Tumor Sinonasal Presentasi

7/13/2019 Tumor Sinonasal Presentasi

1/38

GAMBARAN RADIOLOGIS TUMORSINONASAL

Rima Christa Ulin (100100073)

Maria Jheny Fulgensia Purba (100100119)

Erlina Theovani Damanik (100100153)

Elisa Anggreni Siahaan (100100170)

Natisha Divya Verma (100100279)

Nama Pembimbing

dr. Syarifuddin Lubis, Sp. Rad


2/38

Pendahuluan


3/38

Latar Belakang

Tumor rongga hidung dan sinus paranasal

disebut juga sebagai tumor sinonasal.


4/38


5/38

Gejala

Klinis

GejalaNasal GejalaOrofisial GejalaOftalmik

SERING

DIABAIKAN


6/38

PEMERIKS N

FISIK

PEMERIKS N

PENUNJ NG

R DIOLOGI


7/38

Tujuan

Untuk membahas gambaran tumor

sinonasal pada pemeriksaan

penunjang radiologis, sehingga

dapat menambah wawasan penulis

maupun pembaca dalam hal yang

berkaitan dengan diagnosis tumor

sinonasal.


8/38

Defenisi Tumor Sinonasal

Tumor sinonasal merupakan tumor yang

terdapat di daerah hidung dan sinus

paranasal.


9/38

Anatomi Hidung


10/38

Anatomi Sinus Paranasal


11/38

Sinus maksila

Saat lahir sinus maksila bervolume6-8 ml, kemudian berkembangdengan cepat menjadi 15 ml.

5-6% sinus maksilaris pada orangdewassa mengalami agenesis.

Dinding anteriorsinus permukaan fasial os maksila yangDinding posteriornya permukaan infra-temporal maksila,

dinding medialnya dindinglateral rongga hidung,dinding superiornya dasarorbita, dinding inferiornya adalahprosesus alveolaris dan palatum.


12/38

Sinus frontal

Terletak di os frontal

Sinus frontal kanan dan kiribiasanya tidak simetris dandipisahkan oleh sekat yang

terletak di garis tengah. 15% orang dewasa hanya

mempunyai satu sinus frontaldan 5% sinus frontalnya

displasia. Ukuran sinus frontal adalah2,8 cm tingginya, lebarnya 2,4cm.


13/38

Sinus Etmoid

Berbentuk seperti piramid dengandasarnya di bagian posterior.

Ukurannya dari anterior keposterior 4-5 cm, tinggi 2,4 cm dan

lebarnya 0,5 cm di bagian anteriordan 1,5 cm di bagian posterior.

Sinus etmoid terdiri dari beberaparongga udara yang menyerupaisarang tawon, yang terdapat di

dalam massa bagian lateral osetmoid, yang terletak diantarakonka media dan dinding medialorbita.


14/38

Sinus Sphenoid

Sinus yang posisinya paling belakang

Terletak di dalam korpus os sfenoid, bagian kanan dan

kiri dipisahkan oleh septum intersfenoid.

Ukurannya adalah 2 cm dan lebarnya 1,7 cm.Volumenya bervariasi dari 57.5 ml.

Batas-batas sinus sphneoid : pada superior terdapat

fossa serebri media dan kelenjar hipofisa, di lateralnya

terdapat sinus kavernosa dan arteri karotis interna, di

anterior terdapat rongga hidung dan sinus etmoid, di

posterior terdapat fossa kranii posterior tempat pons

serebri dan klivus serta di bagian inferior ialah atap

nasofaring.


15/38

Perdarahan Hidung dan Sinus

Paranasal

Bagian atas rongga hidung arteri etmoid anterior dan

posterior yang merupakan cabang dari arteri karotis

interna.

Bagian bawah rongga hidung arteri maksilaris interna

Bagian depan hidung mendapat cabang arteri fasialis.

Pada bagian depan septum terdapat anastomosis dari

cabang-cabang arteri sfenopalatina, arteri etmoid

anterior, arteri labialis superior dan arteri palatina mayor,

yang disebut Pleksus kieesselbach(littles area)


16/38

Etiologi Tumor Sinonasal

Paparan zat kimia atau bahan industri :nikel, debu kayu, kulit, folmadehid,kromium, minyak isoprolil dan lain-lain

Alkohol, makanan yang diasap ataudiasinkan

Tembakau merokok tidak dianggapsebagai faktor etiologi yang signifikan.

Namun, studi terbaru menunjukkaninsiden yang lebih tinggi dari kankerhidung pada perokok.


