Tugas ThT

10
NANDA 1. Sebutkan 5 pasang otot yang terdapat pada palatum mole 2. arkus anterior faring dibentuk oleh.... Dan kerjanya.... Otot ini dipersarafi oleh.... 3. arkus posterior faring dibeuk oleh.... Dan kerjanya.... Oto ini dipersarafi oleh.... 4. sebutkan batas-batas nasofaring, orofaring, dan hipofaring 5. cincin waldayer dibentuk oleh( bagian-bagian cincin waldayer) 6. fungsi faring dan laring 7. fisiologi adenoid membesar pada anak usia... Dan kemudian mengecil dan menghilang pada anak usia... 8. sebutkan batas-batas rongga faring berhubungan dgn rongga hidung melalui koana, ke depan berhubungan dgn rongga mulut, dengan laring di bawah bergubungan melalui aditus laring dan ke bawah berhubungan dgn esofagus. - nasofaring: atas: dasar tengkorak bawah : palatum mole depan: rongga hidung belakang : vertebra servikal - orofaring: atas : palatum mole bawah : tepi atas epiglotis depan : rongga mulut belakang : vertebra servikal - laringofaring:

description

tugas tht

Transcript of Tugas ThT

NANDA

1. Sebutkan 5 pasang otot yang terdapat pada palatum mole

2. arkus anterior faring dibentuk oleh.... Dan kerjanya.... Otot ini dipersarafi oleh....

3. arkus posterior faring dibeuk oleh.... Dan kerjanya.... Oto ini dipersarafi oleh....

4. sebutkan batas-batas nasofaring, orofaring, dan hipofaring

5. cincin waldayer dibentuk oleh( bagian-bagian cincin waldayer)

6. fungsi faring dan laring

7. fisiologi adenoid membesar pada anak usia... Dan kemudian mengecil dan menghilang pada anak usia...

8. sebutkan batas-batas rongga faring

berhubungan dgn rongga hidung melalui koana, ke depan berhubungan dgn rongga mulut, dengan laring di bawah bergubungan melalui aditus laring dan ke bawah berhubungan dgn esofagus.

nasofaring:

atas: dasar tengkorak

bawah : palatum mole

depan: rongga hidung

belakang : vertebra servikal

orofaring:

atas : palatum mole

bawah : tepi atas epiglotis

depan : rongga mulut

belakang : vertebra servikal

laringofaring:

atas : tepi atas epiglotis

depan : laring

bawah : esofagus

belakang : vertebra servikal

9. laring dibagi menjadi 3, sebutkan

vestibulum laring, glotik, subglotik

10. fisiologi laring

proteksi : mencegah makanan dn benda asing masuk ke trakea

refleks batuk : benda asing yg masuk ke trakea dpt sibatukkan ke luar

fungsi respirasi : dgn mengatur besar kecilnya rima glotis

fungsi sirkulasi perubahan tekanan udara di dalam traktus trakeo-bronkial

fungsi menelan

emosi : seperti berteriak, mengelu, menangis

fonasi : membuat suara serta menentukan tinggi rendahnya nada

11. bagiaan-bagian pleksus kieselbach

anastomosis dari cabang cabang a.sfenopalatina, a.etmoid anterior, a.labialis superior, dan a. palatina mayor

12. fungsi fisiologi hidung

Fungsi respirasi (untuk mengatur kondisi udara, penyaring udara, humidifikasi, penyeimbang dalam pertukaran tekanan, dan mekanisme imunologik lokal)

Fungsi penghidu

Fungsi Fonetik

Fungsi statik dan mekanik

Refleks nasal

13. alat-alat pemeriksaan tHT

speculum hidung

otoskop

speculum telinga

corong telinga

pelilit kapas

serumen set

pinset telinga

garpu tala

spatel tongue

kaca rinoskopi anterior

lampu spiritus

lampu kepala

kaca laring

14. sebutkan anatomi sinus dan fisiologi sinus

sinus maksila

sinus frontal

sinus etmoid

sinus sfenoid

Fungsinya:

sebagai pengatur kondisi udara

sebagai penahan suhu

Membantu keseimbangan kepala

membantu resonansi suara

sebagai peredam perubahan tekanan udara

membantu produksi mukus

15. sebutkan KOM

KOM adalah daerah sempit dan rumit yg terletak di sepertiga tengah dinding lateral hidung (di meatus medius, ada muara saluran dari sinus maksila, sinus frontal dan sinus etmoid anterior)

terdiri dari:infudibulum etmoid yg terletak di belakang prosesus unsinatus, resesus frontalis, bula etmoid dan sel2 etmoid anterior dgn ostiumnya dan ostium sinus maksila.

