Tugas Sejarah Kelompok 5

12
Kelompok 5 1. Rizal Tanjung 2. Rizky Aji P 3. Robbaniah Rahmatun Nisa 4. Siti Zahra A 5. Tutik K 6. Vanessa I. Zelatifani 7. Yustiantica

description

tugas sejarah SMA, sejarah, kelas 12

Transcript of Tugas Sejarah Kelompok 5

Page 1: Tugas Sejarah Kelompok 5

Kelompok 51. Rizal Tanjung2. Rizky Aji P3. Robbaniah Rahmatun Nisa4. Siti Zahra A5. Tutik K6. Vanessa I. Zelatifani7. Yustiantica

Page 2: Tugas Sejarah Kelompok 5

Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono II dan Budiono periode 2009-2014

Page 3: Tugas Sejarah Kelompok 5

Profil Susilo Bambang Yudhoyono

Page 4: Tugas Sejarah Kelompok 5

Jend. TNI (Purn.) Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono (lahir di Tremas, Arjosari, Pacitan, Jawa Timur, Indonesia, 9 September 1949; umur 62 tahun) adalah Presiden Indonesia ke-6 yang menjabat sejak 20 Oktober 2004. Ia, bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla, terpilih dalam Pemilu Presiden 2004[1][2]. Ia berhasil melanjutkan pemerintahannya untuk periode kedua dengan kembali memenangkan Pemilu Presiden 2009, kali ini bersama Wakil Presiden Boediono. Sehingga, sejak era reformasi dimulai, Susilo Bambang Yudhoyono merupakan Presiden Indonesia pertama yang menyelesaikan masa kepresidenan selama 5 tahun dan berhasil terpilih kembali untuk periode kedua.

Page 5: Tugas Sejarah Kelompok 5

Yudhoyono yang dipanggil "Sus" oleh orang tuanya dan populer dengan panggilan "SBY"[3], melewatkan sebagian masa kecil dan remajanya di Pacitan. Ia merupakan seorang pensiunan militer. Selama di militer ia lebih dikenal sebagai Bambang Yudhoyono. Karier militernya terhenti ketika ia diangkat Presiden Abdurrahman Wahid sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada tahun 1999 dan tampil sebagai salah seorang pendiri Partai Demokrat. Pangkat terakhir Susilo Bambang Yudhoyono adalah Jenderal TNI sebelum pensiun pada 25 September 2000. Pada Pemilu Presiden 2004, keunggulan suaranya dari Presiden Megawati Soekarnoputri membuatnya menjadi presiden pertama yang terpilih melalui pemilihan langsung oleh rakyat Indonesia. Hal ini dimungkinkan setelah melalui amandemen UUD 1945. Dalam kehidupan pribadinya, Ia menikah dengan Kristiani Herrawati yang merupakan anak perempuan ketiga Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo (alm), komandan RPKAD (kini Kopassus) yang turut membantu menumpas Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965.

Page 6: Tugas Sejarah Kelompok 5

Profil Budiono

Page 7: Tugas Sejarah Kelompok 5

Prof. Dr. Boediono,M.Ec. lahir di Blitar, Jawa Timur, 25 Februari 1943. Masyarakat mengenal Boediono sebagai sosok yang sedikit bicara tetapi banyak bekerja. Pribadinya sederhana, pembawaannya tenang dengan senyumnya yang khas. Rekam jejaknya membuktikan bahwa ia piawai dalam menjalankan tugas di berbagai posisi yang pernah ia lalui.

Ini mungkin yang menarik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminangnya sebagai Wakil Presiden untuk masa jabatan 2009-2014. Dalam kompetisi pemilihan presiden secara langsung pada 8 Juli 2009, pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono menang dengan perolehan suara 60,8% Pada 20 Oktober 2009, Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik Boediono sebagai Wakil Presiden RI yang ke-sebelas setelah Mohammad Hatta, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Adam Malik, Umar Wirahadikusumah, Soedharmono, Try Soetrisno, BJ Habibie, Megawati Soekarnoputri, Hamzah Haz, dan Muhammad Jusuf Kalla.

Boediono beristrikan Herawati dan memiliki dua anak, Ratriana Ekarini dan Dios Kurniawan. Ia memperoleh gelar Bachelor of Economics (Hons.) dari University of Western Australia pada 1967.

