UAS ek.tek

download UAS ek.tek

of 53

description

uas ek tek

Transcript of UAS ek.tek

PERENCANAAN PENGADAAN AKTIVA TETAP DAN BARANG PROYEK

Pengantar Ekonomi Teknik

oleh : Ir.H.Dadang Hendriana, M.ScKONSEP EKIVALENSI NILAI UANG BUNGA MAJEMUK /COMPOUND INTERESTNOTASI YANG DIGUNAKAN P= Present Value/Present Worth Nilai transaksi tunggal pada waktu sekarang (Periode ke Nol) Perioda ke nol dapat diartikan sebagai awal perioda ke 1 atau saat ketika transaksi awal berlangsung Perioda dapat berarti tahun, bulan atau satuan waktu lain.

F= Future Value Nilai transaksi tunggal pada periode ke n (periode yang akan datang)

A= Annual Cash Flow Nilai transaksi serie yang uniform dari periode ke 1 s/d n

i = Bunga (dalam %) per periode Gambaran grafis dari Cash-flow 0 1 2 3 . . . . . . . n

P 0 1 2 3 . . . . . . n

F 0 1 2 3 . . . . . . . n = = = . . . . . . . = A KONSEP DASAR NILAI WAKTU DARI UANG (TIME VALUE OF MONEY) Time Value of Money Opportunity (to get more money)

Cost of Money/Opportunity Cost

Interest Rate (Compound Interest} Analisis Ekonomi Teknik berangkat dari suatu konsep time value of money , yang memberikan pengertian,bahwa nilai uang akan berbeda pada perioda waktu yang berbeda. Contoh Rp. 1 juta hari ini dengan Rp. 1 juta setahun lagi (walaupun secara nominal jumlahnya sama, tetapi nilainya berbeda).Perbedaan nilai karena waktu tersebut , disebabkan oleh kenyataan bahwa sejumlah uang dalam suatu perioda waktu, mempunyai peluang (opportunity) untuk menghasilkan uang lagi (semacam keuntungan). Misal bila uang tersebut digunakan untuk kegiatan usaha.Implikasi dari konsep tersebut, maka barang siapa akan menggunakan uang dalam suatu perioda waktu tertentu, harus sanggup membayar biaya peluang tersebut (Opportunity cost, atau juga disebut cost of money atau cost of capital)

Dalam kehidupan sehari-hari wujud dari opportunity cost atau cost of capital tersebut adalah tingkat suku bunga (interest-rate). Dan suka atau tidak suka, maka tingkat suku bunga yang dimaksud adalah bunga majemuk atau bunga berbunga atau compound interest. Ketentuan ini berlaku pada semua institusi keuangan seperti Bank dsb., di seluruh dunia. Walaupun sekarang banyak bermunculan Bank syariah, dalam transaksinya belum terlihat bahwa mereka berbeda dengan bank umum. Contoh perhitungan Bunga Majemuk(compound interest) Misal kita punya utang sebanyak Rp.1000.000Saat transaksi peneriman utang berlangsung, maka saat itulah yang disebut perioda ke 0.Misal tingkat suku bunga = 10 % per tahun, makaPada perioda ke 1(akhir perioda 1), utang kita akan menjadi : 1.000.000 + 0,10 x 1.000.000 = 1.100.000Bila dibiarkan sampai perioda ke 2, maka utang menjadi: 1.100.000 + 0,1 x 1.100.000 = 1.210.000 dst. Sekarang kita gunakan kodifikasi umum :Kita punya utang sebesar P (karena transaksi awal, maka perioda ke 0), dengan bunga i % perthn.Maka pada perioda ke 1 , utang akan menjadi : P + i.P = ( 1+ i ) P

Pada perioda ke dua, utang akan menjadi : (1+i) P + i.(1+i) P = (1+i)( P + i.P) (1+i) (1+ i) P = (1+i) .PShg pada perioda ke 3 akan menjadi (1+i).PSehingga pada perioda ke n akan menjadi rumus bunga yang ke 1 sebagai berikut :RUMUS EQUIVALENSI (1+i )n = Single Payment Compound Amount Factor atau dalam tabel bunga di tulis sbb: (F/p, i %, n) Rumus di atas dapat dibaca sebagai menghitung F, bila diketahui PBila dibalik, maka akan diperoleh rumus bunga no. 2 sebagai berikut (lihat slide berikutnya):

= Present Worth Factor atau di tulis sbb: (P/F, i %, n)

