TUTOR UNTUK HARI INI.ppt

69
Etiologi, epidemiologi dan manifestasi klinis chika

Transcript of TUTOR UNTUK HARI INI.ppt

  • Etiologi, epidemiologi dan manifestasi klinischika

  • Etiologi Penyebab campak adalahmeasles virus(MV), genus virus morbili, familiparamyxoviridae. Virus ini menjadi tidak aktif bila terkena panas, sinar, pH asam, ether, dan trypsin dan hanya bertahan kurang dari 2 jam di udara terbuka

  • Epidemiologi Virus campak ditularkan lewat droplet dan kontak secara langsung, menempel dan berbiak pada epitel nasofaring. Virus ini masuk melalui saluran pernafasan terutama bagian atasDua sampai tiga hari setelah invasi, replikasi dan kolonisasi berlanjut pada kelenjar limfe regional dan terjadi viremia yang pertama. Virus menyebar pada semua sistem retikuloendotelial dan menyusul viremia kedua setelah 5-7 hari dari infeksi awalSebelum stadium awal ada masa inkubasi (masa dari kontak dengan virus sampai mulai timbulnya gejala) yang berlangsung kira-kira 10-12 hari.

  • Manifestasi klinisStadium awal (prodromal) Stadium awal umumnya berlangsung sekitar 4-5 hari, ditandai dengan panas, lemas, nyeri otot, batuk, pilek, mata merah, fotofobia (takut cahaya), diare karena adanya peradangan saluran pernapasan dan pencernaan. Pada stadium ini, gejalanya mirip influenza sehingga sulit diagnosa pada stadium ini. Yang khas bila terdapat bercak sebesar ujung jarum (bercak Koplik) di dinding pipi bagian dalam dan dibelakang telinga Stadium timbulnya bercak (erupsi) Terjadi sekitar 2-3 hari setelah stadium awal. Ditandai dengan: demam meningkat, bercak merah menyebar ke seluruh tubuh, disertai rasa gatal. Selanjutnya gejala tersebut akan menghilang sekitar hari ketiga. Kadang disertai diare dan muntah. Stadium masa penyembuhan (konvalesen) Suhu menurun sampai menjadi normal, kecuali bila ada komplikasi Menghilangnya ruam sesuai dengan munculnya, yakni di hari ke 2 atau 3 saat ruam mencapai kaki, ruam di muka dan leher mulai menghilang, begitu seterusnya sampai di tempat terakhir munculnya ruam. Biasanya muncul dan menghilangnya ruam berlangsung selama 6 hari.Kulit meninggalkan bekas yang berwarna lebih tua (hiperpigmentasi)

  • Patogenesis dan DiagnosisEko Setyo Herwanto

  • PATOGENESIS masa prodromal (stadium kataral)kontak langsung droplet infection (bersin atau batuk) masuk ke pembuluh darah invasi ke permukaan epitel orofaring, konjungtiva, saluran nafas, kulit, kandung kemih dan usus

    Respon imun yang terjadi ialah proses peradangan epitel pada sistem saluran pernafasan diikuti dengan manifestasi klinis berupa demam tinggiSelanjutnya daya tahan tubuh menurun, sebagai akiba t respon delayed hypersensitivity terhadap antigen virus terjadilah ruam pada kulit, kejadian ini tidak tampak pada kasus yang mengalami defisit sel-T.

  • PATOGENESIS

  • DiagnosisKlinisDiagnosa laboratoris bercak Koplik ruam makulopapular dimulai dari wajah.leukopeniaDarah tepiIsolasi virusidentifikasi antigen respon serologis terhadap virus (ELISA dan HI)Pemeriksaan untuk komplikasiKlinisdemam tinggiBatukPilekNyeri menelankonjungtivitis Fotofobiadiare.

