Tumor Esofagus Bt Di Upload

41
TUMOR ESOFAGUS Disusun oleh : Try Merdeka Puri S.Ked 04104705047 Fakultas Kedokteran UNIVERSITAS SRIWIJAYA 1

Transcript of Tumor Esofagus Bt Di Upload

Page 1: Tumor Esofagus Bt Di Upload

TUMOR ESOFAGU

SDisusun oleh :

Try Merdeka Puri S.Ked

04104705047

Fakultas Kedokteran

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

1

Page 2: Tumor Esofagus Bt Di Upload

BAB I

PENDAHULUAN

Tumor esofagus merupakan jenis tumor yang paling sering terjadi di

dalam sel yang melewati dinding kerongkongan. Tumor esofagus ada yang

bersifat jinak dan ada yang bersifat ganas. Tumor jinak yang paling sering

terdapat pada esofagus adalah tumor yang berasal dari lapisan otot, yang disebut

dengan leiomioma. Sedangkan tumor yang bersifat ganas sering dikenal dengan

kanker esofagus. Jenis yang paling sering terjadi pada kanker kerongkongan

adalah squamous sel carcinoma dan adenokarsinoma, Dari kedua tumor tersebut

sekitar 95% tumor yang ada di esofagus adalah tumor yang bersifat ganas.1

Kanker esofagus merupakan jenis kanker yang sering ditemukan di daerah

yang dikenal dengan julukan Asian Esophageal Cancer Belt yang terbentang dari

tepi selatan laut Kaspia di sebelah barat sampai ke utara Cina meliputi Iran, Asia

Tengah, Afganistan, Siberia, dan Mongolia.1,2

Kanker esofagus merupakan peringkat ke enam penyebab kematian yang

disebabkan oleh kanker. Sekitar 80 persen kematian terjadi di negara berkembang

seperti Afrika Selatan dan Cina. Insidens karsinoma esofagus sangat bervariasi

diberbagai negara, banyak ditemukan di China, Jepang, Rusia, Hongkong,

Skandinavia, dan Iran. Di negara-negara barat seperti Amerika dan Inggris jarang

ditemukan karsinoma esofagus. Dilaporkan di China insiden karsinoma esofagus

19,6/100.000 pada laki-laki dan 9,8/100.000 pada wanita, bahkan pada propinsi

Hunan, Shanxi dan Hebey insiden mencapai 100/100.000 penduduk. Sedang Di

Amerika dilaporkan insiden 6/100.000 pada laki-laki dan 1.6/100.000 pada

wanita.1,3

2

Page 3: Tumor Esofagus Bt Di Upload

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Anatomi dan Fisiologi Esofagus

1. Anatomi

Esofagus merupakan sebuah saluran berupa tabung berotot yang

menghubungkan dan menyalurkan makanan dari rongga mulut ke lambung. Dari

perjalanannya dari faring menuju gaster, esofagus melalui tiga kompartemen dan

dibagi berdasarkan kompartemen tersebut, yaitu leher (pars servikalis), sepanjang

5 cm dan berjalan di antara trakea dan kolumna vertebralis. Dada (pars

thorakalis), setinggi manubrium sterni berada di mediastinum posterior mulai di

belakang lengkung aorta dan bronkus cabang utama kiri, lalu membelok ke kanan

bawah di samping kanan depan aorta thorakalis bawah. Abdomen (pars

abdominalis), masuk ke rongga perut melalui hiatus esofagus dari diafragma dan

berakhir di kardia lambung, panjang berkisar 2-4 cm.4

1. Cervikal, dimulai dari bagian bawah kartilago cricoid (settinggi C6)

sampai suprasternal notch

2. Upper Thoracis, dari suprasternal notch sampai carina (setinggi T4-T5)

3. Mid Thoracis, dari bifurcatio trakea sampai esofagus punction

4. Lower Thoracis, 8 cm panjangnya, meliputi abdominal esofagus.

Otot esofagus 1/3 atas adalah otot serat lintang yang berhubungan erat

dengan  otot-otot faring, sedangkan 2/3 bawah adalah otot polos (otot sirkular dan

otot longitudinal). Esofagus menyempit pada tiga tempat :

1. Bersifat sfingter (sfingter faringoesofageal), setinggi tulang rawan krikoid

pada batas antara faring dan esofagus (peralihan otot serat lintang -otot

polos)

3

Page 4: Tumor Esofagus Bt Di Upload

2. Di rongga dada bagian tengah akibat tertekan langsung aort,a dan bronkus

utama kiri, tidak bersifat sfingter

3. Di hiatus esofagus diafragma yaitu tempat hiatus esofagus berakhir di

kardia lambung, murni bersifat sfingter (sfingter gastroesofageal).

Pada orang dewasa, panjang esofagus apabila diukur dari incivus superior

ke otot krikofaringeus sekitar 15-20 cm, ke arkus aorta 20-25 cm, ke v.

pulmonalis inferior, 30-35 cm, dan ke kardioesofagus joint kurang lebih 40-45

cm. Bagian atas esofagus yang berada di leher dan rongga dada mendapat darah

dari a. thiroidea inferior beberapa cabang dari arteri bronkialis dan beberapa arteri

kecil dari aorta. Esofagus di hiatus esofagus dan rongga perut mendapat darah dari

a. phrenica inferior sinistra dan cabang a. gastrika sinistra.34

Pembuluh vena dimulai sebagai pleksus di submukosal esofagus. Di

esofagus bagian atas dan tengah, aliran vena dari plexus esofagus berjalan melalui

vena esofagus ke v. azigos dan v. hemiazigos untuk kemudian masuk ke vena

kava superior. Di esofagus bagian bawah, semua pembuluh vena masuk ke dalam

vena koronaria, yaitu cabang vena porta sehingga terjadi hubungan langsung

antara sirkulasi vena porta dan sirkulasi vena esofagus bagian bawah melalui vena

lambung tersebut.

Pembuluh limfe esofagus membentuk pleksus di dalam mukosa,

submukosa, lapisan otot dan tunika adventitia. Di bagian sepertiga kranial,

pembuluh ini berjalan seara longitudinal bersama dengan pembuluh limfe dari

faring ke kelenjar di leher sedangkan dari bagian dua per tiga kaudal dialirkan ke

kelenjar seliakus, seperti pembuluh limfe dari lambung. Duktus thorakikus

berjalan di depan tulang belakang.

