tht OKE.docx

16
SINUSITIS PARANASAL Wa Ode Asfiyai S., Adhytya Pratama A., Nur Hilaliyah I. Latar Belakang Sinusitis paranasal atau sinusitis telah dikenal luas oleh masyarakat awam dan mer upa kan sal ah satu peny aki t yan g seri ng dik eluhka n dengan ber bag ai tingkatan gejala klinik. Hidung dan sinus paranasal merupakan bagian dari sistem  pernafasan sehingga infeksi yang menyerang dapat juga menyerang hidung dan sinus paranasal. 1 Sinusitis mengenai sekitar 16% populasi dewasa di Amerika Serikat, yang menyebabkan biaya kesehatan sejumlah 5, milyar dollar Amerika pada tahun 1!!6. "ayoritas pasien datang ke unit pelayanan kesehatan primer yaitu sebanyak 1 juta kunjungan per tahun. #erajat gangguan akti$itas yang ditimbulkan sangat mendasar dan sebanding dengan penyakit kronik lainnya seperti penyakit paru obstruktif kronis, angina dan nyeri punggung. &ompli kasi akibat sinus par anasal sangat ber $ar iasi , bai k lokal, int ra orb ital mau pun int rakr ani al. Sin usi tis den gan kompli kas i int ra orb ita ada lah  penyakit yang berpotensi fatal yang telah dikenal sejak 'aman Hippo(rates. #iperk irakan bahwa 1 dari 5 pasien mengalami komp likasi sinusitis sebelum era antibiotik. ,  &omplikasi intrakran ial sinusitis jarang terjadi pada era antibiotik diman a angka kejadian nya sekitar )% pada pasien yang dirawa t deng an sinusitis akut atau kroni k. "eskipun jarang, komplikasi ini dapat mengan( am jiwa akibat 1

Transcript of tht OKE.docx

Page 1: tht OKE.docx

8/17/2019 tht OKE.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tht-okedocx 1/16

SINUSITIS PARANASAL

Wa Ode Asfiyai S., Adhytya Pratama A., Nur Hilaliyah

I. Latar Belakang

Sinusitis paranasal atau sinusitis telah dikenal luas oleh masyarakat awam

dan merupakan salah satu penyakit yang sering dikeluhkan dengan berbagai

tingkatan gejala klinik. Hidung dan sinus paranasal merupakan bagian dari sistem

 pernafasan sehingga infeksi yang menyerang dapat juga menyerang hidung dan

sinus paranasal.1

Sinusitis mengenai sekitar 16% populasi dewasa di Amerika Serikat, yang

menyebabkan biaya kesehatan sejumlah 5, milyar dollar Amerika pada tahun

1!!6. "ayoritas pasien datang ke unit pelayanan kesehatan primer yaitu sebanyak 

1 juta kunjungan per tahun. #erajat gangguan akti$itas yang ditimbulkan sangat

mendasar dan sebanding dengan penyakit kronik lainnya seperti penyakit paru

obstruktif kronis, angina dan nyeri punggung.

&omplikasi akibat sinus paranasal sangat ber$ariasi, baik lokal, intra

orbital maupun intrakranial. Sinusitis dengan komplikasi intra orbita adalah

 penyakit yang berpotensi fatal yang telah dikenal sejak 'aman Hippo(rates.

#iperkirakan bahwa 1 dari 5 pasien mengalami komplikasi sinusitis sebelum era

antibiotik.,  &omplikasi intrakranial sinusitis jarang terjadi pada era antibiotik 

dimana angka kejadiannya sekitar )% pada pasien yang dirawat dengan sinusitis

akut atau kronik. "eskipun jarang, komplikasi ini dapat mengan(am jiwa akibat

1

Page 2: tht OKE.docx

8/17/2019 tht OKE.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tht-okedocx 2/16

komplikasi dari meningitis, epidural empiema serta abses, trombosis sinus

ka$ernosus, dan abses serebri.,* 

II. Anatomi Sinus Paranasalis

Sinus paranasal terbentuk sebagai evaginasi  membran mukosa meatus

nasalis. +apisan mukosa sinus paranasal sama dengan lapisan mukosa hidung.

