Anyam Tutor

21
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis 1. Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Memudahkan pembelajaran bagi siswa adalah tugas utama guru. Guru tidak hanya dituntut untuk membuat suasana pembelajaran menjadi nyaman dan menarik, tetapi juga harus mampu menciptakan metode pembelajaran yang sesuai dengan keadaan-diri masing-masing siswa. Disini, guru dituntut untuk benar- benar mengetahui karakteristik tiap anak didik. Sehingga metode yang diterapkan pun benar-benar sesuai dengan perkembangan-diri siswa yang subjek sekaligus objek pendidikan itu sendiri. Tutor Sebaya adalah seorang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk dan ditugaskan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Tutor tersebut diambil dari kelompok siswa yang memiliki prestasi yang lebih tinggi daripada siswa-siswa lainnya. Ischak dan Warji (dalam Suherman, 2003:276) mengemukakan bahwa Tutor Sebaya adalah sekelompok siswa yang telah tuntas terhadap bahan pelajaran, memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami bahan pelajaran yang dipelajari. Metode pembelajaran Tutor Sebaya merupakan suatu metode yang bersifat kooperatif bukan kompetitif. Rasa saling menghargai dan mengerti dibina antar peserta didik yang bekerja sama. Tutor Sebaya merupakan kelompok kecil yang terdiri dari beberapa orang yang melakukan kegiatan sebagaimana guru dengan siswa dan mereka berperan secara bergantian. Metode pembelajaran Tutor Sebaya 9

description

seni

Transcript of Anyam Tutor

Page 1: Anyam Tutor

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoritis

1. Metode Pembelajaran Tutor Sebaya

Memudahkan pembelajaran bagi siswa adalah tugas utama guru. Guru

tidak hanya dituntut untuk membuat suasana pembelajaran menjadi nyaman dan

menarik, tetapi juga harus mampu menciptakan metode pembelajaran yang sesuai

dengan keadaan-diri masing-masing siswa. Disini, guru dituntut untuk benar-

benar mengetahui karakteristik tiap anak didik. Sehingga metode yang diterapkan

pun benar-benar sesuai dengan perkembangan-diri siswa yang subjek sekaligus

objek pendidikan itu sendiri.

Tutor Sebaya adalah seorang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk dan

ditugaskan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Tutor

tersebut diambil dari kelompok siswa yang memiliki prestasi yang lebih tinggi

daripada siswa-siswa lainnya.

Ischak dan Warji (dalam Suherman, 2003:276) mengemukakan bahwa

Tutor Sebaya adalah sekelompok siswa yang telah tuntas terhadap bahan

pelajaran, memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan

dalam memahami bahan pelajaran yang dipelajari.

Metode pembelajaran Tutor Sebaya merupakan suatu metode yang bersifat

kooperatif bukan kompetitif. Rasa saling menghargai dan mengerti dibina antar

peserta didik yang bekerja sama. Tutor Sebaya merupakan kelompok kecil yang

terdiri dari beberapa orang yang melakukan kegiatan sebagaimana guru dengan

siswa dan mereka berperan secara bergantian. Metode pembelajaran Tutor Sebaya

9

Page 2: Anyam Tutor

10

dilakukan dengan memberdayakan kemampuan siswa yang memiliki daya serap

yang tinggi, maka siswa tersebut harus mengajarkan materi/latihan kepada teman-

temannya yang belum paham, dan dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil.

Siswa yang terpilih sebagai tutor kemudian dipilih menjadi ketua kelompok.

Metode pembelajaran Tutor Sebaya dikenal dengan pembelajaran teman

sebaya atau antar peserta didik yang biasa terjadi ketika peserta didik yang

memiliki kemampuan lebih, mampu menyelesaikan pekerjaannya sendiri dan

kemudian membantu peserta didik lain yang kurang mampu. Metode ini banyak

sekali manfaatnya baik dari sisi siswa yang berperan sebagai tutor maupun bagi

siswa yang diajarkan. Peran guru adalah mengawasi kelancaran pelaksanaan

metode ini dengan memberi pengarahan atau sebagai fasilitator.

