Kelompok 1 sejarah

21
1. Bima Tidar Haloho (01) 2. Festy Sharima W. (06) 3. Laely Permanasari (13) 4. Stephanie Priyanka (2 ) Kelompok 1

description

sejarah

Transcript of Kelompok 1 sejarah

Page 1: Kelompok 1 sejarah

1. Bima Tidar Haloho (01)2. Festy Sharima W. (06)3. Laely Permanasari (13)4. Stephanie Priyanka (2 )

Kelompok 1

Page 2: Kelompok 1 sejarah

KONDISI EKONOMI DAN POLITIK SEBELUM REFORMASI

Page 3: Kelompok 1 sejarah

Krisis Politik Di tengah-tengah perkembangan kehidupan

berbangsa dan bernegara terjadilah ganjalan dalam kehidupan berpolitik menjelang Pemilu 1997 disebabkan adanya peristiwa 27 Juli 1996, yaitu adanya kerusuhan dan perusakan gedung DPP PDI yang membawa korban jiwa dan harta.

Page 4: Kelompok 1 sejarah

Tekanan pemerintah Orba terhadap oposisi sangat besar dengan adanya tiga kekuatan politik yakni PPP, GOLKAR, PDI, dan dilarang mendirikan partai politik lain. Hal ini berkaitan dengan diberlakukan paket UU Politik, yaitu:

1. UU No. 1 Tahun 1985 tentang Pemilu,2. UU No. 2 Tahun 1985 tentang susunan dan

kedudukan anggota MPR, DPR, DPRD yang kemudian disempurnakan menjadi UU No 5 Tahun 1995,

3. UU No. 3 tahun 1985 tentang Partai Politik dan Golongan Karya,

4. UU No. 8 tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan.

Page 5: Kelompok 1 sejarah

Pertikaian sosial dan kekerasan politik terus berlangsung dalam masyarakat sepanjang tahun 1996, kerusuhan meletus di Situbondo, Jawa Timur Oktober 1996. Kerusuhan serupa terjadi di Tasikmalaya, Jawa Barat Desember 1996, kemudian di berbagai daerah di Indonesia.

Page 6: Kelompok 1 sejarah

Pemilu 1997, dengan hasil Golkar sebagai pemenang mutlak. Hal ini berarti dukungan mutlak kepada Soeharto makin besar untuk menjadi presiden lagi di Indonesia dalam sidang MPR 1998. Pencalonan kembali Soeharto menjadi presiden tidak dapat dipisahkan dengan komposisi anggota DPR/MPR yang mengandung nepotisme yang tinggi bahkan hampir semua putra-putrinya tampil dalam lembaga negara ini. Terpilihnya kembali Soeharto menjadi Presiden RI dan kemudian membentuk Kabinet Pembangunan VII yang penuh dengan ciri nepotisme dan kolusi. Mahasiswa dan golongan intelektual mengadakan protes terhadap pelaksanaan pemerintahan ini. 

Page 7: Kelompok 1 sejarah

Krisis Ekonomi dan Moneter Di samping hal tersebut di atas sejak 1997 Indonesia

terkena imbas krisis moneter di Asia Tenggara antara lain :Sistem ekonomi Indonesia yang lemah tidak mampu

mengatasi krisis, bahkan kurs rupiah pada 1 Agustus 1997 dari Rp 2.575; menjadi Rp 5.000; per dolar Amerika.

Ketika nilai tukar makin memburuk, krisis lain menyusul yakni pada akhir tahun 1997 pemerintah melikuidasi 16 bank. Kemudian disusul membentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) yang bertugas mengawasi 40 bank bermasalah. 

Kepercayaan dunia terhadap kepemimpinan Soeharto makin menurun. Pada April 1998, 7 bank dibekukan operasinya dan nilai rupiah terus melemah sampai Rp10.000 perdolar. Hal ini menyebabkan terjadinya aksi mahasiswa di berbagai kota di seluruh Indonesia.