17/38

Patogenesis

FAKTOR

RESIKO

Mutasi gen

Pertumbuhan

Proto-Onkogen Onkogen


18/38

Tahapan Perubahan Sel

Fase Inisiasi

Fase Promosi Fase Progresi

FASE INDUKSI

FASE INSITU

FASE INVASIF

FASE DISEMINASI


19/38

Histopatologi Tumor Sinonasal

Tumor jinak

Antara lain : adenoma dan papiloma (palingsering), fibroma, angiofibroma, hemangioma,neurilemomma, osteoma, dysplasia fibrosa,

ameloblastoma atau adamantioma, kista. Tumor ganas

Antara lain : karsinoma sel skuamosa (palingsering), kanker kelenjar air liur, adenokarsinoma,

karsinoma tanpa diferensiasi terngioperistoma,bermacam-macam sarcoma dan osteogeniksarcoma maupun keganasan limproliferatifseperti limfoma malignum, plasmasitomaataupun polimorfikretikulosis


20/38

GAMBARAN KLINIS

Gejalanasal

Gejalaoribital

Gejala oral

Gejala

fasialGejala

intrakranial


21/38

DIAGNOSIS

Pemeriksaan

fisikPemeriksaan

radiologiPemeriksaan

laboratorium

Pemeriksaanpatologi

anatomi


22/38

PEMBE

DAHAN

RADIASI

KEMO

TERAPI

TATALAKSANA


23/38

PROGNOSIS

Kurang baik


24/38

TINJAUAN RADIOLOGI TUMORSINONASAL


25/38

MODALITAS PEMERIKSAAN

X-RayComputed Tomography-Scan (CT-Scan)

Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Positron Emission Tomography (PET)


26/38

Gambaran foto X-Ray sinus paranasal

normal (posisi Waters)


27/38

Tumor Jinak Sinonasal

OSTEOMA

Gambaran X-Ray Osteoma pada sinus

Frontalis


28/38

(a)Potongan

axial dan (b)

Potongan

koronal CT-

Scanmenunjukkan

gambaran

massa dengan

densitas yangtinggi


29/38

Osteoma (a) potongan Axial CT-Scan

menunjukkan osteoma yang besar dengan

Ground Glass Appearance (tanda panah)

menempati sinus etmoid posterior kiri. Masa

osteoma menonjol ke kavum orbita menekan

sinus spenoid ke posterior. (b) Osteoma pada

gambaran MRI aksial T2


30/38

DISPLASIA FIBROSA

Displasia Fibrosa. (a) potongan axial, (b) potongan koronal, (c) potongan sagital

CT-Scan menunjukkan adanya displasia fibrosa pada dasar tengkorak dan

melibatkan sinus sphenoid dan sinus etmoid posterior. Gambaran khas pada CT-

Scan adalah adanya opasifikasi ground glass parsial dan adanya daerah kistik


31/38

PAPILOMA

SINONASAL

Inverted Papiloma.(a) potongan axial dan (b) potongan koronal pada CT

menunjukkan opasifikasi total pada sinus maksilaris kiri dengan penonjolan

dinding sinus pada kavum nasal. Gambaran khas inverted papiloma adalah

adanya fokal hiperkeratosis (tanda panah) pada tempat asal tumor.


32/38

Striated Inner Pattern

papiloma inverted pada

gambaran MRI. Terlihatremodeling pada dinding

posterolateral sinus

maksilaris.


33/38

Exhophytic fungiform papiloma. (a) potongan Axial dan (b)

potongan koronal pada CT-Scan menunjukkan exhophytic

fungiform papiloma, yang umumnya ditemukan padamembran mukosa dari septum nasal


34/38

TUMOR GANAS

S C ll C i


35/38

Squamous Cell Carcinoma

Squamous cell carcinoma

sinus maksilaris (a) Potongan

aksial CT scan menunjukkan

erosi pada dinding lateral

nasal dan duktud lakrimal

serta pertumbuhan bagian

dalam meatus tengah (tanda

bintang) sesuai dengan

gambaran kanker stadium T2

(b) Potongan koronal CT scan

pada pasien lain dengan

karsinoma yang menyerupaipolip hidung, namun, terlihat

dinding lateral hidung mengalami

erosi (tanda panah) dan

diklasifikasikan sebagai kanker

stadium T2


36/38

Kondrosarkoma

Kondrosarkoma (a) Potonganaksial CT scan menggambarkan

dengan jelas tumor dari sinus

maksilaris, sinus ethmoid dan

rongga hidung (tanda panah) (b)

potongan aksial T2

(c) T1 kontras ditingkatkan. MRI

menunjukkan serapan kontras

dalam septa dan sinyal rendah

dalam matriks kondroid

sekitarnya.


37/38

Limfoma

Limfoma sel B. (A) Axial dan (B)

Coronal CT menunjukkan adanya

peningkatan kekeruhan gambar

pada kedua sinus maksilaris. Pada

gambaran MRI (c) aksial T2 dan (d)Coronal T1 setelah disuntikkan

gadolinium menunjukkan pada

bagian tengah dari sinus

maksilaris kanan terdapat mukus

serta terdapat massa tumor pada

dinding lateral sinus yang biasanya

ditemukan pada limfoa sel B pada

sinus.


38/38

Kesimpulan

Tumor sinonasal adalah penyakit di manaterjadinya pertumbuhan sel(ganas) padasinus paranasal dan rongga hidung.

Jarang ditemukan, baik yang jinak

maupun yang ganas. Penegakan diagnosis berdasarkan

anamnesa, pemeriksaan fisik, dan

pemeriksaan penunjang. Prognosis keganasan ini umumnya buruk.

Tumor Sinonasal Presentasi

Documents

Transcript of Tumor Sinonasal Presentasi