Tumor Esophagus

5
TUMOR ESOPHAGUS 1. Anatomi Esofagus: organ berupa tabung muskular yang berfungsi dalam mentranspor bahan – bahan yang ditelan. Panjangnya kira2 24 cm, menghubungkan faring yang terletak di vertebra C6 dan esophagogastric junction yang berada tepat dibawah diafragmapada ketinggian vertebra T11. jika dihitung dari gigi seri maka panjang esofagus 40 cm. Esofagus dibagi menjadi 3 daerah anatomi yaitu: ~ Sepertiga atas (bagian esofagus sampai arkus aorta) ~ Sepertiga tengah (bagian esofagus sampai vena pulmonalis inferior) ~ Sepertiga bawah (bagian esofagus sampai esophagogastric juntion) Mukosa esofagus terdiri atas epitel squamous stratified, lamina propia-nya jaringan ikat longgar yang berada langsung di bawah epitel dan lamina muskularis mukosa. Daerah esophagogastic jauntion ditandai dengan perubahan mendadak epitel belapis gepeng yang berwarna pucat pada esofagus menjadi epitel torak yang berwarna merah tua pada kardia yang mudah dikenali. Daerah perbatasan ini disebut Zigzag-line atau Z-line yang dalam keadaan normal berada pada lower esophageal sphincter (LES) Di bawah mukosa ada lapisan submukosa yg terdiri atas serat elastik dan kolagen. 2. Pendahuluan Tumor jinak yang paling sering adalah leiomioma. Tumor ini lebih sering dijumpai pada laki – laki dan sering asimtomatik. Tampak sebagai lesi submukosal bentuk bulat dan ditutupi oleh mukosa esophagus yang kelihatan normal. Papiloma adalah lesi polipoid yang terdiri atas epitel berlapis gepeng sering kali multifokal. Lesi ini bukan lesi prakanker. Tumor ganas, hampir 95% kasus kanker esophagus adalah karsinoma yang berasal dari epitel berlapis gepeng (squamous cell carcinoma) yg melapisi lumen esophagus. Adenokarsinoma yang ditemukan, berasal dari epitel toraks pada esophagus bagian distal. 3. Insiden Sering ditemukan di daerah yang dikenal dengan julukan Asian esophageal cancer belt yang terbentang dari tepi selatan laut Kaspia di sebelah barat sampai ke utara Cina meliputi Iran, Asia Tengah, Afganistan, Siberia, dan Mongolia. Selain itu kanker esophagus banyak terdapat di Finlandia, Islandia, Afrika Tenggara, dan Perancis Barat Laut. Di Amerika Utara dan Eropa Barat, penyakit ini

Transcript of Tumor Esophagus

Page 1: Tumor Esophagus

TUMOR ESOPHAGUS

1. AnatomiEsofagus: organ berupa tabung muskular yang berfungsi dalam mentranspor bahan – bahan yang

ditelan. Panjangnya kira2 24 cm, menghubungkan faring yang terletak di vertebra C6 dan esophagogastric junction yang berada tepat dibawah diafragmapada ketinggian vertebra T11. jika dihitung dari gigi seri maka panjang esofagus 40 cm.Esofagus dibagi menjadi 3 daerah anatomi yaitu:

~ Sepertiga atas (bagian esofagus sampai arkus aorta)~ Sepertiga tengah (bagian esofagus sampai vena pulmonalis inferior)~ Sepertiga bawah (bagian esofagus sampai esophagogastric juntion)Mukosa esofagus terdiri atas epitel squamous stratified, lamina propia-nya jaringan ikat longgar

yang berada langsung di bawah epitel dan lamina muskularis mukosa.Daerah esophagogastic jauntion ditandai dengan perubahan mendadak epitel belapis gepeng yang

berwarna pucat pada esofagus menjadi epitel torak yang berwarna merah tua pada kardia yang mudah dikenali. Daerah perbatasan ini disebut Zigzag-line atau Z-line yang dalam keadaan normal berada pada lower esophageal sphincter (LES)

Di bawah mukosa ada lapisan submukosa yg terdiri atas serat elastik dan kolagen.

2. PendahuluanTumor jinak yang paling sering adalah leiomioma. Tumor ini lebih sering dijumpai pada laki –

laki dan sering asimtomatik. Tampak sebagai lesi submukosal bentuk bulat dan ditutupi oleh mukosa esophagus yang kelihatan normal. Papiloma adalah lesi polipoid yang terdiri atas epitel berlapis gepeng sering kali multifokal. Lesi ini bukan lesi prakanker.

Tumor ganas, hampir 95% kasus kanker esophagus adalah karsinoma yang berasal dari epitel berlapis gepeng (squamous cell carcinoma) yg melapisi lumen esophagus. Adenokarsinoma yang ditemukan, berasal dari epitel toraks pada esophagus bagian distal.

3. InsidenSering ditemukan di daerah yang dikenal dengan julukan Asian esophageal cancer belt yang

terbentang dari tepi selatan laut Kaspia di sebelah barat sampai ke utara Cina meliputi Iran, Asia Tengah, Afganistan, Siberia, dan Mongolia. Selain itu kanker esophagus banyak terdapat di Finlandia, Islandia, Afrika Tenggara, dan Perancis Barat Laut. Di Amerika Utara dan Eropa Barat, penyakit ini lebih sering pada lak – laki kulit hitam diatas 50 tahun dengan status sosio-ekonomi rendah.

