tutor7blok11.pptx
Transcript of tutor7blok11.pptx
Tutorial 7 Blok 11Sesak yang Menetap
Kelompok 3A
DEFINISI
Pleuritis
Pleuritis / radang pleura adalah suatu peradangan pada pleura (selaput yang menyelubungi permukaan paru). Radang pleura berlangsung secara subakut, akut, atau kronis, dengan ditandai proses pernafasan yang intensitasnya tergantung pada beratnya proses radang.
Bila disertai dengan penimbunan cairan di rongga pleura maka disebut Efusi pleura, tapi bila tidak terjadi penimbunan cairan di rongga pleura, maka disebut pleurisi kering.
Karsinoma Paru
Tumor berbahaya yang tumbuh di paru. Sebagian besar karsinoma paru berasal dari sel-sel di dalam paru, tetapi bisa juga berasal dari karsinoma di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke paru.
TANDA DAN GEJALA
CA Paru
Nyeri dada Batuk berdarah Leher bengkak Nafsu makan menurun
Pleuritis
Nyeri dada Sesak nafas Dada seperti di tikam
Efusi Pleura
Sesak nafas Nyeri dada Demam jika ada infeksi Letih Batuk Nafsu makan menurun
EPIDEMIOLOGI
Epidemiologi Efusi Pleura TB
Pada tahun 1993
Terdapat 142 orang. (93 terdiagnosis dan 49 ditemukan pada saat otopsi ) terkena pleura efusi. Pada populasi 44.000 orang
Kebanyakan diakibatkan oleh penyakit gagal jantung
Penelitian Efusi Pleura TB
Di Spanyol terdapat 642 orang terkena efusi pleura. Insiden mencapai 25%
Di saudi arabia terdapat 253 kasus, 37% diakibatkan oleh TB
Di US mencapai 1000 kasus. 3-5% terdiagnosis
Di UK <10% kasus.
Di Negara Barat
Terdapat 1,5 juta orang yang terdiagonis terkena penyakit pleura efusi
Lebih banyak disebabkan karena gagal jantung, keganasan dan pneumonia bakteri.
Di Indonesia
Depkes RI (2006), mencapai 2,7%
Penyebab utama efusi pleura disebabkan oleh TB dan disusul oleh keganasan.
Didaptkan lebih banyak pada wanita daripada pria.
Umur terbanyak adalah 21-30 tahun (30,26%)
Di Daerah Indonesia
Jawa Tengah, peringkat kedua setelah TB paru, dengan kasus 364 orang.
Tahun 2000 mencapai 7,65% dari 366 kasus efusi pleura, dan angka kematian mencapai 38 orang.
Feb – April 2012 didapatkan pasiean sebanyak 4 orang dengan efusi pleura
FISIOLOGI EFUSI PLEURA
Pleura adalah suatu lapisan tipis kontinu yang mengandung kolagen dan jaringan elastis
Pleura dibagi 2 :- Pleura Parietal yang melapisi rongga dada- Pleura Visceral yang menyelubungi paru
Di antara kedua Lapisan itu ada Ruang pleura yang berisi cairan pleura
Cairan dalam keadaan normal akan bergerak dari kapiler di dalam pleura parietalis ke ruang pleura lalu diserap oleh pleura visceralis
Pergerakan cairan tergantung pada selisih antara perbedaan tekanan hidrostatik darah yang cenderung mendorong cairan keluar dan tekanan onkotik dari protein plasma yang cenderung menahan cairan tetap di dalam ruangan
Selisih absorpsi cairan oleh visceralis > pembentukan cairan oleh parietal
Sehingga pada ruang pleura hanya terdapat beberapa milimeter cairan
Terkumpulnya cairan di rongga pleura bisa terjadi karena ketidakseimbangan antara produksi dan absorpsi yang bisa disebabkan oleh inflamasi, gagal jantung dan perubahan tekanan osmotik( hipoalbuminemia)
PATOFISIOLOGI EFUSI PLEURA
Radang pada pleura
Faktor peradangan
Hipersekresi sel
Efusi pleura
6-12 minggu setelah infeksi
primer
Fokus kaseosa subpleura pecah ke
kavitas pleura
Antigen M.TB masuk kavitas
peleura
Antigen berinteraksi dengan sel T
Reaksi hipersensitivitas tipe lambat
Permebulitas meningkat
Eksudasi cairan
Akumulasi cairan di
kavitas pleura
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Torakosentesis
Warna Cairan
Sitologi
Foto Toraks
Biopsi Pleura
Torakosentesis
Aspirasi cairan pleura (torakosentesis) berguna sebagaisarana untuk diagnostik maupun terapeutik.
