidupan ekosistem disekitarnya. Salah satu ekosistem yang dapat
terganggu akibat pencemaran logam berat Timbal (Pb) adalah Mangrove.
Mangrove merupakan salah satu ekosistem yang mempunyai peranan penting di estuari.
Ekosistem mangrove memiliki tingkat produktivitas yang paling tinggi dibandingkan dengan
ekosistem lainnya. Secara ekologis mangrove memiliki banyak fungsi sebagai penghasil
sejumlah detritus, perangkap sedimen, pelindung pantai dari hempasan gelombang air laut
serta penyerap logam berat dan pestisidan yang mencemari laut.
Panjaitan (2009), mengemukakan bahwa mangrove memiliki kemampuan dalam
menyerap bahan-bahan organik dan nonorganik dari lingkungannya kedalam tubuh melalui
membran sel. Proses ini merupakan bentuk adaptasi mangrove terhadap kondisi lingkungan
yang ekstrim. Amin (2001), menambahkan melalui akarnya, vegetasi ini dapat menyerap
logam-logam berat yang terdapat pada sedimen maupun kolom air.
Satu diantara beberapa jenis mangrove yang memiliki kemampuan menyerap logam berat
adalah Api-api (Avicennia marina). Rohmawati (2007), mengemukakan bahwa pohon A.
marina memiliki upaya penanggulangan materi toksik lain diantaranya dengan melemahkan
efek racun melalui pengenceran (dilusi), yaitu dengan menyimpan banyak air untuk
mengencerkan konsentrasi logam berat dalam jaringan tubuhnya sehingga mengurangi
toksisitas logam tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, telah dilakukan penelitian tentang kadar logam berat Timbal
(Pb) pada akar mangrove A. marina di Perairan Teluk Kendari.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan di atas dapat ditarik beberapa permasalahan yaitu:
a. Apakah aktivitas manusia dikawasan Teluk Kendari dapat mempengaruhi kualitas
perairan sekitar?
b. Apakah limbah-limbah di perairan tersebut mengandung logam berat Pb yang mencemari
ekosistem mangrove khususnya mangrove jenis A. marina di perairan Teluk Kendari?
1.3. Tujuan
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kadar logam berat Timbal (Pb)
pada akar mangrove jenis A. marina di perairan Teluk Kendari.
1.4. Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi mengenai kemampuan mangrove
jenis A. marina dalam menyerap logam berat, dapat memberikan gambaran kepada
masyarakat tentang kondisi perairan Teluk Kendari dan dapat dijadikan sebagai acuan
terhadap upaya pelestarian serta pengantisipasian terjadinya pencemaran di perairan tersebut,
terutama pada ekosistem mangrove jenis A. marina.