 

Page 8: Kelompok 1 sejarah

Keadaan makin kacau ketika pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM dan ongkos angkutan. Tanggal 4 Mei 1998 aksi anti Soeharto makin meluas, bahkan pada tanggal 12 Mei 1998 aksi mahasiswa Trisakti berubah menjadi bentrokan fisik yang membawa 4 korban meninggal yakni Elang Mulia, Hari Hartanto, Hendriawan, dan Hafiadin Royan.

Page 9: Kelompok 1 sejarah

PERKEMBANGAN POLITIK SETELAH 21 MEI 1998

Page 10: Kelompok 1 sejarah

Lahirnya Reformasi di Indonesia Reformasi adalah perubahan yang bersifat radikal yang

terjadi dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut berbagam bidang kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi sosial dan budaya. Perubahan yang dilakukan adalah menuju ke arah perbaikan atau untuk menjadi lebih baik daripada kondisi sebelumnya.

Gerakan reformasi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 merupakan gerakan dari berbagai komponen masyarakat untuk melakukan perubahan dan pembaruan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan berngara karena pemerintah pusat terlalu berkuasa, rakyat hanya sebagai pelengkap.

Militer memegang kekuasaan politik di semua bidang sehingga demokrasi tidak berjalan, penangkapan terhadap aktivis sering terjadi, perekonomian nasional terpuruk, KKN merajalela, hukum tidak dapat ditegakkan, dan moralitas bangsa sudah begitu rapuh.

Page 11: Kelompok 1 sejarah

Adapun kronologi lahirnya reformasi adalah sebagai berikut,1. Keberanian tokoh Amien Rais yang membongkar kebobrokan

sistem pengelolaan PT Freeport di Papua atau Irian Jaya yang sangat merugikan negara. Hal ini telah membuka keberanian anggota masyarakat untuk mengkritik pemerintah yang tidak memihak pada rakyat.

2. Peristiwa tanggal 27 Juli 1996 (Kudatuli), yakni penyerangan kantor pusat PDI yang masih ditempati PDI Megawati oleh PDI pro Suryadi. Suasana politik makin memanas. Kritik terhadap pemenintah makin keras karena pemerintah membiarkan tindakan anarkis dan ketidakadilan itu teriadi.

3. Terpilihnya kembali Soeharto sebagai presiden RI pada bulan Maret 1998 telah menuai kritikan tajam karena Presiden Soeharto tidak mau mendengar suara rakyat. Pembentukan kabinet yang penuh nuansa kolusi dan nepotisme menuai gelombang protes untuk segera melakukan perubahan dan reformasi terhadap kehidupan politik di Indonesia.

Page 12: Kelompok 1 sejarah

4. Terjadi demonstrasi mahasiswa secara besar-besaran di Universitas Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998. Demonstrasi berakhir dengan bentrokan antara aparat keamanan dan mahasiswa sehingga empat orang mahasiswa tewas tertembak sebagai pahlawan reformasi

5. Terjadi kerusuhan di Jakarta pada tanggal 13 dan 14 Mei 1998 sehingga perekonomian Indonesia makin terpuruk. Pemerintah harus bertangung jawab dan tuntutan agar Soeharto mundur makin kencang.

6. Terjadi gerakan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi ke Senayan dan menduduki gedung DPR MPR RI pada tanggal 19 Mei 1998 menjelang peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Sementara itu, di Yogyakarta juga terjadi demonstrasi besar-besaran di Alun Alun Utara untuk mendukung gerakan reformasi

Page 13: Kelompok 1 sejarah

7. Presiden Soeharto memanggil tokoh tokoh terkemuka (kecuah Amien Rais) diistana pada tanggal 20 Mei 1998. Tokoh-tokoh tersebut oleh presiden akan dibentuk Dewan Reformasi yang akan dipimpin oleh Presiden Soeharto. Namun, upaya tersebut gagal karena tokoh-tokoh itu tidak mendukung. Sementara di gedung DPR-MPR mahasiswa terus-menerus mendesak dan dengan tegas menuntut Presiden Soeharto turun dari jabatannya.