Esofagus dipersarafi oleh saraf simpatis dan parasimpatis. N. vagus

bersifat saraf parasimpatis bagi esofagus, meskipun di bawah leher n. vagus

membawa gabungan saraf simpatis dan parasimpatis. Esofagus pars servikalis

dipersarafi oleh n. laringeus rekuren yang berasal dari n. vagus. Cabang n.vagus

dan n. laringeus rekurens kiri mempersarafi esofagus thorakalis atas. N. vagus kiri

dan kanan berjalinan dengan serabut simpatis membentuk pleksus esofagus.

4

Page 5: Tumor Esofagus Bt Di Upload

Persarafan simpatis berasal dari ganglion servikal superior rantai simpatis, n.

splanikus mayor, pleksus aortik thorasikus dan ganglion seliakus.3,4

Secara histologis dinding esofagus terdiri atas 4 lapis, yaitu:

Dinding esofagus terdiri dari 4 lapisan, yaitu :

1. Mukosa

Terbentuk dari epitel berlapis gepeng bertingkat yang berlanjut ke faring

bagian atas, dalam keadaan normal bersifat alkali dan tidak tahan terhadap

isi lambung yang sangat asam

2. Sub Mukosa

Mengandung sel-sel sekretoris yang menghasilkan mukus yang dapat

mempermudah jalannya makanan sewaktu menelan dan melindungi

mukosa dari cedera akibat zat kimia.

3. Muskularis

Otot bagian esofagus, merupakan otot rangka. Sedangkan otot pada

separuh bagian bawah merupakan otot polos, bagian yang diantaranya

terdiri dari campuran antara otot rangka dan otot polos.

4. lapisan bagian luar (Serosa)

Terdiri dari jaringan ikat yang jarang menghubungkan esofagus dengan

struktur-struktur yang berdekatan, tidak adanya serosa mengakibatkan

penyebaran sel-sel tumor lebih cepat (bila ada kanker esofagus) dan

kemungkinan bocor setelah operasi lebih besar.

B. Fisiologi

Fungsi dasar esofagus adalah membawa material yang ditelan dari faring

ke lambung. Refluks gastrik ke esofagus dicegah oleh sfingter bawah esofagus

dan masuknya udara ke esofagus pada saat inspirasi dicegah oleh sfingter atas

esofagus, sfingter atas normalnya selalu tertutup akibat kontraksi tonik otot

krikofaringeus.

Ketika makanan mencapai esofagus, makanan akan didorong ke lambung

oleh gerakan peristaltik. Kekuatan kontraksi peristaltik tergantung kepada

5

Page 6: Tumor Esofagus Bt Di Upload

besarnya bolus makanan yang masuk ke esofagus. Gerakan peristaltik esofagus

terdiri dari gerakan peristaltik primer dan gerakan peristaltik sekunder. Gerak

peristaltik primer adalah gerak peristaltik yang merupakan lanjutan dari gerakan

peristaltik pada faring yang menyebar ke esofagus. Gerakan ini berlangsung

dengan kecepatan 3-4 cm/ detik, dan membutuhkan waktu 8-9 detik untuk

mendorong makanan ke lambung. Gerakan peristaltik sekunder terjadi oleh

adanya makanan dalam esofagus. Sesudah gerakan peristaltik primer dan masih

ada makanan pada esofagus yang merangsang reseptor regang pada esofagus,

maka akan terjadi gelombang peristaltik sekunder. Gelombang peristaltik

sekunder berakhir setelah semua makanan meninggalkan esofagus. Esofagus

dipisahkan dari rongga mulut oleh sfingter esofagus proksimal atau sfingter atas

esofagus (upper esopaheal spinchter/ UES), dan dipisahkan dengan lambung oleh

sfingter esofagus distal atau sfingter bawah esofagus (lower esophageal spinchter/

LES). Sfingter esofagus proksimal terdiri dari otot rangka dan diatur oleh n.

vagus. Tonus dari otot ini dipertahankan oleh impuls yang berasal dari neuron

post ganglion n. vagus yang menghasilkan asetilkolin.3,4

Sfingter esofagus distal yang terletal 2-5 cm di atas hubungan antara

esofagus dan lambung merupakan otot polos. Secara anatomis, strukturnya tidak

berbeda dengan esofagus tetapi secara fisiologis berbeda oleh karena dalam

keadaan normal sfingter selalu konstriksi.

Proses menelan dapat di bagi menjadi 3 tahap yaitu :

1. Faseoral, yang mencetuskan proses menelan

Fase oral terjadi secara sadar. Makanan yang telah dikunyah dan

bercampur dengan liur akan membentuk bolus makananàmelalui dorsum

lidah ke orofaring akibat kontraksi otot intrinsik lidah. Kontraksi m.

levator veli palatini mengakibatkan rongga pada tekukan dorsum lidah

diperluas, palatum mole dan bagian atas dinding posterior faring

(Passavant’s ridge) terangkatà penutupan nasofaring akibat kontraksi m.

levator veli palatineà kontraksi m. Palatoglosusàismus fausium

6

Page 7: Tumor Esofagus Bt Di Upload

tertutupàkontraksi m. palatofaring, sehingga bolus makanan tidak akan

berbalik ke rongga mulut.

2. Fase faringeal, terjadi secara refleks pada akhir fase oral, membantu

jalannya makanan dari faring kedalam esophagus. Faring dan taring

bergerak ke atas oleh kontraksi m.stilofaring, m. salfingofaring,

m.tirohioid dan m. palatofaring. Aditus laring tertutup oleh epiglotis,

sedangkan ketiga sfingter laring, yaitu plika ariepiglotika, plika

ventrikularis dan plika vokalis tertutup karena kontraksi m. ariepiglotika

dan m. aritenoid obligesàpenghentian aliran udara ke laring karena refleks

yang menghambat pernapasan (bolus tidak akan masuk ke

sal.nafasàmeluncur ke arah esofagus.

3. Fase esofageal, fase involunter lain yang mempermudah jalannya makanan

dari esofagus ke lambung. Rangsangan makanan pada akhir fase

faringealàrelaksasi m. krikofaringà introitus esofagus terbuka dan bolus

makanan masuk kedalam esofagus. àsfingter berkontraksi > tonus introitus

esofagus saat istirahat,àrefluks dapat dihindari. Akhir fase esofageal

sfingter ini akan terbuka secara refleks ketika dimulainya peristaltik

esofagus servikal untuk mendorong bolus makanan ke distal. Selanjutnya

setelah bolus makanan lewat, maka sfingter ini akan menutup kembali.

II.2 Tumor Esofagus

Tubuh manusia mengandung ratusan juta sel hidup. Sel-sel tersebut

normalnya tumbuh, memperbanyak diri, dan mati sesuai dengan siklusnya.