Metode pembelajaran Tutor Sebaya ini sangatlah cocok dengan kondisi

pendidikan bangsa kita, karena pada umumnya jumlah siswa pada suatu kelas

terlalu besar, biasanya lebih dari 40 siswa; kebanyakan sekolah, terutama di

daerah-daerah terpencil menghadapi kekurangan guru; kekurangan alat pelajaran;

dan selain itu siswa juga perlu mendapat kesempatan untuk bekerja dalam

kelompok dan memperoleh umpan balik padahal waktu guru terbatas. Untuk itu

dengan adanya metode pembelajaran Tutor Sebaya ini diharapkan dapat

membantu menanggulangi masalah-masalah yang ada dalam dunia pendidikan di

negara kita ini.

Percobaan menggunakan siswa sebagai guru atau Tutor Sebaya telah

berlangsung di negara lain yang sudah maju dan telah menunjukkan keberhasilan.

Dasar pemikiran tentang Tutor Sebaya adalah siswa yang pandai memberikan

Page 3: Anyam Tutor

11

bantuan belajar kepada siswa yang kurang pandai. Bantuan tersebut dapat

dilakukan kepada teman-teman sekelasnya di sekolah atau di luar sekolah/di luar

jam mata pelajaran.

Sedangkan, Joyce (dalam Trianto, 2009:22) bahwa

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas

atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-

perangkat pembelajaran termaksud di dalamnya buku-buku, film,

komputer, kurikulum dan perangkat lainnya.

Setiap model pembelajaran mengarahkan guru dalam mendesain

pembelajaran untuk membantu siswa sedemikian rupa sehingga tujuan

pembelajaran tercapai.

Menurut Da Wir (1979) bahwa

When a teacher identifies a goal and selects a particular strategy designed

to reach that goal, we can say the teacher is using the models approach.

The use of models required an ability to identify different types of

instructional goals so that a specific model can be selected to match a

particular goal.

Dapat diartikan bahwa ketika seorang guru mengidentifikasikan sebuah

tujuan dan memilih strategi khusus yang dibentuk untuk mencapai tujuan, kita

dapat mengatakan guru itu sedang menggunakan model pendekatan. Penggunaan

model itu menuntut kemampuan untuk mengidentifikasi perbedaan jenis tujuan

pembelajaran bahwa model khusus bisa dipilih untuk memasangkan tujuan

khusus.

Untuk memilih metode atau model pembelajaran tidak bisa sembarangan,

banyak faktor yang mempengaruhinya dan patut dipertimbangkan. Misalnya

Page 4: Anyam Tutor

12

seperti yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad (1979) (dalam Djamarah,

2005:222) sebagai berikut:

a. Tujuan dengan berbagai jenis dan fungsinya.

b. Anak didik dengan berbagai tingkat kematangannya.

c. Situasi dengan berbagai keadaannya.

d. Fasilitas dengan berbagai kualitas dan kuantitasnya.

e. Pribadi guru serta kemampuan profesinya yang berbeda-beda.

Tujuan untuk setiap mata pelajaran berbeda-beda dikarenakan banyaknya

mata pelajaran. Hal ini memungkinkan seorang guru untuk memilih model untuk

mencapai tujuan tersebut. Pemilihan model pembelajaran yang salah akan

menghambat pencapaian tujuan pembelajaran.

Safitri (2006:27) mengemukakan pelaksanaan metode pembelajaran Tutor

Sebaya yang diberikan kepada teman sekelasnya di sekolah, dapat dilakukan

sebagai berikut.

1. Beberapa siswa yang pandai disuruh mempelajari suatu topik.

2. Guru memberi penjelasan umum tentang topik yang akan dibahas.

3. Kelas dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6

orang siswa dan diusahakan kelompok yang dibentuk tersebut adalah

kelompok yang heterogen.

4. Siswa yang pandai (para Tutor Sebaya) disebar ke setiap kelompok

untuk memberikan bantuannya.

5. Guru membimbing siswa yang perlu mendapat bimbingan khusus.

6. Jika ada masalah siswa yang lebih paham memberi tahu siswa yang

kurang paham dan jika ada masalah yang tidak dapat terpecahkan,

siswa meminta bantuan kepada guru.