8. Presiden Soeharto meletakkan jabatannya pada tangga! 21 Mei 1998, bertempat di Istana Negara dan menunjuk B J Habibie untuk menggantikannya Selanjutnya B J Habibie dilantik sebagai Presiden RI

Page 14: Kelompok 1 sejarah

Sebab-Sebab Terjadi ReformasiSejak terjadi 13 Mei 1998 rakyat meminta agar Presiden Soeharto

mengundurkan diri. Tanggal 14 Mei 1998 terjadi kerusuhan di Jakarta dan di

Surakarta.Tanggal 15 Mei 1998 Presiden Soeharto pulang dari mengikuti KTT

G-15 di Kairo, Mesir.Tanggal 18 Mei para mahasiswa menduduki gedung MPR/DPR dan

pada saat itu ketua DPR/MPR mengeluarkan pernyataan agar Presiden Soeharto mengundurkan diri. Hal ini jelas berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah yang merosot sampai Rp15.000 per dollar. Dari realita di atasm akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998 Presiden Soeharto menyerahkan kekuasaan kepada B.J. Habibie, yang membuka peluang suksesi kepemimpinan nasional kepada B.J. Habibie. Tujuan Reformasi adalah terciptanya kehidupan dalam bidang politik, ekonomi, hukum, dan sosial, yang lebih baik, dari masa sebelumnya.

Page 15: Kelompok 1 sejarah

Tujuan Reformasi Reformasi politik bertujuan tercapainya

demokratisasiReformasi ekonomi bertujuan meningkatkan

tercapainya masyarakatReformasi hukum bertujuan tercapainya

keadilan bagi seluruh rakyat IndonesiaReformasi sosial bertujuan terwujudnya

integrasi bangsa Indonesia

Page 16: Kelompok 1 sejarah

Faktor Pendorong Terjadinya Reformasi

1)  Faktor politik, meliputi hal-hal berikut.Adanya KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) dalam

kehidupan pemerintahanKekuasaan Orba di bawah Soeharto otoriter tertutup2)  Faktor ekonomi, meliputi hal-hal berikutAdanya krisis mata uang rupiahNaiknya harga barang-barang kebutuhan masyarakat3) Faktor sosial masyarakat : adanya kerusuhan

tanggal 13 dan 14 1998 yang melumpuhkan perekonomian rakyat.

4) Faktor hukum : belum adanya keadilan dalam perlakuan hukum yang sama di antara warga negara.

Page 17: Kelompok 1 sejarah

Suksesi (Pergantian Pimpinan)

1) Sukarno-Soeharto, ada beberapa hal, yaitu sebagai berikut.Problem pokok adanya komunis/PKI (nomor 4 sedunia).Peristiwa Lubang Buaya.Adanya dualism: ada pro dan anti pembubaran PKI.Sidang Istimewa MPRS 1967 didahului turunnya Supersemar.2) Soeharto-Habibie, ada beberapa hal, antara lain sebagai berikut.Problem pokok adanya krisis ekonomi meluas ke bidang politikAdanya gerakan reformasi yang menghendaki perubahan radikal

karena KKN dalam tubuh pemerintahan.3)      Pengalaman Suksesi di IndonesiaPergantian pimpinan disertai kekerasan dan keributan dan

setelah turun dari jabatan, dihujat.Menginginkan pergantian pimpinan yang wajar, namun tidak

ditemukan sebab tidak adanya pembatasan masa jabatan.Tidak adanya chek and balance.Etika moralitas bahwa KKN bertentangan dengan moralitas.

Page 18: Kelompok 1 sejarah

  Jatuh Bangunnya Pemeritahan RI Setelah 21 Mei 1998

Pemilihan umum dilaksanakan pada 7 Juni 1999. Sidang Umum MPR pada tanggal 19 Oktober 1999 menolak laporan pertanggungjawaban Presiden B.J. Habibie yang disampaikan pada tanggal 16 Oktober 1999. Faktor penting yang menyebabkan ditolaknya laporan pertanggungjawaban Presiden B.J. Habibie adalah patut diduga bahwa presiden menguraikan indikator pertumbuhan ekonomi yang tidak akurat dan manipulative.