4. Karsinoma Esophagus• Etiologi

Tidak diketahui adanya fakor tunggal tertentu sebagai penyebab terjadinya kanker ini.Faktor risiko terjadinya karsinoma esophagus~Lingkungan

• Lokasi geografis• Kadar molibdium dalam tanah yang rendah• Kadar garam dalam tanah• Suhu

~Diet• Aflatoksin• Asbestos• Defisiensi vit A, vit E, dan vit C, riboflavin, niasin dan Zink

~Kebiasaan• Alkohol• Rokok

~Iritasi kronik pada mukosa oleh faktor fisis

Page 2: Tumor Esophagus

• Radiasi • Akalasia • Skleroterapi injeksi

~Kultural • Status sosio-ekonomi • Ras

• Diagnosis~Gambaran klinis

Disfagia BB menurunOdinofagiaMuntahSuara menjadi serakBatukRegurgitasiHematemesis dan/atau melenaAnemia defisiensi besi

NyeriRasa tidak nyaman di kerongkonganSingultusSindrom HornerSindrom vena kava superior Efusi pleura malignaAsites malignaNyeri tulangPembesaran kelenjar supraklavikular/ servikal

~Pemeriksaan jasmaniPenemuan kelainan fisik akan membantu dalam menentukan prognosis• Limfodenopati• Hepatomegali• Pneumonia• Sindrom HornerMenunjukan bahwa kankernya telah stadium lanjut

~Diagnosis pencitraan• Foto dada:

- Air-fluid level di daerah mediatinum menunjukan adanya cairan yang tertahan di dalam lumen esofagus yang berdilatasi.

- Metastasis tumor di paru – paru- Metastasis ke tulang

- Pneumonia- Pneumoperikardium- Deviasi trakea- Efusi pleura- Limfadenopati

• Esofagografi ~Endoskopi

• KomplikasiTerjadi akibat invasi jaringan dan efek kompresi oleh tumor

~Invasi ke aorta mengakibatkan perdarah massif, ke pericardium terjadi tamponade jantung, atau sindrom vena kava superior

~Invasi ke serabut saraf menyebabkan suara serak atau disfagia~Invasi ke saluran napas mengakibatkan fistula trakeo-esophageal dan esofagopulmonal

(komplikasi serius dan progresif menyebabkan kematian• Terapi

Penentuan stadium dan pengelompokan stadium tumor T: Tumor Primer

To: Tidak ada bukti ada tumor primer Tx: Tumor primer tidak dapat dinilaiTis: Karsinoma in situ T1: Invasi ke lamina propia atau submukosa.T2: Invasi ke tunika muskularis propia :T3:Invasi ke tunika adventitia.T4: Invasi ke struktur sekitar.

Page 3: Tumor Esophagus

N: Kelenjar getah bening regional (KGB)Nx: Kelenjar getah bening regional tak dapat dinilaiNo: Tidak ada metastasis jauhN1: Ada metastasis ke KGB regional

M: Metastasis jauhMx: Metastasis tak dapat dinilaiMo: Tak ada metastasis jauhM1: Ada metastasis jauh

 Stadium  TNM

Occult carcinoma0IAIBIIAIIBIIIAIIIBIV

Tx  N0  M0Tis  N0  M0T1  N0  M0T2  N0  M0T1  N1  M0T2  N1  M0, T3 N0  M0T1  N2  M0, T2 N2  M0, T3  N1 M0, T3 N2  M0Sebarang T  N3  M0, T4  sebarang N  M0Sebarang T  sebarang N  M1

~Reseksi total~Radiasi eksternal~Kemoterapi~Pada kasus inoperabel, terapi paliatif dapa berupa dilatasi berulang secara endoskopi,

pemasangan prostesis melawati tumor dengan menggunakan stent, atau dikenal gastrotomi.~Pada kasus obstruktif, massa tumor dapat dikikis dengan sinar laser

• KomplikasiFistula anastomosisAbses subfrenikKomplikasi kardiopulmonalRadiasi striktura, fistula, perdarahan

• PrognosisMalamPasca bedah reseksi total five-years survival rate menunjukkan jumlah kurang dari 20%

5. Adenokarsinoma esofagus• Epidemiologi

Jarang ditemukan pada ras kulit hitamTumor banyak terdapat di dekat esophagogastric junction

• EtiologiEsophagus Barret merupakan keadaan pramaligna untuk adenokarsinoma esophagus. Keadaan pramaligna disertai esofagitis kronik refluks, tidak terbukti ada kaitannya dengan rokok dan alkohol

• DiagnosisGambaran klinis: - Difagia - Odinofagia- BB turun- Emasiasi

- Anoreksia- Cepat merasa kenyang- Mual muntah- Perut kembung

~Endoskopi~Biopsi~Radiografi memakai kontras~CT scan

• Terapi: Reseksi ekstensif, kemoterapi