Esofagus, seperti jaringan tubuh lainnya, juga terdiri dari se-sel hidup. Pada awal

kehidupan, sel sel esofagus membelah lebih cepat sebagai suatu bagian dalam

proses pertumbuhan. Setelah seseorang menginjak fase dewasa, sebagian besar sel

hanya akan membelah diri untuk menggantikan sel-sel yang telah rusak atau

mati.2

Kanker dimulai saat sel yang menjadi bagian dalam tubuh tumbuh dan

berkembang di luar kendali. Ada banyak jenis kanker, tetapi semua kanker

awalnya terjadi karena adanya pertumbuhan abnormal dari sel-sel tubuh.

7

Page 8: Tumor Esofagus Bt Di Upload

Pertumbuhan sel kanker berbeda dengan pertumbuhan sel normal lainnya. Sebagai

pengganti sel yang sebelumnya telah rusak atau mati, sel kanker tumbuh dan terus

tumbuh bahkan membentuk sel baru yang abnormal. Sel kanker juga dapat

menyerang jaringan lain, sesuatu hal dimana sel normal tidak dapat

melakukannya. Saat sel membelah, sel tersebut dikontrol oleh suatu gen yang

terdapat di masing-masing sel, inilah yang dikenal dengan nama DNA. Di sel

yang normal, ketika DNA mengalami kerusakan maka sel akan memperbaiki

kerusakan tersebut. akan tetapi pada sel kanker, kerusakan DNA tidak diperbaiki

oleh sel, dan sel tersebut bahkan tidak mati. Sebagai gantinya sel akan terus

tumbuh menghasilkan jutaan, dan bahkan milyaran sel yang sama seperti

dirinya.1,2

Tidak semua tumor adalah kanker. Tumor yang bukan kanker disebut

tumor jinak. Tumor jinak dapat menjadi masalah jika tumor tersebut tumbuh

semakin besar dan menekan organ atau jaringan tubuh yang sehat. Akan tetapi

tumor jinak tidak dapat tumbuh dan menginvasi jaringan lain. Karena tumor jinak

tidak dapat berinvasi, maka tumor tersebut tidak dapat menyebar ke bagian tubuh

lain. Tumor jenis ini tidak mengancam kehidupan.

II.3 Definisi

Tumor esofagus terdiri dari tumor yang bersifat jinak dan tumor yang

bersifat ganas (kanker). Berbagai jenis tumor yang bermassa jinak dapat tumbuh

dan berkembang dari lapisan dinding yang berbeda yang ada di esofagus. Tumor

jenis ini biasanya tanpa gejala dan tumbuh secara lambat, bahkan tumor jinak ini

sering tercatat hanya sebagai temuan insidentil selama radiografi rutin atau

endoskopi. Tumor jinak yang paling sering terdapat pada esofagus adalah tumor

yang berasal dari lapisan otot, yang disebut dengan leiomioma. Karena tumor

berasal dari propria muskularis, tumor tersebut ditutupi oleh submukosa yang utuh

dan mukosa, sehingga sulit untuk dilakukan biopsi secara endoskopi. Sedangkan

tumor yang bersifat ganas sering dikenal dengan kanker esofagus.1,5

Kanker esofagus adalah karsinoma yang berasal dari epitel berlapis

gepeng yg melapisi lumen esofagus. Kanker esofagus dimulai dari lapisan dalam

8

Page 9: Tumor Esofagus Bt Di Upload

(mukosa) dan tumbuh hingga ke submukosa dan lapisan otot. Dari kedua tumor

tersebut hampir 95% tumor yang ada di esofagus adalah tumor yang bersifat

ganas.5

II.4 Klasifikasi Tumor

Berdasarkan histopatologinya, kanker esofagus dibagi menjadi 4 jenis, yaitu,

1. Tumor epitel

Merupakan jenis tumor yang berasal dari lapisan epitel esofagus. Tumor

jenis ini merupakan tumor uang paling sering didapatkan pada esofagus.

Tumor epitel dibagi menjadi squamous cell carcinoma dan

adenokarsinoma.5

2. Tumor metastase

3. Limfoma

Jenis tumor yang berasal dari sel kekebalan tubuh yang ada di esofagus

4. Sarcoma

Merupakan jenis tumor yang berasal dari dinding muscular esofagus.

Berdasarkan jenis sel yang melapisi esofagus, maka kanker esofagus

dibagi menjadi epitel berlapis gepeng (squamous cell carcinoma) dan

adenokarsinoma. Squamous cell carcinoma dapat terjadi disepanjang esofagus.

Jenis kanker ini meliputi 95% kejadian kanker esofagus di Amerika Serikat.

Kanker yang terjadi di sel kelenjar disebut adenokarsinoma. Jenis sel ini bukanlah

sel yang biasanya ada dan menjadi bagian di lapisan dalam esofagus. Sebelum

menjadi adenokarsinoma, sel glandular menggantikan posisi sel squamous, dan

inilah yang sering disebut dengan Barrett’s esophagus. Kanker tipe ini sering

terjadi di bagian yang lebih bawah dari esofagus, yang merupakan tempat

terbanyak kejadian adenokarsinoma.5

II.5 Epidemiologi

Kanker esofagus merupakan peringkat ke enam penyebab kematian karena

kanker. Sekitar 80 persen kematian terjadi di negara berkembang seperti Afrika

9

Page 10: Tumor Esofagus Bt Di Upload

Selatan dan Cina. Di amerika pada tahun 2000, angka kejadian kasus baru

mencapai angka 12.300 sedangkan angka kematian mencapai 12.100. dalam 25

tahun terakhir ini, terjadi peningkatan kejadian adenokarsinoma esofagus distal

yang cukup signifikan.1,3, 6

Kanker esofagus merupakan jenis kanker yang sering ditemukan di daerah

yang dikenal dengan julukan Asian Esophageal Cancer Belt yang terbentang dari

tepi selatan laut Kaspia di sebelah barat sampai ke utara Cina meliputi Iran, Asia

Tengah, Afganistan, Siberia, dan Mongolia. Selain itu kanker esofagus banyak

terdapat di Finlandia, Islandia, Afrika Tenggara, dan Perancis Barat Laut. Di

Amerika Utara dan Eropa Barat, Kanker esofagus lebih sering terjadi pada orang

kulit hitam dibandingkan dengan orang kulit putih. Squamous Cell carcinoma

adalah jenis kanker yang sering terjadi pada orang kulit hitam, sedangkan

adenokarsinoma sering terjadi pada orang kulit putih. Berdasarkan jenis kelamin,

laki-laki beresiko terkena kanker esophagus 3 hingga 4 kali lebih besar

dibandingkan dengan wanita. Hal ini terutama dikaitkan dengan tingginya

konsumsi alkohol dan rokok pada pria. Berdasarkan tingkatan usia, usia lebih dari