Rumus di atas bisa dibaca sebagai : mencari P bila diketahui F

Uniform Series Compound Amount Factor atau dapat ditulis (F/A, I %, n).Dapat dibaca sebagai rumus untuk menghitung F, bila diketahui A

SINKING FUND FACTOR atau dapat ditulis (A/F, i% ,n).Rumus ini dapat digunakan untuk menghitung A ,bila diketahui F

Uniform series Present Worth Factor atau dapat ditulis (P/A, i %, n)Rumus ini dapat untuk menghitung P, bila diketahui A

Uniform Series Capital Recovery Factor, atau dapat ditulis (A/P, i %, n)Rumus ini dapat untuk menghitung A, bila diketahui PDalam aplikasinya, maka penggunaan rumus-rumus bunga tersebut dinilai kurang praktis (rumit perhitungannya), sehingga semua faktor-faktor bunga majemuk (yang berada dalam tanda kurung besar),kemudian disajikan dalam bentuk tabel yang disebut Tabel Bunga

Notasi yang dipakai dalam tabel bunga seperti yang tertera pada masing-masing rumus bunga majemuk, misal Single Payment Compound Amount Factor jadi F/P ; Present Worth Factor jadi P/F, dst.

Secara berurutan faktor-faktor dalam Rumus 1 s/d 6 pada rumus bunga majemuk diberi notasi : F/P ; P/F ; F/A ; A/F ; P/A dan A/P

Tabel Bunga disusun berdasarkan tingkat suku bunga perperioda, seperti 1 %, 2 % , 5 %, 10%, dstPada kolom paling kiri dan kanannya tertera angka perioda ( bisa dalam bulan, tahun atau perioda lain sesuai kebutuhan ).Si X meminjam uang ke Bank Rp. 1.000.000, dengan tingkat suku bunga 12 % per tahun. Berapakah nilai utang si X, setelah 5 tahun (pada akhir tahun ke 5 )?? Jawab : Transaksi Utang sebesar Rp.1.000.000 berlangsung pada perioda ke 0, jadi Rp. 1.000.000 tersebut merupakan present worth (P). i = 12 % pertahun, dan perioda pinjaman n = 5. Yang dicari adalah nilai utang 5 tahun lagi, berarti statusnya adalah Future Value atau F. Jadi kita akan menghitung F , dengan diketahui P, maka persamaannya adalah : F = P ( F/P, 12 %, 5 ) (F/P, 10 %, 5 ) dilihat dari tabel bunga = 1,7623 , maka diperoleh F = 1.000.000 ( 1,7623 ) = 1.762.300 . . . Nilai utang 5 thn lagi

F = ??? 0 1 2 3 4 5

P = 1.000.000Contoh-contoh perhitungan Bunga Majemuk2. Budi hendak membeli mobil, kemudian ia mengajukan kredit ke Bank, dan disetujui mendapatkan kredit Rp.100.000.000, dengan bunga 12 % pertahun.Kredit/pinjaman ini akan dikembalikan dalam waktu 5 tahun, dengan Cicilan pertahunnya sama jumlahnya. Berapakah Besarnya Cicilan pertahun. ???

Jawab : Saat penerimaan kredit adalah perioda ke 0, amaka kredit yang jumlahnya Rp.100.000.000 mempunyai status P. Cicilan dalam jumlah yang sama (uniform) selama 5 tahun adalah bentuk A, jadi persoalan kita adalah menghitung A, dengan diketahui P, jadi persamaannya sbb:

A = P ( A/P, 12 %, 5) (A/P, 12 % , 5 ) dilihat di tabel bunga = 0.27741 Jadi A = 100.000.000 ( 0,27741 ) = 27.741.000 cicilan pertahunnya. P

0 1 2 3 4 5 A = ???3.Didu mengikuti suatu program asuransi dengan masa pertanggungan 10 tahun, dan nilai pertanggungan Rp.100.000.000. (artinya bila Didu masih hidup, maka 10 tahun lagi akan menerima Rp.100.000.000). Bila dalam perhitungan premi asuransi digunakan bunga i = 12 %, dan Didu menghendaki premi pertahun yang dia harus bayar jumlahnya sama (uniform), maka Hitunglah besarnya premi pertahun yang harus dibayar oleh Didu.

