Tutor Alya

4
1. Definisi Sis.Imunitas: Kumpulan dari sel-sel, jaringan, dan molekul yang menengahi untuk melawan infeksi (penyakit menular) (1) 2. Fungsi sis. Imun: a. Kesanggupan untuk mengenal & membedakan berbagai molekul target sasaran & juga mempunyai respons yang spesifik. b. Kesanggupan membedakan antara antigen diri & asing. c. Fungsi memori: Kesanggupan melalui pengalaman kontak sebelumnya dengan zat asing patogen untuk bereaksi lebih cepat & lebih kuat dari kontak pertama. (2) 3. Komponen sis.imun: a. Antigen : zat yang menyebabkan respon imun spesifik antigen biasanya berupa zat dengan berat molekul besar & juga kompleks zat kimia seperti protein & polisakarida. b. Antibodi : suatu protein larut yang dihasilkan oleh sis.imun sebagai respon terhadap keberadaan antigen & akan bereaksi khususnya dengan antigen tersebut. (3) 4. Jenis-jenis sis.imun : a. Kekebalan aktif : kekebalan tubuh yang diperoleh dari dalam tubuh, karena tubuh membuat antibodi sendiri. Terbagi 2 yaitu: Kekebalan aktif alami : kekebalan tubuh yang diperoleh tubuh setelah seseorang sembuh dari serangan suatu penyakit. Contoh : cacar air, umumnya tidak terjadi 2 kali. Kekebalan aktif buatan : diperoleh dari luar tubuh, setelah tubuh mendapatkan vaksinasi dimana vaksin akan membuat tubuh membentuk antibodi sendiri. b. Kekebalan pasif : kekebalan yang diperoleh bukan dari antibodi yang disintesis oleh tubuh, melainkan tinggal memakainya saja. Terbagi 2 yaitu: Kekebalan pasif alami : kekebalan yang didapat dari tubuh orang lain. Contoh saat dalam kandungan, janin mendapatkan kekebalan tubuh melalui plasenta & tali pusat. Setelah lahir, bayi lalu mendapatkan dari ASI eklusif ibu.

description

clghnhjcvbvkjhvkj,hvbkvljvhlvjlhvjlhvljhvjlhvhvhjucluyculhvljhvljhvljhvljcvtcbvjhvjhuvljhvvh.

Transcript of Tutor Alya

1. Definisi Sis.Imunitas:Kumpulan dari sel-sel, jaringan, dan molekul yang menengahi untuk melawan infeksi (penyakit menular) (1)

2. Fungsi sis. Imun:a. Kesanggupan untuk mengenal & membedakan berbagai molekul target sasaran & juga mempunyai respons yang spesifik.b. Kesanggupan membedakan antara antigen diri & asing.c. Fungsi memori: Kesanggupan melalui pengalaman kontak sebelumnya dengan zat asing patogen untuk bereaksi lebih cepat & lebih kuat dari kontak pertama. (2)

3. Komponen sis.imun:a. Antigen : zat yang menyebabkan respon imun spesifik antigen biasanya berupa zat dengan berat molekul besar & juga kompleks zat kimia seperti protein & polisakarida.b. Antibodi : suatu protein larut yang dihasilkan oleh sis.imun sebagai respon terhadap keberadaan antigen & akan bereaksi khususnya dengan antigen tersebut. (3)

4. Jenis-jenis sis.imun :a. Kekebalan aktif : kekebalan tubuh yang diperoleh dari dalam tubuh, karena tubuh membuat antibodi sendiri. Terbagi 2 yaitu: Kekebalan aktif alami : kekebalan tubuh yang diperoleh tubuh setelah seseorang sembuh dari serangan suatu penyakit. Contoh : cacar air, umumnya tidak terjadi 2 kali. Kekebalan aktif buatan : diperoleh dari luar tubuh, setelah tubuh mendapatkan vaksinasi dimana vaksin akan membuat tubuh membentuk antibodi sendiri.b. Kekebalan pasif : kekebalan yang diperoleh bukan dari antibodi yang disintesis oleh tubuh, melainkan tinggal memakainya saja. Terbagi 2 yaitu: Kekebalan pasif alami : kekebalan yang didapat dari tubuh orang lain. Contoh saat dalam kandungan, janin mendapatkan kekebalan tubuh melalui plasenta & tali pusat. Setelah lahir, bayi lalu mendapatkan dari ASI eklusif ibu. Kekebalan pasif buatan : diperoleh dari antibodi yang sudah jadi & terlarut dalam serum. (4)