  • LO 3 RAMA ANDYATMA 201310330311166

  • Pengobatan

    suportifMEASLESTATALAKSANA

  • Asupan Kalori

    CUKUP

  • ASUPANCAIRANCUKUP

  • ANTIPIRETIK

  • Vitamin A 100.000 IU Malnutrisi + vit A 1500 IU

  • IsolasiAnak

  • INDIKASIRAWAT INAP

  • SUHU> 39 C

  • DEHIDRASI

  • KEJANG

  • ASUPANORALSULIT

  • IMUNISASIPREVENTIF

  • IsolasiAnakEDUKASI

  • LO 5

  • DEFINISI..penyakit menular yang menyerang kelenjar ludah (kelenjar parotis) di antara telinga dan rahang sehingga menyebabkan pembengkakan pada leher bagian atas atau pipi bagian bawah.

  • Etiologi &epidemiologi Etiologi:Paramyxovirus A,RNA

    Epidemiologi:Mudah menular melalui kontak langsung &droplet dari air liur atau sekresi lain pada nasofaring,muntahan,urinPopulasi padat,sekolah,asramaPada populasi endemik 85% kasus terjadi pada anak

  • EpidemiologiSANGAT MUDAH MENULARMasa tunas/inkubasi:12-26 hari(~18hari)Masa tular/infektiviti: 2-4 hari sebelum pembengkakan parotis&7-9 hari sesudah pembengkakannya mulai.(isolasikan pasien)

  • Anatomi parotitis

  • Manifestasi Klinis Parotitis30-40% penderita tidak menunjukkan tanda-tanda sakit (subclinical).Pada tahap awal (1-2 hari) : demam ( T : 38,5 40 C ) , sakit kepala, nyeri otot, kehilangan nafsu makan, nyeri rahang bagian belakang saat mengunyah dan adakalanya disertai kaku rahang (sulit membuka mulut).Selanjutnya terjadi pembengkakan kelenjar di bawah telinga (parotis) yang diawali dengan pembengkakan salah satu sisi kelenjar kemudian kedua kelenjar mengalami pembengkakan.Pembengkakan biasanya berlangsung sekitar 3 hari kemudian berangsur mengempis.(sumber lain mengatakan 1minggu baru mengempis)

  • Kadangterjadi pembengkakan pada kelenjar di bawah rahang (submandibula) dan kelenjar di bawah lidah (sublingual). Pada pria dewasa adalanya terjadi pembengkakan buah zakar (testis) karena penyebaran melalui aliran darah.

  • DDAdenopati, tonsilofaringitisdiphteri(bullneck)Sarkoidosis,lukemiaSalvary calculusTetanus karena trimusnya

  • KomplikasiMeningoensepalitis (sering pada anak-anak )KetulianOrkitisEnsefalitis atau MeningitisOoforitisPankreatitisNefritisTiroiditisMiokarditisArtritis (jarang pada anak)DakrioadenitisNeuritis optik (papillitis) UveokeratitisSkleritis, tenonitis, dengan akibat eksoftalmus; trombosis vena sentral.

  • Penatalaksanaan ParotitisBersifat self-limited disease.Penderita rawat jalan(keadaan umum cukup baik).a. Istirahat yang cukup, di berikan kompres.b. Pemberian diet lunak dan cairan yang cukupc. Kompres panas dingin bergantiand. MedikamentosaAnalgetik-antipiretik bila perlu metampiron : anak > 6 bulan : 250 500 mg/hari (maksimum 2 g/hari)parasetamol : 7,5 10 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis hindari pemberian aspirin (salicylate atau acetylsalicylic acid) pada anak karena menimbulkan Sindrom ReyeJangan berikan kortikosteroid untuk edemnya

  • PencegahanVaksin hidup dilemahkanMMR pada umur 15 bln dan booster 4-6 tahun/12 tahun

  • VaricellaLO 7

  • VaricellaMeaslesPenyebabVirus Varicella - ZosterVirus MeaslesGejalaMalaise, demamFotofobia, conjunctivitis, kopliks spotManifestasi KlinisAda vesikel, gatalMakula eritematosa, tidak menonjolInfeksi sekunderHerpes zosterOtitis media, pneumoniaHistopatologiSel epitel yang terinfeksi virus menunjukkan nukleus yang homogen, produk virus dan dikelilingi chromatin., sel bengkak karena vesicel acantolyticSel epitel yg terinfeksi nekrotik, dalam jaringan limphoid banyak sel-sel makrofag multinukleated yang dikenal sebagai Whartin-Finkeldey giant cells.