16. Bagian anatomi dari Kompleks osteomeatal ?

KOM adalah bagian dari sinus etmoid anterior. Pada potongan koronal sinus paranasal, gambaran KOM terlihat jelas yaitu suatu rongga antara konka media dan lamina papirasea. Isi dari KOM terdiri dari infundibulum etmoid, prosesus unsinatus, hiautus semilunaris, agger nasi, resesus frontalis, bula etmoid dan sel-sel etmoid anterior dengan ostiumnya dan ostium sinus maksila

17. Sebutkan bagian dari atas ke bawah dari hidung luar ?

Hidung bagian luar menonjol pada garis tengah di antara pipi dan bibir atas ; struktur hidung luar dibedakan atas tiga bagian : yang paling atas : kubah tulang yang tak dapat digerakkan; di bawahnya terdapat kubah kartilago yang sedikit dapat digerakkan ; dan yang paling bawah adalah lobulus hidung yang mudah digerakkan. Bentuk hidung luar seperti piramid dengan bagian-bagiannya dari atas ke bawah : 1) pangkal hidung (bridge), 2) batang hidung (dorsum nasi), 3) puncak hidung (hip),4) ala nasi,5) kolumela, dan 6) lubang hidung (nares anterior). Hidung luar dibentuk oleh kerangka tulang dan tulang rawan yang dilapisi oleh kulit, jaringan ikat dan beberapa otot kecil yang berfungsi untuk melebarkan atau menyempitkan lubang hidung. Kerangka tulang terdiri dari : 1) tulang hidung (os nasal), 2) prosesus frontalis os maksila dan 3) prosesus nasalis os frontal ; sedangkan kerangka tulang rawan terdiri dari beberapa pasang tulang rawan yang terletak di bagian bawah hidung, yaitu 1) sepasang kartilago lateralis, 2) sepasang kartilago ala mayor, 3) sepasang kartilago ala minor dan 4) tepi anterior kartilago septum

18. Kerangka tulang hidung terdiri dari os nasal, os lakrimal, os maksila, septum nasi, konka, os etmoid, os frontal, os spenoid, os palatum sedangkan kerangka tulang rawan terdiri dari 2 kartilago lateral, kartilago septum nasi, 2 kartilago ala minor, 2 kartilago ala mayor

19. Pada dinding lateral hidung terdapat 4 buah konka, sebutkan konka suprema, konka superior, konka media dan konka inferior

20. Pada meatus medius terdapat muara sinus maksila, sinus frontal dan sinus etmoid anterior

21. Pada meatus inferior terdapat muara duktus nasolakrimalis

22. Pada lamina kribiformis terdapat masuknya nervus olfaktorius

23. pleksus kielsebach adalah anastomosis dari cabang-cabang a. Sfenopalatina, a.etmoid anterior, a labialis superior dan a. Palatina mayor.

24. pemeriksaan faring dan laring

Pemeriksaan faring :

Alat : lampu kepala, spatula

Cara :

- gunakan lampu kepala,. arahkan ke rongga mulut

- gunakan spatula, tekan bagian tengah lidah agar bagian-bagian rongga mulut lebih jelas.

- periksa dimulai dari dinding belakang faring, kelenjar limfa, uvula, arkus faring, gerakannya

Pemeriksaan laring :

Alat : kaca laring, tabung spiritus

Cara :

- pasien duduk agak condong ke depan dengan leher agak fleksi

- kaca laring di hangatkan dengan api spiritus dan dicoba dulu ke kulit tangan apakah trll panas atau tidak

- pasien diminta membuka mulut, bernafas mll mulut, menjulurkan lidah sejauh mungkin

- lidah dipegang dengan tangan kiri menggunakan kasa dan ditarik keluar dengan hati2

- kaca laring dimasukkan ke dalam mulut dengan arah kaca ke bawah, bersandar pada uvula dan palatum mole

- mll kaca periksa hipofaring dan laring

- periksa radiks lingue, epiglotis dan sekitarnya

- minta pasien mengucapkan huruf iiii yang tinggi

- Perhatikan anatomi laring tdd : epiglotis dan pinggirnya, artenoid kiri dan kanan, plika ari epiglotika kiri dan kanan, sinus piriformis kiri dan kanan, dinding posterior dan dinding lateral laring, plika ventrikularis kiri dan kanan, komisura anterior dan posterior, korda vokalis kanan dan kiri.