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi sis.imuna. Usia : semakin bertambah tua usia seseorang, semakin mengalami degenerasi atau penurunan fungsi tubuh sehingga mengalami penurunan daya tahan tubuh.b. Gender : terdapat hormon estrogen & androgen. Hormon estrogen memodulasi aktivitas limfosit T ( sel supresor ) Hormon androgen untuk mempertahankan produksi interkulin (zat kimia alami yang dikeluarkan oleh tubuh) & aktivutas sel sukresor. Estrogen cenderung menggalakkan imunitas sedangkan androgen bersifat imunosupresif.c. Nutrisi Gangguan Fungsi imun Vitamind. Faktor Psikoneuroimunologi Limfosit & makrofag memiliki reseptor yang dapat bereaksi terhadap neurotransmiter & hormon-hormon endokrin. Proses imun dapat memengaruhi fungsi neural & endokrin termasuk perilaku e. Kelainan organ lain : seperti infeksi (5)

6. A. Mekanisme sis.imunitas umumTerbagi menjadi 3 proses pada umumnya yaitu introduksi, persuasi, dan represi.Faktor komplemen bertugas untuk menganalisa masalah untuk selanjutnya mengenalkannya kepada imunoglobulin, untuk selanjutnya akan diolah & dipecah menjadi bagian-bagian molekul yang tidak berbahaya bagi tubuh. Setelah itu limfosit T bekerja dengan memakan mikroba patogen. Sel limfosit T akan meminilasi efek patogenik dari mikroba patogendengan cara bekerja sama dengan antibodi untuk mengenali & merubah antigen dari mikroba patogen menjadi serpihan asam amino melalui sebuah mekanisme yang disebut Antibody Dependent Cell Cytoxicity (ADCC). Sel limfosit T bersama dengan sel NK ( natural killer ) & sel-sel dendritik dapat bertindak langsung secara represif untuk menghentikan kegiatan mikroba patogen yang dekstruktif melalui aktivitas kimiawi zat yang disebut perforin. Dalam beberapa kondisi khusus, sel limfosit T dapat memperoleh bantuan dari sel makrofag yang berperan sebagai Antigen Presenting Cell (APC) alias sel penyaji antigen. (6)

B. Mekanisme sis.imun RM jaringan kerasSelama perkembangan karies gigi, antibodi ditemukan dalam saliva, cairan dentin, & cairan pulpa gigi yang dapat memberikan respons imunologik terhadap serangan antigen kuman penyebab karies gigi. SalivaDi dalam saliva ditemukan sekretori imunoglobulin A (Sig A) yang mampu menghambat kolonisasi oral. Cairan DentinTerdapat Ig G, Ig A & transferin di dalam karies yang dalam. Saat karies mendekati pulpa, ditemukan adanya makrofag, limfosit & sel plasma. Cairan pulpa gigiTerdapat sel imun dimana terdapat sel-sel pertahanan seperti makrofag, sel dendritik & limfosit. Pada dentin yang sehat di bawah zona translusen dentin yang terserang karies, dapat ditemukannya antibodi. Hal ini menunjukkan bahwa pulpa gigi sudah memberikan respon imunologik. (7)

7. Pencegahan gigi berlubanga. Diet : diet yang dimaksud adalah membatasi makanan yang mengandung gula (seperti permen, coklat, dll) dengan menggantinya sayuran atau buah-buahan yang mendukung kesehatan gigi.b. OH yang baik : menjaga kebersiha mulut dengan baik dengan cara menyikat gigi minimal 2x sehari, berkumur dan tidak lupa juga menyikat lidahnya.c. Flour : pemberian flouride misalnya menggunakan pasta gigi yang mengandung flouride.d. Fissure silen (8)8. Anafilaksis ( kondisi yang jarang terjadi namun berpotensi fatal : dimana beberapa organ yang berbeda mengalami reaksi alergi yang bersamaan) & Gejala pada alergi makanan : Pada KulitMis. Angiodema, urtikaria,eksim & eritema Pada organ pernapasanMis. Rhinitis, bersin & asma Pada saluran gastrointestinalMis. Mual, mun tah, diare, kolik, nyeri abdomen, dll. (9)

Referensi

1. Abbas AK, Lichtman AH. 2007 . Basic Immunology : Functions and Disorders of the Immune System. 2nd ed. Philadelphia : Saunders Elvesier inc.2. Munasir, Zakiudin. Respons Imun terhadap Infeksi Bakteri. Sari Pediatri Vol.2 No.4 2001 : 193 197.3. Sloane, Ethel. 2003 . Anatomi Fisiologi untuk Pemula. Jakarta : EGC.4. Sherwood, L. 2001. Fisiologi Manusia. Jakarta : EGC.5. Syaifuddin. 2013. Anatomi Fisiologi : Kurikulum berbasis kompetensi untuk Keperawatan & Kebidanan. Jakarta : EGC.6. Baratawidjaja KG. 2009. Imunologi Dasar. 8th ed. Jakarta : Balai Penerbit FK UI.7. Rizky, Nasution S. 2006. Imunologi Karies Gigi. Medan : Universitas Sumatera Utara.8. Koch G, Poulsens, Twetman S. 2001. Caries Prevention in Child Dental Care. Pediatric Dentistry : a Clinical Approach. Copenhagen : Munksgaard.9. WHO. 2005. Penyakit Bawaan Makanan : Fokus Pendidikan Kesehatan. Jakarta : EGC