Lima tahun kemudian, ia meraih Master of Economics dari Monash. University, Australia. Kemudian pada tahun 1979, ia mendapatkan gelar Ph.D.dalam bidang ekonomi dari Wharton Business School, University of Pennsylvania, Amerika Serikat.

Page 8: Tugas Sejarah Kelompok 5

Kebijakan-kebijakan selama masa pemerintahan

1. Kebijakan Pemerintah Mengenai Papua dan Papua Barat• "Saudara-saudara, kebijakan dasar kita untuk Papua adalah

menjalankan otonomi khusus dengan sebesar-besarnya, sesungguh-sungguhnya demi keadilan, kemajuan dan kesejahteraan saudara-saudara kita di Papua dan tetap dalam bingkai NKRI," ujar Presiden. Presiden SBY menjelaskan bahwa sejak awal pemerintahannya, ia telah melakukan pendekatan untuk wilayah Papua. Lebih lanjut Presiden SBY menjelaskan bahwa kebijakan dasar itu kemudian menghasilkan beberapa hal seperti PP No.54 tahun 2004 tentang Majelis Rakyat Papua yang menjadi amanah UU dan juga Inpres No.5 tahun 2007 tentang percepatan pembangungan Papua dan Papua Barat.

Page 9: Tugas Sejarah Kelompok 5

2. Reshuffle KabinetPresiden Susilo Bambang Yudhoyono melantik enam menteri dan Jaksa Agung baru dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Reshuffle terbatas ini meliputi tiga menteri dan Jaksa Agung yang sama sekali baru Ini dan dua menteri yang pindah posisi. Ini merupakan reshuffle terbatas jilid 2, setelah yang pertama Presiden melakukannya pada 5 Desember 2006.

Mengapa perlu dua kali Presiden SBY melakukan reshuffle, dalam 2,5 tahun masa pemerintahannya? “Tujuan reshuffle kali ini, pertama, tiada lain untuk lebih meningkatkan efektivitas dan kinerja pada dua setengah tahun mendatang sampai akhir masa bakti KIB. Kedua, peningkatan teamwork dan prinsip the right man on the right place,” kata SBY ketika mengumumkan hasil reshuffle, Senin (7/5) di Istana Negara.

Page 10: Tugas Sejarah Kelompok 5

3. Triple Track Strategy: Upaya Mengurangi Pengangguran dan KemiskinanSejak mendapat mandat dari rakyat, melalui pemilu paling demokratis dalam sejarah Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan kepeduliannya untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan. Concern tersebut kemudian dirumuskan dengan new deal dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Ringkasan dari new deal tersebut tertuang dalam prinsi triple track strategy: pro-growth,pro-job, dan pro-poor.

Track pertama dilakukan dengan meningkatan pertumbuhan dengan mengutamakan ekspor dan investasi. Track kedua, menggerakkan sektor riil untuk menciptakan lapangan kerja. Dan yang ketiga, merevitalisasi pertanian, kehutanan, kelautan dan ekonomi pedesaan untuk mengurangi kemiskinan.

Page 11: Tugas Sejarah Kelompok 5

Kritik dan Saran

• Kritik Seharusnya pada masa pemerintahan presiden SBY II ketika mereshuffle kabinet harus melihat kecakapan calon kabinetnya seperti halnya memilih calon kabinet yang sesuai dengan bidangnya, tidak asal memilih dan menempatkan para menteri dengan begitu saja. Sehingga, para menteri dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan membantu tugas presiden agar lebih ringan dan lebih baik.

Page 12: Tugas Sejarah Kelompok 5

• SaranSaran kami, agar di masa pemerintahan

presiden SBY II-Budiono, agar presiden lebih mementingkan terlebih dahulu kepentingan rakyat, dibandingkan kepentingan kelompok atau kepentingan pribadi. Dalam memilih para menteri, harus melihat terlebih dahulu bibit,bebet, dan bobot. Agar presiden dan negara juga tidak dirugikan, seperti contohnya, banyak sekali para menteri yang melakukan korupsi kolusi dan nepotisme (KKN), dalam hal itu, justru mengurangi kualitas kinerja pemerintah