65 tahun memiliki resiko paling tinggi untuk menderita kanker esofagus. Sekitar

15% penderita didiagnosa menderita kenker esofagus pada usia kurang dari 55

tahun.1,2,5

II.6 Faktor Resiko

Penyebab kanker esofagus belum diketahui dengan pasti akan tetapi para

peneliti percaya bahwa beberapa faktor resiko seperti merokok dan alkohol, dapat

menyebabkan kanker esofagus dengan cara merusak DNA sel yang melapisi

bagian dalam esofagus, akibatnya DNA sel tersebut menjadi abnormal. Iritasi

yang berlangsung lama pada dinding esofagus, seperti yang terjadi pada GERD,

Barrett’s esophagus dan akhalasia dapat memicu terjadinya kanker. Beberapa

faktor resiko yang dapat mempertinggi kejadian kanker esofagus diantaranya

adalah :

1. Merokok dan konsumsi alkohol

10

Page 11: Tumor Esofagus Bt Di Upload

Konsumsi alkohol dan merokok berkaitan dengan kejadian kanker

esofagus. Alkohol dan rokok dapat menyebabkan iritasi kronik pada

mukosa esofagus. Orang yang merokok 1 bungkus perhari memiliki resiko

2 kali lebih tinggi untuk menderita adenokarsinoma esofagus

dibandingkan dengan yang tidak merokok

2. Obesitas

Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki resiko tinggi

untuk menderita adenokarsinoma esofagus. Hal ini berkaitan dengan

peningkatan tekanan intra abdomen dan refluk esofagus.

3. Gastro esophageal reflux disease (GERD)

Orang yang menderita GERD, beresiko 2 hingga 16 kali lebih tinggi untuk

menderita adenokarsinoma esofagus dibandingkan dengan orang normal.

Resiko bergantung pada seberapa panjang refluk dan gejala yang terjadi.

Sekitar 30 % kejadian kanker esofagus dikaitkan dengan kejadian GERD.

2. Barrett’s esophagus

Jika refluk di bagian lower esophagus berlangsung terus menerus dan

dalam jangka waktu yang lama, maka refluk ini akan menyebabkan

kerusakan pada dinding esofagus. Hal ini dapat mengakibatkan sel

skuamous yang melapisi esofagus menjadi nhilang dan digantikan oleh sel

glandular. Sel glandular ini biasanya terlihat seperti sel yang melapisi

dinding lambung dan usus halus, dan lebih resisten terhadap asam

lambung. Kondisi ini dinamakan Barrett’s esophagus. Sekitar 10 % orang

dengan gejala GERD menderita Barrett’s esophagus. Semakin lama

seseorang mngalami GERD , maka semakin beresiko untuk menderita

Barrett’s esophagus. Kebanyakan orang yang menderita Barrett’s

esophagus memiliki gejala dada terasa terbakar. Penyakit ini memiliki

resiko 30 hingga 125 kali lebih besar untuk menyebabkan terjadinya

kanker esofagus dibandingkan dengan orang normal. Hal ini dikarenakan

sel glandular pada Barrett’s esophagus menjadi abnormal hingga menjadi

displasia, kondisi prekanker.7

4. Diet

11

Page 12: Tumor Esofagus Bt Di Upload

Makan makanan yang banyak mengandung buah-buahan dan sayur-

sayura, berkaitan dengan berkurangnya angka kejadian kanker esofagus.

Buah-buahan dan sayur-sayuran mengandung banyak vitamin dan mineral

yang membantu dalam mencegah terjadinya kanker. Sekitar 15 5 kanker

esofagus dikaitkan dengan rendahnya asupan buah-buahan dan sayuran.

Makan makanan yang sedikit mengandung buah-buahan dan sayur-

sayuran dapat meningkatkan kejadian kanker esofagus.

5. Akhalasia

Pada penyakit ini, otot pada bagian bawah esofagus tidak berfungsi

dengan baik. Makanan dan cairan yang yang masu ke dalam lambung

menjadi tertahan dan cenderung berkumpul di esofagus. Akibatnya

esofagus mengkompensasi dengan melakukan dilatasi. Orang dengan

akhalasia memiliki resiko untuk mengalami kanker esofagus 15 kali lebih

besar dibandingkan dengan orang normal. Sekitar 6% (1 dari 20 orang)

dari semua kasus akhalasia berkembang menjadi kanker squamous cell

carcinoma. Pada umumnya, kanker terjadi sekitar 17 tahun setelah pasien

didiagnosa akhalasia.

6. Bakteri lambung

Bakteri lambung, helicobacter pylori dapat menyebabkan masalah

lambung, termasuk ulserasi dan beberapa jenis kanker lambung. Infeksi

karena nakteri ini dapat diobati dengan antibiotic dan tambahan obat yang

mengurangi asam lambung. Orang yang mendapat terapi H.Pylori beresiko

untuk mengalami kanker esofagus dibandingkan dengan orang yang tidak

mendapatkan terapi. Hal ini dikarenakan infeksi H.Pylori, menyebabkan

lambung memproduksi sedikit asam lambung. rendahnya kadar asam

lambung berdampak apad rendahnya refluks ke esofagus. Jadi infeksi

dapat menyebabkan banyak masalah di lambung, tetapi di lain pihak hal

ini infeksi tersebut membantu melindungi esofagus.

12

Page 13: Tumor Esofagus Bt Di Upload

II.7 Manifestasi Klinis

Keterlambatan antara awitan gejala-gejala dini serta waktu ketika pasien

mencari bantuan medis seringkali antara 12-18 bulan, biasanya ditandai dengan

lesi ulseratif esofagus tahap lanjut.

1. Disfagia

Gejala utama dari kanker esofagus adalah masalah menelan, sering

dirasakan oleh penderita seperti ada makanan yang tersangkut di

tenggorokan atau dada. Ketika menelan menjadi sulit, maka penderita

biasanya mengganti makanan dan kebiasan makannya secara tidak sadar.

Penderita makan dengann jumlah gigitan yang lebih sedikit dan

mengunyah makanan dengan lebih pelan dan hati-hati. seiring dengan

pertumbuhann kaknker yang semakin besar, penderita mulai makan

makanan yang lebih lembut dengan harapan makanan dapat dengan lebih

mudah masuk melewati esofagus, hingga akhirnya penderita berhenti

mengkonsumsi makanan padat dan mulai mengkonsumsi makanan cair.