Sinus maksila dan etmoid mulai berkembang selama kehamilan. Sinus frontalis

mulai berkembang pada usia 1 tahun, bersamaan dengan sinus sfenoid, maka

tidak akan terlihat se(ara radiologis sampai usia 56 tahun. *

A. Sinus Maksilaris

Sinus maksilaris disebut juga antrum Highmore yang telah ada saat lahir.

Saat lahir sinus ber$olume 6 ml kemudian berkembang dengan (epat dan

akhirnya men(apai ukuran maksimal yaitu 15 ml saat dewasa. "erupakan

sinus terbesar dan terletak di maksila pada pipi yang berbentuk segitiga

terbalik. #inding anterior sinus adalah permukaan fasial os maksilaris yang

disebut fosa kanina, dinding posteriornya adalah permukaan infratemporal

maksilaris, dinding medialnya adalah dinding lateral rongga hidung, dinding

superiornya adalah dasar orbita dan dinding inferiornya adalah prosesus

al$eolaris dan palatum. -stium sinus maksilaris berada disebelah superior 

dinding medial sinus dan bermuara ke hiatus semilunaris melalui

infundibulum etmoid),5.

Sinus maksilaris ini sering terinfeksi oleh karena merupakan sinus

 paranasalis yang terbesar.+etak ostiumnya yang lebih tinggi dari dasar 

2

Page 3: tht OKE.docx

8/17/2019 tht OKE.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tht-okedocx 3/16

sehingga aliran sekret dari sinus maksila hanya tergantung dari gerakan

silia.#asar dari anatomi sinus maksila sangat berdekatan dengan akar gigi

rahang atas, yaitu 1, , "1, " dan "*, kadangkadang juga gigi (aninus

 bahkan akarakar gigi tersebut dapat menonjol ke dalam sehingga infeksi gigi

geligi mudah naik ke atas menyebabkan sinusitis. -stium sinus maksila

terletak di meatus medius disekitar hiatus semilunaris yang sempit sehingga

mudah tersumbat.)

B. Sinus Etmoidalis

Sinus etmoidalis beronggarongga terdiri dari selsel yang menyerupai

sarang tawon yang terdapat di dalam massa bagian lateral os etmoiddan

terletak diantara konka media dan dinding medial orbita. Sama halnya

dengan sinus maksilaris bahwa sinus etmoidalis ini telah ada saat lahir.

/kurannya dari anterior ke posterior )5 (m, tinggi ,) (m dan lebarnya 0,5

(m di bagian anterior dan 1,5 ml (m dibagian posterior. erdasarkan letaknya

sinus etmoid dibagi menjadi sinus etmoid anterior yang bermuara di meatus

medius dan sinus etmoid posterior yang bermuara di meatus superior dengan

 perlekatan konka media).

#i bagian terdepan sinus etmoid anterior ada bagian yang sempit disebut

resesus frontal yang berhubungan dengan sinus frontal. Sel etmoid yang

terbesar disebut bula etmoid. #i daerah etmoid anterior terdapat suatu

 penyempitan yang disebut infundibulum tempat bermuaranya sinus ostium

sinus maksila. embengkakan atau peradangan di resesus frontal dapat

3

Page 4: tht OKE.docx

8/17/2019 tht OKE.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tht-okedocx 4/16

menyebabkan sinusitis frontal dan pembengkakan di infundibulum dapat

menyebabkan sinusitis maksila).

Atap sinus etmoid yang disebut fo$ea etmoidalis berbatasan dengan

lamina kribrosa. #inding lateral sinus adalah lamina papirasea yang sangat

tipis dan membatasi sinus etmoid dari rongga orbita. #i bagian belakang

sinus etmoid posterior berbatasan dengan dinding anterior sinus sfenoid.)

C. Sinus Frontalis

Sinus frontalis terdiri dari sinus yang terdapat di setiap sisi pada daerah

dahi di os frontal. /kuran sinus frontal adalah , (m tingginya, lebar ,) (m

dan dalamnya (m. Sinus frontal berkembang dari sinus etmoid anterior 

 pada pada usia tahun dan men(apai ukuran maksimal pada usia 0 tahun.)