7. Guru mengadakan evaluasi

Seorang tutor hendaknya memiliki kriteria :

1. Memiliki kemampuan akademis diatas rata-rata siswa satu kelas

2. Mampu menjalin kerjasama dengan sesama siswa

3. Memiliki motivasi tinggi untuk meraih prestasi akademis yang baik

4. Memiliki sikap toleransi dan tenggang rasa dengan sesama.

Page 5: Anyam Tutor

13

5. Memiliki motivasi untuk menjadikan kelompok diskusinya yang

terbaik.

6. Bersikap rendah hati, pemberani dan bertanggung jawab

7. Suka membantu sesama temannya yang mengalami kesulitan belajar.

Tutor atau kelompok memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1. Memberikan tutorial kepada anggota terhadap materi ajar yang sedang

dipelajari.

2. Mengkoordinir proses diskusi agar berlangsung kreatif dan dinamis.

3. Menyampaikan permasalahan kepada guru pembimbing apabila ada

materi ajar yang belum dikuasai.

4. Menyusun jadwal diskusi bersama anggota kelompok, baik pada saat

tatap muka dikelas maupun diluar kelas untuk memecahkan masalah

yang dihadapi.

5. Melaporkan perkembangan akademis kelompoknya kepada guru

pembimbing pada setiap materi yang dipelajari. (Sawali, 2007:9)

Evi (dalam Sihaloho, 2007:16), menyebutkan ada beberapa manfaat dari

metode Tutor Sebaya ini, antara lain :

1. Adakalanya hasilnya lebih baik bagi beberapa anak yang mempunyai

perasaan takut atau enggan kepada gurunya.

2. Bagi tutor, pekerjaan tutoring akan mempunyai akibat memperkuat

konsep yang sedang dibahas.

3. Bagi tutor, merupakan kesempatan untuk melatih dan memegang

tanggung jawab dalam mengemban suatu tugas dan melatih kesabaran.

4. Memperkuat hubungan antara sesama siswa.

Namun disamping kebaikan tersebut, ada kesulitan dalam melaksanakan

metode Tutor Sebaya ini karena :

1. Siswa yang dibantu sering belajar kurang serius, karena hanya

berhadapan dengan temannya, sehingga hasilnya kurang memuaskan.

2. Ada beberapa anak menjadi malu bertanya, karena takut rahasianya

diketahui temannya.

Page 6: Anyam Tutor

14

3. Tidak semua siswa yang pandai atau cepat belajarnya dapat

mengajarkannya kembali kepada temannya.

Dalam metode pembelajaran Tutor Sebaya terdapat ciri-ciri yang menjadi

kekhasan dari metode pembelajaran ini. Ciri-ciri itu antara lain sebagai berikut.

1. Tujuan pengajaran dari metode pembelajaran Tutor Sebaya ini adalah

memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk mengembangkan

kemampuan memecahkan masalah secara rasional, mengembangkan

sikap sosial dan semangat gotong royong dalam kehidupan,

mendinamiskan kegiatan kelompok dalam belajar sehingga tiap

anggota merasa diri sebagai bagian kelompok yang bertanggung

jawab, mengembangkan kemampuan kepemimpinan ketrampilan pada

tiap anggota kelompok dalam pemecahan masalah kelompok.

2. Siswa dalam pembelajaran ini memiliki ciri-ciri :

a. Tiap siswa merasa sadar diri sebagai anggota kelompok.

b. Tiap siswa merasa sadar diri memiliki tujuan bersama berupa

tujuan kelompok.

c. Memiliki rasa saling membutuhkan dan tergantung.

d. Interaksi dan komunikasi antar anggota.

e. Ada tindakan bersama sebagai perwujudan tanggung jawab

kelompok.

3. Peranan guru terdiri dari pembentukan kelompok, perencanaan tugas

kelompok, pelaksanaan, dan tahap evaluasi hasil belajar kelompok.

Page 7: Anyam Tutor

15

Dalam tahap pembentukan kelompok dipertimbangkan antara lain tujuan

yang akan diperoleh siswa dalam kelompok (latihan bergotong-royong,

peningkatan kecepatan dan ketepatan kerja, dan lain-lain), latar belakang

pengalaman siswa, pusat perubahan siswa.