Akan tetapi, jika kanker tetap terus tumbuh, bahkan makanan cair pun

tidak bisa melewati esophagus. Untuk membantu makanan melewati

esophagus biasanya tubuh mengkompensasi dengan menghasilkan saliva

luarkan Hal ini juga yang menyebabkan orang yang menderita kanker

esofagus sering mengeluh mengeluh banyak mengeluarkan mukus atau

saliva.1,5,8

2. Merasakan benjolan pada tenggorokan dan rasa nyeri saat menelan.

3. Nyeri pada dada,regurgitasi makanan yang tak tercerna dengan bau nafas

dan akhirnya cegukan.

Nyeri dada sering dideskripsikan dengan perasaan tertekan atau terbahkar

di dada. gejala ini sering sekali diartikan dengan gejala yang berkaitan

dengan organ lain, seperti jantung, sehingga sering kali orang tidak

13

Page 14: Tumor Esofagus Bt Di Upload

menyadari kalau gejala tersebut adalah salah satu gejala yang sering

dikeluhkan pada penderita kanker esofagus.

4. Hemoragi, kehilangan berat badan dan kekuatan secara progresif akibat

kelaparan

Sekitar sebagian dari pasien yang menderita kanker esofagus mengalami

penurunan berat badan. Hal ini terjadi karena masalah menelan sehingga

penderita mendapat masukan makanan yang kurang untuk tubuhnya.

Penyebab lain dikarenakan berkurangnya nafsu makan dan meningkatnya

proses metabolisme kanker yang diderita oleh pasien.1

Pendarahan juga bisa terjadi pada pasien kanker esofagus. Sel tumor

mampu tumbuh keluar aliran darah, menyebabkan terjadinya nekrosis dan

ulserasi pada mukosa dan menghasilkan pendarahan di daerah

gastrontestinal. Jika pendarahan terjadi dalam jumlah yang banyak, maka

feses juga bisa berubah menjadi warna hitam tapi hal ini bukan berarti

tanda bahwa kanker esofagus pasti ada.

5. Pada pemeriksaan fisik tampak pasien menjadi kurus karena gangguan

menelan dan anoreksia Jika telah lanjut, terdapat pembesaran kelenjar

getah bening daerah supraklavikula dan aksila, serta hepatomegali.

II. 8 Staging Kanker Esofagus

The American Joint Committee on Cancer Staging 1987 membagi stadium tumor

berdasarkan TNM sistem. T adalah tumor primer, N adalah pembesaran kelenjar

limfe regional dan M adalah metastasis jauh. TNM sistem dapat ditegakkan dari

hasil pemeriksaan klinis, esofagoskopi dan CT scan.9

TUMOR PRIMER (T)

TX Tumor primer tidak dapat dinilai

T0 Tidak ada bukti ada tumor primer 

Tis Carcinoma in situ

14

Page 15: Tumor Esofagus Bt Di Upload

T1 Invasi ke lamina propia atau submukosa

T2 Invasi ke tunika muskularis propia :

T3 Invasi ke tunika adventitia.

T4 Invasi ke struktur sekitar.

REGIONAL LYMPH NODES (N)

NX Kelenjar getah bening regional tak dapat dinilai

N0 Tidak ada metastasis jauh

N1 Ada metastasis ke KGB regional

METASTASE (M)

MX Metastasis tak dapat dinilai

M0 Tak ada metastasis jauh

M1 Ada metastasis jauh

KLASIFIKASI METASTASE

Tumor pada bgaian bawah esophagus

M1a Metastasis di limfa nodus celiac

M1b Metastasis jauh lainnya

Tumor pada bagian tengah esophagus

M1a Not applicable

M1b Nonregional lymph nodes and/or other distant metastasis

Tumor pada bagian atas esophagus

M1a Metastase ke nodus servikal

M1b Metastase ke tempat lain

STAGE GROUPING

Stage 0 Tis N0 M0

Stage I T1 N0 M0

15

Page 16: Tumor Esofagus Bt Di Upload

Stage IIA T2 N0 M0

  T3 N0 M0

Stage IIB T1 N1 M0

  T2 N1 M0

Stage IIIA T1 N2 M0

T3 N1 M0

 Stage IIIB T4 Any N M0

Stage IV Any T Any N M1

Stage IVA Any T Any N M1a

Stage IVB Any T Any N M1b

II. 9 Penegakan Diagnostik

Evaluasi Diagnostik

Diagnosis kanker esofagus dapat ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan

penunjang termasuk didalamnya imaging studies dan endoskopi.

1. Laboratorium

Pada pemeriksaan darah rutin didapatkan diantaranya LED meningkat,

terdapat gangguan faal hati dan ginjal, dilihat dari nilai SGOT, SGPT,

ureum dan creatinin yang mengalami peningkatan.

2. Imaging studies

a. Barium swallow

Pada uji ini, cairan yang disebut barium di telan. Barium akan melapisi

dinding esofagus. Ketika dilakukan penyinaran (sinar X), barium akan

membentuk esofagus dengan jelas. Tes ini dapat digunakan untuk melihat

apakah ada kelainan pada permukaan dinding esofagus.

16

Page 17: Tumor Esofagus Bt Di Upload

Tes barium biasanya menjadi pilihan utama untuk melihat penyebab

disfagia. Bahkan sebagian kecil tumor, dapat terlihat dengan menggunakan

tes ini. Tes barium tidak dapat digunakan untuk menentukan seberapa jauh

kanker telah bermetastase.9,10

b. CT Scan

CT Scan biasanya tidak digunakan untuk mendiagnosis kanker esofagus,

tetapi CT Scan dapat membantu dalam menentukan penyebaran dari

kanker esofagus. CT Scan dapat menunjukkan lokasi dimana kanker

esofagus berada dan dapat membantu dalam menentukan apakah

pembedahan merupakan tatalaksana terbaik untuk kanker esofagus.

Sebelum gambar diambil, pasien diminta untuk minum cairan kontras,

sehingga esofagus dan bagian usus dapat terlihat jelas sehingga tidak

terjadi pembiasan pada daerah sekitarnya.

3. Endoskopi

a. Upper Endoscopy

Endoskopi merupakan uji diagnostic yang paling utama untuk

mendiagnosis kanker esofagus. Dengan bantuan endoskopi, dokter dapat

melihat kanker melalui selang dan melakukan biopsy terhadap jaringan

kanker maupun jaringan lain yang ada di sekitar kanker yang tampak tidak

normal. Contoh jaringan yang telah diambil kemudian dikirim ke

laboratorium, dan dengan bantuan mikroskop dapat ditentukan apakah

jaringan tersebut merupakan jaringan yang bersifat ganas (kanker). Jika

kanker esophagus menutupi lumen esophagus, maka lumen tersebut

dengan bantuan alat dan endoskopi dapat dilebarkan sehingga makanan

dan cairan dapat melaluinya.9,10

b. Endoscopic ultrasound

Merupakan jenis endoskopi yang menggunakan gelombang suara untuk

melihat gambar bagian dalam tubuh. Endoskopi jenis ini sangat berguna

untuk menentukan ukuran dari kanker esofagus dan seberapa jauh kanker

17

Page 18: Tumor Esofagus Bt Di Upload

tersebut telah menyebar ke jaringan lain. Uji ini tidak memiliki dampak

radiasi, sehingga aman untuk digunakan.