#inding medial sinus merupakan septum sinus tulang interfrontalis yang

 biasanya berada dekat garis tengah tetapi biasanya berde$iasi pada

 penjalarannya ke posterior sehingga sinus yang satu bisa lebih besar daripada

yang lain. Sinus frontalis bermuara ke dalam meatus medius melalui duktus

nasofrontalis. &adangkadang kedua sinus frontalis tidak terbentuk atau yang

lebih la'im tidak terbentuk salah satu sinus.),5

Sinus frontal dipisahkan oleh tulang yang relatif tipis dari orbita yang

disebut dengan tulang kompakta dan fosa serebri anterior sehingga infeksi

dari sinus frontal mudah menjalar ke daerah ini.)

D. Sinus Senoidalis

Sinus sfenoidalis terletak di dalam os sfenoidalis dibelakang sinus etmoid

 posterior. /kurannya adalah (m tingginya, dalamnya ,* (m dan lebarnya

4

Page 5: tht OKE.docx

8/17/2019 tht OKE.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tht-okedocx 5/16

1,2 (m. 3olumenya ber$ariasi dari 5 sampai 2,5 ml. neumatisasi sinus

spenoidalis dimulai pada usia 10 tahun. iasanya berbentuk tidak teratur 

dan sering terletak di garis tengah. Sinus sfenoid dibagi dua oleh sekat yang

disebut septum intersfenoid. Saat sinus berkembang pembuluh darah dan

ner$us dibagian lateral os sfenoid akan menjadi sangat berdekatan dengan

rongga sinus dan tampak sebagai indentasi pada dinding sinus sfenoid).

atasbatasnya adalah sebelah anterior dibentuk oleh resesus

sfenoetmoidalis di medial dan oleh selsel etmoid posterior di lateral. #inding

 posterior dibentuk oleh os sfenoidales. Sebelah lateral berkontak dengan

sinus ka$ernosus, arteri karotis interna, ner$us optikus dan foramen optikus.

enyakitpenyakit pada sinus sfenoidalis dapat mengganggu strukturstruktur 

 penting ini dan pasien dapat mengalami gejalagejala oftalmologi akibat

 penyakit sinus primer. #inding medial dibentuk oleh septum sinus tulang

intersfenoid yang memisahkan sinus kiri dari yang kanan. Superior terdapat

fosa serebri media dan kelenjar hipofisa serta sebelah inferiornya atap

nasofaring6.

5

Page 6: tht OKE.docx

8/17/2019 tht OKE.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tht-okedocx 6/16

!am"ar #. otongan koronal dan hori'ontal memperlihatkan sinus paranasalis

4#ikutip dari kepustakaan 6

!am"ar $. #rainase sinussinus paranasalis tampak dalam rongga hidung setelah

konka disingkirkan sebagian 4#ikutip dari kepustakaan 5

6

Page 7: tht OKE.docx

8/17/2019 tht OKE.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tht-okedocx 7/16

E. %om&leks 'stiomeatal

&ompleks ostiomeatal 4&-" merupakan (elah pada dinding lateral

hidung yang dibatasi oleh konka media dan lamina papirasea. eberapa orang

mungkin memiliki $ariasi anatomis tersendiri. Struktur anatomi penting yang

memmbentuk &-" adalah prosesus unsinatus, infundibulum etmoid, hiatus

semilunaris, bula etmoid, agger nasi dan resesus frontal. &ompleks ini

merupakan unit fungsional yang merupakan tempat $entilasi dan drainase

dari sinussinus yang letaknya anterior yaitu sinus maksila, etmoid anterior,

dan frontal.2,

ika terjadi obstruksi pada (elah yang sempit ini, maka akan terjadi

 perubahan patologis yang signifikan pada sinussinus yang terkait.6

!am"ar (. &ompleks ostiomeatal diperlihatkan pada patongan koronal tengkorak 

4#ikutip dari kepustakaan 2

7

Page 8: tht OKE.docx

8/17/2019 tht OKE.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tht-okedocx 8/16

III. Sinusitis Paranasalis

A. Deinisi

Sinusitis didefinisikan sebagai inflamasi mukosa sinus paranasal.

/mumnya disertai atau dipi(u oleh rinitis sehingga sering disebut

rinosinusitis. enyebab utamanya ialah selesma 4(ommon (old yang

merupakan infeksi $irus yang diikuti oleh infeksi bakteri.!