Dalam tahap perencanaan tugas kelompok, guru memperhatikan jenis

tugas yang diberikan apakah tugas paralel ataukah tugas komplementer. Tugas

paralel artinya semua kelompok mendapat tugas yang sama, sedangkan tugas

komplementer artinya kelompok saling melengkapi pemecahan masalah. Dalam

tahap pelaksanaan mengajar guru berperan antara lain pemberi informasi umum

tentang proses belajar kelompok. Peran guru sebagai fasilitator, pembimbing dan

pengendali ketertiban kelompok.

2. Kerajinan Anyam

a. Kerajinan

Kerajinan adalah suatu keterampilan yag diwariskan secara turun -

temurun oleh nenek moyang. Kerajiana lahir dari sifat rajin manusia, yaitu rajin

dalam arti mampu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya maupun

orang lain, dan dapat dikatakan juga sebagai keterampilan yang di dapatdari

kererampilan kerja.

Dalam kamus bahasa Indonesia dituliskan bahwa kerajina adalah jenis

kesenian yang dapat menghasilkan berbagi barang prabot ,hiasan atau barang –

barang lain yang artistic, terbuat dari kayu, besi, porselin, emas, gading, katun

tenunan, dan sebagainya. Hasil suatu seni kerajinan tangan juga disebut “seni

guna” (Hasan sadily dalam Ady subroto,4 : 1989) lebih lanjut, Kusanadi dalam

Page 8: Anyam Tutor

16

ady suroto (1989 :13) menjelaskan bahwa : Seni kerajinan menurut harfiahnya

dilahirkan dari sifat rajin manusia. Namun harus kita sadari bahwa titik berat dari

pada penghasilan atau pembuatan seni kerajinan, bukan dikarenakan sifat rajin itu

(sebagai lawan sifat malas), tapi lahir sifat rajin terampil keprigela tangan kita.

Ketampilan ini dapat dari pengalaman dengan tekun bekerja saja yang dapat

meningkatkan cara/teknik penggarapan serta memperdalam hasil kualiatas

seseorang ; yang akhirnya memilii keahlian, bahkan kemahiran dalam suatu

profesi tertentu.

Berdasarkan dari pendapat di atas, kerajinan dapat diartikan pula sebagai

hasil dari suatu proses kerja seseorang dan sifat rajin menjawab titik tolaknya.

Dengan adanya sifat rajin, seseorang mampu melahirkan sikap terampil atau ke

prigelan dari tangannya. Keterampilan itu sendiri lahir karena adanya pengalaman

– pengalaman kerja seseorang, sehingga mampu menghasilkan barang dengan

teknik serta kualitas yang baik.

Suatu kenyataan bahwa kerajinan tersebut merupakan warisan budaya

yang bersifat tradisional dan sekaran berkembang menjadi suatu industri usaha

kecil, dengan produksi berbagai macam barang – barang kerajinan.

Seperti dijelaskan oleh M. Suehadji dalam adi subroto (1989.13) bahwa :

Industri kerajinan di indonesia bersumber dari kerajinan rakyat yang letaknya

terbesar hampir disetiap plosok tanah air sampai di desa – desa. Kerajinan tersebut

merupakan warisan budaya yang bersifat tradisional dan sekarang ini berkembang

hingga merupakan suatu industri kecil yang banyak menyerap tenaga kerja dan

merupakan suatu kegiatan padat karya.

Page 9: Anyam Tutor

17

Dari pendapat – pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kerajinan

bersumber dari kerajinan rakyat yang terbesar diseluruh kawasan tanah air hingga

daerah pedesaan. Kerajinan rakyat merupakan warisan budaya yang masih bersifat

tradisional, yang kemudian berkembang menjadi suatu usaha industri, dengan

produksinya berupa barang produksinya berupa barang perabot, benda hias

maupun barang – barang kerajinan lainnya yang mempunyai nilai artistic.

Kerajinan merupakan usaha untuk memproduksi berbagai macam perabot

maupun barang – barang kerajinan lain yang mempubyai unsur kegunaan dan

sebagai pemenuh kebutuhan manusia, karena kerajinan merupakan usaha industri,

maka dalam proses produksinya akan selalu berkaitan dengan kegiatan ekonomi.

b. Definisi Kemampuan

kemampuan (Ability) adalah kecakapan atau potensi seseorang individu

untuk menguasai keahlian dalam melakukan atau mengerrjakan beragam tugas

dalam suatu pekerjaan atau suatu penilaian atas tindakan seseorang.