  • Varicella

  • Measles

  • HERPESHerpes ZoosterHerpes SimpleksLO 10

  • Herpes ZoosterReaktivasi dari Virus Varicella ZoosterBersifat localized,unilateral dan dermatomalMenyerang kulit dan mukosaFaktor predisposisi :usia tua,keganasan,radioterapi,pengobatan imunosupresif

  • PatofisiologiPada episode infeksi primer, virus dari luar masuk ke tubuh hospes (penerima virus). Selanjutnya, terjadilah penggabungan virus dengan DNA hospes, mengadakan multiplikasi atau replikasi sehingga menimbulkan kelainan pada kulit. Virus akan menjalar melalui serabut saraf sensorik ke ganglion saraf dan berdiam secara permanen dan bersifat laten. Infeksi hasil reaktivasi virus varicella yang menetap di ganglion sensori setelah infeksi chickenpox pada masa anak anak. Sekitar 20% orang yang menderita cacar akan menderita shingles selama hidupnya dan biasanya hanya terjadi sekali. Ketika reaktivasi virus berjalan dari ganglion ke kulit area dermatom.

  • Prodromal : malese, nyeri, panas, nyeri kepalaVesikel bergerombolEritemavesikel berkelompok diatas kulit eritematosa Vesikel jernihkeruhpustul dan krustaLesi baru bisa timbul dlm 1 minggu, sembuh dlm 2-3 mingguKhas:Hiperestesi

  • HERPES ZOSTER OPTHALMIKUS

  • HERPES ZOSTER MANDIBULA

  • HERPES ZOSTER CERVICALIS

  • HERPES ZOSTER THORAKALIS

  • HERPES ZOSTER THORAKALIS

  • HERPES ZOSTER LUMBALIS

  • KomplikasiSindroma Ramsay HuntNeuralgia Pasca Herpetic

  • Sindroma Ramsay HuntGangguan nervus fasialis and otikusParalisis otot muka (paralisis Bell)Kelainan kulit sesuai tingkat persarafan TinitusVertigoGgn pendengaranNistagmusNauseaGgn pengecapan

  • Neuralgia Pasca HerpeticRasa nyeri yang timbul pd daerah bekas penyembuhanBerlangsung bbrp bulan bertahun2Gradasi nyeri bervariasiUsia > 40 th

  • Herpes zosterLaboratorium

    Tzank smearKultur virusDeteksi antibodi terhadap infeksi virusIdentifikasi antigen

  • PenatalaksanaanTopikal :Vesikel bedak Vesikel pecah antibiotika SistemikAnti virus asiklovir, valasiklovir, famsiklovirAnalgetikAntibiotika infeksi sekunder

  • Differential Diagnosis

    Herpes simpleksNyeri : reumatik, angina pektoris

  • PencegahanUntuk mencegah herper zoster, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah pemberian vaksinasi. Vaksin berfungsi untuk meningkatkan respon spesifik limfosit sitotoksik terhadap virus tersebut pada pasien seropositif usia lanjut. Vaksin herpes zoster dapat berupa virus herpes zoster yang telah dilemahkan atau komponen selular virus tersebut yang berperan sebagai antigen. Penggunaan virus yang telah dilemahkan telah terbukti dapat mencegah atau mengurangi risiko terkena penyakit tersebut pada pasien yang rentan, yaitu orang lanjut usia dan penderita imunokompeten, serta imunosupresi.