Pelaksanaannyasebaiknya dilakukan dengan posisi duduk.
Aspirasi dilakukan pada bagian bawah paru sela iga garis aksilaris posterior dengan memakai jarum abbocath nomor 14 atau 16.
Pengeluaran cairan pleura sebaiknya tidak melebihi 1000-1500 cc pada setiap kali aspirasi.
Warna cairan
biasanya cairan pleura berwarna agak kekuning-kuningan(serous-santokrom)
bila agak kemerah-merahan, dapat terjadi trauma infark paru, keganasan dan adanya kebocoran aneurisme aorta.
bila kuning kehijauan dan agak purulen, ini menunjukan adanya empiema.
bila merah coklat, ini menunjukan abses karena amuba.
Transudat Dalam keadaan normal cairan pleura yang
jumlahnya sedikit itu adalah transudat. Transudat terjadi apabila hubungan normal antara
tekanan kapiler hidrostatik dan koloid osmotik menjadi terganggu, sehingga terbentuknya cairan pada satu sisi pleura akan melebihi reabsorpsi oleh pleura lainnya.
Eksudat Eksudat merupakan cairan yang terbentuk melalui
membran kapiler yang permeabelnya abnormal dan berisi protein berkonsentrasi tinggi dibandingkan protein transudat.
Terjadinya perubahan permeabilitas membran adalah karena adanya peradangan
Sitologi
Pemeriksaan sitologi terhadap cairan pleura amat penting untuk diagnostik penyakit pleura, terutama bila ditemukan sel-sel patologis atau dominasi sel-sel tertentu.
Sel neutrofil : menunjukkan adanya infeksi akut. Sel limfosit : menunjukan adanya infeksi kronik seperti pleuritis
tuberkulosa atau limfoma maligna. Sel mesotel : bila jumlahnya meningkat, ini menunjukan adanya
infark paru. Biasanya juga ditemukan sel eritrosit.
Foto Toraks (X Ray)
Foto toraks posteroanterio (PA) dibutuhkan untuk menyokong dugaan efusi pleura pada pemeriksaan fisik dan jika volume cairan tidak terlalu banyak dibutuhkan foto toraks lateral untuk menentukan lokasi cairan secara lebih tepat.
Biopsi Pleura
Pemeriksaan histopatologi satu atau beberapa contoh jaringan pleura dapat menunjukan 50-75% diagnosis kasus-kasus pleuritis tuberkulosis dan tumor pleura.
USG Toraks
USG toraks sangat membantu untuk memastikan cairan dan sekaligus memberikan penanda (marker) lokasi untuk torakosintesis dan biopsi pleura.
Pemeriksaan Penunjang Efusi Pleura
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi Saat pergerakan pernapasan
pergerakan dada tertinggal pada sisi yang sakit
Rongga dada asimetris Iga dada melebar
Palpasi Pergerakan dada yang
tertinggal (sisi yang sakit) Vocal fremitus menurun
Perkusi Suara perkusi pekak pada sisi dada
yang sakit Suara perkusi redup pada tengah
dada Suara resonan menurun pada apeks
paru Auskultasi
Suara napas menurun hingga menghilang pada sisi yang sakit
PENATALAKSANAAN
PENCEGAHAN EFUSI PLEURA
Untuk mencegah terjadinya efusi pleura dapat dilakukan pleurodesis yakni melengketnya pleura viseralis dan pleura parietalis. Zat – zat yang dapat digunakan adalah tetrasiklin bleomisin, korinebakterium parvum, Tio- tepa, 5- Fluorourasil
Meminum obat anti tuberkulosis secara teratur seperti Rifampisin, INH, Pirazinamid/ Etambutol/ Streptomisin. Obat tersebut dapat membuat cairan efusi yang berlebihan diserap kembali, dimana volume cairan normal 0,1 – 0,2 ml/ kg BB
Sumber
Journal TB Pleural Effusion by www.medscape.com
Journal Pleural Effusion by Chest Journal Journal penelitian oleh Universitas Sumatra
Utara, diunduh dari :http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24116/4/Chapter%20II.pdf Journal penelitian oleh Universitas
Muhamadiyah, diunduh dari :http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-friedakurn-6765-1-babi.pdf