&onsensus ahli otorinolaringologi lebih tepat menggunakan istilah

rinosinusitis untuk menyatakan adanya saling keterlibatan proses inflamasi

ini, yang didefinsiskan sebagai1,107

• inflamasi hidung dan sinus paranasal yang ditandai dengan adanya dua

atau lebih gejala, salah satunya termasuk hidung tersumbat8 obstruksi8

kongesti atau pilek 4sekret hidung anterior8 posterior7

9 nyeri wajah8 rasa tertekan di wajah

9 penurunan8 hilangnya penghidu

dan salah satu dari

• temuan nasoendoskopi7

polip dan8 atau

sekret mukopurulen dari meatus medius dan8 atau

edema8 obstruksi mukosa di meatus medius

dan/ atau

• gambaran tomografi komputer7

perubahan mukosa di kompleks ostiomeatal dan8atau sinus

8

Page 9: tht OKE.docx

8/17/2019 tht OKE.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tht-okedocx 9/16

B. Etiologi dan Faktor Predis&osisi

a.:nfeksi Saluran ernafasan Akut 4:SA dan infeksi sekunder bakteri

 b. ;inogenik7 rinitis alergi, rinitis infeksi, rinitis $asomotor dan

medikamentosa

(.-bstruksi rongga hidung7 Hipertrofi konka, de$iasi septum, benda

asing

d. &elainan anatomi hidung7 infundibulum lebih sempit, obstruksi

koana oleh adenoid

e.<rauma sinus

f. <onsilitis atau adenoiditis

g. enyakit imunokompromais, gangguan mukosilier 

h. erenang8menyelam

i. :nfeksi gigi

 j. olusi, kebiasaan merokok

k. ;esistensi obat 4misalnya amoksisilin11

C. Patoisiologi

<iga faktor utama berperan pada fisiologi sinus paranasal adalah ostium

yang terbuka, silia yang berfungsi efektif dan pengeluaran sekret yang

normal.*,

;etensi sekret dalam sinus paranasal dapat diakibatkan oleh obstruksi

ostium, penurunan jumlah atau fungsi silia atau produksi yang berlebihan

atau berubahnya $iskositas sekret, diikuti dengan infeksi sekunder sehingga

terjadi peradangan mukosa sinus paranasal.  *

9

Page 10: tht OKE.docx

8/17/2019 tht OKE.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tht-okedocx 10/16

3ariasi faktor lokal, regional atau sistemik bisa menimbulkan obstruksi

kompleks osteomeatal. =aktor lokal dan regional meliputi de$iasi septum,

 polip nasal, $ariasi anatomis seperti atresia koana atau konka bulosa, benda

asing, edema yang berhubungan dengan peradangan $irus, bakteri, alergi

maupun radang selaput hidung non alergi. =aktor sistemik seperti  sindrom

diskinesia silia, cystic fibrosis dan defisiensi imunologis. *

=aktor paling sering yang menyebabkan terjadinya sinusitis adalah :SA

yang disebabkan oleh $irus.agaimana infeksi $irus dapat menyebabkan

sinusitis masih belum jelas, namun diperkirakan respon peradangan terhadap

$irus menyebabkan tertutupnya sinus, pertukaran oksigen menjadi terganggu,

sehingga memi(u tumbuhnya bakteri dan timbul infeksi. >erakan silia pada

mukosa sinus menjadi sangat terganggu sehingga timbul penumpukan sekret

dan penebalan mukosa sinus. *

-rganisme yang sering ditemukan pada sinusitis yaitu S. pneumonia,  H.

influena, dan  !o"arella catarrhalis. ada sinusitis kronik, faktor 

 predisposisi lebih berperan. *,!

D. %lasiikasi Sinusitis

"enurut konsesus tahun 002, sinusitis dapat diklasifikasikan menurut

 perlangsungan gejalanya10)

#. Akut 7 Sinusitis berlangsung tidak lebih dari 1 minggu, dengan

resolusi gejala yang komplit

$. &ronik 7 Sinusitis berlangsung lebih dari 1 minggu, termasuk 

kronik eksaserbasi akut

10

Page 11: tht OKE.docx

8/17/2019 tht OKE.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tht-okedocx 11/16

Sedangkan istilah sinusitis rekuren digunakan apabila terdapat * atau

lebih episode sinusitis akut dalam setahun.