Sidang Umum MPR juga berhasil mengambil keputusan memilih dan menetapkan K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai Presiden RI masa bakti 1999-2004. Presiden K.H. Abdurrahman Wahid dalam menjalankan pemerintahannya didampingi Wapres Megawati Sukarnoputri. Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid secara umum belum mampu melepaskan bangsa Indonesia keluar dari krisis yang dialaminya. Fakta yang ada justru menunjukkan makin banyak terjadi pengangguran, naiknya harga-harga, dan bertambahnya jumlah penduduk yang berada di garis kemiskinan. Puncak pertentangan itu muncul dalam masalah yang dikenal sebagai Bruneigate dan Buloggate. Kasus Buloggate menyebabkan lembaga DPR mengeluarkan teguran keras kepada presiden dalam bentuk momerandul I sampai II. Intinya agar presiden kembali bekerja sesuai GBHN yang telah diamanatkan. Presiden direncanakan akan memberikan laporan pertanggungjawaban pada tanggal 23 Juli 2003. Namun, presiden menolak rencana tersebut dan menyatakan Sidang Istimewa MPR tidak sah dan illegal.

Page 19: Kelompok 1 sejarah

presiden segera bertindak meskipun tidak mendapat dukungan penuh dari kabinetnya untuk mengeluarkan Dekret Presiden pada tanggal 23 juli 2001 pukul 1.10 WIB dini hari. Dekret Presiden 23 Juli 2001 pada intiny berisi hal sebagai berikut.

Membekukan MPR dan DPR RI.Mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat dan

mengambil tindakan serta menyusun badan-badan yang diperlukan untuk menyelenggarakan pemilihan umum dalam waktu satu tahun.

Menyelematkan gerakan reformasi total dan hambatan unsur-unsur orde baru dengan membekukan Partai Golkar sambil menunggu keputusan Mahkamah Agung.

Fraksi-fraksi MPR yang pada akhirnya setuju memberhentikan K.H. Abdurrahman Wahid sebagai Presiden RI. Keputusan menetapkan Megawati Sukarnoputri sebagai presiden dituangkan dalam Tap. MPR No. III/MPR/2001. Hamzah Haz terpilih menjadi Wakil Presiden RI.

Page 20: Kelompok 1 sejarah

Kondisi Sosial dan Ekonomi Masyarakat di Berbagai Daerah Sejak Reformasi

Beberapa konflik sosial yang terjadi pada era reformasi berlangsung di beberapa wilayah, antara lain sebagai berikut :

1.      Kalimantan BaratKonflik sosial yang terjadi di Kalimantan Barat

melibatkan etnik Melayu, Dayak, dan Madura. Kejadian bermula dari tertangkapnya seorang pencuri di Desa Parisetia, Kecamatan Jawai, Sambas, Kalimantan Barat yang kemudian dihakimi hingga tewas pada tanggal 19 Januari 1999.

2.      Kalimantan TengahPada tanggal 18 Februari 2001 pecah konflik

antara etnis Madura dan Dayak. Konflik itu diawali dengan terjadinya pertikaian perorangan antaretnis di Kalimantan Tengah. Sampai sekarang pun pengungsi Sampit masih menjadi masalah pemerintah.

Page 21: Kelompok 1 sejarah

3.      Sulawesi TengahKonflik sosial di Sulawesi Tengah tepatnya di daerah

Poso berkembang menjadi konflik antaragama. Kejadian dipicu oleh perkelahian antara Roy Luntu Bisalembah (Kristen) yang kebetulan sedang mabuk dengan Ahamd Ridwan (Islam) di dekat Masjid Darussalam pada tanggal 26 Desember 1998.

Ampi pelaku kekerasan. Masyarakat sudah muak berbagai kasus besar melibatkan pejabat negara dan oknum militer tidak tertangani sampai tuntas meskipun mereka dinyatakan bersalah.

Sedangkan masalah ekonomi, selama masa tiga bulan kekuasaan pemerintah B.J. Habibie, ekonomi Indonesia belum mengalami perubahan yang berarti. Sungguhpun begitu, pemerintah tetap berusaha memuluhkan keadaan ekonomi Indonesia. Segala cara telah dilakukan agar rakyat segera terlepas dari krisis ini. Partisipasi dari setiap warga negara sangat diharapkan untuk dapat segera memulihkan keadaan mewujudkan masyarakat adil dan makmur sesuai Pembukaan UUD 1945.