Gambar 1. Endoskopi

4. Bronkoskopi dan mediastinokopi

Bronkoskopi biasanya dilakukan, khususnya pada tumor pada sepertiga

tengah dan atas esofagus, untuk menentukan apakah trakea telah terkena

dan untuk membantu dalam menentukan apakah lesi dapat diangkat.

Sedangkan mediastinoskopi digunakan untuk menentukan apakah kanker

telah menyebar ke nodus dan struktur mediastinal lain.

II.10 Penatalaksanaan

Sebelum merencanakan dan memberikan terapi pada karsinoma esofagus,

perlu dilakukan penentuan stadium (staging) dan pengelompokan stadium tumor.

Penentuan tingkatan tumor ini dimulai dengan anamnesis dan pemeriksaan

jasmani yang teliti, dilengkapi dengan pemeriksaan laboratorium. Prosedur

dilanjutkan dengan esofagografi memakai suspensi barium, foto dada, CT Scan

dada dan abdomen. Pada kasus-kasus tertentu perlu dilakukan bronkoskopi,

mediastinoskopi, atau sidik tulang.11

18

Page 19: Tumor Esofagus Bt Di Upload

Ada beberapa pilihan yang dapat digunakan untuk terapi kanker esofagus.

Pilihannya adalah pembedahan, terapi radiasi, kemoterapi, atau kombinasi dari

ketiga jenis pilihan. Sebagai contoh, terapi radiasi dan kemoterapi dapat diberikan

sebelum atau setelah operasi. Pilihan terapi bergantung pada beberpah hal,

diantaranya :

Lokasi kanker di dalam kerongkongan

Apakah kanker telah menyerang struktur disekitarnya

Apakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening atau organ tubuh

lainnya

gejala dan kondisi kesehatan secara umum

a. Operasi

Ada beberapa jenis operasi untuk kanker kerongkongan.. jenis tergantung

terutama di mana kanker itu berada. Untuk pembedahan harus ditentukan apakah

dapat dioperasi atau tidak berdasarkan keadaan umum pasien secara klinis, tidak

adanya fiksasi tumor ke jaringan sekitar, atau tidak adanya metastasis ke organ

lain. Pembedahan dapat dikombuinasikan dengan terapi lain seperti kemoterapi

dan radioterapi. Pada stadium dini, di mana besar tumor kurang dari 2 cm,

dilakukan pembedahan enbloc esophagectomy. Penderita akan merasakan nyeri

pada masa awal setelah operasi. Namun obat-obatan akan membantu dalam

mengurangi rasa sakit tersebut. Efek samping yang ditimbulkan dari tindakan

pembedahan diantaranya adalah meningkatnya resiko infeksi termasuk pneumoni,

pandarahan setelah pembedahan dan gangguan pernafasan.1,3,11

Esofagektomi

Merupakan tindakan pembedahan untuk mengangkat semua bagian dari esofagus,

termasuk sebagaian kecil dari lambung. Saat esofagus diangkat maka limfa nodus

yang berada dekat dengan esophagus juga terangkat. Bagian atas esofagus sering

dihubungkan dengan bagian lambung yang tersisa, bagian lambung tersebut

ditarik ke arah dada atau leher menjadi bagian baru dari esofagus. Banyaknya

esofagus yang diangkat, bergantung pada staging tumor dan lokasi tumor berada.

19

Page 20: Tumor Esofagus Bt Di Upload

Jika tumor terletak di bagian distal esofagus, maka bagian esofagus yang

diangkat bisa mencapai 8 hingga 10 cm dari normal esofagus.4,11

Beberapa metode esofagektomi:

McKeown’s operation

Pendekatan 3 lapangan operasi, meliputi laparotomi, thorakotomi dan

Insisi servikal, dibuat anastomosis antara lambung keesofagus di servikal.

Ivor Lewis operation

Pendekatan 2 lapangan operasi, meliputi laparotomi dan thorakotomi,

dilakukan anastomosis antara lambung dengan oesophagus di thoraks.

Laparoscopy-assisted esophagectomy

Hampir sama dengan transhiatal approach tetapi menggunakan

laparoscopic instruments untuk mobilisasi esophagus intra thoracic.

Open esophagectomy

Esophagus dapat diangkat dengan melakukan insisi melalui abdomen dan

torak, yang dikenal dengan nama esofagektomi transtorakal. Jika insisi

dilakukan melalui abdomen dan leher disebut esofagektomi transhiatal.

Minimally invasive esophagectomy

Esophagus dapat diangkat melalui insisi yang kecil, tindakan ini disebut

dengan esofagektomi invasif minimal. Ahli bedah menggunakan sejenis

teleskop yang tipis melalui insisi. Alat ini akan mempermudah ahli bedah

untuk melihat esofagus selam operasi.

Efek samping tindakan pembedahan

Seperti operasi lainnya, tindakan pembedahan pada esofagus juga

memiliki beberapa resiko. Serangan jantung atau pembentukan bekuan darah di

paru dan di otak dapat terjadi selama proses pembedahan. Komplikasi paru-paru,

seperti pneumoni, kebocoran pada tempat penyambungan esofagus dan lambung,

mual dan muntah, meningkatnya resiko infeksi, striktur esofagus dapat terjadi

sebagai akibat dari tindakan pembedahan

20

Page 21: Tumor Esofagus Bt Di Upload

b. Terapi Radiasi

Terapi radiasi (juga disebut radioterapi) menggunakan sinar berenergi

tinggi untuk membunuh sel-sel kanker. Sinar tersebut hanya mempengaruhi sel-

sel kanker, tidak untuk sel-sel disekitarnya. Terapi radiasi dapat digunakan

sebelum atau setelah operasi. Bahkan dapat digunakan sebagai terapi tunggal,

pengganti operasi. Terapi radiasi biasanya dikombinasi dengan kemoterapi untuk

mengobati kanker kerongkongan. Ada dua jenis terapi radiasi dalam pengobatan

kanker kerongkongan.1,3,11

Terapi radiasi eksternal: radiasi berasal dari sebuah mesin besar di luar

tubuh. The machine aims radiation at your cancer. Mesin ini bertujuan

radiasi pada kanker Anda. Perawatan biasanya 5 hari seminggu selama

beberapa minggu.