E. Maniestasi %linik 

1. Sinusitis Akut1,1

&eluhan pasien ditandai oleh gejala rinitis akut 4gejala lokal dan

konstitusional bersama dengan nyeri kepala yang ber$ariasi, yang

dieksaserbasi bila sikap tubuh membungkuk 4 posture test . /mumnya

nyeri sangat berat pada daerah sinus yang sakit. -leh karena itu,

sinusitis maksilaris biasanya paling dirasakan pada daerah maksilla.

Sinusitis ethmoid pada pangkal hidung dan kantus medius dan

sinusitis frontal pada dinding anterior 4regio frontal. ?yeri kepala

 pada sinusitis sfenoid terkadang tidak spesifik, ditandai oleh nyeri

tumpul pada pun(ak kepala hingga menyebar ke oksiput.

. Sinusitis kronik 1

&arakteristik nyeri ber$ariasi dan bisa berupa rasa tertekan hingga

nyeri kepala yang rekuren atau persisten. anyak pasien juga

mengeluhkan post nasal drip dan hidung tersumbat.

F. Diagnosis

#iagnosis ditegakkan dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis dan

 pemeriksaan fisik. emeriksaan fisik dengan rhinoskopi anterior, dan

 posterior. ada pemeriksaan transiluminasi sinus yang sakit akan menjadi

suram atau gelap. emeriksaan ini sudah jarang dilakukan karena sangat

terbatas kegunaannya),1*,,.

11

Page 12: tht OKE.docx

8/17/2019 tht OKE.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tht-okedocx 12/16

Sinusitis dapat dengan mudah terdiagnosis dengan memahami

definisi yang telah dikemukakan. eberapa pendekatan objektif melalui

kriteria diagnostik telah banyak dikemukakan, namun belum pada tahap

kesepakatan bersama. >ejala sugestif untuk menegakkan diagnosis dapat

dilihat pada tabel 1. >ejala yang berat dapat menyebabkan beberapa

komplikasi, dan pasien tidak seharusnya menunggu sampai 52 hari

sebelum mendapatkan pengobatan. #iagnosis ditegakkan dengan dua

gejala mayor atau satu gejala minor ditambah dengan dua gejala minor  1)

Ta"el #. !e*ala Ma+or dan Minor &ada Diagnosis Sinusitis Akut

(dikutip dari kepustakaan 1)

!e*ala Ma+or

  ?yeri atau rasa tertekan pada muka

  &ebas atau rasa penuh pada muka  -bstruksi hidung

  Sekret hidung yang purulen, post nasal drip

Hiposmia atau anosmia

  #emam 4hanya pada rinosinusitis akut

!e*ala Minor

  Sakit kepala

  #emam 4pada sinusitis kronik  Halitosis

  &elelahan

Sakit gigi

  atuk

 ?yeri, rasa tertekan atau rasa penuh pada telinga

12

Page 13: tht OKE.docx

8/17/2019 tht OKE.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tht-okedocx 13/16

emeriksaan peunjang yang penting adalah foto polos atau @<S(an,

namun tidak direkomendasikan se(ara rutin. =oto polos posisi aters, A,

lateral, umumnya hanya mampu menilai kondisi sinussinus besar seperti

sinus maksila dan frontal. &elainan akan terlihat perselubungan, airfluid

le$el, atau penebalan mukosa,1*.

@<S(an sinus merupakan gold standard diagnosis sinusitis karena

mampu menilai se(ara anatomi hidung dan sinus, adanya penyakit dalam

hidung dan sinus se(ara keseluruhan dan perluasannya. ?amun karena

mahal hanya dikerjakan sebagai penunjang diagnosis sinusitis kronis yang

tidak membaik dengan pengobatan atau praoperasi sebagai panduan

operator saat melakukan operasi sinus,,10,1*.

emeriksaan mikrobiologik dan tes resistensi dilakukan dengan

mengambil sekret dari meatus medius8superior, untuk mendapatkan

antibiotik yang tepat guna. +ebih baik lagi bila diambil sekret yang keluar 

dari pungsi sinus maksila.

Sinuskopi dilakukan dengan pungsi menembus dinding medial sinus

maksila melalui meatus inferior, dengan alat endoskop bisa dilihat kondisi

sinus maksila yang sebenarnya, selanjutnya dapat dilakukan irigasi sinus

untuk terapi,,).