Jawab : Uang pertanggungan Rp.100.000.000 yang akan diterima 10 tahun lagi berstatus F, sedang premi tahunan,bila dikehendaki jumlahnya sama (uniform) adalah A, sehingga persoalan kita adalah mencari A, diketahui F , maka persamaannya adalah : A = F (A/F, 12 %, 10) (A/F, 12 %, 10 ) dari tabel bunga = 0,05698 Jadi Premi pertahun A = 100.000.000 (0,05698) = 5.698.000,-. F = 100.000.000 0 1 2 3 4 5

A = ???PRINSIP EQUIVALENSINILAI UANG/TRANSAKSI HANYA DAPAT DIJUMLAHKAN/DIKURANGKAN BILA MEMPUNYAI PERIODE YANG SAMA ANALISIS NILAI SEKARANG (Net Present Value)Merubah Semua Transaksi (Cash Flow) Kedalam Nilai Sekarang (Present Value), Baru Bisa Dilakukan Evaluasi/ PerbandinganPEMILIHAN ALTERNATIF INVESTASI Contoh:Terdapat penawaran dari dua supplier mesin, yaitu: merek A dan B, dengan spesifikasi yang relatif sama.KARAKTERISTIKMERK AMERK BHarga Beli ($)10.00012.000Umur Teknis (Thn.)5 Tahun5 TahunNilai Sisa Setelah Umur Teknik3.0004.000Biaya Operasional per Tahun ($)2.0001.000ANALISIS NILAI SEKARANG (NPV) dengan i = 12% per tahunNPVA = 10.000 + 2.000 (P/A, 12%, 5) 3.000 (P/F, 12%, 5)= 10.000 + 2.000 (3,605) 3.000 (0,5674)= 10.000 + 7.210 1.702,2 = 15.507,8

NPVB= 12.000 + 1.000 (P/A, 12%, 5) 4.000 (P/F, 12%, 5)= 12.000 + 1.000 (3,605) 4.000 (0,5674)= 12.000 + 3.605 2.269,6 = 13.335,4

Jadi Mesin B Lebih Ekonomis dari Mesin AREPAIR Vs. REPLACE Contoh: Mesin A, harga beli $ 10.000, dibeli 3 tahun lalu, umur teknis 6 tahun dengan perkiraan nilai sisa $ 4.000. Bila di-overhaul pada tahun ke-3, umur pakai dapat diperpanjang sampai tahun ke-8. Biaya Overhaul $ 4.000. Biaya Operasi setelah overhaul $ 1.500/Tahun. Nilai sisa setelah tahun ke-8 = $ 2.000.

Mesin B,harga beli $ 12.000, umur teknis 5 tahun nilai sisa $ 5.000. Biaya operasi rata-rata $ 1.000/TahunKARAKTERISTIKMESIN AMESIN BHarga Beli ($)11.00012.000Umur Pakai5 Tahun5 TahunBiaya Operasi/Tahun ($)1.5001.000Nilai Sisa2.0005.000Perbandingan Mesin A (Repair) Vs. B (Replace) Nilai Sisa Mesin A pada periode sekarang (setelah dipakai 3 tahun = 10.000 - (3 x 1.000) = 7.000

Depresiasi per tahun = 10.000 4.000/6 = 1.000/tahun Harga Beli = 7.000 + 4.000 = 11.000ANALISIS NILAI SEKARANG (NPV) dengan i = 12% Per TahunNPVA = 11.000 + 1.500 (P/A, 12%, 5) 2.000 (P/F, 12%, 5)= 11.000 + 1.500 (3,605) 2.000 (0,5674)= 11.000 + 5.4407,5 134,8 = 15.272,7

NPVB= 12.000 + 1.000 (P/A, 12%, 5) 5.000 (P/F, 12%, 5)= 12.000 + 1.000(3,605) 5.000 (0,5674)= 12.000 + 3.605 2.837= 12.768

Lebih baik beli mesin baru BLEASE Vs. PURCHASEBEBAN LEASEBiaya sewa peralatan per periode,Biaya operasional (bahan bakar, supplies, operation/pekerja dsb.).

BEBAN PURCHASEBiaya investasi (peralatan berikut fasilitas penunjangnya),Biaya operasional, termasuk biaya maintenance & repair.