Terapi radiasi internal (brachytherapy): radiasi jenis ini menggunakan

semprotan anestesi untuk daerah kerongkongan sehingga pasien merasa

lebih nyaman sepanjang terapi. Sebuah tabung/selang ditempatkan ke

dalam kerongkongan. Zat radiasi akan keluar melalui tabung tersebut.

ketika tabung diangkat, zat radioaktif juga akan hilang bersamaan dengan

keluarnya tabung, sehingga tidak meninggalkan sisa di dalam tubuh.

Untuk jenis terapi radiasi ini, biasanya pengobatan tidak dilakukan secara

kombinasi dengan terapi lainnya.

Efek samping dari terapi radiasi bergantung pada dosis dan tipe radiasi.

Terapi radiasi eksternal yang dilakukan pada daerah dada dan abdomen dapat

menyebabkan radang tenggorokan, atau nyeri pada perut dan usus. Efek samping

lainnya yaitu mual dan muntah. Selain itu, kulit di daerah yang mendapat terapi

dapat menjadi merah, kering, dan nyeri.

Terapi radiasi dapat menyebabkan masalah dalam proses menelan.

Misalnya, kadang-kadang terapi radiasi dapat melukai esofagus dan menyebabkan

kesulitan dalam menelan. Atau, radiasi juga dapat menyebabkan esofagus menjadi

21

Page 22: Tumor Esofagus Bt Di Upload

sempit. Oleh karena itu, Sebelum terapi biasanya sebuah tabung plastik

dimasukkan ke dalam esofagus untuk menjaga agar esofagus tetap terbuka.

c. Kemoterapi

Kebanyakan orang dengan kanker kerongkongan mendapatkan

kemoterapi. Kemoterapi menggunakan obat untuk menghancurkan sel-sel kanker.

Obat-obat untuk kanker kerongkongan biasanya diberikan melalui pembuluh

darah (intravena). Kemoterapi biasanya diberikan dalam beberapa siklus. Setiap

siklus memiliki masa perawatan diikuti oleh masa istirahat.11

Regimen yang sering digunakan untuk kemoterapi adalah

5-Fluorouracil

5-Fluorouracil + Cisplatin

ECF (Epirubicin + Cisplatin + 5-Fluorouracil)

IFL (Irinotecan + 5-Fluorouracil + Leucovorin)

TIC (Paclitaxel + Ifosphamide + Carboplatin)

Efek samping tergantung terutama pada obat yang diberikan dan berapa

banyak dosis yang digunakan. Kemoterapi dapat membunuh sel kanker dengan

cepat, akan tetapi obat tersebut juga dapat membahayakan sel-sel normal yang ada

di dalam tubuh yang membelah dengan cepat seperti :

Sel darah: saat kemoterapi menurunkan kadar sel darah yang sehat, maka

seseorang dapat lebih mudah untuk mendapatkan infeksi, mudah memar

atau berdarah, dan merasa sangat lemah dan lelah.

Sel-sel pada akar rambut: Kemoterapi dapat menyebabkan rambut

rontok.

Sel yang melapisi saluran pencernaan: Kemoterapi dapat menyebabkan

kurang nafsu makan , mual dan muntah, diare, atau mulut dan bibir luka .

Efek samping lainnya yaitu ruam pada kulit, nyeri pada sendi, rasa baal

atau mati rasa pada tangan dan kaki, gangguan pendengaran dan pembengkakan

kaki.

d. Terapi paliatif

22

Page 23: Tumor Esofagus Bt Di Upload

Pada stadium lanjut dilakukan tindakan paliatif agar pasien dapat menikmati

makanan peroral

Dilatasi mekanik

Dilatasi mekaniuk digunakan ketika tindakan pembedahan dan radioterapi

bersifat kontraindikasi. Teknik dilatasi ini menggunkan balon dilatators

yang dimasukkan ke esofagus dengan bantuan endoskopi. Karena resiko

perforasi esofagus cukup tinggi pada tindakan ini, maka dilatasi mekanik

harus dilakukan secara perlahan dan hati-hati.1,11

Terapi Yag Laser

Terapi ini cukup efektif untuk mengobati obstruksi yang disebabkan oleh

tumor esofagus. Massa tumor dapat dihancurkan dengan menggunakan

laser sehingga lumen bebas dari massa.

II. 11 Prognosis

Jika terdiagnosis secara dini, secara keseluruhan tumor esofagus memiliki

prognosis yang baik. Sebanyak 70% penderita mengalami metastase pada kelenjar

limfa nodus. Jika tidak ada keterlibatan limfa nodus, maka 50 % pasien dapat

bertahan hidup selama 5 tahun. Jika sudah terjadi metastase, maka hanya 1 dari 8

penderita yang mampu bertahan hingga 5 tahun.1,5,9

23

Page 24: Tumor Esofagus Bt Di Upload

BAB III

KESIMPULAN

Esofagus merupakan sebuah saluran berupa tabung berotot yang

menghubungkan dan menyalurkan makanan dari rongga mulut ke lambung.

Fungsi dasar esofagus adalah membawa material yang ditelan dari faring ke

lambung. Jika terdapat gangguan pada daerah ini, maka semua proses tubuh yang

melibatkan esofagus termasuk proses menelan akan mengalami gangguan.

Esofagus, seperti jaringan tubuh lainnya, juga terdiri dari se-sel hidup.

Pada awal kehidupan, sel sel esofagus membelah lebih cepat sebagai suatu bagian

dalam proses pertumbuhan. Setelah seseorang menginjak fase dewasa, sebagian

besar sel hanya akan membelah diri untuk menggantikan sel-sel yang telah rusak

atau mati. Jika sel-sel mulai membelah, tumbuh abnormal dan berkembang secara

tidak terkendali maka sel inilah yang dikatakan sel tumor atau kanker. Sel kanker

juga dapat menyerang jaringan lain, sesuatu hal dimana sel normal tidak dapat

melakukannya.

Tidak semua tumor adalah kanker. Tumor yang bukan kanker disebut

tumor jinak. Tumor jinak dapat menjadi masalah jika tumor tersebut tumbuh

semakin besar dan menekan organ atau jaringan tubuh yang sehat. Akan tetapi

tumor jinak tidak dapat tumbuh dan menginvasi jaringan lain. Karena tumor jinak

tidak dapat berinvasi, maka tumor tersebut tidak dapat menyebar ke bagian tubuh

lain. Tumor jenis ini tidak mengancam kehidupan.