  • Herpes SimpleksInfeksi akut karena VHS-1/VHS-2 , vesikel bergerombol daerah mukokutan. Infeksi dapat primer / sekunder

  • Herpes simpleksEpidemiologi :- Wanita = pria- Penularan kontak langsung- VHS-1 kontak non seksual, daerah oro-labial - VHS-2 kontak seksual, daerah anogenital-Faktor pemicu terjadinya reaktivasi dapat berupa demam, kelelahan, sinar ultra violet, trauma mekanik, bahan kimia, hormon, menstruasi, hubungan seksual, stres emosional, dan keadaan imunokompromais.

  • Penularan lesi orolabial terjadi melalui droplet dan kontak langsung dengan lesi atau saliva yang mengandung virus. Penularan lesi genital dimulai bila sel epitel mukosa saluran genital pejamu yang rentan terpajan virus yang terdapat dalam lesi atau sekret genital orang yang terinfeksi

  • Gambaran klinis

    Vesikel bergerombol diatas dasar eritematosaInfeksi oro-labial : bibir, mulut, dagu, sekitar leubang hidung, faringInfeksi pada genital : bisa pada semua area Pria : batang dan glans penis >>Wanita : labium majus dan minus >>Homoseksual : perianal

  • Herpes OrolabialGingivostomatitis herpetika adalah manifestasi infeksi HSV-1 orofasial primer yang tersering.Infeksi Primer:Gejala prodromal berupa demam, sakit kepala, malaise, nausea, dan muntah-muntah disertai rasa tidak nyaman di mulut. Satu sampai dua hari setelah gejala prodromal, timbul lesi-lesi lokal berupa vesikel kecil berkelompok di mukosa mulut, berdinding tipis dikelilingi oleh peradangan. Vesikel cepat pecah meninggalkan ulkus dangkal dan bulat yang nyeri di sekitar rongga mulut.

  • Infeksi RekurenGejala dimulai dengan rasa perih diikuti oleh timbulnya vesikel berkelompok dalam 24 jam, pecah, terjadi erosi superfisial, kemudian akan ditutupi krusta. Nyeri dan rasa tidak nyaman terjadi pada beberapa hari pertama; lesi sembuh dalam waktu kurang dari 2 minggu tanpa jaringan parut. Pelepasan virus terus berlangsung 35 hari setelah lesi sembuh. Herpes labialis rekuren terjadi pada 50-75% individu-individu yang terkena infeksi HSV di mulut,

  • Herpes GenitaliaInfeksi Primer:Gejala sistemik muncul dini berupa demam, nyeri kepala, malaise, dan mialgia. Gejala lokal utama berupa nyeri, gatal, rasa terbakar, disuria, duh tubuh, vagina atau uretra serta pembesaran dan rasa nyeri pada kelenjar getah bening inguinal. Lesi kulit berbentuk vesikel berkelompok dengan dasar eritem.Vesikel ini mudah pecah dan menimbulkan erosi multipel

  • Infeksi RekurenTingkat rekurensi bervariasi diantara individu.9 Rekurensi cenderung lebih sering terjadi pada bulan pertama atau tahun pertama setelah infeksi awal.1 Lesi rekuren biasanya terbatas pada satu sisi dan gejala klinis yang ringan.

  • DiagnosisKlinisKultur virus

    Tes Serologik IgM dan IgG tipe spesifikTidak ditemukannya antibodi HSV pada sampel serum akut dan ditemukannya IgM spesifik HSV atau peningkatan 4 kali antibodi IgG selama fase penyembuhan menunjukkan diagnosis HSV primer. Ditemukannya IgG antiHSV pada serum akut, IgM spesifik HSV dan peningkatan IgG anti-HSV selama fase penyembuhan merupakan diagnostik infeksi HSV rekuren

  • Diagnosis banding

    Impetigo bulosaHand, foot and mouth disease

  • PENATALAKSANAAN

    **************