Perbandingan biaya dapat dilakukan dengan metode NPV atau EAC. Melihat bahwa jenis biaya lebih banyak yang dihitung per periode, maka EAC akan lebih mudah.Contoh Perbandingan : Pembelian mobil dinas i = 12 % PertahunKARAKTERISTIKLEASEPURCHASEBiaya Investasi ($)-12.000Biaya Sewa/Tahun ($)2.000-

Umur Teknis-5 TahunNilai Sisa- 5.000Biaya Operasional/Tahun ($) 750 1.000ANALISIS NILAI SEKARANG (NPV)NPVLease = 2.750 (P/A, 12%, 5) = 2.750 (3,605) = 9.908,75

NPVPurc= 12.000 + 1.000 (P/A, 12%, 5) 5.000 (P/F, 12%, 5)= 12.000 + 1.000 (3,605) 5.000 (0,5674)= 12.000 + 3.605 2.837 = 12.768

Lebih ekonomis bila menyewaEvaluasi Melalui Metoda Equivalent Annual Cash-Flow (EAC) Prinsip kerja metoda EAC adalah : Mengubah semua transaksi ke dalam bentuk Pembayaran Seri Tahunan (bentuk A), baru kemudian dilakukan Evaluasi atau pembandingan.Contoh : Pemilihan Mesin A dan B sebelumnya akan di evaluasi dengan metoda EAC EAC (mesin A) = 10.000 (A/P, 12%, 5) + 2.000 - 3.000 (A/F,12%,5) = 10.000 (0,2774) + 2.000 3.000(0,1574) = 2.774 + 2.000 - 472 = 4.302

EAC (mesin B) = 12.000 (A/P,12%,5) + 1.000 4.000 (A/F,12%,5) = 12.000 (0,2774) + 1.000 4.000 (0,1574) = 3.329 + 1.000 630 = 3.699

Jadi lebih Efisien Mesin BHubungan antara hasil analisis NPV dengan EACSecara Umum Berlaku hubungan sbb:

EAC = NPV ( A/P, I %, n ) NPV = EAC ( P/A, I %, n )Catatan:Pemilihan alternatif dengan menggunakan metoda Present Value, menuntut adanya kesamaan Perioda analisis, untuk menjamin fairness perbandingan antar alternatif

Dengan menggunakan metoda EAC, ketidak samaan perioda analisis dimungkinkan, karena gambaran kinerja yang dihasilkan merupakan potret rata-rata tahunan

Replacement Dengan Kriteria Umur EkonomisUmur Ekonomis suatu alat/properti : perioda waktu yang memberikan implikasi biaya rata-rata terendah.Bila EAC (n) adalah nilai EAC bila alat/aset dipakai selama n tahun, dan Umur Ekonomis (UE ) = n tahun, umur ekonomis dapat didefinisikan sbb :

EAC (n-1) > EAC (n) < EAC (n+1)Contoh Perhitungan Umur EkonomisSebuah Mesin dibeli dengan harga $ 10,000, dan diasumsikan bila telah dipakai tidak mempunyai nilai sisa.Ongkos operasi & maintenance adalah sbb : Tahun ke 1 = $.2,000 Tahun ke 2 = $.3,500 Tahun ke 3 = $.7,000 Tahun ke 4 = $.9,000Dengan I = 10 % pertahun, tentukan umur ekonomisnya !Bila peralatan dipakai hanya 1 tahun, maka grafik cash-flownya adalah sbb: 0 1

2,000

10,000 EAC(1) = 2,000 + 10,000 (A/P, 10 %,1) = 2,000 + 10,000 (1,1000) = 13,000.Bila peralatan dipakai selama 2 tahun, maka grafik cash-flow nya adalah sbb .: 0 1 2 2,000 3500

EAC = [ 10,000 + 2000(P/F,10%,1) + 3500(P/F,10%,2) ] (A/P,10%,2) 10,000 = Bila Peralatan Dipakai selama 3 tahun, maka grafil cash-flownya adalah sbb : 0 1 2 3

2,000 3,500 7,000

10,000Bila peralatan dipakai selama 4 tahun, maka grafik cash-flownya adalah sbb.: 0 1 2 3 4 2,000 3,500

7,00010,000 9,000

Perhitungan Feasibility Proyek InvestasiAnalisis Kelayakan (feasibility) dari sebuah proyek investasi bertujuan untuk menilai sejauh mana proyek dimaksud dapat menghasilkan Keuntungan Finansial.Informasi yang diperlukan meliputi proyeksi pengeluaran Investasi (Out-flow), dan Proyeksi pendapatan (Inflow)Kriteria Penilaian Kelayakan, dapat menggunakan Metoda Net present Value Analysis (NPV), atau Internal Rate of Return (IRR)Kriteria Kelayakan FinansialNet Present Value (NPV) = PV (inflow) PV (outflow) NPV Positive berarti proyek Feasible.Internal Rate Of Return (tingkat kecepatan pengembalian modal) dapat dimaknai sebagai rata-rata keuntungan per perioda. Secara matematis IRR = tingkat suku bunga yang menyebabkan nilai NPV = 0.Net Present Value AnalysisTHNCASH OUT/ CASH IN($)DISCOUNTED FACTOR (P/F, 12 %, n)DISCOUNTED CASH-FLOW (PRESENT VALUE) 0 1 2 3 4 ( 10.000 ) 2.800 3.000 4.000 4.000 1,00000 0,89286 0,79719 0,71178 0,63552 (10.000) 2.500,00 2.391,57 2.847,12 2.542,08 Net Present Value(NPV) NPV = PV (in)-PV(out) 281,00Internal Rate of Return Pada perhitungan sebelumnya, NPV = 281, berarti PV(in) lebih besar dari PV(out), maka agar NPV = 0, upayakan agar PV in lebih kecil, artinya harus dicoba untuk tingkat i yang lebih besar., misal 15 %. Perhitungan NPV untuk i = 15 %