Pada dasarnya kemampuan terdiri atas dua kelompok faktor (Robbin,2007:57)

yaitu:

1. kemampuan intelektual (intelectual ability) yaitu kemampuan yang dibutuhkan

untuk melakukan berbagai aktifitas mental-berfikir, menalar dan memecahkan

masalah.

2. kemampuan fisik (physical ability) yaitu kemampuan melakukan tugas-tugas

yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan, dan karakteristik serupa.

Page 10: Anyam Tutor

18

c. Definisi Anyam

Anyaman dapat diartikan dengan setiap pekerjaan yang memakai cara

silang atau susup menyusup antara satu iratan ke iratan yang lain. Anyaman

merupakan hasil dari kegiatan menganyam. Sedang menganyam itu sendiri berarti

menyilang – nyilangkan pita, lidi, pandan atau bahan lain yang didapat dikerjakan

untuk menganyam. Dalkam pekerjaan menganyam di perlukan adanya keahlian

khusus serta ke cepatan tangan sie pembuatan (Chairani,2003 : 4)

Menganyam adalah pekerjaan menyilang – nyilangkan lembaran pita tipis

antara benang lusi dan benang pakan, sehingga dapat menghasilkan barang

anyaman seperti, kepang lembaran tikar atau berupa benda seperti tempat tisu,kap

lampu,tempat majalah,dan lain – lain.

Jadi anyaman dapat diartikan sebagai hasil pekerjaan menganyam dengan

cara menyilang – nyilangkan lembaran pita secara teratur dan berulang – ulang

atau dengan jalan menyusup – nyusupkan antara iratan lusi dan iratan pakan,

iratan lusi adalah benang atau lembaran yang membujur pada barang anyaman

atau tenunan, sedangkan pakan adalah benang atau benang yang di masukkan

pada lusi. Dengan demikian proses menganyam, lusi dan pakan dianyam saling

menyilang.

1) Baham Kerajinan Anyam.

Barang jadi hasil anyam dapat berkualitas baik jika bahan baku yang

digunakan harus yang baik juga. Oleh karena itu baik buruknya hasil kerajinan

anyam sangat tergantung dari kualitas bahannya. Dengan demikian pengetahuan

bahan kerajinan anyam perlu ditingkatkan dengan cermat oleh para pengerajin

guna meningkatkan mutu barang kerajianan.

Page 11: Anyam Tutor

19

(a) Jenis bahan alam berupa batang, yaitu: Bambu, Rotan, Rosela,

Rami, dan Batang pisang

(b) Jenis bahan alam berupa daun, yaitu: Pandan, Mendong, Lontar,

Jagung, dan Gebang

(c) Jenis bahan alam berupa sulur atau pohon menjalar, yaitu: Manon

(d) Jenis bahan alam berupa kulit buah (serat), yaitu: Kelapa, Sabut

kelapa biar di anyam menjadi kerajinan.

2) Teknik – teknik menganyam

(a) Anyaman tegak, cara dalam anyaman tengak ini hanya dilakukan

dengan pemambahan iratan kiri dan kanan atau atas dan bawah

Gambar 2.1. Anyaman tegak

Sumber Chairani,(2009 : 4)

(b) Anyaman miring, cara menganyam miring dilakukan dengan cara

mengumpulkan pita di sudut.

Page 12: Anyam Tutor

20

Gambar 2.2. Anyaman miring

Sumber : Chairani, (2009 : 24)

(c) Anyaman pita tiga, anyaman ini di buat dengan cara menambah

pakan atau lusi dari berbagai arah sehingga menimbulkan lobang

segi enam. Anyaman pita tiga digunakan untuk kap lampu,alas

piring,alas teko, kursi, penyekat dinding.

Gambar 2.3. Anyaman pita tiga

Sumber : Chairani, (2009 : 26)

(d) Anyaman pinggir, anyaman pinggir yang memakai pita dua lapis

diselipkan pada dua helai iratan di tekuk meruncing menyerupai

renda. Anyaman pinggir biasaanya digunakan sebagai anyaman

pinggir biasanya digunakan sebagai anyaman yang diletakkan di

Page 13: Anyam Tutor

21

sebelah pinggir sebagai penganti renda. Produk yang memakai

anyaman ini seperti topi, tas, dompet, dan barang – barang lainnya.