- perhatikan gerak korda vokalis kiri dan kanan (normal, gerak simetris, dan merapat di garis tengah, tidak bergerak, unilateral, bilateral)

25. anatomi membran timpani

MT merupakan membran yang membatasi telinga luar dengan telinga dalam

*posisi :

- membentuk sudut 45 dengan bidang horizontal dan sagital

- tepi bawah tetletak 6 mm lebih medial dari tepi atas

- pada bayi < 1 tahun letaknya lebih horizontal dan frontal

* warna: putih mengkilat seperti mutiara

* ukurann: tinngi 9-10 mm, lebar 8-9 mm

*bentuk bentuk sedikit lonjong yang condong ke anterior

* bagian -bagian MT : pars tensa (manubrium mallei, umbo, prosesus brevis, refleks cahaya, plika anterior, plia posterior) dan pars flasida

26. batas-batas telinga tengah

Batas luar : membran timpani

Batas depan : tiba eustachius

Batas bawah : bulbus vena jugular

Batas belakang : aditus ad antrum, kanalis fascialis pars vertikalis

Batas atas : tegmen timpani

Batas dalam : dari atas ke bawah tdd dri kanalis semi sirkularis horizontal, kanalis fascialis, oval window, round window, promontorium

27. Apa yang dimaksud tes rinne, tes weber dan tes schwabach

- Tes rinne adalah tes untuk membandingkan hantaran melalui udara dan hantaran melalui tulang pada telinga yang diperiksa

-Tes weber adalah tes untuk membandingkan hantaran tulang telinga kiri dengan telinga kanan

-Tes schwabach adalah tes untuk membandingkannhantaran tulang orang yang diperiksa dengan pemeriksa yang pendengarannya normal

28. Bagaimana cara pemeriksaan tes rinne, tes weber dan tes schwabach

Cara pemeriksaan tes rinne :

- bunyikan garpu tala 512 Hz, letakkan tangkainya tegak lurus pada planum mastois penderita (posterior dari MAE) sampai penderita tak mendengar, kemudian cepat pindahkan ke depan MAE penderita. Jika penderita masih mendengar : rinne positif, jika tidak mendengar : rinne negatif

- bunyika garpu tala 512Hz cukup kerqs, letakkan pada planum mastoid sehingga penderita mendengar bunyi. Pada saat penderita tidak mendengar, harus memberi isyarat; pemeriksa segera memindahkan ujung garpu tala didepan liang telinga ipsilatetal. Bila penderita mendengar lagi : rinne positis, bila tidak mendengar : rinne negatif

Cara pemeriksaan tes weber

- garpu tala 512 Hz dibunyikan, tangkainya letakkan tegak lurus di garis media biasanya di dahi ( bisa juga di verteks, dagu atau pada gigi incisivus) dengan kedua kaki pada bidang yang menghubungkan liang telinga kanan dan kiri

- penderita diminta untuk menunjukkan telinga mana yang mendengar / mendenhar lebih keras. Bila mendengar lebih keras pada satu telinga disebut lateralisasinke kiri . Bila kedua telinga tak mendengar atau mendengar sama keras berarti tidak ada lateralisasi

Cara pemerilsaan tes schwabach

- garpu tala 512 Hz dibunyikan kemudian tangkainya diletakkab tegak lurus pada mastoid pemeriksa, bila pemeriksa sudah tidak mendengar, secepatnya garpu tala dipindahkan ke mastoid penderita. Bila penderita masih mendengar maka Scwabach memantang, tetapi bila penderita tidak mendengar terdapat 2 kemungkinan yaitu schwabach memendek atau normal

-selanjutnya pemeriksaan dibalik, penderita dulu baru ke pemerikaa

29. hasil pemeriksaan pendengaran :

1 tes rinne + , tes rinne -, dapat diinterpretasikan apa

tes rinne + artinya normal atau tuli sensorineural, tes rinne - artinya tuli konduktif

2 tes weber hasil lateralisasi ke kanan dapat diinterpertasikan apa

a. Tuli konduktif kanan, telinga kiri normal

b. Tuli konduktif kanan dan kiri, tetapi kanan lebih berat

c. Tuli sensorineural kiri, telinga kanan normal

d. Tuli sensorineural kanan dan kiri, tetapi kiri lebih berat

e. Tuli konduktif kanan dan sensorineural kiri

3 tes schwabach normal, memendek , memanjang dapat diinterpertasikan apa

a. Tes schwabach normal : telinga normal

b. Tes schwabach memendek : tuli sensorinuural

c. Tes schwabach memanjang : tuli konduktif