13

Page 14: tht OKE.docx

8/17/2019 tht OKE.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tht-okedocx 14/16

!am"ar ,. @< s(an pada potongan koronal memperlihatkan struktur sinus dan

 batasan dengan organ sekitarnya. 4dikutip dari kepustakaan 5

!am"ar -. @< s(an pada potongan koronal memperlihatkan konka media

 paradoks 4panah terputus, prosesus unsinatus bergeser 4panah

tebal,bula etmoid membesar 4panah tipis, serta opasitas pada sinusmaksila kanan. 4dikutip dari kepustakaan

14

Page 15: tht OKE.docx

8/17/2019 tht OKE.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tht-okedocx 15/16

DAFTAR PUSTA%A

1. >re$ers >. #isease of <he ?ose aranasal Sinuses and =a(e. #alam7 robst ;,

et al. asi( -torhinolaryngology. Stuttgart7 <hieme. 006B pp7 5)6

. +eung ;S, &atial ;. <he #iagnosis and "anagement of A(ute and @hroni(

Sinusitis. rimary @are @lini(s :n -ffi(e ra(ti(e *5. 00B pp7 11) C(ited7 *

April 016D. A$ailable from7 http788www.hkma(me.org

*. ;inaldi, et al. Sinusitis pada Anak. Sari ediatri, 3ol.2. 006B pp7 )62

). Soetjipto #, "angunkusumo E. Sinus aranasal. #alam7 Soepardi EA,

:skandar ?, ashiruddin , ;estuti ;#. uku Ajar :lmu &esehatan <elinga

Hidung <enggorok &epala +eher Edisi 6. akarta7 alai enerbit =& /:. 002B

 pp7 1)5!

5. Ellis H. @lini(al Anatomy, edisi 11. "assa(husetts7 la(kwell ublishing.

006B pp7 *11

6. ?etter =H. A @olle(tion -f "edi(al :llustration. C(ited7 * April 016D.

A$ailable from7 www.netteri mages.(om

2. ardani ;S, et al. Hidung. #alam7 Soepardi EA, :skandar ?, ashiruddin ,

;estuti ;#. uku Ajar :lmu &esehatan <elinga Hidung <enggorok &epala

+eher Edisi 6. akarta7 alai enerbit =& /:. 002B pp7 11!

. atel A&, et al. Anatomi(al 3ariations in Sinonasal ;egion in @ases of Sinus

Heada(he. ournal of E$iden(e ased "edi(ine, $ol. . 015 C(ited7 2 april

016D. A$ailable at7 http788www.jebmh.(om

!. Soetjipto #, "angunkusumo E. Sinusitis. #alam7 Soepardi EA, :skandar ?,ashiruddin , ;estuti ;#. uku Ajar :lmu &esehatan <elinga Hidung

<enggorok &epala +eher Edisi 6. akarta7 alai enerbit =& /:. 002B pp7

150*

10. =okkens , et al. uku Saku European osition aper on ;hinosinusitis and

 ?asal olyps ConlineD 002. C(ited7 ) "aret 016D. A$ailable at7

www.rhinologyjournal.(om

15

Page 16: tht OKE.docx

8/17/2019 tht OKE.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tht-okedocx 16/16

11. Afifah ?H, #harmabakti /S. ;inosinusitis. #alam7 <anto @, et al. &apita

Selekta kedokteran, edisi ). akarta7 Aes(ulapius. 01)B pp7 10)6!

1. Hilgher A. enyakit Sinus aranasalis. #alam7 Adams >+, et al. uku Ajar 

enyakit <H< Edisi 6. akarta7 E>@B 1!!2. hal )05*

1*. +ustig +;, S(hindler S. Ear, ?ose and <hroat #isorders. #alam7apadakis

"A, et al. @urrent "edi(al #iagnosis and <retment. ?ew Fork7 +ange

"(>raw Hill. 015B pp7 1)2

1). @how et al. :#SA @lini(al ra(ti(e >uideline for A(ute a(terial

;hinosinusitis in @hildren and Adults. @lin :nfe(t #is. 01 C(ited7 5 "aret

016D.A$ailable at7 http788www.idso(iety.org

16