Gambar 2.4. anyaman pinggir

Sumber : Chairani, (2009 : 27)

(e) Anyaman tali / kepang, dibuat denagn cara menganyam tiga atau

lima dan seterusnya menjadi satu anyaman kepang. Semakin

banyak pita atau tali yang di anyam, anyaman tali / kepang ini akan

semakin lebar. Produk yang memakai anyaman tali seperti

tas,keranjang buah, alas panas, dompet penyekat, dinding dan

sebagainya.

Page 14: Anyam Tutor

22

Gambar 2.5. Anyaman tali

Sumber : Chairani, (2009 : 28)

(f) Anyaman berlonbang, dianyam dengan memakai dua pita yang

kemudian membuat lobang – lobang yang bentuknya hanya

geometris dan dekoratif. Anyaman berlobang ini digunakan

sebagai alas piring,gelas,teko, dan sebagainya.

Page 15: Anyam Tutor

23

2.6. Anyaman berlobang

Sumber : Chairani, (2009 : 29)

(g) Anyaman lingkar, cara menganyam dengan melingkar tali

anyaman yang di mulai dari pusat atau tengah melingkar kearah

luar sampai batas yang di inginkan. Produk yang biasanya dibuat

anyaman bakul keranjang, tas dan sebagainya.

Page 16: Anyam Tutor

24

Gambar 2.7. Anyaman lingkar

Sumber : Chairani, (2009 : 30)

3) Jenis – jenis anyam

(a) Anyaman pita, yaitu anyaman yang sifat anyamannya tipis, pipih

seperti pita. Anyaman ini bisa membuat anyaman dasar, persegi,

bersudut dan tegak lurus.

Page 17: Anyam Tutor

25

Gambar 2.8. Anyaman pita

Sumber : Chairani, (2009 : 17)

(b) Anyaman tali, yaitu anyaman yang sifanya bulat, memanjang,

anyaman ini dapat membuat berbagai macam bentuk yang di

inginkan. Tetapi tidak begitu banyak menghasilkan motif – motif.

Anyaman tali banyak di pakai untuk barang – barang perabotan

rumah tangga.

Gambar 2.9. Anyaman tali

Sumber : Chairani, (2009 : 18)

(c) Anyaman kerangka, yaitu anyaman yang di padukan dengtan

bahan – bahan pembantu misalnya kayu,kawat, dan sebagainya.

Page 18: Anyam Tutor

26

Sifat anyaman yang di padukan berupa anyaman yang di padukan

berupa anyaman pita anyaman tali.

Gambar 2.10. Anyaman kerangka

Sumber : Chairani, (2009 : 18)

4. Motif anyaman

Sebagaimana di ketahui bahwa motif merupakan ciri disain suatu karya

atau pola pemikiran yang terdapat pada suatu karya, juga merupakan subjek untuk

mengembangkan suatu gagasan yang penting tampa membedakan figur dalam

desain. Dalam anyaman, motif merupakan salah satu pendukung proses anyam

menganyam. Motif anyaman itu sendiri sebelumnya juga hasil proses pemikiran

atau gagasan dari si penciptanya. Motif ini juga di pengaruhi oleh tradisi ke

daerahan, setiap daerah memiliki ciri - ciri maupun istilah sendiri dalam menamai

motif anyaman.

Pada umunnya setiap barang atau produk yang akan dibuat mempunyai

jenis – jenis dan bentuk yang berbeda. Begitu juga dengan menganyam, setiap

jenis anyaman berbeda motif – motif ini juga dapat kehilangan apabila iratan –

Page 19: Anyam Tutor

27

iratan tersebut mempuyai warna berbeda. Jadi dapat dikatakan motif – motif

anyaman berasal dari hasil teknik cara menganyam dan warna yang dihasilkan

iratan.

B. Penelitian yang Relevan

Dalam penelitian ini, penulis mengambil dari berbagai referensi yang

menjadi acuan bagi penulis dalam melakukan penelitian tindakan kelas untuk

menilai keberhasilan metode Tutor Sebaya.