Tumor esofagus terdiri dari tumor yang bersifat jinak dan tumor yang

bersifat ganas (kanker). Tumor jinak yang paling sering terdapat pada esofagus

adalah tumor yang berasal dari lapisan otot, yang disebut dengan leiomioma.

Sedangkan tumor yang bersifat ganas sering dikenal dengan kanker esophagus,

24

Page 25: Tumor Esofagus Bt Di Upload

terdiri dari epitel berlapis gepeng (squamous cell carcinoma) dan

adenokarsinoma. Dari kedua tumor tersebut hampir 95% tumor yang ada di

esofagus adalah tumor yang bersifat ganas (kanker).

Penyebab kanker esofagus belum diketahui dengan pasti akan tetapi para

peneliti percaya bahwa beberapa faktor resiko seperti merokok dan alkohol, dapat

menyebabkan kanker esofagus dengan cara merusak DNA sel yang melapisi

bagian dalam esofagus, akibatnya DNA sel tersebut menjadi abnormal. Iritasi

yang berlangsung lama pada dinding esofagus, seperti yang terjadi pada GERD,

Barrett’s esophagus dan akhalasia dapat memicu terjadinya kanker.

Kanker esofagus ditegakkan berdasarkan gejala klinis yang dialami pasien,

pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium dan penunjang lainnya. Dari gejala

klinis, hal yang paling sering menjadi keluhan pasien adalah disfagia (sulit

menelan), merasakan benjolan pada tenggorokan dan rasa nyeri saat menelan.

nyeri pada dada, regurgitasi makanan yang tak tercerna dengan bau nafas dan

akhirnya cegukan serta perdarahan. Pada pemeriksaan fisik tampak pasien

menjadi kurus karena gangguan menelan dan anoreksia. Jika telah lanjut, terdapat

pembesaran kelenjar getah bening daerah supraklavikula dan aksila, serta

hepatomegali. Pada pemeriksaan darah rutin didapatkan diantaranya LED

meningkat, terdapat gangguan faal hati dan ginjal, dilihat dari nilai SGOT, SGPT,

ureum dan creatinin yang mengalami peningkatan. Dari pemeriksaan penunjang

lainnya seperti bubur barium, dapat terlihat gambaran yang khas pada sebagian

besar kasus di mana akan terlihat tumor dengan permukaan yang erosif dan kasar

pada bagian esofagus yang terkena. Pemeriksaan endoskopi dan biopsi sangat

penting untuk mendiagnosis karsinoma esofagus, terutama untuk membedakan

antara karsinoma epidermal dan adenokarsinoma. Paling tidak diperlukan

beberapa biopsi, oleh karena terjadi penyebaran ke submukosa dan adanya

kecenderungan tertutupnya karsinoma epidermal oleh sel epitel skuamus yang

normal.

Ada beberapa pilihan yang dapat digunakan untuk terapi kanker esofagus.

Akan tetapi, sebelum merencanakan dan memberikan terapi pada karsinoma

esofagus, perlu dilakukan penentuan stadium (staging) dan pengelompokan

25

Page 26: Tumor Esofagus Bt Di Upload

stadium tumor berdasarkan TNM sistem. T adalah tumor primer, N adalah

pembesaran kelenjar limfe regional dan M adalah metastasis jauh. Pilihan terapi

yang dapat digunakan adalah pembedahan, terapi radiasi, kemoterapi, atau

kombinasi dari ketiga jenis pilihan.

Ada beberapa jenis operasi untuk kanker kerongkongan.. jenis tergantung

terutama di mana kanker itu berada. Pembedahan dapat dikombuinasikan dengan

terapi lain seperti kemoterapi dan radioterapi. Pada stadium dini, di mana besar

tumor kurang dari 2 cm, dilakukan pembedahan enbloc esophagectomy. Efek

samping yang ditimbulkan dari tindakan pembedahan diantaranya adalah serangan

jantung atau pembentukan bekuan darah di paru dan di otak dapat terjadi selama

proses pembedahan. Komplikasi paru-paru, seperti pneumoni, kebocoran pada

tempat penyambungan esofagus dan lambung, mual dan muntah, meningkatnya

resiko infeksi, striktur esofagus dapat terjadi sebagai akibat dari tindakan

pembedahan.

Terapi radiasi (juga disebut radioterapi) menggunakan sinar berenergi

tinggi untuk membunuh sel-sel kanker. Terapi radiasi dapat digunakan sebelum

atau setelah operasi. Terapi radiasi biasanya dikombinasi dengan kemoterapi

untuk mengobati kanker kerongkongan. Ada dua jenis terapi radiasi dalam

pengobatan kanker kerongkongan, yaitu terapi radiasi eksternal dan terapi radiasi

internal. Efek samping dari terapi radiasi bergantung pada dosis dan tipe radiasi.

Terapi radiasi eksternal yang dilakukan pada daerah dada dan abdomen dapat

menyebabkan radang tenggorokan, atau nyeri pada perut dan usus. Efek samping

lainnya yaitu mual dan muntah. Selain itu, kulit di daerah yang mendapat terapi

dapat menjadi merah, kering, dan nyeri.

Kemoterapi menggunakan obat untuk menghancurkan sel-sel kanker.

Obat-obat untuk kanker kerongkongan biasanya diberikan melalui pembuluh

darah (intravena). Kemoterapi biasanya diberikan dalam beberapa siklus. Setiap

siklus memiliki masa perawatan diikuti oleh masa istirahat. Regimen yang sering

digunakan untuk kemoterapi adalah 5-Fluorouracil, 5-Fluorouracil + Cisplatin,

ECF (Epirubicin + Cisplatin + 5-Fluorouracil), IFL (Irinotecan + 5-Fluorouracil +

Leucovorin) dan TIC (Paclitaxel + Ifosphamide + Carboplatin). Efek samping dari

26

Page 27: Tumor Esofagus Bt Di Upload

kemoterapi, diantaranya adalah meningkatnya resiko infeksi, mudah memar atau

berdarah, dan merasa sangat lemah dan lelah, kurang nafsu makan , mual dan

muntah, diare, atau mulut dan bibir luka, ruam pada kulit, nyeri pada sendi, rasa

baal atau mati rasa pada tangan dan kaki, gangguan pendengaran dan

pembengkakan kaki.

Jika terdiagnosis secara dini, secara keseluruhan tumor esofagus memiliki

prognosis yang baik. Sebanyak 70% penderita mengalami metastase pada kelenjar

limfa nodus. Jika tidak ada keterlibatan limfa nodus, maka 50 % pasien dapat

bertahan hidup selama 5 tahun. Jika sudah terjadi metastase, maka hanya 1 dari 8

penderita yang mampu bertahan hingga 5 tahun

27