THNCASH OUT/CASH INDISCOUNTED FACTOR (P/F, 15 %, n)

DISCOUNTED CASH-FLOW (PRESENT VALUE) 0 1 2 3 4 ( 10.000 ) 2.800 3.000 4.000 4.000 1,00000 0,86957 0,75614 0,65752 0,57175 ( 10.000 ) 2.434,80 2.268,42 2.630,08 2.287,00 Net Present Value ~ 379,70 Pehitungan IRRPada tingkat suku bunga 1 = 12 %, NPV = + 281Pada tingkat suku bunga I = 15 %, NPV = ~ 379,7 NPV = 281 I = 15% I = 12% NPV = -379,7 IRR = 12 % + { 281 / (281 + 379,7) x 3 %} = 12 % + 1,275 % = 13,275 %JUSTIFIKASI KEBUTUHAN BARANG DAN ATAU JASALATAR BELAKANG Latar belakang diperlukannya barang dan atau jasa tersebut yang dikaitkan dengan corporate plan dan business plan perusahaan,Manfaat pengadaan tersebut ditinjau dari segi benefit, teknis, citra, dan segi lainnya,Faktor negatif (resiko) yang mungkin terjadi bila barang dan atau jasa tersebut tidak diadakan.JUSTIFIKASI KEBUTUHAN BARANG DAN ATAU JASAASPEK STRATEGISUraian tentang tingkat urgensi pengadaan barang dan atau jasa tersebut dan dampak negatif yang mungkin terjadi bila barang dan atau jasa tersebut tidak dipenuhi.ASPEK BISNISAnalisa ekonomisMemuat analisa cost vs. benefit yang membandingkan perkiraan anggaran yang dibutuhkan dan perkiraan pendapatan yang diharapkan serta perkiraan tingkat keberhasilan dalam mencapai pendapatan tersebut.

Analisa Peluang kesempatan Menjelaskan target waktu barang dan atau jasa tersebut dibutuhkan dan dampak negatif secara ekonomis bila target tesebut dilampaui.

JUSTIFIKASI KEBUTUHAN BARANG DAN ATAU JASAASPEK BISNISAnalisa Jumlah Kebutuhan Memuat daftar kebutuhan barang dan atau jasa dan menjelaskan dasar penentuan jumlah kebutuhan barang dan atau jasa, misalnya: standard ciptakarya, BAPPENAS, statistik pemakaian (daftar tersebut memuat jenis, jumlah, posisi persediaan, perkiraan harga) dan dapat dilampirkanJUSTIFIKASI KEBUTUHAN BARANG DAN ATAU JASASPESIFIKASI TEKNISMemuat penjelasan rinci tentang spesifikasi teknis barang.Bila menunjuk merk/pabrik tertentu maka harus mempertimbangkan hal-hal:Faktor ekonomis, yang meliputi:Tingkat kecepatan delivery time,Kecepatan/kemudahan instalasi & operasi, Harga, apakah harga cukup bersaing.SPESIFIKASI TEKNISFaktor teknis yang menjelaskan O & MApakah mudah/sulit meng-O&M-kan dan apakah sudah tersedia SDM yang dapat melakukan O&M tersebutKualitas Apakah sudah terbukti bahwa merek tersebut baik kualitasnya atau sudah dioperasikan di tempat/negara lain (field proven)After sale services Apakah mudah, murah dan cepat dalam mendapatkan after sale servicesTrend teknologiApakah merek tersebut mengikuti trend teknologi dan sesuai dengan kebijakan teknologi di perusahaan.Compatibilitas & InterconnectibilitasApakah merek tersebut sama dengan yang existing atau apakah kompatibel dan dapat diinterkoneksikan dengan perangkat existingMulti merekApakah dengan merek tersebut akan menambah keanekaragaman merek yang ada.