Anita Yulinda (2009) melakukan penelitian dengan judul “Penerapan

Pembelajaran Metode Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Interaksi Dan Hasil

Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa hasil belajar melalui metode Tutor Sebaya meningkat dari

61,63 ± 8,96 menjadi 76,86 ± 10,12 (17,85 %)

Pitria (2008) melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil

Belajar Siswa Dengan Penerapan Metode Tutor Sebaya Pada Materi Pokok Listrik

Statis SMP Negeri 29 Medan”. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan

hasil belajar siswa setelah pembelajaran dengan metode Tutor Sebaya pada siklus

I adalah 32,5 % dan siklus II adalah 43,5 %.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Dina (2009) dengan judul

“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMK Bisnis

Dipanegara Tebing Tinggi” mengatakan bahwa metode Tutor Sebaya dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Dimana dari 31 siswa hanya 25 % siswa yang

memperoleh rata-rata Standar Ketuntasan Belajar yang ditentukan sekolah yaitu

Page 20: Anyam Tutor

28

rata-rata 70, meningkat menjadi 76 % siswa yang memperoleh rata-rata Standar

Ketuntasan Belajar.

C. Kerangka Berpikir

Dari landasan teori diatas, maka secara umum dalam pelaksanaan

pembelajaran diharapkan guru berhasil membawa semua siswa kepada tujuan

pembelajaran. Hasil belajar adalah perubahan yang terjadi dalam diri siswa setelah

mengikuti proses belajar mengajar yang berupa perubahan pengetahuan,

pengalaman, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, serta

aspek-aspek lain.

Pemilihan metode pembelajaran yang tepat merupakan salah satu cara

dalam membenahi dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Saat

mempelajari seni rupa memerlukan pemahaman konsep-konsep yang ada pada

tiap-tiap materi pelajaran, guru sebagai perancang pembelajaran harus dapat

menyajikan seni rupa semenarik mungkin agar siswa menjadi tertarik dan

termotivasi untuk mempelajari seni rupa.

Kegiatan pembelajaran mencakup dua komponen penting yaitu proses dan

hasil belajar. Pada proses pembelajaran keberhasilan siswa dalam belajar apabila

ditinjau dari segi metodologinya terdapat pada sejauh mana pengajaran tersebut

memberikan peluang untuk berkarya dan memelihara keaktifan siswa dalam

mengembangkan pelajaran yang akan dipelajari. Keberhasilan peserta didik lebih

banyak ditentukan oleh guru dalam mengelola kelas. Dari segi proses metode

pembelajaran dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran Tutor Sebaya.

Metode pembelajaran Tutor Sebaya sangat sesuai diterapkan untuk belajar seni

Page 21: Anyam Tutor

29

rupa khususnya menganyam, hal ini didasarkan pada belajar seni rupa yang sangat

membutuhkan kerja sama untuk lebih mudah mempelajarinya.

Dalam pembelajaran ini siswa diajak untuk menjadi tutor atau sumber

belajar dan sumber bertanya bagi temannya. Sehingga siswa yang pandai

memberikan bantuan belajar kepada siswa yang kurang pandai dan siswa yang

menjadi tempat bertanya memiliki keyakinan atas kebenaran jawabannya.

Oleh karena peran tutor (pengajar) dijabat oleh teman sekelas, maka pada

saat proses belajar mengajar berlangsung tidak terdapat lagi suatu kekakuan (ada

rasa takut) untuk bertanya kepada tutor (pengajar) yang merupakan temannya

sendiri tentang materi pelajaran yang tidak dimengerti olehnya sehingga

terciptalah situasi belajar yang menyenangkan dan diharapkan hasil belajar siswa

pun dapat lebih meningkat.

Melalui penerapan metode pembelajaran Tutor Sebaya di kelas, siswa

yang memiliki kemampuan rendah akan tampak lebih baik dari sebelumnya

sehingga diharapkan dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pelajaran seni

rupa khususnya menganyam yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar

seni rupa siswa.

Berdasarkan uraian di atas, maka diharapkan dengan penerapan metode

pembelajaran Tutor Sebaya akan dapat meningkatkan aktivitas siswa terhadap

pelajaran seni rupa. Jika siswa memiliki aktivitas yang tinggi dalam belajar

tentunya hasil yang akan dicapai yaitu hasil belajar seni rupa juga akan

mengalami peningkatan